pengaruh good corporate governance terhadap...

141
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA MAQASID SYARIAH BANK SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2017 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Ridwansyah 11140820000089 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: nguyenanh

Post on 06-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

i

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

KINERJA MAQASID SYARIAH BANK SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2014-2017

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ridwansyah

11140820000089

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

ii

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

MAQASID SYARIAH BANK SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE 2014 – 2017

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Oleh :

Ridwansyah

NIM. 1114082000089

Di bawah bimbingan

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 5 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa/i:

Nama : Ridwansyah

NIM : 11140820000089

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Maqasid Syariah Bank Syariah di Indonesia Periode 2014 – 2017

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 April 2018

1. Reskino, SE.,M.Si., Ak.,CA.

NIP : 19740928 200801 2 004

2. Masrul Huda, SE.,M.Si.

NIP : 19630506 201411 1 001

Page 4: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

iv

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 29 Agustus 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Ridwansyah

2. NIM : 11140820000089

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Good Corporate Governance terhadap

kinerja Maqasid Syariah bank syariah di Indonesia

periode 2014 – 2017

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Agustus 2018

1. Yessi Fitri, S.E., M.Si.Ak.

NIP. 197609242006042002

2. Zuwesty Eka Putri, M.Ak.

NIP. 198004162009012006

3. Dr. Rini, S.E.Ak., M.Si.

NIP. 197603152005012002

Page 5: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ridwansyah

Nomor Induk Mahasiswa : 11140820000089

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan

sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Agustus 2018

Yang menyatakan,

(Ridwansyah)

Page 6: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ridwansyah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 18 April 1995

3. Jenis Kelamin : Laki – laki

4. Alamat : Jl. Sunan Giri RT 004 RW 03, Kel.

Pondok Pucung, Kec. Karang

Tengah, Kota Tangerang

5. Telepon : 085654482187

6. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Islam Al Hikmah : 2000 – 2001

2. SDN Karang Tengah 05 : 2001 - 2007

3. SMP Ki Hajar Dewantoro : 2007 – 2010

4. SMK Yadika 4 : 2010 – 2013

5. S1 Akuntansi UIN Syarif : 2014 – 2018

Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Atim Prihatin

2. Ibu : Siti Khodijah

3. Anak ke- : Dua dari dua bersaudara

Page 7: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

vii

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota aktif ekstrakulikuler Marawis SMK Yadika 4 Tahun 2010 –

2012

2. Anggota Departemen Kaderisasi PSM UIN Jakarta 2017 – 2018

3. Ketua Pimpinan Produksi Resital Vokal tahun 2017

4. Ketua Pimpinan Produksi Training Paduan Suara tahun 2018

Page 8: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

viii

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON MAQASID

SYARIAH PERFORMANCE OF ISLAMIC BANK IN INDONESIA

DURING PERIOD 2014 – 2017

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of board of commissioners, independent

commissioner, sharia supervisory board, dual position of sharia supervisory board,

audit committee, and audit committee meeting on maqasid syariah performance of

Islamic bank in Indonesia during the period 2014 – 2017. The sample of this study

was chosen by purposive sampling and obtained data 40 banks with 10 banks per

year. This hypothesis testing in this study used multiple regression model. The result

shows that board commissioners, sharia supervisory board, dual position of sharia

supervisory board, and audit committee have an effect on maqasid syariah

performance of Islamic bank. However, independent commissioner and audit

committee meeting do not have an effect on maqasid syariah performance of Islamic

bank.

Keywords: good corporate governance, board of commissioners, independent

commissioner, sharia supervisory board, dual position of sharia supervisory board,

audit committee, audit committee meeting. maqasid syariah performance

Page 9: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

ix

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

MAQASID SYARIAH BANK SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE 2014 – 2017

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dewan komisaris,

dewan komisaris independen, dewan pengawas syariah, rangkap jabatan dewan

pengawas syariah, komite audit, dan rapat komite audit terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah di Indonesia selama periode 2014 – 2017. Sampel penelitian

ini dipilih dengan menggunakan purposive sampling dan diperoleh data sebanyak

40 bank dengan pertahunnya yaitu sebanyak 10 bank. Pengujian hipotesis ini

menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

dewan komisaris, dewan pengawas syariah, rangkap jabatan dewan pengawas

syariah, dan komite audit berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah. Sedangkan dewan komisaris independen dan rapat komite audit tidak

berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank syariah.

Kata Kunci: good corporate governance, dewan komisaris, komisaris independen,

dewan pengawas syariah, rangkap jabatan dewan pengawas syariah, komite audit,

rapat komite audit, kinerja maqasid syariah

Page 10: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah di Indonesia

Periode 2014 – 2017”. Shalawat serta salam senantiasa penulis panjatkan kepada

Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang

telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur

Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah

menganugerahkannya. Selain itu penulis juga ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orangtua penulis, Bapak Atim Prihatin dan Ibu Siti Khodijah yang senantiasa

selalu memberikan doa, kasih sayang, dan motivasi yang tiada henti kepada

penulis serta dukungan moril maupun materiil kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Kaka penulis, Rizky Aryansyah dan Istrinya, Uswatun Hasanah atas motivasi

dan dukungan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Page 11: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xi

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Dr. Rini, SE., Ak., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus

Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk membina, memberikan arahan dan pembelajaran serta memberikan

nasihat selama menjalankan perkuliahan hingga proses penulisan skripsi.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

8. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

9. Muhammad Zaid Al Fikri selaku sahabat penulis yang sentiasa berbagi ilmu

dan memberikan motivasi selama perkuliahan serta memberikan dukungan

selama proses penulisan skripsi.

10. Andara Utami, Isyarah Fadilah, dan Putri Nur’aini selaku sahabat penulis yang

selalu ikhlas berbagi ilmu serta meluangkan waktunya untuk mengisi hari-hari

penulis sehingga menjadi lebih berwarna.

Page 12: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xii

11. Handiko selaku sahabat penulis yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi selama perkuliahan dan bersedia meluangkan waktunya untuk

mengajarkan olah SPSS dalam proses penyusunan skripsi.

12. Ridion Riski Niaga, Alif Aditya, Achmad Ryzky, Noval, dan Daris Mujib yang

telah menemani hari-hari penulis selama perkuliahan dan menjadi tempat untuk

berbagi cerita, canda, dan tawa.

13. Firdha Ayu, Liana Khodijah, Tiara Herdina, Najah Widadil, Avia Dian,

Thoyibah Nurfitri yang senantiasa berbagi ilmu dan tempat bertanya penulis

dalam menyelesaikan tugas selama perkuliahan.

14. Hilmy Mahdi Daulay, Mutia Hasanah, Qurratu N, dan Maisa Firas yang

senantiasa berbagi ilmu selama perkuliahan di kelas bilingual.

15. Teman-teman seperjuangan KKN Parahita 151 yang telah menemani hari-hari

penulis selama KKN di desa Pasir Madang. Terima kasih sebesar-besarnya

kepada Farhan, Haykal, Lingga, Sidiq, Zaki, Wahyu, Dian, Adzkiya, Dita,

Aisyah, Fina, Angel, Zahra, Miga, dan Aulia yang membuat KKN menjadi lebh

berwarna.

16. Ahmad Rivaldi, Ahmad Bayhaqi, Afriana Awdady, dan Alfi Ahli Fikriyah

yang senantiasa memberikan motivasi yang besar untuk menyelesaiakan

skripsi ini.

17. Roy Zulfikar, Abdul Muiz, Faishol Mutakin yang selalu memberikan doa dan

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 13: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xiii

18. Dewi Rahmawati dan Ika Nur Paradila yang telah menemani hari-hari selama

TRAPARA 2018 dan selalu memberikan motivasi yang begitu besar serta

memberikan doa selama proses penyusunan skripsi.

19. Keluarga Cilpacastra yang selalu menjadi tempat penulis dalam berbagi keluh

kesah, canda, dan tawa serta memberikan dukungan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi.

20. PSM UIN Jakarta yang telah memberikan wadah untuk penulis dalam

bermusik sehingga membuat masa-masa perkuliahan menjadi lebih indah.

21. Keluarga besar Akuntansi C yang telah memberikan kenangan indah selama

proses perkuliahan.

22. Keluarga besar Akuntansi angkatan 2014 yang telah memberikan banyak

cerita, berbagi ilmu, dan memberikan banyak insipirasi selama menempuh

pendidikan di UIN Jakarta.

23. Seluruh saudara, teman, dan sahabat yang telah memberikan doa dan bantuan

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Agustus 2018

(Ridwansyah)

Page 14: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xiv

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xx

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 100

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 111

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 144

A. Tinjauan Literatur ......................................................................... 144

1. Agency Theory........................................................................ 144

2. Bank Umum Syariah ................................................................ 15

3. Maqasid Syariah ...................................................................... 18

4. Corporate Governance ............................................................. 20

Page 15: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xv

5 Dewan Komisaris ..................................................................... 25

6. Dewan Komisaris Independen .................................................. 26

7. Dewan Pengawas Syariah ......................................................... 27

8. Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah .............................. 28

9. Komite Audit ........................................................................... 29

10. Rapat Komite Audit .................................................................. 30

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .................................................... 30

C. Pengembangan Hipotesis ............................................................... 34

1. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah .................................................................................... 34

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Maqasid

Syariah Bank Syariah ....................................................................... 35

3. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Kinerja Maqasid

Syariah Bank Syariah ....................................................................... 37

4. Pengaruh Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah terhadap

Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah ............................................ 38

5. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah Bank

Syariah ............................................................................................. 39

6. Pengaruh Rapat Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah .................................................................................... 41

D. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 44

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 44

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 44

C. Metode Pengambilan Data .............................................................. 45

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................... 46

Page 16: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xvi

1. Dewan Komisaris (X1) ............................................................... 46

2. Dewan Komisaris Independen (X2) ............................................ 47

4. Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah (X4) ........................ 49

5. Komite Audit (X5) ..................................................................... 49

6. Rapat Komite Audit (X6) ........................................................... 50

E. Metode Analisis Data ..................................................................... 59

1. Analisis Stastistik Deskriptif ....................................................... 59

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 59

3. Uji Hipotesis............................................................................... 63

a. Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 63

b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 64

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................................ 65

d. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................................................... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 66

A. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................. 66

B. Analisis Data Penelitian .................................................................. 68

1. Uji Analisis Deskriptif .............................................................. 68

2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 73

3. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda .................................... 79

4. Hasil Pengujian Hipotesis.......................................................... 80

C. Pembahasan .................................................................................... 83

1. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah .................................................................................... 83

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja

Maqasid Syariah Bank Syariah ........................................................ 84

Page 17: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xvii

3. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Kinerja Maqasid

Syariah Bank Syariah ....................................................................... 86

4. Pengaruh Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah terhadap

Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah ............................................ 87

5. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah Bank

Syariah ............................................................................................. 88

6. Pengaruh Rapat Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah .................................................................................... 89

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 92

A. Kesimpulan .................................................................................. 92

B. Saran ............................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 100

Page 18: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xviii

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Indonesia Good Corporate Governance Award Bank (Tbk) ......... 5

TABEL 1.2 Indonesia Good Corporate Governance Award Bank Syariah ...... 5

TABEL 2.1 Perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia ...................... 17

TABEL 2.2 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu ............................................. 31

TABEL 3.1 Operasionalisasi Pengukuran Kinerja Maqasid Syariah .............. 51

TABEL 3.2 Bobot Masing – Masing Tujuan dan Elemen .............................. 53

TABEL 3.3 Variabel Penelitian dan Pengukuran Data .................................. 58

TABEL 4.1 Kriteria Penentuan Sampel .......................................................... 67

TABEL 4.2 Hasil Uji Deskriptif Statistik ....................................................... 69

TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov Smirnov ...................... 75

TABEL 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas .......................................................... 76

TABEL 4.5 Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test ..................................... 78

TABEL 4.6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................. 79

TABEL 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................. 80

TABEL 4.8 Hasil Uji Statistik F .................................................................... 81

TABEL 4.9 Hasil Uji Statistik t ..................................................................... 82

TABEL 4.10 Ringkasan Pengujian Hipotesis ................................................... 91

Page 19: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Skema Kerangka Pemikiran .................................................... 42

GAMBAR 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan grafik Histogram ....................... 73

GAMBAR 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan grafik P-Plot .............................. 74

GAMBAR 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot .................... 77

Page 20: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

xx

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Nama Bank Umum Syariah Sampel............................ 101

LAMPIRAN 2 Perhitungan Variabel Dewan Komisaris ................................ 102

LAMPIRAN 3 Perhitungan Variabel Dewan Komisaris Independen .............. 103

LAMPIRAN 4 Perhitungan Variabel Dewan Pengawas Syariah ..................... 104

LAMPIRAN 5 Perhitungan Variabel Rangkap Jabatan DPS .......................... 105

LAMPIRAN 6 Perhitungan Variabel Komite Audit ....................................... 106

LAMPIRAN 7 Perhitungan Variabel Rapat Komite Audit ............................. 107

LAMPIRAN 8 Perhitungan Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan Pertama . 108

LAMPIRAN 9 Perhitungan Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan Kedua .... 110

LAMPIRAN 10 Perhitungan Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan Ketiga .... 112

LAMPIRAN 11 Perhitungan Indeks Maqasid Syariah ...................................... 114

LAMPIRAN 12 Hasil Output SPSS ................................................................. 116

Page 21: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting bagi

pertumbungan ekonomi suatu negara. Industri perbankan dinilai sangat

menguntungkan bagi pertumbuhan perekonomian karena aktivitas bank

meningkatkan mobilisasi tabungan, meningkatkan efisiensi keuangan, dan

merangsang inovasi teknologi (Goaied dan Sassi, 2010). Oleh karena itu

perbankan berperan sebagai tulang punggung perekonomian negara karena

memiliki fungsi intermediasi sebagai perantara antara pemilik modal

dengan pengguna dana.

Sektor perbankan semakin berkembang dengan ditandai hadirnya

industri keuangan baru yaitu perbankan syariah (Goaied dan Sassi, 2010).

Industri ini memiliki karakteristik dalam menjalankan operasinya tidak

menggunakan tingkat bunga, serta didasari oleh prinsip keadilan

(Benhayoun, Chairi, Gonnouni, dan Lyhyaoui, 2014). Beroperasi

berdasarkan prinsip syariah menjadikan hal yang membedakan antara

transaksi di industri keuangan syariah dengan transaksi industri

konvensional. Industri perbankan syariah semakin dikenal masyarakat

sebagai alternatif yang muncul untuk perbankan berbasis bunga.

Page 22: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

2

Dalam dua dekade ini perbankan syariah berkembang sangat pesat

baik di negara muslim maupun negara non muslim (Waemustafa, 2013).

Total aset industri perbankan syariah secara global di tahun 2015 mencapai

$1,451 milyar dan diprediksi akan terus meningkat menjadi $2,176 millyar

pada tahun 2021 (Reuters, 2016). Seiring dengan semakin berkembangnya

industri perbankan syariah, maka penilaian kinerja bank penting dilakukan

baik oleh manajemen, pemegang saham, pemerintah atau pun oleh pihak

yang berkepentingan demi menjaga kepercayaan masyarakat pada bank

tersebut.

Menurut Badreldin (2009) selama ini pengukuran kinerja bank

syariah dilakukan dengan menggunakan economic performance atau dari

sisi keuangan yang mengadopsi dari pengukuran kinerja bank konvensional.

Penilaian kinerja bank syariah biasanya hanya dilihat dari pengukuran

kinerja keuangan dengan menggunakan rasio CAMELS (Capital, Assets,

Management, Earnings, Liquidity, Sensitivity of Market Risk), dan EVA

(Economy Value Added) (Antonio, Sanrego, dan Taufiq, 2012).

Menurut Mohammed, Razak, dan Taib (2008) apabila bank syariah

hanya menggunakan pengukuran kinerja yang sama seperti bank

konvensional, maka akan terjadinya ketidaksesuaian nilai dari penggunaan

indikator bank konvensional dengan objek yang lebih luas yang terdapat

pada bank syariah, sehingga stakeholder bank syariah tidak dapat melihat

perbedaan yang jelas antara bank syariah dengan bank konvensional. Oleh

Page 23: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

3

karena itu selain mengukur kinerja keuangan, diperlukan pengembangan

pengukuran fungsi sosial dari perbankan syariah.

Menurut Kholid dan Bachtiar (2015) kegiatan operasional bank

syariah harus sesuai dengan syariah Islam karena syariah Islam memiliki

tujuan syariah (maqasid syariah) sehingga tujuan bank syariah akan tepat

jika diturunkan dari maqasid syariah, karenanya pengukuran kinerja untuk

mengetahui ketercapaiannya terhadap tujuan akan tepat jika pengukurannya

berbasiskan pada maqasid syariah. Sehingga dengan mengukur maqasid

syariah dapat diketahui kesesuaian kinerja perbankan syariah yang

merupakan aktifitas muamalah tersebut dengan tujuan syariah pada

umumnya.

Dalam mencapai maqasid syariah tersebut diperlukan penerapan

mekanisme Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola

perusahaan yang baik. Bank Indonesia mendorong agar pengelolaan bank

syariah mengacu pada prinsip-prinsip GCG sehingga akan menciptakan

bank syariah yang sehat secara keuangan dan sesuai dengan tujuan syariah

Islam (Kholid dan Bachtiar, 2015).

Indikator good corporate governance secara tidak langsung ikut

berperan dalam pengawasan kepatuhan bank syariah yaitu dewan komisaris,

komisaris independen, komite audit, dan dewan pengawas syariah. Dewan

komisaris berperan dalam melakukan pengawasan terhadap manajamen.

