penetapan netralisasi

69
Titrasi Asidi Alkalimet ri Rista Gastari Rahayu 0621 13 001 Melvi Novani Silalahi 0621 13 004 Adisty Fatmala Rachman 0621 13 007 Rezky Retno Putri 0621 13 011 Sakinah Rasita Adnin 0621 13 023 Rizky Setiyo Putri 0621 13 025 Rosiana Agustina 0621 13 045 Verawati Rahman 0621 13 050 Eneh Maesaroh 0621 Kimia Analisis II

Upload: verawati-rahman

Post on 08-Nov-2015

350 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Teori dasar asidimetri & alkalimetri, penetapan netralisasi

TRANSCRIPT

Slide 1

Titrasi Asidi AlkalimetriRista Gastari Rahayu 0621 13 001Melvi Novani Silalahi 0621 13 004Adisty Fatmala Rachman 0621 13 007Rezky Retno Putri 0621 13 011Sakinah Rasita Adnin 0621 13 023Rizky Setiyo Putri 0621 13 025Rosiana Agustina 0621 13 045Verawati Rahman 0621 13 050Eneh Maesaroh 0621 13 068Syifa Fauzia 0621 13 110Yoga Sofiana0621 13 085Kimia Analisis IIPendahuluanTerdapat 7 teori Asam Basa yang masih dikenal

Teori Arrhenius *Teori Bronstead-Lowry *Teori Lewis *Teori Pelarut Teori Lux-FloodTeori UsanovichTeori Pearson

Basa adalah senyawa yang melepaskan OH- dalam airContoh :Kelemahan Hanya berlaku untuk larutan dalam air saja.

Asam adalah senyawa yang melepaskan H+ dalam air.Contoh :Teori Arrhenius (1887) Reaksi tanpa Pelarut AirHCl(g) + NH3(g) NH4+ + Cl- NH4Cl(s)Asam Basa

Reaksi dengan Pelarut AirHCl(g) + H2O(aq) H3O+(aq) + Cl-(aq)Asam BasaNH4OH(g) + H2O(aq) NH4OH2+(aq) + OH-(aq)Basa AsamAsam Senyawa yg dapat memberikan proton ( H+ ) / donor proton.Basa Senyawa yg dapat menerima proton (H+) / akseptor proton.Air dapat bersifat asam atau basa Amfoter

Teori Bronsted Lowry(1923)Asam Senyawa yang dapat menerima pasangan elektron BF3

Basa Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron NH3Ada beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan dengan kedua teori sebelumnya, misalnya reaksi :

Teori Lewis (1916)NH3 + BF3 ------- H3N BF3

Adalah reaksi penetralan yaitu reaksi perpindahan proton dari molekul ion yang bersifat sebagai pemberi proton ke molekul ion yang bersifat sebagai penerima proton.

Asidimetri adalah titrasi dimana larutan penitarnya adalah asam

Alkalimetri adalah titrasi dimana larutan penitarnya adalah basa

Titrasi Asidi AlkalimetriIndikator adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya Titrasi Asidi Alkalimetri

Standarisasi HCl dengan Bahan Baku Na2CO3 (Soda Kering)PRINSIP

Soda kering (Na2CO3) adalah garam yang bersifat basa, sehingga dapat bereaksi dengan HCl. Karena HCl adalah asam kuat dan Na2CO3 bersifat basa lemah, maka dipakai Sindur Metil sebagai indikator hingga diperoleh Titik Akhir berwarna sindur dengan titik setara pada pH 3,7.

