pengantar pendidikan - file · web viewsebagai proses transformasi budaya, pendidikan...

40
PENGANTAR PENDIDIKAN Bab 2. Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan Bab 3. Landasan dan Asas Pendidikan Serta Penerapannya Bab 4. Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan Bab 5. Pengertian dan fungsi Jenis Lingkungan Pendidikan Bab 6. Aliran-Aliran Pendidikan Bab 7. Permasalahan Pendidikan Bab 8. Sistem Pendidikan nasional Bab 9. Pendidikan dan Pembangunan Disusun Oleh : Nur Alamsyah Nurdin 102 904 056 PTIK C

Upload: vuduong

Post on 30-Jan-2018

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

PENGANTAR PENDIDIKAN

Bab 2. Pengertian dan Unsur-Unsur PendidikanBab 3. Landasan dan Asas Pendidikan Serta PenerapannyaBab 4. Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan

Bab 5. Pengertian dan fungsi Jenis Lingkungan PendidikanBab 6. Aliran-Aliran Pendidikan

Bab 7. Permasalahan PendidikanBab 8. Sistem Pendidikan nasional

Bab 9. Pendidikan dan Pembangunan

Disusun Oleh :Nur Alamsyah Nurdin

102 904 056PTIK C

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTERUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2012

BAB 2

Page 2: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II ini akan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan. 

A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN1.   Batasan tentang Pendidikan

Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.a.   Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya

Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.

b.   Pendidikan sebagai Proses Pembentukan PribadiSebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu

kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

c.   Pendidikan sebagai Proses Penyiapan WarganegaraPendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan

yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.

d.   Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga KerjaPendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan

membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.

e.   Definisi Pendidikan Menurut GBHNGBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan

nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Page 3: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

2.   Tujuan dan proses Pendidikana.   Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,

pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

b.  Proses pendidikan Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen

pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.

  3.   Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)

PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)

                 Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:a.    Rasionalb.    Alasan keadilanc.    Alasan ekonomid.    Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga,

remaja, dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan ipteke.    Alasan perkembangan iptekf.     Alasan sifat pekerjaan

4.     Kemandirian dalam belajar a.    Arti dan perinsip yang melandasi

Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.

b.    Alasan yang menopangConny Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan

alasan sebagai berikut:

Page 4: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.

Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif. Para ahli psikologi umumnya sependapat, bahwa peserta didik mudah

memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri.

Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.

B.    UNSUR-UNSUR PENDIDIKANProses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:1.     Subjek yang dibimbing (peserta didik).2.     Orang yang membimbing (pendidik)3.     Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)4.     Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)5.     Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)6.     Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)7.     Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

1.    Peserta DidikPeserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung

menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.

Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:a.    Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga

merupakan insan yang unik.b.    Individu yang sedang berkembang.c.    Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.d.    Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.  

2.     Orang yang membimbing (pendidik)Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.

3.    Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta

didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.

Page 5: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

4.    Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)a.     Alat dan Metode Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.b.    Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)

Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

C.    PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM1.     Pengertian Sistem

Beberapa definisi sitem menurut para ahli:a.    Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir;

suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)

b.    Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)

c.    Sistem  merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)

 2.    Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem

Pendidikan.Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen

tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru, kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).

 3.    Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan

Kedudukan dari SistemSistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai

subsistem, bidang ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari  bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.

 4.    Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik.

a.    Cara memandang sistemPerubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem

ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatu permasalahan.

Page 6: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

b.    Masalah berjenjangSemua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam

hubungan sebab akibat, alternatif maslah, dan latar belakang masalah.c.    Analisis sitem pendidikan

Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.

d.    Saling  hubungan antarkomponenKomponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem

yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.

e.    Hubungan sitem dengan suprasistemDalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling

berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan. 

 5.     Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:a.   Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan

satu sama lain. Masing-masing saling mengisis.b.    Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing

dapat dipahami lebih baik.c.    Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab

pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.

 6.    Pendidikan prajabatan (preservice education) dan pendidikan dalam

jabatan (inservice education) sebagai sebuah sistem.Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada

calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan. 

7.     Pendidikan formal, non-formal, dan informal sebagai sebuah sistem.

Page 7: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Pendidikan formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.

 

Page 8: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

BAB 3LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak darisejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk mnjemput masa depan.

