penerapan pendekatan saintifik...

110
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh : Hendy Saputra NIM. 12410249 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: doantram

Post on 14-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013

DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA DIDIK

KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Hendy Saputra

NIM. 12410249

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013

DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA DIDIK

KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Hendy Saputra

NIM. 12410249

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

v

MOTTO

Artinya:

Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan

cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa

yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang

diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari

manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan

angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri. ( Q.S. Luqman : 17-18 )

.1

1Departemen Agama RI, Al Qur’an Al Karim: Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang:

PT. Karya Toha Putra, 2003), hal. 412

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi Ini penulis persembahkan Untuk

Almamater Tercinta

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

vii

KATA PENGANTAR

الرحيمالرحمنهللابسم

الحمد حمدا أن واشهد للا إل اله ل أن اشهد العالميه، رب لل ىل م والصالة للا، رس

رسليه األوبياء اشرف علي م والسال حمد والم .بعد أما أجمعيه، واصحابه اله وعلي م

Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sholawat beserta salam senantiasa

tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari

zaman Jahiliyah menuju zaman yang Islamiyah.

Penulisan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang penerapan

pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa

kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa

penulisan skripsi ini memperoleh bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai

pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

2. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Radino, M.Ag, selaku Pembimbing Skripsi

4. Ibu Aninditya Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd, selaku Penasehat Akademik

penulis.

5. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

6. Kepala sekolah beserta seluruh guru dan karyawan SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta.

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

viii

7. Orang tua tercinta Bapak Siswoyo dan Ibu Jumi Triyani serta kepada Adik

Wildan Khoirul Uman yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan

do’akepadapenulis.

8. Teman-teman PAI angkatan 2012 khususnya Arfan, Dian, Narjo, Norsa,

Sahal, Ahmad, Bambang yang selalu memberikan dukungan dalam

penyusunan skripsi.

9. Teman-teman Organisasi KPM Bambu Runcing Temanggung dan TPA Al

Husna Iromejan Yogyakarta, yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

10. Teman –teman PPL-KKN Integratif kelompok 52 yang selalu memberikan

semangat dalam penyusunan skripsi.

11. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah SWT

dan mendapatkan limpahan rahmat dari-Nya, Amin.

Yogyakarta, 24 Juni 2016

Penulis,

Hendy Saputra

NIM. 12410249

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

ix

ABSTRAK

HENDY SAPUTRA. Penerapan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013

dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Peserta Didik Kelas IV SDIT Luqman Al

Hakim Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016.

Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari keresahan terhadap

proses dan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang selama ini masih

jauh dari tujuan yang diinginkan. Proses pembelajaran yang sering dilakukan

selama ini masih bersifat konvsional yaitu ceramah dan menghafal, disamping itu

masih minimnya kreatifitas dan inovasi dari guru dalam mengemas proses

pembelajaran yang bermakna. Sedangkan hasil yang bisa di lihat selama ini masih

banyak perilaku menyimpang dari norma-norma agama yang siswa lakukan.

Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan dan menganalisis penerapan

pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah

peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menganalisa

bagaimana proses pembelajaran PAI aspek ibadah dengan pendekatan saintifik

peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Pengumpulan data

dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan

dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data

kemudian menarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Penerapan pendekatan saintifik

dalam pembelajaran PAI menunjukkan bahwa guru melaksanakan proses

pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik yaitu

mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan

secara runtut dengan memperhatikan prinsip pendekatan saintifik dalam

pelaksanannya 2) Hasil penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI

aspek ibadah membuat pembelajaran lebih efektif, peserta didik menjadi aktif dan

antusias mengikuti pembelajaran, bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam

melaksanakan ibadah sholat, lebih mudah memahami materi yang disampaikan

oleg guru. 3) Kendala dalam penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013

dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta yaitu belum semua peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran,

keterlambatan buku sumber belajar, pengusaan kelas yang belum menyeluruh.

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7

D. Kajian Pustaka ..................................................................................... 8

E. Landasan Teori .................................................................................... 12

F. Metode Penelitian ................................................................................ 31

G. Sitematika Pembahasan ....................................................................... 37

BAB II GAMBARAN UMUM SDIT LUQMAN AL HAKIM

YOGYAKARTA .............................................................................. 39

A. Letak Geografis ................................................................................... 39

B. Sejarah Bediri dan Perkembangannya ................................................. 40

C. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan ...................................................... 42

D. Struktur Organisasinya ........................................................................ 45

E. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa ................................................. 46

F. Struktur Kurikulum.............................................................................. 54

G. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................ 56

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

xi

BAB III PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013

DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH KELAS IV

SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA ................................ 59

A. Penerapan Pendekatan Sintifik dalam Pembelajaran PAI Aspek

Ibadah .................................................................................................. 60

B. Hasil Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI

Aspek Ibadah ....................................................................................... 104

C. Kendala Penerapan Pendekatan Santifik dalam Pembelajaran PAI

Aspek Ibadah ....................................................................................... 109

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 111

A. Simpulan ............................................................................................... 111

B. Saran-saran ............................................................................................ 112

C. Kata Penutup ......................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 114

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 116

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data Karyawan/Pegawai Tahun 2015/2016 ................................ 48

Tabel 2 : Data Siswa per Kelas Tahun 2013/2014 ...................................... 49

Tabel 3 : Data Siswa per Kelas Tahun 2014/2015...................................... 49

Tabel 4 : Data Siswa per Kelas Tahun 2015/2016 ...................................... 50

Tabel 5 : Data Hasil Ujian Nasional Lima Tahun Terakhir ........................ 50

Tabel 6 : Data Prestasi yang diperoleh Sekolah Tahun 2013/2014 ............ 51

Tabel 7 : Data Prestasi yang diperoleh Sekolah Tahun 2014/2015 ............ 52

Tabel 8 : Struktur Kurikulum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ......... 54

Tabel 9 : Data Keadaan Sarana dan Prasaran Tahun 2015/2016 ................ 57

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lampiran Gambar

Lampiran II : Pedoman Pengumpulan Data

Lampiran III : Catatan Lapangan

Lampiran IV : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran V : Data guru SDIT Luqman Al Hakim tahun 2015/2016

Lampiran VI : Berita Acara Seminar Proposal

Lampiran VII : Bukti Seminar Proposal

Lampiran VIII : Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

Lampiran IX : Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran X : Surat Izin Penelitian Gubernur DIY

Lampiran XI : Surat Izin Permohonan Penelitian

Lampiran XII : Surat Izin Penelitian dari Pemerintah Kota Yogyakarta

Lampiran XIII : Sertifikat SOSPEM

Lampiran XIV : Sertifikat PPL 1

Lampiran XV : Sertifikat PPL-KKN Integratif

Lampiran XVI : Sertifikat ICT

Lampiran XVII : Sertifikat TOEC

Lampiran XVIII : Sertifikat IKLA

Lampiran XIX : Daftar Riwayat Hidup

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Dalam pendidikan terdapat beberapa perangkat yang menjadi dasar dalam

penyelenggaran pendidikan yaitu tujuan, kurikulum, guru, peserta didik dan

sarana prasarana. Dari beberapa perangkat di atas, kurikulum berperan

penting dalam kesuksesan penyelenggaraan pendidikan.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga kurikulum selama

ini menjadi patokan dalam penentuan kebijakan pendidikan. 2

Perubahan merupakan sesuatu yang harus terjadi dalam bidang

pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakkan perubahan kurikulum yaitu

kurikulum 2006 atau yang sering disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan

1Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 2Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013

Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

2

Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013

dengan maksud agar pendidikan di Indonesia semakin maju. Dalam rangka

penerapan pendidikan yang bermutu pemerintah telah menetapkan kurikulum

tahun 2013 untuk diterapkan di sekolah atau madrasah.3

Kurikulum 2013 merupakan hasil dari penyempurnaan kurikulum

sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau yang sering disebut dengan KTSP

yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradapan dunia.4 Bersamaan

dengan penerapan kurikulum 2013, pemerintah menetapkan pendekatan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah atau disebut

pendekatan saintifik. Pendekatan sendiri berfungsi sebagai titik tolak atau

sudut pandang yang digunakan sebagai landasan dalam memilih model,

metode, dan teknik pembelajaran.

Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang memadukan pengetahuan,

sikap, dan ketrampilan menjadi satu bagian yang hasil akhirnya adalah

peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan menjadi manusia yang

baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan

untuk hidup secara layak (hard skills) yang kemudian akan melahirkan

peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan

3 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal. 31 4 Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun

2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di

Madrasah

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

3

sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran melibatkan ketrampilan proses seperti

mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan

menyimpulkan.5

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan sikap,

kertampilan dan pengetahuan peserta didik. Pendekatan saintifik atau

pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang diharapkan dapat membuat siswa

lebih aktif di kelas dalam proses belajar mengajar. Guru tidak lagi sebagai

sumber utama, akan tetapi hanya sebagai fasilitator, begitu juga dalam

sumber belajar siswa tidak hanya bergantung pada buku, tetapi siswa juga

bisa belajar dari lingkungan sekitar.

Pendekatan saintifik terdiri dari lima tahap yaitu mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Lima

pengalaman belajar ini harus diimplementasikan dalam setiap kegiatan

pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan setiap pengalaman belajar.

Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan, akan

tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin

bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas peserta didik.6

Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran saat ini

adalah dominasi pendidik yang kurang memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk berfikir mandiri serta metode yang dipakai oleh pendidik

masih bersifat konvensional. Kegiatan tersebut akan menghambat keaktifan

5Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Gava

Media, 2014), hal.51 6 Ibid., hal. 55

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

4

dan perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Begitu

juga akan menghambat kesuksesan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik.

Melihat fenomena yang ada, proses pembelajaran PAI selama ini masih

bersifat konvensional yang ditandai dengan adanya dominasi penggunaan

metode ceramah, menghafal dan hanya bersifat satu arah yaitu hanya berpusat

pada pendidik. Penggunaan metode dan strategi pembelajaran juga masih

belum digunakan secara tepat, sehingga masih banyak peserta didik yang

hanya bisa menghafal, tetapi dalam praktik kehidupan sehari-hari masih jauh

dari tujuan yang diharapkan. Khususnya dalam materi ibadah, banyak peserta

didik yang hafal bacaan dan amalan ibadah, tetapi dalam praktik kehidupan

sehari-hari masih belum sesuai dengan yang sudah dipelajari.

Dalam pembelajaran PAI peserta didik dituntut tidak hanya menghafal

tetapi paham dan bisa mengamalkan apa yang sudah dipelajari. Sedangkan

pendidik dituntut untuk tidak hanya sekedar memberikan materi, tetapi yang

lebih penting yaitu penanaman nilai-nilai dan karakter melalui pembiasaan-

pembisaan yang menunjang, khususnya dalam hal ibadah.

Salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 adalah SDIT

Luqman Al Hakim Yogyakarta yaitu sekolah tingkat dasar yang berbasis

Islam terpadu di dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikannya. SDIT

Luqman Al Hakim Yogyakarta merupakan sekolah tingkat dasar yang sudah

menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun 2014 hingga sekarang dan termasuk

dalam daftar sekolah pilihan yang dipercaya oleh pemerintah untuk

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

5

melaksanakan kurikulum 2013 sejak pertama kali diterapkannya kurikulum

2013 didalam pendidikan Indonesia.

Proses pembelajaran PAI di sekolah tersebut dilaksanakan dengan

menerapkan pendekatan saintifik. Dapat diketahui dari proses pembelajaran

yang dilaksanakan dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berpedoman

pada langkah-langkah pendekatan saintifik. Dalam proses penerapannya

pendekatan saintifik mendapatkan respon positif dari peserta didik. Peserta

didik merasa senang dan lebih paham ketika belajar dengan mengunakan

pendekatan saintifik. Peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami

dan mempraktikkan langsung materi yang didapat dalam kegiatan

pembelajaran khususnya yang bersifat ibadah.

Menurut Syafia Rasyida Nugraheni peserta didik kelas IV A pembelajaran

PAI menjadi lebih mudah untuk dipahami dan dipraktikkan ketika melihat

video tentang salat dan rahasia gerakannya.7 Menurut keterangan dari bapak

Eko Yulianto, S.Pd.I selaku guru PAI kelas IV pendekatan saintifik sangat

membantu dalam menyelenggarakan kegiatan belajar khususnya materi

ibadah, hanya saja masih ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu kesulitan

guru dalam melakukan penilaian dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran.8 Adanya kurikulum terpadu yaitu integrasi aspek kauniyah

(alam) dengan qauliyah (qur’an) yang diimplementasikan dalam kegiatan

7Hasil wawancara dengan Syafia Rosyida Nugraheni peserta didik kelas IV A pada hari

Senin 18 April 2016, jam 09.00 WIB di depan ruang kelas IV A 8Hasil wawancara dengan bapak Eko Yulianto, S.Pd.I guru Pendidikan Agama Islam

Kelas IV di ruang BK pada hari Senin 11 April 2016 jam 09.00 -09.30 WIB

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

6

belajar mengajar sangat membantu dalam penerapan pendekatan saintifik

untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Penerapan pendekatan saintifik dalam aspek ibadah di SDIT Luqman Al

Hakim Yogyakarta juga didukung dengan kegiatan diluar KBM (Kegiatan

Belajar Mengajar). Peserta didik diarahkan dan didampingi untuk

melaksanakan ibadah wajib maupun sunah, seperti adanya praktik salat sunah

duha setiap pagi dan salat fardhu secara berjama’ah. Hal ini menjadi sangat

penting untuk membentuk karakter dan kebiasaan siswa untuk melaksanakan

ibadah.9

Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian

dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Dalam

Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta”

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang tersebut, dapat dirumuskan bahwa yang

menjadi fokus penelitian adalah :

1. Bagaimana penerapan pendekatan santifik dalam pembelajaran PAI

aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta?

2. Bagaimana hasil penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta?

9Hasil wawancara dengan bapak Eko selaku guru PAI SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta, pada tanggal 17 November 2015 Jam 14.00 – selesai di Lab komputer

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

7

3. Apa saja kendala dalam penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al

Hakim Yogyakarta?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al

Hakim Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui hasil penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al

Hakim Yogyakarta.

c. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam penerapan pendekatan

saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT

Luqman Al Hakim Yogyakarta.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara Akademis

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap

lembaga-lembaga pendidikan Islam terutama dalam

meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT.

2) Menambah dan memperkaya keilmuan pendekatan saintifik

dalam dunia pendidikan.

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

8

b. Secara Praktis

1) Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan: penelitian ini

kiranya dapat dijadikan salah satu sarana monitoring dan evaluasi

untuk dapat membantu pengembangan kualitas pembelajaran

khususnya PAI

2) Bagi guru khususnya guru PAI: penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukkan, khususnya guru Pendidikan Agma Islam

dalam penerapan pendekatan saintifik pembelajaran PAI aspek

ibadah dengan lebih maksimal

3) Bagi mahasiswa: penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wadah

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam

pembelajaran agama Islam.

D. Kajian Pustaka

Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa skripsi yang berkaitan

dengan tema penelitian, yang dalam hal ini membahas tentang pendekatan

saintifik. Dimana karya tulis tersebut akan sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini, dengan maksud mencari pembanding atau

mencari celah tentang pendekatan saintifik yang belum dieksplorasi oleh

beberapa karya tulis diantaranya:

1. Skripsi yang ditulis oleh Reni Sintawati, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, yang berjudul

“Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning pada

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Jetis Bantul” .

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

9

Skripsi ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara

kritis implementasi penerapan pendekatan saintifik model Discovery

Learning dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Hasil

penelitian menunjukkan penerapan pendekaan saintifik model discovery

learning dalam pembelajaran PAI menunjukkan bahwa guru

melaksanakan proses pembelajaran melalui langkah-langkah

pembelajaran pendekatan saintifik model discovery learning dengan

mengamati melalui problem statement, menanya melalui stimulasi,

mengumpulkan data melalui data colection, mengasosiasi melalui data

prosessing dan generalisasi serta mengkomunikasikan melalui

verifiction, dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar meskipun tidak

maksimal.10

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terlatak pada subjek

penelitian yakni penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terlatak

pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitiannya membahas

tentang pembelajaran PAI secara umum, sedangkan objek penelitian

penulis membahas tentang pembelajaran PAI aspek ibadah.

2. Skripsi yang ditulis oleh Pendi Hermawan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, yang berjudul

“Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi

Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP

10

Reni Sintawati, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi

Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta,

Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2014.

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

10

Negeri 5 Yogyakarta”. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan

Budi Pekerti Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, untuk mengetahui

prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta,

untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI

dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII

SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Hasil penelitian adalah penerapan pendekatan saintifik pada

pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berada pada kategori sedang. Adapun

nilai pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti

sebesar 83% dari yang diharapkan. Prestasi belajar ranah afektif siswa

kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta berada pada kategori sedang.

Adapun nilai prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5

Yogyakarta sebesar 84% dari yang diharapkan. Adanya pengaruh antara

variabel pendekatan saintifik pada pembelajaran saintifik pada

pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif

siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta.11

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada subyek

penelitian yaitu penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terletak

pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitian membahas

11

Pendi Hermawan, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi

Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta,

Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2014

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

11

tentang prestasi belajar ranah afektif, sedangkan objek penelitan penulis

tentang pembelajaran PAI aspek ibadah.

3. Skripsi yang ditulis oleh Pratiyas Hida Ilyana, Jurusan PAI, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun

2015, yang berjudul “Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran

Fiqih di Madrasah Salafiyah (Studi Kasus Siswa Kelas X di MA

Salafiyah Simbangkulon Buaran Pekalongan). Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada

pembelajaran Fiqih, untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan

pendekatan saintifik pada pemmbelajaran Fiqih, dan untuk mengetahui

bagaimana kelemahan dan kelebihan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran Fiqih kelas X di MA Salafiyah Simbangkulon Buaran

Pekalongan.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada subjek

penelitian yakni penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terletak

pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitiannya membahas

tentang pembelajaran Fiqih secara umum, sedangkan objek penelitian

penelitian penulis tentang pembelajaran PAI aspek ibadah.12

Maka dapat dilihat bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran

PAI aspek ibadah belum ada yang meneliti. Oleh karenanya, penulis

ingin meneliti berkaitan dengan penerapan pendekatan saintifik dalam

praktik ibadah peserta didik dengan mengambil judul: “ Penerapan

12

Pratiyas Hilda Ilyana,Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Fiqih di

Madrasah Salafiyah Simbangkulon, Buaran Pekalongan, Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

12

Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI Aspek

Ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta”.

Diharapakan penelitian ini dapat mengembangkan penelitian–penelitian

sebelumnya mengenai bagaimana penerapan pendekatan saintifik

khususnya dalam pebelajaran PAI aspek ibadah.

E. Landasan Teori

1. Pendekatan Saintifik

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,

menguatkan, dan melatih pemikiran tentang bagaimana metode

pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Oleh karena itu

banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya

dengan metode.

Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang merujuk pada

teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh

pengetahuan baru, atau mengkoreksi dan memadukan pengetahuan

sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of

inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat

diobservasi, empiris dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang

spesifik. Pendekatan ilmiah pada umumnya memuat serial aktivitas

pengkoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian

memformulasi dan menguji hipotesis.13

13

Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta:Gava

Media, 2014), hal. 55

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

13

Pembelajaran dengan menggunakan metode saintifik memiliki

karakteristik sebagai berikut :

a. Berpusat pada siswa

b. Mengembangkan kreativitas peserta didik

c. Kondisi menyenangkan dan menantang

d. Strategi dan metode menyenangkan, kontekstual, efektif dan

bermakna.

Ada beberapa kriteria dalam pendekatan saintifik diantaranya

sebagai berikut:

1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta;

2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa

terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau

penalaran yang menyimpang dari alur berfikir logis.

3) Mendorong dan menginspirasi siswa befikir secara kritis, analitis, dan

tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memcahkan masalah, dan

mengaplikasikan materi pembelajaran.

4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berfikir hipotetik dalam

melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi

pembelajaran.

5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan

dan mengembangkan pola berfikir rasional dan objektif dalam

merespon materi pembelajaran.

6) Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat

dipertanggungjawabkan.

7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun

menarik sistem penyajiannya.14

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada

keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah:

a) Untuk meningkatkan kemampuan siswa secara intelek, khususnya

berfikir tingkat tinggi siswa.

b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu

masalah secara sistematik.

c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa

belajar itu merupakan suatu kebutuhan.

d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi

e) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikanide-ide, khususnya

dalam menulis artikel ilmiah

f) Untuk mengembangkan karakter siswa.15

14

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-Pendekatan Ilmiah dalam

Pembelajaran” dalam Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Konsep

Pendekatan Scientific, 2013, hal. 1-3

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

14

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah

(saintific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi

mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan

dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi

atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah tidak selalu tepat

diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses

pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah

dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non ilmiah. Pendekatan ilmiah

dalam pembelajaran disajiakan sebagai berikut.