Dewan komisaris membuat keputusan yang berarti dalam meningkatkan

kinerja perusahaan (Ozcan dan Riza, 2016). Komite audit memiliki peranan

Page 24: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

4

yang penting dalam mengawasi berbagai aspek organisasi yang bekerja

sebagai suatu alat untuk meningkatkan efektifitas, tanggung jawab,

keterbukaan, dan objektifitas dewan komisaris. Menurut Kodriyah,

Suprihatin, dan Octaviani (2017) keberadaan dewan pengawas syariah

berperan sangat penting dalam hal mengevaluasi, mengawasi dan

mengarahkan kegiatan pada bank syariah agar menjalankan operasional

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah sesuai yang ditetapkan oleh fatwa

syariah.

Penerapan prinsip GCG menjadi hal terpenting di dalam

pengelolaan bank syariah. Namun dalam kenyataanya masih banyak bank

syariah yang terpuruk penerapan karena tata kelola perusahaanya tidak baik

sehingga banyak fraud yang terjadi atau tidak ada investor yang mau

membeli saham perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pentingnya sebuah

bank syariah mengetahui pengetahuan yang baik tentang Good Corporate

Governance dalam menjalankan roda bisnisnya.

Pada tahun 2017 majalah economic review menyelenggarakan

Indonesia Good Corporate Governance Award (IGCGA). Pada

penghargaan tersebut diberikan kepada total 72 perusahaan di Indonesia

yang telah menerapkan GCG dengan baik dan benar. Dari 72 perusahaan

tersebut, IGCGA terbaik diberikan kepada 9 bank (Tbk) dan 4 bank syariah

(non Tbk).

Page 25: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

5

Berikut ini disajikan dalam Tabel 1.1 yang merupakan daftar

penerima IGCGA terbaik pada Bank go public dan Tabel 1.2 penerima

IGCGA terbaik pada Bank Syariah (Non Tbk) tahun 2017:

Tabel 1.1

Indonesia Good Corporate Governance Award 2017

Bank (Tbk)

Bank (Tbk) Peringkat

PT. Bank Jatim, Tbk 1

PT. Bank Bukopin, Tbk 2

PT. Bank BTPN, Tbk 3

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk 4

PT. Bank Sinarmas, Tbk 5

PT. Bank Mayapada International, Tbk 6

PT. Bank Panin Dubai Syariah, Tbk 7

PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk 8

PT. Bank Maspion, Tbk 9

Sumber : Majalah Economic Review, IGCGA 2017

Tabel 1.2

Indonesia Good Corporate Governance Award 2017

Bank Syariah (Non Tbk)

Bank Syariah (Non Tbk) Peringkat

BNI Syariah 1

Bank Syariah Bukopin 2

BCA Syariah 3

BTPN Syariah 4

Sumber : Majalah Economic Review, IGCGA 2017

Adapun indikator penilaian IGCGA 2017 yaitu berdasarkan laporan

auditor tahun 2016 (25%), laporan tahunan 2016 (40%), kelengkapan

infrastructure GCG (20%), kelengkapan soft-structure GCG (10%), dan

keterbukaan atas masalah yang dihadapi perusahaan (5%).

Page 26: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

6

Dari Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa dari total penerima

IGCGA terbaik untuk bank go public, bank syariah yang sudah go public

menempati posisi di bawah dibandingkan bank konvensional go public. PT

Bank Panin Dubai Syariah, Tbk menduduki peringkat 7 dan PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk menduduki peringkat 8. Hal ini menunjukkan

bahwa pada tahun 2017 penerapan good corporate governance di bank

konvensional go public lebih unggul dibandingkan penerapan good

corporate governance di bank syariah go public. Tabel 1.2 diatas juga

menunjukkan bahwa dari total 13 Bank Syariah yang ada di Indonesia,

hanya terdapat 4 bank syariah yang telah menerapkan GCG dengan baik.

Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan good

corporate governance pada industri perbankan syariah masih tergolong

lemah. Masih banyak perbankan syariah yang belum menerapkan prinsip

GCG dengan benar yakni diantaranya adalah kelengkapan publikasi di

website, tidak adanya pernyataan dari Direktur Utama, dan Direktur

Keuangan sebagai pertanggungjawaban atas laporan keuangan audited,

serta tidak mengungkap laporan tahunan dalam lima tahun terakhir. Padahal

dengan menerapkan good corporate goverance akan menajadikan bank

syariah makin kompetitif di ASEAN dan akan menarik investor untuk

menanamkan modalnya serta menambah citra positif di masyarakat.

Lemahnya penerapan GCG pada bank syariah berdampak pada

menurunnya kepercayaan pemegang saham dan stakeholder kepada bank

syariah karena dinilai tidak baik dan tidak sehat. Contoh kasus seperti yang

Page 27: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

7

terjadi pada Bank Syariah Mandiri cabang Bogor pada tahun 2012 yang

menyalurkan pembiayaan fiktif senilai Rp. 102 milyar dan menjadi kredit

macet kurang lebih senilai Rp. 59 milyar (www.sindonews.com). Disebut

fiktif karena MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia) menilai bahwa

pengajuan pembiayaan dari debitur tidak digunakan sesuai proposal ketika

uang cair. Bahkan terdapat indikasi bahwa dana yang cair digunakan untuk

kepentingan pribadi.

Kasus tersebut melibatkan 3 (tiga) pihak, yaitu 3 karyawan BSM

Cabang Bogor diantaranya adalah Accounting Officer BSM Cabang Bogor,

Kepala Cabang Pembantu BSM Bogor, dan Kepala Cabang Utama BSM

Bogor, 3 orang debitur BSM Cabang Bogor, dan juga melibatkan 1 orang

notaris. Para debitur melakukan pembobolan uang bank melalui

pembiayaan mudharabah yang dibantu oleh tiga pegawai internal BSM

Bogor. Ketiga debitur tersebut melengkapi persyaratan kredit fiktif dengan

memanipulasi sejumlah dokumen seperti KTP palsu dan surat tanah palsu.

Kemudian pengajuan kredit tersebut dilakukan oleh Accounting Officer

BSM Bogor tanpa melakukan pengecekan lapangan dan disetujui oleh

Kepala Cabang BSM Bogor yang memang telah bekerjasama dengan para

debitur tersebut. Kemudian kredit tersebut diberikan kepada notaris untuk

dibuatkan akad kredit. Ketiga pegawai BSM Bogor mendapatkan uang dan

hadiah. Masing – masing pegawai mendapatkan uang senilai 3-4 milyar, dan

ada pula yang mendapatkan mobil.

Page 28: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

8

Dari kasus tersebut para tersangka dikenakan pasal 63 UU Nomor

21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan pelanggaran UU Nomor 8

tahun 2010 tentang pencuian uang. Selain itu, khusus untuk notaris,

penyidik menambahkan pasal 264 ayat 1 KUHP tentang pemalsuan surat

autentik dengan ancaman hukuman 8 tahun penjara.

Dari penjabaran kasus diatas dapat disimpulkan bahwa lemahnya

penerapan prinsip-prinsip GCG pada bank syariah mandiri, khususnya

cabang Bogor. Kecurangan yang telah dilakukan oleh pihak pegawai

internal BSM Bogor mengindikasikan lemahnya penerapan GCG pada bank

tersebut. Prinsip GCG yang dilanggar adalah accountability dan

independency.

Menurut KNKG (2006) perusahaan harus dapat mempertanggung

jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu bank syariah

harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan

perusahaan. Dilihat dari sisi akuntabilitasnya, seharusnya para pegawai

BSM Bogor melaksanakan tugas dan tanggungjawab seperti apa yang telah

diatur oleh Bank Syariah Mandiri. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya, seharusnya setiap organ bank syariah dan semua karyawan harus

berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang

telah disepakati. Namun para pegawai tersebut telah melakukan kecurangan

tanpa memperhatikan akuntabilitasnya sebagai pegawai internal bank

syariah.

Page 29: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

9

Selain melanggar prinsip akuntabilitas, kasus BSM Cabang Bogor

telah melanggar prinsip independensi. Menurut KNKG (2006) perusahaan

harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ

perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh

pihak lain. Namun ketiga pegawai BSM Cabang Bogor tersebut telah

melanggar prinsip independensi. Para pegawai melakukan kecurangan

untuk meraih keuntungan dan kepentingan pribadi.

Akibat lemahnya penerapan GCG di Bank Syariah Mandiri Cabang

Bogor menciptakan citra buruk Bank Syariah Mandiri dan secara tidak

langsung menurunkan kepercayaan para pemegang saham dan stakeholder

serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap keuangan berbasis

syariah serta berdampak terhadap menurunnya kinerja bank syariah itu

sendiri.

Penelitian sebelumnya yang meneliti hubungan penerapan good

corporate governance dengan ukuran kinerja maqashid syariah adalah

penelitian Kholid dan Bachtiar (2015). Beberapa penelitian sebelumnya

terkait good corporate governance yang dihubungkan dengan kinerja bank

diukur dengan ukuran profitabilitas. Adapun penelitian sebelumnya yang

mengukur kinerja bank syariah dengan maqasid syariah adalah penelitian

Antonio (2012) yang meneliti kinerja maqasid syariah pada bank syariah di

negara Jordania dan Indonesia. Sampel penelitian tersebut adalah Bank

Syariah Mandiri, Jordan Islamic Bank, International Arab Bank Jordan pada

tahun 2008-2010.

Page 30: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

10

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

menganalis pengaruh penerapan good corporate governance terhadap

kinerja bank syariah yang diukur dengan maqasid syariah. Penelitian ini

merupakan pengembangan dari penelitian Kholid dan Bachtiar (2015).

Peneliti menggunakan data laporan keuangan tahun 2014 – 2017 dan

menambahkan variabel dewan komisaris independen, rapat komite audit,

rangkap jabatan dewan pengawas syariah untuk mengembangkan penelitian

terdahulu. Dengan demikian peneliti memberi judul skripsi ini sebagai

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

KINERJA MAQASID SYARIAH BANK SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE 2014 – 2017”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah

bank syariah di Indonesia?

2. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja

maqasid syariah bank syariah di Indonesia?

3. Apakah dewan pengawas syariah berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah di Indonesia?

4. Apakah rangkap jabatan dewan pengawas syariah berpengaruh terhadap

kinerja maqasid syariah bank syariah di Indonesia?

Page 31: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

11

5. Apakah komite audit berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah

bank syariah di Indonesia?

6. Apakah rapat komite audit berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan

untuk membuktikan empiris atas hal-hal berikut :

1. Pengaruh dewan komisaris terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah di Indonesia

2. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah di Indonesia

3. Pengaruh dewan pengawas syariah terhadap kinerja maqasid syariah

bank syariah di Indonesia

4. Pengaruh rangkap jabatan dewan pengawas syariah terhadap kinerja

maqasid syariah bank syariah di Indonesia

5. Pengaruh komite audit terhadap kinerja maqasid syariah bank syariah

di Indonesia

6. Pengaruh rapat komite audit terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah di Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

diuraikan diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

Page 32: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

12

Manfaat Teoritis

1. Penulis, sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mengenai

kinerja keuangan bank syariah yang diukur dengan maqasid syariah

serta aspek yang mempengaruhinya yaitu good corporate governance.

2. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, sebagai bahan referensi untuk

menambah wawasan terkait dengan good corporate governance dan

kinerja maqasid syariah bank syariah.

3. Untuk peneliti berikutnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan referensi untuk penelitian sejenis dimasa mendatang.

Manfaat Praktisi

1. Penelitian ini berguna bagi bank syariah itu sendiri, sebagai acuan untuk

meningkatkan kinerja bank syariah dengan cara mengimplementasikan

atau menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) yang nantinya akan berdampak pada kinerja bank syariah

sehingga menambahkan nilai bagi bank syariah di Indonesia dan

mampu bersaing secara global.

2. Berguna bagi para pengguna laporan keuangan baik pihak internal

maupun pihak eksternal dalam penilaian kinerja bank syariah. Kinerja

bank syariah tidak hanya diukur dari profitabilitasnya saja, melainkan

harus dikembangkan menggunakan penilaian berbasis syariah yaitu

maqasid syariah. Sehingga bisa terlihat jelas perbedaan kinerja bank

syariah dengan bank konvensional.

Page 33: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

13

3. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pembuat kebijakan yaitu

Bank Indonesia sebagai sarana evaluasi penetapan kebijakan bagi bank

syariah di masa depan

Page 34: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Agency Theory

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency theory

sebagai kontrak dimana satu atau lebih dari satu orang (principal)

melibatkan orang lain (agent) untuk melakukan beberapa layanan atas

nama mereka yang melibatkan pendelegasikan wewenang pengambilan

keputusan kepada agen tersebut. Akibat hubungan agensi ini, maka

munculnya agency problem yang dalam hal ini pihak agen akan

berupaya untuk memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri sementara

mengabaikan kepentingan prinsipal padahal tujuan utama dari suatu

perusahaan adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik modal.

Hubungan antara manajer dan pemilik pada umumnya

menciptakan asimetri informasi antara kedua belah pihak. Manajer

biasanya memiliki informasi yang lebih banyak mengenai posisi

keuangan dan kegiatan operasi perusahaan pada sesungguhnya

dibandingkan pemilik sehingga terjadilah asimetri informasi. Hubungan

agensi tersebut mengakibatkan munculnya agency problem yang dalam

hal ini pihak agen akan berupaya memaksimalkan keuntungannya

sendiri dengan mengabaikan kepentingan prinsipal (Jensen dan

Meckling, 1976).

14

Page 35: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

15

Dalam hal perbankan, pihak perbankan (agen) lebih banyak

mengetahui informasi tentang pengelolaan dana dibandingkan nasabah

(prinsipal). Hal tersebut mengakibatkan asimetri informasi antara bank

dengan nasabah. Dengan adanya masalah agensi tersebut diperlukanlah

penerapan good corporate governance.

Penerapan good corporate governance dalam perbankan

diharapkan dapat meningkatkan kinerja bank serta dapat melindungi

kepentingan stakeholder dan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap

perundang-undangan serta nilai-nilai etika secara umum (Faozan 2013).

Dalam mekanisme good corporate governance dibutuhkan

pembentukan Dewan Pengawas Syariah (DPS) sehingga dapat

mengatasi masalah agensi dalam perbankan syariah sehingga dalam

menjalankan operasionalnya sesuai dengan syariah Islam (Kholid dan

Bachtiar, 2015).

2. Bank Umum Syariah

Sesuai Undang Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum Islam

yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip

keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan

(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar,

maysir, riba, zalim dan obyek yang haram. Selain itu, UU Perbankan

Page 36: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

16

Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk menjalankan fungsi

sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu

menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana

sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir)

sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif).

Berdasarkan Kegiatannya Bank Syariah dibedakan menjadi

Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah. Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan

bank umum syariah meliputi:

a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad

wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah

b. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad

mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah

c. Menyalurkan Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah,

akad musyarakah, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah

Page 37: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

17

d. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad murabahah,

akad salam, akad istishna’, atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah

e. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad qardh,

atauakad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

f. Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak

bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamik akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah

g. Dan lain – lain sebagaimana yang telah diatur dalam UU Nomor 21

tahun 2008

Di Indonesia, bank umum syariah berkembang cukup pesat.

Berikut ini Tabel 2.1 menyajikan perkembangan bank umum syariah

yang ditinjau dari total aset, jumlah bank, dan jumlah kantor dari tahun

2015-2018 (Statistik Perbankan Syariah, 2018) :

Tabel 2.1

Perkembangan Bank Umum Syariah di Indonesia

Tahun 2015 – 2018

Indikator 2015 2016 2017 2018

(April)

Total Aset

(Milyar

Rupiah)

213.423

254950

288.027

292.289

Jumlah Bank 12 13 13 13

Jumlah

Kantor

1.990 1.869 1.825 1.822

Sumber : Statistik Perbankan Syariah (2018)

Page 38: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

18

Berdsasarkan Tabel 2.1 diatas menunjukkan bahwa bank umum

syariah semakin berkembang di Indonesia ditandai dengan total aset

dan jumlah bank umum syariah semakin meningkat tiap tahunnya. Pada

tahun 2015 total aset bank umum syariah di Indonesia mencapai Rp.

213.423 milyar dan meningkat menjadi Rp. 292.289 milyar pada tahun

2018. Begitu pula dengan jumlah bank umum syariah meningkat

menjadi 13 bank umum syariah pada tahun 2018.

3. Maqasid Syariah

Menurut Mohammed et al (2008) tujuan bank syariah akan

tepat apabila diukur dengan tujuan maqasid syariah. Maqasid syariah

merupakan kata majmuk yang terdiri dari dua kata yaitu Maqasid dan

al-Syariah. Secara etimologi maqasid merupakan bentuk jamak dari

maqhsid yang berarti tujuan. Sedangkan kata al-Syariah mengandung

arti hukum-hukum Allah yang ditetapkan untuk manusia agar

dipedomani untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di

akhirat (Mutakin, 2017). Maka dengan demikian, maqasid al-syari’ah

adalah tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari suatu penetapan hukum.

Teori maqasid syariah semakin berkembang melalui tiga

tokoh besar yaitu Imam al Ghazzali (w. 505 H/1111M), Imam al Syatibi

(w. 790 H/1388M), dan Imam Muhammad al Thahir ibn, Asyur (w.

