pengaruh jumlah pemberian obat terhadap … · penelitian di rsup dr sardjito yogyakarta. 6. kepala...

93
PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP KETAATAN MINUM OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI POLI GERIATRI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Maria Mudengsia Gaguk NIM : 068114157 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: phamtram

Post on 10-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP KETAATAN

MINUM OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI POLI GERIATRI

RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET

2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Maria Mudengsia Gaguk

NIM : 068114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

ii

PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP KETAATAN

MINUM OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI POLI GERIATRI

RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET

2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Maria Mudengsia Gaguk

NIM : 068114157

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

iii

THE EFFECT OF DOSES MEDICATION GIVING TO TOWARD THE

OUTPATIENTS COMPLIANCE AT POLI GERIATRI OF RSUP DR

SARDJITO YOGYAKARTA PERIOD FEBRUARY-MARCH 2010

SKRIPSI

Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement

to Obtain Sarjana Farmasi (S.Farm)

In Faculty of Pharmacy

By:

Maria Mudengsia Gaguk

NIM : 068114157

FACULTY OF PHARMACY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2010

Page 4: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

iv

Page 5: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

v

Page 6: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tuhan memberi Pelangi di setiap air mata..

Alunan merdu di setiap helaan nafas..

Berkat di setiap cobaan..

Dan jawaban indah di setiap doa.

Karya ini Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria sebagai ungkapan Syukur

Bapa n Mama sebagai wujud hormat dan bhaktiku

K’Vina, k’Mbeik, k’Tian n Adik An

Seseorang yang istimewah yang sudah membuat hari-hariku indah

Sahabat-sahabatku

Semua yang menyayangiku

Almamaterku

Page 7: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Maria Mudengsia Gaguk

Nomor Mahasiswa : 068114157

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul :

PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP KETAATAN

MINUM OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI POLI GERIATRI

RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET 2010

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 20 Agustus 2010

(Maria Mudengsia Gaguk)

Page 8: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

viii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Tritunggal Maha Kudus

dan Bunda Maria, atas segala berkat dan kasih kepada penulis selama

menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengaruh Jumlah Pemberian Obat Terhadap

Ketaatan Minum Obat Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr Sardjito

Yogyakarta periode Februari-Maret 2010”. Skripsi ini disusun guna memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu

Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Jumlah lanjut usia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Lanjut usia

mengalami penurunan fisik dan psikis dan penyakitnya bersifat multipatologis

sehingga dalam terapi diberikan obat dalam jumlah yang cukup banyak. Salah

satu faktor penentu keberhasilan terapi adalah ketaatan minum obat pasien.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

saran, kritik, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Bapak Ipang Djunarko,M.Sc.,Apt. yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

2. Drs. Mulyono, Apt. Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberi bimbingan, saran, kritik dan semangat dalam proses

penyusunan skripsi.

3. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. Selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis

Page 9: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

ix

4. Rita Suhadi, M.Si., Apt. Selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan kepada penulis

5. Kepala Bagian Divisi pendidikan dan Penelitian RSUP Dr Sardjito

Yogyakarta yang berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di poli geriatri,

Pak Heru, Bu Nanik, Bu Sera dan seluruh karyawan RSUP Dr Sardjito

Yogyakarta atas bantuan, saran dan kritik yang diberikan selama proses

pengambilan data di Poli geriatri RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

7. Seluruh pasien rawat jalan di Poli geriatri RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang

secara tidak langsung mendukung proses pengambilan data di Poli geriatri

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

8. Kedua orang tua terkasih Bapak Mikhael Kashadi Gaguk dan Ibu Yustina

Hibur atas semua doa, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan

kepada penulis.

9. Kakak Vina sekeluarga, Kakak Beben, Kakak Tian, dan adik An atas

dukungan yang diberikan kepada penulis.

10. Seseorang yang telah banyak memberi dukungan dan semangat dan cinta

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

11. Kakak Thomas, Kakak Puji, Adik Ria, Brian, Aldo, Kakak Minus, Kakak

Hendra, dan Kakak Hendri atas semua bantuan dan dukungannya.

12. Keluarga besar Karot dan Cibal

Page 10: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

x

Page 11: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xi

Page 12: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xii

INTISARI

Jumlah lanjut usia meningkat dari tahun ke tahun. Penyakit pada pasienlanjut usia biasanya bersifat multipatologis sehingga diterapi dengan obat dalamjumlah yang banyak. Ketaatan minum obat pasien merupakan salah satu faktorpenentu keberhasilan terapi. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketaatanminum obat pasien adalah faktor obat yaitu jumlah obat yang diberikan kepadapasien. Ketaatan minum obat pasien rawat jalan tidak dapat dikontrol secaralangsung oleh pihak rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuibagaimana jumlah pemberian obat mempengaruhi ketaatan minum obat pasien.

Penelitian ini termasuk penelitian non-Eksperimental dengan rancangananalitik dan pengumpulan data dilakukan secara prospektif, menggunakan bahanberupa rekam medis, lembar kerja yang mencatat jumlah total obat, jumlahgolongan obat dan jumlah jenis obat yang diterima pasien, dan lembar kerja yangmencatat sisa obat pasien. Data juga dikumpulkan dari hasil wawancaraterstruktur dengan pasien. Data dianalisis menggunakan statistik dengan tarafkepercayaan 95 % (p>0,05).

Penelitian melibatkan 93 pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara jumlah jenisobat, jumlah golongan obat dan jumlah keseluruhan obat yang diberikan kepadapasien dengan ketaatan pasien adalah signifikan. Pengaruh jumlah pemberian obatterhadap ketaatan pasien adalah signifikan.

Kata kunci: Ketaatan minum obat, Pasien rawat jalan, Lanjut usia

Page 13: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xiii

ABSTRACT

The number of elderly increases every year. Diseases of elderly patient’susually have various characteristics which are treated by using in the significantamount drug theraphy. Patient compliance of taking medicine is one of thedeterminants of successful therapy. One of the factors affecting patient’scompliance of taking medication is drug factor, which the number of drugmedication is given to the patients. Outpatients compliance of taking medicine isnot controlled directly by the hospital. This study is aim to know how are numberof giving medication to affect for patient’s compliance to taking medication.

This study included non-experimental research that is analytic systemand collect of data prospective, data used materials, such as: medical records, jobsheets that recorded the total number of drugs, the number of drug classes, and thenumber of drugs received by the patients, and worksheets that recorded patient ofremaining drugs. The data was also collected from structured interviews withpatients. The data were analyzed use by statistically in accuracy of 95% (p> 0.05).

The study involved 93 outpatients at Poli Geriatri of RSUP Dr. SardjitoYogyakarta. The result of the study is show a correlation between the number ofdrug types, drug classes and the total of drug’s which were given to the patientswith the patient’s compliance rate that was significant. The effect of givingmedication doses toward the patient’s compliance was significant

Key words: Compliance, outpatients, elderly patient

Page 14: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................ii

PAGE TITLE .....................................................................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................... .....vii

PRAKATA.......................................................................................................viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................xi

INTISARI..........................................................................................................xii

ABSTRACT.......................................................................................................xiii

DAFTAR ISI....................................................................................................xiv

DAFTAR TABEL...........................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xix

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

1. Permasalahan...........................................................................................5

2. Keaslian Penelitian..................................................................................5

3. Manfaat Penelitian ..................................................................................6

B. Tujuan Penelitian ..........................................................................................6

1. Tujuan Umum ........................................................................................6

Page 15: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xv

2. Tujuan Khusus ........................................................................................7

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.................................................................8

A. Pharmaceutical Care ....................................................................................8

B. Lanjut Usia…………………………………………………………………9

C. Ketaatan Minum Obat Pasien (Patient Compliance) ..................................18

D. Pasien Rawat Jalan......................................................................................20

E. Landasan Teori............................................................................................21

F. Hipotesis......................................................................................................22

BAB III. METODE PENELITIAN...................................................................23

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................................23

B. Variabel Penelitian .....................................................................................23

C. Definisi Operasional....................................................................................23

D. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................................24

E. Subjek Penelitian.........................................................................................24

F. Bahan Penelitian..........................................................................................26

G. Instrumen Penelitian....................................................................................26

H. Jalannya Penelitian......................................................................................26

1. Tahap Persiapan ....................................................................................26

2. Tahap Pengambilan Data ......................................................................26

3. Tahap Pengolahan Data.........................................................................27

I. Tata Cara Analisis Hasil..............................................................................27

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................30

A. Karakteristik Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito ......31

Page 16: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xvi

B. Pengaruh Jumlah Jenis Obat Yang Diberikan Terhadap Ketaatan Minum Obat

Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito…………………34

C. Pengaruh Jumlah Golongan Obat Yang Diberikan Terhadap Ketaatan Minum

Obat Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito……………36

D. Pengaruh Jumlah Total Obat Yang Diberikan Terhadap Ketaatan Minum

Obat Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito…………….38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................41

A. Kesimpulan .................................................................................................41

B. Saran............................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................44

LAMPIRAN......................................................................................................47

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………74

Page 17: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Profil Umur Pasien............................................................ 31

Tabel II. Profil Jenis Kelamin Pasien................................................. 32

Tabel III. Data Pasien Yang Memiliki Sisa Obat ………….................... 32

Tabel IV. Faktor Yang Menyebabkan Sisa Obat ….................................. 32

Tabel V. Profil Ketaatan dan ketidaktaatan pasien ……………… 33

Tabel VI. Gambaran Golongan obat yang diberikan kepada pasien … 36

Page 18: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur pasien Rawat Jalan Peserta Askes ................................ 20

Page 19: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Panduan Wawancara…………………………................ 47

Lampiran 2. Data Karakteristik Pasien.........…………………………... 48

Lampiran 3. Data Jumlah Total Obat yang Diberikan kepada Pasien dansisanya pada akhir bulan…………………. 51

Lampiran 4. Data Jumlah Jenis Obat yang Diberikan kepada Pasien dansisanya pada akhir bulan...............…………………. 55

Lampiran 5.

Lampiran 6.

Data Jumlah Golongan Obat yang Diberikan kepada Pasien

dan sisanya pada akhir bulan ………………………...

Data obat yang diberikan kepada pasien……………..

59

63

Page 20: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah lanjut usia (lansia) perlu mendapat perhatian karena jumlahnya

yang terus bertambah setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah orang lanjut usia tidak

lepas dari keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional terutama dalam

bidang medis atau bidang kesehatan seperti majunya pelayanan kesehatan,

menurunnya angka kematian bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi, dan

meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi (Nugroho, 2000).

Data BPS menunjukkan bahwa jumlah lanjut usia terus meningkat dari 5,3

jiwa (1971), meningkat menjadi 14,4 juta (2000) dan diperkirakan pada tahun 2020

mencapai 28,8 juta jiwa. Selain itu data lain juga menunjukkan pada tahun 1990

jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia adalah sekitar 16 juta dan pada tahun 2005

diperkirakan mencapai 19,9 juta atau 8,48% dari total penduduk saat itu. Kesehatan

para lanjut usia semakin menurun sehingga perlu mendapat perhatian khusus (Tapan,

2009 dan Kuntari, 2002).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007, jumlah lansia di

Indonesia mencapai 18,96 juta orang. Dari jumlah tersebut, 14 persen di antaranya

berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, atau yang merupakan daerah paling

tinggi lansianya. Disusul Provinsi Jawa Tengah (11,16 persen), Jawa Timur (11,14

persen, Bali (11,02 persen) (Soelistiono,2009).

Page 21: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

2

Meningkatnya populasi lanjut usia membuat kita perlu mengantisipasi

terjadinya peningkatan jumlah pasien lanjut usia yang memerlukan bantuan dan

perawatan medis. Dengan bertambahnya usia tidak dapat dihindari terjadinya

penurunan kondisi fisik, baik berupa berkurangnya kekuatan fisik yang menyebabkan

individu menjadi cepat lelah maupun menurunnya kecepatan reaksi yang

menyebabkan gerak-geriknya menjadi lamban (Anonim, 2009).

Lanjut usia mengalami penurunan kesehatan fisik dan psikis. Penurunan

fisik ditandai dengan serangan penyakit dan munculnya keluhan mudah letih, mudah

lupa, gangguan saluran pencernaan, saluran kencing, fungsi indera dan menurunnya

konsentrasi. Menurunnya fungsi psikis ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan

psikomotorik. Fungsi kognitif meliputi meliputi proses belajar, persepsi pemahaman,

pengertian, perhatian dan lain-lain yang menyebabkan reaksi dan perilaku lanjut usia

menjadi semakin lambat, sedangkan fungsi psikomotorik meliputi hal-hal yang

berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, dan koordinasi

yang menyebabkan lanjut usia menjadi kurang cekatan ( Anonim, 2009).

Sepuluh penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah: Stroke (15,10%),

hipertropi prostat (11,83%), diabetes melitus (9,79%), kanker (9,39%), penyakit

jantung (7,76%), hipertensi (6,53%), pneumonia (5,71%), asma bronkhial (3,67%),

gagal ginjal (2,86%) dan gastritis (2,48%) ( Jamal, Hestining, dan Raharni, 2000).

