pengaruh intensitas persaingan, budaya perusahaan, …€¦ · pengaruh intensitas persaingan,...

147
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN PENINGKATAN ASET USAHA MIKRO BINAAN Studi Pada PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura TESIS Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Magister Ekonomi Syariah Oleh: Ade Irma Suryani NIM: 2112043300014 MAGISTER EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN,

SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN

PENINGKATAN ASET USAHA MIKRO BINAAN

Studi Pada PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar

Magister Ekonomi Syariah

Oleh:

Ade Irma Suryani

NIM: 2112043300014

MAGISTER EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H/ 2017

Page 2: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

i

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN,

SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN

PENINGKATAN ASET USAHA MIKRO BINAAN

Studi Pada PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura

TESIS

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Magister Ekonomi Syariah

Oleh

Ade Irma Suryani

NIM: 2112043300014

Pembimbing

Dr. Euis Amalia, M.Ag.

NIP : 197107011998032002

MAGISTER EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H/ 2017

Page 3: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN TESIS

Tesis yang berjudul “Pengaruh Intensitas Persaingan, Budaya Perusahaan, Serta

Kualitas Produk Terhadap Strategi Bisnis Lembaga Keuangan Mikro Syariah Dan

Peningkatan Aset Usaha Mikro Binaan : Studi Pada PT. Mitra Bisnis Keluarga

Ventura” telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum

Program Studi Magister ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11 Oktober 2017. Tesis ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Program Strata Dua

(S-2) pada Program Studi Magister Ekonomi Syariah.

Jakarta, 11 Oktober 2017

Mengesahkan

Dekan

Dr.Phil.Asep Saepudin Jahar, M.A.

NIP. 19691216199631001

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

1. Ketua : Dr. Nurhasanah, M.Ag. ( )

NIP. 197408172002122013

2. Sekertaris : Chairul Hadi, M.A. ( )

NIP. 197205312007101002

3. Pembimbing : Dr. Euis Amalia, M.Ag. ( )

NIP. 197107011998032002

4. Penguji I : Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si. ( )

NIP. 198110132008011006

5. Penguji II : Dr. Rini, M.Si., Ak, C.A. ( )

NIP. 197603152005012002

Page 4: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Ade Irma Suryani

Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 19 Mei 1977

Alamat : Koplek Astek JL.Keuangan Blok A.69, Lengkong

Gudang Timur, Serpong

Telepon : 08159279226

PENDIDIKAN

TK : TK Kenanga Jakarta Timur

SD : SD Negeri II Pondok Ranji

SMP : SMP YAPSI Jakarta Selatan

SMA : SMA 34 Jakarta dan SMA

Negeri 1 Takengon, Aceh Tengah

S1 : Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN KERJA

1. 1996 – 1998, Staf Teller Bank Muamalat cab. BSD

2. 1998 – 2000, Staf Customer Service Bank Muamalat cab. BSD

3. 2000 – 2002, Staf Back Office Bank Muamalat cab. BSD

4. 2002 – 2004, Staf Data Control Bank Muamalat cab. BSD

5. 2004 – 2007, Pejabat di Departemen Supervisi Operasional Bank

Muamalat kantor pusat

6. 2007 – 2010, Pejabat di Departemen General Administration and National

Operation Bank Muamalat kantor pusat

7. 2010 – 2013, Pejabat di Departemen Network and General Service Bank

Muamalat kantor pusat

8. 2013 – 2014, Pimpinan Cabang Pembantu Alam Sutra Bank Muamalat

9. 2014 – 2015, Pimpinan Cabang Tubagus Angke Bank Muamalat

10. 2015 – 2016, Pimpinan Cabang Cengkareng Bank Muamalat

11. 2016 – 2017, pimpinan Cabang Kemayoran Bank Muamalat

Page 5: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

iv

THE EFFECT OF COMPETITION INTENSITY, CORPORATE

CULTURE, AND PRODUCT QUALITY TO MICRO SHARIA

FINANCE INTITUTION BUSINESS STRATEGY

AND MICRO ASSET GROWTH

Case on The Customer of PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura

Ade Irma Suryani

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of competition intensity,

Corporate Culture, and Product Quality to Micro Shariah Finance Institution

Business Strategy and Micro Asset. This study used primary data by using

questionnaires distributed among PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura Micro

Business customers. Sampling technique in this research using Purposive

Sampling method which is included in non-probability sampling. The

questionnaires were distributed totaling 160 questionnaires and returning 160

questionnaires while the questionnaire could be processed, 151. Analyzing data is

done by using Structural Equation Modeling (SEM) method.

The result of research shows that the competition intensity and the quality of

product have a significant influence on business strategy while corporate culture

has no significance effect on business strategy. The intensity of competition and

corporate culture have an effect on the micro assets growth, while the quality of

product has no significant effect to the micro assets growth. Business strategy has

a significant influence on the micro assets growth.

This result takes on diffrerent path from a study by Riyan (2013) and Afrizal Naim

(2005), who said corporate culture had a significant inffluence on business

strategy. This research also support the notions of Wawan (2015), whom conlude

the needs for micro shariah finance institution develop a product with islamic

atributes in their business strategy.

Keywords: competition intensity, Corporate culture, Product Quality, Business

Strategy, Micro Asset

Page 6: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

v

PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN,

SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DAN

PENINGKATAN ASET USAHA MIKRO BINAAN

Studi pada PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura

Ade Irma Suryani

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas

persaingan, budaya perusahaan, serta kualitas produk terhadap strategi bisnis

LKMS dan peningkatan asset usaha mikro binaan. Penelitian ini menggunakan

data primer dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan dengan responden para

pelaku usaha mikro mitra binaan PT. MBK Ventura. Metode sampel dalam

penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling yang termasuk

dalam non-probability sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah seratus

enam puluh kuesioner, jumlah kuesioner yang dapat diolah sebanyak seratus lima

puluh satu. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode Structural

Equation Modeling (SEM).

Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas persaingan dan kualitas produk

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap strategi bisnis sedangkan budaya

perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap strategi bisnis.

Intensitas persaingan dan budaya perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan asset usaha mikro binaan, sedangkan kualitas produk tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan asset usaha mikro binaan. Dan

strategi bisnis berpengaruh secara simultan terhadap asset usaha mikro binaan.

Penelitian ini menunjukkan perbedaan dari riset yang dilakukan oleh Riyan (2013)

dan Afrizal Naim (2005), yang menyatakan bahwa budaya perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap strategi bisnis. Dan menguatkan penelitian yang

dilakukan oleh wawan (2015), yang menyimpulkan bahwa lembaga keuangan

mikro syariah perlu memasukkan atribut keislaman dalam pengembangan produk

dalam strategi bisnis mereka.

Kata kunci : Intensitas persaingan, Budaya perusahaan, Kualitas Produk, Strategi

bisnis, Asset Usaha Mikro Binaan

Page 7: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

vi

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kepada Allah SWT pencipta alam semesta yang telah

melimpahkan rahmat, nikmat dan berkah-Nya yang begitu banyak dan tiada henti-

hentinya kepada makhluk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW. Sosok teladan yang menjadi panutan bagi

setiap umat manusia.

Tesis ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk

memenuhi syarat-syarat untuk meraih gelar Magister Ekonomi Syariah, dalam

realisasinya, penulis sadar sepenuhnya bahwa banyak pihak yang telah banyak

membantu dalam proses penyelesaian tesis ini. Oleh karena itu, syukur

Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan yang telah Allah SWT

anugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya, kepada :

1. Pembimbing saya dalam penulisan tesis ini Ibu Dr.Euis Amalia terima kasih

atas bimbingan penuh dan motivasi yang diberikan dalam penyelesaian

penulisan tesis ini.

2. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Bapak Dr Asep Saepudin Jahar MA

3. Ketua Jurusan Magister Ekonomi Syariah Ibu Dr. Nurhasanah. MA dan

Sekertaris Jurusan Bapak Hadi

4. Segenap pimpinan dan karyawan PT.Amanah Ventura tempat penulis

mengadakan penelitian dan informasi

5. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada saya. Terima kasih

atas setiap ilmu yang diberikan

6. Pimpinan perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan

studi kepustakaan

Page 8: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

vii

7. Untuk staff dan pimpinan Akademik, Keuangan dan Pusditpanda, terima

kasih atas bantuan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi.

8. Kedua Orang tuaku tercinta Bapak Syarbini Achmad (Alm) dan Ibu

Bunsuraini (Almr), terima kasih untuk semua Doa, harapan, kasih sayang

serta bantuan moral maupun material yang telah diberikan selama ini. Terima

kasih telah menjadi orang tua sekaligus guru yang luar biasa bagi putra-

putrimu

9. Pendamping sekaligus nahkoda bagi keluargaku yang tercinta Maksum Sahar,

M.PD terima kasih untuk semua curahan cinta, kasih sayang serta doa.

Terima kasih telah menjadi seorang suami, sahabat, partner yang spektakuler

dalam hidup, dan terima kasih atas bantuannya dalam penyelesaian tesis ini.

10. Ketiga buah hati tercinta Dzumirrotin Nafiah, Elvira Afkar Fatharani dan

ALbie Zhafran Adnan terima kasih telah menjadi matahari, bulan dan bintang

dalam kehidupan bunda untuk segera menyelesaikan tesis ini. Semoga kelak

Allah meridhoi kalian menjadi anak-anak yang sholeh, manusia mulia dan

menorehkan nama kalian dalam sejarah kemuliaan ummat.

11. Untuk Sahabat terbaik yang memberikan semangat dan bantuan dalam

penyelesaian tesis ini, Kang Darmawan, Mila, Aditya, Ayu, Dilla,

Kadarisman, Nurdin dan Baihaqi, Semoga Allah menjaga persahabatan kita

dan memberikan yang terbaik bagi kita semua. Sukses untuk kita semua.

Amin.

Dan semua orang dan pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan

masukan konstruktif dari berbagai pihak agar dapat lebih memberikan manfaat

dikemudian hari. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang membacanya. Amin..

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 11 Oktober 2017

Penulis

Page 9: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN TESIS. .................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG TESIS ....................................... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iii

ABSTRACT ......................................................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Permasalahan ............................................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 7

D. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8

II. TELAAH PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU, DAN

PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN .............................................10

A. Telaah Pustaka .........................................................................................10

B. Penelitian Terdahulu.……………………………………………………32

C. Pengembangan Model Penelitian………………………………………..36

D. Indikator Variabel……………………………………………………….37

E. Konstruk Variabel……………………………………………………….43

III. METODE PENELITIAN .............................................................................45

A. Objek Penelitian .......................................................................................45

B. Sumber Data .............................................................................................45

C. Populasi ...................................................................................................45

D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................46

E. Tehnik Analisis ........................................................................................47

Page 10: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

ix

IV. ANALISIS DATA ………………………………………………………… 56

A. Kondisi Objektif LKMS PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura ................ 56

B. Profile Mitra Usaha ................................................................................. 75

C. Identitas Responden ................................................................................ 76

D. Temuan ................................................................................................... 77

E. Implikasi Teoritis Penelitian ................................................................... 90

V. PENUTUP ...................................................................................................... 94

A. Kesimpulan ............................................................................................. 94

B. Saran ........................................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 96

Lampiran-Lampiran ........................................................................................... 101

Page 11: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

x

DAFTAR TABEL

2.1 Pertumbuhan Jumlah Pelaku LKM di Indonesia...................................... 12

2.2 Data LKM yang belum Berbadan Hukum................................................ 13

2.3 Ringkasan Penelitian Sebelumnya............................................................ 33

2.4 Konstruk Fariabel..................................................................................... 43

3.1 Model Pengukuran.................................................................................... 50

3.2 Kriteria Goodness of Fit........................................................................... 53

4.1 Tabel Pertumbuhan MBK......................................................................... 66

4.2 Skoring Indek Rumah…. ........................................................................ .73

4.3 Perhitungan Penghasilan Bulanan ........................................................... 74

4.4 Gambaran Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner ..................... 77

4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Intensitas Persaingan ................................. 77

4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Perusahaan.................................... 78

4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ......................................... 78

4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Strategi Bisnis ........................................... 79

4.9 Hasil Uji Validitas Asset Usaha Mikro Binaan....................................... 80

4.10 Hasil Uji Reliabilitas Intensitas persaingan ............................................ 80

4.11 Hasil Uji Reliabilitas Budaya Perusahaan............................................... 81

4.12 Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk .................................................... 81

4.13 Hasil Uji Reliabilitas Strategi Bisnis....................................................... 81

4.14 Hasil Uji Reliabilitas Asset Usaha Mikro binaan ................................... .82

4.15 CFA Regression Weights: (Group number 1 - Default model)... ........... .82

4.16 Uji Kecocokan Model SEM .................................................................... 84

4.17 Regression Weights: (Group number 1 - Default model) ....................... 85

Page 12: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

xi

DAFTAR GAMBAR

2.1. Struktur Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia………………….…….. 14

2.2. Piramida Usaha Besar dan UMKM di Indonesia.……………….……….. 28

2.3. Kategori Usaha Berdasarkan Aset dan Omzet….…………….………….. 31

2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis………………………………….…………. 36

2.5. Indikator Variabel Intensitas Persaingan ................................................... 37

2.6. Variabel Indikator Budaya Perusahaan ...................................................... 39

2.7 Variabel Indikator Kualitas Produk ........................................................... 40

2.8 Variabel Indikator Strategi Bisnis .............................................................. 41

2.9 Variabel Indikator Peningkatan Aset Usaha Mikro ................................... 42

3.1 Langkah-langkah dalam Analisa SEM....................................................... 48

3.2 Diagram Alur ............................................................................................. 49

4.1 Persentase Kategori Pinjaman .................................................................... 75

4.2 Pendapatan Per-kapita Nasabah ................................................................. 76

4.3 Model full Struktural .................................................................................. 87

4.4 Model Managemen Komprehensif ............................................................. 91

Page 13: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian ................................................................................. 101

2. Hasil Kuesioner Intensitas Persaingan ....................................................... 106

3. Hasil Kuesioner Budaya Perusahaan ......................................................... 110

4. Hasil Kuesioner Kualitas Produk ............................................................... 114

5. Hasil Kuesioner Strategi Bisnis ................................................................. 118

6. Hasil Kuesioner Asset Usaha Mikro Binaan .............................................. 122

7. Hasil Validitas Intensitas Persaingan ......................................................... 126

8. Hasil Uji Validitas Budaya Perusahaan ..................................................... 127

9. Hasil Uji Validitas Kualitas Produk .......................................................... 128

10. Hasil Uji Validitas Strategi Bisnis ............................................................. 129

11. Hasil Uji Validitas Asset Usaha Mikro Binaan.......................................... 130

12. Hasil analisis Model Fit ............................................................................. 131

13. Hasil Analisis SEM……………………………………………………….134

Page 14: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Paradigma pembangunan ekonomi nasional sejak krisis ekonomi di tahun

1997-1998 mulai berubah dari pembangunan ekslusif menjadi pembangun

inklusif. Pembangunan inklusif merupakan strategi pembangunan yang

mengedepankan pemerataan akses dan aset pembangunan1, sistim keuangan

inklusif atau dalam bahasa Inggris financial inclusion bersinonim dengan frase

Inclusive financial system2 memiliki makna sistem jasa layanan keuangan yang

bersifat menjangkau semua kalangan. Dalam praktiknya, gagasan financial

inclusion mengambil bentuk dalam skema yang kini lebih dikenal dalam istilah

microfinance, dengan fitur utama microcredit.

Salah satu indikator penting mengenai inklusi keuangan atau financial

inclusion adalah perkembangan keuangan mikro (microfinance). Keuangan mikro

adalah pemberian jasa keuangan skala kecil kepada kaum miskin atau kelompok

masyarakat berpenghasilan rendah, terutama untuk membiayai usaha mereka yang

umumnya berskala mikro, kecil atau menengah (UMKM)3, microfinance juga

merupakan sistem layanan keuangan skala kecil yang ditujukan untuk membiayai

usaha skala mikro dan menengah, baik perorangan maupun kelembagaan4.

Pemerintah telah memberikan landasan hukum yang kuat atas operasional

LKM melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan

Mikro. LKM di definisikan sebagai lembaga keuangan yang khusus didirikan

untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik

melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan

1Tulus TH Tambunan, Pembangunan Ekonomi Inklusif, (Jakarta: Pustaka LP3S, 2016),

h., 3-4 2Nusron Wahid, Keuangan Inklusif: Membongkar Hegemoni Keuangan, (Jakarta:

Gramedia Indonesia, 2014), h.,53. 3Tulus TH Tambunan, Pembangunan Ekonomi Inklusif, h,. 323

4Marguerite S. Robinson., The Microfinance Revolution:Sustainable Finance The Poor,

(Washington.D.C: The World Bank,2001), h., 9.

Page 15: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

2

masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi

pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan5.

Perhatian pemerintah terhadap kredit mikro juga terlihat dari berbagi

program yang dilakukan oleh pemerintah melalui berberapa Kementrian, yang

terakhir adalah peluncuran program pembiayaan atau kredit untuk pengusaha

Ultra Mikro (UMI), di Desa Pasir Angin, Megamendung, Bogor, Senin, 14

Agustus 2017 oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani6, program ini diinisiasi

Kementerian Keuangan bersinergi dengan Kementerian Komunikasi dan

Informatika, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta

Kementerian Koperasi dan UKM. Program ini menyasar kalangan pengusaha

kecil yang tak terjangkau oleh perbankan karena tak memiliki aset untuk syarat

agunan pinjaman, di hampir seluruh sektor seperti pertanian, perikanan, dan

perdagangan. Pemerintah melalui Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi

Pemerintah (PIP) memberikan anggaran pembiayaan Rp 1,5 triliun kepada tiga

BUMN penyalur, yakni PT Pegadaian, PT Bahana Artha Ventura, dan PT

Permodalan Nasional Madani. Tiga BUMN itu kemudian menyalurkan lagi

pembiayaan ke koperasi-koperasi dengan rata-rata bunga sebesar 2%-4%. Total

pendanaan yang dikucurkan pemerintah pada program ini mencapai Rp 1,5 triliun

dan diharapkan dapat mencakup setidaknya 300 ribu pengusaha usaha mikro. Tak

hanya pembiayaan, pemerintah juga akan menyiapkan program pendampingan

untuk para pengusaha usaha mikro. Mereka diharapkan dapat membuat usaha

secara berkelompok, sehingga dapat mengantisipasi tingkat kredit macet (NPL).

Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan mencatat terdapat 61 juta

usaha mikro hingga usaha mikro yang membutuhkan akses pembiayaan. Program

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah ada sebelumnya diketahui hanya dapat

menangkap sekitar 17 juta pengusaha mikro, sedangkan 44 juta pengusaha usaha

mikro dengan kebutuhan pembiayaan berkisar antara Rp 1-5 juta belum

mendapatkannya.

5Undang-undang No 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro

6https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/08/14/090899733/sri-mulyani-pembiayaan-ultra-

mikro-untuk-menghindari-rentenir di unduh tanggal 1 September 2017

Page 16: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

3

Dukungan pemerintah dan potensi bisnis yang besar berperan serta

mendorong banyaknya pendirian LKM yang diiniasi oleh pemerintah dan pihak

swasta. Berdasarkan hasil studi akademis tahun 2012 jumlah LKM di Indonesia

sebanyak 600.000 dan hingga Desember 2014 OJK mendata baru 19.334 LKM

yang berbadan hukum7, namun berdasarkan Laporan Kuartal III tahun 2016 yang

dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada periode tersebut baru 129

LKM yang terdaftar di OJK8 dan beroperasional di 9 propinsi di Indonesia, 14

diantaranya merupakan LKM yang beroperasional berdasarkan sistem syariah.

Dalam praktiknya sering ditemukan tumpang tindih lokasi penyaluran program

dan double pengajuan yang dilakukan usaha mikro sehingga memelukan sistem

operasional yang baik dan metode kontrol yang efektif oleh LKM, sehingga usaha

mikro tidak terjebak dalam pembiayaan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya

yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan bayar dan kualitas pembiayaan

usaha mikro pada LKM.

Dengan Jumlah LKM yang banyak, maka LKM akan terpengaruh oleh

kompetisi yang mendorong perpindahan nasabah antar LKM9. Dalam persaingan

yang terjadi, LKM dituntut untuk memiliki strategi dan program yang efektif10

,

strategi bisnis yang tepat, budaya perusahaan yang tepat dan produk yang tepat

untuk dapat bertahan, tumbuh dan mampu menghadapai kendala yang dihadapi

dalam menjalankan operasional usahanya dan terutama menjalankan misi

utamanya yaitu pengentasan kemiskinan dan peningkatan derajat hidup dan

tingkat ekonomi mitra binaan.

Kajian tentang microfinance banyak berfokus terhadap upaya pengen-

tasan kemiskinan, kinerja LKM dan dampak terhadap UMKM11

, dan kajian atas

korelasi antara kinerja LKM dengan dampaknya terhadap kualitas hidup usaha

7http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140754-[_Konten_]...pdf

8http://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/ data-dan-statistik / statistik- lkm/ Pages/Laporan-

Kuartal-LKM-Tahun-2016.aspx, diunduh pada tanggal 1 Agustus 2017. 9Eddy Balemba Karyurhi, “Evaluation of Customer Satisfaction with Services of A

Microfinace Institution” , African Journal of Marketing Managemen, Vol. 5 No2, pp 26-37,

February 2013 10

Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2016), h., 9. 11

Eddy Balemba Karyurhi, „Evaluation of Customer Satisfaction with Services of A

Microfinace Institution”, h., 26-37.

Page 17: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

4

mikro akan terus berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi

sebagaimana entitas bisnis lainnya. Mohammad Yunus12 berpandangan bahwa

dalam mengejar pertumbuhan, pembuat kebijakan cenderung memfokuskan pada

berbagai upaya untuk menguatkan lembaga-lembaga yang sudah mapan dengan

kemungkinan bahwa lembaga itu sendiri berkontribusi menciptakan atau

melestarikan kemiskinan. Wardoyo dan Hendro Prabowo13

saat melakukan

penelitian tentang kinerja LKM dalam upaya untuk penguatan UMKM

menunjukkan bahwa kinerja LKM diduga kuat dipengaruhi oleh sikap mental

UMKM itu sendiri. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Tsalistia14

yang

melakukan analisa tentang indikator keberhasilan dan strategi yang paling

berpengaruh terhadap keberhasilan program pelaksanaan program Microfinance

Syariah berbaris Masyarakat (Misykat) memberikan hasil penelitian bahwa profil

model adalah strategi yang paling mempengaruhi keberhasilan program tersebut.

Pada penelitian Afrizal Naim15

terhadap kinerja perusahaan Swamitra se-jawa

binaan bank Bukopin, berkesimpulan bahwa diantara intensitas persaingan,

kualitas SDM, budaya perusahaan dan kualitas produk mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap strategi bisnis, dan intensitas persaingan

merupakan faktor dominan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga

kajian terbaru dan berkelanjutan atas korelasi antar kinerja LKM dan dampak

terhadap mitra binaan dirasa masih perlu untuk dilakukan secara periodik guna

mengukur efektitas strategi bisnis LKM dengan pencapaian tujuan pendirian

LKM yaitu pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat

miskin.

Strategi bisnis yang tepat merupakan faktor penentu terhadap peningkatan

kualitas hidup mitra binaan. Salah satu studi yang dilakukan terhadap Grameen

12

Muhammad Yunus, Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan, (Jakarta:Gramedia Pustaka

Utama, cet.3 2009) h., 13. 13

Wardoyo dan Hendro Prabowo, Kinerja Lembaga Keuangan Mikro bagi Upaya

Penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Di Wilayah Jabotabek, Jurnal Ekonomi Bisnis

Vol.3 no 3, pp 1-7, Jakarta, 2013 14

Aulie Tsalistia, Kajian Program Misykat sebagai Alternatif Pilihan Program

Pemberdayaan Usaha Mikro (Studi Kasus pada Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid Bogor)”

Jurnal Management IKM ,Vol.5 No 1, pp 12-22, 2010. 15

Afrizal Naim, Analisa Strategy Lembaga Keuangan Mikro Terhadap Kinerja

Perusahaan, (Master Tesis: Universitas Diponegoro, 2005) h., 93

Page 18: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

5

Bank16

adalah strategi penerapan kebijakan taktis dalam rangka untuk membantu

recovery bisnis mitra binaan hingga meningkatkan asset mitra binaannya pasca

banjir besar di Bangladesh tahun 1998. Dalam studi tersebut, Banjir besar yang

berlangsung hingga 10 minggu, merendam lebih dari dua per tiga bagian negara

dan menyebabkan gagal panen mencapai 2.4 metrik ton beras. Dalam musibah

tersebut, banyak nasabah Grameen yang kehilangan harta benda mereka dan

usaha sehingga tidak mampu melakukan pembayaran dan mulai menghindari

pertemuan regular dan berdampak terhadap likuiditas Gremeen. Kondisi ini

memicu Grameen untuk melakukan perubahan terhadap strategi bisnis di tahun

1999. Perubahan strategi mencakup simplifikasi produk, penyediaan pinjaman

jangka pendek, kebijakan jangka waktu pinjaman, kebijakan terkait status ”gagal

bayar” atas nasabah, kebijakan penambahan pagu pinjaman dan kebijakan terkait

insentif bagi group yang masih mampu melakukan pembayaran dan melakukan

penyimpanan.

Salah satu LKM terkemuka di Indonesia yang mengadopsi model

Grameen bank dalam memberikan pembiayaan dan pembinaan terhadap wanita

adalah PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK Ventura). MBK Ventura dalam

menghadapi persaingan yang terjadi dengan LKM lain yang berada di area

operasionalnya, dituntut untuk mampu merumuskan strategi bisnisnya, terutama

yang terkait intesitas persaingan, budaya perusahaan dan kualitas produk.

