pengantar industri manufaktur milling

40
PENGANTAR INDUSTRI MANUFAKTUR POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

Upload: najib-cryptos-scientist

Post on 07-Jul-2015

515 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar industri manufaktur milling

PENGANTAR INDUSTRI MANUFAKTUR

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

Page 2: Pengantar industri manufaktur milling

PROSES FRAIS (MILLING)

Adalah suatu proses pengerjaan logam untuk membuat suatu permukaan benda kerja rata baik horisontal maupun vertikal dan dapat juga untuk permukaan yang miring dan tidak menutup kemungkinan untuk pengerjaan ulir, spiral, roda gigi, drilling, boring dll.

Sejarah Mesin Milling

Pada tahun 1818 di New Heaven, Conecticut, Eli Whitney menemukan mesin milling yang digunakan pemerintah membuat senjata

Pada Tahun 1952 John Parson mengembangkan milling dengan kontrol basis angka (Milling Numeric Control)

Page 3: Pengantar industri manufaktur milling

Suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar

dimana pisau berputar pada tempat yang tetap dan benda bergerak

melakukan langkah pemakanan

Pengertian Dasar Mesin Milling

Page 4: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS-JENIS MESIN MILLING

Conventional Milling

KNEE COULOMB

HorisontalVertical

Universal

HorisontalVertical

Universal

Page 5: Pengantar industri manufaktur milling

Mesin ini gerakan pemakanannya digerakkan oleh operator

secara manual

Permukaan hasil pemotongan kurang baik

Alat potong tidak tahan lama

Kekocakan eretan biasanya besar

A. Mesin Milling Manual

JENIS-JENIS MESIN MILLING

BERDASAR PENGOPERASIAN

Mesin ini gerakan eretannya(feedshaft) sudah dihubungkan dengan motor

Permukaan hasil pemotongan lebih baik

Getaran berkurang

Alat potong lebih tahan lama

Efisiensi lebih tinggi

B. Mesin Milling Semi Otomatis

Page 6: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS-JENIS MESIN MILLING

BERDASAR PENGOPERASIAN

C. Mesin Milling Otomatis

Mesin ini gerakan pemakanannya

dikontrol oleh program

Permukaan hasil pemotongan bisa

ditingkatkan sampai N6

Efisiensi bisa dimaksimalkan lagi

Bisa digunakan untuk Proses

Climbing

Kemampuan Alat potong bisa

sampai 100 %

Page 7: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS-JENIS MESIN MILLING

BERDASAR POSISI SPINDLE

1. Mesin Milling Vertical

Mesin milling yang posisi

kepala atau spindle-nya

tegak lurus dengan

permukaan dari meja mesin

Page 8: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS-JENIS MESIN MILLING

BERDASAR POSISI SPINDLE

2. Mesin Milling Horisontal

Mesin Milling yang mana posisi

kepala atau spindlenya sejajar dengan permukaan meja mesin

Page 9: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS-JENIS MESIN MILLING

BERDASAR POSISI SPINDLE

3. Mesin Milling Universal

Mesin Milling yang mana posisi

dari spindle-nya bisa dirubah-rubah sesuai dengan kebutuhan

Page 10: Pengantar industri manufaktur milling

BAGIAN UTAMA MESIN MILLING

Z

Y

X

Vertical

SpindleControl

Unit

Head

Unit

Table

Horisontal

Spindle

Z Axis

Handwheel

Y Axis

Handwheel

X Axis

Handwheel

Automatic

Feeding

Lever

Brake

Page 11: Pengantar industri manufaktur milling

Sistem Pemakanan

Pemakanan pada proses milling terjadi karena ada kontak antara benda

kerja dan mata alat potong yang tajam, kontak ini berupa gaya yang

berbentuk gerakan putar alat potong yang akan menghasilkan sayatan

terhadap benda kerja.

Main Motion

Feed Motion

Adjusting Motion

Page 12: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS PEMAKANAN

Conventional Milling (Up-cut)

Pemakanan konvensional =

Arah gaya potong berlawanan

dengan arah gaya pemakanan

Page 13: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS PEMAKANAN

Climbing Milling (down-cut)

Pemakanan Climbing =

Arah gaya potong searah

dengan arah gaya

pemakanan

Page 14: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS PEMOTONGAN

Pemotongan Muka

Page 15: Pengantar industri manufaktur milling

JENIS PEMOTONGAN

Pemotongan Sisi

Page 16: Pengantar industri manufaktur milling

Perhitungan kecepatan putaran spindle

n = 1000 x Cs

π x d

n = Kecepatan putaran spindle (rpm)

Cs = Kecepatan Potong (m/min)

d = Diameter alat potong (mm)

Page 17: Pengantar industri manufaktur milling

Contoh-contoh Milling Cutter dan penggunaanya.

