penerapan strategi pembelajaran think talk write...

13
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGSEM II NO 172 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: YULIA FATMAWATI A 510 090 115 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGSEM II NO 172

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

YULIA FATMAWATI

A 510 090 115

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

iii

Page 3: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

3

ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGASEM II NO 172

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

Yulia Fatmawati A 510090115. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas menulis narasi

siswa kelas V SD Negeri Karangasem II No 172 Surakarta tahun ajaran

2012/2013 dalam pembelajaran menulis narasi dengan menerapkan strategi

pembelajaran think talk write dengan menggunkan media gambar berseri. Bentuk

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah guru

kelas dan siswa kelas V SD Negeri Karangasem II No 172 Surakarta yang

berjumlah 43 siswa ( 28 putra 15 putri). Objek penelitian ini adalah strategi

pembelajaran Think Talk Write dan media gambar berseri. Sumber data yang

digunakan yaitu: tempat dan peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan (observasi), wawancara,

tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

tahap: identifikasi masalah, analisis masalah, penyusunan rencana tindakan,

implementasi tindakan, dan penyusunan laporan. Pelaksanaan penelitian dimulai

dari survei awal, siklus I sampai siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap,

yakni (1) perencanaaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi tindakan

dan (4) analisis dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai

pengajar dan guru kelas sebagai pengamat. Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas menulis narasi. Terlihat dari

meningkatnya kreativitas yang dimiliki siswa selama pembelajaran yakni: 1)

keutuhan meningkat sebesar sebanyak 19 siswa atau sebesar 44,19% dari 20

siswa atau sebesar 46,51% menjadi 39 siswa atau sebesar 90,70%, 2) kepaduan

mengalami peningkatan sebanyak 34 siswa atau sebesar 79,07% dari 4 siswa

atau sebesar 9,30% menjadi 38 siswa atau sebesar 88,37%, 3) ejaan dan tanda

baca meningkat sebanyak 34 siswa atau sebesar 79,07% dari 2 siswa atau 4,65%

menjadi 36 siswa atau sebesar 83,72%. Peningkatan hasil menulis narasi dalam

pembelajaaran meningkat sebanyak 35 siswa atau sebesar 81,40% dari 8 siswa

atau sebesar 18,60% menjadi 43 siswa atau sebesar 100%. Hal ini membuktikan

bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran think talk write mampu

meningkatkan kreativitas menulis narasi selama pembelajaran dan sekaligus

meningkatkan hasil menulis siswa.

Kata kunci: Strategi pembelajaran think talk write, media gambar seri, kreativitas

menulis narasi.

Page 4: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

4

A. Pendahuluan

Pembelajaran keterampilan menulis pada jenjang sekolah dasar merupakan

langkah awal menuju tingkat lanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

Kemampuan menulis ini diajarkan di SD kelas I sampai kelas VI. Melalui tahap

menulis diharapkan dapat membangun keterampilan menulis lebih baik lagi, tetapi

pada kenyataannya kemampuan menulis siswa masih rendah dengan kegiatan

berbahasa lainnya.

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan tanggal 4 Januari 2013

pada guru kelas dan siswa kelas V SD Negeri Karangasem II menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa kurang kreatif dalam menulis narasi, dikarenakan pada saat

pembelajaran menulis narasi umumnya guru menyampaikan teori menulis dan

kurang memberi kesempatan menulis kepada siswa. Fenomena ini menjadikan

siswa kurang termotivasi dan kreatif dalam menulis narasi. Akibatnya siswa

sedikit demi sedikit akan merasakan kesulitan dalam mengolah kosakata dan

menungkan gagasan serta ide dalam bentuk tulisan.

