pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id filehak dari pujiatik sesuai dengan surat penyerahan/ganti...

45
Halaman 1 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN P U T U S A N Nomor 262/PDT/2016/ PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara: TUAN NASIP yang ditulis juga dengan NASIB, pekerjaan Petani, beralamat di Dusun VI, Desa Mekar Baru, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Tri Purnowidodo, S.H., dan kawan-kawan, para Advokat pada Kantor Hukum Widodo, Rito Komis & Rekan, beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 191 Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Desember 2015, selanjutnya disebut Pembanding semula Penggugat. Melawan: TUAN SUPARMAN, pekerjaan Petani, bertempat tinggal Dusun VIII, Desa Sei Balai, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Riadi, S.H., Advokat pada Kantor Riadi, S.H. & Rekan, beralamat di Jalan Cut Nyak Dhien Nomor 5 A Kisaran dan Jl. Asahan KM. 4 Nomor 19, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Januari 2016, selanjutnya disebut Terbanding semula Tergugat. Pengadilan Tinggi Tersebut Setelah membaca: 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN tanggal 29 Agustus 2016 tentang Penunjukan Majelis Hakim. 2. Berkas perkara yang bersangkutan. TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 29 Desember 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran pada tanggal 29 Desember 2015 dalam Register Nomor 63/Pdt.G/2015/PN Kis, telah mengajukan gugatan sebagai berikut: PENGADILAN TINGGI MEDAN

Upload: phunghanh

Post on 06-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 1 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

P U T U S A N

Nomor 262/PDT/2016/ PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara

perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara gugatan antara:

TUAN NASIP yang ditulis juga dengan NASIB, pekerjaan Petani, beralamat di

Dusun VI, Desa Mekar Baru, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu

Bara, Sumatera Utara, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Tri

Purnowidodo, S.H., dan kawan-kawan, para Advokat pada Kantor

Hukum Widodo, Rito Komis & Rekan, beralamat di Jalan Pangeran

Diponegoro Nomor 191 Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera

Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 19 Desember 2015,

selanjutnya disebut Pembanding semula Penggugat.

Melawan:

TUAN SUPARMAN, pekerjaan Petani, bertempat tinggal Dusun VIII, Desa

Sei Balai, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, dalam hal ini

memberikan kuasa kepada Riadi, S.H., Advokat pada Kantor Riadi,

S.H. & Rekan, beralamat di Jalan Cut Nyak Dhien Nomor 5 A Kisaran

dan Jl. Asahan KM. 4 Nomor 19, Kecamatan Siantar, Kabupaten

Simalungun, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Januari

2016, selanjutnya disebut Terbanding semula Tergugat.

Pengadilan Tinggi Tersebut

Setelah membaca:

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor

262/PDT/2016/PT MDN tanggal 29 Agustus 2016 tentang Penunjukan

Majelis Hakim.

2. Berkas perkara yang bersangkutan.

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 29

Desember 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Kisaran pada tanggal 29 Desember 2015 dalam Register Nomor

63/Pdt.G/2015/PN Kis, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 2: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 2 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

1. Bahwa Penggugata dalah pemilik sebidang tanah persawahan seluas+

4.093 m2 (lebih kurang empat ribu sembilan puluh tiga meter persegi)

yang terletak setempat dengan Dusun VIII, Desa Sei Balai, Kecamatan

Sei Balai (dahulu Kecamatan Tanjung Tiram), Kabupaten Batu Bara

(dahulu Kabupaten Asahan) dengan batas-batas dan ukuran, sebagai

berikut:

- Sebelah Utara dengan jalan dusun ............... 45,50 meter.

- Sebelah Timur dengan parit ................. 79 meter.

- Sebelah Selatan dengan parit ................. 47 meter.

- Sebelah Barat dengan Suparman ................. 98 meter.

2. Bahwa pada mulanya bidang tanah persawahan sebagaimana dimaksud

pada angka 1 di atas diperoleh Penggugat dengan cara penggantirugian

hak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal

9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Balai, dan Camat Tanjung Tiram.

3. Bahwa kemudian bidang tanah sebagaimana dimaksud pada angka 1 di

atas Penggugat alihkan kepemilikannya dengan cara penggantirugian

hak kepada Misnan sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi,

bertanggal 2 April 2001, yang diketahui oleh Kepala Desa Sei Balai

dengan Register Nomor: 590/15/GR-SB/2001, tanggal 2 April 2001, dan

Camat Sei Balai dengan Register Nomor: 590/13/GR/SB/2001, tanggal

30 Mei 2001.

4. Bahwa berselang setahun kemudian, bidang tanah persawahan

sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas kembali menjadi milik

Penggugat karena Penggugat telah melakukan penggantirugian hak dari

Misnan sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 28 Mei

2002.

5. Bahwa sejak menjadi milik Penggugat hingga dialihkan kepemilikannya

kepada Misnan tersebut (selama lebih kurang sepuluh tahun) Penggugat

secara terus menerus menguasai dan mengusahai bidang tanah

persawahan sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas dengan cara

bercocok tanam padi tanpa ada teguran, keberatan, tuntutan dan/atau

gugatan dari pihak mana pun, termasuk dan tidak terkecuali dari

Tergugat.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 3: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 3 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

6. Bahwa demikian pula halnya ketika bidang tanah persawahan

sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas menjadi milik Misnan

selama setahun, yang bersangkutan telah pula bercocok tanam padi dan

tidak pernah mendapat teguran, keberatan, tuntutan dan/atau gugatan

dari pihak mana pun, termasuk dan tidak terkecuali dari Tergugat.

7. Bahwa setelah kembali beralih menjadi milik Penggugat terhitung sejak

tanggal 28 Mei 2002 hingga akhir bulan November 2015 (selama lebih

dari tiga belas tahun) Penggugat secara terus menerus menguasai dan

mengusahai bidang tanah persawahan sebagaimana dimaksud pada

angka 1 di atas dengan cara bercocok tanam padi tanpa pernah

mendapat teguran, keberatan, tuntutan dan/atau gugatan dari pihak

mana pun, termasuk dan tidak terkecuali dari Tergugat.

8. Bahwa dengan demikian Penggugat telah menguasai dan mengusahai

bidang tanah persawahan sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas

selama 23 (dua puluh tiga) tahun dengan bercocok tanam padi di atasnya

tanpa pernah mendapat teguran, keberatan, tuntutan dan/atau gugatan

dari pihak mana pun, termasuk dan tidak terkecuali dari Tergugat.

9. Bahwa saat ini penguasaan dan pengusahaan Penggugat atas bidang

tanah persawahan miliknya sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas

terganggu karena adanya tindakan-tindakan yang dilakukan Tergugat.

10. Bahwa dalam bulan Desember 2015 (setelah lebih dari dua puluh tiga

tahun Penggugat menjadi pemilik bidang tanah persawahan

sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas) Tergugat mengajukan

keberatan kepada Penggugat dan meminta Penggugat untuk tidak lagi

menguasai dan mengusahai bidang tanah persawahan sebagaimana

dimaksud pada angka 1 di atas karena menurut Tergugat bidang tanah

tersebut adalah kepunyaannya berdasarkan Surat Keterangan Tanah

atas nama Tergugat yang diterbitkan Kepala Desa Sei Balai dengan

Register Nomor: 580/311/VIII/1987, tanggal 10 Agustus 1987, dan

diketahui Camat Tanjung Tiram dengan Register Nomor:

A.15/ST/TT/1987, tanggal 12 Agustus 1987.

11. Bahwa namun Penggugat menolak keberatan dan permintaan Tergugat

sebagaimana dimaksud pada angka 10 di atas karena Surat Keterangan

Tanah atas nama Tergugat tersebut memiliki banyak perbedaan dengan

surat-surat keterangan tanah sejenis yang waktu penerbitannya

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 4: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 4 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

berdekatan dengan Surat Keterangan Tanah atas nama Tergugat, yang

mana perbedaan-perbedaan tersebut sangat prinsipil dan mencolok

antara lain namun tidak terbatas pada: kode penomoran surat, ukuran

huruf (letter) ketikan, tahun penerbitan kertas meterai dan cap stempel

dinas jabatan.

12. Bahwa selain alasan sebagaimana dimaksud pada angka 11 di atas

penolakan Penggugat atas keberatan dan permintaan Tergugat tersebut

juga dikarenakan keberatan dan permintaan Tergugat tersebut tidak

dapat diterima oleh logika akal sehat (common sense), andai kata

memang benar-quad non-Tergugat merupakan pemilik yang sah atas

bidang tanah persawahan sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas

berdasarkan Surat Keterangan Tanah, bertanggal 10 Agustus 1987

sebagaimana dimaksud pada angka 10 di atas mengapa Tergugat baru

mengajukan keberatan setelah bidang tanah terperkara dikuasai dan

diusahai oleh orang lain lebih dari 23 (dua puluh tiga tahun) lamanya

sedangkan rumah tempat tinggal Tergugat berdampingan dengan bidang

tanah persawahan yang menjadi objek terperkara a quo.

13. Bahwa atas penolakan Penggugat sebagaimana dimaksud pada angka

11 dan angka 12 di atas, Tergugat bukannya mengajukan gugatan

terhadap Penggugat ke Pengadilan tetapi malah melakukan tindakan-

tindakan main hakim sendiri.

14. Bahwa pada pertengahan Desember 2015 Tergugat tanpa izin dan

persetujuan Penggugat telah menanami belasan batang tanaman kelapa

sawit pada sisi batas sebelah timur dan sebelah selatan bidang tanah

persawahan milik Penggugat sebagaimana dimaksud pada angka 1 di

atas.

15. Bahwa bukan sekedar itu saja, dalam rentang waktu yang hampir

berdekatan setelah penanaman kelapa sawit tersebut Tergugat tanpa izin

dan persetujuan Penggugat telah pula melakukan penyemaian bibit padi

di atas bidang tanah persawahan milik Penggugat sebagaimana

dimaksud pada angka 1 di atas, dan melarang Penggugat untuk bercocok

tanam atau melakukan pengusahaan atas bidang tanah persawahan milik

Penggugat sebagaimana dimaksud pada angka 1 di atas.

16. Bahwa tindakan-tindakan Tergugat sebagaimana dimaksud pada angka

14 dan angka 15 di atas sangat nyata dan terang merupakan bentuk

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 5: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 5 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) sehingga oleh karena

itu sangat berdasarkan hukum dan keadilan jika Tergugat atau siapa saja

yang mendapat izin/persetujuan darinya dihukum untuk membongkar

tanaman kelapa sawit dan bibit padi yang telah disemaikan atau

ditanamnya secara melawan hukum tersebut, dan selanjutnya

mengembalikan bidang tanah persawahan yang menjadi objek terperkara

a quo kepada Penggugat dalam keadaan kosong seperti semula tanpa

dibebani dengan hak tanggungan, hak gadai, hak sewa maupun hak-hak

lain yang memberatinya terhitung sejak adanya putusan dalam perkara

ini.

17. Bahwa demi menjamin dipatuhinya tuntutan pengosongan dan

pengembalian bidang tanah persawahan terperkara sebagaimana

dimaksud pada angka 16 di atas, maka sangat wajar dan berdasarkan

kemanfaatan jika Tergugat dihukum membayar uang paksa (dwangsom)

kepada Penggugat sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) untuk

setiap harinya apabila Tergugat atau siapa saja yang mendapat

izin/persetujuan darinya lalai untuk mengosongkan dan mengembalikan

tanah terperkara, terhitung sejak adanya putusan hukum dalam perkara a

quo.

18. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat tersebut

telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat, baik materil maupun moril.

19. Bahwa kerugian materil yang diderita oleh Penggugat akibat perbuatan

melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat adalah sebesar Rp

130.000.000,00 (seratus tiga puluh juta rupiah) dengan perincian,

sebagai berikut:

- Hilangnya keuntungan Penggugat akibat tidak dapat bercocok tanam

padi terhitung sejak musim tanam akhir tahun 2015 sampai dengan

adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van

gewijsde) yang diperkirakan sebanyak 6 (enam) kali musim tanam,

dengan keuntungan setiap musimnya sebesar Rp20.000.000,00 (dua

puluh juta rupiah) sehingga dengan demikian Penggugat mengalami

kehilangan keuntungan sebesar Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh

juta rupiah).

- Kerugian yang timbul akibat Penggugat harus mengeluarkan biaya

sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk menjalankan

dan mempertahankan haknya atas tanah terperkara a quo.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 6: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 6 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

20. Bahwa sedangkan kerugian moril yang diderita oleh Penggugat adalah

karena munculnya kekhawatiran pada diri Penggugat mengenai

keselamatan dan keutuhan bidang tanah yang menjadi objek perkara a

quo sehingga mengganggu kenyamanan dan ketenangan jiwa serta

pikiran Penggugat, yang mana sesungguhnya kerugian moril tersebut

tidak dapat dinilai dengan materi namun karena hukum mengharuskan

adanya pengajuan tuntutan ganti kerugian moril yang bersifat konkrit dan

dapat diukur dengan nilai materil, maka Penggugat dalam perkara a quo

menuntut ganti kerugian moril sebesar Rp250.000.000,00 (dua ratus lima

puluh juta rupiah).

21. Bahwa oleh karena kerugian materil dan moril tersebut diakibatkan

perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat, maka sangat

memenuhi rasa keadilan jika Tergugat dihukum untuk membayar ganti

kerugian secara tunai dan seketika kepada Penggugat sebesar

Rp380.000.000,00 (tiga ratus delapan puluh juta rupiah) terhitung sejak

adanya putusan hukum dalam perkara a quo.

22. Bahwa demi terpenuhinya tuntutan ganti kerugian dan uang paksa

(dwangsom) dalam perkara a quo sehingga tidak menjadi hampa begitu

saja (illusoir), maka sangat tidak berlebihan apabila Penggugat memohon

agar kiranya yang mulia Majelis Hakim berkenan untuk meletakkan sita

jaminan (conservatoirbeslag) terhadap harta-harta Tergugat, baik benda

bergerak maupun tidak bergerak (yang jenis dan spesifikasinya akan

diuraikan secara khusus oleh Penggugat dalam permohonan sita

nantinya).

23. Bahwa Penggugat memiliki kekhawatiran bahwa Tergugat maupun

orang-orang suruhannya akan menanami bibit padinya tersebut atau

bercocok tanam padi di atas bidang tanah persawahan milik Penggugat

sebagaimana dimaksud angka 1 di atas yang saat ini menjadi objek

terperkara a quo karena saat ini persawahan-persawahan di seputaran

daerah Desa Sei Balai akan memasuki musim tanam padi.

24. Bahwa guna menghindari dilakukannya penanaman bibit padi oleh

Tergugat di atas bidang tanah persawahan yang menjadi objek

terperkara a quo yang mana hal tersebut akan semakin merugikan

Penggugat dan berpotensi menimbulkan permasalahan baru dalam

penyelesaian perkara ini, maka sangat berdasarkan hukum dan keadilan

jika yang mulia Majelis Hakim berkenan menjatuhkan putusan provisionil

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 7: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 7 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

sebelum putusan pokok perkara yang memerintahkan Tergugat maupun

orang-orang suruhannya untuk tidak melakukan penanaman bibit padi di

atas tanah terperkara sampai adanya putusan hukum dalam perkara ini.

25. Bahwa oleh karena bukti yang dijadikan dasar diajukannya gugatan a quo

merupakan bukti kepemilikan yang sah dan diakui menurut hukum, maka

sangat patut dan wajar jika putusan atas perkara ini dinyatakan dapat

dijalankan secara serta merta dan terlebih dahulu (uit voorbaar

bijvorraad) walaupun ada perlawanan, banding maupun kasasi.

26. Bahwa oleh karena Tergugat merupakan pihak yang dikalahkan dalam

perkara ini, maka sangat berdasarkan hukum jika Tergugat dihukum

untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas maka

dengan segala hormat dan kerendahan hati, Penggugat memohon kepada

yang mulia Ketua Pengadilan Negeri Kisaran berkenan untuk menunjuk yang

mulia Majelis Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara a quo,

yang untuk selanjutnya akan memanggil para pihak berperkara pada suatu

hari persidangan yang ditetapkan untuk itu, dan kemudian menjatuhkan

putusan hukum atas gugatan Penggugat, yang amar lengkapnya berbunyi,

sebagai berikut:

Dalam Provisi:

- Memerintahkan Tergugat maupun orang-orang suruhannya untuk tidak

melakukan penanaman atau bercocok tanam padi di atas bidang tanah

persawahan yang menjadi objek terperkara a quosampai adanya putusan

hukum dalam perkara ini.

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menguatkan putusan provisionil dalam perkara ini.

3. Menyatakan sita jaminan yang diletakkan dalam perkara ini adalah sah

dan berharga.

4. Menyatakan Surat Keterangan Tanah atas nama Tergugat yang

diterbitkan Kepala Desa Sei Balai dengan Register Nomor:

580/311/VIII/1987, tanggal 10 Agustus 1987, dan diketahui Camat

Tanjung Tiram dengan Register Nomor: A.15/ST/TT/1987, tanggal 12

Agustus 1987 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat untuk

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 8: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 8 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

dijadikan bukti kepemilikan atas bidang tanah persawahan yang menjadi

objek terperkara a quo.

5. Menyatakan demi hukum bahwa sebidang tanah persawahan seluas +

4.093 m2 (empat ribu sembilan puluh tiga meter persegi) yang terletak

setempat dengan Dusun VIII, Desa Sei Balai, Kecamatan Sei Balai

(dahulu Kecamatan Tanjung Tiram), Kabupaten Batu Bara (dahulu

Kabupaten Asahan) dengan batas-batas dan ukuran, sebagai berikut:

Sebelah Utara dengan jalan dusun ............... 45,50 meter.

Sebelah Timur dengan parit ................. 79 meter.

Sebelah Selatan dengan parit ................. 47 meter.

Sebelah Barat dengan Suparman ................. 98 meter.

adalah sah milik Penggugat.

6. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat yang telah melakukan

penyemaian bibit padi, penanaman kelapa sawit dan/atau bentuk-bentuk

penguasaan fisik lainnya di atas bidang tanah persawahan milik

Penggugat tanpa izin/persetujuan dari Penggugat merupakan perbuatan

melawan hukum (onrechmatige daad).

7. Menghukum Tergugat untuk membongkar tanaman kelapa sawit

dan/atau bibit padi yang telah disemai atau ditanamnya di atas bidang

tanah persawahan milik Penggugat tersebut, terhitung sejak adanya

putusan dalam perkara ini.

8. Menghukum Tergugat maupun siapa saja yang memperoleh

izin/persetujuan darinya, untuk dan mengembalikan bidang tanah

persawahan seluas + 4.093 m2 (lebih kurang empat ribu sembilan puluh

tiga meter persegi) tersebut kepada Penggugat dalam keadaan baik

seperti semula tanpa dibebani dengan hak tanggungan, hak gadai, hak

sewa maupun hak-hak lain yang memberatinya terhitung sejak adanya

putusan dalam perkara ini.

9. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada

Penggugat sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) untuk setiap

harinya apabila Tergugat maupun siapa saja yang memperoleh

izin/persetujuan darinya lalai untuk mengosongkan dan mengembalikan

bidang tanah persawahan tersebut kepada Penggugat dalam keadaan

baik seperti semula, terhitung sejak adanya putusan dalam perkara ini.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 9: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 9 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

10. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian secara tunai dan

seketika kepada Penggugat sebesar Rp380.000.000,00 (tiga ratus

delapan puluh juta rupiah) terhitung sejak adanya putusan hukum dalam

perkara ini.

11. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan secara serta

merta dan terlebih dahulu (uit voorbaar bijvorraad) walaupun ada

perlawanan, banding maupun kasasi.

12. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam

perkara ini.

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka dalam peradilan

yang baik (naar goede justitie recht doen), mohon untuk menjatuhkan

putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat

memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

- Bahwa dalam gugatan Penggugat secara jelas menyebutkan memperoleh

tanah objek sengketa dari Pujiatik pada tahun 1999 dan dasar kepemilikan

Pujiatik atas tanah objek sengketa adalah tidak ada, dan menurut catatan

di Kantor Desa Sei Balai tidak pernah tercatat sebagai penduduk Desa Sei

Balai, dan oleh karena Penggugat memperoleh tanah sengketa dari

Pujiatik maka seharusnya Penggugat melibatkan Pujiatik sebagai pihak

ketiga dalam perkara ini, sebagaimana dimaksud dalam Yusrisprudensi

Mahkamah Agung tanggal 30 September 1972 No. 938 K/Sip/1971.

- Bahwa dalam gugatan Penggugat secara jelas juga telah menyebutkan

telah mengalihkan kepemilikan atas objek sengketa kepada Mesnan dan

membeli kembali dengan di bawah tangan seharusnya juga disertakan

sebagai pihak ketiga dalam perkara ini, sebagaimana dimaksud dalam

Yusrisprudensi Mahkamah Agung tanggal 5 Maret 1975 No. 1035

K/Sip/1973.

- Bahwa Kepala Desa Sei Balai dan Camat Sei Balai yang atas permintaan

Penggugat telah menerbitkan kepemilikan atas nama Penggugat

seharusnya juga disertakan sebagai pihak dalam perkara ini oleh

Penggugat, oleh karena akibat ketidak cermatan oknum Kepala Desa di

dalam mempetakan wilayah desanya menyebabkan sengketa ini. Maka

atas dalil eksepsi ini Tergugat mohon kepada yang terhormat Bapak Ketua

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 10: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 10 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Majelis Hakim dalam perkara ini untuk mempertimbangkannya untuk

menerima eksepsi ini.

Dalam Pokok Perkara:

Dalam Konvensi:

Bahwa Tergugat menyangkal semua dalil-dalil yang dikemukakan

dalam surat gugatan Penggugat kecuali apa yang diakui secara tegas-tegas.

1. Bahwa adalah tidak benar Penggugat memiliki tanah seluas 4093 m2

seperti tersebut di dalam surat gugatan Penggugat pada point 1, oleh

karena objek tanah sengketa yang sekarang ini adalah milik sah Tergugat

berdasarkan Surat Keterangan Nomor: 580/311/VIII/1987 yang

merupakan tanah warisan dari orang tua kandungnya dengan total luas

94 x 84 m2 yang terletak di Dusun VIII, Desa Sei Balai, dahulu

Kecamatan T. Tiram, sekarang oleh karena pemekaran menjadi

Kecamatan Sei Balai.

2. Bahwa adalah benar Pujiatik menjual tanah objek sengketa milik

Tergugat kepada Penggugat tanpa sepengetahuan Tergugat, dan oleh

karena tanah objek sengketa tidak pernah Tergugat jual baik kepada

Pujiatik maupun Penggugat, maka seharusnya yang paling dicari oleh

Penggugat adalah Pujiatik karena telah menjual tanah yang bukan

haknya, dan seharusnya Penggugat kan tahu Pujiatik menjual tanah

sengketa apa dasar kepemilikannya.

3. Bahwa memang benar objek sengketa pernah Penggugat jual kepada

Mesnan selama kurang lebih satu tahun, akan tetapi tidak dijelaskan oleh

Penggugat kenapa Mesnan kemudian meminta secara paksa untuk

dikembalikan uang pembelian tanah sengketa dari Penggugat oleh

karena Mesnan sangat tahu betul dan berbicara langsung dengan

Tergugat dimana Mesnan menyatakan objek sengketa adalah milik

Tergugat, dan meragukan kepemilikan tanah sengketa tas nama

Penggugat yang diperolehnya dari Pujiatik, dan karena merasa malu

Mesnan peralihan surat tanah atas namanya kepada Nasip/Penggugat

tidak dilakukan dihadapan Kepala Desa, maka fakta hukumnya adalah

surat tanah objek sengketa adalah atas nama Mesnan, yang menurut

Tergugat adalah cacat hukum.

4. Bahwa atas pengusahaan tanah sengketa oleh Nasip dan Mesnan

memang tidak ditegur oleh Tergugat, oleh karena sepengetahuan

Tergugat tanah objek sengketa sekitar tahun 1990 an pernah digadaikan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 11: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 11 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

sebesar tiga juta rupiah kepada sdr. Kasman alias Sakerah yang juga

merupakan penduduk Dusun VIII, Desa Sei Balai dengan catatan

Kasman alias Sakerah bisa mengusahai objek sengketa dan apabila

Tergugat bisa mengembalikan uang gadaian tersebut di atas maka objek

sengketa kembali lagi kepada Tergugat, tetapi sampai dengan berpindah

tempat tinggal Kasman alias Sakerah ke daerah Pekan Baru, Tergugat

belum mampu mengembalikan uang gadaian kepada Kasman maka

Tergugat beranggapan Penggugatlah yang meneruskan atas hak gadai

yang mungkin didapat dari Kasman alias Sakerah. Dan Tergugat

mengetahui tanah objek sengketa itu dibuatkan surat atas nama

Penggugat, ketika aparat Desa Sei Balai bersama dengan Penggugat

akan melakukan pengukuran atas objek sengketa sekitar tahun 2013

Tergugat melarangnya, tetapi Penggugat mengeluarkan pernyataan

tanah sengketa adalah miliknya yang diperoleh dari Pujiatik, dan

Tergugat sangat terkejut tanah sengketa miliknya telah dijual oleh Pujiatik

kepada Penggugat tanpa seizin dan sepengetahuan Tergugat, oleh

karena sepengetahuan warga penduduk Dusun VIII, Desa Sei Balai,

Pujiatik tidak pernah memiliki tanah di Desa Sei Balai.

5. Bahwa oleh karena pada point 5, point 6, point 7 dan point 8 dalam dalil

gugatan Penggugat adalah dalil penguasaan tanpa didasari oleh fakta

hukum yang benar atau dasar memperoleh hak atas tanah sengketa tidak

diperoleh dari orang yang memiliki legalitas menjual maka alasan

Penggugat pada point tersebut harus dikesampingkan, tetapi apabila

Tergugat pernah menjual secara ganti rugi kepada Pujiatik kemudian

Pujiatik menjual kepada Penggugat itu baru benar secara hukumnya.

6. Bahwa memang benar saat ini penguasaan dan pengusahaan atas objek

sengketa sebagaimana dimaksud pada point 9 gugatan Penggugat

diusahai oleh Tergugat dan dasar hukum untuk itu sangat jelas yakni

Surat Keterangan Tanah Nomor: 580/311/VIII/1987 diketahui Camat

Tanjung Tiram Nomor: A.15/ST/TT/1987 tertanggal 12 Agustus 1987.

7. Bahwa Penggugat pada point 11 dalil gugatannya ragu dengan alas hak

yang dimiliki Tergugat, dalil ini adalah tidak benar oleh karena alas hak

Penggugatlah yang justru harus diragukan oleh karena membeli tanah

dari orang yang sama sekali tidak punya tanah dan legalitas kepemilikan.

8. Bahwa alasan Penggugat pada point 12 harus dianggap tidak dapat

dibenarkan, oleh karena bicara hak adalah bicara tentang fakta hukum

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 12: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 12 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

dan bukan bicara logika, dan sangat jelas legalitas kepemilikan atas

tanah objek sengketa yang sama sekali tidak terbantahkan.

9. Bahwa alasan Penggugat pada point 13, point 14 dan point 15 adalah

tidak benar, oleh karena objek sengketa memang sangat pantas untuk

diambil alih dari penguasaan Penggugat disebutkan Penggugat

berdasarkan fakta dalam gugatannya telah puluhan tahun mengambil

hasil dari tanah milik Tergugat, hanya bermodalkan alas hak dari orang

yang tidak mempunyai hak atas tanah tetapi Penggugat mau

membelinya.

10. Bahwa dalil Penggugat pada point 16 dan point 17 adalah tidak benar

oleh karena justru Penggugatlah secara nyata melakukan perbuatan

melawan hukum dimana melalui kerja sama yang tidak baik dengan

Pujiatik menerbitkan surat hak atas tanah milik Tergugat tanpa

sepengetahuan Tergugat dan fakta itu terbukti, dalam surat hak

Penggugat atas nama Mesnan sisi sebelah barat disebutkan berbatas

dengan tanah Tergugat sepanjang 98 meter padahal yang benar adalah

84 meter dan dalam surat Penggugat telah mencantumkan nama

Tergugat sebagai saksi batas tetapi Tergugat tidak pernah

menandatangani di dalam surat tersebut sebagai saksi batas, kenapa ini

tidak dilakukan dalam surat hak Penggugat, dan sama sekali tidak ada

dasar hukumnya Penggugat mengajukan uang paksa melalui yang

terhormat Bapak Ketua Majelis Hakim persidangan Pengadilan Negeri

Kisaran oleh karena Penggugat memang tidak memiliki hak satu

jengkalpun atas objek tanah sengketa milik Tergugat, dan yang

seharusnya mengajukan klaim kerugian atas tidak bisa dikuasainya tanah

sengketa milik Tergugat adalah Tergugat dan bukan Penggugat, oleh

karenanya uraian kerugian moril dan materil Penggugat sebagaimana

tersebut pada point 19, point 20 dan point 21 adalah tidak benar dan

harus dikesampingkan.

11. Bahwa dalil Penggugat pada point 22 tentang sita jaminan ini juga tidak

benar, oleh karena objek tanah sengketa milik Tergugat memiliki legalitas

yang jelas dan tidak akan Tergugat alihkan dalam bentuk apapun kepada

siapapun, dan sebenarnya yang merasa hampa adalah Penggugat, oleh

karena selama sekian puluh tahun mengambil hasil dari tanah milik

Tergugat dengan cara melawan hukum sekarang tidak bisa mengusahai,

dan sebaiknya Penggugat mencari tahu keberadaan Pujiatik minta

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 13: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 13 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

tanggung jawabnya, karena menurut Tergugat hanya Pujiatiklah yang

harus bertanggung jawab terhadap Penggugat.

12. Bahwa dalil Penggugat pada point 22 adalah juga tidak benar oleh

karena objek tanah sengketa adalah milik Tergugat dan yang sekarang

mengusahai dan menguasai adalah Tergugat jadi siapapun orang lain

yang bekerja dengan mendapatkan upah adalah sah-sah saja dan

Penggugat tidak perlu merasa khawatir dan sangat terlalu maju

Penggugat mengajukan permintaan putusan provisionil kepada Bapak

Ketua Majelis Hakim persidangan dalam perkara ini tanpa alasan dasar

hukum yang jelas, dan tidak akan mungkin secara hukum kepemilikan

atas sebidang tanah yang sama dua kepemilikannya, apabila itu

dilakukan dengan benar secara hukum dan secara administratif.

13. Bahwa dalil Penggugat pada point 25 dan point 26 adalah juga tidak

benar oleh karena bukti yang dijadikan dasar gugatannya adalah dari

orang jelas-jelas tidak punya dasar kepemilikan tanah dan tidak memiliki

tanah di Dusun VIII, Desa Sei Balai yaitu Pujiatik, di sisi lain tanah objek

sengketa milik Tergugat memiliki alas hak yang tidak terbantahkan dan

tidak pernah Tergugat menjual dalam bentuk gadai atau ganti rugi

kepada Pujiatik dan sangat tidak wajar putusan atas perkara ini

dinyatakan dapat dijalankan secara serta merta, dan oleh karena

Penggugat secara fakta hukum tidak memiliki legalitas yang jelas adalah

wajar apabila Penggugatlah yang harus membayar biaya yang timbul

dalam perkara ini.

Tentang Provisi:

Menolak permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya oleh

karena menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung tanggal 7 Mei 1973 Nomor:

K/Sip/1958 menjelaskan tuntutan provisionil yang mengenai pokok

perkara/bodem geschil tidak dapat diterima.

Dalam Rekonvensi:

Bahwa Tergugat Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai

Penggugat Dalam Rekonvensi juga mengajukan gugatan terhadap

Penggugat Konvensi dan kedudukannya sekarang Tergugat Dalam

Rekonvensi dengan uraian dalil sebagai berikut:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 14: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 14 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

1. Bahwa seluruh dalil yang telah dikemukakan dalam bagian konvensi

harap dipandang, dikemukakan dan termasuk dalam dalil gugatan

rekonvensi ini.

2. Bahwa Tergugat DR secara fakta hukum bersama-sama dengan Pujiatik,

Mesnan, Kepala Desa Sei Balai dan Camat Sei Balai telah melakukan

perbuatan melawan hukum yakni dengan menerbitkan surat ganti rugi

pada tahun 1990 secara diam-diam tanpa sepengetahuan Penggugat DR

di atas tanah milik Penggugat DR padahal seharusnya Tergugat DR

mengetahui bahwa di atas objek sengketa alas hak kepemilikannya

adalah atas nama Penggugat DR, dimana berdasarkan surat tersebut

Tergugat DR menguasai dan mengusahai dan mengambil keuntungan

dari tanah milik Penggugat DR yakni dengan cara menanami padi selama

kurang lebih 23 tahun sejak tahun 1990 sampai dengan November 2015.

3. Bahwa akibat penguasaan dan pengusahaan oleh Tergugat DR tersebut

di atas Penggugat DR tidak dapat mengusahai dan mengambil hasil atas

tanah objek sengketa selama kurang lebih 23 tahun lamanya dan hal itu

menimbulkan keruguan yang nyata yang harus ditanggung Penggugat

DR, dan kerugian Penggugat DR adalah apabila tanah seluas kurang

lebih 10 rante/4000 m2 diusahai oleh Penggugat DR dengan cara

menanami padi dalam satu tahun dua kali tanam padi dengan rata-rata

penghasilan dari jual gabah padi dalam dua kali tanam padi dengan rata-

rata penghasilan dari jual gabah padi dalam dua kali panen sebesar

Rp10.000.000,00/sepuluh juta rupiah sejak tahun 1990 dikali 23 tahun

maka kerugian Penggugat DR adalah dua ratus tiga puluh juta rupiah,

yang harus ditanggung oleh Tergugat DR sesuai dengan fakta dalam dalil

gugatan konvensi Tergugat DR/Penggugat DK.

4. Bahwa oleh karena gugatan rekonvensi dari Penggugat DR didasari oleh

bukti-bukti yang sangat jelas yang tidak dapat disangkal secara hukum

oleh Tergugat DR, sehingga putusan ini memenuhi syarat hukum untuk

dinayatakan dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada bantahan,

banding atau kasasi dari Tergugat DR.

Maka:

Berdasarkan jawaban, eksepsi, sanggahan dan rekonvensi tersebut

di atas Tergugat Konvensi/Penggugat Dalam Rekonvensi mohon kepada

Bapak Ketua Majelis Hakim dalam perkara ini agar berkenan memutuskan

sebagai berikut:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 15: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 15 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Dalam Konvensi:

Dalam Pokok Perkara:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya dalam perkara ini.

Dalam Rekonvensi:

1. Menyatakan sah dan berharga surat alas hak atas tanah objek sengketa

milik Penggugat Dalam Rekonvensi.

2. Menyatakan Tergugat Dalam Rekonvensi telah melakukan perbuatan

melawan hukum yakni dengan menerbitkan surat hak di atas tanah objek

sengketa milik Penggugat Dalam Rekonvensi.

3. Menyatakan surat alas hak atas nama Tergugat Dalam rekonvensi

adalah cacat hukum dan tidak sah dan batal demi hukum.

4. Menghukum Tergugat Dalam Rekonvensi untuk membayar kerugian

Penggugat Dalam Rekonvensi selama 23 tahun dikali 10 juta atau sama

dengan dua ratus tiga puluh juta rupiah karena Penggugat tidak bisa

mengusahai dan mengambil keuntungan dari hasil menanam padi.

5. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada

bantahan, banding atau kasasi.

Dalam Konvensi Dan Rekonvensi:

- Menghukum Penggugat Dalam Konvensi/Tergugat Dalam Rekonvensi

untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan

Negeri Kisaran telah menjatuhkan putusan Nomor 63/Pdt.G/2015/PN Kis

tanggal 13 Juni 2016 yang amarnya sebagai berikut:

DALAM KONVENSI

Dalam Eksepsi

Menolak eksepsi Tergugat.

Dalam Provisi

Menolak Tuntutan Provisi.

Dalam Pokok Perkara:

Menyatakan Gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak

dapat diterima.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 16: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 16 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

DALAM REKONVENSI

Menyatakan Gugatan Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi tidak

dapat diterima.

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk

membayar biaya perkara sejumlah Rp1.176.000,00 (satu juta seratus tujuh

puluh enam ribu rupiah).

Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor

8/Akta.Pdt/2016/PN Kis tanggal 23 Juni 2016 yang dibuat oleh Panitera

Pengadilan Negeri Kisaran yang menerangkan bahwa Penggugat telah

menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor

63/Pdt.G/2015/PN Kis tanggal 13 Juni 2016 dan telah diberitahukan kepada

Terbanding semula Tergugat pada tanggal 29 Juni 2016

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah

mengajukan memori banding tanggal 30 Juni 2016 yang diterima di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 3 Agustus 2016 dan telah

diserahkan memori banding tersebut kepada Terbanding semula Terggugat

pada tanggal 10 Agustus 2016.

Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding

semula Penggugat, Terbanding semula Tergugat mengajukan kontra memori

banding tanggal 22 Agustus 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Kisaran tanggal 22 Agustus 2016 dan telah diserahkan kontra memori

banding tersebut kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 23

Agustus 2016.

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Kisaran dengan Relaas

Pemberitahuan Memeriksa Berkas tanggal 14 Juli 2016, telah

memberitahukan kepada Pembanding semula Penggugat dan tanggal 22 Juli

2016 kepada Terbanding semula Terggugat untuk memeriksa berkas perkara

di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kisaran, dalam tenggang waktu 14

(empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan ini.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula

Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 17: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 17 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh undang-undang oleh

karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima.

Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan Pembanding

semula Penggugat pada pokoknya didasarkan pada alasan-alasan sebagai

berikut:

I. Tentang Putusan Judex Facti Tidak Didasari atas Pertimbangan

Hukum yang Cukup Sebagaimana Diperintahkan oleh Pasal 25 ayat

(1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman sehingga Putusan a quo Menjadi Kurang Cukup

Pertimbangan (Onvooldoende Gemotiveerd).

1. Bahwa Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004

tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan: “Segala putusan

pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan tersebut,

memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang

bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar

untuk mengadili.”.

2. Bahwa namun keharusan atau kewajiban untuk memuat ketentuan-

ketentuan hukum dalam menyatakan gugatan Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding kurang para pihak

berperkara ternyata diabaikan atau tidak dipenuhi oleh judex facti

Pengadilan Negeri Kisaran yang memeriksa, memutus dan

mengadili perkara a quo.

3. Bahwa dalam menyatakan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding tersebut judex facti Pengadilan Negeri

Kisaran hanya mendasarkannya pada pendapat atau pertimbangan

sebagai berikut:

“Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama akan

materi gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut

sebagaimana selengkapnya dalam Surat Gugatannya dan dalam

Repliknya serta maksud dan tujuan gugatannya yaitu hendak

memperoleh Tanah Objek Sengketa yang telah dikuasai Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi dan agar Surat sebagaimana

dalam petitum point-4 yang dipunyai Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum

sedangkan surat tersebut dibuat oleh Kepala Desa dan diketahui

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 18: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 18 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

oleh Camat maka menurut penilaian Majelis Hakim bahwa surat

tersebut tidaklah bisa begitu saja dinyatakan Tidak Berkekuatan

Hukum sebelum Pejabat yang membuat surat tersebut didengar

pendapatnya di persidangan tentang keberadaan surat tersebut atau

Pejabat tersebut harus diberi kesempatan untuk mempertahankan

kebenaran Surat tersebut menurut hukum atau Pejabat tersebut

harus ditarik sebagai pihak dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa di pihak lain Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi menguraikan bahwa Tanah Objek sengketa

diperolehnya dari Pujiatik, maka menurut hukum, pihak yang menjual

Tanah tersebut kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi

atau pihak tempat dia memperoleh hak itu haruslah dituntut

mempertanggungjawabkan dan untuk menyerahkan tanah tersebut

kepadanya, sedangkan apabila pihak lain yang langsung dituntut,

maka menjadi tidak jelas maksud dari gugatan oleh karena tidak ada

hubungan hukum dalam perolehan hak.

Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak menarik Pujiatik sebagai

Tergugat.

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis

Hakim menilai bahwa gugatan kekurangan pihak sehingga untuk

memberi kesempatan kepada Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi untuk memperbaiki gugatannya maka gugatan

dinyatakan tidak dapat diterima.” (dikutip dari halaman 28 sampai

halaman 29 Salinan Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor:

63/Pdt.G/2016/PN-Kis. yang dimohonkan banding a quo).

4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas,

maka tampak sangat nyata dan terang bahwa judex facti Pengadilan

Negeri Kisaran tidak ada memuat ketentuan hukum apa pun, baik

itu yang bersumber dari peraturan perundang-undangan,

yurisprudensi, asas-asas hukum, teori atau pun doktrin hukum

maupun pendapat para sarjana yang dijadikan dasar atau landasan

hukum untuk menyatakan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding dinyatakan tidak dapat diterima (niet

onvankelijkeverklaard) sebagaimana diperintahkan oleh Pasal 25

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 19: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 19 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman.

5. Bahwa putusan judex facti Pengadilan Negeri Kisaran yang demikian

itu merupakan bentuk putusan yang kurang cukup pertimbangan

(onvooldoende gemotiveerd) yang dalam perkara a quo bukan saja

telah menyebabkan judex facti melakukan kesalahan dalam

penerapan hukum namun juga telah melakukan kekeliruan dalam

penilaian fakta yang ada.

6. Bahwa pertimbangan judex facti Pengadilan Negeri Kisaran yang

pada pokoknya menyatakan Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/ Pembanding harus mengikutsertakan atau menarik

PUJIATIK sebagai pihak yang harus digugat dalam pemeriksaan

perkara a quo dengan alasan karena Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding memperoleh tanah terperkara dari

PUJIATIK, sangat nyata dan terang bertentangan dengan asas

hukum acara perdata, yurisprudensi, pendapat sarjana maupun

fakta-fakta sebagaimana diuraikan di bawah ini:

a. bahwa menurut asas hukum acara perdata, pihak yang diberi

kewenangan untuk menentukan siapa-siapa saja yang akan

digugat diserahkan sepenuhnya kepada penggugat, yang mana

hal ini telah diimplementasikan oleh Mahkamah Agung R.I. dalam

Putusan tanggal 16 Juni 1961, Nomor: 305 K/Sip/1971 dengan

kaidah hukum sebagai berikut: “PT tidak berwenang untuk secara

jabatan tanpa Pemeriksaan Ulangan menempatkan seseorang

yang tidak digugat sebagai salah seorang tergugat, karena

tindakan tersebut bertentangan dengan azas acara perdata yang

memberi wewenang tersebut kepada penggugat untuk

menentukan siapa-siapa yang akan digugatnya.” (Himpunan

Kaidah Hukum Putusan Perkara Dalam Buku Yurisprudensi

Mahkamah Agung R.I. Tahun 1969 – 1997, terbitan Mahkamah

Agung R.I., tahun 1999, halaman 23).

b. bahwa mengenai siapa saja yang dapat digugat, Nyonya Retno

Wulan Sutantio, S.H. dan Iskandar Oeripkartawinata, S.H. dalam

halaman 3 dari bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata

dalam Teori dan Praktek” berpendapat bahwa tergugat adalah

orang yang dirasa telah melanggar hak penggugat.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 20: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 20 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

c. bahwa berdasarkan alat bukti surat yang diberi tanda dengan

Produk Bukti P-1 dan Produk Bukti P-2 sampai Produk Bukti P-10

serta keterangan Saksi MISNAN, Saksi SIMAN, Saksi ABDUL

RAZAB dan Saksi SAMAN maka dalam pemeriksaan perkara a

quo telah terungkap fakta, berikut ini:

- PUJIATIK seketika setelah terjadinya peralihan hak atas tanah

terperkara a quo pada tanggal 9 November 1990 telah

menyerahkan objek terperkara a quo kepada Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding sehingga sejak

tanggal 9 Nopvember 1990 tersebut hingga 2 April 2001

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding

menguasai dan mengusahai tanah terperkara tanpa ada

gangguan atau pun gugatan dari pihak mana pun, termasuk dan

tidak terkecuali dari Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi/Terbanding, padahal tanah yang menjadi objek

terperkara berdampingan/bersebelahan letaknya dengan

rumah kediaman atau tempat tinggal Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding.

- Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding tidak

pernah mendapat gangguan atau pun gugatan dari pihak mana

pun, termasuk dan tidak terkecuali dari Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Pembanding ketika Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Pembanding mengalihkan dan

menyerahkan hak kepemilikan atas objek terperkara a quo

kepada Saksi MISNAN pada tanggal 2 April 2001.

- Saksi MISNAN sejak tanggal 2 April 2001 hingga tanggal 28 Mei

2002 telah menguasai dan mengusahai objek terperkara a quo

tanpa ada gangguan atau pun gugatan dari pihak mana pun,

termasuk dan tidak terkecuali dari Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding, padahal tanah

yang menjadi objek terperkara berdampingan/bersebelahan

letaknya dengan rumah kediaman atau tempat tinggal

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding.

- Saksi MISNAN seketika setelah terjadinya peralihan hak atas

tanah terperkara a quo pada sejak tanggal 2 April 2001 telah

menyerahkan objek terperkara a quo kepada Penggugat

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 21: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 21 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding sehingga sejak

tanggal 2 April 2002 tersebut hingga bulan November 2015

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding

menguasai dan mengusahai tanah terperkara tanpa ada

gangguan atau pun gugatan dari pihak mana pun, termasuk dan

tidak terkecuali dari Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi/Terbanding, padahal tanah yang menjadi objek

terperkara berdampingan/bersebelahan letaknya dengan

rumah kediaman atau tempat tinggal Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding.

- Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding baru

mengambil alih tanah terperkara a quo secara melawan hukum

pada bulan Desember 2015.

d. bahwa berdasarkan fakta tersebut maka penguasaan dan

pengusahaan Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding atas tanah terperkara a quo telah

berlangsung selama 23 (dua puluh tiga) tahun yang dibagi ke

dalam 2 (dua) periode:

- periode pertama selama lebih 10 (sepuluh) tahun terhitung

sejak dibeli oleh Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding dari PUJIATIK hingga dijual oleh

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding

kepada Saksi MISNAN (9 November 1990 – 2 April 2001)

yang mana dalam periode ini Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding tidak pernah mendapat hambatan

dan gangguan dari siapa pun.

- periode kedua selama lebih 13 (tiga belas) tahun terhitung

sejak dibeli kembali oleh Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding dari Saksi MISNAN hingga awal

November 2015 yang mana dalam periode ini Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding tidak pernah

mendapat hambatan dan gangguan dari siapa pun, dan baru

pada pertengahan November 2015 tanah terperkara a quo

dirampas secara melawan hukum oleh Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 22: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 22 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

e. bahwa menurut kaidah hukum sebagaimana termaktub dalam

Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 11 November 1975,

Nomor: 1078 K/Sip/1972, yang harus diikutsertakan atau ditarik

sebagai tergugat lain dalam suatu pemeriksaan perkara perdata

adalah pihak yang telah menjual tanah terperkara kepada

tergugat bukan pihak yang telah menjual tanah terperkara

kepada penggugat, yang mana kaidah lengkap dari Putusan

Mahkamah Agung R.I. ini adalah, sebagai berikut:

“bahwa tergugat II pembanding mendalilkan bahwa tanah

sengketa telah dijual kepadanya oleh Paultje Pinontoan dan ia

minta agar Saartje dan Paultje Pinontoan juga dipanggil dalam

perkara ini.

bahwa seharusnya Paultje Pinontoan itu diikutsertakan dalam

perkara, sebagai pihak yang telah menjual tanah tersebut kepada

tergugat pembanding …” (Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah

Agung Republik Indonesia, terbitan Mahkamah Agung R.I.,

cetakan kedua tahun 1993, halaman 280).

f. bahwa menurut M. Yahya Harahap, S.H. dalam buku berjudul

“Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan,

Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan” terbitan Sinar

Grafika, cetakan keempat tahun 2006, halaman 116 menyatakan:

“Prinsip umum atau ketentuan umum yang diterapkan dalam

kasus sengketa tanah, mengharuskan menarik pihak ketiga

sebagai tergugat, apabila tanah yang disengketakan diperoleh

tergugat dari pihak ketiga.”

g. bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding

hanya menarik Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi/Terbanding sebagai pihak dalam pemeriksaan

perkara a quo karena memang hanya Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding yang secara fisik

dan kenyataan telah menguasai dan mengusahai tanah

terperkara a quo secara melawan hukum, sesuai dengan kaidah

hukum dalam putusan Mahkamah Agung Nomor: 966

K/Sip/1974, tanggal 12 Februari 1976, yang menyatakan: “Sudah

tepat gugatan untuk menyerahkan/mengosongkan tanah tersebut

ditujukan kepada tergugat asal, Kota Madya Palembang, karena

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 23: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 23 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

secara “feitelijk” tergugat asal yang menguasai tanah terperkara”

(Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik

Indonesia, terbitan Mahkamah Agung R.I., cetakan kedua tahun

1993, halaman 281).

7. Bahwa berdasarkan asas acara perdata, yurisprudensi, pendapat

sarjana dan fakta sebagaimana dikemukakan di atas, maka gugatan

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding yang tidak

mengikutsertakan atau menarik PUJIATIK sebagai tergugat dalam

pemeriksaan perkara a quo adalah sudah tepat dan benar menurut

hukum, karena:

- PUJIATIK telah secara sempurna menyerahkan tanah terperkara

a quo kepada Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding, sehingga dengan demikian PUJIATIK

tidak ada melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikan

hak dan kepentingan Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding.

- PUJIATIK bukan penjual tanah terperkara a quo kepada Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding tetapi adalah pihak

yang menjual tanah terperkara a quo kepada Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding.

sehingga pertimbangan dan putusan judex facti Pengadilan Negeri

Kisaran yang dimohonkan banding a quo tidak lagi dapat

dipertahankan dan harus dibatalkan.

8. Bahwa demikian pula halnya dengan pertimbangan judex facti

Pengadilan Negeri Kisaran yang pada pokoknya menyatakan bahwa

Surat Keterangan Tanah atas nama Tergugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Terbaninng tidaklah bisa begitu saja dinyatakan tidak

berkekuatan hukum sebelum pejabat yang membuat surat tersebut

didengar pendapatnya di persidangan tentang keberadaan surat

tersebut atau pejabat tersebut harus diberi kesempatan untuk

mempertahankan kebenaran surat tersebut menurut hukum atau

pejabat tersebut harus ditarik sebagai pihak dalam perkara ini,

adalah pertimbangan yang bukan saja tidak didasarkan pada

ketentuan-ketentuan hukum sebagaimana diperintahkan oleh Pasal

25 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 24: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 24 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Kekuasaan Kehakiman namun juga pertimbangan yang sangat

nyata dan terang bertentangan dengan asas acara perdata,

yurisprudensi, pendapat sarjana sebagaimana telah dikemukakan

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding pada

bagian angka 6 di atas sehingga tidak akan diulangi lagi pada bagian

ini, dan selain itu pertimbangan judex facti yang demikian itu

mengabaikan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan

perkara a quo, yakni:

- dalam gugatan a quo Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding secara gamblang dan tegas telah

meragukan keaslian Surat Keterangan Tanah Register Nomor:

580/311/VIII/1987, tanggal 10 Agustus 1987 atas nama

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding karena

mengandung berbagai kejanggalan mengenai kode surat,

penomoran, tahun penerbitan kertas meterai dan/atau cap

stempel dinas jabatan, dan untuk membuktikan hal tersebut

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding dalam

pemeriksaan perkara a quo mengajukan 3 (tiga) surat

pembanding berupa Surat-surat Keterangan Tanah, bertanggal 7

September 1987 masing-masing atas nama SAMAN, WARDIO,

dan JAPAN yang diberi tanda dengan Produk Bukti P-11, Produk

Bukti P-12 dan Produk Bukti P-13, dan seorang saksi yang

merupakan mantan penjabat Kepala Desa Sei Balai yang

bernama SUKARDI.

- Saksi SUKARDI selaku mantan penjabat Kepala Desa Sei Balai

dengan di bawah sumpah menerangkan bahwa kode surat untuk

surat keterangan tanah adalah 590 bukan 580, dan frase pada

cap stempel dinas jabatan adalah “pemerintah” bukan

“pemerintahan” sedangkan dalam Surat Keterangan Tanah

Register Nomor: 580/311/VIII/1987, tanggal 10 Agustus 1987

atas nama Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/

Terbanding tersebut kode suratnya tertulis 580, dan frase pada

cap stempel dinas jabatan tertulis “pemerintahan” yang mana

keterangan Saksi SUKARDI ini bersesuaian dengan Produk Bukti

P-11 (Surat Keterangan Tanah Register Nomor: 590/73/IX/87,

tanggal 7 September 1987 atas nama SAMAN), Produk Bukti P-

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 25: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 25 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

12 (Surat Keterangan Tanah Register Nomor: 590/75/IX/87,

tanggal 7 September 1987 atas nama WARDIO), dan Produk

Bukti P-13 (Surat Keterangan Tanah Register Nomor:

590/317/IX/87, tanggal 7 September 1987 atas nama JAPAN)

yang menunjukkan bahwa kode surat keterangan tanah yang

ditetapkan Desa Sei Balai adalah 590 dan frase pada cap

stempel dinas jabatan adalah “pemerintah”.

- Selain itu andaikata – quad non – Surat Keterangan Tanah

Nomor: 580/311/VIII/1987, bertanggal 10 Agustus 1987 atas

nama Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding

tersebut memang asli atau tidak dipalsukan sama seperti halnya

dengan Surat Keterangan Tanah yang masing-masing bertanggal

7 September 1987 atas nama SAMAN dan WARDIO (Produk

Bukti P-11 dan Produk Bukti P-12), maka semestinya nomor urut

Surat Keterangan Tanah atas nama Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding lebih rendah dari

pada Surat Keterangan Tanah Register Nomor: 590/73/IX/87atas

nama WARDIO (Produk Bukti P-11), dan Surat Keterangan

Tanah Register Nomor: 590/75/IX/87atas nama SAMAN (Produk

Bukti P-12) karena Surat Keterangan Tanah atas nama Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding tertulis tanggal 10

Agustus 1987 sedangkan Produk Bukti P-11 dan Produk P-12

tertulis tanggal 7 September 1987 (bukankah bulan September

itu ada setelah berakhirnya bulan Agustus?).

sehingga dengan pertimbangan dan putusan judex facti Pengadilan

Negeri Kisaran tidak dapat lagi dipertahankan, dan harus dibatalkan.

9. Bahwa oleh karena dalam perkara a quo putusan yang dijatuhkan

judex facti Pengadilan Negeri Kisaran tidak memberikan

pertimbangan yang cukup (onvooldoende gemotiveerd) yang

mengakibatkan kesalahan dalam penerapan hukum, maka sangat

berdasarkan hukum dan keadilan jika putusan judex facti

Pengadilan Negeri Kisaran dibatalkan, yang mana hal ini sesuai

dengan:

a. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I. Nomor:

M.A./Pemb./1154/74, tanggal 25 Nopember 1974, perihal:

Putusan yang Harus Cukup Diberi Pertimbangan Hukum, atau

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 26: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 26 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

yang lebih dikenal dengan Surat Edaran Mahkamah Agung R.I.

Nomor 3 Tahun 1974, yang pada diktum nomor 3 dari Surat

Edaran ini menyatakan: “Dengan tidak/kurang memberikan

pertimbangan/alasan, bahkan apabila alasan-alasan itu kurang

jelas, sukar dapat dimengerti atau pun bertentangan satu sama

lain, maka hal demikian dapat dipandang sebagai suatu kelalaian

dalam acara, (“vormverzuim”) yang dapat mengakibatkan

batalnya putusan Pengadilan ...” (Himpunan Surat Edaran dan

Peraturan Mahkamah Agung R.I. 1951 – 2002, terbitan CV Citra

Mandiri, tahun 2002, halaman 349).

b. Putusan Mahkamah Agung R.I., tanggal 22 Juli 1970 Nomor: 638

K/Sip/1969 yang menyatakan: “Putusan-putusan Pengadilan

Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup

dipertimbangkan (onvooldoende gemotiveerd) harus dibatalkan.”

(Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik

Indonesia, terbitan Mahkamah Agung R.I., cetakan kedua tahun

1993, halaman 337). dan

c. Putusan Mahkamah Agung R.I. tanggal 18 Oktober 1972 Nomor:

672 K/Sip/1972 yang menyatakan: “Putusan Pengadilan Tinggi

harus dibatalkan karena kurang cukup dipertimbangkan (niet

vooldoende gemotiveerd) dan terdapat ketidaktertiban dalam

beracara (khususnya mengenai surat bukti P.3 s/d 6 yang diduga

palsu).” (Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik

Indonesia, terbitan Mahkamah Agung R.I., cetakan kedua tahun

1993, halaman 338).

II. Tentang Judex Facti Telah Menerapkan Hukum dengan Tidak

Sebagaimana Mestinya karena Menolak Tuntutan Provisionil dengan

Dalih Tidak Terdapat Alasan yang Mendesak dan/atau Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding Membantah Dalil

Gugatan Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi/Pembanding.

1. Bahwa dalam bagian pertimbangan sebagaimana termuat pada

halaman 26 alinea terakhir sampai halaman 27 dari Salinan

Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor: 63/Pdt.G/2016/PN-Kis.

yang dimohonkan banding a quo, judex facti Pengadilan Negeri

Kisaran dalam menolak tuntutan provisi didasarkan pada pendapat,

berikut ini:

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 27: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 27 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

“Menimbang, bahwa terhadap tuntutan provisi yang diajukan oleh

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi di atas, menurut Majelis

Hakim tidak dijumpai alasan-alasan yang mendesak untuk terlebih

dahulu dijatuhkan putusan sebelum memerksa pokok perkara dan

berdasarkan bukti-bukti surat yang diajukan di persidangan tidak

ada surat bukti autentik sebagai dasar alas haknya atas objek

sengketa, dan lagi pun Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi

tidak mengakui dalil gugatan melainkan sebaliknya membantah dalil

gugatan …”

2. Bahwa pendapat judex facti Pengadilan Negeri Kisaran yang

demikian itu merupakan bentuk penerapan hukum dengan tidak

sebagaimana mestinya karena jika judex facti menerapkan hukum

dengan memperhatikan secara saksama dan teliti seluruh

keterangan yang diungkapkan oleh para pihak berperkara dalam

surat gugatan maupun jawaban dan gugatan balik (rekonvensi)

serta hasil pengamatan dalam pemeriksaan setempat

(descente/gerechtelijk plaatsoopneming) yang digelar pada hari

Jumat, tanggal 8 April 2016 maka judex facti Pengadilan Negeri

Kisaran pasti akan mengabulkan tuntutan provisionil dalam perkara

a quo dengan didasarkan pada pertimbangan, berikut ini:

a. Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding telah

menguasai dan mengusahai tanah terperkara a quo dengan cara

bercocok tanam padi selama lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun

tanpa pernah dilarang oleh Tergugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Terbanding sedangkan Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding mbertempat tinggal

di sebelah tanah terperkara.

b. Tergugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dalam

Surat Jawaban dan Gugatan Baliknya secara tegas telah

mengakui adanya penguasaan dan pengusahaan Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding atas tanah

terperkara a quo selama lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun dan

tidak pernah dilarang oleh Tergugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Terbanding dengan dalih karena Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding beranggapan

bahwa penguasaan dan pengusahaan Penggugat

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 28: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 28 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding meneruskan gadai

dari KASMAN alias SAKERAH.

c. Setelah lebih dari 23 (dua puluh tiga) tahun dikuasai dan

diusahai oleh Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Pembanding, tanah terperkara dirampas begitu saja

oleh Tergugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding

tanpa melalui proses hukum yang mana tindakan Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding tersebut merupakan

tindakan main hakim sendiri (eugein rechting) yang dapat

memicu benturan fisik di lapangan.

d. Guna menghindari benturan fisik tersebut maka tuntutan

provisionil yang meminta agar Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi/Terbanding maupun orang-orang suruhannya

diperintahkan untuk tidak melakukan penanaman atau bercocok

tanam padi di atas bidang tanah persawahan yang menjadi objek

terperkara a quo sampai adanya putusan hukum dalam perkara

ini, adalah tuntutan yang dilandasi kebutuhan yang sangat

mendesak demi kebaikan semau pihak, dan bukan merupakan

tuntutan yang menyangkut pokok perkara.

3. Bahwa berdasarkan alasan yang dikemukakan di atas, maka sangat

berdasarkan hukum dan keadilan jika tuntutan provisionil dalam

perkara a quo harus dikabulkan.

Berdasarkan uraian dan alasan-alasan hukum yang telah

dikemukakan di atas serta demi terpenuhinya rasa keadilan dan kepastian

hukum bagi Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding, maka

dengan segala kerendahan hati dimohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk dapat

menerima dan mengabulkan permohonan banding a quo dengan

menjatuhkan putusan yang amar selengkapnya berbunyi, sebagai berikut:

1. Menerima Permohonan Banding yang diajukan Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding.

2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor:

63/Pdt.G/2015/PN-Kis., tanggal 13 Juni 2016 yang dimohonkan banding

tersebut.

DENGAN MENGADILI SENDIRI

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 29: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 29 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

DALAM KONVENSI

Dalam Provisi

- Mengabulkan tuntutan provisionil yang diajukan Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding dalam perkara ini.

- Memerintahkan Tergugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding

maupun orang-orang suruhannya untuk tidak melakukan penanaman atau

bercocok tanam padi di atas bidang tanah persawahan yang menjadi

objek terperkara a quo sampai adanya putusan hukum dalam perkara ini.

Dalam Eksepsi

- Menyatakan eksepsi Tergugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Terbanding tidak beralasan sehingga harus dikesampingkan.

Dalam Pokok Perkara

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/

Pembanding untuk sebagian.

2. Menguatkan putusan provisionil dalam perkara ini.

3. Menyatakan Surat Keterangan Tanah atas nama Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding yang (seolah-olah)

diterbitkan Kepala Desa Sei Balai dengan Register Nomor:

580/311/VIII/1987, tanggal 10 Agustus 1987, dan (seolah-olah) diketahui

Camat Tanjung Tiram dengan Register Nomor: A.15/ST/TT/1987, tanggal

12 Agustus 1987 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat untuk

dijadikan bukti kepemilikan atas bidang tanah persawahan yang menjadi

objek terperkara a quo.

4. Menyatakan demi hukum bahwa sebidang tanah persawahan seluas +

3.800 m2 (tiga ribu delapan ratus meter persegi) yang terletak setempat

dengan Dusun VIII, Desa Sei Balai, Kecamatan Sei Balai (dahulu

Kecamatan Tanjung Tiram), Kabupaten Batu Bara (dahulu Kabupaten

Asahan) dengan batas-batas dan ukuran, sebagai berikut:

sebelah utara dengan jalan dusun 45,50

meter.

sebelah timur dengan parit 81,50

meter.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 30: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 30 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

sebelah selatan dengan parit 47

meter.

sebelah barat dengan Suparman (Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding)

81,50

meter.

adalah sah milik Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding.

5. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi/Terbanding yang telah melakukan penyemaian bibit padi,

penanaman kelapa sawit dan/atau bentuk-bentuk penguasaan fisik

lainnya di atas bidang tanah persawahan milik Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Pembanding tanpa izin/persetujuan dari

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Pembanding merupakan

perbuatan melawan hukum (onrechmatige daad).

6. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding

untuk membongkar tanaman kelapa sawit dan/atau bibit padi yang telah

disemai atau ditanamnya di atas bidang tanah persawahan milik

Penggugat tersebut, terhitung sejak adanya putusan dalam perkara ini.

7. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding

maupun siapa saja yang memperoleh izin/persetujuan darinya, untuk dan

mengembalikan bidang tanah persawahan seluas + 3.800 m2 (tiga ribu

delapan ratus meter persegi) tersebut kepada Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Pembanding dalam keadaan baik seperti

semula tanpa dibebani dengan hak tanggungan, hak gadai, hak sewa

maupun hak-hak lain yang memberatinya terhitung sejak adanya putusan

dalam perkara ini.

8. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding untuk

membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Pembanding sebesar Rp. 200.000,- (dua

ratus ribu rupiah) untuk setiap harinya apabila Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding maupun siapa saja yang

memperoleh izin/persetujuan darinya lalai untuk mengosongkan dan

mengembalikan bidang tanah persawahan tersebut kepada Penggugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Pembanding dalam keadaan baik seperti

semula, terhitung sejak adanya putusan dalam perkara ini.

9. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding untuk

membayar ganti kerugian secara tunai dan seketika kepada Penggugat

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 31: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 31 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/ Pembanding sebesar Rp. Rp.

380.000.000,- (tiga ratus delapan puluh juta rupiah) terhitung sejak

adanya putusan hukum dalam perkara ini.

10. Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Terbanding

untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini.

DALAM REKONPENSI

- Menolak gugatan rekonpensi yang diajukan oleh Tergugat

Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dalam perkara ini.

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

- Menghukum Tergugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding untuk

membayar semua ongkos perkara yang timbul dalam pemeriksaan

tingkat pertama dan tingkat banding.

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, maka dalam peradilan

yang baik (naar goede justitie recht doen) mohon untuk menjatuhkan

putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa kontra memori banding yang diajukan oleh

Terbanding semula Tergugat, pada pokoknya adalah sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara

1. Bahwa Terbanding dapat menerima seluruh pertimbangan Hukum

Keputusan a quo, karena menurut Terbanding Keputusan Judex Factie

tingkat Pertama tidaklah salah di dalam menerapkan dan

mempertimbangkan hubungan hukum antara para Terbanding dengan

para Pembanding karena:

2. Bahwa para Terbanding juga dapat menerima seluruh pertimbangan

putusan a quo, karena menurut hemat para Terbanding bahwa Judex

Factie tingkat pertama tidak salah di dalam menerapkan hukum mengenai

prestasi Terbanding dalam melakukan upaya untuk mempertahankan hak-

hak miliknya, yang secara nyata telah dijual tanpa ijin oleh sdri Pujiatik

kepada Pembanding dan dikuasai pula tanpa hak selama kurang lebih 23

tahun, dan keberatan Pembanding tentang pasal 25 ayat 1 UU No. 4

tahun 2004 sebagai salah satu alasan keberatannya tentang seolah-olah

Judex Factie didalam Putusannya tidak memuat dasar hukumnya dalam

perkara a quo, dimana alasan keberatan ini sepatutnya harus ditolak, oleh

karena fakta hukum yang telah menjadi pertimbangan hukum Judex

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 32: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 32 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Factie membuktikan gugatan Pembanding seharusnya ditolak dan bukan

tidak dapat diterima.

3. Bahwa adalah telah benar pertimbangan hukum Judex Factie yang

menyatakan setelah mempelajari dengan seksama akan materi gugatan

Penggugat konvensi-Tergugat Rekonvensi tersebut sebagaimana dalam

surat gugatannya dan dalam Repliknya serta maksud dan tujuan

gugatannya yaitu hendak memperoleh tanah objek sengketa yang telah

dikuasai Tergugat Konvensi – Penggugat Rekonvensi dan agar Surat

sebagaimana dalam petitum point 4 yang dipunyai Tergugat Konvensi-

Penggugat Rekonvensi dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum,

sedangkan surat tersebut dibuat oleh Kepala Desa dan diketahui Camat,

maka menurut Majelis Hakim bahwa surat tersebut tidaklah bisa begitu

saja dinyatakan tidak berkekuatan hukum sebelum Pejabat yang

membuat surat tersebut didengar pendapatnya di Persidangan atau

Pejabat tersebut harus ditarik sebagai pihak dalam perkara ini, dan adalah

telah benar pertimbangan yang menyatakan bahwa dipihak lain

Penggugat menguraikan bahwa tanah objek sengketa diperolehnya dari

Pijiatik, maka menurut hukum pihak yang menjual tanah kepada

Penggugat atau pihak tempat dia memperoleh hak itu haruslah dituntut

mempertanggungjawabkan dan untuk menyerahkan tanah tersebut

kepadanya, sedangkan apabila pihak lain yang langsung harus dituntut,

maka menjadi tidak jelas maksud dari gugatan Penggugat oleh karena

tidak ada hubungan hukum dalam perolehan hak.

4. Bahwa keberatan Pembanding pada point 4 dalilnya jelas telah

mengeyampingkan apa yang dimaksud dalam pasal 25 ayat 1 UU No. 4

tahun 2004, oleh karena Judex Factie secara nyata telah menerapkan

hukum dan memberikan pertimbangan hukumnya berdasarkan fakta-

fakta hukum di Persidangan dan dilapangan, baik yang telah diakui dan

diajukan oleh Pembanding sendiri maupun Terbanding.

5. Bahwa keberatan Pembanding sebagaimana diuraikan pada point 5

adalah tidak relevan dan harus dianulir untuk dikesampingkan, oleh

karena secara nyata judex Factie telah memberi petunjuk kepada

Pembanding untuk memperbaiki surat gugatannya, tetapi dengan ke

egoisan dan maunya menang sendiri Pembanding, maka apa-apa yang

telah menjadi fakta hukum dikesampingkan dan selalu berkeinginan kuat

agar Judex Factie memutuskan sesuai keinginan dan kemauan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 33: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 33 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Pembanding meskipun harus mengenyampingkan semua Fakta-Fakta

hukum, seharusnya Pembanding banyak memahami apa arti itu

penerapan hukum.

6. Bahwa uraian keberatan Pembanding pada point 6. Huruf A. adalah

sangat tidak tepat dengan menafsirkan Jurisfrudensi M.A. RI tanggal 16

Juni 1961 no. 305. K.Sip.1973, oleh karena Pembanding telah mengakui

dan mengetahui bahwa Pujiatik salah satu orang yang harus

bertanggungjawab kepada Pembanding, masalahnya adalah mengapa

Pembanding mau membeli objek sengketa, padahal Pembanding tahu

dasar kepemilikan pujiatik atas objek sengketa adalah tidak ada, ada apa

dengan Pembanding dan Pujiatik, selanjutnya mengapa Pujiatik harus

disembunyikan oleh Pembanding, maka apabila dikaitkan dengan uraian

Pembanding tentang kaidah Hukum Acara Perdata, maka Pembanding

dengan wewenangnya seharusnya memasukan Pujiatik sebagai salah

satu pihak dalam perkara a quo, bahwa selanjutnya dalam pandangan

nyonya Retno Wulan Sutantio, SH tentang Hukum Acara Perdata dalam

Teori dan Praktik berpendapat Tergugat adalah orang yang dirasa

melanggar hak Penggugat, dalam perkara a quo berdasarkan fakta

hukum yang telah melanggar dan menipu hak-hak Pembanding adalah

Pujiatik, Pejabat sementara Kepala Desa Sei Balai, Camat Sei Balai dan

jelas bukan Terbanding, kemudian menurut Terbanding, Pembanding

adalah orang yang sok pintar tapi aslinya tidak pintar koq mau membeli

tanah dari penjual padahal sipenjual tidak memiliki sedikitpun data tentang

tanah yang dijualnya, ini berarti yang pintar adalah Pujiatik, selanjutnya

cerita puluhan tahun mengarap tanah orang tanpa gangguan tidak serta

merta bisa langsung menjadi miliknya, kemudian cerita Misnan adalah

adalah orang yang bijak oleh karena tahu bahwa tanah yang dibelinya dari

Pembanding adalah pasti bermasalah, oleh karenanya oleh Misnan dijual

kembali kepada Pembanding meskipun tidak dibuat dihadapan Kepala

Desa Sei Balai, dan kenapa Kepala Desa Sei Balai yang sekarang tidak

bersedia mengetahui jual beli antara Misnan dengan Pembanding oleh

karena juga tidak mau menerima masalah akibat perbuatan dari Misnan

dan Pembanding khususnya atas objek tanah sengketa, selanjutnya

keberatan Pembanding pada point 6 huruf e harusnya juga ditolak yakni

apabila dihubungkan dengan Jurisfrudensi MA.RI tanggal 12 April 1977

No. 503.K.Sip.1974 dalam perkara Amri melawan Gho Sie Chaniago

Chandra dalam Putusan itu disebutkan bahwa karena yang merasa

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 34: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 34 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

berhak atas tanah sengketa adalah ketiga orang tersebut, maka mereka

semuanya harus diikutsertakan dalam perkara ini, baik sebagai

Penggugat maupun sebagai Tergugat, selanjutnya dalam Putusan MA-RI

tanggal 27 Oktober 1979 No.1004 K.Sip.1974 menyebutkan

Pengikutsertaan pihak ketiga dalam suatu proses Perdata yang sedang

berjalan, ditentukan oleh ada tidaknya permintaan untuk itu dari pihak

atau pihak ketiga di luar perkara yang merasa berkepentingan, itu artinya

jurisprudensi MA-RI yang dimaksudkan oleh Pembanding tidak ada

relevansinya dalam perkara aquo, selain itu dasar pembanding merasa

memiliki atas objek sengketa secara nyata jelas dari pihak ketiga yakni

Pujiatik, Misnan, dimana secara fakta hukum Pujiatik yang seharusnya

paling dicari pertanggungjawabannya oleh Pembanding, makanya harus

diposisikan sebagai Tergugat, selanjutnya juga tidak berkaitan

Jurisprudensi MA-RI No. 966 K.Sip.1974, oleh karena memang Tergugat

asal secara kualitas tidak memiliki dasar kepemilikan atas tanah sengketa,

sementara dalam perkara a quo Pujiatik yang seharusnya

bertanggungjawab dan dasar menjual objek sengketa kepada

pembanding itu apa, mengapa tidak digugat, ini kan aneh secara hukum

acara, akan tetapi apabila legal standing Pujiatik menjual objek sengketa

kepada Pembanding jelas, maka wajar apabila dianya tidak digugat, dan

telah pula menjadi Fakta hukum Misnan telah menjual objek sengketa

kembali kepada Pembanding meskipun dibawah tangan tetapi ada dasar

yang dipunyai Misnan menjual kembali kepada Pembanding, selanjutnya

oleh karena Terbanding lebih memilih menguasai objek sengketa dari

pada menggugat maka Pujiatik tidak digugat, akan tetapi apabila

Terbanding yang mengajukan gugatan, maka Pujiatik pasti akan digugat.

7. Bahwa alasan keberatan Pembanding pada point 7 adalah bukan alasan

juridis hukum beracara oleh karenanya sudah sepatutnya

dikesampingkan, Pembanding telah mengakui Pujiatik telah secara

sempurna menyerahkan tanah sengketa kepada Pembanding, akan tetapi

baru sekarang Pembanding menyadari bahwa Pujiatiklah yang secara

fakta hukum telah merugikan Pembanding oleh karena tanah sengketa

dikuasai dan diusahai oleh Terbanding oleh karena tanah sengketa

memang milik Terbanding dan bukan milik Pujiatik, pertanyaanya adalah

mengapa Pembanding begitu menyembunyikan jati diri Pujiatik, mengapa

seakan-akan Pujiatik telah benar menjual tanah sengketa tetapi tidak

memiliki alas hak kepemilikan atas tanah sengketa yang telah dijualnya

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 35: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 35 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

kepada Pembanding, dan orang buta huruf sekalipun tidak akan mau

membeli tanah dari orang yang tidak jelas keberadaanya dan tidak ada

pula dasar kepemilikan atas tanah yang akan dijualnya.

8. Bahwa alasan Pembanding pada point 8 juga tidak perlu untuk

dipertimbangkan, oleh karena selain seakan - akan proses masih dalam

persidangan tingkat I yakni jawab-menjawab, padahal pembanding

harusnya tahu ditingkat banding menjadi pertimbangan bagi Judex Factie

Tingkat Banding adalah tentang apakah Judex Factie Tingkat Pertama

ada kesalahan didalam menerapkan hukumnya, dan secara jelas telah

dipertimbangkan oleh Judex Factie tingkat I, apabila Pembanding merasa

alas hak Terbanding diragukan, maka pejabat yang membuat alas hak

Terbanding harus ditarik sebagai pihak atau didengar keterangannya,

tetapi hal ini tidak dilakukan oleh Pembanding, itu oleh karena

Pembanding memang sok pintar tetapi faktanya tidak, Judex Factie

secara nyata telah memberi petunjuk kepada Pembanding tetapi tidak

dilakukan, Dan hanya Pembanding yang merasa meragukan keabsahan

atau merasa alas hak Terbanding adalah palsu, tetapi hanya omong saja,

oleh karena kalau memang Pembanding pintar Kepala Desa Sei Balai

yang menerbitkan surat keterangan Tanah atas nama Terbanding

tersebut harus dijadikan Tergugat atau sebelum diajukan gugatan

sebaiknya laporkan dulu ke pihak berwajib atas laporan surat palsu,

kemudian tunggu proses Putusan Pidananya seperti apa apakah palsu

atau tidak, baru apabila Putusan Pidana menyatakan Palsu, Pembanding

kan tidak perlu capek-capek mengajukan gugatan Perdata, tetapi

mengapa hal ini tidak dilakukan oleh Pembanding itu karena Pembanding

merasa terlalu pintar, dan secara nyata Pembanding sama sekali tidak

memiliki kualitas sedikitpun untuk menilai pekerjaan Pejabat Desa Sei

Balai pada tanggal 10 Agustus 1987 dan Camat Tanjung Tiram atas

penerbitan surat keterangan Alas Hak atas tanah termasuk tanah

sengketa atas nama Terbanding, apabila kedua Pejabat tersebut tidak

dijadikan sebagai para pihak dalam perkara a quo, selanjutnya mengapa

Pembanding terlalu cepat menvonis tanpa proses Putusan Hukum, surat

keterangan tanah atas nama Terbanding diduga dipalsukan atau

diragukan, dan mengapa hanya penomoran surat didesa saja yang

diragukan, selanjutnya mengapa tentang penomoran surat yang

dikeluarkan oleh Camat Tanjung Tiram atas surat milik Terbanding tidak

dikomentari, tidak diragukan, atau tidak diduga palsu, oleh karenanya

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 36: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 36 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

apabila dibandingkan dengan surat yang dimiliki oleh Pembanding sendiri,

atas objek sengketa secara nyata telah terungkap didepan persidangan

dibeli dari Pujiatik yang secara nyata dan terbukti tidak memiliki dasar

kepemilikan atas objek sengketa, artinya apa artinya Pembanding mau

melebarkan areal persawahannya dengan segala cara, tidak peduli siapa

itu Pujiatik, apakah memiliki surat tanah atau tidak, apakah Pujiatik orang

yang jelas keberadaanya atau tidak, Pembanding tidak peduli dan yang

paling nyata Pembanding tidak dapat membuktikan didepan persidangan

sebagai alat bukti alas hak atas objek sengketa sebagai atas nama

Pujiatik yang kemudian telah dijual kepada Pembanding.

9. Bahwa keberatan Pembanding pada point 9 adalah tidak tepat oleh

karena Judex Factie tingkat pertama telah benar dan tidak salah didalam

menerapkan hukumnya, oleh karena selain Judex Factie tidak memiliki

kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dalam perkara a quo,

juga Judex Factie didalam memberi pertimbangan Hukumnya telah

berdasarkan Fakta-Fakta Hukum yang telah terungkap didepan

persidangan dan Lapangan, dan tidak seperti alasan keberatan yang

diuraikan oleh Pembanding seperti tersebut diatas, dan adalah sangat

tidak pantas Pembanding meminjam atau berselimut Putusan MA-RI

sebagai Tameng untuk menutupi kelemahannya didalam mengajukan

surat Gugatannya di Pengadilan Tingkat Pertama, yang menguraikan

alasan bandingnya seolah-olah Judex Factie mengabaikan didalam

penerapan hukumnya dalam perkara a quo.

10. Bahwa juga telah benar pertimbangan hukum Judex Factie tentang

penolakan tuntutan provisi Penggugat asal, karena secara fakta hukum

memang tidak alasan yang berdasarkan hukum atau yang dapat

dipertanggungjawabkan perihal tuntutan provisi sebelum memerika pokok

perkara, selain itu legalitas surat pembanding yang ditandatangani oleh

Penjual-Pujiatik yang nota bene tidak jelas kepemilikannya alias penjual

beritikad buruk dibeli oleh pembanding yang memang tidak beritikad baik,

diatas tanah sengketa yang merupakan bagian dari tanah milik

Terbanding-Tergugat asal, tanpa seijin Terbanding, dan diketahui oleh

pejabat kepala Desa Sei Balai, yang seharusnya tidak punya kewenangan

menandatangani atas perjanjian jual beli atas sebidang tanah, apalagi

jabatannya hanya setahun, artinya nuansa kepentingan sang pejabat

Kepala Desa jelas ada dalam rangka memuluskan keinginan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 37: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 37 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Pembanding, masalahnya adalah seandainya sang pejabat kepala desa

pada saat itu cermat, sebelum menandatangani surat tersebut,

seharusnya diteliti surat tersebut, apakah semua saksi sepadan telah

menandatangani apa belum, karena faktanya dalam surat pembanding

hanya sisi sebelah barat saja yang ditandatangi oleh saksi, padahal

dilapangan sisi sebelah barat berbatas dengan jalan Desa dan bukan

langsung dengan tanah saksi yang menandatangani didalam surat

Pembanding, kemudian sisi Timur juga tidak ditandatangani oleh saksi

sepadan, demikian juga dengan sisi sebelah Utara juga tidak

ditandatangani saksi sepadan, kemudian sisi sebelah selatan disebutkan

berbatas dengan tanah Terbanding, tetapi Terbanding tidak pernah tahu

akan surat Pembanding, apalagi menandatangani sebagai saksi sepadan,

pertanyaanya adalah apakah telah benar surat yang dibuat asal-asalan

oleh Pembanding, Pejabat sementara Kepala Desa yang pada saat itu

bernama Sukardi, selanjutnya mengapa Kepala Desa Sei Balai yang

sekarang ini tidak mau membuatkan surat jual beli antara Misnan dengan

Pembanding, mengapa jual belinya dilakukan tidak diketahui oleh Kepala

Desa Sei Balai, itu karena Kepala Desa Sei Balai yang sekarang telah

mengetahui kebenaran bahwa atas objek sengketa adalah sebagai milik

Terbanding yang legal standingnya jelas dan akurat, dan Kepala Desa Sei

Balai yang sekarang adalah orang bijak dan pandai serta tidak mau

berspekulasi, dan dianya tahu menandatangi surat atas tanah, diatas

tanah yang telah memiliki surat adalah perbuatan Pidana.

11. Bahwa alasan 23 tahun mengusahai tanah milik tanah Terbanding yang

seakan-akan miliknya, sama sekali bukan alasan pembenaran bagi

Pembanding bahwa tanah Terbanding untuk menjadi hak milik

Pembanding, apa dasar hukumnya, dimana hal itu diatur, dan seandainya

pun Pembanding mendapatkan secara gadai dari Sakerah, Pembanding

seharusnya juga memberitahu kepada Terbanding sebagai pemilik tanah

tersebut, kenapa hal itu tidak dilakukan oleh Pembanding, kenapa tiba-

tiba ada Pujiatik, kemudian kenapa tiba-tiba Pembanding membeli tanah

objek sengketa dari Pujiati, selanjutnya kenapa jual beli dengan Pujiatik

tidak diberitahu dan diketahui oleh Terbanding, padahal Terbanding tetap

berada diobjek sengketa sampai dengan sekarang atau mengapa

Terbanding ditiadakan pada saat transaksi jual beli yang menurut

Pembanding telah benar itu, oleh karenanya menurut Terbanding, semua

perbuatan yang di awali dengan rencana yang tidak baik, cepat atau

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 38: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 38 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

lambat pasti akan menghasilkan yang tidak baik pula, jadi tidak ada

artinya Pembanding menguraikan tentang surat keterangan atas tanah

milik Terbanding yang dibuat oleh Kepala Desa Sei Balai pada tanggal 10

Agustus 1987 yang diketahui Camat Tanjung Tiram tanggal 12 Agustus

1987 untuk minta dibatalkan ke Judex Factie tingkat Banding, selain telah

salah jalan-seharusnya ke Pengadilan Tata Usaha Negara, Pembanding

juga tidak pernah menyertakan kedua pejabat tersebut dalam perkara a

quo, selanjutnya bagaimana pula alas hak milik Pembanding yang dibuat

dibawah tangan tidak diketahui Kepala Desa dan Camat, yang katanya

dibeli dari Misnan, terlalu mudah sekali Pembanding menyatakan tanah

sengketa sebagai miliknya.

12. Bahwa demikianlah semua uraian Kontra Memori Banding, yang dibuat

dan diajukan Terbanding berdasarkan fakta-fakta hukum untuk menepis

semua keberatan Pembanding yang tidak benar dan telah

dituangkannya melalui Memori Banding, serta mohon kepada yang

Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan, agar memeriksa dan

mempertimbangkan hukumnya serta memutuskan perkara ini yang Amar

Putusannya sebagai berikut:

1 Menolak semua keberatan permohonan Pembanding, yang tertuang

dalam Memori Banding tertanggal 30 Juni 2016,

2 Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kisaran

No.63.Pdt.G.2015.PN-Kis tertanggal 13 Juni 2016 yang diajukan

sebagai alasan Banding oleh Pembanding,

3 Menghukum Pembanding untuk membayar semua biaya yang timbul

dalam perkara ini.

Serta mohon Putusan yang seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan

seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan

resmi putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 63/Pdt.G/2015/PN Kis

tanggal 13 Juni 2016 dan Memori Banding dari Pembanding semula

Terggugat, Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan

pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut,

dengan pertimbangan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa dalam provisi Majelis Hakim Tingkat Pertama

menolak dengan alasan tidak ada bukti otentik dan gugatan dibantah oleh

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 39: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 39 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Tergugat serta tidak ada alasan yang mendesak untuk terlebih dahulu

menjatuhkan putusan sebelum memeriksa pokok perkara.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat pertama keliru dalam

menafsirkan Pasal 162 Rbg yang menyatakan “sanggahan-sanggahan yang

dikemukakan oleh pihak tergugat, terkecuali yang mengenai wewenang

hakim, tidak boleh dikemukakan dan dipertimbangkan sendiri-sendiri secara

terpisah melainkan harus dibicarakan dan diputuskan bersama-sama dengan

pokok perkaranya”.

Menimbang, bahwa maksud dari ketentuan Pasal 162 Rbg tersebut

adalah sanggahan atau eksepsi yang diajukan oleh Tergugat yang bukan

mengenai wewenang hakim (kompetensi) tidak boleh diputus tersendiri dalam

putusan sela (sebelum memutus pokok perkara) tetapi harus diputus

bersama dengan pokok perkara dan tetap dipertimbangkan sebagai

sanggahan atau eksepsi.

Menimbang, bahwa pada pokoknya dalam pertimbangan hukum

putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 63/Pdt.G/2015/PN Kis, Majelis

Hakim tingkat pertama dalam eksepsi mempertimbangkan karena eksepsi

Tergugat mengenai gugatan kurang pihak dan tidak mengenai kompetensi

maka harus dipertimbangkan dalam pokok perkara dan Penggugat telah

tepat menempatkan Tergugat karena Tergugat yang melanggar hak subyektif

Penggugat sehingga eksepsi Tergugat ditolak.

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam pokok perkara Majelis Hakim

tingkat pertama mempertimbangkan karena tidak mengikutsertakan Pujiatik,

Mesnan, Kepala Desa Sei Balai dan Camat Sei Balai sebagai pihak,

sehingga gugatan Penggugat kurang pihak dan diyatakan tidak dapat

diterima.

Menimbang, bahwa dalam rekonvensi Majelis Hakim tingkat pertama

mempertimbangkan gugatan Penggugat dalam rekonvensi selain kurang

pihak karena tidak mengikutsertakan Pujiatik, juga karena gugatan konvensi

dinyatakan tidak dapat diterima sedangkan bukti-bukti dari kedua belah pihak

yang berperkara belum dapat dipertimbangkan maka gugatan dalam

rekonvensi harus dinyatakan tidak dapat diterima.

Meimbang, bahwa dari uraian pertimbangan tersebut di atas ternyata

Majelis Hakim Tingkat Pertama telah keliru menafsirkan ketentuan Pasal 162

Rbg dan ketentuan mengenai putusan provisi yang mengakibatkan

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 40: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 40 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor

63/Pdt.G/2015/PN Kis tanggal 13 Juni 2016 saling bertentangan antara

pertimbangan dalam eksepsi dan dalam pokok perkara. Dengan demikian

maka Majelis Hakim Tingkat Banding memperbaiki pertimbangan putusan

tersebut menjadi sebagai berikut:

DALAM KONVENSI

Dalam Provisi

Menimbang, bahwa dalam provisi Penggugat mohon agar

memerintahkan kepada Tergugat maupun orang-orang suruhannya untuk

tidak melakukan penanaman atau bercocok tanam padi di atas tanah obyek

sengketa sampai ada putusan hukum dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan putusan provisi adalah

putusan sementara yang dijatuhkan oleh Hakim yang mendahului putusan

akhir dan tidak boleh menyangkut pokok perkara .

Menimbang, bahwa putusan provisi dijatuhkan atas permohonan

Penggugat agar dilakukan tindakan sementara yang sangat mendesak untuk

melindungi hak Penggugat yang tidak mengenai pokok perkara, yang perlu

dilakukan sebelum memutus pokok perkara.

Menimbang, bahwa dasar tuntutan provisi dari Penggugat adalah

agar Tergugat maupun orang-orang suruhannya tidak melakukan penanaman

atau bercocok tanam padi di atas tanah obyek sengketa.

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan di atas, ternyata siapa

pemilik obyek sengketa merupakan pokok perkara yang akan dibuktikan

dalam perkara ini dan tidak diperlukan suatu tindakan yang sangat mendesak

untuk melindungi hak Penggugat sebelum memutus pokok perkara, sehingga

tuntutan provisi dari Penggugat tidak beralasan menurut hukum dan haruslah

ditolak.

Dalam Eksepsi

Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat mengajukan

eksepsi yang pada pokoknya menyatakan gugatan Penggugat kurang pihak

dengan alasan sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat membeli tanah obyek sengketa dari Pujiatik maka

seharusnya Pujiatik dijadikan pihak dalam perkara ini.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 41: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 41 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

- Bahwa kemudian Penggugat menjual tanah tersebut kepada Mesnan dan

membeli kembali dari Mesnan maka seharusnya Mesnan juga dijadikan

pihak.

- Bahwa Kepala Desa Sei Balai dan Camat Sei Balai telah menerbitkan

surat kepemilikan atas nama Penggugat maka seharusnya juga dijadikan

pihak dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat bukan mengenai

kompetensi maka sesuai dengan ketentuan Pasal 162 Rbg diputus bersama

dengan pokok perkara.

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 Surat Penyerahan/Ganti

Rugi Seri B Nomor 00078, Kepala Desa Sei Balai dan Camat Sei Balai ikut

menandatangani surat tersebut dan bukti TI Surat Keterangan Tanah Nomor

580/311/VIII/1987 tanggal 10 Agustus 1987 juga ditandatangani oleh Kepala

Desa Sei Balai dan Camat Tanjung Tiram.

Menimbang, bahwa dalam petitum gugatan Penggugat nomor

empat, Penggugat mohon agar Surat Keterangan Tanah Nomor

580/311/VIII/1987 tanggal 10 Agustus 1987 (bukti TI) dinyatakan tidak

mempunyai kekuatan hukum.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas oleh karena

Penggugat mohon agar Surat Keterangan Tanah Nomor 580/311/VIII/1987

tanggal 10 Agustus 1987 (bukti TI) dinyatakan tidak mempunyai kekuatan

hukum dan Penggugat mengajukan Surat Penyerahan/Ganti Rugi Seri B

Nomor 00078 (bukti P1) sebagai bukti kepemilikan Penggugat, maka

seharusnya Kepala Desa Sei Balai, Camat Sei Balai dan Camat Tanjung

Tiram dijadikan pihak dalam perkara ini.

Menimbang, bahwa di samping itu pula Penggugat dapat

mengikutsertakan Pujiatik dan Mesnan sebagai pihak untuk menjadi lebih

jelas tentang asal usul tanah obyek sengketa.

Menimbang, bahwa dengan demikian maka gugatan Penggugat

kurang pihak sehingga eksepsi Tergugat beralasan hukum untuk dikabulkan.

Dalam Pokok Perkara.

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

seperti tersebut di atas.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 42: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 42 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi Tergugat mengenai gugatan

kurang pihak dikabulkan maka gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak

dapat diterima.

DALAM REKONVENSI

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat dalam

rekonvensi/Tergugat dalam konvensi adalah seperti tersebut di atas.

Menimbang, bahwa dalam mempertimbangkan gugatan rekonvensi

ini, Majelis Hakim mengutip kembali apa yang sudah dipertimbangkan di

dalam gugatan konvensi, yang karena erat sekali kaitannya dengan gugatan

rekonvensi ini, dianggap berlaku pula untuk mempertimbangkan gugatan

dalam rekonvensi ini, dan dianggap telah termuat pula disini .

Menimbang, bahwa dalam posita gugatan dalam rekonvensi,

Penggugat dalam rekonvensi/Tergugat dalam konvensi menguraikan tentang

perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat dalam

rekonvensi/Penggugat dalam konvensi bersama-sama dengan Pujiatik,

Mesnan, Kepala Desa Sei Balai dan Camat Sei Balai dengan menerbitkan

surat ganti rugi tahun 1990 dan dalam petitum gugatan dalam rekonvensi

nomor tiga mohon agar surat alas hak atas nama Tergugat dalam rekonvensi

dinyatakan cacat hukum, tidak sah dan batal demi hukum.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas ternyata

gugatan dalam rekonvensi juga mengenai peran Pujiatik, Mesnan, Kepala

Desa Sei Balai dan Camat Sei Balai yang telah dipertimbangkan dalam

konvensi mengakibatkan gugatan dalam konvensi kurang pihak dan

dinyatakan tidak dapat diterima.

Menimbang, bahwa dengan demikian maka gugatan dalam

rekonvensi juga kurang pihak dan haruslah dinyatakan tidak dapat diterima.

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan dalam Konvensi

dinyatakan tidak dapat diterima, dan gugatan dalam rekonvensi juga

dinyatakan tidak dapat diterima, dan ternyata dalam gugatan dalam

rekonvensi biaya perkara adalah nihil, maka cukup beralasan untuk

membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada penggugat dalam

konpensi/tergugat dalam rekonpensi ;

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 43: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 43 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim Tingkat banding akan

mempertimbangkan alasan-alasan dalam memori banding yang diajukan oleh

pembanding semula Penggugat.

Menimbang, bahwa mengenai keberatan Pembanding semula

Penggugat dalam memori bandingnya yang pada pokoknya menyatakan

Majelis Hakim Tingkat pertama kurang pertimbangannya dalam menyatakan

gugatan Penggugat kurang pihak karena Penggugat yang berwenang

menentukan siapa-siapa yang akan digugat dan yang digugat oleh

Penggugat adalah orang yang dirasa telah melanggar hak Penggugat,

Majelis Hakim Tingkat Banding mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa memang benar adalah hak Penggugat untuk

menentukan siapa-siapa yang akan digugat dan orang yang digugat ada

hubungan hukum serta menurut Penggugat telah melanggar hak Penggugat,

namun demikian yang tidak kalah pentingnya dalam suatu putusan adalah

dapat dieksekusi putusan tersebut.

Menimbang, bahwa suatu putusan dalam perkara perdata hanya

mengikat pihak-pihak dalam perkara tersebut.

Menimbang, bahwa oleh karena putusan dalam perkara perdata

hanya mengikat pihak-pihak dalam perkara tersebut, maka penentuan pihak-

pihak dalam suatu perkara sangat penting karena apabila ada pihak yang

terkait dan tidak dijadikan pihak mengakibatkan putusan tersebut tidak dapat

dieksekusi.

Menimbang, bahwa dalam pertimbangan memperbaiki pertimbangan

Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut di atas, Majelis Hakim Tingkat

Banding telah mempertimbangkan tentang ada pihak-pihak terkait yang perlu

dijadikan pihak dalam perkara ini, sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi

dan keberatan Pembanding semula Penggugat tidak beralasan dan haruslah

dikesampingkan.

Menimbang, bahwa mengenai keberatan tentang Majelis Hakim

Tingkat Pertama telah menerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya

dalam menolak tuntutan provisi, menurut pendapat Majelis Hakim Tingkat

Banding, telah dipertimbangkan di atas dalam memperbaiki pertimbangan

putusan Majelis Hakim Tingkat Petama dalam provisi, sehingga tidak perlu

dipertimbangkan lagi.

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 44: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 44 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

Menimbang, bahwa tentang keberatan Terbanding semula Tergugat

dalam kontra memori banding yang pada pokoknya setuju dengan

pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama, tidak perlu dipertimbangkan

lagi karena Majelis Hakim Tingkat Banding telah mempertimbangkan di atas

dalam pertimbangan memperbaiki putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

maka putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 63/Pdt.G/2015/PN Kis

tanggal 13 Juni 2016 beralasan hukum untuk dibatalkan dan Majelis Hakim

Tingkat Banding mengadili sendiri perkara ini.

Menimbang, bahwa oleh karena putusan tingkat pertama dibatalkan

dan dalam pertimbangan tersebut di atas Pembanding semula Penggugat

berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum membayar biaya perkara

dalam kedua tingkat peradilan.

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo Undang-

Undang Nomor 49 Tahun 2009, R.Bg dan peraturan perundang-undangan

lain yang bersangkutan.

MENGADILI:

Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat

tersebut.

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor

63/Pdt.G/2015/PN Kis tanggal 13 Juni 2016, yang dimohonkan banding.

MENGADILI SENDIRI:

DALAM KONVENSI

Dalam Provisi:

- Menolak tuntutan provisi dari Penggugat.

Dalam Eksepsi:

- Mengabulkan Eksepsi Tergugat.

Dalam Pokok Perkara:

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

DALAM REKONVENSI

- Menyatakan gugatan Penggugat dalam rekonvensi/Tergugat dalam

konvensi tidak dapat diterima.

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN

Page 45: PENGADILAN TINGGI MEDAN - pt-medan.go.id filehak dari Pujiatik sesuai dengan Surat Penyerahan/Ganti Rugi, bertanggal 9 November 1990 yang diketahui Pelaksana Tugas Kepala Desa Sei

Halaman 45 dari 45 halaman Putusan Nomor 262/PDT/2016/PT MDN

- Menghukum Penggugat dalam konvensi/Tergugat dalam rekonvensi untuk

membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam

tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh

ribu rupiah).

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Jumat tanggal 7 Oktober 2016 oleh

BENAR KARO–KARO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, dan AGUSTINUS

SILALAHI, SH, MH dan Dr. ALBERTINA HO, SH, MH masing-masing

sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk

umum pada hari ini Kamis tanggal 13 Oktober 2016 oleh Hakim Ketua

dengan dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Baik

Sitepu, SH, Panitera Pengganti pada pengadilan tinggi tersebut tanpa dihadiri

oleh kedua belah pihak yang berperkara.

HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA

AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH BENAR KARO-KARO, SH, MH

Dr. ALBERTINA HO, SH, MH

PANITERA PENGGANTI

BAIK SITEPU, SH

Perincian biaya:

1. Materai ……………… Rp. 6.000,00

2. Redaksi…….............. Rp. 5.000,00

3. Pemberkasan ……… Rp. 139.000,00

Jumlah …………….... Rp150.000,00

(seratus lima puluh ribu rupiah).

PE

NG

AD

ILA

N T

ING

GI M

ED

AN