penerapan strategi pembelajaran outing class untuk

151
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN TELANAIPURA KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh MUHAMAD RIDWAN TPG141131 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS

UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DI

MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

TELANAIPURA KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh

MUHAMAD RIDWAN

TPG141131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

ii

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS

UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III DI

MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

TELANAIPURA KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MUHAMAD RIDWAN

TPG141131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 3: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 4: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 5: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 6: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 7: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

vii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua aku tercinta. Ayahanda

Effendi dan ibunda Nurhidayati yang selalu mendo’akan dan telah memberikan

semua kasih sayang, cinta, waktu, materi yang selalu tercukupi dalam pendidikan

aku. Teruntuk Ayahanda keringatmu akan terbayarkankan dan untuk ibundaku

Doa dan seluruh cinta tulusmu akan terbalaskan, dan antara doamu Tuhan

Kabulkan dengan terselesainya perkuliahanku.

Serta aku persembahkan untuk kakak-kakak (Husnul Khotimah,

Masyamah dan Sri Almuthmainnah). Karena mereka selalu memotivasi aku untuk

selalu semangat dalam menyelesaikan perkuliahan aku.

Serta Sahabat dan Sahabati semua yang selalu memberikan semangat

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga keikhlasan dan dukungan mereka menumbuhkan semangat aku

untuk terus maju. Semoga pengorbanan dan cinta kasih yang telah diberikan

membuahkan rahmat dan berkah dari Allah SWT. Amin.

Page 8: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

viii

MOTTO

ا

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Page 9: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 10: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 11: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Muhamad Ridwan

NIM : TPG.141 131

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : Penerapan Strategi Pembelajaran Outing Class Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Siswa Kelas III MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota

Jambi

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi

siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi dengan

menerapkan strategi pembelajaran outing class. Jenis penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kurt Lewin, tahapan-tahapan

yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek

penelitian ini yaitu wali kelas III dan siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsam

Telanaipura Kota Jambi yang berjumlah 16 Siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam

2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Teknik pengumpulan datanya terdiri

dari wawancara, observasi, dokomunetasi, tes dan angket. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran outing class pada

materi menulis karangan deskripsi dapat meningkatkan keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota

Jambi. Hal ini berdasarkan peningkatan nilai keterampilan menulis siswa pada pra

siklus, siklus I dan siklus II. Peningkatan yang terjadi yaitu rata-rata nilai

keterampilan menulis siswa adalah 64,9 , pada siklus I rata-rata nilai keterampilan

menulis siswa meningkat menjadi 73,3 dan pada siklus II nilai keterampilan menulis

siswa meningkat menjadi 80,5.

Kata kunci : Strategi Outing Class, Keterampilan Menulis, Bahasa Indonesia.

Page 12: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name : Muhamad Ridwan

NIM : TPG.141 131

Major : Teacher Education Madrasah Ibtidaiyah

Title : Application of Outing Class Learning Strategies to Improve Writing

Skills in Description of Indonesian Language Subjects Class III

Students MI Nurul Ihsan Telanaipura Jambi City

This study aims to improve the skill of writing essays description of students in Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Jambi City by applying outing class learning strategies.

This type of research is Classroom Action Research (CAR) by using Kurt Lewin's model, the

steps taken include planning, implementing, observing and reflecting. The subjects of this

study were third grade guardians and third grade students of Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Ihsam Telanaipura, Jambi City, amounting to 16 students. This research was carried out in 2

cycles, each cycle consisting of 2 meetings. The data collection technique consists of

interviews, observation, documentation, tests and questionnaires. The results of this study

indicate that by applying the outing class learning strategy in the essay writing material the

description can improve the writing skill description of the third grade students of Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Jambi City. This is based on increasing the value of

students' writing skills in pre-cycle, cycle I and cycle II. The increase is the average value of

students' writing skills is 64.9, in the first cycle the average value of students' writing skills

increased to 73.3 and in cycle II the value of students' writing skills increased to 80.5.

Keywords : Outing Class Strategy, Writing Skills, Indonesian Language.

Page 13: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xiii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

NOTA DINAS I ..................................................................................................... ii

NOTA DINAS II ................................................................................................... iii

PENGESAHAN .................................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

ABSTRACT ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 7

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 7

Page 14: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xiv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Batasan masalah ..................................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran Outing Class....................................................... 9

B. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi ......................................... 12

C. Studi Relevan ....................................................................................... 24

D. Kerangka Berfikir................................................................................. 26

E. Hipotesis Tidakan................................................................................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian .................................................................................. 28

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................................. 32

C. Prosedur Umum Penelitian ...................................................................... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 36

E. Rubrik Penilaian ........................................................................................ 39

F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 39

G. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 43

H. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 44

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 45

B. Deskripsi Data ............................................................................................ 51

C. Analisis Data.............................................................................................. 78

D. Pembahasan ............................................................................................... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 85

B. Saran ........................................................................................................... 86

C. Penutup ........................................................................................................ 86

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87

LAMPIRAN ..............................................................................................................

Page 15: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Data Awal Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi ......................... 3

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian ................................................................................... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Menulis Karangan Deskripsi ............... 42

Tabel 3.3 Klasifikasi Nilai Menulis .................................................................... 42

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian .................................................................................. 44

Tabel 4.1 Data Guru (Kepegawaian).................................................................... 48

Tabel 4.2 Data Siswa MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi .......................... 49

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi .......... 50

Tabel 4.4 Pelaksanaan Kegiatan Pra Siklus ......................................................... 51

Tabel 4.5 Data Awal Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi ...................... 52

Tabel 4.6 Data Aktifitas Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa

Pada Siklus I Menggunakan Strategi Outing Class ............................ 58

Tabel 4.7 Observasi Terhadap Aktivitas Pengajar Pada Siklus I

Menggunakan Strategi Outing Class ................................................... 60

Tabel 4.8 Hasil Tes Pengisisan Angket Keaktifan Belajar Siswa

Menggunakan Strategi Pembelajaran Outing Class (Siklus I) ............. 62

Tabel 4.9 Data Hasil Keterampilan Menulis Yang Ditimbulkan Siswa Pada

Siklus I Menggunakan Strategi Outing Class ...................................... 63

Tabel 4.10 Data Aktifvtas Keterampilan Menulis Siswa Pada Siklus II

Menggunakan Strategi Outing Class ................................................... 70

Tabel 4.11 Observasi Terhadap Aktivitas Pengajar Pada Siklus II

Menggunkan Strategi Outing Class ..................................................... 72

Tabel 4.12 Hasil Tes Pengisian Angket Keaktifan Belajar Siswa

Menggunakan Strategi Pembelajaran Outing Class (Siklus II) ........... 74

Page 16: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xvi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.13 Data Hasil Keterampilan Menulis Yang Ditimbulkan Siswa Pada

Siklus II Menggunakan Strategi Outing Class .................................... 75

Tabel 4.14 Perbandingan Keterampilan Menulis Siswa Pada Pembelajaran

Bahasa Indonesia .................................................................................. 77

Tabel 4.15 Persentase Hasil Keterampilan Menulis Siswa Menggunakan

Strategi Outing Class ........................................................................... 79

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa .......................................................... 80

Tabel 4.17 Skor Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran Bahasa

Indonesia Menggunakan Strategi Outing Class ................................... 81

Tabel 4.18 Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa Kelas III Dengan

Menggunkan Strategi Pembelajaran Outing Class Berdasarkan

Observasi .............................................................................................. 82

Page 17: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xvii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Konsep Penelitian Tindakan Kurt Lewin ....................................... 30

Gambar 4.1 Diagram Hasil Data Awal Keterampilan Menulis Siswa di

Kelas III MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi ........................ 53

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Keterampilan Menulis Siswa Pada Siklus I

Menggunakan Strategi Outing Class ............................................. 59

Gambar 4.3 Aktivitas Pengajar Pada Siklus I Menggunakan Strategi

Outing Class ................................................................................... 62

Gambar 4.4 Diagrram Data Perbandingan Keterampilanyang Ditimbulkan

Siswa Pada Pra Siklus Dan Siklus I Yang Menggunakan Strategi

Outing Class ................................................................................... 64

Gambar 4.5 Diagram Aktifitas Keterampilan Menulis Siswa Siklus II

Menguunakan Strategi Outing Class ............................................. 71

Gambar 4.6 Diagram Aktifitas Pengajar Pada Siklus II Menggunakan

Strategi Outing Class ..................................................................... 73

Gambar 4.7 Diagram Hasil Keterampilan Menulis Siswa Pada Siklus II

Menggunakan Strategi Outing Class ............................................ 76

Gambar 4.8 Diagram Persentase Hasil Keterampilan Menulis Siswa

Menggunakan Strategi Outing Class ............................................. 79

Gambar 4.9 Diagram Skor Aktivitas Siswa Menggunakan Strategi

Outing Class ................................................................................... 80

Gambar 4.10 Diagram Skor Aktivitas Guru Menggunakan Strategi Outing Class

Berdasarkan Observasi ................................................................... 81

Gambar 4.11 Diagram Skor Angket Keaktifan Belajar Siswa

Menggunakan Strategi Pembelajaran Outing Class Berdasarkan

Lembar Angket .................................................................................... 82

Page 18: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xviii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir................................................................................. 26

Bagan 4.1 Struktur Organisasi MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi ............. 47

Page 19: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

xix

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................

Lampiran 2 Kartu Bimbingan Pembimbing 1 .......................................................

Lampiran 3 Kartu Bimbingan Pembimbing 2 .......................................................

Lampiran 4 Silabus Pelajaran Bahasa Indonesia ...................................................

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................

Lampiran 6 Soal Tes Angket .................................................................................

Lampiran 7 Daftar Nama Siswa ............................................................................

Lampiran 8 Foto Dokumentasi ..............................................................................

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ........................................................................

Page 20: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

1

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan

fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.

Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan

cara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai

kedewasaan. (Ahmadi dan Uhbiyati, 2003, hal 69)

Pendidikan memiliki tujuan, sebagaimana yang dikemukakan dalam UU

No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi tentang tujuan dan fungsi pendidikan nasional

adalah pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pada prinsipnya pendidikan

nasional mempunyai tiga fungsi, yakni; (1) mengembangkan kemampuan, (2)

membentuk watak dan peradaban yang bermartabat, (3) dan mencerdaskan

bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang: (1) beriman dan bertakwa terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4) berilmu, cakap, kreatif,

(5) mandiri, (6) demokratik, dan (7) bertangggung jawab. (Suprijanto, 2007, hal.

5)

Kemampuan seseorang dalam berbahasa dilandasi empat keterampilan

berbahasa yaitu keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara

(speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis

(writing skill). Setiap keterampilan itu memiliki hubungan erat dengan proses

yang mendasari kemampuan berbahasa seseorang. Bahasa yang dikuasai

seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa

maka akan semakin cerah dan jelas pula pikirannya. Pernyataan itu

mengisyaratkan, jika seseorang mau melatih keterampilan berbahasanya maka

pikirannya akan semakin terlatih juga. (Henry Guntur Tarigan, 2008, hal. 1)

Berdasarkan silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD, salah

satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah menyusun karangan

Page 21: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan yaitu

huruf besar, tanda titik, tanda koma, dan lain-lain (BSNP, 2008: 18). Salah satu

cara agar dapat mencapai kompetensi tersebut adalah dengan memberikan

pembelajaran menulis karangan deskripsi. Karangan deskripsi adalah karangan

yang melukiskan atau menggambarkan suatu peristiwa atau objek hasil

penginderaan sehingga pembaca merasa seolah-olah terlibat di dalamnya secara

langsung (M. Atar Semi, 2007, hal. 11). Penggambaran yang dilakukan ketika

menulis karangan deskripsi dapat diperoleh dari penginderaan. Hasil

penginderaan itu kemudian dituangkan dalam kalimat-kalimat sehingga pembaca

mampu merasakan kesan sebagaimana yang diungkapkan oleh penulisnya.

Keterampilan menulis merupakan bagian penting yang harus dikuasai

siswa SD. Menulis merupakan keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasi

secara tidak langsung kepada pihak lain. Keterampilan menulis seseorang tidak

akan datang dengan sendirinya, tetapi harus dilakukan pembinaan dan latihan

sejak dini. Keterampilan menulis dapat dibina dan dilatih sejak usia SD, yaitu

melalui pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Keterampilan menulis karangan deskripsi memerlukan penguasaan materi

dasar yang mendukungnya, yaitu penguasaan kosa kata, diksi, penyusunan

kalimat, pembentukan paragraf, logika berpikir, tanda baca, dan ejaan yang tepat.

Keterampilan menulis memiliki posisi sebagai keterampilan yang paling tinggi

dibanding dengan keterampilan berbahasa lainnya, yaitu keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, dan keterampilan membaca. Keterampilan menulis

berhubungan dengan keterampilan membaca, sehingga penulis yang baik biasanya

juga seorang pembaca yang baik.

M. Atar Semi (2007), mengemukakan pendapatnya tentang keterampilan,

yakni menguraikan, rajin membaca merupakan modal penting bagi

seorang yang ingin menjadi pengarang, sehingga bila seseorang malas

membaca maka dengan sendirinya dia tidak akan memiliki dasar yang kuat

untuk menjadi pengarang. (hal. 6)

Page 22: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menurut penulis, keterampilan menulis adalah kemampuan

mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain

dengan menggunakan bahasa tulis.

Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas III MI Nurul Ihsan Kota Jambi

memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah yaitu

7,00. Pembelajarannya, sudah berjalan dengan baik. Hanya saja masih ada

beberapa kelemahan-kelemahan yang peneliti temukan ketika pra-penelitian.

Permasalahan tersebut diantaranya adalah guru masih kurang bisa menguasai

kelas, guru belum menggunakan strategi yang tepat, tidak memanfaatkan

keadaan di luar kelas untuk anak dalam menulis karangan deskripsi dan belum

menyampaikan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan baik. Sehingga

kelas terlihat monoton, siswa tidak fokus belajar. Hal tersebut berdampak pada

hasil belajar keterampilan menulis siswa, yang peneliti dapatkan pada pra siklus

sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 1.1

Data awal keterampilan menulis karangan deskripsi

NO Nama KKM Hasil

Penilaian

Kriteria

Tuntas Tidak

Tuntas

1 Assyifa Dwi Batrisya

70 70 √

2 Ahmad Firdaus

Arrasid 70

55 √

3 As-Syifa Olivia Zahra

70 58 √

4 Fayza Dwi Batrisya

70 70 √

5 Bagas Pratama

70 65 √

6 Ramadhan Amsyar

70 67 √

7 Zulfitra Utia Nova

70 60 √

8 Talita Hasana

Humaira sofie 70

61 √

Page 23: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

9 Raffa Hairullah

70 71 √

10 M. Adira Nusantara

70 60 √

11 M. Alqis Arrasyid

70 65 √

12 M. fariz alghifari

zulkarnain 70

64 √

13 M. Fikri Aulia Al-

Farabi 70

75 √

14 M. alfredopradhita

danendra 70

65 √

15 Suci Rahmawati

70 65 √

16 Nadya Noviyanti

70 67 √

Dari tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa guru belum tuntas dalam

menyampaikan pembelajaran. Hasil keterampilan menulis pada tabel tersebut

menunjukkan bahwa dari 16 siswa hanya 4 orang siswa yang memenuhi KKM

dan 12 siswa yang belum memenuhi KKM.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan memberikan salah satu

solusi alternatif dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi agar

permasalahan yang dihadapi siswa dan guru dapat diatasi. Solusi ini diharapkan

dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas III,

sehingga nilai menulis karangan deskripsi siswa dapat meningkat. Penggunaan

strategi yang tepat dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi diharapkan

dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

Menulis karangan deskripsi dapat diajarkan pada siswa kelas III SD/MI,

karena pada usia tersebut siswa berada pada tahap operasional kongkrit, sehingga

siswa lebih mudah menangkap materi pelajaran melalui benda-benda nyata.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat proses pembelajaran menulis

karangan deskripsi di kelas III MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi, dapat

diketahui bahwa siswa kurang memiliki minat yang baik untuk menulis karangan

deskripsi. Siswa hanya menulis karangan deskripsi seadanya ketika diberi tugas

Page 24: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

untuk menulis karangan deskripsi, bahkan ada beberapa siswa yang hanya mampu

menulis beberapa kalimat saja. Siswa juga tampak kesulitan untuk menggali ide

yang hendak ditulis. Siswa masih merasa kesulitan untuk menuangkan gagasan

dalam bentuk karangan deskripsi.

Pada saat proses pembelajaran menulis karangan deskripsi, guru belum

menggunakan strategi yang bervariasi, sehingga menyebabkan siswa kurang

tertarik terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi. Strategi yang

digunakan guru dalam mengajarkan menulis karangan deskripsi yaitu ceramah

yang diikuti dengan pemberian tugas kepada siswa untuk menulis karangan

deskripsi. Banyak siswa yang tidak memiliki gambaran jelas terhadap gagasan

yang hendak dituangkan dalam bentuk karangan deskripsi. Keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa masih tergolong rendah, terbukti hanya sedikit saja

siswa yang mampu menulis karangan deskripsi dengan baik. Hal itu terlihat dari

nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam tes menulis karangan deskripsi juga

masih rendah, yaitu 64,90. Nilai rata-rata ini masih berada di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah, yaitu 70,00.

Inovasi yang dapat dilakukan oleh seorang guru dengan cara melihat

kondisi di dalam kelas yang diajar. Apabila suasana kelas terasa membosankan

karena pembelajaran yang dilakukan setiap hari hanyalah melalui ceramah maka

kita sebagai guru dapat memutarakan sebuah video yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarakan sehingga siswa merasa semangat untuk belajar dan tertarik

dengan pembelajaran yang akan mereka pelajari. Guru juga bisa mengajak siswa

untuk belajar di luar kelas atau di sebuah tanah lapang agar siswa lebih dekat

dengan alam dan dapat bersentuhan langsung dengan benda yang akan mereka

pelajari. Sehingga siswa tidak lagi berpikir secara abstrak tentang benda yang

dibahas dalam pembelajaran sehari-hari. Strategi pembelajaran yang seperti ini

dinamakan strategi pembelajaran “Outing Class”.

