pengabdian pada masyarakat - unissula

34
1 LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PROFESI BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG Oleh : Imam Kusmaryono, M.Pd NIDN . 0626037003 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG FEBRUARI 2012

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

1

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM UPAYA

PENGEMBANGAN PROFESI BAGI GURU SD

DI KOTA SEMARANG

Oleh :

Imam Kusmaryono, M.Pd

NIDN . 0626037003

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FKIP UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

FEBRUARI 2012

Page 2: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

2

Page 3: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

3

ABSTRAK

Pengabdian kepada masyarakat kami laksanakan di KKG Gugus Kanjengan Dabin I UPTD Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Dalam wilayah tersebut terdiri dari 9 (Sembilan) SD negeri dan swasta. Sebagian besar guru-guru belum pernah melaksanakan penelitian (PTK). Banyak anggapan bahwa melakukan penelitian ilmiah sangat sulit, membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar, hal lain juga dikarenakan selama ini masih banyak guru yang terlalu fokus pada tugas utama mengajar, belum membiasakan adanya budaya menulis baik berupa makalah, artikel, ataupun penelitian, sehingga hal-hal seperti ini dianggap kurang penting dalam pengembangan profesi. Salah satu solusi untuk membantu guru mengembangkan profesi guru sesuai kompetensi profesionalnya adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah: 1) Mengadakan kegiatan sosialisasi tentang Penelitian Tindakan Kelas pada KKG Dabin I Kecamatan Semarang Tengah; 2) Memberikan pelatihan tentang pembuatan Penelitian Tindakan Kelas pada KKG Dabin I Kecamatan Semarang Tengah.

Adapun manfaat kegiatan pengabdian ini: 1) Guru-guru Sekolah Dasar pada KKG Dabin I Semarang Tengah memperoleh bekal pengetahuan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK); 2) Guru-guru Sekolah Dasar Dabin I Semarang Tengah dapat melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran di sekolah dan 3) meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme seorang guru.

Kata Kunci : Pelatihan, PTK, Perbaikan Pembelajaran, Profesional

Page 4: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

4

KATA PENGANTAR

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan Kebutuhan guru untuk

meningkatkan profesionalisme seorang guru, sangat kondusif, peka dan tanggap

terhadap dinamika pembelajaran-reflektif-kritis, mampu meningkatkan kinerja guru

professional dan inovatif (tidak lagi: praktisi, cepat puas), bermanfaat dalam

memperbaiki proses pembelajaran, dan tidak mengganggu tugas pokok guru dalam

pembelajaran di sekolah.

Berdasar informasi yang diperoleh Tim, diperkirakan sebanyak 90% dari 60

guru di Dabin I kecamatan Semarang Tengah belum melaksanakan PTK. Padahal

masih banyak permasalahan pembelajaran di kelas yang dilaksanakan oleh guru belum

berhasil secara maksimal, dan perlu ditemukan solusi pemecahannya. Banyak

anggapan bahwa melakukan penelitian ilmiah sangat sulit, membutuhkan waktu lama

dan biaya yang besar, hal lain juga dikarenakan selama ini masih banyak guru yang

terlalu fokus pada tugas utama mengajar, belum membiasakan adanya budaya menulis

baik berupa makalah, artikel, ataupun penelitian, sehingga hal-hal seperti ini dianggap

kurang penting dalam pengembangan profesi.

Masih kurangnya kegiatan penelitian yang dilakukan oleh guru-guru di Dabin I

UPTD Kecamatan Semarang Tengah, dilatarbelakangi karena anggapan bahwa

menulis ilmiah/penelitian itu sulit, membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang ekstra

besar, serta kurangnya mengikuti pelatihan-pelatihan dalam pengembangan

kompetensi profesional guru.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, Salah satu solusi guna

membantu guru dalam mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam melakukan

penelitian tindakan maka perlu diberikan sosialisasi, bimbingan dan pelatihan tentang

pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru matematika SD

Kelompok Kerja Dabin I UPTD Kecamatan Semarang Tengah, sebagai bentuk

pengabdian nyata dari dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.

