pengaruh desain produk terhadap prilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek yamaha

134
PENGARUH DESAIN PRODUK TERHADAP PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK YAMAHA” (Studi Pada Mahasiswa Universitas Serang Raya) Makalah Seminar Riset Pemasaran Disusun Oleh: Tarsim Nim : 05060105088 Tarsim.doc 0

Upload: tarsim

Post on 27-Jul-2015

19.186 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tarsim Riset Pemasaran

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

“PENGARUH DESAIN PRODUK TERHADAP PRILAKU

KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK

YAMAHA”

(Studi Pada Mahasiswa Universitas Serang Raya)

Makalah SeminarRiset Pemasaran

Disusun Oleh:

Tarsim

Nim : 05060105088

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2009

Tarsim.doc 0

Page 2: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan tekhnologi dan informasi yang semakin berkembang membuat

perusahaan-perusahaan berusaha meningkatkan kualitas produknya menjadi lebih

baik. Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaan

lainnya. Pada saat ini perusahaan harus lebih fleksibel di zaman yang selalu

berubah, ini akan menjadi suatu dorongan bagi perusahaan untuk selalu

meningkatkan produk yang dihasilkannya baik dari segi kualitas maupun ragam

produknya. Upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam memenuhi keinginan

dan kebutuhan konsumen serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

adalah dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat dan terarah, seperti

meningkatkan atribut produk, kebijakan harga, mendesain dan memilih saluran

distribusi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat pada saat ini.

Sepeda motor adalah salah satu alternatif bepergian dari satu tempat ke

tempat yang lain secara mudah, irit, cepat, luwes, efisien, dan lain sebagagainya.

Bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, motor menjadi harapan satu-

satunya untuk dapat memiliki alat transportasi darat pribadi sesuai dengan

kemampuan ekonominya. Mobil yang memiliki harga jual dan biaya operasional

mahal / tinggi serasa tidak mungkin terjangkau oleh banyak rakyat ekonomi

menengah ke bawah.

Peter drucker seperti dikutip oleh Philip kotler dalam buku “Manajemen

Pemasaran” : endefinisikan pemasaran (2005:10) mengatakan bahwa “Tujuan

pemasaran adalah membuat penjualan tidak terlalu penting lagi”. Tujuan

pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga

produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual

dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap

Tarsim.doc 1

Page 3: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

membeli. Dalam kata lain, penjualan bukanlah target utama perusahaan adalah

untuk mengetahui produk apa yang diperlukan oleh pasar saat ini, dan

menemukan konsumen yang membutuhkannya.

Usaha yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen

sekaligus memenangkan persaingan, perusahaan harus mempersiapakan srategi

pemasaran yang tepat untuk produknya. Produk yang ditawarkan ke pasar harus

mendapatkan perhatiaan untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi agar memenuhi

keinginan dan kebutuhan. Konsumen akan berusaha untuk memenuhi

kebutuhannya dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk, konsumen akan

mempertimbamgkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan

dan memberikan manfaat yang di perlukan.

Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan di pengaruhi oleh desain

dari produk. Desain produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan

menyertai produk tersebut, seperti merek, bentuk, model, warna, kualitas dan

sebagainya. Deasin merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong

konsumen untuk membeli produk, semakin baik deasin atau modelnya produk

maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli suatu produk tersebut.

Yamaha adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor

produksi otomotif yang salah satunya memproduksi kendaraan roda dua. Yamaha

juga tidak terlepas akan persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri

otomotif karena banyak nya perusahaan - paerusahaan yang menghasilkan produk

yang sejenis. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktifitas penjualannya

perusahaan harus dapat merancang srategi pemasaran yang diarahkan untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan pembelian konsumen terhadap

produk tersebut.

Desain produk yang di tawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing

Yamaha tidak kalah hebatnya, seperti halnya Honda sudah mempunyai merek

yang bagus di benak konsumen dan terkenal dengan iritnya, Suzuki terkenal

Tarsim.doc 2

Page 4: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

dengan kecepatan motor bebek sekelasnya, Kawasaki yang mempunyai

keunggulan dari desain motornya, Yamaha juga yang dirancang dengan desain

yang trendi berbahan bakar irit, serta kelebihan pada kecepatan, akselerasi dan

banyak pilihannya bagi konsumen pria dan wanita. Di samping itu kelebihan

lainnya adalah pada harga, desain, warna, merek, nilai jual, dan fasilitas yang di

berikan oleh dealer.

Tabel : 1.1

Peringkat penjualan merek sepeda motor di Indonesia

Merek Total

Penjualan

%

Honda 2,874.576 46,3%

Yamaha 2.465.546 39,7%

Suzuki 793.758 12,8%

Kawasaki 44.690 0,7%

Piaggio 61 0%

Kymco 5.106 0,08%

Kanzen 32.128 0,42%

Total 6.215.856  

Sumber : Kompas.com Rabu, 4/2/2009 | 15:02 WIB

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI),

penjualan wholesales pada Juli 2009 tercatat sebanyak 548.604 unit atau masih

turun 6 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu 584.184 unit. Tapi

peningkatan grafik penjualan positif dengan mengalami peningkatan sebesar

12,48 persen dari Juni 2009 sebanyak 487.744 unit. Salah satu yang menarik, dari

rekap penjualan, persaingan ketat menduduki peringkat teratas penjualan secara

nasional terjadi antara Honda dan Yamaha. Per Juli 2009, merek berlambang

garputala ini berhasil menjadi juara baru setelah membukukan penjualan total

1.424.524 unit dengan market share 45,73 persen atau lebih besar 1,17 persen,

Tarsim.doc 3

Page 5: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

menyingkirkan rival utamanya Honda yang hanya 1.407.957 unit (45,20 persen).

Prestasi yang diraih PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku

agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Yamaha atas keberhasilannya

menggungguli PT Astra Honda Motor (AHM) bukan hanya Juli saja, tapi sejak

April, Mei, dan Juni 2009. 

Berbagai macam atribut atau desain produk yang di tawarkan oleh

perusahaan - perusahaan, terutama Yamaha. Konsumen di hadapkan dengan

pilihan - pilihan yang sulit mengetahui atribut produk motor bebek, karena

atribut produk yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen dapat menunjang perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan

seketat apapun. Berdasarkan uraian tersebut diatas akan pentingnya merek dan

desain produk bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan maka penulis tertarik

untuk memilih jadul: “PENGARUH DESAIN PRODUK TERHADAP

PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK

YAMAHA”

2. Rumusan Masalah

1. Apakah pengaruh desain produk, mempengaruhi prilaku konsumen

dalam membeli sepeda motor merek Yamaha?

2. Apakah prilaku konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor

merek Yamaha dipengaruhi oleh desain produk?

3. Seberapa besar pengaruh desain produk terhadap prilaku konsumen

dalam membeli sepada motor merek yamaha?

3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengkaji Apakah pengaruh desain produk, mempengaruhi

prilaku konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha?

2. Untuk mengkaji Apakah prilaku konsumen dalam memutuskan

membeli sepeda motor merek Yamaha dipengaruhi oleh desain produk?

Tarsim.doc 4

Page 6: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

3. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh desain produk terhadap

prilaku konsumen dalam membeli sepada motor merek Yamaha?

4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sarana dan media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan

sebagai bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia

akademis.

2. Sebagai sarana untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat

dalam mempengaruhi dan mengetahui pengambilan keputusan oleh

konsumen yang dilihat dari perilaku konsumen.

3. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menentukan produk

yang benar - benar sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan selera

konsumen..

4. Untuk memperkaya khasanah penelitian yang ada serta dapat digunakan

sebagai perbandingan penelitian berikutnya.

5. Sebagai bahan tugas seminar dan selanjutnya acuan sebagi sekripsi

manajemen (pemasaran)

Tarsim.doc 5

Page 7: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pemasaran (Marketing)

Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan bisnis yang berbeda dengan

kegiatan bisnis lainnya. Pada kegiatan pemasaran para manajer berurusan dengan

konsumen, baik konsumen intern perusahaan maupun konsumen ekstern

perusahaan.

Para manajer dituntut untuk dapat memahami konsumen, dengan demikian

para manajer dapat menyediakan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan

konsumen. Tidak hanya sampai di situ saja, para manajer harus mampu

menciptakan komunikasi yang efektif dengan konsumennya sehubungan dengan

produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang dipimpinnya. Selain itu,

para manajer harus mampu menggerakkan perusahaannya untuk mengantarkan

produk atau jasa sampai dinikmati oleh konsumen. Tujuan akhir dari semua

kegiatan itu agar tercipta kepuasan konsumen, yaitu seluruh komponen yang

terlibat dengan kegiatan bisnis perusahaan, sehingga kegiatan tersebut dapat

menguntungkan perusahaan dan stakeholdernya.

2. Pengertian Pemasaran

Kotler dan Armstrong (2001:6), mengemukakan definisi pemasaran

sebagai berikut: “Marketing as social and managerial process whereby

individuals and groups obtain what they need and want through creating and

exchanging products and value with others.”

Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana setiap individu

atau kelompok bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan

menghasilkan dan melakukan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.

Kinnear dan Krenler (2003:6), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:

“Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing,

Tarsim.doc 6

Page 8: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

promotion, and distribution of ideas, goods and services to create exchanges that

satisfy individual and organizational objectives.”

Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan keputusan

sebuah konsep, menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-

ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat

memuaskan tujuan individu atau tujuan organisasi.

Dari kedua definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran

merupakan suatu proses sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan)

dalam konsep, menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-

ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat

memuaskan kebutuhan dan keinginan setiap komponen yang terkait dalam

kegiatan bisnis perusahaan (baik individu maupun kelompok), agar tujuan akhir

yang menguntungkan perusahaan tercapai.

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4P (Product, Price, Place, dan

Promotion):

a. Product / Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:597), yang dimaksud dengan produk

adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,

untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu

keinginan atau kebutuhan. Yang dimaksud dengan produk adalah objek fisik,

jasa, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.

b. Price / Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:559), yang dimaksud dengan harga

adalah jumlah uang yang harus dibebankan atas suatu produk atau jasa. Secara

lebih luas, harga adalah jumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga

merupakan hal penentu yang utama dalam pilihan pembeli.

Tarsim.doc 7

Page 9: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

c. Place / Saluran Distribusi

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:6), yang dimaksud dengan saluran

distribusi adalah seperangkat atau sekelompok organisasi yang saling

tergantung yang terlibat dalam proses yang memungkinkan suatu produk atau

jasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleg konsumen atau pengguna

industrial.

d. Promotion / Promosi

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:105), pemasaran modern tidak hanya

memerlukan pengembangan produk yang baik, pebetapan harga yang menarik,

dan membuatnya tersedia bagi konsumen sasaran, tetapi juga harus bisa

mengadakan komunikasi dengan konsumen-konsumennya. Mengadakan

komunikasi dengan konsumen tentang, produk yang dibuat, harga yang

ditetapkan, dan saluran distribusi yang disediakan oleh perusahaan inilah yang

disebut dengan promosi.

4. Lingkungan Konsumen

Menurut Peter dan Olson (1999, hal 247) mengartikan lingkungan

konsumen terbagi dalam dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan

fisik. Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara

konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Atau orang-

orang lain yang berada disekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-

orang tersebut.

5. Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32)

terdiri dari beberapa langkah yaitu Pengenalan kebutuhan, Pencarian Informasi,

Evaluasi Alternatif, Pembelian, Hasil.

Pengenalan Kebutuhan

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,

konsumen mempresepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi

aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.

Tarsim.doc 8

Page 10: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Pada tahap ini konsumen merasakan kondisi aktual yang berbeda dengan keadaan

yang diinginkan, hal ini membuat konsumen mengenali kebutuhannya. Misalkan;

Pada saat mobilitas konsumen sangat tinggi, konsumen mulai mengenali

kebutuhannya akan telepon genggam.

Pencarian Informasi

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,

konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal)

atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan

(pencarian eksternal).

Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi yang

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat dari dirinya

sendiri, seperti; pengalaman pribadi dan ingatan konsumen akan sesuatu hal yang

relevan dengan kebutuhannya, disebut dengan pencarian internal. Sedangkan yang

dimaksud dengan pencarian eksternal adalah ketika konsumen mencari informasi

dari lingkungannya, seperti; iklan, pengalaman kawan dekatnya, pendapat

masyarakat dan lain-lain.

