pengaruh aging 1800 c dengan waktu 1-9 jam pada …perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan...

101
PENGARUH AGING 180 0 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA Al-Cu REMELTING TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Disusun oleh : Dedi Setiyawan NIM : 135214065 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM

PADA Al-Cu REMELTING

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Mesin

Disusun oleh :

Dedi Setiyawan

NIM : 135214065

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

ii

THE EFFECT OF AGING 1800 C WITH TIME 1-9 HOURS

ON Al-Cu REMELTING

FINAL PROJECT

As partial fulfillment of the requirement

to obtain the Sarjana Teknik Degree

in Mechanical Engineering

by

Dedi Setiyawan

NIM : 135214065

MECANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

MECANICAL ENGINEERING DEPARTMEN

SCINCE AND TECNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

iii

PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM

PADA Al-Cu REMELTING

Disusun oleh :

Dedi Setiyawan

NIM : 135214065

Yogyakarta, 25 Januari 2018

Telah disetujui oleh :

Pembimbing utama

Budi Setyahandana, S.T., M.T.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

iv

PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM

PADA Al-Cu REMELTING

Dipersiapkan dan disusun oleh :

NAMA : Dedi Setiyawan

NIM : 135214065

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Pada Tanggal 25 Januari 2018

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : RB. Dwiseno Wihadi, S.T., M.T., .................................

Sekertaris : Doddy Purwadianto, S.T., M.T., .................................

Anggota : Budi Setyahandana, S.T., M.T., .................................

Skripsi ini telah diterima sebagai satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin

Yogyakarta, 25 Januari 2018

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Dekan,

Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dedi Setiyawan

NIM : 135214065

Program Studi : Teknik Mesin

Fakultas : Sains dan Teknologi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah digunakan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan

Tinggi, dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 25 Januari 2018

Dedi Setiyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Dedi Setiyawan

NIM : 135214065

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM

PADA Al-Cu REMELTING

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tangal: 25 Januari 2018

Yang menyatakan,

Dedi Setiyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

vii

INTISARI

Salah satu jenis logam yang banyak digunakan di industri adalah

aluminium. Pada industri sering kali aluminium dilakukan remelting (pengecoran

ulang). Dari uraian tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

perbandingan harga keuletan, harga kekerasan dan kekuatan tarik aluminium

tembaga (Al-Cu) sebelum dan sesudah remelting dengan yang telah diberi

perlakuan aging setelah mengalami remelting sebanyak empat kali.

Aluminium (Al) yang telah dipadukan dengan tembaga (Cu) sebesar 4,5%

diberi perlakuan remelting sebanyak empat kali. Selanjutnya hasil dari remelting

sebanyak empat kali diberi perlakuan aging. Metode aging yang dilakukan adalah

artifical aging menggunakan suhu 1800 C dengan jangka waktu 3 jam, 6 jam dan

9 jam. Setiap perlakuan selalu dilakukan pengujian yang bertujuan untuk

mengetahui harga kekerasan, keuletan dan kekuatan tariknya dari setiap perlakuan

material. Bentuk dimensi benda uji mengacu pada ASTM A370. Pengujian impak

dilakukan dengan menggunakan alat uji impak Charpy. Untuk pengujian

kekerasan dilakukan dengan menggunkan alat uji kekerasan Brinell.

Setelah diuji dan dilakukan pengolahan data, perlakuan remelting

menurunkan keuletan dari 0,054 joule/mm2 menjadi 0,022 joule/mm

2. Perlakuan

aging meningkatkan keuletan. Keuletan tertinggi terdapat pada aging 9 jam

dengan hasil 0,055 joule/mm2. Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan

dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. Perlakuan aging meningkatkan harga

kekerasan bahkan peningkatannya melebihi dari sebelum perlakuan remelting dari

81,98 BHN menjadi 91,53 BHN. Harga kekerasan teringgi terdapat pada aging

dengan waktu 9 jam. Perlakuan remelting menurunkan kekuatan tarik dari 118,80

MPa mejadi 94,75 MPa. Setelah diberi perlakuan aging kekuatan tarik meningkat

dari 112,94 MPa hingga 120,54 MPa. Kekuatan tarik tertinggi terdapat pada aging

dengan waktu 9 jam.

Kata kunci: Al-Cu, remelting, aging, keuletan, kekerasan, kekuatan tarik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

viii

ABSRTAC

One of a breed of metal that is much used in industry is aluminum. On

industrial often aluminum done remelting (recasting). The from the explanation

research aims to understand the ductility, hardness number and tensile strength

copper aluminum (Al-Cu) before and after remelting with who have been given

treatment after remelting fails to four times .

Aluminum (Al) have combined with copper (Cu) of 4,5 % be geven

treatment remelting four times. Then the result of remelting four times be given

aging treatment. A method of aging executed is using artifical aging temperature

1800 C with the period 3 hours, 6 hours and 9 hours. Every treatment is always

done tests aims to know about the price of ductility, hardness and tensile strength

of any treatment material. Dimensions of the reference to astm A370. The impact

test was performed using Charpy impact test apparatus. For hardness testing

performed by using Brinell hardness test apparatus

After testing and data processing, the remelting treatment lower the

ductility from 0.054 joules/mm2 to 0.022 joules/mm

2. Aging treatment improve

the ductility. The highest ductility was found on aging 9 hours with a result of

0.055 joule/mm2. Remelting treatment lower the hardness from 81.98 BHN to

61.74 BHN. Aging treatment improve the hardness and even improve beyond the

before remelting treatment from 81.98 BHN to 91.53 BHN. The highest hardness

is on aging with 9 hours. The remelting treatment lower the tensile strength of

118.80 MPa to 94.75 MPa. After aging treatment the tensile strength improve

from 112.94 MPa to 120.54 MPa. The highest tensile strength is on aging with 9

hours.

Keywords: Al-Cu, remelting, aging, ductility, hardness, tensile strength.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

senantiasa memberikan kasih dan perlindungan-Nya sehingga penulis ini berhasil

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Aging 1800

C Dengan Waktu 1

Sampai 9 Jam Pada Al-Cu Remelting” dengan baik dan lancar.

Skripsi ini merupakan syarat yang wajib untuk menyelesaikan jenjang S-1

Program pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaikan skripsi ini melibatkan

banyak pihak. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Budi Setyahandana, S.T., M.T., selaku Dosen pembimbing tugas akhir,

terimakasih atas bimbingan dan saran yang sudah diberikan selama ini.

4. Doddy Purwadianto, S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Dosen Program Studi Teknik Mesin yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

6. Supriyadi dan Partini, selaku orang tua penulis.

7. Basilius Yanu Risman dan Paulina Santi Wahyuni , selaku saudara kandug

yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

x

8. Albertus Dikky Gunawan, Anugerah Novrio Anga dan Falentinus Dwi

Handika, selaku teman satu kelompok penelitian.

9. Seluruh teman-teman Teknik Mesin USD angkatan 2013 yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

10. Seluruh teman-teman Waton Seneng yang menemani dan memberi

semangat kepada penulis.

11. Seluruh staff dan laboran Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains

dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa

masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu kritik, masukan dan

saran sangatlah penting bagipenulis dari berbagai pihak untuk menyempurnakan

skripsi baik bagi penulis ataupun untuk pembaca. Terimakasih.

Yogyakarta, 25 Januari 2018

Penulis,

Dedi Setiyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

TITEL PAGE .......................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... vi

INTISARI ............................................................................................................. vii

ABSRTAC .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

1.5 Batasan Masalah .................................................................................. 5

1.6 Skematik Penelitian .............................................................................. 5

BAB II DASAR TEORI

2.1 Aluminium ........................................................................................... 6

2.2 Aluminium Paduan .............................................................................. 9

2.2.1 Paduan Al-Cu ......................................................................... 11

2.2.2 Paduan Al-Si ........................................................................... 12

2.2.3 Paduan Al-Mn ................................................................................. 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

xii

2.2.4 Paduan Aluminium Cor .......................................................... 14

2.3 Heat Treatment ................................................................................... 15

2.3.1 Perlakuan Panas Pada Aluminium Paduan ............................. 16

2.3.2 Mekanisme Pengerasan Aluminium Paduan .......................... 17

2.4 Tembaga (Cu) ..................................................................................... 21

2.5 Pengecoran Logam ............................................................................. 23

2.6 Sifat mekanik ...................................................................................... 24

2.6.1 Pengujian Kekerasan .............................................................. 24

2.6.1.1 Kekerasan Brinell ..................................................... 25

2.6.1.2 Kekerasan Rockwell ................................................. 26

2.6.1.3 Kekerasan Vickers .................................................... 29

2.6.2 Pengujian Tarik ...................................................................... 30

2.6.3 Pengujian Impak ..................................................................... 33

2.6.3.1 Metode Charpy ......................................................... 34

2.6.3.2 Metode Izood ............................................................ 35

2.6.3.3 Perhitungan Uji Impak ............................................. 37

2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................ 39

BAB III ISI PERENCANAAN PRODUKSI & DASAR TEORI

3.1 Skema Penelitian ................................................................................ 41

3.2 Bahan dan Alat Penelitian ................................................................. 42

3.2.1 Bahan Penelitian ..................................................................... 42

3.2.2 Alat Penelitian ........................................................................ 43

3.2.2.1 Alat Pemesinan ......................................................... 43

3.2.2.2 Alat Pengujian .......................................................... 46

3.2.2.3 Alat-Alat Pendukung Lainnya .................................. 48

3.3 Proses Pngecoran ................................................................................ 57

3.3.1 Proses Persiapan Pengecoran ................................................. 57

3.3.2 Proses Pengecoran Paduan Al-Cu .......................................... 58

3.4 Pembuatan Benda Uji ......................................................................... 58

3.4.1 Benda Uji Tarik ...................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

xiii

3.4.2 Pembuatan Benda Uji Impak .................................................. 60

3.4.3 Pembuatan Benda Uji Kekerasan ........................................... 61

3.5 Proses Remelting atau Pengecoran Ulang .......................................... 61

3.6 Proses Aging ...................................................................................... 62

3.7 Pengujian Benda Uji ........................................................................... 63

3.7.1 Pengujian Taik ........................................................................ 63

3.7.2 Pengujian Impak ..................................................................... 64

3.7.3 Pengujian Kekerasan .............................................................. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian ................................................................................. 65

4.2 Data Hasil Pengujian Impak .............................................................. 65

4.3 Data Hasil Pengujian Kekerasan Brinell ............................................ 69

4.4 Data Pengujian Tarik .......................................................................... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 77

5.2 Saran ....................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 79

LAMPIRAN .......................................................................................................... 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Sifat-sifat Fisik Aluminium ............................................................... 8

Tabel 2.2 : Sifat-sifat Mekanik Aluminium ......................................................... 8

Tabel 2.3 : Klasifikasi Paduan Aluminium Cor ................................................. 10

Tabel 2.4 : Klasifikasi Perlakuan Bahan ............................................................ 11

Tabel 2.5 : Sifat-sifat Mekanis Paduan Aluminium Cor Menurut Aluminium

Association ....................................................................................... 15

Tabel 2.6 : Karakteristik Tembaga ..................................................................... 23

Tabel 2.7 : Diameter Indentor Pengukuran Kekerasan Brinell dan Beban ....... 26

Tabel 2.8 : Skala Kekerasan Metode Pengujian Rockwell ................................. 27

Tabel 2.9 : Skala Kekerasan Dan Pemakaiannya ............................................... 28

Tabel 4.1 : Data hasil pengujian impak 4 kali remelting dan yang diberi

perlakuan aging setelah 4 kali remelting dengan suhu 1800 C ........ 66

Tabel 4.2 : Data hasil pengujian kekerasan Brinell 4 kali remelting dan yang

diberi perlakuan aging setelah 4 kali remelting dengan suhu 1800 C

.......................................................................................................... 70

Tabel 4.3 : Data hasil pengujian tarik Al-Cu 4 kali remelting dan yang diberi

perlakuan aging setelah 4 kali remelting dengan suhu 1800

C ....... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Aluminium Murni .......................................................................... 7

Gambar 2.2 : Diagram fasa Al-Si ...................................................................... 13

Gambar 2.3 : Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Cu .............. 17

Gambar 2.4 : Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Mg ............. 20

Gambar 2.5 : Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Si .............. 20

Gambar 2.6 : Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Cu .............. 21

Gambar 2.7 : Tembaga ...................................................................................... 22

Gambar 2.8 : Prinsip Kerja Metode Pengukuran Kekerasan Rockwell ............ 28

Gambar 2.9 : Gambaran Singkat Uji Tarik Dan Grafiknya .............................. 33

Gambar 2.10 : Ilustrasi Skematis Pengujian Impak ............................................ 33

Gambar 2.11 : Peletakan Spesimen Berdasarkan Metoda Charpy ...................... 35

Gambar 2.12 : Peletakan Spesimen Berdasarkan Metoda Izood ......................... 36

Gambar 3.1 : Skema Penelitian ......................................................................... 41