1394 H/1973 M) (Nurnazali, 2014). Maqasid syariah adalah tujuan-

tujuan yang telah ditetapkan oleh syari’at untuk dicapai dengan tujuan

Page 39: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

19

kemashlahatan manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 21

Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang menjelaskan bahwa

kegiatan perbankan syariah harus mengandung nilai keadilan,

kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan.

Pengukuran kinerja bank syariah berbasis maqasid syariah

merupakan proses untuk menentukan apakah bank syariah dapat

mencapai tujuan bank syariah yang diturunkan dari maqasid syariah.

Pengukuran kinerja mempunyai hubungan langsung dengan dengan

tujuannya, sehingga indikator-indikator pencapaian kinerjanya akan

diturunkan dari tujuan - tujuan tersebut. Mohammed, Razak dan Taib

(2008) menggunakan klasifikasi maqasid syariah menurut Abu Zaharah

(1997) yaitu mendidik individu, menegakkan keadilan, dan

meningkatkan kesejahteraan.

a. Mendidik Individu (Tahdib al-Fard)

Tujuan pertama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya serta bagaimana menciptakan masyarakat yang

memiliki pengetahuan yang baik mengenai tujuan dan jenis – jenis

sproduk yang ada pada bank syariah. Dengan demikian bank syariah

harus mampu merancang program pendidikan dan pelatihan untuk

mencapai tenaga kerja yang terampil serta memiliki nilai moral yang

tepat. Selain itu bank syariah harus mampu menyebarkan informasi

dengan baik kepada stakeholder mengenai produk bank syariah.

Page 40: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

20

b. Menegakkan keadilan (Iqamah al-‘Adl)

Tujuan kedua ini menyatakan bahwa bank syariah harus

mampu meyakinkan masyarakat bahwa setiap proses transaksi

dalam bisnis syariah dilakukan secara adil termasuk harga, produk,

ketentuan, dan kontrak. Oleh karena itu bank harus meyakinankan

bahwa setiap produk yang ditawarkan tidak menciptakan

kemungkinan dari kelalaian dan ketidakadilan seperti riba dan

korupsi.

c. Kepentingan Publik (Jalb al-Maslahah)

Pada tujuan ketiga ini, dalam melaksanakan bisnisnya bank

syariah harus mengutamakan untuk memberikan manfaat atas

produk yang diberikan kepada masyarakat. Contohnya adalah

pembiayaan perumahan, investasi sektor riil seperti pertanian,

pertambangan, perikanan, konstruksi, manufaktur, serta usaha kecil

dan menengah.

4. Corporate Governance

Corporate governance telah menjadi salah satu isu yang

paling disoroti dalam dunia bisnis saat ini (Basuony, Mohamed, dan Al-

Baidhani, 2014). Serangkaian kegagalan perusahaan besar dan rentetan

krisis ekonomi selama 20 tahun terakhir telah menimbulkan banyak

pertanyaan dan memusatkan perhatian pada isu – isu terkait tata kelola

perusahaan, terutama bagi lembaga keuangan (Srairi 2015). Skandal

Page 41: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

21

besar yang terjadi dalam bisnis kelas dunia seperti Enron, Lehman

Brothers disebabkan oleh gagalnya penerapan corporate governance.

Lemahnya penerapan good corporate governance pada perbankan dan

keidakefektifan peranan dewan komisaris, komite audit, pengendalian

internal, serta komisaris independen bahkan auditor telah menyebabkan

terjadinya skandal yang mengakibatkan kegagalan dan kebangkrutan

bank.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada perbankan

tidak hanya mampu meningkatkan kinerja bank tapi juga dapat

meningkatkan stabilitas dari sistem keuangan dan memberikan manfaat

dalam berkontribusi mensejahterakan masyarakat. Forum for Corporate

Governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan corporate governance

sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur,

pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan

eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka

atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan.

Sedangkan Cadburry Report mendefinisikan corporate governance

sebagai prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar

mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan

dalam memberikan pertanggung jawabannya kepada para shareholders

khususnya, dan stakeholders pada umumnya.

Page 42: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

22

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

corporate governance adalah seperangkat sistem yang mengatur dan

mengawasi hubungan antara para pengelola perusahaan dengan

stakeholders sehingga bisa menciptakan nilai tambah bagi suatu

perusahaan. Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG telah

diterapkan dalam setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan.

Menurut KNKG (2006) terdapat 5 (lima) asas GCG yaitu transparansi

(transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas

(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran

(fairness).

a. Transparency

Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, bank

syariah harus menyediakan informasi yang material dan relevan

dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku

kepentingan. Bank syariah harus mengambil inisiatif untuk

mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh

peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk

pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur maupun

pemangku kepentingan lainnya.

b. Accountability

Bank syariah harus dapat mempertanggungjawabkan

kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu bank syariah harus

dikelola dengan benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan

Page 43: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

23

perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang

saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntanbilitas merupakan

prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang

berkesinambungan.

c. Responsibilitas (Responsibility)

Bank syariah harus mematuhi peraturan perundang-

undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat

dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha

dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good

corporate citizen.

d. Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, bank syariah

harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ

perusahaan tidak mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh

pihak lain. Masing-masing organ bank syariah harus melaksanakan

fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan

perundang-indangan, tidak saling mendominasi dana tau melempar

tanggung jawab antara satu dengan yang lain.

e. Kewajaran (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, bank syariah senantiasa

memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Bank syariah harus memberikan kesempatan kepada pemangku

Page 44: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

24

kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan

pendapat bagi kepentingan bank syariah serta membuka akses

terhadap internal sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup

keududkan masing-masing. Selain itu bank syariah juga harus

memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan,

berkarir, dan melaksanakan tugasnya secara professional tanpa

membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.

Dalam industri perbankan syariah penerapan GCG telah

diatur melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009.

Peraturan ini dikeluarkan karena adanya keinginan dari BI untuk

membangun industri perbankan syariah yang sehat dengan adanya

upaya untuk melindungi kepentingan stakeholders dan

meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku secara umum pada perbankan syariah. Dalam

Peraturan Bank Indonesia pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa bank

syarih wajib menerapkan good corporate governance dalam segala

kegiatan usahanya.

Pada penelitian ini peneliti mengukur good corporate

governance dengan menggunakan dewan komisaris, dewan

komisaris independen, dewan pegawas syariah, rangkap jabatan

dewan pengawas syariah, komite audit, dan rapat komite audit.

Page 45: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

25

5. Dewan Komisaris

Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dewan

komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran

dasar serta memberi nasehat kepada direksi. Bank wajib memiliki

anggota dewan komisaris dengan jumlah paling sedikit 3 (tiga) orang

dan paling banyak sama dengan jumlah anggota direksi (Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 55/POJK.03/2016).

Dewan komisaris bertugas untuk mengawasi dan

memberikan petunjuk serta nasihat kepada manajemen dengan

pengelolaan bank. Kerangka tata kelola perusahaan harus memastikan

pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang efektif dari

manajemen oleh dewan komisaris, dan akuntabilitas dewan komisaris

untuk perusahaan dan para pemegang saham (OECD, 2004). Hal ini

diharapkan untuk meminimalisir masalah agensi yang timbul antara

dewan direksi dengan pemegang saham. Oleh karena itu, dewan

komisaris diharapkan mampu mengawasi kinerja dewan direksi

sehingga kinerja bank yang dihasilkan sesuai dengan kepentingan para

pemegang saham.

Page 46: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

26

6. Dewan Komisaris Independen

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.03/2016 komisaris independen adalah anggota dewan

komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota

direksi, anggota dewan komisaris lain dan/atau pemegang saham

pengendali, atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi

kemampuan yang bersangkutan untuk bertindak independen

Dalam hal dewan komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang

dewan komisaris, jumlah komisaris independen wajib sekurang-

kurangnya 30% dari jumlah seluruh dewan komisaris (Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK. 04/2014). Komisaris

independen memiliki tugas pokok melakukan fungsi pengawasan untuk

menyuarakan kepentingan debitur, kreditur, dan pemangku

kepentingan lainnya (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

30/POJK.05/2014). Dalam menjamin terciptanya GCG yang baik maka

komisaris independen diharuskan mempunyai kredibilitas, profesional,

integritas yang baik.

Komisaris independen memikul tanggung jawab untuk

mendorong secara proaktif agar komisaris dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pengawas dan penasihat direksi dapat memastikan

perusahaan memiliki strategi bisnis yang efektif, memastikan

perusahaan mematuhi hukum perundangan yang berlaku maupun nilai

Page 47: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

27

nilai yang ditetapkan di perusahaan, sehingga perusahaan memiliki tata

kelola perusahaan yang baik. Dengan demikian, komisaris independen

diharapkan menjadi pihak yang independen dalam melakukan

pengawasan pada bank syariah sehingga bisa meminimalisir terjadinya

konflik dan akhirnya dapat meningkatkan kinerja bank syariah.

7. Dewan Pengawas Syariah

Salah satu hal yang membedakan bank konvensional dengan

bank syariah adalah keberadaan Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada

bank syariah. Menurut Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007

perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah wajib mempunyai dewan pengawas syariah selain mempunyai

dewan komisaris.

Dewan pengawas syariah adalah dewan yang bertugas

memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan

bank syariah agar sesuai dengan prinsip syariah (Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 64/POJK.03/2016). Dengan kata lain, DPS

bertanggung jawab atas produk dan jasa yang ditawarkan kepada

masyarakat agar sesuai dengan prinsip syariah dan tentunya harus

dikelola sesuai dengan prinsip syariah. Seperti halnya auditor eksternal,

dewan pengawas syariah bertindak sebagai pelapor independen dalam

operasioanal bank syariah (Srairi 2015).

Page 48: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

28

Bank Indonesia menetapkan bahwa keanggotaan DPS harus

mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional yang didirikan

oleh MUI (Hidayati 2008). Jumlah anggota DPS sekurang-kurangnya 2

(dua) orang atau paling banyak 50% (lima puluh persen) dari jumlah

direksi sebagaimana telah diatur oleh Peraturan Bank Indonesia Nomor.

11/3/PBI./2009 Tentang Bank Umum Syariah.

8. Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah

Rangkap jabatan adalah memegang posisi jabatan pada lebih

dari 1 lembaga, organisasi. Dalam rangka penerapan prinsip

transparansi dan independensi pada pelaksanaan GCG, masing-masing

anggota DPS wajib mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota

DPS di lembaga keuangan syariah lainnya. Anggota Dewan Pengawas

Syariah (DPS) diperbolehkan merangkap jabatan sebagai anggota DPS

dilembaga lain.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor

152/PMK.010/2012, DPS dilarang merangkap jabatan sebagai anggota

DPS pada lebih dari 1 lembaga lain. Artinya DPS hanya diperbolehkan

merangkap jabatan pada 2 lembaga saja.

Page 49: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

29

9. Komite Audit

Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab, dewan

komisaris didukung oleh komite-komite penunjang salah satunya

adalah komite audit. Pembentukan komite audit adalah untuk

mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan

komisaris dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance

sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009

tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance di bank umum

syariah. Selain itu, pembentukan komite audit juga didasari oleh

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Dalam melaksanakan tugasnya, komite audit membantu

dewan komisaris dalam melakukan pengawasan bank terutama dalam

menjalankan tugas dan fungsi pengawasan. Menurut Basuony et al

(2014) komite audit bertugas melakukan pengawasan terhadap

manajemen, internal dan eksternal auditor untuk melindungi

kepentingan shareholder. Dalam pelaksanaan perannya, komite audit

harus memastikan bahwa auditor eksternal menerima semua informasi

yang diperlukan dalam proses mengaudit secara independen dan efektif

dan memastikan bahwa fungsi auditor eksternal tidak berada dalam

tekanan manajemen perusahaan (Sarkar, Sarkar, dan Sen 2012)

Page 50: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

30

Komite audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota

yang berasal dari komisaris independen dan pihak luar emiten atau

perusahaan publik.

10. Rapat Komite Audit

Dalam melaksanakan tugasnya, komite audit perlu

melakukan rapat-rapat yang bertujuan untuk melakukan koordinasi dan

sebagai media kominikasi dalam pelaksanaan tugas pengawasan

terhadap pelaporan kinerja manajemen. Sebagaimana diatur dalam

Peraturan OJK Nomor 55/POJK/.04/2015 tentang Pembentukan dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, rapat komite audit wajib

dilakukan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Rapat komite audit merupakan wadah untuk

mempertanggung jawabkan fungsi dari komite audit kepada dewan

komisaris dan secara tidak langsung kepada bank. Dengan kata lain

semakin sering komite audit melakukan rapat maka dapat menambah

keefektifian dalam pengawasan (Risty, 2013). Dengan demikian secara

tidak langsung kinerja bank pun akan semakin meningkat.

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel 2.2

Page 51: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

31

Tabel 2.2

Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Hassan

(2017)

Coporate

Governance,

Shariah Advisory

Boards dan Islamic

Bank’s Performance

Variabel Dewan

Pengawas Syariah,

Dewan Komisaris,

Komisaris Independen.

Sampel Bank Syariah.

Data sekunder

Pengukuran kinerja

bank syariah

menggunakan

CAMEL.

Corporate Governance dan Dewan Pengawas

Syariah berpengaruh signifikan terhadap

kinerja bank syariah di Pakistan periode 2011 -

2015

2. Kholid and

Bachtiar

(2015)

Good Corporate

Governance dan

Kinerja Maqasid

Syariah Bank

Syariash di

Indonesia

Variabel Dewan

komisaris, Komite

Audit, Dewan

Pengawas Syariah, dan

Maqasid Syariah.

Sampel bank syariah di

Indonesia. Data

sekunder

Sampel sebanyak 7

bank syariah di

Indonesia periode

2010 – 2014

Jumlah dewan komisaris memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah, jumlah komite audit

berpegaruh negatif signifikan terhadap kinerja

maqasid syariah bank syariah, jumlah dewan

pengawas syariah tidak berpengaruh terhadap

kinerja maqasid syariah bank syariah

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 52: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

32

Tabel 2.2 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Mohammed

et al (2015)

Developing Islamic

Banking Performance

Measures Based On

Maqasid Al-Shari’ah

Framework: Cases of

24 Selected Banks

Variabel Maqasid

Syariah, Data

Sekunder.

Sampel 24 bank, 12 bank

syariah dan 12 bank

konvensional

Adanya ketidaksesuaian antara tujuan

bank syariah dan tolak ukur bank

konvensional yang digunkan untuk

pengukuran kinerja bank syariah.

Selama bank syariah menjalankan

peraturan konvensional untuk

operasinya, maka bank syariah dinilai

memiliki penilaian kinerja kurang baik

dibandingkan bank konvensional

4. Srairi (2015) Corporate Governance

Disclosure Practices

dan Performance of

Islamic Banks in GCG

Countries

Variabel Dewan

Komisaris, Dewan

Pengawas Syariah,

Komite Audit. Data

sekunder

Pengukuran kinerja

menggunakan ROA dan

ROE sebagai kinerja

operasi, dan menggunakan

Tobin’s Q sebagai

pengukuran market

performance.

Dewan Komisaris, Dewan Pengawas

Syariah, dan Risk Management

berpengaruh positif terhadap kinerja

bank syariah yang diukur dengan ROA

dan ROE.

Page 53: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

33

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Mollah

dan

Zaman

(2015)

Shari’ah Supervision,

Corporate Governance

and Performance:

Conventional VS. Islamic

Banks

Variabel Dewan

Pengawas Syariah,

dewan komisaris,

komisaris independen

Pengukuran kinerja bank

syariah dengan ROA, ROE,

Tobins’Q

Dewan Pengawas Syariah berpengaruh

positif terhadap kinerja bank syariah.

Dewan komisaris dan komisaris

independen berpengaruh negatif

terhadap kinerja bank syariah.

6. Antonio,

Sanrego,

dan Taufiq

(2012)

An Analysis of Islamic

Banking Performance:

Maqasid Index

Implementation in

Indonesia dan Jordania

Variabel Maqasid

Syariah, Data Sekunder

Sampel bank syariah di

Indonesia (Bank Muamalat

Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri) dan Bank Syariah

di Jordania (Jordan Islamic

Bank dan Islamic

International Arab Bank

Jordan)

Bank Muamalat Indonesia memiliki

menunjukkan kinerja yang lebih baik

dibandingkan 3 sampel bank syariah

lainnya dengan total rasio maqasid

syariah 17,839%. Kemudian urutan

kedua diikuti oleh BSM, dan IIABJ

diurutan ketiga, sedangkan JIB berada

diurutan terakhir

Page 54: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

34

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah

Salah satu bagian dari penerapan Good Corporate

Governance adalah keberadaan dari dewan komisaris. Dewan komisaris

adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara

umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi

nasehat kepada direksi (Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007).

Sebagaimana yang telah diatur oleh Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/3/PBI/2009, jumlah dewan komisaris dalam bank umum syariah

minimal 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah direksi.

Jumlah dewan komisaris menentukan tingkat keefektifan

pemantauan dalam kinerja perusahaan. Gafoor, Mariappan, dan

Thyagarajan (2018) menemukan bahwa terdapat hubungan antara

dewan komisaris dengan kinerja bank di India periode 2001 – 2014

dengan dewan komisaris yang berjumlah antara 6 hingga 9 anggota.

Menurut Sulistyowati dan Fidiana (2017) semakin kecil ukuran dewan

komisaris maka makin akan terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh

perusahaan, dan pada akhirnya akan menurunkan kinerja manajemen.