REAKSI

Na2CO3 + HCl 2 NaCl + H2CO3

H2CO3 H2O + CO2Titrasi Asidi AlkalimetriCARA KERJA

PERHITUNGAN

Keterangan

Fp = Faktor PengenceranVp = Volume HClN = Normalitas HClBE Na2CO3 = 53Ditimbang 0,53 g Na2CO3 Dilarutkan dalam labu ukur 100 ml, homogenkan+ H2O+2-3 tetes indikator SMDipipet 10,00 ml ke dalam erlenmeyerJika kembali berwarna kuning dititrasi dengan HCl 0,1 NTA = SindurLarutan dididihkanDititrasi dengan HCl 0,1 N TA = SindurStandarisasi NaOH dengan Bahan Baku Asam Oksalat H2C2O4.2H2O PRINSIP

Asam Oksalat merupakan asam lemah yang dapat bereaksi dengan NaOH membentuk Na-Oksalat. Pada penitarannya digunakan indikator PP dengan TA merah muda seulas (mms)

REAKSI

H2C2O4.2H2O H2C2O4 + 2H2O H2C2O4 + NaOH Na2C2O4 + H2O

Titrasi Asidi AlkalimetriCARA KERJA

PERHITUNGAN

Keterangan

Fp = Faktor PengenceranVp = Volume NaOHN = Normalitas NaOHBE As. Oksalat = 63Ditimbang 0,63g H2C2O4.2H20Dilarutkan dalam labu ukur 100 ml, homogenkan+ H2O+2-3 tetes indikator PPDipipet 10,00 ml ke dalam erlenmeyerDititrasi dengan NaOH 0,1 N TA = MMSPenetapan Kadar Pengawet dalam Minuman

Oleh Rista Gastari Rahayu DasarGaram Na benzoat dalam contoh diubah menjadi garam benzoat dengan menurunkan pH menjadi 4 dengan menambahkan asam sehingga dapat larut dalam pelarut organik non polar, kemudian asam benzoat dipisahkan dari contoh dengan proses ekstraksi menggunakan eter. Asam benzoat dipisahkan dari eter dengan cara penguapan, larutan asam benzoat dalam aseton dititar secara alkalimetri sehingga kadarnya dapat diketahui.Reaksi

Cara kerja

Ditimbang 5 gr sirup

+H2S04 sampai pH10+5mL Buffer pH4

Diekstrak dgn eter 325 mL dan dicuci hingga bebas H+(Kertas lakmus)

Diuapkan+25 mL aseton+25 mL aquadest+Ind PP

Dititrasi dengan NaOH 0,1 NTA: merah muda seulas Perhitungan

KeteranganVp : Volume penitar (NaOH)Np : Normalitas Penitar (NaOH)Bst Asam benzoat : 122

Penetapan Kadar Sitronellal dalam Minyak Sereh

Oleh Melvi Novani SilalahiSitronellal merupakan senyawaan golongan aldehid yang bersifat pereduksi. Sitronellal dalam minyak sereh dioksidasikan dengan NH2OH.HCl membentuk senyawa oksima dan membebaskan HCl yang jumlahnya setara dengan sitronellal. HCl yang dibebaskan direaksikan dengan KOH-alkohol berlebih terukur, kelebihan KOH dititar dengan HCl dengan indikator BPB hingga titik akhir hijau kayu putih.DasarReaksi

Cara kerja

KeteranganVb : Volume Blanko (KOH.alkohol)Vp : Volume Penitar (HCl)Np : Normalitas Penitar (HCl)Bst Sitronellal : 154.25

PerhitunganPenetapan Kadar Asam Salisilat dalam Bedak Tabur

Oleh Adisty Fatmala RAsam Salisilat merupakan senyawaan golongan asam karboksilat. Bedak tabur yang dilarutkan dengan etanol akan memisahkan asam salisilat dari zat zat lainnya. Asam salisilat akan dititar dengan NaOH dengan indikator PP dan titik akhir yang tercapai adalah merah muda seulasDasar Bedak Tabur + CH3CH2OH As. Salisilat + Residu Reaksi

Cara kerja

KeteranganVb : Volume BlankoVp : Volume Penitar (NaOH)Np : Normalitas Penitar (NaOH)Bst asam salisilat = 138

Perhitungan

Penetapan Kadar CO32- bebas dalam Semen

Oleh Rezky Retno PutriGaram karbonat bersifat sedikit basa, sehingga dapat direaksikan dengan HCl berlebih terukur. Kelebihan HCl dititar dengan NaOH memakai indikator PP sampai titik akhir berwarna merah muda seulas. Dilakukan blanko untuk mengetahui banyaknya HCl yang bereaksi dengan CO32-

DasarReaksi

Cara Kerja

Tambahkan indikator PP beberapa tetes

PerhitunganKeteranganVb : Volume BlankoVp : Volume Penitar (NaOH)Np : Normalitas Penitar (NaOH)Bst CO3= 30

PENETAPAN BILANGAN PENYABUNAN DALAM MINYAK GORENG

Oleh Sakinah Rasita AdninBilangan penyabunan adalah banyaknya mg KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak/minyak.