Alasan mengapa strategi pembelajaran think talk write sangat berarti

dalam menciptakan pembelajaran menulis narasi, karena pada saat guru ingin

mencapai tujuan pembelajaran dalam strategi think talk write ini guru bisa

menyampaikan materi dengan mebuat siswa lebih berinteraksi dengan teman

untuk berfikir, berbiacara dan menulis gagasan yang telah dibicarakan

sebelumnya. Hal ini dapat membuat siswa dengan mudah memahami materi-

materi pembelajaran tersebut karena disajikan lebih konkret.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam peneliti mengangkat judul

“Penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan menggunakan

media gambar berseri untuk meningkatkan kreativitas menulis narasi pada siswa

kelas V SD Negeri Karangasem II No 172 Surakarta Tahun ajaran 2012/2013”

Page 5: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

5

Menurut Huinker dan Laughin ( dalam Martinis Yamin, 2008:84) strategi

pembelajaran pada dasarnya dibangun melalui berfikir, berbicara dan menulis.

Alur kemajuan TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berfikir atau berdialog

dengan dirinya temannya setelah proses membaca selanjutnya berbicara dan

membagi ide dengan temannya sebelum menulis.

Think Talk Write dikembangkan dari pendekatan kooperatif sehingga

suasana seperti ini lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok hiterogen antar 3-

5 orang siswa. Dalam kelompok ini siswa diminta membaca, membuat catatan

kecil, menjelaskan, mendengarkan dan membagi ide bersama teman kemudian

mengungkapkannya melalui tulisan. Tahapan pembelajaran yang dilakukannya

adalah:

1. Pikir (Think)

Aktivitas berpikir siswa dapat dilihat ketika dalam pembelajaran

terdapat kegiatan yang memancing siswa untuk memikirkan sebuah

permasalahan baik dengan cara guru atau siswa melakukan demonstrasi,

membaca buku paket, atau artikel yang berkaitan dengan pokok bahasan.

2. Bicara (Talk)

Siswa melakukan komunikasi dengan rekan sekelompok dalam diskusi

kelompok membahas kemungkinan jawaban atau solusi dari permasalahan

sehingga diperoleh solusi kelompok untuk didiskusikan kembali dalam diskusi

kelas

3. Menulis (Write)

Tahap terakhir adalah menulis (write), siswa menuliskan hasil diskusi

pada lembar kerja siswa.

Langkah-langkah penggunaan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW):

1. Membentuk kelompok yang anggotanya 3-5 orang secara heterogen.

2. Guru membagi teks bacaan berupa Lembaran Kegiatan Siswa (LKS) memuat

soal yang harus dikerjakan oleh siswa serta petunjuk pelaksanaannya.

Page 6: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

6

3. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan dan hal-hal yang

diketahuinya secara individual. (Think)

4. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman untuk membahas isi

catatan (Talk)

5. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman kedalam

tulisan narasi. (Write)

Gambar chart berseri (flipchart) sebenarnya sama dengan chart tunggal,

perbedaannya adalah pada chart berseri serangkaian beberapa lembar gambar

merupakan satu komponen/ kesatuan informasi yang disajikan secara berurutan

dengan cara ditumpuk atau dibendel menjadi satu. Media flipchart bisa diisi pesan

dalam bentuk huruf, gambar diagram, dan angka.

Supriadi (dalam Yeni R, 2010: 13) mengutarakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan

maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada.

Menurut Yuyun dalam Muslich, Masnur (2010: 131) menggolongkan

indikator kreativitas menulis narasi, antara lain: Keutuhan, siswa dikatakan kreatif

jika telah menceritakan gambar secara urut atau kronologis berdasarkan

rangkaian gambar sehingga menjadi karangan yang utuh. 2) kepaduan, siswa

dikatakan kreatif jika telah menghubungkan antar kalimat dengan kata

sambung/pengulangan kata kunci atau rujukan yang sesuai. 3) ejaan dan tanda

baca, siswa dikatakan kreatif jika pada karangannya tidak terdapat kesalahan

struktur kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca.

Lado (dalam Isah, 2006: 97) mengemukakan menulis ialah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa

yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut.