Evaluasi Alternatif

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:31), pada tahap ini,

konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan

menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Pencarian internal dan

eksternal yang diperoleh konsumen kemudian dievaluasi, hingga ke arah yang

sesuai dengan harapan konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Setelah itu

konsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang akan dipilih.

Pembelian

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32) pada tahap pembelian,

konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima

bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan

pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/jasa

Tarsim.doc 9

Page 11: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke

alternatif lain atau alternative pengganti yang masih dapat diterima.

Hasil

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (2000:32), pada tahap ini,

konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan

harapan segera sesudah digunakan.

Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen kembali

melakukan evaluasi terhadap barang/jasa yang dikonsumsinya. Jika kinerja

barang/jasa yang digunakannya telah sesuai dengan harapannya, maka konsumen

tersebut akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja barang/jasa yang

digunakannya tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut akan

merasa tidak puas. Pada tahap ini, kita bisa melihat Keputusan pembelian sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pendirian orang lain, risiko, tindakan

pasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.

Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-

macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman

mengenai begaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus,

pemasar mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-

jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian.

Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan

melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing - masing. Peran yang

dilakukan tersebut adalah :

1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang

tertentu.

2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan

dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak.

Tarsim.doc 10

Page 12: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak,

apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya.

4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian

sesungguhnya.

5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang

dibeli.(http://digilib.itb.ca.id/peminatan-manajemen-pemasaran.htm).

Adapun langkah-langkah konsumen dalam melakukan proses pengambilan

keputusan pembelian, yaitu :

Gambar 1

Proses Pengambilan Keputusan Pembeli

Sumber : Kotler dan Armstrong, (2001 : 222)

6. Proses Keputusan Membeli

Menurut (Kotler, 2000:204) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk

mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

a. Pengenalan Masalah

b. Pencarian Informasi

c. Evaluasi alternatif

d. Keputusan Membeli

e. Tingkah laku pasca pembelian.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Pengenalan masalah

Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli

mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan

antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

Tarsim.doc 11

Page 13: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak

informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk

yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan

membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan

atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan

tersebut.

Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan

pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi

mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar.

Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi

tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber

komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan

atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajar

mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain

untuk informasi yang evaluatif.

c. Evaluasi alternatif

Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat

pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.

Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai

kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting

berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-

masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan

keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut.

Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat

atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek

berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan

lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan

pembelian.

Tarsim.doc 12

Page 14: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli

tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam

beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan

pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit

mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan

sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil

keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman,

petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.

Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana

sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui

proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah

untuk mempengaruhi keputusan membeli.

d. Keputusan membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan

membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen

adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara

niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap

orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan

dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga

yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-

peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

e. Tingkah laku pasca pembelian

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil

tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas.

Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian

terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima

dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas,

bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen

akan merasa puas.

Tarsim.doc 13

Page 15: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka

terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-

lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya

ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi,

semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli

harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga

pembeli akan puas.

7. Perilaku Konsumen

Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh para manajer

dalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran.

Salah satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep yang berorientasi

konsumen.

Para manajer dalam perusahaan yang menganut konsep ini berusaha

menghasilkan apa yang diinginkan oleh konsumennya. Tugas utama dari para

manajernya adalah

1) Menentukan keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen yang

menjadi target marketnya.

2) Menentukan bentuk perusahaan sehingga barang dan jasa dapat

tersalurkan hingga ke tangan konsumen dengan lebih efektif dan lebih

efesien dibanding dengan perusahaan pesaing.

Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahaman

tentang perilaku konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis, mengetahui

dinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat penting, apalagi dalam

kondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dalam menghadapi masalah-

masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen para manajer harus

memandang perilaku konsumen dengan sudut pandang yang lebih dinamis, karena

perilaku konsumen akan berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Para

manajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada

konsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat

Tarsim.doc 14

Page 16: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

mengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi

oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada seluruh stakeholder

perusahaan tersebut. (Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211).

Memahami dan mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan

tugas yang sangat penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang

sangat pesat. Dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan

perilaku konsumen para manajer harus memandang perilaku konsumen dengan

sudut pandang yang lebih dinamis. Karena perilaku konsumen akan berubah

secara dinamis dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan segala bidang.

Para manajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi

pada konsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat

mengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi

oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada seluruh stakeholder

perusahaan tersebut. (Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211)

8. Pentingnya Perilaku Konsumen

Pemahaman tentang perilaku konsumen dalam pemasaran merupakan

suatu hal yang penting. Seperti dikemukakan oleh Sutisna (2003 : 4), bahwa ada

dua alasan utama tentang pentingnya perilaku konsumen, yaitu:

1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa

yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada saat ini merupakan

hal yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntut

pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efesien.

2. Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih

banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan

penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau

tidak dikonsumsi oleh konsumen, sehingga merugikan perusahaan.

Karena itu, perilaku konsumen diharapkan perusahaan memiliki daya

saing yang lebih kuat dibanding perusahaan lain.

Tarsim.doc 15

Page 17: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Selain dua alasan di atas, mempelajari perilaku konsumen memberikan

beberapa manfaat. Menurut Mowen (1995:56), manfaat yang bisa diperoleh dalam

memahami perilaku konsumen sebagai berikut:

1. Membantu para manajer dalam mengambil keputusannya.

2. Memberikan pengetahuan kepada peneliti pemasaran dengan dasar

pengetahuan analisis konsumen.

3. Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan

peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan

jasa.

4. Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang

lebih baik.

9. Pengertian Desain atau Model

Design (Desain),

adalah dimensi yang unik, dimensi ini banyak menawarkan

aspek emosional dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Rancangan (Design)

Dalam pasar yang cepat berubah mengikuti jaman, harga dan teknologi

tidaklah cukup. Rancangan merupakan faktor yang akan sering menjadi

keunggulan perusahaan. Menurut Kotler (2001:353) definisi rancangan

adalah:

“Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk

tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan.”

Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran

(retail services), pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan tahan

lama. Perancang harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan

dalam gaya, daya tahan, keandalan, dan kemudahan perbaikan. Adapun

parameter rancangan yang didefinisikan menurut Phillip Kotler (2001:353)

adalah sebagai berikut:

Tarsim.doc 16

Page 18: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

1. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang

ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.

2. Daya Tahan (durability), ukuran usia yang diharapkan atas

beroperasinya produk dalam kondisi normal/atau berat, merupakan

atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.

3. Keandalan (reliability), ukuran probabilitas bahwa produk tertentu

tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu.

4. Mudah Diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk

memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal.

Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang

akan dengan mudah diproduksi dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang

dirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan

mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang.

Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai

pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan

baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki

arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda,

“desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu

berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan

berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset,

pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.

Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain,

sehingga muncul istilah “perancangan proses”.

Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu

objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi.

Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra

(gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.

Tarsim.doc 17

Page 19: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

10. Desain Produk (product)

Desain Produk, atau dalam bahasa keilmuan disebut juga Desain Produk

Industri, adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan

bentuk / form dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar

sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses

produksinya pada industry yang memproduksinya. Sebagai contoh : desainer

produk mendesain kursi tidak hanya agar kursi tersebut tampak bagus, tetapi

juga agar nyaman diduduki dan mudah untuk diproduksi.

Tujuan dasar dari segala upaya yang dilakukan oleh seorang / sebuah team

desainer produk dalam kerjanya adalah untuk membuat hidup lebih nyaman,

menyenangkan, dan efisien. Kursi kantor yang nyaman, pisau dapur yang

nyaman dipakai oleh orang berusia lanjut dan mainan yang aman dimainkan

dan dapat merangsang anak-anak untuk belajar adalah contoh-contoh hasil

kreasi para desainer produk yang dihasillkan dengan memperlajari manusia

pada saat melakukan aktivitasnya dalam bekerja, di rumah, ataupun di lain

tempat. Dengan mempelajari bagian - bagian produk yang langsung

berinteraksi dengan manusia pemakainya tersebut, diharapkan selain dapat

dihasilkan produk - produk yang aman terhadap penggunanya juga aman

terhadap lingkungan. Pada akhirnya dari sentuhan seorang / team desainer

produk lahirlah sebuah produk yang elegant yang membuat masyarakat ingin

membelinya.

11. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Solomon (2002) mengungkapkan definisi perilaku konsumen

sebagai berikut:“Consumer behavior covers a lot of ground: It is the study of the

processes involved when individuals or group select, purchases, use, or dispose of

products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and desires.”

Perilaku Konsumen mencakup beberapa sudut pandang : Perilaku

Konsumen adalah sebuah studi mengenai proses-proses yang terlibat ketika

induvidu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau membuang suatu

Tarsim.doc 18

Page 20: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

produk, jasa, ide-ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan.

Hawkins dan kawan-kawan (2004:7), mengemukakan definisi Perilaku

Konsumen sebagai berikut :

“The field of consumer behaviour is the study of individuals, groups, or

organizations and the processes they use to select, secure, use, and dispose of

products, services, experiences, or ideas to satisfy needs and the impacts that

these processes have on the consumer and society”

Ruang lingkup perilaku konsumen adalah sebuah studi mengenai individu,

kelompok, atau perusahaan dan proses yang mereka gunakan dalam memilih,

melindungi, menggunakan, dan membuang sebuah produk, jasa, ataupun gagasan-

gagasan dalam rangka memuaskan kebutuhan dan pengaruh hal-hal tersebut

terhadap konsumen dan masyarakat luas.

Schiffman dan Kanuk (1994) istilah perilaku konsumen artikan sebagai

perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan

memuaskan kebutuhan mereka.

12. Model Perilaku Konsumen

Menurut Sutisna (2003:5), kerangka berpikir dari pembahasan perilaku

konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek yang ada

pada konsumen, yang akan digunakan dalam menyusun strategi yang pemasaran

yang berhasil. Menurut Sutisna, menggambarkan model perilaku konsumen

seperti gambar dibawah ini :

Tarsim.doc 19

Page 21: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Gambar 2

Model Perilaku Konsumen

Sumber : Sutisna, (2003:5)

Gambar 2. Model Perilaku Konsumen menunjukkan adanya interaksi

antara pemasar dengan konsumennya. Komponen pusat dari model ini adalah

pembuatan keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh pribadi konsumen,

lingkungan konsumen, dan penerapan perilaku konsumen terhadap strategi

pemasaran. Dalam pembuatan keputusan tersebut konsumen melalui proses

merasakan dan mengevaluasi informasi merek produk, mempertimbangkan

bagaimana alternatif merek dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada

akhirnya memutuskan merek apa yang akan dibeli.

Tiga Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Konsumen

Konsumen Individu

Pilihan merek dipengaruhi oleh :

1) Kebutuhan konsumen

2) Persepsi atas karakteristik merek

3) Sikap kearah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh

demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.

Pengaruh Lingkungan

Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh

4) Budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan).

5) Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen).

Tarsim.doc 20

Page 22: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

6) Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi).

7) Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti

keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).

13. Marketing strategy

Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam

memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah

1) Barang,

2) Harga,

3) Periklanan dan

4) Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan

keputusan.

Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi

kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Penelitian

pemasaran memberikan informasi kepada organisasi pemasaran mengenai

kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap

pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada

konsumen.

Ketika konsumen telah mengambil keputusan kemudian evaluasi

pembelian masa lalu, digambarkan sebagai umpan balik kepada konsumen

individu. Selama evaluasi, konsumen akan belajar dari pengalaman dan pola

pengumpulan informasi mungkin berubah, evaluasi merek, dan pemilihan merek.

Pengalamn konsumsi secara langsung akan berpengaruh apakah konsumen akan

membeli merek yang sama lagi.

Panah umpan balik mengarah kembali kepada organisasi pemasaran.