Bilangan penyabunan dapat ditentukan dengan menambahkan KOH berlebih terukur maka minyak atau lemak dapat tersabunkan dan menghasilkan gliserol dan garam alkanoatnya (sabun). Kelebihan KOH dapat dititar dengan HCl hingga titik akhir tak berwarna dengan indikator PP. Dilakukan pengecekan blanko untuk mengetahui banyaknya KOH yang bereaksi dengan contoh.DasarReaksi

Timbang 2 gram sample minyak goreng dalam erlenmeyerTambahkan 25 mL KOH-alkohol 0.5 NTitar dengan HCL 0,5 NTA : merah muda -beningdinginkanLakukan blankoRefluks 30 menitTambahkan 3 tetes ind. PPCara kerja

Keterangan Vp : Volume blankoVp : Volume penitarNp : Normalitas PenitarSatuan : mg KOH/1 gram minyak

PerhitunganBilangan penyabunan : (Vb - Vp) x Np x bst KOH Gram contoh

PENETAPAN ALKALINITAS AIR SUMUR

Oleh Rizky Setiyo PutriAlkalinitas menunjukan konsentrasi basa atau bahan yang mampu menetralisir kemasaman dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pem-buffer-an dari ion karbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut didalam air akan bereaksi dengan ion H+ sehingga menurunkan kemasaman dan kenaikan pHDasarReaksiAsiditas : H+ + OH- H2O CO2 + OH- HCO3- HCO3- + H+ H2O + CO2

Alkalinitas : OH- + H+ H2O CO32- + H+ HCO3- HCO3- + H+ H2O + CO2

Dipipet 25 ml sampel air sumur ke dalam erlenmeyerDitambahkan indikator PP Dititar dengan HCl 0,01 N(Jingga MerahDicatat pemakaian larutan HCl 0,01 N (misal b ml)Dititar dengan HCl 0,01 N(Merah -> tidak berwarna)Dicatat pemakaian larutan HCl 0,01 N (misal a ml)

Ditambahkan indikator PP Ditambahkan indikator MO pada larutan tersebut Cara kerja

PerhitunganAlkalinitas PP (mg/L setara dengan CaCO3)

Alkalinitas total (mg/L setara dengan CaCO3)

Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas dalam Minyak Goreng

Oleh Rosiana Agustina Minyak dilarutkan dalam alkohol netral kemudian asam lemak bebas dalam sampel di titar dengan NaOH menggunakan indikator PP dari tak berwarna menjadi merah muda seulas DasarReaksi

3 RCOOH + 3 NaOH 3 RCOONa + 3 H2O 45Cara kerja

KeteranganVp : Volume Penitar (NaOH)Np : Normalitas Penitar (NaOH)Bst Asam Palmitat : 256

PerhitunganKadar Asam Lemak Bebas (dihitung sebagai asam palmitat)

PENETAPAN KADAR AMONIA BEBAS DALAM PUPUK

Oleh Verawati RahmanPupuk urea jika disimpan lama akan melepaskan amonia yang bersifat basa sehingga dapat dititar oleh asam (HCl) dengan indikator MM-MB hingga titik akhir dari warna hijau ke biruDasarReaksiNH3 + H2O NH4OH

NH4OH + HCl NH4Cl +H2OProsedur Kerja

HCl

Ditimbang sampel sebanyak 10 gramDilarutkan dengan air sulingDitambahkan indikator MM-MBDititar dengan HCl 0.02 NTitik akhir berwarna biru

KeteranganVp : Volume Penitar (HCl)Np : Normalitas Penitar (HCl)Bst NH3 : 17PerhitunganPenetapan Kadar Lemak Tak Tersabunkan dalam Sabun