Kholid dan Bachtiar (2015) meneliti 9 (Sembilan) bank

umum syariah di Indonesia periode 2010 – 2014 menemukan bahwa

jumlah dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah di Indonesia. Selain itu Srairi (2015) juga

Page 55: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

35

menemukan bahwa dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja bank

syariah yang diukur dengan ROA dan ROE. Namun Liang, Xu, dan

Jiraporn (2013) yang meneliti 50 bank di China periode 2003 – 2010

menemukan bahwa dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap

kinerja bank yang diukur dengan ROA.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif

sebagai berikut

H1 : Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Kinerja Maqasid

Syariah bank syariah

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja Maqasid

Syariah Bank Syariah

Dalam hal dewan komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang

dewan komisaris, jumlah komisaris independen wajib sekurang-

kurangnya 30% dari jumlah seluruh dewan komisaris (Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK. 04/2014). Komisaris

independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki

hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan anggota direksi, anggota dewan komisaris

lain dan/atau pemegang saham pengendali, atau hubungan dengan bank

yang dapat mempengaruhi kemampuan yang bersangkutan untuk

bertindak independen (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.03/2016). Dengan demikian, komisaris independen

Page 56: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

36

diharapkan menjadi pihak yang independen dalam melakukan

pengawasan pada bank syariah sehingga bisa meminimalisir terjadinya

konflik dan akhirnya dapat meningkatkan kinerja bank syariah.

Keberadaan komisaris independen dimaksudkan untuk

menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif serta

menempatkan kewajaran dan kesetaraan di antara berbagai kepentingan

termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholder

lainnya. Dengan demikian komisaris independen akan melakukan

pengawasan yang lebih baik dan efektif selama bersikap independen

dalam pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja

maqasid syariah bank syariah.

Hasil penelitian Nyamongo dan Temesgen (2013)

menemukan bahwa keberadaan komisaris independen dapat

meningkatkan kinerja bank di Kenya. Selain itu Gafoor et al (2018)

juga menemukan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap

kinerja bank.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif

sebagai berikut

H1 : Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap Kinerja

Maqasid Syariah bank syariah

Page 57: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

37

3. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Kinerja Maqasid

Syariah Bank Syariah

Dewan Pengawas Syariah bertugas dalam melakukan

pengawasan terhadap kepatuhan bank syariah dalam menjalankan

operasionalnya sesuai aturan Islam. Maka dari itu peran dewan

pengawas syariah dapat menekan masalah agensi yang pada akhirnya

berpengaruh terhadap kinerja bank syariah menjadi lebih baik.

Dengan memiliki pengawasan yang baik, diharapkan bank

syariah dapat mematuhi ketentuan-ketentuan syariah yang telah

disepakati dan berkurangnya masalah agensi sehingga dapat

meningkatkan kinerja maqasid syariah bank syariah. Penelitian yang

dilakukan oleh Muttakin dan Ullah (2012) menemukan bahwa semakin

banyak dewan pengawas syariah mendorong kinerja yang lebih baik

karena anggota dewan pengawas syariah lebih memiliki pengalaman

dalam menjalakan tugas pengawasan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa jumlah dewan pengawas syariah memiliki peran

dalam meningkatkan kinerja bank syariah.

Hassan, Rizwan, dan Sohail (2017) menemukan bahwa

dewan pengawas syariah berpengaruh positif terhadap kinerja bank

syariah di Pakistan. Selain itu Nomran, Haron, dan Hassan (2018)

meneliti bank syariah di Malaysia menemukan bahwa dewan pengawas

syariah berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah. Mollah dan

Page 58: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

38

Zaman (2015) juga menemukan bahwa ukuran dewan pengawas syariah

berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif

sebagai berikut:

H3 : Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap Kinerja

Maqasid Syariah bank syariah

4. Pengaruh Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah terhadap

Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah

Keberadaan dewan pengawas syariah memiliki peranan

penting dan menjadi hal yang membedakan antara bank syariah dengan

bank konvensional. Dalam melaksanakan tugasnya, DPS diperbolehkan

melakukan rangkap jabatan sebagai anggota DPS di lembaga keuangan

syariah lainnya.

Diperlukan pembatasan terhadap jumlah rangkap jabatan

sebagai dewan pengawas syariah, agar lembaga tersebut bekerja lebih

fokus dan professional. Berdasarkan Peraturan Kementerian Keuangan

Nomor 152/PMK.010/2012 anggota DPS hanya dapat merangkap

jabatan sebagai anggota DPS paling banyak pada 2 lembaga. Menurut

Grassa (2015) menyatakan bahwa rangkap jabatan dapat meningkatkan

pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat meningkatkan kinerja

bank syariah.

Page 59: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

39

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternative

sebagai berikut:

H4 : Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah berpengaruh

terhadap Kinerja Maqasid Syariah bank syariah

5. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah Bank

Syariah

Pembentukan komite audit adalah untuk mendukung

efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris

dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai dengan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance di Bank Umum Syariah.

Menurut Sarkar et al (2012) komite audit memastikan bahwa

auditor eksternal menerima semua informasi yang diperlukan dalam

proses mengaudit secara independen dan efektif dan memastikan bahwa

fungsi auditor eksternal tidak berada dalam tekanan manajemen

perusahaan.

Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 55/POJK.04/2015

tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit,

ukuran komite audit paling sedikit terdiri dari tiga (tiga) orang anggota

yang berasal dari komisaris independen dan pihak luar emiten atau

perusahaan publik. Komite audit dengan memiliki banyak anggota

cenderung kehilangan fokus dan kurang berpartisipasi daripada ukuran

Page 60: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

40

komite audit yang lebih sedikit. Di sisi lain, sebuah komite audit dengan

jumlah anggota yang kecil tidak memiliki keragaman keterampilan

pengetahuan sehingga menjadi tidak efektif (Alqatamin, 2018). Dengan

demikian ukuran komite audit yang tepat akan memungkinkan anggota

menggunakan pengalaman dan keahilannya untuk kepentingan terbaik

bagi para pemangku kepentingan.

Hasil penelitian Putra (2017) menyebutkan bahwa komite

audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan

perbankan. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Al-Matari, Al-

Swidi, Fadzil, dan Al-Matari (2012) menunjukan bahwa ukuran komite

audit memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Hal ini bisa dikatakan bahwa bank yang mengungkapkan komite audit

memiliki citra positif dimata investor pada umumnya. Dengan adanya

jumlah komite audit yang ideal diharapkan mampu menciptakan laporan

keuangan yang relevan sehingga dapat digunakan sebagai evaluasi bagi

manajemen dan dapat meningkatkan kinerja maqasid syariah bank

syariah.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif

sebagai berikut:

H5 : Komite Audit berpengaruh terhadap Kinerja Maqasid Syariah

bank syariah

Page 61: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

41

6. Pengaruh Rapat Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah

Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan OJK Nomor

55/POJK/.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan

Kerja Komite Audit, rapat komite audit wajib dilakukan secara berkala

paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Menurut Lin, Xiao, dan Tang (2008) komite audit

diwajibkan mengadakan rapat dengan manajemen, internal dan

eksternal auditor dengan tujuan melaksanakan pegawasan yang efektif

dan mengawasi jalannya proses audit. Dengan melakukan rapat

terjadilah pengawasan secara berkala sehingga bisa memantau dan

memberikan eveluasi atas kinerja manajemen. Dengan melakukan rapat

yang efektif dan efisien yang dilakukan komite audit diharapkan akan

meningkatkan kinerja bank syariah. Kyereboah (2008) menemukan

bahwa frekuensi rapat komite audit berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif

sebagai berikut:

H6: Rapat Komite Audit berpengaruh terhadap maqasid syariah

bank syariah

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar

2.1.

Page 62: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

42

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Bersambung pada halaman selanjutnya

Good corporate governance

dirancang untuk meningkatkan

kinerja bank, melindungi

kepentingan stakeholder, dan

meningkatkan kepatuhan

terhadap perundang-

undangan.

Stakeholder, pemilik dana

(nasabah) perlu mengetahui

informasi secara penuh terkait

bank syariah (pengelola dana).

GAP

Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Komisaris Independen, Dewan

Pengawas Syariah, Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah, Komite

Audit, Rapat Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah Bank

Syariah

Basis Teori : Teori Agensi

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Independen

Dewan Pengawas Syariah

Rangkap Jabatan Dewan

Pengawas Syariah

Komite Audit

Rapat Komite Audit

Maqasid Syariah

Page 63: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

43

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Metode Analisis : Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 64: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

menggunakan data sekunder. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis hubungan kasualitas yaitu menjelaskan pengaruh pada

variabel independen yang terdiri dari dewan komisaris, dewan komsaris

independen, dewan pengawas syariah, rangkap jabatan dewan pengawas

syariah, komite audit, rapat komite audit terhadap variabel dependen kinerja

maqasid syariah bank syariah. Ruang lingkup penelitian ini difokuskan

pada bank umum syariah di Indonesia yang mempublikasikan laporan

tahunan pada situs resminya masing-masing.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Setelah sudah mengetahui ruang lingkup penelitian, tahapan

berikutnya adalah menentukan populasi dan sampel yang akan diuji.

Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah bank syariah di

Indonesia.

Page 65: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

45

Sedangkan 13 bank umum syariah di Indonesia merupakan sampel

yang akan diuji.

2. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling dimana sampel yang diambil

dalam penelitian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu penelitian yang

dilaksanakan, (Sugiyono, 2016). Adapun kriteria-kriteria pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perbankan syariah yang berbentuk bank umum syariah pada periode

2014 – 2017.

2. Bank Umum Syariah tersebut telah menerbitkan laporan tahunan

pada periode 2014 – 2017 secara konsisten dan telah dipublikasikan

pada situs resmi masing-masing

3. Bank Umum Syariah memiliki data lengkap yang digunakan dalam

pengukuran variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

periode 2014 – 2017

C. Metode Pengambilan Data

Peneliti menggunakan data sekunder yang bersumber dari situs

resmi pada masing-masing bank syariah. Dalam memperoleh sumber data

penelitian khususnya data sekunder digunakan dalam dua cara yaitu

penelitian pustaka dan penelitian pada laporan tahunan.

Page 66: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

46

1. Penelitian Pustaka

Peneliti memperoleh data dengan masalah yang diteliti melalui

buku, skripsi, jurnal, internet, dan perangkat lain yang berhubungan

dengan judul penelitian.

2. Penelitian laporan tahunan

Data utama penelitian ini didapatkan melalui laporan tahunan bank

syariah di Indonesia periode 2014–2017. Peneliti mendapatkan data

dengan mengakses situs resmi pada masing-masing bank syariah.

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016) variabel adalah sesuatu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan dilakukan penelitian sehingga akan

menghasilkan informasi tentang hal tersebut, kemudian penelitian tersebut

akan ditarik kesimpulannya. Terdapat beberapa variabel yang digunakan

didalam penelitian ini yaitu: 1) Variabel independen (X) adalah suatu

variabel yang dapat mempengaruhi kondisi dari suatu variabel dependen, 2)

Variabel dependen (Y) adalah suatu variabel yang dapat dipengaruhi

kondisi dari suatu variabel independen (Imran, 2012). Pada bagian ini akan

didefinisikan dari masing-masing variabel yang terkait dengan penelitian

ini, berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Dewan Komisaris (X1)

Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 1 nomor 6

dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

Page 67: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

47

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar

serta memberi nasehat kepada direksi. Bank wajib memiliki anggota

dewan komisaris dengan jumlah paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling

banyak sama dengan jumlah anggota direksi (Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor. 55/POJK.03/2016).

Dewan komisaris diukur dengan menghitung seluruh jumlah

dewan komisaris yang didiperoleh dari laporan tahunan pada masing –

masing bank syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Muttakin dan Ullah

(2012) menghitung variabel dewan komisaris sebagai berikut:

Dewan komisaris = Jumlah dewan komisaris

2. Dewan Komisaris Independen (X2)

Komisaris independen adalah anggota yang tidak terafiliasi dengan

manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham

pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang

dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen

(Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006). Dewan komisaris

independen dapat bertindak sebagai penengah dalam konflik yang terjadi

diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen

serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen

merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi pengawasan agar

tercipta bank yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

Page 68: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

48

Dewan komisaris independen diukur dengan menghitung komposisi

dewan komisaris independen dengan cara membagi komisaris

independen dengan total keseluruhan anggota dewan komisaris.

Mutakkin dan Ullah (2012) menghitung dewan komisaris independen

adalah sebagai berikut:

Dewan komisaris independen = 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠

3. Dewan Pengawas Syariah (X3)

Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang bertugas memberikan

nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank syariah

agar sesuai dengan prinsip syariah (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 64/POJK.03/2016). Bank Indonesia menetapkan bahwa

keanggotaan DPS harus mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah

Nasional yang didirikan oleh MUI (Hidayati 2008).

Jumlah anggota DPS sekurang-kurangnya 2 (dua) orang atau paling

banyak 50% (lima puluh persen) dari jumlah direksi sebagaimana telah

diatur oleh Peraturan Bank Indonesia Nomor. 11/3/PBI./2009 Tentang

Bank Umum Syariah. Mollah dan Zaman (2015) mengukur dewan

pengawas syariah dengan cara menghitung jumlah keseluruhan anggota

dewan pengawas syariah.

Dewan Pengawas Syariah = Jumlah anggota dewan pengawas syariah

Page 69: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

49

4. Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah (X4)

Dalam rangka penerapan prinsip transparansi dan independensi

pada pelaksanaan GCG, masing-masing anggota DPS wajib

mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota DPS di lembaga

keuangan syariah lainnya. Anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS)

diperbolehkan merangkap jabatan sebagai anggota DPS dilembaga lain.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor

152/PMK.010/2012, DPS dilarang merangkap jabatan sebagai anggota

DPS pada lebih dari 1 lembaga lain. Artinya DPS hanya diperbolehkan

merangkap jabatan pada 2 lembaga saja. Nomran et al (2018) mengukur

rangkap jabatan DPS dengan cara menghitung persentase DPS yang

melakukan rangkap jabatan pada waktu yang bersamaan yaitu dengan

membagi jumlah DPS yang merangkap jabatan terhadap total jumlah

anggota DPS. Rangkap jabatan dihitung berdasarkan persentase dewan

pengawas syariah yang melakukan rangkap jabatan lebih dari 2 lembaga

dibagi dengan total keseluruhan anggota DPS.

Rangkap Jabatan DPS = 𝐷𝑃𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛>2 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑃𝑆

5. Komite Audit (X5)

Pembentukan komite audit adalah untuk mendukung efektivitas

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris dalam rangka

pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai dengan Peraturan Bank

Page 70: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

50

Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance di Bank Umum Syariah.

Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 55/POJK.04/2015 tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, ukuran

komite audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal

dari komisaris independen dan pihak luar emiten atau perusahaan publik.

Alqatamin (2018) mengukur komite audit dengan menghitung

jumlah keseluruhan anggota komite audit.

Komite audit = Jumlah keseluruhan komite audit

6. Rapat Komite Audit (X6)

Dalam melaksanakan tugasnya, komite audit perlu melakukan

rapat-rapat yang bertujuan untuk melakukan koordinasi dan sebagai

media kominikasi dalam pelaksanaan tugas pengawasan terhadap

pelaporan kinerja manajemen. Sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK

Nomor 55/POJK/.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman

Pelaksanaan Kerja Komite Audit, rapat komite audit wajib dilakukan

secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Alqatamin (2018) mengukur rapat komite audit dengan

menghitung jumlah rapat yang dilaksanakan dalam 1 tahun.

Rapat komite audit = Jumlah rapat komite audit

Page 71: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

51

7. Maqasid Syariah (Y)

Pengukuran kinerja maqasid syariah bank syariah pada penelitian

ini mengambil pengukuran Indeks Maqasid Syariah dan kriteria yang

dikembangkan oleh Mohammed et al (2015) dan Mohammed et al

(2008). Berikut ini akan disajikan Tabel 3.1 yang menjelaskan

pengukuran rasio kinerja maqasid syariah dan Tabel 3.2 mengenai bobot

masing – masing tujuan dan elemen maqasid syariah :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Rasio Pengukur Kinerja Maqasid Syariah

Tujuan

(Konsep)

Dimensi Elemen Rasio Kinerja Sumber

Data

T1.

Mendidik

Individu

Kemajuan

Pengetahuan

Bantuan

Pendidikan

R1. Bantuan

pendidikan/total

biaya

Annual

Report

Penelitian R2. Biaya

penelitian/total

biaya

Annual

Report

Peningkatan

Keahlian

Pelatihan R3. Biaya

pelatihan/total

biaya

Annual

Report

Meningkatkan

kesadaran

akan Bank

syariah

Publikasi R4. Biaya

promosi/total

biaya

Annual

Report

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 72: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

52

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Operasionalisasi Rasio Pengukur Kinerja

Sumber : Mohammed et al (2015)

Tujuan

(Konsep)

Dimensi Elemen Rasio Kinerja Sumbe

r Data

T2.

Membangun

Keadilan

Fair Return Fair Return R5. Profit

Equalization

Reserves

(PER)/Net or

Investment

Income

Annual

Report

Jasa dan

produk yang

terjangkau

Distribusi

Fungsional

R6.

Pembiayaan

mudharabah

dan

Musyarakah/to

tal investment

modes

Annual

Report

Menghilangk

an

ketidakadilan

Produk

Bebas

Bunga

R7.

Pendapatan

bebas

bunga/total

pendapatan

Annual

Report

T3.

