pengadilan tinggi medan · atau dalam bahasa batak toba dinamai : eme tur. ... karena tanah perkara...

43
PENGADILAN TINGGI MEDAN Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 43 P U T U S A N Nomor. 254/PDT/2017/ PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. DAME BR. SILITONGA, Berkedudukan di Sabungannihuta, Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utaradalam hal ini memberikan kuasa kepada PARULIAN LUMBAN TOBING beralamat di Kec. Tarutung, Kab. Tapanuli Utara ; 2. HOTMAN SIMANJUNTAK, Berkedudukan di Sabungannihuta, Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utaradalam hal ini memberikan kuasa kepada PARULIAN LUMBAN TOBING beralamat di Kec. Tarutung, Kab. Tapanuli Utara ; Dalam hal ini Para Penggugat I, I telah memberikan kuasa kepada Parulian Lumbantobing, S.H., Advokat & Penasihat Hukum yang berkantor di KANTOR HUKUM “PARULIAN LUMBANTOBING, SH & REKAN”, Jalan Dipenegoro No. 16 – A-B Tarutung, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 24 Oktober 2016 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 2 November 2016 dengan Nomor Register Nomor 139/SK/2016/PN Trt. Disebut sebagai PARA PEMBANDING semula PENGGUGAT-I,II L A W A N 1. ASTOBER SIMANJUNTAK (suami Dari Almh. TIONGGOR SILITONGA), Bertempat tinggal di Jalan Pembangunan IV, Lingkungan IV No. 16, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, MEDAN ; 2. CHRISTMESS SIMANJUNTAK (Ahli Waris Anak Dari Almh. TIONGGOR SILITONGA), Bertempat tinggal di Jalan Pembangunan IV, Lingkungan IV No. 16, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, MEDAN ;

Upload: dinhdat

Post on 12-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 43

P U T U S A N

Nomor. 254/PDT/2017/ PT.MDN.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara

perdata pada Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut

dalam perkara antara :

1. DAME BR. SILITONGA, Berkedudukan di Sabungannihuta, Desa

Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar,

Kabupaten Tapanuli Utaradalam hal ini

memberikan kuasa kepada PARULIAN LUMBAN

TOBING beralamat di Kec. Tarutung, Kab.

Tapanuli Utara ;

2. HOTMAN SIMANJUNTAK, Berkedudukan di Sabungannihuta, Desa

Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar,

Kabupaten Tapanuli Utaradalam hal ini

memberikan kuasa kepada PARULIAN LUMBAN

TOBING beralamat di Kec. Tarutung, Kab.

Tapanuli Utara ;

Dalam hal ini Para Penggugat I, I telah memberikan kuasa kepada Parulian

Lumbantobing, S.H., Advokat & Penasihat Hukum yang berkantor di KANTOR

HUKUM “PARULIAN LUMBANTOBING, SH & REKAN”, Jalan Dipenegoro No. 16 –

A-B Tarutung, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 24 Oktober 2016 yang telah

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 2 November 2016

dengan Nomor Register Nomor 139/SK/2016/PN Trt. Disebut sebagai PARA

PEMBANDING semula PENGGUGAT-I,II

L A W A N

1. ASTOBER SIMANJUNTAK (suami Dari Almh. TIONGGOR SILITONGA), Bertempat tinggal di Jalan Pembangunan IV,

Lingkungan IV No. 16, Kelurahan Tanjung Gusta,

Kecamatan Medan Helvetia, MEDAN ; 2. CHRISTMESS SIMANJUNTAK (Ahli Waris Anak Dari Almh. TIONGGOR

SILITONGA), Bertempat tinggal di Jalan

Pembangunan IV, Lingkungan IV No. 16, Kelurahan

Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia,

MEDAN ;

Page 2: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 2 dari 43

3. MARLINGGOM SILITONGA, Bertempat tinggal di Jalan Nangka 2 Rt/Rw-

006/005, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan

Jagawarsa, Kota Jakarta Selatan ; 4. LASMA ROHANI POHAN, Bertempat tinggal di Jalan Warung Muncang No.3,

Rt/Rw-006/001, Keluarahan Warung Muncang,

Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung ; 5. SABAR LASPITA SILITONGA, Bertempat tinggal di Perumahan RSS IV

BINTARO D/71 RT.006/RW.002, Kelurahan

Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren,

Kota Tangerang Selatan ; Dalam hal ini Para Tergugat telah memberikan kuasa kepada Jonggi Simanjuntak,

S.H., Advokat-Pengacara-Penasihat Hukum dari Kantor hukum JONGGI

SIMANJUNTAK , SH. & REKAN, beralamat di Jl. Nahum Situmorang No. 159

Kelurahan Hutatoruan V Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara,

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 28 November 2016 dan telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 30 November 2016 dengan

Nomor 158/SK/2016/PN Trt, disebut sebagai Para Terbanding semula Para

Tergugat-I,II,III,IV,V ;

6. PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA Cq. MENTERI AGRARIA/KEPALA PERTANAHAN NASIONAL Cq. KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROPINSI SUMATERA UTARA Cq. KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN TAPANULI UTARA,

beralamat di Jalan Pasar Baru, Kecamatan

Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, disebut

sebagai Turut Terbanding semula TURUT TERGUGAT;

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan

perkara ini ;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, Kuasa Para Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 2

November 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung pada

Page 3: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 3 dari 43

tanggal 2 November 2016 dibawah Nomor Register 53/Pdt.G/2016/PN-Trt

mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Mertua Penggugat I/Kakek Penggugat II yang bernama Alm. AMANI

PORHAS SIMANJUNTAK ada memiliki sebidang Tanah Warisan yang

dijadikan sebagai Tanah Perladangan seluas ± 6 Ha, yang terletak di Ambar

Salengkat, Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar Kabupaten

Tapanuli Utara, dengan batas-batas sebagai berikut :

Timur : TanahHatopan/Milik Bersama Keturunan Alm.Ama Porhas

Simanjuntak

Barat : Tanah Milik Alm. Romulus Simannjuntak

Utara : Tanah Milk Robert Silalahi, Toman Simanjuntak

Selatan : Jalan Siborongborong-Sipahutar

2. Bahwa adapun Tanah Perladangan tersebut diperoleh Alm. Amani Porhas

Simanjuntak adalah sebagai warisan dari bapaknya yang bernama Alm. RAJA

IHUTAN SIMANJUNTAK.

3. Bahwa Tanah Perladangan tersebut merupakan warisan dari Alm. AMANI

PORHAS SIMANJUNTAK kepada suami Penggugat I/Bapak Penggugat II

yang bernama Alm. PINUS SIMANJUNTAK, dan setelah Penggugat I

menikah dengan Alm. Pinus Simanjuntak pada tahun 1958 dimana

Penggugat I bersama suami Penggugat I/Bapak Penggugat II, terus menerus

menguasai dan mengusahai tanah tersebut dengan menanam Padi Darat/

atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR.

4. Bahwa setelah Alm. PINUS SIMANJUNTAK Suami Penggugat I/Bapak

Penggugat II meninggal dunia pada tahun 1978 , Tanah Perladangan tersebut

tidak lagi diusahai, sehingga Tanah perladangan tersebut tidak terurus lagi

hanya ditumbuhi rumput lalang dan beberapa pohon Pinus yang tumbuh

liar/tumbuh sendiri dengan tidak terurus.

5. Bahwa pada tahun 1988 Penggugat I telah memberikan Tanah Perladangan

tersebut sebagai TANAH PANJAEAN untuk bekal hidup anak-anak

Penggugat I, yaitu sebahagian dari tanah perladangan tersebut (kira-kira 3

Ha) kepada anak Penggugat I yang bernama Alm. HULMAN SIMANJUNTAK

dan sejak tahun 1988, Alm. HULMAN SIMANUNTAK telah mengusahai tanah

tersebut dengan bercocok tanam dan mendirikan Rumahnya di Tanah

Perladangan tersebut, dan sebahagian lagi (kira-kira 3 Ha) kepada anak

Penggugat I yang bernama HOTMAN SIMANJUNTAK, yaitu Penggugat II.

Bahwa akan tetapi karena pada tahun 1989, Penggugat II pergi merantau

Page 4: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 4 dari 43

sehingga sebahagian tanah perladangan seluas 3 ha tersebut tidak terurus

dan tidak diusahai hanya tumbuh rumput lalang dan beberapa Pohon Pinus

yang tumbuh sendiri.

6. Bahwa adapun Tanah Panjaean yang diserahkan oleh Penggugat I kepada

Penggugat II tersebut adalah berbatasan langsung dengan Tanah Panjaean

Milik Alm. HULMAN SIMANJUNTAK, Yaitu yang terletak di Ambar Salengkat,

Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara,

Seluas ± 3 Ha, yang batas-batasnya adalah sebagai berikut :

- Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah Panjaean Milik Alm. Hulman

Simanjuntak;

- Sebelah Barat berbatasan dengan Tanah Milik Alm. Romulus

Simanjuntak;

- Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah Milik Robert Silalahi dan Toman

Simanjuntak;

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Siborongborong- Sipahutar;

7. Bahwa adapun Tanah Panjaean yang diserahkan oleh Penggugat I kepada

Penggugat II tersebut sekarang ini menjadi TANAH PERKARA, karena ketika

Penggugat II pada Bulan Pebruari tahun 2014 hendak mengusahai Tanah

Perkara tersebut, sehingga Penggugat II menebangi Pohon Pinus dan

menanami Tanah Perkara. Bahwa akan tetapi Tergugat I dan Istrinya Alm.

Tionggor Silitonga melarang Penggugat II mengusahai Tanah Perkara,

sehingga Tergugat I dan Istrinya Alm. Tionggor Silitonga mengadukan

Penggugat II secara Pidana dan telah dijatuhi hukuman Penjara atas Tindak

Pidana Pengrusakan atas Pohon Pinus yang ada di Tanah Perkara, dan

Tergugat I serta Istrinya Alm. Tionggor Silitonga dengan mengatakan kepada

Para Penggugat bahwa Tanah Perkara adalah Tanah miliknya yang

merupakan warisan dari orangtuanya Alm. Pdt. J.W.SILITONGA, dan Tanah

Perkara tersebut ternyata pada tahun 2005telah disertifikatkan oleh Istri

Tergugat I/Ibu Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V.

Sehingga Turut Tergugat telah menerbitkan Sertifikat Hak Milikyaitu masing-

masing, Sertifikat Hak Milik No. 76 Tahun 2005 atas nama MARLINGOM

SILITONGA,dan Sertifikat Hak Milik No. 77 Tahun 2005 atas nama LASMA

ROHANI POHAN, dan Sertifikat Hak Milik No. 78 Tahun 2005 atas nama

SABAR LASPITA, dan Sertifikat Hak Milik No. 79.

8. Bahwa Para Penggugat sangat terkejut karena Tergugat I beserta Istri

Tergugat I/Ibu Tergugat II, Alm. Tionggor Silitonga memberitahukan kepada

Penggugat II bahwa tanah Perkara seluas 3 Ha tersebut telah disertifikatkan

oleh Tergugat I dan Isterinya Alm. Tionggor Silitonga dan saudara-

saudaranya dengan memberikan kepada Penggugat II foto copy sertifikat dan

Page 5: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 5 dari 43

dasar atau alas hak dibuatnya sertifikat-sertifikat atas Tanah Perkara, yaitu

foto copy Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967, dan Foto

Copy Surat Penyerahan Tanah tertanggal 21 Pebruari 1975. Bahwa Para

Penggugat sangat terkejut atas adanya surat penyerahan Tanah tersebut

yang dijadikan dasar proses penerbitan sertifikat-sertifikat tersebut, karena

setahu Para Penggugat terhadap Tanah Perkara ini belum pernah diperjual

belikan atau dialihkan kepada siapapun juga, atau dijadikan agunan Hypotik

serta dihibahkan kepada siapapun, karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat

atau Tanah Warisan milik Alm. Ama Porhas Simanjuntak yang diwarisi oleh

Para Penggugat.

9. Bahwa Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967, yaitu bahwa St.

DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR

SIMANJUNTAK menyerahkan Tanah kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK,

yaitu mengenai tanah sebagai berikut :

a. Sebidang tanah perumahan berpekarangandi Ambar Salengkat dengan

batas-batas sebagai berikut :

Utara : Tanah Lapang;

Timur : Pekarangan Puterpra 106/0208 Sipahutar;

Barat : Perumahan Saleh Simanjuntak;

Selatan : Jalan besar;

b. Sebidang Tanah Perkebunan yang berada di Kompleks Ambar Salengkat;

10 Bahwa berdasarkan Surat Penyerahan Tanah tetanggal 13 Agustus 1967

tersebut, kemudian IMMANUEL SIMANJUNTAK menyerahkan Tanah Vide

9.a dan 9.b tersebut diatas kepada J.W. SILITONGA (Mertua Tergugat

I/Bapak Alm. Tionggor Silitonga, Kakek Tergugat II,Bapak Tergugat III, Bapak

Tergugat IV, dan Bapak Tergugat V), sesuai dengan Surat Penyerahan Tanah

tertanggal 21 Pebruari 1973,

11 Bahwa Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 tersebut,

mengenai huruf b., yaitu Tanah Perkebunan yang berada di Kompleks Ambar

Salengkat, ternyata tidak disebutkan batas-batasnya dan berapa luasnya,

sehingga Tanah yang diserahkan tersebut, sangat kabur dan tidak jelas

mengenai Tanah yang mana, karena Tanah Perladangan di kompleks Ambar

Salengkat sangat luas. Bahwa secara pasti Tanah yang ditunjuk pada huruf b,

pada Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 tersebut,

bukanlah mengenai Tanah Perkara ini, karena Tanah perkara ini adalah tanah

Warisan Milik Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK. Bahwa St. DAULAT

SIMANJUNTAK dan WALDEMAR SIMANJUNTAK sangat mengetahui bahwa

Tanah Perkara adalah Tanah Warisan Milik Alm. AMA PORHAS

SIMANJUNTAK (Mertua Penggugat I/Kakek Penggugat II), karena Kakek

Page 6: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 6 dari 43

Para Penggugat dengan Kakek dari St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin

Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak adalah Kakak beradik, dan

disebelah Timur Tanah Warisan milik Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK,

sampai sekarang masih ada Tanah Hatopan atau Tanah Milik Bersama dari

keturunan Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK, sehingga dapat dipastikan

bahwa Tanah yang diserahkan pada huruf b Surat Penyerahan Tanah

tertanggal 13 Agustus 1967 tersebut bukanlah Tanah Perkara, sehingga yang

menjadi alas hak penerbitan Sertifikat-Sertifikat Hak Milik tersebut adalah

Tidak Sah dan tidak berdasarkah hukum yang sah.

