pengaruh berkumur larutan gel lidah...

65
PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera) 5% TERHADAP SKOR HI (HYGIENE INDEX) KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III pada Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung Disusun Oleh : ESTER NOVIA VERANATA SIMBOLON NIM. P17325112023 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KEPERAWAN GIGI 2015

Upload: others

Post on 05-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH BUAYA

(Aloe vera) 5% TERHADAP SKOR HI (HYGIENE INDEX)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma III pada Jurusan Keperawatan Gigi

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung

Disusun Oleh :

ESTER NOVIA VERANATA SIMBOLON

NIM. P17325112023

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWAN GIGI

2015

Page 2: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul

PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH BUAYA

(Aloe vera) 5% TERHADAP SKOR HI (HYGIENE INDEX)

Diujikan pada Hari Jumat Tanggal 7 Bulan Agustus Tahun 2015

Penguji 1 Penguji 2

drg. Hj. Hetty Aggrawati K., M.Kes. AIFO drg. Yenni Hendriani P. MKM

NIP. 1956 10 05 1987 12 2001 NIP. 1972 11 22 2005 01 2002

Penguji 3

Deru Marah Laut, M.Kes

NIP. 1975 10 16 1994 03 1001

Page 3: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul

PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH BUAYA

(Aloe vera) 5% TERHADAP SKOR HI (HYGIENE INDEX)

Telah disahkan pada Hari Tanggal Bulan Tahun 2015

Pembimbing

Deru Marah Laut, M.Kes

NIP. 1975 10 16 1994 03 1001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

drg. Hj. Hetty Aggrawati K., M.Kes. AIFO

NIP. 1956 10 05 1987 12 2001

Page 4: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Tetapi barang siapa mendengarkan aku, ia akna tinggal dengan aman,

terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka”

Amsal 1 : 33

“Karena Engkaulah yang membuat pelitaku bercahaya

Tuhan, Allahku, menyinari kegelapanku

Karena dengan Engkau aku berani melompati tembok”

Mazmur 18 : 29-30

Bapa, sembah sujudku pada Mu

Atas segala karunia, berkat dan penyertaan Mu selama ini, sepanjang hidupku

Tak ada satupun sesuatu yang dapat ku serahkan sebagai tanda balasan atas cinta kasih Mu yang luar biasa

Hanya kata sederhana yang ku rangkai setulus hati dan penuh syukur

Hanya diri yang berpasrah pada segala yang empunya jagat rayA

Pakailah aku Bapa, sebagai alat Mu

Pakailah aku dan ilmu yang ku dapat ini agar menjadi manfaat

Untuk menjadi perawat gigi yang baik dan penuh kasih dimata Mu serta dimata orang-orang

Karya Tulis Ini saya dedikasikan untuk

Mama, wanita yang luar biasa, malaikat dan bidadari dihidupku.

Bapa dan adik-adikku tercinta.

Page 5: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

ABSTRAK

PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH BUAYA

(Aloe vera) 5% TERHADAP SKOR HYGIENE INDEKS (HI)

Ester Novia Veranata Simbolon 1)

, Deru Marah Laut. 2)

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Bandung

Email: [email protected]

Plak merupakan lapisan yang melekat pada gigi dan berpontensi menimbulkan

penyakit gigi dan mulut. Upaya pengendalian plak sangat diperlukan untuk

mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, salah satu upaya tersebut dapat

dilakukan dengan cara berkumur dengan bahan tradisional yaitu lidah buaya (Aloe

vera). Namun konsentrasi lidah buaya 25% keatas berdasarkan Kimawaty (2005)

dapat menyebabkan hipersensitivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh berkumur larutan lidah buaya (Aloe vera) 5% terhadap skor higyene

index.

Penelitian ini menggunakan desain penelitiaan analitik dengan rancangan quasi

eksperimen sedangkan pengambilan sampel berdasarkan total sampling sebanyak

35 Mahasiswa tingkat 1 yang dilaksanakan di Kampus Jurusan Keperawatan Gigi

Bandung pada bulan Mei 2015. Jenis data yang diperoleh merupakan data

kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, data diolah dan

dianalisa menggunakan uji t-test dependen dan t-test Independen.

Dari hasil penelitian didapat rata-rata peningkatan nilai higyene index setelah

berkumur dengan lidah buaya (Aloe vera) 5% adalah 27,29% sedangkan berkumur

dengan air mineral adalah 13,22%. Kesimpulan dengan menggunakan uji t-test

independen pada tingkat kemaknaan 5% menunjukkan hasil

3,68 sedangkan 2,042, maka hasil penelitian menunjukkan

adanya perbedaan bermakna peningkatan nilai higyene index berkumur larutan

lidah buaya (Aloe vera) 5% dan berkumur air mineral terhadap pembentukan plak.

Sehingga lidah buaya lebih efektif dibandingkan air mineral dalam membersihkan

dan menghambat penumpukan plak karena lidah buaya mengandung Saponin dan

Acemannan yang bersifat antibakteri.

Kata kunci: Berkumur, Lidah buaya (Aloe vera) 5%.

Page 6: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan.

Dengan mengucap rasa syukur kehadirat Tuhan YME yang telah

melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh Berkumur Larutan Gel

Lidah Buaya (Aloe vera) 5% Terhadap Skor Hygiene Index”. Karya Tulis Ilmiah

ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Jurusan Keperawatan Gigi di Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Bandung.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dalam penelitian,

penyusunan isi serta teknik penulisan. Penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Tuhan YME atas segala rahmat, berkat dan penyertaan-Nya yang luar

biasa selama ini.

2. Kedua orang tua, Mama yang menjadi alasan, motivator, inspirasi dan

penyemangat hidup, senantiasa memberikan contoh, doa, motivasi dan

dukungannya untuk untet.

3. Dr. Ir. H. R. Osman Syarief, MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan Bandung

4. Drg. Hj. Hetty Aggrawati K., M.Kes. AIFO. Selaku ketua Jurusan

Keperawatan Gigi

Page 7: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

5. Deru Marah Laut, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberi

saran, arahan dan gagasan kepada penulis dalam menyusun Karya Tulis

Ilmiah ini

6. Drg. Yenni Hendriani P., MKM dan Drg. Hj. Hetty Aggrawati K., M.Kes.

AIFO. Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran

sehingga penulis dapat memperbaiki dan menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini

7. Drg. Sri Hedy Yati selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

banyak masukan, bimbingan dan motivasi bagi penulis

8. Seluruh dosen pengajar dan staf tata usaha yang telah ilmu pengetahuan

dan pengalaman kepada penulis

9. Agus Suryana, S.Sos selaku petugas perpustakaan yang telah membantu

dan menyemangati dalam mencari sumber referensi dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini

10. Adikku tercinta Elisabeth Putri Meisari S dan Fransiskus Nico Sanjaya S

yang selalu memberi dukungan.

11. Sahabatku yang selalu mendukung dan memberi semangat, Octavia

Simarmata, Puspita Ekawati, Yoga tryantoko, Yogi Dwiantono dan EL.

12. Seluruh rekan-rekan mahasiswa JKG angkatan 2012 yang saling

membantu dan mendukung dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Khususnya Hana A. Imaillah, Kelompok PKL Warung Danas dan

Kelompok PKL RSAU Salamun.

Page 8: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

13. Adik-adik tingkat ku tercinta angkatan 2014 yang sudah memberi

dukungan, doa dan menjadi responden pada penelitian ini.

14. Semua pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang

telah memberikan gagasan dan dukungannya dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini yang belum tersampaikan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata

sempurna, untuk itu berbagai saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat

diharapkan demi perbaikan karya-karya penulis selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Semoga segala kebaikan mendapat balasan dari Tuhan YME.

Bandung, Agustus 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGUJIAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan Penelitian 3 D. Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Berkumur 6 1. Pengertian Berkumur 6 2. Berkumur sebagai Tindakan Aseptis 6 3. Lidah Buaya 7 B. Plak 11 1. Pengertian Plak 11 2. Struktur dan Komposisi Plak 12 3. Proses Pembentukan Plak 12 4. Hubungan antara Lidah Buaya dengan Plak 13 C. Kebersihan Gigi dan Mulut 15 D. Kerangka Teori 20

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep 21 B. Hipotesis 21 C. Definisi Operasional 22

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian 23 B. Waktu dan Tempat Penelitian 23 C. Populasi dan Sampel 23 D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data 24 E. Langkah-langkah Penelitian 25 F. Alur Penelitian 26 G. Pengolahan dan Analisa Data 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 29

Page 10: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

B. Pembahasan 32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 37 B. Saran 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah

berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%.

Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah

berkumur dengan air mineral.

Tabel 5.3 Hasil t-test dependen skor hygiene indeks sebelum dan sesudah

berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% dan berkumur air mineral.

Tabel 5.4 Hasil t-test independen skor hygiene indeks sebelum dan sesudah

berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% dan berkumur air mineral.

Page 12: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Concent.

Lampiran 2 Tabel Data Berkumur dengan Larutan Gel Lidah Buaya.

Lampiran 3 Tabel Data Berkumur dengan Air Mineral.

Lampiran 4 Uji t-test dependen pada kelompok perlakuan lidah buaya.

Lampiran 5 Uji t-test dependen pada kelompok kontrol air mineral.

Lampiran 6 Uji t-test independen.

Lampiran 7 Lembar Penelitian.

Page 13: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2013 oleh

Kementerian Kesehatan RI menunjukkan prevalensi nasional masalah gigi dan

mulut dalam 12 bulan terakhir adalah 29,5%, sedangkan prevalensi nasional

indeks DMF-T adalah 4,6. Diantara mereka, terdapat 31,1% yang menerima

perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi (perawat gigi, dokter gigi

atau dokter gigi spesialis), sementara 68,9% lainnya tidak dilakukan

perawatan.

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya penyakit karies gigi

dan penyakit periodontal serta penyakit gigi lainnya adalah plak. Plak

merupakan suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme

yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler apabila seseorang

melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Putri dkk., 2010).

Dengan demikian dibutuhkan suatu cara untuk mengontrol

pembentukan plak. Salah satunya dapat dilakukan dengan cara berkumur obat

kumur yang mengandung zat kimia seperti chlorhexidine. Tetapi

chlorhexidine memiliki efek negatif yaitu munculnya noda pada gigi, mulut

dan mukosa pipi setelah 3 hari pemakaian, iritasi mukosa mulut, sensasi

terbakar dan perubahan persepsi rasa. (Gurgan cit. Nareswari. 2010).

Metode mendasar dan murah adalah mencari alternatif perawatan

sederhana dengan efek samping yang lebih rendah, yaitu dengan

1

Page 14: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

menggunakan bahan-bahan tradisional. Alasan penggunaan tanaman

tradisional sebagai obat alternatif adalah efek samping yang relatif kecil

dibanding obat sintetik, kemudahan dalam mendapatkan bahan baku dan

penggunaannya (Wasito, 2011). Salah satu bahan alami untuk mengontrol

bakteri di dalam mulut adalah lidah buaya (Aloe vera) (Rostita, 2008).

Lidah buaya mengandung berbagai macam zat aktif diantaranya

Saponin dan Acemannan. Saponin ini adalah zat aktif yang mempunyai

kemampuan untuk membersihkan/sebagai bahan pencuci/detergen yang baik

dan bersifat antibakteri yang mempunyai kemampuan untuk membunuh

mikroorganisme, sedangkan Acemannan sebagai antivirus, antibakteri,

antijamur, dapat menghancurkan sel tumor, serta meningkatkan daya tahan

tubuh (Arifin, 2015)

Penelitian mengenai pengaruh berkumur dengan larutan lidah buaya

25% sudah pernah dilakukan oleh Sofian (2012) dalam penelitiannya

menunjukkan terjadinya penurunan skor debris indeks setelah berkumur

dengan lidah buaya 25% dengan skor rata-rata yaitu 0,78. Akan tetapi dalam

jurnal penelitian yang dilakukan oleh Kimawaty, dkk (2005) tentang

hipersensitivitas kontak pada mukosa bukal setelah induksi gel aloe vera, pada

konsentrasi lidah buaya 25% ternyata telah mampu menimbulkan reaksi

hipersensitivitas kontak pada mukosa bukal serta semakin tinggi konsentrasi

lidah buaya yang diberikan semakin tinggi peningkatan jumlah infiltrasi sel

mononuclear pada mukosa bukal. Penelitian lain yang dilakukan oleh Boel

(2002) secara in vitro menyimpulkan bahwa lidah buaya konsentrasi 1,562%

Page 15: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

ternyata sudah memiliki daya hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans.

Penelitian yang dilakukan oleh Permata (2010) menunjukkan bahwa larutan

ekstrak lidah buaya konsentrasi 5% dapat menurunkan akumulasi plak pada

penderita gingivitis dengan cara irigasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut belum ada yang meneliti tentang

larutan lidah buaya dengan konsentrasi lebih aman yang dilakukan dengan

cara berkumur, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

pengaruh berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) dengan menurunkan

konsentrasi lidah buaya sebesar 5% terhadap penurunan plak.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diteliti adalah: “Bagaimana pengaruh

berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% terhadap skor HI?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya pengaruh berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe

vera) 5% terhadap skor HI.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui skor HI sebelum berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe

vera) 5% dan air mineral.

b. Mengetahui skor HI setelah berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe

vera) 5% dan air mineral.

Page 16: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

c. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna antara skor HI

setelah berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% dan air

mineral.

d. Mengetahui bagaimana pengaruh berkumur larutan gel lidah buaya

(Aloe vera) 5% terhadap skor HI.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

dibidang keperawatan gigi kepada pembaca tentang berkumur dengan

larutan gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan akumulasi

plak.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang alternatif pengontrolan plak dengan cara berkumur

menggunakan bahan tradisional yaitu larutan gel lidah buaya (Aloe

vera).

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk perpustakaan

di Kampus Keperawatan Gigi tentang manfaat berkumur dengan

larutan gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap penurunan akumulasi

plak.

Page 17: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat, hasil penelitian tentang gel lidah buaya (Aloe vera)

ini dapat dijadikan pertimbangan memilih obat kumur untuk

mengontrol plak dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman

meneliti, terutama mengenai berkumur dengan larutan gel lidah buaya

(Aloe vera) terhadap penurunan plak.

Page 18: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Berkumur

1. Pengertian Berkumur

Menurut KBBI (2005) berkumur adalah membasuh mulut dengan

menggerak-gerakkan air dan sebagainya di dalam mulut. Berkumur dapat

membantu membersihkan sisa makanan dan bakteri rongga mulut yang

setelah disikat masih menempel ringan dirongga mulut. Selain itu,

berkumur dapat membantu menghilangkan bahan sisa pasta gigi yang

menempel di jaringan lunak atau gigi sehingga tidak tertelan.

2. Berkumur sebagai Tindakan Aseptis

Tindakan aseptis adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk

mengurangi bahkan menghilangkan seluruh mikroorganisme yang ada.

Tindakan ini salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan zat

antiseptik atau antibakteri. Berkumur akan menghasilkan suatu efek

pembersihan rongga mulut secara mekanis dan kimiawi. Efek mekanis

didapatkan dari gerakan dinamis saat berkumur, sedangkan efek kimiawi

didapatkan dari bahan aktif yang terdapat dalam obat kumur. Bahan aktif

obat kumur bersifat antibakteri (Black cit. Nareswari, 2010).

Berkumur dapat pula dilakukan hanya menggunakan air mineral.

Akan tetapi, berkumur dengan air mineral hanya akan membersihkan sisa

6

Page 19: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

makanan di dalam mulut karena efek mekanis saja. Hal ini terjadi karena

air mineral tidak mempunyai zat kimia yang bersifat antibakteri. Air

mineral mengandung beberapa zat mikro seperti Kalsium, Magnesium,

Natrium, Kalium, Klorida, Florida, Tembaga, Bikarbonat dan sulfat atau

mineral lainnya yang jumlahnya sangat kecil tetapi tetap diperlukan oleh

tubuh sehingga air mineral tidak memiliki zat yang dapat menurunkan dan

menghambat pertumbuhan mikroorganisme.