Bab III ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasan-landasan pendidikan tersebut adalah filosofis, kultural, psikologis, serta ilmiah dan teknologi. Sedangkan asas yang dikalia adalah asas Tut Wuri Handayani, belajar sepanjang hayat, kemandirian dalam belajar.

A.    LANDASAN PENDIDIKAN1.     Landasan Filososfis

a.   Pengertian Landasan FilosofisLandasan filosofis bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat

pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan Ekstensialisme1.     Esensialisme

Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau bahan ajar esensial.

2.    PerenialismePerensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.

3.    Pragmatisme dan ProgresifmePrakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang pendidikan tradisional.

4.    RekonstruksionismeRekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat.

b.   Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidkan NasionalPasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa pendidikan nasional

berdasarkan pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara Indonesia. 

Page 9: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

2.     Landasan Sosiologisa.   Pengertian Landasan Sosiologis

Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik masayarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi  pendidikan meliputi empat bidang:1.     Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.2.     hubunan kemanusiaan.3.     Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.4.     Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

b.   Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional

Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan komplek.

Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4, pemasyarakatan P4 non penataran)

3.     Landasan Kulturala.   Pengertian Landasan Kultural

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan/ dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baiksecara formal maupun informal.

Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

b.   Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan NasionalPelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu

melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebineka tunggal ikaan masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.

4.     Landasan Psikologisa.   Pengertian Landasan Filosofis

Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak. Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu,

Page 10: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.

Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.

b.   Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan PsikologisPemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar

untuk memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.

5.     Landasan Ilmiah dan Teknologisa.   Pengertian Landasan IPTEK

Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi ke  dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.

b.   Perkembangan IPTEK sebagai Landasan IlmiahIptek merupakan salah satu hasil pemikiran manusia untuk mencapai

kehidupan yang lebih baik, yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia. Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi perkembangan iptek. Bahan ajar sejogjanya hasil perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan dengan hasil perolehan informasi maupun cara memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi masyarakat

B.    ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKANAsas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau

tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusu s di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara  asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.

1.     Asas Tut Wuri HandayaniSebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among

perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh) Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan

semangat)

Page 11: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)2.     Asas Belajar Sepanjang Hayat

Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan

antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.

Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

3.     Asas Kemandirian dalam BelajarDalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian

dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk ulur tangan bila diperlukan.

Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).

Bab4Perkiraan dan Antisipasi Terhadap Masyarakat Masa Depan

Page 12: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Pendidikan akan menyiapkan peserta didik memasuki masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, keputusan dan tindakan dalam bidang pendidikan seharusnya berorientasi ke masyarakat masa depan tersebut.

Bab IV ini akan memaparkan perkiraan masyarakat masa depan, dan dilanjutkan dengan upaya pendidikan untuk mengantisipasinya.

A.    PERKIRAAN MASYARAKAT MASA DEPANPemahaman tentang keadaan masyarakat masa depan tersebut aka sangat

penting sebagai latar depan segala kebiakan dan upaya pendidikan masa kini dan masa yang akan datang. Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan.1.     Kecenderungan Globalisasi

Gelombang globalisasi sedang menerpa seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh unsur kebudayaan dengan dampak yang berbeda-beda. Menurut Emil Salim terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan menonjol daya dobraknya, yakni bidang IPTEK, ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan.

Bidang Iptek yang mengalami perkembangan semakin dipercepat, utamanya penggunaan berbagai teknologi canggih seperti komputer dan satelit.

Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.

Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai peremuan tingkat Internasional.

Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identirtas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara. 

2.     Perkembangan IPTEKPerkembangan iptek yang semakin cepat dalam era globalisasi merupakan

salah satu ciri utama dari masyarakat masa depan. Percepatan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

3.     Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan CepatKemajuan teknologi telah mendorong perubahan masyarakat dari masyarakat

industri ke masyarakat informasi. Dan di indonesia terjadi perubahan yang serentak dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan masyarakat informasi.

Perkembangan komunikasi dengan arus informasi yang semakin padat dan akan dipercepat di masa depan, mencakup keseluruhan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut. Sumber pesan mencakup keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem dan upacara keagamaan sampai dengan, bahkan terutama sistem teknologi dan peralatan.

4.     Peningkatan Layanan Profesional

Page 13: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi.