Strategi pembelajaran Outing Class berbasis pada keadaan lingkungan sekitar

atau juga bisa dilakukan pada tempat tertentu seperti perpustakaan, lapangan

sepak bola, tempat wisata. Strategi pembelajaran Outing Class dimaksudkan agar

siswa tidak jenuh dalam pembelajaran karena biasanya mereka belajar di dalam

Page 25: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kelas akan tetapi, sekarang pembelajaran bisa dilakukan di luar kelas. Siswa bisa

langsung bersentuhan dengan benda yang akan mereka pelajari yang ada di

lingkungan tempat mereka belajar dan mereka juga bisa melihat bagaimana

keadaan lingkungan sekitar sehingga mampu menimbulkan sikap peduli terhadap

lingkungan dan adanya rasa ingin tahu yang tinggi terhadap benda yang mereka

lihat. Siswa juga lebih mudah untuk mengerti materi yang diajarkan karena

langsung melihat benda yang berkaitan dengan materi. Guru juga bisa

menambahkan permainan dalam pembelajaran yang dilaksanakn sehingga siswa

tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendapatkan hiburan

yang tentu saja tidak akan membuat siswa jenuh.

Dari pertimbangan di atas peneliti akan menerapkan strategi Outing Class

dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa. Penerapan strategi ini

diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa ketika mengikuti

proses pembelajaran karena di sekolah ini belum pernah diterapkan strategi

Outing Class, terutama dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian

yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi

siswa dengan strategi Outing Class. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING

CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS III MI NURUL IHSAN TELANAIPURA

KOTA JAMBI”

Page 26: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya maka masalah

yang perlu diidentifikasi antara lain:

1. Strategi pembelajaran yang kurang tepat

2. Tidak memanfaatkan keadaan diluar kelas untuk anak dalam menulis

karangan deskripsi

3. Rendahnya hasil belajar

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini:

1. Apakah Penerapan Strategi Pembelajaran Outing Class dapat

Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III di MI Nurul Ihsan Telanaipura

Kota Jambi?

D. Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini lebih terarah dan mempunyai tujuan

yang jelas, maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Lingkup penilitian yaitu pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III di

MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi.

2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan deskripsi.

3. Hasil belajar siswa ditujukan ranah psikomotorik yaitu tingkat

keterampilan menulis.

Page 27: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui Penerapan Strategi Pembelajaran Outing Class

dapat Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III di MI Nurul Ihsan

Telanaipura Kota Jambi

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Guru : Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau

masukan tentang model/strategi pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswanya khususnya pada ranah

keterampilan siswa.

b. Bagi Siswa : Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

Strategi Outing Class agar dapat berjalan lebih efektif.

c. Bagi Sekolah : Penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan

bagi sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah dengan menggunakan

Strategi Pembelajaran Outing Class.

Page 28: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran Outing Class

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang

dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju

tercapainya tujuan pembalajaran tertentu. Sedangkan menurut Dick dan Carey

(1990), Menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh

komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar

yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai

tujuan pembelajarn tertentu. Menurut mereka strategi pembelajaran bukan

hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan

termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan

disampaikan kepada peserta didik (Hamzah, (2011), hal. 1 ).

Sedangkan menurut penulis, strategi pembelajaran merupakan keahlian

untuk mengatasi masalah dengan menggunakan teori dan komponen strategi

pembelajaran sebagai teknologi pembelajaran yang berlangsung dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Guru disini sangat diutamakan

supaya mampu memiliki kompetensi atau keahlian tersendiri dalam

melaksanakan 25 tugasnya sebagai pendidik. Semua guru mata pelajaran, baik

yang diujikan secara nasional maupun sekolah, perlu mengatur teknik dan

strategi mengajar yang baik agar kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas

terjadi pertukaran ilmu secara maksimal dan dapat dengan mudah diterima/

diserap siswa secara baik. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan cara

menyampaikan konsep-konsep dasar dan memberikan umpan balik kepada

siswa diharapkan mampu mengembangkan konsep-konsep dasar yang pernah

diterimanya. Kemudian dengan cara memberi contoh-contoh dan diteruskan

Page 29: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dengan latihan-latihan soal yang menyangkut soal penguasaan konsep dengan

semua variasi dan jenis soal yang ada.

2. Pengertian Aktivitas/Strategi Belajar di Luar Kelas (Outing Class)

Menurut Suherman dan Udin (2002:12), pembelajaran di luar kelas

(outing class) atau dikenal dengan istilah kegiatan lapang merupakan strategi

pembelajaran dimana guru membawa siswanya ke luar kelas untuk

menerapkan konsep yang telah dipelajari di dalam kelas, dengan

memanfaatkan halaman sekolah sebagai sumber pembelajaran. Disamping itu

pembelajaran di luar kelas bisa diartikan juga sebagai kegiatan ekstrakurikuler

yang dapat diartikan sebagai kegiatan tambahan diluar yang berkaitan dengan

kurikulum.

Salah satu strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa dan

sesuai dengan kompetensi dan karakter adalah strategi pembelajaran dengan

memanfaatkan halaman sekolah sebagai media pembelajaran. Strategi ini

mempunyai beberapa keunggulan, yaitu mendorong siswa untuk belajar lebih

aktif dan ikut berperan dalam kegiatan belajar mengajar, menerapkan konsep

belajar sambil berekreasi (learning by doing and refreshing), dapat

menghilangkan rasa jenuh selama belajar di dalam kelas dan dapat

mengembangkan kehidupan demokrasi dalam dunia pendidikan (Suherman

dan Udin, (2002), hal. 312).

Proses belajar mengajar di sekolah selama ini cenderung terpusat pada

guru (teacher oriented), guru menggunakan strategi pembelajaran yang

sifatnya satu arah, dimana guru lebih memberi informasi dan siswa sebagai

pendengar (Sardiman, (2013), hal,3).

Penerapan dan pelaksanaan strategi pembelajaran di luar kelas

mempunyai beberapa keuntungan. Keuntungan pelaksanaan pembelajaran

tersebut adalah:

a. lebih menarik dan tidak membosankan daripada siswa duduk di kelas

berjam-jam, sehingga motivasi belajar akan lebih tinggi

Page 30: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan

situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami

c. bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya

lebih akurat

d. kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau

wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta dan

lain-lain

e. siswa dapat memahami dan mengahayati aspek-aspek kehidupan yang ada

di lingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing

dengan kehidupan disekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan

(Sudjana dan Rivai, (2002), hal. 208).

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Outing

Class

Langkah-langkah dan peranan yang perlu dilakukan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran di luar kelas terdiri dari tahapan persiapan, tahapan

pelaksanaan dan tahapan evaluasi.

a. Tahap persiapan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Merumuskan tujuan pembelajaran

2) Guru menyiapkan tempat dan media yang ada di luar

lingkungan

3) Guru mengajak siswa keluar kelas

4) Baik guru maupun siswa harus dalam keadaan nyaman, rileks

dan tidak merasa terpaksa

b. Tahap pelaksanaan meliputi:

1) Guru mengintruksikan kepada siswa untuk berjalan dengan rapi

dan tertib untuk belajar di luar kelas

2) Guru berdiri berhadapan dengan siswa berjarak kira-kira 1

meter melaksanakan percakapan antara guru dengan siswa dan

siswa dengan siswa

Page 31: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3) Guru menjelaskan materi

4) Siswa memperhatikan penjelasan guru diluar kelas

5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

c. Tahap evaluasi meliputi :

1) Tahap evaluasi merupakan kesempatan yang diberikan guru

kepada siswa untuk memperlihatkan kemajuannya

2) Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru tidak

mengatakan salah tetapi menyebutkan kata yang benar dan

mengajak siswa untuk mengulangi kembali (Abdurahman,

(1995), hal. 11-18)

B. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

1. Keterampilan Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya dengan

pena (pensil, kapur, dan sebagainya); melahirkan pikiran atau perasaan

(seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan (Tim Penyusun

Kamus Pusat Bahasa, (2005), hal. 1219). Henry Guntur Tarigan (2008:

22) menjelaskan, menulis adalah menurunkan atau melukiskan

lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut.

M. Atar Semi (2007: 14) menyatakan, menulis adalah proses

kreatif yang memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang

tulisan. Gamal Komandoko (2006: 17) menyatakan, menulis adalah

menyampaikan gagasan kepada orang lain sehingga orang lain itu

dapat memahami maksud yang diinginkan. Saleh Abbas (2006: 125)

berpendapat, menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,

pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan

bahwa menulis adalah proses kreatif untuk mengungkapkan pikiran,

Page 32: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

gagasan, pendapat, dan perasaan kepada orang lain sehingga orang lain

itu mampu memahami maksud yang diinginkan dengan menggunakan

bahasa tulis. Pengertian menulis sering disamakan dengan pengertian

mengarang karena pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan dalam

bentuk karangan.

Saleh Abbas (2006: 125) berpendapat, ketepatan dalam

mengungkapkan gagasan melalui tulisan harus didukung oleh beberapa

faktor yaitu kosa kata, gramatikal, ketepatan bahasa yang didukung

oleh konteks dan penggunaan ejaan. Haryadi dan Zamzami (1997: 77)

menyatakan, selain harus menguasai topik dan permasalahan yang

hendak ditulis maka penulis juga dituntut untuk menguasai komponen

lain berupa grafologi, struktur, kosakata, dan kelancaran. Akhadiah

dkk (1988: 2) menyatakan, keterampilan menulis merupakan

kemampuan yang kompleks dan menuntut sejumlah pengetahuan dan

keterampilan. Nursisto (1999: 5) menegaskan bahwa menulis termasuk

kemampuan berkomunikasi melalui bahasa yang tingkatannya paling

tinggi.

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan, menulis

memerlukan kemampuan pendukung yang meliputi penguasaan topik

dan permasalahan, penguasaan ejaan, penyusunan kalimat,

pembentukan paragraf, penguasaan kosakata (diksi), dan kelancaran

dalam menuangkan gagasan secara runtut dan sistematis melalui

bahasa tulis.

b. Tujuan Menulis

Tujuan menulis bagi setiap orang berbeda-beda. Tujuan yang

hendak dicapai perlu dirumuskan secara jelas karena tujuan menulis

yang dirumuskan dengan jelas akan memberikan andil yang besar

terhadap isi tulisan yang hendak dibuat.

Page 33: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

M. Atar Semi (2007: 14-21) menguraikan tujuan menulis

sebagai berikut.

1) Untuk menceritakan sesuatu

Menulis dapat menjadi sarana untuk menceritakan kepada orang

lain sehingga orang lain dapat mengetahui maksud penulis.

2) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan

Menulis dapat memberikan petunjuk kepada seseorang untuk

melakukan sesuatu dengan tahapan yang benar.

3) Untuk menjelaskan sesuatu

Menulis dapat menjelaskan sesuatu sehingga pembaca menjadi

paham, bertambah pengetahuannya, dan dapat bertindak yang

lebih baik.

4) Untuk meyakinkan

Menulis dapat meyakinkan orang lain tentang suatu pendapat

sehingga orang lain dapat meyakini pendapat dan pandangan

penulis.

5) Untuk merangkum

Menulis dapat bermanfaat untuk merangkum bacaan yang panjang

menjadi lebih pendek sehingga lebih mudah dipahami.

Pendapat tersebut dapat disimpulkan, tujuan menulis adalah untuk

menceritakan sesuatu, memberi petunjuk, menjelaskan sesuatu,

meyakinkan, dan untuk merangkum. Tujuan menulis yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan sesuatu kepada

orang lain dengan bahasa tulis agar orang lain itu dapat memahami

maksud penulis.

Page 34: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Manfaat Menulis

Menulis dapat memberikan manfaat yang besar. Nursisto

(1999: 5-6) memaparkan manfaat menulis sebagai berikut.

1) Sarana pengungkapan diri

Tulisan mampu mengungkapkan perasaan seseorang, misalnya

dengan menulis sajak dan puisi.

2) Sarana untuk memahami sesuatu

Tulisan mampu mengungkapkan gagasan sehingga pembaca

dapat memperoleh pemahaman yang baru tentang sesuatu yang

ditulisnya.

3) Sarana untuk mengembangkan kepuasan

Kepuasan pribadi, kebanggaan, dan rasa harga diri, Rasa

bangga, puas, dan harga diri merupakan manfaat yang dapat

dirasakan dari keberhasilan menulis. Perasaan itu mampu

membangkitkan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri

untuk melahirkan karya tulis lainnya.

4) Sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap

lingkungan sekeliling.

Menulis dapat mempertinggi kesiagaan indera seseorang dan

mengembangkan daya serapkan pada tingkat jasmani, perasaan,

maupun kerohaniannya.

5) Sarana untuk melibatkan diri dengan penuh semangat

Menulis menjadikan seseorang dapat mengungkapkan gagasan,

menciptakan sesuatu, dan secara giat melibatkan diri dengan

hasil ciptaannya.

6) Sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan

menggunakan bahasa.

Menulis akan menjadikan seseorang mampu menggunakan

kata-kata dalam tulisan untuk menyampaikan keterangan kepada

orang lain sehingga orang lain dapat mengetahui apa yang

ditulisnya. Akhadiah dkk (1988: 1-2) memaparkan manfaat menulis

Page 35: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yaitu dapat mengenali kemampuan diri, dapat mengembangkan

berbagai gagasan, dapat lebih banyak menyerap, mencari, dan

menguasai informasi, dapat menjelaskan permasalahan, dapat

menilai gagasan sendiri secara objektif, dapat menganalisis dan

memecahkan permasalahan, dapat mendorong lebih aktif belajar,

dan dapat terbiasa berpikir dan berbahasa secara lebih tertib.

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, manfaat menulis

yaitu menjadi sarana pengungkapan diri, menyerap informasi,

berlatih sikap objektif, memecahkan masalah, dan berpikir lebih

tertib dan terarah. Manfaat menulis yang dapat diperoleh dalam

penelitian ini yaitu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggunakan bahasa tulis, menemukan ide baru, mengembangkan

imajinasi, meningkatkan pengetahuan dan wawasan, dan dapat

menjadi sarana belajar.

d. Proses Menulis

M. Atar Semi (2007: 40) menyatakan, menulis merupakan

proses kreatif. Menulis termasuk salah satu keterampilan yang

dilakukan melalui tahapan yang harus dikerjakan dengan mengerahkan

keterampilan, seni, dan kiat sehingga semuanya mampu berjalan secara

efektif. Keterampilan menulis harus dikuasai dengan baik agar dapat

menulis dengan baik pula. Nursisto (1999: 9) menjelaskan, modal

dasar untuk menulis meliputi mampu menguasai struktur kalimat,

mampu menciptakan perluasan kalimat, mampu menentukan pilihan

kata, mampu menguasai ejaan, dan menguasai pungtuasi.

M. Atar Semi (2007: 46-52) menjelaskan, secara garis besar

tahapan dalam proses menulis yaitu tahap pratulis, tahap penulisan,

dan tahap pascatulis. Tahap pratulis meliputi penentuan topik

karangan, penentuan tujuan, pengumpulan informasi pendukung, dan

merancang tulisan. Pada tahap penulisan ini penulis harus memiliki

perhatian terhadap gagasan pokok, tujuan tulisan, dan calon pembaca

Page 36: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

agar dapat menghasilkan tulisan yang baik. Tahap pascatulis terdiri

dari kegiatan menyunting naskah dan menulis naskah jadi.

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, menulis

memerlukan berbagai keterampilan dasar yang harus dikuasai.

Tahapan dalam menulis meliputi tahapan pramenulis, tahapan menulis,

dan tahapan pasca tulis. Tahapan menulis yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu menentukan tema, merumuskan judul karangan

deskripsi, membuat kerangka karangan deskripsi, mengembangkan

kerangka karangan deskripsi menjadi karangan deskripsi, melakukan

revisi (editing), dan membaca hasil karangan deskripsi di depan kelas.

e. Karakteristik Tulisan yang baik

Tulisan yang baik memiliki karakteristik tersendiri. Titik

Maryuni (2007: menyatakan, tulisan yang baik adalah tulisan yang

disampaikan dengan kalimat yang tersusun efektif, mudah, jelas,

lengkap, dan menarik. Nursisto (1999: 47-50) memaparkan, tulisan

yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Berisi hal-hal yang bermanfaat

Tulisan yang baik akan memberikan manfaat bagi pembaca dan

memperkaya pengetahuan pembaca.

2) Pengungkapannya jelas

Tulisan yang baik harus mudah dicerna oleh pembaca.

Pengungkapan yang jelas dalam memilih kata (diksi), ketepatan

struktur kalimat, penggunaan kata penghubung, pengorganisasian

ide yang padu, dan kesesuaian menentukan contoh dan ilustrasi

dapat dipahami pembaca dengan tepat.

3) Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian

Tulisan hendaknya langsung menjelaskan inti permasalahan

dan tidak berbelit-belit sehingga memudahkan pembaca untuk

memahami isinya. Setiap kalimat dapat mendukug ide utama

paragraf. Kalimat yang baru senantiasa mendukung kalimat

sebelumnya.

Page 37: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4) Efektif dan efisien

Tulisan tersebut harus menggunakan kata-kata yang ringkas,

tetapi mampu menjangkau makna yang luas karena tulisan juga

dibatasi oleh jumlah halaman sehingga faktor efektivitas dan

efisiensi penggunaan bahasa harus diutamakan.

5) Ketepatan penggunaan bahasa

Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan

bobot sebuah tulisan. Bahasa sebagai alat pengungkapan isi sangat

berpengaruh terhadap baik buruknya tulisan.

6) Ada variasi kalimat

Tulisan yang baik memiliki variasi penyusunan kalimat yaitu

kalimat panjang dan kalimat pendek digunakan secara bergantian.

Penggunaan sinonim dan kalimat bermajas sangat mendukung

terciptanya variasi kalimat. Ungkapan, pepatah, dan peribahasa

yang ditampilkan secara tepat juga dapat menghilangkan kejenuhan

pembaca.

7) Vitalitas

Tulisan yang baik mengandung tenaga dan kaya potensi

sehingga pembaca seolah-olah hadir di dalam karangan itu.

Pembaca juga seakan-akan berada di dekat pengarang sehingga

terjalin kontak akrab antara pembaca dan pengarang.

8) Cermat

Kecermatan dalam penggunaan tanda baca seperti titik dan

koma tidak boleh diabaikan. Memilih kata dan menyusun kalimat

juga harus cermat agar terhindar dari kekurangan.

9) Objektif

Tulisan hendaknya mampu mengungkapkan sesuatu secara

jujur dan realistis serta tidak dimuati oleh emosi. Pengarang

hendaknya dapat menguasai dan menghayati permasalahan yang

diuraikan dalam karangan tersebut.