1) Mengamati (Observing)

Kegiatan pertama pada pendekatan ilmiah adalah pada langkah

pembelajaran mengamati/obesrving. Obeservasi menggunakan

panca indra untuk memperoleh informasi.16

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (Meaningfull Learning). Metode ini memilki

keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata,

peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaanya.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin

15

Ibid, hal. 54 16

Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 54

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

15

tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki

kebermaknaan yang tinggi.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana

disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013

hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan

peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:

melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan

peserta didik dalam observasi tersebut. Bentuk-bentuk keterlibatan

peserta didik dalam obeservasi adalah sebagai berikut:

a) Observasi Biasa (Common Observation)

Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran,

peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan

observasi (complete observer). Disini peserta didik sama sekali

tidak melibatkan dengan pelaku, objek, atau situasi yang

diamati.17

b) Observasi Terkendali (Controlled Observation)

Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali

untuk kepentingan pembelajaran peserta didik sama sekali

tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang

diamati. Perbedaanya adalah pada observasi terkendali pelaku

atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi

17

Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik kurikulum 2013.... hal. 61

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

16

yang dikhususkan. Dalam observasi ini termuat nilai-nilai

percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang

diobservasi.

c) Obeservasi Partisipatif (Participant Observation)

Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri

secara langsung dengan pelaku atau obejek yang diamati.

Observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam

penelitian antropologi khususnya etnografi.18

Dalam kegiatan

pembelajaran, siswa mengamati objek yang akan dipelajari.

Kegiatan belajaranya adalah membaca, mendengar, menyimak,

melihat (tanpa dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan

adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Dalam hal ini, guru menyajikan perangkat pembelajaran

berupa media pembelajaran.19

2) Menanya (Questioning)

Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah adalah menanya /

questioning. Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau

pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa

yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai pada

hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah kretivitas, rasa

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk

18

Ibid, hal. 62 19

Hamzah dan Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan Paikem,(Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hal. 40

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

17

pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang

hayat.

Dalam kegiatan mengamati, guru secara luas membuka

kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa

yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu

membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai

kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,

ataupun hal lain yang lebih abstrak.

3) Mengumpulkan Data (Experimenting)

Tindak lanjut menanya yaitu menggali dan mengumpulkan

informasi dari berbagi sumber melalui berbagai cara. Untuk itu

peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak

memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau

bahkan melakukan eksperimen. Titik tekannya tentu dalam

banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif dari pada

guru. Dalam Permendikbud Nomor 81 a T ahun 2013, aktivitas

mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,

membaca sumber lain selain buku teks, mengamati

objek/kajian/aktivitas wawancara dengan narasumber, dan

sebagainya.20

20

M. Hosnan, Pendekatan Saintifik... hal. 49

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

18

Adapun kompetensi yang diharapkan adalah

mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai

pendapat orang lain, kemapuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara

yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar

sepanjang hayat.21

4) Mengasosiasikan (Associating)

Langkah berikutnya pada pendekatan ilmiah adalah

mengasosiasikan / mengolah informasi / menalar / assosiating.

Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan keterkaitan informasi

dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan

informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja

keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan

berfikir induktif serta deduktif dan menyimpulkan. Peserta

didik dibina untuk memiliki ketrampilan agar dapat

menerapkan dan memanfaatkan pengetahuan yang pernah

diterimanya pada hal-hal atau masalah yang dihadapinya.22

Peserta didik pun harus memilki ketrampilan proses untuk

mengembangkan alam sekitar, serta mampu mengunakan

metode ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya sehari-hari.

21

Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013... , hal. 70 22

Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran(Bogor: Ghalia

Indonesia, 2010) hal. 108

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

19

5) Mengkomunikasikan

Kegiatan berikutnya yaitu menuliskan atau menceritakan

apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,

mengasosiasi dan menemukan pola. Selain itu, kegiatan ini

meliputi menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media

lainnya.

Kompetensi yang dikembangkan yaitu sikap jujur, teliti,

toleransi, kemampuan berfikir sistematis, menungkapkan

pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan

kemampuan berbahasa yang baik dan benar.23

2. Pembelajaran PAI Aspek Ibadah

Kurikulum PAI aspek ibadah di SD yaitu proses pembelajaran yang

dilaksanakan meliputi pengenalan dan pemahaman tentang cara

pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-

hari seperti : tata cara taharah, salat, puasa, zakat dan ibadah haji.

Adapun tujuan dari pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu sebagai

berikut:

a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam

yang baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah

untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan

sosial.

23

Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013

Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

20

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan

benar dan baik, sebagai ketaatan dalam menjalankan ajaran

agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,

dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk

lainnya maupun dengan lingkungannya.24

Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar. Slemeto dalam

tulisannya yang dikutip oleh Tohirin menyatakan bahwa belajar dalam

persepektif psikologi merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga

berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.25

Pasal 1 UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003,

dijelaskan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.26

Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu

untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini pembelajaran sengaja

24

Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun

2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di

Madrasah. 25

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,

2005), hal. 51-52. 26

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

21

dilakukan oleh pendidik untuk meyampaikan ilmu pengetahuan,

mengorganisasi dan menciptakan system lingkungan dengan berbagai

metode sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dan

memperoleh hasil optimal seperti dalam perubaha perilaku.27

Pada dasarnya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam

pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kurikulum

Pendidikan Agama Islam menjelaskan bahwa tujuan ahir dari Pendidikan

Agama Islam untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui

pemberian dan pemupukkan pengetahuan, penghayatan, pengalaman

peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang dalam hal ini keimanan, ketakwaannya,

berbangsa dan bernegara.28

Secara bahasa, ibadah berarti taat, tunduk, turut, mengikut, dan

do’a. Bisa juga diartikan menyembah sebagaimana disebut dalam QS. al-

Dzariyat: 56 yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia

kecuali untuk menyembah-Ku. Selain itu juga terdapat dalam Q.S. al-

Fatihah: 5 yang artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah,

dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”. Prof. R.H.A.

Soenarjo, S.H, dkk., mendefinisikan pengertian ibadat dalam Q.S. al-

Fatihah:5 itu adalah “ kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh

perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena

27

Nini Subini dkk, Psikologi Pembelajaran, (Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012), hal.8 28

Nur uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI); untuk Fakultas Tarbiyah Komponen

MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), cet ke-2, hal.135

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

22

berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak

terhadapnya.29

Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi dua macam, yaitu:

Pertama: ibadah mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti) atau ibadah

khassah (ibadah murni, ibadah khusus), yakni ibadah yang ketentuan dan

pelakanaannya telah ditetapkan oleh nas dan merupakan sari ibadah

kepada Allah atau disebut juga hubungan vertikal seorang hamba dengan

tuhan-Nya, seperti: shalat, zakat, puasa dan haji. Kedua: ibadah ghairu

mahdah adalah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan

dengan Allah swt, tetapi juga berkaitan dengan sesama makhluk (habl

min Allah wa habl min an-nas), disamping hubungan vertikal juga ada

hubungan horizontal. Hubungan sesama mahluk tidak hanya sebatas

hubungan antar manusia, tetapi juga hubungan manusia dengan

lingkungannya, seperti: sosial, politik, budaya, ekonomi, pendidikan,

lingkungan hidup, kemiskninan, dan sebagainya.

Jika ditinjau dari segi pelaksanannya, ibadah dapat dibagi dalam

tiga bentuk. Pertama, ibadah jasmaniah-rohiah (rohaniah) yaitu

perpaduan ibadah jasmani dan rohani, seperti sholat dan puasa. Kedua,

ibadah rohiah dan maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani dan

harta, seperti zakat. Ketiga, ibadah jasmaniah, rohaniah dan maliah

sekaligus, seperti melaksanakan ibadah haji.

29

Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 2004), hal. 169-170

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

23

Jika ditinjau dari segi kepentingannya ada dua, yaitu kepentingan

fardi (perorangan), seperti sholat dan puasa serta kepentingan ijtima’i

(masyarakat), sperti zakat dan haji. Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan

sifatnya ada lima macam, yaitu

a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan (ucapan ibadah), seprti:

berzikir, berdo’a, tahmid, membaca al- Qur’an.

b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,

sperti menolong orang lain, jihad, mengurus jenazah.

c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud

perbuatannya, seperti sholat, zakat dan haji.

d. Ibadah yang tata cara pelaksanaanya berbentuk menahan diri, seperti

puasa, i’tikaf dan ikhram.

e. Ibadah yang berbentuk menggugurka hak, sperti memaafkan orang

yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan

seseorang yang berhutang kepadanya.30

Mengajar sebenarnya merupakan suatu proses transfer of

knowladge. Artinya guru sebagai pengajar (mu’allim), bertugas

mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik, sehingga

peserta didik mengerti, memahami, menghayati dan dapat mengamalkan

berbagai ilmu pengetahuan tersebut. Guru juga berperan sebagai pendidik

(muaddib), yang berusaha membentuk budi pekerti yang baik (akhlak al-

karimah), pembentuk nilai-nilai moral (transfer of value). Disamping

30

Ibid., hal.171-173

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

24

sebagai mu’allim dan muaddib, guru juga berperan untuk menularkan

ketrampilan, serta mengembangkan semua potensi peserta didik

semaksimal mungkin. Disini kegiatannya termasuk menciptakan situasi

belajar, mengorganisir lingkungan, menumbuhkan kegiatan belajar,

membimbing, mentransfer kebudayaan (transfer of culture) serta

menanamkan nilai-nilai keutamaan.31

Dalam pengajaran ibadah yang materinya termasuk luas, guru

sebaiknya menggunakan metodologi pengajaran yang tidak material-

oriented (penekanan pada perolehan materi), tetapi process oriented

(penekanan pada ketrampilan proses). Cara kedua ini lebih berorientasi

pada siswa (student centered), berlangsung lebih demokratis, yang lazim

disebut PKP (Pendekatan Ketrampilan Proses) atau CBSA (Cara Belajar

Siswa Aktif).