Karangan narasi (berasal dari narration= bercerita) adalah suatu bentuk

tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan merangkaikan tindak-tanduk,

perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang

berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. (Finoza, Lamuddin, 2001: 194).

Page 7: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

7

B. Metode penelitian

Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah

Sekolah Dasar Negeri Karangasem II Surakarta, ini dilaksanakan pada awal

semester genap (Dua) awal januari sekitar tanggal 4 sampai 15 Januari 2013.

Jenis penelitian ini yang dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang

menjadi subyek adalah Guru dan siswa kelas V SD N Karangasem II

Surakarta dengan jumlah siswa 43 siswa, 28 siswa laki-laki dan 15 siswa

perempuan.

Pengambilan data dilakukan dengan observasi, metode tes, wawancara

dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Rubino Rubiyanto (2011: 68) observasi adalah cara

mengumpulkan data dengan jalan langsung terhadap objek yang diteliti.

Observasi penelitian ini menggunakan observasi partisipasif, dalam

penelitian ini peneliti berpartisipasi dalam pelaksanaan pembelajaran di

kelas. Observasi ini digunakan untuk mengetahui peningkatan kreativitas

menulis narasi dengan menerapkan strategi pembelajaran think talk write

dan media gambar berseri.

2. Dokumentasi

Menurut Riduwan (2012:31) mengemukakan bahwa dokumentasi

ditujukan untuk memperoleh data langsung dari temapat penelitian,

meliputi adalah buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter.

Page 8: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

8

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan

data mengenai silabus Bahasa Indonesia kelas V SD, daftar nama siswa

kelas V SD Negeri Karangasem II Surakarta, daftar tes kognitif Bahasa

Indonesia, dan foto-foto siswa kelas V saat menerima tindakan.

3. Wawancara

Sedangkan menurut sukardi (dalam Rubino Rubiyanto, 2011: 67)

adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawa secara langsung

berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan responden menjawab

secara lisan pula.

Wawancara digunakan peneliti untuk memperoleh informasi yang

lebih mendalam tentang hal-hal yang terkait dengan penelitian ini.

Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dengan

membuat lembar wawancara terlebih dahulu.

4. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 150) tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok

Tes digunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar siswa

berupa nilai yang diperoleh dari pelaksanaan tes. Dari tes ini akan

diketahui sejauh mana siswa telah kreatif dalam menungkan gagasannya

dalam bentuk tulisan narasi. Pemberian tes dapat dilakukan empat kali

disetiap pertemuannya selama pelaksanaan tindakan.

Dalam validitas data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber

dan triangulasi tekhnik. Triangulasi sumber mempunyai arti bahwa untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

Dalam penelitian ini triangulasi sumber data adalah hasil observasi guru dan

Page 9: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

9

siswa kelas V SD Negeri Karangasem II pada saat berlangsung. Data tersebut

digabungkan untuk diketahui kevalidannya. Trianglasi teknik mempunyai arti

bahwa peneliti menggunakn teknik pengumpulan data yang berbeda-beda

untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Misalnya peneliti

menggunakan metode tes, observasi, dokumentasi dan wawancara untuk

mengumpulkan data dari sumber yang sama lalu dibandingkan untuk

mengetahui kevalidannya.

Analisis data Penelitian Tindakan Kelas menurut model Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2010: 92) dapat dilakukan melalui langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok

memfokuskan pada hal-hal penting mencari tema dan pola serta

membuang yang dianggap tidak perlu.

2. Display data

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah penyajian

data (display data). Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah

dipahami.

3. Mengambil kesimpulan lalu diverifikasi

Pengambilan kesimpulan dari proses reduksi data dan display,

sehingga data dapat disimpulkan, pengambilan kesimpulan harus teruji

kebenarannya dengan data lapangan atau dengan merefleksi kembali.

Setelah itu penyusunan kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai hasil

laporan.