Page 38: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, tulisan yang

baik memiliki karakteristik yaitu bermanfaat, mudah dipahami,

terorganisir, menggunakan bahasa yang baik, efektif, efisien,

objektif, menggunakan ejaan dan tanda baca yang tepat, serta

mampu menghadirkan pembaca seolah-olah berada di dekat

pengarang. Karakteristik tulisan yang baik bagi siswa kelas III MI

yaitu menggunakan kalimat efektif, menggunakan ejaan dan tanda

baca yang tepat, pemilihan kosa kata yang tepat, dan terorganisir.

2. Karangan Deskripsi

a. Hakikat Karangan Deskripsi

Istilah karangan deskripsi berasal dari kata “karangan” dan

“deskripsi”. Kata karangan didefinisikan sebagai hasil mengarang;

tulisan; cerita; artikel; buah pena. Karangan juga berarti ciptaan;

gubahan (lagu, musik, nyanyian). Karangan juga dinyatakan sebagai

cerita yang mengada-ada (yang dibuat-buat) maupun hasil rangkaian

atau susunan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005: 506). Henry

Guntur Tarigan (2008: 21) menyatakan, karangan merupakan pikiran

atau gagasan yang disampaikan kepada orang lain dalam bahasa tulis.

Kata deskripsi didefinisikan sebagai pemaparan atau

penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci serta uraian

(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (2005), hal. 258). Titik Maryuni

(2007: 11) menjelaskan, karangan deskripsi adalah karangan yang

melukiskan, menggambarkan, menceritakan suatu peristiwa atau objek

hasil penginderaan dengan sehidup-hidupnya dan disertai data-data

yang kuat sehingga pembaca merasa seolah-olah terlibat di dalamnya

secara langsung. Nursisto (1999: 40) menjelaskan, deskripsi adalah

karangan yang melukiskan sesuatu sesuai keadaan yang sebenarnya

sehingga pembaca mampu merasakan dan melihat apa yang dilukiskan

oleh penulisnya. Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999: 167)

menjelaskan, karangan deskripsi adalah karangan yang isinya

Page 39: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

melukiskan suatu objek dengan kata-kata. Objek yang dilukiskan dalam

karangan deskripsi ini dapat berupa orang, benda, tempat, kejadian, dan

sebagainya. Pada saat melukiskan objek ini, penulis menunjukkan

bentuk, rupa, suara, bau, rasa, suasana, dan situasi suatu objek dengan

tulisannya.

Penulis diharapkan dapat menghadirkan sesuatu ke hadapan

pembaca, sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, meraba,

membau, merasakan objek yang dihadirkan tersebut. Penulis karangan

deskripsi dapat menjadikan pembacanya mengalami proses mental

sebagaimana yang ditulis oleh pengarang deskripsi

tersebut.Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik

simpulan bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang

melukiskan objek dengan kata-kata sehingga pembaca seolah-olah

dapat menyaksikan objek tersebut. Karangan deskripsi diharapkan dapat

memberikan gambaran tentang sesuatu sesuai dengan apa yang dilihat

oleh pengarang. Karangan deskripsi yang dimaksud dalam penelitian ini

merupakan karangan yang ditulis siswa berdasarkan hasil pengamatan

terhadap sebuah objek yang diamati.

b. Jenis-jenis Karangan Deskripsi

M. Atar Semi (2007: 67-70) membagi karangan deskripsi menjadi

dua jenis, yaitu deskripsi artistik dan deskripsi ekspositorik. Deskripsi

artistik merupakan deskripsi yang memiliki nilai artistik atau nilai

keindahan dan disajikan dalam dengan gaya bahasa sastra, seperti novel

atau cerita pendek. Deskripsi artistik biasanya digunakan untuk

menjelaskan suasana, perilaku tokoh cerita, latar tempat peristiwa

berlangsung atau tentang adegan yang perlu dijelaskan secara rinci. Tujuan

yang hendak dicapai deskripsi artistik adalah mempengaruhi emosi

pembaca agar pembaca terlibat secara emosional dalam cerita. Deskripsi

ekspositorik mendekati bentuk eksposisi, baik mengenai isi yang berupa

fakta maupun gaya penyampaiannya yang lugas. Deskripsi ekspositorik

Page 40: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menekankan pada detail dan rincian sehingga sering digunakan sebagai

uraian tentang ilmu pengetahuan.

Membedakan karangan deskripsi berdasarkan bentuknya yaitu

pemerian faktual dan pemerian pribadi. Pemerian faktual adalah pemerian

berdasarkan fakta-fakta yang sesungguhnya. Pemerian faktual

beranggapan bahwa substansi-substansi material atau hakikat-hakikat

kebendaan ada dalam keberadaan yang bebas dari yang melihatnya. Secara

singkat dan tegas, pemerian faktual harus menyatakan apa adanya, tidak

ditambahi, dan tidak dikurangi. Pemerian pribadi didasarkan pada responsi

seseorang terhadap objek, suasana, situasi, dan pribadi dengan berusaha

membagi pengalaman penulis kepada pembaca agar dapat dinikmati

bersama-sama dengan harapan dapat menciptakan kembali dan

menimbulkan responsi yang sama (Henry Guntur Tarigan, (2009), hal. 54-

57).

Berdasarkan kedua pendapat di atas, secara garis besar deskripsi

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu deskripsi artistik/pribadi dan

deskripsi ekspositorik/faktual. Deskripsi artistik/pribadi berisi

penggambaran mengenai hal yang bersifat menciptakan penghayatan

terhadap objek melalui imajinasi pembaca. Deskripsi ekspositorik/faktual

berisi penggambaran mengenai hal yang sifatnya objektif, apa adanya,

sesuai kenyataan, dan tanpa adanya kesan subjektif penulis.

c. Karakteristik Karangan Deskripsi

(Nursisto, (1999), hal. 41) menyebutkan karangan deskripsi

memiliki karakteristik sebagai berikut.

1) Menggambarkan objek dengan apa adanya.

2) Melukiskan objek dengan sehidup-hidupnya.

3) Tidak ada pertimbangan atau pendapat.

Page 41: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ciri-ciri karangan deskripsi yang membedakan dengan karangan

eksposisi dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Diskripsi berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek,

sedangkan eksposisi cenderung menyajikannnya secara umum.

b) Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk

imajinasi pembaca, sedangkan eksposisi tidak.

c) Deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh

pancaindera sehingga objeknya, pada umumnya, benda, alam, warna,

dan manusia, sedangkan eksposisi menyangkut semua hal.

d) Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata

yang menggugah, sedangkan ekspsosisi disajikan dengan gaya lugas.

e) Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang,

sedangkan eksposisi umumnya menggunakan susunan logis (M. Atar

Semi, (2007), hal. 66-67).

Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, karakteristi karangan

deskripsi yaitu menggambarkan objek yang dapat dibuktikan indera

manusia sehingga mampu membuat pembaca seolah-olah turut

mendengar, menyaksikan, mengalami, dan merasakan seperti apa

yang dirasakan oleh pengarangnya. Karakteristik karangan deskripsi

dalam penelitian ini yaitu isinya menggambarkan keadaan objek yang

sudah diamati bersama.

d. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi

Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999: 168-170)

menjelaskan langkah-langkah dalam menulis karangan deskripsi sebagai

berikut.

1) Mengamati objek yang akan ditulis

Bahan yang akan ditulis dalam karangan deskripsi dapat

diperoleh dari hasil pengamatan terhadap objek dengan baik. Objek

yang akan diamati dapat dipilih misalnya objek berupa manusia,

hewan, lingkungan, bangunan, dan sebagainya. Penentuan terhadap

Page 42: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

objek yang akan diamati didasarkan pada kesan paling kuat yang

muncul dari objek tersebut.

2) Menyeleksi dan menyusun rincian suatu deskripsi

Pada langkah ini dilakukan pemilihan data dan informasi yang

memiliki kesan kuat. Data dan informasi yang sudah dipilih kemudian

disajikan dengan kerangka deskripsi yang sesuai. Kerangka deskripsi

dapat berupa deskripsi kerangka tempat, deskripsi kerangka waktu, dan

deskripsi kerangka bagian. Pemilihan bentuk kerangka deskripsi

didasarkan pada kesan yang muncul paling kuat yang berhasil diamati.

Pendapat tersebut dapat disimpulkan, langkah menulis karangan

deskripsi yaitu mengamati objek, menyeleksi informasi, menentukan

tema tulisan, menentukan tujuan penulisan, menyusun kerangka

karangan, mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan yang

utuh, dan melakukan revisi (editing). Langkah menulis karangan

deskripsi yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu mengamati objek,

mencatat informasi penting, menentukan tema karangan deskripsi,

menyusun kerangka karangan deskripsi, mengembangkan kerangka

karangan deskripsi menjadi karangan deskripsi, melakukan revisi, dan

membaca hasil karangan deskripsi di depan kelas.

e. Penilaian Menulis Karangan Deskripsi

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan (hal. 4) menyebutkan, penilaian adalah proses

pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian

hasil belajar peserta didik. Cronbach (Burhan Nurgiyantoro, 2010: 10)

berpendapat, pada hakikatnya penilaian adalah proses pengumpulan dan

penggunaan informasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan

keputusan tentang program pendidikan.

Burhan Nurgiyantoro (2010: 443-444) menyatakan, penilaian

terhadap karangan siswa dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara

holistik dan analitis. Penilaian secara holistik untuk menilai karangan

Page 43: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

secara menyeluruh, yaitu membaca karangan dari awal sampai akhir

dan memberikan skor. Penilaian secara holistik berdasarkan kesan

yang diperoleh dari membaca karangan secara sepintas. Penilaian yang

dilakukan secara analitis, karangan diberi skor secara tersendiri tiap

aspek kemudian skor yang diperoleh tiap aspek dijumlahkan untuk

memperoleh jumlah skor yang diperoleh siswa.

C. Studi Relevan

1. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan Yuniarti Uswatun pada tahun 2011 dalam skripsinya yang

berjudul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V SD Negeri

Malangan Sleman Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan, pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui

pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa sebesar 3,67 pada Siklus I (kondisi awal

68,28 meningkat menjadi 71,95) dan sebesar 7,05 pada Siklus II

(kondisi awal 68,28 meningkat menjadi 75,33). Penelitian yang

dilakukan Yuniarti Uswatun tersebut relevan dengan penelitian yang

dilaksanakan peneliti, sehingga dapat dijadikan acuan dalam

penelitian. Pertama, penelitian tersebut sama-sama meneliti masalah

karangan deskripsi. Kedua, subjek yang diteliti sama, yaitu siswa

Sekolah Dasar (SD). Hal yang membedakan dengan penelitian

tersebut, terletak pada pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi. Penelitian yang dilakukan

Yuniarti Uswatun menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan

penelitian ini menggunakan strategi outing class. (Yuniarti

Uswatun, 2011, Skripsi)

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Hartana “peningkatan

keterampilan menulis karangan deskripsi dengan metode field trip

di kelas IV SD negeri gegulu kulon progo”. ini bertujuan

Page 44: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mendeskripsikan pelaksanaan metode field trip dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi dan mengetahui seberapa besar

peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa yang

diajarkan dengan metode field trip di kelas IV SD Negeri Gegulu

Kulon Progo. Peningkatan proses terlihat dari kondisi siswa lebih

aktif dan antusias dalam pembelajaran. Peningkatan produk terlihat

dari nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa. Nilai rata-rata

meningkat sebesar 5,6 pada Siklus I (kondisi awal 62,76 meningkat

menjadi 68,36) dan sebesar 10,32 pada Siklus II (kondisi awal 62,76

meningkat menjadi 73,08). Ketuntasan belajar siswa meningkat

sebesar 16% pada Siklus I (kondisi awal 56% meningkat menjadi

72%) dan sebesar 28% pada Siklus II (kondisi awal 56% meningkat

menjadi 84%). Pertama, penelitian tersebut sama-sama meneliti

masalah karangan deskripsi. Kedua, subjek yang diteliti sama, yaitu

siswa Sekolah Dasar (SD). Hal yang membedakan dengan

penelitian tersebut, terletak pada pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi. Penelitian yang dilakukan

Sri Hartana menggunakan metode field trip, sedangkan penelitian

ini menggunakan strategi outing class. (Sri Hartana, 2013, Skripsi)

3. Hayatun Taiyibah (2017) dalam karya ilmiah yang berjudul

“Penggunaan Metode Struktural Analitik Sintetik (Sas) Untuk

Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Hikmah Kota Jambi”. Skripsi tersebut membahas tentang

bagaimana penerapan metode pembelajaran Sas dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan membaca

permulaan dan apa saja faktor penghmabatnya. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode diskritif dengan bentuk penelitian tindakan

kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas II pada semester II tahun

pelajaran 2016/2017. Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hikmah Kota Jambi

berjumlah 23 orang siswa, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 10 orang

Page 45: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan membaca,

dalam siklus 1 rata-rata nilai 60,65%, pada siklus 2 menjadi rata-rata

nilai 68,26% dan pada siklus 3 nilai rata-rata 79,34%. Persamaan

penelitian ini terletak pada mata pelajarannya yaitu pembelajaran

bahasa indonesia sedangkan perbedaannya, penelitian ini

menggunakan Metode Sas sedangkan yang saya teliti menggunakan

strategi outing class. (Hayatun Taiyibah, 2017, Skripsi)

D. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas III MI Nurul Ihsan Kota

Jambi khususnya dalam menulis karangan deskripsi sampai saat ini cenderung

masih menggunakan strategi pembelajaran yang konvensional

Bagan 2.1 Skema kerangka berpikir

Guru belum

menggunakan

strategi outing

class

Kondisi awal

Siswa tidak bisa melihat

langsung apa yang akan

dideskripsikannya

Diberi tindakan

dengan strategi

outing class

Kondisi akhir

Siswa sudah percaya diri

membuat karangan deskripsi

dengan melihat langsung apa

yang akan dideskripsikannya

Page 46: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan, hipotesis penelitian

ini adalah jika dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dilaksanakan

dengan Strategi Outing Class, maka keterampilan menulis karangan deskripsi

siswa kelas III MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi akan meningkat.

Page 47: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah penelitian

tindakan kelas (PTK) atau classroom action research yang dilakukan secara

kolaboratif antara guru dan mata pelajaran dan peneliti. Menurut suyanto dalam

bukunya wahidmurni, mendefinisikan PTK sebagai ‘’penelitian praktis yang

dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya perbaikan ini

dilakukan dengan cara melakukan tindakan untuk mencari jawaban atas

permasahan yang di angkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari di kelasnya.

Permasalahan itu merupakan permasalahan factual yang benar-benar di hadapi di

lapangan, bukan permasahan yang dicari-cari atau direkayasa (Nur ali, (2008),

hal. 51).

Oleh karena itu PTK memiliki tujuan utama untuk memperbaiki atau

meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, makna dalam

pelaksanaannya dirasakan sangat pelaksaan PTK sebagaimana dikemukakan

beberapa ahli penelitian sebagai berikut:

Suyanto (2002) menyatakan bahwa: ‘’(1) PTK menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau

profesionalisme pengajar dalam kegiatan pembelajaran dikelas; (2) PTK

membuat pengajar dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan

pembelajaran sehari-hari yang benar didalam kelas, sehingga permasalahan

yang dihadapi benar-benar permasalahan actual; (3) PTK tidak membuat

pengajar meninggalkan tugasnya, karena secara integrasi kegiatan

penelitian dapat dilakukan, (4) PTK mampu menjembatani kesenjangan

antara teori dan praktek, untuk itu seorang pengajar harus banyak

membaca agar memiliki teori yang dapat dengan tepat digunakan untuk

memecahkan permasahan pembelajaran yang di hadapinya’’.

Page 48: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki karakteristik penting yang dilihat

dari beberapa segi diantaranya yaitu: (Suyanto, (1996/1997), hal. 5-6).

1. Dilihat dari segi problema yang harus dipecahkan, yaitu bahwa problem

yang diangkat untuk dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas

(PTK) harus selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran

sehari-hari yang dihadapi oleh guru.

2. Dilihat dari segi bentuk nyata kegiatan penelitian itu sendiri, yaitu

adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses

belajar mengajar dikelas.

Disamping karakteristik tersebut, ada prinsip PTK yang perlu diperhatikan.

Penelitian tindakan kelas memiliki ciri pokok, yaitu: (Arikunto dkk, (2008), hal.

110-111).

1. Inkuiri reflektik. PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran riil

yang sehari-hari dihadapi oleh guru dan siswa, yaitu kegiatan penelitian

berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practive driven) dan pengambilan

tindakan untu memecahkan masalah yang dihadapi (action driven).

2. Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat

dilakukan sendiri oleh peneliti diluar kelas, tetapi ia harus berkolaborasi

dengan guru atau teman sejawat. Penelitian tindakan kelas merupakan

upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan yang

diinginkan.

3. Reflektif. PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang

berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang

sering mengutamakan pendekatan empiris eksperimental, penelitian

tindakan kelas lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses

dan hasil penelitian.

Page 49: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur PTK mencakup: penelitian focus

permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dibarengi observasi

dan interpretasi, analisis dan refleksi, dan perencanaan tindak lanjut. Penelitian ini

bertujuan mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan pembelajaran yang

terjadi dikelas.

Model kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai

penelitian tindakan yang lain. Khususnya PTK. Konsep pokok penelitian tindakan

kurt Levin terdiri dari empat komponen yaitu: a) perencanaan (planning), b)

tindakan (acting), c) pengamatan (observing), d) refleksi (reflecting). Hubungan

keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus, yang dapat

digambarkan sebagai berikut (Nur ali, (2008), hal. 41).

Gambar 3.1 Konsep Penelitian Tindakan Kurt Lewin

Planning

Acting

Observing

Reflecting

Page 50: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan

yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim

dilalui, yaitu

1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

2. Pelaksanaan tindakan (acting)

Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

mengenakan tindakan di kelas.

3. Pengamatan (observing)

Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat, sebelumnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini

dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan

dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan.

4. Refleksi (reflecting)

Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa

inggris reflection, yang diterjamahkan kedalam bahasa Indonesia

pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru

pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan

dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan

(Arikunto, (2007), hal. 16-19). Latif mendefinisikan sebagai berikut:

‘’refleksi adalah kegiatan menganilisis hasil pengamatan untuk

menentukan sudah sejauh mana pengembangan strategi yang sudah

dikembangkan telah berhasil memecahkan masalah dan apabila belum

berhasil, faktor apa saja yang menjadi penghambat kekurangan

berhasilan tersebut (Nur ali, (2008), hal. 101).