Di samping itu, guru harus menyadari profesinya dan pengajaran

yang berorientasi pada siswa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

guru ketika mengajar ibadah, yakni :

1) Tujuan

Guru harus dapat memilah dan memilih, mana materi pegajaran

yang mengarah pada tujuan kognitif, afektif atau psikomotorik, atau

bahkan ketiga-tiganya. Jadi tujuan harus jelas cakupan spesifikasi

sasarannya. Sebagai contoh dalam kurikulum Pendidikan Agama

Islam, ketika guru mengajarkan tentang salat, tujuannya adalah agar

31

Ibid., hal. 173

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

25

peserta didik mampu melaksanakan ibadah salat. Perumusan tujuan

ini akan mencakup pemahaman tentang teori salat (kognitif), sikap

senang dan merasa bahwa salat adalah kebutuhan spiritualnya

(afektif), serta terampil dan hafal dalam melafalkan bacaan-bacaan

serta gerakan-gerakan sholat (psikomotorik).32

Sedangkan pendekatan comprehension, maka penekanannya

adalah pada pemahaman menyeluruh dan utuh tentang sholat,

meliputi: pengertian, syarat dan rukun, dasar hukum, latar belakang

diperintahkan sholat, tujuan salat, macam-macam salat sunah, fungsi

sholat, hikmah salat dan segala aspek permasalahan yang ada

kaitannya dengan sholat, seperti: wudhu, tayamum, kebersihan,

kesehatan, kedisiplinan, aspek sosial dan sebagainya.

Dengan demikian peserta didik yang menjalankan salat dapat

memahami dan menghayati ajaran tentang salat dan lebih dari itu

juga mampu menjelaskan arti penting ibadah salat di dalam ajaran

islam.

2) Bahan / Materi

Bahan atau materi ini menyangkut apa yang harus diberikan

kepada peserta didik. Pengetahuan, sikap atau nilai serta ketrampilan

apa yang harus dipelajari oleh peserta didik. Bahan atau materi

berfungsi memberi isi dan makna terhadap tujuan pengajaran.

32

Ibid, hal. 174

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

26

3) Metode / Alat

Guru harus mampu memilih dan memilah metode mana yang

tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

Selain itu juga harus mampu mencari variasi metode agar bisa

menggugah semangat dan motivasi belajar peserta didik.

Penggunaan suatu metode mengajar harus dilihat materi per materi.

Misalnya metode mengajarkan materi salat pasti berbeda dengan

metode mengajar pokok bahasan zakat. Dalam materi salat bisa

menggunakan berbagai macam metode, misalnya ceramah, tanya

jawab, diskusi, resitasi (penugasan), demonstrasi (praktek). Namun

untuk pokok bahasan zakat, tentunya metode yang tepat adalah

ceramah dan diskusi.

4) Evaluasi / Penilaian

Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana

penguasaan materi oleh peserta didik, memonitor keberhasilan

proses belajar mengajar, memberikan feed back (umpan balik) guna

penyempurnaan dan pengembangan proses belajar mengajar lebih

lanjut.

5) Perbedaan Individu

Prinsip ini harus benar-benar diperhatikan oleh guru karena pada

dasarnya setiap peserta didik mempunyai perbedaan. Perbedaan ini

meliputi: bakat, minat, kecenderungan, sikap perhatian, kebiasaan,

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

27

cara belajar, lingkungan sosial, ekonomi rumah tangga, tingkat

intelegensi, cara bergaul, pembawaan dan sebagainya. 33

Tujuan mengajar ibadah yaitu pertama mengetahui teori (aspek

kognitif) tentang ibadah yang diajarkan. Hal yang harus diperhatikan

oleh guru adalah proses tahapan, jenjang pengetahua peserta didik.

Pada intinya, pengajaran harus diawali dengan hal-hal yang

elementer (dasar), dengan menggunkan pendekatan ketrampilan

proses, agar tujuan pengajaran lebih bisa diterima dan dipahami oleh

peserta didik. Kedua, mengamalkan (aspek psikomotorik-skill)

ketrampilan menjalankan ibadah yang diajarkan. Bentuk pengamalan

ibadah ini, misalnya ditandai dengan terampil dan hafal dalam

melafaldzkan bacaan-bacaan salat, gerakan-gerakan dalam salat

sudah benar, mendirikan salat secara rutin dan berjama’ah dan lain-

lain. Ketiga, apresiatif terhadap ibadah (aspek afektif).

Pada tahapan ini, diharapkan peserta didik mempunyai sikap

apresiatif (menghargai) dan senang serta merasa bahwa salat adalah

kebutuhan rohani-spiritualnya, bukan semata-mata merupakan

perbuatan yang hanya menjadi beban dan hanya menggugurkan

kewajiban.

Pada tahapan ini peserta didik diharapkan mampu menjalankan

ibadah sebagai bagian integral dari hidup dan kehidupannya, ada

kristalisasi dan internalisasi nilai-nilai salat dalam dirinya, serta salat

33

Ibid., hal.176

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

28

yang dilakukan mampu menjiwai perilakunya, menghiasi dirinya

dengan amalan sholeh dan mencegah segala bentuk kemungkaran.

3. Metodologi Pendidikan Ibadah Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Menurut Zakiyah Darajat dalam bukunya ilmu jiwa agama, kategori

umur anak-anak adalah usia sekolah dasar pada umumnya usia 6-12

tahun. Ketika anak usia seperti ini jiwanya telah membawa rasa bekal

agama dan kepribadiannya tetapi masih dalam lingkungan dasar. Dengan

demikian, pengajaran agama sangat penting untuk ditanamkan dalam diri

anak.34

Adapun beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan

perkembangannya, yaitu metode keteladanan, metode nasihat, dan

metode pengawasan. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap

metode yaitu sebagai berikut:

a. Metode Keteladanan

Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang cukup

efektif dalam mempersiapkan dan membentuk anak secara moral,

spiritual dan sosial. Sebab seorang pendidik merupakan contoh ideal

dalam pandangan anak, yang tingkah laku dan sopan santunnya akan

ditiru. Melalui metode ini anak/peserta didik dapat melihat,

menyaksikan dan meyakini cara yang sebenarnya sehingga mereka

34

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005), hal. 129

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

29

dapat melaksanakannya dengan lebih baik dan lebih mudah. Metode

keteladanan merupakan faktor penentu baik buruknya anak didik.35

Metode keteladanan atau contoh juga digunakan oleh nabi

Muhammad Saw dalam mengajarkaan ibadah seperti wudhu, adzan

dan shalat. Usman Qodri menjelaskan lebih lanjut tentang metode

contoh atau penerapan praktis adalah perintah yang bersifat teoritis,

ketika diimplementasikan melalui perbuatan oleh pendidik yang

menjadi panutan, maka segala materi pendidikan yang

disampaikannya akan mudah diikuti anak didiknya.36

b. Metode Nasihat

Metode nasihat merupakan salah satu metode dan cara-cara

mendidik yang efektif di dalam upaya membentuk keimanan anak,

mempersiapkannya secara moral, psikis, dan sosial. Nasehat sangat

berperan dalam menjelaskan kepada anak tentang segala hakikat,

menghiasinya dengan moral mulia, dan mengajarinya tentang prinsip-

prinsip Islam. Karena itu tidak aneh bila kita dapati Al-Qur’an sering

mengulang-ulang metode ini dan berbicara kepada jiwa dengan

nasihat.

Mengutip pendapat Muhammad Quthb, bahwa pada hakikatnya

didalam jiwa seseorang terdapat pembawaan yang dapat terpangaruh

35

Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008),

hal. 19 36

Moh. Slamet Untung, Menelusuri Metode Pendidikan Rosulullah, (Semarang: Pustaka

Rizki Putra,2007), hal. 143-144

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

30

oleh kata-kata yang didengarnya. Pembawaan itu biasanya tidak tetap

(konstan). Oleh karena itu, kata-kata berupa nasihat haruslah diulang-

ulang agar bisa berpengaruh.

c. Metode Pengawasan

Pengawasan adalah metode mendampingi anak dalam upaya

membentuk akidah dan moral yang bertujuan untuk mempersiapkan

anak secara psikis dan sosial, serta menanyakan secara terus menerus

tentang keadaanya, baik dalam hal pendidikan jasmani maupun dalam

hal belajarnya.

Adapun aspek-aspek pengawasan antara lain sebagai berikut:

Pertama, Pengawasan terhadap aspek keimanan anak. Menurut

Zakiyah Darajat, pembentukan iman seharusnya dimulai sejak anak

masih dalam kandungan sejalan dengan pertumbuhan kepribadiannya.

Kedua, Pengawasan terhadap aspek akhlak anak. Akhlak adalah

implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku. Melalui

pengawasan secara langsung berupa teguran yang arif dan bijak dari

para orangtua atau pendidik, niscaya anak akan sadar dan kembali

pada norma-norma yang sesuai dengan ajaran Islam manakala ia

melanggar norma tersebut. Ketiga, Pengawasan terhadap aspek

jasmani dan kesehatan anak.37

37

Mukodi, Pendidikan Islam Terpadu, ( Aura Pustaka: Yogyakarta, 2011), hal. 85-83

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

31

F. Metode Penelitian

Metode Penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat dengan baik

untuk mengadakan penelitian dan mencapai suatu tujuan penelitian.

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research)

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian lapangan merupakan salah satu

metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak

memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan

kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Sedangkan penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.38

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan psikologi pendidikan, artinya pendekatan yang meliputi

aspek-aspek kejiwaan yang ada pada diri peserta didik. Psikologi

pendidikan pada dasarnya merupakan disiplin ilmu psikologi yang

khusus mempelajari, meneliti dan membahas seluruh tingkah laku

manusia yang terlibat dalam proses pendidikan yang meliputi tingkah

laku belajar, tingkah laku mengajar dan tingkah laku belajar mengajar.39

2. Sumber Data/ Informan

Dalam memperoleh sumber data/ informan berati seorang peneliti

harus menentukan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah sumber

38

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal 36 39

Ibid., hal. 58

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

32

utama data penelitian, yaitu yang memiliki data-data yang mengenai

variabel yang diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan

dikenai kesimpulan hasil penelitian.40

Subjek penelitian ini antara lain

adalah:

a. Wakil kepala bidang kurikulum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta,

yaitu orang yang mengontrol penerapan kurikulum dan

bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kurikulum. Dalam hal ini

yang menjadi sumber penelitian tentang penerapan kurikulum 2013 di

SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta adalah bapak Syarifudin, M.Pd.

Sehingga melalui beliau dapat dikaji tentang penerapan kurikulum

2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.

b. Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, khususnya guru

Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini yang menjadi sumber

penelitian tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

PAI aspek ibadah adalah beliau bapak Eko Yulianto, S.Pd.I selaku

guru mata pelajaran PAI yang mengajar di kelas IV. Sehingga melalui

beliau dapat dikaji tentang penerapan pendekatan saintifik, langkah-

langkah, dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran PAI aspek

ibadah.

c. Peserta didik SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Kelas IV (empat).

teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan

sample siswa dalam penelitian ini berdasarkan pada siswa yang

40

Saifudin Azwar, Metode Penelitian, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hal.34

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

33

mempunyai prestasi di kelas. Dari jumlah kelas IV yang berjumlah 4

kelas dengan jumlah siswa 141 anak, peneliti mengambil 8 orang

dengan rincian masing-masing kelas diambil 2 orang. Untuk

mengetahui penerapan pendekatan saintifik dikelas, serta untuk

mengetahui tingkat pemahaman dan pengamalan siswa terhadap

materi yang disampaikan.

