penetapan kadar steroid pada daun tanaman …repository.unair.ac.id/10084/2/binder1.pdf · pada...

110
SKRIPSI : M IMRON PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU MlLlk PFkKl sr*k • • UNIVERS1TAS AIRLANGGA’ SURA \ FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 1991 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Upload: trinhcong

Post on 04-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

SK R IPS I :

M IMRON

PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH

DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU

M l L l kPFkKl s r *k • •

UNIVERS1TAS AIRLANGGA’

S U R A \

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

S U R A B A Y A1991

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 2: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

PENETAPAN KADAR STEROID

PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH

DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU

SKRIPSI

DIBUAT UNTUK MEMENUHI SYARAT MENCAPAI GELAR

SARJANA FARMASI PADA FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

1991

ol eh

M. IMRON05851075?

Disetujui oleh pembimbing

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 3: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

KATA P*^ GAN TAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

atas rahmat.dan hidayahNya yang telah dianugerahkan se-

hingga penelitian dan penulisan naskah skripsi in i , seba-

gai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fa-

kultas Farmasi universitas Airlangga dapat kami se lesa i-

kan.

Penelitian yang kami lakukan masih sangat terbatas

mengingat kemampuan kami sendiri dan fa s il ita s yang ada.

Namun harapan kami semoga dari penelitian yang sangat se-

derhana in i , membawa manfaat bagi kepentingan masyarakat

luas pada umumnya dan Ilmu Kefarmasian di Indonesia pada

khususnya.

Untuk itu pada kesempatan in i kami sampaikan terima

kasih yang setulus-tulusnya kepada ;

- Bapak DR. Noor Cholies Z. dan Bapak DR. Gunawan Indra-

yanto yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing

dengan penuh kesabaran dan kesungguhan hati serta membe

rikan saran, pengarahan dan bantuan moril maupun mate-

r i i l sehingga dapat tereelesaikan tugas akhir in i .

- Ketua jurusan B iologi Farmasi dan Kepala Laboratorium

Fitokomia, yang telah memberikan fa s il ita s untuk keper-

luan penelitian .

- Kepala Kebun Raya Cabang purwodadi Pasuruan yang telah

memberikan bantuan tanaman solanum w righ tii Benth seba-

gai bahan penelitian .

i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 4: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

- Bapak DR. M. Zainuadin, Kepala Laboratoriurn Instrumen

yang telah menyediakan fa s il ita s selarna penelitian .

- Ayah, ibu serta saudaraku, yang telah memberikan dukun£

an moril maupun m ateriil selama menyelesaikan pendidik-

an.

- Rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang tidak da-

pat saya sebutkan eatu persatu, yang telah memberikan

bantuan dan dorongan eehingga tugas akhir saya in i da-

pat terselesaikan.

Semoga amal balk yang telah diberikan kepada kami

akan mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT.

Aniien.

Surabaya, Desember 1990

Penyusun

i i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 5: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................ i i i

DAFTAR GAMBAR .................................................................. v i i

DAFTAR TABEL.................................................................... xi

DAFTAR LAMP I RAN ...............................................................x i i i

BAB I . PENDAHULUAN . . . . . .............................................. 1

BAB I I . TINJAUAN PUSTAKA .............................................. 6

1. Tinjauan umum tanaman Solanum . ............... 6

2. Solanum w rightii Benth .............................. 6

3. Steroid ......................................................... 7

3*1• Tinjauan tentang steroid ............. . 7

3*2* Biosintesa s t e r o id ......... •••••••••• 8

3*3. Cara penetapan kadar steroid ......... 9

Solasodina • . . . . ........................................ 10

if.1. S ifa t fis ik a - kimia solasodina . . . 10

4*2. Biosintesa so lasod in a ............... .. 11

5. 'Tinjauan tentang stero l ............................ 11

6. K lo ro fil ....................................................... 15

6. 1 . Ti-njauan tentang k lo ro fil .•••••••• 15

6.2. Cara penetapan kadar k lo ro f i l ........ 16

7. Kromatografi Lapisan Tipis ...................... 17

8. Tinjauan tentang Densitometri . . . . . . . . . . 19

8.1. Analisa k u a lita tif dengan Densito­metri ................................... 21

Hal am an

i i i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 6: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

8.2. Analisa kuantitatif dengan Densi -tometri .............................................. 21

BAB I I I . BAHAN, ALAT DAN METODE KERJA ...................... .....23

1 . Banan ..................................................... ...

1.1. Bahan penelitian ............................ .....23

1.2. Banan kiuiia . . . . . ...............23

2. A la t-a la t ...............* .............. , ............. 23

3. Cara kerja ...................... . . . . . .................. 24

3.1. Penyiapan bahan penelitian 24

3.2. Cara ekstraksi ......................................24

3.3 . Penetapan susut pengei*ingan ...............25

3 .4 . penetapan kadar k lo ro fil ............... .....26

3.5# U ji K u a lita tif dengan KromatografiLapisan H pis ...................... 26

3.6 . Cara penetapan kadar stero l totaldengan Densitometri . * .................. , 2?

3 *6 . 1 . pembuatan larutan baku ko­les te ro l 1000 ppm........... 27

3.6*2. Penyiapan larutan sampel ..

3.b.5. Penentuan panjang gelombang maksimum Kolesterol dengan Densitometri ........................ 28

3.6.4. Penetapan kadar stero l to­ta l dengan Densitometri . . . 28

3*7. Cara penetapan K a d a r solasodinadengan Densitometri ...................... . 28

Halaman

iv

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 7: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

3 *7 *1 • pembuatan larutan baku so­lasodina 1000 ppn 28

3 *7 *2 . penyiapan larutan sampel 29

3 *7 *3 * penentuan panjang gelombang maksimum solasodina dengan Densitometri ................. . 29

3*7*4* penetapan kadar . solasodinadengan Densitometri ............ 29

3*8* Analisa data .........................• * * . . * . 29

BAB XV. HASIL PiSNELITIAN....................* ......................... 32

1• Hasil penyiapan bahan penelitian (penim­bangan dan penetapan susut pengeringan ) daun tanaman solanum w righ tii Benth da­lam berbagai in terva l waktu ..................... 32

2. Hasil pemeriksaan fase . petroleum eterdengan . Kromatografi .Lapisan T ip is ........... . 33

3* Haeil pemeriksaan fase kloroform denganKromatografi Lapisan Tipis ...................... 3*f

Hasil penetapan kadar s te ro l to ta l de­ngan Densitometri ....................................... 35

Jf«1 . penentuan panjang gelombang maksi-mum .................................. 35

4*2. Ha6i l penetapan kadar stero l tota l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w rightii Benth, pengambi - lan I .................................................... 36

4*3* Hasil penetapan kadar stero l total sampel fase petroleum eter daun muda Solanum w righ tii Benth, pengam bilan I ................................................

Halaman

v

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 8: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

4«4* Hasil penetapan kadar s tero l tota l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii Benth, pengambi­lan XI .................................................. 53

4.5* Hasil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum w righ tii Benth, Pengam bilan I I .............................................. 60

5. Hasil penetapan kadar k lo ro f i l to ta l da­un Solanum w rightii Benth dalam in terval waktu yang berbeda secara spektrofoto - metri ........................................................... 67

6. Pengolahan data . . . . . ...................... ................69

BAB V. PSMBAHASAN............................................................ 78

BAB VI. K£SIMPULAN ....................................................... .....8a

BAB V II. SARAH-SARAN......................................................... 83

EINGKASAN .......................................................................... .... 84

DAPTAR PUSTAKA ..................................................................... 67

LAHPIRAH ....................................... '........................................ 91

Halaman

Vi

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 9: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

DAFTAR GAMBAR

Gambar ; Halaman

\• Daun dan Bunga dari tanaman Solanum w righ tiiBenth ........... . 30

2. Tanaman Solanum w righ tii Benth ............................ 31

3* Hasil u ji Kromatografi Lapisan Tipis fase petro leum eter daun solanum wrightii Benth dengan pembanding kolesterol ....................................... 33

if. Hasil u ji Kromatografi Lapisan Tipis fase kloro form daun Solanum wrightii Benth dengan pemban­ding solasodina ....................................................... j>L+

5* Hasil penentuan panjang gelombang maksimum stan dart kolesterol yang diukur pada panjang gelom­bang 370 nm sampai 700 nm secara Densitometri.. >5

6* Kurva kromatogram dan luas area kromatogram ha­s i l pengukuran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum wrightii Benth, pengambilan I , pe- ngusuran 1 ...................................................... . 37

7. Kurva baku larutan stanaart kolestero l (ug) ter hadap luas area pada pengukuran I penetapan ka­dar sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii B en th ...................... .................................. 36

8. Kurva kromatogram dan luas area kromatogram ha­s i l pengukuran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii Benth, Pengambilan I, pe­ngukuran XI ............................................................. ifO

9* Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) ter hadap luas area pada pengukuran II penetapan ka dar sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii B en th ......... .............................................. if!

v i i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 10: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Hal am an

10. Kurva kromatogram dan luas area kromatogram ha­s i l pengukuran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w rightii Benth, Pengambilan I , Pe­ngukuran i l l ............. . ..................... >». ........... •. • 43

11. Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) ter hadap luas area pada pengukuran I I I ■ penetapan kadar sampel fase petroleum eter daun tua Sola­num w righ tii Benth .............................................. . 44

!£• Kurva kromatogram dan luas area krouatograra ha­s i l pengukuran sampel fase petroleum eter daun muda Solanum wrightii Benth, Pengambilan I , pe­ngukuran I ............................... .......................... 47

13* Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) ter hadap luas area pada pengukuran I penetapan ka­dar sampel fase petroleum eter daun muda Sola - num w righ tii B en th .......................................... . 48

14* Kurva kromatogram dan luas area kroiaatogram ha­s i l pengukuran sampel fase petroleum eter daun muda solanum w righ tii Benth, PengamDilan I , pe­ngukuran I I .................... ......................................... 50

15* Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) ter hadap luas area pada Pengukuran I I penetapan ka dar sampel fase petroleum, eter daun muda sola- flfrm wrightii Henth .............................................. , . 31

16. Kurva kromatogram dan luas area kromatogram ha­s i l pengukuran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum wrightii Benth, Pengambilan I I , pe­ngukuran I ................................................................ 3^

17. Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) ter hadap luas area pada pengukuran I penetapan ka­dar sampel fase petroleum eter daun tua Solanum wrightii Benth ......................................................... 55

v i i i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 11: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

1 8 . K u r v a k r o m a t o g r a m d a n l u a s a r e a k r o m a t o g r a m h a * -

e i l p e n g u k u r a n s a m p e l f a s e p e t r o l e u m e t e r d a u n

t u a S o l a n u m w r i g h t i i B e n t h , P e n g a m b i l a n I I , P e ­

n g u k u r a n I I ...................................................................................................................... 3 7

1 9 - K u r v a b a k u l a r u t a n s t a n d a r t K o l e s t e r o l ( u ^ ) t e r

h a d a p l u a s a r e a p a d a P e n g u k u r a n I I p e n e t a p a n k a

d a r s a m p e l f a s e p e t r o l e u m e t e r d a u n t u a S o l a n u m

w r i K h t i i B e n t h ............................................................................................................ .

2 0 . K u r v a k r o m a t o g r a m d a n l u a s a r e a k r o m a t o g r a m h a -

s i l p e n g u k u r a n s a m p e l f a s e p e t r o l e u m e t e r d a u n

m u d a S o l a n u m w r i a h t i i B e n t h , p e n g a m b i l a n I I , p e

n g u k u r a n I ..................................................................................................... 6 1

2 1 . K u r v a b a k u l a r u t a n s t a n d a r t k o l e s t e r o l ( u g ) t e r

h a d a p l u a s a r e a p a d a P e n g u k u r a n I p e n e t a p a n k a -

d a r s a m p e l f a s e p e t r o l e u m e t e r d a u n m u d a S o l a ­

n u m w r i g h t i i B e n t h ................................... . . . . . . . .................... . . . . 6 2

2 2 . K u r v a k r o a i a t o g r a m d a n l u a s a r e a k r o m a t o g r a m h a -

s i l p e n g u k u r a n s a m p e l f a s e p e t r o l e u m e t e r d a u n

m u d a S o l a n u m w r i K h t i i B e n t h , P e n g a m o i l a n I I , P e ,

n g u k u r a n I I .................................................................. * ................................................ S k

2 3 . K u r v a b a k u l a r u t a n s t a n d a r t k o l e s t e r o l ( u g ) t e r

h a d a p l u a s a r e a p a d a P e n g u k u r a n I I p e n e t a p a n k a

d a r s a m p e l f a s e p e t r o l e u m e t e r d a u n m u d a s o l a ­

n u m w r i R h t i i B e n t h .............................................., , , .................... ......... • , 6 5

Z k * K u r v a w a k t u p e n g a m b i l a n ( p u k u l ) t e r h a d a p k a d a r

r a t a - r a t a s t e r o l t o t a l ( m g / g ) d a r i s a m p e l d a u n

t u a t a n a m a n s o l a n u m w r i g h t i i B e n t h , p e n g a m b i l a n

I 7 0

2 5 . K u r v a w a k t u p e n g a m b i l a n ( p u k u l ) t e r h a d a p k a d a r

r a t a - r a t a s t e r o l t o t a l ( m g / g ) d a r i s a m p e l d a u n

t u a t a n a m a n S o l a n u m w r i g h t i i B e n t h , p e n g a m b i l a n

I I .......................... 71

Hal am an

ix

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 12: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

26. Kurva waktu pengambilan (pukul) terhadap kadar rata-rata stero l tota l (mg/g) dari sampel daun muda tanamc . solanum w rightii Benth, pengambi­lan X .......................................................................... 72

27. Kurva waktu pengambilan (pukul) terhadap kadar rata-rata stero l tota l (mg/g) dari sampel daun muda tanaman Solanum w rightii Benth, Pengambi­lan I I ........................................................................ 73

