pengaruh etika profesi, motivasi, kompetensi dan kepuasan...
TRANSCRIPT
PENGARUH ETIKA PROFESI, MOTIVASI, KOMPETENSI DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU
(Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Dwi Aries Buntoro NIM: 1110081000058
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Dwi Aries Buntoro
2. TTL : Tangerang, 27 Desember 1991
3. Alamat : Jln. Karyawan Ujung, Kp. Bulak Timur RT006/04
No : 45 Kedaung-Pamulang
4. Telepon : 08983367039
5. Agama : Islam
6. Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN FORMAL
1998-2004 SDN 6 CIPUTAT
2004-2007 SMPN 2 CIPUTAT (Sekarang SMPN 3 TANGSEL)
2007-2010 SMK SASMITA JAYA
2010-2014 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
vii
INFLUENCE OF PROFESSIONAL ETHICS, COMPETENCE, MOTIVATION AND JOB SATISFACTION OF TEACHER’S
PERFORMANCE (Case Study on Teacher inSMK Islamiyah Ciputat)
ABSTRACT
This research aims to find out whether there is influence of professional ethics, competence, motivation and job satisfaction to the performance of teachers. This research is conducted at SMK Islamiyah Ciputat. The population is 54 people, which is all becoming respondent on this research.
The data obtained in this research used questionnaire, which gives a list of statements directly to the respondents. Data analysis techniques used in this research is multiple linear regression, which is operated through the program SPSS 17 on the significance level of 5 percent.
The results in the test F (simultaneous) showed that the ethics of the profession, competence, motivation, and job satisfaction are significantly influencing the performance of the teacher. The t-test results (partial) showed that the ethics of the profession, competence, motivation, and job satisfaction significantly influences the performance of the teachers. So, it can be concluded that the ethics of the profession, competence, motivation, and job satisfaction of teachers influence performance significantly either simultaneously or partially.
Keywords : professional ethics, competence, motivation, job satisfaction, and performance of teachers.
viii
PENGARUH ETIKA PROFESI, MOTIVASI, KOMPETENSI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU (Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru.Penelitian ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat.Jumlah populasi adalah 54 orang, yang mana semuanya menjadi responden dalam penelitian ini.
Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, yaitu memberikan daftar pernyataan secara langsung kepada responden.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yang dioperasikan melalui program SPSS 17 pada tingkat signifikansi 5 persen.
Hasil penelitian dalam uji F (simultan) menunjukkan bahwa etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja guru.Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja guru.Jadi, dapat disimpulkan bahwa etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja guru secara signifikan baik secara simultan maupun parsial.
Kata Kunci : etika profesi, motivasi, kompetensi, kepuasan kerja, dan kinerja guru.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya serta
hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam kita ucapkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa agama islam untuk
menuntun umatnya ke jalan yang mustaqim.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Etika Profesi, Motivasi, Kompetensi,
Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Pada Guru Di SMK
Islamiyah Ciputat)” ini dengan baik.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai
syarat dalam menempuh pendidikan Strata 1 (S1) atau gelar Sarjana Ekonomi
Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun
sistematika penulisan, hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang
dimiliki oleh penulis.Namun berkat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari
berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang telah yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa dan dukungannya baik
moril maupun materil.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Leis Susanawaty, SE, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yulianti, SE, M.Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Herni Ali Husin Thalib, MM, selaku Wakil Dekan III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
6. Ibu Dr. Ir. Muniaty Aisyah, MM, selaku Kepala Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Bapak Suhendra S.Ag, MM selaku Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam
proses penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Sri Hidayati, S.Ag, M.Ed selaku Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam
proses penyusunan skripsi ini.
10. Bapak Bahrul Yaman, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
11. Kepada semua dosen yang telah ikhlas mengajar dan mendidik kami.
12. Bapak Mulyono, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Islamiyah Ciputat
yang telah memberikan izin dalam penelitian ini.
13. Seluruh guru dan karyawan SMK Islamiyah Ciputat khususnya bapak
Edwin Fauzi, SE yang telah membantu dan memberikan informasi untuk
kemudahan dan kelancaran dalam proses penelitian ini.
14. Untuk sahabat-sahabatiku, Aris Setiawan, Suryani, Riski Auliana, Eva
Ardianti, dan Devi Mayangsari yang telah sama-sama berjuang dalam suka
maupun duka.
15. Untuk Kelas Manajemen B awal dan seluruh kelas manajemen A, C, dan
D yang sering menghibur, kompak dan peduli.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu semoga Allah SWT
selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta Inayah-Nya, semoga
sukses selalu untuk kita semua, Aamiin.
xi
Penulis mengucapkan banyak terima kasih, dan semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat menjadi bahan masukan dan
tambahan wawasan bagi pembaca umumnya dan rekan-rekan mahasiswa
Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya,
dan penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penyajian skripsi ini
terdapat kesalahan dan kekurangan.
Jakarta, September 2014
Dwi Aries Buntoro NIM : 1110081000058
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN JUDUL DALAM ............................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPEREHENSIF ............................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi
ABSTRACT....................................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 11
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ................................................................................. 14
B. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 40
C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 42
D. Hipotesis .......................................................................................... 45
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian................................................................. 46
1. Jenis Penelitian ........................................................................... 46
2. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ....................................... 47
xiii
B. Teknik Penentuan Sampel................................................................. 47
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 48
D. Teknik Analisis Data ........................................................................ 49
1. Uji Instrumen .............................................................................. 49
1.1 Uji Statistik Deskriptif ..................................................... 49
1.2 Uji Validitas .................................................................... 50
1.3 Uji Reliabilitas ................................................................ 50
2. Uji Asumsi Klasik....................................................................... 52
2.1 Uji Multikolinieritas ........................................................ 52
2.2 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 53
2.3 Uji Normalitas ................................................................. 53
2.4 Uji Autokorelasi .............................................................. 54
3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 55
3.1 Regresi Linier Berganda .................................................. 55
3.2 Uji t (Uji Parsial) ............................................................ 55
3.3 Uji F (Uji simultan) ........................................................ 57
3.4 Koefisien Determinasi ..................................................... 59
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 59
1. Definisi Variabel Penelitian ........................................................ 59
2. Operasional Variabel .................................................................. 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 63
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 63
2. Hasil Uji Deskripsi Demografi Responden ................................. 66
3. Frekuensi Jawaban Kuesioner .................................................... 70
B. Uji Instrumen ................................................................................... 76
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 76
2. Uji Validitas............................................................................... 78
3. Uji Reliabilitas ........................................................................... 83
C. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 85
1. Uji Multikolinieritas ................................................................... 85
xiv
2. Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 86
3. Uji Normalitas ........................................................................... 87
4. Uji Autokorelasi......................................................................... 88
D. Uji Hipotesis .................................................................................... 88
1. Uji t (Uji Parsial) ....................................................................... 88
2. Uji F (Uji Simultan) .................................................................. 92
3. Koefisien Determinasi ................................................................ 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 94
B. Implikasi.......................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 99
LAMPIRAN ................................................................................................... 102
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu 40
Tabel 3.1 Operasional variabel 61
Tabel 4.1 Demografi umur responden 67
Tabel 4.2 Demografi jenis kelamin responden 68
Tabel 4.3 Demografi pendidikan responden 69
Tabel 4.4 Demografi lama bekerja responden 69
Tabel 4.5 Frekuensi etika profesi 70
Tabel 4.6 Frekuensi motivasi 73
Tabel 4.7 Frekuensi kompetensi 73
Tabel 4.8 Frekuensi kepuasan kerja 74
Tabel 4.9 Frekuensi kinerja guru 75
Tabel 4.10 Uji statistik deskriptif 76
Tabel 4.11 Validitas etika profesi 78
Tabel 4.12 Validitas motivasi 79
Tabel 4.13 Validitas kompetensi 80
Tabel 4.14 Validitas kepuasan kerja 80
Tabel 4.15 Validitas kinerja guru 81
Tabel 4.16 Reliabilitas etika profesi 81
Tabel 4.17 Reliabilitas motivasi 83
Tabel 4.18 Reliabilitas kompetensi 83
xvi
Nomor Keterangan Halaman
Tabel 4.19 Reliabilitas kepuasan kerja 84
Tabel 4.20 Reliabilitas kinerja guru 84
Tabel 4.21 Uji multikolonieritas 86
Tabel 4.22 Uji normalitas 87
Tabel 4.23 Uji autokorelasi 88
Tabel 4.24 Uji parsial (t) 88
Tabel 4.25 Uji simultan (F) 92
Tabel 4.26 Koefisien determinasi 94
xvii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran 42
Gambar 3.1 Uji parsial (t) 56
Gambar 3.2 Uji simultan (F) 57
Gambar 4.1 Uji heteroskedastisitas 86
Gambar 4.2 Uji normalitas 87
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
Lampiran1 Surat izin penelitian 102
Lampiran 2 Instrumen penelitian 103
Lampiran 3 Tabulasi kuesioner etika profesi 108
Lampiran 4 Tabulasi kuesioner motivasi 110
Lampiran 5 Tabulasi kuesioner kompetensi 113
Lampiran 6 Tabulasi kuesioner kepuasan kerja 115
Lampiran 7 Tabulasi kuesioner kinerja guru 117
Lampiran 8 Tabulasi total skor 119
Lampiran 9 SPSS validitas etika profesi 121
Lampiran 10 SPSS validitas motivasi 123
Lampiran 11 SPSS validitas kompetensi 128
Lampiran 12 SPSS validitas kepuasan kerja 130
Lampiran 13 SPSS validitas kinerja guru 132
Lampiran 14 SPSS reliabilitas variabel 135
Lampiran 15 Uji statistik deskriptif 136
Lampiran 16 Uji regresi linier berganda 136
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa.
Negara-negara yang maju seperti Amerika, Jepang, Korea Selatan atau
Singapura telah menjadikan pendidikan sebagai faktor strategis dalam
menciptakan kemajuan bangsanya. Pendidikan yang berkualitas dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Hal
tersebut mendorong suatu negara yang maju dan pesat dalam perkembangan
ilmu dan teknologi. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan
sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.
Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang dapat dikatakan
sebagai wadah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Keberhasilan
tujuan pendidikan di sekolah tergantung pada sumber daya manusia yang ada
di sekolah tersebut yaitu kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, dan tenaga
kependidikan lainnya. Selain itu pula harus didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai. Untuk membentuk manusia yang sesuai dengan
tujuan pembangunan nasional, yang pada hakekatnya bertujuan meningkatkan
kualitas manusia dan seluruh masyarakat Indonesia yang maju dan modern
berdasarkan pancasila, maka dibutuhkan tenaga pendidik yang berkualitas.
Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk
terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku
2
utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena
itu profesionalismenya sangat berpengaruh dalam mewujudkan program
pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang cukup memadai,
karena guru merupakan salah satu komponen mikro sistem pendidikan yang
sangat strategis dan sangat berperan dalam proses pendidikan persekolahan.
Menurut UU RI. No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB XI pasal 39, dinyatakan bahwa:
1. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola,
pengembang, pengawas, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan.
2. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan
tinggi.
Guru memiliki peran penting dan strategis dalam pendidikan nasional.
Guru memiliki tugas pendidik, pengajar, dan pelatih. Menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003, Bab XI Pasal 39 ayat 2, pendidik adalah
tenaga profesional yang meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan, dan
teknologi.Sedangkan pelatih berarti membimbing dalam hal
keterampilan.Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya
mutu hasil pendidikan yang mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha
3
peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada
peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka guru harus
mampu membawa siswa atau peserta didik untuk memasuki dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang. Guru
bertanggungjawab sebagai medium agar anak didik dapat mencapai tujuan
pendidikan. Oleh karena itu, guru harus memiliki kepribadian yang matang
dan berkembang, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat,
memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik, dan
mengembangkan profesinya yang berkesinambungan.
Guru sebagai pekerja harus berkemampuan yang meliputi penguasaan
materi pelajaran, penguasaan profesional keguruan dan pendidikan,
penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk
melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus merupakan pribadi yang
berkembang dan bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban (1) menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan
dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Harapan dalam Undang-Undang tersebut menunjukkan adanya perubahan
paradigma pola mengajar guru yang pada mulanya sebagai sumber informasi
4
bagi siswa dan selalu mendominasi kegiatan dalam kelas berubah menuju
paradigma yang memposisikan guru sebagai fasilitator dalam proses
pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun
siswa dengan siswa dalam kelas. Kenyataan ini mengharuskan guru untuk
selalu meningkatkan kemampuannya terutama memberikan keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa tingkat penguasaan bahan ajar
dan keterampilan dalam menggunakan metode mengajar yang inovatif masih
kurang. Guru hanya mengikuti kurikulum yang telah disusun oleh pemerintah
sehingga peran guru terbatas (Murray dalam Sanjaya, 2006).
Secara umum mutu pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih cukup
rendah.Rendahnya mutu pendidikan dapat disebabkan oleh berbagai faktor
baik internal sekolah maupun eksternal. Adapun faktor internal sekolah yang
dapat mempengaruhi mutu pendidikan diantaranya rendahnya mutu
pendidik/pengajar dan kurikulum yang berlaku hingga mengakibatkan
rendahnya efektifitas proses belajar mengajar, sarana dan prasarana yang
kurang memadai, penyebaran guru yang tidak merata, dan sebagainya.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah
antara lain peran orang tua siswa, masyarakat secara umum dan pemerintah
belum optimal dan bekerjasama mendukung pembangunan pendidikan yang
bermutu.
5
Untuk merealisasikan tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional pemerintah menjabarkan dalam program
pengembangan sistem pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi (pendidikan
formal), pendidikan nonformal serta pendidikan informal. Sebagai bagian dari
sistem pendidikan nasional sekolah menengah kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu,dapat beradaptasi di lingkungan kerja, dapat
melihat peluang kerja dan dapat mengembangkan diri di kemudian hari.
Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut direalisasikan dengan
struktur kurikulum yang memuat tiga program yaitu program normatif,adaptif,
dan produktif.
Akadum (1999: 1-2) menilai bahwa rendahnya profesionalisme guru dapat
disebabkan karena beberapa hal, antara lain:
1. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total
2. Rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi
keguruan
3. Pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati
dan pengambilan kebijakan dari pihak-pihak terlibat
4. Masih belum meratanya, informasi perbedaan tentang proporsi, materi ajar
yang diberikan kepada calon guru
5. Masih belum berfungsinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
sebagai organisasi profesi yang berupaya secara maksimal meningkatkan
profesionalisme anggotanya.
6
Selain itu, guru juga merupakan elemen kunci keberhasilan pendidikan di
sekolah. Semua komponen pendidikan seperti kurikulum, sarana prasarana
dan sebagainya tidak akan banyak berarti apabila tidak ditunjang oleh kualitas
guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas. Tingginya harapan
masyarakat terhadap layanan pendidikan yang berkualitas menuntut
keberadaan guru yang berkualitas.Penilaian kinerja guru dilakukan bukan
bertujuan untukmenyangsikan kompetensi guru yang sudah bersertifikasi,
akan tetapi bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan dan
kelemahan guru.
Salah satu yang menjadi faktor penyebab rendahnya kemampuan guru
dalam memahami mata pelajaran adalah masih rendahnya tingkat kualifikasi
guru pada setiap jenjang pendidikan.Berbagai penelitian mengungkapkan
bahwa tingkat penguasaan bahan ajar dan keterampilan dalam menggunakan
metode mengajar yang inovatif masih kurang.
Seperti yang dilansir artikel online mengenai pendidikan, ahli matematika
(Conrad Wolfram) mengatakan bahwa, “pendidikan perlu didekatkan dengan
realitas keseharian”. Peter Thiele, pejabat di Kementrian Pendidikan dan
Penelitian Jerman, mengatakan pendidikan menyeimbangkan antara
kebutuhan akademik dan keterampilan untuk memasuki dunia kerja.
Kemudian Fasli Jalal, mantan wakil Menteri Pendidikan Nasional yang hadir
dalam WISE (World Innovation Summit Education), di Jakarta, Senin
(19/11/2012), mengatakan Indonesia menghadapi tantangan dalam sistem
pendidikan yang masih belum mampu menyiapkan siswa yang mampu
7
berpikir tinggi dan relevan dengan kehidupan. Hal ini utamanya karena mutu
guru dan pembelajarannya masih belum sesuai harapan.
Fasli mengatakan dari penelitian Bank Dunia soal guru Indonesia,
“pelaksanaan sertifikasi memang belum mampu meningkatkan mutu guru dan
perubahan dalam pembelajaran yang lebih bermakna”.Masalah mendasar
pendidikan Indonesia justru terjadi di ruang-ruang kelas, di mana guru sebagai
yang utama belum dapat mendidik dengan baik.Menurut Fasli perlu
pembenahan serius soal guru dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Kinerja guru melalui pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik, pengajar,
dan pelatih anak didiknya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
berarti bagi pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.Namun
demikian, kinerja seseorang banyak dipengaruhi oleh bebarapa
faktor.Berkenaan dengan hal tersebut, Gibson (2008:123-124) dalam Yamin
(2010) secara lebih komprehensif mengemukakan adanya tiga kelompok
variabel sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dan potensi individu
dalam organisasi, yaitu: Pertama, Variabel Individu, yang meliputi: (a)
kemampuan/keterampilan, (b) latar belakang (keluarga, tingkat sosial,
pengalaman). Kedua, Variabel organisasi, yang meliputi: (a) sumber daya, (b)
kepemimpinan, (c) imbalan, (d) struktur, (e) desain pekerjaan. Ketiga,
Variabel Individu (Psikologis), meliputi: (a) mental/intelektual, (b) persepsi,
(c) sikap, (d) kepribadian, (e) belajar, (f) motivasi.
8
Kaitannya dengan fenomena tersebut, berdasarkan hasil wawancara
dengan dengan bapak Edwin Fauzi, SE selaku wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan pada tanggal 19 Januari 2014, diketahui bahwasalah satu lembaga
pendidikan dari Yayasan Islamiyah Ciputat, yang terbentuk sebagai sekolah
menengah kejuruan (SMK) dan telah berdiri sejak tahun 1965, menjadikan
Yayasan Islamiyah Ciputat sebagai yayasan yang cukup berpengalaman.
Dengan berbekal pengalaman lebih dari 40 tahun, yayasan ini dapat
menghasilkan anak didik yang cukup berkualitas. Drs. H. Zarkazih Noer
adalah seseorang yang mempelopori pembangunan Yayasan Islamiyah
Ciputat.Namun, ini tidak terlepas dari semua komponen yang terlibat yang
menjadikan SMK Islamiyah Ciputat masih banyak diminati oleh masyarakat
sampai saat ini.
Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, keberhasilan mencetak siswa
yang cukup berkualitas itu semua tidak terlepas dari campur tangan tenaga
pendidik di sekolah. Dari hal tersebut, dapat dipertanyakan apakah kinerja
guru masih sesuai dengan harapan sekolah, wali murid dan masyarakat, serta
siswa itu sendiri, karena setelah melakukan wawancara dengan bapak Edwin
Fauzi, SE selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan padatanggal 19
Januari 2014, diketahui bahwa etika profesi bagi guru dalam bentuk tidak
tertulis, yang tertulis hanya sebatas etika umum, seperti mengenai etika
berpakaian.Dan dalam hal etika masih ada beberapa guru yang tidak
mengindahkan ketepatan waktu.Seharusnya ada suatu etika yang jelas dan
khusus bagi guru yang akan membantu dalam mengarahkan tugas, pekerjaan,
9
tugas dan tanggung jawab sebagai pengajar sehingga bisa mengukur dan
menjadi acuan dalam tingkat kinerja mereka, apakah sudah sesuai atau belum.
