pengaruh brand association terhadap loyalitas … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah...

96
PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA HANDPHONE MEREK NOKIA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas) Oleh: SELVY JUNIARTY R A21107671 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Upload: duongduong

Post on 15-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS

KONSUMEN PADA HANDPHONE MEREK NOKIA

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas)

Oleh:

SELVY JUNIARTY R

A21107671

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2012

Page 2: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

i

Page 3: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

ii

Page 4: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

iii

ABSTRAK

SELVY JUNIARTI R. Pengaruh Brand Association terhadap Loyalitas

Konsumen pada handphone merek nokia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin) (dibimbing oleh DR. Muhammad

Ismail, SE., M.Si. dan Romy Setiawan, SE, M.SM

Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mengetahui adanya pengaruh Brand

Association terhadap Loyalitas Konsumen pada handphone merek nokia pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.

Dengan variabel yang berkaitan dengan Brand Association tersebut adalah

Attribute, Brand Attitude,dan Benefit. (2) untuk mengetahui variabel Brand

Association yang paling dominan berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen pada

handphone merek nokia pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin.

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin Makassar dengan mengambil 100 mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin sebagai responden. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner

(primer). Data dianalisis menggunakan analisis kuantitatif (regresi berganda), R-

Square, Uji F, Uji T.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Attribute (X1), Brand Attitude

(X2), Benefit (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

konsumen (Y) pada handphone merek nokia. Variabel yang paling berpengaruh

adalah variabel Benefit (X3)

Page 5: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan kewajiban dan yang menjadi salah satu syarat

dalam memenuhi dan melengkapi Program Studi Strata Satu di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis jurusan Manajemen. Syukur Allhamdulillah, dalam kurun waktu intensif bermula

dari penetapan judul hingga penelitian dan melewati tahap ujian, penulis namun skripsi

ini bernilai lebih dari sekedar apa yang tertuang dari hasil belajar penulis selama ini.

Seluruh kegiatan ini tentunya tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan

kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Kepada Almarhum Ayahanda terkasih H. Abd Rahim dan Ibunda Sumarni, Nenek

Hj. Sitti Hanong Serta Ketiga kakak tercinta Rizal Rahim, Zulfikar, SH., Hj.

Sripudiastuti Rahim. Kalian merupakan penyemangat yang tak terhingga bagi

penulis.

2. Bapak Prof.Dr. H. Muhammad Ali, SE., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin.

3. Bapak Dr. Muhammad Yunus Amar, SE., MT selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

4. Bapak Dr. Muhammad Ismail, SE., M.Si selaku sekertaris jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis sekaligus sebagai pembimbing I dan Bapak Romi

Setiawan, SE., M.SM selaku pembimbing II atas arahan dan bantuannya dalam

merampungkan penyusunan skripsi ini.

Page 6: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

v

5. Bapak/Ibu dosen penguji skripsi penelitian Prof.Dr. Otto R Parayangan, SE., M.Si,

Dra. Fauziah Umar, MS, Dra.Hj. Djumidah Maming, M.Si yang telah memberikan

nasehat dan bimbingan yangt membantu penulis untuk lebih baik ke depannya.

6. Sahabat terbaik Masriati, Pascoela Viera Palobo, Juliana, Asniar, Annisa Engelen,

Haryati Dahlan, Alfian, Aswin Saputra, Ipul, Ari, Eling, Kak Ganil, dan My

Beloved Kak Matho.

7. Seluruh teman-teman angkatan 2007, yang telah bersama-sama belajar berbagi cerita

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

8. Teman-teman KKN Gelombang 80 Kec.Mallusetasi Kab. Barru Beserta Staf Upt kkn

Akmal dan kak Wahyu.

9. Staf bagian akademik Pak Nur, Pak Haris, Pak Safar, Pak Ical, Pak dandu, Pak Irwan,

Pak Umar jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas

bantuan dan kerja samanya.

Semoga Tuhan membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah

membantu selama penyelesaian laporan penelitian ini dan semoga laporan penelitian

ini bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 9 September 2012

SELVY JUNIARTI R

Page 7: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................. ii

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

DAFTAR TABEL................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

1.5. Sistematika Penelitian..................................................................... 7

1.6. Penelitian Terdahulu....................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pemasaran...................................................................... 8

2.1.1 Konsep Pemasaran.................................................................. 9

2.2. Merek............................................................................................... 10

2.2.1 Pengertian Merek.................................................................... 10

2.3. Ekuitas Merek.................................................................................. 15

2.4. Brand Association............................................................................ 17

2.5. Perilaku Konsumen.......................................................................... 20

2.5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen........ 21

Page 8: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

vii

2.6. Loyalitas Konsumen………… …………………………………… 25

2.6.1. Pengertian Loyalitas .............................................................. 25

2.6.2. Karakteristik Loyalitas .......................................................... 26

2.7. Kerangka Pikir ................................................................................. 28

2.8. Hipotesis .......................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian ............................................................................. 30

3.2. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 30

3.3. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 31

3.3.1. Jenis Data............................................................................... 31

3.3.2. Sumber Data .......................................................................... 31

3.4. Populasi dan Sampel........................................................................ 32

3.5. Teknik Analisis ................................................................................ 33

3.7. Uji Validitas dan Rehabilitas ........................................................... 35

3.7.1. Uji Validitas........................................................................... 35

3.7.2. Uji Reliabilitas....................................................................... 35

3.8. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 36

3.8.1. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ..................................... 36

3.8.2. Uji F (Uji Serempak) ............................................................. 36

3.8.3. Uji Persial (Uji T) .................................................................. 37

3.9. Variabel Penelitian........................................................................... 37

3.9.1. Klasifikasi Variabel ............................................................... 37

3.10. Definisi Operasional Variabel ................................................ 38

Page 9: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

viii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah singkat perusahaan ............................................................................ 44

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden................................................................................ 46

5.2. Penentuan Range............................................................................................ 48

5.3. Deskripsi Variabel Brand Association dan Perhitungan Skor Variabel (X).. 48

5.3.1 Pernyataan Mengenai Variabel Attribute ............................... 49

5.3.2 Pernyataan mengenai Variabel Brand Attitude ...................... 50

5.3.3 Pernyataan Mengenai Variabel Benefit .................................. 51

5.4. Deskripsi Variabel Loyalitas Konsumen dan Perhitungan Skor Variabel..... 53

5.5. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................................ 54

5.5.1. Hasil Analisis Regresi Berganda ........................................... 54

5.6. Uji Validitas dan Reabilitas .......................................................................... 55

5.6.1. Uji Validitas .......................................................................... 56

5.6.2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 57

5.7. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................................... 58

5.8. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 59

5.8.1. Pengujian Parsial (Uji t) ....................................................... 60

5.8.2. Pengujian Simultan (Uji F) ................................................... 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan .................................................................................................... 64

6.2. Saran .............................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 10: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu 8

Tabel 2.1 Faktor utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen 9

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel 43

Tabel 5.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 46

Tabel 5.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia 47

Tabel 5.3 Persentase Responden Berdasarkan Program Studi 47

Tabel 5.4 Tanggapan responden terhadap variabel Attribute 49

Tabel 5.5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Brand Attitude 50

Tabel 5.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Benefit 51

Tabel 5.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Loyalitas Konsumen 53

Tabel 5.8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 53

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Validitas 56

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Reliabilitas 57

Tabel 5.11 Koefisien Determinasi 59

Tabel 5.12 Uji T 60

Tabel 5.13 Uji F 62

Page 11: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pengetahuan Merek 18

Gambar 2.2 Kerangka Pikir 30

Gambar 4.1 Logo Nokia 45

Page 12: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini ditandai dengan revolusi teknologi informasi dan

teknologi komunikasi mengakibatkan terjadinya perubahan (change) yang luar

biasa. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi mengalami

kemajuan semakin pesat. Selaras dengan perkembangan tersebut, mengakibatkan

perubahan dalam kehidupan masyarakat dari yang semula untuk memenuhi

kebutuhan dasar mulai mengarah pada kebutuhan non dasar, salah satunya adalah

komunikasi.

Melihat perubahan kehidupan saat ini telekomunikasi menjadi sangat penting

karena merupakan sarana yang cepat bagi masyarakat untuk berkomunikasi,

komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang melakukan hubungan komunikasi karena ingin menyampaikan dan

mendapatkan informasi. Informasi bisa didapat dengan sangat cepat melalui

komunikasi. Oleh sebab itu sangat diperlukan sarana transformasi dan komunikasi

yang handal untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Seiring dengan majunya teknologi informasi serta kebutuhan informasi yang

cepat dan akurat, telepon genggam (handphone) menjadi suatu produk yang

seakan menjawab kebutuhan tersebut Penggunaan handphone telah tergolong ke

dalam prioritas yang tinggi di dalam menunjang kegiatan pada berbagai bidang

kehidupan manusia saat ini. Pemakaian handphone juga sudah menjadi semacam

Page 13: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

2

trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut

adanya komunikasi dalam melakukan kegiatannya sehari-hari, baik itu tujuan

pribadi maupun usaha dan bisnis.

Setiap konsumen senantiasa menginginkan agar handphone nya sudah

mengusung teknologi terkini yang ada dan memiliki identifikasi yang

mendeterminasi perangkat kepunyaannya menjamin nilai ekonomis yang relatif

lebih lama, maka untuk itu diperlukan adanya sebuah simbol atau nama yang

biasa kita kenal dengan sebutan merek (brand).

Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga

konsumen dapat memahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra

dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat subyektif, tergantung

bagaimana persepsi konsumen terhadap produk itu.

Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda

dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat

menjadi trend setter di bidang teknologi. Banyak perusahaan yang berhasil

karena reputasi merek, sehingga dapat membuka distribusi di kota-kota lain

bahkan negara-negara lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-

kekuatan merek yang mereka miliki. Perusahaan yang tidak dapat menciptakan

produk baru akan tertinggal dalam persaingan.

Hal ini menyebabkan masing-masing perusahaan berusaha agar produknya

dapat bersaing dengan produk di pasaran dengan produk yang sejenis baik

karakteristik produk maupun variasi produk serta memberikan ciri tersendiri

terhadap produknya. Karena itu loyalitas harus terus diperjuangkan kalau tidak

Page 14: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

3

akan semakin sulit bagi perusahaan untuk mempertahankan serangan dari pesaing

yang bisa datang dari mana pun. Loyalitas terhadap suatu merek sangat

dipengaruhi oleh beberapa banyak orang yang sudah loyal bisa mengajak dan

menginformasikan kepada orang lain untuk membeli brand tersebut.

Asosiasi-asosiasi merek yang membentuk citra merek menjadi pijakan dalam

keputusan konsumen akan percaya pada produk yang punya merek yang mereka

sudah kenal sebelumnya, bahkan mereka bisa memilih begitu saja secara optimis

merek yang mereka kenal tanpa usaha untuk membandingkan dengan merek lain.

Sebuah merek yang telah mencapai ekuitas tinggi merupakan aset yang

berharga bagi perusahaan. Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas

merek bukan pekerjaan mudah, karena yang dihadapi adalah ekspektasi

pelanggan. Konsumen akan merasa familiar dengan nama merek yang pertama

masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang masuk belakangan berkinerja lebih

baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan yang lebih besar pada

merek pertama dan produsen.

Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menilai, memberi dan

memilih produk. Perusahan ponsel yang memproduksi berbagai macam merek

handphone, misalnya Nokia, lebih banyak diminati konsumen. Konsumen

cenderung memilih ponsel merek Nokia salah satunya di karenakan kegunaan

produk Nokia, atribut produk Nokia yang bagus, kemudahan pengoprasiannya dan

juga harga jual yang stabil serta model-model yang dikeluarkan mampu bersaing

dengan merek lain dan juga rasa percaya diri yang tinggi bagi konsumennya.

Page 15: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

4

Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen semakin banyak,

maka peranan merek dapat diperluas sehingga mampu memberikan asosiasi

tertentu di benak konsumen. Sebuah merek akan sering dihubungkan dengan

fungsi dan citra khusus.

Asosiasi merek (brand association) diupayakan dengan slogan, atau posisi

yang diinginkan, atau dengan strategi brand identity, yaitu menciptakan atribut

yang penting sebagai bahan yang dipersepsikan konsumen. Asosiasi-asosiasi

merek seperti Ronald McDonald bisa menciptakan sikap atau perasaan positif

yang berkaitan dengan suatu merek.

Jadi menurut darmadi, dkk (2001:4) brand association adalah:“Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu

dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk,geografis, harga, pesaing, dan lain-lain.”

Namun pengertian Asosiasi Merek yang dikemukakan oleh Aaker (1991:109)

sedikit berbeda yaitu: “asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul dibenak

seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek.”

Kesan-kesan yang timbul di benak konsumen akibat berbagai macam hal

seperti komunikasi pemasaran suatu merek, pengalaman orang lain maupun diri

sendiri dalam mengkomunikasikan merek tersebut.

Merek berperan sebagai persepsi yang mempengaruhi keputusan membeli

pelanggan. Nilai haruslah menjadi landasan strategi dan taktik, karena nilai

merupakan alasan mengapa konsumen menggunakan produk dan tetap setia

(loyal). Nilai suatu merek yaitu menciptakan semakin banyak konsumen yang

setia, konsumen yang setia adalah tujuan setiap pemasar. Kesetiaan pelanggan

terhadap merek merupakan salah satu aset merek. Hal ini sangat mahal nilainya

Page 16: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

5

karena untuk membangunnya banyak tantangan yang harus dihadapi serta

membutuhkan waktu yang sangat lama.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat skripsi

dengan mengangkat judul: Pengaruh Brand Association Terhadap Loyalitas

Konsumen pada Handphone Merek Nokia ( Studi Kasus Pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin ).

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah Asosiasi Merek (brand association) berpengaruh terhadap Loyalitas

Konsumen pada handphone merek Nokia pada mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin?

2. Diantara jenis Asosiasi merek (Brand Association). Jenis manakah yang

dominan mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap handphone merek

Nokia pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini mengacu pada perumusan masalah, yaitu:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asosiasi merek (brand

association) terhadap loyalitas konsumen handphone merek Nokia pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

2. Untuk mengetahui jenis Brand Association yang dominan dalam

mempengaruhi loyalitas konsumen pada handphone merek Nokia pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Page 17: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

6

1.4. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan masukan serta bahan pertimbangan dalam

kesetiaan konsumen terhadap merek dagang yang diharapkan dapat menjadi

informasi bagi perusahaan yang bersangkutan.

2. Bagi penulis

Penulis skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta

pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian, juga untuk menerapkan teori-

teori yang telah didapatkan selama kuliah.

3. Bagi Masyarakat pada Umumnya

Penelitian ini dapat menjadi nilai tambah bagi mereka yang membacanya

serta akan menambahkan wawasan mereka di bidang manajemen pemasaran

pada umumnya.

Page 18: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

7

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai tugas akhir ini,

maka berikut singkat garis besar pembahasan skripsi sebagai berikut:

Sistematika penulisan ini terdiri dari beberapa bab yang secara rincisebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, masalah

pokok, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan landasan teori, yang terdiri dari pengertian pemasaran,

konsep pemsaran, Pengertian merek, Pengertian Ekuitas Merek, Pengertian Brand

Association, Pengertian Perilaku konsumen, Faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen, Pengertian Loyalitas Konsumen, Karakteristik Loyalitas,

Penelitin terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis

Bab III, Bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian yang

dilakukan, mencakup proses penelitian yang terdiri dari tempat dan waktu

penelitia, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis, definisi

operasional variabel.

Bab IV merupakan gambaran umum perusahaan, berisi sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas.

Bab V merupakan pembahasan teori dan analisis yang menguraikan

tentang Pengaruh Brand Association terhadap Loyalitas konsumen pada

handphone merek nokia

Bab VI merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 19: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

8

1.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1

Nama Peneliti JudulPenelitian

Variabel yangdigunakan

Keterangan

Andi Zukruf(2011)

Dyah AyuAnishaPradipta(2012)

Pengaruh Brandassociationterhadapkeputusankonsumenberlanggananspeedy sebagaiISP

Pengaruh BrandImage TerhadapLoyalitasKonsumenProduk OlipelumasPT.Pertamina.

Brand association(X)

Keputusankonsumen (Y)

Brand Image (X)

Loyalitas Konsumen(Y)

Penelitian inimemakai metodedeskriptif kualitatif.Populasi dan sampelpenelitian sebanyak30 orang. Teknikanalisis linearberganda.

Hasil penelitiandiketahui bahwapengaruh dari brandassociation meliputiattribute, brandattitude, benefitterhadap pengambilankeputusan konsumenberlangganan speedysebagai ISP.

Populasi dalampenelitian ini adalahmasyarakat kotaMakassar yangmemiliki sepedamotor dgn teknologi 4tak menggunakan olipelumas Enduro 4T

Berdasarkan hasilpenelitian diketahuibahwa Brand imageOli pelumas yangmeliputi Citrapembuat, Citrapemakai, CitraProduk dalam kondisibaik dan Loyalitas

Page 20: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

9

Maria Anggia(2009)

Seberapa kuatekuitas mereksepeda motorHondadibandingkandengan merekYamaha danSuzukiberdasarkanbrandawarenessdan brandassociation.

brand awarenessdan brandassociation.

pengguna oli pelumasdalam kondisi loyal.Penelitian inimenggunakanpendekatankuantitatif deskriptif.Ada dua jenis desainpenelitian yangdipakai dalampenelitian ini, yaitu a.Desain risetexploratory researchb. Desainriset conclusiveresearch

Page 21: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan nama individu-

individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan penawaran dan pertukaran produk-produk yang

bernilai Kotler dan Amstrong (2001:7)

. Winardi (2001 : 110), mengemukakan bahwa pemasaran terdiri dari

tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda dan

jasa-jasa yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Pendapat Winardi tentang

pemasaran lebih menekankan pada tindakan perpindahan atau distribusi barang

dan jasa milik perusahaan, kemudian berpindah menjadi milik konsumen yang

memang mereka membutuhkan dan menginginkannya.

Menurut Kotler dan Keller (2009:45) definisi pemasaran dapat dibedakan

antara definisi pemasaran secara manajerial dan secara sosial. Definisi secara

manajerial pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk,

sedangkan definisi pemasaran secara sosial adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan

produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Berdasarakan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran

merupakan suatu kegiatan bisnis berupaya menjalin hubungan baik antara

Page 22: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

11

individu dan kelompok atau saling memenuhi kebutuhan masing-masing, dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

dengan pihak lain.

2.1.1. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep pemasaran yang bersaing dan telah digunakan oleh organisasi

pada kegiatan pemasaran mencakup konsep produksi, konsep produk, konsep

penjualan, konsep pemasaran.

(Kotler dan Keller, 2009:58)

1. Konsep produksi

Konsep ini berorientasi pada proses produksi atau operasi. Produsen meyakini

konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan mudah

diperoleh. Para manajer mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik

pada ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi ini berguna ketika

perusahaan ingin memperluas pasar.

2. Konsep produk

Dalam konsep ini pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki

produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur atau penampilan superior.

Para manajer organisasi memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk

yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu.

3. Konsep penjualan

Konsep ini berorientasi pada tingkat penjualan, dimana pemasar beranggapan

bahwa konsumen harus dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat. Konsep

Page 23: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

12

ini mengasumsikan bahwa konsumen umumnya menunjukkan keengganan atau

penolakan untuk membeli sehingga harus dibujuk supaya membeli.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan dengan anggapan bahwa

konsumen hanya akan bersdia membeli produk-produk yang mampu

memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta kepuasan. Konsep pemasaran

terdiri atas empat pilar yakni: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran

terpadu atau terintegrasi dan berkemampuan menghasikan laba.

2.2. Merek (Brand)

2.2.1 Pengertian Merek

Definisi merek menurut American Marketing Association (AMA) Keller,

2003, dalam Maria Anggia 2009:12 ) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol

atau desain dari produk atau jasa atau kombinasi keseluruhan yang dimaksud

untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan

untuk membedakan dari produk pesaing. Merek juga meninggalkan citra pada

pengalaman dibenak konsumen mengenai keuntungan dari produk yang

diproduksi dari perusahaan.

Sedangkan menurut David A Aaker 1997, dalam Maria Anggia 2009:15 merek

adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti logo, cap atau

kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual

atau sebuah kelompok penjual tertentu. Merek sebenarnya merupakan janji

penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa

Page 24: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

13

tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu, akan

tetapi merek lebih dari sekedar simbol.

Menurut Kotler (2005:82), merek merupakan janji penjual untuk secara

konsisten memberikan tampilan,manfaat dan jasa tertentu pada pembeli. Merek-

merek terbaik memberikan mutu, tetapi mereka lebih sekedar simbol.

Menurut Palmer (2001 : 184), bahwa merek adalah penting didalam

membimbing pembeli ketika memilih antara pelayanan yang bersaing namun

kelihatan serupa.

Selanjutnya Palmer (2001 : 184), menegaskan bahwa :

Merek selalu digunakan oleh perusahaan untuk menyajikan bukti berupa

standar tetap dan terutama penting untuk perusahaan yang tidak memiliki

kesempatan untuk mengembangkan hubungan secara terus menerus dengan

pelanggannya.

Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama

atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol,

karena merek memiliki enam tingkat pengertian (Kotler 2003):

1. Atribut produk : Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, seperti

halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan lain-lain. Contohnya,

Mercedes menyatakan sesuatu yang mahal, produk yang dibuat dengan baik,

terancang baik, tahan lama, bergengsi tinggi, nilai jual kembali tinggi, cepat

dan lain-lain. Perusahaan dapat memberikan satu atau lebih atribut-atribut ini

atau untuk mengiklankan produknya.

Page 25: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

14

2. Manfaat : Merek tidak hanya serangkaian atribut. Pelanggan tidak member

atribut, tetapi mereka membeli manfaat. Atribut diberikan untuk dikembangkan

menjadi manfaat fungsional atau emosional.

