pengaruh daya tarik dan kepuasan nasabah terhadap kualitas
TRANSCRIPT
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
409
PENGARUH DAYA TARIK DAN KEPUASAN NASABAH
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KPR PADA BANK BTN
KOTA BANDA ACEH
1Muhammad Harris, 2T Meldi Kesuma
1)Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
2)Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 1e-mail: [email protected]
Abstract: This research aims to knowing the influence of Attraction and Customer Satisfaction
with KPR Service Quality at Bank BTN of Banda Aceh. In this research the data used are primary
data and secondary data. While the population in this study is all customers who become KPR
customers at Bank BTN of Banda Aceh. Where is the sampling in this research use method Non
Probability Samplingwhich amounts to 100 customers. The analysis test used in this study
isMultiple linear regressionwhere the results show thatAttractiveness has no effect and is not
significant on Service Qualityand customer satisfaction has a significant effect on Service
Quality.Keywords: Attractiveness of customers, Customer Satisfaction, Service Quality
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Daya Tarik Nasabah dan Kepuasan
Nasabah terhadap Kualitas Pelayanan KPR pada Bank BTN kota Banda Aceh. Dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan populasi pada penelitian ini
yaitu seluruh pelanggan yang menjadi nasabah KPR pada Bank BTN kota Banda Aceh. Dimana
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Non Probability Sampling yang
berjumlah 100 nasabah.Uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear
Berganda dimana hasilnya menunjukkan bahwa Daya tarik tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Kualitas Pelayanan, serta Kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas
Pelayanan.Kata Kunci: Daya Tarik Nasabah, Kepuasan Nasabah, Kualitas Pelayanan.
PENDAHULUAN
Perekonomian dunia saat ini
semakin berkembang, khususnya di
Indonesia. Persaingan sektor perbankan
beberapa tahun belakangan ini sudah
sangat kompetitif. Bank-bank pemerintah
maupun bank swasta tampak lebih agresif
menawarkan berbagai produk perbankan
ke konsumen. Untuk menciptakan
kepuasan pelanggan, perusahaan harus
dapat memberikan yang terbaik untuk
nasabahnya dengan kata lain perusahaan
harus dapat meningkatkan nilai terhadap
pelanggan dengan cara menghasilkan
produk yang memiliki keunggulan dan
juga pelanggan dapat merasakan jaminan
dari produk yang dihasilkan.
Tingginya suku bunga
berpengaruh terhadap keputusan nasabah
untuk mengambil kredit di suatu bank
tertentu. Nasabah akan membandingkan
terlebih dahulu tingkat suku bunga bank
yang ada di beberapa bank lalu mereka
menilai kembali apakah di bank tersebut
apakah sudah sesuai yang diharapkan
nasabah ataukah belum. Jika nasabah
sudah yakin pada suatu bank, maka ia
akan mengambil kredit pada bank
tersebut, sesuai keinginannya.
Oleh karena itu, setiap bank
memiliki strategi tersendiri untuk
membuat calon nasabahnya tertarik untuk
mengambil kredit. Peneliti tertarik untuk
meneliti pada bank BTN, dikarenakan
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
410
banyaknya masyarakat yang mengambil
kredit perumahan (KPR) di bank tersebut.
Menurut Pearce dan Robinson
(2008), Daya tarik nasabah adalah
mengacu pada kemampuan organisasi
untuk memiliki calon nasabah prospektus
yang tinggi, dan berfokus pada standar
kualitas, yang secara positif tercermin
pada perubahan perilaku nasabah serta
memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah. Apabila perusahan telah
memiliki daya tarik terhadap nasabahnya,
maka nasabah akan mencoba produk
tersebut.
Menurut Kotler dan Armstrong
(2013), Kepuasan nasabah adalah tingkat
dimana suatu pencapaian performa dari
sebuah produk yang diterima oleh
nasabah sama dengan ekspektasi nasabah
itu sendiri. Setelah mereka mencoba dan
mereka merasa puas akan produk tersebut
maka mereka akan loyal terhadap produk
tersebut.
Menurut Tjiptono dalam
Karundeng (2013), kualitas pelayanan
dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan nasabah serta
ketepatan dalam penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan nasabah.
Mengembangkan sebuah model yang
disebut 'SERVQUAL' bergantung pada
harapan dan persepsi nasabah terhadap
kinerja layanan aktual yang disediakan.
Tujuan utama model 'SERVQUAL'
adalah untuk mengidentifikasi
kesenjangan yang mempengaruhi
persepsi nasabah terhadap kualitas
pelayanan.
Diantara sekian jenis bank yang
menyediakan KPR, yang menjadi titik
fokus penulis dalam penelitian ini adalah
KPR yang terdapat pada bank BTN.