12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau yang menjadi alas Hak penerbitan

Sertifkat-Sertifikat Hak Milik tersebut tidak berdasar hukum, sehingga adalah

patut dan adil apabila Sertifikat Hak MilikNo. 79 Tahun 2005 atas nama Isteri

Tergugat I, TIONGGOR SILITONGA, Sertifikat Hak Milik No. 77 Tahun 2005

atas nama Tergugat II, LASMA ROHANI POHAN, Sertifikat Hak Milik No. 78

Tahun 2005 atas nama Tergugat III, SABAR LASPITA, Dan Sertifikat Hak

Milik No. 76 atas nama Tergugat IV, MARLINGGOM SILITONGA, tersebut

harus DINYATAKAN TIDAK BERKEKUATAN HUKUM MENGIKAT.

13 Bahwa oleh karena itu tindakan Isti Tergugat I/ Ibu Tergugat II, Tergugat III,

dan Tergugat IV, dan tergugat V, yang mengurus Sertifikat Hak Milik atas

Tanah Perkara kepada Turut Tergugat, sehingga Turut Tergugat telah

menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 79 Tahun 2005 atas nama Isteri Tergugat

I/Ibu Tergugat II, Almh. TIONGGOR SILITONGA, dan Sertifikat Hak Milik No.

77 Tahun 2005 atas nama Tergugat IV, LASMA ROHANI POHAN, dan

Sertifikat Hak Milik No. 78 Tahun 2005 atas nama Tergugat V, SABAR

LASPITA, dan Sertifikat Hak Milik No. 76 atas nama Tergugat III,

MARLINGGOM SILITONGA, tersebut adalah merupakan tindakan Perbuatan

Melawan Hukum.

14 Bahwa sebagai akibat dari tindakan Perbuatan Melawan Hukum yang

dilakukan oleh Para Tergugat dengan menguasai Tanah Perkara dengan

Sertifikat Hak Milik tersebut tanpa se-izin dan sepengetahuan Para Penggugat

sehingga Para Penggugat telah mengalami kerugian baik Materil dan Moril

yang perinciannya sebagai berikut :

a. Kerugian Materil berupa uang jasa hukum dan biaya perkara yang harus

dikeluarkan oleh Para Penggugat yang diperkirakan sebesar Rp.

100.000.000,- (seratus juta rupiah).

b. Kerugian Moril berupa tercemarnya nama baik para Penggugat sehingga

Penggugat II juga telah menjalani hukuman Penjara karena tindakan

Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mengurus Hak Milik

atas Tanah Perkara, sehingga Para Penggugat telah mengalami kerugian

Page 7: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 7 dari 43

Moril yang tidak dapat dinilai dengan mata uang akan tetapi bila

dipersamakan dengan itu senilai Rp. 2.000.000,- (dua milyard rupiah).

c. Bahwa oleh karena itu jumnlah kerugian materil dan moril yang dialami

Para Penggugat hingga gugatan ini dimajukan adalah sebesar

Rp.100.000.000,- + Rp. 2.000.000.000,- = Rp. 2.100.000.000,- (dua

milyard seratus juta rupiah).

15. Bahwa karena Tanah Perkara adalah Tanah Warisan Alm. AMANI PORHAS

SIMANJUNTAK yang diwariskan kepada Alm. PINUS SIMANJUNTAK yaitu

Suami Penggugat I/bapak Penggugat II, sehingga adalah Patut dan adil

apabila Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V

dihukum untuk menyerahkan Tanah Perkara kepada Para Penggugat sebagai

ahli waris yang berhak atas Tanah Perkara.

16. Bahwa Para Penggugat sangat kwatir Tanah perkara ini akan dialihkan,

dijaminkan agunan atau dihibahkan kepoada pihak lain, karena Tanah

Perkara ini telah terbit Sertifikat hak Milik atas nama Istri Tergugat I, Tergugat

II, Tergugat III, dan Tergugat IV, sehingga dengan ini Para Penggugat

memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung Cq. Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara ini untuk meletakkan Sita Jaminan

terhadap Tanah Perkara ini (conservatoir beslaag).

17. BahwaGugatan ini dimajukan oleh Para penggugat dengan dalil-dalil yang

kebenarannya tidak dapat dibantah oleh Para Tergugat, dan berdasarkan alat

bukti yang Sah, maka sudah sepatutnya bila Gugatan Para Penggugat

dikabulkan untuk seluruhnya dan Keputusan Hukum dalam Perkara ini dapat

dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij Voorraad) meskipun timbul Verzet

atau banding.

Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut diatas, Para Penggugat

memohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung untuk

memanggil Para Pihak dalam perkara ini untuk hadir di persidangan pada suatu hari

yang ditentukan untuk itu, seraya mengambil Keputusan Hukum yang Amarnya

berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan dalam hukum Para Penggugat adalah keturunan dan ahli waris

dari Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK;

3. Menyatakan tindakan Para Tergugat yang menguasai dan mengusahai Tanah

Perkara tanpa se-ijin dan se-pengetahuan Para Penggugat adalah

merupakan Perbuatan Melawan Hukum;

Page 8: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 8 dari 43

4. Menyatakan dalam hukumTanah Perkara yang terletak di Ambar Salengkat,

Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara,

dengan batas-batas sebagai berikut :

Timur : Tanah Milik Alm. Hulman Simanjuntak

Barat : Tanah Milik Alm. Romulus Simnnjuntak

Utara : Tanah Milk Robert Silalahi, Toman Simanjuntak

Selatan : Jalan Siborongborong-Sipahutar

Adalah Sah Tanah Milik Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK dan

Penggugat I, Penggugat II adalah merupakan ahli waris yang berhak atas

Tanah Perkara;

5. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 76 Tahun 2005 Desa Sabungannihuta I

atas nama MARLINGGOM SILITONGA, Sertifikat Hak Milik No. 77 Tahun

2005 Desa Sabungannihuta I atas nama LASMA ROHANI POHAN, Sertifikat

Hak Milik No. 78 Desa Sabungannihuta I atas nama SABAR LASPITA, dan

Sertifikat Hak Milik No. 79 Tahun 2005 Desa Sabungannihuta I atas nama

TIONGGOR SILITONGA, tersebut TIDAK BERKEKUATAN HUKUM YANG

MENGIKAT;

6. Menghukum Para Tergugat atau orang lain yang mendapatkan Hak dari

padanya untuk mengembalikan Tanah Perkara dalam keadaan baik dan

kosong, tanpa ada halangan dari siapapun;

7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian materil dan moril

sebesar Rp. 2. 100.000.000,- (dua milyard seratus juta rupiah).

8. Menyatakan Sita Jaminan (conservatoir beslaag) yang diletakkkan terhadap

Tanah Perkara ini adalah sah.

9. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij

Voorraad), meskipun timbul Verzet atau Banding;

10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam

perkara ini.

ATAU : Dalam Peradialan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (Ex Aequo

Et Bono).

Menimbang, bahwa setelah pembacaan gugatan Para Penggugat oleh

kuasanya yang menyatakan tetap pada isi gugatannya dan kemudian kuasa Para

Tergugat I, II, III, IV, V mengajukan eksepsi dan jawabannya pada persidangan

tanggal 24 Januari 2017 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

I. DALAM KONPENSI :

Page 9: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 9 dari 43

A. DALAM EKSEPSI :

1. Gugatan Kurang Pihak Atau Orang yang Ditarik Sebagai Tergugat Tidak Lengkap (Plurium Litis Consortium) ;

Bahwa bilamana diperhatikan secara seksama gugatan Para Penggugat khususnya

pada halaman 3 poin 9 dan poin 10 dalil dalil Gugatan Para Penggugat, terlihat

dengan jelas masih banyak pihak atau orang yang keterkaitannya sangat erat

dengan perkara aquo, atau dengan kata lain masih banyak orang atau pihak yang

seharusnya turut ditarik sebagai Pihak (Tergugat) dalam perkara aquo agar perkara

aquo dapat diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh, akan tetapi orang atau pihak

tersebut tidak ditarik oleh Para Penggugat sebagai pihak, maka secara hukum

Gugatan Para Penggugat mengandung Cacad Plurium Litis Consortium, karena

kurang pihak atau Pihak yang ditarik sebagai Tergugat tidak lengkap, karenanya

Gugatan Para Penggugat sangat beralasan hukum untuk dinyatakan tidak dapat

diterima (Niet Ontvankelijk verklaard), dengan alasan;

1.1. Bahwa adapun tanah perkara menjadi hak milik dan kepunyaan Para

Tergugat adalah merupakan warisan dari Pdt. J.W. Silitonga (almarhum)

yaitu : Orangtua dari Tergugat V/Mertua dari Tergugat I dan Tergugat

IV/Kakek dari Tergugat II dan Tergugat IIIyang diwariskan kepada

Tergugat III, IV, V dan isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II ;

1.2. Bahwa Pdt. J,W. Silitonga (alm) memperoleh tanah terperkara

berdasarkan jual beli dari IMMANUEL SIMANJUNTAK (alm),

sebagaimana terlihat dalam SURAT PENYERAHAN TANAH tanggal 21

Pebruari 1973(bukti T- 1),dan IMMANUEL SIMANJUNTAK (alm)

memperolehnya berdasarkan Penyerahan dari St. DAULAT

SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR

SIMANJUNTAK, sebagaimana terlihat dalam SURAT PENYERAHAN

TANAH tertanggal 13 Agustus 1967 (Bukti T- 2), hal mana secara

kronologis telah juga diakui dan dibenarkan oleh Para Penggugat pada

halaman 3 poin 9 dan poin10 dalil gugatan Para Penggugat ;

1.3. Bahwa oleh karena itu secara hukum IMMANUEL SIMANJUNTAK yang

menjual tanah terperkara kepada orangtua/mertua/Kakek Para Tergugat

ataupun ahli warisnya haruslah ditarik sebagai pihak (Tergugat) dalam

perkara aquo, demikian juga dengan St. DAULAT SIMANJUNTAK, St.

KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK yang

menyerahkan tanah terperkara kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK

ataupun ahli warisnya haruslah ditarik juga sebagai Pihak (Tergugat)

dalam perkara aquo ;

Page 10: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 10 dari 43

1.4. Bahwa dengan tidak ditariknya IMMANUEL SIMANJUNTAK, St. DAULAT

SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR

SIMANJUNTAK ataupun para ahli warisnya masing masing sebagai

pihak (Tergugat) dalam perkara aquo telah mengakibatkan gugatan Para

Penggugat menjadi tidak lengkap, kurang pihak atau mengandung cacad

Plurium Litis Consortium, karena sesungguhnya Para Tergugat sebagai

ahli waris dari alm. Pdt. JW. Silitonga adalah pembeli yang beritikad baik

dan secara hukum haruslah dilindungi ;

1.5. Bahwa dalil dalil atau alasan Para Tergugat sejalan dengan berbagai

Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI, diantaranya adalah :

1.5.1. Jurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 1125 K/Pdt/1984,

dalam pertimbangan hukumnya menyatakan “Semestinya Pihak Ketiga yang bernama Oji sebagai sumber perolehan hak Tergugat I yang kemudian dipindahkan Tergugat I kepada Tergugat II harus ikut digugat sebagai Tergugat. Alasannya Oji mempunyai urgensi untuk membuktikan hak kepemilikannya maupun asal usul tanah sengketa serta dasar hukum Oji menghibahkan kepada Tergugat I” ;

Hal ini berarti bahwa berdasarkan Jurisprudensi tersebut di atas,

seharusnya St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK yang telah

menghibahkan atau menyerahkan tanah sengketa kepada

IMMANUEL SIMANJUNTAK harus turut ditarik sebagai pihak

Tergugat dalam perkara aquo, sebab secara kronologi dari

sanalah tanah sengketa berawal, sehingga St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK mempunyai urgensi atau sangat perlu untuk

membuktikan hak kepemilikannya maupun asal usul tanah

sengketa serta dasar hukum menghibahkan atau menyerahkan

tanah sengketa kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK, akan tetapi

St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK tidak ditarik oleh Para Penggugat

sebagai pihak dalam perkara aquo, karenanya gugatan Para

Penggugat secara formil menjadi cacad plurium litis consortium

(gugatan kurang pihak) ;

1.5.2. Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor : 151 K/Sip 1975 tanggal 13 Mei 1975 yang menyatakan

“Agar tidak cacat hukum yaitu kurang pihak (Plurium litis

Page 11: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 11 dari 43

consortium), maka orang yang ikut menjadi pihak dan menandatangani perjanjian harus ikut ditarik sebagai Tergugat” ;

