pengaruh dana pihak ketiga (dpk), non performing...

152
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE 2012 2015) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Robiyah Al-adawiyah (1112085000027) JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

Upload: haphuc

Post on 14-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON

PERFORMING FINANCING (NPF) DAN SERTIFIKAT BANK

INDONESIA SYARIAH (SBIS) DAN FINANCING TO DEPOSIT

RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

(PERIODE 2012 –2015)

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar

Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Robiyah Al-adawiyah

(1112085000027)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

ii

Page 3: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

iii

Page 4: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

iv

Page 5: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Robiyah Al-Adawiyah

NIM : 1112085000027

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidal melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 Desember 2016

Robiyah Al-Adawiyah

NIM. 1112085000027

Page 6: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Robiyah Al-Adawiyah

Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 06 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Jombang Raya Pondok Pucung Rt 002/002 No

19. Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan Pondok

Pucung Kode Pos 15229. Tangerang Selatan

No. Telepon : 0856 9248 8338

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2000 – 2006 : MI Nurul Falah

2006 – 2009 : Madrasah Tsanawiyah Al-Masthuriyah

2009 – 2012 : Madrasah Aliyah Al-Masthuriyah

2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2012-2013

Page 7: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

vii

Anggota LiSEnSi (Lingkar Studi Ekonomi Islam) Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2012-2013

Staff HUMED LiSEnSi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Jakarta Periode 2014-2015

Wakil Ketua Koordinasi PPM (Pengembangan Pemberdayaan

Masyarakat) LiSEnSi Universitas Islam Negri Syarif Hidaytullah Jakarta

Periode 2015-2016

Pengalaman Kerja

Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang Ciputat (01-31 Juli 2015)

Magang Di Muamalat Tower (16 Mei – 16 Juli 2016)

Page 8: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

viii

ABSTRACT

The study aims to analyze the influence of third party funds, Non

Performing Financing (NPF), Certificate of Bank Indonesia Syaria, and

Financing to Deposit Ratio (FDR) of financing mudharabah in syaria banking in

indonesia. The data used in this study in the data montly from January 2012 of

December 2015. The study is using the method of analysis of the regression linier

risks by using a computer program spss of 20.00 and Microsoft excel 2010.

The result showed that Third party Fund, non Performing Financing (NPF),

Certificate of Bank Indonesia Syaria, and Financing to deposit Ratio (FDR)

simultaneously or together have a significant influence on the financing

mudharabah with the sig. 0.000 < 0.05. the result showed a partial third party

fund significanty influence on financing mudharabah. Non performing financing

no significanty influence on financing mudharabah. Certificate of Bank Indonesia

syaria does not affect the partial on the financing mudharabah and financing to

deposit ratio a partial impact on the financing mudharabah.

Keyword: Financing Mudharabah, Third party Fund, non Performing Financing,

Certificate of Bank Indonesia Syaria, Financing to deposit Ratio

Page 9: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujaun untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap pembiayaan mudharabah

pada perbankan syariah di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data bulanan periode 2012-2015 yang dipublikasikan Bank Indonesia.

Penelitian ini menggunakan program komputer SPSS versi 20.00 dengan

Microsoft Excel 2010.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan atau bersama-sama mempunyai

pengrauh yang signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada perbankan

syaraih di Indonesia dengan nilai sig. 0.000 < 0.05. secara parsial hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Non Performing Financing (NPF)

memiliki pnegaruh dan tidak signifikan terhadap pembiayaan imudharabha.

Sertifikat Bank Indonesia syariah (SBIS) tidak memiliki pengaruh terhadap

pembiayaan mudharabah. Financing to Deposit Ratio (FDR) memiliki pengaruh

dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di

Indonesia.

Kata kunci: Pembiayaan Mudharabah, Dana Pihak Ketiga, Non Performing

Financing, Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Financing to Deposit Ratio

Page 10: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi Rabbil Aalamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah

SWT yang mana telah memberikan rahmat-Nya khusus nya kepada penulis baik

nikmat iman, nikmat islam serta nikmat sehat wal‟afiat. Dan tidak lupa pula

shalawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada kekasih-Mu yakni Nabi

Muhammad SAW juga kepada keluarganya, sahabat nya dan kepada seluruh

umatnya.

Syukur Alhamdulillah karena berkat rahmat, karunia, keridhaan dan kasih

sayang-Nya penulis memiliki kekuatan, kemauan, kesabaran, kesempatan dan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan

Mudharabah Pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode 2012-2015)”,

dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana

Ekonomi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas

Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai manusia biasa penulis sangat

menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.

Namun, penulis berharap semoga sedikit dan banyaknya skripsi ini mudah-

mudahan dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Page 11: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xi

Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi ini:

1. Terutama dan teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta Bapak H.

Ahmad Sabenih dan Ibu HJ. Muiyah yang tidak pernah bosan dan tidak

pernah henti-hentinya selalu memberikan kasih sayang, cinta, doa, nasihat

dan motivasi kepada saya. Semua pengorbanan, perjuangan, tetesan

keringat dan helaan nafas beliau merupakan dukungan terbesar bagi saya

untuk memberikan yang terbaik kepada Bapak dan Ibu. Mudah-mudahan

atas izin dan Ridha Allah SWT semoga saya selalu menjadi anak

kebanggan bagi Bapak dan Ibu, dapat selalu mengukir senyum Bapak dan

ibu. Terima kasih Bapak dan Ibu atas semua yang telah kalian berikan

kepada saya, semoga saya selalu bisa memberikan kebhagiaan dan

menjadi orang yang sukses.

2. Bapak Dr. Mohammad Arief Mufraini, LC., M.Si selaku dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yang telah memberikan ilmu yang bermnafaat bagi penulis.

3. Bapak Bapak Aditya Ginanjar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Perbankan

Syariah dan Ibu Fitri Damayanti, SE.,M.Si selaku Sekretarsi Jurusan

Perbankan Syariah, yang selalu memberikan informasi akademik kepada

setiap mahasiswa perbankan syariah, dan yang selalu memberikan

dukungan dan kesempatan yang sangat besar kepada saya dalam dan

Page 12: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xii

membantu dalam menyelesaikan studi di Universitas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Indoyama Nasaruddin, SE., MAB selaku Dosen Pembimbing

Skripsi I yang dengan sabar selalu meluangkan waktunya untuk

membimbing, memberi arahan dan memotivasi saya dalam menyelesaikan

skripsi. Terima kasih banyak Pak Indo, atas semua arahan dan bimbingan

yang telah bapak berikan kepada saya dari proses penulisan hingga

terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan

kesehatan, limpahan Rahmat, limpahan nikmat serta selalu diberikan

kebahagiaan baik dunia maupun akhirat, Amiin.

5. Ibu Aini Masruroh, SE.I.,MM Selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah meluangkan waktunya dengan penuh kesbaran untuk memberikan

bimbingan dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih banyak atas semua pengorbanan waktu, tenaga, saran dan

arahan yang telah ibu berikan. Semoga ibu selalu diberikan kesehatan,

kebagian dan selalu ada dalam lindungan Allah SWT.

6. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Terima kasih atas bimbingan dan arahannya, serta waktu yang diluangkan

untuk berdiskusi dalam perkuliahan sejak awal kuliah hingga akhir.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan motivasi dan pengetahuan yang

bermanfaat bagi saya selama penulisan skripsi dan masa perkuliahan.

Page 13: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xiii

8. Kakak-kakak tercinta dan tersayang Ka Wati, Ka Kholid, Ka Yuyun

terima kasih atas support yang telah kalian berikan. Terutama ka yuyun

yang selalu setia mendengarkan keluh kesah saya disaat saya sedang down

dalam mngerjakan skripsi. Serta adik-adik saya zakiyah dan musfiq, terima

kasih berkat motivasi doa dari kalian semua akhirnya saya dapat

menyelesaikan skripsi.

9. Keponakan tersayang dan tercinta Abang Achya, Babang Raju, Kakak

Syifa dan Ade Hikam. Terutama Raju, Syifa dan Hikam yang selalu

menghibur dan memberikan semangat dikala saya mulai patah semangat

ketika pembuatan skripsi, mereka selalu menjadi penghibur bagi saya.

10. Teruntuk sahabat Hayyatul Muthmainnah dan Dian Purwaningsih. Terima

kasih atas segalanya, sabarnya, baiknya, support dan doanya yang selalu

memberikan kehangatan, yang selalu setia mendengarkan keluh kesah

atas kalian yang selalu mensupport, yang setia mendengarkan keluh kesah

saya, mmeberikan semangat, inspirasi dan masukan selama kuliah maupun

mengerjakan skripsi dan yang selalu ada disaat suka maupun duka.

Semoga kalian semua menjadi orang yang sukses baik dunia maupun

akhirat, amiiiiin.

11. Queenindya Permata Faly, terima kasih atas support dan motivasi yang

telah diberikan selama penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.

12. Terima kasih untuk Enny Susilowati teman setia ketika bimbingan dan

yang selalu memotivasi dalam pengerjaan skripsi.

Page 14: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xiv

13. Keluarga besar “ALKAHFI” MAK Al-Masthuriyah. Semoga kalian semua

sukses baik dunia maupun akhirat.

14. Keluarga besar LiSEnSi (Lingkar Studi Ekonomi Islam) 2012. Terima

kasih telah menerima saya menjadi bagian dari keluarga kalian, kenal

dengan kalian itu kebahagiaan sendiri bagi saya, kalian semua orang-orang

hebat. Semoga kita semua menjadi orang yang sukses di kemudian hari

baik dunia maupun akhirat, amiiin.

15. Seluruh teman teman Perbankan Syariah Angkatan 2012 yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya

kepada teman-teman.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan maupun

pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

segala bentuk saran serta masukan, baik kritik yang membangun dari

berbagai pihak.

Jakarta, 20 Desember 2016

Robiyah Al-adawiyah

Page 15: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan masalah ........................................................................... 16

C. Tujuan penelitian ................................................................................ 17

D. Manfaat penelitian .............................................................................. 17

E. Sistematika penulisan ......................................................................... 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ............................................................................. 21

1. Pengertian Pembiayaan .......................................................... 21

2. Pembiayaan mudharabah ....................................................... 26

3. Dana Pihak Ketiga (DPK) ...................................................... 34

4. Non Performing Financing (NPF) .......................................... 39

5. Sertifikat Bank indonesia Syariah (SBIS) .............................. 42

6. Financing to Deposit Ratio (FDR) ......................................... 45

7. Bank ...................................................................................... 48

Page 16: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xvi

8. Bank Syariah .......................................................................... 49

B. Keterkaitan Antar Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ....... 54

C. Penelitian Terdahulu .................................................................... 58

D. Kerangka Pemikiran .................................................................... 66

E. Hipotesis ....................................................................................... 69

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 71

B. Populasi dan teknik Pengambilan Sampel ......................................... 71

C. Metode Pengumpulan data ................................................................. 73

D. Metode analisis Data .......................................................................... 74

E. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 85

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas gambaran umum objek penelitian ........................................ 88

B. Deskriptif data .................................................................................... 90

C. Hasil analisis dan pembahasan ........................................................... 100

1. Uji asumsi klasik .......................................................................... 101

2. Uji hipotesis ................................................................................. 108

3. Analisis regresi linier bergnda ..................................................... 114

D. Interpretasi.......................................................................................... 115

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 122

B. Implikasi ............................................................................................. 123

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 124

LAMPIRAN .................................................................................................. 130

Page 17: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xvii

DAFTAR TABEL

1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ..........................................................

1.2 Komposisi Non Performing Financing (NPF) 2012-2015 .........................

1.3 Komposisi Financing to Deposit Ratio (FDR) 2012-2015 ........................

2.1 Kriteria Tingkat Kesehatan NPF Bank Syariah .........................................

2.2 Kriteria Penilaian Financing to Deposit Ratio (FDR) ................................

2.3 Perbedaan Bank Islam dengan Bank Konvensional...................................

2.4 Penelitian Terdahulu ..................................................................................

3.1 Pengambilan Keputusan Ada atau Tidaknya Autokorelasi ........................

3.2 Kriteria Terhadap Koefisien Korelasi ........................................................

4.1 Dana Pihak Ketiga Periode 2012- 2015 .....................................................

4.2 Non Performing Financing Periode 2012- 2015 ........................................

4.3 Sertifikat Bank Indonesia Syariah Periode 2012-2015 ..............................

4.4 Financing to Deposit Ratio Periode 2012-2015 .........................................

4.5 Pembiayaan Mudharabah Periode 2012-2015 ...........................................

4.6 Hasil Uji Normalitas Klomogrov-Smirnov ................................................

4.7 Hasil Uji Multikolonieritas dengan Tolerance dan VIF .............................

4.8 Hasil Uji Autokorelasi-Uji Durbin-Watson ...............................................

4.9 Hasil Uji Statistik t (Parsial) ......................................................................

4.10 Hasil Uji Statistik F (Simultan) ................................................................

4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................................

4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................

Page 18: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

xviii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Perkembangan Aset Perbankan Syariah Periode 2012-2015 .....................

1.2 Pembiayaan Perbankan Syariah Periode 2012-2015..................................

1.3 Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 2012-2015 .....................................

1.4 Komposisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) 2012-2015 .............

1.5 2.1 Bagan Proses Mudharabah ...................................................................

1.6 2.2 Kerangka Pemikiran .............................................................................

1.7 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ...............................................

1.8 4.2 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal probability plot ..........................

1.9 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitas ...................................................................

Page 19: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu Negara,

karena bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu Negara.

Oleh karena itu, peranan perbankan sangatlah mempengaruhi kegiatan

ekonomi suatu Negara. Dengan kata lain, kemajuan suatu bank di suatu

Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara tersebut. Semakin

maju suatu Negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam

mengendalikan Negara tersebut. (Kasmir, 2008).

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang menjalankan fungsi

perantara (intermediary) dalam penghimpunan dana masyarakat serta

menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah. (Arif, 2011). Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang

bertugas menghimpun dana masyarakat serta menyalurkannya dengan

mekanisme tertentu. Penghimpunan dana dilakukan melalui simpanan dan

investasi seperti giro, tabungan dan deposito berjangka, sedangkan

penyaluran dana dilakukan dengan beberapa akad seperti murabahah,

istishna, mudharabah, musyarakah, ijarah dan salam. (Wiroso, 2005).

Pada Undang-undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

disebutkan bahwa terdapat tiga bentuk perbankan syariah di Indonesia, yaitu

Bank Umum Syariah (BUS), Unut Usaha Syariah (UUS), dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Perkembangan bank syariah di

Page 20: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

2

Indonesia masih belum optimal, baik dari segi jumlah bank, jumlah

kantor, maupun jumlah asetnya. Berdasarkan statistik Perbankan Syariah

Periode 2012-2015, sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit

Usaha Syariah (UUS) dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Tabel 1.1

Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Indikator Bank 2012 2013 2014 2015

Bank Umum Syariah

- Jumlah Bank 11 11 12 12

- Jumlah Kantor 1.745 1.998 2.151 2.121

Unit Usaha Syariah

- Jumlah Bank 24 23 22 22

- Jumlah Kantor 517 590 354 331

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

- Jumlah Bank 158 163 163 161

- Jumlah Kantor 401 402 439 433 Sumber Data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2012-2015

Tabel 1.1, menunjukkan perbankan syariah berkembang cukup pesat,

hal itu dapat dilihat dari jumlah kantor yang setiap tahunnya terus

bertambah. Lahirnya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

mendorong peningkatan jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS). Dalam lima tahun terakhir jumlah jaringan kantor

perbankan syariah yang meliputi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

Usaha Syariah (UUS) mengalami peningkatan dari 1.745 kantor BUS

ditahun 2012 menjadi 2.121 kantor diakhir tahun 2015, pada tahun 2012

jumlah kantor UUS sebanyak 517 kantor dan meningkat menjadi 331 kantor

di akhir tahun 2015. Untuk BPRS pun mengalami peningkatan dari 401

kantor BPRS menjadi 433 kantor diakhir tahun 2015.

Page 21: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

3

Pendirian perbankan syariah di Indonesia semakin hari semakin pesat.

Terlihat dari mulai banyak bank-bank konvensional yang mulai mendirikan

bank-bank syariah. Persaingan antar perbankan dalam meningkatkan

kualitas pelayanan untuk menarik nasabah pun semakin tinggi. Beragam

jasa pelayanan untuk menarik nasabah juga semakin tinggi. Beragam jasa

pelayanan yang diberikan oleh bank juga mengalami perkembangan.

Berbagai penelitian menemukan bahwa prilaku nasabah dalam memilih

bank syariah di dorong oleh faktor memperoleh keuntungan. (Andriyani,

2012).

Perbankan syariah pada dasarnya merupakan suatu industri keungan

yang memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam kegiatan utamanya

dibandingkan dengan perbankan syariah. Salah satu perbedaan utamanya

terletak pada penentuan return yang akan diperoleh. Pada perbankan

syariah, besarnya komfensasi yang didapatkan oleh nasabah bukan berasal

dari perhitungan bunga yang ditetapkan di awal, namun komfensasi yang

didapatkan itu dari kesepakatan keuntungan yang ditetapkan diawal.

(Wibowo, 2007).

Perkembangan perbankan syariah yang setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai Asset, Dana

Pihak Ketiga (DPK) dan pembiayaan yang disalurkan dari tahun ke tahun.

Diakhir periode tahun 2012 total asset perbankan syariah telah mencapai Rp

147.581 miliar, ditahun 2013 aset mencapai Rp 180.360 miliar, ditahun

2014 sebesar Rp 204.961 miliar dan diakhir tahun 2015 mencapai Rp

Page 22: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

4

213.422 miliar. Peningkatan asset ini didukung oleh bertambahnya jumlah

BUS dan UUS. Peningkatan asset perbankan syariah ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah semkain dipercaya dan semakin dilirik oleh

masyarakat sehingga mereka menyimpan dananya pada bank syariah.

Gambar 1.1

Perkembangan Aset Perbankan Syariah 2012-2015

Pembiayaan atau financing merupakan salah satu tugas pokok bank,

yaitu fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi pihak-pihak yang

memerlukan Lembaga Keuangan (Bank) adalah sebuah lembaga perantara

antara pihak surplus dana kepada pihak minus dana. Dengan demikian, bank

dengan sendirinya memainkan peranan penting dalam pembangunan

ekonomi dan kesejahteraan umat, jika bank mampu memobilisasikan uang

masyarakat, secara tidak langsung ataupun melalui lembaga keuangan non

bank. (Muhammad, 2002). Untuk mempertemukan pihak yang kelebihan

dana dengan pihak yang membutuhkan dana maka dibutuhkanlah sebuah

lembaga yang disebut bank (Rodoni, 2009).

147.581 180.360

204.961 213.422

0

50

100

150

200

250

2012 2013 2014 2015

Aset Aset

Page 23: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

5

Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil yang sering dibahas dalam

literature fiqh, umunya disalurkan perbankan syariah melalui dua jenis,

yaitu pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Menurut

PSAK 105 Paragraf 4, mudharabah yaitu akad kerjasama usaha antara dua

pihak dimana pihak pertama (pemilik modal) menyediakan seluruh dana,

sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola dan

keuntungan usaha dibagi sesuai kesepakatan, sedangakn kerugian finansial

lainnya ditanggung oleh pengelola dana.

Pembiayaan mudharabah diharapkan bisa mendominasi pembiayaan

yang ada di bank syariah, karena dengan sistem bagi hasil diharapkan lebih

bisa menggerakkan usaha yang bersifat produktif, sehingga tidak menutup

kemungkinan untuk menciptakan lapangan kerja yang baru. Selain itu

apabila jumlah pembiayaan tinggi, hal ini akan menarik nasabah untuk lebih

berani dalam menginvestasikan dana yang dimiliki ke dalam pembiayaan

mudharabah. Tetapi berdasarkan fakta dilapangan jumlah pembiayaan

mudharabah selalu lebih kecil dibandingkan pembiayaan murabahah. Hal

ini disebabkan karena pembiayaan bagi hasil cenderung memiliki risiko

yang lebih besar jika dibandingkan dengan pembiayaan lainnya, walaupun

prinsip bagi hasil menjadi ciri khas bank syariah, namun risiko yang

dihadapi cukup besar yaitu risiko terjadinya moral hazard dan biaya

transaksi tinggi.