DAFTAR ISI

Page 5: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

5

HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………... ii

KATA PENGANTAR………………………………………………… 1

I. PENDAHULUAN ……………………………………………. 2

A. ANALISIS SITUASI……………………………………… 2

B. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………… 4

1. Penelitian Tindakan Kelas …………………………. 4

2. Mengapa Penelitian Tindakan Kelas …………………. 5

C. PERMASALAHAN MITRA .…………………………….. 6

D. SOLUSI YANG DITAWARKAN……………………….… 7

E. TARGET LUARAN ……………………………….… 7

F. KELAYAKAN TIM ……………………………….… 7

II. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH ………………… 9

III. PELAKSANAAN KEGIATAN …………………………….. 10

A. Waktu Pelaksanaan ………………………………………. 11

B. Metode Pelaksanaan …………………………………..…. 12

IV. HASIL KEGIATAN ………………………………………… 12

V. SIMPULAN DAN SARAN ………………………………… 13

A. Simpulan …………………………………………………. 13

B. Saran ……………………………………………………... 13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 13

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. 15

1. Materi Pengabdian Masyarakat (Handout PTK)

2. Jadwal Kegiatan

3. Daftar Presensi

4. Foto Dokumentasi

5. Surat – Surat ( Surat Tugas, Pernyataan kerjasama, dll)

6. Peta Lokasi Mitra

Page 6: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

6

I. PENDAHULUAN Banyak anggapan bahwa melakukan penelitian ilmiah sangat sulit,

membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar, para guru belum membiasakan

adanya budaya menulis baik berupa makalah, artikel, ataupun penelitian, sehingga hal-

hal seperti ini dianggap kurang penting dalam pengembangan profesi.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.84 tahun 1993

tentang penetapan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, yang pada prinsipnya

bertujuan untuk membina karir kepangkatan dan profesionalisme guru. Pada aturan

tersebut, diantaranya dijelaskan bahwa untuk keperluan kenaikan pangkat/jabatan guru

Pembina/Gol. IVa ke atas, diwajibkan adanya angka kredit yang harus diperoleh dari

kegiatan pengembangan profesi, salah satunya menyusun karya tulis ilmiah

(Suhardjono,1996).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah salah satu karya ilmiah yang

merupakan kebutuhan guru untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru yang

sangat kondusif, peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran-reflektif-kritis.

Melalui PTK guru mampu meningkatkan kinerja professional dan inovatif (tidak lagi:

praktisi, cepat puas), bermanfaat dalam memperbaiki proses pembelajaran, dan tidak

mengganggu tugas pokok guru dalam pembelajaran di sekolah.

G. ANALISIS SITUASI

Terdapat kesejalanan antara kualitas pendidikan dan kemajuan atau

keunggulan suatu bangsa. Pendidikan yang maju akan mampu meningkatkan daya

saing Indonesia, karenanya pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang

benar-benar memiliki kompetensi. Guna mewujudkan kemajuan tersebut maka yang

harus dilakukan antara lain adalah percepatan daya saing bangsa melalui pendidikan,

penyempurnaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, dan pemberdayaan serta

peningkatkan kompetensi guru.

Page 7: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

7

Sebagaimana Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (pasal 28); Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang

dimiliki sesorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam

melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi Pendidik meliputi

kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial. Salah satu usaha guru dalam mengembangkan profesi adalah

melakukan penelitian, menulis karya ilmiah dan sejenisnya. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.84 tahun 1993

tentang penetapan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, yang pada prinsipnya

bertujuan untuk membina karir kepangkatan dan profesionalisme guru. Pada aturan

tersebut, diantaranya dijelaskan bahwa untuk keperluan kenaikan pangkat/jabatan guru

Pembina/Gol. IVa ke atas, diwajibkan adanya angka kredit yang harus diperoleh dari

kegiatan pengembangan profesi, salah satunya menyusun karya tulis ilmiah

(Suhardjono,1996).

Berdasar informasi yang diperoleh Tim, diperkirakan sebanyak 40% dari 60

guru di Dabin I kecamatan Semarang Tengah telah mendapatkan sertifikat pendidik,

tetapi hanya 10% dari guru bersertifikasi tersebut yang telah melaksanakan PTK.

Banyak anggapan bahwa melakukan penelitian ilmiah sangat sulit, membutuhkan

waktu lama dan biaya yang besar, hal lain juga dikarenakan selama ini masih banyak

guru yang terlalu fokus pada tugas utama mengajar, belum membiasakan adanya

budaya menulis baik berupa makalah, artikel, ataupun penelitian, sehingga hal-hal

seperti ini dianggap kurang penting dalam pengembangan profesi. Salah satu solusi

untuk membantu guru mengembangkan profesi guru sesuai kompetensi profesionalnya

adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan Kebutuhan guru untuk

meningkatkan profesionalisme seorang guru, sangat kondusif, peka dan tanggap

Page 8: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

8

terhadap dinamika pembelajaran-reflektif-kritis, mampu meningkatkan kinerja guru

professional dan inovatif (tidak lagi: praktisi, cepat puas), bermanfaat dalam

memperbaiki proses pembelajaran, dan tidak mengganggu tugas pokok guru dalam

pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, guna membantu guru

dalam mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam melakukan penelitian

tindakan maka perlu diberikan sosialisasi, bimbingan dan pelatihan tentang pembuatan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sebagai bentuk pengabdian nyata dari dosen dalam

melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.

H. TINJAUAN PUSTAKA

3. Penelitian Tindakan Kelas

PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri

melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2007).

PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui

perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya

sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya. PTK

bukan sekedar mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar,

dan menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap

proses perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTK mendorong guru untuk

berani bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi

mereka sendiri, dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara

profesional.

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK

berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan

tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya

sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik

Page 9: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

9

pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan,

disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus

meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat

masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan

PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.

4. Mengapa Penelitian Tindakan Kelas Penting ?

Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru

untuk meningkatkan profesional seorang guru (Suharsimi, 2006) :

a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap

dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap apa

yang dia dan muridnya lakukan.

b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak

lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan

selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai

peneniliti di bidangnya.

c. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki

proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terhadap

apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata

didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.

d. Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak

perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang

terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk

melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori

dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

f. Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk

memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara

berkesinambungan sehingga meningkatan mutu hasil instruksional;

Page 10: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

10

mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan

efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada

komunitas guru.

I. PERMASALAHAN MITRA

Selama ini guru hanya terfokus untuk memikirkan praktik mengajarnya

sendiri, tetapi tidak kritis terhadap praktik tersebut dan masih sulit untuk melakukan

perubahan cara pembelajarannya, serta jarang melakukan evaluasi tentang proses

pembelajaran yang dilakukan guna memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.

Guru selalu menganggap dirinya sudah baik, dan jika ada kekurangan dalam

pembelajaran itu karena berasal dari siswa dan sarana pembelajaran yang tidak

mendukung.

PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar, dan menggunakan

kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap proses perubahan dan

perbaikan proses pembelajaran. PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan

berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan

bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional. Dari

permasalahan tersebut maka diperlukan adanya suatu penelitian tindakan kelas yang

dilakukan oleh guru atau berkolaborasi dengan teman sejawatnya untuk memperbaiki

pembelajaran.

Berdasarkan informasi yang diperoleh tim, guru-guru sekolah dasar baik negeri

maupun swasta belum memahami tentang penelitian tindakan kelas yaitu bagaimana

cara melakukan PTK, bagaimana cara menyusun proposal dan laporan hasil

penelitian. Padahal penelitian merupakan bagian dari kompetensi professional guru

yang harus dikembangkan, penelitian sudah menjadi syarat wajib yang harus

dilakukan guru terutama dalam penentuan angka kredit (PAK) guna kenaikan

pangkat/golongan pegawai negeri, bahkan sekolah-sekolah di bawah yayasan swasta

juga sudah ada yang menerapkan aturan tersebut.

Page 11: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

11

J. SOLUSI YANG DITAWARKAN

Berdasarkan perumusan masalah dan sifat kegiatannya, maka solusi yang

ditawarkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah:

1) Mengadakan kegiatan sosialisasi tentang Penelitian Tindakan Kelas pada KKG

Dabin I Kecamatan Semarang Tengah.

2) Memberikan pelatihan tentang pembuatan Penelitian Tindakan Kelas pada

KKG Dabin I Kecamatan Semarang Tengah.

K. TARGET LUARAN

Dengan adanya program pengabdian kepada masyarakat yang berupa pelatihan

penelitian tindakan kelas (PTK) bagi guru matematika Sekolah Dasar dabin I

Semarang Tengah ini diharapkan dapat diperoleh luaran sebagai indikator

keberhasilan program yaitu:

1. Guru-guru matematika Sekolah Dasar Dabin I Semarang Tengah memperoleh

bekal pengetahuan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Guru-guru matematika Sekolah Dasar Dabin I Semarang Tengah dapat

melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bermanfaat untuk

memperbaiki pembelajaran di sekolah dan dalam rangka pengembangan profesi

guru.

L. KELAYAKAN TIM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Sultan

Agung Semarang, memiliki potensi yang sangat baik untuk berkembang. Sejak dibuka

program baru FKIP Unissula Jurusan Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa

Indonesia tahun akademik 2011/2012, telah menunjukkan tanda-tanda perkembangan

yang cukup mengembirakan, baik dari segi tenaga pengajar (pengangkatan Dosen

Page 12: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

12

Tetap) maupun prestasi mahasiswa dengan terpilihnya proposal PKM mahasiswa

FKIP Unissula Semarang dalam seleksi Dirjen Dikti 2011.

Dalam bidang akademik, upaya peningkatan mutu SDI terus dilakukan dalam hal ini

dosen atau tenaga pendidik ditingkatkan melalui peningkatan kualifikasi pendidikan,

pelatihan, pertemuan ilmiah, dll.

Pembinaan dan pengembangan dosen melalui pemberian motivasi dalam kesempatan

yang seluas-luasnya untuk melaksanakan studi lanjut, pelatihan bahasa asing, seminar,

workshop, dan lain-lain baik di tingkat internal maupun eksternal. Disamping itu

dosen diberi kesempatan untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat baik yang dibiayai oleh fakultas, universitas maupun pihak lain.

Terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam pelaksanaan program

pengabdian kepada masyarakat ini dari FKIP Unissula telah menyusun Tim Pelaksana

Pengabdian sebagai berikut;

1) Ketua Tim Pengusul :

a. Nama : Imam Kusmaryono, M.Pd

b. NIK/NIDN : 211311006 / 0626037003

c. Pangkat/Gol. : Penata Muda Tingkat I/ III b

d. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

e. Fakultas/Jurusan : FKIP Unissula/Pendidikan Matematika

f. Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

g. Waktu untuk Kegt : 8 jam / minggu

h. Alamat Kantor : Jl. Kaligawe Raya Km. 4 Semarang

i. Pengalaman Kemasyarakatan:

- Pembicara seminar, Tutor pelatihan Guru- Guru SD di Semarang

- Anggota Tim Pengabdian Masyarakat IKIP PGRI 2010

- Anggota Tim Peneliti Universitas Terbuka 2010 – 2011

- Tutor Program PGSD Dikdas Universitas Terbuka UPBJJ

Semarang

- Pembina HMJ Pendidikan Matematika FKIP Unissula 2012

Page 13: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

13

2) Anggota Tim 1 :

a. Nama : Dyana Wijayanti

b. NIK/NIDN : 211312003 / 0615108702

c. Pangkat/Gol. : Penata Muda / III b

d. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

e. Fakultas/Jurusan : FKIP Unissula/ Pendidikan Matematika

f. Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika

g. Waktu untuk Kegt : 6 jam / minggu

II. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Kerangka Pemecahan Masalah

Dengan pengabdian FKIP Unissula Semarang, yang mengupayakan adanya

pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK), harapan besar yang bisa dicapai adalah

Guru-guru Sekolah Dasar Dabin I Semarang Tengah memperoleh bekal pengetahuan

Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah

Penelitian yang dilakukan Guru SD

masih kurang

PENGABDIAN FKIP

Pelatihan Penelitian PTK

SDM Guru

Penyelenggaraan Pelatihan PTK bagi guru SD di UPTD Kec. Semarang

Tengah Kota Semarang.

Guru Melakukan PTK, Pembelajaran

Meningkat

Page 14: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

14

tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Guru-guru Sekolah Dasar Dabin I

Semarang Tengah dapat melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran di sekolah dan pengembangan

kompetensi professional guru menjadi meningkat.

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pada pelaksanaan pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK) ini kami

menggunakan hand out dan materi power point untuk memperlancar pelaksanaan

kegiatan tersebut. Dengan hand out ini diharapkan, guru lebih mudah menciptakan

suatu suasana pelatihan yang menyenangkan, kreatif, dan bermakna, serta dapat

meningkatkan aktivitas dan kreatifitas guru selama pelatihan, sehingga pelatihan

berjalan dengan baik sesuai prosedur dan jadwal yang telah disiapkan.

Penyampaian materi di lakukan dengan bervariasi, kami juga memberikaN

arahan yang bersifat kemampuan psikomotorik yang penuh kreativitas yang dilengkapi

dengan gambar dan format serta video yang jelas serta mengandung pola-pola

kreativitas, yaitu; 1) Interaksi: Memudahkan interaksi guru dan tutor, maupun antar

guru peserta, 2) Variasi Kerja Peserta : memungkinkan peserta bekerja secara,

perorangan, berpasangan , ataupun kelompok. 3) Aktivitas: suatu proses kegiatan yang

meliputi kegiatan yang bersifat fisik maupun mental. 4) Kreativitas: suatu proses yang

tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfikir.

5) Bimbingan: Kegiatan bimbingan ini dilakukan oleh tutor yang memberikan

pelatihan, dimana tutor akan memberikan bimbingan baik secara individu maupun

secara klasikal selama kegiatan pelatihan berlangsung (Munandar, 1977).

Adanya pelatihan ini diharapkan guru-guru mengetahui tentang PTK, mampu

melaksanakan PTK, dan mampu menciptakan ide-ide kreatif dalam memperbaiki

pembelajaran. Kendati masih ada yang memerlukan bimbingan lebih lanjut untuk

pelaksanaan pembuatan PTK ini, tapi kami meyakini bahwa pelatihan ini akan

memberi manfaat bagi guru dan bagi pembelajaran di Sekolah Dasar.

Page 15: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

15

A. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada :

Hari : Sabtu, 04 dan 11 Februari 2012

Waktu : 08.00 s.d 15.00 WIB

Tempat : Aula SDI Sultan Agung Semarang

Alamat : Jl. Pemuda Gg.Suromengalan 62 Kel. Bangunharjo Semarang

2. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal pelatihan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk guru-guru SD

KKG – Dabin I Kecamatan Semarang Tengah adalah sebagai berikut.

Pertemuan : PERTAMA Hari : SABTU, 04 FEBRUARI 2012

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab

07.30 – 08.00 Absensi Peserta Pengurus KKG 08.00 – 09.00 Pembukaan Ketua KKG

M. Khasbullah, S.Ag 09.00 – 11.30 Materi tentang PTK

Penelitian Tindakan Kelas sebagai Perbaikan Pembelajaran

Dyana Wijayanti, M.Pd

11.30 – 13.00 Ishoma Ishoma 13.00 – 14.30 Penjelasan Tehnis PTK

Bab I (Alur PTK), Bab II dan Bab III

Imam Kusmaryono, M.Pd

14.30 Penutup

Pertemuan : KEDUA Hari : SABTU, 11 FEBRUARI 2012

Waktu Kegiatan Penanggung Jawab

07.30 – 08.00 Absensi Peserta Pengurus KKG 08.00 – 09.00 Sambutan Pengurus KKG Ketua KKG

M. Khasbullah, S.Ag 09.00 – 11.00 Pelatihan pembuatan model

Proposal PTK DyanaWijayanti, M.Pd Imam Kusmaryono, M.Pd

Page 16: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

16

11.00 – 11.30 Proses output dan evaluasi kegiatan

TIM

11.30 Penutup Ketua KKG

B. Metode Pelaksanaan

1. Sasaran

Sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah Guru-guru SD Dabin I di UPTD

Pendidikan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.

2. Urutan Pelaksanaan Pelatihan

a. Penyampaian Materi tentang Penelitian Tindakan Kelas

b. Proses Pembuatan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

c. Proses Output Dan Evaluasi Kegiatan

(Kegiatan diatas terangkum dalam suatu pelatihan yang sudah direncanakan

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan selama 2 (dua) hari.

IV. HASIL KEGIATAN

Setelah kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan selama dua hari

dalam kegiatan KKG guru SD, kami selaku pelaksana mengedarkan angket dan

mendapatkan masukan dari para guru bahwa 90% mereka sangat antusias mengikuti

pelatihan PTK ini karena bagi para guru SD pelatihan ini merupakan hal baru yang

belum pernah diikuti dalam pelatihan guru sebelumnya. Hasil penelitian ini para

peserta guru menjadi lebih mengerti tentang PTK, cara penyusunan PTK, dan manfaat

PTK bagi perbaikan pembelajaran dan pengembangaan profesi guru. Berdasarkan

pembicaraan dan kesepakatan para guru, pada kesempatan lain akan ditindaklanjuti

dengan pembimbingan penyusunan PTK yang sebenarnya bagi para guru SD di Dabin

I KKG Dinas pendidikan kecamatan Semarang Tengah.

Page 17: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

17

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan Kebutuhan guru untuk

meningkatkan profesionalisme seorang guru, sangat kondusif, peka dan tanggap

terhadap dinamika pembelajaran-reflektif-kritis, mampu meningkatkan kinerja guru

profesional dan inovatif (tidak lagi: praktisi, cepat puas), bermanfaat dalam

memperbaiki proses pembelajaran, dan tidak mengganggu tugas pokok guru dalam

pembelajaran di sekolah.

PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam

mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung jawab

mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.

Dalam pelatihan ini memang tidak semata-mata guru langsung mahir

melakukan PTK, tetapi setidaknya adanya pelatihan ini, para guru mendapatkan

gambaran suatu kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dapat diterapkan pada

perbaikan pembelajaran, untuk memberikan wawasan baru tentang salah satu usaha di

bidang pengembangan profesional guru, yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan

kinerja guru dan peningkatan prestasi belajar siswa.

B. Saran

Setelah adanya pelatihan PTK ini diharapkan guru-guru mampu bersikap kritis

terhadap pembelajaran yang dilakukan, memiliki budaya menulis kreatif dan ilmiah,

dapat melakukan penelitian tindakan guna memperbaiki pembelajaran dalam rangka

peningkatan proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Asikin,M.2009.Cara Cepat dan Cerdas Menguasai PTK bagi Guru. Semarang:Manunggal Karso

Page 18: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

18

Hopkins,D.1993. A Teacher’s Guide to Clasroom Research.2nd edition.

Masnur, M. 2007. Sertifikasi Guru menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara

Republik Indonesia.1993. Keputusan MenPAN No.84 tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Kemenpan. Jakarta

Republik Indonesia.2005. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (pasal 28). Jakarta

Suhardjono. 1996. Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi. Jakarta:Depdikbud.

Suharsimi, A. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Sunendar, T. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Upaya penembangan Profesi Guru. Materi Pembinaan Profei.(LPMP) Jawa Barat

Wardhani, IGAK.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok IDIK4008. Jakarta: Universitas Terbuka

Page 19: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

19

JADWAL KEGIATAN

Pertemuan : PERTAMA

Hari : SABTU, 04 FEBRUARI 2012

No Kegiatan Pemateri Waktu

1. Pembukaan Ketua KKG

M. Khasbullah, S.Ag

08.00 – 09.00

2. Materi tentang PTK

Penelitian Tindakan Kelas

sebagai Perbaikan

Pembelajaran

Dyana Wijayanti, M.Pd 09.00 – 11.30

* Ishoma Ishoma 11.30 – 13.00

3. Penjelasan Tehnis PTK

Bab I (Alur PTK)

dan Bab III

Imam Kusmaryono,

M.Pd

13.00 – 14.30

4. Penutup 14.30

Pertemuan : KEDUA

Hari : SABTU, 11 FEBRUARI 2012

No Kegiatan Pemateri Waktu

1. Pembukaan Ketua KKG

M. Khasbullah, S.Ag

08.00 – 09.00

2. Pelatihan pembuatan

model Proposal PTK

DyanaWijayanti, M.Pd

Imam Kusmaryono,

M.Pd

09.00 – 11.00

3. Proses output dan evaluasi

kegiatan

TIM 11.00 – 11.30

4. Penutup Ketua KKG 11.30 – 12.00

Page 20: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

20

Handout IbM:

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

( Imam Kusmaryono, S.Pd, M.Pd- FKIP Unissula Semarang)

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga

hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2007).

Suharsimi (2006) menjelaskan PTK melalui paparan abunan definisi dari tia kata;

Penelitian + Tindakan + Kelas, sebaai berikut:

(1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, mengunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat

untuk meningkatkan suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

(2) Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

(3) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru. Pengertian kelas dalam PTK adalah

sekelompok peserta didik yang sedang belajar tidak hanya diruang kelas

tertutup saja tetapi bias belajar di luar kelas, laboratoorium, di rumah, dan

tempat lain, ketika siswa sedang mengerjakan tuas dari guru.

PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan,

dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar

kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya. PTK bukan sekedar

mengajar, PTK mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar, dan

menggunakan kesadaran kritis terhadap dirinya sendiri untuk bersiap terhadap proses

perubahan dan perbaikan proses pembelajaran. PTK mendorong guru untuk berani

bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka

sendiri, dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.

Page 21: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

21

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang

sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk

meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan

tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya

sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik

pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan,

disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus

meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat

masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan

PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.

B. Mengapa Penelitian Tindakan Kelas Penting ?

Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk

meningkatkan profesional seorang guru (Sunendar, T. 2010 ).:

1) PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap

dinamika pembelajaran di kelasnya. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap

lakukan.apa yang dia dan muridnya

2) PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak

lagi sebagai seorang praktis, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan

selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai

peneniliti di bidangnya.

3) Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki

proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terhadap

apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata

didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.

4) Pelaksanaan PTK tidak menggangu tugas pokok seorang guru karena dia tidak

perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang

terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

Page 22: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

22

5) Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk

melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori

dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

6) Penerapan PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk

memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara

berkesinambungan sehingga meningkatan mutu hasil instruksional;

mengembangkan keterampilan guru; meningkatkan relevansi; meningkatkan

efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada

komunitas guru.

Ditinjau dari karakteristiknya, PTK setidaknya memiliki karakteristik antara lain:

(1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; (2) adanya

kolaborasi dalam pelaksanaannya; (3) penelitian sekaligus sebagai praktisi yang

melakukan refleksi; (4) bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas

praktek instruksional; (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa

siklus.

C. Model Penelitian Tindakan Kelas

Dalam pelatihan ini yang akan digunakan adalah mengikuti model John Elliot,

dengan alasan PTK Model John Elliot ini tampak lebih detail dan rinci. Di dalam

kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat

diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa rupa itulah

yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara skematis,

yaitu seperti dikemukakan berikut ini.

Page 23: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

23

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

Gambar 1: Riset Aksi Model John Elliot

D. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Banyak model PTK yang dapat diadopsi dan diimplementasikan di dunia

pendidikan. Namun secara singkat, pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan

dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: (1) perencanaan (planning), (2)

pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Namun

sebelumnya, tahapan ini diawali oleh suatu Tahapan Pra PTK, yang meliputi:

• Identifikasi masalah

• Analisis masalah

• Rumusan masalah

• Rumusan hipotesis tindakan

Tahapan Pra PTK ini sangat esensial untuk dilaksanakan sebelum suatu rencana

tindakan disusun. Tanpa tahapan ini suatu proses PTK akan kehilangan arah dan arti

Page 24: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

24

sebagai suatu penelitian ilmiah. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan guna

menuntut pelaksanaan tahapan PTK adalah sebagai berikut ini.

a. Apa yang memprihatinkan dalam proses pembelajaran?

b. Mengapa hal itu terjadi dan apa sebabnya?

c. Apa yang dapat dilakukan dan bagaimana caranya mengatasi keprihatinan

tersebut?

d. Bukti-bukti apa saja yang dapat dikumpulkan untuk membantu mencari fakta

apa yang terjadi?

e. Bagaimana cara mengumpulkan bukti-bukti tersebut?