Hal ini berarti bahwa berdasarkan Jurisprusensi tersebut di atas,

seharusnya pihak pihak yang bertandatangan dalam kedua surat

penyerahan tersebut yaitu SURAT PENYERAHAN TANAH tanggal

21 Pebruari 1973 (bukti T- 1), dan SURAT PENYERAHAN

TANAH tertanggal 13 Agustus 1967 (Bukti T- 2), baik pihak yang

menyerahkan maupun pihak yang menerima termasuk para saksi

yang turut mmbubuhkan tandatangannya pada kedua surat

tersebut haruslah ditarik sebagai pihak Tergugat dalam perkara

aquo, akan tetapi tidak ditarik oleh Para Tergugat, sehingga

gugatan Para Penggugat secara formil mengandung cacad plurium

litis consortium (gugatan kurang pihak) ;

1.5.3. Jurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 2752

K/Pdt/1983 tanggal 12 Desember 1984, yang menyatakan : “Secara formil harus ikut digugat pihak ketiga dari siapa tanah terperkara diperoleh Tergugat “ ;

Bahwa sebagaimana telah dikemukakan di atas, pihak Para

Tergugat memperoleh tanah adalah dari IMMANUEL SIMANJUNTAK, sehingga berdasarkan Jurisprudensi tersebut di

atas, seharusnya IMMANUEL SIMANJUNTAK atau ahli warisnya

harus turut ditarik sebagai Pihak Tergugat dalam perkara aquo,

akan tetapi tidak ditarik oleh Para Penggugat, sehingga gugatan

Para Penggugat secara formil mengandung cacad plurium litis

consortium (gugatan kurang pihak) ;

2. Gugatan kabur, ngawur dan Tidak Jelas (Obscuur libel) ;

Bahwa Gugatan Para Penggugat sangat tidak jelas (kabur)baik dalam posita maupun

petitum gugatannya sangatlah tidak cermat, keliru dalam menguraikan kronologi, dan

juga tidak didukung oleh alas hak atau dasar hukum yang jelas, sehingga gugatan

Para Penggugat mengandung cacad formil, yaitu obscuur libel (gugatan kabur,

ngawur dan tidak jelas), sehingga beralasan hukum untuk dinyatakan tidak dapat

diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard), dengan alasan sebagai berikut :

2.1. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas Karena Tidak Menguraikan Ukuran dan Batas batas Tanah Perkara yang Dikuasai Oleh Masing Masing Para Tergugat;

Page 12: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 12 dari 43

Bahwa Para Tergugat (Tergugat I sampai dengan Tergugat V) telah

ditarik sebagai Pihak Tergugat dalam perkaraaquo oleh Para

Penggugat atas kepemilikan tanah seluas ± 3 Hektar; akan tetapi

Para Penggugat tidak menguraikan tentang ukuran dan batas batas

tanah perkara yang dikuasai oleh masing masing Tergugat,

sehingga bilamana dihubungkan dengan Petitum Gugatan Para

Penggugat pada halaman 6 poin 8 yang menyatakan : “Menghukum

Para Tergugat atau orang lain yang mendapat hak daripadanya

untuk meninggalkan tanah perkara dan menyerahkannya kepada

Para Penggugat sebagaimana layaknya pemilik yang sah”, maka

menjadi pertanyaan adalah berapa luas tanah yang harus

dikembalikan oleh Tergugat I, berapa luas tanah yang harus

dikembalikan oleh Tergugat II, III, IV dan V sangat tidak jela;

2.2. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas Karena Para Penggugat menuntut kepada Para Tergugat untuk menyerahkan tanah perkara, padahal secara defacto tanah perkara dikuasai dan diusahai oleh Para Penggugat tanpa hak ; Bahwa sebagaimana telah didalilkan oleh Para Penggugat pada

halaman 3 poin 7 dalil dalil gugatannya, tanah perkara telah dikuasai

dan diusahai oleh Para Penggugat tanpa hak sejak tahun 2014

sampai saat ini, dan bahkan walaupun Isteri Tergugat I bersama

dengan Tergugat I telah mengadukan Penggugat II atas

perbuatannya tersebut dan dijatuhi pidana oleh Majelis Hakim

Pidana pada PN Tarutung, namun Para Penggugat tetap saja

menguasai dan mengusahai tanah perkara tanpa hak, sehingga

secara defacto tanah perkara saat ini dikuasai dan diusahai oleh

Para Penggugat, maka secara hukum Gugatan Para Penggugat

yang menuntut agar Para Tergugat menyerahkan tanah perkara

adalah mengandung cacad formil karena merupakan gugatan kabur,

ngawur dan tidak jelas ;

2.3. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas karena antara dalil dalil posita dan petitum Gugatan tidak sejalan Bahwa pada halaman 4 poin 15 dalil posita Gugatan Para

Penggugat dinyatakan “Bahwa karena tanah perkara adalah tanah

warisan alm.AMANI PORHAS SIMANJUNTAK yang diwariskan

kepada alm. PINUS SIMANJUNTAK …. dst”, sedangkan dalam

petitum Gugatan pada halaman 5 poin 8 dinyatakan tanah perkara

adalah sah tanah milik AMANI PORHAS SIMANJUNTAK dan

Penggugat I, Penggugat II adalah merupakan ahli waris yang berhak

Page 13: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 13 dari 43

atas tanah perkara“, sehingga sangatlah tidak sejalan antara posita

dan petitum gugatan karena dalam posita didalilkan oleh Para

Penggugat bahwa tanah perkara adalah warisan dari AMANI

PORHAS SIMANJUNTAK kepada PINUS SIMANJUNTAK,

sedangkan dalam petitum gugatan didalilkan tanah perkara adalah

wartisan dari AMANI PORHAS SIMANJUNTAK kepada Penggugat I

dan Penggugat II ;

2.4. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas karena pada halaman 6 Poin 8 dan Poin 9 Petitum Gugatan Para Penggugat Tidak Cermat dan Jelas ; - Bahwa pada halaman 6poin 8 tentang petitum Gugatan Para

Penggugat menuntut agar Para Penggugat menyerahkan tanah

perkara padahal Tergugat I dan Tergugat II ditarik adalah dalam

kedudukannya menggantikan Alm. Tionggor Silitongayang telah

meninggal dunia sehingga Tergugat I dan Tergugat II tidak ada

menguasai tanah perkara, dan demikian juga dengan Tergugat III,

IV dan V tidak ada menguasai tanah perkara, melainkan yang

menguasai tanah terperkara secara melawan hukum adalah Para

Penggugat ;

- Bahwa demikian juga dengan Petitum Gugatan pada poin 9 yang

menyatakan : “Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian

materil dan moril sebesar Rp. 2.100.000.000/- (dua milyard

seratus juta rupiah)”, sangat tidak cermat dan tidak jelas apa

maksud petitum tersebut, sehingga dengan demikian gugatan

Para Penggugat adalah kabur, tidak jelas dan tidak cermat ;

- Bahwa dalil dalil Para Penggugat tersebut baik posita maupun

petitum Gugatansebagaimana telah diuraikan di atas,

memperlihatkan keraguan Para Penggugat tentang gugatannya,

sehingga Gugatan Para Penggugat menjadi tidak jelas, ngawur

dan sulit untuk dipahami oleh Para Tergugat, karenanya telah

cukup alasan dan dasar hukum untuk menyatakan Gugatan Para

Penggugat tidak dapat diterima(Niet Ontvankelijk verklaard) ;

B. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Para Tergugat membantah dan menolak dengan tegas dalil dalil

posita dan petitum Gugatan Para Penggugat, kecuali terhadap dalil posita

yang secara tegas diakui dan dibenarkan oleh Para Tergugat ;

2. Bahwa segala hal yang telah dikemukakan oleh Para Tergugat dalam

eksepsi tersebut di atas, untuk tidak diulangi lagi mohon dianggap telah

Page 14: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 14 dari 43

dimasukkan dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan

pokok perkara ini ;

3. Bahwa tidaklah benar tanah perkara milik Para Penggugat, melainkan adalah

hak milik dan kepunyaan Para Tergugat yang diperoleh berdasarkan

pewarisan dari orangtua/mertua/Kakek Para Tergugat yaitu Pdt. JW.

Silitonga yang semasa hidupnya telah membeli tanah perkara dari

IMMANUEL SIMANJUNTAK (Alm) pada tanggal 21 Pebruari 1973 (± 42

tahun yang lalu), sedangkan IMMANUEL SIMANJUNTAK telah menguasai

tanah terperkara sejak tahun 1967 berdasarkan penyerahan dari St. DAULAT

SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR

SIMANJUNTAK pada tanggal 13 Agustus 1967 (± 50 tahun yang lalu) ;

4. Bahwa jual beli tanah perkara antara IMMANUEL SIMANJUNTAK sebagai

penjual dan Pdt. JW. SILITONGA diperbuat secara tertulis dihadapan saksi

saksi dan ditandatangani dihadapan Hakim Pengadilan Negeri Balige karena

pada waktu itu belum ada Notaris sebagaimana terlihat dalam SURAT

PENYERAHAN TANAH tanggal 21 Pebruari 1973 (bukti T- 1), dandemikian

juga dengan Penyerahan Tanah terperkara dari St. DAULAT

SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR

SIMANJUNTAK kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK, juga diperbuat secara

tertulis dan ditandatangani dihadapan saksi saksi dan dihadapan Hakim

Pengadilan Negeri Balige, sebagaimana dalam SURAT PENYERAHAN

TANAH tertanggal 13 Agustus 1967 (Bukti T- 2) ;

5. Bahwa oleh karena ituadalah merupakan isapan jempol belaka dalil posita

Gugatan Para Penggugat pada halaman 2 poin 1 dan 2, yang mendalilkan

seolah olah tanah perkara adalah warisan dari Alm. Amani Porhas

Simanjuntak kepada Para Penggugat, sementara hubungan kekerabatan

atau hubungan kekeluargaan antara Para Penggugat dengan St. DAULAT

SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR

SIMANJUNTAK, tidak ada (tidak ada diuraikan oleh Para Penggugat),

karenanya gugatan Para Penggugat tersebut tidaklah berdasar dan tidak

benar, sehingga beralasan untuk ditolak atau dikesampingkan dan tidak perlu

dipertimbangkan dalam pemeriksaan perkara aquo;

6. Bahwa demikian juga dengan dalil posita gugatan Para Penggugat pada

halaman 2 poin 3 dan 4, yang mendalilkan seolah olah tanah terperkara

diusahai oleh Para Penggugat sejak tahun 1958 sampai dengan tahun 1978,

adalah sangat tidak benar dan tidak berdasar, serta dengan tegas dibantah

dan ditolak oleh Para Tergugat, karenanya haruslah dikesampingkan atau

setidaknya tidak perlu dipertimbangkan dalam pemeriksaan perkara aquo,

dengan alasan :

Page 15: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 15 dari 43

6.1. Bahwa tanah perkara sebelum menjadi hak milik dan kepunyaan Para

Tergugat, telah diusahai oleh IMMANUEL SIMANJUNTAK sejak tahun

1965, dan bahkan IMMANUEL SIMANJUNTAK membuat parik batas

atas tanah terperkara pada tahun 1965 tanpa ada yang keberatan

termasuk pihak Para Penggugat tidak berkeberatan. Hal mana terlihat

dengan jelas dalam SURAT PENYERAHAN TANAH tertanggal 13

Agustus 1967 (Bukti T- 2), dalam diktum Keterangan disebutkan :

“Pada tanah perumahan tersebut telah lebih dahulu didirikannya rumahnya pada tahun 1964, dan pada tanah perkebunan tersebut telah mulai diusahai dan diparik sejak tahun 1965 ;

6.2. Bahwa kemudian setelah tanah terperkara dijual oleh IMMANUEL

SIMANJUNTAK kepada Pdt. JW. SILITONGA, tanah

ladang/perkebunan tersebut kemudian diusahai dan ditanami padi darat

dan pohon pinus oleh Pdt. JW. SILITONGA (orangtua/mertua/kakek

Para Tergugat) bersama isterinya LAURA BR. SIMANJUNTAK sampai

ia meningggal pada tahun 1978, dan setelah PDT. JW SILITONGA

meninggal, tanah terperkara masih terus diusahai oleh LAURA BR.

