pengantar ilmu ekonomi
DESCRIPTION
Pengantar ilmu ekonomi pada dasarnya menjadikan kita sbagai makhluk sosial yang tidak bisa dijauhkan dari segala hal yang berkaitan dengan ilmu ekonomiTRANSCRIPT
Pengantar Ilmu Ekonomi
Definisi dan Metode Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku
ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan
sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya
yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu
1. Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan dalam jumlah berapa? Karena
barang yang dibutuhkan manusia sangatlah banyak, sedangkan sumber daya alam
yang dibutuhkan untuk memproduksi barang itu terbatas, maka kita harus
menentukan barang yang diprioritaskan untuk diproduksi serta jumlahnya.
2. Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut? Harus dipertimbangkan
efisiensi nya.
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan? Disini termasuk masalah
penentuan Distribusi barang. Distribusi barang ini ditentukan oleh distribusi
pendapat perseorangan, bagi yang menerima pendapatan lebih besar mendapat
bagian hasil produksi yang lebih banyak pula.
4. Bagaimana melakukan penjatahan terhadap barang-barang yang tersedia?
Penjatahan ini berfungsi untuk membatasi konsumsi masyarakat.
5. Berapa cepat perekonomian akan tumbuh? Menyangkut Tabungan dan Investasi
digunakan untuk mempertahankan dan mencapai pertumbuhan ekonomi.
1
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan
proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif
untuk mengyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.
Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
Sedangkan ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku
ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk
berdasarkan pertimbangan subjektif.
Berkaitan dengan sistem ekonomi, ada tiga bentuk sistem ekonomi yang dikenal di dunia
ini, yaitu:
1. Sistem ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang
berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai
kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan
menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem
harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga
serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang
tidak kelihatan (invisible hand).
2. Sistem ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command
Economy, yaitu sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan
menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem
ekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
3. Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem
ekonomi terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan
perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah
ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan
memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.
Pasar dan Pemerintah dalam Ekonomi Modern
2
Perekonomian pasar merupakan sistem perekonomian yang mengandalkan harga sebagai
variabel yang menentukan keseimbangan ekonomi. Berbagai keputusan ekonomi untuk
menentukan barang dan jasa apa yang akan dibuat (What), bagaimana menghasilkannya
(How) dan siapa saja yang akan mengkonsumsi barang dan jasa tersebut (for Whom),
ditentukan oleh mekanisme pasar dengan bimbingan tangan gaib (invisible hand).
Secara umum pasar didefinisikan sebagai suatu mekanisme di mana penjual dan pembeli
dapat menentukan harga secara bersama-sama untuk melakukan pertukaran. Pasar
menentukan harga tiap barang dan jasa dalam perekonomian. Pasar dapat dikategorikan
ke dalam dua besar, yaitu pasar barang dan jasa serta pasar faktor. Pasar faktor
merupakan tempat interaksi antara penjual faktor produksi (sektor rumah tangga) yang
memiliki tanah, modal, keterampilan dan lainnya, dengan yang meminta faktor produksi
yaitu pihak perusahaan.
Pasar yang terjadi dalam perekonomian merupakan akumulasi dari berbagai pasar barang
dan jasa serta pasar faktor produksi. Banyaknya jenis barang/jasa tersebut akan
menimbulkan diversifikasi pekerjaan. Selanjutnya, diversifikasi pekerjaan akan
menghasilkan spesialisasi, yang akan mendorong timbulnya teknologi atau cara
menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Dalam kenyataannya, tidak semua barang dan jasa bisa dihasilkan melalui mekanisme
pasar dengan ‘tangan gaibnya’. Namun terjadi persaingan yang tidak sempurna, yang
akhirnya menimbulkan inefisiensi, sehingga harga yang terjadi menjadi demikian mahal
atau bahkan sebaliknya dimana barang dan jasa menjadi tidak berharga. Kegagalan
sistem ekonomi pasar akan menghasilkan pengaruh yang dapat merugikan perekonomian
itu sendiri. Di samping akan menimbulkan pemusatan faktor produksi pada satu pihak
tertentu dan mengakibatkan ketimpangan dalam pendapatan.
Inefisiensi pasar ini memerlukan intervensi dari pemerintah. Pemerintah dalam
aktivitasnya dalam perekonomian pasar dibatasi hanya pada beberapa kegiatan yang
memang tidak bisa dilakukan oleh individu, seperti misalnya bidang keamanan dan
pertahanan. Tetapi jika harus campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan
3
mengembalikan efisiensi, maka pemerintah melakukan regulasi atau membuat kebijakan-
kebijakan yang berfungsi mengatur jalannya perekonomian agar tetap efisien. P.A.