Page 10: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

10

C. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada perencanaan sebelum tindakan peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I maupun siklus II sesuai dengan

materi untuk dua kali pertemuan, media pembelajaran, evaluasi, refleksi dan

menyiapkan lembar observasi.

Pelaksanaan tindakan siklus I sesuai RPP dilaksanakan dua kali

pertemuan pertama pada hari Senin 7 Januari 2013, pukul 09.30 – 11.00 WIB.

Pertemuan kedua pada hari Jumat 11 Januari 2013, pukul 08.00 – 09.15 WIB.

Pelaksanaan tindakan siklus II sesuai RPP dilaksanakan dua kali pertemuan,

pertemuan pertama pada hari Senin 14 Januari 2013, pukul 09.30 – 11.00

WIB. Pertemuan kedua pada hari Selasa, 15 Januari 2013, pukul 09.30 –

11.00 WIB. Untuk mengetahui peningkatan kreativitas menulis narasi pada

siswa peneliti menggunakan strategi pembelajaran think talk write dengan

media gambar berseri, peneliti membuat gambar berseri yang setiap

kelompok berbeda dan membuat kliping karangan narasi. Siswa dibagikan

gambar berseri untuk diurutkan sesuai urutannya setelah itu siswa membuat

kerangka karangan dengan melihat gambar berseri dan kerangka karangan

tersebut dikembangkan menjadi karangan yang utuh.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II melalui

penerapan strategi pembelajaran think talk write dengan menggunakan media

gambar berseri yang dilaksanakan di SD Negeri Karangasem II Surakarta

dapat meningkatkan kreativitas menulis narasi yang berdampak pada

peningkatan hasil menulis narasi siswa pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan

peningkatan kreativitas menulis narasi siswa dari prasiklus, siklus I, sampai

siklus II.

Berdasarkan hasil menulis narasi pada siklus I diketahui bahwa

tindakan yang dilakukan peneliti berupa panerapan strategi think talk write

dengan menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan hasil

Page 11: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

11

menulis narasi dibandingkan hasil prasiklus tetapi meningkat tetapi

belummencapai KKM. Maka dari itu peneliti bermaksud untuk melanjutkan

ke siklus II dengan kegiatan yang sama namun mendesain kelas dengan

materi yang sama dengan siklus selanjutnya.

Indikator kreativitas menulis narasi meliputi: (1) keutuhan, (2)

kepaduan. (3) ejaan dan tanda baca. Aspek keutuhan pada karangan sebelum

tindakan (prasiklus) yaitu 20 siswa yang kreatif atau sebesar 46,51%. Pada

siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 23 siswa yang kreatif atau sebesar

53,49%. Pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 25 siswa tau 58,14%.

Setelah dilakukan tindak lanjut pada siklus I kreativitas menulis narasi

mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi 28

siswa atau 65,12%, dan pada siklus II pertemuan 2 meningkat menjadi 39

siswa atau 90,70%.

Aspek kepaduan pada sebelum tindakan yaitu 4 siswa atau sebesar

9,30%. Pada siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 21 siswa atau 48,84%.

Pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 23 siswa atau 53,49%. Setelah

dilakukan tindak lanjut pada siklus I kepaduan menulis narasi dalam

pembelajaran siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi 29 siswa yang kreatif

atau 67, 44%. Pada siklus II pertemuan 2 meningkat menjadi 38 siswa atau

88,37%.

Aspek kreatif terhadap ejaan dan tanda baca pada karangan sebelum

tindakan terdapat 2 siswa atau 4,65%. Pada siklus I pertemuan 1 meningkat

menjadi 18 siswa atau 41, 86%. Pada siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi

22 siswa atau 51,16%. Setelah dilakukan tindak lanjut pada siklus I kepaduan

terhadap ejaan dan tanda bacadalam siklus II mengalami peningkkatan. Pada

siklus II pertemuan1 yaitu 29 siswa atau 67,44% dan pada siklus II pertemuan

2 yaitu 36 siswa atau 83,72%.