Pemasar akan mengiikuti rensponsi konsumen dalam bentuk saham pasar dan data

penjualan. Tetapi informasi ini tidak menceritakan kepada pemasar tentang

mengapa konsumen membeli atau informasi tentang kekuatan dan kelemahan dari

merek pemasar secara relatif terhadap saingan. Karena itu penelitian pemasaran

diperlukan pada tahap ini untuk menentukan reaksi konsumen terhadap merek dan

Tarsim.doc 21

Page 23: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

kecenderungan pembelian dimasa yang akan datang. Informasi ini mengarahkan

pada manajemen untuk merumuskan kembali strategi pemasaran kearah

pemenuhan kebutuhan konsumen yang lebih baik.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001;196), bahwa perilaku pembelian

konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor budaya, faktor sosial,

faktor pribadi dan faktor psikologis.

Gambar 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian

Sumber : Kotler dan Amstrong, (2001:197)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler

(2001:197-218), yaitu :

14. Faktor Budaya.

Pada setiap kelompok masyarakat pasti memiliki budaya, dimana budaya

tersebut bisa digunakan sebagai aturan, kebiasaan dan ciri khas dari suatu

kelompok masyarakat. Faktor dari budaya adalah terdiri dari :

a. Budaya.

Budaya adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku

yang dipelajari dari anggota suatu masyarakat, keluarga dan institusi

Tarsim.doc 22

Page 24: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

lainnya.. Setiap kebudayaan secara berangsur-angsur menghasilkan acuan-

acuan perilaku sosial yang unik. Kebudayaan adalah kompleks, yang

mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang

didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Lamb dan

Daniel (2001;202) budaya merupakan karakter yang penting dari suatu

sosial yang membedakannya dari kelompok kultur yang lainnya. Dengan

kata lain, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau

dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan, ini

merupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku konsumen.

b. Subkebudayaan.

Subkebudayaan adalah setiap kebudayaan yang mengandung

subkebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang-orang yang

mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi

kehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama,

kelompok ras, dan daerah geografis. Subkebudayaan disini dapat diartikan

sebagai sistem nilai yang fungsinya adalah mendorong dan membimbing

masyarakatnya menjawab tantangan yang mereka hadapi sepanjang masa.

Sistem nilai tersebut merupakan ciri identitas sebuah kelompok

masyarakat budaya.

c. Kelas social.

Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan

tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan dan

perilaku yang serupa. Ukuran atau kriteria biasanya dipakai untuk

menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas

tertentu ialah, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.

Menurut Mangkunegara (2002:47) kelas sosial dapat dikategorikan

sebagai berikut, yaitu :

Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli barang-

barang yang mahal, membeli pada toko yang berkualitas dan lengkap,

Tarsim.doc 23

Page 25: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

konservatif dalam konsumsinya, barang-barang yang dibeli cenderung

untuk dapat menjadi warisan bagi keluarganya..

Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang untuk

menampakkan kekayaannya, membeli barang dengan jumlah yang

banyak dan kualitasnya cukup memadai, dan cenderung membeli

barang yang mahal dengan sistem kredit.

Kelas sosial golongan rendah cenderung membeli barang dengan

mementingkan kuantitas daripada kualitasnya. Pada umumnya

membeli barang untuk kebutuhan sehari-hari, memanfaatkan penjualan

barang-barang yang diobral atau penjualan dengan harga promosi.

15. Faktor Sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial antara lain :

a. Kelompok Acuan

Perilaku konsumen umumnya di pengaruhi oleh individu yang lainnya,

individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukan sebagai kelompok

primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut misal

keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan kelompok kedua adalah

kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal dan

memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok

keagamaan, serikat buruh dan asosiasi profesional. Menurut Kelompok

acuan berfunsi sebagai titik banding/referensi langsung (tatap muka) atau

tidak langsung yang membentuk sikap maupun perilaku seseorang.

Kelompok acuan mempengaruhi seseorang dalam tiga hal, yaitu

menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru, perilaku dan

konsep pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan untuk mematuhi apa

yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.

b. Keluarga

Tarsim.doc 24

Page 26: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Menurut Mangkunegara (2002:49), keluarga dapat didefinisikan sebagai

suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilkunya sangat mempengaruhi

dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Anggota

keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian

terhadap individu, keluarga mempunyai peran yang sangat penting,

dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi. Peranan setiap

anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang tertentu

yang dibelinya. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan

yang berbeda. Keluarga, ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat

berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Peran suami dan istri dalam

penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk / jasa yang dibeli.

Dalam mengalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan

sebagai berikut, yaitu :

1) Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai inisiatif

membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian.

2) Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi keputusan

membeli.

3) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa yang menentukan

keputusan apa yang dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan ddan

dimana tempat membeli.

4) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara keluarga yang

akan melakukan proses pembelian.

5) Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang dibeli.

c. Peran dan Status

Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti

perjalanan setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam

kelompok tertentu misalnya keluarga sangatmempengaruhi individu

tersebut dalam perilaku pembelian.

Peran dan status, ini akan menentukan posisi seseorang dalam suatu

kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga diri

Tarsim.doc 25

Page 27: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

menurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung memilih

produk yang mengkomunikasikan peran dalam masyarakat.

16. Faktor Pribadi

Dalam perilaku pembelian faktor pribadi juga mempengaruhi seorang

individu. Faktor tersebut terdiri dari :

a. Umur dan Tahap Siklus Hidup

Dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan. Dengan

berjalanan usia maka juga terjadi perubahan pola konsumsi untuk masing-

masing usia. Umur dan tahapan dalam siklus hidup, ini akan menentukan

selera seseorang terhadap produk/jasa.

b. Pekerjaan

Pekerjaan juga dapat mempengaruhi seorang individu dalam perilaku

konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar maka cenderung akan

membeli pakaian untuk pekerjaan kasar, sedangkan pekerja kantoran akan

cenderung untuk membeli stelan kemeja atau jas.

c. Situasi Ekonomi

Dalam perilaku pembelian sedikit banyak juga dipengaruhi oleh situasi

ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka biasanya akan

merubah perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Keadaan

ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan

(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya,

kemampuan untuk meminjam.

d. Gaya Hidup

Tarsim.doc 26

Page 28: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda, memiliki

kecenderungan dalam berbeda pula dalam perilaku pembeliannya. Gaya

hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga, situasi, pekerjaan, hobi dan masih

banyak lagi lainnya. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang seperti

yang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapatpendapatnya.

Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang

berinteraksi dengan lingkungan, disamping itu juga dapat mencerminkan

sesuatu dibalik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian. Riset gaya

hidup mengukur perbuatanperbuatan orang dalam hubungannya dengan,

yaitu kegiatan, minat, pendapat mereka, dan ciri demografis dasar tertentu.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadiaan

adalah karateristik psikologis unik seseorang yang menghasilkan

tanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadap

lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan

ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan, kemampuan

bersosialisasi, daya tahan, dan kemampuan beradaptasi.

17. Faktor Psikologis

Pilihan-pilihan seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi juga

oleh faktor psikologis yaitu :

a. Motivasi

Motivasi individu merupakan faktor yang terpenting dalam memulai dan

mengatur kegiatan-kegiatannya. Kegiatan yang serasi dengan motif-motif

seseorang adalah menyenangkan dan mendatangkan kepuasan sedang

kegiatan lain dapat saja menjengkelkan atau menimbulkan frustasi.

Seorang individu dalam kehidupan bermasyarakat juga memerlukan

motivasi untuk menjalani hidupnya, motivasi sendiri juga dapat

Tarsim.doc 27

Page 29: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

mempengaruhi seeorang individu dalam melakukan pembelian. Motivasi

ini pula yang membangun seseorang untuk melakukan perilaku pembelian.

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk

membuat seseorang mencari keputusan atas kebutuhannya.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang

berarti mengenai dunia. Orang yang sudah mempunyai motivasi untuk

bertindak akan dipengaruhi persepsinya pada situasi dan kondisi yang

sedang dihadapi.

c. Pembelajaran

Pembelajaran adalah perubahan pada perilaku individu yang muncul dari

pengalaman. Dalam melakukan tindakan seorang individu tidak lepas dari

pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga

dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian

sebelumnya. Menurut Lamb dan Daniel (2001:231) pembelajaran

(learning) adalah proses penciptaan perubahan perilaku melalui

pengalaman dan latihan.

d. Keyakinan dan Sikap

Kepercayaan/keyakinan ini akan membentuk citra produk dan merek, serta

orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut. Sedangkan sikap akan

mengarahkan seseorang untuk berperilaku yang relatif konsisten terhadap

objek-objek yang sama.

Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriftif seseorang mengenai

sesuatu. Sedangkan sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan

kecenderungan seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Seorang

pemasar biasanya memperhatikan keyakinan konsumennya akan

produknya, seringkali seorang pemasar harus merubah iklannya untuk

Tarsim.doc 28

Page 30: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

membentuk keyakinan seorang individu dalam pemilihan suatu produk.

Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, keyakinan dan sikap

sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan

pelayanan. Keyakinan dan sikap konsumen terhadap suatu produkatau

merek dapat diubah melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian

informasi yang efektif lepada konsumen. Dengan demikian konsumen

dapat membeli produk atau merek baru, atau produk yang ada pada toko

itu sendiri.

Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

1. Teori Ekonomi Mikro.

Teori ini beranggapan bahwa setiap consumen akan berusaha memperoleh

kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya

terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah

dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan

marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa

produk yang lain;

2. Teori Psikologis.

Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang

dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat

kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak

dapat diamati secara langsung;

3. Teori Antropologis.

Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok

masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-

kelas sosial dan sebagainya. (http//www.azuar.tripod.com).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-

tindakan individu yang langsung terlibat dalam usaha untuk mendapatkan,

menggunakan dan mengkonsumsi barang dana jasa ekonomis termasuk proses

pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan tersebut.

Tarsim.doc 29

Page 31: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

18. Jenis-jenis tingkah laku keputusan pembelian

Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin

banyak pertimbangannya untuk membeli. Menurut (Kotler, 2000:160): adapun

jenis-jenis tingkah laku membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan

dan tingkat perbedaan antara merek, yaitu:

a. tingkah laku membeli yang komplek

b. tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan.

c. tingkah laku membeli yang mencari variasi

d. tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan.

Penjelasan jenis-jenis tingkah laku tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tingkah laku membeli yang kompleks

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan tinggi konsumen dalam pembelian dan perbedaan besar

yang dirasakan diantara merek. Pembeli ini akan melewati proses

pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk,

kemudian sikap, dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang

dipikirkan masak-masak. Pemasar dari produk yang banyak

melibatkan peserta harus memahami tingkah laku pengumpulan

informasi dan evaluasi dari konsumen yang amat terlibat. Mereka perlu

membantu pembeli belajar mengenai atribut kelas produk dan

kepentingan relatif masing-masing, dan mengenai apa yang ditawarkan

merk tertentu, mungkin dengan menguraikan panjang lebar

keunggulan mereka lewat media cetak.

b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang

dirasakan diantara merek. Tingkah laku membeli yang mengurangi

Tarsim.doc 30

Page 32: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian

barang yang mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit

perbedaan diantara merek.

c. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari

variasi dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah,

tetapi perbedaan merk dianggap berarti.

Dalam kategori produk seperti ini, strategi pemasaran mungkin

berbeda untuk merk yang menjadi pemimpin pasar dan untuk merk

yang kurang ternama. Perusahaan akan mendorong pencarian variasi

dengan menawarkan harga rendah, penawaran khusus, kupon, sampel

gratis, dan iklan yang menunjukkan alasan untuk mencoba sesuatu

yang baru.

d. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi di bawah

kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang

dirasakan besar.

Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatan yang rendah

dengan kebanyakan produk yang mempunyai harga murah dan sering

dibeli.

Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat

urutan keyakinan – sikap – tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak

mencari informasi secara ekstensif mengenai merek mana yang akan

dibeli. Sebaliknya, mereka secara pasif menerima informasi ketika

menonton televisi atau membaca majalah. Pengulangan iklan

menciptakan pengenalan akan merek bukan keyakinan pada merek.

Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek;

mereka memilih merek karena sudah dikenal. Karena keterlibatan

mereka dengan produk tidak tinggi, konsumen mungkin tidak

Tarsim.doc 31

Page 33: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

mengevaluasi pilihan bahkan setelah membeli. Jadi, proses membeli

melibatkan keyakinan merek yang terbentuk oleh pembelajaran pasif,

diikuti dengan tingkah laku membeli, yang mungkin diikuti atau tidak

dengan evaluasi.

