pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa indonesia

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan simbol khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena bahasa merupakan unsur vital dalam berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi paling utama. Dalam melakukan interaksi, hubungan sosial dengan sesama di masyarakat, setiap orang butuh bahasa. Bahasa sangat beragam di dunia ini, karena setiap negara mempunyai bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain, bahkan bahasa dapat membedakan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa umum atau utama dalam bernegara, berbeda dengan negara Amerika yang menggunakan bahasa Inggris dalam bernegara. Jadi, bahasa juga dapat menjadi ciri dari suatu negara. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau atau wilayah mempunyai berbagai macam bahasa yang berbeda tiap pulau dan daerahnya yang disebut bahasa daerah. Bahasa daerah ini dipakai dalam keadaan non formal, dalam arti saat berinteraksi sesama warga satu daerah. Sedangkan dalam acara formal 1

Upload: miftachul-ngaziz

Post on 01-Oct-2015

411 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

dadadada

TRANSCRIPT

Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Bahasa merupakan simbol khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena bahasa merupakan unsur vital dalam berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi paling utama. Dalam melakukan interaksi, hubungan sosial dengan sesama di masyarakat, setiap orang butuh bahasa. Bahasa sangat beragam di dunia ini, karena setiap negara mempunyai bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain, bahkan bahasa dapat membedakan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Negara Indonesia menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa umum atau utama dalam bernegara, berbeda dengan negara Amerika yang menggunakan bahasa Inggris dalam bernegara. Jadi, bahasa juga dapat menjadi ciri dari suatu negara. Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau atau wilayah mempunyai berbagai macam bahasa yang berbeda tiap pulau dan daerahnya yang disebut bahasa daerah. Bahasa daerah ini dipakai dalam keadaan non formal, dalam arti saat berinteraksi sesama warga satu daerah. Sedangkan dalam acara formal menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa penuturnya, karena bahasa Indonesialah yang diakui dan disepakati rakyat Indonesia dalam Sumpah Pemuda adalah bahasa Indonesia. Bahasa daerah dari suatu daerah yang satu dengan yang lain berbeda contohnya Jawa Barat mempunyai bahasa Sunda sebagai bahasa 3 daerah, sedangkat Medan mempunyai bahasa Batak. Bahasa daerah ini dapat membedakan wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.

Makin berkembangnya waktu, maka pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Anak remaja menganggap kalau tidak mengerti bahasa gaul berati remaja tersebut tidak gaul. Bahasa gaul makin meraja di kalarang remaja bahkan tak jarang banyak orang berpendidikan pun menggunakan bahasa gaul ini, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan baik dalam waktu formal maupun non-formal mengakibatkan penggunaan bahsa menjadi tidak baik dan tidak benar. Dalam makalah ini penulis akan mencoba mengupas segala sesuatu tentang bahasa gaul di Indonesia khususnya dikalangan mahasiswa perguruan tinggi. 1.2. Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia saat ini ? 2. Apa pengaruh eksistensi bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia ?

3. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul?

4. Bagaimana mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa gaul terhadap remaja ?

1.2.2. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Apa pengaruh perkembangan bahasa Indonesia terhadap eksistensi bahasa gaul ? 1.3. Tujuan Penulisan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1. pengertian bahasa

2. fungsi bahasa

3. pengertian bahasa baku

4. pengertian bahasa gaul

5. struktur bahasa gaul

1.4. Manfaat Penulisan Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep kebahasaan. Secara praktis makalh ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. penulis, sebagai wahan penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang kebahasaan. 2. pembaca, sebagai media informasi tentang konsep kebahasaan baik secara teoritis maupun secara praktis. 1.5. Metode Pengkajian Makalah

Makalah in disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoritis makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan mebaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dengan tema makalah. BAB II

PEMBAHASAN2.1. Isi

2.1.1. Pengertian Bahasa

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.

Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru-paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut.Abidin, dkk (2010 : 1 )

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara anggota masyarakat.

2.1.2. Fungsi Bahasa

Fungsi bahasa menurut Abidin, dkk ( 2010 : 3 ) menjelaskan bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai media komunikasi, tetapi selain sebagai media komunikasi bahasa juga memiliki fungsi lain yaitu :

1. Fungsi ekspresif

Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan pengelaman. Contohnya dalam puisi. Pengarang mengeksperikan ide, gagasan dan pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per bait yang disebut puisi.

2. Fungsi estetis

Bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan. Fungsi estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra.