28. Histogram kadar rata-rata stero l tota l dan. ka­dar rata-rata k lo ro f i l tota l dalam berbagai in­terval waktu dari sampel daun tua tanaman Sola-

nua wriKhtil Benth, Pengambilan I ..................* 74

29• Histogram kadar rata-rata stero l to ta l dan ka­dar rata-rata k lo ro f i l to ta l dalam berbagai in ­terval waktu dari sampel daun tua tanaman Sola­num wriahtii Benth, Pengamoilan I I ..................... 75

30. Histogram kadar rata-rata stero l to ta l dan ka­dar rata-rata k lo ro f i l tota l dalam berbagai in ­terval waktu dari sampel daun muda tanaman So­lanum w righ tii Benth, Pengambilan I ................... 76

31• Histogram kadar rata-rata stero l total dan ka­dar rata-rata k lo ro f i l tota l dalam oeroagai in ­terval waktu dari sampel daun muda tanaman So- 1 an urn w righ tii Benth, Pengambilan I I ................. 77

Halanan

x.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 13: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

DAFTAR TAB2I

Tabel : Halaman

1, Hasil penimbangan serbuk. dan penetapan susut pe­ngeringan daun tanaman Solanum w rightii 3enth dalam berbagai in terval waktu pengambilan ............. 32

2. Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum wriKhtii Benth, Pengambilan X pengukuran I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densitometri .......................... 39

3* Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w rightii Benth, pengambilan X pengukuran IX dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densitometri .................... ^2

if. Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum wriKhtii Benth, Pengambilan I pengukuran m dalam.interval wak­tu yang oerbeda secara Densi tometri ..................... 1+5

5. Hasil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum wriKhtii Benth, Pengambilan I pengukuran I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densitometri .......................... i+y

6. Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum w righ tii Benth, Pengambilan I pengukuran XX dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densitometri .......................... 52

7. Hasil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w rightii Benth, Pengambilan I I pengukuran I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densitometri .......................... %

3. Hasil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii Benth, pengambilan I I pengukuran I I dalara in terva l wak tu yang berbeda secara Dentitometri ............... . 59

x i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 14: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Halanaa

9. Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum w righ tii Benth Pengambilan I I pengukuran I dalam in terva l wak tu yang berbeda secara Densitometri ................. . 63

10'. Easil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum w rightii Benth Pengambilan I I pengukuran I I dalam in terva l wak tu yang berbeda secara Densitometri ................... 66

11. Hasil penetapan kadar k lo ro f i l tota l daun Sola- nura... w rixhtii Benth dalam berbagai in terval wak tu yang berbeda secara spektrofotometri, pengam bilan I ....................................... .......................... 6?

12. Hasil penetapan kadar k lo r o f i l tota l daun Sola- num w righ tii Benth dalam berbagai in terva l wak tu yang berbeda secara spektrofotometri, Pengam bilan I I ............................ ................................... 68

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 15: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiraa : Halaman

1. Skema biosintesa steroida ...................... . ............ . 91

2. Skema biosintesa so lasod ina ....................... . . . . . . 92.

3* Skema ekstraksi ............................................ ..' 93

if. Contoh perbitungan kadar stero l ............. . . . . . . . . 9k

5 . Harga koerisien korelasi ( r ) pada derajat keper-cayaan 5% dan 1 % .............................. . 93

x i i i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 16: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

PlttiDAHULUAN

BAB. I

1 • Latar belakang masalah.

penggunaan Mormon steroid yang terus menerus me-

ningkat tahun demi tahun terutama untuk penggunaan kon­

trasepsi oral dalam rangka program nasional keluarga be

rencana yang ditetapkan pemerintah sejak tahun 1^70 d i-

rasakan perlu usaha swasembada bahan dasar yang diperlu

kan sehingga dapat ikut serta mensukseskan program ke­

luarga berencana. ( 1 )

Bahan-bahan baku untuk kontrasepsi oral yang ber-

bentuk senyawa steroid dapat berasal dari hewan maupun

tumbuhan. Senyawa steroid yeing berasal dari tumbuhan da

pat berupa diosgenin, solasodina, sterol d ll* Sedangkan

senyawa steroid yang berasal dari hewan adalah koleste­

ro l, *sam eapedu. Sebagian produk-produk obat steroid

sekarang tergantung pada diosgenin yang d iiso la s i dari

tanaman Dioscorea s p . (2 ,3 )

Kebanyakan tanaman sebagai sumber bahan baku un­

tuk kontrasepsi oral tumbuh di daerah tropik, hal in i

merupakan sesuatu yang menarik bagi Indonesia yang ter-

letak di daerah iklim tropik, untuk dapat melihat pros-

pek bahan dasar hormon steroid yang tnungkin ada dan ba-

nyak tumbuh di negara in i, (**)

Telah diketahui bahwa alkaloida yang terdapat pa-'

da tanaman solanum species mempunyai struktur molekul

dengan in t i steroid sama halnya dengan diosgenin, misal

1

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 17: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

nya solaniarina, tomatidina, solasodina. (4) Demikian

pula stero l yang terdapat pada tanaman mempunyai in t i

steroid dan diharapkan pula dapat memenuhi penyediaan

bahan dasar pembuatan hormon steroid . ( 5 )

Berdasarkan strukturnya steroid dapat dioagi men­

jad i dua golongan yaitu steroid dengan atom karbon t i ­

dak lebih dari 21 yang diseout steroid sederhana dan

steroid yang memiliki atom karbon lebin dari 2 1 , misal-

nya stero l, sapogenin, steroid a lkaloid . (6 )

Telah dilakukan beberapa penelitian terhadap tana

man Solanum species dalam upaya untuk mengetahui kandu-

ngan solasodina. Penelitian itu antara la in : Telek

dkk. menyatakan oahwa kadar solasodina zertin gg i pada

saat buah fiolanum mammofium l menjelang berwarna kuning

dan akan menurun dengan cepat setelah ouah berwarna ku­

ning. (2 ) Tarigan P. telah berhasil membuat analisa

kandungan alkaloida to ta l yang diperhicungkan sebagi so

lasodina pada buah Solanum khasianum Clark ternyata men

capai maksimum pada umur 10 minggu dan sesudahnya menu-

run pada umur 11 dan 12 minggu. (7 ) Wahjudi pada buah

Solanum wri&htii Benth yang terdapat di Kebun Haya Ca-

bang purwodadi terdapat kandungan solasodina yang ting-

g i pada buah dengan diameter 4»00 - 4,99 cm dan selan-

jutnya akan menurun pada diameter yang leb ih besar, d i­

mana sebelumnya selama 12 minggu telah dilakukan penga-

matan terhadap bertambahnya diameter buah. ( 8)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 18: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

3

Penelitian yang la in dari Handayani R. dan s u lfi

ah A* tentang percobaan induksi pembentukan solasodina

dengan meningkatkan kadar k lo ro f i l pada kalus Solanum

w righ tii Benth didapatkan kadar k lo ro f i l sebanyak 0,3 -

0,5 mg/g berat kering dan kalus Solanum indicum L dida­

patkan kadar k lo ro f i l 0,16 + 0,003 “ g/g berat kering di

laporkan tidak terdeteksi adanya solasodina. (9,10) Se­

dangkan penelitian lainnya terhadap kalus Solanum dulca

mara yang mengandung k lo ro ii l sebanyak 0,1 + 0,002 ;

0,3B + 0,05 ; 1,0 2 + 0,1 mg/g berat kering mengandung

solasodina 56 + 12 ; 130 + 30 ; 220 + *f0 ug/g berat ke­

ring dan kalus Solanum eleagnifolium Cav. terdapat kan-

dungan solasodina sebanyak 1,00 - 2 ,1 5 mg/g berat ke­

ring. ( 1 1 , 1 2 )

Berdasarkan laporan basil penelitian selanjutnya

pada daun Solanum species ternyata juga mengandung alka

lo id solasodina. (7) Sedangkan dari penelitian Chowdhu

ry, Prasad dan Aminuddin dilaporkan bahwa biosintesa

alkaloid solasodina pada tanaman Solanum species ber-

langsung di daun, selanjutnya solasodina yang d ihas il-

kan dipindah ke tempat penyimpanannya yaitu pada buah

atau tuber. (13)

Hasil penelitian Bake A. dan E ile r t U. pada kul-

tur kalus Solanum dulcamara menyatakan dalam proses bio

sintesa solasodina ternyata ada hubungan antara kadar

solasodina dengan d iferensiasi sel dan kadar k lo r o f i l .

Semakin banyak kadar k lo ro f i l semakin meningkat solaso­

dina yang didapatkan. ( 1 1 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 19: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

4

Dan dari hasil penelitian Elsadig a .B. dan James

OUR. terhadap biosintesa tomatin dilaporkan bahwa bio­

sintesa tomatin berlangsung baik pada daun, akar maupun

buah. Dan berdasarkan hasil penelitian dengan mengguna-

kan radiotracer ternyata dari daun ditransport s tero l

untuk selanjutnya dibiosintesa menjadi tomatin pada bu­

ah. (14)

2. Permasalahan.

Dari hasil penelitian pada kultur kalus Solanum

eleagnifolium Cav. dan kultur kalus Solanum dulcamara

dilaporkan dapat terbentuk solasodina. Akan tetapi pada

penelitian yang dilakukan Handayani R. pada kultur ka-

lus solanum w righ tii Benth. yang berhasil aealngkatkan

kandungan k loro filnya tetap tidak mampu membentuk sola­

sodina. Ketidak mampuan kultur kalus Solanum w righ tii

Benth dalam membentuk solasodina diduga karena tidak

adanya se l-s e l khusus tempat akumulasi sehingga solaso­

dina yang terbentuk segera terurai.

Sedangkan menurut Chowdhury, Prasad dan Aminuddin

alkaloid solasodina pada tanaman Solanum species dibio­

sintesa di daun, dan hasil biosintesa solasodina dipin-

dahkan ke buah sebagai tempat akumulasinya. Dan pada ta

naman solanum yang la in seperti Solanum laciniatum. So­

lanum nigrum solasodina yang dihasilkan juga diakumula-

s i pada daun. ( 7 ) Maka diduga mekanisme akumulasi sola­

sodina pada tanaman solanum w righ tii Benth berbeda de­

ngan jen is Solanum yang la in .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 20: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Hal in i menarik untuk d i t e l i t i leb ih lanjut ten-

tang aekanisme akumulasi pada tanaman Solanum w rightii

Benth yaitu hasil biosintesa solasodina tersebut lang-

sung dipindahkan ks buah atau diakuuulasikan dahulu pa­

da daun dan apakah akumulasi solasodina pada tanaman

ae-abutuhkan se l-se l dengan fungsi khusus seperti pada

s e l-s e l buah. In i penting diketahui dalam rangka usaha

solasodina secara bioteknologi tanaman.

Untuk memecahkan masalah tersebut diatas dicoba

melakukan penetapan kadar senyawa steroid pada daun ta­

naman Solanum w righ tii Benth dalam berbagai in terva l

waktu tertentu yang dihubungkan dengan waktu sebelum

terjadinya fotosintesa, mulainya fotosintesa, saat ber-

langsungnya fotosintesa dan setelah proses fotosintesa.

Disamping itu ditetapkan pula kadar k lo ro f i l pada daun

untuk mengetahui kemungkinan pengaruh k lo ro fi l terhadap

kadar solasodina pada daun tanaman Solanum w righ tii

Benth..

3 . Tu.iuan penelitian .

penelitian- in i bertujuan untuk mengetahui kadar

senyawa steroid pada daun. tanaman solanum w righ tii

Benth dalam in terva l waktu pengambilan pukul 06.00, 09.

00, 1 2 .00, 1 5 .00, 18.00 dan 2 1 . 00.

5

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 21: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

BAB I I

TINJAUAN PUSTAKA

1 . Tin.iauan umum tanaman Solanum.

Solanum merupakan suatu marga tanaman yang besar,

jenisnya diperkirakan lebih dari 1500 yang tersebar di-

daerah tropik, sub tropik dari pantai sampai dataraaa

tinggi pada ketinggian 2000 sampai 3000 m diatas permuka

an lau t, Indonesia sebagai negara tropik mempunyai ba-

nyak jen is solanum yang diperkirakan mencapai 71 jen is,.

sedangkan di Pulau Jawa diperkirakan terdapat 27 jen is .

Jenis solanum in i banyak yang berguna dan mempunyai

n ila i ekonomi sebagai tanaman pangan atau tanaman hias,

tetapi sebagian besar jenis solanum dikenal sebagai tana

man l ia r yang mengandun racun yang dusebabkan oleh a l-

kaloidnya. Aikaloid yang terkandung dalam jen is solanum

tersebut terdapat dalam bentuk glikoalkaloid , misalnya

solasodina, solamargina, solanina, solamarin dan lainnya

yang aglikonnya mempunyai in t i steroida. (15>l6)

2. Solanum w righ tii Benth.

Solanum w rightii Benth merupakan pohon, daunnya

tunggal tersebar berbentuk jorong sampai bulat telur,

berlekuk menyirip sampai bercangap menyirip dengan bulu-

bulu seperti sikat pada permukaan daun. Lebar daun 5 -

52 cm, panjang 9-35 cm.

Tanaman Solanum w rightii Benth banyak terdapat duri

dan berbunga sepanjang tahun, mempunyai bunga majemuk

yang letaknya la te ra l dan berbentuk terompet.

6

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 22: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

7

Warna bunga ungu dan setelah 3 sampai k hari berubah men

jad i'pu tih kemudian gugur. Jumlah bunga pada tiap karang.

an bunga 7-10 kuntum. Bunga berkelamin dua dengan pan­

jang tangkai bunga 1 -2 cm. Kelopak bunga tingginya 1 ,5 -

2 cm, mahkota bunga mempunyai tinggi 5-7 cm terbagi sam

pai dekat pangkal, kepala sari berwarna kuning.

Buahnya merupakan buah buni berbentuk bulat dengan

penampang 5-7 cm, warna buah hijau sedangkan b ijinya ber

bentuk pipih dan berwarna coklat. Kedudukan sistematika

tanaman in i adalah : ( 16 )

ULvisi : Spermatophyta

Anak d iv is i : Angiospermae

Kelas : dcotyledonae

Bangsa : Solanales

Suku ; Solanaceae

Marga ; Solanum

Jenis ; Solanum w righ tii Benth

3. Steroid.

3 . 1 , Tin.iauan tentang stero id .

