penerapan phk kesalahan berat

7
PENERAPAN PHK KESALAHAN BERAT DR.can. Willy Farianto,S.H.,M.Hum. Farianto & Darmanto Law firm LINA Building, 2nd Floor, suite 205A H.R. Rasuna Said, kav B-7 Jakarta 12910 Web. www.fardalaw.com Mobile. 0811157937 1

Upload: willy-farianto

Post on 05-Dec-2014

2.629 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan phk kesalahan berat

PENERAPAN PHK KESALAHAN BERATPENERAPAN PHK KESALAHAN BERAT

DR.can. Willy Farianto,S.H.,M.Hum.

Farianto & Darmanto Law firm

LINA Building, 2nd Floor, suite 205AH.R. Rasuna Said, kav B-7Jakarta 12910

Web. www.fardalaw.comMobile. 0811157937

1

Page 2: Penerapan phk kesalahan berat

Implementasi Kesalahan Berat di PerusahaanUU No.13 th

2003Pasal 158

SE Menakertran

Alasan Mendesak

Putusan MK

KUHPerdataPasal 1603

huruf oAlasan

Mendesak

Peraturan Perusahaan/ Perjanjian Kerja BersamaKesalahan / Pelanggaran Berat

Pelanggaran Tahap IVPelanggaran Lainya

Pelanggaran yang dapat di PHKPelanggaran Pertama dan Terakhir

SanksiPHK SepihakLaporan Polisi

PHK Sesuai UU No.2 th 2004SP III dan Pemotongan/ Penundaan Kenaikan Upah

KompensasiTanpa Pesangon/ PMK

1 x pasal 156 (2) (3) & (4) Uang Pisah

Page 3: Penerapan phk kesalahan berat

Implemetasi Kesalahan Berat oleh Mediator dan Pengadilan Hubungan Industrial

MEDIATOR1. Menolak melakukan mediasi tanpa memberikan anjuran apabila belum ada putusan pidana.

2.  Melakukan mediasi dan menerbitkan anjuran, apabila dalam proses mediasi pengusaha menyatakan bersedia memberikan kompensasi sebesar 1 x ketentuan pasal 156 ayat (2), (3) & (4) UU Ketenagakerjaan.

3.  Melakukan mediasi dan menerbitkan anjuran untuk mempekerjakan pekerja pada posisi semula atau melakukan pemutusan hubungan kerja dengan memberikan kompensasi pesangon sebesar 2 x ketentuan pasal 156 ayat (2), penghargaan masa kerja sesuai pasal 156 ayat (3) & (4) UU Ketenagakerjaan.

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL  1. Menyatakan gugatan tidak dapat diterima apabila gugatan pemutusan hubungan kerja karena kesalahan berat belum memiliki putusan pidana yang berkekuatan hukum tetap.

2.    Mengabulkan gugatan pemutusan hubungan kerja karena kesalahan berat apabila kesalahan berat diatur dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama dan pengusaha dapat membuktikanya dalam persidangan. Dalam hal ini pengadilan akan memberikan hukuman kepada pengusaha untuk membayarkan kompensasi sebesar 1 x ketentuan pasal 156 ayat (2), (3) & (4) UU Ketenagakerjaan. Namun sebagian pengadilan ada yang memutuskan tanpa memberikan hak pesangon dan penghargaan masa kerja.

3.    Mengabulkan gugatan pemutusan hubungan kerja karena kesalahan berat meskipun dianggap tidak terbukti. Pada beberapa kasus hakim justru mendasarkan alasan pemutusan hubungan kerja karena efisiensi sebagaimana diatur dalam pasal 164 ayat 3 UU Ketenagakerjaan, dan apabila pengusaha dinilai telah kehilangan kepercayaan dan hubungan kerja menjadi disharmonis maka pengusaha akan dihukum untuk membayarkan pesangon sebesar 2 x ketentuan pasal 156 ayat (2) UU Ketenagakerjaan.

Page 4: Penerapan phk kesalahan berat

Kesimpulan Implementasi Pengusaha, Mediator dan PHI

1. Putusan MK tidak efektif pada tataran implementasi2. Putusan MK masih memunculkan banyak tafsir3. Alasan PHK karena “kesalahan Berat” bagi pengusaha dan

pekerja masih sangat diperlukan pengaturanya.4. Kesalahan berat dalam PKB dan PP masih dapat diterapkan5. Kesalahan berat disamakan sebagai pelanggaran PKB (dari

segi kompensasi)6. Kesalahan Berat bergeser dari “wajib” menjadi “hak” bagi

pengusaha untuk melakukan proses secara pidana.7. Kesalahan berat tetap dapat di PHK apabila mengikuti

proses hukum acara PHI, tanpa memerlukan proses pidana terlebih dahulu.

Page 5: Penerapan phk kesalahan berat

Rekomendasi Fardalaw secara umum untuk kasus kesalahan Berat

Implementasi di Perusahaan

1. Tuangkan aturan mengenai “kesalahan berat” dalam PKB atau PP, dengan menggunakan istilah yang berbeda dan klausula pasal khas hubungan kerja.

2. Upayakan penyelesaian secara bipartite, apabila ada rencana proses pidana. Dapatkan terlebih dahulu aset-aset hasil kejahatan milik pekerja

3. Proses PHK sesuai UU PHI

4. Cadangkan Kompensasi 1x pasal 156 ayat 2, 3 & 4. ( Dalam PKB atau PP boleh saja di nyatakan tidak berhak pesangon dan penghargaan masa kerja)

Implementasi di Mediasi

Fleksibel mengikuti sudut pandang mediator dengan fokus pada target untuk memperoleh anjuran dari hasil mediasi

Implementasi di PHI

Tampil sebagai Penggugat dengan konstruksi gugatan “kesalahan berat” versi PKB atau PP.

Page 6: Penerapan phk kesalahan berat

Uraian lengkap mengenai penerapan PHK karena kesalahan berat dapat dibaca di hukumonline melalui link dibawah iniPenerapan PHK Karena Kesalahan Berat Pasca Putusan MK Oleh: Willy Farianto *)

Page 7: Penerapan phk kesalahan berat

Terimakasih Semoga Bermanfaat