Untuk proses pengembilan sample peneliti akan berkonsultasi

dengan bapak Eko Yulianto, S.Pd.I selaku guru PAI kelas IV, dengan

harapan didapatkan data yang berkaitan dengan penerapan pendekatan

saintifik pada mata pelajaran PAI aspek ibadah. Adapun yang menjadi

objek penelitian adalah penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran PAI aspek ibadah.

3. Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian

ini adalah :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sisitematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dalam

penelitian ini dilakukan secara langsung dengan mengamati proses

pembelajaran secara langsung. Sedangkan jenis pengamatan yang

dilakukan adalah dengan partisipasi aktif. Partisipasi aktif dilakukan

dengan cara peneliti datang ketempat kegiatan orang yang diamati,

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

34

tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.41

Pada metode

observasi ini peneliti ingin mengetahui lebih dekat tentang penerapan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV

SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta.

b. Wawancara

Wawancara ialah percakapan tatap muka dalam suasana informal

dimana seorang berhadapan langsung dengan responden untuk

memperoleh pendapat, sikap, dan aspirasinya melalui pertanyaan yang

diajukan.42

Penelitian ini yang menjadi informan adalah:

1) Wakil kepala bidang kurikulum SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta.

2) Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

3) Peserta didik SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

Melalui metode ini diharapkan dapat diperoleh data-data tentang

penerapan tentang gambaran umum penerapan pendekatan saintifik

kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV SDIT

Lukman Al Hakim Yogyakarta.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui

peninggalan penulis, seperti arsip-arsip termasuk juga buku-buku

41

Nana Sayodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2012), hal. 312 42

Cece Wijaya dan A Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar

Mengajar, (PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 74

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

35

tentang pendapat teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian.43

Melalui metode dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data

yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Metode ini

digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang SDIT Lukman

Al Hakim Yogyakarta.

4. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data. Analisis data yang digunakan dalam mengelola

data yang terkumpul adalah dengan analisis kulitatif. Teknik analisis data

kualitatif yang digunakan selama dilapangan adalah model Miles dan

Huberman. Pada model ini analisis data dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:

a. Reduksi Data ( Data Reduction )

Adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada hal-hal

penting, dan membuang data yang tidak perlu. Dengan demikian data

akan menjadi jelas.

b. Penyajian Data ( Data Display)

Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya agar memudahkan

43

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1993), hal. 103

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

36

peneliti memahami yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

bredasarkan apa yang difahami.44

c. Verifikasi ( Conclution Drawing )

Menarik kesimpualan merupakan tahap akhir, namun kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat. Akan tetapi jika

kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti yang kuat, maka

kesimpulan tersebut kredibel. Dengan demikian kesimpulan tersebut

dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.

5. Pemeriksaan keabsahan data

Salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data adalah dengan

menggunakan triangulasi. Pada penelitian ini mengunakan triangulasi

yaitu dengan mengunakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang ada diluar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Teknik triangulasi

dilakukan dengan mencari data dari banyak sumber informan.

Triangulasi sumber dan metode adalah menggali kebenaran informasi

tertentu melalui berbagai sumber dan perolehan data. Misalnya selain

melalui wawancara dan observasi, peneliti menggunakan dokumentasi

tertulis, foto dan lain-lain. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara membandingkan data yang merupakan hasil pengamatan

secara langsung di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta, wawancara

44

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010), hal. 388-341

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

37

dari pihak yang bersangkutan, serta diperkuat dengan data

dokumentasi yang dimiliki sekolah.

Setelah dilaksanakan pengumpulan data dan analisis data, tahap

selanjutnya adalah memberikan interpretasi yang kemudian disusun

dalam kesimpulan. Proses pengambilan kesimpulan ini merupakan

proses pengambilan inti dari penelitian yang kemudian disajikan dalam

bentuk pernyataan atau kalimat.

G. Sistematika Pembahasan

Penyusunan skripsi ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu bagian awal,

bagian inti, dan bagian akhir.

Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman surat pernyataan, halaman

persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman

persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, daftar isi, daftar

tabel, dan halaman daftar lampiran. Pembahasan dalam skripsi ini dibagi

menjadi empat bab, yang disusun secara sistematis sebagaimana tercermin

dalam sistematika berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab pertama, adalah pendahuluan, yang memuat uraian seputar teknis

penelitian, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan pembahasan.

Bab II Gambaran Umum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

Bab kedua, menyajikan uraian tentang gambaran umum SDIT Luqman Al

Hakim Yogyakarta. Aspek-aspek yang dikemukakan meliputi letak geografis

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

38

sekolah, sejarah singkat berdiri dan perkembangannya, visi dan misi sekolah,

struktur organisasi, keadaan siswa, guru dan karyawan, serta sarana dan

prasarana.

Bab III Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran ibadah wudhu

dan tayamum di SDIT Luqman Al HakimYogyakarta

Bab ketiga, berisi tentang laporan hasil penelitian yang meliputi penyajian

data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian tentang penerapan

pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran ibadah wudhu dan

tayamum kelas VI SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

Bab keempat, adalah penutup, bab ini memuat kesimpuan, saran-saran dan

penutup. Pada bab ini juga berisi temuan-temuan dalam proses penelitian.

Sedangkan bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan

lampiran yang terkait dengan penelitian.

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data dan fakta sesuai dengan analisis yang

dilakukan di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta terkait dengan

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah

Kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, maka dapat di ambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran

PAI aspek ibadah di kelas IV SDIT Luqman AL Hakim Yogyakarta

menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik

yang dapat dilihat dari penggunaan langkah-langkah mulai dari

mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan

mengkomunikasikan secara runtut dengan memperhatikan prinsip-

prinsip pendekatan saintifik dalam pelaksanaannya.

2. Hasil penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam

pembelajaran PAI aspek ibadah peserta didik kelas IV SDIT Luqman

Al Hakim Yogyakarta dapat membuat pembelajaran lebih efektif,

peserta didik menjadi aktif dan antusias mengikuti pembelajaran,

bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah

sholat, lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

3. Kendala penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam

pembelajaran PAI aspek ibadah peserta didik kelas IV SDIT Luqman

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

112

Al Hakim Yogyakarta yaitu masih adanya peserta didik yang malu

untuk bertanya dan menyampaikan gagasannya ketika proses

pembelajaran berlangsung, keterlambatan buku sumber belajar,

penguasaan kelas yang belum menyeluruh.

B. Saran - Saran

Saran–saran yang diajukan hanya sekedar masukan dengan

harapan agar pembelajaran PAI khususnya aspek ibadah di SDIT Luqman

Al Hakim Yogyakarta dapat berhasil dengan lebih baik. Adapun saran-

saran berikut disampaikan kepada:

1. Kepala Sekolah

a. Selalu menjaga hubungan dan komunikasi dengan orang tua siswa

dalam mewujudkan tujuan pendidikan khususnya terkait dengan

Pendidikan Agama Islam

b. Selalu berkomunikasi dengan guru khususnya PAI untuk mengatasi

permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar menagajar.

2. Guru PAI

a. Lebih kreatif lagi dalam mengemas pembelajaran agar peserta

didik lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan.

b. Terus mendampingi peserta didik dalam melaksanakan praktik

ibadah agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Selalu berusaha untuk memahami psikologi peserta didik agar

proses pembelajaran berjalan secara maksimal

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

113

3. Peserta Didik

a. Terus laksanakan salat sunah duha berjama’ah dan salat fardhu

berjama’ah

b. Tingakatkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, segala puji dan syukur tetap tercurahkan kehadirat

Allah SWT dzat yang maha segalanya yang telah memberikan hidayah

dan taufik-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan

lancar. Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran

dari para pembaca agar bisa dijadikan pedoman bagi peneliti selanjutnya.

Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para

pembaca dan penulis dalam megambangkan keilmuan dalam dunia

pendidikan khususnya pendidikan agama Islam.

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Sani, Ridwan, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum

2013, Jakarta: Bumi Aksara, 2014

Azwar, Saifudin Metode Penelitian,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998

Azzam, Abdul Aziz Muhammad & Hawws, Abdul wahab Sayyed, Fiqih Ibadah

Thaharah, Sholat, Zakat, Puasa, Haji, Amzah: Jakarta, 2010

Daradjat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005

Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta: Gava

Media, 2014

Daryono, Administrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2013

Evelin Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2010

Hamzah, Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan Paikem, Jakarta:

Bumi Aksara, 2013

Hermawan, Pendi, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan

Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014

Hosnan, M, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21,

Bogor: Ghalia Indonesia, 2014

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-Pendekatan Ilmiah dalam

Pembelajaran” dalam Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum

2013; Konsep Pendekatan Scientific, 2013

Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676

Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam dan Bahasa Arab di Madrasah

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1996

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1993

Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008

Peraturan Mentri Kebudayaan Dan Pendidikan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan MenegahPeraturan

Mentri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun

2013 Tentang Implementasi Kurikulum,

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

115

Sintawati, Reni, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi

Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP

Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014

Subini, Nini dkk, Psikologi Pembelajaran, Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2010

Sujana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989

Sukmadinata, Nana Sayodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2012

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam (IPI); untuk Fakultas Tarbiyah Komponen

MKDK, Bandung: Pustaka Setia, 1998

Thoha, Chabib, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar,

2004

Ulfa, Maria, Pendekatan Model Problem- Based Learning (PBL) dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Implikasinya terhadap

Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah di SMA Negeri

Yogyakarta. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008

Undang-Undang Republik Indonesia no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Untung, Moh. Slamet, Menelusuri Metode Pendidikan Rosulullah, Semarang:

Pustaka Rizki Putra,2007

Wijaya, Cece dkk, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar,

PT. Remaja Rosdakarya, 1992

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Lampiran Gambar Dokumentasi

Visi, Misi Sekolah Tujuan Sekolah

Ruang Kantor Ruangan Utama Masjid Sekolah

Ruang Perpustakaan Sekolah Koleksi Buku Perpustakaan

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Dokumentasi Kegiatan

Pembelajaran PAI di kelas IV A, C dan B

Page 61: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan Sholat Sunah Duha Berjama’ah

Dzikir Ba’da Sholat Duhur Berjama’ah

Page 62: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Dokumentasi Kegiatan

Foto Bersama dengan Informan

Page 63: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

INSTRUMEN PENELITIAN

PEDOMAN OBSERVASI

1. GAMBARAN UMUM SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA

A. Gambaran Umum

1) Letak geografis, luas tanah dan bangunan

2) Kondisi lingkungan

3) Keadaan Sarana dan prasarana

B. Keadaan SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta

2. PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PAI

ASPEK IBADAH SISWA KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM

YOGYAKARTA

A. Pembelajaran PAI aspek ibadah dengan saintifik

B. Strategi, metode yang digunakan

C. Media dan sumber belajar

D. Langkah-langkah pembelajaran

E. Antusias peserta didik

F. Kendala dalam penerapan pendekatan saintifik

G. Praktik diluar pembelajaran

H. Pembentukkan karakter melalui praktik ibadah

Page 64: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

PEDOMAN WAWANCARA

A. Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ?

