pengantar bea cukai

69
Pengantar Bea Cukai www.hlpconsultant.org

Upload: tjahjo-santoso

Post on 20-Jul-2015

608 views

Category:

Law


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Bea Cukai

Pengantar Bea Cukai

www.hlpconsultant.org

Page 2: Pengantar Bea Cukai

www.themegallery.com

Diagram

PabeanUU NO. 17 TAHUN

2006

Bea Cukai

CukaiUU Nomor 39 Th.

2007.

Page 3: Pengantar Bea Cukai

Fungsi Kepabeanan : DJBC

Revenue collector, yaitu mengumpulkan perimaan negara yang berasal dari pembayaran Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor, Bea Keluar dan Cukai.

Trade facilitator, yaitu memberikan fasilitas bagi kemudahan perdagangan dan industri, misalnya pembebasan atau keringanan Bea Masuk, fasilitas melalaui Kawasan Berikat dsb

Community protector, yaitu misalnya, melindungi masyarakat dari pemasukan barang yang merusak lingkungan, mengganggu kesehatan

www.hlpconsultant.org

Page 4: Pengantar Bea Cukai

KEPABEANAN

SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGAWASAN ATAS LALULINTAS

BARANG YANG MASUK ATAU KELUARDAERAH PABEAN SERTA PEMUNGUTAN

BEA MASUK DAN BEA KELUAR

www.hlpconsultant.org

Page 5: Pengantar Bea Cukai

13/01/20155

PENGAWASAN TERHADAP BARANG TERTENTU

Barang tertentu adalah barang yang ditetapkan oleh instansi tehnis terkait sebagai barang yang

pengangkutannya di dalam Daerah Pabean diawasi

Pengawasan pengangkutan dengan sarana pengangkut laut, pada saat pemuatan,

pengangkutan dan pembongkaran

TAMBAHAN KEWENANGAN DJBC

Page 6: Pengantar Bea Cukai

PUNGUTAN NEGARA BERDASARKAN UU KEPABEANAN

BEA MASUK

BEA MASUK ANTI DUMPING

BEA MASUK IMBALAN

BEA MASUK TINDAKAN PENGAMAN

BEA MASUK PEMBALASAN

BEA KELUAR

SANKSI ADMINSTRASI

BUNGA

www.hlpconsultant.org

Page 7: Pengantar Bea Cukai

PEMBAYARAN PUNGUTAN PABEAN

Dilakukan pada Bank Devisa Persepsi

Dapat dilakukan di Kantor Pabean , dlm hal :

Ditempat tsb tdk ada Bank Devisa Persepsi

Impor barang penumpang dan awak sarana

pengangkut

www.hlpconsultant.org

Page 8: Pengantar Bea Cukai

PEMERIKSAAN PABEAN ATAS BARANG IMPOR

PENELITIAN DOKUMEN --> dilaksanakan oleh Kasi Pabean / PFPD

PEMERIKSAAN FISIK --> dilaksanakan oleh Pejabat Pemeriksa

www.hlpconsultant.org

DILAKUKAN SECARA SELEKTIF

Page 9: Pengantar Bea Cukai

JALUR PENGELUARAN BARANG IMPOR

JALUR HIJAU jalur pengeluaran barang

dokumen diperiksa setelah pengeluaran barang

JALUR KUNING dokumen diperiksa

sebelum pengeluaran barang.

JALUR MERAH jalur pengeluaran barang

impor dengan melalui pemeriksaan dok & fisik Pejabat BC

JALUR MITA jalur pengeluaran barang

impor tanpa melalui pemeriksaan pabean (tanpa pemerik-saan fisik dan dokumen)

www.hlpconsultant.org

Page 10: Pengantar Bea Cukai

PEMERIKSAAN PABEAN ATAS BARANG EKSPOR

Terhadap barang ekspor dilakukan penelitian dokumen

Dalam hal tertentu dapat dilakukan pemeriksaan fisik

www.hlpconsultant.org

Page 11: Pengantar Bea Cukai

WEWENANG KEPABEANAN

Mengunci, menyegel, melekatkan tanda pengaman thd brg impor atau ekspor

Pemeriksaan barang

Pemeriksaan pembukuan (audit)