Page 51: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu

penelitian, dan siklus penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai berikut:

a. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Nurul Ihsan

Telanaipura Kota Jambi menulis karangan deskripsi, pemilihan sekolah ini

bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di

sekolah yang sudah puluhan tahun berdiri tapi belum terlihat ada kemajuan

terutama dalam proses belajar mengajar, masih dengan strategi klasik.

b. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2018, yaitu di mulai dari

bulan Juli-Agustus 2018. Waktu penelitian ini mengacu pada kalender

akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang

membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

c. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PTK dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat hasil peningkatan

belajar dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Strategi

Outing class.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III MI

Nurul Ihsan Kota Jambi dengan jumlah siswa 16 orang, terdiri dari 9 siswa

laki-laki dan 7 siswa perempuan. Peneliti melaksanakan penelitian pada

pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

C. Prosedur Umum Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini didesain untuk 2 siklus. Setiap

siklus dibagi 2 kali pertemuan. Tiap siklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Jumlah siklus ini bisa

berubah dalam artian jika pada siklus I aktivitas belajar telah meningkat,

Page 52: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

maka penelitian ini hanya dilakukan I siklus, namun jika pada siklus ke I

aktivitas belajar belum meningkat maka penelitian dilakukan dengan II

siklus, begitu seterusnya sampai aktivitas belajar meningkat.

Tahap-tahap prosedur penelitian:

1. Siklus I (Satu)

a. Tahap perencanaan

Perincian langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Menyusun silabus dan menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan Strategi

Pembelajaran Outing Class.

2) Membentuk kelompok belajar:

Dilakukan pengelompokan heterogenitas berdasarkan kemampuan

akademis yang dilakukan oleh guru dan peneliti. Satu kelompok

terdiri terdiri dari 4 siswa.

3) Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan angket

b. Tahap pelaksanaan tindakan

1) Pendahuluan:

a) Pengajar membuka pelajaran dan mengecek kehadiran sisw

b) Pengajar memotivasi dan menyampaikan materi apa yang

akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti:

a) Pengajar menyajikan materi menulis karangan deskripsi

b) Pengajar membentuk siswa menjadi 3 kelompok sesuai

dengan yang ada ditahap perencanaan, kemudian

mengarahkan siswa untuk bergabung sesuai dengan

kelompoknya.

c) Siswa bersama kelompok berdiskusi menulis karangan

deskripsi dengan baik

d) Siswa menyampaikan sekilas mengenai karangan deskripsi

yang dibuat

Page 53: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

e) Pengajar menyimpulkan ide/pendapat yang disampaikan

siswa.

f) Pengajar menjelaskan semua materi yang telah dibahas agar

siswa lebih memahami materi

3) Penutup:

a) Pengajar menutup pelajaran

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan

tindakan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan lembar observasi

peneliti dan siswa. Pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan siswa

selama proses pembelajaran. Melalui observasi dihasilkan data

observasi. Data yang dimaksud berupa keterangan kegiatan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, kemudian diperoleh data

pada siklus I sebagai acuan dalam perbaikan untuk siklus II dan

dijadikan bahan refleksi.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis dan

mengkaji pelaksanaan pembelajaran melalui hasil pengamatan yang

dilakukan di kelas berupa lembar observasi, lembar angket, lembar tes

hasil belajar menulis karangan deskripsi yang diperoleh pada akhir

kegiatan pembelajaran. Seluruh data yang diperoleh dianalisis secara

kuantitatif dan kualitatif.

Bila hasil refleksi dan evaluasi menunjukkan pada aktivitas

belajar siswa dalam materi menulis karangan deskripsi, maka tidak

perlu dianjurkan dengan siklus II. Namun, apabila yang terjadi adalah

sebaliknya maka harus ditindak lajuti dengan siklus II yang meliputi

tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Page 54: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Siklus II (Dua)

a. Tahap Perencanaan

Perincian langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dengan menerapkan

Strategi Pembelajaran Outing Class.

2) Menyiapkan lembar observasi siswa dan angket.

b. Tahap Pelaksanaan tindakan

1) Pendahuluan

a) Siswa sudah duduk sesuai dengan kelompoknya

b) Pengajar membuka pelajaran dan mgecek kehadiran siswa

c) Pengajar menyampaikan materi apa yang akan dipelajari,

menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi

kepada siswa untuk belajar

2) Kegiatan inti

a) Pengajar menyajikan materi menulis karangan deskripsi

b) Pengajar membentuk siswa menjadi 3 kelompok sesuai dengan

yang ada ditahap perencanaan, kemudian mengarahkan siswa

untuk bergabung sesuai dengan kelompoknya.

c) Siswa bersama kelompok berdiskusi menulis karangan deskripsi

dengan baik

d) Siswa menyampaikan sekilas mengenai karangan deskripsi yang

dibuat

e) Pengajar menyimpulkan ide/pendapat yang disampaikan siswa.

Pengajar menjelaskan semua materi yang telah dibahas agar

siswa lebih memahami materi

3) Penutup

a) Pengajar menutup proses pembelajaran

b) Pengajar memberikan angket kepada siswa

Page 55: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan bersma dengan pelaksanaan tindakan

yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi

peneliti dan siswa. Pada tahap ini peneliti mengamati kegiatan siswa

selama proses pembelajaran. Melalui observasi dihasilkan data

observasi. Data yang dimaksud berupa keterangan kegiatan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian diperoleh data

siklus II sebagai acuan yang dijadikan sebagai bahan refleksi.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini yang dilakukan adalah menganalisis dan

mengkaji pelaksanaan pembelajaran melalui hasil pengamatan yang

dilakukan di kelas berupa lembar observasi, lembar angket yang

diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran. Seluruh data yang

diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Bila hasil refleksi

dan evaluasi menunjukkan peningkatan pada aktivitas belajar siswa

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan

deskripsi, maka tidak perlu dilanjutkan dengan siklus selanjutnya.

Namun apabila yang terjadi adalah sebaliknya maka harus bertindak

lanjut dengan siklus berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data kualitatif menggunakan 3 teknik yaitu:

a. Wawancara

Salah satu cara untuk mengumpulkan data ialah dengan jalan

megajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek penelitian. Instrument

ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai fakta, keyakinan,

perasaan, niat, dan sebagainya. Ada beberapa jenis pertanyaan lisan, yaitu

wawancara. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti.

Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat

Page 56: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang ingin diungkap

dapat digali dengan baik (Hamzah Dkk, (2011), hal. 103).

Wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

keterampilan menyimak dongeng melalui Strategi Pembelajaran Outing

Class. Teknik ini digunakan oleh peneliti kepada guru kelas III MI Nurul

Ihsan Kota Jambi. Wawancara ini dilakukan untuk mndapatkan

informasi kelemahan dan kesulitan yang ada dalam pembelajaran

sehingga peneliti dapat memperbaikinya. Instrument yang digunakan

dalam proses wawancara adalah lembar wawancara

b. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam

penilaian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.

Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan

dengan kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi

kelompok (Hamzah Dkk, (2011), hal. 90). Observasi dilakukan untuk

mengamati aktivitas tempat berlangsungnya pelajaran yaitu pada guru

dan siswa-siswi kelas III MI Nurul Ihsan Kota Jambi. Instrument yang

digunakan untuk mendapatkan data yaitu menggunakan lembar observasi

aktifitas guru dan siswa.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi

yang berhubungan denga focus permasalahan penelitian. Dokumen-

dokumen yang dimaksud adalah dokumen pribadi, dokumen resmi,

referensi, foto, rekaman kaset. Metode dokumentasi ditunjukkan untuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian. (Iskandar, (2013), hal.

221)

Page 57: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan 2 teknik yaitu :

a. Tes

Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian.

Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada

seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang

dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis tes dalam penelitian adalah

tes prestasi belajar dan tes kecerdasan (Hamzah B. Uno Dkk, (2011), hal.

104). Tujuan teknik ini adalah mengetahui ada tidaknya peningkatan

keterampilan menulis karangan deskripsi dengan Strategi Outing Class.

b. Angket

Kuesioner adalah daftar pernyataan tertulis yang diberikan kepada

subjek yang diteliti untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan

peneliti. Kuesioner ada dua macam yaitu kuesioner terstruktur atau

tertutup dan kuesioner tidak terstruktur atau terbuka. Kuesioner tertutup

berisikan pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban. Kuesioner

terbuka berisi pernyataan yang tidak disertai dengan jawaban. Pada

penelitian ini, peneliti akan menggunakan kuesioner tertutup.

Adapun prosedur penyusunan angket adalah sebagai berikut (

Arikunto, 2010, hal. 264)

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dalam kuesioner.

2) Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner

3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variebel yang lebih

spesifik dan tunggal

Page 58: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

E. Rubrik Penilaian

Tabel 3.1

N0 Aspek Nilai Penskoran Skor

1 2 3 4 5

1 Ketepatan

dalam

penggunaan

kalimat

2

Ketepatan

penulisan

paragraf

3

Ketepatan

dalam penulisan

huruf kafital

yang benar

dalam kata

tertentu

4

Penalaran

5

Ekpresi yang

tepat

6

Penguasaan

topik

Jumlah

Keterangan:

1 : Sangat Kurang

2 : Kurang

3 : Cukup

4 : Baik

5 : Sangat Baik

F. Teknik Analisis Data

Menurut sugiyono analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yag diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan ke dalam kategori, menjabarkan ke

unit-unit, melakukan sistesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, (2010), hal. 334).

Page 59: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Untuk data kualitatif analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Miles dan Huberman dengan tahapan: reduksi data, display/penyajian data,

dan penarikan kesimpulan (Iskandar, (2013), hal. 225).

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian,

mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

mempokuskan pada hal-hal yang penting, dari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang ebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

ddiperlukan (Sugiono, 2009, hlm. 338).

2. Penyajian data

Setelah direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan sejenisnya.

Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan “the most frequent

from of display data for qualitative research data in the past has been

narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif (Sugiono,

2009, hlm. 341).

3. Penarikan kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi

data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih

berpeluang untuk menerima masukan. Setelah hasil penelitian telah diuji

kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk

deskriptif sebagai laporan penelitian.

Untuk data kuantitatif teknik analisis data berupa:

a. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dihitung melalui:

Persentase respon siswa =

Page 60: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dimana A = Proporsi siswa yang memilih (Aktif)

B = Jumlah siswa (keseluruhan)

Dengan penilaian

0 – 19 = tidak aktif

20 59 = kurang aktif

60 69 = cukup aktif

70 79 = aktif

80 100 = aktif sekali

b. Hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut (Trianto,

2011, hlm. 63) :

1 = Kurang baik

2 = Cukup baik

3 = Baik

4 = Baik sekali

c. Hasil belajar pada masing-masing siklus yang dilakukan dengan

perhitungan yang dikemukakan oleh Asep Jihad dan Abdul Haris

(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008, hlm. 160).

Keterangan :

B = Jumlah butiran yang dijawab dengan benar

N = Banyak butiran soal nilai

Skor =

Page 61: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan

keterampilan menulis deskripsi siswa. Adapun kisi-kisi yang

digunakan menururut Ahmad Rofiudin ( Ahmad Rofiudin, 1996, hlm.

273).

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi

No Aspek yang dinilai Skor maksimal

1 Isi gagasan yang dikemukakan 30

2 Organisasi isi 25

3 Struktur tata bahasa 20

4 Gaya : pilihan struktur dan isi 15

5 Ejaan dan tanda baca 10

Jumlah skor 100

Apabila telah diperoleh nilai, kemudian bentuk nilai diberi

makna kedalam bentuk kualitatif yang dimasukkan kedalam rentang

skala angka yang mengacu pada pendapat Burhan Nurgiyantaro yang

dapat dilihat pada tabel di bawah ini. (Burhan Nurgiyanto, 2009, hlm.

307-308).

Tabel 3.3

Klasifikasi Nilai Menulis

No Skala Angka Keterangan

1 85-100 Sangat Baik

2 70-84 Baik

3 55-69 Cukup

4 40-54 Kurang

Page 62: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

e. Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus

(Nana Sudjana, 2009, hlm. 109).

Keterangan :

X = Nilai rata-rata

x= Jumlah semua nilai siswa

n = Jumlah siswa

f. Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan cara

menggunakan (Almiati dkk, 2008, hlm. 208)

P =

Siswa yang tuntas belajar, dengan penilaian:

1) 0 20 = Sangat Rendah

2) 21 40 = Rendah

3) 41 61 = Cukup Tinggi

4) 61 80 = Tinggi

5) 81 100 = Sangat Tinggi

G. Indikator Keberhasilan

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (kriteria ketuntasan belajar) jika

siswa mendapat nilai 70 , dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan

klasikal) jika dalam kelas tersebut ≥85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

(Depdikbud dalam Trianto, 2010:241).

Page 63: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

H. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan penelitian maka penulis

menggunakan kegiatan yang terjadwal, yaitu dari bulan Desember 2017 sampai

Agustus 2018. Rencana waktu ini masih bersifat tentative, artinya dapat berubah

berdasarkan situasi dan kondisi secara teknis administrative kondisi lapangan.

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan / Minggu

I II III IV V VI

Desem-

ber

2017

Februari

2018

Maret

2018

Juli

2018

Agustus

2018

September

2018

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan

Proposal √

2 Penunjukan

dosen

pembimbing

3 Perbaikan

Proposal

√ √

4 Izin Seminar

dan Perbaikan

Hasil Proposal

5 Pengajuan Izin

Riset

6 Pengumpulan

Data

√ √

7 Verivikasi dan

Analisis Data

8 Konsultasi

Pembimbing

9 Perbaikan

Skripsi

10 Agenda Skripsi √

Page 64: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi

Pada awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan berdiri sejak tanggal 22

mei 1992 , sebagai madrasah sore sampai tahun 2010 madrasah mengalami perubahan

menjadi madrasah pagi agar setara dengan sd yang di mulai pada tanggal 04 maret

2010. Tahun pelajaran 2008/2009 ini, MI Nurul Ihsan Menerima 24 siswa Tahun

pelajaran 2009/2010 siswa nya bertambah 34 siswa, tahun 2010/2011 bertambah jadi

40 siswa, Tahun 2011/2012 meningkat jadi 60 bertambah terus setiap tahunnya.

Sejalan dengan perkembangan zaman MI Nurul Ihsan menuju madrasah yang terus

menjadi lebih baik dan mengikuti semua perkembangan zaman dan mencetak generasi

yang berakhlak mulia, mandiri, dan santun.

Dalam upaya mewujudkan madrasah yang mempromosikan kesehatan (Health

Promoting School), MI Nurul Ihsan bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait.

Penyediaan sarana kesehatan dan budaya hidup bersih terus dilakukan. UKS yang

representatif, kantin sehat dengan jajanan aman, serta pengelolaan sampah dan air

menjadi fokus pengembangan.

Dibandingkan dengan tahun pertama berdiri, MI Nurul Ihsan mengalami

kemajuan yang sangat signifikan. Dari Awal yang siswanya hanya 24 siswa, dan

sekarang memiliki 143 siswa yang telalah meluluskan siswa/i dari tahun 2013 s/d

2016 sebanyak 48 siswa/i terus berbenah dibawah kepemimpinan kepala madrsah

yang telah beberapa kali mengalami pergantian sebagai berikut :

a. Bapak Musyafiruddin, A.Md Periode 2008 sd 2010

b. Ibu Azizah, S.Ag Periode 2010 sd 2013

c. Ibu Rostini, S.Pd.I Periode 2013 s/d 2014

d. Ibu Hj.Three Hartati, S.Ag Periode 2014 s/d 2016

e. Ibu Endang Susilawai, S.Pd.I Periode 2016 sampai Sekarang.

Page 65: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Visi, Misi dan Tujuan

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi memiliki visi, misi

dan tujuan sebagai berikut :

a. Visi

Sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan generasi cerdas, berkarakter

islami.

b. Misi

1) Mengembangkan potensi dan Kecerdasan anak didik.

2) Membudayakan anak didik berkepribadian dan berkarakter islami.

c. Tujuan

1) Terwujudnya peserta didik yang kompetitif dan berkualitas.

2) Terbinanya peserta didik yang berkepribadian, berakhlak mulia dan

berbudaya.

3. Kurikulum MI Nurul Ihsan

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari dan

curare yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah seperangkat perencanaan

pengajaran yang sistematik yang berisi pernyataan tujuan, organisasi konten,

organisasi pengalaman belajar, program pelayanan, pola belajar mengajar, dan

program evaluasi agar pebelajar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

dan perubahan tingkah laku.

Kurikulum yang dilaksanakan di MI Nurul Ihsan Kota Jambi adalah

kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikenal dengan KTSP untuk kelas 3 dan 6

serta Kurikulum K13 untuk kelas 1,2,4 dan 5.. Adapun pelajaran yang terintegritas di

dalamnya adalah : Bahasa Indonesia, Ipa, Ips, Matematika, Pkn, Sbk, Pjok. Selain

kurikulum tersebut, MI Nurul Ihsan juga memberi mata pelajaran tambahan seperti:

Akidah Akhlak, Fiqih dan Tahfidz untuk menambah wawasan, pengetahuan dan

mengenalkan anak pada hafalan yang semestinya di ketahui.

4. Struktur Organisasi

Sekolah merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi dan misi. Oleh

karna itu dibutuhkan suatu structur dimana setiap bagian pada structur itu mempunyai

fungsi dan sosialisasi kerja hingga sekolah terorganisasi dngan baik. Adapun struktur

organisasi MI Nurul Ihsan Kota Jambi adalah:

Page 66: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

47

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Bagan 4.1 Skema Struktur Organisasi

TU Bendahara

Rahma

Guru Kelas III

Hj. Rostini. S.Pd.I

Waka Prasarana

Eka Diawati. S.Ag

Kebersihan

Rupi’ah

Waka Kesiswaan

Nova Arilawati Ritonga. S.Pd

Unit Pustaka

Jumaiah S.IP

Kepala Madrasah

Endang Susilawati, S.Pd.I

Ketua Komite

Prof. Dr. H.M.Rachmad. R.SE.ME

Ketua Yayasan

M. Yusuf Munir, SKM

Guru Kelas II

Hj. Three Hartati. S.Ag

Guru Kelas IV

Nova Arilawati Ritonga. S.Pd

Guru Kelas I

Eka Diawati. S.Ag

Waka Kurikulum

Nurul Rahmawan Saputra. S.Pd

Majelis Guru

MI Nurul Ihsan

Guru Kelas VI

Dewi Kusmala Sari S.Pd.I

Guru Kelas V

Heriansyah, S.Pd.