2. Apa visi dan misi berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ?

3. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta?

B. Waka Kurikulum

1. Bagaimana keadaan siswa dari tahun ke tahun di SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta ?

2. Bagaimana konsep kurikulum yang digunakan di SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakrta ?

3. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ?

4. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik secara umum di SDIT Lukman Al

Hakim Yogyakarta ?

5. Apakah sering ada pelatihan guru terkait dengan penerapan kurikulum 2013 di

SDIT Lukman Al Hakim ?

6. Apakah ada evaluasi kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta,

kalau ada seperti apa contohnya ?

7. Bagaimana hasil penerapan pendekatan saintifik di SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta ?

8. Apa kendala yang dialami dalam penerapan kurikulum 2013 dengan

menggunakan pendekatan saintifik di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta ?

9. Apa kelebihan dan kekurangan penerapan pendekatan saintifik di SDIT Lukman

Al Hakim Yogyakarta ?

Page 65: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

C. Guru PAI

1. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SDIT

Lukman Al Hakim Yogyakarta ?

2. Apakah strategi yang anda gunakan untuk memancing keaktifan peserta didik ?

3. Apakah alat, media dan bahan pembelajaran di SDIT Luqman Al Hakim

mendukung dalam penerapan pendekaatan saintifik ?

4. Bagaimana respon siswa terhadap startegi yang anda gunakan ?

5. Bagaimana hasil dari penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI

aspek ibadah terhadap praktek ibadah peserta didik ?

6. Apakah dalam pembelajaran anda memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mengamati atau membaca materi yang akan dipelajari terlebih dahulu ?

7. Apakah anda memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami ?

8. Apakah peserta didik diberikan kesempatan untuk mencoba atau mempraktikkan

materi yang sudah dipelajari ?

9. Apakah anda memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengasosiasikan materi yang sudah dijelaskan ?

10. Bagaimana strategi yang anda gunakan agar peserta didik dapat

mempresentasikan pendapat dan gagasannya terhadap materi yang dipelajari ?

11. Apa kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan saintifik dalam

pembelajaran PAI aspek ibadah ?

12. Apa yang anda lakukan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya ibadah

terhadap peserta didik ?

Page 66: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

13. Bagaimana cara anda untuk mengajak peserta didik melaksanakan sholat, baik itu

yang sifatnya wajib ataupun sunnah?

D. Peserta didik Kelas IV

1. Apakah meteri yang di sampaikan guru mudah dipahami ?

2. Apakah guru sering memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai

materi ?

3. Apakah stretegi yang digunakan oleh guru bisa membuat kamu lebih aktif dan

semangat mengikuti pelajaran ?

4. Apakah kamu diberikan kesempatan untuk membaca atau mengamati materi yang

akan dipelajari ?

5. Apakah dalam pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya

terhadap materi yang belum dipahami ?

6. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mencoba parktik dari teori yang

sudah dipelajari ?

7. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mengasosikan materi yang sudah

dipelajari ?

8. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan apa yang sudah

kamu pahami ?

9. Apa yang guru lakukan agar kamu selalu disiplin dalam mengikuti pembelajaran

PAI dan praktik ibadah di sekolahan ?

10. Apakah kamu senang dan nyaman dengan cara guru membawakan materi PAI

dengan pendekatan saintifik ?

11. Apakah guru sering mengingatkan dan mendampingi ketika sudah masuk waktu

sholat ?

Page 67: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

12. Bagaimana cara guru ketika mengingatkan dan mendampingi kamu untuk

melaksanakan sholat, baik itu sholat fardhu ataupun sunnah.?

13. Apakah cara guru selama ini sudah membuatmu terbiasa untuk melaksanakan

ibadah dirumah ?

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Sejarah singkat berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

2. Visi, misi dan tujuan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

3. Struktur kepengurusan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

4. Data-data guru, karyawan, dan siswa SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

5. Sarana dan prasarana SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

6. Kalender pendidikan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

7. Dokumentasi proses pelaksanaan pembelajara PAI kelas IV

a. RPP

b. Materi

c. Metode

d. Media

e. Evaluasi

Page 68: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan I

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/tanggal : Senin, 11 April 2016

Lokasi : Ruang guru BK

Sumebe Data : Bapak Eko Yulianto, S.Pd.I

Diskripsi Data :

Informan adalah guru Pendidikan Agama Islam kelas IV, wawancara ini

adalah kegiatan pengumpulan data pertama kali yang peneliti lakukan dengan

informan. Pada kesempatan tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyaan

diantaranya tentang pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam aspek ibadah kelas IV SDIT Luqman Al Hakim

Yogayakarta, hasil, dan kendala dalam penerapan pendekatan saintifik. Data yang

diperoleh dari beliau adalah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

PAI kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta sudah berjalan dengan baik,

kemudian hasil yang didapatkan yaitu peserta lebih aktif dan antusias dengan

menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah.

Kendala penerapan pendekatan saintifik di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

adalah peserta didik yang belum berani mengungkapkan ide dan gagasan mereka,

sehingga dalam kegiatan pembelajaran kurang aktif.

Page 69: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Interpretasi data:

Penerapan pendekatan sintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah

SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat

dari antusias dan keaktifan anak ketika mengikuti pembelajaran dikelas. Disisi

lain ada kendala yang ditemui yaitu kurang beraninya peserta didik dalam

mengungkapkan ide dan gagasan mereka seingga menjadikan peserta didik

kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Page 70: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan II

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016

Lokasi : Ruang Guru

Sumber Data : Hidar Fawas Nur Huda

Deskripsi Data :

Informan adalah siswa kelas IV D SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.

Data yang diperoleh adalah pelaksanaan pendekatan saintifik memudahkan siswa

untuk belajar aktif, kerjasama dengan peserta didik lain, dan memudahkan dalam

memahami materi yang disampaikan. Hal ini bisa dilihat dari penugasan yang

diberikan kepada siswa secara berkelompok, siswa sering diberikan contoh secara

langsung dan juga di tambah dengan penayangan video sebagai penunjang

pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Interpretasi data:

Penerepan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI memudahkan

siswa untuk belajar aktif dan kerjasama serta menjadikan kegiatan pembelajaran

lebih mudah dipahami dan menyenangkan.

Page 71: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan III

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Senin, 18 April 2016

Lokasi : Depan Ruang Kelas IV C

Sumber Data : Fatah Rosyid Ahmad

Deskripsi Data :

Informan adalah siswa kelas IV C SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.

Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI aspek ibadah dengan

pendekatan saintifik lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami. Selain itu

juga adanya pembiasaan sholat sunnah dan sholat fardhu berjama’ah

memunculkan kebisaaan dalam diri peserta didik untuk melaksanakannya.

Interpretasi Data :

Peserta didik merasa senang mengikuti pembelajaran PAI aspek Ibadah

dengan pendekatan saintifik dikarenakan materi yang dipelajari menjadi mudah

untuk dipahami. Peserta didik mulai terbiasa melaksanakan sholat fardhu dan

sunah yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran PAI aspek ibadah.

Page 72: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan IV

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Senin, 18 April 2016

Lokasi : Depan Ruang Kelas IV A

Sumber Data : Syafia Rosyida Nugraheni

Deskripsi Data :

Informan adalah siswa kelas IV A SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.

Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI dengan menggunakan

pendekatan saintifik membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami

materi yang dipelajari karena ditamabah dengan contoh baik secara langsung oleh

guru maupun lewat tayangan video. Selain itu, siswa menjadi tahu arti pentingnya

ibadah khususnya sholat fardhu yang disempurnakan dengan sholat sunah.

Interpretasi Data:

Pembelajaran PAI menjadi lebih efektif dengan menggunakan pendekatan

saintifk, hal ini dapat dilihat dari pemahaman siswa terhadap materi yang mampu

menumbuhkan kedasaran siswa akan pentingnya sholat fardhu dan sholat sunah

sebagai penyempurnanya.

Page 73: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan V

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/tanggal : Senin, 18 April 2016

Lokasi : Depan Ruang Kelas IV B

Sumber Data : Maryam Radwa Al Hanifah

Deskripsi Data :

Informan adalah siswa kelas IV B SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.

Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI dengan mengunakan

pendekatan saintifik menjadikan PAI sebagai pelajaran favorit dan

menyenangkan, hal ini dikarenakan penyampaian materi dengan strategi belajar

sambil bermain membuat siswa antusias sehingga siswa tidak merasa bosan dalam

mengikuti pembelajaran.

Interpretasi Data:

Pembelajaran PAI menjadi pelajaran favorit dikarenakan penyampaian

materi yang diselingi dengan bermain, sehingga peserta didik menjadi antusias

dan menikmati proses belajarnya.

Page 74: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan VI

Metode Pengumpulan Data : Observasi

Hari/tanggal : Senin, 22 Febuari 2016

Lokasi : Ruang Kelas IV A

Sumber Data : Proses Pembelajaran PAI

Deskripsi Data :

Pengamatan yang peneliti lakukan yaitu proses pembelajaran PAI dikelas

IV A terkait dengan strategi yang dipakai oleh guru dan keaktifan peserta didik.

Data yang diperoleh dari kegiatan observasi yaitu proses kegiatan pembelajaran

PAI dengan menggunakan pendekatan saintifik. Strategi yang dipakai oleh guru

dari kegiatan awal, inti, dan penutup sudah menggunakan beberapa langkah dari

pendekatan saintifik. Hasilnya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Interpretasi Data:

Pendekatan saintifik sudah digunakan dalam proses pembelajaran PAI

aspek ibadah yang dilihat dari segi strategi dan keaktifan anak.

Page 75: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan VII

Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi

Hari/tanggal : Rabu, 27 April 2016

Lokasi : SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

Sumber Data : Bangunan penunjang pembelajaran

Deskripsi Data :

Kegiatan yang peneliti lakukan adalah mengambil gambar setiap bangunan

penunjang proses pembelajaran diantaranya, masjid, perpustakaan, UKS, kantor,

papan visi misi dan tujuan sekolah, ruang TU sekolah.

