pengambilan keputusan indeks kinerja · pdf fileberbasis ubi kayu (tepung tapioka, keripik...

23
1 1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS INDEKS KINERJA 2 Gambar : Siklus data, informasi, keputusan dan aksi Informasi Keputusan Data Aksi Alternatif Keputusan SOP DSS SIM Bilangan Terms Monev Keterangan: SIM : Sistem Informasi Manajemen DSS : Decision Support System SOP : Standard Operational Procedure Monev : Monitoring dan Evaluasi

Upload: nguyenliem

Post on 06-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

1

1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BERBASIS INDEKS KINERJA

2

Gambar : Siklus data, informasi, keputusan dan aksi

Informasi

Keputusan

Data

Aksi

Alternatif Keputusan

SOP

DSS SIM Bilangan Terms

Monev

Keterangan: SIM : Sistem Informasi Manajemen DSS : Decision Support System SOP : Standard Operational Procedure Monev : Monitoring dan Evaluasi

Page 2: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

2

3

• System Definition

Element (E1) E2

E3

E5 E4

Sub Goal

Goal

• System Phylosophy

-  Goal Oriented (Cybernetic) à C à S

-  Holistic Not Partial à H

-  Effectiveness Not Efficiency à E

4

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Fungsi Manajemen

•  Perencanaan

•  “Staffing”

•  Pengorganisasian

•  Pelaksanaan

•  Monitoring

•  Evaluasi

Hirarki Sifat

Top Level

Up Medium Low

Lower

•  Directif

•  Strategis

•  Taktis

•  Operasional

Ø  Cara

1. Dengan Intuisi

2. Dengan Analisa Keputusan

Page 3: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

3

5

Jangka Lingkungan Sifat

Direktif Panjang Dinamis dan probalistik intuitif

Arahan-arahan strategis yang kadang bersifat intuitif

Strategis

Panjang Dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan kepastian yang sangat rendah

Tidak bisa diprogram karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh

Taktis Menengah-pendek

Dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan asumsi kepastian yang tinggi

Bisa dibuat program dengan masukan preferensi pengambil keputusan

Operasional Pendek Dianggap statik dan tidak mempengaruhi faktor-faktor

Bisa dibuat program karena sifatnya berulang

Tabel: Permasalahan manajemen

6

Senang Sedih

•  Tidak Pasti

•  Kompleks

•  Dinamis

•  Persaingan

•  Terbatas

•  Pilihan

•  Informasi

•  Preferensi

Intuisi

Logika tidak dapat diperiksa

Keputusan Hasil

Kecerdasan

Persepsi

Falsafah

Bingung cemas

Berfikir Rasa tidak Enak

Bertindak Puji Cela

LINGKUNGAN

REAKSI

Gambar : Pengambilan Keputusan dengan Intuisi

Page 4: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

4

7

•  Tidak Pasti •  Kompleks •  Dinamis •  Persaingan •  Terbatas

•  Pilihan

•  Informasi

•  Preferensi

Keputs. Hasil

Kecerdasan

Persepsi

Falsafah

Bingung cemas

Berfikir Rasa tidak Enak

Bertindak Puji Cela

LINGKUNGAN

REAKSI

Gambar : Pengambilan Keputusan dengan Analisa Keputusan

•  Alternatif2

•  Penetapan kemungkinan

•  Struktur Model •  Penetapan Nilai •  Preferensi Waktu •  Preferensi Risiko

Logika

Senang Sedih

ANALISA KEPUTUSAN (Normatif)

Sensitifitas nilai informasi

Pandangan ke dalam

8

MCDM SEBAGAI SALAH SATU MODEL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tujuan yang akan dicapai Masalah yang akan diselesaikan

Alternatives alat/rencana/…

Pengambil Keputusan

Kriteria Kinerja

Page 5: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

5

9

KOMPONEN KEPUTUSAN

Ø  Alternatif Keputusan

Ø  Kriteria Keputusan

Ø  Bobot Kriteria

Ø  Model Penilaian

Ø  Model Penghitungan

Ø  Tipe Pengambil Keputusan

10

MODEL PENILAIAN

1. Menggunakan Nilai Numerik (Nyata)

à Kriteria dan atau alat ukurnya jelas (obyektif)

• Sebagai misal Suhu Ruang (termometer)