Alasannya karena bank BTN memiliki
suku bunga yang rendah dan mempunyai
strategi yang baik dalam menarik minat
pelanggannya untuk mengambil KPR di
bank tersebut. Bunga KPR yang
ditawarkan Bank BTN kepada
nasabahnya sangatlah menarik minat
nasabah karena mereka menawarkan
suku bunga yang lebih rendah
dibandingkan dengan bank lainnya
seperti Bank BNI dan Bank Mandiri.
Pada tahun 2014, suku bunga
yang ditawarkan bank BTN lebih tinggi
dari para pesaingnya yaitu bank BNI dan
bank MANDIRI. Namun pada tahun
2015, suku bunga yang ditawarkan bank
BTN lebih rendah dari bank BNI dan
bank MANDIRI yaitu sebesar 10,45%
sedangkan bank BNI memberikan suku
bunga sebesar 10,5% dan bank
MANDIRI sebesar 10,75%. Begitu juga
tahun 2016, bank BTN dengan suku
bunga yang sebesar 10,45%, bank BNI
sebesar 10,65% dan bank MANDIRI
sebesar 10,75%. Tahun 2017, bank BTN
dengan suku bunga sebesar 11,5%, bank
BNI sebesar 11,75% dan bank MANDIRI
sebesar 13,25%. Dan pada tahun 2018,
bank BTN masih dengan suku bunga
terendah yaitu sebesar 10,25% jauh diatas
para pesaingnya bank BNI sebesar
11,75% dan bank MANDIRI sebesar
13,25%.
Keberhasilan bank BTN dalam
menurunkan suku bunga berpengaruh
besar terhadap mindset masyarakat,
sehingga saat ini masyarakat banyak
mengambil KPR di bank BTN
dikarenakan suku bunga yang lebih
rendah dibanding bank lain.
Meningkatkan nilai nasabah dapat
dilakukan melalui kualitas pelayanan
yang diberikan oleh bank kepada para
nasabahnya. Semakin baik kualitas
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
411
pelayanan yang disajikan kepada
nasabah, akan semakin tinggi pula nilai
nasabah terhadap bank tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan
dari penelitian ini antara lain : 1) Untuk
mengetahui pengaruh daya tarik nasabah
terhadap kualitas pelayanan, 2) Untuk
mengetahui pengaruh kepuasan nasabah
terhadap kualitas pelayanan.
TELAAH PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Kualitas Pelayanan
Menurut Kotler dalam buku
Sangadji (2013) merumuskan
bahwakualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.Pada umumnya
pelayanan yang bertaraf tinggi akan
menghasilkan kepuasan yang tinggi serta
pembelian ulang yang lebih sering.
Indikator Kualitas Pelayanan: 1)
Kehandalan, 2) Empati, 3) Bukti Fisik, 4)
Cepat tanggap, 5) Jaminan.
Daya Tarik Nasabah
Fandy Tjiptono dalam Pandi
Afandi (2016), menjelaskan daya tarik
merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan penjual untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, di konsumsi pasar
untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Indikator daya tarik nasabah: 1) Harga, 2)
Kelebihan produk, 3) Reputasi
perusahaan, 4) Ketersediaan produk
pendukung, 5) Baik buruknya review
mengenai produk, 6) Aksesori dan jasa,
7) Kompleksitas produk, 8) Keuntungan
relatif dan level standarisasi.
Kepuasan Nasabah
Menurut Kotler dan Armstrong
(2013), Kepuasan nasabah adalah tingkat
dimana suatu pencapaian performa dari
sebuah produk yang diterima oleh
konsumen sama dengan ekspektasi
konsumen itu sendiri. Indikator kepuasan
nasabah: 1) Rasa senang berdasarkan
pengalaman, 2) Sesuai dengan harapan,
3) Senang dengan keputusannya, 4)
Persepsi kinerja perusahaan, 5)
Pelayanan dan harga yang sesuai.
Hasil pengujian Hipotesis 1
menunjukkan Daya Tarik Nasabah tidak
berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap Kualitas Pelayanan pada
nasabah bank BTN Kota Banda Aceh
Mengacu pada kemampuan
organisasi untuk memiliki calon nasabah
prospektus yang tinggi, yaitu berfokus
pada standar kualitas, yang secara positif
tercermin pada perubahan perilaku
nasabah dan memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah. Memuaskan
kebutuhan dan keinginan nasabah dan
mempertimbangkan saran mereka
“pendapat memberi dorongan kuat untuk
memperbaiki produk atau layanan yang
mendorong loyalitas nasabah terhadap
merek dan organisasi tersebut”. Pada
umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi
akan menghasilkan kualitas yang tinggi
serta pembelian ulang yang lebih sering.
