pengadilan negeri raha

19
SITUASI DAERAH HUKUM PENGADILAN NEGERI RAHA KLAS II ( Di Bawah Pengadilan Tinggi Kendari ) Alamat kantor : Jl. M.H. Thamrin No. 33 Raha, Telp. (0403) 2521015-2521045 Fax. (0403) 2521015 Telepon Ketua : - Telepon panitera / Sekretaris : 081245664114 Kode pos : 93613 Kode wilayah : (0403 ) Propinsi : Sulawesi Tenggara

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 22-Jun-2015

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengadilan negeri raha

SITUASIDAERAH HUKUM

PENGADILAN NEGERI RAHAKLAS II

( Di Bawah Pengadilan Tinggi Kendari )

Alamat kantor : Jl. M.H. Thamrin No. 33 Raha, Telp. (0403) 2521015-2521045 Fax. (0403) 2521015

Telepon Ketua : -Telepon panitera /Sekretaris : 081245664114Kode pos : 93613Kode wilayah : (0403 )Propinsi : Sulawesi Tenggara

Page 2: Pengadilan negeri raha

DAFTAR ISI

I. PETA DAERAH HUKUM ………….................................................................................. 1II. GEDUNG

1. Gambar (foto) ........................................................................................................... 12. Denah ……................................................................................................................. 23. Keterangan Tentang Gedung .................................................................................... 2

III. TEMPAT SIDANG TEMPAT (ZITTING PLAATZEN) ....................................................... 3IV. PERSONIL ...................................................................................................................... 3V. PERKARA ....................................................................................................................... 5VI. DAERAH

- Pembagian Daerah ……………...…...………............................................................. 6- Tanah ........................................................................................................................ 7

VII. PENDUDUK1. Golongan ................................................................................................................... 102. Agama ……................................................................................................................ 123. Mata Pencaharian ..................................................................................................... 12

VIII. PEREKONOMIAN ........................................................................................................... 12IX. PENDIDIKAN ................................................................................................................... 12X. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA ...................................................................................... 12XI. BAHASA ……................................................................................................................... 13XII. LALU LINTAS DAN PARIWISATA …............................................................................... 13XIII. SEJARAH PENGADILAN ................................................................................................ 14XIV. HUKUM ADAT ................................................................................................................. 15XV. PEMERINTAHAN DAERAH ............................................................................................ 16XVI. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SEKARANG .............................................. 17XVII. MASALAH PERSIDANGAN / FORMULIR DAN REGISTER PERKARA ………………… 17XVIII. LAIN-LAIN

1. Usul ........................................................................................................................... 172. Saran ......................................................................................................................... 17

Page 3: Pengadilan negeri raha

1

I. PETA DAERAH HUKUM

II. G E D U N G

1. Gambar (foto)

Page 4: Pengadilan negeri raha

2

2. D e n a h

3. Keterangan Tentang Gedung

Gedung kantor Pengadilan Negeri Raha di bangun tahun 2006, dengan dana ± Rp.

3.4 dengan luas tanah 2182 m2 merupakan pemberian Pemda Kabupaten Muna yang terletak

di Kelurahan Wamponiki Kec. Katobu Kab. Muna. Berikut Pembagian Ruangan:

1. Teras2. Ruang Ketua3. Ruang Wakil Ketua4. Ruangan Pansek5. Ruang Sidang Utama6. Ruang Sidang II

7. Ruang Hakim I 8. Ruang Hakim II9. Ruang Wasek10. Ruang Perpustakaan11. Ruang Arsip 12. Ruang Tunggu

Page 5: Pengadilan negeri raha

3

13. Ruang IT14. Ruangan Umum15. Ruangan Keuangan16. Ruangan Personalia17. Ruangan Wapan18. Ruangan Panmud Perdata19. Ruangan Panmud Pidana20. Sel Tahanan

21. Gudang Barang Bukti22. Ruang Darmayuktikarini23. Ruangan Panmud Hukum24. Gudang II25. Musholla26. Kantin27. Garasi28. Toilet 3 (tiga) Tempat

III. TEMPAT SIDANG TETAP (ZITTING PLAATSEN)

Pengadilan Negeri Raha memiliki Zitting Plaatsen (Tempat Sidang) di Jl. M.H. Thamrin No.