Pemeriksaan bangunan dan tempat lain

Pemeriksaan sarana pengangkut

Pemeriksaan badan

Penegahan barang dan/atau sarana pengangkut

www.hlpconsultant.org

Page 12: Pengantar Bea Cukai

KEWENANGAN BC UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN SARANA PENGANGKUT

Penghentian sarana pengangkut

Meminta agar sarana pengangkut dibawa ke kantor pabean atau tempat lain untuk kepentingan pemeriksaan

Meminta agara sarana pengangkut menunjukkan semua dokumen pengangkutan serta pemberitahuan yang diwajibkan

www.hlpconsultant.org

Tidak diperkenankan !Melakukan pemeriksaan terhadap sarana pengangkut yang disegel

penegak hukum lain atau dinas pos

Page 13: Pengantar Bea Cukai

WEWENANG KEPABEANAN YANG LAIN

PENGAWASAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG LARANGAN DAN PEMBATASAN

MENANGGUHKAN SEMENTARA WAKTU PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG IMPOR ATAU EKSPOR HASIL PELANGGARAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) DARI KAWASAN PABEAN

PENINDAKAN ATAS BARANG YANG TERKAIT DENGAN TERORISME DAN/ATAU KEJAHATAN LINTAS NEGARA

PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KEPABEANAN

www.hlpconsultant.org

Page 14: Pengantar Bea Cukai

Penyelundupan Bidang Impor

Mengangkut barang yg tak tercantum dalam Manifes { psl 7A (2) };

Membongkar barang impor di luar kawasan pabean tanpa izin Kepala Kantor Pabean;

Membongkar barang Impor yg tdk tercantum dlm Pemberitahuan Pabean {psl 7A (3)};

Membongkar / menimbun barang impor yg masih dlm pengawasn pab. ditempat selain ditujuan;

Menyembunyikan barang impor dgn melawan hukum;

Mengeluarkan barang impor yg blm selesai kewajiban Pabeannya tanpa perset. Pej. BC yg mengakibatkan tdk terpenihinya pugutan neg.

Mengangkut barang impor dari TPS / TPB yg tidak sampai ke Kantor Pabean tujuan; atau

Dengan sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan/atau jml brg impor dlm Pemberitahuan Pabean,

www.hlpconsultant.org

Page 15: Pengantar Bea Cukai

Penyelundupan Bidang Ekspor

Mengekspor tanpa menyerahkan Pemberitahuan Pabean

Dgn sengaja memberitahukan salah ttg jenis dan / atau jml barang ekspor dl Pemberitahuan Pabean yg menyebabkan tdk dipungutnya pungutan ekspor {psl 11A (1) }

Memuat barang ekspor diluar kawasan Pabean tanpa izin kepala Kantor Pabean { psl 11A (3) }

Membongkar Barang Ekspor didalam Kawasan Pabean tanpa izin Kepala Kantor Pabean, atau

Mengangkut barang tanpa dilindungi dengan dokumen yang sah

www.hlpconsultant.org

Page 16: Pengantar Bea Cukai

Sanksi Penyelundupan

Pidana Penjara Min 1 th, Maks 10 th dan;

Pidana Denda Min. Rp 50 Juta, Maks. Rp 5 Milyar

www.hlpconsultant.org

Page 17: Pengantar Bea Cukai

Sanksi Terkait Penyelundupan

Setiap orang :

Menimbun, menyimpan, memiliki, membeli

…dst , barang impor yang diketahui atau

patut diduga berasal dari tindak pidana

penyelundupan Pidana 2 s/d 9 th , denda

Rp. 100 jt s/d Rp. 5 milyar (ps 103)

yang mengangkut barang yang berasal dari

tindak pidana penyelundupan Pidana 1th

s/d 3 th, denda Rp. 500 jt s/d Rp. 3 milyar (ps

104)

www.hlpconsultant.org

Page 18: Pengantar Bea Cukai

Sistem klasifikasi barang-Pasal 14 Ayat (1)

“Untuk penetapan tarif Bea Masuk dan Bea Keluar barang dikelompokkan berdasarkan sistem klasifikasi barang”.