Gambar 3.2 : Aluminium batangan ................................................................... 42

Gambar 3.3 : Tembaga ...................................................................................... 43

Gambar 3.4 : Mesin bubut ................................................................................. 43

Gambar 3.5 : Gergaji mesin .............................................................................. 44

Gambar 3.6 : Mesin skrap ................................................................................. 45

Gambar 3.7 : Mesin milling .............................................................................. 45

Gambar 3.8 : Mesin uji Tarik ............................................................................ 46

Gambar 3.9 : Alat uji kekerasan ........................................................................ 47

Gambar 3.10 : Alat uji impak .............................................................................. 48

Gambar 3.11 : Cetakan ......................................................................................... 49

Gambar 3.12 : Timbangan digital ........................................................................ 50

Gambar 3.13 : Jangka sorong .............................................................................. 50

Gambar 3.14 : Tang penjepit ............................................................................... 51

Gambar 3.15 : Kowi ............................................................................................ 51

Gambar 3.16 : Kompor gas ................................................................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

xvi

Gambar 3.17 : Tabung gas .................................................................................. 53

Gambar 3.18 : Mikroskop ................................................................................... 53

Gambar 3.19 : Gergaji tangan ............................................................................. 54

Gambar 3.20 : Amplas ......................................................................................... 54

Gambar 3.21 : Termometer ................................................................................ 55

Gambar 3.22 : Oven ............................................................................................. 55

Gambar 3.23 : Penjepit benda uji ........................................................................ 56

Gambar 3.24 : Bubuk batu kapur ........................................................................ 56

Gambar 3.25 : Standarisasi ukuran Pengujian tarik ............................................ 59

Gambar 3.26 : Benda Uji Tarik ........................................................................... 59

Gambar 3.27 : Standard Full Size Charpy V-Notch Spesimen ........................... 60

Gambar 4.1 : Grafik rata-rata tenaga patah Al-Cu sebelum dan setelah

mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C ............. 67

Gambar 4.2 : Grafik rata-rata keuletan Al-Cu sebelum dan setelah mengalami 4

kali remelting dengan suhu aging 1800 C ................................... 67

Gambar 4.3 : Grafik rata-rata harga kekerasan Brinell Al-Cu sebelum dan

setelah mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C . 71

Gambar 4.4 : Grafik rata-rata kekuatan tarik pada Al-Cu sebelum dan setelah

mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C .............. 74

Gambar 4.5 : Grafik rata-rata regangan pada Al-Cu sebelum dan setelah

mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C ............. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya alam yang ada di bumi ini sangatlah banyak dan melimpah.

Penggunaan sumber daya alam yang dilakukan oleh manusia sudah semakin

berkembang seiring perkembangan zaman sampai sekarang ini. Berbagai upaya

dilakukan oleh manusia untuk memanfaatkan, meneliti serta mengembangakan

sumber daya alam yang ada agar dijadikan berbagai produk yang memiliki mafaat

bagi kelangsungan hidup manusia.

Berkembangnya teknologi industri pada era sekarang ini akan selalu diikuti

dengan permintaan produk-produk dengan kualitas yang semakin baik pula.

Berbagai cara ditempuh untuk menciptakan produk yang lebih baik dari

sebelumnya. Ini merupakan tuntutan bagi para ahli tenik melakukan penelitian

untuk merancang dengan cara memodifikasi sifat dari berbagai material yang

banyak digunakan di berbagai aspek kehidupan kehidupan manusia.

Pengolahan logam merupakan salah satu bidang teknologi industri dewasa

ini yang sampai sekarang ini masih terus dilakukan pengembangan karena banyak

digunakan tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga digunakan pada

komponen produksi yang siap pakai. Logam banyak digunakan dalam industri

karena memiliki sifat kuat, keras, sebagai pengahantar listrik, serta mempunyai

titik cair yang tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

2

Salah satu jenis logam yang banyak digunakan di industri adalah

aluminium. Pengunaan aluminium dikarenakan aluminium memiliki sifat yang

kuat dan ringan. Jika dikategorikan, ada dua jenis bahan logam yaitu logam ferro

dan non ferro. Logam besi (ferro) merupakan logam yang kandungan utamanya

besi sedangkan logam bukan besi (non ferro) merupakan logam yang tidak

mengandung besi. Aluminium termasuk dalam kategori bukan besi (non ferro)

karena bahan dasarnya adalah bauksit dan kreolit.

Secara luas, aluminium lebih ekonomis dibanding material lainnya.

Meningkatnya pengunaan aluminium dari tahun-ketahun dikarenakan aluminium

memiliki kelebihan dibanding logam lainnya diantaranya titik cair yang rendah,

ringan, tahan korosi serta penghatar listrik yang baik. Dengan kelebihannya

tersebut, pengaplikasian banyak digunakan di berbagai bidang. Misalnya pada

perlengkapan rumah tangga, bidang otomotif, kontruksi pesawat terbang

pembangunan gedung, dan lain-lain. Dari kelebihannya itu, aluminium juga

mempunya kelemahaan yaitu sifat mekaniknya kurang baik. Tetapi aluminium

dapat dipadukan untuk meningkatkan sifat mekaniknya, yaitu dengan Cu, Si, Mg,

Zn, Mn, Ni, dan unsur lain. Aluminium yang dipadukan bertujuan meningkatkan

kekuatan sifat mekaniknya.

Salah satu paduan aluminium yang banyak digunakan adalah Al-Cu seperti

material komponen mesin yang bekerja pada temperature tinggi misalnya pada

piston dan silinder head motor bakar. Selain itu juga dilakukan perlakuan penuaan

(aging) untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Para peneliti juga melakukan

banyak cara menanggulangi penggunaan aluminium yang banyak digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

3

Salah satunya adalah dengan melakukukan remelting (pengecoran ulang). Namun

remelting akan menurunkan sifat mekaniknya.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis akan mengadakan penelitian

sebagai tugas akhir dengan judul : Pengaruh Aging 1800 C Dengan Waktu 1-9

Jam Pada Al-Cu Remelting.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan urainan di atas, maka adapun perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Bagaimana nilai uji impak aluminium tembaga (Al-Cu) sebelum remelting,

sesudah empat kali remelting dan setelah perlakuan aging?

b. Bagaimana nilai uji kekerasan aluminium tembaga (Al-Cu) sebelum

remelting, sesudah empat kali remelting dan setelah perlakuan aging?

c. Bagaimana nilai uji tarik aluminium tembaga (Al-Cu) sebelum remelting,

sesudah empat kali remelting dan setelah perlakuan aging?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

4

1.3 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian akan lebih mudah apabila mempunyai tujuan yang jelas.

Maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adala sebagai berikut:

a. Mengetahui nilai uji impak aluminium tembaga (Al-Cu) sebelum remelting,

sesudah empat kali remelting dan setelah perlakuan aging.

b. Mengetahui nilai uji kekerasan aluminium tembaga (Al-Cu) sebelum

remelting, sesudah empat kali remelting dan setelah perlakuan aging.

c. Mengetahui nilai uji tarik aluminium tembaga (Al-Cu) sebelum remelting,

sesudah empat kali remelting dan setelah perlakuan aging.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat.

a. Membantu dalam usaha mengembangkan kemajuan teknologi bahan

manufaktur.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi perancang dalam melakukan perencanaan,

pemanfaatan aluminium paduan (Al-Cu) didalam dunia industri.

c. Menambah wawasan tentang pengecoran paduan Al-Cu.

d. Membantu dalam usaha pengmbangan modifikasi paduan Al-Cu.

e. Dapat mengatahui sifat dan karakteristik AL-Cu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

5

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyipang dari permasalahan yang diteliti, maka

penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

a. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah aluminium (Al) dan

tembaga (Cu).

b. Persentase tembaga (Cu) yang ditambahkan adalah 4,5%.

c. Variasi proses aging pada waktu 3 jam, 6 jam dan 9 jam.

d. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik, uji impak dan uji kekerasan.

1.6 Sistematika Penelitian

Pada BAB I dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta sistematik penelitian. Pada bab selanjutmya

akan diuraikan tentang pengertian aluminium, pengolongan serta sifat aluminium,

pengecoran dan juga sifat mekanik. Urutan tentang skema penelitian dan proses

pembuatan spesimen akan diuraikan pada BAB III, sedangkan data dan

pembahasan tentang hasil pengujian akan dibahas pada BAB IV, kemudian

kesimpulan dan saran-saran akan disajikan pada BAB V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

6

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Aluminium

Aluminium merupakan salah satu logam yang paling banyak terdapat pada

kerak bumi. Selain itu, aluminium juga logam yang paling sering digunakan

setelah baja. Auminium ditemukan oleh Fridrich Wohler seorang kimiawi Jerman

pada tahun 1872. Logam aluminium kemudian dikembangkan secara industry

pada tahun 1886 oleh paul Herould di Prancis dan C.M.Hall di Amerika. Logam

aluminium kemudian banyak dikembangkan secara luas setelah baja.

Perkembangan ini didasarkan pada sifat-sifat aluminium yang ringan dan,tahan

korosi, mudah diproduksi dan cukup ekonomis dalam hal ini mudah didaur ulang.

Salah satu penggunaan aluminium yang terkenal dan palinga banyak digunakan

adalah pada pembuatan pesawat terbang yang memanfaatkan sifat ringan dan

kuatnya.

Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain

aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak

pernah mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang

terkandung di dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium

murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses

peleburan dan pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan

akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas

bahan baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

7

Umumnya, aluminium murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%

seperti Gambar 2.1, misalnya aluminium foil.

Gambar 2.1 Aluminium Murni.

(Sumber : http://en.wikipedia.org)

Aluminium 99% hanya memiliki kekuatan tensil 90 MPa maka untuk

penggunaannya yang luas terlalu lunak sehingga seringkali penggunaan

aluminium di pasaran banyak menggunakan paduan dari logam lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

8

Tabel 2.1 Sifat-sifat Fisik Aluminium.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 134)

Sifat-sifat Kemurnian Al (%))

99,996 >99,0

Masa jenis (20°C) 2,6989 2,71

Titik cair 660,2 653-657

Panas jenis (cal/g·ᵒC) (100°C) 0,2226 0,2297

Hantaran listrik (%) 64,94 59 (dianil)

Tahanan listrik koefisien temperatur

(/°C) 0,00429 0,0115

Koefisien pemuaian (20-100°C) 23,86 x 10-6

23,5 x 10-6

Jenis kristal , konstanta kisi fcc, a = 4,013 kX fcc, a = 4,04 kX

Tabel 2.2 Sifat-sifat Mekanik Aluminium.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 134)

Sifat-sifat

Kemurnian

99.996 >99.0

Dianil 75% dirol dingin Dianil H18

Kekuatan tarik (kg/mm2) 4.9 11.6 9.3 16.9

Kekuatan mulur (0.2%) (kg/mm2) 1.3 11.0 3.5 14.8

Perpanjangan (%) 48.8 5.5 35 5

Kekerasan Brinell 17 27 23 44

Tabel 2.1 menunjukan sifat-sifat fisik Al dan Tabel 2.2 menunjukan sifat-

sifat mekaniknya. Ketahanan korosi berubah menurut kemurniannya, pada

umumnya unuk kemurnian 99,0% atau atasnya dapat dipergunakan di udara tahan

dalam waktu bertahun-tahun. Hantaran listrik Al, kira-kira 65% dari hantaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

9

listrik tembaga, tetapi masa jenisnya kira-kira sepertiganya sehingga

memungkinkan untuk memeperluas penampangnya. Oleh karena itu dapat

dipergunakan untuk kabel tenaga dan dalam berbagai bentuk umpamanya sebagai

lembaran tipis (foil). Dalam hal ini dapat dipergunakan Al dengan kemurnian

99,0%. Untuk reflektor yang memerlukan refleksifitas tinggi juga untuk

kondensor elektrolitik dipergunakan Al dengan angka sembilan empat.

2.2 Aluminium Paduan

Dalam bidang teknik, aluminium memiliki kelemahan yaitu kekerasan

yang sangat kurang dan titik lebur yang tergolong rendah sehingga penggunaan

aluminium murni tidak dapat digunakan pada bahan konstruksi. Dengan adanya

pembuatan aluminium paduan merupaka solusi unutk mengurangi kelemahan

yang terdapat pada aluminium tersebut. Usur-unsur paduan alumunium adalah Cu,

Si, Mg, Mn, akan memperbaiki sifat-sifat mekanik alumunium. (Sumanto,

Sutrisna dan Subardi, dkk).

Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu

akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan serta menurunkan titik lebur.

Namun kekuatan aluminium paduan tidak hanya bergantung pada paduannya saja

tetapi juga bergantung pada proses-proses perlakuan aluminium paduan hingga

siap untuk digunakan, apakah dengan perlakuan panas, penempaan, dan

sebagainya.