33 Kecamatan Katobu Kota Raha dengan luas bangunan 1.169 m2 dan luas tanah 2182 m2.

Hingga kini Pengadilan Negeri Raha sebagian yurisdiksinya juga termasuk daerah tingkat II

yang baru dimekarkan, yaitu Kabupaten Buton Utara.

IV. P E R S O N I L

NO TENAGA TEKNIS PANGKAT/GOLONGAN KETERANGAN

1 Ketua :Ari Widodo, SH.

Pembina / (IV/a)

2 Wakil Ketua :Kairul Saleh, SH.

Penata Tk. I / (III/d)

3 Hakim :1. Yudhi Kusuma A. P, SH.2. Hayadi, SH.3. Moh. Bekti Wibowo, SH.4. Mohammad Fauzi Salam, SH.5. Saiful Brow, SH

Penata Muda Tk. I / (III/b)Penata Muda Tk. I / (III/b)Penata Muda Tk. I / (III/b)Penata Muda Tk. I / (III/b)Penata Muda Tk. I / (III/b)

4 Panitera / Sekretaris :A. Tadjuddin, Sm.Hk.

5 Wakil Panitera :La Pamade

Panitera Muda

6 Sub Kepaniteraan Perdata :Satinah

Staf :1. Suwasta, SH.2. warni

Page 6: Pengadilan negeri raha

4

7 Sub Kepaniteraan Pidana :Husaeni

Staf :1. La Ode Tombu, SH2. Agus Merdekawati, SH.3. Hasdarti, SE

8 Sub Kepaniteraan Hukum :Sofiah

Staf :1. Darwis, SH2. Mukmin, S.Kom3. Oktaviani, A.Md.4. La Ode Iskandar, SH

9 Panitera Pengganti :1. La Ode Tombu, SH.2. Budi Djuniarto3. Musafati4. Agus Merdekawati, SH.

10 Jurusita :1. La Ode Kamislihi, SH.2. Hasan Simpa, SH

NO TENAGA NON TEKNIS PANGKAT/GOLONGAN KETERANGAN

1 Wakil Sekretaris :Muhamad Abdu, SE

2 Kaur/Kasub Kepegawaian :Muhamad Abdu, SE

Staf :1. Komang Santoso, S.Kom

3 Kaur/Kasub Keuangan :La Ode Sunia, S.Pd.I

Staf :1. Wa Ode Noor Laela R, SE.2. Maria Bintari Yulisinora, SE

4 Kaur/Kasub Umum :Syamsu Alam

Staf 1. La Ode Amanah2. La Tuba3. Anwar4. Andy Arya Pratama

Page 7: Pengadilan negeri raha

5

V. PERKARA

NO PERKARA PIDANAJUMLAH

KETERANGANBIASA SINGKAT

1 Sisa tahun 2011 36

2 Masuk dalam tahun 2012 79

3 Putus 62

4 Sisa tahun 2012 53

5 Terdakwa / Jaksa minta banding 1

6 Terdakwa / Jaksa minta kasasi 1

7 PK (Peninjauan Kembali) -

8 Terdakwa minta grasi -

NO PIDANA CEPAT/RINGAN/LALU LINTAS JUMLAH KETERANGAN

1 Sisa tahun 2011 -

2 Masuk dalam tahun 2012 172

3 Putus 172

4 Kasasi -

5 Grasi -

NO PERKARA PERDATA GUGATAN JUMLAH KETERANGAN

1 Sisa tahun 2011 6

2 Masuk dalam tahun 2012 4

3 Putus 3

4 Cabut 1

5 Sisa tahun 2012 6

6 Para pihak minta banding 2

7 Para pihak minta kasasi 1

8 PK (Peninjauan Kembali) -

NO PERKARA PERDATA PERMOHONAN JUMLAH KETERANGAN

1 Sisa tahun 2011 -

2 Masuk dalam tahun 2012 4

3 Putus 3

4 Cabut -

5 Sisa tahun 2012 1

Page 8: Pengadilan negeri raha

6

V. D A E R A H

