pengantar penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. sejarah...

57

Upload: others

Post on 13-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “
Page 2: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Pengantar Penerjemah

Berikut adalah kenang-kenangan penting bagi kelompok Socialisme ou Barbarie yang berbasis di Prancis. Di tahun 1960-an mereka menjalin hubungan dengan kelompok serupa di Inggris, Solidarity. Kelompok kelompok itu kini telah bubar. Dokumen penting Solidarity yang berjudul, As Wee See It, juga telah di-Indonesia-kan oleh penerjemah, silahkan mencarinya.

Socialisme ou Barbarie merupakan sebuah kelompok Marxis yang banyak memberi inspirasi kaum ultra kiri, kaum libertarian Marxis, kaum Komunis Sayap Kiri (Left Wing Communist), Council Communist, Anarkis Komun is , O tonomis Marx i s /Anark i s (Squatteris, Otonomen, Tuthe Biance, Black Bloc), Sosialis Libertarian, Situasionis dll. Kiranya dokumen ini bisa di diskusikan dalam kalangan pergerakan dan bisa menjernihkan beberapa hal.

Dalam penerjemahannya saya sengaja membiarkan beberapa istilah yang saya rasa punya makna yang tak dapat tercakup dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Disamping itu, saya merasa kata-kata ini penting untuk penelusuran atau studi lebih lanjut. Saya juga menantumkan tambahan saya sendiri dengan -- penerj untuk membedakan dari keseluruhan terjemahan materi ini.

Yerry Niko

Page 3: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Socialisme ou Barbarie:Sebuah Kelompok Revolusioner Prancis1949 - 1965

Marcele van der Linden[1]

Dalam kenangan terhadap, Cornelius Castoriadis, 11 Maret 1922 – 26 Desember 1997 Dari LEFT HISTORY 5.1 (1997).

Pandangan politik dan teoritis yang dikembangkan kelompok

radikal Sosialisme atau Barbarisme (Socialisme ou Barbarie)

sejak tahun 1949 hingga seterusnya, baru belakangan ini

mendapat perhatian publik di luar negeri-negeri berbahasa

Prancis.[2] Selama rentang waktu cukup lama sebenarnya

keadaannya tidak terlalu berbeda di Prancis. Kelompok ini

bersama jurnal periodiknya yang diberi nama sama juga tidak

terlalu memperoleh banyak perhatian. Keadaan ini baru berubah

setelah pemberontakan mahasiswa dan buruh Prancis di bulan

Mei hingga Juni tahun 1968. Berkas-berkas jurnal, yang dulunya

tidak laku –jurnal tersebut berhenti terbit tiga tahun sebelumnya–

tiba-tiba menjadi barang yang sangat laris. Banyak ide-ide

"menyimpang" yang tertera di sana seakan memperoleh

pembenaran lewat pemberontakan yang tak terduga itu. Di tahun

1977 surat kabar Prancis, Le Monde, menuliskan mengenai

upaya intelektual Socialisme ou Barbarie: "Karya ini –meski tidak

dikenal publik secara luas– paling tidak memiliki pengaruh kuat

terhadap kelompok-kelompok yang berperan di bulan Mei 1968."

Dalam tulisan-tulisan kelompok ini, seseorang dapat menemukan

"kebanyakan dari ide-ide yang saat ini marak diperdebatkan (dari

masalah kontrol pekerja hingga kritik terhadap teknologi modern,

mengenai Bolshevisme atau mengenai Marx).[3]

Page 4: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Di dalam Socialisme ou Barbarie terdapat upaya untuk

mempertimbangkan terjadinya proses birokratisasi gerakan

sosial. Pertanyaan terpenting dalam hal ini: Apakah merupakan

sebuah hukum alam bahwa gerakan melawan tatanan yang hadir

saat ini akan tercerai berai atau beralih menjadi hirarki yang kaku?

Bagaimanakah kaum militan mengorganisir diri tanpa mesti

terhisap dan membeku menjadi aparatus yang birokratik?

Socialisme ou Barbarie pertama-tama menghadapi pertanyaan-

pertayaan ini karena kelompok ini bertanya pada diri mereka

sendiri mengapa segalanya menjadi menyimpang dalam gerakan

buruh tradisional selama ini. Memang dalam perjalanannya di

abad kedua puluh pergerakan (gerakan buruh –penerj) ini telah

semakin mengasingkan dirinya dari akar rumputnya sendiri dan

membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran.

Sejarah kelompok ini secara esensial merupakanpencarian panjang sebuah hubungan baru antara

spontanitas dan organisasi, antara praktek dan teori.““Sebagai reaksi atas perkembangan ini, Socialisme ou Barbarie

mencoba mendorong bentuk perlawanan baru. Pendekatan yang

digunakan adalah demokrasi langsung. Sejarah kelompok ini

secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah

hubungan baru antara spontanitas dan organisasi, antara praktek

dan teori. Perdebatan yang berlangsung selama pencarian ini

seringkali masih memiliki kesegaran yang relevan hingga saat ini.

Page 5: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Intelektual Socialisme ou Barbarie yang paling menonjol adalah

Castoriadis dan Lefort. Cornelius Castoriadis lahir tahun 1922 dan

belajar hukum, ekonomi, serta filsafat di Universitas Athena,

Yunani. Sebelum Perang Dunia II, selama kediktatoran Metaxas,

ia bergabung ke dalam organisasi pemuda Partai Komunis. Meski

demikian, saat Jerman menduduki negeri ini dan Partai Komunis

berkeinginan untuk mengabungkan diri bersama organ

perlawanan kaum borjuis, Castoriadis menolak keputusan itu.

Setelah sebuah periode pendek pencarian politik, ia akhirnya

memilih untuk bergabung bersama sebuah Trotskyis kecil yang

dipimpin Spires Stinas. Ini merupakan pilihan beresiko, karena

saat itu kaum Trotskis Yunani terancam dari dua sisi. Kekuasaan

pendudukan (Nazi-Jerman: penerj) mengejar mereka setiap saat

dan tahun 1943 mengesekusi pimpinan paling penting mereka,

diantaranya Pantelis Pouliopoulis dan Yannis Xypolitos.[4] Saat

negeri itu "dibebaskan" tahun 1944, giliran kaum komunis

memburu mereka. Selama "operasi pembersihan", Komunis

membunuh paling sedikit 600 pengikut Trostkyis, seringkali

dengan menyiksa mereka terlebih dulu.[5] Pengalaman traumatik

inilah yang menjadi faktor yang menentukan dalam

perkembangan Castoriadis selanjutnya. Pandangan kaum

Trostkyis mengenai Stalinisme, yang diyakininya hanya untuk

beberapa saat, nampak makin dan semakin kurang benar.

Kaum Stalinis bukan bagian dari gerakan buruh yang terhisap ke

dalam kapitalisme, sebagaimana dikatakan Trotsky, namun

birokrat, yang melawan kaum pekerja sekaligus kapitalisme!

Ketika Castoriadis bermukim di Prancis mulai akhir tahun 1945 ia

bergabung dalam Parri Communiste Internationale (PCI), sebuah

cabang Prancis Internasional Keempat, yang saat itu memiliki

beberapa ratus anggota. Dia dengan segera menyebarluaskan

posisi barunya.

Page 6: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Claude Lefort merupakan rekan terpenting Castoriadis dalam

membangun arus pembangkangan di dalam PCI. Lahir tahun

1924, Lefort masih berstatus mahasiswa filsafat saat bertemu

Castoriadis untuk pertama kalinya. Sejak permulaan 1943, ia

telah membentuk kelompok bawah tanah di Lycée Henri IV di

Paris, meski demikian posisi kaum Trostkyis terhadap Uni Soviet

dan Stalinisme tak pernah begitu meyakinkannya. Saat pertama

kali mendengar pidato Castoriadis, Lefort sangat terkesan:

"Analisanya memukau ku," katanya dalam sebuah wawancara.

"Aku telah teryakinkan olehnya bahkan sebelum ia sampai pada

kesimpulan. [...] Argumentasi Castoriadis menurut saya setaraf

dengan yang dikemukakan Marx sendiri, namun kaum Trotkyis

lain menyebutnya sebagai penyimpangan."[6]

Sejak 1946 seterusnya Castoriadis dan Lefort bekerjasama.

Seperti kebiasaan dalam gerakan Trotskyis, keduanya memiliki

nama samaran. Castoriadis menggunakan nama Pierre

Chaulieu, sedang Lefort sebagai Claude Montal.[7] Karena itulah

mereka pertama kali dikenal sebagai tendensi atau

kecenderungan Chaulieu-Montal.[8]

Sejarah politik Castoriadis dan Lefort cukup jauh berbeda.

Castoriadis pernah menjadi anggota Partai Komunis dan

kemudian anggota organisasi Trotskyis. Di dalam dua

pengalaman itu dia mengambil pandangan berlawanan selama

menjadi anggota. Ia dengan demikian telah terbiasa dengan

disiplin partai – paling kurang untuk sesaat. Di lain pihak, Lefort,

tak punya pengalaman semacam itu. Dia menghabiskan

beberapa tahun sebagai anggota sebuah organisasi partai dan

sejak semula telah mengambil padangan berlawanan dalam

gerakan Trotskis. Ide untuk mengidentifikasi diri dengan sebuah

kelompok atau partai sejak awal sangat aneh baginya.[9]

Perbedaan di antara keduanya menjadi semakin lebih kritis dalam

perdebatan politik di kemudian hari.

Page 7: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Jika menilik sedikit ke belakang seseorang dapat melihat bahwa

periode awal setelah berakhirnya Perang Dunia II – hingga 1947 –

merupakan tatanan yang berbeda dengan masa-masa

setelahnya. Sebelum 1947 hubungan politik relatif terbuka dan

fleksibel; di kemudian hari ini semua berubah untuk waktu yang

lama. Ketegangan di antara kedua kekuatan negara adi daya

meningkat secara perlahan-lahan. Stalin belum merancang

negeri-negeri Eropa Timur yang baru saja ditaklukan untuk

mengikuti gaya Soviet dan Presiden Amerika Serikat, Truman,

belum memutuskan untuk menggunakan potensi ekonomi

raksasa Amerika sebagai senjata melawan komunisme.

Di Eropa Barat perang telah menyebabkan peralihan kuat ke arah

kiri. Partai-partai Komunis menjadi lebih popular dibanding

sebelumnya. Presentase perolehan suara mereka kerapkali

tumbuh berlipat ganda dari jumlah sebelum perang: terjadi pula

peningkatan dalam jumlah keanggotaan partai. Setelah tahun-

tahun penuh penderitaan dalam depresi ekonomi dan

peperangan, masyarakat mengharapkan kemajuan dan

reformasi sosial. Pengikut komunis telah diangkat ke dalam

pemerintahan di banyak negeri Eropa. Awal 1947, Austria, Belgia,

Prancis, Italia, Islandia dan Finlandia semuanya memiliki menteri-

menteri Komunis.

Tahun 1947 ko-eksistensi relatif damai ini berakhir. Hubungan

antara Amerika Serikat dan Uni Soviet telah beberapa waktu

memburuk. Masalah-masalah ekonomi muncul ke permukaan di

Eropa Barat. Sementara pada saat bersamaan ekonomi Amerika

berada di dalam bahaya karena terlampau panas dan sedang

kalut mencari pasar baru. Dalam keadaan seperti inilah George

Marshall, Menteri Luar Negeri AS, mengembangkan rencana

untuk menawarkan Eropa sebuah program bantuan yang berarti.

Dengan cara demikian sejumlah tujuan dapat dicapai secara

bersamaan: kekuatan kapitalisme di Eropa akan meningkat;

kapital Amerika mendapatkan saluran ekspor; dan pengaruh

Page 8: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

komunis dapat dipukul balik. Rencana Marshall (Marshall Plan)

menandai titik balik yang membawa perubahan konstelasi

internaional. Di negara-negara Eropa Barat, menteri-menteri

komunis ditendang dari posisinya. Di Eropa Timur transformasi

politik dan ekonomi ke arah "demokrasi rakyat" diterapkan, yang

berarti bahwa masyarakat-masyarakat ini mulai semakin mirip

masyarakat Soviet. Polarisasi di antara kedua blok yang berkuasa

mulai mendominasi perkembangan: Perang Dingin pun dimulai.

Di Prancis lingkaran borjuis dengan

gembira menggunakan kaum Komunis

bersama pengaruhnya yang besar

di dalam federasi besar serikat

buruh (CGT) segera setelah

berakhirnya pendudukan Jerman.

Dengan memperbolehkan komunis

membentuk

pemerintahan

bersama

kaum Sosial

Demokrat dan Demokrat Kristen di tahun 1945, Charles de Gaulle

– yang saat itu menjadi perdana menteri untuk waktu yang singkat

di bulan November – berharap dapat mendisiplinkan kaum

pekerja. Monnet Plan (Rencana Monnet), yang mengatur

masalah rekonstruksi, didukung kalangan Kommunis (PCF –

Partai Komunis Prancis). Harian The New York Herald Tribune

menulis pada 12 Juli 1946: "Kunci suksesnya rencana ini, yang

sedang dipertimbangkan, adalah kerjasama antusias dari Partai

Komunis Prancis.”

Komunis mendominasi serikat-serikat buruh yang paling penting

di dalam CGT, federasi serikat buruh Prancis terbesar.

Kepemimpinan Komunis bertanggung jawab atas langkah

mengejutkan seperti penerimaan serikat buruh utama Prancis

terhadap segala penyesuaian sistem pengupahan, dimana tiap

Page 9: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

pekerja dibayar berdasarkan jumlah hasil produksinya. Kebijakan

ini juga didukung kalangan Sosial Demokrat. Kebijakan dua partai

"pekerja" Prancis ini membawa kepada turunnya tingkat upah

dalam periode inflasi dan karenanya berkontribusi atas turunnya

standar hidup pekerja.

Meski demikian kebijakan integrasi kaum Komunis tidak serta

merta dapat mencegah kaum pekerja memperjuangkan

kepentingannya. Bulan Januari 1946 pekerja percetakan yang

menuntut kenaikan upah, melangsungkan pemogokan. Bulan Juli

1946, pekerja pos juga mogok. Dan bulan April 1947 terjadi

pemogokan pekerja pabrik mobil Renault, yang telah

dinasionalisasi beberapa tahun sebelumnya. Pemogokan

terakhir inilah, di dalamnya pengikut Trotskyists memainkan

peran menonjol (sebuah "kekacauan Gaullist-Trotskyist-Anarkis,"

menurut sekretaris CGT, Plaisance), memperlihatkan bahwa

kaum Komunis mulai kehilangan kendali atas perkembangan

politik kaum pekerja. Pada 30 April 1947 pemimpin Komunis

Maurice Thorez menjelaskan kepada pemerintah bahwa PCF tak

dapat lagi menyokong kebijakan harga dan pengupahan

pemerintah. Ramadier, Perdana Menteri dari kubu Sosial

Demokrat, yang berada di bawah tekanan Washington,

menggunakan kesempatan ini untuk menendang kaum Komunis

dari pemerintahan beberapa hari kemudian.