Strategi bisnis yang tepat tidak semata diharapkan mampu mempersiapkan MBK

Ventura dalam menghadapi persaingan dan untuk mengatasi kendala kendala

yang timbul seiring berkembangnya jumlah kantor dan jumlah mitra binaan,

namun juga diharapkan dapat strategi tersebut dapat mendorong peningkatan

kemampuan finansial seluruh mitra binaan sehingga dapat keluar dari kemiskinan

dan menjadi Usaha mikro yang memiliki akses ke perbankan (Bankable). MBK

dipilih menjadi objek penelitian dengan pertimbangan prestasi dan pencapaian

LKM tersebut, sejak tahun 2006 sampai dengan 2009 LKM tersebut masuk

kedalam TOP 100 Microfinance Institutions in The World versi Microfinance

16

Herfandy, Achmad Herry, et al, How Do MFIs reinvent their Business Model in order

to be sustainable - The case of Grameen Bank transformation to Grameen II, (Master Thesis.

Blekinge Institute of Technology, 2012), h., 13.

Page 19: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

6

Information Exchange (MIX)17

, yang diukur dalam 3 area yaitu Jangkauan,

Efisiensi dan Transparansi.

Berdasarkan hal tersebut penulis ingin membahas lebih jauh bagaimana

pengaruh itensitas persaingan LKM, budaya perusahaan LKM dan kualitas

produk LKM memiliki pengaruh terhadap strategi bisnis LKM khususnya LKM

syariah dan memiliki pengaruh terhadap asset Usaha mikro mitra binaannya.

Dituangkan dalam judul “Pengaruh Intensitas Persaingan, Budaya Perusahaan,

Serta Kualitas Produk Terhadap Strategi Bisnis LKMS dan Aset Usaha Mikro

Binaan, Studi Pada PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura”.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, terdapat enam permasalahan yang

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Tujuan dari pendirian LKM salah satunya adalah untuk menumbuhkan harga

diri dan meningkatkan taraf hidup manusia yang berada dibawah garis

kemiskinan, maka LKM harus mampu menyusun strategi yang dapat

meningkatkan kesejahteraan Usaha mikro binaanya

b. LKM yang beroperasi sesuai kaidah syariah merupakan bagian dari aktifitas

syiar terkait ekonomi syariah, maka LKM syariah dituntut untuk mampu

menerapkan nilai-nilai Islam dalam persaingan usaha, budaya perusahaan dan

kualitas produk dan jasa yang disediakan.

c. Pertumbuhan LKM yang pesat menimbulkan intensitas persaingan antar LKM

itu sendiri, maka LKM dituntut untuk memiliki strategi yang tepat untuk dapat

mempertahankan entitas bisnis dan usahanya (sustainable organization) dan

mencapai tujuan pendiriannya

d. Budaya perusahaan merupakan ruh dalam pertumbuhan dan kelangsungan

organinasi LKM sehingga LKM dituntut untuk memilki budaya perusahaan

yang mampu memotivasi seluruh pihak terkait untuk bergerak mencapai visi

dan misi organisasi

17

www.mix.co.id diakses pada tanggal 10 Agustus 2017

Page 20: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

7

e. Kualitas produk LKM merupakan faktor penting dalam kelangsungan usaha

LKM dan kemajuan usaha mikro dari mitra binaan maka penting untuk LKM

membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan usaha mikro mitra binaan

f. Faktor yang paling mempengaruhi strategi bisnis dan peningkatan asset usaha

mikro mitra binaan.

2. Rumusan Masalah

Dengan mempertimbangkan luasnya aspek terkait strategi bisnis LKMS

dan dampaknya terhadap asset Usaha Mikro dan tidak semua pihak terkait materi

ini dapat penulis teliti, maka studi ini dilakukan dalam rangka menjawab

pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana intensitas persaingan, budaya perusahaan dan kualitas produk

LKMS berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap strategi bisnis

LKMS.

b. Bagaimana intensitas persaingan, budaya perusahaan dan kualitas produk

LKMS berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap asset Usaha

Mikro.

c. Bagaimana strategi bisnis LKMS berpengaruh secara parsial maupun simultan

terhadap asset Usaha Mikro.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian

ini adalah untuk memahami hal-hal sebagai berikut :

a. Analisis pengaruh intensitas persaingan, budaya perusahaan dan kualitas

produk LKMS secara parsial maupun simultan terhadap strategi bisnis LKMS

b. Analisis pengaruh intensitas persaingan, budaya perusahaan dan kualitas

produk LKMS secara parsial maupun simultan terhadap asset Usaha mikro

melalui strategi bisnis LKMS

c. Analisis pengaruh strategi bisnis LKMS terhadap asset Usaha Mikro

Page 21: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

8

2. Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat yang dapat digunakan dari penelitian ini,

antara lain:

a. Bagi LKMS, penelitian ini bisa menjadi sumber rujukan manajemen strategik

LKMS dalam memahami lingkungan strategi bisnisnya dalam upaya

meningkatkan asset Usaha mikro binaanya.

b. Bagi keilmuan ekonomi syariah, penelitian ini secara empiris bisa dijadikan

bahan rujukan/referensi bagi peneliti yang berminat untuk mengembangkan

penelitian dibidang LKMS lebih lanjut.

c. Bagi pemerintah, penelitian ini bisa dijadikan sumber rujukan pemerintah

dalam mengambil kebijakan strategis dalam mengembangkan Usaha Mikro

dengan bantuan pengembangan LKMS.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk membantu pembaca memahami

alur pemikiran dalam tesis ini.

Bab satu menggambarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah, selanjutnya membahas tujuan dan

manfaat penelitian bagi dunia akademis dan masyarakat.

Bab dua membahas tentang landasan teoritis terkait stategi bisnis LKMS

dan perannya dalam dalam meningkatkan asset Usaha Mikro mitra binaan.

Pembahasan terkait strategi bisnis yang dalam hal ini diambil beberapa instrument

yaitu terkait intensitas persaingan, budaya perusahaan yang dimiliki dan kualitas

produk LKM, dan teori terkait bagaimana Usaha mikro mitra binaan dapat

dikembangkan assetnya.

Bab tiga akan memberikan penjelasan terkait metode penelitian yang

dilakukan, meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, objek penelitian,

sumber data, instrumen penelitian, dan teknik analisa data.

Bab empat akan memberikan penjabaran dan interpretasi terkait analisa

data, meliputi gambaran umum objek penelitian, identitas responden, proses

Page 22: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

9

analisa dan pengujian model, uji reabilitas dan uji validitas dan pembahasan uji

hipotesis.

Bab lima adalah Kesimpulan dan rekomendasi. Bab ini akan mengurai

kembali poin-poin penting pada setiap bab yang sudah dibahas sebelumnya, dan

mengaitkannya dengan tujuan penelitian yang sudah disampaikan pada bab

pendahuluan. Selain itu, akan disampaikan juga penjelasan terkait kontribusi

teoritis dan metodis yang dapat diberikan oleh tesis ini dan menjadi rujukan bagi

penelitian selanjutnya. Dan terakhir adalah rekomendasi bagi lembaga terkait

seperti pemerintah, LKMS itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.

Page 23: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

10

BAB II

TELAAH PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU DAN

PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN

A. Telaah Pustaka

1. Intensitas Persaingan

Pengertian mengenai persaingan seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan

Porter menyatakan bahwa Persaingan dalam konteks pemasaran adalah keadaan

dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan

keunggulannya masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam

rangka meraih pelanggannya1 . Sedangkan menurut Porter, persaingan akan

terjadi pada beberapa kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk atau jasa

sejenis, dapat pada produk atau jasa substitusi maupun persaingan pada hulu dan

hilir2 memperebutkan pelanggan pada periode tertentu, Setiap perusahaan perlu

memperhatikan dinamika yang terjadi agar mereka bisa mengikuti persaingan

supaya tidak mengalami kekalahan dalam kompetisi pasar. Dinamika persaingan

adalah perubahan yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan

sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki strategi bisnis yang efektif dalam

menghadapi kondisi persaingan .

Intensitas ini didefinisikan sebagai tingkat kompetisi yang dihadapi oleh

LKM. Secara spesifik, intensitas persaingan berkaitan dengan jumlah kompetitor

lokal, frekuensi penggunaan teknik marketing (seperti periklanan, aktivitas harga)

untuk mendapatkan market share dan jumlah dari kompetitor yang menggunakan

teknik dan intensitas. Penggunaan teknik ini3 secara tidak langsung persaingan itu

sendiri sangat diperlukan dalam sebuah arena bisnis.

Persaingan akan memaksa pelaku bisnis untuk selalu mengembangkan

dirinya. Persaingan adalah inti dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan.

1Philip Kotler, A Framework For Marketing Mangement, (New Jersey: Pearson, 2001), h.,

85. 2Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan kinerja

Unggul, (Jakarta: Erlangga, 1996), h., 64. 3Slater dan Narver, “Marketing Orientation, Customer Value, and Superior Performance”,

Journal of Marketing, Vol 59 pp 63-74, July 1995.

Page 24: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

11

Dalam hal ini persaingan menentukan ketepatan aktivitas perusahaan yang dapat

menyokong kinerjanya. Persaingan terjadi karena satu/lebih pesaing merasakan

adanya tekanan/melihat peluang untuk mempertahankan posisi. Persaingan dapat

juga menjadi pendorong kearah kemajuan karena menantang untuk mencapai

prestasi agar tidak kalah dengan yang lain. Persaingan dapat di pandang sebagai

semacam perlombaan, yaitu untuk memperbaiki kualitas, bentuk dan pelayanan

kepada konsumen.

Keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan hanya

dimungkinkan bila perusahaan itu mempunyai keunggulan bersaing4. Suatu

perusahaan baru dapat memiliki keunggulan bersaing bila perusahaan tersebut

berhasil merancang dan mengimplementasikan strategi penciptaan nilai atau

value. Penciptaan value yang menimbulkan keunggulan bersaing dapat terjadi

apabila para pesaing tidak menggunakan atau melakukan strategi yang sama.

Keunggulan bersaing tersebut hanya dapat dipertahankan bila para pesaing yang

ada sekarang dan para pesaing yang baru tidak meniru atau menggantikannya.

Dalam situasi persaingan bisnis yang ketat, kinerja perusahaan selalu

dipacu untuk menjadi lebih baik, agar perusahaan dapat memenangkan persaingan

dalam industrinya, dan untuk menghadapi perubahan lingkungan perusahaan5.

Penelitian Homburg dkk6 memperlihatkan bahwa intensitas persaingan

mempengaruhi strategi bisnis perusahaan, demikian juga penelitian yang

dilakukan oleh Hashim dkk7 juga menyatakan bahwa persaingan yang ketat juga

mempengaruhi perusahaan untuk menciptakan strategi perusahaan yang lebih

inovatif dan integrative. Intensitas persaingan akibat jumlah LKM yang besar,

mendorong LKM untuk mampu mengidentifikasi, mengelola, dan memperbaiki

proses bisnis agar dapat menghadapi peningkatan dinamika intensitas persaingan.

4Sofjan Assauri, Strategic Management, Sustainable Competitive Advantages,

(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016), h., 1. 5Robert S. Kaplan dan David P. Norton, Balance Scorecard, (Jakarta: Erlangga, 2000), h.,

85. 6Christian Homburg, Wayne D.Hoyer dan Martin Fassnacht, Services Orientation of

Retailer‟s Business Strategy, Journal of Marketing vol 66 No 4, pp 86-1012, October 1996 7Mohd. K Hashim, Syed Azizi Wafa, dan Mohamed Sulaiman. Determining The

Moderating Effect of Enviroment on The Business Strategy Perfomance Relationship in Malaysian

SMES. Jurnal Strategy Business, Vol.8 No.6, Desember 2001

Page 25: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

12

Dukungan pemerintah dan potensi bisnis yang besar berperan serta

mendorong intensitas persaingan yang tinggi akibat pendirian LKM yang diiniasi

oleh pemerintah dan pihak swasta. Berdasarkan hasil studi akademis tahun 20128

jumlah LKM di Indonesia sebanyak 600.000 dan hingga Desember 2014 OJK

mendata baru 19.334 LKM yang berbadan hukum.

Tabel 2.1

Pertumbuhan Jumlah Pelaku LKM di Indonesia9

Tabel Pertumbuhan Jumlah Pelaku LKM

Keterangan

Kuartal I

Quarter I

2016

Kuartal II

Quarter II

2016

Kuartal III

Quarter III

2016

Items

Konvensional 46 74 115 Conventional

Koperasi 33 57 98 Cooperative

PT 13 17 17 Limited Company

Syariah 11 13 14 Sharia

Koperasi 11 13 14 Cooperative

PT - -

Limited Company

Total 57 87 129 Total

Sumber: OJK, Laporan Kuartal LKM 2016

Berdasarkan Laporan Kuartal III tahun 2016 yang dikeluarkan oleh

Otoritas Jasa Keuangan(OJK), pada periode tersebut baru 129 LKM yang

terdaftar di OJK dan beroperasional di 9 propinsi di Indonesia, 14 diantaranya

merupakan LKM yang beroperasional berdasarkan sistem syariah.

Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga

Keuangan Mikro, maka kepada LKM yang berdiri sebelum Undang Undang

8http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/140754-[Konten].pdf diakses

tanggal 1 Agustus 2017 9http://www.ojk.go.id/kanal/iknb/data-dan-statistik/statistik-lkm/Pages/Laporan Kuartal-

LKM-Tahun-2016.aspx diakses tanggal 1 Agustus 2017

Page 26: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

13

tersebut berlaku, diberikan waktu 5 (lima) tahun untuk mendaftar dan

menyesuaikan operasional mereka sesuai dengan perundangan yang berlaku.

Tabel 2.2

Data LKM yang belum Berbadan Hukum10

Sumber: OJK, Bakohumas dan Comunication Expo 2014, Bandung, 29

November 2014

Selain pendirian LKM, pemerintah dan swasta juga melakukan berbagai

program yang juga ditujukan untuk usaha mikro agar memiliki akses terhadap

pembiayaan dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penurunan tingkat

pengangguran. Beberapa diantaranya adalah Program 11

Bantuan Modal Pinjaman

Lunak dan Koperasi (BMPLK), Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)

dari BUMN, Dana Bergulir Usaha Kecil Industri dan Dagang (BKUID), Bantuan

Usaha Ekonomi Produktif Kelompok Anggrek dan Pemanfaatan Pekarangan

(BUEPKAID), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan yang terakhir di lakukan pada

Juni 2016 adalah program Usaha Ultra Mikro (UMI). Dalam praktiknya sering

10

Lucky Fathul Hadibrata, “Mengenal OJK dan Lembaga Keuangan Mikro”, Bakohumas

dan Comunication Expo 2014, Bandung, 29 November 2014 11

Nusron Wahid, Keuangan Inklusif: Membongkar Hegemoni Keuangan, (Jakarta:

Gramedia Indonesia, 2014), h.,16.

No. Jenis Lembaga Keuangan Mikro Jumlah

1 Lembaga ex.Pasal 58 UU Perbankan

Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP)

Badan Kredit Desa

1.626

5.345

2 LKM yang didirikan atas inisiatif Masyarakat (BMT,

Credit Union, LSM, Swasta)

24.392

3 LKM pendukung program Pemerintah 606.475

Total LKM belum berbadan Hukum 637.838

Page 27: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

14

ditemukan tumpang tindih lokasi penyaluran program dan double pengajuan yang

dilakukan usaha mikro.

Kelembagaan microfinance di Indonesia mengambil beberapa bentuk

struktur kelembagaan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Struktur Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia12

Selain jumlah LKM yang besar, beragam struktur kelembagaan juga

menciptakan peluang yang besar bagi pihak swasta dalam menjalankan LKM

sesuai dengan permodalan dan pola operasional yang dipilih.

Intensitas persaingan dan perkembangan dunia usaha karena keadaan

pertumbuhan ekonomi yang pesat juga memicu perkembangan teknik pemasaran.

Menurut American Marketing Asosiation (AMA), pemasaran diartikan sebagi

suatu perencanaan dan pengeksekusian konsep dari pricing, promotion, dan

distribution13

. Pemasar ditantang untuk menciptakan tawaran nilai yang menarik

12

Tulus Tambunan, Usaha Kecil Mikro Indonesia (Jakarta LP3S, 2003), h., 25 13

Rita Nurmalina dkk, Pemasaran, (Bogor: IPB Press, 2014), h., 79

BRI Unit Desa

BPR (Badan Perkreditan Rakyat)

KJKS/PT yang berbadan hukum

USP (Unit Simpan Pinjam)

LDKP (Lembaga Dana Kredit Pedesaan)

BMT(Baitul Maal wa Tamberbadan

hukumwil) tidak / belum

LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Pola Pembiayaan Grameen ti berbadan

hukum

KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat)

Kredit Union

Arisan

FORMAL

SEMI

FORMAL

FORMAL

LKM

Page 28: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

15

bagi konsumen (value propotition)14

. Value atau nilai yang diciptakan mengacu

pada benefit yang diterima oleh konsumen dari proses membeli suatu produk atau

jasa15

. Menurut Levens16

ada banyak kemungkinan untuk setiap situasi

pemasaran. Bauran pemasaran yang meyakinkan perusahaan akan berbeda dengan

perusahaan lainnya. Alasannya yaitu (1) kompetitor mungkin akan masuk dan

keluar pasar, (2) produk atau jasa baru akan ditawarkan di pasar, (3) pasar

mungkin akan tumbuh, (4) target untuk konsumen akan mengubah perilaku

konsumen, (5) tren terbaru yang mungkin harus di respon, (6) teknologi yang

mungkin dapat mengubah struktur biaya produksi (baik barang maupun jasa), dan

(7) jalur distribusi baru yang mungkin terbangun atau akan datang

Dengan adanya perubahan yang cepat, maka keputusan strategi setiap

perusahaan harus terus disempurnakan agar perkembangan pertumbuhan atau

kemajuan dapat dicapai secara berkesinambungan, menghadapi perubahan-

perubahan tersebut, dibutuhkan adanya peningkatan kemampuan perusahaan

dalam menghadap kompetisi dan tantangan yang semakin besar.

Berdasarkan landasan teori yang dijabarkan diatas, maka instrumen yang

digunakan untuk mengukur intensitas persaingan, diantaranya jumlah pesaing

yang berada di area operasional MBK, porsi pasar yang dimiliki MBK, dan teknik

pemasaran yang dilakukan pesaing MBK. Penelitian akan difokuskan pada area

kerja MBK di Kantor Baros, kompetitor MBK di area kerja tersebut dan teknik

pemasaran yang dilakukan oleh kompetitor MBK.

2. Budaya Perusahaan

Budaya merupakan pola kegiatan manusia yang secara sistematis

diturunkan dari generasi ke generasi melalui berbagai proses pembelajaran untuk

menciptakan cara hidup tertentu yang paling cocok dengan lingkungannya17

.

14

ibid, “Pemasaran” , h., 1 15

Salomon, “Marketing.Fourth Edition” (Ney Jersey:Perason Educationinc, 2007), dalam

Rita Nurmalina dkk, “Pemasaran” , h., 1 16

M. Levens, Marketing:Defined, Explained, Applied, (Pearson:Prentice Hall, 2010), h.,

80 17

Wibowo, Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja,

(Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016), h., 14

Page 29: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

16

Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh

suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi

eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk

dipertimbangkan secara layak dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai

cara yang dipersepsikan, berpikir dan dirasakan dengan benar dalam hubungan

dengan masalah tersebut18

. Budaya dalam suatu organisani, mencerminkan

penampilan organisasi, bagaimana organisasi dilihat oleh orang yang berada di

luar organisasi tersebut. Budaya organisasi merupakan faktor yang merekatkan

seluruh pihak di dalam organisasi bergerak dalam irama yang sama.

Pengembangan dan perubahan organisasi sama dengan perubahan budaya.

Gagasan tentang organisasi dikaitkan dengan sistem dan proses sedangkan

gagasan budaya dikaitkan dengan orang dan hubungannya. Organisasi dan budaya

merupakan dua sisi mata uang. Kombinasi keduanya menjadi budaya organisasi19

.

Dari pendapat beberapa pakar, dapat disimpulkan budaya organisasi adalah

filosofi dasar organisasi yang membuat keyakinan norma-norma, dan nilai-nilai

bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan

sesuatu dalam organisasi20

. Keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai tersebut

menjadi pegangan semua sumber daya manusia dalam organisasi menjalan

fungsinya.

Peranan budaya organisasi sangat menentukan bagi pencapain tujuan

organisasi, Penelitian menunjukkan bahwa organisasi dengan strong culture

memunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang

memiliki weak culture21

dan perusahaan yang menekankan pada budaya dapat

menignkatkan pendapatan rata-rata 682%, sedang yang kurang memperhatikan

18

Edgar H. Schein, Organizational Culture and Leadership, (San Fransisco:Jossey Bass,

1997) dalam Wibowo, “Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk meningkatkan Kinerja”,

h., 13 19

Wibowo, “Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk meningkatkan Kinerja”, h.,2 20

Ibid, h., 14 21

Terrence E.Deal dan Allan A. Kennedy, Corporate Cultures:The Rites and Rituals of

Corporate Life, (Masschusetts:Perseus Publishing, 2000), h.,25 dalam Wibowo, Budaya

Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja, h.,5

Page 30: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

17

budaya hanya meningkat 166%, dalam kurun waktu 11 tahun22

.penelitian tersebut

membuktikan bahwa budaya organisasi mempunyai dampak penting pada kinerja

ekonomi institusi dalam jangka panjang.

Keunggulan suatu organisasi adalah tentang membedakan dirinya dengan

Six P‟s, yaitu people (orang), policies (kebijakan), process (proses), products

(produk), practices (praktik), dan performances (kinerja)23

. Keunggulan orang

(people Excellences) adalah tentang kompetensi dan komitmen dari seluruh

sumber daya manusia didalam organisasi. Keunggulan kebijakan (policies

excellence) adalah tentang penetapan kebijakan yang tepat dalam organisasi

adalah strategi yang penting sekali untuk keunggulan bisnis. Keunggulan proses

(Process excellence) adalah kemampuan untuk merancang suatu proses bisnis

yang efektif, efisien dan menignkatkan daya saing organisasi. Keunggulan Produk

(Product excellence) adalah tentang menghasilkan produk atau jasa yang tepat.

Keunggulan praktik (Practice Excellence) adalah tentang cara bekerja, cara orang

saling memperlakukan satu dengan lain, dan cara orang melayani pelanggan.

Keunggulan kinerja (Performance Excellence) adalah tentang menetapkan rekam

jejak dan melanjutkannya dalam jangka panjang.

Untuk melakukan identifikasi budaya pada suatu organisasi, instrument

yang dapat digunakan yaitu OCAI (Organizational Culture Assessment

instrument) 24.

OCAI merupakan pengembangan dari CVF, yang digunakan untuk

mengetahui kearah mana budaya suatu perusahaan dikelompokkan berdasarkan

kulturnya yaitu kultur klan, adhokrasi, market, dan hierarki.

OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument) mengembangkan

konsep “competing values” yang didekati dari segi kebudayaan organisasi25

.

22

John P.Kotter dan James L.Heskett, Corporate Culture and Performance, (New York:

The Free Press, 1992), h.,11 dalam Wibowo, Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk

Meningkatkan Kinerja, h.,5 23

Victor S.L. Tan, Changing Your Corporate Culture, (Singapore: Times Books

International, 2002), h.,78 dalam Wibowo, Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk

Meningkatkan Kinerja, h.,96 24

Xenikou, A. dan Furnham, A., “A correlational and factor analytic study of four

questionnaire measures of organizational culture”. Journal of Human Relations, Vol. 49 No.3,

pp49-71, 1996. 25

Ibid. h., 51.

Page 31: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

18

OCAI sangat berguna dalam mencerminkan ke arah mana perusahaan ini

dikelompokkan berdasarkan kulturnya untuk mendukung misi dan tujuannya, dan

juga untuk dapat mengidentifikasi elemen-elemen di dalam kultur yang dapat

melawan misi dan tujuan. Hal ini juga bermanfaat, ketika sebuah perusahaan

sedang mencari kembali jati dirinya dan mendefinisikan ulang kebudayaan di

dalamnya, sehingga dapat mencari elemen apa saja yang dapat mendukung

kegiatan perusahaan.

Budaya market merupakan sebuah organisasi yang fokus pada pencapaian

hasil yang mana perhatian utamanya adalah menyelesaikan pekerjaan. Orang-

orang sangat kompetitif dan berorientasi pada tujuan. Pemimpin adalah penggerak

yang keras, produser, dan pesaing. Perekat yang membuat organisasi bersatu

adalah penekanan pada kemenangan. Reputasi dan kesuksesan adalah perhatian

utama. Fokus jangka panjang adalah tindakan yang kompetitif dan penghargaan

pada pencapaian tujuan dan target. Sukses didefinisikan pada pangsa pasaar dan

penetrasi pasar. Harga yang kompetitif dan memimpin pasar merupakan hal yang

penting. Gambaran organisasi adalah kompetisi yang tinggi.

Budaya hierarchy merupakan suatu tempat kerja yang sangat formal dan

terstruktur, segala sesuatu dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditentukan.

Para pemimpin bangga menjadi koordinator yang baik dan memiliki pemikiran

efisiensi. Nilai yang dianggap penting adalah kebijakan formal dan kelancaran

dalam menjalanakan organisasi. Perhatian jangka panjang adalah stabilitas,

kinerja, efisiensi, dan kelancaran operasional. Kesuksesan didefinisikan pada

tingkat penyerahan yang bisa diandalkan, kelancaran penjadwalan, dan

penghematan biaya. Pengelolaan karyawan berfokus pada pekerjaan yang

terjamin dan prediktabilitas.

Adhocracy Culture, Berfokus pada isu eksternal dan nilai kefleksibelan

dibandingkan dengan kestabilan dan kontrol. Kunci utamanya adalah kreativitas

dan pengambilan resiko. Pada organisasi macam ini biasanya tabel-tabel

organisasi, aturan maupun ruang fisik semuanya bersifat sementara, bahkan tidak

ada.

Page 32: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

19

Budaya adhocracy merupakan tempat kerja yang sangat dinamis, berjiwa

kewirausahaan serta tempat bekerja orang-orang kreatif. Orang-orang didalamnya

berani mengambil resiko. Pemimpin dianggap sebagai inovator dan pengambil

resiko. Perekat organisasinya adalah komitmen untuk terus bereksperimen dan

inovasi. Menekankan pada menjadi pemimpin. Penekanan jangka panjang

organisasi adalah pada pertumbuhan dan memperoleh sumber daya baru.

Kesuksesan diukur dari mendapatkan produk atau jasa yang unik dan baru,

menjadi pemimpin produk atau layanan penting. Organisasi mendorong insiatif

individu dan kebebasan. Empat klasifikasi kultur yang dikembangkan oleh

Deshpande dkk26

menunjukkan tingkat yang berbeda-beda mengenai kinerja

bisnis dalam pasar yang kompetitif.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur budaya perusahaan,

diantaranya kultur market yaitu budaya MBK terkait misi dan visi dan milestone

usaha, kultur hirarkis yaitu budaya MBK yang menekankan pada sistem

pendelegasian wewenang dan kultur adhokrasi yaitu budaya MBK yang

menekankan pada penyediaan sistem operasional dan prosedur. Penelitian akan

difokuskan pada bagaimana budaya perusahaan tersebut diketahui, dipahami dan

dirasakan oleh nasabah mitra binaan MBK.

3. Kualitas Produk

Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,

perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Produk merupakan

hasil dari kegiatan produksi 27

. Dalam makna yang lebih seerhana, produk adalah

sekumpulan atribut fisik nyata yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat

diidentifikasikan. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan28

. Menurut Kasmir29

, produk secara umum diartikan sebagai

26

Rohit Deshpande, John U. Farley, dan Frederick E.Webster, “Corporate Culture,

Customer Orientation, and Innovativeness in Japaness Culture Firms: A Quadran Analiysis”,

Journal of Marketing Vol 57 No 1, pp.23-37, Januari 1993. 27

Agus Ahyari, Perencanaan Sistem Produksi, BPFE, (Yogyakarta:BPFE, 1985), h,. 2. 28

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Erlangga

2006), h,. 272.

Page 33: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

20

sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya,

apapun wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan

kita katakan sebagai produk. Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok,

karena itu produk harus disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli

agar pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain, pembuatan produk lebih baik

diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen.

Sedangkan kualitas adalah sejauh mana produk memenuhi spesifikasi-

spesifikasinya. Kualitas produk merupakan salah satu sarana positioning utama

pasar. Kualitas produk mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau

jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai pelanggan. Dalam

artian sempit kualitas bisa didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan. Dengan

kata lain kualitas produk diukur sejauh mana produk tersebut bisa memuaskan

pelangganya. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi

pelanggan yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih

rinci, konsep produk total meliputi barang, kemasan merk, label, pelayanan, dan

jaminan.

Dalam microfinance, microcredit merupakan salah satu produk dan

layanan yang diberikan. Penelitian yang dilakukan oleh Arief dan Rosmiati30

dalam kajiannya di Indonesia memebuat kesimpulan bahwa akses terhadap

sumber kredit dan penurunan suku bunga kredit menyebabkan peningkatan

penggunaan input produksi. Peningkatan penggunaan input akan meningkatkan

hasil produksi dan pendapatan usaha tani dan akhirnya akan mendorong

penignkatan konsumsi dan peningkatan permintaan tenaga kerja baru.

Berdasarkan pengalaman empiris yang terjadi, seringkali masyarakat

mengabaikan „harga‟ produk kredit yang ditawarkan. Perhatian masyarakata yang

paling tinggi adalah pada kemudahan dalam mengakses kredit. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat permintaan kredit lebih tinggi daripada tingkat

29

Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h., 216. 30

Burhan Arief dan Mia Rosmiati, “Dampak Akses Kredit terhadap Kesejahteraan

Rumah Tangga Petani Padi”, Proceeding Seminar dan Diskusi Nasional Jati Diri dam Reposisi

Koprasi Indonesia, Bandung: Ikopin Press 2013 dalam Nusron Wahid, Keuangan

Inklusif:Membongkar Hegemoni Keuangan, (Jakarta: Gramedia Indonesia, 2014), h.,3.

Page 34: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

21

penawaran. Harga yang dimaksud adalah suku bunga, imbal hasil dan biaya-biaya

lain yang harus tanggung oleh penerima kredit. Besarnya kesenjangan antara

supply dan demand untuk jasa keuangan mikro tersebut telah mendorong gagasan

pengembangan microfinance dengan pendekatan komersil31

dengan sisi posisitf

berupa pelayanan yang berdasarkan mekanisme pasar sehingga tidak tergantung

pada, likuiditas, donor atau subsidi, dengan potensi moral hazard dan biaya

perantara yang inherent dengan kredit program. Namun komersialisasi

microfinance akan berdampak negatif berupa kesulitan menjangkau lapisan

masyarakat yang paling miskin. Pengembangan kapasitas microfinance dari sisi

manajemen resiko kredit, operasional yang memadai dan teknologi merupakan

kendala yang harus diatasi oleh LKM, mengingat karakteristik yang unik dari

bisnis LKM.

Kualitas produk merupakan determinan penting dalam aspek keunggulan

produk32

. Ada delapan dimensi penting yang harus diperhatikan organisasi untuk

mencapai kualitas produk, yaitu: (1) performance (kinerja), (2) features

(tampilan), (3) reability (keandalan), (4) conformance (kesesuaian), (5) durability

(daya tahan), (6) serviceability (kemampuan pelayanan), (7) aesthetics (estetika),

dan (8) perceived quality (kualitas dirasakan). Dalam produk LKM dimensi

performance (kinerja) mencakup nilai jual produk, margin product, daya serap

produk oleh masyarakat dan kualitas Non Performing Loan (NPL). Dimensi

features (tampilan) mencakup kemudahan dalam proses, prosedur pembiayaan

berulang atau insidentil, produk pembiaayan tanpa jaminanan, cover asuransi atas

pembiayaan yang diterima. Dimensi durability (keandalan) mencakup limit

pemutus pemberian pembiayaan, jangka waktu pembiayaan, prosedur pelunasan

dipercepat dan tanggung jawab tanggung renteng dalam pemenuhan kewajiban

kelopok. Dimensi conformance (kesesuain) mencakup kesesuain jenis produk

dengan kebutuhan pembiayaa, kesesuain jangka waktu dengan kemampulabaan

atau perputaran kas usaha mikro. Dimensi serviceability (layanan) mencakaup

31

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajagrafindo, 2009),

h.,13 32

Wibowo, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja, h., 99

Page 35: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

22

jangkauan layanan dan kemudahan mendapatkan informasi pembiayaan. Dimensi

aesthetic (estetika) mencakup atribut pelaksanaan dan atribut tenaga pemasar

dalam memberikan layanan. Dimensi perceived quality (kualitas dirasakan)

mencakup kepuasan pelanggan.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas produk dalam

penelitian ini adalah kesesuain produk dengan harapan nasabah mitra binaan

MBK, sistem informasi teknologi pendukung yang digunakan MBK dan pola

pembinaan yang MBK lakukan terhadap Usaha Mikro mitra binaan.

4. Strategi Bisnis

Strategi dirumuskan sebagai suatu tujuan yang ingin dicapai, upaya untuk

mengumpulkan tindakan-tindakan yang bersifat incremental dan terus menerus

dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang ingin diharapkan oleh

para pelanggan di masa depan. Banyaknya pelanggan yang ditawari pelayanan,

merupakan kunci dalam pengambilan sebuah keputusan strategis33

.

Menurut Pearce dan Robinson34 Strategi adalah “rencana main” suatu

perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana,

kapan dan dimana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan

tujuan apa. Menurut David35 Strategi adalah sebuah arti dimana objektif jangka

panjang akan dicapai. Strategi merupakan potensi dari sebuah aksi yang

memerlukan keputusan manajer puncak dan membutuhkan sumber daya yang

besar, strategi juga mempengaruhi sebuah kesuksesan organisasi, Biasanya hanya

bertahan sampai dengan lima tahun dan perusahaan berorientasi pada depan.

Strategi mempunyai konsekuensi Multidivisional yang membutuhkan

pertimbangan diantara external dan internal faktor.

33

Christian Homburg et al., Service Orientation of a Retailer‟s Business Strategy. Journal

of Marketing vol 66 No.4, pp. 86-1012, October 2002. 34

John A. Pearce dan Richard B. Robinsen, Manajemen Strategic, (Jakarta: Salemba

empat, 2014), h., 20. 35

David A. Aaker, Strategi Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),

h.,13.

Page 36: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

23

Sehingga dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah

alat yang digunakan oleh seseorang atau perusahaan, yang merupakan suatu

perencanaan berskala besar, dengan orientasi masa depan yang berhubungan

dengan bagaimana suatu perusahaan memposisikan dirinya guna berinteraksi

dengan kondisi persaingan untuk mencapai keunggulan yg kompetitif. Banyaknya

pelanggan yang ditawari pelayanan, merupakan kunci dalam pengambilan sebuah

keputusan strategis.

Suatu strategi memiliki 5 (lima) unsur, dimana masing-masing unsur dapat

menjawab masing-masing pertanyaan sebagai berikut36

:

a. Gelanggang Aktifitas atau arena yang merupakan area (produk, jasa, saluran

distribusi, pasar geografis, dan lainnya) dimana organisasi beroperasi. Unsur

strategi bersifat spesifik, seperti kategori produk yang ditekuni, segmen pasar,

area geografis dan teknologi utama yang dikembangkan, yang merupakan

tahap penambahan nilai dari skema rantai nilai, meliputi perancangan produk,

manufaktur, jasa pelayanan, distribusi, dan penjualan.

b. Saran kendaraan atau vehicles yang digunakan untuk mencapai arena sasaran.

Unsur ini berkaitan dengan bagaimana organisasi dapat mencapai arena

sasaran, dapat melalui perluasan cakupan produk, yang dilakukan memlalui

pengembangan produk dari dalam organisasi atau secara internal dan dapat

juga dengan cara lain yaitu ventura bersama, akuisisi.

c. Pembeda yang dibuat atau diffrentiators adalah unsur yang spesifik dari

strategi yang ditetapkan, sebagaimana organisasi akan dapat menang atau

unggul dipasar, yaitu bagaimana organisasi akan mendapatkan pelanggan

secara luas.

d. Tahapan rencana yang dilalui atau staging merupakan penerapan waktu dan

langkah dari pergerakan stratejik. Unsur ini menetapkan kecepatan dan

langkah-langkah utama pergerakan dari strategi, bagi pencapaian misi dan visi

organisasi.

36

Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2016), h.,5-6 disarikan dari D.C. Hambrick dan J.W.Fredrickson, “Are You Sure

You Have a Strategy” dan Carpenter dan Sanders, “Strategic Management”

Page 37: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

24

e. Pemikiran yang ekonomis atau economic logic, merupakan gagasan yang jelas

bagaimana manfat dan keuntungan yang akan dihasilkan. Strategi yang sukses

tentunya mempunyai dasar pemikiran yang ekonomis, sebagai tumpuan untuk

menciptakan keuntungan yang dihasilkan,

Strategi bisnis merupakan strategi untuk mendorong perusahaan

menghadapi lawan persaingan. Di dalam industry atau segmen industry. Strategi

mencakup pencapaian tujuan dalam persaingan pemenuhan kepuasan atas

kebutuhan pelanggan pada saat ini dan sekaligus merencanakan persaingan usaha

di masa mendatang37

. Startegi bisnis merumuskan apa yang akan dilakukan, oleh

siapa dan bagaimana cara pelaksanaannya, serta dari siapa proses tersebut

ditetapkan perlu dilaksanakan, dan mengapa sasaran suatu organisasi perlu

diupayakan untuk dicapai38

. Strategi bisnis merupakan keputusan untuk

mengarahkan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan

keunggulan bersaingnya, dengan terus berupaya melakukan perbaikan efisiensi,

dan mengembangkan teknologi yang digunakan dalam produksi agar dapat

dicapai biaya rendah dan harga murah.

Keberhasilan suatu perusahaan mempertahankan keunggulan bersaing

yang berkelanjutan dapat dicapai hanya karena dua tindakan strategis, yaitu:

pertama dengan strategi bisnis yang mempertahankan keunggulan bersaing,

kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Kedua dengan mengembangkan

program pemasaran yang kreatif dan fleksible, guna mempercepat dan mengejar

peluang dan peningkatan keuntungan perusahaan39

.

Unsur Lembaga keuangan mikro berdasarkan Undang-undang No.1 tahun

2003 tentang Lembaga Keuangan Mikro didefinisikan sebagi lembaga keuangan

yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan

pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha

skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun

pemberian jasa konsultasi dan pengembangan usaha yang tidak semata-mata

37

Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2016), h.,12 38

Ibid, h.,20 39

Ibid, h.,23

Page 38: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

25

mencari keuntungan40

. LKM menjadi wacana global yang diyakini oleh banyak

pihak menjadi metode alternatif untuk mengatasi masalah dalam perekonomian

terutama masalah kemiskinan. Sebagaimana tujuan dari pengembangan LKM

sebagai organisasi adalah untuk melayani kebutuhan keuangan pasar yang belum

terlayani oleh lembaga keuangan formal.

Menurut Ledgerwood41

tujuan utama dari LKM secara umum ialah untuk

mengurangi, dan kemiskinan, untuk memberdayakan perempuan atau kelompok-

kelompok penduduk yang kurang beruntung, untuk menciptakan lapangan kerja,

untuk membantu pertumbuhan bisnis atau keragaman aktivitas mereka, dan untuk

mendorong pengembangan bisnis baru.

Sasaran utama LKM adalah masyarakat miskin yakni masyarakat yang

tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, dimana kebutuhan ini dihitung dengan

monetary value tertentu sebagai batasannya. Menurut Shirazi dan Pramanik42

,

kemiskinan dapat didifinisikan sebagai suatu situasi yang dihadapi oleh seorang

individu dimana mereka tidak memiliki kecukupan sumber daya untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang nyaman, baik ditinjau dari sisi ekonomi, sosial, psikologis,

maupun dimensi spiritual. Definisi ini memfokuskan kemiskinan pada ketidak

mampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal senada

disampaikan oleh Euis Amalia43

mengatakan bahwa pada masyarakat miskin

sebenarnya terdapat perbedaan klasifikasi di antara mereka, yang mencakup:

pertama, masyarakat sangat miskin (the extreme poor) yakni mereka yang tidak

berpenghasilan dan tidak memiliki kegiatan produktif, kedua, masyarakat

dikategorikan miskin namun memiliki kegiatan ekonomi (economically active

working poor), dan ketiga, masyarakat berpenghasilan rendah (lower income)

yakni mereka yang memiliki penghasilan meskipun tidak banyak.

40

Undang-undang No 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangn Mikro 41

Joana Ledgerwood, Microfinance Handbook:An Institutional and financial Perspective

(Washington DC: The World Bank, 1999), h,.34. 42

Irfan Syauqi Beik dan Laily Dwi Arsyianti, Ekonomi Pembangunan Syariah,(Jakarta:

PT Rajagrafindo, 2016), h., 68. 43

Euis Amalia, Reformasi Kebijakan Bagi Penguatan Lembaga Keuangan Mikro dan

Usaha Kecil Mikro di Indonesia, (Disertasi Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008), h., 50.

Page 39: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

26

Perkembangan Usaha Mikro yang cukup pesat mengisyaratkan adanya

potensi yang besar atas kekuatan domestik. Hal ini akan menjadi kekuatan

ekonomi yang tangguh jika dikelola dan dikembangkan dengan benar. Namun

demikian, Usaha Mikro juga memiliki permasalahan diantaranya distribusi

produk-produk yang dihasilkan, lemahnya manajemen usaha, serta akses pada

sumber-sumber pembiayaan formal khususnya perbankan44

. Keterbatasan akses

sumber-sumber pembiayaan formal menyebabkan banyak Usaha Mikro

bergantung pada sumber-sumber pembiayaan informal. Hal ini karena syarat dan

jumlah pinjaman yang rumit yang diberlakukan oleh lembaga keuangan formal.

Lembaga Keuangan Mikro Syariah merupakan sebuah lembaga

perekonomian mikro syari‟ah yang bergerak menghimpun dan menyalurkan

pembiayaan kepada masyarakat kecil, baik yang bersiafat sosial (nirlaba) seperti

Zakat, infak dan sedekah ataupun penyaluran dan pembiayaan modal usaha yang

bersifat laba dengan sistem bagi hasil. Kehadiran LKMS sebenarnya bisa menjadi

suatu solusi alternatif bagi perekonomian Bangsa Indonesia yang kebanyakan

masyarakatnya bergerak di bidang Usaha mikro Kecil dan Menengah. Hal ini

dikarenakan LKMS lebih fleksibel dan bisa menjangkau masyarakat kecil

dibandingkan dengan Bank yang hanya bisa menjangkau kalangan menengah ke

atas. LKMS juga diharapakan bisa sebagai suatu solusi alternatif yang ampuh

sebagai pilihan bagi masyarakat agar dapat terhindar dari praktek-praktek ribawi

yang banyak di terapkan oleh para rentenir di sekitar lingkungan tempat tinggal

dan diharapkan bisa menggantikannya dengan prinsip muamalah sesuai dengan

ajaran Islam dikarenakan LKMS memang menjunjung tinggi asas-asas tersebut.

Salah satu cara untuk menghadapi hal-hal tersebut diatas adalah dengan

pengembangan produk yaitu melakukan perbaikan atau menghasilkan produk baru

yang berbeda dengan produk yang telah ada. Pengembangan produk pada

dasarnya adalah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki produk yang sedang

berjalan atau menambah jenis produk yang belum ada. LKMS harus mampu

meningkatkan dan memberikan inovasi yang baru pada produk jasa sebagai usaha

44

Muhammad, Lembaga Keuangan Mikro Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),

h.,87

Page 40: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

27

manajemen dalam menghadapi perubahan selera, dan persaingan yang semakin

meningkat sehingga dapat mempertemukan keinginan pasar melalui produk

LKMS yang tidak ketinggalan dari produk lembaga keuangan mikro

konvensional. Pemilihan gender, dalam hal ini perempuan dalam penyaluran

produk maupun manajemen MBK yang diadopsi dari Garmeen Bank merupakan

salah satu upaya pengembangan produk yang dimaksud.

Di Idonesia, seperti halnya di negara berkembang lainnya, perkembangan

wanita pengusaha atau lewirausahaan di dalam kelompok wanita sangat

berpotensi menjadi motor utama pendorong proses pemberdayaan wanita dan

transformasi sosial, yang pada akhirnya bisa sangat berdampak positif terhadap

penurunan tingkat kemiskinan. Dapat dikatakan bahwa semakin besar partisipasi

wanita bukan saja dalam kesempatan kerja tetapi juga sebagai pengusaha atau

pemilik usaha, semakin inklusif pembangunan ekonomi di Indonesia45

.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur strategi bisnis MBK

merupakan strategi yang dijadikan acuan bagi langkah fundamental yang

direncanakan untuk dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan. Indikator dari

strategi bisnis perusahaan adalah Pinjaman modal kerja, Pinjaman berulang dan

insidentil, Wilayah kerja yang luas dan Khusus perempuan yaitu strategi MBK

yang mengkhususkan diri untuk membina Usaha Mikro yang dikelola perempuan.

5. Usaha Mikro

Dalam upaya mencapai pembangunan ekonomi nasional yang bersifat

inklusif, posisi UMKM dimata pemerintah menjadi sangat penting. Keberadaan

UMKM yang sehat dalam arti produktif, efisien, dan berdaya saing tinggi, akses

masyarakat khususnya dari kelompok miskin ke kesempatan kerja atau peluang-

peluang ekonomi semakin besar, merupakan salah satu unsur penting dalam

proses pembangunan ekonomi inklusif.

Segmen usaha yang beragam membutuhkan pola pembiayaan yang

berbeda, sebagaimana piramida pola pembiayaan sebagai berikut:

45

Tulus TH Tambunan, Pembangunan Ekonomi Inklusif, h., 3-4

Page 41: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

28

Gambar 2.2

Piramida Usaha Besar dan UMKM di Indonesia46

Pemberian kredit skala kecil secara signifikan mampu berperan dalam

menanggulangi kemiskinan dan berkontribusi dalam mengurangi kerentanan

terhadap kemiskinan47

, dan akses terhadap sumber kredit dan penurunan suku

bunga kredit terbukti menyebabkan peningkatan penggunaan input produksi48

.

46

www.bumrpangan.com/konsep 47

Shahidur R.Khanker dan Rasheedur R.Faruqee, “The impact of Farm Credit in Pakistan”.

Agricultural Economics, volume 28, Issue 3, Mei 2003, h., 197-213 48

Burhan Arief dan Mia Rosmiati, “Dampak Akses Kredit terhadap Kesejahteraan

Rumah tangga Petani Padi”, Preceeding Seminar dan Diskusi Nasional Jati Diri dan Reposisi

Koperasi Indonesia. Bandung:Ikopin Press sebagaimana dikutip oleh Nusron Wahid, Keuangan

Inklusif:Membongkar Hegemoni Keuangan, (Jakarta: Gramedia Indonesia), h., 3.

Page 42: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

29

Peningkatan permodalan, pendapatan, dan keuntungan usaha ternyata juga

dibarengi dengan peningkatan nilai asset usaha dari para pelaku usaha penerima

kredit.49

.

Perhatian pemerintah untuk memberikan akses terhadap pembiayaan

dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penurunan tingkat pengangguran dapat

dilihat dari banyaknya program dan skim kredit mikro yang diberikan. Beberapa

diantaranya skim yang diberikan adalah Kredit Investasi Kecil, Kredit Modal

Kerja Permanen, Kupedes, dan program Hubungan Bank dengan Kelompok

Swadaya Masyarakat (HKB)50

. Berbagai program pemerintah juga telah

dicanangkan untuk pencapaian tujuan tersebut, diantaranya adalah Program

Bantuan Modal Pinjaman Lunak dan Koperasi (BMPLK), Pembinaan Usaha Kecil

dan Koperasi (PUKK) dari BUMN, Dana Bergulir Usaha Kecil Industri dan

Dagang (BKUID), Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Kelompok Anggrek dan

Pemanfaatan Pekarangan (BUEPKAID), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan lain-

lain51

. Seringkali terjadi tumpang tindih pelaksanaan dalam realisasi program

tersebut akibat kurangnya koordinasi antar Kementian yang membawahi program

tersebut.

Definisi Usaha Mikro diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) . Dalam

Bab 1 (Ketentuan Umum), Pasal 1 dari UU tersebut, dinyatakan bahwa Usaha

Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan yang memenuhi kriteria

Usaha MikroI sebagaimana diatur dalam UU tersebut52

, Usaha Mikro adalah

usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang-

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari Usaha Mikro, Usaha Kecil, atau Usaha Menengah

yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalan UU tersebut.

49

Nusron Wahid, Keuangan Inklusif: Membongkar Hegemoni Keuangan, (Jakarta:

Gramedia Indonesia, 2014), h.,191. 50

Ibid, h., 197. 51

Ibid, h., 16. 52

www.peraturan.go.id/uu

Page 43: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

30

Perbedaan UMKM tidak hanya berbeda dari aspek modal, omzet, dan

jumlah tenaga kerja namun dapat juga dibedakan berdasarkan ciri dan

karakteristik yang terdapat dalam UMKM itu sendiri. Karakteristik Usaha mikro

juga dapat dicirikan oleh beberapa kondisi berikut53

: (1) Aspek formalitas usaha

mikro beroperasi di struktur informal dengan badan usaha yang tidak terdaftar dan

pajak jarang/tidak dibayarkan, (2) Aspek pemilik dan managemen dikelola sendiri

oleh pemilik, tidak menerapkan pembagian tenaga kerja internal dan belum

melakukan managemen/pencatatan keuangan, sekalipun yang sederhana, atau

masih sangat sedikit yang mampu membuat neraca uasahanya, (3) Aspek

Kesempatan kerja kebanyakan menggunakan anggota keluarga yang tidak

dibayar, (4) Aspek proses produksi umumnya manual dengan tingkat teknologi

yang rendah, (5) Aspek pemasaran umumnya menjual ke pasar lokal untuk

kelompok berpendapatan rendah, (6) Profil ekonomi dan social dari pemilik

umumnya berpendidikan rendah dan dari rumah tangga miskin dengan motivasi

utama untuk bertahan hidup. Definisi dan pencirian kategori Usaha Mikro

dibutuhkan untuk dapat dijadikan pedoman untuk membentuk kebijakan terkait

pemberdayaan Usaha Mikro.

Dengan kriteria berdasarkan Undand-undang tersebut, Usaha mikro adalah

unit usaha yang memiliki nilai asset paling banyak 50 juta, atau dengan hasil

penjualan tahunan paling besar 300 juta; usaha kecil dengan nilai asset lebih dari

50 juta sampai dengan paling banyak 500 juta atau memiliki hasil penjualan

tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum Rp 2.500.000.000; dan usaha

menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta

hingga paling banyak Rp 100 milyar atau memiliki hasil penjualan tahunan di atas

Rp 2.500.000.000 sampai paling tinggi Rp 50 milyar adalah unit usaha.

53

M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM Sebagai Fondasi Perekonomin Indonesia,

(Jakarta, Erlangga, 2017), h., 91

Page 44: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

31

Gambar 2.3

Kategorisasi Usaha berdasarkan Aset dan Omzet54

Instrumen yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan asset Usaha

Mikro, diantaranya adalah kondisi hunian, taraf pendidikan anak, keahlian

khusus yang dimiliki dan aktiva yang dimiliki, baik dalam bentuk aktiva tetap

berwujud (tangible asset) maupun aktiva tidak berwujud (intagible asset).

54

Direktorat Kredit BPR dan UMKM, Kebijakan Bank Indonesia dalam Pengembangan

UMKM, disampaikan dalam seminar UMKM Makasar, 20 April 2011.

Page 45: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

32

B. Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang telah digunakan sebagai dasar dalam

penyusunan model penelitian adalah sebagi berikut, Penelitian Naim55

menjelaskan bahwa diantara intensitas persaingan, kualitas SDM, budaya

perusahaan dan kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap strategi bisnis, dan intensitas persaingan merupakan faktor dominan

dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam kaitannya dnegan penelitian ini,

hasil yang diacu adalah adanya pengaruh intensitas persaingan, budaya

perusahaan dan kualitas produk terhadap strategi bisnis.

Penelitian Aasmaan56

menjelaskan bahwa pemahaman dan penggunaan

model LKM Syariah memiliki kemampuan untuk melakukan restruktur dan re-

desain kondisi sosio ekonomi dari Usaha Mikro dan SME di daerah berkembang.

Hasil penelitian yang diacu dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh model

LKMS dengan penyusunan strategi bisnis dan peningkatan asset usaha mikro.

Penelitian Heidmann dan Nilsholm57

, menjelaskan bahwa tidak terdapat

korelasi antara penggapaian layanan untuk kaum miskin dengan efisiensi LKM

akibat meningkatnya kompetisi, komersialisasi LKM, perubahan teknologi yg

digunakan oleh LKM dan perubahan kebijakan pemerintah. Hasil yang diacu

dalam penelitian ini adalah kompetisi, pemasaran, teknologi berpengaruh terhadap

strategi efisiensi dan layanan kepada usaha mikro.

Penelitian Nugroho58

menjelaskan bahwa kepuasan dan loyalitas anggota

dipengaruhi secara langsung oleh kualitas layanan dan pendapatan serta ROA

dipengaruhi secara langsung oleh loyalitas anggota. Hasil yang diacu dalam

penelitian ini adalah kualitas produk berpengaruh terhadap strategi bisnis.

55

Afrizal Naim, Analisis Strategi Bisnis Lembaga Keuangan Mikro Terhadap Kinerja

Perusahaan, (Master Tesis: Universitas Diponegoro, 2005) 56

Aasmaan Anam Jamal, et al.,”Challenges Faced By The Model Of Islamic

Microfinance For The Development Of Micro Entrepreneurs And Smes In Rural Pakistan”

International SAMANM Journal of Finance and Accounting , Vol 1 No 3, October ,2013 57

Sandra Heidmann dan Nathalie Nilsholm, Compability Between Outreach and

Efficiency in Microfinance Market, (Master Tesis: Lund University School of Economics and

Management, 2012) 58

Wawan Sadtyo Nugroho,”Analisis Determinasi Pada Peningkatan Kinerja Keuangan

Micro-Banking Syariah”, Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi Vol 13 No2 p 116-128, 2015

Page 46: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

33

Penelitian Euis Amalia dan Mahmudah Atikah59

menjelaskan bahwa

sumber daya manusia, merupakan aspek terpenting dalam kinerja LKMS dan

model bisnis LKMS yang terbaik adalah mixed model, yaitu integrasi antara

model Koperasi dengan model Grameen. Hasil penelitian yang diacu dalam

penelitian ini adalah model bisnis Grameen bank berpengaruh terhadap strategi

bisnis pada LKMS.

Penelitian Hashim dkk60

menjelaskan tentang adanya kaitan antara strategi

bisnis, lingkungan, dan kinerja perusahaan dengan obyek para UKM di Malaysia.

Hasil penelitian yang diacu adalah karakteristik lingkungan berpengaruh terhadap

strategi bisnis UMKM.

Ringkasan dari penelitian tersebut selanjutnya disajikan dalam tabel

berikut:

Tabel 2..3

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Penelitian

Terdahulu

Alat

Analisi

s

Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Hasil yang

Diacu

Afrizal Naim,

“Analisis strategi

bisnis lembaga

keuangan mikro

terhadap kinerja

perusahaan

SEM - Intensitas

persaingan

- Budaya

Perusahaan,

- Budaya

Perusahaan

- Sumber daya

Manusia

- Kualitas

Produk

Strategy

bisnis dan

kinerja

perusahaan

Intensitas

perusahaan,

Budaya

perusahaan

dan Kualitas

produk

berpengaruh

terhadap

strategi

bisnis

59

Euis Amalia dan Mahmudah Atikah, “Evaluating the Models of Sharia Microfinance in

Indonesia: Analytical Network Process (ANP) Approach”, Jurnal Al Iqtishad , Vol 7 No 1,

Januari, 2015 60

Hashim, Mohd. K, Syed Azizi Wafa, dan Mohamed Sulaiman. “Determining The

Moderating Effect of Enviroment on The Business Strategy Perfomance Relationship in Malaysian

SMES”. Jurnal Strategy Business, Vol.8 No.6, Desember, 2001

Page 47: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

34

Aasmaan Anam

Jamal, et al.

“Challenges

Faced By The

Model Of Islamic

Microfinance For

The Development

Of Micro

Entrepreneurs

And Smes In Rural

Pakistan”

literatur

e review

Model

LKMS

Perkembangan

UMKM

-Budaya

perusahaan

LKMS

berpengaruh

terhadap

pertumbuhan

UMKM

-Produk dan

prosedur

berpengaruh

terhadap

perkembangan

UMKM

Sandra Heidman,

dan Nathalie

Nilsholm, ,

“Compability

Between Outreach

and Efficiency in

Microfinance

Market”,

Stochast

ic

Frontier

Analysis

Layanan

LKM

Efisiensi

LKM

-Peminjam

perempuan

berpengaruh

terhadap

efisiensi LKM

-Efieinsi

dipengaruhi

lokasi

Wawan Sadtyo

Nugroho,”Analisis

Determinasi Pada

Peningkatan

Kinerja Keuangan

Micro-Banking

Syariah”Nugroho

SEM - Atribut

produk

- kualitas

layanan

- Kepuasan

Nasabah

- Loyalitas

Nasabah

- Tingkata

Pendapatan

- Tingkat

ROA

- Produk

berpengaruh

terhadap

loyalitas

Page 48: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

35

Euis Amalia dan

Mahmudah

Atikah,

“Evaluating the

Models of Sharia

Microfinance in

Indonesia:

Analytical

Network Process

(ANP)

Approach”Euis

ANP -Finace

Cluster:

model

LKMS,

Standar

Operating

Management,

Standard

Operating

Prosedur dan

Teknologi

-marketing

cluster:

harga,

pemasaran,

pendampinga

n dan

kualitas

produk

Kinerja

LKMS

-Model

grameen bank

berpengaruh

terhadap

kinerja LKMS

-SOP

merupakan

element

prioritas

dalam

management

-pendamping-

an

berpengaruh

terhadap

kinerja LKMS

-pemasaran

merupakan

prioritas

penting

penjualan

Hashim, Mohd. K,

Syed Azizi Wafa,

dan Mohamed

Sulaiman.

“Determining The

Moderating Effect

Regresi -Strategi

Bisnis

-Lingkungan

Kinerja

UMKM

Strategi bisnis

dan

lingkungan

berpengaruh

terhadap

kinerja

Page 49: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

36

of Enviroment on

The Business

Strategy

Perfomance

Relationship in

Malaysian SMES”

UMKM

C. Pengembangan Model Penelitian

Dalam kerangka pemikiran ini, yang dimaksud untuk menjawab

pertanyaan, diajukan tiga variable yang mempengaruhi strategi bisnis dan

peningkatan asset usaha mikro, yaitu intensitas persaingan, budaya perusahaan

dan kualitas produk. Hubungan yang terjadi antara ke tiga variable tersebut

dengan strategi bisnis dan peningkatan asset usah mikro digambarkan dengan

kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah seperti Gambar 2.1.

Gambar 2.4.

Kerangka Pemikiran Teoritis

Page 50: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

37

D. Indikator Variabel

1. Intensitas Persaingan

Intensitas persaingan adalah tingkat kompetisi yang dihadapi oleh LKM

dalam rangka meraih pelanggan dan mempertahankan posisinya. Indikator yang

digunakan adalah:

(1) Jumlah Pesaing merupakan jumlah LKM pesaing yang berada dalam

segmen dan wilayah yang sama

(2) Porsi pasar adalah jumlah usaha mikro yang menjadi mitra usaha

LKMS dibandingkan LKM pesaing di wilayah yang sama

(3) Teknik pemasaran merupakan teknik menarik mitra usaha baru yang

digunakan oleh LKM lain dalam wilayah yang sama

Gambar 2.5.

Indikator Variabel Intensitas Persaingan

Sumber: Kotler61

, Potter62

, Hashim63

, Sofyan64

, Slater65

, Kaplan66

Homburg67

,Salomon68

, Levens69

61

Philip Kotler, A Framework For Marketing Mangement, (New Jersey: Pearson, 2001),

h., 85. 62

Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan kinerja

Unggul, (Jakarta: Erlangga, 1996), h., 64. 63

Mohd. K Hashim, Syed Azizi Wafa, dan Mohamed Sulaiman. Determining The

Moderating Effect of Enviroment on The Business Strategy Perfomance Relationship in Malaysian

SMES. Jurnal Strategy Business, Vol.8 No.6, Desember 2001 64

Sofjan Assauri, Strategic Management, Sustainable Competitive Advantages,

(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016), h., 1.

Jumlah Pesaing

Porsi Pasar

Tehnik

Pemasaran

Intensitas

Persaingan

MBK

Page 51: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

38

Penelitian akan difokuskan pada area kerja MBK di Kantor Baros, posisi

MBK sebgai pilihan utama mitra binaan, dan ragam teknik pemasaran yang

dilakukan pesaing MBK untuk menarik mitra usaha MBK di area tersebut.

2. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan adalah filosofi dasar perusahaan yang membuat

keyakinan norma-norma, dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti

tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Indikator yang

digunakan adalah:

(1) Kultur market ditandai merupakan budaya perusahaan yang

menekankan pada pencapain hasil dan penyelesaian pekerjaan yang

diwakili oleh visi, misi dan milestone MBK

(2) Kultur hirarkis merupakan budaya yang menekankan pada sistem

pendelegasian wewenang

(3) Kultur adhokrasi merupakan budaya perusahaan yang memberikan

fokus pada kreatifitas dan keputusan pengambilan resiko guna

menghasilkan kinerja yang baik, menekankan pada penyediaan sistem

operasional dan prosedur

65

Slater dan Narver, “Marketing Orientation, Customer Value, and Superior

Performance”, Journal of Marketing, Vol 59 pp 63-74, July 1995. 66

Robert S. Kaplan dan David P. Norton, Balance Scorecard, (Jakarta: Erlangga, 2000),

h., 85. 67

Christian Homburg, Wayne D.Hoyer dan Martin Fassnacht, Services Orientation of

Retailer‟s Business Strategy, Journal of Marketing Vol 66 No.4, pp.86-101, October 2002. 68

Salomon, “Marketing.Fourth Edition” (Ney Jersey:Perason Educationinc, 2007),

dalam Rita Nurmalina dkk, “Pemasaran” , h., 1 69

M. Levens, Marketing:Defined, Explained, Applied, (Pearson:Prentice Hall, 2010), h.,

80

Page 52: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

39

Gambar 2.6

Variabel Indikator Budaya Perusahaan

Sumber: Schein70

, Wibowo71

, Deal72

, Kotter73

, Tan74

, Xenikau75

,

Despande76

Penelitian akan difokuskan pada bagaimana budaya perusahaan tersebut

diketahui, dipahami dan dirasakan oleh nasabah mitra binaan MBK.

3. Kualitas Produk

Kualitas produk adalah spesifiasi produk dan keseuainnya dengan harapan

pelanggannya. Indikator dari kualitas produk adalah:

(1) Kesesuain produk dengan harapan mitra usaha

70

Edgar H. Schein, Organizational Culture and Leadership, (San Fransisco:Jossey Bass,

1997) dalam Wibowo, “Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk meningkatkan Kinerja”,

h., 13 71

Wibowo, Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja,

(Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016), h., 14 72

Terrence E.Deal dan Allan A. Kennedy, Corporate Cultures:The Rites and Rituals of

Corporate Life, (Masschusetts:Perseus Publishing, 2000), h.,25 dalam Wibowo, Budaya

Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja, h.,5 73

John P.Kotter dan James L.Heskett, Corporate Culture and Performance, (New York:

The Free Press, 1992), h.,11 dalam Wibowo, Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk

Meningkatkan Kinerja, h.,5 74

Victor S.L. Tan, Changing Your Corporate Culture, (Singapore: Times Books

International, 2002), h.,78 dalam Wibowo, Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk

Meningkatkan Kinerja, h.,96 75

Xenikou, A. dan Furnham, A., “A correlational and factor analytic study of four

questionnaire measures of organizational culture”. Journal of Human Relations, 1996 Vol. 49,

No.3. h., 49. 76

Rohit Deshpande, John U. Farley, dan Frederick E.Webster, “Corporate Culture,

Customer Orientation, and Innovativeness in Japaness Culture Firms: A Quadran Analiysis”,

Journal of Marketing Vol 57 Januari dalam Afrizal Naim, Analisa Strategy Lembaga Keuangan

Mikro Terhadap Kinerja Perusahaan, (Master Tesis: Universitas Diponegoro, 2005) h., 31

Kultur Market

Kultur Hirarkis

Kultur Adhokrasi

Budaya

Perusahaan

MBK

Page 53: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

40

(2) Support sistem dan teknologi

(3) Pola pembinaan

Gambar 2.7.

Variabel Indikator Kualitas Produk

Sumber: Ahyari77

, Kotler78

, Kasmir79

, Amalia80

, Wibowo81

Focus penelitian adalah kesesuain produk dengan harapan nasabah mitra

binaan MBK, kemudahan sistem informasi dan teknologi pendukung yang

digunakan MBK terhadap usaha mikro mitra binaan dan pola pembinaan yang

MBK lakukan terhadap usah mikro mitra binaan.

4. Strategi Bisnis

Strategi bisnis adalah alat yang digunakan oleh seseorang atau perusahaan,

yang merupakan perencanaan berskala besar, dengan orientasi masa depan yang

berhubungan dengan bagaimana suatu perusahaan memposisikan dirinya guna

berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai keunggulan yang

kompetitif. Indikator strategi bisnis adalah:

77

Agus Ahyari, Perencanaan Sistem Produksi, BPFE, (Yogyakarta:BPFE, 1985), h,. 2. 78

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Erlangga

2006), h,. 272. 79

Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h., 216. 79

Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajagrafindo, 2009),

h.,13 80

Wibowo, Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan Untuk Meningkatkan Kinerja, h., 99 81

Ibid, h., 14

Kesesuaian

Produk

Suport sistem dan

Teknologi

Pola Pembinaan

Kualitas

Produk MBK

Page 54: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

41

(1) Pembiayaan modal kerja yaitu strategi MBK dalam menawarkan

kemudahan proses pembiayaan kepada mitra binaan

(2) Pembiayaan berulang atau insidentil yaitu strategi MBK dalam

memberikan kemudahan untuk pengajuan pembiayaan berulang atau

mendadak

(3) Wilayah kerja yaitu strategi MBK untuk melayani nasabah dalam

radius maksimal 10 km dari kantor MBK

(4) Mitra binaan perempuan adalah strategi MBK untuk melayani

pengusaha mikro khusus perempuan.

Gambar 2.8.

Variabel Indikator Strategi Bisnis

Sumber: Homburg82

, Pearce83

, Aaker84

, Assauri85

, Ledgerwood86

,

Muhammad87

, Tambunan88

82

Christian Homburg et al., Service Orientation of a Retailer‟s Business Strategy. Journal

of Marketing vol 66 No.4, 2002, h., 96. 83

John A. Pearce dan Richard B. Robinsen, Manajemen Strategic, (Jakarta: Salemba

empat, 2014), h., 20. 84

David A. Aaker, Strategi Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Salemba 4, 2013), h.,13. 85

Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2016), h.,5-6 disarikan dari D.C. Hambrick dan J.W.Fredrickson, “Are You Sure

You Have a Strategy” dan Carpenter dan Sanders, “Strategic Management” 86

Joana Ledgerwood, Microfinance Handbook:An Institutional and financial Perspective

(Washington DC: The World Bank, 1999), h,.34. 87

Muhammad, Lembaga Keuangan Mikro Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),

h.,87 88

Tulus TH Tambunan, Pembangunan Ekonomi Inklusif, h., 3-4

Pembiayaan Modal

Kerja

Pembiayaan

Berulang/insidentil

Wilayah Kerja

Strategi Bisnis

BMK

Mitra binaan

Perempuan

Page 55: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

42

Keahlian Khusus

Kondisi Hunian

Modal dan usaha

Taraf Pendidikan

Aset Usaha

Mikro

Fokus penelitian adalah strategi untuk memberikan kemudahan usaha

mikro mitra binaan dalam proses pembiayaan modal kerja, strategi dalam

pemberian pembiayaan berulang dan insidentil, wilayah kerja dan aksesibilitas

mitra binaan kepada MBK, dan kekhususan dalam hal pemberian pembiayaan

kepada usaha mikro yang dikelola perempuan.

5. Aset Usaha Mikro

Usaha mikro adalahunit usaha yang memiliki nilai asset paling banyak 50

juta, atau dengan hasil penjualan tahunan paling besar 300 juta. Indikator

peningkatan aset usaha mikro adalah:

(1) Kondosi hunian adalah peningkatan kondisi hunian usaha mikro mitra

binaan

(2) Modal dan usaha adalah peningkatan modal dan usaha sejak menjadi

mitra binaan MBK

(3) Taraf pendidikan adalah peningkatan akses anak dari mitra binaan ke

taraf pendidikan yang lebih tinggi

(4) Keahlian khusus adalah peningkatan keahlian mitra binaan atas

pelatihan yang MBK berikan

Gambar 2.9.

Variabel Indikator Peningkatan Aset Usaha Mikro

Page 56: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

43

Sumber: Khanker89

, Wahid90

Fokus penelitian adalah peningkatan asset usah mikro adalah kondisi

hunian setelah menerima pembiayaan dari MBK, peningkatan permodalan dan

pertumbuhan usaha setelah memperoleh pembiayaan dari MBK, peningkatan

akses anak mitra binaan ke taraf pendidikan yang lebih tinggi, dan pembahan

keahlian khusus yang dimiliki sejak menjadi mitra usaha MBK.

E. Kontruk Variabel

Konstruk/variable adalah abstraksi fenomena atau realitas yang diamati,

seperti: kejadian, proses atribut, subyek atau obyek tertentu. Konstruk merupakan

konsep abstrak yang sengaja diadopsi untuk keperluan ilmiah91

. Karena Adapun

konstruk variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4

Konstruk Variabel

Variabel Indikator Skala Pertanyaan

No.

Intensitas

Persaingan

X1:Jumlah pesaing yang berada di

area operasional MBK.

X2:Porsi pasar yang dimiliki MBK.

X3:Teknik pemasaran yang dilakukan

para pesaing MBK.

Ordinal

1

2

3

Budaya

Perusahaan

X4:Visi, Misi dan milestone

perusahaan.

X5: Kultur hirarkis.

X6:Kultur adhokrasi.

Ordinal 4

5

6

89

Shahidur R.Khanker dan Rasheedur R.Faruqee, “The impact of Farm Credit in

Pakistan”. Agricultural Economics, volume 28, Issue 3, Mei 2003, h., 197-213 90

Nusron Wahid, Keuangan Inklusif: Membongkar Hegemoni Keuangan, (Jakarta:

Gramedia Indonesia, 2014), h.,191. 91

Siswono Haryono, Structural Equation Modelling: untuk Penelitian Management

Menggunakan Amos 18.00. Bekasi: Intermedia Personalia Utama, 2012. h.,26-27

Page 57: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

44

Kualitas

Produk

X7:Kesesuain produk dengan harapan

mitra binaan MBK.

X8:Sistem informasi teknologi

pendukung yang digunakan

MBK.

X9:Pola pembinaan yang MBK

lakukan terhadap usaha mikro

mitra binaan

Ordinal 7

8

9

Strategi

Bisnis

X10: Pinjaman modal kerja

X11: Pinjaman berulang dan

insidentil

X12: Wilayah kerja MBK

X13: Khusus perempuan

Ordinal 10

11

12

13

Asset Usaha

Mikro

X14: Kondisi hunian

X15: Aktiva yang dimiliki

X16: Taraf pendidikan anak

X17: Keahlian khusus

Ordinal 14

15

16

17

Variable adalah karakteristik pengamatan terhadap partisipan atau situasi

pada suatu penelitian yang memiliki nilai berbeda atau bervariasi pada studi

tersebut92

. Skala pengukuran variable dalam analisis SEM dalam penelitian ini

adalah skala Likert 93

yang merupakan skala ordinal.

92

Ibid, h.,27 93

Ibid, h.,62

Page 58: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah peningkatan aset usaha mikro yang

merupakan mitra binaan dari Lembaga Keuangan Mikro Syariah PT.Mitra Bisnis

Keluarga Ventura(MBK). Guna memenuhi sampel, dipilih mitra binaan dari MBK

cabang Baros Serang.

B. Sumber Data

1. Data Primer

Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsunmg melalui

Kuesioner dan wawancara. Kuesioner dilakukan kepada nasabah mitra binaan

MBK, di mana kuisioner itu sendiri berarti sebuah rangkaian pertanyaan yang

berhubungan dengan masalah penelitian dan setiap pertanyaan yang diajukan

memiliki jawaban yang mempunyai arti dalam pengujian hipotesis melalui

variabel dan indikator yang diteliti. Wawancara dilakukan kepada pejabat dan

staff PT.Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK). Data primer ini selanjutnya akan

digunakan sebagai data input untuk pengujian hipotesis.

2. Data Sekunder

Data sekunder diambil dari data yang diperoleh dari instansi, penelitian

yang relevan dan riset pustaka (library research), maupun laporan-laporan yang

diperlukan dalam penelitian ini. Data sekunder yang digunakan adalah yang dapat

memberikan landasan teori guna mendukung data primer yang diperoleh selama

penelitian serta untuk menunjang pembahasan identifikasi masalah. Data sekunder

ini digunakan untuk melengkapi sehingga pemahaman menjadi lebih lengkap.

C. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha mikro mitra binaan

MBK cabang Baros Serang. Posisi 31 Agustus 2017 jumlah mitra binaan cabang

Baros adalah 2.590 orang.

Page 59: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

46

Teknik pengambilan sampel dalam peneltian ini adalah dengan

menggunakan metode Purposive Sampling yang termasuk dalam non-probability

sampling yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya

diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan

dan masalah penelitian1. Ukuran sampel juga mempertimbangkan metode analisis

data yang digunakan.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah teknik Structural

Equation Modeling (SEM). Penentuan besarnya sample size untuk SEM diberikan

sebagai berikut2:

a. Bila pendugaan parameter menggunakan metode kemungkina maksimum

(maximum likelihood estimation) besar sampel yang disarankan adalah antara

100 hingga 200, dengan minimum sampel adalah 50.

b. Sebanyak 5 hingga 10 kali jumlah parameter yang ada di dalam model.

c. Sama dengan 5 hingga 10 kali jumlah variabel manifest (indikator) dari

keseluruhan variabel laten.

Pada penelitian ini digunakan 160 orang responden sebagai subyek

penelitian. Adapun kriteria responden yang digunakan adalah mitra binaan MBK

dengan masa bergabung atara satu hingga minimal 1 tahun.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner, yaitu metode

pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden.

Kuesioner disusun dalam pertanyaan tertutup. Pernyataan-pernyataan dalam

kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-7 untuk memperoleh data yang

bersifat ordinal dan diberi skor atau nilai sebagai berikut ini:

Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju

1Sugiyono, Metode Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.,124

2Imam Gozali, Structural Equation Model, (Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, 2008), h.,64

Page 60: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

47

E. Teknik Analisa

Teknik analisa merupakan pengukuran yang digunakan dalam suatu

penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan

dengan angka-angka. Analisis ini meliputi pengolahan data, pengorganisasian data

dan penemuan hasil. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis The Structural Equation Modelling (SEM) dengan software AMOS 21

Teknik analisis data menggunakan SEM dilakukan untuk menjelaskan

secara menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM

digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi lebih ditujukan untuk

memeriksa dan membenarkan suatu model3. Oleh karena itu, syarat utama

menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari

model struktural dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang

berdasarkan justifikasi teori. Tanpa dasar teori yang kuat, SEM tidak dapat

digunakan karena SEM tidak digunakan untuk menghasilkan sebuah model, tetapi

digunakan untuk mengkofirmasi model teoritis tersebut melalui data empirik.

Pengukuran variabel4 laten tersebut perlu direpresentasikan dengan

beberapa indikator. Munculnya variabel laten dikarenakan penelitian pada

bidang-bidang sosial tidak memiliki alat ukur khusus. Oleh karena alasan tersebut

SEM ditawarkan sebagai teknik statistika yang memperhitungkan variabel

manifest dan variabel laten.

SEM memiliki sifat fleksibel karena peneliti dapat menggambar model

sesuai dengan penelitiannya. Sifat yang fleksibel tersebut membuat banyak sekali

variasi model-model yang diuji melalui SEM5. Dari uraian di atas, langkah-

langkah analisis dengan SEM dapat digambarkan dengan flow chart berikut

ini:

3Siswoyo Haryono, Structural Equation Modelling:untuk Penelitian Management

Menggunakan Amos 18.00 h.,30 4Siswoyo Haryono, Structural Equation Modelling, , h.,50

5 Ibid, h.,108-111

Page 61: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

48

Gambar 3.1

Langkah-langkah dalam Analisis SEM6

6 Siswoyo Haryono, Structural Equation Modelling, h.,6

Mendifinisikan &

Rumusan Masalah

Pengukuran variabel

/Menyusun Definisi

Konsep & Kuesioner

Penyusunan

Kerangka Model

Penelitian

Menentukan

Sampel & Koleksil

data

Hasil Uji Tidak

Sesuai

Uji Kesesuaian

Model

Respesifikasi/

Modifikasi Model

Kajian Teori

Penelitian Terdahulu

& Hipotesis

Estimasi Model

Kesimpulan &

Pembahasan

Hasil Uji

Sesuai/ Fit

Page 62: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

49

Pengolahan data dilakukan melalui Pendekatan SEM (Structural Equation

Modelling) yang terdiri dari tahapan proses sebagai berikut:

1. Pengembangan model berbasis teori

Langkah pertama dalam pengembangan SEM adalah pengembangan

model yang mempunyi justifikasi teoritis yang kuat. Seorang peneliti harus

melakukan serangkaian telaah pustaka yang intens guna mendapatkan justifikasi

atas model teoritis yang dikembangkan.

2. Pengembangan diagram alur (Path diagram)

Pengembangan diagram alur dilakukan untuk menunjukkan hubungan

sebab akibat yang ingin diuji. Peneliti bekerja dengan konstruk atau faktor yaitu

konsep konsep yang memiliki pijakan teoritis yang cukup untuk menjelaskan

berbagai hubungan. Konstruk-konstruk dalam diagram alur dibagi menjadi dua

yaitu eksogen dan endogen. Konstruk eksogen dikenal sebagai variable yang tidak

diprediksi oleh variable lain dalam model. Konstruk endogen adalah faktor –

faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi

konstruk endogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.

Gambar 3.2.

Diagram Alur

Page 63: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

50

3. Konversi Path diagram Kedalam Persamaan

Setelah teori atau model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam

sebuah diagram alur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model

tersebut kedalam rangkaian persamaan. Persamaan dalam penelitian ini adalah

dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1

Model Pengukuran

Variabel Eksogen Variabel Endogen

Variabel Intensitas Persaingan (IP)

X1= λ1IP+ δ1

X2 = λ2IP+ δ2

X3= λ3IP+ δ3

Variabel Budaya Perusahaan (BP)

X4= λ4BP+ δ4

X5 = λ5BP+ δ5

X6= λ6BP+ δ6

Variabel Kualitas Produk

(KP)

X7= λ7KP+ δ7

X8 = λ8KP+ δ8

X9= λ9KP+ δ9

Variabel Strategi Bisnis

(SB)

X10= λ10SB + ε1

X11= λ11SB+ ε2

X12= λ12SB+ ε3

X13= λ13SB+ ε4

Variabel Peningkatan Aset Usaha

Mikro

(AU)

X14= λ14AU+ ε5

X15= λ15AU+ ε6

X16= λ16AU+ ε7

X17= λ17AU+ ε8

Page 64: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

51

Model struktural

Strategi Bisnis =

Peningkatan Aset Usaha Mikro =

γ1 Intensitas persaingan + γ2 Budaya

Perusahaan + γ3 Kualitas Produk + z1

γ1 Intensitas persaingan + γ2 Budaya

Perusahaan + γ3 Kualitas Produk + γ4

Strategi Bisnis + z2

4. Pemilihan Matrik input dan teknik estimasi atas model yang dibangun

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasikan pola saling

hubungan, sehingga matriks yang digunakan adalah matriks dalam bentuk

korelasi. Teknik estimasi yang digunakan adalah maximum likehood estimation

yang dilakukan bertahap dengan teknik konfirmatory factor analysis dan metode

structural equation model, yang dimaksudkan untuk melihat kesesuaian model

dan hubungan kausalitas yang dibangun.

5. Evaluasi kriteria Goodness of Fit

Setelah asumsi SEM dipenuhi, langkah berikutnya adalah melakukan

penilaian overall model fit dengan berbagai kriteria model fit.. Goodness of fit

mengukur kesesuain input observasi atau sesungguhnya dengan prediksi dan

model yang diajukan. Ada tiga jenis ukuran kriteria Goodness of fit yaitu: (1)

absolute fit indices, (2) incremental fit indices, dan (3) parsimonius fit indices.

Sebelum data dioleh harus diuji terlebih dahulu ada tidaknya data outliers dan

distribusi data harus normal secara multivariate.

Absolute fit indices mengukur model fit secara keseluruhan baik

model struktural maupun model pengukuran secara bersama. Terdiri dari : (1)

chi-square (X2), (2) goodness of fit indices (GFI), (3) rootmean square error of

approximation (RMSE).

Incremental fit indices ukuran yang digunakan untuk membandingkan

proposed model dengan model lain yang dispesifikasi oleh peneliti, terdiri dari (1)

Page 65: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

52

adjusted goodness of fit index (AGFI), (2) norm fit index (NFI), (3) comparative

fit index (CFI), (4) incremental fit index (IFI), dan (5) relative fit index (RFI).

Parsimonius fit indices melakukan adjustmen terhadap pengukuran fit

untuk dapat diperbandingkan antar model dengan jumlah koefisien yang berbeda,

terdiri dari: (1) akaike’s information criterion (AIC), (2) constintent akaike

information index (CAII), (3) expected cross validation index (ECVI), dan (4)

parsimonius goodness of fit index (PGFI).

Dalam praktek penelitian, penggunaan 4 sampai dengan 5 kreiteria

goodness of fit dianggap sudah memadai untuk menilai kelayakan suatu model,

asalkan masing-masing kelompok goodness of fit terwakili. Absolute fit measure

(indeks kecocokan absolut) Indeks kecocokan absolut mengukur model fit

secara keseluruhan baik model struktural maupun model pengukuran secara

bersama. Ukuran yang mendasari pengkuran secara keseluruhan adalah likelihood

– ratio chisquare ( ). Nilai yang relatif tinggi terhadap derajat kebebasan

menunjukan bahwa matriks kovariansi atau korelasi yang diobservasi dengan

yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas lebih

kecil dari tingkat signifikansi. Indeks kecocokan absolut yang sering digunakan

adalah:

a. Goodness of Fit Indeks (GFI), adalah ukuran non-statistik yang nilainya

berkisar dari nilai 0 (poorfit) sampai 1.0(perfect fit). Nilai GFI tinggi

menunjukan nilai fit yang lebih baik. Dianjurkan nilai GFI di atas 90% untuk

ukuran good-fit. (Hair et.al, 1998:747)

b. Root mean square eror of approximation (RMSEA) merupakan ukuran yang

mencoba memperbaiki kecenderungan statistik menolak model dengan

jumlah sampel besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan

ukuran yang dapat diterima (Hair et.al, 1998:748). Hasil uji empiris RMSEA

cocok untuk menguji model konfirmatori dengan jumlah sampel besar.

c. Adjusted goodness-of-fit (AGFI) Merupakan pengembangan dari GFI yang

disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan

Page 66: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

53

degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah

≥ 0.90

d. Tucker-Lewis Indeks (TLI) Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk

mengevaluasi analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan untuk SEM.

Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony ke dalam indeks

komparasi antara proposed model dan null model. Nilai TLI berkisar

antara 0 sampai 1.0. Nnilai TLI yang direkomendasikan adalah ≥ 0.90.

e. The Minimum Sample Discrepancy Functionadalah CMIN/DF yang dibagi

dengan Degree of Freedom.CMIN/DFtidak lain adalah statistik chi-

square dibagi DFnya disebut relatif. Bila nilai relatif kurang dari 2.0

atau 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data.

f. Comparative Fit Index (CFI), dimana bila mendekati 1, mengindikasi tingkat

fit yang paling tinggi (Arbucle, 1997). Nilai yang direkomendasikan adalah

CFI ≥0, 95.

Dengan demikian indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan

sebuah model adalah seperti dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kriteria Goodness of Fit

Goodness Of Fit Index Cut Of Value

X2 – chi Square Diharapkan lebih kecil

Significance Probability ≥ 0,05

RMSEA ≥ 0,08

GFI ≥ 0,90

AGFI ≥ 0,90

CMIN/DF ≤ 2,00

TLI ≥ 0,950

CFI ≥ 0,95

Page 67: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

54

6. Interpretasi dan modifikasi model

Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat

mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki

penjelasan teoritis atau goodness of fit. Modifikasi dari model awal harus

dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan. Jika model dimodifikasi, maka

model tersebut harus diestimasi dengan data terpisah sebelum model

modifikasi diterima.

Dari model yang sudah fit, diperoleh koefisien persamaan regresi yang

digunakan untuk pengujian, prediksi serta analisis lain yang diperlukan. Langkah

terakhir adalah membuat kesimpulan dan pembahasan.

Page 68: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

56

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Kondisi Objektif LKMS PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura

1. Aspek Umum1

PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK) adalah perusahaan Modal

Ventura yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). MBK beroperasi sejak

tahun 2003 dan saat ini merupakan lembaga replicator Grameen Bank terbesar di

Indonesia. MBK menyediakan modal kerja yang ditujukan kepada perempuan dari

keluarga berpendapatan rendah di pulau Jawa, dengan tujuan memberikan mereka

akses kepada layanan keuangan formal (financial inclusion), mengurangi

kerentanan serta meningkatkan penghasilan dan taraf hidup. Sebagai Lembaga

Pembiayaan Keuangan Non-Bank, MBK tidak diperkenankan untuk menerima

simpanan dari masyarakat. Sebagai perusahaan Modal Ventura, MBK menganut

pola bagi hasil, yaitu menerima resiko dalam pemberian modal kerja tanpa

jaminan kepada usaha-usaha mikro/kecil dengan imbalan pembagian penghasilan

dari keuntungan usaha berdasarkan suatu kesepakatan bersama antara MBK dan

nasabahnya. Sejak 21 Maret 2016 MBK sudah mengantongi ijin untuk

menjalankan unit usaha syariah yang melengkapi layanan yang ada kepada

masyarakat2

Bersama dengan lembaga keuangan mikro lainnya di dunia ini, MBK

meyakini bahwa ketersediaan modal kerja merupakan senjata yang paling efektif

dalam memerangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Asumsi yang

mendasari hal tersebut adalah bahwa kaum berpenghasilan rendah telah

mengembangkan daya juang dan bersedia untuk bekerja keras untuk

mengatasinya.

MBK merupakan LKM yang memiliki reputasi internasional dan memiliki

kinerja baik. Sejak tahun 20006 sampai dengan 2009 LKM tersebut masuk

1 www.mbk-ventura.com diakses pada tanggal 1 Agustus 2017

2 http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/pengumuman/Documents/kep_mitra-bisnis-

keluarga.pdf diakses pada tanggal 1 Agustus 2017

Page 69: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

57

kedalam TOP 100 Microfinance Institutions in The World versi Microfinance

Information Exchange (MIX), yang diukur dalam 3 area yaitu Jangkauan,

Efisiensi dan Transparansi, dan beberapa penghargaan lainnya yang berskala

nasional dan internasional, menjadi penghargaan atas pencapaian yang MBK telah

lakukan dalam microfinance.

Berdasarkan laman resmi dari MBK, per 31 Agustus 2017, PT MBKV

tercatat memiliki 442 Cabang, dengan 982.916 nasabah. Adapun total karyawan

adalah 4.642 orang. Dan total dana modal kerja yang telah disalurkan mencapai

Rp.1,934 Triliun. 8Dalam setiap cabang PT MBK terdapat 6-8 staff lapangan

(termasuk 1-2 orang kepala/wakil kepala cabang). Struktur Organsasi dapat dilihat

di lampiran 1.

Visi dari MBK adalah memperbaiki kehidupan dari sebanyak mungkin

keluarga berpendapatan rendah, khususnya mereka yang berada dalam segmen

25% bagian paling bawah dari penduduk menurut pendapatannya. MBK berharap

mengurangi kerentanan, memberi kehormatan dan kepercayaan diri mereka, serta

memberdayakan perempuan. Dengan demikian, MBK berharap dapat memberikan

kontribusi kepada Pemerintah untuk memenuhi Millenium Development Goals,

terutama dalam memerangi kemiskinan dan memberdayakan perempuan.

Misi MBK adalah untuk menyediakan modal kerja kepada sebanyak

mungkin perempuan dari keluarga berpendapatan rendah di Indonesia yang belum

bankable, khususnya mereka yang tinggal di desa-desa dan pinggiran kota kecil,

secara adil, jujur, transparan, tepat waktu dan effisien. Dengan memberikan

pembiayaan kepada perempuan yang belum memiliki usaha kecil, MBK berharap

untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Tujuan jangka menengah MBK adalah untuk mencapai satu juta nasabah

pada akhir tahun 2017. Tujuan tambahan MBK adalah untuk mempelajari

praktek-praktek terbaik yang digunakan oleh lembaga sejenis terkemuka di Asia,

menyesuaikannya dengan kondisi Indonesia, kemudian secara aktif membagi

pengalamannya dengan lembaga sejenis di Indonesia melalui berbagai jaringan

informasi, seminar dan studi tour.

Page 70: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

58

Sumber pendanaan MBK berasal dari modal sendiri, investor sosial, Bank

komersial, Lembaga Penjaminan Kredit, dan beberapa lembaga internasioanl.

Rekanan bank diantaranya: Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Standard and

Chartered Indonesia (SCB), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank BNP-Paribas

(BNPP), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Jabar Banten Syariah (BJB

Syariah), rekanan Lembaga Penjaminan diantaranya: FMO- Netherlands (FMO,

FMO-BIO Syndicated Loan), Proparco- France, Grameen Credit Agricole

Foundation- France, Triodos Investment Management- Netherlands (Triodos-

Doen Fund, Hivos-Triodos Fund), Triple Jump- Netherlands (Oxfam Novib,

ASN-Novib, Grameen Credit Agricole), Oikocredit- Netherlands, Symbiotics-

Switzerland (Capital Gestion, Bank of Luxemburg, Credit Suisse Microfinance

Fund, ResponsAbility, Selectum, Dual Return Fund), ResponsAbility (Credit

Suisse Microfinance Fund Management Company on behalf of ResponsAbility

Global Microfinance Fund), dan International Finance Corporation (IFC)- World

Bank Group. Rekanan Lembaga Penjamin diantaranya, Asuransi Kredit Indonesia

(ASKRINDO) dan ASKRINDO Syariah.

2. Tata Kelola Perusahaan3

Sebagai bagian dari tata Kelola Perusahaan, MBK menyusun kebijakan

terkait dengan Kode etik, Mekanisme Pelapor Perkara Pidana (whistle blowing),

Kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris, dan

Kebijakan Praktik yang terbaik dan transparansi.

Tujuan dari Kode Etik perusahaan yang dimiliki MBK adalah untuk:

Menunjukkan komitmen Perusahaan untuk standar tertinggi perilaku etis;

Mendorong perilaku etis yang tepat dan sanksi pelanggaran dalam Perusahaan;

dan, Mengembangkan budaya etis didasarkan pada standar dan perilaku tersebut,

yang dipimpin oleh pemegang saham, komisaris, direksi dan manajemen

Perusahaan, dan diikuti oleh seluruh karyawan.

Dengan mengadopsi, mengikuti, dan memperbarui kode etik ini secara

teratur, bersama-sama dengan charter Perusahaan, Perseroan menegaskan

3 www.mbk-ventura.com diakses pada tanggal 1 Agustus 2017

Page 71: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

59

keinginannya untuk memimpin terbukti dan mempromosikan perilaku etis yang

baik dan tata kelola perusahaan. Dalam rangka mendorong kepercayaan para

pemegang saham, karyawan, investor, dan masyarakat umum, Kode Etik ini

melampaui kerangka hukum dan peraturan umum di Indonesia saat ini, dan

mencakup baik prinsip-prinsip dan praktek nasional dan diakui secara

internasional.

Badan pemerintah dan karyawan Perusahaan memahami Kode Etik

sebagai kewajiban mereka dan ditetapkan untuk memastikan bahwa semangat dan

ketentuan dihormati dan ditindaklanjuti seluruh perusahaan dan mitra bisnisnya.

Kode Etik ditinjau dan diperbarui setiap dua tahun. Ini tersedia di website

Perseroan.

Dalam Tata Kelola Perusahaan, MBK merumuskan beberapa kebijakan

yang melandasi pengelolaan usaha dan organisasinya, diantaranya:

a. Nilai-Nilai Perusahaan

Dalam semua hubungan internal dan eksternal, MBK menunjukkan

komitmennya atas nilai-nilai perusahaan sebagai berikut (1) Memperbaiki

kehidupan dan meningkatkan martabat dari masyarakat yang berpenghasilan

rendah, (2) Professional dan Disiplin dalam Bekerja, (3) Menjaga efisiensi

demi memberikan pelayanan dengan biaya yang rendah, dan (5) MBK tidak

membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin atau cacat.

b. Prinsip Etika MBK

MBK memiliki komitmen untuk bertindak secara etis dalam semua

aspek bisnisnya. Etika standar MBK adalah berdasarkan prinsip-prinsip

berikut (1) Kejujuran, (2) Keadilan, dan (3) Keterbukaan.

Standar etika MBK fokus pada hal-hal sebagai berikut : karyawan, nasabah,

hubungan dengan mitra bisnis, pemerintah, masyarakat dan komunitas yang

lebih luas.

Seluruh standar etika MBK adalah berdasarkan pada : (1)

Menghormati peraturan perundang-undangan, Peraturan dan undang-undang

Page 72: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

60

Indonesia, dan menghormati HAM, (2) Pengelolaan kinerja operasional dan

keuangan Perusahaan untuk memaksimalkan nilai jangka panjang bagi

pemegang sahamnya, sambil menyediakan pelayanan jasa keuangan dengan

biaya yang efektif dan efisien bagi nasabahnya, (3) Melakukan bisnis dengan

integritas dan kejujuran, menolak penyuapan dan korupsi dan tidak memberi

maupun menerima hadiah, (4) Menciptakan hubungan saling menguntungkan

dalam semua hubungan Perusahaan untuk membangun dan menumbuh

kembangkan kepercayaan, dan (5) Menghormati masyarakat dan lingkungan

dimana MBK beroperasi. Rencana bisnis MBK akan mencakup target yang

spesifik dan terukur dalam meningkatkan etika berperilaku.

c. Standar Etika Dalam Hubungan Dengan Pihak-Pihak Yang Berkepentingan

Rencana bisnis MBK akan mencakup target yang spesifik dan terukur

dalam meningkatkan etika berperilaku. Standar etika MBK terhadap pihak-

pihak yang berkepentingan adalah sebagi berikut: (I) Karyawan dan Pejabat,

Perusahaan menghargai karyawannya sebagai kunci keberhasilan. Oleh karena

itu Perusahaan berkomitmen untuk memperlakukan seluruh karyawannya

dengan martabat, kepercayaan dan rasa hormat dan membangun hubungan

jangka panjang berdasarkan hukum di Indonesia serta menghargai hak-hak

azasi manusia, (2) Nasabah, bagi Perusahaan, perlindungan nasabah sama

pentingnya dengan kepuasan nasabah. Produk dan pelayanan yang tepat, harga

yang wajar, meningkatkan dan mempromosikan martabat nasabah yang

berpendapatan rendah, komunikasi yang tepat, akan menentukan hubungan

Perusahaan dengan nasabah-nasabahnya, (3) Hubungan Dengan Mitra Usaha,

Perusahaan percaya akan hubungan jangka panjang dengan mitra usaha (bank

dan pemberi pinjaman lainnya, penanam modal, pemasok, kontraktor dan

mitra usaha) yang berdasarkan pada rasa hormat, kepercayaan, kejujuran dan

ketulusan, merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan, (4)

Pemerintah, Perusahaan mematuhi seluruh peraturan nasional dan setempat,

termasuk himbauan-himbauan dan pedoman dalam hal semangat maupun

secara tertulis. Perusahaan juga secara hukum telah mendapat seluruh ijin-ijin

yang diperlukan untuk melakukan usaha Perusahaan berusaha untuk

Page 73: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

61

membangun dan mengelola hubungan dengan pihak otoritas/badan

pemerintahan secara wajar, (5) Komunitas, Masyarakat dan Lingkungan,

Perusahaan menempatkan diri sebagai suatu bagian integral dari komunitas

dimana Perusahaan beroperasi dan berkomitmen untuk membangun suatu

hubungan baik berdasarkan: rasa hormat, kepercayaan, kejujuran dan

ketulusan. Perusahaan berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja dan

mengembangkan bakat setempat/lokal yang dapat menunjang ekonomi yang

berkelanjutan.

d. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan, banyak keputusan-keputusan bisnis melibatkan

masalah etika dan membutuhkan pertimbangan yang kompleks untuk

membuat keputusan/pilihan yang benar. Dalam ketidakpastian, semua pejabat

dan karyawan diharapkan untuk bertindak secara bertanggung jawab dan

menyelesaikan masalah etika yang timbul dengan managernya.

Dalam Proses Dan Tanggung Jawab, setiap pribadi bertanggung jawab

terhadap perilaku etika-nya. Perusahaan telah menerapkan prosedur untuk

seluruh pejabat dan karyawannya untuk secara berkala menyatakan bahwa

mereka mengerti dan menerapkan ketentuan-ketentuan dari etika ini.

Kepatuhan terhadap Kode Etik ini selanjutnya diwajibkan seperti yang

dirujukkan dalam semua kontrak karyawan dan berkaitan dengan prosedur

kepatuhan. Salinan Kode Etik ini diberikan kepada setiap karyawan pada hari

kerja pertama.

Dalam Program Pelatihan, Perusahaan menawarkan kursus pelatihan

pengenalan Kode Etik sekali setahun kepada seluruh pejabat dan karyawan

baru. Kursus ini memberikan contoh praktis dari Kode Etik dalam tindakan

nyata. Kursus pelatihan berkala dan khusus juga disediakan bagi pejabat dan

karyawan Perusahaan sebagai bagian dari program pendidikan professional

Perusahaan yang berkelanjutan.

Page 74: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

62

e. Prinsip-prinsip Perlindungan Nasabah

Berikut beberapa contoh MBK menerapkan prinsip-prinsip

perlindungan nasabah :

1) Prinsip Perlindungan Nasabah 1 – Design Produk dan Pengiriman yang

Sesuai

a) MBK menawarkan kelompok-basis pinjaman modal kerja

menggunakan metodologi Bank Grameen. Hal ini telah diadaptasi

dengan sedikit modifikasi dengan konteks Indonesia.

b) Segmen pasar institusi ini adalah 25% bagian bawah dari rumah

tangga.

c) Modal kerja diberikan tanpa jaminan keras.

d) Umpan balik nasabah dikumpulkan selama pertemuan pusat mingguan.

e) Hal ini juga dikumpulkan selama kunjungan mendadak yang dilakukan

setiap hari oleh para Office Manager Lapangan, Supervisor Area,

dan Asisten Manager Regional, serta Auditor Internal. Setelah setiap

kunjungan, umpan balik nasabah dicatat dalam buku monitor cabang

dan dikirim ke Direktur Operasional bila relevan.

2) Prinsip Perlindungan Nasabah 2 – Pencegahan Kelebihan-Hutang

a) MBK memiliki kebijakan pinjaman yang konservatif : (a) Nasabah

tidak diperbolehkan untuk memiliki lebih dari 2 pinjaman per nasabah

termasuk dari MBK dan (b) hutang mereka untuk rasio laba bersih

harus dibawah 50%.

b) Batas yang jelas telah ditetapkan untuk pembaharuan modal kerja,

setelah pembaharuan pertama, modal kerja dapat meningkat dengan

maksimal 20% setiap tahun.

c) MBK melacak kasus-kasus kegagalan individu dan kontribusi individu

untuk anggota-anggota lain ditengah-tengah mereka.

d) Account Officer baru, menerima on the job training dari Account

Officer Senior dalam analisa kemampuan membayar kembali selama 3

bulan pertama. Pelatihan penyegaran dilakukan secara rutin oleh

Supervisor Area.

Page 75: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

63

e) Semua nasabah dikunjungi oleh Account Officer mereka dua bulan

setelah pinjaman pertama (pengecekan pemanfaatan pinjaman) dan

oleh Account Officer dan Office Manager Lapangan 10 hari

sebelum perpanjangan pinjaman. Pengecekan silang informal

dilakukan dengan anggota-anggota lain dari tengah-tengah nasabah

dan tetangga mereka.

3) Prinsip Perlindungan Nasabah 3 – Transparansi

a) Kontrak & jadwal pembayaran kembali, menyediakan semua kondisi-

kondisi modal kerja dalam Bahasa Indonesia, termasuk tingkat suku

bunga nominal bulanan dan tahunan, suku bunga yang efektif dan

persentase dan jumlah keamanan tunai.

b) Semua hak dan kewajiban nasabah dan kondisi pinjaman dijelaskan

secara lisan kepada nasabah selama masa pelatihan awal (diikuti

dengan test oleh kelompok pengakuan), dan sebelum pencairan ketika

Account Officer memberikan kontrak kepada nasabah untuk ditinjau.

c) Formulir kelayakan nasabah dan kontrak diberikan kepada nasabah

setelah pelatihan (minimum 1 minggu sebelum pencairan), sehingga

nasabah dapat membawa pulang dan meninjaunya dengan

keluarganya.

d) Nasabah-nasabah memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan

dan klarifikasi selama awal pelatihan dan selama pertemuan-pertemuan

tengah mingguan.

4) Prinsip Perlindungan nasabah 4 – Tanggung Jawab Harga

a) MBK menawarkan harga terendah dari semua MFI di Indonesia,

diterapkan sama dan tanpa segala diskriminasi.

b) Tidak ada hukuman untuk pembayaran sebelumnya.

c) Tidak ada biaya transaksi.

d) Hanya ada 1 hukuman, dan ini minimal, untuk mendorong kehadiran

berkala pertemuan pusat.

e) Rasio keuntungan dan efisiensi yang dikelola di tingkat yang wajar

dan selaras dengan teman.

Page 76: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

64

5) Prinsip Perlindungan Nasabah 5 – Perlakuan Keadilan dan Menghormati

Nasabah

a) Kode etik menyatakan nilai-nilai perusahaan dan di posting di website

perusahaan.

b) Kewajiban dan hak-hak karyawan yang dirinci dalam Buku Peraturan

Staf, disetujui oleh Kementerian Tenaga Kerja. Ini termasuk daftar

perilaku yang dilarang seseuai dengan pedoman Kampanye Cerdas.

c) Prinsip-prinsip perlindungan nasabah Kampanye Cerdas termasuk

dalam Buku Peraturan Staf dan pelatihan tentang prinsip-prinsip

perlindungan nasabah diberikan kepada semua staf operasional.

d) Kasus-kasus kegagalan individu diidentifikasi selama pertemuan

mingguan dan solusi yang disesuaikan dibahas dengan nasabah

berdasarkan situasi mereka.

e) Ini membantu untuk mengurangi risiko tekanan yang berlebihan dari

kelompok

(1) Anggota kelompok dilatih untuk menangani koleksi dari

kegagalan anggota-anggota kelompok sebaya

(2) Perilaku petugas pinjaman terhadap nasabah diperhitungkan

dalam evaluasi kinerja tahunan mereka.

(3) MBK telah memilih untuk menghargai karyawan melalui

promosi internal daripada insentif keuangan terkait dengan

target produktivitas, yang meringankan risiko penjualan dan

koleksi yang agresif.

(4) Kesalahan perilaku diperiksa selama kunjungan mendadak

yang dilakukan oleh Office Manager Lapangan, Supervisor

Area, Asisten Manager Rgional dan Auditor Internal.

6) Prinsip Perlindungan Nasabah 6 – Kerahasiaan Data Nasabah

a) Buku Peraturan Staf menyebutkan bahwa karyawan tidak dapat

memberikan data nasabah (data pribadi – data pada modal kerja – dll)

untuk orang yang tidak berwenang dalam perusahaan maupun diluar

perusahaan.

Page 77: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

65

b) Ketika data nasabah digunakan untuk tujuan perusahaan, karyawan

harus menjelaskan kepada nasabah alasan dan tujuan dan permintaan

ijin tertulis dari nasabah.

c) Klausul privasi disertakan dalam formulir applikasi yang

ditandatangani oleh nasabah.

d) Keamanan data elektronik dipastikan. Back-up dilakukan setiap hari

melalui 3 server eksternal.

e) Staf dan nasabah dilatih secara tepat pada privasi data nasabah.

7) Prinsip Perllindungan nasabah 7 – Mekanisme Penyelesaian Keluhan

a) Metodology Grameen didesentralisasi di tingkat kantor lapangan,

memungkinan Office Manager Lapangan untuk menangani dan

menyelesaikan sebagian besar keluhan setempat. Keluhan-keluhan

yang diterima selama pertemuan mingguan diselesaikan sebelum

pertemuan berikutnya jika mereka tidak bisa segera mengatasi selama

pertemuan.

b) Teks pesan / SMS keluhan dicatat secara sistimatis, seperti data pada

resolusi mereka. Kemudian ditabulasi dan dianalisa sebulan sekali.

Temuan-temuan disampaikan bulanan kepada Direktur Utama dan

Ketua, Komite Audit dan Risiko, Dewan Komisaris.

c) Pencatatan teks/SMS keluhan menunjukkan bahwa semuanya itu

diselesaikan dalam waktu kurang dari 7 hari.

d) Sebagai bagian dari metodologi Bank Grameen, umpan balik dari

nasabah dikumpulkan secara teratur oleh Staf Lapangan dan dibahas

setiap 2 bulan di kantor pusat. Umpan balik digunakan untuk

meningkatkan operasi. Misalnya tanggal pertemuan pembayaran

kembali mingguan telah diubah sesuai dengan kebutuhan nasabah.

3. Pertumbuhan MBK4

Pertumbuhan asset MBK menunjukkan kinerja positif sebagaimana

data sebagai berikut:

4 www.mbk-ventura.com diakses pada tanggal 1 Agustus 2017

Page 78: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

66

Tabel 4.1

Tabel Pertumbuhan MBK

Des - 12 Des - 13 Des - 14 Des - 15 Des - 16

Jumlah Nasabah 336.394 330.466 502.399 590.477 828.307

Jumlah Kantor

Perwakilan

212 216 259 320 413

Jumlah

Karyawan

1.404 1.487 2.184 2.809 3.671

Jumlah nasabah/

per Account

Officer

336 336 381 314 334

Modal kerja

Beredar (Rp

Miliar)

319 434 721 1.068 1.560

Modal Kerja

Berisiko (PAR

>30)

0.004% 0.004% 0.006% 0.634% 0.051%

Sumber data : MBK Ventura

4. Aspek Operasional Usaha

Saat ini PT. MBK menjalankan operasional secara konvensional dan

syariah. MBK telah memperoleh izin usaha syariah dan bahkan telah memiliki

Kualitas Produk yang direkomendasikan dan ditetapkan oleh Dewan Syariah

Nasional MUI dan dalam pertimbangaan menuju full pledge syariah5. Per Juni

2017, PT MBKV tercatat memiliki 432 Cabang, dengan 962.273 nasabah/end

user. Adapun total karyawan (kantor pusat & staff lapangan/AO kantor

5 Ramdhani, Direktur Keuangan PT.MBK Ventura, interview pribadi, Alam Sutra, 21

Agustus 2017

Page 79: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

67

cabang) adalah 4.036 staff. Dalam setiap cabang PT MBK terdapat 6-8 staff

lapangan (termasuk 1-2 orang kepala/wakil kepala cabang).

Setiap membuka kantor cabang baru, PT MBK akan melakukan survey

terlebih dahulu ke wilayah yang dituju yaitu di tingkat kecamatan ke bawah

(sebagian besar di pelosok daerah), menyesuaikan dengan target pasarnya

adalah Perempuan dari golongan ekonomi bawah (non bankable) yang

memiliki usaha ataupun baru memiliki keinginan untuk membuka usaha.

Warga yang berminat dengan “program” PT MBKV akan diseleksi melalui

scoring “Indeks Rumah Metode Cashpor” dan “Mengukur Penghasilan

dengan Metode Ganesha”. Kepada warga yang lolos seleksi akan membuat

kelompok berisi 5 orang dan membentuk kumpulan yang terdiri dari 4-6

kelompok. Kelompok dan kumpulan yang sudah dibentuk akan diberikan

pelatihan tentang sistem dan prosedur MBK selama 3 hari, sebelum akhirnya

dilakukan pencairan pembiayaan dan diberikan jadwal pertemuan kumpulan

yang dilakukan secara mingguan6.

Warga yang lolos seleksi untuk menjadi peserta program, diwajibkan

untuk membentuk kelompok maksimal 5 orang (masing-masing harus sudah

mengenal dengan baik satu sama lain), dan terbentuk menjadi 1 kumpulan

yang terdiri dari 4 sampai 5 kelompok. Sehingga dalam 1 kumpulan terdiri

dari 20 – 30 orang. Di dalam 1 kumpulan akan ditunjuk 1 orang untuk menjadi

ketua kumpulan yang tanggung jawabnya sebatas pada penarikan angsuran

pada saat pertemuan mingguan untuk disetorkan langsung ke staff lapangan

MBK. Para peserta program (end user/nasabah MBK) terlebih dahulu akan

melalui “pembinaan” awal selama kurang lebih 3 hari. Pembinaan yang

dimaksud adalah penjelasan terkait pola/system dan peraturan yang akan

diberlakukan di dalam program pembiayaan MBK7.

Pola operasional MBK didasarkan pada 7 (tujuh) elemen kunci:

6 Wieda, Team operasional PT.MBK Ventura, interview pribadi, Baros, 24 Agustus 2017

7 Wieda, Team operasional PT.MBK Ventura, AO Yayah, interview pribadi, Baros, 24

Agustus 2017

Page 80: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

68

(1) Menyediakan modal kerja skala kecil untuk kegiatan yang memberi

tambahan penghasilan (Rp. 1–1,2 juta untuk tahap pertama) dengan masa

angsuran selama 1 (satu) tahun dibayar kembali secara angsuran selama 50

minggu.

(2) Peserta terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang membentuk satu kelompok @

5 orang yang digabung menjadi satu kumpulan yang secara umumnya terdiri

dari 4-5 kelompok. (satu kumpulan rata-rata 20 – 25 ibu rumah tangga).

(3) Tidak menggunakan barang jaminan ataupun penjamin, namun ibu-ibu

diminta untuk saling mendukung satu dengan yang lain (sistem tanggung

renteng).

(4) Para peserta program berkewajiban untuk membayar kembali pinjaman

modal kerjanya secara penuh dan tepat waktu.

(5) Para peserta program wajib menghadiri pertemuan mingguan dimana

pembayaran angsuran mingguan akan dilakukan.

(6) Pinjaman modal kerja harus digunakan sesuai dengan kesepakatan dan

hanya untuk usaha yang menghasilkan peningkatan pendapatan keluarga.

(7) Staf lapangan yang mendatangi kumpulan nasabah, bukan nasabah

mendatangi PT.MBK.

Berdasarkan pengamatan sepanjang pelaksanaan penelitian di lokasi

kantor cabang MBK di Baros Serang, aktifitas harian cabang dapat dijelaskan

sebagai berikut8:

(1) Kegiatan awal hari diawali dengan Pertemuan Pagi yang dipimpin oelh

Piminan cabang atau Wakil pimpinan cabang, agenda pertemuan adalah

distirbusi Lembar Kerja kepada masing-masing AO, koordinasi rencana

pencairan pembiayaan di hari ini, pembahasan kendala yang dihadapi, hal

lain yang mungkin perlu dibahas, dan doa bersama. Seluruh staff langsung

meninggalkan kantor, menuju jadwal kumpulan yang sudah dijadwalkan di

hari ini.

8 Ita, Pimpinan Kantor Koordinator Serang dan Yayah, AO PT.MBK Ventura, interview

dan pengamatan pribadi , Baros, 24 Agustus dan 29 Agustus 2017

Page 81: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

69

(2) Setiap 1 minggu sekali, di waktu dan tempat yang telah disepakati oleh

kumpulan, biasanya tempat yang ditentukan adalah di salah satu rumah

tinggal anggota kumpulan, diadakan pertemuan mingguan. Staff lapangan

atau AO MBK (2 orang) setiap minggu akan mendatangi pertemuan tersebut

guna melakukan penagihan angsuran mingguan atas modal kerja yang telah

disalurkan, sekaligus pencairan modal kerja ke salah satu atau beberapa

anggota kumpulan (jika ada), pengambilan dokumen pengajuan berulang

atas nasabah yang sudah masuk minggu ke 31 atau sudah lunas,

pengambilan dokumen calon mitra binaan yang baru, dan survey rumah atas

pengajuan pembiayaan yang sudah direkomendasikan oleh kelompok.

(3) Pencairan pembiayaan hanya dapat dilakukan jika seluruh anggota

kumpulan hadir di dalam pertemuan dan seluruhnya hadir tepat waktu. Jika

ada 1 saja anggota yang tidak hadir (dengan alasan apapun), atau terlambat

lebih dari 10 menit dari waktu pertemuan yang telah disepakati, pencairan

tidak akan dilakukan. Pencairan pembiayaan juga hanya dapat diberikan

kepada anggota yang benar-benar menggunakannya untuk modal kerja

usaha, selalu membayar angsuran setiap minggunya (tidak pernah

ditanggung melalui tanggung renteng oleh anggota kumpulan lainnya), dan

selalu hadir di dalam pertemuan mingguan selama 50 minggu (kecuali jika

alasan tidak hadir dapat dipertanggungjawabkan), dan pencairan pembiayaan

dilakukan dengan disaksikan oleh seluruh anggota kelompok dan kumpulan

yang hadir.

(4) Sebelum dan setelah pertemuan di kumpulan, mitra binaan wajib membaca

janji yang dipimpin oleh ketua kumpulan, ikrar janji berisi hal sebagai

berikut:

• Hadir Tepat Waktu

• Membayar setoran angsuran setiap minggu

• Modal kerja harus digunakan untuk usaha sendiri atau usaha keluarga dan

tidak untuk orang lain

• Tidak memiliki lebih dari 3 pinjaman termasuk dari MBK

• Bertanggung jawab bersama apabila ada teman yang melanggar janji

Page 82: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

70

Dan janji dari AO yang bertugas terkait komitmen pengumpulan

dana dan amanah yang diterimanya.

(5) Di awal terbentuknya kumpulan, setiap anggota wajib menyediakan uang

yang dikumpulkan per kelompok dan disebut “Uang Tabrru” yang akan

digunakan untuk membantu anggota kumpulan yang terkena musibah. Besar

jumlah uang tabarru tiap kelompok berbeda, dengan rumus perhitungan

yaitu jumlah pinjaman terbesar dibagi jumlah anggota kumpulan minus satu

orang. Uang tabarru tersebut akan disimpan di dalam 1 amplop tertutup dan

disegel oleh staff AO MBK (sekaligus dicatat no.seri dari masing-masing

uangnya), kemudian disampaikan ke masing-masing ketua kelompok untuk

ditandatangani dan disimpan. Setiap pertemuan mingguan, Uang tabarru

wajib dibawa oleh ketua kelompok, dan staff lapangan akan memastikan

segel amplop untuk memastikan bahwa uang darurat masih dalam kondisi

utuh dan tidak ditukar dengan uang lain (no.seri uang dicocokkan). Hal ini

juga bertujuan untuk memastikan kejujuran para peserta/end user.

(6) Selain uang tabarru, setiap pertemuan mingguan anggota diwajibkan untuk

membawa uang cash yang disebut sebagai “uang Jaga”yang digunakan

untuk jaga-jaga apabila ada rekan anggotanya yang tidak membayar

angsuran mingguan. Besaran uang jaga tiap kelompok berbeda dengan

rumus perhitungan sebesar angsuran tertinggi dibagi jumlah anggota minus

satu. Uang jaga ini hanya diambil oleh AO apabila ada anggota yang tidak

memenuhi kewajiban angsurannya di minggu tersebut

(7) Sebelum mendatangi kumpulan, setiap staff memiliki lembar kerja yang

sudah tersistem terkait berapa jumlah uang yang akan ditagih dari setiap

kumpulan sekaligus berapa jumlah uang pencairan yang akan diberikan..

Lembar kerja tersebut didistribusikan oleh kantor koordinator disetiap

wilayah yang memiliki akses terhadap sistem pembukuan yang terpusat.

Laporan harian didowload dan disitribusikan secara harian oleh kantor

koordinator.

Page 83: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

71

(8) Pada akhir hari seluruh team akan berkumbul di kantor, melakukan

perhitungan dan pencocokan uang setoran dengan Lembar Kerja harian,

mengajukan persetujuan untuk pengajuan pebiayaan baru atau perpanjangan

kepada pimpinan cabang dan dan mempersiapakn akad pembiayaan untuk

pembiayaan yang sudah disetujui dan akan dicairkan esok hari.

5. Sistem Informasi dan Sarana Kantor

MBK memiliki infrastruktur system yang terintegrasi dengan baik

hingga ke Kantor Pusat MBK di Alam Sutra tanggerang Selatan. Sistem yang

digunakan dinamakan Banker’s Realm.Net. System ini disewa langsung dari

India, yang mana pembiayaan pola Grameen Bank cukup berkembang pesat di

sana, dan terhubung dengan salah satu servernya yang ada di Singapura9.

Melalui system ini, Kantor Pusat dapat melihat pertumbuhan Cabang

secara konsolidasi, mulai dari jumlah cabang, jumlah kumpulan, end user,

Outstanding Pembiayaan yang disalurkan ke masing-masing end user, hingga

PAR (Portofolio At Risk) atau NPF MBK secara konsolidasi. Setiap end user

memiliki nomor kartu masing-masing, sehingga dapat dengan mudah

dilakukan pencarian data atas end user tersebut di dalam system.

Penginputan data dilakukan oleh Kepala Cabang MBK di masing-

masing komputer yang disediakan di masing-masing kantor cabangnya dengan

format input yang telah disediakan (berbentuk excel), kemudian untuk

disampaikan ke Cabang yang ditunjuk sebagai Area (setiap 5-6 cabang

ditunjuk 1 cabang untuk jadi area). Penentuan Area berdasarkan lokasi Kantor

yang tergolong paling dekat dengan pusat kota atau memiliki sinyal internet

yang bagus, dikarenakan pengiriman data ke Kantor Pusat dilakukan by online

setiap 2x dalam 1 minggu10

.

Data pembiayaan dari masing-masing lembaga keuangan juga dapat

dengan mudah dicari. Misalnya siapa saja end user yang memperoleh

9 www.mbkventura.com diunduh pada tanggal 1 Agustus 2017

10 Qori, Pimpinan Kantor Cabang Baros PT.MBK Ventura, interview pribadi , Baros, 29

Agustus 2017

Page 84: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

72

pembiayaan dengan dana dari Bank Muamalat, berapa OS Pembiayaannya,

dan bagaimana kondisi kolektibilitasnya. Keberhasilan penerapan system dan

pola operasional MBK membuat kinerja keuangan MBK terus meningkat,

serta PAR yang terjaga selalu di bawah angka 1%.

Pengelolaan nasabah MBK di setiap cabang adalah sebagai berikut:

(1) Setiap 2 orang staff lapangan akan mendatangi 4-5 kumpulan (80-125

nasabah) dalam sehari, (2) Total kumpulan yang dapat didatangi dalam sehari

= 12-15 kumpulan (240-375 nasabah, (3) Total kumpulan yang dapat

didatangi dalam seminggu (5 hari kerja) = 60-75 kumpulan (1200-1875

nasabah)11

.

Kantor Cabang MBK adalah rumah tinggal milik warga yang disewa

tidak jauh dari lokasi kumpulan yang “dibina”, sekaligus digunakan sebagai

mess bagi karyawan AO MBK di cabang tersebut. Setiap AO diberikan

kendaraan bermotor roda 2 (sepeda motor) untuk memudahkan mobilisasi ke

kumpulan-kumpulan12

.

6. Metode Pengukuran Kelayakan Pemberian Pembiayaan

MBK menggunakan 3 ukuran secara berurutan untuk mengidentifikasi

sasaran peserta programnya: (1) Indek Rumah bedasarkan Metode Cashpor,

(2) Tes sederhana mengukur penghasilan bulanan (Metode Ganesha), dan (3)

Kebutuhan Modal Kerja13

.

Untuk mengidentifikasi segmen keluarga berpendapatan rendah,

prosesnya bermula dengan mengisi formulir “Indek Rumah” oleh staf

lapangan bagi calon yang berminat turut serta dalam program MBK. Melalui

penilaian fisik kondisi rumah tinggal, staf lapangan mengalokasikan nilai

untuk komponen – komponen utama rumah tinggalnya, bahan yang

digunakan mulai dari dinding, atap, lantai, ketersediaan listrik/air., dsb. Bila

11

Ita, Pimpinan Kantor coordinator Ciruas PT.MBK Ventura, interview dan pengamatan

pribadi , Baros, 29 Agustus 2017 12

Qori, Pimpinan Kantor Cabang Baros PT.MBK Ventura, interview dan pengamatan

pribadi , Baros, 21 Agustus 2017 13

Qori, Pimpinan Kantor Cabang Baros PT.MBK Ventura, interview pribadi , Baros, 29

Agustus 2017

Page 85: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

73

calon peserta memenuhi ukuran tersebut, penilaian akan melanjutkan ke tes

jumlah pendapatan rumah tangga yang akan menetapkan apakah calon berada

dibawah garis kemiskinan yang berlaku. Penilaian mencakup estimasi asset

produktif yang dimiliki seperti tanah/sawah, becak, ternak dan modal kerja14

.

a. Indek Rumah Metode Cashpoor15

Merupakan acuan tingkat kemiskinan yang dikembangkan oleh

Cashpor untuk Malaysia (Amanah Ikhtiar Malaysia atau AIM) dan

disesuaikan ke kondisi Indonesia. Indek ini menjadi alat yang effektif dalam

mengukur tingkat kemiskinan, mudah digunakan dan memberi hasil seketika

karena komponen-komponen utama sebuah rumah dengan mudah dinilai

dengan ketepatan yang cukup representatif tanpa perlu menginterview pemilik

rumahnya.

Tabel 4.2

Skoring Indek Rumah

No Items Type or Condition

(Score)

Typical

Score

1 Ukuran Rumah Besar (3) Sedang (1) Kecil (0)

2 Kondisi Rumah Bagus (3) Sedang (1) Rusak (0)

3 Jenis Atap Seng/genteng mewah (2) genteng

biasa/asbes (1) Rumbia (0)

4 Jenis dinding Tembok (2) Setengah/Separoh

tembok/belum plester (1)

Kayu/bamboo/bilik (0)

5 Jenis lantai Keramik (2) keramik<25%/

Semen/keramik pecah/tegel/traso

(1) cement (1) Tanah/panggung (0)

6 Listrik PLN (2) Sambungan (1)

Tidak ada (0)

7 Sumber air PAM (2) Sanyo/Sumur

terlindung/dalam (1)Sumur tidak

terlindung/ di luar/tiadak ada (0)

14

Qori, Pimpinan Kantor Cabang Baros PT.MBK Ventura, interview pribadi , Baros, 29

Agustus 2017 15

www.mbkventura.com diunduh tanggal 1 Agustus 2017

Page 86: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

74

Sumber:dokumen MBK

Housing Index Total dari seluruh point diatas, Nilai Indeks:

1) < angka 8 = keluarga sangat miskin;

2) angka 9-10 = rata2 garis kemiskinan

3) angka 10 = diatas garis kemiskinan / diluar sasaran program.

Suatu keluarga yang tinggal dalam rumah dengan skor dibawah angka

8, langsung melanjutkan ke tingkat penilaian berikutnya. Rumah tangga

dengan skor antara 9 – 10 diajukan kepada Pemimpin Cabang. Calon-calon

peserta dengan skor rumah diatas 10 secara otomatis tidak lulus dalam seleksi.

Sebelum pencairan pinjaman modal kerja, Pemimpin Cabang akan memeriksa

ulang semua penilaian yang sudah dilakukan untuk mencegah penyimpangan

aliran dana ke kelompok masyarakat yang bukan berada dalam kategori

berpendapatan rendah.

b. Mengukur Penghasilan (Metode Ganesha)16

Selanjutnya, staff lapangan akan mengukur pendapatan rata-rata

keluarga calon peserta dengan menggunakan metode Ganesha (lembaga

pendahulu MBK).

Tabel 4.3

Tabel Perhitungan Penghasilan Bulanan

No Calon Peserta Keterangan

1 Nama

2 Jabatan Usaha

3 Tempat Kerja

4 Usaha Pasaran

5 Berapa Modal Sendiri

6 Pengeluaran per hari/ minggu/ bln

16

www.mbkventura.com diunduh tanggal 1 Agustus 2017

Page 87: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

75

7 Untung per hari/ minggu/ bln Jml hari/mggu

8 Kerja/ Usaha/ bulan Pendapatan/ Omzet/ Gaji

per hari/ minggu/ bln/ Suami/ Istri/ Anggota

keluarga lain

Sumber:dokumen MBK

Jika pendapatan lebih dari Rp.300.000 per orang per bulan, maka

calon peserta dianggap tidak layak untuk di proses lebih lanjut.

c. Kebutuhan Modal Kerja

Perhitungan modal kerja dihitng dari kebutuhan modal kerja, lama

bergabung, kehadiran dalam kumpulan, rekomendasi anggota kumpulan dan

rencana penggunaan pembiayaan,

B. Profile Mitra Usaha

Untuk lebih memahami karakteristis populasi data Usaha mikro yang

menjadi mitra binaan MBK diwilayah kerja Baros Serang. Berikut akan disajikan

data – data dari Usaha mikro mitra binaan MBK diwilayah kerja Baros. Total

mitra binaan MBK cabang Baros berjumlah 2.590 orang. Kategori Pinjaman

paling besar digunakan oleh nasabah untuk Dagang , Dagang menjadi kategori

paling besar dalam penggunaan pinjaman modal dari yaitu sebesar 86% dari

Pinjaman seluruhnya, Sedangkan kategori lainnya berada dibawah 10%.

Gambar 4.1

Persentase Kategori Pinjaman

Page 88: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

76

Dalam peraturan yang disepakati dalam penyaluran pinjaman BMK

kapada calon nasabahnya salah satunya adalah tentang pendapatan perkapita

kurang dari Rp. 300.000,- Data di Kantor BMK Serang menunjukkan bahwa

sebagian besar pendapatan perkapitanya antara Rp. 300.000,- s.d Rp. 500.000,-

yaitu sebesar 49%. Sedangkan yang memenuhi syarat untuk menerima pinjaman

langsung sebesar 24% yaitu mereka yang berpendapatan kurang dari Rp.

300.000,-

Gambar 4.2

Pendapatan Per-kapita Nasabah

C. Identitas Responden

Populasi yang digunakan dalm penelitian sebanyak 160 mitra binaan MBK

cabang Baros Serang. Untuk menguji model penelitian ini maka peneliti

membagikan 160 kuesioner kepada mitra binaan. keseluruhan kuesioner kembali

ke peneliti. Namun dari 160 kuesioner yang kembali tersebut, hanya 151

kuesioner yang dapat digunakan sebagai input data selanjutnya. Hal ini karena 9

kuesioner tidak dijawab dengan lengkap.

Page 89: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

77

Tabel 4.4

Gambaran Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner

S

S

umber: Pengolahan data primer

D. Temuan

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Pengujian valditas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu

dengan cara menghitung kolerasi antar skor masing-masing butir pertanyaan

dengan skor total. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan data tersebut

valid atau tidak valid adalah:

1. Butir dikatakan valid, jika nilai probabilitasnya (Sig) < 0,05.

2. Butir dikatakan tidak valid, jika nilai probabilitasnya (Sig) > 0,05.

Berdasarkan Uji validitas yang telah dilakukan, maka didapat hasil

yang akan disajikan secara lengkap dalam tabel berikut untuk setiap variabel

dalam penelitian ini.

Tabel. 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Intensitas Persaingan

No IP Signifikansi Keterangan

1 X1 0.000** Valid

2 X2 0.000** Valid

Jumlah Pengiriman Kuesioner = 160

Kuesioner Tidak kembali = 0

Kuesioner Kembali Namun Tidak Dapat Diolah = 9

Kuesioner Yang Dapat Diolah = 151

Page 90: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

78

3 X3 0.000** Valid

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan

untuk variabel Intensitas Persaingan (IP) mempunyai nilai signifikan < 0,05.

dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel Intensitas Persaingan (IP) adalah valid. Untuk itu, item-

item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel. 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Perusahaan

No BP Signifikansi Keterangan

1 X4 0.000** Valid

2 X5 0.000** Valid

3 X6 0.000** Valid

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan

untuk variabel Budaya Perusahaan (BP) mempunyai nilai signifikan < 0,05.

dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel Budaya Perusahaan (BP) adalah valid. Untuk itu, item-item

tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel. 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk

No KP Signifikansi Keterangan

1 X7 0.000** Valid

Page 91: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

79

2 X8 0.000** Valid

3 X9 0.000** Valid

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan

untuk variabel Kualitas Produk (KP) mempunyai nilai signifikan < 0,05. dapat

diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel dewan Kualitas Produk (KP) adalah valid. Untuk itu, item-

item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel. 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Strategi Bisnis

No SB Signifikansi Keterangan

1 X10 0.000** Valid

2 X11 0.000** Valid

3 X12 0.000** Valid

4 X13 0.000** Valid

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan

untuk variabel strategi bisnis (SB) mempunyai nilai signifikan < 0,05. dapat

diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel strategi bisnis (SB) adalah valid. Untuk itu, item-item

tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

Page 92: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

80

Tabel. 4.9

Hasil Uji Validitas Asset Usaha Mikro Binaan

No AU Signifikansi Keterangan

1 X14 0.000** Valid

2 X15 0.000** Valid

3 X16 0.000** Valid

4 X17 0.000** Valid

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, menunjukan semua butir pertanyaan

untuk variabel Asset UMKM binaan (AU) mempunyai nilai signifikan < 0,05.

dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk

mengukur variabel Asset UMKM binaan (AU) adalah valid. Untuk itu, item-

item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan teknik korelasi

Cronbach’s Alpha adalah:

1. Jika Cronbach’s Alpha>0,6, berarti contruct reliabel.

2. Jika Cronbach’s Alpha<0,6, berarti tidak reliabel.

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, maka didapat hasil

Cronbach’s Alpha yang akan disajikan secara lengkap dalam tabel berikut

untuk setiap variabel dalam penelitian ini.

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas Intensitas persaingan Reliabilitay Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.759 3

Sumber: Pengolahan data primer

Page 93: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

81

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan

Intensitas Persaingan dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat

dari nilai Cronbach’s Alpha> 0,6

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Budaya Perusahaan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.798 3

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan

Budaya Perusahaan dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat

dari nilai Cronbach’s Alpha> 0,6

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.786 3

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan

Kualitas Produk dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari

nilai Cronbach’s Alpha> 0,6

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas Strategi Bisnis

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.734 4

Sumber: Pengolahan data primer

Page 94: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

82

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan strategi bisnis dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini

dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha> 0,6

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas Asset Usaha Mikro binaan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.726 4

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan

asset usaha mikro mitra binaan dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal ini

dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha> 0,6

2. Uji Structural Equation Modelling (SEM)

a. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Faktor Analysis)

Analisis faktor konfirmatori ini merupakan tahap pengukuran terhadap

dimensi-dimensi yang membentuk variabel laten dalam model penelitian.

Variabel-variabel laten atau konstruk yang digunakan pada model penelitian

ini terdiri dari 5 dengan jumlah seluruh dimensi berjumlah 17. Sebagaimana

analisis faktor biasa, Tujuan dari analisis faktor konfirmatori adalah untuk

menguji unidimensionalitas dari dimensi-dimensi pembentuk masing-masing

variabel laten. Hasil analisis faktor konfirmatori dari masing-masing model

selanjutnya akan dibahas dalam tabel 4.14:

Tabel 4.15

CFA Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

X14 <--- AU 1,000

X15 <--- AU ,962 ,165 5,823 *** par_1

Page 95: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

83

Estimate S.E. C.R. P Label

X16 <--- AU ,982 ,176 5,588 *** par_2

X17 <--- AU 1,273 ,209 6,077 *** par_3

X10 <--- SB 1,000

X11 <--- SB 1,533 ,296 5,183 *** par_4

X12 <--- SB 1,404 ,291 4,823 *** par_5

X13 <--- SB ,536 ,183 2,926 ,003 par_6

X3 <--- IP 1,000

X2 <--- IP ,613 ,164 3,742 *** par_7

X1 <--- IP ,632 ,170 3,723 *** par_8

X6 <--- BP 1,000

X5 <--- BP ,797 ,274 2,910 ,004 par_9

X4 <--- BP ,650 ,223 2,923 ,003 par_10

X9 <--- KP 1,000

X8 <--- KP 1,071 ,306 3,500 *** par_11

X7 <--- KP 1,088 ,310 3,508 *** par_12

Sumber: Pengolahan data primer

Analisis faktor tersebut menunjukkan nilai pengujian dari masing-

masing pembentuk suatu konstruk. Hasil pengujian atas setiap dimensi

pembentuk masing-masing variabel laten menunjukkkan hasil baik, yaitu nilai

lebih kecil dari 0,05. Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa indikator-

indikator pembentuk variabel laten telah diterima. Selanjutnya berdasarkan

analisis regresi konstruk ini, maka model penelitian dapat digunakan untuk

analisis selanjutnya tanpa modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian.

Page 96: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

84

b. Analisis Structural Equation Modelling (SEM)

Tahapan ini ditunjukan untuk mengevaluasi tingkat kecocokan antara

data dengan model, validitas dan reliabilitas model pengukuran serta

signifikasi koefesien-koefesien dari model struktural dengan menggunakan

SEM (Structural Equation Modeling) dengan aplikasi AMOS secara

keseluruhan. SEM menggambarkan hubungan antara konstruk yang telah di

hipotesiskan. Hasil perhitungan pengujian kecocokan keseluruhan model

dapat dilihat pada tabel 4.15

Tabel. 4.16

Uji Kecocokan Model SEM

Indeks

Ketepatan

Model

Tingkat Kecocokan

Yang Bisa Diterima

Index

Model

Keterangan

Chi Square p-values 0.05 43.065 Baik

Significance

Probability

0.05 0.263 Baik

Goodness of Fit

Index (GFI)

GFI 0.90 = Good

Fit dan 0.80 GFI

0.90 = Marginal Fit

0.959 Good Fit

(baik)

Root Mean

Square Error of

Approximation

(RMSEA)

RMSEA 0.08 =

Good Fit

RMSEA < 0.05 =

Close Fit

0.028 Good Fit

(baik)

Adjusted

Goodness of Fit

Index (AGFI)

AGFI 0.90 = Good

Fit dan 0.80

AGFI 0.90 =

Marginal Fit

0.928 Good Fit

(baik)

CMIN / DF 1.021 Baik

TLI 0.90 0.991 Baik

Page 97: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

85

CFI 0.95 0.994 Baik

Sumber: Pengolahan data primer

Dalam tabel tersebut dapat dilihat hasil uji kecocokan keseluruhan

model SEM. Hasil uji tersebut tampak pada indeks Chi Square sebesar 43.065

dalam kategori baik, Significance Probability 0.263 dalam kategori baik, GFI

0.928 dalam kategori Good Fit (baik), RMSEA 0.028 dalam kategori baik,

AGFI 0.928 dalam kategori Good Fit (baik), TLI 0.991 dalam kategori baik

dan CFI 0.994 dalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar analisa terhadap

permasalahan pada penelitian ini.

c. Hasil Pengujian Hubungan Antar Variabel

Setelah semua asumsi dapat dipenuhi, selanjutnya akan dilakukan

pengujian hipotesis sebagaimana diajukan pada bab sebelumnya. Pengujian 7

hipotesis penelitian ini dilakukan berdasarkan nilai Critical Ratio (CR) dari

suatu hubungan kausalitas dari hasil pengolahan SEM sebagaimana pada tabel

4.16 berikut.

Tabel 4.17

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

SB <--- BP ,261 ,141 1,843 ,065 par_16

SB <--- IP ,208 ,088 2,361 ,018 par_17

SB <--- KP ,368 ,150 2,450 ,014 par_18

AU <--- IP ,379 ,111 3,400 *** par_19

AU <--- BP ,313 ,155 2,014 ,044 par_20

AU <--- KP ,269 ,152 1,762 ,078 par_21

Page 98: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

86

Estimate S.E. C.R. P Label

AU <--- SB ,372 ,168 2,210 ,027 par_22

Sumber: Pengolahan data primer

Nilai C.R di atas menunjukkan nilai critical ratio yang didapatkan dari

nilai estimasi yang dibagi oleh standar errornya (S.E) Semakin tinggi nilai C.R

semakin signifikan hubungannya.

Page 99: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

87

Gambar 4.3

Model Full Struktural

Page 100: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

88

Hasil pengujian hipotesis pengaruh variabel independen terhadap

variabel dipenden adalah sebagai berikut :

a. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Intensitas persaingan

terhadap Strategi bisnis menunjukkan nilai CR sebesar 2,361 dan dengan

probabilitas sebesar 0,018. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi

syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 2,361 yang lebih besar

dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Intensitas persaingan berpengaruh terhadap

Strategi bisnis

b. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Budaya perusahaan terhadap

Strategi bisnis menunjukkan nilai CR sebesar 1,843 dan dengan

probabilitas sebesar 0,065. Kedua nilai tersebut diperoleh tidak memenuhi

syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 1,843 yang lebih kecil

dari 1,96 dan probabilitas yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Budaya perusahaan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap Strategi bisnis

c. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Kualitas Produk terhadap

Strategi bisnis menunjukkan nilai CR sebesar 2,450 dan dengan

probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi

syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 2,450 yang lebih besar

dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,01. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk berpengaruh terhadap Strategi

bisnis

d. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Intensitas persaingan

terhadap Asset usaha mikro binaan menunjukkan nilai CR sebesar 3,400

dan dengan probabilitas sebesar 0,001. Kedua nilai tersebut diperoleh

tmemenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 3,526 yang

lebih besar dari 2,56 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,01. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Intensitas persaingan berpengaruh

terhadap Asset Usaha mikro mitra binaan.

Page 101: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

89

e. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Budaya perusahaan terhadap

Asset Usaha mikro mitra binaan menunjukkan nilai CR sebesar 2,014 dan

dengan probabilitas sebesar 0,044. Kedua nilai tersebut diperoleh

memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 2,014 yang

lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Budaya perusahaan berpengaruh

terhadap Asset Usaha mikro binaan

f. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Kualitas Produk terhadap

Asset Usaha mikro binaan menunjukkan nilai CR sebesar 1,762 dan

dengan probabilitas sebesar 0,078. Kedua nilai tersebut diperoleh tidak

memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 1,762 yang

lebih kecil dari 1,96 dan probabilitas yang lebih besar dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Kualitas Produk tidak berpengaruh

terhadap Asset Usaha mikro binaan

g. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Strategi bisnis terhadap

Asset Usaha mikro binaan menunjukkan nilai CR sebesar 2,210 dan

dengan probabilitas sebesar 0,027. Kedua nilai tersebut diperoleh

memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 2,210 yang

lebih besar dari 1,96 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa Strategi bisnis berpengaruh terhadap

Asset Usaha mikro mitra binaan

h. Persamaan struktural model ini adalah SB= 0,33IP + 0,28BP + 0,37KP +

0,30 dan AU= 0,32SB + 0,52IP + 0,29BP + 0,23 KP + 0,80. Ini

menunjukkan bahwa Kualitas produk paling besar mempengaruhi Strategi

bisnis. Secara bersama-sama Intensitas persaingan, Budaya perusahaan

dan Kualitas produk hanya mampu menjelaskan Strategi bisnis sebesar

70% sedangkan 30% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk

dalam model penelitian ini. Sedangkan pada model Asset Usaha mikro

binaan, model ini hanya mampu menjelaskan 20% variabel Asset Usaha

mikro binaan. Sedangkan 80% sisanya tidak termasuk dalam model

Page 102: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

90

penelitian ini. Intensitas persaingan merupakan variabel yang paling

mempengaruhi Asset Usaha mikro binaan.

E. Implikasi Teoritis Penelitian

Riyan 17

mengatakan bahwa Salah satu kebijakan strategis internal yang

dapat ditempuh pihak manajemen organisasi dalam mengoptimalkan kualitas serta

prestasi karyawan adalah dengan melakukan pemberdayaan dan sosialisasi dari

corporate culture atau budaya perusahaan. Analisa pada penelitian ini

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan budaya perusahaan

terhadap strategi bisnis yang diterapkan oleh PT. MBK Ventura.

Tampaknya perbedaan hasil ini disebabkan oleh perbedaan sudut pandang

terhadap tujuan dan ruang lingkup strategi bisnis. Riyan yang meneliti PT

Pembangkitan Jawa-Bali Surabaya unit pelayanan pemeliharaan memfokuskan

penelitiannya pada strategi kebijakan pengembangan SDM. Sedangkan pada

penelitian di PT. MBK Ventura ini lebih menekankan pada strategi dalam

pengembangan produk dan perluasan jaringan dalam upayanya mengantisipasi

intensitas persaingan.

Jika kita melihat model manajemen strategik yang dikembangkan oleh

David misalnya, kita akan melihat bahwa baik penelitian di PT. BMK Ventura

maupun PT Pembangkitan Jawa-Bali Surabaya unit pelayanan pemeliharaan sama

– sama tidak merupakan penelitian yang menyeluruh terhadap lingkungan

strategik.

17

Riyan Sisiawan Putra, “Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Prestasi Kerja

Karyawan PT Pembangkitan Jawa-Bali Surabaya Unit Pelayanan Pemeliharaan”, Jurnal

Marketing VOL. 15, NO. 2, p 131-140, September 2013.

Page 103: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

91

Gambar 4.4

Model Manajemen Strategis Komprehensif

Sumber : David (2010, 21)

Berdasarkan model manajemen strategis tersebut, sebagaimana yang

dipaparkan David18

bahwa model tersebut menunjukkan relasi antara komponen-

komponen proses manajemen strategis rinci yang dapat diterima secara luas.

Jika kita memperhatikan simpulan dari penelitian Wawan Sadtyo

Nugroho19

yang dilakukan pada populasi BMT yang ada di daerah Kota Magelang,

tampak ada sedikit perbedaan dalam proses melakukan penarikan simpulan.

Walaupun sama-sama dilakukan pada microfinancing/ microbanking, wawan

mempertimbangkan variabel lain yang mempengaruhi asset oleh produk secara

bersama-sama. Wawan mempertimbangkan kualitas layanan yang akan

menigkatkan loyalitas pelanggan. Jika kita dalami, sebenarnya dalam penelitian

ini juga termasuk didalamnya kualitas layanan. Tetapi merupakan bagian dari

budaya perusahaan, bukan merupakan variabel tersendiri. Identifikasi produk

18

David, Fred R, Manajemen Strategis, (Jakarta: Gramedia, 2010), h., 21 19

Wawan Sadtyo Nugroho, ”Analisis Determinasi Pada Peningkatan Kinerja Keuangan

Micro-Banking Syariah” , Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi , Vol 13(2) p 116-128, 2015,

Page 104: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

92

yang dilakukan pada BMT di Malang juga menekankan pada atribut produk

Islam. Sedangkan instrumen penelitian ini lebih menekankan bahwa produk

layanan utama dari PT. MBK ventura adalah layanannya yang khusus usaha

mikro yang dikelola perempuan sebagai diferensiasi. Perbedaan sudut pandang ini

memungkinkan perbadaan hasil penelitian.

Hasil analisis data pada BMT di Malang ini menunjukkan bahwa: (1)

kepuasan anggota hanya dipengaruhi secara langsung oleh kualitas pelayanan, (2)

loyalitas anggota dipengaruhi secara langsung oleh atribut produk Islam, (3)

loyalitas dipengaruhi secara langsung oleh kualitas pelayanan, (4) loyalitas

dipengaruhi secara langsung oleh kepuasan anggota, (5) loyalitas dipengaruhi

secara tidak langsung oleh kualitas pelayanan, (5) tingkat pertumbuhan

pendapatan berpengaruh langsung bersifat signifi kan negatif terhadap Return on

Assets (ROA), dan (6) kualitas pelayanan berpengaruh tidak langsung terhadap

loyalitas anggota. Studi ini memberikan bukti empiris bagi para pembuat

kebijakan dan regulator BMT untuk meningkatkan atribut produk keislaman dan

standar kualitas pelayanan.

Jika menilik keputusan PT. MBK Ventura yang memposisikan dirinya

sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah, maka hasil penelitian BMT di

Malang ini bisa menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan strategisnya.

Sehingga memasukkan atribut produk Islam dalam pengembangan strategi

bisnisnya. Pengembangan yang dimaksud bisa dalam koridor pengembangan

produk dan perluasan jaringan seperti yang menjadi model dalam penelitian ini.

Riset yang dilakukan oleh Afrizal Naim20

, menunjukkan bahwa

intensitas persaingan, kualitas SDM, budaya perusahaan dan kualitas produk

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap strategi bisnis dalam

meningkatkan kinerja perusahaan. Riset tersebut melakukan identifikasi intensitas

persiangan, budaya perusahaan dan kualitas produk dengan responden yang

berasal dari dalam organisasi yaitu manajer dan karyawan dari Swamitra

20

Afrizal Naim, Analisis Strategi Bisnis Lembaga Keuangan Mikro Terhadap Kinerja

Perusahaan , (Master Tesis: Universitas Diponegoro, 2005)

Page 105: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

93

sedangkan responden dalam penelitian ini adalah usah mikro yang menjadi mita

binaan, perbedaan responden ini memungkinkan perbedaan hasil penelitian.

Hasil analisis data pada Swamitra di Jawa Timur ini menunjukkan bahwa:

(1) intensitas persaingan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi strategi

bisnis, jumlah pesaing pertumbuhan pesaing, frekuensi pengguanan teknologi, dan

frekuensi penggunaan teknik pemasaran merupakan elemen-elemen yang harus

diperhatikan oleh perusahaan untuk mendukung kesuksesan strategi bisnisnya (2)

kualitas SDM, meliputi kapabilitas manager, komitmen manager, partisipasi

karyawan, dan profesionalisme merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh

perusahaan (3) Kualitas produk yang memperngaruhi adalah kesesuain produk

dengan harapan nasabah, kemudahan akses, keunikan produk, dan nilai tambah

merupakan elemen penting bagi kesuksesan strategi binis perusahan, (4) budaya

perusahaan perlu mendapat perhatian perusahaan dalam membangun strategi

bisnis. Studi ini memberikan bukti empiris bagi para managemen LKM untuk

meningkatkan memberikan perhatian terhadap empat elemen penting yang

berpengaruh terhadap kesusksan strategi perusahaan.

Hasil penelitian Swamitra di Jawa Timur ini ini bisa menjadi

pertimbangan bagi PT.MBK Venturan dalam membuat kebijakan strategisnya.

Pengembangan yang dimaksud bisa dalam koridor penggunaan teknik pemasaran,

pengembangan sumber daya manusia, dan pengembangan produk seperti yang

menjadi model dalam penelitian ini.

Page 106: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalah penelitian yang hendak dijawab adalah bagaimana intensitas

persaingan, budaya perusahaan, kualitas produk berpengaruh secara parisial

maupun simultan terhadap strategi bisnis LKMS dan asset usaha mikro binaan,

dan bagaimana strategi bisnis LKMS berpengaruh secara simultan terhadap asset

usaha mikro.

Analisa terhadap model yang dikembangkan dalam penelitian ini

menunjukkan hasil bahwa intensitas perusahaan dan kualitas produk

mempengaruhi strategi bisnis, sementara budaya perusahaan tidak berpengaruh

terhadap strategi bisnis. Kualitas produk memiliki pengaruh paling signifikan

terhadap strategi bisnis. Dan intensitas persaingan, budaya perusahaan, kualitas

produk, memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan) dalam mewujudkan

strategi bisnis.

Hasil penelitian pengaruh intensitas persaingan, budaya perusahaan, dan

kualitas produk terhadap peningkatan asset usaha mikro menunjukkan bahwa

intensitas persaingan, budaya perusahaan berpengaruh dalam meningkatkan asset

usaha mikro binaan, namun kualitas produk tidak berpengaruh dalam

meningkatkan asset usaha mikro binaan. Intensitas persaingan merupakan variabel

yang paling mempengaruhi asset usaha mikro mitra binaan. Dan intensitas

persaingan, budaya perusahaan, kualitas produk, memiliki pengaruh secara

bersama-sama (simultan) dalam meningkatkan asset usaha mikro mitra binaan.

Hasil penelitian terhadap pengaruh strategi bisnis terhadap asset usaha

mikro mitra binaan menunjukkan bahwa strategi bisnis berpengaruh secara

bersama-sama (simultan) dalam meningkatkan asset usaha mikro binaan. Secara

bersama-sama Intensitas persaingan, Budaya perusahaan dan Kualitas produk

hanya mampu menjelaskan Strategi bisnis sebesar 70% sedangkan 30%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

Sedangkan pada model asset usaha mikro mitra, model ini hanya mampu

Page 107: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

95

menjelaskan 20% variabel Asset UMKM binaan. Sedangkan 80% sisanya tidak

termasuk dalam model penelitian ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan :

1. Pada para peneliti lain untuk memperluas variabel lingkungan bisnis dalam

upaya mengurangi kesalahan penyimpulan. Variabel lingkungan yang

dimaksud meliputi lingkungan eksternal dan lingkungan internal secara luas.

Sesuai dengan model David dalam menganalisa lingkungan strategik.

2. Untuk PT. MBK ventura dan LKMS lainnya, diperlukan diversifikasi produk

yang dapat ditawarkan bagi para pelaku usaha usaha mikro. Kemajuan PT.

MBK ventura menunjukkan lebih banyak ditunjang oleh kekhususannya

terhadap pembiayaan pemodalan bagi kaum perempuan. Penguatan

pemahaman tentang produk yang sesuai syariat bisa menjadi alternatif

pengembangan produk PT. BKM Ventura dalam memaksimalkan

kekhususan pelayanannya terhadap kaum perempuan.

3. Pertumbuhan asset pada usaha mikro mitra binaan juga telah menunjukkan

perubahan yang bersifat tangible dan intangible , namun masih dibutuhkan

upaya pengembangan asset intangible lainnya berupa pengembangan kualitas

lingkungan, tingkat pendidikan anak, dan pelatihan keahlian para pelaku

usaha mikro secara sistemik seperti yang telah berhasil dilakukan oleh

Grameen Bank. Pengembangan kualitas diri dan kualitas lingkungan tetaplah

harus menjadi pemutus rantai kemiskinan utama bagi para pelaku usaha

mikro.

Page 108: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

96

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. Strategi Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat, 2013

Aasmaan , Anam Jamal, et al.,”Challenges Faced By The Model Of Islamic

Microfinance For The Development Of Micro Entrepreneurs And Smes In

Rural Pakistan”, International SAMANM Journal of Finance and

ccounting, Vol 1 No 3, October, 2013

Adhitya, Ginanjar. Faktor Dominan yang mempengaruhi Pertumbuhan Asset

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus Program Peningkatan

Kemandirian Ekonomi Rakyat/P2KER Daerah Istimewa Yogyakarta tahun

1997-2002. Master Tesis. Jakarta: Program Studi Kajian Timur Tengah dan

Islam Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003.

Ahyari, Agus. Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta:BPFE, 1985

Amalia, Euis dan Mahmudah Atikah. “Evaluating the Models of Sharia

Microfinance in Indonesia: Analytical Network Process (ANP) Approach”

Jurnal Al Iqtishad, Vol 7, No 1, Januari 2015

---------------. Keadilan distributive dalam Ekonomi Islam. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2009.

Arief, Burhan, dan Mia Rosmiati. “Dampak Akses Kredit terhadap Kesejahteraan

Rumah Tangga Petani Padi”, Proceeding Seminar dan Diskusi Nasional

Jati Diri dam Reposisi Koprasi Indonesia, Bandung: Ikopin Press 2013

Assauri, Sofjan Assauri. Strategic Management: Sustainable Competitive

Advantages. Jakarta: Rajawali Pers, 2016

Augusty,Ferdinand. Structural Equation Modelling dalam Penelitian

Manajemen. Semarang: Program Magister Manajemen Universitas

Diponegoro, 2002.

Beik, Irfan Syauqi, dan Laily Dwi Arsyianti. Ekonomi Pembangunan Syariah.

Jakarta: PT Rajagrafindo, 2016

David, Fred R. Manajemen Strategis; Konsep. Jakarta: Gramedia, 2010

Deal, Terrence E., dan Allan A. Kennedy. Corporate Cultures: The Rites and

Rituals of Corporate Life. Masschusetts: Perseus Publishing, 2000

Deshpande, Rohit, John U. Farley, dan Frederick E.Webster, “Corporate Culture,

Customer Orientation, and Innovativeness in Japaness Culture Firms: A

Quadran Analiysis”. Journal of Marketing, Vol 57, No 1, pp.23-37, Januari

1993

Direktorat Kredit BPR dan UMKM, “Kebijakan Bank Indonesia dalam

Pengembangan UMKM”. Seminar UMKM Makasar, 20 April 2011

Page 109: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

97

Gozali, Imam. Structural Equation Model. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, 2008

Hadibrata, Lucky Fathul. “Mengenal OJK dan Lembaga Keuangan Mikro”,

Bakohumas dan Comunication Expo 2014, Bandung, 29 November 2014

Hashim, Mohd. K, Syed Azizi Wafa, dan Mohamed Sulaiman. “Determining The

Moderating Effect of Enviroment on The Business Strategy Perfomance

Relationship in Malaysian SMES”. Jurnal Strategy Business Vo.8 No 6,

Desember 2001,

Haryono, Siswoyo. Structural Equation Modelling: untuk Penelitian

Management Menggunakan Amos 18.00. Bekasi: Intermedia Personalia

Utama, 2012

Hair, J.F., et, al. Multivariate data analysis.New Jersey : Pearson Education

Inc, 2010

Herfandy, Achamd Herry, Uddowla, arman dan arif, Muhammad. How Do MFIs

Reinvent Their Business Model In Order To Be Sustainable? The Case Of

Grameen Bank Transformation To Grameen II, Mater Tesis, School of

Management Blekinge Tehniska Högskola, 2009.

Hermes, Niels dan Lensink, Robert, 2007. The Empirics of Microfinance. ,

Journal

Homburg et al., Christian, Wayne D.Hoyer dan Martin Fassnacht.“Service

Orientation of a Retailer’s Business Strategy”. Journal of Marketing, Vol

66 No.4, pp.86-101, October 2002

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 2002

John, W. Creswell, ”Research design: Qualitative, Quantitative, and Mixed

Methods Approaches”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014

Khanker, Shahidur R., dan Rasheedur R.Faruqee, “The impact of Farm Credit in

Pakistan”. Agricultural Economics, volume 28, Issue 3, pp 197-213, Mei

2003

Kaplan, Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Balance Scorecard. Jakarta:

Erlangga, 2000

Karyurhi, Eddy Balemba. “Evaluation of Customer Satisfaction with Services of

A Microfinace Institution” African Journal of Marketing Management Vol.

5, No 2, pp.26-37, February 2013

Kasiram, Mohammad, Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malang Press, 2008

Page 110: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

98

Kasmir, Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers, 2004

Kotler, Philip. A Framework For Marketing Mangement. New Jersey:Pearson,

2001

--------------, dan Gary Amstrong. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Erlangga,

2006.

Kotter,John P., dan James L.Heskett. Corporate Culture and Performance. New

York: The Free Press, 1992

Ledgerwood, Joana. Microfinance Handbook:An Institutional and financial

Perspective. Washington DC: The World Bank, 1999

M. Levens. Marketing: Defined, Explained, Applied. Pearson: Prentice Hall,

2010

Mahmudah, Nur Atikah. Model Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)

Bagi Penguatan Usaha Kecil Mikro (UKM). Tesis: UIN Syarif

Hidayatullah, 2013

Muhammad. Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009

Naim, Afrizal. Analisa Strategy Lembaga Keuangan Mikro Terhadap Kinerja

Perusahaan. Master Tesis: Universitas Diponegoro, 2005

Nugroho, Wawan Sadtyo. “Analisis Determinasi Pada Peningkatan Kinerja

Keuangan Micro-Banking Syariah”. Jurnal Bisnis & Ekonomi, Volume 13,

Nomor 2, Oktober 2015.

Nurmalina, Rita dkk. Pemasaran. Bogor: IPB Press, 2014

Pearce, John A., dan Richard B. Robinsen. Manajemen Strategic. Jakarta:

Salemba 4, 2014

Porter, Michael E. Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan

kinerja Unggul . Jakarta: Erlangga, 1996

Putra, Riyan Sisiawan. 2013. “Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Prestasi

Kerja Karyawan PT Pembangkitan Jawa-Bali Surabaya Unit Pelayanan

Pemeliharaan”. Jurnal Management dan Kewirausahaan,Vol. 15 No.2,

pp.131-140, September 2013

Tsalistia, Aulie. “Kajian Program Misykat sebagai Alternatif Pilihan Program

Pemberdayaan Usaha Mikro (Studi Kasus pada Dompet Peduli Umat

Daarut Tauhid Bogor” Jurnal Management IKM Vol.5 No 1, pp 12-22,

2010.

Tulchin, Drew. “Measuring Social Return for The Microfinace Industry”.

Journal Littlefied, 2003.

Page 111: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

99

Robbins, Stephen dan Timothy A.Judge.Organizational Behavior. Pearson, 2008

Robinson, Marguerite S.The Microfinance Revolution:Sustainable Finance The

Poor. Washington.D.C: The World Bank,2001

Schein, Edgar H. Organizational Culture and Leadership. San Fransisco:Jossey

Bass, 1997

Slater, Stanley dan John C.Narver. “Marketing Orientation, Customer Value,

and Superior Performance”. Journal of Marketing, Vol 59, pp 63-74, July

1995

Salomon. Marketing.Fourth Edition. New Jersey: Pearson Education.inc, 2007

Sandra Heidmann dan Nathalie Nilsholm. Compability Between Outreach and

Efficiency in Microfinance Market. Master Tesis: Lund University School

of Economics and Management, 2012

Sugiyono. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012

Supranto. Analisis MultivariateArti & Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2007

Tambunan, Tulus TH. Pembangunan Ekonomi Inklusif. Jakarta: Pustaka LP3S,

2016

--------------. Usaha Kecil Mikro Indonesia. Jakarta: LP3S, 2003

Tan, Victor S.L. Changing Your Corporate Culture. Singapore: Times Books

International, 2002

Tanjung,

M. Azrul. Koperasi dan UMKM Sebagai Fondasi Perekonomin

Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2017

Umar, Hussein. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:

Gramedia, 1999

Undang-undang No 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro

Wahid,Nusron. Keuangan Inklusif: Membongkar Hegemoni Keuangan. Jakarta:

Gramedia Indonesia, 2014

Wibowo. Budaya Organisasi: Sebauah Kebutuhan Untuk meningkatkan Kinerja.

Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016

Wardoyo, dan Hendro Prabowo. “Kinerja Lembaga Keuangan Mikro bagi Upaya

Penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Di Wilayah Jabotabek”.

Jurnal Ekonomi Bisnis,Vol.3 No 3, pp.1-7, Jakarta, 2013

Wawan Sadtyo Nugroho. “Analisis Determinasi Pada Peningkatan Kinerja

Keuangan Micro-Banking Syariah”. Jurnal Analisis Bisnis Ekonomi, Vol

13 No.2, pp. 116-128, Malang, 2015

Page 112: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

100

Xenikou, A. dan Furnham, A. “A Correlational and Factor Analytic Study of

Four Questionnaire Measures of Organizational Culture”. Journal of

Human Relations, Vol. 49, No.3, pp.49-71, 1996

Yunus,Muhammad Yunus. Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, cet.3, 2009

Sumber Internet:

http://bi.go.id

http://bisnis.tempo.co.id

http://bumrpangan.com

http://ojk.go.id

http://mix.co.id

http://perpustakaan.bappenas.go.id

http://peraturan.go.id

Page 113: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

101

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

A. Pendahuluan

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Magister

(S2) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Ade Irma Suryani

NIM : 2112043300014

Fak/Jur : Syariah dan Hukum/Ekonomi Islam

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan tesis dengan

judul “Pengaruh Intensitas Persaingan, Budaya Perusahaan, Serta Kualitas

Produk Terhadap Strategi Bisnis Lembaga Keuangan Syariah dan Aset

Usaha Mikro Binaan, Studi pada PT. Mitra Bisnis Keluarga Ventura”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi

responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap. Data yang

diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak

digunakan sebagai penilaian kinerja Bapak/Ibu, sehingga kerahasiaannya akan

saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab

dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu

nomor yang tidak di isi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang

diharapkan memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan

menjawabsemua pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Peneliti

Ade Irma Suryani

Page 114: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

102

B. Data Responden

Petunjuk pemakaian

Pertanyaan terdiri dari dua tipe, yaitu: tipe isian dan tipe pilihan. Pada tipe

isian, isilah pada tempat yang telah disediakan, dengan singkat dan jelas. Pada tipe

pilihan, berilah tanda tickmark (√) pada jawaban yang telah disediakan.

a. Pertanyaan Umum

1. Nama : …………………………………………………

2. Usia : ……….Tahun

3. Jenjang Pendidikan : Pendidikan Dasar (SD-SMP)

Pendidikan Menengah (SMA/SMK)

Perguruan Tinggi (Diploma/Sarjana)

4. Mitra binaan selama : . . . . . . Tahun

b. Pertanyaan Khusus

Pada Bagian ini akan disajikan pertanyaan-pertanyaan mengenai “Faktor

kunci untuk mengetahui pengaruh peran Intensitas Persaingan, Budaya

Perusahaan, Serta Kualitas Produk Terhadap Strategi Bisnis PT. Mitra

Bisnis Keluarga Ventura Dan Aset Mitra Binaan”. Dimohon untuk

memberikan jawaban yang tepat atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan

memberi tanda tickmark (√).Adapun alternatif jawabannya adalah sebagai

berikut :

STS = sangat tidak Setuju.

TS = tidak setuju

KS = kurang setuju.

R = ragu-ragu.

AS = agak setuju

S = setuju.

SS = sangat setuju.

Page 115: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

103

C. Kuesioner

Daftar Kuesioner Variabel Independen

Intensitas Persaingan, Budaya Perusahaan, Kualitas Produk

VARIABEL PERTANYAAN JAWABAN

STS TS KS R AS S SS

Intensitas

Persaingan

1. Lembaga yang memberikan

pinjaman modal usaha pada

Usaha Mikro di daerah ini

banyak.

2. Dari sekian banyak lembaga

yang memberikan modal usaha

didaerah ini MBK lebih banyak

dipilih oleh usaha mikro.

3. Lembaga yang memberikan

pinjaman modal usaha pada

usaha mikro rajin dan

menggunakan banyak cara

dalam menawarkan pinjaman.

Budaya

Perusahaan 4. MBK memiliki budaya

organisasi yang jelas yang

menggambarkan dengan pasti

apa yang diharapkan dan dituju

oleh MBK maupun usaha mikro

mitra binaanya dalam mencapai

kesejahteraan bersama.

5. Di MBK semua orang baik staf

kantor, staf lapangan, ketua

kumpulan, maupun anggota

memiliki wewenang dan

tanggung jawab yang jelas

dalam upaya menjamin

kelancaran usaha dan kerjama

antar anggota maupun antara

kumpulan dan MBK

6. Di MBK tersedia sistem

operasional dan prosedur yang

jelas mulai dari mulai menjadi

Page 116: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

104

anggota baru, membentuk

kelompok, pencairan, sampai

dengan bagai mana cara

menyelesaikan masalah anggota

dalam kumpulan.

Kualitas

Produk 7. Kesesuain produk yang

ditawarkan MBK dengan

harapan nasabah mitra binaan

MBK.

8. Sistem informasi teknologi

pendukung yang digunakan

MBK sangat membantu mitra

binaan dalam melakukan

transaksi dengan MBK.

9. Pola pembinaan yang MBK

lakukan terhadap usaha mikro

mitra binaan membantu usaha

mikro untuk makin

berkembang.

Daftar Kuesioner Variabel dependen

Strategi Bisnis PT. MBK Ventura dan Asset Usaha Mikro Mitra Binaan

Strategi

Bisnis 10. MBK memiliki kemudahan

dalam memberikan pinjaman

modal kerja pada Usaha

Mikro mitra binaan baru.

11. MBK memiliki kemudahan

dalam memberikan pinjaman

berulang dan insidentil pada

Usaha Mikro mitra binaan

lama.

12. Kantor cabang MBK memiliki

wilayah kerja yang luas

sehingga mudah diakses oleh

calon usaha mikro mitra

binaan lama maupun baru.

13. MBK memberikan binaan

Page 117: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

105

pada usaha mikro yang khusus

dikelola perempuan, dalam

upaya meningkatkan

kesejahteraan keluarga.

Penambahan

Asset usaha

mikro Binaan

14. Kondisi hunian usaha mikro

mitra binaan setelah

bergabung dengan MBK

menjadi lebih baik.

15. Usaha mikro mitra binaan

MBK memiliki peningkatan

modal yang bisa dan mudah

digunakan untuk membiayai

usaha.

16. Taraf pendidikan anak dari

usaha mikro mitra binaan

MBK menjadi makin baik dan

meningkat semenjak

bergabung dengan MBK.

17. Sejak bergabung dengan

MBK, usaha mikro mitra

binaan menjadi memiliki

keahlian khusus sehingga bisa

menjadi alat untuk

memudahkan dan

meningkatkan usahanya.

Page 118: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

106

Lampiran 2 Hasil Kuesioner Intensitas Persaingan

X1 X2 X3 IP

6 7 7 20

7 7 7 21

6 7 2 15

6 7 1 14

7 1 7 15

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

6 6 6 18

6 6 6 18

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 6 20

6 7 2 15

6 7 7 20

7 7 7 21

7 6 6 19

7 6 6 19

6 7 7 20

6 7 6 19

6 7 7 20

7 7 7 21

6 7 7 20

6 7 2 15

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 5 19

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

Page 119: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

107

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 6 20

6 5 6 17

1 7 7 15

1 7 7 15

2 7 7 16

1 7 7 15

1 7 7 15

3 3 7 13

1 7 7 15

2 7 7 16

3 5 4 12

4 5 4 13

1 4 5 10

4 7 7 18

1 4 6 11

1 4 5 10

3 7 7 17

2 7 7 16

6 6 5 17

7 6 4 17

7 7 4 18

7 7 7 21

7 7 6 20

7 7 4 18

7 7 4 18

7 7 6 20

7 7 4 18

7 7 6 20

7 6 5 18

Page 120: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

108

7 7 4 18

7 7 4 18

7 7 5 19

7 7 5 19

7 5 7 19

7 7 7 21

5 6 7 18

7 7 7 21

7 7 7 21

5 6 7 18

5 6 6 17

1 2 7 10

1 5 6 12

6 6 7 19

6 7 7 20

6 7 5 18

3 7 4 14

5 6 5 16

3 7 4 14

7 5 7 19

7 7 7 21

7 7 7 21

6 6 7 19

7 7 7 21

7 6 6 19

7 7 4 18

5 7 7 19

5 7 1 13

5 6 1 12

6 6 1 13

5 7 7 19

5 7 5 17

5 7 1 13

5 7 6 18

7 7 6 20

6 7 6 19

7 7 7 21

6 7 7 20

6 7 7 20

Page 121: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

109

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 6 5 18

7 7 7 21

7 5 7 19

6 7 6 19

7 7 7 21

7 6 7 20

5 7 3 15

5 7 5 17

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 6 20

7 7 6 20

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 1 7 15

3 7 5 15

7 7 7 21

5 7 6 18

5 7 5 17

7 7 7 21

7 7 7 21

6 6 6 18

6 6 6 18

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 6 20

Page 122: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

110

Lampiran 3 Hasil Kuesioner Budaya Perusahaan

X4 X5 X6 BP

4 4 2 10

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 2 16

7 6 7 20

7 6 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

1 7 7 15

6 6 6 18

6 6 6 18

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 6 6 19

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 6 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

Page 123: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

111

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

5 6 6 17

7 5 6 18

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

6 6 6 18

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

6 6 7 19

7 7 7 21

7 7 7 21

5 4 7 16

7 7 7 21

7 7 7 21

6 6 7 19

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

Page 124: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

112

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 5 18

6 7 5 18

7 7 6 20

7 7 7 21

6 7 4 17

5 6 4 15

7 6 7 20

7 5 6 18

6 7 6 19

7 7 7 21

7 6 6 19

6 7 7 20

6 7 7 20

7 6 7 20

7 7 7 21

4 6 4 14

7 6 7 20

7 7 7 21

7 7 6 20

7 7 7 21

6 6 7 19

7 7 7 21

6 7 6 19

7 7 7 21

7 6 7 20

7 4 7 18

7 7 7 21

7 7 6 20

5 7 7 19

3 7 1 11

5 3 1 9

7 7 6 20

5 7 1 13

7 6 7 20

7 7 7 21

Page 125: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

113

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

1 7 7 15

7 6 7 20

5 7 7 19

1 7 7 15

5 7 5 17

3 7 7 17

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

3 7 1 11

7 7 7 21

1 7 7 15

6 6 6 18

6 6 6 18

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 7 20

Page 126: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

114

7 7 7 21

Lampiran 4 Hasil Kuesioner Kualitas Produk

X7 X8 X9 KP

5 4 5 14

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 6 6 19

7 7 1 15

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 7 20

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 6 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 6 19

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

6 6 6 18

7 7 7 21

2 7 7 16

1 7 7 15

1 7 7 15

1 7 7 15

1 7 7 15

2 7 7 16

1 7 7 15

Page 127: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

115

1 7 7 15

2 7 6 15

7 7 7 21

2 7 7 16

7 7 7 21

1 7 7 15

1 7 7 15

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

5 7 7 19

5 4 5 14

4 5 5 14

6 7 6 19

6 7 7 20

6 7 7 20

6 7 7 20

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 6 20

7 7 7 21

6 6 7 19

6 7 7 20

7 7 7 21

7 6 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

Page 128: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

116

7 7 7 21

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

6 5 7 18

5 7 4 16

6 6 7 19

5 7 7 19

4 7 4 15

4 4 4 12

4 7 7 18

6 7 3 16

7 6 6 19

7 7 7 21

6 4 6 16

1 6 6 13

1 7 7 15

6 7 7 20

7 7 7 21

5 4 4 13

7 7 7 21

5 7 7 19

6 6 6 18

5 7 5 17

1 7 7 15

3 5 6 14

5 6 7 18

7 7 7 21

5 7 7 19

7 7 7 21

7 6 7 20

6 1 1 8

5 1 7 13

3 1 6 10

5 7 7 19

1 1 1 3

7 5 5 17

7 7 7 21

Page 129: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

117

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 5 5 17

7 7 7 21

7 7 7 21

7 1 1 9

7 1 7 15

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

7 7 7 21

5 1 7 13

7 7 7 21

7 7 7 21

6 7 7 20

6 7 7 20

7 7 7 21

7 7 7 21

Page 130: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

118

7 7 7 21

7 6 7 20

Lampiran 5 Hasil Kuesioner Strategi Bisnis

X10 X11 X12 X13 SB

4 5 7 4 20

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 6 2 7 22

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 6 7 27

6 7 7 7 27

7 7 7 7 28

7 7 6 7 27

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 6 6 26

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 6 6 6 24

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

Page 131: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

119

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

4 4 5 7 20

6 6 5 6 23

7 6 6 6 25

7 7 6 7 27

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 6 4 6 23

7 7 6 3 23

7 7 7 7 28

7 6 7 7 27

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

Page 132: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

120

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 6 5 7 24

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 6 7 7 27

7 7 4 7 25

7 6 6 7 26

7 5 7 7 26

7 7 4 7 25

4 4 4 7 19

7 5 5 7 24

7 4 5 7 23

4 5 6 6 21

7 7 7 7 28

6 6 6 5 23

6 6 6 6 24

7 4 5 7 23

6 7 6 7 26

7 7 6 7 27

4 4 4 4 16

7 4 6 7 24

7 7 7 7 28

7 6 6 6 25

7 7 5 7 26

7 6 6 7 26

7 5 7 7 26

7 7 6 7 27

7 7 7 7 28

7 4 2 7 20

7 6 1 7 21

7 7 7 7 28

7 6 7 6 26

1 1 1 1 4

1 5 3 1 10

1 1 6 1 9

5 5 3 7 20

1 1 1 1 4

Page 133: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

121

6 6 6 3 21

7 7 7 7 28

7 7 5 7 26

7 7 6 7 27

7 7 7 7 28

7 7 5 7 26

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 6 3 7 22

7 7 7 7 28

7 7 6 7 27

1 7 1 1 10

3 5 2 7 17

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 6 27

7 7 7 7 28

1 5 3 1 10

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

Page 134: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

122

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 6 7 27

Lampiran 6 Hasil Kuesioner Asset Usaha Mikro Binaan

X14 X15 X16 X17 AU

7 3 3 3 16

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 6 7 6 25

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 7 7 6 26

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

5 6 6 7 24

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 6 7 7 26

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 6 7 7 26

7 7 7 7 28

7 7 4 7 25

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 7 7 7 27

7 7 7 7 28

Page 135: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

123

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 7 7 7 27

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 6 7 27

7 7 6 7 27

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

5 7 7 7 26

7 7 7 7 28

6 7 7 7 27

5 6 4 4 19

6 6 6 7 25

6 6 6 7 25

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 6 6 7 26

7 6 7 6 26

7 7 7 7 28

6 6 7 7 26

6 7 7 7 27

6 7 7 7 27

7 7 7 7 28

Page 136: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

124

6 7 6 7 26

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

5 5 6 7 23

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 7 6 6 25

5 7 5 5 22

6 7 6 7 26

6 7 7 7 27

5 4 5 4 18

4 4 4 5 17

6 6 7 7 26

5 6 5 6 22

6 7 7 4 24

7 7 7 7 28

3 6 6 7 22

3 6 6 6 21

4 6 6 7 23

6 6 7 7 26

4 5 4 6 19

4 4 4 4 16

4 6 6 7 23

7 5 7 7 26

5 6 5 6 22

7 6 7 4 24

4 6 6 2 18

7 7 7 7 28

7 6 5 7 25

7 7 7 7 28

3 7 3 4 17

6 6 7 6 25

7 7 7 1 22

6 7 6 7 26

1 1 1 1 4

7 3 7 1 18

6 2 6 2 16

3 5 5 5 18

Page 137: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

125

6 1 1 1 9

6 6 7 6 25

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 6 6 5 23

6 7 7 7 27

7 7 7 7 28

7 5 7 1 20

5 2 7 5 19

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 5 5 6 23

7 7 7 7 28

2 3 7 1 13

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

Page 138: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

126

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

7 7 7 7 28

6 7 7 6 26

Lampiran 7 Hasil Validitas Intensitas Persaingan

Correlations

x1 x2 x3 x4 total

x1 Pearson

Correlation 1 .242

** .315

** .179

* .643

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .028 .000

N 151 151 151 151 151

x2 Pearson

Correlation .242

** 1 .318

** .221

** .658

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .006 .000

N 151 151 151 151 151

x3 Pearson

Correlation .315

** .318

** 1 .439

** .758

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

total Pearson

Correlation .643

** .658

** .758

** .666

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 139: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

127

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Budaya Perusahaan

Correlations

x5 x6 x7 x8 Total

x4 Pearson

Correlation 1 .236

** .245

** .365

** .625

**

Sig. (2-tailed) .003 .002 .000 .000

N 151 151 151 151 151

x5 Pearson

Correlation .236

** 1 .255

** .173

* .624

**

Sig. (2-tailed) .003 .002 .034 .000

N 151 151 151 151 151

x6 Pearson

Correlation .245

** .255

** 1 .432

** .727

**

Sig. (2-tailed) .002 .002 .000 .000

N 151 151 151 151 151

Total Pearson

Correlation .625

** .624

** .727

** .739

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 140: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

128

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Kualitas Produk

Correlations

x9 x10 x11 x12 Total

x7 Pearson

Correlation 1 .331

** .325

** .222

** .687

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .000

N 151 151 151 151 151

x8 Pearson

Correlation .331

** 1 .312

** .348

** .716

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

x9 Pearson

Correlation .325

** .312

** 1 .437

** .716

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

Total Pearson

Correlation .687

** .716

** .716

** .698

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 141: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

129

Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Strategi Bisnis

Correlations

x13 x14 x15 Total

x10 Pearson

Correlation 1 .410

** .298

** .709

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 151 151 151 151

x11 Pearson

Correlation .410

** 1 .486

** .800

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 151 151 151 151

x12 Pearson

Correlation .298

** .486

** 1 .807

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 151 151 151 151

x13 Pearson

Correlation .298

** .486

** 1 .807

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 151 151 151 151

Total Pearson

Correlation .709

** .800

** .807

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 151 151 151 151

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 142: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

130

Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Asset USAHA MIKRO Binaan

Correlations

x16 x17 x18 x19 Total

x14 Pearson

Correlation 1 .502

** .336

** .397

** .740

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

x15 Pearson

Correlation .502

** 1 .361

** .350

** .743

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

x16 Pearson

Correlation .336

** .361

** 1 .463

** .726

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

x17 Pearson

Correlation .397

** .350

** .463

** 1 .758

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

Total Pearson

Correlation .740

** .743

** .726

** .758

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 151 151 151 151 151

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 143: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

131

Lampiran 12 Hasil analisis Model Fit

Model Fit Summary

CMIN

Model NPA

R CMIN DF P CMIN/DF

Default

model 61

-

397726016182162,000 10

9 1,00

0 -

3648862533781,300

Saturated

model 170 ,000 0

Independenc

e model 17 53564085729772,000

15

3 ,000 350092063593,281

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta1 RFI

rho1 IFI

Delta2 TLI

rho2 CFI

Default model 8,425 11,423 8,425 11,423 1,000

Saturated model 1,000

1,000

1,000

Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI

Default model ,712 6,002 ,712

Saturated model ,000 ,000 ,000

Independence model 1,000 ,000 ,000

Page 144: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

132

NCP

odel NCP LO 90 HI 90

Default model ,000 ,000 ,000

Saturated

model ,000 ,000 ,000

Independenc

e model 53564085729619,00

0 53564061551211,50

0 53564109757676,00

0

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Default

model

-

2724150795768,

230 ,000 ,000 ,000

Saturated

model ,000 ,000 ,000 ,000

Independe

nce model 366877299518,9

86 366877299517,

938 366877133912,

408 366877464093,

671

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model ,000 ,000 ,000 1,000

Independence model 48968,264 48968,253 48968,275 ,000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC

Page 145: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

133

Model AIC BCC BIC CAIC

Default model -397726016182040,000 -397726016182023,000

Saturated model 340,000 387,813

Independence

model 53564085729806,000 53564085729810,800

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI

Default

model

-

2724150795767,

400 1,582 1,582

-

2724150795767,

280

Saturated

model 2,329 2,329 2,329 2,656

Independe

nce model 366877299519,2

19 366877133913

,689 366877464094

,952 366877299519,2

52

HOELTER

Model HOELTER

.05 HOELTER

.01

Default model

Independence model 1 1

Page 146: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

134

Lampiran 13 Hasil Analisis SEM

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label

SB <--- BP ,261 ,141 1,843 ,065 par_16

SB <--- IP ,208 ,088 2,361 ,018 par_17

SB <--- KP ,368 ,150 2,450 ,014 par_18

AU <--- IP ,379 ,111 3,400 *** par_19

AU <--- BP ,313 ,155 2,014 ,044 par_20

AU <--- KP ,269 ,152 1,762 ,078 par_21

AU <--- SB ,372 ,168 2,210 ,027 par_22

X14 <--- AU 1,000

X15 <--- AU ,962 ,165 5,823 *** par_1

X16 <--- AU ,982 ,176 5,588 *** par_2

X17 <--- AU 1,273 ,209 6,077 *** par_3

X10 <--- SB 1,000

X11 <--- SB 1,533 ,296 5,183 *** par_4

X12 <--- SB 1,404 ,291 4,823 *** par_5

X13 <--- SB ,536 ,183 2,926 ,003 par_6

X3 <--- IP 1,000

X2 <--- IP ,613 ,164 3,742 *** par_7

X1 <--- IP ,632 ,170 3,723 *** par_8

X6 <--- BP 1,000

X5 <--- BP ,797 ,274 2,910 ,004 par_9

Page 147: PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, …€¦ · PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN, BUDAYA PERUSAHAAN, SERTA KUALITAS PRODUK TERHADAP STRATEGI BISNIS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

135

Estimate S.E. C.R. P Label

X4 <--- BP ,650 ,223 2,923 ,003 par_10

X9 <--- KP 1,000

X8 <--- KP 1,071 ,306 3,500 *** par_11

X7 <--- KP 1,088 ,310 3,508 *** par_12