Jadi, tahapan pra PTK ini sesungguhnya suatu reflektif dari guru terhadap masalah

yang ada dikelasnya. Masalah ini tentunya bukan bersifat individual pada salah

seorang murid saja, namun lebih merupakan masalah umum yang bersifat klasikal,

misalnya kurangnya motivasi belajar di kelas, rendahnya kualitas daya serap klasikal,

dan lain-lain.

Berangkat dari hasil pelaksanaan tahapan Pra PTK inilah suatu rencana tindakan

dibuat(Sunendar, T. 2010 ).

1) Perencanaan Tindakan; berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan

pada tahap pra PTK, rencana tindakan disusun untuk menguji secara empiris

hipotesis tindakan yang ditentukan. Rencana tindakan ini mencakup semua

langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK, mulai dari

materi/bahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode/ teknik mengajar,

serta teknik atau instrumen observasi/ evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada

tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini perlu juga diperhitungkan segala kendala

yang mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung. Dengan

melakukan antisipasi lebih dari diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung

dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan.

2) Pelaksanaan Tindakan; tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari

semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini, yang berlangsung di dalam kelas,

adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah

Page 25: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

25

disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan guru tentu saja mengacu

pada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan

efektifitas keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu si peneliti untuk dapat

lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia lakukan terhadap apa yang

terjadi dikelasnya sendiri. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman,

pengetahuan, dan teori pembelajaran yang dikuasai dan relevan.

3) Pengamatan Tindakan; kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang

pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap

proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen

pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap ini perlu

mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur penelitian guna

kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan observasi dan evaluasi, guru

tidak harus bekerja sendiri. Dalam tahap observasi ini guru bisa dibantu oleh

pengamat dari luar (sejawat atau pakar). Dengan kehadiran orang lain dalam

penelitian ini, PTK yang dilaksanakan menjadi bersifat kolaboratif. Hanya saja

pengamat luar tidak boleh terlibat terlalu dalam dan mengintervensi terhadap

pengambilan keputusan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Terdapat empat

metode observasi, yaitu : observasi terbuka; observasi terfokus; observasi

terstruktur dan dan observasi sistematis. Beberapa prinsip yang harus dipenuhi

dalam observasi, diantaranya a) ada perencanaan antara dosen/guru dengan

pengamat; (b) fokus observasi harus ditetapkan bersama; (c) dosen/guru dan

pengamat membangun kriteria bersama; (d) pengamat memiliki keterampilan

mengamati; dan (e) balikan hasil pengamatan diberikan dengan segera. Adapun

keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya : (a) menghindari

kecenderungan untuk membuat penafsiran; (b) adanya keterlibatan keterampilan

antar pribadi; (c) merencanakan skedul aktifitas kelas; (d) umpan balik tidak lebih

dari 24 jam; (d) catatan harus teliti dan sistematis

Page 26: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

26

4) Refleksi Terhadap Tindakan; tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses

data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian

ditafsirkan dan dicari eksplanasinya, dianalisis, dan disintesis. Dalam proses

pengkajian data ini dimungkinkan untuk melibatkan orang luar sebagai

kolaborator, seperti halnya pada saat observasi. Keterlebatan kolaborator sekedar

untuk membantu peneliti untuk dapat lebih tajam melakukan refleksi dan evaluasi.

Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori instruksional

yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya,

menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan yang mantap dan sahih.Proses refleksi ini memegang peran yang

sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi

yang tajam dan terpecaya akan didapat suatu masukan yang sangat berharga dan

akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Refleksi yang tidak tajam

akan memberikan umpan balik yang misleading dan bias, yang pada akhirnya

menyebabkan kegagalan suatu PTK. Tentu saja kadar ketajaman proses refleksi ini

ditentukan oleh kejataman dan keragaman instrumen observasi yang dipakai

sebagai upaya triangulasi data. Observasi yang hanya mengunakan satu instrumen

saja. Akan menghasilkan data yang miskin.Adapun untuk memudahkan dalam

refleksi bisa juga dimunculkan kelebihan dan kekurangan setiap tindakan dan ini

dijadikan dasar perencanaan siiklus selanjutnya. Pelaksanaan refleksi diusahakan

tidak boleh lebih dari 24 jam artinya begitu selesai observasi langsung diadakan

refleksi bersama kolaborator.

Demikianlah, secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK ini membentuk

suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara bersinambungan

seperti sebuah spiral.