PCF dan partai Sosial Demokrat, SFIO kini semakin

bersebrangan satu sama lain. SFIO, yang pro-Amerika dan

berpatisipasi dalam sejumlah pemerintahan berikutnya, sangat

dibenci oleh partai Komunis. Selama periode 1947-1949 terjadi

gelombang pemogokan di seluruh negeri, yang saat itu didukung

sepenuh hati oleh PCF dan CGT. Pihak Sosial Demokrat, di dalam

kalangannya sendiri, mencoba meredam perlawanan pekerja.

Secara keuangan mereka didukung CIA. Mereka berhasil

memecah CGT dan membentuk federasi serikat buruh baru yang

lebih "moderat" (Force Ouvriére). Meski kelompok ini tetap

Page 10: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

menjadi kelompok yang jauh lebih kecil ketimbang CGT, banyak

anggota serikat buruh demoralisasi karena perpecahan ini.

Dalam beberapa tahun saja lebih dari setengah anggota CGT

memisahkan diri, menyisakan dua juta anggota sepanjang tahun

1950-an. Force Ouvriére dibentuk dengan beberapa ratus ribu

anggota dan tidak pernah mampu meningkatkan keanggotaan

dari jumlah ini.

Perang Dingin, pulihnya kembali perekonomian di tahun 1950-an

dan persengketaan antara dua partai "pekerja" dan serikat buruh,

berakibat kepada turunnya militansi: semangat radikal menguap.

Di tahun 1947 terdapat lebih dari 22 juta orang per hari setiap kali

pemogokan; di tahun 1952 fenomena ini turun drastis menjadi

hanya satu setengah juta per hari. Keadaan kaum sosialis radikal

sangat payah. Tekanan politik yang besar didesakkan kepada

semua jenis kelompok ekstrim kiri (kaum Council Communists,

Trotskyists, Bordigis[10], dan lain-lain) untuk bergabung ke dalam

satu kubu atau memilih yang lain: Washington atau Moskow.

Mereka yang menolak pilihan semacam itu tidak akan

didengarkan dan malah dianggap sebagai tersangka. Oposisi

antikapitalis sepenuhnya dimonopoli kaum komunis. Tidak

terdapat cukup banyak ruang bagi kaum revolusioner

independen.

Isolasi menimbulkan akibat yang bertentangan. Di satu sisi

hilangnya aktivitas praktek yang cukup sukses, menuntun

penekanan diberikan lebih besar kepada permasalahan teoritis-

programatis. Secara alamiah hal ini berakibat pada perbedaan

pendapat dan cukup sering berakhir pada konflik yang besar dan

bahkan perpecahan. Di sisi lain hal ini menimbulkan kebencian

terhadap dunia "luar" menyatukan kelompok ekstrim kiri,

menghasilkan jalinan kerjasama ketimbang perselisihan politis.

Terjadi semacam "dialektika" pemisahan dan penyatuan.

Page 11: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Situasi yang berubah ini juga menuntun pada perdebatan panas

di dalam tubuh gerakan Trotskyist internasional, khususnya

mengenai Eropa Timur. Tidak terlalu mendesak untuk masuk ke

dalam diskusi ini secara detil; yang perlu dicatat adalah terdapat

kelompok minoritas di sejumlah negara yang menolak

menganggap Uni Soviet sebagai sebuah "masyarakat transisi"

antara kapitalisme dan sosialisme, sebagaimana diyakini Trotsky.

Kelompok minoritas ini menganggap baik Timur dan Barat

merupakan sistem eksploitasi dan represi yang sama-sama

tercela. Di Amerika Serikat pandangan ini dibela oleh kelompok

yang dikenal sebagai tendensi Johnson-Forest. Johnson

merupakan nama samaran tokoh revolusioner kulit hitam C.L.R.

James, Forest merupakan nama samaran Rae Spiegel (a.k.a

Raya Dunayevskaya), seorang mantan sekretaris pribadi Trotsky.

Di Inggris pandangan oposisi di dalam gerakan Trotskyist

dikumandangkan Ygael Gluckstein dari Palestina, yang

beroperasi dengan nama samaran Tony Cliff. Di Prancis adalah

Castoriadis dan Lefort dengan tendensi Chaulieu-Montal[11]

yang menyuarakan pandangan oposisi terhadap sudut pandang

lama tersebut. Semua penentang ini meninggalkan organisasi

Trotskyist internasional, Fourth International, antara 1948 dan

1951 untuk membentuk kelompok sendiri. Mereka memelihara

hubungan secara rutin satu sama lain. Castoriadis dan

Dunayevskaya masih bekerja sama di tahun enam puluhan.[12]

Pada bulan Agustus 1946 Castoriadis dan Lefort menerbitkan

artikel berjudul "On the Regime and Against the Defence of the

USSR" didalamnya mereka mengkritik analisa kritis yang positif

mengenai Uni Soviet. Mereka terutama menolak ide masyarakat

Stalinis - meski beberapa kekurangan juga diakui kaum Trotskyist

(terutama sekali ketiadaan demokrasi)- mesti tetap dibela

melawan kapitalisme. Castoriadis dan Lefort memaparkan bahwa

suatu kaum elit baru, "lapisan sosial" baru birokrat, telah meraih

kekuasaan di Uni Soviet dan kaum elit ini secara eksklusif

membela kepentingannya sendiri ketimbang membela kaum

Page 12: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

pekerja Soviet. Dengan alasan ini Uni Soviet merupakan sebuah

masyarakat baru, yang berekspansi layaknya kapitalisme

barat.[13]

Dalam tahapan selanjutnya Castoriadis dan Lefort meninggalkan

karakteristik Uni Soviet sebagai sebuah masyarakat baru dan

menggambarkannya semata-mata sebagai "kapitalisme

birokratik". Menurut mereka masyarakat ini berlandaskan pada

eksploitasi, namun tanpa hukum-hukum klasik mengenai

kompetisi kapitalisme namun tetap terkait dengan tipe

pembentukan nilai lebih kapitalisme.

Sejumlah artikel ditulis oleh kaum oposisi untuk meyakinkan

rekan-rekan mereka di dalam gerakan Trotskyist. "Saat ini gagal

dan tendensi Chaulieu-Montal kelihatannya gagal dan tetap saja

berdiri sebagai minoritas kecil di dalam gerakan yang juga kecil,"

kaum pembangkang ini memutuskan untuk berpisah dengan

Fourth International. Diakhir tahun 1948, sepuluh atau dua belas

dari mereka meninggalkan organisasi.[14] Pada Maret 1949

kelompok tersebut menerbitkan majalah pertama mereka

Socialisme ou Barbarie - sebuah jurnal yang dibuat cukup apik

dengan seratus halaman atau lebih. Alasan mereka

meninggalkan Fourth International sekali lagi dijelaskan dalam

sebuah surat terbuka kepada anggota-anggota Fourth

International yang telah mereka tinggalkan.[15] Trotskyisme

dipandang sebagai gerakan tanpa kekuatan teoritik-politis karena

tak mampu menemukan "basis ideologis yang independent bagi

keberadaannya." Trotskyisme tidak dapat sepenuhnya

membebaskan dirinya dari Stalinisme, karena ia terus

mendefinisikan diri sebagai lawan Stalinisme.

Artikel utama di dalam penerbitan perdana ini adalah tulisan

panjang berjudul "Sosialisme atau Barbarisme," yang memuat

pernyataan mengenai posisi kelompok ini. Teks ini sebagian

besar ditulis oleh Castoriadis.[16] Sebagaimana Marx ingin

Page 13: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

memberikan landasan programatik bagi Liga Komunis dengan

menulis Manifesto Partai Komunis, demikian Castoriadis

berupaya merumuskan landasan politik bagi sebuah organisasi

baru "Socialisme atau Barbarisme." Dia mengambil situasi dunia,

yang telah berubah secara mendalam sebagai akibat Perang

Dunia II, sebagai titik berangkatnya. Dua "negara adi daya" telah

membelah dunia diantara mereka: Amerika Serikat dan Uni

Soviet. Keduanya memiliki kencendrungan ekspasionis dan

berusaha keras mendominasi yang lain. Kenyataan ini mau tak

mau menyebabkan Perang Dunia III, yang akan menghasilkan

sebuah barbarisme bagi masyarakat internasional, kecuali

kekuatan para elit di timur maupun di barat ditumbangkan lewat

sebuah revolusi sosialis revolusioner. Sosialisme atau

Barbarisme: inilah pilihan yang tersisa bagi kemanusiaan.

Apa makna dari revolusi sosialis radikal? Titik berangkatnya

terletak pada kontradiksi paling mendasar yang dimiliki baik Timur

maupun Barat, birokrasi dan kapitalisme yang bersaing:

kontradiksi antara pengelolaan dan kerja yang tersubordinat.

Memang telah nampak di masa Marx hidup bahwa kepemilikan

alat produksi akan mampu menghapus ketidakadilan di dunia,

saat ini menjadi lebih jelas - salah satunya dengan keberadaan

Uni Soviet - bahwa kepemilikan negara atas alat produksi tidak

serta merta membawa kepada sosialisme atau bahkan

memperbaiki keadaan. Sebaliknya, kondisi ini malah

memperbesar eksploitasi dan represi. Pembangunan di dalam

kapitalisme kompetisi telah menunjukan bahwa bukan hanya

persoalan kepemilikan alat produksi semata: hingga tingkat yang

makin tinggi kepemilikan perusahaan dan kepemilikan kapital

dipisahkan sementara pentingnya manajer versus pemilik

meningkat.[17] Karena itu semuanya kemudian berpusar pada

persoalan melawan hirarki dan birokrasi. Segala kekuatan mesti

diletakan ditangan para bawahan, diantara masyarakat pekerja.

Page 14: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Sejak awal telah terjadi perdebatan dalam masalah

keorganisasian di dalam Sosialisme ou Barbarisme. Apa

sebenarnya definisi-diri kelompok ini? Apakah merupakan

sekumpulan kaum militan yang mandiri, tanpa memiliki kaitan

tanggung jawab apa pun, atau apakah perlu membangun sebuah

praxis yang umum disamping menerbitkan jurnal? Jika iya,

apakah aktivitas tersebut akan memakai peran pelopor ataukah

tidak? Bagaimana struktur internal organisasi tersebut? Apakah

demokrasi sentralisme telah berakhir sepenuhnya atau tidak?

Pada bulan April 1949 mayoritas anggota

kelompok ini memberikan suara bagi sebuah

resolusi yang menjadi landasan bagi

program kerja di masa depan.

Didalamnya konsep Leninis

mengenai penyuntikan kesadaran

politik ke dalam kelas pekerja

dari luar ditolak, demikian

juga dengan ide bahwa

kelompok tersebut hanyalah

sekedar "sekumpulan individu" yang

membatasi diri dengan mempublikasi "semacam jurnal

akademis." Namun gambaran cita-cita kelompok ini masih tetap

saja kurang lebih bergaya lama: Sosialisme atau Barbarisme

akan berkembang menjadi sebuah partai revolusioner, yang

berdaya untuk memimpin dan mengkoordinasi perjuangan

pekerja independen, yang diarahkan bagi perebutan kekuasaan

negara.[18] Terdapat oposisi terhadap resolusi ini, namun

terlampau lemah. Barulah di tahun 1951-1952, setelah

sekelompok kecil mantan Bordigists bergabung ke dalam

kelompok, dan keanggotaan kelompok menyusut[19], beberapa

anggota memutuskan untuk menyuarakan pendapat mereka

lebih terbuka[20]. Terutama, Claude Lefort, menentang upaya

untuk membentuk sebuah partai pelopor.

Page 15: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Sejak tahun-tahun sebelumnya Lefort secara perlahan-lahan

mengembangkan keraguannya soal pemikiran kepeloporan,

tidak melalui Socialisme atau Barbarie, namun lewat artikel di Les

Temps Modernes, jurnal yang didirikan pada 1945 oleh Jean-Paul

Sartre, Simone de Beauvoir dan sahabat dan guru filsafat Lefort,

Maurice Merleau-Ponty.[21] Di akhir 1948 Lefort telah

menerbitkan esai penting di jurnal berkala ini, didalamnya dia

menyalahkan Trotsky karena terlalu lama meragu sebelum

memutuskan untuk secara langsung untuk melawan birokrasi

partai pimpinan Stalin. Dia menuding hal ini berasal dari

pemujaan berlebihan Trotsky terhadap partai sebagai "semacam

faktor yang memiliki bersifat ketuhanan dalam perkembangan

historis". "Peperangan Trotsky melawan birokrasi," menurut

Lefort, "tidak memiliki dasar yang kuat karena secara obyektif

Trotsky sendiri merupakan seorang pendiri birokrasi ini". Ketika

Trotsky akhirnya menolak Partai Komunis Uni Soviet (pada tahun

1930-an) segalanya sudah sangat terlambat.[22] Dalam artikel

lain yang dilansir tahun 1949 Lefort memberi perhatian pada

anarkisme, yang dengan baik dikritiknya. "Kesadaran anarkis

merupakan sebuah kesadaran traumatis," ujarnya, "ini semata-

mata penolakan terhadap eksp lo i tas i dan bukan

penghapusannya, yang bisa dianggap kontradiksi yang

mengarah kepada sebuah ekspresi historis baru." Pada saat yang

bersamaan dia menyanjung anarkisme sebagai sumber inspirasi

bagi sebuah tipe Marxisme yang radikal, yang menentang

kekuatan negara dan ekspoitasi.[23]

Perkembangan pemikiran Lefort menimbulkan ketegangan di

dalam Sosialisme ou Barbarisme. Pada bulan Juni 1952, dia

meninggalkan organisasi bersama sejumlah pendukung, namun

setelah beberapa waktu berselang, dia masuk kembali lagi.[24]

Dua tulisan kemudian dipublikasikan di dalam jurnal, yang

menjelaskan perbedaan-perbedaan pendapat yang ada dalam

kelompok. Castoriadis masih memegang ide bahwa Socialisme

ou Barbarie mesti menjadi sebuah tunas bagi sebuah partai

Page 16: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

pelopor revolusioner; Lefort, di sisi lain, menaruh dukungan

sistematis pada kontrol kaum pekerja dalam arus utama

pemikirannya. Esensi argumen Castoriadis adalah kelompok itu

mesti berkontribusi bagi penumbangan dan penghancuran

masyarakat kapitalis dan negara borjuis. Untuk alasan ini sebuah

partai politik dibutuhkan untuk memimpin dan mengkoorinasikan

perlawanan kaum pekerja. Kontradiksi mendasar di antara kaum

pengelola (manajemen -- penerj) dan tenaga kerja yang

tersubordinat, yang mendominasi timur dan barat, tidak dapat

diakhiri hanya dengan satu kali ledakan: partai harus berusaha

keras untuk memimpin pembubarannya sendiri. Sekalipun

demikian, pembubaran ini hanya bisa berlangsung setelah

revolusi terjadi.[25] Posisi Lefort dalam hal ini adalah yang

esensial bukanlah persoalan organisasi untuk mencapai sebuah

revolusi, melainkan soal kekuasaan pekerja. Kekuasaan kaum

pekerja yang membuat revolusi menjadi mungkin, namun sebuah

revolusi tidak akan menjamin kekuasaan pekerja. Satu-satunya

cara kaum proletariat dapat membangun kekuatannya ialah

melalui bentuk organisasi yang otonom. Segalanya tergantung

pada hal ini dan bukan pada partai, yang hanyalah sebuah

ekspresi yang dipilih secara historis dari pengalaman khusus

pekerja dan karena itu dapat tidak berguna atau bahkan tidak

diinginkan di dalam situasi lain. Inilah alasannya mengapa

Socialisme ou Barbarie mestinya tidak begitu memusatkan

perhatiannya pada revolusi dan perebutan kekuasaan negara,

ketimbang soal pengalaman kelas pekerja dalam proses

pengorganisiran dirinya sendiri.[26] Dalam artikel berikutnya

Lefort lebih jauh mengelaborasi posisinya dan mencoba

menganalisa "pengalaman kaum proletariat" sebagai panduan

prinsip hidup dari kelas pekerja.[27] Dengan pendekatan ini Lefort

menjadi pendahulu penting berbagai upaya di kemudian hari yang

menganalisa kapitalisme "dari bawah" yang dilakukan Raniero

Panzieri, Edward Thompson, Erhard Lucas dan yang lainnya.

Page 17: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Perdebatan internal yang memanas di dalam kelompok segera

diikuti dengan diskusi dengan orang-orang di luar kelompok

mengenai masalah yang sama. Anggota-anggota kelompok

dikritik dari sayap "kiri" karena posisi mereka mengenai

kepeloporan, dan dari "kanan", karena mereka begitu membenci

pemujaan kaum Stalinis terhadap partai. Patut dicatat disini -

tetapi juga bisa dimengerti, di dalam memandang perbedaan

pendapat - bahwa hampir secara otomatis sebuah pembagian

kerja tercipta di antara Lefort dan Castoriadis. Yang terakhir ini

mengambil posisi bertahan terhadap penentang ide partai,

sementara yang pertama membuka serangan kepada mereka

yang sepakat mengenai konsep partai pelopor.

Bulan November 1953 Anton Pannekoek, seorang tokoh Council

Komunis gaek dari Belanda, mengirim surat kepada Socialisme

ou Barbarie yang juga dipublikasi dalam jurnal.[28] Di dalam

suratnya Pannekoek menulis dia bersimpati dengan kelompok

tersebut dalam berbagai hal, namun dia juga memiliki dua

pendapat berbeda yang mendasar: evaluasi revolusi Rusia 1917,

dan persoalan partai pelopor. Tidak seperti Socialisme ou

Barbarie, dia tidak menganggap revolusi Oktober sebagai

pemberontakan proletarian, yang kemudian merosot menjadi

sebuah kapitalisme negara yang birokratik melainkan

menurutnya sejak awal ini merupakan sebuah peristiwa borjuis,

yang tak akan mungkin menghasilkan sosialisme. Mengenai

masalah organisasi pelopor, hal itu sepenuhnya ditentang

Pannekoek. Dia percaya bahwa kaum revolusioner mestinya

tidak membangun sebuah partai namun hanyalah semata-mata

terlibat dalam propaganda dan perdebatan teoritis. Tugas mereka

adalah menyerukan kekuasaan pekerja dan tidak "memimpin"

perjuangan pembebasan itu.

Page 18: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

"Jikalau satu-satunya 'garansi' agar tidak melakukan kekeliruan

berarti terus menerus sadar-diri, satu-satunya 'garansi' terhadap

birokratisasi ditemukan di dalam aksi terus menerus di dalam

makna anti-birokratik, dengan melawan birokrasi dan dengan

menujukkannya dalam praktek, bahwa sebuah organisasi

pelopor yang tidak birokratis adalah mungkin, dan bahwa dia

dapat memelihara hubungan yang tidak birokratis dengan kelas

proletariat. Karena birokrasi tidak lahir dari pandangan teoritis

yang keliru, namun dari keperluannya sendiri di dalam tahapan

tertentu. Justru penting untuk memperlihatkan melalui tindakan

bahwa proletariat dapat berdiri tanpa birokrasi.”

Surat kedua Pannekoek yang berisi uraiannya mengenai elemen-

elemen tertentu dari teorinya tidak dimuat oleh Socialisme ou

Barbarie.[29] Pandangan utama Pannekoek adalah bahwa partai

tidak bisa menyelamatkan sebuah revolusi dari birokratisasi;

sebaliknya, dia mewakili "sebuah langkah ke arah penindasan

baru".[30] Dalam surat yang tidak dipublikasikan kemudian

kepada Castoriadis, Pannekoek menambahkan tentu saja dia

percaya akan hadirnya kepeloporan, namun sepertinya keliru

baginya untuk memandang kepeloporan ini dalam bentuk

organisasi yang displin: "Selalu inilah masalahnya," tulisnya,

"bahwa orang-orang tertentu membawa pemahaman melalui

tindakan mereka, melalui keberanian mereka, atau pikiran

mereka yang jernih. Dengan berbicara dan bertindak secara

cepat; bersama-sama, orang-orang seperti ini kenyataannya

membentuk sebuah kepeloporan, yang kita lihat muncul di dalam

setiap peristiwa. Faktanya mereka berubah menjadi pemimpin; ( .

. .) Saat mereka bergabung bersama di dalam sebuah kelompok

permanen atau partai dengan program-program yang tetap,

relasi-relasi cair ini berubah menjadi sesuatu yang membatu.

Mereka kemudian menganggap diri sebagai pemimpin tidak

resmi dan ingin diikuti dan dipatuhi."[31]

Page 19: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Jean-Paul Sartre mengambil posisi sepenuhnya menolak

pandangan Pannekoek. Dia mengubah Partai Komunis menjadi

sesuatu pemujaan. Dalam karya filosofinya yang termashyur L

'etre et le néant tahun 1943, dia membela pandangan bahwa

mereka yang tertindas selalu membutuhkan sebuah institusi dari

luar dan di atas mereka untuk melawan.[32] Pada 1950-an Sartre

mengembangkan ide ini untuk menunjukan bahwa Partai

Komunis sangat penting bagi perjuangan melawan kapitalisme.

Dalam artikelnya yang terbit berseri di Les Temps Modernes

Sartre mengklaim bahwa kelas pekerja tidak berdiri sebagai

sebuah kelas selama ia tidak terorganisir di dalam sebuah partai

pelopor: "Pekerja adalah setengah-manusia (sous-homme), jika

dia semata-mata menerima keberadaannya"; dia hanya menjadi

manusia ketika dia "menjadi sadar akan keberadaan

kemanusiannya yang hanya setengah." Kesadaran ini termasuk

perlawanan dan organisasi. Meski demikian, proletariat tidak

muncul dengan sendirinya - ia merupakan proses dari faktor yang

terpisah, sebuah hal "ketiga," yang menuntun individu-individu

yang terisolasi. Faktor perekat ini adalah Partai Komunis.

Singkatnya: "Seorang pekerja di Prancis saat ini hanya dapat

mengekspresikan dan memenuhi dirinya melalui tindakannya di

dalam kelas di bawah kepemimpinan Partai Komunis.”

Pertimbangan Sartre - isinya bukanlah Stalinis namun

kesimpulan yang ditariknya (Merleau-Ponty menyebutnya "ultra-

bolsheviks") - secara pasti menciptakan kontradiksi antara

spontanitas dan organisasi. Spontanistas disepelekan, dan

merupakan "kesepian" yang tidak koheren. Organisasi,

organisasi bentuk partai, merupakan segalanya. Jika pekerja

kehilangan kepercayaan kepada Partai Komunis, maka mereka

kehilangan bukan hanya kepencayaan mereka terhadap partai,

namun kepada kelas mereka sendiri. "Dunia" kemudian akan

menjadi "borjuis."[33]

Page 20: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Claude Lefort menulis tanggapan panjang lebar terhadap karya

Sartre di Les Temps Modernes. Dia menentang kesimpulan

sekaligus argumentasi Satre. Partai atau organisasi radikal

apapun, tidak pernah menjadi faktor eksternal "ketiga" di luar

massa pekerja, tetapi selalu merupakan sebuah bentuk ekspresi

dari massa. Saat Sartre mendekati subyek bahasan "dari atas",

Lefort sekali lagi berpikir "dari bawah":

"Pokok masalahnya adalah memahami perjuangan revolusioner

dengan menempatnya dalam keseluruhan pengalaman kelas.

Dinamika revolusi Rusia tidak dapat dilihat secara terpisah, tetapi

mesti dipandang dalam kaitan proletariat yang khusus, dengan

keberadaan kondisi produksi dan hubungan yang terpelihara

dengan kelas-kelas lain yang tertindas yang telah ditentukan

secara sejarah; keadaan ini tidak bisa dibandingkan dengan

keadaan proletariat yang ada di Eropa. Organisasi Bolsheviksme,

dengan sentralismenya yang keras, mestinya tidak dilihat sebagai

sebuah karakteristik yang mesti ada dalam gerakan buruh,

namun sebuah semata-mata solusi tertentu dalam hubungan

antara massa dan para pelopornya. Masalahnya adalah mencari

tahu bagaimana politik kaum bolshevik secara bersama-sama

mengambarkan kedewasaan dan kelemahan proletariat Rusia.

Lebih jauh, seseorang cenderung untuk bertanya apa pentingnya

partai dalam pengalaman kaum pekerja, khususnya di waktu-

waktu itu. Namun itulah persisnya permasalahan yang coba mati-

matian dihindari oleh orang-orang tertentu."

Organisasi partai mesti merupakan struktur yang luwes,

menyesuaikan diri terhadap relasi sosial dimana perjuangan

kelas berlangsung. Partai-partai Komunis, di pihak lain, tidak lain

sekedar elemen birokrasi Stalinis di Uni Soviet. Dalam kaitan ini,

Lefort membedakan varian birokratik di dalam gerakan buruh :

kaum Sosial Demokrat dan Komunis. Birokrasi kaum Sosial

Demokrat mengacu pada kepentingan penguasa Borjuis.

Birokrasi Partai Komunis mengidentifikasi diri dengan

Page 21: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

kepentingan Uni Soviet, karena itu serta merta menjadi musuh

abadi kaum Borjuis asli. Partai Komunis menggunakan sifat

agresif kaum pekerja untuk mendirikan kediktatoran birokratik

berdasarkan model Eropa Timur dan karenanya menyimpangkan

kehendak sosialis kelas proletariat. Artinya Partai Komunis tidak

lagi merupakan kaum revolusioner, karena meski anti kapitalis

namun bukan sosialis. Alternatif sosialis karena itu hanya

ditemukan di luar partai buruh "mapan". Karena partai-partai

Stalinis dalam beberapa hal tertentu mengekspresikan

pengalaman, bagi prespenktif anti-birokratik penting sekali untuk

mengetahui mengapa sebagian besar kelas pekerja mengikuti

politik kaum Komunis dan dalam cara apa mereka membedakan

diri dari politik semacam itu dan organisasi yang berhubungan

dengan itu.[34]

Apapun perbedaan pandangan yang terjadi di dalam Socialisme

ou Barbarie, ketidaksukaan terhadap segala bentuk birokrasi dan

struktur yang tidak demokratis merupakan hal yang utama bagi

semua anggota kelompok. Saat organisasi mulai berkembang di

tahun 1950-an[35] terbuka kesempatan, tidak hanya berpikir atau

menulis hal-hal mengenai anti-birokratisi, namun juga beraksi.

Hal ini juga ditunjang dengan meningkatnya keresahan sosial

secara perlahan-lahan. Di tahun 1970-an Castoriadis

menggambarkan perubahan yang nampak sejak tahun 1952-

1953:

Perang Korea telah berakhir, Stalin telah mati, pekerja di Jerman

Timur memberontak, seluruh pekerja sektor publik di Prancis

sedang mogok. Kehidupan baru sedang bertiup ke dalam

kelompok itu, orang-orang baru bergabung, publikasi mereka

menjadi makin teratur dan isinyapun meningkat [...] Lebih jauh

lagi, kelompok itu terdorong oleh Kongres Keduapuluh Partai

Komunis Rusia, Poznan dan tentu saja revolusi pekerja di

Hungaria dan pergerakan di Polandia. [...] Perang di Aljazair

dimulai bulan November 1954. Pemerintah Mollet memulai

Page 22: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

mobilisasi perlahan-lahan sejak 1956 agar dapat mengirimkan

pasukan ke Aljazair. Para tentara menyerukan demonstrasi dan

aksi blokade kereta api pengangkut tentara. Ketidakstabilan

ekonomi meningkat dan gerakan mulai mengeliat. Di musim

gugur 1957 terjadi pergolakan besar-besaran di berbagai pabrik –

situasi tidak stabil dan terbuka.

Dalam keadaan yang berubah seperti inilah Socialisme ou

Barbarie memulai kerja-kerjanya di dalam berbagai pabrik. Sejak

awal organisasi ini mempertahankan sikapnya bahwa sebuah

lapisan majikan birokratik telah berkembang dikalangan serikat

buruh (terutama sekali di dalam CGT), yang telah membangun

kerjasama yang erat dengan aparat Negara. Birokrasi serikat

buruh telah menjadi sebuah faktor independen, yang berfungsi

seperti semacam penghubung antara aparat negara dan kelas

pekerja, dan karena itu berusaha untuk mendamaikan kedua

pihak satu sama lain. Di satu sisi, birokrasi tersebut secara

sebagian menerima tuntutan buruh untuk mempertahankan basis

massanya, namun sisi lain ia juga mengupayakan memenuhi

keinginan aparatus negara agar tetap terlihat "terhormat" dan

tetap dapat diterima sebagai rekan dalam negosiasi dengan

borjuis dan negara.[36]

Ini sendiri bukan sebuah analisis baru; ini telah lama menjadi

bagian dari pemikiran kaum Trotskyis. Hal yang penting adalah

kesimpulan politik macam apa yang ditarik dari pandangan itu.

Apakah kaum revolusioner mencoba menaklukan serikat buruh

tersebut dari dalam dan mengeser para birokrat; atau sebaliknya,

lebih menginginkan bekerja di luar organisasi serikat buruh dan

membangun organisasi baru? Dalam prakteknya kerja-kerja yang

dijalankan Socialism ou Barbarie di pabrik biasanya lebih

condong kepada praktek yang terakhir, namun tidak semua

gembira dengan cara ini. Dalam periode 1954-1955 sebuah

perdebatan atas topik ini berlangsung dalam jurnal. Daniel Mothé

mempertahankan posisi kerja-kerja yang mendukung kelas

Page 23: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

pekerja di luar serikat buruh. Partisipan lain dalam debat tersebut,

seperti pengikut anarkis, Fontenis, berpikir bahwa kaum

revolusioner mesti aktif dalam serikat buruh karena hanya inilah

cara mereka untuk menjalin kontak dengan para pekerja dan

memenangkan rasa percaya mereka:

"Berjuang dari luar secara tidak langsung memutuskan diri dari

para pemirsanya. Dan jangan juga kita lupa bahwa di sektor-

sektor tertentu, yang pekerjanya tersebar ke dalam sejumlah

tempat kerja atau perusahaan-perusahaan kecil yang tak

terbatas, pertemuan serikat buruh merupakan satu-satunya

acara saat pekerja dapat diajak bertemu bersama dan turut

mendengarkan."[37]

Kerja Socialisme ou Barbarie di dalam pabrik berlangsung di

pabrik Renault di Paris-Bilancourt, walau beberapa aksi juga

diorganisir di sejumah tempat lain, termasuk perusahaan

asuransi. Kekuatan pendorong di Renault adalah Daniel Mothé,

seorang pekerja yang berpengalaman secara politik yang

bergabung ke dalam kelompok itu tahun 1952. Seperti kawan-

kawan buruhnya yang lain ia mendapat inspirasi dan ide-ide

umum mengenai apa yang terjadi dalam perusahaan-perusahaan

kapitalis modern dari kelompok Amerika, C.L.R. James dan Raya

Dunayevskaya serta anggota lainnya dari kelompok ini.[38]

Terinspirasi dengan perkembangan di Amerika Serikat, kaum

revolusioner Amerika berpendapat bahwa tahun 1914 telah

terjadi semacam pembersihan dalam sejarah teknik manajemen

kaum kapitalis. Setelah tahun itu "manajemen ilmiah" Frederick

Winslow Taylor diaplikasikan lebih dan lebih luas lagi. Saat sistem

Ford dengan ban berjalannya ditambahkan ke dalam praktek ini

(di periode 1924-1928), proses kerja berubah secara mendasar.

Tingkat pendidikan yang dituntut untuk seorang pekerja menurun,

langkah dan urutan kerja tidak lagi didiktekan oleh manusia, tapi

oleh mesin. Terpengaruh oleh resesi besar ekonomi tahun 1929

Page 24: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

perubahan ini semakin ditingkatkan. Massa pekerja "yang diburu

untuk bekerja dengan upah rendah," didominasi oleh "kaum staf

manajer yang hanya dapat menjalankan lantai produksi melalui

penggunaan kelompok geng kriminal bayaran [...] mafia, para

pembunuh, para mandor." Struktur proses kerja baru

meninggalkan jejaknya pada kehidupan sehari-hari dan

kesadaran kaum pekerja, menurut analisis ini. Hal yang penting

adalah mempelajari akibat-akibat dari perubahan ini untuk

meneliti akibat-akibat dari perubahan ini untuk pengorganisiran

diri kaum pekerja.

Sejak permulaan tahun 1946 kelompok di sekitar James dan

Dunayevskaya menerbitkan sebuah pamphlet yang berjudul The

American Worker. Dalam terbitan ini Paul Romano ("I am a young

worker approaching thirty") menggambarkan kehidupannya di

dalam dan di luar pabrik.: pemerasan fisiki yang dituntut kerja,

waktu libur, kehidupan keluarga, dan bentuk-bentuk perlawanan

di lantai kerja.[39] Pendekatan ini, yang saat itu ditulis dalam

bentuk novel, dengan kenyataan kapitalis modern dari prespektif

kehidupan sehari-hari seorang pekerja (laki-laki) sangat menarik

bagi kalangan kiri radikal di Eropa. Pengalaman yang ditulis Paul

Romano diturunkan secara berseri dalam jurnal Socialisme ou

Barbarie dan kemudian hari di jurnal di Italia.[40] Kaum radikal

Amerika adalah juga yang pertama dari kalangan kiri yang

menyiapkan kerja di pabrik. Anggota pekerja dari kelompok

membentuk surat kabar yang diberi nama Correspondence tahun

1953. Ini dimaksudkan sebagai organ yang independen (tidak

dikontrol oleh suatu serikat buruh) perjuangan pekerja di dalam

pabrik.[41]

Kesemuanya ini merangsang Socialisme ou Barbarie untuk

membuat upaya serupa. Perkembangan di dalam pabrik

diturunkan lebih dan lebih sering lagi di dalam jurnal, cerita

berlanjut diterbitkan dengan judul 'Life in the Factory' dan contoh

dari Amerika ini diikuti dengan memproduksi surat kabar pabrik di

Page 25: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Prancis.[42] Di bulan April 1954 pekerja di salah satu Renault workshops mengedarkan selebaran tentang tingkat upah; selebaran ini memperoleh dukungan yang besar di antara kelompok pekerja di perusahaan dan sebagai hasil terbitan pertama Tribune Ouvriére, produk stensilan, surat kabar independen bulanan bagi pekerja pabrik mobil, muncul di bulan Mei 1954.[43] Dengan maupun tanpa pengaruh langsung Socialisme ou Barbarie koran-koran dengan bentuk yang hampir sama bermunculan dalam waktu singkat di luar Paris (Nantes, Bordeaux, Toulouse) dan di perusahaan lain di Paris (Bréguet, Morse, dll.) Dipermulaan tahun 1958 mereka memutuskan untuk bekerja sama.[44]

Tahun 1958 menandai sebuah pemisahan di dalam sejarah Prancis paska perang. Tanggal 13 Mei tentara mengambil alih kekuasaan melalui sebuah kudeta di koloni Aljazair dengan harapan dapat memerangi gerakan pembebasan Aljazair lebih efektif. Di Perancis sendiri lingkaran tertinggi dari apparatus negara dalam keadaan panik - ketakutan bahwa mereka tidak dapat lagi “mengendalikan” perkembangan di dalam negeri maupun di negeri-negeri koloni. Untuk waktu yang lama tak terdengar kabar soal Jenderal de Gaulle, yang pernah mejadi Perdana Menteri Prancis tahun 1945-1946 dan selama bertahun-tahun (1947-1953) berusaha mati-matian untuk mengendalikan urusan-urusan di dalam partainya (the Rassemblement du Peuple Francais). Sekarang, 1 Juni 1958, dia memerintahkan Parlemen Nasional untuk mereformasi aparat negara. Dia menjalankan tugasnya ini dengan bersungguh-sungguh. Pada 21 Desember dia sendiri menempatkan dirinya menjadi kepala negara Prancis. Setelah itu ia mengkonsentrasikan kekuasaan lebih banyak banyak lagi ke dalam tangannya. Di tahun 1962 ia mengeluarkan sebuah Undang-undang baru yang mengijinkan presiden dipilih rakyat dan bukan lagi oleh parlemen. Rejimnya mulai mengambil jalur jebakan 'bonapartis'; dan semakin berkarakter kediktatoran konservatif.

Castoriadis menganggap perkembangan ini sebagai ekspresi politis dari sebuah krisis yang mendalam dari kapitalisme Prancis. Sejak permulaan 1958, ia telah mempublikasikan sebuah analisis di dalam Socialisme ou Barbarie yang berisi peranan penting perkembangan yang terus menerus tidak stabil di Prancis paska perang. Dia menggangap negeri itu telah terpecah ke dalam dua sektor ekonomi yang sangat berbeda: sebuah bentuk yang

Page 26: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

sangat modern dan dinamis versus kapitalisme usang dan

terbelakang. Dia memperkirakan bahwa kedua sektor ini (Prancis

"1958" dan Prancis "1858") tidak dapat menenggang satu sama

lain. "Perkembangan besar-besaran, dari suatu industri modern

tidak dapat, dalam perkembangan waktu, dikombinasikan

dengan dengan pemeliharaan keseluruhan sektor ekonomi

(pertanian, perdagangan kecil, industri skala kecil) di dalam sifat

mereka yang sangat menyalahi zaman dan elemen lapisan

masyarakat yang terkait". Kelangsungan hidup sektor yang

terbelakang, yang masih meneruskan banyak beban politik, telah

menyumbang banyak untuk menghalangi sistem parlemen. Ia

telah memperkuat proses disintegrasi kekuatan poltik borjuis;

berturut-turut pemerintah yang berkuasa telah sangat tunduk

pada kepentingan satu kelompok tertentu atau yang lainnya;

akibat proses pemisahan ini, kekuatan aparatus negara

kehilangan kemampuan untuk bertindak atas nama kepentingan

kapitalisme secara keseluruhan. "Parlemen dan pemerintah [...]

telah menjadi intrumen eksklusif bagi kepentingan spesifik

tersebut. " Ketiadaan sebuah "partai pekerja" spesifik telah

memperkuat kebuntuan kaum borjuis ini. Tekanan kaum reformis

yang dapat memaksa kaum borjuis mendisiplinkan dirinya dan

mengkonsolidasikan dirinya ke dalam partai politik konservatif,

juga tidak ada. Karena itu sebagian besar aparat negara

terbelakang dari sudut pandang kapitalis modern; sistem

perpajakan kebanyakan bersifat tak langsung, sistem kredit "yang

dimodernisasi di bawah Napoleon III," dan lain. Bersama-sama

faktor-faktor ini, menurut Castoriadis, menghasilkan situasi

dimana kapitalisme Prancis setelah 1945 tidak mampu untuk

menyelesaikan sebuah kebijakan yang koheren dan

menjalankannya. Arah perkembangan setelah 13 Mei 1958

adalah merestrukturisasi negara borjuis dan menghapuskan

elemen terbelakang di dalam masyarakat Prancis.

Page 27: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Dalam kacamata Castoriadis, kudeta de Gaulle bukan

merupakan sebuah kekalahan bagi kelas pekerja Prancis. Fakta

bahwa hanya sekelompok kecil dari kelas pekerja yang

berpartisipasi untuk menyambut seruan demostrasi 28 May 1958

oleh CGT dan kaum Komunis, dari sudut pandangnya, tidaklah

bermakna bahwa kelas pekerja telah dikalahkan atau

terdepolitisasi. Sebaliknya, situasi terus diperbicangkan di dalam

pabrik. Namun pekerja - terutama karena mereka belum tahu

apakah de Gaulle akan dapat "memberikan sesuatu" - tidak

merasa perlu untuk berjuang dan mengembalikan situasi kepada

masa sebelum 13 Mei: "Kaum pekerja dan lebih umum lagi bagian

terbesar dari kaum penerima upah merasa muak dengan republik

kapitalis." Oleh sebab itu kaum pekerja menunggu langkah

selanjutnya de Gaulle; keberaniannya akan menentukan reaksi

mereka. Jika proyek ini berhasil memodernisasi hubungan

kapitalis di Prancis, maka sebuah demokratisasi non kekerasan

tampaknya mungkin terjadi. Jika di lain pihak proyek de Gaulle

sebagian atau seluruhnya gagal, dan situasi secara politik dan

ekonomi memburuk maka protes pekerja kemungkinan besar

bisa terjadi.

Dalam situasi ini Castoriadis melihat dua tugas bagi bagi kaum

revolusioner sosialis: di satu pihak mereka mesti membantu

mendirikan organisasi dan surat kabar pekerja, mirip dengan

yang mulai muncul pertama kali di pabrik mobil Renault dan

sejumlah perusahaan lain; sekaligus mesti membangun

koordinasi dari berbagai komite perlawanan dan surat kabar

pekerja nasional. Di pihak lain kaum revolusioner, yang saat ini

menyebarkan diri ke seluruh negeri dan ke sejumlah kelompok

(konsep "kepeloporan tersebar"), mesti diajak ke dalam satu

organisasi - ke dalam sebuah partai tipe baru, berdasarkan

pengalaman sejak 1917: "Program dari organisasi ini mesti

sosialisme, mencantumkan kontrol kaum pekerja, kekuasaan

total dewan pekerja yang akan diwujudkan pengelola mandiri

perusahaan dan masyarakat. Struktur organisasi tersebut

Page 28: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

mestilah demokratik-proletarian, dan memperlihatkan dominasi

golongan akar rumpur di segala aspek kehidupan dan aktivitas

organisasional, dan yang didalamnya melawan pembedaan

pemimpin dan pengikut. Metode kerjanya mesti disepakati

kepada akar rumput dan mesti memberikan akses kepada

seluruh kaum militan untuk mengetahui apa yang sedang

dilakukan organisasi, dan mengontrolnya".[45]

Pendapat Castoriadis mengenai tugas kaum revolusioner

Prancis tentunya tidak secara merata diterima anggota-anggota

Socialisme ou Barbarie.

Pada bulan September 1958 Socialisme ou Barbarie benar-benar

pecah. Dua orang kaum Council Communists Belanda hadir

dalam peristiwa itu. Dalam laporan mereka mengenai peristiwa

itu - dipublikasi di dalam koran Spartacus - mereka menilai

terdapat tiga arus utama dalam kelompok tersebut:

?Sebuah kelompok yang masih sangat kuat terinspirasi oleh

Leninisme, kelompok mantan pengikut Bordigist, Véga; arus

ini dituding sebagai "sayap kanan" oleh pengamat asal

Belanda itu;

?Kelompok "tengah" di sekitar Castoriadis;

?Kelompok "kiri" di sekitar Lefort.

Menggunakan ukuran ini, mereka menulis:

"Bukan sayap kiri yang sepenuhnya memisahkan diri, tetapi

sayap kanan dan tengah, yang dengan sengaja memintanya.

Dengan sangat sengaja, sehingga perpecahan terjadi sebelum

kongres dimana kelompok kiri, tengah, dan kanan mendiskusikan

perbedaan pendapat mereka. Kongres yang berlangsung di Paris

Sabtu, 27 dan Minggu, 28 September 1958. Kongres tidak jadi

berlangsung. Sekurang-kurangnya tidak berjalan sesuai rencana

sebelumnya.[46] Dua pertemuan diorganisir, pada Kamis 18 dan

Page 29: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

25 September, untuk menyiapkan kongres. Baik sayap kanan[47]

dan kiri telah menyiapkan teks yang akan menjadi titik tolak

diskusi. Kedua teks [...] secara alamiah memiliki karakter yang

sangat berbeda; seseorang dengan mudah dapat melihat

perbedaan mendasar yang hadir di antara dua arus ini sejak

waktu yang lama: namun tidak terdapat tanda-tanda dari situasi

ini, bahwa kelompok kiri dan kanan yang bekerja di dalam satu

kelompok, akan segera berakhir.'" [...] perbedaan yang ada tidak

akan muncul sebagai berita utama di buletin, yang terutama

banyak dikerjakan anggota-anggota sayap kiri. [...] Perdebatan

terhadap kedua teks, yang dimulai Kamis, 18 September, tentu

saja berakibat besar namun pada saat yang sama memiliki

karakter yang bersahabat. Pada hari Rabu 24 September

sesuatu yang tidak harapkan terjadi. Kelompok kanan

menerbitkan rangkaian teksnya, yang terutama menggungat

posisi dan presentasi kelompok kiri. Nada dari teks kedua ini

sangat tajam. Kelompok kiri dituduh menyembunyikan teori

mereka "padahal tahu lebih banyak", dan "secara sengaja

memperdaya kaum pekerja". Sikap tersebut bahkan

digambarkan sebagai sesuatu yang "tidak jujur", sementara kritik

dari kelompok kanan dan tengah oleh kelompok kiri, dibalikan

menjadi bahan olok-olokan semata. Di tengah situasi seperti ini

pertemuan persiapan berlangsung pada Kamis 25 September

kehilangan setiap ceceran keramamah-tamahannya. Pihak kiri

mengharapkan sekurang-kurangnya, ada pernyataan yang

menyangkut tudingan "kebohongan" dan "kecurangan" akan

dibatalkan karena dengan tetap mempertahankan tudingan ini

diskusi menjadi tak mungkin terjadi. Juru bicara utama kelompok

tengah menolaknya. Dia menyatakan bukan kebiasaannya larut

secara emosi dan telah menimbang dengan tenang setiap kata di

dalam teks dan tidak berharap untuk menarik satu kata atau

kalimat pun. Mendengar hal itu kawan-kawan dari sayap kiri

langsung berdiri dan meninggalkan ruangan. Pada Jumat 26

September mereka bertemu secara terpisah dan mengambil

keputusan bahwa mereka tidak akan hadir di kongres, yang

Page 30: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

dimulai tanggal 27 September. Maka terjadilah perpecahan.[48]

Perpecahan Socialisme ou Barbarie merupakan buntut dari

kenyataan bahwa mayoritas anggota kelompok ini ingin

membentuk sebuah organisasi pelopor dalam waktu singkat,

karena mereka menilai kondisinya telah tepat (kudeta De Gaulle,

pertumbuhan kelompok mereka sendiri)." Kelompok minoritas,

yang tidak tertarik dengan proyek semacam ini, merupakan

ganguan menyusahkan, karenanya mesti "dilepaskan" melalui

sebuah pemisahan yang telah disusun terlebih dulu.

Di masa-masa sebelumnya, sikap berseberangan Lefort

memang telah menguat. Ia sendiri telah mengindikasi dua alasan

bagi sikapnya ini. Di satu sisi, terdapat hubungan kerja yang

tumbuh dengan erat antara Castoriadis dan Dunayevskaya di

tahun 1950-an. Lefort secara umum menghargai pandangan

Dunayevskaya menyangkut perlawanan sehari-hari kaum

pekerja industrial dan gagasannya mengenai bentuk-bentuk

organisasi otonom. Meski demikian ketidaksukaan Lefort

terhadap pendekatan filosofinya, yang menurut Lefort, ingin

menciptakan "istilah-istilah Hegelian yang tidak jelas", sebuah

sintesis antara sejarah dunia dan kehidupan sosial, cukup kuat.

"Kedekatan hubungan Castoriadis dan Raya Dunayevskaya

untuk pertama kali membuatku sadar betapa dalamnya

perbedaan konseptual yang membentuk dasar dari perbedaan

politik kami."[49] Di sisi lain, Lefort memperkuat penolakannya

sebagai reaksi terhadap arus di dalam Socialisme ou Barbarie

sendiri yang masih cukup gandrung dengan pemikiran kaum

Bolshevik. Di dalam kelompok ini yang kebanyakan pendatang

baru - termasuk diantaranya Jean-Francois Lyotard dan Pierre-

Francois Souyri[50] - demikian pula Véga.

Page 31: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Perpecahan ini hanyalah pengakhiran mendadak sebuah proses

keterasingan yang telah berlangsung bertahun-tahun. Setelah

perpecahan Socialisme ou Barbarie, Castoriadis dan Lefort

menerbitkan teks yang mengarisbawahi posisi mereka yang

berlawanan. Tawaran kunci yang disodorkan artikel Castoriadis

adalah setiap organisasi dapat terjerembab menjadi monster

birokratik, namun kemerosotan semacam ini tentu dapat dicegah

jika perjuangan permanen secara sadar dikobarkan terhadap

proses seperti itu. Lebih jauh lagi, hal ini bisa dengan baik

dilakukan dengan menyusun struktur organisasi berbasis akar

rumput. Kelas pekerja sangat membutuhkan sebuah organisasi

tipe baru yang mengacu pada semangat ini, mengingat

kebutuhan bertukar informasi, berdiskusi, bertukar pengalaman,

dan aksi bersama.[51] Dalam artikelnya, Lefort mengakui

kebutuhan aksi bersama kaum pekerja demikian juga koordinasi

dan pertukaran pengalaman; namun dia menolak partai tersendiri

dibutuhkan untuk hal-hal seperti ini, sebagaimana yang

dikemukakan Castoriadis. Tugas ini dapat dirampungkan oleh

kelompok pekerja dan buruh di perusahaan-perusahaan, tanpa

intervensi organisasi pelopor yang terpisah. Kaum revolusioner

mesti, sejauh mereka sendiri adalah pekerja upahan di sebuah

perusahaan, berpartisipasi secara aktif. Dan jika mereka sebagai

intelektual, yang berdiri di luar proses produksi, mereka dapat

memberi bantuan teoritis dan praktis kepada perjuangan dalam

kondisi mereka sendiri bersedia merendahkan diri dihadapan

pergerakan yang lebih luas.[52]

Kelompok lain yang memisahkan diri di bersama Claude Lefort,

yang juga termasuk Henri Simon, pekerja kerah putih yang akan

memainkan peranan di masa-masa berikutnya, mendirikan

Informations et Liaisons Ouvriéres (ILO). Kelompok itu

menerbitkan surat kabar dengan nama yang sama. Mereka

kemudian berganti nama di tahun 1960 menjadi Infonmations et

Corresporance Ouvriéres (ICO) dan berdiri hingga 1973.[53] ICO

mengambil posisi bahwa serikat buruh memiliki fungsi

Page 32: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

penyeimbang sistem di dalam kapitalisme. Gambaran inilah yang

ditangkap kaum borjuis pada diri serikat buruh. Inilah alasannya

aparat negara menyerap mereka ke dalam sejumlah organ

konsultatif dan komisi-komisi.

Pekerja mengerti hal ini. Mereka tidak melihat serikat buruh

sebagai organisasi milik mereka. Namun sebagai penyedia jasa,

yang dapat mereka mintai layanan. Hubungan antara pekerja dan

serikat buruh layaknya hubungan bisnis, sebuah hubungan yang

"realistis": "Serikat buruh menggunakan pekerja sebagai

pasukan tempurnya yang dapat dipergunakan untuk manuver di

papan percaturan politik. Kaum pekerja juga menggunakan

serikat buruh untuk hal yang sama.”

Serupa halnya di skala nasional, serikat buruh hanyalah

perantara pekerja dan kapitalis (dan bukan perwakilan langsung

pekerja) demikian juga delegasi serikat buruh di tingkat

perusahaan hanyalah perantara para staf dan pihak manajemen.

Meski demikian, menurut ICO hal ini tidak berarti serikat buruh

merosot sifatnya, sebagaimana pemikiran Castoriadis.

Sebaliknya, mereka menciptakan mesin birokrasi "yang sangat

hidup dan efisien", yang memang ada gunanya bagi pekerja. Di

samping aparat serikat buruh resmi dan berjarak terdapat barisan

kedua: yakni kelompok solidaritas praktis yang sadar di berbagai

departemen dan tempat kerja di dalam perusahaan. Kepentingan

bersama yang digulirkan disini berlangsung tanpa serikat buruh.

Di tempat-tempat seperti ini masih ada aktivitas bersifat otonom,

yang mesti didukung kaum revolusioner - bukan sebagai

perwakilan pihak luar namun sebagai sahabat.[54]

ICO tidak ingin memainkan peran kepeloporan apapun; satu-

satunya tugas yang mereka siapkan adalah membangun kontak

dengan berbagai (kelompok) kaum pekerja. Terbitan ICO

merupakan alat berbagi ide; yang tidak didistribusikan sebagai

bagian dari propaganda dari sebuah kelompok. Namun, hanya

Page 33: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

untuk bertukar informasi dan pengalaman. ICO bertahan selama

15 tahun lamanya. Bagaimanapun, menjadi makin jelas bahwa

kelompok ini menipu dirinya sendiri. Karena terbitan mereka jelas

bukan hanya alat bertukar ide. Yvon Bourdet, yang pernah

menjadi anggota ICO untuk waktu yang lama menulis:

"Anggota-anggota militan di dalam kelompok I.C.O. tidak berhasil

mewujudkan teori mereka atau pernyataan mereka mengenai

ketiadaan teori; mereka tidak mengurangi peran mereka menjadi

sekedar penyedia informasi yang netral, yang membatasi diri

untuk mengabarkan sejumlah perjuangan pekerja di luar tempat

kejadian; mereka mengetahui dengan baik bahwa cerita yang

mereka sebarkan bukan hanya sembarangan cerita-cerita usang.

Apakah mereka mau mempublikasi cerita tentang aktivis serikat

yang baru terpilih (kecuali untuk menelanjanginya)? Tak bisa

diragukan lagi bahwa mereka menyensor koresponden potensial

mereka."[55]

Meski keinginan mereka tetap mengambil peran yang tidak

kelihatan, aktivis ICO tidak dapat mencegah diri untuk beroperasi

sebagai sebuah kelompok dengan ide-ide sangat khusus. Satu-

satunya alternatif untuk situasi semacam ini adalah mengabaikan

tujuan kelompok dan hanya mencetak segala hal tanpa

pembatasan. Namun, ini merupakan tindakan yang

berseberangan dengan tujuan untuk memuculkan suara dari

perjuangan yang otonom. Setelah pemberontakan Mei 1968 saat

keanggotaan ICO mengelembung dilema ini muncul kembali.

Sebagian dari anggota baru mulai menuntut aktivitas yang lebih

maju ketimbang yang selama ini dikembangkan ICO dan

menyebabkan ketegangan yang pada akhirnya membawa

kepada pembubaran organisasi.

Page 34: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Secara perlahan-lahan Socialisme ou Barbarie berkembang dari

tahun 1958 seterusnya. Banyak pertemuan publik

diselenggarakan[56] dan pengaruhnya pada mahasiswa Paris

dan pekerja di Renault terus tumbuh. Surat kabar Pouvoir

Ouvrier, yang berfungsi sebagai koran payung dari berbagai

kelompok pekerja independen cukup sukses. Meski demikian,

Castoriadis tidak hanya melihat perkembangan menguntungan

ini sebagai "konfirmasi" atas kebenaran pendapatnya. Sikapnya

terutama menyangkut pendapat kelompok, beberapa yang

disusunnya sendiri, malah bertambah kritis. Di pertengahan 1950

dia mulai mengetengahkan keraguannya mengenai aspek-aspek

penting teori Marx dalam serangkaian artikel yang berjudul "On

the Content of Socialism." Di awal-awal perjalanannya

Castoriadis mengkritik dua elemen khusus materialisme historis:

teori ekonomi Marx dan posisi Marx tentang teknologi. Pengarang

Das Kapital itu telah mengasumsikan bahwa dalam kapitalisme

kekuatan kerja buruh merupakan komoditi, sama seperti hal

lainnya. Meskipun demikian, dengan cara ini Marx membuat

kesalahan fatal. Karena tenaga kerja tidak memiliki nilai guna dan

tukar yang dapat tentukan secara jelas. Kapitalis yang membeli

satu ton batu bara memahami berapa energi yang dapat

diperolehnya dari benda itu dengan tingkat teknologi tertentu;

namun jika dia membeli tenaga kerja untuk sebulan misalnya, dia

tidak pernah dapat memastikan berapa hasil yang dapat

dihasilkan dari tenaga kerja tersebut. Karena tenaga kerja

merupakan komoditas manusia, yang dapat melawan

pengunaan tenaganya. Dengan alasan yang sama tenaga kerja

tidak miliki harga, yang secara ilmiah dapat ditetapkan, karena

tingginya upah bukanlah hasil dari hukum-hukum ekonomi yang

tidak tampak, tetapi hubungan kekuatan-kekuatan antara

kapitalis dan pekerja. Apa yang ditemukan Castoriadis adalah

bahwa Marx menyembunyikan konsep perjuangan kelas - yang

justru sangat penting dalam teorinya yang lain - dari teori

ekonominya, dan karena itu teori ekonomi Marx tidak cukup

radikal. Jika saja dia menyertakan konsep tenaga kerja sebagai

Page 35: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

komoditas manusia di dalam analisisnya, maka semua hukum

yang dirumuskan Marx (nilai kerja, peningkatan komposisi

organik kapital, kencederungan turunnya tingkat keuntungan)

akan tersingkap sebagai bukan hukum sama sekali, namun lebih

atau kurang sebuah akibat kecelakaan dari hubungan di antara

kekuatan-kekuatan dan situasi konflik. Untuk sebuah visi

sosialisme, kritik ini memiliki akibat yang sangat jauh. Jika tidak

ada yang namanya hukum-hukum ekonomi, maka seseorang

tidak bisa lagi mempertahankan bahwa kapitalisme akan

menemui ajalnya akibat masalah ekonomi. Sifat sejarah menjadi

tidak dapat diperkirakan dan setiap situasi sejarah memiliki

definisi yang terbuka.

Dalam "sosialisme ilmiah" tradisional, teknologi kekuatan

produksi (mesin) dianggap faktor yang independen dan netral.

Pabrik, misalnya, digambarkan dalam Kapital sebagai puncak

dari efesiensi dan rasionalitas. Teknologi kapitalis yang

digunakan di dalam pabrik semata-mata dilihat sebagai teknologi.

Masalah di dalam sebuah masyarakat yang didasarkan pada

persaingan dan keuntungan terletak sepenuhnya pada

penerapan teknologi: di dalam sosialisme prioritas lain di dalam

produksi siapkan dan pekerja sendiri akan mengelola pabrik-

pabrik. Castoriadis, di lain pihak, tidak menganggap teknologi

sebagai sesuatu yang netral; di bidang ini juga, dia

memandangnya sebagai masalah kekuatan hubungan dan

perjuangan. Dia menganggap berlanjutnya pemisahan tugas-

tugas tertentu sebagai metode yang digunakan manajeman

untuk meningkatkan kontrol mereka atas para pekerja. Dengan

mengharamkan setiap gerakan tubuh dalam kaitan dengan

mesin, independensi mereka pada gilirannya terpengaruh. Di

dalam sosialisme, sebuah teknologi baru mesti dikembangkan,

yang justru memperkaya proses kerja dan meningkatkan otonomi

pekerja. Dengan secara ketat mengharamkan setiap gerakan

tubuh dalam kaitan dengan mesin kemerdekaan mereka lebih

jauh terpengaruhi. Teknologi, karena, pertama dan yang paling

Page 36: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

utama adalah teknologi kelas. Di dalam sosialisme, sebuah

teknologi baru mesti dikembangkan yang akan memperkaya

proses kerja dan meningkatkan otonomi pekerja.[58]

Dari tahun 1958-59 Castoriadis mengabungkan analisis awalnya

mengenai kontradiksi utama di dalam kapitalisme (kontradiksi

antar manajemen dan mereka yang sebenarnya bekerja) dengan

kiritiknya terhadap ide-ide Marx mengenai ekonomi dan

teknologi. Teori baru kritik masyarakat yang berkembang dari

pemikiran bahwa kontradiksi utama kapitalisme tidak lagi dapat

dicari di bidang ekonomi (kontradiksi Marxis antara bentuk

produksi sosial dan kepemilikan pribadi atas alat produksi)

namun di dalam produksi itu sendiri. Di setiap perusahaan dan

kantor, kata Castoriadis, berlangsung perjuangan permanen

antara manajer, yang ingin agar setiap orang bekerja sekuat dan

sekeras mungkin, dan pekeja kerah biru atau putih yang terasing

dari kerjanya sendiri. Managemen menghadapi masalah yang

sangat mendasar: sangat tidak mungkin untuk merumuskan

hukum dan aturan yang meliputi semua penugasan kerja bagi

semua pekerja di perusahaan. Sebuah ruang minimum selalu

dibutuhkan untuk improvisasi dan individualitas, karena tidak ada

sesungguhnya pengetahuan menyeluruh yang dapat dipakai

bagi semua orang dan di semua situasi. Itu bermakna bahwa

usaha tertentu selalu diperlukan dari pekeja, upaya yang selalu

lebih dari diwajibkan perusahaan. Sebab itu fakta paradoks ini,

adalah proses produksi akan segera terhenti, saat semua orang

bekerja sesuai kewajibannya, sesuai aturan manajemen. Ini juga

penjelasan mengenai kemungkinan "penguasaan kaum pekerja".

Sementara manajemen memaksa di satu pihak untuk

mewajibkan kerjasama diantara staf, mereka berusaha keras

membatasi ruang bagi aktivitas yang tak terjadwal. Inilah

alasannya mereka memperkenalkan 'organisasi kerja yang

ilmiah" dan eksperimen serupa. Namun manajemen tidak akan

benar-benar berhasil dalam upaya mengubah manusia menjadi

robot.[59]

Page 37: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Dengan pemikiran-pemikiran ini Castoriadis menyumbangkan

banyak bagi teori radikal kiri. Namun masalahnya adalah

Castoriadis memposisikan teorinya sebagai interpetasi

kapitalisme paska perang yang kemudian terbukti tak dapat

bertahan. Dia mengubah dalil ekonomi dari bukan merupakan

yang paling vital menjadi dalil bahwa tidak lagi terdapat

kontradiksi di dalam kapitalisme. Dan dia mengubah tesis bahwa

kecenderungan turunnya tingkat keuntungan bukan merupakan

hukum ekonomi menjadi tesis bahwa kapitalisme telah

menaklukan krisis ekonomi. Dengan cara ini Castoriadis

sebagaimana banyak pemikir lain, menjadi korban ilusi

pertumbuhan yang cepat yang dimulai sejak 1950, akan terus

berlangsung tanpa batas waktu.

Pada 1959 Castoriadis menyebarkan sebuah teks di dalam

Socialisme ou Barbarie di dalamnya dia bukan hanya

menjelaskan kapitalisme telah menstabilkan dirinya sendiri

secara ekonomi, namun juga standar hidup kelas pekerja akan

perlahan-lahan membaik. Dia menambahkan bahwa serikat

pekerja telah menjadi semacam polisi di dalam sistem; menukar

kenaikan upah dengan kepatuhan pekerja; bahwa masalah politik

tidak lagi menjadi kepedulian masyarakat dan hanya menjadi

perhatian ahli-ahli tertentu, bahwa pekerja tidak lagi

berpartisipasi di dalam aksi-aksi partai pekerja; bahwa seluruh

masyarakat telah diswastakan.

"Sayap kanan" sebagaimana digambarkan Council Communists

Belanda, menolak dalil baru ini. Anggota-anggotanya tak dapat

memahami bagaimana Castoriadis masih mengangggap dirinya

seorang revolusioner, jika dia melihat perkembangan dengan

sangat pesimis. Pierre Souyri, khususnya, menceburkan diri

untuk mempelajari hal-hal "klasik" (Hilferding, Luxemburg, Lenin,

Bukharin) untuk memperlihatkan bagaimana kapitalisme hanya

dapat terus menerus menghasilkan krisis ekonomi baru.

Kesimpulannya adalah dalam perkembangan kapitalis periode

Page 38: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

resesi yang panjang diselingi dengan periode dimana sebuah

jalan baru bagi peyembuhan sistem dieksplorasi. "Depresi"

panjang tahun 1874-1896 menghasilkan kolonialisme yang lebih

modern dan kapital keuangan; periode bermasalahan 1930-1950

memiliki akibat ekonomi yang ditandai oleh luasnya intervensi

negara, yang pada gilirannya akan menciptakan berbagai

masalah.

Perdebatan dengan Souyri, Lyotard dan yang lain di satu pihak

dan Castoriadis di lain pihak berlangsung bertahun-tahun. Jarak

antar kedua kelompok ini menjadi tidak terjembatani dan

menuntun pada perpecahan kedua kelompok ini ditahun 1963.

"Pihak yang lebih ortodoks" mengambilalih koran Pouvoir Ouvriér

setelah terlebih dulu dikonsultasikan. Ini tidak terlalu mengejutkan

jika menimbang kepercayaan mereka yang kukuh akan

pentingnya perjuangan pekerja. Castoriadis, di sisi lain,

mempertahankan Socialisme ou Barbarie. Pouvoir Ouvriér masih

terus terbit hingga 1969.

Setelah Castoriadis telah memisahkan diri dari posisi-posisi

penting di dalam marxisme, ia menyimpulkan dalam periode

1963-65 bahwa seluruh pondasi materialisme historis mesti

ditolak. Dalam artikel berseri "Marxism and Revolutionary Theory"

Castoriadis menjelaskan pertimbangan-pertimbangannya.[60]

Pertama-tama, dia menolak dalil bahwa dalam sejarah manusia

perkembangan ekonomi (kekuatan produksi dan faktor produksi)

merupakan faktor yang paling penting, karena sektor tertentu

tidak pernah menjadi "yang paling penting" di dalam masyarakat

ketimbang yang lain: "Seseorang tidak bisa mengatakan secara

umum bahwa ekonomi menentukan ideologi, tidak pula ideologi

menentukan ekonomi, juga tidak ekonomi dan ideologi

menentukan satu sama lain, karena hal yang sederhana bahwa

ekonomi dan ideologi [...] sendiri merupakan produk dari tahap

tertentu (dan kenyataannya tahap yang sangat pendek) dari

Page 39: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

perkembangan sejarah." Sebuah prespektif yang umum-generik

diperlukan: "Di dalam hutan yang sama, hanya terpisah beberapa

kilometer, dua suku primitif yang memiliki senjata dan peralatan

yang sama, mengembangkan struktur sosial dan budaya yang

sangat berbeda satu sama lain. Apakah tuhan yang memutuskan

bahwa demikian adanya, apakah semacam "jiwa" suku

sebabnya? Tidak, penelitian mengenai sejarah menyeluruh dari

masing-masing suku, mengenai hubungan kerjasama mereka, dll

yang memungkinkan untuk memahami bagaimana

perkembangan yang berbeda dapat terjadi." Posisi Marx

mengenai "keunggulan" ekonomi dan kekuatan produksi

merupakan generalisasi yang keliru atas satu kasus sejarah

tertentu, terutama transisi dari feodalisme ke kapitalisme di Eropa

Barat antara tahun 1650 dan 1850, ketika kaum borjuis yang

matang menyingkirkan kaum monarki absolut dan sisa-sisa

feodal ditendang dari perputaran ekonomi. Tetapi model

perkembangan sejarah ini tentu saja tidak bisa diterapkan kepada

tempat dan jaman yang berbeda.

Yang kedua, Castoriadis menentang pendekatan "rationalisme

obyektif" teori Marxis, yang berasumsi bahwa sejarah ditentukan

oleh hukum-hukum tertentu. Jika seseorang menyetujui

pemikiran ini, maka sebenarnya individu-indvidu dan kelas-kelas

kehilangan seluruh kebebasanya, karena segenap tindakannya

serta merta berangkat dari "hukum" sejarah. Dalam

kenyataannya sejarah tidak berkembang secara rasional. Ia

merupakan kombinasi yang rumit dari rasional dan irasional;

tindakan manusia seringkali membawa akibat yang tak diinginkan

yang kadang - partially - themselves mengancam keselamatan

dirinya sendiri. Terjadi saling pertukaran antara logika "obyektif",

yang terjadi di luar kendali manusia, dan logika "subyektif" yang

tumbuh dari pilihan dan tindakan manusia. Itulah sebabnya,

omong kosong untuk menyatakan - sebagaimana yang dilakukan

kaum Marxis - bahwa "rahasia" sejarah telah terungkap. Klaim

semacam itu seakan mengklaim bahwa "kami pemilik terakhir

Page 40: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

rahasia alam," dan hal itu sendiri menuntun kepada pemikiran

elitis :

Jika akhirnya terdapat sebuah teori sejarah yang sejati, jika ada

rasionalitas yang bekerja di dalam peristiwa demi peristiwa, maka

jelaslah kepemimpinan atas hal ini mesti dipasrahkan pada kaum

spesialis yang mumpuni dalam teori ini, kepada para "teknisi" ilmu

rasionalitas ini. Kekuasaan absolut Partai [...] menjadi sebuah

status filosofis. Mereka yang berjuang bagi sebuah masyarakat

baru yang benar-benar berlandaskan kontrol kaum pekerja tak

lagi dapat mendasarkan diri pada materialisme historis Marx,

namun membantu merumuskan teori dan praktek politik baru,

yang menyadari bahwa tidak ada hal semacam pandangan total

dan kepemimpinan sejarah: Siapa saja yang ingin menjadi

seorang revolusioner tak dapat lagi menganggap diri sebagai

Marxis.

Kritik dari sayap kiri terhadap Marxisme, yang dikembangkan

Castoriadis antara 1964-1965, memiliki konsekuensi-

konsekuensi penting bagi Socialisme ou Barbarie, sebab di dalam

organisasi ini Castoriadis dianggap "otak" dari kelompok. Proses

yang mengoyahkan pondasi politik-teoritis yang selama ini

dipercayai ini menghasilkan melemahnya hubungan kerjasama;

ketiadaan "program" atau pun tujuan-tujuan konkrit mulai

memunculkan efek yang melumpuhkan. Lebih jauh lagi, keragu-

raguan telah mendorong Castoriadis ke arah filsafat, pemikiran

"abstrak", yang tidak dimengerti oleh banyak anggota kelompok

tersebut. Jurnal menjadi aktivitas paling penting kelompok ini,

namun tidak lagi menjadi hasil dari upaya kolektif. "Tidak ada lagi

sesuatu yang penting untuk mempertahankan majalah dan

kelompok dalam keadaan seperti ini."[61] Di pertengahan 1965

terbitan keempatpuluh dan sekaligus terbitan terakhir jurnal

akhirnya muncul. Meski begitu para langganan dan pembaca

setia, hanya diberi informasi mengenai pembubaran Socialisme

ou Barbarie bulan Juni 1967. Sebuah obituari "resmi", berbentuk

Page 41: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

selebaran, menggambarkan kekecewaan yang tumbuh diantara

anggota kelompok mengenai hasil yang kurang maksimal setelah

bertahun-tahun berjuang. Para pembaca jurnal tidak

bekerjasama secara aktif dengan jurnal dan hanya

mengkonsumsi saja; anggota-anggota baru bergabung bukan

karena keyakinan revolusioner namun karena kebutuhan sosial;

masyarakat Prancis secara umum terdepolitisasi. Dalam situasi

seperti ini tidak ada lagi ruang bagi organisasi seperti Socialisme

ou Barbarie. Para anggota kelompok tetap aktif berpolitik namun

menempuh jalan masing-masing. Jika kemungkinan bagi sebuah

kelompok atau jurnal membaik kembali, maka mereka akan

menyiapkan diri untuk " memulai kelompok di atas pondasi yang

lebih tegas dan dengan hubungan yang berbeda terhadap

mereka-mereka yang telah memberi perhatian tehadap kerja dan

perjuangan kami."[62] Hal itu tidak pernah terwujud.

Tak lama setelah turut membidani Information et Correpsondance

Ouvriéres, Claude Lefort juga berpisah dengan kelompok ini dan

meninggalkan Henri Simon dan anggota yang lain dibelakang.

Setelah masa ini dia tidak pernah lagi terlibat aktif dalam sebuah

organisasi. Untuk memahami perpecahan ini, penting untuk

menunjukan hubungan Lefort dengan Maurice Merleau-Ponty

(l908- 1961), yang memberi pengaruh besar kepadanya sejak

permulaan tahun 1940-an dan juga seorang sahabat

karibnya.[63] Merleau-Ponty, yang kadang digambarkan sebagai

seorang filsuf ambigu dan men-dua, menolak segala macam jenis

pemikiran absolut. Menurutnya, tidak akan mungkin untuk

mengetahu segala realitas, karena kita merupakan bagian dari

realitas itu dan turut mempengaruhinya. Posisi "di luar" dan "di

atas" di dunia ini tidak ada; pengamatan manusia selalu bersifat

sebagian dan selalu mengambil prespektif yang berpihak.

Dengan alasan ini kita melihat diri kita di segala hal dari yang kita

lihat dan dari yang kita pikir mengenai dunia ini adalah "ambigu".

Dalam pandangan Merleau-Ponty, Socrates, tukang tanya yang

tanpa lelah itu, merupakan filsuf sejati, terus menerus berada

Page 42: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

dalam keadaan sementara dan sifat tak rampung dari

kebenaran.[64]

Dilandasi tradisi untuk meragukan segala hal dan kerendahan

hati untuk mempertanyakan "kebenaran", Lefort mulai menyadari

bahwa diskusi awalnya dengan Castoriadis telah berlangsung

dalam kerangka yang keliru.

"Di dalam batas-batas logika tertentu kami berdua sebagian

benar dan sebagian keliru. Dia [Castoriadis] benar saat dia

menyatakan kemandirian tidak sepenuhnya eksis di dalam batas-

batas organ yang berbasis tempat kerja atau industri, namun

mesti memahaminya dalam skala yang yang meliputi seluruh

masyarakat. Dia juga benar saat menyatakan bahwa mereka

yang memahami hal ini tidak hanya memiliki hak untuk membela

gagasan, namun juga berusaha keras mencapai tujuan sejauh

yang mereka mampu; aksi tersebut lebih jauh memiliki asumsi

arah tindakan tersebut telah ditentukan sebelumnya, bahwa

sebuah pilihan mesti diambil dalam kerangka kebijakan, displin,

daln sebagainya. Saya juga benar saat saya menyatakan bahwa

hal yang paling relevan bukanlah konsep pengaturan diri

swadaya, penyusunan program, atau pidato anti birokratik,

namun praktek sosial, hubungan sosial yang nyata yang dapat

ditemukan di dalam Partai - yang pada gilirannya akan seketika

saat ia membuat dirinya menjadi satu-satunya pemilik dari hal

yang bersifat revolusioner dan universal, akan dengan serta

merta menundukan perjuangan dari organ swadaya kepada

strateginya sendiri. Saya mengusulkan bahwa partai memiliki

keinginan yang merusakan untuk mengkonsolidasikan dan

memperluas posisinya dan pihak penguasa di dalam partai punya

keinginan merusak yang sama akan keteraturan, memelihara dan

memperkuat kedudukannya sendiri, disamping gagasan yang

berbeda dari tiap-tiap individu. Ini kerangka logis yang mesti

dihilangkan, asumsi mendasari yang mesti ditolak."[65]

Page 43: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Baik Castoriadis dan Lefort memiliki gagasan dalam caranya

sendiri seakan mereka berdiri di luar dunia dan mampu menguak

"kebenaran". Mereka hanya berbeda dalam berpendapat

mengenai sifat kebenaran. Namun mungkinkah diskusinya akan

mengambil karakter yang sepenuhnya berbeda jika salah satu

menyerah untuk mengali kepalsuan dari "kebenaran mutlak"?

Bukankah justru pencarian kebenaran merupakan basis ideologis

dari birokrasi modern, yang mencoba untuk memaksa segala hal

tunduk pada aturan-aturannya yang "secara umum valid"? Pada

arah inilah Lefort memulai pencariannya. Dia masih mendukung

perjuangan bagi penentuan nasib sendiri, pembangunan organ-

organ demokratik pada tingkat akar rumput, namun dia sekarang

cenderung menidentifikasikan diri dengan pemikiran yang lebih

desentralis. Dia terus mendukung perjuangan melawan monopoli

kekuasaan, pengetahuan, dan alat produksi. Namun dia menolak

ide bahwa perjuangan ini mesti dijalankan menurut rencana

umum (dengan atau tanpa Partai) dan bahwa gagasan bahwa

"segalanya akan berubah" setelah revolusi. Lewat

pendekatannya sendiri Castoriadis telah mencapai kesimpulan

yang sama. Dia juga menolak "rasionalisme" yang membentuk

basis dari segala pemikiran dalam yang berkaitan dengan

kebenaran mutlak.[66]

Peristiwa Mei '68 membawa Lefort dan Castoriadis kembali tampil

kemuka. Bersama Edgar Morin - bekas komunis yang menjadi

seorang radikal[67] - mereka menulis "May 1968: The

Breakthrough". Tersedia di toko-toko buku awal bulan Juni. Tentu

saja, gagasan mereka masih berbeda. Castoriadis, contohnya,

masih tetap menyerukan pembentukan sebuah organisasi baru

yang dapat menyediakan keberlangsungan dan memperkuat

elan radikal, sementara Lefort sangat berhati-hati dalam

persoalan ini. Meski demikian di sana juga terdapat kemiripan.

Pemberontakan tersebut, mau tak mau juga memperlihatkan

dengan dengan sangat jernih bahwa sebuah semangat

revolusioner dapat muncul, sebagaimana pernah diklaim

Page 44: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Socialisme ou Barbarie, bukan hanya dari dalam pabrik namun

dari tempat lain. Di semua tempat dimana terdapat kontradiksi

antara manajemen dan pimpinan puncak pekerja - di universitas

dimana administrasi yang otoriter dapat memutuskan masa

depan mahasiswa, oposisi yang radikal dapat muncul. Lefort

secara khusus sangat terkesan dengan oleh mahasiswa, karena

mereka tidak memperbolehkan perjuangan mereka disetir oleh

strategis baku atau organisasi yang kaku, namun beraksi saat ini

dan sekarang. Ini justru hal yang ini yang dianggap Castoriadis

sebagai kekeliruan dan salah satu kegagagalan pemberontakan

tersebut. Tentu saja dia juga menepis ide-ide rencana induk ala

Leninis, meski demikian dia tetap berpikiran bahwa dengan

menstrukturkan pemberontakan akan memberikan hasil yang

lebih bermakna."[68]

Saya tidak akan mengulas mengenai perkembangan lebih lanjut

Lefort dan Castoriadis disini, meski harus dicatat bahwa

keduanya mengembangkan kritik mereka terhadap semua teori

yang lebih maju di tahun 1970-an dan 1980-an. Juga yang

menakjubkan salah satu dari anggota kelompok yang menolak

garis pemkiran Lefort dan Castoriadis di tahun 1950-an (yakni

Jean-Francois Lyotard) menjadi bapak pendiri pemkiran

relativisme postmodern di tahun 1970-an.[69] Pencapaian utama

Socialisme ou Barbarie adalah kritik mendasarnya terhadap

hirarki sosial. dalam tataran praxis, kritik ini membantu kelompok

ini untuk mengambil pengalaman pekerja sehari-hari secara lebih

serius ketimbang arus politik lain pada saat itu (meski "pandangan

dari bawah" ini masih berorientasi laki-laki dan pabrik). Pada

tingkat teoritis, Socialisme ou Barbarie secara bertahap

meradikalisir oposisi anti-birokratiknya hingga titik dimana ia

akhirnya menguak hubungan paling dalam antara struktur hirarkis

dan pengelompokkan kebenaran mutlak.

Page 45: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

Catatan Kaki

1. Saya berterimakasih kepada Claude Lefort, Michael

Lowy, dan komentar orang-orang lain yang anonim atas

draft awal artikel ini.

2. Perhatian secara umum ditujukan bukan kepada

kelompok ini secara keseluruhan, namun kepada

anggota terkemukanya, Cornelius Castoriadis. Lihat

Brian Singer, "The Early Casroriadis: Socialism,

Barbarism and the Bureaucratic Thread," Caadian

Journal of Political and Social Theory 3 (Musim Gugur

1979), 35-56; Arthur Hirsh, "Castoriadis and Socialime

ou Barbarie," dalam The French New Left: An

Intellectual History from Sartre to Gorz (Boston 1981),

108-37; Cornelius Castoriadis, Political and Social

Writings, vol. 1: 1946-1955. Diterjemahkan dan diedit

oleh David Ames Curtis (Minneapolis 1988).

3. "Entretien avec Comelius Castoriadis," Le Monde, 13

Desember 1977.

4. Rodolphe Prager (ed.), Les congrés de la Quartriéme

Vol.ll:: L Internationale dans la guerre (Paris 1981), 347-

49 dan 464

5. Rene Dazy, Fusillez ces chiens enragés. Le genocide

des Trotskistes (Paris 1981 ), 266-74.

6. "Wawancara dengan Claude Lefort," Telos 30 (Musim

Dingin 1976-77), 174.

7. Bagi Castoriadis penggunaan nama samaran bukan

semata-mata menyesuaikan dengan kebiasaan kaum

Trotskyist: Ia orang asing dan bekerja di lingkungan

yang tidak toleran: The OECD. Selain Pierre Chaulieu,

ia kemudian juga menggunakan nama samaan lain,

Paul Cardan and Marc Coudray.

Page 46: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

8. Dalam suratnya kepada Marcel van der Linden, tanggal

19 Oktober 1997, Claude Lefort menulis: "Saya

menciptakan atau lebih tepatnya menyumbang sebuah

kecederungan di dalam PCI beberapa saat selama

periode "bergabung secara resmi" (diakhir tahun 1944),

atas inisiatif saya sendiri. [...] Alasan insiatif ini akan saya

jelaskan. Dalam pandangan saya, bodoh dan bunuh diri

untuk berpikir untuk memobilisasi partai dengan program

pemerintah koalisi CP-SP-CGT, karena Partai Komunis

bukanlah semacam reformisme yang dapat

"ditumbangkan oleh massa" ketika sudah berada

dikekuasaan, namun sebuah kekuatan kontra

revolusioner yang tujuannya mirip dengan Partai

Komunis Soviet. Dalam pemahaman seperti ini, saya

bertemu Castoriadis (saat ia tiba di Paris). Ia segera

mendukung saya dan, sebagaimana telah saya nyatakan

berulang-ulang, analisisnya mengenai hubungan

produksi di Rusia tampak brilian bagi saya. Kami berhasil

memperoleh satu kursi di Komite Sentral, yang

sebagaimana sebuah Partainya sendiri yang kerdil: tak

terasa apa-apa saat menguasai 1 kursi".

9. Perbedaan ini dipaparkan oleh Andre Liebich dalam,

"Socialisme ou Barbarie. Sebuah Kritik Radikal atas

Birokrasi," Our Generation 12, 2 (Musim Gugur 1977), 56.

10. Kaum Bordigists: para pendukung ide dan teori Amadeo

Bordiga (1889-1970), tokoh terkemuka partai Komunis

Itali di awal tahun 1920-an, yang dikemudian hari

mengorganisir perlawanan kaum oposisi anti-Stalinis.

11. Dalam prakteknya gerakan Trotskyist secara substansi

merupakan organisasi untuk berdiskusi dan berdebat,

dengan sejumah kongres dan konferensi. Tendensi

Chaulieu-Montal, meski secara resmi baru dibentuk

Augustus 1947, telah menyajikan posisinya pada

beberapa pertemuan berikut ini: kongres ketiga PCI

(September 1946), kongres keempat PCI (November)

Page 47: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

kongres persiapan untuk Kongres Dunia Fourth

International (Maret 1948), Konges Dunia Kedua Fourth

International (April 1948) dan kongres kelima PCI (Juli

1948). Lihat juga Rodolphe Prager (ed.), Les congrés de

la Quatriéme Internationale. Vol. III: Bouleveersements er

crises de I'aprés-guerre (1946-1950) (Paris 1988), 211-

27.

12. Sejarah lengkap mengenai perpecahan ini dan saling

bantu antar mereka belum pernah ditulis. Informasi atas

kelompok Amerika dapat ditemukan dalam karya Raya

Dunayevskaya, For the Record: The Johnson-Forrest

Tendency or the Theory of State Capitalism, 1949-51: Its

Vicissitudes and Ramifications (Detroit 1972); tentang

kelompok Inggris dalam karya : Richard Kuper (ed.), The

Origins of the International Socialists (London 1971);

tentang kelompok Prancis, selain literatur lain juga

terindikasidi esai ini: Jean-Francois Kessler, "Le

communisme de gauche en France (1927-1947)." Revue

francaise de science politique 28, 4 (August 1978),

terutama hal. 754 seterusnya. Kritik "resmi" kaum

Trotskyist terjadap tendesi Chaulieu-Montal dirumuskan

oleh Pierre Frank di artikel "'Novateurs' et 'conservateurs'

dans la question de I'URSS," Bullerin Intérieur de l 'IS,

June 1947; dicetak kembali oleh Pierre Frank, Le

Stalinisme (Paris 1977), 171-219.

13. "Sur le régime contre la défense de I'URSS," Bulletin

Intérieur of the PCI, Nr. 31 (August 1946); dicetak ulang

dengan judul Cornelius Castoriadis, La societe

bureaucratique. Vol. 1: Les rapports du production en

Russie (Paris 1973), 63-72; Terjemahan bahasa Inggris:

"On the Regime and Against the Defense of the USSR,"

dalam : Political and Social Writings, I, 37- 43..Juga: "Le

probleme de I'URSS et la possibilité d'une troisitme

solution historique," dalam: L'URSS au lendenmain de la

guerre. Matériel de discussion prépatoire au Ile congrés

Page 48: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

de la IVe Internationale, part III, February 1947; dicetak

ulang dalam "Castoriadis, La societe bureauctique, 73-

89"; Terjemah bahasa Inggris: "The Problem of the USSR

and the Possibility of a Third Historical Solution," dalam

Political and Social Writings, I, 44-55.

14. Sekitar lima puluh orang memberi suara bagi posisi

Chaulieu-Montal dalam konggres keempat PCI

(Nopember 1947). Saat itu, PCI memiliki sekitar

beberapa ratus atau bahkan seribuan anggota.

Bandingkan "Rectification," Socialisme ou Barbarie

[hereafter SE], Nr. 1(March-April 1949), 103.

15. Lettre ouverte aux militants du P.C.I. et de la 'IVe

Internationale'," SB, Nr. 1 (Maret-April 1949),90-101.

16. Dalam suratnya kepada penulis seperti yang disebutkan

di atas, Lefort menulis: "Sejak permulaan tahun 1947

perbedaan telah berkembang: Castoriadis ingin kami

menunggu hingga kami meyakinkan sebanyak mungkin

anggota sebelum keluar dengan program yang jelas dan

bendera yang tegak. Saya berpikir bahwa kelompok kami

akan membusuk di dalam partai. Saya meninggalkan

Partai PCI duluan. Diantara hal lain, saya yang paling

ragu mengenai proyek penyusunan "manifesto" baru dan

pengumuman sebuah bentuk kepemimpinan

revolusioner baru. Juga, meski saya termasuk yang

paling aktif untuk berpisah dengan PCI, Saya tidak

banyak menyumbang untuk terbitan perdana Socialisme

ou Barbarie. Sedang untuk selanjutnya, artikel yang saya

tulis di jurnal telah memperjelas perbedaan yang

memisahkan saya dengan Castoriadis.”

17. "Socialisme ou Barbarie," SE, Nr. 1 (Maret-April 1949).

Terjemahan Inggris: "Socialism or Barbarism," dalam

Political and Social writings, I, 76-106. Dalam

memperdebatkan artikel di dalam jurnal Arguments

dalam jurnal Socialisme ou Barbarie, vol. I, Nr. 4 (Juni-

September 1957) Gérard Genette dan Edgar Morin

Page 49: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

menyarankan dalam tulisan mereka bahwa pendekatan

ini sangat erat terkait dengan propaganda Perang Dingin

(dan bekas Trotskyist) James Burnham, yang telah

mengusulkan dalam bukunya "The Managerial

Revolution" (New York 1941), bahwa kaum manajer

adalah sebuah kelas penguasa baru. Lefort memprotes

interpretasi semacam ini dalam di dalam terbitan yang

sama di dalam Arguments.

18. "Le parti révolutionnaire (Résolution)," SE, Nr. 2 (Mei-Juni

1949), 99-107.

19. Castoriadis: "Di akhir 1952 kelompok berkurang hingga

tinggal sekitar 10 orang anggota dan terbitan menjadi

tidak rutin dan jarang." "Wawancara dengan Cornelius

Castoriadis," Telos 23 (Musim Semi 1975), 134.

20. Lihat Véga dan yang lain, "Declaration Politique," SE, Nr.

7 (Augustus-September 1950), 82-94, and [Philippe

Bourrinet], La gauche communiste d 'Italie (Brussels

1982), 168-83.

21. Praktis sejak permulaan Claude Lefort merupakan

kontributor Les Temps Modernes; Di terbitan kedua, yang

muncul tahun 1945, artikelnya yang bejudul "Marxist

analysis of fascism" diterbitkan. Sumbangan tulisannya

terus berlanjut hingga 1954.

22. "La contradiction de Trotsky et le probleme revolutionaire,"

Les Temps Modernes 39 (Desember 1948 - Januari

1949), 46-69; diterbitkan di bahasa Inggris sebagai "The

Contradiction of Trotsky," dalam Claude Lefort, Political

Forms of Modern Society. Diedit dan perkenalkan oleh

John B. Thompson (Cambridge 1986), 31-51.

Page 50: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

23. Tinjauan Alain Sergent dan Claude Harmel, Histoire de

I'Anarchie, vol. I, in Les Temps Modernes 56 (1950),

2269-74.

24. "La vie de notre groupe," SE, Nr. 9 (April-Mei 1952), 28.

25. Pierre Chaulieu [Comelius Castoriadis], "La direction

prolétarienne," SB, Nr. 10(July-August 1952), 10-18;

Terjemah Inggris: "Proletarian Leadership," in: Political

and Social Writings, 1, 198-206.

26. Claude Mental [Claude Lefort], "Le prolétariat et le

probléme de la direction revolutionnaire," SB, Nr. 10(Juli-

Augustus 1952), 18-27.

27. [Claude Lefort], "L'experience proletarienne," SB, Nr. 11

(November-Desember 1952), 1-19.

28. "Une lettre de Anton Pannekoek," SP, Nr. 14(April-Juni

1954), 39-43. Pierre Chaulieu [Cornelius Castoriadis),

"Reponse au camarade Pannekoek," SB, Nr. 14(April-

June 1954), 44-50.

29. Cajo Brendel (telah meninggal tahun 2006 lalu -- penerj) –

seorang simpatisan Pannekoek - menyatakan bahwa

Socialisme ou Barbarie tidak menerbitkan surat tersebut

karena mengandung terlalu banyak "kritik mendasar

terhadap Castoriadis." Lihat Cajo Brendel (ed.), "Une

correspondance entre Anton Pannekoek et Pierre

Chaulieu," Cahiers du communisme de counseils, Nr. 8

(May 1971), 15-35. Materi di dalam catatan Pannekoek

menunjukan ini tidaklah benar. Dalam surat kepada

'Chaulieu,' tertanggal 3 September 1954, Pannekoek

menulis bahwa suratnya yang kedua ditulis dengan tanpa

ketelitian karena dia tidak memiliki maksud untuk

menerbitkannya (Arsip Pannekoek, di International

institute of Social History, Amsterdam, file 108/3). Meski

demikian, Socialisme ou Barbarie, menulis reaksi

seorang Council Komunis Belanda, Theo Maasen:

"Encore sur la question du Parti," SB, Nr. 18 (Januari-

Maret 1956). Sama seperti Brendel, Maasen (1891-1974)

Page 51: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

anggota kelompok Spartacus. Fakta biografis bisa

ditemukan di Daad en Gedachte 10, 6 (Juni 1974). Dalam

tulisan kepada Pannekoek, tertanggal 1 November 1953,

Cajo Brendel yang banyak memiliki informasi menulis:

"sejauh mereka [Socialisme ou Barbarie] juga bukan

mahasiswa ataupun intelektual, mereka para

'Angestellten' atau 'Funktionare' di sejumlah perusahaan

atau tempat lain". (Arsip Pannekoek, International

Institute of Social History, Amsterdam, File 8/7).

30. "Deuxime lettre d'Anton Pannekoek a Pierre Chaulieu,"

diterbitkan dalam Cajo Brendel, "Une correspondance,"

32-5.

31. Surat ini tanggal 3 September, 1954 telah dikutip dalam

catatan nomor 30.

32. Jean-Paul Sartrc, L'étre et le néant (Paris 1943) h.492

seterusnya.

33. Jean-Paul Sartre, "Les communistes et la paix," Les

Temps Modernes, Nr. 81 (Juli 1952), 1-50, Nr. 84-85

(Oktober-November 1952), 695-763, Nr. 101(April 1954),

1731- 1819.

34. Claude Lefort, "Le marxisme et Sartre," Les Temps

Modernes, Nr. 89 (April 1953)1541 -70. Ini reaksi atas dua

bagian pertama dari rangkaian artikel Sartre. Diskusi

kemudian berlanjut, tetapi tidak menghasilkan

pandangan yang berbeda secara mendasar: Jean-Paul

Sartre, "Reponse a Lefort," Les Temps Modernes 89

(April 1953), 1571-1629; Claude Lefort, "De la reponse a

la question," Les Temps Modernes 104(Juli 1954), 157-

84. Juga Pierre Chaulieu [Cornelius Castoriadis], "Sartre,

le Stalinisme et les ouvriers," SE, Nr. 12 (Agustus-

September 1953), 63-88; Terjemahan bahasa Inggris:

"Sartre, Stalinism, and the Workers," in: Political and

Social Writings, 1, 207-41.

Page 52: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

35. Castoriadis, "Sebuah Wawancara," 134-5.

36. Alex Carrier, "Le cartel des syndicats autonomes," SE, Nr.

1 (Maret-April 1949), 62-77; Daniel Mothe, "Le probleme

de I'unité syndicale," SE, Nr. 14(April-Juni 1954), 27-37.

37. G. Fontenis, "Presence dans les syndicats," SE, Nr. 15-16

(Oktober-Desember 1954), 60-5; dan dengan isi yang

mirip: Henri Féraud, "L'unité syndicale." SE, Nr. 17(Juli-

September 1955), 61-5.

38. C.L.R. James, State Capitalism and World Revolution

(1950). Di sini dikutip dari edisi ketiganya (Detroit 1969),

39-40. Edisi kedua (1956) mencatumkan kata pengantar

dari James dan juga Castoriadis.

39. Paul Romano and Ria Stone [Grace C. Lee (Boggs), The

American Worker (Detroit 1946).

40. Paul Romano, "L'ouvrier americain," SE, Nrs. 1-6 (1949-

50); Paul Romano, "L'operaio americano." Battaglia

Communista, February-Maret 1955.

41. "Un journal ouvrier aux Etats-Unis," SE, Nr. 13 (Januari-

February 1954), 82.

42. G.Vivier, "La vie en usine," SE, Nrs. Il, 12, 14, 15-16, 17

(November 1952-September 1955).

43. "Un journal ouvrier chez Renault," SE, Nr. 15-16

(Oktober-Desember 1954), 71-82. Analisis yang lebih

teoritis mengenai pembentukan koran pekerja ini: Daniel

MothC, "Le probleme du journal ouvrier," SE, Nr.17 (July-

September 1955), 26-48. Juga, tentang aktivitas di

Renault: Daniel Mothe, Jounrnal d'un ouvrier (19~6-58)

(Paris 1959) dan oleh pengarang yang sama, Militaitt

chez Renault (Paris 1965).

44. "Comité de Liaison," SE, Nr. 24 (Mei-Juni 1958), 160.

45. Pierre Chaulieu (Comelius Castoriadis], "Perspectives de

la crise francaise," SE, Nr. 25 (Juli-Agustus 1958),41-66.

46. "Splitsing in de Franse groep 'Socialisme ou Barbarie':

Brieven uit Frankrijk," Spartacus 18, (11 Oktober - 6

Desember 1958), 21-25.

Page 53: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

47. Para pengamat dari Belanda kadang mencapur "sayap

kanan" dan "tengah" ke dalam "sayap kanan" untuk

menciptakan perbedaan dengan "sayap kiri".

48. Lefort, "Sebuah Wawancara," 177.

49. Lefort, "Sebuah Wawancara,"

50. Lyotard, secara autobiograpi lihat: "Nes en 1925," Les

Temps Modernes 32 (1948), 2052-7; dia merupakan ahli

Aljazair (praktek ini masih berlangsung dalam gerakan

Marxis otonomis di berbagai negara -- penerj) dalam

Socialisme ou Barbarie dan sering mempublikasi subyek

ini di jurnal. Lihat karyanya La guerre des Algériens; ecrits

1956- 1963 (Paris 1989). Souyri (1925-1981) bertindak

sebagai spesialis masalah Cina di dalam Socialisme ou

Barbarie dan dipublikasi dalam jurnal dengan nama

samaran P. Brune. Dia juga berkontribusi banyak dalam

jurnal ilmu sejarah Annales lihat. Jean-Francois Lyotard,

"Pierre Souyri. Le marxisme qui n'a pas fini," Esprit,

Januari 1982

51. Paul Cardan [Cornelius Castoriadis]. "Prolétariat et

organisation," SE, Nr. 27 (April-Mei 1959), 53-88

52. Claude Lefort, "Organisation et parti," SL~, Nr. 26

(November-Desember 1958), 120-34. Castoriadis

menjawab Lefort dalam artikel: "Prolétariat et

organisation (suite et fin)," SE, Nr. 28 (Juli-Agustus 1959),

41-72.

53. Dalam sejarah ILO-ICO: "Entretien avec H. Simon - De la

scission avec 'Socialisme ou Barbarie' a la rupture avec

I.C.O.," Anti-Mythes 6 (September 1974); Lefort, "Sebuah

Wawancara," 179-80; Richard Gombin, The Origins of

Modenl Leftism (Harmondsworth 1975), 112-6; "Grafrede

voor een groep," Daad eil Gedackte 10, 1 (Januari 1974),

4-10.

Page 54: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

54. [Henri] Simon, 'L' Travailleurs, syndicats et militants," Noir

er Rouge 19 (Nopember 1961), 10-33. Artikel ini dapat

dibaca sebagai teks programatik ICO. Noir et Rouge

merupakan jurnal anarkis dimana anggota-anggota ICO

seperti Henri Simon dan Yvon Bourdet, walau bukan

anarkis, mempublikasikan artikel-artikel teoritisnya.

53. Yvon Bourdet, Qu 'est-ce qui fait courir les militants?

(Paris 1976), 274-6.

54. Pertumbuhan organisasi - sangat relatif memang -

ditunjukan dengan meningkatnya angka penjualan jurnal

hingga 700-1000 kopi setiap nomornya dan fakta bahwa

temu-diskusi dihadiri lebih dari 100 orang. Lihat

Castoriadis, "Sebuah Wawancara," 134.

55. Pierre Chaulieu [Comelius Castoriadis], "Sur La

Dynamique Du Capitalisme," SE, Nr. 12 (Agustus-

September 1953), 1-22 dan Nr. 13 (Januariy-Maret 1954),

60-81.

56. Pierre Chaulieu [Cornelius Castoriadis], "Sur le contenu

du socialisme," SE, Nr. 17 (Juli-September 1955), 1-25;

Nr. 22 (July-September 1957), 1-74; Nr. 23 (Januari-

February 1958), 81-125. Terjemahan Inggris dari artikel

pertama muncul sebagai "On the Content of Socialism, I,"

in: Political and Social Writings, I, 290-309. Kesimpulan

dari teori tersebut disajikan dalam "Sur le contenu du

socialisme" dipublikasi dalam, Paul Cardan [Comelius

Castoriadis], "Socialism and Capitalism," Ineternational

Socialism ,n 4 (Musim Semi 1961), 20-27. Dalam jurnal

yang sama juga ada kritik oleh Ken Coates, "Socialism

and the Division of Labour. Some Notes on the Views of

Paul Cardan," International Socialism 5 (Musim Panas

1961), 18-23, didalamnya gagasan Castoriadis

mengenai kemungkinan menghindari pembagian kerja

digambarkan sebagai tidak realitis. Daniel Mothe,

menggambarkan sejumlah kontradiksi dalam tulisan

Castoriadis melalui pengalaman pribadinya di Renault in:

Page 55: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

"L'usine et la gestion ouvriere," SE, Nr. 22 (Juli-Agustus

1957),74-111.

59. Paul Cardan [Cornelius Castoriadis], "Le mouvement

révolutionnaire sous le capitalisme moderne," SE, Nr. 31

(Desember 1960-February 1961), 51-81; Nr. 32 (April-

Juni 1961), 84-111; Nr. 33 (Desember 1961-February

1962), 60-85.

60. Paul Cardan [Comelius Castoriadis], "Marxisme et

theorie revolutionnaire," SE, Nr. 36 (April-Juni 1964), 1-

25; Nr. 37 (Juli-September 1964), 18-53; Nr. 38 (Oktober-

Desember 1964), 44-86; Nr. 39 (Maret-April 1965), 16-66.

61. Castoriadis, "Sebuah Wawancara," 142

62. La suspension de la publication de Socialisme ou

Barbarie," dikutip dari karya Comelius Castoriadis yang

dicetak ulang, L'experience du mouvement ouvrier, vol. II

(Paris 1974), 425

63. Perasaan dekat yang dirasakan oleh Lefort dengan

Merleau-Ponty secara jelas ditunjukkan oleh fakta bahwa

ia menulis sebuah catatan tambahan yang halus untuk

menutup, meskipun tidak selesai, pekerjaan dari

temannya Le Visible et I'lnvisible - suivide notes de travail.

(Paris 1964).

64. Lihat, diantaranya, Merleau-Ponty's Phénoménologie de

la Perception (1945), Humanisme et Terreur (1947),

Eloge de la Philosophie (1953) dan Les Aventures de la

Dialeclique (1955), semuanya diterbitkan oleh Gallimard.

Selain Eloge, terkenal luas, buku-buku ini semua

mengacu pada teori politik.

65. Lefort, "Sebuah Wawancara," 181

66. Castoriadis, juga dipengaruhi Merleau-Ponty. Karena itu,

dia dan Lefort berdua menyumbang terbitan khusus saat

jurnal L'Are menerbitkan edisi khusus bagi Merleau-

Ponty.

Page 56: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

67. Hingga pertengahan 1950-an Edgar Morin menjadi

anggota Partai Komunis Prancis, PCF. Dia mengepalai

Arguments, majalah bagi kaum "kritis" yang muncul

antara 1956 dan 1962, dan juga menerbitkan dalam

Socialisme ou Barbarie saat ini dan kembali lagi. Lihat

juga Edgar Morin, Autocritique (Paris 1959), dan Jean-

Baptiste Pages, Comprendre Edgar Morin (Toulouse

1980).

68. Jean-Mate Coudray [Comelius Castotiadis], Claude

Lefort and Edgar Morin, Mai 1968: La Breche (Paris 1968;

dicetak ulang di: Brussels 1988.

69. Lihat dalam karya-karya berbahasa Inggris: Lefort,

Political Forms of Modern Society, dan Castoriadis,

Crossroads in the Labyrinth. Terjemah oleh Kate Soper

dan Martin H. Ryle(Brighten 1984). Lihat juga: Dick

Howard, The Marxian Legacy (London 1977), bab 9

(mengenai Lefort) dan 10 (mengenai Castoriadis);

Giovanni Busine (ed.), Autonomie et autotransfornation

de la société': In philosophie militante de Cornelius

Castoriadis (Geneva 1989); dan Claude Habib dan

Claude Mouchard (eds), La democrarie a l'oeuvre: autour

de Claude Lefort (Paris 1993). Lyotard meraih

kepopuleran di tahun-tahun 1970-an sebagai filsuf

postmodern terkemuka melalui tulisan-tulisan semacam

Economie libidinale (Paris 1974), Instructions paiinnes

(Paris 1977), and La condition postmoderne (Paris 1979).

Page 57: Pengantar Penerjemah · membentuk birokrasi pekerja dan serikat buruh besar-besaran. Sejarah kelompok ini secara esensial merupakan pencarian panjang sebuah hubungan baru antara “

[Tambahan Penerjemah]

1. Marcel van der Linden belum menyebutkannya bahwa melalui, salah satu anggota SoB, Guy Ernest Debord (lahir 28 Desember, 1931, di Paris – meninggal 30 November, 1994, di Champot) pengaruh Socialime ou Barbarie juga sampai ke gerakan Situasionist Intenasional. Debord, seorang penulis, pembuat film, dan pendiri kelompok Lettrist International dan Situationist International (SI). Karya-karyanya juga turut mempergaruhi gerakan sosial di masa depan.

2. Kelompok Information et Correspondence Ouvrieres ( ICO ) yang dirikan Lefort dan Groupe de Liaison pour l'Action des Travailleurs ( GLAT ) turut terlibat aktif di universitas yang diduduki kaum revolusioner Mei 68, Prancis. Lihat Gilles Dauvé aka Jean Barrot dalam,

Situs untuk penelaahan lebih lanjut: 1. Untuk tulisan dan biografi cukup lengkap tentang

Cornelius Castoriadis, 2. Untuk tulisan Lefort dan Castoriadis, di situs otonomis,

http://www.geocities.com/~johngray/rome06.htm

http://www.agorainternational.org/

h t t p : / / w w w . g e n e r a t i o n -online.org/h/hsocialismbarbarism.htm