pengambilan keputusan
TRANSCRIPT
KE
L
OMPOK
9 Anggota:Irvan Trianda 13.12.0105Mila Junia 13.12.0107Ridho Prima Aulia13.12.0108Diko Pratama 13.12.0109
Pengantar Manajemen
Pengambilan Keputusan
-Macam Macam Keputusan Manajemen-Keputusan & Jenjang Manajemen-Tahap Pengambilan Keputusan-Gaya Pengambilan Keputusan
Defenisi Pengambilan Keputusan
Suatu proses penilaian dan pemilihan dari
berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan
tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Mengenali dan mendefenisikan sifat dari situasi keputusan, mengidentifikasikan alternatif, memilih alternatif terbaik, dan menempatkannya kedalam praktek
Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
Macam-Macam Pengambilan Keputusan
1. Keputusan Terstruktur (structured
Decision)
adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan,
aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
Sifaf Keputusan Terstruktur:
1. Berulang-ulang
2. Rutin
3. Mudah dipahami
4. Memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif
2. Keputusan TidakTerstruktur (Unstructured
Decision)
Adalah keputusan yang baru pertama kali muncul dan
tidak tersusun, memerlukan penanganan khusus dan tidak mempunyai suatu
aturan yang baku.
Sifaf Keputusan Tidak Terstruktur:
1. Tidak berulang dan rutin
2. Tidak ada model untuk memecahkan masalah ini
3. Butuh intuisi
4. Tidak ada solusi langsung yang bisa dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup kompleks
Kondisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
Kepastian RisikoKetidakpastia
n
Tingkat ambiguitas dan peluang mengambil keputusan yang buruk
Rendah Sedang Tinggi
Kondisi Pengambilan Keputusan
1.Kondisi kepastian
Dimana pengambil keputusan tahu dengan kepastian yang beralsan mengenai alternatif apa yang ada dan kondisi apa yang terkait dengan setiap alternatif
2. Kondisi BerisikoDimana ketersediaan dari setiap alternatif serta potensi hasil dan biayanya semua dihubungkan dengan estimasi kemungkinan 3. Kondisi KetidakpastianDimana pengambil keputusan tidak mengetahui semua alternatif, risiko yang terkait dengan setiap alternatif, atau kemungkinan konsekuensi dari setiap alternatif
Keputusan & Jenjang Manajemen
ManajemenPuncak
KeputusanStrategis
ManajemenMenengah
ManajemenBawah
Keputusan Taktis
KeputusanOperasional
Langkah-Langkah dalam Proses Pengambilan Keputusan
2. Mengidentifikasi Alternatif
1.Mengenali dan Mendefinisikan situasi keputusan
3. Mengevaluasi Alternatif
4. Memilih Alternatif Terbaik
5. Mengimplementasikan Alternatif yang Terpilih
6. Mengikuti & Mengevaluasi Hasil
Karakteristik Pengambilan Keputusan1. Pengambilan Keputusan
Individual
Dimensi Pengambilan Keputusan Individual
· Orientasi nilai (values orientation),yaitu Tipe pengambil keputusan yang berorientasi nilai, fokus pada tugas (masalah teknis) dan fokus pada orang (sosial).· Kompleksitas kognitif (cognitive complexity),yaitu mengindikasikan tingkat di mana seseorang memiliki toleransi terhadap ambiguitas dan kebutuhan terhadap struktur.
Empat Gaya Pengambilan Keputusan Individual
Directive= toleransinya rendah terhadap ambiguitas, mencari rasionalitas. Efisien dan logis. Keputusan dibuat dengan informasi yang minimal, dengan menilai beberapa alternatif. Membuat keputusan yang cepat dan fokus pada jangka pendek.“gaya directive” Cenderung fokus pada hal-hal yang bersifat teknis, lebih menyukai hal-hal yang terstruktur, seringkali agresif, serta cenderung mendominasi orang lain.
Analytical= toleransinya lebih besar terhadap ambiguitas. Fokus terhadap keputusan yang bersifat teknis. Berkeinginan mencari informasi lebih lanjut dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif. Dicirikan sebagai pengambil keputusan yang terbaik dalam hal kehati-hatiannya dan kemampuannya dalam beradaptasi, sehingga tidak cepat dalam mengambil keputusan.