• Tinggi Badan

• Berat Badan

• Hasil perhitungan dengan rumus yang jelas:

• BCR;

• IRR

• NPV

Page 6: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

6

11

MODEL PENILAIAN

2.  Menggunakan Skala Ordinal

à Kriteria kompleks melibatkan presepsi (subyektif)

à Jumlah skala 3; 5; 7 (disarankan ganjil)

•  Sebagai misal Rasa TEH (5 Skala)

•  1. Sangat tidak enak 4. Enak

•  2. Tidak Enak 5. Sangat enak

•  3. Cukup Enak

•  Stabilitas politik (3 Skala)

. 1. Kurang Stabil 3. Sangat Stabil

. 2. Stabil

12

MODEL PENILAIAN

3. Menggunakan Nilai Perbandingan Berpasangan

Misal pada AHP : <misal A dibandingkan dengan B>

1 : A dan B sama penting 7 : A sangat nyata lebih penting dari B

3 : A sedikit lebih penting dari B 9 : A pasti lebih penting dari B

5 : A jelas lebih penting dari B

Pembacaan Lain:

3: A tiga kali lebih penting dari B

5: A lima kali lebih penting dari B

Page 7: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

7

+ Model Penilaian Fuzzy (trapezoidal) usia penduduk 13

+ Model Penilaiann Fuzzy Tingkat Kemiskinan Penduduk 14

Page 8: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

8

+

15

36 37 35

1

38

OK PL PH

A little too hot: positive low

Much too hot: positive high

A little too cold: negative low

NL

34 39 33

Much too cold: negative high

NH

Fuzzy Triangular: Suhu air mandi

+

16

Latihan

Model

Penilaian

Berikan contoh kasus penerapan metode penilaian dengan:

•  Terukur Jelas

•  Skala Ordinal

•  Preferensi Fuzzy

Page 9: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

9

+

17

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS INDEKS KINERJA

A. METODE BAYES

B. METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)

C. COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)

18 MATRIK KEPUTUSAN :

ALTERNA-TIF

KRITERIA NILAI ALT. KEP.

RANGKING ALT. KEP. K1 K2 ….. Kn

ALT1 V11 V12 ….. V1n Nk1 ALT2 V21 V22 ….. V2n Nk2 ALT3 :

: : ALTm Vm1 Vm2 ….. Vmn Nkm

BOBOT B1 B2 ….. Bn MODEL PENGHITUNGAN

1.  BAYES : Nki = n Σ j = 1 Vij * Bj ,

n Σ j = 1 Bj = 1.0

2. Per. Eksponensial : Nki = n Σ j = 1 (Vij )

Bj , Bj = Bulat >0

3. Composite Performance Indeks (CPI)

Page 10: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

10

19

Contoh Kasus =

•  Fokus = Pemilihan media iklan yang sesuai

•  Alternatif = 1. Radio

2. Televisi 3. Surat Kabar

•  Kreteria = 1. Jangkauan

2. Efektifitas Pesan 3. Biaya

•  Metode Penilaian = ordinal 1. Sangat Kurang 2. Kurang 3. Biasa

4. Bagus 5. Sangat Bagus

20

•  Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Jangkauan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Radio

2. Televisi

3. Surat Kabar

Bobot Bayes

MPE

Page 11: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

11

21

•  Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Jangkauan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Radio 4 4 3

2. Televisi 4 5 2

3. Surat Kabar 4 3 4

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

22

Contoh Kasus =

•  Fokus = Pemilihan Lokasi industri

•  Alternatif = 1. Semarang

2. Bandung 3. Surabaya

•  Kreteria = 1. Infrastruktur

2. Pasar 3. Biaya tenaga kerja

•  Metode Penilaian = ordinal 1. Sangat Kurang 2. Kurang 3. Biasa

4. Bagus 5. Sangat Bagus

Page 12: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

12

23

•  Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Infrastruktur Pasar Biaya tenaga

kerja

Bayes MPE

1. Semarang 4 4 3

2. Bandung 4 5 2

3. Surabaya 4 3 4

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

24

A. METODE BAYES

• Merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif

• Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif disederhanakan menjadi :

m Total Nilai i = ∑ Nilai ij (Kritj) j = 1

dimana:

Total Nilai i= total nilai akhir dari alternatif ke-i

Nilai ij = nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j

Krit j = tingkat kepentingan (bobot) kriteria ke-j

i = 1,2,3,…n; n = jumlah alternatif

j = 1,2,3,…m; m = jumlah kriteria

Page 13: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

13

25

Contoh Kasus =

•  Fokus = Pemilihan media iklan yang sesuai

•  Alternatif = 1. Radio

2. Televisi 3. Surat Kabar

•  Kreteria = 1. Jangkauan

2. Efektifitas Pesan 3. Biaya

•  Metode Penilaian = ordinal 1. Sangat Kurang 2. Kurang 3. Biasa

4. Bagus 5. Sangat Bagus

26

•  Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Jangkauan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Radio 4 4 3 3.7 (2)

2. Televisi 4 5 2 3.8 (1)

3. Surat Kabar 4 3 4 3.6 (3)

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

Page 14: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

14

27

Tabel: Matrik keputusan penilaian media iklan yang sesuai dengan Teknik Bayes

Alternatif Kriteria Nilai Alternatif

Peringkat

Jangkauan Efektvitas Biaya

1. Radio 4 4 3 3.7 2

2. Televisi 4 5 2 3.8 1

3. Surat Kabar 4 3 4 3.6 3

Bobot Kriteria 0.3 0.4 0.3 •  Dengan menggunakan perumusan Bayes, diperoleh nilai alternatif

1,2, dan 3 masing-masing 3,7; 3,8; dan 3,6 sehingga didapat

alternatif yang terurut dari yang terbaik adalah alternatif 2, 1, dan 3.

28

•  Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Infrastruktur Pasar Biaya tenaga

kerja

Bayes MPE

1. Semarang 4 4 3 3.7 (2)

2. Bandung 4 5 2 3.8 (1)

3. Surabaya 4 3 4 3.6 (3)

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

Page 15: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

15

29

B. METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)

•  Merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak

•  Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses

Ø  Prosedur MPE •  Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metoda

perbandingan eksponensial adalah:

m Total nilai (TNi) =∑ (RK ij)TKK j

j=1

30

dengan :

TNi = Total nilai alternatif ke -i

RK ij = derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i

TKK j = derajat kepentingan kritera keputusan ke-j; TKKj > 0; bulat

n = jumlah pilihan keputusan

m = jumlah kriteria keputusan

•  Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat.

•  Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya

Page 16: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

16

31

Ø Keuntungan Metode MPE

•  Mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisa

•  Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata

32

•  Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Jangkauan Eff. Biaya Bayes MPE

1. Radio 4 4 3 3.7 (2)

2. Televisi 4 5 2 3.8 (1)

3. Surat Kabar 4 3 4 3.6 (3)

Bobot Bayes 0.3 0.4 0.3

MPE 3 4 3

Page 17: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

17

33

Ø  Contoh Lain Aplikasi Metode MPE

•  Penilaian terhadap tiga alternatif produk agroindustri berbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak)

•  Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga kerja, teknologi yang sudah dipakai, kondisi sosial budaya, dan dampak terhadap lingkungan

•  Penilaian alternatif pada setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-9

34

Tabel: Penilaian alternatif produk agroindustri potensial

No

Kriteria

Tingkat Kepenti

ngan

Nilai Alternatif Produk

Tepung Tapioka

Kripik Singkong

Pakan Ternak

1 Potensi Pasar 9 8 6 6

2 Kondisi Bahan Baku 8 8 6 8

3 Nilai Tambah produk 6 6 4 5

4 Daya Serap Tenaga Kerja 7 8 6 6

5 Teknologi yang Sudah dipakai 5 8 6 6

6 Kondisi Sosial Budaya 7 8 8 8

7 Dampak Terhadap Lingkungan 5 6 8 6

Page 18: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

18

35

•  Setelah dihitung menggunakan teknik MPE maka akan terlihat urutan atau prioritas produk agroindustri yang potensial untuk diinvestasikan

Prioritas

Alternatif terpilih

Nilai MPE

Produk potensial 1

Tepung tapioka

155.267.448

Produk potensial 2

Pakan ternak

29.263.177

Produk potensial 3

Keripik singkong

14.179.040

Tabel : Hasil pehitungan dengan MPE

Maka dapat disimpulkan bahwa produk agroindustri yang paling potensial untuk diinvestasikan adalah tepung tapioka, dengan nilai 155.276.448

36

Latihan Penerapan Metode Bayes dan MPE

•  Fokus =

•  Alternatif = 1.