3. Nilai : Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Contohnya,

Marcedes menyatakan produk yang kinerja tinggi, aman, bergengsi, dan lain-

lain. Dengan demikian produsen Mercedes juga mendapat nilai tinggi di mata

masyarakat. Maka,produsen harus dapat mengetahui kelompok pembeli mobil

yang mana mencari nilai-nilai ini.

4. Budaya : merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mencerminkan

budaya Jerman yang terorganisir, konsisten, tingkat keseriusannya tinggi,

efisien, dan berkualitas tinggi.

5. Kepribadian : Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Sering kali

produk tertentu menggunakan kepribadian orang yang terkenal untuk

mendongkrak atau menopang merek produknya.

6. Pemakai : Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut. Kebanyakan pemakai adalah orang-orang yang

menghargai nilai budaya dan kepribadian produk tersebut. Misalnya Mercedes

pada umumnya diasosikan dengan orang kaya, kalangan manajer puncak, dan

sebagainya.

Selain itu, merek mempermudah mengidentifikasikan suatu produk, merek

juga bisa membuat konsumen yakin akan memperoleh kualitas yang sama jika

mereka membeli ulang. Maksudnya merek dapat membantu konsumen agar tidak

keliru dalam memilih produk yang diinginkan para konsumen suatu produk

Page 26: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

15

dengan merek yang berbeda dan akhirnya bagi konsumen, yakni terhadap mutu

dan harga. Merek mengurangi perbedaan harga, karena konsumen akan mudah

membandingkan harga dari suatu produk dengan merek yang berbeda dan

akhirnya bagi produsen dapat menambah prestasi. Karena merek adalah salah satu

faktor yang dipertimbangkan dalam membandingkan produk-produk sejenis

(Noviasari, 2010 : 19).

Merek sangat dibutuhkan oleh suatu produk karena selain merek merek

memiliki nilai yang kuat merek juga memilki manfaat bagi produsen, konsumen

dan publik seperti yang dikemukakan Bilson Simamora (2001;153), yaitu:

1. Bagi Konsumen manfaat merek yaitu:

Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang suatu mutu

produk maupun jasa.

Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk baru

yang mungkin akan bermanfaat bagi mereka.

2. Manfaat merek bagi perusahaan

Merek memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan menelusuri

masalah yang timbul.

Merek dapat memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan yang

dimiliki oleh suatu produk.

Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan

menguntungkan.

Page 27: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

16

Merek membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar.

3. Manfaat Merek Bagi Publik

Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih

konsisten.

Merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat

menyediakan informasi tentang produk dan dimana dapat membeli produk

tersebut.

Merek dapat meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen

terdorong untuk menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari

para pesaing.

Berdasarkan uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa merek mempunyai

karakteristik yang dapat membedakan suatu produk dengan produk yang lainnya.

Menurut Bilson Simamora, merek memiliki berbagai karateristik sebagai berikut:

1. Mencerminkan manfaat dan kualitas

2. Singkat dan sederhana

3. Mudah dibaca didengar, diucapkan, dibaca dan diingat.

4. Memilki kesan yang berbedadari merek-merek yang sudah ada

5. Mudah diterjemahakan kedalam bahasa asing dan tidak mengandung

konotasi negatif dalam bahasa asing.

6. Dapat didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum sebagai hak paten.

Page 28: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

17

Dalam menetukan merek bagi produknya, setiap perusahaan hendaknya harus

memiliki karakteristik-karakteristik tersebut diatas. Jika karakteristik-karateristik

diatas telah dimiliki dan terpenuhi pada suatu merek, maka merek tersebut akan

mudah diterima oleh konsumen.

2.3. Ekuitas Merek

Untuk mengetahui kekuatan suatu merek, perlu dilakukan analisis ekuitas

merek (brand equity). Analisis ekuitas merek merupakan kegiatan untuk

memperoleh informasi untuk menyusun staretegi agar merek tersebut menjadi

merek yang kuat.

Definisi ekuitas merek yang banyak dikutip adalah David A.Aaker (Sadat,

2009:163) yang menyebutkan bahwa ekuitas merek adalah serangkaian aset dan

kewajiban yang terkait dengan sebuah merek, nama, dan simbol yang menambah

atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan

dana pelanggan perusahaan tersebut.

Ekuitas merek berbasis konsumen didefinisikan oleh Keller (2003) sebagai respon

konsumen yang berbeda-beda terhadap suatu merek, yang akan membedakan satu

merek dengan merek lainnya. Perbedaan respon konsumen muncul dari

pengetahuan konsumen tentang merek, termasuk apa yang konsumen pelajari,

rasakan, lihat dan dengar tentang suatu merek.

Jadi, ada tiga hal penting dari definisi ekuitas merek berbasis konsumen diatas,

yaitu:

(1) respon konsumen yang berbeda-beda

(2) pengetahuan akan merek (brand knowledge)

Page 29: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

18

(3) respon konsumen terhadap kegiatan pemasaran.

Ekuitas merek terdiri atas 2 bentuk pengetahuan tentang merek (Keller,

2003). Seperti pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1

Pengetahuan Merek

Brand Recall

BrandAwareness

BrandRecognition

Harga

Non-ProductRelated User

BrandKnowledge Atribut

Product PersonaltiRelated

Jenis AsosiasiBrand Fungsional Pengalaman

FavorabiltyAssosiasi Brand Benefit Experiental

Brand Image

KekuatanAsosiasi Brand Attitude Symbolic

KeunikanAsosiasi Brand

Sumber: Keller, 2003 (dalam Maria Anggia 2009 :19)

Page 30: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

19

2.4. Asosiasi Merek ( Brand Association)

Asosiasi merek (brand association) Mencerminkan pencitraan suatu merek

terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup,

manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing. (Darmadi, dkk,2001 : 4).

Pengertian asosiasi merek yang dikemukakan oleh Aeker (1991 : 109)

adalah “segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek”. Asosiasi

akan menjadi faktor penting, jika merek yang produsen miliki mirip dalam hal

atribut dengan merek lainnya atau jika perusahaan merupakan hal penting untuk

dilihat. Suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman

untuk mengkomunikasikannya.

Merek berperan sebagai persepsi yang mempengaruhi keputusan membeli

pelanggan. Nilai haruslah menjadi landasan strategi dan taktik, karena nilai

merupakan alasan mengapa konsumen menggunakan produk dan tetap setia.

Keller (1993:4) memperjelas mengenai asosiasi merek tersebut yaitu informasi

terhadap merek yang diberikan oleh konsumen yang ada dalam ingatan mereka

dan mengandung arti merek itu.

(Keller, 2003 dalam Tjiptono 2005 ) mengklasifikasikan asosiasi merekdalam tiga tingkatan kategori, yaitu:

1. Attributes merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan karakteristik

pada produk dan layanan. berdasarkan hubungannya dengan produk, atribut dapat

dibedakan menjadi dua yaitu: atribut yang berkaitan dengan produk dan atribut

yang tidak berkaitan dengan produk.

Page 31: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

20

a) Atribut yang berkaitan dengan produk terbentuk secara langsung berdasarkan

karakteristik dari produk atau jasa yang bersangkutan. Asosiasi ini sering menjadi

strategi yang paling sering digunakan.mengembangkan asosaiasi semacam ini

efektif karena atribut tersebut bermakna dan dapat seacara langsung

diterjemahkan dalam alas an pembelian suatu merek.

b) Sedangkan atribut yang tidak berkaitan dengan produk dapat langsung

memperoleh proses pembelian atau proses konsumsi tetapi tidak langsung

mempengaruhi kinerja produk yang bersangkutan. Atribut non-produk merupakan

atribut yang tidak berhubungan langsung dengan kinerja dari produk dan

terbentuk dari aktifitas baran pemasaran. Contoh atribut non-produk ini antara

lain; kegiatan-kegiatan yang disponsori oleh merek, harga, informasi, penampilan

produk, tipe orang yang menggunakan, dan situasi pengunaan.

2. Brand attitudes berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh

terhadap suatu merek. Brand attitude merupakan asosiasi merek yang paling

abstrak dan merupakan asosiasi tingkat tinggi, asosiasi ini terbentuk dari

gabungan asosiasi atribut dan manfaat yang diciptakan.

3. Benefit merupakan suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut produk atau

layanan. Manfaat ini dibedakan menjadi tiga,yaitu (a) manfaat fungsional; (b)

manfaat yang dialami; (c) manfaat simbolis. Pertama manfaat fungsional

merupakan keuntungan intristik dari pemakaian produk dan jasa, biasanya berkaitan

dengan atribut akan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen. Kedua, manfaat yang dialami berhubungan dengan apa yang dirasakan

saat mrenggunakan produk atau jasa. Ketiga, manfaat simbolis merupakan atribut

Page 32: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

21

yang tidak berkaitan dengan produk serta berhubungan dengan kebutuhan mendasar

bermasyarakat.

Menurut Aaker (1991) dalam Tjiptono (2005), asosiasi merek adalah

segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya

mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang timbul di benak konsumen akibat

berbagai macam hal seperti komunikasi pemasaran suatu merek, pengalaman

orang lain maupun diri sendiri dalam mengkonsumsi merek tersebut.

Kesan-kesan tersebut akan terbentuk di dalam benak konsumen menjadi suatu

jaringan sistematis yang mempunyai hubungan asosiatif. Suatu simpul jaringan

dalam benak konsumen bila diaktifkan secara otomatis akan menyebar dari satu

simpul ke simpul lain dalam suatu jaringan. Jaringan-jaringan di benak konsumen

tersebut membentuk suatu image atau citra yang bila dipelihara secara

berkelanjutan akan semakin kuat.

Asosiasi merek dapat menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dan

pelanggan, karena dia dapat membantu proses penyusunan informasi untuk

membedakan merek yang satu dari yang lain.

Terdapat lima keuntungan asosiasi merek, yaitu :

1. Dapat membantu penyusunan informasi. Asosiasi-asosiasi yang terdapat pada

suatu merek, dapat membantu mengikhtisarkan sekumpulan fakta dan

spesifikasi yang dapat dengan mudah dikenal oleh pelanggan.

2. Perbedaan merupakan suatu asosiasi dapat memberikan landasan yang sangat

penting bagi usaha pembedaan. Asosiasi-asosiasi merek dapat memainkan

Page 33: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

22

peran yang sangat penting dalam membedakan satu merek dari merek yang

lain.

3. Alasan untuk membeli, pada umumnya asosiasi merek sangat membantu para

konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau

tidak.

4. Penciptaan sikap atau perasaan positif, asosiasi merek dapat merangsang

perasaan positif yang pada gilirannya akan berdampak positif, terhadap produk

yang bersangkutan.

5. Landasan untuk perluasan, asosiasi merek dapat menghasilkan landasan bagi

suatu perluasan merek, yaitu dengan menciptkan rasa kesesuaian antara suatu

merek dan sebuah produk baru.

2.5. Perilaku Konsumen

Jonh C Mowen dan Michale Minor (Ranggkuti, 2002 : 9) mendifinisikan

perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa,

pengalaman, serta ide-ide.