Page 67: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

48

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Data guru ( kepegawaian )

Tabel 4.1

Data Guru (Kepegawaian)

NO NAMA GURU/

PEGAWAI/PELAYAN L/P

IJAZAH

TERTINGGI JABATAN

MENGAJAR

DIKELAS

TMT

BEKERJA

1 Endang Susilawati,

S.Pd.I

P SI Tarbiyah Kepala Madrasah/ 4,5,6 11 Juli 2004

Kuala Tungkal, 23 April

1982

Guru Mapel Fiqih

2 Hj.Three Hartati,S.Ag P SI Tarbiyah Guru Kelas II 2 13 juli 2000

Aurcino, 12 Januari

1976

3 Eka Diawati,S.Ag P SI Tarbiyah Guru kelas I 1 15 Juli 2002

Kemantan Darat, 1

Agustus 1978

4 Hj. Rostini, A. Ma P SI Tarbiyah Guru Kelas III 3 1 Maret 1983

Pondok Tinggi,15

Januari 1961

5 Nova Arilawati

Ritonga,S.Pd.I

P S2 Tarbiyah Guru KelasI IV 4 5 Juli 2008

Sungai Dusun, 28

Desember 1988

6 Dewi Kusmala Sari,S.Pd P SI PGSD Guru Kelas V 5 5 Juli 2010

Rantau Rasau, 05 Mei

1991

7 Nurul Rahmawan

Saputra.S,Pd

L SI Tarbiyah Guru Kelas VI 6 5 Juli 2010

Jambi 22 Maret 1992

8 Rahma P SMA Guru Bid. Study 1,2,3,4,5,6 5 Juli 2010

Pulauraman 01 Januari

1992

9 Ida Wati,S.Pd P SI Tarbiyah Guru Bid. Study 1,2,3,4,5,6 18 Juli 2016

Kampung Harapan 23

November 1990

10 Mukromin, S.Sy L SI Tarbiyah Guru Bid. Study 1,2,3,4,5,6 18 Juli 2016

Muaro Jambi 20

Desember 1993

11 Siti Ramadannia P SI Tarbiyah Guru Bid. Study 1,2,3,4,5,6 18 Juli 2016

Jambi 08 Maret 1994

Sumber: TU MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi.

Page 68: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

49

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Data siswa

Tabel 4.2

Data Siswa MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi

4. Sarana dan Prasarana

MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi memiliki sarana dan prasarana guna

mendukung proses pembelajaran. Sarana dan prasarana tersebut digunakan untuk menunjang

: JAMBI

1 1 1 2 1 5 7 1 0 0 1 2 : JAMBI

: MI NURUL IHSAN KOTA JAMBI

: TELANAIPURA

: 1992

JUMLAH

SEMUA

LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR

Pada akhir bulan 16 9 10 13 22 8 20 17 9 7 6 6 83 60 143

yang lalu

Keluar dalam

bulan ini

Masuk dalam

bulan ini

Jumlah pada akhir

bulan ini

16 9 10 13 22 8 20 17 9 7 6 6 83 60 143

6 16 9

7 10 13

8 22 8

9 20 17

10 9 7

11 6 6

12

13

14

16 9 10 13 22 8 20 17 9 7 6 6 83 60 143

STATUS : Swasta

NOMOR STATISTIK SEKOLAH PROVINSI

KAB / KOTA

SEKOLAH DASAR / MI

KECAMATAN

TAHUN PENDIRIAN SEKOLAH

KETERANGAN

BANYAKNYA MURIDJUMLAH

I II III IV V

Asing

VI

Indonesia

Asing

Jumlah

Indonesia

Asing

Jumlah

Indonesia

Asing

Jumlah

Indonesia

III

Jumlah

Menurut Umur

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Tahun

Jumlah

Banyaknya Kelas I II

( Rombongan Belajar ) 1 1 1 1 1 6

IV V VI JUMLAH SEMUA

1

Page 69: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

50

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

keberhasilan pembelajaran di dalam kelas. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI Nurul

Ikhsan Telanaipura Kota Jambi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Sarana dan Prasarana MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi

6 0 7 0 4 7 9 2

LAPORAN BULAN

A. GEDUNG ( MILIK )

B. RUANG BELAJAR ( LOKAL )

Baik : 6 Bh Kurang Baik : 0 Bh

Rusak : 0 Bh Jumlah Semua : 6 Bh

C. SARANA FISIK

Rumah Dinas Kepala : RDG :

RDP : WC Guru / Murid : 2 Bh

Ruang Perpustakaan : 1 Bh Ruang UKS :

Ruang Kantor : 1 Bh Dan Lain - Lain :

D. PERLENGKAPAN SEKOLAH

Bangku Murid :143 Bh Lemari : 3 Bh

Meja Tulis :61 Bh Kursi : 9 Bh

Kursi Tamu : 1 Set Papan Tulis : 6 Bh

Rak Buku : 1 Bh Papan Statistik : 1 Bh

Absen Murid : 6 Bh Papan Personil : 1 Bh

Penghapus Papan : 6 Bh Sepeda : 0 Bh

Load Speker : 1 Set Radio Cassete : 1 Bh

E. BUKU - BUKU

Buku Pelajaran Pokok : Eks

Buku Pelajaran Pelengkap : Eks

Buku Bacaan : Eks

Dan Lain - Lain :

F. ALAT PERAGA

Gambar Dinding : Bh Alat Praktek : Bh

Globe : Bh Gambar Presiden : 6 Bh

Kerangka Manusia : Bh Wakil Presiden : 6 Bh

Peta Dinding : Bh Dan Lain - Lain : 1 Bh

Torso : Bh

G. ALAT OLAHRAGA

Atletik : Bh Bulu Tangkis : 2 Bh

Bola Volly : 1 Bh Net : 1 Bh

Bola Kaki : 1 Bh Dan Lain - Lain : Bh

: Oktober 2017

NPSN

Page 70: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

51

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Deskripsi Data

1. Kegiatan Prasiklus

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan Strategi Outing Class untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada mata pelajaran bahasa

Indonesia siswa kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanai pura Kota Jambi”

diawali dengan mengurus perizinan kepada pihak sekolah yang bersangkutan yaitu MI

Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi. Setelah memperoleh izin dari pihak sekolah,

peneliti melakukan observasi untuk mengidentifikasi masalah dengan mengamati

kegiatan pembelajaran di kelas, situasi dan kondisi sekolah. Dalam melakukan observasi,

peneliti juga melihat daftar nilai ulangan MID Semester. Hal tersebut dilakukan sebagai

bahan pertimbangan dalam membagi kelompok ketika pelaksanaan tindakan penelitian.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu siswa dan guru. Tujuan wawancara

ini adalah untuk mengumpulkan informasi terkait kegiatan belajar mengajar yang terjadi

selama ini.

Tabel 4.4

Pelaksanaan Kegiatan Prasiklus

NO Tanggal Kegiatan

1 20 Juli 2018 Meminta izin penelitian kepada pihak sekolah

2 26 Juli 2018 Observasi dan wawancara

3 1-16 Agustus 2018 Pelaksanaan Siklus I dan II

(Sumber : Data skunder pra siklus)

Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas III MI Nurul Ihsan

Telanaipura Kota Jambi diketahui terdapat beberapa siswa yang belum memenuhi standar

KKM dikarenakan kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran,

terutama dalam hal keaktifannya dalam berkomunikasi terhadap teman maupun guru

kelas. Siswa akan cenderung diam apabila tidak memahami apa yang disampaikan oleh

guru. Berikut data awal keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada

pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan peneliti pada saat observasi berlangsung.

Page 71: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

52

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.5

Data awal keterampilan menulis karangan deskripsi

NO NAMA KKM

HASIL

PENILAIAN

KRITERIA

TUNTAS

TIDAK

TUNTAS

1 Assyifa Dwi Batrisya 70 70 √

2 Ahmad Firdaus Arrasid 70 55 √

3 As-Syifa Olivia Zahra 70 58 √

4 Fayza Dwi Batrisya 70 70 √

5 Bagas Pratama 70 65 √

6 Ramadhan Amsyar 70 67 √

7 Zulfitra Utia Nova 70 60 √

8 Talita Hasana Humaira sofie 70 61 √

9 Raffa Hairullah 70 71 √

10 M. Adira Nusantara 70 60 √

11 M. Alqis Arrasyid 70 65 √

12 M. fariz alghifari zulkarnain 70 64 √

13 M. Fikri Aulia Al-Farabi 70 75 √

14 M. alfredopradhita danendra 70 65 √

15 Suci Rahmawati 70 65 √

16 Nadya Noviyanti 70 67 √

Jumlah Skor Yang Diperoleh 1038

Rata-Rata 64.9

Jumlah Siswa Yang Tuntas

(Terampil) 4

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas

(Kurang Terampil) 12

Persentase Ketuntasan Klasikal (%) 25 %

Page 72: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

53

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 4.1

Diagram Hasil Data awal Keterampilan Menulis Siswa di Kelas III MI Nurul Ihsan

Telanaipura Kota Jambi.

Berdasarkan tabel 4.5 dan Gambar 4.1 diatas, diketahui bahwa keterampilan menulis

siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih sangat rendah dengan diperolehnya

persentase ketuntasan klasikal sebesar 25 %. Dengan demikian, peneliti menerapkan

strategi pembelajaran Outing Class guna meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi siswa di kelas III MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi. Penerapan strategi

tersebut terdiri atas II Siklus, dimana setiap siklusnya terdiri atas 2 kali pertemuan.

2. Kegiatan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan siklus I ini peneliti terlebih dahulu menyusun dan

mempersiapkan instrumen-instrumen penelitian yakni :

1) Menyiapkan materi dan sumber belajar yang sesuai dengan konsep

pembelajaran.

2) Menentukan tujuan pembelajaran.

3) Menetapkan strategi pembelajaran yang akan digunakan yakni strategi Outing

Class.

4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan

strategi Outing Class.

0

10

20

30

40

50

60

Pra Siklus

sko

r d

alam

per

sen

Data awal keterampilan menulis siswa

Rata-rata

Ketuntasan

Klasikal

Page 73: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

54

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5) Menyusun lembar kerja yang akan dilakukan siswa dalam membuat karangan

deskripsi.

6) Menyusun lembar pedoman observasi guru dan siswa serta pedoman

wawancara untuk memperkuat hasil angket

7) Melakukan koordinasi dengan guru kelas III dan teman sejawat.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus satu ini terdiri dalam 2 kali

pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Paparan pertemuan tersebut sebagai

berikut :

1) Pertemuan I (Pertama)

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Agustus 2018. Dalam

pelaksanaan tindakan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam mengamati

proses pembelajaran. Materi pada pertemuan I yaitu Teks Paragraf. Adapun

pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penerapan strategi Outing Class

untuk mengetahui keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran pada siklus ini

adalah :

a) Kegiatan Awal

Berdasarkan rencana yang telah dibuat, peneliti memulai kegiatan awal

pembelajaran dengan memberikan salam, memeriksa daftar hadir siswa.

Kemudian mengkondisikan kelas agar siap memulai pelajaran. Selanjutnya

peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sekaligus

langkah-langkah strategi Outing Class yang akan dilaksanakan. Kegiatan

peneliti adalah memotivasi siswa untuk terampil dalam menulis, tidak takut

mengemukakan pendapat, serta tidak malu untuk bertanya. Kegiatan

berikutnya adalah memberikan apersepsi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

1) Siswa diminta oleh guru memperhatikan penjelasan yang

disampaikannya di depan siswa.

2) Guru meminta siswa mengamati keadaan lingkungan sekitar halaman

sekolah. Kemudian siswa diminta membuat kalimat deskripsi dari apa

Page 74: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

55

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang sedang diamatinya. Mereka diminta menulis sesuai dengan

penulisan huruf kafital yang benar, dimana saja penempatan huruf

kafital yang tepat.

3) Setelah selesai siswa menulis kalimat deskripsi tersbut. Guru meminta

siswa memperhatikan penulisan kalimat yang mereka tulis, apakah

sudah sesuai dengan apa yang guru katakana sebelumnya tadi. Agar

siswa lebih dapat teliti lagi dalam menulis kalimat yang benar.

4) Guru menciptakan suasana tanya jawab dengan memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya kepada Guru apa saja yang ingin mereka

tanyakan tentang materi ini. Dan siswa boleh juga bertanya pada

teman-teman mereka yang sekiranya sudah paham mengenai materi

ini.

5) Setelah tanya jawab selesai, kemudian mengonfirmasikan jawaban dari

masing-masing siswa, setelah dirasa banyak siswa yang kurang

memahami materi tersebut, kemudian guru mengajak siswa agar

mendiskusikan kembali materi tentang teks paragraf.

6) Guru meminta siswa memperhatikan susunan kalimat deskripsi yang

dibuatnya,.

7) Setelah itu siswa diminta memahami tiap kata yang dibuat dalam

paragraf deskripsi tersebut. Tiap kata tersebut disesuaikan bagaimana

penulisan huruf kafital yang benar, dimana letak huruf kafital yang

benar sehingga kalimat yang dibuat tadi bias mereka buat secara benar

dan tepat.

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat rangkuman hasil belajar, setelah selesai

merangkum pelajaran kemudian guru memberikan kesempataan kepada siswa

untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum di pahami. Setelah

dirasa siswa memahami materi yang telah dipelajari, guru membuat penilaian

terhadap perkembangan keterampilan menulis siswa.

Page 75: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

56

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Pertemuan II (Kedua)

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Agustus 2018.

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam

mengamati proses pembelajaran. Materi pada pertemuan II yaitu masih sama

dengan pertemuan I yaitu teks paragraph tapi indikator dari setiap pertemuan

tentu saja berbeda. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam

penerapan strategi Outing Class untuk mengetahui keterampilan menulis siswa

dalam pembelajaran pada siklus ini adalah :

a) Kegiatan Awal

Berdasarkan rencana yang telah dibuat, peneliti memulai kegiatan

awal pembelajaran dengan memberikan salam, memeriksa daftar hadir siswa.

Kemudian mengkondisikan kelas agar siap memulai pelajaran. Selanjutnya

peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sekaligus

langkah-langkah strategi Outing Class yang akan dilaksanakan. Kegiatan

peneliti adalah memotivasi siswa untuk terampil dalam menulis deskripsi

kalimat ataupun karangan tentang keadaan sekitar, tidak malu mengeluarkan

pendapat, serta tidak malu untuk bertanya. Kegiatan berikutnya adalah

memberikan apersepsi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

1) Siswa diminta oleh Guru memperhatikan penjelasan yang

disampaikannya di depan siswa.

2) Guru meminta siswa menyusun paragraf acak yang diberikan oleh

guru dengan benar. Kemudian Guru berkeliling dan memberikan

bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah selesai

guru menunjuk beberapa siswa secara acak untuk membacakan hasil

kerjanya.

3) Setelah selesai mengonfirmasikan jawaban siswa, kemudian guru

meminta siswa mengamati dan menganalisis paragraph acak yang

mereka buat tadi yang telah guru sesuaikan dengan keadaan

lingkungan halaman sekolah.

Page 76: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

57

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4) Guru menciptakan suasana tanya jawab dengan mengajak siswa

melaksanakan diskusi secara klasikal.Setiap kelompok terdiri dari 3-4

orang. Setiap peserta diskusi berhak mengemukakan pendapatnya

berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti tertulis pada buku

siswa.

5) Setelah diskusi selesai dilaksanakan, kemudian mengonfirmasikan

jawaban dari masing-masing kelompok, setelah dirasa banyak siswa

yang kurang memahami materi tersebut, kemudian guru mengajak

siswa agar mendiskusikan kembali materi tentang teks paragraf.

6) Guru meminta siswa memperhatian susunan paragraf yang dibuatnya

perkelompok dengan bersama-sama mencari kata sulit dan artinya.

7) Setelah itu siswa diminta memahami tiap kata yang dibuat dalam

paragraf deskripsi tersebut. Tiap kata tersebut disesuaikan bagaimana

penulisan huruf kapital yang benar, dimana letak huruf kafital yang

benar sehingga paragraf yang disusun siswa dapat dibuat secara tepat

dan benar.

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat rangkuman hasil belajar, setelah selesai

merangkum pelajaran kemudian guru memberikan kesempataan kepada siswa

untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum di pahami. Setelah

dirasa siswa memahami materi yang telah dipelajari, guru membuat penilaian

terhadap perkembangan keterampilan menulis siswa.

c. Pengamatan (Observasi)

1) Data Observasi Tindakan Peserta Didik dalam Bentuk Tabel dan

Diagram Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Strategi

Outing Class.

Pada tahap ini peneliti dan sekaligus observer (penilai) mengobservasi

tindakan yang dilakukan dengan menggunakan format yang telah dikembangkan

pada perencanaan dan memberi hasil pelaksanaan. Berdasarkan hasil observasi

peserta didik pada siklus I diperoleh data sebagai berikut :

Page 77: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

58

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.6

Data aktivitas keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus I

menggunakan strategi Outing Class.

D

e

n

g

a

n

k

r

i

t

e

r

i

a

s

e

Indikator

Skor Jumlah

P I PII

Kegiatan

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi yang diajarkan.

2 3 5

2. Mengamati lingkungan sekitar untuk

dideskripsikan menjadi suatu karangan yang

menarik

3 4 7

3. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan

3 4 7

4. Membuat karangan deskripsi dengan kata dan

kalimat yang tepat

3 3 6

5. Memperhatikan hasil karangan deskripsi yang

dibacakan teman kelompok lain di depan

kelas.

3 3 6

6. Memberikan tanggapan terhadap kelompok

lain

3 3 6

Jumlah Skor 17 20 37

Rata-Rata 2.8 3.4 6.16

Rata-Rata Keseluruhan 4.12

Page 78: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

59

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dengan kriteria sebagai berikut :

1. : Sangat Kurang Terampil P1 : Pertemuan Pertama

2. : Kurang Terampil P2 : Pertemuan Kedua

3. : Cukup Terampil

4. : Terampil

5. : Sangat Terampil

Gambar 4.2

Diagram aktivitas keterampilan menulis siswa pada siklus I menggunakan

strategi Outing Class.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.6 dan pada diagram 4.2 dapat

diketahui bahwa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikatakan

terampil dalam hal menulis dikarenakan persentase rata-ratanya mencapai 4.12 %,

namun masih terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa kurang dapat

memperhatikan penjelasan dari guru, akibat nya siswa menulis paragraf deskripsi

masih ada peletakkan huruf kafital yang tepat. Selain itu siswa juga belum

memperhatikan secara fokus apa yang ditampilkan oleh kelompok lain didepan

kelas sehingga pada saat memberikan tanggapan mengenai paragraf yang disusun

teman kelompok lain. Sehingga hal tersebut mempengaruhi persentase yang

timbulkan oleh siswa.