Paduan aluminium diklasifikasikan dalam berbagai standar oleh berbagai

Negara di dunia. Saat ini yang terkenal dan sempurna adalah standar Aluminium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

10

Association America (AA) yang di dasarkan atas standar terdahulu dari Alcoa

(Aluminium Company of America). sedangkan paduan coran dinyatakan dengan 3

angka. Standar AA menggunakan penandaan dengan 4 angka sebagai berikut :

Angka pertama menyatakan system paduan dengan unsur-unsur yang

ditambahkan yaitu 1. Al murni, 2. Al-Cu, 3. Al-Mn, 4. Al-Si, 5. Al-Mg, 6. Al-Mg-

Si, 7. Al-zn. Tabel 2.3 menunjukan hubungan klasifikasi paduan aluminium cor

dan Tabel 2.4 menunjukan kalsifikasi perlakuan bahan.

Tabel 2.3 Klasifikasi Paduan Aluminium Cor.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 135)

Standar AA Standar Alcoa Keterangan

1001

1100

2010-2029

3003-3009

4030-4039

1S

2S

10S-29S

3S-9S

30S-39S

Al murni 99,5% atau diatasnya Al

murni 99,0% atau diatasnya

Cu merupakan unsur paduan utama

Mn merupakan unsur paduan utama

Si merupakan unsur paduan utama

5050-5086

6061-6069 50S-69S

Mg merupakan unsur paduan utama

Mg2Si merupakan unsur paduan utama

7070-7079 70S-79S Zn mrupakan unsur paduan utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

11

Tabel 2.4 Klasifikasi Perlakuan Bahan.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 135)

Tanda Perlakuan

- F

- O

- H

- H 1a

- H 2a

- H 3a

- T

- T2

- T3

- T4

- T5

- T6

- T7

- T8

- T9

- T10

Setelah pembuatan

Dianil penuh

Pengerasan regangan

Pengerasan regangan

Sebagian dianil setelah pengerasan regangan

Dianil untuk penyetabilan setelah pengerasan regangan, n=2

(1/4 keras), 4(1/2 keras), 6(3/4 Keras), 8(keras), 9(sangat keras)

Perlakuan panas

Penganilan penuh (hanya untuk coran)

Pengerasan regangan setelah perlakuan pelarutan

Penuaan alamiah penuh setelah perlakuan perlarutan

Penuaan tiruan (tanpa perlakuan pelarutan)

Penyetabilan tiruan setelah perlakuan pelarutan

Penyetabilan setelah perlakuan pelarutan

Perlakuan pelarutan, pengerasan regangan, penuaan tiruan

Perlakuan pelarutan, penuaan tiruan, pengerasan regangan

Pengerasan regangan setelah penuaan tiruan

2.2.1 Paduan Al-Cu

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam non ferro yang kebanyakan

digunakan pada paduan aluminium. Dengan menambahkan tembaga sebagai

paduan, akan meningkatkan kekuatan dan ketahanan lelah (fatigue).

Menurut B.H. Amstead (1997: 71) mengatakan bahwa “Tembaga sebagai unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

12

paduan alumunium dalam jumlah tertentu akan menambah kekuatan tarik dan

kekerasannya”. Selain itu juga dengan paduan tembaga juga dapat memperbaiki

kekuatan tarik, mempermudah pengerjaan dengan mesin, menurunkan daya

terhadap korosi dan mengurangi kemampuan dibentuk dan dirol

Paduan aluminium–tembaga adalah paduan aluminium yang mengandung

tembaga 4,5 %, memiliki sifat–sifat mekanik dan mampu mesin yang baik

sedangkan mampu cornya agak jelek. Paduan aluminium tembaga–silisium dibuat

dengan menambah 4–5 % silisium pada paduan aluminium tembaga untuk

memperbaiki sifat mampu cornya.

2.2.2 Paduan Al-Si

Paduan Al-Si adalah paduan yang sangat baik kecairannya, mempunyai

permukaan yang bagus, tanpa kegetasan panas, memiliki sifat mampu cor dan

ketahanan korosi yang baik, sangat ringan, koefisiennya kecil dan sebagai

penghantar listrik. Paduan Al-12%Si adalah paduan yang paling banyak dipakai

untuk paduan cor cetak. Selain mempermudah proses pengecoran dan

meningkatkan daya tahan terhadap korosi, paduan Al-Si juga memperbaiki sifat-

sifat atau karakteristik coran, menurunkan penyusutan bahan terhadap beban

kejut. Akan tetapi hasil coran akan rapuh jika kandungan silikonnya terlalu tinggi.

Paduan Al-Si dapat diperbaiki sifat mekanisnya dengan menambahkan Mg,

Cu, dan Ni, selanjutnya diprbaiki dengan perlakuan panas. Paduan Al dengan Si

7-9% dan Mg 0,3-1,7% dikeraskan dengan pengerasan presipitasi dimana terjadi

presipitasi Mg2Si, sehingga sifat mekanisnya dapat diperbaiki. Selain itu, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

13

koefisien pemuaian dari Si sangat rendah, maka paduannya pun mempunyai

koefisien muai yang rendah apabila ditambah. Selain banyak digunakan untuk

paduan cor, paduan Al-Si juga banyak dipakai dengan elektroda untuk

pengelasan. Pada Gambar 2.2 menunjukkan fasa diagram fasa dari Al-Si dan

Tabel 2.5 menunjukkan sifat-safat mekanik dari paduan Al-Si. Ini adalah tipe

eutektik yang seederhana yang mempunyai titik eutektik pada 577°C, 11,7%Si,

larutan padat terjadi pada sisi aluminium, karena batas kelarutan padat sangat

kecil maka pengerasan penuaaan sukar diharapka

Gambar 2.2 Diagram fasa Al-Si.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 137)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

14

2.2.3 Paduan Al-Mn

Paduan AL-Mg adalah paduan yang memiliki ketahanan korosi yang baik.

Pada paduan Al-Mg sekitar 4% atau 10% mempunyai ketahanan korosi dan sifat

mekanis yang baik serta memiliki kekuatan tarik di atas 30 kg/mm2 dan

perpanjangan di atas 12% setelah perlakuan panas. Efek lain dari paduan ini

adalah menurunkan kemampuan tuangan dan meningkatkan kekerasan butiran

partikel. Dalam paduan ini harus dihindari terhadap unsur–unsur pengotor seperti

Cu dan Fe yang sangat berpengaruh terhadap ketahanan korosi. Paduan ini biasa

dipakai untuk bagian dari alat–alat industri kimia, kapal laut, kapal terbang dan

sebagainya.

2.2.4 Paduan Aluminium Cor

Struktur mikro paduan alumunium cor (berhubungan erat dengan sifat-

sifat mekanisnya) terutama tergantung pada laju pendinginan saat pengecoran

dilakukan. Laju pendinginan ini tergantung pada jenis cetakan yang digunakan.

Dengan cetakan logam, pendinginan akan berlangsung lebih cepat dibandingkan

dengan cetakan pasir sehingga struktur logam cor yang dihasilkan akan lebih

halus dan menyebabkan peningkatan sifat mekanisnya. Tabel 2.5 memperlihatkan

sifa-sifat mekanis beberapa paduan alumunium cor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

15

Tabel 2.5 Sifat-sifat Mekanis Paduan Aluminium Cor Menurut

Aluminium Association.

(Sumber: V. Malau, Diktat Kuliah Bahan Teknik Manufaktur, USD Yogyakarta)

Paduan

Komposisi

Rata- Rata

Proses

Pembekuan

Perlakuan

Panas

Σy

(MPa )

σu

(MPa )

Regangan

295.0 Cetakan pasir T6 165 250 5

308.0 Cetakan pasir F 90 250 1

356.0 Cetakan pasir T6 160 230 1,5

390.0 Cetakan pasir T6 270 280 <0,5

Tekanan T5 290 310 1

413.0 Tekanan F 160 280 3

712.0 Cetakan pasir F 130 200 5

2.3 Heat Treatment

Heat treatment merupakan suatu proses pemanasan dan pendinginan

yang terkontrol, dengan tujuan mengubah sifat fisik dan sifat mekanis dari suatu

bahan atau logam sesuai dengan yang dinginkan. (Kamenichny, 1969: 74).

Proses dalam heat treatment meliputi heating, holding, dan cooling. Adapun

tujuan dari masing-masing proses yaitu :

a. Heating : proses pemanasan sampai temperatur tertentu dan dalam

periode waktu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan agar terjadinya

perubahan struktur dari atom-atom dapat menyeluruh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

16

b. Holding : proses penahanan pemanasan pada temperatur tertentu,

bertujuan untuk memberikan kesempatan agar terbentuk struktur yang

teratur dan seragam sebelum proses pendinginan.

c. Cooling : proses pendinginan dengan kecepatan tertentu, bertujuan untuk

mendapatkan struktur dan sifat fisik maupun sifat mekanis yang

diinginkan.

2.3.1 Perlakuan Panas Pada Aluminium Paduan

Perlakuan panas pada aluminium paduan dilakukan dengan memanaskan

aluminium paduan sampai terjadi fase tunggal kemudian ditahan beberapa saat

dan diteruskan dengan pendinginan cepat hingga tidak sempat berubah ke fase

lain. Jika bahan tadi dibiarkan untuk jangka waktu tertentu maka terjadilah

proses penuaan (aging). Perubahan akan terjadi berupa presipitasi (pengendapan)

fase kedua yang dimulai dengan proses nukleasi dan timbulnya klaster atom

yang menjadi awal dari presipitat. Presipitat ini dapat meningkatkan kekuatan

dan kekerasan dari aluminium.

Aging atau penuaan pada paduan aluminium dibedakan menjadi dua, yaitu

penuaan alami (natural aging ) dan penuaan buatan (artificial aging ), adapun

penjelasan dari keduanya adalah sebagai berikut ini.

a. Natural Aging

Natural aging adalah proses penuaan untuk paduan aluminium yang

berlangsung pada temperatur ruang antara 15oC-25

oC dan dengan waktu

penahanan 5 sampai 8 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

17

b. Artificial aging

Artifical aging atau biasa disebut penuaan buatan adalah penuaan untuk

paduan aluminium yang berlangsung keadaan panas. Artifical aging berlangsung

pada temperatur antara 100oC-200

oC dan dengan lamanya waktu penahanan

antara 1 sampai 24 jam.(Fuad,2010).

Gambar 2.3 Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Cu.

(Sumber : William K. Dalton : 259)

Proses dari pemanasan awal hingga pendinginan cepat disebut proses

perlakuan pelarutan (solution treatment), dan proses sesudahnya disebut

proses perlakuan pengendapan (precipitation treatment). Gambar 2.3

menunjukan fasa perubahan mikrostruktur paduan Al-Cu.

2.3.2 Mekanisme Pengerasan Aluminium Paduan

Untuk menjelaskan mekanisme terjadinya pengerasan, sebagai contoh

diambil untuk diagram fase Al-Cu. Dari diagram tampak bahwa kelarutan Cu

dalam Al menurun dengan menurunnya temperatur. Suatu paduan dengan 4 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

18

Cu mulai membeku di titik 1 dengan membentuk dendrit larutan padat . Dan

pada titik 2 seluruhnya sudah membeku menjadi larutan padat dengan 4% Cu.

Pada titik 3 kelarutan Cu dalam Al mencapai batas jenuhnya, bila temperaturnya

diturunkan akan ada Cu yang keluar dari larutan padat berupa CuAl. Makin

rendah temperaturnya makin banyak CuAl yang keluar. Pada gambar struktur

mikro Al-Cu tampak partikel CuAl tersebar didalam matriks .

Dengan pemanasan kembali sampai diatas garis solvus (titik 3) semua Cu

larut kembali di dalam . Dengan pendingan cepat (quench) Cu tidak sempat

keluar dari . Pada suhu kamar struktur masih tetap berupa larutan padat fase

tunggal sifatnyapun masih belum berubah. Masih tetap lunak dan sedikit ulet.

Dalam keadaan ini larutan dikatakan sebagai larutan yang lewat jenuh karena

mengadung solute yang melampaui batas jenisnya untuk temperatur itu. Setelah

beberapa saat larutan yang lewat jenuh ini akan mengalami perubahan kekerasan

dan kekuatan. Menjadi lebih kuat dan keras.

Penguatan ini terjadi karena timbulnya partikel CuAl (fase ) yang

berpresipitasi di dalam kristal . Presipitat ini sangat kecil tidak tampak di

mikroskop (submicroscopic) dan akan menyebabkan terjadinya tegangan pada

lattis kristal di sekitar presipitat ini . Karena presipitat tersebar merata didalam

lattis kristal. Maka dapat dikatakan seluruh lattis menjadi tegang mengakibatkan

kekuatan dan kekerasan menjadi lebih tinggi.

Aging dapat dilakukan dengan membiarkan larutan lewat jenuh itu

pada temperatur kamar selama beberapa waktu. Dinamakan natural aging

atau dengan memanaskan kembali larutan lewat jenuh itu ke temperatur di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

19

bawah garis solvus dan dibiarkan pada temperatur tersebut selama beberapa

saat. Dinamakan artficial aging bila aging temperatur terlalu tinggi dan atau

aging time terlalu panjang maka partikel yang terjadi akan terlalu besar

(sudah mikroskopik) sehingga effek penguatannya akan menurun bahkan

menghilang sama sekali, dan ini dinamakan over aged.

