pengalaman pasien ketika terjadi intoksikasi obat …eprints.ums.ac.id/53111/13/naskah publikasi ani...

17
PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT PADA PENGGUNA ZAT ADIKTIF STIMULANT YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA ARIF ZAINUDIN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan ANI GALIH RINENGGO J 210.130.021 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: truonganh

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT PADA

PENGGUNA ZAT ADIKTIF STIMULANT YANG DI RAWAT DI RUMAH

SAKIT JIWA ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

Pada Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

ANI GALIH RINENGGO

J 210.130.021

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

i

Page 3: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

ii

Page 4: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

iii

Page 5: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

1

PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI

OBAT PADA PENGGUNA ZAT ADIKTIF STIMULANT YANG

DI RAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA ARIF ZAINUDIN

SURAKARTA

ABSTRAK

NAPZA bukan hanya terdiri dari narkotika dan psikotropika, tetapi juga

terdapat Zat Adiktif. Zat adiktif ini adalah suatu zat atau bahan yang sangat

berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika dan dapat menimbulkan

kecanduan dan ketergantungan jika digunakan terus menerus, bukan hanya

ketergantungan fisik tetapi ketergantungan psikologis dan intensitas penggunaan

zat adiktif merupakan frekuensi atau berapa kali penggunaan itu berlangsung.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pasien ketika

terjadi intoksikasi obat pada pasien pengguna zat adiktif stimulant.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan

pendekatan fenomenologis. Responden dalam penelitian ini berjumlah 5 orang.

Teknik sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Prosedur

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara

mendalam. Analisa data yang digunakan adalah analisis tematik.

Hasil penelitian ini menghasilakan 4 tema, yaitu faktor menggunakan

NAPZA, jenis NAPZA yang disalahgunakan, intoksikasi obat, dukungan saat

mengalami intoksikasi obat. Responden saat mengalami intoksikasi obat

mengatakan mual, demam, diare, marah-marah dan lama penggunaan paling

sedikit 2 tahun dan yang paling lama 4 tahun.

Kata Kunci : NAPZA, Zat Adiktif, Pengalaman, Intoksikasi Obat

ABSTRACT

Drugs not only consist of the narcotics and psychotropic, but also contain

addictive substances. Addictive substances is substances or material that very

influential out of psychoactive narcotics and can caused addiction and

dependency if used in continous period, not only psychical addiction, but physco

addiction and used intensity of addiction substance is a frequency or how much

that period of employing. The purposes of this research is to know about patient

experience when intoxication of drugs on addictive stimulant patient.

This research is a qualitative research type be using the phenomenological

approach. The respondents in this research is 5 peoples. Sample technicque that

using is a purposive sampling technic. Data collection procedure in this research

is using depth interview techniques. Data analysis thad used is a thematic

analysis.

Page 6: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

2

The result of this research produced 4 themes, that is factors of using

drugs, type of drugs that abused, drugs intoxication, and the support while drugs

intoxication experience. In this research, respondent said that when he had drugs

intoxication experience, he feel that queasy, feverish, diarhea, being rage, and the

usage at least 2 years and the longest is 4 years.

Keywords: Drugs, Addictive Substances, Experience, Drug Intoxication

1. PENDAHULUAN

Permasalahan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) di

Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat komplek dan urgent, permasalahan ini

menjadi marak dalam kurun waktu satu dekade. Penyalahgunaan narkoba

mempunyai dampak yang mengancam masa depan dan kelangsungan hidup saja,

tetapi juga masa depan bangsa dan negara. Hingga saat ini tingat peredaran

narkoba sudah merambah bukan hanya di perkotaan saja tetapi sudah sampai ke

pedesaan (Ricardo, 2012). Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on

Drugs and Crime (UNODC) 2015 diketahui bahwa pada tahun 2013 diperkirakan

187 juta orang meninggal karena menggunakan narkoba. Penyalahgunaan obat

dan ketergantungan obat diseluruh dunia menjadi meningkat dalam masalah

kesehatan masyarakat umum, di Amerika Serikat pravelensi penggunaan zat

sebesar 2-3% untuk zat terlarang dan 12 bulan tingkat penyalahgunaan zat atau

ketergantungan 7% sampai 20% selama masa remaja. (Rhemtulla, 2016).Menurut

The Substance Abuse and Mental Health Servises Administration (SAMHSA)pada

tahun 2011, The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi

kelima (DSAM-5) mengakatan bahwa untuk menunjukkan suatu tingkat

keparahan dalam penyalahgunaan dan ketergantungan suatu zat menggunakan

tingkat ringan, sedang dan berat yang ditentukan oleh kriteria diagnostik pada

setiap individu yang menyalahgunakan zat. Dikatan gangguan penggunaan atau

penyalahgunaaan zat adalah keadaan fisik dan psikis yang dihasilkan dari

interaksi antara organsme dan zat, kondisi dimana selalu menyertakan keharusan

untuk menggunakan obat-obat itu terus menerus (Baconi, 2015)

Page 7: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

3

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan selama di Rumah Sakit

Jiwa Daerah Surakarta dengan melakukan wawancara terhadap 2 pasien diperoleh

data bahwa pasien pernah mengalami intoksikasi dan penyalahgunaan zat yang

berkepanjangan atau ketergantungan zat dapat membahayakan kesehatan yang

berarti dapat merusak fisik dan mental. Data dari Rumah Sakit Jiwa Daerah

Surakarta pada tahun 2015 terdapat 61 pasien penyalahguaan narkoba dan

terdapat 12 pasien yang mengggunakan zat adiktif. Berdasarkan fenomena diatas

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitisn tentang pengalaman pasien

ketika terjadi intoksikasi obat pada pengguna zat adiktif stimulant

2. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengalaman pasien ketika terjadi intoksikasi obat pada

pengguna zat adiktif stimulant yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Arif Zainudin

Surakarta.

3. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Zat Adiktif

Zat Adiktif adalah suatu zat atau suatu bahan yang apabila dikonsumsi

terus menerus akan menyebabkan suatu kecanduan ataupun suatu

ketergantungan (Kusumawati dan Hartono, 2010). Sedangkan menurut

Prabowo (2014) zat adiktif dapat dikatakan suatu zat yang risiko pemakainnya

dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan

psikologis yang panjang. Jika individu mengkonsumsi zat tersebut secara

berlebihan akan menimbulkan kadar zat yang semakin meningkat sehingga

dapat terjadi suatu ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh dan biasanya

disebut dengan “keracunan”, perubahan perilaku, memori, kognitif, alam

perasaan dan kesadaran yang disebut dengan intoksikasi

3.2 Pengalaman

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008) pengalaman adalah suatu

yang pernah terjadi ataupun dialami individu (dijalani, dirasa, ditanggung).

Menurut Emerson (2009) pengalaman dibagi menjadi 2 yaitu subjective

Page 8: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

4

experience dan immediacy of experience. Subjective experience adalah

pengalaman yang terbentuk karena adanya suatu interaksi yang lama pada

suatu peristiwa atau kejadian. Sedangkan immediacy of experience adalah

pengalaman suatu individu yang baru saja dialami ataupun dijalani tehadap

suatu kejadian atau suatu peristiwa. Dalam penelitian ini pengalaman pasien

ketika terjadi intoksikasi obat merupakan suatu pengalaman yang terbentuk

karena adanya suatu interaksi dari individu terhadap suatu kejadian.

3.3 Intoksikasi

Zat adiktif dapat dikatakan suatu zat yang resiko pemakainnya dapat

menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis

yang panjang. Jika individu mengkonsumsi zat tersebut secara berlebihan akan

menimbulkan kadar zat yang semakin meningkat sehingga dapat terjadi suatu

ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh dan biasanya disebut dengan

“keracunan”, perubahan perilaku, memori, kognitif, alam perasaan dan

kesadaran yang disebut dengan intoksikasi. Menurut WHO pada tahun 2017

mengatakan bahwa keracunan ataupun intoksikasi adalah suatu kondisi dimana

masuknya zat psikoaktif yang menyebabkan gangguan kognisi, kesadaran,

persepsi, perilaku dan respon psikofisiologis. Dapat juga diartikan bahwa

sebagai tanda masuknya suatu zat ke dalam tubuh seseorang yang dapat

menyebakan ketidaknormalan mekanisme yang ada didalam tubuh hingga

dapat menyebakan suatu kematian.

4. METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.

Menurut Waters (2016) bahwa tujuan dari pendekatan fenomenologis adalah

untuk mendiskripisikan pengalaman hidup dari sebuah fenomena.

4.2 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang dirawat diruang

rehabilitasi NAPZA di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakrta yang berjumlah 61

orang. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive

Page 9: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

5

Sampling yaitu suatu penelitian yang menggunakan kelompok yang telah

dipertimbangkan dengan cermat dan kelompok terbaik yang akan dijadikan

sebagai responden (Alfindasari, 2014)

Peneliti menggnakan teknik purposive sampling dalam penelitian ini,

sampel yang dipilih oleh peneliti sebelumnya diseeksi berdasarkan kriteria

yang sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti dan telah pada taraf

redudancy atau data tersebut telah jenuh serta responden tidak lagi

memberikan informasi yang baru,, penelitian ini menggunakan 5 responden

sebagai jumlah sampel yang digunakan.

Adapun kriteria sampelnya adalah sebagai berikut :

1) Pengguna zat adiktif stimulant

2) Berusia antar 20-40 tahun

3) Pernah mengkonsumsi narkoba minimal dalam 1 tahun

4) Mempunyai latar belakang pendidikan SMA

5) Pernah mengalami intoksikasi

4.3 Instrumen Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan untuk menggali data mengenai

pengalaman pasien ketika terjadi intoksikasi obat pada pengguna zat adiktif

menggunakan metode in dept interview yaitu wawancara mendalam dengan

pasien yang memenuhi kriteria sampel.

4.4 Uji Validitas Reliabilitas

Pada penelitian ini uji validitas dan reabilitas diuji dengan triangulasi

sumber yaitu suatu cara yang digunakan untuk mencari kebenaran informasi

melalui berbagai sumber pada sekelompok yang karakteristiknya sama.

Triangulasi sumber terdiri dari yang pertama adalah responden yang akan

dijadikan penelitian yaitu wawancara terhadap pasien pengguna zat adiktif

stimulant, lalu yang ke dua keluarga yang memiliki keluarga yang dirawat

karena menggunakan zat adiktif stimulant dan yang ke tiga adalah perawat

yang pernah menangani pasien pengguna zat adiktif stimulant.

Page 10: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

6

4.5 Analisa Data

Menurut Braun & Clarke (2013) ada enam fase analisis tematik yang

digunakan untuk analisa data yaitu :

1) Familiarisation dengan data: Adalah untuk semua bentuk analisis

kualitatif peneliti harus lebih memahami data yang diteliti, membaca

kembali data (dan mendengarkan data audio direkam setidaknya sekali,

jika relevan) dan mencatat setiap pengamatan analitik awal.

2) Coding: Juga unsur umum dari banyak pendekatan untuk analisis

kualitatif, adanya data relevansi yang luas . Coding bukan hanya

metode reduksi data, itu juga merupakan proses analitik, sehingga kode

menangkap kedua pembacaan semantik dan konseptual data. Kode

peneliti setiap item data dan berakhir fase ini dengan menyusun semua

kode dan ekstrak data yang relevan.

3) Mencari tema: Tema adalah pola yang koheren dan bermakna dalam

data yang relevan dengan pertanyaan penelitian. Tema tidak

tersembunyi dalam data yang menunggu untuk ditemukan oleh peneliti,

bukan peneliti membangun tema. Peneliti berakhir fase ini dengan

menyusun semua data kode relevan dengan setiap tema.

4) Meninjau tema: yaitu memeriksa apakah tema ada kaitanya dengan

kode pada data. Peneliti harus memikirkan apakah tema menceritakan

sebuah kisah yang meyakinkan dan menarik pada responden dan mulai

mendefinisikan sifat setiap tema individu dan hubungan antar tema lalu

mulai memproses pembangunan tema.

5) Mendefinisikan dan penamaan tema: Peneliti hatus melakukan

penulisan analisis rinci pada setiap tema. Mengidentifikasi dari setiap

tema dan membangun nama tema yang singkat serta informatif.

6) Penulisan: Menulis merupakan sebagian besar penelitian kualitatif.

Menulis narasi analitik dan data ekstrak untuk memberitahu pembaca

cerita yang koheren dan persuasif tentang data dan contextualizing

dalam kaitannya dengan literatur yang ada.

Page 11: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

7

5. HASIL PENELITIAN

Sesuai dengan hasil penelitian maka didapatkan empat tma yang telah

dikelompokkan atau dikategorikan, berikut merupakan uraian hasil dari tema-

tema yang telah ditemukan antara lain :

5.1 Faktor menggunakan NAPZA, dengan sub tema yaitu :

a. Lama menggunkan NAPZA

b. Motivasi menggunakan NAPZA

5.2 Jenis NAPZA yang disalahgunakan, dengan sub tema yaitu :

a. Narkotika golongan I

b. Psikotropika golongan IV

5.3 Intoksikasi Obat, dengan sub tema yaitu :

a. Kondisi pasrtisipan saat mengalami

b. Perasaan mengalami intoksikasi obat

c. Ketergantungan

5.4 Dukungan saat mengalami intoksikasi obat, dengan sub temai yaitu :

a. Keluarga

b. Tenaga Kesehatan

6. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui partisipan setidaknya telah

menggunakan narkotika selama 2 tahun. Factor pergaulan dengan teman

sebaya dan adanya permasalahan keluarga menjadi pemicu partisipan menjadi

awal pengguna obat NAPZA. Menurut Wresniwiro (2009) Orang tua sangat

memegang tanggung jawab utama dalam pembinaan remaja.. Jika peranan

orang tua gagal cenderung mengakibatkan broken home (perpecahan keluarga),

kurang perhatian dan waktu pada anak, crapuhnya nilai-nilai atau norma-norma

keluarga termasuk sopan santun.

Partisipan lain yang menggunakan obat NAPZA juga dipengaruhi oleh

adanya factor perceraian orang tua. Hubungan yang tidak harmonis pada

keluarga partisipan menjadikan partisipan menjadi sosok yang kehilangan

tokoh panutan baik ayah atau ibu partisipan. Kondisi yang tidak harmonis

Page 12: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

8

inilah yang menjadikan pertisipan menjadi frustasi, stress dan melampiaskan

kegelisahannya dengan menggunakan obat NAPZA yang diperoleh dari teman

sebaya. Menurutt Dadang (2006) anak remaja yang mempunyai permasalah

seperti di dalam keluaga perceraian tidak mampu mengatasi problemnya yang

dirasa rumit, kompleks dan berat; lalu laridia dari kenyataan menuju dunia

narkoba. Remaja ini, kepribadiannya sangat labil tidak mandiri, emosi sangat

tinggi, terkadang menjadi orang anti sosial, enggan bergaul dengan masyarakat,

cenderung hasrat untuk bunuh diri.

Berdasarkan Hasil penelitian diketahui partisipan telah menggunakan

narkotika dan minum minuman keras seperti alkohol, ganja, shabu-shabu, lem

aibon, inex, heroin dan morfin. Menurut Wasiti (2006) minuman alkohol

adalah minuman dengan proses peragian dapat diperoleh alkohol sampai 15%

tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol

yanglebih tinggi bahkan mencapai 100%. Orang yang mengkonsumsi alkohol

dan diserap,disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan

peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun

dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.efek dari penggunaan

alkohol adalah menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi,

Merasa senang dan banyak tertawa.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui semua partisipan saat mengalami

ganggau fisik yang langsung dirasakan partisipan sakit seperti mual muntah,

nafas tersengal-sengal, Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh

meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur. Menurut Partodiharjo (2007)

beberapa gejala muncul intoksikasi obat pada pasien narkoba adalah jantung

terasa sangat berdebar-debar (heart thumps), Suhu badan naik/demam, idak

bisa tidur, menjadi lebih berani/agresif, mual dan merasa sakit maupun sakit

kepala, pusing, tremor/gemetar. Selain dari gangguan pada fisik partisipan,

gangguan psikis juga terjadi seperti masa bodoh, tidak peduli dengan kondisi

di sekitar mereka, mereka menjadi malas, kehilangan dorongan kehendak atau

inisiatif, ataupun tidak ada kemauan serta tidak mau merawat diri (Hawari,

2006).

Page 13: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

9

Perasaan partisipan saat mengalami intoksikasi adalah marah, mengamuk

dan berkeinginan bunuh diri. Keliat (2005) Amuk merupakan respons

kemarahan yang paling maladaptif yang ditandai dengan perasaan marah dan

bermusuhan yang kuat disertai hilangnya kontrol, yang individu dapat merusak

diri sendiri, orang lain, atau lingkungan. Mengekspresikan rasa marah dengan

perilaku konstruktif dengan menggunakan kata- kata yang dapat dimengerti

dan diterima tanpa menyakiti orang lain akan memberikan kelegaan pada

individu. Apabila perasaan marah diekspresikan dengan perilaku agresif dan

menentang, biasanya dilakukan karena ia merasa kuat. Cara ini menimbulkan

masalah yang berkepanjangan dan dapat menimbulkan tingkah laku yang

destruktif dan amuk.

Waktu atau saat mengalami intoksikasi adalah apabila obat narkotika yang

digunakan telah habis, dan terjadi ada yang pada malam hari. Relapse /

kekambuhan berarti individu secara utuh kembali pada pola adiksinya

atau kembali pada penyim pangan perilakunya (Jiloha, 2011). individu

tidak berpikir untuk menggunakan kembali karena mereka mengingat

saat-saat tritmen sehingga mereka tidak ingin menggunakan. Tanda-

tanda emotional relapseantara lain seperti mengisolasi diri, pergi ke

pertemuan tetapi tidak ingin berbagi pengalaman (sharing), fokus pada

orang lain (fokus pada bagaimana orang lain memengaruhi mereka), dan

kebiasaan makan dan tidur yang buruk.

Penelitian Rosyidah (2010) menyataka bahwa Emosi Pecandu Narkotika

dalam Masa Pemulihan sangat tergantung dari proses pemulihan yang dikuti.

Kekambuhan intoksikasi obat semakin berkurang apabila pasien mengikuti

pemulihan secara teratur.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa orang tua, baik ibu, bapak dan petugas

kesehatan membantu partisipan yang mengalami intoksikasi obat. dalam

lingkungan yang baik, dukungan sosial lebih efektif. Sumber dukungan sosial

yang paling penting adalah dari pasangan, orang tua dan keluarga. Dengan

pemahaman tersebut individu akan tahu kepada siapa saja dirinya akan

mendapatkan dukungan sosial sesuai dengan situasi dan keinginan yang

Page 14: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

10

spesifik, sehingga dukungan sosial mempunyai makna berarti bagi kedua belah

pihak. Hasil penelitian Noviarini (2013) menunjukkan bahwa sumber

dukungan terbanyak yang paling sering diberikan adalah dari pasangan,

keluarga dan orang tua karena mereka merupakan pihak yang paling dekat dan

berkepentingan dengan klien. Ada hubungan positif yang sangat signifikan

antara dukungansosial dengan kualitas hidup pada pecandu narkoba yang

sedang menjalani rehabilitasi. Orang dengan dukungan keluarga yang baik

maka tingkat ketergantungan pasien terhadap narkoba akan semakin menurun,

hal ini disebabkan keluarga memberikan dukungan instrumental, emosional

penilaian, dan informasional sehingga anggota keluarga yang mengalami

ketergantungan zat akan mengalami rasa nyaman baik fisik maupun psikologis

yang mengakibatkan ketergantungan tehadap zat menurun (Bernard, 2016)

7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara mendalam dan

kondisi partisipan saat mengalami intoksikasi obat menyatakan sakit

mual, badan panas, diare, muntah, marah-marah, bahkan ada yang

masa bodo dan bunuh diri

b. Lama penggunaan obat paling sedikit 2 tahun dan paling lama 4 tahun.

c. Jenis narkotika yang digunakan adalah minum minuman keras seperti

alkohol, merokok dengan ganja, shabu-shabu, lem aibon, inex, heroin

dan morfin

d. Waktu atau saat waktu / saat mengalami intoksikasi adalah apabila

obat narkotika yang digunakan telah habis, dan terjadi ada yang pada

malam hari.

e. Dukungan sosial bagi partisipan saat mengalami intoksikasi adalah

orang tua, anggota keluarga, dan tenaga kesehatan.

f. Perasaan partisipan saat mengalami intoksikasi adalah marah,

mengamuk dan berkeinginan bunuh diri.