Daerah hukum Pengadilan Negeri Raha mencakup 2 (dua) Daerah Tk. II yaitu Kabupaten Muna dan Buton Utara. Pengadilan Negeri Raha membawahi 39 (tiga puluh sembilan) Kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Tongkuno2. Kecamatan Tongkuno Selatan3. Kecamatan Parigi4. Kecamatan Bone5. Kecamatan Marobo6. Kecamatan Kabawo7. Kecamatan Kabangka8. Kecamatan Kontu Kowuna9. Kecamatan Tiworo Kepualauan10. Kecamatan Maginti11. Kecamatan Tiwiro Tengah12. Kecamatan Tiworo Selatan13. Kecamatan Tiworo Utara14. Kecamatan Lawa15. Kecamatan Sawerigadi16. Kecamatan Barangka17. Kecamatan Wadaga18. Kecamatan Kusambi19. Kecamatan Kontunaga20. Kecamatan Watopute

21. Kecamatan Katobu22. Kecamatan Lohia23. Kecamatan Duruka24. Kecamatan Batalaiworu25. Kecamatan Napabalano26. Kecamatan Lasalepa27. Kecamatan Napano Kusambi28. Kecamatan Towea29. Kecamatan Wakorumba Selatan30. Kecamatan Pasir Putih31. Kecamatan Pasi Kolaga32. Kecamatan Maligano33. Kecamatan Batukara34. Kecamatan Kambowa35. Kecamatan Bone Gunu36. Kecamatan Kulisusu37. Kecamatan Kulisusu Barat38. Kecamatan Kulisusu Utara39. Kecamatan Wakorumba

1. Pembagian Daerah

Pengadilan Negeri Raha mempunyai 2 (dua) wilayah hukum Daerah Tk. II yaitu Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton Utara. Kabupaten Muna terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) Kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Tongkuno2. Kecamatan Tongkuno Selatan3. Kecamatan Parigi4. Kecamatan Bone5. Kecamatan Marobo6. Kecamatan Kabawo7. Kecamatan Kabangka8. Kecamatan Kontu Kowuna9. Kecamatan Tiworo Kepualauan10. Kecamatan Maginti11. Kecamatan Tiwiro Tengah12. Kecamatan Tiworo Selatan13. Kecamatan Tiworo Utara14. Kecamatan Lawa15. Kecamatan Sawerigadi16. Kecamatan Barangka17. Kecamatan Wadaga

18. Kecamatan Kusambi19. Kecamatan Kontunaga20. Kecamatan Watopute21. Kecamatan Katobu22. Kecamatan Lohia23. Kecamatan Duruka24. Kecamatan Batalaiworu25. Kecamatan Napabalano26. Kecamatan Lasalepa27. Kecamatan Napano Kusambi28. Kecamatan Towea29. Kecamatan Wakorumba Selatan30. Kecamatan Pasir Putih31. Kecamatan Pasi Kolaga32. Kecamatan Maligano33. Kecamatan Batukara

Page 9: Pengadilan negeri raha

7

Kabupaten Buton Utara terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu :1. Kecamatan Kambowa2. Kecamatan Bone Gunu3. Kecamatan Wakorumba4. Kecamatan Kulisusu5. Kecamatan Kulisusu Barat6. Kecamatan Kulisusu Utara

2. T a n a h

Berdasarkan hasil pemetaan penggunaan tanah kecamatan diseluruh Kabupaten

Muna dengan luas keseluruhan 304.753 KM2. Secara garis besar ketinggian daratan kabupaten

muna bervariasi antara 0 – 1000m di atas permukaan laut, namun sebagian besar luas daratan

kanupaten muna berada pada ketinggian 25 – 100m di atas permukaan laut, yaitu sebesar 33,

13%, sedangkan ketinggian 1000m hanya sekitar 0,02%.

Keadaan Tanah Daerah Hukum PN Raha lainnya, yaitu Kabupaten Buton Utara.

