pengaruh induksi hormon tiroksin pada ...digilib.unila.ac.id/27519/16/skripsi tanpa bab...

29
PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) (SKRIPSI) Oleh Dede Nur Abdul Halim JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Upload: phungnhi

Post on 07-Apr-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN

DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER PASIR (Panulirus homarus)

(SKRIPSI)

Oleh

Dede Nur Abdul Halim

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

ABSTRAK

PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN

DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER PASIR (Panulirus homarus)

OLEH

Dede Nur Abdul Halim1)

, Wardiyanto2)

, dan Yhudha Trinoegraha Adiputra2)

Perikanan tangkap lobster disinyalir telah mengalami kelebihan penangkapan

pada beberapa daerah sehingga jumlahnya semakin berkurang dan ukuran tubuh

relatif lebih kecil. Perlu dikembangkan teknik baru untuk pembesaran lobster pasir

yang dapat dilakukan dengan penggunaan wadah budidaya dan pakan terkontrol

serta aplikasi hormonal untuk memacu pertumbuhan lobster agar lebih cepat

sehingga dapat diperoleh lobster dengan ukuran besar. Penelitian ini bertujuan

untuk mempelajari efektivitas induksi hormon tiroksin pada berbagai dosis pada

pertumbuhan dan performa pembesaran lobster pasir. Penelitian dilaksanakan

pada September- Desember 2016 di Laboratorium Basah Divisi Budidaya, Balai

Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Desa Hanura Kabupaten Pesawaran

Provinsi Lampung. Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan 4; A

(kontrol Nacl Fisiologis 0,1 ml), B (perlakuan hormon tiroksin 0,1 µg/g), C

(perlakuan hormon tiroksin 0,2 µg/g), D (perlakuan hormon tiroksin 0,5 µg/g)

perlakuan dengan 11 ekor lobster pasir jantan setiap perlakuan. Data yang

diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui dosis induksi hormon

tiroksin yang optimum dengan menggunakan hasil pengukuran setiap minggu

pada pertumbuhan panjang karapas mutlak dan pertumbuhan bobot mutlak lobster

pasir. Hasil penelitian pemberian dosis hormon tiroksin sebanyak 0,1 µg/g

memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan panjang karapas mutlak,

pertumbuhan bobot mutlak, rasio konversi pakan, frekuensi ganti kulit, dan

sintasan.

Kata Kunci: lobster pasir, tiroksin, dosis, pertumbuhan, sintasan

1) Mahasiswa Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

2) Dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Alamat: Jl. Prof.Dr. Sumantri Bojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145

Page 3: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

ABSTRACT

EFFECT OF THYROXINE HORMONE INDUCTION TO GROWTH AND

PERFORMANCE OF REARING SAND LOBSTER (Panulirus homarus)

BY

Dede Nur Abdul Halim1)

, Wardiyanto2)

, and Yudha Trinoegraha Adiputra2)

Lobster capture was allegedly experiencing overfishing in some regions, thus

makes the population decreases and its body size relatively smaller. It is necessary

to developes a new technique for rearing sand lobster which can be done by the

use of culture containers and controlled feeds as well as hormonal applications to

stimulate faster growth of lobster, so can be obtained lobster with large size. This

research aims to study the effectivity of thyroxine hormone induction in various

doses to growth and performance of rearing sand lobster. The research was

conducted in September - December 2016 at Wet Laboratory of Aquaculture

Division, Center of Mariculture (BBPBL), Hanura Village, Pesawaran Regency,

Lampung Province. The research design was conducted by using 4 treatments; A

(control 0,1 ml physiological NaCl), B (treatment of 0,1 µg/g thyroxine hormone),

C (treatment of 0,2 µg/g thyroxine hormone), D (treatment of 0,5 µg/g thyroxine

hormone), each treatments contains 11 individuals of male sand lobsters. Obtained

data were analyzed descriptively to knows optimum dose of thyroxine hormone,

by using weekly measurement results of absolute carapace length growth and

absolute weight growth of sand lobster. The result of research by giving 0,1 µg/g

dose of thyroxine hormone give the best result in absolute carapace length growth,

absolute weight growth, feed conversion ratio, molting frequency, and survival

rate.

Keywords: sand lobster, thyroxine, dose, growth, survival rate

1) Student in Department of Fisheries and Marine Science, Faculty of Agriculture,

University ofLampung 2)

Lecturer in Department of Fisheries and Marine Science, Faculty of Agriculture,

University of Lampung

Adress: Jl. Prof.Dr. Sumantri Bojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145

Page 4: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN

DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER PASIR (Panulirus homarus)

Oleh

Dede Nur Abdul Halim

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER
Page 6: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER
Page 7: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER
Page 8: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 02 September 1993 di

Baktirasa, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putra

pasangan Bapak Edeng Sulaeman. dan Ibu Neneng

Julaeha, S.P. Pendidikan formal penulis dimulai dengan

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 1

Baktirasa, Kecamatan Sragi Lampung Selatan pada tahun 2000, melanjutkan ke

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Sragi Lampung Selatan pada tahun

2006 dan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Kalianda Lampung Selatan pada tahun 2009. Penulis diterima sebagai mahasiswa

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung melalui

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 2012.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi pengurus Himpunan

Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (Hidrila) sebagai anggota bidang

kewirausahaan pada tahun 2014-2015. Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur pada bulan Januari-Maret 2016 dan pada bulan Juli-Agustus

2015 penulis melaksanakan Praktik Umum di BPPI Sukamandi, dengan judul

Pembenihan Ikan Gurami Di Subang, Jawa Barat. Tahun 2017, penulis

menyelesaikan tugas akhir dengan menulis skripsi yang berjudul Pengaruh

Induksi Hormon Tiroksin pada Pertumbuhan dan Performa Pembesaran Lobster

Pasir (Panulirus homarus).

Page 9: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

PERSEMBAHAN

Akhirnya aku sampai ketitik ini,

Sepercik keberhasilan yang engkau hadiahkan padaku ya Rabb

Semoga sebuah karya mungil ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi

kebanggaan bagi keluarga tercinta

Bapak dan ibu yang telah memberikan segalanya, menyanyangiku dengan

senantiasa memapah langkahku dan berdo’a untuk keberhasilanku

Untuk abang-adikku yang selalu memberikan semangat, motifasi ,doa serta kasih

sayang kepadaku

Untuk Sahabat-sahabatku dan seseorang yang kelak akan menjadi masa depan ku,

terimakasih atas do’a dan dukungan yang telah kalian berikan

Almamater tercinta Universitas Lampung

Terima kasih

Page 10: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

“Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu menjaga

engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum

(hakim) dan harta terhukum. Harta itu akan berkurang

jika dibelanjakan tetapi ilmu akan bertambah jika

diamalkan (Ali Bin Abi Thalib)”.

“Banyak sekali kegagalan dalam hidup adalah mereka

yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan

keberhasilan ketika mereka menyerah (Thomas Alfa

Edison)”.

“Ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu

adalah buta (Albert Einstein)”.

"Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan

sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan

besar dan saat rezeki melimpah (Kahlil Gibran)”.

Page 11: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, hidayah,

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh

Induksi Hormon Tiroksin pada Pertumbuhan dan Performa Pembesaran Lobster

Pasir (Panulirus homarus)

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

2. Bapak Wardiyanto, S.Pi., M.P., selaku dosen Pembimbing Utama yang telah

membimbing dengan penuh keuletan dan kesabaran dari awal hingga

selesainya skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Yudha Trinoegraha Adiputra, S.Pi., M.Si., selaku dosen pembimbing

kedua yang membimbing dengan penuh semangat dan kesabaran sehingga

skripsi ini menjadi semakin baik.

4. Bapak Deny Sapto Chondro Utomo, S.Pi., M.Si., selaku dosen Penguji yang

memberikan saran dan masukan yang amat membangun.

5. Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan nasihat, bimbingan dan motivasi selama menjalani studi di

Jurusan Budidaya Perairan.

6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan yang telah memberikan

ilmu, motivasi dan saran selama menjalani studi di Jurusan Perikanan dan

Kelautan.

7. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan semangat, nasehat, dan doa, beserta

Abang (Hendra) dan Adikku (Ita) tersayang yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan doa kepadaku.

8. Heidy yang selalu memberikan bantuan, semangat, nasehat, dan doa selama

penelitian.

Page 12: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

9. Bapak Ngadiman Bambang R, dan Ibu Trinanda Mega K yang telah

membantu dalam memfasilitasi selama proses penyelesaian skripsi.

10. Sahabat-sahabat Desi Sasri Untari, Suliswati, Puji Lestari, Doni Nurlisa, Septi

Diah, Wijayanti, Sulistiyowati Tri Utami, Weni Fitriani, Anggita Putri,

Syohibahhtul, Triando Kurniawan, Khanif Ardianyah, Jupri, Septa Triasa,

Fajriza Haris, Andika Bayu Saputra, Firmansyah teman-teman angkatan 2012

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kakak-kakak angkatan 2011-2009

dan adik-adik angkatan 2013-2014 serta rekan-rekan.

11. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

yang membaca, Amin.

Bandar Lampung, Juli 2017

Penulis

Dede Nur Abdul Halim

Page 13: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 3

1.2. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3

1.3. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3

1.4. Kerangka Pikir Penelitian ....................................................................... 3

II. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 5

2.1. Waktu danTempat Penelitia .................................................................... 5

2.2. Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 5

2.2.1. Alat Penelitian ................................................................................. 5

2.2.2. Bahan Penelitian .............................................................................. 5

2.3. Rancangan Penelitian .............................................................................. 5

2.4. Prosedur Penelitian .................................................................................. 6

2.4.1. Wadah Pemeliharaan ....................................................................... 6

2.4.2. Penyediaan Hormon Tiroksin .......................................................... 7

2.4.3. Pelaksaan Penelitian ........................................................................ 7

2.5. Parameter Penelitian ................................................................................ 8

2.5.1. Pertumbuhan Panjang Karapas Mutlak ........................................... 8

2.5.2. Pertumbuhan Bobot Mutlak ............................................................. 8

2.5.3. Rasio Konversi Pakan ...................................................................... 9

2.5.4. Frekuensi Ganti Kulit ...................................................................... 9

2.5.5. Tingkat Kelangsungan Hidup .......................................................... 9

2.5.6. Pengukuran Kualitas Air ................................................................. 10

2.5.7. Analisis Data .................................................................................... 10

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 11

3.1. Pertumbuhan Lobster Pasir ..................................................................... 11

3.1.1. Panjang Mutlak Karapas .................................................................. 11

3.1.2. Bobot Mutlak ................................................................................... 12

3.1.3. Rasio Konversi Pakan ...................................................................... 13

3.2. Performa Pertumbuhan Lobster Pasir ...................................................... 14

3.3. Parameter Kualitas Air ............................................................................ 17

3.3.1. Salinitas............................................................................................ 18

3.3.2. Suhu Air ........................................................................................... 18

Page 14: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

ii

3.3.3. Oksigen Terlarut .............................................................................. 19

3.3.3. Derajat Keasaman ............................................................................ 19

IV. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 21

4.1. Kesimpulan .............................................................................................. 21

4.2. Saran ........................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 22

Page 15: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................... 4

2. Penempatan Wadah Penelitian Lobster Pasir (Panulirus homarus) ....... 6

3. Pertumbuhan Panjang Mutlak Karapas Lobster Pasir (Panulirus

homarus) dengan Induksi Dosis Hormon Tiroksin yang Berbeda

Selamam 63 Hari Pemeliharaan ............................................................. 11

4. Pertumbuhan Bobot Mutlak Lobster Pasir (Panulirus homarus)

dengan Induksi Dosis Hormon Tiroksin yang Berbeda Selama 63 Hari

Pemeliharaan ........................................................................................... 12

5. Rasio Konversi Pakan Lobster Pasir (Panulirus homarus) dengan

Induksi Dosis Hormon Tiroksin yang Berbeda Selama 63 Hari

Pemeliharaan ........................................................................................... 13

6. Frekuensi Ganti Kulit Lobster Pasir (Panulirus homarus) dengan

Induksi Dosis Hormon Tiroksin yang Berbeda Selama 63 Hari

Pemeliharaan ........................................................................................... 14

7. Sindrom Ganti Kulit ................................................................................ 15

8. Tingkat Kelangsungan Hidup Lobster Pasir (Panulirus homarus)

dengan Induksi Dosis Hormon Tiroksin yang Berbeda Selama 63 Hari

Pemeliharaan ........................................................................................... 16

Page 16: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lobster (Panulirus spp) memiliki keragaman jenis yang tinggi dengan

habitat yang bervariasi (Suastika et al., 2008). Lobster dapat ditangkap pada

perairan laut dengan dominasi karang pada berbagai kedalaman berbeda

(Hargiyanto et al., 2013). Penangkapan lobster telah berlangsung lama dilakukan

di perairan Indonesia terutama di perairan pulau Jawa bagian selatan mulai dari

Gunung Kidul, perairan Cilacap sampai Pelabuhan Ratu. Salah satu jenis lobster

yang banyak ditangkap adalah lobster pasir (Panulirus homarus). Lobster pasir

tersebar di wilayah perairan pulau Sumatera di antaranya di Perairan Krui,

Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung (Girsang et al., 2014). Lobster pasir

banyak ditangkap dan diperjualbelikan dengan nilai jual yang relatif tinggi karena

daging yang tebal dan banyak. Berbeda dengan daging udang Penaeus yang relatif

berukuran kecil sehingga dagingnya tipis dan sedikit. Konsumen lobster

diperkirakan berasal dari kalangan menengah keatas serta kebutuhannya pada saat

perayaan hari besar keagamaan dan perayaan lain yang bersifat khusus seperti

pertemuan bisnis.

Penangkapan lobster disinyalir telah mengalami kelebihan penangkapan

pada beberapa daerah sehingga jumlahnya semakin berkurang (Sururi, 2016).

Besarnya permintaan lobster baik untuk pasaran domestik ataupun ekspor, maka

pengusaha udang di daerah tersebut melakukan budidaya dengan cara pembenihan

dan restocking untuk mengimbangi penangkapan lobster dari alam (Setyono,

2006). Belum banyak tindakan konservasi untuk melindungi populasi lobster

sehingga pemerintah melalui Permen KKP No. 1 tahun 2015 mengeluarkan aturan

melarang menangkap lobster betina membawa telur dan lobster dengan panjang

karapas < 8 cm. Pelarangan tersebut kemungkinan dilatarbelakangi oleh

kenyataan bahwa sampai saat ini budidaya lobster belum berkembang dengan baik

karena daur hidup telur-filosoma-puerulus (post larva) (Philips dan Cobs, 1980)

membutuhkan waktu yang relatif panjang antara 3 - 7 bulan (Junaidi et al., 2010).

Faktor lainnya adalah pertumbuhan yang lambat terutama jenis kelamin betina

Page 17: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

2

untuk mencapai ukuran pra-dewasa dan dewasa yang membutuhkan waktu sampai

36 - 48 bulan (Setyono, 2006).

Budidaya lobster yang telah berkembang adalah pembesaran pada karamba

jaring apung (KJA) seperti yang dilakukan di perairan NTB (Cokrowati et al.,

2012). Satu siklus pembesaran lobster berlangsung selama 24 bulan dengan

menggunakan puerulus tidak berpigmen hasil tangkapan sampai berukuran 300 -

400 g/ekor. Pembesaran lobster dilakukan dengan pakan berupa ikan rucah dan

pakan hidup lainnya yang merupakan hasil penangkapan dan belum berkembang

menggunakan pakan buatan (Petersen dan Priyambodo, 2013).

Perlu dikembangkan teknik baru untuk pembesaran lobster pasir yang dapat

dilakukan dengan penggunaan wadah budidaya dan pakan terkontrol serta

aplikasi hormonal untuk memacu pertumbuhan lobster agar lebih cepat sehingga

dapat diperoleh lobster dengan ukuran besar. Salah satu teknik manipulasi hormon

yang dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan lobster yaitu dengan cara

penambahan hormon tiroksin pada lobster berukuran 80 - 150 g/ekor. Hormon

tiroksin di dalam tubuh berperan penting dalam proses metabolisme

perkembangan, dan pertumbuhan jaringan (Alwi, 2014). Hormon tiroksin juga

dapat merangsang laju oksidasi bahan makanan, meningkatkan laju konsumsi

oksigen, meningkatkan pertumbuhan, dan mempercepat proses ganti kulit pada

hewan krustasea (Iromo, 2014). Selain itu, hormon tiroksin dapat dicampurkan

atau ditambahkan dalam pakan buatan sehingga mampu meningkatkan nafsu

makan, menambah berat tubuh dan meningkatkan kecepatan absorbsi makanan

(Alwi, 2004). Penambahan hormon tiroksin pada lobster pasir diharapkan dapat

meningkatkan pertumbuhan, frekuensi pergantian kulit dan tingkat kelulusan

hidup. Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas hormon tiroksin

diantaranya dosis, cara pemberian hormon, kualitas makanan, dan waktu

pemberian makanan (Tripathi dan Verma, 2003). Oleh karena itu, perlu dilakukan

penelitian tentang pengaruh hormon tiroksin pada pertumbuhan dan performa

pembesaran lobster pasir. Sampai saat ini pembesaran lobster pada wadah

budidaya terkontrol belum berkembang. Teknik pembesaran lobster dengan

manipulasi hormonal untuk mempercepat pertumbuhannya juga belum banyak

Page 18: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

3

dilakukan sehingga di masa depan hasil kajian ini dapat diaplikasikan untuk

mengembangkan budidaya lobster dan hasilnya diharapkan dapat mengurangi

tekanan terhadap penangkapan dan perdagangan lobster berukuran kecil yang

selama ini dilarang pemerintah.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mempelajari efektivitas induksi hormon tiroksin

pada berbagai dosis pada pertumbuhan dan performa pembesaran lobster pasir.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah mengembangkan teknik pembesaran lobster

pasir hasil tangkapan untuk dibesarkan dalam wadah terkontrol dengan

manajemen pakan yang baik. Manfaat penelitian lainnya adalah ditemukannya

dosis untuk memperoleh pertumbuhan dan performa pembesaran lobster pasir.

Kedua manfaat tersebut dapat diaplikasikan pada pembesaran lobster oleh para

petani lobster.

1.4 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian yang ingin dikembangkan dalam penelitian

ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan pada penangkapan lobster dari Krui

Kabupaten Pesisir Barat yang belum memperhatikan kaidah-kaidah konservasi

yaitu perlindungan terhadap induk dan pelarangan penangkapan pada lobster pasir

ukuran kecil sesuai Permen KKP No. 1 tahun 2015. Salah satu solusi untuk

mengurangi tekanan terhadap penangkapan lobster ukuran kecil maka perlu

dikembangkan budidaya lobster dengan teknik pembesaran lobster pada wadah

dan manajemen pakan yang terkontrol serta aplikasi hormon tiroksin untuk

mempercepat pertumbuhan lobster pasir (Gambar 1).

Page 19: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

4

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Lobster pasir

Harga yang mahal Permintaan konsumen tinggi

Indikasi penangkapan berlebih: ukuran kecil dan jumlah sedikit

Lobster pasir di alam perlu dikonservasi dan budidaya

Pembesaran pada wadah terkontrol

Pertumbuhan lobster pasir yang lambat

Induksi hormon tiroksin pada dosis yang berbeda

Pertumbuhan dan performa pembesaran meningkat

Page 20: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

5

II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada September - Desember 2016 di Laboratorium

Basah Divisi Budidaya, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Desa

Hanura Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

2.2 Alat dan Bahan Penelitian

2.2.1 Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan pada penelitian bak fiber sebanyak 4 buah

berukuran 2 x 0,5 x 1 m, selang aerasi, batu aerasi, selang siphon, skopnet, filter

bag, timbangan dengan ketelitian 1 g, peralatan bedah, digital kaliper dengan

ketelitian 1 mm, kamera, alat tulis, keranjang plastik ukuran 60 x 40 x 20 cm, dan

spuit 1 ml.

2.2.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah lobster pasir jantan dengan

berat tubuh 80 - 150 g hasil tangkapan yang diperoleh dari pedagang pengumpul

lobster di Kuala-Krui Kabupaten Pesisir Barat, hormon tiroksin dengan merek

dagang Thyrax® pada berbagai konsentrasi (0,1; 0,2; 0,5 µg/g), pakan hidup

berupa ikan rucah dan cumi-cumi yang diperoleh dari pedagang ikan di Pusat

Pendaratan Ikan Lempasing Bandar Lampung.

2.3 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan 4 perlakuan dengan 11 ekor

lobster pasir jantan setiap perlakuan sebagai hewan uji. Perlakuan tersebut sebagai

berikut:

Perlakuan A : Induksi larutan NaCl fisiologis 0,1 ml.

Perlakuan B : Induksi hormon tiroksin 0,1 μg/g berat tubuh.

Perlakuan C : Induksi hormon tiroksin 0,2 μg/g berat tubuh.

Perlakuan D : Induksi hormon tiroksin 0,5 μg/g berat tubuh

Page 21: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

6

Penempatan wadah pemeliharaan sebagai berikut:

3 3

Gambar 2. Penempatan Wadah Pemeliharaan Lobster Pasir (Panulirus homarus)

(1) Saluran Air Masuk; (2) Bak Pembesaran Lobster; (3) Saluran Air

Keluar; (4) Saluran Pembuangan Air.

2.4 Prosedur Penelitian

2.4.1 Wadah Pemeliharaan

Wadah pemeliharaan yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bak fiber berukuran 2 x 0,5 x 1 m sebagai wadah pemeliharaan lobster pasir

yang digunakan dibersihkan dari kotoran yang menempel kemudian diisi air

sampai ketinggian 0,6 m.

2. Potongan pipa paralon dengan panjang 0,15 m (diameter 1,5 inch) sebanyak

11/bak dimasukkan ke dalam bak sebagai tempat perlindungan lobster pasir.

Induksi 0,1 µg/g

2

Induksi NaCl 0,1 ml

Induksi 0,2 µg/g

Induksi 0,5 µg/g

1

4

Page 22: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

7

3. Instalasi aerasi disiapkan untuk mempertahankan oksigen terlarut dalam

selama masa pembesaran lobster pasir.

2.4.2 Penyediaan Hormon Tiroksin

Penyediaan hormon tiroksin sebagai berikut:

1. Larutan NaCl 0,99 ml dicampurkan dalam 10 ml aquades sebagai kontrol.

2. Hormon titoksin dalam satu tablet mengandung 100 μg Thyrax, ditumbuk

halus tablet dengan 1 ml NaCl fisiologis, ditambahkan 50 ml aquades sebagai

larutan stok.

3. Hormon tiroksin 0,1 μg/g dibuat dengan menggambil 100 ml larutan stok dan

dilarutkan dalam 50 ml NaCl fisiologis, contoh di induksi pada lobster yang

bobotnya 100 g maka dikalikan 0,1 volume yang didapat adalah 10 μg.

4. Hormon tiroksin 0,2 μg/g dibuat dengan menggambil 200 ml larutan stok dan

dilarutkan dalam 50 ml NaCl fisiologis contoh di induksi pada lobster yang

bobotnya 100 g maka dikalikan 0,2 volume yang didapat adalah 20 μg.

5. Hormon tiroksin 0,5 μg/g dibuat dengan menggambil 250 ml larutan stok dan

dilarutkan dalam 25 ml NaCl fisiologis contoh di induksi pada lobster yang

bobotnya 100 g maka dikalikan 0,5 volume yang didapat 50 μg.

2.4.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Lobster pasir jantan pada ukuran pra-dewasa dengan berat 80 - 150 g

berjumlah 50 ekor diperoleh dari pedagang pengumpul lobster di Kuala-Krui

Kabupaten Pesisir Barat.

2. Lobster pasir jantan dimasukkan ke dalam wadah karantina dan dipelihara

selama 7 hari sebagai masa adaptasi terhadap wadah dan pakan ikan rucah

dan cumi-cumi yang diberikan. Selama masa aklimatisasi terdapat 6 ekor

lobster pasir jantan mengalami kematian.

3. Selanjutnya lobster pasir jantan yang bertahan hidup sebanyak 44 ekor

dipindahkan kedalam wadah pemeliharaan.

Page 23: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

8

4. Setiap wadah pemeliharaan menggunakan 11 ekor lobster pasir jantan setiap

perlakua untuk dibesarkan selama 63 hari.

5. Selama pembesaran lobster pasir diberi pakan berupa cumi-cumi dan ikan

rucah sebanyak 2 kali sehari dengan feeding rate 1,5 - 2%/hari.

6. Induksi hormon tiroksin sesuai dengan dosis perlakuan dilakukan setiap

seminggu sekali, kecuali pada lobster pasir yang mengalami ganti kulit,

penyuntikan dilakukan setelah kulit mengeras (setelah ± 3 hari).

7. Pengambilan contoh sampel untuk berat dan panjang lobster pasir dilakukan

seminggu sekali sebelum induksi hormon tiroksin berikutnya dilakukan.

8. Pengawasan terhadap lobster pasir yang ganti kulit dilakukan setiap pagi hari

(bersamaan dengan proses pembuangan sisa pakan dan kotoran) dan sore hari

setelah waktu pemberian pakan kedua.

2.5 Parameter Penelitian

2.5.1 Pertumbuhan Mutlak Panjang Karapas

Pertumbuhan panjang mutlak panjang karapas adalah selisih panjang total

tubuh lobster pada akhir pemeliharan dan awal pemeliharaan dihitung dengan

rumus (Effendi, 1997):

Keterangan :

L = Pertumbuhan panjang karapas mutlak (mm)

Lt = Pertumbuhan panjang karapas pada akhir penelitian (mm)

Lo = Pertumbuhan panjang karapas pada awal penelitian (mm)

2.5.2 Pertumbuhan Bobot Mutlak

Pertumbuhan Bobot Mutlak dihitung dengan menggunakan rumus (Solanki

et al., 2012):

Page 24: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

9

Keterangan:

Wm = Pertumbuhan berat mutlak (g)

Wt = Bobot rata-rata akhir lobster penelitian (g)

Wo = Bobot rata-rata lobster pada awal penelitian (g)

2.5.3 Rasio Konversi Pakan

Rasio konversi pakan atau feed convertion ratio (FCR) adalah perbandingan

antara jumlah pakan yang diberikan dengan daging lobster yang dihasilkan. Rasio

konversi pakan dihitung dengan menggunakan rumus (Zonneveld et al., 1991):

Keterangan:

FCR = Rasio konversi pakan

F = Jumlah total pakan yang diberikan (g)

Wt = Berat lobster uji (biomassa) ikan pada akhir penelitian (g)

Wo = Berat lobster uji (biomassa) ikan pada awal penelitian (g)

2.5.4 Frekuensi Ganti Kulit

Frekuensi ganti kulit merupakan jumlah frekuensi munculnya lobster yang

melakukan pergantian kulit selama perlakuan. Frekuensi ini dilakukan dengan

cangkang bekas ganti kulit. Data diperoleh dari pengamatan berdasarkan

cangkang yang terlepas dari tubuh lobster dan diakumulasikan hingga pada akhir

penelitian (Pratiwi, 2016).

2.5.5 Tingkat Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup (TKH) dihitung dengan menggunakan rumus

(Zonneveld et al., 1991):

Page 25: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

10

Keterangan:

TKH = Tingkat kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah lobster hidup pada akhir penelitian (ekor)

No = Jumlah lobster hidup pada awal penelitian (ekor)

2.5.6 Pengamatan Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diamati meliputi fluktuasi dari suhu air, pH,

salinitas, oksigen terlarut dan amonia. Sumber data berasal dari pengukuran

mingguan pada penampungan air laut yang dilakukan oleh Laboratorium

Kesehatan Ikan dan Lingkungan BBPBL Lampung.

2.5.7 Analisis Data

Semua parameter penelitian dianalisa secara deskriptif untuk mengetahui

dosis induksi hormon tiroksin yang optimum pada pertumbuhan dan performa

pembesaran lobster.

Page 26: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

21

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Induksi hormon tiroksin 0,1 µg/g lebih efektif dari perlakuan yang lain

dalam meningkatkan pertumbuhan, frekuensi ganti kulit, dan tingkat

kelangsungan hidup pada pembesaran lobster pasir dalam media terkonrol.

4.2 Saran

Pembesaran lobster pasir disarankan menggunakan induksi hormon tiroksin

dengan dosis 0,1 µg/g pada masa pemeliharaan.

Page 27: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

22

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Z. dan. M.U. Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press, Pekanbaru.

Alwi, A.O., Z. Nasution, E.L. Remija, dan Khadijah. 2004. Pengaruh Pemberian

Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan

Black Ghost (Apteronotus albifrons). Program Studi Manajemen Sumberdaya

Perairan, Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Sumatra Utara.

Astutik, Y. 2002. Pengaruh Perendaman Larva Gurami dalam Larutan Tiroksin

dengan Dosis Berbeda terhadap Perkembangan, Pertumbuhan dan

Kelangsungan Hidup. Skripsi. Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Booth, J. dan J. Kittaka. 1994. Growout of Juvenile Spiny Lobster. Oxford,

Blackwell Science. Di dalam Santoso, B.D. 2013. Pertumbuhan dan

Kelangsungan Hidup Juvenil Lobster Pasir (Panulirus homarus) di dalam

Wadah yang Berbeda Warna. Skripsi. Departemen Budidaya Perairan.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Chang, E.S. dan D.L. Mykles. 2011. Regulation of Crustacean Molting: a Review

and our Perspectives. General and Comparative Endocrinology 172: 323-

330.

Cokrowati, N., P. Utami, dan S. Sarifin. 2012. Pemberdayaan Padat Tebar

Terhadap Tingkat Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Post Peurulus

lobster (Panulirus homarus) Pada Bak. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal

of Marine Science and Technology 5: 156-166.

Djojosoebagio, S. 1996. Fisiologis Kelenjar Endokrin. Penerbit Universitas

Indonesia. Jakarta. Di dalam Iromo, H. 2014. Efektivitas Suplementasi

Hormon Tiroksin pada Induk Betina dan Larva Kepiting Bakau (Scylla sp.).

Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Effendi, I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Indonesia, Jakarta.

Grag, S. 2007. Effect of Oral Administration of l-thyroxine (T4) on Growth

Ferformance, Digestibility, and Nutrient Retention in Channa punctatus

(Bloch) and Heteropneustes fossilis (Bloch). Fish Physiology and

Biochemistry 33: 347-358.

Page 28: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

23

Girsang, E., A.H. Kristanto, W. Hadi, dan S. Mardlijah. 2014. Karakterisasi

Biometrik Lobster (Panuliru homarus) dari Beberapa Lokasi. Dalam:

Manfaat Ekonomi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional. Lokakarya

Nasional Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Genetik di Indonesia.

hal 298-306.

Hargiyanto, I.T., F. Satria, A.P. Prasetyo, dan M. Fauzi. 2013. Hubungan Panjang

dan Faktor Kondisi Lobster Pasir (Panulirus homarus) Di Perairan

Yogyakarta dan Pacitan. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap 5: 41-48.

Iromo, H. 2015. Efektivitas Suplementasi Hormon Tiroksin pada Induk Betina dan

Larva Kepiting Bakau (Scylla sp.). Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Junaidi, M., N. Cokrowati, dan Z. Abidin, 2010. Aspek Reproduksi Lobster

(Panulirus sp.) di Perairan Teluk Ekas Pulau Lombok. Jurnal Kelautan:

Indonesian Journal of Marine Science and Technology 3: 29-35.

Junaidi, M. dan M.S. Hamzah. 2014. Kualitas Perairan dan Dampaknya terhadap

Pertumbuhan dan Sintasan Udang Karang yang Dipelihara dalam Keramba

Jaring Apung di Teluk Ekas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Ilmu dan

Teknologi Kelautan Tropis 6: 345-354.

Kemp, J.O.G. dan P.J. Britz. 2008. The Effect of Temperature on The Growth,

Survival, and Food Consumption of The East Coast Rock Lobster Panulirus

homarus rubellus. Aquaculture 280: 227-231.

Matty, A. J. 1985. Fish Endocrinology. Croom Helm, London.

Nacario, J. 1983. The Effect of Thyroxine on The Larvae and Fry of Sarotherodon

niloticus L. (Tilapia niloticus). Aquaculture 34: 73-83

Petersen, E.H., C. Jones, dan B. Priyambodo. 2013. Bioeconomics of Spiny

Lobster Farming in Indonesia. Asian Journal of Agriculture and Development

10(1): 25-39.

Philips dan Cobbs. 1980. The Biology and Management of Lobster. Vol. I.

Physiology and Behaviour. Chapter 7. Spiny Lobster. Academic Press Inc,

London.

Pratiwi, R. 2016. Budidaya dengan Sistem Kompartemen Individu Terhadap

Respons Fisiologis Dan Kinerja Produksi Lobster Pasir (Panulirus

homarus). Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Romimohtarto, K. dan S. Juwana. 2007 Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang

Biota laut. Djambatan, Jakarta.

Page 29: PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA ...digilib.unila.ac.id/27519/16/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...PENGARUH INDUKSI HORMON TIROKSIN PADA PERTUMBUHAN DAN PERFORMA PEMBESARAN LOBSTER

24

Santoso, B.D. 2013. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Juvenil Lobster Pasir

(Panulirus homarus) di dalam Wadah yang Berbeda Warna. Skripsi.

Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Setyono, D.E.D. 2006. Budidaya Pembesaran Udang Karang (Panulirus spp.).

Jurnal Oseana 31: 39-48.

Solanki, Y., K.L. Jetani, S.I. Khan, A.S. Kotiya, N.P. Makawana, dan M.A.

Rather. 2012. Effect of Stocking Density on Growth and Survival Rate of

Spiny Lobster Panulirus Polyphagus in Cage Culture System. International

Journal of Aquatic Science 3: 3-14.

Steel, G.D. dan J.H. Torrie. 2001. Principles and Procedure of Statistics. A

Biometriacal Approach Mc Graw-Hill Inc, New York.

Suastika, M., F. Sukadi, dan A. Surahman. 2008. Studi kelayakan: Meningkatkan

Pembesaran dan Nutrisi Lobster di Nusa Tenggara Barat. Australian

Government, Australia.

Sururi, M., S. Simau, S. Sudirman, E. Gunaisah, S. Sepri, M. Suryono, dan A.

Ghofir. 2016. Kajian Sumberdaya Lobster yang Didaratkan Di Kota Sorong,

Papua Barat. Jurnal Airaha 5(1): 69-77.

Tripathi, G. d a n P. Verma. 2003. Differential Effects of Thyroxine on

Metabolic Enzyme and Other Macromolecules in a Freshwater Teleost.

Journal of Experimental Zoology 296a: 117–124.

Vijayakumaran, M, M. Anbarasu, dan T.S. Kumar. 2010. Moulting and Growth in

Communal and Individual Rearing of The Spiny Lobster Panulirus homarus.

J. Mar. Biol. Ass. India 52: 274-281.

WWF. 2015. Perikanan Lobster Laut.Panduan Penangkapan dan Penanganan

Edisi 1. WWF - Indonesia, Jakarta.

Zairin J.M., M. Raswin, dan R.G. Pahlawan. 2005. Pengaruh Pemberian Hormon

Tiroksin Secara Oral Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan

Plati Koral. Jurnal Akuakultur 4(1): 31-35.

Zonneveld, N., E.A. Huisman, dan J.H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya

Ikan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.