Page 15: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

11

7.2 Saran

a. Bagi pasien

Pasien agar mau melakukan terapi pengobatan secara patuh diberikan

dari rumah sakit dan agar tidak menggunakan narkoba kembali.

b. Bagi Anggota keluarga

Anggota keluarga diharapkan untuk selalu membatu dalam proses

penyembuhan seperti membantu menyiapkan mengantarkan terapi

berobat di rumah sakit, serta terus berdoa untuk kesembuhan anggota

keluarga yang menggunakan zat adiktif

c. Bagi peneliti lain

Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang sejenis

dengan menambah variabel penelitian, seperti masalah farmakologi

sehingga hasil penelitian dapat lebih bervariatif.

DAFTAR PUSTAKA

Alfindasari, Dessy. 2014. Teknik Sampling Pada Penelitian Kualitatif. Diterima

dari http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/teknik-sampling-pada-

penelitian.html. Diakses pada tanggal 5 November 2016

Baconi, Daniela L., Anne Maire C., Ana Maira V. 2015. Current Concept on Drug

Abuse and Depenence. Journal of Mind and Meidical Sciences, Vol 2, iss 1,

2015 : 18-33

Bernard, Marlina. 2016. Drug In The Family The Impact On Parents And

Siblings. International Journal Of Drug 2016. ISSN : 1-85935-319-3. Vol 3

Clarke, V and Braun, V. 2013. Teaching thematic analysis : Over coming

challenges and developing strategies for effective learning the psychologist.

http://eprints.uwe.ac.uk/2155

Emerson, Ralth Waldo. 2009. Experience in : Emerson, Ralth Waldo Essay. USA

: Accesible Publishing Systems

Page 16: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

12

Hawari, D. 2006. Peyalahgunaan dan Ketergantungan Naza (narkotika, Alkohol,

dan zat adiktif). Jakarta: PT Gaya baru

Keliat, Budi Anna. 2005. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC

Kusumawati, Farida dan Hartono, Yudi. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :

Salemba Medika

Noviarini N. (2013) hubungan antara dukungan sosialdengan kualitas hidup pada

pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi. Proceeding PESAT

(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Vol. 5 Oktober 2013

Bandung, 8-9 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559

Partodiharjo, S. 2007. Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaannya. PT.

Gelora Aksara Pratama. Jakarta

Prabowo, Eko. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika

Ricardo, Paul. 2012. Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh

Kepolisian (Studi Kasus Satuan Narkoba Polres Metro Bekasi). Jurnal

Kriminologi Indonesia Vol. 6 No.III Desember 2012 : 232-245

Rhemtulla, Mijke., Eiko I Fried., Steven H.Aggen. 2016. Network Analysis of

Substance Abuse and Dependence Symptoms. Drug and Alcoho

Dependence Journal homepage: www.e lsevier.com/locate/druga lcdep, Vol

161, 2016 ; 230-237

Rosyidah R (2010) Dinamika Emosi Pecandu Narkotika dalam Masa Pemulihan.

INSAN Vol. 12 No. 02, Agustus 2010. Fakultas Psikologi Universitas

Airlangga Surabaya

Substance Use Disorders (SAMHSA). 2011. Substance Use Disorder in People

With Physical and Sensory Disabilities (Publication August 2011, Vol 6, Iss

1). Washington DC: U.S

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) .2015. World Drug Report

2015. United Nations publication, Sales No. E.15.XI.6. New York

Wasiti, Edi. 2006. Mengenal bahaya narkoba. Jakarta: PT Grafindo media

Waters, Janet. 2016. Phenomenological Research Guidelines. Diterima dari

https://www.capilanou.ca/psychology/student-resources/research-

Page 17: PENGALAMAN PASIEN KETIKA TERJADI INTOKSIKASI OBAT …eprints.ums.ac.id/53111/13/Naskah Publikasi Ani Galih_2.pdf · Berdasarkan laporan tahunan United Nations Office on Drugs and

13

guidelines/Phenomenological-Research-Guidelines/. Diakses pada

tanggal 6 November

World Health Organization. Management of Substance abuse Acute Intoxication : WHO

Press 2017

Ani Galih Rinenggo; Mahasiswa S1 Keperawatan FIK Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Jl. A Yani Tromol Pos 1 Kartasura.

Arum Pratiwi, S.Kp., M.Kes; Dosen Keperawatan FIK Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Jl. A Yani Tromol Pos 1 Kartasura.