3. Lidah Buaya

a. Sejarah Lidah Buaya

Menurut catatan seorang ahli ilmu bumi berkebangsaan Arab

yang bernama Idris, lidah buaya merupakan produk dari pulau Socotra

di Yunani dan sudah dikenal sejak abad ke-4 SM. Meskipun demikian,

lidah buaya merupakan tanaman asli dari Afrika. Pada tahun 1720

pertama kalinya tanaman ini diberi nama Aloe vera oleh Carl Von

Linne (Rostita, 2008).

Beberapa bukti sejarah menyebutkan bangsa Arab, Yunani,

Romawi, India dan Cina telah menggunakan lidah buaya (Aloe vera)

sebagai bahan baku obat aneka penyakit. Lidah buaya (Aloe vera)

diperkirakan masuk ke Indonesia oleh bangsa Cina pada abad ke-17.

Semula pemanfaatan tanaman tersebut terbatas hanya sebagai tanaman

hias, ramuan obat-obat tradisional dan bahan kecantikan. Pemanfaatan

lidah buaya secara komersial sebagai bahan minuman baru dimulai

pada tahun 1990, oleh petani di Kalimantan Barat (Arifin, 2015).

Page 20: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

b. Pengertian Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya merupakan tanaman asli dari Afrika yang

temasuk golongan liliaceae. Perkataan ‘Aloe vera’ berasal dari bahasa

Arab ‘Alloeh’ yang berarti bahan pahit yang berkilat, dan dalam

bahasa Latin ‘Aloe’ berarti pokok, sedangkan ‘Vera’ adalah tulin

(Arifin, 2015).

Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman berduri yang

semua bagiannya bermanfaat, pelepah lidah buaya (Aloe vera) dapat

dikelompokan menjadi 3 bagian yang dapat digunakan untuk

pengobatan, antara lain: 1) Daun, keseluruhan daunnya dapat

digunakan baik secara langsung atau dalam bentuk ekstrak. 2) Eksudat,

adalah getah yang keluar dari dalam saat dilakukan pemotongan,

eksudat ini berbentuk kental berwarna kuning, dan rasanya pahit. 3)

Gel, adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara

menyayat bagian dalam daun lidah buaya (Furnawanthi, 2007)

c. Jenis-jenis Lidah Buaya

Terdapat lebih dari 350 jenis lidah buaya (Aloe vera) yang

termasuk dalam suku liliaceae, sebagian diantaranya sudah

disilangkan. Di dunia ada 3 jenis lidah buaya (Aloe vera) yang

dibudidayakan secara komersial, yakni Curacao aloe atau Aloe

barbadensis miller, Cape aloe atau Aloe ferox miller dan Socotrine

Page 21: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

aloe yang salah satunya adalah Aloe perryi baker. Diantara ketiga jenis

tersebut, yang paling banyak digunakan adalah spesies Aloe

berbadensis miller karena tekstur pelepahnya yang keras, berisi dan

tebal sehingga menguntungkan bagi industri karena diperoleh daging

yang lebih banyak dan pengupasan kulitnya pun akan lebih mudah

(Arifin, 2015)

d. Kandungan Lidah Buaya (Aloe vera)

Lidah buaya (Aloe vera) mengandung berbagai macam zat aktif

dan enzim yang sangat berguna untuk menyembuhkan berbagai

macam penyakit dikarenakan mengandung zat aktif dan enzim, maka

sifat gel lidah buaya (Aloe vera) ini sangat sensitif terhadap suhu,

udara dan cahaya, serta sangat mudah teroksidasi sehingga gel dan

eksudat (getah) akan mudah berubah warna menjadi kuning hingga

cokelat. Komponen yang terkandung dalam lidah buaya (Aloe vera)

sebagian besar adalah air yang mencapai 99,75%, dengan total padatan

terlarut hanya 0,49%, lemak 0,067%, karbohidrat 0,043%, protein

0,038%, vitamin 0,49% dan vitamin C 3,476 mg (Furnawanthi, 2007)

Bagian lidah buaya (Aloe vera) yang dikonsumsi adalah bagian

gelnya, karena gel lidah buaya (Aloe vera) mengandung banyak gizi

yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dalam sebuah penelitian yang lain diketahui bahwa gel lidah

buaya (Aloe vera) mengandung zat aktif Saponin dan Acemannan.

Kedua zat tersebut yaitu Saponin, memiliki kemampuan untuk

Page 22: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

membersihkan dan bersifat antibakteri serta bahan pencuci yang baik,

sedangkan Acemannan sebagai antivirus, antibakteri, antijamur dan

dapat menghancurkan sel tumor, serta meningkatkan daya tahan tubuh

(Fitriana, 2005)

e. Manfaat Lidah Buaya (Aloe vera)

Manfaat lidah buaya (Aloe vera) terhadap kesehatan tubuh dan

kesehatan gigi dan mulut, antara lain: lidah buaya bermanfaat untuk

penyembuhan sariawan (stomatitis aphtous), mengurangi peradangan,

nyeri, mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi plak (Arifin,

2015).

S. Levenson dan K. Somova dari Rusia menggunakan getah

lidah buaya (Aloe vera) untuk mengobati penyakit pada gigi. Sebanyak

150 pasien diobati dengan cara menyuntikkan ekstrak getah lidah

buaya (Aloe vera) pada gigi yang terinfeksi. Sakit pada gigi berkurang

hampir pada semua pasien (Rostita, 2008).

Dr. Eugine Zimmerman dari Rumah Sakit Gigi Universitas

Baylor, melakukan uji coba untuk melihat khasiat lidah buaya (Aloe

vera) bagi masalah gigi dan kemampuannya membasmi organisme

seperti: Staphylococcus aureus, Staphylococcus viridaus, Candida

albicans, Corynebacterium xerosis dan 5 turunan Staphylococcus.

Kesimpulannya, lidah buaya adalah anti inflamasi hebat yang mampu

membunuh mikroorganisme jenis apapun (Rostita, 2008).

Page 23: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Lidah buaya bermanfaat bagi berbagai macam penyakit yang

ada di dalam tubuh diantaranya: kanker, gangguan pencernaan,

HIV/AIDS, diabetes mellitus, radang tenggorokan, ambeien, sembelit,

asma, maag, luka kulit, menurunkan kolesterol, bisul dan berbagai

macam penyakit lainnya (Arifin, 2015)

B. Plak

1. Pengertian Plak

Plak berasal dari kata plaque. Plak adalah lendir yang melekat pada

permukaan gigi. Dalam plak terdapat kuman-kuman dari ludah dan mulut.

Plak tidak dapat dilihat dengan kasat mata hanya dapat dilihat dengan zat

pewarna yang dinamakan disclosing solution (Machfoedz, 2005).

Plak merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan

gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu

matriks interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan

mulutnya. Jika jumlahnya sedikit plak tidak dapat terlihat, kecuali

diwarnai dengan larutan disclosing. Plak akan terlihat berwarna abu-abu,

abu-abu kekuningan dan kuning (Putri dkk., 2010).

Plak merupakan lengketan yang berisi bakteri yang terbentuk pada

semua permukaan gigi. Akumulasi bakteri ini terbentuk melalui

serangkaian tahapan (Kidd dan Bechal, 2012)

Page 24: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan

bahwa plak gigi adalah suatu lapisan lunak yang mengandung banyak

bakteri dan melekat erat pada permukaan gigi.

2. Struktur dan Komposisi Plak

Plak gigi sebagian besar terdiri atas air dan berbagai macam

mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler

yang terdiri atas polisakarida ekstraseluler dan protein saliva. Sekitar 80%

dari berat plak adalah air, sementara jumlah mikroorganisme kurang lebih

250 juta per mg berat basah. Selain terdiri atas mikroorganisme, juga

terdapat sel-sel epitel lepas, leukosit, pelikel-pelikel sisa makanan, garam

anorganik yang terutama terdiri atas kalsium, fosfat dan fluor (Putri dkk.,

2010).