Oleh karena itu, manusia masa depan tersebut makin menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik, termasuk berbagai layanan yang dibutuhkannya. Layanan diberikan oleh pemangku profesi tertentu, atau layanan profesional, akan semakin penting untuk kebutuhan masyarakat tertentu.

B.    UPAYA PENDIDIKAN DALAM MENAGANTISIPASIKAN MASA DEPANPengembangan pendidikan dalam masyarakat dalam masyarakat yang sedang

berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematik-sistematis. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara dalam masa yang akan datang. Oleh karena itu kajian selanjutnya akan membahas tentang tuntutan manusia masa depan, dan upaya mengantisipasi masa depan.1.     Tuntutan bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)

Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar akan siap untuk:

Memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan.

Melanjutkan ke pendidikan menengah.

Tuntutan manusia indonesia di masa depan, setelah kemampuan dasar tersebut, terutama diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan tersebut. Beberapa di antaranya seperti:

Ketanggapan terhadap pelbagai masalah sosial, politik, kultural, dan lingkungan.

Kretifitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi

2.     Upaya Mengantisipasikan Masa DepanSesuai dengan penjelasan UU RI No. 2 Tahun 1989,fungsi pendidikan

diarahkan bukan hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat.a.   Perubahan Nilai dan Sikap

Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan. Pendidikan harus selalu menjaga secara seimbang pembentukan kemampuan mempertanyakan, disamping kemampuan menerima dan mempertahankan.

Page 14: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Kesrasian dan keselarasan antara pelestarian dan pembaruan nilai dan sikap akan memeberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.

b.   Pengembangan KebudayaanSalah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah

upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Dewasa ini, kita tidak mungkin menutup diri terhadap pengaruh kebudayaan lain. Oleh karena itu, yang dibutuhhkan adlah memperkuat ketahanan budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh positif serta menghindari pengaru negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan merupakan faktor menentukan dalam membangun danmemperkuat ketahanan budaya tersebut. 

c.   Pengembangan Sarana PendidikanKhusus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak

terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yaitu:

Pendidikan untuk pengembangan iptek dipilih terutama dalam bidang yang vital. Seperti manufakturing pertanian.

Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing.

Pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan, keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia.

Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan

pelatihan.

BAB 5Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan

Page 15: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Bab ini akan membahas tentang pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan, tripusat pendidikan dan pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan dan perkembangan peserta didik.

A.    PENGERTIAN DAN FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKANMenurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi

kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal adlam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarny lingkungan mencakuplingkungan fidik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.

Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan.

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

B.    TRIPUSAT PENDIDIKANDilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di

dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut tripusat pendidikan. 1.     Keluarga

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik.Pendidikan keluarga berfungsi:

Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak Menjamin kehidupan emosional anak Menanamkan dasar pendidikan moral Memberikan dasar pendidikan sosial. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.

2.     SekolahTidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam

keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.

Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut;

Page 16: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.

Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.

Sekolah melaqtih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya.

Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.

3.     MasyarakatDalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan

keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.

Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan), sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.

C.    PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA TRIPUSAT PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK.

Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:

1.     Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya2.     Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan3.     Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

BAB 6Aliran-Aliran Pendidikan

Page 17: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Aliran-aliran pendidikan telah dimaulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalm kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno sampai kini. Oleh karena itu bahasan tersebut hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran klasik, pengaruhnya sampai saat ini dan dua tonggak penting pendidikan di Indonesia.

A.    ALIRAN KLASIK DAN GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKANAliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme,

naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.1.     Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap

Pemikiran Pendidikan di Indonesia.a.   Aliran Empirisme

Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.

b.   Aliran  NativismeAliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan

kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.

c.   Aliran NaturalismeAliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa

semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.

d.   Aliran KonvergensiAliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa

seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.

e.   Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia

Page 18: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi.

2.     Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesiaa.   Pengajaran Alam Sekitar

Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.

b.   Pengajaran Pusat PerhatianPengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari

Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode Global dan Centre d’interet.

c.   Sekolah KerjaGerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari

pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.

d.   Pengajaran ProyekPengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode

mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju.

B.    DUA ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIADua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan

adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia. 1.     Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.a.   Asas dan Tujuan Taman Siswa

Asas Taman Siswa Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan

terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.

Page 19: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.

Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.

Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.

Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.

Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk mengobarkan segala kepentinganpribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan.