0

1

2

3

4

Siklus I

Ju

mla

h S

ko

r

Rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi

siswa

Pertemuan I

Pertemuan II

Page 79: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

60

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2) Data Observasi Terhadap Aktivitas Pengajar Dalam Bentuk Tabel dan

Diagram Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Strategi

Outing Class.

Aktivitas Pengajar atau peneliti diamati berdasarkan beberapa kriteria

tertentu, berikut adalah tabel hasil pengamatan aktifitas peneliti dalam

menerapkan strategi Outing Class.

Tabel 4.7

Observasi Terhadap Aktivitas Pengajar pada siklus I menggunakan strategi

Outing Class.

NO Aktifitas Yang Diamati

Skor Jumlah

P I P II

1. Merumuskan Tujuan dan Memotivasi

a. Apersepsi Awal terhadap pengetahuan awal

peserta didik

3 3 6

b. Memberi semangat kepada peserta didik 2 2 4

c. Menuliskan Topik/pokok pembahasan

pembelajaran

2 2 4

d. Menjelaskan Materi 3 3 6

2. Penggunaan strategi Outing Class dalam KBM

a. Menggunakan strategi Outing Class dalam

KBM

3 3 6

b. Strategi Outing Class dapat meningkatkan

keterampilan Menulis peserta didik dalam KBM

2 3 5

3. Tanya Jawab Terhadap Materi Pelajaran

a. Mengadakan Tanya Jawab Mengenai Materi

Yang dibahas

2 3 5

Page 80: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

61

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dengan kriteria sebagai berikut:

1. : Sangat Kurang Baik P1 : Pertemuan Pertama

2. : Kurang Baik P2 : Pertemuan Kedua

3. : Cukup Baik

4. : Baik

5. : Sangat Baik

b. Memberi Kesempatan Peserta Didik Bertanya 3 3 6

4. Melaksanakan Evaluasi

a. Menilai Hasil Evaluasi Bermain Peran Peserta

Didik

3 3 6

b. Memberi Pujian Terhadap Hasil Menulis

Karangan Peserta Didik

2 2 4

c. Menyimpulkan Pelajaran 3 3 6

5. Penggunaan Waktu saat Pembelajaran. 2 2 4

6. Kegiatan Belajar Mengajar Cenderung Berpusat Pada

Peserta Didik

3 3 6

7. Mendorong Peserta Didik Lebih Giat Belajar

3 3 6

Jumlah 36 38 74

Rata-rata (%) 2.5 2.7 5.3

Rata-rata Keseluruhan (%) 3.4

Page 81: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

62

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 4.3

Diagram Aktivitas Pengajar pada siklus I menggunakan strategi Outing Class

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.7, dapat dilihat bahwa keseluruhan

aktivitas pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan strategi Outing Class

sebagai sarana meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam kategori cukup.

Karena penilaian rata-rata secara keseluruhan adalah 3.4 %, dapat pula dilihat

peningkatannya pada diagram yang ditunjukkan pada gambar 4.3.

Tabel 4.8

Hasil Tes Pengisian Angket Keaktivan Belajar Siswa Menggunakan Strategi

Pembelajaran Outing Class (Siklus I)

2.4

2.5

2.6

2.7

Siklus I

Ju

mla

h S

ko

r

Rata-rata aktivitas pengajar

Pertemuan I

Pertemuan II

No. Nama Hasil tes Angket

Siklus I

1. Assyifa Dwi Batrisya 3,25

2. Ahmad Firdaus Arrasid 3,5

3. As-Syifa Olivia Zahra 4

4. Fayza Dwi Batrisya 3,5

5. Bagas Pratama 2,5

6. Ramadhan Amsyar 3,25

7. Zulfitra Utia Nova 3,75

8. Talita Hasana Humaira sofie 3

Page 82: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

63

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pada tabel 4.8 terlihat hasil tes angket belajar penggunaan strategi Outing Class,

yang dilakukan pada setiap akhir siklus I. Hasil tes angket belajar siswa pada siklus I

sebesar 51,75 dengan skor rata-ratanya 3,23 dengan kategori mendekati aktif.

d. Data hasil keterampilan menulis yang ditimbulkan siswa pada siklus I

menggunakan strategi Outing Class.

Tabel 4.9

Data hasil keterampilan menulis yang ditimbulkan siswa pada siklus I menggunakan

strategi Outing Class.

NO NAMA KKM

HASIL

PENILAIAN

KRITERIA

TUNTAS

TIDAK

TUNTAS

1 Assyifa Dwi Batrisya 70 75 √

2 Ahmad Firdaus Arrasid 70 64 √

3 As-Syifa Olivia Zahra 70 75 √

4 Fayza Dwi Batrisya 70 80 √

5 Bagas Pratama 70 63 √

6 Ramadhan Amsyar 70 78 √

7 Zulfitra Utia Nova 70 78 √

8 Talita Hasana Humaira sofie 70 80 √

9 Raffa Hairullah 70 75 √

10 M. Adira Nusantara 70 77 √

11 M. Alqis Arrasyid 70 64 √

12 M. fariz alghifari zulkarnain 70 64 √

13 M. Fikri Aulia Al-Farabi 70 80 √

14 M. alfredopradhita danendra 70 78 √

9. Raffa Hairullah 4

10. M. Adira Nusantara 3,25

11. M. Alqis Arrasyid 2,75

12. M. fariz alghifari zulkarnain 3,75

13. M. Fikri Aulia Al-Farabi 2,5

14. M. alfredopradhita danendra 2,5

15. Suci Rahmawati 3,75

16. Nadya Noviyanti 2,5

Jumlah 51,75

Rata-rata Skor 3,23

Page 83: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

64

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

15 Suci Rahmawati 70 64 √

16 Nadya Noviyanti 70 78 √

Jumlah Skor Yang Diperoleh 1173

Rata-Rata 73.3

Jumlah Siswa Yang Tuntas

(Terampil) 11

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas

(Kurang Terampil) 5

Persentase Ketuntasan Klasikal (%) 68.7

Gambar 4.4

Diagram Data Perbandingan Keterampilan Yang Ditimbulkan Siswa Pada Pra

Siklus dan Siklus I Yang Menggunakan Strategi Outing Class

Dilihat berdasarkan gambar 4.4, hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus

I mengalami peningkatan pada keterampilan menulis jika dibandingkan dengan

perolehan nilai sebelum diterapkannya strategi Outing Class. Terlihat bahwa nilai

rata-rata yang diperoleh siswa semakin meningkat yaitu 73.3 % dan presentase

ketuntasan klasikal dalam keterampilan menulis ikut meningkat menjadi 68.7 %

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Rata-Rata Ketuntasan Klasikal

Ju

mla

h S

ko

r (

% )

Perbandingan Hasil Keterampilan Menulis

Karangan Deskripsi Siswa

Pra Siklus

Siklus I

Page 84: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

65

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Evaluasi dan Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan sekaligus observer penilaian (penilai) melakukan

evaluasi tindakan dan melakukan pertemuan untuk membahas hasil. Setelah

dilakukan evaluasi perlu adanya siklus II dalam proses pembelajaran untuk

melihat peningkatan secara lebih tinggi dan lebih baik. Berbagai hambatan yang

terjadi dalam siklus I peneliti evaluasi dan diberikan refleksi. Hambatan dari

pelaksanaan siklus I adalah: Kurang adanya kerja sama dalam kelompok yang

seharusnya kerja sama dalam menyelesaikan tugas dan saling bertukar pendapat

untuk mengambil kesimpulan tapi malah ada yang bersantai-santai.

Setelah dilakukan refleksi peneliti melakukan persiapan penerapan siklus II

dengan menyusun rencana pembelajaran yang digunakan dalam siklus I dengan

menambahkan beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu:

1) Pengelompokan peserta didik untuk menjawab atau mengisi lembar LKS

dan memberikan contoh cara mengisinya. Dalam kelompok terdiri dari 3-4

orang.

2) Menugaskan setiap kelompok untuk maju kedepan untuk membacakan

hasil kerja kelompok mereka masing-masing.

3. Kegiatan Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan siklus II ini peneliti terlebih dahulu menyusun dan

mempersiapkan instrumen-instrumen penelitian yakni :

1) Menyiapkan materi dan sumber belajar yang sesuai dengan konsep

pembelajaran.

2) Menentukan tujuan pembelajaran.

3) Menetapkan strategi pembelajaran yang akan digunakan yakni strategi Outing

Class.

4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan

strategi Outing Class.

5) Menyusun lembar kerja yang akan dilakukan siswa dalam Menyusun

karangan deskripsi.

Page 85: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

66

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6) Menyusun lembar pedoman observasi guru dan siswa serta pedoman

wawancara untuk memperkuat hasil angket.

7) Melakukan koordinasi dengan guru kelas III dan teman sejawat.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus satu ini terdiri dalam 2 kali

pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Paparan pertemuan tersebut

sebagai berikut :

1) Pertemuan I (Pertama)

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Senin, 6 Agustus 2018. Dalam

pelaksanaan tindakan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam mengamati

proses pembelajaran. Materi pada pertemuan I yaitu membuat kalimat deskripsi

menjadi paragraf. Adapun pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penerapan

strategi Outing Class untuk mengetahui keterampilan menulis siswa dalam

pembelajaran pada siklus ini adalah :

a) Kegiatan Awal

Berdasarkan rencana yang telah dibuat, peneliti memulai kegiatan awal

pembelajaran dengan memberikan salam, memeriksa daftar hadir siswa.

Kemudian mengkondisikan kelas agar siap memulai pelajaran. Selanjutnya

peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sekaligus

langkah-langkah strategi Outing Class yang akan dilaksanakan. Kegiatan

peneliti adalah memotivasi siswa untuk aktif dan bersemangat dalam proses

pembelajaran, tidak takut mengemukakan pendapat, serta tidak malu untuk

bertanya. Kegiatan berikutnya adalah memberikan apersepsi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

1) Siswa diminta selama 5 menit memperhatikan dan mengamati keadaan

sekitar halaman sekolah mereka, apa saja yang sekiranya dapat mereka

deskripsikan menjadi sebuah kalimat.

2) Guru menguji tingkat pemahaman siswa dengan bertanya jawab

dengan siswa. Coba sebutkan satu kalimat deskripsi sesuai dengan apa

yang kalian amati tadi disekitar kalian.

Page 86: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

67

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3) Setelah siswa masing-masing telah menyebutkan kalimat-kalimat

deskripsi yang mereka buat, kemudian Guru mengarahkan siswa untuk

membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4 orang

anggota.

4) Kemudian guru meminta masing-masing siswa bertukar pikiran

dengan teman kelompoknya. Siswa diminta membuat paragraf

deskripsi dari kalimat-kalimat deskripsi yang telah mereka sampaikan

tadi.

5) Setelah paragraf yang mereka buat telah selesai, mereka diminta

mencari kata sulit dan artinya dari tiap kata yang mereka buat. Dan

siswa tetap diminta memahami juga penggunaan huruf kafital yang

benar.

6) Secara bergantian masing-masing kelompoknya menyampaikan hasil

diskusinya. Guru menginstruksikan agar masing-masing kelompok

memberikan pendapatnya tentang apa yang nantti disampaikan

temannya di depan. Agar siswa saling berbagi pengetahuan tentang

bagaimana menulis karangan deskripsi yang baik dan benar.

7) Selanjutnya setelah semua kelompok tampil, masing-masing kelompok

berdiskusi memperbaiki paragraf deskripsi yang telah mereka buat

tadi.

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat rangkuman hasil belajar, setelah selesai

merangkum pelajaran kemudian guru memberikan kesempataan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum di

pahami. Setelah dirasa siswa memahami materi yang telah dipelajari, guru

membuat penilaian terhadap perkembangan keterampilan menulis siswa.

2. Pertemuan II (Kedua)

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Agustus 2018. Dalam

pelaksanaan tindakan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam mengamati

proses pembelajaran. Materi pada pertemuan II yaitu melanjutkan materi

pertemuan I tentang membuat kalimat deskripsi menjadi paragraf. Adapun

Page 87: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

68

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penerapan strategi Outing Class

untuk mengetahui keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran pada siklus ini

adalah :

a) Kegiatan Awal

Berdasarkan rencana yang telah dibuat, peneliti memulai kegiatan awal

pembelajaran dengan memberikan salam, memeriksa daftar hadir siswa.

Kemudian mengkondisikan kelas agar siap memulai pelajaran. Selanjutnya

peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sekaligus

langkah-langkah strategi Outing Class yang akan dilaksanakan. Kegiatan

peneliti adalah memotivasi siswa untuk terampil dalam menulis, tidak takut

mengemukakan pendapat, serta tidak malu untuk bertanya. Kegiatan

berikutnya adalah memberikan apersepsi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

1) Siswa kembali diminta selama beberapa menit memperhatikan dan

mengamati keadaan sekitar halaman sekolah mereka, apa saja yang

sekiranya dapat mereka deskripsikan menjadi sebuah kalimat. Kira-

kira kalimat yang dibuat harus lebih menarik lagi dari pertemuan

sebelumnya.

2) Kemudian Guru menguji tingkat pemahaman siswa dengan bertanya

jawab dengan siswa. Coba sebutkan satu kalimat deskripsi sesuai

dengan apa yang kalian amati tadi disekitar kalian.

3) Setelah siswa masing-masing telah menyebutkan kalimat-kalimat

deskripsi yang mereka buat, kemudian Guru mengarahkan siswa untuk

membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4 orang

anggota.

4) Kemudian guru meminta masing-masing siswa bertukar pikiran

dengan teman kelompoknya. Siswa diminta membuat paragraf

deskripsi dari kalimat-kalimat deskripsi yang telah mereka sampaikan

tadi.

5) Mereka harus memahami memahami setiap kalimat dan menulis tanda

hubung serta mereka dapat mengetahui bagaimana saja kata-kata yang

Page 88: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

69

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dipenggal. Serta siswa harus memahami penggunaan huruf kafital

yang benar.

6) Secara bergantian masing-masing kelompoknya menyampaikan hasil

diskusinya. Guru menginstruksikan agar masing-masing kelompok

memberikan pendapatnya tentang apa yang nantti disampaikan

temannya di depan. Agar siswa saling bias berbagi pengetahuan

tentang bagaimana menulis karangan deskripsi yang baik dan benar.

7) Selanjutnya setelah semua kelompok tampil, masing-masing kelompok

berdiskusi kembali tentang paragraph yang mereka buat tadi sehingga

bias menjadi paragraf dengan penulisannya yang tepat dan benar.

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa membuat rangkuman hasil belajar, setelah selesai

merangkum pelajaran kemudian guru memberikan kesempataan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum di

pahami. Setelah dirasa siswa memahami materi yang telah dipelajari, guru

membuat penilaian terhadap perkembangan keterampilan menulis siswa.

c. Pengamatan (Observasi)

1) Data Observasi Tindakan Peserta Didik dalam Bentuk Tabel dan

Diagram Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Strategi

Outing Class.

Pada tahap ini peneliti dan sekaligus observer (penilai) mengobservasi

tindakan yang dilakukan dengan menggunakan format yang telah dikembangkan

pada perencanaan dan memberi hasil pelaksanaan. Berdasarkan hasil observasi

peserta didik pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :

Page 89: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

70

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.10

Data aktivitas keterampilan Menulis siswa pada siklus II menggunakan strategi

Outing Class.

D

e

D

e

n

g

a

n

k

r

i

D

e

n

Indikator

Skor Jumlah

P I PII

1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi yang diajarkan.

3 3 6

2. Mengamati lingkungan sekitar untuk

dideskripsikan menjadi suatu karangan yang

menarik.

4 4 8

3. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. 4 5 9

4. Membuat karangan deskripsi dengan kata dan

kalimat yang tepat serta penggunaan tanda

hubung yang tepat

4 5 9

5. Memperhatikan hasil karangan deskripsi yang

dibacakan teman kelompok lain di depan

kelas..

4 4 8

6. Memberikan tanggapan terhadap kelompok

lain

3 3 6

Jumlah Skor 22 24 46

Rata-Rata 3.6 4.0 7.6

Rata-Rata Keseluruhan 5.0

Page 90: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

71

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dengan kriteria sebagai berikut:

1. : Sangat Kurang Terampil P1 : Pertemuan Pertama

2. : Kurang Terampil P2 : Pertemuan Kedua

3. : Cukup Terampil

4. : Terampil

5. : Sangat Terampil

Gambar 4.5

Diagram aktivitas keterampilan menulis siswa pada siklus II menggunakan

strategi Outing Class.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dalam proses

pembelajaran tematik siswa dengan menggunakan strategi Outing Class dapat

meningkatkan keterampilan menulis siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

keseluruhan yang diperoleh siswa berdasarkan observasi pada siklus II ini yaitu

5.0, dan dapat dikategorikan “Sangat Terampil”. Hal tersebut mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan pelaksanaan pada siklus I, sebagaimana

terlihat pada gambar 4.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Siklus I Siklus II

Jum

lah

Sko

r

Rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi

siswa

Pertemuan I

Pertemuan II

Page 91: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

72

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3) Data Observasi Terhadap Aktivitas Pengajar Dalam Bentuk Tabel dan

Diagram Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Strategi

Outing Class

Aktivitas Pengajar atau peneliti diamati berdasarkan beberapa kriteria

tertentu, berikut adalah tabel hasil pengamatan aktifitas peneliti dalam

menerapkan strategi Outing Class.

Tabel 4.11

Observasi Terhadap Aktivitas Pengajar pada siklus II menggunakan strategi

Outing Class

NO Aktifitas Yang Diamati Skor Jumlah

P I P II

1. Merumuskan Tujuan dan Memotivasi

a. Apersepsi Awal terhadap pengetahuan awal

peserta didik

4 4 8

b. Memberi semangat kepada peserta didik 3 3 6

c. Menuliskan Topik/pokok pembahasan

pembelajaran

3 3 6

d. Menjelaskan Materi 4 4 8

2. Penggunaan strategi Outing Class dalam KBM

a. Menggunakan strategi Outing Class dalam KBM 4 4 8

b. Strategi Outing Class dapat meningkatkan

keterampilan menulis peserta didik dalam KBM.