Empat Gaya Pengambilan Keputusan Individual
Conceptual= cenderung luas pan-dangannya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif. Fokus jangka panjang, dan mereka sangat baik dalam menemukan kreativitas pemecahan masalah. Disamping itu, tingkat kompleksitas kognitif dan orientasi.“gaya conceptual” orientasi pada manusia tinggi. Ada kepercayaan dan kebutuhan dalam hubungan dengan bawahan. Cenderung idealis, menekankan pada etika dan nilai. Kreatif, cepat memahami hubungan yang kompleks.
Behavioral= memiliki tingkat kompeksitas kognitif yang rendah, namun memiliki perhatian yang mendalam terhadap organisasi dan perkembangan orang lain. Peduli dengan prestasi rekan-rekan dan bawahan, menerima saran dari orang lain, serta mengandalkan pertemuan-pertemuan (meeting) untuk berkomunikasi. Memiliki keinginan untuk kompromi. Fokus pada jangka pendek, menghindari konflik untuk mencari penerimaan, namun kadangkala merasa tidak aman.
Pengambilan Keputusan Kelompok
Teknik pengambilan keputusan kelompok
a. Kelompok interaktif, yaitu anggota berinteraksi secara langsung dengan anggota lain. b. Kelompok nominal , yaitu membatasi komunikasi antar pribadi selama proses pengambilan keputusan , karena masing-masing individu mengemban tugas secara independen.
Bentuk teknik pengambilan keputusan kelompok
A.Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok Delphi
umumnya digunakan untuk mengambil keputusan meramal masa depan yang diperhitungkan akan dihadapi
organisasi. Teknik ini sangat sesuai untuk kelompok pengambil keputusan yang tidak berada di satu tempat. Pengambil keputusan menysun serangkaian pertanyaan
yang berkaitan dengan suatu situasi peramalan dan menyampaikannya kepada sekelompok ahli.
2. Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok Nominaladalah rapat kelompok yang terstruktur terdiri dari 7-10 individu duduk berkumpul tetapi tidak berbicara satu sama lainnya. Setiap orang menulis gagasannya di selembar kertas. Setelah 5 menit, dilakukan saling tukar pikiran yang terstruktur. Setiap orang mengajukan satu gagasan. Seseorang yang ditunjuk sebagai notulen mencatat seluruh gagasan itu di kertas di depan seluruh anggota kelompok.3.Teknik Pengambilan Keputusan dengan Pertemuan
Elektronik =Pendekatan yang terbaru untuk pengambilan keputusan kelompok adalah mencampurkan teknik kelompok nominal dengan teknologi komputer canggih. Bentuk ini disebut dengan pertemuan elektronik (electronic meeting). Jika tehnologi sudah dipakai, konsepnya sederhana saja. Sampai dengan lima puluh orang duduk mengelilingi meja berbentuk U (tapal kuda) yang disana hanya ada seperangkat terminal komputer.
Kelebihan pengambilan keputusan kelompok
1. Informasi yang lengkap lebih mungkin diadakan. Dalam kelompok terhimpun banyak pengalaman dan pandangan daripada seorang.2. Banyak alternatif yang muncul, karena kelompok mempunyai informasi banyak dalam jumlah dan ragamnya dan dapat mengidentifikasi lebih banyak kemungkinan. Lebih-lebih lagi kelompok itu terdiri atas berbagai keahlian dan latar belakang pengalaman.3. Keputusan kelompok lebih berterima. Hal ini disebabkan karena keputusan kelompok lebih menelaah banyak pandangan dan pendapat, sehingga keputusannya lebih besar kemungkinan mendapat persetujuan lebih dari banyak orang.
4. Meningkatkan kesempatan terlaksananya hak orang banyak. Keputusan kelompok lebih sesuai dengan hak demokrasi.
Kekurangan pengambilan keputusan kelompok
1. Memakan waktu
2. Dominasi minoritas
3. Tekanan untuk menyesuaikan
4. Tanggungjawab tersamar