Kabupaten Buton Utara merupakan dataran rendah dan sebahagian berbukit dengan keadaan

tanah yang sangat subur terutama yang terletak pada pesisir pantai sangat cocok untuk

pertanian baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan. Kabupaten Buton Utara bagian

utara terdiri dari barisan pegunungan dan sedikit melengkung ke arah utara dan mendatar ke

arah selatan dengan ketinggian rata-rata antara 300 – 800 meter di atas permukaan laut,

sedangkan bagian timur sepanjang arah pegunungan merupakan daerah berbukit-bukit dan

mendatar ke arah pantai timur dengan luas bervariasti. Dataran rendah yang cukup luas yaitu

Cekungan Lambale < 29.000 ha sejajar dengan Sungai Lambale dan Sungai Langkumbe.

VI. PENDUDUK

Penduduk Daerah Hukum Pengadilan Negeri Raha saat ini berjumlah 322.956 jiwa (2010)

yang terdiri dari :

Laki-laki 156.983 OrangPerempuan 165.973 Orang

Penyebaran penduduk kabupaten muna yang terbanyak berada di kecamatan Katobu,

yakni sebesar 10.53%, kec. Tongkuno 5,37%, kecamatan lainnya dibawah 5.00%. Ada tiga

kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yakni kecamatan batukara 2.244 jiwa,

kontukowuna 3.737 jiwa, dan kec. Pasikolaga 3.854 jiwa.

Page 10: Pengadilan negeri raha

8

Khusus Penduduk Kabupaten Buton Utara Hasil Sensus Penduduk 2010, Penduduk

Kabupaten Buton Utara berjumlah 54.816 Jiwa, terdiri dari 27.536 laki-laki dan 27.280 perempuan.

Penyebaran Penduduk Kabupaten Buton Utara terbanyak di Kecamatan Kulisusu yakni sebesar

37,73 persen, diikuti ecamatan Kulisusu Utara sebesar 10,09 persen dan Kecamatan Bonegunu

sebesar 10,05 persen. Sedangkan Kecamatan lainnya di bawah 12,00 persen. Kulisusu Barat,

Kambowa dan Wakorumba adalah tiga Kecamatan yang memiliki jumlah Penduduk paling sedikit

masing-masing 5.824 Jiwa, 6.369 Jiwa dan 6.512 Jiwa. Kecamatan Kulisusu merupakan daerah

yang paling banyak Penduduknya yakni sebesar 20.684 Jiwa.

Distribusi Penduduk Kabupaten Muna menurut Kecamatan Tahun 2010

Page 11: Pengadilan negeri raha

9

Distribusi Penduduk Kabupaten Buton Utara menurut Kecamatan Tahun 2010

Kepadatan Penduduk Kabupaten Muna

Page 12: Pengadilan negeri raha

10

Kepadatan Penduduk Kabupaten Buton Utara 2010

1. Golongan

Dalam masyarakat Muna mengenal sistem stratifikasi sosial sebagai mana dalam Agama Hindu yang terbagi menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Golongan yang menguasai pemerintahan diberi nama Golongan Kaomu. Golongan

Kaomu berhak menjadi Raja, Kapitalau (semacam Adipati di Jawa) atau jabatan lainnya

yang menyangkut eksekutif. Kaomu mempunyai dua garis keturunan, yaitu sugi dan

Titakono dengan gelar La Ode.

2. Golongan Walaka (Biasanya juga dinamakan golongan Sara). Golongan ini adalah

mereka yang berhak menjadi Perdana menteri, mengatur adat, menetapkan

hukum bersama Raja, memilih dan mengangkat raja bahkan berhak mencopot

raja dari jabatannya jika dianggap melanggar hukum negara dan adat serta agama.

3. Golongan yang menguasai perdagangan, diberi nama golongan Anangkolaki.

4. Golongan yang keempat adalah golongan Maradika

Page 13: Pengadilan negeri raha

11

2. Agama

Penduduk di kabupaten muna mayoritas memeluk agama Islam. Pada tahun 2010

jumlah sarana peribadatan sebanyak 493 buah yang terdiri atas masjid 350 buah,

langgar/surau/mushallah 97 buah, gereja 24 buah dan pura/vihara 22 buah.