Sistem klasifikasi barang yang dimaksud adalah menggunakan Harmonized System sebagaimana tertuang dalam BTBMI.

www.hlpconsultant.org

Page 19: Pengantar Bea Cukai

SISTEM KLASIFIKASI

Suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara sistematis dengan tujuan untuk mempermudah penarifan, transaksi perdagangan, pengangkutan dan statistik.”

Diratifikasi oleh Indonesia dgn Kepres no. 35 tahun 1993

Indonesia melaksanakan HS mulai 1 Januari 1989 dengan nama BTBMI

Pada tahun 2007 BTBMI berdasarkan AHTN dengan HS versi 2007

Saat ini menggunakan BTKI 2012 berdasarkan AHTN dengan HS versi ke 6 tahun 2012

www.hlpconsultant.org

Page 20: Pengantar Bea Cukai

Aspek Identifikasi Barang

Tanda atau identitas suatu barang :

1. Nama dagang

2. Jenis barang

3. Merk

4. Komposisi

5. Kapasitas

6. Kegunaan

7. Fungsi

8. Dll

www.hlpconsultant.org

Page 21: Pengantar Bea Cukai

Identifikasi Barang

www.hlpconsultant.org

STANDAR

SPESIFIKASI

PERSYARATAN

PRODUK

BARANG

SNI, JIS, BS, ISO

SPEC. PABRIK

ASOSIASI

KHUSUS

PEMERINTAH

BENTUK

WARNA

KAPASITAS

KOMPOSISI

RASA

BAU/AROMA

Page 22: Pengantar Bea Cukai

Sampling

www.hlpconsultant.org

sampling

sample

random

inspection

testing

analisa

sesuai standar/

ketentuan/ persyaratan

Page 23: Pengantar Bea Cukai

Aspek Pemeriksaan Atas Sampling

Bentuk fisik produk / barangtermasuk komponen, bagian-bagianyang membangun produk/barangtersebut

Warna, termasuk warna komponenatau bagian-bagian dari produk/barang tersebut

Fungsi atau kinerja produk/barangtersebut sesuai dengan jenis, mutu, fungsi produk/barang

www.hlpconsultant.org

Page 24: Pengantar Bea Cukai

Metode Pemeriksaan

Secara Visual (Visual Inspection) mengamati bentuk/penampakan, warna, kondisi, identitas product (label, marking dll)

Testing (Destructive Testing dan Non destruktive Testing), kekuatan, fungsi, performance kinerjanya

Analisa laboratorium untuk mengurai komposisi kandungan

Organoleptik (rasa dan aroma)

Pengukuran volume, penimbangan berat

www.hlpconsultant.org

Page 25: Pengantar Bea Cukai

Faktor Negara Asal

Di negara maju, hasil industrinya lebih baik bila dibandingkan dengan negara sedang berkembang.

Produk-produk khas dari negara-negara tertentu akan lebih mahal dari negara lain yang menghasilkan barang yang sama.

Contoh :

Sutera Cina

Kristal Cheko

Anggur Perancis

Keju Belanda

www.hlpconsultant.org

Page 26: Pengantar Bea Cukai

Nilai Pabean dari Negara Asal

Sehubungan hal tersebut di atas, sebagai realisasinya telah diatur dan dituangkan dalam Lampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor : SE-25/BC/1990 tanggal 30 Oktober 1990 tentang penetapan faktor origin sebagai berikut :

Origin Eropa / USA / Jepang = 100

Origin Korea

Selatan/China/Hongkong/Taiwan/Australia = 90

Origin negara lainnya = 85

www.hlpconsultant.org

Page 27: Pengantar Bea Cukai

Harmonized System (HS Code)

Singkatan dari “Harmonized System”

Nama lengkap “The Harmonized Commodity Description and Coding System”

Nama dalam konvensi Internasional “Convention on The Harmonized Commodity Description and Coding System”

Diterbitkan CCC (Customs Cooperation council ), mulai diberlakukan secara internasional sejak 1 Januari 1988: Indonesia menggunakan HS mulai 1 Januari 1989

www.hlpconsultant.org

Page 28: Pengantar Bea Cukai

Harmonized System (HS Code)

GENERAL RULES FOR THE INTERPRETATION OF HS KUMHS.

