penerapan sistem computer assisted test …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/pdf .pdfgelar...

210
PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST (CAT) DALAM PROSES SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DARI PELAMAR UMUM DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: Susi Lestari NIM: 6661101163 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, Desember 2014

Upload: lynhu

Post on 24-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST (CAT) DALAM PROSES SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI

SIPIL DARI PELAMAR UMUM DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

Susi Lestari

NIM: 6661101163

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Desember 2014

Page 2: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

ABSTRAK

Susi Lestari Agustina. 6661101163. Skripsi. Penerapan Sistem Computer

Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013. Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si, Pembimbing II Titi Stiawati S.Sos., M.Si.

Computer Assisted Test (CAT) adalah metode seleksi terintegrasi komputer yang diterapkan di Badan Kepegawaian Negara. Dalam penerapannya terdapat beberapa kendala, antara lain kurangnya sarana prasarana dan kurangnya sumber daya manusia. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Sistem CAT dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013. Peneliti menggunakan teori Barry Chusing yang menyebutkan terdapat tujuh tujuan sistem informasi yaitu: kegunaan, kapasitas, ekonomis, kesederhanaan, keandalan, fleksibilitas, dan pelayanan langganan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan penelitian ini adalah pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen dan Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Negara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Penerapan Sistem CAT dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013 sudah berhasil. Namun masih terdapat beberapa kendala dikarenakan komputer yang kurang memadai, tenaga pelaksana yang kurang memadai, spesifikasi komputer dan server yang terlalu tinggi, biaya pelaksanaan yang mahal, dan kekurangtelitian dalam pengetikan soal ujian. Untuk memperbaiki sistem ini, Badan Kepegawaian Negara sebaiknya segera menambah komputer, menambah sumber daya manusia, mengganti database server, memfasilitasi seluruh instansi di Indonesia dengan CAT, dan lebih teliti dalam pembuatan soal.

Kata Kunci : CAT, Penerapan, Sistem Informasi

Page 3: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

ABSTRACT

Susi Lestari Agustina. 6661101163. Thesis. The Implementation of Computer

Assisted Test (CAT) System on Civil Servant Candidate Selection from General

Applicant at National Civil Service Agency in 2013. The Study Program of Public

Administration, The Faculty of Social and Political Science, Sultan Ageng

Tirtayasa University. Advisor I Ipah Ema Jumiati, M.Si, Advisor II Titi Stiawati

S.Sos., M.Si.

Computer Assisted Test is a selection method integrated with computer and implemented in National Civil Service Agency. In practice, there are several problems of this system such as lack of computer and human resources. The purpose of this research is to know the Implementation of Computer Assisted Test System on Civil Servant Candidate Selection from General Applicant at National Civil Service Agency in 2013. This research used Barry Chusing theory’s which consist of seven purpose of information system: usefulness, capacity, economic, reliability, flexibility, simplicity and costumer service. The method of this research is qualitative with interview, observation and documentation study collecting data. The informers of this research are National Civil Service Agency employees and Civil Servant Candidate. The result of the research showed that the implementation of Computer Assisted Test System on Civil Servant Candidate Selection from General Applicant at National Civil Service Agency in 2013 has succeed. However there are still problems such as lack of computer, lack of human resources, the specification of computer and server is too high, the cost for implementation is too expensive, and then lack of thoroughness in typing question test. For improving this system National Civil Service Agency should add computer and human resources, change database server, facilitate all institution in Indonesia with computer assisted test and make question test carefully.

Key words: CAT, Implementation, Information System

Page 4: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Susi Lestari Agustina

NIM : 6661101163

Tempat tangal lahir : Jakarta, 24 Agustus 1992

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENERAPAN SISTEM COMPUTER

ASSISTED TEST (CAT) DALAM PROSES SELEKSI CALON PEGAWAI

NEGERI SIPIL DARI PELAMAR UMUM DI BADAN KEPEGAWAIAN

NEGARA TAHUN 2013 adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang

dikutip maupun maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila

dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, gelar kesarjanaan

saya bisa dicabut.

Serang, Desember 2014

Susi Lestari Agustina

Page 5: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil
Page 6: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil
Page 7: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

“Faith

It does not make things easy

It makes them impossible”

“If you can’t fly, then run,

If you can’t run, then walk,

If you can’t walk, then crawl,

But whatever you do,

You have to keep moving forward.”

(Martin Luther King Jr.)

Page 8: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

atas kasih setia dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Bukan tanpa suatu hambatan skripsi ini dibuat. Berbagai macam kendala dalam

pencarian data dan penyusunan pernah dialami oleh peneliti, namun dukungan dari

berbagai pihak membuat peneliti tidak putus harapan.

Skripsi ini sendiri dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

kesarjanaan strata satu (SI) Administrasi Negara. Proposal skripsi ini berjudul

“Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara

Tahun 2013”.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Karenanya, kritik dan saran yang membantu dalam penyusunan skripsi ini sangat

diperlukan. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih dan

penghargaan kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

ii

4. Mia Dwiana, S.Sos., M.Kom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Gandung Ismanto S.Sos., M.M., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

7. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

8. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing peneliti disela-sela kesibukan

mengikuti pendidikan SIII.

9. Titi Stiawati, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah membimbing

peneliti dengan sabar dan selalu memotivasi peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

10. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

sekaligus Penguji Skripsi ini.

11. Dra. Heri Susilowati, M.M., Drs. Porman Simatupang, Sose Reinaldo,

S.Kom., Adi Pamulyo, S.Kom., Dewi Sartika, S.Kom., Novi Rinawati, SS.,

Rina.N, Dwi Pratiwi, Dedi Basuki, Osi Isna, narasumber dari BKN yang

sangat memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data dan wawancara.

12. Seluruh pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen BKN yang turut

serta membantu peneliti tanpa pamrih.

Page 10: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

iii

13. Mama dan papa yang selalu begitu luar biasa memberikan motivasi dan doa

bagi peneliti, dan ketiga abang yang selalu setia menjadi penyemangat bagi

peneliti.

14. Keluarga besar Ane B yang membuat peneliti terpacu menyelesaikan skripsi

ini dengan cepat.

15. Hesty, Tata, Nisya, Dina, Navis, Abel, Oji, Dian yang kerap menjadi tempat

curahan hati peneliti, dan selalu menjadi teman yang memberikan semangat

bagi peneliti.

16. Keluarga Green House yang memberikan dukungan bagi peneliti.

17. Semua orang yang telah mendukung penelitian ini, yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan selalu melindungi kita semua dengan segala kebaikan-Nya

Serang, Oktober 2014

Penulis

Susi Lestari

Page 11: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR……………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………… vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1

1.2 Identifikasi Masalah……………………...………………...….. 12

1.3 Batasan Masalah……………………………………………….. 12

1.4 Rumusan Masalah……………………………………………… 13

1.5 Tujuan Penelitian………………………………………………. 13

Page 12: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

v

1.6 Manfaat Penelitian……………………………………………... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka……………………………………………….. 15

2.1.1 Pengertian Penerapan……………………………….... 15

2.1.2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)……….………... 18

2.1.3 Seleksi……………………………………………...… 28

2.1.4 Konsep CAT……………………………………..…... 34

2.2 Penelitian Terdahulu……………………………..………….…. 35

2.3 Kerangka Berpikir ………………………………….……….…. 37

2.4 Asumsi Dasar Penelitian…………………………………..…… 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian…………………………………………..….. 42

3.2 Fokus Penelitian…………………………………………..……. 43

3.3 Lokasi Penelitian………………………………...………..……. 43

3.4 Instrumen Penelitian………………………………………..….. 44

3.5 Informan Penelitian………………………………………..…… 46

3.6 Teknik Pengumpulan Data………………………………...…… 47

3.7 Analisis Data……………………………………………...……. 48

Page 13: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

vi

3.8 Pengujian Validitas Data…………………………………...…...50

3.9 Jadwal Penelitian……………………………………………..... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………………………………….. 53

4.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara………………. .. 53

4.1.2 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Negara………….. 55

4.1.3 Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Badan

Kepegawaian Negara………………………………… 56

4.1.4 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara.…. .. 58

4.2 Deskripsi Data…………………………………………….….. .. 63

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian…………………………..... 63

4.2.2 Informan Penelitian…………………………….…..... 64

4.2.3 Penyajian Data……………………………………...... 66

4.2.3.1 Kegunaan (Usefullness)……….………...….... 68

4.2.3.2 Kapasitas (Capacity)…...……………….……. 79

4.2.3.3 Ekonomis (Economy)…...…………….……… 95

4.2.3.4 Kesederhanaan (Simplicity)…....…………….. 105

4.2.3.5 Keandalan (Reliability)……………….…….... 115

Page 14: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

vii

4.2.3.6 Perubahan (Flexibility)…...…………….…..... 123

4.2.3.7 Pelayanan Langganan (Costumer Service)…... 127

4.3 Pembahasan…………………………………………………......132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 137

5.2 Saran…………………………………………………………… 138

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan TKD dengan CAT Tahun 2013………. 8

Tabel 1.2 Tim Kerja BKN untuk Seleksi CPNS dengan CAT……….. 9

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian…………………………….................. 44

Tabel 3.2 Informan Penelitian……………………………………….... 46

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian………………………………………....... 52

Tabel 4.1 Informan Penelitian……………………………………....... 65

Tabel 4.2 Formasi Jabatan yang Dibutuhkan BKN Tahun 2013……... 75

Tabel 4.3 Jumlah Peserta Lulus TKD Tahun 2013………………….... 76

Tabel 4.4 Daftar Nama Peserta Lulus TKB BKN Tahun 2013……..... 77

Tabel 4.5 Sub Tim Aplikasi dari PPSR……………………………….. 94

Tabel 4.6 Rincian Biaya Pelaksanaan CPNS BKN Tahun 2008……… 97

Tabel 4.7 Petunjuk Operasional Kegiatan Tahun Anggaran 2014….… 98

Tabel 4.8 Biaya Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi CPNS Tahun

2008 dan 204……………………………………………….. 99

Tabel 4.9 Kelebihan dan Kelemahan Sistem CAT dan LJK…………..104

Tabel 4.10 Nilai Ambang Batas TKD CPNS Pelamar Umum 2013……117

Page 16: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Manajemen………………………. 21

Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir………………………………..…....40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara………….. 59

Gambar 4.2 Alur Pengembangan Soal………………………………....... 106

Gambar 4.3 Tampilan Log In Ujian………………………………….......111

Gambar 4.4 Tampilan Awal Aplikasi…………………………………… 112

Gambar 4.5 Tampilan Soal Aplikasi CAT……………………………….113

Gambar 4.6 Tampilan Nilai Aplikasi CAT……………………………… 114

Page 17: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

x

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Member Check

Lampiran 3 Matriks Wawancara

Lampiran 4 Catatan Lapangan

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 6 SK Nomor B-2432/M.PAN.RB/7/2013

Lampiran 7 Daftar 73 Instansi Pengguna CAT Tahun 2013

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 9 Kartu Bimbingan

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup

Page 18: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penggerak utama dalam

organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat mensukseskan tujuan

organisasi dan membuat organisasi mampu menghadapi tantangan jaman.

Sebaliknya, sumber daya manusia yang tidak berkualitas dapat menjadikan

organisasi stagnan tanpa adanya perubahan. Karenanya, pengelolaan sumber daya

manusia dalam organisasi menjadi penting untuk dilakukan.

Pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi menjadi suatu disiplin

ilmu manajemen khusus yang dikenal dengan istilah Manajemen Sumber Daya

Manusia (MSDM). Manajemen sumber daya manusia mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen sumber daya manusia

yang dilakukan secara tepat akan menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas sesuai dengan harapan organisasi. Proses manajemen yang dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan sumber daya manusia berkualitas diantaranya

adalah rekrutmen dan seleksi.

Rekrutmen dan seleksi menjadi kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Rekrutmen merupakan usaha organisasi mempengaruhi tenaga kerja agar mau

melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam organisasi. Seleksi sendiri

Page 19: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

2

merupakan kelanjutan rekrutmen, yakni penyaringan pelamar yang ingin masuk

dan bekerja dalam organisasi. Tidak semua rekrutmen dan seleksi berhasil

menghasilkan tenaga kerja yang berkompeten dan berkualitas. Berhasil atau

tidaknya rekrutmen dan seleksi salah satunya ditentukan oleh metode apa yang

digunakan untuk melaksanakan rekrutmen dan seleksi tersebut.

Dahulu organisasi swasta maupun pemerintahan menyelenggarakan seleksi

dengan metode tertulis. Tes yang dilakukan masih manual dengan menggunakan

kertas dan berbagai alat tulis. Penilaian yang dilakukan terhadap tes tertulis

biasanya tertutup, hanya diketahui oleh organisasi. Seiring dengan pesatnya

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan perkembangan informasi

dan komunikasi maka berkembang pula berbagai metode yang digunakan untuk

seleksi. Salah satunya adalah metode seleksi berbasis komputer. Metode seleksi

berbasis komputer memberikan beberapa keuntungan, seperti membuat pelamar

lebih mudah dalam mengerjakan tes, hasil yang transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan. Salah satu organisasi pemerintahan yang telah

menerapkan sistem seleksi berbasis komputer adalah Badan Kepegawaian Negara

(BKN).

Badan Kepegawaian Negara (BKN) merupakan suatu organisasi

pemerintahan atau badan atau lembaga pemerintah non kementerian yang berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada presiden melalui Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB). Badan Kepegawaian

Negara bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen

kepegawaian negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

Page 20: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

3

berlaku. Salah satu tugas Badan Kepegawaian Negara adalah penyelenggara

pengadaan, mutasi, pemberhentian dan pensiun, serta status dan kedudukan hukum

PNS (Perpres 58 tahun 2013 tentang BKN).

Sebagai penyelenggara pengadaan CPNS, Badan Kepegawaian Negara

ditunjuk pemerintah menjadi Ketua Tim Pelaksana Pengadaan Calon Pegawai

Negeri Sipil (CPNS) dari Pelamar Umum secara Nasional dibawah arahan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(KemenPAN-RB) pada tahun 2013. Artinya, segala proses pengadaaan CPNS

seperti rekrutmen dan seleksi diatur oleh Badan Kepegawaian Negara. Adapun

yang berperan besar dalam menyelenggarakan proses rekrutmen dan seleksi di

Badan Kepegawaian Negara adalah Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan

Kepegawaian Negara. Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan

Kepegawaian Negara bertanggungjawab dalam melaksanakan penyiapan kebijakan

teknis sistem rekrutmen dan pengelolaan teknologi informasi sistem seleksi dan

fasilitasi penyelenggaraan seleksi.

Sebelum tahun 2012 dalam pengadaan CPNS, Badan Kepegawaian Negara

dan instansi lain di Indonesia melakukan rekrutmen CPNS secara manual. Calon

pelamar harus mengunjungi instansi terkait yang membuka lowongan untuk

mendaftar dan menyerahkan langsung lamaran ke instansi tersebut. Instansi akan

memverifikasi berkas dan memberikan nomor untuk mengikuti ujian. Seiring

dengan perkembangan waktu cara ini dirasa kurang tepat dan lambat. Pada tahun

2013, untuk mempermudah proses rekrutmen CPNS sehingga tepat sasaran, Badan

Kepegawaian Negara melalui Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen melakukan

Page 21: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

4

rekrutmen CPNS melalui sistem online. Peserta yang ingin menjadi pelamar dapat

melakukan registrasi online ke portal atau website Badan Kepegawaian Negara

(http://sscn.bkn.go.id) dan mengirimkan berkas kepada instansi yang dilamar.

Petugas pendaftaran di instansi yang akan melakukan verifikasi kelengkapan dan

kebenaran dokumen lamaran sesuai dengan yang tertera di portal, untuk kemudian

memberikan nomor peserta.

Setelah rekrutmen selesai diadakan, proses selanjutnya dalam pengadaan

CPNS adalah proses seleksi. Pelamar yang telah lolos verifikasi dapat mengikuti

seleksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Sebelum tahun 2013, seleksi CPNS di

berbagai instansi atau kementerian di Indonesia dilakukan secara tertulis, yaitu

menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Penggunaan LJK memiliki

beberapa kelemahan. Pertama, penggunaan LJK terbilang lama karena peserta

harus membulatkan jawaban. Kedua, penilaian terhadap LJK dilakukan secara

tertutup. Hal ini menyebabkan penilaian tidak transparan, dan rentan terjadinya

kecurangan. Ketiga, penilaian LJK dilakukan dalam waktu dua minggu sampai satu

bulan. Penilaian ini cukup lama, sehingga memungkinkan juga terjadinya

kecurangan. Keempat, penggunaan LJK tidak ramah lingkungan. Dapat

dibayangkan jumlah kertas yang digunakan setiap kali seleksi menggunakan LJK.

Setelah selesai seleksi, kertas-kertas ini akan menumpuk dan tumpukannya dapat

merusak bangunan.

Salah satu contoh daerah yang pernah bermasalah dalam seleksi CPNS

dengan metode LJK adalah Kabupaten Badung, Bali. Pada seleksi CPNS tahun

2012 di Kabupaten Badung, Bali terdapat tujuh orang peserta tes yang menemui

Page 22: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

5

kecurangan dan melaporkan kecurangan tersebut ke Ombudsman Republik

Indonesia (ORI). Diduga terjadi manipulasi nilai tes CPNS di Kabupaten Badung,

Bali. Hal ini ditemui dari hasil pengumuman yang berbeda antara website dan

beberapa media online. Bahkan beberapa orang diantaranya dinyatakan lulus oleh

Menpan-RB, namun pada kenyataannya tidak dapat melanjut ke tahapan tes

berikutnya (www.ombudsman.go.id). Lebih lanjut salah seorang informan yang

berasal dari Badan Kepegawaian Negara, Novi Rinawati, SS mengatakan bahwa di

provinsi Manado dan Medan yang mengadakan seleksi CPNS menggunakan LJK,

pernah ditemui keganjilan dimana ratusan pesertanya mendapat nilai yang sama.

Karena adanya beberapa kelemahan dan permasalahan dalam sistem seleksi

terdahulu menggunakan LJK, Badan Kepegawaian Negara lantas memperkenalkan

suatu sistem seleksi baru untuk menjamin pelaksanaan seleksi CPNS yang

kompetitif, objektif, transparan, dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan

nepotisme. Badan Kepegawaian Negara memperkenalkan sistem seleksi yang

terintegrasi komputer. Sistem ini kemudian dikenal dengan istilah Computer

Assisted Test (CAT).

CAT adalah metode atau alat bantu seleksi menggunakan komputer yang

telah dikembangkan Badan Kepegawaian Negara sejak tahun 2008. Kelebihan tes

menggunakan CAT yaitu hasil yang transparan, karena CAT telah di desain

sedemikian rupa untuk menampilkan hasil atau score yang didapat peserta tes.

Awalmula berdirinya CAT, yaitu pada tahun 2008 Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara bekerja sama dengan konsultan IT

(Information and Technology) mulai membangun sistem CAT dengan melakukan

Page 23: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

6

perancangan grand design CAT. Proses dalam perancangan grand design ini

dengan melakukan pengumpulan data awal, perencanaan, pembuatan prototype, uji

coba CAT, dan perbaikan dan pengembangan CAT. Adapun penerapan CAT untuk

seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Badan Kepegawaian Negara sendiri

baru dilaksanakan tahun 2009. (Buletin BKN, 2013).

Sejak awal diterapkan tahun 2009, CAT digunakan untuk tes CPNS secara

internal di wilayah Badan Kepegawaian Negara. CAT digunakan dalam tes CPNS

pada Tes Kompetensi Dasar (TKD) maupun Tes Kompetensi Bidang (TKB). Tahun

2010 sampai 2012 CAT mulai digunakan secara eksternal. Terdapat instansi luar

yang difasilitasi Badan Kepegawaian Negara menggunakan CAT untuk ujian dinas

maupun Tes Kompetensi Dasar (TKD), namun dalam jumlah yang masih sedikit.

Puncaknya pada tahun 2013 Badan Kepegawaian Negara memberikan fasilitas

pelaksanaan CAT secara nasional sesuai dengan surat keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B-2432/

M.PAN.RB/7/2013.

Sesuai dengan surat keputusan itu juga seluruh instansi di Indonesia dapat

menyelenggarakan seleksi menggunakan CAT. Instansi baik pusat maupun daerah

yang ingin difasilitasi seleksinya dengan CAT oleh Badan Kepegawaian Negara

dapat mengajukan fasilitasi kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara dan kepada

Kemenenterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(KemenPAN-RB). Fasilitasi seleksi dengan CAT dapat diadakan di Kantor Pusat

Badan Kepegawaian Negara, Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, atau

bahkan dapat diadakan di instansi yang mengajukan (mandiri).

Page 24: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

7

Menurut Dra. Heri Susilowati, MM, Kepala Bidang Fasilitasi

Penyelenggaraan Seleksi, untuk memfasilitasi seleksi menggunakan CAT kantor

pusat Badan Kepegawaian Negara menyediakan dua ruangan khusus tes, dengan

masing-masing ruangan difasilitasi 100 komputer dan 50 komputer. Selain itu,

Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara juga menyediakan 50 komputer yang

digunakan untuk seleksi. Sedangkan instansi yang meminta difasilitasi secara

mandiri harus menyiapkan ruangan dan komputer tersendiri yang spesifikasinya

telah ditentukan oleh Badan Kepegawaian Negara.

Data yang diperoleh peneliti dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen

pada tahun 2013 menyebutkan, saat pertama kali CAT diperkenalkan sebagai

metode seleksi CPNS secara nasional tercatat terdapat 73 instansi atau kementerian

yang difasilitasi menggunakan CAT. Total pelamar yang mengikuti tes sebanyak

263.288 pelamar, baik di pusat, daerah, maupun instansinya masing-masing. Dari

jumlah tersebut, 42.404 pelamar melakukan tes di kantor pusat Badan Kepegawaian

Negara. Sedangkan total pelamar pada instansi Badan Kepegawaian Negara sendiri

berjumlah 1714 orang pelamar.

Pelaksanaan seleksi bagi 73 instansi atau kementerian yang difasilitasi

dengan CAT berlangsung dua bulan, sejak bulan Oktober 2013 hingga akhir

November 2013. Dari 73 instansi atau kementerian yang meminta difasilitasi oleh

Badan Kepegawaian Negara, terdapat 16 instansi yang melaksanakan tes bertempat

di Badan Kepegawaian Negara. Berikut tabel 1.1 mengenai jadwal pelaksanaan

seleksi menggunakan CAT yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara pada

tahun 2013.

Page 25: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

8

Tabel 1.1

Page 26: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

9

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa sejak akhir Oktober hingga akhir

November 2013, jadwal tes yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara padat.

Hampir setiap hari terdapat instansi yang melaksanakan tes di Badan Kepegawaian

Negara. Satu instansi dapat mengadakan seleksi hingga lima gelombang atau lima

hari, dan dalam sehari terdapat lima sesi tes dari pagi hingga sore hari.

Untuk menangani jumlah pelamar dan instansi yang banyak ini, Kepala

Badan Kepegawaian Negara telah membuat suatu Keputusan tentang Tim Kerja

Badan Kepegawaian Negara Untuk Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan

Menggunakan Sistem Computer Assisted Test (Nomor 210/ Kep/ 2013). Tim kerja

tersebut dijabarkan dalam tabel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2

Tim Kerja Badan Kepegawaian Negara Untuk Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan Menggunakan Sistem Computer Assisted Test

Tim Kerja Jumlah Sub Tim Kerja Jumlah Pengarah 6 Sub Tim Sekretariat 9 Penanggung Jawab 1 Sub Tim Aplikasi 10 Ketua 1 Sub Tim Jaringan 8

Sekretaris 1 Sub Tim Admin Aplikasi 5

Anggota 19 Sub Tim Monotoring Server 4

Total Anggota Tim 28 Sub Tim Soal Ujian 2 Sub Tim Pelaksana 15 Total Anggota Sub Tim 93

Sub Tim Pengawas Ujian 40

Sumber: diolah oleh peneliti

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dijabarkan Tim kerja tersebut terdiri dari 6 orang

pengarah, 1 orang penanggungjawab, 1 orang ketua, 1 orang sekretaris, 19 orang

anggota dan 8 sub tim yang berjumlah 93 pegawai. Tim ini kemudian dipecah

Page 27: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

10

menjadi 22 tim, yang masing-masing terdiri dari kurang lebih 4 sampai 5 orang

anggota tim. Tim ini bergerak sesuai dengan jadwal dan tempat seleksi yang telah

ditetapkan. Tim ini beranggotakan bukan hanya dari Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen saja, namun juga dari unit lain di Badan Kepegawaian Negara. Tim

kerja inilah yang mengatur seleksi CPNS nasional dengan menggunakan CAT pada

tahun 2013. Untuk seleksi yang bukan dari pelamar umum, Badan Kepegawaian

Negara tidak membuat tim kerja khusus. Tim yang dibentuk secara tentatif atau

sesuai keadaan saja.

Adapun salah seorang Pengelola Bank Soal pada Pusat Pengembangan

Sistem Rekrutmen mengatakan bahwa tidak terdapat jabatan pranata komputer

pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen. Selama ini yang bertugas sebagai

operator sistem CAT adalah pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen yang

berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Pegawai ini harus diberi pelatihan

terlebih dahulu, hingga mengerti cara mengoperasikan aplikasi CAT.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang dilakukan peneliti di lokus

penelitian, peneliti menemui beberapa masalah dalam penerapan CAT:

Pertama, membandingkan jumlah pelamar yang tes di Badan Kepegawaian

Negara Pusat sejumlah 42.404 dengan jumlah komputer yang tersedia sebanyak 150

buah, tentu sangat tidak proporsional. Jadwal seleksi tes CPNS 2013 yang

didapatkan peneliti dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen memperlihatkan

bahwa sejak bulan Oktober sampai dengan November 2013 setiap harinya terdapat

antrian tes. Satu instansi bisa mengadakan tes hingga lima gelombang atau lima

Page 28: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

11

hari. Dalam sehari, dapat dilakukan tes hingga lima sesi. Badan Kepegawaian

Negara sendiri pada akhirnya mendapatkan jadwal tes terakhir. Ini

mengindikasikan kurangnya sarana seperti komputer di Badan Kepegawaian

Negara, sehingga jadwal dan antrian menjadi padat.

Kedua, membandingkan jumlah tim kerja tes CPNS nasional yang

berjumlah 22 tim, dengan padatnya jadwal dan 73 instansi yang menggunakan CAT

tentu juga tidak proporsional. Jadwal yang didapatkan peneliti memperlihatkan

bahwa dalam satu hari saja bisa terdapat empat belas instansi yang

menyelenggarakan tes. Tes ini tidak hanya dilakukan di Badan Kepegawaian

Negara Pusat, tapi juga didaerah ataupun instansi terkait. Ini berarti dalam dua

bulan seleksi nasional, satu tim dapat pergi ke luar daerah setiap harinya, sehingga

dapat menyebabkan stress kerja. Ini mengindikasikan, kurangnya anggota tim kerja

yang dibentuk Badan Kepegawaian Negara dalam seleksi CPNS. Kurangnya tenaga

pelaksana juga tampak pada diperbantukannya Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen oleh seluruh unit Badan Kepegawaian Negara.

Ketiga, pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen belum ada jabatan

operator komputer atau pranata komputer secara sah. Karenanya, yang merangkap

sebagai operator komputer adalah orang-orang Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen yang jabatannya Pengelola Bank Soal, namun berlatar belakang

pendidikan sarjana komputer. Hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri. Tidak

semua pegawai berlatar belakang pendidikan sarjana komputer dapat

mengoperasikan aplikasi CAT, sehingga harus dilakukan pelatihan terlebih dahulu

Page 29: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

12

yang membutuhkan waktu lama. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Pengelola

Bank Soal, sekaligus operator pada sistem CAT.

Menilik beberapa permasalahan yang ada, peneliti berusaha meneliti lebih

dalam mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian

Negara Tahun 2013.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Terbatasnya jumlah komputer yang dapat digunakan untuk seleksi

menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di Badan Kepegawaian

Negara.

2. Terbatasnya tim kerja untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

Nasional dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

3. Belum adanya jabatan pranata komputer yang sah.

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempermudah dalam melakukan penelitian sehingga didapatkan

solusi yang maksimal, peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan.

Pembatasan ruang lingkup permasalahan juga dilakukan agar peneliti tidak terjebak

oleh banyak data yang didapatkan. Penelitian ini akan menjadi lebih fokus dengan

batasan masalah.

Menilik permasalahan yang ada peneliti berusaha meneliti lebih dalam

mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi

Page 30: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

13

Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara

Tahun 2013.

1.4 Rumusan Masalah

Mengacu pada batasan masalah yang telah ditetapkan peneliti, maka

rumusan masalah yang menjadi kajian peneliti yaitu “Bagaimanakah Penerapan

Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri

Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013?”

1.5 Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian, peneliti harus memiliki tujuan yang hendak dicapai

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh peneliti, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT)

dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan

Kepegawaian Negara Tahun 2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan peneliti dari adanya penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Secara Teoritis

a. Untuk menambah khasanah keilmuan tentang Penerapan Sistem

Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai

Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun

2013.

Page 31: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

14

b. Penelitian ini dapat berhubungan juga dengan studi Sistem Informasi

Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia, maka dapat

bermanfaat bagi pengembangan studi tersebut

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara.

b. Hasil penelitian ini juga dapat berguna sebagai bahan informasi bagi

pembaca atau peneliti selanjutnya.

Page 32: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penggunaan teori akan mempermudah peneliti menemukan cara yang tepat

untuk mengelola sumber daya, waktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan

dan alat yang tepat untuk memperingan pekerjaan. Teori juga digunakan sebagai

landasan bagi pelaksanaan praktek penelitian.

Pada skripsi ini digunakan teori yang berhubungan dengan rumusan

masalah penelitian. Teori ini diantaranya teori penerapan, teori sistem informasi

manajemen, dan teori seleksi.

2.1.1 Pengertian Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian penerapan

adalah kegiatan menerapkan. Sedangkan Scott (2002:558) menjelaskan penerapan

adalah proses pemasangan sistem yang baru dirancang termasuk semua

perlengkapan dan perangkat lunak yang dibeli. Adapun menurut McLeod

(2004:114) penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan

sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

Berdasarkan ketiga teori diatas, dapat dipaparkan penerapan adalah kegiatan

menerapkan, memasang, atau mengintegrasikan sumber daya fisik maupun non

Page 33: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

16

fisik untuk menghasilkan suatu sistem yang bekerja sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

McLeod (2004:144) memaparkan terdapat sepuluh tahap dalam penerapan,

yaitu:

1. Merencanakan penerapan Dalam tahap yang tersisa sebelum sistem baru dikembangkan, maka para manajer dapat mengembangkan pengetahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.

2. Mengumumkan penerapan Setiap ada proyek penerapan, maka selanjutnya diumumkan kepada pegawai, tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai mengenai keputusan dalam menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.

3. Mendapat sumber daya perangkat keras Dalam hal ini pemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, selain itu untuk para pemasok harus menyiapkan usulan tertulis, itu berguna untuk menjelaskan bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem mencapai kriteria kinerja.

4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, maka programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analisis sebagai titik awal. Tetapi jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli, maka pemilihan pemasok perangkat mengikuti prosedur yang sama dengan yang digunakan dalam memilih pemasok perangkat lunak.

5. Menyiapkan database Pengelolaan database (database administrator – DBA) bertanggungjawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dnegan data, dan ini mencakup persiapan database. Jika perusahaan belum menggunakan database, maka DBA berperan penting dalam memilih perangkat lunak tersebut.

6. Menyiapkan fasilitas fisik Jika perangkat keras dalam sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, maka perlu konstruksi baru atau perombakan. Mulai dari ruang komputer, suhu ruangan, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran dan lain sebagainya. Pembangunan fasilitas ini merupakan tugas berat dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.

7. Mendidik peserta dan pemakai Sistem baru kemungkinan akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja, dan mereka disebut dengan peserta, mereka meliputi operator entry data, pegawai coding dan pegawai

Page 34: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

17

administrasi lainnya. Orang ini semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem.

8. Menyiapkan usulan cutover Proses menghentikan system lama dan mulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai, maka tim proyek merekomendasikan kepada menajer agar dilaksanakan cutover.

9. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru Setelah manajer dan komite SIM menelaah dan menyetujui atau menolak rekomendasi tersebut. Maka bila manajemen menyetujui rekomendasi itu, manajemen menentukan tanggal cutover. Tetapi jika manajemen menolak rekomendasi itu, maka manajemen menentukan tindakan yang harus diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali, kemudian manajemen menjadwalkan tanggal baru.

10. Masuk ke sistem baru Ada empat pendekatan dasar dalam tahap ini, diantaranya: 1. Percontohan (pilot)

Percontohan adalah suatu sistem percobaan yang ditetapkan dalam satu subset dari keseluruhan operasi, seperti pada satu kantor atau daerah tertentu. Contohnya, angkatan udara mungkin mencoba sistem persediaan baru pada pangkalan udara.

2. Serentak (immediate) Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling sederhana yaitu beralih dari sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan. Namun pendekatan ini hanya layak pada perusahaan kecil atau sistem kecil, karena permasalahan waktu menjadi makin besar jika skala operasi meningkat.

3. Bertahap (phased) Dalam cotuver bertahap, sistem baru berdasarkan bagian perbagian dalam suatu waktu. Misalnya perusahaan dapat melakukan cotuver pada sistem pemasukan pesanan, diikuti oleh sistem persediaan dan seterusnya.

4. Pararel (parallel) Cotuver pararel mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh.

Berdasarkan teori Mc Leod diatas dapat diketahui bahwa untuk menerapkan

suatu sistem terdapat sepuluh tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut dimulai

dari membuat rencana penerapan, mengumumkan rencana penerapan kepada

pegawai, mendapatkan sumber daya perangkat keras maupun lunak, menyiapkan

database, menyiapkan fasilitas fisik, mendidik tenaga pelaksana maupun

Page 35: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

18

pengguna, menyiapkan usulan atau cutover, menentukan pilihan untuk menyetujui

atau menolak masuk ke dalam sistem baru, masuk ke sistem baru.

2.1.2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Menurut McLeod (2007:12) Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah:

“Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi lebih bermakna. Informasi juga biasanya menyampaikan sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh pengguna”.

Berdasarkan teori McLeod diatas dapat diketahui bahwa Sistem Informasi

Manajemen (SIM) menggunakan alat bantu komputer untuk menyediakan

informasi yang berguna bagi para penggunanya.

Lebih lanjut Kenneth (2008:15) memaparkan bahwa:

“Sistem informasi secara teknis didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit dan menciptakan produk baru. Sedangkan bidang Sistem Informasi Manajemen (SIM) mencoba mencapai keahlian sistem informasi yang diperluas. SIM berhubungan dengan isu perilaku dan isu teknis yang berhubungan dengan pengembangan, penggunaan dan pengaruh dari sistem informasi yang digunakan manajer di dalam perusahaan”.

Berdasarkan teori Kenneth diatas dapat diketahui bahwa Sistem Informasi

Manajemen (SIM) merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan

dan bekerja sama untuk membantu manajer dalam suatu organisasi melakukan

proses manajemen.

Page 36: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

19

Davis (2002:3) memiliki teori tersendiri mengenai Sistem Informasi

Manajemen. Davis memaparkan beberapa definisi Sistem Informasi Manajemen

yaitu:

1. Sebuah sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia/ mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.

2. Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung bukan hanya informasi tapi juga proses-proses manajemen.

3. Sistem informasi manajemen adalah sebuah konsep dan suatu orientasi kearah mana menujunya sebuah rancangan sistem informasi, dan bukan merupakan suatu keadaan mutlak.

Berdasarkan teori Davis tersebut dapat diketahui Sistem Informasi Manajemen

(SIM) merupakan sistem dengan komponen manusia ataupun mesin yang terpadu,

dan berguna untuk menyajikan informasi bagi proses-proses manajemen dalam

organisasi. Sistem informasi manajemen membutuhkan perangkat keras, perangkat

lunak, pedoman, model manajemen dan keputusan, dan database untuk dapat

diterapkan.

Serupa dengan Davis, Sucipto (2013:4) memaparkan SIM terdiri dari lima

komponen yang terkait:

“hardware, software, orang, prosedur, dan koleksi data. Lebih penting lagi, SIM adalah dirancang untuk memecahkan masalah bagi seluruh permasalahan dalam manajemen. Lebih lanjut SIM membantu dalam menyelesaikan pekerjaan produktivitas dan inovasi peningkatan sumber daya teknologi informasi.”

Berdasarkan teori Sucipto dapat diketahui bahwa sistem informasi manejemen

terdiri dari komponen perangkat keras, perangkat lunak, orang, prosedur dan

Page 37: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

20

koleksi data. Sistem informasi manajemen digunakan dalam organisasi untuk

memecahkan permasalahan dalam proses manajemen.

Dari beberapa definisi ahli seperti McLeod, Kenneth, Davis, dan Sucipto

mengenai definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dapat dipaparkan Sistem

Informasi Manajemen merupakan sistem yang terdiri dari beberapa komponen

seperti manusia dan mesin, yang saling berhubungan untuk mengumpulkan (atau

mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi guna

kepentingan manajemen atau pengambilan keputusan. Sistem Informasi

Manajemen sendiri memiliki lima komponen penting seperti hardware, software,

orang, prosedur dan koleksi data.

Untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi proses manajemen,

terdapat beberapa tahapan proses dalam sistem informasi manajemen yang harus

dilewati dan dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal organisasi.

Menurut Bambang (2013:21) masukan bagi Sistem Informasi Manajemen adalah

data; prosesnya adalah pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data tersebut;

sedangkan keluarannya adalah informasi. Lingkungan dari Sistem Informasi

Manajemen sendiri terdiri dari dua lapis yang dijelaskan dalam gambar 2.1.