3. Proses Pembentukan Plak

Proses pembentukan plak ini terdiri atas tiga tahap. Pada tahap

pertama, setelah acquired pellicle terbentuk bakteri mulai berproliferasi

disertai dengan pembentukan matriks interbakterial yang terdiri atas

polisakarida ekstraseluler. Polisakarida ini terdiri dari dextran, levan dan

protein saliva dan hanya bakteri yang dapat membentuk polisakarida

ekstraseluler yang dapat tumbuh pada tahap pertama, yaitu Streptococcus

mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus salivarius sehingga pada 24

Page 25: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

jam pertama terbentuklah lapisan tipis yang terdiri atas jenis kokus pada

tahap awal proliferasi bakteri. Streptococcus mutans menghasilkan dua

enzim, yaitu glucosyltransferase dan fruktosyltransferase. Enzim-enzim

ini bersifat spesifik untuk substrat sukrosa yang digunakan untuk sintesa

glukan dan fruktan atau levan diatas permukaannya yang dapat

menyebabkan polimerisasi glukosa pada sukrosa dengan pelepasan dari

fruktosa, sehingga dapat mensintesa molekul. Hal ini dimanfaatkan oleh

bakteri streptococcus mutans untuk berkembang dan membentuk plak

gigi. Streptococcus mutans melekat pada permukaan gigi dengan perantara

glukan, dimana produksi glukan yang tidak dapat larut dalam air

merupakan faktor virulensi yang penting.

Perkembangbiakan bakteri membuat lapisan plak bertambah tebal

dan adanya hasil metabolisme dan adhesi dari bakteri-bakteri pada

permukaan luar plak, lingkungan di dalam plak berubah menjadi anaerob.

Pada tahap kedua, jika kebersihan mulut diabaikan, dua sampai

empat hari, kokus gram negatif dan basilus akan bertambah jumlahnya

(dari 7% menjadi 30%), dengan 15% di antaranya terdiri atas bacillus yang

bersifat anaerob. Pada hari kelima Eusobacterium, Aactinomyces dan

Veillonella yang aerob akan bertambah jumlahnya.

Pada tahap ketiga, pematangan plak pada hari ketujuh ditandai

dengan munculnya bakteri jenis Spirochaeta dan Vibrio dan jenis filament

terus bertambah dengan peningkatan paling menonjol pada Actinomyces

naeslundi (Putri dkk., 2010).

Page 26: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

4. Hubungan antara Gel Lidah Buaya dengan Plak

Plak merupakan penyebab langsung dari karies dan radang jaringan

penyangga gigi. Bermacam-macam bakteri hidup pada plak gigi, yang satu

dengan yang lain telah menyesuaikan diri dalam kehidupan berkelompok

pada permukaan gigi. Adanya flora bakterial mulut dalam bentuk plak

merupakan syarat utama bagi terbentuknya karies. Telah diketahui bahwa

sebagian besar masyarakat Indonesia menderita penyakit gigi yang salah

satu awal penyebabnya adalah plak dan dirasakan sebagai suatu keadaan

yang mengganggu (J.S Van der Hoeven cit. Konig, 1882).

Lidah buaya (Aloe vera) mengandung berbagai zat yang sangat

bermanfaat untuk kesehatan, daging atau gel lidah buaya (Aloe vera)

mengandung lebih dari 200 senyawa dan nutrisi alami berbeda yang

menghasilkan khasiat untuk mengobati. Salah satu senyawa yang

terkandung dalam lidah buaya (Aloe Vera) yaitu Saponin dan Acemannan.

Saponin ini adalah zat aktif yang mempunyai kemampuan untuk

membersihkan/sebagai bahan pencuci/detergen yang baik dan bersifat

antibakteri, sedangkan Acemannan sebagai antivirus, antibakteri,

antijamur, dan dapat menghancurkan sel tumor, serta meningkatkan daya

tahan tubuh. Aktivitas antibakteri lidah buaya mampu menghambat

pertumbuhan bakteri baik bakteri gram positif maupun gram negatif. Efek

antibakteri mampu menghambat terbentuknya polisakarida ekstraseluler

plak gigi, yang dilakukan dengan menguraikan enzim di permukaan

dinding bakteri yaitu enzim ekstraseluler berupa glucosyltransferase dan

Page 27: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

fructosyltransferase, rusaknya membran menyebabkan substansi penting

keluar sel dan juga dapat mencegah masuknya bahan-bahan penting ke

dalam sel, jika fungsi sel rusak maka akan mengakibatkan kematian sel

sehingga bakteri tidak dapat menghidrolasi sukrosa yang dikonsumsi

menjadi glukosa dan fruktosa (Kohantep cit. Riana, 2012). Lidah buaya

(Aloe vera) dapat mengendalikan akumulasi plak dan mencegah penyakit

dengan mekanisme mengurangi tingkat akumulasi dari plak baru,

mengurangi atau menghilangkan plak yang sudah ada, menekan

pertumbuhan bakteri secara selektif yakni yang berkaitan dengan penyakit

dan mencegah produksi dari faktor virulensi. Dengan demikian lidah

buaya dapat mengobati penyakit gigi dan mulut, mengurangi peradangan,

mempercepat proses penyembuhan dan mencegah kerusakan gigi yang

disebabkan oleh plak (Arifin, 2015).

C. Kebersihan Gigi dan Mulut

Pada umumnya untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut digunakan

suatu indeks. Indeks adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis

yang didapat pada waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas

dari permukaan gigi yang ditutupi oleh plak maupun kalkulus, dengan

demikian angka yang diperoleh berdasarkan penelitian objektif (Putri dkk.,

2010).

Ada beberapa cara untuk mengukur indeks kebersihan gigi dan mulut,

diantaranya:

Page 28: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

1. OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)

Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut, Green and Vermillion

memilih enam permukaan gigi indeks tertentu yang cukup dapat

mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh pemeriksaan

gigi yang ada dalam rongga mulut bagian bukal, labial, lingual. Gigi-

gigi yang dipilih sebagai gigi indeks yang dianggap mewakili tiap

segmen adalah 16 pada permukaan bukal, 11 pada permukaan labial, 26

pada permukaan bukal, 36 pada permukaan lingual, 31 pada permukaan

labial, 46 pada permukaan lingual.

Permukaan yang diperiksa adalah permukaan yang jelas terlihat di

dalam mulut, yaitu permukaan klinis bukan anatomis.

Jika gigi indeks pada suatu segmen tidak ada, maka dilakukan

penggantian dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi

molar kedua, jika gigi molar pertama dan kedua tidak ada penilaian

dilakukan pada gigi molar ketiga akan tetapi jika gigi molar

pertama, kedua dan ketiga tidak ada maka tidak ada penilaian untuk

segmen tersebut.

b. Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti oleh

gigi insisif kiri dan jika gigi insisif kiri bawah tidak ada, dapat

diganti dengan insisif pertama kanan bawah, akan tetapi jika gigi

insisif pertama kiri atau kanan tidak ada, maka tidak ada penilaian

untuk segmen tersebut.

Page 29: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

c. Gigi indeks dianggap tidak ada pada keadaan-keadaan sebagai

berikut: gigi hilang karena dicabut, sisa akar, gigi yang merupakan

mahkota jaket, mahkota gigi sudah hilang atau rusak lebih dari ½

bagiannya pada permukaan indeks akibat karies maupun fraktur

dan gigi yang erupsinya belum mencapai ½ tinggi mahkota klinis.

d. Penilaian dapat dilakukan jika minimal ada dua gigi indeks yang

dapat diperiksa.

Cara pemeriksaan debris dapat dilakukan dengan menggunakan

larutan disclosing ataupun tanpa larutan disclosing. Untuk

mempermudah penilaian, permukaan gigi yang akan dinilai dengan

garis khayal dibagi menjadi tiga bagian sama besar atau luasnya secara

horizontal. Penilaian skor debris yaitu skor 0 = tidak ada debris atau

stain, skor 1 = plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal

atau terdapat stain ekstrinsik di permukaan yang diperiksa, skor 2 =

plak menutup lebih dari dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang

diperiksa, skor 3 = plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang

diperiksa.

Kriteria penilaian tingkat kebersihan gigi dan mulut berdasarkan indeks

OHI-S yaitu :

Baik : 0,0 – 1,2

Sedang : 1,3 – 3,0

Buruk : 3,1 – 6,0

Page 30: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

2. PHP (Patien Hygiene Performance)

Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut, menurut Podshadley dan

Haley menggunakan PHP (Patien Hygiene Performance). Cara

pemeriksaan klinis berdasarkan indeks plak PHP adalah sebagai

berikut:

a. Digunakan bahan pewarna gigi yang berwarna merah (larutan

disclosing) untuk memeriksa plak yang terbentuk pada permukaan

gigi

b. Pemeriksaan dilakukan pada mahkota gigi bagian fasial atau

lingual dengan membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi

lima subsidi yaitu: D: Distal, G: 1/3 tengah gingival, M: Mesial, C:

1/3 tengah incisal atau oklusal.

c. Pemeriksaan dilakukan secara sistematis pada: a) Permukaan labial

gigi insisif pertama kanan atas; b) Permukaan labial gigi insisif

pertama kiri bawah; c) Permukaan bukal gigi molar pertama kanan

atas; d) Permukaan bukal gigi molar pertama kiri atas; e)

Permukaan lingual gigi molar pertama kiri bawah; f) Permukaan

lingual gigi molar pertama kanan bawah. Gigi pengganti seperti

ketentuan pada pemeriksaan OHI-S Greene and Vermilion.

Page 31: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

d. Cara penilaian plak adalah sebagai berikut : Nilai 0 = tidak ada

plak, Nilai 1 = ada plak.

e. Cara pengukuran untuk menentukan indeks plak PHP yaitu dengan

rumus dibawah ini dan nilai yang dihasilkan adalah berupa angka.

f. Kriteria penilaian tingkat kebersihan gigi dan mulut berdasarkan

indeks PHP yaitu :

Sangat Baik = 0

Baik = 0,1 – 1,7

Sedang = 1,8 – 3,4

Buruk = 3,5 – 5,0

3. HI (Hygiene Index)

Pengukuran ini merupakan pemeriksaan yang paling akurat karena

penilaian akumulasi plak dilakukan pada seluruh gigi dan mencakup 4

permukaan, yaitu mesial, fasial, distal dan lingual. Jika dijumpai plak

pada permukaan gigi yang diperiksa, diberi tanda (+) dan jika tidak ada

penumpukan plak diberi tanda (-). Skor HI ditentukan dengan membagi

jumlah nilai permukaan gigi yang bebas plak dengan jumlah permukaan

gigi yang diperiksa, dinyatakan dalam presentase permukaan yang

bersih (Putri dkk., 2010).

HI = Jumlah nilai permukaan yang bebas plak x 100%

Jumlah permukaan gigi yang diperiksa

IP PHP = Jumlah total skor plak seluruh permukaan gigi yang diperiksa

Jumlah gigi yang diperiksa

Page 32: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Kriteria:

>80% = Baik

<80% = Buruk

D. Kerangka Teori

Secara teoritis indeks kebersihan gigi dan mulut dapat diukur dengan

menggunakan metode OHI-S, PHP dan HI. Indeks kebersihan gigi dan mulut

tersebut dipengaruhi oleh bahan kumur yang digunakan. Bahan kumur yang

tersedia dipasaran selama ini adalah bahan kumur yang konvensional atau

diproduksi oleh pabrik tertentu. Bahan kumur tradisional merupakan salah satu

alternatif pemilihan bahan kumur. Pemilihan bahan kumur juga dipengaruhi oleh

ketersediaannya artinya apakah obat kumur tersebut mudah didapatkan, harga

Bahan Kumur: 1. Bahan Konvensional 2. Bahan Tradisional 3. Air Mineral

Indeks kebersihan gigi dan mulut: 1. OHI-S 2. PHP 3. HI

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan

bahan kumur:

1. Ketersediaan 2. Harga 3. Efek Samping 4. Efektivitas

Page 33: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

yang ekonomis terjangkau oleh masyarakat, efek samping yang minimal, serta

efektivitas obat kumur dalam membersihkan rongga mulut.

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti, maka dapat dibuat

kerangka konsep. Kerangka konsep ini ditampilkan dalam bentuk diagram

yang menunjukkan jenis serta hubungan antara variabel yang diteliti.

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah skor HI, sedangkan

variabel independen pada kelompok perlakuan yaitu berkumur dengan bahan

kumur tradisional larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% dan kelompok

kontrol berkumur dengan air mineral.

B. Hipotesis

Berkumur Larutan

Gel Lidah Buaya

(Aloe Vera) 5%

(Kelompok Perlakuan) Skor HI

Berkumur Air

Mineral

(Kelompok Kontrol)

Page 34: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Ada pengaruh dari berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe

vera) 5% terhadap skor HI.

C. Definisi Operasional

1. Berkumur

Berkumur adalah salah satu cara untuk mengontrol plak.

2. Larutan gel lidah buaya 5%

Larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% adalah perbandingan

campuran yang dibuat oleh peneliti dari 5 mg gel lidah buaya yang telah

diambil gelnya dan dicuci menggunakan air bersih, kemudian dihaluskan

dan dicampur dengan 100 ml air mineral yang diukur menggunakan gelas

ukur.

3. Skor HI

Indeks kebersihan gigi dan mulut yang digunakan dalam penelitian

ini adalah indeks kebersihan gigi dan mulut yang diukur dengan metode

HI.

21

Page 35: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan rancangan

penelitian quasy experiment atau eksperimen semu. (Notoatmodjo, 2010)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2015 pada Mahasiswa Tingkat 1

Jurusan Keperawatan Gigi Bandung dan bertempat di Kampus Jurusan

Keperawatan Gigi Bandung Jalan Prof. Eyckman no.40 Bandung.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Seluruh mahasiswa/i Tingkat 1 Jurusan Keperawatan Gigi Bandung

yang berjumlah 35 orang.

2. Sampel

Pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu dengan total sampling

yang menggunakan seluruh populasi di dalam pengambilan sampelnya.

Selanjutnya dipilih sampel dengan kriteria sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

Page 36: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

a. Bersedia dijadikan subjek penelitian

Kriteria Eksklusi :

a. Memakai kawat Orthodontik

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh merupakan data primer yaitu data yang

dikumpulkan oleh penelitinya sendiri, karena data tersebut merupakan

hasil pengukuran langsung terhadap kebersihan gigi dan mulut pada

responden, pengukuran ini dilakukan sebelum dan sesudah berkumur air

mineral dan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%. Sedangkan data

sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu

sudah dikomplikasi lebih dahulu oleh instansi atau yang punya data (Sabri

dan Hastono, 2008). Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti

mengumpulkan data sekunder berupa nama mahasiwa/i serta alamat

mahasiswa kepada pengelola kampus jurusan Keperawatan Gigi Bandung.

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data diperoleh dari hasil pengamatan (observasi)

secara langsung (Notoatmodjo, 2010). Kegiatan ini meliputi mengamati

dan mencatat data penting yang berhubungan dengan penelitian ini. Data

yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan cara mengukur

kebersihan gigi dan mulut dengan metode HI (Hygiene Index) sebelum dan

23

Page 37: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

sesudah berkumur dengan air mineral dan larutan gel lidah buaya (Aloe

vera) 5%.

E. Langkah-langkah Penelitian

Responden dibagi menjadi 2 kelompok, kemudian masing-masing

kelompok diberi nama, kelompok air mineral sebagai kelompok kontrol dan

kelompok gel lidah buaya sebagai kelompok perlakuan. Seluruh responden

diiinstruksikan untuk menyikat gigi sesuai dengan cara yang benar dan cermat

dibimbing oleh peneliti. Setelah responden selesai menyikat gigi, peneliti

melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi mulut seluruh responden

bersih dari plak setelah itu responden diberi makan yang telah disediakan oleh

peneliti yaitu roti tawar. Kemudian tunggu 1 jam setelah makan dengan tujuan

untuk menumbuhkan plak. Selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan

kebersihan gigi dan mulut dengan cara meneteskan cairan disclosing yang

diberikan sebanyak 3 tetes di bawah lidah dan dilakukan pemeriksaan dengan

metode HI (Hygiene Index) untuk melihat plak yang dihasilkan setelah makan

roti tawar. Setelah itu, masing-masing responden berkumur sesuai dengan

nama kelompok, kelompok perlakuan berkumur dengan larutan gel lidah

buaya (Aloe vera) 5% dan kelompok kontrol berkumur dengan air mineral.

Intensitas dan teknik berkumur dari kedua kelompok disamakan, yaitu

berkumur selama 60 detik dengan gerakan ke kanan-kiri dan memutar. Setelah

Page 38: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

berkumur dengan air mineral dan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%

responden tidak diperbolehkan untuk makan dan minum selama 1 jam untuk

melihat plak hilang atau tidak. Setelah itu responden diperiksa kembali dengan

metode HI (Hygiene Index).