21 BAGIAN

97 BAB

LEGAL NOTES CATATAN

BAGIAN, CATATAN BAB, CATATAN SUBPOS

POS (4 DIGIT)

SUBPOS (6 DIGIT)

www.hlpconsultant.org

Page 29: Pengantar Bea Cukai

Buku Tarif Kepabeanan Indonesia

www.hlpconsultant.org

Page 30: Pengantar Bea Cukai

BTKI 2012

BTKI 2012 digunakan sebagai referensi, sehingga apabila terdapat hal yang meragukan berkaitan dengan pungutan dan pengaturan pembebanan tarif Bea Masuk, Bea Keluar, PPN atau PPnBM, maka yang mengikat secara hukum adalah Peraturan Menteri Keuangan atau peraturan perundang-undangan lain yang mendasarinya

Pengguna BTKI 2012 diharapkan selalu merujuk kepada Peraturan Menteri Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang menjadi dasar hukumnya dan melakukan updating data secara berkala untuk mengantisipasi adanya perubahan kebijakan tarif yang dinamis dari waktu ke waktu.

www.hlpconsultant.org

Page 31: Pengantar Bea Cukai

Struktur BTKI 2012

www.hlpconsultant.org

XXXX.XX.XX.XX

6-digit subpos HS WCO Pos Tarif Nasional

Subpos ASEAN

hal-hal yang berkaitan dengan struktur tarif dan uraian

barang, dan termasuk besarnya pembebanan tarif Bea

Masuk pada 2-digit pos tarif nasional tersebut tetap

terikat pada 8-digit subpos ASEAN termasuk

perubahannya

Page 32: Pengantar Bea Cukai

Bea Masuk Advalorum

Tarif Bea Masuk yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu. Besarnya Bea Masuk terutang dihitung dengan cara mengalikan persentase dengan harga barang (nilai pabean).

www.hlpconsultant.org

Page 33: Pengantar Bea Cukai

Bea Masuk Spesifik

tarif Bea Masuk yang dikenakan berdasarkan nilai rupiah tertentu dari satuan jumlah barang. Besarnya Bea Masuk terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif Bea Masuk dengan jumlah barang yang diimpor. Saat ini hanya dikenakan untuk gula dan beras.

www.hlpconsultant.org

Page 34: Pengantar Bea Cukai

Perbandingan Klasifikasi

www.hlpconsultant.org

BTBMI 2007 BTKI 2012

WCO 5.055 5.205

AHTN 8.300 9.558

Nasional:

1. HS Nasional 8.742 10.012

2. BAB 98 (IKD) 13 13

Total Pos Tarif: 8.755 10.025

JUMLAH POS TARIFHS

Page 35: Pengantar Bea Cukai

FORMAT BTKI 2012

www.hlpconsultant.org

Pos/Subpos

Heading/

Subheading

Uraian Barang Description Of

Goods

Pajak

Bea Masuk Bea Keluar Tax Keterangan

Import Duty Export Duty PPN PPnBM Remarks

VATSales Tax On

Luxury Goods

Page 36: Pengantar Bea Cukai

PENJELASAN KOLOM TABEL BTKI

KOLOM PERTAMA “POS/SUBPOS”

4 dan 6 digit pertama berasal dari teks HS-WCO;

8 digit berasal dari teks AHTN

10 digit merupakan uraian pos tarif nasional

KOLOM KEDUA “URAIAN BARANG” DALAM BAHASA INDONESIA

Uraian barang pada 4 dan 6 digit pertama merupakan

terjemahan teks HS-WCO;

Uraian barang pada 8 digit merupakan terjemahan

teks AHTN

www.hlpconsultant.org

Page 37: Pengantar Bea Cukai

PENJELASAN KOLOM TABEL BTKI

KOLOM KETIGA “DESCRIPTION OF GOODS” DALAM BAHASA

Description of goods pada 4 dan 6 digit pertama

merupakan terjemahan teks hs-wco dalam bahasa

Inggris;