Steroid mencakup sejumlah besar kelompok senyawa

yang sangat penting peranannya dalam biokimia. Senyawa

steroid merupakan turunan dari perhidro-1 ,2-siklopenta

nofenantrena, suatu molekul yang merupakan gabungan da

r i empat cincin, 3 dari sikloheksana dan satu dari s i-

klopentana. Keempat cincin tersebut diberi notasi de­

ngan huruf A, B, C dan D. Atom karbon dari sistem se­

nyawa steroid diberi nomor dari 1 sampai 17. Molekul-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 23: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

8

induk jenuh dari senyawa steroid disebut gonan.

Strukturnya adalah sebagai berikut : (I/ )

Struktur molekul in t i steroid

3.2. Biosintesa stero id .

Steroid alam dapat diperoleh melalui . rangkaian

transformasi kimia dari triterpen lanosterol dan sik lo

artenol. Tahap awal biosintesa steroid alam pada umum-

nya berasal dari asam asetat ke lanosterol atau ke s i-

kloartenol melalui asam mevalonat dan squalen. (18)

Biosintesa steroid dan derivatnya dapat diketahui

dengan mempelajari produksi ko lestero l. pembentukan ko

le s te ro l dianggap sebagai mekanisme umum dari biosinte

sa steroid,

Pada ion karbonium, mempunyai muatan p o s it if pada

atom C20 yang stab il oleh karena hilangnya dua hidrida

(17 20 ; 13 17) dan hilangnya metil (14 13 ; 8 14). Se

bagai hasil migrasi muatan p o s it if ke atom Cg dan le -

pasnya sebuah proton dari atom mungkin terbentuk sa

lah satu cincin siklopropan 9» 10, 19 dari sik loarte -

nol atau terbentuk ikatan rangkap 8, 9 dari lanoste­

ro l. Perubahan pada senyawa lanosterol yaitu dari atom

C q ke steroid dengan atom (k o les tero l) melibatkan

lepasnya 3 gugus,metil dan hilangnya ikatan rangkap.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 24: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

9

Serangkaian reaksi in i dapat berlangsung tergantung pa

da organisme, akibatnya sejumlah hasil antara teraasuk

zimosterol telah d iiso las i sehingga dapat mewakili ber

macam-macam transformasi. Adapun ja lu r biosintesa ste­

roid yang dimulai dari asam asetat kemudian terbentuk

senyawa antara squalen dapat d ilih a t Lampiran I . (19)

3.3. Cara penetapan kadar s tero id .

penetapan kadar steroid dapat dilakukan dengan

berbagai cara, antara la in berdasarkan adanya gugus

yflhidroksi pada atom Cj dan adanya ikatan rangkap. pada

atom C dan C . Cara-cara tersebut antara la in :

. - Reaksi Liebermann-Burchard.

Metode in i berdasarkan terbentuknya warna hijau ha­

s i l penambahan pereaksi asam asetat anhidrat dan

asam su lfa t.

- Kolorim etri.

Pada metode in i didasarkan atas hasil reaksi dari

penambahan pereaksi asam asetat, a s e t il klorida dan

seng klorida yang menghasilkan warna yang ditentukan

pada 328 mu.

- Ferri klorida kolorim etri.

Etigunakan campuran fe r r i klorida dan asam su lfat ter

bentuk warna purple dengan larutan asam asetat.

- Tekhnik pemisahan.

- Metode la in .

Dapat digunakan Gravimetri. (20)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 25: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

10

4. Solasodina.

4 .K S ifa t fis ik a - kimia solasodina.

Dalam tanaman jenis solanum, solasodina terikat

dalam bentuk glikosidanya dengan gula, gugus gula da­

pat berupa glukosa, galaktosa dan rhamnosa. Solasodi­

na sebagai aglikon dari solasonin, soladamin, solara-

dixin dan lainnya. Solasodina mempunyai rumus molekul

C27*^3^2N’ dengan bobot molekul ^13 >62. (21 )

Struktur molekul solasodina

Solasodina mempunyai nama la in : (17)

- Solankarpidina

- Solanidina-s

- purapuridina

- Spirosol-5-e^-3 yS-ol

- Solasod -5-en- -o l

Pengkristalan dengan alkohol encer atau dioksan

mempunyai jarak lebur 197° - 198° C. Larutan solasodi.

na dalam alkohol bereaksi a lka lis terhadap kertas lak

mus, harga PKb 6 ,30. Solasodina mempunyai kelarutan

yang berbeda. Larut bebas dalam bensena dan kloro-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 26: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

11

form. Larut dalam alKOhd dan aseton, sed ik it larut

dalam a ir dan praktis tidak laru t dalam eter. (2 1 )

4«2. Biosintesa solasodina.t

Jalur biosintesa solasodina yang merupakan ke

lanjutan dari proses biosintesa steroid ( Lampiran-

I ) , dimana setelah terbentuk Kolesterol kemudian

dilanjutkan pembentukan solasodina dapat d ilih a t pa

da Lampiran IX. (22)

5 * Ttn.iauan ten tang s te ro l.

S terol adalah senyawa steroid yang mempunyai

rantai camping yang cukup panjang, yang terikat pada

Ci^# Senyawa in i biasanya mengandung 27 6ampai 29 a-

tom karbon*

Sterol masih merupakan bahan yang diperoleh da­

r i binatang (sebagai hormon seks, asam empedu) tetapi

akhir-akhir in i sejumlah besar senyawa stero l telah

dideteksi dari jaringan tanaman, yang dapat dijumpai

dalam bentuk bebas, eter atau glikosidanya. (20 )

Sterol atas dasar asalnya dapat digolongkan ya i­

tu ;

- Zoosterol, s tero l yang berasal dari hewan, misalnya

kolesterol*

- f ito s te ro l, s tero l yang berasal dari tanaman, mieal

nya. stigmasterol, beta s ito s te ro l.

- Mikosterol, stero l yang berasal dari jamur, misal -

nya ergosterol, zymosterol, asam eburicoat*

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 27: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

12

Kolesterol adalah senyawa stero l dengan atom

karbon sebanyak 27 yang merupakan steroid hewani,yang

terdapat paling banyak dan dijumpai dalam setiap ja -

ringan hewan, yang merupakan bahan antara yang diper-

lukan dalam biosintesa hormon steroid . Adapun s ifa t

kelarutannya adalah tidak larut dalam a ir tetapi la -

rut dalam kloroform dan metanol. Sedangkan rumus ba-

ngunnya adalah sebagai berikut : (20,23 )

Kampesterol adalah senyawa s tero l dengan atom

karbon sebanyak 28, banyak terdapat pada minyak gan-

dum, minyak kacang merah dan la in -la in . Adapun s ifa t

kelarutannya adalah tidak larut dalam a ir tetap i la ­

rut dalam kloroform dan metanol. SedangKan rumus ba-

ngunnya adalah sebagai berikut : (23 , 2*0

M i i &-pLRfUS'lAKAAN

-UN1VERS1TAS AIRLANGGA"

s U R A B A Y A

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 28: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Stigmasterol adalah stero l dengan atom karbon

sebanyak 29, pertama ka li d iiso la s i dari kacang bun -

c is , juga terdapat dalam kacang Kedelai yang diguna -

kan untuk tujuan komersiil yang penting. (20,24).

Adapun s ifa t kelarutannya adalah tidak laru t dalam

a ir tetapi laru t dalam kloroform dan metanol. Sedang-

kan rumus bangunnya adalah sebagai berikut : (23 ,24 )

S itostero l adalah senyawa stero l dengan atom

karbon sebanyak 29* banyak terdapat dalam tanaman mi-

salnya gandum, jagung, kapas, tetapi paling banyak di

jumpai dalam tanaman adalah beta s ito s te ro l. Dalam ba

nyak obat diketahui bahwa s itos te ro l adalah campuran

dari - s ito s te ro l (stigmast 5-en-3 ^ 0 1 ) (c29h50o)

dan beberapa stero l jenuh. Campuran tersebut te rd ir i

dari 95# to ta l s tero l dan tidak kurang dari Q95% ste­

ro l tak jenuh dihitung sebagai - s t is te ro l. Senyawa

in i merupakan zat warna putih, tidak berbau, tidak be

rasa dan praktis tidak larut dalam a ir tetapi larut

dalam kloroform dan metanol. Sedangkan rumus bangun -

nya adalah sebagai berikut : ( 17 ,23 , 24)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 29: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

14

Dari perbedaan rumus bangun senyawa-senyawa ste

ro l tersebut aiatas, maka dapat diketahui tingkat ke-

larutan dari masing-masing senyawa* Kolesterol mempu-

nyai atom karbon berjumlah paling sed ik it, sehingga

ko lestero l mempunyai kelarutan yang lebih tin gg i. Un­

tuk kampesterol walaupun jumlah atom karbonnya lebih

sed ik it daripada 6tigmasterol, akan tetapi pada s t ig ­

mas tero l ada ikatan rangKap pada CpP dimana ikatan

tersebut mudah patah membentuk tipe pregnan yang mem­

punyai s i fa t kelarutan dalam senyawa semi polar leb ih

tingg i daripada kampesterol. Sedangkan untuk s ito s te ­

ro l s i fa t kelarutanny^ paling kec il dibanding ketiga

s te ro l tersebut diatas, hal in i disebabkan karena s i ­

tostero l mempunyai atom karbon yang lebih panjang.

Melihat hal tersebut diatas, maka stero l mempu­

nyai kegunaan yang luas dalam dunia pengobatan teru-

tama untuk bahan pembuatan hormon seks yang digunakan

sebagai obat kontrasepsi. Kegunaan la in misalnya un­

tuk anti inflamasi, anti aler& i, rhematoid arth ith is

dan asma.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 30: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

15

b• K lo r o f i l .

6.V. Hn.iauan ten tang k lo r o f i l .

K lo ro fil merupakan kata lis penting dalam foto

aintesa dan pada umumnya terdapat sebagai pigmen hi

jau dalam jaringan tanaman yang mengalami iotosinte

sa. K lo ro fil terdapat dalam kloroplast dalam jumlah

agak besar, sering berikatan kuat dengan protein te

tapi cepat terekstraksi dari cairan lemak dengan a-

ceton atau eter.

Secara kimia, k lo ro f i l te rd ir i dari in t i por­

phyrin (te tra p y rr ile ) yang membentuk khelat dengan

magnesium pada pusat dan ikatan hidrokarbon panjang

(phytyl) sebagai rantai samping yang melekat mela­

lu i asam carbon l i e group.

Paling sed ik it ada lima macam k lo ro f i l pada

tanaman, dimana semuanya mempunyai struktur dasar

yang sama tetapi menunjukkan varias i dalam pelekat-

an a l i fa t is sebagai rantai samping pada in t i porph£

rin . K lo ro fil a dan b paling banyak terdapat pada

tanaman tingkat tinggi, paku, lumut sedangkan kloro

f i l c sampai e hanya didapatkan pada algae. ( 25 )

Karbohidrat merupakan hasil dari fotosintesa,

sebuah proses b io log i yang mengubah energi elektro-

magnetik menjadi energi kimia. Dalam tanaman hijau

fotosintesa te rd ir i dari dua reaksi. Reaksi pertama

disebut juga reaksi cahaya, yang mengubah energi e-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 31: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

lektromagnetik menjadi energi kimia. Reaksi yang

la in adalah reaksi enzimatik yang mempergunakan e -

nergi dari reaksi cahaya yang mengubah karbondioksi,

da menjadi gula. In i stoma disebut sebagai reaksi'

gelap. Hasil dari kedua tipe reaksi diatas biasanya

disimpulkan secara sederhana dalam persamaan seba­

gai berikut : (26)

2H20 + C02 + caiiaya-~2E2lii— (CH20) + H^O + 0a

6*2. Cara penetapan kadar k lo r o f i l .

Ada beberapa cara penetapan kadar k lo ro f i l an

tara la in :

- Dua gram bahan diekstraksi dua ka li dengan aceton

60% (volume akhir 10 ml), gunakan homogeniser (Ul

tra -tu rrax ). Konsentrasi diUKur pada panjang ge­

lombang 645 nm dan 663 nm dengan menggunakan per­

samaan Arnon Cited in Jacobi (1974). (11)

- Bahan segar ditumbuk dalam mortir atau dimasukkan

kedalam maaerator dengan menambahkan aceton atau

metanol berlebih sampai semua warna pada jaringan

terlepas. Tambahkan kalsium karbonat untuk rnenja-

ga terbentuknya pheophytin dan saring ekstrak pa­

da penyaring Buchner, b ilas dengan aceton yang ba

ru sampai tak berwarna* Ekstrak dan hasil pembila

san ukur volumenya dan simpan di re fr iga to r . Ten-

tukan sadarnya dengan spektrofotometri. Kadar klo

16

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 32: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

17

r o f i l dapat oihitun& dengan persamaan :

Total k lo ro f i l (mg/1) =20 ,2 + 8,02 A ^

dimana :

A645 *Ab63 adalah a*>sorban pada panjang gelom­

bang 645 nm dan 663 nm.

K lo ro fil dapat aibedakan dengan pembentukan

kompleks dengan UV dan kurva absorpsinya dapat di

amati. K lo ro fil menunjukkan puncak mayor diatas

625 nm, puncak minor antara 500 nm dan 600 nm. Un

tuk k lo ro t il a dan b, puncak panjang gelombangnya

663 nm dan 645 nm, sedangkan untuk k lo r o f i l c dan

d pada 630 nm dan 668 nm. (2 5 )

7. Kromatografi Lapisan T ip is *

Kromatografi lapisan t ip is merupakan suatu cara

yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen zat da

r i campurannya* Mekanisme proses pemisahan pada kroma

togra fi lapisan tip is ada beberapa macam yaitu :

- secara adsorpsi

- secara p a rtis i

- secara pertukaran ion

- f i l t r a s i

Dari berbagai mekanisme tersebut yang paling sering

digunakan adalah mekanisme proses pemisahan secara ad

sorpsi, mekanismenya dapat dijelaskan sebagai berikut.

