penerapan pembelajaran discovery untuk …eprints.unram.ac.id/10436/1/nur aprilia utami.pdfbelajar...
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN PEMBELAJARAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 1 BAJUR, KECAMATAN LABUAPI
KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan
Studi Program Sarjana (SI) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH :
NUR APRILIA UTAMI
NIM. E1E 212 175
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
ii
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jln. Majapahit No. 62 Mataram NTB. 83125 Telp. (0370) 621435
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIBING JURNAL SKRIPSI
Jurnal Skripsi ini disusun oleh: Nur Aprilia Utami (E1E 212 175) dengan judul : “Penerapan
Pembelajaran Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1
Bajur, Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun Pelajaran 2015/2016” telahmdiperiksa dan disetujui.
Menyetujui:
Mataram, 2016 Mataram, 2016
Menyetujui:
Ketua Program Studi S1 PGSD
(Drs. Safruddin, M.Pd)
NIP. 195710031985031002
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIBING JURNAL SKRIPSI ................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
ABSTRACT ....................................................................................................................... v
A. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
B. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN ........................................... 4
C. METODE PENELITIAN .......................................................................................... 5
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................................ 10
E. KESIMPULN DAN SARAN ..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17
iv
PENERAPAN PEMBELAJARAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 1 BAJUR, KECAMATAN LABUAPI
KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN
PELAJARAN 2015/ 2016
Oleh
Nur Aprilia Utami, Drs. L. M. Tauhi, M.Pd, Drs. H. Ratnadi, M.Si
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dengan
menerapkan pembelajaran Discovery pada siswa kelas IV tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan metode
pengumpulan data tes, observasi, wawancara dan skala likert, sedangkan analisis data dilakukan
dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Keberhasilan penelitian ini dilihat dari skor gain
ternormalisasi <g> berada pada kategori sedang dan skor rata-rata penerapan pembelajaran
Discovery berada pada kategori sangat baik. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi
peningkatan dari siklus ke siklus. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 65 dengan gain
ternormalisasi 0,324 yang berkategori rendah dan skor rata-rata penerapan pembelajaran
Discovery 71,5 dengan katagori sangat baik. Pada siklus II terjadi peningkatan dengan nilai rata-
rata siswa 73 dengan gain ternormalisasi 0,684 yang berkategori sedang dan skor rata-rata
penerapan pembelajaran Discovery 70 dengan katagori sangat baik hal ini berarti Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) telah memenuhi indikator yang ingin dicapai. Oleh karena itu,
berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, penerapan Pembelajaran Discovery dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Bajur, Kecamatan Labuapi Kabupaten
Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kata-kata Kunci : Pembelajaran Discovery, Hasil belajar IPA
v
DISCOVERY LEARNING TO IMPROVE IMPLEMENTATION OF LEARNING IPA
CLASS IV SDN 1 BAJUR, DISTRICT LABUAPI LOMBOK WEST NUSA EAST WEST
PROVINCE OF LESSONS 2015/2016
By
Nur Aprilia Utami, Drs. L. M. Tauhi, M.Pd, Drs. H. Ratnadi, M.Si
Study Program of Primary Teachar Education
Majoring in Science Education, FKIP Mataram University
Email: [email protected]
ABSTRACT
Research aims to improve learning outcomes IPA (Natural Sciences) by applying
Discovery learning in grade IV in 2016. This type of research is the Classroom Action Research
(PTK) is conducted in two cycles with the test data collection methods, observation, interviews
and the Likert scale , while data analysis is done by using quantitative data analysis. The success
of this study extend from the normalized gain score <g> are in the moderate category and the
average score of the application of learning Discovery is located in the very good category. The
results showed an increase from cycle to cycle. In the first cycle the average value of 65 students
to gain the low category normalized 0.324 and the average score was 71.5 Discovery application
of learning in the category very well. In the second cycle an increase in the average value of 73
students to gain categorized being normalized 0.684 and the average score of 70 Discovery
application of learning in the category very well this means Classroom Action Research (PTK)
has met the indicators to be achieved. Therefore, based on the results of this study concluded that
the application of the Discovery Learning can improve learning outcomes fourth grade science
students at SDN 1 Bajur, District Labuapi Lombok Barat West Nusa Tenggara province in the
academic year 2015/2016.
Key words : Discovery Learning , Learning outcomes IPA
1
A. Pendahuluan
Ilmu pengetahuan selalu berubah dan berkembang, demikian juga
dengan bidang pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan
manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya.
Meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak
yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru. Karena guru merupakan
ujung tombak dalam pendidikan.
Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang
yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa
pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai sikap.
Perubahan dalam bidang pendidikan membawa pengaruh terhadap perubahan
pandangan mengenai kurikulum
Salah satu pembelajaran pada Kurikulum 2013 yakni pembelajaran
Discovery (berbasis penemuan). Di dalam pembelajaran Discovery siswa
dilibatkan secara optimal untuk mengembangkan semua kemampuan yang
dimilikinya dalam mencari dan menyelidiki secara sistimatis, kritis serta logis
pengetahuan dan materi pembelajaran yang sedang berlangsung.
Oleh karena itu diharapkan dengan penerapan Kurikulum 2013, mutu
pendidikan di Indonesia dapat meningkat hususnya dalam pembelajaran IPA.
Karena IPA sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang
berhubungan satu sama lain dan tumbuh sebagain hasil eksperimentasi dan
observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut.
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
perkembangan Teknologi, karena IPA membahas tentang gejala-gejala alam
yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan
pengamatan yang dilakukan oleh manusia.Salah satu alasan IPA diajarkan di
Sekolah Dasar adalah karena IPA berfaedah bagi suatu bangsa.
2
Kondisi sekolah tempat peneliti melakukan penelitian dari segi ruang
belajar di kelas memadai dengan keadaan bangunan masih baik, guru-guru
yang ada di SDN 1 Bajur, Kecamatan Labuapi Lombok Barat cukup
berkompeten di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Selain
itu, dari segi penunjang kegiatan pembelajaran lainnya seperti perpustakaan di
sekolah juga sudah ada. Dengan kondisi sekolah yang seperti itu, tentu akan
dapat menciptakan proses pembelajaran yang kondusif, lancar, optimal,
sehingga keberhasilan dari proses pembelajaran akan dapat memberikan hasil
belajar yang optimal pula.
Namun kenyataannya berbeda, berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan bapak Saraa’in selaku wali kelas IV SDN 1 Bajur,
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat pada hari Rabu tanggal 2
Desember 2015 diperoleh informasi bahwa keaktifan siswa dalam
pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA masih kurang, dari 36 siswa
maksimal hanya 10 siswa yang aktif dalam bertanya maupun menjawab
pertanyaan yang di ajukan oleh guru dan kurang siapnya siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dikelas.
Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh relatif kurang dari
ketuntasan belajar yang di harapkan, data nilai rata-rata hasil ulangan semester
ganjil pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SDN 1 Bajur, Kecamatan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016 sebesar 57 di
bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yakni 70 dengan Ketuntasan
Klasikal yang harus dicapai minimal yaitu 85%.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti mengusulkan suatu
penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Pembelajaran Discovery
untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1 Bajur,
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun Pelajaran 2015/2016”.
3
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana gambaran penerapan pembelajaran Discovery dalam mata
pelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Bajur, Kecamatan Labuapi
Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana gambaran hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Bajur,
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran
2015/2016 setelah di terapkannya pembelajaran Discovery?
3. Sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa setelah di terapkannya
pembelajaran Discovery?
Adapun cara pemecahan masalah penelitian ini yaitu Hasil belajar IPA
yang diperoleh siswa masih tergolong rendah, oleh karena itu alternatif yang
dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1
Bajur, Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat adalah dengan
menerapkan pembelajaran Discovery. Pembelajaran Discovery
memungkinkan siswa belajar secara aktif, berfikir kritis serta mendorong
kemandirian siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang terkandung
dari materi pembelajaran yang sedang dibahas.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Ingin mengetahui gambaran penerapan pembelajaran Discovery dalam mata
pelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Bajur, Kecamatan Labuapi Kabupaten
Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Ingin mengetahui gambaran hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Bajur,
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/ 2016
setelah di terapkannya pembelajaran Discovery.
3. Ingin mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa setelah di
terapkannya pembelajaran Discovery.
4
B. Kajian Pustaka Dan Hipotesis Tindakan
Teori yang relevan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
2. Pembelajaran Discovery
Discovery adalah suatu pembelajaran untuk mengembangkan cara belajar
berbasis penemuan, artinya siswa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri dibawah bimbingan guru.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh :
1. Sudarti (2014), dalam penelitiannya yang berjudul “Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi belajar IPA dengan pembelajaran Discovery pada
siswa kelas III MI Ma’arif Ngargosoko Srumbung Magelang Tahun
2014”.