Page 38: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

21

Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Manajemen

Sumber: Bambang (2013:21)

Berdasarkan gambar 2.1 diatas, dapat dipaparkan lingkungan internal dan eksternal

Sistem Informasi Manajemen sebagai berikut:

1. Lingkungan internal, yaitu segala sesuatu yang berada diluar Sistem

Informasi Manajemen, tetapi berada di dalam perusahaan. Tercakup disini

adalah proses bisnis (manajemen) dari perusahaan, sumber daya yang

dimiliki, teknologi yang digunakan, dan lain-lain. Proses bisnis

(manajemen) merupakan lingkungan eksternal yang paling penting oleh

sebab di sinilah terjadi proses pemanfaatan informasi. Dari sini pula

diidentifikasi kebutuhan informasi, sehingga dapat ditentukan data yang

harus dikumpulkan.

LINGKUNGAN EKSTERNAL: PELANGGAN, PEMASOK, PEMEGANG SAHAM

LINGKUNGAN EKSTERNAL: PEMERINTAH, WAKIL RAKYAT, PESAING, DLL

LINGKUNGAN INTERNAL:

PROSES BISNIS (MANAJEMEN), SUMBER DAYA, TEKNOLOGI DLL. DARI PERUSAHAAN

MASUKAN

DATA

PROSES

PENGUMPULAN,

PENYIMPANAN DAN

PENGOLAHAN DATA

KELUARAN

INFORMASI

PEMANFAATAN

INFORMASI

PROSES BISNIS

(MANAJEMEN)

Page 39: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

22

2. Lingkungan eksternal, yaitu segala sesuatu yang berada di luar perusahaan.

Termasuk disini adalah pelanggan/ konsumen, pemasok, pemilik/

pemegang saham, pemerintah, wakil rakyat, pesaing, dan lain-lain.

Lingkungan eksternal sangat penting artinya bagi Sistem Informasi

Manajemen oleh sebab dari sinilah data dikumpulkan. Selain itu, tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh perubahan-perubahan yang terjadi di

lingkungan eksternal akan berdampak terhadap Sistem Informasi

Manajemen.

Sebelum menerapkan suatu sistem di dalam organisasi, terdapat tujuan-

tujuan yang hendak dicapai dan ditetapkan organisasi dengan sistem tersebut.

Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi tersebut, sistem

informasi manajemen harus menghasilkan informasi yang memenuhi beberapa

karakteristik seperti yang di paparkan Deni Darmawan (2013:6), yaitu:

1. Amount of Information (Kuantitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

2. Quality of Information (Kualitas Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.

3. Recency of Information (Informasi Aktual), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.

4. Relevance of Information (Informasi yang Relevan atau Sesuai), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi.

5. Accuracy of Information (Ketepatan Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi.

6. Autehnticity of Information (Kebenaran Informasi), dalam arti bahwa informasi yang dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Berdasarkan teori Deni Darmawan tersebut dapat diketahui bahwa informasi yang

dikelola oleh SIM harus mampu memenuhi kebutuhan seperti; banyaknya

Page 40: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

23

informasi, informasi yang berkualitas, informasi yang baru, informasi yang sesuai

dengan kebutuhan, informasi yang tepat waktu, dan informasi yang benar.

Jika Deni Dermawan memaparkan karakteristik yang harus dipenuhi

informasi untuk dapat mencapai tujuan penggunaan sistem informasi manajemen

dalam organisasi, Chusing (1992:329) yang diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih

memaparkan beberapa karakter atau tujuan yang dapat diidentifikasikan dari

penerapan sistem informasi, yaitu:

1. Kegunaan (usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

2. Ekonomis (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin dan lain-lainnya harus menyumbangkan nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biayanya.

3. Keandalan (reliability) Output sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus memapu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan langganan (customer service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/ ramah dan efisien kepada para langganan pada saat berhubungan dengan langganan perusahaan.

5. Kapasitas (capacity) Sistem harus mempunyai kapasitas memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti hal nya periode-periode operasi normal.

6. Kesederhanaan (simplicity) Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti.

7. Fleksibilitas (flexibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Dari teori Chusing diatas dapat dipaparkan bahwa dalam penerapannya, sistem

informasi memiliki tujuan yang dilihat dari sisi kegunaannya, sisi ekonomisnya, sisi

keandalannya, sisi pelayanan langganannya, sisi kapasitasnya, sisi

Page 41: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

24

kesederhanaannya, dan sisi fleksibilitasnya. Teori Chusing inilah yang digunakan

peneliti untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang ada.

Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen yang

berhubungan satu dengan yang lain. Davis (2002:15) memaparkan elemen-elemen

yang terdapat dalam sistem informasi manajemen, yaitu:

1. Perangkat keras komputer, adalah suatu sarana pengoperasian sistem yang terdiri dari alat-alat berwujud fisik.

2. Perangkat lunak, adalah sistem pengoperasian yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat lunak terdiri dari beberapa sub sistem: a. Perangkat lunak sistem umum, adalah program untuk melaksanakan

pengolahan komputer. b. Perangkat lunak terapan umum, adalah untuk membuat terapan menjadi

operasional (formulir, petunjuk untuk operasi, petunjuk untuk pemakai dan seterusnya).

c. Program aplikasi, adalah subsistem yang mendukung pengolahan data. 3. Data base adalah data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer. 4. Prosedur adalah mekanisme yang harus dilalui untuk menjalankan operasi

sistem. 5. Petugas pengoprasian, adalah operator yang bertugas melaksanakan

jalannya sistem. Serupa dengan Davis, Bambang (2013:64) menyebutkan komponen fisik

suatu Sistem Informasi Manajemen mencakup:

1. Perangkat Keras Perangkat keras Sistem Informasi Manajemen terdiri atas komputer (server dan terminal), perlengkapan jaringan, dan peralatan pelengkap (printer, scanner dan lain-lain).

2. Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah program atau kumpulan perintah bagi komputer. Pada dasarnya perangkat lunak yang digunakan dalam Sistem Informasi Manajemen terdiri atas dua kelompok, yaitu perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi. a. Perangkat lunak sistem adalah program yang diperlukan agar komputer

dapat berfungsi. Termasuk dalam perangkat lunak jenis ini misalnya adalah perangkat lunak sistem pengoperasian (operating system atau OS), perangkat lunak sistem pengolahan data (data management system), dan lain-lain.

Page 42: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

25

b. Perangkat lunak aplikasi adalah program yang diperlukan agar komputer dapat mengolah data untuk berbagai keperluan. Termasuk dalam perangkat lunak jenis ini misalnya adalah perangkat lunak statistik seperti SPSS, dan lain-lain.

3. Berkas-berkas Berkas-berkas (files) dapat berupa berkas-berkas berisi data (data files), berkas-berkas berisi perintah (program files), dan berkas-berkas berisi pengeluaran (output files). Berkas-berkas ini disimpan dalam berbagai media penyimpanan seperti pita magnetik (magnetic tape), kartu magnetik (magnetic card), cakram (disk), atau kertas/ dokumen (khususnya berkas keluaran).

4. Prosedur Prosedur dimaksudkan ke dalam kategori komponen fisik, karena disimpannya dalam bentuk fisik seperti buku pedoman atau instruksi. Terdapat tiga jenis prosedur, yaitu (1) pedoman untuk petugas, (2) instruksi untuk menyiapkan masukan, dan (3) instruksi untuk pemakai.

5. Tenaga Pelaksana Terdapat berbagai jenis pelaksana Sistem Informasi Manajemen, tetapi pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam (1) operator, termasuk petugas yang memasukkan data (data entry), (2) analis sistem (system analist), (3) penulis perintah atau pemograman (programmer), dan (4) pengelola (manager). Dari teori Davis dan Bambang diatas jelas teori mereka memiliki kemiripan

yang memapaparkan bahwa Sistem Informasi Manajemen terdiri dari beberapa

elemen penting seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),

berkas-berkas (database), prosedur, dan tenaga pelaksana atau personil. Artinya

dalam penerapan sebuah Sistem Informasi Manajemen harus melihat pada lima

elemen tersebut.

Bambang (2013:66) memaparkan terdapat beberapa fungsi pemrosesan

yang utama dalam Sistem Informasi Manajemen yaitu pengolahan transaksi,

pemeliharaan berkas induk (master file atau history file), pembuatan laporan dan

keluaran lain, serta interaksi dengan pemakai.

1. Pengolahan Transaksi

Page 43: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

26

Transaksi adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka penyelenggaraan perusahaan (bisnis) seperti misalnya pembelian bahan, penjualan produk, pembayaran gaji karyawan, dan lain-lain.

2. Pemeliharaan Berkas Induk Banyak kegiatan bisnis yang memerlukan adanya penyimpanan data sehingga dapat diketahui riwayat dari sesuatu. Penjualan misalnya, memerlukan penyimpanan data sehingga dapat diketahui riwayat (history) tentang maju atau mundurnya perusahaan. Pembayaran gaji karyawan memerlukan penyimpanan data riwayat atau data induk (history files atau master files) harus selalu diremajakan (updated) mengikuti berlangsungnya atau bertambahnya transaksi.

3. Pembuatan Laporan dan Keluaran Lain Laporan yang umum dihasilkan adalah laporan berkala (harian, mingguan, bulanan, tahunan) sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan. Akan tetapi diluar itu Sistem Informasi Manajemen umumnya juga diminta untuk membuat laporan yang dibutuhkan sewaktu-waktu. Misalnya laporan tentang karyawan yang sudah mendekati pension, atau laporan tentang persediaan barang tertentu, dan lain-lain. Bahkan laporan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Manaejemen dapat juga berupa laporan tentang kesalahan-kesalahan (errors) yang terjadi dalam sistem dan memerlukan tindakan koreksi.

4. Interaksi dengan Pemakai Fungsi pemrosesan juga dapat berupa interaksi dengan pemakai. Misalnya jika pemakai memerlukan petunjuk tentang sesuatu, maka Sistem Informasi Manajemen menyediakan fasilitas help dimana pemakai dapat memperoleh atas jawaban-jawaban tertentu. Atau jika pemakai ingin memperoleh data/ informasi tertentu, Sistem Informasi Manajemen menyediakan fasilitas penelusuran (search). Dari sudut pandang pemakai, Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah

mesin untuk menghasilkan sesuatu. Bambang (2013:67) memaparkan sesuai

dengan masukan yang diterimanya, Sistem Informasi Manajemen dapat

memberikan lima jenis keluaran, yaitu:

1. Dokumen transaksi Dokumen transaksi adalah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan proses transaksi, seperti misalnya faktur, slip gaji, formulir pesanan, dan lain-lain. Terdapat dua jenis dokumen transaksi, yaitu yang bersifat informatif dan bersifat instruktif. Dokumen transaksi yang bersifat informatif berisi penjelasan atau konfirmasi bahwa sesuatu akan terjadi atau telah terjadi. Contoh dari dokumen jenis ini adalah faktur, pengiriman barang, tanda terima barang, kuitansi, dan lain-lain. Sedangkan dokumen transaksi yang bersifat instruktif berisi permintaan untuk dilakukan tindakan tertentu. Contoh dari dokumen jenis ini adalah formulir tagihan yang

Page 44: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

27

menghendaki dilakukannya pembayaran. Dokumen transaksi biasanya dibuat dalam beberapa rangkap untuk berbagai keperluan. Misalnya faktur pengiriman barang, dibuat beberapa rangkap untuk diberikan/ digunakan oleh pelanggan, petugas penjualan, petugas gudang, manajemen, dan lain-lain.

2. Laporan berkala Laporan berkala adalah laporan yang diminta secara rutin dengan selang waktu tertentu (misalnya mingguan atau bulanan), sesuai dengan siklus dari kegiatan yang memerlukannya. Laporan berkala biasanya dibakukan dalam hal isinya, formatnya, dan waktu pelaporannya.

3. Respon terhadap Permintaan Baku Permintaan baku adalah permintaan akan keluar/ laporan yang datang sewaktu-waktu, tetapi formatnya tidak berubah-ubah (baku). Biasanya keluaran ini terbatas pemanfaatannya, sehingga jumlah eksemplar yang diminta pun sedikit. Contoh dari respons terhadap permintaan baku adalah laporan tentang persediaan barang tertentu digudang, atau riwayat hidup dari seorang karyawan.

4. Respon terhadap Permintaan Tak Baku Permintaan tak baku adalah permintaan akan keluaran/ laporan yang datang sewaktu-waktu dan formatnya tidak baku karena data atau analisisnya tidak direncanakan sebelumnya. Jika datanya belum tersedia, maka dapat dilakukan alternatif berikut (1) Data diproses untuk menghasilkan keluaran/ laporan sesuai

permintaaan. (2) Disediakan perangkat lunak agar pemakai dapat memproses data dan

membuat sendiri keluaran/ laporan sesuai yang dikehendaki. 5. Dialog Manusia-Mesin

Keluaran juga dapat berupa dialog, yaitu sarana yang memungkinkan pemakai dapat berinteraksi dengan model (program) yang tersedia dalam Sistem Informasi Manajemen, dalam rangka mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Untuk itu, maka selain computer induk (server) yang berisi data, diperlukan: (1) Model-model yang juga tersimpan di komputer induk (server), seperti

misalnya model analisis (analisis investasi, analis prakiraan penjualan, dan lain-lain), atau model perencanaan (perencanaan lokasi perusahaan, perencanaan kebutuhan karyawan, dan lain-lain).

(2) Terminal yang dapat digunakan oleh pemakai untuk akses komputer induk (server). Terminal ini dapat berupa computer, termasuk komputer jinjing (laptop), sarana lain seperti telepon genggam.

Jadi ada beberapa fungsi pemrosesan yang utama dalam Sistem Informasi

Manajemen seperti pengolahan transaksi, pemeliharaan berkas induk (master file

atau history file), pembuatan laporan dan keluaran lain, serta interaksi dengan

pemakai. Terdapat pula lima jenis keluaran Sistem Informasi Manajemen seperti

Page 45: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

28

dokumen transaksi, laporan berkala, respon terhadap permintaan baku, respon

terhadap permintaan tidak baku, dialog antara manusia dengan mesin.

2.1.3 Seleksi

Menurut Siagian (2003:131) proses seleksi terdiri dari berbagai langkah

spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan

pelamar mana yang akan ditolak. Proses seleksi dimulai dari penerimaan lamaran

dan berakhir dengan keputusan lamaran tersebut. Langkah-langkah antara proses

dimulai dan proses diakhiri merupakan usaha pengkaitan antara kepentingan calon

pegawai dan kepentingan organisasi.

Tidak jauh berbeda dengan Siagian, Ambar (2009:189) menjelaskan dengan

bahasa lugas bahwa seleksi merupakan proses memilih dari para pelamar melalui

tahapan-tahapan tes, hingga diperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan dan dinyatakan diterima.

Menurut Hariandja (2005:125) seleksi adalah:

“Proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun perekrutan eksternal. Proses ini merupakan kegiatan yang sangat penting sebab hasil yang didapat dari perekrutan tidak menjamin bahwa seluruh calon yang direkrut sesuai dengan perusahaan. Seleksi juga tidak hanya memilih pegawai yang tepat dilihat dari sudut pandang organisasi, tetapi juga dari sudut pegawai yang memilih organisasi yang sesuai dengan keinginannya”.

Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa seleksi merupakan kegiatan yang

dilakukan setelah perekrutan. Pegawai yang didapatkan dari proses perekrutan

internal atau eksternal harus melewati proses seleksi oleh organisasi. Diadakannya

Page 46: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

29

seleksi karena perekrutan yang dijalankan suatu organisasi belum menjamin

seluruh calon pegawai yang direkrut memenuhi kualifikasi organisasi. Untuk

menghasilkan pegawai yang sesuai dengan keinginan organisai inilah seleksi

diadakan.

Serupa dengan Hariandja, Faustino (2003:117) menjabarkan definisi seleksi

yang dibarengi dengan penempatan menjadi definisi seleksi dan penempatan, yaitu:

“Langkah yang diambil segera setelah terlaksananya fungsi rekrutmen. Seperti hal nya fungsi rekrutmen, proses seleksi dan penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, karena tersedia atau tidaknya pekerja dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, diterima atau tidaknya pelamar yang telah lulus proses rekrutmen, tepat atau tidaknya seorang pekerja pada posisi tertentu, sangat ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan.”

Berdasarkan teori Faustino tersebut dapat diketahui seleksi merupakan proses yang

dilakukan setelah perekrutan. Seleksi merupakan proses terpenting dalam

manajemen sumber daya manusia, untuk menghasilkan pegawai yang sesuai

dengan harapan organisasi.

Menurut Sadili (2009:93) seleksi merupakan pemilihan tenaga kerja yang

sudah tersedia. Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja

yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi

pekerjaan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.

Berdasarkan definisi seleksi menurut Hariandja, Faustino, dan Sadili diatas

dapat dipaparkan oleh peneliti bahwa seleksi merupakan langkah yang diambil

setelah perekrutan, yaitu proses memilih pelamar dengan berbagai tes yang

bertujuan untuk mendapatkan pekerja yang memenuhi syarat dan berkualitas.

Page 47: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

30

Dalam proses seleksi, ketelitian diperlukan oleh organisasi atau perusahaan.

Dessler (2004:146) mengemukakan ada tiga alasan mengapa seleksi yang teliti

diperlukan untuk karyawan yang tepat:

1. Prestasi perusahaan sebagian selalu tergantung pada bawahan. Karyawan dengan kemampuan dan keterampilan yang tepat akan melakukan pekerjaan yang lebih baik bagi anda dan perusahaan. Karyawan tanpa keterampilan, kasar atau mengganggu tidak akan berprestasi secara efektif. Prestasi anda dan perusahaan akan menderita. Waktu untuk menyaring yang tidak diinginkan terjadi sebelum mereka didalam, bukan setelahnya.

2. Hal ini penting karena merekrut dan mempekerjakan karyawan adalah mahal. Mempekerjakan dan melatih seorang Klerk pun dapat menghabiskan 5000 dolar atau lebih untuk pembayaran waktu penyeliaan. Total biaya mempekerjakan seorang manajer menjadi 10 kali lipat nilainya sebagai tambahan biaya, waktu wawancara, pemeriksaan referensi, dan biaya perjalanan dan pemindahan.

3. Hal ini penting karena ada dampak hukum untuk mempekerjakan orang yang tidak kompeten. Satu hal, undang-undang EEO dan keputusan pengadilan menentukan prosedur seleksi yang tidak diskriminatif untuk kelompok yang dilindungi. Selanjutnya, pengadilan akan memutuskan pengusaha bertanggungjawab saat karyawan dengan catatan kriminal atau permasalahan lain mengambil keuntungan dari akses ke rumah-rumah pelanggan untuk melakukan kejahatan. Para pengacara menyatakan mempekerjakan tenaga dengan latar belakang demikian berarti, tanpa perlindungan kesalahan mempekerjakan. Berdasarkan teori Dessler diatas dapat dipaparkan ada tiga alasan seleksi

sangat dibutuhkan, yaitu: karena prestasi perusahaan tergantung dari bawahan atau

pegawai, perekrutan pegawai mahal dan ada hukum yang mengatur untuk

mempekerjakan orang yang tidak kompeten.

Seleksi yang dilakukan pada pelamar dapat dilakukan dengan berbagai

macam cara atau berbagai macam tes. Veithzal (2004:172) mengemukakan paling

tidak ada beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam proses seleksi, yaitu:

1. Surat-surat rekomendasi Pada umumnya surat-surat rekomendasi tidak berkaitan dengan kinerja pekerjaan karena semuanya mengandung pujian positif. Yang perlu

Page 48: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

31

diperhatikan bagaimana isi rekomendasi yang terutama tentang sifat-sifat orang yang direkomendasikan sebagai bahan pertimbangan evaluasi.

2. Format Lamaran Pada tahap ini perlu format baku formulir lamaran untuk memepermudah penyeleksi mendapatkan informasi/ data yang lengkap dari calon karyawan. Banyak perusahaan menggunakan format lamaran sebagai alat screening untuk menentukan apakah pelamar memenuhi spesifikasi pekerjaan yang minimal. Format itu secara khusus meminta informasi tentang pekerjaan yang pernah dialami pelamar dan status pekerjaan yang sekarang.

3. Tes kemampuan Tes kemampuan adalah alat-alat yang menilai kesesuaian antara para pelamar dengan syarat-syarat pekerjaan. Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap pelamar dengan syarat yang telah ditetapkan. Tes ini ditujukan untuk mendapat tenaga kerja yang sesuai dengan harapan perusahaan. Tes ini mengukur tingkat kecerdasan (Intelegensi Test), kecekatan, kepribadian (Personality Test), minat (Interest Test), bakat (Aptitude Test), prestasi (Achievement Test) dan lain-lain. Disamping itu, tes berfungsi untuk meramal berhasil tidaknya pelamar dalam melaksanakan pekerjaan, reaksi, kepandaian, dan potensi lain-lain.

4. Tes Potensi Akademik (Ability Test) Beraneka macam tes mengukur sejauh mana kemampuan pelamar mulai dari kemampuan verbal, dan keterampilan kualitatif sampai pada kecepatan persepsi. Cognitive Ability Test mengukur kemampuan potensi pelamar pada area tertentu, misalnya matematika, intelegensia. Hal ini merupakan predikator yang sah dari kinerja pekerjaan yang mempunyai skor tinggi. Dalam Cognitive Test diramalkan pelamar akan dapat belajar lebih banyak dan lebih cepat serta dapat beradaptasi secara cepat terhadap perubahan keadaan.

5. Tes Kepribadian Tes Kepribadian (Personality Test) menaksir sifat-sifat, karakteristik pekerja yang cenderung konsisten dan bertahan lama. Tes ini paling banyak digunakan untuk membuat keputusan seleksi karyawan sekitar tahun 1940-1n dan 1950-an, tetapi saat ini jarang digunakan untuk meramalkan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan karena diragukan reability dan validity. Tes ini sering dipersoalkan karena sifat-sifat adalah subjektif dan tidak dapat dipercaya serta tidak berkaitan langsung dengan kinerja pekerjaan. Alsasan utama kurangnya dukungan pada jenis tes ini, karena tidak ada kesepakatan umum terhadap ukuran sifat-sifat.

6. Tes Psikologi Para pengusaha corporate, pengusaha retail, perdagangan eceran, perbankan dan perusahaan jasa lainnya sejak lama menggunakan tes psikologi. Tes ini dilakukan diatas kertas dan pensil untuk membuat para pelamar yang tak berguna dan dianggap sering mencuri dalam pekerjaan. Namun pada saat ini banyak tes psikologi dirancang untuk menganalisis apakah pelamar mempunyai etika kerja yang baik, dapat dimotivasi, atau sebaliknya dapat dikalahkan oleh tantangan-tantangan pekerjaan. Oleh

Page 49: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

32

karena itu, melalui tes psikologi merupakan alat untuk mengukur kepribadian atau temperamen, kemampuan logika dan pertimbangan, pendapat, kreativitas serta komponen-komponen kepribadian lainnya.

7. Wawancara Wawancara sebagai suatu pertemuan dari individu yang berhadap-hadapan satu sama lainnya. Wawancara mempunyai tujuan khusus dan diselenggarakan dengan kesadaran untuk itu. Suatu wawancara terjadi apabila memenuhi syarat: a. Mengharuskan adanya pertemuan pribadi (harus bias saling melihat,

saling mendengar suara masing-masing, saling memahami bahasa yang digunakan)

b. Mengandung sifat formal (dengan perngertian bahwa pertemuan tersebut diadakan dengan suatu tujuan tertentu).

8. Wawancara dengan Supervisor Tanggung jawab terakhir untuk keberhasilan pekerja yang baru diterima terletak pada supervisor yang sering dapat mengevaluasi kemampuan-kemampuan teknis pelamar dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan khusus pelamar dengan tepat.

9. Evaluasi Medis/ Kesehatan Proses seleksi termasuk pula evaluasi medis pelamar sebelum keputusan mempekerjakan karyawan dibuat. Normalnya, evaluasi tersebut terdiri atas ceklis kesehatan yang meminta pelamar menunjukkan informasi kesehatan dan kecelakaan. Angket kadang-kadang ditambah dengan pemeriksaan fisik oleh perawat atau dokter perusahaan. Evaluasi medis mungkin: a. Memberikan fasilitas asuransi jiwa atau kesehatan yang rendah untuk

premi yang harus dibawa perusahaan b. Diperlukan oleh petugas kesehatan setempat aatau Negara, terutama

dalam operasi penanganan makanan dimana penyakit-penyakit menular membahayakan. Berguna untuk mengevaluasi apakah pelamar dapat mengatasi stress mental atau fisik suatu pekerjaan.

10. Peninjauan yang Realistis Peninjauan pekerjaan yang realistis menambah wawancara pengawas/ supervisor. Peninjauan pekerjaan yang realistis artinya menunjukkan pekerjaan kepada para pegawai dan format pekerjaan sebelum keputusan penerimaan dibuat. Hal ini menunjukkan kepada calon karyawan, jenis pekerjaan, peralatan dan kondisi-kondisi kerja yang dilibatkan.

11. Assessment Center Assessment center adalah cara penilaian para karyawan dengan menggunakan tempat tertentu untuk menguji pelamar dalam suatu simulasi atas tugas-tugas yang diminta. Para penyelia menilai kinerja pada simulasi ini dan membuat kesimpulan menangani kemampuan dan keterampilan masing-masing pelamar pada area tertentu, seperti pengorganisasian, perencanaan, pembuatan keputusan, dan kepemimpinan.

12. Drug test

Page 50: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

33

Tes ini secara khusus meminta pelamar untuk menjalani analisis air seni sebagai perokok dari prosedur seleksi rutin. Pelamar yang mempunyai hasil positif akan dihapus dari pertimbangan pemilihan selanjutnya.

13. Keputusan Penerimaan Terlepas dari apakah supervisor atau departemen SDM membuat keputusan penerimaan, penerimaan (kerja) menandakan akhir proses seleksi dengan beranggapan bahwa kandidat menerima tawaran kerja. Proses penerimaan kerja menyangkut lebih dari sekedar menyampaikan tawaran. Untuk memelihara hubungan-hubungan publik yang baik, departemen SDM harus memberitahu pelamar yang tidak terpilih. Pakar-pakar SDM mungkin saja ingin mempertimbangkan para pelamar ini setelah melalui proses seleksi. Seleksi pada umumnya dilakukan secara bertahap, bahkan meskipun belum ada lowongan kerja saat ini. Penahanan aplikasi ini berguna dalam mempertahankan perusahaan terhadap tuduhan diskriminasi pekerjaan. Berdasarkan teori Veithzal diatas dapat dipaparkan ada berbagai instrumen,

cara atau tes yang dapat digunakan dalam proses seleksi. Tes yang digunakan dapat

secara lisan maupun tulisan. Instrumen ini contohnya, surat-surat rekomendasi,

format lamaran, tes kemampuan, tes potensial akademik, tes kepribadian, tes

psikologi, wawancara, wawancara dengan supervisor, tes kesehatan, peninjauan

yang realistis, assessment center, tes narkoba, keputusan penerimaan.

Proses seleksi yang diadakan organisasi atau perusahaan tidak selalu

berjalan dengan baik. Terkadang terdapat berbagai tantangan dan hambatan dalam

proses seleksi. Handoko (2011:86) memaparkan beberapa tantangan yang sering

menjadi kendala dalam proses seleksi, yang diuraikan sebagai berikut.

1. Tantangan Suplai Makin besar jumlah pelamar yang memenuhi syarat, maka akan semakin mudah bagi departemen personalia untuk memperoleh karyawan baru yang berkualitas. Dalam kenyataannya, banyak lowongan jabatan, seperti kebutuhan manajer professional yang sekarang, sangat sulit dipenuhi. Keterbatasan suplai ini dapat diukur dari jumlah pelamar yang diterima dengan jumlah pelamar yang tersedia.

2. Tantangan Ethis Kita telah sering mendengar istilah sistem keluarga (family system) dalam proses seleksi atau penerimaan karyawan. Hal semacam ini memang merupakan salah satu tantangan bagi manajer personalia maupun para

Page 51: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

34

manajer organisasi lainnya dalam pengadaan sumber daya manusia. Keputusan-keputusan seleksi sangat dipengaruhi oleh etika mereka. Penerimaan karyawan baru karena hubungan keluarga, pemberian komisi dari kantor penempatan tenaga kerja, atau karena suap, semuanya merupakan tantangan bagi pengelola organisasi. Bila standar ethis ini dilanggar, karyawan baru mungkin dipilih secara tidak tepat.

3. Tantangan organisasional Proses seleksi bukan merupakan tujuan akhir, tetapi merupakan prasarana organisasi berupaya untuk mencapai tujuan dan sasaran-sasarannya. Secara ilmiah organisasi menghadapi keterbatasan-keterbatasan seperti anggaran atau sumber daya lainnya yang mungkin akan membatasi proses seleksi. Selain itu, berbagai strategi, kebijaksanaan, dan taktik organisasi, juga merupakan batasan-batasan. Berdasarkan teori Handoko tersebut dapat diketahui seleksi tidak selamanya

berjalan sesuai dengan rencana. Ada beberapa tantangan yang biasanya dihadapi

dalam proses seleksi. Tantangan tersebut seperti tantangan suplai atau jumlah

pelamar yang memenuhi syarat, tantangan etis seperti sistem keluarga (nepotisme),

dan tantangan organisasional seperti dana yang tersedia.

2.1.4 Konsep Computer Assisted Test (CAT)

Computer Assisted Test (CAT) adalah suatu metode seleksi yang terintegrasi

komputer. CAT dikelola oleh Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan

Kepegawaian Negara. Beberapa tujuan CAT diantaranya:

1. Mempercepat proses pemeriksaan dan laporan hasil ujian.

2. Menciptakan standarisasi hasil ujian secara nasional.

3. Mewujudkan transparansi, obyektivitas, akuntabel, dan bebas korupsi,

kolusi, dan nepotisme.

Beberapa manfaat dari penggunaan CAT diantaranya:

1. Peserta tes dapat mendaftarkan diri dari internet.

2. Peserta tes dapat dinilai langsung sesuai hasil yang diperoleh.

Page 52: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

35

3. Keseluruhan soal tes komputerisasi dasar (Tes Pengetahuan Umum, Tes

Bakat Skolastik, dan Tes Skala Kematangan) dapat diakses melalui

komputer.

4. Penilaian dilakukan secara obyektif.

5. Peserta ujian dapat segera mengetahui capaian nilai (skor) yang diperoleh

setelah ujian selesai.

Sistem CAT memiliki karakteristik:

1. Aplikasi dijalankan pada komputer dengan platform windows berbasis

WEB guna mempermudah pengembangan jangka panjang.

2. Aplikasi menggunakan narasi untuk menjelaskan bahasan yang disajikan

pada monitor komputer.

3. Aplikasi disertai video gerakan mouse, sehingga pengguna dapat dengan

mudah menggunakannya.

3.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan penelitian ini.

Diantaranya penelitian mengenai Penerapan Sistem Informasi Kesehatan di

Kabupaten Pandeglang oleh Leny Ariany yang merupakan sebuah skripsi di

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian Leny

untuk mengetahui bagaimana Penerapan Sistem Informasi Kesehatan di Kabupaten

Pandeglang. Teori yang dipakai untuk meneliti permasalahan yang ada dalam

skripsi tersebut yaitu teori Elemen-elemen SIM (Gordon Davis, 2002:15).

Indikatornya adalah perangkat keras komputer, perangkat lunak, database,

prosedur, petugas. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu metode

Page 53: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

36

kualitatif. Artinya peneliti mencoba mengetahui Penerapan Sistem Informasi

Kesehatan di Kabupaten Pandegalang secara mendalam, melalui wawancara

dengan pegawai Dinas Kesehatan Pandeglang, dan observasi lapangan

pengoperasian. Asumsi dasar dari penelitian tersebut yaitu Penerapan Sistem

Informasi Kesehatan di Kabupaten Pandeglang belum berjalan maksimal. Simpulan

yang diambil oleh peneliti yaitu Leny Ariany bahwa belum maksimal.

Persamaan penelitian Leny Ariany dengan penelitian ini yaitu, penelitian

Leny Ariany mengenai Penerapan Sistem Informasi Kesehatan di Dinas Kesehatan

Kabupaten Pandeglang, sedangkan penelitian ini mengenai Penerapan Computer

Assisted Test (CAT) Dalam Seleksi PNS di Badan Kepegawaian Negara. Artinya

peneliti sama-sama mengulas mengenai penerapan sebuah sistem.

Terdapat pula penelitian mengenai Efektivitas Penerapan Metode Computer

Assisted Test (CAT) dalam Seleksi Pegawai Negeri Sipil Berbasis Kompetensi di

Badan Kepegawaian Negara oleh Siti Hardiyanthi pada tahun 2011 yang

merupakan skripsi di Universitas Indonesia. Tujuan dari penelitian tersebut untuk

mengetahui Efektivitas Penerapan Metode Computer Assisted Test (CAT) dalam

Seleksi Pegawai Negeri Sipil Berbasis Kompetensi di Badan Kepegawaian Negara.

Penelitian tersebut menggunakan teori tentang karakteristik dari sistem seleksi yang

efektif oleh Charles E Bethell Fox. Penelitian tersebut juga menggunakan metode

kualitatif. Penelitian tersebut mencoba mengetahui Efektivitas Penerapan Metode

Computer Assisted Test (CAT) melalui wawancara secara mendalam dengan

pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara dan

observasi. Penelitian ini memiliki simpulan bahwa penerapan metode Computer

Page 54: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

37

Assisted Test (CAT) dalam seleksi CPNS berbasis kompetensi di Badan

Kepegawaian Negara sudah efektif, namun masih terdapat beberapa kendala.

Terdapat persamaan dari penelitian Siti Hardiyanthi dengan penelitian ini.

Penelitian Siti Hardiyanthi mengulas mengenai Computer Assisted Test (CAT) di

Badan Kepegawaian Negara, sama seperti peneliti.

Selain persamaan, ada perbedaan antara penelitian Leny Ariany, Siti

Hardiyanthi dan peneliti sendiri. Perbedaan yang menjadi keunikan dalam

penelitian ini adalah peneliti meneliti Penerapan Computer Assisted Test (CAT)

dalam Proses Seleksi CPNS dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara.

Computer Assisted Test (CAT) sendiri baru dibuka untuk umum tahun 2013,

sehingga penelitian ini merupakan penelitian yang baru pertama kali diadakan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan teori Barry Chusing

yang menyebutkan tujuh tujuan sistem informasi.

3.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggambarkan alur pemikiran

peneliti mengenai fokus penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu Penerapan

Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil

dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara. Berdasarkan observasi dan

wawancara awal yang dilakukan peneliti, Computer Assisted Test (CAT)

merupakan metode seleksi baru yang digunakan dalam seleksi Calon Pegawai

Negeri Sipil. Seleksi menggunakan Computer Assisted Test (CAT) digunakan

untuk membentuk aparatur Negara yang berkualitas dengan sistem yang objektif,

Page 55: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

38

transparan, akuntabel serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Akan tetapi dalam

penerapannya, peneliti menemukan beberapa faktor penghambat dalam penerapan

Computer Assisted Test (CAT) bagi seleksi Pegawai Negeri Sipil. Faktor

penghambat tersebut diantaranya: terbatasnya jumlah komputer yang digunakan

dalam proses seleksi; terbatasnya tim kerja atau personil untuk seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Nasional; tidak adanya Pranata Komputer di Pusat

Pengembangan Sistem Rekrutmen Badan Kepegawaian Negara.

Untuk mengkaji permasalahan yang ada dalam penerapan sehingga

ditemukan solusi yang efektif, peneliti menggunakan teori tujuan sistem informasi

oleh Chusing (1992: 329) yang diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, yaitu:

Pertama, dilihat dari kegunaan sistem. Sistem harus menghasilkan informasi yang

tepat waktu dan relevan bagi pengambilan keputusan manajemen dan personil

operasi didalam organisasi. Kedua, dilihat dari sisi ekonomis. Semua bagian

komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-

mesin dan lain-lainnya harus menyumbangkan nilai manfaat setidak-tidaknya

sebesar biayanya. Ketiga, dilihat dari sisi keandalan. Output sistem harus memiliki

tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus memapu beroperasi secara

efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat

komponen mesin tidak beroperasi secara temporer. Keempat, dilihat dari sisi

pelayanan terhadap langganan. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/

ramah dan efisien kepada para langganan pada saat berhubungan dengan langganan

perusahaan. Kelima, dilihat dari sisi kapasitas sistem. Sistem harus mempunyai

kapasitas memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti hal

Page 56: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

39

nya periode-periode operasi normal. Keenam, dilihat dari sisi kesederhanaan

sistem. Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat

dengan mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti. Ketujuh, dilihat dari

fleksibilitas sistem. Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-

perubahan kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem

beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Berdasarkan tujuan Sistem Informasi Manajemen diatas, dapat diketahui

bagaimana Penerapan Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun

2013, dan menghasilkan rekomendasi yang dapat memaksimalkan penerapan.

Untuk mempermudah memahami alur kerangka berpikir, peneliti menggambarkan

alur kerangka berpikir sebagai berikut:

Page 57: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

40

Gambar 2.2

Alur Kerangka Berpikir

Masalah:

1. Ketersediaan jumlah komputer yang kurang 2. Ketersediaan jumlah tenaga kerja yang

kurang 3. Tidak adanya jabatan pranata komputer

Tujuan dari Sistem Informasi:

Cushing (1992:329)

1. Kegunaan (Usefulness) 2. Ekonomis (Economic) 3. Keandalan (Reliability) 4. Pelayanan Langganan (Costumer

Service) 5. Kapasitas (Capacity) 6. Kesederhanaan (Simplicity) 7. Fleksibilitas (Flexibility)

Penerapan Computer Assisted Test (CAT) dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang Objektif, Transparan, Akuntabel serta Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Page 58: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

41

2.4 Asumsi Dasar Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang peneliti temui saat observasi awal

berlangsung, peneliti berasumsi bahwa Penerapan Computer Assisted Test (CAT)

dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan

Kepegawaian Negara Tahun 2013 sudah berhasil, namun masih terdapat beberapa

kendala.

Page 59: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2008:3) adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan

dari penelitian mengenai Penerapan Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses

Seleksi Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara

Tahun 2013, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini

memaparkan mengenai suatu situasi atau peristiwa.

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan

untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir

induktif. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek, merasakan

apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti

terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu

memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti.

Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik, berbeda dengan yang lain karena

perbedaan konteks (Basrowi dan Suwandi 2008:2).

Page 60: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

43

3.2 Fokus Penelitian

Dengan memperhatikan permasalahan yang ada dan tujuan penelitian

sebagaimana diatas, maka penelitian ini difokuskan pada Penerapan Computer

Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar

Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013. Penelitian ini berfokus pada

penerapan CAT yang ditinjau dari aspek kegunaan, ekonomis, keandalan,

kapasitas, pelayanan langganan, kesederhanaan, fleksibilitas. Difokuskannya

penelitian ini agar tidak meluas sehingga tidak membingungkan dan lebih tepat

sasaran.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Biro Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen

Badan Kepegawaian Negara. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di Badan

Kepegawaian Negara adalah:

1. Computer Assisted Test (CAT) merupakan salah satu bentuk Reformasi

Birokrasi di Badan Kepegawaian Negara dalam bidang sumber daya

manusia.

2. Penyelenggaraan Computer Assisted Test (CAT) dalam seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil secara nasional masih baru dimulai sejak tahun 2013,

sehingga masih menjadi topik yang ramai diperbincangkan.

3. Peneliti menemukan terdapat beberapa masalah dalam penerapan Computer

Assisted Test (CAT) di Badan Kepegawaian Negara.

Page 61: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

44

4. Belum ada kajian mengenai penerapan Computer Assisted Test (CAT) di

Badan Kepegawaian Negara sehingga penelitian ini diharapkan

memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang

Administrasi Negara.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian mengenai Penerapan Computer Assisted Test (CAT) CAT

dalam Proses Seleksi Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan

Kepegawaian Negara yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri.

Peneliti sebagai instrumen penelitian membawa keuntungan karena dapat bersikap

fleksibel dan adaptif.

Konsep human instrument dipahami sebagai alat yang dapat

mengungkapkan fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat paling elastis dan tepat

untuk mengungkapkan data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri (Satori dan

Komariah 2010:61). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

dijelaskan dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Deskripsi

Kegunaan Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi

Page 62: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

45

Barry Chusing (1993: 329)

diterjemahkan oleh Ruchyat

Kosasih

Ekonomis Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin dan lain-lainnya harus menyumbangkan nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biayanya.

Keandalan Output sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus memapu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

Pelayanan Langganan Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/ ramah dan efisien kepada para langganan pada saat berhubungan dengan langganan perusahaan.

Kapasitas Sistem harus mempunyai kapasitas memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti hal nya periode-periode operasi normal.

Kesederhanaan Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti.

Fleksibilitas Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Sumber: Diolah oleh peneliti, (2014)

Page 63: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

46

3.5 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak terdapat istilah sampel yang berasumsi

holistik atau mekanistik, melainkan istilah informan. Informan dalam penelitian ini

ditentukan sesuai dengan tujuan (purposive sampling). Purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga

memudahkan peneliti menjelajahi objek/ situasi holistik yang diteliti (Sugiyono

2009:218). Berikut adalah informan penelitian yang dibuat dalam tabel 3.2

Tabel 3.2

Informan Penelitian

No Kode Informan

Nama JK Usia Jabatan Instansi Keterangann

1 I1 Dra. Heri Susilowati, MM

P

50 Kepala Bidang Fasilitasi

Penyelenggaraan Seleksi

BKN Key Informan

2 I2 Drs. Porman Simatupang

L 51 Kepala Sub Bidang

Standarisasi dan Prosedur Rekrutmen

BKN Key Informan

3 I3 Sose Reinaldo, S.Kom L 28 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

4 I4 Adi Pamulyo, S.Kom L 40 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

5 I5 Dewi Sartika, S.Kom P 37 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

6 I6 Novi Rinawati, SS P 32 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

7 I7 Osi Isna Isabela P 25 CPNS BKN Secondary Informan

8 I8 Dwi Pratiwi P 28 CPNS BKN Secondary Informan

Page 64: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

47

9 I9 Dedi Basuki L 29 CPNS BKN Secondary Informan

10 I10 Rina Nurmariyana P 22 CPNS BKN Secondary Informan

Keterangan: JK = Jenis Kelamin, P = Perempuan, L = Laki-laki

Sumber: Diolah Oleh Peneliti, (2014)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara (interview), adalah pengumpulan data dengan melakukan

percakapan tertentu antara pewawancara (interviewer) dengan sejumlah

orang yang diwawancara sebagai informan (interviwee) untuk mendapatkan

informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Peneliti

menyiapkan pedoman wawancara sebelum wawancara berlangsung. Hasil

wawancara atau jawaban-jawaban informan di catat dalam buku catatan dan

direkam dalam tape recorder.

Wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu wawancara terbuka

secara mendalam. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya

mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistik dan jelas

dari informan (Satori dan Komariah 2010:129).

2. Observasi, adalah pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan

melakukan pengamatan di tempat penelitian. Peneliti ingin mencari

kebenaran dengan cara menyaksikan secara langsung kecenderungan

perilaku seseorang atau pelaksanaan sistem dalam tempat penelitian.

Menurut Alwasilah dalam Satori dan Komariah (2010:104) observasi

adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati

Page 65: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

48

untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reabilitasnya. Sedangkan

menurut Basrowi dan Suwandi (2008:94) observasi merupakan salah satu

metode pengumpulan data dimana peneliti melihat mengamati secara visual

sehingga validitas data sangat tergantung kepada kemampuan observer.

3. Studi Dokumentasi, adalah pengumpulan data yang dilakukan peneliti

dengan mencari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian. Dokumen tersebut dapat berupa undang-undang,

dasar hukum, artikel, jurnal dan dokumen lainnya yang relevan dengan

permasalahan yang sedang diteliti.

Menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 158) dokumentasi merupakan suatu

cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data

yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya

mengambil data yang sudah ada seperti indeks prestasi, jumlah anak,

pendapatan, luas tanah, jumlah penduduk, dan sebagainya. Metode ini

digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan

dokumen.

3.7 Analisis Data

Pada prinsipnya, analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses

pengumpulan data. Terdapat tiga kegiatan analisis data yang dikemukakan oleh

Miles dan Huberman dalam Basrowi dan Suwandi (2008:209).

Page 66: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

49

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,

pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini

berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal sampai akhir penelitian.

Reduksi merupakan bagian dari analisis, bukan terpisah. Fungsinya untuk

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,

dan mengorganisasi sehingga interpretasi bias ditarik. Dalam proses reduksi

ini peneliti benar-benar mencari data yang benar-benar valid. Ketika peneliti

menyangsikan kebenaran data yang diperoleh akan dicek ulang dengan

informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Bentuk penyajian dapat berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan

bagan. Tujuannya adalah memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.

Dalam proses ini peneliti mengelompokkan hal-hal yang serupa menjadi

kategori atau kelompok.

3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu

diuji kebenarannya sehingga validitasnya terjamin. Dalam tahap ini, peneliti

membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika,

Page 67: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

50

mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan

data yang telah terbentuk, dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah

selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap, dengan “temuan

baru” yang berbeda dari temuan yang sudah ada.

3.8 Pengujian Validitas Data

Validitas menurut Sugiyono (2008:117) merupakan derajad ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan

oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang berbeda antar data

yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian.

Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Menurut Sugiyono (2008: 125)

triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

a. Triangulasi Sumber

Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara mengecek data

yang diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini untuk

menguji kredibilitas data tentang Penerapan Sistem Computer Assisted Test

dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di

Badan Kepegawaian, maka pengumpulan dan pengujian data dilakukan

Page 68: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

51

terhadap pegawai Badan Kepegawaian Negara. Selain itu, triangulasi

sumber juga akan dilakukan terhadap pengguna Computer Assisted Test.

b. Triangulasi Teknik

Dalam menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh

melalui wawancara akan dicek dengan observasi dan dokumentasi. Selain

itu dalam pengujian keabsahan data peneliti juga melakukan membercheck.

Menurut Sugiyono (2008: 129) membercheck adalah proses pengecekan

data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck

adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai apa yang

diberikan oleh pemberi data.

3.9 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian Penerapan Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian

Negara Tahun 2013, dapat dilihat dalam tabel 3.3 berikut ini.

Page 69: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

52

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

Sumber: Peneliti, (2014)

Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des1 Pengajuan Judul Skripsi2 Perizinan Observasi3 Observasi Awal4 Penyusunan Proposal Skripsi5 Penyerahan Proposal Skripsi6 Seminar Proposal Skripsi

7Penyusunan Hasil dan Reduksi Data Penelitian

8 Analisis Data Penelitian9 Penyerahan Skripsi10 Sidang Skripsi

No Nama KegaiatanWaktu Pelaksanaan

2013 2014

Page 70: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

53

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara

Pembentukan Badan Kepegawaian Negara diawali pada pasca revolusi fisik

saat pembinaan kepegawaian dipecah menjadi dua, yaitu: Pegawai Negeri Sipil

yang berada di Pemerintahan Republik Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil yang

berada dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Keadaannya menyebabkan

pembinaannya berada pada dua lembaga, yaitu Kantor Urusan Pegawai (KUP)

dibawah pemerintahan Republik Indonesia dan Dienst voor Algemene Persnele

(DAPZ) yang lebih dikenal dengan DUUP (Djawatan Umum Urusan Pegawai)

dibawah pemerintahan Hindia Belanda.

Kantor Urusan Kepegawaian Negeri (KUP) yang dibentuk dengan Peraturan

Pemerintah No. 11 Tahun 1948 pada tanggal 30 Mei, berkedudukan di Ibu Kota

Negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta sampai dengan

tahun 1949. Tanggal penetapan Peraturan Pemerintah tersebut dijadikan sebagai

hari jadi Badan Kepegawaian Negara. Kantor Urusan Kepegawaian Negeri

dipimpin oleh seorang yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul

Perdana Menteri dan langsung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

Perdana Menteri. Pada masa awal, Kantor Urusan Kepegawain Negeri dipimpin

oleh seorang kepala yang bernama Raden Pandji Soeroso. Tugas pokok Kantor

Urusan Kepegawaian Negeri adalah mengurus segala sesuatu mengenai kedudukan

Page 71: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

54

dan gaji pegawai negeri serta mengawasi supaya peraturan-peraturan tentang

kepegawaian dijalankan dengan tepat. Selain di Yogyakarta, pada tahun yang sama

pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan Kantor Urusan

Kepegawaian Negeri untuk Wilayah Indonesia Bagian Timur yang berkedudukan

di Makassar.

Dienst Voor Algemene Personele Zaken (DVAPZ) yang lebih dikenal dengan

Djawatan Umum Urusan Pegawai (DUUP), dibentuk dengan keputusan Gubernur

Jenderal Hindia Belanda No. 13 tahun 1948 tanggal 9 Juni 1948 dan dikepalai oleh

Van Hoogstraken yang berkedudukan di Jakarta. Djawatan Umum Urusan Pegawai

ini menangani urusan kepegawaian yang diduduki oleh pemerintah Hindia Belanda.

Setelah adanya pemulihan kekuasaan kedaulatan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan kembalinya Ibu Kota ke Jakarta dibentuklah Kantor Urusan Pegawai

Negeri dengan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1950 dan berkedudukan di

Jakarta. Dengan terbitnya peraturan pemerintah tersebut, sekaligus di hapuskannya

Kantor Urusan Kepegawaian Negeri di Yogyakarta dan Djawatan Urusan Umum

Pegawai di Jakarta. Sejak saat itu semua urusan pegawai di seluruh Indonesia baik

yang berasal dari Republik Indonesia maupun yang berasal dari Hindia Belanda

ditangani oleh Kantor Urusan Pegawai Negeri di Jakarta. Meskipun Kantor Urusan

Pegawai Negeri berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya masih ada

unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu bagian Tata Usaha Kepegawaian

(Biro TUK) di Yogyakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan (Biro P&T) di

Bandung.

Page 72: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

55

Kemudian sesuai dengan perkembangan zaman dimana peran aparatur

pemerintah semakin dirasakan penting, maka pemerintah perlu menetapkan

kembali kedudukan, tugas pokok dan fungsi organisasi Kantor Urusan Pegawai

Negeri. Untuk itu maka Kantor Urusan Pegawai Negeri yang merupakan institusi

yang bertugas melakukan pembinaan kepegawaian dirubah menjadi Badan

Administrasi Kepegawaian Negara dengan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun

1972.

Dengan adanya perkembangan kebutuhan organisasi Badan Administrasi

Kepegawaian Negara sebagaimana ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 32 Tahun 1972 dirasakan tidak sesuai lagi dengan organisasi. Maka untuk

memenuhi kebutuhan organisasi, pemerintah telah beberapa kali melakukan

penyempurnaan diantaranya melalui Keputusan Presiden No. 11 Tahun 1984

tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi dna Tata Kerja Badan Administrasi

Kepegawaian, Keputusan Presiden No. 15 Tahun 1988, Keputusan Presiden No.

143 Tahun 1998 dan terakhir dengan Keputusan Presiden No. 95 Tahun 1999 dan

sekaligus merubah nama Badan Administrasi Kepegawaian menjadi Badan

Kepegawaian Negara.

4.1.2 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Badan Kepegawaian Negara sebagai lembaga pemerintah Non Kementerian

mengemban amanat undang-undang untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan

manajemen kepegawaian nasional. Dalam upaya menghadapi isu-isu strategis serta

tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi, maka Badan Kepegawaian

Page 73: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

56

Negara memandang perlu untuk menetapkan visi agar mampu mengarahkan

perjalanan organisasinya melalui penyelenggaraan tugas dan fungsinya dalam

rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Adapun visi Badan

Kepegawaian Negara adalah:

“Menjadi Pembina dan Penyelenggara Manajemen Kepegawaian yang

Profesional dan Bermartabat Tahun 2025”

Mengingat visi merupakan cita-cita yang ingin diwujudkan dalam jangkauan

kedepan mengarah pada perspektif, maka dipandang perlu untuk menjabarkan lebih

lanjut dalam pernyataan misi agar dapat menjadi pedoman penyelenggaraan

program berjangka menengah lima tahunan dalam susunan RENSTRA Badan

Kepegawaian Negara. Adapun misi Badan Kepegawaian Negara adalah:

1. Mengembangkan Sistem Manajemen Kepegawaian Negara

2. Mengembangkan Sistem Pelayanan Kepegawaian

3. Mengembangkan Manajemen Internal BKN

4.1.3 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Kepegawaian

Negara

Badan Kepegawaian Negara menjalani fungsi:

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kepegawaian

dan penyelenggaraan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan,

pelatihan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil.

Page 74: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

57

2. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan mantan

pejabat negara.

3. Penyelenggaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian dan

mutasi antar proponsi dan penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma

standard dan prosedur.

4. Penyelenggaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan perundang-

undangan dibidang kepegawaian kepada instansi pemerintah dan

koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan

Kepegawaian Negara.

5. Pelancaran kegiatan administrasi pemerintah di bidang administrasi

kepegawaian.

6. Penyelenggara pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum ketatausahaan organisasi dan tata laksana

kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah

tangga.

7. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya dan perumusan

kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

8. Penetapan sistem informasi di bidangnya.

9. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar propinsi dan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kepegawaian.

10. Penyusunan norma standard dan prosedur kepegawaian negara dan

pengendalian serta penyusunan program kepegawaian secara nasional

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

Page 75: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

58

11. Penyelenggaraan administrasi mutasi kepegawaian antar propinsi serta

perumusan standard dan prosedur menangani perencanaan pengangkatan,

pemindahan, pemberhentian, penetapan, pensiun, gaji, tunjangan,

kesejahteraan, hak dan kewajiban, serta kedudukan hukum PNS.

12. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian secara nasional dan

perencanaan kebijakan serta pemantauan pemanfaatan pendidikan dan

pelatihan struktural.

13. Pengawasan dan pengendalian norma standar dan prosedur kepegawaian.

4.1.4 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara

Struktur organisasi Badan Kepegawaian Negara dijabarkan dalam gambar 4.1

Page 76: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

59

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara

Sumber: bkn.go.id, (2013)

Page 77: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

60

Dari gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa Badan Kepegawaian Negara

dipimpin oleh seorang Kepala, yang dibantu oleh seorang Wakil Kepala, dan

bertanggung jawab langsung kepada Kepala. Selain itu terdapat Sekretariat Utama

dibawah kepala yang membawahi lima biro, diantaranya:

1. Biro Perencanaan

2. Biro Keuangan

3. Biro Kepegawaian

4. Biro Umum

5. Biro Hubungan Masyarakat

Terdapat pula empat deputi bidang yang saling berkoordinasi satu sama lain, dan

bertanggung jawab langsung kepada kepala dibantu oleh wakil kepala. Deputi

tersebut diantaranya:

1. Deputi Bidang Manajemen Kepegawaian. Deputi ini membawahi empat

direktorat, diantaranya:

1. Direktorat Kinerja ASN

2. Direktorat Jabatan ASN

3. Direktorat Kompensasi ASN

4. Direktorat Peraturan Perundang-undangan

2. Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian. Deputi ini membawahi tiga direktorat,

diantaranya:

1. Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan

2. Direktorat Pensiun PNS dan Pejabat Negara

Page 78: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

61

3. Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian

3. Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian. Deputi ini membawahi

empat direktorat, diantaranya:

1. Direktorat Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian

2. Direktorat Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian

3. Direktorat Arsip Kepegawaian I

4. Direktorat Arsip Kepegawaian II

4. Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian. Deputi ini

membawahi empat direktorat, diantaranya:

1. Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Formasi, Pengadaan

dan Pasca Diklat

2. Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Kepangkatan,

Pengangkatan dan Pemberhentian Dalam Jabatan

3. Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Gaji, Tunjangan,

kesejahteraan dan Kinerja

4. Direktorat Pengawasan dan Pengendalian Bidang Kode etik, Disiplin,

Pemberhentian dan Pensiun PNS

Selain dari deputi bidang, terdapat pusat-pusat di Badan Kepegawaian Negara, yang

saling berkoordinasi dan memiliki tanggung jawab terhadap kepala yang

diperbantukan oleh wakil kepala. Pusat-pusat ini diantaranya:

1. Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi

2. Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian

3. Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen ASN

Page 79: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

62

4. Pusat Penilaian Kompetensi ASN

5. Pusat Pengembangan ASN

6. Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian

7. Pusat Konsultasi dan Bantuan hukum Kepegawaian

Badan Kepegawaian Negara memiliki kantor regional di seluruh Indonesia. Ada

empat belas kantor regional di Indonesia, yang keseluruhannya bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara. Kantor regional tersebut

diantaranya:

1. Kantor Regional I BKN Yogyakarta

2. Kantor Regional II BKN Surabaya

3. Kantor Regional III BKN Bandung

4. Kantor Regional IV BKN Makassar

5. Kantor Regional V BKN DKI Jakarta

6. Kantor Regional VI BKN Medan

7. Kantor Regional VII BKN Palembang

8. Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin

9. Kantor Regional IX BKN Jayapura

10. Kantor Regional X BKN Denpasar

11. Kantor Regional XI BKN Manado

12. Kantor Regional XII BKN Pekanbaru

13. Kantor Regional XIII BKN Banda Aceh

14. Kantor Regional XIV BKN Manokwari

Page 80: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

63

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang telah didapatkan

peneliti dari hasil penelitian lapangan. Dalam penelitian mengenai Penerapan

Sistem Computer Assisted Test dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil

dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013, data yang peneliti

dapatkan berupa kata-kata dan penjelasan melalui proses wawancara dan observasi.

Dalam penelitian ini kata-kata dan tindakan informan merupakan sumber data

utama dalam penelitian. Sumber data utama ini kemudian oleh peneliti dicatat

dalam catatan tertulis dan peneliti rekam menggunakan alat perekam handphone.

Selain data berupa kata-kata yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara

dengan informan penelitian, peneliti juga menggunakan data hasil dokumentasi.

Dokumentasi tersebut berbagai macam bentuknya, mulai dari profil, draf peraturan

menteri, rincian keuangan, dan sebagainya yang terkait dengan penelitian ini.

Peneliti juga tidak lupa menggunakan dokumentasi berupa foto yang peneliti

dapatkan dari hasil wawancara maupun observasi di lapangan.

Selanjutnya, karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,

berdasarkan teknik analisis data kualitatif data tersebut dianalisis selama penelitian

berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui

wawancara, observasi dan studi dokumentasi direduksi untuk dapat dicarikan tema

dan polanya, serta diberikan kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-

jawaban yang sama dan berkaitan dengan pembahasan permasalahan penelitian

Page 81: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

64

serta dilakukan kategorisasi. Dalam menyusun jawaban penelitian, peneliti

memberi kode yaitu:

1. Kode Q1, 2, 3 dan seterusnya menandakan daftar urut pertanyaan.

2. Kode I1, 2, 3 dan seterusnya menandakan daftar urut informan.

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah data display (penyajian

data). Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori atau sejenisnya. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data

yang sering digunakan yaitu dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan

data, maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Proses selanjutnya setelah penyajian data adalah penarikan kesimpulan dan

verivikasi. Suatu penelitian memiliki kesimpulan yang diverivikasi selama

penelitian berlangsung. Kesimpulan yang dikemukakan, harus berdasarkan bukti-

bukti yang valid dan konsisten.

4.2.2 Informan Penelitian

Seperti yang telah peneliti kemukakan pada bab tiga, bahwa dalam penelitian

mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi

Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013 ini, dalam

pemilihan informan peneliti menggunakan teknik purposive atau bertujuan.

Informan yang peneliti tentukan, merupakan orang-orang yang menurut peneliti

memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Infoman dalam penelitian

Page 82: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

65

ini merupakan orang-orang yang secara langsung berurusan dengan permasalahan

yang sedang peneliti teliti.

Sebagian besar informan dalam penelitian ini berasal dari Pusat Pengembangan

Sistem Rekrutmen Pegawai yang berjumlah enam orang. Selain itu terdapat

informan yang berasal dari pengguna CAT dalam seleksi di Badan Kepegawaian

Negara pada tahun 2013 sebanyak empat orang. Keseluruhan informan ini telah

bersedia dimintai informasi ataupun wawancara oleh peneliti. Informan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1

Informan Penelitian

No Kode Informan

Nama JK Usia Jabatan Instansi Keterangann

1 I1 Dra. Heri Susilowati, MM

P

50 Kepala Bidang Fasilitasi

Penyelenggaraan Seleksi

BKN Key Informan

2 I2 Drs. Porman Simatupang

L 51 Kepala Sub Bidang

Standarisasi dan Prosedur

Rekrutmen

BKN Key Informan

3 I3 Sose Reinaldo, S.Kom

L 28 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

4 I4 Adi Pamulyo, S.Kom L 40 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

5 I5 Dewi Sartika, S.Kom P 37 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

6 I6 Novi Rinawati, SS P 32 Pengelola Bank Soal

BKN Key Informan

7 I7 Osi Isna Isabela P 25 CPNS BKN Secondary Informan

8 I8 Dwi Pratiwi P 28 CPNS BKN Secondary Informan

9 I9 Dedi Basuki L 29 CPNS BKN Secondary Informan

Page 83: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

66

10 I10 Rina Nurmariana P 22 CPNS BKN Secondary Informan

Keterangan: JK = Jenis Kelamin, P = Perempuan, L = Laki-laki

Sumber: Diolah oleh Peneliti, (2014)

4.2.3 Penyajian Data

Penerapan sistem CAT dalam penelitian ini, dapat dilihat berdasarkan beberapa

karakter atau tujuan dari sistem informasi yang dapat diidentifikasikan. Karakter

atau tujuan inilah yang digunakan peneliti untuk meneliti Penerapan Sistem

Computer Assisted Test (CAT) dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari

Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara. Dalam Chusing (1992:329) yang

diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, beberapa karakter atau tujuan yang dapat

diidentifikasikan dari penerapan sistem informasi adalah:

1. Kegunaan (usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi

pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam

organisasi.

2. Ekonomis (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-

pengendalian, mesin-mesin dan lain-lainnya harus menyumbangkan nilai

manfaat setidak-tidaknya sebesar biayanya.

3. Keandalan (reliability)

Output sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu

sendiri harus memapu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu

Page 84: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

67

komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat komponen mesin

tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan langganan (customer service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/ ramah dan efisien kepada

para langganan pada saat berhubungan dengan langganan perusahaan.

5. Kapasitas (capacity)

Sistem harus mempunyai kapasitas memadai untuk menangani periode-

periode operasi puncak seperti hal nya periode-periode operasi normal.

6. Kesederhanaan (simplicity)

Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat

dengan mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti.

7. Fleksibilitas (flexibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan

kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi

atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi

Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara

dapat diketahui sudah berhasil atau belum berdasarkan tujuh karakter atau tujuan

sistem informasi yang telah peneliti sebutkan. Urutan karakter atau tujuan sistem

informasi diurutkan berdasarkan prioritas yang peneliti rasa semestinya diutamakan

oleh Badan Kepegawaian Negara.

Page 85: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

68

4.2.3.1 Kegunaan (Usefullnes)

Suatu sistem informasi harus dapat menghasilkan informasi yang tepat

waktu dan relevan bagi pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi

didalam suatu organisasi. Artinya, suatu sistem informasi harus memiliki kegunaan

yang tepat bagi organisasi tersebut. Maka dalam penerapannya sistem Computer

Assisted Test (CAT) harus dipastikan memiliki kegunaan yang tepat untuk

organisasi maupun penggunanya.

Penerapan sistem CAT di Badan Kepegawaian Negara sebagai metode

seleksi CPNS dikarenakan berbagai permasalahan yang timbul dari sistem seleksi

terdahulu menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Penilaian pada seleksi

menggunakan LJK dirasa lambat, tidak transparan dan objektif yang

mengakibatkan rentan terjadinya kecurangan. Masyarakat seakan telah kehilangan

kepercayaan terhadap sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK. Dari berbagai

permasalahan dan tuntutan masyarakat dari seleksi terdahulu menggunakan LJK

inilah Badan Kepegawaian Negara mencari solusi, dan hasilnya Badan

Kepegawaian Negara menemukan suatu metode seleksi menggunakan komputer

yang dapat menyelesaikan permasalahan pada seleksi sebelumnya menggunakan

LJK. Hal ini seperti yang disampaikan I5 bahwa awal mula dibentuknya CAT

dikarenakan sistem seleksi terdahulu yang memiliki banyak masalah dan tidak

dipercaya masyarakat. Berikut pernyataan beliau:

“Sistem CAT merupakan suatu metode seleksi yang saat ini cukup mendapatkan apresiasi masyarakat. Pemerintah awalnya ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap seleksi CPNS terdahulu, melalui suatu metode seleksi yang dapat dipercaya. Dahulu banyak isu yang tidak baik berkembang terhadap seleksi menggunakan LJK. Sistem seleksi

Page 86: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

69

menggunakan LJK dianggap menimbulkan terjadinya KKN. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT diterapkan.CAT tidak hanya digunakan untuk Tes Kompetensi Dasar, tapi juga Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes Jabatan Struktural, Tes Analisis Jabatan dan tes non CPNS lainnya baik dipusat maupun daerah” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 12.58/ di ruang PPSR).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan I5, Pengelola Bank Soal pada

Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS (PPSR), dapat diketahui bahwa

sistem CAT diterapkan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap

seleksi CPNS yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara. Berdasarkan

wawancara diatas juga dapat diketahui bahwa sistem CAT tidak hanya digunakan

untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD) dalam proses seleksi CPNS saja, namun juga

tes lain seperti Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes Jabatan Struktural, Tes Analisis

Jabatan dan tes non CPNS lainnya.

Sejak awal diterapkannya CAT tahun 2009, tedapat beberapa macam tes

yang telah di fasilitasi Badan Kepegawaian Negara baik secara iternal (untuk

kalangan Badan Kepegawaian Negara) maupun eksternal (untuk instansi lain diluar

lingkungan Badan Kepegawaian Negara). Pelaksanaan tersebut diantaranya:

1. Internal

Pelaksanaan seleksi dengan CAT secara internal yaitu di lingkungan Badan

Kepegawaian Negara beberapa kali dilakukan antara lain untuk seleksi

CPNS, Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes TOEFL, dan UKP/ Ujian Dinas.

Adapun fasilitasi pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) di lingkungan

Badan Kepegawaian Negara baik untuk seleksi CPNS maupun jabatan

adalah sebagai berikut:

Page 87: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

70

1. Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS tahun 2009 dengan

menggunakan sistem ranking dan Tes Kompetensi Bidang CPNS

Badan Kepegawaian Negara tahun 2009.

2. Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS tahun 2010

menggunakan passing grade 275 dan Tes Kompetensi Bidang CPNS

Badan Kepegawaian Negara tahun 2010 berpedoman pada Peraturan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2010 tentang

Mekanisme Ujian Penyaringan CPNS di Lingkungan Badan

Kepegawaian Negara.

3. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk Seleksi Calon Pejabat Eselon

I, II, III, dan IV.

4. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Widyaswara di

lingkungan Badan Kepegawaian Negara.

5. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Analis

Kepegawaian Keahlian dan Terampil.

6. UPKP dan Ujian Dinas.

7. Ujian TOEFL tanpa listening dan Tes Potensi Akademik untuk

persiapan bagi pegawai yang akan mengikuti seleksi beasiswa yang

diadakan di Bappenas.

8. Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS Badan Kepegawaian

Negara tahun 2013 dengan menggunakan passing grade sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 3 Tahun 2013.

Page 88: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

71

2. Eksternal

Pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) secara eksternal dilakukan

untuk memfasilitasi instansi pusat/ daerah yang akan melaksanakan seleksi

CPNS maupun jabatan. Pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT)

tersebut dilakukan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara, Kantor

Regional Badan Kepegawaian Negara, maupun dengan mobile test atau

mandiri. Beberapa fasilitasi seleksi CPNS dan jabatan oleh Badan

Kepegawaian Negara antaralain:

1. Tes Kompetensi Dasar bagi pelamar CPNS di Lingkungan Arsip

Nasional Republik Indonesia tahun 2010 dilakukan secara mobile

test.

2. Tes Kompetensi Kepegawaian bagi Calon Analisis Kepegawaian di

Lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua.

3. Tes Kompetensi Kepegawaian bagi Calon Analisis Kepegawaian di

lingkungan Kementerian Kesehatan.

4. Tes Kepegawaian untuk seleksi Calon Pejabat Eselon II, III, IV di

lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

5. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Pejabat Eselon

II, III dan IV di lingkungan pemerintah Kota Serang.

6. Tes Kompetensi Kepegawaian untuk seleksi Calon Pejabat Eselon

IV di lingkungan Kabupaten Belitung.

Page 89: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

72

7. Tes Kompetensi Dasar untuk Calon Taruna Akademi Ilmu

Permasyarakatan dan Akademi Ilmu Imigrasi Kementerian Hukum

dan HAM.

8. Tes Kompetensi Dasar di 73 Instansi yang meminta difasilitasi

menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sejak tahun 2009 Badan

Kepegawaian Negara telah melaksanakan berbagai macam tes dengan

menggunakan CAT. Tidak hanya itu, Badan Kepegawaian juga memfasilitasi

instansi lain untuk mengadakan tes CPNS maupun non CPNS dengan CAT.

Puncaknya pada tahun 2013 Badan Kepegawaian Negara telah memfasilitasi 73

instansi menggunakan CAT untuk seleksi CPNS.

Adapun beberapa keunggulan seleksi menggunakan CAT dibandingkan

dengan menggunakan LJK, diantaranya:

1.Pada seleksi dengan sistem CAT, seleksi dilakukan menggunakan komputer

sehingga memberikan kemudahan dan kecepatan bagi peserta dalam

mengerjakan soal. Sedangkan pada seleksi menggunakan LJK, peserta

masih harus menggunakan kertas dan alat tulis untuk menghitamkan

jawaban. Penghitaman jawaban membutuhkan waktu cukup lama

dibandingkan dengan menggunakan komputer.

2.Penilaian terhadap jawaban peserta pada seleksi menggunakan CAT

dilakukan oleh sistem aplikasi, sehingga penilaian lebih objektif dan

cepat. Sedangkan penilaian terhadap jawaban peserta pada seleksi

Page 90: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

73

menggunakan LJK di lakukan secara tertutup dengan sistem scan.

Penilaian dengan cara seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan

rentan terjadinya kecurangan.

3.Nilai tes atau hasil ujian peserta yang menggunakan CAT dapat dilihat saat

itu juga oleh peserta setelah peserta selesai menjawab soal. Ini membuat

sistem ini lebih transparan dan sulit terjadi kecurangan, dibandingkan

sistem penilaian LJK yang dilakukan tertutup.

Adapun beberapa tujuan diadakan CAT diantaranya:

1.Mempercepat proses pemeriksaan dan laporan hasil ujian.

2.Menciptakan standarisasi hasil ujian secara nasional

3.Mewujudkan transparansi, obyektifitas, akuntabel, dan bebas korupsi kolusi

dan nepotisme.

Berdasarkan beberapa keunggulan dan tujuan penggunaan sistem seleksi

CAT dapat diketahui bahwa sistem ini merupakan jawaban atas permasalahan-

permasalahan yang kerap timbul dari sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK.

Sistem ini dianggap tepat dan relevan dalam pengambilan keputusan manajemen

organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh I1, beliau menyatakan:

“Sistem CAT berguna dalam seleksi CPNS, dalam rangka objektifitas, transparansi, kompetitif dan menghindari KKN. Sistem CAT mudah untuk dioperasikan, sehingga peserta akan lebih puas menggunakan sistem ini. Perbedaan sistem CAT dengan LJK diantaranya, CAT sudah bebas dari kertas, sudah menggunakan komputer. Hasil ujian menggunakan CAT juga dapat dilihat saat itu juga, sedangkan hasil ujian dengan LJK butuh waktu dua minggu hingga sebulan untuk diketahui. Sistem ini merupakan sistem

Page 91: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

74

yang ditunggu-tunggu dan sangat relevan untuk seleksi CPNS.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1, Kepala Sub Bidang Fasilitasi dan

Penyelenggaraan Seleksi PPSR, dapat diketahui bahwa sistem CAT berguna untuk

menghindari terjadinya kecurangan dalam seleksi. Sistem CAT juga memiliki

banyak keunggulan dibandingkan sistem LJK. Karena berbagai keunggulan yang

dimiliki CAT inilah sistem ini menjadi relevan digunakan, khususnya untuk seleksi

CPNS. Serupa dengan I1, I2 juga menyatakan bahwa sistem CAT merupakan sistem

yang tepat digunakan untuk seleksi CPNS. Sistem CAT merupakan sistem yang

transparan. Berikut pernyataan I2:

“CAT merupakan metode atau alat bantu seleksi dengan komputer. Kegunaan utama dari sistem CAT sebenarnya untuk menepis opini masyarakat tentang KKN. Ujian dengan sistem CAT menggunakan komputer, sehingga tidak ada yang dapat melakukan intervensi maupun kecurangan. Sistem ini sistem yang transparan. Jika kita bandingkan dengan seleksi menggunakan sistem LJK, seleksi ini harus menggunakan lembar jawaban dan lembar soal yang nantinya akan dinilai secara tertutup. Sedangkan dengan CAT kita dapat mengetahui nilai hasil ujian secara langsung setelah selesai mengerjakan soal. Sistem CAT sistem yang tepat untuk seleksi.” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 11.28/ di ruang PPSR).

Pernyataan I1 dan I2 bahwa CAT merupakan metode yang tepat dan relevan

digunakan untuk seleksi juga dapat dibuktikan dengan berhasilnya Badan

Kepegawaian Negara menyelenggarakan seleksi pada tahun 2013, yang

menyebabkan terisinya seluruh formasi pegawai yang dibutuhkan. Berikut tabel 4.2

mengenai Formasi Jabatan yang Dibutuhkan Badan Kepegawaian Negara Tahun

2013.

Page 92: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

75

Tabel 4.2

Formasi Jabatan yang Dibutuhkan Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013

No Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan

Jumlah

1 Assesor S2 Psikologi 2 S1 Psikologi 6

2 Analisi Kebijakan (Kepegawaian) S1 Hukum 2 3 Arsiparis D-III Kearsipan/

Ilmu Administrasi/ Komputer

4

4 Auditor Kepegawaian* S1 Hukum 9 5 Auditor D-III Ekonomi

Akuntansi 7

6 Perancangan Peraturan Perundang-undangan*

S1 Hukum 1

7 Operator Komputer D-III Komputer 9 8 Pranata Komputer S1 Komputer 3 9 Statistis D-III Statistik 2

10 Penelaah Permasalahan Hukum S1 Hukum 3 11 Sekretaris D-III Sekretaris 2 12 Teknisi Listrik D-III Teknisi Listrik 3

Total 53 *) Formasi Auditor Kepegawaian dan Perancangan Peraturan Perundang-undangan masing-masing disediakan 1 (satu) formasi diperuntukkan bagi putra-putri Papua

Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, (2014)

Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 Badan Kepegawaian Negara

membutuhkan 53 formasi untuk 12 jabatan berbeda, dan berasal dari berbagai

pendidikan. Untuk dapat memenuhi formasi yang dibutuhkan, Badan Kepegawaian

Negara melaksanakan rekrutmen dan seleksi bagi pelamar umum. Tercatat terdapat

1747 orang yang melamar jabatan tersebut. Setiap pelamar yang telah mendaftar

mengikuti tahapan tes seperti Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tes Kompetensi

Bidang (TKB) dan wawancara untuk dapat lolos menjadi CPNS. Untuk menyaring

seluruh pelamar melalui TKD dan TKB inilah Badan Kepegawaian Negara

menggunakan metode CAT.