2. 3.

•  Kreteria = 1.

2. 3.

•  Metode Penilaian : ordinal (generik) 1. Sangat Kurang 2. Kurang 3. Biasa

4. Bagus 5. Sangat Bagus

Page 19: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

19

37

•  Matrik Keputusan

Alternatif Kriteria Nilai Keputusan

Bayes MPE

1.

2.

3.

Bobot Bayes

MPE

38

C. COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)

Ø  Merupakan indeks gabungan (Composite Index) yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif (i)

berdasarkan beberapa kriteria (j).

Formula yang digunakan dalam teknik CPI :

Aij = Xij (min) x 100 / Xij (min) A(i + 1.j) = (X(I + 1.j) )/ Xij (min) x 100 Iij = Aij x Pj n Ii = Σ (Iij) j =1

Page 20: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

20

39

Keterangan:

Aij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke – j

Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j

A(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria ke – j

X(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria awal ke – j

Pj = bobot kepentingan kriteria ke – j

Iij = indeks alternatif ke-i

Ii = indeks gabungan kriteria pada alternatif ke –i

i = 1, 2, 3,…, n

j = 1, 2, 3,…, m

40

•  Sebagai ilustrasi, terdapat 3 alternatif yang dinilai yaitu Industri Minyak Sawit, Industri Pengolahan Teh dan Industri Coklat Bubuk dengan kriteria

kelayakan IRR (Internal Rate of Return), B/C (Benefit/Cost Ratio) dan Pay Back Period (waktu pengembalian modal)

Tabel: Matrik awal penilaian alternatif pemilihan industri yang paling layak

Alternatif

Kriteria IRR (%)

B/C

PBP (Thn) 1. Industri Minyak Sawit (CPO)

30

1,1

5 2. Industri Pengolahan Teh

20

1,15

6 3. Industri Coklat Bubuk

25

1,2

4 Bobot Kriteria

0,3

0,4

0,3

Page 21: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

21

41

Prosedur Penyelesaian CPI

•  Identifikasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilaianya semakin

baik) dan tren negatif (semakin rendah nilainya semakin baik)

•  Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditranspormasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditranspormasi secara proporsional lebih tinggi.

•  Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria

ditranspormasi ke seratus, sedangkan nilai lainnya

ditranspormasi secara proporsional lebih rendah.

•  Perhitungan selanjutnya mengikuti prosedur Bayes.

42

Tabel: Matrik hasil transformasi melalui teknik perbandingan indeks kinerja

Alternatif Kriteria Nilai Alternatif

Peringkat

IRR B/C PBP (Thn)

1. Industri Minyak Sawit (CPO)

150 100 80 109 2

2. Industri Pengolahan Teh 100 104,5 66.7 91,8 3

3. Industri Coklat Bubuk 125 109,1 100 111,1 1

Bobot Kriteria 0,3 0,4 0,3 Dengan demikian alternatif 3 yaitu Industri Coklat Bubuk sebagai peringkat 1 disusul oleh industri minyak sawit dan kemudian industri pengolahan teh.

Page 22: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

22

43

•  Latihan: Aplikasi metoide CPI

•  Ilustrasi Kasus:

Tabel: Matrik awal penilaian alternatif ___________________________

Alternatif

Kriteria

1.

2.

3.

Bobot Kriteria

44

Tabel: Matrik hasil transformasi CPI

Alternatif Kriteria Nilai Alternatif

Peringkat

1.

2.

3.

Bobot Kriteria

Page 23: Pengambilan Keputusan Indeks Kinerja · PDF fileberbasis ubi kayu (Tepung tapioka, Keripik singkong, dan Pakan ternak) • Kriteria yang dipertimbangkan:potensi pasar, kondisi

23

45

Pemiliha Metode

•  Penilaian Tidak Seragam à CPI

•  Penilaian seragam -à Bayes atau MPE

•  Apabila skala penilaian ordinal -à MPE

•  Apabil nilai alternatif adalah terukur nyata -à Bayes

46

1.  Marimin, 2004, Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Grassindo, Jakarta.

2.  Marimin, 2005, Teknik dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial, IPB Press, Bogor

3.  Turban, E., 2001, Decision Support System and Intelligent System, Prentice Hall, New Jersey.