Pengertian selanjutnya dikemukakan oleh Lamb , Hair, dan Mcdaniel

(2000:188) mendefinisikan bahwa perilaku konsumen adalah proses seseorang

pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan

mengkonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.

Page 34: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

23

Perilaku konsumen dapat disimpulkan dari definisi diatas sebagai suatu studi

tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,

memakai, serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam

rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.

2.5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku konsumen

Dalam siklus pemasaran diperlukan adanya penelitian tentang perilaku

konsumen untuk mengetahui hal-hal yang dapat membuat konsumen memilih

suatu barang atau jasa untuk dikonsumsi atau digunakan. Untuk itu kita perlu

mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam

pembelian suatu produk.

Tabel 2.1

Faktor utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Budaya Sosial Kepribadian Psikologis

Budaya Kelompokacuan

Umur dantahap daurhidup

Motivasi

Subbudaya Keluarga Pekerjaan danlingkunganhidup.

Gaya hidup

Persepsi

Pembelajaran

Pembeli

Kelas sosial Peran status Kepribadiandan konsepdiri

Keyakinandan sikap

(Sumber : Lamb, Hair, McDaniel, 2000:203

Page 35: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

24

1. Faktor Kebudayaan

a) Budaya dapat didefinisikan sebagai simbol dan fakta yang kompleks,

yang diciptakan oleh manusia dan diwariskan dari generasi ke generasi

berikutnya. Perilaku manusia biasanya dapat dipelajari dari lingkungan

sekitarnya. Lingkungan yang berbeda akan menimbulkan perilaku yang

berbeda pula. Oleh karena itu pemasar sangat berkepentingan untuk

melihat budaya tersebut agar dapat menyediakan produk-produk baru

yang diinginkan konsumen.

b) Sub-budaya, setiap budaya memiliki kelompok-kelompok kecil yang

merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku

anggotanya. Sub budayan ini dapat dibedakan menjadi empat kategori

sub-budaya, yaitu : kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan,

wilayah, geografis, kelompok ras.

c) Kelas sosial, adalah sebuah kelompok yang relative homogeny dan

berthan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah

urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai,

tingkah laku yang sama. Kelas social diukur dari kombinasi pekerjaan,

pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variable lainnya. Kelas social

memperlihatkanpreferensi produk dan merek berbeda. Secara umum

kelas social dapat dibagi menjadi tiga bagian kelas, yaitu upper class,

middle class, lower class.

Page 36: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

25

2. Faktor Sosial.

a) Kelompok referensi. Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh

berbagai kelompok. Sebuah kelompok referensi bagi seseorang member

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku

seseorang.

b) Keluarga, sikap atau perilaku dalam sebuah keluarga akan

mempengaruhi perilaku seseorang.

c) Peran dan status, kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat

dijelaskan dalam pengertian peran dan status. Setiap peran akan

mempengaruhi perilaku pembeliannya dan setiap perandapat pula

membawa status yang mencerminkan penghargaan umum yang

diberikan oleh masyarakat. Sesorang sering memilih produk dan jasa

untuk menyatakan peran dan status mereka didalam masyarakat.

3. Faktor Pribadi.

a) Usia dan tahap daur hidup. Orang akan membeli suatu barang atau

jasa yang berubah-ubah selama hidupnya sesuai dengan usianya,

sehingga pemasar hendaknya memerhatikan perubahan minat

pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup manusia.

b) Pekerjaan. Pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh pekerjaannya.

Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasikan kelompok yang

berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata

terhadap suatu produk atau jasa mereka.

Page 37: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

26

c) Keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi seseorang akan besar

pengaruhnya terhadap pemilihan suatu produk.pemasar yang produknya

peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memerhatikan

kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga.

d) Gaya hidup. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dalam dunia

kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

pendapat yang bersangkutan.

e) Kepribadian dan Konsep diri. Tiap orang mempunyai kepribadian

yang khas dan ini akan memengaruhi perilaku pembeliannya.

Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen

bagi beberapa pilihan produk atau merek.

4. Faktor Psikologis.

a) Motivasi. Motivasi (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup

kuat untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuas terhadap

kebutuhan tersebut. Dengan kata lain motivasi dapat dikatakan sebagai

suatu kekuatan mendorong dalam diri sesorang yang membuat mereka

melakukan suatu tindakan atau keputusan.

b) Persepsi. Merupakan proses yang digunakan oleh seorang individu

untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-

masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki

arti.

c) Pembelajaran. Meliputi perubahan perilaku sesorang yang timbul dari

pengalaman.

Page 38: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

27

d) Keyakinan dan Sikap. Keyakinan adalah suatu gambaran pemikiran

yang dianut sesorang tentang suatu hal, sedangkan sikap adalah

evaluasi, perasaan emosional, dan bertindak melalui aspek lingkungan.

Kepercayaan membentuk citra produk dan merek. Sedangkan sikap

menuntun orang untuk berperilaku secara konsisten terhadap objek

yang sama.

2.6. Loyalitas Konsumen

2.6.1 Pengertian Loyalitas

Istilah loyalitas sudah sering diperdengarkan oleh pakar marketing maupun

praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan

dalam konteks tiket menuju sukses semua bisnis. (Ali Hasan (2008:81)

Selanjutnya, menurut Ali Hasan (2008 :79) mengemukakan bahwa:

Loyalitas konsumen (pelanggan) merupakan perilaku yang terkait dengan

merek sebuah produk, termasuk kemungkinan memperbaharui kontrak merek di

masa yang akan datang, berapa kemungkinan pelanggan mengubah dukungannya

terhadap merek, beberapa kemungkinan keinginan pelanggan untuk meningkatkan

citra positif suatu produk.

Menurut Kotler (2003:39) mengatakan dalam hal ini dapat disimpulkan

bahwa konsumen yang loyal tidak diukur dari berapa banyak dia membeli, tapi

dari berapa sering dia melakukan pembelian ulang, termasuk disini

merekomendasikan orang lain untuk membeli.

Perusahaan menyadari bahwa pelanggan yang loyal bisa menghasilkan

pendapatan yang besar selama bertahun-tahun. Hal ini menunjukkan bahwa untuk

menghadapi resiko kehilangan pelanggan dengan mengabaikan keluhan dan

Page 39: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

28

bertengkar mengenai masalah-masalah kecil tidak dianggap remeh. Apabila

perusahaan menimbulkan pelanggan tidak puas maka ia akan menceritakannya

pada setiap orang, misalnya, orang yang mendengar cerita sedih tadi

menceritakannya kepada sebelas orang yang lain dan seterusnya. Jelas kata-kata

yang buruk dari mulut ke mulut lebih cepat dari pada kata-kata yang baik dan

dengan mudah bisa meracuni sikap publik mengenai produk (Kotler, 2002 dalam

M.Noer Fauzan 2005:2)

Huriayati Ratih (2005,:129) mengemukakan bahwa:

“Loyalitas konsumen (pelanggan) adalah komitmen konsumen bertahan secara

mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang

produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan dating, meskipun

pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasran mempunyai potensi untuk

menyebabkan perubahan perilaku.”

Dari berbagai uraian tersebut dapt disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan

meruapakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan

pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan

didalamnya, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan

konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa,

tetapi juga mempunya komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan yang

menawarkan produk/ jasa tersebut.

2.6.2. Karakteristik Loyalitas

Loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan

keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap produk

suatu perusahaan yang dipilih. Pelanggan yang loyal merupakan aset yang tak

Page 40: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

29

ternilai bagi perusahaan karena karakteristik dari konsumen loyal (Griffin, 2005 :

31) adalah :

1. Melakukan pembelian secara teratur.

2. Membeli di luar lini produk/jasa.

3. Menolak produk lain.

4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik pesaing (tidak mudah terpengaruh

oleh daya tarik produk sejenis dari pesaing.

Keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki konsumen

yang setia (Griffin, 2005 dalam Didi Ardhyanto 2011:28) yaitu :

1. Mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik konsumen baru

lebih mahal.

2. Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak dan pemprosesan

pemesanan).

3. Mengurangi biaya turn over konsumen (karena pergantian konsumen yang

lebih sedikit).

4. Dapat meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar

perusahaan.

5. Mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa

pelanggan yang loyal juga berarti mereka merasa puas.

6. Dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya pengganti,dll).

Page 41: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

30

2.7. Kerangka Pikir

Gambar 2.3

Kerangka Pikir

HANDPHONE NOKIA

BRAND ASSOCIATION

Atribute Brand attitude Benefit

LOYALITAS KONSUMEN

Band association (Asosiasi Merek) yang memiliki tiga variabel, yaitu

attributes, brand attitude, benefit. Ketiga variabel ini mempengaruhi loyalitas

konsumen pada handphone merek Nokia. Penelitian ini menganalisis bagaimana

pengaruh variabel attributes, brand attitudes, benefit terhadap loyalitas konsumen

pada handphone merek Nokia.

Page 42: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

31

2.8. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka adapun

hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut :

1. Diduga Brand Association terdiri dari Attribute, Brand Attitude, Benefit menjadi

pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen pada hanphone merek

Nokia pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

2. Diantara jenis Brand Association Attribute, Brand Association, , Benefit diduga

bahwa benefit adalah jenis Brand Association yang paling dominan terhadap

loyalitas konsumen pada handphone nokia pada mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Page 43: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Hasanuddin, Makassar dan objek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin yang menggunakan handphone merek Nokia

dengan waktu penelitian selama satu bulan yakni pada bulan antara bulan Mei

sampai saat ini.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis menggunakan metode

sebagai berikut:

a. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan untuk

mengumpulkan data primer melalui observasi dengan cara memberikan

kuesioner kepada responden.

b. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu yang dilakukan dengan

membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti ataupun

dengan cara browsing di internet untuk mencari artikel-artikel atau data-data

yang dapat membantu hasil dari penelitian.

Page 44: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

33

3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini harus dapat dibuktikan

kebenarannya, serta dapat memberi gambaran secara menyeluruh tentang masalah

yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis mengklasifikasikan data atau dua jenis

yaitu:

1. Data kuantitatif yaitu data yang dapat diukur dalam skala numerik (angka)

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, seperti jumlah mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

2. Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, serta

tidak dapat diukur dalam skala numerik, misalnya keterangan yang diperoleh

dari hasil wawancara dengan responden serta informasi yang diperoleh dari

pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang menjadi bahan analisis dalam penelitian ini dapat

dibedakan menjadi dua yaitu (Umar, 2004:99):

a. Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama seperti hasil

wawancara atau hasil pengisian kuesioner.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu data

tersebut diperoleh berupa sejarah perusahaan, internet. Data sekunder

meliputi data kualitatif dan kuantitatif.

Page 45: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

34

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2004). Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar yang merupakan

konsumen handphone merek Nokia. Karena populasi dalam penelitian ini yaitu

seluruh orang yang merupakan konsumen handphone merek Nokia di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin jumlahnya sangat banyak (tersebar

dan sulit diketahui secara pasti), maka dilakukan pengambilan sampel untuk

penelitian ini.