Apabila campuran zat diteteskan pada lempeng %

se diam, maka mula-mula semua zat akan diadsorpsi o-

leh fase diam* Oleh karena kekuatan adsorpsi antara

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 33: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

18

molekul zat berbeda-beda maka apabila dilakukan elua-

s i dengan fase gerak akan terjad i pemisahan dari cam-

puran tersebut. Molekul-molekul zat yang diadsorpsi

paling lemah oleh fase diam akan terbawa oleh fase ge

rak ke atas sehingga memberikan noda paling atas* Se­

dangkan molekul-molekul zat yang diadsorpsi paling ku

at oleh fase diam akan memberikan noda yang paling ba

wah.

Fase diam yang digunakan bermacam-macam. Salah

satu cara pembuatan fase diam adalah :

Mula-mula fase diam dibuat suspensi, kemudian dirata-

kan di atas lempeng kaca, p lastik ataupun a lum inium,

Selanjutnya fase diam diaktifkan dalam oven dengan su

hu 100° - 200° C selama 30 sampai 60 menit.

Sebagai fase gerak dapat digunakan pelarut tung

gal atau campuran, beberapa macam pelarut disesuaikan

dengan campuran zat yang dipisahkan. Fase gerak mempu

nyai fungsi membawa molekul-molekul zat sehingga da­

pat terjad i pemisahan sempurna.

Untuk menunjukkan komponen zat yang dipisahkan

tersebut, dapat digunakan lampu UV atau menggunakan

pereaksi penampak noda yang sesuai. Dari kromatogram

hasil pemisahan yang diperoleh, dapat diketahui warna

yang terjad i, kemudian dihitung harga fif nya. Harga

Rf yaitu perbandingan jarak yang ditempuh oleh noda

dan jarak yang ditempuh oleh fase gerak.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 34: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

19

of - n2d§-= 3 a r a E “y a 5 g " H r i e m p u H *’o I e E " T a i e ™ g e r a E’’

Setiap zat dengan fase gerak dan fase diam tertentu

mempunyai harga Rf tertentu pula. (2 7 ,29)

8. Tln.lauan ten tang Densitometri.

Densitometri merupakan metode optik yang dapat

digunakan untuk analisa k u a lita t if dan kuantitatif

zat atau campuran zat setelah dipisahkan terleb ih da-

hulu, antara la in dengan tekhnik kromatografi lapisan

t ip is . Metode in i didasarkan pada pengukuran cahaya

yang diserap atau diemisikan oleh molekul senyawa da­

lam noda kromatogram.

Pengukuran konsentrasi dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut ;

1. Membandin&kan transmisi sinar tampak yang melewati

noda sampel dengan noda pembanding pada kromato -

gram. Cara in i hanya untuk noda-noda yang berwarna

atau diwarnai dan lapisan t ip is dibuat dari lem -

peng kaca yang tembus cahaya dan harus benar-benar

homogen.

2* Membandingkan serapan sinar lembayung u ltra atau

sinar tampak yang dipantulkan dalam noda bahan a-

tau sampel dengan noda pembanding pada kromatogram.

Untuk mendapatkan hasil yang paling baik, maka la ­

pisan yang dipakai. adalah s ilik a gel tanpa kalsium

su lfat sebagai pengikat dan tanpa bahan yang ber-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 35: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

20

fluoresensi*

3* Membandingkan absorpei fluoresensi sinar yang di -

pantulkan oleh noda dan noda pembanding (untuk ba­

han yang berfluorosensi).

Metode Densitometri in i berbeda dengan metode

spektrofotometri, dimana medium yang dipakai pada me­

tode Densitometri b ers ifa t tidak homogen dimaksudkan

yang selain menyerap juga menghamburkan cahaya (scat­

te r in g ), sehingga hubungan antara serapan dengan kon-

sentrasi tidak menunjukkan hubungan yang l in ie r seper

t i yang ditunjukkan oleh hukum Lambert-Beer pada me tg,

de spektrofotometri. (28,30 ,3 1 )

Teori yang banyak digunakan dalam metode Densi­

tometri adalah teo ri Kubelka-Munk. (29,31,32,33)

Adapun hukum Kubelka-Munk :

- - g ji- - = (S + K) j + Si

- f z ~ " = (S + K) i + Sj

Keterangan hukum Kubelka-Munk ;

i : intensitas cahaya dengan arah tegak lurus

meninggalkan permukaan lapisan t ip is ,

j : intensitas cahaya dengan arah tegak lurus

menuju permukaan lapisan t ip is .

K : faktor penyerapan untuk tiap satu-satuan

tebal lapisan t ip is .

S : faktor penghamburan untuk tiap satu-satuan

tebal lapisan t ip is .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 36: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

21

Untuk harga X = 0, maka perbandingan intensitas caha­

ya yang dipantulkan ( l R) dengan intensitas cahaya

yang datang ( t ) disebut reflektan (AD) . SedangkanO Kharga X = x, maka perbandingan intensitas cahaya yang

meninggalkan lapisan t ip is ( I^ ) dengan in tensitas ca­

haya yang datang ( I Q) disebut transmitan (A ^ ). Secara

matematik hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai

berikut :

= ar

/ *o = AT

8.1. Analisa k u a lita t if dengan Densitometri.

Ada dua cara analisa k u a lita t if dengan Densi­

tometri yaitu :

- Atas dasar harga "distance11 (jarak ) noda kromato­

gram sampel dibandingkan dengan noda kromatogram

pembanding,

- Atas dasar panjang gelombang maksimum, yaitu pan­

jang gelombang pada saat harga serapannya maksi -

mum.

Apabila zat yang dianalisa mempunyai panjang

gelombang maksimum sama dengan panjang gelombang

maksimum pembanding, maka kemungkinan zat tersebut

sama dengan zat pembanding. (33 )

8.2. Analisa kuantitatif dengan Densitometri,

pengguaaan Densitometri untuk tujuan analisa

kuantitatif didasarkan atas pengukuran kerapatan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 37: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

22

optik noda kromatogram. Kerapatan opcik tersebut di

nyatakan dengan luas area noda kromatogram. perhi -

tungan kadar suatu zat yang dianalisa dilakukan de­

ngan cara membandingkan luas area sampel dengan lu -

as area pembanding, dengan catatan oahwa huoungan

antara luas area dengan konsentrasi telah d ilin ie r -

kan dengan perkalian suatu faktor yang telah diatur

oleh sistem didalam a la t Densitometer. (30,31)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 38: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

BAHAN, ALAT DAN MKTODE KjSRJA

BAB I I I

1 • Bahan.

1.1. Bahan Penelitian .

Bahan penelitian yang digunakan adalah daun ta­

naman Solanum w righ tii Benth yang diperoleh dari Ke-

bun Raya Cabang Purwodadi pasuruan.

1.2. Bahan Kimia.

- petroleum eter p.a

- Aseton

- Klorororm p.a

- Metanol p.a

- A3am su lfat pekat

- Asam klorida 2 N

- Natrium hiaroksida 10%

- Heksana p.a

- i£til asetat

- Kalsium karoonat

pereaksi Dragendorf Spray

- Kiesel Gel 60 F

2. A la t-a la t.

- Satu set a lat refluks

- TLC Scanner Shimadzu CS-930

- Bejana kromatografi ____ -

- Botol timbang

Oven

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 39: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

24

3* Cara ker.ia*

3 .1 . penyiapan bahan penelitian .

- pengumpulan daun : d ip ilih daun dengan C riteria :

- Daun muda : 4 sampai 5 daun dari daun pa­

lin g ujung.

- Daun tua : 6 sampai 10 daun dari daun pa­

lin g ujung.

- Waktu pengambilan : Daun diambil secara acak dari

dua tanaman pada in terva l waktu sbb. ;

- Sampel pertama diambil pukul 06*00

- Sampel keaua diambil pukul 09.00

- Sampel ketiga diambil pukul 12.00

- Sampel keempat diambil pukul 15*00

- Sampel keliina diambil pukul 13.00

- Sampel keenam diambil pukul 21*00

Bahan-bahan yang telah dikurapulkan kemudian di

keringkan dengan sinar matahari, kemudian d ig ilin g

atau diserbuk dan diayak.

3*2. Cara ekstraksi.

Ditimbang dengan t e l i t i 3,000 gram serbuk ke-

ring, kemudian dimasukkan kedalam labu d estila s i >0

ml. Direfluks dengan 23 ail petroleum eter selama dua

jam. Setelah itu disaring dengan corong Buchner, U l ­

tra t yang didapatkan dikumpulkan sedangkan residu d i­

refluks kembali dengan 25 oil petroleum eter. Ekstrak-

diulang masing-aasing tiga ka li selama dua jam#

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 40: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

25

E lltra t yang didapatkan ( rase petroleum eter )

dilakukan u ji k u a lita tif dan dilanjutkan u ji kuanti-

t a t i f , sedangkan residunya direfluks kembali dengan

25 ml aseton. Ekstraksi diulang masing-masing selama

dua jam.

P ilt r a t yang didapatkan ( fase aseton ) dipisah

kan sedangkan residunya dih idrolisa dengan asam klori.

da 2 N, didihkan dan selanjutnya dinetralkan dengan

natrium hiaroksida 10%. Setelah netral disaring de­

ngan corong Buchner dan f i l t r a t yang didapatkan dieks

traksi dengan kloroform menggunakan corong pisah. j ks

traksi dengan kloroform dilakukan pula terhadap re s i­

du hasil h idro lisa . Residu hasil h idrolisa in i ditarn-

bah sejumlah tertentu kloroform sehingga residu ter­

sebut terendam. Setelah die^straksi selama dua jam ma

ka disaring melalui corong Bucnner. J jlltrat yang dida

patkan dicampur dengan f i l t r a t hasil h idrolisa dan

akhirnya campuran f i l t r a t in i ( fase kloroform ) d ila

kukan u ji k u a lita t if dan selanjutnya u ji kuan tita tif.

Untuk lebih jelasnya ekstraksi tersebut dapat d ilih a t

pada Lampiran H I . (33)

3.3^ Penetapan susut pengeringan.

Bi timbang 0,500 gram serbuk daun, kemudian dirna

sukkan kedalam krus porselin yang sudah ditimbang

konstan. Setelah itu dipanaskan di lemari pengering

pada suhu 105° C sampai bobot konstan. (34)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 41: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

26

3*4« Penetapan kadar k lo r o f i l *

Ditimbang 0,100 gram serbuk daun dan dimasukkan

kedalam beker glas 100 ml, kemudian tambahkan aseton

kedalamnya sampai semua warna pada jaringan terlepas.

Tambahkan kalsium karbonat, saring ekstrak dengan co­

rong Buchner, masukkan kedalam labu ukur 100 ml* Bi-

las dengan aseton sampai tak be'rwarna dan tambahkan

aseton sampai garis tanda. Kemudian diukur absorpsi-

nya pada panjang gelombang 663 nm dan 645 nm dengan

sel satu cm. Kadar k lo ro f i l dapat dihitung dengan per

samaan :

Total k lo ro fi l (mg/1) = 20,2 + 8,02

dimana :

' Lan ^645 adalah absorpsi pada panjang gelombang

663 nm dan 645 nm* (26 )

3«5» U.ii k u a lita t if dengan Kromatografi Lapisan T ip is .

Larutan fase gerak dimasukkan kedalam bejana

kromatografi yang dindingnya telah d ilap is i dengan

kertas saring, bejana ditutup dan dioiarkan sampai je

nuh.

F lit ra t hasil ekstraksi ditotolkan pada lempeng

Kiesel Gel 60 F 254 dengan menggunakan mikropipet, ke

muoian lempeng dimasukkan bejana kromatografi, d ielu-

asi dengan fase gerak yang telah dijenuhkan. Setelah

fase gerak mencapai batas yang telah ditentukan lem­

peng diangkat kemudian dikeringkan pada suhu kamar

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 42: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

27

agar fase geraknya menguap. Setelah itu disemprot de­

ngan penampak noda. Untuk penampak noda b ila yang d i­

gunakan asam su lfat pekat ; metanol, setelah disem-

protkan lempeng dipanaskan pada suhu 105° C selama le

bih kurang 10 menit. Biamati warna noda yang . tarnpak

dan dihitung harga Hf nya. Untuk mengetahui jen is se­

nyawa steroida digunakan pembanding. Uji kromatografi

lapisan t ip is dilakukan terhadap :

- Fase petroleum eter, fase gerak yang digunakan ;

heksana : e t i l asetat = 7:3

penampak noda = Asam su lfat pekat : metanol = 1:1

- Fase kloroform, fase gerak yang digunakan ;

Kloroform ; metanol = 19:1

penampak noda = pereaksi Dragendorf Spray

3.6. Cara penetapan kadar stero l to ta l dengan Densitome -

t r i .

3 .6 .1 . Pembuatan larutan baku kolesterol 1000 ppm.

Ditimbang dengan seksama 0,100 gram koleste­

ro l, kemudian dilarutkan dengan kloroform dalam be-

ker glass, larutan dipindahkan kedalam labu ukur

100 ml la lu ditambah kloroform sampai garis tanda.

3.6.2. Penyiapan larutan sampel.

Ekstrak kering dari sampel dilarutkan dengan

Kloroform secukupnya kemudian dipindahkan kedalam

labu ukur 5 secara kuantita tif, selanjutnya d i­

tambah kloroform sampai garis tanda.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 43: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

28

3*6.3» Penentuan pan.iang gelombang maksimum kolesterol de­

ngan Densitometri,

Noda dari standart kolesterol y«tng dihasilkan

dari penyiapan kromatografi lapisan t ip is seperti

3 «5 * tersebut diatas dilakukan pengukuran harga ab-

sorpsinya pada panjang gelombang 370 nm sampai 700

nm. Panjang gelombang maksimum cJi tun jukkan oleh har

ga absorpsi tertinggi atau puncak kromatogram yang

paling tinggi.