Kepentingan

Publik

Profitabilitas Rasio Laba R8. Laba

bersih/total

aset

Annual

Report

Distribusi

Pendapatan

dan

Kesejahteraa

n

Pendapatan

Individu

R9. Zakat/net

aset

Annual

Report

Investasi

dalam Sektor

Riil

Rasio

investasi di

sektor riil

R10. Total

investasi

sektor riil/total

investment

Annual

Report

Page 73: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

53

Tabel 3.2

Bobot Masing – Masing Tujuan dan Elemen

Sumber : Mohammed et al (2015)

Adapun langkah – langkah yang dilakukan dalam pengukuran

kinerja maqasid syariah bank syariah (Mohammed et al, 2008), yaitu:

a. Menghitung rasio kinerja pada masing – masing bank syariah. Rasio-

rasionya adalah sebagai berikut :

1) Tujuan Mendidik Individu

Tujuan pertama maqasid syariah ini diturunkan menjadi 4

(empat) elemen yaitu bantuan pendidikan, penelitian, pelatihan,

dan publikasi dan dapat diukur dengan rasio yang

dikembangkan oleh Mohammed et al (2015):

Tujuan

Bobot

Tujuan

(%)

Elemen

Bobot

Elemen

(%)

T1.

Pendidikan

30

E1. Bantuan Pendidikan 24

E2. Penelitian 27

E3. Pelatihan 26

E4. Publikasi 23

Total 100

T2. Keadilan

41

E5. Fair Return 30

E6. Distribusi Fungsional 32

E7. Produk Bebas Bunga 38

Total 100

T3.

Kesejahteraan

29

E8. Rasio Laba 30

E9. Transfer Pendapatan 33

E10. Rasio Investasi Sektor

Riil

37

Total 100

Total 100

Page 74: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

54

Bantuan Pendidikan = Bantuan Pendidikan/total beban

(R1.1)

Penelitian = Biaya Penelitian/total beban

(R2.1)

Pelatihan = Biaya Pelatihan/total beban

(R3.1)

Publikasi = Biaya Promosi/total beban (R4.1)

2) Tujuan Membangun Keadilan

Tujuan kedua maqasid syariah ini diturunkan menjadi 3

(tiga) elemen yaitu fair return, fair price¸dan produk bebas

bunga yang dapat diukur dengan rasio-rasio berikut ini:

a) Fair Return

Formula yang digunakan untuk menghitung rasio ini

menggunakan perhitungan rasio yang dikembangkan oleh

Mohammed et al (2008) adalah sebagai berikut :

Fair Return = Laba/total pendapatan (R1.2)

b) Distribusi Fungsional

Formula yang digunakan untuk menghitung rasio

ini menggunakan perhitungan rasio yang dikembangan oleh

Mohammed et al (2015) adalah sebagai berikut :

Distribusi Fungsional = Pembiayaan mudharabah

dan musyarakah/total investment modes (R2.2)

Page 75: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

55

c) Produk Bebas Bunga

Formula yang digunakan untuk menghitung rasio ini

adalah menggunakan perhitungan rasio yang dikembangkan

oleh Mohammed et al (2015) adalah sebagai berikut :

Pendapatan bebas bunga/total pendapatan (R3.2)

3) Tujuan Kepentingan Publik

a) Rasio Laba

Formula yang digunakan dalam menghitung rasio ini

adalah menggunakan perhitungan yang dikembangkan oleh

Mohammed et al (2015) sebagai berikut :

Rasio Laba = Laba bersih/Total Aset (R1.3)

b) Pendapatan Individu

Formula yang digunakan dalam menghitung rasio ini

adalah menggunakan perhitungan yang dikembangkan oleh

Mohammed et al (2008) sebagai berikut :

Pendapatan Individu = Zakat/Laba bersih (R2.3)

c) Rasio Investasi di Sektor Riil

Formula yang digunakan dalam menghitung rasio ini

adalah menggunakan perhitungan yang dikembangkan oleh

Mohammed et al (2015) sebagai berikut :

Page 76: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

56

Rasio Investasi di Sektor Riil = investasi sektor

riil/total investasi (R3.3)

b. Menentukan peringkat dari bank syariah berdasarkan Indikator

Kinerja (IK)

Secara sistematis, proses menentukan Indikator Kinerja (IK)

dan tingkat indeks maqasid syariah dapat dijelaskan sebagai berikut

:

1) Tujuan Pertama (Mendidik Individu)

IK (T1) = (W11 x E11 x R11) + (W11 x E21 x R21) + (W11 x

E31 x R31) + (W11 x E41 x R41)

Keterangan :

T1 : Tujuan Pertama dari Maqasid Syariah (Mendidik Individu)

W11 : Bobot rata – rata untuk tujuan pertama

E11 : Bobot rata – rata untuk elemen pertama tujuan

pertama

E21 : Bobot rata – rata untuk elemen kedua tujuan

pertama

E31 : Bobot rata – rata untuk elemen ketiga tujuan

pertama

E41 : Bobot rata – rata untuk elemen keempat tujuan

pertama

R11 : Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan pertama

Page 77: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

57

R21 : Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan pertama

R31 : Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan pertama

R41 : Rasio kinerja untuk elemen keempat tujuan pertama

Sehingga, IK (T1) = IK11 + IK21 + IK31 + IK41

Keterangan:

IK11 = W11 x E11 x R11

IK12 = W11 x E21 x R21

IK31 = W11 x E31 x R31

IK41 = W11 x E41 x R41

2) Tujuan Kedua (Membangun Keadilan)

IK (T2) = IK12 + IK22 + IK32

Keterangan:

IK12 = W22 x E12 x R12

IK22 = W22 x E22 x R22

IK32 = W22 x E32 x R32

3) Tujuan Ketiga (Kepentingan Publik)

IK (T3) = IK13 + IK23 + IK33

Keterangan:

IK13 = W33 x E13 x R13

IK23 = W33 x E23 x R23

IK33 = W33 x E33 x R33

Page 78: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

58

c. Menentukan Indeks Maqasid Syariah (IMS) setiap bank syariah

Indeks maqasid syariah (IMS) untuk setiap bank merupakan

total semua kinerja indikator dari tiga tujuan maqasid syariah.

Sehingga IMS setiap bank syariah dapat dirumuskan sebagai berikut:

IMS = IK (T1) + IK (T2) + IK (T3)

Dengan kata lain IMS setiap bank syariah adalah jumlah dari

indikator kinerja maqasid syariah tujuan pertama, tujuan kedua, dan

tujuan ketiga.

Tabel 3.3

Variabel Penelitian dan Pengukuran Data

Variabel Indikator Skala

Ukur

Data

Variabel Dependen

Maqasid Syariah Menggunakan pengukuran yang

dikembangkan oleh Mohammed

et al (2008) dan Mohammed et al

(2015)

Rasio

Variabel Independen

Dewan Komisaris Jumlah dewan komisaris Rasio

Dewan Komisaris Independen Komisaris independen dibagi

dengan total dewan komisaris

keseluruhan

Rasio

Dewan Pengawas Syariah Jumlah DPS Rasio

Rangkap Jabatan DPS DPS Rangkap Jabatan >2 lembaga

dibagi dengan total keseluruhan DPS

Rasio

Komite Audit Jumlah komite audit Rasio

Rapat Komite Audit Jumlah rapat komite audit Rasio

Sumber : Diolah dari berbagai referensi

Page 79: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

59

E. Metode Analisis Data

Metode stastistik yang digunakan untuk menganalisis data

menggunakan analisis stastistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji

hipotesis.

1. Analisis Stastistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deksripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghazali,

2016). Statistik deskriptif menggambarkan seperti sampel yang

digunakan di dalam penelitian tersebut dengan lebih rinci dan

menghasilkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata antar

setiap variabel dan starndar deviasi dari masing-masing variabel yang

akan diteliti yaitu dewan komisaris, komisaris independen, dewan

pengawas syariah, rangkap jabatan dewan pengawas syariah, komite

audit, rapat komite audit, dan maqasid syariah.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji regresi linear berganda dapat dilakukan setelah model

penelitian memenuhi syarat, yaitu lolos dari uji asumsi klasik. Uji

asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang

digunakan. Pengujian ini terdiri dari uji normalitas, uji

multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

Page 80: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

60

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi dapat melihat data tersebut

mempunyai distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah

memiliki data berdistribusi normal. Ada dua cara untuk melihat

apakah penelitian ini berdistribusi normal atau tidak yaitu

menggunakan analisis grafik dan uji stastik dengan uji

Kolmogorov-Smirnov.

Model regresi yang baik adalah bila distribusi errornya

normal atau mendekati normal. Terdapat dua acara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu

dengan analisis grafik, dan uji statistik (Ghazali, 2016).

Analisis Grafik

Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya

normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

Page 81: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

61

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Analisis Statistik

Penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan

Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan Kolmogrov Smirnov untuk

melihat asumsi normalitas. Dengan menggunkan uji Kolmogrov

Smirnov, data dikatakan terdistribusi normal apabila nilai Asymp.

Sig (2-tailed) > 0,05 atau lebih besar dari tingkat signifikansi.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji di

dalam penelitian ini apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Jika terjadi korelasi,

maka terdapat masalah multikolonieritas dan model regresi yang

bagus seharusnya tidak ada masalah dan tidak adanya korelasi antar

variabel dependen. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2016).

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskodestisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

Page 82: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

62

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang tidak baik adalah yang terjadi

heteroskesdatisitas, dengan kata lain model yang baik adalah

model homoskedastisitas (Ghozali, 2016).

Salah satu cara untuk menguji ada atau tidaknya

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah

diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di unstadarized

(Ghazali, 2016).

Adapun dasar analisis untuk melihat

heteroskedastisitas menurut Ghazali (2016) adalah dengan melihat

pola titik pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti

titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 83: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

63

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada

periode t dengan periode t-1 (Ghozali, 2016). Pengujian dilakukan

dengan uji statistik non-parametrik Runs Test, yang bertujuan

untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.

Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Ketentuan dari

pengujian ini adalah jika p value ≤ 0,05 (signifikan pada 0,05)

berarti residual tidak random atau terdapat hubungan korelasi antar

residual. Jika p value ≥ 0,05 berarti residual random atau tidak

terdapat hubungan korelasi antar residual.

3. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan software SPSS versi 24 untuk

memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi dilakukan setelah melakukan uji asumsi

klasik. Analisis regresi dilakukan untuk menjelaskan variabel terikat

dengan beberapa variabel bebas. Hipotesis akan diterima jika

variabel bebas mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel

Page 84: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

64

dependen (Ghazali, 2016). Persamaan regresi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e

Keterangan :

Y = Maqasid Syariah Bank Syariah

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Dewan Komisaris

X2 = Dewan Komisaris Independen

X3 = Dewan Pengawas Syariah

X4 = Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah

X5 = Komite Audit

X6 = Rapat Komite Audit

e = Standar Error

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Ghozali (2016) menyatakan bahwa uji koefisien determinasi

bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas

menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R2.

Adjusted R2 ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian

ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang

diperoleh >0,5 maka model yang digunakan dianggap cukup andal

dalam membuat estimasi.

Page 85: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

65

Semakin besar angka adjusted R2 maka semakin baik model

yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikatnya. Jika adjusted R2 semakin kecil, berarti

semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari

variabel terikatnya.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah model

penelitian yang digunakan fit atau tidak (Ghozali, 2016).

Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 (untuk

tingkat signifikansi = 5%), maka model penelitian fit. Sedangkan

jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka model

penelitian yang digunakan tidak fit.

d. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel individu independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2016). Dengan

tingkat signifikansi 5%, maka kriteria pengujian atau dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghazali, 2016) :

1) Apabila nilai signifikansi t < 0,05, berarti variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila nilai signifikansi t > 0,05, berarti variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 86: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

66

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank syariah

di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang

mempublikasikan laporan tahunan tahun 2014 hingga 2017. Penelitian ini

dilakukan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun dengan menggunakan teknik

purposive sampling dalam pemilihan sampel. Data yang digunakan adalah

data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan bank umum syariah

tahun 2014 hingga 2017. Dari pertimbangan tersebut didapatkan sampel

sebanyak 10 bank umum syariah dengan total data 40 laporan tahunan bank

umum syariah.

Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan perincian perolehan sampel

dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Page 87: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

67

Tabel 4.1

Kriteria Penentuan Sampel

No. Kriteria Jumlah

1. Bank umum syariah yang berada di

Indonesia

13

2. Bank umum syariah yang tidak

memiliki data lengkap dan

memenuhi kriteria

(2)

3. Bank umum syariah yang termasuk

kriteria

11

4. Bank umum syariah yang terindikasi

sebagai outlier

(1)

5. Total bank umum syariah yang akan

dianalisis

10

6. Total keseluruhan sampel selama 4

tahun (10*4)

40

Sumber: data sekunder yang diolah (2018)

Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah (2018) jumlah bank umum

syariah yang berada di Indonesia hingga tahun 2017 adalah sebanyak 13

bank. Dari 13 bank syariah tersebut, hanya 11 bank syariah yang memiliki

data secara lengkap terkait variabel penelitian periode 2014 hingga 2017.

Selain itu terdapat 1 bank syariah yang teridentifikasi sebagai outliers yaitu

Maybank Syariah. Maybank Syariah memiliki Indeks Maqasid Syariah

(IMS) yang nilainya terlampau jauh jika dibandingkan dari rata – rata nilai

IMS bank syariah yang lainnya. Rendahnya nilai IMS pada Maybank

syariah tersebut dikarenakan ada beberapa elemen yang dibutuhkan untuk

perhitungan IMS tapi tidak disajikan dalam laporan keuangan tahunan

Maybank Syariah, sehingga menyebabkan rendahnya nilai IMS pada bank

tersebut. Dengan demikian bank umum syariah yang digunakan sebagai

Page 88: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

68

sampel penelitian yang dapat diolah sebanyak 10 bank syariah. Total data

yang digunakan dalam sampel penelitian ini adalah sebanyak 40 unit

analisis.

B. Analisis Data Penelitian

1. Uji Analisis Deskriptif

Pengukuran statistik deskriptif hasil laporan tahunan bank

syariah periode tahun 2014-2017 bertujuan untuk melihat nilai

minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain

dewan komisaris (DEKOM), dewan komisaris independen

(DEKOMIN), dewan pengawas syariah (DPS), rangkap jabatan dewan

pengawas syariah (RANGJADPS), komite audit (KOA), dan rapat

komite audit (RAPKOA) sebagai variabel independen. Variabel kinerja

maqasid syariah bank syariah (MAQASIDSY) sebagai variabel

dependen. Hasil uji statistik deskriptif untuk variabel dependen dan

variabel independen disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini :

Page 89: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

69

Tabel 4.2

Descriptive Statistics

N Minim

um

Maximu

m

Mean Std.

Deviation

DEKOM 40 3 6 3,75 ,899

DEKOMIND 40 ,50 1,00 ,6613 ,15880

DPS 40 2 3 2,40 ,496

RANGJADPS 40 ,00 1,00 ,6083 ,34083

KOA 40 2 7 3,90 1,236

RAPKOA 40 4 31 12,40 6,456

MAQASIDSY 40 ,140 ,390 ,29675 ,054320

Valid N

(listwise)

40

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh data sebanyak 40 data observasi

yang berasal dari perkalian periode 4 tahun penelitian dari 2014–2017

dengan jumlah sampel sebanyak 10 bank syariah dengan total data

sebanyak 40 data. Tabel 4.2 menggambarkan statistik deskriptif untuk

variabel independen (dewan komisaris, dewan komisaris independen,

dewan pengawas syariah, rangkap jabatan dewan pengawas syariah,

komite audit, rapat komite audit), dan variabel dependen (kinerja

maqasid syariah bank syariah).

Berdasarkan tabel statistik deskriptif di atas diperoleh gambaran

mengenai deskripsi variabel independen yaitu dewan komisaris periode

tahun 2014-2017 dengan nilai minimum dewan komisaris adalah

sebesar 3, nilai maksimum sebesar 6 dengan rata – rata 3,75 dan standar

deviasi 0,899. Hal ini menunjukan bahwa pada data sampel yang

berjumlah 40, dewan komisaris memiliki nilai paling rendah sebesar 3

yaitu pada yaitu pada Bank Panin Syariah, Bank Mega Syariah, Bank

Page 90: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

70

Victoria Syariah, BCA Syariah, dan BNI Syariah di tahun 2014 hingga

2017, Bank Bukopin Syariah di tahun 2014 dan nilai tertinggi sebesar

6 diperoleh dari Bank Muamalat Indonesia di tahun 2014. Nilai rata –

rata dewan komisaris berjumlah 3,75, artinya rata – rata bank syariah di

Indonesia pada periode 2014 – 2017 memiliki dewan komisaris

sebanyak 4 anggota, nilai standar deviasi 0,899 maka suatu sampel akan

berjarak plus 0,899 atau minus 0,899 dari nilai rata-rata.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen yaitu

dewan komisaris independen menunjukan nilai minimum sebesar 0,50

diperoleh dari Bank Jabar Banten Syariah pada tahun 2014 – 2017,

Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2014 – 2016, dan Bank Bukopin

Syariah pada tahun 2015 – 2017, nilai maksimum dewan komisaris

independen adalah sebesar 1 diperoleh dari Bank Mega Syariah pada

tahun 2014 – 2017, dan Bank Victoria Syariah pada tahun 2014 – 2015.

Nilai rata-rata dewan komisaris independen adalah 0,6613 atau 66%,

artinya rata – rata komposisi komisaris independen yang dimiliki bank

syariah di Indonesia sudah memenuhi aturan yaitu komisaris

independen minimal 30% dari jumlah dewan komisaris, nilai standar

deviasi 0,158 maka suatu sampel akan berjarak plus 0,158 atau minus

0,158 dari nilai rata-rata.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen yaitu

dewan pengawas syariah menunjukan nilai minimum sebesar 2

diperoleh dari Bank Panin Syariah, Bukopin Syariah, Bank Victoria

Page 91: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

71

Syariah, BCA Syariah, BRI Syariah, BNI Syariah pada tahun 2014 –

2017, nilai maksimum adalah sebesar 3 yaitu pada Bank Jabar Banten

Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega

Syariah pada tahun 2014 – 2017, dan nilai rata-rata adalah sebesar 2,40

yang menunjukkan bahwa rata – rata DPS yang dimiliki oleh bank

syariah di Indonesia periode 2014 – 2017 adalah sebanyak 2 anggota,

nilai standar deviasi 0,496 maka suatu sampel akan berjarak plus

0,496atau minus 0,496 dari nilai rata-rata.

Hasil statitstik deskriptif terhadap variabel independen yaitu

rangkap jabatan dewan pengawas syariah menunjukan nilai minimum

sebesar 0,0 yang diperoleh dari Bank Jabar Banten Syariah pada tahun

2014 – 2017, Bank Syariah Mandiri pada tahun 2014 – 2015, Bank

Victoria Syariah pada tahun 2015 – 2016, BRI Syariah dan Bank

Victoria Syariah pada tahun 2014, nilai maksimum rangkap jabatan

dewan pengawas syariah adalah sebesar 1,00 diperoleh dari BNI

Syariah pada tahun 2014 – 2017, Bank Syariah Mandiri, Bank

Muamalat Indonesia pada tahun 2015 dan 2017, Bank Panin Syariah

pada tahun 2014 – 2016, Bank Victoria Syariah pada tahun 2014 –

2015. Nilai rata-rata rangkap jabatan dewan pengawas syariah adalah

0,6083 yang menunjukkan bahwa sebanyak 61% anggota DPS bank

syariah di Indonesia periode tahun 2014 – 2017 yang melakukan

rangkap jabatan lebih dari 2 lembaga. nilai standar deviasi 0,3408 maka

Page 92: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

72

suatu sampel akan berjarak plus 0,3408 atau minus 0,3408 dari nilai

rata-rata.

Hasil statitstik deskriptif terhadap variabel independen yaitu

komite audit menunjukkan nilai minimum sebesar 2 diperoleh dari

Bank Bukopin Syariah pada tahun 2014, nilai maksimum komite audit

adalah sebesar 7 diperoleh dari Bank Syariah Mandiri dan BRI Syariah

pada tahun 2015, nilai rata-rata komite audit adalah 3,9 yang

menunjukkan bahwa rata – rata jumlah komite audit yang dimiliki bank

syariah di Indonesia periode 2014 – 2017 adalah sebanyak 4 anggota,

nilai standar deviasi 1,236 maka suatu sampel akan berjarak plus 1,236

atau minus 1,236 dari nilai rata-rata.

Hasil statitstik deskriptif terhadap variabel independen yaitu

rapat komite audit menunjukan nilai minimum sebesar 4, nilai

maksimum rapat komite audit adalah sebesar 31, nilai rata-rata rapat

komite audit adalah 12,40 yang artinya jumlah rapat komite audit bank

syariah di Indonesia periode 2014 – 2017 rata –rata dilakukan sebanyak

12 kali dalam setahun, nilai standar deviasi 6,456 maka suatu sampel

akan berjarak plus 6,456 atau minus 6,456 dari nilai rata-rata.

Hasil statitstik deskriptif terhadap variabel dependen yaitu

kinerja maqasid syariah bank syariah menunjukan nilai minimum

sebesar 0,140 diperoleh dari Bank Jabar Banten Syariah pada tahun

2016, nilai maksimum kinerja maqasid syariah bank syariah adalah

sebesar 0,390 diperoleh dari Bank Panin Syariah pada tahun 2014 dan

Page 93: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

73

2015, nilai rata-rata kinerja maqasid syariah bank syariah adalah

0,29675 yang menunjukkan bahwa rata –rata bank syariah di Indonesia

periode 2014 – 2017 memiliki nilai Indeks Maqasid Syariah (IMS)

sebesar 29%, nilai standar deviasi 0,543 maka suatu sampel akan

berjarak plus 0,543 atau minus 0,543 dari nilai rata-rata.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan analisis grafik histogram dan normal probability

plot, serta uji statistik melalui Kolmogrov Smirnov. Hasil uji

normalitas disajikan pada gambar 4.1, gambar 4.2, dan tabel 4.3.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Histogram

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Page 94: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

74

Tampilan grafik histogram gambar 4.1 diatas menunjukkan

pola lonceng yang berarti bahwa grafik tersebut memberi pola

lonceng yang terdistibusi normal. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dan dapat

digunakan untuk pengujian selanjutnya. Untuk mendukung hasil

analisis grafik histogram diatas, maka dilakukan analisis terhadap

grafik normal probability plot seperti pada gambar yang disajikan

berikut :

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Tampilan grafik normal probability plot pada gambar 4.2

diatas menunjukkan bahwa titik – titik menyebar di sekitar garis

diagonal, hal tersebut menunjukkan pola distribusi normal. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi

asumsi normalitas dan layak digunakan untuk pengujian

selanjutnya. Selain analisis grafik, untuk menguji normalitas pada

Page 95: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

75

penelitian ini digunakan uji statisik nonparametrik Kolmogrov-

Smirnov (K-S) dengan hasil seperti pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Dengan Kolomogrov Smirnov

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Tabel 4.3 diatas menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-Tailed)

sebesar 0,137. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi

5% atau 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal dan memperkuat hasil analisis grafik.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghazali,

2016). Uji multikolonieritas yang digunakan pada penelitian ini

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.

Deviation

,03953079

Most Extreme Differences Absolute ,122

Positive ,061

Negative -,122

Test Statistic ,122

Asymp. Sig. (2-tailed) ,137c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 96: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

76

adalah analisis nilai tolerance dan variance faktor (VIF). Hasil uji

multikolonieritas pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.4 dapat

terlihat bahwa penelitian ini terbebas dari multikolonieritas karena

memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih

dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

multikolonieritas antar variabel.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai

dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada penelitian ini uji

heterokedastisitas dengan cara melihat Grafik Scatterplot. Gambar

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

DEKOM ,421 2,378

DEKOMIND ,584 1,711

DPS ,676 1,479

RANGJADPS ,758 1,320

KOA ,464 2,153

RAPKOA ,709 1,411

a. Dependent Variable: MAQASIDSY

Page 97: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

77

4.3 berikut ini menunjukkan hasil uji heterokedastisitas dengan

grafik Scatterplot.

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastiitas Dengan Scatterplot

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Dari grafik scatterplot pada Gambar 4.3 di atas terlihat

bahwa titik – titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi, sehingga model regresi layak untuk memprediksi variabel

dependen berdasarkan variabel – variabel independen yang

digunakan.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

Page 98: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

78

pada periode 1 dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi masalah autokorelasi

(Ghazali, 2016).

Dalam menguji masalah autokorelasi pada penelitian ini,

peneliti menggunakan cara Run Test. Hasil uji Run disajikan pada

Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4. 5

Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018.

Dari Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan

adalah sebesar 0,149 atau nilai Asymp Sig (2-tailed) lebih dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear pada

penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

Runs Test

Unstandardize

d Residual

Test Valuea ,00965

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1,442

Asymp. Sig. (2-tailed) ,149

a. Median

Page 99: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

79

3. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda

Setelah pengujian model memenuhi uji asumsi klasik, kemudian

dilakukan pengujian analisis regresi linear berganda untuk mengetahui

pengaruh dewan komisaris, dewan komisaris independen, dewan

pengawas syariah, rangkap jabatan dewan pengawas syariah, komite

audit, rapat komite audit terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah. Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil analisis regresi di atas maka diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,376 + 0,024 X1 – 1,08 X2 – 0,37 X3 + 0,070 X4 – 0,17 X5 + 0,001 X6 + e

Keterangan :

Y = Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah

X1 = Dewan Komisaris

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) ,376 ,064 5,922 ,000

DEKOM ,024 ,012 ,399 2,041 ,049

DEKOMIND -,108 ,057 -,316 -1,905 ,066

DPS -,037 ,017 -,338 -2,196 ,035

RANGJADPS ,070 ,023 ,438 3,011 ,005

KOA -,017 ,008 -,396 -2,129 ,041

RAPKOA ,001 ,001 ,151 1,004 ,323

a. Dependent Variable: MAQASIDSY

Page 100: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

80

X2 = Dewan Komisaris Independen

X3 = Dewan Pengawas Syariah

X4 = Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah

X5 = Komite Audit

X6 = Rapat Komite Audit

4. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel

4.6 berikut ini :

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,686a ,470 ,374 ,042974

a. Predictors: (Constant), RAPKOA, DEKOMIND, DPS, RANGJADPS, KOA,

DEKOM

b. Dependent Variable: MAQASIDSY

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji R2 pada Tabel 4.7 besarnya adjusted

R Square adalah 0,374. Hal ini berarti sebesar 37,4% varasi

variabel dependen kinerja maqasid syariah bank syariah dapat

dijelaskan oleh variasi dari variabel independen dewan komisaris,

Page 101: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

81

dewan komisaris independen, dewan pengawas syariah, rangkap

jabatan dewan pengawas syariah, komite audit, dan rapat komite

audit, sedangkan sisanya sebesar 62,6% dijelaskan oleh sebab –

sebab lain di luar model.

b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji F)

Uji statisik F digunakan untuk mengetahui apakah model

penelitian yang digunakan fit atau tidak. Hasil uji F dapat dilihat

pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8

Hasil Uji statistik F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1 Regression ,054 6 ,009 4,885 ,001b

Residual ,061 33 ,002

Total ,115 39

a. Dependent Variable: MAQASIDSY

b. Predictors: (Constant), RAPKOA, DEKOMIND, DPS, RANGJADPS,

KOA, DEKOM

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa model ini fit, sehingga

bisa dilakukan untuk pengujian berikutnya. Hal ini dibuktikan

dengan tingkat signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05.

Page 102: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

82

c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk melihat seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam rangka

menerangkan variasi variabel dependen (Ghazali, 2013). Hasil uji

statistik t disajikan pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji statistik t

Sumber : Output SPSS yang diolah, 2018

Berdasarkan hasil uji statistik t pada Tabel 4.9 diatas, dari

total 6 (enam) variabel yang dimasukkan model regresi, terdapat 4

(empat) variabel yang berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah karena memiliki nilai signifikansi kurang dari

0,05, yaitu variabel dewan komisaris dengan nilai signifikansi

0,049, dewan pengawas syariah dengan nilai signifikansi 0,035,

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) ,376 ,064 5,922 ,000

DEKOM ,024 ,012 ,399 2,041 ,049

DEKOMIND -,108 ,057 -,316 -1,905 ,066

DPS -,037 ,017 -,338 -2,196 ,035

RANGJADPS ,070 ,023 ,438 3,011 ,005

KOA -,017 ,008 -,396 -2,129 ,041

RAPKOA ,001 ,001 ,151 1,004 ,323

a. Dependent Variable: MAQASIDSY

Page 103: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

83

rangkap jabatan dewan pengawas syariah dengan nilai signifikansi

0,005, dan komite audit dengan nilai signifikansi 0,041. Sedangkan

variabel dewan komisaris independen yang memiliki nilai

signifkansi 0,066 dan variabel rapat komite audit yang memiliki

nilai signifkansi 0,323 tidak berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah karena memiliki nilai signifikansi lebih dari

0,05.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah

Pengaruh dewan komisaris yang dilambangkan dengan

DEKOM berdasarkan Tabel 4.8 memiliki nilai signifikansi 0,049 atau

lebih kecil dari 0,05. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa dewan

komisaris berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank syariah

di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini

mendukung hipotesis pertama (H1).

Dewan komisaris ditinjau menjadi salah satu dimensi

terpenting dalam keefektifan penerapan corporate governance karena

dapat meredakan konflik yang terjadi antara pemegang saham dan

manajemen dan untuk menghindari konflik kepentingan antara bank

dengan regulator. Dewan komisaris bertugas dalam melakukan

pengawasan terhadap bank yang dilakukan oleh direksi serta

Page 104: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

84

memberikan nasihat berkenaan dengan kebijakan direksi. Menurut

Sulistyowati dan Fidiana (2017) semakin banyaknya jumlah dewan

komisaris, maka pengawasan terhadap direksi akan menjadi lebih baik

dan masukan untuk direksi akan lebih banyak. Dengan demikian kinerja

manajemen akan menjadi lebih baik dan berimbas pula pada

meningkatnya kinerja maqasid syariah bank syariah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Kholid dan Bachtiar

(2015) yang menemukan bahwa jumlah dewan komisaris memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja bank syariah yang diukur dengan

maqasid syariah. Adams dan Mehran (2012) juga menemukan bahwa

jumlah dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank

yang diukur dengan Tobin’s Q. Srairi (2015) juga menyatakan bahwa

dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja bank syariah yang

diukur melalui ROA dan ROE. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa semakin besarnya jumlah dewan komisaris akan lebih efektif

dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen sehingga akan

meningkatkan kinerja maqasid syariah bank syariah.

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kinerja

Maqasid Syariah Bank Syariah

Pengaruh dewan komisaris independen yang dilambangkan

dengan DEKOMIND berdasarkan Tabel 4.8 memiliki nilai signifikansi

0,066 atau lebih besar dari 0,05. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa

Page 105: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

85

dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja

maqasid syariah bank syariah di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan

bahwa penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua (H2).

Komisaris independen adalah anggota yang tidak terafiliasi

dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang

saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan

lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006).

Dikarenakan komisaris independen berasal dari pihak luar manajemen,

sehingga memungkinkan pengetahuan komisaris independen tentang

keadaan bank juga relatif terbatas. Sehingga menyebabkan kurang

optimalnya peran komisaris independen di dalam peningkatan kinerja

maqasid syariah bank syariah. Selain itu, keberadaan komisaris

independen dalam perbankan hanyalah sebatas formalitas untuk

memenuhi regulasi saja dengan demikan keberadaan komisaris

independen tidak efektif dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang

optimal dan tidak menggunakan independensinya untuk mengawasi

kebijakan direksi.

Adams dan Mehran (2012) menyatakan bahwa komisaris

independen tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur

dengan Tobin’s Q. Selain itu Akeem, Terer, Temitope, dan Feyitimi

(2014) juga menemukan bahwa dewan komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROE.

Page 106: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

86

3. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Kinerja Maqasid

Syariah Bank Syariah

Pengaruh dewan pengawas syariah yang dilambangkan

dengan DPS berdasarkan Tabel 4.8 memiliki nilai signifikansi 0,035

atau lebih kecil dari 0,05. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa dewan

pengawas syariah berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini

mendukung hipotesis ketiga (H3).

DPS memiliki peranan penting dalam sistem perbankan

syariah dan memiliki dampak yang penting terhadap stabilitas dan

kinerja bank syariah. Jumlah DPS yang lebih besar dengan berisikan

anggota yang memiliki berbagai pengalaman dan keterampilan

sehingga mengarah pada interpretasi yang lebih baik terhadap produk

dan operasional bank dan berdampak pada kinerja bank syariah yang

lebih baik.

Menurut Muttakin dan Ullah (2012) semakin banyak jumlah

dewan pengawas akan mendorong kinerja yang lebih baik karena

dengan adanya dewan pengawas yang lebih banyak, bank akan lebih

memiliki pengalaman, keahilan dan jaringan professional serta sosial

yang lebih baik lagi. Semakin banyaknya jumlah dewan pengawas

syariah dalam bank syariah, maka peran DPS dalam melakukan

pengawasan terhadap bank akan lebih optimal sehingga dapat

meningkatkan kinerja maqasid syariah bank syariah.

Page 107: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

87

Srairi (2015) menemukan bahwa dewan pengawas syariah

berpengaruh terhadap kinerja bank syariah yang diukur melalui ROA

dan ROE. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Kholid

dan Bachtiar (2015) yang menyatakan bahwa jumlah dewan pengawas

syariah tidak berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah.

4. Pengaruh Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah terhadap

Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah

Pengaruh rangkap jabatan dewan pengawas syariah yang

dilambangkan dengan RANGJADPS berdasarkan Tabel 4.8 memiliki

nilai signifikansi 0,005 atau lebih kecil dari 0,05. Hasil uji tersebut

menunjukkan bahwa rangkap jabatan dewan pengawas syariah

berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank syariah di

Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung

hipotesis keempat (H4).

Hal ini didasarkan pada kepakaran anggota DPS yang banyak

pengalaman dalam merangkap menjadi DPS pada lembaga dan bank

syariah lainnya. Hasilnya kemudian akan menjadikan kebijakan

baberapa bank syariah mengarah pada keputusan yang hampir sama

antar bank syariah sehingga dapat memberikan kinerja bank yang

semakin sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Menurut Grassa

(2015) menyatakan bahwa rangkap jabatan dapat meningkatkan

Page 108: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

88

pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat meningkatkan kinerja

bank syariah.

Penelitian ini sejalan dengan Nomran, Haron, dan Hassan

(2018) yang meneliti 15 bank syariah di Malaysia periode 2008 hingga

2015 menemukan bahwa rangkap jabatan dewan pengawas syariah

berpengaruh positif terhadap kinerja bank syariah.

5. Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah Bank

Syariah

Pengaruh komite audit yang dilambangkan dengan KOA

berdasarkan Tabel 4.8 memiliki nilai signifikansi 0,041 atau lebih kecil

dari 0,05. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa komite audit

berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank syariah di

Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung

hipotesis kelima (H5).