Page 93: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

76

CAT yang digunakan untuk seleksi TKD di Badan Kepegawaian Negara tahun

2013 telah meloloskan 149 orang peserta. Seluruh peserta yang lolos ini telah

memenuhi passing grade atau ambang batas nilai yang telah ditetapkan oleh

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-

RB). Berikut tabel 4.3 mengenai jumlah peserta yang lolos TKD di Badan

Kepegawaian Negara tahun 2013.

Tabel 4.3

Jumlah Peserta Lolos TKD Badan Kepegawaian Negara tahun 2013

Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, (2014)

Peserta yang telah lolos TKD pada tahun 2013 mengikuti ujian selanjutnya,

yaitu TKB dengan menggunakan metode ujian yang sama yaitu CAT. Dari 149

peserta yang lolos TKD, tercatat hanya 139 peserta yang mengikuti TKB. Pada

akhirnya dari 139 orang peserta yang telah mengikuti TKB, Badan Kepegawaian

Negara menetapkan 53 peserta lolos dengan melihat berdasarkan ranking tertinggi.

No Nama Jabatan Pendidikan Jumlah 1 Penilaian Hasil Kompetensi/ Assesor S1 Psikologi 18 2 Penilaian Hasil Kompetensi/ Assesor S2 Psikologi 6 3 Analis Kebijakan S1 Hukum 6 4 Arsiparis D3-III Ilmu Administrasi 6 5 Arsiparis D-III Kearsipan 6 6 Auditor Kepegawaian S1 Hukum 27 7 Auditor D-III Ekonomi Akuntansi 20 8 Operator Komputer D-III Komputer 26 9 Pranata Komputer S1 Komputer 8 10 Statistisi D-III Statistika 6 11 Penelaah Permasalahan Hukum S1 Hukum 9 12 Sekretaris D-III Sekretaris 6 13 Teknisi Listrik D-III Teknik Listrik 5

Total 149

Page 94: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

77

Berikut adalah daftar nama peserta yang lolos TKB Badan Kepegawaian Negara

pada tahun 2013 yang dijabarkan dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4

Daftar Nama Peserta Lolos TKB Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013

No No Peserta Nama Formasi Nilai Tes

1 40113509147 Rani Adhita NS Analisis Kebijakan 75,06 2 40113512534 Abdul Muiz Fauzi Analisis Kebijakan 72,63 3 40112201476 Wening Prasetiyo Arsiparis 70,75 4 40112202916 Juvenly CS Arsiparis 69,09 5 40112204152 Sulpicius S Arsiparis 68,61 6 40112205476 Nur Laila Arsiparis 67,47 7 40113501867 Osi Isna Sabela Assesor (S1) 81,64 8 40113502872 Zahrina Amalia Assesor (S1) 80,44 9 40113501769 Ridian Khazanah Assesor (S1) 80,00

10 40113511449 Dwi Ajeng S Assesor (S1) 79,49 11 40113508774 Yuliza Hairunnisa Assesor (S1) 79,33 12 40113500098 Dwi Agustina ZN Assesor (S1) 78,08 13 40113506649 Layyina Humaira Assesor (S2) 76,20 14 40113500534 Fatdina Assesor (S2) 74,83 15 40112200045 Vina Andriyani Auditor 68,08 16 40112200649 Rahayu Sundari Auditor 67,38 17 40112201307 Akhmar Bayhaqi Auditor 66,98 18 40112203592 Vivi Senthia Auditor 66,42 19 40112207432 Esra Yepasa Auditor 65,94 20 40112206996 Citra Ramadhani Auditor 63,65 21 40112206027 Nurlinda Sari Auditor 63,36 22 40113513005 Tantyo Prabowo Auditor Kepegawaian 72,20 23 40113507236 Devina Puspita Sari Auditor Kepegawaian 71,65 24 40113508427 Andri Rico Manurung Auditor Kepegawaian 70,66 25 40113504703 Yudi Bastiano Auditor Kepegawaian 68,87 26 40113507636 Andi Arfanudin Auditor Kepegawaian 68,33

27 40113502365 Santri Panca Nurul Almi Auditor Kepegawaian 67,04

28 40113513165 Rahadian Rahmad Auditor Kepegawaian 67,02 30 40113510907 Agus Supriyanto Auditor Kepegawaian 66,90 31 40113505805 Silvia Suryadarma Auditor Kepegawaian 66,53 32 40112207903 Zumrotul Arinta Rifqi Operator Komputer 68,31

Page 95: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

78

33 40112202232 Toto Sugianto Operator Komputer 68,07 34 40112203734 Abdi Sri Kuncoro Operator Komputer 65,89 35 40112205556 Ika Susilawati Operator Komputer 64,87 36 40112206632 Fitriani Panjaitan Operator Komputer 64,57 37 40112203192 Puji Nuryanti Operator Komputer 63,23 38 40112205716 Anton Yulius Operator Komputer 62,62 39 40112204045 Dedi Basuki Operator Komputer 62,00

40 40112204178 Giska Putri Wulandari Operator Komputer 61,96

41 40113504827 Zaenuda Ikhwanul Aziz

Penelaah Permasalahan Hukum 65,54

42 40113501938 Arwin Dwi Fajar Penelaah Permasalahan Hukum 63,89

43 40113505325 Nusa Tirta Surya Penelaah Permasalahan Hukum 63,68

44 40113503627 Irdian Nova Alexcandra Pranata Komputer 71,02

45 40113506303 Galih Kenang Avianto Pranata Komputer 69,82

46 40113510943 Rizki Mitra Festiawan Pranata Komputer 68,07

47 40112203956 Giany Apriliya Sekretaris 69,15 48 40112201147 Rena Karlina Sekretaris 68,13 49 40112203965 Fadzilla Ika Nur S Statistisi 66,28 50 40112203387 Rina Nurmariyana Statistisi 66,23 51 40112203645 Billy Prima Pesona Teknisi Listrik 67,21 52 40112204996 Bahtiar Alfikri Teknisi Listrik 66,14 53 40112200374 Ariska Wira W Teknisi Listrik 65,26 Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, (2014)

Dari rangkaian proses seleksi CPNS dari pelamar umum tahun 2013 menggunakan

sistem CAT, Badan Kepegawaian Negara telah berhasil memenuhi formasi

pegawai yang dibutuhkan.

Peserta yang lolos seleksi melalui sistem CAT merupakan peserta yang

berkualitas dan berkompeten dibidangnya. Sistem seleksi menggunakan CAT telah

menempatkan orang-orang yang tepat dibidangnya (the right man on the right

place). Hal ini seperti yang disampaikan I1, beliau menyatakan:

Page 96: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

79

“Orang-orang yang terpilih adalah orang yang tepat. Mereka telah melalui proses seleksi yang ketat dengan adanya CAT. Soal-soal TKD misalnya, mengukur baik intelegensia peserta maupun wawasan kebangsaan peserta. Begitu juga dengan TKB. Soal-soal yang diberikan dalam TKB mengukur sejauhmana penguasaan peserta tes terhadap formasi yang ditujunya. Soal-soal itu yang menyaring peserta mana yang berkualitas dan tidak.” (Wawancara/ 15 Desember 2014/ pukul 09.35/ di ruang PPSR).

Dari berbagai pernyataan informan penelitian tentang kegunaan CAT dalam

seleksi CPNS, dan berbagai data seleksi yang telah peneliti jabarkan, menunjukkan

sistem CAT merupakan sistem yang relevan digunakan dalam seleksi CPNS.

Sistem CAT telah menghasilkan CPNS yang sesuai dengan kriteria Badan

Kepegawaian Negara. Terbukti dengan terisinya 53 formasi jabatan yang

dibutuhkan Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2013.

4.2.3.2 Kapasitas (Capacity)

Sistem informasi harus mempunyai kapasitas memadai untuk menangani

periode-periode operasi puncak seperti hal nya periode-periode operasi normal.

Dengan adanya kapasitas yang memadai, sistem dapat berjalan dengan baik tanpa

adanya gangguan. Sistem Computer Assisted Test (CAT) di Badan Kepegawaian

Negara harus menjamin memiliki kapasitas yang memadai.

Kapasitas sistem CAT sendiri dapat dilihat dari berbagai hal seperti sarana

prasarana dan tenaga pelaksana. Badan Kepegawaian Negara sendiri telah memiliki

sebuah laboratorium khusus CAT yang berada di lantai 1 dan 2. Laboratorium ini

dibagi menjadi beberapa ruangan yang berhubungan dengan aktivitas pengelolaan

sistem CAT. Ruangan tersebut diantaranya:

Page 97: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

80

1. Ruang registrasi peserta ujian yang dilengkapi dengan ruang tunggu peserta

yang terletak di lantai 1. Pada ruangan ini terdapat 200 loker yang digunakan

sebagai tempat penyimpanan barang-barang peserta tes.

2. Ruang tes yang digunakan untuk tes peserta. Dalam ruangan ini terdapat

seratus buah komputer atau client beserta dengan perlengkapannya seperti

mouse dan keyboard yang dipergunakan untuk ujian. Terdapat pula satu

buah komputer yang digunakan untuk pengarahan/ pemaparan oleh

pengawas. Dalam ruangan ini juga terdapat satu buah proyektor yang

digunakan untuk memperlihatkan demo aplikasi dan petunjuk sebelum tes

berlangsung. Ruangan ini juga dilengkapi beberapa kamera CCTV sehingga

setiap pelaksanaan seleksi dapat diawasi dengan baik.

3. Ruang monitoring atau pengawasan. Ruangan ini dipakai untuk mengawasi

pelaksanaan tes di ruang tes. Ruangan ini berbatasan langsung dengan ruang

tes dan hanya dipisahkan oleh two way mirror (kaca dua arah). Setiap orang

yang berada di ruang monitoring dapat melihat aktivitas peserta tes,

sebaliknua peserta tes tidak dapat melihat aktivitas di ruang monitoring.

Dalam ruangan ini juga terdapat 2 buah TV LCD yang salah satunya

terhubung dengan CCTV yang memantau seluruh aktivitas di laboratorium

CAT. Sebuah TV LCD lainnya terhubung dengan komputer yang berfungsi

untuk menampilkan nilai peserta tes secara real time berdasarkan ranking.

Tiap peserta juga dapat mengecek skor dan rankingnya di ruangan ini jika

tidak.

Page 98: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

81

4. Ruang administrasi CAT. Ruangan ini hanya dapat dimasuki oleh tenaga

pelaksana seperti pengawas, operator, dan yang berkepentingan lainnya.

Dalam ruangan ini juga terdapat beberapa buah komputer yang digunakan

oleh operator untuk mengatur dan memantau jalannya aplikasi serta printer

untuk percetakan. Dalam ruangan ini juga terdapat ruang penyimpanan

server. Dalam ruangan ini terdapat server beserta raknya yang digunakan

untuk menunjang tes menggunakan Computer Assisted Test (CAT) baik

didalam Badan Kepegawaian Negara, maupun untuk dibawa ke instansi

yang meminta untuk difasilitasi. Kurang lebih terdapat 8 buah server di

Badan Kepegawaian Negara.

Tahun 2013 di Badan Kepegawaian Negara juga terdapat ruang tambahan

untuk tes di lantai enam yang berkapasitas lima puluh komputer. Namun pada tahun

2014 ruangan ini tidak digunakan. Hal ini disebabkan lift yang digunakan untuk tes

ke lantai enam kerap macet. Hal ini seperti yang disampaikan I6, beliau mengatakan:

“Untuk sarana dan prasarana sistem CAT, BKN menyediakan Laboratorium CAT dengan beberapa bagian ruangan didalamnya. Seperti ruang server, ruang administrasi, ruang monitoring lengkap dengan CCTV dan two way screen. Kita membangun lokasi tes pertama kali di lantai enam dengan kapasitas PC sebanyak 50 PC. Laboratorium CAT sendiri baru dibangun pada tahun 2009 dengan kapasitas 100 PC. Sekarang ruangan di lantai enam tidak digunakan lagi. Ini dikarenakan lift yang mengangkut peserta ujian ke lantai enak kerap mati atau tersendat.” (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 11.13/ di ruang PPSR).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I6, Pengelola Bank Soal di Pusat

Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS (PPSR), dapat diketahui terdapat berbagai

sarana prasarana yang disediakan Badan Kepegawaian Negara untuk

menyelenggarakan seleksi menggunakan CAT. Sebelum tahun 2014, terdapat dua

Page 99: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

82

ruangan untuk melaksanakan tes di Badan Kepegawaian Negara, yaitu pada lantai

1 dan 6 dengan kapasitas komputer masing-masing 100 komputer dan 50 komputer.

Pada tahun 2014 ruangan di lantai enam sudah tidak digunakan karena lift di Badan

Kepegawaian Negara yang mengangkut ke lantai enam kerap tersendat. Saat ini,

ruangan di lantai enam dipindahkan ke lantai sebelas.

Jika melihat jumlah pelamar di Badan Kepegawaian Negara pada tahun

2013 yang berjumlah 1714 orang pelamar dan pelamar dari berbagai instansi yang

tes di Badan Kepegawaian Negara dengan total 42.404, jumlah komputer yang ada

di Badan Kepegawaian Negara masih kurang memadai. Hal ini berdampak pada

kepadatan jadwal seleksi di Badan Kepegawaian Negara. Dalam satu hari saja

terdapat lima sesi tes yang dimulai sejak pukul 08.00 pagi hingga 18.00 malam.

Jadwal seleksi yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara dapat dilihat pada

tabel 1.1 di bab 1.

Jadwal tersebut menunjukkan bahwa hampir setiap hari sejak awal Oktober

hingga akhir November 2013 terdapat seleksi menggunakan CAT di Badan

Kepegawaian Negara. Badan Kepegawaian Negara sendiri mendapatkan jadwal

pelaksanaan tes terakhir selama tiga hari, dan tiap harinya terdapat lima sesi tes.

Kurang memadai nya komputer yang berakibat pada kepadatan jadwal disebabkan

karena anggaran yang terbatas. Hal ini sesuai dengan pernyataan I5. Beliau

menyatakan:

“Kalau menurut saya semakin banyak pesertanya seharusnya dapat ditambah. Tapi kan ini terkait dengan anggaran. Anggarannya terbatas. Kalau bisa sih ditambah lagi, supaya pelaksanaannya pun tidak antri lama.

Page 100: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

83

Jika komputer banyak pelaksanaannya pasti cepat. Kemarin kan 73 instansi sampai 3 bulan. ” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 11.58/ di ruang PPSR).

Berdasarkan wawancara dengan I5 diatas, diperoleh informasi bahwa

komputer yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk melaksanakan seleksi

CPNS dengan metode CAT masih kurang memadai. Terbatasnya komputer

dikarenakan belum adanya anggaran dari pemerintah untuk menambah unit

komputer di Badan Kepegawaian Negara. Terbatasnya komputer menyebabkan

jadwal pelaksanaan tes menjadi padat, dan panjangnya antrian pelaksanaan tes.

Pernyataan sedikit berbeda disampaikan I2, yang mengakui kurangnya

kapasitas komputer di Badan Kepegawaian Negara, namun menepis anggapan

kepadatan jadwal dikarenakan kurangnya jumlah komputer. Beliau menyatakan:

“Memadai atau tidaknya komputer tergantung dari besar atau kecilnya acara. Untuk penerimaan CPNS secara nasional seperti sekarang ini kurang. Tapi jika diperuntukkan hanya untuk internal BKN saja cukup. Idealnya kalau menambah 500 komputer lagi lebih baik. Namun ini semua terbatas pada anggaran... Dulunya memang kita merancang jadwal seperti itu. Disamping itu peserta yang mengikuti ujian juga banyak. Akhirnya dibuatlah satu hari hingga lima sesi. Bahkan kami pernah membuat hingga enam sesi yaitu hingga jam setengah delapan malam dalam sehari”. (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan wawancara dengan I2, dapat diketahui bahwa memadai atau tidaknya

jumlah komputer tergantung kepada besar kecilnya seleksi yang diadakan. Jika

komputer digunakan hanya untuk seleksi di kalangan Badan Kepegawaian Negara

saja sudah memadai. Namun jika komputer digunakan untuk seleksi nasional tidak

memadai. Kenyataannya seleksi CPNS pada tahun 2013 merupakan seleksi

nasional. Pengguna komputer untuk seleksi bertempat di Badan Kepegawaian

Negara saja pada tahun 2013 sebanyak 16 instansi/ kementerian. Hal ini tentu

Page 101: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

84

berpengaruh terhadap seleksi yang dilakukan Badan Kepegawaian Negara sendiri,

yaitu panjangnya jadwal antrian.

Informan lain yaitu I6 menyatakan hal yang berbeda dengan informan lain.

Beliau menyatakan bahwa lamanya jadwal, banyaknya sesi dan panjangnya antrian

disebabkan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Menpan-RB) yang telat menyetujui formasi di tiap instansi. Berikut pernyataan I6:

“Memang benar terdapat antrian yang panjang dalam jadwal pelaksanaan CAT tahun 2013. Dalam satu hari terdapat lima sesi. Hal ini bersumber dari Menpan. Menpan memiliki kewenangan menyetujui formasi yang diusulkan tiap instansi. Menurut rencana awal Menpan akan meloloskan formasi instansi pada bulan Juli, sehingga bulan agustus instansi bisa memulai tes. Namun Menpan selalu mengundur jadwal tersebut. Sampai awal. September masih terdapat pendaftaran seleksi instansi. BKN tidak dapat melakukan apa-apa karena formasi merupakan kebijakan Menpan.” (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 11.13/ di ruang Monitoring CAT).

Berdasarkan keterangan dari I6, dapat diketahui bahwa keputusan Menpan

yang terlambat juga merupakan salah satu penyebab antrian yang panjang dalam

jadwal pelaksanaan seleksi menggunakan CAT di Badan Kepegawaian Negara

tahun 2013. Ini dapat diartikan pula Menpan belum mempersiapkan seleksi nasional

pada tahun 2013 dengan baik, sehingga instansi yang memfasilitasi pelaksanaan

seleksi CPNS menggunakan CAT, yaitu Badan Kepegawaian Negara kebingungan

dalam menetapkan jadwal seleksi.

Dari pernyataan informan I2, I5, dan I6 diatas, dapat diketahui bahwa

kapasitas komputer di Badan Kepegawaian Negara masih kurang memadai. Kurang

memadainya komputer begitu terasa saat seleksi CPNS dilakukan secara bersamaan

pada tahun 2013. Kurang memadainya komputer menyebabkan jadwal pelaksanaan

seleksi instansi padat dan antriannya panjang. Namun padat dan panjangnya antrian

Page 102: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

85

tidak hanya dikarenakan kurang memadainya komputer saja, tapi juga telatnya

keputusan Menpan mengenai formasi di tiap instansi.

Untuk menunjang jalannya aplikasi CAT sehingga dapat digunakan oleh peserta

tes, Badan Kepegawaian Negara memiliki spesifikasi khusus komputer client.

Spesifikasi tersebut diantaranya:

1. Paling rendah Processor Dual Core

2. Sistem operasi original/ license atau open source

3. Web browser terbaru

4. Antivirus

5. Hard Drive 100GB

6. Standard memory 2Gb

7. Networking 10/100/1000GB

8. Keyboard dan mouse type integrated USB keyboard dan USB optical scroll

mouse

9. Monitor paling rendah 1600x900 pixel

Pada kenyataannya, terdapat beberapa komputer yang tidak sesuai dengan

spesifikasi. Hal ini diketahui dari salah seorang peserta tes CPNS Badan

Kepegawaian Negara pada tahun 2013 yang mengaku menemukan masih adanya

komputer yang berbentuk tabung. Hal ini sesuai dengan pernyataan I7 selaku

pengguna CAT saat tes di Badan Kepegawaian Negara tahun 2013. Beliau

menyatakan: “saya liat masih ada komputer yang berbentuk tabung. Jumlahnya

kira-kira ada 15 komputer.” (Wawancara/ 18 Juni 2014/ pukul 10.30/ di ruang

Inka).

Berdasarkan pernyataan I7 selaku pengguna, maka dapat diartikan bahwa

masih terdapat komputer yang tidak memenuhi spesifikasi di Badan Kepegawaian

Page 103: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

86

Negara. Komputer ini tidak memenuhi spesifikasi monitor paling rendah 1600x900

pixel. Namun I6 membantah bahwa terdapat komputer yang tidak sesuai spesifikasi.

Beliau mengatakan: “Kita memiliki spesifikasi sendiri untuk komputer. Komputer

BKN sesuai dengan spesifikasi yang di bentuk pada tahun 2013 tersebut.”

(Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 11.13/ di ruang Monitoring CAT).

Perbedaan pendapat yang terjadi antara I6 dan I7 ini wajar dikarenakan

peserta tes yaitu I7, mengikuti seleksi sebelum akhir tahun 2013 di Badan

Kepegawian Negara. Sejak akhir tahun 2013 banyak komputer yang telah

mengalami pembaharuan.

Selain dari komputer, sarana penting lain dalam pelaksanaan CAT adalah

server. Badan Kepegawaian Negara memiliki server yang berjumlah kurang lebih

delapan buah, yang tersimpan dalam rak server. Server yang digunakan saat tes

berlangsung hanya berjumlah satu buah. Sebelum sistem CAT digunakan secara

besar-besaran, Badan Kepegawaian Negara telah mengadakan uji coba CAT

dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Uji coba tersebut

terkait seberapa banyak komputer atau user yang dapat mengoperasikan CAT

dalam satu periode. Hasilnya, dalam satu periode sistem ini dapat dioperasikan oleh

130 komputer atau user. Namun Badan Kepegawaian Negara mengaku secara

internal pernah mencoba sistem ini hingga 200 komputer atau user dan tidak terjadi

masalah atau server down. Hal ini seperti yang disampaikan I3, beliau mengatakan:

“Badan Kepegawaian Negara pernah menguji stress aplikasi di Kementerian Keuangan. Dalam satu detik satu server dapat dioperasikan minimal 130 komputer, namun kami mencoba secara internal hingga 200 komputer dan tidak terjadi masalah. Tetapi kami tidak menyarankan untuk

Page 104: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

87

menggunakan komputer melebihi ketentuan.” (Wawancara/ 10 April 2014/ pukul 09.54/ di ruang Monitoring CAT).

Untuk menunjang jalannya aplikasi CAT sehingga dapat digunakan oleh peserta

tes, Badan Kepegawaian Negara memiliki spesifikasi khusus server. Spesifikasi

tersebut diantaranya:

1. Paling rendah processor CPU E5 @2,0 GH (2 processor) 2. Paling rendah memory (RAM) 32Gb 3. OS Windows Server 2008/2012 Enterprise 64 bit Original and License 4. Sistem 64 bit 5. Paling rendah Harddisk 500 Gb 6. Antivirus server

Server yang berada di Badan Kepegawaian Negara telah memenuhi spesifikasi ini,

sehingga dalam pelaksanaannya tidak pernah ditemukan masalah pada server.

Selain dari infrastruktur, kapasitas sistem informasi juga dilihat dari

kapasitas tenaga pelaksana sistem tersebut. Dalam mengatur pelaksanaan CAT

untuk seleksi CPNS tahun 2013, Badan Kepegawaian Negara membentuk tim kerja

khusus yang dibagi menjadi beberapa sub tim dan memiliki tugas khusus. Tim kerja

tersebut telah dipaparkan di bab sebelumnya pada tabel 1.2. Tabel tersebut

menunjukkan terdapat 28 orang anggota tim dan 93 orang anggota sub tim kerja

untuk seleksi CPNS di Badan Kepegawaian Negara. Seluruh anggota tim dan

subtim ini dibagi lagi menjadi tim kecil yang berjumlah 22 tim. Dipecahnya tim

guna memenuhi tuntutan pelaksanaan seleksi menggunakan CAT diberbagai

instansi lain.

Tim dan sub tim ini tidak hanya berasal dari Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen saja, namun juga diperbantukan dari berbagai biro lain di Badan

Page 105: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

88

Kepegawaian Negara. Ini mengindikasikan bahwa tenaga pelaksana di Badan

Kepegawaian Negara yang berasal dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen

tidak memadai untuk mengelola sistem CAT saat seleksi baik di Badan

Kepegawaian Negara maupun instansi lain yang meminta untuk difasilitasi. Kurang

memadainya tenaga pelaksana disebabkan formasi yang memang belum disetujui

oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-

RB). Hal ini diperkuat dengan pernyataan I5 yang menyatakan:

“Tenaga kerja untuk mengelola sistem CAT masih kurang. Ini disebabkan formasi yang diusulkan BKN belum disetujui oleh Menpan. Semua tergantung dari Menpan. Namun solusi kita dengan memakai unit dalam BKN.” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 11.58/ di ruang PPSR).

Infoman lain mengatakan kurang memadainya tenaga pelaksana dikarenakan

kegunaan sistem CAT yang telah berubah dari untuk mengadakan seleksi secara

internal, menjadi seleksi secara nasional. Berikut pernyataan I2:

“SDM pengelola Computer Assisted Test masih kurang memadai untuk melaksanakan seleksi CPNS secara Nasional. Ini dikarenakan pada awalnya BKN membuat Computer Assisted Test bukan untuk penerimaan PNS secara besar-besaraan seperti sekarang. Tapi jika CAT digunakan untuk internal saja SDM memadai.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan keterangan I5 dan I2 diatas, dapat diketahui bahwa tenaga

pelaksana sistem CAT di Badan Kepegawaian Negara memang masih kurang

memadai. Kurang memadainya tenaga pelaksana, terasa saat pelaksanaan seleksi

CPNS secara nasional berlangsung. Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen tidak

dapat menyelenggarakan seleksi sendiri, namun harus dibantu unit lain di Badan

Kepegawaian Negara. Formasi jabatan yang belum disetujui oleh Menpan juga

menjadi kendala kurangnya kapasitas tenaga pelaksana.

Page 106: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

89

Adapun setiap tim tenaga pelaksana sistem CAT di Badan Kepegawaian

Negara memiliki tugas masing-masing yang telah diatur dalam Keputusan Kepala

Badan Kepegawaian Negara nomor 210/Kep/2013. Tugas-tugas tim dan sub tim

tersebut diantaranya:

1. Pengarah mempunyai tugas memberikan arahan kebijakan teknis dalam

pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan sistem Computer

Assisted Test.

2. Penanggungjawab mempunyai tugas membimbing dan memberikan

masukan kepada ketua, sekretaris dan anggota pelaksanaan seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil dengan sistem Computer Assisted Test.

3. Ketua mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan

secara teknis kepada sub tim-sub tim yang dibentuk dalam rangka

pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan sistem Computer

Assisted Test.

4. Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan tugas-tugas

kesekretariatan dan sumber daya dalam rangka pelaksanaan seleksi Calon

Pegawai Negeri Sipil dengan sistem Computer Assisted Test.

5. Anggota memiliki tugas melakukan penyelarasan dalam rangka

pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan sistem Computer

Assisted Test.

6. Sub Tim Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan pelayanan

administrasi, keuangan dan perlengkapan serta dokumentasi dalam rangka

Page 107: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

90

pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan sistem Computer

Assisted Test.

7. Sub Tim Aplikasi mempunyai tugas melakukan pengecekan server

(spesifikasi perangkat keras dan operasi, melakukan instalasi aplikasi

Computer Assisted Test pada server, menjadi penguji (dari pembuatan detil

ujian hingga pencetakan laporan hasil ujian) terhadap server yang telah

dilakukan instalasi aplikasi secara lengkap, melakukan back up hasil ujian,

penghapusan database ujian dan aplikasi yang telah diinstal pada server

yang bukan milik Badan Kepegawaian Negara dan memberikan dukungan

teknis (technical support) bagi Sub Tim Pelaksana.

8. Sub Tim Jaringan mempunyai tugas melakukan pengecekan jaringan

beserta sarana dan prasarana ujian (klien komputer, proyektor, genset dan

UPS), pembuatan Internet Protocol Statis (Static Internet Protocol) pada

klient komputer (PC Client) yang akan digunakan untuk ujian, memberikan

dukungan teknis (technical support) kepada Sub Tim Aplikasi dan

mengatasi masalah jaringan ketika ujian berlangsung.

9. Sub Tim Admin Aplikasi mempunyai tugas melakukan pengecekan

kesesuaian data peserta dengan aplikasi, membuat event ujian, registrasi

data peserta, membuat skema ujian, melakukan koordinasi dengan instansi

pengguna Computer Assisted Test terkait dengan jadwal sesi peserta dan

mendokumentasilan seluruh hasil ujian pada seluruh server.

10. Sub Tim Monitoring Server mempunyai tugas melakukan pendataan server

yang akan digunakan, menyerahkan server kepada Sub Tim Aplikasi untuk

Page 108: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

91

dilakukan instalasi aplikasi, melakukan monitoring terhadap server yang

digunakan, mencatat seluruh informasi mengenai server (pemegang server,

lokasi dan durasi), melakukan penjadwalan terhadap masing-masing server

dan memastikan bahwa database pada masing-masing server telah di back

up setelah digunakan dalam ujian.

11. Sub Tim Soal Ujian mempunyai tugas melakukan pengecekan terhadap

soal-soal yang akan digunakan dalam ujian, menentukan skema soal Tes

Kompetensi Dasar (TKD), menentukan jumlah soal yang akan digunakan

untuk kegiatan ini dan memberikan informasi kepada peserta terkait soal

ketika ujian sedang berlangsung.

12. Sub Tim Pelaksana mempunyai tugas mengoperasikan ujian di lokasi yang

berada di luar Kantor Regional BKN, memberikan dukungan teknis

(technical support) kepada Sub Tim Aplikasi dalam hal instalasi server,

menyiapkan server yang akan digunakan untuk ujian, memastikan klien

komputer telah terhubung dengan server sebelum pelaksanaan ujian,

bertanggung jawab penuh terhadap keamanan server, mengatasi masalah

dilokasi jika terjadi gangguan minor pada server, melakukan koordinasi

dengan tim pusat jika terjadi gangguan pada server yang tidak dapat

ditangani sendiri dan atau terdapat pertanyaan dari peserta terkait dengan

soal, membuat berita acara pelaksanaan ujian, melakukan back up, hasil

ujian di lokasi tes dan mencetak laporan hasil ujian untuk diserahkan kepada

Panitia Seleksi Nasional Pengadaan CPNS tahun 2013 melalui Sub Tim

Sekretariat.

Page 109: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

92

13. Sub Tim Pengawas Ujian mempunyai tugas memberikan bantuan teknis

kepada peserta ujian, menyampaikan petunjuk teknis pengoperasian

aplikasi CAT, melakukan pengawasan ujian, mencatat permasalahan saat

ujian berlangsung, menjaga suasana ujian agar tetap kondusif, menyiapkan

komputer dalam posisi siap ujian agar tetap kondusif, menyiapkan komputer

dalam posisi siap ujian pada setiap jeda antar sesi dan membuat berita acara

mengenai pelaksanaan ujian.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor

210/Kep/2013 dapat diketahui bahwa setiap tim tenaga pelaksana sistem CAT

memiliki tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Setiap tim saling

berkoordinasi satu sama lain, dan telah diberi pengarahan terlebih dahulu sebelum

seleksi berlangsung. Tidak mungkin sistem seleksi CAT dapat berjalan dengan baik

tanpa adanya salah satu tim.

Meskipun operator sistem CAT berasal dari Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen, namun tidak terdapat jabatan pranata komputer secara khusus yang

menangani sistem ini. Operator yang mengoperasikan aplikasi CAT ini berasal dari

pegawai yang berlatar belakang Sarjana Komputer, namun memiliki jabatan seperti

Bank Soal. Ini menimbulkan kesulitan tersendiri, karena tidak semua pegawai yang

berlatar belakang Sarjana Komputer mampu mengoperasikan aplikasi ini. Pegawai

yang mengerti cara mengoperasikan aplikasi CAT harus memberikan pelatihan atau

transfer pengetahuan kepada pegawai lain yang masih awam. Maka waktu yang

dibutuhkan menjadi lebih lama dalam mengelola sistem ini. Hal ini seperti yang

dinyataan I3. Beliau menyatakan:

Page 110: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

93

“Di PPSR sendiri belum terdapat jabatan IT secara sah, yaitu jabatan pranata komputer. Selama ini yang menjadi IT adalah pegawai PPSR yang menjabat sebagai pengelola Bank Soal, namun berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Saya sendiri menjabat Bank Soal, namun berlatar belakang sarjana komputer. Terdapat dua orang IT lain dari PPSR yang secara jabatan pengelola Bank Soal, namun berlatarbelakang pendidikan sarjana komputer. Ini menimbulkan kesulitan tersendiri, karena tidak semua pegawai berlatar belakang sarjana komputer dapat mengoperasikan sistem ini. Perlu dilakukan transfer pengetahuan terlebih dahulu. Setiap orang yang telah mengerti mengoperasikan sistem ini, harus mengajari anggota lain yang belum mengerti.” (Wawancara/ 10 April 2014/ pukul 09.54/ di ruang Monitoring CAT)

Selain dari I3, terdapat pula pernyataan serupa dari I1 yang menyatakan

operator sistem CAT berasal dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen. Beliau

menyatakan bahwa sebelum pelaksanaan tes berlangsung, seluruh operator

diberikan pelatihan terlebih dahulu. Berikut pernyataan I1:

“Operator berasal dari pegawai PPSR yang berlatar belakang sarjana komputer. Sebelum dilaksanakan tes, diadakan diklat terlebih dahulu bagi operator maupun seluruh tenaga pelaksana. Selalu ada diklat yang dilakukan tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan wawancara dengan I3 dan I1 diatas, dapat diketahui bahwa

operator aplikasi sistem CAT berasal dari pegawai Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen yang berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Tidak semua

pegawai yang berlatar belakang komputer dapat dengan mudah mengoperasikan

aplikasi ini. Untuk itu tiap pegawai diberi pelatihan terlebih dahulu. Namun

pelatihan yang diberikan kepada pegawai pada akhirnya menyita waktu yang cukup

lama.

Berikut untuk memperkuat pernyataan I3 dan I1 peneliti tampilkan tabel 4.7

mengenai anggota sub tim aplikasi yang berasal dari Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen.

Page 111: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

94

Tabel 4.5

Sub Tim Aplikasi dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen

No Nama Jabatan Unit Kerja Posisi 1 Yudhantoro Bayu. W, S.

Kom, M.MSi 197306231999021001

Kepala Bidang

Pengelolaan Teknologi Informasi

Pusat Pengembangan

Sistem Rekrutmen

Koordinator

2 Sose Reinaldo, S. Kom 198606192010121001

Pengelola Bank Soal

Pusat Pengembangan

Sistem Rekrutmen

Anggota

3 Adi Pamulyo, S.Kom 197403262008121001

Pengelola Bank Soal

Pusat Pengembangan

Sistem Rekrutmen

Anggota

4 Reza Hendrawan, SH 198501292008121002

Pengelola Bank Soal

Pusat Pengembangan

Sistem Rekrutmen

Anggota

Sumber: Diolah oleh Peneliti, (2013)

Dari tabel 4.5 tersebut dapat diketahui terdapat empat orang sub tim aplikasi yang

berasal dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen. Keempat orang ini memiliki

latar belakang jabatan yang berbeda dan latar belakang pendidikan yang berbeda.

Keempat orang ini tidak serta merta dapat mengoperasikan aplikasi CAT. Mereka

dilatih mengoperasikan aplikasi CAT selama beberapa waktu terlebih dahulu.

Berdasarkan berbagai penyataan informan dan data yang peneliti dapatkan

sehubungan dengan kapasitas sistem CAT, maka sesungguhnya sistem ini memiliki

kapasitas yang kurang memadai. Kurang memadainya kapasitas sistem dapat dilihat

dari jumlah komputer yang terbatas, dan jumlah tenaga pelaksana yang terbatas.

Terbatasnya jumlah komputer dikarenakan anggaran yang terbatas, dan terbatasnya

tenaga pelaksana dikarenakan formasi yang memang belum disetujui oleh Menpan.

Page 112: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

95

Terlebih lagi dalam pelaksanaannya, operator sistem ini bukan berasal dari jabatan

khusus seperti Pranata Komputer, namun berasal dari pegawai yang berlatar

belakang pendidikan sarjana komputer.

4.2.3.3 Ekonomis (Economic)

Sebuah sistem informasi harus ekonomis. Ekonomis artinya sistem ini

menyumbangkan manfaat yang setidak-tidaknya sebesar biayanya. Untuk

mengetahui apakah sistem CAT ekonomis atau tidak dengan meninjau pada

anggaran yang diterapkan oleh Badan Kepegawaian Negara untuk seleksi

menggunakan CAT, dan manfaat yang didapatkan dari penerapan sistem ini.

Kepala Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Seleksi Drs. Heri Susilowati,

menyatakan biaya pelaksanaan pengadaan CPNS dengan menggunakan CAT di

Badan Kepegawaian Negara berasal dari dana APBN (Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara). Berikut hasil wawancara dengan Drs. Heri Susilowati, Kepala

Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Seleksi:

“Untuk seluruh biaya sistem CAT dianggarkan dari APBN. Kalau pengadaan komputer di BKN untuk 100 komputer sudah beserta renovasi gedung, ruang monitoring, server, dan ruang administrasi kurang lebih sebesar 3,5 miliar.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 11.35/ di ruang PPSR).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Drs. Heri Susilowati diatas dapat

diketahui bahwa untuk melaksanakan sistem CAT diperlukan sarana dan prasana

seperti ruangan tes beserta komputernya, ruangan monitoring beserta komputernya,

dan ruangan administrasi beserta komputernya. Pembiayaan sarana dan prasarana

ini dianggarkan dari APBN. Untuk biaya pengadaan seratus buah komputer dan

Page 113: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

96

laboratorium khusus CAT sendiri, Drs. Heri Susilowati memperkirakan dana yang

telah dikeluarkan sebesar 3,5 miliar.

Untuk mengetahui biaya seleksi menggunakan CAT terbilang mahal atau

tidak, peneliti membandingkan antara biaya pengadaan CPNS tahun 2008 saat

masih menggunakan LJK (Lembar Jawaban Kerja), dengan biaya pengadaan CPNS

tahun 2014 saat sudah menerapkan CAT untuk seleksi nasional. Data yang peneliti

dapat berdasarkan DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) Badan Kepegawaian

Negara tahun 2008, dan Petunjuk Operasional Kerja (POK) Badan Kepegawaian

Negara tahun 2014.

Berdasarkan data DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran) Badan

Kepegawaian Negara, total biaya pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 sebesar

Rp. 298.150.000. Sedangkan berdasarkan data dari POK (Petunjuk Operasional

Kegiatan) tahun 2014, di alokasikan dana sebesar 3.554.379.000 untuk Perumusan

Kebijakan di Bidang Rekrutmen dan Kinerja Pegawai di Badan Kepegawaian

Negara. Berikut rincian yang dijelaskan dalam tabel 4.6 dan tabel 4.7.

Page 114: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

97

Tabel 4.6

Rincian Biaya Pelaksanaan CPNS Badan Kepegawaian Negara Tahun 2008

Sumber: DIPA Anggaran BKN, (2014)

No Keterangan Harga Satuan Jumlah Total 1 Sewa Gedung Rp5,000,000 1 Rp5,000,000 2 Sewa Kursi Rp1,000 1500 Rp1,500,000 3 Pengadaan Soal Rp100,000,000 2 Rp200,000,000 4 Penggandaan Soal Rp6,000 1500 Rp9,000,000 5 Transport Penggandaan Soal - - Rp1,000,000

6 Belanja Uang Honor yang terkait dengan output kegiatan

Pengarah Rp750,000 14 Rp10,500,000 Ketua Rp500,000 2 Rp1,000,000 Wakil Ketua Rp400,000 2 Rp800,000 Sekretaris Rp300,000 2 Rp600,000 7 Sekretariat Tim Tim 1 (Penerima Berkas Lamaran) Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Anggota Rp250,000 30 Rp7,500,000

8 Tim 2 (Seleksi Administrasi/ Pemberian Nomor Ujian)

Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Anggota Rp250,000 12 Rp3,000,000 9 Tim 3 (Pelaksana Ujian/ Pengawas) Penanggungjawab Rp400,000 1 Rp400,000 Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Anggota Rp350,000 60 Rp21,000,000

10 Tim 4 (Penyiapan dan Keamanan) Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Anggota Rp250,000 25 Rp6,250,000

11 Tim 5 (Pemantauan) Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Anggota Rp250,000 8 Rp2,000,000

12 Tim 6 (Pengelola Hasil Ujian) Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Sekretaris Rp300,000 1 Rp300,000 Anggota Rp250,000 5 Rp1,250,000

13 Tim 7 (Ujian Lisan/ wawancara) Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Anggota Rp250,000 8 Rp2,000,000

14 Tim 8 (Honor Pembuatan Materi/ Soal Ujian)

Ketua Rp350,000 1 Rp350,000 Anggota Rp250,000 9 Rp2,250,000

15 Pengadaan Lembar Jawaban Komputer (LJK) Rp5,000 2400 Rp12,000,000

16 Pengolahan LJK - - Rp4,000,000 17 Pengamanan dari Kepolisian Setempat Rp2,000,000 18 Jamuan Pengawas Rp20,000 100 Rp2,000,000

Total Rp298,150,000

Page 115: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

98

Tabel 4.7 Petunjuk Operasional Kegiatan TA 2014

Alokasi : 3.554.379.000

No Volume Jumlah Biaya Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian 3.554.379.000

Perumusan Kebijakan di Bidang Rekrutmen dan Kinerja

Pegawai 3.554.379.000

1 Dokumen Pengelolaan Kegiatan 14 Dok 61.160.000 Penyusunan Dokumen dan Pengelolaan Kegiatan 61.160.000 2 Dokumen Rumusan Kebijakan Rekrutmen dan Seleksi 1 Dok 229.385.000

3 Aplikasi Sistem Rekrutmen dan Seleksi CPNS/ PNS dengan CAT system Bar Skala Nasional 2 Aplikasi 1.509.404.000

Pengembangan Sistem Rekrutmen dan Seleksi dengan CAT system Bar Skala Nasional 1.252.500.000

Pembinaan Pengelolaan Management CAT 81.904.000 Pengembangan Sarana CAT di Pusat 175.000.000 4 Soal Rekrutmen dan Seleksi CPNS/PNS Skala Nasional 10000 Soal 1.214.180.000 Monitoring dan Evaluasi CAT 144.589.000 Penyusunan Soal 72.000.000 Pengembangan Soal 349.768.000 Workshop Pengayaan Soal dengan Perguruan Tinggi 147.344.000 Workshop Peningkatan Kompetensi SDM Pengelola Bank Soal 155.983.000 Workshop Peningkatan SDM Bidang Informasi Teknologi (IT) 67.000.000 Validasi Soal TKD 224.466.600 Workshop Penyusunan Soal TKD 62.230.000 5 Instansi Pemerintah yang difasilitasi CAT system 20 Instansi 515.430.000

Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Tes dengan Instansi Pusat dan Daerah 515.430.000

6 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 24.840.000

Sumber: POK BKN, (2014)

Dari tabel 4.6 dan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa biaya pelaksanaan

seleksi CPNS tahun 2014 dengan menggunakan CAT jauh lebih besar

dibandingkan biaya pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 saat masih manual

menggunakan LJK (Lembar Kerja Komputer). Biaya pelaksanaan CPNS pada

tahun 2014 tidak hanya diperuntukkan bagi seleksi di Badan Kepegawaian Negara

Page 116: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

99

saja, tapi juga untuk instansi lain yang meminta difasilitasi menggunakan CAT.

Beberapa perbedaan yang paling mencolok antara biaya seleksi CPNS

menggunakan LJK dengan CAT dapat dilihat dalam tabel 4.8 yang berisi

rangkuman dari tabel sebelumnya mengenai Biaya Pelaksanaan Rekrutmen dan

Seleksi CPNS Tahun 2008 dan 2014.

Tabel 4.8

Biaya Pelaksanan Rekrutmen dan Seleksi CPNS Tahun 2008 dan 2014

Sumber: diolah oleh peneliti, (2014)

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat:

1. Saat pelaksanaan seleksi CPNS masih manual menggunakan LJK tahun

2008, Badan Kepegawaian Negara harus menyewa gedung dan kursi

untuk tempat tes peserta dengan total biaya Rp. 6.500.000,-. Namun saat

sudah menggunakan CAT tahun 2014 penyewaan gedung tidak

diperlukan, karena Badan Kepegawaian Negara telah memiliki

laboratorium khusus CAT di lantai satu Badan Kepegawaian Negara.

Biaya pengadaan laboratorium CAT sendiri kurang lebih berjumlah Rp.

3.500.000.000,-. Laboratorium CAT tidak hanya dapat digunakan untuk

Sewa gedung beserta kursi Rp6,500,000 Laboratorium CAT Rp3,500,000,000Biaya penggandaan soal dan LJK

beserta pengolahan LJKRp26,000,000 Biaya aplikasi sistem CAT Rp1,509,404,000

Pengadaan soal Rp200,000,000 Pengadaan soal Rp1,214,180,000Biaya pengamanan polisi setempat Rp2,000,000 - -

- - Biaya Fasilitasi dan koordinasi Rp515,430,000Biaya tim dan jamuan pengawas Rp8,165,000 - -

- - Layanan Perkantoran Rp24,840,000

Biaya Pelaksanaan Rekrutmen dan Seleksi CPNSTahun 2008 Menggunakan LJK Tahun 2014 Menggunakan CAT

Page 117: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

100

seleksi CPNS, namun juga tes jabatan struktural, ujian dinas dan lain

sebagainya.

2. Saat pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 masih manual menggunakan

LJK, Badan Kepegawaian Negara harus mengeluarkan biaya untuk

penggandaan kertas soal dan LJK serta pengolahannya sejumlah Rp.

26.000.000,-. Namun saat sudah menggunakan CAT tahun 2014, Badan

Kepegawaian Negara tidak memerlukan biaya untuk penggandaan kertas

soal maupun LJK. Biaya yang harus dikeluarkan Badan Kepegawaian

Negara pada saat seleksi sudah menggunakan CAT, lebih kepada biaya

aplikasi sistem CAT. Biaya aplikasi sistem CAT rutin dikeluarkan Badan

Kepegawaian Negara setiap dua tahun sekali, guna memperpanjang

license aplikasi tersebut. Selain itu biaya aplikasi digunakan untuk

pembinaan dan pengembangan sarana CAT. Biaya aplikasi CAT tersebut

sebesar Rp. 1.509.404.000,-. Biaya ini jauh lebih mahal dari biaya

pengadaan kertas untuk seleksi manual. Namun aplikasi CAT tidak hanya

dapat digunakan untuk seleksi CPNS di Badan Kepegawaian Negara saja,

tapi juga seluruh instansi yang meminta difasilitasi seleksinya

menggunakan CAT. Selain itu aplikasi CAT tidak hanya dapat digunakan

untuk tes CPNS, namun juga tes jabatan struktural, ujian dinas, dan tes

lainnya.

3. Saat pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 masih manual menggunakan

LJK, biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan soal sebesar Rp.

200.000.000,-. Tahun 2014 biaya yang dikeluarkan Badan Kepegawaian

Page 118: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

101

Negara untuk pengadaan soal Rp. 1.214.180.000,-. Hal ini dikarenakan

Badan Kepegawaian Negara harus mengadakan kerjasama dengan

berbagai perguruan tinggi negeri untuk pengadaan soal sebanyak sepuluh

ribu soal. Soal ini jauh lebih banyak daripada soal yang diadakan untuk

seleksi menggunakan LJK. Selain itu mahalnya biaya pengadaan soal

dikarenakan berbagai workshop yang dilakukan terhadap SDM pengelola

soal dan SDM bidang teknologi informasi (IT), sampai akhirnya soal ini

termuat dalam aplikasi CAT. Soal yang didapat dari proses panjang ini

diharapkan bervariatif dan berbobot.

4. Saat pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 masih manual menggunakan

LJK, Badan Kepegawaian Negara harus mengeluarkan biaya untuk

pengamanan oleh polisi setempat sebesar Rp. 2.000.000,-. Namun saat

sudah menggunakan CAT tahun 2014, Badan Kepegawaian Negara tidak

perlu mengeluarkan biaya untuk pengamanan oleh polisi setempat karena

telah memiliki laboratorium khusus yang memiliki pengamanan ketat.

Selain itu karena telah menggunakan sistem komputerisasi, jawaban dan

hasil ujian tersimpan sebagai database, bukan kertas biasa sehingga tidak

perlu diamankan oleh kepolisian.

5. Saat pelaksanaan seleksi CPNS masih manual menggunakan LJK, tidak

terdapat biaya untuk fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan tes dengan

instansi pusat dan daerah. Setelah menggunakan CAT yaitu pada tahun

2014 terdapat biaya yang diperuntukan bagi fasilitasi dan koordinasi

pelaksanaan tes dengan instansi pusat dan daerah sebesar Rp.

Page 119: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

102

515.430.000,-. Hal ini disebabkan Badan Kepegawaian Negara selaku

ketua tim pelaksana seleksi CPNS Nasional saat pelaksanaan tes

berlangsung, harus membawa tim kerja yang mampu mengelola aplikasi

CAT dan fasilitas fisik yang memang dibutuhkan oleh instansi yang

meminta difasilitasi sistem CAT oleh Badan Kepegawaian Negara.

6. Saat pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 masih manual menggunakan

LJK, Badan Kepegawaian Negara membuat pos biaya tim dan jamuan

pengawas dengan jumlah Rp. 8.165.000,-. Tahun 2014 anggaran untuk

tim kerja dan pengawas dibuat pada pos tersendiri.

7. Dalam manajemen rekrutmen dan seleksi tahun 2014, Badan

Kepegawaian Negara mengeluarkan biaya untuk layanan perkantoran

sebesar Rp. 24.840.000,-. Sebaliknya pada tahun 2008 tidak terdapat biaya

untuk layanan perkantoran.

Meskipun biaya CAT terbilang mahal, namun manfaat yang didapatkan dari

sistem ini sangat besar. I5 menyatakan bahwa biaya yang di keluarkan untuk sistem

CAT sebanding dengan manfaat yang didapatkan (ekonomis), bahkan lebih.

Berikut kutipan pernyataanya:

“Menurut saya manfaat sistem ini sangat luar biasa. Mungkin manfaat nya bukan untuk Badan Kepegawaian Negara saja tapi juga seluruh masyarakat. Sebagai tenaga pelaksana kami melayani masyarakat. Kami memberikan sistem yang terbaik kepada masyarakat. Terutama dengan sistem ini KKN dapat dihilangkan. Menurut masyarakat sistem ini transparan, lebih efisien, lebih cepat, lebih akurat. jika kita mendapatkan manfaat yang luar biasa dari sebuah sistem, sebenarnya sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Bahkan manfaat ini lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Pada akhirnya kami telah mengangkat perekrutan pns ini sedikit demi sedikit menjadi lebih baik lagi.” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 12.56/ di ruang PPSR).

Page 120: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

103

Berdasarkan hasil wawancara dengan I5 diatas, dapat diketahui bahwa

sistem CAT merupakan sistem yang ekonomis. CAT memiliki beberapa manfaat

diantaranya menghilangkan praktek KKN yang ada dari sistem seleksi terdahulu

menggunakan LJK. Sistem ini juga dinilai sistem yang akurat, cepat, dan efisien,

sehingga biaya yang mahal dari pengadaan sistem ini sesuai dengan hasil yang

didapatkan dari kerja sistem ini.

Selain dari manfaatnya yang luar biasa untuk mencegah terjadinya KKN,

menurut I1 sistem ini merupakan asset yang berharga. Berikut pernyataan I1:

“Sistem ini digunakan untuk jangka panjang. Sistem ini merupakan asset yang diperuntukkan untuk jangka panjang, tidak hanya tahun ini saja. Dari sisi ekonomis, sistem ini lebih ekonomis. Biaya yang dikeluarkan di awal memang mahal, namun karena ini digunakan untuk jangka panjang menjadi lebih murah dan efisien.” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 11.28/ di ruang PPSR).

Berdasarkan pernyataan I1 tersebut dapat diketahui, jika sistem ini

digunakan tidak hanya sekali maka sistem ini menjadi ekonomis. Namun jika

sistem ini digunakan hanya sekali, sistem ini menjadi sangat mahal. Untuk itu

sistem ini dipersiapkan tidak hanya untuk jangka pendek, namun juga untuk jangka

panjang.

Berbagai manfaat yang didapatkan dengan adanya sistem CAT, dapat

dilihat pada tabel 4.9 mengenai Kelebihan dan Kelemahan Sistem CAT dan LJK

berikut.

Page 121: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

104

Tabel 4.9

Kelebihan dan Kelemahan Sistem CAT dan LJK

Sumber: Peneliti, (2014)

Dari tabel 4.9 tersebut dapat diketahui meskipun biaya yang dikeluarkan

untuk sistem CAT mahal, namun sistem ini memiliki berbagai kelebihan,

diantaranya: mudah dan cepat digunakan, objektif, akurat, akuntabel, ekonomis,

fleksibel dan ramah lingkungan. Sebaliknya, meskipun biaya yang dikeluarkan

untuk sistem terdahulu menggunakan LJK murah, namun terdapat beberapa

kelemahan pada sistem LJK, diantaranya: rumit dan lambat digunakan, penilaian

yang tidak transparan dan membutuhkan waktu lama, dan tidak ramah lingkungan.

Berdasarkan berbagai pernyataan informan penelitian, dan data mengenai

biaya pelaksanaan sistem CAT yang telah peneliti jabarkan, menunjukkan bahwa

sistem ini sistem yang ekonomis. Meskipun sistem CAT mengeluarkan biaya yang

lebih banyak daripada sistem seleksi menggunakan LJK, namun manfaat yang

1Aplikasi mudah dan cepat digunakan oleh peserta 1 Biaya yang dikeluarkan mahal

2 Penilaian secara otomatis oleh sistem sehingga objektif, transparan dan akurat

3 Hasil dapat dipertanggungjawabkan 4 Ekonomis5 Fleksibel6 Ramah lingkungan1 Biaya yang dikeluarkan murah 1 Penghitaman LJK rumit dan lambat

2 Penilaian LJK dilakukan secara tertutup3 Penilaian LJK membutuhkan waktu lama4 Penggunaan kertas tidak ramah lingkungan

Kelebihan Kelemahan

Sis

tem

CA

TS

iste

m L

JK

Page 122: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

105

didapatkan sistem ini jauh lebih besar daripada manfaat yang didapatkan dari sistem

seleksi menggunakan LJK.

4.2.3.4 Kesederhanaan (Simplicity)

Sebuah sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya

dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah untuk diikuti. Sistem CAT

sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk seleksi harus dibuat sesederhana

mungkin sehingga mudah untuk dimengerti, dan instruksi juga prosedurnya mudah

diikuti. Kesederhanaan sistem CAT dapat ditilik dari prosedur penyelenggaran

sistem ini oleh Badan Kepegawaian Negara, prosedur pendaftaran CPNS yang

dilakukan oleh pelamar, dan aplikasi yang digunakan oleh peserta tes.

Dalam menyelenggarakan sistem CAT terdapat Standard Operating

Procedure (SOP) yang harus dipatuhi. Seorang operator CAT I3 menyatakan:

“Kami memiliki SOP yang harus dipatuhi. Garis besar pelaksanaannya dimulai dari Biro Kepegawaian. Biro Kepegawaian mengirimkan data bersih dan valid mengenai pelamar kepada kami. Data harus benar sehingga tidak bermasalah nantinya. Dari instansi luarpun demikian, data dikirimkan sampai tujuh hari sebelum acara. Lalu kami melakukan pemberkasan CPNS tujuh sampai dua hari sebelum acara, sambil menyiapkan seluruh perlengkapan untuk seleksi. Setelah itu kami melakukan proses generate soal dibawah pengawasan atasan kami. Setelah semua siap baru tes diadakan.” (Wawancara/ 10 April 2014/ pukul 09.54/ di ruang Monitoring CAT).

Berdasarkan keterangan I3 diatas dapat diketahui terdapat Standard

Operating Procedure yang berfungsi sebagai dasar hukum jika terjadi

penyimpangan, mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya, dan

mempermudah pelacakan. Prosedur ini juga berfungsi sebagai pedoman dalam

Page 123: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

106

menerapkan sistem CAT. Prosedur pengelolaan sistem CAT oleh Badan

Kepegawaian Negara peneliti jabarkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Persiapan tes

Ada beberapa hal yang disiapkan oleh Badan Kepegawaian Negara sebelum

seleksi berlangsung, yaitu:

1. Badan Kepegawaian Negara menyiapkan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan untuk mengadakan seleksi CPNS menggunakan CAT.

2. Badan Kepegawaian Negara melakukan persiapan tes terkait dengan

registrasi peserta tes, skema ujian, dan skema soal. Adapun soal-soal yang

diujikan dalam seleksi CPNS berasal dari Bank Soal yang dibentuk melalui

alur pengembangan soal. Alur pengembangan soal dapat dilihat dalam

Gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2 Alur Pengembangan Soal

Sumber: Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, (2013)

Page 124: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

107

Alur pengembangan soal dalam Gambar 4.2 dapat dijabarkan:

1. Badan Kepegawaian Negara membuat kisi-kisi soal sesuai dengan jenis tes

yang akan diadakan. Dalam seleksi CPNS Badan Kepegawaian Negara

membuat kisi-kisi soal Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan soal Tes

Kompetensi Bidang (TKB).

2. Untuk memenuhi kebutuhan soal, Badan Kepegawaian Negara bekerjasama

dengan berbagai pakar pendidikan, yang biasanya berasal dari Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dan berbagai sumber lainnya.

3. Setelah menemukan soal dari berbagai sumber dan pakar, Badan

Kepegawaian Negara menyusun soal tersebut.

4. Setelah penyusunan soal selesai dilakukan, Badan Kepegawaian Negara

memasukkan soal ke dalam sistem aplikasi (entry).

5. Setelah entry soal dilakukan, Badan Kepegawaian Negara melakukan

validasi soal secara internal maupun eksternal. Validasi internal dilakukan

dengan cara cek silang antara Pengelola Bank Soal dengan pakar-pakar

yang terkait. Sedangkan validasi eksternal dilakukan dengan cara

mengujikan soal pada mahasiswa tingkat akhir beberapa Perguruan Tinggi

Negeri (PTN) di Indonesia. Selain itu validasi dilakukan untuk menentukan

tingkat kesulitan soal (mudah, sedang atau sulit).

6. Setelah soal di validasi, soal diuji coba dan di revisi kembali jika diperlukan.

7. Soal yang telah lolos uji coba dan telah direvisi dikumpulkan menjadi Bank

Soal.

Page 125: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

108

2. Pelaksanaan Tes

Mekanisme pelaksanaan seleksi dengan sistem CAT antara lain mencakup

verifikasi data peserta ujian, pelaksanaan ujian persesi, sampai dengan

pencetakan laporan persesi.

1. Verifikasi data peserta ujian

Sesaat sebelum ujian berlangsung, Badan Kepegawaian Negara

memverifikasi data peserta ujian. Data tersebut disesuaikan dengan identitas

peserta ujian yang hadir. Verifikasi data peserta ujian dilakukan untuk

menghindari kecurangan saat ujian berlangsung.

2. Pelaksanaan ujian persesi

Saat pelaksanaan tes berlangsung, Badan Kepegawaian Negara mengatur

dan mengawasi jalannya pelaksanaan ujian persesi.

3. Pencetakan laporan persesi

Setelah selesai ujian Badan Kepegawaian Negara mencetak laporan

pelaksanaan ujian persesi. Hal ini sebagai pertanggungjawaban dari Badan

Kepegawaian Negara.

3. Pasca Ujian

Setelah seluruh aktivitas ujian selesai, Badan Kepegawaian Negara melakukan

pengolahan hasil dan back up database.

1. Pengolahan Hasil

Dalam pengolahan hasil ujian, keseluruhan hasil ujian dicetak berdasarkan

instansi dan selanjutnya hasil pengolahan diserahkan kepada PANSELNAS

(Panitia Seleksi Nasional) CPNS dalam bentuk hardcopy dan softcopy.

Page 126: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

109

2. Back Up Database (Penyalinan Data Komputer)

Setelah seleksi selesai, database (data yang tersimpan dalam komputer)

seleksi di backup (penyalinan data) perinstansi kedalam secondary storage

(tempat penyimpanan lain) untuk pengamanan, dan memastikan backup

tersebut dapat digunakan kembali. Selanjutnya Badan Kepegawaian Negara

akan melakukan uninstall database (penghilangan data) yang ada dalam

server.

Selain dari prosedur yang dilakukan Badan Kepegawaian Negara dalam

menyelenggarakan CAT, kesederhanaan sistem dapat ditinjau dari mekanisme yang

dilakukan oleh pelamar dari mulai pendaftaran sampai seleksi CPNS selesai.

Mekanisme yang dilakukan pelamar dari mulai pendaftaran hingga tes

menggunakan CAT selesai dirasa mudah. Hal ini seperti yang disampaikan I10,

beliau mengatakan:

“Pendaftaran CPNS kemarin lebih mudah dilakukan. Ini dikarenakan telah dibukanya sistem pendaftaran secara online, sehingga peserta tidak perlu repot mendaftar langsung ke BKN. Mekanisme mulai dari pendaftaran CPNS hingga pelaksanaan tes mudah untuk dilakukan.” (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 10.39/ di ruang Inka).

Berdasarkan keterangan I10 tersebut, peneliti menjabarkan secara lengkap

mekanisme pendaftaran CPNS, diantaranya:

1. Pelamar melakukan registrasi online ke portal Badan Kepegawaian Negara

dan cetak bukti pendaftaran peserta untuk digunakan dalam proses validasi

dokumen.

2. Pelamar mengirimkan berkas lamaran ke Badan Kepegawaian Negara

dengan disertai nomor pendaftaran peserta.

Page 127: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

110

3. Petugas pendaftaran akan melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran

dokumen lamaran, sesuai dengan data peserta yang telah di entry di portal.

4. Pelamar meminta nomor peserta ujian CPNS kepada panitia seleksi instansi

apabila berkas lamaran dinyatakan lengkap dan benar.

5. Peserta mengikuti ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) pada waktu dan

tempat yang telah ditentukan Badan Kepegawaian Negara.

6. Peserta melihat perolehan nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) secara resmi

melalui web atau media yang tersedia.

Selain dari mekanisme pendaftaran hingga seleksi CPNS selesai diadakan,

kesederhanaan sistem ini juga dapat ditinjau dari pengoperasian sistem oleh peserta

tes. I2 menyatakan aplikasi ini telah diuji sebelum digunakan. Berikut pernyataanya:

“Sistem ini telah diuji sebelum digunakan. Sistem ini juga telah didesain semudah mungkin sehingga mudah digunakan oleh peserta. Siapapun peserta yang baru tes menggunakan CAT akan segera mengerti cara mengoperasikan aplikasi ini. Peserta hanya tinggal mengikuti instruksi dan menggunakan mouse untuk mengklik. Keyboard sendiri hanya digunakan untuk memasukkan nomor identitas. Setelah memasukkan nomor identitas peserta hanya tinggal mengerjakan soal.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan pernyataan I2, dapat diketahui bahwa telah dilakukan uji coba

terhadap aplikasi CAT sebelum digunakan untuk seleksi. Uji coba dilakukan untuk

mengetahui apakah sistem ini layak atau tidak digunakan sebagai metode seleksi.

Uji coba juga dilakukan untuk mengetahui seberapa sederhana sistem ini. Hasilnya

sistem ini menjadi sederhana, mudah digunakan oleh peserta tes.

Kesederhanaan sistem aplikasi ini juga disampaikan oleh I8 selaku CPNS

berasal dari seleksi tahun 2013. Berikut kutipan wawancaranya:

Page 128: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

111

“Sistemnya ini mudah untuk digunakan. Prosedurnya mudah, hanya tinggal memasukkan nomor identitas KTP dan ujian. setelah itu kita dapat mengerjakan soal. Instruksi yang diberikan dalam aplikasi ini juga mudah untuk dimengerti” (Wawancara/ 20 Agustus 2014/ pukul 10.22/ di ruang Inka).

Berdasarkan keterangan I8, sistem CAT mudah untuk digunakan. Peserta

hanya log in memasukkan nomor identitas, untuk kemudian dapat mengerjakan

soal. Untuk memperkuat pernyataan dari informan, peneliti menguraikan tampilan

dan instruksi aplikasi yang digunakan peserta untuk ujian. Berikut urutan

tampilannya.

1. Log in Peserta

Gambar 4.3 Tampilan Log In Ujian

Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Pada gambar 4.3 tampak bahwa layar yang muncul pertama kali saat peserta akan

tes adalah layar log in peserta ujian. Log in adalah proses masuk ke dalam aplikasi

Page 129: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

112

dengan memasukkan identitas terlebih dahulu. Untuk dapat log in aplikasi CAT dan

mengikuti ujian, peserta harus mengisi NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan

Nomor Ujian yang telah didapatkan peserta saat proses registrasi.

2. Awal dan Peraturan dan Tata Cara

Gambar 4.4 Tampilan Awal Aplikasi CAT

Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Setelah peserta log in, akan muncul tampilan awal dan peraturan dan tata cara

seperti pada gambar 4.4. Menu awal berisi nama ujian, kode ujian, dan lokasi ujian.

Selain itu terdapat informasi berisi data diri peserta seperti nama lengkap, Nomor

Induk Kependudukan (NIK), nomor ujian, jenis kelamis, tempat lahir dan tangal

lahir. Seluruh informasi yang ditampilkan dalam tampilan awal harus dicek

kebenarannya sebelum peserta mengerjakan soal. Jika data diri peserta ada yang

tidak cocok, peserta dapat meminta bantuan pengawas. Selain itu terdapat peraturan

dan tata cara yang berfungsi membantu peserta dalam mengetahui peraturan apa

Page 130: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

113

saja yang ada dalam seleksi, dan tata cara penggunaan sistem aplikasi tersebut. Jika

peserta sudah yakin dengan data dirinya dan telah mengetahui peraturan dan tata

cara penggunan aplikasi ini, peserta dapat memulai ujian dengan mengklik mulai

ujian.

3. Tampilan soal

Gambar 4.5 Tampilan Soal Aplikasi CAT

Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Setelah peserta mengklik mulai ujian, akan tampil layar yang berisi soal yang harus

dijawab oleh peserta seperti pada gambar 4.5. Tampilan soal ini memungkinkan

peserta memilih secara acak soal mana yang akan dijawab terlebih dahulu, karena

terdapat pilihan nomor-nomor soal sebanyak seratus soal. Selama mengerjakan

soal, peserta juga dapat melihat sisa waktu pengerjaan soal, jumlah soal, jumlah

Page 131: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

114

soal yang belum dijawab, dan jumlah soal yang sudah dijawab. Jika peserta yakin

dengan jawabannya, peserta dapat mengkunci jawaban dengan memilih menu

simpan dan lanjutkan. Sedangkan jika peserta tidak yakin dengan jawabannya,

peserta dapat melanjutkan soal lainnya dengan memilih menu lewatkan soal. Jika

peserta telah yakin dengan seluruh jawabannya, peserta dapat memilih menu selesai

ujian, dan mengkonfirmasinya dengan pilihan yes (yakin selesai ujian).

4. Tampilan Nilai Ujian

Gambar 4.6 Tampilan Nilai Aplikasi CAT Sumber: Aplikasi Simulasi CAT, (2014)

Dari gambar 4.6 tampak bahwa setelah selesai mengerjakan soal, peserta dapat

langsung mengetahui skornya dan lama waktu pengerjaannya.

Page 132: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

115

Dari berbagai pernyataan informan seperti I2 dan I10, dan berbagai data yang

telah peneliti jabarkan, sistem CAT merupakan sistem yang mudah untuk

dioperasikan. Alur pengoperasian sistem ini mudah, dan instruksi yang diberikan

juga dapat dipahami oleh peserta ujian.

4.2.3.5 Keandalan (Reliability)

Keandalan diartikan bahwa output sebuah sistem harus memiliki tingkat

ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mempu beroperasi secara efektif

bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau pada saat komponen mesin

tidak beroperasi secara temporer. Artinya, dalam sistem CAT keandalan ditinjau

dari ketelitian sistem ini memberi penilaian dan soal kepada peserta tes, dan

kemampuan sistem ini bekerja dalam kondisi apapun. Salah seorang pegawai PPSR

(Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen), yaitu I2 mengatakan tidak pernah terjadi

masalah dalam pelaksanaan seleksi menggunakan CAT di Badan Kepegawaian

Negara. Beliau menyatakan:

“Untuk di Badan Kepegawaian Negara kantor pusat sampai saat ini belum pernah ada masalah besar dan tidak dapat diatasi. Seandainya ada satu komputer yang mati, kita pindahkan ke komputer cadangan. Itu tidak merubah nilai maupun soal yang telah dikerjakan peserta. Matinya komputer mungkin disebabkan kabel yang tertendang. Memang benar kabel ditanam dibawah tanah, namun ada saja kabel yang tertendang… Dalam pelaksanaan seleksi, operator maupun tenaga pelaksana CAT disiapkan tidak hanya satu orang. Kami selalu memiliki cadangan bila salah seorang operator atau tenaga pelaksana lain berhalangan hadir.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).

Berdasarkan wawancara dengan I2 diatas dapat diketahui bahwa sistem CAT

di Badan Kepegawaian Negara tidak pernah menemui masalah teknis yang berarti.

Seandainya saat pelaksanaan tes terdapat komputer peserta yang mati, peserta dapat

Page 133: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

116

dipindahkan ke komputer cadangan. Peserta yang dipindahkan ke komputer

cadangan tidak akan kehilangan soal yang telah dikerjakan, waktu pengerjaan,

maupun nilai. Kondisi komputer akan sama seperti saat peserta tes menggunakan

komputer sebelumnya. Dalam pelaksanaan seleksi menggunakan CAT juga tidak

pernah ditemui kondisi dimana tidak terdapat operator maupun tenaga pelaksana.

Seorang pegawai PPSR lain yaitu I1 mengatakan hal yang serupa dengan I2. Beliau

menyatakan:

“Tidak pernah ada masalah teknis sampai sekarang. Kalaupun komputer ada yang mengadat, peserta akan dipindahkan ke komputer cadangan. Data yang telah diisi peserta tetap ada. Peserta dapat melanjutkan ujian tanpa kehilangan jawaban dan waktu ujiannya… Saat pelaksanaan seleksi tidak pernah tidak dihadiri operator maupun tenaga pelaksana lain. Selalu ada cadangan tenaga pelaksana. Karena kami tim, kami selalu memiliki cadangan. Selama ini sistem dapat berjalan dengan baik.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 11.35/ di ruang PPSR).

Berdasarkan wawancara dengan I1 diatas dapat diketahui hal yang serupa

dengan pernyataan I2 sebelumnya, bahwa sangat jarang terjadi masalah dalam

pelaksanaan seleksi menggunakan CAT di Badan Kepegawaian Negara. Jika saat

pelaksanaan seleksi komputer peserta ada yang mengadat, peserta akan

dipindahkan ke komputer cadangan tanpa merubah data peserta seperti di komputer

sebelumnya. Dalam pelaksanaan seleksi menggunakan CAT juga tidak pernah

ditemui kondisi dimana tidak terdapat operator maupun tenaga pelaksana.

Untuk mengecek kebenaran pernyataan I1 dan I2, peneliti mewawancarai

sejumlah pengguna CAT, yaitu CPNS yang berada di Badan Kepegawaian Negara.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan, tidak terdapat masalah teknis saat

pelaksanaan seleksi menggunakan CAT berlangsung. Hal ini seperti yang

Page 134: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

117

dinyatakan I8, beliau menyatakan: “Tidak ada. Sejauh saya menggunakan CAT

tidak ada masalah yang saya temui. Kondisi yang saya lihat waktu tes juga tidak

terdapat masalah pada peserta lain. (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 10.35/

di ruang Inka).

Selain dari kemampuan sistem ini dalam beroperasi, keandalan sistem CAT

dapat dilihat melalui tingkat ketelitiannya terhadap pembuatan dan pemberian soal,

maupun penilaian terhadap jawaban peserta. Tingkat ketelitian yang tinggi dapat

menutup celah terjadinya kecurangan, dan membuat sistem ini bekerja secara

efektif. Dalam memberikan penilaian terhadap jawaban peserta, sistem CAT

berpedoman terhadap Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 35 tahun 2013 tentang Nilai Ambang Batas Tes

Kompetensi Dasar (TKD) dari pelamar umum. Berikut nilai ambang batas

dijelaskan dalam tabel 4.10.

Tabel 4.10

Nilai Ambang Batas TKD CPNS dari Pelamar Umum Tahun 2013

No Jenis Tes Ambang Batas Tes

dengan CAT

Ambang Batas Tes

dengan LJK

1 Tes Karakteristik

Pribadi

60% dari nilai maksimal

(175) dengan jumlah 35

soal

60% dari nilai

maksimal (180)

dengan jumlah 45 soal

2 Tes Intelegensia

Umum

50% dari nilai maksimal

(150) dengan jumlah 30

soal

50% dari nilai

maksimal (140)

dengan jumlah 35 soal

Page 135: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

118

3 Tes Wawasan

Kebangsaan

40% dari nilai maksimal

(175) dengan jumlah 35

soal

40% dari nilai

maksimal (160)

dengan jumlah 40 soal

Sumber: Permenpan 35 Tahun, (2013)

Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai ambang batas Tes Kompetensi Dasar

(TKD) menggunakan Lembar Kerja Komputer (LJK) dan CAT baik dari Tes

Karakteristik Pribadi, Tes Intelegensia Umum maupun Tes Wawasan Kebangsaan

sama. Namun begitu terdapat perbedaan jumlah soal seleksi dengan menggunakan

CAT dan LJK sesuai dengan kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Untuk seleksi menggunakan CAT jumlah

soal yang diujikan sebanyak 100 soal, sedangkan untuk seleksi menggunakan LJK

jumlah soal yang diujikan sebanyak 120 soal. Skor yang diberikan pada satu

jawaban yang benar dalam LJK adalah 4, sedangkan skor yang diberikan pada satu

jawaban yang benar dalam sistem CAT adalah 5. Penilaian untuk soal yang salah

adalah 0.

Ditetapkannya nilai ambang oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) membuat kejelasan dalam penilaian tes. Hal

ini dapat mencegah terjadinya kecurangan. Lebih lanjut, aplikasi CAT telah

dirancang khusus untuk secara otomatis memberikan penilaian, sehingga tidak

memungkinkan terjadinya kecurangan dengan merubah nilai. Hal ini seperti

pernyataan I1. Beliau menyatakan:

“Tidak. Penilaian sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem. Selama sistem ini digunakan dalam seleksi, belum pernah ada peserta yang complain dengan nilai yang didapat. Nilai yang didapat telah sesuai dengan yang dia kerjakan. Telah berpuluh ribu orang menggunakan CAT, belum

Page 136: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

119

ada yang complain merasa tidak puas.” (Wawancara/ 14 Juli 2014/ pukul 10.22/ di ruang PPSR).

Lebih lanjut I1 menambahkan jika terjadi kesamaan pada nilai total TKD dan TKB

peserta, Badan Kepegawaian Negara telah menetapkan ketentuan untuk memilih

berdasarkan nilai TKD tertinggi. Beliau menyatakan:

“Jika jumlah peserta yang lolos melebihi jumlah formasi yang telah ditentukan, maka akan kami ranking dan ambil ranking tertinggi sejumlah formasi. Jika setelah di ranking ternyata ada peserta yang nilai akhirnya sama, maka penentuannya berdasarkan nilai TKD nya. Akan ditentukan siapa yang lolos berdasarkan nilai yang lebih tinggi pada TKP, TIU, TKW secara berurutan.” (Wawancara/ 15 Desember 2014/ pukul 09.35/ di ruang PPSR).

Salah seorang pengguna CAT di Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2013 I10,

mengatakan bahwa nilai yang didapatnya, telah sesuai dengan apa yang

dikerjakannya. “Menurut saya hasil yang saya dapat sudah sesuai dengan apa

yang saya kerjakan. Kita dapat melihat langsung perolehan nilai kita setelah

selesai tes. Jadi sudah transparan tidak memungkinkan kecurangan.” (Wawancara/

26 Agustus 2014/ pukul 11.24/ di ruang Inka).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1 dan I10 diatas dapat diketahui bahwa

sistem CAT merupakan sistem yang dapat diandalkan dalam pemberian nilai. Ini

dikarenakan sistem CAT merupakan sistem yang terkoneksi dengan komputer, dan

memberikan penilaian secara otomatis. Terlebih lagi peserta dapat mengetahui

nilainya secara langsung setelah selesai mengerjakan soal. Sistem ini menjadi

sistem yang transparan dan mencegah terjadinya praktek KKN.

Page 137: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

120

Selain dari pemberian nilai, keandalan sistem ini dapat dilihat dari pemberian soal

kepada para peserta tes. Salah seorang Pengelola Bank Soal I4 memastikan

keandalan soal yang diberikan. Beliau menyatakan:

“Untuk memastikan keandalan soal, kami melakukan proses generate soal. Soal kami random atau acak. Artinya peserta mendapatkan soal yang telah diacak oleh sistem. pengacakan dilakukan pertama pada saat pengeditan, kedua pada saat peserta log in, dan ketiga pada saat peserta mengerjakan soal. Peserta tidak akan mengetahui soal mana yang didapat. Kami juga tidak mengetaui soal mana yang didapat peserta”. (Wawancara/ 10 April 2014/ pukul 11.23/ di ruang PPSR).

Berdasarkan keterangan I4 diatas, dapat diketahui bahwa Badan

Kepegawaian Negara telah memastikan keandalan soal yang diberikan untuk

seleksi CPNS, melalui proses pengacakan soal secara otomatis oleh sistem. Soal

yang telah diacak membuat peserta bahkan tenaga pelaksana tidak akan mengetahui

soal mana yang akan didapatkan peserta, sehingga mencegah terjadinya

kecurangan.

Lebih lanjut CPNS Badan Kepegawaian Negara I10 mengatakan, soal yang

diberikan pada saat tes CPNS Badan Kepegawaian Negara tahun 2013 sudah sesuai.

Beliau mengatakan: “Soal yang diberikan standar.ada yang berbobot mudah,

sedang, dan sulit. Soal yang diberikan juga sesuai dengan pendidikan saya, dan

formasi yang saya tuju, sehingga tidak terlalu sulit dalam mengerjakannya”.

(Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 10.39/ di ruang Inka).

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I8, yang pernah mengikuti tes CPNS lebih

dari satu kali. Beliau mengatakan soal yang diberikan relatif. Berikut

pernyataannya: “Soal yang diberikan relative. Saya pernah mencoba soal di

kementerian lain dan lebih sulit dibandingkan di BKN. Soal yang diberikan dari

Page 138: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

121

tahun ke tahun tidak pernah sama, selalu bervariatif.” (Wawancara/ 20 Agustus

2014/ pukul 10.22/ di ruang Inka).

Berdasarkan pernyataan I10 dan I8 tersebut dapat diketahui bahwa soal yang

di berikan dalam seleksi CPNS Badan Kepegawaian Negara memiliki bobot mudah,

sedang, hingga sulit. Soal-soal ini dianggap wajar oleh peserta. Soal yang diberikan

dari tahun ke tahun berbeda, dan lebih bervariatif.

Soal yang digunakan dalam seleksi CPNS dengan menggunakan CAT telah

mengalami rangkaian pengembangan soal seperti yang telah dijelaskan dalam

Gambar 4.2. Sebelum soal-soal dapat dilihat oleh para peserta, soal yang diberikan

kepada para peserta juga telah mengalami randomize atau pengacakan sebanyak

tiga kali seperti yang telah disampaikan I4 sebelumnya. Pengacakan itu terjadi pada

saat:

1. Generate soal oleh pengelola Bank Soal yang disaksikan secara

langsung oleh atasan yang bersangkutan. Soal sengaja diacak saat

generate dilakukan.

2. Saat peserta log in ujian. Saat ini soal akan teracak secara otomatis untuk

tiap-tiap peserta.

3. Saat peserta akan mengerjakan soal. Saat ini juga soal akan teracak

secara otomatis.

Dengan randomize soal secara otomatis oleh sistem ditiap user, peserta ujian yang

satu dengan yang lainnya akan mendapat soal yang berbeda. Ini mencegah

Page 139: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

122

terjadinya kecurangan, sehingga peserta bahkan pengelola sendiri tidak akan

mengetahui soal mana yang didapatkan oleh peserta tes.

Dalam pelaksanaan sistem CAT, pernah ditemui kesalahan dalam

pengetikan soal tes CPNS. Kesalahan ini terjadi tidak hanya sekali, namun beberapa

kali. Hal ini seperti yang diakui oleh I5, Pengelola Bank Soal, yang mengakui pernah

menemukan kesalahan dalam pengetikan soal. Berikut pernyataannya:

“Kesalahan pada soal pernah ditemui. Kesalahan pada pengetikan soal. Ada beberapa soal terkadang ditemukan salah mengetik pilihan ganda. Missal pilihan ganda B dan C sama. Padahal sistem ini sudah kita teliti, lapi kemaren masih saja kita temukan. Kami akan meriview pembuatan soal ini lagi” (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 12.56/ di ruang PPSR)

Berdasarkan keterangan I5 diatas, mengindikasikan bahwa masih terdapat

kekurangtelitian pada entry soal atau pengetikan soal. Namun beberapa informan

pengguna CAT, salah satunya I9 tidak pernah menemukan kesalahan dalam

pengetikan soal. Beliau mengatakan: “Sepertinya tidak ada kesalahan dalam

pengetikan soal. Menurut saya, soal-soal pun tidak ada yang tidak ada

jawabanya.” (Wawancara/ 25 Agustus 2014/ pukul 12.06/ di ruang Inka).

Perbedaan pernyataan antara I5 dan I9 diatas menurut peneliti dikarenakan informan

I9 kurang memperhatikan soal yang diberikan secara teliti.

Berdasarkan berbagai pernyataan informan dan berbagai data yang telah

peneliti jabarkan sebelumnya, menunjukkan sistem CAT merupakan sistem yang

dapat diandalkan. Keandalan sistem ini dapat dilihat dari soal yang diberikan oleh

sistem ini, dan penilaian yang dilakukan oleh sistem ini. Namun terdapat sedikit

Page 140: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

123

ketidaktelitian pada sistem ini, seperti yang telah dijelaskan oleh I5. Ketidaktelitian

tersebut terdapat pada pengetikan soal ujian.

4.2.3.6 Fleksibilitas (Flexibility)

Sebuah sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-

perubahan yang cukup beralasan, dalam kondisi sistem beroperasi atau dalam

kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi. Sistem aplikasi CAT tidak terlepas dari

berbagai perubahan-perubahan. Sejak awal di terapkan nya CAT ada beberapa

perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem ini. Informan penelitian I2

mengatakan bahwa sistem ini fleksibel. Berikut pernyataannya: “Sistem ini tidak

baku tapi fleksibel. Sistem ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai

kebutuhan. Fleksibilitas dilakukan untuk terus memudahkan pengguna dan

meminimalisir kecurangan.” (Wawancara/ 12 Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang

PPSR).

Perubahan yang dilakukan terhadap sistem aplikasi CAT berasal dari kritik

dan saran pengguna. Hal ini seperti yang disampaikan oleh I6, berikut

pernyataannya:

“Sistem ini cukup fleksibel. Sistem CAT selalu mengalami perubahan secara bertahap. Setiap tahunnya sistem ini selalu diperbaharui. Misalnya saja dari segi tampilan penilaian maupun soal. Kami juga sebelumnya telah menampung kritik dan saran dari peserta tes. Kritik dan saran tersebut yang kami gunakan sebagai acuan untuk berubah kearah yang lebih baik lagi.” (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 11.13/ di ruang PPSR).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2 dan I6 diatas, dapat diketahui sistem

CAT merupakan sistem yang fleksibel. Sistem ini dapat mengalami perubahan

Page 141: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

124

sewaktu-waktu jika dirasakan sudah tidak sesuai dengan keadaan. Sistem ini juga

akan mengalami perubahan jika terdapat tuntutan perubahan dari masyarakat.

Beberapa perubahan yang telah dan akan dilakukan pada sistem CAT, diantaranya:

1. Perubahan pada tampilan apikasi. Perubahan pada tampilan aplikasi yaitu

perubahan yang membuat aplikasi ini tampil lebih menarik dan memiliki

fitur-fitur yang berguna bagi peserta. Tampilan aplikasi sistem CAT saat

pertama kali dibangun berbeda dengan tampilan aplikasi sistem CAT yang

ada saat ini. Perubahan tampilan yang pernah terjadi diantaranya:

1. Saat pertama kali diterapkan, sistem aplikasi ini tidak memiliki fitur

waktu yang memudahkan peserta tes untuk melihat lamanya waktu

ujian. Namun saat ini, sistem aplikasi CAT memiliki fitur sisa waktu,

sehingga peserta mengetahui waktu sisa ujian yang ia miliki.

2. Saat pertama kali diterapkan, sistem aplikasi CAT tidak memiliki fitur

yang memungkinkan peserta untuk melihat dan menjawab bebas soal di

nomor berapapun. Dahulu pengerjaan soal dilakukan secara berurutan

mulai dari nomor satu dan seterusnya. Namun saat ini, sistem aplikasi

CAT memiliki fitur nomor soal dan fitur panah kembali atau

selanjutnya, yang memungkinkan peserta bebas memilih soal nomor

berapa yang ingin dikerjakannya dahulu. Saat ini aplikasi CAT juga

memberi kemudahan, dengan memungkinkan peserta merubah jawaban

yang telah ia pilih sebelumnya.

Page 142: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

125

2. Perubahan pada software komputer. Dahulu software di Badan

Kepegawaian Negara masih menggunakan windows server 2003, namun

seiring berjalannya waktu berubah ke windows server 2008 keatas.

3. Perubahan pada soal-soal. Setiap seleksi CPNS diadakan, soal yang

digunakan selalu berubah dan bervariatif.

4. Perubahan pada penilaian. Selama beberapa kali menerapkan CAT sebagai

metode seleksi CPNS di Badan Kepegawaian Negara, terdapat perubahan

pada penilaian tes. Penilaian yang pernah dilakukan sistem ini diantaranya:

1. Pada tahun 2009 penilaian Tes Kompetensi Dasar (TKD) untuk seleksi

CPNS Badan Kepegawaian Negara menggunakan sistem ranking.

2. Pada tahun 2010 penilaian Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS

Badan Kepegawaian Negara tahun menggunakan passing grade 275,

dan Tes Kompetensi Bidang (TKB) berpedoman pada Perka Badan

Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2010.

3. Pada tahun 2013 penilaian Tes Kompetensi Dasar (TKD) untuk seleksi

CPNS Badan Kepegawaian Negara dengan menggunakan passing grade

sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) Nomor 35 Tahun 2013.

5. Perubahan pada infrastruktur sistem CAT di Badan Kepegawaian Negara.

Perubahan tersebut diantaranya:

1. Perubahan jumlah komputer di Laboratorium CAT Badan Kepegawaian

Negara. Pada tahun 2008 jumlah komputer di laboratorium berjumlah

Page 143: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

126

10 client, pada tahun 2011 terdapat penambahan 100 buah komputer

client.

2. Perubahan pada Laboratorium CAT. Pada tahun 2008 belum ada

ruangan khusus tes menggunakan CAT, namun pada tahun 2011

ruangan ini telah dibangun.

Selain perubahan yang telah terjadi, selanjutnya akan ada perubahan-perubahan

pada sistem ini untuk diterapkan kedepannya. Perubahan tersebut diantaranya:

1. Perubahan pada kegunaan server. Saat ini seluruh server yang ada di Badan

Kepegawaian Negara masih sama kegunaannya. Namun kedepan setiap

server yang dimiliki Badan Kepegawaian Negara akan dibedakan

kegunaannya. Misal ada server untuk tes CPNS, tes jabatan, database.

2. Untuk meningkatkan keamanan dan mencegah adanya joki, akan dibuat

data peserta dengan menggunakan foto.

3. Perubahan sistem manajemen basis data dari Oracle ke SQL. Badan

Kepegawaian Negara sedang melakukan uji coba untuk menggunakan SQL

(sistem manajemen basis data pada komputer yang tersedia sebagai

perangkat lunak gratis). Hal ini dilakukan karena sistem Oracle (sistem

manajemen basis data pada komputer yang banyak digunakan di

perusahaan) memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah

membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. SQL lebih dapat

digunakan secara luas, tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi,

dan memungkinkan untuk opensource (sumber terbuka yang dapat diakses

semua orang). Hal ini sesuai dengan pernyataan I4. Beliau mengatakan:

Page 144: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

127

“Perubahan terhadap sistem ini ada. Saat ini kami sedang membangun sistem yang baru, kita tidak menggunakan Oracle lagi, tapi menggunakan SQL… Dengan SQL kita dapat opensource. Disamping itu oracle membutuhkan biaya mahal, dan membutuhkan spesifikasi komputer dan server yang tinggi. Spersifikasinya tinggi sekali. Oleh karena kita juga memfasilitasi instansi lain, kita akan opensource”. (Wawancara/ 10 April 2014/ pukul 11.48/ di ruang monitoring CAT)

Berdasarkan penyataan I4 tersebut, dapat diketahui bahwa selama ini spesifikasi

yang diterapkan oleh Badan Kepegawaian Negara terlalu tinggi, sehingga

membutuhkan biaya yang mahal dan sulit untuk terpenuhi oleh instansi lain.

Berdasarkan berbagai pernyataan informan penelitian diatas mengenai

fleksibilitas dan berbagai data yang peneliti dapatkan, menunjukkan bahwa sistem

Computer Assisted Test (CAT) merupakan sistem yang fleksibel. Hal ini dapat

dilihat dari pernyataan I2, I6, dan I4. Sejak awalmula diterapkannya aplikasi ini,

terdapat berbagai perubahan yang telah dilakukan terhadap aplikasi ini baik dari

segi tampilan, menu maupun fitur. Perubahan pada aplikasi juga tidak berhenti saat

ini, namun akan terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan terhadap

aplikasi ini.

4.2.3.7 Pelayanan Langganan (Costumer Service)

Sebuah sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/ ramah dan efisien

kepada para langganan pada saat berhubungan dengan langganan perusahaan.

Sistem CAT tidak hanya digunakan oleh Badan Kepegawaian Negara saja, namun

juga oleh instansi pusat maupun daerah se-Indonesia yang meminta difasilitasi

seleksinya menggunakan CAT. Ada beberapa prosedur pelaksanaan yang harus

Page 145: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

128

dilakukan oleh instansi yang meminta di fasilitasi seleksi menggunakan CAT

sebagai metode seleksi CPNS dari pelamar umum, diantaranya:

1. Permohonan Fasilitasi Tes Kompetensi Dasar (TKD) Menggunakan

Computer Assisted Test (CAT).

1. Instansi mengirimkan surat permohonan pelaksanaan Tes Kompetensi

Dasar (TKD) dengan Computer Assisted Test (CAT) kepada Kepala

Badan Kepegawaian Negara (BKN).

2. Kepala Badan Kepegawaian Negara atau pejabat yang ditunjuk

menentukan pelaksanaan Tes Kompetensi Dasar (TKD) di Badan

Kepegawaian Negara pusat, kantor regional maupun di instansi

pemohon sendiri.

3. Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen Pegawai (PPSR)

menyusun jadwal pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) seluruh

instansi yang memohon difasilitasi.

2. Persiapan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh Kantor Regional Badan

Kepegawaian Negara dan instansi yang melaksanakan Computer Assisted

Test (CAT).

1. Pimpinan instansi pemohon dan Kepala Kantor Regional Badan

Kepegawaian Negara melakukan koordinasi dengan kepala pusat.

2. Pimpinan instansi pemohon yang secara mandiri melaksanakan

Computer Assisted Test (CAT) menyiapkan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.

Page 146: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

129

3. Pimpinan instansi mandiri menyiapkan komputer client sesuai

spesifikasi yang ditentukan.

4. Pimpinan instansi mandiri yang tidak memungkinkan mengirimkan

server karena alasan transportasi harus berkoordinasi dengan Badan

Kepegawaian Negara untuk dapat menggunakan server Badan

Kepegawaian Negara.

3. Audit sistem Computer Assisted Test (CAT)

1. Kepala pusat mempersiapkan sistem Computer Assisted Test (CAT)

untuk diaudit oleh Tim Audit Teknologi.

2. Tim Audit Teknologi melakukan audit sistem Computer Assisted Test

(CAT).

3. Kepala Badan Kepegawaian Negara menerima hasil audit dari Tim

Audit Teknologi.

4. Penerimaan data peserta dari pimpinan instansi.

Pimpinan instansi yang difasilitasi Computer Assisted Test (CAT) harus

menyerahkan data peserta yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti

Tes Kompetensi Dasar (TKD) kepada pusat paling lambat tujuh hari

sebelum pelaksanaan.

5. Instalasi database dan aplikasi ke dalam server.

Petugas Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Negara

menerima server dari pimpinan instansi mandiri dan melakukan instalasi

database kedalam aplikasi, untuk selanjutnya dites apakah dapat

berjalan dengan baik.

Page 147: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

130

6. Pembuatan skema.

Petugas Computer Assisted Test (CAT) menyiapkan skema ujian dan

mengimpor data peserta yang sah dari instansi.

7. Penyegelan server.

Petugas Computer Assisted Test (CAT) melakukan penyegelan server

untuk pengamanan pada server yang akan dibawa ke instansi yang akan

melakukan Tes Kompetensi Dasar (TKD) secara mandiri dengan

Computer Assisted Test (CAT).

8. Persiapan sebelum pelaksanaan tes.

1. Petugas Computer Assisted Test (CAT) dan pimpinan instansi

melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tes paling lambat

2 hari sebelum pelaksanaan Tes Kompetensi Dasar (TKD).

2. Tim jaringan melakukan uji kelayakan insfrastruktur Computer

Assisted Test (CAT) pada instansi mandiri.

3. Pembukaan segel server, uji coba server, sampai degan penyerahan

server kembali kepada pimpinan instansi mandiri.

9. Pelaksanaan Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan Computer Assisted

Test (CAT) yang seluruhnya dilakukan oleh petugas Computer Assisted

Test (CAT) dari Badan Kepegawaian Negara, dan panitia seleksi

instansi.

10. Setelah Tes Kompetensi Dasar (TKD) selesai dilakukan maka:

1. Petugas Computer Assisted Test (CAT) menyerahkan Berita Acara

kepada Petugas Sekretariat.

Page 148: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

131

2. Petugas Computer Assisted Test (CAT) membuka segel pada server

yang telah digunakan.

3. Petugas melakukan backup dan menghapus database aplikasi

Computer Assisted Test (CAT) pada server instansi.

11. Pencetakan hasil Tes Kompetensi Dasar (TKD).

1. Petugas Computer Assisted Test (CAT) mencetak hasil ujian instansi

yang kemudian ditandatangani oleh Ketua Tim Pelaksanan/ Ketua

Kelompok Kerja Pengolahan Hasil Ujian/ Sekretaris Tim Pelaksana

Pengadaan CPNS Nasional.

2. Ketua Tim Pelaksanan/ Ketua Kelompok Kerja Pengolahan Hasil

Ujian/ Sekretaris Tim Pelaksana Pengadaan CPNS Nasional

menyampaikan hasil Tes Kompetensi Dasar (TKD) instansi ke

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Dalam memberikan pelayanan terhadap instansi pusat atau daerah yang meminta

difasilitasi pelaksanaan seleksinya menggunakan CAT, Badan Kepegawaian

Negara mengaku memberikan pelayanan terbaik. Hal ini seperti yang disampaikan

I2. Berikut pernyataannya: “Tentu saja. Kita sudah memberikan yang terbaik. Yang

mau minta difasilitasi silakan datang, kita fasilitasi.. Kita koordinasi baik dengan

instansi lain. Sama-sama saling membantu sehingga pelaksanaannya baik”

(Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 08.31/ di ruang PPSR).

Terdapat pula informan lain yang mengatakan hal yang sama. Informan tersebut

adalah I6, berikut pernyataannya: “Kami selalu berusaha memberikan pelayanan

yang prima. Berapa banyak pun instansi yang datang kami coba untuk fasilitasi

Page 149: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

132

dengan sebaik mungkin.” (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 11.13/ di ruang

PPSR)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tersebut dapat diketahui

bahwa Badan Kepegawaian Negara selalu berusaha memfasilitasi seluruh instansi

yang meminta difasilitasi dengan baik. Terbukti dengan difasilitasinya 73 instansi

pada tahun 2013 oleh Badan Kepegawaian Negara. Daftar nama instansi yang telah

difasilitasi Badan Kepegawaian Negara dapat dilihat pada lampiran.

4.3 Pembahasan

Dalam pembahasan peneliti melakukan interpretasi terhadap hasil

penelitian. Interpretasi hasil penelitian merupakan penafsiran terhadap hasil akhir

dalam melakukan pengujian data dengan teori dan konsep para ahli sehingga bisa

mengembangkan teori atau bahkan menemukan teori baru. Peneliti dalam hal ini

menghubungkan temuan hasil penelitian di lapangan dengan dasar operasional yang

telah ditetapkan sejak awal. Dalam hal ini adalah teori mengenai karakter atau

tujuan yang dapat diidentifikasikan dari penerapan sistem informasi oleh Barry

Chusing. Beberapa tujuan atau aspek tersebut diantaranya adalah kegunaan,

kapasitas, ekonomis, keandalan, kemudahan, fleksibilitas, dan pelayanan

langganan.

Pertama, kegunaan sistem CAT dapat dilihat dari informasi yang dihasilkan

oleh sistem ini. Informasi yang berguna yaitu informasi yang relevan dan akurat

bagi pengambilan keputusan manajemen dalam organisasi. Sistem CAT merupakan

sistem yang relevan dan akurat digunakan untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil

Page 150: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

133

dari pelamar umum di Badan Kepegawaian Negara maupun instansi lain di

Indonesia. Sistem CAT digunakan untuk menggantikan sistem seleksi terdahulu

menggunakan LJK. Sistem LJK memiliki banyak kekurangan, sehingga sistem

CAT dibangun dan diterapkan. Sistem CAT dapat menghasilkan pelamar sesuai

formasi yang dibutuhkan oleh Badan Kepegawaian Negara. Terbukti pada tahun

2013 Badan Kepegawaian Negara dapat memenuhi kebutuhan formasi pegawai

sebanyak 53 orang pegawai. Calon Pegawai Negeri Sipil yang dihasilkan Badan

Kepegawaian Negara dengan sistem CAT merupakan peserta dengan nilai ujian

tertinggi, sehingga menghasilkan pegawai yang berkualitas.

Kedua, dalam hal kapasitas Badan Kepegawaian Negara telah menyiapkan

berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan seleksi

menggunakan CAT. Sarana prasarana tersebut diantaranya ruang tes, ruang

pengawasan, ruang administrasi, komputer, dan server. Sarana prasarana yang ada

di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang pelaksanaan seleksi

menggunakan CAT belum memadai. Ini menyebabkan jadwal pelaksanaan seleksi

menggunakan CAT menjadi panjang dan penuh antrian instansi lain yang ingin

difasilitasi. Adapun kurang memadainya sarana prasara dikarenakan anggaran yang

terbatas.

Badan Kepegawaian Negara juga menyiapkan tenaga pelaksana yang

berasal dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, diperbantukan dari unit lain

se- Badan Kepegawaian Negara. Tenaga pelaksana ini dibentuk dalam sebuah tim

kerja khusus pelaksanaan seleksi menggunakan CAT. Setiap tenaga pelaksana di

Badan Kepegawaian Negara memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Jumlah

Page 151: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

134

tenaga pelaksana sistem CAT yang berada di Badan Kepegawaian Negara belum

memadai. Terlebih operator untuk sistem ini tidak berasal dari pegawai dengan

jabatan pranata komputer, namun berasal dari pegawai Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen yang berlatar belakang pendidikan komputer. Ini menimbulkan

kesulitan tersendiri, karena tidak semua pegawai berlatar belakang pendidikan

sarjana komputer dapat mengoperasikan sistem CAT. Terlebih dahulu harus

dilakukan transfer pengetahuan tentang aplikasi CAT terhadap pegawai, yang pada

akhirnya cukup menyita waktu. Adapun kurang memadainya tenaga pelaksana

dikarenakan formasi kebutuhan pegawai yang belum disetujui oleh Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).

Ketiga, keekonomisan dapat dilihat dari biaya yang dikeluarkan untuk

penyelenggaran sistem seleksi menggunakan CAT dan manfaat yang didapatkan

dari sistem ini. Biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan sistem ini amat

mahal. Pada tahun 2014 lebih dari tiga miliar dana dikeluarkan untuk membiayai

sistem ini (data POK). Namun manfaat yang didapatkan dari sistem ini begitu

banyak, sehingga sistem ini menjadi ekonomis. Manfaat utama yang didapatkan

dari sistem ini diantaranya meminimalisir kecurangan atau praktek KKN (Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme). Agar penerapan sistem ini lebih ekonomis, sistem ini

sebaiknya digunakan oleh seluruh instansi di Indonesia. Sistem ini juga sebaiknya

dipergunakan untuk jangka panjang, sehingga tidak hanya menjadi sistem uji coba

yang mahal.

Keempat, kesederhanaan sistem CAT dapat ditilik dari alur pelaksanaan

sistem ini oleh Badan Kepegawaian Negara. Alur pelaksanaan ini tertulis dalam

Page 152: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

135

SOP (Standard Operating Procedure). SOP berfungsi sebagai pedoman dan dasar

hukum agar tidak terjadi pelanggaran. Selain alur pelaksanaan oleh Badan

Kepegawaian Negara, kesederhanaan sistem CAT dapat pula dilihat dari mulai alur

pendaftaran hingga selesai tes yang dilakukan oleh peserta atau pelamar umum. .

Kesederhanaan lainnya dapat ditilik pada operasi yang dilakukan peserta

pada aplikasi CAT, mulai dari dari log in peserta hingga selesai ujian. Tidak

terdapat kesulitan untuk mengoperasikan aplikasi ini. Instruksi yang diberikan

dalam aplikasi ini juga telah dirancang sedemikian rupa agar peserta cepat

memahami cara kerja aplikasi ini. Aplikasi CAT juga telah melalui serangkaian uji

coba oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kelima, keandalan sistem CAT dapat dilihat dari cara sistem ini

memberikan penilaian dan soal kepada peserta. Penilaian yang dilakukan oleh

sistem CAT merupakan penilaian otomatis oleh komputer. Dengan adanya

penilaian secara otomatis, dapat meminimalisir kecurangan dalam hal penilaian

seperti yang kerap terjadi pada sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK.

Keandalan lainnya pada soal yaitu, telah dilakukannya validasi secara internal dan

eksternal oleh Badan Kepegawaian Negara terhadap soal sebelum diberikan kepada

peserta. Soal-soal yang dibentuk Badan Kepegawaian Negara juga telah mengalami

pengacakan (randomize), sehingga peserta bahkan pegawai tidak mengetahui soal

apa yang didapatkan peserta.

Keenam, fleksibilitas sistem CAT dapat dilihat pada perubahan-perubahan

yang dilakukan terhadap aplikasi sistem ini. Perubahan dapat terjadi pada tampilan

Page 153: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

136

fisik aplikasi, soal, maupun perangkat lunak. Perubahan terhadap aplikasi CAT

terus dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan masyarakat untuk memperbaiki

aplikasi ini.

Ketujuh, pelayanan langganan diberikan oleh Badan Kepegawaian Negara

terhadap seluruh instansi di Indonesia yang meminta untuk difasilitasi seleksinya

menggunakan CAT. Pada tahun 2013 saja tercatat 73 instansi difasilitasi oleh Badan

Kepegawaian Negara. Terdapat prosedur fasilitasi yang dilakukan oleh Badan

Kepegawaian Negara, yang tertulis dalam SOP (Standard Operating Procedur).

Badan Kepegawaian Negara memberikan pelayanan yang maksimal terhadap

instansi yang meminta untuk difasilitasi.

Page 154: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

137

137

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Penerapan Computer

Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar

Umum di Badan Kepegawaian Negara tahun 2013 sudah berhasil. Keberhasilan

sistem ini dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, pada aspek kegunaan sistem

ini telah berhasil digunakan sebagai metode seleksi CPNS di Badan Kepegawaian

Negara. Kedua, pada aspek kapasitas sistem ini dapat bekerja dengan baik dengan

kapasitas yang ada. Ketiga, pada aspek ekonomis sistem ini telah memberikan

manfaat yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkannya. Keempat, pada aspek

fleksibilitas sistem ini terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kondisi

yang ada. Kelima, pada aspek kesederhanaan sistem ini mudah digunakan oleh

peserta, dan instruksinya jelas. Keenam, pada aspek keandalan sistem ini dapat

diandalkan dalam hal penilaian maupun pemberian soal. Ketujuh, pada aspek

pelayanan langganan sistem ini telah memberikan pelayanan yang prima kepada

instansi yang meminta difasilitasi.

Meskipun penerapan sistem Computer Assisted Test (CAT) telah berhasil,

namun masih terdapat beberapa kendala, diantaranya: Pertama, jumlah komputer

di Badan Kepegawaian Negara masih kurang memadai, sehingga jadwal

pelaksanaan seleksi menggunakan Computer Assisted Test (CAT) panjang dan

padat. Kedua, spesifikasi komputer dan server yang ditetapkan Badan Kepegawaian

Page 155: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

138

Negara masih terlalu tinggi sehingga sulit terpenuhi oleh instansi yang meminta

difasilitasi. Ketiga, Tenaga pelaksana sistem Computer Assisted Test (CAT) di

Badan Kepegawaian Negara belum memadai, sehingga menyebabkan kewalahan.

Keempat, belum adanya jabatan pranata komputer di Pusat Pengembangan Sistem

Rekrutmen. Hal ini menyebabkan perlu dilakukannya transfer pengetahuan

terhadap pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen yang membutuhkan

waktu lama. Kelima, untuk menyelengarakan seleksi menggunakan Computer

Assisted Test (CAT) diperlukan biaya yang mahal. Keenam, kerap terjadi kesalahan

dalam pengetikan soal.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian diatas, maka

peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan masukan dan

pertimbangan bagi Badan Kepegawaian Negara.

1. Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen sebaiknya segera mengusulkan

penambahan jumlah komputer ke Biro Umum agar pelaksanaan seleksi

menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dapat lebih maksimal.

2. Badan Kepegawaian Negara sebaiknya mempercepat perubahan manajemen

basis data komputer dari Oracle ke SQL, sehingga komputer dan server tidak

memerlukan spesifikasi yang terlalu tinggi.

3. Badan Kepegawaian Negara sebaiknya menambah jumlah tenaga pelaksana

sistem Computer Assisted Test (CAT) dan mengatur jadwal kerja tenaga

pelaksana lebih baik lagi.

Page 156: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

139

4. Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen (PPSR) sebaiknya segera

mendesak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Menpan-RB) untuk menyetujui penambahan formasi jabatan Pranata

Komputer.

5. Badan Kepegawaian Negara sebaiknya memfasilitasi seluruh seleksi instansi

pusat maupun daerah di Indonesia dengan sistem Computer Assisted Test

(CAT). Hal ini agar biaya mahal yang dikeluarkan untuk sistem ini lebih

sebanding karena manfaat yang didapat tidak hanya untuk Badan Kepegawaian

Negara saja, namun juga seluruh instansi di Indonesia.

6. Pengelola Bank Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen (PPSR)

sebaiknya meninjau kembali proses pembuatan dan entry soal. Pengelola Bank

Soal sebaiknya lebih teliti dalam melakukan pengetikan

Page 157: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

xi

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Cardoso, Faustino. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi

Chusing, Barry. 1992. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga

Darmawan, Deni dan Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya

Davis, Gordon. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1 Pengantar. Jakarta: Pustaka Binamaan Pressindo

Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks

Handoko, Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: SPFE

Hariandja, Marihot. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grafindo

Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta

Laudon, Kenneth. C dan Laudon, Jane. P. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

McLeod, Rayman. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Indeks

Rival, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Samsudin, Sadili. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia

Satori dan Komariah. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Siagian, Sondang. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sucipto. 2012. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Tren Teknologi dan Informasi. Serang: Cahaya Minolta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Page 158: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

xii

Dokumen:

Peraturan Presiden 58 tahun 2013

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 35 tahun 2013

Keputusan Kepala BKN Nomor 210 tahun 2013

Jadwal Pelaksanaan TKD dengan CAT tahun 2013

Sumber lain:

Ariany, Leni. 2011. Penerapan Sistem Informasi Kesehatan di Kabupaten Pandeglang. http://repository.fisip-untirta.ac.id/34/

Hardiyanthi, Siti. 2011. Efektivitas Penerapan Metode Computer Assisted Test (CAT) dalam Seleksi Pegawai Negeri Sipil Berbasis Kompetensi. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20297219-S-Siti%20Hardiyanthi.pdf

Humas BKN. 2010. Computer Assisted Test Sebuah Penantian dan Harapan dalam Rekrutmen PNS. Buletin BKN XII

Widianto, Aris. 2013. CAT BKN untuk Indonesia. Buletin BKN XXV

BKN. 2013. Mekanisme Pedaftaran CPNS 2013. http://sscn.bkn.go.id/ActionServlet?page=alur

Page 159: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Dra. Heri Susilowati, MM

Jabatan : Kepala Sub Bidang Fasilitasi Penyelenggaraan Seleksi Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS BKN

1. Apakah kegunaan dari sistem Computer Assisted Test (CAT)? Computer Assisted Test merupakan metode seleksi yang terintegrasi dengan komputer. Sistem Computer Assisted Test berguna dalam seleksi CPNS, dalam rangka objektifitas, transparansi, kompetitif dan menghindari KKN.

2. Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)? Perbedaan sistem CAT dengan LJK diantaranya, CAT sudah bebas dari kertas, sudah menggunakan komputer. Hasil ujian menggunakan CAT dapat dilihat saat itu juga, sedangkan hasil ujian dengan LJK butuh waktu dua minggu hingga sebulan untuk diketahui.

3. Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi CPNS? Sistem ini sangat relevan untuk seleksi CPNS.

4. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang penyelenggaraan seleksi menggunakan Computer Assisted Test? Infrastrukturnya seperti ruang monitorning, komputer, administrasi. Lalu ada server, cctv, proyektor.

5. Bagaimana kapasitas komputer dan server di Badan Kepegawaian Negara? Server kira-kira berjumlah 16 buah. Untuk jumlah komputer di lantai satu ada 100 buah dan di lantai enam ada 50 buah komputer. Saat tes berlangsung tidak semua komputer digunakan. Ada lima komputer yang disisakan sebagai cadangan. Jadi total ada 95 di lantai satu dan 45 di lantai enam yang digunakan saat tes berlangsung. Kapasitas komputer masih kurang. BKN masih akan menambah jumlah komputer lagi. Tahun ini BKN merencanakan akan menambah 100 komputer di diklat Ciawi.

6. Darimana Sumber Daya Manusia pengelola Computer Assisted Test berasal? Dari PPSR dan seluruh unit BKN.

7. Bagaimana kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? Untuk jumlah tenaga pelaksana ada di SK tim. Kalau tenaga pelaksana dari PPSR (Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen) saja tidak cukup. Tahun 2013 tenaga pelaksana ditambah dari seluruh unit di BKN. Semua terlibat, baik IT maupun bagian administrasi.

8. Siapa yang menjadi operator sistem Computer Assisted Test?

Page 160: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Dari pegawai PPSR yang berlatar belakang sarjana komputer. Sebelum pelaksanaan tes, diadakan Diklat terlebih dahulu bagi tenaga pelaksana. Selalu ada Diklat yang dilakukan tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.

9. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test? Untuk biaya dapat dilihat di bagian anggaran. Kalau pengadaan komputer di BKN untuk 100 komputer sudah beserta renovasi gedung, ruang monitoring, server, dan ruang administrasi kurang lebih biayanya sebesar 3,5 miliar. Tapi biaya ini dikeluarkan secara bertahap.

10. Darimanakah anggaran untuk sistem Computer Assisted Test berasal? Seluruh anggaran berasal dari APBN. Kalau rinciannya dapat dilihat bagian umum atau renkal.

11. Apa saja manfaat yang didapat dari sistem Computer Assisted Test? Manfaatnya banyak sekali. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai kelebihan CAT, yang terpenting adalah kepercayaan masyarakat terhadap sistem ini. Jika masyarakat sudah tidak percaya sistem ini tidak akan digunakan.

12. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan (ekonomis)? Sistem ini digunakan untuk jangka panjang. Sistem ini merupakan asset yang diperuntukkan untuk jangka panjang, tidak hanya tahun ini saja. Dari sisi ekonomis, sistem ini lebih ekonomis. Biaya yang dikeluarkan di awal memang mahal, namun karena ini digunakan untuk jangka panjang menjadi lebih murah dan efisien.

13. Apakah sistem Computer Assisted Test dapat diandalkan? Sangat dapat diandalkan.

14. Bagaimana ketelitian soal pada sistem Computer Assisted Test? Soal sudah teliti. Untuk pembuatan soal pengelola bank soal yang membuat, bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri. Ada validasi yang dilakukan oleh teman-teman sendiri, secara internal maupun eksternal. Eksternal itu kita ujicobakan tryout di perguruan tinggi negeri. Soal yang valid kita peruntukkan tes, yang tidak valid dibuang atau diperbaiki kembali.

15. Bagaimana ketelitian nilai pada sistem Computer Assisted Test? Penilaian sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem. Selama sistem ini digunakan dalam seleksi, belum pernah ada peserta yang komplain dengan nilai yang didapat. Nilai yang didapat telah sesuai dengan yang dia kerjakan. Telah berpuluh ribu orang menggunakan CAT, belum ada yang komplain merasa tidak puas.

16. Apa masalah yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test? Tidak ada masalah sampai sekarang. Kalaupun komputer ada yang mengadat data yang telah diisi peserta tetap ada. Peserta dapat melanjutkann ujian tanpa kehilangan jawaban dan waktu ujiannya.

Page 161: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

17. Apakah sistem ini mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas? Sistem ini sederhana. Artinya sistem ini mudah dipahami, dan mudah digunakan. Orang yang tidak pernah menggunakan komputer pun akan cepat mengerti.

18. Bagaimana respon sistem ini terhadap tuntutan perubahan? Sistem ini fleksibel terhadap perubahan.

19. Bagaimana alur fasilitasi yang diberikan Badan Kepegawaian Negara tehadap instansi yang meminta difasilitasi? Dimulai dari instansi mengajukan fasilitasi ke BKN. Setelah itu BKN akan menjadwalkan ujian sesuai dengan sarana prasarana yang dimiliki BKN dan jumlah instansi yang mengajukan fasilitasi. Setelah dijadwalkan, database tetap akan ke masing-masing instansi. Lalu instansi memberikan data diri peserta ujian ke BKN. BKN akan memasukkan data peserta. Setelah itu sesuai jadwal yang telah ditentukan tes dilaksanakan.

20. Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawaian Negara terhadap instansi yang meminta difasilitasi? Kita selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.

Jakarta, 12 Juni 2014

( )

Page 162: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Drs. Porman Simatupang

Jabatan : Kepala Sub Bidang Standarisasi dan Prosedur Rekrutmen Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS BKN

1. Apakah kegunaan dari sistem Computer Assisted Test (CAT)? CAT merupakan metode atau alat bantu seleksi dengan komputer. Kegunaan utama dari sistem CAT sebenarnya untuk menepis opini masyarakat tentang KKN.

2. Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)? Sistem ini sistem yang transparan. Jika kita bandingkan dengan seleksi menggunakan sistem LJK, seleksi ini harus menggunakan lembar jawaban dan lembar soal yang nantinya akan dinilai secara tertutup. Sedangkan dengan CAT kita dapat mengetahui nilai hasil ujian secara langsung setelah selesai mengerjakan soal.

3. Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi CPNS? Sistem CAT sistem yang tepat untuk seleksi.

4. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang penyelenggaraan seleksi menggunakan Computer Assisted Test? Infrastrukturnya dari segi jaringannya maupun ruangannya. Komputer, UPS, server.

5. Bagaimana kapasitas komputer dan server di Badan Kepegawaian Negara? Total server di BKN ada delapan. Total komputer di lantai satu ada 100, dan total komputer di lantai enam ada 50. Memadai atau tidaknya komputer tergantung dari besar atau kecilnya acara. Untuk penerimaan CPNS secara nasional seperti sekarang ini kurang. Tapi jika diperuntukkan hanya untuk internal BKN saja cukup. Idealnya kalau menambah 500 komputer lagi lebih baik. Namun ini semua terbatas pada anggaran.

6. Darimana Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola Computer Assisted Test berasal? SDM berasal dari intern kita sendiri. Tapi kalau untuk fasilitasi luar kita minta bantuan dari unit lain di BKN.

7. Bagaimana kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? SDM pengelola Computer Assisted Test masih kurang memadai untuk melaksanakan seleksi CPNS secara Nasional. Ini dikarenakan pada awalnya BKN membuat Computer Assisted Test bukan untuk penerimaan PNS secara besar-

Page 163: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

besaraan seperti sekarang. Tapi jika CAT digunakan untuk internal saja SDM memadai.

8. Siapa yang menjadi operator sistem Computer Assisted Test? Pegawai yang berkompeten dibidangnya. Kita lakukan Diklat terlebih dahulu beberapa kali sampai mereka bisa.

9. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test? Biaya itu tidak termasuk kita, tapi Biro Umum. Dapat dilihat di Biro Umum.

10. Darimanakah anggaran untuk sistem Computer Assisted Test berasal? Dari APBN.

11. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan (ekonomis)? Tentu. Sistem ini lebih ekonomis dari LJK. Jika kita menggunakan LJK kita memerlukan tempat karena pengunjung yang banyak. Kedua, kita harus mencetak lembar soal dan jawaban. Kita juga harus bekerjasama dengan pihak ketiga, menggandakan soal sampai distribusi soal. Ini membutuhkan dana yang lebih besar dari menggunakan Computer Assisted Test.

12. Apakah sistem Computer Assisted Test dapat diandalkan? Sangat dapat diandalkan dan efektif jika dibandingkan dengan LJK.

13. Bagaimana ketelitian soal pada sistem Computer Assisted Test? Kita ada validasi soal dengan pihak-pihak lain sehingga soal lebih teliti. Kita juga mengacak soal, sehingga tiap peserta mendapatkan soal yang berbeda dengan tingkat kesulitan yang sama.

14. Bagaimana ketelitian nilai pada sistem Computer Assisted Test? Aplikasi telah dirancang sedemikian rupa sehingga nilai dapat diketahui saat itu juga setelah ujian selesai. Sistem mengolah secara otomatis, tidak ada intervensi dari manapun lagi. Sampai saat ini belum pernah ada yang komplain mengenai nilai. Tahun 2013 ada 73 instansi kita fasilitasi, tidak ada yang komplain masalah nilai.

15. Apa masalah yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test? Kalau di pusat sampai saat ini belum pernah ada masalah besar dan tidak dapat diatasi. Seandainya ada satu komputer yang mati, kita pindahkan ke komputer cadangan. Matinya komputer mungkin disebabkan kabel yang tertendang.

16. Apakah sistem ini mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas? Sistem ini telah diuji sebelum digunakan. Sistem ini juga telah didesain semudah mungkin sehingga mudah digunakan oleh peserta. Siapapun peserta yang baru tes menggunakan CAT akan segera mengerti cara mengoperasikan aplikasi ini. Peserta hanya tinggal mengikuti instruksi dan menggunakan mouse untuk mengklik. Keyboard sendiri hanya digunakan untuk memasukkan nomor identitas. Setelah memasukkan nomor identitas peserta hanya tinggal mengerjakan soal.

17. Bagaimana respon sistem ini terhadap tuntutan perubahan?

Page 164: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Sistem ini tidak baku tapi fleksibel. Sistem ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai kebutuhan. Fleksibilitas dilakukan untuk terus memudahkan pengguna dan meminimalisir kecurangan. Perubahan yang selama ini sudah terjadi dari aplikasinya. Kalau dulu peserta belum dapat memonitor waktunya, sekarang sudah kita buatkan untuk memonitor waktu. Dulu tampilan soal tidak sepeerti ini. sekarang peserta dapat mengetahui soal nomor berapa yang belum dikerjakan dan telah dikerjakan. Lalu kita telah kembangkan lagi untuk peserta dapat mengedit soal yang telah dijawab.

18. Bagaimana alur fasilitasi yang diberikan Badan Kepegawaian Negara tehadap instansi yang meminta difasilitasi? Dapat dilihat di SOP.

19. Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawaian Negara terhadap instansi yang meminta difasilitasi? Tentu saja. Kita sudah memberikan yang terbaik. Yang mau minta difasilitasi silakan datang, kita fasilitasi. Kita koordinasi baik dengan instansi lain. Sama-sama saling membantu sehingga pelaksanaannya baik.

Jakarta, 17 Juni 2014

( )

Page 165: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Sose Reinaldo Virnandes, S.Kom

Jabatan : Pengelola Bank Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS BKN

1. Apakah kegunaan dari sistem Computer Assisted Test (CAT)? Sebagai metode seleksi CPNS. Tidak hanya itu, CAT juga digunakan untuk tes lain seperti Tes Kompetensi Kepegawaian, tes kedinasan, tes TOEFL.

2. Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)? Dengan CAT peserta dapat mengetahui nilainya saat itu juga. Berbeda dengan LJK yang membutuhkan waktu lama. CAT juga lebih transparan dibandingkan LJK yang dinilai secara tertutup.

3. Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi CPNS? Sampai saat ini sistem Computer Assisted Test yang terbaik.

4. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang penyelenggaraan seleksi menggunakan Computer Assisted Test? Hardware seperti komputer, server, jaringan yang baik. Spesifikasinya bisa dilihat di SOP. BKN juga memiliki Genset dan UPS jika sewaktu-waktu listrik mati, sehingga data peserta tidak hilang.

5. Bagaimana kapasitas komputer dan server di Badan Kepegawaian Negara? Komputer di lantai satu ada 100 komputer, di lantai enam ada 50 komputer. Dalam penggunaanya kami menggunakan maksimal hanya 95 komputer dan 35 komputer. Server sendiri ada satu set, kurang lebih 7 server. Jumlah komputer masih belum cukup untuk menangani tes CPNS secara masal. Awalnya CAT dibangun untuk tes regular. Secara regular 2 minggu sekali tes diadakan. Tapi selama ini yang berjalan, begitu pendaftaran CPNS dibuka, ribuan pelamar datang. Akibatnya kami harus membuat penjadwalan dengan baik karena komputer yang terbatas. Untuk server masih dibutuhkan banyak.

6. Darimana Sumber Daya Manusia pengelola Computer Assisted Test berasal? Dari PPSR dan unit lainnya di BKN.

7. Bagaimana kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? Kurang, masih perlu ditambah.

8. Bagaimana kapasitas server dan penyimpanan data? Satu server dapat digunakan oleh 130 user tanpa ada error. Ini sudah diuji di Kementerian Keuangan. Namun secara internal kami telah mencoba menggunakan 200 komputer, dan masih berjalan baik. Kami tidak menyarankan untuk menggunakan lebih dari yang ditetapkan.

Page 166: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

9. Siapa yang menjadi operator sistem Computer Assisted Test? Pegawai PPSR. Di PPSR sendiri belum terdapat jabatan IT secara sah, yaitu jabatan pranata komputer. Selama ini yang menjadi IT adalah pegawai PPSR yang menjabat sebagai pengelola Bank Soal, namun berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Saya sendiri menjabat Bank Soal, namun berlatar belakang sarjana komputer. Terdapat dua orang IT lain dari PPSR yang secara jabatan pengelola Bank Soal, namun berlatarbelakang pendidikan sarjana komputer. Ini menimbulkan kesulitan tersendiri, karena tidak semua pegawai berlatar belakang sarjana komputer dapat mengoperasikan sistem ini. Perlu dilakukan transfer pengetahuan terlebih dahulu. Setiap orang yang telah mengerti mengoperasikan sistem ini, harus mengajari anggota lain yang belum mengerti.

10. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test? Dapat diketahui di Biro Umum dan perlengkapan.

11. Darimanakah anggaran untuk sistem Computer Assisted Test berasal? Dari pusat, APBN.

12. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan (ekonomis)? Menggunakan CAT seakan-akan membutuhkan biaya mahal karena berbagai perlengkapan yang harus dipersiapkan. Sebenarnya sistem CAT ini akan murah jika digunakan secara rutin. Semakin banyak kegiatan semakin murah. Kalau digunakan hanya sekali seperti buang-buang anggaran.

13. Apakah sistem Computer Assisted Test dapat diandalkan? Dapat diandalkan. Sistem ini telah diuji keamanan dan kekuatannya oleh BPPT. Hasilnya BPPT menyarankan untuk menggunakan aplikasi ini.

14. Bagaimana ketelitian soal pada sistem Computer Assisted Test? Pada soal telah dilakukan validasi. Soal juga telah di acak saat generate soal, dibawah pengawasan atasan kami. Pengacakan soal dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama saat generate, saat peserta log in, dan saat peserta akan membuka soal.

15. Bagaimana ketelitian nilai pada sistem Computer Assisted Test? Penilaian dilakukan secara otomatis oleh sistem yang telah dirancang sedemikian rupa. Sulit untuk terjadi kecurangan.

16. Apa saja masalah yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? Selama ini kita tes di kantor pusat dan regional tidak ada masalah. Loading lama atau komputer sering mati tidak ada. Selama ini masih berjalan baik.

17. Apakah sistem ini mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas? Sistem ini mudah digunakan oleh peserta. Peserta hanya melakukan log in, setelah itu dapat menjawab soal. Setelah selesai menjawab soal peserta dapat mengetahui nilainya saat itu juga.

18. Bagaimana respon sistem ini terhadap tuntutan perubahan? Sistem ini fleksibel. Ada beberapa perubahan berkala terhadap sistem ini. Sejak 2011 kita membangun yang baru. Kita menggunakan Oracle dari sebelumnya memakai SQL server. Sebelumnya windows server kita masih 2003, sekarang

Page 167: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

windows server 2008 keatas. Sebelumnya pengacakan soal juga hanya satu kali, sekarang sudah tiga kali. Dulu juga masih desktop sekarang sudah web. Untuk selanjutnya kita akan ada pengembangan baru. Kita akan membangun My SQL dari sebelumnya Oracle server. Ini dikarenakan Oracle membutuhkan spesifikasi yang tinggi.

19. Bagaimana alur fasilitasi yang diberikan Badan Kepegawaian Negara tehadap instansi yang meminta difasilitasi? Pertama instansi mengirimkan data peserta yang benar-benar valid ke BKN. BKN hanya menerima data bersih dan valid dari instansi. Data ini dikirim ke BKN tujuh hari sebelum acara. Lalu BKN melakukan pemberkasan soal CPNS H-5 hingga H-2. Instansi mandiri yang meminta difasilitasi menyiapkan semua sarana yang dibutuhkan.

20. Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawaian Negara terhadap instansi yang meminta difasilitasi? Tahun lalu kita dapat melayani sampai 73 instansi. Kami total dalam melayani, telah melayani semaksimal mungkin.

Jakarta, 10 April 2014 ( )

Page 168: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Adi Pamulyo, S.Kom

Jabatan : Pengelola Bank Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS BKN

1. Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)? Sistem CAT memungkinkan peserta melihat hasil tesnya secara langsung setelah selesai tes. Sistem LJK tidak memungkinkan, karena butuh proses panjang.

2. Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi CPNS? Tepat. Terbukti sejak tahun 2009 tidak hanya BKN, tapi berbagai instansi telah menggunakan sistem ini.

3. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang penyelenggaraan seleksi menggunakan Computer Assisted Test? Ada laboratorium CAT yang dilengkapi ruang tes, ruang monitoring, dan ruang administrasi. Dalam ruangan tersebut ada komputer, server, CCTV dan lainnya.

4. Bagaimana kapasitas komputer dan server di Badan Kepegawaian Negara? Komputer di laboratorium lantai satu ada 100 komputer, di lantai enam ada 40 komputer. Komputer yang digunakan untuk tes hanya sekitar 135 komputer, karena sisanya disediakan untuk cadangan. Untuk kapasitas komputer di pusat masih terbatas.

5. Darimana Sumber Daya Manusia pengelola Computer Assisted Test berasal? Dari PPSR dan unit lainnya di BKN.

6. Bagaimana kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? Jika diperbantukan dari unit lain memadai.

7. Bagaimana kapasitas server dan penyimpanan data? Satu server dapat digunakan 135 komputer.

8. Siapa yang menjadi operator sistem Computer Assisted Test? Untuk IT kami berasal dari PPSR, dan diperbantukan dari seluruh unit di BKN. Kalau dari PPSR hanya saya berdua dengan teman saya.

9. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test? Dapat diketahui di Biro Umum dan perlengkapan.

10. Apa saja masalah yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? Kalau untuk di pusat tidak ada masalah yang berarti. Pernah terjadi masalah jaringan, tapi dapat diatasi.

11. Apakah sistem ini mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas?

Page 169: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Sistem ini mudah dioperasikan. Peserta hanya log in menggunakan identitas, lalu dapat mengerjakan soal. Jika sistem ini sulit digunakan, kami tidak akan menggunakan sistem ini.

12. Bagaimana respon sistem ini terhadap tuntutan perubahan? Sistem ini selalu berubah sesuai dengan permintaan dan tuntutan-tuntutan untuk memperbaiki sistem ini. Perubahan pada segi tampilan. Kemudian saat ini kami sedang mengembangkan sistem baru bukan dengan Oracle tapi SQL. Kami berencana untuk opensource. Dengan Oracle membutuhkan spesifikasi yang tinggi, sehingga sulit terpenuhi instansi. Kita baru akan melakukan uji coba tahun 2014 ini.

13. Bagaimana alur fasilitasi yang diberikan Badan Kepegawaian Negara tehadap instansi yang meminta difasilitasi? Dapat dilihat di SOP.

14. Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawaian Negara terhadap instansi yang meminta difasilitasi? Menpan telah mengeluarkan peraturan untuk menggunakan CAT pada tahun 2013. Maka kami harus siap untuk memfasilitasi instansi manapun yang ingin difasilitasi. Awalnya sistem ini memang tidak diperuntukkan secara massal. Namun kami tidak mungkin menolak kebijakan Menpan untuk memfasilitasi instansi lain. Mau tidak mau kami harus memberikan pelayanan yang maksimal. Terbukti pada tahun 2013 kami dapat memfasilitasi hingga 73 instansi.

Jakarta, 10 April 2014

( )

Page 170: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Dewi Sartika, S.Kom

Jabatan : Pengelola Bank Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS BKN

1. Apakah kegunaan dari sistem Computer Assisted Test (CAT)? Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT diterapkan. Pemerintah awalnya ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap seleksi CPNS terdahulu, melalui suatu metode seleksi yang dapat dipercaya. Dahulu banyak isu yang tidak baik berkembang terhadap seleksi menggunakan LJK. Sistem seleksi menggunakan LJK dianggap menimbulkan terjadinya KKN. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT diterapkan. CAT digunakan tidak hanya untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD), tapi juga Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes Jabatan Struktura, Tes Analisis Jabatan dan tes non CPNS lainnya baik untuk pusat ataupun instansi lain.

2. Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)? CAT ini merupakan alat bantu. Kalau dengan CAT sudah menggunakan komputer, kalau LJK masih manual. Penilaiannya LJK butuh waktu, CAT saat itu juga nilai diketahui.

3. Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi CPNS? Computer Assisted Test metode yang tepat, dapat dipercaya, jauh dari permainan.

4. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang penyelenggaraan seleksi menggunakan Computer Assisted Test? Ada server, ada komputer lengkap dengan jaringan. Ada spesifikasinya yang dapat dilihat di SOP.

5. Bagaimana kapasitas komputer dan server di Badan Kepegawaian Negara? Cukup atau tidaknya tergantung volume peserta. Tapi kalau menurut saya semakin banyak pesertanya seharusnya komputer dapat ditambah. Tapi kan ini terkait dengan anggaran. Anggarannya terbatas. Kalau bisa ditambah lagi, supaya pelaksanaannya pun tidak antri lama. Jika komputer banyak pelaksanaannya pasti cepat. Kemarin kan 73 instansi sampai 3 bulan.

6. Darimana Sumber Daya Manusia pengelola Computer Assisted Test berasal? Dari PPSR dan unit lain di BKN.

7. Bagaimana kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? Ada lebih dari seratus orang tenaga pelaksana. Tenaga pelaksana tersebut masuk dalam beberapa tim seperti tim aplikasi, jaringan, server, administrasi dan lainnya ada di SOP. Tenaga kerja untuk mengelola sistem CAT masih kurang. Ini

Page 171: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

disebabkan formasi yang diusulkan BKN belum disetujui oleh Menpan. Semua tergantung dari Menpan. Namun solusi kita dengan memakai tenaga lain dalam BKN.

8. Siapa yang menjadi operator sistem Computer Assisted Test? Pegawai yang mengerti IT.

9. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test? Saya kurang tau.

10. Darimanakah anggaran untuk sistem Computer Assisted Test berasal? Dari APBN.

11. Apa saja manfaat yang didapat dari sistem Computer Assisted Test? Manfaatnya sangat luar biasa. Mungkin manfaat nya bukan untuk Badan Kepegawaian Negara saja tapi juga seluruh masyarakat. Sebagai tenaga pelaksana kami melayani masyarakat. Kami memberikan sistem yang terbaik kepada masyarakat. Dengan sistem ini KKN dapat dihilangkan. Menurut masyarakat sistem ini transparan, lebih efisien, lebih cepat, lebih akurat.

12. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan (ekonomis)? Menurut saya sudah. Bahkan manfaat ini lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

13. Apakah sistem Computer Assisted Test dapat diandalkan? Ya bisa diandalkan.

14. Bagaimana ketelitian soal pada sistem Computer Assisted Test? Soal ini sudah teliti. Sebelum kita melakukan tes, soal yang paling utama. Dalam membuat soal kita sudah rencanakan satu tahun sebelumnya untuk validasi. Setelah divalidasi baru kita masukkan ke sistem. Kesalahan pada soal pernah ditemui. Kesalahan pada pengetikan soal. Ada beberapa soal terkadang ditemukan salah mengetik pilihan ganda. Misal pilihan ganda B dan C sama. Padahal sistem ini sudah kita teliti, lapi kemaren masih saja kita temukan. Kami akan mereview pembuatan soal ini lagi. Tapi tim kita sudah memberikan peringatan kepada peserta, dan peserta sudah tau.

15. Bagaimana ketelitian nilai pada sistem Computer Assisted Test? Nilai sudah secara sistem. Sampai saat ini tidak ada yang complain.

16. Apa masalah yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test? Masalah jaringan, itu saja. Masalah jaringan ini dapat diatasi, karena kami punya tim jaringan. Selain itu ada komputer cadangan yang bisa digunakan. Jika terjadi masalah pun tidak merubah waktu, nilai, dapat dilanjutkan karena data telah tersimpan.

17. Apakah sistem ini mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas? Mudah. Instruksinya jelas. Paling yang sulit menggunakan yang sudah tua, seperti untuk tes jabatan. Tapi untuk CPNS pesertanya mudah menggunakan.

18. Bagaimana respon sistem ini terhadap tuntutan perubahan?

Page 172: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Berubah nya sistem tergantung kebutuhan tes. Banyak dilakukan perubahan sejak awal berdirinya CAT. Seperti tahun lalu tampilan selesai ujian yang sebelumnya dibawah diubah diatas. Materi ujian juga fleksibel. Misal materi ujian dinas dan jabatan strukturan pasti berbeda. Skemanya berbeda. Itu selalu kita ubah.

19. Bagaimana alur fasilitasi yang diberikan Badan Kepegawaian Negara tehadap instansi yang meminta difasilitasi? Ada di SOP.

20. Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawaian Negara terhadap instansi yang meminta difasilitasi? Tahun 2013 kami telah berusaha semaksimal mungkin. Kami bekerja semaksimal mungkin. Saya tidak tau penilaian instansi luar seperti apa, tapi mereka cukup puas. Kami bekerja semaksimal mungkin melayani instansi yang menggunakan CAT. Kita terima seluruh instansi yang meminta difasilitasi, karena kami tidak mungkin menolak.

Jakarta, 17 Juni 2014

( )

Page 173: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Novi Rinawati, SS

Jabatan : Pengelola Bank Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen PNS BKN

1. Apakah kegunaan dari sistem Computer Assisted Test (CAT)? CAT digunakan untuk seleksi. Tidak hanya seleksi CPNS saja, tapi juga seleksi lainnya baik untuk internal maupun eksternal.

2. Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)? Sistem LJK menggunakan kertas sedangkan CAT menggunakan komputer. Penilaian LJK dengan scanner sehingga membutuhkan waktu lama. Dengan menggunakan CAT hasil ujian dapat diketahui saat itu juga.

3. Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi CPNS? Sudah tepat. Meningkatkan kepercayaan masyarakat.

4. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang penyelenggaraan seleksi menggunakan Computer Assisted Test? Untuk sarana dan prasarana sistem CAT, BKN menyediakan Laboratorium CAT dengan beberapa bagian ruangan didalamnya. Seperti ruang server, ruang administrasi, ruang monitoring lengkap dengan CCTV dan two way screen. Kita membangun lokasi tes pertama kali di lantai enam dengan kapasitas PC sebanyak 50 PC. Laboratorium CAT sendiri baru dibangun pada tahun 2009 dengan kapasitas 100 PC. Sekarang ruangan di lantai enam tidak digunakan lagi. Ini dikarenakan lift yang mengangkut peserta ujian ke lantai enak kerap mati atau tersendat.

5. Bagaimana kapasitas komputer dan server di Badan Kepegawaian Negara? Kapasitasnya memadai.

6. Darimana Sumber Daya Manusia pengelola Computer Assisted Test berasal? Dari PPSR dan seluruh unit BKN.

7. Bagaimana kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara? Kalau jumlahnya ada 18 yang aktif dari PPSR. Tenaga pelaksana cukup memadai.

8. Bagaimana kapasitas server dan penyimpanan data? Kalau server yang sesuai dengan spesifikasi bisa sampai 200 PC. Kalau penyimpanan ada di spesifikasi, saya kurang tau.

9. Siapa yang menjadi operator sistem Computer Assisted Test? Pegawai yang memenuhi spesialisasi yang dibutuhkan. Latar belakang pendidikan operator ada yang sarjana komputer, ada yang tidak. Semuanya di latih terlebih dahulu sampai bisa. Pelatihan tidak hanya sekali.

Page 174: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

10. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test? Saya kurang tau, sepertinya miliaran. Kita harus membiayai aplikasi, biaya menggaji konsultan.

11. Darimanakah anggaran untuk sistem Computer Assisted Test berasal? Dari PPSR dianggarkan APBN.

12. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan (ekonomis)? Kalau sebanding tidak. Tapi paling tidak sejak tahun 2013 masyarakat mengenal BKN. Setidaknya kita juga dapat menyaring CPNS yang benar-benar pintar, kompetensinya benar-benar tinggi. Kalau kita menilai dari materi tidak sesuai, tapi kalau dari output dan outcome nya sudah sebanding.

13. Apakah sistem Computer Assisted Test dapat diandalkan? Ya dapat diandalkan. Sistem ini telah diuji BPPT dan telah diuji stress servernya. Hasilnya sistem ini stabil.

14. Bagaimana ketelitian soal pada sistem Computer Assisted Test? Soal sangat teliti karena telah melewati berbagai proses. Pembuatan soal bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan pihak lainnya. Setiap peserta akan mendapatkan soal berbeda karena telah diacak.

15. Bagaimana ketelitian nilai pada sistem Computer Assisted Test? Penilaiannya sudah teliti dan akurat. Tidak ada peserta yang complain, kalaupun ada kita bisa membuktikan.

16. Apa masalah yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan sistem Computer Assisted Test?

17. Apakah sistem ini mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas? Kalau untuk pemudah mudah, karena hanya menggunakan mouse. Kalau untuk operator, saya rasa mudah.

18. Bagaimana respon sistem ini terhadap tuntutan perubahan? Sistem ini cukup fleksibel. Sistem CAT selalu mengalami perubahan secara bertahap. Setiap tahunnya sistem ini selalu diperbaharui. Misalnya saja dari segi tampilan penilaian maupun soal. Kami juga sebelumnya telah menampung kritik dan saran dari peserta tes. Kritik dan saran tersebut yang kami gunakan sebagai acuan untuk berubah kearah yang lebih baik lagi.

19. Bagaimana alur fasilitasi yang diberikan Badan Kepegawaian Negara tehadap instansi yang meminta difasilitasi? Dapat dilihat di buku SOP.

20. Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawaian Negara terhadap instansi yang meminta difasilitasi? Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang prima. Berapa banyak pun instansi yang datang kami coba untuk fasilitasi dengan sebaik mungkin.

Page 175: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Jakarta, 26 Agustus 2014 ( )

Page 176: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Rina Nurmariyana,

Jabatan : CPNS

1. Apa pendapat anda mengenai sistem Computer Assisted Test yang digunakan untuk tes CPNS?

Menurut saya sistem ini sistem yang bagus. Sistem ini transparan, memungkinkan peserta untuk melihat hasil ujian secara langsung. Sistem ini berbasis komputer sehingga sulit terjadi kecurangan.

2. Menurut pendapat anda apa yang membedakan sistem Computer Assisted Test dengan sistem LJK (Lembar Jawaban Komputer)?

Sistem CAT mempercepat tes karna menggunakan komputer dan peserta hanya tinggal mengklik jawaban. Sedangkan sistem LJK membutuhkan waktu lama karna harus melingkari jawaban.

3. Apakah sistem Computer Assisted Test mudah untuk dioperasikan?

Sistem ini mudah untuk dioperasikan, dan instruksinya jelas. Peserta hanya log in dengan nama dan nomor identitas, lalu dapat mengerjakan soal. Saat masuk ke soal terdapat petunjuk, soal mana yang sudah dan belum dikerjakan. Soal yang sudah dikerjakan berwarna biru, yang belum dikerjakan berwarna merah. Soal yang telah dikerjakan masih dapat di ubah. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil ujian akan keluar. Kita juga dapat melihat ranking pada monitor didepan ruang CAT. Instruksi yang diberikan sistem ini juga jelas dan mudah diikuti.

4. Apakah soal yang diberikan mudah untuk dikerjakan?

Soal yang diberikan standard. Ada yang berbobot mudah, sedang, dan sulit. Soal yang diberikan juga sesuai dengan pendidikan saya, sehingga tidak terlalu sulit dalam mengerjakan.

5. Apakah menurut anda ada kesalahan dalam pembuatan ataupun pengetikan soal?

Menurut saya tidak ada. 6. Apakah skor ujian dapat dilihat saat itu juga setelah ujian selesai diadakan?

Ya, bisa. 7. Apakah ada komplain terhadap penilaian oleh sistem Computer Assisted

Test?

Tidak ada. Menurut saya nilai yang saya dapat telah sesuai dengan yang saya kerjakan.

Page 177: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

8. Apakah menurut anda penilaian dengan sistem Computer Assisted Test sudah akurat?

Menurut saya sudah akurat. 9. Apakah ada peserta yang anda ketahui tidak lolos saat ujian TKD dan TKB,

namun lolos menjadi CPNS?

Tidak ada. Peserta yang lolos ujian TKD dan TKB hanya sedikit, sehingga peserta dapat saling mengenal satu sama lain. Tidak ada peserta yang saya kenal seharusnya tidak lolos namun lolos. Sudah transparan.

10. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana sistem Computer Assisted Test yang anda lihat?

Menurut saya ruangan tes beserta komputernya masih dalam kondisi baik. Tidak ada sarana prasarana yang mengganggu kenyamanan.

11. Berapa jumlah pengawas dalam satu ruangan saat seleksi menggunakan Computer Assisted Test berlangsung?

Ada sekitar 2 hingga 3 orang pengawas. 12. Adakah masalah yang anda temukan saat tes berlangsung, baik dari anda

maupun orang sekitar anda?

Waktu TKD berlangsung, tidak ada peserta yang bermasalah. Waktu TKB berlangsung, saya pernah melihat ada peserta yang bermasalah dengan data dirinya. Peserta tersebut tidak dapat log in. Setelah dicek oleh pengawas, kesalahan tenyata berasal dari peserta tersebut.

13. Apakah pengawas ramah dan mudah dimintai pertolongan saat terjadi masalah?

Ya, mudah. Pengawas sigap dan selalu ada ditempat. Saat ada yang membutuhkan pertolongan pengawas segera datang.

14. Apa masukan yang dapat anda berikan demi kemajuan sistem ini?

Saya berharap sistem ini dapat lebih canggih lagi kedepannya.

Jakarta, 26 Agustus 2014

( )

Page 178: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Dwi Pratiwi

Jabatan : CPNS

1. Apa pendapat anda mengenai sistem Computer Assisted Test yang digunakan untuk tes CPNS?

Sistem ini sistem yang bagus dan menurut saya tidak memungkinkan terjadinya kecurangan.

2. Menurut pendapat anda apa yang membedakan sistem Computer Assisted Test dengan sistem LJK (Lembar Jawaban Komputer)?

Dari segi waktu dan pengerjaannya CAT lebih cepat dan mudah digunakan. LJK cenderung membutuhkan waktu yang lama dan persiapan yang banyak. Sistem CAT juga memungkinkan peserta untuk mengetahui hasilnya saat itu juga, sedangkan LJK tidak.

3. Apakah sistem Computer Assisted Test mudah untuk dioperasikan?

Sistem ini mudah dioperasikan dan instruksinya jelas. Kita hanya log in dengan memasukkan nomor identitas, lalu semua data mengenai kita akan ditampilkan secara otomatis. Setelah itu kita dapat mengerjakan soal, sesuai dengan waktu yang tertera di komputer.

4. Apakah soal yang diberikan mudah untuk dikerjakan?

Soal yang diberikan relative. Saya pernah mencoba soal di kementerian lain dan lebih sulit dibandingkan di BKN. Soal yang diberikan dari tahun ke tahun tidak pernah sama, selalu bervariatif.

5. Apakah menurut anda ada kesalahan dalam pembuatan ataupun pengetikan soal?

Tidak ada. 6. Apakah skor ujian dapat dilihat saat itu juga setelah ujian selesai diadakan?

Ya, bisa. Setelah selesai mengerjakan soal, ada keterangan rincian nilai dan waktu pengerjaan.

7. Apakah ada komplain terhadap penilaian oleh sistem Computer Assisted Test?

Tidak ada. Sudah sesuai dengan yang saya kerjakan. 8. Apakah menurut anda penilaian dengan sistem Computer Assisted Test

sudah akurat?

Menurut saya sudah.

Page 179: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

9. Apakah ada peserta yang anda ketahui tidak lolos saat ujian TKD dan TKB, namun lolos menjadi CPNS?

Tidak ada. Penilaian CAT dapat diketahui semua peserta saat itu juga, sehingga peserta ingat dan dapat mengenali siapa saja yang lolos. Tidak ada CPNS yang tidak sesuai.

10. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana sistem Computer Assisted Test yang anda lihat?

Masih bagus dan rapi. 11. Berapa jumlah pengawas dalam satu ruangan saat seleksi menggunakan

Computer Assisted Test berlangsung?

Ada sekitar 3 sampai 4 pengawas. 12. Adakah masalah yang anda temukan saat tes berlangsung, baik dari anda

maupun orang sekitar anda?

Tidak ada, sejauh saya menggunakan CAT tidak ada masalah. 13. Apakah pengawas ramah dan mudah dimintai pertolongan saat terjadi

masalah?

Ya pengawas sangat membantu. 14. Apa masukan yang dapat anda berikan demi kemajuan sistem ini?

Saya berharap sistem ini lebih ditingkatkan baik dalam hal bobot soal, sarana dan prasana.

Jakarta, 26 Agustus 2014

( )

Page 180: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Dedi Basuki, A.Md.Kom

Jabatan : CPNS

1. Menurut pendapat anda apa yang membedakan sistem Computer Assisted Test dengan sistem LJK (Lembar Jawaban Komputer)?

Sistem CAT lebih mudah digunakan karena menggunakan komputer, sedangkan LJK sukar karna harus menghitamkan jawaban.

2. Apakah sistem Computer Assisted Test mudah untuk dioperasikan?

Sangat mudah dioperasikan. Kami hanya menggunakan mouse untuk mengklik jawaban.

3. Apakah soal yang diberikan mudah untuk dikerjakan?

Mudah dikerjakan. 4. Apakah menurut anda ada kesalahan dalam pembuatan ataupun pengetikan

soal?

Tidak ada. 5. Apakah skor ujian dapat dilihat saat itu juga setelah ujian selesai diadakan?

Ya peserta langsung dapat melihat nilai saat itu juga. 6. Apakah ada komplain terhadap penilaian oleh sistem Computer Assisted

Test?

Tidak, sudah sesuai dengan yang saya kerjakan. 7. Apakah menurut anda penilaian dengan sistem Computer Assisted Test

sudah akurat?

Sudah, karena secara otomatis dilakukan oleh sistem dan transparan dalam penilaian.

8. Apakah ada peserta yang anda ketahui tidak lolos saat ujian TKD dan TKB, namun lolos menjadi CPNS?

Saya kurang mengetahui, karena tidak memperhatikan. 9. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana sistem Computer Assisted Test

yang anda lihat?

Sudah bagus. Ruangan sudah nyaman dan tidak terdapat banyak kabel dibawah.

10. Berapa jumlah pengawas dalam satu ruangan saat seleksi menggunakan Computer Assisted Test berlangsung?

Page 181: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Sekitar 3 sampai 4 orang pengawas. 11. Adakah masalah yang anda temukan saat tes berlangsung, baik dari anda

maupun orang sekitar anda?

Ada. Pertama kali sebelum mulai ada peserta yang kesulitan belum mengerti dengan sistem ini, namun setelah diterangkan pengawas dapat berjalan dengan baik.

12. Apakah pengawas ramah dan mudah dimintai pertolongan saat terjadi masalah?

Pengawas mudah dimintai pertolongan. Jika ada kesulitan, kita hanya perlu angkat tangan, dan pengawas langsung datang.

13. Apa masukan yang dapat anda berikan demi kemajuan sistem ini?

Tidak ada. Saya hanya sarankan sebaiknya seluruh instansi di Indonesia segera menggunakan sistem CAT untuk seleksi, untuk menghindari KKN.

Jakarta, 26 Agustus 2014

( )

Page 182: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MEMBER CHECK

Nama : Osi Isna Isabela, S.Psi

Jabatan : CPNS

1. Menurut pendapat anda apa yang membedakan sistem Computer Assisted Test dengan sistem LJK (Lembar Jawaban Komputer)?

Sistem CAT mudah digunakan karna tidak perlu menghitamkan jawaban seperti pada LJK, cukup menggunakan komputer.

2. Apakah sistem Computer Assisted Test mudah untuk dioperasikan?

Mudah, hanya tinggal mengklik jawaban pada komputer. Instruksi yang diberikan cukup jelas.

3. Apakah soal yang diberikan mudah untuk dikerjakan?

Ada yang mudah, sedang dan sukar. 4. Apakah menurut anda ada kesalahan dalam pembuatan ataupun pengetikan

soal?

Tidak ada. 5. Apakah skor ujian dapat dilihat saat itu juga setelah ujian selesai diadakan?

Dapat dilihat saat itu juga setelah pengerjaan soal selesai. 6. Apakah ada komplain terhadap penilaian oleh sistem Computer Assisted

Test?

Tidak ada. 7. Apakah menurut anda penilaian dengan sistem Computer Assisted Test

sudah akurat?

Sudah, karena sistem ini menggunakan komputer, sehingga human error dapat terminimalisir.

8. Apakah ada peserta yang anda ketahui tidak lolos saat ujian TKD dan TKB, namun lolos menjadi CPNS?

Kurang tau. 9. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana sistem Computer Assisted Test

yang anda lihat?

Sarana dan prasarana dalam kondisi baik dan cukup memadai. 10. Berapa jumlah pengawas dalam satu ruangan saat seleksi menggunakan

Computer Assisted Test berlangsung?

Seingat saya 3 sampai 5 orang pengawas.

Page 183: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

11. Adakah masalah yang anda temukan saat tes berlangsung, baik dari anda maupun orang sekitar anda?

Ada peserta lain yang kurang memahami instruksi yang diberikan, kemudian bertanya kepada pengawas dan mendapatkan penjelasan yang baik.

12. Apakah pengawas ramah dan mudah dimintai pertolongan saat terjadi masalah?

Ya, pengawas responsif dan membantu peserta untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

13. Apa masukan yang dapat anda berikan demi kemajuan sistem ini?

Sebaiknya BKN memperbanyak variasi soal, namun dengan bobot yang sama. Saya harapkan seluruh instansi juga dapat menggunakan sistem ini.

Jakarta, 19 Agustus 2014

( )

Page 184: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MATRIKS HASIL WAWANCARA

Informan : I1, I2, I3, I4, I5, I6

I Q2

Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem

seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)?

I1 Perbedaan sistem CAT dengan LJK diantaranya, CAT sudah bebas dari kertas, sudah menggunakan komputer. Hasil ujian menggunakan CAT dapat dilihat saat itu juga, sedangkan hasil ujian dengan LJK butuh waktu dua minggu hingga sebulan untuk diketahui.

I2 Sistem ini sistem yang transparan. Jika kita bandingkan dengan seleksi menggunakan sistem LJK, seleksi ini harus menggunakan lembar jawaban dan lembar soal yang nantinya akan dinilai secara tertutup. Sedangkan dengan CAT kita dapat mengetahui nilai hasil ujian secara langsung setelah selesai mengerjakan soal.

I3 Dengan CAT peserta dapat mengetahui nilainya saat itu juga. Berbeda dengan LJK yang membutuhkan waktu lama. CAT juga lebih transparan dibandingkan LJK yang dinilai secara tertutup.

I4 Sistem CAT memungkinkan peserta melihat hasil tesnya secara langsung setelah selesai tes. Sistem LJK tidak memungkinkan, karena butuh proses panjang.

I5 CAT ini merupakan alat bantu. Kalau dengan CAT sudah menggunakan komputer, kalau LJK masih manual. Penilaiannya LJK butuh waktu, CAT saat itu juga nilai diketahui.

I Q1

Menurut Pendapat anda, apakah kegunaan dari sistem Computer Assisted Test

(CAT)?

I1 Computer Assisted Test merupakan metode seleksi yang terintegrasi dengan komputer. Sistem Computer Assisted Test berguna dalam seleksi CPNS, dalam rangka objektifitas, transparansi, kompetitif dan menghindari KKN.

I2 CAT merupakan metode atau alat bantu seleksi dengan komputer. Kegunaan utama dari sistem CAT sebenarnya untuk menepis opini masyarakat tentang KKN.

I3 Sebagai metode seleksi CPNS. Tidak hanya itu, CAT juga digunakan untuk tes lain seperti Tes Kompetensi Kepegawaian, tes kedinasan, tes TOEFL.

I5 Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT diterapkan. Pemerintah awalnya ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap seleksi CPNS terdahulu, melalui suatu metode seleksi yang dapat dipercaya. Dahulu banyak isu yang tidak baik berkembang terhadap seleksi menggunakan LJK. Sistem seleksi menggunakan LJK dianggap menimbulkan terjadinya KKN. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT diterapkan. CAT digunakan tidak hanya untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD), tapi juga Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes Jabatan Struktura, Tes Analisis Jabatan dan tes non CPNS lainnya baik untuk pusat ataupun instansi lain.

I6 CAT digunakan untuk seleksi. Tidak hanya seleksi CPNS saja, tapi juga seleksi lainnya baik untuk internal maupun eksternal.

Page 185: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

I6 Sistem LJK menggunakan kertas sedangkan CAT menggunakan komputer. Penilaian LJK dengan scanner sehingga membutuhkan waktu lama. Dengan menggunakan CAT hasil ujian dapat diketahui saat itu juga.

I Q4

Bagaimana kapasitas komputer dan server yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara?

I1 Server kira-kira berjumlah 16 buah. Untuk jumlah komputer di lantai satu ada 100 buah dan di lantai enam ada 50 buah komputer. Saat tes berlangsung tidak semua komputer digunakan. Ada lima komputer yang disisakan sebagai cadangan. Jadi total ada 95 di lantai satu dan 45 di lantai enam yang digunakan saat tes berlangsung. Kapasitas komputer masih kurang. BKN masih akan menambah jumlah komputer lagi. Tahun ini BKN merencanakan akan menambah 100 komputer di diklat Ciawi

I2 Total server di BKN ada delapan. Total komputer di lantai satu ada 100, dan total komputer di lantai enam ada 50. Memadai atau tidaknya komputer tergantung dari besar atau kecilnya acara. Untuk penerimaan CPNS secara nasional seperti sekarang ini kurang. Tapi jika diperuntukkan hanya untuk internal BKN saja cukup. Idealnya kalau menambah 500 komputer lagi lebih baik. Namun ini semua terbatas pada anggaran.

I3 Komputer di lantai satu ada 100 komputer, di lantai enam ada 50 komputer. Dalam penggunaanya kami menggunakan maksimal hanya 95 komputer dan 35 komputer. Server sendiri ada satu set, kurang lebih 7 server. Jumlah komputer masih belum cukup untuk menangani tes CPNS secara masal. Awalnya CAT dibangun untuk tes regular. Secara regular 2 minggu sekali tes diadakan. Tapi selama ini yang berjalan, begitu pendaftaran CPNS dibuka, ribuan pelamar datang. Akibatnya kami harus membuat penjadwalan dengan baik karena komputer yang terbatas. Untuk server masih dibutuhkan banyak.

I4 Komputer di laboratorium lantai satu ada 100 komputer, di lantai enam ada 40 komputer. Komputer yang digunakan untuk tes hanya sekitar 135 komputer, karena sisanya disediakan untuk cadangan. Untuk kapasitas komputer di pusat masih terbatas.

I5 Cukup atau tidaknya tergantung volume peserta. Tapi kalau menurut saya semakin banyak pesertanya seharusnya komputer dapat ditambah. Tapi kan ini terkait dengan anggaran. Anggarannya terbatas. Kalau bisa ditambah lagi, supaya pelaksanaannya pun tidak antri lama. Jika komputer banyak pelaksanaannya pasti cepat. Kemarin kan 73 instansi sampai 3 bulan.

I6 Kapasitasnya memadai.

I Q3

Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi CPNS?

I1 Sistem ini sangat relevan untuk seleksi CPNS. I2 Sistem CAT sistem yang tepat untuk seleksi. I3 Sampai saat ini sistem Computer Assisted Test yang terbaik. I4 Tepat. Terbukti sejak tahun 2009 tidak hanya BKN, tapi berbagai instansi telah

menggunakan sistem ini. I5 Computer Assisted Test metode yang tepat, dapat dipercaya, jauh dari permainan. I6 Sudah tepat. Meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Page 186: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

I Q5

Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Badan Kepegawaian Negara untuk menunjang pelaksanaan Computer Assisted Test?

I1 Infrastrukturnya seperti ruang monitorning, komputer, administrasi. Lalu ada server, cctv, proyektor.

I2 Infrastrukturnya dari segi jaringannya maupun ruangannya. Komputer, UPS, server. I3 Hardware seperti komputer, server, jaringan yang baik. Spesifikasinya bisa dilihat di SOP.

BKN juga memiliki Genset dan UPS jika sewaktu-waktu listrik mati, sehingga data peserta tidak hilang.

I4 Ada laboratorium CAT yang dilengkapi ruang tes, ruang monitoring, dan ruang administrasi. Dalam ruangan tersebut ada komputer, server, CCTV dan lainnya.

I5 Ada server, ada komputer lengkap dengan jaringan. Ada spesifikasinya yang dapat dilihat di SOP.

I6 Untuk sarana dan prasarana sistem CAT, BKN menyediakan Laboratorium CAT dengan beberapa bagian ruangan didalamnya. Seperti ruang server, ruang administrasi, ruang monitoring lengkap dengan CCTV dan two way screen. Kita membangun lokasi tes pertama kali di lantai enam dengan kapasitas PC sebanyak 50 PC. Laboratorium CAT sendiri baru dibangun pada tahun 2009 dengan kapasitas 100 PC. Sekarang ruangan di lantai enam tidak digunakan lagi. Ini dikarenakan lift yang mengangkut peserta ujian ke lantai enak kerap mati atau tersendat.

I Q6

Bagaimana Kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara?

I1 Untuk jumlah tenaga pelaksana ada di SK tim. Kalau tenaga pelaksana dari PPSR (Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen) saja tidak cukup. Tahun 2013 tenaga pelaksana ditambah dari seluruh unit di BKN. Semua terlibat, baik IT maupun bagian administrasi.

I2 SDM pengelola Computer Assisted Test masih kurang memadai untuk melaksanakan

seleksi CPNS secara Nasional. Ini dikarenakan pada awalnya BKN membuat Computer Assisted Test bukan untuk penerimaan PNS secara besar-besaraan seperti sekarang. Tapi jika CAT digunakan untuk internal saja SDM memadai.

I3 Kurang, masih perlu ditambah.

14 Jika diperbantukan dari unit lain memadai.

15 Untuk jumlah tenaga pelaksana ada di SK tim. Kalau tenaga pelaksana dari PPSR (Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen) saja tidak cukup. Tahun 2013 tenaga pelaksana ditambah dari seluruh unit di BKN. Semua terlibat, baik IT maupun bagian administrasi.

16 Kalau jumlahnya ada 18 yang aktif dari PPSR. Tenaga pelaksana cukup memadai.

Page 187: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

I Q7

Siapakah yang menjadi operator aplikasi Computer Assisted Test?

I1 Dari pegawai PPSR yang berlatar belakang sarjana komputer. Sebelum pelaksanaan tes, diadakan Diklat terlebih dahulu bagi tenaga pelaksana. Selalu ada Diklat yang dilakukan tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.

I2 Pegawai yang berkompeten dibidangnya. Kita lakukan Diklat terlebih dahulu beberapa kali sampai mereka bisa.

I3 Pegawai PPSR. Di PPSR sendiri belum terdapat jabatan IT secara sah, yaitu jabatan pranata komputer. Selama ini yang menjadi IT adalah pegawai PPSR yang menjabat sebagai pengelola Bank Soal, namun berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Saya sendiri menjabat Bank Soal, namun berlatar belakang sarjana komputer. Terdapat dua orang IT lain dari PPSR yang secara jabatan pengelola Bank Soal, namun berlatarbelakang pendidikan sarjana komputer. Ini menimbulkan kesulitan tersendiri, karena tidak semua pegawai berlatar belakang sarjana komputer dapat mengoperasikan sistem ini. Perlu dilakukan transfer pengetahuan terlebih dahulu. Setiap orang yang telah mengerti mengoperasikan sistem ini, harus mengajari anggota lain yang belum mengerti.

I4 Untuk IT kami berasal dari PPSR, dan diperbantukan dari seluruh unit di BKN. Kalau dari PPSR hanya saya berdua dengan teman saya.

I5 Pegawai yang mengerti IT. I6 Pegawai yang memenuhi spesialisasi yang dibutuhkan. Latar belakang pendidikan

operator ada yang sarjana komputer, ada yang tidak. Semuanya di latih terlebih dahulu sampai bisa. Pelatihan tidak hanya sekali.

I Q8

Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test sudah sesuai dengn manfaat yang didapatkan?

I1 Sistem ini digunakan untuk jangka panjang. Sistem ini merupakan asset yang diperuntukkan untuk jangka panjang, tidak hanya tahun ini saja. Dari sisi ekonomis, sistem ini lebih ekonomis. Biaya yang dikeluarkan di awal memang mahal, namun karena ini digunakan untuk jangka panjang menjadi lebih murah dan efisien.

I2 Tentu. Sistem ini lebih ekonomis dari LJK. Jika kita menggunakan LJK kita memerlukan tempat karena pengunjung yang banyak. Kedua, kita harus mencetak lembar soal dan jawaban. Kita juga harus bekerjasama dengan pihak ketiga, menggandakan soal sampai distribusi soal. Ini membutuhkan dana yang lebih besar dari menggunakan Computer Assisted Test.

I3 Menggunakan CAT seakan-akan membutuhkan biaya mahal karena berbagai perlengkapan yang harus dipersiapkan. Sebenarnya sistem CAT ini akan murah jika digunakan secara rutin. Semakin banyak kegiatan semakin murah. Kalau digunakan hanya sekali seperti buang-buang anggaran.

I5 Menurut saya sudah. Bahkan manfaat ini lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. I6 Kalau sebanding tidak. Tapi paling tidak sejak tahun 2013 masyarakat mengenal BKN.

Setidaknya kita juga dapat menyaring CPNS yang benar-benar pintar, kompetensinya benar-benar tinggi. Kalau kita menilai dari materi tidak sesuai, tapi kalau dari output dan outcome nya sudah sebanding.

Page 188: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

I Q9

Bagaimana ketelitian soal dalam sistem Computer Assisted Test?

I1 Soal sudah teliti. Untuk pembuatan soal pengelola bank soal yang membuat, bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri. Ada validasi yang dilakukan oleh teman-teman sendiri, secara internal maupun eksternal. Eksternal itu kita ujicobakan tryout di perguruan tinggi negeri. Soal yang valid kita peruntukkan tes, yang tidak valid dibuang atau diperbaiki kembali.

I2 Aplikasi telah dirancang sedemikian rupa sehingga nilai dapat diketahui saat itu juga setelah ujian selesai. Sistem mengolah secara otomatis, tidak ada intervensi dari manapun lagi. Sampai saat ini belum pernah ada yang komplain mengenai nilai. Tahun 2013 ada 73 instansi kita fasilitasi, tidak ada yang komplain masalah nilai.

I3 Pada soal telah dilakukan validasi. Soal juga telah di acak saat generate soal, dibawah pengawasan atasan kami. Pengacakan soal dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama saat generate, saat peserta log in, dan saat peserta akan membuka soal.

I5 Soal ini sudah teliti. Sebelum kita melakukan tes, soal yang paling utama. Dalam membuat soal kita sudah rencanakan satu tahun sebelumnya untuk validasi. Setelah divalidasi baru kita masukkan ke sistem. Kesalahan pada soal pernah ditemui. Kesalahan pada pengetikan soal. Ada beberapa soal terkadang ditemukan salah mengetik pilihan ganda. Misal pilihan ganda B dan C sama. Padahal sistem ini sudah kita teliti, lapi kemaren masih saja kita temukan. Kami akan mereview pembuatan soal ini lagi. Tapi tim kita sudah memberikan peringatan kepada peserta, dan peserta sudah tau.

I6 Soal sangat teliti karena telah melewati berbagai proses. Pembuatan soal bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dan pihak lainnya. Setiap peserta akan mendapatkan soal berbeda karena telah diacak.

I Q10

Bagaimana ketelitian penilaian dalam sistem Computer Assisted Test?

I1 Penilaian sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem. Selama sistem ini digunakan dalam seleksi, belum pernah ada peserta yang komplain dengan nilai yang didapat. Nilai yang didapat telah sesuai dengan yang dia kerjakan. Telah berpuluh ribu orang menggunakan CAT, belum ada yang komplain merasa tidak puas.

I2 Aplikasi telah dirancang sedemikian rupa sehingga nilai dapat diketahui saat itu juga setelah ujian selesai. Sistem mengolah secara otomatis, tidak ada intervensi dari manapun lagi. Sampai saat ini belum pernah ada yang komplain mengenai nilai. Tahun 2013 ada 73 instansi kita fasilitasi, tidak ada yang komplain masalah nilai.

I3 Penilaian dilakukan secara otomatis oleh sistem yang telah dirancang sedemikian rupa. Sulit untuk terjadi kecurangan.

I5 Nilai sudah secara sistem. Sampai saat ini tidak ada yang complain I6 Penilaiannya sudah teliti dan akurat. Tidak ada peserta yang complain, kalaupun ada kita

bisa membuktikan.

I Q11

Apakah sistem Computer Assisted Test mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas?

Page 189: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

I1 Sistem ini sederhana. Artinya sistem ini mudah dipahami, dan mudah digunakan. Orang yang tidak pernah menggunakan komputer pun akan cepat mengerti.

I2 Sistem ini telah diuji sebelum digunakan. Sistem ini juga telah didesain semudah mungkin sehingga mudah digunakan oleh peserta. Siapapun peserta yang baru tes menggunakan CAT akan segera mengerti cara mengoperasikan aplikasi ini. Peserta hanya tinggal mengikuti instruksi dan menggunakan mouse untuk mengklik. Keyboard sendiri hanya digunakan untuk memasukkan nomor identitas. Setelah memasukkan nomor identitas peserta hanya tinggal mengerjakan soal.

I3 Sistem ini mudah digunakan oleh peserta. Peserta hanya melakukan log in, setelah itu dapat menjawab soal. Setelah selesai menjawab soal peserta dapat mengetahui nilainya saat itu juga.

I4 Sistem ini mudah dioperasikan. Peserta hanya log in menggunakan identitas, lalu dapat mengerjakan soal. Jika sistem ini sulit digunakan, kami tidak akan menggunakan sistem ini.

I5 Mudah. Instruksinya jelas. Paling yang sulit menggunakan yang sudah tua, seperti untuk tes jabatan. Tapi untuk CPNS pesertanya mudah menggunakan.

I6 Kalau untuk pemudah mudah, karena hanya menggunakan mouse. Kalau untuk operator, saya rasa mudah.

I Q12

Bagaimana respon sistem Computer Assisted Test terhadap perubahan?

I1 Sistem ini fleksibel terhadap perubahan.

I2 Sistem ini tidak baku tapi fleksibel. Sistem ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai kebutuhan. Fleksibilitas dilakukan untuk terus memudahkan pengguna dan meminimalisir kecurangan. Perubahan yang selama ini sudah terjadi dari aplikasinya. Kalau dulu peserta belum dapat memonitor waktunya, sekarang sudah kita buatkan untuk memonitor waktu. Dulu tampilan soal tidak sepeerti ini. sekarang peserta dapat mengetahui soal nomor berapa yang belum dikerjakan dan telah dikerjakan. Lalu kita telah kembangkan lagi untuk peserta dapat mengedit soal yang telah dijawab.

I3 Sistem ini fleksibel. Ada beberapa perubahan berkala terhadap sistem ini. Sejak 2011 kita membangun yang baru. Kita menggunakan Oracle dari sebelumnya memakai SQL server. Sebelumnya windows server kita masih 2003, sekarang windows server 2008 keatas. Sebelumnya pengacakan soal juga hanya satu kali, sekarang sudah tiga kali. Dulu juga masih desktop sekarang sudah web. Untuk selanjutnya kita akan ada pengembangan baru. Kita akan membangun My SQL dari sebelumnya Oracle server. Ini dikarenakan Oracle membutuhkan spesifikasi yang tinggi.

I4 Sistem ini selalu berubah sesuai dengan permintaan dan tuntutan-tuntutan untuk memperbaiki sistem ini. Perubahan pada segi tampilan. Kemudian saat ini kami sedang mengembangkan sistem baru bukan dengan Oracle tapi SQL. Kami berencana untuk opensource. Dengan Oracle membutuhkan spesifikasi yang tinggi, sehingga sulit terpenuhi instansi. Kita baru akan melakukan uji coba tahun 2014 ini.

I5 Berubah nya sistem tergantung kebutuhan tes. Banyak dilakukan perubahan sejak awal berdirinya CAT. Seperti tahun lalu tampilan selesai ujian yang sebelumnya dibawah

Page 190: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

diubah diatas. Materi ujian juga fleksibel. Misal materi ujian dinas dan jabatan strukturan pasti berbeda. Skemanya berbeda. Itu selalu kita ubah.

I6 Sistem ini cukup fleksibel. Sistem CAT selalu mengalami perubahan secara bertahap. Setiap tahunnya sistem ini selalu diperbaharui. Misalnya saja dari segi tampilan penilaian maupun soal. Kami juga sebelumnya telah menampung kritik dan saran dari peserta tes. Kritik dan saran tersebut yang kami gunakan sebagai acuan untuk berubah kearah yang lebih baik lagi.

I Q13

Masalah apa yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan Computer Assisted Test?

I1 Tidak ada masalah sampai sekarang. Kalaupun komputer ada yang mengadat data yang telah diisi peserta tetap ada. Peserta dapat melanjutkan ujian tanpa kehilangan jawaban dan waktu ujiannya.

I2 Kalau di pusat sampai saat ini belum pernah ada masalah besar dan tidak dapat diatasi. Seandainya ada satu komputer yang mati, kita pindahkan ke komputer cadangan. Matinya komputer mungkin disebabkan kabel yang tertendang.

I3 Selama ini kita tes di kantor pusat dan regional tidak ada masalah. Loading lama atau komputer sering mati tidak ada. Selama ini masih berjalan baik.

I4 Kalau untuk di pusat tidak ada masalah yang berarti. Pernah terjadi masalah jaringan, tapi dapat diatasi.

I5 Masalah jaringan, itu saja. Masalah jaringan ini dapat diatasi, karena kami punya tim jaringan. Selain itu ada komputer cadangan yang bisa digunakan. Jika terjadi masalah pun tidak merubah waktu, nilai, dapat dilanjutkan karena data telah tersimpan.

I Q14

Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawian Negara terhadap instansi yang meminta difasilitasi?

I1 Kita selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. I2 Tentu saja. Kita sudah memberikan yang terbaik. Yang mau minta difasilitasi silakan

datang, kita fasilitasi. Kita koordinasi baik dengan instansi lain. Sama-sama saling membantu sehingga pelaksanaannya baik.

I3 Tahun lalu kita dapat melayani sampai 73 instansi. Kami total dalam melayani, telah melayani semaksimal mungkin.

I4 Menpan telah mengeluarkan peraturan untuk menggunakan CAT pada tahun 2013. Maka kami harus siap untuk memfasilitasi instansi manapun yang ingin difasilitasi. Awalnya sistem ini memang tidak diperuntukkan secara massal. Namun kami tidak mungkin menolak kebijakan Menpan untuk memfasilitasi instansi lain. Mau tidak mau kami harus memberikan pelayanan yang maksimal. Terbukti pada tahun 2013 kami dapat memfasilitasi hingga 73 instansi.

I5 Tahun 2013 kami telah berusaha semaksimal mungkin. Kami bekerja semaksimal mungkin. Saya tidak tau penilaian instansi luar seperti apa, tapi mereka cukup puas. Kami bekerja semaksimal mungkin melayani instansi yang menggunakan CAT. Kita terima seluruh instansi yang meminta difasilitasi, karena kami tidak mungkin menolak.

I6 Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang prima. Berapa banyak pun instansi yang datang kami coba untuk fasilitasi dengan sebaik mungkin.

Page 191: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

MATRIKS HASIL WAWANCARA

Informan : I7, I8, I9, I10

I QI

Apa pendapat anda mengenai sistem Computer Assisted Test yang digunakan untuk tes CPNS?

I7 Sistem CAT mudah digunakan karna tidak perlu menghitamkan jawaban seperti pada LJK, cukup menggunakan komputer.

I8 Sistem ini sistem yang bagus dan menurut saya tidak memungkinkan terjadinya kecurangan.

I9 Sistem CAT lebih mudah digunakan karena menggunakan komputer, sedangkan LJK sukar karna harus menghitamkan jawaban.

I10 Menurut saya sistem ini sistem yang bagus. Sistem ini transparan, memungkinkan peserta untuk melihat hasil ujian secara langsung. Sistem ini berbasis komputer sehingga sulit terjadi kecurangan.

I Q2

Apakah sistem Computer Assisted Test mudah untuk dioperasikan?

I7 Mudah, hanya tinggal mengklik jawaban pada komputer. Instruksi yang diberikan cukup jelas.

I8 Sistem ini mudah dioperasikan dan instruksinya jelas. Kita hanya log in dengan memasukkan nomor identitas, lalu semua data mengenai kita akan ditampilkan secara otomatis. Setelah itu kita dapat mengerjakan soal, sesuai dengan waktu yang tertera di komputer.

I9 Sangat mudah dioperasikan. Kami hanya menggunakan mouse untuk mengklik jawaban. I10 Sistem ini mudah untuk dioperasikan, dan instruksinya jelas. Peserta hanya log in dengan

nama dan nomor identitas, lalu dapat mengerjakan soal. Saat masuk ke soal terdapat petunjuk, soal mana yang sudah dan belum dikerjakan. Soal yang sudah dikerjakan berwarna biru, yang belum dikerjakan berwarna merah. Soal yang telah dikerjakan masih dapat di ubah. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil ujian akan keluar. Kita juga dapat melihat ranking pada monitor didepan ruang CAT. Instruksi yang diberikan sistem ini juga jelas dan mudah diikuti.

I Q3

Apakah soal yang diberikan mudah untuk dikerjakan?

I7 Ada yang mudah, sedang dan sukar. I8 Soal yang diberikan relative. Saya pernah mencoba soal di kementerian lain dan lebih sulit

dibandingkan di BKN. Soal yang diberikan dari tahun ke tahun tidak pernah sama, selalu bervariatif.

I9 Mudah dikerjakan.

Page 192: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

I10 Soal yang diberikan standard. Ada yang berbobot mudah, sedang, dan sulit. Soal yang diberikan juga sesuai dengan pendidikan saya, sehingga tidak terlalu sulit dalam mengerjakan.

I Q4

Apakah menurut anda ada kesalahan dalam pembuatan ataupun pengetikan soal?

I7 Tidak ada. I8 Tidak ada. I9 Tidak ada. I10 Menurut saya tidak ada.

I Q5

Apakah ada komplain terhadap penilaian oleh sistem Computer Assisted Test?

I7 Tidak ada. I8 Tidak ada. Sudah sesuai dengan yang saya kerjakan. I9 Tidak, sudah sesuai dengan yang saya kerjakan. I10 Tidak ada. Menurut saya nilai yang saya dapat telah sesuai dengan yang saya kerjakan.

I Q6

Apakah menurut anda penilaian dengan sistem Computer Assisted Test sudah akurat?

I7 Sudah, karena sistem ini menggunakan komputer, sehingga human error dapat terminimalisir.

I8 Menurut saya sudah. I9 Sudah, karena secara otomatis dilakukan oleh sistem dan transparan dalam penilaian. I10 Menurut saya sudah akurat.

I Q8

Bagaimana kondisi sarana dan prasarana sistem Computer Assisted Test yang anda lihat?

I7 Sarana dan prasarana dalam kondisi baik dan cukup memadai.

I8 Masih bagus dan rapi. I9 Sudah bagus. Ruangan sudah nyaman dan tidak terdapat banyak kabel dibawah.

I Q7

Apakah ada peserta yang anda ketahui tidak lolos saat ujian TKD dan TKB, namun lolos menjadi CPNS?

I7 Kurang tau. I8 Tidak ada. Penilaian CAT dapat diketahui semua peserta saat itu juga, sehingga peserta

ingat dan dapat mengenali siapa saja yang lolos. Tidak ada CPNS yang tidak sesuai. I9 Saya kurang mengetahui, karena tidak memperhatikan. I10 Tidak ada. Peserta yang lolos ujian TKD dan TKB hanya sedikit, sehingga peserta dapat

saling mengenal satu sama lain. Tidak ada peserta yang saya kenal seharusnya tidak lolos namun lolos. Sudah transparan.

Page 193: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

I10 Menurut saya ruangan tes beserta komputernya masih dalam kondisi baik. Tidak ada sarana prasarana yang mengganggu kenyamanan.

I Q10

Adakah masalah yang anda temukan saat tes berlangsung, baik dari anda maupun orang sekitar anda?

I7 Ada peserta lain yang kurang memahami instruksi yang diberikan, kemudian bertanya kepada pengawas dan mendapatkan penjelasan yang baik.

I8 Tidak ada, sejauh saya menggunakan CAT tidak ada masalah. I9 Ada. Pertama kali sebelum mulai ada peserta yang kesulitan belum mengerti dengan sistem

ini, namun setelah diterangkan pengawas dapat berjalan dengan baik. I10 Waktu TKD berlangsung, tidak ada peserta yang bermasalah. Waktu TKB berlangsung,

saya pernah melihat ada peserta yang bermasalah dengan data dirinya. Peserta tersebut tidak dapat log in. Setelah dicek oleh pengawas, kesalahan tenyata berasal dari peserta tersebut.

I Q11

Apakah pengawas ramah dan mudah dimintai pertolongan saat terjadi masalah?

I7 Ya, pengawas responsif dan membantu peserta untuk mengatasi masalah yang dihadapi. I8 Ya pengawas sangat membantu. I9 Pengawas mudah dimintai pertolongan. Jika ada kesulitan, kita hanya perlu angkat tangan,

dan pengawas langsung datang. I10 Ya, mudah. Pengawas sigap dan selalu ada ditempat. Saat ada yang membutuhkan

pertolongan pengawas segera datang.

I Q12

Apa masukan yang dapat anda berikan demi kemajuan sistem ini?

I7 Sebaiknya BKN memperbanyak variasi soal, namun dengan bobot yang sama. Saya harapkan seluruh instansi juga dapat menggunakan sistem ini.

I8 Saya berharap sistem ini lebih ditingkatkan baik dalam hal bobot soal, sarana dan prasana. I9 Tidak ada. Saya hanya sarankan sebaiknya seluruh instansi di Indonesia segera

menggunakan sistem CAT untuk seleksi, untuk menghindari KKN. I10 Saya berharap sistem ini dapat lebih canggih lagi kedepannya.

I Q9

Berapa jumlah pengawas dalam satu ruangan saat seleksi menggunakan Computer

Assisted Test berlangsung? I7 Seingat saya 3 sampai 5 orang pengawas. I8 Ada sekitar 3 sampai 4 pengawas. I9 Sekitar 3 sampai 4 orang pengawas. I10 Ada sekitar 2 hingga 3 orang pengawas

Page 194: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

CATATAN LAPANGAN

TANGGAL KETERANGAN 8 November 2013 14 November 2013 18 November 2013 27 November 2013 9 April 2013 10 April 2014 12 Juni 2014 17 Juni 2014 18 Juni 2014 25 Agustus 2014 26 Agustus 2014 22 September 2014 24 September 2014 13 Oktober 2014

Mencari data mengenai CAT di Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen BKN. Observasi awal di Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen BKN dan melakukan wawancara guna menemukan permasalahan terkait penerapan CAT di BKN dengan I1. Observasi awal di Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen BKN dan melakukan wawancara guna menemukan permasalahan terkait penerapan CAT di BKN dengan I3. Mencari data mengenai CAT dan menyaksikan tes CPNS di BKN. Menyaksikan tes menggunakan CAT di BKN. Melakukan wawancara dengan 13 dan I4. Melakukan wawancara dengan I1 dan I2

Melakukan wawancara dengan I5.

Mengecek kebenaran dengan melakukan triangulasi sumber terhadap I7. Mengecek kebenaran dengan melakukan triangulasi sumber terhadap I10. Melakukan wawancara dengan I6 dan mengecek kebenaran dengan melakukan triangulasi sumber terhadap I8 dan I9. Pencarian data anggaran penyelenggaraan seleksi menggunakan CAT di Biro Umum dan Kepegawaian. Pencarian data anggaran penyelenggaraan seleksi menggunakan CAT di Biro Renkal. Observasi sarana dan prasarana di laboratorium CAT.

Page 195: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

LAMPIRAN FOTO

Wawancara dengan Dra. Heri Susilowati, MM, Kepala Sub Bidang Fasilitasi dan Penyelenggaraan Seleksi PPSR BKN,

Jakarta Timur, 12 Juni 2014, Peneliti.

Wawancara dengan Rina Nurmariana, Pranata Komputer BKN, Jakarta Timur, 25 Agustus 2014, Peneliti.

Page 196: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Wawancara dengan Dewi Sartika, S.Kom, Pengelola Bank Soal PPSR BKN, Jakarta Timur, 17 Juni 2014, Peneliti.

Ruang Tes Berkapasitas 100 Komputer, Laboratorium CAT Lantai 1 BKN, Jakarta Timur, 13 Oktober 2014, Peneliti.

Page 197: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Uji Coba CAT, Laboratorium CAT Lantai 1 BKN, Jakarta Timur, 11 Juli 2014, www.bkn.go.id.

Two way mirror dalam Ruang Pengawasan, Laboratorium CAT Lantai 1 BKN, Jakarta Timur, 13 Oktober 2014, Peneliti.

Page 198: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Monitor yang Terhubung dengan CCTV pada Ruang Pengawasan, Laboratorium CAT Lantai 1 BKN, Jakarta Timur, 13 Oktober 2014, Peneliti.

Suasana Ruang Monitoring saat Tes Kemenkumham Berlangsung, Laboratorium CAT Lantai 1 BKN, Jakarta Timur, Oktober 2014,

www.bkn.go.id.

Page 199: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

CCTV Memperlihatkan Seluruh Keadaan di Laboratorium CAT Lantai 1 BKN, Jakarta Timur, 9 April 2014, Peneliti.

Ruang Operator CAT, Laboratorium CAT Lantai 1 BKN, Jakarta Timur, 13 Oktober 2014, Peneliti.

Page 200: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Pintu Ruang Server yang Terpasang Teralis dan Security

Lock, Laboratorium CAT BKN, Jakarta Timur, 13 Oktober 2014, Peneliti.

200 Loker Penyimpanan Barang Peserta Tes, Lantai Dasar BKN, Jakarta Timur, 13 Oktober 2014, Peneliti.

Page 201: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

REKAPITULASI JUMLAH PESERTA TKD CPNS PELAMAR UMUM 2013 No Instansi Jumlah Peserta

I. Kementerian/ Lembaga 159,0261 Kementerian Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan 1942 Kementerian PAN dan RB 7063 Kementerian Luar Negeri 5,1864 Kementerian Perdagangan 2,6775 Kementerian Perekonomian 9996 Kementerian Dalam Negeri 2,4757 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4,0488 Kementerian Keuangan 56,3329 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 3,90310 Kementerian Hukum dan HAM 7,99511 Kementerian Kelautan dan Perikanan 13,92512 Kementerian Pertanian 8,29313 Kementerian Komunikasi dan Informasi 1,07414 Kementerian Pemuda dan Olahraga 66015 Kementerian Koordinasi dan Kesejahteraan Rakyat 22016 Kementerian Sekretariat Negara 97117 Kementerian Sekretariat Kabinet 21118 Kementerian Pekerjaan Umum 9,13619 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 1,23220 Kementerian Lingkungan Hidup 15921 Kementerian Sosial 1,04122 Kementerian Koperasi dan UKM 41723 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12324 Bappenas 58525 Komisi Yudisial 78126 Mahkamah Konstitusi 17727 Komnas HAM 58328 Setjen DPR 93529 LAPAN 97730 BPS 1,78831 BPK 2,07232 BKN 1,74733 BNPT 96434 BNN 3,41035 BNP2TKI 98536 BSN 4,29737 BIG 86838 BATAN 50939 Bapeten 18940 BIN 49941 BPKP 4,92942 BKPM 1,05143 BMKG 1244 LKPP 80545 PPATK 1,20046 BPPT 3,95647 LIPI 2,95248 Arsip Nasional RI 52749 Bawaslu 18450 Ombudsman 67

Page 202: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

78,90151 DKI Jakarta 26,22252 Jawa Tengah 9,33153 Jawa Timur 28,24354 Bengkulu 1,15655 Sumatera Barat 5,63756 Sulawesi Barat 7,19857 Maluku 23058 Maluku Utara 884

25,36159 Kota Salatiga 1,26160 Kota Banjarmasin 17961 Kota Banjarbaru 16762 Kota Surabaya 9,07863 Kab. Sidoarjo 3,80564 Kota Depok 92565 Kota Singkawang 15066 Kota Sawahlunto 61667 Kota Pekanbaru 72668 Kab. Indragiri Hilir 1,04069 Kab. Dharmasraya 74570 Kab. Muara Enim 1,28071 Kota Denpasar 1,69972 Kab. Musi Rawas 1,45873 Kab. Minahasa Tenggara 2,232

263,288

II. Pemerintah Provinsi

III. Pemerintah Kabupaten/ Kota

Total

Page 203: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil
Page 204: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil
Page 205: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil
Page 206: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

Tanda Pengenal di Badan Kepegawaian Negara

Page 207: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil
Page 208: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil
Page 209: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Pribadi

Nama : Susi Lestari Agustina

NIM : 6661101163

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Agustus 1992

Alamat : Tunas Kelapa D No. 90 Rawalumbu Bekasi

Nomor Handphone : 083898350515

Status : Belum Menikah

2. Pendidikan

TK : Kuntum Melati II (1997-1998)

SD : SD Sepanjang Jaya X (1998-2002)

SMP : SMPN 16 Bekasi (2002-2005)

SMA : SMA 6 Bekasi

Program Studi IPA (2007-2010)

Perguruan Tinggi (S1) : UNTIRTA (2010-2014) Program Studi Ilmu

Administrasi Negara

3. Organisasi

Science Club (2007-2009)

Page 210: PENERAPAN SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST …repository.fisip-untirta.ac.id/639/1/PDF .pdfGelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik . ... Applicant at National Civil