3.6.4* Penetapan kadar stero l to ta l dengan Densitometri,

Pada setiap lempeng ditotolkan larutan pemban

ding kolesterol seoanyak empat t i t ik dan larutan

sampel sebanyak enam t i t ik . Setelah dieluasi dengan

eluen heksan : e t i l asetat = 7 :3 , aikeringkan pada

suhu kamar dan disemprot dengan penampak noda asam

su lfat pekat ; metanol = 1:1. Selanjutnya dikering-

kan dalam lemari pengering, kemudian diamati luas

area dari masing-masing noda kromatogram pada pan­

jang gelombang maksimum dengan koefisien (SX) = 3

dimana merupakan hasil penelitian 11 posisi l in ia r i-

zer " untuk mendapatkan hubungan yang l in ie r antara

konsentrasi dengan luas area kurva.

3.7. Cara penetapan kadar solasodina dengan Densitometri.

3*7.1. Pembuatan larutan baku solasodina 1000 ppm.

Ditimbang dengan seksama 0,100 gram solasodi­

na, kemudian selanjutnya dilakukan seperti 3 *6. 1 .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 44: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

3.7 .2 . Penyiapan larutan sampel.

Dilakukan seperti 3*6.2.

3 .7 .3 . Penentuan pan.lang gelombang maksimum solasodina de­

ngan Densitometri.

Digunakan standart solasodina, selanjutnya di

lakukan seperti 3 «6 .3 »

3 . 7 .4 . penetapan kadar solasodina dengan Densitometri.

Pada setiap lempeng ditotolkan larutan pemban

ding solasodina sebanyak empat t i t ik dan larutan

sampel enam t i t ik . Setelah dieluasi dengan eluen

kloroform ; metanol = 19:1, dikeringkan pada suhu

kamar dan disemprot dengan penampak noda Dragenaorf

Spray. Kemudian diamati luas area dari masing-ma

sing noda kromatogram pada panjang gelombang maksi­

mum.

3*8* Analisa data.

Dari data luas arae Kromatogram larutan baku

yang didapat, ditentukan persamaan garisnya dimana

x = jumlah (ug) larutan baku dan y a luas area kroma­

togram. persamaan garis yang didapat y = Bx + A. Jum­

lah (ug) larutan sampel dapat d icari setelah dimasuk­

kan kedalam persamaan garis in i, dimana y = luas area

larutan sampel sehingga didapatkan jumlah (ug) laru­

tan sampel sebagai x.

29ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 45: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Gambar 1. Daun dan Bunga dari tanaman Solanum w rightii Benth.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 46: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

31

Gambar 2. Tanaman solanum w righ tii Benth.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 47: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

/

BAB IV

HASIL PENELITXAN

1. HaslX penyiapan bahan penelitian ( penimbangan serbuk.

penetapan susut pengeringan ) daun tanaman Solanum wrieh.

t i i Benth dalam berbagal in terva l waktu.

Hasil penimbangan serbuk dan penetapan susut pengeringan

daun tanaman Solanum wriKhtii Benth dalam berbagai in ter

val waktu pengambilan dapat d ilih a t pada Tabel 1 ,

Tabel 1

Hasil penimbangan serbuk dan penetapan susut pengeringan daun tanaman Solanum w righ tii Benth d^lam berbagai in ter val waktu pengambilan.

VSTP(pukul)

pengambilan I Pengambilan I IKD BSB

(gram)SP

(#)BSK

(gram)BSB.

(gram)SP(#)

BSK(gram)

06.00 tua 3,001 9,581 2,7153 3,001 10,421 2,6883muda 3,002 10,339 2,6910 3,000 10,020 2,6994

09.00 tua 3,002 9,960 2,7030 3,001 10,379 2,6895muda 3,001 9,419 2,7183 3,001 10,379 2,6895

12.00 tua 2,999 10,040 2,6979 3,001 10,579 2,6635muda 3,001 10,978 2,6716 3,001 9,960 2,7021

15.00 tua 3,001 9,381 2,7135 3,002 10 ,442 2,6885muda 3,002 9,820 2,7072 3,002 9,960 2,7030

18.00 tua 3,002 10,178 2,6965 3,000 10,220 2,6934muda 3,001 9,381 2,7117 3,002 9,562 2,7150

21 .00 tua 3,001 10,359 2,6901 3,001 10,241 2,6937

| muda 3,000 9,780 2,7066 3,001 9,381 2,7195

Keterangan ;WP = tfaktu pengambilan ; KD = K riteria daun ; BSB = Berat ser­buk basah; SP = Susut pengeringan ; BSK = Berat serbuk kering.

32

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 48: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

/

33

2. Hasil pemeriksaan fase petroleum eter dengan Kromatogra

i i Laplsan 2i.pis.

Hasil pemeriksaan fase petroleum eter dengan Kromatogra

f i Lapioan H p is dapat d ilih a t pada Garabar 3«

o4.o© os-oo w o o ie.oo iJoc ak.oo ia-» u-oo<

i

Gambar 3* Hasil u ji Kromatografi Lapiean Ttpis fase petro­leum eter daun Solanum w rlgh tii Benth dengan pem banding kolesterol«Fase gerak = Eekean : e t i l asetat (7 :3 ) penampak noda = Asam su lfat pekat ; metanol

(1:1 )St = Kolesterol ( warna noda = ungu merah,

Rf = 0,71 )S = Sampel ( warna noda = ungu merah ,

Rf = 0,71 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 49: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

3* Hasil pemeriksaan fase kloroform dengan Kromatografi

Lapisan 21 p is♦

Hasil pemeriksaan fase kloroform dengan Kromatografi

Lapisan Tipis dapat d illh a t pada Gambar 4 .

3*+

Gambar i*. Hasil h ji Kromatografi Lapisan ELpis fase kloro form daun Solanum w righ tii Benth dengan pemban- ding solasodina,Fase gerak = Kloroform : metanol (1-9:1)penampak noda = Dragendorf SpraySt = Solasodina ( warna noda = ungu merah )S = Sampel

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 50: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

35

i+. Hasil penetapan kadar s tero l to ta l dengan Densitometri.

i f . l . Penentuan pan.iang gelombang maksimum.

Dari hasil penentuan panjang gelombang maksimum de­

ngan menngunakan pembanding kolestero l didapatkan pan

jang gelombang maksimum yaitu 393 nm. Hasil dapat d i-

lih a t pada Gambar 5*

Gambar 3

Hasil penentuan panjang gelombang maksimum standart kolesterol yang diukur pada panjang gelombang 370 nm sampai 700 nm secara. Densitometri*

t?* **¥

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 51: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

36

4.2. Hasil penetapan. kadar stero l to ta l sain pel fase petro­

leum eter daun tua Solanum. wri^htii Reath- Penaambi-

lan_X.

Hasil penetapan kadar s te ro l to ta l sampel fase petro­

leum eter daun tua Solanua vjri.ghtii Benth, pengaznbi-

lan I yang dilakukan pengukuran tiga ka li dengan men

gunakan standart kolesterol ( jumlah penotolan seki-

tar 2 ug, 4 ug, 6 ug, 10 ug, 12 ug dan 14 ug ) dapat

d ilih a t pada Garnbar 6, 7, a, 9, 10 dan 11 serta Tabel

2 , 3 dan 4»

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 52: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

37

Gambar b

Kurva kromatogram dan luas area krotnatogram hasil pen^uku- ran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum wri;,htii Benth ( pengambilan I , putcul 06.00, 09.00, 12.00, 15-00,18.00 dan 21.00 pada Pengukuran I .

54 A

t 7i Jl

3I i ' ■2 i| I ! f |

A I i| '1 I M ! !A. /\ M ! M . ‘

10K

8* * 11V l\» ! r' : 1 I!

I\II

r f r M • -I'U KJ W

U ' - »i0NO.

10

i o7, r-i

.! ' - I

' A

li i 2 \ -i iO

13

Keterangan :1, Z 9 3> 5 = Standart ko lestero l.

7, 8, 9> 10 = Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00 dan 18.00)

M I L I Kf e r p u s t a k a a w

•UNIVERSLTAS A1RLANGGA" S U R A B A Y A

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 53: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

33

Gambar 7

Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) terhadap luas area pada pengukuran I penetapan kadar sampel fase petro­leum eter daun tua solanum w righ tii Benth.

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma-

togram Gambar 6 dari a lat Densitometer dengan persamaan ga

r is regresi sbb. ;

y = 2697,1129x + 21b5,bl02

r = 0 ,99^

r tabel = 0,tt78 <* = 5%

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 54: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

/

39

Tabel 2

Hasil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w rightii Benth, Pengambilan X pengu­kuran I dalam in terva l iwaktu yang berbeda secara Densitome t r i .

Waktupengambilan

(pukul)

Juwlah sterol to ta l

(ug) *

Kadar stero l tota l dalam sampel

(mg/g)

06,00 12 , 000^ 1,474209.00 14,2899 1,057312.00 8,8923 0,624015.00 7,7122 0,947418.00 12,5918 1 ,5566

Catatan :* Didapatkan dari persatnaan garis regresi pada Gambar 7

( contoh perhitungan lih a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 55: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Gambar 6

Kurva kromatogram dan luas area kromatogram hasil pengUKU-

ran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w rightli Benth ( Pengambilan I , pukul 06.00, 09-00, 12.00, 15.00,18.00 dan 21.00 ) pada pengukuran I I .

Al l

i !

t

\J \J y - " ' J \J \Jj

V— 0...

.-c>. ;oo i i

! aHE MO, 1

NO. V Pus,

n . i?'ri, £41. t

1 j , ?•> 116,6 131.8 i >•-; f, t h

HKf-H

i , 92

■. 1 ? 45?40r 673*43.3, 63

MSfiK

! G7&L

i» 2 . 3 , k 5, 6, 7, 8, 9, 10 =

Keterangan :Standart ko lestero l.Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 18.00 dan 21.00)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 56: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Gambar 9

Kurva baku larutan standart Kolesterol (ug) terhadap luasarea pada Pengukuran I I penetapan kadar sampel fase petro­leum eter daun tua solanum wriahtii Bentlu

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma-

togram Gambar 8 dari a lat Densitometer dengan persamaan ga

r ie regresi sbb. :

y = 2309,b908x + 2746,3815

r = 0,9903

r tabel = 0.»50

<b= 5*

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 57: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Hasil penetapan kadar stero l to ta l sarapol fase petroleum eter daun tua Solanua wriKhtii Benth, pengambilan I pengu­kuran I I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densitc- a e tr i.

Tabel 3

Waktupengambilan

(pukul)

Jumlah sterol to ta l (ug)*

Kadar stero l tota l dalam sampel

(mg/S)

06.00 8,1614 1,507509.00 11,2521 1,040712.00 18,6572 0,8b4415.00 9,7803 1,201418.00 12,8785 1,592021.00 7,7087 1,4328

Catatan :* ddap&tkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 9

(. contoh perhitungan lih a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 58: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

/

Gambar 10

Kurva kromatogram dan luas area krornato^ram hasil penguku- ran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum wriKhtii Benth ( Pengambilan I , pukul 06.00, 09.00, 12*00, 15.00,18.00 dan 21.00 ) pada pengukuran I I I .

I.CQ—j

j

7A2 r| m iM I n a If n |K

, A i w U U - J l I! !\ n ! \jp .

1.-:

L_ *.««>*

1, 2, 3i 4 = Standart kolestero l.5, 6, 7, 8, 9, 10 =s Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00,

15.00, 18.00 dan 21.00)

Keterangan :

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 59: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Gambar 11

Kurva baku larutan standart kolestero l (ug) terhadap luasarea pada Pengukuran I I I penetapan kadar sampel fase petroleum eter daun tua solanum w righ tii Benth*

.1I I ) /ill --------

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma­

togram Gambar 10 dari alat Densitometer dengan persamaan

garis regresi sbb. :

y = 2l63,1Mt5x - 335,7^1

r = 0,9952

r tabel = °>950

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 60: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

45

Hasil penetapan Kadar s tero l tota l sampel t'ase petroleum eter daun tua Solanum w rightii Renth, Pengambilan I pengu- kuran I I I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densito metri*

Tabel 4

Waktupengambilan

(pukul)

Jumlah sterol to ta l (Ug)*

Kadar s tero l tota l dalam sampel

(mg/S)

06.00 6,6059 1,217209.00 6,3806 1,180312.00 10,9185 0,809415.00 6,6406 1,223613.00 8,6442 1,602921 .00 5,2419 1,9486

Catatan :

* Didapatkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 11 ( contoh perhitungan lih a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 61: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

t

46

4«3* Hasil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petro­

leum eter daun muda Solanum w rightii Benth. Pengambi-

lan I .

Hasil penetapan kadar stero l tota l sampel fase petro­

leum eter daun muda Solanum w righ tii Benth, Pengambi­

lan I yang dilakukan pengukuran dua k a li dengan rneng-

gunakan standart kolestero l ( jumlah penotolan seki-

tar 2 ug, 6 ug, 10 ug dan 14 ug ) dapat d ilih a t pada

Gambar 12, 13, 14 dan 15 serta Tabel 5 dan 6.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 62: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

k7

Kurva kromatogram dan luas area kromatogram hasil penguku­ran sampel fase petroleum eter daun mud Solanum wri^htii Benth ( Pengambilan X, Pukul Ob.00, 09.00, 12.00, 15.00,18.00 dan. 21.00 ) pada Pengukuran I .

Gambar 12

_r-.o-ar*

_ I , Oi'O

J \

: ^ - l A 1 ..-V"7 .1! i ,V - U •" 1

. - 0.

t

Lf\Ht NO, 1

HO.

Cl10

i1 PCS.