Data bank Indonesia menyebutkan bahwa pembiayaan murabahah

lebih mendominasi dibandingkan pembiayaan mudharabah dan

Page 24: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

6

musyarakah. Berdasarkan data Statistik Perbankan pembiayaan dengan

prinsip murabahah (jual beli) paling banyak menyalurkan dananya

dibandingkan dengan pembiayaan prinsip mudharabah dan musyarakah

(bagi hasil). Berikut dipaparkan dalam gambar 1.2:

Gambar 1.2

Pembiayaan Perbankan Syariah Periode 2012 – 2015

(Dalam Milyar)

Sumber Data: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia 2012-2015

Pada dari gambar 1.2 diatas memperlihatkan bahwa pembiayaan

yang disalurkan oleh bnak syariah dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan, akan tetapi dari ketiga pembiayaan diatas yang mendominsi

pembiayaan perbankan syariah yaitu pembiayaan murabahah (jual beli)

dibandingakn dengan pembiayaan dengan pola prinsip bagi hasil yaitu

mudharabah dan musyarakah. Bila dilihat memang pembiayaan

murabahah lah yang memiliki risiko paling kecil dan yang memiliki

sistem operasional yang paling mudah dipahami juga dikerjakan

dibandingkan pembiayaan dengan menggunakan akad lainnya. Pada

desember 2015 pembiayaan murabahah sebesar Rp. 122.111 miliyar, pada

88.004 110.565 117.371 122.111

12.023 13.625 14.354 14.821 27.667

39.874 49.387 60.713

2012 2013 2014 2015

Pembiayaan Perbankan Syariah

Murabahah Mudharabah Musyarakah

Page 25: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

7

pembiayaan mudharabah Rp. 14.821 miliyar, dan pada pembiayaan

musyarakah sebesar Rp. 60.713 miliyar rupiah. Hal ini berbeda dengan

persepsi umum yang menganggap bahwa bank syariah merupakan bank

yang melakukan kegiatan bisnis berdasarkan prinsip bagi hasil.

Andreani (2011) menjelaskan bahwa masih relatif kecilnya jumlah

porsi pembiayaan bagi hasil yang disalurkan menunjukkan bahwa

perbankan syariah belum mencerminkan core business sesungguhnya.

Padahal pembiayaan berbasis bagi hasil inilah yang sangat berpotensi dalam

menggerakkan sektor riil. Peningkatan sector riil akan berdampak pada

peningkatan kondisi perekonomian Negara yang diikuti peningkatan

perekonomian masyarakat. Sebagian pakar berpendapat bahwa pembiayaan

non bagi hasil khususnya murabahah, merupakan bentuk pembiayaan

sekunder yang seharusnya hanya dipergunakan sementara yakni pada awal

pertumbuhan bank yang bersangkutan, sebelum bank tersebut mampu

menyalurkan pembiayaan bagi hasil dan atau porsi pembiayaan murabahah

tersebut tidak mendominasi pembiayaan yang disalurkan.

Dalam kegiatannya, pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok

bank syariah dalam menyalurkan dana yang berhasil dihimpun dari pihak

yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana. Untuk itu bank

syariah dalam menyalurkan pembiayaan harus berdasarkan dua prinsip

perbankan syariah yang mendasar. Pertama, prinsip keadilan yaitu

pembiayaan harus saling menguntungkan baik bagi pihak pengguna dana

Page 26: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

8

maupun penyedia dana. Kedua, prinsip kepercayaan yang merupakan

landasan dalam menentukan persetujuan pembiayaan yang akan diberikan.

Kegiatan usaha yang paling utama dari suatu perbankan adalah

penghimpunan dan penyaluran dana. Kegiatan penghimpunan dana yang

berasal dari bank itu sendiri, dari deposan/nasabah, pinjaman dari bank lain

maupun bank Indonesia (BI), dan dari sumber lainnya. Kegiatan

penghimpunan dana bank sebagian besar bersumber dari simpanan nasabah

dalam bentuk simpananan giro, tabungan dan deposito. Simpanan nasabah

ini disebut sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK).

Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah modal yang paling banyak dihimpun

oleh bank dari masyarakat yang berupa tabungan mudharabah, giro wadiah,

deposito mudharabah. Dana yang bersumber dari masyarakat luas atau Dana

Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber terpenting bagi kegiatan

operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika

mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. (Karim ,2010).

Tingginya penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengindikasikan

semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan syariah.

Semakin besar sumber dana yang terkumpul maka akan semakin besar pula

bank menyalurkan dananya nya ke masyarakat. Hal tersebut dikarenakan

salah satu tujuan bank adalah mendapatkan keuntungan (profit), sehingga

bank tidak akan menganggurkan dananya begitu saja. Bank cenderung akan

menyalurkan dananya semaksimal mungkin. Berikut Komposisi Dana

Pihak Ketiga (DPK) Periode Januari 2012-Desember 2015:

Page 27: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

9

Gambar 1.3

Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) 2012-2015

Sumber Data: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia 2012-2015

Gambar 1.3 diatas, dapat terlihat Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perbankan Syariah setiap tahunnya mengalami peingkatan yang cukup

signifikan. Pada tahun 2012-2015 atau lima tahun belakangan ini DPK

Perbankan Syariah terus meningkat, pada akhir sebesar 2012 sebesar Rp

147.512 milyar, tahun 2013 pun meningkat menjadi Rp 183.534 milyar,

pada tahun 2014 menjadi Rp 217.858 milyar dan di akhir tahun 2015

meningkat menjadi Rp 231.175 milyar. Jadi dalam lima tahun ini, Dana

Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah meningkat sekitar 3786,87 persen.

Kemampuan bank syariah dalam memberikan pembiayaan sangat

dipengaruhi oleh bank syariah dalam menyerap dana pihak ketiga dari

masyarakat. Apabila dana pihak ketiga semakin besar maka akan semkain

besar pula pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank syariah.

147.512

183.534

217.858 231.175

0

50

100

150

200

250

2012 2013 2014 2015

Dana Pihak Ketiga DPK

Page 28: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

10

Kemudian faktor bank yang harus juga diperhatikan dalam

memberikan pembiayaan kepada masayarakat, salah satunya adalah

berkaitan dengan resiko likuiditas yiatu Non Performing Financing (NPF).

Non Performing Financing (NPF) ini menunjukkan seberapa besar

kolektabilitas bank dalam mengumpulkan kembali pembiayaan yang telah

disalurkannya. Menurut bank Indonesia salah satu kategori bank yang sehat

adalah bank yang memiliki Non Performing Financing (NPF) kurang dari

5%. Besar kecilnya NPF dapat dijadikan pertimbangan oleh bank syriah

untuk menyalurkan dan memberikan pembiayaan kepada masyarakat.

Semakin besar pembiayaan bermasalah maka bank syariah akan lebih

berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Berikut Komposisi Non

Performing Financing (NPF) Perbankan Syariah Periode Januari 2012-

Desember 2015:

Tabel 1.2

Komposisi Non Performing Financing (NPF) 2012-2015

Tahun NPF

(%)

2012 2.22

2013 2.62

2014 4.33

2015 4.34 Sumber Data: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia 2012-2015

Tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa rasio Non Performing Financing

(NPF) desember 2012 sebesar 2.22%, pada desember 2013 sebesar 2.62%,

desember 2014 sebesar 4.33% dan di tahun 2015 sebesar 4.34%. Walaupun

nilai rasio NPF setiap tahunnya mengalami kenaikan tetapi nilai rasio NPF

nya masih dibawah ketentuan yang ditentukan bank Indonesia (BI) yaitu

Page 29: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

11

masih dibawah 5%. Artinya bank syariah betul menjalankan fungsinya

sebagai lembaga intermediasi keuangan dengan tidak mengabaikan prinsip

kehati-hatian. Selain itu juga, secara keseluruhan perbankan syariah relatif

lebih sehat.

Non performing financing (NPF) merupakan indikator pembiayaan

bermasalah yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan

tidak pasti sehingga penting untuk diamati dengan perhatian khusus. Jika

tidak ditangani dengan baik maka pembiayaan bermasalah merupakan

sumber kerugian yang sangat potensial bagi bank karena diperlukan

penanganan yang sistematis dan berkelanjutan. (Mahmoeddin, 2004).

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) selain menjadi piranti untuk

pengendalian uang beredar juga dijadikan sarana penitipan jangka pendek

khususnya bagi bank yang mengalami kelebihan lukuiditas. (Siregar, 2005).

Instrument ini digunakan untuk pengelolaan likuiditas bank syariah. Bila

terjadi kelebihan dana pada bank syariah maka bank syariah menempatkan

dana nya pada SBIS. Penempatan tersebut merupakan indikasi dari tidak

tersalurkannya pembiayaan perbankan syariah secara baik dan optimal.

Sehingga perbankan syariah mencari alternatif untuk berinvestasi pada

instrument moneter syariah yang ada. Dengan menempatkan kelebihan atas

sejumlah dana pada instrument moneter syariah yaitu SBIS, yang memiliki

dampak dan resiko yang lenih minim terhadap kinerja perbankan syariah

bila dibandingkan dengan isntrumen moneter syariah lainnya. Hal ini

dilakukan dengan tujuan agar tidak terdapat dana yang menganggur (idle

Page 30: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

12

fund), sehingga pada perbankan syariah dapat disalurkan secara optimal.

Karena islam sangat menganjurkan kegiatan investasi agar harta menjadi

berguna dan lebih produktif sehingga mendatangkan manfaat.

Pada saat tertentu SBIS menarik bagi perbankan syariah untuk

menanamkan dananya pada instrument ini dibandingkan disalurkan melalui

pembiayaan karena adanya berbagai faktor, diantaranya faktor resiko. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini diduga SBIS mempengaruhi tingkat

pembiayaan mudharabah. Apabila semakin tinggi SBIS maka jumlah

pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah akan berkurang.

Gambar 1.4

Komposisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) 2012-2015

Sumber Data: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia 2012-2015

Gambar 1.4 menunjukkan bahwa SBIS setiap tahunnya mengalami

pergerakan yang fluktuatif. Pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 4.993

miliyar lalu menjadi naik sebesar Rp 6.699 miliyar di tahun 2013 dan terus

naik di tahun 2014 sebesar Rp 8.130 miliyar dan pada desember 2015

mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 6.280 miliyar. Sedangkan

pembiayaan mudharabah mengalami peningkatan yang cukup signifikan

4.993

6.699 8.130

6.280

0

2

4

6

8

10

2012 2013 2014 2015

Perkembangan SBIS

SBIS

Page 31: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

13

pada tahun yang sama. SBIS dimanfaatkan oleh bank syriah sebagai

alternatif apabila bank mengalami kelebihan pada tingkat likuiditas. Apabila

semakin tinggi SBIS, maka jumlah pembiayaan yang disalurakan pada bank

syariah akan berkurang.

Faktor lain yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah adalah

Financing to Deposit Ratio (FDR). Financing to Deposit Ratio (FDR)

adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan yang disalurkan bank

syariah dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank.

FDR dapat menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Semakin tinggi FDR menunjukkan semakin pula pembiayaan yang

disalurkan.

Menurut Umam (2013), Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)

dalam melihat seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Sehingga semakin besar penyaluran

dana dalam bentuk pembiayaan dibandingkan dengan deposit atau simpanan

masyarakat dalam suatu bank membawa konsekuensi semakin besar resiko

yang ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Apabila pembiayaan yang

disalurkan bermasalah, bank akan mengalami kesulitan untuk

mengendalikan dana yang dititipkan oleh masyarakat. Berikut komposisi

nilai rasio FDR 2012-2015:

Page 32: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

14

Tabel 1.3

Komposisi Financing to Deposit Ratio (FDR) 2012-2015

Tahun FDR

(%)

2012 100

2013 100.32

2014 91.50

2015 92.14 Sumber Data: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia 2012-2015

Pada tabel 1.3 diatas menunjukkan FDR tumbuh secara fluktuatif dari

tahun 2012 sampai 2015. Pada tahun 2012 nilai rasio FDR sebesar 100%,

tahun 2013 sebesar 100.32%, di tahun 2014 menurun menjadi sebesar

91.50% dan di akhir tahun 2015 menjadi sebesar 92.14%.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati Siregar (2005) tentang

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana Perbankan

Syariah di Indonesia. Hasil penelitian nya menyebutkan bahwa Dana Pihak

Ketiga (DPK) adalah salah satu faktor yang berpengaruh signifikan dalam

penyaluran dana bank syariah. Selain itu, penelitian Pratin dan Adnan

(2005); Donna dan Dumairy (2006); Maryanah (2006) menunjukkan bahwa

variabel DPK mempunyai hubungan positif signifikan terhadap

pembiayaan. Penelitain lebih lanjut dilakukan oleh Donna dan Chotimah

(2008) yang memperoleh kesimpulan bahwa pembiayaan mudharabah

dipengaruhi secara signifikan oleh dana pihak ketiga (positif), tingkat bagi

hasil (positif), dan modal per asset (positif).

Penelitian Faikoh (2008) menyimpulkan bahwa NPF berpengaruh

signifikan terhadap volume pembiayaan mudharabah pada perbankan

Page 33: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

15

syariah. Fauziyah (2008) juga menyatakan bahwa NPF berpengaruh

signifikan negatif terhadap pembiayaan mudharabah.

Penelitian yang dilakukan Dahlan (2014) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap pembiayaan. Hasil ini

menunjukkan semakin tinggi tingkat bonus SBIS maka bank syariah akan

memiliki kecenderungan untuk mengurangi penyaluran pembiayaan.

Sedangkan hasil penelitain Qolby (2013) menyatakan bahwa variabel SBIS

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan.

Giamini (2013) dalam penelitainya menunjukkan bahwa variabel

FDR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah dalam

penelitiannya tentang FDR, NPF, ROA, CAR dan tingkat bagi hasil

terhadap pembiayaan mudharabah. Sedangkan dalam penelitain Fauziyah

(2008), variabel FDR memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

pembiayaan.

Sebagai bank dengan prnsip bagi hasil yang membedakan bank

syariah dengan bank konvensional. Perbankan syariah seharusnya lebih

mengoptimalkan penempatan dananya pada sektor pembiayaan bagi hasil.

Akan tetapi dalam kegiatan pembiayaan di perbankan syariah, pembiayaan

bagi hasil terutama pembiayaan mudharabah masih rendah dibandingkan

dengan pembiayaan murabahah (jual beli). Penulis termotivasi untuk

melakuakn penelitain. Pertama, adanya perbedaan hasil dari penelitain

Page 34: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

16

terdahulu mengenai DPK, NPF, SBIS dan FDR terhadap pembiayaan

Mudharabah sehingga penulis ini menguji kembali pengaruh DPK, NPF,

SBIS dan FDR secara parsial. Kedua, penulis ingin memberikan informasi

bahwa bank syariah seharusnya lebih mengoptimalkan penempatan dananya

pada sektor prmbiayaan bagi hasil yang menjadi ciri dan yang membedakan

bank syariah dengan bank konvensional.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan

penelitian lebih lanjut dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), dan Financing to Deposit Ratio (FDR)

Terhadap Pembiayaan Mudharabah Pada Perbankan Syariah di

Indonesia (Periode 2012-2015)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing

(NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Financing to

Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial terhadap pembiayaan

mudharabah pada perbankan syariah di indonesia?

2. Apakah variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing

(NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Financing to

Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara simultan terhadap pembiayaan

mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia?

Page 35: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

17

3. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi pembiayaan

mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan perumusan masalah di atas

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) mempengaruhi

pembiayaan mudharabah secara parsial pada perbankan syariah di

Indonesia

2. Untuk mengetahui seberapa besar Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) mempengaruhi

pembiayaan mudharabah secara simultan pada perbankan syariah di

Indonesia

3. Untuk mengetahui variebel yang paling dominan yang mempengaruhi

pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pembiayaan

mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia yang dipengaruhi oleh

berbagai variabel. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap

pembaharuan pada aspek teoritis maupun praktisi. Aspek teoritis dan aspek

praktisi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Page 36: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

18

1. Teoritis

a. Akademisi

Akademisi di harapkan dapat membawa wawasan dibidang

perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal ini yang

berkaitan dengan pembiayaan mudharabah bank syariah.

b. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan dibidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah

khususnya perbankan syariah.

2. Praktisi

a. Bagi Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam

mengambil keputusan yang akan diambil terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah bank syariah

sehingga kegiatan perbankan syariah tetap berjalan.

b. Bagi Nasabah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

informasi kepada nasabah ketika memilih produk bank syariah.

Sehingga nasabah mempunyai gambaran tentang bagaimana

kondisi perbankan syariah yang dapat menguntungkan mereka.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan

Skripsi Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk

Page 37: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

19

mengetahui gambaran keseluruhan isi penulisan penelitian ini, berikut ini

uraian secara singkat:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai masalah-

masalah yang akan di teliti, yaitu mengenai latar belakang

masalah yang akan di teliti, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, dan istematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis membahas atau menguraikan teori-teori

penunjang penelitian yaitu mengenai Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), dan Financing to Deposit Ratio

(FDR) terhadap pembiayaan mudharabah. Juga menguraikan

review studi terdahulu, serta hipotesis penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis membahas mengenai data penelitian dan

metode yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan tentang analisis data dan

pembahasa yang menjelaskan mengenai analisis bagaimana

pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS),

dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap pembiayaan

Page 38: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

20

mudharabah serta impilaksinya pada Pembiayaan

Mudharabah, melalui metode analisis regresi linier berganda,

kemudian dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian

sekaligus menjawab dari masalah yang telah dirumuskan.

Selain itu juga berisi mengenai saran-saran yang ditunjukkan

untuk berbagai pihak dan rekomendasi yang muncul

berkaitan dengan pembahasan skripsi untuk penelitain

selanjutnya.

Page 39: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Pembiayaan

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan

oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang

telah direncanakan. Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada

perbankan syariah atau istilah teknisnya disebut sebagai aktiva

produktif, menurut ketentuan bank Indonesia aktiva produktif

adalah penanaman dana bank syariah dalam bentuk rupiah maupun

valuta asing dalam modal. Pembiayaan merupakan salah satu tugas

pokok bank yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.

(Antonio, 2001).

Muhammad (2002) menyatakan bahwa Pembiayaan dalam

secara luas diartikan sebagai pendanaan yang di keluarkan untuk

Page 40: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

22

mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan

sendiri maupun dijalankan oleh orang lain.

b. Tujuan Pembiayaan

Pada dasarnay terdapat dua funsgi yang saling berkaitan dari

pembiayaan, diantaranya: (Veihzal, 2008).

1. Probability, tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan

berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang diperoleh

dari usaha yang dikelola bersama nasabah. Oleh karena itu, bank

hanya akan menyalurkan pembiayaan kepada usaha-usaha

nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan

pembiayaan yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan

dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan

sekaligus juga keuntungan (probability) dari suatu pembiayaan

sehingga kedua unsur tersebt saling berkitan. Dengan demikian,

keuntungan merupakan tujuan dari pemberi pembiayaan yang

terjelma dalam bentuk hasil yang diterima.

2. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan

harus benar-benar terjamin sehingga tujuan probability dapat

benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena

itu, dengan keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang

diberikan dalam bentuk modal, barang ataujasa itu betul-betul

terjamin pengembaliannya sehingga pengambilan keuntungan

probability yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.

Page 41: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

23

c. Fungsi Pembiayaan

Keberadaan prinsip bank syariah yang menjalankan

pembiayaan berdasrkan prinsip syariah bukan hanya untuk mencari

keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan syariah di Indonesia,

tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman,

diantaranya: (Muhammad, 2005).

1. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang

menerapkan sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.

2. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank

konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang

ditetapkan oleh bank konvensional.

3. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu

dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui

pendanaan untuk usaha yang dilakukan.

d. Macam-macam Produk Pembiayaan

Menurut Adiwarman Karim, dalam menyalurkan dananya pada

nasabah, secara garis besar produk pembiayaan terbagi ke dalam

empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya,

yaitu:

Page 42: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

24

1. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli

Transaksi jual beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk

pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai

berikut:

a. Pembiayaan murabahah adalah transaksi jual beli dimana

bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak

sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga

jual adalah harga beli dari pemasok ditambah keuntungan

(margin).

b. Pembiayaan salam adalah transaksi jual beli dimana barang

yang diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu barang

diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan

secara tunai di awal.

c. Pembiayaan istishna adalah spesifikasi barang pesananan

harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan

jumlahnya. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan

dalam akad istishna dan tidak boleh berubah selama

berlakunya akad.

2. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan pada prinsip

bagi hasil adalah sebagai berikut:

Page 43: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

25

a. Pembiayaan musyarakah adalah semua bentuk usaha yang

melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara

bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik

yang berwujud maupun yang tidak berwujud.

b. Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kerja sama antara

dua atau lebih pihak dimana pemilik modal mempercayakan

sejumlah modal, kepada pengelola dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan.

3. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa

Prinsip ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat jadi

pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli,

tetapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada

jual beli transaksinya adalah barang, pada transaksi ijarah objek

transaksinya adalah jasa.

4. Pembiayaan dengan Akad Pelengkap

Akad pelengkap ini tidak ditunjukkan untuk mencari

keuntungan, tapi ditunjukkan untuk memperoleh peklaksanaan

pembiayaan. meskipun tidak ditunjukkan untuk mempermudah

pelaksanaan pembiayaan, dalam akad pelengkap ini

diperbolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. adapun akad

pelengkap ini yaitu akad Hiwalah, Rahn, Qardh, Wakalah dan

Kafalah.

Page 44: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

26

2. Pembiayaan Mudharabah

a. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata dharb, yang berarti memukul

atau berjalan. Yang dimaksud denga memukul dan berjalan ini

lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam

menjalankan usaha.

Menurut Adiwarman Karim (2009) Pembiayaan mudharabah

adalah Bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana

pemilik modal (shahibul al-maal) mempercayakan sejumlah modal

kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dalam paduan

kontribusi 100% modal kas dari shahibul al-maal dan keahlian dari

mudharib.

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh

(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.

Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan

yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi

ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat

kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena

kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus

bertanggung jawab atas kerugian tersebut. (Antonio, 2001).

Page 45: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

27

Apabila terjadi kerugian karena proses normal dari usaha, dan

bukan karena kelalaian atau kecurangan pengelola, kerugian

ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal, sedangakn pengelolaa

kehilangan tenaga dan keahlian yang telah dicurahkannya. Apabila

terjadi kerugian karena kelalaian dan kecurangan pengelola, maka

pengelola bertanggung jawab sepenuhnya. Pengelola tidak ikut

menyertakan modal, tetapi menyertakan tenaga dan keahliannya,

dan juga tidak meminta gaji atau upah dalam menjalankan

usahanya. Pemilik dana hanya menyediakan modal dan tidak

dibenarkan untuk ikut campur dalam manajemen usaha yang

dibiayainya. (Ascarya, 2011).

Gambar 2.1

Bagan Proses Mudharabah

Page 46: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

28

b. Dasar Hukum Mudharabah

Secara umum, landasan dasar syariah mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak

dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini.

a) Al-Qur’an

علم أن سيكون منكم مرضى وآخرون يضربون في الرض يبتغون من

فاقرءوا ما تيسهر منه وآخرون يقاتلون في سبيل للاه فضل للاه

“Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-

orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi

mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain

lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang

mudah (bagimu) dari al-Qur‟an.” (Qs. Al Muzammil: 20).

Pada ayat di atas tidak secara langsung menyebutkan tentang

mudharabah, namun dalam pengertiannya في الرض

tersirat makna berpergian untuk (berpergian di muka bumi) يبتغون

bermudharabah. Menjalankan usaha dagang dalam berbagai bentuk

aktifitas ekonomi terutama pengelolaan modal usaha dengan cara

yang dibenarkan dalam syari‟at Islam.

b) Hadits

Terdapat dua hadits yang menjelaskan mengenai

mudharabah antara lain:

”Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas

bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya

Page 47: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

29

secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa

mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau

membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang

bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut.

disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah saw

dan Rasulullah saw pun membolehkannya.” (H.R. Thabrani).

“Dari Shalih bin Shuhaib r.a bahwa Rasulullah saw

bersabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan: jual

beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dengan

mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,

bukan untuk dijual.” (H.R. Ibnu Majah, No 2280, kitab at-

Tijarah).

c) Ijma

Selain Al-qur‟an dan hadits, terdapat pula ijma dari para

ulama yaitu Imam Zailai dimana dalam kitabnya Nasbu ar

Rayah, telah menyatakan bahwa para sahabat telah

berkonsensus terhadap legitimasi pengelolaan harta yatim secara

mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan hadits

yang dikutip Abu Ubaid dalam kitab Al-Amwal (454).

c. Macam-macam Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah terbagi menjadi dua jenis yaitu

mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah (Ascarya,

2011):

Page 48: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

30

a. Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah Muthlaqah merupakan akad perjanjian

antara due pihak yaitu shahibul maal dan mudharib, yang

mana shahibul maal menyerahkan sepenuhnya atas dana

yang diinvestasikan kepada mudharib untuk mengelola

usahanya sesuai dengan prinsip syariah. Shahibul maal tidak

memberi batasan jenis usaha, waktu yang diperlukan, strategi

pemasarannya, serta wilayah bisnis yang dilakukan. Shahibul

maal memberikan kewenangan yang sangat besar kepada

mudharib untuk menjalankan aktivitas usahanya, asalkan

sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Bank syariah tidak mempunyai wewenang untuk

mengembalikan apabila terjadi kerugian atas pengelolaan

dana yang bukan disebabkan kelalaian atau kesalahan bank

sebagai mudharib. Namun sebaliknya, dalam hal bank

syariah (mudharib) melakukan kesalahan atau kelalaian

dalam pengelolaan dana investor (shahibul maal), maka bank

syariah wajib mengganti semua dana investasi mudharabah

muthlaqah. Jenis investasi mudharabah muthlaqah dalam

aplikasi perbankan syariah dapat ditawarkan dalam produk

tabungan dan deposito. (Annamaulida, 2014).

Page 49: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

31

b. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muqayyadah merupakan akad kerja sama

usaha antara dua belah pihak yang mana pihak pertama

sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan pihak kedua

sebagai pengelola dana (mudharib). Shahibul maal

menginvestasikan dananya kepada mudharib, dan memberi

batasan atas penggunaan dana yang diinvestasikannya.

Mudharabah muqayyadah terdapat dua bagian, yaitu

mudharabah muqayyadah on balance sheet merupakan akad

mudharabah muqayyadah yang mana mudharib ikut

menanggung resiko atas kerugian dana yang di investasikan

oleh shahibul maal. Dalam akad ini, shahibul maal

memberikan batasan secara umum, misalnya batasan tentang

jenis usaha, jangka waktu pembiayaan, dan sektor usahanya.

Mudharabah muqayyadah off balance sheet

merupakan akad mudharabah muqayyadah yang mana pihak

shahibul maal memberikan batasan jelas, baik batasan

tentang proyek yang diperolehkan, jangka waktu, serta pihak

pelaksana pekerjaan. Mudharibnya telah ditetapkan oleh

shahibul maal. Bank syariah bertindak sebagai pihak yang

memertemukan antara shahibul maal dan mudharib. Bagi

hasil yang akan dibagi antara shahibul maal dan mudharib

berasal dari proyek khusus. Bank syariah, bertindak sebagai

Page 50: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

32

agen yang mempertemukan kedua belah pihak, dan akan

memperoleh fee. Dalam laporan keuangan, mudharabah

muqayyadah off balance sheet akan dicatat dalam catatan atas

laporan keungan.

d. Rukun Mudharabah

a) Shahibul maal (pemilik modal), yaitu harus ada pihak yang

bertindak sebagai pemilik dana yang hendak disimpan di bank,

dalam hal ini nasabah sebagai shahibul maal

b) Mudharib (pengelola), yaitu harus ada pihak yang bertindak.

Sebagai pengelola atas dana yang ditaruh di bank untuk

dimanfaatkan, dalam hal ini bank bertindak sebagai mudharib.

c) Usaha atau pekerjaan yang dibagi hasilkan harus ada.

d) Nisbah bagi hasil harus jelas dan sudah ditetapkan di awal,

e) Ijab qabul antara pihak shahibul maal dengan mudharib. (Arif,

2011).

e. Aplikasi Mudharabah dalam Perbankan Syariah

Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk

penghimpunan dana dan pembiayaan. pada sisi penghimpunan

dana, mudharabah diterapkan pada:

a) Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk

tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban, deposito

biasa.

Page 51: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

33

b) Deposito special (special investment), dimana dana yang

dititipkan nasabah khusus untuk bisnis tertentu, misalnya

murabahah saja atu ijarah saja.

Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk:

a) Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan

jasa

b) Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah,

dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus

dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.

(Antonio, 2001).

Risiko mudharabah, diantaranya side streaming, nasabah

menggunakan dana itu bukan seperti yang disebut dalam

kontrak, lalai dan kesalahan yang disengaja , penyembunyian

keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur.

(Antonio, 2001).

Pembiayaan mudharabah merupakan salah satu tonggak

ekonomi syariah yang mewakili prinsip islam untuk

mewujudkan keadilan masyarakat melalui sistem bagi hasil.

Menurut Muhammad (2005), prinsip utama yang harus

dikembangkan oleh bank syariah dalam kaitannya dengan

manajemen dana adalah bahwa bank syariah harus mampu

memberikan bagi hasil kepada penyimpan dana minimal sama

dengan atau lebih besar dari suku bunga yang berlaku di bank

Page 52: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

34

konvensional dan mampu menarik bagi hasil dari debitur lebih

rendah dari pada bunga yang diberlakukan di bank

konvensional.

3. Dana Pihak Ketiga (DPK)

a. Pengertian Dana Pihak Ketiga

Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana simpanan dari

masyarakat yang dititipkan kepada bank syariah, yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan

terlebih dahulu kepada bank dengan media penarikan tertentu.

Menurut UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

(Pasal 1) disebutkan bahwa, Simpanan adalah dana yang

dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah dan/atau UUS

berdasarkan Akad Wadiah atau akad lain yang bertentangan

dengan Prinsip Syariah dalam bentuk Giro, Tabungan, atau

bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Adiwarman Karim (2009), menyatakan bahwa

Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro,

tabungan dan deposito. Dengan prinsip operasional syariah yang

diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat yaitu prinsip

wadiah dan mudharabah. Dimana dalam prinsip wadiah

diterapkan pada produk rekening giro dan prinsip mudharabah

pada produk tabungan berjangka dan deposito.

Page 53: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

35

b. Sumber-sumber Dana Pihak Ketiga

Sumber dana terbesar yang dimiliki oleh bank berasal dari

simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga yang berupa

tabungan, giro, dan deposito. Sumber dana tersebut akan

disalurkan kembali kepada masyarakat dalam pembentukan kredit

atau pembiayaan. Atas simpanan masyarakat tersebut, bank

memberikan imbalan berupa bagi hasil atau keuntungan (profit)

karena dana masyarakat yang berupa simpanan itu dikelola oleh

bank kepada masyarakat yang membutuhkan dana tersebut untuk

membiayai suatu usaha. Sumber-sumber dana bank syariah adalah

sebagai berikut:

1) Simpanan Giro

Menurut UU Perbankan No 10 Tahun 1998 bahwa Giro

sebagai simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan sarana

perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah

bukuan.

Giro dalam perbankan syariah berdasarkan prinsip

wadiah yad dhamanah. Pada umumnya giro wadiah pada

bank syariah itu tetap sama dengan giro bank konvensional,

dimana bank tidak membayar apapun kepada pemegangnya,

bahkan tidak mengenakan biaya layanan (service charge).

Page 54: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

36

Dana giro ini boleh di pakai bank syariah dalam operasional

bagi hasil (profit sharing). Pembayaran kembali nilai nominal

giro dijamin sepenuhnya oleh bank dan dilihat sebagai

pinjaman depositor kepada bank.

Dari prinsip yad dhamanah “tangan amanah” kemudian

berkembang prinsip yad dhamanah “tangan penanggung”

yang berarti bahwa pihak penyimpanan bertanggung jawab

atas segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada

barang/asset titipan. Hal ini berarti bahwa pihak

penyimpanan atau custodian adalah trustee yang sekaligus

guarantor „penjamin‟ keamanan barang/asset yang dititipak.

Ini berarti bahwa pihak penyimpanan telah mendapatkan izin

dari pihak penitip untuk mempergunakan barang/asset yang

dititipkan tersebut untuk aktivitas perekonomian tersebut,

dengan catatan bahwa pihak penyimpan akan mengembalikan

barang/asset yang dititipkan secara utuh pada saat penyimpan

menghendaki. Hal ini sesuai dengan anjuran dalam islam agar

asset selalu diusahakan untuk tujuan produktif (tidak idle atau

didiamkan saja). (Ascarya, 2011).

2) Tabungan

Berdasarkan undang-undang No. 10 Tahun 1998

tentang perubahan atas undang-undang No. 7 Tahun 1992

tentang perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah

Page 55: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

37

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan

syarat tertentu yang disepakati, tidak dapat ditarik dengan

cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

Tabungan wadiah merupakan tabungan yang dijalankan

berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus

dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendaki

pemiliknya. Terkait dengan produk tabungan wadiah, Bank

Syariah menggunakan akad wadiah yad adh-dhamanah.

Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip yang

memberikan hak kepada Bank Syariah untuk menggunakan

atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan

Bank Syariah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana atau

barang yang disertai hak untuk menggunakan atau

memanfaatkan dana atau barang tersebut. Sebagai

konsekuensinya, bank bertanggung jawab terhadap keutuhan

harta titipan tersebut serta mengembalikannya kapan saja

pemiliknya (nasabah) menghendaki. Di sisi lain, bank juga

berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil pemanfaatan

harta titipan tersebut.

Sedangkan Tabungan Mudharabah adalah tabungan

yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah

sendiri mempunyai dua bentuk, yakni mudharabah muthlaqah

Page 56: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

38

dan mudharabah muqayyadah, perbedaan yang mendasar

diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan

yang diberikan pemilik harta kepada pihak bank dalam

mengelola hartanya. Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak

sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah

bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Bank Syariah

dalam kapasitasnya sebagai mudharib berhak untuk

melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk

melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Namun, di

sisi lain, Bank Syariah juga memiliki sifat sebagai seorang

wali amanah (trustee), yang berarti bank harus berhati-hati

atau bijaksana serta beritikad baik dan bertanggung jawab

atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau

kelalaiannya.

3) Deposito

Deposito Syariah adalah produk simpanan berjangka

yang dikelola berdasarkan prinsip islam atau syariah. Maksud

dari menggunakan prinsip syariah ialah produk deposito ini

dikelola menggunakan prinsip Mudharabah Muthlaqah yang

ditujukan untuk nasabah perorangan maupun perusahaan.

Perbedaan Deposito Syariah dan Deposito Konvensional

yaitu terdapat pada tata cara pengelolaan uangnya yang

Page 57: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

39

berdasarkan akad syariah atau nilai- nilai Islam. Didalam

deposito syariah tidak akan mendapatkan bunga deposito,

melainkan akan mendapatkan nisbah atau porsi bagi hasil.

Nisbah disini merupakan persentase dari dana deposito yang

disimpan di bank yang akan di hitung sebagai keuntungan.

Sistem yang digunakan dalam deposito syariah yaitu dimana

nasabah bertindak sebagai pemilik dana atau shihabul maal

sedangkan bank syariah sebagai pengelola dana atau

mudharib.

4. Non Performing Financing (NPF)

Non performing Financing (NPF) merupakan suatu keadaan

dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar atau seluruh

kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. (Kuncoro

dan Suharjono, 2002).

Menurut Veithzal (2007), yang dimaksud dengan Non

Performing Financing (NPF) adalah pembiayaan yang dalam

pelaksanaan nya belum mencapai atau memenuhi target yang

diinginkan pihak bank, seperti: pengembalian pokok atau bagi hasil

yang bermasalah, pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya

resiko dikemudian hari bagi bank, pembiayaan yang termasuk

kedalam perhatian khusus, diragukan dan macet serta golongan lancer

yang berpotensi terjadi penunggakan dalam pengembalain.

Page 58: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

40

Dalam PSAK No 31 tentang akuntansi perbankan syariah pada

pasal 24 dinyatakan bahwa, Kredit Non Performing Financing (NPF)

pada umumnya merupakan kredit yang pembayaran angsuran pokok

dan/atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo,

atau kredit non performing terdiri atas kredit yang digolongkan

sebagai kredit kurang lancer, diragukan, dan macet.

Indikator yang menunjukkan kerugian akibat resiko kredit

tercemin dari besarnya Non Performing Loan (NPL) namun dalam

terminology bank syariah hal tersebut dikenal dengan istilah Non

Performing financing (NPF). Non performing financing (NPF) adalah

rasio antara pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang

disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah

ditetapkan oleh Bank Indonesia, kategori yang termasuk dalam NPF

adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet.

Untuk mengetahui besarnya NPF suatu bank, BI

mengintruksikan perhitungan NPF dalam laporan keuangan perbankan

nasional sesuai denga edaran NO. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,

tentang perhitunagn bank yang dirumuskan sebagai berikut:

NPF=

X 100%

Rasio tersebut ditunjukkan untuk mengetahui atau mengukur

tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi bank syaraih.

Dimana semakin tinggi rasio ini menunjukkan kualiats pembiayaan

Page 59: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

41

bank syariah semakin buruk. Nilai rasio ini kemudian dibandingkan

dengan kriteria kesehatan NPF bank syariah yang ditetapkan oleh

bank Indonesia seperti yang tertera dalam table berikut:

Tabel 2.1

Kriteria Tingkat Kesehatan Non Performing Financing (NPF)

Bank Syariah

No Nilai NPF Predikat

1 NPF= 2% Sangat Sehat

2 2%≤NPF<5% Sehat

3 5%≤NPF<8% Cukup sehat

4 8%≤NPF<12% Kurang sehat

5 NPF≥12% Tidak sehat

Sumber : SE BI No 9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007

Besarnya Non Performing Financing yang diperbolehkan Bank

Indonesia adalah maksimal 5%, jika melebihi 5% maka akan

mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan

yaitu akan mengurangi nilai sektor yang di peroleh. Variabel ini

mempunyai bobot nilai 20%, skor nilai NPF ditentukan sebagai

berikut:

Lebih dari 8%, skor nilai = 0

Antara 5% - 8%, skor nilai = 80

Antara 3% - 5%, skor nilai = 90

Kurang dari 3%, skor nilai = 100

Apabila resiko pembiayaan meningkat, margin/bunga kredit

akan meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi islam atau dalam

perbankan islam tidak mengenal yang namanya instrument bunga.

Maka di dalam sistem perbankan islam menerapkan sistem pembagian

Page 60: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

42

keuntungan dan kerugian, buka seperti bunga yang telah menetapkan

tingkat keuntungan di muka.

5. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

a. Pengertian Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/11/PBI

tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah adalah Surat berharga

berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata

uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Menurut Arifin (2009), yang dimaksud Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) adalah sertifikat yang diterbitkan Bank

Indonesia sebagai bukti penitipan dana jangka pendek. SBIS

merupakan piranti moneter yang sesuai prinsip pada bank syariah

yang diciptakan dalam rangka pelaksanaan pengendalian moneter.