2. Mustajab (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode
Discovery Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Kelas V Semester 2 SDN Bebak Tahun Pelajaran 2012/2013” .
Kerangka berfikir dalam penelitian ini: Ketika proses pembelajaran
berlangsung, IPA seringkali diajarkan dengan menggunakan metode ceramah,
pemberian tugas dan sebagian besar proses pembelajaran hanya bersifat satu
arah saja, jarang sekali siswa belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan melakukan percobaan-percobaan sehingga siswa menjadi bosan dan
pasif ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Salah satu pembelajaran yang menekankan pada peroses penemuan
adalah pembelajaran Discovery, karena dalam pembelajaran Discovery siswa
didorong untuk dapat lebih mandiri dan aktif ketika proses belajar mengajar.
Hal ini disebabkan karena siswa nantinya dapat menemukan sendiri konsep-
konsep yang terkandung pada materi IPA melalui percoban-percobaan
5
sederhana yang mereka lakukan bersama kelompok masing-masing. Selain itu
juga dalam hal ini guru berfungsi sebatas hanya sebagai fasilitator sehingga
nantinya jika semua siswa dapat aktif dan antusias dalam proses pembelajaran
maka hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat.
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikiran di atas maka dapat
diajukan hipotesis penelitian bahwa: Pembelajaran Discovery dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDN 1 Bajur, Kecamatan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2015/2016.
C. Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini adalah:
1. Tes Hasil Belajar (THB)
2. Angket
3. Dokumentasi
4. Expert Judgment
5. Uji Instrumen Hasil Belajar
Pengolahan data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan
analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Data hasil belajar siswa
dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data aktivitas siswa dianalisis secara
kualitatif.
1. Data Hasil Belajar Siswa.
a) Menghitung Nilai Hasil Belajar Siswa
Rumus untuk menghitung nilai hasil belajar siswa, yaitu:
(Purwanto, 2014: 207)
b) Menghitung Nilai Rata-rata Kelas/Mean ( )
Rumus untuk menghitung nilai rata-rata/mean ( ) adalah sebagai berikut:
Nilai
x Skala
=
6
Keterangan:
X = Nilai Rata-rata kelas
∑ X = Jumlah nilai yang diperoleh
seluruh siswa
N = Banyak siswa yang mengikuti
Tes
(Sudjana, 2014: 109)
c) Menghitung Persentase Ketuntasan Klasikal
P = ∑ Siswa yang tuntas belajar
x 100 %
∑ Seluruh Siswa
Keterangan:
P: Ketuntasan klasikal
(Aqib, 2010)
d) Menghitung Gain <g> Ternomalisasi
Keterangan:
M = Mean atau nilai rata-rata.
Skor Post test = Nilai rata-rata siswa sesudah melakukan siklus
Skor Pre test = Nilai rata-rata siswa sebelum melakukan siklus
SMi = Skor Maksimal Ideal
(Kurniawan, 2012: 8)
e) Taraf Kesukaran Soal
Menurut Arikunto, dalam Toni (2015: 34) soal yang baik adalah
soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Rumus Mencari indeks kesukaran:
TK=
7
Keterangan :
TK : Tingkat kesukaran
∑B : Jumlah siswa yang menjawab benar
∑P : Jumlah siswa peserta tes
h) Daya Beda Soal
Menurut Anastati dan Urbina dalam Arikunto (2014: 102) Daya
beda soal adalah kemampuan butir soal THB membedakan siswa
yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah.
Rumus mencari indeks diskriminasi :
Keterangan :
DB: Indeks diskriminasi.
∑Tb: Banyaknya siswa kelompok atas (Kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi) yang menjawab dengan benar.
∑T: Banyaknya siswa kelompok atas (Kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi).
∑Rb: Banyaknya siswa kelompok bawah (Kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan rendah) yang menjawab dengan benar.
∑R: Banyaknya siswa kelompok bawah (Kelompok siswa yang
mempunyai kemampuan rendah).