Proses precipitation hardening atau hardening dapat dibagi menjadi

beberapa tahap yaitu:

1. Solution treatment, yaitu memanaskan paduan hingga diatas solvus line.

2. Mendinginkan kembali dengan cepat (quenching)

3. Aging, yaitu menahan pada suatu temperatur tertentu (temperatur kamar

atau temperatur dibawah solvus line) selang waktu tertentu.

Paduan Aluminium lainnya yang dapat di perlakukan panas sebagaimana

diagram fasa di bawah ini :

a. Paduan Al-Mg dengan kadar Mg kurang dari 17,1 % termasuk yang heat

treatable karena jika dipanaskan di atas garis solvus mampu mencapai fasa

tunggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

20

Gambar 2.4 Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Mg.

(sumber: http://al-chemist.info)

b. Paduan Al-Si masuk kategori non heat tretable, tetapi untuk paduan Al-Si

dengan kadar Si kurang dari 1,6 sebagaimana diagram fasa pada Gambar

2.5 masih memungkinkan Al-Si mencapai fasa tunggal jika dipanaskan di

atas garis solvus berarti memungkinkan untuk di heat treatmen

Gambar 2.5 Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Si.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 137)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

21

c. Paduan Al-Cu dengan kadar Cu kurang dari 5,65 % juga heat treatable.

Gambar 2.6 Diagram Fasa Perubahan Mikrostruktur Paduan Al-Cu.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 129)

2.4 Tembaga (Cu)

Selain besi, tembaga juga merupakan salah satu logam yang paling

penting di dunia dan diolah dalam keadaan murni, dalam bentuk campuran-

campuran dan sebagai elemen tambahan untuk mengubah sifat dari logam yang

lain. Tembaga adalah logam yang mempunyai sifat lunak dan liat, penghantar

panas dan listrik yang baik, memiliki kesiapan untuk membentuk campuran-

campuran, lebih merata pada waktu pendinginan, dapat dikerjakan dalam

keadaan panas maupun dingin, memiliki ketahanan terhadap efek-efek korosi dari

udara melalui formasi dari suatu lapisan oksida karena terjadinya lapisan

pelindung yang berwarna hijau, yaitu CuSO4.3Cu(OH)2, oleh sebab itu tembaga

sangat berguna untuk pengerjaan perubahan bentuk dan antara lain dipergunakan

untuk gelang paking. Kekuatan tarik tembaga kira-kira 200 N/mm2 lebih dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

22

logam yang lain, tembaga mempunyai kekuatan-tarik yang lebih besar pada suhu

yang lebih rendah (Anwir, 1994: 115).

Gambar 2.7 Tembaga.

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga)

Gambar 2.7 adalah gambaran dari tembaga. Tembaga didapat di alam ini

sebagai batuan, biasanya sebagai karbonat (CuCO3) dan merupakan sulfida

kompleks CuFeS2 dan CuFeS. Batuan-batuan tadi dihancurkan menjadi kecil-

kecil kemudian diolah untuk memisahkan campuran-campuran di dalamnya.

Tembaga dari biji-biji tembaga tersebut, antara lain: Koperkies (CuFeS2) yang

mengandung ±34% tembaga, Kilap tembaga (Cu2S) yang mengandung ±79%

tembaga, Malasit (CuCO3Cu(OH)2) yang mengandung ±57 % tembaga. Tabel 2.6

menunjukan karakteristik tembaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

23

Tabel 2.6 Karakteristik Tembaga.

(Sumber: Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik)

2.5 Pengecoran Logam

Pengecoran logam merupakan proses dalam pencairan logam yang

nantinya akan dituangkan kedalam cetakan yang teleh dibuatkan pola sehingga

logam yang telah ditunagkan kedalam cetakan akam membentuk pola sesuai

cetakan. Coran itu sendiri menurut Tata Surdia dan Kenji Chujiiwa (1976: 2)

menyebutkan bahwa “Coran adalah logam yang dicairkan, dituang kedalam

cetakan, kemudian didinginkan dan membeku”. Pembuatan jenis pengecoran

dapat dibagi menjadi 2 yaitu proses penuangan dan proses pencetaka. Proses

penuangan adalah proses pembautan benda kerja tanpa adanya penekanan pada

saat logam diisi kedalam cetakan sedangkan proses pencetakan merupakan

pembuatan logam cair dengan disertai adanya penekanan pada waktu logam diisi

kedalam cetakan. Cetakan yang digunakan biasanya terbuat dari pasir, plaster,

keramik, atau bahan-bahan yang tahan terhadap api.

Sifat-sifat Tembaga murni

Struktur kristal FCC

Densitas pada 20oC (sat. 10

3kg/m

3) 8.93

Titik cair (oC) 1083

Koefisien mulur panas kawat 20o~100

oC (10

-6/K) 17.1

Konduktifitas panas 20o~400

oC (W/(m.K) 393

Tahanan listrik 20oC (10

-8 KΩ.m) 1.673

Modulus elastisitas (GPa) 128

Modulus kekakuan (GPa) 46.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

24

2.6 Sifat mekanik

Sifat mekanik merupakan ketahanan suatu material untuk mampu

menahan pembebanan Pada logam dalam suatu pengujian. Ada beberapa cara

pengujian untuk mengetahui sifat mekanik suatu logam yaitu : uji tarik, uji

kekerasan, dan uji impak.

2.6.1 Pengujian Kekerasan

Uji kekerasan adalah pengujian ketahanan material terhadapa deformasi

plastis yang diakibatkan tekanan. Deformasi plastis sendiri suatu keadaan dari

suatu material ketika material tersebut diberikan gaya maka struktur mikro dari

material tersebut sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material

tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula. Lebih ringkasnya

kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan

beban identasi atau penetrasi (penekanan). Pengujian ini dilakukan dengan cara

memberikan penekanan pada bidang benda uji dengan menggunakan indentor

dan beban tertentu. Indentor yang digunakan terbuat dari material yang lebih

keras dari benda uji. Alasan diperlukannya pengujian kekerasan karena di

dalam aplikasi manufaktur, material dilakukan pengujian dengan dua

pertimbangan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan

melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas

tertentu.

Di dunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 3 macam

metode pengujian kekerasan, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

25

2.6.1.1 Kekerasan Brinell

Kekerasan ini diukur dengan mempergunakan alat pengukur kekerasan

Brinell. Pengujianan ini menggunakan bola baja keras. Diameter bola baja

bervariasi yaitu 10 mm, 5 mm, dan 2.5 mm. Cara pengujiannya yaitu bola baja

keras dengan diameter D mm, ditekankan ke permukaan bagian yang diukur

dengan beban P kg. Selama pembebanan, beban akan ditahan selama 30 detik.

Pemilihan beban tergantung dari kekerasan material yang diuji. Semakin keras

material maka beban yang digunakan juga semakin besar begitu juga dengan

sebaliknya. Pengujian ini juga memerlukan permukaan benda uji yang datar dan

halus agar lebih muda dalam melakukan pengujian.

Rumus untuk menghitung angka kekerasan Brinell adalah:

.......................................(2.1)

Keterangan : BHN = angka kekerasan Brinell

P = beban yang diberikan pada indentor (kg)

D = diameter indentor (mm)

d = diameter bekas injakan indentor (mm)

Untuk mengetahui harga standar untuk diameter bola baja keras (indentor) dan

beban, dengan daerah kekerasan yang diukur dapat dilihat pada Tabel 2.7.

)(

2

22 dDDD

PBHN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

26

Tabel 2.7 Diameter Indentor Pengukuran Kekerasan Brinell dan Beban.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Teknik Pengecoran Logam, 205)

Diameter Indentor

D (mm)

Beban (kg)

30 D2 10 D

2 5 D

2

12,5

D2

D2

10

5

3000

750

1000

(250)

500

(125)

(125)

-

(100)

-

Daerah kekerasan

Yang cocok untuk

pengukuran

160-450 53-200 26-100 7-25 5-26

Bahan yang

diukur

Logam

keras,

baja, besi

cor

Paduan

tembaga,

paduan

aluminium

keras.

Tembaga,

paduan

aluminium

Logam lunak,

timah dan lainnya.

2.6.1.2 Kekerasan Rockwell

Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell bertujuan menentukan

kekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan material terhadap indentor

berupa bola baja ataupun kerucut intan yang ditekankan pada permukaan material

uji tersebut Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell ini diatur berdasarkan

standar DIN 50103. Adapun standar kekerasan metode pengujian Rockwell

ditunjukkan pada Tabel 2.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

27

Tabel 2.8 Skala Kekerasan Metode Pengujian Rockwell.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik)

Untuk cara pemakaian skala diatas, terlebih dahulu menentukan dan

memilih ketentuan angka kekerasan maksimum yang boleh digunakan oleh skala

tertentu. Jika pada skala tertentu tidak tercapai angka kekerasan yang akurat, maka

kita dapat menentukan skala lain yang dapat menunjukkan angka kekerasan yang

jelas. Berdasarkan rumus tertentu, skala ini memiliki standar atau acuan, dimana

acuan dalam menentukan dan memilih skala kekerasan dapat diketahui melalui

Tabel 2.9 yang merupakan skala kekerasan dan pemakaiannya dalam proses uji

kekerasan metode rockwell yang digunakan untuk setiap bahan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

28

Tabel 2.9 Skala Kekerasan Dan Pemakaiannya.

(Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik)

Untuk mencari besarnya nilai kekerasan dengan menggunakan metode

Rockwell dijelaskan pada gambar 13, yaitu pada langkah 1 benda uji ditekan oleh

indentor dengan beban minor (Minor Load F0) setelah itu ditekan dengan beban

mayor (major Load F1) pada langkah 2, dan pada langkah 3 beban mayor diambil

sehingga yang tersisa adalah minor load dimana pada kondisi 3 ini indentor

ditahan seperti kondisi pada saat total load F yang terlihat pada Gambar 2.8

dibawah ini.

Gambar 2.8 Prinsip Kerja Metode Pengukuran Kekerasan Rockwell.

(Sumber : Hadi, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

29

Dibawah ini merupakan rumus yang digunakan untuk mencari besarnya kekerasan

dengan metode Rockwell :

RHN = ..............................................................(2.2)

Keterangan : RHN = Besarnya nilai kekerasan dengan metode hardness

e = Jarak antara kondisi 1 dan kondisi 3 yang dibagi

dengan 0.002 mm

E = Jarak antara indentor saat diberi minor load dan zero

reference line yang untuk tiap jenis indentor berbeda-beda

yang bisa dilihat pada Table 2.9.

2.6.1.3 Kekerasan Vickers

Metode Vickers ini berdasarkan pada penekanan oleh suatu gaya tekan

tertentu oleh sebuah indentor berupa pyramid diamond terbalik dengan sudut

puncak 136º ke permukaan logam yang akan diuji kekerasannya, dimana

permukaan logam yang diuji ini harus rata dan bersih.

Setelah gaya tekan secara statis ini kemudian ditiadakan dan pyramid

diamond dikeluarkan dari bekas yang terjad, maka diagonal segi empat bekas

teratas diukur secara teliti, yang digunakan sebagai kekerasan logam yang akan

diuji. Permukaan bekas merupakan segi empat karena pyramid merupakan

piramida sama sisi. Nilai kekerasan yang diperoleh disebut sebagai kekerasan

Vickers, yang biasa disingkat dengan Hv atau HVN (Vickers Hardness Number).

Untuk memperoleh nilai kekerasan Vickers, maka hasil penekanan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

30

diperoleh dimasukkan ke dalam rumus berikut ini :

VHN =

=

..............................................(2.3)

Keterangan : F = beban yang digunakan (kg)

D = panjang diagonal rata-rata (mm)

θ = sudut antara permukaan intan yang berhadapan = 1360

Hal terpenting yang harus dipelajari dalam pengujian Vickers adalah bagaimana

menggunakan alat uji kekerasan Vickers dalam hal memasang indentor pyramid

diamond, dan meletakkan spesimen di tempatnya. (Doddi, 2012)

2.6.2 Pengujian Tarik

Pengujian tarik adalah pengujian yang sangat sederhana karena digunakan

untuk mengetahui kekuatan tarik suatu bahan. Uji tarik juga merupakan salah satu

pengujian destruktif (pengujian yang bersifat merusak benda uji). Pembebanan

tarik dilakukan dengan memberikan pembebanan pada bahan yang diuji dengan

memberikan gaya yang berlawanan pada benda dengan arah menjauh dari titik

tengah. Skema pengujian tarik dapat dilihat pada Gambar 2.9. Pelaksanaan

pengujian tarik dilakukan sebagai berikut :

a. Ukuran dan nomor benda uji dicatat.

b. Kemudian benda uji dipasang pada grip (penjepit) atas dan bawah pada

mesin uji, dan dinaikan atau diturunkan grip bawah dengan kecepatan

sedang sehingga penjepitan benda uji dalam posisi yang tepat. Kedudukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

31

benda uji harus vertikal dan setelah itu kedua penjepit dikencangkan

secukupnya.

c. Power printer dihidupkan dan kertas mili meter blok dipasang pada

printer.

d. Mesin dijalankan dan catat angka yang ditampilkan pada data display

sampai benda uji patah.