F. Alur Penelitian

Gambar 1.

Gosok Gigi

Pemeriksaan

Makan Roti Tawar

Tunggu 1 Jam

Tetes disclosing

(Pemeriksaan HI Awal)

Berkumur Gel lidah buaya

5%

Tunggu 1 Jam

Pemeriksaan HI Akhir

Gosok Gigi

Pemeriksaan

Makan Roti Tawar

Tunggu 1 Jam

Tetes disclosing

(Pemeriksaan HI Awal)

Berkumur air mineral

Tunggu 1 Jam

Pemeriksaan HI Akhir

Page 39: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

G. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan secara langsung dengan

menggunakan metode HI diolah secara manual dan menggunakan program

aplikasi statistik, setiap skor yang dihasilkan dari pengukuran secara

langsung pada responden diakumulasikan dan ditabulasi dalam tabel

distribusi frekuensi.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data kuantitatif,

yakni data yang berhubungan dengan angka-angka yang diperoleh dari

hasil pengukuran (Notoatmodjo, 2010).

2. Analisa Data

Masing-masing data yang diperoleh dari pengukuran secara

langsung akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan uji t-dependen

dengan rumus :

df = n-1

d(debar) = Rata-rata selisih/deviasi pengukuran pertama dan kedua

S = Standar deviasi dari skor d

N = Jumlah Sampel

Page 40: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Kemudian data-data tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui

perbedaan skor rata-rata antara satu kelompok dengan kelompok lain

(Riyanto, 2011).

Keterangan :

Error! Reference source not found. = Rata-rata sampel 1

Error! Reference source not found. = Rata-rata sampel 2

Error! Reference source not found. = Standar deviasi

kelompok 1

Error! Reference source not found. = Standar deviasi

kelompok 2

Error! Reference source not found. = Standar deviasi pool

(gabungan standar deviasi)

Jika t hitung Error! Reference source not found. t tabel maka

Error! Reference source not found. ditolak

Error! Reference source not found. Error! Reference source

not found.

Error! Reference source not found.2

Page 41: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Jika t hitung Error! Reference source not found. t tabel maka

Error! Reference source not found. diterima

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh

sampel sebanyak 35 orang. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, kedua kelompok tersebut

diberikan dua jenis perlakuan yang berbeda, pada kelompok perlakuan

diberikan perlakuan berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%

dan pada kelompok kontrol berkumur dengan air mineral. Setelah dilakukan

penelitian maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 5.1

Hasil penelitian skor hygiene index sebelum dan sesudah berkumur dengan

larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%

Jumlah

Responden

Skor Hygiene Index pada Kelompok Perlakuan

Sebelum

(%)

Sesudah

(%)

Selisih

(%)

Page 42: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

18 55,20 82,40 27,20

Dari tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah hygiene index sebelum

berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% adalah 55,20% dan

jumlah hygiene index setelah berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe

vera) 5% adalah 82,40%. Sehingga jumlah peningkatan skor hygiene index

setelah berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% adalah

27,20%

Tabel 5.2

Hasil penelitian skor hygiene index sebelum dan sesudah berkumur dengan

air mineral

Jumlah

Responden

Skor Hygiene Index pada Kelompok Kontrol

Sebelum

(%)

Sesudah

(%)

Selisih

(%)

17 54,83 68,05 13,22

Dari tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah hygiene index sebelum

berkumur dengan air mineral adalah 54,83% dan jumlah hygiene index

setelah berkumur dengan air mineral adalah 68,05%. Sehingga jumlah

peningkatan skor hygiene index setelah berkumur dengan air mineral adalah

13,22%.

Tabel 5.3

Hasil t-test dependen skor hygiene index sebelum dan sesudah berkumur

larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% dan berkumur air mineral

Perlakuan

Rata-rata sebelum

Rata-rata sesudah

29

Page 43: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Sampel

18 Berkumur Larutan Gel lidah buaya

55,20 82,40 27,20 14,12 8,17 2,110

17 Berkumur Air Mineral

54,83 68,05 13,22 6,72 8,12 2,120

Keterangan :

Error! Reference source not found. : rata-rata dari perbedaan (selisih) skor-skor

yang berpasangan.

Error! Reference source not found. : Standar Deviasi dari skor-skor d

Dari tabel 5.3 di atas dapat dilihat peningkatan jumlah hygiene index

sebelum berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% adalah

55,20% dan jumlah hygiene index setelah berkumur dengan larutan gel lidah

buaya (Aloe vera) 5% adalah 82,40%. Sedangkan hygiene index sebelum

berkumur dengan air mineral adalah 54,83% dan jumlah hygiene index

setelah berkumur dengan air mineral adalah 68,05%. Hasil uji statistik untuk

menguji perhitungan t-test dependen didapat Error! Reference source not

found. Error! Reference source not found. yang artinya ada perbedaan

berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% dan berkumur air mineral

terhadap peningkatan skor hygiene index.

Tabel 5.4

Hasil t-test independen skor hygiene index sebelum dan sesudah berkumur

larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% dan berkumur air mineral

Page 44: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

(rata-rata)

(Standar Deviasi)

N

(jumlah sampel)

27,20 13,22 14,12 6,72 18 17 3,68 2,042

Keterangan :

Error! Reference source not found. : rata-rata kelompok 1

Error! Reference source not found. : rata-rata kelompok 2

Error! Reference source not found. : Standar Deviasi kelompok 1

Error! Reference source not found. : Standar Deviasi kelompok 2

Error! Reference source not found. : jumlah sampel kelompok 1

Error! Reference source not found. : jumlah sampel kelompok 2

Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat rata-rata peningkatan skor hygiene

index yang berkumur gel lidah buaya (Aloe vera) 5% adalah 27,20 sedangkan

yang berkumur air mineral 13,22 yang artinya berkumur gel lidah buaya

(Aloe vera) 5% lebih efektif meningkatkan skor hygiene index dibandingkan

dengan berkumur air mineral. Hasil perhitungan t-test independen

menunjukkan Error! Reference source not found. Error! Reference

source not found. = Ho ditolak yaitu hasil penelitian menunjukkan adanya

perbedaan bermakna peningkatan skor hygiene index berkumur larutan gel

lidah buaya (Aloe vera) 5% dan berkumur air mineral.

Page 45: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

B. Pembahasan

Penelitian tentang berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%

terhadap skor hygiene index telah dilakukan pada bulan Mei 2015. Adapun

hasil penelitian dari sampel yang berkumur dengan larutan gel lidah buaya

(Aloe vera) 5%, rata-rata skor hygiene index sebelum berkumur adalah

55,20% dan rata-rata skor hygiene index setelah berkumur adalah 82,40%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan skor

hygiene index setelah berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%

yaitu sebesar 27,20% dan standar deviasi pada kelompok yang berkumur gel

lidah buaya (Aloe vera) 5% adalah 14,12. Selisih peningkatan skor hygiene

index pada kelompok yang berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe

vera) 5% memiliki skor tertinggi yaitu mencapai hingga 50% dan terendah

adalah 8,03%, sedangkan dari penelitian sampel yang berkumur dengan air

mineral dapat diketahui rata-rata skor hygiene index sebelum berkumur adalah

54,83% dan rata-rata skor hygiene index setelah berkumur adalah 68,05%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa ada peningkatan skor

hygiene index setelah berkumur dengan air mineral yaitu sebesar 13,22% dan

standar deviasi pada kelompok yang berkumur air mineral adalah 6,72. Selisih

peningkatan higyene index pada kelompok yang berkumur dengan air mineral

memiliki skor tertinggi yaitu mencapai 30,36% dan terendah adalah 3,58%.

Pada kelompok yang berkumur dengan larutan gel lidah buaya maupun air

mineral standar deviasi dan selisih peningkatan hygiene index berbeda-beda.

Page 46: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Hal ini dapat dikarenakan tekanan kumur setiap sampel yang berbeda karena

tekanan kumur tidak dapat disamakan atau diukur. Terlihat jelas bahwa

berkumur larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% lebih tinggi meningkatkan

skor hygiene index dibandingkan berkumur dengan air mineral. Air mineral

mengandung beberapa zat mikro seperti Kalsium, Magnesium, Natrium,

Kalium, Klorida, Florida, Tembaga, Bikarbonat dan sulfat atau mineral

lainnya yang jumlahnya sangat kecil tetapi tetap diperlukan oleh tubuh

sehingga air mineral tidak memiliki zat yang dapat menurunkan jumlah plak

dan kemungkinan peningkatan skor hygiene index pada kelompok kontrol

dikarenakan efek mekanis dari berkumur saja. Sedangkan gel lidah buaya

(Aloe vera) memiliki kandungan kimia yang dapat mengurangi dan

menghambat pertumbuhan plak, diantaranya Saponin dan Acemannan.

Saponin adalah zat aktif yang mempunyai kemampuan untuk

membersihkan/sebagai bahan pencuci/detergen dan bersifat antibakteri,

detergen memiliki kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan

(surface tension) dan melonggarkan ikatan debris dengan gigi yang akan

membantu gerakan pembersihan plak pada gigi, sedangkan Acemannan

sebagai antivirus, antibakteri, antijamur dan dapat menghancurkan sel tumor,

serta meningkatkan daya tahan tubuh. Aktivitas antibakteri gel lidah buaya

mampu menghambat pertumbuhan bakteri baik bakteri gram positif maupun

gram negatif. Jenis utama bakteri yang mempunyai kemampuan untuk

membentuk polisakarida ekstraseluler adalah Streptococcus. Bakteri ini

membentuk polisakarida ekstraseluler dari karbohidrat terutama sukrosa yang

Page 47: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

akan menghasilkan dekstran dan levan yang memegang peran penting dalam

pembentukan matriks plak. Efek antibakteri gel lidah buaya dari Saponin dan

Acemannan mampu menghambat terbentuknya polisakarida ekstraseluler plak

gigi yang dilakukan dengan menguraikan enzim di permukaan dinding bakteri

yaitu enzim ekstraseluler berupa glucosyltransferase dan fructosyltransferase,

jika fungsi sel rusak maka akan mengakibatkan kematian sel sehingga bakteri

tidak dapat menghidrolasi sukrosa yang dikonsumsi menjadi glukosa dan

fruktosa. Dengan begitu, pertumbuhan Streptococcus mutans akan terhambat.

Oleh karena itu, lidah buaya (aloe vera) dapat mencegah penyakit dengan

mekanisme mengurangi tingkat akumulasi dari plak baru, mengurangi atau

menghilangkan plak yang sudah ada, menekan pertumbuhan bakteri secara

selektif yakni yang berkaitan dengan penyakit dan mencegah produksi dari

faktor virulensi.

Berdasarkan uji statistik hasil perhitungan t-test independen

menunjukkan Error! Reference source not found. Error! Reference

source not found. = Ho ditolak yaitu hasil penelitian menunjukkan adanya

perbedaan bermakna peningkatan skor hygiene index berkumur larutan gel

lidah buaya 5% dan berkumur air mineral. Dilihat dari hasil tersebut maka

terlihat jelas bahwa berkumur larutan gel lidah buaya 5% dapat meningkatkan

skor hygiene index.

Hasil penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Sofian (2012)

penelitian ini menunjukkan adanya penurunan indeks plak yang diukur dengan

metode PHP setelah berkumur dengan larutan gel lidah buaya 25% yaitu

Page 48: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

dengan penurunan skor sebanyak 0,78. Pada penelitian berkumur gel lidah

buaya 5% ini juga menunjukkan adanya penurunan akumulasi plak dengan

peningkatan skor hygiene index sebesar 27,29%, kedua penelitian ini sama-

sama menunjukkan adanya pengaruh ke arah yang lebih baik dalam berkumur

gel lidah buaya untuk menurunkan akumulasi plak. Akan tetapi dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Kimawaty, dkk (2005) yang menyatakan

bahwa pada konsentrasi 25% gel lidah buaya ternyata telah mampu

menimbulkan reaksi hipersensitivitas kontak pada mukosa bukal, selain itu

chlorhexidine yang mempunyai efek negatif yang dapat menimbulkan noda

pada gigi, mulut dan mukosa pipi iritasi serta mukosa mulut, sensasi terbakar,

dan perubahan persepsi rasa. Maka dengan konsentrasi gel lidah buaya yang

sudah diturunkan lebih rendah dan ternyata mampu untuk menurunkan

akumulasi plak maka gel lidah buaya dengan konsentrasi 5% akan lebih aman

digunakan untuk berkumur dan tetap efektif. Hal ini sesuai dengan penelitian

tentang lidah buaya yang dilakukan oleh Boel (2002) penelitian secara in vitro

menyimpulkan bahwa lidah buaya konsentrasi 1,562% sudah memiliki daya

hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans. Dan yang dilakukan oleh

Permata (2010) menunjukkan bahwa irigasi larutan ekstrak gel lidah buaya

konsentrasi 5% dapat menurunkan akumulasi plak pada penderita gingivitis.

Page 49: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh berkumur gel lidah

buaya terhadap skor hygiene index pada mahasiswa tingkat 1 Jurusan

Keperawatan Gigi Bandung dapat disimpulkan bahwa:

a. Rata-rata skor hygiene index sebelum berkumur larutan gel lidah buaya

sebesar 55,20% dan berkumur air mineral sebesar 54,83%.

b. Rata-rata skor hygiene index setelah berkumur larutan gel lidah buaya

sebesar 82,40% dan berkumur air mineral sebesar 68,05%.

Page 50: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

c. Rata-rata peningkatan skor hygiene index setelah berkumur larutan gel

lidah buaya yaitu 27,20 sedangkan rata-rata skor hygiene index setelah

berkumur air mineral yaitu 13,23. Error! Reference source not found.=

3,68 sedangkan Error! Reference source not found. = 2,042. Error!

Reference source not found. Error! Reference source not found.

yang artinya Ho ditolak yaitu hasil penelitian menunjukkan adanya

perbedaan bermakna berkumur larutan gel lidah buaya terhadap

pembentukan plak.

d. Gel lidah buaya berpengaruh menurunkan dan menghambat

pembentukan plak dengan kandungan kimia yang dimiliki yaitu Saponin

dan Acemannan yang bersifat antibakteri.

B. Saran

Dari penelitian di atas penulis mencoba menyumbangkan saran sebagai

berikut :

a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang konsentrasi terendah dan

efektif lidah buaya yang lebih aman digunakan berkumur dan dapat

mencegah hipersensitivitas.

b. Perlu diadakan penelitian atau studi kelayakan tentang produksi larutan

kumur dengan gel lidah buaya (Aloe vera) 5% sebagai obat kumur agar

masyarakat lebih mudah dan praktis dalam menggunakannya serta dapat

menjadi salah satu peluang usaha bagi tenaga kesehatan gigi.

Page 51: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. 2015. Intensif Budidaya Lidah Buaya Usaha Dengan Prospek Yang

Kian Berjaya. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013). Jakarta: Bakti Husada.

Bangun, A. 2013. Ensiklopedia Jus Buay dan Sayur untuk Penyembuhan.

Bandung: Indonesia Publishing House.

Darmawan, L. 2007. Cara Instan Membuat Gigi Sehat & Cantik dengan Dental

Cosmetics + Kiat Merawat Gigi yang Tepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Page 52: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Djamil, M. S. 2011. A-Z Kesehatan Gigi Panduan Lengkap Kesehatan Gigi

Keluarga. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Furnawanthi, I. 2007. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib.

Jakarta: Argomedia.

Kidd, E. A. M., S. J. Bechal. 2012. Dasar-dasar Karies : Penyakit dan

penanggulangannya. Jakarta: EGC.

Lameshow, S., dkk. 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Machfoedz, I., Asmar, Y. Z. 2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-

Anak dan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.

Marsudi, K.A., dkk. 2005. Hipersensitivitas Kontak Pada Mukosa Bukal Tikus

Wistar Setelah Induksi Gel Aloe vera. Yogyakarta: Jurnal Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Gadjah Mada.

Napitupulu, R., dkk. 2005. Efektivitas Berkumur Dengan Aloe Vera 25%

Terhadap Gingivitis. Jakarta: Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas

Trisakti.

Nareswari, A. 2010. Perbedaan Efektivitas Obat Kumur Chlorhexidine Tanpa

Alkohol Dengan Chlorhexidine Beralkohol Dalam Menurunkan Kuantitas Koloni

Bakteri Rongga Mulut. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta diakses dari http://dglib.uns.ac.id/dokumen/detail/13669/Perbedaan-

efektivitas-obat-kumur-chlorhexidine-tanpa-alkohol-dibandingkan-dengan-

chlorhexidine-beralkohol-dalam-menurunkan-kuantitas-koloni-bakteri-rongga-

mulut pada tanggal 11 Desember 2014.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pratiwi, D. 2009. Gigi Sehat Dan Cantik Perawatan Praktis Sehari-hari. Jakarta:

PT Kompas Media Nusantara.

Putri, H. M., dkk. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan

Pendukung Gigi. Jakarta: EGC.

Riana, M. 2013. Status Gingiva Penderita Ginivitis Kategori Sedang Setelah

Berkumur Ekstrak Lidah Buaya (Aloe barbadensis Mill.) Konsentrasi 5%

Page 53: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Penelitian

Detail&act=view&typ=html&buku_id=67325 pada tanggal 5 Maret 2015.

Riduwan., A. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik. Bandung: Alfabeta.

Rostita. 2008. Sehat, Cantik dan Penuh Vitalitas Berkat Lidah Buaya. Bandung:

Qanita.

Sabri, L., Hastono S.P. 2008. Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sofian, R. 2012. “Pengaruh Berkumur Larutan Lidah Buaya (Aloe Vera) 25%

Terhadap Indeks Kebersihan Gigi dan Mulut”. Karya Tulis Ilmiah. Bandung:

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Jurusan Keperawatan Gigi.

Wasito, H. 2011. Obat Tradisional Kekayaan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

LAMPIRAN

Page 54: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

URAT PERSETUJUAN RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Menyatakan (bersedia, tidak bersedia)* ikut berpartisipasi sebagai

responden pada penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Ester Novia Veranata Simbolon

NIM : P17325112023

Judul Penelitian : “PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL

LIDAH BUAYA (Aloe vera) 5% TERHADAP SKOR HI (HYGIENE

INDEX)”

Saya akan memberikan jawaban yang benar dan jujur tanpa adanya unsur

Page 55: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

pemaksaan dari pihak manapun dan tidak akan melakukan tuntutan apapun di

kemudian hari yang berkenaan dengan penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bandung,……………….2015

(……………………)

Responden

Tabel Data Berkumur dengan Larutan Gel Lidah Buaya (Aloe vera) 5%

No Nama

Responden L/P

Indeks kebersihan gigi dan mulut pada kelompok

perlakuan

Sebelum Sesudah

1 TWK P 32,40 82,40 50 2500

2 HAF L 80,35 89,28 8,93 79,7449

3 LF P 68,75 88,39 19,64 385,7296

4 ZK P 81,25 89,28 8,03 64,4809

5 N P 73,21 89,28 16,07 258,2449

6 AN P 71,42 90,12 18,7 349,69

7 IS P 61,60 85,71 24,11 581,2921

8 DL P 47,32 87,5 40,18 1614,4324

9 IR P 41,07 51,78 10,71 114,7041

10 Y P 61,60 85,71 24,11 581,2921

11 AGP L 35,71 82,14 46,43 2155,7449

12 SNS P 57,14 78,57 21,43 459,2449

13 L P 17,85 67,85 50 2500

14 RSP P 45,19 75,96 30,77 946,7929

Page 56: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

15 S L 41,07 81,25 40,18 1614,4324

16 ANA P 45,53 91,07 45,54 2073,8916

17 ADP P 79,46 93,75 14,29 204,2041

18 RF P 52,67 73,21 20,54 421,8916

JUMLAH 993,59 1483,25 489,66 16905,8134

RATA-RATA 55,20 82,40 27,20 939,2118

MIN 17,85 51,78 8,03 64,4809

MAX 81,25 93,75 50 2500

Tabel Data Berkumur dengan Air Mineral

No Nama

Responden L/P

Indeks kebersihan gigi dan mulut pada

kelompok control

Sebelum Sesudah

1 A L 73,14 78,70 5,56 30,9136

2 AS P 82,69 92,30 9,61 92,3521

3 KK P 76,78 82,14 5,36 28,7296

4 ANH P 69,64 79,46 9,82 96,4324

5 NW P 75 83,33 8,33 69,3889

6 AY P 67,85 85,71 17,86 318,9796

7 SBIS L 48,21 58,03 9,82 96,4324

8 NAP P 58,92 62,50 3,58 12,8164

9 DIM P 65,17 77,67 12,5 156,25

10 NSK P 40,62 56,25 15,63 244,2969

11 VR P 49,10 66,96 17,86 318,9796

12 SDP P 33,92 64,28 30,36 921,7296

13 RMR P 25,89 43,75 17,86 318,9796

14 RIS P 37,5 59,82 22,32 498,1824

Page 57: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

15 MC P 54,46 61,6 7,14 50,9796

16 LM P 41,96 58,03 16,07 258,2449

17 SA P 31,25 46,42 15,17 230,1289

JUMLAH 932,1 1156,95 224,85 3743,8165

RATA-RATA 54,83 68,05 13,22 220,2245

MIN 25,89 43,75 3,58 12,8164

MAX 82,69 92,3 30,36 921,7296

LANGKAH UJI STATISTIK T-TEST

1. Uji statistik pada kelompok yang berkumur dengan larutan gel lidah

buaya (Aloe vera) 5% dengan Uji t-Dependen

a. Menentukan hipotesis

Ha : Terdapat perbedaan skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur

dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%

Ho : Tidak terdapat perbedaan skor hygiene indeks sebelum dan sesudah

berkumur dengan larutan gel lidah buaya (Aloe vera) 5%

b. Uji hitung dengan rumus t-Dependen

Diketahui:

= 489,66 = = 27,20

Page 58: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

n = 18

= 16905,8134

df = n-1 = 18-1 = 17

Sd =

=

=

=

= 14,119901 = 14,1199 14,12

= 8,1681682 8,17

c. Keputusan uji statistik

ditolak jika

diterima jika

Diketahui:

Page 59: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

= 8,17

= : 0,05

: 17

maka ditolak artinya ada perbedaan skor

hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan larutan gel lidah buaya

(Aloe vera) 5%

2. Uji statistik pada kelompok yang berkumur dengan air mineral

dengan Uji t-Dependen

a. Menentukan hipotesis

Ha : Terdapat perbedaan skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur

dengan air mineral

Ho : Tidak terdapat perbedaan skor hygiene indeks sebelum dan sesudah

berkumur dengan air mineral

b. Uji hitung dengan rumus t-Dependen

Diketahui:

= 224,85 =

Page 60: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

n = 17

= 3743,81

Df = n-1 = 17-1 = 16

Sd =

=

=

=

= 6,72244 6,72

= 8,1165644 8,12

c. Keputusan uji statistik

ditolak jika

diterima jika

Diketahui:

= 8,12

Page 61: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

= : 0,05

: 16

maka ditolak artinya ada perbedaan skor

hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan air mineral

3. Uji t-Independen antara dua kelompok (menggunakan larutan gel

lidah buaya dan air mineral)

Diketahui:

= 27,20 = 18 = 14,12

= 13,23 = 17 = 6,72

= 0,05

= (18 + 17) – 2 = 33

Page 62: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

=

= 11,162505 11,16

3,68

ditolak jika

diterima jika

Diketahui:

= 3,68

= : 0,05

Page 63: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

: 33

3,68

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, ada perbedaan bermakna

peningkatan skor hygiene indeks antara kelompok yang berkumur larutan gel lidah

buaya dan yang berkumur air mineral terhadap hygiene indeks pada tingkat

kemaknaan 5%.

Skor Hygiene Index Sebelum dan Sesudah Berkumur dengan Larutan Gel

Lidah Buaya (Aloe Vera) 5%

Nama :

Umur :

HI Awal

HI Akhir

Page 64: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan

Skor Hygiene Index Sebelum dan Sesudah Berkumur dengan Air Mineral

Nama :

Umur :

HI Awal

HI Akhir

Page 65: PENGARUH BERKUMUR LARUTAN GEL LIDAH …repository.poltekkesbdg.info/files/original/7339574d3ce...Tabel 5.2 Hasil penelitian skor hygiene indeks sebelum dan sesudah berkumur dengan