Komite audit memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu untuk

memantau aktivitas manajemen dalam kaitannya dalam pembuatan

laporan keuangan. Sehingga keberadaan komite audit diharapkan dapat

memperkecil upaya manajemen untuk memanipulasi data-data yang

berkaitan dengan keuangan dan prosedur akuntansi. Sehingga dapat

memaksimalkan kinerja yang menjadi tanggung jawab direksi dan

jajarannya.

Page 109: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

89

Keefektifan dari komite audit bisa ditinjau dari jumlah

anggotanya. Hal ini berarti besar atau kecilnya jumlah komite audit

pada bank syariah di Indonesia mampu membantu dewan komisaris

dalam menjalankan tugasnya dalam melakukan pengawasan terhadap

manajemen sehingga pengawasan menjadi lebih efektif dan mampu

meningkatkan kinerja maqasid syariah bank syariah di Indonesia.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Alqatamin (2018)

menyatakan bahwa jumlah komite audit berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Selain itu Al-matari (2012) menemukan bahwa terdapat

hubungan antara jumlah komite audit dengan kinerja perusahaan.

Gunawan (2015) juga menemukan bahwa jumlah komite audit

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan

ROA dan ROE. Menurut Kholid dan Bachtiar (2015) jumlah komite

audit berpengaruh negatif terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah di Indonesia.

6. Pengaruh Rapat Komite Audit terhadap Kinerja Maqasid Syariah

Bank Syariah

Pengaruh rapat komite audit yang dilambangkan dengan

RAPKOA berdasarkan Tabel 4.8 memiliki nilai signifikansi 0,323 atau

lebih besar dari 0,05. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa rapat

komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank

Page 110: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

90

syariah di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini

tidak mendukung hipotesis keenam (H6).

Pertemuan komite audit merupakan jumlah pertemuan yang

dilakukan oleh anggota komite audit atau pertemuan komite audit

dengan dewan komisaris maupun dewan direksi. Dalam pertemuan

komite audit tersebut dibahas mengenai kondisi keuangan perusahaan

dan pelaporan yang dilakukan oleh manajer, sehingga diharapkan

dengan pertemuan tersebut informasi laporan keuangan disajikan

dengan kondisi yang baik.

Rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja

maqasid syariah bank syariah di Indonesia. Hal ini berarti jumlah

pertemuan rata – rata sebanyak 12 kali yang dilakukan oleh komite

audit pada bank syariah di Indonesia periode 2014 – 2017 kurang

efektif. Hal tersebut disebabkan oleh tidak semua pertemuan komite

audit dihadiri oleh anggota komite audit sehingga menyebabkan tidak

seluruh anggota komite audit memberikan kontribusi berpendapat.

Dengan demikian hal tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan

yang akan berdampak pada pengawasan kinerja.

Alqatamin (2018) menemukan bahwa rapat komite audit

tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Al-Matari (2012) juga menemukan bahwa tidak terdapat hubungan

yang signifikan antara jumlah rapat komite audit dengan kinerja

perusahaan. Widagdo dan Chariri (2014) juga menyatakan bahwa

Page 111: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

91

jumlah rapat komite audit yang banyak mungkin saja dapat

meningkatkan kualitas fungsi pengawasan, tetapi juga dapat

menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan yang

berkaitan dengan fungsi pengawasan sehingga tidak memberikan

kontribusi bagi peningkatan kinerja perusahaan.

Tabel 4.10

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

No. Hipotesis Hasil Pengujian

Hipotesis

1. H1 : Dewan Komisaris berpengaruh

terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah

Diterima

2. H2 : Dewan Komisaris Independen

berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah

Ditolak

3. H3 : Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah

Diterima

4. H4 : Rangkap Jabatan Dewan Pengawas

Syariah berpengaruh terhadap kinerja

maqasid syariah bank syariah

Diterima

5. H5 : Komite Audit berpengaruh terhadap

kinerja maqasid syariah bank syariah

Diterima

6. H6 : Rapat Komite Audit berpengaruh

terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah

Ditolak

Page 112: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate

governance terhadap kinerja maqasid syariah bank syariah di Indonesia

periode 2014 hingga 2017. Penelitian ini dilakukan pada 10 Bank Umum

Syariah yang berada di Indonesia periode 2014 – 2017 dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan

analisis statistik deskriptif dan regresi linear berganda menggunakan

software SPSS versi 24. Berdasaran hasil pengujian dan pembahasan yang

telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah.

2. Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap kinerja

maqasid syariah bank syariah.

3. Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah.

4. Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap

kinerja maqasid syariah bank syariah.

Page 113: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

93

5. Komite Audit berpengaruh terhadap kinerja maqasid syariah bank

syariah.

6. Rapat Komite Audit tidak berpengaruh terhadap kinerja maqasid

syariah bank syariah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka saran yang dapat diberikut oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mencari literature atau referensi

yang lebih banyak terkait topik good corporate governance dan

maqasid syariah.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen

lain diluar penelitian ini seperti rapat dewan komisaris, rapat dewan

pengawas syariah guna meningkatkan kuatlitas hasil penelitian.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil jangka waktu

pengambilan sampel yang lebih banyak

4. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel di negara lain,

contohnya Malaysia. Sehingga hasilnya dapat dibandingkan antar

kedua negara tersebut.

Page 114: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

94

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Renee. B dan Hamid Mehran. 2012. “Bank Board Structure and

Performance : Evidence for Large Bank Holding Companies”. Journal

Finance Intermediation 21, pp. 243–267.

Akeem, Terer K, Temitope, dan Feytimi. 2014. “Measuring Impact of

Corporate Governance on The Performance of the Nigerian Insurance

Company”. International Journal of Economics, Vol. II, Issue 11, ISSN

2348 0386.

Al-matari, Yahya Ali, dan Ebrahim Mohammed Al-Matari. 2012. “Board of

Directors , Audit Committee Characteristics and Performance of Saudi

Arabia Listed Companies.” International Review of Management and

Marketing, Vol. 2, No. 4, ISSN: 2146-4405, pp. 241–51.

Alqatamin, Rateb Mohammad. 2018. “Audit Committee Effectiveness and

Company Performance : Evidence from Jordan.” Accounting and

Finance Research, Vol. 7, No. 2, ISSN: 1927-5986.

Antonio, Muhammad Syafii, Yulizar D. Sanrego, Muhammad Taufiq. 2012. "An

Analysis of Islamic Banking Performance: Maqashid Index

Implementation in Indonesia and Jordania". Journal of Islamic Finance,

Vol. 1, No. 1, pp. 012-029, ISSN: 2289-2117.

Badreldin, Ahmed Mohammed. 2009. "Measuring the Performance of Islamic

Banks by Adapting Conventional Ratios". German University in Cairo,

Working Paper No. 16.

Basuony, Mohamed A, Ehab K A Mohamed, dan Ahmed M Al-Baidhani. 2014.

“The Effect of Corporate Governance on Bank Financial Performance:

Evidence from the Arabian Peninsula". Corporate Ownership and

Control , Vol. 11, Issue 2.

94

Page 115: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

95

Benhayoun, Nesrin, Ikram Chairi, Amina El Gonnouni, dan Abdelouahid

Lyhyaoui. 2014. “Islamic Banking Challenges Lie in the Growth of

Islamic Economy Despite of the Free Interest Loans Policy : Evidences

From Support.” ACRN Journal of Finance and Risk Perspectives, Vol.

3, No. 1, pp. 19–31, ISSN: 2305-7

Faozan, Akhmad. 2013. “Implementasi Good Corporate Governance Dan

Peran Dewan Pengawas Syariah Di Bank Syariah.” Jurnal Ekonomi

Islam, Vol. VII, No. 1, pp. 1–14.

Gafoor, Abdul, Mariappan, dan Thyagarajan S. 2018. "Board Characteristics

and Bank Performance in India". IIMB Management Review. Elsevier

Ltd. doi: 10.1016/j.iimb.2018.01.007.

Ghazali, Imam. 2016. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS".

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goaied, Mohamed, dan Seifallah Sassi. 2010. “Financial Development and

Economic Growth in the MENA Region: What about Islamic Banking

Development.” Institut des Hautes Etudes Commerciales, Carthage, pp.

1–23.

Grassa, Rihab. 2015. "Corporate Governance and Credit Rating in Islamic

Banks: Does Shariah Governance Matters?". Journal of Management &

Governance,Vol. 19, No. 3, ISSN: 1385-3457.

Hidayati, Maslihati Nur. 2008. "Dewan Pengawas Syariah dalam Sistem Hukum

Perbankan: Studi Tentang Pengawasan Bank Berlandaskan Pada

Prinsip-Prinsip Islam". Lex Journalica, Vol. 6, No.1.

Page 116: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

96

Imran, Hasyim Ali. 2012. "Peran Pemahaman Variabel Dalam Penelitian

Komunikasi Pendekatan Kuantitatif". Insani, No. 13, ISSN: 0216-0552.

Jensen, C, dan H Meckling. 1976. “Theory of the Firm : Managerial Behavior ,

Agency Costs and Ownership Structure.” Journal of Financial

Economics, Vol. 3, No. 3, pp. 305-60.

Kholid, Mumar Nur, dan Arief Bachtiar. 2015. “Good Corporate Governance

Dan Kinerja Maqasid Syariah." JAAI, Vol. 19, No. 2, pp. 126–36.

Kodriyah, Neneng Sri Suprihatin, dan Santi Octaviani. 2017. “Peran Dewan

Pengawas Syariah, Komite Audit dan Dewan Komisaris Dalam

Mendeteksi Praktik Manajemen Laba". Jurnal Akuntansi, Vol. 4, No. 2,

pp. 59–64.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. "Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia".

Kyereboah, Antony. 2008. "Corporate Governance and Firm Performance in

Africa: A dynamic Panel Data Analysis". University of Ghana Business

School, Legon.

Liang, Qi, Pisun Xu, dan Pornst Jiraporn. 2013. “Board Characteristics and

Chinese Bank Performance.” Journal of Banking & Finance, Vol. 37,

No. 8, pp. 2953–68.

Lin, Z Jun, Jason Z Xiao, dan Qingliang Tang. 2008. “The Roles,

Responsibilities and Characteristics of Audit Committee in

China.”Accounting, Auditing, Accountability Journal, Vol. 21, Issue 5,

pp. 721-751.

Majalah Economic Review. 2017. "Indonesia Good Corporate Governance

Award 2017". Diakses dari www.majalahreviewnews.com

Page 117: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

97

Mohammed, Mustafa Omar, dan Dzuljastri Abdul Razak. 2008. “The

Performance Measures of Islamic Banking Based on The Maqasid

Framework.” IIUM International Accounting Conference (INTAC IV),

pp. 1–17.

Mohammed, Mustafa Omar, dan Fauziah Md Taib. 2015. "Developing Islamic

Banking Performance Measures Based On Maqasid Al-Shari'ah

Framework: Cases of 24 Selected Banks". Journal of Islamic Monetary

Economics and Finance.

Mollah, Sabur, dan Mahbub Zaman. 2015. “Shari’ah Supervision, Corporate

Governance and Performance: Conventional vs. Islamic Banks.” Journal

of Banking and Finance 58, pp. 418–435.

Muttakin, Mohammad Badrul, dan Md. Shahid Ullah. 2012. "Corporate

Governance and Bank Performance: Evidence from Bangladesh".

Corporate Board: Duties and Composition, Vol. 8, Issue 1.

Mutakin, Ali. 2017. "Maqasid Al Syariah dan Hubungan dengan Metode

Istinbath Hukum". Kanun Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 19, No.3, pp. 547-

570.

Nomran, Naji Mansour, Razali Haron, dan Rusni Hassan. 2018. "Shari'ah

Supervisory Board Characters Effects on Islamic Banks' Performance:

Evidence from Malaysia". International Journal of Bank Marketing.

Nyamongo, Esman Morekwa, dan Kebede Temesgen. 2013. "The Effect of

Governance on Performance of Commercial Banks in Kenya: A Panel

Study". Corporate Governance: The International Journal of Business in

Society, Vol. 3, Issue 3, pp. 236-248.

OECD Principles of Corporate Governance. 2004

Page 118: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

98

Ozcan, dan Ali Riza. 2016. "Board Size, Board Composition, and Performance:

An Investigation on Turkish Bank:. International Business Research, Vol.

9, No. 2, ISSN: 1913-9004.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/PMK.010/2012

Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Perusahaan Perasuransian.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi

dann Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 64/POJK.03/2016 Tentang Perubahan

Kegiatan Usaha Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan

Tata Kelola Bagi Bank Umum.

Putra, Robby Hartono. 2017. “Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan." Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol.

6, No. 8, ISSN: 2460-0585.

Reuters, Thomson. 2016. “State of The Global Islamic Economy Report.” Dubai

the capital of Islamic Economy, pp. 1–287.

Risty, Ilyona, dan Sany. 2013. “Pengaruh Independensi, Keahlian, Frekuensi

Rapat, dan Jumlah Anggota Komite Audit Terhadap Penerbitan

Sustainability Report ISRA 2008-2012.” Business Accounting Review,

Vol. 8, No. 1, pp. 1–10.

Sarkar, Jayati, Subrata Sarkar, dan Kaustav Sen. 2012. “A Corporate

Governance Index for Large Listed Companies in India.” Indira Gandhi

of Development Research, Mumbai.

Page 119: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

99

Srairi, Samir. 2015. “Corporate Governance Disclosure Practices and

Performance of Islamic Banks in GCC Countries.” Journal of Islamic

Finance, Vol. 4, No. 2, pp. 1–7.

Statistik Perbankan Syariah. April 2018.

Sugiyono. 2016. "Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: CV Alfabeta.

Sulistyowati, dan Fidiana. 2017. "Pengaruh Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan". Jurnal Ilmu

dan Riset Akuntansi. Vol. 6. No. 1, ISSN: 2460-0585.

Undang - Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

Undang - Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Waemustafa, Waeibrorheem. 2013. “The Emergence Of Islamic Banking:

Development, Trends, And Challenges.” IOSR Journal of Business and

Management, Vol. 7, No. 2, pp. 67–71.

Widagdo, Dominikus Octavianto Kresno, dan Anis Chariri. 2014. “Pengaruh

Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan”.

Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 3, No. 3, pp. 1, ISSN: 2337-

3806.

www.sindonews.com

Page 120: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

100

Page 121: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

101

LAMPIRAN 1

DAFTAR NAMA BANK SYARIAH SAMPEL

No. Nama Bank Syariah Kode Bank Syariah

1. Bank BJBSyariah BJBS

2. Bank Syariah Mandiri BSM

3. Bank Muamalat Indonesia MUAMALAT

4. Bank Panin Dubai Syariah PANINS

5. Bank Syariah Bukopin BUKOPINS

6. Bank Mega Syariah MEGAS

7. Bank Victoria Syariah VICTORIAS

8. BCA Syariah BCAS

9. BRI Syariah BRIS

10. BNI Syariah BNIS

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2018

Page 122: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

102

LAMPIRAN 2

PERHITUNGAN VARIABEL DEWAN KOMISARIS

No. Bank

Syariah

Dewan Komisaris

2014 2015 2016 2017

1. BJBS 4 4 4 4

2. BSM 5 5 5 5

3. MUAMALAT 6 4 4 5

4. PANINS 3 3 3 3

5. BUKOPINS 3 4 4 4

6. MEGAS 3 3 3 3

7. VICTORIAS 3 3 3 3

8. BCAS 3 3 3 3

9. BRIS 5 5 5 5

10. BNIS 3 3 3 3

Page 123: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

103

LAMPIRAN 3

PERHITUNGAN VARIABEL DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

No. Bank

Syariah

Dewan Komisaris Independen

2014 2015 2016 2017

1. BJBS 0,5 0,5 0,5 0,5

2. BSM 0,6 0,6 0,6 0,6

3. MUAMALAT 0,5 0,5 0,5 0,6

4. PANINS 0,67 0,67 0,67 0,67

5. BUKOPINS 0,67 0,5 0,5 0,5

6. MEGAS 1 1 1 1

7. VICTORIAS 1 1 0,67 0,67

8. BCAS 0,67 0,67 0,67 0,67

9. BRIS 0,6 0,6 0,6 0,6

10. BNIS 0,67 0,67 0,67 0,67

Page 124: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

104

LAMPIRAN 4

PERHITUNGAN VARIABEL DEWAN PENGAWAS SYARIAH

No. Bank

Syariah

Dewan Pengawas Syariah

2014 2015 2016 2017

1. BJBS 3 3 3 3

2. BSM 3 3 3 3

3. MUAMALAT 3 3 3 3

4. PANINS 2 2 2 2

5. BUKOPINS 2 2 2 2

6. MEGAS 3 3 3 3

7. VICTORIAS 2 2 2 2

8. BCAS 2 2 2 2

9. BRIS 2 2 2 2

10. BNIS 2 2 2 2

Page 125: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

105

LAMPIRAN 5

PERHITUNGAN VARIABEL RANGKAP JABATAN DPS

No. Bank

Syariah

Rangkap Jabatan Dps

2014 2015 2016 2017

1. BJBS 0 0 0 0

2. BSM 0,67 0,67 0,67 1

3. MUAMALAT 0,33 1 0,33 1

4. PANINS 1 1 1 0,5

5. BUKOPINS 0 0,5 0,5 1

6. MEGAS 0,67 0,67 0,67 0,67

7. VICTORIAS 1 1 0,5 0,5

8. BCAS 0,5 0,5 0,5 0,5

9. BRIS 0 0,5 0,5 0,5

10. BNIS 1 1 1 1

Page 126: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

106

LAMPIRAN 6

PERHITUNGAN VARIABEL KOMITE AUDIT

No. Kode Bank

Syariah

Komite Audit

2014 2015 2016 2017

1. BJBS 5 5 4 4

2. BSM 6 7 6 6

3. MUAMALAT 3 4 4 4

4. PANINS 3 3 3 3

5. BUKOPINS 2 3 3 3

6. MEGAS 3 3 3 3

7. VICTORIAS 3 3 3 3

8. BCAS 3 3 3 3

9. BRIS 4 7 5 5

10. BNIS 5 5 4 4

Page 127: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

107

LAMPIRAN 7

PERHITUNGAN VARIABEL RAPAT KOMITE AUDIT

No. Bank

Syariah

Rapat Komite Audit

2014 2015 2016 2017

1. BJBS 9 11 6 7

2. BSM 31 14 20 18

3. MUAMALAT 4 10 13 11

4. PANINS 6 8 5 4

5. BUKOPINS 9 10 12 12

6. MEGAS 4 7 5 5

7. VICTORIAS 20 18 21 12

8. BCAS 12 13 13 13

9. BRIS 20 7 12 11

10. BNIS 23 24 23 13

Page 128: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

108

LAMPIRAN 8

PERHITUNGAN RASIO KINERJA MAQASID SYARIAH

TUJUAN PERTAMA (MENDIDIK INDIVIDU)