Di Kabupaten Buton Utara Pada tahun 2008 jumlah sarana peribadatan sebanyak

119 buah yang terdiri atas masjid 72 buah, langgar/surau/mushallah 27 buah, gereja 4 buah

dan pura/vihara sebanyak 16 buah. Jumlah jemaah haji tahun 2008 sebanyak 3 orang terdiri

dari laki-laki 2 orang dan perempuan 1 orang.

3. Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat muna dan buton utara bermacam-macam, yakni

petani, peternak, nelayan, dan pedagang. Namun mata pencaharian sebagian besar

penduduk daerah ini adalah pada sektor Pertanian dan Perikanan, bidang perikanan daerah

ini cukup mendapat minat dari masyarakat karena memang daerah ini kaya akan hasil laut.

Pendistribusian hasil mata pencaharian masyarakat tidak mengalami kesulitan

karena antara satu dengan daerah lainnya saling membutuhkan, selain itu untuk mengirim

barang-barang ke luar daerah juga sangat mudah.

VII. PEREKONOMIAN

Perekonomian kabupaten muna dan buton utara saat ini semakin membaik, kabupaten muna

misalnya pada tahun 2009 tumbuh sebesar 7,76%, pertumbuhan tersebut ditunjang oleh sektor

pertanian, pertambangan / penggalian, industri pengolahan, hotel dan restoran, perdangan,

komunikasi, dan jasa.

VIII. PENDIDIKAN

Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten Muna selama ini mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun ajaran 2005/2006 jumlah sekolah Taman Kanak-

kanak (TK) berjumlah 146 unit, guru berjumlah 339 orang, jumlah murid 6.906 orang.

Jumlah Sekolah Dasar pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 362 unit, jumlah guru

sebanyak 2.567 orang, sedangkan jumlah murid sebanyak 52.137 orang. Jumlah sekolah

Page 14: Pengadilan negeri raha

12

lanjutan tingkat pertama (SLTP) tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 65 unit, guru berjumlah

1.324 orang dan murid sebanyak 16,934. Jumlah Sekolah Tanjutan Tingkat Atas (SLTA)

berjumlah 39 unit, jumlah guru 981 orang dan murid sebanyak 1.169 orang. Jumlah perguruan

tinggi tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 3 (tiga) unit dengan jumlah mahasiswa sebanyak

1.265 orang dan tenaga pengajar/dosen tetap dan tidak tetap sebanyak 159 orang.

Sedangkan persentase penduduk Kabupaten Buton Utara yang berhasil memperoleh

ijazah SD adalah sekitar 32,79 persen, penduduk laki-laki yang memiliki ijazah SD sebanyak

32,41 persen dan penduduk perempuan yang memiliki ijazah SD sebanyak 33,19 persen.

Selanjutnya persentase penduduk berdasarkan ijazah yang dimiliki adalah untuk tingkat

SLTP/MTs/Kejuruan adalah 17,37 persen, SMU/MA/SMK 13,32 persen, DI/DII/DIII sebanyak

0,92 persen, dan DIV/Universitas 1,67 persen.

IX. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Pembangunan bidang sosial oleh pemerintah daerah kabupaten muna diarahkan untuk

mewujudkan kehidupan dan penghidupan sosial material dan spritual, utamanya untuk

mengatasi masalah-maslah kemiskinan, keterbelakangan, keterlantaraan, dan bencanan alam.

Dalam masyarakat muna, merantau merupakan kebiasaan yang sering dilakukan.

Kebiasaan ini membawa berbagai informasi dan membuka wawasan masyarakat Muna untuk

lebih maju dalam pola kehidupan sosial dan budayanya.