Samuelson mengatakan bahwa pemerintah mempunyai tiga fungsi perekonomian, yaitu:
1. Mengoreksi kegagalan pasar demi efisiensi.
2. Membuat program untuk melakukan pemerataan pendapatan dengan
menggunakan instrumen pajak dan pengeluaran pemerintah.
3. Membuat kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang tangguh.
Teori Perilaku Konsumen-Pendekatan Teori Nilai Guna (Utility)
Tingkah laku konsumen (Consumer Behavior) dapat dianalisis dengan melakukan
kuantifikasi kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang. Metode ini disebut
dengan pendekatan Kardinal, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan
kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan
nilai guna marginal yang sama besarnya.
Konsep nilai guna (utility) bisa menjelaskan kelemahan berupa paradok antara kegunaan
suatu barang dengan harganya. Seperti telah dicontohkan tentang durian, dimana sampai
titik tertentu Anda tidak mau lagi memakannya, bahkan jika buah durian itu diberikan
secara gratis. Hal ini menunjukkan bahwa tambahan kepuasan yang diberikan dari tiap
tambahan unit barang yang dikonsumsi semakin berkurang. Inilah yang disebut Law of
Diminishing Marginal Utility.
Menurut Sadono Sukirno, syarat yang harus dipenuhi agar konsumen dapat mencapai
kepuasan maksimum atas barang yang dikonsumsinya adalah setiap Rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan
nilai guna marginal yang sama besarnya.
4
Dalam menjelaskan bagaimana kurva permintaan mempunyai hubungan yang terbalik
dengan harganya, atau terjadinya pergerakan sepanjang kurva permintaan akibat dari
perubahan harga, serta mengapa terjadi pergeseran kurva permintaan akibat dari
berubahnya faktor selain harga, dapat digunakan pendekatan nilai guna (utility).
Efek pendapatan terjadi dari berubahnya harga suatu barang (naik atau turun). Jika harga
barang X naik, maka tambahan kepuasan dari mengkonsumsi satu unit barang tersebut
menjadi turun per harga barangnya. Hal ini menyebabkan turunnya permintaan akan
barang X. Sebaliknya jika harga barang Y turun, maka tambahan kepuasan dari
mengkonsumsi satu unit barang tersebut menjadi naik per harganya, sehingga permintaan
akan barang Y naik.
Beberapa alasan yang menyebabkan suatu barang harganya menjadi mahal adalah
kelangkaan dan biaya produksi. Air jauh lebih mudah didapat dari barang lain, intan
misalnya. Sehingga wajar jika intan lebih mahal daripada air karena intan jauh lebih
langka. Demikian juga dengan biaya produksi untuk mendapatkan air jauh lebih murah
daripada biaya produksi intan.
Surplus konsumen terjadi jika harga yang dibayarkan oleh konsumen terhadap suatu
barang lebih tinggi dari harga pasarnya. Surplus konsumen akan terus naik jika konsumen
terus membeli produk sampai unit tertentu dan menghentikannya, karena jika diteruskan
konsumen tidak akan mendapatkan surplus lagi.
Teori Perilaku Konsumen-Pendekatan Kurva Kepuasan Sama
Indifferen Curve (IC) menggambarkan kombinasi barang-barang yang akan memberikan
kepuasan yang sama besarnya. Asumsi yang digunakan untuk melakukan analisis dengan
menggunakan IC adalah:
1. Seluruh pendapatan dikonsumsikan hanya terhadap dua jenis barang;
2. Selera konsumen tidak berubah;
3. Terdapat kebebasan untuk memilih di antara kedua barang tersebut;
5
IC memiliki tiga sifat dasar, yaitu:
1. Mempunyai kemiringan yang negatif atau turun dari kiri atas ke kanan bawah;
2. IC cembung terhadap titik origin (0,0); dan
3. IC tidak saling berpotongan.
Seorang konsumen akan mencoba untuk mencapai IC tertinggi yang mencerminkan
tingkat kepuasan tertinggi pula. Tetapi seorang individu mempunyai keterbatasan dalam
sumber dana untuk mencapainya, sehingga kurva IC yang dapat dicapainya pun terbatas.
Keterbatasan ini terjadi karena tiap barang dan jasa mempunyai harga dan untuk dapat
membayarnya diperlukan pendapatan. Garis kendala anggaran (Budget Line/BL)
mencerminkan kendala pendapatan dan harga yang dihadapi oleh seorang konsumen pada
tingkat pendapatan dan harga tertentu dari masing-masing barang.
Kurva kepuasan sama (IC) dan garis kendala anggaran (BL) merupakan alat untuk dapat
memperlihatkan pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh konsumen. Jika BL
menyinggung IC tertinggi, maka seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang
maksimum.
Keseimbangan konsumen akan berubah jika variabel pendapatan atau harga berubah,
dengan asumsi selera konsumen bersifat konstan. Jika terjadi perubahan pendapatan (naik
atau turun) dengan asumsi harga barang tetap, maka IC akan bergeser. Tetapi jika harga
salah satu barang berubah (naik atau turun) dengan asumsi tingkat pendapatan tetap,
maka IC akan berputar. Kedua kejadian tersebut akan menyebabkan bergesernya
keseimbangan konsumen dalam mencapai kepuasan maksimum.
Terjadinya perubahan harga salah satu barang sementara harga barang lainnya tetap, akan
menyebabkan terjadinya perputaran garis kendala anggaran (BL), sehingga
keseimbangan konsumen akan berubah. Terjadinya perubahan keseimbangan ini akan
memberikan kombinasi dari kedua jenis barang yang berbeda. Perbedaan yang terjadi ini
terdiri dari efek substitusi dan efek pendapatan akibat dari perubahan harga.
6
Organisasi Bisnis dan Teori Produksi
Organisasi bisnis diperlukan dalam peranannya menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan, sehingga kita bisa mendapatkannya dengan mudah, murah dan berkualitas.
Hal ini terjadi karena organisasi bisnis melakukan produksi barang dengan lebih teratur
dan dalam skala produksi yang besar, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien.
Selain itu, kemampuan dalam mengembangkan teknologi proses dan penghimpunan dana
menjadi lebih mudah dilakukan akibat dari spesialisasi yang terjadi.
Organisasi usaha yang memproduksi barang dan jasa dapat dikategorikan dalam tiga
bentuk utama yaitu:
1. Perusahaan perseorangan
2. Firma
3. Perseroan Terbatas (PT)
Setiap produk dihasilkan melalui suatu proses produksi. Input produksi yang terdiri dari
tenaga kerja (L), modal (K), sumber daya (R), teknologi (T), dan lainnya, akan diproses
menjadi suatu output (Q) berupa barang atau jasa. Hubungan yang terjadi antara jumlah
input produksi yang diperlukan dengan jumlah output yang dihasilkan disebut dengan
fungsi produksi (production function). Fungsi produksi akan memberi gambaran kepada
kita tentang jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan, atas penggunaan sejumlah
tertentu dari input-input produksi. Melalui fungsi produksi kita juga bisa melihat
bagaimana komposisi dari berbagai kombinasi input, untuk menghasilkan jumlah tertentu
dari output. Isocost dan Isoquant merupakan dua pendekatan yang memungkinkan untuk
melakukan analisis optimasi faktor produksi, untuk menghasilkan output maksimum.
Dalam teori produksi ada tiga konsep penting, yaitu Produksi Total (Total
Production/TP), yang menggambarkan jumlah keseluruhan produksi yang dihasilkan.
Produksi Rata-rata (Average Product/AP) yaitu jumlah produksi dibagi dengan jumlah
input produksi, dan Produksi Marginal (Marginal Product/MP) yang merupakan
tambahan hasil produksi dari setiap penambahan satu unit input.
7
Biaya Produksi
Konsep biaya produksi menggambarkan bagaimana suatu perusahaan akan mencari
tingkat output optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum. Menurut Sadono
Sukirno, definisi dari biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Biaya produksi dapat dibedakan menjadi: pertama, biaya produksi jangka pendek yang
diartikan bahwa sebagian faktor produksi yang digunakan adalah tetap atau tidak dapat
ditambah jumlahnya. Kedua, biaya produksi panjang yang mempunyai pengertian bahwa
semua biaya dapat berubah, sehingga tidak ada lagi biaya tetap.
Pada jangka pendek, total biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Sedangkan untuk jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel. Pada jangka
panjang terjadi perubahan pada semua komponen biaya, sehingga total biaya hanya
terdiri dari biaya variabel.
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal dalam sistem
perekonomian, karena mengarahkan kepada tingkat efisiensi yang lebih tinggi daripada
jenis pasar lainnya. Pasar persaingan sempurna mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
2. Barang yang diperjualbelikan adalah homogen.
3. Setiap penjual dan pembeli tidak mampu mempengaruhi harga barang (price
taker).
4. Terdapat informasi yang sempurna mengenai barang yang diperjualbelikan
(perfect information).
5. Pembeli dan penjual bebas untuk masuk dan keluar pasar (no barrier to entry).
8
Pada pasar persaingan sempurna, perusahaan akan memaksimumkan keuntungan pada
saat MC = MR. Syarat tersebut akan menghasilkan jumlah output produksi optimal, yang
akan membawa perusahaan pada tingkat keuntungan maksimum. Jika kondisi tersebut
tidak terpenuhi, maka perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan maksimum.
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis yaitu:
1. pasar monopoli, dengan ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Hanya terdapat satu perusahaan yang memproduksi suatu barang atau jasa.
2. Tidak terdapat barang pengganti yang mirip.
3. Perusahaan lain sulit atau tidak dapat masuk ke pasar.
4. Mempunyai kemampuan dalam menentukan harga pasar.
2. pasar monopolistik, dengan ciri utama sebagai berikut:
1. Jumlah perusahaan tergolong banyak walaupun tidak sebanyak pada pasar
persaingan sempurna.
2. Barang yang diperjualbelikan mempunyai kegunaan sama tetapi berbeda
corak (differentiated product).
3. pasar oligopoli yaitu pasar dimana produk yang dihasilkan banyak yang bersifat
sebagai barang antara, dan merupakan industri di sektor hulu. Misalnya produksi
baja, semen, dan bahan baku plastik.
Pasar monopoli sangat bertentangan dengan pasar persaingan sempurna, terutama
dalam jumlah perusahaan dan kekuasaan menentukan harga. Sedangkan untuk
pasar monopolistik dan oligopoli mempunyai persamaan dalam produk tetapi
berbeda corak. Perbedaannya terletak pada jumlah perusahaan. Perusahaan pada
pasar monopolistik cukup banyak walaupun tidak sebanyak pasar persaingan
9
sempurna, sedangkan pada pasar oligopoli jumlah perusahaan yang ada sangat
sedikit.
Pendapatan Nasional
Salah satu dari indikator ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator ini
merupakan hal yang paling penting dalam mengukur pertumbuhan kesejahteraan
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan dari jumlah barang dan jasa
yang diproduksi secara keseluruhan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi memperlihatkan
kapasitas perekonomian suatu negara.
Jumlah barang dan jasa dalam perekonomian tersebut dapat dianggap sebagai pendapatan
nasional. Hal ini disebabkan karena produksi barang dan jasa melibatkan penggunaan
berbagai faktor produksi, yang akan membawa kepada sisi pendapatan. Pendapatan
nasional dapat dibagi ke dalam dua besar, yaitu:
1. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu nilai dari
seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun
waktu tertentu. Di sini kita harus membedakan antara warga negara dan penduduk
negara, untuk melihat siapa sebenarnya yang menghasilkan PNB.
2. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Pengertiannya sama dengan PNB. Perbedaannya terletak pada siapa yang
menghasilkannya. PDB merupakan keseluruhan nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dari faktor produksi milik penduduk di suatu wilayah negara pada kurun waktu
tertentu. Artinya, tidak terpengaruh oleh apakah seseorang yang menghasilkan barang
dan jasa di wilayah suatu negara merupakan warga negara Indonesia atau bukan.
Terdapat tiga pendekatan dalam melakukan perhitungan pendapatan nasional. Pertama
dengan melakukan pendekatan pada pengeluaran, kedua dengan pendekatan produk neto,
dan ketiga pendekatan pendapatan. Secara teori ketiga pendekatan harus menghasilkan
angka yang sama dalam perhitungan pendapatan nasional.
10
Peranan Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi
Di negara-nagara kapitalis, perekonomian berjalan sesuai dengan sistem mekanisme
pasar dalam mencapai tingkat keseimbangan ekonomi. Sistem pasar tersebut pada
kenyataannya sering mengalami kegagalan dalam mendistribusikan sumber daya yang
terbatas kepada semua pelaku ekonomi. Kegagalan ini akan mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan dalam ekonomi, yang dapat dijelaskan melalui indikator ekonomi
makro sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil
2. Kenaikan harga atau inflasi
3. Tingkat pengangguran
4. Neraca Pembayaran
Untuk menjaga perekonomian agar berjalan secara efisien, maka pemerintah
mengeluarkan beberapa kebijakan yaitu:
1. Kebijakan Fiskal, yaitu merupakan langkah-langkah pemerintah membuat
perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah, dengan maksud
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
2. Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan pemerintah – yang dilaksanakan oleh Bank
Sentral (Bank Indonesia) – untuk mempengaruhi penawaran uang dalam
perekonomian melalui berbagai instrumen kebijakan moneter. Tujuannya adalah
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
3. Kebijakan segi Penawaran, yang bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan
perusahaan-perusahaan, sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan
harga lebih murah dengan mutu yang baik.
4. Kebijakan Pendapatan, yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan,
dengan melakukan subsidi terhadap pihak yang mempunyai pendapatan rendah,
dengan cara menarik pajak dari pihak yang mampu.
11
Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem
perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor
merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh
sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan
sektor luar negeri.
Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan
membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan
pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi
sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to
Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan
tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).
Perekonomian Tiga Sektor
Pada perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor pemerintah dalam analisis
keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, maka dalam perekonomian tiga
sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor bisnis/swasta, dan sektor pemerintah.
Adanya sektor pemerintah akan muncul pengeluaran pemerintah pada sisi pengeluaran
dan pajak pada sisi pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi
tingkat pendapatan yang siap dikonsumsikan. Pendapatan yang siap dikonsumsi
dikurangi dengan pajak, disebut dengan pendapatan disposibel.
Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,
yaitu:
1. Pajak regresif
2. Pajak progresif
12
3. Pajak proporsional
4. Pajak tetap (lump sum tax)
Pengertian Uang
Uang merupakan alat pertukaran dalam sistem perekonomian. Tanpa uang, perekonomian
akan sulit berkembang dan dibutuhkan berbagai kebetulan dalam proses pertukaran
melalui barter. Uang yang dikenal terutama adalah uang kertas dan uang logam ditambah
dengan uang giral, serta berbagai jenis uang lain yang mempunyai daya beli seperti uang.
Seperti halnya barang atau jasa, juga terdapat permintaan dan penawaran terhadap uang.
Penawaran uang dipengaruhi oleh M1 dan M2. Sedangkan permintaan uang dipengaruhi
oleh seberapa besar pendapatan yang akan diterima bila uang disimpan dalam berbagai
bentuk portfolio.
Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank
Uang merupakan alat pertukaran dalam sistem perekonomian. Tanpa uang, perekonomian
akan sulit berkembang dan dibutuhkan berbagai kebetulan dalam proses pertukaran
melalui barter. Menurut Sadono Sukirno, suatu benda bisa digunakan sebagai uang jika
memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
2. Mudah dibawa-bawa.
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
4. Tahan lama.
5. Jumlahnya terbatas.
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama.
Selain sebagai alat tukar, uang mempunyai fungsi utama yang lain, yaitu sebagai:
13
1. satuan pengukur nilai.
2. alat penimbun kekayaan.
Seperti halnya barang atau jasa, juga terdapat permintaan dan penawaran terhadap uang.
Penawaran uang dipengaruhi oleh M1 dan M2. Sedangkan permintaan uang dipengaruhi
oleh seberapa besar pendapatan yang akan diterima bila uang disimpan dalam berbagai
bentuk portfolio.
Bank Sentral
Lembaga keuangan dalam sistem perekonomian ada yang berbentuk bank dan ada yang
berbentuk bukan bank. Perbedaan dari kedua jenis lembaga keuangan tersebut terletak
pada cakupan fungsinya. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh bank, namun sangat
terbatas pada lembaga keuangan bukan bank.
Secara garis besar bank diklasifikasikan ke dalam bank umum, bank sentral, dan BPR.
Sementara lembaga keuangan bukan bank meliputi asuransi, pegadaian, koperasi simpan
pinjam dan seterusnya.
Perekonomian Empat Sektor
Perkembangan perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari perkembangan ekonomi
internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada perekonomian asing, karena tidak
semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara dapat disediakan sendiri oleh
perekonomian domestik. Suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara
lainnya berdasarkan keunggulan absolut (Absolute Advantage) atau keunggulan
komparatifnya Comparative Advantage).
Menurut Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar negeri dalam meningkatkan
perekonomian adalah sebagai berikut:
1. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi.
2. Memperluas pasar produksi dalam negeri.
14
3. Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Keuangan Internasional
Interaksi ekonomi antara perekonomian domestik dan luar negeri tidak hanya terjadi
dalam bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa saja, melainkan juga dalam bentuk
masuknya modal/dana dari sektor luar negeri atau keluarnya modal/dana ke luar negeri.
Catatan yang menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara
dengan negara lainnya disebut dengan neraca pembayaran (Balance of Payment). Neraca
pembayaran terdiri dari transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital
Account).
Perekonomian internasional melibatkan berbagai negara dengan berbagai jenis mata
uang. Nilai dari berbagai mata uang relatif berbeda bila kita bandingkan daya belinya dari
tiap mata uang terhadap suatu barang. Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan
memberikan suatu nilai tukar atau kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang
dianut oleh berbagai negara terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate)
2. Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Rate)
Sumber Buku Pengantar Ilmu Ekonomi Karya Wawan Hermawan
15