Bank Indonesia menerbitakan instrument moneter berdasarkan

prinsip syariah dan dapat dimanfaatkan oleh bank syariah untuk

mengatasi bila terjadi kelebihan pada tingkat likuiditas.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) diterbitkan oleh

Bank Indonesia sebagai salah satu instrument operasi pasar terbuka

dalam rangka pengendalian moneter yang dilakukan berdasarkan

prinsip syariah dengan menggunakan akad ju‟alah. Akad ju‟alah

adalah janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan

tertentu („Iwadh/ju‟l) atas pencapaian hasil (natijah) yang

diterbitkan dari suatu pekerjaan.

Page 61: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

43

b. Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia Syariah

1) Menggunakan akad ju‟alah (berdasarkan fatwa Dewan Syariah

Nasional dan Majelis Ulama Indonesia, SBIS juga dapat

diterbitkan dengan menggunakan akad mudharabah,

musyarakah, wadiah, qardh, dan wakalah).

2) Diterbitkan oleh Bank Indonesia.

3) Berjangka waktu paling kurang 1 (satu) bulan dan paling lama

12 (dua belas) bulan.

4) Diterbitkan tanpa warkat (scripless).

5) Dapat diangunkan kepada Bank Indonesia.

6) Merupakan instrument kebijakan moneter dan saran penitipan

dana sementara.

7) Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. (www.bi.go.id).

Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan instrument moneter

berbasis syariah yaitu SBIS yang menjadi alternative tambahan

bank syariah, Badan Usaha Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah

(UUS) dalam peneglolaan dana investasinya. Dengan adanya

isntrumen tersebut, bank syariah tidak perlu takut menerima dana

pihak ketiga dari individu atau kelompok dalam jumlah besar. Saat

ini banyak bank umum ataupun unit usaha syariah yang tidak mau

menerima dana masyarakat yang bernilai besar karena ragu tidak

mampu menyakurkannya. Bila hal tersebut dipaksakan, akibatnya

bagi hasil yang diterima pemilik dana justru menjadi kecil dan

Page 62: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

44

tingkat pembiayaan bermasalah pun akan meningkat. Dengan

adanya SBIS dan pemberlakuan UU Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN) dan pemberlakuan UU Perbankan Syariah maka

akan mendorong optimalisasi pengembangan bisnis treasury

lembaga keuangan dan perbankan syariah.

c. Ketentuan dan Mekanisme Penerbitan SBIS

Berdasarkan fatwa DSN-MUI dan peraturan Bank Indonesia,

instrument SBIS dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme

lelang sebagaimana hal ini pun diberlakukan bagi SBI

Konvensional. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.

104/40/DPM tanggal 17 November 2008 tentang tata cara

penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah melalui lelang dan

peraturan Bank Indonesia No. 10/11/PBI 2008 tentang Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS).

Mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peraturan diatas.

Berkaitan dengan penatausahaan SBIS, sebagaimana yang telah

dioperasikan terhadap SBI konvensional, BI menggunakan sistem

pencatatan dan penatausahaan secara elektronis yang dikenal

dengan sistem BI-SSSS (Scripless Securities Settlement System)

atau Sistem Penyelesaian Surat Berharga Tanpa Warkat, yaitu

transaksi dengan Bank Indonesia Termasuk penatausahaannya dan

penatausahaan surat berharga secara elektronik dan terhubung

Page 63: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

45

langsung antara peserta, penyelenggaraan dan sistem Bank

Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).

d. Pihak-pihak dalam Lelang SBIS

a) Bank Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS)

atau pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS/UUS.

b) BUS dan UUS, baik sebagai peserta langsung maupun tidak

langsung, wajib memenuhi persyaratan Financing To Deposit

Ratio (FDR) yang ditetapkan bank Indonesia.

6. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah perbandingan antara

jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah dengan Dana Pihak

Ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. Financing to Deposit

Ratio (FDR) dapat menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam

menyalurkan DPK yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Wibowo (2007) mengatakan rasio likuiditas bank adalah rasio

untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya dan permohonan kredit atau pembiayaan dengan

cepat. Financing to Deposit Ratio (FDR) diartikan sebagai

perbandingan antara pembiayaan yang diberikan dengan dana yang

diterima bank. Financing to Deposit Ratio (FDR) ini menjadi salah

satu rasio likuiditas bank yang berjangka waktu agak panjang.

Berdasarkan peraturan bank Indonesia No. 15/7/PBI/2013,

besarnya FDR tidak boleh melebihi 100% dan FDR tidak boleh

Page 64: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

46

kurang dari 78%, yang berarti bank boleh memberikan pembiayaan

dari jumlah DPK yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi

100% dan tidak kurang dari 78%.

Semakin rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) mendekati

angka 100% berarti fungsi intermediasi bank syariah tersebut semakin

baik. Berarti hampir semua Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah

tersebut disalurkan menjadi pembiayaan dan terserap ke sektor riil.,

sebaliknya jika FDR bank syariah masih jauh dibawah 100% maka

berarti bank syariah tersebut belum menjalankan fungsi

intermediasinya dengan baik. Akan tetapi jika FDR suatu bank syariah

jauh diatas 100%, hal tersebut juga mengidenkasikan bank syariah

belum bisa menghimpun DPK yang cukup untuk menyalurkan

pembiayaan. FDR diatas 100% juga mengindikasikan pembiayaan

bank syariah lebih besar dari DPK sehingga menunjukkan bahwa uang

yang digunakan bank syariah untuk menyalurkan pembiayaan berasal

dari sumber lain seperti modal atau hutang. Secara sistematis FDR

dirumuskan sebagai berikut:

Tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, bank Indonesia

menetapkan ketentuan sebagai berikut :

Page 65: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

47

1. Untuk rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 110%

atau lebih, artinya nilai likuiditas bank tersebut dinilai tidak

sehat.

2. Untuk rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) dibawah

110%, artinya likuiditas bank tersebut dinilai sehat.

Tabel 2.2

Kriteria Penilaian Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio FDR Kriteria

< 50 Tidak likuid

51-75 Kurang likuid

76-100 Cukup likuid

>100 Likuid

Sumber : www.bi.go.id

Semakin tinggi rasio likuiditas suatu bank, maka bank

tersebut akan semakin likuid (Kasmir,2014). Standar yang

digunakan Bank Indonesia berdasarkan surat Edaran Bank

Indonesia No. 9/24/DPbs tanggal 30 oktober 2007 untuk rasio

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah 80% hingga 110%. Jika

angka Financing to Deposit Ratio (FDR) suatu bank berada pada

angka dibawah 80% (misalkan 60%), maka dapat disimpulkan

bahwa bank hanya dapat menyalurkan sebesar 60% dari seluruh

dana yang berhasil dihimpun. Karena fungsi utama dari bank

adalah sebagai intermediasi (perantara) antara pihak yang

kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, maka dengan

rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) 60% artinya 40% dari

seleruh dana yang dihimpun tidak disalurkan kepada pihak yang

Page 66: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

48

membutuhkan, sehingga dapat dikatakan bahwa bank tersebut tidak

menjalani fungsinya dengan baik.

Kemudian jika Financing to Deposit Ratio (FDR) bank

mencapai lebih dari 110%, berarti total pembiayaan yang diberikan

bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Oleh karena itu dana

yang dihimpun dari masyarakat sedikit, maka bank dalam hal ini

juga dapat dikatakan tidak menjalankan fungsinya sebagai

intermediasi (perantara) dengan baik. Semakin tinggi Financing to

Deposit Ratio (FDR) menunjukkan semakin riskan kondisi

likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah Financing to Deposit

Ratio (FDR) menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam

menyalurkan pembiayaan. Jika Financing to Deposit Ratio (FDR)

berada pada standar yang ditetapkan Bank Indonesia, maka laba

yang diperoleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank

tersebut mampu menyalurkan pembiayaannya dengan efektif).

7. Pengertian Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat diperlukan

dalam perekonomian modern sebagai mediator antara kelompok

masyarakat yang kelebihan dana (rumah tangga) dan kelompok

masyarakat yang membutuhkan dana (pengusaha). (Kasmir,2010)

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya

didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,

meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal

Page 67: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

49

sebagai banknote. (Wikipedia.com). Menurut Undang-undang Negara

Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang

dimaksud dengan bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Bank merupakan lembaga keuangan yang tugas pokoknya

adalah menghimpun dana meenyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu

lintas pembayaran dan peredaran uang.

8. Pengertian Bank Syariah

Bank islam atau bank syariah menurut Antonio (2002) adalah

bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan bunga. Bank islam

atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah lembaga

keuangan/perbankan uang operasional dan produknya dikembangkan

berdasarkan Al-Qur‟an dan Hadits.

Bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik dalam

penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya

memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah.

(Rodoni dan Hamid, 2008).

Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah

disebutkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang menjalankan

Page 68: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

50

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya

terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Bank syariah adalah bank yang

beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga dan berlandaskan

pada Al-qur‟an dan Hadits Nabi saw. Karakteristik utama bank

syariah adalah ketiadaan bunga sebagai representasi dari riba yang

diharamkan. Karakteristik inilah yang menjadikan perbankan syariah

lebih unggul pada beberapa hal termasuk pada sistem operasional

yang dijalankan.

Adapun prinsip-prinsip bank syariah Menurut Pasal 2 UU No.

21 Tahun 2008, perbankan syariah dalam melakukan kegiatan

usahanya berasaskan prinsip syariah, sebagai berikut:

1. Prinsip syariah, antara lain kegiatan usaha yang tidak

mengandung unsur:

a) Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil)

antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang

tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl),

atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang

mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas mengembalikan

dana yang diterima melebihi pokok pinjaman karena

berjalannya waktu (nasiah);

b) Maysir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu

keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan;

Page 69: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

51

c) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak

dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat

diserahkan pada saat transaksi dilakukan, kecuali diatur lain

dalam syariah;

d) Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah;

e) Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi

pihak lainnya.

2. Demokrasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi syariah yang

mengandung nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan

kemanfaatan.

3. Prinsip kehati-hatian adalah pedoman pengelolaan bank yang

wajib dianut guna mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan

efisien, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tujuan bank Syariah, adalah sebagai berikut:

a) Kelayakan ekonomi yang luas berdasarkan full employment dan

tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimum.

b) Keadilan sosio-ekonomi dengan pemerataan distribusi pendapatan

dan kesejahteraan.

c) Stabilitas dalam nilai uang sehingga memungkinkan medium of

exchange dapat dipergunakan sebagai satuan perhitungan,

patokan yang adil dalam penangguhan pembayaran, dan nilai

tukar yang stabil.

Page 70: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

52

d) Mobilisasi dan investasi tabungan bagi pembangunan ekonomi

dengan suatu cara yang menjamin pengembalian yang adil bagi

semua pihak yang terlibat.

e) Penagihan yang efektif dari semua jasa biasanya diharapkan dari

system perbankan.

Fungsi Bank Syariah menurut Syafii Antonio (2001) bahwa

dalam paradigma islam, bank syariah memiliki fungsi sebagai

berikut:

1) Manajemen Investasi, menurut kontrak mudharabah bank

(mudharib) yang melaksanakan investasi dana dari pihak lain

menerima persentase keuntungan hanya dalam kasus untung.

Dalam hal terjadi kerugian sepenuhnya menjadi risiko penyedia

dana (shahibul maal), sedangkan bank tidak ikut menanggungnya.

2) Investasi, bank islam menginvestasikan dana yang ditempatkan

pada dunia usaha dengan menggunakan alat-alat investasi yang

konsisten dengan syariah.

3) Jasa-jasa keuangan, bank islam dapat juga menawarkan berbagai

jasa keuangan lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah

kontrak perwakilan atau penyewaan.

4) Jasa sosial, konsep perbankan islam mengharuskan bank islam

melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman

kebajikan), zakat, atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran

islam. Konsep perbankan islam juga mengharuskan bank islam

Page 71: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

53

memainkan peran dalam pengembangan sumber dana insani dan

menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan

lingkungan hidup.

Perbedaan Bank Konvensional dengan bank Syariah Suatu hal

yang sangat esensial yang membedakan prinsip bank Islam dari bank

konvensional adalah bahwa aktifitas-aktifitas bank islam merupakan

aplikasi ajaran syariat islam dan harus sejalan dengan prinsip-prinsipnya,

sedangkan bank konvensional tentu tidak memperdulikan nilai-nilai

tersebut.

Syafii Antonio (2001) Perbandingan antara bank syariah dan bank

konvensional disajikan dalam table berikut.

Table 2.3

Perbedaan Bank Islam dengan Bank Konvensional

Bank Islam Bank Konvensional

1. Melakukan investasi-

investasi yang halal saja.

2. Berdasarkan prinsip bagi

hasil, jual beli, atau sewa.

3. Profit dan falah oriented.

4. Hubungan dengan

nasabah dalam bentuk

hubungan kemitraan.

5. Penghimpunan dan

penyaluran dana harus

sesuai dengan fatwa

Dewan Pengawas

Syariah.

1. Investasi yang halal dan

haram.

2. Memakai perangkat

bunga.

3. Profit oriented

4. Hubungan dengan

nasabah dalam bentuk

hubungan debitor-debitor.

5. Tidak terdapat dewan

sejenis.

Sumber: Syafii Antonio, 2001.

Page 72: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

54

B. Keterkaitan Antar Variabel Bebas dan Variabel Terikat

1. Hubungan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan Pembiayaan

Mudharabah

Dana pihak ketiga (DPK) adalah dana yang terkumpul dari

nasabah, yang selanjutnya akan diputar oleh perbankan syariah untuk

digunakan salah satunya untuk memberikan pembiayaan. Hal ini

dilakukan agar uang yang ada di bank tidak menganggur (idle fund)

atau tidak menumpuk. Sehingga dengan adanya perputaran uang

tersebut bank akan mendapatkan keuntungan dan begitu pula dengan

para nasabah nya.

Dengan demikian, hubungan antara dana pihak ketiga ini

mempunyai keterkaitan yang positif dengan pembiayaan bagi hasil.

Jika terjadi fluktuasi di dalam dana pihak ketiga ini, secara tidak

langsung akan berdampak dengan pemberian pembiayaan bagi hasil

yang dilakukan oleh perbnakan syariah. Pembiayaan adalah salah satu

aktiva produktif yang merupakan lawan daripada Dana Pihak Ketiga

(DPK). Karenanya permintaan dan penawaran terhadap pembiayaan

tentunya juga haruslah mempertimbangkan faktor likuiditas dalam

penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) karena dengan semakin

meningkat Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikumpulkan bank syariah

maka kemungkinan semakin meningkat pula pembiayaan atau

penyaluran dana yang diberikan bank syariah kepada masyarakat.

Sehingga hubungan Dana Pihak Ketiga Terhadap pembiayaan

Page 73: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

55

mudharabah adalah signifikan positif. Jadi jika jumlah Dana Pihak

Ketiga (DPK) meningkat maka pembiayaan mudharabah ynag

diberikan oleh bank syariah juga meningkat. (Arman dan Kurniawasih,

2014).

2. Hubungan Non Performing Financing (NPF) dengan Pembiayaan

Mudharabah

Menurut Syafi‟i Antonio (2001) pengendalian biaya mempunyai

hubungan terhadap kinerja lembaga perbankan, sehingga semakin

rendah tingkat NPL (ketat kebijakan kredit) maka akan semakin kecil

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank, dan sebaliknya.

Semakin ketat kebijakan kredit/analisis pembiayaan yang dilakukan

bank (semakin ditekan tingkat NPF) akan menyebabkan tingkat

permintaan pembiayaan oleh masyarakat menurun.

Non performing financing (NPF) ini merupakan tingkat

pengembalian cicilan dari nasabah atau dengan kata lain disebut juga

pembiayaan yang kurang lancar yang akan mempengaruhi

profitabilitas dan juga kinerja suatu perbnakan syariah. Sehingga

perbankan tersebut lebih mengusahakan untuk menyeleksi para

nasabahnya secara selektif untuk mengurangi risiko yang akan terjadi

dalam pemberian pembiayaan berikutnya.

Terdapat hubungan tidak signifikan negatif NPF terhadap

pembiayaan mudharabah. Hasil tersebut mendukung hasil penelitian

sehingga meningkata atau tidaknya NPF tidak mempengaruhi

Page 74: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

56

pembiayaan mudharabah. (Wuri Arianti: 2011). Hasil ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Adnan dan Pratin (2005) yang

mengatakan bahwa kredit bermasalah berbanding terbalik dengan

penyaluran , dimana besarnay NPF mencerminkan tingkat

pengendalain biaya dan kebijakan/kredit yang dijalankan bank,

sehingga semakin rendah NPF maka akan semakin tinggi jumlah

pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank. Semakin tinggi NPF

menunjukkan semakin semakin rendahnya kemampuan bank dalam

mengumpulkan kembali kredit yang disalurkannya. Semakin sedikit

dana pinjaman yang kembali ke bank, akan menyebabkan dana bank

yang tersedia untuk disalurkan semakin berkurang. Akibatnya, bank

akan mengurangi jumlah dana yang akan disalurkan ke masyarakat.

3. Hubungan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dengan

Pembiayaan Mudharabah

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) merupakan surat

berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka pendek dalam mata

uang rupiah. Sertifikat Bank Indonesia Syaraih (SBIS) merupakan

salah satu instrument pasar uang (kebijakan moneter kontraktif) yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia berdasarkan prinsip syariah dengan

tujuan untuk menyerap kelebihan likuiditas didalam sistem perbankan

syaraih., sebagaimana bank konvensional yang menetapkan

cadangannya pada SBI, dengan harapan memperoleh penghasilan

tambahan.

Page 75: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

57

Terdapat hubungan positif tidak signifikan SBIS terhadap

pembiayaan mudharabah. Nurhayati Siregar (2004) hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa SWBI positif tidak signifikan

dikarenakan bila bonus SWBI naik maka bank syariah tidak membeli

SWBI tetapi tetap menyalurkannya kepada masyarakat. SBIS tidak

signifikan hal ini karena hasil fee yang diterima dari pengalokasian

dana yang berlebihan pada SBIS baru akan diterima 9 bulan kemudian

setelah penerbitan SBIS.

Variabel penempatan dana di SBIS mempunyai hubungan yang

negatif dan tidak signifikan yang artinya variabel penempatan dana di

SBIS tidak mempunyai pengaruh terhadap jumlah pembiayaan. Hal

ini mengindiaksikan bahwa penempatan dana di SBIS tidak

mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan. (Dyatama dan

Yuliadi:2015).

4. Hubungan Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan Pembiayaan

Mudharabah

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio untuk

mengukur seberapa besar Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah

disalurkan untuk pembiayaan. Jadi, FDR mempunyai hubungan positif

terhadap jumlah dana pembiayaan mudharabah bank syariah. Artinya,

semakin besar Dana Pihak Ketiga yang disalurkan oleh bank syariah

dalam bentuk pembiayaan maka maka semakin meningkat juga jumlah

pembiayaan mudharabah, dengan asumsi bahwa peningkatan FDR

Page 76: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

58

bank syariah juag diikuti dengan pengingkatan alokasi dana yang

dilakukan bank syariah untuk pembiayaan mudharabah.

Semakin tinggi rasio FDR maka bank tersebut semakin baik

dalam menjalankan fungsi intermadiasinya. Semakin tinggi FDR maka

pembiayaan yang disalurakn juga semakin meningkat. Demikian

sebaliknya, jika terjadi penurunan FDR maka pembiayaan yang

disalurkan juga mengalami penurunan. Sehingga FDR juga berpengaruh

positif terhadap pembiayaan mudharabah.

C. Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu diuraikan secara ringkas oleh

penulis dikarenakan penelitian ini mengacu pada beberapa penelitain

sebelumnya. Meskipun ruang lingkup hampir sama tetapi karena objek,

periode, waktu, dan alat analisis yang digunakan berbeda maka terdapat

banyak hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan referensi untuk

melengkapi. Berikut ini beberapa ringkasan penelitian terdahulu:

1. Husnul Khatimah (2009)

Penelitian yang dilakukan mengenai “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Penyaluran Dana Perbankan Syariah di Indonesia

Sebelum dan Sesudah Kebijakan Akselarasi Perbankan Syariah Tahun

2007/2008. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi penyaluran dana perbankan syariah di Indonesia

sebelum dan sesudah kebijakan akselarasi perbankan syariah tahun

2007/2008 dan seberapa besar pengaruh faktor tersebut. Hasil analisis

Page 77: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

59

menunjukkan bahwa variabel dana pihak ketiga Non Performing

Financing (NPF) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

berpengaruh positif dan signifikan.

2. Duddy Roesmana Donna dan Nurul Chotimah (2008).

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi variable-variabel

yang mempengaruhi pembiayaan-pembiayaan pada perbankan syariah

di Indonesia di tinjau dari sisi penawaran. Hasil penelitiannya adalah

semua variable bebas yang mempengaruhi variable terikat adalah

signifikan positif.

3. Akhyar Adnan dan Pratin (2005)

Meneliti “Analisis Hubungan simpanan, modal sendiri, NPL,

Persentase bagi hasil, dan mark up keuntungan terhadap pembiayaan

pada perbankan syariah (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia).

Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan simpanan,

modal sendiri, NPL, Persentase bagi hasil, dan mark up keuntungan

terhadap pembiayaan. Hasil dari analisis nya menunjukkan bahwa

variabel dana pihak ketiga (DPK) mempunyai hubungan positif secara

signifikan, modal sendiri dan non performing loan (NPL) mempunyai

hubungan positif tidak signifikan terhadap pembiayaan. Sedangakn

secara parsial persentase bagi hasil dan mark up keuntungan

mempunyai hubungan negatif tidak signifikan terhadap pembiayaan.

4. Sendi Gusnandar Arnan dan Imas Kurniawasih (2014)

Page 78: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

60

Judul jurnal penelitian “Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga Dan

Tingkat Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan Mudharabah

Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Berdasarkan hasil penelitian

secara simultan menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga dan Non

Performing Financing berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah. Secara parsial, jumlah Dana Pihak Ketiga berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah, sedangkan non

performing financing terbukti tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

mudharabah.

5. Nurhayati Siregar (2005)

Meneliti tentang “Analisis Faktor –faktor yang Mempengaruhi

Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia”. Variabel penelitian

ini adalah Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Pembiayaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SWBI positif tidak signifikan

dan NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran dana

bank syariah.

6. Wuri arianti dan Harjum Muharam (2011)

Penelitian ini mengnai analisis pengaruh Dana pihak ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing

(NPF), dan Return Of Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah. Menggunakan OLS dengan mencari tahu hubungan

variabel independen tersebut terhadap variabel dependennya. DPK

Page 79: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

61

berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan, CAR tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan, ROA tidak berpengaruh

terhadap pembiayaan, dan NPF tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan. Secara simultan semua variabel dependen berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia.

7. Fauziyah Adzimatinur, Sri Hartono, dan Ranti Wiliasih (2013)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi besaran pembiayaan yang disalurkan oleh

perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan Vector

Error Correction Model (VECM) untuk melihat pengaruh jangka

panjang dan melihat respon terhadap guncangan (shock) yang terjadi

pada variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

dalam jangka panjang tingkat bagi hasil, DPK dan FDR memberikan

pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan sedangkan NPF

memberikan pengaruh yang signifikan negatif. ROA dan BOPO tidak

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan.

8. Nur Gilang Giannini (2013)

Meneliti mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi

pembiayaan mudharabah pada bank umum syariah di Indonesia. Hasil

penelitian ini menunjukkan FDR, NPF, ROA, CAR, dan tingkat bagi

hasil secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

Sedangkan secara parsial, variabel FDR berpengaruh negative terhadap

pembiayaan mudharabah. Variabel NPF tidak berpengaruh terhadap

Page 80: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

62

pembiayaan mudharabah. Sedangkan untuk varibael ROA, CAR dan

tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap pembiayaan

mudharabah.

Tabel 2.4

Penelitian Terdahulu

No Penulis

dan

tahun

Judul Variabel

Metodologi

Hasil

1. 1

1

1

Nurul

Khatim

ah

(2009)

Analisis

Faktor-

faktor

yang

Mempeng

aruhi

Penyalura

n Dana

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Sebelum

dan

Sesudah

Kebijakan

Akselarasi

Perbankan

Syariah

Tahun

2007/2008

Depeden:

Pembia

yaan

Independe

n:

SWBI

DPK

NPF

Ordinary

Least

Square

(OLS)

NPF, DPK, bonus

SWBI terdapat

penyaluran dana

perbankan syariah

sebesar 98,5%

tergolong cukup

kuat. Namun bila

dilihat dengan uji t,

nilai signifiaknsi

variabel, hanyan

DPK ynag

memiliki nilai

signifikansi,

sedangakn bonus

SWBI dan NPF

tidak signifiakn.

2 Duddy

Roesma

na

Donna

dan

Nurul

Chotim

ah

(2008)

Variabel-

variabel

yang

mempenga

ruhi

pembiayaa

n pada

perbankan

syariah di

Indonesia

ditinjau

dari sisi

penawaran

Dependen:

Mudha

rabah

Musyar

akah

Murab

ahah

Istishn

a

Independe

n:

Nisbah

bagi

Ordinary

least square

(OLS) dan

ARCH/GA

RCH dalam

Eviews

Jumlah murabahah

yang ditawarkan

secara signifikan

positif dipengaruhi

oleh tingkat bagi

hasil, rata-rata

tertimbang dan

dana pihak ketiga.

Page 81: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

63

No Penulis

dan

tahun

Judul Variabel

Metodologi

Hasil

hasil

(R)

Rata-

rata

tertimb

ang

(RI)

DPK

Modal

per

Asset

(MPA)

NPF

3 Akhyar

adnan

dan

pratin

(2005)

Analisis

hubungan

simpanan,

modal

sendiri,

NPL,

persentase

bagi hasil

dan mark-

up

keuntunga

n terhadap

pembiayaa

n pada

perbankan

syariah

studi

kasus pada

bank

muamalat

Indonesia

(BMI)

Dependen:

Pembia

yaan

Independe

n:

DPK

Ekuitas

Margin

NPL/N

PF

Ordinary

Least

Square

(OLS)

Analisis Uji

t

Bahwa simpanan

DPK mempunyai

hubungan positif

dan signifikan

terhadap

pembiayaan

sementara modal

sendiri, NPL,

presentase bagi

hasil dan (mark-up)

keuntungan tidak

mempunyai

hubungan yang

signifikan

4 Sendi

Gusnan

dar

Arnan

dan

Imas

Kurnia

wasih

Pengaruh

Jumlah

Dana

Pihak

Ketiga

Dan

Tingkat

Non

Dependen:

Mudha

rabah

Independe

n:

DPK

NPF

Teknik

penarikan

sampel

adalah

purposive

sampling

Regresi

Berdasarkan hasil

penelitian secara

simultan

menunjukkan

bahwa Dana Pihak

Ketiga dan Non

Performing

Financing

Page 82: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

64

No Penulis

dan

tahun

Judul Variabel

Metodologi

Hasil

(2014)

Performin

g

Financing

Terhadap

Pembiayaa

n

Mudharab

ah Pada

Bank

Umum

Syariah Di

Indonesia

berganda berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Secara parsial,

jumlah Dana Pihak

Ketiga berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan

mudharabah,

sedangkan non

performing

financing terbukti

tidak berpengaruh

terhadap

pembiayaan

mudharabah.

5 Nurhay

ati

Siregar

(2004)

Analisis

Faktor–

faktor

yang

Mempeng

aruhi

Penyalura

n Dana

Perbankan

Syariah Di

Indonesia

Dependen:

Pembia

yaan

Independe

n:

SWBI

DPK

NPF

Analisis

deskriptif

dan regresi

Secara parsial

SWBI positif dan

tidak signifikan,

DPK berpengaruh

positif dan

signifikan, NPF

berpengaruh

negative dan

signifikan. Secara

simultan NPF,

DPK, SBIS, dan

Roa Berpengarug

signifikan terhadap

pembiayan.

6 Wuri

arianti

dan

harjum

muhara

m

(2011)

Analisis

pengaruh

Dana

Pihak

Ketiga

(DPK),

capital

adequacy

ratio

(CAR),

non

performin

Dependen:

Pembia

yaan

Independe

n:

DPK

NPF

CAR

ROA

Metode

Ordinary

least square

(OLS)

HasilDPK

berpengaruh positif

signifikan terhadap

pembiayaan,

CARtidak

berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan,

ROAtidak

berpengaruh

terhadap

pembiayaan, dan

Page 83: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

65

No Penulis

dan

tahun

Judul Variabel

Metodologi

Hasil

g

financing

(NPF),

dan Return

of asset

(ROA)

terhadap

pembiayaa

n pada

perbankan

syariah

NPFtidak

berpengaruh

terhadap

pembiayaan.

Secara simultan

semua variabel

dependen

berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan bank

syariah di

Indonesia.

7 Fauziya

h

Adzima

tinur,

Sri

Harton

o, Ranti

Wiliasi

h

(2013)

Faktor-

faktor

yang

mempenga

ruhi

Besaran

Pembiayaa

n

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Dependen

Pembia

yaan

Mudha

rabah

Independe

n

DPK

Rasio

Keuan

gan

Tingka

t Bagi

Hasil

Vector

Error

Correction

Model

(VECM)

Tngkat bagi

hasil,DPK dan

FDR memberikan

pengaruh positif

dan signifikan

terhadap

pembiayaan,

sedangkan NPF

memberikan

pengaruh yang

signifikan negatif.

ROA dan BOPO

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan.

8 Nur

Gilang

Giannin

i (2013)

Faktor-

faktor

yang

mempenga

ruhi

pembiayaa

n

mudharab

ah pada

bank

umum

syariah di

indonesia

Dependen:

Pembia

yaan

mudhar

abah

Independe

n:

FDR

NPF

ROA

CAR

Regresi

linier

berganda

Hasil dari

penelitian tersebut

secara simultan

berpengaruh

terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Secara parsial FDR

berpengaruh

negative terhadap

pembiayaan

mudharabah. NPF

tidak berpengaruh

terhadap

pembiayaan

mudharabah. ROA,

Page 84: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

66

No Penulis

dan

tahun

Judul Variabel

Metodologi

Hasil

CAR dan tingkat

bagi hasil

berpengaruh positif

terhadap

pembiayaan

mudharabah.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternative solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan. (Rodoni, 2010).

Pembiayaan perbankan syariah setiap tahunnya terus mengalami

peningkatan. Peningkatan pembiayaan tersebut itu tidak akan terlepas dari

indikator lain yang mempengaruhi yaitu Dana Pihak Ketiga, Sertifikat Bank

Indonesia Syariah, Non Performing Financing, dan Financing to Deposit

Ratio.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana pihak ketiga (DPK) merupakan dana

simpanan dari masyarakat yang dititipkan kepada bank syariah, yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih

dahulu kepada bank dengan media penarikan tertentu.

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) diterbitkan oleh Bank

Indonesia sebagai salah satu instrument operasi pasar terbuka dalam rangka

Page 85: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

67

pengendalian moneter yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah dengan

menggunakan akad ju‟alah. Akad ju‟alah adalah janji atau komitmen

(iltizam) untuk memberikan imbalan tertentu („Iwadh/ju‟l) atas pencapaian

hasil (natijah) yang diterbitkan dari suatu pekerjaan.

Non Performing Financing (NPF) adalah kredit bermasalah yang

terdiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet.

Non performing financing (NPF) adalah tingkat pengembalian angsuran dari

nasabah akan mempengaruhi profitabilitas bank, sehingga bank harus

menyeleksi nasabahnya secara hati-hati dan juga dapat mengantisipasi

resiko yang akan terjadi.

FDR adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan yang

disalurkan bank syariah dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dapat

dihimpun oleh bank. FDR dapat menunjukkan tingkat kemampuan bank

dalam menyalurkan DPK yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Semakin tinggi rasio FDR maka bank tersebut semakin baik dalam

menjalankan fungsi intermadiasinya. Semakin tinggi FDR maka

pembiayaan yang disalurakn juga semakin meningkat. Demikian sebaliknya,

jika terjadi penurunan FDR maka pembiayaan yang disalurkan juga

mengalami penurunan. Sehingga FDR juga berpengaruh positif terhadap

pembiayaan mudharabah.

Dari pembahasan yang telah diuraiakn diatas, berikut ini adalah

kerangka pemikiran dari penelitian yang akan dilakukan. Kerangak

pemikiran yang dibuat oleh penulis yaitu untuk memberikan gambaran

Page 86: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

68

sistematis penelitian ini, dimana penulis bahas sebelumnya bahwa penelitian

ini adalah penelitain yang menganalisis pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah kerangka pemikiran dari

penelitian yang dilakan

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

Pengaruh DPK, SBIS, NPF, dan FDR Terhadap Pembiayaan

Mudharabah Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2012-

2015

DPK

(X1)

NPF

(X3)

FDR

(X4)

SBIS

(X2)

Pembiayaan Mudharabah

(Y)

Uji Model Regresi

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Multikolineritas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokolirasi

Uji statistik

Uji t

Uji F

Uji Adj R2

Hasil, Kesimpulan dan Implikasi

Page 87: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

69

E. Perumusan Hipotesis

Umi Narimawati (2008) menyatakan bahwa hipotesis merupakan

kebenaran yang perlu diuji kebenarannya, oleh karena itu hipotesis

berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. Sesuai

dengan kerangka pemikiran dan untuk memberi arahan pada proses

penelitian, di dalam penelitian ini akan diuji hipotesis sebagai berikut:

H0 : β1 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh antara Dana Pihak

Ketiga (DPK) secara parsial terhadap pembiayaan

Mudharabah.

Ha : β1 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)

secara parsial terhadap pembiayaan Mudharabah.

H0 : β2 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Non Performing

Financing (NPF) secara parsial terhadap pembiayaan

Mudharabah.

Ha : β2 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh Non Performing Financing

(NPF) secara parsial terhadap pembiayaan

Mudharabah.

HO : β3 = 0 : Diduga terdapat pengaruh Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) secara parsial terhadap pembiayaan

Mudharabah.

Page 88: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

70

Ha : β3 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) secara parsial terhadap

pembiayaan Mudharabah.

H0 : β4 = 0 : Diduga terdapat pengaruh Financing to Deposit

Ratio (FDR) secara parsial terhadap pembiayaan

Mudharabah.

Ha : β4 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh Financing to Deposit

Ratio (FDR) terhadap pembiayaan Mudharabah.

Page 89: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

71

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif. Dalam

penelitian ini penulis memfokuskan varaibel dependen yaitu Pembiayaan

Mudharabah dan variabel independennya difokuskan pada Dana Pihak

Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syaraih (SBIS) Non Performing

Financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR). Penelitian ini

merupakan penelitian analisis pengaruh, karena tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meneliti hubungan pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel

independen (DPK, SBIS NPF, FDR) dengan variabel dependen

(Pembiayaan Mudharabah).

Data operasioanl yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

data runtun waktu (time series) semua data dalam bulanan pada periode

Januari 2012 sampai dengan Desember 2015. Data yang berkaitan dalam

penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan

oleh website resmi Bank Indonesia (BI), yaitu yang bersumber dari laporan

Statistik Perbankan Syaraih Indonesia dan sumber-sumber yang terkait

lainnya.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi menurut Umar (2004) adalah wilayah generasilisasi yang

terdiri dari objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertntu dan

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Page 90: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

72

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Bank Umum Syariah

yang terdapat di Indonesia pada periode tahun 2012-2015.

Sampel menurut Sugiono, (2006) Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut

Umar (2004) Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi.

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi yang

diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Sampel yang baik umumnya

memiliki karakteristik sebagai berikut: (Kuncoro, 2009).

1. Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan

yang berhubungan dengan besarnya sampel untuk memperoleh jawaban

yang dikehendaki.

2. Sampel yang baik mengindentifikasikan probabilitas setiap unit analisis

untuk menjadi sampel.

3. Sampel yang baik dengan menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya

kesalahan) dalam penelitian sampel.

4. Sampel yang baik dengan menghitung derajat kepercayaan yang

diterapakan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.

Pengambialn sampel pada penelitain ini dilakukan secara purposive

samping atau judgement sampling yaitu metode pemilihan sampel dipilih

berdasarkan pertimbangan atas dasar strategi kecakapan, dimana informasi

diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah

Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan syariah di Indonesia periode

Januari 2012-Desember 2015. Sampel yang dipilih adalah Dana Pihak

Page 91: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

73

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) pada perbankan

syariah di Indonesia.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Definsi data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga

pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

(Kuncoro, 2009).

Dalam penelitain ini, data yang digunakan diperoleh langsung dari

Laporan Bulanan Keuangan Bank Indonesia yang dipublikasikan di situs

resmi Bank Indonesia, seperti Laporan Bulanan Bank Indonesia tentang

Statistik Perbankan Syariah tahun 2012-2015

Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data untuk

melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Field Research

Yaitu pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari laporan

keungan bank yang dipublikasikan dari situs resmi Bank Indonesia

(www.bi.go.id) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari situs resmi

(www.ojk.go.id).

Page 92: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

74

2. Library Research

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan

memahami data atau bahan yang diperoleh dari berbagai literature

pustaka seperti buku-buku cetak, jurnal, tesis, artikel, (website/internet)

yang berkaitan dengan pembahasan penelitain dan sumber-sumber

lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Financing to Deposit

Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan Syariah

di Indonesia. Dengan menggunakan metode data kuantitatif, yaitu dimana

data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk angka dengan

menggunakan alat analisis regresi linier berganda yaitu satu analisis yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suatu varaibel dependen dan

varaibel independen, apabila terdapat beberapa variabel independen.

(Winarno, 2009). Untuk analisis data akan dilakukan dengan aplikasi

komputer yaitu Excel 2010 dan program SPSS Versi 20.00.

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi

memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). Kondisi ini

Page 93: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

75

akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi

klasik. Asumsi klasik selengkapnya adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji

apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau mendekati normal (Ghazali, 2012). Dalam

penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot

(P-P Plot) dan histogram. Sedangkan pada uji statistik, dapat melihat

pada hasil uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)

test (Ghozali,2012). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar

distribusi dengan titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Dasar

pengambilan keputusannya adalah, (Ghozali,2012):

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

Page 94: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

76

tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam melakukan uji

normalitas dilengkapi pula dengan uji statistik. Uji statistik

yang digunakan adalah uji statistik nonparametik

Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Langkah-langkah pengujian noemalitas data sebagai

berikut:

Hipotesis: Ho : Data berdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria:

Jika probabilitas > 0.05 maka hasil Signifikan, H0

diterima.

Jika probabilitas < 0.05 maka hasil Tidak Signifikan, H0

ditolak.

Artinya adalah apabila probabilitas lebih besar dari 0.05 maka

model tersebut dikatakan normal. Dan apabila probabilitas lebih kecil

dari 0.05 maka model tersebut dikatakan tidak normal.

b. Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna

atau pasti, di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan

dari model regresi. Ada atau tidaknya multikolonieritas dapat

diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing varibel

bebas. (Ajija, 2011). Dengan kata lain, uji multikolinearitas dilakukan

Page 95: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

77

untuk menguji apakah pada model regresi ditemukannya korelasi

antara variabel-variabel independen yaitu variabel DPK, NPF, dan

SBIS. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah

multikolonieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antara variabel independennya.

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance > 0.10 atau sama dengan

Variance Inflantion Factor (VIF) < 0.10 dan nilai korelasi antar

variabel independen < 0.5 maka model dinyatakan tidak terdapat

multikolonieritas. (Ghozali, 2012).

Multikolonieritas dapat dideteksi dengan ketentuan sebagai

berikut:

Nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 0.10 maka tidak

terdapat multikolonieritas

Nilai tolerance < 0.10 dan nilai VIF > 0.10 maka terdapat

multikolonieritas

Jika model mengandung multikolonieritas yang serius yakni

korelasi yang tinggi antar variabel independen, maka ada beberapa

cara yang dilakukan untuk menyembuhkannya: melihat informasi

sejenis yang ada, mengeluarkan variabel, mencari tambahan.

(Nachrowi, 2006).

Page 96: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

78

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. (Ghazali, 2012). Gejala

heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-

masing variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Jika nilai

probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig. > α) maka dapat

dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

(Sudarmanto, 2005). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas dapat

dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika

ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka

mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada

pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedsitas (Ghozali,

2012).

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorealsi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada priode t

dengan kesalahan pengganggu pada priode t-1 (sebelumnya). Tentu

saja model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari

autokorelasi. (Ghazali, 2012).

Page 97: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

79

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul

karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu

observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu

(time series) karena “gangguan” pada seseorang individu kelompok

cenderung memepengaruhi “gangguan” pada individu/kelompok yang

sama pada periode berikutnya.

Pada data crossection (silang waktu), masalah autokorealsi

relative jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda

berasal dari individu kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Deteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan Besaran

Durbin-Watson (D-W. berikut ini tabel yang digunakna untuk

mennetukan ada tidaknya autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:

Page 98: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

80

Tabel 3.1

Pengambilan Keputusan Ada atau Tidaknya Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidaka ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada autokorelasi, positif

dan negatif

Tolak

No desicison

Tolak

No decision

Tdk ditolak

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

4 – dl < d < 4

4 – du ≤ d ≤ 4

– dl

du < d < 4 – du

Sumber: Ghazali (2012)

Menurut Oramahi (2007), untuk mendeteksi terjadi

autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson

(DW) yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan

adalah:

Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif

Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak terjadi

autokorelasi

Bila nilai D-W +2, berarti ada autokorelasi negative

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi

yang seharusnya signifikan (lihat angka F dan signifikansinya),

menjadi tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatasi dengan

berbagai cara antara lain dengan melakukan transformasi data dan

menambah data observasi.

Page 99: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

81

2. Uji Statistik

Dalam penelitian ini, Uji statistik yang digunakan untuk menguji

apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Signifikan yang

dimaksud adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara statistic tidak

sama dengan nol. Jika koefisien slope sama dengan nol, berarti dapat

dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. (Nachrowi, 2006:16).

Dalam pengujian ini menggunakan dua jenis uji hipotesis yaitu, Uji t, Uji

F dan Uji Koefisien Determinasi (R2).

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t ada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variasi penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat signifikansi 0,05 (5%). (Ghozali, 2012).

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen

tersebut memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel dependen

nya atau tidak. Uji t digunakan untuk menentukan pengujian

hipotesis uji t. Apabila harga koefisien t yang digunakan sebagai

ukuran, maka nilai koefisien tersebut harus dibandingkan dengan

nilai t tabel untuk tingkat alpha yang telah ditetapkan dengan dk

yang sesuai. Kriteria yang digunakan yaitu menolak Ho dan

Page 100: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

82

menerima Ha apabila t hitung > t tabel, serta menerima Ho dan

menolak Ha apabila t hitung < t tabel. (Sudarmanto, 2005).

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F

digunakan untuk menunjukkan ketepatan penggunaan model regresi

dalam memprediksi variabel dependen. Dasar pengambilan

keputusannya adalah membandingkan nilai sig. dengan nilai tingkat

kepercayaan. Pengujian ini menggunakan pengamatan nilai signifikan

F pada tingkat α yang digunakan (penelitain ini mengguankan tingakt

α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai

signifikan F dengan menggunakan suatu tabel yang disebut dengan

Tabel ANOVA (Analysis of Variance) dengan melihat nilai

signifikasi (Sig<0,05 atau 5 %) dengan syarat-syarat sebagai berikut:

Jika signifikan F < 0.05 maka H0 ditolak yang berarti

variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Jika signifikan F > 0.05 maka H0 diterima yang berarti

variabel-variavel independen secara simultan tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 101: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

83

c. Uji R2 (Koefisien determinasi)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang

mendekati satu variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen

(Ghozali, 2012).

Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 - 1. Bila nilai

koefisien determinasi sama dengan 0 (R2=0), artinya variasi dari Y

tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila nilai

koefisien determinasi sama dengan 1 (R2=1), artinya variasi Y

secaraa keseluruhan dapat diterangkan oleh X.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien

korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat

digunakan kriteria sebagai berikut (Sugiyono, 2009) :

Page 102: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

84

Tabel 3.2

Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

3. Analisis Linier Berganda

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis Regresi

Linier Berganda atau Ordinary Least Square (OLS). Sebelum melakukan

estimasi yang tidak biasa dengan analisis regresi, perlu dilakukan uji

BLUE. Metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh

regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2X2 + …… + bnXn + e

Keterangan:

Y = variabel tergantung atau terikat (nilai yang diproyeksikan)

a = Intercept (konstanta)

b1 = koefisien regresi untuk X1

b2 = koefisien regresi untuk X2

bn = koefisien regresi untuk Xn

X1 = Variabel bebas pertama

Page 103: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

85

X2 = Variabel bebas kedua

Xn = Variabel bebas ke n

e = Nilai Residu

E. Definisi Operasional variabel

Menurut Sugiyono (2006) Variabel penelitian merupakan suatu atribut

atau sifat atau nilai adri orang atau kegiatan yang mempunyai varian tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Pada umunya dibedakan menjadi dua jenis, yakni variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Berikut ini variabel dependen

dan independen yang digunakna dalam penelitain ini:

a. Variabel Dependen (Y)

Variable dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat adanya variable independen. (Sugiono,2006).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pembiayaan

mudharabah (Y).

Mudharabah adalah Bentuk kerja sama antara dua atau lebih

pihak dimana pemilik modal (shahibul al-maal) mempercayakan

sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dalam

paduan kontribusi 100% modal kas dari shahibul al-maal dan keahlian

dari mudharib. (Karim, 2009).

Page 104: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

86

b. Variable Independen (X)

Variable independen merupakan suatu variable yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variable terikat (Sugiono,2003). Variable independen dalam penelitian

ini sebagai berikut:

a. Dana pihak ketiga (DPK) (X1)

Dana pihak ketiga (DPK) merupakan dana simpanan dari

masyarakat yang dititipkan kepada bank syariah, yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat tanpa pemberitahuan

terlebih dahulu kepada bank dengan media penarikan tertentu.

Dana pihak ketiga inilah yang menjadi sumber operasional

perbankan dalam menjalankan perannya, terutama dalam

menyalurkan kredit.

b. Non Performing Finance (NPF) (X2)

Non performing financing (NPF) adalah rasio antara

pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang

disalurkan oleh bank syariah, berdasarkan oleh kriteria yang

sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Pembiayaan bermasalah berarti pembiayaan yang dalam

pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang

diinginkan pihak bank seperti: pengembalian pokok atau bagi

hasil yang bermasalah, pembiayaan yang memiliki kemungkinan

timbulnya resiko di kemudian hari bagi bank, pembiayaan yang

Page 105: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

87

termasuk golongan perhatian khusus, di ragukan dan macet serta

golongan lancer yang berpotensi terjadi penunggakan dalam

pengembalian.

c. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) (X3)

Sertifikat Bank Indonesia Syariah adalah surat berharga

berdasarkan prinsip Syariah berjangka waktu pendek dalam

mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (Pasal 1

ayat (4). (Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/11/PBI/2008).

d. Financing to Deposit Ratio (FDR) (X4)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio likuiditas

bank, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan permohonan kredit

atua pembiayaan dengan cepat. FDR diartikan sebagai

perbandingan antara pembiayaan yang diberikan dengan dana

yang diterima bank. FDR ini menjadi rasio likuiditas bank yang

berjangka waktu lebih panjang.

Page 106: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

88

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya

didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,

meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai

banknote. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 10

Tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah

“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

rakyat banyak.”

Pendirian Bank Syariah di Indonesia pada tahun 1998, yaitu

pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto)

yang mengatur deregulasi industrri perbankan di Indonesia. Para ulama

itu telah berusaha mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada

satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran

dari peraturan perundang-undangan yang ada bahwa perbankan dapat

saja menetapkan bunga sebesar 0 persen. (Arifin, 2002).

Setelah adanya rekomendasi dari Lokakarya Ulama tentang

Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua Bogor pada 19-22 Agustus

1990, yang kemudian diikuti dengan diundangkannya UU No. 7/1992

tentang Perbankan di mana perbankan bagi hasil mulai diakomodasi,

Page 107: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

89

maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia (BMI), yang merupakan

bank umum Islam pertama yang beroperasi di Indonesia. Pembentukan

BMI ini diikuti oleh pendirian bank-bank perkreditan rakyat syariah

(BPRS). Namun karena lembaga ini masih dirasakan kurang mencukupi

dan belum sanggup menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah, maka

dibangunlah lembaga simpan pinjam yang disebut Bait al Maal wat

Tamwil (BMT) atau Bait al Qiradh menurut masyarakat Aceh.

Perkembangan bank syariah di Indonesia telah menjadi tolak

ukur keberhasilan eksistenis ekonomi syariah. Bank Muamalat sebagai

bank syariah pertama dan menjadi pioneer bagi bank syariah lainnya

yang telah terlebih dahulu menerapkan sistem ini ditengah

menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi

pada tahun 1998 telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan

bank yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya. Sementara

bank syariah yang tidak menerapkan sistem bunga masih tetap eksis dan

mampu bertahan dari krisis moneter yang terjadi.

Kemudian pada tahun 1998 pemerintah menetapkan UU No. 10

Tahun 1998 tentang perbankan, yang mengatur dengan rinci landasan

hukum serta jenis-jenis yang dapat di operasikan dan

diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang tersebut juga

memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka

cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi

bank syaraih. Sejak saat itu, beberapa bank konvensional mulai

Page 108: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

90

mengkonversi bank nasionalnya menjadi bank syariah sepenuhnya

maupun hanya membuka unit usaha syariah serta mengadakan

pelatihan-pelatihan mengenai perbankan syariah. Hingga saat ini

perkembangan perbankan syariah terbilang cukup pesat, apalagi setelah

diberlakukannya UU No. 21 tahun 2008, perbankan syariah semakin

memiliki landasan hukum yang kuat untuk mendorong

pertumbuhannya.

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki peranan penting dalam

pembiayaan. Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh

masyarakat kepada bank berdasarkan akad penyimpanan dana dalam

bentuk giro, tabungan dan deposito dan atau dalam bentuk lain yang

dipersamakan dengan itu dengan menggukan prinsip syariah.

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK), dalam gambar dapat

terlihat bahwa dana pihak ketiga pada perbankan syariah selalu

mengalami kenaikan setiap tahunnya. Berikut ini gambar grafik

perkembanagn Dana Pihak Ketiga (DPK) Periode januari 2012 sampai

desember 2015.

Page 109: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

91

Tabel 4.1

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Periode Januari 2012-Desember 2015

(Dalam Milyar)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 116518 148731 177930 210761

Februari 114616 150795 178154 210297

Maret 119639 119639 180945 212988

April 114018 158519 185508 213973

Mei 115206 163858 190783 215339

Juni 119279 163966 191470 213477

Juli 121018 166453 194299 216083

Agustus 123673 170222 195959 216356

September 127678 171701 197141 219313

Oktober 134453 174018 207121 219478

November 138671 176292 209644 220635

Desember 147512 183534 217858 231175

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data Diolah)

Dapat dilihat dari tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa Dana

Pihak Ketiga bank syariah terus mengalami peningkatan disetiap

tahunnya. Pada Desember 2012 sebesar Rp 147.512 Miliar, dan

kemudian mengalami penurunan pada Maret 2013 sebesar Rp 119.639

miliar, serta mengalami kenaikan lagi pada Juni 2013 sebesar Rp

163.966 miliar. Penghimpunan dana tertinggi terjadi pada Desember

2015 yaitu sebesar Rp 231.175 miliar. Semakin besar dana (simpanan)

yang ada maka bank akan dapat menyalurkan pembiayaan semakin

besar pula. Hal ini menujukkan bahwa kepercayaan masyarakat

terhadap bank syariah semkain meningkat seiring dengan meningkatnya

performa bank syariah.

Page 110: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

92

Tingginya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ini didorong

pula dengan semkain kompetitifnya tingkat imbal bagi hasil yang

ditawarkan oleh bank syaraih dibandingkan dengan bunga simpanan

yang ditawarkan oleh bank konvensional. Imbal bagi hasil bank syariah

yang menarik terutama pada produk deposito, hal ini membuat produk

tersebut lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan produk

giro dan tabungan. Sejauh ini bank syaraih telah memberikan imbal

bagi hasil dengan equivalent rate yang mencoba tetap menjadi pilihan

bagi masyarakat untuk menabung ataupun berinvestasi. Bila dilihat dari

karakteristiknay memang sama sekali berbeda, yaitu dalam bank

syariah imbalan yang diberikan sesuai dengan syariat islam yang

dibenarkan dan bukan tergolong riba sebagimana bunga bank pada

umumnya.

2. Deskripsi Variabel Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio yang

menunjukkan pembiayaan bermasalah sebagai akibat ketidakmampuan

nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank

syariah beserta imbalannya sesuai dengan jangka waktu yang telah

ditentukan, yang terdiri dari pembiayaan yang berklarifikasi kurang

lancer, diragukan dan macet.

Non Performing Financing (NPF) mencerminkan risiko

pembiayaan. Semakin tinggi tingkat NPF maka akan semakin besar

pula risiko pembiayaan yang ditanggung oleh pihak bank (Hariyani,

Page 111: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

93

2010). Nilai NPF yang tinggi akan menyebabkan bank cenderung

mengurangi jumlah pembiayaan yang disalurkan. Karena NPF yang

tinggi menyebkan bank akan lebih berhati-hati sehingga mengurangi

alokasi dana bank dalam penyaluran pembiayaan. Dibawah ini adalah

gambar perkembangan Non Performing Financing (NPF) perbankan

syariah periode Januari 2012 sampai Desember 2015.

Tabel 4.2

Non Performing Financing (NPF)

Periode januari 2012-Desember 2015

(Dalam Persentase)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 2.68 2.49 3.01 4.87

Februari 2.82 2.72 3.53 5.10

Maret 2.76 2.75 3.22 4.81

April 2.85 2.85 3.48 4.62

Mei 2.93 2.92 4.02 4.76

Juni 2.88 2.64 3.90 4.73

Juli 2.92 2.75 4.31 4.89

Agustus 2.78 3.01 4.58 4.86

September 2.74 2.80 4.67 4.74

Oktober 2.58 2.96 4.58 4.74

November 2.50 3.08 4.86 4.66

Desember 2.22 2.62 4.33 4.34

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data Diolah)

Pada tabel 4.2 di atas, nilai Non Performing Financing (NPF) pada

tahun 2012 tertinggi pada bulan mei sebesar 2,93% dan terendah pada

bulan desember 2,22%. Pada tahun 2013 tertinggi pada bulan

november sebesar 3,08 dan terendah pada bulan januari sebesar 2,49%.

Pada tahun 2014 tertinggi pada bulan November sebesar 4,86% dan

terendah pada bulan januari sebesar 3,01%. Pada tahun 2015 tertinggi

terjadi pada bulan februari sebesar 5,10% dan yang terendah pada

Page 112: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

94

bulan desember 4,34%. Selama periode penelitian dari tahun 2011-

205, nilai Non Performing Financing (NPF) tertinggi terjadi pada

bulan februari 2015 sebesar 5,10% dan yang terendah terjadi pada

bulan januari 2013 sebesar 2,49%.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

pembiayaan non lancar bank syariah di Indonesia mengalami fluktuasi,

seperti yang terlihat pada tabel 4.2 diatas. Namun, dalam

perkembangannya pembiayaan non lancar bank syariah di Indonesia

masih menunjukkan angka yang terkontrol yakni di bawah 5%.

3. Deskripsi Variabel Sertifikat Bank Indonesia (SBIS)

Sertifikat Bank Syariah Indonesia (SBIS) adalah surat berharga

berdasarkan prinsip syariah berjangka pendek dalam mata uang rupiah

yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. SBIS diterbitkan sebagai salah

satu instrument operasi pasar terbuka dalam rangka pengendalain

moneter yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah. Akad yang

digunakan untuk penerbitan intrumen SBIS adalah akad Mudharabah,

Musyarakah, Ju‟alah, Wadiah, Qardh, dan Wadiah. (Ifham, 2015).

Namun, pada peraktiknya akan yang digunakan untuk SBIS itu akad

ju‟alah, akad ju‟alah adalah janji atau komitmen (iltizam) untuk

memberikan imbalan tertentu („iwadh/ju‟l) atas pencapaian hasil atau

(natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan.

SBIS ini menarik bagi perbnkan syariah untuk menamkan dananya

pada intrumen ini dibandingkan dengan disalurkannya melalui

Page 113: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

95

pembiayaan. Sehingga pada saat imbal hasil SBIS naik, bank akan

mengurangi resiko pembiayaan bermasalah. Sehingga NPF akan

mengalami penurunan. (Mardiani, 2013).

Bila bonus SBIS naik maka bank syariah akan menyimpan dana

pada Bank Indonesia dan mengurangi pembiayaan yang disalurkan

kepada masyarakat. Oleh karena itu, semakin tinggi bonus SBIS maka

penyaluran dana yang diberikan kepada masyarakat akan berkurang.

(Oktavina dan Satia, 2012).

Berikut perkembangan Sertifikat Bank Syariah Indonesia (SBIS)

periode Januari 2012-Desember 2015.

Tabel 4.3

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Periode januari 2012-Desember 2015

(Dalam Milyar)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 10663 4709 5253 8050

Februari 4243 5103 5331 9040

Maret 6668 5611 5843 8810

April 3825 5343 6234 9130

Mei 3644 5423 6680 8858

Juni 3936 5443 6782 8458

Juli 3036 4640 5880 8163

Agustus 2918 4299 6514 8585

September 3412 4523 6450 7720

Oktober 3321 5213 6680 7192

November 3242 5107 6530 6495

Desember 4993 6699 8130 6280

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (Data Diolah)

Nilai SBIS setiap tahun nya berfluktuatif, salah satu yang

mempengaruhi fluktuasi SBIS adalah penurunan BI Rate yang diikuti

Page 114: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

96

dengan penurunan suku bunga simpanan oleh pebankan konvensional,

yang ditengarai mendorong terjadinya perpindahan dana nasabah bank

konvensional ke bank syariah karena tingkat imbalan yang ditawarkan

oleh bank syaraih menjadi lebih menarik.

Pada tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa nilai SBIS tertinngi pada

tahun 2012 itu terjadi pada januari 2012 yakni sebesar Rp 10.663

miliar, nilai terkecil pada tahun 2012 terjadi pada agustus yakni sebesar

Rp 2.918 miliar. Pada tahun 2013 nilai SBIS nilai tertinggi pada

Desember 2013 yakni sebesar Rp 6.699 miliar, serta nilai SBIS

terendah pada tahun 2013 terjadi pada agustus yakni sebesar Rp 4.299

miliar. Tahun 2014 SBIS tertinggi pada desember yakni sebesar Rp

8.130 miliar, dan terendah di tahun 2014 pada januari yakni sebesar Rp

5.253 miliar. Ditahun 2015 SBIS tertinggi terjadi pada april yakni

sebesar Rp 9.130 miliar dan terendah di tahun 2015 pada desember

yakni sebesar Rp 6.280 miliar.

Naik turunnya Sertifikat Bank Indonesia Syariah ini sangat

dipengaruhi oleh besarnya proporsi DPK yang dialokasikan untuk

pembiayaan sektor rill maupun dialokasikan pada intrumen Sertifikat

Bank Indonesia Syariah (SBIS). Instrument SBIS ini digunakan untuk

pengelolaan likuiditas bank syariah. Bila terjadi kelebihan dana pada

pada bank syariah maka bank syariah menempatkan dana perbankan

syariah pada SBIS. Penempatan tersebut merupakan indikasi dari tidak

tersalurkannya pembiayaan perbankan syariah secara baik dan optimal.