Satu hal yang masih tetap dipertahankan dalam masyarakat muna hingga saat ini yakni

sistim gotong royong, baik dalam kegiatan untuk kepentingan masyarakat umum maupun

kepentingan kerabat terdekat. Saat sebuah keluarga melangsungkan pernikahan putra-putrinya

misalnya, penduduk setempat tanpa diminta akan berdatangan membantu keluarga yang

melaksanakan hajatan pernikahan tersebut, mulai dari memasak hingga mempersiapkan

segala sesuatunya sampai acara hajatan selesai, tidak hanya sampai disitu masyarakat yang

datang juga bahkan mempunyai kebiasaan menyumbangkan sebagian hartanya untuk keluarga

yang melangsungkan sebuah hajatan.

Page 15: Pengadilan negeri raha

13

X. B A H A S A

Bahasa pengantar resmi yang dipergunakan dalam kehidupan bermasyarakat adalah

bahasa daerah, disini terdapat dua bahasa daerah yaitu : Bahasa Ereke dan bahasa muna,

sedangkan bahasa indonesia tetap dipergunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah

maupun diperkantoran.

XI. LALU LINTAS DAN PARIWISATA

Lalu lintas di daerah ini dilakukan melalui darat dan laut, bahkan dalam waktu dekat ini

sudah dapat dilakukan melalui perjalan Udara dengan difungsikannya bandar udara kusambi

sehingga untuk menuju ke kabupaten muna sudah semakin mudah. Jika melakukan perjalan

melalui jalur laut terutama ke kota raha yang merupakan Ibu kota Kabupaten Muna hanya

diperlukan waktu ± 4 jam menggunakan kapal cepat dari Ibu Kota Propinsi, alternatif lain untuk

menuju kabupaten muna yaitu dari Kota Baubau dengan menggunakan kapal cepat hanya

diperlukan waktu ±1 ½ jam saja.

Kabupaten muna terletak di daratan pulau muna bagian utara dan sebagian pulau-

pulau lainnya yang ada di sekitarnya sehingga dalam aktifitasnya masyarakat banyak

membutuhkan transportasi laut. Selama kurun waktu tahun 2009/2010 jumlah kapal yang

bersandar di pelabuhan raha sebanyak 3.206 buah dengan jumlah penumpang yang turun

sebanyak 76.076 orang.

Dibidang Pariwisata Kabupaten Muna memiliki sejumlah objek wisata yang potensial

dan keragaman seni budaya masyarakat yang unik. Potensi pariwisata dan keragaman seni

budaya tersebut tersebar hampir diseluruh pelosok daerah dan saat ini, secara bertahap

berupaya dikembangkan dengan harapan agar kabupaten muna menjadi salah satu tujuan

wisata di Sulawesi Tenggara.

Beberapa objek wisata muna yang sangat menarik, antara lain:

- Batu Berbunga yang terdapat di kota muna

- Air terjun Kalima-lima terletak di Desa Moolo Kec. Maligano

- Gua Prasejarah Liang Kabori, pada dinding goa tersebut bisa disaksikan lukisan dinding

yang menggambarkan kehidupan suku Muna pada masa lalu, diantaranya gambar

Page 16: Pengadilan negeri raha

14

seorang menaiki seekor gajah, gambar matahari, gambar pohon kelapa, gambar

binatang ternak seperti sapi, kuda dan lain-lainnya.

- Pulau Indo nan cantik dengan hamparan pasir putihnya terletak di Kecamatan Tikep

- Danau Napabel dan motonunu, Danau Napabale terletak di kaki bukit, dihubungkan ke

laut melalui sebuah terowongan alami sedangkan Danau Motonunu merupakan danau

yang jernih dan berwarna biru tua, danau ini juga berhubungan dengan laut dan airnya

tidak mengandung garam, keduanya terletak ± 15 Km dari Muna.

- Labuan Belanda, kawasan wisata taman laut yang cukup eksotik dengan ragam biota

lautnya dan sangat cocok untuk melakukan diving dan berenang. Pelabuhan ini dapat

dicapai sekitar 3 jam dengan menggunakan speed boat dari kota Raha.