Karena pembeli tidak memberikan komitmen yang kuat pada

suatu merek, pemasar produk yang kurang terlibat pada beberapa

perbedaan merek seringkali menggunakan harga dan promosi

penjualan untuk merangsang konsumen agar mau mencoba produk.

19. Pengertian Sepeda Motor

== Definisi Kendaraan berdasarkan PP Nomor 44 Tahun 1993 ==

Kendaraan Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan

teknik yang berada pada kendaraan itu.

Sepeda Motor adalah kendaraan bermotor beroda dua, atau tiga tanpa

rumah-rumah atau tanpa kereta samping.

Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi

sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat

duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan

bagasi.

Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8

(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik

dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk

dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.

Kendaraan Khusus adalah kendaraan bermotor selain daripada kendaraan

bermotor untuk penumpang dan kendaraan bermotor untuk barang, yang

Tarsim.doc 32

Page 34: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang

khusus.

Sebuah sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai

oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda

motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; pada

kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara

memberikan kestabilan.

20. Sejarah Sepeda Motor

Berkas:Draisine1817 thumb Rancangan sepeda Drais, 1817.

Seperti ditulis [Ensiklopedia Columbia], nenek moyang sepeda

diperkirakan berasal dari [Prancis]. Menurut kabar sejarah, negeri itu

sudah sejak awal abad ke-18. Yang pasti, konstruksinya belum mengenal

besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpa

engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah

mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.

Mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai ''velocipede''.

Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk

hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Adalah seorang Jerman

bernama [Baron Karls Drais von Sauerbronn] yang pantas dicatat sebagai

salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn

membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya.

Sebagai kepala pengawas hutan [Baden], ia memang butuh sarana

transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan

tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga

masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai ''dandy horse''.

Baru pada 1839, [Kirkpatrick MacMillan], pandai besi kelahiran

[Skotlandia], membuatkan "mesin" khusus untuk sepeda. Tentu bukan

mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang

Tarsim.doc 33

Page 35: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal.

MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan

tongkat kemudi (setang sederhana).

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya

penyempurnaan penemu Prancis, [Ernest Michaux] pada 1855, dengan

membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin

sempurna setelah orang Prancis lainnya, [Pierre Lallement] (1865)

memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya

(sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang

memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda

belakang.

Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi

pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik

penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku [ban].

Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena

teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan

guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah

bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai ''boneshaker''

(penggoyang tulang).

Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang

dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek

untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend

sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda

pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James

Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 [John

Dunlop] menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi

berguncang.

Tarsim.doc 34

Page 36: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa

diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi

makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai

menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan [Amerika] dan

[Eropa] sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai

disingkirkan [mobil] dan [sepeda motor], sepeda tetap punya pemerhati.

Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.

Di antara beragam alat transportasi, sepeda motor menempati peran

utama dalam sendi kehidupan masyarakat. Untuk menunjang

pembangunan dan memenuhi kebutuhan saat itu, Yamaha memutuskan

untuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 Juli 1974. (PT Yamaha Motor

Kencana Indonesia (YMKI)

Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkan

sebagai salah satu pasar terbesar di dunia. Peluang Yamaha untuk

mendominasi pasar di masa depan terbentang luas, karena Yamaha

mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, desain yang keren, inovasi

tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Hal ini dibuktikan

dengan penganugerahan Sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2001

yang lalu.

Menapak usia 30 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan

yang terbaik kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi "Selalu

Terdepan".

21. Merek (Brand)

Definisi merek menurut Philip Kotler (2003:418), merek adalah:

“As: a name, term, sign, symbol, or design, or a combination of them,

intended to identify the goods or services of one seller or group of

sellers and to differentiate them from those of competitors.”

Tarsim.doc 35

Page 37: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Maksudnya merek adalah nama, istilah, tanda, atau rancangan, atau

kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya

dari produk pesaing.

Menurut David A Aaker (1991:7), pengertian dan definisi dari merek

adalah:

“A brand is a distinguishing name and/or symbol (such as logo, trade

mark, or package design) intended to identify the goods or services of

either one seller or a group of sellers, and to differentiate those goods

or service from those of competitors. A brand thus signals to the

customer the source of the product, and attempt to provide products

that appear to be identical.”

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:421), merek adalah:

“Merek adalah suatu nama, istilah, symbol, desain, atau gabungan

keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan

membedakannya dari produk pesaing.”

Dari pengertian diatas, jelas bahwa merek adalah nama, tanda, symbol,

(seperti logo, merek dagang atau desain kemasan), atau kombinasi semuanya yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari seorang penjual atau

kelompok penjual, dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesaing

lainnya. Sebuah merek juga memberikan tanda/petunjuk pada pelanggan

mengenai sumber-sumber produk dan melindungi produsen maupun pelanggan

dari pesaing yang mencoba menyediakan produk yang terlihat identik.

Pada dasarnya merek merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pemasaran. Merek merupakan tanda pengenal bagi suatu produk barang atau jasa.

Pemberian merek semakin berkembang lebih-lebih setelah persaingan antar

pengusaha semakin tajam. Masih menurut Kotler (1997:442) merek terdiri dari

beberapa bagian, antara lain adalah:

Tarsim.doc 36

Page 38: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

1. Nama merek (brand name), bagian dari merek yang dapat diucapkan,

termasuk huruf-huruf, kata-kata dan angka-angka.

2. Tanda merek (brand mark), elemen-elemen dari suatu merek yang

tidak dapat diucapkan tetapi dapat dikenali. Seperti lambang, desain,

huruf, atau warna khusus.

3. Merek dagang (trademark), bagian dari suatu merek yang mendapat

perlindungan hukum, karena mampu untuk menghasilkan sesuatu yang

eksklusif. Orang lain dilarang untuk menggunakan merek tersebut

tanpa izin.

4. Hak cipta (copyright), hak eksklusif yang dilindungi oleh hukum

(undang-undang) untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual karya

tulis, karya musik atau karya seni.

22. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Heri Kuriawan (2007) judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

Mie Instan Merek Sedap” Adapun yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah:

Apakah faktor Kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, faktor

psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap perilaku

konsumen dalam penghambilan keputusan mengkonsumsi Mie Sedap?

Dari pengaruh faktor Kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, faktor

psikologis diatas mana yang berpengaruh dominan terhadap

penghambilan keputusan mengkonsumsi Mie Sedap?.

Dari hasil analisis didapatkan hasil uji hipotesis pertama bahwa

variabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan atau

bersama-sama mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi

produk Mie Instan merek Sedap dapat diterima atau teruji.

Tarsim.doc 37

Page 39: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Hasil hipotesis kedua menunjukkan bahwa faktor psikologis secara

parsial berpengaruh signifikan dan dominan terhadap keputusan

mengkonsumsi produk Mie Instan merek Sedap.

23. Hipotesis

Untuk memfokuskan hasil yang akan diperoleh dalam penelitian ini, penulis

harus merumuskan terlebih dahulu hipotesis dasar yang akan digunakan sebagai

penuntun penulis ke arah keberhasilan penelitian. Hipotesis ini bukan merupakan

suatu kesimpulan namun merupakan sebuah pernyataan yang masih memerlukan

pembuktian lebih lanjut. Sebagaimana dikemukakan oleh Husein Umar, dalam

bukunya “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis” (2004 : 104),

hipotesis sebagai berikut : “Hipotesis adalah suatu bentuk perumusan

sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga

dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya”

Dari kerangka pemikiran tersebut diatas, maka penyusun mencoba untuk

membuat hipotesis bahwa desain mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

keputusan membeli, dengan asumsi bahwa desain produk direncanakan dengan

baik dan tepat. Sehingga apabila desain produk dirancang dengan baik dan dapat

mempengaruhi prilaku konsumen untuk membeli produk tersebut diatas sehingga

akan meningkatkan volume penjualan.

Adapun yang menjadi hipotesis (dugaan sementara) dalam penelitian ini

adalah :

1. Diduga bahwa desain produk berpengaruh terhadap prilaku

konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor merek

Yamaha.

2. Diduga bahwa prilaku konsumen dalam memutuskan membeli

sepeda motor merek Yamaha dipengaruhi oleh desain produk?

Tarsim.doc 38

Page 40: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

3. Diduga bahwa pengaruh desain produk ada hubungannya terhadap

prilaku konsumen dalam memutuskan membeli sepeda motor merek

Yamaha.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

Fokus penelitian ini lebih dititikberatkan pada bidang pemasaran yaitu

tentang pengaruh desain produk terhadap perilaku konsumen dalam melakukan

keputusan untuk melakukan pembelian produk sepeda motor merek Yamaha.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Universitas Serang Raya.

3. Populasi

Populasi dalam penlitian ini adalah seluruh konsumen yang

membeli/memiliki sepeda motor Yamaha.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek / obyek penelitian. Sedangkan

sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi adalah

totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memiliki

karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Sedangkan sampel merupakan bagian

dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang

juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa

mewakili populasi.

Tarsim.doc 39

Page 41: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Unsera

yang memiliki kendaraan sepeda motor merek Yamaha, karena besar

populasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya, oleh karena

itu sulit mencari berapa jumlah populasi yang tepat.

Namun berdasarkan pendapat ahli seperti yang dikemukakan oleh

Gay (dalam Hasan, 2002:68): “ukuran sampel minimum yang dapat

diterima bisa dilihat berdasarkan pada desain atau metode penelitian

yang digunakan. Jika desain penelitiannya deskriptif-korelasional, maka

sampel minimum adalah 30”.

Dan Menurut Supranto (1997:239) menyatakan bahwa: “Sampel

penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari

persyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau responden”.

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditentukan oleh peneliti

adalah sebesar 30 orang dengan pertimbangan terbatasnya waktu, dana dan

tenaga.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalah

teknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan

ditemui peneliti di lokasi penelitian yaitu pada Unsera dimana kuesioner

dibagikan kepada mahasiswa yang kebetulan memiliki sepeda motor

merek yamaha dengan melalui wawancara awal yang dilakukan penulis.

5. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian terdiri data kualitatif yang

diperoleh dari hasil pengamatan dan data kuantitatif yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner responden.

Tarsim.doc 40

Page 42: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

6. Sumber Data

1. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian dilapangan baik

melalui responden maupun hasil pengamatan.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil bacaan dari buku-buku,

majalah, makalah dan dokumen-dokumen yang dijadikan objek studi.

7. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah :

1. Menyebarkan kuesioner

Mengajukan sejumlah pertanyaan kepada responden yang akan dijawab dalam

bentuk tulisan sesuai dengan pertanyaan.

2. Wawancara

Mengumpulan data dari informan yang berhubungan dengan objek penelitian.

8. Variabel Penelitian

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel X atau Desain produk dinamakan sebagai variabel bebas

(independent variabel) yaitu variabel yang sifatnya berdiri sendiri dan

memberikan pengaruh terhadap variabel lainnya dalam hal ini adalah variabel

terikat (dependent variabel).

2. Variabel Y atau Perilaku konsumen dalam membeli dinamakan sebagai

variabel terikat (dependent variabel) yaitu variabel yang sifatnya dipengaruhi

oleh variabel bebas.

Untuk mengetahui hasil tanggapan responden terhadap variabel-veriabel

penelitian maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :

Tarsim.doc 41

Page 43: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 2.3

Tabel Klasifikasi Pengukuran variabel

KLASIFIKASI SKORS

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

9. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan beberapa teknik analisa. Di antaranya untuk mengukur besar

korelasi antarvariabel digunakan metode rank spearman, untuk mengetahui

besar pengaruh antarvariabel digunakan koefisien determinasi, untuk

mengetahui kontribusi variabel advertising terhadap minat beli konsumen

digunakan rumus regresi linear sederhana dan uji validitas dan reliabilitas

serta uji asumsi klasik lainnya yang mendukung analisis data dalam penelitian

ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berdasarkan uraian berikut ini:

Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan dapat mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat.

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

analisis butir instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir

pertanyaan variabel dengan skor total variabel tersebut dengan menggunakan

koefisien pearson (r).