Description of goods pada 8 digit merupakan

terjemahan teks AHTN dalam bahasa Inggris;

Description of goods pada 10 digit merupakan

terjemahan teks asli dalam bahasa Indonesia ke

bahasa Inggris.

www.hlpconsultant.org

Page 38: Pengantar Bea Cukai

PENJELASAN KOLOM TABEL BTKI

KOLOM KEEMPAT “BEA MASUK UMUM”

Pembebanan tarif bea masuk umum berdasarkan

KMK Nomor : 110/PMK.010/2006 tanggal 15

Nopember 2006

KOLOM KELIMA “BEA KELUAR”

Mencantumkan tanda satu asterisk *) menunjukkan

klasifikasi barang ekspor yang dikenakan bea keluar.

Besarnya pembebanan tarif dan jenis barang yang

dikenakan Bea Keluar diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 67/PMK.011/2010 sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 128/PMK.011/2011

www.hlpconsultant.org

Page 39: Pengantar Bea Cukai

PENJELASAN KOLOM TABEL BTKI

KOLOM KEENAM “PPN”

Mencantumkan pembebanan tarif PPN yang

ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 8

Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009

KOLOM KETUJUH “PPnBM”

Mencantumkan pembebanan tarif PPnBM yang

ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 355/KMK.03/2003 dan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 620/PMK.03/2004

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 103/PMK.03/2009

www.hlpconsultant.org

Page 40: Pengantar Bea Cukai

PENJELASAN KOLOM TABEL BTKI

PENCANTUMAN TANDA ( * ) dan ( - )

Pencantuman tanda satu asterisk *) pada kolom

“PPN”dan “PPnBM” berarti pengenaan PPN dan

PPnBM berlaku hanya terhadap sebagian jenis

barang atau sebagian kelompok barang dalam pos

tarif bersangkutan, sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku atas pengenaan PPN atau

PPnBM.

Pencantuman tanda strip (-) pada kolom

pembebanan tarif PPN atau PPnBM berarti komoditi

pada pos tarif bersangkutan tidak dikenakan

pembebanan PPN atau PPnBM.

www.hlpconsultant.org

Page 41: Pengantar Bea Cukai

KUMHS

KETENTUAN UMUM UNTUK MENGINTERPRETASI HARMONIZED SYSTEM (KUMHS)

Merupakan Panduan Utama dalam menetapkan klasifikasi barang yang harus diperhatikan dan digunakan setiap saat.

Terdiri dari 6 ketentuan dari WCO

KUMHS 1 s.d 4 digunakan secara berurutan.

Dalam hal KUMHS 1 tidak dapat digunakan maka klasifikasi menggunakan KUMHS 2, dst..

KUMHS 5 dan 6 digunakan tersendiri

www.hlpconsultant.org

Page 42: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 1

“Judul Bagian, Bab dan Sub-bab hanya dimaksudkan untuk memper-mudah referensi saja; untuk tujuan hukum, klasifikasi harus ditentukan menurut uraian yang terdapat dalam pos dan berbagai Catatan Bagian atau Bab yang berkaitan serta menurut ketentuan-ketentuan berikut ini, asalkan pos atau Catatan tersebut tidak menentukan lain”.

www.hlpconsultant.org

Page 43: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 1

www.hlpconsultant.org

Bagian I “ Binatang Hidup; produk hewani” Bab 1 “ Binatang Hidup”

Gajah untuk sirkus diklasifikasikan pada pos 95.08 dengan

aplikasi KUMHS 1 dan catatan 1(c) Bab 1.

Bagaimana mengklasifikasikan gajah untuk sirkus?

Pos 01.06 sebagai “Binatang Lainnya” ?

Perhatikan Catatan 1 (c) Bab 1

binatang dari pos 95.08 dikeluarkan dari Bab 1.

Page 44: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 2

Digunakan apabila KUMHS 1 tidak dapat diterapkan.