3. Fungsi informatif

Artinya bahasa dapat digunakan untuk menginformasikan sesuatu kepada orang lain.

4. Alat fungsional

Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.3. Pengertian Bahasa Baku

Setiap negara mempunyai bahasa resmi masing-masing. Dalam Bahasa Indonesia bahasa resmi itu disebut bahasa baku. Bahasa baku terdiri dari kata-kata yang baku. Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan kata lain bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari pada bahasa percakapan maupun bahasa tulisan. Bahasa baku lazim digunakan dalam :

1. Komunikasi resmi ( Tertulis )

Contoh : surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-undang dan lain-lain

2. Wacana Teknis

Contohnya : laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran dan lain-lain

3. Pembicaraan di depan umum

Contohnya : ceramah, kuliah, pidato dan lain-lain

4.Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya ( Formal )

Contohnya : guru terhadap murid, saat sedang rapat di intansi tertentu, pembicaraan kenegaraan. 2.1.4. Pengertian Bahasa Gaul

Bahasa gaul atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan jarang dijumpai di negara-negara lain kecuali di komunitas-komunitasIndonesia. Bahasa gaul dijadikan sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu ia dikenal sebagai 'bahasanya para anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Namun seiring bertambahnya waktu bahasa prokem yang tadinya hanya dipakai para preman atau anak jalanan sebagai bahasa rahasia beralih fungsi menjadi bahasa gaul. 2.1.5. Struktur Dalam Pemakaian Bahasa Gaul

Struktur dan tatabahasa dari bahasa prokem tidak terlalu jauh berbeda dari bahasa formalnya ( bahasa Indonesia ). Pada dasarnya ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Dalam banyak kasus kosakata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek. Hal itu dapat dilihat dari :

a. Pengunaan awalan e Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disisipkan bunyi e. Disini jelas terlihat terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya. b. Kombinasi k, a, g Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag. Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak menjadi kagak.

c. Sisipan e Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal a menjadi e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.

Dari bahasa gaul kemudian muncul istilah bahasa alay, tapi cenderung sama dengan bahasa gaul bahasa gaul tapi bahasa alay ini lebih cenderung terlihat dari tulisan bukan lisan.

Contoh yang merupakan jenis-jenis padanan kata yang ada dalam kamus alay:

1. Nama yang dibuat dengan bahasa alay dalam situs jejaring social

Contoh : Aiiu Checeuemanjayg Ingnmndptknkshsaiankeanktlus (Eankengganputusasa)

2. Tulisanya mengunakan huruf besa-kecil. aLoW kLiAnZ hArUz ADd GwE YaH!! atau dengan angka K4Ng3nZ dWEcChh contoh penulisan lain dengan bahasa alay :

a. meminta orang lain untuk menambahkan jadi teman dalam situs jejaring sosial : j9n lupa ett ghw iya : ia kamu : kamuh, kammo, kamoh, kamuwh, kamyu, qamu, dan lain-lain aku : akyu, aq, akko, akkoh, aquwh, dan lain-lain

maaf : muuph, muphs, maav, dan lain-lain sorry: cowyie, cory, tory, dan lain-lain add: ett,etths,aad,edd,etc for : vo,fur(zz),pols,etc

lagi : agi,agy

makan

: mums,muumhs,etc lucu : lutchuw,uchul,luthu,etc

siapa

: cppa,cp,ciuppu,siappva,etc

apa : uppu,apva,aps,etc

narsis : narciezt,narciest,etc

Semakin bertambahnya waktu semakin bertambah bahasa-bahasa gaul yang muncul sehingga kos a kata gaul pun semakin banyak. 2.2. Pembahasan Makalah

2.2.1. Eksistensi Bahasa Indonesia

Di zaman sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia kian menurun. Masuknya berbagai bahasa asing yang tidak mungkin kita tolak dan ada beberapa kata asing yang diserap menjadi kosa kata Indonesia. Namun, disisi lain, keberagaman bahasa serapan juga menjadi masalah bagi orsinilitas bahasa yang kian mengkhawatirkan dan penggunaan tata bahasa yang kian serampangan baik tulisan maupun lisan. Tentu saja, media televisi, koran, radio, internet dan merek dagang import adalah termasuk faktor pendorong utama yang ikut mencederai kebahasaan kita. Fenomena ini sangat kentara pada pengunaan bahasa oleh anak-anak muda saat ini. Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan sebagainya. Di kalangan anak-anak, film import juga ikut mempengaruhi perkembangan kebahasaan yang seharusnya menjadi pondasi komunikasi. Sebut saja misalnya film animasi dari negara tetangga, Ipin - Upin, yang diputar dengan menggunakan bahasa Melayu. Merek dagang asing juga dengan seenaknya masuk dengan bahasa aslinya, tanpa melakukan penyesuaian dengan bahasa nasional. Kebahasaan kita menjadi seperti pasar, dimana semua bahasa bercampur baur. Dengan kata lain keberadaan bahasa Indonesia semakin terkalahkan dengan munculnya bahasa lain seperti bahasa gaul. 2.2.2. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia

Di era globalisasi ini penggunaan bahasa gaul makin meraja dan terus muncul bahasa gaul baru yang membuat eksistensi bahasa Indonesia kian menurun. Penggunaan bahasa gaul ini membuat remaja makin sulit mengetahui bahasa Indonesia yang baik yang benar. Bahkan penggunaan bahasa yang terlalu sering mebuat orang-orang tak sadar bahwa bahasa tersebut bukan bahasa yang baik dan benar. Tidak jarang dalam acara formal pun banyak orang yang menggunakan bahasa gaul yang dalam konteksnya tidak sengaja. 2.2.3. Media Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul

Terlihat dari contoh struktur bahasa gaul bahwa media sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahasa gaul, khususnya situs-situs jejaring sosial. Penikmat situs-situs jejaring sosial kebanyakan adalah remaja. Tulisan seorang remaja di situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh remaja lain. Selain remaja anak sekolah dasar pun banyak yang menggunakan situs jejaring sosial. Berarti banyak juga anak sekolah dasar yang seharusnya diberikan atau diajarkan bahasa yang baik dan benar dengan adanya situs jejaring sosial sebagai media juga dapat berpengaruh besar. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa penyerapan bahasa gaul dikalangan anak dan remaja yang tengah menjadi tren merupakan bagian dari konformitas terhadap lingkungan. Yang dimaksud konformitas adalah meleburkan diri pada lingkungan agar mendapat pengakuan. Dalam perkembangan sosial anak usia SD dan remaja, konformitas memang amat diperlukan karena akan meningkatkan self esteem (harga diri) anak. Jadi, biarkan saja anak SD ataupun remaja yang memang diperlukan bagi perkembangan sosialnya. Yang harus diajarkan pada anak adalah soal penempatan, dalam arti kapan dan kepada siapa bahasa tersebut boleh digunakan. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa media berpengaruh besar terhadap penyebaran bahasa gaul. 2.2.4. Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul

Tidak dapat dipungkiri kita bermasyarakat, bersosialisasi lebih sering menggunakan bahasa gaul. Anak-anak dan para remaja dalam perkembangan psikologis pun tidak bisa ditolak atau dicegah untuk tidak terbiasa dengan bahasa gaul, karena itu memang suatu proses dalam psikologisnya. Dengan kata lain penggunaan bahasa gaul tidak bias kita hilangkan atau cegah perkembangannya. Yang dapat kita lakukan yaitu :

1. Memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya berbahasa yang baik dan benar;2. Menanamkan sikap cinta bahasa sendiri pada anak-anak atau remaja dengan berbagai cara, contohnya mengadakan lomba puisi dan lain-lain,

3. Dan yang paling penting dimulai dari diri sendiri.

BAB III

PENUTUP3.1. Kesimpulan

Jadi, keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak dan remaja karena perkembangan psikologis keduanya menuntut mereka agar diakui di masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren bahasa gaul itu sendiri. Oleh karena itu perkembangan bahasa gaul tidak dapat dicegah tetapi dapat diminimalisir jika kita kembali meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri. 3.2. Saran

Dari simpulan diatas , penulis merumuskan saran sebagai berikut :

1. Hendaknya lebih diadakan pemahaman yang lebih kepada anak-anak dan remaja. 2. Mulailah dari diri sendiri untuk membudidayakan bahasa Indonesia, dan meningkatkan kembali eksistensinya.

Daftar PustakaAbidin, Yunus,dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

http://wismasastra.wordpress.com.

http://klikm.net/kolom/read/2466/sumpah-satu-bangsa

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/%E2%80%9Cpengaruh-bahasa-gaul-dalam-perkembangan-bahasa-indonesia%E2%80%9D/

http://makalah-bahasa-gaul-dan-bahasa.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Bahasa_prokem_Indonesia

http://unkanivel.wordpress.com/2011/10/07/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/PAGE 16