Untuk mengetahui apakah keofisien korelasi (r) hasil perhitungan di atas

Tarsim.doc 42

Page 44: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

tersebut valid atau tidak, dapat dilihat dari angka korelasi yang diperoleh di

atas angka kritis atau > 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan

adalah valid (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 2001:140)

Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat

tendesius mengarahkan responden untuk memilih jawaban - jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Sehingga

realibilitas akan menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabelnya

artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Uji ini dilaksanakan dengan jalan membandingkan antara nilai α (alpha)

dengan nilai r tabel. Untuk nilai α (alpha) digunakan rumus chi kuadrat yaitu:

x2=∑ ¿

i=1

k (Oi−E i )2

E1

¿

Dengan ketentuan uji reliabilitas sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel, maka butir variabel dinyatakan valid

b. Jika r hitung < r tabel, maka butir variabel dinyatakan tidak valid.

10. Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah variabel diteliti tidak memiliki pengaruh atau

adanya gejala lain selain variable - variabel yang diteliti, maka penulis akan

menggunakan uji normalitas data dengan cara menggunakan metode grafik

(scatter). Jika dalam scatterplot ada pola tertentu, seperti titik - titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)

maka telah terjadi gejala normalitas, sedangkan jika tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik, menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

Tarsim.doc 43

Page 45: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

maka tidak terjadi masalah dalam normalitas data.

11. Analisis Korelasi

Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan

koefisien korelasi rank spearman dengan rumus sebagai berikut:

rs=1−6∑ di2

n (n2−1)

Dimana :

rs = Koefisien Korelasi Rank spearman

di = Koefisien X dan Y

n = Jumlah Sampel

Tetapi, jika dalam perhitungan ranking terdapat rank kembar pada

variabel X dan Y, maka menurut Husein Umar (2003: 204 ), digunakan rumus

rs=∑ x2+∑ y2−∑ di2

2√∑ x2x∑ y2

Untuk mencari ∑ x2 dan∑ y2

sebelum menghitung besarnya rs, yaitu :

∑ X2=N3−N12

−∑TxTx, dimana Tx =

tx3−t12

∑Y 2= N3−N12

−∑TyTy, dimana Ty =

ty3−t12

Dimana: t = Jumlah variabel yang memiliki pangkat yang sama.

Adapun kriteria koefisien korelasi (r) dalam hubungannya dengan tingkat

Tarsim.doc 44

Page 46: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

reliabilitasnya, digunakan kriteria sebgai berikut:

Tabel. 3.3

Pedoman Untuk Memberi Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi

Arah Hubungan Tafsiran

0.00-0.20

0.21-0.40

0.41-0.60

0.61- 0.80

0.81-1.00

Positif / negatif

Positif / negatif

Positif / negatif

Positif / negatif

Positif / negatif

Korelasi sangat rendah

Korelasi rendah

Korelasi agak rendah

Korelasi cukup

Korelasi sangat tinggi

Sumber : Sugiyono (2003:96 )

12. Persamaan Regresi Linear Sederhana

Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi variabel X terhadap

variabel Y digunakan analisis regresi linear sederhana dengan rumus sebagai

berikut:

Y = a + b x

Dimana:

a = konstanta

X = Desain Produk

Y = Perilaku konsumen dalam membeli

e = Nilai Residu

Tarsim.doc 45

Page 47: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Selanjutnya untuk menghitung koefisien determinasi atau tingkat

keberpengaruhan advertising terhadap minat beli konsumen maka digunakan

rumus sebagai berikut :

Dimana: Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien korelasi

13. Rancangan Uji Hipotesis

Untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh melalui perhitungan

korelasi rank spearman dengan menggunakan program SPSS maka harus

dilakukan pengujian hipotesis untuk membuktikan atau menguatkan hasil yang

telah diperoleh tersebut dengan rancangan uji hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :

Ho ; = 0, menunjukan bahwa antara variabel X (desain produk )

tehadap variabel Y (prilaku konsumen dalam pembelian )

tidak terdapat pengaruh.

Ha ; ≠ 0, menunjukan bahwa antara variabel X (desain produk)

terhadap variabel Y (prilaku konsumen dalam pembelian)

terdapat pengaruh.

2. Menentukan Thitung dan Ttabel

a. Untuk menghitung t tabel digunakan tabel distribusi normal dengan

ketentuan taraf signifikan () sebesar 0,05 atau 5 % dan derajat kebebasan

(dk) sebesar n-2.

Tarsim.doc 46

Kd = rs2 x 100 %

Page 48: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

b. Menentukan t hitung

t hitung di peroleh dengan rumus :

t =

rs√(n−2)

√(1−r 2)

Di mana :

rs = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Kriteria penerimaan hipotesis

Kriteria hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :

a. Jika t hitung > t tabel maka Hi diterima sedangkan Ho ditolak, artinya terdapat

pengaruh antara desain produk terhadap prilaku konsumen dalam membeli

b. Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak sedangkan Ho diterima, artinya tidak

terdapat pengaruh antara desain produk terhadap prilaku konsumen dalam

membeli .

Tarsim.doc 47

Page 49: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, S.Sc. 2004 Prilaku Konsumen Teori dan Penerapannya

penerbit_ GI

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V, Jakarta.: PT.

Rineka Cipta.

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc. Perilaku Konsumen Ghalia Indonesia mei 2004

Assael, Henry. 1992. Consumer Behavior and Marketing 4th edition, USA. : PWS-

Kent Publishing Company.

Engel. F. James, Roger. D. Blackwell dan Paul. W. Miniard. 1994. Perilaku

Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1, Jakarta: Bunarupa Aksara.

Hawkins, Del I. Best, Roger J. Coney, Kenneth A. 2004. Consumer Behavior.

New York : The McGraw-Hill.

Kinnear, T.C. Bernhardt, K.L. and Krenler, K.A. 2003. Principles of Marketing.

New York, the United States of America, HarperCollins Publishers.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi 9. Jilid

1. Jakarta : Prenhalindo.

____________. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran, Jilid 2 Edisi Delapan, Jakarta

: Erlangga

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran (terjemahan), Edisi Millenium,

jilid 1. Jakarta : PT. Prenhallindo.

Tarsim.doc 48

Page 50: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Mowen. 1995. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Jakarta. :

karangan Sutisna.

Solomon M.R. 2002. Consumer Behavior: Buying, Having and Being.

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

________. 2006. Metode Penelitian Bisnis (cetakan kesembilan), Bandung :

Alfabeta, CV.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

http://sribd.com/peminatan-manajemen-pemasaran.htm.

http://www.KOMPAS.com/

wikipedia.com

www.prodes.its.ac.id/dpi/101.htm

Encyclopedia of Professional Management Volume 1, 211

Tarsim.doc 49

Page 51: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian1. Sejarah Universitas Merdeka Malang

Sejarah Universitas Merdeka Malang dimulai dengan adanya suatu

gagasan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang diilhami oleh sebaris

kalimat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Modal utamanya

adalah kemauan keras. Kemauan yang menjadi niat untuk menjawab

tantangan zaman, berupa tuntutan masyarakat adanya Pendidikan Tinggi

di Kota Malang.

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang diresmikan oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Moch. Yamin, bulan Oktober 1954,

di Kota Malang, merupakan dorongan perlunya suatu Perguruan Tinggi

yang dapat melayani kebutuhan Warga Kota Malang yang jauh lebih luas.

Dalam situasi demikian, gagasan mendirikan Perguruan Tinggi Swasta

mendapat bentuknya sejak akhir tahun 1963.

Cikal bakal Universitas Merdeka Malang pada dasarnya adalah sebuah

perguruan tinggi yang bernama Universitas Sawerigading yang berdiri

pada tahun 1957. Universitas ini berpusat di Makassar dan membuka

cabang di kota-kota besar di Jawa salah satunya di Kota Malang.

Universitas ini membuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat,

Tarsim.doc 50

Page 52: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

dan Fakultas Ekonomi. Dalam mempertahankan eksistensinya, Perguruan

Tinggi Swasta tersebut menarik banyak minat warga masyarakat yang

ingin melanjutkan pendidikannya. Waktu itu tuntutan masyarakat terhadap

suatu Perguruan Tinggi Swasta masih sederhana. Gedung kuliah dan

perlengkapan akademis tidaklah menjadi tuntutan utama. Keberadaan

Perguruan Tinggi Swasta waktu itu hanyalah sebuah Papan Nama, dan

tempat kuliah yang dapat disewa atau dipinjam dan Gedung Sekolah yang

ada.

Denyut kehidupan Perguruan Tinggi Swasta itu baru nampak pada

saat-saat Mahasiswanya diterima melalui perploncoan. Saat itulah

Mahasiswanya dengan atribut tertentu mudah dikenali dan dibedakan

dengan pelajar Sekolah Menengah. Keteraturan perkuliahan serta

kelengkapan sarana Akademis belum menjadi kriteria yang penting.

Dalam perjalanannya, Universitas Sawerigading menghentikan

kegiatannya karena suatu sebab yang tidak dapat diatasi pengurusnya,

sehingga mahasiswanya sebagian pindah ke Perguruan Tinggi Kotapraja

Malang.

Memasuki tahun enam puluhan, merupakan tahun optimisme bagi

sejumlah orang yang bercita-cita untuk membangun kembali Pendidikan

Tinggi Swasta. Pada suatu kunjungan ke beberapa cabang Universitas

Sawerigading di Jawa, Presiden Universitas Sawerigading, Nuruddin

Sjahadat, singgah di Surabaya. Dalam pertemuan itu, diputuskan

pembukaan kembali Universitas Sawerigading cabang Malang pada tahun

Tarsim.doc 51

Page 53: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

ajaran 1962-1963. Sebagai persiapan pembukaan kuliah itu, Sukiman

Dahlan Saleh, dari Universitas Sawerigading Cabang Surabaya dan S.

Dharma dari Cabang Semarang, ditunjuk untuk mengadakan persiapan.

Pusat Perkantoran dan Sekretariat, dilaksanakan di rumah Jalan Kunir 15

Malang. Fakultas yang akan dibuka adalah Fakultas Hukum dan

Pengetahuan Masyarakat, dan Fakultas Ekonomi.

Pembukaan kembali Universitas Sawerigading Cabang Malang

ternyata menarik minat para anggota Angkatan Bersenjata, khususnya

anggota Angkatan Darat, dan para Pegawai Negri dan Pegawai Swasta

yang berhasrat menambah pengetahuannya.

Untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik, dibentuklah Dewan

Pembina yang diketuai Edwin Soedardji, dengan persetujuan Presiden

Sawerigading di Makasar. Sebagai tindak lanjut, disusunlah Pengurus

Baru Universitas Sawerigading Cabang Malang, yang dikukuhkan dengan

Surat Keputusan tanggal 30 November 1962. Sejak itu pusat kegiatan

Perkantoran Universitas dari Jalan Kunir No. 15 dipindahkan ke Jalan

Celaket No. 7 Malang (kini menjadi Jalan Jaksa Agung Suprapto No.7

Malang).

Berdasarkan Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22 tahun 1961,

suatu Perguruan Tinggi Swasta yang dibentuk harus didirikan oleh suatu

Badan Hukum. Oleh sebab itu, dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi

Universitas Sawerigading, yang disyahkan dengan akta Notaris tanggal 20

Mei 1963.

Tarsim.doc 52

Page 54: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Dengan adanya Yayasan itu, kedudukan Universitas Sawerigading di

Malang oleh pendirinya dianggap otonom dalam arti pengelolahan

Administratif dan Akademik, tidak tergantung lagi dengan Universitas

Sawerigading yang berpusat di Makasar. Kehadiran Universitas

Sawerigading di Malang tahun 1962 mendapat sambutan masyarakat

dengan banyaknya Mahasiswa yang mendaftarkan diri. Dalam perjalanan

selanjutnya, suatu masalah baru muncul ketika Pimpinan Universitas

Sawerigading yang berpusat di Makasar, tidak dapat menerima kenyataan

adanya keinginan Pendiri Universitas Sawerigading Cabang Malang, yang

berdiri otonom. Masalah Status dan hubungan Organisatoris yang

menyangkut kedua belah pihak, tidak dapat diselesaikan secara

memuaskan. Sebagai akibatnya, maka para pendiri Universitas

Sawerigading di Malang membubarkan diri, dengan cara pembatalan akta

pendirian dan dinyatakan bubar sejak tanggal 28 Januari 1964.