11. S' . 1

40, 155 >;7 0. 3!-,S,

161. 111? . 6 < *1 i'*r l".1 •:! “ 1 C'1 44 » 3

H l*. —

3 U-;-'J ?0’.\ 4

"ii' ’ o'*1i5S9i:i1k*3;:-

9W4 j 0 fX;

r4 S. 0

1, h" ,

12. 16. 16. i 9, 11. 10,5 . 4

'■J 1 HL ii:..-il 1

U 2, 3, k

5» 6, 7, 8, 9, 10

Keterangan :Standart ko lestero l.Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00,15.00, 18.00 dan 21.00)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 63: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

48

32,0

30,0

A 2G,0• 26,0 iJ 2't,0! 23,0 i

"£> 20,0 ‘ 13,0

I 16,0W3 1£*»°

12, 0

1 0 ,0

6,0

6;.o

4.0

Gambar 13

Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) terhadap luasarea pada Pengukuran I penetapan. kadar sampel fase petro­leum eter daun muda Solanum w righ tii Benth.

,JumL-ih ( ) ------- ►

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma-

togram Gambar 12 dari a lat Densitometer dengan persamaan

garis regresi sbb. :

. y = 22I9,4502x - 2278,0236

r = 0,9976

r tabel = ° » 950</■= 5#

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 64: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Easil penetapan kadar sterol total sampel fase petroleum

eter daun muda Solanum wriahtii Benth, Pengambilan I pengu

kuran I dalam interval waktu yang berbeda secara Densitome

tri.

Tab e l 5

Waktu

pengambilan

(pukul)

Jumlah sterol

total

(ug)*

Kadar sterol total

dalam sampel

(mg/s)

06.00 8,6524 0,803809.00 15,5297 0,7 H I12.00 9,9885 0,373915.00 8,6825 0,534518.00 5,1S56 0,6374oo•OJ 5,9819 0,7367

Catat&n :

* Didapatkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 13( contoh perhitungan lin a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 65: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

50

Gambar H

Kurva kromatogram dan luas area kromatogram hasil penguku­ran sampel fase .petroleum eter daun muda Solanum w righ til Benth ( pengambilan I , pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00 ,18.00 dan 21.00 ) pada Pengukuran IX.

5i\

7 8

I I i

10

i n !\

!\

11

i'i

i A'.\

•l i. •'\JV — ' ■ - /

V|-i . t

HO, V . P O S .

n

v?i

i lb 131 1-i':i

i I'-:.4y

I?o£i

1 7343 u 2 i£

1.4 £. •? 1,1 J t f 1.1 C' p O

10,3 5,6 b - 7

U I hit 1 i"31 '<9. 6Keterangan :1, 2, 3, 4 = Standart ko lestero l.5> 6, 7, 8, 9> 10 = Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00,

15.00, 18.00 dan 21.00).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 66: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

51

Gambar 15

Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) terhadap luasarea pada Pengukuran XI penetapan kadar sampel fase petroleum eter daun muda Solanum w righ tii Benth.

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma-

togram Gambar 14 dari a lat Densitometer dengan persamaan

garis regresi sbb. :

y = 2055,7094* - 1257,0021

r = 0,9993

r tabel =0.950

& = 3%

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 67: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

5a

Hasil penetapan kadar s tero l to ta l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum w righ tii Benth, Pengambilan I pengu kuran IX dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densito­me t r i .

Tabel 6

Waktupengambilan

(pukul)

Juralah stero l to ta l (uiO*

Kadar s tero l to ta l dalam sampel

(mg/g)

06.00 10,0299 0,931809.00 16,3090 0,750012.00 10,9754 0,410815.00 9,3398 0,575018.00 5,3501 0,6576oo•<3 6,3341 0,7801

Catatan :* Didapatkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 15

( contoh perhitungan lih a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 68: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

53

4.4. Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petro-

leum eter daun tua;, solanum w righ tii Benthf Pengambi­

lan I I .

Hasil penetapan kadar s tero l total- sampel fase petro­

leum eter daun tua Solanum w righ tii Benth, Pengambi­

lan I I yang dilakukan pengukuran dua k a li dengan m»n£

gunakan standart kolestero l ( jumlah penotolan seki-

tar 4 ug, 6 ug, 10 ug dan 14 ug ) dapat d ilih a t pada

Gambar 16, 17, 18 dan 19 serta Tabel 7 <ian 8.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 69: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Kurva kromatogram dan luas area kromatogram hasil penguku­ran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii Benth ( pengambilan I I , pukul Ob.00, 09*00, 12.00, 15*00,18.00 dan 21.0 0 ) pada pengukuran I .

5**

Goubar. 16

r

a .

....1 2

>jJ- K

\

i \10

jO. j : o » S -1 . 7

L A N E f* 0 - t

N O . V P L -: - R R E N'lRf*. V

1 2 1 , 1 f " i ' ~ . • • «, h.f-'i 7.. t

z 1 . 35 4. 4.Jt 51. 1 . 15 (.4 **i [;• 1 O'? 11.5 i-jf' | 1 ?:iU33 . 4i'i 12.

•3-;. r, 1 *083 • 5 ? 11. ii l l . 1 31362 . 39 1?. "71 2 =:. 19228 . 1 i' 11. £

Q i n , 1 22440 . 7-1 • 13. i~i10 156. t. 6 6 4 ?. . 5? 4 , 0

TDK L 162023 '*

Keterangan :1, 2, 3, 4 = Standart kb l^stero l.

6, 7, 8, 9, 10 » Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00,

15.00, 18.00 dan 2 1 .00)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 70: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Luas

ar

ea

55

Gambar 1?

Kurva baku larutan standart kolesterol (ug) terhadap luasarea pada Pengukuran I penetapan kadar sampel fase petro­leum eter daun. tua Solanum w righ tii Banth.

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma­

togram Gambar 16 dari a lat Densitometer dengan persamaan

garis regresi sbb. :

y = 1330,3935* - 538,5620

r = 0,9990

r tabel = 0,950 d-= 5%

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 71: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

56

Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii Benth, pengambilan I I pengu kuran. I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densitome t r i .

Tabel 7

Waktu

pengambilan

(pukul)

Ju.*alah sterol to ta l(ug)*

Kadar stero l tota l dalam sampel

(mg/g)

06.00 15,5833 1,932209.00 H.7491 1,371012.00 23,9785 1,116915.00 14,8578 1,105318.00 17,2725 1,6032oo.c\i 5,3970 2,0036

Catatan ;* Didapatkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 1?

( con.toh perhitungan lih a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 72: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

57

Kurva kromatogram dan luas area kromatogram hasil penguku- ran sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w rightii Benth ( Pengambilan. IX, pukul 06.00, 09.00, 12,00, 15.00, 18*00 dan. 21*00 ). pada Pengukuran I I .

Gambar 18

5, 6, 7, 8, 9, 10 = Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00,15*00, 18.00 dan 2 1 . 00)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 73: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

58

Gambar 19

Kurva baku larutan standart kolestero l (us) terhadap luasarea pada Pengukuran I I penetapan kadar sampel fase petrgleum eter daun tua Solanum w righ tii Benth.

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma-

togram Gambar 18 dari a lat Densitometer dengan persamaan

garis regresi sbb. :

y s 749,6668x + 6^0,1238

r = 0,9838

r tabel = °*950

= 5%

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 74: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

59

Hasil penetapan kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun tua Solanum w righ tii Benth, Pengambilan I I pengu kuran I I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densito­me t r i .

Tabel 8

Waktupengambilan

(pukul)

Jumlah sterol to ta l (ug)*

Kadar stero l tota l dalam sampel

(mg/s)

06.00 14,3914 1,784409.00 24,4706 1,5164ia.oo 12,8 142 0,955015.00 15,6588 1,456118.00 5,2496 1,9490oo.C\j 8,4495 3,1368

Cat a tan :* Didapatkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 19

( contoh perhitungan lih a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 75: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

60

4.5. Hasil penetapan kadar s tero l to ta l sampel fase petro­

leum eter daun muda Solanum w righ tii Benth. PeaKambi-

Hasil penetapan kadar s tero l to ta l sampel fase petro­

leum eter daun muda Solanum w righ tii Benth, Pengambi­

lan XX yang dilakukan pengutcuran dua ka li dengan men£

gunakan standart kolesterol ( jumlah penotolan seki-

tar 2 ug, 6 ug, 10 ug, 12 ug dan 14 ug ) dspat d i l i -

hat pada Gambar 20, 21, 22 dan 23 serta Tabel 9 dan

10.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 76: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

61

Gambar 20

Kurva kromatogram dan luas area kromatogram hasil pen&uKu- ran sampel fase petroleum eter daun muda Solanum v/riahtii Benth ( pengambilan I I , pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15*00,18.00 dan 21.00.) pada Pengukuran I .

... l A j y m m m m

> r: <•. 0 lOO. f> 'tTO.O 194.6

" n o . i

NO. V pi. 'r, hREr HhPK

1 i , -1 4?5 .12S 9 .55:>17.3C 6 . i

41 . 9 8 . 9"? 1 0 . 64 j i , 4 1 2859. 6 f:' 15,25 72 4 4 *?c c-t- 1.'. ■ 1 1 * 1 0 . 6

7 , f- 13335 .3 * ‘ 15 .71 ^ . 4 10574.32 12 .4l i t , 4 9432 .^5 1 1 . 2171.4 r' 3 7?. t*:3 8 . 7

1 0 145.5 ?229.^3 8 .5

lOTHL 244 * 1 . 6

Keterangan :1, 2, 3, 4 = Standart ko lestero l.5, 6, 7, 6, 9, 10 = Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00,

15 .00, 18.00 dan 2 1 . 00) .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 77: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

62

Gambar 21

Kurva baku larutan standart kolestero l (ug) terhadap luasarea pada Pengukuran I penetapan kadar sampel fase petro­leum eter daun muda Solanum w righ tii Benth.

••a

cG0>U

W3.J

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma­

togram Gambar 20 dari a lat Densitometer dengan persamaan

garis regresi sbb* :

y = 1021,6292x

r = 0,9986

r tabel = °>950

+ = 5*

- 1282,7637

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 78: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

63

label 9

Hasil penetapan. kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum. w righ tii Benth, pengambilan I I pe- ngukurazi I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densi- tometri.

Waktupengambilan

(pukul)

Jumlah stero l to ta l (ug)*

Kadar s tero l to ta l dalam sampel

(ms/g)

06.00 10,0412 1,859909.00 14,3086 1,330012.00 11,5669 1,070215.00 10,5373 1,299518.00 a ,4733 1,560521.00 8,3316 3,0636

Catatan :* Didapatkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 21

( contoh perhitungan lih a t lampiran 4 )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 79: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Gambar 22

Kurva kromatograia dan luas area kromatogram hasil penguku­ran sampel fase petroleum eter daun muda Solanum wriKhtii Benth ( pengambilan XI, pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00,18.00 dan 21.00 ) pada pengukuran I I .

Keterangan :

1* 2, 3, 4 = Standart ko lestero l.5* 6, 7, 8, 9* 10 = Sampel (pukul 06.00, 09.00, 12.00,

15.00, 18.00 dan 21.00).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 80: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

65

Gambar 23

Kurva baku larutan standart kolestero l (ug) terhadap luasarea -pada Pengukuran I I penatapan kadar sampel fase petrolsum eter daun muda solanum w righ tii Benth.

I

Kurva baku in i didapatkan dari data luas area kroma-

to^ram Gambar 22 dari a lat Densitometer dengan persamaan

garis regresi sbb. :

y = 1230,0605x - 23,334

r =0,9995

r tabel = ° » 9 5 0

= n

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 81: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

66

Hasil penetapan. kadar stero l to ta l sampel fase petroleum eter daun muda Solanum wr ig h t i i Benth, Pengambilan I I pe­ngukuran I I dalam in terva l waktu yang berbeda secara Densi tometri.

Tabel 10

Waktupengambilan

(pukul)

Jumlah stero l to ta l (ug)*

Kadar s te ro l total dalam sampel

(mg/g)

06.00 9,8906 1,832009.00 13,4750 1,252612.00 10,8868 0,805815.00 9,6050 1,184518.00 7,1924 1,3246oo•rvj 6,6399 2,4416

Catatan ;* Didapatkan dari persamaan garis regresi pada Gambar 23

( contoh perhitungan lih a t lampiran if )

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 82: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

67

5. Hasil penetapan kadar k lo ro f i l to ta l daun Solanum wri

t i i Benth dalam in terva l waktu yang berbeda secara spek

trol'otom etri.

Hasil penetapan kadar k lo ro f i l tota l dari daun Solanum

w righ tii Benth secara spektrofotometri aalarn berbagai

in terva l waktu yang berbeda dapat d ilih a t pada 'label 11

untuk pengambilan sampel I dan Tabel 12 untuk pengambi

lan sampel I I .

Tabel 11

Hasil penetapan kadar k lo ro f i l tota l daun Solanum wriah t i i Benth dalam berbagai in terva l waktu yang berbeda se Cara spektrofotometri, pengambilan X.

Waktupengambilan

(pukul)

K r ite r iadaun

Kadar rata^rata . k lo r o f i l to ta l

(mg/g)

06.00 tua 1 ,3854muda 1 ,k7kd

09.00 tua 1,6526muda 1,8637

12.00 tua 1,3899muda 1,7747

15.00 tua 2,0398muda 2,1959

18.00 tua 1,7186muda 1,689Voo«c\j tua 1,9676muda 2,0258

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 83: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

68

Hasil penetapan kadar k lo ro f i l tota l daun Solanum wriKh t i i Benth dalam berbagai in terva l waktu yang berbeda se cara spektrofotometri, pengambilan I I .

Tabel 12

Waktu

p e n g a m b i l a n

(pukul).

K r i t e r i a

d aun

K a d a r r a t a - r a t a

k l o r o f i l total

(mg/g)

06.00 tua 1,4438m u d a 1,6106

09.00 tua 1,6738m u d a 1,7328

12.00 tu a 1,1183m u d a 1,4618

15.00 tua 1,8270m u d a 1,9339

18.00 tua 1,4186mu d a 1,7219

oo•fvj t ua 1,8291muda. 1,9094

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 84: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

69

6. Pengolahan data.

Untuk mengetahui p ro l'il perbedaan kadar s tero l tota l

dari sampel fase petroleum eter daun tua maupun daun mu

da Solanum w righ tii Benth dalam berbagai in terva l waktu

maka dapat d ilih a t pada Gambar 24 , 25* 26 dan 27.