NO BANK

SYARIAH

TAHUN

Tujuan Pertama (Mendidik Individu)

Bantuan

Pendidikan

Penelitian Pelatihan Publikasi

1 BJBS 2014 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000

2 BSM 2014 0,0003 0,0006 0,0069 0,0139

3 MUAMALAT 2014 0,0030 0,0019 0,0079 0,0386

4 PANINS 2014 0,0000 0,0000 0,0192 0,0320

5 BUKOPINS 2014 0,0000 0,0000 0,0162 0,0270

6 MEGAS 2014 0,0008 0,0000 0,0045 0,0000

7 VICTORIAS 2014 0,0000 0,0274 0,0038 0,0234

8 BCAS 2014 0,0000 0,0000 0,0109 0,0112

9 BRIS 2014 0,0002 0,0000 0,0111 0,0274

10 BNIS 2014 0,0011 0,0000 0,0244 0,0262

11 BJBS 2015 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000

12 BSM 2015 0,0019 0,0005 0,0120 0,0137

13 MUAMALAT 2015 0,0017 0,0021 0,0198 0,0483

14 PANINS 2015 0,0006 0,0000 0,0041 0,0249

15 BUKOPINS 2015 0,0000 0,0000 0,0171 0,0193

16 MEGAS 2015 0,0002 0,0000 0,0020 0,0000

17 VICTORIAS 2015 0,0000 0,0265 0,0066 0,0114

18 BCAS 2015 0,0000 0,0000 0,0157 0,0089

19 BRIS 2015 0,0002 0,0000 0,0049 0,0352

20 BNIS 2015 0,0015 0,0000 0,0214 0,0640

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 129: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

109

LAMPIRAN 8 (LANJUTAN)

PERHITUNGAN RASIO KINERJA MAQASID SYARIAH

TUJUAN PERTAMA (MENDIDIK INDIVIDU)

No Bank

Syariah

Tahun

Tujuan Pertama (Mendidik Individu)

Bantuan

Pendidikan

Penelitian Pelatihan Publikasi

20 BNIS 2015 0,0015 0,0000 0,0214 0,0640

21 BJBS 2016 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000

22 BSM 2016 0,0005 0,0001 0,0055 0,0118

23 MUAMALAT 2016 0,0005 0,0072 0,0083 0,0106

24 PANINS 2016 0,0001 0,0000 0,0048 0,0204

25 BUKOPINS 2016 0,0000 0,0000 0,0141 0,0289

26 MEGAS 2016 0,0002 0,0000 0,0039 0,0000

27 VICTORIAS 2016 0,0000 0,0227 0,0047 0,0101

28 BCAS 2016 0,0024 0,0000 0,0119 0,0036

29 BRIS 2016 0,0005 0,0000 0,0050 0,0180

30 BNIS 2016 0,0021 0,0000 0,0226 0,0608

31 BJBS 2017 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

32 BSM 2017 0,0042 0,0001 0,0101 0,0140

33 MUAMALAT 2017 0,0010 0,0012 0,0021 0,0149

34 PANINS 2017 0,0001 0,0000 0,0016 0,0314

35 BUKOPINS 2017 0,0000 0,0000 0,0161 0,0227

36 MEGAS 2017 0,0003 0,0000 0,0047 0,0000

37 VICTORIAS 2017 0,0000 0,0369 0,0089 0,0090

38 BCAS 2017 0,0028 0,0000 0,0160 0,0063

39 BRIS 2017 0,0009 0,0000 0,0056 0,0173

40 BNIS 2017 0,0012 0,0000 0,0297 0,0547

Page 130: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

110

LAMPIRAN 9

PERHITUNGAN RASIO KINERJA MAQASID SYARIAH

TUJUAN KEDUA (MEMBANGUN KEADILAN)

No Bank

Syariah

Tahun

Tujuan Kedua (Membangun Keadilan)

Fair Return Fair Price Produk

Bebas Bunga

1 BJBS 2014 0,0462 0,2923 0,7992

2 BSM 2014 0,0151 0,2128 0,8469

3 MUAMALAT 2014 0,0267 0,5081 0,9433

4 PANINS 2014 0,1742 0,8672 0,9406

5 BUKOPINS 2014 0,0327 0,3928 0,9160

6 MEGAS 2014 0,0168 0,0075 0,8659

7 VICTORIAS 2014 -0,1650 0,5613 0,9793

8 BCAS 2014 0,0718 0,4729 0,9263

9 BRIS 2014 0,0046 0,3167 0,9610

10 BNIS 2014 0,1045 0,1638 0,9528

11 BJBS 2015 0,0193 0,2155 0,8309

12 BSM 2015 0,0536 0,2518 0,8639

13 MUAMALAT 2015 0,0318 0,5439 0,9407

14 PANINS 2015 0,1061 0,9061 0,9686

15 BUKOPINS 2015 0,0801 0,4810 0,9056

16 MEGAS 2015 0,0048 0,0141 0,5669

17 VICTORIAS 2015 -0,2440 0,6978 0,9915

18 BCAS 2015 0,0866 0,4534 0,9743

19 BRIS 2015 0,0652 0,3725 0,9946

20 BNIS 2015 0,1129 0,1932 0,9534

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 131: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

111

LAMPIRAN 9 (LANJUTAN)

PERHITUNGAN RASIO KINERJA MAQASID SYARIAH

TUJUAN KEDUA (MEMBANGUN KEADILAN)

No Bank

Syariah

Tahun

Tujuan Kedua (Membangun Keadilan)

Fair Return Fair Price Produk

Bebas Bunga

21 BJBS 2016 -0,2714 0,1860 0,3622

22 BSM 2016 0,0605 0,2916 0,8826

23 MUAMALAT 2016 0,0208 0,5421 0,9213

24 PANINS 2016 0,0384 0,8370 0,9672

25 BUKOPINS 2016 0,0845 0,5269 0,8458

26 MEGAS 2016 0,1184 0,0729 0,5677

27 VICTORIAS 2016 -0,3134 0,7958 0,9921

28 BCAS 2016 0,1102 0,4769 0,9693

29 BRIS 2016 0,0866 0,3681 0,9537

30 BNIS 2016 0,1266 0,2051 0,9650

31 BJBS 2017 -0,4925 0,1794 0,8629

32 BSM 2017 0,0571 0,3422 0,8854

33 MUAMALAT 2017 0,0104 0,4971 0,8863

34 PANINS 2017 -1,1809 0,8368 0,9738

35 BUKOPINS 2017 0,0080 0,6204 0,8622

36 MEGAS 2017 0,1084 0,1422 0,7608

37 VICTORIAS 2017 0,0388 0,7373 0,9788

38 BCAS 2017 0,1267 0,5659 0,9703

39 BRIS 2017 0,0470 0,3414 0,9498

40 BNIS 2017 0,1279 0,2310 0,9646

Page 132: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

112

LAMPIRAN 10

PERHITUNGAN RASIO KINERJA MAQASID SYARIAH

TUJUAN KETIGA (KEPENTINGAN PUBLIK)

No

Bank

Syariah

Tahun Tujuan Ketiga (Kepentingan Publik)

Rasio Laba Transfer

Pendapatan

Rasio Investasi

Sektor Riil

1 BJBS 2014 0,0036 0,0594 0,9629

2 BSM 2014 0,0011 0,7077 0,9520

3 MUAMALAT 2014 0,0009 0,3974 0,8524

4 PANINS 2014 0,0114 0,0117 0,9631

5 BUKOPINS 2014 0,0017 0,0000 0,9470

6 MEGAS 2014 0,0025 0,2444 0,8763

7 VICTORIAS 2014 -0,0134 -0,0040 0,8386

8 BCAS 2014 0,0043 0,0019 0,9655

9 BRIS 2014 0,0003 0,4925 0,9495

10 BNIS 2014 0,0084 0,0667 0,8812

11 BJBS 2015 0,0011 0,0250 0,9652

12 BSM 2015 0,0041 0,1080 0,8569

13 MUAMALAT 2015 0,0013 0,1682 0,8495

14 PANINS 2015 0,0075 0,0708 0,9355

15 BUKOPINS 2015 0,0048 0,0000 0,9476

16 MEGAS 2015 0,0022 0,0819 0,8393

17 VICTORIAS 2015 -0,0174 -0,0040 0,8075

18 BCAS 2015 0,0054 0,0016 0,9704

19 BRIS 2015 0,0051 0,0346 0,8745

20 BNIS 2015 0,0084 0,0667 0,8812

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 133: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

113

LAMPIRAN 10 (LANJUTAN)

PERHITUNGAN RASIO KINERJA MAQASID SYARIAH

TUJUAN KETIGA (KEPENTINGAN PUBLIK)

No Bank

Syariah

Tahun

Tujuan Ketiga (Kepentingan Publik)

Rasio

Laba

Transfer

Pendapatan

Rasio Investasi

Sektor Riil

21 BJBS 2016 -0,0557 -0,0012 0,8996

22 BSM 2016 0,0041 0,0700 0,8816

23 MUAMALAT 2016 0,0014 0,1615 0,8559

24 PANINS 2016 0,0022 0,1181 0,8455

25 BUKOPINS 2016 0,0047 0,0000 0,9490

26 MEGAS 2016 0,0180 0,0192 0,8483

27 VICTORIAS 2016 -0,0114 -0,0018 0,8302

28 BCAS 2016 0,0074 0,0015 0,9041

29 BRIS 2016 0,0061 0,0411 0,7835

30 BNIS 2016 0,0098 0,0567 0,8281

31 BJBS 2017 -0,0497 -0,0004 0,8249

32 BSM 2017 0,0042 0,0675 0,8443

33 MUAMALAT 2017 0,0004 0,5801 0,8600

34 PANINS 2017 -0,1123 -0,0007 0,8423

35 BUKOPINS 2017 0,0002 0,0000 0,9282

36 MEGAS 2017 0,0103 0,0477 0,7690

37 VICTORIAS 2017 0,0023 0,0120 0,7938

38 BCAS 2017 0,0080 0,0010 0,8428

39 BRIS 2017 0,0032 0,0884 0,7082

40 BNIS 2017 0,0088 0,0599 0,8042

Page 134: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

114

LAMPIRAN 11

PERHITUNGAN INDEKS MAQASID SYARIAH

No Bank

Syariah

Tahun

IK T1

IK T2

IK T3

IMS

1 BJBS 2014 0,00001 0,16855 0,10883 0,277390

2 BSM 2014 0,00177 0,16173 0,16382 0,327117

3 MUAMALAT 2014 0,00365 0,21692 0,12613 0,346704

4 PANINS 2014 0,00371 0,28174 0,10545 0,390897

5 BUKOPINS 2014 0,00313 0,19828 0,10177 0,303170

6 MEGAS 2014 0,00041 0,13796 0,11553 0,253894

7 VICTORIAS 2014 0,00413 0,20593 0,08834 0,298404

8 BCAS 2014 0,00162 0,21519 0,10418 0,320992

9 BRIS 2014 0,00277 0,19184 0,14476 0,339373

10 BNIS 2014 0,00379 0,18279 0,10116 0,287743

11 BJBS 2015 0,00001 0,16010 0,10585 0,26596

12 BSM 2015 0,00206 0,17422 0,10173 0,27802

13 MUAMALAT 2015 0,00517 0,22183 0,10591 0,33291

14 PANINS 2015 0,00207 0,28284 0,10726 0,39218

15 BUKOPINS 2015 0,00266 0,21405 0,10213 0,31884

16 MEGAS 2015 0,00017 0,09075 0,09740 0,18831

17 VICTORIAS 2015 0,00344 0,21602 0,08463 0,30409

18 BCAS 2015 0,00184 0,22194 0,10478 0,32856

19 BRIS 2015 0,00283 0,21187 0,09733 0,31202

20 BNIS 2015 0,00620 0,18777 0,09982 0,29378

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 135: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

115

LAMPIRAN 11

PERHITUNGAN INDEKS MAQASID SYARIAH

No

Bank

Syariah

Tahun

IK T1

IK T2

IK T3

IMS

21 BJBS 2016 0,00002 0,04746 0,09109 0,13857

22 BSM 2016 0,00130 0,18321 0,10108 0,28558

23 MUAMALAT 2016 0,00200 0,21722 0,10602 0,32523

24 PANINS 2016 0,00179 0,26522 0,10121 0,36823

25 BUKOPINS 2016 0,00310 0,21129 0,10227 0,31665

26 MEGAS 2016 0,00032 0,11257 0,09442 0,20730

27 VICTORIAS 2016 0,00290 0,22044 0,08783 0,31117

28 BCAS 2016 0,00135 0,22715 0,09784 0,32634

29 BRIS 2016 0,00167 0,20753 0,08824 0,29743

30 BNIS 2016 0,00611 0,19283 0,09473 0,29367

31 BJBS 2017 0,00000 0,09740 0,08372 0,18112

32 BSM 2017 0,00206 0,18987 0,09686 0,28879

33 MUAMALAT 2017 0,00136 0,20457 0,14279 0,34872

34 PANINS 2017 0,00229 0,11626 0,07957 0,19812

35 BUKOPINS 2017 0,00282 0,21671 0,09962 0,31915

36 MEGAS 2017 0,00038 0,15052 0,08765 0,23855

37 VICTORIAS 2017 0,00430 0,25400 0,08644 0,34475

38 BCAS 2017 0,00188 0,24100 0,09130 0,33417

39 BRIS 2017 0,00170 0,19855 0,08399 0,28424

40 BNIS 2017 0,00618 0,19633 0,09235 0,29486

Page 136: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

116

LAMPIRAN 12

HASIL OUTPUT SPSS

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

DEKOM 40 3 6 3,75 ,899

DEKOMIND 40 ,50 1,00 ,6613 ,15880

DPS 40 2 3 2,40 ,496

RANGJADPS 40 ,00 1,00 ,6083 ,34083

KOA 40 2 7 3,90 1,236

RAPKOA 40 4 31 12,40 6,456

MAQASIDSY 40 ,140 ,390 ,29675 ,054320

Valid N (listwise) 40

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram

Page 137: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

117

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot

Page 138: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

118

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,376 ,064 5,922 ,000

DEKOM ,024 ,012 ,399 2,041 ,049 ,421 2,378

DEKOMIND -,108 ,057 -,316 -1,905 ,066 ,584 1,711

DPS -,037 ,017 -,338 -2,196 ,035 ,676 1,479

RANGJADPS ,070 ,023 ,438 3,011 ,005 ,758 1,320

KOA -,017 ,008 -,396 -2,129 ,041 ,464 2,153

RAPKOA ,001 ,001 ,151 1,004 ,323 ,709 1,411

a. Dependent Variable: MAQASIDSY

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,03953079

Most Extreme Differences Absolute ,122

Positive ,061

Negative -,122

Test Statistic ,122

Asymp. Sig. (2-tailed) ,137c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 139: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

119

Hasil Uji Autokorelasi dengan Runs Test

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Runs Test

Unstandardiz

ed Residual

Test Valuea ,00965

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1,442

Asymp. Sig. (2-tailed) ,149

a. Median

Page 140: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

120

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji Statistik F

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,686a ,470 ,374 ,042974

a. Predictors: (Constant), RAPKOA, DEKOMIND, DPS, RANGJADPS,

KOA, DEKOM

b. Dependent Variable: MAQASIDSY

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression ,054 6 ,009 4,885 ,001b

Residual ,061 33 ,002

Total ,115 39

a. Dependent Variable: MAQASIDSY

b. Predictors: (Constant), RAPKOA, DEKOMIND, DPS, RANGJADPS, KOA, DEKOM

Page 141: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41554/2/RIDWANSYAH-FEB.pdf · untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku

121

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,376 ,064 5,922 ,000

DEKOM ,024 ,012 ,399 2,041 ,049

DEKOMIND -,108 ,057 -,316 -1,905 ,066

DPS -,037 ,017 -,338 -2,196 ,035

RANGJADP

S

,070 ,023 ,438 3,011 ,005

KOA -,017 ,008 -,396 -2,129 ,041

RAPKOA ,001 ,001 ,151 1,004 ,323

a. Dependent Variable: MAQASIDSY