Kemelut yang melanda Universitas Sawerigading Malang berakibat

pembubaran universitas untuk yang kedua kalinya. Sehari setelah Yayasan

Universitas Sawerigading Malang dinyatakan bubar, maka pada tanggal 29

Januari 1964, beberapa pengurus Yayasan mengadakan rapat di Jalan

Celaket No. 7 Malang guna memperoleh Keputusan untuk menampung

bekas Mahasiswa Universitas Sawerigading.

Untuk maksud tersebut, maka perlu didirikan Lembaga Pendidikan

Tinggi baru, kemudian Lembaga Pendidikan Tinggi tersebut diberi nama

“Universitas Merdeka”.

Tarsim.doc 53

Page 55: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Serentak dengan Keputusan mendirikan universitas yang baru, para

peserta rapat sepakat untuk segera membentuk Yayasan sebagai syarat

yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 22 tahun 1961. Untuk

maksud itu, disusunlah konsep akta pendiriannya untuk memenuhi

ketentuan perundangan Perguruan Tinggi. Akta Pendirian Yayasan barulah

diresmikan pada tanggal 5 Juli 1964. Pada awal berdirinya, Yayasan

bernama: Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Merdeka, Pusat Malang,

nama yang dipakai sampai tahun 1972, diketuai oleh M. Dhawam Abdul

Ghani. Dalam akta itu berisi pernyataan berdirinya Yayasan Perguruan

Tinggi Merdeka Malang, Mukadimah Anggaran Dasar, Peraturan-

Peraturan yang terdiri dan Pasal 1 sampai Pasal 8.

Sejak akta yang pertama, dibuat hingga dewasa ini, telah diadakan

perubahan, penyempurnaan, dan tambahan, melalui akta Nomor 32 tahun

1972, dan akta Nomor 122 tahun 1983, yang diilhami oleh kalimat-kalimat

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Diantaranya adalah tujuan untuk

mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas. Pada periode ini Yayasan

berhasil menjalin hubungan Struktural dengan Pemerintah Daerah Tingkat

II Kotamadya Malang. Sebagai tindak lanjut hubungan itu adalah berupa

pengakuan kepada Universitas Merdeka, pengakuan itu tertuang dengan

Surat Keputusan tanggal 18 Mei 1964 Dengan Surat Pengakuan itu, berarti

adanya pengakuan Pemerintah Daerah kepada Universitas Merdeka,

sebagai suatu lembaga Pendidikan Tinggi Swasta. Dengan itu pula

Tarsim.doc 54

Page 56: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

menjadi tanggung jawab Pemerint.ah Daerah untuk memberi bimbingan

dan pengawasan atas penyelenggaraannya.

2. Gambaran umum mahasiswa konsumen produk mie sedaap

Saat ini ada kecenderungan pada sebagian masyarakat terutama di

kalangan mahasiswa dalam kebutuhan akan karbohidrat tidak hanya

terpenuhi dengan mengkonsumsi nasi. Adanya tuntutan bahwa segala

sesuatu harus serba cepat dan praktis, maka mie instan menjadi salah satu

alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan pangan tersebut. Hal ini terjadi

karena selain praktis, harga mie instan relatif lebih murah dan tersedia

dalam berbagai macam pilihan rasa.

Mie instant merupakan salah satu jenis makanan yang paling

populer di Asia Timur dan di Asia Tenggara. Dengan berkembangnya

produk mie dan teknologi pembuatan mie, salah satunya adalah mie instan

yang merupakan mie yang tiap helainya telah mengalami pengerasan serta

dilengkapi dengan bumbu, minyak sayur serta sayur kering yang terpisah

kemasannya. Mie instan bisa langsung dikonsumsi setelah dituangi air

panas (untuk mie instan yang ada dalam kemasan sterofoam) atau dimasak

dahulu ± 3 menit untuk mie instan yang berada dalam kemasan plastik.

Di Indonesia, saat ini telah beredar berbagai macam mie instan

dengan berbagai macam rasa. Satiap merk memiliki karakteristik

tersendiri. Biasanya setiap merk menawarkan dua jenis mie instan yaitu

mie rebus dan mie goreng, dan masing-masing jenis memiliki rasa yang

berbeda. Harga dari setiap merk bervariasi.

Tarsim.doc 55

Page 57: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Buat mahasiswa, mie bisa jadi merupakan menu tetap saat kalang

kabut kelaparan tengah malam. Selain murah dan mudah memasaknya,

mie juga mengandung gizi yang diperlukan tubuh, apalagi kalau diramu

dengan sayur-sayuran.

Diantara bermacam produk mie yang beredar di pasaran terdapat

dua merek terkenal yang merajai pasaran dan banyak dikonsumsi oleh

mahasiswa diantaranya adalah Indomie (Indofood) dan Mie Sedaap

Goreng (Wings food). Mie Sedaap yang fenomenal berhasil menggebrak

dan sempat merebut pasar mie gorengan instant Indonesia, karena dengan

rasa yang enak dan porsi yang bisa dibilang lebih banyak sedikit daripada

merk mie yang lain. Hal ini membuat produk mie sedaap bukan cuma

makanan favorit mahasiswa Unmer, tetapi juga mahasiswa dari hampir

semua negara Asia.

Tarsim.doc 56

Page 58: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

1. Deskripsi Responden

Responden mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak

30 responden adalah mahasiswa yang memiliki sepeda motor merek Yamaha.

Gambaran mengenai responden yang menjadi sampel penelitian adalah sebagai

berikut:

Jenis kelamin responden penelitian dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 1Jenis Kelamin Responden Mahasiswa

Konsumen Produk sepeda motor merk Yamaha

Jenis Kelamin Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%)

Laki-Laki 22 73.4%

Perempuan 8 26.6%

JUMLAH 30 100

Sumber: Data primer diolah, 2009

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang

menjawab kuesioner adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 30 responden atau (73.4%) dan sisanya adalah responden dengan jenis

kelamin perempuan sebanyak 10 responden (26.6%).

Sedangkan responden menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tarsim.doc 57

Page 59: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 2Usia Responden Mahasiswa

Konsumen Produk Mie Instan Merk Sedaap

Usia Responden Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%)

Kurang dari 20 tahun 6 15,0

20 tahun 15 37,5

diatas 20 tahun 19 47,5

JUMLAH 40 100

Sumber: Data primer diolah, 2006

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang menjadi

responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah yang berusia lebih

dari 20 tahun yaitu sebanyak 19 orang responden (47,5%).

Sedangkan responden menurut kiriman orang tua per bulan dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3Kiriman orang tua per bulan Responden Mahasiswa

Konsumen Produk Mie Instan Merk Sedaap

Kiriman Orang Tua Per Bulan

Jumlah Responden (Orang)

Persentase (%)

Dibawah Rp. 500.000,- 4 10.0

Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,-

20 50.0

Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 1.500.000,-

6 15.0

Diatas Rp. 1.500.000,- 10 25.0

JUMLAH 40 100

Sumber: Data primer diolah, 2006

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang menjadi

responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah yang mendapat

kiriman antara Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,-dari orang tuanya yaitu

sebanyak 20 orang responden (50,0%).

Tarsim.doc 58

Page 60: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, tanggapan responden

terhadap kuesioner yang disebarkan berdasarkan variabel dapat dilihat

sebagai berikut:

a. Variabel Budaya (X1)

Dengan indikator atau pertanyaan:

X1.1 : Pergeseran budaya

X1.2 : Wilayah geografis

X1.3 : Kelas sosial

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan

dalam tabel berikut ini:

Tarsim.doc 59

Page 61: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 4

Distribusi Jawaban Dari Berbagai Item Budaya (X1)Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Item Kuesioner/JawabanJumlahFrekuensi (%)

1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena sudah terbiasa mengkonsumsi produk sebagai pengganti nasia. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

13522--

32.512.555.0

--

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena mudah di peroleh di wilayah tempat tinggal

a. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

11821--

27.520.052.5

--

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan kelas sosiala. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

16519--

40.012.547.5

--

Sumber: Data primer diolah, 2006

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertama didominasi oleh

jawaban cukup setuju, yaitu sejumlah 22 responden atau 55,0%. Hal

ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan cukup

setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena

sudah terbiasa mengkonsumsi produk sebagai pengganti nasi.

Pada item kedua jawaban cukup setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 21 orang atau 52,5% Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena mudah di peroleh di wilayah tempat tinggal

Pada item ketiga jawaban cukup setuju juga merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 19 orang atau 47.5% Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan kelas sosial

Dari item pertanyaan yang ditanyakan kepada responden

sebagian besar menyatakan cukup setuju sehingga dapat dijelaskan

Tarsim.doc 60

Page 62: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

bahwa faktor kebudayaan akan dapat meningkatkan keputusan

pembelian konsumen terhadap produk mie merek sedaap.

b. Variabel Sosial (X2)

Dengan indikator atau pertanyaan:

X2.1 : Mengikuti lingkungan

X2.2 : Pengalaman dari anggota keluarga

X2.3 : Mengikuti teman

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tarsim.doc 61

Page 63: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 5

Distribusi Jawaban Dari Berbagai Item Sosial (X2)Terhadap Keputusan Membeli (Y)

Item Keterangan Jumlah

Frekuensi (%)1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena

kebiasaan mengkonsumsi mie instan di sekitar lingkungan anda saat inia. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

14422--

144

55.0--

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pengalaman dari anggota keluarga sebelumnyaa. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

12721--

30.017.552.5

--

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pengaruh dari temana. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

14620--

35.015.050.0

--

Sumber: Data primer diolah, 2006.

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertama didominasi oleh

jawaban cukup setuju, yaitu sejumlah 22 orang atau 55.0%. Hal ini

menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan cukup

setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena

kebiasaan mengkonsumsi mie instan di sekitar lingkungan anda saat

ini.

Pada item kedua jawaban cukup setuju merupakan jawaban

yang paling banyak didapatkan dengan jumlah 21 orang atau 52.5%.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden cukup setuju

Tarsim.doc 62

Page 64: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya

pengalaman dari anggota keluarga sebelumnya.

Pada item ketiga jawaban cukup setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 20 orang atau 50,0% Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pengaruh dari teman.

Dari ketiga item pertanyaan yang diajukan kepada responden

didapatkan jawaban sebagian besar responden menyatakan cukup

setuju jika faktor sosial yang mendorong konsumen untuk membuat

keputusan pembelian adalah berasal dari pengaruh lingkungan,

pengalaman anggota keluarga dan mengikuti teman.

c. Variabel Pribadi (X3)

Dengan indikator atau pertanyaan:

X3.1 : Uang saku

X3.2 : Situasi ekonomi

X3.3 : Gaya hidup

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tarsim.doc 63

Page 65: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 6

Distribusi Jawaban Dari Berbagai Item Pribadi (X3)Terhadap Keputusan Membeli (Y)

Item Keterangan JumlahFrekuensi (%)

1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena menyesuaikan dengan uang saku andaa. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

12721--

30.017.552.5

--

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena menyesuaikan dengan situasi ekonomia. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

12919--

30.022.547.5

--

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan gaya hidup andaa. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

14719--

35.017.547.5

--

Sumber: Data primer diolah, 2006.

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertama didominasi oleh

jawaban cukup setuju, sejumlah 21 orang atau 52.5%. Hal ini

menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan cukup

setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena

menyesuaikan dengan uang saku responden

Pada item kedua jawaban cukup setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 19 orang atau 47.5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena menyesuaikan dengan situasi ekonomi

Pada item ketiga jawaban cukup setuju juga merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 19 responden (47,5%) Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan gaya hidup.

Dari ketiga item pertanyaan yang diajukan kepada responden

didapatkan jawaban cukup setuju adalah jawaban yang paling

Tarsim.doc 64

Page 66: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

mendominasi sehingga dapat dijelaskan bahwa faktor pribadi yang

mendorong konsumen untuk membuat keputusan pembelian adalah

berasal dari uang saku, situasi ekonomi, dan gaya hidup.

d. Variabel Psikologis (X4)

Dengan indikator atau pertanyaan:

X4.1 : Motivasi

X4.2 : Persepsi

X4.3 : Pengetahuan

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tarsim.doc 65

Page 67: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 7

Distribusi Jawaban Dari Berbagai Item Psikologis (X4)Terhadap Keputusan Membeli (Y)

ItemKeterangan Jumlah

Frekuensi (%)1. Anda termotivasi mengkonsumsi produk mie instan Merek

Sedaap karena praktis dan mudah di dapata. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

111019--

27.525.047.5

--

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya persepsi atas iklan produk mie instan tersebuta. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

101020--

25.025.050.0

--

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pemahaman atas kandungan gizi produka. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

111019--

27.525.047.5

--

Sumber: Data primer diolah, 2006.