H1: Daya Tarik Nasabah berpengaruh
terhadap Kualitas Pelayanan
Hasil pengujian Hipotesis 2
menunjukkan Kepuasan Nasabah
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kualitas Pelayanan pada
nasabah KPR di bank BTN kota Banda
Aceh. Hasil penelitian ini juga didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Al-
Qeed et al. (2017) yang mana kepuasan
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
412
nasabah mempengaruhi Kualitas
Pelayanan di Sektor perbankan Jordania.
Penelitian yang dilakukan oleh Al-Qeed
et al. (2017) fokus pada pengujian
Custumer Relationship Management
menggunakan salah satunya Kepuasan
Nasabah, dalam penelitian tersebut
Kepuasan Nasabah menjadi variabel yang
berpengaruh secara dominan dan
mempunyai koefisien regresi sebesar
0,44, oleh karena itu CRM berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas
pelayanan.
Kualitas pelayanan yang baik
memiliki arti penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan karena dapat
menciptakan kepuasan nasabah.Dalam
rangka untuk mencapai kepuasan
nasabah, organisasi harus mampu
membangun dan mempertahankan
hubungan jangka panjang dengan
nasabah melalui memuaskan berbagai
kebutuhan nasabah dan tuntutan yang
resultantly memotivasi mereka untuk
terus melakukan bisnis dengan organisasi
secara terus - menerus menurut
LaBarbera dan Mazursky, (1983).
H2: Kepuasan Nasabah berpengaruh
terhadap Kualitas Pelayanan
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pelangganyang menjadi
nasabah KPR pada Bank BTN kota
Banda Aceh. Adapun teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel
adalah metode nonprobability sampling.
Jumlah sampel penelitian ditetapkan
sebanyak 100 responden. Pemilihan
sampel ini berpedoman pada pendapat
Burn (1993) yang mengatakan bahwa
dalam studi kuantitatif diperbolehkan
menggunakan jumlah sampel antara 100
sampai dengan 200 responden.
Gambar 1 Model Kerangka Teoritis Penelitian
Daya Tarik
Nasabah
(X1)
Kepuasan
Nasabah
(X2)
Kualitas
Pelayanan
(Y)
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
413
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data,
penelitian ini menggunakan kuesioner
yang terdiri dari item-item pernyataan
yang dibagikan kepada nasabah KPR
Bank BTN kota Banda Aceh. Dengan
pilihan jawaban yang telah disediakan
untuk memudahkan nasabah dalam
menjawab kuesioner dengan teknik skala
likert 1-5, dengan 1 adalah sangat tidak
setuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah
kurang setuju, 4 adalah setuju dan 5
adalah sangat setuju.Adapun pernyataan
yang termuat dalam kuesioner mengenai
karakteristik responden dan pernyataan
mengenai variabel independen Daya
Tarik Nasabah, Kepuasan Nasabah dan
variable dependen Kualitas Pelayanan.
Metode Analisis Data
Peralatan analisis data digunakan
supaya mengetahui besarnya pengaruh
Daya Tarik Nasabah dan Kepuasan
Nasabah terhadap Kualitas Pelayanan
pada Bank BTN Kota Banda Aceh, akan
dianalisis dengan metode regresi linear
berganda. Pengujian dan analisis data
primer memakai software SPSS versi
20dengan formulasi regresi berganda.
Variabel Operasional
Adapun variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Dependen
a. Kualitas Pelayanan (Y)
2. Variabel Indenpenden
a. Daya Tarik Nasabah (X1)
b. Kepuasan Nasabah (X2)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Dari 100 orang responden yang
diambil dapat dilihat
bahwapenggolongan berdasarkan jenis
kelamin lebih didominasi oleh laki-laki
yaitu 68% yang berjumlah 68 orang.
Penggolongan berdasarkan Usia lebih
dominan pada usia 36-43 tahun.
Penggolongan berdasarkan Status
Perkawinan lebih didominasi menikah
yaitu 86 orang (86%). Penggolongan
berdasarkan Pendidikan Terakhir lebih
didominasi oleh sarjana yaitu 49 orang
(49%). Penggolongan berdasarkan
Pekerjaan lebih didominasi oleh Lainnya
sebanyak 47 orang (47%).