2) Validitas instrumen penelitian ini diuji coba dengan teknik
korelasi Pearson Product Moment (r)
Keterangan:
r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari
N = Banyaknya responden (Jumlah Peserta)
X = Variabel Bebas
DB =
-
N∑XY - (∑X)(∑Y)
r = -----------------------------------------------------
√{ }{ }
8
Y = Variabel Terikat
3) Pengujian Reabilitas Instrumen Penelitian
Keterangan:
r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari
N = Banyaknya responden
X = Skor butir belahan ganjil
Y = Skor butir belahan genap
(Purwanto, 2014: 162)
Keterangan :
ri = Realibilitas internal seluruh instrument
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
(Sugiyono, 2014 :359)
4) Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMi) Dengan Meggunakan
Pembelajaran Discovery.
Menentukan skor Maksimal Ideal (SMi), yaitu skor yang mungkin dicapai
jika semua item dapat tercapai.
Banyak indikator = 5
Banyak deskriptor tiap indikator = 4
Skor maksimal untuk setiap deskriptor = 4
Skor minimal untuk setiap deskriptor = 0
Jadi, Skor Maksimal Ideal (SMi) = 5 x 4 x 4 = 80
Skor Minimal Ideal = 5 x 4 x 0 = 0
2 rb
ri = -------------------------
1+rb
N∑XY - (∑X)(∑Y)
r = -----------------------------------------------------
√{ }{ }
9
5) Menghitung Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi).
Mi =
x SMi
=
x (80)
= 40
SDi =
x Mi
=
x (40)
= 13,3
(Nurkancana, dkk 1990: 100)
6) Menentukan Kriteria Dengan Menerapkan Pembelajaran Discovery.
Berdasarkan analisis tersebut, maka kriteria Pembelajaran Discovery
dijabarkan dalam tabel berikut:
Pedoman Konversi Kriteria Pembelajaran Discovery.
Pedoman Konversi Interval Skor Kategori
Guru
Katagori
Siswa
X ≥ Mi + 1,5 SDi X ≥ 59, 95 Sangat Baik Sangat Aktif
Mi + 0,5 SDi ≤ X < Mi + 1,5 SDi 46,65 ≤ X < 59,95 Baik Aktif
Mi – 0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 SDi 33,35 ≤ X < 46,65 Cukup Baik Cukup Aktif
Mi – 1,5 SDi ≤ X < Mi – 0,5 SDi 20,05 ≤ X < 33,35 Kurang Baik Kurang Aktif
X < Mi – 1,5 SDi X < 20,05 Tidak Baik Tidak Aktif
Keterangan: X = Jumlah skor yang diperoleh.(Nurkancana, dkk; 1990).
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil apabila
memenuhi indikator keberhasilan. Adapun indikator keberhasilannya, yakni:
1. Ketuntasan belajar secara klasikal
Ketuntasan klasikal apabila 85% atau lebih siswa di kelas telah
Memperoleh nilai minimal 70 pada saat evaluasi.
2. Kriteria kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran Discovery dikatakan meningkat apabila perolehan minimal
skor 46,65-59,95 aktivitas guru mencapai yang berkatagori “Baik”.
10
3. Hasil belajar IPA siswa mengalami peningkatan secara signifikan yang
di uji melalui uji gain ternormalisasi <g> yang berada pada kategori
minimal “Sedang”.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Kegiatan Siklus
Kegiatan siklus I dilaksanakan enam kali pertemuan, yaitu di mulai pada
tanggal 14, 20, 21, 27, 28 Januari 2015 dan 3 Februari 2016 yang diawali dengan
tahap perencanaan, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan, pengamatan
(observasi) dan evaluasi/refleksi.
Selama proses pembelajaran, kegiatan aktivitas guru dan aktivitas siswa
pada pertemuan pertama dan kedua diamati oleh guru kelas IV SDN 1 Bajur
Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang sekaligus sebagai observer, sedangkan yang bertindak sebagai sebagai guru
dalam peneilitian ini adalah peneliti sendiri. Berikut penyajian hasil observasi
penerapan pembelajaran Discovery.
a. Hasil Penerapan Instrumen Discovery Siklus I
Kegiatan aktivitas guru dan siswa diamati langsung oleh wali
kelas IV, yaitu Sara’ain yang bertindak sebagai observer. Hasil
pengamatan disajikan dalam bentuk angket yang di isi oleh siswa pada
akhir siklus I ke dalam tabel sebagai berikut:
Hasil observasi penerapan desain pembelajaran Discovery siklus I
No. Indikator Siklus I
1 Membangkitkan hasrat ingin tahu siswa. 494
2 Mendorong kemandirian dan inisiatif belajar siswa. 461
3 Mendorong siswa mampu menemukan dari hasil penelitian/kajian. 462
4 Memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi kelompok. 485
5 Meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah. 459
Jumlah 2361
Rata-rata 71,5
Kategori Sangat Baik
11
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah skor rata-rata yang diperoleh adalah
71,5. Berdasarkan kategori yang telah ditentukan pada teknik analisis data
maka penerapan pembelajaran Discovery terdapat pada kategori sangat baik.