3.4.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, peneliti

menghadapi kasus dimana jumlah populasi yang ada sangat banyak (sulit

diketahui secara pasti), sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah teknik Non-Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel dan dengan metode Purposive Sampling,

yaitu pengambilan sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil objek

penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Pelaksanaan

pengambilan sampel secara purposive ini antara lain sebagai berikut: Mula-mula

peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi, misalnya dengan

Page 46: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

35

2

2

mengadakan studi pendahuluan/dengan mempelajari berbagai hal yang

berhubungan dengan populasi. Kemudian peneliti menetapkan berdasarkan

pertimbangannya sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian,

sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada

pertimbangan pribadi peneliti sendiri.

Sampel dalam penelitian ini mempunyai kriteria tertentu, adapun kriteria

tersebut sebagai berikut :

a) Responden yang dipilih merupakan konsumen handphone merek

Nokia.

b) Usia responden.

c) Lebih dari setahun menggunakan handphone merek Nokia.

d) Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Adapun jumlah sampel tersebut diperoleh dari perhitungan yang

dikemukakan oleh Wibisono (Anonym, 2010:31) jika populasinya tidak diketahui

secara pasti, sebagai berikut:

= /2= (1,96). (0,25)0,05= 96,04 = 100

Page 47: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

36

Dimana:

n = ukuran sampel

= α = 0,05, maka Z0,05 = 1,96

σ = standar deviasi populasi

e = tingkat kesalahan

3.5. Teknik Analisis

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian analisis regresi berganda

dengan mempergunakan program SPSS 17.0. Analisis regresi berganda dipakai

untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan

kejadian (Variabel X) terhadap kejadian lainnya (Variabel Y). Dalam penelitian

ini analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan

untuk menguji ada tidaknya pengaruh Brand Association terhadap loyalitas

konsumen.

Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti

yang dikutip dalam Sugiyono (2005:261), yaitu :

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

Dimana : Y = Loyalitas konsumen

X1 = Atribute

X2 = Brand attitude

X3 = Benefit

a = Keputusan persepsi

b = Koefisien regresi

Page 48: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

37

Teknik analisis yang digunakan sesuai dengan model diatas adalah regresi

berganda dimana nilai dari variabel depeden dapat diperoleh dari hasil survei

yang diperhitungkannya akan menggunakan skala likert. Cara perhitungannya

adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan beberapa pertanyaan

dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil

dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 1

sampai 5, dengan kategori :

a. Sangat setuju dengan bobot 5

b. Setuju dengan bobot 4

c. Netral 3

d. Kurang setuju dengan bobot 2

e. Tidak setuju dengan bobot 1

Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif-

kuantitatif.

Survei ini menggunakan skala likert dengan skor tertinggi ditiap pertanyaan

adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 50

orang, maka rumus untuk skornya adalah :

Nilai Pengaruh = skort likert x jumlah pertanyaan x total sampel

Survey ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi di tiap

pernyataan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1. Dengan jumlah responden

sebanyak 75 orang, maka:

= − ℎSkor tertinggi : 100 x 5 = 500

Page 49: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

38

Skor terendah : 100 x 1 = 100

Sehingga range untuk hasil survey, yaitu : = 80Range skor:

100-180 = Sangat rendah

181-260 = Rendah

261-340 = Cukup

341-420 = Tinggi

421-500 = Sangat tinggi

3.6. Uji Validitas dan Rehabilitas

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu atuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan cara validitas internal yang

menggunakan teknik analisis butir yang akan menguji validitas setiap butir

dengan skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor

total. Skor butir (pertanyaan) dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang

sebagai nilai Y, sehingga diperoleh indeks validitas pada setiap butir.

Setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi, kemudian

dibandingkan dengan tabel r product moment dengan α = 0,05 dengan Kriteria

sebagai berikut :

Page 50: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

39

a. Jika rxy hitung ≥ r tabel, maka valid

b. Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

3.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas (realibilty) adalah tingkat seberapa besar suatu alat ukur

mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat realibilitas ditunjukkan

oleh koefisiennya, yaitu koefisien realibiltas.

Pengujian realibilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha.

Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkan keandalan

(realibilitas) instrument. Selain itu, croncbach alpha yang semakin mendekati 1

menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.

3.7. Pengujian Hipotesis

3.7.1 Ananlisis Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya konstribusi untuk

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variable terikatnya dengan melihat

besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati

1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan

hubungan variabel bebas terhadap variable terikat. Sebaliknya jika (R2) makin

mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap

variabel terikat.

3.7.2. Uji F (Uji Serempak)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas

terhadap variabel terikat. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima atau secara

Page 51: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

40

bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara

serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara

bersama-sama variable bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel

bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5 % (α=0,05).

Jika sig > ἁ (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak.

Jika sig < ἁ (0,05) maka H0 ditolak H1 diterima

3.7.3. Uji Persial (Uji T)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya

secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya.

Dimana Ttabel > Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel < Thitung, maka H1 diterima,

begitupun jika sig > ἁ (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ἁ

(0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

3.8. Variabel Penelitian

3.8.1. Klasifikasi Variabel

Penelitian ini untuk mengukur Loyalitas Konsumen pada handphone merek

Nokia di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Penelitian ini bertujan untuk mengukur seberapa besar pengaruh Brand

Association terhadap Loyalitas Konsumen pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi :

Page 52: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

41

a. Variabel Independen (variable bebas) adalah dimensi brand association (X)

yang terdiri dari Attribute (X1), Brand attitude (X2), Benefit (X3).

b. Variabel Dependen (variabel terikat) adalah Loyalitas Konsumen (Y).

3.9. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi

operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur

suatu variable. Berdasarkan variable-variabel yang telah teridentifikasi diatas,

maka definisi opersasional penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Loyalitas Konsumen (Y) yaitu ukuran kesetiaan konsumen terhadap suatu

merek, dimana tingkat kesetiaan merek diukur dari tingkat kesetiaan

konsumen untuk pembelian ulang handphone Nokia dimasa yang akan

datang, dengan empat indikator meliputi niat membeli kembali, setia dan

tidak akan berahli ke merek lain, serta mengkonfirmasikan kepada orang lain,

menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

b. Atributte (X1) yaitu dengan menggunakan dua indikator tersebut terdiri dari

atribut yang berhubungan dengan produk seperti kualitas yang didapatkan,

produk tidak mudah rusak sedangkan atribut yang tidak berkaitan dengan

produk berhubungan dengan pembelian dan pemakaian handphone Nokia

seperti,jumlah pengguna, kemudahan memperoleh aksesories.

c. Brand Attitude (X2) adalah kemampuan konsumen untuk mengevaluasi

kinerja handphone merek Nokia sehingga dapat mengukur kemampuan

Page 53: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

42

handphone Nokia dengan merek lain dari kompetitor selain itu sebagai

penunjang keloyalitasan konsumen terhadap produk handphone Nokia,

Tertarik dengan handphone nokia, percaya akan kelebihannya handphone

nokia dibanding merek lain.

d. Benefit (X3) menjelaskan bagaimana penilaiaan pribadi konsumen atribut

hanphone Nokia terhadap layanan. Variabel ini diukur dengan menggunakan

3 indikator yaitu, Pertama manfaat fungsional : kualitas suara yang jernih, dan

teknologi inovasi yang canggih. Kedua manfaat yang dialami : fungsi produk

dan layanan yang didapatkann, seperti kemudahan dan pengoperasian, harga

purna jual yang stabil. Serta menambah rasa percaya diri yang tinggi apabila

menggunakan. Ketiga manfaat simbolis seperti : model yang bervariatif

(bermacam-macam model dan tipe). Keempat manfaat segi sosial seperti :

mempermudah komunikasi tanpa menunggu terlalu lama.

Page 54: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

43

Tabel 3.1

Daftar Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator

- Atribut

- Brand Attitude

- Beneftt

- Loyalitas Konsumen

- Kualitas produk

- Tampilan futuristic dan menarik

- Jumlah Pengguna

- Kesan Pemakai

- Evaluasi Brand

- Loyality

- Tertarik

- Percaya

- Manfaat fungsional

- Manfaat yang dialami

- Manfaat simbolis

- Manfaat Segi sosial

- Melakukan pembelian ulang.

- Mereferensikan kepada orang lain.

-Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari

pesaing.

- Tidak menggunakan produk lain.

Page 55: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

44

BAB 1V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Orang-orang mungkin mengira Nokia adalah perusahaan yang dibangun untuk

tujuan pabrik atau industri seluler. Sebenarnya kata Nokia berasal dari nama

sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan

Sejarah NOKIA ditemukan oleh Fredrik Idestam untuk perusahaan mesin

penggilingan bubur kayu pada tahun 1865.Kemudian dikembangkan menjadi

mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik

pembuat kertas terkemuka di Eropa. Tahun 1950-an chief executive officer (CEO)

Björn Westerlund meramalkan, masa depan pertumbuhan beberapa sektor ini

(bubur kayu dan kertas) akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah

divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki.

Selama 15 tahun Nokia elektronik mengalami masa percobaan dari

beragam kesalahan.Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara

bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang

berbakat.Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung

untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler).Dan tahun 1980-an

seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia

memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah

Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen.

Page 56: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

45

telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini

membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena

tidak berjalan mulus.

Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic

Mobile Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional

pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke

sejumlah negara dan mendapat sambutan yang luar biasa.

Pada awal 1990-an Nokia sempat krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma

Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan

telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun

1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada

pertengahan 1990-an dan Nokia menjadi nomor 1.

Gambar 4.1

Logo Nokia

Sumber : www.nokia.com

Page 57: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

46

BAB V

ANALISI HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis

temui pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden

yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, dan

jurusan.

1. Jenis Kelamin Responden

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase %

Laki-laki 62 62%

Perempuan 38 38%

Jumlah 100 100%

Sumber : Kuesioner, Data diolah, 2012

Page 58: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

47

2. Usia Pengguna Handphone Nokia

Table 5.4

Responden Berdasarkan Usia Pengguna Handphone Nokia

Usia Frekuensi (orang) Persentase (%)

18-20 19 19%

20-22 48 48%

23-24 23 23%

>25 10 10%

Jumlah 100 100%

Sumber : kuesioner, Data diolah, 2012

3. Program Studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Tabel 5.3

Program Studi Responden

Program Srudi Frekuensi (orang) Persentase (%)

Ilmu Ekonomi 22 22%

Manajemen 46 46%

Akuntansi 32 32%

Jumlah 100 100%

Sumber : Kuesioner, Data diolah 2012

Page 59: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

48

5.2 Penentuan Range

Survey ini menggunakan skala Likert dengan bobot tertinggi di tiap

pernyataan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1. Dengan jumlah responden

sebanyak 75 orang, maka:

= − ℎSkor tertinggi : 100 x 5 = 500

Skor terendah : 100 x 1 = 100

Sehingga range untuk hasil survey, yaitu : = 80Range skor:

100-180 = Sangat rendah

181-260 = Rendah

261-340 = Cukup

341-420 = Tinggi

5.3 Deskripsi Variabel Brand Association dan Perhitungan Skor Variabel

Independen.

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan juga

perhitungan skor untuk variabel Brand Association yang terdiri dari beberapa

variabel, yaitu Attribute, Brand Attitude, Benefit dapat dilihat sebagai berikut :

Page 60: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

49

5.3.1 Pertanyaan mengenai Variabel Attribute (X1)

Atribute merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan

karakteristik pada produk dan layanan. Indikator-indikator dari variabel

ini terbagi atas empat, dimana hasilnya dapat kita lihat berikut :

Tabel 5.4

Tanggapan responden terhadap variabel Attribute

Tanggapan Sangatsetuju

Setuju Netral Kurangsetuju

Tidaksetuju

Skor

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1.Kemudahan nokia

dalam service berbasis

garansi.23 23 60 60 15 15 2 2 0 0 404

2.Kelengkapan layanan

fitur handphone nokia

dapat memenuhi

kebutuhan saya.

30 30 42 42 25 25 3 3 0 0 399

3.Penggunan

handphone nokia

meliputi semua

kalangan.

18 18 57 57 19 19 5 5 1 1 386

4.Untuk mendapatkan

aksesoris handphone

nokia sangat mudah.41 41 48 48 10 10 1 1 0 0 429

Jumlah

Rata-rata

1681

404.5

Page 61: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

50

Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden

melihat pada kemudahaan handphone nokia dalam service berbasis garansi yang

dapat ditunjukkan dengan nilai jumlah indikator yang diperoleh paling tinggi pada

variabel Attribute, yaitu 404, dan tanggapan responden terhadap variabel Attribute

berada pada range keempat, yaitu tinggi.

5.3.2. Pernyataan mengenai Variabel Brand Attitude (X2)

Brand attitude berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan secara

menyeluruh terhadap suatu merek. Brand attitude merupakan asosiasi merek yang

paling abstrak dan merupakan asosiasi tinggkat tinggi. Indikator-indikator dari

variabel ini terbagi atas empat, dimana hasilnya dapat kita lihat berikut:

Tabel 5.5

Tanggapan responden terhadap variabel Brand attitude

Tanggapan Sangatsetuju

Setuju Netral Kurangsetuju

Tidaksetuju

Skor

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1.Handphone

nokia merupakan

merek terkenal.44 44 35 35 8 8 0 0 0 0 378

2.Tidak

menggunakan

merek handphone

lain.

28 28 33 33 18 18 16 16 5 5 358

3.Tertarik dengan

handphne merek

Nokia20 20 41 41 24 24 15 15 0 0 362

Page 62: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

51

4.Kepercayaan

terhadap

handphone nokia.38 38 30 30 18 18 11 11 4 4 336

Jumlah 1434

Rata-rata 358,5

Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden

melihat pada handphone nokia merupakan merek terkenal yang dapat ditunjukkan

dengan nilai jumlah indikator yang diperoleh paling tinggi pada variabel Brand

attitude, yaitu 378, dan tanggapan responden terhadap variabel Brand attitude

berada pada range keempat, yaitu tinggi.

5.3.3. Pernyataan mengenai Variabel Benefit (X3)

Benefit merupakan suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut

produk layanan. Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas empat, dimana

hasilnya dapat kita lihat berikut :

Tabel 5.6

Tanggapan responden terhadap variabel Benefit

Tanggapan Sangatsetuju

Setuju Netral Kurangsetuju

Tidaksetuju

Skor

Pertanyaan F % F % F % F % F %

1.Handphone nokia

memiliki Kualitas

suara yang jernih.54 54 30 30 15 15 1 1 0 0 413

Page 63: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

52

2.Harga jual

kembali handphone

nokia tinggi.23 23 21 21 14 14 39 39 3 3 375

3.Tipe handphone

nokia sesuai

dengan kualitasnya.37 37 54 54 15 15 1 1 0 0 425

4.Handphone nokia

mempermudah

komunikasi.34 34 46 46 20 20 0 0 0 0 390

Jumlah 1603

Rata-rata 400.75

Sumber : data diolah,2012

Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden

melihat pada kualitas suara jernih handphone nokia yang dapat ditunjukkan

dengan nilai jumlah indikator yang diperoleh paling tinggi pada variabel Benefit,

yaitu 425, dan tanggapan responden terhadap variabel Benefit berada pada range

keempat, yaitu tinggi.

5.4 Deskripsi Variabel Loyalitas Konsumen dan Perhitungan Skor Variabel

Dependen (Y)

Indikator-indikator dari variabel ini terdiri atas empat, yaitu melakukan

pembelian secara berulang, mereferensikan produk ke orang lain, dan

menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing dimana setiap indicator

direpsetasikan oleh dua pertanyaan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 64: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

53

Tabel 5.7

Tanggapan responden terhadap Variabel Loyalitas Konsumen

Tanggapan Sangatsetuju

Setuju Netral Kurangsetuju

Tidaksetuju

SkorPertanyaan F % F % F % F % F %

Pembelian berulangmerupakan akibatkepuasan terhadapsuatu produk

52 52 29 29 16 16 3 3 0 0 407

Memberikaninformasi tentangsuatu produk kepadaorang lain

46 46 30 30 24 24 0 0 0 0 382

Rasa puas terhadapsuatu produk

8 8 30 30 36 36 20 20 6 6 344

Tidak mencobaproduk lain setelahmenemukan produkyang sesuai harapananda

6 6 18 18 41 41 30 30 5 5 319

Jumlah

Rata-rata

1452

363

Data primer (kuesioner), diolah 2012

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden

terhadap variabel loyalitas konsumen berada pada range keempat, yaitu tinggi.

Dapat dilihat pada jumlah skor yang paling tinggi berada pada indikator Loyalitas

konsumen dengan nilai skor yang diperoleh 407. Ini dibuktikan bahwa loyalitas

konsumen sudah tepat.

Page 65: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

54

5.5. Analisis Regresi Linear Berganda

5.5.1 Hasil Analisis Regresi berganda

Berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan baik untuk variabel terikat (Y)

maupun variabel bebas (X1, X2, X3) yang diolah dengan menggunakan bantuan

SPSS 17.00, maka diperoleh hasil perhitungan Regresi linear berganda sebagai

berikut :

Tabel 5.8

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .695 .294 2.363 .000

X1 .267 .084 .264 3.170 .002

X2 .180 .079 .276 3.170 .003

X3 .305 .059 .353 3.877 .000

a. Dependent Variable: Y

bentuk Standardized Coefficients diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 0,264X1+0,276X2+0,353X3

Dimana :

X1 = Attribute

X2 = Brand attitude

X3 = Benefit

Y = Loyalitas konsumen

Page 66: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

55

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel independen Attribute (X1) berpengaruh positif terhadap

loyalitas konsumen (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,264.

2. Variabel independen brand attitude (X2) berpengaruh positif terhadap

loyalitas konsumen (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,276.

3. Variabel independen benefit (X3) berpengaruh positif terhadap Loyalitas

konsumen (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,353.

5.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

5.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat

pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Uji validitas

digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner

dikatakan valid jika Pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan

membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r

tabel, jika r hitung > dari r tabel (pada taraf signifikansi 5%) maka Pernyataan

tersebut dinyatakan valid. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut :

Page 67: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

56

Tabel 5.9

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Indikator KoefisienKorelasi (r)

Nilai r-tabel(α=95%)

Keterangan

Attribute

(X1)

Kemudahan nokiadalam serviceberbasis garansi.

0,448 0,197 Valid

Kelengkapan layananfitur handphonenokia dapatmemenuhi kebutuhansaya

0,442 0,197 Valid

Penggunanhandphone nokiameliputi semuakalangan.

0,370 0,197 Valid

Untuk mendapatkanaksesoris handphonenokia sangat mudah

0,473 0,197 Valid

BrandAttitude

(X2)

Handphone nokiamerupakan merekterkenal

0,302 0,197 Valid

Tidak menggunakanmerek handphonelain.

0,605 0,197 Valid

Tertarik denganhandphne merekNokia

0,440 0,197 Valid

Kepercayaanterhadap handphonenokia

0,661 0,197 Valid

Benefit (X3)

Handphone nokiamemiliki Kualitassuara yang jernih

0,368 0,197 Valid

Harga purna jualyang stabil

0,507 0,197 Valid

Tipe handphonenokia sesuai dengankualitasnya.

0,388 0,197 Valid

Handphone nokiamempermudahkomunikasi

0,516 0,197 Valid

Loyalitaskonsumen

0,279 0,197 Valid

0,227 0,197 Valid

Page 68: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

57

(Y) 0,531 0,197 Valid

0,404 0,197 Valid

Sumber : Data primer yang diolah 2012

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan

untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r table = 0,197 (nilai r

tabel untuk n=100). Sehingga semua indikator dari variabel penelitian ini

adalah valid.

5.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-

masing variabel diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5.10Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Nilai hitung AlphaCronbach Keterangan

Attribute (X1) 0,687 ReliabelBrand Attitude (X2) 0,731 Reliabel

Benefit (X3) 0,858 ReliabelLoyalitas Konsumen (Y) 0,660 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Page 69: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

58

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian

ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan

kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha (α) < 0,6 maka

dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan

penelitian ulang dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan

yang berbeda.

Hasil pengujian reliabilitas dalam tabel 5.10 menunjukkan bahwa

semua variabel dalam penelitian mempunyai koefisien alpha (α) yang cukup

besar yaitu > 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur

masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang

handal.

5.7 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) di gunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2005). Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen. Koefisien determinasi

yang digunakan adalah nilai Adjusted R square karena lebih dapat dipercaya

dalam mengevaluasi model regresi. Nilai Adjusted R square dapat naik atau

turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

Page 70: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

59

Tabel 5.11

Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of theEstimate

1 .760a .578 .565 .358072

a . Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R

Square adalah 0,565. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 56,5% Loyalitas

konsumen pada handphone merek nokia dipengaruhi oleh variasi dari

ketiga variabel independen, yaitu Attribute (X1), Brand attitude (X2),

Benefit (X3),Sedangkam sisanya sebesar 43,5% dipengaruhi oleh variabel-

variabel lainnya yang tidak diteliti.

5.8 Pengujian Hipotesis

5.8.1 Pengujian Parsial (uji t)

Untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial.

Page 71: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

60

Tabel 5.12

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .695 .294 2.363 .000

X1 .267 .084 .264 3.170 .002

X2 .305 .079 .276 3.033 .003

X3 .180 .059 .353 3.877 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

1) Variabel Attribute

Hipotesis

Ho: β1≤ 0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel

attribute terhadap loyalitas konsumen.

Ha: β1 > 0 Ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel Attribute

terhadap loyalitas konsumen.

Hasil pengujian regresi untuk variabel Attribute terhadap Loyalitas

konsumen menunjukkan nilai t hitung = 3,170 dengan nilai signifikansi

0,002. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis dapat diterima. Dengan

Page 72: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

61

demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel Attribute

terhadap loyalitas konsumen.

2) Variabel Brand Attitude

Hipotesis

Ho: β1≤ 0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel

Brand attitude terhadap Loyalitas konsumen.

Ha: β1 > 0 Ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel Brand

attitude terhadap loyalitas konsumen.

Hasil pengujian regresi untuk variabel Attribute terhadap Loyalitas

konsumen menunjukkan nilai t hitung = 3,033 dengan nilai signifikansi

0,003. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis dapat diterima. Dengan

demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel Attribute

terhadap Variabel Loyalitas konsumen.

3. Variabel Benefit

Hipotesis

Ho: β1≤ 0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel

Benefit terhadap loyalitas konsumen.

Ha: β1 > 0 Ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel Benefit

terhadap loyalitas konsumen.

Hasil pengujian regresi untuk variabel Benefit terhadap loyalitas

konsumen menunjukkan nilai t hitung = 3,877 dengan nilai signifikansi

Page 73: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

62

0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis dapat diterima. Dengan

demikian terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel Benefit

terhadap Variabel Loyalitas Konsumen.

5.8.2 Pengujian Simultan (uji F)

Pengujian hipotesis secara bersama-sama dilakukan dengan

menggunakan Uji F. Uji F dilakukan untuk menguji hubungan signifikansi

antara variabel bebas dan variabel terikat secara keseluruhan. Hasil

pengujian diperoleh sebagai berikut :

Tabel 5.13Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.880 3 5.627 43.883 .001a

Residual 12.30 96 .128

Total 29.188 99

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Hipotesis

Ho : β1 = β2 = β3 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan dari

variabel Atributte, Brand attitude, dan Benefit

Page 74: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

63

secara bersama-sama terhadap Loyalitas

konsumen

Ha : β1=β2=β3>0 Ada pengaruh yang signifikan dari variabel

Attribute, Brand attitude, dan Benefit secara

bersama-sama terhadap Loyalitas konsumen.

Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukkan

nilai F hitung = 43,883dengan signifikansi 0,001. Dengan menggunakan

batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05.

Dengan arah koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa

hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Attribute, Brand attitude dan

Benefit secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap Loyalitas Konsumen.

Page 75: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

64

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai handphone nokia pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin dan menyebarkan kuesioner

kepada beberapa pengguna handphone nokia, maka penulis mengemukakan

beberapa kesimpulan yaitu :

1. Berdasarkan hasil analisis demografi dengan pembagian indikator yaitu

jenis kelamin, usia, dan program studi maka diketahui dominan pemakai

handphone nokia berjenis kelamin Laki-laki dengan batas usia antara 20-

22 tahun dan mahasiswa program studi Manajemen.

2. Berdasarkan hasil analisis secara parsial (Uji T) ternyata hasil penelitian

membuktikan bahwa, ketiga variabel Brand Association yaitu Attribute,

Brand Attitude, Benefit berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen yaitu Loyalitas Konsumen pada handphone nokia.

3. Diantara ketiga variabel Brand association yaitu Attribute, Brand

attitude, Benefit, variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas

konsumen pada handphone nokia adalah Benefit. Hasil pengujian regresi

untuk variabel Benefit terhadap loyalitas konsumen menunjukkan nilai t

hitung = 3,877 dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan menggunakan

batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05,

maka hipotesis dapat diterima. Dengan demikian terdapat pengaruh

Page 76: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

65

positif dan signifikan dari variabel Benefit terhadap Variabel Loyalitas

Konsumen.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini,

maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat

diberikan sebagai berikut:

1. Pada pengguna merek handphone nokia diharapkan lebih bijak

menggunakan media komunikasi yang disediakan.

2. Perusahaaan pembuat handphone nokia kiranya mampu mempertahankan

atau bahkan meningkatkan kualitas yang terbentuk untuk para konsumen,

misalnya mencari tahu harapan-harapan konsumen terhadap handphone

merek nokia, sehingga perusahaan dapat memproduksi model/tipe yang

lebih bagus. Perlu disadari bahwa mempertahankan pelanggan jauh lebih

baik dan menguntungkan ketimbang mencari konsumen baru. Dan lebih

mempertahankan dan meningkatkan benefit seperti peningkatan dari

indikatornya kualitas suara jernih, merupakan handphone yang dikenal

semua kalangan, kualitas dan tipe yang bervariatif, dan mempermudah

komunikasi. Karena berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis,

variabel benefit sangat mempengaruhi loyalitas konsumen menggunakan

handphone nokia.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-

variabel lain dari luar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil

yang bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

Page 77: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

66

DAFTAR PUSTAKA

A., Aaeker, David. 1991. Managing Brand Equtity : Capitalizing On The ValueOf A Brand Name. The Free Prees, New York

Darmadi. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. ANDI, Yogyakarta.

Ferdinan, Augusti. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan MempertahankanKesetiaan Pelanggan. Erlangga. Jakarta.

Hasan, Ali.2008, Marketing, cetakan pertama, Penerbit : MedPress,

Yogyakartasitas Hasanuddin

Keller, KL. 2003. Strategic Brand Management, Building Measurement andManaging Brand Equity, Upper Sadle River, NJ Pearson EducationInternasional.

Palmer, Adrian. 2001. Principles Of Services Marketing, Third Edition McGraw-Hill Companies, UK (United Kingdom)

Ratih Hurriyati, 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, cetakakanketiga, penerbit : Alfabeta, Bandung

Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, cetakan ketiga,Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sadat, Andi, M. 2009. Brand Belief : Strategi Membangun Merek BerbasisKeyakinan. Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Tjiptono, Fandi.2005. Brand Management & Strategy. Penerbit Andi:

Yogyakarta.

Umar, Husein.2004. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organosasi.PT.Gramedia Pustaka Utama.: Jakarta.

Page 78: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

67

Skripsi :

Andi, Zukruf (2011). Pengaruh Brand Association Terhadap KeputusanKonsumen Berlangganan Speedy Sebagai Internet Service Provider PadaPT.Telkom tbk Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasHasanuddin.

Anisha, Ayu (2012). Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas KonsumenProduk Oli Pelumas Pertamina, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasHasanuddin.

Maria Anggia. 2009. Seberapa kuat ekuitas merek sepeda motor Hondadibandingkan dengan merek Yamaha dan Suzuki berdasarkan brandawareness dan brand association, Depok : Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.

Artikel Jurnal :

Aaker, D.A. (1996), “Measuring Brand Equity Across Product and Market”,California Management Review, Vol. 38 No. 3, pp. 102-121.

Keller, Kevin Lane. 1993. Conseptualizing, Measuring, and Managing Customer-Based Brand Equity. Journal of Marketing. Vol.57; pg. 1-22, SecondEdition. Upper Saddle River, New Jersey. Person Education, inc.

Website:

Themarketingmanagementbloghttp://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/artikel/merek/definis-merek/November10, 2009 didownload 6 – 6 - 2012

Page 79: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

68

Lampiran I

KUESIONER

PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITASKONSUMEN PADA HANDPHONE MEREK NOKIA

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas)

Responden yang terhormat,

Dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Brand Association

Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Handphone Merek Nokia Pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Hasanuddin”.maka

dengan ini saya memohon kesediaan Anda untuk menjawab daftar pertanyaan

berikut ini. Data ini akan digunakan sebagai bahan untuk menyusun skripsi di

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Atas bantuan dan kerjasama Anda,

saya ucapkan banyak terima kasih.

Jawablah pertanyaan berikut dengan member tanda silang (X) pada kolomyang tersedia!

I. Identitas Responden1. Apakah anda pengguna handphone merek Nokia ?

a. Jika Ya, lanjutkan kepertanyaan berikut.

2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Usia : a. 18-20

b. 20-22

c. 23-24

4. Program studi : a. Ilmu Ekonomi

Page 80: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

69

b. Manajemen

c. Akuntansi

Page 81: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

70

II. Tanggapan Responden

BRAND ASSOCIATION

Keterangan :SS = Sangat setuju

S = Setuju

N = Netral

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak setuju

1. Attribute merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan

karakteristik pada produk layanan yang diberikan handphone merek nokia

yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

INDIKATOR SS S N KS TS

Handphone Nokia mempunyai

kemudahan dalam sevice yang

berbasis garansi.

Handphone nokia memiliki layanan

dan fitur yang lengkap yang dapat

memenuhi kebutuhan saya

Pengguna handphone nokia

meliputi semua kalangan.

Kemudahan dalam memperoleh

aksesoris handphone nokia sangat

Page 82: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

71

mudah.

2. Brand Atitude berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan secara

menyeluruh terhadap produk, layanan dan kualitas yang diberikan

handphone merek Nokia kepada pelanggan.

INDIKATOR SS S N KS TS

Handphone nokia merupakan merek

terkenal

Saya tidak menggunakan merek

handphone lain selain nokia.

Saya tertarik dengan handphone

merek nokia

Saya selalu memiliki kepercayaan

dengan handphone nokia

3. Benefit merupakan suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut

produk atau layanan berupa manfaat yang diberikan handphone merek

nokia yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

INDIKATOR SS S N KS TS

Handphone merek nokia memiliki

kualitas suara yang jernih.

Handphone merek nokia merupakan

Page 83: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

72

handphone yang dikenal semua

kalangan sehingga mudah dijual

kembali dengan harga jual yg stabil

Menurut saya handphone nokia

mempunyai kualitas tipe yang

bervariatif.

Hanphone nokia mempermudah

komunikasi

LOYALITAS KONSUMEN

1. Pembelian yang berulang merupakan akibat dari kepuasan yang anda

rasakan terhadap suatu produk.

a. Sangat setuju c. Netral e. Tidak setuju

b. Setuju d. Kurang setuju

2. Memberikan informasi tentang suatu produk kepada orang lain

menjadi hal yang lumrah ketika anda puas terhadap produk tersebut.

a. Sangat setuju c. Netral e. Tidak setuju

b. Setuju d. Kurang setuju

3. Rasa puas dan percaya akan suatu produk dapat membuat anda merasa

tidak perlu untuk mencoba produk lain.

a. Sangat setuju c. Netral e. Tidak setuju

b. Setuju d. Kurang setuju

Page 84: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

73

4. Mencoba produk lain hanya akan membuat anda membuang-buang

uang dan waktu ketika telah menemukan produk yang pas dengan

harapan anda.

a. Sangat setuju c. Netral e. Tidak setuju

b. Setuju d. Kurang setuju

Page 85: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

74

ATTRIBUTE (X1) Total BRAND ATTITUDE (X2) Total BENEFIT (X3) TotalLOYALITAS KONSUMEN(Y) Total

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 45 5 3 5 18 5 5 3 5 18 5 5 3 4 17 5 4 3 5 204 5 4 4 17 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 4 4 4 4 204 3 2 5 14 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16 4 3 4 5 195 4 5 5 19 5 5 4 5 19 5 4 4 5 18 5 5 4 5 235 4 2 5 16 5 4 2 5 16 5 5 2 4 16 5 5 2 5 194 4 4 4 16 4 4 5 5 18 1 2 4 1 8 4 4 4 4 205 5 5 5 20 4 5 3 5 17 4 4 4 3 15 5 5 4 4 234 4 4 3 15 4 4 5 4 17 2 2 4 2 10 2 4 4 4 184 3 3 3 13 4 3 4 4 15 3 4 4 4 15 3 3 4 3 164 5 4 4 17 4 4 3 5 16 3 4 4 4 15 4 4 4 4 195 4 4 4 17 5 5 3 5 18 3 4 4 3 14 4 4 4 5 202 2 3 2 9 4 3 2 4 13 2 3 2 1 8 3 3 2 3 134 4 2 4 14 4 5 2 5 16 3 5 2 4 14 4 4 2 4 174 3 4 5 16 5 4 2 5 16 5 4 3 3 15 3 3 3 3 165 4 2 5 16 5 4 2 5 16 5 5 2 4 16 5 3 2 4 164 4 4 4 16 4 4 3 5 16 3 3 4 3 13 3 3 4 4 185 4 4 5 18 4 3 2 4 13 5 3 3 4 15 4 5 3 4 184 5 3 5 17 5 4 4 5 18 5 5 3 3 16 4 4 3 5 194 4 1 4 13 4 4 2 4 14 4 4 2 4 14 3 3 2 4 145 4 5 5 19 4 5 4 4 17 5 3 4 4 16 4 4 4 4 204 3 4 4 15 5 4 5 4 18 4 4 4 3 15 4 4 4 3 194 4 4 4 16 4 5 4 5 18 5 5 4 4 18 3 3 4 4 164 5 4 5 18 5 5 5 5 20 5 5 3 4 17 5 5 3 4 204 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 194 5 4 5 18 4 3 4 5 16 5 2 1 3 11 4 4 1 5 16

Page 86: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

75

5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 3 4 17 4 5 3 5 204 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 3 3 16 3 3 3 3 144 3 4 4 15 4 5 4 3 16 3 3 3 3 12 3 4 2 3 154 3 4 5 16 5 3 5 4 17 5 3 5 2 15 3 3 3 3 144 5 4 4 17 5 5 5 5 20 5 5 5 3 18 5 5 4 4 214 4 4 5 17 5 5 5 5 20 5 4 5 4 18 5 4 3 5 204 4 4 5 17 5 4 5 5 19 4 5 4 4 17 4 4 4 5 215 5 5 5 20 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20 5 4 3 5 203 5 3 4 15 4 4 4 5 17 2 3 2 3 10 4 4 2 4 165 5 5 4 19 4 4 4 5 17 3 4 3 3 13 4 4 3 4 185 4 5 4 18 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 5 3 3 4 185 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 5 4 5 224 4 4 3 15 3 4 3 5 15 2 3 2 3 10 4 4 2 4 175 4 5 4 18 4 4 4 5 17 2 3 2 3 10 4 4 4 3 194 4 4 4 16 5 5 5 5 20 3 4 3 3 13 4 3 3 4 173 5 3 5 16 4 4 3 3 14 2 3 2 2 9 3 3 3 4 164 4 4 4 16 4 4 4 4 16 3 4 3 3 13 4 4 3 3 164 3 4 4 15 4 4 2 3 13 2 2 2 2 8 2 3 3 3 143 3 3 3 12 4 4 3 3 14 2 4 2 3 11 3 3 4 3 163 4 3 4 14 4 4 4 3 15 3 3 3 3 12 4 3 3 4 164 5 4 4 17 4 5 4 4 17 2 3 2 1 8 4 4 4 4 204 5 4 5 18 5 5 3 4 17 4 5 4 4 17 3 4 3 4 172 2 2 4 10 4 4 3 2 13 1 3 1 1 6 3 2 3 4 153 4 3 4 14 2 3 2 2 9 1 2 1 2 6 2 2 5 4 175 4 5 4 18 3 4 3 3 13 3 3 3 3 12 3 3 4 4 184 4 4 4 16 4 4 2 2 12 3 3 3 3 12 2 2 3 3 133 2 3 4 12 3 4 3 4 14 3 3 3 2 11 3 4 3 4 174 3 4 4 15 2 3 3 2 10 3 2 3 2 10 3 2 4 4 17

Page 87: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

76

4 4 4 4 16 4 4 4 2 14 2 3 2 2 9 4 2 4 4 174 5 4 5 18 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19 5 5 4 5 234 5 4 4 17 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 5 4 2 4 174 4 4 4 16 3 3 4 3 13 2 3 3 4 12 4 3 4 4 184 5 4 5 18 5 4 5 4 18 4 4 4 5 17 5 4 4 5 223 3 3 3 12 4 4 2 3 13 3 3 5 3 14 2 3 4 3 175 5 5 5 20 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 204 4 4 5 17 4 4 4 2 14 2 2 4 4 12 4 2 3 4 174 4 4 3 15 4 4 4 3 15 3 4 2 4 13 4 3 2 4 155 3 5 4 17 5 4 4 3 16 3 4 3 4 14 4 3 3 4 174 4 4 4 16 2 2 4 3 11 2 3 2 2 9 4 3 3 2 144 4 4 3 15 4 4 3 3 14 2 2 4 4 12 3 3 3 4 174 3 4 5 16 5 5 4 4 18 3 2 3 4 12 4 4 3 4 183 3 3 3 12 3 4 3 2 12 2 3 3 3 11 3 2 3 3 144 5 4 4 17 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 4 4 3 4 195 5 5 4 19 4 4 4 4 16 3 3 4 5 15 4 4 3 5 204 5 4 4 17 4 4 2 2 12 1 2 4 2 9 2 2 4 2 144 3 4 5 16 5 4 4 3 16 5 5 3 5 18 4 3 4 5 194 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 5 4 5 18 4 5 5 5 234 5 4 5 18 5 4 5 4 18 4 5 3 4 16 5 4 3 4 194 5 4 4 17 4 3 5 4 16 5 5 3 4 17 5 4 4 4 203 5 3 5 16 4 4 2 2 12 3 3 3 4 13 2 2 4 4 155 3 5 4 17 4 4 4 3 15 3 4 4 5 16 4 3 4 5 203 4 3 3 13 3 3 2 1 9 1 2 4 2 9 2 1 3 2 123 4 3 4 14 4 4 4 3 15 2 4 4 4 14 4 3 4 4 194 3 4 4 15 5 5 4 5 19 4 4 4 4 16 4 5 4 4 214 3 4 4 15 4 4 3 3 14 4 4 3 5 16 3 3 4 5 185 4 5 4 18 5 5 5 4 19 5 3 5 5 18 5 4 5 5 24

Page 88: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

77

5 5 5 5 20 5 3 5 4 17 5 5 5 5 20 5 4 5 5 244 3 4 4 15 4 3 3 3 13 3 4 3 4 14 3 3 3 4 163 3 3 4 13 4 4 3 3 14 3 3 4 3 13 3 3 3 3 164 4 4 4 16 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16 4 4 4 5 213 4 3 5 15 5 4 3 3 15 3 4 2 4 13 3 3 3 4 153 4 3 5 15 4 3 3 3 13 3 4 5 4 16 3 3 5 4 203 3 3 3 12 4 3 5 4 16 2 4 2 4 12 5 4 3 4 184 4 4 5 17 4 4 4 3 15 5 5 3 5 18 4 3 3 5 184 4 4 5 17 4 5 4 5 18 5 5 4 5 19 4 5 5 5 234 5 4 4 17 5 5 4 5 19 4 4 3 4 15 4 5 3 4 194 3 4 4 15 5 3 4 4 16 5 5 4 4 18 4 4 3 4 194 3 4 5 16 4 5 4 4 17 5 4 3 4 16 4 4 4 4 194 5 4 5 18 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20 4 4 5 5 235 4 5 5 19 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 5 5 5 5 245 3 5 5 18 5 5 4 4 18 5 5 3 5 18 4 4 4 5 204 3 4 5 16 4 4 3 4 15 5 5 4 3 17 3 4 3 3 174 4 4 5 17 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18 5 5 4 5 234 5 4 5 18 5 5 5 4 19 5 5 2 5 17 5 4 3 5 194 3 4 4 15 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 3 3 4 18

Page 89: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

78

Correlations (Attribute)

Correlations

X1 X2 X3 X4 Total

X1 Pearson Correlation 1 .805** .681** .730** .488**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X2 Pearson Correlation .805** 1 .326** .386** .442**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X3 Pearson Correlation .681** .326** 1 .651** .390**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X4 Pearson Correlation .730** .386** .651** 1 .473**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation .488** .442** .390** .473** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

Page 90: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

79

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations (Brand Atttude)

Correlations

X1 X2 X3 X4 Total

X1 Pearson Correlation 1 .200* .120 .026 .302**

Page 91: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

80

Sig. (2-tailed) .046 .236 .797 .002

N 100 100 100 100 100

X2 Pearson Correlation .200* 1 .070 .358** .605**

Sig. (2-tailed) .046 .487 .000 .000

N 100 100 100 100 100

X3 Pearson Correlation .120 .070 1 .117 .440**

Sig. (2-tailed) .236 .487 .245 .000

N 100 100 100 100 100

X4 Pearson Correlation .026 .358** .117 1 .661**

Sig. (2-tailed) .797 .000 .245 .000

N 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation .302** .605** .440** .661** 1

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 92: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

81

Correlations (Benefit)

Correlations

X1 X2 X3 X4 Total

X1 Pearson Correlation 1 .196 .185 .109 .368**

Sig. (2-tailed) .050 .065 .282 .000

N 100 100 100 100 100

X2 Pearson Correlation .196 1 .270** .250* .507**

Sig. (2-tailed) .050 .007 .012 .000

N 100 100 100 100 100

X3 Pearson Correlation .185 .270** 1 .246* .388**

Sig. (2-tailed) .065 .007 .014 .000

N 100 100 100 100 100

X4 Pearson Correlation .109 .250* .246* 1 .516**

Sig. (2-tailed) .282 .012 .014 .000

N 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation .368** .507** .388** .516** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 93: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

82

Correlations (Loyalitas Konsumen)

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Total

Y1 Pearson Correlation 1 .087 .141 .297** .279**

Sig. (2-tailed) .389 .163 .003 .005

N 100 100 100 100 100

Y2 Pearson Correlation .087 1 .210* .341** .227*

Sig. (2-tailed) .389 .036 .001 .023

N 100 100 100 100 100

Y3 Pearson Correlation .141 .210* 1 .120 .531**

Sig. (2-tailed) .163 .036 .235 .000

N 100 100 100 100 100

Y4 Pearson Correlation .297** .341** .120 1 .404**

Sig. (2-tailed) .003 .001 .235 .000

N 100 100 100 100 100

Total Pearson Correlation .279** .227* .531** .404** 1

Sig. (2-tailed) .005 .023 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 94: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

83

Reliabilty (Attribute)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alphaa N of Items

.687 4

Reability (Brand attitude)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.731 4

Reliability (Benefit)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alphaa N of Items

.858 4

Reliability Loyalitas Konsumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alphaa N of Items

.660 4

Page 95: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

84

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .760a .578 .565 .358072

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.880 3 5.627 43.883 .001a

Residual 12.309 96 .128

Total 29.188 99

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Y

Page 96: PENGARUH BRAND ASSOCIATION TERHADAP LOYALITAS … · trend budaya yang meluas kepada sejumlah lapisan masyarakat yang menuntut ... dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat

85

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .695 .294 2.363 .000

X1 .267 .084 .264 3.170 .002

X2 .305 .079 .276 3.033 .003

X3 .335 .059 .353 3.877 .000

a. Dependent Variable: Y