Tujuan Taman Siswa Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat

tertib dan damai. Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin,

luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.

b.   Upaya-upaya yang dilakukan Taman SiswaBeberapa usaha yang dilakukan oleh Rtaman siswa adalah menyiapkan

peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.

c.   Hasil-hasil yang Dicapai Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan

nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan alumni alumni besar di Indonesia.

2.     Ruang Pendidik INS Kayu TanamRuang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh

Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).a.   Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut

Berpikir logis dan rasional Keaktifan atau kegiatan Pendidikan masyarakat Memperhatikan pembawaan anak Menentang intelektualisme

Page 20: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan sebagainya.Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:

Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung

jawab. Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.

b.   Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu TanamBeberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu

Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.

c.   Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu TanamRuang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan

tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.

BAB 7

Page 21: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Permasalahan Pendidikan

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.

A.    PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN Pada dasarnya ada dua permasalahan pokok pendidikan yang kita hadapai saat

ini, yaitu:a.    Bagaimana semua warganegara dapat menikmati kesempatan pendidikan.b.    Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan

kerja yang antap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.

B.    JENIS PERMASALAH POKOK PENDIDIKANMasalah pokok pendidikan yang menjadi kesepakatan nasional yang perlu

diprioritaskan penanggulangannya ada empat macam yaitu: masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efisiensi pendidikan, maslah relevansi pendidikan.

1.     Masalah Pemerataan PendidikanMasalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana  sistem

pendidikan dapt menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warganegara untuk memperoleh pendidikan.

Masalah ini dapat dipecahkan dengan dua cara yaitu dengan cara konvensional dan cara inovatif. Cara konvensional misalnya pembangunan gedung sekolah dan pergantian jam belajar. Cara inovatif misalnya sistem guru kunjung dan Sekolah Terbuka.

2.     Masalah Mutu PendidikanMutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan tidak sesuai dengan

yang diharapkan. Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu pendidikan.

Pemecahan masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-hal yang bersifat fisik dan perangkat lunak, personalia, dan manajemen pendidikan.

3.     Masalah Efisiensi PendidikanBeberapa masalah dalam kaitannya dengan efisiensi pendidikan antara lain:a.     Bagaimana memfungsikan tenaga pendidikan.b.     Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan digunakanc.     Bagaimana pendidikan diselenggarakand.     Masalah efisiensi dalam memfungsikan tenaga

Page 22: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

4.     Masalah Relevansi PendidikanSebenarnya kriteria relevansi cukup ideal jika dikaitkan dengan kondisi sistem

pendidikan pada umumnya dan gambatan tentang kerjaan yang ada antara lain sebagai berikut.a.     Status lembaga pendidikan yang bermacam-macamb.    Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran yang siap pakai. Yang

ada ialah siap kembang.c.    Tidak tersedianya pete kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang

digunakan sebagai pedoman oleh lembaga-lembaga pendidikan untuk menyusun programnya

C.    SALING KETERKAITAN ANTARA MASALAH-MASALAH PENDIDIKANAda dua faktor penghambat perbaikan mutu pendidikan. Yaitu: gerakan

perluasan pendidikan untuk melayani pemerataan kesempatan pendidikan bagi rakyat banyak memerlukan penghimpunan dan pengarahan dana dan daya. Faktor kedua, kondisi satuan-satuan pendidikan pada saat demikian mempersulit upaya peningkatan mutu karena jumlah murid dalam kelas terlalu banyak, tenaga pendidik kurang kompeten, sarana yang tidak memadai, dan seterusnya.

D.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA MASALAH PENDIDIKAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan antara lain: perkembangan iptek dan seni, laju pertumbuhan penduduk, aspirasi masyarakat dan keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.

1.     Perkembangan IPTEK dan SeniSejalan dengan berkembangnya arus globalisasi di negara kita, terutama

dengan pesatnya peningkatan teknologi komunikasi, membuat segala sesuatu harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Implikasinya di dalm masyarakat sangat tersa. Oleh karena itu pendidikan harsu senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Seni merupakan kebutuhan hidup manusia. Pengembangan  kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya sarana pendidikan tersendiri disamping program-program lain dalam sistem pendidikan.

2.     Laju Pertumbuhan PendudukMasalah kependudukan dan pendidikan bersumber pada 2 hal

yaitu:pertambahan penduduk dan penyebaran penduduk.

3.     Aspirasi MasyarakatBelakangan ini aspirasi masyarakat semakin meningkat sejalan dengan

peningkatan pemahaman masyarakat terhadap ‘reformasi’. Aspirasi tersebut menyangkut kesempatan pendidikan, kelayakan pendidikan dan jaminan terhadap taraf hidup setelah mereka menjalani proses pendidikan.

Page 23: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

4.     Keterbelakangn Budaya dan Sarana KehidupanKeterbelakangan budaya disebabkan beberapa hal misalnya letak geografis

yang terpencil dan sulit dijangkau, penolakan masyarakat terhadap unsur budaya baru karena dikhawatirkan akan mengikis kebudayaan lama, dan ketidakmampuan ekonomis menyangkut unsur kebudayaan tersebut.

E.     PERMASALAHAN AKTUAL PENDIDIKAN DAN PENANGGULANGANNYA

1.     Permasalahan Aktual Pendidikan di IndonesiaPermasalahan aktual pendidikan di Indonesia sangat kompleks dan semakin

berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan kemapanan sumber daya manusia. Masalah masalah tersebut antara lain:

a.     Masalah Keutuhan Pencapaian sasaranb.     Masalah Kurikulumc.     Masalah Peranan Gurud.     Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun

2.     Upaya PenanggulanganBeberapa upaya dilakukan untuk menanggulangi masalah masalah aktual

tersebut, diantaranya:a. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram.b. Pelaksanaan kegaitan kurikuler dan ekstrakurikuler dilakukan dengan

penuh kesungguhan dan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir ataupun kelulusan

c. Melakukan penyusunan yang mantap terhadap potensi siswa melalui keragaman jenis program studi.

d. Memberi perhatian terhadap tenaga kependidikan(prajabatan dan jabatan)

BAB 8Sistem Pendidikan Nasional

Page 24: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Setiap bangsa memiliki sitem pendidikan nasional. Pendidikan nasional masing masing bangsa berdasarkan pada jiwa dan kepribadia kebudayaannya. Sistem pendidikan di Indonesia disusun berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasar kepada Pancasila dan UUD 1945. Bab VIII ini akan membahas mengenai jalur, jenjang, dan jenis program sistem pendidikan nasional, pengelolaan jalur pendidikan persekolahan dan jalur pendidikan luar sekolah, serta upaya pembaruan sistem pendidikan Nasional.

A.    KELEMBAGAAN, PROGRAM, DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

1.     Kelembagaan PendidikanBerdasarkan UU RI No.2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional,

kelembagaan pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program pendidikan.

a.   Jalur PendidikanPenyelenggaraan sisdinas dilaksanakan melalui dua jarur yaitu jalur

pendidikan sekolah(pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pndidikan tinggi), dan pendidikan luar sekolah atau PLS.

b.   Jenjang PendidikanJenjang pendidikan adalah tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran(UU RI No.2 Tahun 1989 Bab I, Pasal 1 Ayat 5).

Jalur Pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang yang terdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

2.     Program dan Pengelolaan Pendidikana.   Jenis Program Pendidikan

Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya (UU RI No.2 Tahun 1989 Bab I, Pasal 1 Ayat 5 No. 2)

Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas :

Pendidikan umum(SD, SMP, SMA, dan Universitas); Pendidikan kejuruan(STM, SMTK, SMIP, SMIK, SMEA) Pendidikan Luar Biasa (SDLB, SGPLB) Pendidikan Kedinasan (SPK,APDN,STAN, STPDN) Pendidikan Keagamaan(PGAN, IAIN, Theologia,IHD)

b.   Kurikulum Program Pendidikan

Page 25: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah perangkat atau rencana yang disusun untuk mencapai tuuan pendidikan. Dalam hal ini, kurikulum mencakup dua aspek yaitu aspek kesatuan nasional, dan aspek lokal.

B.    UPAYA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL

1.     Jenis Upaya Pembaruan PendidikanPembaruan yang terjadi meliputi landasan yuridis, kurikulum, perangkat

penunjangnya, struktur prndidikan, dan tenaga kependidikan.

a.   Pembaruan Landasan YuridisLandasan yuridis adalah landasan hukum yang mendasari semua

kegiatan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan dan ketenagaan.