Hal ini berarti indikator untuk aktivitas pembelajaran pada siklus I sudah
tercapai.
b. Hasil Evaluasi Siklus I
Evaluasi dilakasanakan pada akhir siklus. Pada siklus I evaluasi
dilaksanakan tanggal 3 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35
Menit. Evaluasi pada siklus I di ikuti oleh 33 orang siswa. Bentuk soal
evaluasi adalah pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Hasil Evaluasi
siklus I dapat di lihat pada tabel berikut:
No. Aspek Yang Diperhatikan Keterangan
1 Jumlah siswa yang mengikuti tes 33
2 Nilai tertinggi 80
3 Nilai terendah 45
4 Jumlah nilai 21,60
5 Rata-rata kelas 65
6 Jumlah siswa yang tuntas 21
7 Jumlah siswa yang tidak tuntas 12
8 Persentase ketuntasan klasikal 63,6
9 Gain ternormalisasi 0, 324
Dari hasil analisis siklus I diperoleh rata-rata kelas 65 dengan nilai
tertinggi adalah 80 dan nilai terendah 45. Jumlah siswa memperoleh nilai ≥
70 adalah 21 dari 33 orang siswa yang mengikuti tes, dengan porsentase
ketuntasal klasikal 63,6 %, selain itu hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dengan ditunjukkaln oleh nilai gain ternormalisasi sebesar 0,324
dengan membandingkan hasil belajar siklus I dengan hasil belajar sebelum
dilakukan penelitian. Berdasarkan kategori yang telah ditentukan pada
analisis data maka skor gain ternormalisasi berada pada kategori sedang, hal
ini berarti indikator untuk gain ternormalisasi telah tercapai. Namun nilai
12
rata-rata hasil belajar IPA siswa belum mencapai KKM (70) yang telah
ditentukan yaitu 65.
Pada siklus I skor rata-rata penerapan pembelajaran Discovery yang
diperoleh adalah 71,5 dengan kategori sangat baik, sedangkan skor gain
ternormalisasi yang diperoleh adalah 0,324 dengan kategori Sedang. Dengan
melihat indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dimana penerapan
pembelajaran telah berhasil, namun hasil belajar belum berhasil. Mengingat
masih ada kekurangan yang terjadi dan masih adanya kesempatan untuk
memperbaiki dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa maka penelitian
ini dilanjutkan pada siklus II.
c. Hasil Observasi Siklus II
Hasil observsi penerapan pembelajaran bermakna pada siklus II
diperoleh data sebagai berikut:
No. Indikator Siklus II
1 Membangkitkan hasrat ingin tahu siswa. 490
2 Mendorong kemandirian dan inisiatif belajar siswa. 479
3 Mendorong siswa mampu menemukan dari hasil penelitian/kajian. 468
4 Memfasilitasi siswa dalam melakukan diskusi kelompok. 492
5 Meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah. 485
Jumlah 2414
Rata-rata 71
Kategori Sangat Baik
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata penerapan
pembelajaran Discovery adalah 71 (berbeda pada siklus I yang
mendapat skor rata-rata 71,5 dikarenakan saat siklus I siswa yang
mengisi angket jumlahnya 33 orang siswa dan pada siklus II siswa
yang mengisi angket jumlahnya 34 orang). Berdasarkan kategori yang
telah ditentukan pada teknik analisis data maka penerapan pembelajran
Discovery pada siklus II tergolong pada kategori sangat baik . Hal ini
berarti indikator untuk aktivitas pembelajarann pada siklus II sudah
tercapai.