Terdiri dari 2 ketentuan :

KUMHS 2(a) ketentuan tentang klasifikasi

barang yang belum jadi atau belum dirakit

KUMHS 2(b) perluasan cakupan suatu pos

yang terbuat dari dua bahan berbeda

www.hlpconsultant.org

Page 45: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 2(a)

“Setiap referensi untuk suatu barang dalam suatu pos harus dianggap meliputi juga referensi untuk barang tersebut dalam keadaan tidak lengkap atau belum rampung, asalkan pada saat diajukan, barang yang tidak lengkap atau belum rampung tersebut memiliki karakter utama dari barang itu dalam keadaan lengkap atau rampung. Referensi ini harus dianggap juga meliputi referensi untuk barang tersebut dalam keadaan lengkap atau rampung (atau yang berdasarkan ketentuan ini dapat digolongkan sebagai lengkap atau rampung), yang diajukan dalam keadaan belum dirakit atau terbongkar”.

www.hlpconsultant.org

Page 46: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 2(a)

www.hlpconsultant.org

- Mobil yang belum dilengkapi

roda

-Sepeda yang belum

dilengkapi sadel

-Handphone tanpa keypad

-Kemeja tanpa kancing

DIKLASIFIKASIKAN

SEBAGAI BARANG

JADINYA

Barang belum lengkap/jadi :

Page 47: Pengantar Bea Cukai

Barang yang belum atau tidak dirakit

Biasanya untuk memudahkan packing, handling atau transport

Untuk dirakit menggunakan baut, sekrup, mur, atau di las, sepanjang hanya dilakukan proses perakitan saja.

Komponen/bagian yang tidak terakit yang jumlahnya melebihi dari yang dibutuhkan harus diklasifikasikan terpisah.

www.hlpconsultant.org

Page 48: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 2(b)

“Setiap referensi untuk suatu bahan atau zat dalam pos, harus dianggap juga meliputi referensi untuk campuran atau kombinasi dari bahan atau zat itu dengan bahan atau zat lain. Setiap referensi untuk barang dari bahan atau zat tertentu harus dianggap juga meliputi referensi untuk barang yang sebagian atau seluruhnya terdiri dari bahan atau zat tersebut. Barang yang terdiri lebih dari satu jenis bahan atau zat harus diklasifikasikan sesuai prinsip dari Ketentuan 3”.

www.hlpconsultant.org

Page 49: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 2(b)

www.hlpconsultant.org

Pisau terbuat dari stainless steel dianggap semata-

mata hanya perkakas dari logam dan mengabaikan

bahan plastik untuk gagangnya, sehingga dengan

KUMHS 2(b) diklasifikasikan sebagai pisau dari logam

pada pos 82.11

Bagaimana mengklasifikasikan pisau dengan mata terbuat

dari stainless steel dan gagang dari plastik?

Bab 82 perkakas logam

Bab 39 barang dari plastik

Page 50: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 3

Digunakan apabila suatu barangsecara sepintas dapat diklasifikasikandalam dua pos atau lebih dan KUMHS2 tidak dapat diterapkan.

Digunakan secara berurutan dariKUMHS 3(a) sampai 3(c)

Terdiri dari 3 ketentuan :

KUMHS 3(a) berdasarkan uraian paling spesifik

KUMHS 3(b) berdasarkan karakter utama barang

KUMHS 3(c) diklasifikasikan pada pos terakhir

www.hlpconsultant.org

Page 51: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 3(a)

“Pos yang memberikan uraian yang paling spesifik, harus lebih diutamakan dari pos yang memberikan uraian yang lebih umum. Namun demikian, apabila dua pos atau lebih yang masing-masing pos hanya merujuk kepada bagian dari bahan atau zat yang terkandung dalam barang campuran atau barang komposisi atau hanya merujuk kepada bagian dari barang dalam set yang disiapkan untuk penjualan eceran, maka pos - pos tersebut harus dianggap setara sepanjang berkaitan dengan barang tersebut, walaupun salah satu dari pos tersebut memberikan uraian yang lebih lengkap atau lebih tepat”.

www.hlpconsultant.org

Page 52: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 3(a)

www.hlpconsultant.org

Portable Electric Shaver

85.09 Peralatan rumah tangga elektro mekanis dengan

motor listrik terpasang didalamnya

85.10 Alat cukur, alat pangkas rambut dan penghilang

rambut dengan motor listrik terpasang

Karpet berumbai untuk mobil

57.03 Karpet berumbai

87.08 Bagian dan asesoris kendaraan

Page 53: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 3(b)

“Barang campuran dan barang komposisi yang terdiri dari bahan yang berbeda atau dibuat dari komponen yang berbeda, serta barang yang disiapkan dalam set untuk penjualan eceran yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan Referensi 3(a), harus diklasifikasikan berdasarkan bahan atau komponen yang memberikan karakter utama barang tersebut, sepanjang kriteria ini dapat diterapkan”.

www.hlpconsultant.org

Page 54: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 3(b)

Kriteria dalam menentukan karakter utama barang sesuai KUMHS 3(b) :

Sifat dari bahan atau komponen yang terkandung.

Jumlah, kualitas, berat, atau nilai masing-masing komponen.

Peran dari komponen barang dalam kaitannya dengan fungsi barang secara keseluruhan.

www.hlpconsultant.org

Page 55: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 3(b)

www.hlpconsultant.org

Campuran untuk membuat bir

70% gandum (10.01) + 30% barley (10.05)

Faktor yang memberi karakterutama :

Berat/Komposisi

Diklasifikasikan sebagai gandum

pos 10.01

Page 56: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 3(b)

Article Put Up In Sets

Terdiri dari setidaknya dua jenis barang yang

berbeda yang dapat diklasifikasikan dalam

dua pos berbeda.

Terdiri dari dua produk yang diajukan

bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

atau kegunaan.

Dikemas dalam kemasan yang siap untuk

dijual langsung kepada konsumen tanpa

dikemas ulang.

www.hlpconsultant.org

Page 57: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 3(b)

www.hlpconsultant.org

Satu set produk makanan :

Spaghetti

(19.02)

Keju parut

(04.06)

Saus tomat

(21.03)

What is the correct

HS Code?

Page 58: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 3(c)

“Apabila barang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan Referensi 3(a) atau 3(b), maka barang tersebut harus diklasifikasikan dalam pos tarif terakhir berdasarkan urutan penomorannya di antara pos tarif yang mempunyai pertimbangan yang setara”

www.hlpconsultant.org

Page 59: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 3(c)

www.hlpconsultant.org

Jaket dimaksud memiliki dua jenis bahan

dengan fungsi yang setara sehingga

tidak dapat ditentukan karakter

utamanya. Maka dengan aplikasi KUMHS

3(c) diklasifikasikan pada pos terakhir

yaitu 62.01

Wind-jaket dua sisi yang dapat dipakai

bolak-balik. Satu sisi terbuat dari katun

rajutan, sisi lain terbuat dari katun

bukan rajutan62.01 Wind-jacket rajutan dari katun61.01 Wind-jacket dari katun bukanrajutan

SIDE A

SIDE B

Page 60: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 4

“Barang yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan ketentuan diatas, harus diklasifikasikan dalam pos yang sesuai untuk barang yang paling menyerupai”.

Digunakan dalam hal :

Barang tidak dapat diklasifikasikan dengan KUMHS 1 s.d KUMHS 3.

Tidak ada pos yang sesuai

www.hlpconsultant.org

Page 61: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 4

www.hlpconsultant.org

Mengingat tidak ada pos yang lebih sesuai pada HS maka

pemanggang dengan tenaga matahari diklasifikasikan pada pos paling

menyerupai sesuai KUMHS 4 pada pos 7321.11. (dalam BTBMI 2007

sudah di amandemen)

Pemanggang/barbeque yang menggunakan tenaga matahari untuk

memasak makanan, dan tidak menggunakan bahan bakar.

Terdapat beberapa jenis pemanggang pada HS yang semuanya

menggunakan bahan bakar sbb.:

7321.11 Pemanggang Bahan Bakar Gas atau Bahan Bakar Lain

7321.12 Bahan Bakar Cair

7321.19 Bahan Bakar Padat

Page 62: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 5

Terdiri dari dua ketentuan dan merupakan aturan tambahan mengenai pengemas dan bahan kemasan.