Selain kreativitas menulis, hasil menulis siswa juga mengalami

peningkatan, nilai menulis narasi siswa kelas V SD Negeri Karangasem II

Page 12: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

12

Surakarta dengan menerapkan strategi pembelajaran Think talk Write dengan

menggunakan media gambar berseri, sebelum tindak (prasiklus) yaitu sebesar

18,60% atau sebanyak 8 siswa yang mencapai KKM. Pada siklus I pertemuan

1 meningkat menjadi 20 siswa atau sebesar 46,51%, pada siklus I pertemuan

2 meningkat menjadi 22 siswa atau 51,16%. Setelah dilakukan tindak lanjut

pada siklus I terhadap hasil menulis narasi siswa siklus II juga mngalami

peningkatan dari siklus II pertemuan 1 siswa yang nilainya melebihi KKM

sebanyak 29 siswa atau sebesar 67,44%, pada siklus II pertemuan 1 terdapat

siswa yang melebihi KKM sebanyak 43 siswa atau sebesar 100%.

D. SIMPULAN

Dari hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kreativitas mengurutkan gambar berseri secara utuh dari prasiklus sampai

siklus II mengalami peningkatan berturut-turut, yakni 20 siswa atau

46,51% , 23 siswa atau sebesar 53,49%, 25 siswa atau sebesar 53,49%, 28

siswa atau sebesar 65,12%, sebanyak 39 siswa atau sebesar 90,70%. Hal

ini diindikatori siswa memberikan respon saat mengurutkan gambar

berseri mengalami peningkatan sebanyak 19 siswa atau sebesar 44,19%.

2. Kreativitas dalam memadukan kata antar kalimat dihubungkan dengan

kata sambung/ pengulangan kata yang sesuai mengalami peningkatan

berturut-turut dari prasiklus sampai siklus II, yakni 4 siswa atau sebesar

9,30%, 21 siswa atau sebesar 48,84%, 23 siswa atau sebesar 53,49%, 29

siswa atau sebesar 67,44%, 38 siswa atau sebesar 88,37%. Pada

kreativitas kepaduan meningkat sebanyak 34 siswa atau sebesar 79,07%.

3. Kreativitas dalam menggunakan ejaan dan tanda baca pada karangan. Hal

ini diindikatori tidak terdapat kesalahan struktur kalimat, penggunaan

ejaan dan tanda baca dari pengamatan yang belum kreatif dalam

menggunakan ejaan dan tanda baca pada karangan mengalami peningkatan

berturut-turut, yakni 2 siswa atau 4,65%, 18 siswa atau sebesar 41,86%, 22

siswa atau sebesar 51,16%, 28 siswa atau sebesar 65,12%, 36 siswa atau

Page 13: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE …eprints.ums.ac.id/22907/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · tes/pemberian tugas menulis dan dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi

13

sebesar 83,72%. Pada indikator kreativitas ini mengalami peningkatan

sebanyak 34 siswa atau sebesar 79,07%.

4. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil menulis narasi dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia menulis karangan narasi menggunakan media gambar

berseri dan strategi Think Talk Write mengalami peningkatan berturut-turut

yakni: 8 siswa atau sebesar 18,60%, 20 siswa atau 46,51%, 22 siswa atau

sebesar 51,16%, 29 siswa atau sebesar 67,44%, 43 siswa atau sebesar

100%. Hasil menulis narasi meningkat sebesar 81,40% dari 18,60%

menjadi 100%. Ini artinya jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari

atau sama dengan 70 dalam tes yang dilaksanakan pada akhir

pembelajaran secara individu bertambah 30 siswa dari 35 menjadi 43

siswa.

5. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Finoza, Lamuddin. 2001. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan

Media.

Cahyani, Isah dkk. 2006. Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI

PRESS.

Martinis Yamin dan Bansu I Ansari. 2008. Taktik Mengembangkan

Kemampuan Indivisual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Yeni Rachmawati & Euis Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas

Pada Anak. Jakarta: Kencana Media Group