13
d. Hasil Evaluasi Siklus II
Evaluasi pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 Februari
2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit. Jumlah siswa yang mengikuti
tes akhir sebanyak 34 orang siswa. Evaluasi terhadap siklus II
dilaksanakan dengan memberikan tes dalam bentuk pilihan ganda
sebanyak 20 butir soal. Hasil evaluasi yang diperoleh pada siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut:
No. Aspek Yang Diperhatikan Keterangan
1 Jumlah siswa yang mengikuti tes 34
2 Nilai tertinggi 90
3 Nilai terendah 60
4 Jumlah nilai 2495
5 Rata-rata kelas 73
6 Jumlah siswa yang tuntas 29
7 Jumlah siswa yang tidak tuntas 5
8 Persentase ketuntasan 85,2
9 Gain ternormalisasi 0, 684
Dari hasil analisis siklus II diperoleh rata-rata 73 dengan nilai
tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥
70 adalah 29 dari 34 orang dengan persentase ketuntasan klasikal yaitu
85,2% selain itu, hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara
signifikan yang ditunjukkan oleh gain ternormalisasi sebesar 0,684 dengan
membandingkan hasil belajar siklus II dan hasil belajar sebelum dilakukan
penelitian (Ulangan Semester I). Berdasarkan kategori yang telah
ditentukan pada analisis data maka skor gain ternormalisasi berada pada
kategori sedang. Hal ini berarti indikator untuk gain ternormalisasi sudah
tercapai dan nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa telah mencapai KKM
(70) yaitu 73.
Pada siklus II skor rata-rata penerapan pembelajaran Discovery
adalah 71 yang berada pada kategori sangat baik dan skor gain
14
ternormalisasi diperoleh 0,684 yang berada pada kategori Sedang. Dengan
melihat indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dimana penerpan
pembelajaran Discovery berkategori sangat baik dan gain ternormalisasi
berada pada kategori sedang. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari
hasil observasi penerapan pembelajaran Discovery dan dari hasil belajar
IPA siswa kelas IV pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus sebelumnya. Dengan demikian pelaksanaan siklus
berikutnya tidak dilaksanakan, karena hasil belajar telah mencapai KKM
pada siklus II.
2. Pembahasan
Penelitaian ini di laksanakan di SDN 1 Bajur Kecamatan Labuapi
Kabupaten Lombok Barat mulai 14 Januari 2016 sampai tanggal 18 Februari
2016. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dengan alokasi
waktu pada siklus I enam kali pertemuan dan di pertemuan ke enam di
adakan evaluasi dan sedangkan pada siklus II lima kali pertemuan dan di
pertemuan ke lima diadakan evaluasi.
Sebelum peneliti melakukan PTK pada siswa kelas IV SDN 1 Bajur,
Nilai rata-rata IPA siswa adalah 57,8 dengan jumlah siswa yang tuntas 11 dari
36 orang siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 30,5 %. Untuk lebih
jelasnya daftar nilai siswa sebelum melakukan penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut.
No. Aspek Yang Diperhatikan Keterangan
1 Jumlah siswa yang mengikuti tes 35
2 Nilai tertinggi 90
3 Nilai terendah 30
4 Jumlah nilai 20150
5 Rata-rata kelas 57,8
6 Jumlah siswa yang tuntas 11
7 Jumlah siswa yang tidak tuntas 25
8 Persentase ketuntasan 30,5
15
Dari tabel di atas terlihat bahwa sebelum melakukan PTK siswa yang
mencapai KKM dengan nilai ≥ 70 adalah 11 siswa. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu diantaranya adalah siswa malas dan kurang bersemangat
dalam belajar akibatnya banyak siswa yang mengantuk, kurang termotivasi, dan
menganggap pelajaran IPA itu membosankan.
Dalam pembelajran Discovery siswa mengaitkan pengetahuan awal atau
pengalaman yang dimilikinya dengan materi dengan melakukan tanya jawab
kepada siswa, selanjutnya guru membangun kembali pengetahuan siswa dengan
melakukan diskusi kelompok dalam pengamatan sederhana, yang nantinya
setelah selesai melakukan pengamatan seluruh siswa akan berdiskusi dengan
anggota kelompoknya untuk bersama-sama menarik kesimpulan dari pengamatan
sederhana yang telah mereka lakukan.
Selain itu, menurut Wilcox dalam Samatowa (2014: 281), dalam
pembelajaran Discovery (penemuan) siswa didorong untuk belajar sebagian besar
melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dangan konsep dan prinsip. Sedangkan
menurut Bruner dalam Samatowa 014: 281), pengertian pembelajaran Discovery
adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum.
Dengan demikian berdasarkan hasil pemahaman dan teori ahli maka
dalam penelitian tindakan kelas ini terlihat adanya peningkatan hasil belajar
sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Discovery dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Bajur, Kecamatan
Labuapi Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
Pelajaran 2015/2016.