Interpretasi Data:

Pengambilan gambar bangunan sarana prasarana sekolah sebagai lampiran

dan sebagai bukti telah melaksanakan penelitian di SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta.

Page 76: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan VIII

Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi

Hari/tanggal : Rabu, 27 April 2016

Lokasi : Ruang Tata Usaha

Sumber Data : Print Out Profil Sekolah

Deskripsi Data :

Kegiatan yang peneliti lakukan yaitu pengumpulan data tentang profil

sekolah diantaranya data sekolah, latar belakang sekolah yang meliputi visi, misi

dan tujuan, struktur kurikulum, data siswa dan prestasi dari SDIT Luqman Al

Hakim Yogyakarta.

Interpretasi Data:

Pengumpulan data profil sekolah SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

Page 77: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Catatan Lapangan IX

Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi

Hari/tanggal : Selasa, 3 Mei 2016

Lokasi : Ruang Tata Usaha

Sumber Data : Pegawai Tata Usaha Sekolah

Deskripsi Data :

Kegiatan yang peneliti lakukan yaitu mengumpulkan data tentang guru

dan karyawan sekolah sebagai data penguat penelitian.

Interpretasi Data:

Pengumpulan data guru dan karyawan SDIT Luqman Al Hakim

Yogyakarta

Page 78: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas / Semester : IV / Dua

Materi Pokok : Mari Melaksanakan Sholat

Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran ( 5 x pertemuan )

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai, ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)

dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis dalam

karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR

1.2 Menunaikan Salat secara tertib sebagai wujud dari penghambaan diri kepada Allah Swt.

1.4 Menghindari perilaku tercela sebagai implementasi dari pemahaman ibadah Salat.

3.5 Memahami makna bacaan Salat.

4.8 Menceritakan pengalaman melaksanakan Salat di rumah, atau di masjid lingkungan sekitar

rumah.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Peserta didik dapat menyebutkan keutamaan ibadah Salat dengan tepat

2. Peserta didik dapat mengetahui bacaan ibadah Salat dengan tepat

3. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat

4. Peserta didik dapat menceritakan pengalaman ibadah salah di rumah dan Masjid

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat :

1. Memahami keutamaan ibadah Salat

2. Memahami makna bacaan ibadah Salat

3. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat

4. Menceritakan pengalaman ibadah Salat di rumah dan masjid.

E. MATERI PEMBELAJARAN

1.

Keutamaan Salat

Termasuk rukun Islam

Disampaikan secara langsung oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an

Ibadah yang pertama kali dihisab

Amal yang paling dicintai Allah SWT

Menghapus kesalahan/dosa/keburukan

Mencegah perbuatan keji dan munkar

Mendapatkan surga Firdaus

Mendapatkan pertolongan Allah SWT

Page 79: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

2. Makna Bacaan Salat

Bacaan takbiratul ihram.

هللا اكبز

Allah Maha Besar.

Bacaan iftitah.

. شزك ان يا أا ي ا فا يسه األرض ح ات نهذي فطز انس ج ث ج إ

سك صالج إ أا ي بذنك أيزت ك ن ال شز رب انعان اج لل ي يحاي

سه ان

Sesungguhnya aku menghadapkan mukaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan

bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan bukannya aku termasuk dalam

golongan musyrik. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanya

untuk Allah semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, karena itu aku rela diperintah dan

aku ini adalah golongan orang Islam.

Bacaan ruku.

انعظ رب د سبحا بح ى

Maha Suci Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Terpuji.

Bacaan i’tidal.

د نك انح ا د رب ح ع هللا ن سAllah mendengar akan sesiapa yang memuji-Nya. Hai Tuhan kami, kepada Engkaulah

segala pujian.

Bacaan sujud.

د سب بح األعهى رب حا

Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji

Bacaan duduk diantara dua sujud.

اعف ع عاف د ا ارسق اجبز ارفع ارح رب اغفزن

Ya Allah ! ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan angkatlah darjatku dan

cukuplah segala kekuranganku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk

dan sejahterakanlah aku dan berilah keampunan padaku.

Page 80: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Bacaan Attahiyat

ات ه انص بزكاج، انسالو انححات لل ة هللا رح ا انب ك أ بات، انسالو عه انط

دا عبد يح أشد أ ال إن إال هللا ، أشد أ انح انص عهى عباد هللا ا رسن, عه

ى صم د عهى آل عهى انه ا صهبث عهى يح د ك يح بارك عهى ى د إبزا يح

عهى آل ا باركث عهى د ك عهى آل يح ى د إبزا إك ح انعان ى ف إبزا

د يج

“Semua salam/keselamatan milik Allah, demikian pula shalawat (doadoa=

pengagungan kepada Allah Subhanahu wata’ala) dan ucapan-ucapan yang baik (yang

pantas disanjungkan kepada Allah Subhanahu wata’ala). Salam kesejahteraan atasmu

wahai Nabi, rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Salam kesejahteraan atas kami dan atas

hambahamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang

berhak disembah kecuali Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi

bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.”

Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau

beri rahmat kepada Nabi Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta

para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan

keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.

3.

Perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat

Kebaikan terhadap sesama

Melatih kekompakan

Patuh terhadap pimpinan

Menghilangkan kemarahan

Mendoakan saudaranya

Menepati janji

Menjaga persatuan

Menghindari perilaku tercela

Menghilangkan sifat riya’

Suka meremehkan teman

Menjauhi sikap menang sendiri (egoisme)

Menghindari sifat mencuri

4. Menceritakan pengalaman sholat (rumah dan Masjid)

Catatan :

Mengisi angket dan praktek sholat berjama’ah

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan Scientific

2. Metode Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Presentasi dan Demonstrasi

Page 81: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.

Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.

Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, yaitu keutamaan Salat

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

10 menit

2 Kegiatan Inti

a. Mengamati

Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman

94 – 95

b. Menanya

Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang keutamaan

ibadah Salat

c. Eksperimen

Secara berpasangan, peserta didik mencari tentang “ rukun dan

keutamaan ibadah salat dengan membuat mind map”

d. Asosiasi

Setiap peserta didik membuat catatan hasil diskusi tentang keutamaan

Salat

e. Komunikasi

Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT

tetapkan bagi umat Islam

Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta

didik sebagai kesimpulan akhir

40 menit

3 Penutup

Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok

melakukan refleksi untuk:

mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil

yang diperoleh

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya; dan

menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

10 menit

Pertemuan kedua

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.

Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.

Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu makna

bacaan Salat

10 menit

2 Kegiatan Inti

a. Mengamati

Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman

97 – 101

b. Menanya

Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang makna bacaan

40 menit

Page 82: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

ibadah Salat

c. Eksperimen

Secara berpasangan, peserta didik mencari tentang makna bacaan

ibadah Salat

d. Asosiasi

Setiap peserta didik membuat catatan hasil diskusi tentang makna

bacaan Salat

e. Komunikasi

Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT

tetapkan bagi umat Islam (dikaitkan dengan bacaan Salat)

Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta

didik sebagai kesimpulan akhir

3 Penutup

Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok

melakukan refleksi untuk:

mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil

yang diperoleh

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya; dan

menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

10 menit

Pertemuan ketiga

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.

Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.

Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu perilaku

yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat

10 menit

2 Kegiatan Inti

a. Mengamati

Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman

102 – 107

b. Menanya

Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang perilaku yang

mencerminkan pemahaman ibadah Salat

c. Eksperimen

Peserta didik dibagi menjadi 7 atau 8 kelompok.

Peserta didik mencari tentang perilaku yang mencerminkan

pemahaman ibadah Salat

d. Asosiasi

Setiap peserta didik membuat catatan tentang perilaku yang

mencerminkan pemahaman ibadah Salat

e. Komunikasi

Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT

tetapkan bagi umat Islam (dikaitkan dengan perilaku orang yang Salat)

Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta

didik sebagai kesimpulan akhir

40 menit

Page 83: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

3 Penutup

Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok

melakukan refleksi untuk:

mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil

yang diperoleh

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya; dan

menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

10 menit

Pertemuan keempat

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.

Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.

Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu tentang

pengalaman melaksanakan ibadah Salat saat di rumah dan di Masjid dan

praktek sholat berjama’ah

10 menit

2 Kegiatan Inti

a. Mengamati

Guru meminta peserta didik untuk mengamati tayangan yang

berkaitan dengan ibadah Salat

b. Menanya

Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang pengalaman

melaksanakan ibadah Salat saat di rumah dan di Masjid dan praktek

sholat berjama’ah

c. Eksperimen

Peserta didik dibagi menjadi 7 – 8 kelompok untuk melaksanakan

praktik sholat berjama’ah

Secara individu, peserta didik mengisi angket yang sudah disediakan

oleh guru berkaitan tentang pengalaman melaksanakan ibadah Salat

saat di rumah dan di Masjid dan praktek sholat berjama’ah

d. Asosiasi

Setiap peserta didik membuat catatan tentang perilaku yang

mencerminkan pemahaman ibadah Salat

e. Komunikasi

Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta

didik sebagai kesimpulan akhir

40 menit

3 Penutup

Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok

melakukan refleksi untuk:

mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil

yang diperoleh

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya; dan

menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

10 menit

Page 84: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Pertemuan Kelima

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.

Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.

Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk

disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu evaluasi

materi pelaksanaan Salat (ulangan harian)

10 menit

2 Kegiatan Inti

Guru mengukur kemampuan peserta didik sebagai entuk evaluasi dari

materi yang di pelajari (ulangan harian)

40 menit

3 Penutup

Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok

melakukan refleksi untuk:

mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil

yang diperoleh

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya; dan

menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama

10 menit

H. MEDIA, ALAT dan SUMBER BELAJAR

1. Media : Video tentang ibadah Salat

2. Alat : Kertas HVS

3. Sumber Belajar : Al Qur’an dan terjemahan dari Syamil

Internet

Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas IV, Kemdikbud Jakarta, 2013

I. PENILAIAN, REMIDI DAN PENGAYAAN

1. Teknik dan Instrumen Penilaian

NO. KOM

PETENSI TEKNIK INSTRUMEN KET.

1. KI 1 Observasi Lembar Observasi Terlampir

2. KI 2 Observasi Lembar Observasi Terlampir

3. KI 3 Tes

tertulis Uraian

Tugas mandiri di buku catatan

Terlampir

4. KI 4 Proyek Lembar laporan tugas praktik

Lembar laporan tugas proyek

Terlampir

Catatan : Bentuk Penilaian Terlampir

2. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

dalam belajar dengan format soal sama dengan instrumen penilaian (terlampir).

Pelaksanaan remidi dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan.