SIMANJUNTAK (Ibu/ Ibu Mertua/Kakek Para Tergugat) sampai ia

meninggal pada tahun 1988 ; 6.3. Bahwa dengan demikian, menjadi pertanyaan siapa sebenarnya dahulu

mengusahai tanah perkara ? dan bagaimana mungkin tanah perkara

diusahai oleh Para Penggugat sejak tahun 1958 sampai dengan tahun

1978, padahal tanah perkara sejak dahulu diusahai oleh St. DAULAT

SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR

SIMANJUNTAK, kemudian sejak tahun 1965 diusahai oleh IMMANUEL

SIMANJUNTAK dan kemudian sejak tahun 1973 sampai dengan tahun

1988 diusahai oleh Pdt. J.W. Silitonga dan Laura br. Simanjuntak ?,

dan bagaimana mungkin padi darat dan tanaman pohon pinus yang

ditanami oleh Pdt. JW. Silitonga sekitar tahun 1975 didalilkan oleh Para

Penggugat sebagai padi dan pohon pinus yang ditanami oleh Para

Penggugat?, dan bagaimana mungkin Penggugat II meringkuk

dipenjara menjalani hukuman karena menebang dan menjual pohon

pinus yang tumbuh di atas tanah perkara kalau memang tanah perkara

milik Para Penggugat ? ;

6.4. Bahwa fakta fakta hukum dan kronologi sebagaimana diuraikan oleh

Para Tergugat di atas kiranya telah lebih dari cukup untuk membuktikan

bahwa tanah perkara adalah hak milik Para Tergugat dan juga telah

membuktikan bahwa tanah perkara tidak pernah diusahai oleh Para

Penggugat kecuali sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini tanah

Page 16: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 16 dari 43

perkara telah dirampas oleh Para Penggugat dan mengusahainya

tanpa hak dan karenanya Penggugat II telah dijatuhi pidana oleh

karena tindakannya tersebut ;

7. BahwaPara Tergugat membantah dan menolak juga dengan tegas dalil

posita Gugatan Para Penggugat pada halaman 2 poin 5 dan 6 Gugatan Para

Penggugat, karena tanah perkara sejak tahun 1973 sampai dengan saat ini

tidak pernah beralih kepemilikannya dari Pihak Para Tergugat kepada

siapapun atau dengan cara bagaimanapun, sehingga tidaklah benar tanah

perkara telah diserahkan oleh Penggugat I kepada Penggugat II sebagai

tanah PANJAEAN untuk bekal hidup Penggugat II, dan dalil Para Penggugat

tersebut adalah bohong, sarat dengan rekayasa tanpa didukung oleh fakta

maupun bukti surat yang dapat diperlihatkan oleh Para Penggugat ;

8. Bahwa tidak terurusnya tanah perkara atau tidak diusahainya lagi tanah

perkara oleh Pihak Para Tergugatsebagaimana didalilkan oleh Para

Penggugat, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kepergian

Penggugat II merantau, melainkan oleh karena Pdt. JW. SILITONGA telah

meninggal pada tahun 1978 dan kemudian LAURA BR. SIMANJUNTAK

(Orangtua/mertua/Kakek) Para Tergugat meninggal pada tahun 1988,

sehingga tidak ada lagi yang mengusahai tanah perkara karena Para

Tergugat semuanya tinggal diperantauan ;

9. Bahwa namun pun demikian, setelah tanah perkara dibagi menjadi warisan

Para Tergugat, dan terlebih setelah Para Tergugat mensertifikatkan tanah

perkara, Tergugat I pernah menyuruh pihak keluarga untuk mengusahai

tanah perkara akan tetapi karena tanah perkara cukup luas sehingga tidak

semuanya bisa diusahai, dan Para Penggugat mengintimidasi dan mengusir

orang yang mengerjakan tanah terperkara sehingga tanah perkara tidak

terawat dengan baik, hingga kemudian pada tahun 2014 tanah perkara

diserobot dan diusahai oleh Para Penggugat tanpa seijin Para Tergugat

sampai dengan saat ini ;

10. Bahwa oleh karena itu sangatlah tidak beralasan tanah perkara sebagai

tanah Panjaean yang diwariskan oleh Penggugat I kepada Penggugat II dan

menjadi hak milik Para Penggugat sebagaimana yang didalilkan oleh Para

Penggugat pada halaman 3 poin 7 gugatan Para Penggugat ;

11. Bahwa lebih lanjut Para Tergugat memberikan tanggapan atas dalil gugatan

Para Penggugat pada halaman 3 poin 8, 9 dan 10 Gugatan Para Penggugat,

yaitu sebagai berikut :

11.1. Bahwa benar, sekitar bulanPebruari tahun 2014 ketika Penggugat II

hendak mengusahai tanah perkara, dengan tegas dilarang oleh

Tergugat I bersama dengan isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II yang

Page 17: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 17 dari 43

bernama Tionggor Silitonga, akan tetapi tidak diindahkan oleh

Penggugat II, bahkan Penggugat II tetap saja mengambil dan

menebangi pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara dan

menjualnya kepada orang lain, sehingga Tergugat I bersama dengan

isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II terpaksa mengadukan Penggugat II ke

Polsek Sipahutar atas dugaan melakukan tindak pidana pengrusakan

barang atau tanam tanaman dan pohon pinus yang adadan tumbuh di

atas tanah perkara, (vide halaman 3 poin 7 gugatan Para Penggugat);

11.2. Bahwa atas pengaduan tersebut, Pengadilan Negeri Tarutung telah

menjatuhkan pidana penjara selama 1 (satu) bulan kepada Penggugat

II : HOTMAN SIMANJUNTAK alias Bapak Roni, karena telah terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Tanpa hak menghancurkan dan merusakkan barang milik orang lain”,

sebagaimana terlihat dalam KUTIPAN PUTUSAN PIDANA Pengadilan

Negeri Tarutung Nomor : 238/Pid.B/2015/PN-Trt tanggal 24 Pebruari

2016 (Bukti T- 3) ; 11.3. Bahwa benar tanah terperkara telah disertifikatkan oleh Para Tergugat

di Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara (Turut Tergugat), dan

karenanya tanah perkara telah bersertifikat, dan masing masing atas

nama Para Tergugat, yaitu :

- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

TIONGGOR SILITONGA (Isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II), (bukti T- 4);

- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

MARLINGGOM SILITONGA (Tergugat III), (bukti T- 5); - Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Tergugat IV), (bukti T-6) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

SABAR LASPITA (Tergugat V), (bukti T- 7) ;

11.4. Bahwa benar Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 dan

Surat Penyerahan Tanah tertanggal 21 Agustus 1973 telah dijadikan

alas hak atau dasar penerbitan permohonan Sertifikat Hak Milik oleh

Para Tergugat atas tanah perkara (vide halaman 3 poin 8 gugatan Para

Penggugat), karena Surat Penyerahan Tanah tersebut adalah satu

satunya alas hak yang ada, sah dan berkekuatan hukum sebagai dasar

kepemilikan Para Tergugat atas tanah perkara, sehingga tidaklah

beralasan bilamana Para Penggugat mendalilkan : “karena setahu Penggugat terhadap tanah perkara ini belum pernah diperjual belikan atau dialihkan kepada siapapun juga” sebab tahu atau tidak

Page 18: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 18 dari 43

tahu Para Penggugat tentang telah dialihkannya tanah perkara tidak

ada relevansinyakarena tanah perkara tidak ada kaitannya dengan

Para Tergugat, dan lagi pula Para Penggugat bukanlah pemangku

Kepala Desa atau orang yang perlu dimintai persetujuannya dalam

peralihan hak milik atas tanah di Ambarsalengkat ;

11.5. Bahwa benar Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967

adalah merupakan dasar peralihan hak atas tanah perkara dari St.

DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan

WALDEMAR SIMANJUNTAK, kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK,

yaitu mengenai tanah sebagai berikut :

a. Sebidang tanah perumahan berpekarangan di Ambarsalengkat

dengan batas batas sebagai berikut :

- Utara : tanah Lapang

- Timur : Pekarangan Buterpra106/0208 Sipahutar

- Barat : Perumahan Saleh Simanjuntal

- Selatan : Jalan Besar

b. Sebidang Tanah Perkebunan yang berada di komplek

Ambarsalengkat (vide halaman 3 poin 9 Gugatan Para Penggugat);

11.6. Bahwa benar berdasarkan Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13

Agustus 1967, kemudian IMMANUEL SIMANJUNTAK

menjual/menyerahkan Tanah Perkebunan yang berada di Kompleks

Ambarsalengkat kepada Pdt. JW. Silitonga, akan tetapi walaupun

dalam Surat Penyerahan Tanah tersebut tidak disebutkan batas

batasnya dan berapa luas tanah, tidaklah mengakibatkan Surat

Penyerahan tersebut batal ataukabur/tidak jelas, karena sebagaimana

dalam surat penyerahan tersebut telah juga diterangkan, bahwa

sebelum Penyerahan Tanah Perkara kepada IMMANUEL

SIMANJUNTAK tahun 1967, tanah perkara telah diusahai dan

kemudian dibuat parik batas batas tanah perkara oleh IMMANUEL

SIMANJUNTAK pada tahun 1965, sehingga dengan demikian baik

ukuran maupun batas batas tanah telah diketahui secara bersama oleh

St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan

WALDEMAR SIMANJUNTAK, sebagai pihak yang menyerahkan dan

juga oleh IMMANUEL SIMANJUNTAK sebagai pihak yang menerima,

sehingga tidaklah menjadi kabur atau tidak sah bilamana batas batas

tanah dan ukuran luas tanah tidak diuraikan dalam Surat Penyerahan,

dan disamping itu perlu juga dipahami kondisi pada tahun 1967 saat

Surat Penyerahan diperbuat tidaklah seperti kondisi saat ini, sehingga

banyak peralihan hak milik, baik berupa penyerahan (hibah) ataupun

Page 19: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 19 dari 43

jual beli tidak ada diperbuat surat, namun peralihan tersebut tetap juga

sah dan berkekuatan hukum ;

11.7. Bahwa berdasarkan hal hal yang telah dikemukakan oleh Para

Tergugat pada poin 11.1, 11.2, 11.3, 11.4, 11.5. dan 11.6 di atas yang

pada pokoknya dikutip dari Gugatan Para Penggugat halaman 3 poin 7,

8, 9, dan 10 adalah merupakan pengakuan dan pembenaran dari Para

Penggugat, sehingga sebenarnya secara hukum Para Penggugat telah

mengakui dan tidak menyangkal bahwa tanah perkara adalah hak milik

dari Para Tergugat ;

12. Bahwa selanjutnya, Para Tergugat membantah dan menolak dengan tegas

dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 3-4 poin 11 gugatan Para

Penggugat, karena selain tidak benar, tidak berdasar, sarat dengan rekayasa

dan merupakan pemutarbalikan fakta, sebagai upaya Para Penggugat untuk

melanggengkan tindakan melanggar hukum yang dilakukannya, yaitu

menyerobot dan menguasai secara paksa tanah milik Para Tergugat,

sehingga sangat beralasan untuk menolak dalil dalil gugatan Para Penggugat

tersebut atau setidaknya mengesampingkan dalil dalil Para Penggugat

tersebut dan tidak perlu dipertimbangkan dalam pemeriksaan perkara aquo,

dengan alasan :

12.1. Bahwa Para Penggugat telah menggunakan standard ganda dalam

menilai atau menganalogi Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13

Agustus 1967 dimana disatu sisi Para Penggugat mengakui bahagian a

objek surat penyerahan tanah tanggal 13 Agustus 1967 yaitu mengenai

rumah dan pekarangannya akan tetapi pada sisi lainnya Para

Penggugat tidak mengakui bahagian b objek surat penyerahan tersebut

mengenai tanah perkebunan yang diserahkan, hanya karena dalam

surat penyerahan tidak disebutkan batas batas tanah atau ukuran

tanah yang diserahkan (vide halaman 3-4 poin 11 dalil gugatan Para

Penggugat) ;

12.2. Bahwa disatu sisi Para Penggugat mengkritisi Surat Penyerahan

Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 dan menyatakannya tidak sah,

sementara sebaliknya Para Penggugat tidak dapat memperlihatkan

surat apapun atau bukti apapun yang menunjukkan tanah perkara

sebagai miliknya, melainkan Para Penggugat hanyalah memanfaatkan

kesempatanketika tanah perkara tidak diusahai oleh Para Tergugat

karena Para Tergugat semuanya tinggal di perantauan, sehingga

kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Para Penggugat untuk

mengusahai tanah perkara dan mengklaimnya sebagai pemilik atas

tanah perkara ;

Page 20: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 20 dari 43

12.3. Bahwa anehnya lagi, kurang lebih 50 tahun sejak terbitnya Surat

Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 pihak Para Penggugat

tidak pernah berkeberatan dan tidak pernah berani mengklaim tanah

perkara sebagai miliknya, akan tetapi setelah 50 tahun kenudian sejak

terbitnya Surat Penyerahan tersebut atau dengan kata lain setelah

orang/pihak yang berkaitan langsung dengan Surat penyerahan

tersebut meninggal dunia semuanya, barulah Para Penggugat berani

mengklaim tanah perkara sebagai miliknya dengan merekayasa fakta

fakta hukum yang ada dan mencari cari alasan untuk mengaburkan

alas hukum kepemilikan Para Tergugat atas tanah perkara seperti

mempermasalahkan batas batas tanah dan ukuran tanah yang

memang tidak diuraikan dalam Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13

Agustus 1967 ;

13. Bahwa demikian juga dengan dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 4

poin 12, haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan dalam

pemeriksaan perkara aquo, karena selain keliru, tidak berdasar dan juga

hanyalah merupakan hypotesa atau kesimpulan sepihak dari Para

Penggugat tanpa didasari oleh bukti bukti yang cukup, karenanya dalil posita

Para Penggugat tersebut tidak perlu dipertimbangkan dalam perkara aquo ;

14. Bahwa sangatlah keliru dan tidak berdasar dalil posita gugatan Para

Penggugat yang menyatakan sertifikat hak milik atas nama Para Tergugat

tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat (vide posita gugatan Para

Penggugat pada halaman 4 poin 12), sehingga dalil tersebut tidak perlu

dipertimbangkan ;

15. Bahwa terbitnya Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas

nama TIONGGOR SILITONGA (Isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II), Sertifikat

Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama MARLINGGOM

SILITONGA (Tergugat III), Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari

2005 atas nama DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Tergugat IV) dan

Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR

LASPITA (Tergugat V) adalah didasarkan pada alas hak yang sah dan benar

yaitu Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 dan Surat

Penyerahan Tanah tertanggal 21 Pebruari 1973, serta diterbitkannya

Sertifikat Hak Milik tersebut oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli

Utara (Turut Tergugat) telah diproses sesuai dengan mekanisme dan

ketentuan yang berlaku sehingga tidak ada alasan dan dasar hukum untuk

menyatakan Sertifikat Hak Milik tersebut tidakberkekuatan hukum mengikat

(vide gugatan Para Penggugat pada halaman 4 poin 12) ;

Page 21: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 21 dari 43

16. Bahwa tindakan Para Tergugat yang mensertifikatkan tanah perkara ke atas

nama Para Tergugat sebagai pemilik yang sah atas tanah perkara adalah

sejalan dengan ketentuan hukum yang berlaku dan merupakan ketaatan atau

kepatuhan Para Tergugat dalam mematuhi hukum negara sebagi warga

Negara yang baik dan taat hukum, seyogianyalah diteladani oleh warga

lainnyadan dilindungi oleh hukum, serta tidak dapat dikwalifikasi sebagai

perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad), sebagaimana yang

didalilkan oleh Para Penggugat pada halaman 4 poin 13 gugatan Para

Penggugat ;

17. Bahwa secara hukum, Sertifikat adalah merupakan bukti kepemilikan yang

paling otentik, terkuat dan terpenuh sehingga tidak dapat diganggu gugat

lagi, sejalan dengan Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24

tahun 1997, dalam Pasal 32 ayat (1), yang menyebutkan : “Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan”

18. Bahwa kemudian dalam ayat (2) menyebutkan : “Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkan sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut” ;

19. Bahwa dengan demikian Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara yang telah

diterbitkan oleh Turut Tergugat secara sah masing masing atas nama Para

Tergugat adalah merupakan surat tanda bukti hak satu satunya yang berlaku

sebagai alat pembuktian yang kuat atas kepemilikan tanah perkara, tidak

dapat diganggu gugat lagi, karena selain prosedur penerbitannya sudah

benar, juga bahwa terbitnya sertifikat adalah pada tahun 2005 sehingga

sudah hampir 12 tahun sejak diterbitkannya sertifikat namun tidak ada orang

atau pihak yang mengajukan keberatan atas diterbitkannya sertifikat tersebut,

maka tidak ada lagi alasan untuk menyatakan sertifikat tersebut batal atau

tidak sah ;

Page 22: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 22 dari 43

20. Bahwa oleh karena itu tidak ada alasan untuk mengabulkan gugatan ganti

rugi yang dikemukakan oleh Para Penggugat pada halaman 4 poin 14

Gugatan Para Penggugat, karena selain tidak berdasar dan tidak terperinci,

juga telah terbukti bahwa tanah perkara adalah hak milik Para Tergugat dan

tindakan Para Tergugat tidak dapat dikualifikasi sebagai perbuatan melawan

hukum, sehingga tidak ada tindakan yang merugikan bagi Para Penggugat,

malah sebaliknya Para Tergugatlah yang telah banyak dirugikan oleh Para

Penggugat ;

21. Bahwa demikian juga dengan dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 4-

5 poin 15 dengan tegas dibantah dan ditolak oleh Para Tergugat, karena

selain keliru, juga sangat tidak berdasar karena tanah perkara bukanlah

tanah warisan Amani Porhas Simanjuntak, melainkan adalah hak milik dan

kepunyaan Para Tergugatberdasarkan pewarisan dari Pdt. J.W. Silitonga

(alm) sehingga tidak beralasan untuk menghukum Para Tergugat

menyerahkan tanah perkara kepada Para Penggugat, dan disamping itu dalil

posita dan petitum Gugatan Para Penggugat tersebut sangatlah

ngawurkarena yang menguasai dan mengusahai tanah perkara saat ini

adalah Para Penggugat, sehingga seyogianyalah Para Penggugat dihukum

untuk mengosongkan dan menyerahkan tanah perkara kepada Para

Tergugat sebagai pemilik yang sah atas tanah perkara ;

22. Bahwa selanjutnya dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 5 poin 16

yang memohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

perkara aquo untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas objek

tanah perkara, haruslah juga ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat

diterima karena selain tidak berdasar/tidak beralasan, bahwa tanah perkara

adalah hak milik Para Tergugat sehingga adalah menjadi hak dari Para

Tergugat untuk mengalihkan dengan cara apun tanah perkara kepada orang

lain, dan kekhawatiran Para Penggugat tersebut sangat tidak masuk akal,

karena tanah perkara tidak ada hubungannya dengan Para Penggugat ;

23. Bahwa demikian juga dengan posita gugatan para Penggugat halaman 5

poin 17 dan petitum gugatan Para Penggugat yang memohon agar putusan

perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walau ada banding atau verzet

(uit voerbaar bij voorraad), dengan tegas dibantah dan ditolak oleh Para

Tergugat karena gugatan Para Penggugat tidak disertai dengan bukti bukti

yang cukup dan lagipula tidak ada hal hal yang mendesak untuk segera

dilaksanakan dalam perkara ini, dan selain itu permohonan uit voerbaar bij

voorraad yang dimohonkan oleh Para Penggugat bertentangan dengan Surat

Edaran Mahkamah Agung RI ;

II. GUGATAN REKONPENSI :

Page 23: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 23 dari 43

1. Bahwa dalam Gugatan Rekonpensi ini,Para Penggugat dalam Rekonpensi

semula adalah Para Tergugat dalam Konpensi dan selanjutnya akan disebut

dengan Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, sedangkan Para Tergugat

dalam Rekonpensi semula adalah Para Penggugat dalam Konpensi dan

selanjutnya akan disebut dengan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk ; -

2. Bahwa segala halyang telah dikemukakan oleh Para Penggugat dr/Para

Tergugat dk pada bahagian Eksepsi dan Jawaban Dalam Konpensi di atas

untuk tidak diulangi lagi mohon dianggap telah dimasukkan dalam gugatan

Rekonpensi ini serta merupakan satu kesatuan dan bahagian yang tidak

terpisahkan dengan gugatan Rekonpensi ini ;

3. Bahwa alm. Pdt. J.W. Silitonga dan Ibu Laura Br. Simanjuntak (alm),

mempunyai 4 (empat) orang anak (2 orang laki laki dan 2 orang perempuan),

yaitu :

- DRS. MARULI SILITONGA (Alm) ;

- DR. MARTAHAN SILITONGA (Alm) ;

- SABAR LASPITA SILITONGA ;

- TIONGGOR SILITONGA (Alm) ;

4. Bahwa Penggugat I dr/Tergugat I dk adalah suami dari TIONGGOR

SILITONGA (Alm) atau menantu dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga, Penggugat II

dr/Tergugat II dk adalah anak dari TIONGGOR SILITONGA (Alm) atau Cucu

dari Pdt. JW SILITONGA, Penggugat III dr/Tergugat III dk adalah anak

kandung dari DRS MARULI SILITONGA (Alm) atau cucu dari Alm. Pdt. J.W.

Silitonga, Penggugat IV dr/Tergugat IV dk adalah Isteri dari DR. MARTAHAN

SILITONGA (Alm) atau menantu dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga, sedangkan

Penggugat V dr/Tergugat V dk adalah putri dari alm. Pdt. J.W. Silitonga,

oleh karena itu Para Penggugat dr/Para Tergugat dk adalahMenantu, Cucu,

dan anak kandung dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga, oleh karenanya adalah

merupakan ahli waris yang sah dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga ;

5. Bahwa yang menjadi objek perkara dalam gugatan Rekonpensi ini adalah

sama dengan objek perkara dalam Gugatan Konpensi, yaitu sebidang tanah

perladangan milik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk seluas ± 30.140 M2

(Tiga puluh ribu seratus empat puluh meter persegi) terletak di Ambar

Salengkat, Jalan Siborongborong ke Sipahutar Desa Sabungan Nihuta I

Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara,

dengan batas batas :

- Di sebelah Timur berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh

Hotman Simanjuntak (alm) ;

Page 24: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 24 dari 43

- Di sebelah Barat berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh

Romulus Simanjuntak (alm) ;

- Disebelah Utara berbatas dengan Tanah Adat/tanah yang diusahai oleh

Robert Silalahi dan St, Toman Simanjuntak ;

- Di sebelah Selatan berbatas denganjalan Siborongborong ke Sipahutar ;

6. Bahwa asal muasal tanah yang menjadi objek perkara dalam perkara aquo

adalah merupakan tanah warisan dari PDT. JW. SILITONGA (Alm) kepada

Para Penggugat dr/Para Tergugat dk yang telah menguasai dan mengusahai

tanah tersebut sejak tahun 1973 berdasarkan Penyerahan Dengan Ganti

Rugi dari IMMANUEL SIMANJUNTAK (Alm) pada tanggal 21 Pebruari 1973,

sebagaimana dalam Surat Penyerahan yang diperbuat dan ditandatangani

dihadapan Hakim Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 22 Pebruari 1973

(bukti T- 2), sedangkanIMMANUEL SIMANJUNTAK telah menguasai dan

mengusahai tanah tersebut sejak tahun 1965 dan kemudian pada tahun

1967 diserahkan oleh St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN

SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK kepada IMMANUEL

SIMANJUNTAK, sebagaimana dalam SURAT PENYERAHAN TANAH

tanggal 13 Agustus 1967 (bukti T- 1) ;

7. Bahwa berdasarkan kedua Surat Penyerahan tanah tersebut, yaitu Surat

Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 (bukti T- 1) dan Surat

Penyerahan Tanah tanggal 21 Pebruari 1973 (bukti T. 2), kemudian Para

Penggugat dr/Para Tergugat dk mengajukan permohonan Penerbitan

Sertifikat Hak Milik kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara

(Turut Tergugat), sehingga kemudian pada tanggal 17 Januari 2005 Turut

Tergugat menerbitkan Sertifikat Hak Milik ke atas nama pihak Para

Penggugat dr/Para Tergugat dk, yaitu :

- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I dr/Pergugat I dk atau Ibu

dari Penggugat II dr/Tergugat II dk), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu

delapan ratus sebelas meter persegi) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III dr/Tergugat III dk) seluas ±

11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh tujuh meter persegi) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk),

seluas ± 11.478 M2 (Sebelas ribu empat ratus tujuh puluh delapan meter

persegi) ;

Page 25: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 25 dari 43

- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR

LASPITA (Penggugat V dr/Tergugat V dk) seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu

tujuh ratus lima puluh empat meter persegi) ;

Dan dengan demikian jumlah total seluruh tanah milik Para Penggugat

dr/Para Tergugat dk yang dikuasai dan diusahai oleh Para Tergugat dr/Para

Penggugat dk secara melawan hak sehingga menjadi objek perkara dalam

perkara aquo adalah seluas ± 30.140 M2 (Tiga puluh ribu seratus empat

puluh meter persegi) terletak di Ambar Salengkat, Jalan Siborongborong ke

Sipahutar Desa Sabungan Nihuta I Kecamatan Sipahutar Kabupaten

Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara, dengan batas batas tanah

sebagaimana telah diuraikan di atas ;

8. Bahwa walaupun tanah milik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk tersebut

telah bersertifikat, namun Tergugat dr/Penggugat dk, entah dengan alasan

apa dan dengan dasar apa telah menguasai dan mengusahai tanah perkara

sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini dengan menanaminya tanam

tanaman Ubi, Jagung dan sebagainya tanpa ada ijin atau persetujuan dari

Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, serta dengan leluasa telah mengambil

dan menjual pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara walaupun telah

dilarang oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk sebagai pemilik yang sah

atas tanah perkara ;

9. Bahwa atas tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk

yang dengan sengaja dan terang terangan menguasai dan mengusahai tanah

perkara dengan menanami tanaman Ubi, Jagung dan Kopi serta mengambil

dan menjual pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara, dengan tegas

dilarang oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, akan tetapi Para Tergugat

dr/Para Penggugat dk tidak mengindahkannya, sehingga isteri Penggugat I

dr/Tergugat I dk atau Ibu dari Penggugat II dr/Tergugat II dk yaituTIONGGOR

SILITONGA bersama dengan Penggugat I dr/Tergugat I dk terpaksa

mengadukan Tergugat II dr/Penggugat II dk ke pihak yang berwajib di Polsek

Sipahutar dan di Polres Tapanuli Utara atas dugaan melakukan penyerobotan

tanah dan melakukan pengrusakan atas tanaman pohon pinus yang tumbuh di

atas tanah perkara ;

10. Bahwa atas pengaduan tersebut, maka pada tanggal 24 Pebruari 2016

Pengadilan Negeri Tarutung telah menjatuhkan pidana penjara selama 1 (satu)

bulan kepada Tergugat II dr/Penggugat II dk yaitu HOTMAN SIMANJUNTAK

karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

“Tanpa Hak menghancurkan dan merusakkan barang milik orang lain”,

Page 26: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 26 dari 43

sebagaimana dapat dilihat dalam Kutipan Putusan Pidana Pengadilan Negeri

Tarutung Nomor 238/Pid.B/2015/PN-Trt tanggal 24 Pebruari 2016 (bukti T- 3) ;

11. Bahwa walaupun Terrgugat II dr/Penggugat II dk telah dijatuhi hukuman

penjara selama 1 (satu) bulan oleh Pengadilan Negeri Tarutung atas tindakan

maupun atas perbuatannya tersebut, tidaklah membuat pihak Para Tergugat

dr/Para Penggugat dk menjadi jera dan menghentikan tindakannya, malah

setelah selesai menjalani hukumannya,Para Tergugat dr/Para Penggugat dk

semakin merajalela dan tanpa hak terus saja menguasai dan mengusahai

tanah perkara, mengintimidasi dan melakukan pengancaman kepada Para

Penggugat dr/Para Tergugat dk sehingga menjadi terhalang untuk menguasai

dan mengusahai tanah perkara ;

12. Bahwa selama ini Para Penggugat dr/Para Tergugat dk telah berpanjang sabar

dalam menghadapi sikap dan tingkah laku Para Tergugat dr/Para Penggugat

dk tersebut. Dimana selama ini Para Penggugat dr/Para Tergugat dkberharap

dan berusaha agar tanah perkara dapat dikuasai dan diusahai oleh Para

Penggugat dr/Para Tergugat dk dengan jalan damai, baik melalui Kepala Desa

maupun dengan tokoh tokoh masyarakat (Pengetua) maupun melalui pihak

keluarga, akan tetapi niat baik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk tidak

pernah diindahkan oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk, malah Para

Tergugat dr/Para Penggugat dk, berlagak seperti tidak bersalah mengajukan

gugatan perkara aquo, sehingga dengan demikian Para Penggugat dr/Para

Tergugat dk berkesimpulan dalam menyikapi tindakan dan perbuatan Para

Tergugat dr/Para Penggugat dk tidak dapat didiamkan saja tanpa ada

penyelesaian dan kepastian hukum atas tanah perkara, sehinggatiada lain

selain mengajukan gugatan rekonpensi ini dalam perkara aquo, agar dapat

diselesaikan secara tuntas dengan suatu keputusan hukum yang dipatuhi

bersama ;

13. Bahwa tindakan maupun perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk

sungguh sangat tidak bisa dibiarkan, karena selain tidak berdasar juga sudah

sangat merugikan Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, oleh karenanya

tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk yang secara

terang terangan dan tanpa hak menguasai dan mengusahai tanah perkara

dengan menanami tanaman Ubi, Jagung, Kopi dan lain lain di atas tanah

perkara serta secara leluasa pula mengambil dan menjual pohon pinus yang

tumbuh di atas tanah perkara, patut untuk dinyatakan sebagai Perbuatan

Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad) ;

14. Bahwa oleh karena tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat

dk yang telahmenguasai dan mengusahai tanah perkara secara melawan hak

Page 27: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 27 dari 43

telah dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum(onrechtmatigedaad),

maka segala surat surat yang dipunyai oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat

dk bilamana ada atau akan diadakan oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat

dk atau pihak lain yang mendapat hak daripadanya, berikut seluruh turunan

dan atau turutannya yang berada ditangan siapapun surat (surat-surat)

tersebut, sepanjang menyangkut tanah terperkara haruslah dinyatakan batal

atau tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ;

15. Bahwa oleh karena tanah perkara adalah sah milik dan kepunyaan Para

Penggugat dr/Para Tergugat dk yang diperoleh sebagai warisan dari

kakek/orangtua/mertua Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, maka tindakan

Para Penggugat dr/Para Tergugat dk yang telah mensertifikatkan tanah

perkara ke atas nama masing masing sebagai pemilik adalah patut dan

dibenarkan oleh hukum, maka adalah beralasan bilamana Yang Terhormat

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili

perkara aquo menyatakan dalam hukum :

- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I dr/Pergugat I dk atau Ibu dari

Penggugat II dr/Tergugat II dk), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu delapan ratus

sebelas meter persegi) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III dr/Tergugat III dk) seluas

seluas ± 11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh tujuh meter persegi);

- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk),

seluas seluas ± 11.478 M2 (Sebelas ribu empat ratus tujuh puluh delapan

meter persegi);

- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR

LASPITA (Penggugat V dr/Tergugat V dk) seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu

tujuh ratus lima puluh empat meter persegi) ;

adalah sah dan berharga serta merupakan satu satunya alas hak yang sah

atas tanah perkara ;

16. Bahwa oleh karena tanah perkara sejak tahun 2014sampai dengan saat ini

dikuasai dan diusahai oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk, tanpa hak

dan tindakan atau perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk tersebut

telah dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad)

maka adalah adil dan patut menurut hukum bilamana Yang Terhormat Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili perkara ini

berkenan Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk atau orang lain

Page 28: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 28 dari 43

yang mendapat hak daripadanya untuk mengosongkan dan menyerahkan

tanah perkara kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk dalam keadaan

baik dan kosong tanpa dibebani hak hak apapun diatasnya untuk dapat

secara bebas dan leluasa dikuasai dan dimiliki oleh Para Penggugat dr/Para

Tergugat dk;

17. Bahwa tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk yang

menguasai dan mengusahai tanah perkara tanpa hak serta mengambil dan

menjual pohon pinus yang ada dan tumbuh di atas tanah perkara telah

mengakibatkan kerugian besar bagi Para Penggugat dr/Para Tergugat dk

karena Para Penggugat dr/Para Tergugat dk terhalang untuk mengusahai dan

menikmati hasil hasilnya, maka patut dan beralasan hukum bilamana Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili perkara

aquo berkenan Menghukum Para Tergugatdr/Para Penggugat dk untuk

membayar tunai dan seketika ganti kerugian baik kerugian materil maupun

kerugian moril kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, yaitu :

- Kerugian Materil yaitu berupa Uang sewa atau kontrak tanah perkara, hasil

penjualan pohon pinus dari atas tanah perkara dan biaya biaya yang

dikeluarkan oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk dalam mengurus perkara

ini sampai dengan saat ini adalah sebesar Rp 250.000.000 (dua ratus lima

puluh juta rupiah) ;

- Kerugian Moril sebagai akibat terbuangnya waktu dalam mengurus

permasalahan ini, serta hilangnya harga diri Para Penggugat dr/Para Tergugat

dk akibat tindakan dan perbuatan Para Tergugatdr/Para Penggugat dk yang

tidak dapat dinilai dengan uang, akan tetapi untuk lebih memudahkan

penghitungannya dapat diperkirakan sebesar Rp. 500.000.000.- (lima ratus juta

rupiah), sehingga Total ganti kerugian baik Materil maupun Kerugian Moril yang

harus dibayar oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk kepada Para

Penggugat dr/Para Tergugat dk secara tunai dan seketika adalah sebesar

Rp.750.000.000.- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah);

18. Bahwa Para Penggugat dr/Para Tergugat dk mempunyai kekhawatiran yang

didasarkan atas sangka yang beralasan manakala gugatan rekonpensi yang

diajukan oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk ini dikabulkan dan

berkekuatan hukum yang tetap (in kracht), Para Tergugat dr/Para Penggugat dk

tetap bersikeras dan dengan cara bagaimanapun tidak mau menjalankan atau

lalai/terlambat menjalankan isi putusan perkara ini, maka oleh karenanya

adalah berdasar dan patut menurut hukum bilamana Yang Terhormat Majelis

Hakim yang memerika dan mengadili perkara aquo berkenan menetapkan

Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk untuk membayar Uang

Page 29: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 29 dari 43

Paksa (dwangsoom) sebesar Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap

hari keterlambatan yang diperbuat oleh Para Tergugatdr/Para Penggugat dk

dalam menjalankan putusan perkara aquo;

19. Bahwa untuk menjaga agar hasil Gugatan Rekonopensi yang diajukan oleh

Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, manakala dikabulkan oleh Pengadilan ini

tidak menjadi sia- sia dan hampa atau ilusioner kelak dikemudian hari , oleh

karenanya adalah berdasar dan patut menurut hukum apabila Yang Terhormat

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo membuat suatu

Penetapan untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah

perkara ;

20. Bahwa oleh karena terjadinya perkara ini adalah akibat dari tindakan dan

perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk yang menguasai dan

mengusahai tanah perkara tanpa hak dan telah dinyatakan sebagai perbuatan

Melawan Hukum, maka sepatutnyalah dan beralasan menurut hukum apabila

Para Tergugat dr/Para Penggugat dk dihukum untuk membayar segala biaya

atau ongkos ongkos yang timbul dalam perkara aquo baik dalam konpensi

maupun rekonpensi ;

21. Bahwa oleh karena gugatan rekonpensi diajukan berdasarkan alat bukti yang

cukup dan sah menurut hukum serta kebenarannya tidak dapat dibantah atau

disangkal oleh Para Tergugat dr.Para Penggugat dk, maka sangat beralasan

menurut hukum bilamana Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara aquo berkenan menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat

dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad), walaupun ada Verzet,

Banding maupun Kasasi ;

Bahwa oleh karena itulah serta didasarkan atas uraian cukup dan pantas berikut

dengan argumentasi argumentasi hukum baik dalam Eksepsi dan Jawaban dalam

konpensi di atas maupundalam Gugatan rekonpensi dalam perkara aquo, dengan ini

Para Penggugat dr/Para Tergugat dk memohon kepada Yang Terhormat Majelis

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo berkenan mengambil putusan

hukum dalam perkara aquo, yang amarnya sebagai berikut :

I. DALAM KONPENSI A. DALAM EKSEPSI ;

- Menerima Eksepsi Para Tergugat ;

- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet

Ontvankelijk verklaard) ;

B. DALAM POKOK PERKARA :

Page 30: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 30 dari 43

- Menolak Gugatan Para Penggugat seluruhnya atau setidak tidaknya

menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk

verklaard) ;

II. DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Para Penggugat dr/Para Tergugat dk

untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan Para Penggugat dr/Para Tergugat dk adalah ahli waris yang sah

dari Pdt. J.W. Silitonga (Alm) ;

3. Menyatakan Sita jaminan (Conservatoir beslag) yang telah diletakkan atas

tanah perkara adalah sah dan berharga ;

4. Menyatakan tindakan dan atau perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat

dkyang menguasai dan mengusahai tanah perkara tanpa hak sejak tahun

2014 sampai dengan saat ini adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum

(Onrechtmatigedaad) ;

5. Menyatakan dalam hukum tidak sah serta tidak berkekuatan hukum segala

surat surat atas tanah perkara yang dipunyai oleh Tergugat dr/Penggugat dk

ataupun orang lain yang menerima/mendapat hak daripadanya, yang terbit

atau diperbuat baik sebelum gugatan rekonpensi ini dimajukan maupun

setelah gugatan rekonpensi ini dimajukan di Pengadilan Negeri Tarutung,

serta ditangan siapapun surat surat itu berada ;

6. Menyatakan dalam hukum, bahwa tanah perkara sebidang tanah perladangan

seluas ± 30.140 M2 (Tiga puluh ribu seratus empat puluh meter persegi)

terletak di Ambar Salengkat, Jalan Siborongborong ke Sipahutar Desa

Sabungan Nihuta I Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi

Sumatera Utara, dengan batas batas :

- Di sebelah Timur berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh

Hotman Simanjuntak (alm) ;

- Di sebelah Barat berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh

Romulus Simanjuntak (alm);

- Disebelah Utara berbatas dengan Tanah Adat/tanah yang diusahai oleh

Robert Silalahi dan St, Toman Simanjuntak ;

- Di sebelah Selatan berbatas dengan jalan Siborongborong ke Sipahutar ;

Adalah tanah milik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk;

7. Menyatakan Dalam hukum, sah dan berharga serta merupakan alas hak yang

sah atas tanah perkara, yaitu :

- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I dr/Tergugat I dk atau Ibu dari

Penggugat II dr/Tergugat II dk), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu delapan

ratus sebelas meter persegi);

Page 31: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 31 dari 43

- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III dr/Tergugat III dk) seluas ±

11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh tujuh meter persegi) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk),

seluas ± 11.478 M2 (Sebelas ribu empat ratus tujuh puluh delapan meter

persegi) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR

LASPITA (Penggugat V dr/Tergugat V dk) seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu

tujuh ratus lima puluh empat meter persegi) ;

8. Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk atau orang lain yang

mendapat hak daripadanya, untuk mengosongkan dan menyerahkan

tanah perkara dalam keadaan baik, bersih dan kosong tanpa dibebani hak

hak apapun diatasnya kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk ;

9. Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk secara sekaligus dan

seketika/tunai untuk membayar kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat

dk ganti rugi atas kerugian Materildan kerugian Moril yang diderita oleh

Para Penggugat dr/Para Tergugat dk yaitu :

- Kerugian Materil yaitu berupa Uang sewa atau kontrak tanah perkara,

hasil penjualan pohon pinus dari atas tanah perkara dan biaya biaya

yang dikeluarkan oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk dalam

mengurus perkara aquo sampai dengan saat ini adalah sebesar Rp

250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah) ;

- Kerugian Moril sebagai akibat terbuangnya waktu dalam mengurus

permasalahan ini, serta hilangnya harga diri Para Penggugat akibat

tindakan dan perbuatan Tergugat yang tidak dapat dinilai dengan

uang, akan tetapi untuk lebih memudahkan penghitungannya dapat

diperkirakan sebesar Rp. 500.000.000.- (lima ratus juta rupiah);

- dengan demikian Total ganti kerugian baik Materil maupun Kerugian

Moril yang harus dibayar oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk

kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dksecara tunai dan seketika

adalah sebesar Rp.750.000.000.- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah)

10. Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk untuk membayar Uang

Paksa (dwangsoom) kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk sebesar

Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan dalam

melaksanakan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap;

11. Menghukum Turut Tergugat untuk mematuhi Isi Putusan dalam perkara ini;

12. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu

(Uitvoerbaar bij Voorraad), walaupun ada Verzet, Banding maupun Kasasi;

Page 32: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 32 dari 43

III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menghukum Para Tergugat dalam rekonpensi.Penggugat dalam Konpensi

untuk membayar seluruh ongkos ongkos yang timbul dalam perkara aquo baik dalam

konpensi maupun dalam rekonpensi.

Membaca putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 3 Mei 2017 Nomor.

53/Pdt.G/2016/PN.Trt.- yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut ;

DALAM KONPENSI:

DALAM EKSEPSI :

- Menolak Eksepsi Para Terugat seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA :

- Menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya; DALAM REKONPENSI:

1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Para Penggugat Dalam Rekonvensi /Para

Tergugat Dalam Konvensim untuk sebagian;

2. Menyatakan Para Penggugat Dalam Rekonvensi/Para Tergugat Dalam Konvensi

adalah ahli waris yang sah dari Pdt. J.W. Silitonga (Alm);

3. Menyatakan tindakan dan atau perbuatan Para Tergugat Dalam Rekonvensi

/Para Penggugat Dalam Konvensi yang menguasai dan mengusahai tanah

perkara tanpa hak sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini adalah merupakan

Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad);

4. Menyatakan dalam hukum tidak sah serta tidak berkekuatan hukum segala surat

surat atas tanah perkara yang dipunyai oleh Tergugat Dalam

Rekonvensi/Penggugat Dalam Konvensi ataupun orang lain yang

menerima/mendapat hak daripadanya yang terbit atau diperbuat baik sebelum

gugatan rekonpensi ini dimajukan maupun setelah gugatan rekonpensi ini

dimajukan di Pengadilan Negeri Tarutung, serta ditangan siapapun surat surat itu

berada;

5. Menyatakan dalam hukum, bahwa tanah perkara sebidang tanah perladangan

seluas ± 30.140 M2 (Tiga puluh ribu seratus empat puluh meter persegi) terletak

di Ambar Salengkat, Jalan Siborongborong ke Sipahutar Desa Sabungan Nihuta

I Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara,

dengan batas batas :

- Di sebelah Timur berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh

Hotman Simanjuntak (alm) ;

Page 33: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 33 dari 43

- Di sebelah Barat berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh

Romulus Simanjuntak (alm);

- Disebelah Utara berbatas dengan Tanah Adat/tanah yang diusahai oleh

Robert Silalahi dan St, Toman Simanjuntak;

- Di sebelah Selatan berbatas dengan jalan Siborongborong ke Sipahutar;

Adalah tanah milik Para Penggugat Dalam Rekonvensi/Para Tergugat

Dalam Konvensi;

6. Menyatakan Dalam hukum, sah dan berharga serta merupakan alas hak yang

sah atas tanah perkara, yaitu :

- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I Dalam Rekonvensi/Tergugat I

Dalam Konvensi atau Ibu dari Penggugat II Dalam Rekonvensi /Tergugat

II Dalam Konvensi), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu delapan ratus sebelas

meter persegi) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III Dalam Rekonvensi /Tergugat

III Dalam Konvensi) seluas ± 11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh

tujuh meter persegi);

- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama

DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV Dalam

Rekonvensi/Tergugat IV Dalam Konvensi), seluas ± 11.478 M2 (Sebelas

ribu empat ratus tujuh puluh delapan meter persegi) ;

- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR

LASPITA (Penggugat V Dalam Rekonvensi/Tergugat V Dalam Konvensi)

seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu tujuh ratus lima puluh empat meter persegi);

7. Menghukum Para Tergugat Dalam Rekonvensi/Para Penggugat Dalam Konvensi

atau orang lain yang mendapat hak daripadanya, untuk mengosongkan dan

menyerahkan tanah perkara dalam keadaan baik, bersih dan kosong tanpa

dibebani hak hak apapun diatasnya kepada Para Penggugat Dalam

Rekonvensi/Para Tergugat Dalam Konvensi;

8. Menghukum Turut Tergugat untuk mematuhi Isi Putusan dalam perkara ini;

DALAM REKONPENSI DAN KONPENSI:

- Menghukum Para Penggugat Dalam Konpensi/ParaTergugat dalam Rekonpensi

untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditetapkan sebesar Rp

5.556.000,-(lima juta lima ratus lima puluh enam ribu rupiah); Membaca berturut-turut :

1. Akte permintaan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri

Tarutung bahwa pada tanggal 10 Mei 2017

Page 34: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 34 dari 43

No.9/Akta.Bdg/2017/Jo.No.53/Pdt.G/2016/PN-Trt Para Pembanding semula

Para Penggugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan

Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 3 Mei 2017 Nomor : 53/Pdt.G/2016/PN-

Trt.

2. Relaas pemberitahuan permohonan banding yang dibuat oleh : Jurusita

Pengganti Pengadilan Negeri Tarutung bahwa pada tanggal 31 Mei 2017

Permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Penggugat

tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding/Para Terbanding dan pada

tanggal 11 Juli 2017 diberitahukan kepada Turut Terbanding/Turut Tergugat;

3. Memori banding dari Para Pembanding/Penggugat-I,II yang diterima di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarurutng tanggal 23 Mei 2017, memori

banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan salinannya oleh Juru sita

Pengganti Pengadilan Negeri Tarutung kepada Para Terbanding/Para

Tergugat, pada tanggal 31 Mei 2017 dan diserahkan kepada Turut

Terbanding/urut Tergugat pada tanggal 4 Juli 2017 ;

4. Kontra memori banding dari Para Terbanding/Para Tergugat bertanggal 21

Juni 2017, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan

diserahkan salinannya kepada Pembanding/Penggugat-I,II dan kepada Turut

Terbanding/Turut Tergugat masing-masing pada tanggal 24 Juli 2017 dan

tanggal 11 Juli 2017 ;

5. Relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh:

Juru sita Pengadilan Negeri Tarurutng ditujukan kepada Para Pembanding,

semula Para Penggugat dan kepada Para Terbanding/Para Tergugat serta

kepada Turut Terbanding/Turut Tergugat masing-masing pada tanggal 24 Juli

2017, tanggal 31 Mei 2017 dan tanggal 11 Juli 2017, telah diberi kesempatan

untuk mempelajari berkas perkara di kepaniteraan Pengadilan Negeri

Tarutung sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

Menimbang bahwa permohonan banding dari Para Pembanding dahulu

Penggugat-I,II diajukan dalam tenggang waktu dan dilakukan menurut cara-cara

yang ditentukan oleh Undang-undang, maka permohonan banding telah memenuhi

syarat-syarat formal banding oleh karena itu permohonan banding dari Pembanding

tersebut dapat diterima ;

Menimbang bahwa setelah membaca memori banding dari

Pembanding/Penggugat-I II yang diterima dikepaniteraan Pengadilan Negeri

Tarutung tanggal 23 Mei 2017, yang pada pokoknya :

Page 35: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 35 dari 43

Bahwa pertimbangan hukum judex factie tingkat pertama yang salah dan

keliru dalam menilai memberikan tanah objek perkara sebagaimana surat

penyerahan tanah tanggal 13 Agustus 1967 dapat dilihat dalam putusan halaman 66

paragraf ke 2 dibawah ini ;

Bahwa objek tanah terperkara adalah sah tanah adat milik bersama

keturunan dari alm.Amani Porhas Simanjuntak dalam hal ini milik Para pembanding,

sehingga dengan demikian atas dasar itu Para pembanding membantah melakukan

perbuatan hukum, karena surat penyerahan tanah tanggal 13 Agustus 1967 itu tidak

pernah diperlihatkan dalam persidangan apalagi tidak pernah dijadikan bukti oleh

Para Terbanding ;

Bahwa menurut Para Pembanding Sertifikat Nomor : 76 sampai dengan nomor

79, yang dikeluarkan oleh Turut Terbanding dinyatakan tidak sesuai prosedure

karena Asal Hak Tanah tidak pernah dibuktikan dipersidangan oleh Turut

Terbanding, sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Negara

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 3 Tahun 1997 Tentang ketentuan

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997,tentang pendaftaran

tanah (Permeneg Agraria No.3/1997) alias cacat prosedur, karena Surat Penyerahan

Tanah atau jual beli tanah meskipun telah memenuhi prosedur Per Undang-

Undangan Agraria namun harus dinyatakan batal karena didahului dan disertai

dengan yang tidak jujur atau iktikad-ioktikad yang tidak jujur ;

Bahwa pertimbangan hukum judex factie tingkat pertama salah dan keliru

dalam menilai fakta-fakta dan bukti-bukti dapat dilihat dalam putusan halaman 67

paragraf ke 1 dan 2 dibawah ini ;

Bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh Para Pembanding dalam bukti surat

bertanda P1-8 dan 6 orang saksi saling berhubungan satu dengan yang lain, yang

menyatakan bahwa tanah sengketa yang terletak di Ambarsalengkat Desa

Sabungannihuta I Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara dengan ukuran

luas + 3 (tiga) hektar adalah sah milik Alm.Amani Porhas Simanjuntak atau sah milik

dari Para Pembanding ;

Menimbang bahwa setelah membaca kontra memori banding dari Kuasa

Hukum Para Terbanding/Para Tergugat tanggal 3 Agustus 2017 pada pokoknya:

Bahwa terhadap permohonan banding maupun alasan-alasan yang menjadi

keberatan Para Pembanding/Para Penggugat dalam Memori Bandingnya tertanggal

23 Mei 2017, dengan tegas dibantah dan ditolak oleh Para Terbanding/semula Para

Tergugat, karena selain keliru juga tidak berdasar, dimana putusan judex factie

pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Tarutung telah didasarkan atas

pertimbangan hukum yang tepat dan benar, sesuai dengan asas asas hukum,

Page 36: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 36 dari 43

kepatutan dan keadilan sehingga putusan dalam perkara aquo patut untuk

dipertahankan dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Medan ;

Bahwa tentang Eksepsi yang diajukan oleh Para Pembanding/semula Para

Penggugat dalam Memori Bandingnya tidak akan ditanggapi oleh Para

Terbanding/semula Para Tergugat, karena dalil dalil eksepsi tersebut merupakan

pengulangan dari pertimbangan hukum Majelis Hakim PN Tarutung, dan lagi pula

Para Pembanding/semula Para Penggugat telah menyatakan setuju dengan

pertimbangan hukum Majelis Hakim ;

Bahwa selanjutnya bilamana diperhatikan Memori Banding Para Pembanding/Para

Penggugat pada halaman 7 poin 1 dan seterusnya sampai dengn halaman 10, maka

Permohonan Banding maupun Memori Banding yang diajukan oleh Para

Pembanding/ParaPenggugat, patut untuk ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak

dapat diterima dengan alasan :

Bahwa Para Pembanding/semula Para Penggugat sangatlah keliru dalam memahami

dan mengartikan pertimbangan hukum judex factie khususnya pada halaman 66

paragraf ke 1 putusan PN Tarutung dalam perkara aquo, dimana pertimbangan

hukum tersebut dengan jelas dikemukakan adalah mengutip dalil gugatan Para

Penggugat, namun secara sengaja telah diputarbalikkan oleh Para Pembanding/Para

Penggugat, sehingga seolah olah ada 2 (dua) bukti surat Penyerahan Tanah antara

St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak, dan St. Waldemar Simanjuntak

kepada Immanuel Simanjuntak, padahal pertimbangan judex factie PN Tarutung baik

pada halaman 66 paragraf ke 1 maupun pada pertimbangan hukum pada halaman

lainnya judex factie tidak pernah mengemukakan ada 2 (dua) surat pernyerahan

Tanah antara St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak, dan St. Waldemar

Simanjuntak kepada Immanuel Simanjuntak ;

Bahwa Surat penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1976 tidak pernah ada dan

tidak pernah dikemukakan oleh Para Terbanding/Para Tergugat dalam perkara aquo

baik dalam bukti surat maupun dalam dalil dalil jawaban Para Terbanding/Para

Tergugat, sehingga dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat tersebut

adalah asumsi semata yang menyesatkan dari Para Pembanding/semula Para

Penggugat ;

Bahwa dalam pemeriksaan perkara aquo pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri

Tarutung, Para Terbanding/Para Tergugat telah mengemukakan dan mengajukan

sebagai bukti surat yaitu Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 antara

St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak kepada

Page 37: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 37 dari 43

Immanuel Simanjuntak (bukti T.2), dan Surat Penyerahan tanah tanggal 21 Pebruari

1973 (Bukti T.1) berupa Surat Penyerahan Tanah antara IMMANUEL

SIMANJUNTAK kepada J.W. SILITONGA, dan atas dasar itulah maka Tanah Perkara

kemudian menjadi warisan dari J.W SILITONGA kepada Para Terbanding/Para

Tergugat, sehingga dengan sangat jelas kepemilikan Para Terbanding/Para Tergugat

atas tanah perkara tidak terbantahkan lagi ;

Bahwa berdasarkan bukti Surat T.1 dan T.2 kemudian Para Terbanding/Para

Tergugat mensertifikatkan Tanah Perkara di Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli

Utara, dan setelah melalui mekanisme dan prosedur penerbitan sertifikat sesuai

dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku kemudian Kantor Pertanahan

Kabupaten Tapanuli Utara (Turut Terbanding/Turut Tergugat), telah menerbitkan

Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara masing masing ke atas nama Para

Terbanding/Para Tergugat sebagaimana dalam Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78

dan 79 (bukti T. 4, T.5, T.6, dan T.7) ;

Bahwa oleh karena itu tindakan Para Terbanding/Para Tergugat yang telah

mensertifikatkan tanah perkara bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum,

tidak melanggar hukum adat, tidak bertentangan dengan hak orang lain, dan tidak

perlu mendapat persetujuan dari Para Pembanding/Para Penggugat karena Para

Pembanding/Para Penggugat bukanlah pemangku kepentingan dalam penerbitan

sertifikat dan tanah perkara tidak ada kaitannya dengan Para Pembanding/Para

Penggugat, sehingga dengan demikian dalil Memori banding Para Pembanding/Para

Penggugat beralasan hukum untuk ditolak ;

Bahwa benar menurut hukum ada 5 (lima) macam alat bukti dalam perkara perdata,

yaitu :

1, Surat

1. Keterangan Saksi,

2. Persangkaan,

3. Pengakuan dan

4. Sumpah

Bahwa menurut hukum, ‘surat’ walaupun berupa fotocopy bilamana bersesuaian

dengan bukti lain dapat diterima sebagai alat bukti, baik sebagai bukti surat maupun

sebagai bukti persangkaan, sehingga sangatlah keliru dalil Para Pembanding/Para

Penggugat yang mempermasalahkan fotocopy dari fotocopy Surat penyerahan

Tanah tanggal 13 Agustus 1967 dan Surat penyerahan tanggal 21 Pebruari 1973

(bukti T.1 dan T.2) yang telah diajukan oleh Para Terbanding/Para Tergugat dalam

perkara aquo ;

Bahwa adapun bukti T.1 dan T.2, berupa fotocopy dari fotocopy yang dapat

diperlihatkan oleh Para Terbanding/Para Tergugat dipersidangan, karena asli kedua

Page 38: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 38 dari 43

surat tersebut telah digunakan sebagai alas hak dalam penerbitan sertifikat tanah

perkara, sehingga asli kedua surat tersebut ada di Kantor Pertanahan Kabupaten

Tapanuli Utara, dan tersimpan sebagai dokumen Negara ;