Page 115: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

97

Sehingga perbankan syariah mencari alternative untuk berinvestasi pada

instrument moneter syariah yang ada.

Dengan menempatkan kelebihan atas sejumlah dana pada

instrument moneter syariah yaitu SBIS yang memiliki dampak dan

resiko yang lebih miim terhadap kinerja perbankan syariah. Hal ini

dilakukan dengan tujuan agar tidak terdapat dana yang menganggur

atau idle fund, sehingga pada perbankan syariah dapat disalurkan

optimal. Karena islam sangat menganjurkan kegiatan investasi agar

harta menjadi berguna dan lebih produktif sehingga mendatangkan

manfaat.

4. Deskripsi Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)

Menurut Muhammad (2009) Financing to Deposit Ratio adalah

rasio yang mengukur kemampuan bank syariah dalam kemampuan

menjalankan fungsi intermediasi secara baik, dapat digunakan rasio

FDR sebagai indikatornya. Semakin tinggi rasio FDR maka bank

tersebut semakin baik dalam menjalankan fungsi intermediasinya.

Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari FDR

suatu bank adalah sekitar 80%. Namun batas toleransi berkisar antara

85%-100%.

Setiawan (2012) menyakatan bahwa FDR adalah rasio yang

menggambarkan tingkat kemampuan bank syariah dalam

mengembalikan dan kepada pihak ketiga melalui keuntungan yang

diperoleh dari pembiayaan mudharabah.

Page 116: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

98

Tabel 4.4

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Periode januari 2012-Desember 2015

(Dalam Persen)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 87.27 100.63 100.07 93.60

Februari 90.49 102.17 102.03 93.94

Maret 87.13 102.62 102.22 94.24

April 95.39 103.08 95.50 94.18

Mei 97.95 102.08 99.43 94.69

Juni 98.59 104.43 100.80 96.52

Juli 99.91 104.83 99.89 94.80

Agustus 101.03 102.53 98.99 95.17

September 102.10 103.27 99.71 94.76

Oktober 100.84 103.03 98.99 94.66

November 101.19 102.58 94.62 94.78

Desember 100.00 100.32 91.50 92.14

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (Data Diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat perkembangan FDR

selama periode 2012 sampai 2015. Dalam waktu lima tahun ini, dapat

dilihat nilai rasio FDR pada tahun 2012 tertinggi terjadi pada bulan

septemberr yaitu sebesar 102,10% dan terendah maret sebesar 87,13%.

Pada tahun 2013 nilai FDR tertinggi juli sebesar 104,83% dan terendah

pada desember 100,32%. Di tahun 2014 FDR tertinggi di bulan maret

sebesar 102,22% dan terendah di bulan desember menjadi sebesar

91,50%. Pada terakhir dalam penelitian ini, di tahun 2015 FDR tertinggi

di bulan juni sebesar 96,52% dan terendah di bulan desember menjadi

sebesar 92,14%.

5. Deskripsi Variabel Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan melalui prinsip bagi hasil mudharabah adalah akad

kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul

Page 117: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

99

maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan dari usaha secara

mudharabah dibagi menurut dengan kesepakatan yang dituangkan

dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal

selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola, si

pengelola bertanggung jawab atas kerugian tersebut. (Karim, 2007).

Perkembangan pembiayaan mudharabah pada periode januari

2012 sampai desember 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Tabel 4.5

Pembiayaan Mudharabah

Periode Januari 2012-Desember 2015

(dalam milyar)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 10133 12027 13322 14207

Februari 10122 12056 13300 14147

Maret 10039 12102 13498 14136

April 10349 12026 13802 14388

Mei 10482 12168 13869 14906

Juni 10904 12629 14312 15667

Juli 11023 13281 14559 15729

Agustus 11180 13299 14277 15676

September 11359 13364 14356 15144

Oktober 11438 13664 14371 14925

November 11527 13878 14307 14680

Desember 12023 13625 14354 14820 Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (Data Diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat secara umum

pembiayaan mudharabah yang diberikan bank syariah cenderung

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada januari 2012

pembiayaan mudharabah sebesar Rp 10.133 miliar dan terus

mengalami peningkatan hingga desember 2012 sebesar Rp 12.023

Page 118: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

100

miliar. Pada tahun 2013 pembiayaan tertinggi pada November yakni

sebesar Rp 13.878 miliar, dan terendah di tahun 2013 pada januari

yakni sebesar Rp 12.027 miliar. Ditahun 2014 tertinggi pada juli yakni

sebesar Rp 14.559 serta terendah pada februari yakni sebesar Rp

13.300 miliar. Serta peningkatan tertinggi pembiayaan mudharabah

terjadi pada juli 2015 yakni sebesar Rp 15.729 miliar.

Dapat dilihat pada penjelasan diatas, secara umum pembiayaan

mudharabah yang diberikan bank syariah cenderung mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan yang cukup stabil ini

disebabkan karena masayarakat mulai melirik perbankan syariah.

Perkembangan perbankan syariah yang cukup pesat menimbulkan

kepercayaan terhadap masyarakat untuk menggunakan atau

menginvestasi di perbankan syariah.

C. Hasil Analisis dan Pembahasan

Semua data yang digunakan daalm penelitian ini merupakan data

sekunder deret waktu (time series) yang bentuk bulanan mulai dari Januari

2012 sampai desember 2015. Penelitian mengenai pembiayaan Mudharabah

pada Perbankan Syariah di Indonesia sebagai variabel dependen (terikat).

Sedangkan variabel independennya terdiri dari Dana Pihak Ketiga (DPK),

Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

dan Financing to Deposit Ratio (FDR).

Keseluruhan data yang digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh

dari Laporan Bulanan Bank Indonesia. Data mengenai pembiayaan

Page 119: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

101

mudharabah, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

Sertifikat bank Indonesia syariah (SBIS) dan Financing to Deposit Ratio

(FDR) didapat dari bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ordinary

Least Square (OLS). Ordinary Least Square (OLS) bertujuan untuk

mengetahui hubungan-hubungan antara suatu variabel dependen dengan

variabel independen., apabila terdapat beberapa variabel independen.

pengelola data menggunakan Microsoft Excell 2010 dan SPSS 20.0 untuk

mempercepat perolehan hasil yang dapat menjelaskan seluruh variabel yang

akan diteliti. Pembahasan ini dilakukan dengan analisis ekonometrik.

1. Uji Asumsi Klasik

Keseluruhan data variabel dalam penelitian ini diolah atau

ditransformasikan kedalam bentuk Ln (Logaritma Natural). Menurut

Alghifari (2013) untuk menstandarkan data yang dikarenakan memiliki

satuan yang berbeda agar menjadi sama, maka model kemudian di

transformasikan ke dalam bentuk persamaan logaritma natural (Ln). Pada

prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model tidak

linier menjadi model linier, dengan cara membuat model dalam bentuk

logaritma.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji

apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau mendekati normal (Ghazali, 2012). Dalam

Page 120: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

102

penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot

(P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gamabr distribusi

dengan titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. (Ghazali,

2012). Berikut ini hasil dari uji normalitas:

1. Analisis Grafik Histogram

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Grafik Histogram

Sumber: Data yang Diolah SPSS

Dapat dilihat pada gambar 4.1 diatas, menunjukkan bahwa

histogram Regression Reseidul membentuk kurva seperti lonceng

maka nilai residual tersebut dinyatakan normal atau data

terdistribusi normal.

Page 121: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

103

2. Analisis Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas

Grafik Normal Probability Plot

Sumber : Data yang Diolah SPSS

Dari gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa grafik normal Probability

Plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal, yang berarti bahwa data tersebut berdistribusi

normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Klomogorov Smirnov

Selain melihat grafik, normalitas data juga dapat dilihat melalui uji

statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov pada alpha 5%. Jika nilai

signifikan dari pengujian Kolmogrov-Smirnov lebih besar dari 0,05

berarti dapat dikatan data tersebut normal.

Page 122: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

104

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

Klomogrov-Smirnov

Sumber: Data yang Diolah SPSS

Dari hasil uji normalitas pada tabel 4.5 diatas menunjukkan

Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,713 dan signifikan (Asymp. Sig) pada 0,690

lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data residual

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal. Varaibel orthogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol.

Page 123: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

105

Uji Multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antara variabel

independen. (Ghazali, 2012). Menyatakan Ghazali (2012) nilai cut off

yang biasanya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas

adalah nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, maka

model dinyatakan tidak terdapat multikolinieritas.

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Data yang Diolah Spss

Berdasarkan output pada Coefficients dalam tabel 4.6 diatas, dapat

dilihat bahwa nilai tolerance dari ketiga variabel independen yang

memiliki nilai Tolerance lebih dari 0.10, yaitu DPK dengan nilai 0.186,

NPF dengan nilai 0.220, SBIS dengan nilai 0,300 dan FDR dengan nilai

0.429. Hasil dari perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih

kurang dari 10. Pada variabel DPK dengan nilai VIF sebesar 5.368, NPF

dengan nilai VIF sebeasr 4.554, SBIS dengan nilai VIF sebesar 3.335 dan

FDR dengan nilai VIF sebesar 2.331. Jadi dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

Page 124: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

106

c. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas bertujaun untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Deteksi ada atau tidaknya

heteroskedasitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada

grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit) maka mengindikasikan bahwa telah terjadi

heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

,eneybar diatas dan dibawah angak 0 pada sumbu Y maka terjadi

heteroskedasitas. (Ghazali, 2012).

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedasitas

Sumber: Data yang Diolah SPSS

Pada gambar 4.3 pada scatterplot diatas terlihat bahwa plot

menyebar secara acak diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu

Page 125: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

107

Regression Studentized Residual. Oleh karena itu, hasil tersebut

menunjukkan bahawa dalam penelitian ini tidak terjadi gejala

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut

waktu (time-series) atau ruang (cross section). Bebrapa penyebab

munculnya masalah autokorelasi dari sebagian data time-series dalam

analisis regresi adalah adanya kelemahan (inertia) artinya data

observasi pada periode sebelumnya dan periode sekarang,

kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan

(interdependence). (Ghazali, 2012).

Uji Durbin-Watson (Uji D-W) hanya digunakan untuk

autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya kosntanta dalam

model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.

Berikut ini adalah hasil dari uji autokorelasi:

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi

Uji Durbin-Watson

Sumber: Data yang Diolah SPSS

Page 126: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

108

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, nilai Durbin - Watson sebesar 1,362

jika dibandingkan dengan tabel Durbin-Watson dengan tabel signifikansi

5%, jumlah sampel (n) = 48 dan jumlah variabel independen 4 (k = 4),

maka akan diperoleh nilai dL (lower) = 1.3619 dan dU (upper) = 1.7206,

sehingga nilai 4-dU sebesar 3-1,7206 = 2.2794 sedangkan nilai 4-dL

sebesar 4-1.3619 = 2.6381. Oleh karena itu, nilai DW = 1,362 hal ini

berada diantara -2 sampai dengan +2 maka dapat dikatakan bahwa sudah

tidak ada lagi gejala autokorelasi pada persamaan model penelitian.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji Statistik t pada dasarnya digunakan untuk menegtahui ada

tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara

individual (parsial) terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikansi 0,05 maka variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen. (Ghazali, 2012).

Uji t digunakan untuk menguji apakah secara parsial variabel

DPK, NPF, SBIS dan FDR memberikan pengaruh yang signifikan

atau tidak terhadap nilai pembiayaan mudharabah. Untuk

mengetahuinya dilakukan uji t yaitu dengan membandingkan thitung

dengan ttabel dan nilai signifikansi level.

Page 127: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

109

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik t (Parsial)

Sumber: Data yang Diolah SPSS

Dari hasil coefficient pada uji t dapat dibandingkan antara thitung

dengan ttabel sebesar 1.680 yang didapat dari ttabel (df (n-k) 48-4 = 44, α

= 0,05). Berikut pembahasan uji parsial (uji t) antara Dana Pihak

Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS) dan Financing to Deposit Ratio (FDR)

terhadap pembiayaan mudharabah.

1) Uji t Terhadap Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)

Hasil yang didapat pada tabel 4.8 diatas, menunjukkan

bahwa pada variabel DPK menunjukkan hasil nilai yang sig.

0,000 dan thitung menunjukkan nilai 10.494 artinya nilai

signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0,000 < 0,05).

Sedangkan nilai thitung = 10.494 dan ttabel sebesar 1,680 yaitu di

dapat dari (df (n-k) 48-4 = 44, α = 0,05), sehingga nilai thitung >

ttabel (10.494 > 1.680), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0

ditolak, sehingga hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak

Page 128: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

110

ada pengaruh antara DPK terhadap pembiayaan mudharabah

ditolak. Dengan demikian Ha diterima, sehingga terbukti bahwa

terdapat pengaruh dan signifikan antara DPK terhadap

pembiayaan mudharabah.

2) Uji t Terhadap Variabel Non Performing Financing (NPF)

Hasil yang didapat pada tabel 4.8 diatas, menunjukkan

bahwa pada variabel NPF menunjukkan hasil nilai yang sig. 0.008

dan thitung menunjukkan nilai 2.803 artinya nilai signifikansi lebih

besar dari nilai probabilitas 0,05 (2,803 > 0,05). Sedangkan nilai

thitung = 2.803 dan ttabel sebesar 1,680 yaitu di dapat dari (df (n-k)

48-4 = 44, α = 0,05), sehingga nilai thitung > ttabel (2.803 > 1,680),

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPF secara parsial

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Pembiayaan

Mudharabah.

3) Uji t Terhadap Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Hasil yang didapat pada tabel 4.8 diatas, menunjukkan

bahwa pada variabel SBIS menunjukkan hasil nilai yang sig.

0,186 dan thitung menunjukkan nilai 1.345 artinya nilai signifikansi

lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 (0.186 > 0,05). Sedangkan

nilai thitung = 2.345 dan ttabel sebesar 1,680 yaitu di dapat dari (df

(n-k) 48-4 = 44, α = 0,05), sehingga nilai thitung > ttabel (1.345 >

1,680), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima dan Ha

Page 129: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

111

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel SBIS tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pembiayaan.

4) Uji t Terhadap Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR)

Hasil yang didapat pada tabel 4.8 diatas, menunjukkan

bahwa pada variabel FDR menunjukkan hasil nilai yang sig.

0,000 dan thitung menunjukkan nilai 4.654 artinya nilai signifikansi

lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 (0,000 < 0,05). Sedangkan

nilai thitung = 4.654 dan ttabel sebesar 1,680 yaitu di dapat dari (df

(n-k) 48-4 = 44, α = 0,05), sehingga nilai thitung < ttabel (1,345 <

1,680), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan H0

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel FDR

berpengaruh dan signifikan terhadap pembiayaan.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Ghazali (2012) Uji statistik F menunjukkan apakah semua

variabel independen maupun bebas yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk

mengetahui semua variabel independen yang dimasukkan dalam

model regresi bersama-sama terdapat varaibel dependen yang

diuji pada tingkat signifikan 0,05.

Page 130: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

112

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik F (Simultan)

Berdasarkan hasil tabel 4.9 diatas nilai F hitung sebesar 231.104

dengan tingkat signifikansi 0,000 karena tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 dan diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yang diperoleh dengan

melihat tabel untuk derajat df:α, (k - 1) , (n – k) atau 0,05, (3 – 1), (48

– 4) = 2,58. Dengan demikian diperoleh Fhitung > Ftabel (231.104 >

2,558) maka HO ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulakan

bahwa DPK, NPF, SBIS dan FDR secara simultan berpengaruh secara

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangakn variasi variabel

dependen (Pembiayaan Mudharabah). Menurut (Ghazali, 2012: 97)

Nilai Koefisien Determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai

yang mendekati satu variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memperediksi variabel dependen.

(Ghazali, 2012: 97).

Page 131: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

113

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Data yang Diolah SPSS

Berdasarkan data tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi (R2) yang disesuaikan (Adjusted R Square)

sebesar 0,951 Hasil ini menunjukkan bahwa variabel dependen

pembiayaan mudharabah dapat dijelaskan oleh variabel independen

Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Financing to Deposit

Ratio (FDR) sebesar 95,1% sedangakn sisanya 04,9% (100%-95,1%)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini,

misalnya Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Capital

Adequancy Ratio (CAR), dan Biaya Operasional Terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO). Adapun angka koefisien korelasi

(R) menunjukkan nilai sebesar 0,978 yang menandakan bahwa

hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah kuat karena

memiliki nilai lebih besar dari 0,5 (R > 0,5) atau 0,978 > 0,5.

Page 132: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

114

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan data-data yang disajiakn diatas, untuk mengetahui

pengaruh besarnya Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

Finnacing (NPF), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR). Hasil pengelolaan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.12

Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber: Data yang Diolah SPSS

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

LnY = 0,772 + 0,444LnX1 + 0,096 LnX2 + 0,032 LnX3 + 0.647LnX4

Keterangan :

LnY = Logaritma Natural Pembiayaan Mudharabah

LnX1 = Logaritma Natural Dana Pihak Ketiga (DPK)

LnX2 = Logaritma Natural Non Performing Finnancing (NPF)

LnX3 = Logaritma Natural Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

LnX4 = Logaritma Natural Finnancing to Deposit Ratio (FDR)

Page 133: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

115

Adapun interpretasi statistik penulis pada model persamaan regresi

diatas adalah sebagai berikut:

1. Apabila X1, X2, X3 dan X4 bernilai 0 maka nilai Y adalah 0,772 %.

maksudnya jika pembiyaan mudharabah tidak melakukan kegiatan

operasional dapat dikatakan bahwa dalam periode januari 2012

samapi dengan desember 2015 jumlah pembiayaan mudharabah

sebesar 77,2%.

2. X1 sebesar 0,444 maksudnya adalah jika setiap kenaiakn 1% X1

akan menyebabkan kenaikan Y sebesar 44,4% dengan catatan

variabel lain di anggap konstan.

3. X2 sebesar 0,096 maksudnya jika setiap kenaikan 1% X2 maka

akan menyebabkan kenaikan Y sebesar 09,6% dengan catatan

variael lain dianggap konstan.

4. X3 sebesar 0,032 maksudnya jika setiap kenaikan 1% X3 akan

menyebabkan menurunnya Y sebesar 03,2% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

5. X4 sebesar 0,647 maksudnya jika setiap kenaikan 1% X4 akan

menyebabkan menurunnya Y sebesar 64,7% dengan catatan

variabel lain dianggap konstan.

D. Interpretasi

Adapun interpretasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Berdasarkan pada Tabel 4.11 menyebutkan bahwa variabel DPK

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

Berdasarkan hasil perhitungan data, diperoleh hasil bahwa koefisien

regresi untuk variabel DPK sebesar 0,444 dengan nilai thitung sebesar

10,494 lebih besar dari ttabel 1,680, serta nilai signifikan sebesar 0,000.

Page 134: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

116

Hal ini berarti Ha1 diterima atau menolak HO, artinya DPK berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah karena nilai

signifikannya lebih kecil dari 0,05.

Hasil dari penelitain ini menunjukkan bahwa pembiayaan

mudharabah yang disalurkan oleh bank syariah salah satunya tergantung

seberapa besar dana yang dapat dihimpun bank dari masyarakat yaitu

Dana Pihak ketiga (DPK) atau simpanan. Hal ini dapat mendorong

perkembangan sektor riil karena dengan semakin meningkatnya

pembiayaan berbasis bagi hasil (mudharabah) yang disalurkan bank

syariah kepada masyarakat, maka jontribusi yang adapt diberikan

lembaga keuangan islam terhadap perekonomian indonesiapun akan

semakin meningkat.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Adnan (2005), Arianti

Muharram (2011) dimana Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif

terhadap pembiayaan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin meningkat

dana pihak ketiga maka akan semakin meningkat pula pembiayaan yang

disalurkan. Hal tersebut dikarenakan salah satu tujuan bank adalah

mendapatkan profit, sehingga bank tidak akan menganggurkan dananya

begitu saja. Bank cenderung untuk menyalurkan dananya semaksimal

mungkin guna memperoleh keuntungan yang maksimal pula.

Page 135: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

117

2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Berdasarkan pada tabel 4.11 hasil perhitungan data diperoleh hasil

bahwa koefisien regresi untuk variabel NPF sebesar 0,096 dan thitung

2,803 lebih besar dari ttabel 1,680 serta nilai signifikannya sebesar 0,008.

Hal ini berarti Ha2 diterima atau HO ditolak, artinya NPF berpengaruh dan

tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah karena nilai

signifikannya lebih besar dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa non performing financing berpengaruh

tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah dengan arah positif.

Arah positif menunjukkan bahwa semakin tinggi non performing

financing maka semakin tinggi pembiayaan mudharabah, begitu pula

sebaliknya. Non performing financing mencerminkan resiko pembiayaan.

semakin tinggi tingkat NPF maka semakin besar pula resiko pembiayaan

yang ditanggung oleh bank syariah. (Hariyani,2010). Nilai NPF yang

tinggi akan menyebabkan bank cenderung mengurangi jumlah

pembiayaan yang disalurkan. Karena NPF yang tinggi menyebabkan

bank akan lebih berhati-hati dalam penyaluran pembiayaan.

Karena NPF merupakan tingkat pengembalian cicilan dari

nasabah atau dengan kata lain disebut juga pembiayaan yang kurang

lancar yanga akan mempengaruhi profitabilitas dan juga kinerja suatu

perbankan syariah. Sehingga, perbankan tersebut lebih mengusahakan

untuk menyeleksi para nasabahnya secara selektif untuk mengurangi

Page 136: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

118

resiko yang akan terjadi dalam pemberian pembiayaan. dalam hal ini

perbankan syariah ditekankan untuk menyeleksi para nasabahnya dalam

pemenuhan persyaratan untuk pengajuan pembiayaan atau produk

perbankan syariah atau lebih sedikit dalam mengeluarkan pembiayaan,

dikarenakan tingkat NPF yang semakin tinggi.

Pengaruh NPF yang tidak signifikan dapat disebabkan oleh

karena angka NPF pada penelitian ini bukan merupakan tingkat NPF

yang ditargetkan oleh manajemen bank syariah, melainkan NPF yang

benar-benar terjadi pada periode penelitian. NPF yang ditargetkan

mencerminkan tingkat pengendalian biaya dan kebijakan pembiayaan

yang dijalankan oleh bank (Pratin dan Adnan, 2005). Semakin rendah

angka NPF yang ditargetkan berarti manajemen bank akan menerapkan

kebijakan penyaluran pembiayaan berbasis bagi hasil (mudharabah)

dengan lebih ketat (berhati-hati). Hal ini akan menyebabkan pembiayaan

mudharabah yang disalurkan lebih sedikit. Sebaliknya, semakin besar

angka NPF yang ditargetkan, maka akan semakin besar pembiayaan

mudharabah yang disalurkan. Sedangkan angka NPF yang dalam

penelitian ini bukan merupakan NPF yang ditargetkan manajemen bank.

Oleh karena itu, pembiayaan mudharabah yang disalurkan oleh bank

umum syariah tidak terlalu terpengaruh oleh faktor NPF.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Jamilah

dan Wahidahwati (2016), Arianti dan Mahrum (2011) dan Anggraini

(2005) yang memperoleh hasil bahwa NPF berpengaruh dan tidak

Page 137: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

119

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Hasil ini sesuai dengan

teori yang dikemukakan Adnan dan Pratin (2005) yang mengatakan

kredit bermasalah berbanding terbalik dengan penyaluran pembiayaan,

dimana besarnay NPF mencerminkan tingkat pengendalian biaya dan

kebijakan/kredit yang dijalankan oleh bank, sehingga semakin rendah

NPF maka akan semakin tinggi jumlah pembiayaan yang akan disalurkan

oleh bank. Semakin tinggi NPF menunjukkan semakin rendahnya

kemampuan bank dalam mengumpulkan kemblai kredit/pembiayaan

yang dikeluarkannya. Semakin sedikit dana pinjaman yang kembali ke

bank, akan menyebabkan dana bank yang tersedia untuk disalurkan

semakin berkurang. Akibatnya, bank akan mengurangi jumlah dana yang

akan di salurkan ke masyarakat.

3. Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Terhadap

Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan pada tabel 4.11 hasil perhitungan data diperoleh hasil

bahwa koefisien regresi untuk variabel SBIS sebesar 0,032 dengan thitung

sebesar 1,345 lebih kecil dari ttabel 1,680 serta nilai signifikannya sebesar

0,186. Hal ini berarti HO3 diterima atau Ha ditolak, artinya SBIS tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

karena nilai signifikannya lebih besar dari 0,05.

Tanda positifnya SBIS bahwa meningkatnya SBIS bank tidak

pula meningkatkan pembiayaan mudharabah karena persentase suku

bunga SBI. Hasil penelitain ini sejalan dengan Husni (2010) menyatakan

Page 138: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

120

bahwa variabel bonus SWBI tidak berpengaruh terhadap penyaluran

dana, artinya apabila bila bonus SWBI naik maka bank syariah tidak

membeli SWBI tetapi tetap menyalurkan dananya ke masyarakat.

Hasil penelitain Siswati (2013) juga menyatakan bahwa variabel

SBIS tidak signifikan karena fee yang diberikan dari pengalokasian dana

yang berlebihan pada SBIS baru akan diterima 9 bulan kemudian setelah

penerbitan SBIS. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Nurhayati

Siregar (2004) bahwa SWBI positif tidak signifikan dikarenakan bonus

SWBI naik maka bank syariah tidak membeli SWBI tetapi tetap

menyalurkan dananya ke masyarakat.

4. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Berdasarkan pada tabel 4.11 hasil perhitungan data diperoleh hasil

bahwa koefisien regresi untuk variabel FDR sebesar 4,654 lebih besar

dari ttabel 1,680 serta nilai signifikannya sebesar 0,000. Hal ini berarti HO2

diterima atau HO ditolak, artinya SBIS berpengaruh dan signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah karena nilai signifikannya lebih kecil

dari 0,05.

Financing to Deposit Ratio ditentukan oleh perbandingan antara

jumlah pinjaman yang diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun

yaitu mencakup tabungan, giro, dan deposito dan menyatakan seberapa

jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan

Page 139: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

121

sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar pembiayaan maka

pendapatan yang diperoleh naik, karena pendapatan naik secara otomatis

laba juga akan mengalami kenaikan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Adzimatur, Hartoyo dan

Wiliasih, (2013) yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Dengan demikian semakin

tinggi rasio FDR maka pembiayaan yang disalurkan juga akan

meningkat. Hal ini dikarenakan sumber likuidiats untuk membayar

kembali dana yang akan ditarik oleh deposan berasal dari pembiayaan

yang disalurkan. Adapun batas aman FDR atau LDR berkisar 85%-

100%. (Dendawijaya, 2009). Sedangakn penilaian Bank Indonesia FDR

lebih dari 110% likuiditasnya dinilai tidak sehat dan jika di bawah 110%

likuiditas bank tersebut sehat.

Page 140: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

122

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa interpretasi yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan:

1. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada perbankan syraiah di

Indonesia. Variabel Non Performing Financing (NPF) secara parsial

berpengaruh tidak signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada

perbankan syariah di Indonesia. Variabel Sertifikat Bank Indonesia

Syariah (SBIS) secara parsial tidak berpengaruh terhadap pembiayaan

mudharabah pada perbankan syariah di indonesia. Sedangkan variabel

Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial berpengaruh secara

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di

Indonesia.

2. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan Financing to Deposit

Ratio (FDR) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada perbankan

syariah di Indonesia.

3. Variabrl yang paling dominan terhadap Pembiayaan Mudharabah

adalah Dana Pihak Ketiga (DPK).

Page 141: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

123

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

terdapat beberapa hal yang dapat disarankan, antara lain:

1. Bagi Nasabah

Hasil penelitian ini diharpkan dapat membantu para nasabah

dalam pengambilan keputusan ketika nasabah saat akan melakukan

pembiayaan di bank syariah. Penelitian ini dpata dijadikan acuan dalam

melakukan pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia agar

memperhatikan terlebih dahulu tingkat DPK, NPF, SBIS dan FDR

terhadap pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di

Indonesia.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah tambahan referensi

mengenai bank syariah bagi peneliti maupun bagi peneliti selanjutnya

yang tertarik untuk meneliti tentang topik sejenis yaitu pembiayaan

mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia. Selain itu, juga dapat

dijadikan bahan referensi tambahan bagi kepustakaan pihak kampus.

Untuk penlitian selnjutnya agar sebaiknya memperbanyak jumlah

variabel-varibel lainnya. Serta periode penelitian dapat diperbaharui

atau periode penelitian nya lebih lama agar mendapatkan hasil yang

lebih baik dan akurat.

Page 142: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

124

3. Bagi Peneliti

Bagi penelitian berikutnya diharapkan dapat dijadikan referensi

studi lanjutan, agar dapat melanjutkan dan memperpanjang periode

waktu penelitian, serta dapat menggunakan lebih banyak lagi varaibel-

variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pembiayaan mudharabah

pada perbankan syariah di Indonesia. Sehingga dapat memberikan hasil

penelitian yang lebih akurat dan lebih baik dari penelitian yang

sebelumnya.

4. Bagi Pemerintah

Diharapkan dari penelitian ini agar pemerintah mengevaluasi dan

lebih mengembangkan kinerja perbankan secara profesional dari sistem

perbankan syariah yang telah dijalankan saat ini sehingga dapat

meningkatkan profitabilitas perbankan syariah di Indonesia.

Page 143: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

125

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Akhyar dan Pratin, "Analisis Hubunagn Simpananan, Modal Sendiri,

NPL, Prosentase Bagi Hasil dan Mark-up Keuntungan Terhadap

Pembiayaan Pada Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat

Indonesia (BMI)", SINERGI, edisi khusus on finance, 2005.

Adzimatur, Fauziyah. Hartoyo, Sri. Wiliasih, Ranti. “Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Besaran Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia”,

Jurnal Al-Muzara‟ah. Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen IPB,

Bogo.2013.

Ahmad, Rodoni “Buku Panduan Penulisan Skripsi FEB-UIN Jakarta”, FEIS UIN

Press, 2010.

Ajija, Shochrul Rohamtul, dkk. “Cara Cerdas Menguasai Eviews”, Salemba

Empat, Jakarta, 2011.

Andreany, D. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, dan

Non Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi

Hasil Pada Perbankan Syariah di Indonesia”. Simposium Nasional

Akuntansi XIV. Aceh. 2011.

Arianti, Wuri dan Muharam, Harjum. "Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Fianancing (NPF),

dan Return of Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan

Syariah", Universitas Diponegoro, Semarang 2011.

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”, Cetakan 7, Azkia

Publiser, Tangerang, 2009.

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”, Pustaka Alvabet,

Jakarta, 2006.

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Perbankan Syariah”, Jakarta, Pustaka

Alvabet, 2002.

Arifin, Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Perbankan Syariah”, Jakarta, Pustaka

Alvabet, 2006.

Page 144: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

126

Arnan, Sendi Gusnandar. Kurniawasih, Imas. ”Pengaruh Jumlah Dana Pihak

Ketiga Dan Tingkat Non Performing Financing Terhadap Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, Proceedings SNEB,

Bandung, 2014.

Ascarya. “Akad dan Produk Bank Syariah”, Cet. 3, Jakarta: PT Grafindo Persada,

2011.

Bank indoneisa. Undang-undang Negara Republik Indonesia No 10 Tahun 1998

tentang Perbankan Syariah.

Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah” BI, Jakarta, 2012.

Bank Indonesia. Peraturan BI No 15/7/PBI/2013 tentang

Bank Indonesia. Undang-undang Negara Republik Indonesia No 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah. Jakarta. 2008.

Dahlan, Rahmat. “pengaruh Tingkat Bonus Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan

Tingkat Inflasi Terhadap Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia”, Jurnal

Ekonomi Vol 13 No 2. Jakarta. 2014.

Dahlan, Siamat. “Manajemen Bank Umum” Balai Pustaka, Jakarta, 2014.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Jakarta: Ghalia Indonesia.

2009.

Donna, Duddy Roesmana dan Chotimah, Nurul “Variabel-variabel yang

Mempengaruhi Pembiayaan Pada Perbankan Syariah di Indonesia Ditinjau

Dari Sisis Penawaran”, Volume 2, No 2, Juni 2008.

Donna, Duddy Roesmana dan Dumairy. “Variabel-variabel yang Mempengaruhi

Permintaan dan Penawaran Mudharabah Pada Perbankan Syariah di

Indonesia”, Fakultas Ilmu Ekonomi, Universitas Yogyakarta, 2006.

Faikoh, Aeni. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Finnancing dan

Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Volume Pembiayaan Mudharabah

pada Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi (dipublikasikan) Fakultas

Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. 2008.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 63/DSN-MUI/XII/2007 Tentang SBIS.

Fatwa DSN-MUI No.64/DSN-MUI/XII/2007 Tentang SBIS Ju‟alah.

Page 145: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

127

Ghazali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20

Edisi 7”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2012.

Giannini, Nur Gilang. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, Jurnal Akunatnsi

Fakultas

Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2010.

Hamja, Yahya. “Materi Kuliah Ekonometrika”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.

Jamilah, Wahidahwati. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah di Indonesia”, Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi: Vol 5, No 4, STIESIA, Surabaya, 2016.

Karim, Adiwarman “Ekonomi Makro Islam”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2008.

Karim, Adiwarman. “Ekonomi Makro Islam”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2007.

Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan” PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Khatimah, Husnul. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Dana Perbankan Syariah di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijakan

Akserelasi Perbankan Syariah Tahun 2007-2008”, Jurnal (dipublikasikan)

Vol. 3 No 1, 2009.

Kisman, Melan. Bokiu, Zulkifli. Yusuf, Nilawaty. “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pembiayaan pada PT. Bank Syariah Bukopin”,Fakulats

Ekonomi dan Bisnis Universitas Negri Gorontalo, 2009.

Lutfi Qolby, Muhammad. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada

Perbankan Syariah di Indonesia Periode Tahun 2007-2013”, Jurnal.

Fakultas Ekonomi Universitas Negri Semarang. 2013.

Mahmoeddin, As Haji. “Melacak Kredit Bermasalah”. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2004.

Maryanah. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil di Bank

Syariah Mandiri”, Tesis PSTTI-UI, Jakarta, 2006.

Page 146: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

128

Mudrajad, Kuncoro dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan: Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: BPPE.

Muhammad Syafi‟i Antonio, “Bank Syariah dan Teori ke Praktik”. Gema insani,

Jakarta, 2001.

Muhammad. “Manajemen Dana Bank Syariah”, Edisis 1, Ekonisia, Yogyakarta,

2002.

Nachrowi, D. Hardius Usman. “Pendekatan Populer dan Praktik Ekonometrikal

Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”, FEUI, Jakarta, 2006.

Oramahi, H.A “Analisis Data Dengan SPSS & SAS”. Aradana Media, Yogyakarta.

2007.

Peraturan Bank Indonesia No 10/11/PBI 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia

Syariah.

Rizal Nur Firdaus "Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi

Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Umum Syariah" El-Dinar, Vol 3, no 1,

Januari, 2015.

Setiawan. “Aspek Hukum Pembiayaan Mudharabah pada Perbankan Syariah”,

UII Press: Yogyakarta. 2012.

Siregar, Nurhayati. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Dana Perbankan Syariah di Indonesia”, Tesis Program Ilmu Manajemen

Universitas Sumatera Utara, 2005.

Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D)”, Penerbit Alfabeta, Bandung. 2006.

Surat Edaran Bank Indonesia No 104/40/DPM tanggal 17 November tentang Tata

Cara Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Ulfah, Maria. “analisis Perkembangan Asset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia”, Jurnal (dipublikasikan)

Universitas Gunadarma, Jakarta, 2008.

Umam, Khaerul. 2013. ”Manajemen Perbankan Syariah”. Bandung: Pustaka

Setia.

Umar Husein. “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta, 2004.

Page 147: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

129

Veithzal, Rivai. Islamic Financial Management. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008.

Wibowo, Muhammad Ghafur. “Potret Perbankan Syariah Terkini (Kajian Kritis

Perbankan Syariah)”,Biruni, Yogyakarta, 2007.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan Eviews”,

Edisi kedua, Cetakan Pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,

Yogyakarta, 2009.

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

Page 148: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

130

Lampiran

Lampiran 1: Data Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

a. Dana Pihak Ketiga

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 116518 148731 177930 210761

Februari 114616 150795 178154 210297

Maret 119639 119639 180945 212988

April 114018 158519 185508 213973

Mei 115206 163858 190783 215339

Juni 119279 163966 191470 213477

Juli 121018 166453 194299 216083

Agustus 123673 170222 195959 216356

September 127678 171701 197141 219313

Oktober 134453 174018 207121 219478

November 138671 176292 209644 220635

Desember 147512 183534 217858 231175

b. Non Performing Finnancing

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 2.68 2.49 3.01 4.87

Februari 2.82 2.72 3.53 5.10

Maret 2.76 2.75 3.22 4.81

April 2.85 2.85 3.48 4.62

Mei 2.93 2.92 4.02 4.76

Juni 2.88 2.64 3.90 4.73

Juli 2.92 2.75 4.31 4.89

Agustus 2.78 3.01 4.58 4.86

September 2.74 2.80 4.67 4.74

Oktober 2.58 2.96 4.58 4.74

November 2.50 3.08 4.86 4.66

Desember 2.22 2.62 4.33 4.34

c. Sertifikat Bank Indonesia Syariah

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 10663 4709 5253 8050

Februari 4243 5103 5331 9040

Maret 6668 5611 5843 8810

April 3825 5343 6234 9130

Page 149: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

131

Mei 3644 5423 6680 8858

Juni 3936 5443 6782 8458

Juli 3036 4640 5880 8163

Agustus 2918 4299 6514 8585

September 3412 4523 6450 7720

Oktober 3321 5213 6680 7192

November 3242 5107 6530 6495

Desember 4993 6699 8130 6280

d. Finnancing to Deposit Ratio

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 87.27 100.63 100.07 93.60

Februari 90.49 102.17 102.03 93.94

Maret 87.13 102.62 102.22 94.24

April 95.39 103.08 95.50 94.18

Mei 97.95 102.08 99.43 94.69

Juni 98.59 104.43 100.80 96.52

Juli 99.91 104.83 99.89 94.80

Agustus 101.03 102.53 98.99 95.17

September 102.10 103.27 99.71 94.76

Oktober 100.84 103.03 98.99 94.66

November 101.19 102.58 94.62 94.78

Desember 100.00 100.32 91.50 92.14

2. Variabel Dependen

Pembiayaan Mudharabah

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 10133 12027 13322 14207

Februari 10122 12056 13300 14147

Maret 10039 12102 13498 14136

April 10349 12026 13802 14388

Mei 10482 12168 13869 14906

Juni 10904 12629 14312 15667

Juli 11023 13281 14559 15729

Agustus 11180 13299 14277 15676

September 11359 13364 14356 15144

Oktober 11438 13664 14371 14925

November 11527 13878 14307 14680

Desember 12023 13625 14354 14820

Page 150: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

132

Lampiran 2: Tabel Summary, Annova dan Coefficients

Lampiran 3: Uji Normalitas

Page 151: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

133

Lampiran 4: Uji Multikolonieritas

Page 152: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), NON PERFORMING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35617/1/ROBIYAH AL... · Pengalaman Kerja Magang Di Bank Mandiri Syariah, Cabang

134

Lampiran 5: Uji Heterokedasitas

Lampiran 6: Uji Autokorelasi