Mengenai masalah motivasi, walaupun sudah dilaksanakannya suatu
pemberian penghargaan atau bonus bagi guru yang mampu menorehkan
prestasi di sekolah, hanya saja sangat jarang dan terbatas hanya pada wali
kelas.Seharusnya tidak hanya terbatas pada wali kelas saja, misalnya
penghargaan bagi guru yang berhasil membawa siswa atau muridnya
menjuarai lomba dari berbagai tingkat atau dalam olimpiade dalam bidang
akademik maupun non akademik karena bimbingannya.Apabila terdapat
motivasi tersebut maka dapat mendorong semangat para guru untuk berlomba-
lomba menciptakan prestasi serta memberi dampak positif bagi siswa maupun
sekolah.
Selain itu hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kinerja guru
yang tinggi diperlukan adanya motivasi dari guru untuk meningkatkan
kinerjanya secara utuh, seorang guru harus menunjukkan perilaku yang kuat
yang diarahkan untuk menuju suatu tujuan tertentu, adanya keinginan dan
hasrat yang lebih mengarah pada tingkah laku yang berorientasi pada
tercapainya standard of excellent. Orientasi tersebut mengarah pada peran
guru yang sering kali diposisikan sebagai faktor penting untuk bersikap dan
bertindak sesuai dengan profesi. Guru perlu semangat dan keinginan yang
tinggi untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Kemampuan dan
motivasi yang tinggi didasarkan pada keinginan yang kuat dari setiap guru
untuk berkarya.
10
Namun seiring dengan perkembangan dan perubahan sering kali posisi
guru dihadapkan pada tantangan yang cukup krusial.Aspek penghargaan
terhadap guru sering kali tidak sesuai dengan tuntutan dan peran guru dalam
mengemban amanah, aspek yang kurang diperhatikan adalah tingkat
kesejahteraan yang seringkali dihadapkan pada standarisasi yang memaksa.
Setidaknya guru sebagai status sosial yang seringkali tersingkir oleh
kepentingan dasar yang ada pada setiap guru.Keberadaan ini menunjukkan
bahwa motivasi guru perlu didukung oleh perangkat yang mengarah pada
kebutuhan untuk meningkatkan prestasi yang mengarah pada kinerja guru
yang berkualitas.Untuk itu perlu didukung pula pola kerja yang saling
mendukung dari berbagai pihak.
Selanjutnya mengenai masalah kompetensi, dari jumlah total
keseluruhan guru di SMK Islamiyah Ciputat yaitu sebanyak 54 orang hanya
14 orang yang memiliki sertifikasi profesi. Ini menunjukkan bahwa lebih dari
50% guru yang mengajar belum memiliki sertifikasi profesi. Bukan berarti
guru yang belum tersertifikasi tidak kompeten, namun akan lebih baik jika
keseluruhan dari guru mengikuti sertifikasi tersebut untuk mengetahui
kompetensinya dan menjadi profesional. Sehingga akan timbul rasa percaya
diri dengan diimbangi kemampuan secara profesional dan benar sudah diakui
dengan menunjukkan hasil kinerja yang baik.
Kemudian mengenai kepuasan kerja, ini berkaitan dengan salah satu
faktor yaitu kebutuhan guru.Namun kebutuhan guru tidak hanya berupa
material dan non material. Ini berkaitan mengenai motivasi sebelumnya
11
apabila banyak guru yang menorehkan prestasi namun hanya sebatas wali
kelas yang mendapat penghargaan atau bonus maka, guru selain wali kelas
akan merasa kurang puas dengan pekerjaan yang telah dilakukan untuk
mencapai sebuah prestasi dalam kinerjanya.
Dari semua fenomena dan data yang diperoleh dari hasil pra penelitian
tersebut, sehingga muncul pertanyaan mengenai kinerja guru apakah semakin
baik, menurun, atau tidak ada perubahan dan karena itu akan meneliti
variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini
mengambil judul :“PENGARUH ETIKA PROFESI, MOTIVASI,
KOMPETENSI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
GURU (Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah atau sering disebut problematika merupakan
bagian penting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Menurut
Suharsimi Arikunto (2006:57) “problematika adalah bagian pokok dari suatu
kegiatan penelitian”. Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian, harus
diketahui lebih dahulu permasalahannya agar lebih terarah dan terfokus.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang dijadikan
pokok masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh etika profesi terhadap kinerja guru SMK
Islamiyah Ciputat?
12
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru SMK Islamiyah
Ciputat?
3. Apakah terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru SMK
Islamiyah Ciputat?
4. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMK
Islamiyah Ciputat?
5. Apakah terdapat pengaruh etika, motivasi, dan kompetensi, serta kepuasan
kerja secara simultan terhadap kinerja guru SMK Isalmiyah Ciputat?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka
tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1. Untuk mengetahuidan menganalisis terdapat atau tidak pengaruh etika
profesi terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.
2. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh motivasi
terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.
3. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh
kompetensi terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.
4. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh kepuasan
kerja terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.
5. Untuk mengetahui dan menganalisisterdapat atau tidak pengaruh etika
profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja secara simultan
terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat.
13
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademis dan para praktisi
pendidikan.
1. Manfaat bagi para akademisi
Menambah khasanah ilmu pengetahuan serta memberi masukan dalam
rangka penyusunan teori atau konsep-konsep baru terutama untuk
pengembangan pemikiran dalam memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan kinerja guru bagi para peneliti berikutnya.
2. Manfaat bagi praktisi pendidikan
a. Memberi masukan kepada guru untuk selalu meningkatkan kemampuan
dalam ber-etika, motivasi kerja, kompetensi dan kinerjanya.
b. Memberikan masukan kepada sekolah dan pendidikan nasional sebagai
pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan
upaya peningkatan etika dalam bersikap, profesionalisme, motivasi
kerja kompetensi, kepuasan kerja, dan kinerja guru.
3. Manfaat bagi peneliti :
a. Menjadi salah satu pra syarat kelulusan dan melengkapi penilaian akhir
dalam penulisan skripsi peneliti pada jurusan Manajemen, khususnya
konsentrasi SDM di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
b. Menambah pengetahuan mengenai keilmuan di bidang SDM serta
meningkatkan kemampuan dalam penulisan karya ilmiah.
14
c. Memberikan pemahaman teoritis seperti apa yang sudah dipelajari
selama proses penelitian, agar dapat diterapkan sejalan dengan kegiatan
praktisnya.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja
a. Definisi Kinerja
Dalam bahasa Inggris istilah kinerja adalah
performance.Performance merupakan kata benda.Salah satu entry-nya
adalah “thing done” (sesuatu hasil yang telah dikerjakan). Menurut
Prawirosentono (1999 : 2), Performance atau kinerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
etika.
Menurut Mangkunegara (2001:67) kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan
sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh
lembaga/organisasi tempat mereka bekerja.Pemberian penghargaan
yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
seseorang.
15
Berkaitan erat dengan kinerja, guru di dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari perlu memiliki tiga kemampuan dasar agar
kinerjanya tercapai sebagai berikut:
1) kemampuan pribadi meliputi hal-hal yang bersifat fisik seperti
tampang, suara, mata atau pandangan, kesehatan, pakaian,
pendengaran, dan hal yang bersifat psikis seperti humor, ramah,
intelek, sabar, sopan, rajin, kreatif, kepercayaan diri, optimis, kritis,
obyektif, dan rasional;
2) kemampuan sosial antara lain bersifat terbuka, disiplin, memiliki
dedikasi, tanggung jawab, suka menolong, bersifat membangun,
tertib, bersifat adil, pemaaf, jujur, demokratis, dan cinta anak didik;
3) kemampuan profesional sebagaimana dirumuskan oleh P3G
(Program Pengembangan Profesi Guru) yang meliputi 10
kemampuan profesional guru yaitu: menguasai bidang studi dalam
kurikulum sekolah dan menguasai bahan pendalaman/aplikasi
bidang studi, mengelola program belajar mengajar,mengelola
kelas, menggunakan media dan sumber, menguasai landasan-
landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar,
menilai prestasi siswa untuk kepentingan pendidikan, mengenal
fungsi dan program bimbingan penyuluhan, mengenal dan
menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip dan
menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan
mengajar.
16
Menurut Robet Bacal (2005:3) kinerja adalah proses
komunikasi yang berlangsung terus menerus, yang dilaksanakan secara
kemitraan, antara seorang guru dan siswa dengan terjadinya proses
komunikasi yang baik antar kepala sekolah dengan guru, dan guru
dengan siswa dalam proses pembelajaran dapat mempercepat
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, dan
ini merupakan suatu sistem kinerja yang memberi nilai tambah bagi
sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas siswa dalam belajar.
Sementara itu kinerja menurut Hasibuan (2003:34) adalah
kinerja sebagai suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dan didasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Dengan demikian kinerja guru adalah persepsi guru terhadap
prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja, tanggung
jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa.
b. Penilaian Kinerja
Kinerja mempunyai hubungan erat dengan produktivitas karena
merupakan indikator dalam menentukan usaha untuk mencapai tingkat
produktivitas organisasi yang tinggi.Untuk mengetahui apakah tugas,
tanggung jawab dan wewenang guru sudah dilaksanakan atau belum
maka perlu adanya penilaian objektif terhadap kinerja. Penilaian
pelaksanaan pekerjaan ini adalah suatu proses yang dipergunakan oleh
organisasi untuk menilai pelaksanaan pekerjaan pegawai. Sehubungan
17
dengan hal tersebut maka upaya mengadakan penilaian terhadap
kinerja organisasi merupakan hal yang penting.Berbicara tentang
kinerja guru erat kaitannya dengan standar kinerja yang dijadikan
ukuran dalam mengadakan pertanggungjawaban.Penilaian kinerja
bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan organisasi
sesuai dengan standar yang dibakukan dan sekaligus sebagai umpan
balik bagi pekerja sendiri untuk dapat mengetahui kelemahan,
kekurangannya sehingga dapat memperbaiki diri dan meningkatkan
kinerjanya.
Menilai kinerja guru adalah suatu proses menentukan tingkat
keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-tugas pokok mengajar
dengan menggunakan patokan-patokan tertentu. Kinerja guru adalah
kemampuan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, yang dilihat
dari penampilannya dalam melakukan proses belajar mengajar.
Penilaian kinerja guru yang terdapat pada buku 2 tentang Pedoman
Pelaksanaan penilaian Kinerja Guru (Kemendikbud, 2012), yaitu
mengacu pada 3 tugas utama guru yang meliputi kegiatan
merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai
pembelajaran.
Menurut Sudjana (2002:17) kinerja guru dapat dilihat dari
kompetensinya melaksanakan tugas-tugas guru, yaitu:
1) Merencanakan proses belajar mengajar;
2) Melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar;
18
3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar dan
4) Menguasai bahan pelajaran.
c. Cara Penilaian Kinerja Guru
Menurut Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Penilaian Kinerja Guru
adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Penilaian
kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun yang diawali
dengan penilaian formatif dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan
memperhatikan hal-hal berikut : a) obyektif, b) adil, c) akuntabel, d)
bermanfaat, e) transparan, f) praktis, g) berorientasi pada tujuan, h)
berorientasi pada proses, i) berkelanjutan, rahasia).
Penilaian kinerja guru formatif digunakan untuk menyusun
profil kinerja guru dan harus dilaksanakan dalam kurun waktu 6
minggu di awal tahun ajaran.Penilaian kinerja sumatif digunakan
untuk menetapkan perolehan angka kredit guru pada tahun tersebut.
Tahapan penilaian: pada tahap ini penilai menetapkan nilai
untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3,atau 4. Sebelum
pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu memberikan skor 0, 1
atau 2 pada masing-masing indicator untuk setiap kompetensi.
Pemberian skor ini harus didasarkan kepada catatan hasil pengamatan
dan pemantauan serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang
dikumpulkan selama proses penilaian kinerja guru. Pernyataan
19
keberatan terhadap hasil penilaian keputusan penilai terbuka untuk
diverifikasi.Guru yang dinilai dapat mengajukan keberatan terhadap
hasil penilaian tersebut. Keberatan disampaikan kepada Kepala
Sekolah/atau Dinas Pendidikan, yang selanjutnya akan menunjuk
seseorang yang tepat untuk bertindak sebgai moderator.
Setelah nilai penilaian kinerja guru formatif dan sumatif
diperoleh, penilai wajib melaporkan hasilnya kepada pihak berwenang
untuk menindaklanjutinya.Hasil penilaian kinerja guru formatif
dilaporkan kepada kepala sekolah/koordinator pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB) sebagai masukan untuk
merencanakan kegiatan PKB tahunan. Hasil penilaian kinerja guru
sumatif dilaporkan kepada tim penilai tingkat kabupaten/kota, tingkat
provinsi, atau tingkat pusat sesuai dengan kewenangannya.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Mathis dan Robert L. Jackson (2001:82) banyak
faktor yang mempengaruhi kinerja dari individu tenaga kerja, antara
lain : 1) kemampuan, 2) motivasi, 3) dukungan yang diterima, 4)
keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan dan 5) hubungan mereka
dengan organisasi.
Menurut Gibson, et al (2006:89) dalam Yamin (2010) ada tiga
perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau
kinerja, yaitu:
20
1) Variabel individual meliputi kemampuan dan ketrampilan (mental
dan fisik), latar belakang (keluarga, tingkat sosial, penggajian) dan
demografis (umur, asal-usul, jenis kelamin)
2) Variabel organisasional meliputi sumber daya, kepemimpinan,
imbalan, struktur, dan desain pekerjaan
3) Variabel psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar
dan motivasi.
Ketiga variabel tersebut berhubungan satu sama lain dan saling
pengaruh-mempengaruhi. Gabungan variabel individu, organisasi, dan
psikologis sangat menentukan bagaimana seseorang
mengaktualisasikan diri.
Menurut Syafri Mangkuprawira dan Aiada Vitayala dalam
Yamin (2007:155) kinerja merupakan suatu kontruksi multi dimensi
yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut
adalah :
a) Faktor Personal/individual, meliputi unsur pengetahuan,
keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan
komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru.
b) Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team
leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan
dukungan kerja pada guru.
21
c) Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang
diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesema
anggota tim, kekompakan, dan keeratan anggota tim.
d) Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan
oleh pimpinan sekolah, proses organisasi dan kultur kerja dalam
organisasi (sekolah).
e) Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan
lingkungan eksternal dan internal.
Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa banyak faktor dan
variabel yang mempengaruhi kinerja guru.Faktor-faktor tersebut bisa
berasal dari dalam diri, dan juga dapat berasal dari luar atau faktor
situasional.Disamping itu, kinerja dipengaruhi oleh motivasi dan
kemampuan individu.
2. Etika Profesi
a. Definisi Etika
Menurut The Scribner-Bantam Dictionary, Edwin B. William,
General Editor, Bantam Books, N.Y. USA, etika adalah sebagai
berikut:
“Ethics is principles of right conduct, science that treats of moral and
right conduct” (Etika adalah dasar-dasar tentang kebenaran yang
hakiki atau pengetahuan tentang moral dan kebenaran hakiki). Kamus
tersebut menerangkan tentang moral adalah sebagai berikut :“Moral is
a behavior, conduct or habit with respect to what is right or
22
wrong”(Moral adalah perilaku atau sikap atau kebiasaan yang
berkaitan dengan hal yang benar dan hal yang salah). Oleh karena itu
dapat dijelaskan secara umum bahwa: “Etika adalah pengetahuan
tentang perilaku dan kebiasaan masyarakat berkaitan dengan norma-
norma yang membedakan hal benar atau salah yang mengacu pada
hukum-hukum agama, Negara, dan adat”.
Menurut Rismawaty (2008) etika ialah penyelidikan filosofis
mengenai kewajiban-kewajiban manusia, dan hal-hal yang baik dan
buruk yang merupakan cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai
yang menitikberatkan pada pengertian tentang moral dan immoral.
b. Definisi Profesi
Menurut Dr. Sikun Pribadi, profesi itu pada hakikatnya adalah
suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan
mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti
biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat
pekerjaan itu.
Jadi, Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang
membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk
mengatur tingkah laku para anggotanya (Murtanto dan Marini, 2003).
c. Faktor Esensial Dari Etika Organisasi
Hal atau faktor yang esensial dari etika organisasi adalah:
1) Berdasarkan hukum yang berlaku: Bagian yang paling penting
dari kode etik adalah bahwa tidak seorang pun boleh
23
melanggar hukum (break the law). Hal ini pun menyangkut
disiplin anggota masyarakat, tanpa kecuali.
2) Melekat pada standar: Buatlah yakin bahwa paling sedikit,
kode etik bagian tak terpisahkan atau melekat pada kode yang
telah mapan dari usaha bisnis, perdagangan yang spesifik, dan
profesi yang diperlukan.
3) Maju melangkah ke depan: Untuk membuat bisnis mempunyai
etika, tidaklah cukup dengan mempunyai kode etik semata-
mata yang menunjuk hukum dan berbagai patokan. Hal itu
harus meliputi realisasi dari bijak-bestari, kepemilikan,
integritas, dan tanggung jawab sosial.
4) Buatlah suatu tes: Adalah suatu yang mustahil untuk
mengakomodasi segala hal yang bias terjadi (eventuality)
dalam suatu kode etik, lakukan suatu tes, dengan mengamati
apakah suatu tindakan bisnis telah sesuai dengan etika yang
ditentukan sehingga reputasi perusahaan terjamin, lalu tidak
ada kritik dari publik. Bila tidak jujur dalam melakukan suatu
tes, berarti telah berlaku tidak etis.
d. Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Menurut Keraf (1993:49-50) dalam Rismawaty (2008), prinsip-
prinsip etika profesi, antara lain:
24
1) Tanggungjawab
Setiap orang penyandang profesi tertentu harus memiliki rasa
tanggung jawab terhadap profesi, hasil dan dampaknya yang
ditimbulkan tersebut terdapat dua arti:
- Tanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan atau
fungsinya (by function), artinya keputusan yang diambil
dan hasil dari pekerjaan tersebut harus baik serta dapat
dipertanggung jawabkan, sesuai dengan standar profesi,
efisien dan efektif.
- Tanggungjawab terhadap dampak atau akibat dari tindakan
dari pelaksanaan profesi (by profession) tersebut terhadap
dirinya, rekan kerja dan profesi, organisasi/perusahaan dan
masyarakat umum lainnya, serta keputusan atau hasil
pekerjaan tersebut dapat memberikan manfaat dan berguna
yang baik bagi dirinya atau pihak lainnya. Prinsipnya,
sebagai profesional harus berbuat yang baik (beneficence)
danj tidak untuk berbuat sesuatu kejahatan (non
maleficence).
2) Kebebasan
Para profesional memiliki kebebasan dalam menjalankan
profesinya tanpa merasa takut atau ragu-ragu, tetapi tetap
memiliki komitmen dan bertanggungjawab dalam batas-batas
25
aturan main yang telah ditentukan oleh kode etik sebagai
standar perilaku profesional.
3) Kejujuran
Jujur dan setia serta merasa terhormat pada profesi yang
disandangnya, mengakui akan kelemahannya dan tidak
menyombongkan diri, serta berupaya terus untuk
mengembangkan diri dalam mencapai kesempurnaan bidang
keahlian dan profesinya melalui pendidikan, pelatihan dan
pengalaman.
4) Keadilan
Dalam menjalankan profesinya, maka setiap profesional
memiliki kewajiban dan tidak dibenarkan melakukan
pelanggaran terhadap hak atau mengganggu milik orang lain,
lembaga atau organisasi, hingga mencemarkan nama baik
bangsa dan Negara. Di samping itu harus menghargai hak-hak,
menjaga kehormatan nama baik, martabat dan milik bagi pihak
lain agar tercipta saling menghormati dan keadilan secara
obyektif dalam kehidupan masyarakat.
5) Otonomi
Dalam prinsip ini, seorang profesional memiliki kebebasan
secara otonom dalam menjalankan profesinya sesuai dengan
keahlian, pengetahuan dan kemampuannya. Organisasi dan
departemen yang dipimpinnya itu melakukan kegiatan
26
operasional atau kerja yang terbebas dari campur tangan pihak
lain. Apa pun yang dilakukannya itu adalah merupakan
konsekuensi dari tanggung jawab profesi, kebebasan, otonom
merupakan hak dan kewajiban yang dimiliki bagi setiap
profesional.
e. Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) menurut Kemendikbud (2013),
yaitu :
1) Semua pelanggaran guru yang berhubungan dengan profesi
guru (di/dalam kelas, lingkungan sekolah, yang masih ada
hubungan dengan/berkaitandengan hubungan guru-murid-
murid-guru, proses belajar mengajar, serta hal-hal yang bisa
dikategorikan sebagai hubungan guru-murid-murid-guru),
maka harus dilaporkan ke/pada Dewan Kehormatan Guru
Indonesia (DKGI).
2) Perselisihan antar masyarakat dengan guru terkait profesi guru,
maka harus dilaporkan dilaporkan ke/pada Dewan Kehormatan
Guru Indonesia (DKGI).
3) Jika kesalahan/pelanggaran yang dilakukan guru tak
berhubungan dengan profesi guru, misalnya narkoba,
pembunuhan, hingga teroris, atau pelanggaran hukum lainnya,
maka polisi langsung memproses tanpa melewati DKGI;
DKGI kabupaten-kota.
27
4) Selanjutnya, DKGI menjalankan proses penegakan kode etik
hingga tahap persidangan, hasil persidangan, bisa berujung
pemberian sanksi, sanksi administrasi, kepegawaian, hukum
pidana, masing-masing sanksi (kategori ringan, sedang, berat),
ditetapkan berdasarkan keputusan DKGI.
5) Jika putusan sidang di Dewan Kehormatan Guru Indonesia
(DKGI) menjatuhkan vonis ataupun sanksi, yang nyata-nyata
melanggar hukum (yang berlaku di NKRI), maka diserahkan
ke pihak kepolisian; guru juga memiliki hak banding atas
putusan tersebut.
3. Motivasi
a. Definisi motivasi
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan
daya potensi bawahan agar mau bekerja secara produktif berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.Motivasi
kerja terdiri dari dua kata yaitu motivasi dan kerja. Menurut Hasibuan
(2003:95), motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti
suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja
seseorang. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama
dengan efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan.
28
Sedangkan menurut Robbins (2001:166), motivasi adalah
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam
memenuhi beberapa kebutuhan individual. Kebutuhan terjadi apabila
tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan apa yang
diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi
pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan.Dan tujuan adalah
sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu.
Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk
mengerjakan suatu pekerjaan (Hasibuan, 2003:94). Menurut Fattah
(2003:19), kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu.
Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan
lingkungan kerja (Amirullah dkk, 2002:146). Selanjutnya menurut
Winardi (2002:6), motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang
ada dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh
sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan
moneter, dan imbalan non moneter yang dapat mempengaruhi hasil
kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada
situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan
semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap
29
pekerjaan guna mencapai tujuan.Motivasi kerja guru adalah kondisi
yang membuat guru mempunyai kemauan/kebutuhan untuk mencapai
tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi kerja guru
akan mensuplai energi untuk bekerja/mengarahkan aktivitas selama
bekerja, dan menyebabkan seorang guru mengetahui adanya tujuan
yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.
b. Teori-teori motivasi
Teori-teori motivasi kerja banyak lahir dari pendekatan–
pendekatan yang berbeda–beda, hal itu terjadi karena yang dipelajari
adalah perilaku manusia yang komplek.Jadi teori–teori ini perlu bagi
organisasi dalam memahami karyawan (guru) dan mengarahkan
karyawannya (guru) untuk melakukan sesuatu.
1) Teori motivasi dua faktor atau teori iklim sehat oleh Herzberg.
Herzberg berpendapat bahwa ada dua faktor ekstrinsik
dan instrinsik yang mempengaruhi seseorang bekerja. Termasuk
dalam faktor ekstrinsik (hygienes) adalah hubungan interpersonal
antara atasan dengan bawahan, teknik supervise (melihat dengan
sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan) dalam supervisi
pendidikan yaitu salah satunya dengan perkunjungan kelas
(Burhanuddin dkk, 2007:119), kebijakan administratif, kondisi
kerja dan kehidupan pribadi.
Sedangkan faktor instrinsik (motivator) adalah faktor
yang kehadirannya dapat menimbulkan kepuasaan kerja dan
30
meningkatkan prestasi atau hasil kerja individu. Dalam teori
motivasi Herzberg, faktor-faktor motivator meliputi: prestasi,
pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan
kemungkinan berkembang.
a) Prestasi (achievment) adalah kebutuhan untuk memperoleh
prestasi di bidang pekerjaan yang ditangani. Seseorang yang
memiliki keinginan berprestasi sebagai kebutuhan “need”
dapat mendorongnya mencapai sasaran.
b) Pengakuan (recoqnition) adalah kebutuhan untuk memperoleh
pengakuan dari pimpinan atas hasil karya/hasil kerja yang telah
dicapai.
c) Tanggung jawab (responbility) adalah kebutuhan untuk
memperoleh tanggungjawab dibidang pekerjaan yang
ditangani.
d) Kemajuan (advencement) adalah kebutuhan untuk memperoleh
peningkatan karier (jabatan).
e) Pekerjaan itu sendiri (the work it self) adalah kebutuhan untuk
dapat menangani pekerjaan secara aktif sesuai minat dan bakat.
f) Kemungkinan berkembang (the possibility of growth) adalah
kebutuhan untuk memperoleh peningkatan karier.
Frederick Herzberg memilah herarki kebutuhan Maslow
menjadi kebutuhan tingkat rendah (fisiologis, rasa aman, dan
sosial) dan kebutuhan tingkat tinggi (penghargaan dan aktualisasi
31
diri). Herzberg mengemukakan bahwa cara terbaik untuk
memotivasi seseorang adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat
tingginya (Hasibuan, 2003:115-116).
2) Teori motivasi prestasi kerja David Mc Clelland.
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai
cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan
digunakan tergantung pada kekuatan dorongan yaitu: (a). Kekuatan
motif dasar yang terlibat; (b). Harapan dan keberhasilannya; dan
(c). Nilai insentif yang terletak pada tujuan.
Menurut Mc Clelland kebutuhan manusia yang dapat
memotivasi gairah kerja dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
a) Kebutuhan akan prestasi, karyawan akan antusias untuk
berprestasi tinggi, asalkan kemungkinan untuk hal itu diberi
kesempatan, seseorang menyadari bahwa dengan hanya
mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh
pendapatan yang besar, dengan pendapatan yang besar ia dapat
memenuhi kebutuhan– kebutuhannya.
b) Kebutuhan akan afiliasi seseorang karena kebutuhan afiliasi
akan memotivasi dan mengembangkan diri serta memanfaatkan
semua energinya.
c) Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan ini merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat kerja seorang karyawan.
Ego manusia yang ingin berkuasa lebih dari manusia lainnya
32
akan menimbulkan persaingan, persaingan ini oleh manajer
ditumbuhkan secara sehat dalam memotivasi bawahannya
supaya termotivasi untuk bekerja giat.
Pada teori yang dicapai dari Mc. Clelland, gaji/upah itu
penting sebagai suatu sumber umpan balik kinerja untuk kelompok
karyawan yang berprestasi tinggi (High Achivers) ia dapat bersifat
atraktif bagi orang-orang yang memiliki kebutuhan tinggi akan
afiliasi, apabila hal tersebut diberikan sebagai bonus kelompok,
dan ia sangat dinilai tinggi oleh orang-orang yang memiliki
kebutuhan tinggi akan kekuasaan, sebagai alat untuk membeli
prestise atau mengendalikan pihak lain (Winardi, 2001:156).
Berdasarkan pada dua teori di atas, maka pada penelitian ini
yang sesuai adalah teori dua faktor Herzberg. Karena Herzberg
mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi seseorang
adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya. Herzberg
mengatakan bahwa memberikan seseorang kenaikan gaji atau
kondisi kerja yang baik tidak dapat memotivasinya karena
kebutuhan tingkat rendah dapat dipenuhi secara cepat. Implikasi
teori ini ialah bahwa seorang pekerja mempunyai persepsi berkarya
tidak hanya sekedar mencari nafkah, akan tetapi sebagai wahana
untuk memuaskan berbagai kepentingan dan kebutuhannya,
bagaimanapun kebutuhan itu dikategorisasikan.
33
c. Kedudukan motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja
Motivasi kerja merupakan suatu dorongan dari dalam diri
seseorang untuk melakukan atau tidak untuk melakukan suatu
pekerjaan.Motif, yaitu dengan dorongan untuk bertindak yang berdasar
kesadaran berfikir konsisten untuk melakukan tindakan; motif datang
dari diri sendiri, bersifat individual, sengaja, dan bersegi banyak.Dua
sisi motif yaitu dorongan dan tujuan untuk bertindak.Motivasi kerja
erat hubungannya dengan kinerja atau performansi seseorang.Pada
dasarnya motivasi kerja seseorang itu berbeda-beda. Ada motivasi
kerjanya tinggi dan ada motivasi kerjanya rendah, bila motivasi
kerjanya tinggi maka akan berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan
sebaliknya jika motivasinya rendah maka akan menyebabkan kinerja
yang dimiliki seseorang tersebut rendah. Jika guru mempunyai
motivasi kerja tinggi maka ia akan bekerja dengan keras, tekun, senang
hati, dan dengan dedikasi tinggi sehingga hasilnya sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
4. Kompetensi
a. Definisi Kompetensi
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan,
perilaku yang harus dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugas
keprofesionalannya (Pramudyo, 2010).Kompetensi ialah perpaduan
ketrampilan, pengetahuan, kreativitas, dan sikap positif terhadap pekerjaan
tertentu yang diwujudkan dalam kinerja. Kompetensi merupakan karakter
34
seorang pekerja yang mampu menghasilkan kinerja terbaik dibanding
orang lain. Kinerja orang kompeten dapat dilihat dari sudut pandang:
1) Kesuksesan, yaitu orang yang selalu sukses dalam bidang
pekerjaan tertentu.
2) Kreativitas, yaitu orang yang selalu berpikir alternatif dalam
memecahkan masalah dan setiap masalah yang dihadapi dapat
dipecahkan.
3) Inovatif, yaitu orang yang mampu menemukan sesuatu yang baru,
misalnya alat kerja baru, metode kerja baru, produk baru dan
sebagainya.
Orang yang kompeten bukan orang yang serba bisa, tetapi orang
yang ahli dalam bidang pekerjaan tertentu, misalnya akuntan, dokter,
dosen, guru, manajer, buruh, dan sebagainya.Mereka adalah orang
yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang pekerjaan tertentu,
dan selalu sukses dalam melaksanakannya. Kompetensi dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1) Kompetensi individu: kompetensi individu adalah kombinasi
pengetahuan keterampilan, dan sikap positif terhadap pekerjaan,
sebagai alat untuk melaksanakan pekerjaan sekarang dan masa
datang.
2) Kompetensi kelompok: kompetensi kelompok adalah perpaduan
kompetensi individu dalam suatu kelompok atau unit kerja yang
35
secara keseluruhan membentuk kekuatan sinergistik yang dapat
didayagunakan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
3) Kompetensi organisasi: kompetensi organisasi yaitu keunggulan-
keunggulan sinergis yang dimiliki oleh suatu organisasi yang
digunakan untuk mencapai tujuannya secara efektif, efisien, dan
produktif.
Kompetensi dapat bersifat:
1) Universal, yaitu kompetensi yang diciptakan oleh manajemen
organisasi yang berlaku umum.
2) Spesifik, yaitu kompetensi yang dimiliki individu.
b. Karakteristik Kompetensi
Terdapat 5 tipe karakteristik kompetensi, yaitu:
1) Motif, yaitu dengan dorongan untuk bertindak yang berdasar
kesadaran berfikir konsisten untuk melakukan tindakan; motif
datang dari diri sendiri, bersifat individual, sengaja, dan bersegi
banyak. Dua sisi motif yaitu dorongan dan tujuan untuk bertindak.
2) Keyakinan, yaitu percaya diri bahwa tindakan yang dilakukan pasti
berhasil.
3) Konsep diri, yaitu nilai yang diyakini kebenarannya yang dimiliki
seseorang.
4) Pengetahuan, yaitu informasi di bidang tertentu yang dimiliki
seseorang.
36
5) Keterampilan, yaitu kemampuan fisik dan mental melaksanakan
tugas pekerjaan.
c. Standar Kompetensi
Untuk mengetahui kompetensi pekerja harus diadakan ukuran
penilaian, yang lazim disebut standar kompetensi. Standar itu meliputi:
1) Karakter individu, karakter atau watak, atau kepribadian
merupakan faktor internal kompetensi. Karakter berpikir rasional.
Bertindak cermat, cepat, akurat, jujur, dan bersedia bekerjasama
merupakan dasar untuk menilai kompetensi seseorang.
2) Tugas kerja, tugas kerja yang sulit dan menantang, dan bisa
diselesaikan dengan cepat, tepat, dan akurat merupakan ukuran
penilaian kompetenasi seseorang.
3) Kinerja individu, kinerja yang di atas rata-rata orang lain yang
selevel merupakan ukuran penilaian kompetensi seseorang.
4) Kriteria penilaian/evaluasi, harus obyektif dan jujur, dan tidak
memihak.
d. Kompetensi Guru
Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi
kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut bersifat
holistik dan integratif dalam kinerja guru.
37
Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi a)
pengenalan peserta didik secara mendalam, b) penguasaan bidang studi
baik disiplin ilmu maupun bahan ajar dari kurikulum sekolah, c)
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil
belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan, d)
pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan.
5. Kepuasan Kerja
a. Definisi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang
bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, ia
membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan
pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja.
Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang
yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.Dalam lingkup
pekerjaan itu yang paling penting adalah memanusiakan
manusia.Karena manusia memiliki dimensi hidup yang paling sensitif
yaitu perasaan. Jika perasaan manusia dilukai, maka ia bisa frustasi
dan akibatnya produktivitas kerjanya menurun.
Manusia dalam pekerjaan atau humanisasi kerja adalah teori yang
dibangun dari praktek kerja kemudian praktek itu dipraktekkan
kembali dalam pekerjaan secara fisik dan psikologis. Secara fisik,
38
humansiasi kerja merupakan proses mengolah input menjadi output,
secara psikologis, humanisasi kerja membentuk karakter, atau watak,
atau kepribadian manusia.Output merupakan hasil kerja atau prestasi
kerja secara immaterial (atau kejiwaan atau psikis). Perpaduan output
material dan output psikologis membentuk kepuasan kerja.
Robbins (1990:26) menjelaskan kepuasan kerja ialah sikap pekerja
yang menilai perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima dengan
yang diyakininya seharusnya diterima.Konsep kepuasan kerja menjadi
tidak mudah dan karena berhubungan dengan perasaan dan persepsi
manusia.
Dengan kata lain kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan
karyawan yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan
berdasar imbalan material dan imbalan psikologis (non material).
b. Faktor-faktor Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja memiliki banyak dimensi. Terdapat tujuh dimensi
yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
1) Nama perusahaan (reputasi perusahaan)
2) imbalan dan penghargaan
3) Kesempatan promosi
4) Isi pekerjaan
5) Sistem pengawasan
6) Hubungan antar pekerja
7) Hari depan yang lebih baik
39
Luthan (1995) dalam Umar (2008), menganjurkan untuk mengacu
pada JDI (Job Descriptive Index). Menurut indeks ini, kepuasan kerja
dibangun atas dasar 5 dimensi, yaitu:
1) Pembayaran, seperti gaji atau upah
2) Pekerjaan itu sendiri
3) Promosi jabatan
4) Kepenyeliaan (supervisi)
5) Hubungan dengan rekan sekerja
Robbins (1996:190-191) menjelaskan bahwa kepuasan kerja
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Tipe kerja
2) Rekan pekerja
3) Tunjangan
4) Diperlukan dengan hormat dan adil
5) Keamanan kerja
6) Peluan menyumbangkan gagasan
7) Upah
8) Pengakuan terhadap kinerja
9) Kesempatan
40
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang Diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil penelitian
(Kesimpulan) 1. Suryani
Dewi Pratiwi (2013)
Pengaruh Motivasi kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpin an kepala sekolah menurut persepsi guru, dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri
1. Motivasi (X1)
2. Kepuasan Kerja (X2)
3. Kepemimpin- an Kepala Sekolah (X3)
4. Iklim Sekolah (X4)
5. Kinerja Guru (Y)
Metode analisis menggunakan Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)
Motivasi kerja, kepuasan kerja, Kepemimpin an kepala sekolah menurut persepsi guru, dan Iklim sekolah mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri.
2. Kompia-ng Martina Dinata Putri & I.D.G Dharma Suputra
(2013)
Pengaruh Independensi, Profesionalis-me, dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali
1. Independensi (X1)
2. Profesionalis-me (X2)
3. Etika Profesi (X3)
4. Kinerja Auditor (Y)
Metode analisis menggunakan Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)
Independensi, Profesionalis-me, dan Etika Profesi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali
41
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang Diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil penelitian
(Kesimpulan) 3. Misail
Palagia, Nurdin Brasit, Muh. Yunus Amar (2012)
Pengaruh Remunerasi, Motivasi, Kepuasan kerja, terhadap Kinerja pegawai pada Kantor pajak di Makassar
1. Remunerasi (X1)
2. Motivasi (X2)
3. Kepuasan kerja (X3)
4. Kinerja (Y)
Metode analisis menggunakan Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)
Remunerasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai pada kantor pajak di kota Makassar
4. Budi Suhardiman
(2011)
Analisis Pengaruh Faktor Rekrutmen, Kompetensi, dan Sistem kompensasi terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Kab. Garut
1. Rekrutmen (X1)
2. Kompetensi (X2)
3. Kompensasi (X3)
4. Kinerja (Y)
Metode analisis menggunakan metode analisis jalur (Analysis path)
Rekrutmen, Komptensi, dan Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Kabupaten Garut
5. Dewi Urip Wahyuni (2011)
Pengaruh komitmen organisasional dan motivasi terhadap kinerja Guru STS Surabaya
1. Komitmen Organisasional (X1)
2. Motivasi (X2)
3. Kinerja Guru (Y)
Metode menggunakan analisis regresi linier berganda
Komitmen organisasional dan motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru
42
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang Diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil penelitian
(Kesimpulan) 6. Sony
Bagus Pur- wanto (2013)
Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Proyek Pondasi Tower di Timor Leste PT Cahaya Inspirasi Indonesia)
1. Komunikasi (X1)
2. Motivasi (X2)
3. Kepuasan kerja (X3)
4. Kinerja (Y)
Metode analisis menggunakan metode analisis jalur (Analysis path)
Komunikasi, Motivasi, Kepuasan Kerja, mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kinerja Karyawan di Timor Leste PT Cahaya Inspirasi Indonesia)
Sumber : dari beberapa jurnal
C. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini untuk mewujudkan arah dari pemecahan dan
penganalisa masalah yang dihadapi, maka terlebih dahulu perlu
dikemukakan gambaran yang berupa kerangka pemikiran
berdasarkanjurnal penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut :
a) Pengaruh Etika Profesi terhadap Kinerja Guru, pada jurnal
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kompiang Martina
Dinata Putri & I.D.G Dharma Suputra(2013)dengan metode regresi
linier berganda menunjukkan hasil bahwa motivasi berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan
publik di Bali.
b) Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Guru, pada jurnal penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Misail Palagia, Nurdin Brasit,
43
Muh. Yunus Amar (2012) dengan metode regresi linier berganda
menunjukkan hasil bahwa motivasi berpengaruh signifikan dan
positif terhadap kinerja guru.
c) Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Guru, pada jurnal
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Budi Suhardiman
(2011) dengan metode analisis jalur menunjukkan hasil bahwa
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja kepala
sekolah.
d) Pengaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja Guru, pada jurnal
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suryani Dewi Pratiwi
(2013) dengan metode analisis jalur menunjukkan hasil bahwa
kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
44
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
45
Keterangan :
Uraian kerangka diatas dapat dijelaskan bahwa antara etika profesi
(X1), motivasi (X2), kompetensi (X3), kepuasan kerja (X4) dan kinerja guru
(Y) mempunyai hubungan yang dapat dipisahkan artinya apabila proses
pembelajaran didukung dengan sikap, pemahaman, mutu dan
profesionalitas maka pada akhirnya akan diperoleh kinerja guru yang
optimal.
D. Hipotesis
Pada penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
1. Ha1 ≠ 0 : ada pengaruh antara Etika Profesi (X1) dengan Kinerja Guru (Y).
2. Ha2 ≠ 0 : ada pengaruh antara Motivasi (X2) dengan Kinerja Guru (Y).
3. Ha3 ≠ 0 : ada pengaruh antara Kompetensi (X3) dengan Kinerja Guru (Y).
4. Ha4 ≠ 0 : ada pengaruh antara Kepuasan Kerja (X4) dengan Kinerja Guru
(Y).
5. Ha1, Ha2, Ha3, Ha4 ≠ 0 : berarti ada pengaruh antara Etika Profesi (X1),
Motivasi (X2), Kompetensi (X3), dan Kepuasan Kerja (X4) secara simultan
terhadap Kinerja Guru (Y).
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ruang
lingkupnya adalah menganalisa etika profesi, motivasi, kompetensi, dan
kepuasan kerja terhadap kinerja guru yang bekerja di SMK Islamiyah
Ciputat pada bulan Januari hingga Juni 2014. Lokasi penelitian ini di SMK
Islamiyah Ciputat yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantara no: 23,
Ciputat, Tangerang Selatan.
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya, maka jenis penelitian ini dikelompokkan
pada penelitian kausatif (causative). Dimana penelitian ini bertujuan untuk
melihat seberapa jauh variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh etika profesi (X1), motivasi
(X2), kompetensi (X3 ), dan kepuasan kerja (X4 ) terhadap kinerja guru
(Y) sebagai variabel dependen.
Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif karena
data penelitian yang diperoleh menggunakan angka-angka dan analisisnya
menggunakan statistik.Pada pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk
penelitian adalah populasi (sensus), pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistik yang
bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
47
Penelitian ini mengukur tentang kinerja guru yang ditinjau dari etika
profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di
SMK Islamiyah Ciputat.
2. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada guru yang bekerja di
SMK Islamiyah Ciputat.
2. Obyek Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat.
B. Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi (Sensus)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kaulitas dan karasteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Dalam penelitian ini
populasinya adalah semua guru SMK Islamiyah Ciputat sebanyak 54
guru.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008:116) berpendapat sampel adalah sebagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
3. Sampling Jenuh
Menurut Sugiyono (2001:61) sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam
penelitian ini menggunakan sampling jenuh, karena dalam penelitian
ini jumlah sampel kurang dari 100.
48
Seluruh guru SMK Islamiyah Ciputat yang berjumlah 54 orang semua
dijadikan sampel. Jadi penentuan sampel dengan menggunakan sensus,
yaitu seluruh subjek diteliti.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian,
maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara
dan penyebaran kuesioner.
1. Wawancara
Data utama penelitian ini diperoleh dengan wawancara dan
penyebaran kuesioner. Menurut Moleong Lexy J. (2001) wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara yanag mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanayaan.Teknik ini
adalah kegiatan pengumpulan data untuk mendukung serta melengkapi
data yang telah diamati.
2. Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner/angket, peneliti memperoleh data langsung
dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini yang menjadi subyek
penelitian adalah guru yang bekerja di SMK Islamiyah Ciputat. Menurut
Suharsini Arikunto (2006:151) “angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden,
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”.
49
Menurut Sugiyono (2005:74) “Penelitian angket mampu mengacu
pada skala likert 1 sampai 5 yang dikelompokan menjadi, favourable dan
unfavourable”. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk
mengumpulkan data tentang etika profesi, motivasi , kompetensi, dan
kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat. Angket
tersebut terdiri atas pertanyaan dengan lima pilihan jawaban responden
yang dikenai angket harus memilih salah satu jawaban yang telah
disediakan dalam angket.
Dalam penelitian ini scoring masing-masing item favourableadalah:
1). Jika jawaban sangat setuju maka skornya adalah 5
2). Jika jawaban setuju maka skornya adalah 4
3). Jika jawaban ragu-ragu maka skornya adalah 3
4). Jika jawaban tidak setuju maka skornya adalah 2
5). Jika jawaban sangat tidak setuju maka skornya 1
Sebelum menyusun angket terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur
yang mencerminkan isi kajian teori.Konsep ini dijabarkan dalam variabel-
variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang
hendak dicapai.
D. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto (2005:97) “instrument penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh paneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik dalam arti yang lebih
50
cermat, lengkap dan sistematis yang mudah diolah”. Variasi jenis
instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan
reliabel.
3.1 Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian maksimum,
minimum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi),
(Ghozali, 2009:2009:19).
3.2 Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (200:208) “Validitas adalah ukuran
yang menunjang tingkat kevaliditan dan atau keapsahan suatu instrumen”.
Suharsimi Arikunto (2002:208) juga menyatakan “Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”. Cara
mengukur validitas dengan rumus product moment angka kasar sebagai
berikut:
Rumusnya
2222
)(
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara varibel x dan y
N = jumlah responden
X = skor butir
Y = skor total
51
Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan akan dapat
menghindari angka pecahan. Sedangkan mengenai perhitungan
korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa jika rxy> rtabelsignifikasi 5%
berarti item (butir soal) dinyatakan valid.Sebaliknya jika rxy < rtabel maka
butir soal tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS.
3.3 Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 178) “Uji reliabilitas adalah
suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan
sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Uji
reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan
hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-
ulang.Uji ini diujicobakan pada subyek penelitian. Pengukuran reliabillitas
tersebut dilakukan menggunakan rumus:
rii =
2t
2b
σσ
1 1k
k
Keterangan :
rii = koefisien reliabilitas instrument
k = banyaknya soal
∑휎 = jumlah varians butir
휎 = varians total
Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2006:
276) adalah
52
0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40< r11 ≤ 0,60 reliabilitas cukup
0,20< r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah.
Dikatakan reliabilitas jika suatu konstruk atau variabel memberikan nilai
cronbach alpha > 0,60. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
program SPSS.
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji
normalitas data, dan uji autokorelasi.
2.1 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan variance Inflantion
factor (VIF) (Ghozali, 2005:91).Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko). Metode
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Suatu model dapat dikatakan bebas multiko
jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka
tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran
korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat
53
bebas multiko, maka koefisien korelasi antar variabel independen
haruslah lemah (di bawah 0,05).
2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaaan variansi dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan laintetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah
yang terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedasitisitas.Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan
menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan
pola titik seperti titik bergelombang atau melebar kemudian
menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola
yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2006:150).
2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi , variabel pengganggu atau residual memilki distribusi
normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
54
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2006:110).
2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode 1 dengan kesalahan pada periode -1 (sebelumnya).Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi
(Ghozali, 2009:99). Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas autokorelasi.Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat
menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Untuk mendeteksi gejala
autokorelasi dapat diambil patokan debagai berikut (Sunyoto,
2008:90):
a. Angka DW di bawah -2, berarti terdapat autokorelasi
positif.
b. Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat
autokorelasi.
c. Angka DW di atas +2, berarti terdapat autokorelasi
negatif.
55
3. Pengujian Hipotesis
3.1 Regresi Linier Berganda
Digunakan untuk mengetahui pengaruh etika profesi,
motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di
SMK Islamiyah Ciputat.
Adapun menurut Sudjana (2002 : 69) rumusnya adalah sebagai
berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4+e
Keterangan :
Y = Kinerja guru
α = Konstanta
b1 = Koefisien regresi untuk X1
b2 = Koefisien regresi untuk X2
b3 = Koefisien regresi untuk X3
b4 = Koefisien regresi untuk X4
X1 = Etika Profesi
X2 = Motivasi
X3 = Kompetensi
X4 = Kepuasan Kerja
e = Nilai Kesalahan
3.2 Uji Parsial (Uji t)
Digunakan untuk mengetahui signifikasi ada tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial
56
atau sendiri-sendiri, sehingga sudah bisa diketahui apakah dugaan
yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya :
a. Uji t variabel independen(X) dengan variabel dependen(Y).
1) Menentukan formulasi Ho dan H1
Ho = 0 : tidak ada pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen secara terpisah.
Ha1 ≠0 : ada pengaruh antara variabel independen dengan
varibel dependen secara terpisah.
2) Level of significant α = 5%
3) Kriteria pengujian
Gambar 3.1 Uji parsial (t)
Ho diterima apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak apabila t hitung> t tabel atau t hitung>- t table
4) Pengujian nilai t
t = Sbibi Sudajana (2003 : 70 – 94)
Sbi = )1( 22
12.2
Rix
S
ij
y
-t (/2; n-k-1) -t (/2; n-k-1)
Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima
57
S2y.12 =
)1()( knSJK
Keterangan :
Sbi = galat baku koefisien bi
S2Y.12 = galat baku taksiran dalam populasi
Ri2 = koefisien antara X1, X2, X3, X4
5) Kesimpulan
Membandingkan antara t hitung dengan t tabel maka dapat
diketahui ada tidaknya pengaruh variabel independen(X)
dengan variabel dependen (Y).Pangujian uji t dilakukan
dengan menggunakan bantuan program SPSS.
3.3 Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel
etika profesi (X1), motivasi(X2), kompetensi (X3), dan kepuasan
kerja (X4) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y).
a. Menentukan formulasi Ho dan H1
Ho= 0 :tidak ada pengaruh antara etika (X1) , motivasi (X2),
kompetensi (X3), dan kepuasan kerja (X4) terhadap kinerja (Y)
Ha1≠ 0 :ada pengaruh antara etika (X1), motivasi (X2),
kompetensi (X3), dan kepuasan kerja (X4) terhadap kinerja (Y)
b. Penentuan level of significance 5%, dipilih α = 0,05
58
c. Kriteria pengujian
Gambar 3.2 Uji simultan (F)
Ho diterima apabila :Fhitung ≤ Ftabel
Ho ditolak apabila :Fhitung ≥ Ftabel
d. Perhitungan nilai F
1knJKG / k / JKRF
Dengan:
Jumlah Kuadrat Regresi= yxyxyxyx 44332211 bbbb
Jumlah Kuadrat Total = Σy2
Jumlah Kuadrat Galat = JKT – JKR
Dimana :
k= jumlah variable independent
n= jumlah sampel
F= F hitung
e. Kesimpulan
Nilai F hitung diperoleh kemudian dibandingkan dengan F
tebel.Apabila Ho ditolak berarti ada pengaruh variabel
independen (X) dengan variabel dependen (Y),(Budiyono,
Daerah tolak H0
1)knk,;F(
0
Daerah terima H0
59
2000: 284-285). Pengujian uji F dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS.
3.4 Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat
yang ditunjukkan dalam persentase. Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
2443322112R
yyxayxayxayxa
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
a = Koefisien regresi
Y = Kinerja Guru
X1 = Etika Profesi
X2 = Motivasi
X3 = Kompetensi
X4 = Kepuasan kerja
Pangujian uji koefisien determinasi dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Definisi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
60
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
Sugiyono (2008:59).
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2008:59) “variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Dalam penelitian
ini variabel bebasnya adalah etika profesi (X1), motivasi (X2),
kompetensi (X3), kepuasan kerja (X4).
b. Variabel terikat
Menurut Sugiyono (2008:59) “variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kinerja guru (Y).
61
2. Operasional Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Butir Skala
Etika Profesi (Keraf, 1993) Etika Profesi merupakan karakteristik suatu profesi dengan aturan tingkah laku.
1. Tanggung jawab
2. Kebebasan
3. Kejujuran 4. Keadilan 5. Otonomi
− Melaksanakan tugas dengan baik
− Menjalankan profesi tanpa takut dan ragu-ragu
− Mengakui kelemahan − Menghargai,
menghormati, dan tidak melanggar hak
− Menjalankan profesi sesuai keahlian
1, 2 3, 4 5, 6 7, 8, 9 10, 11
Likert
Motivasi (Hezberg) Motivasi adalah dorongan atau kekuatan potensial dalam diri yang mempengaru-hi kinerja.
1. Ekstrinsik (hygienes)
2. Intrinsik
(motivator)
− Hubungan interpersonal antara atasan dengan bawahan
− teknik supervisi − kebijakan administratif − kondisi kerja
− kehidupan pribadi − Kebutuhan akan prestasi − Kebutuhan akan
pengakuan (diakui) − Pekerjaan itu sendiri − Tanggungjawab
− Kebutuhan untuk
berkembang/kemajuan
12, 13, 14 15, 16 17, 18 19, 20 21, 22 23, 24 25, 26 27, 28 29, 30, 31 32, 33
Likert
62
Variabel Dimensi Indikator
Butir Skala
Kompetensi (Darsono& Siswandoko, 2011) Kompetensi ialah perpaduan ketrampilan, pengetahuan, kreativitas, dan sikap positif terhadap pekerjaan tertentu yang diwujudkan dalam kinerja.
1. Motif 2. Keyakinan
3. Konsep diri
4. Pengetahuan
5. Keterampilan
− Dorongan untuk bertindak dengan kesadaran berfikir
− Memiliki rasa percaya diri
− Memiliki nilai yang diyakini
− Mengetahui informasi di bidang tertentu
− Kemampuan dalam melaksanakan tugas
34, 35
36
37
38
39, 40, 41
Likert
Kepuasan kerja (Luthan, 1995) Kepuasan Kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.
1. Pembayaran (gaji/upah)
2. Pekerjaan itu sendiri
3. Promosi Jabatan
4. Kepenyeliaan (teknik supervisi)
5. Hubungan dengan rekan kerja
− Gaji yang diberikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
− Menikmati pekerjaan yang dilakukan
− Ada/tidaknya promosi yang diberlakukan
− Hubungan yang baik dengan atasan
− Memiliki banyak rekan kerja
42, 43
44, 45
46, 47
48, 49
50, 51
Likert
63
Variabel Dimensi Indikator
Butir Skala
Kinerja guru (Sudjana, 2002) Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa.
1. Merencanakan proses belajar mengajar
2. Melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar
3. Menilai proses
belajar mengajar
4. Menguasai bahan pelajaran
− Menyusun rancangan pembelajaran
− Memberi materi ajar sesuai dengan karakter yang dimiliki
− Menggunakan media dan sumber belajar
− Melaksanakan penilaian prestasi belajar siswa
− Menghubungkan dengan
berbagai metode pembelajaran
52, 53, 54
55
56
57, 58, 59
60,
61, 62
Likert
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Islamiyah Ciputat pada bulan Januari
hingga Juni 2014.
a. Sejarah Singkat SMK Islamiyah Ciputat
Berdiri sejak tahun 1965 menjadikan Yayasan Islamiyah
Ciputat sebagai yayasan pendidikan tertua di Ciputat.Dengan
berbekal pengalaman lebih dari 40 tahun, yayasan ini dapat
menghasilkan anak didik yang berkualitas.Seperti kata pepatah
“makin tua makin jadi’, yayasan ini telah mendirikan lembaga
pendidikan dengan jenjang pendidikan yang beragam mulai dari
tingkat menengah pertama (Madrasah Sanawiyah – SMP Islamiyah
Ciputat),tingkat menengah atas (Madrasah Alliyah – SMK
Islamiyah Ciputat) serta perguruan tinggi (STIE Islamiyah
Ciputat).
Drs. H. Zarkazih Noer adalah seseorang yang mempelopori
pembangunan Yayasan Islamiyah Ciputat. Awalnya proses
kegiatan belajar mengajar terpaksa dilakukan di gedung sekolah
swasta lain karena yayasan belum mempunyai gedung sendiri.
Namun kini Yayasan Islamiyah Ciputat telah memiliki gedung
sendiri.
64
Beberapa kegiatan ekstrakurikuler seperti paskibra,
marawis atau futsal menjadi sarana bagi anak didik yayasan
Islamiyah untuk menyalurkan minat, bakat dan kreatifitas
mereka.Salah satu prestasi yang bisa dibanggakan dari yayasan ini
yaitu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) SMK
Islamiyah Ciputat pernah mewakili kabupaten Tangerang di tingkat
nasional.
Mengedepankan pendidikan berorientasi pada prinsip-
prinsip islam yang bernaungan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
teknologi) & IMTAQ (Iman dan Taqwa) merupakan visi dari
yayasan ini dalam mendidik dan membimbing anak didiknya agar
menjadi insan-insan muda yang berkualitas, berprestasi serta
berakhlak baik. Terlebih lagi dengan adanya dukungan i-Skola
layanan info penting kepada Orangtua/Wali murid. Diharapkan
lulusan yayasan ini selain memiliki wawasan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan teknologi) yang luas juga memahami, mendalami
dan menguasai kaidah serta ajaran Islam yang telah ditanamkan
kepada mereka selama mengenyam bangku pendidikan di Yayasan
Islamiyah Ciputat .
b. Visi
Membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
dan terampil dalam keimanan dan ketaqwaan serta mampu
bersaing pada tingkat nasional.
65
c. Misi
1) Menyiapkan calon tenaga kerja tingkat menengah dalam bidang
bisnis manajemen, teknologi informasi dan komunikasi,
memliki daya juang tinggi, kreatif, inovatif, dan produktif dan
mempunyai landasan iman dan taqwa yang kuat.
2) Meningkatkan kualitas SDM dengan kemampuan profesional
sesuai dengan tuntutan dunia usaha/industri.
3) Menjadikan SMK ISLAMIYAH sebagai tempat untuk
mengembangkan kemampuan dengan tingkat keterampilan
yang tinggi, sehingga mampu bersaing di tingkat daerah
maupun nasional.
Berdasarkan hasil wawancara tanggal 19 Januari 2014 dengan
bapak Edwin Fauzi, SE selaku wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan yang membawahi semua guru yang mengajar dan siswa
didapatkan bahwa adanya masalah yang terkait mengenai variabel-
variabel yang diteliti. Pertama, mengenai etika profesi, yaitu tidak
ada bentuk tertulis mengenai norma dan asas sebagai pedoman
sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai
pendidik, hanya ada secara umum mengenai berpakaian. Kedua,
mengenai motivasi, tidak semua guru mendapat kesempatan yang
sama untuk hal bonus ataupun penghargaan, karena hanya guru
yang menjadi wali kelas yang berprestasi yang mendapatkannya,
sedangkan guru yang bukan wali kelas tidak. Ketiga, mengenai
66
kompetensi, yaitu dari 54 guru yang mengajar hanya 14 guru yang
memiliki sertifikasi profesi.Dengan mengusung sekolah menengah
kejuruan alangkah baiknya jika semua guru mempunyai sertifikasi
profesi.Keempat, mengenai kepuasan kerja diketahui bahwa jarang
terjadinya promosi dan kaitannya dengan motivasi jarang adanya
bonus/penghargaan bagi guru yang bukan menjadi wali kelas
sehingga dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja yang akhirnya
semua permasalahan tersebut bisa mengganggu kinerja guru.
2. Hasil Uji Deskripsi Demografi Responden Variabel Etika Profesi,
Motivasi, kompetensi, dan Kepuasan Kerja
Deskripsi demografi responden yang memberikan gambaran
mengenai karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal
yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis
kelamin, umur, pendidikan, dan lamanya bekerja pada sekolah. Berikut
rangkuman data mengenai karakteristik responden yang ditampilkan
pada gambar berikut :
Tabel 4.1 Demografi Umur Responden
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Umur <35 6 85
35-51 46 11 ≥51 2 4
Berdasarkan tabel 4.1 di atas memberikan informasi tentang
deskripsi statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan
67
mengenai frekuensi absolut umur responden.Responden guru yang
berumur <35 tahun sebesar (11%), berumur 35-51 tahun sebesar(85%),
dan yang berumur ≥51 sebesar (4%). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mayoritas guru yang bekerja di SMK Islamiyah Ciputat adalah
berumur 35-51 tahun yaitu sebsesar 85% atau 46 orangguru dari total
54 guru yang mengajar.
Tabel 4.2 Demografi Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin L 42 78 P 12 22
Berdasarkan tabel 4.2 di atas memberikan informasi tentang
deskripsi statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan
mengenai frekuensi absolut jenis kelamin responden.Responden guru
yang berjenis kelamin laki-laki sebesar(78%) dan perempuan sebesar
(22%).Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru yang mengajar di
SMK Islamiyah Ciputat mayoritas adalah laki-laki, yaitu sebesar
78%atau 42 orang guru dari total 54 guru yang mengajar.
68
Tabel 4.3 Demografi Pendidikan Responden
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Pendidikan
D3 2 15 S1 22 40,5 D4 22 40,5 S2 8 4
Berdasarkan tabel 4.3 di atas memberikan informasi tentang
deskripsi statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan
mengenai frekuensi absolut pendidikan responden.Responden guru
yang lulusan D3 sebesar (15%), lulusan D4 sebesar (40,5%), lulusan
S1 sebesar (40,5%), dan yang lulusan S2sebesar (4%).Sehingga dapat
disimpulkan bahwa guru yang mengajar di SMK Islamiyah Ciputat
mayoritas adalah lulusan D4 dan S1, yaitu sebesar 40,5% atau 44
orang guru dari total 54 guru yang mengajar.
Tabel 4.4 Demografi Jabatan Responden
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Jabatan
Kepala Sekolah 1 1,8 Wakil Kepsek 3 5,6
Kajur 4 7,5 Wali Kelas 28 51,8
Guru 18 33,3
Berdasarkan tabel 4.4 di atas memberikan informasi tentang deskripsi
statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan mengenai
frekuensi absolut jabatan responden.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
69
bahwa mayoritas guru adalah wali kelas sebesar 51,8% atau 28 orang guru
dari total 54 guru yang mengajar.
Tabel 4.5 Demografi Lama Bekerja Responden
Keterangan Jumlah Persentase (%)
Lama Bekerja
>1 Th 10 18 5-10 Th 30 56 11-20 Th 9 17 >30 Th 5 9
Berdasarkan tabel 4.5 di atas memberikan informasi tentang deskripsi
statistik demografi responden yang di dalamnya dijelaskan mengenai
frekuensi absolut lamanya bekerja responden.Responden guru yang
bekerja selama >1 tahun sebesar(18%), yang bekerja selama 5-10 tahun
sebesar (56%), yang bekerja selama 11-20 tahun sebesar (17%), dan yang
bekerja selama>30 sebesar (9%).Sehingga dapat disimpulkan bahwa
mayoritas guru yang mengajar di SMK Islamiyah Ciputat telah lama
bekerja selama 5-10 tahun sebesar 56% atau 30 orang guru dari total 54
guru yang mengajar.
3. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Kuesioner
Memberikan gambaran mengenai informasi jawaban responden
terhadap butir-butir pernyataan kuesioner pada variabel-variabel
penelitian dengan menggunakan persentase. Berikut rangkuman data
mengenai jawaban responden yang ditampilkan pada tabelberikut :
70
Tabel 4.5 Etika Profesi
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
1 Saya mengerjakan tugas-tugas dengan baik 0% 0% 0% 62,9% 37,1% 100%
2 Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan 0% 0% 7,4% 72,2% 20,4% 100%
3 Saya tidak ragu-ragu menjadi seorang guru 0% 3,7% 3,7% 53,7% 38,9% 100%
4 Dalam hal menjadi guru, saya lakukan secara sukarela tanpa paksaan
0% 0% 1,9% 64,8% 33,3% 100%
5 Walaupun sudah menjadi guru, saya masih terus belajar dari waktu ke waktu
0% 1,9% 1,9% 66,6% 29,6% 100%
6 Ada hal yang tidak bisa saya lakukan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan
0% 0% 20,4% 59,2% 20,4% 100%
7 Saya sangat menjunjung tinggi toleransi 0% 0% 5,5% 74,1% 20,4% 100%
8 Saya tidak pernah melanggar peraturan 0% 0% 5,5% 74,1% 20,4% 100%
9 Saya menghargai profesi yang saya jalani 0% 20,4% 1,9% 61,1% 37% 100%
10 Saya mengajar mata pelajaran sesuai dengan gelar yang saya raih
0% 7,4% 14,8% 50% 27,8% 100%
11 Saya mengajar mata pelajaran sesuai dengan kemampuan yang saya miliki
0% 0% 1,9% 59,2% 38,9% 100%
Mean 0% 3,1% 5,9% 63,5% 29,5% 100%
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden
menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar 63,5% dari
100% dan sisanya sebesar 36,5% memilih jawaban lain, yaitu sangat tidak
setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat setuju (SS).
Kemudian dari pernyataan terhadap variabel etika profesi tersebut terdapat
persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 7 dan 8 yang
ditunjukkan dengan persentase sebesar 74,1%. Yang mana pernyataan 7
dan 8 termasuk ke dalam indikator menghargai, menghormati, dan tidak
melanggar hak pada dimensi keadilan.
71
Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara
pengaruh variabel etika profesi terhadap variabel kinerja guru, terbukti
dengan hasil dari kuesioner etika profesi terutama dari aspek menjunjung
tinggi toleransi dan tidak melanggar peraturan.
Tabel 4.6 Motivasi
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
12 Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan kepala sekolah
0% 0% 1,9% 74,1% 24% 100%
13 Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan rekan seprofesi sesama guru
0% 0% 9,3% 64,8% 25,9% 100%
14 Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan pegawai sekolah lainnya
0% 0% 1,9% 75,9% 22,2% 100%
15 Kepala sekolah atau pihak dari dinas satuan pendidikan mengadakan kunjungan saat mengajar
0% 0% 9,3% 77,7% 13% 100%
16
Kepala sekolah atau pihak dari satuan pendidikan melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar dan cara mengajar
0% 0% 0% 85% 15% 100%
17 Saya mematuhi peraturan yang dibuat oleh sekolah 0% 0% 3,7% 75,9% 20,4% 100%
18 Saya bersedia menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran
0% 0% 7,4% 74,1% 18,5% 100%
19 Sekolah tempat saya mengajar keadaannya aman dan nyaman
0% 0% 9,3% 79,6% 11,1% 100%
20 Sekolah tempat saya mengajar menyediakan fasilitas yang baik dalam menunjang proses belajar mengajar
0% 0% 16,6% 74,1% 9,3% 100%
21 Saya merasa senang mengajar di sekolah ini 0% 1,9% 5,5% 83,3% 9,3% 100%
22 Gaji yang saya terima cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
1,9% 5,5% 16,7% 59,2% 16,7% 100%
23 Saya suka menetapkan target pekerjaan pada waktu tertentu
0% 7,4% 11,1% 72,2% 9,3% 100%
24 Saya menikmati tantangan pekerjaan yang sulit 0% 1,9% 16,6% 70,4% 11,1% 100%
25 Sesama rekan guru saling menghargai dan menghormati 0% 0% 0% 70,4% 29,6% 100%
26 Sekolah memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi
0% 0% 5,6% 79,6% 14,8% 100%
27 Saya memahami sasaran pekerjaan saya 0% 0% 1,9% 77,7% 20,4% 100%
28 Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya 0% 0% 5,6% 83,3% 11,1% 100%
72
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
29 Selain mengajar saya selalu mengikuti rapat sekolah 0% 0% 1,9% 64,8% 33,3% 100%
30 Saya datang ke sekolah dengan tepat waktu 0% 0% 3,7% 90,7% 5,6% 100%
31 Selain mengajar saya juga mendidik para siswa 0% 0% 3,7% 72,2% 24,1% 100%
32 Sekolah memberikan kebebasan berpikir dan berkreasi dalam cara mengajar di kelas
0% 0% 3,7% 81,5% 14,8% 100%
33 Sekolah memberikan fasilitas yang cukup baik untuk mengembangkan kemampuan
0% 0% 5,6% 79,6% 14,8% 100%
Mean 0.1% 0,8% 6,4% 75,7% 17% 100%
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar
75,7% dari 100% dan sisanya sebesar 24,3% memilih jawaban lain, yaitu
sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat
setuju (SS). Kemudian dari pernyataan terhadap variabel motivasi tersebut
terdapat persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 30 yang
ditunjukkan dengan persentase sebesar 90,7%. Yang mana pernyataan 30
termasuk ke dalam indikator tanggung jawab pada dimensi intrinsik
(motivator).
Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara
pengaruh variabel motivasi terhadap variabel kinerja guru, terbukti dengan
hasil dari kuesioner motivasi terutama dari aspek kedisiplinan, yaitu
ketepatan waktu.
73
Tabel 4.7 Kompetensi
No. Pernyataan STS TS R S SS Total 34 Saya selalu bersemangat dalam mengajar 0% 0% 0% 88,9% 11,1% 100%
35 Saya melakukan pekerjaan dengan kesadaran berfikir 0% 0% 1,9% 74,1% 24% 100%
36 Saya mempunyai kepercayaan diri yang tinggi 0% 0% 3,7% 77,8% 18,5% 100%
37 Saya mengajar dengan konsep dan nilai yang saya miliki 0% 0% 0% 75,9% 24,1% 100%
38 Saya memiliki pengetahuan tentang suatu bidang ilmu 0% 0% 0% 77,8% 22,2% 100%
39 Saya mengetahui informasi yang berhubungan dengan bidang ajar saya
0% 0% 9,3% 68,5% 22,2% 100%
40 Saya mempunyai kemampuan khusus dalam mengajar 0% 0% 16,6% 70,4% 13% 100%
41 Saya menggunakan keterampilan yang dimiliki untuk mengajar
0% 0% 0% 79,6% 20,4% 100%
Mean 0% 0% 4% 76,6% 19,4% 100%
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden
menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar 76,6% dari
100% dan sisanya sebesar 23,4% memilih jawaban lain, yaitu sangat tidak
setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat setuju (SS).
Kemudian dari pernyataan terhadap variabel kompetensi tersebut terdapat
persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 34 yang ditunjukkan
dengan persentase sebesar 88,9%. Yang mana pernyataan 34 termasuk ke
dalam indikator dorongan untuk bertindak dengan kesadaran berfikir pada
dimensi motif.
Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara
pengaruh variabel kompetensi terhadap variabel kinerja guru, terbukti
dengan hasil dari kuesioner kompetensi terutama dari aspek semangat
dalam mengajar.
74
Tabel 4.8 Kepuasan Kerja
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
42 Gaji saya cukup, mengingat tanggung jawab yang saya emban
0% 9,2% 20,4% 68,5% 1,9% 100%
43 Saya menikmati hidup dengan gaji yang saya terima 0% 0% 7,4% 63% 29,6% 100%
44 Saya suka dan menikmati dengan pekerjaan saya 0% 0% 5,6% 75,9% 18,5% 100%
45 Saya sangat puas dengan hasil pekerjaan saya selama ini 0% 5,6% 18,5% 61% 14,8% 100%
46 Promosi terjadi di dalam organisasi saya 0% 1,8% 13% 70,4% 14,8% 100%
47 Saya puas dengan tingkat kemajuan saya selama ini 0% 0% 14,8% 77,8% 7,4% 100%
48 Kepala sekolah banyak mendukung apa yang saya lakukan
0% 0% 20,4% 64,8% 14,8% 100%
49 Kepala sekolah banyak memberikan motivasi kepada saya 0% 0% 16,7% 72,2% 11,1% 100%
50 Saya menikmati hubungan kerja dengan rekan-rekan sesama guru
0% 1,9% 13% 59,2% 25,9% 100%
51 Banyak rekan seprofesi yang mendukung saya 0% 0% 24,1% 72,2% 3,7% 100%
Mean 0% 1.9% 15,4% 68,5% 14,2% 100%
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden
menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar 68,5% dari
100% dan sisanya sebesar 31,5% memilih jawaban lain, yaitu sangat tidak
setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat setuju (SS).
Kemudian dari pernyataan terhadap variabel kepuasan kerja tersebut
terdapat persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 47 yang
ditunjukkan dengan persentase sebesar 77,8%. Yang mana pernyataan 47
termasuk ke dalam indikator ada/tidaknya promosi yang diberlakukan
pada dimensi promosi jabatan.
Maka dapat disimpulkan bahwa benar ada keterkaitan antara
pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja guru, terbukti
75
dengan hasil dari kuesioner kompetensi terutama dari aspek kepuasan
dalam meningkatnya kemampuan.
Tabel 4.9 Kinerja Guru
No. Pernyataan STS TS R S SS Total
52 Saya selalu membuat rancangan pembelajaran 0% 0% 0% 81,5% 18,5% 100%
53 Saya merencanakan metode belajar yang tepat sebelum mulai mengajar
0% 0% 9,3% 79,6% 11,1% 100%
54 Saya mengajar sesuai dengan kurikulum 0% 0% 0% 81,5% 18,5% 100%
55 Saya memberikan materi ajar yang disesuaikan dengan karakter mengajar saya
0% 0% 5,6% 79,6% 14,8% 100%
56 Saya menggunakan alat, media, sumber ajar serta fasilitas yang disediakan dalam mengajar
0% 0% 1,9% 81,5% 16,6% 100%
57 Saya selalu menilai bakat dan kemampuan siswa di kelas 0% 0% 7,4% 70,4% 22,2% 100%
58 Saya memberikan penghargaan berupa pujian pada siswa yang berprestasi
0% 0% 0% 85% 15% 100%
59 Saya obyektif dalam menilai prestasi siswa 0% 0% 7,4% 77,8% 14,8% 100%
60 Saya menerapkan teknologi atau metode yang menarik dalam mengajar
0% 1,8% 13% 72,2% 13% 100%
61 Saya memberikan materi yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari
0% 0% 7,4% 85% 0% 100%
62 Saya menghubungkan bakat siswa dengan minatnya 0% 0% 14,8% 79,6% 5,6% 100%
Mean 0% 0,2% 6% 79,4% 14,4 100%
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa mayoritas
responden menjawab setuju (S) dengan persentase nilai rata-rata sebesar
79,4% dari 100% dan sisanya sebesar 20,6% memilih jawaban lain, yaitu
sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), dan sangat
setuju (SS). Kemudian dari pernyataan terhadap variabel kinerja guru
tersebut terdapat persentase yang paling tinggi yaitu, pada pernyataan 58
dan 61 yang ditunjukkan dengan persentase sebesar 85%. Yang mana
76
pernyataan 58 termasuk ke dalam indikator melaksanakan penilaian
prestasi belajar siswa pada dimensi menilai proses belajar mengajar dan 61
termasuk ke dalam indikator menghubungkan dengan berbagai metode
pembelajaran pada dimensi menguasai bahan pelajaran.
Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru berpengaruh terbukti
dengan hasil dari kuesioner kinerja terutama dari aspek pemberian
penghargaan dan mengajar materi sesuai kemampuan.
B. Uji Instrumen
1. Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.10
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Etpro 54 35 52 46.11 3.283 Motv 54 80 98 90.11 4.681 Kompt 54 30 39 33.24 1.990 Kepkj 54 32 48 39.46 3.402 KinGu 54 41 52 44.83 2.255 Valid N (listwise) 54
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.10 di atas memberikan informasi
bahwapada variabel etika profesi menunjukkan nilai maksimum 52
dan nilai minimum 35 dengan nilai rata-rata 46,11 dan standar
deviasi sebesar 3,283. Hal ini berarti pada nilai minimum 35
responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum
52 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat
setuju (SS).
77
Pada variabel motivasi didapat nilai maksimum adalah 98
dan nilai mimimum 80 dengan nilai rata-rata 90,11 dan standar
deviasi sebesar 4,681.Hal ini berarti pada nilai minimum 80
responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum
98 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat
setuju (SS).
Pada variabel kompetensi didapat nilai maksimum adalah
39 dan nilai mimimum 30 dengan nilai rata-rata 33,24 dan standar
deviasi sebesar 1,990. Hal ini berarti pada nilai minimum 30
responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum
39 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat
setuju (SS).
Pada variabel kepuasan kerja didapat nilai maksimum
adalah 48 dan nilai mimimum 32 dengan nilai rata-rata 39,46 dan
standar deviasi sebesar 3,402. Hal ini berarti pada nilai minimum
32 responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum
48 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat
setuju (SS).
Pada variabel kinerja guru didapat nilai maksimum adalah
52 dan nilai mimimum 41 dengan nilai rata-rata 44,83 dan standar
78
deviasi sebesar 2,255. Hal ini berarti pada nilai minimum 41
responden lebih banyak memilih jawaban sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R) danpada nilai maksimum
52 responden lebih banyak memilih jawaban setuju (S) dan sangat
setuju (SS).
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkap yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan pearson
correlation. Pedoman suatu model yang dikatakan valid jika tingkat
signifikansi di bawah 0,05 maka pernyataan tersebut dapat dikatakan
valid dan juga butir kuesioner dikatakan valid jika memiliki nilai r
hitung > r tabel, yaitu 0,263.
79
1.1 Etika Profesi
Tabel 4.11 Validitas Etika Profesi
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.11 tersebut di atas menunjukkan
bahwa semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang
signifikan di bawah level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi
dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel
etika profesi adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian
selanjutnya.
No. Nama Pearson Correlation
Sig. (2 tailed) Keterangan
1 Pernyataan P1 .445** 0.001 Valid 2 Pernyataan P2 .448** 0.001 Valid 3 Pernyataan P3 .487** 0.000 Valid 4 Pernyataan P4 .556** 0.000 Valid 5 Pernyataan P5 .283* 0.038 Valid 6 Pernyataan P6 .615** 0.000 Valid 7 Pernyataan P7 .375* 0.005 Valid 8 Pernyataan P8 .573** 0.000 Valid 9 Pernyataan P9 .364** 0.007 Valid 10 Pernyataan P10 .637** 0.000 Valid 11 Pernyataan P1 .622** 0.000 Valid
80
2.2 Motivasi Tabel 4.12
Validitas Motivasi
No. Nama Pearson Correlation
Sig. (2 tailed) Keterangan
1 Pernyataan P12 .415** 0.002 Valid 2 Pernyataan P13 .358** 0.008 Valid 3 Pernyataan P14 .463** 0.000 Valid 4 Pernyataan P15 .533** 0.000 Valid 5 Pernyataan P16 .440** 0.001 Valid 6 Pernyataan P17 .519** 0.000 Valid 7 Pernyataan P18 .370** 0.006 Valid 8 Pernyataan P19 .425** 0.001 Valid 9 Pernyataan P20 .503** 0.000 Valid
10 Pernyataan P21 .439** 0.001 Valid 11 Pernyataan P22 .353** 0.009 Valid 12 Pernyataan P23 .471** 0.000 Valid 13 Pernyataan P24 .406** 0.002 Valid 14 Pernyataan P25 .422** 0.001 Valid 15 Pernyataan P26 .284* 0.037 Valid 16 Pernyataan P27 .481** 0.000 Valid 17 Pernyataan P28 .510** 0.000 Valid 18 Pernyataan P29 .422* 0.001 Valid 19 Pernyataan P30 .288* 0.035 Valid 20 Pernyataan P31 .520** 0.000 Valid 21 Pernyataan P32 .387** 0.004 Valid 22 Pernyataan P33 .537** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.12 tersebut di atas menunjukkan
bahwa semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang
signifikan di bawah level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi
dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel
motivasi adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian
selanjutnya.
81
2.3 Kompetensi Tabel 4.13
Validitas Kompetensi
No. Nama Pearson Correlation
Sig. (2 tailed) Keterangan
1 Pernyataan P34 .585** 0.000 Valid 2 Pernyataan P35 .699** 0.000 Valid 3 Pernyataan P36 .526** 0.000 Valid 4 Pernyataan P37 .481** 0.000 Valid 5 Pernyataan P38 .635** 0.000 Valid 6 Pernyataan P39 .590** 0.000 Valid 7 Pernyataan P40 .354** 0.009 Valid 8 Pernyataan P41 .615** 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.13 tersebut di atas menunjukkan bahwa
semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang signifikan di
bawah level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kompetensi
adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.
2.4 Kepuasan Kerja Tabel 4.14
Validitas Kepuasan Kerja
No. Nama Pearson Correlation
Sig. (2 tailed) Keterangan
1 Pernyataan P42 .566** 0.000 Valid 2 Pernyataan P43 .659** 0.000 Valid 3 Pernyataan P44 .438** 0.001 Valid 4 Pernyataan P45 .532** 0.000 Valid 5 Pernyataan P46 .654** 0.000 Valid 6 Pernyataan P47 .654** 0.000 Valid 7 Pernyataan P48 .543** 0.000 Valid 8 Pernyataan P49 .455** 0.001 Valid 9 Pernyataan P50 .666** 0.000 Valid
10 Pernyataan P51 .521** 0.000 Valid
82
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan hasil tabel 4.14 tersebut di atas menunjukkan bahwa
semua pernyataan memiliki Pearson Correlation yang signifikan di
bawah level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi dapat
disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kepuasan
kerja adalah valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.
2.5 Kinerja Guru
Tabel 4.15 Validitas Kinerja Guru
No. Nama Pearson Correlation
Sig. (2 tailed) Keterangan
1 Pernyataan P52 .420** 0.002 Valid 2 Pernyataan P53 .492** 0.000 Valid 3 Pernyataan P54 .441** 0.001 Valid 4 Pernyataan P55 .504** 0.000 Valid 5 Pernyataan P56 .294* 0.031 Valid 6 Pernyataan P57 .580** 0.000 Valid 7 Pernyataan P58 .288* 0.035 Valid 8 Pernyataan P59 .404** 0.001 Valid 9 Pernyataan P60 .571** 0.000 Valid 10 Pernyataan P61 .625** 0.000 Valid 11 Pernyataan P62 .341* 0.012 Valid
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.15 tersebut menunjukkan bahwa semua
pernyataan memiliki Pearson Correlation yang signifikan di bawah
level 0,05 dan melebihi nilai r tabel 0,263. Jadi dapat disimpulkan
bahwa semua butir pernyataan untuk variabel kinerja guru adalah valid
dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.
83
3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur reliabel/handal tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika memberikan
nilai cronbach alpha > 0,60.
3.1 Etika Profesi
Tabel 4.16 Reliabilitas Etika Profesi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.689 11
Dari tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai cronbach alphauntuk
variabel etika profesi > 0,60, yaitu 0,689 yang menunjukkan dapat
diterimanya derajat reliabilitas.
3.2 Motivasi Tabel 4.17
Reliabilitas Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.782 22
Dari tabel 4.17di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach
alphauntuk variabel etika profesi > 0,60, yaitu 0,782 yang
menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.
84
3.3 Kompetensi
Tabel 4.18 Reliabilitas Kompetensi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.667 8
Dari tabel 4.18di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach
alphauntuk variabel etika profesi > 0,60, yaitu 0,667 yang
menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.
3.4 Kepuasan Kerja
Tabel 4.19 Reliabilitas Kepuasan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.764 10
Dari tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach
alphauntuk variabel etika profesi > 0,60, yaitu 0,764 yang
menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.
85
3.5 Kinerja Guru
Tabel 4.20 Reliabilitas Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.615 11
Dari tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach
alphauntuk variabel etika profesi > 0,60, yaitu 0,615 yang
menunjukkan dapat diterimanya derajat reliabilitas.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.21 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Etpro .563 1.776 Motv .526 1.900 Kompt .758 1.320 Kepkj .546 1.833
a. Dependent Variable: KinGu
Sumber : Data primer yang diolah
86
Dari tabel 4.21 menunjukkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas karena angka-angka pada
tolerance dan VIF masih berada sekitar angka 1. Atau patokan lain
bahwa nilai tolerance masih > 0,1 dan nilai VIF masih < 10.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain.
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah
Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas antar variabel bebas karena titik-titik yang ada
menyebar secara acak tanpa membentuk pola tertentu.
87
3. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau
mendekati normal.
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Dari gambar 4.2 normal probability plots menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal, karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal.
Tabel 4.22 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 54 Normal Parametersa,,b
Mean 44.8333333 Std. Deviation 1.93849077
Most Extreme Differences
Absolute .090 Positive .090 Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .662 Asymp. Sig. (2-tailed) .773 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
88
Dari tabel 4.22 menunjukkan untuk memperkuat bahwa data
berdistribusi normal dengan menggunakan hasil uji kolmogorov-smirnov,
dengan seluruh variabel bebas menunjukkan Asymp. sig. (2-tailed) > 0,05.
4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode 1
dengan kesalahan pada periode -1 (sebelumnya).
Tabel4.23 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 2.140 a. Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv b. Dependent Variable: KinGu
Dari tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi dengan hasil uji Durbin Watson hitung sebesar 2,140
berdasarkan durbin watson tabel dengan N=54, denganbatas du =
1,724dan dl = 1,414 yaitu 2,140> 1,724 kurang dari 4-du.
D. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (t)
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
89
menolak Ho, sedangkan jika nilai probability lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima dan menolak Ha. hasil uji statistik t dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.24 Uji Parsial (t)
Hasil pengujian variabel independen (etika profesi, motivasi,
kompetensi, dan kepuasan kerja) terhadap variabel dependen kinerja
guru secara individual (parsial) yang dilakukan dengan uji t maka
dapat disimpulkan mengenai pengujian hipotesis secara parsial yang
telah dibuat sebelumnya sebagai berikut :
Hipotesis 1 : Pengaruh etika profesi terhadap kinerja guru
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel etika
profesi mempunyai nilai (t hitung) 2,455 > 1,677 (t tabel) dan tingkat
signifikansi sebesar 0,018. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa etika profesi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat signifikansi yang
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.613 3.601 2.392 .021
Etpro .164 .067 .239 2.455 .018
Motv .119 .048 .246 2.449 .018
Komp .240 .095 .212 2.528 .015
Kepkj .253 .065 .382 3.862 .000
a. Dependent Variable: KinGu
90
dimiliki variabel etika profesi < 0,05. Yang berarti etika profesi dapat
memberi pengaruh untuk kinerja guru.
Hipotesis 2 : Pengaruh motivasi terhadap kinerja guru
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel motivasi
mempunyai nilai (t hitung) 2,499 > 1,677 (t tabel) dan tingkat
signifikansi sebesar 0,018. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat signifikansi yang
dimiliki variabel motivasi < 0,05.Yang berarti motivasi dapat memberi
pengaruh untuk kinerja guru.
Hipotesis 3 : Pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel
kompetensi mempunyai nilai (t hitung) 2,528 > 1,677 (t tabel) dan
tingkat signifikansi sebesar 0,015. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha
diterima sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat signifikansi
yang dimiliki variabel kompetensi < 0,05. Yang berarti kompetensi
dapat memberi pengaruh untuk kinerja guru.
Hipotesis 4 : Pengaruh etika kepuasan kerja terhadap kinerja guru
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.24, variabel
kepuasan kerja mempunyai nilai (t hitung) 3,862 > 1,677 (t tabel) dan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha
diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel-variabel bebas
91
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel-variabel bebas < 0,05. Yang berarti
kepuasan kerja dapat memberi pengaruh untuk kinerja guru.
Berdasarkan tabel 4.24 maka diperoleh model regresi sebagai berikut :
Y = 8,613 + 0,164(X1) + 0,119(X2 )+ 0,240(X3) + 0,253(X4) + e
Keterangan :
Y = Kinerja Guru
X1 = Etika Profesi
X2 = Motivasi
X3 = Kompetensi
X4 = Kepuasan Kerja
e = Error
Dari persamaan regresi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahui konstanta
sebesar 8,613. Apabila seluruh variabel indpenden bernilai nol (0),
maka konstanta tersbut menjadi nilai kinerja.
2. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahui koefisien
regresi variabel etika profesi +0,164. Apabila meningkat sebesar 1
satuan, maka nilai kinerja juga meningkat.
3. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahuikoefisien regresi
variabel motivasi +0,119. Apabila meningkat sebesar 1 satuan,
maka nilai kinerja juga meningkat.
92
4. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahuikoefisien regresi
variabel kompetensi +0,240. Apabila meningkat sebesar 1 satuan,
maka nilai kinerja juga meningkat.
5. Dalam model persamaan regresi tersebut diketahuikoefisien regresi
variabel kepuasan kerja +0,253. Apabila meningkat sebesar 1
satuan, maka nilai kinerja juga meningkat.
2. Uji Simultan (F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model regresi secara bersama-
sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi
0,05. Jika nilai F hitung > F tabel dan probabilitas lebih kecil dari 0,05
maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas
lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Jika nilai
probabilitas F lebih kecil dari 0,05 model regresi dapat digunakan
untuk penelitian. Hasil uji koefisien signifikan simultan (Uji statistik
F) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.25 Uji Simultan (F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 199.161 4 49.790 34.685 .000a
Residual 70.339 49 1.435
Total 269.500 53
a. Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv
b. Dependent Variable: KinGu
93
Berdasarkan tabel 4.25 nilai F diperoleh 34,685 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Karena (F hitung)34,685 >2,56 (F tabel) dan
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka model ini dapat digunakan
untuk memprediksi kinerja guru dengan kata lain dapat dikatakan
bahwa variabel etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan
kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja guru.
Hipotesis 6 : Pengaruh etika profesi, motivasi, kompetensi, dan
kepuasan kerja terhadap kinerja guru.
Hasil uji hipotesis 6 dapat dilihat pada tabel 4.25etika profesi,
motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menyimpulkan bahwa Ha diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa etika profesi, motivasi, kompetensi,
dan kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
guru secara simultan karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
kepuasan kerja < 0,05. Yang berarti etika profesi, motivasi,
kompetensi, dan kepuasan kerja dapat memberi pengaruh untuk
kinerja guru.
3. Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat
yang ditunjukkan dalam persentase. Hasil uji koefisien determinasi
dapat dilihat pada tabel berikut :
94
Tabel 4.26 Koefisien determinasi
Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi penyesuaian (R²) sebesar 0,718. Hal ini berarti 71,8% variabel
independen (etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja)
memberikan sumbangan atau pengaruhnya terhadap variabel dependen
kinerja guru. Sedangkan sisanya sebesar 28,2% dipengaruhi faktor-faktor
lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .860a .739 .718 1.198
a. Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv
b. Dependent Variable: KinGu
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh etika profesi, motivasi,
kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel etika profesi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sependapat dengan penelitian
yang dilakukan oleh Anis Choiriah (2013) dan Kompiang Martina
Dinata Putri & I.D.G Dharma Suputra (2013) yaitu memiliki hasil
yang sama bahwa etika profesi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja.
2. Variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Dewi Urip Wahyuni (2011) bahwa motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
3. Variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sependapat dengan penelitian
yang dilakukan oleh Budi Suhardiman (2011), bahwa kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
4. Variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel
kinerja guru di SMK Islamiyah Ciputat. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suryani Dewi Pratiwi (2013), bahwa
95
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhdap
kinerja/prestasi guru.
5. Variabel etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel kinerja guru
di SMK Islamiyah Ciputat. Sehingga kesimpulan dari hasil penelitian
ini sependapat dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para
peneliti sebelumnya.
B. Implikasi
Etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja memiliki
pengaruh terhadap kinerja guru baik secara simultan maupun parsial.Penelitian
ini menunjukkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan etika profesi, motivasi,
kompetensi, dan kepuasan kerja bisa menjadi acuan untuk meningkatkan
kinerja.
Berdasarkan penelitian dari hasil kuesioner, misalnya dalam hal etika
profesi, bahwa indikator menghargai, menghormati, dan tidak melanggar hak
pada dimensi keadilan mendapat nilai persentase yang tinggi, lalu dalam hal
motivasi yang mendapat nilai persentase tertinggi ada dari dimensi instrinsik
(motivator) pada indikator tanggung jawab, kemudian dalam hal kompetensi
yang mendapat nilai persentase yang tinggi adalah dari dimensi motif dalam
indikator dorongan untuk bertindak dengan kesadaran berfikir, selanjutnya
dalam hal kepuasan kerja yang mendapat nilai persentase tertinggi ada dari
dimensi promosi jabatan dalam indikator ada/tidaknya promosi yang
diberlakukan, terakhir dalam hal kinerja guru yang mendapat nilai persentase
96
yang tinggi adalah dari dimensi menilai proses belajar mengajar pada
indikator melaksanakan penilaian prestasi belajar siswa dan dimensi
menguasai bahan pelajaran pada indikator menghubungkan dengan berbagai
metode pembelajaran.
Dengan mengetahui nilai persentase tinggi yang diperoleh dari hasil
kuesioner penelitian yang merupakan jawaban dari para guru selaku
responden, maka kepala sekolah/pihak sekolah dapat menentukan titik
fokus/dapat memfokuskan pada dimensi-dimensi yang mempunyai nilai tinggi
tersebut untuk dapat lebih meningkatkan lagi kinerja para guru. Sehingga
dengan meningkatkannya dapat meningkatkan kinerja para guru yang akan
menjadikan hasil yang maksimal dan menjadikan semangat dalam mengajar,
para guru akan membuat suatu cara/metode belajar yang menarik dan tidak
menjenuhkan agar para siswa dapat menyerap ilmu yang disampaikan dan
pada akhirnya dapat mengaplikasikan serta menghasilkan anak didik atau
lulusan yang berkualitas.
Berangkat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi
bagi lembaga pendidikan lain pada umumnya, khususnya dalam meningkatkan
kinerja guru melalui etika profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja.
Sebagaimana penelitian sebelumnya bahwa dengan adanya hasil penelitian
yang sekarang ini dapat dijadikan referensi dalam peningkatan kinerja dan
prestasi guru dengan melihat dari aspek-aspek yang dapat mempengaruhinya
sekecil apapun.
97
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan model
penelitian yang berbeda dan pada objek yang berbeda misalnya pada
perusahaan atau sekolah lain. Selain itu dapat menggunakan responden yang
lebih banyak agar didapat hasil perhitungan yang lebih akurat dan penelitian
selanjutnya dapat menggunakan variabel lain untuk diteliti.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa etika profesi, motivasi,
kompetensi, dan kepuasan kerja dengan signifikan mempengaruhi kinerja guru
baik secara parsial maupun simultan.Terkait dengan hasil penelitian ini, maka
kinerja guru dapat ditingkatkan melalui pemberian perhatian terhadap etika
profesi, motivasi, kompetensi, dan kepuasan kerja, sehingga di dalam
melaksanakan tugas dapat menghasilkan kinerja yang baik.
1. Bagi Kepala Sekolah
Sebaiknya dapat lebih mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan
para guru serta kenyamanannya dalam melaksanakan tugas,
berdasarkan peneilitian dari hasil kuesioner, hal tersebut bisa dimulai
dari dimensi-dimensi dari variabel yang memiliki nilai persentase yang
tinggi untuk lebih ditingkatkan. Dengan cara tersebut guru akan
merasa bahwa mereka dibutuhkan dan dihargai yang pada akhirnya
dapat mencapai kinerja yang baik dan meningkat sehingga visi dan
misi sekolah dapat terwujud. Hal ini dapat dimulai dari hal-hal yang
sederhana hingga sampai yang kompleks.
98
2. Bagi Guru
Dengan adanya hasil penelitian, diharapkan para guru dapat
mengambil poin-poin penting dimana faktor-faktor apa saja yang
dibutuhkan agar pekerjaan, tanggungjawab, dan kinerjanya sesuai
dengan profesinya sebagai guru dan dapat selaras dengan visi misi
sekolah. Sehingga dapat menjadi acuan dalam proses belajar mengajar,
dan bagaimana cara meraih prestasi dan kinerja yang baik, untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan sebagai hubungan umpan balik
dari apa yang dikerjakan.
99
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, dan Hanafi, Rindyah. “Pengantar Manajemen”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.
Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, Edisi
revisi VI : Rineka Cipta, Jakarta, 2005 Arikunto , Suharsimi.“Menejemen Penelitian. Edisi revisi”, Rineka Cipta, Jakarta,
2006. Budiyono.“Statistika Dasar untuk Penelitian”, UNS Press, Surakarta, 2000. Burhanuddin, dkk.“Supervisi Pendidikan dan Pengajaran”, Universitas Negeri
Malang, Malang, 2007. Darsono & Siswandoko.“Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21”,
Nusantara Consulting, Jakarta, 2011. Fattah, Nanang. “Landasan Kependidikan”, PT Remaja Rodaskarya, Bandung,
2003.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan I, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.
Hasibuan, Malayu SP. “Organisasi Dan Motivasi”, PT Bumi Aksara, Jakarta,
2003. Kemendikbud.“Pedoman Penilaian Kinerja Guru”, 2012. Kemendikbud.“Kode Etik Guru Indonesia”, 2013. Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja SDM”, PT. Refika Aditama,
Bandung, 2006. Mathis, Robert L dan Jackson, John H, “Manajemen SDM”,Salemba Empat,
Jakarta, 2002.
100
Moeheriono.“INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Perencanaan, Aplikasi dan Pengembangan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Moleong, Lexy.“Methodologi Research Jilid III”. Penerbit Fakultas IKIP
Malang, Yogyakarta, 2006. Murtanto dan Marini.“Persepsi Akuntan Pria dan Akuntan Wanita serta
Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan”, Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya 16-17 Oktober 2003. 2003.
Palagia, Misail, Nurdin Brasit dan Muh. Yunus Amar, “Pengaruh Remunerasi,
Motivasi, Kepuasan kerja, terhadap Kinerja pegawai pada Kantor pajak di Makassar”, 2012.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.
16.“Tentang Penilaian Kinerja Guru”, 2009. Pramudyo, Anung. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dosen
Negeri Dipekerjakan Pada Kopertis Wilayah V Yogyakarta”,Volume 1, Nomor 1, JBTI : Yogyakarta, 2010.
Pratiwi, Suryani Dewi. “Pengaruh Motivasi kerja, Kepuasan Kerja, Kepemimpin
an kepala sekolah menurut persepsi guru, dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri”, Jurnal, 2013.
Prawirosentono, Suyadi. “Manajemen Sumber Daya Manusia (Kebijakan Kinerja
Karyawan)”, BPFE, Yogyakarta, 1999. Purwanto, Sony Bagus. “Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Proyek Pondasi Tower di Timor Leste PT Cahaya Inspirasi Indonesia)”, 2013.
Putri, Kompiang Martina Dinata dan I.D.G Dharma Suputra, “Pengaruh
Independensi, Profesionalis-me, dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Bali”, 2013.
Rismawaty. “Kepribadian & Etika Profesi”, Graha Ilmu. 2008. Robert Bacal, “Performance Management”, Terj.Surya Darma dan Yanuar
Irawan. (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 86 Robbins, Stephen P, “Perilaku Organisasi Jilid I”, Aditya Media. Yogyakarta,
2001.
101
Siregar, Sofyan. “Statistika Deskriptif untuk Penelitian (Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17)”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011.
Sudjana, Nana. “Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar”, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2004.
Sudjana. “Metode Statistik”, Transito, Bandung, 2002.
Sugiyono. “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta, Bandung, 2007.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2008. Suhardiman, Budi, “Analisis Pengaruh Faktor Rekrutmen, Kompetensi, dan
Sistem kompensasi terhadap Kinerja Kepala Sekolah di Kab. Garut”, 2011.
Sujarweni & Endrayanto. “Statistika Untuk Penelitian”,Graha Ilmu, Yogyakarta,
2012.
Sunyoto, Danang. “Analisis Regresi dan Uji Hipotesis”, Nica Media Pressindo, Yogyakarta, 2008.
Sunyoto, Danang. “UJi Khi Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian”, Graha Ilmu.Yogyakarta, 2010.
Umar, Husen, “Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan”, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2008. Undang-Undang Republik Indonesia.“Tentang Kompetensi Guru”, 2005. Undang-Undang Republik Indonesia.“Sistem Pendidikan Nasional”, 2003. Wahyuni, Dewi Urip. “Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Guru STS Surabaya”, 2011.
Winardi. “Motivasi Dan Permotivasian Dalam Manajemen”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
Wirawan. “Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (Teori Aplikasi dan Penelitian”), Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Yamin, Martinis dan Maisah. “Standarisai Kinerja Guru”, Gaung Persada Press, Jakarta, 2010.
102
103
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Jurusan manajemen yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), dengan ini saya :
Nama : Dwi Aries Buntoro
NIM : 1110081000058
Mengharapkan kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner yang terlampir. Adapun judul penelitian yang saya ajukan adalah “Pengaruh Etika Profesi, Motivasi, Kompetensi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus Pada Guru di SMK Islamiyah Ciputat)”
Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan di luar riset, sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian.
Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Demikianlah permohonan saya, atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I dalam meluangkan waktu untuk mengisi dan menyatakan pendapat dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Dwi Aries Buntoro
Peneliti
104
Kuesioner Tentang
“Pengaruh Etika Profesi, Motivasi, Kompetensi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru (Studi Kasus pada Guru di SMK Islamiyah
Ciputat)”
A. Data Diri Responden 1. Usia : …… tahun 2. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita 3. Pendidikan Terakhir : ( ) SMA/SMK
( ) D3 ( ) S1 ( ) S2 ( ) Lainnya
4. Lama Bekerja : ( ) >1 Tahun ( ) 5-10 Tahun ( ) 11-20 Tahun ( ) >30 Tahun
B. Petunjuk Pengisian Berilah tanda centang/ceklist ( ) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I
pilih di lembar jawaban yang telah disediakan.Pilihlah jawaban yang sesuai dengan perasaan, pendapat, dan keadaan Bapak/Ibu/Saudara/I yang sebenarnya.
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Ragu-Ragu (R)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
105
1. Etika Profesi
No. Pernyataan STS TS R S SS
1. Saya mengerjakan tugas-tugas dengan baik
2. Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan
3. Saya tidak ragu-ragu menjadi seorang guru
4. Dalam hal menjadi guru, saya lakukan secara sukarela tanpa paksaan
5. Walaupun sudah menjadi guru, saya masih terus belajar dari waktu ke waktu
6. Ada hal yang belum bisa saya lakukan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan
7. Saya sangat menjunjung tinggi toleransi
8. Saya tidak pernah melanggar peraturan
9. Saya menghargai profesi yang saya jalani
10. Saya mengajar mata pelajaran sesuai dengan gelar yang saya raih
11. Saya mengajar mata pelajaran sesuai dengan kemampuan yang saya miliki
2. Motivasi
No. Pernyataan STS TS R S SS
12. Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan kepala sekolah
13. Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan rekan seprofesi sesama guru
14. Saya berkomunikasi dan menjalin hubungan baik dengan pegawai sekolah lainnya
15. Kepala sekolah atau pihak dari dinas satuan pendidikan mengadakan kunjungan saat mengajar
16. Kepala sekolah atau pihak dari satuan pendidikan melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar dan cara mengajar
17. Saya mematuhi peraturan yang dibuat oleh sekolah
18. Saya bersedia menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran
19. Sekolah tempat saya mengajar keadaannya aman dan nyaman
20. Sekolah tempat saya mengajar menyediakan fasilitas yang baik dalam menunjang proses belajar mengajar
106
21. Saya merasa senang mengajar di sekolah ini
22. Gaji yang saya terima cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
23. Saya suka menetapkan target pekerjaan pada waktu tertentu
24. Saya menikmati tantangan pekerjaan yang sulit
25. Sesama rekan guru saling menghargai dan menghormati
26. Sekolah memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi
27. Saya memahami sasaran pekerjaan saya
28. Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya
29. Selain mengajar saya selalu mengikuti rapat sekolah
30. Saya datang ke sekolah dengan tepat waktu
31. Selain mengajar saya juga mendidik para siswa
32. Sekolah memberikan kebebasan berpikir dan berkreasi dalam cara mengajar di kelas
33. Sekolah memberikan fasilitas yang cukup baik untuk mengembangkan kemampuan
3. Kompetensi
No. Pernyataan STS TS R S SS
34. Saya selalu bersemangat dalam mengajar
35. Saya melakukan pekerjaan dengan kesadaran berfikir
36. Saya mempunyai kepercayaan diri yang tinggi
37. Saya mengajar dengan konsep dan nilai yang saya miliki
38. Saya memiliki pengetahuan tentang suatu bidang ilmu
39. Saya mengetahui informasi yang berhubungan dengan bidang ajar saya
40. Saya mempunyai kemampuan khusus dalam mengajar
41. Saya menggunakan keterampilan yang dimiliki untuk mengajar
107
4. Kepuasan Kerja
No. Pernyataan STS TS R S SS
42. Gaji saya cukup, mengingat tanggung jawab yang saya emban
43. Saya menikmati hidup dengan gaji yang saya terima
44. Saya suka dan menikmati dengan pekerjaan saya
45. Saya sangat puas dengan hasil pekerjaan saya selama ini
46. Promosi terjadi di dalam organisasi saya
47. Saya puas dengan tingkat kemajuan saya selama ini
48. Kepala sekolah banyak mendukung apa yang saya lakukan
49. Kepala sekolah banyak memberikan motivasi kepada saya
50. Saya menikmati hubungan kerja dengan rekan-rekan sesama guru
51. Banyak rekan seprofesi yang mendukung saya
5. Kinerja Guru
No. Pernyataan STS TS R S SS
52. Saya selalu membuat rancangan pembelajaran
53. Saya merencanakan metode belajar yang tepat sebelum mulai mengajar
54. Saya mengajar sesuai dengan kurikulum
55. Saya memberikan materi ajar yang disesuaikan dengan karakter mengajar saya
56. Saya menggunakan alat, media, sumber ajar serta fasilitas yang disediakan dalam mengajar
57. Saya selalu menilai bakat dan kemampuan siswa di kelas
58. Saya memberikan penghargaan berupa pujian pada siswa yang berprestasi
59. Saya obyektif dalam menilai prestasi siswa
60. Saya menerapkan teknologi atau metode yang menarik dalam mengajar
61. Saya memberikan materi yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari
62. Saya menghubungkan bakat siswa dengan minatnya
108
Lampiran 3 EtikaProfesi
Resp. Jawaban Responden atas Pernyataan
Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 42 2 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 43 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 40 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 48 6 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 48 7 4 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 35 8 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 44 9 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 45
10 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 48 11 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 12 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 50 13 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 48 14 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 47 15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 41 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42 18 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 5 45 19 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 52 20 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 21 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 48 22 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 48 23 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 50 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 25 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 50 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 27 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 40 28 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 51 29 5 3 4 4 4 4 5 3 4 5 4 45 30 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 50 31 4 4 5 5 2 4 3 4 5 4 5 45 32 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 5 45 33 4 5 5 4 4 5 4 5 5 2 4 47 34 4 4 5 5 4 5 4 4 3 4 4 46
109
35 5 5 3 4 4 4 5 2 5 4 5 46 36 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 47 37 5 5 2 4 4 5 4 4 5 3 4 45 38 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 47 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 40 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 46 41 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 47 42 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 52 43 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 50 44 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 49 45 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 47 46 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 47 47 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 47 48 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 52 49 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 46 50 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 47 51 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 48 52 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 44 53 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 44 54 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 48
110
Lampiran 4 Motivasi
Resp.
Jawaban Responden atas Pernyataan Total
P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33
1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 85 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 80 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 87 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 91 6 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 98 7 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 80 8 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89 9 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 92
10 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 95 11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 12 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 98 13 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 94 14 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 92 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 17 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 86 18 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 95 19 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 98 20 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85 21 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 88 22 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 88
111
23 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 95 24 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 80 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85 26 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 88 27 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 86 28 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 95 29 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90 30 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 98 31 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 93 32 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 97 33 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 91 34 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 95 35 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 88 36 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 85 37 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 94 38 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 94 39 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 83 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 89 41 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 90 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 44 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 92 45 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 84 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 90 47 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 91 48 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 98
112
49 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 90 50 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 93 51 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 91 52 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 92 53 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 54 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 92
113
Lampiran 5 Kompetensi
Resp.
Jawaban Responden atas Pernyataan Total
P34 P35 P36 P37 P38 P39 P40 P41
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 3 4 31 5 4 4 4 4 4 5 4 4 33 6 4 4 4 5 4 4 4 4 33 7 4 4 4 4 5 4 5 5 35 8 4 4 4 4 4 3 4 4 31 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 11 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 4 5 4 5 4 4 4 4 34 13 4 4 4 4 4 4 4 4 32 14 4 4 4 4 4 5 4 4 33 15 4 4 4 4 4 4 4 4 32 16 4 4 4 5 4 4 4 4 33 17 4 4 4 4 4 4 4 4 32 18 4 5 4 5 5 5 4 4 36 19 5 5 5 5 5 5 4 5 39 20 4 4 5 4 4 4 4 4 33 21 4 5 5 4 4 4 5 4 35 22 4 4 4 4 4 4 3 4 31 23 5 5 4 5 5 4 4 5 37 24 4 4 4 4 4 4 4 4 32 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 27 4 4 4 4 4 4 4 4 32 28 4 5 5 4 4 5 4 5 36 29 4 3 4 4 4 3 4 4 30 30 4 4 4 5 4 5 4 4 34 31 4 4 4 5 5 4 3 4 33 32 4 4 4 4 4 4 4 4 32 33 4 4 4 5 5 4 4 4 34 34 4 4 4 4 5 5 4 5 35
114
35 4 4 4 4 4 3 3 4 30 36 4 5 4 4 4 4 4 4 33 37 4 4 4 4 4 4 5 5 34 38 5 5 5 5 5 5 3 5 38 39 4 4 3 4 4 4 4 4 31 40 4 4 4 4 5 5 5 4 35 41 4 4 4 4 4 4 3 4 31 42 4 4 4 4 4 3 3 4 30 43 4 5 5 4 4 4 3 4 33 44 4 4 4 4 5 5 5 4 35 45 5 5 5 4 4 4 4 5 36 46 4 4 4 5 4 3 4 5 33 47 5 4 5 4 4 4 4 4 34 48 4 5 5 5 4 4 5 4 36 49 4 5 4 4 5 4 4 5 35 50 4 4 3 4 4 4 5 4 32 51 4 4 4 4 4 5 4 4 33 52 5 5 4 4 5 4 4 4 35 53 4 4 4 4 4 5 4 5 34 54 4 4 5 5 4 4 4 4 34
115
Lampiran 6 KepuasanKerja
Resp.
Jawaban Responden atas Pernyataan Total
P42 P43 P44 P45 P46 P47 P48 P49 P50 P51
1 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 34 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 33 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 35 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 34 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 6 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 34 7 2 4 4 3 2 4 4 5 5 3 36 8 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 43 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
10 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 44 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 12 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 44 13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 14 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 40 15 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 17 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 32 18 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 43 19 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 48 20 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37 21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 22 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37 23 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 45 24 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 35 25 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 38 26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 27 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38 28 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 46 29 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 42 30 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 41 31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 32 4 5 4 2 4 4 4 3 4 4 38 33 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41 34 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 40
116
35 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38 36 2 4 5 4 4 4 4 3 5 4 39 37 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 41 38 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 39 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 37 40 4 5 5 4 4 4 4 5 5 3 43 41 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 42 42 2 5 4 4 3 4 5 4 3 4 38 43 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 44 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38 45 4 5 4 4 4 5 3 3 5 4 41 46 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 40 47 3 4 4 2 4 3 4 4 5 4 37 48 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 45 49 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 43 50 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 42 51 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 41 52 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 37 53 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 35 54 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
117
Lampiran 7 KinerjaGuru
Resp.
Jawaban Responden atas Pernyataan Total
P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 P61 P62
1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 42 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 41 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 42 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 6 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 47 7 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 3 43 8 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 46 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
10 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 47 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 12 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 48 13 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45 14 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 17 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42 18 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 47 19 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 52 20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 42 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 23 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 48 24 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 42 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 28 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 50 29 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 44 30 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 49 31 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 45 32 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 43 33 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42
118
35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42 36 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 45 37 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 46 38 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 46 39 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 43 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 41 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46 42 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 45 43 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 46 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 45 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 46 46 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 46 47 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 44 48 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 49 49 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45 50 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 46 51 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 44 52 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 46 53 5 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 42 54 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 47
119
No. Resp.
Etika Profesi (X1)
Motivasi (X2)
Kompetensi (X3)
Kepuasan Kerja (X4)
Kinerja Guru (Y)
1 42 85 32 34 42 2 43 80 31 33 41 3 45 87 32 35 44 4 40 87 31 34 42 5 48 91 33 41 44 6 48 98 33 34 47 7 35 80 35 36 43 8 44 89 31 43 46 9 45 92 32 40 44 10 48 95 32 44 47 11 45 88 32 40 44 12 50 98 34 44 48 13 48 94 32 39 45 14 47 92 33 40 45 15 41 87 32 39 44 16 43 88 33 40 43 17 42 86 32 32 42 18 45 95 36 43 47 19 52 98 39 48 52 20 43 85 33 37 42 21 48 88 35 39 44 22 48 88 31 37 44 23 50 95 37 45 48 24 44 80 32 35 42 25 50 85 32 38 44 26 44 88 32 39 44 27 40 86 32 38 43 28 51 95 36 46 50 29 45 90 30 42 44 30 50 98 34 41 49 31 45 93 33 39 45 32 45 97 32 38 43 33 47 91 34 41 45 34 46 95 35 40 42
120
35 46 88 30 38 42 36 47 85 33 39 45 37 45 94 34 41 46 38 47 94 38 38 46 39 44 83 31 37 43 40 46 89 35 43 44 41 47 90 31 42 46 42 52 90 30 38 45 43 50 88 33 41 46 44 49 92 35 38 44 45 47 84 36 41 46 46 47 90 33 40 46 47 47 91 34 37 44 48 52 98 36 45 49 49 46 90 35 43 45 50 47 93 32 42 46 51 48 91 33 41 44 52 44 92 35 37 46 53 44 88 34 35 42 54 48 92 34 41 47
121
Correlations
Skor Jawaban
P1
Skor Jawaban
P2
Skor Jawaban
P3
Skor Jawaban
P4
Skor Jawaban
P5
Skor Jawaban
P6
Skor Jawaban
P7
Skor Jawaban
P8
Skor Jawaban
P9
Skor Jawaban
P10
Skor Jawaban
P11 Total
Jawaban
Skor Jawaban
P1
Pearson Correlation
1 .256 -.030 .054 .279* .360** .239 .082 .072 .152 .191 .445**
Sig. (2-tailed) .062 .828 .700 .041 .007 .082 .554 .606 .272 .166 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor
Jawaban P2
Pearson Correlation
.256 1 .003 .130 .020 .341* .220 .185 .249 .048 .238 .448**
Sig. (2-tailed)
.062 .984 .351 .887 .012 .109 .181 .069 .729 .084 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor
Jawaban P3
Pearson Correlation
-.030 .003 1 .433** -.074 .123 -.012 .309* .088 .256 .326* .487**
Sig. (2-tailed)
.828 .984 .001 .597 .374 .931 .023 .527 .062 .016 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor
Jawaban P4
Pearson Correlation
.054 .130 .433** 1 -.134 .289* .339* .281* .073 .274* .333* .556**
Sig. (2-tailed)
.700 .351 .001 .334 .034 .012 .040 .601 .045 .014 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor
Jawaban P5
Pearson Correlation
.279* .020 -.074 -.134 1 .050 .071 .278* -.098 .123 .011 .283*
Sig. (2-tailed)
.041 .887 .597 .334 .717 .610 .042 .479 .376 .934 .038
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban
P6
Pearson Correlation
.360** .341* .123 .289* .050 1 .179 .294* .282* .273* .167 .615**
Sig. (2-tailed)
.007 .012 .374 .034 .717 .196 .031 .039 .046 .226 .000
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
122
Skor Jawaban
P7
Pearson Correlation
.239 .220 -.012 .339* .071 .179 1 -.078 -.060 .230 .149 .375**
Sig. (2-tailed)
.082 .109 .931 .012 .610 .196 .577 .666 .094 .282 .005
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor
Jawaban P8
Pearson Correlation
.082 .185 .309* .281* .278* .294* -.078 1 .073 .187 .335* .573**
Sig. (2-tailed)
.554 .181 .023 .040 .042 .031 .577 .598 .175 .013 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban
P9
Pearson Correlation
.072 .249 .088 .073 -.098 .282* -.060 .073 1 .184 .205 .364**
Sig. (2-tailed)
.606 .069 .527 .601 .479 .039 .666 .598 .182 .137 .007
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor
Jawaban P10
Pearson Correlation
.152 .048 .256 .274* .123 .273* .230 .187 .184 1 .435** .637**
Sig. (2-tailed)
.272 .729 .062 .045 .376 .046 .094 .175 .182 .001 .000
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban
P11
Pearson Correlation
.191 .238 .326* .333* .011 .167 .149 .335* .205 .435** 1 .622**
Sig. (2-tailed)
.166 .084 .016 .014 .934 .226 .282 .013 .137 .001 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Total
Jawaban Pearson
Correlation .445** .448** .487** .556** .283* .615** .375** .573** .364** .637** .622** 1
Sig. (2-tailed)
.001 .001 .000 .000 .038 .000 .005 .000 .007 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
123
Correlations
Skor Jawaban P12
Skor Jawaban P13
Skor Jawaban P14
Skor Jawaban P15
Skor Jawaban P16
Skor Jawaban P17
Skor Jawaban P18
Skor Jawaban P19
Skor Jawaban P20
Skor Jawaban P21
Skor Jawaban P22
Skor Jawaban P23
Skor Jawaban P24
Skor Jawaban P25
Skor Jawaban P26
Skor Jawaban P27
Skor Jawaban P28
Skor Jawaban P29
Skor Jawaban P30
Skor Jawaban P31
Skor Jawaban P32
Skor Jawaban P33
Total Jawaban
Skor Jawaban P12
Pearson
Correlation
1 .355** .413** .392** .139 .175 .066 .120 .071 -.101 -.011 .176 .146 .128 -.010 .141 .233 .259 .121 .190 -.130 .173 .415**
Sig. (2-tailed) .008 .002 .003 .316 .205 .634 .386 .608 .468 .938 .202 .293 .357 .942 .310 .090 .059 .382 .169 .350 .211 .002
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P13
Pearson
Correlation
.355** 1 .377** .392** .061 .106 .023 .036 .043 .188 .053 -.071 -.176 .166 .160 .304* .362** -.183 .098 .131 .078 .012 .358**
Sig. (2-tailed)
.008 .005 .003 .661 .447 .870 .794 .757 .173 .706 .610 .203 .230 .249 .026 .007 .185 .483 .345 .574 .930 .008
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P14
Pearson
Correlation
.413** .377** 1 .494** .160 .105 .084 .036 .067 .067 .082 .171 -.069 .158 .280* .164 .142 .209 .124 .297* .078 .092 .463**
Sig. (2-tailed)
.002 .005 .000 .248 .450 .545 .796 .630 .628 .556 .216 .618 .253 .040 .237 .304 .129 .370 .029 .577 .507 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P15
Pearson
Correlation
.392** .392** .494** 1 .189 .142 .135 .254 .168 .077 .157 .134 -.055 .121 .251 .141 .281* .107 .236 .361** .169 .073 .533**
Sig. (2-tailed)
.003 .003 .000 .171 .305 .329 .064 .225 .578 .256 .335 .694 .382 .067 .311 .039 .439 .085 .007 .223 .601 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P16
Pearson
Correlation
.139 .061 .160 .189 1 .301* .387** .297* .165 .197 -.051 .177 .244 .186 .267 .277* .072 .257 -.156 .338* -.237 .149 .440**
Sig. (2-tailed)
.316 .661 .248 .171 .027 .004 .029 .234 .154 .712 .200 .076 .178 .051 .043 .607 .060 .259 .012 .085 .284 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
124
Skor Jawaban P17
Pearson
Correlation
.175 .106 .105 .142 .301* 1 .451** .134 .212 .314* .065 .380** .057 .117 .015 .105 .248 .253 .120 .242 .097 .379** .519**
Sig. (2-tailed)
.205 .447 .450 .305 .027 .001 .333 .123 .021 .642 .005 .682 .399 .913 .450 .071 .065 .386 .078 .487 .005 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P18
Pearson
Correlation
.066 .023 .084 .135 .387** .451** 1 .300* .057 .145 -.025 .152 .128 .003 .095 .259 -.054 .066 -.117 .297* .083 .095 .370**
Sig. (2-tailed)
.634 .870 .545 .329 .004 .001 .027 .680 .297 .860 .274 .355 .982 .495 .058 .700 .635 .399 .029 .548 .495 .006
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P19
Pearson
Correlation
.120 .036 .036 .254 .297* .134 .300* 1 .347* .248 -.078 .150 .161 .191 .161 .221 .392** .005 .000 .361** -.033 -.026 .425**
Sig. (2-tailed)
.386 .794 .796 .064 .029 .333 .027 .010 .070 .576 .278 .246 .166 .244 .108 .003 .974 1.000 .007 .812 .852 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P20
Pearson
Correlation
.071 .043 .067 .168 .165 .212 .057 .347* 1 .380** .018 .285* .165 .337* .031 .314* .293* .311* .221 -.008 .128 .280* .503**
Sig. (2-tailed)
.608 .757 .630 .225 .234 .123 .680 .010 .005 .896 .037 .233 .013 .825 .021 .032 .022 .109 .953 .357 .040 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P21
Pearson
Correlation
-.101 .188 .067 .077 .197 .314* .145 .248 .380** 1 -.176 .174 .006 .389** -.008 .237 .275* .202 .113 .135 .172 .420** .439**
Sig. (2-tailed)
.468 .173 .628 .578 .154 .021 .297 .070 .005 .202 .208 .966 .004 .955 .085 .044 .144 .415 .330 .215 .002 .001
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
125
Skor Jawaban P22
Pearson
Correlation
-.011 .053 .082 .157 -.051 .065 -.025 -.078 .018 -.176 1 .087 .354** .116 .139 .233 .191 -.066 .135 -.055 .480** .088 .353**
Sig. (2-tailed)
.938 .706 .556 .256 .712 .642 .860 .576 .896 .202 .531 .009 .402 .316 .091 .167 .635 .332 .692 .000 .525 .009
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P23
Pearson
Correlation
.176 -.071 .171 .134 .177 .380** .152 .150 .285* .174 .087 1 .376** -.079 -.132 -.010 .233 .366** .000 .271* .065 .173 .471**
Sig. (2-tailed)
.202 .610 .216 .335 .200 .005 .274 .278 .037 .208 .531 .005 .572 .341 .942 .090 .006 1.000 .047 .641 .211 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P24
Pearson
Correlation
.146 -.176 -.069 -.055 .244 .057 .128 .161 .165 .006 .354** .376** 1 -.036 .033 .072 .256 .288* .095 .071 .118 .248 .406**
Sig. (2-tailed)
.293 .203 .618 .694 .076 .682 .355 .246 .233 .966 .009 .005 .797 .812 .604 .062 .035 .495 .612 .394 .071 .002
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P25
Pearson
Correlation
.128 .166 .158 .121 .186 .117 .003 .191 .337* .389** .116 -.079 -.036 1 -.044 .431** .111 .078 .122 .118 .217 .415** .422**
Sig. (2-tailed)
.357 .230 .253 .382 .178 .399 .982 .166 .013 .004 .402 .572 .797 .751 .001 .423 .577 .381 .396 .115 .002 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P26
Pearson
Correlation
-.010 .160 .280* .251 .267 .015 .095 .161 .031 -.008 .139 -.132 .033 -.044 1 -.190 .075 .036 .252 .328* .146 .051 .284*
Sig. (2-tailed)
.942 .249 .040 .067 .051 .913 .495 .244 .825 .955 .316 .341 .812 .751 .170 .591 .799 .067 .015 .293 .714 .037
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P27
Pearson
Correlation
.141 .304* .164 .141 .277* .105 .259 .221 .314* .237 .233 -.010 .072 .431** -.190 1 .142 .127 .000 .130 .277* .280* .481**
Sig. (2-tailed)
.310 .026 .237 .311 .043 .450 .058 .108 .021 .085 .091 .942 .604 .001 .170 .304 .361 1.000 .349 .042 .040 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
126
Skor Jawaban P28
Pearson
Correlation
.233 .362** .142 .281* .072 .248 -.054 .392** .293* .275* .191 .233 .256 .111 .075 .142 1 .005 .137 .123 .073 .282* .510**
Sig. (2-tailed)
.090 .007 .304 .039 .607 .071 .700 .003 .032 .044 .167 .090 .062 .423 .591 .304 .971 .322 .376 .598 .039 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P29
Pearson
Correlation
.259 -.183 .209 .107 .257 .253 .066 .005 .311* .202 -.066 .366** .288* .078 .036 .127 .005 1 .000 .313* .010 .369** .422**
Sig. (2-tailed)
.059 .185 .129 .439 .060 .065 .635 .974 .022 .144 .635 .006 .035 .577 .799 .361 .971 1.000 .021 .944 .006 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P30
Pearson
Correlation
.121 .098 .124 .236 -.156 .120 -.117 .000 .221 .113 .135 .000 .095 .122 .252 .000 .137 .000 1 .112 .134 .252 .288*
Sig. (2-tailed)
.382 .483 .370 .085 .259 .386 .399 1.000 .109 .415 .332 1.000 .495 .381 .067 1.000 .322 1.000 .421 .335 .067 .035
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P31
Pearson
Correlation
.190 .131 .297* .361** .338* .242 .297* .361** -.008 .135 -.055 .271* .071 .118 .328* .130 .123 .313* .112 1 .239 .159 .520**
Sig. (2-tailed)
.169 .345 .029 .007 .012 .078 .029 .007 .953 .330 .692 .047 .612 .396 .015 .349 .376 .021 .421 .082 .250 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P32
Pearson
Correlation
-.130 .078 .078 .169 -.237 .097 .083 -.033 .128 .172 .480** .065 .118 .217 .146 .277* .073 .010 .134 .239 1 .347* .387**
Sig. (2-tailed)
.350 .574 .577 .223 .085 .487 .548 .812 .357 .215 .000 .641 .394 .115 .293 .042 .598 .944 .335 .082 .010 .004
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P33
Pearson
Correlation
.173 .012 .092 .073 .149 .379** .095 -.026 .280* .420** .088 .173 .248 .415** .051 .280* .282* .369** .252 .159 .347* 1 .537**
Sig. (2-tailed)
.211 .930 .507 .601 .284 .005 .495 .852 .040 .002 .525 .211 .071 .002 .714 .040 .039 .006 .067 .250 .010 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
127
Total Jawaban
Pearson
Correlation
.415** .358** .463** .533** .440** .519** .370** .425** .503** .439** .353** .471** .406** .422** .284* .481** .510** .422** .288* .520** .387** .537** 1
Sig. (2-tailed)
.002 .008 .000 .000 .001 .000 .006 .001 .000 .001 .009 .000 .002 .001 .037 .000 .000 .001 .035 .000 .004 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
128
Correlations
Skor Jawaban P34
Skor Jawaban P35
Skor Jawaban P36
Skor Jawaban P37
Skor Jawaban P38
Skor Jawaban P39
Skor Jawaban P40
Skor Jawaban P41
Total Jawaban
Skor Jawaban P34
Pearson Correlation
1 .472** .410** .214 .378** .132 -.084 .406** .585**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .120 .005 .342 .544 .002 .000
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P35
Pearson Correlation
.472** 1 .472** .294* .324* .255 .033 .357** .699**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .031 .017 .063 .812 .008 .000 N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P36
Pearson Correlation
.410** .472** 1 .201 .022 .149 -.054 .244 .526**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .146 .874 .283 .700 .076 .000 N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P37
Pearson Correlation
.214 .294* .201 1 .324* .104 -.041 .145 .481**
Sig. (2-tailed) .120 .031 .146 .017 .453 .767 .294 .000 N
54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P38
Pearson Correlation
.378** .324* .022 .324* 1 .363** .118 .393** .635**
Sig. (2-tailed) .005 .017 .874 .017 .007 .394 .003 .000 N
54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P39
Pearson Correlation
.132 .255 .149 .104 .363** 1 .204 .217 .590**
Sig. (2-tailed) .342 .063 .283 .453 .007 .140 .115 .000 N
54 54 54 54 54 54 54 54 54
129
Skor Jawaban P40
Pearson Correlation
-.084 .033 -.054 -.041 .118 .204 1 .119 .354**
Sig. (2-tailed) .544 .812 .700 .767 .394 .140 .391 .009 N
54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P41
Pearson Correlation
.406** .357** .244 .145 .393** .217 .119 1 .615**
Sig. (2-tailed) .002 .008 .076 .294 .003 .115 .391 .000 N
54 54 54 54 54 54 54 54 54
Total Jawaban
Pearson Correlation
.585** .699** .526** .481** .635** .590** .354** .615** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .000 N 54 54 54 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
130
Correlations Skor
Jawaban P42
Skor Jawaban
P43
Skor Jawaban
P44
Skor Jawaban
P45
Skor Jawaban
P46
Skor Jawaban
P47
Skor Jawaban
P48
Skor Jawaban
P49
Skor Jawaban
P50
Skor Jawaban
P51 Total
Jawaban Skor Jawaban P42
Pearson Correlation
1 .156 .049 .188 .451** .224 .128 .248 .365** .253 .566**
Sig. (2-tailed) .260 .725 .174 .001 .104 .357 .071 .007 .065 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P43
Pearson Correlation
.156 1 .294* .288* .382** .414** .257 .229 .325* .506** .659**
Sig. (2-tailed)
.260 .031 .035 .004 .002 .060 .096 .017 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P44
Pearson Correlation
.049 .294* 1 .152 .324* .296* .291* .029 .253 -.046 .438**
Sig. (2-tailed)
.725 .031 .271 .017 .030 .033 .835 .065 .740 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P45
Pearson Correlation
.188 .288* .152 1 .290* .379** .152 .076 .171 .131 .532**
Sig. (2-tailed)
.174 .035 .271 .033 .005 .274 .584 .216 .344 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P46
Pearson Correlation
.451** .382** .324* .290* 1 .279* .185 .045 .350** .316* .654**
Sig. (2-tailed)
.001 .004 .017 .033 .041 .181 .745 .010 .020 .000
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Skor Jawaban P47
Pearson Correlation
.224 .414** .296* .379** .279* 1 .372** .200 .368** .315* .654**
Sig. (2-tailed)
.104 .002 .030 .005 .041 .006 .148 .006 .020 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
131
Skor Jawaban P48
Pearson Correlation
.128 .257 .291* .152 .185 .372** 1 .289* .292* .219 .543**
Sig. (2-tailed)
.357 .060 .033 .274 .181 .006 .034 .032 .112 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P49
Pearson Correlation
.248 .229 .029 .076 .045 .200 .289* 1 .381** .174 .455**
Sig. (2-tailed)
.071 .096 .835 .584 .745 .148 .034 .004 .209 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P50
Pearson Correlation
.365** .325* .253 .171 .350** .368** .292* .381** 1 .227 .666**
Sig. (2-tailed)
.007 .017 .065 .216 .010 .006 .032 .004 .099 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban P51
Pearson Correlation
.253 .506** -.046 .131 .316* .315* .219 .174 .227 1 .521**
Sig. (2-tailed)
.065 .000 .740 .344 .020 .020 .112 .209 .099 .000
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Total Jawaban
Pearson Correlation
.566** .659** .438** .532** .654** .654** .543** .455** .666** .521** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
132
Correlations Skor
Jawaban 52
Skor Jawaban
53
Skor Jawaban
54
Skor Jawaban
55
Skor Jawaban
56
Skor Jawaban
57
Skor Jawaban
58
Skor Jawaban
59
Skor Jawaban
60
Skor Jawaban
61
Skor Jawaban
62 Total
Jawaban Skor Jawaban 52
Pearson Correlation
1 .202 .141 .116 .061 .149 .070 .027 -.052 .372** .208 .420**
Sig. (2-tailed) .142 .309 .404 .660 .283 .617 .849 .708 .006 .132 .002
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 53
Pearson Correlation
.202 1 .202 .267 -.194 .216 .000 .084 .136 .204 .267 .492**
Sig. (2-tailed)
.142 .142 .051 .159 .117 1.000 .544 .325 .139 .051 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 54
Pearson Correlation
.141 .202 1 -.100 -.057 -.026 .338* .027 .362** .248 .208 .441**
Sig. (2-tailed)
.309 .142 .472 .683 .853 .012 .849 .007 .071 .132 .001
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 55
Pearson Correlation
.116 .267 -.100 1 .234 .334* -.087 -.033 .305* .327* .044 .504**
Sig. (2-tailed)
.404 .051 .472 .088 .014 .530 .811 .025 .016 .752 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 56
Pearson Correlation
.061 -.194 -.057 .234 1 -.003 -.024 .139 .103 .238 .077 .294*
Sig. (2-tailed)
.660 .159 .683 .088 .982 .864 .318 .458 .083 .581 .031
N
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
133
Skor Jawaban 57
Pearson Correlation
.149 .216 -.026 .334* -.003 1 .187 .327* .310* .176 -.027 .580**
Sig. (2-tailed)
.283 .117 .853 .014 .982 .175 .016 .023 .202 .846 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 58
Pearson Correlation
.070 .000 .338* -.087 -.024 .187 1 .158 .027 .135 -.149 .288*
Sig. (2-tailed)
.617 1.000 .012 .530 .864 .175 .255 .847 .329 .284 .035
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 59
Pearson Correlation
.027 .084 .027 -.033 .139 .327* .158 1 .148 .207 -.147 .404**
Sig. (2-tailed)
.849 .544 .849 .811 .318 .016 .255 .285 .134 .290 .002
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 60
Pearson Correlation
-.052 .136 .362** .305* .103 .310* .027 .148 1 .167 .059 .571**
Sig. (2-tailed)
.708 .325 .007 .025 .458 .023 .847 .285 .227 .670 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 61
Pearson Correlation
.372** .204 .248 .327* .238 .176 .135 .207 .167 1 .218 .625**
Sig. (2-tailed)
.006 .139 .071 .016 .083 .202 .329 .134 .227 .114 .000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 Skor Jawaban 62
Pearson Correlation
.208 .267 .208 .044 .077 -.027 -.149 -.147 .059 .218 1 .341*
Sig. (2-tailed)
.132 .051 .132 .752 .581 .846 .284 .290 .670 .114 .012
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
134
Total Jawaban
Pearson Correlation
.420** .492** .441** .504** .294* .580** .288* .404** .571** .625** .341* 1
Sig. (2-tailed)
.002 .000 .001 .000 .031 .000 .035 .002 .000 .000 .012
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
135
Uji Reliabilitas
Reliabilitas Etika Profesi
Reliabilitas Motivasi
Reliabilitas Kompetensi
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items .667 8
Case Processing Summary
N % Cases Valid 54 100.0
Excludeda 0 .0 Total 54 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items .689 11
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items .782 22
136
Reliabilitas Kepuasan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .764 10
Reliabilitas Kinerja Guru
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .615 11
Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Etpro 54 35 52 46.11 3.283 Motv 54 80 98 90.11 4.681 Kompt 54 30 39 33.24 1.990 Kepkj 54 32 48 39.46 3.402 KinGu 54 41 52 44.83 2.255 Valid N (listwise) 54
Uji Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N KinGu 44.83 2.255 54 Etpro 46.11 3.283 54 Motv 90.11 4.681 54 Komp 33.24 1.990 54 Kepkj 39.46 3.402 54
137
Correlations KinGu Etpro Motv Komp Kepkj Pearson Correlation KinGu 1.000 .668 .701 .560 .755
Etpro .668 1.000 .607 .302 .565 Motv .701 .607 1.000 .416 .580 Komp .560 .302 .416 1.000 .454 Kepkj .755 .565 .580 .454 1.000
Sig. (1-tailed) KinGu . .000 .000 .000 .000 Etpro .000 . .000 .013 .000 Motv .000 .000 . .001 .000 Komp .000 .013 .001 . .000 Kepkj .000 .000 .000 .000 .
N KinGu 54 54 54 54 54 Etpro 54 54 54 54 54 Motv 54 54 54 54 54 Komp 54 54 54 54 54 Kepkj 54 54 54 54 54
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Kepkj, Komp, Etpro, Motva
. Enter
a. All requested variables entered.
Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .860a .739 .718 1.198 2.140 a. Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv b. Dependent Variable: KinGu
138
Uji Simultan (F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 199.161 4 49.790 34.685 .000a Residual 70.339 49 1.435 Total 269.500 53
a. Predictors: (Constant), Kepkj, Komp, Etpro, Motv b. Dependent Variable: KinGu
Uji Parsial (t) dan Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 8.613 3.601 2.392 .021
Etpro .164 .067 .239 2.455 .018 .563 1.776 Motv .119 .048 .246 2.449 .018 .526 1.900 Komp .240 .095 .212 2.528 .015 .758 1.320 Kepkj .253 .065 .382 3.862 .000 .546 1.833
a. Dependent Variable: KinGu
Coefficient Correlationsa Model Kepkj Komp Etpro Motv 1 Correlations Kepkj 1.000 -.281 -.323 -.282
Komp -.281 1.000 .029 -.204 Etpro -.323 .029 1.000 -.413 Motv -.282 -.204 -.413 1.000
Covariances Kepkj .004 -.002 -.001 .000 Komp -.002 .009 .000 .000 Etpro -.001 .000 .004 -.001 Motv .000 .000 -.001 .002
a. Dependent Variable: KinGu
139
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) Etpro Motv Komp Kepkj 1 1 4.990 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .004 35.095 .13 .03 .00 .08 .54 3 .003 41.896 .00 .50 .01 .27 .23 4 .002 56.317 .38 .34 .07 .64 .14 5 .001 69.252 .49 .12 .91 .00 .09
a. Dependent Variable: KinGu
Residuals Statisticsa Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 40.95 50.28 44.83 1.938 54 Std. Predicted Value -2.003 2.809 .000 1.000 54 Standard Error of Predicted Value
.177 .688 .348 .109 54
Adjusted Predicted Value 40.55 49.81 44.79 1.953 54 Residual -3.954 2.360 .000 1.152 54 Std. Residual -3.300 1.970 .000 .962 54 Stud. Residual -3.408 2.300 .015 1.020 54 Deleted Residual -4.216 3.218 .039 1.304 54 Stud. Deleted Residual -3.861 2.410 .008 1.061 54 Mahal. Distance .172 16.471 3.926 3.225 54 Cook's Distance .000 .384 .028 .068 54 Centered Leverage Value .003 .311 .074 .061 54 a. Dependent Variable: KinGu
140
Uji Normalitas
141
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 54 Normal Parametersa,,b Mean 44.8333333
Std. Deviation 1.93849077 Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .090 Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .662 Asymp. Sig. (2-tailed) .773 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Heteroskedastisitas