XII. SEJARAH PENGADILAN

Sebelum terbentuk, yurisdiksi Pengadilan Negeri Raha masuk dalam yurisdiksi

Pengadilan Negeri Baubau yaitu sejak tahun 1957. Gedung PN Raha saat itu masih

menggunakan gedung bersejarah milik Pemerintah Daerah kabupaten Muna. Kemudian pada

tahun 1976, Pengadilan Negeri Raha resmi berdiri sendiri terpisah dari PN Baubau dengan

ketua pertamanya Bapak L Hambuako, SH. Adapun Nama-nama Ketua Pengadilan Negeri

Raha dari masa ke masa :

- Halim ToeboeloeSungkisara, SH : 1957 – 1962

- La Ode Abu Bakar, SH : 1962 – 1976

- Luters Hambuako, SH. : 1976 – 1980

- La Ode Muhamad Djafar, SH : 1980 – 1985

- Hasan Basrie, SH : 1985 – 1989

- H Muhammad Thalib : 1989 – 1993

- Sultan Magun SH : 1993 – 1997

- Anasroel Haroen : 1997 – 1999

- Djernih Sitanggang, Bc.Ip : 1999 – 2002

- L.M. Anami Salihi : 2002 – 2004

- Sahman Girsang : 2004 – 2007

- Jamaluddin Samosir : 2007 - 2009

- Ari Widodo, SH : 2009 - sekarang

Page 17: Pengadilan negeri raha

15

XIII. HUKUM ADAT

Masyarakat Muna memiliki kearifan lingkungan yang memandang bahwa dalam hidup

ini manusia terikat dengan lingkungannya sebagai suatu system makrokosmos. Alam flora dan

Fauna dipandang sebagai bagian dari sistem makro kosmos bersama-sama dengan manusia.

Alam yang lain di sekitar manusia juga mempunyai hak dan kewajiban serta peranan masig-

masing. Karena itu manusia harus bersahabat dengan kehidupan lain dan tidak boleh

sewenang-wenang terhadap alam lingkungannya. Untuk itu masyarakat Muna mempunyai nlai-

nilai sendiri dalam mengatur pola hubungan antara manusia dengan alam sekitaranya yang

diatur dalam norma adat.

Masyarakat muna dilarang sewenang-wenang terhadap lingkungan karena itu

dianggap melanggar norma-norma adat. Pohon-pohon tidak boleh ditebang tanpa aturan

karena disana ada kehidupan gaib berupa roh-roh. Demikian pula binatang dan benda-benda

tertentu.

Salah satunya apa yang disebut dengan “KASASI” yaitu areal hutan baik yang sudah

pernah diolah maupun yang belum, dilarang untuk diolah atau diolah kembali kecuali atas

seizing SARANO WITE (Pemerintahan Pusat Kerajaan). Tujuannya, melindungi habitat satwa

liar seperti rusa, kerbau, sapi ayam hutan dan lebah. Masyarakat sangat takut melanggar

norma-norma adat ini karena hutan dianggap memiliki kekuatan spritual.

Selain KASASI, masyarakat muna juga mengenal adanya ‘SANGIA. SANGIA’ yaitu

suatu areal/ kawasan terlarang bagi manusia untuk melakukan segala bentuk aktifitas baik

bercocok tanam, menebang kayu sampai pada membunuh hewan yang ada disekitar areal/

kawasan tersebut. Bahkan dilarang masuk dalam kawasan tersebut.

Untuk masyarakat hukum adat muna, masuk ke dalam prinsip garis keturunan bilateral

atau parental, kedudukan anak laki-laki dan kedudukan anak perempuan adalah sama dan

sejajar. Dengan demikian, baik anak laki-laki maupun anak perempuan merupakan ahli waris

dari harta peninggalan orang tua mereka. Di samping prinsip-prinsip garis keturunan tersebut,

hukum waris adat muna masuk ke dalam sistem kewarisan individual dan sistem kewarisan

kolektif.