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertama didominasi oleh

jawaban cukup setuju, sejumlah 19 orang atau 47,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan cukup

setuju jika termotivasi mengkonsumsi produk mie instan Merek

Sedaap karena praktis dan mudah di dapat

Pada item kedua jawaban cukup setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 20 orang atau 50,0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya persepsi atas iklan produk mie instan tersebut

Pada item ketiga jawaban cukup setuju merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 19 orang atau 47,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pemahaman atas kandungan gizi produk.

Dari ketiga item pertanyaan yang ditanyakan kepada responden

didapatkan bahwa jawaban cukup setuju adalah jawaban yang paling

Tarsim.doc 66

Page 68: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

mendominasi sehingga dapat dijelaskan bahwa faktor psikologis yang

mendorong konsumen untuk membuat keputusan pembelian adalah

berasal dari faktor motivasi, persepsi dan pengetahuan.

e. Variabel Terikat Keputusan Pembelian Produk (Y)

Dengan indikator atau pertanyaan:

Y1 : Menjatuhkan pilihan atau alternatif pada produk yang terbaik

Y2 : Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional,

obyektif dan terencana.

Y3 : Pembelian kembali

Adapun jawaban dari responden penelitian dapat disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tarsim.doc 67

Page 69: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 8

Distribusi Jawaban Dari Berbagai Item Keputusan Pembelian (Y)

Item Keterangan JumlahFrekuensi (%)

1. Dengan membeli mie instan merk Sedaap berarti anda telah menjatuhkan pilihan atau alternatif pada produk yang terbaika. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

11821--

27.520.052.5

--

2. Dengan membeli mie instan merk Sedaap berarti anda telah melakukan pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif dan terencana.a. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

121018--

30.025.045.0

--

3. Dengan membeli mie instan merk Sedaap dan merasakannya anda akan terdorong untuk melakukan pembelian kembalia. Sangat Setujub. Setujuc. Cukup Setujud. Tidak Setujue. Sangat Tidak Setuju

15718--

37.517.545.0

--

Sumber: Data primer diolah, 2006

Dari tabel diatas dapat diketahui item pertama didominasi oleh

jawaban cukup setuju, sejumlah 21 orang atau 52,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan cukup

setuju jika dalam pengambilan keputusan untuk membeli produk mie

instan merek Sedaap karena merasa telah menjatuhkan pilihan atau

alternatif pada produk yang terbaik.

Pada item kedua jawaban cukup setuju juga merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 18 orang atau 45,0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan cukup setuju jika dalam pengambilan keputusan untuk membeli produk mie instan merek Sedaap karena telah melakukan pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif dan terencana..

Pada item ketiga jawaban cukup setuju juga merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 18 orang atau 45,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

Tarsim.doc 68

Page 70: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

responden menyatakan cukup setuju jika setelah merasakan produk mie instan merek Sedaap akan melakukan pembelian kembali.

3. Pengujian Instrumen Penelitian (Uji Validitas dan Realibilitas)

a. Uji validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa

yang hendak diukur dari variabel yang diteliti. Teknik yang digunakan

untuk uji validitas ini adalah “korelasi product moment” dari Pearson

dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya.

Adapun hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan

aplikasi program SPSS dapat disajikan dalam tabel berikut ini:

Tarsim.doc 69

Page 71: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 9

Hasil Uji Validitas Butir Kuesioner

No Butir Dalam Kuesioner

Koefisien Korelasi (r)

Nilai Kritis (r-tabel)

Sig.2ta iled (p-level)

Taraf Sig. (α = 0,05)

Keterangan

1. X1.1 0.933 0,312 0.000 0,05 Valid

2. X1.2 0.923 0,312 0.000 0,05 Valid

3. X1.3 0.965 0,312 0.000 0,05 Valid

4. X2.1 0.945 0,312 0.000 0,05 Valid

5. X2.2 0.924 0,312 0.000 0,05 Valid

6. X2.3 0.976 0,312 0.000 0,05 Valid

7. X3.1 0.954 0,312 0.000 0,05 Valid

8. X3.2 0.985 0,312 0.000 0,05 Valid

9. X3.3 0.978 0,312 0.000 0,05 Valid

10. X4.1 0.992 0,312 0.000 0,05 Valid

11. X4.2 0.981 0,312 0.000 0,05 Valid

12. X4.3 0.980 0,312 0.000 0,05 Valid

13. Y1 0.923 0,312 0.000 0,05 Valid

14. Y2 0.975 0,312 0.000 0,05 Valid

15. Y3 0.968 0,312 0.000 0,05 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah, 2006

Sesuai dengan Arikunto (1998:136) bahwa apabila r hitung > r

tabel, maka dapat dikatakan bahwa suatu instrumen adalah valid. Dari

hasil pengujian validitas pada tabel 9 dapat dilihat bahwa keseluruhan

item variabel penelitian mempunyai r hitung > r tabel yaitu pada taraf

signifikan 95% ( =0,05) dan n = 40 diperoleh r tabel = 0,312, maka

dapat diketahui r hasil tiap-tiap item > 0,312 sehingga dapat dikatakan

bahwa keseluruhan item variabel penelitian adalah valid untuk

digunakan sebagai instrument dalam penelitian atau pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel

yang diteliti.

b. Uji Reliabilitas

Tarsim.doc 70

Page 72: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui

adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata

lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila

digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Menurut Arikunto (1998:145): “Untuk uji reliabilitas

digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat

dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau

alpha sebesar 0,6 atau lebih.

Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen

penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 10

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Butir Dalam Kuesioner

Nilai Alpha

Status

1. X1 0.9344 Reliabel2. X2 0.9442 Reliabel3. X3 0.9708 Reliabel4. X4 0.9841 Reliabel5. Y 0.9517 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2006.

Teknik pengujian reliabilitas item menggunakan metode alpha

cronbach. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisen Alpha

untuk variabel (X1) sebesar 0,9344, (X2) sebesar 0,9442, (X3) sebesar

0,9708, (X4) sebesar 0,9841 dan (Y) sebesar 0,9517. Hal tersebut dapat

dikatakan nilai koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1

semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa item semakin reliabel. Hal

ini berarti bahwa item pertanyaan yang digunakan akan mampu

Tarsim.doc 71

Page 73: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

memperoleh data yang konsisten dalam arti jika pertanyaan tersebut

diajukan lagi akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan

jawaban pertama.

4. Analisis Data

Rekapitulasi hasil analisa korelasi dan regresi linier berganda

selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11Rekapitulasi Hasil Analisa Regresi Berganda

Variabel Koefisien

Regresit hitung Prob. (sig.

t)( = 0,05)

X1 (Kebudayaan) X2 (Sosial) X3 (Pribadi) X4 (Psikologis)

0.1170.1550.2660.464

0.8101.4413.4005.201

0.4240.1590.0020.000

KonstataF hitungAdjust R2

R Square (R2)R

0.102550.8500.9840.9830.992

Variabel terikat = Y (Keputusan Pembelian produk)

Sumber : Data primer yang diolah, 2006.

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Y = 0,102 + 0,117X1 + 0,155X2 + 0,266X3 + 0,464X4

a = 0,102 adalah bilangan konstanta yang berarti apabila variabel

bebas yaitu X1, X2, X3, dan X4 sama dengan nol, maka besarnya

variabel Y (Keputusan pembelian produk) adalah 0,102.

Dengan kata lain jika variabel bebas perilaku konsumen

nilainya dianggap nol berarti besarnya adalah 0,102. Karena

besarnya keputusan pembelian produk tidak dapat digambarkan

Tarsim.doc 72

Page 74: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

secara kuantitatif, jika tidak ada variabel perilaku konsumen

(budaya, sosial, pribadi dan psikologis) masih ada

kecenderungan.

b1 = 0,117 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X1

Kebudayaan yang berarti setiap peningkatan (penambahan)

variabel X1 kebudayaan berupa peningkatan pergeseran

budaya, wilayah geografis, dan kelas sosial akan meningkatkan

variabel terikat Y (keputusan pembelian produk) sebesar 0,117.

Dengan asumsi variabel bebas lainnya (X2, X3, dan X4) konstan.

Jika variabel kebudayaan, ada kecenderungan meningkat maka

keputusan pembelian akan meningkat. Jika variabel

kebudayaan ada kecenderungan menurun maka keputusan

konsumen juga akan menurun.

b2 = 0,155 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X2 sosial

yang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel X2

sosial berupa mengikuti lingkungan, pengalaman anggota

keluarga dan mengikuti teman akan meningkatkan variabel

terikat Y (keputusan pembelian produk) sebesar 0,155. Dengan

asumsi variabel bebas lainnya (X1, X3, dan X4) konstan. Jika

variabel sosial, ada kecenderungan meningkat maka keputusan

pembelian akan meningkat. Jika variabel sosial ada

kecenderungan menurun maka keputusan konsumen juga akan

menurun.

Tarsim.doc 73

Page 75: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

b3 = 0,266 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X3 pribadi

yang berarti setiap peningkatan (penambahan) variabel X3

pribadi berupa uang saku, situasi ekonomi dan gaya hidup

akan meningkatkan variabel terikat Y (keputusan pembelian

produk) sebesar 0,266. Dengan asumsi variabel bebas lainnya

(X1, X2, dan X4) konstan. Jika variabel pribadi, ada

kecenderungan meningkat maka keputusan pembelian akan

meningkat. Jika variabel pribadi ada kecenderungan menurun

maka keputusan konsumen juga akan menurun.

b4 = 0,464 adalah besarnya koefisien regresi variabel bebas X4

psikologis yang berarti setiap peningkatan (penambahan)

variabel X4 psikologis berupa motivasi, persepsi dan

pengetahuan akan meningkatkan variabel terikat Y (keputusan

pembelian produk) sebesar 0,464. Dengan asumsi variabel

bebas lainnya (X1, X2, dan X3) konstan. Jika variabel

psikologis, ada kecenderungan meningkat maka keputusan

pembelian akan meningkat. Jika variabel psikologis ada

kecenderungan menurun maka keputusan konsumen juga akan

menurun.

Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana

pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y).

Pengaruh positif menunjukkan bahwa perubahan variabel bebas (X1,

Tarsim.doc 74

Page 76: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

X2, X3, X4) akan searah dengan perubahan keputusan pembelian

konsumen (Y)

a) Uji F (Pengujian Hipotesis I)

Hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS

11.0 for windows dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 12

Tabel Anova Hasil Analisis Data

ANOVAb

246. 066 4 61. 517 550. 850 . 000a

3. 909 35 . 112

249. 975 39

Regression

Residual

Tot al

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predict ors: (Const ant ) , X4, X2, X3, X1a.

Dependent Var iable: Yb.

Sumber : Data Diolah

Dari tabel di atas didapatkan hasil F hitung sebesar 550,850 dengan

tingkat signifikan 0.000, serta df penyebut 4 dan df pembilang

sebesar 35.