Uji Validitas
Untuk menguji variabel saling
berhubungan diperlihatkan oleh nilai
determinasi (R) yang mendekati 0, nilai
KMO (Keiser-Meyer-Olkin) harus lebih
besar dari 0.5, uji Bartlett dan uji MSA
(Measure of Sampling Adequency). Hasil
perhitungan KMO kualitas pelayanan
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Perhitungan KMO Variabel Kualitas Pelayanan
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .790
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 357.775
df 10
Sig. .000
Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2019
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
414
Dari hasil analisis diperoleh nilai
KMO sebesar 0.790, hasil ini
memperlihatkan bahwa instrumen ini
valid karena nilai KMO telah melebihi
0.5. Disamping itu, dilihat dari nilai
Barlett’s Test menunjukkan nilai 357,775
dengan nilai signifikansi 0.000 sehingga
dapat disimpulkan bahwa instrumen ini
telah memenuhi syarat valid.
Analisis selanjutnya adalah
dengan memeriksa Measure of Sampling
Adequacy (MSA). Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah proses pengambilan
sampel telah memadai atau belum, yaitu
dapat dilihat dari Anti-Image Correlation
(...a). Nilai MSA yang rendah merupakan
pertimbangan untuk membuang variabel
tersebut pada tahap analisis selanjutnya.
Berdasarkan Tabel 2, lima
instrumen tersebut dinyatakan valid
instrumen karena memiliki nilai MSA
lebih dari 0.5, yaitu instrumen Y11
dengan nilai MSA sebesar 0.770,
instrumen Y12 dengan nilai MSA sebesar
0.773, instrumen Y13 dengan nilai MSA
sebesar 0.928, dan instrumen Y14 dengan
nilai MSA 0.746 instrumen Y15 dengan
nilai MSA 0.781. Dengan demikian
semua instrumen pertanyaan tersebut
sudah baik untuk dilakukan analisis lebih
lanjut atau 79% variansi dapat dijelaskan
oleh faktor tersebut.
Dari hasil analisis pada TAbel 3
diperoleh nilai KMO sebesar 0.855, hasil
ini memperlihatkan bahwa instrumen ini
valid karena nilai KMO telah melebihi
0.5. Disamping itu, dilihat dari nilai
Barlett’s Test menunjukkan nilai 725,503
dengan nilai signifikansi 0.000 sehingga
dapat disimpulkan bahwa instrumen ini
telah memenuhi syarat valid.
Tabel 2. Hasil Perhitungan Nilai MSA Variabel Kualitas Pelayanan
No. Intrumen Kualitas Pelayanan MSA Keterangan
1 Bank BTN memiliki kemampuan pelayanan yang akurat
terhadap nasabah KPR (Y11) 0.770 Valid
2 Bank BTN cepat tanggap terhadap nasabah (Y12). 0.773 Valid
3 Bank BTN selalu member rasa nyaman dan aman setiap
kali anda berkunjung (Y13) 0.928 Valid
4 Pegawai Bank BTN memiliki kesungguhan dalam
merespon permintaan nasabah (Y14). 0.746 Valid
5 Bank BTN memiliki tempat yang nyaman dan fasilitas
yang lengkap (Y15). 0.781 Valid
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Tabel 3. Hasil Perhitungan Nilai KMO Variabel Daya Tarik Nasabah
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .855
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 725.503
Df 28
Sig. .000
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
415
Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2019
Tabel 4. Hasil Perhitungan Nilai MSA Variabel Daya Tarik Nasabah
No. Instrumen Daya Tarik Nasabah MSA Keterangan
1 Saya merasa bahwa rate bunga KPR yang ditawarkan
Bank BTN lebih rendah dari Bank lain (X11). 0.775 Valid
2 Saya merasa lokasi perumahan KPR Bank BTN sangat
strategis (X12) 0.757 Valid
3 Reputasi Bank BTN sangat baik di mata nasabah KPR
(X13) 0.843 Valid
4 Ketersediaan KPR Bank BTN sangat baik (X14) 0.918 Valid
5 Nasabah akan member persepsi terhadap KPR yang
telah diambil (X15) 0.923 Valid
6
Pegawai Bank BTN sangat baik dan ramah dalam
melayani nasabah dalam pengambilan maupun setelah
pengambilan KPR (X16)
0.903 Valid
7 Saya merasa kompleksitas KPR Bank BTN sudah
memenuhi keinginan nasabah (X17) 0.920 Valid
8 Menurut saya keuntungan serta level standarisasi KPR
Bank BTN sudah baik (X18). 0.828 Valid
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Tabel 5. Hasil Perhitungan Nilai KMO Variabel Kepuasan Nasabah
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
.884
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 431.235
df 10
Sig. .000 Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2019
Tabel 4, delapan instrumen
tersebut dinyatakan valid karena
memiliki nilai MSA lebih dari 0.5, yaitu
instrumen X11 dengan nilai MSA sebesar
0.775, instrumen X12 dengan nilai MSA
sebesar 0.757, instrumen X13 dengan
nilai MSA sebesar 0.843, instrumen X14
dengan nilai MSA sebesar 0.918,
instrumen X15 dengan nilai MSA sebesar
0.923, instrumen X16 dengan nilai MSA
sebesar 0.90, instrumen X17 dengan nilai
MSA sebesar 0.920, dan instrumen X18
dengan nilai MSA sebesar 0.828. Dengan
demikian semua instrumen pertanyaan
tersebut sudah baik untuk dilakukan
analisis lebih lanjut atau 85,5% variansi
dapat dijelaskan oleh faktor tersebut.