Perkawinan dalam masyarakat Muna sangat unik yang berbeda dengan suku lainnya di

Indonesia. Sistem perkawinan ini telah ada semenjak dahulu kala sebelum masuknya agama

Islam di Muna. Setelah datangnya Islam dan diterimanya agama ini oleh seluruh rakyat Muna,

Page 18: Pengadilan negeri raha

16

sistem perkawinan yang dahulunya tetap tidak berubah terutama yang berhubungan dengan

masalah mahar (mas kawin) yang biasanya ditentukan dengan Bhoka kecuali tiworo pesisir dan

tiworo kepulauan menggunakan Real yang berubah dalam masyarakat muna hanyalah proses

ijab kabul-nya saja yang mengikuti ajaran Islam sebagai perkawinan dalam Islam.

XIV. PEMERINTAHAN DAERAH

Kabupaten muna diresmikan pada tanggal 4 Juli 1959 berdasarkan UU No 29 tahun

1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat dua di Sulawesi yang berada di bawah

pemerintahan administrasi Sulawesi Tenggara, akan tetapi perayaan ulang tahun kabupaten

muna dilaksanakan tanggal 2 maret setiap tahunnya. Dalam kurung waktu 62 tahun Kabupaten

muna telah melakukan 11 kali pergantian kepemimpinan kepala daerah dan Bupati Kabupaten

Muna hasil pemilihan kepala daerah tahun 2010 adalah dr. LM. Baharuddin, M.Kes, berikut

Bupati yang pernah menjabat sebagai Bupati Muna, adalah:

- Laode Abdul Kudus 02-03-1960 s/d 03-03-1961

- Lettu Inf. M Tholib 21-06-1961 s/d 13-07-1965

- Laode Rasyid 11-11-1965 s/d 03-12-1970

- Drs La Ute 13-12-1970 s/d 22-04-1974

- Drs Laode Kaimoeddin 22-04-1974 s/d 10-03-1981

- Drs Laode Saafi Amane 10-03-1981 s/d 10-03-1986

- Drs Maola Daud 1986 s/d 1997

- Kol Art H M Saleh Lasata 3-10-1997 s/d 1999

- Kol Inf H M Djamaluddin Beddu 1998 s/d 2000

- Ridwan Bae 2000 s/d 2010

- dr LM Baharuddin 2010 s/d Sekarang

Saat ini Kabupaten Muna terdiri dari 33 kecamatan yang terbagi menjadi 220 desa, 31

kelurahan, dan 39 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT).

Page 19: Pengadilan negeri raha

17

XV. MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SEKARANG

Pengadilan Negeri Raha masih kekurangan pegawai dimana saat ini hanya ada 20

(dua puluh) orang Pegawai, 7 (tujuh) orang Hakim dan 8 (delapan) orang Tenaga Honorer.

XVI. MASALAH PERSIDANGAN/FORMULIR DAN REGISTER PERKARA

Menghadirkan saksi dalam persidangan, hal ini disebabkan oleh transportasi dan

keadaan geografis Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Raha yang berpulau.

XVII. LAIN-LAIN

1. U s u l

a. Pengadilan Negeri Raha mencakup 2 (dua) Wilayah Hukum Daerah Tk. II yaitu

Kabupaten Muna dan Buton Utara,. Jarak tempuh dari Pengadilan Negeri Raha ke

Kabupaten Buton Utara ± 8 jam, dengan keadaan geografis serta transportasi yang

terbatas sehingga menyulitkan / menghambat kegiatan kerja PN Raha dalam melakukan

pelayanan hukum kepada masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja personil

Pengadilan Negeri Raha, mohon persediaan kendaraan roda 4 (empat) dan roda

2 (dua) demi memperlancar operasional kegiatan pekerjaan dimaksud.

b. Untuk meningkatan pelayanan hukum secara merata kepada masyarakat

khususnya layanan Perdata Permohonan (prodeo) kepada masyarakat tidak

mampu PN Raha bermaksud melakukan program Sidang Keliling ke Buton

Utara, mohon kiranya beban biaya yang timbul dianggarkan dalam DIPA PN

Raha setiap tahunnya.

c. Saat ini Pengadilan Negeri Raha masih kekurangan pegawai, untuk tetap

terlaksananya kegiatan kerja dan pelayanan maksimal kepada masyarakat

mohon penambahan pegawai PN Raha.

2. S a r a n