pengaruh informasi akuntansi terhadap...

26
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi) NAMA : VOLANDA AZIS SALEH NPM : 0741031089 EMAIL : [email protected] NO. HP : 081933552509 PEMBIMBING I : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt PEMBIMBING II : Komaruddin, S.E., M.Si., Akt JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

Upload: phamtu

Post on 25-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN

HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN GO PUBLIC DI

BURSA EFEK INDONESIA

(Skripsi)

NAMA : VOLANDA AZIS SALEH

NPM : 0741031089

EMAIL : [email protected]

NO. HP : 081933552509

PEMBIMBING I : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt

PEMBIMBING II : Komaruddin, S.E., M.Si., Akt

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012

ABSTRAK

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN

HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN GO PUBLIC DI

BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

VOLANDA AZIS SALEH

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh informasi

akuntansi terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di

Bursa Efek Indonesia. Informasi akuntansi tersebut dalam bentuk rasio keuangan

yang digunakan sebagai variabel independen yaitu, Earning Per Share (EPS),

Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV), sedangkan variabel

dependen adalah perubahan harga saham. Sampel dalam penelitian ini diambil

dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu perusahaan

pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia.

Adapun periode penelitian adalah selama 4 tahun dari 2007 sampai 2010, serta

harga saham dari 2006 sampai 2010. Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian

diketahui informasi keuangan (variabel independen) yaitu Earning Per Share

(EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham, Debt

to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

perubahan harga saham, Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di

Bursa Efek Indonesia. Sedangkan setelah dilakukan uji ANOVA atau simultan

variabel independen (Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price to Book

Value) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci :Informasi Akuntansi, Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio

(DER), Price to Book Value (PBV) dan Perubahan Harga Saham.

ABSTRACT

ACCOUNTING INFORMATION INFLUENCE TOWARD SHARE PRICE

CHANGE OF MINING COMPANY GO PUBLIC IN INDONESIA STOCK

EXCHANGE

By

VOLANDA AZIS SALEH

The aimed of this research was to know the influence of accounting information

toward share price change of mining company go public in Indonesia stock

exchange. That accounting information in form of financial ratio that use as

independent variable, like Earning per Share (EPS), Debt to equity ratio (DER)

and price to book value (PBV), while dependent variable was share price change.

Sample in this research is taken by using Purposive Sampling method that is

company mining go public at Indonesia stock exchange.

Research period was during 4 years from 2007 until 2010, and share price was

from 2006 until 2010. Research result of financial information (independent

variable) was Earning per Share (EPS) has positive influential and significant

towards share price change, Debt to Equity Ratio (DER) has negative influent and

was not significant towards share price change, Price to Book Value (PBV) has

positive influential and was not significant towards share price change to mining

go public at Indonesia stock exchange. While after doing ANOVA test or

simultaneous independent variable (Earning per Share, Debt to Equity Ratio,

Price to Book Value) as together significant influent towards share price change to

mining companies go public at Indonesia stock exchange.

Key Word: Accounting Information, Earning per Share (EPS), Debt to Equity

Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) and Share Price Change.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat dimulai sejak ditetapkannya

paket-paket kebijakan oleh pemerintah pada bulan Desember 1987, Oktober 1988,

dan Desember 1988. Kebijakan-kebijakan tersebut telah meningkatkan kegairahan

para pelaku bisnis di pasar modal, sekaligus menarik perhatian para peneliti untuk

melakukan penelitian yang berkaitan dengan pasar modal. Perkembangan yang

pesat ini semakin didukung dengan swastanisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tahun 1992, penerapan Jakarta Automated Trading System pada tahun 1995, dan

dikeluarkannya Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal yang

berlaku efektif mulai Januari 1996. Mekanisme transaksi perdagangan bursa di

Indonesia yang dilakukan oleh pelaku pasar modal beserta lembaga-lembaga

penunjangnya memperoleh kepastian hukum.

Permintaan investor terhadap suatu saham dipengaruhi oleh berbagai informasi

yang ia miliki salah satu diantaranya informasi akuntansi yang disajikan dalam

bentuk laporan keuangan, bagi investor dengan adanya pasar modal

memungkinkan investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai

dengan preferensi mereka. Pengumuman laporan keuangan merupakan saat-saat

yang ditunggu oleh para pemodal (investor), karena dari laporan keuangan itulah

para investor dapat mengetahui perkembangan emiten yang digunakan sebagai

salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham tertentu yang

mereka miliki.

Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dan pelaku bisnis karena

informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik

untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi

kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi

yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal

sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Apabila pengumuman

tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu

pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Informasi akuntansi tersebut dapat

dilihat melalui rasio keuangan disuatu perusahaan, sehingga rasio keuangan

sangat penting bagi analis eksternal yang menilai suatu perusahaan berdasarkan

laporan keuangan yang diumumkan. Penilaian ini meliputi masalah likuiditas,

solvabilitas, rentabilitas, efisiensi manajemen dan prospek perusahaan dimasa

yang akan datang. Selain itu rasio keuangan berguna bagi analisis internal untuk

membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil perusahaan, memperbaiki

kesalahan-kesalahan dan menghindari keadaan yang dapat menyebabkan kesulitan

keuangan.

Menurut (Agus Sartono, 2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun

modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat

berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini, misalnya pemegang saham akan

melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Salah

satu cara dalam mengukur rasio profitabilitas dengan menggunakan rasio Earning

Per Share (EPS). Keuntungan per lembar saham biasanya merupakan indikator

laba yang diperhatikan oleh investor yang merupakan angka dasar yang

diperlukan dalam menentukan harga saham. Dengan demikian Earning Per Share

(EPS) akan sangat berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

Robert Ang (1997) mengatakan Rasio Solvabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini juga disebut

leverage ratios, karena merupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang

pinjaman (debt) untuk memperoleh keuntungan. Rasio solvabilitas dapat diukur

dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini menunjukkan

komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal

yang dimliki perusahaan, Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan sejauh mana

perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan

kreditornya (Lukman syamsudin 2001:54). Semakin kecil angka rasio ini, berarti

semakin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan dan semakin

besar penyangga risiko kreditor, sehingga dapat berpengaruh terhadap perubahan

harga saham dimana investor akan melihat seberapa besar rasio ini di dalam suatu

perusahaan.

Analisis mengenai perubahan harga saham juga dilakukan dengan

membandingkan intrinsic (intrinsic value) suatu saham dengan harga saham saat

ini (current market value) saham tersebut. Oleh karena itu, bagi investor juga

penting untuk mengetahui nilai-nilai tersebut. Nilai intrinsic merupakan nilai

sebenarnya dari saham atau nilai yang terkandung dalam saham tersebut.

Sedangkan nilai pasar saham tersebut di pasar saat ini. Rasio pasar menunjukan

informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham. Yang

sering digunakan para investor dalam mengukur rasio pasar yaitu Price to Book

Value (PBV), merupakan perbandingan antara harga saham dengan Book Value

per Share (BVS). Rasio digunakan untuk menilai apakah suatu saham undervalue

atau overvalue. Suatu saham disebut undervalue apabila harga sahamnya dibawah

nilai buku perusahaan yang bersangkutan, sebaiknya dikatakan overvalue apabila

harga saham melebihi nilai buku (Siamat, 2001:226).

Dalam penelitian ini, penulis memilih Earning Per Share (EPS) karena Earning

Per Share (EPS) dapat investor dapat mengetahui besaran pendapatan yang

diterima oleh para pemegang saham dari setiap lembar saham dibandingkan rasio

probfitabilitas lainya. Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) digunakan penulis

untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus

membahayakan kepentingan kreditornya. Rasio Pasar merupakan analisis

mengenai harga saham yaitu dengan membandingkan nilai intrinsic (intrinsic

value) suatu saham dengan harga saham saat ini (current market value) saham

tersebut. Penulis menghitung rasio pasar tersebut dengan menggunakan rasio

Price Book Value (PBV), Price Book Value (PBV)merupakan salah satu rasio

yang sering digunakan investor dalam menilai harga saham tertentu di pasar

modal, karena Price Book Value (PBV) dapat menilai apakah suatu saham

undervalue atau overvalue.

Dengan adanya informasi akuntansi, maka investor dapat melihat reaksi pasar yang

ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada waktu informasi

diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, dimana

pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut

sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman

informasi tersebut sebagai sinyal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam

harga saham, dimana harga saham menjadi naik. Dengan dilaksanakanya analisis

terhadap informasi akuntansi, maka investor diharapkan akan dapat mengambil

keputusan yang berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi

tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.

Sehubungan dengan uraian diatas penulis akan melakukan penelitian untuk

mengetahui pengaruh dari suatu informasi akuntansi terhadap perubahan harga

saham.Dimana yang menjadi objek penelitian penulis adalah perusahaan

pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia. Penulis memilih perusahaan

pertambangan sebagai perusahaan yang diteliti karena beberapa alasan yaitu

karena harga minyak mentah yang semakin meningkat sehingga membawa

sentiment positif terhadap pergerakan harga saham di sector pertambangan. Dan

juga dilihat dari prospek pertambangan yang cerah dari tahun ke tahun karena

banyaknya permintaan akan hasil tambang di Indonesia khususnya tambang jenis

batubara. Penelitian ini adalah replikasi dari beberapa penelitian sebelumnya,

dengan mengubah variabel- variabel independen yang dipakai sebagai dasar untuk

meneliti pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini yakni Earning Per Share (EPS), Debt to Equity

Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) serta variabel dependen yakni

perubahan harga saham.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan

judul “Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham

Perusahaan Pertambangan Go Public di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Perkembangan harga saham di bursa efek Indonesia (BEI) merupakan suatu

indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pelaku pasar yaitu investor.

Investor dalam menentukan apakah ia akan melakukan transaksi di bursa efek

Indonesia (BEI), investor akan membuat keputusan berdasarkan berbagai

informasi yang dimilikinya, termasuk diantaranya informasi akuntansi. Informasi

akuntansi dalam bentuk laporan keuangan yang lazim digunakan oleh para

investor dalam melakukan investasi di pasar modal dengan menganalisis rasio

keuangan perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI),

dimana rasio tersebut dapat di lihat dari besarnya rasio Earning Per Share (EPS),

Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), sehingga investor akan

menginvestasikan modalnya dalam bentuk saham dengan tujuan mendapatkan

deviden.

Dengan adanya informasi akuntansi, maka investor akan menganalisis terhadap

informasi tersebut sebagai sinyal yang baik atau sinyal yang buruk, sehingga

investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan

investasinya dan akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalah yang diajukan

dalam penulisan skripsi ini adalah “ Apakah informasi akuntansi berpengaruh

terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa

Efek Indonesia ?”

1.2 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan alur pembahasan yang lebih baik sehingga tujuan penelitian

dapat tercapai, maka ruang lingkup penelitian dibatasi sebagai berikut :

a. Komponen informasi akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book

Value (PBV) perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia.

b. Harga saham yang digunakan merupakan harga saham rata-rata berdasarkan

atas harga saham pada saat penutupan antara harga saham tertinggi dan harga

saham terendah yang terjadi pada pasar regular (regular market trading).

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini dilakukan

bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh komponen informasi

akuntansi dalam bentuk rasio keuangan yaitu, Earning Per Share (EPS), Debt to

Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) terhadap perubahan harga saham

perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Membantu investor perorangan yang menghadapi seperangkat alat tertentu,

dalam memilih surat berharga yang optimal dan penetapan surat berharga

untuk mendapatkan profitabilitas yang maksimal.

b. Untuk memberikan gambaran bagi mereka yang akan melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai perusahaan pertambangan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA

2.1 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini

berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun pihak

yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat

dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan,

laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan

keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang

menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.

Dengan dilaksanakannya analisis terhadap informasi akuntansi, maka investor

diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya,

dengan kata lain informasi tersebut akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.

2.2 Informasi Akuntansi

Secara umum informasi akuntansi merupakan informasi yang mencakup proses

dan prosedur informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan

kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.

Informasi akuntansi adalah informasi yang dihasilkan dari proses akuntansi

disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Melalui laporan keuangan ini investor

dapat mengetahui variabel yang secara fundamental diperkirakan akan

mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih rasional untuk melakukan

investasi dalam hal ini saham.

2.3 Laporan Keuangan

Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya digunakan sebagai

alat penguji pekerjaan bagi pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

keuangan bukan hanya sebagai alat penguji melainkan juga sebagai dasar untuk

dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dari hasil analisis

tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah

dicapai oleh suatu perusahaan perlu adanya laporan keuangan perusahaan yang

bersangkutan.

2.4 Saham

Definisi saham menurut Subekti & Surono (2007) sebagai berikut :

Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu

perusahaan atau Persetoan Terbatas (PT).

Sedangkan menurut Fuady (2001:20) memberikan definisi saham :

Saham adalah kertas yang dicetak dengan bagus yang membuktikan bahwa

pemegangnya turut serta berpartisipasi dalam modal suatu perusahaan.

2.5 Analisa Rasio Keuangan

Analisis Rasio keuangan merupakan sebuah indeks yang mnghubungkan dua

angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan yang lainnya

(James dan John, 1997). Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-

unsur neraca dan perhitungan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat

memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada

saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan

reaksi para kreditor dan memberikan pandangan kedalam tentang bagaimana kira-

kira dana dapat diperoleh.

2.6 Pasar modal

Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi yaitu dengan mengalokasikan

dana secara efesien dari pihak yang memiliki dana kepada pihak yang

membutuhkan dana, sedangkan fungsi keuangan dapat ditunjukan oleh adanya

perolehan imbalan bagi pihak yang memberi dana sesuai dengan karakteristik

investasi yang mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor

dalam menyalurkan dana yang mereka miliki.

2.7 Earning Per Share (EPS)

Laba per lembar saham akan diikuti secara erat oleh peserta saham, karena

besarnya laba per lembar saham dari suatu perusahaan merupakan cerminan dari

nilai perusahaan. Menurut IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Nomor 56 menyebutkan “LPS dengan ringkas menyajikan kinerja perusahaan

dikaitkan dengan saham beredar“. Hal ini menjelaskan bagaimana kinerja suatu

perusahaan jika dikaitkan dengan bagaimana proses dari pendanaan perusahaan

itu menghasilkan laba.

Laba bersih setelah pajak

Earning per Share = X 100 %

Jumlah saham yang beredar

2.8 Debt to Equity Ratio (DER)

Untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang salah satunya

dapat dilihat melalui debt to equity ratio. Debt to Equity Ratio mencerminkan

besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total shareholder’s

equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang

jangka pendek maupun jangka panjang): sedangkan total shaareholder’s equity

merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang

ditahan) yang dimiliki perusahaan. Menurut Robert Ang (1997) rasio ini

menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas. Semakin tinggi

DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total

modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap

pihak luar (kreditur).

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = X 100 %

Total Ekuitas

2.9 Price Book Value (PBV)

Price Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga saham dengan

Book Value per Share (BVS). Rasio digunakan untuk menilai apakah suatu saham

undervalue atau overvalue. Suatu saham disebut undervalue apabila harga

sahamnya dibawah nilai buku perusahaan yang bersangkutan, sebaiknya dikatakan

overvalue apabila harga saham melebihi nilai buku (Siamat, 2001:226).

Harga saham

Price Book Value = X 100 %

Book Value per Share

Menurut Subekti dan Surono (2007) Price Book Value (PBV) merupakan salah

satu rasio yang digunakan investor dalam menilai harga saham tertentu di pasar

modal.

2.10 Pengembangan Hipotesis

Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham

H1 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perubahan harga saham.

H2 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

perubahan harga saham.

H3 : Price Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

perubahan harga saham.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data Penelitian

a. Indonesian Capital Market Directory (ICMD), untuk mendapatkan data

laporan keuangan tahunan pertambangan dari tahun 2007-2010.

b. Website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id, untuk mendapatkan data

laporan keuangan tahunan (annual report) perusahaan pertambangan dari

tahun 2007-2010. Data ini diperoleh dari homepage IDX, untuk mendapatkan

soft copy laporan keuangan dan annual report yang didapat dari menu issuer,

financial report.

c. Bahan literatur lainnya seperti buku dan data dari penelitian lain yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang menjadi

perhatian para peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian dari

2007-2010. Perusahaan pertambangan yang menjadi objek penelitian penelitian

merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyajikan

laporan keuangan secara lengkap dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital

Market Directory (ICMD) maupun dalam bentuk laporan tahunan (annual report).

Sampel merupakan bagian dari populasi. Pemilihan sampel dilakukan melalui

metode Purposive Sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria dan

sistematika tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif.

Kriteria-kriteria yang menjadi faktor penentu dalam sampel pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) paling

tidak akhir 2007-2010.

b. Perusahaan pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan secara

lengkap.

c. Perusahaan pertambangan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak

mengalami delisting selama periode penelitian.

d. Perusahaan pertambangan yang memiliki laba positif.

e. Harga saham perusahaan pertambangan tahun 2006-2010.

3.3 Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

Ht- H t-1

Y = X 100 %

Ht-1

Keterangan :

Y = Perubahan harga saham

Ht = Harga saham rata-rata tahun t

Ht-1 = Harga saham rata-rata tahun sebelumnya

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian dinyatakan dengan

notasi X, berikut beberapa variabel yang digunakan sebagai variabel independen

yaitu sebagai berikut :

1) Earning per Share (EPS), sebagai variabel X1 :

Laba bersih setelah pajak

Earning per Share = X 100 %

Jumlah saham yang beredar

2) Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel X2 :

Total Hutang

Debt to Equity Ratio = X 100 %

Total Ekuitas

3) Price Book Value (PBV) sebagai variabel X3 :

Harga saham

Price Book Value = X 100 %

Book Value per Share

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisi Pengaruh Earning per Share (EPS) Terhadap Perubahan Harga

Saham

Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa Earning per Share (EPS) berpengaruh positif

signifikan terhadap perubahan harga saham diterima. Hasil ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ryan Pical Pratama (2009) disebutkan bahwa

Earning per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan

harga saham perusahaan asuransi go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dengan

demikian Earning per Share (EPS) akan sangat berpengaruh terhadap perubahan

harga saham, oleh karena itu setiap perusahaan harus mampu meningkatkan

kinerja keuangannya yaitu dengan meningkatnya Earning per Share (EPS) dan

berusaha mengendalikan kinerja keuangan maka dapat mepengaruhi harga

sahamnya selalu meningkat.

4.2 Analisi Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Perubahan

Harga Saham

Nilai koefisien regresi (β) menunjukan bahwa pengaruh perubahan Debt to Equity

Ratio (DER) terhadap perubahan harga saham memiliki tanda negatif. Artinya,

apabila terdapat peningkatan rasio lancar sebesar 1% dengan anggapan variabel

lain konstan, maka akan diikuti dengan penurunan perubahan harga saham sebesar

0.056 dengan nilai signifikansi 0,477 (>0,05). Hipotesis 2 yang menyatakan Debt

to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan

harga saham ditolak.

4.3 Analisi Pengaruh Price Book Value (PBV) Terhadap Perubahan Harga

Saham

Nilai koefisien regresi (β) menunjukan bahwa pengaruh Price Book Value (PBV)

terhadap perubahan harga saham bertanda positif. Artinya apabila Price Book

Value (PBV) naik sebesar 1% dengan anggapan variabel lain konstan, maka akan

diikuti dengan peningkatan perubahan harga saham sebesar 0,030 dengan

signifikansi sebesar 0.181(>0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Elpranoza Giatra Rustam (2009) yang menyebutkan bahwa Price

Book Value (PBV) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga

saham perusahaan automotive and allied product go public di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan

harga saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel independen yang diuji hubungannya

dengan perubahan harga saham. Variabel Earning per Share (EPS) mencerminkan

rasio profitabilitas, Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan rasio solvabilitas,

sedangkan variabel Price Book Value (PBV) mewakili rasio pasar. Populasi dari

penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama tahun 2007-2010. Sampel yang diperoleh diuji

menggunakan analisis regresi linier berganda, statistik deskriptif dan uji asumsi

klasik.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Hipotesis 1 (H1) diterima, menyatakan bahwa Earning per Share (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan

pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Hipotesis 2 (H2) ditolak, menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (X2)

memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga

saham perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Hipotesis 3 (H3) ditolak, menyatakan bahwa Price Book Value (X3) memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham

perusahaan pertambangan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

5.2 Saran

Mengacu pada kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian skripsi ini,

maka diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada investor atau calon investor dalam mengambil keputusan investasi

disarankan untuk memperhatikan informasi akuntansi yang berupa rasio-rasio

keuangan baik itu Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan

Price Book Value (PBV) serta informasi akuntansi lainya, agar keputusan

yang diambil dapat memberikan hasil terbaik.

2. Pada masa yang akan datang, untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian

ini tidak terbatas hanya pada sektor pertambangan saja sehingga dapat

meningkatkan daya banding dan keakuratan hasil penelitian pada sektor

perusahaan lainya.

DAFTAR PUSTAKA

Amsir. 2005. Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Jakarta.

Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesi (The Intelligent Guide to

Indonesian Capital market), Mediasoft Indonesia, Jakarta.

Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh. BPFE.

Yogyakarta.

Belkaoui, Ahmad. 2000. Accounting Treory. AK Group. Yogyakarta.

Cahyono, Jaka E. 2001. Manajer Investasi. PT Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.

Fuady, Munir. 2001. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Citra Aditya Bakti.

Bandung.

Giatra Rustam Elpranoza. 2009. Analisis Pengaruh Laba dan Nilai Pasar

Investasi Terhadap Perubahan Harga Saham Automotive and Allied

Product Go Public Pada Bursa Efek Indonesia. Pustaka Universitas

Lampung.

Hanafi, Mamduh. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi. BUPP AMP

YKPM. Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Hendrikson, Eldon S. 1996, Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jilid 1-2. Alih

Bahasa oleh Nugroho Widjajanto dan Marianus Sinaga. Erlangga. Jakarta.

Irmayanto, Nur dan B Supomo. 2001. Metodelogi Penelitian untuk Akuntansi dan

Manajemen. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.

Indah Jamilah. 2009. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga

Saham. Pustaka Universitas Lampung.

Indriana Novi. 2010. Pengaruh DER, BOPO, ROA dan Eps Terhadap Perubahan

Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Bank Devisa. Jurnal

Universitas Gunadarma. Jakarta

Kieso, Donald E. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jilid 1. Erlangga.

Jakarta.

Leunupun, Pieter. 2003. ProfitilitasE kuiA s dan Bebea pa Faktor yang

Mempengaruhinya (Studi Pada Beberapa KUD di Kota Ambon). Jurnal

Akuntansi & Keuangan, Vol. 5, No. 2, November 2003: 133 – 149.

Manulang, Butet. 2004. Pengaruh Informasi Laba Terhadap Perubahan Harga

Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta. Pustaka

Universitas Lampung.

Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.

Pical, Ryan. 2009. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga

Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Pustaka

Universitas Lampung.

Santoso, Singgih. 1999. SPSS (Statistic Product and Service Solution). PT. Elex

Media Komputindo. Jakarta.

Sartono, Agus R. Drs. M.B.A. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi),

Edisi Empat, Yogyakarta.

Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga keuangan. Edisi Ketujuh. Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Subekti & Surono. 1999. Kiat Bermain Saham. PT. Gramedia Pustaka umum.

Jakarta.

Amsir. 2001. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Harga Saham Perusahaan

Industry Makanan Dan Minuman (Food And Beverage) Go Public Di

Bursa Efek Jakarta. Jurnal akuntansi dan keuangan. Vol 6, no. 1, juli

2001.

Syahib Natarsyah. 2000. Analisis Pengaruh Beberapa Faktor fundamental dan

resiko sistematik terhadap harga saham khusus industri barang konsumsi

go public di pasar modal Indonesia. Vol. 15, No.3: pp 294-312.

Tausikal, Askam. 2007. S.E., M.Si., Ak. Manfaat Informasi Akuntansi dalam

Memprediksi Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi : Makasar.

Unversitas lampung. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi revisi. Unila.

Bandar lampung.

Zainani S., Elva. 2002. Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Harga

Saham Perusahaan-Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 di BEJ.

Pustaka universitas