Dari hasil analisis diperoleh nilai
KMO sebesar 0.884, hasil ini
memperlihatkan bahwa instrumen ini
valid karena nilai KMO telah melebihi
0.5. Disamping itu, dilihat dari nilai
Barlett’s Test menunjukkan nilai 431,235
dengan nilai signifikansi 0.000 sehingga
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
416
dapat disimpulkan bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat valid.
Tabel 6. Hasil Perhitungan Nilai MSA Variabel Kepuasan Nasabah
No. Intrumen Kepuasan Nasabah MSA Keterangan
1 Saya merasa senang setiap berada di Bank BTN (X21). 0.852 Valid
2 Saya merasa puas karena harapan saya terpenuhi di Bank
BTN (X22) 0.875 Valid
3 Saya puas atas keputusan memilih Bank BTN (X23) 0.919 Valid
4 Saya merasa puas terhadap kinerja pegawai Bank BTN
(X24) 0.899 Valid
5 Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan Bank
BTN (X25). 0.884 Valid
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Tabel 7. Hasil Uji Realibilitas
No. Variabel Penelitian Cronbach's
Alpha Keterangan
1 Kualitas Pelayanan (Y) 0.914 Handal
2 Daya Tarik Nasabah (X1) 0.945 Handal
3 Kepuasan Nasabah (X2) 0.940 Handal
Sumber: Data Primer diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 6, lima
instrumen tersebut dinyatakan valid
instrumen karena memiliki nilai MSA
lebih dari 0.5, yaitu instrumen X21
dengan nilai MSA sebesar 0.852,
instrumen X22 dengan nilai MSA sebesar
0.875, instrumen X23 dengan nilai MSA
sebesar 0.919, instrumen X24 dengan
nilai MSA 0.899, dan instrumen X25
dengan nilai MSA 0.884. Dengan
demikian semua instrumen pertanyaan
tersebut sudah baik untuk dilakukan
analisis lebih lanjut atau 88,4% variansi
dapat dijelaskan oleh faktor tersebut.
Uji Reliabilitas
Menurut Malhotra (2009), sebuah
skala atau instrument pengukur data dan
data yang dihasilkan sidebut reliabel atau
terpercaya apabila instrument itu secara
konsisten memunculkan hasil yang sama
setiap kali dilakukan pengukuran.
Menurut Malhotra (2009), koefisien
alpha yang dapat diterima di atas 0,6.
Apabila besarnya Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,6 maka instrumen
dalam penelitian ini adalah reliable. Pada
Tabel 7 menunjukkan hasil pengujian
reliabilitas pada penelitian ini.
Berdasarkan pengujian diatas semua
variabel yang digunakan pada penelitian
ini handal atau reliabilitas karena nilai
Cronbach's Alpha> 0.5. Adapun Variabel
Kualitas Pelayanan (Y) dengan
Cronbach's Alpha 0.914, Variabel Daya
Tarik Nasabah (X1) dengan Cronbach's
Alpha 0.945, Kepuasan Nasabah (X2)
dengan Cronbach's Alpha 0.940.
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh daya
tarik nasabah dan kepuasan nasabah
terhadap kualitas pelayanan dilakukan
analisis regresi yang menjelaskan
hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dalam penelitian ini
dibagi menjadi variabel independen
yaitu, Daya tarik nasabah (X1), kepuasan
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
417
nasabah (X2) dan variabel dependen yaitu Kualitas Pelayanan (Y).
Tabel 8. Hasil Pengujian Hipotesis
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.068 .528 5.808 .000
Kepuasan Nasabah .260 .111 .283 2.335 .022
Daya Tarik Nasabah -.013 .148 -.011 -.090 .929
a. Dependent Variable: Kualitas Pelayanan Sumber :Output SPSS 20 diolah, 2019
Y = 3.068- .013 (X1) + .260 (X2)
Berdasarkan pada Tabel 8, dapat
ketahui nilai koefisien variabel daya tarik
nasabah - 0,013 berpengaruh negatif
dengan setiap penambahan satu nilai
pada variabel daya tarik nasabah akan
memberikan penurunan skor sebesar
0,013 pada variabel kualitas pelayanan.