3 3 6

3. Tanya Jawab Terhadap Materi Pelajaran

a. Mengadakan Tanya Jawab Mengenai Materi

Yang Dibahas

3 4 7

b. Memberi Kesempatan Peserta Didik Bertanya 3 4 7

Page 92: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

73

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Melaksanakan Evaluasi

a. Menilai Hasil Evaluasi Paragraf Deskripsi Yang

Dibuat Peserta Didik

4 4 8

b. Memberi Pujian Terhadap Hasil Bermain Peran

Peserta Didik

3 3 6

c. Menyimpulkan Pelajaran 4 4 8

5. Penggunaan Waktu saat Pembelajaran 3 3 6

6. Kegiatan Belajar Mengajar Cenderung Berpusat Pada

Peserta Didik

3 3 6

7. Mendorong Peserta Didik Lebih Giat Belajar. 4 4 8

Jumlah 42 50 98

Rata-rata (%) 3.4 3.5 7.0

Rata-rata Keseluruhan (%) 4.6

Dengan kriteria sebagai berikut:

1. : Sangat Kurang Baik P1 : Pertemuan Pertama

2. : Kurang Baik P2 : Pertemuan Kedua

3. : Cukup Baik

4. : Baik

5. : Sangat Baik

Gambar 4.6

Diagram Aktivitas Pengajar pada siklus II menggunakan strategi Outing Class

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Siklus I Siklus II

Jum

lah

Sko

r

Rata-rata aktivitas pengajar

Pertemuan I

Pertemuan II

mendekati baik

mendekati sangat baik

Page 93: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

74

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan hasil observasi pada tabel 4.9, dapat dilihat bahwa keseluruhan

aktivitas pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan strategi Outing Class

sebagai sarana meningkatkan keterampilan menulis siswa pada siklus II ini dalam

kategori mendekati sangat baik jika. Karena penilaian rata-rata secara keseluruhan

adalah 4.6 %. Hal tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

hasil yang didapat pada siklus I, peningkatan tersebut dapat dilihat pada gambar

4.6

Tabel 4.12

Hasil Tes Pengisian Angket Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Strategi

Pembelajaran Outing Class (Siklus II)

No. Nama Hasil Tes Angket

Siklus II

1. Assyifa Dwi Batrisya 3,75

2. Ahmad Firdaus Arrasid 4

3. As-Syifa Olivia Zahra 4,5

4. Fayza Dwi Batrisya 4,5

5. Bagas Pratama 4

6. Ramadhan Amsyar 4

7. Zulfitra Utia Nova 4

8. Talita Hasana Humaira sofie 3,75

9. Raffa Hairullah 5

10. M. Adira Nusantara 3,75

11. M. Alqis Arrasyid 3,25

12. M. fariz alghifari zulkarnain 4,5

13. M. Fikri Aulia Al-Farabi 3,75

14. M. alfredopradhita danendra 4

15. Suci Rahmawati 4

16. Nadya Noviyanti 4

Jumlah 64,75

Rata-rata Skor 4,05

Page 94: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

75

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pada tabel 4.12 terlihat hasil tes angket belajar penggunaan strategi pembelajaran

Outing Class yang dilakukan pada setiap akhir siklus II.Hasil tes pengisian angket yang

dilakukan siswa meningkat dari siklus I. Hasil tes angket belajar siswa pada siklus II sebesar

64,75 dengan skor rata-ratanya 4,05 dengan kategori aktif.

d. Data hasil keterampilan menulis yang ditimbulkan siswa pada siklus II

menggunakan strategi Outing Class

Tabel 4.13

Data hasil keterampilan menulis yang ditimbulkan siswa pada siklus II menggunakan

strategi Outing Class

NO NAMA KKM

HASIL

PENILAIAN

KRITERIA

TUNTAS

TIDAK

TUNTAS

1 Assyifa Dwi Batrisya 70 80 √

2 Ahmad Firdaus Arrasid 70 80 √

3 As-Syifa Olivia Zahra 70 82 √

4 Fayza Dwi Batrisya 70 83 √

5 Bagas Pratama 70 64 √

6 Ramadhan Amsyar 70 81 √

7 Zulfitra Utia Nova 70 82 √

8 Talita Hasana Humaira sofie 70 83 √

9 Raffa Hairullah 70 82 √

10 M. Adira Nusantara 70 80 √

11 M. Alqis Arrasyid 70 80 √

12 M. fariz alghifari zulkarnain 70 80 √

13 M. Fikri Aulia Al-Farabi 70 83 √

14 M. alfredopradhita danendra 70 82 √

15 Suci Rahmawati 70 83 √

16 Nadya Noviyanti 70 83 √

Jumlah Skor Yang Diperoleh 1288

Rata-Rata 80.5

Jumlah Siswa Yang Tuntas

(Terampil) 15

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas

(Kurang Terampil) 1

Persentase Ketuntasan Klasikal (%) 93.0

Page 95: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

76

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 4.7

Diagram hasil keterampilan Menulis yang ditimbulkan siswa pada siklus II

menggunakan strategi Outing Class

Dilihat berdasarkan hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus II dalam gambar

4.7, terdapat peningkatan keterampilan menulis pada siswa jika dibandingkan dengan

perolehan nilai pada siklus I. Terlihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa

semakin meningkat yaitu 80.5 % dan presentase ketuntasan klasikal dalam

keterampilan menulis ikut meningkat menjadi 93 %. Dengan demikian penggunaan

strategi Outing Class dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa di kelas III MI

Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi.

e. Evaluasi dan Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan sekaligus observer (penilai) melakukan evaluasi

tindakan dan melakukan pertemuan untuk membahas hasil. Dari hasil tes pada siklus

II ini dapat diketahui bahwa keaktifan siswa semakin meningkat dibandingkan

dengan yang terjadi pada siklus I. hal tersebut dapat diketahui dengan melihat tingkat

ketuntasan penerapan strategi Outing Class dengan hasil belajar nilai rata-rata sebesar

80.5 % sedangkan persentase ketuntasan klasikal 93%.

0

20

40

60

80

100

Rata-rata Ketuntasan Klasikal

Perbandingan Hasil Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi Siswa

Siklus I

Siklus II

Page 96: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

77

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ditinjau dari proses dan hasil data yang diperoleh maka dapat dikatakan bahwa

pembelajaran pada tindakan siklus II telah berhasil dikarenakan telah memenuhi

standar ketuntasan keterampilan menulis yang telah ditentukan yaitu paling

sedikitnya 75 % dari 36 siswa.

f. Perbandingan Keterampilan Menulis Siswa Pada Pembelajaran Bahasa

Indonesia

Tabel 4.14

Perbandingan Keterampilan Menulis Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

NO NAMA KKM Pra Siklus

Tindakan

Siklus I Siklus II

1 Assyifa Dwi Batrisya 70 70 75 80

2 Ahmad Firdaus Arrasid 70 55 64 80

3 As-Syifa Olivia Zahra 70 58 75 82

4 Fayza Dwi Batrisya 70 70 80 83

5 Bagas Pratama 70 65 63 64

6 Ramadhan Amsyar 70 67 78 81

7 Zulfitra Utia Nova 70 60 78 82

8 Talita Hasana Humaira sofie 70 61 80 83

9 Raffa Hairullah 70 71 75 82

10 M. Adira Nusantara 70 60 77 80

11 M. Alqis Arrasyid 70 65 64 80

12 M. fariz alghifari zulkarnain 70 64 64 80

13 M. Fikri Aulia Al-Farabi 70 75 80 83

14 M. alfredopradhita danendra 70 65 78 82

15 Suci Rahmawati 70 65 64 83

16 Nadya Noviyanti 70 67 78 83

Jumlah Skor Yang Diperoleh 1038 1173 1288

Rata-Rata 64.9 73.3 80.5

Jumlah Siswa Yang Tuntas

(Terampil) 4 11 15

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas

(Kurang Terampil) 12 5 1

Persentase Ketuntasan Klasikal (%) 25 68.7 93

Page 97: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

78

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

C. Analisis Data

Setelah semua data diolah, selanjutnya data tersebut dianalisa. Dalam menganalisa data

ini didasarkan pada pertanyaan/pernyataan penelitian berdasarkan temuan penelitian

terdahulu, maka pertanyaan penelitian tersebut dapat dijawab hasil penelitian memuat

pengelolaan data tentang hasil keterampilan menulis yang ditimbulkan siswa, hasil

pengamatan terhadap aktivitas siswa, dan hasil pengamatan terhadap pengelolaan

pembelajaran.

1. Skor hasil keterampilan menulis siswa pada kelas III MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota

Jambi adalah sebagai berikut:

a. Sebelum siklus I

Berdasarkan hasil penelitian sebelum siklus I (sebelum diberi perlakuan) 25 % yang

mendapatkan nilai diatas 70, sebaliknya 75 % peserta didik masih mendapatkan nilai

rendah. Hal ini belum menunjukkan ketuntasan keterampilan menulis yang telah

ditentukan yaitu 75%, dari data tersebut menunjukkan bahwa penelitian sebelum siklus I

(sebelum diberi perlakuan) belum dapat dikatakan berhasil.

b. Setelah siklus I

Berdasarkan hasil penelitian setelah diberi perlakuan atau setelah dilaksanakannya

siklus I 68.7 % (11 orang) peserta didik mendapatkan nilai diatas 70, sebaliknya 31.3 %

(5 orang) peserta didik masih mendapatkan nilai rendah yakni dibawah 70.

c. Setelah siklus II

Berdasarkan hasil penelitian dilaksanakannya siklus II 93% (15 orang) peserta didik

mendapatkan nilai diatas 70, sebaliknya 7% (1 orang) peserta didik masih mendapatkan

nilai rendah yakni dibawah 70. Dari data tersebut menunjukan bahwa siklus II sudah

dapat dikatakan berhasil. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat adanya peningkatan

terhadap keterampilan menulis siswa menggunakan strategi outing class

Page 98: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

79

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.15

Persentase Hasil keterampilan menulis siswa menggunakan strategi Outing Class

NO Skor Hasil

Belajar

Rata-Rata

(%)

Ketuntasan Klasikal

(%)

1. Pra Siklus 64.9 25

2. Siklus I 73.3 68.7

3. Siklus II 80.5 93

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 diatas, terjadi peningkatan keterampilan

menulis siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan menggunakan strategi pembelajaran Outing Class dapat meningkatkan

keterampilan menulis siswa kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura

Kota Jambi selama proses pembelajaran.

Adapun persentase keterampilan menulis siswa pada siklus I dan siklus II disajikan

pada diagram berikut:

Gambar 4.8

Diagram persentase hasil keterampilan menulis siswa menggunakan Strategi Outing

Class.

0

20

40

60

80

100

Rata-Rata Ketuntasan Klasikal

Ju

mla

h S

ko

r (

% )

Hasil Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 99: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

80

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan skor rata-rata keseluruhan 4.12

, sedangkan pada siklus II menunjukkan skor rata-rata keseluruhan 5.0. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan menulis siswa terhadap

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi Outing Class.

Tabel 4.16

Skor hasil observasi aktivitas siswa

NO Skor Hasil

Observasi

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Kriteria

1. Siklus I 2.8 3.4 Mendekati Baik

2. Siklus II 3.6 4.0 Baik

3. Peningkatan 0.8 0.6

Gambar 4.9

Diagram skor aktivitas siswa menggunakan strategi Outing Class

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Siklus I Siklus II

Ju

mla

h S

ko

r

Skor Aktivitas Keterampilan Menulis Karangan deskripsi

Siswa

Pertemuan I

Pertemuan II

Page 100: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

81

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh skor rata-rata keseluruhan

3.4 yaitu dalam kategori „Mendekati Baik‟ sedangkan pada siklus II diperoleh Skor rata-

rat 4.6 dalam kategori „Mendekati Sangat Baik‟. Hal ini pun menunjukan adanya

peningkatan kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan

keterampilan menulis siswa.

4.17

Skor hasil observasi aktivitas guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan

Strategi Outing Class

NO Skor Hasil

Observasi

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Kriteria

1. Siklus I 2.5 2.7 Mendekati Baik

2. Siklus II 3.4 3.5 Mendekati Sangat Baik

3. Peningkatan 0.9 0.8

Gambar 4.10

Diagram skor aktivitas Guru menggunakan strategi Outing Class berdasarkan observasi.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Siklus I Siklus II

Ju

mla

h S

ko

r

Skor Hasil Aktivitas Pengajar

Pertemuan I

Pertemuan II

Page 101: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

82

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Skor Angket yang digunakan adalah angket untuk mengukur tingkat keaktifan belajar

siswa, dimana pengisian lembar angket dilaksanakan pada setiap akhir siklus.Angket ini

bertujuan untuk mengukur peningkatan keaktifan belajar siswa. Adapun angket hasil

belajar siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.18

Skor Angket Aktivitas Belajar Siswa kelas III dengan Menggunakan Strategi

Pembelajaran Outing Class berdasarkan observasi.

Tes Akhir Skor Kriteria

Siklus I 3,23 Mendekati Baik

Siklus II 4,05 Mendekati Sangat Baik

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.18 dapat dilihat adanya peningakatan skor

keaktifan belajar siswa dilihat dari lembar pengisian angket yang dilakukan oleh siswa.

Dimana siklus I ke siklus II mengalami hasil peningkatan keaktifan siswa dilihat dari

lembar pengisian angket dimana siklus I memperoleh skor 3,23 dengan kategori

mendekati baik dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan skor 4,05 dengan

kategori mendekati sangat baik.

Gambar 4.11

Diagram Skor Angket Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Outing

Class Berdasarkan Lembar Angket.

0

2

4

6

skor

Skor

siklus I

siklus II

Page 102: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

83

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Pembahasan

Dari hasil penelitian diatas, dapat terlihat hasil sebagai berikut :

1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan menulis siswa menggunakan strategi Outing Class pada

kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi. Pembelajaran

pada penelitian ini sudah dilaksanakan dengan mengikuti tahapan strategi

pembelajaran Outing Class . Tahapan-tahapan pembelajaran pada strategi Outing

Classdapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Kegiatan pembelajaran

dengan menerapkan strategi Outing Class ini telah menunjukan hasil yang cukup

efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi. Hal ini terlihat dari adanya

peningkatan aktivitas belajar siswa dan guru dengan menggunakan strategi Outing

Class, karena proses pembelajaran ini memiliki prosedur yang secara tepat untuk

melatih siswa agar berinisiatif dan berkreatif dalam melakukan proses pembelajaran,

selain itu bahasa tulisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih baik agar

mudah dipahami orang lain. Dengan demikian diharapkan peserta didik mampu

bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling bergantung pada kelompok kecil

dalam rangka mengembangkan keterampilan menulisnya. Proses pembelajaran pada

strategi ini lebih menekankan kepada aktivitas siswa. Jadi pengetahuan dibangun

sendiri oleh siswa bersama teman kelompoknya dan guru hanya sebagai fasilitator

pembelajaran.

2. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di MI Nurul Ihsan Telanaipura

Kota Jambi terlihat sangat jelas bagaimana keterampilan siswa sebelum dan sesudah

diterapkannya strategi Outing Class ini. Seperti terlihat bahwa keterampilan menulis

siswa meningkat dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II , hasil

keterampilan menulis siswa pada siklus I mencapai rata-rata 73.3% dan mengalami

peningkatan pada siklus II menjadi 80.5%. Sejalan dengan peningkatan keterampilan

menulis siswa dengan menerapkan strategi Outing Class, hal serupa terjadi pada tes

aktivitas keterampilan menulis siswa yang diamati. Hal ini terbukti berdasarkan hasil

tes aktivitas keterampilan menulis siswa akhir siklus I diperoleh sebesar 4.12 dengan

Page 103: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

84

Fakuktas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kategori „mendekati sangat aktif‟ dan skor keterampilan siswa meningkat menjadi 5.0

dengan kategori “sangat aktif‟‟, Berdasarkan analisis hasil tes keterampilan menulis

siswa pada siklus I dan siklus II, keterampilan menulis siswa kelas III Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi mengalami peningkatan pada setiap

indikatornya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi Outing Class dapat

meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ihsan

Telanaipura Kota Jambi.

3. Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya strategi Outing Class yaitu

siswa yang semula tidak aktif dan malas mengikuti proses pembelajaran kini sudah

terlihat aktif saat pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung, siswa yang jarang

bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru kini sudah berani untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, siswa yang semula malas dalam

melakukan diskusi kelompok ataupun sering bermain-main dalam melakukan diskusi

kini lebih bersemangat dalam mengemukakan pendapatnya, dan siswa yang semula

takut bahkan malu-malu saat disuruh mempersentasikan hasil diskusi kelompok

maupun individunya kini sudah berani dan percaya diri dalam mempersentasikan

hasil jawabannya, serta keterampilan menulis siswa menjadi lebih baik dari

sebelumnya karena telah dapat menggunakan bahasa tulisan yang mudah dimengerti

oleh teman-temannya. Penggunaan strategi pembelajaran Outing Class ini dapat

mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III MI Nurul Ihsan

Telanaipura Kota Jambi.

Page 104: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

85

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi

Pembelajaran Outing Class dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi siswa hal tersebut dapat dilihat pada setiap siklus.

1. Adapun dampak yang diperoleh siswa dari diterapkannya strategi pembelajaran

Outing Class yaitu siswa yang semula tidak aktif dan malas mengikuti proses

pembelajaran kini sudah terlihat aktif saat pembelajaran Bahasa Indonesia

berlangsung, siswa yang jarang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru kini

sudah berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru,

siswa yang semula malas dalam melakukan diskusi kelompok ataupun sering

bermain-main dalam melakukan diskusi kini lebih bersemangat dalam

mengemukakan pendapatnya, dan siswa yang semula takut bahkan malu-malu saat

disuruh mempersentasikan hasil diskusi kelompok maupun individunya kini sudah

berani dan percaya diri dalam mempresentasikan hasil jawabannya, serta

keterampilan menulis siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya karena telah

dapat menggunakan penulisan kata dan kalimat yang tepat sehingga mudah

dimengerti oleh teman-temannya. Penggunaan strategi pembelajaran Outing Class

ini dapat mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III MI Nurul

Ihsan Telanaipura Kota Jambi. Dapat dilihat dari peningkatan nilai keterampilan

menulis siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Peningkatan yang terjadi

yaitu rata-rata nilai keterampilan menulis siswa semula adalah 64.9 dengan jumlah

siswa yang terampil hanya 4 orang , pada siklus I rata-rata nilai keterampilan

menulis siswa meningkat menjadi 73.3 dengan jumlah siswa yang terampil dalam

menulis meningkat menjadi 11 orang dan pada siklus II nilai keterampilan

menulis siswa meningkat menjadi 80.5 dengan jumlah siswa meningkat menjadi

15 orang.