E. Kesimpuln Dan Saran
Kesimpulan
Penerapan pembelajaran Discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV SDN 1 Bajur, Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
16
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Pelajaran 2015/2016. Karena dalam
pembelajaran Discovery menekankan bahwa siswa belajar berdasarkan
penemuan, artinya siswa didorong untuk belajar sendiri melalui percobaan-
percobaan sederhana dan kegiatan aktif yang mereka lakukan di bawah
bimbingan guru. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari adanya peningkatan
nilai rata-rata sebelum melakukan penelitian yaitu 57,8 (berdasarkan nilai ujian
Semester I) menjadi 73 pada hasil evaluasi tes hasil belajar siklus II, dengan
peningkatan dari sebelum melakukan penelitian hingga siklus II sebesar 15,2.
Peningkatan yang signifikan juga dapat dilihat dari gain ternormalisasi <g>
sebesar 0,684 yang berkategori “Sedang”. Oleh karena itu berdasarkan
penjabaran diatas maka dapat di simpulkan bahwa penerapan pembelajaran
Discovery dapat meningkatkan hasil belajar IPA.
Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Diharapkan kepada guru kelas IV SDN 1 Bajur mendapatkan
pengalaman baru dengan melaksanakan pembelajaran di dalam kelas dan
menerapkan pembelajaran Discovery pada matapelajaran IPA khususnya
pada materi “Gaya” untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Sekolah
Diharapkan kepada pihak sekolah yakni kepala sekolah sebagai
pengambil kebijakan hendaknya dapat menginstrusikan kepada seluruh guru
untuk dapat menggunakan pembelajaran yang menarik dalam proses
pembelajaran.
3. Peneliti Lain
Kepada peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut
penelitian yang serupa untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di
Indonesia.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Anitah S. W., Siti Julaeha., Wardani. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Arikunto Suharsimi., Suhardjono., Supardi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Aqib, 2010. Penelitan Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama
Widya.
Dwi, 2013. Rumus Skala Likert. http://semuailmubisa.blogspot.co.id/2013/12/skala
likert.html/ (diunduh Bulan Desember 2013).
Harminingsih, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. http://
harminingsih.blogspot.co.id/2008/08/faktor-faktor-yang mempengaruhi-hasil.html/
(diunduh tanggal 1 Agustus 2008).
Hermawan A.H., Rudi Susilana., Siti Julaeha., Wina Sanjaya. 2010. Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Himmaturrosida, 2015. Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas III Semester II SDN Lendang Ara Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Mataram. (Skripsi tidak diterbitkan).
Himit, 2014. Definisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli. https://
himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil belajarmenurut-para-ahli/
(diunduh tanggal 21 Maret 2014)
Hosnan, 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21.
Bandung: Ghalia Indonesia.
Kurniawan, Annas. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis ProyekTerhadap
Keterampilan Berpikir Kritis Dan Sikap Terkait Sains Siswa SMP.
http://www.cendikia.com. Diakses tanggal 19 maret 2015
Lestari H.M., Agus Taufik., Puji Lestari Prianto. 2007. Pendidikan Anak di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Mustajab, 2013. Penerapan Metode Discovery Pada Pembelajaran IPA Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester 2 SDN BEBAK Tahun
Pelajaran 2012.2013. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Mataram. (Skripsi tidak diterbitkan).
18
Nurkancana, W., Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Raeza Fathoni, 2015. Penerapan Model Desain Pembelajaran Bermakna (Meaningful
Instructional Design) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Di Kelas
IV SDN 2 Terong Tawah Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Mataram. (Skripsi tidak diterbitkan).
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Samani,. Muchlas. 2010. Menggagas Pendidikan Bermakna Integrasi Life skill-KBK-MBS.
Surabaya: SIC
Samatowa Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT INDEKS
Samuel S.L., Ricky Alnoid Nggili. 2013. Asyiknya Penelitian Ilmiah dan Penelitian
Tindakan Kelas. Surabaya: C.V ANDI.
Sora, 2011. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
http://save4your.blogspot.co.id/2011/06/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam-
dan.html/ (diunduh tanggal 6 Juni 2011).
Sudarti, 2014. Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPA Dengan Metode
Pembelajaran Discovery Pada Siswa Kelas III MI MA’ARIF NGARGOSOKO
SRUMBUNG MAGELANG. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sudjana N. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
2014. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
, 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryanto A., dkk., 2009. Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Winataputra U.S., 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departeman Pendidikan
dan Kebudayaan.