Berdasarkan pengujian Hipotesis 1 (H1)
dengan uji t, pengaruh antara variabel
daya tarik nasabah terhadap kualitas
pelayanan berpengaruh tidak signifikan
dengan nilai signifikan sebesar 0,929. Itu
artinya daya tarik nasabah tidak memiliki
hubungan dan tidak mempengaruhi
kualitas pelayanan pada bank BTN
Banda Aceh.
Berdasarkan pada tabel 8, dapat
ketahui nilai koefisien variabel kepuasan
nasabah sebesar 0,260 berpengaruh
positif dengan setiap penambahan satu
nilai pada variabel kepuasan nasabah
akan memberikan kenaikan skor sebesar
0,260 pada variabel kualitas pelayanan.
Berdasarkan pengujian Hipotesis 2 (H2)
dengan uji t, pengaruh antara variabel
kepuasan nasabah terhadap kualitas
pelayanan berpengaruh signifikan dengan
nilai signifikan sebesar 0,022. Itu artinya
kepuasan nasabah memiliki hubungan
dan berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan pada bank BTN Banda Aceh.
Hasil pengujian Hipotesis 1 menunjukkan
Daya Tarik Nasabah tidak berpengaruh
dan tidak signifikan terhadap Kualitas
Pelayanan pada nasabah bank BTN Kota
Banda Aceh (β = - 0,013;p = 0,929).
Ketidaksignifikan ini disebabkan
dalam penelitian ini pengaruh antara daya
tarik nasabah membutuhkan variabel
intervening (mediasi) atau variabel daya
tarik tersebut sebagai variabel intervening
dari Custumer Relationship Managemnt
(CRM) untuk mempengaruhi variabel
kualitas pelayanan. Jika mengamati hasil
penelitian pada bank BTN membangun
hubungan pelanggan sehingga
munculnya daya tarik nasabah tidak
mempengaruhi kualitas pelayanan pada
nasabah KPR bank BTN.
Hasil pengujian Hipotesis 2
menunjukkan Kepuasan Nasabah
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kualitas Pelayanan pada
nasabah KPR di bank BTN kota Banda
Aceh (β = 0,260 ;p = 0,022). Hasil
penelitian ini juga didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Al-Qeed
et al. (2017) yang mana kepuasan
nasabah mempengaruhi Kualitas
Pelayanan di Sektor perbankan Jordania.
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
418
Penelitian yang dilakukan oleh Al-Qeed
et al. (2017) fokus pada pengujian
Custumer Relationship Management
menggunakan salah satunya Kepuasan
Nasabah, dalam penelitian tersebut
Kepuasan Nasabah menjadi variabel yang
berpengaruh secara dominan dan
mempunyai koefisien regresi sebesar
0,44, oleh karena itu CRM berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas
pelayanan.
Menurut Al-Qeed et al. (2017)
kepuasan nasabah di era sekarang ini
merupakan faktor yang penting untuk
mempertahankan nasabah dikarenakan
pesaing pada industri perbankan sangat
ketat, sehingga rentan terhadap untuk
berpindah keperusahaan lain. Sejalan
dengan penelitian Al-Qeed et al. (2017),
penelitian pada bank BTN Banda Aceh
menjelaskan bahwa Kepuasan Nasabah
menjadi variabel penting mempengaruhi
Kualitas Pelayanan, oleh karena itu untuk
meraih kualitas pelayanan yang prima
kepada nasabah, maka pihak bank BTN
meningkatkan strategi dalam
meningkatkan Kepuasan Nasabah.
Kepuasan nasabah juga tercipta dengan
diawali adanya daya tarik sebelum
melakukan pembelian sehingga
pelanggan puas dengan pilihannya
tersebut hal ini didukung oleh penelitian
dari Ngambi dan Ndifor (2015).
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian menunjukkan
terdapat pengaruh negatif dan tidak
signifikan antara Daya Tarik Nasabah
terhadap Kualitas Pelayanan. Hasil
pengujian hipotesis menujukkan
tingkat signifikan > 0,05 yaitu 0,929,
sehingga Daya Tarik Nasabah pada
Nasabah KPR di BTN Kota Banda
Aceh tidak berpengaruh dan tidak
signifikan.
2. Hasil pengujian menunjukkan
terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara Kepuasan Nasabah
terhadap Kualitas Pelayanan. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan
tingkat signifikansi < dari 0,05 yaitu
0,022, sehingga meningkatkan
Kepuasan Nasabah akan
meningkatkan juga Kualitas
Pelayanan pada Nasabah di Bank
BTN Kota Banda Aceh.
3. Variabel lain yang mempengaruhi
Kualitas Pelayanan salah satunya
pengetahuan pelanggan, hal ini
berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Al-Qeed et al. (2017),
sehingga jika nasabah memiliki
pengetahuan tentang melayani
nasabah maka kualitas pelayanan di
Bank BTN juga akan meningkat
Untuk kepentingan lebih lanjut,
ada beberapa yang dapat diajukan oleh
penulis yang bisa dijadikan bahan
pertimbangan oleh peneliti selanjutnya,
yaitu sebagai berikut:
1. Dengan tidak adanya pengaruh daya
tarik nasabah terhadap kualitas
pelayanan, disarankan pada peneliti
selanjutnya untuk meneliti lebih
lanjut topik yang serupa dengan
penambahan indikator lebih akurat
untuk menggambarkan variabel
tersebut.
2. Penulis menyarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk melakukan
penelitian lebih mendalam lagi
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
419
mengenai daya tarik nasabah dan
kepuasan nasabah terhadap kualitas
pelayanan dengan menggunakan
variabel pemoderasi atau mediasi
agar memberi pengaruh lebih kuat.
3. Penelitian selanjutnya disarankan
untuk menambah beberapa variabel
lain yang berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan sehingga
penelitian memberikan hasil yang
lebih akurat.
REFERENSI
Adeoye, Babatunde dan Lawanson,
Olukemi (2012). Customers
Satisfaction and its Implications
for Bank Performance in Nigeria.
British Journal of Arts and Social
Sciences, 5(1), 13-29.
Afandi, P. (2016). Concept & Indicator
Human Resource Management
For Management Research.
Yogyakarta: Deepublish.
Alma, B. (2011).Manajemen Pemasaran
dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.
Al-Qeed, AL sadi & Al-Azzam, 2017.
“The Impact of Customer
Relationship Management on
Achieving Service Quality of
Banking Sector of Jordan”,
International Journal of Business
and Management, 12(3), 180-190.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian:
Suatu pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arthur C. Guyton, M. D. and John E.
Hall.(2011).Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran.
Jakarta: EGC.
Augusty, Ferdinand. (2006). Metode
Penelitian Manajemen: Pedoman
Penelitian untuk skripsi, Tesis
dan Disertai Ilmu Manajemen.
Semarang: Universitas
Diponegoro.
Boyd, T. C.and Mason, Charlotte
H.(1999). The Link Between
Attractiveness of “Extranrand”
Attributes and Adoption of
Innovations. Journal of Academy
of Marketing Research, 27(3).
Burns R. B. (1993). Konsep Diri: Teori,
Pengukuran, Perkembangan dan
Perilaku. Jakarta: Arcan.
Christopher H Lovelock dan Lauren K.
Wright.(2007), Manajemen
Pemasaran Jasa, Alih bahasa
Agus Widyantoro, Cetakan
Kedua, Jakarta: PT. INDEKS.
Collins, B. K.&Agnes Njeru. (2014).
Effects of New Product
Development on Customer
Attraction by Saccos in Baringo
Country Kenya.International
Journal of Business and
Commerce. 3(8), 112-119.
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2006).
“Business Research Methods (9th
edition)”.USA:McGraw-Hill.
Dharmmesta, S.B. (1999). Loyalitas
Pelanggan: Sebuah Kajian
Konseptual Sebagai Panduan
Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Indonesia. 14(3).
Firdaus, A. (2009). Akuntansi Biaya.
Edisi 2. Jakarta: Penerbit
Salemba 4.
Foster, B. (2008). Manajemen Ritel.
Bandung:Alfabeta.
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
420
Gronlund, N. E. and Linn, R. L. (1990).
Mesurement and Evaluation in
Teaching 6th Edition, New York:
Macmillan Publishing Company.
Hurriyati, Ratih. (2012). Bauran
Pemasaran dan Loyalitas
Konsumen. Bandung:
ALFABETHA.
Alwi, Hasan. (2012). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Edisi 4.
Jakarta: BalaiPustaka.
Jeong, Y. dan Lee, Y.(2010). A study on
the customer satisfaction and
customer loyalty of furniture
purchaser in on-line shop. Asian
Journal on Quality. 11: 146-156.
Karundeng, C. C. (2013). Pengaruh Iklim
Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Taspen
(Persero) Cabang Manado. Jurnal
Acta Diurna. 2(3), 1-15.
Kotler, P. and Armstrong Gary. (2013).
Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi
ke-12. Penerbit Erlangga.
Kotler, dan Keller. (2012). Manajemen
Pemasaran. Edisi 12. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P. and Kevin Lane Keller. (2012).
Marketing Management 13. New
Jersey: Pearson Prentice Hall, Inc.
Kotler, P. and Kevin Lane Keller. (2016).
Marketing Management, 15th
Edition, Pearson Education,Inc.
LaBarbera, P.A. and Mazursky, D.
(1983).A longitudinal assessment
of consumer
satisfaction/dissatisfaction.
Journal of Marketing Research.
20, November, 393-404.
Lovelock et al.(2011). Pemasaran Jasa
Manusia, Teknologi, Strategi :
Perspektif Indonesia, Edisi 7. Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Lovelock, C.H dan Lauren K.
Wright.(2007).Manajemen
Pemasaran Jasa. Cetakan Kedua.
Jakarta; PT. INDEKS.
Lupiyoadi, Rambat.(2013), Manajemen
Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat.
Malhotra, N.K. (2009). Riset Pemasaran,
Edisi keempat. Jilid 1. Jakarta: PT
Indeks.
Marcel T Ngambi & Prisca S Ndifor,
(2015). “Customer Relationship
Management and Firm
Performance: Revisiting the Case
of the Camccul Microfinance
Instititions”.International Journal
of Information Technology and
Business. 38(1), 12-21.
Mardalis, A. (2005). Meraih Loyalitas
Pelanggan. Jakarta: Balai
Pustaka.
Marzouq Ayed Al-Qeed, Basem Yousef
ALsadi, Zeyad F Al-Azzam.
(2017). The Impact of Customer
Relationship Management on
Achieving Service Quality of
Banking Sector of Jordan.
International Journal of Business
and Management. 12(3), 180-190.
Mowen. (1995). Perilaku Konsumen.
Jakarta: Pustaka Ilmu.
Oentoro, D. (2012). Manajemen
Pemasaran Modern. Yogyakarta:
LakBang PRESSindo.
Oladele Olajide Patrick, (2012).
“Moderating Customer
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 4, No. 3, 2019 Agustus: 409-421
421
Relationship Management (CRM)
to Enhance Firm Performance
Through Continous Product
Development”.Australian Journal
of Business and Management
Research. 2(1), 1-8.
Pearce J.A & Robinson R.B, (2008).
Strategic Management,
Formulasi, Implementasi dan
Pengendalian, Buku 1, Salemba
Empat, Jakarta.
Prayag, G. (2008). Citra, satisfaction, and
loyalty – The case of cape
town.Journal of tourism and
Hospitaly Research. 19(2), 205-
244.
Property Digital
Indonesia.(2018).Perbandingan
Bunga KPR
Bank.https://kpr.online/perbandin
gan-bunga-kpr/. Diakses tanggal
13 Januari 2018.
Rifai, M. A.dan B. Kusmanto. (2014).
“Upaya Meningkatkan Minat dan
Prestasi Belajar Matematika
dengan Menggunakan Grup
Investigation”. Journal
Pendidikan Matematika UNION.
2(1): 67-71.
Sangadji, E.M. dan Sopiah. (2013).
Perilaku Konsumen: Pendekatan
Praktis Disertai:Himpunan
Jurnal Penelitian. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Shavazi, Moshabaki, Hoseini & Naiej,
(2013). “Customer Relationship
Management and Organizational
Performance: A Conceptual
Framework Based on the
Balanced Scorecard (Study of
Iranian Banks).IOSR Journal of
Business and Management. 10(6),
18-26.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: PT Alfabet.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif& RND.
Bandung : Alfabeta.
Sukadji, Soetarlinah. (2000). Penyusunan
dan Mengevaluasi Laporan
Penelitian. Universitas Indonesia
Press: Jakarta.
Suryani, T.(2008). Perilaku Konsumen
Implikasi Pada Strategi
Pemasaran, Yogyakarta: Graha
Ilmu. 118.
Tjiptono, F. (2007). Strategi Pemasaran.
Edisi Kedua. Yogyakarta:Penerbit
Andi.
Tjiptono, F. dan Gregorius Chandra.
(2011). Service, Quality and
Satisfaction.Ed 3. Yogyakarta.
Andi.
Tjiptono, F.dan Gregorius Chandra.
(2012). Pemasaran Strategik.
Yogyakarta:Penerbit Andi.
Usmara, A, (2008). Strategi Baru
Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Amara Books.
Yongju Jeong & Yongsung Lee, (2016).
“A Study on the Customer Satisfaction
and Customer Loyalty of Furniture
Purchaser in On-Line Shop”.Asian
Journal on Quality. 11(2), 146-156.