Sedangkan untuk melihat p ro f i l kadar k lo ro f i l tota l dan

kadar stero l to ta l dari sampel daun tua maupun daun mu

da Solanum w righ tii Benth dalam berbagai in terva l waktu

dapat d ilih a t pacta Gambar 28, 29, 30 dan 31.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 85: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Kadar

rata«rata

sterol

total

(mg/g)

70

Gambar Zk* Kurva waktu pengambilan (pukul) terhadap kadar rata-rata s te ro l to ta l (mg/g) dari sampel daun tua tanaman Solanum w righ tii Benth, pengambilan l «

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 86: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Kada

r ra

ta-r

ata

ster

ol

tota

l £m

g/g)

71

2 ,8 -

2 , 6 -

2 ,4 ’

2 ,2 -

2 ,0 -

1,8 -

1 ,6 -

1,4 '

1,2 '

1,0 •

. 0,8 '

0,6 -

0,4 '

0,2 -

03.00 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00 21.0 0Waktu pengambilan (pukul)

Gambar Z5 • Kurva waktu pengambilan (pukul) terhadap kadar rata-rata s te ro l to ta l (mg/g) dari sampel daun tua tanaman Solanum wrlKhtli Benth, Pengambilan X I•

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 87: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Kada

r ra

ta-r

ata

ster

ol

tota

l (m

g/g)

7^

Waktu pengambilan (pukul)

Gambar z£> ♦ Kurva waktu pengambilan (pukul) terhadap kadar ra ta -ra ta s te r o l to ta l (mg/g) dari sampel daun muda tanaman Solanum w r ig h t i i Benth, Pengambilan I .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 88: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Kada

r ra

ta-r

ata

ster

ol

tota

l (m

g/g)

/73

Waktu pengambilan. (pukul)

Gambar 27* Kurva waktu pengambilan (pukul) terhadap kadar ra ta -ra ta s t e r o l to ta l (mg/g) dari sampel daun muda tanaman Solanum w r lK h tll Benth, Pengambilan I I .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 89: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

?k

06.00 09.00 12,00 15.00

Waktu pengambilan18.00 21,00

(pukul)

Gambar 28. Histogram kadar rata-rata s te ro l to ta l (£222) dan kadar rata-rata k lo ro i'il to­ta l ( C I), dalam berbagai in terva l wak­tu dari sampel daun tua tanaman solnnnm w righ tii Benth, Pengambilan I .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 90: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Kadar

rata-rata

(mg/g)

75

3.0

2,8

2,6

2.4

2,2

2.0

1,8

1,6

1.4

1,2

1,0

0,8

0,6

0,4

0,2

0

Waktu pengambilan (pukul)

Gambar* 29. Histogram kadar rata-rata s tero l to ta l) dan kadar rat&*rata k lo r o f i l to­

ta l ( 1 \\ dalam berbagai in terva l vak- tu dari sampel daun tua tanaman Solanum wriRhtil Benth, Pengambilan I I .

06.00 09.00 12.00 15.00 18.00 21.00

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 91: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Kada

r ra

ta-r

ata

(mg/

g)

76

3.0

2,8

2,6

2.4

2,2

2.0

1,8

1,6

1.4

1 ,2

1,0

0,8

0,6

0,4

0,2

0

Gambar 30 . Histogram kadar rata-rata s te ro l to ta l) dan kadar rata-rata k lo r o f i l to­

ta l ((_ .J) dalam berbagai in terva l wak­tu dari sampel daun muda tanaman Sola­num w righ tii Benth, Pengambilan I .

Waktu pengambilan (pukul)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 92: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

(S/Sm)

77

3.0

2,8

2,6

2.4

2,2

2.0

1,8

1,6

1.4

« 1,2 •33 i ,o

0,8

0,6

0,4

0,2

0

Gambar 3-1 • Histogram kadar ra ta -ra ta s t e r o l to ta l) dan kadar ra ta -ra ta k lo r o f i l to ­

ta l ( I n dalam berbagai in te r v a l wak­tu dari sampel daun muda tanaman so la ­num w r iK h tii Benth, Pengambilan I I .

Waktu pengambilan (pukul)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 93: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

PiMBAHASAN

BAB V

Dalam penelitian in i digunakan bagian daun karena

berdasarkan hasil penelitian terdahulu terhadap tanaman

Solanum species dilaporkan bahwa biosintesa solasodina ber

langsung di daun dan hasil biosintesa solasodina tersebut

dipindah ke ouah sebagai tempat akumulasinya. (13) Dan ber

dasarkan penelitian selanjutnya dilaporkan pada daun Sola­

num species juga mengandung alkaloida solasodina. (7 ) Se-

hingga dengan mengetahui kadar solasodina pada aaun diha -

rapkan dapat mengetahui waktu terjadinya biosintesa solaso

dina, akumulasinya serta ke«ndungan solasodina pada daun ta

naman Solanum w righ tii Benth* Dan dengan membedakan antara

daun tua dan daun muda dimaksudkan untuk mengetahui kemung

kinan pengaruh perbedaan kadar k lo r o f i l terhadap kandungan

solasodina.

Ekstraksi ternadap serbuk daun dilakukan tiga tahap.

Pada tahap pertama digunakan pelarut petroleum eter yang

diharapkan dapat menarik zat-zat yang dapat laru t dalam pe

troleum eter seperti s te ro l, leuiak dan l i l i n .

Tahapan selanjutnya adalah ekstraksi aengan aseton.

Setelah dilakukan ekstraksi dengan aseton untuk membebas -

kan solasodina dari ikatan dalam bentuk glikosidanya ( g l i

koalkaloida ) , dilakukan h ldro lisa dengan asam klorida 2 H

sehingga didapatkan solasodina dalam bentuk bebasnya dan

gula. Setelah itu dilakukan penetralan dengan penambahan

78

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 94: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

79

natrium hidroksida 10% sampai mendekati pH sepuluh untuk

mempertahankan solasodina dalam bentuk bebasnya sehingga

mempermudah penarikan solasodina selanjutnya dengan pela-

rut yang lebih polar yaitu kloroform.

Ekstraksi dengan kloroform dilakukan balk terhadap

f i l t r a t dari hasil h ioro lisa maupun residunya, oimana diha

rapkan akan aiaapatkan solasodina sebanyak-banyaknya (agar

eKstraksi sempurna).

Dari hasil u ji ku a lita tir dengan kromatografi lap i-

san t ip is terhadap fase kloroform ternyata tidak terdetek-

s i aaanya solasodina* Hal in i mungkin karena tidak adanya

se l-s e l knubus pada daun sebagai tempat akumulasi solasodi

na seperti pada s e l-s e l buah. Sedangkan dari hasil peneli-

tian Tarigan p. terhadap Solanum species yang la in dilapor

kan pada daun didapatkan kandungan solasodina. (7 ) Maka di

duga mekanisme akumulasi solasodina pada tanaman Solanum

w righ tii Benth berbeda dengan jen is tanaman Solanum yang

lainnya. Dan dari hasil penelitian Agus S. yang sedang ber

langsung terhadap ranting tanaman Solanum w rjgh til Benth

oilaporkan bahwa solasodina didapatkan pada pukul 12.00,

15*00, 18.00 dan 21*00. Berarti pada waictu tersebut solaso

dina yang dibiosintesa ui daun kemungkinan segera aipindah

kan ke buah sebagai tempat akumulasi melewati ranting.

Sedangkan dari hasil penetapan kadar k lo ro f i l dida­

patkan peningkatan dan penurunan kadar k lo r o f i l pada in ter

val waktu pengambilan pukul 06.00, 09*00, 12*00, 15*00,

18.00 daa 21*00. Dan pada sampel daun yang mengandung klo-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 95: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

50

r o f i l yang tinggi tetap tidak didapatkan kandungan solaso­

dina. Hal in i tidak menunjukkaa hubungan antara kadar klo­

r o f i l dengan. solasodina seperti penelitian Bnke a . dan

ELlert U. yang melaporkan pada kultur kalus Solanum dulca­

mara dimana semakin. banyak kadar k lo ro f i l semakin mening-

kat kadar solasodina yang didapatkan. (11) Dan juga dari

hasil penetapan kadar stero l tidak didapatkan hubungan an­

tara kadar stero l to ta l dengan kadar k lo ro f i l yang didapat

kan seperti te r lih a t pada histogram ( Gb. 28, 29, 30 dan

31 ) . Berarti kemungkinan k lo ro fi l hanya berpengaruh lang-

sung terhadap proses I'otosintesa, dimana dengan tingginya

kadar k lo r o f i l diharapkan proses fotosintesa akan ■ mening-

kat tetapi belum tentu d iiku ti proses biosintesa senyawa

metaboli't sekunder yang meningkat pula.

Hasil u ji k u a lita tif dengan kromatografi lapisan t i ­

pis terhadap fase petroleum eter didapatkan bercak noda da

r l sampel daun yang berwarna ungu merah setelah disemprot

dengan penampak noda asam su lfat pekat : metanol ( 1;t ) .

Dan senyawa yang berhasil d iid en tifik as i adalah senyawa go

longan stero l, sebab warna dan harga Rf dari noda sampel

sama dengan pembanding ko lestero l. Setelah dilakukan pengu

kuran kadar stero l to ta l dengan Densitometer didapatkan ha

s i l yang berbeda dari berbagai in terva l waktu pengambilan.

Kadar stero l total terendah didapatkan pada sampel dengan

pengambilan pukul 12.00 dan kadar stero l tota l tertingg i

didapatkan pada-sampel dengan pengambilan pukul 21.00, hal

in i te r jad i baik terhadap sampel daun tua maupun.-. sajnpel

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 96: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

81

daun. muda. Terjadinya penurunan kadar s tero l to ta l . pada

sampel dengan pengambilan pukul 12,00 kemungkinan disebab-

kan karena adanya proses biosintesa senyawa la in seperti

diosgenin, solasodina yang merabutuhkan . _senyaw^. go^Longan

s tero l untuk proses biosintesanya yang kemungkinan berlang

sung setelah proses fotosintesa sekitar pukul 12.00. Dan

terjadinya peningkatatt kadar stero l to ta l pada sampel de­

ngan pengambilan pukul 21.00 kemungkinan disebabkan telah

berakhirnya proses biosintesa senyawa la in tersebut yang

memerlukan senyawa golongan stero l untuk proses -biosintesa

nya seningga terjad i peningkatan kadar stero l to ta l. K«.-

mungkinan la in adanya perbedaan kadar stero l to ta l tcarena

adanya mekanisme transport senyawa stero l dari daun ke ba-

gian la in dari tanaman untuk dibiosintesa menjadi senyawa

yang la in misalnya solasodina pada berbagai in terva l wak­

tu yang berbeda.

■ Maka dugaan la in tidak terdeteksinya solasodina pada

daun tanaman Solanum w rightii Benth karena kemungkinan iada

nya transport senyawa stero l dari daun ke bagian la in dari

tanaman seperti buah, akar, ranting maupun batang yang se-

lanjutnya senyawa stero l tersebut dibiosintesa menjadi so­

lasodina. Hekanisme in i serupa dengan mekanisme biosintesa

tomatin dimana dari daun ditransport s tero l yang selanjut-

nya dibiosintesa menjadi tomatin pada buah. (14)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 97: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

BAB VI

KESIMPULAtf

Dari h a s il p en e lit ia n yang telah ailakukan dapat d±-

simpulkan ;

- pada daun tanaman Solanum w r ig h t li Benth. tidak terdetek -

e i adanya solasodina dengan u j i Kromatografi Lapisan £L-

p is .

- pada daun tanaman Solanum w r ig h t ii Benth didapatkan ka­

dar ra ta -ra ta s te r o l to ta l terendah sebesar 0,3924 mg/g

pada sampel dengan pengambilan pukul 12.00 dan kadar ra­

ta -ra ta s te r o l to ta l te r t in g g i sebesar 2,7526 mg/g pada

sampel dengan pengambilan pukul 21*00.

82

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 98: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

BAB V II

SABAN. - SARAN.

Dari h a s il.p e n e lit ia n yang te lah dilakukan dapat d i-

ajukan saran sebagai beriku t ;

- Perlu dilakukan p en e lit ia n le b ih la n ju t tentang kandung-

an senyawa s te ro id pada daun tanaman, Solanum w r ig h t ii

Benth untuk mempelajari b ios in tesa solasod ina le b ih lan ­

ju t .

83

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 99: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

RINGKASAH

Telah dilakukan penelitian terhadap daun tanaman

Solanum w righ tii Benth yang dilakukan pengambilan pada bu

lan Maret dan April 1990 dari Kebun Raya Cabang Purwodadi

Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Daun diambil dengan berbagai in terva l waktu pengambi

lan yaitu pukul 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 15.00 dan pu­

kul 21.00. pengambilan daun dibedakan antara daun yang mu­

da dan daun tua. Daun yang diperoleh dibersihkan dari koto

ran, dikeringkan dengan sinar matahari, ditumbuk dijadikan

serbuk kemudian diayak dan dilanjutkan ekstraksi.

Ekstraksi dilakukan dengan tiga pelarut, yaitu petro

leum eter, aseton dan kloroform. DLtimbang 3,000 gram ser-

buk daun Solanum w righ tii Benth, kemudian dimasukkan keda-

lam labu d ee tila s i 30 ml. Direfluks dengan 25 ml petroleum

eter selama dua Jam. setelah itu disaring dengan corong

Buchner, f i l t r a t yang didapatkan dikumpulkan sedangkan re-

s i du direflukfi kembali dengan 25 ml petroleum eter. Eks-

traksi diulang tiga ka li masing-masing selama dua jam.

FLltrat yang didapatkan (fase petroleum eter) dilaku

kan u ji k u a lita t if dan dilanjutkan dengan u ji kuan tita tif.

Residu direfluks kembali dengan 25 ml aseton selama dua

jam kemudian disaring melalui Corong Buchner, f i l t r a t di-

tampung, residu direfluks kembali dengan 25 ml aseton. Eks

traksi dengan aseton in i diulang tiga ka li masing-masing

selama dua jam.