Menurut (Smeltzer dan Bare, 2002) Lansia biasanya menggunakan obat

lebih banyak dibanding kelompok usia lain. Mereka mengkonsumsi 30 % obat yang

Page 22: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

3

diresepkan dan 40 % obat bebas. Masalah biasanya timbul ketika terjadi interaksi

obat, efek obat multipel, polifarmasi dan ketidakpatuhan.

Diagnosa dan pemilihan obat yang benar dari tenaga kesehatan belum

menjadi jaminan keberhasilan suatu terapi jika tidak diikuti dengan kepatuhan pasien

dalam mengkonsumsi obat. Menurut laporan WHO pada tahun 2003, kepatuhan rata-

rata pasien pada terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju hanya

50% sedangkan di negara berkembang, jumlah tersebut bahkan lebih rendah

(Anonim, 2006).

Pasien lanjut usia identik dengan menurunnya daya tahan tubuh dan

menderita berbagai macam penyakit. Lansia akan memerlukan obat dengan jumlah

dan macamnya tergantung dari penyakit yang diderita. Semakin banyak penyakit

pada lansia, semakin banyak jenis obat yang diperlukan. Banyaknya jenis obat akan

menimbulkan masalah antara lain kemungkinan terjadinya ketidaktaatan atau

menimbulkan kebingungan dalam menggunakan obat. Di samping itu dapat

meningkatkan resiko efek samping obat atau interaksi obat (Akhmadi, 2010).

Penyakit yang diderita pasien lanjut usia biasanya bersifat multipatologis,

sehingga membutuhkan terapi yang kompleks. Penggunaan obat pada pasien lanjut

usia memerlukan perhatian khusus karena adanya perubahan farmakokinetik dan

farmakodinamik obat terkait proses penuaan. Efek samping dan interaksi obat

meningkat seiring bertambahnya jumlah obat yang dikonsumsi. Banyaknya jenis

golongan obat dan kompleksitas rejiment pengobatan membuat pasien geriatri yang

Page 23: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

4

memiliki kemampuan kognitif dan fisik yang sudah menurun menjadi tidak taat

terhadap rejimen pengobatan yang telah ditetapkan (Trisna, 2009).

Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi kataatan minum obat

pasien geriatri seperti faktor dari luar pasien misalnya faktor lingkungan, faktor sosial

ekonomi dan faktor kompleksitas rejimen pengobatan dan faktor dari dalam diri

pasien misalnya sering timbul rasa tidak yakin akan khasiat obat, lupa, bosan karena

obat diberikan dalam jumlah banyak, gejala penyakit sudah hilang, adanya efek

samping, takut ketergantungan, rasa obat yang tidak enak, adanya keterbatasan

kemampuan fisik, gangguan kesehatan jiwa, atau kurangnya pemahaman tentang

penyakit dan obat yang digunakannya ( Anonim, 2006 dan Trisna, 2009).

RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit pendidikan yang berorentasi di

bidang kesehatan dan pendidikan. Sebagai rumah sakit pendidikan, RS Dr. Sardjito

sering digunakan sebagai tempat pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai

macam obat dan teknik pengobatan baru. Di sana tersedia segala fasilitas dan tenaga

ahli yang kompeten di bidangnya. Rumah sakit umum pemerintah Dr. Sardjito

memiliki Poli geriatri yaitu unit pelayanan yang khusus melayani pengobatan pasien

usia lanjut yang menjalani pengobatan rawat jalan.

Pasien rawat jalan adalah pasien yang tidak dirawat secara intensif di rumah

sakit, secara berkala datang ke rumah sakit untuk menerima pengobatan, atau pasien

rawat inap yang telah keluar dari rumah sakit namun masih harus menjalani

pemeriksaan dan pengobatan secara berkala. Ketaatan minum obat pasien rawat jalan

sulit dipantau oleh tenaga medis maupun tenaga farmasi.

Page 24: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

5

1. Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah ada hubungan antara jumlah pemberian obat dengan ketaatan minum

obat pasien rawat jalan di poli geriatri?

b. Apakah jumlah pemberian obat mempengaruhi ketaatan minum obat pada

pasien rawat jalan di poli geriatri?

c. Apakah ada hubungan antara jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien

dengan ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri?

d. Apakah jumlah jenis obat yang diberikan mempengaruhi ketaatan minum obat

pasien rawat jalan di poli geriatri?

e. Apakah ada hubungan antara jumlah golongan obat yang diberikan kepada

pasien dengan ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri?

f. Apakah jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien mempengaruhi

ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan

minum obat pada pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito sebelumnya

pernah dilakukan oleh Perwitasari (2002) dengan judul hubungan antara jumlah

pemberian obat terhadap kepatuhan minum obat pasien rawat jalan usia lanjut peserta

asuransi kesehatan di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Yang membedakan

penelitian ini dengan yang sebelumnya adalah kajian mengenai jumlah obat.

Page 25: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

6

Penelitian sebelumnya mengkaji jumlah total obat dan jumlah golongan obat pada

sistem kardiovaskular, sedangkan penelitian ini mengkaji jumlah total obat, jumlah

jenis obat dan jumlah golongan obat yang digunakan pasien di poli geriatri RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta. Perbedaan lainnya adalah waktu penelitian dan pendekatan teori

dalam memecahkan masalah. Penelitian tentang kepatuhan yang juga pernah

dilakukan adalah Sirait (2003) penelitian kepatuhan penggunaan obat DM tipe-2 di

instalasi rawat inap RS Panti Rapih Yogyakarta.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses

terapi oleh farmasis terutama dalam hal pemberian obat terhadap pasien rawat jalan di

poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta sehingga dapat meningkatkan kualitas

pelayanan terapi obat.

b. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk

mendeskripsikan pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan minum obat

pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan mengamati pengaruh jumlah

pemberian obat terhadap ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri

RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

Page 26: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

7

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Mengetahui hubungan antara jumlah pemberian obat dengan ketaatan minum

obat pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

b. Mengetahui pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan minum obat

pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

c. Mengetahui hubungan antara jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien

dengan ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta.

d. Mengetahui pengaruh jumlah jenis pemberian obat terhadap ketaatan minum obat

pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

e. Mengetahui hubungan antara jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien

dengan ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta

f. Mengetahui pengaruh jumlah golongan obat terhadap ketaatan minum obat pasien

rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

Page 27: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pharmaceutical Care

Menurut International Pharmaceutical Federation (FIP), Pharmaceutical

care adalah tanggung jawab pemberi pelayanan obat sampai timbulnya dampak yang

jelas atau terjaganya kualitas hidup pasien. Asuhan kefarmasian yang sering disebut

Pharmaceutical care berdampak pada keadaan kesehatan pasien, meningkatkan

kualitas kesehatan dan ketepatan biaya dalam sistem kesehatan. Apoteker memiliki

tangung jawab terhadap obat yang diberikan sekaligus memberikan jaminan bahwa

obat yang diberikan itu telah sesuai dengan standar pengobatan (Anonim, 2010 a).

Tujuan akhir dari pharmaceutical care adalah meningkatkan kualitas hidup

pasien melalui pencapaian hasil terapi yang diinginkan secara optimal ( Trisna, 2010).

Hasil terapi yang diharapkan seperti sembuh dari penyakit, hilangnya gejala penyakit,

diperlambatnya proses penyakit dan pencegahan terhadap suatu penyakit. Apoteker

memiliki peranan dalam pharmaceutical care yaitu mengidentifikasi masalah yang

berkaitan dengan penggunaan obat (DRP= Drug related problem), mengatasi DRP

yang terjadi dan mencegah DRP.

Pelaksanaan pharmaceutical care untuk pasien usia lanjut berbeda dengan

pasien usia dewasa. Umumnya pasien lanjut usia mempunyai banyak masalah

kesehatan yang bersifat kronik dan mendapat banyak jenis obat. Penggunaan obat

pada pasien usia lanjut memerlukan perhatian khusus karena adanya perubahan

Page 28: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

9

farmakokinetik dan farmakodinamik obat terkait proses penuaan. Resiko terjadinya

reaksi yang tidak diharapkan (adverse drug reactions) dan interaksi obat akan

meningkat seiring bertambahnya jumlah obat yang dikonsumsi. Banyaknya jenis obat

dan rumitnya rejimen pengobatan membuat pasien lanjut usia, yang kemampuan

kognitif dan fisiknya sudah mengalami penurunan, menjadi tidak patuh terhadap

rejimen pengobatan yang telah ditetapkan. Selain itu, kondisi psikososial pasien

lanjut usia sangat potensial memperburuk status kesehatannya ( Trisna, 2010).

B. Lanjut Usia

1. Definisi Lanjut Usia

Geriatri berasal dari kata geros yang berarti usia lanjut dan iatreia yang

berarti mengobati. Jadi geriatri merupakan pengobatan yang dilakukan pada usia

lanjut (Suryono, 2001). Geriatri merupakan bagian dari gerontologi yang mengkaji

aspek-aspek klinis, preventif dan teraupetis pada lanjut usia. Nugroho (2000)

menjelaskan tujuan keberadaan geriatri adalah mempertahankan derajat kesehatan

para lanjut usia sehingga terhindar dari penyakit, memelihara kesehatan lanjut usia

dengan aktivitas fisik dan mental, dan merangsang petugas kesehatan untuk

menegakkan diagnosa yang tepat dan dini sehingga dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang baik kepada para lanjut usia.

Menurut undang-undang No. 13/1998 tentang kesejahteraan lanjut usia,

lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas dan menurut

Page 29: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

10

WHO, pembagian kategori usia lanjut adalah Elderly (60-74 tahun), old (75-90

tahun), dan very old (>90 tahun) (Nugroho, 2000).

Lanjut usia merupakan golongan umur yang paling banyak mengkonsumsi

obat. Obat yang sering dikonsumsi adalah obat-obat kardiovaskular, antihipertensi,

analgesik dan anti-inflamasi. Meningkatnya jumlah obat yang harus diminum

mengurangi kepatuhan pasien sehingga terjadi medication error ( Info POM, 2009

dan Suryono, 2001).

2. Proses Penuaan

Menurut (Tambayong, 2000) Penuaan merupakan suatu proses

multidimensional, yakni mekanisme perusakan dan perbaikkan di dalam tubuh yang

terjadi secara bergantian pada kecepatan dan saat yang berbeda-beda. Ada beberapa

teori penuaan yaitu:

a. Teori Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan bagian dari molekul yang tidak utuh lagi karena

sebagian telah lepas. Bagian yang telah lepas akan melekat pada molekul lain

kemudian merusak dan mengubah fungsi molekul yang bersangkutan. Dalam proses

menua, kecepatan pembentukan radikal bebas semakin cepat sehingga semakin

banyak molekul yang rusak.

b. Teori Imun

Teori imun menganggap proses penuaan itu sebagai proses autoimun artinya

sistem imun tubuh tidak dapat lagi mengenali sel-selnya sendiri. Respon autoimun

merusak sel, termasuk sel-sel imuno yang kompeten sehingga kekebalan tubuh

Page 30: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

11

menurun dan mudah terkena berbagai penyakit infeksi, kanker, penyakit degeneratif,

dan penyakit auto-imun.

c. Teori hubungan silang

Teori silang juga sering disebut teori kolagen. Hubungan silang terjadi di

antara struktur yang biasanya terpisah yang ditandai dengan terjadinya perubahan

dalam jaringan ikat sehingga kolagen tua menjadi kurang larut, lebih kaku, dan

mengakibatkan turunnya permeabilitas sel. Turunnya permeabilitas sel mengahambat

penghantaran nutrien.

3. Perubahan Sistem Tubuh akibat Penuaan

(Smeltzer dan Bare, 2002) mendeskripsikan perubahan sistem tubuh terkait

dengan pertambahan usia sebagai berikut:

a. Perubahan sistem kardiovaskular

Seiring dengan pertambahan usia, terjadi perubahan struktur normal

jantung dan sistem vaskular yang mengakibatkan kemampuannya untuk untuk

berfungsi secara efisien menurun. Jantung mengalami gangguan seperti penurunan

curah jantung, penurunan kemampuan merespons stres, frekuensi jantung dan volume

sekuncup tidak meningkat dengan kebutuhan maksimal, dan kecepatan pemulihan

jantung lebih lambat. Gangguan pada sistem vaskular terjadi karena adanya timbunan

kalsium dan lemak di dalam dinding arteri sehingga terjadi peningkatan tekanan

darah.

Page 31: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

12

b. Perubahan sistem pernafasan

Pertambahan usia mempengaruhi kapasitas dan fungsional paru seperti

peningkatan rigiditas paru, pengurangan luas permukaan alveoli, dan berkurangnya

elastisitas otot pernafasan yang menyebabkan peningkatan volume residual paru,

penurunan kapasitas pertukaran gas, dan kapasitas difusi. Aktivitas siliaris berkurang

sehingga terjadi penurunan efisiensi batuk yang menyebabkan lansia rentan terhadap

infeksi respirasi.

c. Perubahan integumen

Integumen merupakan organ yang membatasi tubuh dengan lingkungan

luar. Kulit memiliki fungsi yang penting seperti sebagai pelindung bagian dalam

tubuh, melindungi tubuh dari perubahan suhu, indera peraba dan sebagai alat

ekskresi. Dengan bertambahnya usia, terjadi perubahan intrinsik dan ekstrinsik yang

mempengaruhi fungsi dan penampilan kulit. Lapisan epidermis dan dermis kulit

menjadi lebih tipis, serat elastik berkurang jumlahnya sehingga kolagen menjadi

kaku. Kapiler di kulit berkurang mengakibatkan penurunan suplai darah. Perubahan-

perubahan tersebut menyebabkan hilangnya kekenyalan kulit, kulit menjadi keriput

dan bergelambir dan kulit akan kering sehingga rentan terhadap gatal-gatal dan iritasi.

d. Perubahan sistem reproduksi

Pada wanita, produksi estrogen dan progesteron oleh ovarium akan menurun

saat monopause. Wanita lansia akan mengalami perubahan sistem reproduksi

meliputi penipisan dinding vagina dengan pengecilan ukuran dan hilangnya

elastisitas, penurunan sekresi cairan vagina yang menyebabkan kekeringan, gatal dan

Page 32: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

13

penurunan keasaman vagina. Perubahan tersebut menyebabkan nyeri dan pendarahan

vagina saat bersenggama. Pada pria lansia, ukuran penis dan testis berkurang dan

kadar androgen juga berkurang.

e. Perubahan genitourinaria

Sistem genitourinaria tetap berfungsi pada individu lansia, meskipun terjadi

penurunan massa ginjal akibat kehilangan beberapa nefron sehingga terjadi

penurunan fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal meliputi penurunan laju filtrasi,

penurunan fungsi tubuler dengan penurunan efisiensi dalam resorbsi dan pemekatan

urin, dan perlambatan restorasi keseimbangan asam basa terhadap stress. Ureter,

kandung kemih dan uretra kehilangan otot tonus ototnya. Kapasitas kandung kemih

berkurang dan individu lansia tidak mampu lagi megosongkan kandung kemihnya

dengan sempurna. Retensi urin yang terjadi akan meningkatkan resiko infeksi.

f. Perubahan gastrointestinal

Sepanjang hidup fungsi gastrointestinal tetap berjalan. Pada lansia, penyakit

periodontal menyebabkan gigi berlubang dan ompong. Terjadi penurunan salivasi

sehingga mereka mengalami kesulitan menelan makanan. Sfingter gastroesofagus

gagal berelaksasi sehingga pengosongan esofagus melambat. Penurunan motalitas

gaster memperlambat pengosongan lambung. Konstipasi juga sering dialami individu

lansia, karena kurangnya makanan berserat, penggunaan laksatif jangka panjang,

menunda defekasi, efek samping pengobatan, masalah emosional, kurangnya

masukkan cairan dan kelebihan makanan berlemak

Page 33: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

14

.

g. Perubahan Muskulosletal

Individu lansia mengalami pengurangan kepadatan tulang, kehilangan

ukuran dan kekuatan otot, dan degenerasi tulang rawan sendi.

h. Perubahan sistem saraf

Struktur dan fungsi sistem saraf berubah dengan bertambahnya usia.

Berkurangnya massa otak progresif akibat berkurangnya sel saraf yang tidak bisa

diganti. Terjadi penurunan sintesis dan metabolisme neurotransmiter utama. Implus

saraf dihantarkan lebih lambat, sehingga lansia memerlukan waktu lebih lama untuk

merespon dan bereaksi. Kinerja sistem saraf otonom berkurang efisiensinya. Individu

lansia cepat bingung saat sakit fisik, kehilangan orientasi lingkungan sering pingsan

dan kehilangan keseimbangan.

i. Perubahan sensorik

Organ sensorik penglihatan, pendengaran, pengecap, peraba dan penciuman

membantu kita berkomunikas dengan lingkungan. Pada lansia terjadi penurunan

fungsi sensorik yang mengenai semua organ sensorik sehingga mengganggu

hubungan mereka dengan lingkungan.

Menurut Nugroho (2000), perubahan-perubahan lain yang terjadi pada

lanjut usia adalah:

a. Perubahan Sel

Jumlah sel berkurang, ukuran selnya lebih besar, berkurangnya jumlah

cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraselular, menurunnya proporsi protein di

Page 34: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

15

otak, otot, ginjal, darah dan hati, jumlah sel otak menurun, dan terganggunya

mekanisme perbaikan sel.

b. Perubahan sistem Endokrin

Produksi hampir semua hormon menurun, menurunnya aktivitas tiroid,

menurunnya BMR= Basal Metabolic Rate, menurunnya produksi aldosteron, dan

menurunya sekresi hormon kelamin, seperti progesteron, estrogen dan testeron.

c. Perubahan yang berhubungan dengan pemakaian obat

Usia lanjut mengalami perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik.

Perubahan farmakokinetik seperti perubahan absorbsi obat, distribusi obat,

metabolisme dan perubahan ekskresi obat. Sedangkan perubahan farmakodinamik

terjadi karena penurunan respon homeostatis tubuh terhadap obat (Anonim, 2010).

4. Penyakit Pada Lanjut Usia

Menurut Nugroho (2000), penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada

lanjut usia adalah:

a. Penyakit sistem Paru

Fungsi paru-paru mengalami kemunduran yang disebabkan berkurangnya

elastisitas jaringan paru-paru dan dinding dada. Berkurangnya fungsi paru-paru pada

lanjut usia menyebabkan menurunnya pasokan oksigen. Penyakit yang mengganggu

sistem paru seperti Pnemonia, Tuberkolosis, Bronkitis dan kanker paru.

b. Penyakit Jantung dan pembuluh Darah

Pada lanjut usia, terjasi arteriesklerosis yang dapat menghambat aliran darah

dan memicu jantung bekerja lebih keras sehingga terjadi hipertensi. Jika terjadi

Page 35: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

16

penghambatan aliran darah, pasokan oksigen ke jaringan juga terhambat. Kejadian ini

dapat menyebabkan Stroke, infark miokard akut, prinzmetal angina dan angina

pektoris.

c. Penyakit pencernaan makanan

Penyakit pencernaan makanan yang sering dijumpai adalah gastritis dan

Ulkus peptikum. Gastritis merupakan suatu proses inflansi pada lapisan mukosa dan

sub mukosa lambung. Insidensi gastritis meningkat dengan lanjutnya proses menua.

d. Penyakit pada sistem Urogenital

Perandangan pada sistem urogenital terutama dijumpai pada wanita lanjut

usia berupa peradangan pada kandung kemih karena adanya sisa air seni. Pada pria

lanjut usia, sisa air seni dalam kandung kemih dapat disebabkan pembesaran kelenjar

prostat.

e. Penyakit gangguan endokrin

Penyakit metabolik pada lanjut usia pada umumnya karena menurunnya

produksi hormon. Penyakit metabolik tersebut adalah DM dan osteoporosis.

f. Penyakit pada persendian dan tulang

Penyakit pada sendi timbul akibat degenerasi atau kerusakan pada

permukaan sendi-sendi tulang yang banyak dialami oleh lanjut usia. Hampir 8 %

orang-orang berusia 50 tahun ke atas mempunyai keluhan pada sendi-sendi, biasanya

persendian pada jari-jari, sendi-sendi penahan berat tubuh (lutut dan panggul) dan

tulang punggung. Nyeri akut pada persendian disebabkan oleh gout (pirai) karena

gangguan metabolisme asam urat dalam tubuh.

Page 36: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

17

5. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemberian obat untuk lanjut

usia

Prinsip pengobatan pada pasien lanjut usia adalah selalu mengutamakan

pengobatan non farmakologis apabila memungkinkan, karena dengan cara ini dapat

mengurangi terjadinya efek samping. Apabila perlu diberikan obat, maka pemberian

obat harus memperhatikan hal tertentu untuk mencegah terjadinya efek samping atau

hal lain yang tidak diinginkan dalam proses terapi. Menurut Suryono (2001), hal-hal

yang harus diperhatikan pada pemberian obat pasien lanjut usia adalah:

a. Alasan pemberian obat harus kuat

Tidak semua penyakit memerlukan obat. Pada pasien usia lanjut, obat

diberikan kepada mereka yang menderita penyakit yang benar-benar membutuhkan

obat. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping.

b. Sebelum memberi obat, hal lain yang harus dilakukan adalah anamnesis terhadap

kebiasaan pasien.

Perlu dipertimbangkan apakah pasien sebelumnya sering merokok, minum

alkohol atau kofein, karena kebiasaan tersebut sering mempengaruhi obat-obatan.

c. Mengetahui efek farmakologi obat yang diberikan

d. Pemberian dimulai dengan dosis kecil

Dosis yang dianjurkan oleh produsen sering terlalu tinggi untuk pasien

lanjut usia. Hal tersebut dapat memberikan efek samping, mengingat organ-organ

eliminasi lanjut usia mengalami penurunan fungsi.

e. Cara pemberian obat sesederhana mungkin

Page 37: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

18

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien.

f. Evaluasi secara berkala

Apabila pasien mendapat pengobatan jangka panjang, secara teratur

dilakukan evaluasi kembali. Jika ada obat yang tidak diperlukan lagi, jangan

diteruskan karena dapat menimbulkan efek yang tidak dinginkan. Obat-obat dengan

rentang teraupetik sempit perlu diukur kadarnya dalam serum secara berkala.

g. Tidak melakukan pengobatan yang berlebihan

h. Jika kondisi pasien memburuk setelah mengkonsumsi obat, ditanyakan terlebih

dahulu obat apa yang dikonsumsi pasien sebelumnya.

C. Ketaatan Minum Obat Pasien

Ketaatan pasien merupakan tingkat ketepatan perilaku seorang individu

dengan nasihat medis atau kesehatan. Masalah Ketaatan minum obat sering terjadi di

antara pasien lanjut usia karena dari mereka banyak yang memperoleh regimen terapi

yang rumit, khususnya berkaitan dengan penggunaan jumlah obat dan banyaknya

jenis obat dan juga pada pasien rawat jalan yang penggunaan obatnya tidak dikontrol

secara langsung oleh pihak rumah sakit (Siregar, 2004).

Ada beberapa jenis ketidaktaatan pasien seperti kegagalan menebus resep,

melalaikan aturan dosis yang ada, kesalahan dosis, kesalahan waktu konsumsi obat

dan penghentian minum obat sebelum waktunya. Kegagalan menebus resep terjadi

karena pasien merasa tidak memerlukan obat tersebut atau karena pasien tidak

mampu membelinya. Kesalahan waktu konsumsi obat lebih pada kesalahan minum

Page 38: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

19

obat sesudah atau sebelum makan. Ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan obat

dapat memperburuk kesehatan pasien yaitu dapat menyebabkab resisten terhadap

obat-obat tertentu, kesalahan dosis, dan keracunan (Siregar, 2004).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ketidaktaatan

penggunaan obat, yaitu:

1. Bertanya kepada pasien apakah ada kesulitan untuk memakai obat, atau untuk

mengikuti petunjuk-petunjuk pemakaian.

2. Pengamatan terhadap sisa obat, cara ini sangat mudah dilakukan terutama untuk

obat-obat yang gampang dihitung, misalnya tablet dan sirup, sedangkan untuk

jenis aerosol mungkin sulit.

3. Penilaian terhadap efek farmakologik yaitu dengan melihat apakah obat yang

diberikan bermanfaat atau tidak (beberapa obat mudah dicek karena mempunyai

hubungan yang kuat antara dosis dengan timbulnya respons farmakologik).

4. Pengukuran kadar obat, cara ini lebih pasti namun memerlukan biaya karena

pengukuran kadar secara kuatitatif harus dilakukan di laboratorium (Reid, Rubin,

dan Whiting, 1985).

Faktor-faktor yang berhubungan dengan ketaatan minum obat pasien:

1. Penyakit; pasien yang menderita penyakit kronis biasanya mendapat pengobatan

dalam waktu yang cukup lama, hal ini dapat menurunkan kepatuhan pasien.

2. Regimen terapi seperti terapi yang menggunakan obat dalam jenis dan jumlah

yang banyak dapat menurunkan kepatuhan pasien, frekuensi pemberian obat yang

besar juga menurunkan kepatuhan pasien. Kepatuhan pasien juga akan menurun

Page 39: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

20

jika terapi yang diberikan dalam waktu lama dan memberikan efek samping,

harga obat yang mahal dan rasa obat yang tidak enak.

3. Interaksi pasien dengan tenaga kesehatan (Siregar, 2004).

Meningkatnya usia disertai dengan meningkatnya jumlah obat yang harus

dikonsumsi. Pada dasarnya, semakin banyak obat yang dikonsumsi semakin besar

besar juga resiko yang akan ditimbulkannya misalnya meningkatnya risiko efek

samping obat. Hal lain yang juga terjadi dengan meningkatnya jumlah obat yang

dikonsumsi adalah berkurang kepatuhan pasien untuk minum obat sehingga terjadi

kesalahan penggunaan obat (Anonim, 2009).

D. Pasien Rawat Jalan

Menurut Anonim (2010b), alur pasien rawat jalan peserta askes adalah

sebagai berikut:

Gambar 1. Alur pasien Rawat Jalan Peserta Askes

Page 40: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

21

Keterangan:

1. Pasien datang ke bagian Askes untuk di verifikasi lalu mengambil no.antrian

2. Pasien melakukan Pendaftaran atau Registrasi

3. Pasien menuju Poliklinik

4. Pasien perlu layanan penunjang (Laboratorium dan Radiologi)

5. Pasien kembali ke verifikasi Askes

6. Pasien ke Poliklinik untuk dibacakan hasilnya

7. Pasien dirujuk ke Poli Spesialis dan melakukan verifikasi kembali

8. Pasien menuju ke Poli Spesialis

9. Pasien ke Apotek untuk pengesahan obat

10. Pasien ke bagian Askes untuk melakukan verifikasi obat

11. Pasien ke Apotek untuk mengambil obat

12. Pasien di rujuk Rawat Inap

13. Pasien pulang

E. Landasan teori

Pasien dikatakan taat bila tingkat ketaatannya lebih besar atau sama dengan

80%. Nilai ini dihitung berdasar jumlah obat yang dikonsumsi selama periode waktu

tertentu, dibagi dengan jumlah obat yang diresepkan untuk periode waktu tertentu

(Saman et al, 2007).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidaktaatan pasien lanjut usia yaitu

faktor biaya, kurangnya informasi tentang obat yang diresepkan, pasien yang

Page 41: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

22

menerima obat dengan jumlah yang banyak, pasien yang mengalami disfungsi

kognitif dan pasien yang hidup sendiri (Alexa, dkk, 2006).

F. Hipotesis

Jumlah pemberian obat mempengaruhi ketaatan minum obat pasien rawat

jalan di Poli Geriatri RSUP Dr Sardjito Yogyakarta periode Februari-Maret 2010.

Page 42: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian tentang pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan

minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan analitik dan pengumpulan

data dilakukan secara prospektif. Sumber data penelitian ini adalah jumlah obat yang

diberikan kepada pasien berupa jumlah jenis obat, jumlah golongan dan jumlah

totalnya, dan sisa obat pasien. Selain itu data juga diperoleh dari hasil wawancara

terstruktur dengan pasien.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas ( Indipendent) adalah jumlah total obat, jumlah golongan dan

jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien

2. Variabel tergantung (dependent) adalah ketaatan minum obat pasien

C. Definisi Operasional

1. Jumlah obat yang diberikan kepada pasien adalah jumlah jenis obat, jumlah

golongan dan jumlah keseluruhan obat yang diterima pasien dari resep dokter

setelah pemeriksaan rutin di poli geriatri RSUPDr. Sardjito Yogyakarta

2. Ketaatan minum obat pasien diukur dari sisa obat pada akhir bulan terhadap

jumlah obat mula- mula. Pasien dikatakan taat jika persentase sisa obatnya adalah

lebih kecil atau sama dengan 20%.

Page 43: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

24

3. Pasien di poli Geriatri adalah semua pasien yang berusia ≥60 tahun yang

mengunjungi poli geriatri RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta yang mendapat resep

dokter dan rutin memeriksakan diri sebulan sekali.

4. Pasien rawat jalan adalah pasien yang tidak dirawat secara intensif di rumah sakit,

secara berkala datang ke rumah sakit untuk menerima pengobatan, atau pasien

rawat inap yang telah keluar dari rumah sakit namun masih harus menjalani

pemeriksaan dan pengobatan secara berkala.

5. Poli geriatri rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta adalah poli khusus untuk pasien

usia lanjut dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit Dr. Sardjito

Yogyakarta.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan minum obat

pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Februari-

Maret 2010 dilakukan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.Penelitian

dilakukan setiap hari Senin sampai Sabtu, pada pukul 07.00-12.00 WIB, dari tanggal

3 Februari 2010- 28 Maret 2010.

E. Subyek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr.

Sardjito dengan kriteria inklusi sebagai berikut:

1. Pasien yang berusia ≥60 tahun

2. Pasien yang secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tiap 1 bulan sekali

selama 2 bulan sebelum penelitian secara berturut-turut

Page 44: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

25

3. Pasien peserta Askes ( Askes pensiunan PNS dan Askes Purnawirawan)

4. Pasien yang menerima obat golongan antihipertensi, diuretik,

antihiperlipidemia, antitrombotik, anti diabetik oral, antipirai, Antiangina,

Anti bakteri sistemik

Kriteria eksklusinya adalah:

1. Pasien yang menerima obat dengan aturan minum diminum saat diperlukan

2. Pasien yang menerima obat dengan bentuk sediaan salep, krim, syrup dan

inhaler.

Metode sampling dilakukan secara non random dengan metode judgment

sampling yaitu memilih sampel dari populasi berdasarkan informasi yang ingin

diperoleh (Narimawati dan Munandar, 2008).

Besar sampel ditentukan dengan rumus

N =2

2

d

xPxQZ

Keterangan:

N = Jumlah sampel P= proporsi kategori variabel yang diteliti

d = Presisi Q = 1-P Zα = derivat alfa ( Dahlan, 2009)

N= (1,96)2 x 0,5x0,5

(0,1)2

N= 96

Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 96 sampel, dengan taraf kepercayaan 95 %.

Page 45: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

26

F. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar rekam medis

pasien yang memeriksakan diri di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

periode Februari-Maret 2010, lembar kerja yang mencatat jumlah total obat, jumlah

golongan obat dan jumlah jenis obat yang diterima pasien, dan lembar kerja yang

mencatat sisa obat pasien.

G. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan lembar wawancara. Wawancara dilakukan pada

setiap pasien saat melakukan kontrol bulan maret

H. Jalannya penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, dilakukan analisis situasi dan perijinan penelitian di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Dari hasil analisis diketahui bahwa unit yang khusus

menangani pasien lanjut usia adalah Poli geriatri. Tahap persiapan dilanjutkan dengan

pembuatan wawancara terstruktur untuk mengetahui alasan sisa obat pasien.

2. Tahap pengambilan data

Pengumpulan data dilakukan secara prospektif. Jumlah total obat, jumlah

jenis dan jumlah golongan obat yang diterima pasien saat pemeriksaan bulan Februari

dihitung sebagai variabel bebas, kemudian pada bulan Maret sisa obat pasien dihitung

untuk menentukan variabel tergantung. Variabel tergantung ditentukan dengan

menghitung persentase sisa obat pasien terhadap jumlah obat yang diterima. Untuk

mengetahui penyebab terjadinya sisa obat dilakukan wawancara dengan pasien.

Page 46: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

27

Informasi yang ingin dicari pada saat wawancara adalah nama; usia, jumlah obat

(jumlah jenis, golongan dan total) di awal kontrol Bulan Februari, jumlah sisa obat

saat kontrol bulan Maret, alasan penyebab ketidaktaatan dengan pilihan aturan minum

terlalu rumit, bosan, takut efek samping obat (disebutkan), ukuran obat, lupa dan

pasien menilai obat tidak memberi manfaat bagi perbaikan kondisi kesehatan

mereka.

3. Tahap pengolahan Data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel. Karakteristik pasien

diolah dengan menghitung persentasenya. Data jumlah obat yang diberikan kepada

pasien dan data sisa obat kemudian diolah secara statistik dengan uji regresi-korelasi

dengan taraf kepercayaan 95%.

I. Tata Cara Analisis Hasil

1) Subyek uji dibagi menjadi 2 kelompok umur yaitu:

- Usia 60-74 tahun

- Usia 75- 90 tahun

2) Persentase jumlah pasien geriatri dari kedua kelompok umur dihitung dengan

rumus : % pasien = %100xpasiennkeseluruhajumlah

umurkelompokpadapasienJumlah

3) Persentase jenis kelamin pasien dihitung dengan rumus

% Pasien = %100/min

xpasiennkeseluruhaJumlah

PLkelajenisdenganpasienJumlah

4) Persentase ketaatan pasien dihitung dengan rumus

Page 47: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

28

% Pasien =

%100//(

xobatnkeseluruhajumlah

golonganjumlahjenisjumlahtotaljumlahobatsisaJumlah

5) Uji normalitas jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien

6) Untuk mengetahui bagaimana korelasi antara dua variabel, masing-masing

kelompok umur diuji statistik dengan uji korelasi dengan taraf kepercayaan 95%

antara jumlah obat yang diberikan kepada pasien (variable bebas) dengan sisa

obat ( Variable tergantung). Jika data yang diperoleh memiliki distribusi yang

normal, diuji dengan uji Korelasi Person. Dan sebaliknya jika distribusi data tidak

normal, diuji dengan uji Korelasi Spearman (Wahyono, 2009).

7) Korelasi antara jumlah obat yang diberikan kepada pasien (variable bebas)

dengan sisa obat ( Variable tergantung) dikatakan signifikan jika nilai probabilitas

yang diperoleh adalah < 0,05 berarti Hi diterima (Hi == Jumlah pemberian obat

berhubungan ketaatan minum obat pasien rawat jalan di Poli Geriatri RSUP Dr

Sardjito Yogyakarta periode Februari-Maret 2010). Sebaliknya jika nilai

probabilitas yang diperoleh adalah > 0,05 maka korelasi antara jumlah obat yang

diberikan kepada pasien (variable bebas) dengan sisa obat ( Variable tergantung)

tidak signifikan berarti H0 diterima (H0 = Jumlah pemberian obat tidak

berhubungan ketaatan minum obat pasien rawat jalan di Poli Geriatri RSUP Dr

Sardjito Yogyakarta periode Februari-Maret 2010).

Page 48: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

29

8) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan

minum pasien dilakukan uji statistik menggunakan regresi linier dengan taraf

kepercayaan 95%. Jika nilai probabilitasnya < 0,05 maka pengaruh jumlah

pemberian obat terhadap ketaatan minum obat pasien adalah signifikan, Hi

diterima (Hi == Jumlah pemberian obat mempengaruhi ketaatan minum obat

pasien rawat jalan di Poli Geriatri RSUP Dr Sardjito Yogyakarta periode

Februari-Maret 2010), sebaliknya jika nilai probabilitas > 0,05 maka pengaruh

jumlah pemberian obat terhadap ketaatan minum obat pasien adalah tidak

signifikan, H0 diterima (H0 = Jumlah pemberian obat tidak berhubungan ketaatan

minum obat pasien rawat jalan di Poli Geriatri RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

periode Februari-Maret 2010). Besarnya pengaruh jumlah pemberian obat

terhadap ketaatan minum pasien dilihat dari nilai R square, semakin mendekati

100% maka pengaruhnya semakin kuat. Nilai koefisien a dan b ditentukan untuk

membuat persamaan Y = a + bx.

9) Analisis faktor yang menyebabkan terjadinya sisa obat secara deskriptif melalui

wawancara dengan pasien.

10) Persentase faktor penyebab sisa obat dihitung dengan rumus

% pasien = %100xobatsisamemilikiyangpasiennkeseluruhajumlah

obatsisapenyebabfaktordenganpasienjumlah

Page 49: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketaatan minum obat pasien merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan terapi. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi ketaataan minum obat

pasien yaitu faktor pasien dan faktor obat. Penelitian mengenai pengaruh jumlah

pemberian obat terhadap ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri

RSUP Dr Sardjito meneliti bagaimana faktor obat yaitu jumlah obat (jumlah total

obat, jumlah jenis dan jumlah golongan obat) mempengaruhi ketaatan minum obat

pasien. Ketidaktaatan pasien dapat menyebabkan gagalnya terapi dan meningkatnya

biaya kesehatan. Ketidaktaataan pasien diketahui dengan menghitung jumlah sisa

obat pasien dan kemudian menghitung persentasenya terhadap jumlah obat yang

diberikan kepada pasien.

Ulasan hasil penelitian tentang pengaruh jumlah pemberian obat terhadap

ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr Sardjito dibagi

dalam empat bagian yaitu bagian yang pertama deskripsi mengenai karakteristik

pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr. Sardjito, bagian yang kedua penulis akan

memaparkan bagaimana pengaruh jumlah jenis obat terhadap ketaatan minum obat

pasien, bagian yang ketiga pengaruh jumlah golongan obat terhadap ketaatan minum

obat pasien dan bagian yang keempat pengaruh jumlah total obat yang diberikan

terhadap ketaatan minum obat pasien.

Page 50: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

31

A. Karakteristik Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito

Dari hasil perhitungan, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 96 pasien, selama proses penelitian tiga pasien tidak memenuhi kriteria inklusi

sehingga jumlah sampel yang diambil adalah 93 pasien. Karakteristik pasien yang

akan dibahas adalah umur, jenis kelamin, jumlah pasien dengan sisa obat, alasan

pasien memiliki sisa obat dan tingkat ketaatan pasien. Karakteristik pasien

dideskripsikan untuk menjelaskan keadaan pasien yang menjadi subyek penelitian.

Karakteristik pasien akan dideskripsikan dalam tabel I, II , III ,IV, dan V.

Berdasarkan umur, pasien dibagi dalam 2 kelompok umur yang ditampilkan

pada tabel berikut:

Tabel I. Profil Umur PasienNo Kelompok Umur Jumlah Prosentase (%)1. 60- 74 Tahun 52 55,92. 75-90 Tahun 41 44,1

Jumlah 93 100

WHO membagi lanjut usia dalam tiga kategori yaitu Elderly (60-74 tahun),

old (75-90 tahun), dan very old (>90 tahun). Dari hasil penelitian hanya terdapat dua

kategori yaitu Elderly (60-74 tahun), old (75-90 tahun). Hal tersebut terjadi karena

pasien yang dipakai sebagai subyek penelitian adalah pasien rawat jalan dan pasien

yang berusia >90 tahun mengalami penurunan kemampuan psikomotorik termasuk

untuk memeriksakan kesehatan secara rutin ke poli geriatri. Dari tabel I dapat dilihat

bahwa persentase umur pasien yang paling banyak terdapat pada kelompok umur

Page 51: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

32

60-74 tahun yaitu 55,9 %, kemudian diikuti dengan kelompok umur 75-90 tahun

yaitu 44,1 %.

Tabel II. Profil Jenis Kelamin PasienNo Jenis kelamin Jumlah Prosentase (%)1. Laki-laki 53 57,02. Perempuan 40 43,0

Jumlah 93 100

Tabel III menunjukkan bahwa jumlah pasien dengan jenis kelamin laki-laki

adalah sebesar 57,3 % dan perempuan sebesar 43,7 %.

Tabel III. Data Pasien Yang Memiliki Sisa ObatPasien dengan sisa obat 31

Persentase ( %) 33,3

Parameter untuk mengetahui ketaatan pasien adalah dengan menghitung sisa

obat pasien pada akhir bulan (30 hari setelah menerima obat). Dari tabel III dapat

dilihat bahwa pasien yang memiliki sisa obat pada akhir bulan sebanyak 31 pasien

dengan persentasenya terhadap jumlah seluruh pasien adalah 33,3 %.

Dari hasil wawancara dengan pasien, diketahui ada faktor lain yang

menyebabkan sisa obat yaitu pasien merasa bosan, pasien lupa dan pasien takut efek

samping.

Tabel IV. Faktor Yang Menyebabkan Sisa ObatNo Faktor yang menyebabkan sisa

obatJumlah pasien Prosentase (%)

1. Bosan 11 35,52. Lupa 18 58,03 Takut Efek samping Obat 2 6,5

Jumlah 31 100

Page 52: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

33

Berdasarkan tabel IV jumlah pasien yang merasa bosan adalah 11 pasien

dengan persentase 35,5 %, pasien yang lupa minum obat sebanyak 18 pasien dengan

persentase 63,64 % dan pasien yang takut akan efek samping adalah 2 pasien dengan

persentase 6,5 %. Sebagian besar pasien memiliki sisa obat karena faktor lupa. Hal ini

bisa terjadi karena pasien merupakan pasien lanjut usia yang sudah mengalami

penurunan fungsi kognitif yaitu meliputi proses belajar, pemahaman, pengertian dan

perhatian.

Pasien dikatakan taat jika tingkat ketaatannya lebih besar atau sama dengan

80 % (Saman et al, 2007). Persentase tersebut merupakan persentase jumlah obat

yang dihabiskan pasien terhadap jumlah keseluruhan obat yang diberikan kepada

pasien. Pasien dikatakan tidak taat jika persentase sisa obat pasien > 20 %. Persentase

sisa obat dihitung dari jumlah sisa obat pada akhir bulan dibagi jumlah obat yang

diberikan kepada pasien pada awal bulan, kemudian dikali 100%.

Tabel V. Profil Ketaatan dan ketidaktaatan pasienPasien Yang Taat Pasien yang tidak taatNo Jumlah obat

Jumlahpasien

% pasien JumlahPasien

% Pasien

1. Jumlah total obat 85 91,4 8 8,62. Jumlah Jenis Obat 62 66,7 31 33,33. Jumlah Golongan Obat 62 66,7 31 33,3

Data dari tabel V menunjukkan bahwa berdasarkan jumlah total obat,

jumlah pasien yang memiliki tingkat ketaatan lebih besar atau sama dengan 80 %

(pasien taat) adalah 85 pasien dengan persentase 91,4 % sedangkan pasien dengan

persentase sisa obat lebih besar dari 20 % (tidak taat) adalah 8 pasien dengan

Page 53: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

34

persentase 8,6 %. Berdasarkan jumlah jenis obat, pasien yang taat adalah sebesar 62

pasien dengan persentase 66,7 dan yang tidak taat 31 pasien dengan persentase 33, 3

%. Dari sisi jumlah golongan obat, pasien yang taat adalah 62 pasien dengan

persentase 33,3 % sedangkan yang tidak taat sebesar 33,3 %.

Analisis tentang pengaruh jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien

terhadap ketaatan minum obat pasien diawali dengan uji normalitas.Uji normalitas

adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data sesuai dengan

kurva Gaussian dimana 68 % data berada pada simpangan baku -1-1 dan 95 % data

berada pada simpangan baku -2-2. Data yang digunakan dalam uji normalitas adalah

jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien dan data sisa obat pasien, yang diuji

dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dari hasil uji normalitas diperoleh

nilai probabilitasnya adalah 0.000 yang menunjukkan data tidak terdistribusi normal.

Karena data hasil penelitian tidak terdistribusi normal, maka untuk mengetahui

korelasi antara jumlah obat yang diberikan kepada pasien dengan persentase sisa obat

menggunakan uji non parametrik yaitu uji Spearman.

B. Pengaruh Jumlah Jenis Obat Yang Diberikan Terhadap KetaatanMinum Obat Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito

Penyakit yang diderita oleh pasien lanjut usia biasanya bersifat

multipatologis. Keadaan tersebut yang menyebabkan mereka harus mengkonsumsi

beberapa jenis obat yang berbeda. Dari hasil penelitian pasien menerima 1 sampai 5

jenis obat. Uji korelasi Spearman menggunakan data jumlah jenis obat yang diberikan

Page 54: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

35

kepada pasien sebagai variabel bebas (X) dan sisa jenis obat sebagai variabel

tergantung (Y).

Dari hasil uji korelasi diperoleh nilai probabilitas 0,002 < 0,05 yang berarti

korelasi antara jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien dengan ketaatan

minum obat pasien adalah signifikan. Korelasi menunjukkan arah positif yaitu

semakin banyak jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien semakin banyak pula

sisa obat pasien (ketaatan pasien semakin rendah). Dahlan (2008) membagi kekuatan

korelasi dalam 5 kategori yaitu kategori sangat lemah (0,00-0,199), lemah(0,20-

0,399), sedang (0,40-0,599), kuat (0,60-0,799)dan sangat kuat(0,80-1,000). Nilai

koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,324 berarti termasuk dalam kategori lemah

yang berarti hubungan antara jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien dengan

sisa obat lemah sehingga tidak dapat mewakili hubungan antara hubungan antara

jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien dengan ketaatan pasien.

Pengaruh jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien terhadap ketaatan

minum obat pasien dianalisis menggunakan uji regresi linier walaupun salah satu

syarat uji regresi tidak terpenuhi yaitu data tidak terdistribusi normal. Uji regresi

linier tetap digunakan karena dari hasil uji ANOVA diperoleh nilai probabilitas lebih

kecil dari 0,05 yang berarti persamaan yang diperoleh dari hasil uji regresi layak

untuk digunakan. Dari hasil analisis, nilai probabilitas yang diperoleh adalah 0,000

yang berarti jumlah pemberian obat secara signifikan mempengaruhi ketaatan minum

obat pasien. Besarnya pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan minum

obat pasien ditunjukkan oleh nilai R square yaitu sebesar 20 % sedangkan 80 %

Page 55: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

36

merupakan pengaruh dari faktor lain. Koefisien a = -0,484 dan koefisien b = 0,475,

jadi diperoleh persamaan Y= 0,475x – 0,484 yang berarti besar atau kecilnya nilai Y

(Ketaatan minum obat pasien) tidak hanya dipengaruhi oleh nilai X ( Jumlah obat

yang diberikan kepada pasien) tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain (Konstanta

yang bernilai negatif).

C. Pengaruh Jumlah Golongan Obat yang Diberikan Terhadap KetaatanMinum Obat Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr. Sardjito

Dalam terapi, pasien lanjut usia menerima beberapa macam golongan obat.

Penggolongan obat dilakukan berdasarkan kelas terapi obat (Menurut Formularium

Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta edisi tahun 2002). Dari hasil penelitian pasien

diberikan golongan obat sebanyak 1-5 golongan. Deskripsi mengenai golongan obat

yang diberikan kepada pasien disajikan dalam tabel VI.

Tabel VI. Gambaran Golongan obat yang diberikan kepada pasienNo Golongan Obat Jumlah

pasien% jumlah

pasien1 Antihipertensi 80 862 Antitrombotik 18 19,43 Anti diabetik oral 19 20,44 Diuretik 41 44,15 Antipirai 11 11,86 Antihiperlipidemia 25 26,97 Antiangina 2 2,158 Anti bakteri sistemik 4 4,3

Golongan obat yang paling banyak diberikan kepada pasien adalah

golongan obat antihipertensi yaitu sebanyak 80 pasien dengan persentase 86 %

pasien. Obat antihipertensi yang diberikan kepada pasien adalah bisoprolol, valsartan,

Page 56: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

37

Norvask, Adalat oros, Dexacap, klonidine, Noperten, Hytrin, Amdixal, amilodipine,

Herbesser CD, captopril, dan Calcigard. Pasien yang diberi obat antitrombotik

sebanyak 18 orang dengan persentase 19,4 %. Obat antitrombotik yang diberikan

adalah aspirin, Aspilet, Citaz, dan Aptor. Anti diabetik oral diberikan kepada 19

orang pasien dengan jenis anti diabetik oral yang diberikan adalah glucobay.

glibenclamida, Glucodex, Glucophage, Novomix, metformin, Glidiab, Glurenorm,

dan Glumin. Golongan obat diuretik diberikan kepada 41 pasien dengan persentase

44,1 %. Jenis obat diuretik yang diberikan adalah HCT dan furosemid. Golongan obat

antipirai diberikan kepada pasien 11 pasien. Jenis obat antipirai yang diberikan adalah

alopurinol. Golongan obat antihiperlipidemia diberikan kepada 25 pasien dengan

persentase 26,9 %. Jenis obat antihiperlipidemia yang diberikan adalah simvastatin,

Crestor, Lipitor, dan gemfibrosol. Pasien yang diberi golongan obat antiangina

sebanyak 2 orang dengan jenis golongan antiangina yang diberikan adalah ISDN.

Anti bakteri sistemik diberikan kepada 4 pasien dengan persentase 4,3 %. Jenis Anti

bakteri sistemik yang diberikan adalah ciprofloksasin, cefadrosil dan eritromisin.

Uji korelasi menggunakan data jumlah golongan obat yang diberikan

kepada pasien dengan sisa golongan obat. Dari hasil analisis diperoleh nilai

probabilitasnya adalah sebesar 0,003 < 0,05 yang berarti korelasi antara jumlah

golongan obat yang diberikan kepada pasien dengan ketaatan minum obat pasien

adalah signifikan. Nilai koefisien korelasinya adalah 0,303 yang menunjukkan

kekuatan korelasi lemah berarti hubungan antara jumlah golongan obat yang

diberikan kepada pasien dengan sisa golongan obat lemah sehingga tidak dapat

Page 57: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

38

mewakili hubungan antara jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien

dengan ketaatan minum obat pasien. Arah korelasi positif yang menunjukkan

hubungan yang searah antara jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien

dengan sisa golongan obat, semakin banyak golongan obat yang diberikan semakin

banyak pula sisa obat ( ketaatan minum obat pasien rendah).

Dari hasil analisis regresi linier antara jumlah golongan obat yang diberikan

kepada pasien dengan sisa golongan obat pasien, diperoleh nilai probabilitasnya

adalah 0,000 < 0,05 berarti pengaruh jumlah golongan obat yang diberikan kepada

pasien terhadap ketaatan minum obat pasien adalah signifikan. Besarnya pengaruh

jumlah golongan obat yang diberikan ditunjukkan dengan nilai R square yaitu

sebesar 12,8 % sedangkan 87,2 % merupakan pengaruh dari faktor lain. Koefisien a =

- 0,216 dan koefisien b = 0,399, jadi persamaan yang diperoleh adalah

Y= 0,399x -0,216. Hal tersebut berarti besar atau kecilnya jumlah sisa golongan obat

(Y) dipengaruhi oleh besar atau kecilnya nilai jumlah golongan obat yang diberikan

kepada pasien (X) dan factor lain (nilai konstanta negatif), jadi ketaatan minum obat

pasien tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh jumlah golongan obat yang diberikan

kepada pasien tetapi juga dipengaruhi oleh factor lain.

D. Pengaruh Jumlah Total Obat Yang Diberikan Kepada Pasien TerhadapKetaatan Minum Obat Pasien Rawat Jalan di Poli Geriatri RSUP Dr.

Sardjito

Pasien lanjut usia yang menjalani terapi rawat jalan di Poli Geriatri RSUP

Dr. Sardjito diberikan obat untuk dikonsumsi selama satu bulan pada saat melakukan

pemeriksaan kesehatan. Pasien lanjut usia merupakan golongan umur yang

Page 58: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

39

mengkonsumsi obat dalam jumlah besar. Hal tersebut terjadi karena mereka memiliki

daya tahan tubuh yang rendah sehingga rentan diserang banyak penyakit. Data yang

digunakan dalam uji korelasi adalah jumlah total obat yang diberikan kepada pasien

(X) dengan sisa obat pasien(Y).

Dari hasil uji korelasi Spearman diperoleh nilai probabilitasnya sebesar

0,016 < 0,05 yang berarti hubungan antara jumlah keseluruhan obat yang diberikan

kepada pasien dengan ketaatan minum obat pasien adalah signifikan. Nilai koefisien

korelasi yang diperoleh adalah 0,249 menunjukkan kekuatan korelasi yang lemah,

berarti hubungan antara jumlah keseluruhan obat yang diberikan kepada pasien

dengan sisa obat lemah sehingga tidak dapat mewakili hubungan antara jumlah

keseluruhan obat yang diberikan kepada pasien dengan ketaatan minum obat pasien.

Korelasi bernilai positif menunjukkan hubungan antara jumlah keseluruhan obat yang

diberikan kepada pasien dengan sisa obat pasien searah, semakin besar jumlah obat

yang diberikan, semakin besar pula sisa obat berarti ketaatan pasien juga rendah dan

begitu juga sebaliknya semakin kecil jumlah obat yang diberikan, semakin kecil pula

sisa obat pasien berarti ketaatan pasien semakin tinggi.

Jumlah total obat yang diberikan kepada pasien berpengaruh secara

signifikan terhadap ketaatan minum obat pasien yang ditunjukkan oleh nilai

probabilitasnya 0,000 lebih kecil dari 0,05. Besarnya pengaruh Jumlah total obat yang

diberikan kepada pasien terhadap ketaatan minum obat pasien dinyatakan dengan

nilai R square yaitu sebesar 20 % sedangkan 80 % lainnya dipengaruhi oleh fakrtor

lain. Koefisien a = -0,484 dan koefisien b = 0,475 sehingga diperoleh persamaan

Page 59: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

40

Y = 0,475x – 0,484, yang berarti besarnya jumlah sisa obat pasien ( Y) dipengaruhi

oleh besar atau kecilnya jumlah obat yang diberikan kepada pasien (X) dan faktor lain

(nilai konstanta negatif), jadi ketaatan minum obat pasien tidak hanya dipengaruhi

oleh jumlah obat yang diberikan kepada pasien tetapi juga dipengaruhi oleh faktor

lain.

Page 60: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh jumlah pemberian obat

terhadap ketaatan minum obat pasien rawat jalan di poli geriatri RSUP Dr Sardjito

Yogyakarta periode Februari-Maret 2010, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Hubungan antara jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien dengan

ketaatan pasien adalah signifikan dengan arah positif dan kekuatan korelasi

lemah yang berarti hubungan antara jumlah jenis obat yang diberikan kepada

pasien dengan sisa obat pasien tidak mewakili hubungan antara jumlah jenis

obat yang diberikan kepada pasien dengan ketaatan minum obat pasien

2. Hubungan antara jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien dengan

ketaatan pasien adalah signifikan dengan arah positif dan kekuatan korelasi

lemah yang berarti hubungan antara jumlah golongan obat yang diberikan

kepada pasien dengan sisa obat pasien tidak mewakili hubungan antara

jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien dengan ketaatan minum

obat pasien.

3. Hubungan antara jumlah total obat yang diberikan kepada pasien dengan

ketaatan pasien adalah signifikan dengan arah positif dan kekuatan korelasi

lemah yang berarti hubungan antara jumlah total obat yang diberikan kepada

Page 61: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

42

pasien dengan sisa obat pasien tidak mewakili hubungan antara jumlah total

obat yang diberikan kepada pasien dengan ketaatan minum obat pasien.

4. Pengaruh jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien terhadap ketaatan

minum obat pasien adalah signifikan dengan persamaan yang diperoleh

Y=0,475x– 0,484 berarti ketaatan minum obat pasien tidak hanya dipengaruhi

oleh jumlah jenis obat yang diberikan kepada pasien tetapi juga dipengaruhi

oleh faktor lain.

5. Pengaruh jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien terhadap

ketaatan minum obat pasien adalah signifikan dengan persamaan yang

diperoleh Y= 0,399x -0,216 berarti ketaatan minum obat pasien tidak hanya

dipengaruhi oleh jumlah golongan obat yang diberikan kepada pasien tetapi

juga dipengaruhi oleh faktor lain.

6. Pengaruh jumlah total obat yang diberikan kepada pasien terhadap ketaatan

minum obat pasien adalah signifikan dengan persamaan yang diperoleh

Y = 0,475x – 0,484 berarti ketaatan minum obat pasien tidak hanya

dipengaruhi oleh jumlah total obat yang diberikan kepada pasien tetapi juga

dipengaruhi oleh faktor lain.

B. Saran

Dari hasil penelitian, beberapa saran yang dapat diajukan adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian mengenai pengaruh jumlah pemberian obat terhadap ketaatan

minum obat pasien rawat jalan di poli geriatric RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

periode Februari-Maret 2010 dapat dilanjutkan dengan penelitian yang

Page 62: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

43

meneliti faktor lain yang mempengaruhi ketaatan minum obat pasien lanjut

usia seperti faktor penurunan kemampuan kognitif dan psikomotorik.

2. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan di rumah sakit yang berbeda atau

periode yang berbeda sebagai pembanding terhadap hasil penelitian ini.

Page 63: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

44

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, 2010, Permasalahan Lanjut Usia,http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/326-permasalahan-lanjut-usia-lansia.html, diakses tanggal 15 April 2010

Alexa, I.D., Stoica, S., Burca, P., Obreja, L., Rusu, R.I., Ungureanu, G., et al., 2006,Non-Compliance in a Large Population of Elderly Patients withCardiovascular Disease, http://www.maedica.ro/articole/nr3/02_Non-compliance.pdf, diakses tanggal 6 April 2010

Anonim, 2006, kepatuhan Pasien Faktor penting Dalam Keberhasilan Terapi,http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/InfoPOM/0506.pdf, diaksestanggal 28 Agustus 2009

Anonim, 2009, Pedoman Pembinaan Kesehatan Jiwa Usia Lanjut bagi PetugasKesehatan, http://www.depkes.go.id/downloads/Keswa_Lansia.pdf, diaksestanggal 3 September 2009.

Anonim, 2010 a, Phamaceutical Care,http://pharmacyrspuriindah.blogspot.com/2009/02/pharmaceutical-care.html, diakses tanggal 30 Maret 2010.

Anonim, 2010 b, Alur Pasien Rawat Jalan Paserta Askes, http://www. alur-rawat-jalan-pasien-askes-jamkesmas-jamsoskes.htm, diakses tanggal 26 April2010.

Cholowski & Cantwell, 2007, Predictors of medication compliance among olderheart failure patients,http://www3.interscience.wiley.com/journal/118501003/abstract?CRETRY=1&SRETRY=0 , diakses tanggal 2 November 2009

Dahlan, M. S., 2008, Statistik Untuk kedokteran dan Kesehatan, 45,163, 195,Salemba Medika, Jakarta

Dahlan, M. S., 2009, Besar Sampel dan Pengambilan Sampel dalam PenelitianKedokteran dan Kesehatan, 21-22 Salemba Medika, Jakarta

InfoPOM, 2006, Kepatuhan Pasien Faktor penting dalam terapi,http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/InfoPOM/0506.pdf,diakses tanggal 3 September 2009

Page 64: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

45

Jamal, S.,Hestining, P., Raharni, 2000, Karakteristik Lansia Yang Dirawat di RumahSakit Kelas A dan B, www.diqilib.litbang.go.id/files/disk1/1/jkpkbppk-qdl-grey-2000-sarjaini-21-age-sarjaini.pdf, diakses tanggal 3 Mei 2010

Kuntari, T., 2009, Pelayanan Kesehatan Lansia,http://images.titikuntari.multiply.com, diakses tanggal 28 Agustus 2009.

Narimawati, U. Dan Munandar, D., 2008, Teknik Sampling: Teori dan PraktikMenggunakan SPSS 15, Gava Media, Yogyakarta

Nugroho,W., 2000, Keperawatan Gerontik, 1-11, Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta.

Reid, J.L., Rubin, P.C, dan Whiting, B., 1985, Lecture Notes on ClinicalPharmacology, 2nd edition, Blackwell Scientific Publications, Oxford.

Saman, K., Afridi, B.M., Abbas, K., Sajwani, A. R., Saleheen, D., Frossardz, M. P,et al, 2007, Factors Associated with Adherence to Anti-HypertensiveTreatment in Pakistan, http://www.plosone.orgs.htm, diakses tanggal 2Oktober 2009

Siregar, J.P.C., 2004, Farmasi Klinik Teori dan Penerapan, 326-321, Penerbit BukuKedokteran EGC, Jakarta

Smeltzer, S. C. Dan Bare, B.G., 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal-Bedah, ed 8,vol 2, 805-813, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Soelistiono, 2009, Jumlah lansia di Indonesia Meninggi,http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/20/112568/92/14/Jumlah-Lansia-di-Indonesia-Meninggi, diakses tanggal 4 juni 2010.

Stromberg, A., 2005, Patient-Related Factors of Compliance in heart failure: somenew insights into an old problem,http://eurheartj.oxfordjournals.org/cgi/content/full/27/4/379, diaksestanggal 2 November 2009

Suryono, S.,2001, Ilmu penyakit dalam, 249-255, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Tambayong, J., 2000, Patofisiologi Untuk Keperawatan, 201-203, Penerbit Bukukedokteran, Jakarta.

Tapan, E.,2002, Geriatri dan Usia Lanjut,http://groups.yahoo.com/group/pelita/message/3541, diakses tanggal 28Agustus 2009

Page 65: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

46

Trisna, Y., 2009, Perkembangan Dan Penerapan Pharmaceutical Care,http://andisuryaamal.multiply.com/journal/item/9, diakses tanggal 28Agustus 2009

Wahyono, T., 2009, 25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17,118, PT ElexMedia Komputindo, Jakarta

Page 66: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

47

LAMPIRAN

I. PANDUAN WAWANCARA

1. Nama :

2. Usia :

3. Jumlah sisa obat :

a. Golongan :

b. Jenis :

c. Total :

4. Mengapa sisa:

a. Aturan minum terlalu rumit

b. Bosan

c. Takut efek samping

d. Ukuran obat

e. Obat tidak memberi manfaat bagi perbaikan kondisi kesehatan mereka.

f. Lupa

Page 67: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

48

II. DATA KARAKTERISTIK PASIEN

1. Persentase kelompok umura. Kelompok umur 60-74 tahun

% pasien =pasiennkeseluruhajumlah

umurkelompokpadapasienJumlah

% pasien = %10093

52x

% pasien = 55,9%

b. Kelompok umur 75-90

% pasien =pasiennkeseluruhajumlah

umurkelompokpadapasienJumlah

% pasien = %10093

41x

% pasien = 44,1 %

2. Persentase jenis kelamin

a. Laki-laki

% Pasien =pasiennkeseluruhaJumlah

PLkelajenisdenganpasienJumlah /min

% pasien = %10093

53x

% pasien = 57,0 %

b. Perempuan

% Pasien =pasiennkeseluruhaJumlah

PLkelajenisdenganpasienJumlah /min

% pasien = %10093

40x

% pasien = 43,0 %

Page 68: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

49

3. Persentase pasien dengan sisa obat

% Pasien = %100xpasienseluruhjumlah

obatsisadenganpasienjumlah

% Pasien = %10093

31x

% Pasien = 33,3 %

4. Persentase pasien yang tidak taat (yang memiliki > 20 % sisa obat)a. Berdasarkan jumlah total obat

% Pasien = %100xpasienseluruhjumlah

taattidakyangpasienJumlah

% Pasien = %10093

8x

% Pasien = 8,6 %

b. Berdasarkan jumlah jenis obat

% Pasien = %100xpasienseluruhjumlah

tidaktaatyangpasienJumlah

% Pasien = %10093

31x

% Pasien = 33,3 %

c. Berdasarkan jumlah golongan

% Pasien = %100xpasienseluruhjumlah

tidaktaatyangpasienJumlah

% Pasien = %10093

31x

% Pasien = 33,3 %

5. Alasan sisa obat

% Pasien = %100xobatsisamemilikiyangpasiennkeseluruhajumlah

obatsisapenyebabfaktordenganpasienjumlah

a. Lupa

% Pasien = %10031

18x

% Pasien = 58 %

Page 69: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

50

b. Bosan

% Pasien = %10031

11x

% Pasien = 35,5 %

c. Takut efek samping obat

% Pasien = %10031

2x

% Pasien = 6,5 %

6. Persentase golongan obat

% pasien = %100xpasienseluruhjumlah

obatgolonganmenerimayangpasienjumlah

No Golongan Obat Jumlahpasien

% jumlahpasien

1 Antihipertensi 80 83,332 Antitrombotik 18 18,753 Anti diabetik oral 22 22,924 Diuretik 39 40,635 Antipirai 12 12,506 Antihiperlipidemia 25 26,047 Antiangina 2 2,088 Antibiotik 4 4,17

Page 70: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

51

III. DATA JUMLAH TOTAL OBAT YANG DIBERIKAN KEPADA PASIEN DAN

SISANYA PADA AKHIR BULAN

A. Usia 60-74 TahunNo Jenis Kelamin

L/PUsia

(tahun)Jumlah obat yangdiberikan kepada

pasien

Sisa obatpada akhir

Bulan

% sisa obatpada akhir

bulan1. P 60 90 0 02 L 60 120 8 6,73 P 60 30 0 04 P 61 60 0 05 P 62 90 0 06 L 62 60 25 41,677 P 63 150 0 08 P 63 120 0 09 L 63 45 0 0

10 P 65 40 0 011 P 65 30 0 012 L 65 75 0 013 P 65 30 0 014 P 65 90 0 015 L 65 60 0 016 L 66 180 0 017 P 66 30 10 33,318 L 66 60 0 019 P 66 40 2 520 L 66 120 0 021 L 67 60 0 022 P 67 90 4 4,423 P 68 30 0 024 P 68 180 9 525 L 68 60 0 026 P 68 210 13 6,227 P 68 90 0 028 P 68 90 7 7,829 L 69 90 0 030 L 69 60 0 031 L 69 150 0 032 P 69 30 3 1033 L 70 60 0 034 P 70 90 0 035 L 70 180 15 8,3336 L 70 210 12 5,7137 P 70 60 0 038 P 70 90 0 0

Page 71: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

52

39 P 70 60 9 1540 L 70 210 0 041 P 70 90 0 042 P 70 90 25 27,843 L 71 105 0 044 P 72 165 0 045 L 72 30 0 046 L 72 60 12 2047 L 72 90 0 048 L 73 60 7 11,749 P 74 150 0 050 P 74 60 0 051 L 74 30 0 052 P 74 150 10 6,7

B. Usia 75-90No Jenis Kelamin

L/PUsia

(tahun)Jumlah obat yangdiberikan kepada

pasien

Sisa obatpada akhir

Bulan

% sisa obatpada akhir

bulan1 L 75 270 21 7,82 L 75 60 0 03 L 75 45 0 04 P 75 60 0 05 L 75 30 0 06 L 75 90 8 8,97 L 75 90 0 08 L 76 120 0 09 P 76 150 0 010 P 76 90 0 011 L 76 60 0 012 L 76 60 24 4013 L 76 150 12 814 L 76 180 7 3,915 P 76 60 0 016 L 77 60 0 017 L 77 60 32 53,318 L 77 90 0 019 P 77 120 6 520 L 78 60 0 021 P 78 30 0 022 L 79 30 4 13,323 L 79 90 7 7,724 P 79 30 0 025 L 79 90 0 026 P 79 210 9 4,327 L 79 210 7 3,3

Page 72: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

53

28 L 80 60 0 029 L 80 90 10 11,130 L 80 120 18 1531 L 80 60 0 032 P 80 30 8 26,733 L 80 130 0 034 L 81 90 13 14,435 L 81 45 0 036 L 82 210 0 037 L 82 90 0 038 L 83 10 0 039 L 84 60 0 040 P 85 30 0 041 P 85 90 0 0

C. UJI KORELASI SPEARMAN

Correlations

X Y

Correlation Coefficient 1.000 .249*

Sig. (2-tailed) . .016

X

N 93 93

Correlation Coefficient .249*

1.000

Sig. (2-tailed) .016 .

Spearman's rho

Y

N 93 93

D. REGRESI LINIER

Model Summaryb

Change Statistics

Model R

RSquare

Adjusted RSquare

Std. Errorof the

EstimateR SquareChange

FChange df1 df2

Sig. FChange

1 .447a

.200 .191 1.13609 .200 22.733 1 91 .000

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 29.342 1 29.342 22.733 .000a

Residual 117.454 91 1.291

1

Total 146.796 92

Page 73: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

54

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients Correlations

CollinearityStatistics

Model BStd.Error Beta t Sig.

Zero-order Partial Part

Tolerance VIF

(Constant)

-.484 .287 -1.686 .0951

X .475 .100 .447 4.768 .000 .447 .447 .447 1.000 1.000

Page 74: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

55

IV. DATA JUMLAH JENIS OBAT YANG DITERIMA PASIEN DAN SISANYAPADA AKHIR BULAN

A. Usia 60-74 TahunNo Jenis

KelaminL/P

Usia(tahun)

Jumlah jenis obatyang diberikankepada pasien

Sisa jenis obatpada akhir

Bulan

% sisa jenisobat pada

akhir bulan1. P 60 1 0 02 L 60 4 2 503 P 60 1 0 04 P 61 2 0 05 P 62 3 0 06 L 62 2 1 507 P 63 4 0 08 P 63 4 0 09 L 63 2 0 010 P 65 2 0 011 P 65 1 0 012 L 65 3 0 013 P 65 1 0 014 P 65 3 0 015 L 65 2 0 016 L 66 4 0 017 P 66 1 1 10018 L 66 2 0 019 P 66 2 1 5020 L 66 3 0 021 L 67 2 0 022 P 67 2 2 10023 P 68 1 0 024 P 68 5 5 10025 L 68 2 0 026 P 68 4 2 5027 P 68 3 0 028 P 68 3 2 66,6729 L 69 3 0 030 L 69 2 0 031 L 69 4 0 032 P 69 1 1 10033 L 70 2 0 034 P 70 2 0 035 L 70 4 3 7536 L 70 4 2 5037 P 70 2 0 0

Page 75: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

56

38 P 70 3 0 039 P 70 2 2 10040 L 70 5 0 041 P 70 2 0 042 P 70 3 3 10043 L 71 4 0 044 P 72 4 0 045 L 72 1 0 046 L 72 2 2 10047 L 72 3 0 048 L 73 2 2 10049 P 74 3 0 050 P 74 2 0 051 L 74 1 0 052 P 74 4 4 100

B. Usia 75-90 TahunNo Jenis Kelamin

L/PUsia

(tahun)Jumlah jenis

obat yangdiberikan

kepada pasien

Sisa jenisobat pada

akhir Bulan

% sisa jenisobat pada

akhir bulan

1. L 75 5 5 1002 L 75 2 0 03 L 75 2 0 04 P 75 2 0 05 L 75 1 0 06 L 75 3 2 66,677 L 75 3 0 08 L 76 4 0 09 P 76 5 0 010 P 76 3 0 011 L 76 2 0 012 L 76 2 2 10013 L 76 5 5 10014 L 76 4 2 5015 P 76 1 0 016 P 77 2 0 017 L 77 2 2 10018 L 77 3 0 019 P 77 4 2 5020 L 78 2 0 021 P 78 1 0 022 L 79 1 1 10023 L 79 3 3 10024 P 79 1 0 0

Page 76: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

57

25 L 79 3 0 026 P 79 4 2 5027 L 79 5 3 6028 L 80 2 0 029 L 80 3 2 66,6730 L 80 4 2 5031 L 80 2 0 032 P 80 1 1 10033 L 80 5 0 034 L 81 3 2 66,6735 L 81 2 0 036 L 82 3 0 037 L 82 3 0 038 L 83 1 0 039 L 84 2 0 040 P 85 1 0 041 P 85 3 0 0

C. UJI NORMALITASOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X Y

N 93 93

Mean 2.6237 .7634Normal Parametersa

Std. Deviation 1.18793 1.26317

Absolute .216 .394

Positive .216 .394

Most Extreme Differences

Negative -.124 -.273

Kolmogorov-Smirnov Z 2.086 3.798

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

D. UJI KORELASI SPEARMAN

Correlations

X Y

Correlation Coefficient 1.000 .324**

Sig. (2-tailed) . .002X

N 93 93

Correlation Coefficient .324**

1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

Spearman's rho

Y

N 93 93

Page 77: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

58

E. UJI REGRESI LINEARModel Summary

b

Change Statistics

Model R

RSquare

Adjusted RSquare

Std. Errorof the

EstimateR SquareChange

FChange df1 df2

Sig. FChange

1 .447a

.200 .191 1.13609 .200 22.733 1 91 .000

a. Predictors: (Constant), X

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 29.342 1 29.342 22.733 .000a

Residual 117.454 91 1.291

1

Total 146.796 92

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients Correlations

CollinearityStatistics

Model BStd.Error Beta t Sig.

Zero-order Partial Part

Tolerance VIF

(Constant)

-.484 .287 -1.686 .0951

X .475 .100 .447 4.768 .000 .447 .447 .447 1.000 1.000

Page 78: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

59

V. DATA JUMLAH GOLONGAN OBAT YANG DIBERIKAN KEPADA PASIENDAN SISANYA PADA AKHIR BULAN

A. Usia 60-74 TahunNo Jenis

KelaminL/P

Usia(tahun)

Jumlah golonganobat yang

diberikan kepadapasien

Sisa golonganobat pada

akhir Bulan

% sisagolonganobat pada

akhir bulan1. P 60 1 0 02 L 60 2 1 503 P 60 1 0 04 P 61 2 0 05 P 62 3 0 06 L 62 2 2 1007 P 63 3 0 08 P 63 3 0 09 L 63 2 0 010 P 65 2 0 011 P 65 1 0 012 L 65 2 0 013 P 65 1 0 014 P 65 2 0 015 L 65 2 0 016 L 66 3 0 017 P 66 1 1 10018 L 66 2 0 019 P 66 2 1 5020 L 66 3 0 021 L 67 2 0 022 P 67 3 2 66,6723 P 68 1 0 024 P 68 3 2 66,6725 L 68 1 0 026 P 68 3 2 66,6727 P 68 3 0 028 P 68 3 2 66,6729 L 69 3 0 030 L 69 1 0 031 L 69 3 0 032 P 69 1 1 10033 L 70 2 0 034 P 70 2 0 035 L 70 3 3 10036 L 70 2 2 10037 P 70 2 0 0

Page 79: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

60

38 P 70 3 0 039 P 70 2 2 10040 L 70 3 0 041 P 70 1 0 042 P 70 2 2 10043 L 71 4 0 044 P 72 3 0 045 L 72 1 0 046 L 72 2 2 10047 L 72 2 0 048 L 73 2 2 10049 P 74 2 0 050 P 74 2 0 051 L 74 1 0 052 P 74 3 3 100

B. Usia 75-90No Jenis Kelamin

L/PUsia

(tahun)Jumlah

golongan obatyang diberikankepada pasien

Sisagolonganobat pada

akhir Bulan

% sisagolonganobat pada

akhir bulan1. L 75 3 3 1002 L 75 2 0 03 L 75 2 0 04 P 75 2 0 05 L 75 1 0 06 L 75 3 2 66,677 L 75 3 0 08 L 76 2 0 09 P 76 5 0 010 P 76 2 0 011 L 76 2 0 012 L 76 2 2 10013 L 76 5 5 10014 L 76 3 2 66,6715 P 76 1 0 016 P 77 2 0 017 L 77 2 2 10018 L 77 2 0 019 P 77 3 1 33,320 L 78 2 0 021 P 78 1 0 022 L 79 1 1 10023 L 79 2 1 5024 P 79 1 0 0

Page 80: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

61

25 L 79 1 0 026 P 79 3 2 66,6727 L 79 3 2 66,6728 L 80 1 0 029 L 80 3 2 66,6730 L 80 3 2 66,6731 L 80 1 0 032 P 80 1 1 10033 L 80 5 0 034 L 81 2 2 10035 L 81 2 0 036 L 82 2 0 037 L 82 2 0 038 L 83 1 0 039 L 84 2 0 040 P 85 1 0 041 P 85 3 0 0

C. UJI KORELASI SPEARMANCorrelations

X Y

Correlation Coefficient 1.000 .303**

Sig. (2-tailed) . .003X

N 93 93

Correlation Coefficient .303**

1.000

Sig. (2-tailed) .003 .

Spearman's rho

Y

N 93 93

D. UJI REGRESI LINIERModel Summary

b

Change Statistics

Model R

RSquare

Adjusted RSquare

Std. Errorof the

EstimateR SquareChange

FChange df1 df2

Sig. FChange

1 .358a

.128 .119 .96536 .128 13.397 1 91 .000

Page 81: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

62

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 12.485 1 12.485 13.397 .000a

Residual 84.805 91 .932

1

Total 97.290 92

Coefficientsa

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients Correlations

CollinearityStatistics

Model BStd.Error Beta t Sig.

Zero-order Partial Part

Tolerance VIF

(Constant)

-.216 .256 -.846 .4001

X .399 .109 .358 3.660 .000 .358 .358 .358 1.000 1.000

Page 82: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

63

VI. DATA OBAT YANG DIBERIKAN KEPADA PASIEN

Jumlah ObatTanggal

pemerikasaan INo

JenisKelamin

L/PUsia

(tahun)Obat Golongan

Jenis Golongan Total

1 L 76 bisoprolol(30)valsartan(30)Norvask (30)aspirin(30)

AntihipertensiAntihipertensiAntihipertensiAntitrombotik

4 2 120

2 P 72 glibenclamida(15)glucobay (90)Adalat Oros ((30)Aspilet (30)

Anti diabetik OralAnti diabetik OralAntihipertensiAntitrombotik

4 3 165

3 L 82 Glucodex(60)Glucophage(90)Dexacap (60)

Anti diabetik OralAnti diabetik OralAntihipertensi

3 2 210

4 L 70 glibenclamide(60)Glucophage(60)Noperten (30)Aspilet (30)

Anti diabetik OralAnti diabetik OralAntihipertensiAntitrombotik

4 3 180

5 L 70 klonidin (60)Hytrin (30)Citaz (60)Aspilet (60)

AntihipertensiAntihipertensiAntitrombotikAntitrombotik

4 2 210

6 P 70 valsartan (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

3 Februari 2010

7 L 66 valsartan (30)Aspilet (90)

AntihipertensiAntitrombotik

4 3 180

Page 83: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

64

furosemid (30)alopurinol ( 30)

DiuretikAntipirai

8 P 70 HCT (30)valsartan (30)simvastatin (30)

DiuretikAntihipertensiAntihiperlipidemia

3 3 90

9 P 70 Adalat Oros(30)simvastatin (30)

AntihipertensiAntihiperlipidemia

2 2 60

10 L 72 Adalat Oros (30)simvastatin (30)

AntihipertensiAntihiperlipidemia

2 2 60

11 L 76 Aspilet (30)Amdixal (30)

AntitrombotikAntihipertensi

2 2 60

12 L 81 Adalat Oros(30)HCT (30)valsartan (30)

AntihipertensiDiuretikAntihipertensi

3 2 90

13 L 79 Adalat Oros (30) Antihipertensi 1 1 30

14 L 62 Noperten (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

15 L 80 valsartan (30)Adalat oros (30)

AntihipertensiAntihipertensi

2 1 60

16 P 79 valsartan (30) Antihipertensi 1 1 30

17 P 74 Adalat oros(30)Glucobay (60)merformin (60)

AntihipertensiAnti diabetik OralAnti diabetik Oral

3 2 150

9 februari 2010

18 L 76 valsartan (30) Antihipertensi 2 2 60

Page 84: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

65

HCT (30) Diuretik

19 L 77 Adalat Oros(30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

20 L 77 valsartan (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

21 L 81 valsartan (30)furosemid (15)

AntihipertensiDiuretik

2 2 45

22 P 85 Aspilet (30) Antitrombotik 1 1 30

23 L 67 valsartan (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

24 P 68 Adalat Oros (30) Antihipertensi 1 1 30

25 P 62 Noperten (30)Aspilet (30)ISDN (30)

AntihipertensiAntitrombotikAntiangina

3 3 90

26 L 70 metformin (60)Adalat oros (30)Glucobay (60)Noperten (30)simvastatin (30)

Anti diabetik OralAntihipertensiAnti diabetik OralAntihipertensiAntihiperlipidemia

5 3 21010 februari 2010

27 L 75 Noperten (30)Glucobay (90)Gludephage (90)simvastatin (30)Glucodex (30)

AntihipertensiAnti diabetik OralAnti diabetik oralAntihiperlipidemiaAnti diabetik Oral

5 3 270

Page 85: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

66

28 L 77 valsartan (30)Adalat Oros (30)alopurinol (30)

AntihipertensiAntihipertensiAntipirai

3 2 90

29 P 70 valsartan (30)Adalat (30)

AntihipertensiAntihipertensi

2 1 60

30 L 78 valsartan (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

31 P 78 Adalat Oros (30) Antihipertensi 1 1 30

32 L 75 Valsartan (30)Aspilet (30)furosemid (30)

AntihipertensiAntitrombotikDiuretik

3 3 90

33 P 85 valsartan (30)HCT (30)simvastatin (30)

AntihipertensiDiuretikAntihiperlipidemia

3 3 90

34 P 74 noperten (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

12 februari 2010 35 P 76 Amdixal (30)Noperten (30)simvastatin (30)

AntihipertensiAntihipertensiAntihiperlipidemia

3 2 90

36 P 70 valsartan (30)Adalat Oros(30)HCT (30)

AntihipertensiAntihipertensiDiuretik

3 2 90

37 L 66 valsartan (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

13 februari 2010

38 L 84 HCT (30) Diuretik 2 2 60

Page 86: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

67

Hitryn (30) Antihipertensi

39 P 67 valsartan(30)HCT (30)simvastatin (30)

AntihipertensiDiuretikAntihiperlipidemia

3 3 90

40 L 80 simvastatin (30)valsartan (30)HCT (30)

AntihiperlipidemiaAntihipertensidiuretik

3 3 90

41 L 74 alopurinol Antipirai 1 1 3042 L 76 Glidiab (30)

valsartan (30)HCT (30)simvastatin (30)alopurinol (30)

Anti diabetik OralAntihipertensiDiuretikAntihiperlidemiaAntipirai

5 5 150

43 L 65 valsartan (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

44 P 66 metformin (30) Anti diabetik oral 1 1 30

45 L 60 amilodipin (30)valsartan (30)Crestor (30)simvastatin (30)

AntihipertensiAntihipertensiAntihiperlipidemiaAntihiperlipidemia

4 2 120

16 februari 2010

46 P 79 valsartan (30)Adalat Oros (30)bisoprolol (30)

AntihipertensiAntihipertensiAntihipertensi

3 1 90

17 februari 2010 47 L 69 valsartan (30)Aptor (30)alopurinol (30)

AntihipertensiAntitrombotikAntipirai

3 3 90

Page 87: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

68

48 P 75 simvastatin (30)furosemid (30)

AntihiperlipidemiaDiuretik

2 2 60

49 P 76 Noperten (30)furosemid (30)simvastatin (30)alopurinol (30)Trombo aspilet (30)

AntihipertensiDiuretikAntihiperlipidemiaAntitrombotik

5 5 150

50 L 80 Glucodex (30)Adalat Oros (30)Noperten (30)Aspilet (30)

Anti diabetik oralAntihipertensiAntihipertensiAntitrombotik

4 3 120

51 L 69 Adalat Oros(30)valsartan (30)

AntihipertensiAntihipertensi

2 1 60

52 P 63 Lipitor (30)Glurenorm (30)Glucobay(60)Aspilet (30)

AntihiperlipidemiaAnti diabetik OralAnti diabetik OralAntitrombotik

4 3 150

53 L 75 Noperten (30) Antihipertensi 1 1 30

54 P 76 Glucobay (60) Anti diabetik Oral 1 1 60

55 P 68 Glidiab (30)metformin (60)Adalat Oros(30)Aspilet (30)alopurinol (30)

Anti diabetik OralAnti diabetik OralAntihipertensiAntihipertensiAntipirai

5 3 180

56 P 60 Dexacap(90) Antihipertensi 1 1 90

Page 88: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

69

57 P 60 simvastatin (30) Antihiperlipidemia 1 1 30

58 L 69 valsartan (30)Herbesser CD(30)ISDN (60)Aspilet(30)

AntihipertensiantihipertensiAntianginaAntitrombotik

4 3 150

59 L 68 Adalat Oros (30)Noperten(30)

AntihipertensiAntihipertensi

2 1 60

60 L 83 ciprofloksasin (10) Anti bakterisistemik

1 1 10

61 P 65 Adalat Oros(30)noperten (30)HCT (30)

AntihipertensiAntihipertensiDiuretik

3 2 90

62 P 74 HCT (30)valsartan (30)metformin (60)Glucodex (30)

DiuretikAntihipertensiAnti diabetik OralAnti diabetik Oral

4 3 150

63 P 68 Glucodex (60)metformin (90)simvastatin (30)HCT (30)

Anti diabetik OralAnti diabetik OralAntihiperlipidemiaDiuretik

4 3 210

64 L 80 valsartan (30)Adalat Oros(30)

AntihipertensiAntihipertensi

2 1 60

19 februari 2010

65 P 65 simvastatin (30) Antihiperlipidemia 1 1 30

Page 89: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

70

66 L 70 valsartan (30)HCT (30)

Antihipertensidiuretik

2 2 60

67 L 75 valsartan (30)HCT (15)

Antihipertensidiuretik

2 2 45

68 L 65 Adalat Oros(30)Noperten(30)HCT(15)

AntihipertensiAntihipertensidiuretik

3 2 75

20 februari 2010

69 L 71 valsartan(30)HCT (15)simvastatin (30)alopurinol (30)

AntihipertensidiuretikAntihiperlipidemiaAntipirai

4 4 105

23 februari 2010 70 P 65 HCT (30) Diuretik 1 1 30

71 L 73 amilodipin (30)simvastatin (30)

AntihipertensiAntihiperlipidemia

2 2 60

72 P 68 Glidiab(30)simvastatin (30)alopurinol (30)

Anti diabetik oralAntihiperlipidemiaAntipirai

3 3 90

73 L 72 aimvastatin (30) Antihiperlipidemia 1 1 30

74 L 82 valsartan (30)HCT (30)Adalat Oros(30)

AntihipertensiDiuretikAntihipertensi

3 2 90

75 P 80 amilodipine (30) Antihipertensi 1 1 30

Page 90: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

71

76 P 69 Adalat Oros(30) Antihipertensi 1 1 30

77 P 70 Noperten (30)HCT (60)

AntihipertensiDiuretik

2 2 90

24 februari 2010 78 L 79 kaptopril (60)Hytrin (30)

AntihipertensiAntihipertensi

2 2 90

79 L 80 Glucodex (30)Adalat Oros (30)furosemid (30)Aspilet (30)ciprofloksasin(10)

Antidiabetik OralAntihipertensiDiuretikAntitrombotikAnti bakterisistemik

5 5 130

80 P 66 valsartan(30)eritromisin(10)

AntihipertensiAnti bakterisistemik

2 2 40

81 L 66 Herbesser CD (30)Aspilet (30)alopurinol (60)

antihipertensiAntitrombotikAntipirai

3 3 120

82 L 75 noperten (30)alopurinol (30)

AntihipertensiAntipirai

2 2 60

83 P 65 Norvask (30)cefadrosil (10)

AntihipertensiAnti bakterisistemik

2 2 40

84 L 79 valsartan (30)Calcigard (30)simvastatin (30)

AntihipertensiAntihipertensiAntihiperlipidemia

3 2 90

Page 91: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

72

85 P 79 Glucobay (30)Glumin (60)Dexacap (90)Aspilet (30)

Anti diabetik OralAnti diabetik OralAntihipertensiAntitrombotik

4 3 210

86 P 77 valsartan (30)Calcigard (30)HCT (30)simvastatin (30)

AntihipertensiAntihipertensiDiuretikAntihiperlipidemia

4 3 120

87 L 72 HCT (30)Calcigard (30)valsartan (30)

DiuretikAntihipertensiAntihipertensi

3 2 90

88 P 61 Calcigard (30)HCT (30)

AntihipertensiDiuretik

2 2 60

89 L 75 valsartan (30)HCT (30)Aspilet (30)

AntihipertensiDiuretikAntitrombotik

3 3 90

90 P 63 valsartan (30)HCT (30)Caligard (30)simvastatin (30)

AntihipertensiDiuretikAntihipertensiAntihiperlipidemia

4 3 120

91 L 79 Novomix (30)valsartan (30)Calcigard (30)metformin (90)gemfibrosol (30)

Anti diabetik OralAntihipertensiAntihipertensiAnti diabetik OralAntihiperlipidemia

5 3 210

92 L 76 amiodipine(30)Glucobay(90)Hytrin (30)alopurinol (30)

AntihipertensiAnti diabetik OralAntihipertensiAntipirai

4 3 180

Page 92: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

73

93 L 63 valsartan (30)HCT (15)

AntihipertensiDiuretik

2 2 45

Page 93: PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN OBAT TERHADAP … · penelitian di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. 6. Kepala Poliklinik geriatri dr. I Dewa Putu Ramantara S,Sp, PD yang berkenan ... Penyakit

74

BIOGRAFI PENULIS

Maria Mudengsia Gaguk (Yensi) lahir di Latung

tanggal 25 Mei 1988, anak ketiga dari Bapak Michael

Kashadi Gaguk dan Ibu Yustina Hibur. Menjalani

pendidikan Sekolah dasar di SDK Beanio Cibal pada tahun

1995-1998 dan di SDK Lawir Poco Ranaka pada tahun

1998-2000. Kemudian melanjutkan SMP-SMA di St.Klaus Kuwu Ruteng pada

tahun 2000-2006. Pada tahun 2006 melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.