Sejak kemerdekaan pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan sistem pendidikan nasional melalui peraturan pemerintah dan undang undang sisdiknas. Dan revisi itu akan terus dilakukan sejalan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan.

b.   Pembaruan KurikulumPembaruan kurikulum dapat dilihat dari segi orientasinya, strategi,

isi/program, dan metodenya. Seperti kurikulum 1975/1976, 1984, 1992, 1994, 1999, 2004 (KBK), dan yang terakhir adalah kurikulum 2006.

c.   Pembaruan Pola dan Masa StudiPembaruan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi

pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada satuan pendidikan.

d.   Pembaruan Tenaga PendidikanYang dimaksud tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas

menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.

2.     Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional

Dasar dan aspek legal pembangunan pendidikan nasional berupa ketentuan-ketentuan yuridis yang menjadi dasar, acuan, serta mengatur penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, seperti pancasila, UUD 1945, GBHN, UU Organik Pendidikan, Perpu, dan lain-lain.

Page 26: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

BAB 9Pendidikan Dan Pembangunan

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas SDM. Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor pembangunan. Bab ini akan membahas mengenai esensi pendidikan dan pembangunan, titik temu antar keduanya, peranan pendidikan dalam pembangunan, khususnya pembangunan sistem pendidikan nasional.

A. ESENSI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN SERTA TITIK TEMUNYAStatus pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangunan serta antara keduanya1. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri manusia sedangkan pembangunan

merupakan usaha keluar dalam diri manusia.2. Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang pembangunan dan

hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran, dan seterusnya)

B. SUMBANGAN PENDIDIKAN PADA PEMBANGUNANSumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya, segi sasaran, lingkungan, jenjang pendidikan, dan pembidangan kerja.. 1. Segi Sasaran Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.

2. Segi Lingkungan PendidikanKlasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan keluarga(pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan prajabatan dan dalam jabatan.

3. Segi Jenjang PendidikanJenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic education), pndidikan lanjutan, menengah, dan pendidikan tinggi.

4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor KehidupanPembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan l;ain-lain.

C. PEMBANGUNAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONALBagian ini akan mengemukakan dua hal yaitu mengapa sistem pendidikan harus dibangun dan wujud sisdiknas.. 1. Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun

Page 27: PENGANTAR PENDIDIKAN - file · Web viewSebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai

Sistem pendidikan perlu dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia cenderung berupaya untuk mendekatkan dirinya pada kesempurnaan, untuk itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, termasuk sistem pendidikan.Selain itu, pengalaman manusia juga berkembang. Itulah sebabnya mengapa sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk menemukan jawaban atas teka teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan.

2. Wujud Pembangunan Sistem PendidikanSecara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama lain saling terkait, yaitu aspek filosofis dan keilmuan, yuridis, struktur, dan kurikulum a. Hubungan Antar Aspek-aspek

Aspek filosofis keilmuan dan yuridis menjadi landasan bagi aspek-aspek yang lain, karena memberikan arah pada aspek-aspek lainnya. Meskipun aspek filosofis menjadi landasan, tetapi tidak harus diartikan bahwa setiap terjadi perubahan filosofis dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain secara total.

b. Aspek Filosofis dan KeilmuanAspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasioanal pendidikan. Rumusan tujuan pendidikan nasional yang etntunya memberikan peluang bagi pengembanga hakikat manusia yang kodrati yang berartipula bersifat wajar. Bagi kita pengembangan sifat kodrati manusia itu pararel dengan jiwa Pancasila.

c. Aspek YuridisUUD 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap. Beberapa pasal yang melandasi pendidikan sifatnya eksplisit (pasal 31 ayat (1) dan (2); pasal (32)) maupun yang implisit (pasal 27 ayat (1) dan (2); pasal (34)). Pasal pasal tersebut sifatnya masih sangat global dan perlu dijabarkan lebih rinci kedalam UU Pendidikan seperti UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950, UU Pendidikan No. 12 Tahun 1954 dan disempurnakan lagi oleh UU RI No. 2 Tahun 1989.

d. Aspek StrukturAspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur pembangunan pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang lai, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.

e. Aspek KurikulumKurikulum merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Tujuan kurikuler berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan tersebut dapat berupa materinya, orientasinya,pendekatannya maupun metodenya.