1. End Mill Cutteradalah milling cutter yang paling umum digunakan dan biasanya

digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan dasar

persegi, step, slot (bentuk alur persegi).

End Mill Cutter Finishing End Mill Cutter Roughing

Page 18: Pengantar industri manufaktur milling

2. Shell End Mill Cutterpenggunaannya sama dengan End Mill Cutter, hanya saja diameternya

lebih besar sehingga ideal untuk material dengan permukaan yang

lebar dan slott yang lebar.

Shell End Mill Cutter Finishing dan

Roughing

Page 19: Pengantar industri manufaktur milling

3. Disc Cuttermilling cutter yang fungsinya untuk membuat alur atau slot.

Disc Cutter

4. Prisma Cuttermilling cutter yang digunakan

untuk membuat alur bersudut.

Sudut yang dibentuk mengikuti

sudut dari cutter tersebut.

Prisma Cutter

Page 20: Pengantar industri manufaktur milling

5. Dove Tail Milling Cuttersering disebut juga cutter ekor burung, karena digunakan untuk

membuat alur ekor burung.

Dove Tail Cutter

Page 21: Pengantar industri manufaktur milling

6. T-slot cutteruntuk membuat alur berbentuk T.

T-slot cutter

Page 22: Pengantar industri manufaktur milling

7. Ball Nose Cuttersama dengan End Mill Cutter hanya ujungnya berbentuk radius.

Ball Nose Cutter Finishing Ball end Cutter Roughing

Page 23: Pengantar industri manufaktur milling

8. Radius Cutteruntuk membuat alur ataupun bentukan-bentukan radius.

Page 24: Pengantar industri manufaktur milling

9. Modul Cutteruntuk pembuatan roda gigi.

Modul Cutter

Page 25: Pengantar industri manufaktur milling

10. Single Lip Cutteruntuk bentukan-bentukan / profil khusus, misal: slot radius, slot

trapesium, slot segitiga, dll.

Single lip cutter

Page 26: Pengantar industri manufaktur milling

11. Insert Tip Milling Cuttermilling cutter dimana mata potongnya berbentuk tip-tip kecil, yang

bisa diganti apabila tumpul.

Insert Tip Milling CutterFace Mill Cutter

Page 27: Pengantar industri manufaktur milling

Contoh keausan pada mata potong Milling Cutter

Page 28: Pengantar industri manufaktur milling

GEOMETRI UTAMA MILLING CUTTER

Page 29: Pengantar industri manufaktur milling

ALAT PENCEKAMAN (CLAMPING DEVICE)

A.Pencekam Benda Kerja

• Harus tegar dan kuat supaya dapat menahan penetrasi gaya akibat proses pemotongan.

• Mudah dan cepat untuk penyetelan pencekaman benda kerja.

B. Pencekam Alat Potong

• Konstruksi harus kuat dan tegar supaya dapat menahan gaya radial yang terjadi pada sumbu alat potong dan gaya aksial yang berbentuk gaya tekan yang erada sejajar pada sumbunya.

Page 30: Pengantar industri manufaktur milling

PENCEKAMAN BENDA KERJA

1. VISE

Fixed Vise

Compound

Vise

Swivel Vise

Page 31: Pengantar industri manufaktur milling

2. MEJA PUTAR/ROTARY TABLE

Handle

Poros Gigi Cacing

Roda Gigi Cacing

Key Lock

Page 32: Pengantar industri manufaktur milling

3. FIXTURE CHUCK

Page 33: Pengantar industri manufaktur milling

4. CLAMP, BOLT & NUT

Page 34: Pengantar industri manufaktur milling

5. DIVIDING HEAD

Page 35: Pengantar industri manufaktur milling

PENCEKAMAN ALAT POTONG

1. ARBOR ADAPTOR

Sleeve Arbor

Shell End Mill ArborHorisontal Arbor

Side Lock Arbor

Page 36: Pengantar industri manufaktur milling

Collet Adaptor Collet

2. COLLET ADAPTOR

Page 37: Pengantar industri manufaktur milling

3. DRILL CHUCK

4. FLYING TOOL

Page 38: Pengantar industri manufaktur milling

5. BORING HEAD ARBOR ADAPTOR

BORING HEAD

Page 39: Pengantar industri manufaktur milling

6. HORISONTAL ARBOR ADAPTOR

Page 40: Pengantar industri manufaktur milling