Page 85: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Pembelajaran Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan

dalam pembelajaran dengan format soal yang berbeda dengan instrumen penilaian

(terlampir). Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai sebagai award / penghargaan

yang berhasil dalam pengayaan tersebut

Yogyakarta, 4 Januari 2016

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Ulfi Fatkhiyah Mahmud, S.Ag

NIP : -

Guru Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti

Eko Yulianto, S.Pd.I

NIP : -

Lampiran 1

Instrumen Penilaian Aspek Spiritual / KI. 1

BUAT OBSERVASI ATAU PENILAIAN DIRI BERKAITAN DENGAN IBADAH SALAT

Lampiran 2

Instrumen Penilaian Aspek Sosial / KI. 2

NO

PE

SERTA

DI DIK

AKTIFITAS

KERJASAMA KEAKTIFAN PARTISIPATIF INISIATIF

MK MB MT BT MK MB MT BT MK MB MT BT MK MB MT BT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 86: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Aktivitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: disiplin, jujur, sopan santun, dll.

Keterangan:

MK = Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang

dinyatakan dalam indikator secara konsisten). Skor 4

MB = Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda

perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten). Skor 3

MT = Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten). Skor 2

BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator). Skor 1

Penilaian / Skor = Skor yang diperoleh X 100 %

Skor Maksimal

Lampiran 3

Instrumen Penilaian Aspek Pengetahuan / KI. 3

1. Sebutkan 5 keutamaan ibadah Salat yang kamu ketahui ? (Skor 5)

2. Sebutkan 5 makna dari arti lafadz atau do’a dibawah ini ? (Skor 5)

Page 87: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Lampiran 4

Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan / KI. 4

(Rubrik Penguasaan Materi Peserta Didik)

NO

NAMA PESERTA DIDIK

KATEGORI

AMAT

BAIK

BAIK CUKUP

BAIK

KURANG

BAIK

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan:

Amat Baik : Jika penjelasan alasan berisi:

1. Salat termasuk rukun Islam.

2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung.

3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisab pada hari

kiamat.

4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.

5. Salat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkan keburukan.

6. Salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

7. Orang yang khusyuk ¡alat-nya akan mewarisi surga Firdaus.

8. Sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah.

Baik : Jika penjelasan alasan berisi:

1. Salat termasuk rukun Islam.

2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secaralangsung.

3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisabpada hari

kiamat.

4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.

5. Salat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkankeburukan.

6. Salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Cukup Baik : Jika penjelasan alasan berisi:

1. Salat termasuk rukun Islam.

2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung.

3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisab pada hari

kiamat.

4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.

Kurang Baik : Jika penjelasan alasan berisi:

1. Salat termasuk rukun Islam.

2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung.

Page 88: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Rubrik Penguasaan Hafalan Peserta Didik

No

Peserta Didik

Kategori

Amat Baik Baik Cukup

Baik

Kurang Baik

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan:

Amat Baik : Jika :

1. Hafal bacaanya dengan lancar

2. Tahu artinya sesuai dengan bacaan.

Baik : Jika :

1. Hafal bacaanya dengan lancar

2. Tahu artinya namun sedikit kurang sesuai dengan bacaan.

Cukup Baik : Jika :

1. Hafal bacaanya dengan lancar

2. Tahu artinya namun kurang sesuai dengan bacaan.

Kurang Baik : Jika :

1. Hafal bacaanya dengan lancar

2. Tahu artinya namun tidak sesuai dengan bacaan.

Page 89: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

Data Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016

NO Nama Pendidikan

Terahir

Jabatan Kelas

1. Ulfi Fatkhiyah M, S.Ag S1 Kepala

Sekolah

-

2. Syarifudin, S.Pd. M.Pd S2 Waka

Kurikulum

4

3. M. Singgih Nugroho

Cahyono, S.Ag

S1 Waka

Sarpras

3

4. Moch. Yuniardi, S.P., M.Pd S2

Waka

Humas

5

5. Wasid Asdi, S.Ag S1 Wali Kelas 1

6. Wahyu Nur Ngansyah, S.Si S1 Ass Wali

Kelas

1

7. Retno Apriliani, S.Pd. SD S1 Korel, Wali

Kelas

1

8. Kurnianingsih, S.Pd.I S1 Ass. Wali

Kelas

1

9. Witri Kartindari, S.E., S.S S1 Wali Kelas 1

10. Ade Andriani, S.Pd.I S1 Ass. Wali

Kelas

1

11. Rian Dwi Astuti, S.Pd S1 Wali Kelas 1

12. Ulfa Ainul Mardhiyah,

S.Pd.I

S1 Ass Wali

Kelas

1

13. Sulastri, S.Pd.I S1 Korel wali

kelas

2

14. Shofiatiningsih, Sos.I S1 Ass Wali

Kelas

2

14. Drs, Tupardi, S1 Wali krlas 2

15. Maryanti, S.Pd.I S1 Ass, Wali

kelas

2

16. Wening Ariani WG, S.H S1 Wali Kelas 2

Page 90: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

17. Nasikin,S.Pd.I S1 Ass, Wali

Kelas

2

18. Murwandi Suciati, S.Pd. SD S1 Wali Kelas 2

19. Susanti, S.Si S1 Ass. Wali

Kelas

2

20. Endang Rustianingsih S1 Wali Kelas 3

21. Parti Wahyuni, S.Pd S1 Korel, Wali

Kelas

3

22. Alfi Ni’mah Ma’arif, S. Ag S1 Ass. Wali

Kelas

3

23. Eni Triharyati, S.Si S1 Wali Kelas 3

24. Rustiana, S.Pd.SD S1 Wali Kelas 3

25. Khusnul Muawanah, S.Si S1 Ass. Wali

Kelas

3

26. Ita Nur Rochmah, S.E. S1 Wali Kelas 4

27. Warsono, S.Ag., M.S.I S2 Yayasan 4

28. Intarti Ratnaningsih,

S.Ag.,S.Pd.SD

S1 Wali Kelas 4

29. Nurmah Zakiyah, S.Si S1 Ass. Wali

Kelas

4

30. Rochma Yulika,

S.Ag.,S.Pd.SD

S1 Korel, Wali

Kelas

4

31. Sutriana, A.Md D3 Ass. Wali

Kelas

4

32. Wiwik Agustina, S.T S1 Wali Kelas 4

33. Eko Yulianto, S.Pd.I S1 Ass. Wali

Kelas

4

34. Reni Suwanti, S.Pt S1 Korel, Wali

Kelas

5

35. Marlika Purnama, S.Pd S1 Ass. Wali

Kelas

5

36. Enny Jati Saptiti, S.Pd.Si S1 Wali Kelas 5

37. Agung Trianto, S.Si S1 Wali Kelas 5

Page 91: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

38. Rusli Hasyim, S.Pd S1 Ass. Wali

Kelas

5

39. Arif Baharudin, S.Sos S1 Wali Kelas 5

40. Alwanto, S.H.I S1 Ass. Wali

Kelas

5

41. Drs. Ahmad Burhani, M.Si

42. Nasiroh, S.Pd.SD S1 Wali Kelas 6

43. Ani Noviyati, S.Pd S1 Ass. Wali

Kelas

6

44. Ratna Sari Damayanti, S.Pd S1 Wali Kelas 6

45. Rita Hidayati S1 Ass. Wali

Kelas

6

46. Eram Kusuma Kartikasari,

S.S.,S.Pd.SD

S1 Wali Kelas 6

47. Wiwid Susilowati S1 Ass. Wali

Kelas

6

48. Sunaryo, S.Pd.SD S1 Korel, Wali

Kelas

6

49. Agung Prasojo, S.S S1 Ass. Wali

Kelas

6

50. Nur Adnan, S.Pd S1 Wali Kelas 6

51. Sumardi, S.Pd.I S1 Ass. Wali

Kelas dan

Koor.

Ekstra

6

52. Arif Sholahuddin BTHQ

53. Anita Nurussa’adah. S.Gz S1 Koord.

BTHQ

BTHQ

54. Asmah Rofiati, S.Si S1 BTHQ

55. Edi Sastrowijoyo BTHQ

56. Eka Wahyu Hidayati, S.Hum S1 BTHQ

57. Elis Farida Hanoum, S.Pd.I S1 BTHQ

58. Enik Khuroidah, S.Sos.I S1 BTHQ

Page 92: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

59. Etik, S.Hum S1 BTHQ

60. Eva Pratiwi, S.Pd S1 BTHQ

61. Hefie Setiyarini, S.Pd.I S1 BTHQ

62. Heri Jumadi BTHQ

63. Isnawan, S.Kom S1 BTHQ

64. Juhan Syah BTHQ

65. Mawartiningsih, S.Pd.SD S1 BTHQ

66. Muhammad Makmun,

S.Pd.SD

S1 BTHQ

67. Mujiyati, S.Pd.I S1 BTHQ

68. Nadhiroh, S.Pd.I S1 BTHQ

69. Nur Hidayati, S.Pd.I S1 Sekertaris

BTHQ

BTHQ

70. Prayogi BTHQ

71. Rahmini, S.Pd.I S1 BTHQ

72. Roisuddin, S.Pd.I S1 BTHQ

73. Suliyatun, S.Pd.SD S1 BTHQ

74. Yuyuk Aminah, S.Pd.I S1 BTHQ

75. Muhammad Hermawan,

S.Psi

S1 Koord. BK BK

76. Muhammad Asfani, S.Psi S1 BK

77. Khamid Fajar Raharjo, S.Pd.

Jas

S1 Koord.

Olahraga

OR

78. Cahyo Nugroho, S.Pd.Jas S1 OR

79. Wahyu Lestari,S.Pd.Jas S1 OR

Page 93: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 94: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 95: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 96: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 97: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 98: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 99: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 100: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 101: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 102: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 103: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 104: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 105: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 106: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 107: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 108: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 109: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA
Page 110: PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK …digilib.uin-suka.ac.id/22500/1/12410249_BAB-I_IV-atau-V...PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Hendy Saputra

2. Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 09 April 1993

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Orang Tua : Ayah : Siswoyo

Ibu : Jumi Triyanti

6. Alamat : Tempuran RT.01/RW.01, Kaloran,

Temanggung, Jawa Tengah

7. No. HP : 085 712 894 698

8. E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD : MI Muh Tempuran 1 (2000-2005)

2. SMP : MTs Muh Tempuran (2005-2008)

3. SMA : MAN Temanggung (2008-2011)

4. Perguruan Tinggi : UIN SUNAN KALIJAGA (2012-....)

Demikian riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya

Yogyakarta, 09 April 2016

Penyusun

Hendy Saputra

NIM. 12410249