84

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 100: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

85

Resiau hasil ekstraksi dengan aseton dihdrolisa de -

ngan asam klorida 2 N, dididihkan dan selanjutnya dinetral

kan dengan natrium hidroksida 10%. setelah netral disaring

dengan corong Buchner dan f i l t r a t yang didapatkan dieks -

traksi dengan kloroform menggunakan corong pisah. Ekstrak­

s i dengan kloroform dilakukan pula terhadap residu hasil

h id ro lisa . Residu hasil h idrolisa in i ditambah sejumlah

tertentu kloroform sehingga residu tersebut terendam. Sete

lah diekstraksi selama dua jam make*. disaring melalui co -

rong Buchner. F ilt r a t yang didapat dicampur dengan f i l t r a t

hasil h idrolisa dan akhimya campuran f i l t r a t (fase kloro­

form in i dilakukan u ji k u a lita t if.

Dilakukan penetapan susut pengeringan. bertujuanuntuk

memperhitungkan senyawa steroid yang d is e lid ik i dengan per

nyataan prosentase dari bobot kering bahan. BLtimbang ser­

buk daun 0,500 gram kemudian dimasukkan kedalam krus porse

l in yang sudah ditimbang konstan. Kemudian dipanaskan di

lemari pengering pada suhu 105° C sampai bobot konstan.

Dilakukan pula penetapan kadar k lo ro f i l dengan menim

bang 0,100 gram serbuk daun dan dimasukkan kedalam beaker

glass 100 ml, tambahkan aseton kedalamnya sampai warna pa­

da jaringan terlepas. Tambahkan kalsium karbonat, saring

ekstrak, masukkan labu ukur 100 ml. Bilas dengan aseton

sampai tidak berwarna dan tambahkan aseton sampai garis

tanda. BLukur absorpsinya pada panjang gelombang 66> nm

dan 645

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 101: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

86

Dari hasil u ji k u a lita t if dengan Kromatografi Lapis­

an El.pis terhadap fas© kloroform, ternyata tidak terdetek-

s i adanya solasodina. Eluen yang digunakan adalah kloro -

form : metanol <19 : 1) dengan penampak noda Dragendorf

spray.

Pada u ji k u a lita t if dengan Kromatografi Lapisan Ti­

pis terhadap fase petroleum eter digunakan eluen heksan :

e t i l asetat ( 7 : 3 ) dan penampak noda asam su lfat pekat :

metanol (1 : 1 ), didapatkan noda kromatogram yang berwarna

ungu merah seperti ditunjukkan standart ko lestero l. Sete -

lah dilakukan pengukuran harga Bf nya, kemudian dilan jut -

kan penetapan kadar stero l totalnya dengan Densitometri.

Hasil pengukuran fase petroleum eter secara kuantita

t i f dengan Densitometri menunjukkan hasil dimana terjad i

penurunan kadar s te ro l to ta l dari pengambilan pukul 06.00

sampai pukul 12.00, kemudian terjad i penlngkatan kadar ste

ro l to ta l la g i sampai pukul 21.00.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 102: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

DAFTAR PUSTAKA

1. Sutarjadi, (1986), Usaha Eksplorasi Sumber Steroid dari

Tumhuhan, Simposium Penelitian Tumbuhan Obat V dan Ex p o

Jamu 1986, Surabaya, hal. 1-8.

2. Telek, K .L ., (1977), Economic Botany 51. pp. 120-128.

3* Anonim, (1982), Sinopsis seminar Nasional Produksi Ba-

han Baku Kontrasepsi Oral, BKKBN, Jakrta, hal. 1-3*

if. Hakim, A. Tatang., (1973), Prospek Alkaloid Sebagai Sum

bar Bahan Baku Hormon Steroid di Indonesia, Simposium

Penelitian Tanaman Obat I . Bagian Farmakologi Departe-

men F is io lo g i dan Farmakologi FKH IPB, hal, 103-109.

5. Berndt, (1982), S itostero l and Stigmastorol as Precur­

sor fo r production of Contraceptives, Sinopsis Seminar

Nasional Produksi Bahan Baku Kontrasepsi Oral, rkkbn ,

Jakarta, p. 77.

6. Isnaeni, (1986), Optimasi Pertumbuhan Kalus dan Iden ti-

fikas i Steroid dari Solanum mammosum L ., Thesis. Univer

sitas Airlangga Surabaya, hal. 1-9, 37-39, 99.

7. Tarigan P ., (.1980), Beberapa Aspek Kimia Sapogenin d i-

Indonesia ( Dalam Ranska Mencari Bahan Baku S taro ld ) , penerbit Alumni Bandung.

8. Wahjudi, (1983), Pengaruh Diameter Buah solanum wrigh -

t i i Benth Terhadap Kadar Solasodina, Skripsi. Fakultas

Farmasi, Dniversitas Airlangga Surabaya.

87

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 103: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

9* Handayani R ., (1990), Percobaan Induksi Pembentukan So

lasodina pada Kultur Kalus Solanum _w righ tii Benth ,

Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga Sura­

baya.

10. Sulfiah A., 0989)> Ueaha percobaan Induksi pembentu-

kan Solasodina pada Kalus Solanum indicum L ., Skripsi.

Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga Surabaya.

11. Emke A*, E ile rt U., (1986), Steroidal Alkaloids'an TLs

sue Cultures and Regenerated Plants o f Solanum dulca­

mara. Plant Cell Reports 5. pp. 31-34.

12. N igra , H.M., et a l . , (1987), Production o f solasodina

by C a lli from D iffe ren t Parts o f Solanum e leagn ifo lium

Cav., P lan t C e ll Reports 6. pp. 135-137.

13* Chowdhury A .R ., Prasad R.N. and Aminuddin., (1979) ,

Quart J . Crude Drugs R es ., 17, (3 -4 ), PP. 137-138.

14. E lsad ig A .E ., and James G .R ., (1983), Biosynthesis and

Degradation o f -Tomatihe in Developing Tomato F ru its ,

Phytochem istry. V o l. 24, No.2, Great B r ita in , pp. 253-

257.

15. Backer C .A ., and Bakhuizen Van Den Brink R.C ., (1963),

Flora o f Java. Vol. 2, Angiospermae, N.V.P. Noordhoof-

Groningen-The Netherlands, pp. 472, 474*

16. Lawrence G.H.M., (1951), Taxonomy o f Vascular P lan ts .

The Macmillan Company, pp. 676, 693-694.

17. Xkan R ., (1969), Natural Products. Academic press, Lon

don, New York and San Fransisco, pp. 103-112.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 104: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

18* Manitto P ., (1981), B iosintesis o f Natural Products,

E ll is Horwood Limited, England, p« 314*

19 . Tyler V.E., Brady L .R ., Robbers J .E ., (1976), Pharma­

cognosy. seventh ed ition , Lea and Febiger, philadel -

phia, pp. 197-212.

20* Higuchi, Hanssen B., (1961), Pharmaceutical Analysis ,

Interscience Publishers, John Wiley & Sons, Mew York -

London - Sydney, pp. 119-125.

21. Windholz M., e t a l . , (197b), The Merck Index. An Ency­

clopedia o f Chemical and Drugs, nine ed ition , Merck

and Co in c. Rahway New York USA.f &*+83»

22. Indrayanto G., (1983), Steroide und Triterpene in Ze ll

Kulturen, Fakultat Fur Chemie und pharmazie, der Eber

hard- Karls-Universitat zu Tubingen, p. , DLsserta-

tion .

23. Fessenden R .J ., Fessenden J .S ., (198*0, Klmla Q-rganik

J i l id dua. Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta ,

hal. W - « 0 .

2i*. Anonym, (1968), Merck index. An Encyclopedia of Chemi­

cal Drugs, eight ed ition , Merck and Co inc. Rahway New

York USA.

25« Harborne J.B ., (1982), Phytochemical Methods , Chapman

and Hall, London, Toppan Company, Limited, Tokyo Japan

pp. 20if-208.

26. Claus E .P., Tyler V.E., Brady L .R ., (1970), Pharmacog­

nosy. sixth ed ition , Lea and Febiger, Philadelphia ,

PP.

89

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 105: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

90

27* Heftman E., (1975)» Chromatography, third ed ition , Van

Nostrand Reinhold Company, New York, Cincinati Toron­

to, London , Melbourne, pp. 81-82, 638-648*

28. Stahl E ., (1969)* Thin Layer Chromatography. Springer

International Student, second ed ition , Springer, Ver-

lag, Berlin , Heidelberg, New York.

29* Tauchstone, J . f sherma, J. (ED) , (1979), Densi tome try

in Thin Layer Chromatography, John W illey and. Sons ,

New York, pp. 18-22.

30. Shimadzu Corporation, Instrumental Manual, shimadzu Du

al Wavelength Thin Layer Chromato Scanner, Japan.

31. Mulya Muhammad, (1981), Pemakaian 11 Thin Layer Chroma­

to-Scanner " Untuk Analisa Kuantitatif, Buie tin ISFI ,

Jatim, Tahun ke XV, 1, 2, hal. 8-12.

32. Bambang Soekarjo, Siswandono, (1980), Analisa Kuantita

t i f Dengan Kromatografi Lapisan H p is , Buietin ISFI ,

Jatim, Tahun ;ke X II, 1, 2, hal. 8-12.

33* Indrayanto G., Voelter and E. Reinhard., (1983), Stero

id Und Triterpen in Ze ll Kulturen, Chemiker Zaitung ,

107, 7/8 , pp. 238-239.

34. Farmakope Indonesia. (1979)> Edisi I I I , Departemen Ke-

sehatan Republik Indonesia, hal, 807.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 106: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

Lampiran 1 •

Asaa asetat — ^ A s e t i l Ko A ----------^-Asetoasetil ko A

Asam mevalonat ^-------Hidroksi metil g lu ta r il Ko A

4/Asam-5 phosphomevalonat-------^Asam pirophobpho-3 Phospho

mevalonat

1•3 iso pentenil pirophosphat

3 ,3 d im e til a l i i pirophosphat

vv'•Geranil pirophosphat

Farson il pirophosphat — ^Squalen

nLOksido squalen

ion karbonium intermediat

S ik loa rten o l

vVLanosterol -^ K o le s te ro l

B ios in tesa s te ro ida

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 107: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

92

Lampiran 2«

Squalen------^ Squalen ,-----^C yc loarten o l2,3-Sxpoxid

O b tu s ifo lio l

Lophenol^----- 24-Me thylenlophenol

Ni/Cholesterin Zk-Me thylen

26-Hydroxy-ck o les te r in

ch o les ter in

nkCampesterin

N /B rass icasterin

^24-M ethylen cyc loa rten o l

ICycloeucalenol

24-Xthylidenlophenol

Xis o fu co s te r in

nUS ito s te r in

Stigm a6terin

26 Amino-,}6^-,20/- 26-, 16^8-,20^-

dihydroxycholesterin Trihydroxycholesterin

Solasodinasi/

Dlosgenin

B ios in tesa solasodina

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 108: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

93

Serbuk kering daun Solanum w righ tii Benth

+ petroleum eter d irefluke Z jam (3 k a li)

Fase petroleum eter

u ji kuali- t a t i f

'VSterol

Fase aseton__________ l _ - _

u ji kua­l i t a t i f

Glikosidasterin

hidrolisa HC1 Z N, Ekstraksi kloroform

Fase kloroform

u ji kua­l i t a t i f

Sterol

Fase a ir

Residu

+ aseton direfluks Z jam O k a li)

VkResidu

hidrolisaHC1 Z N,Ekstraksikloroform

Fase kloroform

u ji kuali- t a t i f

Steroid alkaloid

Skema ekstraksi

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 109: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

94

Lampiran 4*

Contoh perhitungan kadar s te ro l.

Sesuai dengan Gambar 14, sampel serbuk daun pengam-

btlan pukul 06.00 muda, Pengambilan I dan pengukuran I I di

dapatkan data ebb. :

Luas area ; 19361,62

Dengan persamaan garis regresi :

y = 2055,709*** - 1257,0021

maka didapatkan jumlah stero l to ta l = 10,0299 ug.

jumlaJa penotolan dari sampel daun muda = 20 ul.

Jaai dalam 5 ^1 ekstrak :

5000 ul- x 10,0299 ug

15 ul

= 2507,^75 ug.

Kadar s tero l to ta l dalam 2,6910 gram serouk daun kering ;

2507,475 . 10-3 mg

2,6910 g

= 0,9318 mg/g.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron

Page 110: PENETAPAN KADAR STEROID PADA DAUN TANAMAN …repository.unair.ac.id/10084/2/Binder1.pdf · PADA DAUN TANAMAN SOLANUM WRIGHTII BENTH DALAM BERBAGAI INTERVAL WAKTU SKRIPSI DIBUAT UNTUK

9.5

Lam pi ran 5.

HARGA KOiiFISIEN KORELASI ( r ) PADA. DJ3RAJAT KKPERCAYAAN

5# DAN \%

DFGREES O f 5 1 DECREES Or 5 1Ffttl&OM (Of) PERCENT PERCENT F REE DO M (Df) rCRCEHT W t C S N l

1 .997 1 COO 24 .368 .*952 .950 .990 25 .391 .4873 .878 -T59 26 .374 .4784 .811 .917 27 .367 .4705 .754 .874 28 .361 .4636 .707 .634 29 ,355 .4567 .666 .798 30 .349 .4498 .622 .765 35 .525 .4189 .602 .735 40 .304 .393JO .576 .708 48 .288 .37211 .553 .684 50 .273 .35412 .532 .661 60 .250 .325 '13 -5M .641 70 .232 .30214 .497 .623 eo .217 .28315 .4*2 .606 90 .205 .26716 .466 .590 100 .195 .25417 .456 .575 125 .174 .228is .444 .561 150 .159 .20819 .433 .549 200 .138 .18120 .423 .537 300 .113 .14831 .413 .526 400 .098 .12822 .404 .515 50 0 .088 .11523 .396 .505 >000 .062 .081

HLkutip d ari : R itech e l WA. Handbook o f Basic

Pharm acokinetic. 2n<* Ed, 1980.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI Penetapan Kadar Steroid Pada Daun Tanaman Solanum M. Imron