Bahwa saksi saksi dalam perkara ini, menerangkan pernah melihat surat

Penyerahan tanah tersebut, dan bahkan saksi Para Pembanding/Para Penggugat

yaitu saksi Adolf Simanjuntak mengakui dan membenarkan bahwa salah satu tanda

tangan yang tertera dalam Surat Penyerahan Tanah tanggal 13 Agustus 1967 (bukti

T. 2) adalah benar tandatangan dari orangtuanya, yaitu St. Daulat Simanjuntak,

demikian juga dengan saksi Para Terbanding/Para Tergugat yaitu saksi Nelson

Simanjuntak mengakui dan membenarkan pernah melihat asli kedua surat bukti

tersebut sewaktu saksi menjabat sebagai Kepala Desa Sabungannihuta, dan dengan

adanya kedua asli surat tersebut, maka saksipun mengeluarkan

rekomendasi/keterangan dalam permohonan penerbitan sertifikat yang dimohonkan

oleh Para Terbanding/Para Tergugat ;

Bahwa dengan demikian bukti T.1 dan T.2 walaupun hanya berupa fotocopy namun

bersesuaian dengan Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78 dan 79 (bukti T.4, T.5, T.6,

dan T.7), karena tanpa adanya asli kedua alat bukti tersebut, tidak mungkin pihak

Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara (Turut Tergugat) menerbitkan Sertifikat

Hak Milik atas tanah perkara, dan juga bukti T.1 dan T.2 bersesuaian pula dengan

keterangan saksi saksi, baik saksi Para Pembanding/Para Penggugat maupun saksi

Para Terbanding/Para Tergugat, sehingga secara hukum bukti T.1 dan T.2 dapat

diterima sebagai alat bukti yang sah menurut hukum baik sebagai bukti surat maupun

sebagai bukti persangkaan, sebagaimana dimaksud dalam hukum acara perdata ;

Bahwa dalam Surat Penyerahan tanah tersebut bukan tidak ada batas karena

dengan jelas disebutkan tentang batas batas tanah yang diserahkan oleh St. Daulat

Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak kepada Immanuel

Simanjuntak (bukti T.2), yaitu dikelilingi oleh parik, sehingga dalam surat tersebut

(bukti T.2) batas batas tanah baik di Timur, di Barat, di Utara dan di Selatan adalah

berbatas dengan parik, dan pada saat sidang lapanganpun (pemeriksaan setempat)

parik tersebut masih ada dan kedua belah pihak baik Para Penmbanding/Para

Penggugat maupun Para Terbanding/Para Tergugat sama sama mengakui dan

membenarkan serta menunjuk parik yang ada dan mengelilingi tanah objek perkara

adalah menjadi batas batas tanah perkara, sehingga dengan demikian sangatlah

keliru dan tidak benar dalil Memori Banding yang menyatakan tidak ada batas tanah

dalam Surat bukti T.2 ;

Bahwa surat bukti T.2 adalah berupa Surat penyerahan Tanah oleh St. Daulat

Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak kepada Immanuel

Simanjuntak jadi “bukan surat jual beli”, sehingga sangat keliru dalil Memori

Page 39: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 39 dari 43

Banding Para Pembanding/Para Penggugat yang menyatakan dalam bukti T.2 tidak

ada dicantumkan harga jual beli ;

Bahwa disamping itu, Para Pembanding/Para Penggugat dalam Gugatannya

tertanggal 2 Nopember 2016, secara berulang ulang dalam dalil dalil gugatannya

telah mengakui dan membenarkan adanya Surat Pernyataan tertanggal 13 Agustus

1967 (bukti T.2) dan Surat Pernyataan tertanggal 21 Pebruari 1973 (bukti T.1),

sebagaimana terlihat pada halaman 3 poin 8, poin 9, poin 10, dan poin 11 dalil dalil

Gugatan Para Pembanding/Para Penggugat ;

Bahwa dengn adanya pembenaran dan Pengakuan Para Pembanding/Para

Penggugat terhadap kedua bukti surat Para Terbanding/Para Tergugat tersebut

sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka keabsahan dan kebenaran dari

kedua alat bukti surat tersebut tidak terbantahkan lagi, dimana menurut hukum

“PENGAKUAN” adalah bukti,. sehingga sangatlah tidak masuk diakal bilamana

kemudian pada halaman 9 dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat

yang menyatakan “menurut Para Pembanding bukti bukti Para Terbanding tidak berkualitas….” dst, adalah dalil yang sangat keliru dan menyesatkan, karena justru

bukti bukti yang diajukan oleh Para Pembanding/Para Penggugat dalam perkara

aquolah yang sama sekali tidak mempunyai nilai pembuktian menurut hukum dan

tidak berkualitas ‘

Bahwa Para Pembanding/Para Penggugat mengajukan 9 (Sembilan) buah alat bukti

surat dalam perkara aquo, akan tetapi 7 (tujuh) buah alat bukti tersebut yaitu bukti

P.1, P.2, P.3, P.4, P.5, P.6 dan P.7 adalah berupa Surat Pernyataan yang diperbuat

secara sepihak dan dibawah tangan, dan isinya semuanya sama, dan bahkan

menurut keterangan saksi Para Pembanding/Para Penggugat yaitu saksi ROBERT

SILALAHI, menyatakan “adapun surat pernyataan yang dia tandatangani (bukti P. 2) bukan saksi yang membuatnya melainkan saksi hanya menandatangani saja atas permintaan Penggugat II dan saksi tidak mengerti apa maksud dan isi surat pernyataan tersebut”., sehingga secara hukum bukti bukti Para

Pembanding/Para Penggugat tersebut tidak dapat diterima dan tidak dapat

dikwalifikasi sebagai alat bukti yang sah menurut hukum, sedangkan bukti P.8 dan

P.9 hanyalah berupa fotocopy dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan objek

tanah perkara, oleh karenanya dalil dalil gugatan Penggugat adalah dalil dalil

kebohongan yang tidak dapat dibuktikan secara hukum oleh Para Pembanding/Para

Penggugat, sehingga sangatlah tepat menurut hukum dan patut untuk dipertahankan

pertimbangan hukum dan keputusan judex factie PN Tarutung yang telah menolak

gugatan Para Penggugat seluruhnya ;

Bahwa selanjutnya dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat pada

halaman 10 poin 2 sampai dengan halaman 16 poin 7, tidak perlu ditanggapi lagi oleh

Page 40: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 40 dari 43

Para Terbanding/Para Tergugat dalam Kontra Memori banding ini, karena dalil dalil

Para Pembanding/Para Penggugat tersebut adalah merupakan dalil yang berulang

ulang dengan dalil dalil sebelumnya, dan melulu hanya mempermasalahkan Surat

penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 (bukti surat bertanda T. 2), hal mana

telah secara tegas dan jelas diuraikan oleh Para Terbanding/Para Tergugat pada

uraian di atas ;

Bahwa kemudian Para Terbanding/Para Tergugat membantah dan menolak dengan

tegas dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat pada halaman 16

poin 7 dan poin 8 dalil Memori Bandingnya, dengan alsan dan pertimbangan hukum

sebagai berikut :

Bahwa Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara yaitu Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78

dan 79, tidak ada bertentangan dengan ketentuan atau peraturan apapun, dan justru

sejalan dengan Perturan Pemerintah No, 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,

mempunyai alas hak yang jelas kemudian dikuatkan dengan Surat Rekomendasi

atau Surat keterangan Kepala Desa Sabungannihuta, diproses sesuai dengan

mekanisme dan prosedur yang berlaku, diukur oleh Kantor Pertanahan Kabupaten

Tapanuli Utara, kemudian dibuat pengumuman kepada khalayak dengan

menempelkannya di Kantor Kepala Desa Sabungannihuta Kecamatan Sipahutar, dan

sepanjang waktu yang diperkenankan oleh Undang Undang tidak pernah ada yang

keberatan, oleh karenanya pihak Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara menerbitkan

sertifikat Hak Milik atas tanah perkara ke atas nama Para Terbanding/Para Tergugat ;

Bahwa Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara yaitu Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78

dan 79, secara hukum adalah merupakan bukti otentik yang sah dan tidak dapat

diganggu gugat lagi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 1997, yang selengkapnya adalah berbunyi sebagai berikut :

1) Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat

pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di

dalamnya sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data

yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan ;

2) Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas

nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad

baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa

mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak

tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkan sertifikat itu tidak

mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala

Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke

Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut ;

Page 41: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 41 dari 43

Bahwa sampai dengan saat ini Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78 dan 79 yang

diterbitkan pada tanggal 17 Januari 2005 (sudah 15 tahun), tidak pernah dibatalkan

dan tidak pernah ada orang yang keberatan, dan bahkan atas dasar terbitnya

Sertifikat Tanah tersebut yang membuktikan tanah perkara adalah hak milik Para

Terbanding/Para Tergugat telah dijadikan dasar dan bukti oleh Terbanding I/Tergugat

I, untuk mengadukan Pembanding II/Penggugat II ke Polres Tapanuli Utara karena

mengambil/menebangi pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara, sehingga

atas dasar pengaduan tersebut maka Pembanding II/Penggugat II dijatuhi pidana

penjara selama 1 (satu) bulan oleh Pengadilan Negeri Tarutung, sebagaimana

terlihat dalam KUTIPAN PUTUSAN PIDANA Nomor : 238/Pid.B/2015/PN-TRT

tanggal 24 Pebruari 2016 (vide bukti T. 3) ;

Bahwa oleh karena itu dengan argumentasi argumentasi sebagaimana diuraikan di

atas, terlihat dengan jelas bahwa dalil dalil Memori banding Para Pembanding/Para

Penggugat pada halaman 16 poin 7 dan poin 8 adalah merupakan dalil dalil

kebohongan dan asal bunyi (asbun), tidak didukung oleh alat bukti yang sah, serta

tidaklah berdasar, karenanya adalah wajar bilamana dalil dalil Memori banding

tersebut dinyatakna ditolak ;

DALAM REKONVENSI :

Bahwa dengan mencermati secara keseluruhan Memori banding Para

Pembanding/Para Penggugat, sama sekali tidak ada mengemukakan keberatan atau

menolak amar putusan rekonvensi dalam perkara aquo, sehingga secara hukum

Para Pembanding/Para Penggugat telah mengakui dan menerima amar putusan

dalam rekonvensi, sehingga atas dasar itupun telah cukup alasan dan dasar hukum

untuk menguatkan amar putusan rekonvensi dalam perkara aquo ;

Bahwa oleh karena itu, pertimbangan hukum Judex factie pada Pengadilan Negeri

Tarutung maupun amar putusan yang dijatuhkan dalam Perkara Perdata No.

53/Pdt.G/2016/PN-Trt tanggal 3 Mei 2016 telah tepat dan benar, baik pertimbangan

hukumnya maupun amar putusannya telah sesuai dengan rasa keadilan, tidak

memihak kecuali kepada kebenaran, serta sejalan dengan Undang Undang,

sehingga amar Putusan dalam perkara aquo haruslah dipertahankan ;

Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas kiranya telah cukup alasan dan

dasar hukum bagi Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan untuk menerima Kontra

Memori Banding Para Terbanding/Para Tergugat, seraya berkenan pula

memutuskan;

Page 42: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 42 dari 43

Menolak permohonan Banding Para Pembanding/Para Penggugat ;

Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung No. 53/Pdt.G/2016/PN-Trt tanggal

3 Mei 2016 ;

Menghukum Para Pembanding/Para Penggugat untuk membayar segala ongkos-

ongkos yang timbul dalam semua tingkat peradilan perkara ini.

Menimbang bahwa setelah mempelajari dengan teliti baik memori banding,

dan kontra memori banding tersebut tidak ada hal-hal baru yang dapat membatalkan

putusan Hakim Tingkat Pertama, oleh karena itu memori banding tersebut tidak

beralasan ;

Menimbang bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca, memeriksa dan

meneliti dengan seksama berkas perkara Nomor : 53/Pdt.G/2016/PN-Trt.- dan

salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 03 Mei 2017 Nomor :

53/Pdt.G./2016/PN-Trt.- dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tingkat

pertama telah tepat dan benar menurut hukum, sehingga Pengadilan Tinggi

memgambil alih alasan dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Tingkat Pertama

sebagai alasan pertimbangannya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini

ditingkat banding, oleh karena mana putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal

03 Mei 2017 Nomor : 53/Pdt.G/2016/PN-Trt.- yang dimohonkan banding dapat

dikuatkan ;

Menimbang bahwa oleh karena Para Pembanding semula Penggugat-I,II

tetap berada dipihak yang kalah, maka kepada mereka dihukum untuk membayar

biaya perkara dalam kedua tingkat Pengadilan ;

Mengingat dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan perkara ini :

M E N G A D I L I

1. Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Penggugat-I,II ;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 03 Mei 2017 Nomor:

53/Pdt.G/2016/PN.Trt.- yang dimohonkan banding tersebut ;

3. Menghukum Para Pembanding semula Penggugat-I,II untuk membayar seluruh

biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat

banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 23 Oktober 2017 oleh kami

Page 43: PENGADILAN TINGGI MEDAN · atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR. ... karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat atau Tanah Warisan ... 12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau

PENG

ADIL

AN T

INGG

I MED

AN

Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 43 dari 43

LINTON SIRAIT,SH.MH.- selaku Ketua Majelis dengan PERDANA GINTING,SH, dan

SUWIDYA, SH.LLM.- masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan

Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Agustus 2017 Nomor

254/PDT/2017/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat

banding dan putusan tersebut pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2017 diucapkan

dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri

Hakim-hakim Anggota, serta AGUS IBNU SUTARNO, SH Panitera Pengganti pada

Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri kedua belah pihak dalam

perkara ini;

Hakim Anggota : Hakim Ketua :

1. PERDANA GINTING,SH, LINTON SIRAIT,SH,MH.-

2. SUWIDYA, SH.LLM.-

Panitera Pengganti :

AGUS IBNU SUTARNO, SH

Rincian biaya perkara: - Meterai : Rp. 6.000,- - Redaksi : Rp. 5.000,- - Pemberkasan : Rp.139.000,-

Jumlah : Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)