Pada intinya mengatur bahwa barang yang dikemas dengan suatu kemasan diklasifikasikan menurut barang tersebut, dengan syarat :

1. Dibentuk secara khusus untuk memuat barang tertentu

2. Dapat digunakan untuk jangka panjang

3. Diajukan bersama barang dalam kemasan

4. Biasa dijual bersama barang tersebut

5. Tidak memberi karakter utama bagi keseluruhan barang

Contoh : tas kamera, tas instrumen musik, koper senapan, tas instrumen gambar, yang diimpor bersama barangnya.

www.hlpconsultant.org

Page 63: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 5 (a)

“Tas kamera, tas instrumen musik, kopor senapan, tas instrumen gambar, kotak kalung dan kemasan semacam itu, dibentuk secara khusus atau pas untuk menyimpan barang atau perangkat barang tertentu, cocok untuk penggunaan jangka panjang dan diajukan bersama dengan barangnya, harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila kemasan tersebut memang dijual dengan barang tersebut. Namun demikian, ketentuan ini tidak berlaku untuk kemasan yang memberikan seluruh karakter utamanya”.

www.hlpconsultant.org

Page 64: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 5 (b)

“Berdasarkan aturan dari Ketentuan 5 (a) di atas, bahan pembungkus dan kemasan pembungkus yang diajukan bersama dengan barangnya, harus diklasifikasikan menurut barangnya, apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut memang biasa digunakan untuk membungkus barang tersebut. Namun demikian, Ketentuan ini tidak mengikat apabila bahan atau kemasan pembungkus tersebut secara nyata cocok untuk digunakan berulang-ulang”.

www.hlpconsultant.org

Page 65: Pengantar Bea Cukai

KUMHS 6

“Untuk tujuan hukum klasifikasi barang dalam subpos dari suatu pos harus ditentukan berdasarkan uraian dari subpos tersebut dan catatan subpos bersangkutan, serta Ketentuan di atas dengan penyesuaian seperlunya, dengan pengertian bahwa hanya subpos yang setara yang dapat diperbandingkan. Kecuali apabila konteksnya menentukan lain, untuk keperluan Ketentuan ini diberlakukan juga catatan Bagian dan catatan Bab”.

www.hlpconsultant.org

Page 66: Pengantar Bea Cukai

Contoh Aplikasi KUMHS 6

www.hlpconsultant.org

Sesuai KUMHS 6, penetapan klasifikasi dilakukan dengan

membandingkan pos yang setara pada tingkat satu takik, sehingga

barang tersebut diklasifikasikan pada pos 4015.90

Pakaian pelindung untuk dokter bedah, terbuat dari karet

40.15 Pakaian dan Asesoris pakaian dari karet…

- Sarung tangan, mitten dan mitt :

4015.11 - - Untuk bedah

4015.19 - - Lain-lain

4015.90 - Lain-lain

Page 67: Pengantar Bea Cukai

REFERENSI PENETAPAN KLASIFIKASI

Untuk mempermudah penetapan klasifikasi, WCO telah menerbitkan berbagai referensi yang dapat digunakan, antara lain :

Explanatory Notes to the Harmonized System (EN)

• Merupakan publikasi WCO yang berisi catatan-

catatan penjelasan dan interpretasi atas legal

notes serta uraian pos pada HS

The Alphabetical Index

• Merupakan publikasi WCO yang berisi contoh-

contoh barang secara umum yang diklasifikasikan

pada suatu pos dan diurutkan berdasarkan alfabet

www.hlpconsultant.org

Page 68: Pengantar Bea Cukai

REFERENSI PENETAPAN KLASIFIKASI

The Compendium of Classification Opinions

• Merupakan publikasi WCO yang berisi keputusan

HS Committee atas barang-barang yang

mengalami dispute di negara-negara anggota.

The Harmonized System Commodity

Database (CD)

• Merupakan publikasi WCO yang berisi contoh

barang secara terperinci yang diklasifikasikan

pada pos-pos yang ada, dalam bentuk software.

www.hlpconsultant.org

Page 69: Pengantar Bea Cukai