Untuk menguji hipotesis pertama: diduga bahwa faktor

kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instan

merk Sedaap digunakan Uji F. Uji F dilakukan dengan

membandingkan F hitung dengan F Tabel pada taraf nyata =

0,05

Berdasarkan tabel 12 dapat disimpulkan bahwa F hitung

sebesar 550,850 > dari F tabel 2,63 yang berarti bahwa pada taraf

Tarsim.doc 75

Page 77: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

nyata = 0,05 variabel faktor budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3)

dan psikologis (X4) secara simultan/bersama-sama mempunyai

pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian

produk mie instan merek Sedaap (Y) dapat diterima atau teruji

pada taraf nyata = 0,05. Selain itu untuk mengetahui signifikansi

pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas secara bersama-

sama dengan membandingkan antara probabilitas signifikan

(0,000) dengan (0,05). Dimana, jika probabilitas < maka

variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis I teruji secara

statistik.

c. Uji t (Pengujian Hipotesis II)

Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa

diduga variabel psikologis (X4) mempunyai pengaruh yang dominan

terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap (Y),

maka dalam penelitian ini melihat besarnya masing-masing nilai t

hitung dari variabel bebas. Adapun signifikasi dari masing-masing

koefisien diuji dengan menggunakan uji parsial t-test tampak pada

tabel sebagai berikut:

Tarsim.doc 76

Page 78: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Tabel 13Perbandingan t-hitung dengan taraf signifikan (α = 5%)

Variabel

Nilai t-hitung

Nilai t-tabel

Prob.Sig. t

Keterangan

X1

X2

X3

X4

0.8101.4413.4005.201

2.0212.0212.0212.021

0.4240.1590.0020.000

Tidak signifikanTidak signifikan

SignifikanSignifikan

Sumber : Data primer yang diolah, 2006.

Sumber : Data primer yang diolah, 2006.

Dari tabel 13 dapat diketahui hasil koefisien t hitung

menunjukkan bahwa variabel budaya (X1) mempunyai nilai t hitung

sebesar (0,810) lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf

nyata sebesar (2,021), atau dapat dikatakan budaya (X1) tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instant merek

Sedaap (Y).

Hasil koefisien t hitung menunjukkan bahwa variabel sosial

(X2) mempunyai nilai t hitung sebesar (1,441) lebih kecil dibandingkan

dengan nilai t tabel pada taraf nyata sebesar (2,021), atau dapat

dikatakan variabel sosial (X2) tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk mie instant merek Sedaap (Y).

Hasil koefisien t hitung variabel pribadi (X3) mempunyai nilai t

hitung sebesar (3,400) lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel

pada taraf nyata sebesar (2,021), atau dapat dikatakan variabel pribadi

(X3) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk mie instant merek Sedaap (Y).

Hasil koefisien t hitung variabel psikologis (X4) mempunyai

nilai t hitung sebesar (5,201) lebih besar dibandingkan dengan nilai t

tabel pada taraf nyata sebesar (2,021), atau dapat dikatakan variabel

Tarsim.doc 77

Page 79: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

psikologis (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

produk mie instant merek Sedaap (Y).

Dari tabel di atas dapat dijelaskan juga bahwa variabel

psikologis (X4) mempunyai nilai t-hitung yang paling besar jika

dibandingkan dengan nilai t hitung variabel lainnya. Selain itu juga

diketahui koefisien regresi variabel psikologis (X4) yang lebih besar

dibandingkan koefisien regresi lainnya. Sehingga hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa variabel psikologis berpengaruh dominan terhadap

keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap teruji secara

statistik.

d. R square (R2)

Dari hasil analisis diperoleh nilai adjusted R square (R2)

sebesar 0,983 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2, X3,

dan X4) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel

terikat Y (keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap)

sebesar 98,3% dan setelah disesuaikan nilai sisanya sebesar 1,7%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian

ini.

C. Implikasi Hasil PenelitianDari hasil analisis data yang dilakukan di atas, didapatkan hasil bahwa

keempat variabel perilaku konsumen (kebudayaan, sosial, pribadi dan

psikologis) pada mahasiswa FE Unmer Malang secara simultan ternyata

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk mie instant merek Sedaap.

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen pada bergantung

pada keempat faktor perilaku konsumen terdiri dari budaya, sosial, pribadi,

Tarsim.doc 78

Page 80: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

dan psikologis. Namun dari uji parsial hanya variabel pribadi dan psikologis

yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dengan diketahui bahwa variabel psikologis mempunyai pengaruh

yang siginifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian maka dalam hal

ini yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh perusahaan atau produsen

untuk meningkatkan penjualannya dengan selalu berupaya untuk memahami

psikologis konsumen maupun calon konsumen melalui motif membeli,

persepsi tentang produk maupun pengetahuan tentang produk.

Produk mie instant yang dijual dengan berbagai macam rasa terbukti

mampu memotivasi konsumen untuk membeli. Hal ini terlihat dari respon

konsumen (mahasiswa) terhadap kuesioner yang diberikan, melalui variabel

perilaku konsumen yang terdiri faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan

faktor psikologis”.

Tarsim.doc 79

Page 81: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut disampaikan

kesimpulan:

1. Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor budaya, sosial, pribadi

dan psikologis secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh

signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian produk mie instan

merek Sedaap.

2. variabel psikologis mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan

pembelian produk mie instan merk Sedaap.

B. Saran

Dari hasil penelitian, analisis dan kesimpulan di atas, berikut beberapa

saran yang dapat disampaikan:

1. Mengingat keberadaan mie Sedaap dikalangan mahasiswa FE Unmer

Malang mudah didapat, harga terjangkau, iklan, dan kandungan gizi

hendaknya kondisi tetap terjaga agar konsumen tidak berpindah ke merek

lain. Dengan demikian saluran distribusi perlu di jaga.

2. Karena pengaruh faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi dan

pengetahuan menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan

keputusan pembelian pada produk mie instant merek Sedaap, maka

perusahaan (produsen mie instan merek Sedaap) lebih hati-hati karena

Tarsim.doc 80

Page 82: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

dari konsumen yang diteliti yaitu mahasiswa terlihat keputusan beli

mereka tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain, daya beli sedang dan

kebanyakan belum berpenghasilan sehingga faktor perimbangan harga dan

kualitas menjadi pertimbangan tersendiri

3. Dari besarnya nilai koefisien determinasi maupun kontribusi yang

diberikan oleh faktor perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian

menunjukkan bahwa masih diperlukan adanya penelitian lanjutan bagi

peneliti lain untuk meneliti variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini, karena munculnya sebuah perilaku pembelian konsumen

merupakan akibat dari banyak faktor antara lain marketing mix (produk,

harga, promosi dan distribusi), situasional (lingkungan sosial, lingkungan

fisik, dampak sementara, dan keadaan sebelumnya).

Tarsim.doc 81

Page 83: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Cetakan Kesembilan. Rineka Cipta. Jakarta.

Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik II: Statistik Inferensial. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.

J. Paul, et.al. 2000. Consumer Behavior. Jilid Satu. Edisi Keempat.

Kotler, Philip dan AB. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2. Salemba empat. Jakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran . Jilid 2. Bumi Aksara. Jakarta.

Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Mowen. H. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Penerbit. Andi. Yogyakarta.

Rianawati, Eka Ana, 2005. Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Skripsi. Universitas Merdeka Malang.

Rismiati, Catur. dan Bondan Sutrisno. 2001. Pemasaran Barang dan Jasa. Kanisius. Jakarta.

Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan Ekonomi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Buntara Media. Malang

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Penerbit CV. Alpha Beta. Bandung.

Supranto, J. 1997. Metode Peramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta.

Tarsim.doc 82

Page 84: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Swasta, Basu dan Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Barang dalam Pemasaran. Cetakan Kedua BPFE, Yogjakarta.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Penerbit. Andy. Yogyakarta.

Tarsim.doc 83

Page 85: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

DAFTAR PERTANYAAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

Alamat :Jenis Kelamin :

Untuk pertanyaan ini, silahkan saudara memilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada huruf yang telah anda pilih

1. Usia responden saat ini:

a. Kurang dari 20 tahunb. 20 tahunc. Di atas 20 tahun

2. Kiriman dari orang tua per bulan:

a. Dibawah Rp. 500.000,-b. Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,-c. Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 1.500.000,-d. Diatas Rp. 1.500.000,-

B. PERTANYAAN PENELITIAN

Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat saudara yang menyangkut pengaruh perilaku konsumen serta kaitannya dengan Keputusan Pembelian dengan memberikan tanda silang (X) pada Kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.

Keterangan Kolom Jawaban:

A = Sangat Setuju (5)B = Setuju (4)C = Cukup Setuju (3)D = Tidak setuju (2)E = Sangat Tidak Setuju (1)

Tarsim.doc 84

Page 86: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Pertanyaan yang berkaitan dengan :

Desain produk (X)

No Pertanyaan A B C D E

1. Anda mengendarai sepeda motor merk Yamaha karena sudah terbiasa mengkonsumsi produk sebagai pengganti nasi

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena mudah di peroleh di wilayah tempat tinggal

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan kelas sosial

Pertanyaan yang berkaitan dengan :

Sosial (X2)

No Pertanyaan A B C D E

1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena kebiasaan mengkonsumsi mie instan di sekitar lingkungan anda saat ini

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pengalaman dari anggota keluarga sebelumnya

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pengaruh dari teman

Pertanyaan yang berkaitan dengan :

Pribadi (X3)

No Pertanyaan A B C D E

1. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena menyesuaikan dengan uang saku anda

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena menyesuaikan dengan situasi ekonomi

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena dapat mencerminkan gaya hidup anda

Tarsim.doc 85

Page 87: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Pertanyaan yang berkaitan dengan :

Psikologis (X4)

No Pertanyaan A B C D E

1. Anda termotivasi mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena praktis dan mudah di dapat

2. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya persepsi atas iklan produk mie instan tersebut

3. Anda mengkonsumsi produk mie instan Merek Sedaap karena adanya pemahaman atas kandungan gizi produk

Pertanyaan yang berkaitan dengan :

Keputusan Pembelian Produk (Y)

No Pertanyaan A B C D E

1. Dengan membeli mie instan merk Sedaap berarti anda telah menjatuhkan pilihan atau alternatif pada produk yang terbaik

2. Dengan membeli mie instan merk Sedaap berarti anda telah melakukan pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, obyektif dan terencana.

3. Dengan membeli mie instan merk Sedaap dan merasakannya anda akan terdorong untuk melakukan pembelian kembali

Tarsim.doc 86

Page 88: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

No Hp : 085228922223

Universitas Serang Raya yang disingkat menjadi UNSERA adalah salah satu

perguruan tinggi yang ada di Provinsi Banten.  UNSERA merupakan

penggabungan dua Perguruan Tinggi yaitu STMIK Serang dan STIE Serang yang

berada di naungan Yayasan Pendidikan Informatika.  UNSERA berdiri

berdasarkan SK. Mendiknas No. 262/D/O/2008. Dengan lima fakultas yaitu

Tarsim.doc 87

C a s e S u mma rie sa

4 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 3 .0 0 11 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 5 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 4 .0 0 3 .0 0 4 .0 0 11 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

3 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 3 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 2 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 4 .0 0 1 0 .0 0 3 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 2 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

5 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 4 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 5 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 4 .0 0 5 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 4 .0 0 5 .0 0 4 .0 0 5 .0 0 1 4 .0 0

5 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 5 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0

5 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 5 .0 0 3 .0 0 5 .0 0 1 3 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0

3 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 11 .0 0 3 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 11 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0

4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 3 .0 0 4 .0 0 3 .0 0 1 0 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 4 .0 0 1 2 .0 0

3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 3 .0 0 9 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 5 .0 0 1 5 .0 0

4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 0

11

1 2

1 3

1 4

1 5

1 6

1 7

1 8

1 9

2 0

2 1

2 2

2 3

2 4

2 5

2 6

2 7

2 8

2 9

3 0

3 1

3 2

3 3

3 4

3 5

3 6

3 7

3 8

3 9

4 0

NT o ta l

X 1 .1 X 1 .2 X 1 .3 X 1 X 2 .1 X 2 .2 X 2 .3 X 2 X 3 .1 X 3 .2 X 3 .3 X 3 X 4 .1 X 4 .2 X 4 .3 X 4 Y 1 .1 Y 1 .2 Y 1 .3 Y

L imite d to firs t 1 0 0 c a s e s .a .

Page 89: Pengaruh Desain Produk Terhadap Prilaku Konsumen Dalam Membeli Sepeda Motor Merek Yamaha

Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas

Komunikasi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, UNSERA siap mencetak

sarjana-sarjana yang berkwalitas dan berahlaq mulia.

Sebagai salah satu bentuk komitmen demi terciptanya kwalitas yang baik, saat ini

UNSERA sedang membangun gedung baru demi terciptanya pelayanan akan

sarana dan prasarana yang kondusif.  Dan pengembangan fasilitas-fasilitas yang

lain seperti Laboratorium akan terus berjalan seiring dengan perkembangan

Universitas Serang Raya

Tarsim.doc 88