Kapan siklus-siklus tersebut berakhir? Pertanyaan ini hanya dapat dijawab oleh si

peneliti sendiri. Kalau dia sudah merasa puas terhadap hasil yang dicapai dalam suatu

kegiatan PTK yang dia lakukan, maka dia akan mengakhiri siklus-siklus tersebut.

Page 27: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

27

Selanjutnya, dia akan melakukan satu identifikasi masalah lain dan kemudian diikuti

oleh tahapan-tahapan PTK baru guna mencari solusi dari masalah tersebut.

E. Penyusunan Proposal PTK

• I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang, 2. Permasalahan 3. Cara pemecahan masalah, 4. Tujuan penelitian 5. Manfaat penelitian

• II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1. Landasan Teori 2. Kerangka Berpikir 3. Hipotesis Tindakan

• III. METODE PENELITIAN 1. Subjek penelitian 2. Rencana Tindakan 3. Data dan Cara penumpulan data 4. Indikator Keberhasilan

DAFTAR PUSTAKA

F. Penyusunan Laporan PTK

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR SISTEMATIKA LAPORAN BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah 2. Identifikasi Masalah 3. Analisis Masalah

Page 28: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

28

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori B. Kerangka Berpikir C. Hipotesis Tindakan

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Deskripsi Singkat Tempat Penelitian B. Subyek Penelitian C. Deskripsi Persiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus B. Pembahasan Per Siklus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 29: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

29

DAFTAR PUSTAKA

Asikin,M.2009.Cara Cepat dan Cerdas Menguasai PTK bagi Guru. Semarang:Manunggal Karso

Hopkins,D.1993. A Teacher’s Guide to Clasroom Research.2nd edition.

Masnur, M. 2007. Sertifikasi Guru menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara

Republik Indonesia.1993. Keputusan MenPAN No.84 tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Kemenpan. Jakarta

Republik Indonesia.2005. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (pasal 28). Jakarta

Suhardjono. 1996. Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi. Jakarta:Depdikbud.

Suharsimi, A. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Sunendar, T. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Upaya penembangan Profesi Guru. Materi Pembinaan Profei.(LPMP) Jawa Barat

Wardhani, IGAK.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Buku Materi Pokok IDIK4008. Jakarta: Universitas Terbuka

Page 30: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

30

BIODATA KETUA I bM

1) Nama : Imam Kusmaryono, M.Pd.

2) Tempat dan tanggal lahir : Semarang, 26 Maret 1970

3) Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat I/III b

4) NIP / NIDN : 211311006 / 0626037003

5) Jabatan Struktural : Kepala Program Studi FKIP Unissula

6) Alamat kantor : FKIP Unissula Semarang

Jl. Kaligawe Raya Km 4 Semarang

7) Nomor telepon kantor : Telp. 024-6583584

8) Alamat rumah : Jl.Purwoyoso VB/28 Semarang 50183

9) Nomor Telepon/Hp : 081575626844

10) E-mail : [email protected]

11) Riwayat pendidikan :

a. S1 Lulus 2003- Sarjana Pend. Matematika IKIP PGRI Semarang

b. S2 Lulus 2008- Magister Pend. Matematika UNNES

12) Penelitian dan Publikasi:

a. Nizaruddin, Imam Kusmaryono,Fatoni. 2006. Peningkatan penguasaan

pecahan melalui pendekatan realistic pada peserta didik kelas V SDI Sultan

Agung Semarang (LPPM, IKIP PGRI Semarang - Anggota Peneliti).

b. Suparman, Parijo, Imam Kusmaryono,2010. Keefektifan pembelajaran

Kontekstual dengan strategi penemuan berbantuan CD pembelaran dan

LKS pada materi bilangan bulat di sekolah dasar (Dikti, UPBJJ UT Semarang-

Anggota Peneliti)

c. Supandi, Widya K., Imam Kusmaryono. 2011. Keefektifan Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan STAD Berbasis Quantum Teaching

Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP.(LPPM-IKIP

PGRI Semarang- Anggota)

d. Suparman, Pujiadi, Imam Kusmaryono, 2011. Pengaruh Model

Pembelajaran Matematika Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan CD

Interaktif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah pada siswa SMA.

(Dikti – UPBJJ UT Semarang,2011 – Anggota Peneliti)

Publikasi:

c. Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Creative Problem Solving

(CPS) Berbantuan CD Interaktif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

pada siswa SMA. (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, IKIP PGRI

Semarang 2012).

d. Keefektifan pembelajaran Kontekstual dengan strategi penemuan

berbantuan CD pembelaran dan LKS pada materi bilangan bulat di sekolah

dasar (Majalah Kampus Unissula Semarang 2012)

Semarang, Februari 2012

Page 31: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

31

Lampiran :

Page 32: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

32

Page 33: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

33

Page 34: Pengabdian Pada Masyarakat - UNISSULA

34