Page 105: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

86

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran kepada guru

sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran Outing Class pada siswa kelas III di Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi dapat meningkatkan keterampilan menulis

siswa, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran tematik.

Jadi fokus pembelajaran dapat lebih tertuju kepada siswa untuk memperoleh

pengetahuannya secara langsung melalui interaksi terhadap lingkungan sekitarnya.

2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan

rencana pembelajaran, media pembelajaran, metode maupun strategi pembelajaran

yang sesuai dengan materi pembelajaran. Karena dengan lengkapnya alat

pembelajaran tersebut, tujuan pembelajaran yang ingin dicapaipun dapat terwujud

dengan baik.

3. Penulis menyarankan kepada guru dan siswa hendaknya menyadari bahwa setiap

siswa mempunyai keterampilan menulis yang berbeda, diharapkan keterampilan

itu untuk dapat diasah terus agar dapat ditingkatkan. Sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik

.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT,

bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,

namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat kekurangan-

kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun bentuk kata-kata.

Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi perbaikan penulisan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Kemudian penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan kepada penulis

dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para

guru di MI Nurul Ihsan Telanaipura Kota Jambi.

Page 106: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

87

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdurrahman, 1995. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi. (1999). Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Ahmadi Abu dan Uhbiyati Nur. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Ali, Nur. (2008). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi

VI. Penerbit Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi., dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

BSNP. 2008. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Badan Standar Nasional

Pendidikan. Jakarta

Burhan Nurgiyantoro. (2012). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Dagun, Save M. 2005. Pengertian Strategi Pembelajaran . Jakarta : Bina Cipta

Gamal Komandoko. (2000). Remaja Dilarang Jadi Pengarang Beken, So What?.

Yogyakarta: Tunas Publishing.

Haryadi dan Zamzami. (1997). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Henry Guntur Tarigan. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Angkasa.

Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi

Jamaluddin, dkk. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi. Jambi: UIN Jambi.

M. Atar Semi. (2007). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. rev.ed. Bandung:

Penerbit Angkasa.

Nursisto. (1999). Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Page 107: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

88

Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. (1988). Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Saleh Abbas. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah

Dasar.Jakarta: Dirjen Dikti.

Sudjana dan Rivai. (2002). Media Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan

R&D.Bandung: Alfabeta

Suherman, Erman dan Udin S. Winataputra. 2002. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Suyanto. (1996). Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UP35D IKIP

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Titik Maryuni. (2007). Ayo Berlatih Mengarang. Surakarta: CV. Mediatama.

Uno, Hamzah B Dkk. 2011. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Skripsi:

Uswatun, Yuniarti. (2011). “Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V SD Negeri

Malangan Sleman Yogyakarta”. Tidak diterbitkan. Yogyakarta: UNY

Hartana, Sri. (2013). “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Dengan Metode Field Trip Di Kelas IV SD Negeri Gegulu Kulon Progo”.

Tidak diterbitkan. Yogyakarta: UNY

Taiyibah, Hayatun. (2017). “Penggunaan Metode Struktural Analitik Sintetik

(Sas) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Hikmah Kota Jambi”. Jambi: UIN Jambi.

Page 108: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Lampiran 1

Instrumen Pengumpulan Data

Page 109: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

A. Lembar Observasi Belajar Siswa

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA

KELAS III MI NURUL IHSAN TELANAIPURA KOTA JAMBI

Siklus 1

Pertemuan ke 1

Nama Siswa : Ramadhan Amsyar

Kelas/Sem : III/I

Hari, tanggal : Rabu, 01 Agustus 2018

Tujuan Observasi :

1) Untuk mengetahui tingkat awal aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran sebelum menggunakan strategi pembelajaran Outing Class.

2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat aktivitas belajar siswa

dalam proses pembelajaran.

3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan strategi pembelajaran

Outing Class terhadap aktivitas belajar siswa.

Petunjuk :

1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran

tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:

Kualitas

Skor Kualitas

1 Sangat kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Baik sekali

Page 110: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

3) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam proses

pembelajaran

No Indikator

Skor

1 2 3 4 5

1 Siswa mempersiapkan diri untuk

mengikuti pembelajaran

a. Siswa menyiapkan buku pelajaran dan alat

tulis

b. Siswa duduk dengan tenang

c. Perhatian siswa terfokus pada guru

2 Siswa membentuk kelompok kecil

a. Siswa menerima anggota kelompok yang

telah ditentukan

b. Siswa menempatkan diri sesuai kelompok

masing-masing

3 Siswa menemukan informasi mengenai materi

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru

b. Siswa mengamati dan membaca materi di

dalam buku siswa

c. Siswa bertanya apabila menemukan

kesulitan memahami suatu materi.

d. Siswa antusias menyelesaikan tugas yang

diberikan

4 Siswa menentukan karangan deskripsi

berdasarkan pertanyaan/ permasalahan yang

diberikan guru

a. Siswa berdiskusi mengenai persiapan

penentuan karangan deskripsi.

b. Siswa menyiapkan alat/sumber informasi

mengenai pembuatan karangan deskripsi.

5 Siswa merancang langkah-langkah

penyelesaian karangan Deskripsi

a. Siswa merancang sendiri langkah-langkah

penyelesaian karangan deskripsi.

b. Siswa memiliki andil dalam perencanaan

6 Siswa menyelesaikan karangan deskripsi

dengan difasilitasi dan monitoring guru

Page 111: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

a. Alat dan bahan disiapkan dengan baik

b. Proses penyelesaian karangan deskripsi

tepat waktu

7 Siswa menyampaikan laporan dan

mempresentasikan hasil proyek

a. Laporan disampaikan dengan jelas dan

baik

b. Siswa menanggapi hasil karangan deskripsi

kelompok lain

8 Siswa menanyakan materi yang belum jelas

atau belum dapat dipahami

a. Pertanyaan disampaikan dengan jelas,

menggunakan bahasa yang santun dan baik

b. Pertanyaan sesuai dengan materi

pembelajaran

c. Siswa mencatat materi pembelajaran di

buku catatan

Jumlah 56

Page 112: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

B. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

LEMBAR HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Siklus I (01 Agustus 2018 - 02 Agustus 2018)

Aspek yang diamati :

A : Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran

B : Siswa membentuk kelompok kecil

C : Siswa menemukan informasi mengenai materi

D : Siswa menentukan karangan deskripsi berdasarkan pertanyaan/

permasalahan yang diberikan guru

E : Siswa merancang langkah-langkah penyelesaian karangan

deskripsi

F :Siswa menyelesaikan karanagan dengan difasilitasi

dan monitoring guru

G : Siswa menyampaikan laporan dan mempresentasikan hasil

karangan deskripsi

H : Siswa menanyakan materi yang belum jelas atau belum dapat

dipahami

Page 113: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

C. Lembar Observasi Guru

LEMBAR OBSERVASI GURU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA

KELAS III MI NURUL IHSAN TELANAIPURA KOTA JAMBI

Siklus : I (Satu)

Pertemuan : I (Satu) Rabu, 01 Agustus 2018

No Indikator Skor

1 2 3 4 5

1 Guru melakukan kegiatan pendahuluan

a. Mengkondisikan siswa (salam, doa)

b. Melakukan kegiatan apersepsi

c. Memberikan motivasi dan menyampaikan

tujuan pembelajaran

2 Guru mengarahkan siswa untuk membentuk

kelompok kecil dalam pelaksanaan pembuatan

karangan deskripsi

a. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok

heterogen

b. Kondisi kelas tetap kondusif saat

pembentukan kelompok

3 Guru mengeksplorasi informasi mengenai

materi

a. Guru menyampaiakan materi sesuai buku

panduan

b. Guru membimbing siswa dalam

mengeksplorasi informasi yang ada pada

buku bacaan

c. Guru menyediakan media pembelajaran

dengan baik

4 Guru memberikan pertanyaan/ permasalahan

kepada siswa untuk diselesaikan dengan

pelaksanaan pembuatan karangan deskripsi

a. Pertanyaan mengandung permasalahan

yang harus dipecahkan sesuai dengan

materi

Page 114: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

b. Membahas terlebih dahulu permasalahan

yang akan diberikan

5 Guru mengarahkan siswa untuk merancang

langkah-langkah penyelesaian pembuatan

karangan deskripsi

a. Guru memberikan gambaran langkah

penyelesaian karangan deskripsi

b. Guru menjelaskan tujuan pembuatan

karangan deskripsi

c. Guru menanyakan kesulitan masing-

masing kelompok

6 Guru memfasilitasi dan monitoring

pelaksanaan pembuatan karangan deskripsi

a. Guru memberikan masukan dan arahan

pada siswa

b. Guru memberikan bantuan apabila siswa

mengalami kesulitan

c. Guru mengawasi penyeselesaian karangan

deskripsi siswa

7 Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan

umpan balik atas hasil pekerjaan siswa

a. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil

karangan deskripsi siswa

b. Guru mengkonfirmasi hasil karangan

deskripsi siswa

8 Guru menutup pembelajaran

a. Guru bersama siswa melakukan refleksi

b. Guru bersama siswa menyimpulkan

pembelajaran

Jumlah 62

Rata-rata 3,1

Dengan Penilaian:

1 : Sangat Kurang Aktif

2 : Kurang Aktif

3 : Cukup Aktif

4 : Aktif

5 : Sangat Aktif

Page 115: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

D. Lembar Wawancara Siswa

Nama : Ramadhan Amsyar

Kelas : III

NO Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pembelajaran

Bahasa Indonesia?

Iya, suka

2 Bagaimana pendapat kamu tentang

pembelajaran Bahasa Indonesia?

Asik, dan enak aja

3 Bagaimana pendapat kamu tentang

cara mengajar guru yang digunakan

dalam pembelajaran selama ini?

Biasanya, Ibu selalu meminta kami

untuk mencatat saja dan

mengerjakan soal-soal di buku

4 Pernahkah kamu mendengar atau

mengetahui strategi pembelajaran

Outing Class?

Belum pernah buk

5 Apakah kamu ingin tahu lebih

banyak tentang strategi pembelajaran

Outing Class?

Iya mau buk

6 Apakah strategi pembelajaran

Outing Class meningkatkan aktivitas

belajar kamu dalam belajar?

Iya buk

7 Apakah kamu senang dengan

strategi pembelajaran sekarang?

Iya lebih asik soalnya

8 Apakah kamu berusaha sendiri

dalam memahami materi?

Iya ingin sekali

9 Apa yang kamu dapat setelah

mempelajari pembelajaran Bahasa

Indonesia menggunakan strategi

pembelajaran Outing Class?

Saya biasa membuat karya sesuai

dengan keinginan, terus lebih cepat

ngerti pelajaran

Page 116: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

11 Apakah dengan diterapkannya

strategi pembelajaran Outing Class

dapat membawa perubahan tingkah

laku belajar kamu?

Iya buk

12 Apakah pengetahuan yang kamu

yang diperoleh strategi pembelajaran

Outing Class bisa bertahan lama?

Bisa buk

14 Apakah kamu ikut berpartisipasi

dalam kelompokmu?

Iya ikut buk

15 Apakah kamu berani bertanya

kepada temanmu?

Berani

16 Aakah kamu bertanya kepada guru

apabila kamu belum paham?

Ada kadang-kadang

17 Apakah kamu membantu teman

yang belum paham ?

Iya kadang-kadang

18 Apa yang kamu rasakan terkait

dengan pembelajaran Bahasa

Indonesia sekarang ?

Sekarang itu, belajarnya lebih seru

tidak bikin ngantuk

19 Adakah perbedaan dengan strategi

pembelajaran guru sebelumnya ?

Ada buk

20 Dibanding dengan pembelajaran

sebelumnya apakah pembelajaran

Bahasa Indonesia pada saat ini lebih

menyenangkan ?

Iya lebih menyenangkan

Page 117: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

E. Lembar Wawancara Guru

Nama Guru : Hj. Rostini, S.Pd.I

Har, Tanggal : Kamis, 02 Agustus 2018

Wawancara sebelum Pembelajaran

NO Pertanyaan Jawaban

1 Berapa lama ibu mengajar di MI Nurul

Ihsan?

Dari tahun 2010

2 Berapa lama ibu mengajar di kelas III? Selama 4 Tahun

3 Berapa jumlah peserta didik yang

belajar di kelas ibu saat ini?

Jumlahnya ada 16 siswa, 9 laki-

laki dan 7 perempuan

4 Bagaimana cara ibu menyampaikan

materi kepada siswa?

Biasanya saya membaca terlebih

dahulu kemudian anak

menyimak, atau sebaliknya

5 Bagaimana respon siswa terhadap

pembelajaran?

Respon siswa ya sangat

menanggapi, karena kan sudah

terbiasa dengan cara belajar yang

tersebut

6 Apa strategi pembelajaran yang sering

ibu gunakan pada saat proses

pembelajaran?

Biasanya saya menggunakan

model pembelajaran umum yang

banyak digunakan oleh guru-guru

lainnya

7 Apakah dalam proses pembelajaran

ibu pernah menggunakan strategi

pembelajaran Outing Class?

Belum pernah

Page 118: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Wawancara setelah pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan menggunakan strategi

pembelajaran Outing Class materi

pembelajaran Bahasa Indonesia lebih

mudah untuk dipahami oleh siswa?

Saya rasa sangat mudah, karena

siswanya sendiri berpartisipasi aktif

dalam prosesnya

2 Apakah dengan menggunakan strategi

pembelajaran Outing Class dapat

mengecek pemahaman masing-masing

siswa dalam diskusi kelompok?

Saya rasa bisa, dengan siswa dibentuk

kelompok begini guru akan lebih

mudah untuk melihat mana-mana saja

siswa yang memang-memang benar

paham materi yang kita sampaikan

3 Apakah dengan menggunakan strategi

pembelajaran Outing Class lebih aktif

dalam proses pembelajaran?

Seperti yang kita lihat tadi siswa

terlihat aktif selain itu siswa sangat

nyaman dengan strategi pembelajaran

ini

4 Apakah dengan menggunakan strategi

pembelajaran Outing Class siswa

berani mengemukakan jawabannya?

Iya lebih berani

Page 119: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 120: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 121: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 122: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 123: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 124: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 125: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 126: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 127: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 128: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 129: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 130: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 131: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 132: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 133: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 134: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 135: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 136: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 137: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 138: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 139: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 140: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 141: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Lampiran 7

Daftar Nama Siswa

Page 142: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

DAFTAR NAMA SISWA KELAS III MI NURUL IHSAN TELANAIPURA KOTA

JAMBI

TAHUN AJARAN 2018/2019

NO Nama L/P

1 Assyifa Dwi Batrisya P

2 Ahmad Firdaus Arrasid L

3 As-Syifa Olivia Zahra P

4 Fayza Dwi Batrisya P

5 Bagas Pratama L

6 Ramadhan Amsyar L

7 Zulfitra Utia Nova P

8 Talita Hasana Humaira sofie P

9 Raffa Hairullah L

10 M. Adira Nusantara L

11 M. Alqis Arrasyid L

12 M. fariz alghifari zulkarnain L

13 M. Fikri Aulia Al-Farabi L

14 M. alfredopradhita danendra L

15 Suci Rahmawati P

16 Nadya Noviyanti P

Page 143: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Lampiran 6

Soal Tes Angket

Page 144: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

ANGKET RESPON SISWA

Nama :

Kelas :

No. absen :

Berilah tanda Check List sesuai dengan pilihan sikapmu terhadap pernyataan

dibawah ini !!

Ket: Ya ( Setuju ) dan Tidak ( Tidak Setuju )

No Pernyataan Pilihan Sikap

Ya Tidak

1 Cara belajar yang baru saja berlangsung sangat menarik

2 Kesempatan berdiskusi dalam pembelajaran ini, membuat

saya lebih berani mengemukakan pendapat.

3 Dengan cara belajar seperti ini, membuat saya lebih

menghargai pendapat orang lain

4 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran bahasa

indonesia dengan cara belajar seperti ini (Outing Class)

5 Saya ingin topik lain diajarkan seperti ini

6 Saya lebih suka belajar kelompok daripada belajar sendiri-

sendiri

7 Cara belajar seperti ini, menjadikan saya senang belajar

8 Cara belajar seperti ini, membuat saya berani mengajukan

pertanyaan pada guru maupun teman

9 Belajar kelompok membuat saya lebih mudah memahami

materi

10 Cara belajar seperti ini, menumbuhkan sikap kritis, berfikir

ilmiah dan kerja sama

Page 145: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Petunjuk pengisian :

Tulislah nama dan nomor absen kalian ditempat yang sudah disediakan

Berilah tanda silang pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kalian

Jawablah pertanyaan dengan benar dan jujur

Jangan lupa berdoa sebelum menjawab pertanyaan

1. Saya …………. Membantu teman yang belum paham.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

2. Saya ……….. ikut berpartisipasi dalam belajar kelompok.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

3. Saya……….. mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

4. Saya ………. Mengeluarkan pendapat saat pembelajaran berlangsung.

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

5. Saya …………merasa malas saat untuk mencatat materi yang sedang

diajarkan

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

6. Saya ……….. lebih suka diam saat berdiskusi dalam kelompok

Page 146: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

7. Saya …………. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun

teman

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

8. Saya …………….. bosan dengan model pembelajaran kelompok

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

9. Saya ……………. Bertanya kepada guru jika ada materi yang belum jelas

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

10. Saya ………….. mendengarkan pendapat teman yang sedang berbicara

didepan kelas

a. Selalu

b. Kadang

c. Tidak pernah

Page 147: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Lampiran 8

Foto Dokumentasi

Page 148: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Dokumentasi Penelitian Di MI Nurul Ihsan Kota Jambi

Wawancara Dengan Wali Kelas III

Bersama Siswa Kelas III Yang

Diwawancarai

Halaman Depan Sekolah MI Nurul

Ihsan Kota Jambi

Mengamati Kegiatan Belajar Siswa Di

Dalam Kelas Ketia Belajar Dengan Guru

Wawancara Dengan Wali Kelas III Mengamati Kegiatan Belajar Siswa Di

Dalam Kelas Ketia Belajar Dengan Guru

Page 149: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK

Bersama Guru kelas III

Penyampaian Materi Kepada Siswa Kelas

III

Menjelaskan Kepada Kelompok Yang

Kurang Mengerti Dengan Materi

Kelompok Siswa Yang Sedang Berdiskusi

Dengan Temannya

Penjelasan Dari Perwakilan Kelompok

Laki-laki DI Depan Temannya

Penjelasan Dari Perwakilan Kelompok

Perempuan DI Depan Temannya

Page 150: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK
Page 151: PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK