pengaruh intelegensi pada remaja

5

Click here to load reader

Upload: kurnia-jesinawila

Post on 27-Jun-2015

169 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Intelegensi Pada Remaja

A. Pengertian Intelegensi

1. Menurut William stern : “Kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan

baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir sesuai dengan

tujuannya.”( Drs.M.Ngalim Purwanto.MP.1992:52)

2. Alfred Binet (1857) Mendefinisikan inteligensi terdiri dari tiga komponen yaitu :

a. kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan.

b. kemampuan untuk mengubah arah tindakan, dan

c. kemampuan untuk mengkritik diri sendiri

3. Lewis Mediaso Terman

Mendefinisikan inteligensi senbagai kemampuan seseorang utuk berpikir secara

abstrak .

4. H.H Goddard (1946)

Mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk

menyelesaikan masalah – masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi

masalah – masalah yang akan datang

Jadi Intelegensi adalah: Kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional,

dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa

inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional.

Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus

disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir

rasional itu.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi 

Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang

berbeda. Hal ini seperti yang disebutkan diatas ada pandangan yang menekankan pada

bawaan (pandangan kualitatif) dan ada yang menekankan pada proses belajar (pandangan

kuantitatif) sehingga dengan adanya perbedaan pandangan tersebut dapat diketahui bahwa

intelegensi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebgai berikut.

Create By:Riko Munarto

06270/08

Page 2: Pengaruh Intelegensi Pada Remaja

1.    Pengaruh faktor bawaan

 Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu

keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang

yang kembar ( + 0,90 ) yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi

dengan orang tua angkatnya ( + 0,10 – + 0,20 ).

2.    Pengaruh faktor lingkungan

 Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada

hubungan antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian

makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain

guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga

memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan,

dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).

3.    Stabilitas intelegensi dan IQ

Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang

kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene

hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung

perkembangan organik otak.

4.    Pengaruh faktor kematangan

Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap

organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan

menjalankan fungsinya.

5.    Pengaruh faktor pembentukan

Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi

perkembangan intelegensi.

6.    Minat dan pembawaan yang khas

Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi

perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang

mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.

7.    Kebebasan

Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu

dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga

bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.

Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk menentukan

intelegensi atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu

Create By:Riko Munarto

06270/08

Page 3: Pengaruh Intelegensi Pada Remaja

faktor tersebut, karena intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta

menentukan dalam perbuatan intelegensi seseorang.

 

C. Masalah-Masalah yang Berhubungan dengan Intelegensi

Dalam bahasan ini akan dijelaskan beberapa poin tentang masalah-masalah yang

berkaitan dengan intelegensi

1.      Hubungan intelegensi dengan tingkat kelompok jabatan

Super dan Cities menyimpulkan bahwa makin tinggi tingkat kelompok jabatan, makin tinggi

rata-rata IQ-nya.

2.      Hubungan intelegensi anak-anak dengan intelegensi orang tua mereka.

Schienfield menyatakan tentang hereditas intelegensi (apa yang diwariskan oran tua kepada

anaknya) selain adanya pengaruh tingkat pendidikan orang tua dengan perkembangan

intelegensi anak (stimulasi orang tua) seperti yang dikemukakan oleh Fitzegerald dan

McKinney.

3.      Hubungan kondisi jasmani terhadap intelegensi seseorang.

Berdasarkan penelitian, ternyata orang-orang yang ber-IQ tinggi cenderung lebih sehat

jasmaninya dan pertumbuhannya lebih subur dibandingkan dengan orang-orang yang ber-IQ

rendah.

4.      Pengaruh pendidikan pada tingkat intelegensi.

Prof.Irving Lorge (1945) dari universitas Calipornia menunjukan bahwa semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula skor IQ-nya, disamping adanya faktor lain

seperti lingkungan keluarga, sosial, minat belajar, keperibadian, dan sebagainya.

Create By:Riko Munarto

06270/08