Oleh Eneh MaesarohLemak yang dihasilkan dari hidrolisis sabun direaksikan dengan KOH-Alkohol berlebih terukur dan membentuk garam alkalinya. Kemudian kelebihan KOH-Alkohol dititar dengan HCl untuk mengetahui KOH-Alkohol yang bereaksi dengan lemak (dilakukan pengerjaan blanko)Dasar

ReaksiKOH (sisa) + HCl KCl + H2O Cara kerja

KeteranganVb : Volume BlankoVp : Volume Penitar (HCl)Np : Normalitas Penitar (HCl)Bst KOH : 56

Perhitungan

Penetapan Kadar Protein dalam Susu BubukMetode Kjeldahl

Oleh Syifa FauziaContoh susu bubuk didestruksi menggunakan H2SO4 pekat dan campuran selen sebagai katalis, sehingga membentuk (NH4)2SO4 yang apabila disulingkan dengan NaOH akan membebaskan NH3. NH3 ditampung dalam erlenmeyer berisi H3BO3 atau HCl yang dibubuhi indikator BCG-MM kemudian dititrasi dengan HCl atau NaOH. Kadar protein dapat diketahui dengan mengkonversi kadar Nitrogen.

DasarSenyawa N organik + H2SO4(p) (NH4)2SO4 + CO2 + SO2 + H2O

(NH4)2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2NH3 + 2H2O

Penampung H3BO3NH3 + H3BO3 NH4H2BO3NH4H2BO3 + HCl NH4Cl + H3BO3

Penampung HClNH3 + HCl NH4Cl

HCl + NaOH NaCl + H2O

+ kataliscampuran selensisaBerlebih terukurReaksiCara kerja

DestruksiDestilasi

TitrasiDitimbang pada kertas minyak 1 g susu bubuk, 1 g campuran selenium, dicampur, dibungkus+ H2SO4 (p) 25mlDidestruksi sampai larutan kuning kehijauan Dipipet 10,00ml ke alat destilasiDimasukkan ke labu ukur 100ml, himpitkan+ 10 - 15 ml NaOH 30% dan indikator PP ke alat destilasiDisiapkan 25ml larutan H3BO3 atau HCl berlebih terukur ke erlenmeyerDibubuhi indikator BCG-MMAir pada labu didih dipanaskanDestilasi hingga volume penampung 3 volume semula / dengan lakmus merahHasil tampungan dititrasi.Penampung H3BO3 dengan HCl Penampung HCl dengan NaOH Penampung HCl (Titran NaOH)

Penampung H3BO3 (Titran HCl)

Kadar Protein

Keterangan

Fp = Faktor PengenceranVb = Volume BlankoVc = Volume ContohNp = Normalitas TitranBE N = 14Faktor konversi protein susu = 6,38PerhitunganPenetapan Kadar Asam Laktat dalam Susu Yogurt

Oleh Yoga Sofiana Dasar

Susu segar merupakan bahan pangan yang sangat tinggi gizinya,sehingga bukan saja bermanfaat bagi manusia tetapi juga bagi jasad reknik pembusuk. Kontaminasi bakteri mampu berkembang dengan cepat sekali sehingga susu menjadi rusak dan tidak layak untuk di konsumsi. Untuk memperpanjang daya guna,daya tahan simpan. Maka di perlukan teknik penanganan dan pengolahan. Salah satu upaya pengolahan susu yang sangat prospektif adalah dengan fermentasi susu.Contoh dalam kemasan yaitu yogurt. ReaksiReaksi Fermentasi susu :C6H12O6 2C2H2OH+2CO2+2ATP

Reaksi Asam Laktat dengan NaOHC3H603+NaOH NaC3H503+H20Cara kerja PERHITUNGAN

Contoh perhitungan

Bobot sampel di timbang = 10,134 g =10134 mgN NaOH = 0,053 NV Titran NaOH = 8,5 mlBM Asam Laktat = 90Hitung Kadarnya?Jika kita memasukan angka di atas maka di peroleh kadar asam laktak dalam yogurt yaitu 0,377%Terima Kasih