Data yang diperoleh dari pengujian tarik, dapat dilakukan perhitungan

untuk mencari nilai tegangan maksimum dan regangan dari benda uji tersebut,

rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungan tersebut adalah :

a. Kekuatan Tarik :

.....................................................(2.4)

Keterangan : u = Tegangan nominal (kg/mm2),

maxP = Gaya tarik aksial (kg),

A = Luas penampang normal (mm2 )

b. Regangan :

%100%100

Lo

L

Lo

LoL

...................................(2.5)

2max / mmkgA

Pu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

32

Keterangan : = regangan

L = panjang ukuran awal (mm)

Lo = panjang ukuran akhir (mm)

L = pertambahan panjang (mm)

Dari pengujian tarik dapat disimpulkan sifat mekanik dari suatu bahan yaitu :

a. Semakin tinggi kemampuan kekuatan tarik suatu bahan maka akan lebih

kuat juga bahan tersebut dapat menerima kekuatan tarik, namun semakin

rendah kemampuan kekuatan tarik suatu bahan maka akan lebih lemah

bahan dapat menerima kekuatan tarik.

b. Semakin tinggi regangan maka bahan tersebut semakin mudah dibentuk,

dan sebaliknya semakin kecil regangan maka bahan tersebut akan sulit

dibentuk.

Gambar 2.9 Gambaran Singkat Uji Tarik Dan Grafiknya.

(Sumber: https://zwingly.wordpress.com/2011/03/21/uji-tarik-tensile-test/)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

33

2.6.3 Pengujian Impak

Pengujian impak dimaksudkan untuk mengetahui sifat liat atau getas

benda uji. Uji impak ini membutuhkan benda uji dengan sekali pukul. Alat pukul

yang digunakan berupa sebuah palu dengan berat tertentu yang dijatuhkan dengan

cara dilepaskan dari sudut (α) dan sisi palu mengenai benda uji yang berbantuk

persegi panjang dengan ukuran 10 x 10 mm, panjang 55 dan takik 2 mm serta

sudut takik 450. Karena pukulan tersebut, benda uji akan patah. Kemudian palu

akan berayun kembali membentuk sudut (β) (Santoso, 2007). Untuk skema

pengujian impak dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Ilustrasi Skematis Pengujian Impak.

(Sumber: http://maritimesteel.com/contents/en-us/p53.html)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

34

Para peneliti kepatahan getas logam telah menggunakan berbagai bentuk

benda uji untuk pengujian impak bertakik. Secara umum benda uji

dikelompokkan kedalam dua golongan standar antara lain :

2.3.6.1 Metode Charpy

Pada metode ini banyak digunakan di Amerika Serikat, dan merupakan

cara pengujian dimana spesimen dipasang secara horizontal dengan kedua

ujungnya berada pada tumpuan, sedangkan takikan pada spesimen diletakkan di

tengah-tengah dengan arah pembebanan tepat diatas takikan seperti tertera pada

Gambar 2.11.

Pada metoda memiliki beberapa kelebihan seperti:

a. Lebih mudah dipahami dan dilakukan.

b. Menghasilkan tegangan uniform di sepanjang penampang.

c. Harga alat lebih murah.

d. Waktu pengujian lebih singkat.

dan memiliki beberapa kekurangan seperti :

a. Hanya dapat dipasang pada posisi horizontal.

b. Spesimen dapat bergeser dari tumpuannya karena tidak dicekam.

c. Pengujian hanya dapat dilakukan pada spesimen yang kecil.

d. Hasil pengujian kurang dapat atau tepat dimanfaatkan dalam perancangan

karena level tegangan yang diberikan tidak rata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

35

Gambar 2.11 Peletakan Spesimen Berdasarkan Metoda Charpy.

(Sumber: http://teknikmesin.org/pengelompokan-pengujian-impak/)

2.6.3.2 Metode Izood

Pada metode ini banyak digunakan di Eropa terutama Inggris dan

merupakan cara dimana spesimen berada pada posisi vertikal pada tumpuan

dengan salah satu ujungnya dicekam dengan arah takikan pada arah gaya

tumbukan. Tumbukan pada spesimen dilakukan tidak tepat pada pusat takikan

melainkan pada posisi agak diatas dari takikan sama seperti ditunjukan pada

Gambar 2.12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

36

Gambar 2.12 Peletakan Spesimen Berdasarkan Metoda Izood.

(Sumber: http://teknikmesin.org/pengelompokan-pengujian-impak/)

Pada metoda memiliki beberapa kelebihan seperti:

a. Tumbukan tepat pada takikan karena benda kerja dicekam.

b. Dapat menggunakan spesimen dengan ukuran yang lebih besar.

c. Spesimen tidak mudah bergeser karena dicekam pada salah satu ujungnya

dan memiliki beberapa kekurangan seperti :

a. Biaya pengujian yang lebih mahal.

b. Pembebanan yang dilakukan hanya pada satu ujungnya, sehingga hasil

yang diperoleh kurang baik.

c. Waktu yang digunakan cukup banyak karena prosedur pengujiannya yang

banyak, mulai dari menjepit benda kerja sampai tahap pengujian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

37

2.6.3.3 Perhitungan Uji Impak

Energi uji impak dapat dicari dengan rumus (Susanto, 2007):

W = GR ( joule ........................................(2.6)

Keterangan : W= Tenaga patah (joule)

α = Besar sudut pada saat palu akan dilepaskan tanpa benda uji

β = Sudut yang dibentuk palu setelah mematahkan benda uji

G = Berat palu =1,357 kg

R = Jarak titik putar palu sampai titik berat palu

Harga keliatan suatu bahan dapat dicari dengan menggunakan rumus (Santoso,

2007)

Harga keuletan =

joule/mm

2 ........................................(2.7)

Keterangan : W = tenaga patah (joule)

A = luas patahan benda uji (mm2)

Dari metode ini dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut:

a. Benda uji yang digunakan sanggat cocok untuk mengukur ketangguhan

tarik pada bahan kekuatan rendah.

b. Pengujian dapat dilakukan pada suhu dibawah suhu ruang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

38

c. Dapat juga digunakan untuk perbandingan pengaruh paduan dan perlakuan

panas pada ketangguhan takik.

Disamping beberapa keuntungan di atas pada metode ini, terdapat juga kerugian

yang terjadi, diantaranya:

a. Hasil uji impak tidak bisa dimanfaatkan dalam perancangan, karena uji

ini bersifat merusak.

b. Tidak terdapat hubungan antara data uji impak dengan ukuran cacat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

39

2.7 Tinjauan Pustaka

Soeparno Djiwo dan Aladin Eko Purkuncoro, (2014), melakukan penelitian

tentang analisa kekerasan Al-Cu dengan variasi paduan Cu pada proses

pengecoran. Namun yang membedakan penelitannya ini adalah adanya

penambahan serbuk degasser pada paduan Al-Cu. Hasil dari penelitian tersebut

adalah dari variasi paduan Cu (1%, 3% dan 5%) pada aluminium paduan Al-Cu

mengakibatkan adanya perubahan yang dapat mempengaruhi kekerasan dan

struktur mikro pada paduan tersebut. Dari hasil pengujian kekerasan semakin

tinggi variasi paduan Cu pada paduan Al-Cu maka nilai kekerasannya semakin

meningkat. Sedangkan dari hasil analisa struktur mikro, semakin tinggi variasi

paduan pada aluminium padual AL-Cu maka akan mempermudah terbentuknya

struktur butir.

Samsudi Raharjo dkk, (2011), penelitian ini membahas tentang

pengecoran ulang (remelting) yang dilakukan dengan dengan metode

pengecoran gravitasi dan menggunakan cetakan pasir. Dengan menggunakan

temperature penuangan 700oC. Untuk mengetahui berapa tingkat porositas

paduan aluminium ADC 12. Pengujian yang dilakukan meliputi uji komposisi

kimia, uji kekerasan, struktur mikro dan uji porositas. Hasil dari penelitian ADC

12 menjelaskan adanya penurunan kekerasa dan 95,4 HRB menjadi 71,8 HRB

dan kenaikan porositas dari 5,77% menjadi 34,97%. Maka remelting akan

menurunkan kekerasan dan menambah tingkat porositas material tersebut.

Anne Zulfia dkk, (2010), melakukan peneltian mengenai pengaruh

temperature aging pada paduan aluminium AA 333. Variabel yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

40

dalam penelitian ini adalah variasi waktu aging yaitu 25 menit, 1 jam, 5 jam, 8

jam dan 16 jam dan variasi temperature aging (waktu aging 5 jam), yaitu

1100C, 150

0C, 180

0C, 200

0C, 250

0C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aging

temperatur 180oC menyebabkan peningkatan kekerasan paduan aluminium AA

333. Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa proses aging selama 5 jam

juga menyebabkan peningkatan kekerasan dari tiap fase. Waktu aging (pada

temperatur 180oC) selama 8 jam dan temperatur aging (selama 5 jam) pada

180oC merupakan waktu yang paling optimum untuk memperoleh kombinasi

yang terbaik dari distribusi fase, yang tersebar merata dalam matrik kaya Al, dan

ukuran dari masing-masing fase sehingga menghasilkan nilai kekerasan yang

tertinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Skema Penelitian

Skema yang dilakukan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1Skema Penelitian

Aging : 3 jam,6 jam, 9 jam

Analisa data

4 kali Remelting

Spesimen

kesimpulan

Spesimen

Tembaga (Cu) Aluminium (Al) Pengujian

komposisi

Pengujian :

Kekerasan, tarik, impak

Penentuan material

Pengujian :

Kekerasan, tarik, impak

Al-Cu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

42

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

3.2.1 Bahan Penelitian

Dalam proses pembuatan benda uji bahan utama yang digunakan antara

lain sebagai berikut :

a. Aluminium

Salah satu bahan utama dalam penelitian ini adalah aluminium. Yang

diperoleh dari SP Aluminium Yogyakarta dan sudah diuji komposisi di

Laboratorium Logam, Politeknik Manufaktur Ceper, Klaten. Dapat dilihat pada

Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Aluminium batangan

b. Tembaga

Paduan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tembaga. Tembaga ini

diperoleh di Yogyakarta berbentuk silinder dengan diameter 10 mm dan dapat

dilihat pada Gambar 3.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

43

Gambar 3.3 Tembaga

3.2.2 Alat Penelitian

3.2.2.1 Alat Pemesinan

Adapun alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

a. Mesin Bubut

Digunakan untuk membuat benda uji tarik dari hasil proses pengecoran.

Mesin bubut yang digunakan ini terdapat di laboraturium Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Mesin bubut yang digunakan tampak pada Gambar 3.5.

Gambar 3.4 Mesin bubut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

44

b. Mesin Gergaji

Mesin gergaji yang digunakan ini terdapat di laboraturium Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Pemotongan aluminium yang sudah di cor

menggunakan mesin gergaji. Selanjutnya dari hasil pemotongan, di lakukan

pemesinan untuk menjadi benda uji. Mesin gergaji dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Gergaji mesin

c. Mesin Skrap

Dalam pengujian ini, mesin skrap digunakan untuk memuat takikan pada

benda uji untuk pengujian impak. Mesin skrap yang digunakan terdapat di

laboratorium Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dapat dilihat pada Gambar

3.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

45

Gambar 3.6 Mesin skrap

d. Mesin Milling

Dalam pembuatan benda uji khusus pengujian impak, mesin milling

digunakan untuk meratak permukaan hasil pengecoran yang telah dipotong-

potong. Mesin milling yang digunakan ini terdapat di laboraturium Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Mesin milling yang digunakan tampak seperti

Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Mesin milling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

46

3.2.2.2 Alat Pengujian

Ada beberapa alat yang dibutuhkan dalam proses pengujian benda uji

antara lain :

a. Mesin Uji Tarik

Digunakan untuk mengetahui kekuatan tarik dan regangan dari suatu

bahan yang diuji. Mesin uji tarik yang digunakan terdapat di laboraturium

Universitas Sanata Dharma.

Gambar 3.8 Mesin uji Tarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

47

b. Alat Uji Kekerasan Brinell

Digunakan untuk pengujian ketahanan material terhadapa deformasi

plastis yang diakibatkan tekanan. Alat uji kekerasan yang digunakan terdapat di

laboratorium Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yaitu alat uji kekerasan

Brinell. Alat uji kekerasan Brinell ini dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Alat uji kekerasan Brinell

c. Alat Uji Impak

Digunakan untuk mengetahui sifat liat atau getas benda uji. Alat uji impak

yang tampak pada Gambar 3.10 ini termasuk alat uji impak yang menggunakan

metode charpy. Alat uji impak yang digunakan ini terdapat di laboraturium

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

48

Gambar 3.10 Alat uji impak

3.2.3 Alat-Alat Pendukung Lainnya

Alat-alat yang digunakan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut :

a. Cetakan

Cetakan digunakan untuk menampung coran. Cetakan yang digunakan

adalah cetakan yang terbuat dari bahan besi. Ada dua buah cetakan yang

digunakan. Pada cetakan (a) memiliki ukuran 15x15 cm dan cetakan (b)

berukuran 22x12 cm, tampak pada Gambar 3.11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

49

(a) (b)

Gambar 3.11 Cetakan

b. Timbangan Digital

Timbangan digintal disini digunakan untuk mengukur berat dari dari

aluminium dan tembaga sebelum dilakukan proses pengecoran. Dalam penelitian

ada dua timbangan yang digunakan yaitu timbangan digital dengan satuan gram

dan yang kedua timbangan digital dengan satuan kilogram. Timbangan dengan

satuan gram digunakan untuk menimbang dan menentukan berat dari tembaga,

sedangkan timbangan dengan satuan kilogram digunakan untuk menentukan berat

aluminium yang akan dicor. Digunakannya dua timbangan ini karena berat

tembaga yang digunakan tidak lebih dari 100 gram dan aluminium sekitar 2

kilogram. Dapat dilihat pada Gambar 3.12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

50

(a) (b)

Gambar 3.12 Timbangan digital,(a) satuan gram dan (b) satuan kilogram

c. Jangka Sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur pembuatan benda uji dalam

proses pemesinan. Dapat diliahat pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Jangka sorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

51

d. Tang Penjepit

Digunakan dalam proses penuangan coran yaitu dengan mengangkat kowi

dari kompor sekaligus menuangkan coran. Tang jepit ditunjukkan pada Gambar

3.14.

Gambar 3.14 Tang penjepit

e. Kowi

Kowi yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 3.15. Kowi yang

digunakan memiliki ketebalan 2,5 mm, tinggi 17 cm dan diameter dalam 10 cm.

Kowi berfungsi sebagai media pengecoran.

Gambar 3.15 Kowi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

52

f. Kompor Gas

Kompor gas ditunjukkan pada Gambar 3.16, digunakan dalam proses

pembakaran untuk peleburan material.

Gambar 3.16 Kompor gas

g. Tabung Gas

Tabung gas ditunjukkan pada Gambar 3.17, digunakan sebagai bahan

bakar dalam proses pengecoran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

53

Gambar 3.17 Tabung gas

h. Mikroskop

Digunakan untuk mengukur diameter bekas penekanan indentor pada

benda uji dari hasil pengujian kekerasan. Mikroskop yang digunakan terdapat di

laboraturium Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dapat dilihat pada Gambar

3.18.

Gambar 3.18 Mikroskop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

54

i. Gergaji Tangan

Gergaji tangan ditunjukkan pada Gambar 3.19, digunakan untuk

memotong hasil coran secara manual yang tidak bisa dipotong menggunakan

mesin gergaji.

Gambar 3.19 Gergaji tangan

j. Amplas

Digunakan untuk menghaluskan permukaan benda uji yang akan dilakukan

untuk pengujian kekerasan. Dapat dilihat pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Amplas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

55

k. Termometer

Termometer ditunjukkan pada Gambar 3.21, digunakan untuk mengukur

suhu pada saat proses aging dilakukan.

Gambar 3.21 Termometer

l. Oven

Benda uji yang telah jadi selanjutnya diberi perlakuan aging. Dalam proses

aging digunakan oven. Dapat diliahat pada Gambar 3.22

Gambar 3.22 Oven

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

56

m. Penjepit Benda Uji

Untuk mengangkat benda uji dari dalam oven saat melakukan proses aging

digunakan penjepit benda uji. Dapat dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 3.23 Penjepit benda uji

n. Bubuk Batu Kapur

Digunakan untuk melapisi pinggiran dari cetakan untuk mencegah

aluminum melekat dengan dengan cetakan pada saat penuangan material. Bubuk

batu kapur yang digunakan tampak seperti pada Gambar 3.24.

Gambar 3.24 Bubuk batu kapur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

57

3.3 Proses Pngecoran

Dalam melakukan pengecoran ada beberapa langkah yang harus

dilakukan. Proses pertama adalah mempersiapkan alat dan bahan. Selanjutnya

peleburan dan pengecoran material. Tahap selanjutnya adalah pembongkaran hasil

coran dan pembuatan benda uji.

3.3.1 Proses Persiapan Pengecoran

Sebelum melakukan peleburan logam adapun persiapan-persiapan yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

Sebelum melakukan pengecoran logam adapun persiapan-persiapan yang

dilakukan, sebagai berikut :

a. Material aluminium (Al) dan tembaga (Cu) disiapakan.

b. Cetakan yang akan digunakan untuk bahan coran disiapkan.

c. Bubuk batu kapur dicampur dengan air secukupnya, lalu dioleskan pada

setiap sisi bagian dalam cetakan.

d. Aluminium (Al) ditimbang dan ditentukan beratnya sesuai dengan

komposisi yang dibutuhkan, setelah itu dipotong-potong agar mudah

dimasukkan kedalam kowi.

e. Tembaga (Cu) ditimbang dan ditentukan beratnya sesuai dengan

komposisi yang dibutuhkan, setelah itu dipotong-potong agar lebih mudah

tercampur dalam proses peleburan nantinya.

f. Kompor disiapkan, setelah itu regulator dipasang pada tabung gas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

58

3.3.2 Proses Pengecoran Paduan Al-Cu

Prosedur pengecoran untuk paduan Al-Cu adalah sebagai berikut :

a. Aluminium yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam kowi.

b. Kompor gas dinyalakan dan kowi yang berisi aluminium diletakkan diatas

kompor gas.

c. Aluminium dilebur atau dipanaskan hingga mencair. Proses ini

membutuhkan waktu sekitar 40 menit.

d. Tembaga yang sudah ditimbang sesuai dengan komposisinya dimasukkan

ke dalam aluminium yang telah mencair, setelah itu diaduk selama 10

menit.

e. Kompor dimatikan dan kowi langsung diangkat dengan tang jepit, setelah

itu langsung dituang kedalam cetakan.

f. Proses penuangan dibutuhkan waktu kurang dari 10 detik.

g. Hasil penuangan coran didinginkan secara perlahan pada suhu kamar.

3.4 Pembuatan Benda Uji

3.4.1 Benda Uji Tarik

Hasil dari proses pengecoran berupa 2 plat kotak dan persegi panjang

dengan ukuran cetakan pertama panjang 15 cm dan lebar 15 cm, untuk cetakan

kedua panjang 22 cm dan lebar 12 cm. Selanjutnya diproses menjadi benda uji

melalui proses machining. Dalam penelitian ini memerlukan 20 untuk benda uji

tarik. Benda uji tarik keseluruhan dibuat dengan menggunakan mesin bubut

setelah dilakukan pemotongan dengan mesin gergaji dan juga gergaji tangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

59

ada di laboratorium Teknologi Mekanik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Benda uji dibuat sesuai standarisasi dengan ASTM A370-

08a seperti Gambar 3.24 di bawah. Untuk Gambar 3.25 di bawah menunjukan

bentuk beserta ukura-ukuran dari benda uji:

Gambar 3.25 Standarisasi ukuran Pengujian tarik

(Sumber : ASTM A370)

Gambar 3.26 Benda Uji Tarik

Keterangan ukuran : D = 10 mm

d = 6.25 mm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

60

L0 = 32 mm

r = 10 mm

h = 40 mm

3.4.2 Pembuatan Benda Uji Impak

Hasil dari proses pengecoran berupa 2 plat kotak dan persegi panjang

dengan ukuran cetakan pertama panjang 15 cm dan lebar 15 cm, untuk cetakan

kedua panjang 22 cm dan lebar 12 cm. Selanjutnya diproses menjadi benda uji

melalui proses machining. Dalam pengujian ini memerlukan sejumlah 20 benda

uji impak. Pembuatan benda uji impak dilakukan setelah peroses pemotokan

dengan proses pengerjaan menggunakan mesin milling dan mesin skrap. Mesin

milling digunakan untuk meratakan permukan dan membentuk benda uji serta

menyesuaikan ukuran benda uji. Sedangkan mesin skrap digunakan untuk

membuat takikan pada benda uji impak. Benda uji impak dibuat sesuai

standarisasi dengan ASTM A370-08a seperti yang tertera pada Gambar 2.26.

Gambar 3.27 Standard Full Size Charpy V-Notch Spesimen

(Sumber : ASTM A370)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

61

3.4.3 Pembuatan Benda Uji Kekerasan

Benda uji kekerasan menggunakan benda uji dari patahan pengujian

impak. Patahan tersebut kemudian di amplas salah satu dari sisinya yang nantinya

digunakan sebagai tempat penekanan indentor.

3.5 Proses Remelting atau Pengecoran Ulang

Prosedur remelting untuk paduan Al-Cu adalah sebagai berikut :

a. Paduan Al-Cu yang telah dicor sebelumnya disiapkan dan dimaasukkan ke

dalam kowi.

b. Kompor gas dinyalakan dan kowi yang telah diisi paduan Al-Cu

diletakkan di atas kompor gas.

c. Bahan paduan Al-Cu yang sedang dipanaskan di tunggu sekitar 40 menit

sampai mencair.

d. Kompor dimatikan dan kowi langsung diangkat dengan menggunakan tang

penjepit dan langsung dituang kedalam cetakan.

e. Proses penuangan membutuhkan waktu kurang dari 10 detik.

f. Hasil penuangan kemudian di dinginkan pada suhu kamar hingga dingin.

g. Paduan Al-Cu yang telah dingin di remelting sebanyak 4 kali dengan

mengikuti langkah-langkah dari poin a sampai f.

h. Hasil remelting keempat kemudian selanjutnya dibuat benda uji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

62

3.6 Proses Aging

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses aging adalah

sebagai berikut :

a. Benda uji yang telah melalui proses pemesinan dipersiapkan

b. Oven untuk melakukan proses aging disiapkan.

c. Oven dihidupkan dan benda uji dimasukan kedalamnya.

d. Suhu oven diatur dengan suhu 1800

C dan ditahan selama 3 jam, 6 jam, 9

jam.

e. Pada waktu 3 jam yang pertama, sejumlah 4 benda uji tarik dan 4 benda uji

impak dikeluarkan dari oven.

f. Pada waktu 6 jam yang kedua, sejumlah 4 benda uji tarik dan 4 benda uji

impak dikeluarkan dari oven.

g. Pada waktu 9 jam yang ketiga, benda uji yang tersisa dikeluarkan dari

dapur atau oven.

h. Hasil dari aging kemudian diuji.

3.7 Pengujian Benda Uji

3.7.1 Pengujian Taik

Pengujian tarik dilakukan dengan tujuan untuk menentukan sifat-sifat

mekanis material antara lain kekuatan tarik dan regangan.

Proses pengujian tarik adalah sebagai berikut :

a. Benda uji dipasang pada penjepit atau chuck atas dan bawah pada alat uji

tarik. Penjepit bawah dinaikkan dan diturunkan dengan kecepatan lambat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

63

sehingga penjepit benda uji dalam posisi yang tepat, diusahakan agar

kedudukan dari benda uji betul-betul vertical, kemudian kedua penjepit

atau chuck dikencangka.

b. Benda uji diberi beban tarik dengan kecepatan 10 mm/setik, sehingga

benda uji akan bertambah panjang dan sampai pada saat benda uji tersebut

akan putus atau patah. Perpatahan yang diharapkan adalah pada bagian

panjang ukur dari benda uji.

c. Data yang didapatkan kemudian dicatat selama pengujian tarik

(pertambahan beban (P) dan pertambahan panjang (ε)) dengan interval

yang ditentukan.

d. Beban tarik maksimum dan kekuatan tarik maksimum setelah benda uji

putus dicatat.

e. Pertambahan panjang yang tertera pada mesin uji dicatat setelah benda uji

patah.

3.7.2 Pengujian Impak

Pengujian impak dilakukan dengan tujuan untuk menentukan sifat

mekaniks material antara lain keuletannya.

Proses pengujian tarik adalah sebagai berikut :

a. Pasang benda uji pada dudukan anvil dengan posisi takikkan berada di sisi

belakang pendulum dan pastikan takikan pada posisi senter.

b. Pendulum dinaikan dan dikunci, jarum penunjuk sudut diposisikan di

depan dial lengan ayun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

64

c. Pengunci dilepaskan maka pendulum akan berayun mematahkan benda

uji, sehingga jarum penunjuk sudut akan membentuk sudut (β).

d. Sudut (β) yang dihasilkan dari jarum penunjuk sudut dicatat.

3.5.3. Pengujian Kekerasan

Proses pengujian tarik adalah sebagai berikut :

a. Benda yang akan diuji dipersiapkan terlabih dahulu melalui proses

pengamplasan, karena syarat pengujian kekerasan permukaan harus rata

sejajar, bersih, dengan ketinggian sama, dan tidak dibenarkan miring.

b. Letakan benda diatas anvil, purat roda pengatur anvil, untuk gerak keatas

putar searah jarum jam, bila menurunkan putar berlawanan jarum jam.

c. Pilih beban dan yang sesuai dengan petunjuk (lihat Tabel...), dalam

pengujian ini digunakan beban 125 kg dan diameter bola indentor adalah 5

mm.

d. Anvil dinaikan perlahan-lahan sampai benda uji menyentuh bila indentor,

jarum jam harus berada pada angka nol.

e. Penekanan dilakukan sesuai beban yang ditentukan, tahan selama 30 detik

kemudian beban dihilangkan.

f. Setelah penekanan selesai, benda uji dipindahkan dari alat uji kemudian

dilakukan pengamatan dan pengukuran diameter bekas injakan dengan

menggunakan Mikrometer Loop berskala, hasil tersebut untuk mencari

harga kekerasan.

g. Pengujian dilakukan di daerah/titik yang lain yang dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

65

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian

Dalam penelitian ini, ada tiga pengujian yang dilakukan, yaitu pengujian

impak, pengujian kekerasan dan pengujian tarik. Pengujian impak untuk

mengetahui keuletan, pengujian kekerasan untuk mengetahui ketahanan material,

dan pengujian tarik untuk mengetahui tegangan dan regangan dari material. Pada

penelitian ini menggunakan maerial paduan Al-Cu yang diberi perlakuan empat

kali remelting dan hasil dari empat kali remelting diberi perlakuan aging.

Perlakuan aging mengunakan waktu selama 3 jam, 6 jam dan 9 jam dengan suhu

1800 C. Setelah diperoleh data dari proses pengujian, selanjutnya dilakukan

pengolahan data dan perhitungan. Hasil pengujian yang diperoleh ditampilkan

dalam bentuk grafik dan tabel.

4.2 Data Hasil Pengujian Impak

Pengujian impak dilakukan pada spesimen paduan Al-Cu dengan empat

kali remelting dan paduan Al-Cu hasil remelting yang diberi perlakuan aging

selama 3 jam, 6 jam, dan 9 jam. Dari pengujian dan pengolahan data yang

dilakukan, diperoleh nilai harga keuletan yang dimiliki dari masing–masing

spesimen yang telah diuji. Selanjutnya masing–masing spesimen tersebut

dibandingkan. Metode uji impak yang dilakukan dalam penelitin ini adalah

metode Charphy. Data yang diperoleh dari pengujian disajikan dalam tabel 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

66

Tabel 4.1 Data hasil pengujian impak 4 kali remelting dan yang diberi perlakuan

aging setelah 4 kali remelting dengan suhu 1800 C.

Perlakuan

Material spesimen cos α cos β

Luas Penampang

(mm2)

Tenaga

Patah

Harga

Keuletan

Al Tanpa

remelting

1 -0,829 -0,070 39,5 4,196 0,106

2 -0,829 0,139 41,5 5,350 0,129

3 -0,829 0,087 43,46 5,063 0,116

4 -0,829 -0,156 41,6 3,717 0,089

Rata-rata -0,829 0,000 41,515 4,581 0,110

Al-Cu

Tanpa

remelting

1 -0,829 0,000 78,38 4,357 0,056

2 -0,829 0,000 82,82 4,357 0,053

3 -0,829 -0,070 78,40 3,991 0,051

4 -0,829 0,035 78,57 4,541 0,058

Rata-rata -0,829 -0,009 79,541 4,311 0,054

4 kali

remelting

tanpa aging

1 -0,829 -0,545 88,00 1,495 0,017

2 -0,829 -0,469 82,40 1,892 0,023

3 -0,829 -0,438 78,78 2,053 0,026

4 -0,829 -0,423 89,88 2,136 0,024

Rata-rata -0,829 -0,469 84,77 1,894 0,022

4 kali

remelting

aging 3 jam

1 -0,829 -0,485 81,81 1,902 0,023

2 -0,829 -0,515 86,70 1,735 0,020

3 -0,829 -0,500 81,60 1,818 0,022

4 -0,829 -0,087 81,81 4,099 0,050

Rata-rata -0,829 -0,397 82,98 2,389 0,029

4 kali

remelting

aging 6 jam

1 -0,829 -0,545 78,00 1,571 0,020

2 -0,829 -0,545 81,60 1,571 0,019

3 -0,829 -0,208 82,00 3,432 0,042

4 -0,829 -0,156 81,60 3,717 0,046

Rata-rata -0,829 -0,363 80,8 2,573 0,032

4 kali

remelting

aging 9 jam

1 -0,829 0,000 81,81 4,581 0,056

2 -0,829 -0,342 84,66 2,691 0,032

3 -0,829 -0,574 83,43 1,411 0,017

4 -0,829 0,829 80,58 9,162 0,114

Rata-rata -0,829 -0,022 82,62 4,461 0,055

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

67

Gambar 4.1 Grafik rata-rata tenaga patah Al, Al-Cu sebelum dan setelah

mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C

Gambar 4.2 Grafik rata-rata keuletan Al, Al-Cu sebelum dan setelah mengalami 4

kali remelting dengan suhu aging 1800 C

4,821 4,311

1,894 2,389 2,573

4,461

0

1

2

3

4

5

6

Al tanpa

remelting

Al-Cu tanpa

remelting

Al-Cu

remelting

tanpa aging

Al-Cu

remelting

aging 3 jam

Al-Cu

remelting

aging 6 jam

Al-Cu

remelting

aging 9 jam

Ten

aga p

ata

h (

jou

le)

Perlakuan material

0,116

0,054

0,022 0,029 0,032

0,055

0,00

0,02

0,04

0,06

0,08

0,10

0,12

0,14

Al tanpa

remelting

Al-Cu tanpa

remelting

Al-Cu

remelting

tanpa aging

Al-Cu

remelting

aging 3 jam

Al-Cu

remelting

aging 6 jam

Al-Cu

remelting

aging 9 jam

Harg

a k

eule

tan

(jo

ule

/mm

2)

Perlakuan material

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

68

Dari persamaan yang digunakan yaitu persamaan 2.6 dan 2.7, diperoleh

data-data tenaga patah dan harga keuletan. Nilai rata-rata dari tenaga patah dapat

dilihat pada Tabel 4.1 serta Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Tabel dan grafik tersebut

menunjukkan terjadinya penurunan tenaga patah setelah dilakukan penambahan

Cu dan setelah perlakuan empat kali remelting. Sebelum diberi perlakuan empat

kali remelting, paduan Al-Cu memiliki harga tegangan patah dengan nilai rata-

rata 4,311 J. Setelah diberi perlakuan remelting sebanyak 4 kali memiliki nila

rata-rata 1,894 J. Namun setelah diberi perlakuan aging mengalami kenaikan

tenaga patah seiring dengan bertambahnya waktu aging. Tenaga patah rata-rata

spesimen dari hasil perlakuan aging 3 jam adalah 2,389 J, aging 6 jam adalah

2,573 J, dan 9 jam adalah 4,461 J. Dan pada aging waktu 9 jam tenaga patah akan

kembali seperti semula sama seperti ketika sebelum diberi perlakuan empat kali

remelting.

Sama seperti tenaga patah, nilai rata-rata harga keuletan juga mengalami

penurunan setelah dilakukan penambahan Cu dan diberi perlakuan empat kali

remelting. Sebelum diberi perlakuan empat kali remelting, paduan Al-Cu

memiliki harga keuletan dengan nilai rata-rata 0,054 J/mm2. Setelah diberi

perlakuan remelting sebanyak 4 kali memiliki nila rata-rata 0,022 J/mm2. Namun

setelah diberi perlakuan aging mengalami kenaikan harga keuletan seiring dengan

bertambahnya waktu aging. Rata-rata harga keuletan dari hasil perlakuan aging

berturut-turut yakni aging 3 jam adalah 0.029 J/mm2,

aging 6 jam adalah 0.032

J/mm2

, dan aging 9 jam adalah adalah 0.055 J/mm2

. Sama seperti tenaga patah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

69

harga keuletan akan kembali hampir sama seperti sebelum diberi perlakuan

remelting sebanyak empat kali pada waktu aging 9 jam.

Dengan hasil pengujian impak dan pengolahan data yang dilakukan,

diketahui bahwa penambahan Cu dan perlakuan remelting sebanyak empat kali

akan menurunkan tenaga patah dan harga keuletan. Namun setelah diberi

perlakuan aging terhadap Al-Cu yang mengalami remelting sebanyak empat kali

maka dapat menaikkan tenaga patah dan harga keuletan dari Al-Cu. Pada waktu

aging 9 jam akan mengembalikan tenaga pata dan harga keuletan hampir sama

seperti sebelum diberi perlakuan remelting sebanyak empat kali seperti pada

Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.

4.3 Data Hasil Pengujian Kekerasan Brinell

Pengujian kekerasan bertujuan unutk membandingkan nilai kekerasan dari

paduan Al-Cu sebelum dan setelah diberi perlakuan 4 kali remelting dengan Al-

Cu yang diberi perlakuan aging 3 jam, 6 jam, dan 9 jam pada suhu 1800

C sesudah

remelting. Pengujian kekerasan ini dilakuan dengan menggunakan metode uji

kekerasan Brinell dengan pembebanan 125 kg. Untuk memperoleh hasil

perhitungan seperti pada Tabel 4.2 digunakan persamaan 2.1.

Adapun data hasil pengujian kekerasan pada paduan Al-Cu 4 kali

remelting dengan yang sudah diberi perlakuan aging dapat dilihat pada Tabel 4.2

serta pada Gambar 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

70

Tabel 4.2 Data hasil pengujian kekerasan Brinell 4 kali remelting dan yang diberi

perlakuan aging setelah 4 kali remelting dengan suhu 1800 C

Perlakuan

Material d (mm) P (kg) D (mm)

Kekerasan Brinell

(HBN)

Al tanpa

remelting

1,98 125 5,00 38,94

2 125 5,00 38,13

1,92 125 5,00 41,52

1,9 125 5,00 42,43

Rata-rata 1,95 125 5 40,25

Al-Cu tanpa

remelting

1,4 125 5,00 79,58

1,36 125 5,00 84,43

1,38 125 5,00 81,95

1,38 125 5,00 81,95

Rata-rata 1,38 125 5 81,98

4 kali remelting

tanpa aging

1,56 125 5,00 63,77

1,6 125 5,00 60,54

1,6 125 5,00 60,54

1,58 125 5,00 62,12

Rata-rata 1,585 125 5 61,74

4 kali remelting

aging 3 jam

1,4 125 5,00 79,58

1,38 125 5,00 81,95

1,38 125 5,00 81,95

1,36 125 5,00 84,43

Rata-rata 1,38 125 5 81,98

4 kali remelting

aging 6 jam

1,4 125 5,00 79,58

1,38 125 5,00 81,95

1,36 125 5,00 84,43

1,36 125 5,00 84,43

Rata-rata 1,375 125 5 82,59

4 kali remelting

aging 9 jam

1,24 125 5,00 101,89

1,32 125 5,00 89,72

1,38 125 5,00 81,95

1,3 125 5,00 92,56

Rata-rata 1,31 125 5 91,53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

71

Gambar 4.3 Grafik rata-rata harga kekerasan Brinell Al, Al-Cu sebelum dan

setelah mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C

Dari persamaan yang digunakan yaitu persamaan 2.1, diperoleh data-data

diatas adalah nilai kekerasan Brinell. Tabel 4.2 dan Gambar 4.3 diatas adalah

menunjkan nilai dari rata harga kekerasan Brinell. Dari tabel dan grafik tersebut

menunjukan terjadinya peningkatan harga kekerasan Brinell sesudah dilakukan

penambahan tembaga (Cu) menjadi 81,98 BHN. Dan mengalami penurunan harga

kekerasan Brinell sesudah diberi perlakuan remelting sebanyak empat kali

menjadi 61,74 BHN. Namun ktika diberi perlakuan aging terjadi peningkatan

harga kekerasannya. Kekerasan rata-rata spesimen dari hasil perlakuan aging 3

jam adalah 81,98 BHN, aging 6 jam adalah 82,59 BHN, dan mengalami kenaikan

pada waktu 9 jam adalah 91,53 BHN.

40,25

81,98

61,74

81,98 82,59

91,53

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Al tanpa

remelting

Al-Cu tanpa

remelting

Al-Cu

remelting

tanpa aging

Al-Cu

remelting

aging 3 jam

Al-Cu

remelting

aging 6 jam

Al-Cu

remelting

aging 9 jam

Kek

erasa

n B

rin

ell

(HB

N)

Perlakuan material

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

72

Dari analisa hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa penambahan tembaga (Cu) akan meninngkatkan harga kekerasan. Dan

ketika diberi perlakuan remelting sebanyak empat kali harga kekerasannya

mengalami penurunan. Namun setelah diberi perlakuan aging dapat meningkatkan

kekerasan. Pada perlakuan aging waktu 3 jam akan mengembalikan harga

kekerasan sama dengan sebelum diberi perlakuan remelting. Harga kekerasan

Brinell terus mengalami peningkatan bersamaan dengan penambahan waktu aging

hinga pada waktu aging 9 jam seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.3.

4.4 Data Pengujian Tarik

Pengujian kekuatan tarik bertujuan untuk mencari nilai kekuatan tarik, dan

regangan. Pengujian kekuatan tarik dilakukan pada spesimen aluminium dengan

perlakuan 4 kali remelting dan perlakuan aging selama 3 jam, 6 jam, dan 9 jam

pada suhu 1800C. Dalam pengujian tarik ini bertujuan untun mencari kekuatan

tarik (σ) dan juga regangan (ε), dan untuk memperoleh data tersebut maka

digunakan persamaan 2.4 dan persamaan 2.5.

Adapun hasil pengujian tarik dari paduan Al-Cu dengan perlakuan 4 kali

remelting dan sesudah remelting dengan perlakuan aging selama 3 jam, 6 jam,

dan 9 jam dapat dilihat pada Tabel 4.3 serta Gambar 4.4 dan Gambar 4.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

73

Tabel 4.3 Data hasil pengujian tarik Al-Cu 4 kali remelting dan yang diberi

perlakuan aging setelah 4 kali remelting dengan suhu 1800

C

no. Perlakuan

Matrial

D

(mm) Lo

Pmax

(kg)

ΔL

(mm)

A

(mm)

ε

(%)

σ

(kg/mm)

σ

(Mpa)

Al-Cu

tanpa

remelting

6,3 25 307,2 1,9 31,17 7,6 9,85 96,68

6,5 25 234,3 1,3 33,18 5,2 7,06 69,27

6,2 25 47 1,1 30,19 4,4 1,56 15,27

6,3 25 234 1,8 31,17 7,2 7,51 73,64

Rata-rata 6,325 25 205,63 1,53 31,43 6,1 6,49 63,71

Al-Cu

tanpa

remelting

6,25 25 426,4 0,15 30,68 0,6 13,90 136,34

6,4 25 475 0,1 32,17 0,4 14,77 144,85

6,3 25 413 0,1 31,17 0,4 13,25 129,97

6,4 25 210 0,1 32,17 0,4 6,53 64,04

Rata-rata 6,3375 25 381,10 0,11 31,55 0,45 12,11 118,80

4 kali

remelting

tanpa

aging

6,3 25 405,9 0,35 31,17 1,4 13,02 127,74

6,3 25 362,4 0,25 31,17 1 11,63 114,05

6,3 25 378,1 0,2 31,17 0,8 12,13 118,99

6,5 25 61,7 0,05 33,18 0,2 1,86 18,24

Rata-rata 6,35 25 302,03 0,21 31,68 0,85 9,66 94,75

1 4 kali

remelting

aging 3

jam

6,4 25 475,2 0,1 32,17 0,4 14,77 144,91

2 6,4 25 204,2 0,05 32,17 0,2 6,35 62,27

3 6,3 25 377 0,1 31,17 0,4 12,09 118,64

4 6,4 25 413 0,2 32,17 0,8 12,84 125,94

Rata-rata 6,375 25 367,35 0,11 31,92 0,45 11,51 112,94

1 4 kali

remelting

aging 6

jam

6,3 25 318,1 0,1 31,17 0,4 10,20 100,11

2 6,3 25 228,8 0,2 31,17 0,8 7,34 72,00

3 6,4 25 431,4 0,1 32,17 0,4 13,41 131,55

4 6,4 25 416,9 0,05 32,17 0,2 12,96 127,13

Rata-rata 6,35 25 348,80 0,11 31,67 0,45 10,98 107,70

1

4 kali

remelting

aging 9

jam

6,4 25 398,4 0,2 32,17 0,8 12,38 121,49

2 6,4 25 473,7 0,1 32,17 0,4 14,72 144,45

3 6,4 25 357,3 0,2 32,17 0,8 11,11 108,96

4 6,4 25 351,8 0,1 32,17 0,4 10,94 107,28

Rata-rata 6,4 25 395,30 0,15 32,17 0,6 12,29 120,54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

74

Gambar 4.4 Grafik rata-rata kekuatan tarik pada Al, Al-Cu sebelum dan setelah

mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C

Gambar 4.5 Grafik rata-rata regangan pada Al, Al-Cu sebelum dan setelah

mengalami 4 kali remelting dengan suhu aging 1800 C

63,71

118,80

94,75

112,94 107,70

120,54

0

20

40

60

80

100

120

140

Al tanpa

remelting

Al-Cu tanpa

remelting

Al-Cu

remelting

tanpa aging

Al-Cu

remelting

aging 3 jam

Al-Cu

remelting

aging 6 jam

Al-Cu

remelting

aging 9 jam

Kek

uata

n T

ari

k (

MP

a)

Perlakuan material

6,1

0,45 0,85

0,3 0,3 0,5 0

1

2

3

4

5

6

7

Al tanpa

remelting

Al-Cu tanpa

remelting

Al-Cu

remelting

tanpa aging

Al-Cu

remelting

aging 3 jam

Al-Cu

remelting

aging 6 jam

Al-Cu

remelting

aging 9 jam

Reg

an

gan

(%

)

Perlakuan material

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

75

Dari persamaan yang digunakan yaitu pada persamaan 2.4 dan 2.5,

diperoleh data dari kekuatan tarik dan regangan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Data

tersebut menunjukkan nilai rata-rata dari kekuatan tarik Al-Cu sebelum dan

sesudah empat kali remelting dan sesudah remelting yang diberi perlakuan aging.

Kekuatan tarik meningkat setelah dilakukan penambahan tembaga (Cu) menjadi

118,80 Mpa. Dan mengalami penurunan kekeatan tarik sesudah diberi perlakuan

remelting sebanyak empat kali yaitu 94,75 MPa. Dan kekuatan tarik meningkat

setelah diberi perlakuan aging selama 3 jam pada suhu 1800 C kekuatan tariknya

meningkat yaitu 112,94 MPa. Kemudian pada aging 6 jam mengalami penurunan

kekuatan tarik yaitu menjadi 107,70 MPa, tetapi kekuatan tariknya masih lebih

tinggi dari pada setelah diberi perlakuan remelting sebanyak empat kali. Namun

pada aging 9 jam kekuatan tariknya meningkat kembali menjadi 120,54 MPa.

Maka dapat dapat diambil kesimpulan kekuatan tarik akan kembali hampir sama

dengan setelah dilakukan penambahan tembaga (Al-Cu tanpa remelting) pada

waktu aging 9 jam seperti tertera pada Gambar 4.4.

Pada Gambar 4.5 nilai regangan rata-rata mengalami penurunan yang

siknifikan setelah dilakukan penambahan tembaga (Cu) menjadi 0,45%. Dan

regangannya meningkat menjadi 0,85% setelah dilakukan perlakuan remelting

sebanyak empat kali. Tetapi setelah diberi perlakuan aging regangannya

mengalami penurunan. Namun pada waktu aging 9 jam reganganya akan kembali

hampir sama seperti setelah dilakukan penambahan tembaga (Cu). Nilai regangan

rata-rata setelah diberi perlakuan aging 3 jam adalah 0,3%, pada aging 6 jam

adalah 0,3% selanjutnya diikuti aging 9 jam adalah 0,5%. Maka dapat diambil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

76

kesimpulan nilai regangan akan kembali hampir sama dengan setelah dilakukan

penambahan tembaga (Al-Cu tanpa remelting) pada waktu aging 9 jam seperti

tertera pada Gambar 4.5.

Dari hasil pengujian tarik dan pengolahan data pada penelitian ini nilai

regangan berbanding terbalik dengan kekuatan tarik. Dengan kata lain nilai

reganagannya turun ketikan kekuatan tariknya meningkat. Selain itu juga dapat

diambil kesimpulan bahwa kekuatan tarik mengalami peningkatan setelah

dilakukan penambahan Cu namun regangannya menurun. Setelah diberi perlakuan

remelting mengalami penurunan kekuatan tarik dan regangannya meningkat.

Perlakuan aging menyebabkan kekuatan tarik dan regangannya akan kembali

hampir sama dengan setelah dilakukan penambahan tembaga (Al-Cu tanpa

remelting) pada waktu aging 9 jam. (dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan Gambar

4.5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis data terhadap kekuatan tarik, kekerasan dan

keuletan pada Al-Cu sebelum dan sesudah diberi perlakuan remelting sebanyak

empat kali serta pada Al-Cu yang telah diberi perlakuan aging yang telah

mengalami perlakuan remelting sebanyak 4 kali maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Perlakuan remelting menurunkan keuletan dari 0,054 joule/mm2 menjadi

0,022 joule/mm2. Perlakuan aging meningkatkan keuletan. Keuletan

tertinggi terdapat pada aging 9 jam dengan hasil 0,055 joule/mm2.

2. Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN

menjadi 61,74 BHN. Perlakuan aging meningkatkan harga kekerasan

bahkan peningkatannya melebihi dari sebelum perlakuan remelting dari

81,98 BHN menjadi 91,53 BHN. Harga kekerasan teringgi terdapat pada

aging dengan waktu 9 jam.

3. Perlakuan remelting menurunkan kekuatan tarik dari 118,80 MPa mejadi

94,75 MPa. Setelah diberi perlakuan aging kekuatan tarik meningkat dari

112,94 MPa hingga 120,54 MPa. Kekuatan tarik tertinggi terdapat pada

aging dengan waktu 9 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

78

5.2 Saran

Agar penelitian-penelitian berikutnya mendapatkan hasil yang lebih baik

dan juga mudah untuk mengerjakannya maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Cetakan benda uji dibuat mendekati bentuk benda uji yang akan dibuat,

gunanya untuk meminimalisir proses pemotongan yang memakan banyak

waktu.

2. Jika mengunakan kowi dengan material logam, gunakan logam dengan

titik lebur yang lebih tinggi daripada titik lebur aluminium dengan

ketebalan kowi lebih dari 3 mm yang bertujuan untuk mencegah

kebocoran dalam proses peleburan.

3. Ketika melakukan peoses aging selalu perhatikan suhu yang ditetapkan

dan juga selalu perhatikan benda didalam oven, supaya menjaga agar tidak

terjadi over heating.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

79

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1987, Annual book of ASTM Standart, American Soceity For Testing

Material, Piladelpia.PA.

Atmaja,S., 2007, Pengaruh Semprotan Air Laut Terhadap Sifat Fasis Dan

Mekanis Aluunium Paduan, Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains

Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

Dalton,W.K., 1993, The Technology of Metallurgy. Prentice Hall, New Jersey.

Djiwo,S., Purkuncoro,A.E., 2014, Analisis Kekerasan Al-Cu Dengan Variasi

Prosentase Paduan Cu Pada Proses Pengecoran Dengan Penambahan

Serbuk Degasser, Jurnal. Teknik Mesin S-1, FTI – ITN malang

Eddy, 2007, Pengaruh Aging Terhadap Ketahanan Lelah Terhadap Alumunium

Paduan (Al-Si), Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains Dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma.

Raharjo,S., dkk, 2011, Analisa Pengaruh Pengecoran Ulang Terhadap Sifat

Mekanik Paduan Alumunium ADC 12, jurnal. Fakultas Teknik, Jurusan

Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Semarang

Saputra,A., 2007, Pengaruh Normalizing Dan Quenching Terhadap Sifat Fisis

Dan Mekanis Pada Paduan Aluminium, Skripsi. Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

Subagyo,N.I., 2017, Analisis Pengaruh Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis

Pada Aluminium Seri 606, Skrips. Fakultas Teknik Universitas Lampung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

80

Surdia,T., Chiijiwa,K., 1996, Teknik Pengecoran Logam, P.T.Pradnya Pramita,

Jakarta

Surdia,T., Saito,S., 1985, Pengetahuan Bahan Teknik, P.T.Pradnya Pramita,

Jakarta.

Zulfia,A. dkk, 2010, Proses Penuaan (Aging) Paduan Aluminium AA 333 Hasil

Proses Sand Casting, Jurnal. Departemen Metalurgi dan Material, Fakultas

Teknik Universitas Indonesia, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

81

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

Lampiran uji komposisi aluminium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

Lampiran grafik hasil uji trik dari spesimen remelting Al-Cu 4,5% aging 3 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

Lampiran grafik hasil uji trik dari spesimen remelting Al-Cu 4,5% aging 6 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH AGING 1800 C DENGAN WAKTU 1-9 JAM PADA …Perlakuan remelting menurunkan harga kekerasan dari 81,98 BHN menjadi 61,74 BHN. ... of any treatment material. Dimensions of the

Lampiran grafik hasil uji trik dari spesimen remelting Al-Cu 4,5% aging 3 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI