penerapan nilai-nilai karakter al islam kemuhammadiyahan …
TRANSCRIPT
i
PE N E R A P A N N I L A I - N I L A I K A R A K T E R A L I S L A M
KEMUHAMMADIYAHAN DI TK AISYIYAH MAMAJANG
KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Melakukan Penelitian pada
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
SURIANI
10545 11014 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
202
ii
iii
iv
v
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Jawaban dari sebuah keberhasilan adalah
Terus berusaha dan tak kenal putus asa”
-RifaldiBarhan.2020
“Mulailah dengan penuh keyakinan,
Menjalankan dengan penuh keikhlasan, dan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan”
-Rhy.2020
Dengan segala kerendahan hati…
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk kedua orang tuaku tercinta ayahanda
Fikri dan ibunda Nilmawati, saudara-saudaraku, serta keluarga besarku
yang selalu mengirim doa, menyemangati dan memberi dukungan moril demi
kesuksesanku.
vii
ABSTRAK
SURIANI. 2021. Penerapan nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan di
TK Aisyiyah Mamajang kota Makassar.Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Rusmayadi dan pembimbing II Intisari.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
gambaran guru dalam menerapkan nilai-nilai karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang kota Makassar. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian metode kualitatif menggunakan pendektan
deskriptif yang dilakukan di TK Aisyiyah Mamajang kota Makassar. Teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data
yang digunakan ada empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, display
data kemudian verivikasi data.
Hasil penelitian yaitu penerapan nilai-nilai karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang kota Makassar dilakukan dengan
dengan melalui kegiatan rutin, kegiatan khusus, kegiatan terintegrasi dengan
pengembangan lain, kegiatan terprogram, kegiatan keteladanan, dan kegiatan
spontan.
Kata Kunci: Penerapan Nilai Karakter, Al Islam Kemuhammadiyahan.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas segala nikmat dan
karunia-Nya, Tuhan Maha Penyayang. Demikian kata untuk mewakili atas segala
nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bersyukur atas anugerah pada detik waktu,
denyut jantung, dan gerak langkah pada-Nya, Sang Khalik. Dan salam penulis
curahkan kepada Rasulullah Muhammad Saw, Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul "Penerapan Nilai-Nilai Karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan Di Tk Aisyiyah Mamajang Kota Makassar" walaupun
jauh dari kata sempurna. Segala daya dan upaya telah penulis serahkan untuk
membuat tulisan ini dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan
khususnya dalam lingkup Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Teristimewa, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang tulus kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda tercinta Fikri dengan
Ibunda Nilmawati, yang telah mengasuh, mendoakan, memotivasi, dan mencintai
penulis hingga sekarang. Kepada saudaraku yang tak pernah berhenti memberikan
bantuan moril, doa, dan semangat yang luar biasa selama ini menjadi tempat
berbagi suka dan duka. Air mata dan senyum yang kalian hadiahkan akan menjadi
kisah terindah akan selalu penulis rindukan. Tak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada keluargaku yang selalu memberi semangat, doa dan motivasi
yang sangat luar biasa.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Oleh karena itu, segala rasa hormat penulis menyampaikan ucapan
ix
terima kasih kepada bapak Dr. Rusmayadi, M.Pd dan Ibu Intisari,S.Pd.,M.Pd
sebagai pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan.
Motivasi dan banyak ilmu sejak awal penyusunan Skripsi hingga selesai. Tak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. H. Ambo
Asse,M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib,
S.Pd.,M.Pd.,Ph.D Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar dan Bapak Tasrif Akib, S.Pd.,M.Pd Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini serta seluruh dosen dan para
staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan serangkaian ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada
kepala sekolah dan guru TK Aisyiyah kota Makassar telah membantu dan
memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. Juga kepada sahabatku
Ainun Islamiyah dan Ika Aulia Azhara serta teman-teman di PG-PAUD Angkatan
2016 yang selalu memberikan motivasi, saran dan bantuannya kepada penulis.
Semoga segala kebaikan yang diberikan dari semua pihak mendapat
balasan dari Allah SWT. Skripsi ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan Penulis berharap Skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Makassar, Januari 2021
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................ v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan .................................................................................. 8
B. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 10
C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 30
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian ................................................................. 30
C. Faktor yang diselidiki ............................................................................. 31
D. Prosedur Penelitian ................................................................................. 31
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 32
xi
F. Jenis Dan Sumber Data Penelitian .......................................................... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33
H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 34
I. Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 37
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 41
B. Pembahasan ........................................................................................... 134
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................ 139
B. Saran ....................................................................................................... 139
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Teknik pelaksanaan Al Islam Kemuhammadiyahan .................... 26
Tabel 2.2 Nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan ............................. 27
Tabel 4.1 Data Guru di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar ................ 49
Tabel 4.2 Data Staf di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar .................. 50
Tabel 4.3 Keamanan di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar ............... 50
Tabel 4.4 Data Anak Didik di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar ..... 51
Tabel 4.5 Sarana di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar ...................... 52
Tabel 4.6 Prasarana di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar ................. 53
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................ 31
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kisi-Kisi Intrumen
2. Instrumen Wawancara Guru
3. Dokumentasi
4. Surat Pengantar TU
5. Surat Izin Penelitian dari LP3M
6. Surat Keterangan Validasi
7. Kartu Kontrol Penelitian
8. Surat Keterangan Selesai Penelitian
9. Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
10. Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses transformasi nilai, pengetahuan, dan
keterampilan yang ditujukan untuk membentuk karakter serta mengembangkan
kecerdasan dan kecakapan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
dilakukan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pengertian
pendidikan juga disebutkan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “Pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar anak didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta berbagai keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Wiyani,2017: 62) Pendidikan sebagai segala
usaha dari orang tua terhadap anak-anak dengan tujuan untuk kemajuan hidup
anak, dalam arti memperbaiki bertumbuhnya segala kekuatan rohani dan jasmani
yang ada pada anak-anak karena kodrat-iradatnya atau pembawaannya sendiri.
Agar terbentuknya generasi anak yang cerdas dan berkualitas, pendidikan perlu
dimulai sejak usia dini dan salah satu cara untuk memulainya adalah dengan
menyelenggarakan lembaga pendidikan anak usia dini atau disingkat dengan
PAUD.
2
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang
berbagai potensi yang dimiliki anak supaya dapat berkembang dengan optimal.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional Bab I pasal 1, butir 14 dinyatakan bahwa :
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
anak agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk
lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal
berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk
lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal
berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan.
Tujuan pendidikan anak usia dini adalah membangun landasan bagi
berkembangnya potensi anak didik, agar menjadi manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, inovatif, mandiri, dan percaya diri, menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab, serta mengembangkan potensi
kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis dan sosial anak didik, pada
masa emas pertumbuhannya.
3
Montessori (Mulyasa,2012: 20) mengemukakan bahwa: “usia dini
merupakan periode sensitif atau masa peka pada anak, yaitu suatu priode ketika
suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, dan diarahkan sehingga tidak terhambat
perkembangannya”. Masa usia dini merupakan masa yang tepat untuk
memberikan stimulus pertumbuhan dan perkembangan yang baik karena disana
ada pertumbuhan motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, moral dan seni.
Pertumbuhan moral sebagai bagian dari kebutuhan anak berhubungan dengan
implementasi nilai.
Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem
Pendidikan Nasional bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi anak didik agar menjadi manusia yang
beriman, bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Terlihat jelas bahwa pendidikan nasional menginginkan sistem pendidikan
berorientasi pada semua ranah pembelajaran (kognitif, afektif, psikomotorik).
Tidak hanya memiliki keterampilan dan kemampuan serta karakter (bermartabat,
beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab).
Menurut Raharjo sebagaimana dikutip Zubaedi (Fadlillah & Khorida
2016:23) mengemukakan bahwa:
Pendidikan karakter adalah sebagai suatu proses pendidikan secara
holistis yang dapat menghubungkan dimensi moral dengan ranah
4
sosial dalam kehidupan anak didik sebagai fondasi bagi terbentuknya
generasi berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki
prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.
Karakter seseorang tidak bisa dilepaskan dari nilai budaya yang hidup di
tengah-tengah masyarakat dimana ia berada. Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan
dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi
antar anggota masyarakat. Kedudukan dan peran budaya yang begitu penting
dalam kehidupan masyarakat meniscayakan budaya menjadi sumber nilai dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah menjadi bagian penting dalam
kehidupan sebab dengan terdidiknya anak usia dini berarti generasi atau tunas-
tunas bangsa telah dibantu menjadi pelanjut cita-cita perjuangan bangsa yang
tidak lemah. Hal ini telah menjadi komitmen pemerintah Indonesia sebagaimana
dicantumkan dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003
pasal 1 ayat 14, dan komitmen ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah (PP)
no. 17 tahun 2010, pasal 61. Di samping Pemerintah, kelompok masyarakat
maupun organisasi masyarakat (Ormas) juga berkomitmen dalam
mengembangkan potensi anak-anak masa usia dini. Aisyiyah salah satu organisasi
otonom (Ortom) Muhammadiyah menyelenggarakan program Pendidikan Taman
Kanak-kanak “Aisyiyah” disebut Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal
(TK ABA) dan pendidikan Anak Usia Dini Aisyiyah Bustanul Athfal (PAUD
ABA). Aisyiyah yang di didirikan di Yogyakarta pada tanggal 27 Rajab 1335
bertepatan tanggal 19 mei 1917, tidak lain adalah untuk memberikan kontribusi
bagi pendidikan di Indonesia serta untuk mengenalkan dan meletakkan dasar
5
pengetahuan tentang organisasi ke-Aisyiyahan atau ke-Muhammadiyahan kepada
anak didik.
Al Islam Kemuhammadiyaan (AIK) merupakan ruh penggerak misi
lembaga pendidikan Muhammadiyah. Materi Al Islam Kemuhammadiyahan
menjadi kekuatan sekaligus identitas karakter lembaga pendidikan
Muhammadiyah termasuk PAUD Aisyiyah. Nilai-nilai Karaket Al Islam
Kemuhammadiyahan yang menjadi ruh dan identittas PAUD Aisyiyah disebutkan
dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah antara lain tauhid, ibadah,
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, tolong menolong,
keikhlasan, tanggung jawab, kerja keras, sabar, tawakkal, tabah hati, raja‟ dan
khauf, ittiba‟ kepada Nabi Muhammad SAW, orientasi ke masa depan, dan asas
musyawarah.
Peran materi ajar Al Islam Kemuhammadiyahan sangat dibutuhkan dalam
menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter anak didik PAUD
Aisyiyah. Penerapan nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan suatu keniscayaan
pada masa emas pertumbuhan anak didik PAUD agar dapat membantu
meletakkan dasar-dasar, nilai-nilai norma agama, pengembangan sosial dan
emosional serta pengembangan kemampuan dasar yang diperlukan oleh anak
didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penerapan nilai-nilai Al
Islam Kemuhammadiyahan dilakukan melalui kegiatan rutin, kegiatan khusus,
kegiatan terintegrasi dengan pengembangan lain, kegiatan terprogram, kegiatan
keteladanan, dan kegiatan spontan.
6
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 7-11
September 2020 di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Mamajang Kota Makassar,
Peneliti mengamati terdapat 32 dari 160 jumlah anak yang terdapat di lima sentra
di antaranya sentra ibadah, sentra persiapan, sentra seni dan kreatifitas, sentra
pembangunan, sentra bermain peran, belum menunjukkan nilai-nilai karakter Al
Islam Kemuhammadiyahan. Karakter Al Islam Kemuhammadiyahan di TK
Aisyiyah Mamajang kota Makassar sudah berkembang sesuai harapan dimana
anak sudah menjawab ibu guru dengan sopan, mengucapkan salam sebelum
masuk kelas, mengucapkan kata tolong ketika meminta sesuatu, mengucapkan
kata maaf ketika melakukan kesalahan, anak sudah tertib menunggu giliran, mau
berbagi kepada temannya ketika ada yang tidak membawa makanan, membantu
temannya ketika membutuhkan bantuan, anak sudah mampu mengembalikan
mainan ke tempatnya masing-masing.
Dari latar belakang inilah penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui bagaimana “Penerapan Nilai-nilai karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan
Nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang
Kota Makassar?
7
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran Penerapan Nilai-nilai karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi akademis atau lembaga pendidikan: menjadi bahan informasi yang
berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, khususnya dalam penerapan
nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan kepada Anak Usia
Dini.
b. Bagi peneliti: menjadi masukan dalam meneliti dalam menerapkan nilai-
nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan kepada Anak Usia Dini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru, penelitian ini dapat berguna sebagai penambah wawasan bagi
guru untuk lebih memahami tentang penerapan nilai-nilai karakter Al
Islam Kemuhammadiyahan.
b. Bagi Sekolah, Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
kebijakan untuk melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan agar anak
dapat melakukan aktivitas pembelajaran dengan leluasa dan dapat
mengembangkan pendidikan khususnya di TK Aisyiyah Mamajang Kota
Makassar.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang
erat kaitannya dengan masalah yang diteliti maka peneliti mengambil rujukan dari
penelitian lain yang hampir sama di antaranya sebagai berikut:
a. Penelitian oleh Mardiah Hayati (2019), berjudul “Pembelajaran Nilai Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aba Panto Daeng Sumbawa Besar dan TK Aba
Taliwang Sumbawa Barat”. Dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa
tujuan pembelajaran Al Islam Kemuhammadiyahan yaitu memanusiakan
manusia agar berguna bagi Bangsa dan Negara, membantu meletakkan dasar
ke arah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang
diperlukan oleh anak dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungannya
dan pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, membantu mengembangkan
seluruh potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosional, moral dan agama
secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis dan
kompetitif, mengembangkan benih-benih keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT sedini mungkin dalam kepribadian anak yang terwujud dalam
perkembangan kehidupan jasmaniah dan rohaniah sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
9
b. Penelitian oleh Silvie Mil (2018), berjudul “Penanaman Nilai-nilai
Kemuhammadiyahan Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter Sejak Dini Di
TK Aisyiyah Bustanul Athfal 24 Kayu Putih, Jakarta Timur”. Dalam penelitian
tersebut menjelaskan bahwa Penanaman nilai-nilai Kemuhammadiyahan dapat
dilakukan melalui peneladanan (modelling), pembiasaan, metode bercerita,
tanya jawab, karyawisata, bernyanyi melalui gerak dan lagu dengan tetap
berprinsip pada kegiatan pembelajaran yang aktif melibatkan anak serta
menyenangkan. Kegiatan ini telah terbukti efektif dalam menanamkan nilai-
nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan diantaranya tauhid, ibadah,
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, tolong menolong,
keikhlasan, tanggung jawab, kerja keras, sabar, tawakkal, tabah hati, raja‟ dan
khauf, ittiba‟ kepada Nabi Muhammad SAW, orientasi ke masa depan, dan
asas musyawarah.
Berdasarkan uraian di atas dari beberapa penelitian sebelumnya, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran Al Islam
Kemuhammadiyahan sangat membantu dalam meletakkan dasar tumbuh
kembang keimanan dan ketaqwaan serta pengalaman kepada anak tentang
agama islam, sehingga terarah menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada
Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Subjek pada penelitian ini yaitu Guru Kelas
kelompok B1, kelompok B2, kelompok B3, kelompok B4, kelompok B5 di TK
Aisyiyah Mamajang kota Makassar.
10
B. Tinjauan Pustaka
1. Karakter
a. Pengertian Karakter
Pendidikan karakter berasal dari dua suku kata yaitu pendidikan dan
karakter. Dimana pendidikan lebih merujuk kepada kata kerja, sedangkan karakter
lebih pada sifatnya. Menurut F.R Paulhan (Koesoema,2011: 104) menganggap
karakter sebagai apa yang membuat seorang pribadi itu dirinya sendiri bukan yang
lain. Sedangkan Lickona (Suprihatiningrum, 2016: 262) “menekankan pentingnya
tiga komponen karakter yang baik (component of good character) yaitu dimulai
dengan memperkenalkan nilai karakter (moral knowing), mengajak anak untuk
merasakan nilai karakter (moral feeling) dan melakukan kegiatan sehari-hari
(moral action) sehubungan dengan hal tersebut perlu kiranya untuk memulai
pendidikan karakter sejak anak usia dini dengan alasan bahwa usia tersebut
merupakan masa keemasan (golden age) bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak. Jika sejak usia dini anak distimulasi dengan pembiasaan karakter yang baik,
maka dewasa kelak nilai karakter tersebut akan menjadi kebiasaan”.
Ribert marine (Wiyani, 2016:208) mengartikan “karakter sebagai gabungan
yang sama antara sikap, perilaku, bawaan, serta kemampuan yang membangun
pribadi seseorang”. Sedangkan menurut Muchlas samani dan Hariyanto (Wiyani,
2016: 208) mengartikan “karakter sebagai nilai dasar yang membangun pribadi
sesorang terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan
yang membedakannya dengan orang lain serta diwujudkannya dalam sikap dan
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari”.
11
Menurut Fasli Jalal (Fadlillah & Khorida,2016: 21) “Karakter ialah nilai-
nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata kehidupan baik,
dan berdampak baik terhadap lingkungan) terpatri dalam diri dan terejawantahkan
dalam perilaku”. Sedangkan Sudrajat (Zubaedi, 2017: 375) mengemukakan bahwa
ada empat strategi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pendidikan
karakter dalam menumbuhkan nilai-nilai moral di lingkungan akademik yaitu
meliputi pengajaran (teaching) keteladanan (modeling) penguatan (reinforcing),
dan pembiasaan (habituating).
Welton & Mallan ( Hermino, 2014: 161) mengemukakan bahwa:
Pembentukkan karakter dengan model pembiasaan yang sering
dilakukan, berkhotbah dan kadang-kadang mengejek anak-anak yang
menyimpang dari apa yang diharapkan, tujuannya adalah untuk
menanamkan kepada anak nilai-nilai inti seperti kejujuran,
kepatuhan, menghormati orang tua, kepercayaan orang tua, dan
saling menghargai antar sesama dalam pembentukan individu yang
bermartabat dan dinilai dari hasil pekerjaannya.
Menurut Doni Koesoema dalam bukunya Pendidikan Karakter Strategi
Mendidik Anak di Zaman (Fadlillah & Khorida: 2016:35) menyebutkan bahwa
nilai pendidikan karakter paling tidak mencakup dalam delapan hal, sebagai
berikut:
a. Nilai keutamaan
Manusia dikatakan memiliki keutamaan kalau ia menghayati dan
melaksanakan tindakan-tindakan yang utama dan membawa
kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Pendidikan karakter
adalah salah satu bentuk upaya bagaimana membiasakan seseorang
untuk selalu berbuat baik dan benar sebagaimana yang telah
diajarkan agama.
12
b. Nilai keindahan
Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan keindahan.
Artinya melalui pendidikan karakter ini akan tercermin pada diri
anak didik untuk mengembangkan nilai estetika di tempat manapun
ia berada.
c. Nilai kerja
Pendidikan karakter merupakan bentuk upaya untuk menanamkan
pada diri anak didik, untuk senantiasa bekerja keras dan jangan
bergantung pada orang lain. Bekerja keras akan menjadikan anak
didik mampu lebih mandiri dan selalu optimis.
d. Nilai cinta tanah air
Cinta tanah air itu sudah banyak diabaikan oleh generasi muda,
khususnya anak didik di sekolah-sekolah. Bila seseorang sudah
tidak lagi cinta tanah air, ia akan melakukan apa saja tanpa
memperdulikan keberlangsungan bangsa dan tanah airnya. Oleh
karenanya, peran pendidikan karakter adalah untuk menanamkan
kembali generasi muda tentang pentingnya cinta tanah air. Jika
orang telah cinta tanah air , ia akan rela melakukan apa saja demi
kebaikan tanah airnya, meski harus mengorbankan segenap jiwa,
raga, dan seluruh harta bendanya. Orang yang mempunyai karakter
demikian yang akan dapat membawa bangsa dan negara ini
semakin maju dan terus berkembang menjadi lebih baik lagi.
e. Nilai demokrasi
Secara bahasa, demokrasi artinya kerakyatan. Pendidikan karakter
yang diaplikasikan di Indonesia merupakan salah satu bentuk upaya
untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada anak didik.
Demokrasi dimaknai sebagai pemberian kesempatan kepada siapa
saja untuk berpendapat demi kepentingan bersama.
f. Nilai kesatuan
Indonesia merupakan negara plural. Artinya, dalam satu negara
terdapat berbagai macam suku, ras, dan budaya yang berbeda-beda.
Oleh karenanya untuk menjadi sebuah satu kesatuan yang utuh,
semuanya harus bersatu dengan cara saling menghormati dan
menghargai perbedaan. Pendidikan karakter berperan untuk
menanamkan pada diri anak didik tentang pentingnya rasa
persatuan dan kesatuan.
g. Nilai moral
Moral merupakan nilai yang sangat penting untuk diajarkan dan
dibiasakan kepada anak didik. Pendidikan karakter di dalamnya
tercermin akan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang bersumber
dari ajaran agama.
h. Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
pendidikan karakter.
13
Setelah diketahui nilai-nilai pendidikan karakter tersebut, tampak bahwa
pendidikan karakter di Indonesia ingin membangun individu yang mengenal
Tuhannya, mampu menghargai diri sendiri dan mengembangkan potensi diri yang
dimilikinya, mampu hidup di tengah-tengah masyarakat yang beragama serta
dapat menjaga keharmonisan dengan alam lingkungan dan mampu membangun
kehidupan berbangsa yang bermartabat, berdaulat, dan berbudaya. Pendidikan
karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan
supaya dapat menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa atau pada jenjang
pendidikan selanjutnya.
Menurut david Elkind dan Freddy Sweet (Fadlillah & Khorida, 2016:22)
“Pendidikan karakter adalah usaha sengaja atau sadar untuk membantu manusia
memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti”. Selanjutnya,
Raharjo (Fadlillah & Khorida, 2016:23) memaknai bahwa “pendidikan karakter
sebagai suatu proses pendidikan secara holistik yang menghubungkan dimensi
moral dengan ranah sosial dalam kehidupan anak didik sebagai fondasi bagi
terbentuknya generasi berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki
prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan”.
Lebih lanjut Sri judiani (Fadlillah & Khorida, 2016:23) mengemukakan bahwa:
Pendidikan Karakter ialah suatu pendidikan yang mengembangkan
nilai- nilai pada anak didik sehingga mereka memiliki nilai dan
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga
Negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
14
Dari pemaparan pengertian pendidikan karakter menurut para ahli di atas
maka peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu upaya yang
dilakukan guru kepada anak didik agar anak mempunyai tingkah laku yang baik
sesuai dengan nilai-nilai moral dan keagamaan.
b. Tujuan pendidikan karakter
Menurut Dharma Kesuma (2011:9), tujuan pendidikan karakter, khususnya
dalam settingan sekolah, di antaranya sebagai berikut:
1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan pesera
didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.
2) Mengoreksi prilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai
yang dikembangkan oleh sekolah.
3) Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat dalam
memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.
c. Manfaat Pendidikan Karakter
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya pendidikan karakter
(Fadlillah & Khorida, 2016:26-27). Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
Nasional merekomendasikan agar setiap lembaga pendidikan melaksanakan dan
menyisipkan setiap kegiatan pembelajaran dengan pendidikan karakter. Melalui
pendidikan karakter ini, diharapkan dapat mengurangi berbagai persoalan negatif
yang menimpa bangsa. Mulai dari perilaku menyimpang, kekerasan, ketidak
jujuran, sampai pada perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Degradasi moral
bangsa Indonesia ini tidak terlepas dari belum terbentuknya pendidikan karakter
15
pada setiap jiwa masyarakat dan bangsa Indonesia. Tidak hanya pada rakyat biasa,
tetapi sudah sampai pada tingkat pejabat negara yang notabenenya berpendidikan
dan berpengetahuan.
Manfaat pendidikan karakter diantaranya ialah menjadikan manusia agar
kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-nilai
kebajikan yang telah digaris oleh-Nya. Dengan adanya pendidikan karakter ini
diharapkan degradasi moral yang dialami bangsa ini dapat berkurang. Tentu hal
ini tidaklah mudah, membutuhkan perjuangan dan kerja keras dari semua pihak.
Pendidikan karakter anak usia dini merupakan salah satu wujud nyata
mempersiapkan generasi-generasi berkarakter yang akan membawa kemajuan dan
kemakmuran bangsa Indonesia.
d. Fungsi pendidikan karakter
Berkaitan dengan itu, (Zubaedi, 2011:18-19) menyatakan ada beberapa
fungsi diadakannya pendidikan karakter.
1) Fungsi pembentukan dan pengembangan potensi
Pada fungsi ini pendidikan karakter berfungsi untuk membentuk dan
mengembangkan potensi anak didik supaya berpikiran baik, berhati-hati
dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. Oleh
karenanya, dalam konteks ini pendidikan harus mampu memberikan
keleluasaan kepada anak didik untuk dapat mengembangkan potensi
maupun bakat yang dimilikinya sesuai dengan norma-norma yang ada.
2) Fungsi perbaikan dan penguatan
16
Fungsi perbaikan dan penguatan dimaksudkan bahwa pendidikan
karakter berfungsi memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan
pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan
pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera.
3) Fungsi penyaring
Fungsi yang terakhir dari pendidikan karakter ialah fungsi penyaring.
Maksudnya, pendidikan karakter tersebut dimaksudkan untuk memilah
budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
2. Al Islam Kemuhammadiyahan
a. Pengertian Al Islam Kemuhammadiyahan
Agama islam diartikan sebagai agama penyerahan diri kepada Allah SWT,
artinya seseorang yang telah menganut agama islam berarti siap untuk
menyerahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan menunjukkan ketaatannya
dalam menjalankan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya. Sedangkan
Muhammadiyah merupakan sebuah wadah atau organisasi yang mengkaji,
mengembangkan, serta mengamalkan dan menyiarkan ajaran agama islam untuk
mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya, atau yang sesuai dengan
Al-Qur‟an dan sunnah nabi Muhammad saw.
Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan ruh penggerak misi
lembaga pendidikan Muhammadiyah. Pendidikan Al Islam Kemuhammadiyahan
merupakan mata pelajaran wajib di sekolah yang bernaung dalam persyarikatan
17
Muhammadiyah. Menurut Ahmad Dahlan, (Hidayat, 2012: 57) pendidikan akhlak
adalah modal dasar dalam membangun bangsa selain pendidikan individu dan
pendidikan sosial. Dalam pendidikan Kemuhammadiyahan inilah anak didik
diperkenalkan dengan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai organisasi Muhammadiyah
sehingga mereka kelak dengan suka rela mengamalkan dan menghayati prinsip-
prinsip keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah. Dalam penelitian di sekolah yang
berbasis Muhammadiyah, penerapan nilai-nilai Kemuhammadiyahan ini
dilakukan antara lain dengan metode internalisasi dalam kegiatan pembelajaran;
keteladanan, metode cerita dan pembiasaan.
Adapun pengembangan pendidikan Kemuhammadiyahan meliputi
(Dikdasmen 2011): (1) Pengenalan organisasi Aisyiyah/Muhammadiyah; (2)
Pengenalan pendiri Aisyiyah/Muhammadiyah; (3) Pengenalan amal usaha
Aisyiyah/Muhammadiyah dan (4) pengenalan tujuan Aisyiyah/Muhammadiyah.
Empat ruang lingkup tersebut dijabarkan dalam materi pembelajaran: (1)
Pengucapan dan arti kata Aisyiyah atau Muhammadiyah; (2) Pengucapan “Taman
Kanak-Kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal” dan artinya serta tujuannya; (3) Lagu
mars “TK Aisyiyah Bustanul Athfal”; (4) Syair tentang organisasi Aisyiyah; (5)
Pengucapan dan arti kata Muhammadiyah; (6) Lagu-lagu Muhammadiyah yang
sederhana; (7) Pengenalan ortom Muhammadiyah; dan (8) mengenal kelanjutan
pendidikan TK Aisyiyah Bustanul Athfal.
Materi Al Islam Kemuhammadiyahan menjadi kekuatan sekaligus identitas
karakter lembaga pendidikan Muhammadiyah termasuk PAUD Aisyiyah. Nilai-
nilai karakter AIK yang menjadi ruh dan identittas PAUD Aisyiyah disebutkan
18
dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah antara lain: tauhid, ibadah,
keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, tolong menolong,
keikhlasan, tanggung jawab, kerja keras, sabar, tawakkal, tabah hati, raja‟ dan
khauf, iyyiba‟ kepada Nabi Muhammad SAW, orientasi ke masa depan, dan asas
musyawarah.
Peran materi ajar AIK sangat dibutuhkan dalam menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai karakter anak didik PAUD Aisyiyah. Penerapan nilai-
nilai AIK suatu keniscayaan pada masa emas pertumbuhan anak didik PAUD agar
dapat membantu meletakkan dasar-dasar, nilai-nilai norma agama, pengembangan
sosial dan emosional serta pengembangan kemampuan dasar yang diperlukan oleh
anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pendidikan keaisyiyahan atau kemuhammadiyahan di KB/TK Aisyiyah
disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan menggunakan metode yang
menarik melalui: cerita, menyanyi, gambar atau lambing, kunjungan wisata,
bahasa dan sikap.
Disamping itu, Badillah (Fadhilah,2009: 129) merumuskan 6 landasan nilai
Al Islam Kemuhammadiyahan, sebagai berikut:
1) Nilai kemurnian
Nilai kemurnian adalah semangat keagamaan muhammadiyah yang
dimaksudkan sebagai pemelihara mata ajaran islam yang berlandaskan Al-
Qur‟an dan As-Sunnah.
2) Nilai kebajikan
19
Nilai kebajikan yaitu muhammadiyah itu menekankan nilai kebajikan.
Muhammadiyah adalah gerakan amal.
3) Nilai kemajuan
Nilai kemajuan yaitu islam yang yang didorong muhammadiyah adalah
islam yang berkemajuan
4) Nilai keseimbangan
Nilai keseimbangan yaitu muhammadiyah mendorong adanya at tawazu,
nilai-nilai moderat. Muhammadiyah tidak terjebak kepada spiritualisme,
berdzikir terus, juga tidak terjebak pada rasionalisme yang berlebihan dalam
beragama.
5) Nilai kebudayaan
Nilai kebudayaan yaitu gerakan muhammadiyah itu gerakan kebudayaan,
dakwah, pendekatannya, strategi cultural. Gerakan kebudayaan ini
berorientasi memperkuat landasan budaya itu menyangkut mentalitas.
6) Nilai kekeluargaan
Nilai kekeluargaan yaitu ada kebersamaan dalam Muhammadiyah.
b. Tujuan pengembangan Al Islam kemuhammadiyahan
Tujuan pengembangan Al Islam Kemuhammadiyahan di PAUD‟ Aisiyah
adalah untuk mengembangkan benih-benih keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT sedini mungkin dalam kepribadian anak yang terwujud dalam
perkembangan kehidupan jasmaniyah dan rohaniah sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
20
c. Ruang lingkup pengembangan Al Islam kemuhammadiyahan
Pengembangan Al islam kemuhammadiyahan dalam buku pengembangan
Al Islam PAUD Aisyiyah (2011:31) adalah untuk membantu meletakkan dasar
tumbuh kembang keimanan dan ketaqwaan serta pengalaman anak tentang agama
islam, sehingga terarah menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah
SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat
dan berbangsa serta bernegara. Ruang lingkup pengembangan Al Islam
Kemuhammadiyahan meliputi:
1) Pengenalan yaitu memperkenalkan keenam aspek Rukun Iman yang
meliputi iman kepada Allah, iman kepada para malaikat, iman kepada
kitab-kitab Allah, iman kepada para rasul Allah, iman kepada hari akhir,
serta iman kepada takdir Allah yang baik maupun yang buruk.
2) Pengenalan dan pembiasaan yaitu memperkenalkan kelima aspek Rukun
Islam dan pembiasaan untuk mengikuti pengalaman kelima aspek rukun
islam tersebut, yakni dapat mengucapkan syahadat, membiasakan shalat,
membiasakan berpuasa, mengenal zakat dan pergi haji bagi yang mampu.
3) Pengenalan pembiasaan, yakni memperkenalkan tentang akhlak islami,
dengan berbagai contoh teladan.
Program pengembangan Al islam kemuhammadiyahan dilandasi oleh
pembinaan kehidupan beragama untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
anak didik kepada Allah SWT.
21
d. Jalur kegiatan
Pengembangan Al islam kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah dalam buku
pengembangan Al Islam PAUD Aisyiyah (2011:32) dapat dilaksanakan dengan
empat jalur kegiatan yaitu sebagai berikut:
1) Kegiatan rutin
Pengembangan Al Islam Kemuhammadiyahan secara rutin berlangsung
pada hari-hari belajar biasa. Oleh karena itu pengembangan Al islam
kemuhammadiyahan secara rutin tidak direncanakan secara eksplisit
melalui rencana pembelajaran harian, tetapi dilakukan dalam bentuk
kegiatan sehari hari yang terintegrasi dalam kegiatan yang telah
diprogramkan, sehingga tidak memerlukan waktu khusus.
Contoh pengembangan Al Islam Kemuhammadiyahan pada kegiatan
rutin yaitu : berbaris untuk masuk kelas
Kemampuan yang diharapkan dapat dicapai adalah; mendahulukan kaki
kanan dengan diawali membaca syahadat dan ikrar, yang kegiatannya
berupa ucapan dua kalimat syahadat dan dilanjutkan dengan berikrar.
2) Kegiatan khusus
Kegiatan khusus pengembangan Al Islam Kemuhammadiyahan
merupakan kegiatan yang menampung materi atau masalah yang
dipandang perlu akan tetapi tidak dapat dimasukkan dalam kegiatan yang
diprogramkan dalam RPPM dan RPPH sehingga memerlukan waktu
tersendiri.
Contoh: kegiatan praktek berwudhu, shalat berjamaah dll.
22
3) Kegiatan terintegrasi dengan pengembangan lain
Semua pembelajaran Al Islam Kemuhammadiyahan diintegrasikan
dengan pengembangan lain secara terpadu sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan (tidak ada waktu khusus).
Kegiatan terintegrasi ini sangat bermanfaat dan lebih memudahkan para
guru dalam mengajarkan Al islam kemuhammadiyahan misalnya selalu
menghubungkan sesuatu dengan kekuasaan Allah.
4) Situasi keagamaan
Ada ketetapan di taman kanak-kanak yakni disediakan ruangan sudut-
sudut yaitu:
a) Sudut ketuhanan
b) Sudut kekeluargaan
c) Sudut pembangunan
d) Sudut kebudayaan
e) Sudut alam sekitar
23
Tabel 2.1
Tabel Teknik pelaksanaan Al Islam Kemuhammadiyahan dalam Pedoman
Pembelajaran PAUD’ Aisyiyah
Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan terprogram, kegiatan ini
apabila telah menjadi suatu kebiasaan
maka akan menjadi kegiatan rutin
a. Berdoa saat kegiatan awal
b. Cuci tangan
c. Tata cara makan
d. Membersihkan diri sendiri
Kegiatan teladan a. Sopan santun dalam bertutur kata
b. Memberi dan meminta maaf
apabila berbuat salah
c. Menjaga kebersihan lingkungan
d. Tersenyum pada siapapun
Kegiatan spontan a. Meminta tolong dengan baik
b. Menunjukkan reaksi emosi secara
wajar
c. Memberi ucapan selamat kepada
teman yang berhasil
Kegiatan rutin a. Berbaris
b. Berdoa
c. Mengucapkan salam
d. Melaksanakan tata tertib
e. Makan dan minum
24
Tabel 2.2
Tabel nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan
Nilai Deskripsi
Tauhid Mengesahkan Allah artinya Allah itu satu atau
tunggal
Ibadah Tata hubungan antara seorang hamba dengan
pencipta sebagai wujud penghambaan diri kepada
Allah dengan segala ketundukan dan kepatuhan.
Keadilan
Perilaku yang menunjukkan perlakuan yang
seimbang atara hak dan kewajiban
Kejujuran
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
Persaudaraan dan gotong
royong
Suatu hubungan atau ikatan batin antara satu
orang dengan orang yang lainnya berupa Sikap
dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi
Tolong menolong
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
25
Keikhlasan
Sikap dan tindakan bekerja secara tulus, suka rela
tanpa pamri untuk mendapatkan imbalan
melainkan hanya berharap ridho Allah SWT.
Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya
Sabar
Perilaku yang menunjukkan sikap rendah hati dan
selalu berserah diri kepada Allah
Tawakkal
Perilaku yang menunjukkan sikap berserah diri
sepenuhnya kepada Allah SWT
Tabah hati
Perilaku yang menunjukkan sikap sabar ketika
terkenah musibah serta tidak mudah menyerah
Raja dan khauf
Menggerakkan pada kebaikan atau ketaatan dalam
beribadah dan giat dalam menjauhi larangan atau
meninggalkan kemaksiatan
Ittiba kepada nabi
Muhammad SAW
Sikap dan tindakan mengikuti semua yang
diperintahkan atau yang dilarang dan dibenarkan
26
oleh Rasulullah SAW.
Orientasi ke masa depan Suatu upaya antisipasi atau persiapan terhadap
masa depan yang menjanjikan
Asas musyawarah
Suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati
untuk memecahkan persoalan (mencari jalan
keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam
menyelesaikan masalah yang menyangkut
duniawi.
27
C. Kerangka Pikir
Karakter melekat pada setiap individu yang tercermin pada pola perilaku
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai karakter bertujuan mengembangkan
kemampuan seseorang untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa
yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan
sepenuh hati.
Penerapan nilai-nilai karakter Al Islam kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah
Mamajang Kota Makassar sangat perlu ditanamkan sejak dini karena merupakan
kunci yang sangat penting di dalam pembentukan kepribadian anak sehingga para
anak diharapkan menjadi pribadi yang cerdas dan tumbuh menjadi insan yang
berakhlaqul karimah.
Fitrah manusia menurut perspektif agama adalah cenderung kepada
kebaikan, masih mengakui adanya pengaruh lingkungan yang dapat mengganggu
proses tumbuhnya fitrah. Hal ini memberikan pembenaran perlunya faktor
lingkungan budaya. Faktor lingkungan, yaitu usaha sadar memberikan pendidikan
yang sosialisasi sangat berperan dalam menentukan “buah” seperti apa yang
dihasilkan nantinya dari seorang anak.
Penerapan nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan pada setiap
individu memerlukan peran sekolah yang sangat penting, sekolah
mengembangkan proses penanaman karakter melalui proses pembelajaran,
pembiasaan (habituasi), lingkungan budaya, dan tidak lepas dari kerjasama
dengan keluarga. Penerapan nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan
28
yang di dalamnya terdapat tauhid, ibadah, keadilan, kejujuran, persaudaraan dan
gotong royong, tolong menolong, keikhlasan, tanggung jawab, kerja keras, sabar,
tawakkal, tabah hati, raja‟ dan khauf, ittiba‟ kepada Nabi Muhammad SAW,
orientasi ke masa depan, dan asas musyawarah.
29
Gambar 2.1 Skema gambar kerangka fikir penelitian
TK Aisyiyah Mamajang Kota
Makassar
Anak usia 5-6 tahun
Penerapan Nilai-nilai
karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan
Nilai Karakter:
1. Tauhid
2. Ibadah
3. Keadilan
4. Kejujuran
5. Persaudaraan dan gotong
royong
6. Tolong menolong
7. Keikhlasan
8. Tanggung jawab
9. Kerja keras
10. Sabar
11. Tawakkal
12. Tabah hati
13. Raja‟dan khauf
14. Ittiba‟ kepada nabi
Muhammad SAW
15. Orietasi ke masa depan
16. Asas musyawarah
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan secara deskriptif kualitatif, penelitian dengan
pendekatan deskriptif kualitatif menekankan analisis proses dari proses berpikir
secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang
diamati, penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data
kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berpikir formal dari peneliti
dalam menjawab permasalahan yang dihadapi. Penelitian kualitatif bertujuan
mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan
realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan mengembangkan
pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi (Lexy J, 2014:6).
Jenis penelitian kualitatif yang dipilih oleh peneliti sesuai dengan masalah
yang akan diteliti, yang mana masalah tersebut masih cenderung belum jelas,
bahkan gelap, kompleks dan dinamis. Oleh karena itu masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara, tentatif, dan akan berkembang atau berganti
setelah peneliti berada di lapangan.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Mamajang Kota
Makassar, sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas
kelompok B1, kelompok B2, kelompok B3, kelompok B4, kelompok B5 di TK
Aisyiyah Mamajang Kota Makassar.
31
C. Faktor yang Diselidiki
Faktor yang peneliti TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar adalah
penerapan nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan terdiri dari nilai
tauhid, ibadah, keadilan, kejujuran, persaudaraan, dan gotong royong, tolong
menolong, keikhlasan, tanggung jawab, kerja keras, sabar, tawakkal, tabah hati,
raja‟ dan khauf, ittiba‟ kepada Nabi Muhammad SAW, orientasi ke masa depan,
dan asas musyawarah.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat sehingga dalam
pelaksanaan penelitian berpeluang mengalami perubahan dari apa yang telah
direncanakan. Hal itu dapat terjadi bila perencanaan ternyata tidak sesuai dengan
apa yang dijumpai di lapangan. Meskipun demikian, kerja penelitian mestilah
merancang langkah-langkah kegiatan penelitian.
Menurut Sugiyono (Imam, 2013: 107) mengemukakan bahwa:
Terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu: 1. Tahap
deskripsi atau tahap orientasi, di tahap ini peneliti mendeskripsikan
apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru
mendata sepintas tentang informasi yang diperoleh. 2. Tahap
reduksi, ditahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang
diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah
tertentu. 3. Tahap seleksi, pada tahap ini peneliti menguraikan fokus
yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan
analisis secara mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah
tema yang di konstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi
suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.
Sudjana ( Imam, 2013:108) mengemukakan bahwa: “Secara spesifik, ketiga
tahap di atas dapat dijabarkan dalam tujuan langkah penelitian kualitatif , yaitu
identifikasi masalah, pembatasan masalah, penetapan fokus masalah, pelaksanaan
32
penelitian, pengolahan dan pemaknaan data, pemunculan teori, dan pelaporan
hasil penelitian”.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus
“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen
meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek
penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Validasi tersebut dilakukan
oleh peneliti sendiri melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap
metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Adapun instrumen penelitian yang
digunakan berupa kisi-kisi instrument dan pedoman wawancara guru
F. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari dua sumber
yaitu sebagai berikut:
1. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya berupa hasil wawancara atau observasi dari suatu subjek,
peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab pertanyaan.
2. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari hasil telaah, buku, referensi
atau dokumentasi.
33
Sumber data penelitian adalah tempat darimana bukti atau data diperoleh.
Diantara yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas B dan
kepala sekolah.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang sesuai dan dapat menunjang keberhasilan
peneliti ini, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut.
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau
kegiatan orang atau sekelompok orang yang diteliti. Menurut Nasution (Sugiyono,
2017:226) menyatakan bahwa “observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Sedangkan Menurut Sutrisno
Hadi (Sugiyono, 2017:145) mengemukakan bahwa “observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis”.
Menurut Sunafiah Faisal (Sugiyono, 2017:226) membagi observasi
menjadi 3 yaitu observasi partisipatif, observasi yang secara terang-terangan atau
tersamar dan observasi yang tak terstruktur. Penelitian ini menggunakan observasi
partisipatif yaitu Peneliti berperan sebagai karyawan, ia mengamati bagaimana
perilaku karyawan dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana
hubungan satu karyawan dengan karyawan lain, hubungan karyawan dengan
supervisor dan pemimpin, keluhan dalam melaksanakan pekerjaan dll. Dimana
yang diobservasi adalah 160 anak di kelas B.
34
2. Interview (wawancara)
Wawancara (Moleong,2010:186) adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan tersebut.
Esterberg (Sugiyono,2017:233) mengemukakan beberapa macam
wawancara yaitu wawancara terstruktur, semi-struktur, dan tidak terstruktur.
Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, dimana peneliti telah
menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Dalam
proses wawancara selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk
wawancara, maka peneliti juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape
recorder, camera dan alat lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara
menjadi lancar. Dalam penelitian ini yang menjadi responden yaitu guru
kelompok B1,B2,B3,B4, dan B5.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi penelitian ini adalah berupa fortopolio, RPPH, KTSP, hasil
karya anak dalam pembelajaran menulis dan membaca dan foto saat kegiatan
pembelajaran membaca dan menulis.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan jelas yaitu
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dalam proposal. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari
berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
35
bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai
datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi data tinggi sekali. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
yang dapat diceritakan kepada orang.
Nasution (Sugiyono,2017:244) menyatakan bahwa:
Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja
keras. Analisi memerlukan daya kreatif serta kemampuan
intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti
untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari
sendiri metode yang dirasa cocok dengan sifat penelitiannya.
Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang
berbeda.
1. Analisis sebelum di lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan,
atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
2. Analisis setelah di lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dinamis terasa belum
36
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap
tertentu, diperoleh data yang di anggap kredibel.
a. Data Reduktion (reduksi data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka
perluh di catat secara teliti dan rinci, seperti telah dikemukakan, makin lama
peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
b. Data Display (penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori dan sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.
Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks yang
naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja) dan chart.
c. Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
37
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang di kemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga
tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
penelitian berada di lapangan.
I. Teknik Keabsahan Data
Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat
triangulasi sumber, triangulasi teknik/ metode, triangulasi waktu.
1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk mengkaji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Teknik/ Metode
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data
diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi.
3. Triangulasi waktu
38
Waktu juga sering mempengaruhi kreadibilitas data. Data yang dikumpulkan
dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum
banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Pengujian keabsahan data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu/situasi yang berbeda.
Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-
ulang sehingga sampai ditemukan kapasitas datanya (Sugiyono,2007:127).
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menyajikan dan memaparkan deskripsi umum tentang
Penerapan Nilai-Nilai Karakter Al Islam Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah
Mamajang kota Makassar. Sebagai peneliti memberikan gambaran dalam bidang
penerapan nilai-nilai karakter al islam kemuhammadiyahan, selanjutnya secara
sistematis dengan menampilkan deskripsi pendapat guru tentang penerapan nilai-
nilai karakter al islam kemuhammadiyahan. Dengan demikian dapatlah diketahui
bagaimanakah sebenarnya penerapan Nilai-Nilai Karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar.
Penerapan nilai-nilai karakter al islam kemuhammadiyahan di sekolah tidak
diberikan melalui mata pelajaran tersendiri akan tetapi diinternalisasikan secara
integratif melalui pembiasaan yang berlangsung dalam proses pembelajaran di
dalam kelas maupun di luar kelas. Selain itu, pendidikan karakter dilangsungkan
dengan cara mengintegrasikannya ke dalam kegiatan ekstrakurikuler serta
dimasukkan kedalam program kegiatan sekolah yang melibatkan seluruh warga
sekolah. Dengan cara ini diharapkan pendidikan karakter di sekolah menjadi satu
kesatuan yang integral dengan keseluruhan kegiatan pendidikan yang berlangsung
pada suatu satuan pendidikan. Selain itu, diharapkan dapat pula melibatkan
partisipasi seluruh warga sekolah sehingga semuanya merasa bertanggung jawab
akan keberlangsungan dan keberlanjutan penerapan nilai-nilai karakter al islam
kemuhammadiyahan dan masing-masing mengambil peran sesuai dengan tugas
dan fungsinya pada satuan pendidikan.
40
Proses pengintegrasian nilai-nilai karakter al islam kemuhammadiyahan
kedalam pembelajaran yang berlangsung dalam tatap muka di kelas maupun di
luar kelas membutuhkan perencanaan khusus yang menuntut kreativitas tertentu,
ketekunan, dan kesungguhan dari para pendidik. Dalam proses pembelajaran tatap
muka di dalam kelas maupun di luar kelas pendidik harus membangun suasana
kelas yang kondusif dan menyenangkan. Suasana pembelajaran yang
mencerahkan dan membangkitkan. Mencerahkan mampu membuka cakrawala
berpikir peserta didik. Membangkitkan karena proses pembelajaran dapat dan
mampu memberikan stimulus kepada peserta didik untuk mencari, menggali, dan
menemukan sendiri sikap, keterampilan dan pengetahuan. Pengintegrasian nilai-
nilai karakter al islam kemuhammadiyahan dapat dilakukan melalui kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanak didikan untuk mendukung
tercapainya standar kompetensi lulusan yang dicapai oleh seluruh atau sebagian
warga sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di TK Aisiyah Mamajang kota
Makassar menuntut peserta didik mengarahkan pada karakter al islam
kemuhammadiyahan seperti Tauhid, ibadah, keadilan, kejujuran, persaudaraan,
dan gotong royong, tolong menolong, keikhlasan, tanggung jawab, kerja keras,
sabar, tawakkal, tabah hati, raja‟ dan khauf, ittiba‟ kepada Nabi Muhammad
SAW, orientasi ke masa depan, dan asas musyawarah. Dalam hal ini, pendidik
berfungsi sebagai pembina, menjadi tempat berkonsultasi, dan memberikan
bantuan seperlunya manakala anak didik mengalami kebuntuan. Dengan cara ini,
41
peserta didik secara langsung melakukan penghayatan dan mengimplementasikan
nilai-nilai karakter al islam kemuhammadiyahan.
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak
semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar
mengajar didalam dan diluar sekolah, akan tetapi melalui pembiasaan (habituasi)
dalam kehidupan, Tauhid, ibadah, keadilan, kejujuran, tanggung jawab dll. Oleh
karena itu, sekolah memiliki peranan yang besar dalam pengembangan pendidikan
karakter karena peran sekolah sebagai pusat pembudayaan melalui pendekatan
pengembangan budaya di sekolah.
Hasil pembahasan penelitian ini dilengkapi dengan berbagai data yang
diperoleh dari pengelola TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar, yaitu 5 guru
sebagai penanggung jawab kelompok B1, kelompok B2, kelompok B3, kelompok
B4 dan kelompok B5.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah singkat Taman kanak didik-kanak didik Aisyiyah Mamajang
Aisyiyah Ranting Mamajang di awal tahun 1950 an merupakan salah satu
ranting dari Aisyiyah Cabang Makassar. Walaupun masih berstatus ranting tetapi
semangat para pengurusnya untuk membuka amal usaha pendidikan begitu besar.
Setelah pengajian terbentuk dan berjalan dengan baik, oleh pengurus bersepakat
membentuk pendidikan untuk anak didik-anak didik. Mengingat di kecamatan
Mamajang belum ada lembaga pendidikan untuk anak didik sebelum jenjang
pendidikan sekolah dasar (SD).
42
Keinginan ibu-ibu pengurus Aisyiyah Ranting Mamajang ini disampaikan
ke pengurus Muhammadiyah dan oleh pengurus Muhammadiyah direspon dengan
baik. Maka mulailah mereka mencari lokasi yang akhirnya pada tahun 1955 mulai
dibuka TK Aisyiyah dan menerima Anak didik. Sebagai tempat belajarnya
sementara masih menumpang di rumah bapak Dahlan Mangngerangi dg.Sibali,
selama kurang lebih 2 tahun di lokasi awal.
Kegiatan TK kemudian berpindah ke kompleks perguruan PGRI yang
terletak di jalan Singa No. 2 Dengan usaha dari bapak :
1. Bapak Basri dg. Malalawa (Anggota DPRD)
2. Bapak H. Mansyur dg. Nuntung (kepala jabatan pendidikan kota Makassar)
3. Bapak Palenrungi
Yang bermohon kepada Pemerintah agar Aisyiyah Ranting Mamajang
mendapatkan lahan untuk membangun gedung Taman Kanak didik-Kanak didik
Aisyiyah Mamajang, sehingga di dapatkna sebidang tanah dari Pemda Kota
Makassar sebagai hak pakai.
Untuk membangun gedungnya diupayakan oleh Bapak H.Djubi, walaupun
gedungnya sangat sederhana tetapi sudah ada tempat yang tetap untuk dipakai
beraktifitas oleh anak didik-anak didik. Pengurus Aisyiyah terus berupaya
menghimpun dana agar dapat membangun gedung yang permanen. Segala upaya
dilakukan seperti mencari donator baik dari pengurus Aisyiyah/Muhammadiyah,
keluarga maupun dari handai Lautan.
Di awal tahun 1960 dibentuk panitia pembangunan yang terdiri dari :
43
1. Hj. Nurhayati Yasin Limpo
2. Hj. Qalbi Mansyur
3. Hj. Bansuhari
Dengan bantuan seorang pengusaha yang merupakan keluarga ibu Hj.
Nurhayati Yasin Limpo, membangun gedung TK yang permanen terdiri dari 2
ruangan belajar dan 1 ruang kantor dapat diwujudkan.
b. Visi, Misi dan tujuan Taman kanak didik-kanak didik Aisyiyah Mamajang
Visi :
“Menjadi lembaga pendidikan anak didik usia dini yang berkualitas untuk
membentuk anak didik yang cerdas, kreatif, dan berkarakter”.
Misi :
1) Menciptakan lingkungan pendidikan yang islami, aman, nyaman, serta
suasana belajar yang menyenangkan.
2) Melaksanakan didikan norma-norma agama menjadi pembiasaan sehari-
hari.
3) Mengintegrasikan nilai-nilai budaya ke dalam kegiatan pembelajaran
4) Menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua, anak didik dan
masyarakat
5) Mengembangkan sikap hormat terhadap orang tua dan guru, sayang sesama
teman, serta cinta tanah air
6) Melaksanakan didikan kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif dan
menyenangkan
44
7) Mengikut sertakan anak didik dalam berbagai lomba dan kegiatan
Tujuan:
1) Membangun landasan bagi berkembangnya potensi anak didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, kritis, kreatif inovatif, mandiri, dan
bertanggung jawab.
2) Membantu anak membangun dan mengembangkan kecerdasan majemuk
yang optimal dalam aspek kognitif, efektif, fisik motorik, bahasa,
emosional dan spiritual dalam berbagai kegiatan.
3) Membangun dan membentuk karakter/kepribadian anak didik yang
mempunyai intelektualitas dan kecerdasan emosional yang dibingkai
dengan nilai-nilai Islamiyah yang sesuai dengan perkembangan anak didik
usia dini.
4) Menciptakan lembaga pendidikan yang berbudaya dan siap menghadapi
tantangan zaman
5) Mewujudkan lembaga pendidikan yang mandiri
6) Meningkatkan prestasi di segala bidang
45
c. Data guru, staf, petugas keamanan dan anak didik
Tabel 4.1
Data Guru di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar
1) Guru
No Nama Jabatan Alamat
1. Siti Aminah, S.Pd Kepala Sekolah Jl. A. Mangerangi No.58a
2. Nurbiati, S.Pd Guru Perumnas Antang
3. Ida Asniar, S.Pd Guru BTN Minasa Upa
4. Sitti B, S.Pd Guru BTN Toddopuli
5. Rosliana, S.Pd Guru BTN Je‟ne Cinnong Blok A
No.2
6. Ir. Andryani Akib,
M.Pd
Guru Jl. Vet-Sel I.r 3 No. 26
7. Ina Sutina Abidin,
S.Pd
Guru Jl. Inspeksi Kanal Selatan 2
No. 82E
8. Ita Rostia Ichsan, S.Pd Guru BTN. AURA Blok K2/No.5
9. Suhaenah Ismail, S.Pd Guru Jl. Pramuka Limbung
10. Salma Rachim, S.Pd Guru
BTN Makkio Baji Antang
No.13
11. Hasnia, S.Pd Guru Jl. Komp Pengadilan F110
Panaikang
12. Murtini, S.Pd Guru BTN AURA Blok M No.19
46
13. Rifka Irfainy Guru BTN Hartaco Indah
14. Nurnisa, S.Pd Guru Jl. Anuang
15. Mega Mutiara Lestari,
S.Pd
Guru Jl. Candrawasih Ir.29 No.
42
16. Masliana, S.Pd Guru Jl. Onta Lama II No.7
17. Insyaniah Abidin,
S.Pd
Guru Jl. Landak Baru Kanal
Selatan II No.80
2) Staf
Tabel 4.2
Data Staf di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar
No Nama Jabatan Alamat
1. Insyaniah Abidin, S.Pd Tata Usaha Jl. Landak Baru Kanal Selatan
II No.80
3) Petugas Keamanan
Tabel 4.3
Data Keamanan di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar
No Nama Jabatan Alamat
1. Arief Budiawan Keamanan BTN. AURA Blok K2/No.5
47
4) Anak Didik
Tabel 4.4
Data Anak Didik di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar
No Tahun Ajaran Anak didik Yang Mendaftar Usia 4-5 Usia 5-6
1. 2013-2014 170 anak didik 60 anak
didik
110 anak
didik
2. 2014-2015 145 anak didik 35 anak
didik
110 anak
didik
3. 2015-2016 146 anak didik 19 anak
didik
127 anak
didik
4. 2016-2017 173 anak didik 54 anak
didik
119 anak
didik
5. 2017-2018 134 anak didik 60 anak
didik
122 anak
didik
6. 2018-2019 140 anak didik 30 anak
didik
157 anak
didik
7. 2019-2020 194 anak didik 32 anak
didik
162 anak
didik
48
d. Sarana dan Prasarana
a) Sarana
Tabel 4.5
Sarana di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar
No Jenis Sarana Letak Jumlah Status
1. Lemari Setiap ruangan 10 Baik
2. Tempat Sampah Setiap ruangan 10 Baik
3. Jam Dinding Setiap ruangan 10 Baik
4. Rak buku Setiap ruangan 12 Baik
5. Meja Kerja / sirkulasi Ruangan Kantor
KepSek
2 Baik
6. Kursi Pimpinan Ruangan Kantor
KepSek
1 Baik
7. Meja Pimpinan Ruangan Kantor
KepSek
1 Baik
8. Kursi dan Meja Tamu Ruangan Kantor
KepSek
8 Baik
9. Meja Siswa Setiap kelas 20 Baik
10. Kipas angina Setiap ruangan 16 Baik
11. AC Setiap ruangan 13 Baik
12. Kursi Pertemuan Kantor 60 Baik
13. Papan Tulis Setiap kelas 8 Baik
49
14. Tiang Bendera Kantor 1 Baik
15. Meja TU Ruang Tata Usaha 2 Baik
16. Kursi TU Ruang Tata Usaha 2 Baik
17. Lemari Ruang Tata Usaha 2 Baik
18. Komputer TU Ruang Tata Usaha 4 Baik
19. Printer Ruang Tata Usaha 3 Baik
20. Mesin foto copy Ruang Tata Usaha 1 Baik
21. Tempat tidur Ruang TPA 5 Baik
22. Pengeras Suara Kantor 2 Baik
23. Bell sekolah Kantor 1 Baik
24. Simbol Kenegaraan Setiap Ruangan 10 Baik
25. Tempat cuci tangan Toilet 6 Baik
26. Drumband Kantor 2 Baik
27. Dispenser Setiap ruangan 10 Baik
b) Prasarana
Tabel 4.6
Prasarana di TK Aisyiyah Mamajang Kota Makassar
No. Nama
Prasarana
Jumlah
Status
Kepemilikan
1. Ruangan kantor Kepsek 1 unit Milik
2. Ruang guru 1 unit Milik
50
3. Kelas KB 1 unit Milik
4. Kelas Sentra Main Peran 1 unit Milik
5. Kelas Sentra Ibadah 1 unit Milik
6. Kelas Sentra Pembangunan 1 unit Milik
7. Kelas Sentra Seni 1 unit Milik
8. Kelas Sentra Persiapan 1 unit Milik
9. Kelas Sentra Sains Bahan
Alam
1 unit Milik
10. Ruang Tata Usaha 1 unit Milik
11. Ruangan Aula dan ruangan
ibadah
1 unit Milik
12. WC Guru 1 unit Milik
13. WC Anak didik laki-laki 2 unit Milik
14. WC Siswa Perempuan 2 unit Milik
2. Deskripsi Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan data hasil penelitian yang diperoleh melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi mengenai penerapan nilai-nilai karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang.
a. Tauhid
a. Mengenal sifat-sifat Allah
51
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di kelas B1
terlihat guru mengenalkan sifat-sifat Allah kepada anak melalui nyanyian
Asma‟ul husna 1-30 selain itu guru mengaitkan tema yang dipelajari hari itu
dengan kekuasaan Allah, dengan melakukan tanya jawab kepada anak “siapa
yang menciptakan burung?” kemudian anak-anak menjawab Allah ibu guru.
Dengan begitu guru mengenalkan kepada anak bahwa Allah itu ada melalui
ciptaanNya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenal sifat-sifat Allah,
beliau mengatakan bahwa:
“Di awal pembelajaran sebelum memasuki kegiatan inti, kami
mengenalkan kepada anak tema yang dipelajari hari ini kemudian
dikaitkan dengan sifat-sifat Allah di antaranya “Allah itu ada”
dengan menyaksikan ciptaan-ciptaanNya selain itu kita mengajarkan
kepada anak 3 kategori tauhid diantaranya Tauhid Rububiyah
(meyakinkan kepada anak bahwa Allah adalah salah satunya pencipta
dan pengatur segala sesuatu di alam ini), Tauhid Uluhiyah (Allah
satu-satunya Tuhan yang berhak disembah atau diibadahi), dan
Asma’ wa sifat (mengenalkan 99 nama yang menggambarkan nama
Allah).
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020 di kelas B2
terlihat guru mengenalkan sifat-sifat Allah kepada anak melalui nyanyian Asmaul
husna 1-25 selain itu guru mengaitkan tema yang dipelajari hari itu dengan
kekuasaan Allah, dengan melakukan tanya jawab kepada anak “siapa yang
menciptakan lebah?” kemudian anak menjawab Allah ibu guru. Dengan begitu
guru mengenalkan kepada anak bahwa Allah itu ada melalui ciptaanNya.
52
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenal sifat-sifat Allah,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak mengenal sifat-sifat Allah dengan
cara menghubungkan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini
dengan kekuasaan Allah misalnya kami mengajarkan kepada anak
bahwa bumi dan segala isinya adalah ciptaan Allah, dialah satu-
satunya tuhan yang berhak kita sembah. Selain itu pengenalan sifat-
sifat Allah kami juga terapkan melalui nyanyian Asmaul husna
dengan mengenalkan kepada anak secara bertahap 1-10 nama
perhari beserta artinya sampai seterusnya’.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020 di kelas
B3 terlihat guru mengenalkan sifat-sifat Allah kepada anak melalui nyanyian
Asmaul husna 1-15 selain itu guru mengaitkan tema yang dipelajari hari itu
dengan kekuasaan Allah, dengan melakukan tanya jawab kepada anak “siapa
yang menciptakan macan?” kemudian anak menjawab Allah ibu guru. Dengan
begitu guru mengenalkan kepada anak bahwa Allah itu ada melalui ciptaanNya.
Berdasarkan Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3
tanggal 26-27 November 2020 di tanggal 26-27 November 2020 di TK Aisyiyah
Mamajang tentang mengenal sifat-sifat Allah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menerapkan pembiasaan kepada anak pada mengenalkan
sifat-sifat Allah melalui ciptaanNya, mengaitkan segala yang ada di
bumi dan isinya adalah kuasanya Allah. Pergantian siang dan
malam, pasang surut air laut, dan bencana alam semua diatur oleh
Allah”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4 Desember 2020
di kelas B4 terlihat guru mengenalkan sifat-sifat Allah kepada anak melalui
nyanyian Asmaul husna 1-30 selain itu guru mengaitkan tema yang dipelajari hari
53
itu dengan kekuasaan Allah, dengan melakukan tanya jawab kepada anak “siapa
yang menciptakan sapi?” kemudian anak menjawab Allah ibu guru. Dengan
begitu guru mengenalkan kepada anak bahwa Allah itu ada melalui ciptaanNya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenal sifat-sifat Allah,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami menerapkan pembiasaan kepada anak pada mengenalkan
sifat-sifat Allah melalui ciptaannya, mengaitkan segala yang ada di
bumi dan isinya adalah kuasanya Allah. Manusia, binatang, hewan
adalah ciptaanNya, pergantian siang dan malam, pasang surut air
laut, dan bencana alam semua diatur oleh Allah”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di kelas B5
terlihat guru mengenalkan sifat-sifat Allah kepada anak melalui nyanyian Asmaul
husna 1-30 selain itu guru mengaitkan tema yang dipelajari hari itu dengan
kekuasaan Allah, dengan melakukan tanya jawab kepada anak “siapa yang
menciptakan ayam?” kemudian anak menjawab Allah ibu guru. Dengan begitu
guru mengenalkan kepada anak bahwa Allah itu ada melalui ciptaanNya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenal sifat-sifat Allah, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami menerapkan pembiasaan kepada anak pada mengenalkan
sifat-sifat Allah melalui ciptaannya, mengaitkan segala yang ada di
bumi dan isinya adalah kuasanya Allah. Manusia, binatang, hewan
adalah ciptaanNya, pergantian siang dan malam, pasang surut air
laut, dan bencana alam semua diatur oleh Allah”.
54
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter tauhid yang
berkaitan dengan mengenal sifat-sifat Allah, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan kegiatan
terintegrasi kepada anak.
b. Melafadzkan 2 kalimat syahadat artinya
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di kelas B1
terlihat anak mengucapkan rukun islam di antaranya pertama yaitu mengucapkan
2 kalimat syahadat dan artinya yang berbunyi “Asyhadu an la ilaha illa alla wa
asyhadu annamuhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah rasul
utusan Allah, yang kedua solat, yang ketiga puasa, yang keempat mengeluarkan
zakat, dan yang kelima naik haji bagi orang orang yang mampu”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 TK Aisyiyah Mamajang tentang melafadzkan 2 kalimat syahadat,
beliau mengatakan bahwa:
“Melafazkan 2 kalimat syahadat dan artinya diterapkan kepada anak
melalui kegiatan rutin dimana diawal pembelajaran anak
menyebutkan rukun islam yang berbunyi “Pertama mengucapkan
kalimat syahadat “Asyhadu an la ilaha illa alla wa asyhadu
annamuhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw
adalah rasul utusan Allah”, yang kedua sembahnya 5 waktu yaitu
Isya, subuh, duhur, asar dan magrib, ketiga berpuasa di bulan
ramadhan, keempat mengeluarkan zakat, kelima naik haji bagi orang
yang mampu”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020 di kelas B2
terlihat anak mengucapkan rukun islam diantaranya pertama yaitu mengucapkan 2
55
kalimat syahadat dan artinya yang berbunyi “Asyhadu an la ilaha illa alla wa
asyhadu annamuhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah rasul
utusan Allah, yang kedua solat, yang ketiga puasa, yang keempat mengeluarkan
zakat, dan yang kelima naik haji bagi orang orang yang mampu”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melafadzkan 2 kalimat
syahadat, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengenalkan kepada anak 2 kalimat syahadat melalui
pembiasaan diawal pembelajaran menyebutkan Rukun islam di
antaranya “Pertama mengucapkan kalimat syahadat “Asyhadu an la
ilaha illa alla wa asyhadu annamuhammadar Rasulullah artinya aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa
nabi Muhammad saw adalah rasul utusan Allah”, yang kedua
sembahnya 5 waktu yaitu isya, subuh, duhur, asar dan magrib, ketiga
berpuasa di bulan ramadhan, keempat mengeluarkan zakat, kelima
naik haji bagi orang yang mampu”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020 di kelas B3
terlihat anak mengucapkan rukun islam diantaranya pertama yaitu mengucapkan 2
kalimat syahadat dan artinya yang berbunyi “Asyhadu an la ilaha illa alla wa
asyhadu annamuhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah rasul
utusan Allah, yang kedua solat, yang ketiga puasa, yang keempat mengeluarkan
zakat, dan yang kelima naik haji bagi orang orang yang mampu”.
56
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melafadzkan 2 kalimat
syahadat, beliau mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru membiasakan kepada anak mengucapkan rukun
islam di antaranya mengucapkan 2 kalimat syahadat dan artinya,
solat, puasa, zakat dan naik haji bagi orang yang mampu”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4 Desember 2020
di kelas B4 terlihat anak mengucapkan rukun islam diantaranya pertama yaitu
mengucapkan 2 kalimat syahadat dan artinya yang berbunyi “Asyhadu an la ilaha
illa alla wa asyhadu annamuhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah
rasul utusan Allah, yang kedua solat, yang ketiga puasa, yang keempat
mengeluarkan zakat, dan yang kelima naik haji bagi orang orang yang mampu”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melafadzkan 2 kalimat
syahadat, beliau mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru mengajarkan kepada anak mengucapkan dua
kalimat syahadat melalui rukun islam”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-3 Desember 2020
di kelas B5 terlihat anak mengucapkan rukun islam di antaranya pertama yaitu
mengucapkan 2 kalimat syahadat dan artinya yang berbunyi “Asyhadu an la ilaha
illa alla wa asyhadu annamuhammadar Rasulullah artinya aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah
57
rasul utusan Allah, yang kedua solat, yang ketiga puasa, yang keempat
mengeluarkan zakat, dan yang kelima naik haji bagi orang orang yang mampu”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melafadzkan 2 kalimat
syahadat, beliau mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru mengajarkan kepada anak mengucapkan dua
kalimat syahadat melalui nyanyian rukun islam”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter tauhid yang
berkaitan dengan melafadzkan dua kalimat syahadat dan artinya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan
melafadzkan dua kalimat syahadat kepada anak.
b. Ibadah
a. Mengenal jenis-jenis ibadah
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di kelas B1
terlihat guru mengajarkan kepada anak mengenal jenis-jenis ibadah yaitu ibadah
wajib dan ibadah sunnah. Dimana ibadah wajib terdiri dari solat lima waktu
subuh, duhur, asar dan magrib sedangkan ibadah sunnah diantaranya solat duha,
tahajjud, dan puasa senin kamis. Selain itu guru memperkuat pengenalan jenis-
jenis ibadah melalui kegiatan rutin solat duha, membaca surah-surah pendek,
membaca doa sehari-hari, membaca iqra, dan tahfidz.
58
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan jenis-jenis ibadah,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengenalkan jenis-jenis ibadah kepada anak melalui kegiatan
rutin solat duha, membaca surah-surah pendek, membaca doa sehari-
hari, membaca, iqra, tahfidz dan sholat dzuhur sebelum pulang.
Selain itu kami juga megajarkan jenis ibadah-badah lainnya seperti
puasa pada bulan ramadhan, mengeluarkan zakat dan naik haji bagi
orang yang mampu”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020 di kelas B2
terlihat guru mengajarkan kepada anak mengenal jenis-jenis ibadah yaitu ibadah
wajib terdiri dari sholat lima waktu subuh, dzuhur, ashar dan magrib, puasa
dibulan ramadhan dan zakat sedangkan ibadah sunnah diantaranya solat duha,
tahajjud, dan puasa senin kamis. Selain itu guru memperkuat pengenalan jenis-
jenis ibadah melalui kegiatan rutin solat duha, membaca surah-surah pendek,
membaca doa sehari-hari, membaca iqra, hadist dan tahfidz.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan jenis-jenis
ibadah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengenalkan kepada anak jenis-jenis ibadah seperti ibadah
wajib yang terdiri dari solat lima waktu (subuh, duhur, asar, magrib
dan Isya), puasa ramdhan, zakat sedangkan ibadah sunnah seperti
solat duha yang dilaksanakan setiap hari, solat tahajjud dan puasa
senin kamis”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020 di kelas B3
terlihat guru mengajarkan kepada anak mengenal jenis-jenis ibadah melalui
kegiatan rutin solat duha, membaca surah-surah pendek, membaca doa sehari-
59
hari, membaca iqra, mengucapkan hadist, membaca surah-surah pendek dan
tahfidz. Selain itu guru mengenalkan kenapa anak ibadah wajib melalui nyanyian
splat wajib dan jumlah rakaatnya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan jenis-jenis
ibadah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami melakukan pembiasaan mengajarkan kepada anak adab-adab
dalam beribadah sebelum anak melaksakan ibadah tersebut seperti
sebelum solat duha anak diminta menyebutkan adab-adab dalam
beribadah seperti tidak berbicara ketika solat, tidak mengganggu
teman dll, setelah itu kita membuat perjanjian kepada anak
bahwasannya adab-adab ibadah sudah disebutkan jadi selama solat
tidak ada yang boleh melanggar, ketika ada anak yang melanggar
kita berikan sanksi membacakan surah-surah pendek di depan teman-
teman.Mengenal adab-adab dalam beribadah”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4 Desember 2020
di kelas B4 terlihat guru mengajarkan kepada anak jenis-jenis ibadah yaitu ibadah
wajib dan ibadah sunnah. Dimana ibadah wajib adalah ibadah yang harus
dikerjakan dan apabila ditinggalkan mendapat dosa sedangkan ibadah sunnah
adalah ibadah yang dikerjakan mendapat pahala dan ketika ditinggalkan tidak apa-
apa. Ibadah wajib terdiri dari solat lima waktu subuh, duhur, asar, magrib dan isya
sedangkan ibadah sunnah contohnya solat duha.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan jenis-jenis
ibadah, beliau mengatakan bahwa:
60
“Kami mengajarkan jenis-jenis ibadah kepada anak diantaranya
ibadah wajib dan ibadah sunnah. Dimana mengenalkan kepada anak
bahwa ibadah wajib adalah ibadah yang harus dikerjakan karena
apabila ditinggalakan atau tidak dikerjakan kita akan mendapat dosa
seperti solat wajib 5 waktu, puasa di bulan ramadhan dan
mengeluarkan zakat sedangkan yang dimaksud dengan ibadah sunnah
adalah ibadah bila mana dikerjakan kita akan mendapat pahala dan
ketika tidak dikerjakan atau ditinggalkan tidak mendapat dosa seperti
solat duha yang dilakukan setiap hari di sekolah, puasa senin kamis,
solat tahajjud dll”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di kelas B5
terlihat guru mengajarkan kepada anak jenis-jenis ibadah yaitu ibadah wajib dan
ibadah sunnah. Dimana ibadah wajib yaitu ibadah yang harus dikerjakan karena
apabila tidak dikerjakan kita akan mendapat dosa seperti meninggalkan solat lima
waktu, puasa di bulan ramadhan dan zakat. Sedangkan ibadah sunnah adalah
ibadah yang dikerjakan akan mendapat pahala dan ketika ditinggalkan tidak apa-
apa seperti solat duha yang setiap hari dikerjakan di sekolah, solat tahajjud, dan
puasa senin kamis.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan jenis-jenis
ibadah, beliau mengatakan bahwa:
“Memperkenalkan jenis-jenis ibadah kepada anak dapat diterapkan
melalui kegiatan pembiasan di sekolah di antaranya solat duhur,
melaksanakan sholat dhuha, doa sehari-hari, membaca iqro,
menghafadzkan surah-surah pendek, puasa dibulan ramadhan,
bersedekah dan tahfidz. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut kami
mengajakan kepada anak mana yang termaksud dengan ibadah wajib
dan ibadah sunnah”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter ibadah yang
berkaitan dengan mengenal jenis-jenis ibadah, maka dapat ditarik kesimpulan
61
bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan kegiatan rutin solat berjamaah
kepada anak dan melalui nasehat-nasehat.
b. Mengenal adab-adab dalam beribadah
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 4-8 November 2020 di kelas B1
terlihat guru mengajarkan kepada anak adab-adab dalam beribadah dimana
sebelum melaksanakan solat duha anak menyebutkan adab-adab solat terlebih
dahulu di antaranya diawali dengan membaca basmalah, menghadap kiblat,
khusyuk, tidak buru-buru, tidak mengganggu teman, dan tidak bercerita.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan adab-adab
berdoa, beliau mengatakan bahwa:
“Mengenalkan ada-adab berdoa kepada anak itu diterapkan melalui
kegiatan pembiasaan sebelum solat duha kami meminta kepada anak
untuk menyebutkan adab-adab dalam solat di antaranya membaca
basmalah, menghadap kiblat, khusyuk, tidak buru-buru, tidak
menggangu teman, dan tidak bercerita. Hal ini bertujuan agar anak
bisa menjalankan ibadahnya dengan baik sesuai dengan tuntutan
agama islam.”
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020 di kelas B2
terlihat guru mengenalkan kepada anak adab-adab dalam beribadah dimana
sebelum melaksanakan solat duha guru membimbing anak menyebutkan adab-
adab solat dan berdoa terlebih dahulu seperti diawali dengan basmalah,
menghadap kiblat, khusyuk, tidak buru-buru, tidak mengganggu teman, dan tidak
bercerita.
62
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan adab-adab
berdoa, beliau mengatakan bahwa:
“Mengenalkan ada-adab dalam beribadah kepada anak itu
diterapkan pembiasaan sebelum kegiatan solat duha dan sebelum
berdoa kita meminta kepada anak untuk menyebutkan adab-adabnya
di antaranya membaca basmalah, menghadap kiblat, khusyuk, tidak
buru-buru, tidak menggangu teman, dan tidak bercerita. Hal ini
bertujuan agar anak bisa menjalankan ibadahnya dengan baik”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 09 November 2020 di kelas B3
terlihat guru mengajarkan kepada anak adab-adab dalam beribadah dimana
sebelum melaksanakan solat duha anak menyebutkan adab-adab solat dan berdoa
terlebih dahulu seperti diawali dengan basmalah, menghadap kiblat, khusyuk,
tidak buru-buru, tidak menggangu teman, dan tidak bercerita.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan adab-adab
berdoa, beliau mengatakan bahwa:
“Mengenalkan ada-adab berdoa kepada anak itu diterapkan sebelum
kegiatan solat duha dan sebelum berdoa kita meminta kepada anak
untuk menyebutkan adab-adabnya di antaranya membaca basmalah,
menghadap kiblat, khusyuk, tidak buru-buru, tidak mengganggu
teman, dan tidak bercerita. Hal ini bertujuan agar anak bisa
menjalankan ibadahnya dengan baik”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4 Desember 2020
di kelas B4 terlihat guru membimbing anak sudah menyebutkan adab-adab dalam
beribadah diantaranya diawali dengan basmalah, menghadap kiblat, khusyuk,
tidak buru-buru, tidak menggangu teman, dan tidak bercerita.
63
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan adab-adab
beribadah, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum solat duha dilaksanakan kami sebagai guru membimbing
anak menyebutkan adab-adab dalam beribadah. Dengan pembiasan
tersebut anak bias mengerti bagaiaman adab-adab yang dilakukan
ketika beribadah supaya anak bisa melaksanakan solat dengan baik
sesuai dengan tuntunan agama”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di kelas B5
terlihat guru mengajarkan kepada anak adab-adab dalam beribadah dimana
sebelum melaksanakan solat duha anak menyebutkan adab-adab solat terlebih
dahulu seperti diawali dengan basmalah, menghadap kiblat, khusyuk, tidak buru-
buru, tidak menggangu teman, dan tidak bercerita.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengenalkan adab-adab
berdoa, beliau mengatakan bahwa:
“Mengajarkan adab-adab dalam beribadah dapat diterapkan sebelum
kegiatan solat duha dan sebelum berdoa kita meminta kepada anak
untuk menyebutkan adab-adab beribadah diantaranya dimulai dengan
basmalah, tidak bercerita dan saling mengganggu dll. Hal ini
bertujuan agar anak bisa menjalankan ibadahnya dengan baik”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter Ibadah yang
berkaitan dengan mengenal adab-adab dalam beribadah, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta
nasehat-nasehat kepada anak
64
c. Keadilan
a. Memberikan sesuatu kepada teman secara merata
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di kelas B1
terlihat anak yang membagi-bagikan permen kepada semua temannya di kelas
tersebut.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan sesuatu kepada
temannya secara merata, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memperlihatkan kepada anak melalui kegiatan pemberian
makanan tambahan secara merata disitu kami mengajarkan kepada
anak bagaimana bersikap adil kepada semuanya, setelah itu kami
memberikan pemahaman kepada anak bahwasannya semua di kelas
ini bersaudara maka dari itu kita semua harus saling mengasihi dan
saling berbagi. Jadi ketika anak-anak yang membawa makanan
banyak bisa membagi-bagikan kepada temannya”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020 di kelas B2
terlihat anak memberikan wafer kepada teman-temannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan sesuatu
kepada temannya secara merata, beliau mengatakan bahwa:
“Kita mengajarkan kepada anak agar tidak membeda-bedakan
temannya melalui kegiatan pemberian makanan tambahan disitu kita
memperlihatkan kepada anak bagaimana bersikap adil kepada
semuanya”.
65
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020 di kelas B3
terlihat anak yang membagi-bagikan ole-ole pensil kepada semua temannya di
kelas tersebut.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan sesuatu
kepada temannya secara merata, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengajarkan kepada anak agar bersikap adil kepada
sesama teman. Melalui kegiatan pemberian makanan tambahan kami
memperlihatkan kepada anak bagaimana bersikap adil kepada
sesamanya”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4 Desember 2020
di kelas B4 terlihat anak yang membagi-bagikan roti kepada temannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan sesuatu kepada
temannya secara merata, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengajarkan kepada anak agar bersikap adil
memberikan makanan kepada temannya. Seperti ketika ada anak yang
merayakan ultahnya di sekolah anak sendiri yang kami ajarkan
membagi-bagikan makanan kepada temannya”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di kelas B5
terlihat anak yang membagi-bagikan kue kepada semua temannya di kelas
tersebut. Indikator memberikan sesuatu kepada temannya terdapat 4 orang anak
berada pada kategori mulai berkembang, 6 orang anak berada pada kategori
berkembang sesuai harapan.
66
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-
11 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan sesuatu
kepada temannya secara merata, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak selalu berbagi, baik itu dari segi
makanan ataupun mainan. Kami menjelaskan kepada anak bahwa
semua mainan yang ada di sekolah itu milik bersama jadi semua
berhak menggunakannya sama-sama tidak boleh ada yang egois,
kalau mainannya cuma satu dipakainya harus secara bergantian”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter keadilan
yang berkaitan dengan memberikan sesuatu kepada teman secara merata, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan
pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak
b. Bergantian menggunakan mainan
Pengamatan yang dilakukan pada hari tanggal 9-13 November 2020 di
kelas B1 tentang indikator bergantian menggunakan mainan terlihat si anak
membawa mainan ke sekolah kemudian mengajak temannya bermain bersama
dan berganti-gantian menggunakannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang bergantian menggunakan
mainan, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum bermain kami memberitahukan kepada anak bahwasa
mainan yang ada di sekolah itu milik bersama, jadi anak-anak harus
bergantian menggunakan atau main bersama dengan teman-teman
jadi anak tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. Misalnya
bergantian menggunakan ayunan, perosotan, jungkat-jungkit dll”.
67
Pengamatan yang dilakukan pada hari tanggal 16-20 November 2020 di
kelas B2 terlihat anak sedang bermain boneka secara bergantian dengan
temannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang bergantian menggunakan
mainan, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum anak bermain kami biasa memberikan peringatan kepada
anak agar bergantian menggunakan mainan dengan temannya
dengan begitu anak akan terbiasa mau bergantian atau bermain
secara bersama-sama dengan temannya”.
Pengamatan yang dilakukan pada hari tanggal 23-27 November 2020 di
kelas B3 tentang indikator bergantian menggunakan mainan terlihat si anak
sedang bermain bersama temannya dengan menggunakan 1 mainan secara
bergantian.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang bergantian menggunakan
mainan, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum anak-anak bermain kami terlebih dahulu menjelaskan
peraturan bermain, nah disitulah kami juga menjelaskan kepada anak
bahwa mainan yang dibagikan digunakan secara bergantian”.
Pengamatan yang dilakukan pada hari tanggal 30 November-4 Desember
2020 di kelas B4 terlihat anak yang sudah mau bermain bersama temannya.
68
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang bergantian menggunakan
mainan, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum anak bermain kami sebagai guru mengingatkan bahwa
mainan yang ada di sekolah itu milik bersama jadi kalian harus
bergantian menggunakan mainan atau bermain bersama teman”.
Pengamatan yang dilakukan pada hari tanggal 7-11 Desember 2020 di kelas
B5 tentang indikator bergantian menggunakan mainan terlihat si anak membawa
mainan ke sekolah kemudian mengajak temannya bermain bersama dan berganti-
gantian menggunakannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang bergantian menggunakan
mainan, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum anak-anak bermain kami terlebih dahulu menjelasakan
peraturan bermain, nah disitulah kami juga menjelaskan kepada anak
bahwa mainan yang dibagikan digunakan secara bergantian”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter keadilan
yang berkaitan dengan bergantian menggunakan mainan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta
nasehat-nasehat kepada anak
d. Kejujuran
a. Tidak mengambil barang yang bukan miliknya
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di kelas B1
terlihat anak yang meminjam penghapus temannya sebelum menggunakannya.
69
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mengambil barang yang
bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Ketika ada anak yang kehilangan barang, kita menyampaikan
kepada anak siapa yang melihat barang temannya? Setelah satu
persatu anak menjawab. Kita memberikan pemahaman kepada anak
bahwa ketika ada yang ingin menggunakan barang temannya,
sebelum digunakan dipinjam terlebih dahulu! Karena mengambil
barang orang lain tanpa sepengetahuannya itu perbuatan yang tidak
baik dan tidak disukai Allah”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020 di kelas B2
terlihat anak yang meminta lem temannya sebelum menggunakannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mengambil barang
yang bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar tidak mengambil barang orang lain
tanpa seizin pemiliknya, karena perbuatan mengambil tanpa memberitahu
pemilik adalah perbuatan yang tidak baik dan tidak disukai Allah”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020 di kelas B3
terlihat anak yang mendapatkan peraut dan langsung memberitahukan kepada ibu
guru bahwa dia menemukan peraut di bawah meja.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mengambil barang
yang bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar tidak mengambil barang yang
bukan miliknya, membiasakan anak bersikap jujur. Dan kami
70
memberitahu kepada anak bahwasannya mengambil barang orang
lain itu perbuatan yang tidak baik dan kelak di akhirat tangannya
akan dipotong. Dengan memberikan pengertian seperti itu anak akan
merasa selalu diawasi oleh Allah dan takut melakukan kesalahan
tersebut”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4 Desember 2020
di kelas B4 terlihat anak yang menemukan barang uang di depan gerbang
sekolah, kemudian anak tersebut melaporkan kepada ibu guru bahwasannya dia
menemukan uang dan tidak ditau siapa yang punya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mengambil barang yang
bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak apabila menemukan sesuatu atau
barang yang bukan miliknya agar segera melapor kepada ibu guru
nanti ibu guru yang mengumumkan siapa yang punya barang tersebut
kemudian kami menyampaikan nasehat kepada anak bahwasannya
kita tidak boleh mengambil barang yang bukan hak kita baik itu ketika
menemukan barang di manapun baiknya melapor agar kita sama-
sama mencari siapa pemilik barang tersebut karena siapa tau salah
satu dari teman kita barangnya tercecer. Dengan pembiasaan seperti
itu nilai kejujuran pada anak akan tertanam dengan sendirinya”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di kelas B5
terlihat anak yang meminjam penggaris temannya sebelum menggunakannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-
11 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mengambil barang
yang bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Ketika ada anak yang kehilangan barang, kami menyampaikan
bahwa siapa yang meminjam pensil temannya? yang meminjam pun
mengatakan saya ibu, kami mengapresiasi anak ini dengan
71
memberikan tepuk tangan karena telah jujur bahwa dia yang
meminjamnya hanya saja pemilik pensil yang tadi lupa bahwa dia
meminjamkannya pensil kepada temannya kemudian kami
memberitahu kepada anak bahwa kita harus jujur karena Allah
menyukai orang yang jujur lagi amanah”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter kejujuran
yang berkaitan dengan tidak mengambil barang yang bukan miliknya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan nasehat-
nasehat kepada anak
b. Mengakui kesalahan
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di kelas B1
terlihat anak yang tidak sengaja menabrak temannya kemudian meminta maaf dan
mengakui kesalahannya kalau dia tidak sengaja karena sedang bermain kejar-
kejaran dengan temannya yang lain.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-
13 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengakui kesalahan,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak ketika melakukan kesalahan jangan
pernah malu untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya karena
ketika berbuat kesalahan dan tidak mengakui atau minta maaf anak-
anak akan mendapat dosa”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020 di kelas B2
terlihat anak yang meminta maaf kepada ibu guru karena tidak sengaja
menyenggol pot bunga sampai terjatuh.
72
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengakui kesalahan,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan pembiasaan kepada anak agar mau mengakui
kesalahan yang telah diperbuat seperti kejadian anak bertengkar
gara-gara memperebutkan mainan kemudian kami kumpulkan kedua
anak tersebut untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi.
Siapa yang tersangka bersalah kami suruh minta maaf dan berjanji
untuk tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah diperbuat dan
anak diberikan nasehat agar ketika mengulang kesalahan yang sama
ibu Ankan berikan hukuman”
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020 di kelas
B3 terlihat anak yang tidak sengaja duduk di meja belajar temannya dan meja itu
rusak, si anak tersebut meminta maaf kepada temannya dan ibu guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengakui kesalahan,
beliau mengatakan bahwa:
“Agar anak dapat mengakui kesalahannya kami menggunakan cara
mendekati anak tersebut berbicara sebagaimana kami adalah
temannya, agar anak lebih mudah bercerita kepada kami. Setelah itu
kami memberikan nasehat kepada si anak bahwa kita tidak boleh
berbuat kesalahan kalau pun tidak disengaja kita harus mengakuinya
dan segera meminta maaf.”
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November - 4 Desember 2020
di kelas B4 terlihat anak yang minta maaf kepada ibu guru karena lupa membawa
tugas rumah ke sekolah.
73
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengakui kesalahan, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami menggunakan cara mendekati anak tersebut agar anak mau
mengakui kesalahannya, berbicara sebagaimana kami adalah
temannya, agar anak lebih mudah bercerita kepada kami. Setelah itu
kami memberikan nasehat kepada si anak bahwa kita tidak boleh
berbuat kesalahan kalau pun tidak disengaja kita harus mengakuinya
dan segera meminta maaf”.
Pengamatan yang dilakukan pada tanggal 04 November Desember 2020 di
kelas B5 terlihat anak yang tidak sengaja mencoret buku temannya kemudian
meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengakui kesalahan, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak ketika tidak sengaja melakukan
kesalahan apapun itu yang tidak baik atau merugikan orang lain
beranilah untuk mengakui, meminta maaf dan bertanggung jawab”
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter tauhid yang
berkaitan dengan mengakui kesalahan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru
menerapkan dengan cara memberikan nasehat-nasehat dan keteladanan kepada
anak.
e. Persaudaraan dan gotong royong
a. Menghargai dan menghormati orang lain
74
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di
kelas B1 terlihat ketika anak sedang lewat di depan ibu guru dan orang yang lebih
tua, mereka mengatakan “permisi atau tabe”, selain itu ketika hendak
menginginkan sesuatu atau minta pertolongan mereka mengucapkan kata
“tolong”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghargai dan menghormati
orang lain, beliau mengatakan bahwa:
“Kami terapkan kepada anak melalui kegiatan keteladanan seperti
berkata-kata sopan ketika berbicara kepada orang dewasa,
mengucapkan kata permisi ketika lewat di depan orang yang duduk
dan mengucapkan kata tolong ketika menginginkan sesuatu. Selain itu
kita sebagai guru juga harus berperan menjadi teladan yang baik
kepada anak seperti memberikan contoh berbicara yang sopan dan
mengucapkan kata tolong kepada anak ketika menginginkan sesuatu.
Dengan begitu anak akan terbiasa menghargai dan menghormati
orang yang lebih tua maupun dengan teman sebayanya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 ketika ada tamu yang menemui ibu guru di kelas, terlihat semua anak
menghargai dan menghormati orang yang datang dengan cara tidak ribut dan
melanjutkan tugas yang diberikan oleh ibu guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghargai dan
menghormati orang lain, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu memberikan nasehat kepada anak bahwasannya ketika
ada tamu yang datang di sekolah atau di kelas, kita harus
menghargai, menghormati serta menunjukkan akhlak baik kita
75
sebagai anak sekolah, seperti tidak rebut, mengerjakan tugas yang
telah diberikan ibu guru dan duduk diam di tempat tidak berkeliaran”
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak yang sopan ketika ketika berbicara dengan gurunya,
mengucapkan kata permisi ketika ingin lewat di depan orang dewasa dll.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghargai dan
menghormati orang lain, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak menghargai dan menghormati
orang lain. Seperti kita memberikan contoh kepada anak, ketika
mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan kami sebagai guru
menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh anak, selain itu ketika kita
sudah meminta tolong kepada anak jangan lupa mengucapkan terima
kasih. Dengan begitu anak akan mudah meniru pembiasaan yang
dilakukan oleh ibu guru kepadanya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat ketika anak sopan ketika berbicara dengan
ibu guru, mengucapkan kata tolong ketika membutuhkan sesuatu dan
mengucapkan kata terima kasih setelah dibantu.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghargai dan menghormati
orang lain, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak menghargai dan menghormati
orang lain. Seperti kita memberikan contoh kepada anak, ketika
mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan kami sebagai guru
menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh anak, selain itu ketika kita
sudah meminta tolong kepada anak jangan lupa mengucapkan terima
76
kasih. Dengan begitu anak akan mudah meniru pembiasaan yang
dilakukan oleh ibu guru kepadanya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di
kelas B5 terlihat anak sopan ketika diajak berbicara oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghargai dan menghormati
orang lain, beliau mengatakan bahwa:
“Memberikan contoh yang baik kepada anak dengan membiasakan
mengucapkan kata tolong dan terima kasih kepada anak, berbicara
dengan menggunakan kata-kata sopan. Dengan penanaman
pembiasaan seperti itu anak akan dengan mudah meniru apa yang
kami lakukan. Kalaupun ada anak yang tidak sopan dan tidak
menghargai orang lain tugas kita menegur si anak bahwa itu
perbuatan yang tidak baik nak, tidak disukai oleh orang lain apalagi
oleh Allah”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter
persaudaraan dan gotong royong yang berkaitan dengan menghargai dan
menghormati orang lain, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan
dengan cara memberikan keteladanan serta nasehat-nasehat kepada anak
b. Mau bekerja kelompok bersama teman
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di
kelas B1 terlihat anak sudah mau bekerja kelompok bersama temannya
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mau bekerja kelompok
bersama teman, beliau mengatakan bahwa:
77
“Kami terapkan kepada anak dengan cara meminta anak untuk duduk
berkelompok dengan temanya sebanyak 4 orang. Kemudian kami
memberikan seperti kegiatan finger painting dimana anak diberikan
cat air setiap kelompoknya. Setelah itu anak disuruh menggunakan
cat air tersebut secara bersama-sama. Dengan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan secara bersama-sama anak akan terbiasa dan mau
bekerja kelompok bersama temannya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak yang sedang bekerja kelompok bersama temannya
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mau bekerja kelompok
bersama teman, beliau mengatakan bahwa:
“Kami membiasakan anak duduk secara berkelompok, kemudian
memberikan tugas agar diselesaikan secara bersama-sama. Dengan
membiasakan anak duduk dan bekerja bersama teman akan
memudahkan anak untuk mau bekerja kelompok. Selain itu kami
meyakinkan kepada anak bahwasannya sesuatu yang rumit ketika
dikerjakan secara bersama-sama akan menjadi ringan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak sudah mau bekerja kelompok bersama temannya
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mau bekerja kelompok
bersama teman, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memberikan pemahaman kepada anak bahwasannya sesuatu
yang rumit akan terasa ringan ketika dilakukan secara bersama-
sama, selain itu kami membiasakan anak duduk secara berkelompok”.
78
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak duduk secara berkelompok dan
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara bersama-sama dengan teman.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mau bekerja kelompok
bersama teman, beliau mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru memberikan pemahaman kepada anak bahwa
bekerja kelompok bersama teman itu akan meringankan pekerjaan
kita. Kemudian model kelas yang diterapkan untuk model kelompok
dengan begitu anak akan terbiasa bekerja kelompok bersama
temannya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di
kelas B5 terlihat anak sudah mau bekerja kelompok bersama temannya
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mau bekerja kelompok
bersama teman, beliau mengatakan bahwa:
“Dengan model kelas berkelompok akan membiasakan anak untuk
bekerja bersama temannya dan kami memberikan pemahaman bahwa
semua akan menjadi mudah apabila dilakukan secara bersama-
sama”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter
persaudaraan dan gotong royong yang berkaitan dengan bekerja kelompok
bersama teman, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan
cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak
79
f. Tolong menolong
a. Meminjamkan peralatan tulis kepada teman yang lupa membawa
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020di
kelas B1 terlihat anak meminjamkan penghapus kepada temannya yang lupa
membawa peralatannya dikarenakan lupa memasukkan di tas setelah digunakan
belajar di rumahnya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meminjamkan peralatan tulis
kepada temannya yang lupa membawa, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak untuk saling tolong menolong
kepada temannya yang membutuhkan bantuan, seperti ketika lupa
membawa peralatan tulis anak dibiasakan untuk berbagi dan
meminjamkan peralatan kepada temannya. Dengan begitu rasa
kepedulian anak dengan sesama teman atau orang lain akan mudah
tertanamkan dalam diri anak”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 11-17 November 2020
di kelas B2 terlihat anak meminjamkan rautan pensil kepada temannya yang lupa
membawa.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya yang lupa membawa, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu menanamkan kepada anak rasa peduli kepada teman
dengan meminjamkan peralatan tulis ketika ada yang tidak punya
atau lupa membawa, selain itu kami memberitahu kepada anak bahwa
siapa yang memudahkan temannya kelak akan dimudahkan oleh
Allah”.
80
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak yang meminjamkan krayon kepada teman nya pada saat
ingin mewarnai.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya yang lupa membawa, beliau mengatakan bahwa:
“Ketika ada anak yang tidak membawa perlengkapan kami sebagai
guru mengajarkan kepada anak yang mempunyai peralatan tulis yang
lebih untuk meminjamkan kepada temannya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak meminjamkan pensil kepada temannya
yang lupa membawa peralatannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meminjamkan peralatan tulis
kepada temannya yang lupa membawa, beliau mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru selalu menasehati anak apabila kita memiliki
peralatan yang lebih dan tidak digunakan sedangkan ada teman yang
membutuhkan kita harus meminjamkannya. Dengan begitu anak akan
terbiasa membantu temannya yang membutuhkan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di
kelas B5 pada kegiatan menggunting dan menembel, terlihat anak meminjamkan
gunting kepada temannya yang lupa membawa peralatannya.
81
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meminjamkan peralatan tulis
kepada teman yang lupa membawa, beliau mengatakan bahwa:
“Misalnya ada salah satu anak yang tidak membawa pensil, nah
disini kami memberitahukan kepada anak yang lain bahwa hari ini
ada temannya yang lupa bawa pensil, siapa yang mau tolong
temannya untuk meminjamkan pensil nya. Kemudian kami
memberitahu kepada anak-anak kalau kita menolong teman kita akan
mendapat pahala dari Allah swt”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter tolong
menolong yang berkaitan dengan meminjamkan peralatan tulis kepada teman
yang lupa membawa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan
dengan cara memberikan nasehat-nasehat kepada anak
b. Membantu teman yang terkena musibah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020di
kelas B1 terlihat dari kegiatan anak mengumpulkan uang untuk pergi membesuk
temannya yang sedang sakit.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-
13 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang membantu teman yang
terkena musibah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami terapkan kepada anak melalui kegiatan mengumpulkan uang
seikhlasnya lalu diberikan kepada teman yang terkena musibah atau
sakit. Atau seperti kejadian di palu kemarin kami mengajak anak
untuk patungan uang seikhlasnya untuk membantu saudara kita yang
terkena musibah dan Alhamdulillah antusias anak dan orang tua
sangat mendukung. Pembiasaan ini bertujuan membangun kepekaan
sosial anak kepada sesama agar tertanam sejak usia dini”.
82
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 indikator membantu teman yang terkena musibah tidak terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu
wali kelas B2 tanggal 19-20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
membantu teman yang terkena musibah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengajak kepada agar membantu teman atau orang
lain yang terkenah musibah dengan mengumpulkan uang seikhlasnya
untuk disumbangkan kepada orang yang terkenah musibah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat darikegiatan anak mengumpulkan uang untuk pergi membesuk
temannya yang sedang sakit. Indikator membantu teman yang terkena musibah
semua berada pada kategori berkembang sesuai harapan.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang membantu teman yang
terkena musibah, beliau mengatakan bahwa:
“Jika ada anak yang terkena musibah kami sebagai guru mengajak
anak mengumpulkan rezeki seikhlasnya kemudian pergi melihat anak
yang terkena musibah dengan begitu rasa kepedulian anak terhadap
sesama akan tertanam dengan baik”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 indikator membantu teman yang terkenah musibah
belum terlihat.
83
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In
wali kelas B4 tanggal 3-4 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
membantu teman yang terkena musibah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru memberitahukan terlebih dahulu kepada anak
bahwa ada teman kita yang terkena musibah, siapa yang mau
meringankan beban temannya? Setelah itu kami mengajakan kepada
anak untuk bersedekah seikhlasnya untuk diberikan bantuan kepada
teman kita yang terkena musibah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 belum terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang membantu teman yang
terkena musibah, beliau mengatakan bahwa:
“Hal pertama yang kita lakukan itu memberitahukan kepada anak
bahwa hari ini ada salah satu temannya yang rumahnya kebakaran,
kita berikan anak pemahaman untuk membangun kepekaan sosialnya
untuk membantu temanya. Disini juga kita memberitahukan bahwa
kalau anak-anak membantu temannya yang lagi kesusahan maka kita
akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah. Jadi kalau
anak-anak membantu teman itu tidak akan sia-sia suatu saat akan
diganti sama Allah jadi apapun yang kita berikan kepada orang kita
harus niatkan dengan ikhlas supaya menjadi berkah”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter tolong
menolong yang berkaitan dengan membantu teman yang terkena musibah, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan
pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak
84
g. Keikhlasan
a. Memberikan makanan kepada teman yang tidak membawa bekal tanpa
mengharapkan imbalan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020di
kelas B1 terlihat anak yang memberikan roti bakar kepada temannya yang lupa
membawa bekal tanpa dimintaki terlebih dahulu oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan makanan kepada
teman yang tidak membawa bekal tanpa mengharapkan imbalan, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami melakukan pembiasaan ketika waktu makan ada anak yang
tidak membawa bekal, kami memberitahu kepada anak “siapa yang
mau berbagi makanan kepada temannya”? setelah anak berbagi
kepada temannya. Kita memberikan pemahaman bahwasa berbagi
kepada teman adalah perbuatan yang baik dan disukai oleh Allah,
berbuat baik pun tidak akan sia-sia karena akan dibalas pahala oleh
Allah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak yang memberikan makanan kepada temannya yang lupa
membawa bekal.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan makanan
kepada teman yang tidak membawa bekal tanpa mengharapkan imbalan, beliau
mengatakan bahwa:
85
“Kami membiasakan kepada anak, setiap sebelum makan
mengumpulkan sebagian makanan yang anak bawa dari rumah lalu
diberikan kepada anak yang tidak membawa bekal”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak yang sedang berbagi kentang goreng kepada temannya
yang tidak membawa bekal.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan makanan
kepada teman yang tidak membawa bekal tanpa mengharapkan imbalan, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami membiasakan kepada anak berbagi kepada teman-temannya
yang tidak membawa makanan dimana sebelum waktu makan kita
melihat siapa yang tidak membawa bekal, kemudian kami bertanya
kepada anak siapa yang mau berbagi kepada temannya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak yang biskuit kepada temannya yang
lupa membawa bekal tanpa dimintaki terlebih dahulu oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan makanan kepada
teman yang tidak membawa bekal tanpa mengharapkan imbalan, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami membiasakan kepada anak berbagi kepada teman-temannya
yang tidak membawa bekal. Kemudian kami memberitahu kepada
anak bahwa berbagi kepada sesama adalah perbuatan baik dan di
sukai oleh Allah, siapa yang suka berbagi akan dihadiakan surga oleh
Allah”.
86
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 terlihat anak yang memberikan air minum kepada
temannya yang kehabisan air minum tapi haus.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memberikan makanan kepada
teman yang tidak membawa bekal tanpa mengharapkan imbalan, beliau
mengatakan bahwa:
“Misalnya ada anak yang tidak membawa makanan, kemudian kita
bertanya kepada temannya siapa yang ingin berbagi makanan sama
temannya nak, otomatis anak-anak akan menjawab saya bu guru dan
ada juga anak yang tidak mau berbagi. Nah disini kita kasi penjelasan
pada anak bahwa kalau didalam agama islam diwajibkan untuk
berbagi apabila kita melihat saudara kita yang membutuhkan. Maka
dari itu anak-anak akan mengerti, bahwa apa yang mereka lakukan
itu hal yang disukai oleh Allah SWT”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter keikhlasan
yang berkaitan dengan memberikan makanan kepada teman yang tidak membawa
bekal tanpa mengharapkan imbalan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru
menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada
anak.
b. Membantu orang tua di rumah tanpa syarat apapun.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020di
kelas B1 terlihat diawal pembelajaran ketika ibu guru melakukan proses tanya
jawab kepada anak. Siapa yang tadi sebelum ke sekolah membantu Ibunya di
rumah? Anak-anak bergantian berbicara. Si A menjawab “saya ibu guru kubantu
mamakku bereskan tempat tidurku”, si B menjawab “saya ibu guru kalau pulang
87
sekolah biasa kubantu mamakku cuci piring” dan si C menjawab “saya ibu guru
tadi tidak kubantu mamakku karena terlmbatka bangun”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang membantu orang tua di rumah
tanpa syarat apapun, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum waktu pulang sekolah tiba Kami menasehati kepada anak
agar membantu orang tuanya di rumah. Dengan menanamkan
keyakinan kepada anak bahwa membantu orang tua adalah kewajiban
bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya dan
membantu orang tua itu tidak pake syarat apa-apa seperti membantu
orang tua karena ingin uang jajannya ditambah, itu tidak boleh yah
nak, kita melakukan kebaikan semata-mata berharap pahala tulus
ikhas karena Allah bukan karena mengharap balasan manusia”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 12-17 November di
kelas B2 tentang indikator membantu orang tua tanpa syarat apapun belum
terlihat.
Namun diperkuat dengan hsil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu
wali kelas B2 tanggal 19-20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
membantu orang tua di rumah tanpa syarat apapun, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum pulang kami menyampaikan sedikit nasehat kepada anak
bahwasannya ketika dirumah jangan lupa berbakti kepada kedua
orang tuanya, meringankan pekerjaannya dan ketika membantu tidak
boleh mengharapkan apapun tua harus ikhlas karena Allah bukan
karena ingin uang jajannya ditambah. Jadinya ibu guru harus jadi
anak yang soleh, soleha dan berbakti kepada kedua orang tua”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 belum terlihat
88
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An
wali kelas B3 tanggal 26-27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
membantu orang tua di rumah tanpa syarat apapun, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu memberikan nasihat kepada anak bahwa jika kita
membantu sesama kita tidak boleh mengharapkan imbalan, kita harus
membantu dengan ikhlas niat hanya untuk mendapat pahala dari
Allah. Siapa yang mau masuk surga? Harus rajin-rajin membantu
orang lain dengan ikhlas”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 indikator membantu orang tua di rumah tanpa syarat
apapun belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In
wali kelas B4 tanggal 3-4 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
membantu orang tua di rumah tanpa syarat apapun, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengajarkan kepada anak agar menanamkan sifat
ikhlas didalam dirinya dimana ketika kita berbagi kita tidak boleh
berharap dibalas oleh orang tersebut melainkan hanya untuk
mengharap pahala dari Allah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id
wali kelas B5 tanggal 10-11 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
membantu orang tua di rumah tanpa syarat apapun, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar selalu membantu orang yang
mebutuhkan pertolongan baik itu guru, orang tua, teman.Menjelaskan
89
kepada anak bahwa kita melakukan kebaikan semata-mata berharap
pahala tulus ikhas karena Allah”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter
keikhlasan yang berkaitan dengan membantu orang tua tanpa syarat apapun, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan
pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
h. Tanggung jawab
a. Menyelesaikan tugas yang diberikan ibu guru dengan tepat waktu
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020di
kelas B1 terlihat anak yang mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ibu
guru dengan tepat waktu kemudian mengumpulnya dan melanjutkan di kegiatan
selanjutnya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan tepat waktu, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menjelaskan terlebih dahulu kepada anak peraturan dalam
mengerjakan tugas, seperti berapa waktu yang harus digunakan
dalam menyelesaikan tugas tersebut. Dengan memberikan pembiasan-
pembiasan begitu kepada anak maka mudah menanamkan kedisiplin
waktu dan taat aturan dalam menyelesaikan tugas”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak bersemangat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
ibu guru dengan tepat waktu.
90
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan tepat waktu, beliau mengatakan bahwa:
“ Ketika anak diberikan tugas, kami sebagai guru bertugas
mengawasi anak dan membimbing anak jika ada yang mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. Selain itu kami
memberitahukan aturan waktu dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan kami memberikan reward atau pujian kepada anak yang
berhasil menyelesaikan tugas dengan tepat waktu”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ibu
guru dengan tepat waktu.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan tepat waktu, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan anak agar disiplin waktu mengerjakan tugas
yang diberikan selain kami mengawasi anak dan membimbing anak
jika ada anak yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugasnya kami tidak lupa mengarahkannya dan mengingatkan sisa
waktu yang tersisa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak sudah mampu sabar menyelesaikan
tugas mewarnai gambar dengan tepat waktu.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan tepat waktu, beliau mengatakan bahwa:
91
“Kami mengajarkan anak agar disiplin waktu seperti ketika
mengerjakan tugas kalau mau tugasnya selesai tepat waktu anak-anak
harus fokus, duduk dengan tenang tidak berkeliaran dan tidak
menggangu atau bercerita dengan teman. Ketika kelas mulai ribut
kami biasa mengembalikan fokus anak melalui tepukkan seperti tepuk
diam dan tepuk semangat”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 terlihat anak sudah mampu menyelesaikan tugas
mewarnai yang diberikan oleh ibu guru dengan rapih dan tepat waktu.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan tepat waktu, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan anak agar disiplin waktu seperti ketika
mengerjakan tugas kalau mau tugasnya selesai tepat waktu anak-anak
harus fokus, duduk dengan tenang tidak berkeliaran dan tidak
menggangu atau bercerita dengan teman. Ketika kelas mulai ribut
kami biasa mengembalikan fokus anak melalui tepukkan seperti tepuk
diam dan tepuk semangat”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang karakter tanggung
jawab yang berkaitan dengan menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan
tepat waktu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara
memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
b. Mengembalikan peralatan yang sudah digunakan ke tempatnya semula
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020
di kelas B1 terlihat anak yang mengembalikan meja belajar yang sudah digunakan
ke tempat semula, menyimpan tempat bekal ditas ketika sudah makan, dan
92
membereskan kembali peralatan tulis yang sudah digunakan lalu dimasukkan di
tas map masing-masing.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengembalikan mainan dan
peralatan lain ke tempat semula, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengingatkan kepada anak agar mengembalikan
peralatan yang sudah digunakan ke tempat semula seperti ketika
sudah menggunakan mainan, peralatan makan, meja belajar dan
peralatan tulis dll. Dengan pembiasaan yang seperti itu anak akan
terbiasa merapikan peralatanya masing-masing. Kemudian kami
tambah dengan memberikan pemahaman kepada anak bahwasanya
kebersihan adalah sebagian dari iman, ruangan yang rapi pun akan
membuat proses belajar mengajar di kelas akan menjadi nyaman”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak sudah mampu membereskan peralatan-peralatan yang
telah digunakan seperti mainan, tempat bekal, dan peralatan sekolah lainnya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengembalikan mainan
dan peralatan lain ke tempat semula, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengingatkan kepada anak agar mengembalikan
apapun yang sudah digunakan ketempatnya semula baik itu mainan,
tempat bekal, meja belajar dan peralatan tulis lainnya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak yang mengembalikan meja belajar yang sudah digunakan
ke tempat semula, menyimpan tempat bekal ditas ketika sudah makan, dan
membereskan kembali peralatan tulis yang sudah digunakan lalu dimasukkan di
tas map masing-masing.
93
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengembalikan mainan
dan peralatan lain ke tempat semula, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum bermain menggunakan mainan kami mengingatkan kepada
anak agar merapikan kembali barang-barang yang sudah digunakan,
begitu juga dengan tempat bekal dan pralatan tulis agar di simpan
ditempatnya semula”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak sudah mampu mengembalikan peralatan
tulis yang sudah digunakan di map tas masing-msing dan membereskan tempat
bekalnya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengembalikan mainan dan
peralatan lain ke tempat semula, beliau mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru selalu mengingatkan kepada anak agar membereskan
maianan atau peralatan yang sudah digunakan di tempatnya semula, selain
itu kami membiasakan kepada anak hidup bersih dan rapi karena
kebersihan itu sebagian dari iman”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember di kelas B5 terlihat anak yang mengembalikan sajadah setelah
digunakan pada saat solat duha, menyimpan tempat bekal ditas ketika sudah
makan, dan membereskan kembali peralatan tulis yang udah digunakan lalu
dimasukkan di tas map masing-masing.
94
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengembalikan peralatan
yang sudah digunakan ke tempat semula, beliau mengatakan bahwa:
“Apabila anak-anak selesai bermain dan kita lihat dia tidak
merapikan mainan nya seperti semula, maka saya bertanya kepada
anak-anak.. sebelum tadi kita bermain apakah mainan nya itu rapih
atau tidak? maka anak menjawab rapih bu guru. Nah kalau rapih
kenapa saat selesai bermain anak-anak tidak rapikan kembali ke
tempat semula.. bagus tidak kalau mainan nya berserakan, tidakkan,
maka dari itu baik disekolah ataupun di rumah apabila sudah selesai
bermain kita harus bereskan nak.. itulah bakti nya kita sama ibu guru
atau orang tua nya anak-anak.. masa anak-anak yang sudah bermain
terus ibu gurunya disuruh bereskan. Itu perbuatan dosa atau tidak.
Seperti itu dek kita berikan sedikit pemahaman kepada anak bahwa
setelah apa yang mereka lakukan itu harus bertanggung jawab. Maka
dari itu Insha Allah anak akan paham dan ingat apa yang kita
katakana”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter
tanggung jawab yang berkaitan dengan mengembalikan mainan dan peralata lain
ke tempa semula, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan
cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
i. Kerja keras
a. Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B1 tentang kegiatan
ekstrakurikuler belum terlihat dikarenakan keadaan belum meungkinkan.
Namun diperkuat dengan wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali
kelas B1 tanggal 12-13 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Rajin
mengikuti kegiatan ektrakurikuler beliau mengatakan bahwa:
95
“Kami memperkenalkan kepada anak jenis-jenis kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah seperti drum band, menari, tapak suci dll.
Kemudian anak diminta memilih kegiatan ekstrakurikuler yang
diminati. Setelah terkumpul semua nama anak yang berminat kita
membuatkan jadwal lalu melakukan latihan setiap pekan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 tentang kegiatan ekstrakurikuler belum terlihat dikarenakan keadaan
belum memungkinkan.
Namun diperkuat dengan wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali
kelas B2 tanggal 19-20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Rajin
mengikuti kegiatan ektrakurikuler beliau mengatakan bahwa:
“Kami terlebih dahulu menjelaskan jenis-jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah kemudian kami mengajak anak-
anak untuk mengikutinya dengan begitu bakat dan minat anak lebih
diasah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B3 pada tanggal 18-23
November 2020 tentang kegiatan ekstrakurikuler belum terlihat dikarenakan
keadaan belum memungkinkan.
Namun diperkuat dengan wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali
kelas B3 tanggal 26-27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Rajin
mengikuti kegiatan ektrakurikuler beliau mengatakan bahwa:
“Yaitu dengan mencari tau kemampuan anak dan memberikan
motivasi kepada anak agar anak bisa mengembangkan
kemampuannya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Tidak
mudah putus asa mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B4 tentang kegiatan
ekstrakurikuler belum terlihat dikarenakan keadaan belum memungkinkan.
96
Namun diperkuat dengan wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali
kelas B4 tanggal 3-4 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Rajin
mengikuti kegiatan ektrakurikuler beliau mengatakan bahwa:
“Kami memperkenalkan kepada anak jenis kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di sekolah kemudian kami memberi saran kepada anak agar
mengasah kemampuan yang dimiliki melalui kegiatan ekstrakurikuler
tersebut”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B5 tentang kegiatan
ekstrakurikuler belum terlihat dikarenakan keadaan belum meungkinkan.
Namun diperkuat dengan wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali
kelas B5 tanggal 10-11 Desember 2020 di tanggal 12-13 November 2020 di TK
Aisyiyah Mamajang tentang Rajin mengikuti kegiatan ektrakurikuler beliau
mengatakan bahwa:
“Kami memperkenalkan kepada anak jenis kegiatan ekstrakurikuler
yang ada di sekolah kemudian kami memberi saran kepada anak agar
mengasah kemampuan yang dimiliki melalui kegiatan ekstrakurikuler
tersebut”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter kerja
keras yang berkaitan dengan rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan
serta nasehat-nasehat kepada anak.
97
b. Tidak mudah putus asa mengerjakan tugas
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B1 pada tanggal 06-11
November 2020 terlihat anak giat dan sabar mengerjakan setiap tugas yang
diberikan ibu guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mudah putus asa
mengerjakan tugas, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memberikan Reward kepada anak yang giat dan sabar
menyelesaikan tugas yang diberikan ibu guru seperti memberikan
jempol atau bintang kepada anak. Kemudian memberikan punishment
kepada anak-anak yang mudah menyerah dengan membimbing atau
mengarahkan agar menyelesaikan tugasnya masa temanta bisa kita
tidak bisa, ayo semangat siapa yang cepat selesai cepat juga makan
dan bermain”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B2 pada tanggal 12-17
November 2020 terlihat semangat anak dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh ibu guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mudah putus asa
mengerjakan tugas, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu memberikan semangat kepada anak dalam
menyelasaikan tugas yang kami berikan, ketika ada anak yang mudah
mengeluh kami memberikan semangat siapa yang cepat selesai
tugasnya cepat juga istirahat. Siapa yang mau istrahat dan makan
ayo selesaikan dulu tugasnya”.
98
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B3 pada tanggal 18-23
November 2020 terlihat anak menunjukkan sikap sabar dan tenang dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh ibu guru.
. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mudah putus asa
mengerjakan tugas, beliau mengatakan bahwa:
“Ketika anak mengalami kesulitan kami sebagai guru tidak langsung
memberi tahukan solusinya, kami sebagai guru membimbing atau
mengerahkan anak agar anak bisa menemukan solusi terhadap
maslah yang dia temukan dalam mengerjakan tugas”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B4 pada tanggal 24-27
November 2020 terlihat anak sabar mengerjakan setiap tugas yang diberikan ibu
guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mudah putus asa
mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru, beliau mengatakan bahwa:
“Dengan pemberian tugas setiap hari sifat kerja keras anak akan
tertanam, namun pasti 1 atau dua orang anak yang akan mengeluh,
nah disutu lagi tugas kita sebagai guru membangkitkan lagi semangat
anak dengan memberikan motivasi-motivasi bahwa masa temanta
bias nak kita tidak, ayo semangat anak pintar tidak boleh mudah
menyerah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B5 pada tanggal 30
November sampai 4 Desember 2020 terlihat anak sabar dan telaten mengerjakan
setiap tugas yang diberikan oleh ibu guru.
99
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak mudah putus asa
mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru, beliau mengatakan bahwa:
“Dengan pemberian tugas setiap hari sifat kerja keras anak akan
tertanam, namun pasti 1 atau 2 orang anak yang akan mengeluh, nah
disutu lagi tugas kita sebagai guru membangkitkan lagi semangat
anak dengan memberikan motivasi-motivasi bahwa masa temanta
bisa nak kita tidak, ayo semangat anak pintar tidak boleh mudah
menyerah”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter kerja
keras yang berkaitan dengan tidak mudah putus asa mengerjakan tugas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan
pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
j. Sabar
a. Sabar menunggu giliran
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B1 pada tanggal 06-11
November 2020 terlihat guru mengajarkan kepada anak sabar menunggu giliran
cuci tangan dan berwudhu dengan cara memanggil 2 orang anak terlebih dahulu
pergi ketempat yang telah disediakan kemudian disusul teman selanjutnya setelah
anak didepannya selesai.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar menunggu giliran,
beliau mengatakan bahwa:
100
“Kami terapkan kepada anak melalui kegiatan pembiasaan antri
menuggu giliran, baik itu giliran berwudhu atau pun giliran cuci
tangan dimana pada kegiatan in kami menyebut 2 nama anak agar
berdiri menuju ketempat cuci tangan. Satu per satu anak mencuci
tangan sambil menunggu teman yang didepanya selesai kemudian
dilanjut 2 nama anak selanjutnya sampai semua kena giliran cuci
tangan. Di waktu jam pulang anak dibiasakan juga sabar menunggu
jemputan dimana tidak ada anak yang boleh keluar ruangan ketika
penjemput belum datang”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B2 pada tanggal 12-17
November 2020 terlihat anak yang sabar antri menunggu giliran. Baik itu giliran
cuci tangan, giliran berwudhu, maupun sabar menunggu jemputan. Dengan cara
siapa yang duduknya paling rapi dan tenang namanya yang diluan disebut oleh ibu
guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar menunggu giliran,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu membiasakan anak agar sabar antri menuggu giliran,
dengan cara kami memberi tahu kepada anak siapa yang duduknya
rapi itu yang duluan ibu guru sebut namanya dengan begitu anak
akan sabar duduk dengan tenang”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B3 pada tanggal 18-23
November 2020 terlihat anak sudah mampu sabar menunggu giliran membaca
buku atau iqra, giliran berwudhu, giliran cuci tangan dan sabar menunggu
jemputan.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar menunggu giliran,
beliau mengatakan bahwa:
101
“Membiasakan kepada anak sabar menunggu giliran berwudhu dan
cuci tangan dimana anak tidak diperbolehkan menerobos teman
didepannya. Kami memberikan sangsi kepada anak yang berani
menerobos temannya dengan memindahkan di ujung paling belakang
dan memiliki giliran paling terakhir”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B4 pada tanggal 24-27
November 2020 terlihat guru mengajarkan kepada anak sabar menunggu giliran
cuci tangan dan berwudhu dengan cara anak dibagi menjadi dua baris dimana 1
baris laki-laki dan 1 bari perempuan kemudian guru memberikan pemahaman
bahwa harus antri dan tidak boleh menerobos teman yang ada di depannya, ketika
ada yang melanggar ibu guru akan berikan sangsi.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar menunggu giliran,
beliau mengatakan bahwa:
“Melalui kegiatan berwudhu dan cuci tangan anak dibiasakan antri
menunggu giliran dengan carakami bagi anak menjadi dua bari
dimana 1 baris laki-laki dan satu baris perempuan kemudian kami
memberikan pemahaman kepada anak bahwa harus antri dan tidak
menerobos teman didepannya karena ketika ada yang berani
melanggar ibu guru akan berikan sangsi”
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B5 pada tanggal 30
November sampai 04 Desember 2020 terlihat anak sudah mampu antri menuggu
giliran baik itu giliran berwudhu, giliran cuci tangan, giliran membaca iqra, dan
sabar menunggu jemputan dengan cara guru memberikan nasehat kepada anak
bahwa kita harus sabar tidak boleh menerobos temannya karena sikap sabar
disukai oleh Allah setelah memberikan pemahaman seperti itu guru memanggil 2
nama anak secara bergantian.
102
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di tanggal 12-13 November 2020 TK Aisyiyah Mamajang
tentang sabar menunggu giliran, beliau mengatakan bahwa:
“kami mengajarkan sabar menggu giliran kepada anak baik itu sabar
menunggu giliran membaca iqra, giliran berwudhu dan giliran cuci
tangan dengan cara memberikan nasehat kepada anak bahwa sikap
sabar menunggu giliran adalah sikap yang disukai oleh Allah jadi
anak-anak harus terbiasa sabar menunggu giliran. Kemudian guru
memanggil 2 nama anak secara begantian. Anak yang biasa sabar
menunggu giliran akan diberikan reward dan anak yang melanggar
akan diberikan punishment”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter sabar
yang berkaitan dengan sabar menunggu giliran, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta nasehat-
nasehat kepada anak.
b. Tidak rebutan berbicara baik dengan ibu guru maupun dengan teman
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020
di kelas B1 terlihat guru mengajarkan kepada anak agar terbiasa mengangkat
tangannya ketika hendak dipersilahkan berbicara atau anak diajarkan sabar
menunggu giliran bercerita setelah giliran temannya. Dengan begitu terlihat anak-
anak sopan tidak rebutan berbicara sebelum dipersilahkan
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak rebutan berbicara baik
dengan ibu guru maupun dengan teman, beliau mengatakan bahwa:
103
“Kami menyampaikan kepada anak, ketika ibu guru sedang berbicara
atau menjelaskan dan ada anak yang ingin berbicara, harus
mengajukan tangan terlebih dahulu agar dipersilahkan oleh ibu guru
atau sabar menunggu giliran anak berbicara setelah ibu guru dan
teman yang dipersilahkan didepannya selesai berbicara. Karena
kalau semuanya berbicara secara bersama-sama kita tidak tau siapa
yang mau didengarkan dan ujung-ujungnya akan menjadi ribut
seperti pasar”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak-anak sopan tidak rebutan berbicara sebelum
dipersilahkan oleh ibu guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak rebutan berbicara
baik dengan ibu guru maupun dengan teman, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengajarkan kepada anak agar tidak memotong
pembicaraan guru ketika menjelaskan karena semua anak akan
dipersilahkan berbicara oleh guru ketika gilirannya tiba jadi anak
harus belajar sabar dan tidak berebutan berbicara agar tidak ribut”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat guru mengajarkan kepada anak agar terbiasa mengangkat
tangannya ketika hendak dipersilahkan berbicara atau anak diajarkan sabar
menunggu giliran bercerita setelah giliran temannya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak rebutan berbicara
baik dengan ibu guru maupun dengan teman, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar tidak rebutan berbicara ketika
ibu guru sedang menjelaskan. Kita memberikan pemahaman kepada
anak bawa ketika ibu guru berbicara dan anak-anak juga berbicara
104
jadinya rebut. Jadi anak-anak harus sabar menunggu giliran
bercerita karena semua akan kena giliran”
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak tidak rebutan berbicara dengan teman-
temannya sebelum dipersilahkan oleh guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak rebutan berbicara baik
dengan ibu guru maupun dengan teman, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu memberikan contoh kepada anak. Ketka anak sedang
berbicara atau menjelaskan kita harus fokus mendengarkan dan tidak
memotong pembicaraannya. Selain itu kami memberikan
pemahamanan kepada anak bahwasannya kita tidak boleh berbicara
ketika orang lain berbicara karena itu termasuk sikap tidak sopan.
Dengan pembiasaan yang sepeti itu anak akan terbiasa menghargai
orang lain ketika berbicara”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai 4
Desember 2020 di kelas B5 terlihat anak-anak sopan tidak berbicara ketika ibu
guru sedang menjelaskan dan tidak rebutan berbicara dengan temannya sebelum
dipersilahkan terlebih dahulu.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang tidak rebutan berbicara baik
dengan ibu guru maupun dengan teman, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu memberikan contoh kepada anak. Ketka anak sedang
berbicara atau menjelaskan kita harus fokus mendengarkan dan tidak
memotong pembicaraan. Selain itu kami memberikan pemahamanan
kepada anak bahwa kita tidak boleh berbicara ketika orang lain
berbicara karena itu termasuk sikap tidak sopan. Dengan pembiasaan
105
yang sepeti itu anak akan terbiasa menghargai orang lain ketika
berbicara”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter sabar
yang berkaitan dengan tidak rebutan bercerita baik dengan guru maupun dengan
teman, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara
memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
k. Tawakkal
a. Memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan Allah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020di
kelas B1 indikator memiliki sifat iklhas atas segala ketetapan Allah belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si
wali kelas B1 tanggal 12-13 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan Allah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memberikan nasehat-nasehat kepada anak agar memiliki sifat
ikhlas atas segala ketetapan Allah dengan melalui cerita-cerita
Rasulullah dan sahabat-sahabatnya terdahulu dengan begitu anak
diajarkan makna dari setiap cerita yang diberikan agar meneladani
sifat dari beliau”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B2 pada tanggal 12-17
November 2020 indikator memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan Allah belum
terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu
wali kelas B2 tanggal 19-20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan Allah, beliau mengatakan bahwa:
106
“Kami selalu mengajarkan kepada anak agar memiliki sifat ikhlas
atas segala ketetapan Allah melalui kegiatan menceritakan kisah-
kisah nabi terdahulu dengan begitu diajarkan untuk meniru sifat-sifat
terpuji nabi yang percaya bahwa segala ketetapan atau takdir Allah
itu yang terbaik buat hambahNya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 indikator memiliki sifat ikhlas atas ketetapan Allah belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An di
kelas B3 TK Aisyiyah Mamajang tentang memiliki sifat ikhlas atas segala
ketetapan Allah, beliau mengatakan bahwa:
“Yaitu dengan cara selalu memberikan nasihat kepada anak jika kita
mengalami sebuah musibah kita harus sabar dengan cara
bertawakkal kepada Allah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 indikator memiliki sifat ikhlas atas ketetapan Allah
belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In di
kelas B4 TK Aisyiyah Mamajang tentang memiliki sifat ikhlas atas segala
ketetapan Allah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memberikan nasehat kepada anak bahwa kita harus sabar dan
ikhlas menerima segala ketetapan Allah karena cobaan itu ada bukti
sayang Allah kepada HambahNya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 7-11 Desember 2020 di
kelas B5 belum terlihat.
107
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id di
kelas B5 TK Aisyiyah Mamajang tentang memiliki sifat ikhlas atas segala
ketetapan Allah, mengatakan bahwa:
“Kami memberikan nasehat kepada anak bahwa kita harus sabar dan
ikhlas menerima segala ketetapan Allah karena apapun yang Allah
berikan kepada kita itu yang terbaik”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter
tawakkal yang berkaitan dengan memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan Allah,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan
pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
b. Rela hati menerima segala sesuatu yang tidak menjadi miliknya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020
di kelas B1 terlihat ketika anak sudah mengikuti lomba kemudian diajak berbicara
oleh ibu guru sebelum pengumuman hasil lomba dimulai. Ibu guru memberikan
nasehat kepada si anak bahwa “apapun nanti hasil lombanya menang atau tidak
kita harus terima yah nak”. Dan si anak pun menjawab ia ibu guru”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami meyakinakan kepada anak agar sabar menerima segala
sesuatu yang bukan miliknya bahwasannya “sesuatu yang menjadi
takdirmu tidak akan menjadi takdir orang lain, begitu pun dengan
takdir orang lain tidak akan menjadi takdirmu. Jadi setiap anak-anak
mengikuti perlombaan menang atau kalah itu hal yang biasa jadi kita
harus siap menerima segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh
Allah”.
108
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas B2 indikator rela hati
menerima segala sesuatu yang bukan miliknya belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu
wali kelas B2 tanggal 19-20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
rela hati menerima segala sesuatu yang bukan miliknya, beliau mengatakan
bahwa:
“Kami selalu menasehati anak bahwa tidak semua yang kita inginkan
harus kita miliki, selain itu kami juga sebagai guru tidak
membiasakan menuruti semua yang anak inginkan apalagi dengan
pertimbangan-pertimbangan kami seperti ketika anak ingin keluar
jajan makanan kaki lima di depan sekolah, kami sebagai guru tidak
mengizinkan dikarenakan kami sudah membuat aturan anak harus
bawa bekal dari rumah makanan yang sehat tidak boleh jajan diluar
sebelum waktu pulang sekolah tiba”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 indikator rela hati menerima segala sesuatu yang tidak menjadi
miliknya belum terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Dengan selalu memberikan nasihat bahwa tidak semua hal yang
ingin kita miliki itu bisa kita miliki. Bisa saja yang anak ingini itu
tidak baik dan tidak bermanfaat jadi Allah tidak kabulkan atau ibu
tidak berikan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 tentang indikator rela hati menerima segala ketetapan
Allah belum terlihat.
109
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Ketika anak selesai mengikuti lomba kita harus meyakinkan kepada
anak bahwa apapun hasil perlombaan menang atau kalah kita harus
rela hati menerimanya. Kalau pun kalah itu adalah awal dari sebuah
kemenangan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 belum terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan miliknya, beliau mengatakan bahwa:
“Ketika anak selesai mengikuti lomba kita harus meyakinkan kepada
anak bahwa apapun hasil perlombaan menang atau kalah kita harus
rela hati menerimanya. Kalau pun kalah itu adalah awal dari sebuah
kemenangan”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter
tawakkal yang berkaitan dengan rela hati menerima segala sesuatu yang bukan
miliknya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara
memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
l. Tabah hati
a. Sabar ketika terkena musibah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 05 November 2020 di
kelas B1 belum terlihat.
110
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar terkena musibah, beliau
mengatakan bahwa:
“Sabar ketika terkena musibah dapat diterapkan kepada anak dengan
selalu menanamkan sikap sabar dan meyakinkan kepada anak
bahwasannya musibah itu adalah tanda sayang Allah kepada
hambahNya, dan insyaAllah dia akan memberikan kebahagiaan
setelah kesedihan melanda kita”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 belum terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar terkena musibah,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami membiasakan memberikan semangat dan motivasi kepada
anak yang terkena musibah bahwasannya kita harus sabar dan tabah
atas segala ketetapan Allah maka dari itu kia harus menerima segala
sesuatu yang ditetapkan untuk kita”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 belum terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar terkena musibah,
beliau mengatakan bahwa:
“Yaitu dengan memberikan motivasi kepada anak jika terkena
musibah harus bersabar dan menjelaskan bahwa sifat tabah itu
merupakan salah satu sifat yang di sukai oleh Allah”.
111
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 belum terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar terkena musibah, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru selalu memberikan nasehat kepada anak anak
agar sabar ketika terkena musibah. Bahwasannya kita diuji oleh Allah
tandanya saying kepada hambahNya”
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 terlihat anak yang menceritakan bercerita bahwa
kucing di rumahnya mati kemudian ibu guru menyampaikan nasehat kepada anak
bahwa “ kucing tersebut mati karena sudah takdirnya dan waktunya sudah di atur
oleh Allah jadi kita harus sabar begitupun dengan kita, atau keluarga kita kelak
akan meninggal dunia ini, tidak ada yang tau kapan dan dimana kecuali Allah
yang tahu cukup persiapkan amal ibadah kita”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar terkena musibah, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami sebagai guru selalu memberikan nasehat kepada anak anak
agar sabar ketika terkena musibah. Bahwasannya kita diuji oleh Allah
tandanya sayang kepada hambahNya”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter tabah
hati yang berkaitan dengan sabar ketika terkena musibah, maka dapat ditarik
112
kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta
nasehat-nasehat kepada anak.
b. Sabar ketika barangnya hilang
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dikelas B1 pada tanggal 08
November 2020 terlihat anak sabar ketika peraut pensilnya hilang.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar ketika barangnya
hilang, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar sabar ketika barang hilang
dan meyakinkan kepada anak bahwa barang yang hilang akan
digantikan dengan yang lebih baik”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dikelas B2 pada tanggal 12-17
November 2020 terlihat anak yang diam karena pensilnya hilang, kemudian
ditanya oleh ibu guru kenapa nak? Dia menjawab pensilnya hilang. Kemudia ibu
guru meminjamkan pensil diapun langsung mengerjakan tugas yang diberikan
tanpa mempermasalahkan pensilnya yang hilang.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar ketika barangnya
hilang, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu memberikan nasehat kepada Anak bahwa jika ada
barang yang hilang akan digantikan oleh Allah yang jauh lebih baik”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dikelas B3 pada tanggal 18-23
November 2020 terlihat terlihat anak yang menunjukkan sikap tenang pada saat
113
kehilangan pensil nya kemudian melaporkan kepada ibu guru dan ibu guru pun
mengantikan dengan pensil yang baru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar ketika barangnya
hilang, beliau mengatakan bahwa:
“Dengan memberikan nasihat bahwa jika ada barang yang hilang
akan digantikan oleh Allah yang jauh lebih baik”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dikelas B4 pada tanggal 24-27
November 2020 terlihat anak yang sabar ketika kehilangan pensilnya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar ketika barangnya hilang,
beliau mengatakan bahwa:
“Ketika ada anak yang kehilangan barangnya disitu tugas kita
menguatkan anak dan meyakinkannya bahwa sesuatu yang hilang
akan digantikan dengan sesuatu yang lebih baik”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dikelas B5 pada tanggal 30
November sampai 04 Desember 2020 terlihat anak sabar ketika krayonnya hilang
atau tercecer setelah melakukan kegiatan mewarnai.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang sabar ketika barangnya
hilang, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memberikan nasehat kepa anak agar sabar ketika barangnya
hilang bahwa semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan”.
114
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter tabah
hati yang berkaitan dengan sabar ketika barangnya hilang, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta
nasehat-nasehat kepada anak.
m. Raja’ dan khauf
a. Menghormati dan tidak durhaka kepada orang tua
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020
di kelas B1 terlihat guru mengajarkan pembiasan kepada anak setelah solat duha
membacakan doa kedua orang tua kemudian ibu guru menyampaikan sedikit
nasihat kepada anak bahwasannya siapa yang sayang kedua orang tuanya maka
harus jadi anak yang soleh dan soleha dengan cara menghormati dan tidak
durhaka kepada orang tuanya selain itu rajin membacakan doa. Anak pun satu
persatu bercerita “saya ibu guru setiap selalu solat kudoakan orang tuaku, tidak
pernahka juga membantah dan kalau dirumah biasa kubantu ibuku beres-beres
rumah ibu guru”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghormati dan menghargai
orang tua, beliau mengatakan bahwa:
“Menghormati dan menghargai orang tua dapat diterapkan kepada
anak melalui metode ceramah, setelah solat duha kita mengajak anak
untuk mendoakan kedua orang tuanya, dan memberi tahu kepada
anak bahwa tugas kita sebagai anak yaitu patuh, menghormati dan
menghargai orang tua, selain mendoakan kita harus rajin membantu
orang tua dan tidak boleh membantah orang tua karena ridho Allah
115
itu ridho kedua orang tua serta murkah Allah itu murkah kedua orang
tua”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat guru memberikan nasehat kepada anak-anaknya bahwasannya
“sebagai seorang anak kalian harus hormat, patuh dan tidak durhaka pada orang
tua, berbaktilah kepada mereka selagi ada, rajin solat dan doakan orang tuanya
selain itu ringankan beban orang tua di rumah dan jangan pernah membantahnya”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghormati dan
menghargai orang tua, beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu memberikan nasehat atau ceramah kepada anak
bahwasannya tugas sebagai seorang anak yaitu harus hormat, patuh
dan tidak durhaka kepada orang tua, setiap selesai solat doakan
kedua orang tuanya, bantu pekerjaannya di rumah dan jangan pernah
membantahnya selain itu kami mengajarkan kepada anak hadist
berbakti kepada kedua orang tua yang berbunyi “Ridhollah fii ridhol
walidain wa sukhtullah di sukhtil walidain artinya ridhonya Allah
tergantung ridho orang tuamu dan murkahnya Allah tergantung
murkahnya orang tuamu”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak pada saat ingin memasuki gerbang sekolah anak
berpamitan dengan orang tua nya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghormati dan
menghargai orang tua, beliau mengatakan bahwa:
“Dengan memberikan nasehat-nasehat kepada anak melalui cerita
maling kundang si anak durhaka, selain itu kami juga mengajarkan
116
hadis larangan durhaka kepada kedua orng tua ketika hendak ke
sekolah harus berpamitan dan cium tangan orang tuanya. Dengan
begitu anak akan menghormati dan tidak durhaka kepada orang
tuanya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat guru memberikan nasehat kepada anak
setelah solat duha bahwa sebagai anak yang pintar kalian harus berbakti kepada
kedua orang tua kalian bantu pekerjaan dirumah dan tidak boleh durhaka seperti
membantah atau mengucapkan kata-kata yang tidak sopan.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghormati dan menghargai
orang tua, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memberikan nasehat kepada anak melalui cerita anak durhaka
kepada orang tuanya, selain itu kami juga mengajarkan kepada anak
agar hormat dan patuh kepada orang tuanya, membantu meringankan
pekerjaannya dirumah dan jangn pernah membantah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 terlihat guru mengajarkan pembiasa kepada anak
setelah solat duha membacakan doa kedua orang tua kemudian ibu guru
menyampaikan sedikit nasihat kepada anak agar berbakti dan tidak durhaka
kepada kedua orang tuanya.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang menghormati dan menghargai
orang tua, beliau mengatakan bahwa:
117
“Kami memberikan nasehat kepada anak melalui cerita anak durhaka
kepada orang tuanya, selain itu kami juga mengajarkan kepada anak
agar hormat dan patuh kepada orang tuanya, membantu meringankan
pekerjaannya dirumah dan jangn pernah membantah”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter raja
dan khauf yang berkaitan dengan menghormati dan tidak durhaka kepada orang
tua, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara
memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
b. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020
di kelas B1 terlihat anak melaksanakan perintah Allah seperti solat duha,
membaca iqra, membaca surah-surah pendek, membaca doa sehari-hari, tahfidz,
bersedekah, menyayangi teman, hormat pada guru dan tua dll. Sedangkan
menjauhi larangan Allah diantaranya tidak berbohong, tidak mengambil barang
yang bukan miliknya, tidak membantah guru, tidak makan berdiri, tidak main-
main ketika solat dll.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melaksanakan perintah Allah
dan menjauhi larangannya, beliau mengatakan bahwa:
“Melaksanakan perintah Allah diterapkan kepada anak pembiasaan
seperti solat duha, membaca iqra, membaca surah-surah pendek,
membaca doa sehari-hari, tahfidz, bersedekah, menyayangi teman,
hormat pada guru dan orang tua. Sedangkan menjauhi larangannya
anak diajarkan untuk tidak berohong, tidak mengambil barang yang
bukan miliknya, tidak membantah guru, tidak makan berdiri, tidak
main-main ketika solat dll. Kemudian anak diberitahukan
bahwasannya menjalankan perintah Allah akan dibalas pahala yang
berhadiakan surga sedangkan melaksanakan larangannya akan
118
mendapat dosa dan berhadiakan neraka. Siapa yang mau masuk
surga harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak sudah mampu menjalankan perintah Allah seperti solat
duha, hormat kepada guru, saling menyayangi sesama teman, belajar membaca Al
Iqra, membaca doa sehari-hari, membaca surah-surah pendek, tahfidz dll. Anak
pun sudah menjauhi larangan Allah seperti anak tidak berdusta, tidak mencuri,
tidak menggangu teman dan tidak durhaka kepada guru.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi larangannya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar menjalankan perintah Allah
seperti solat, membaca doa sehari-hari, membaca iqra, tahfidz,
puasa, sedekah dll. Sedangakan menjauhi larangan Allah seperti
berbohong, mencuri, membantah guru, menyakiti teman. Kami pun
selalu mengingatkan kepada anak bahwasannya apapun yang kita
perbuat selalu disaksikan dan dicatat malaikat, jadi apapun yang
diperbuat kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 indikator melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya
terlihat ketika anak melaksanakan perintah Allah seperti solat duha, membaca
iqra, membaca surah-surah pendek, membaca doa sehari-hari, tahfidz, bersedekah,
menyayangi teman, hormat pada guru dan tua dll. Sedangkan menjauhi larangan
Allah diantaranya tidak berbohong, tidak mengambil barang yang bukan
miliknya, tidak membantah guru, tidak makan berdiri, tidak main-main ketika
solat dll.
119
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi larangannya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menjelaskan kepada anak bahwasannya kita diciptakan di
dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah menjalankan segala
perintahnya seperti solat, berpuasa, bersedekah dll serta menjauhi
segala laranganNya seperti berbohong, mencuri, durhaka kepada
kedua orang tua dll”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 indikator melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya terlihat ketika anak melaksanakan perintah Allah seperti solat duha,
membaca iqra, membaca surah-surah pendek, membaca doa sehari-hari, tahfidz,
bersedekah, menyayangi teman, hormat pada guru dan tua dll. Sedangkan
menjauhi larangan Allah diantaranya tidak berbohong, tidak mengambil barang
yang bukan miliknya, tidak membantah guru, tidak makan berdiri, tidak main-
main ketika solat dll.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melaksanakan perintah Allah
dan menjauhi larangannya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menjelaskan kepada anak tujuan kita di ciptakan di dunia ini
yaitu hanya untuk beribadah kepada Allah sebagai mana di jelaskan
di dalam Al Qur’an, kemudian kami bertanya kepada anak siapa yang
mau surga? Nah syarat kita masuk surga yaitu harus melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi laranganNya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 terlihat anak melaksanakan perintah Allah seperti
120
solat duha, membaca iqra, membaca surah-surah pendek, membaca doa sehari-
hari, tahfidz, bersedekah, menyayangi teman, hormat pada guru dan tua dll.
Sedangkan menjauhi larangan Allah diantaranya tidak berbohong, tidak
mengambil barang yang bukan miliknya, tidak membantah guru, tidak makan
berdiri, tidak main-main ketika solat dll.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang melaksanakan perintah Allah
dan menjauhi larangannya, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menjelaskan kepada anak tujuan kita di ciptakan di dunia ini
yaitu hanya untuk beribadah kepada Allah sebagai mana di jelaskan
di dalam Al Qur’an, kemudian kami bertanya kepada anak siapa yang
mau surga? Nah syarat kita masuk surga yaitu harus melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi laranganNya”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter raja
dan khauf yang berkaitan dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara
memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
n. Ittiba’ kepada nabi Muhammad SAW
a. Mengerjakan sunnah-sunnah Rasulullah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020
di kelas B1 terlihat anak mengucapkan salam sebelum masuk ruangan, makan dan
minum sambil duduk, makan dan minum dengan tangan kanan, makan da minum
tidak bercerita, memberi senyum kepada sesama, solat duha, berzikir dll.
121
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengerjakan sunnah-sunnah
Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan sunnah-sunnah Rasulullah kepada anak melalui
hadist-hadist seperti hadist tersenyum, hadist adab makan, larangan
marah, hadist ridho Allah, hadist bersuci dan pembiasaan seperti
solat duha, berzikir, berpakaian rapi, menjaga kebersihan dll”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak sudah mengerjakan sunnah-sunnah Rasulullah seperti
mengucapkan salam sebelum masuk ruangan, makan dan minum dengan tangan
kanan, makan dan minum duduk, solat duha dan menjaga kebersihan kelas dengan
tidak membuang sampah disembarang tempat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengerjakan sunnah-
sunnah Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan sunnah-sunnah Rasulullah kepada anak melalui
hadist-hadist seperti hadist tersenyum, hadist adab makan, larangan
marah, hadist ridho Allah, hadist bersuci dan pembiasaan seperti
solat duha, berzikir, berpakaian rapi, menjaga kebersihan dll”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak mengucapkan salam sebelum masuk ruangan, makan dan
minum sambil duduk, makan dan minum dengan tangan kanan, makan da minum
tidak bercerita, memberi senyum kepada sesama, solat duha, dan berzikir.
122
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengerjakan sunnah-
sunnah Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Dengan menceritakan kepada anak kisah-kisah Rasulullah kemudian
kita memberitahu sikap-sikap terpuji Rasulullah agar diteladani oleh
anak-anak”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak mengucapkan salam sebelum masuk
ruangan, makan dan minum sambil duduk, makan dan minum dengan tangan
kanan, makan da minum tidak bercerita, memberi senyum kepada sesama, solat
duha, berzikir dan sopan kepada sesama.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengerjakan sunnah-sunnah
Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan sunnah-sunnah Rasulullah kepada anak melalui
hadist-hadist seperti hadist tersenyum, hadist adab makan, larangan
marah, hadist ridho Allah, hadist bersuci dan pembiasaan seperti
solat duha, berzikir, berpakaian rapi, menjaga kebersihan dll”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 terlihat anak mengucapkan salam sebelum masuk
ruangan, makan dan minum sambil duduk, makan dan minum dengan tangan
kanan, makan da minum tidak bercerita, memberi senyum kepada sesama, solat
duha, berzikir dll.
123
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengerjakan sunnah-sunnah
Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak sunnah-sunnah yang dikerjakan
oleh Rasulullah nabi Muhammad saw seperti solat duha, puasa senin
kamis, solat tahajjud, membaca al qur’an, makan dan minum dengan
tangan kanan, makan dan minum duduk dll”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter ittiba‟
kepada nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan mengerjakan sunnah-
sunnah Rasulullah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan
dengan cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
b. Meneladani akhlak Rasulullah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020
di kelas B1 terlihat anak ikhlas memberikan makanan kepada temannya, sabar
menunggu giliran cuci tangan atau sabar menunggu jemputan, berani tampil di
depan teman-temannya, peduli kepada sesama, berbicara baik dan sopan dan jujur
ketika berbicara.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meneladani akhlak
Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak meneladani akhlak Rasulullah
melalui kegiatan keteladanan menceritakan kepada anak kisah-kisah
Rasulullah dan akhlak terpuji Rasulullah diantaranya sabar, berjiwa
sosial tinggi, berpegang teguh pada kejujuran, sopan dll”.
124
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 terlihat anak sudah mampu meneladani akhlak Rasulullah seperti
sabar menunggu giliran, ikhlas berbuat kebaikan kepada orang lain, peduli kepada
sesame, sopan dan berani tampil di depan orang banyak.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meneladani akhlak
Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak meneladani akhlak Rasulullah
melalui kegiatan keteladanan menceritakan kepada anak kisah-kisah
Rasulullah dan akhlak terpuji Rasulullah diantaranya sabar, berjiwa
sosial tinggi, berpegang teguh pada kejujuran, sopan dll”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 terlihat anak terlihat anak makan dengan tangan kanan, minum dengan
tangan kanan, makan dan minum sambil duduk, memulai sesuatu dari yang
sebelah kanan dll.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meneladani akhlak
Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak sunnah-sunnah Rasulullah melalui
pembiasaan sehari-hari seperti melalui hadist dan solat duha”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 terlihat anak sabar menunggu giliran cuci tangan atau
sabar menunggu jemputan, berani tampil di depan teman-temannya, peduli kepada
sesama, berbicara baik, sopan dan jujur ketika berbicara.
125
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meneladani akhlak Rasulullah,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami menceritakan kepada anak kisah-kisah Rasulullah dan sikap-
sikap terpuji yang harus dicontoh dari beliau seperti selalu berkata
jujur, membantu sesama, berjiwa kepemimpinan dll.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai
04 Desember 2020 di kelas B5 terlihat anak berbicara dengan sopan saat di Tanya
oleh guru, sabar menunggu giliran cuci tangan sebelum makan, mau berbagi
dengan temannya dll.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang meneladani akhlak
Rasulullah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menceritakan kepada anak kisah-kisah Rasulullah dan sikap-
sikap terpuji yang harus dicontoh dari beliau seperti selalu berkata
jujur, membantu sesama, berjiwa kepemimpinan dll.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter ittiba‟
kepada nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan meneladani akhlak
Rasulullah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan dengan cara
memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
o. Orientasi ke masa depan
a. Belajar tekun sesuai dengan bidang yang ditekuni
126
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 06-11
November 2020 terlihat diawal pembelajaran anak berdiskusi dengan ibu guru
tiba-tiba anak mengangkat tangannya lalu mengatakan “ibu guru saya mauka jadi
polisi”, lalu ibu guru menjawab kalau mau jadi polisi kita harus bagaimana nak,
persiapan apa yang harus kita siapkan?, kemudian si anak menjawab “kita harus
menjaga kesehatan, makan sayur, makan buah, minum susu, rajin olahraga dan
rajin belajar”. Ibu guru menjawab nah betul sekali yang dikatakan temanta nak,
jadi apapun cita-cita anaknya ibu Sieperti guru, atlit, penari, dokter, pilot, maupun
tentara jadi kalian harus mempersiapkan bekal dari sekarang, seperti belajar yang
giat, makan makanan bergizi dan rajin berolahraga.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-
13 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Belajar tekun sesuai
dengan bidang yang ditekuni, beliau mengatakan bahwa:
“Kami memperkenalkan kepada anak-anak jenis kegiatan
ekstrakurikuler kemudian mengajak kepada anak untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler tersebut sesuai dengan minat yang dimaui
agar supaya ada bekal untuk dirinya dimasa depan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 04-13
November 2020 di kelas B2 tentang indikator belajar tekun sesuai bidang yang di
tekuni belum terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Belajar tekun sesuai
dengan bidang yang ditekuni, beliau mengatakan bahwa:
127
“Kami sebagai guru mencari tahu kemampuan yang dimiliki setiap anak
kemudian kami memberikan motivasi kepada anak agar mampu
meningkatkan kemampuan yang dimiliki seperti anak yang pintar menari
kami tawari untuk mengikuti les tari setiap pekan”
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 18-23
November 2020 indikator belajar tekun sesuai bidang yang di tekuni belum
terlihat.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Belajar tekun sesuai
dengan bidang yang ditekuni, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menanyakan kepada anak cita-citanya kemudia kami
memberikan motivasi-motivasi kepada anak agar belajar tekun agar
kelak ketika dewasa bias menjadi apa yang dicita-citakan”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 24-27 November
2020 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In
wali kelas B4 tanggal 3-4 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
Belajar tekun sesuai dengan bidang yang ditekuni, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mencari tahu cita-cita anak melalui Tanya jawab. Kemudian
kami memotivasi anak agar lebih belajar tekun agar cita-cita yang
kelak diinginkan anak dapat tercapai”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 30 November
sampai 04 Desember 2020 terlihat anak yang serius dalam mengerjakan tugas
yang diberikan pada guru. Karena anak ingin menjadi orang hebat di kemudian
hari.
128
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang Belajar tekun sesuai dengan
bidang yang ditekuni, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mencari tahu cita-cita anak melalui Tanya jawab. Kemudian
kami memotivasi anak agar lebih belajar tekun agar cita-cita yang
kelak diinginkan anak dapat tercapai”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter
orientasi ke masa depan yang berkaitan dengan belajar tekun sesuai dengan
bidang yang ditekuni, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan
dengan cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
b. Mengatur waktu dengan baik demi bayangan kehidupan dikemudian hari
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 06-11
November 2020 terlihat anak dapat disiplin waktu menyelsaikan tugas yang
diberikan ibu guru, datang ke sekolah tepat waktu, dan rajin mengumpulkan
pekerjaan rumah.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si wali kelas B1 tanggal 12-13
November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan Allah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar terbiasa mengatur waktu
sedini mungkin seperti sebelum pulang sekolah mengingatkan agar
anak menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan ibu guru,
sampai dirumah istirahat, kalau malam tidurnya jangan terlalu larut
malam agar supaya tidak kesiangan bangun dan bisa ke sekolah tepat
waktu, di sekolahpun anak tidak mengantuk dan semangat
mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah”.
129
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 16-20
November 2020 di kelas B2 terlihat anak dapat disiplin waktu menyelsaikan tugas
yang diberikan ibu guru, datang ke sekolah tepat waktu, dan rajin mengumpulkan
pekerjaan rumah.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu wali kelas B2 tanggal 19-
20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang orientasi ke masa depan,
beliau mengatakan bahwa:
“Kami selalu mengajarkan kepada anak agar bias mengatur waktu
dengan baik seperti datang ke sekolah tepat waktu, mengerjakan
tugas yang diberikan guru baik tugas di sekolah maupun di rumah,
tidur tepat waktu agar tidak telat datang ke sekolah”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 18-23
November 2020 terlihat anak dapat disiplin waktu menyelsaikan tugas yang
diberikan ibu guru, datang ke sekolah tepat waktu, dan rajin mengumpulkan
pekerjaan rumah.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An wali kelas B3 tanggal 26-
27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan Allah, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan anak membuat schedul atau jadwal kegiatan
sehari-harinya, dengan itu anak akan lebih mudah dan terbiasa dalam
mengatur waktu di kehidupannya di kemudian hari”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 24-27
November 2020 terlihat anak dapat disiplin datang ke sekolah tepat waktu, dan
rajin mengumpulkan pekerjaan rumah.
130
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In wali kelas B4 tanggal 3-4
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengatur waktu dengan baik
demi kehidupan dikemudian hari, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menasehati anak agar tidur tepat waktu, belajar yang rajin,
banyak makan makanan bergizi, tidak terlalu lama menggunakan hp
karena dapat merusak mata dll”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 30 November
sampai 04 Desember 2020 terlihat anak dapat disiplin waktu menyelsaikan tugas
yang diberikan ibu guru, datang ke sekolah tepat waktu, dan rajin mengumpulkan
pekerjaan rumah.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id wali kelas B5 tanggal 10-11
Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang mengatur waktu dengan baik
demi bayangan kehidupan dikemudian hari, beliau mengatakan bahwa:
“Kami menasehati anak agar tidur tepat waktu, belajar yang rajin,
banyak makan makanan bergizi, tidak terlalu lama menggunakan hp
karena dapat merusak mata dll”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter
orientasi ke masa depan yang berkaitan dengan mengatur waktu dengan baik demi
bayangan kehidupan dikemudian hari, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru
menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada
anak.
p. Asas Musyawarah
a. Mampu berdiskusi dengan temannya mencari jalan keluar permasalahan
yang dihadapi
131
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 9-13
November 2020 di kelas B1 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si
wali kelas B1 tanggal 12-13 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
mampu berdiskusi mencarai jalan keluar permasalahan yang dihadapi, beliau
mengatakan bahwa:
“Mampu berdiskusi dengan temannya mencari jalan keluar
permasalahan yang dihadapi dapat diterapkan melalui kegiatan
seperti pemilihan siapa yang akan menjadi petugas upacara pada
hari senin”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 16-20
November 2020 di kelas B2 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu
wali kelas B2 tanggal 19-20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
mampu berdiskusi mencarai jalan keluar permasalahan yang dihadapi, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak untuk berdiskusi ringan dengan
teman-temannya mencari jalan keluar permasalahan yang dihadapi
misalnya anak dibagi menjadi 3 kelompok kemudian anak diminta
mencari suatu benda yang telah kami sembunyikan di tempat tertentu
nah disitu anak bertugas berdiskusi bersama teman kelompoknya
mencari benda yang telah disembunyikan tersebut”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 23-27
November 2020 di kelas B3 belum terlihat.
132
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An
wali kelas B3 tanggal 26-27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
mampu berdiskusi mencarai jalan keluar permasalahan yang dihadapi, beliau
mengatakan bahwa:
“Dengan mempersilahkan kepada anak berdiskusi kepada temannya
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, dan juga memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengeluarkan pendapatnya”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 30 November-
4 Desember 2020 di kelas B4 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In
wali kelas B4 tanggal 3-4 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
mampu berdiskusi mencarai jalan keluar permasalahan yang dihadapi, beliau
mengatakan bahwa:
“Kami memberikan ruang kepada anak untuk berdiskusi mencari
jalan keluar permasalahan yang di hadapi. Misalnya kita memberikan
suatu cerita kepada anak dan anak yang mencari jalan keluar
permasalahan tersebut”.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada hari rabu tanggal 30 November
sampai 04 Desmber 2020 di kelas B5 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id
wali kelas B5 tanggal 10-11 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
mampu berdiskusi mencarai jalan keluar permasalahan yang dihadapi, beliau
mengatakan bahwa:
133
“Kami memberikan ruang kepada anak untuk berdiskusi mencari
jalan keluar permasalahan yang di hadapi. Misalnya kita memberikan
suatu cerita kepada anak dan anak yang mencari jalan keluar
permasalahan tersebut”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter asas
musyawarah yang berkaitan dengan mampu berdiskusi dengan teman mencari
jalan keluar permasalahan yang dihadapi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
guru menerapkan dengan cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat
kepada anak.
b. Mampu menghargai setiap pendapat temannya ketika berdiskusi
Dari hasi pengamatan yang dilakukan pada tanggal 9-13 November 2020 di
kelas B1 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Si
wali kelas B1 tanggal 12-13 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
menghargai setiap pendapat teman ketika berdiskusi, beliau mengatakan bahwa:
“Kita memberikan aturan kepada kepada anak bahwa selama diskusi
kita harus mampu menjaga perasaan teman kita, dan kita harus
menghargai setiap pendapat yang dikemukanakan oleh teman kita”.
Karena tutur kata yang baik mencerminkan kita anak baik”
Dari hasi pengamatan yang dilakukan pada tanggal 16-20 November 2020
di kelas B2 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Nu
wali kelas B2 tanggal 19-20 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
menghargai setiap pendapat teman ketika berdiskusi, beliau mengatakan bahwa:
134
“Kita selalu mengajarkan kepada anak agar menghargai pendapat
teman ketika berdiskusi dan tidak boleh egois”.
Dari hasi pengamatan yang dilakukan pada tanggal 23-27 November 2020
di kelas B3 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu An
wali kelas B3 tanggal 26-27 November 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
menghargai setiap pendapat teman ketika berdiskusi, beliau mengatakan bahwa:
“Yaitu jika da temannya yang mengeluarkan pendapat, kami
mengajarkan anak yang lain untuk memperhatikan temannya yang
sedang berbicara dan juga memberikan kesempatan kepada anak
tersebut untuk mengeluarkan pendapatnya secara bergantian”.
Dari hasi pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November-4
Desember 2020 di kelas B4 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu In
wali kelas B4 tanggal 3-4 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
menghargai setiap pendapat teman ketika berdiskusi, beliau mengatakan bahwa:
“Kami mengajarkan kepada anak agar menghargai setiap pendapat
yang diutarakan temannya dalam berdiskusi”.
Dari hasi pengamatan yang dilakukan pada tanggal 30 November sampai 04
Desember 2020 di kelas B5 belum terlihat.
Namun diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Id
wali kelas B5 tanggal 10-11 Desember 2020 di TK Aisyiyah Mamajang tentang
menghargai setiap pendapat teman ketika berdiskusi, beliau mengatakan bahwa:
135
“Kami mengajarkan kepada anak bahwa didalam kelas pasti ada
yang berbeda pendapat dalam suatu diskusi. Nah tugas kita harus
menghargai pendapat itu adapun hasil akhir nanti ibu guru yang
mengambil keputusan”.
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara tentang nilai karakter Asas
musyawarah yang berkaitan dengan mampu menghargai setiap pendapat teman
ketika berdiskusi , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan
dengan cara memberikan pembiasaan serta nasehat-nasehat kepada anak.
B. Pembahasan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pendidikan Anak Usia
Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
anak agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Masa usia dini merupakan masa yang tepat untuk memberikan stimulus
pertumbuhan dan perkembangan yang baik karena disana ada pertumbuhan
motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, seni dan pendidikan karakter. Pada
masa usia ini sangatlah penting untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian
sehingga kelak akan memberi warna ketika anak menjadi dewasa.
Dalam pendidikan karakter peran guru sangatlah penting, karena beliaulah
yang akan menjadi model panutan bagi anak. Asumsinya di dalam kelas yang
harus memiliki karakter baik dulu itu adalah guru. Makanya guru ketika ingin
136
mengajak anak untuk melakukan karakter yang baik, juga harus dimulai dari
dirinya sendiri. Baik dari ucapan, perbuatan dan sikap harus senantiasa
mencerminkan pribadi yang baik.
Sebagaimana disebutkan dalam Muqadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah Nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan terdiri dari
tauhid, ibadah, keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, tolong
menolong, keikhlasan, tanggung jawab, kerja keras, sabar, tawakkal, tabah hati,
raja‟ dan khauf, ittiba‟ kepada Nabi Muhammad SAW, orientasi ke masa depan,
dan asas musyawarah.
Penelitian ini membahas tentang bagaimana gambaran guru dalam
menerapkan nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah
Mamajang kota Makassar. Tujuan dari penerapan nilai karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan adalah untuk membantu dalam meletakkan dasar tumbuh
kembang keimanan dan ketaqwaan serta pengalaman kepada anak tentang agama
islam, sehingga terarah menjadi manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah
SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pendidikan karakter bagi anak usia dini dimaksudkan untuk menanamkan
nilai-nilai kebaikan supaya dapat menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa atau
pada jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan karakter di Indonesia bertujuan
untuk membangun individu yang mengenal Tuhannya, mampu menghargai diri
sendiri dan mengembangkan potensi diri yang dimilikinya, mampu hidup di
137
tengah-tengah masyarakat yang beragama serta dapat menjaga keharmonisan
dengan alam lingkungan dan mampu membangun kehidupan berbangsa yang
bermartabat, berdaulat, dan berbudaya.
Adapun metode Penerapan Nilai-Nilai Karakter Al Islam
Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang kota Makassar yaitu dengan
melakukan pembiasaan, kegiatan rutin, nasehat/ ceramah, keteladanan, dan
menggunakan reward and punishment. Cara ini digunakan guru dalam
menerapkan semua nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan di sekolah
tersebut.
Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian penerapan nilai-nilai karakter
Al Islam Kemuhammadiyahan di TK Aisyiyah Mamajang kota Makassar, cara
yang dilakukan guru adalah melalui kegiatan rutin, kegiatan khusus, kegiatan
terintegrasi dengan pengembangan lain, kegiatan terprogram, kegiatan
keteladanan, dan kegiatan spontan.
Masa usia dini merupakan masa yang sangat tepat untuk menerapkan nilai-
nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan kepada anak karena pada masa ini
anak lebih mudah diberikan pemahaman dan lebih cenderung meniru apa yang
mereka lihat oleh karena itu guru harus menjadi teladan atau model yang baik
bagi anak. Ketika guru memberikan contoh yang baik maka anak secara langsung
akan meniru apa yang dicontohkan ibu guru, seperti mengucapkan kata-kata
sopan, membereskan peralatan yang digunakan maka secara langsung anak akan
138
meniru apa yang dilakukan oleh ibu guru. Maka peran guru sebagai panutan
sangat berpengaruh dengan penerapan nilai karakter kepada anak.
Kilpatrick dalam (Mansur,2011 :133) mengemukakan bahwa “Salah satu
penyebab ketidakmampuan seseorang berperilaku baik meskipun telah memiliki
pemahaman tentang kebaikan itu (moral understanding) disebabkan karena tidak
terlatih untuk melakukannya (moral doing). Oleh karena itu, pendidikan karakter
bagi anak usia dini sebaiknya direalisasikan melalui berbagai tindakan nyata
dalam pembelajaran, jangan terlalu teoritis, dan jangan banyak membatasi
aktivitas pembelajaran, apalagi hanya terbatas di dalam kelas”. Maka keberhasilan
pendidikan karakter bagi anak usia dini sangat bergantung pada ada tidaknya
kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen berbagai pihak terhadap
pendidikan.
Dengan adanya pendidikan karakter ini diharapkan degradasi moral yang
dialami bangsa ini dapat berkurang. Tentu hal ini tidaklah mudah, membutuhkan
perjuangan dan kerja keras dari semua pihak. Pendidikan karakter anak usia dini
merupakan salah satu wujud nyata mempersiapkan generasi-generasi berkarakter
yang akan membawa kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia.
139
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penerapan nilai-nilai karakter Al Islam Kemuhammadiyahan di TK
Aisyiyah Mamajang kota Makassar dapat dilakukan dengan cara:
1. Kegiatan rutin
2. Kegiatan khusus
3. Kegiatan terintegrasi dengan pengembangan lain
4. Kegiatan terprogram
5. Kegiatan keteladanan
6. dan kegiatan spontan
B. Saran
1. Bagi guru
Saran bagi guru agar lebih maksimal mungkin menerapkan nilai karakter Al
Islam Kemuhammadiyahan agar anak dapat menjadi manusia yang belandaskan al
qur‟an dan as- sunnah.
2. Bagi pembaca
Saran bagi pembaca agar dapat menjadi sumber pengetahuan baru dan dapat
menambah wawasan sehingga dapat membuka cakrawala pemikiran si pembaca.
140
3. Saran bagi peneliti selanjutnya
Saran bagi peneliti selanjutnya adalah semoga penelitian ini dapat dijadikan
referensi guna untuk menyempurnakan penelitian yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ardy, Novan.2018.Manajemen Program Kegiatan PAUD berbasis Otak Kanan.
Yogyakarta: Gava Media.
Ardy, Novan. 2017. Manajemen PAUD Berdaya Saing.Yogyakarta: Gava Media.
Depdikbud, 1987, Kamus Besar Bahasa Indinesia, Jakarta:Balai pustaka
Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan karakter;Kajian Teori dan Praktik di
sekolah.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Fadlillah, Muhammad & mualifatu, lilif. 2016. Pendidikan karakter anak usia
dini. Depok: Ar-ruzz media.
Fiah, Rifda El. 2017. Bimbingan Dan Konseling Anak Usia Dini. Depok: PT
Rajagrafindo Persada.
Hayati, Mardiah.2019.Pembelajaran Nilai Al Islam Kemuhammadiyaan di TK
Aba Panto Daeng Sumbawa Besar dan TK Aba Taliwang Sumbawa
Barat.e-jurnal (online) Vol.4,No.2.
Hermino, Agustinus.2014.manajemen kurikulum berbasis karakter. Bandung:
Alfabeta.
Koesoema, Doni.2011.Pendidikan karakter. Jakarta: PT Grasindo.
Lexy J.Moleong,2014.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Posdakarya.
Mansur, Muchlis. 2011. Pendidikan karakter menjawab tantangan krisis
multimedimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Mil, Silvie.2018. Penanaman Nilai-nilai Kemuhammadiyaan Sebagai Penguatan
Pendidikan Karakter Sejak Dini di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 24 kayu
putih, Jakarta Timur.e-jurnal (online) Vol,1, No.1.
Mulyasa.2012.Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa.2017. Strategi Pembelajaran PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Patilima, Hamid. 2015. Resiliensi Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta CV.
PP Aisyiyah Majelis Dikdasmen dan Universitas Muhammadiyah Prof DR.
HAMKA.2017.Buku Rumusan Rekomendasi Pengembangan PAUD/TK
Aisyiyah & Praktik Terbaik.Jakarta.
PP Aisyiyah,2012, Kurikulum dan model pembelajaran PAUD/TK Aisyiyah
Bustanul Athfal,Jakarta :Zikrul Hakim.
PP Aisyiyah Majelis Dikdasmen,2011, Pengembangan Al Islam PAUD Aisyiyah,
Jakarta: Zikrul Hakim
PP Aisyiyah Majelis Dikdasmen,2007, Pendidikan Al islam ke’aisyiyahan-
Kemuhammadiyahan, Jakarta: Suara Muhammadiyah
PP Muhammadiyah, 2001, Pedoman Hidup Islami warga Muhammadiyah,
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Sugiyono.2017. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan
R&D.Bandung:Alfabeta,cv
Sugiyono.2007. metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suhada, idad.2016. psikologi perkembangan anak usia dini. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suprihatiningrum Jamil, 2016. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
media.
Wiyani, Novan Ardy.2016. Bina Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.
Jogjakarta: PT Ar-ruzz Media.
Zubaedi.2017.Strategi Taktis Pendidikan Karakter. Depok: PT Rajagrafindo
Persada.
LAMPIRAN
KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI PENANAMAN NILAI-NILAI
KARAKTER AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN DI TK AISYIYAH
MAMAJANG KOTA MAKASSAR
No Nilai Karakter Indikator Item
1. Tauhid
Mengenal sifat- sifat Allah
Melafadzkan 2 kalimat syahadat beserta
artinya
1
2
2. Ibadah
Mengenal jenis-jenis ibadah
Mengenal adab-adab dalam beribadah
3
4
3. Keadilan
Memberikan sesuatu kepada teman secara
merata
Bergantian menggunakan mainan
5
6
4. Kejujuran
Tidak mengambil barang yang bukan
miliknya
Mengakui kesalahan
7
8
5. Persaudaraan
dan gotong
royong
Menghargai dan menghormati orang lain
Mau bekerja kelompok bersama teman
9
10
6. Tolong-
Meminjamkan peralatan tulis kepada 11
menolong teman yang lupa membawa
Membantu teman yang terkena musibah
12
7. Keikhlasan
Memberikan makanan kepada teman yang
tidak membawa bekal tanpa
mengharapkan imbalan
Membantu orang tua di rumah tanpa
syarat apapun
13
14
8. Tanggung
jawab
Mampu menyelesaikan tugas dengan tepat
waktu
Mengembalikan peralatan yang sudah
digunakan ke tempat semula
15
16
9. Kerja keras
Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
Tidak mudah putus asa mengerjakan tugas
17
18
10. Sabar
Sabar menunggu giliran
Tidak rebutan berbicara baik dengan ibu
guru maupun dengan teman
19
20
11. Tawakkal
Memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan
Allah
21
Rela hati menerima segala sesuatu yang
bukan menjadi miliknya
22
12. Tabah hati
Sabar ketika terkena musibah
Sabar ketika barangnya hilang
23
24
13. Raja‟ dan khauf
Menghormati dan tidak durhaka kepada
orang tua
Melaksanakan perintah allah dan
menjauhi laranganNya
25
26
14. Ittiba‟kepada
nabi
Muhammad
SAW
Mengerjakan sunnah-sunnah rasulullah
Meneladani akhlak rasulullah
27
28
15. Orientasi ke
masa depan
Belajar tekun sesuai dengan bidang yang
ditekuni
Mengatur waktu dengan baik demi
bayangan kehidupan dikemudian hari
29
30
16. Asas
musyawarah
Mampu berdiskusi dengan teman mencari
jalan keluar permasalahan yang dihadapi.
31
Mampu menghargai setiap pendapat
teman ketika berdiskusi
32
INSTRUMEN WAWANCARA
Narasumber :
Waktu :
Hari tanggal wawancara :
NO PERTAYAAN HASIL WAWANCARA
1. Bangaimana cara
mengenalkan sifat-sifat
Allah kepada anak?
2. Bagaimana cara
mengajarkan dua kalimat
syahadat dan artinya
kepada anak?
3. Bagaimana cara
mengajarkan jenis-jenis
ibadah kepada anak?
4. Bagaimana cara
mengajarkan ada-adab
dalam beribadah?
5. Bagaiamana cara
mengajarkan keadilan
kepada anak agar
memberikan sesuatu
kepada temannya secara
merata?
6. Bagaimana cara
memberikan pemahaman
kepada anak agar mau
bergantian menggunakan
mainan dengan temannya?
7. Bagaimana cara
menerapkan nilai kejujuran
kepada anak agar tidak
mengambil barang yang
bukan miliknya?
8. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengakui
kesalahannya?
9. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai dan
menghormati orang lain?
10. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mau bekerja
kelompok bersama
temannya?
11. Bagaimana cara
menerapkan karakter
tolong menolong kepada
anak agar mau
meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya
yang lupa membawa?
12 Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar membantu temannya
yang terkena musibah?
13. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar mau berbagi makanan
kepada temannya yang
lupa membawa bekal?
14. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
keikhlasan kepada anak
agar membantu orang lain
tanpa mengharapkan
imbalan?
15. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan
tepat waktu?
16. Bagaiamana cara
mengajarkan kepada anak
agar mengembalikan
peralatan yang sudah
digunakan ke tempatnya
semula?
17. Bagaimana cara mengajak
anak agar mau mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?
18. Bagaimana cara
menanamkan sifat kerja
keras kepada anak agar
tidak mudah putus asa
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh ibu?
19. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
menunggu giliran kepada
anak?
20. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
kepada anak agar tidak
rebutan berbicara baik
dengan ibu maupun
dengan temannya?
21. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan allah?
22. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan
menjadi miliknya?
23. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati agar anak dapat
sabar ketika terkena
musibah?
24. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati kepada anak
agar dapat sabar ketika
barangnya hilang?
25. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar menghormati dan
tidak durhaka kepada orang
tua?
26. Bagaimana cara
menerapkan kepada anak
agar melaksanakan
perintah Allah dan
menjauhi laranganNya?
,
27. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengerjakan
sunnah-sunnah rasulullah?
28. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar meneladani akhlak
rasulullah?
29. Penerapan yang seperti apa
yang dilakukan agar anak
mampu belajar tekun
sesuai dengan bidang yang
ditekuni?
30. Penerapan yang seperti apa
yang diajarkan kepada
anak agar bisa mengatur
waktu dengan baik demi
bayangan kehidupannya
dihari kemudian?
31. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
berdiskusi dengan
temannya mencari jalan
keluar permasalahan yang
dihadapi?
32. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai setiap
pendapat temannya ketika
berdiskusi?
INSTRUMEN WAWANCARA
Narasumber : Ibu Si (guru kelas B1)
Waktu : jam 11.12 - 12.23
Hari tanggal wawancara : Kamis-jumat tanggal 12-13 November 2020
Lokasi wawancara : Jl. Andi Djemma Kanal Selatan 2 No. 82
NO PERTAYAAN HASIL WAWANCARA
1. Bangaimana cara
mengenalkan sifat-sifat
Allah kepada anak?
Di awal pembelajaran sebelum memasuki kegiatan
inti, kami mengenalkan kepada anak tema yang
dipelajari hari ini kemudian dikaitkan dengan sifat-
sifat allah diantaranya “Allah itu ada” dengan
menyaksikan ciptaan-ciptaanNya selain itu kita
mengajarkan kepada anak 3 kategori tauhid
diantaranya Tauhid Rububiyah (meyakinkan
kepada anak bahwa Allah adalah salah satunya
pencipta dan pengatur segala sesuatu di alam ini),
Tauhid Uluhiyah (Allah satu-satunya Tuhan yang
berhak disembah atau diibadahi), dan Asma‟ wa
sifat (mengenalkan 99 nama yang menggambarkan
nama Allah).
2. Bagaimana cara
mengajarkan dua kalimat
Melafadzkan 2 kalimat syahadat dan artinya
diterapkan kepada anak melalui kegiatan rutin
syahadat dan artinya
kepada anak?
dimana diawal pembelajaran anak menyebutkan
rukun islam yang berbunyi “Pertama mengucapkan
kalimat syahadat “Asyhadu an la ilaha illa alla wa
asyhadu annamuhammadar rasulullah artinya aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah
rasul utusan Allah”, yang kedua sembahnya 5
waktu yaitu Isya, subuh, duhur, asar dan magrib,
ketiga berpuasa di bulan ramadhan, keempat
mengeluarkan zakat, kelima naik haji bagi orang
yang mampu
3. Bagaimana cara
mengajarkan jenis-jenis
ibadah kepada anak?
Kami mengenalkan jenis-jenis ibadah kepada anak
melalui kegiatan rutin solat duha, membaca surah-
surah pendek, membaca doa sehari-hari, membaca,
iqra, tahfidz dan solat duhur sebelum pulang. Selain
itu kami juga megajarkan jenis ibadah-badah
lainnya seperti puasa pada bulan ramadhan,
mengeluarkan zakat dan naik haji bagi orang yang
mampu
4. Bagaimana cara
mengajarkan ada-adab
dalam beribadah?
Mengenalkan ada-adab berdoa kepada anak itu
diterapkan melalui kegiatan pembiasaan sebelum
solat duha kami meminta kepada anak untuk
menyebutkan adab-adab dalam solat diantaranya
membaca basmalah, menghadap kiblat, khusyuk,
tidak buru-buru, tidak menggangu teman, dan tidak
bercerita. Hal ini bertujuan agar anak bisa
menjalankan ibadahnya dengan baik sesuai dengan
tuntunan agama islam.
5. Bagaiamana cara
mengajarkan keadilan
kepada anak agar
memberikan sesuatu
kepada temannya secara
merata?
kami memperlihatkan kepada anak melalui
kegiatan pembagian makanan tambahan secara
merata disitu kami mengajarkan kepada anak
bagaimana bersikap adil kepada semuanya, setelah
itu kami memberikan pemahaman kepada anak
bahwasannya semua di kelas ini bersaudara maka
dari itu kita semua harus saling mengasihi dan
saling berbagi. Jadi ketika anak-anak yang
membawa makanan banyak bisa membagi-bagikan
kepada temannya
6. Bagaimana cara
memberikan pemahaman
kepada anak agar mau
bergantian menggunakan
mainan dengan temannya?
Sebelum bermain kami memberitahukan kepada
anak bahwasa mainan yang ada di sekolah itu milik
bersama, jadi anak-anak harus bergantian
menggunakan atau main bersama dengan teman-
teman jadi anak tidak boleh egois dan
mementingkan diri sendiri. Misalnya bergantian
menggunakan ayunan, perosotan, jungkat-jungkit
dll.
7. Bagaimana cara
menerapkan nilai kejujuran
kepada anak agar tidak
mengambil barang yang
bukan miliknya?
Ketika ada anak yang kehilangan barang, kita
menyampaikan kepada anak siapa yang melihat
barang temannya? Setelah satu persatu anak
menjawab. Kita memberikan pemahaman kepada
anak bahwasa ketika ada yang ingin menggunakan
barang temannya, sebelum digunakan dipinjam
terlebih dahulu! Karena mengambil barang orang
lain tanpa sepengetahuannya itu perbuatan yang
tidak baik dan tidak disukai Allah.
8. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengakui
kesalahannya?
Kami mengajarkan kepada anak ketika melakukan
kesalahan jangan pernah malu untuk meminta maaf
dan mengakui kesalahannya karena ketika berbuat
kesalahan dan tidak mengakui atau minta maaf
anak-anak akan mendapat dosa.
9. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai dan
menghormati orang lain?
Kami terapkan kepada anak melalui kegiatan
keteladanan seperti berkata-kata sopan ketika
berbicara kepada orang dewasa, mengucapkan kata
permisi ketika lewat di depan orang yang duduk
dan mengucapkan kata tolong ketika menginginkan
sesuatu. Selain itu kita sebagai guru juga harus
berperan menjadi teladan yang baik kepada anak
seperti memberikan contoh berbicara yang sopan
dan mengucapkan kata tolong kepada anak ketika
menginginkan sesuatu. Dengan begitu anak akan
terbiasa menghargai dan menghormati orang yang
lebih tua maupun dengan teman sebayanya
10. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mau bekerja
kelompok bersama
temannya?
Kami terapkan kepada anak dengan cara meminta
anak untuk duduk berkelompok dengan temanya
sebanyak 4 orang. Kemudian kami memberikan
seperti kegiatan finger painting dimana anak
diberikan cat air setiap kelompoknya. Setelah itu
anak disuruh menggunakan cat air tersebut secara
bersama-sama. Dengan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama anak akan terbiasa
dan mau bekerja kelompok bersama temannya.
11. Bagaimana cara
menerapkan karakter
tolong menolong kepada
anak agar mau
meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya
yang lupa membawa?
Kami mengajarkan kepada anak untuk saling tolong
menolong kepada temannya yang membutuhkan
bantuan, seperti ketika lupa membawa peralatan
tulis anak dibiasakan untuk berbagi dan
meminjamkan peralatan kepada temannya. Dengan
begitu rasa kepedulian anak dengan sesama teman
atau orang lain akan mudah tertanamkan dalam diri
anak.
12 Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
Kami terapkan kepada anak melalui kegiatan
mengumpulkan uang seikhlasnya lalu diberikan
agar membantu temannya
yang terkena musibah?
kepada teman yang terkena musibah atau sakit.
Atau seperti kejadian di palu kemarin kami
mengajak anak untuk patungan uang seikhlasnya
untuk membantu saudara kita yang terkena musibah
dan Alhamdulillah antusias anak dan orang tua
sangat mendukung. Pembiasaan ini bertujuan
membangun kepekaan sosial anak kepada sesama
agar tertanam sejak usia dini.
13. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar mau berbagi makanan
kepada temannya yang
lupa membawa bekal?
Kami melakukan pembiasaan ketika waktu makan
ada anak yang tidak membawa bekal, kami
memberitahu kepada anak “siapa yang mau berbagi
makanan kepada temannya”? setelah anak berbagi
kepada temannya. Kita memberikan pemahaman
bahwasa berbagi kepada teman adalah perbuatan
yang baik dan disukai oleh allah, berbuat baikpun
tidak akan sia-sia karena akan dibalas pahala oleh
Allah.
14. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
keikhlasan kepada anak
agar membantu orang lain
tanpa mengharapkan
imbalan?
Sebelum waktu pulang sekolah tiba Kami
menasehati kepada anak agar membantu orang
tuanya di rumah. Dengan menanamkan keyakinan
kepada anak bahwa membantu orang tua adalah
kewajiban bagi seorang anak untuk berbakti kepada
kedua orang tuanya dan membantu orang tua itu
tidak pake syarat apa-apa seperti membantu orang
tua karena ingin uang jajannya ditambah, itu tidak
boleh yah nak, kita melakukan kebaikan semata-
mata berharap pahala tulus ikhas karena Allah
bukan karena mengharap balasan manusia.
15. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan
tepat waktu?
Kami menjelaskan terlebih dahulu kepada anak
peraturan dalam mengerjakan tugas, seperti berapa
waktu yang harus digunakan dalam menyelesaikan
tugas tersebut. Dengan memberikan pembiasan-
pembiasan begitu kepada anak maka mudah
menanamkan kedisiplin waktu dan taat aturan
dalam menyelesaikan tugas.
16. Bagaiamana cara
mengajarkan kepada anak
agar mengembalikan
peralatan yang sudah
digunakan ke tempatnya
semula?
Kami selalu mengingatkan kepada anak agar
mengembalikan peralatan yang sudah digunakan ke
tempat semula seperti ketika sudah menggunakan
mainan, peralatan makan, meja belajar dan
peralatan tulis dll. Dengan pembiasaan yang seperti
itu anak akan terbiasa merapikan peralatanya
masing-masing. Kemudian kami tambah dengan
memberikan pemahaman kepada anak bahwasanya
kebersihan adalah sebagian dari iman, ruangan
yang rapi pun akan membuat proses belajar
mengajar di kelas akan menjadi nyaman.
17. Bagaimana cara mengajak
anak agar mau mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?
Kami memperkenalkan kepada anak jenis-jenis
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti drum
band, menari, tapak suci dll. Kemudian anak
diminta memilih kegiatan ekstrakurikuler yang
diminati. Setelah terkumpul semua nama anak yang
berminat kita membuatkan jadwal lalu melakukan
latihan setiap pecan
18. Bagaimana cara
menanamkan sifat kerja
keras kepada anak agar
tidak mudah putus asa
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh ibu?
Kami memberikan Reward kepada anak yang giat
dan sabar menyelesaikan tugas yang diberikan ibu
guru seperti memberikan jempol atau bintang
kepada anak. Kemudian memberikan punishment
kepada anak-anak yang mudah menyerah dengan
membimbing atau mengarahkan agar
menyelesaikan tugasnya masa temanta bisa kita
tidak bisa, ayo semangat siapa yang cepat selesai
cepat juga makan dan bermain
19. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
menunggu giliran kepada
anak?
Kami terapkan kepada anak melalui kegiatan
pembiasaan antri menuggu giliran, baik itu giliran
berwudhu atau pun giliran cuci tangan dimana pada
kegiatan in kami menyebut 2 nama anak agar
berdiri menuju ketempat cuci tangan. Satu per satu
anak mencuci tangan sambil menunggu teman yang
didepanya selesai kemudian dilanjut 2 nama anak
selanjutnya sampai semua kena giliran cuci tangan.
Di waktu jam pulang anak dibiasakan juga sabar
menunggu jemputan dimana tidak ada anak yang
boleh keluar ruangan ketika penjemput belum
datang.
20. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
kepada anak agar tidak
rebutan berbicara baik
dengan ibu maupun
dengan temannya?
Kami menyampaikan kepada anak, ketika ibu guru
sedang berbicara atau menjelaskan dan ada anak
yang ingin berbicara, harus mengajukan tangan
terlebih dahulu agar dipersilahkan oleh ibu guru
atau sabar menunggu giliran anak berbicara setelah
ibu guru dan teman yang dipersilahkan didepannya
selesai berbicara. Karena kalau semuanya berbicara
secara bersama-sama kita tidak tau siapa yang mau
didengarkan dan ujung-ujungnya akan menjadi
ribut seperti pasar.
21. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan allah?
Kami memberikan nasehat-nasehat kepada anak
agar memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan
Allah dengan melalui cerita-cerita rasulullah dan
sahabat-sahabatnya terdahulu dengan begitu anak
diajarkan makna dari setiap cerita yang diberikan
agar meneladani sifat dari beliau
22. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
Kami meyakinakan kepada anak agar sabar
menerima segala sesuatu yang bukan miliknya
tawakkal kepada anak agar
rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan
menjadi miliknya?
bahwasannya “sesuatu yang menjadi takdirmu tidak
akan menjadi takdir orang lain, begitu pun dengan
takdir orang lain tidak akan menjadi takdirmu. Jadi
setiap anak-anak mengikuti perlombaan menang
atau kalah itu hal yang biasa jadi kita harus siap
menerima segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh
Allah
23. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati agar anak dapat
sabar ketika terkena
musibah?
Sabar ketika terkena musibah dapat diterapkan
kepada anak dengan selalu menanamkan sikap
sabar dan meyakinkan kepada anak bahwasannya
musibah itu adalah tanda sayang Allah kepada
hambahNya, dan insyaAllah dia akan memberikan
kebahagiaan setelah kesedihan melanda kita.
24. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati kepada anak
agar dapat sabar ketika
barangnya hilang?
Kami mengajarkan kepada anak agar sabar ketika
barang hilang dan meyakinkan kepada anak bahwa
barang yang hilang akan digantikan dengan yang
lebih baik
25. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar menghormati dan
tidak durhaka kepada orang
tua?
Menghormati dan menghargai orang tua dapat
diterapkan kepada anak melalui metode ceramah,
setelah solat duha kita mengajak anak untuk
mendoakan kedua orang tuanya, dan memberi tahu
kepada anak bahwa tugas kita sebagai anak yaitu
patuh, menghormati dan menghargai orang tua,
selain mendoakan kita harus rajin membantu orang
tua dan tidak boleh membantah orang tua karena
ridho Allah itu ridho kedua orang tua serta murkah
Allah itu murkah kedua orang tua.
26. Bagaimana cara
menerapkan kepada anak
agar melaksanakan
perintah Allah dan
menjauhi laranganNya?
Melaksanakan perintah Allah diterapkan kepada
anak pembiasaan seperti solat duha, membaca iqra,
membaca surah-surah pendek, membaca doa
sehari-hari, tahfidz, bersedekah, menyayangi
teman, hormat pada guru dan orang tua. Sedangkan
menjauhi larangannya anak diajarkan untuk tidak
berohong, tidak mengambil barang yang bukan
miliknya, tidak membantah guru, tidak makan
berdiri, tidak main-main ketika solat dll. Kemudian
anak diberitahukan bahwasannya menjalankan
perintah Allah akan dibalas pahala yang
berhadiakan surga sedangkan melaksanakan
larangannya akan mendapat dosa dan berhadiakan
neraka. Siapa yang mau masuk surga harus
menjalankan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya
27. Penerapan yang seperti apa Kami mengajarkan sunnah-sunnah rasulullah
yang diberikan kepada
anak agar mengerjakan
sunnah-sunnah rasulullah?
kepada anak melalui hadist-hadist seperti hadist
tersenyum, hadist adab makan, larangan marah,
hadist ridho Allah, hadist bersuci dan pembiasaan
seperti solat duha, berzikir, berpakaian rapi,
menjaga kebersihan dll
28. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar meneladani akhlak
rasulullah?
Kami mengajarkan kepada anak meneladani akhlak
rasulullah melalui kegiatan keteladanan
menceritakan kepada anak kisah-kisah rasulullah
dan akhlak terpuji rasulullah diantaranya sabar,
berjiwa sosial tinggi, berpegang teguh pada
kejujuran, sopan dll
29. Penerapan yang seperti apa
yang dilakukan agar anak
mampu belajar tekun
sesuai dengan bidang yang
ditekuni?
Kami memperkenalkan kepada anak-anak jenis
kegiatan ekstrakurikuler kemudian mengajak
kepada anak untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler tersebut sesuai dengan minat yang
dimaui agar supaya ada bekal untuk dirinya dimasa
depan
30. Penerapan yang seperti apa
yang diajarkan kepada
anak agar bisa mengatur
waktu dengan baik demi
bayangan kehidupannya
dihari kemudian?
Kami mengajarkan kepada anak agar terbiasa
mengatur waktu sedini mungkin seperti sebelum
pulang sekolah mengingatkan agar anak
menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan ibu
guru, sampai dirumah istirahat, kalau malam
tidurnya jangan terlalu larut malam agar supaya
tidak kesiangan bangun dan bisa ke sekolah tepat
waktu, di sekolahpun anak tidak mengantuk dan
semangat mengerjakan tugas yang diberikan oleh
ibu guru.
31. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
berdiskusi dengan
temannya mencari jalan
keluar permasalahan yang
dihadapi?
Mampu berdiskusi dengan temannya mencari jalan
keluar permasalahan yang dihadapi dapat
diterapkan melalui kegiatan seperti pemilihan siapa
yang akan menjadi petugas upacara pada hari senin
32. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai setiap
pendapat temannya ketika
berdiskusi?
Kita memberikan pemahaman kepada anak bahwa
selama diskusi kita harus mampu menjaga perasaan
teman kita, dan kita harus menghargai setiap
pendapat yang dikemukanakan oleh teman kita”.
Karena tutur kata yang baik mencerminkan kita
anak baik.
INSTRUMEN WAWANCARA
Narasumber : Ibu Nu (guru kelas B2)
Waktu : Jam 11.30- 12.20
Hari tanggal wawancara : Kamis- jumat tanggal 19-20 November 2020
Lokasi wawancara : Jl. Beruang, Labuang Baji, Mamajang
NO PERTAYAAN HASIL WAWANCARA
1. Bangaimana cara
mengenalkan sifat-sifat
Allah kepada anak?
Kami mengajarkan kepada anak mengenal sifat-
sifat Allah dengan cara menghubungkan segala
sesuatu yang ada di muka bumi ini dengan
kekuasaan Allah misalnya kami mengajarkan
kepada anak bahwa bumi dan segala isinya adalah
ciptaan Allah, dialah satu-satunya tuhan yang
berhak kita sembah. Selain itu pengenalan sifat-
sifat Allah kami juga terapkan melalui nyanyian
Asmaul husna dengan mengenalkan kepada anak
secara bertahap 1-10 nama perhari beserta artinya
sampai seterusnya.
2. Bagaimana cara
mengajarkan dua kalimat
syahadat dan artinya
kepada anak?
Kami mengenalkan kepada anak 2 kalimat syahadat
melalui pembiasaan diawal pembelajaran
menyebutkan Rukun islam diantaranya “Pertama
mengucapkan kalimat syahadat “Asyhadu an la
ilaha illa alla wa asyhadu annamuhammadar
rasulullah artinya aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi
Muhammad saw adalah rasul utusan Allah”, yang
kedua sembahnya 5 waktu yaitu Isya, subuh, duhur,
asar dan magrib, ketiga berpuasa di bulan
ramadhan, keempat mengeluarkan zakat, kelima
naik haji bagi orang yang mampu
3. Bagaimana cara
mengajarkan jenis-jenis
ibadah kepada anak?
Kami mengenalkan kepada anak jenis-jenis ibadah
seperti ibadah wajib yang terdiri dari solat lima
waktu (subuh, duhur, asar, magrib dan Isya), puasa
ramdhan, zakat sedangkan ibadah sunnah seperti
solat duha yang dilaksanakan setiap hari, solat
tahajjud dan puasa senin kamis. Kemudian kami
perkuat dengan kegiatan rutin solat duha, membaca
surah-surah pendek, membaca doa sehari-hari,
membaca iqra dan tahfidz.
4. Bagaimana cara
mengajarkan ada-adab
dalam beribadah?
Mengenalkan ada-adab dalam beribadah kepada
anak itu diterapkan melalui pembiasaan sebelum
kegiatan solat duha kami meminta kepada anak
untuk menyebutkan adab-adabnya diantaranya
membaca basmalah, menghadap kiblat, khusyuk,
tidak buru-buru, tidak menggangu teman, dan tidak
bercerita. Hal ini bertujuan agar anak bisa
menjalankan ibadahnya dengan baik
5. Bagaiamana cara
mengajarkan keadilan
kepada anak agar
memberikan sesuatu
kepada temannya secara
merata?
Kami mengajarkan kepada anak agar tidak
membeda-bedakan temannya melalui kegiatan
pemberian makanan tambahan disitu kita
memperlihatkan kepada anak bagaimana bersikap
adil kepada semuanya.
6. Bagaimana cara
memberikan pemahaman
kepada anak agar mau
bergantian menggunakan
mainan dengan temannya?
Sebelum anak bermain kami biasa memberikan
peringatan kepada anak agar bergantian
menggunakan mainan dengan temannya dengan
begitu anak akan terbiasa mau bergantian atau
bermain secara bersama-sama dengan temannya
7. Bagaimana cara
menerapkan nilai kejujuran
kepada anak agar tidak
mengambil barang yang
bukan miliknya?
Kami mengajarkan kepada anak agar tidak
mengambil barang orang lain tanpa seizin
pemiliknya, karena perbuatan mengambil tanpa
memberitahu pemilik adalah perbuatan yang tidak
baik dan tidak disukai Allah jadi sebelum
menggunakan peralatan temannya minta izin
terlebih dahulu.
8. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengakui
Kami mengajarkan pembiasaan kepada anak agar
mau mengakui kesalahan yang telah diperbuat
seperti kejadian anak bertengkar gara-gara
kesalahannya? memperebutkan mainan kemudian kami kumpulkan
kedua anak tersebut untuk menceritakan kejadian
yang sebenarnya terjadi. Siapa yang tersangka
bersalah kami suruh minta maaf dan berjanji untuk
tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah
diperbuat dan anak diberikan nasehat agar ketika
mengulang kesalahan yang sama ibu akan berikan
hukuman
9. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai dan
menghormati orang lain?
Kami selalu memberikan nasehat kepada anak
bahwasannya ketika ada tamu yang datang di
sekolah atau di kelas, kita harus menghargai,
menghormati serta menunjukkan akhlak baik kita
sebagai anak sekolah, seperti tidak ribut,
mengerjakan tugas yang telah diberikan ibu guru
dan duduk diam ditempat tidak berkeliaran.
10. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak aga mau bekerja
kelompok bersama
temannya?
Kami membiasakan anak duduk secara
berkelompok, kemudian memberikan tugas agar
diselesaikan secara bersama-sama. Dengan
membiasakan anak duduk dan bekerja bersama
teman akan memudahkana anak untuk mau bekerja
kelompok. Selain itu kami meyakinkan kepada
anak bahwasan sesuatu yang rumit ketika
dikerjakan secara bersama-sama akan menjadi
ringan
11. Bagaimana cara
menerapkan karakter
tolong menolong kepada
anak agar mau
meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya
yang lupa membawa?
Kami selalu menanamkan kepada anak rasa peduli
kepada teman dengan meminjamkan peralatan tulis
ketika ada yang tidak punya atau lupa membawa,
selain itu kami memberitahu kepada anak bahwa
siapa yang memudahkan temannya kelak akan
dimudahkan oleh Allah
12 Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar membantu temannya
yang terkena musibah?
Kami selalu mengajak kepada agar membantu
teman atau orang lain yang terkenah musibah
dengan mengumpulkan uang seikhlasnya untuk
disumbangkan kepada orang yang terkenah
musibah
13. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar mau berbagi makanan
kepada temannya yang
lupa membawa bekal?
Kami membiasakan kepada anak, setiap sebelum
makan mengumpulkan sebagian makanan yang
anak bawa dari rumah lalu diberikan kepada anak
yang tidak membawa bekal
14. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
keikhlasan kepada anak
agar membantu orang lain
tanpa mengharapkan
Sebelum pulang kami menyampaikan sedikit
nasehat kepada anak bahwasannya ketika dirumah
jangan lupa berbakti kepada kedua orang tuanya,
meringankan pekerjaannya dan ketika membantu
tidak boleh mengharapkan apapun tua harus ikhlas
imbalan? karena Allah bukan karena ingin uang jajannya
ditambah. Jadinya ibu guru harus jadi anak yang
soleh dan soleha serta berbakti kepada kedua orang
tua.
15. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan
tepat waktu?
Ketika anak diberikan tugas, kami sebagai guru
bertugas mengawasi anak dan membimbing anak
jika ada yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya. Selain itu kami
memberitahukan aturan waktu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan kami
memberikan reward atau pujian kepada anak yang
berhasil menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
16. Bagaiamana cara
mengajarkan kepada anak
agar mengembalikan
mainan dan peralatan lainn
ke tempatnya semula?
Kami selalu mengingatkan kepada anak agar
mengembalikan apapun yang sudah digunakan
ketempatnya semula baik itu mainan, tempat bekal,
meja belajar dan peralatan tulis lainnya.
17. Bagaimana cara mengajak
anak agar mau mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?
Kami terlebih dahulu menjelaskan jenis-jenis
kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah
kemudian kami mengajak anak-anak untuk
mengikutinya dengan begitu bakat dan minat anak
lebih diasah
18. Bagaimana cara Kami selalu memberikan semangat kepada anak
menanamkan sifat kerja
keras kepada anak agar
tidak mudah putus asa
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh ibu?
dalam menyelasaikan tugas yang kami berikan,
ketika ada anak yang mudah mengeluh kami
memberikan semangat siapa yang cepat selesai
tugasnya cepat juga istirahat.
19. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
menunggu giliran kepada
anak?
Kami selalu membiasakan anak agar sabar antri
menuggu giliran, dengan cara kami memberi tahu
kepada anak siapa yang duduknya rapi itu yang
duluan ibu guru sebut namanya, dengan begitu
anak akan sabar duduk dengan tenang
20. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
kepada anak agar tidak
rebutan berbicara baik
dengan ibu maupun
dengan temannya?
Kami selalu mengajarkan kepada anak agar tidak
memotong pembicaraan guru ketika menjelaskan
karena semua anak akan dipersilahkan berbicara
oleh guru ketika gilirannya tiba jadi anak harus
belajar sabar dan tidak berebutan berbicara agar
tidak ribut.
21. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan allah?
Kami selalu mengajarkan kepada anak agar
memiliki sifat ikhlas atas segala ketetapan Allah
melalui kegiatan menceritakan kisah-kisah nabi
terdahulu.
22. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
Kami selalu menasehati anak bahwa tidak semua
yang kita inginkan harus kita miliki, selain itu kami
tawakkal kepada anak agar
rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan
menjadi miliknya?
juga sebagai guru tidak membiasakan menuruti
semua yang anak inginkan apalagi dengan
pertimbangan-pertimbangan kami seperti ketika
anak ingin keluar jajan makanan kaki lima di depan
sekolah, kami sebagai guru tidak mengizinkan
dikarenakan kami sudah membuat aturan anak
harus bawa bekal dari rumah makanan yang sehat
tidak boleh jajan diluar sebelum waktu pulang
sekolah tiba.
23. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati agar anak dapat
sabar ketika terkena
musibah?
Kami membiasakan memberikan semangat dan
motivasi kepada anak yang terkena musibah
bahwasannya kita harus sabar dan tabah atas segala
ketetapan Allah .
24. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati kepada anak
agar dapat sabar ketika
barangnya hilang?
Kami selalu memberikan nasehat kepada Anak
bahwa jika ada barang yang hilang akan digantikan
dengan yang jauh lebih baik
25. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar menghormati dan
tidak durhaka kepada orang
Kami selalu memberikan nasehat atau ceramah
kepada anak bahwasannya tugas sebagai seorang
anak yaitu harus hormat, patuh dan tidak durhaka
kepada orang tua, setiap selesai solat doakan kedua
tua? orang tuanya, bantu pekerjaannya di rumah dan
jangan pernah membantahnya selain itu kami
mengajarkan kepada anak hadist berbakti kepada
kedua orang tua yang berbunyi “Ridhollah fii ridhol
walidain wa sukhtullah di sukhtil walidain artinya
ridhonya Allah tergantung ridho orang tuamu dan
murkahnya Allah tergantung murkahnya orang
tuamu”
26. Bagaimana cara
menerapkan kepada anak
agar melaksanakan
perintah allah dan
menjauhi laranganNya?
Kami mengajarkan kepada anak agar menjalankan
perintah Allah seperti solat, membaca doa sehari-
hari, membaca iqra, tahfidz, puasa, sedekah dll.
Sedangakan menjauhi larangan Allah seperti
berbohong, mencuri, membantah guru, menyakiti
teman. Kami pun selalu mengingatkan kepada anak
bahwasannya apapun yang kita perbuat selalu
disaksikan dan dicatat malaikat, jadi apapun yang
diperbuat sekarang akan dipertanggung jawabkan
kelak dihadapan Allah.
27. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mau
mengerjakan sunnah-
sunnah rasulullah?
Kami mengajarkan sunnah-sunnah rasulullah
kepada anak melalui hadist-hadist seperti hadist
tersenyum, hadist adab makan, larangan marah,
hadist ridho Allah, hadist bersuci dan pembiasaan
seperti solat duha, berzikir, berpakaian rapi,
menjaga kebersihan dll. Dengan mengenalkan
hadist tersebut anak juga akan ikit
mengamalkannya.
28. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
sunnah-sunnah rasulullah?
Kami mengajarkan kepada anak meneladani akhlak
rasulullah melalui kegiatan keteladanan
menceritakan kepada anak kisah-kisah rasulullah
dan akhlak terpuji rasulullah diantaranya sabar,
berjiwa sosial tinggi, berpegang teguh pada
kejujuran, sopan dll
29. Penerapan yang seperti apa
yang dilakukan agar anak
mampu belajar tekun
sesuai dengan bidang yang
ditekuni?
Kami sebagai guru mencari tahu kemampuan yang
dimiliki setiap anak kemudian kami memberikan
motivasi kepada anak agar mampu meningkatkan
kemampuan yang dimiliki seperti anak yang pintar
menari kami tawari untuk mengikuti les tari setiap
pekan.
30. Penerapan yang seperti apa
yang diajarkan kepada
anak agar bisa mengatur
waktu dengan baik demi
bayangan kehidupannya
dihari kemudian?
Kami selalu mengajarkan kepada anak agar bisa
mengatur waktu dengan baik seperti datang ke
sekolah tepat waktu, mengerjakan tugas yang
diberikan guru baik tugas di sekolah maupun di
rumah, tidur tepat waktu agar tidak telat datang ke
sekolah
31. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
“Kami mengajarkan kepada anak untuk berdiskusi
ringan dengan teman-temannya mencari jalan
anak agar mampu
berdiskusi dengan
temannya mencari jalan
keluar permasalahan yang
dihadapi?
keluar permasalahan yang dihadapi misalnya anak
dibagi menjadi 3 kelompok kemudian anak diminta
mencari suatu benda yang telah kami sembunyikan
di tempat tertentu nah disitu anak bertugas
berdiskusi bersama teman kelompoknya mencari
benda yang telah disembunyikan tersebut
32. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai setiap
pendapat temannya ketika
berdiskusi?
Kita selalu mengajarkan kepada anak agar
menghargai pendapat teman ketika berdiskusi dan
tidak boleh egois memetingkan dirinya sendiri.
Apapun permasalahanya kita sebagai guru harus
bias mengambil titik tengahnya.
INSTRUMEN WAWANCARA
Narasumber : Ibu An (guru kelas B3)
Waktu : 11.20- 12.15
Hari tanggal wawancara : kamis-jumat tanggal 18-23 Desember 2020
Lokasi wawancara : Jl. Singa 1 No 2
NO PERTAYAAN HASIL WAWANCARA
1. Bangaimana cara
mengenalkan sifat-sifat
Allah kepada anak?
Kami menerapkan pembiasaan kepada anak pada
mengenalkan sifat-sifat Allah melalui ciptaanNya,
mengaitkan segala yang ada dibumi dan isinya
adalah kuasanya Allah. Pergantian siang dan
malam, pasang surut air laut, dan bencana alam
semua diatur oleh Allah
2. Bagaimana cara
mengajarkan dua kalimat
syahadat dan artinya
kepada anak?
Kami sebagai guru membiasakan kepada anak
mengucapkan rukun islam diantaranya melafadzkan
2 kalimat syahadat dan artinya, solat, puasa, zakat
dan naik haji bagi orang yang mampu
3. Bagaimana cara
mengajarkan jenis-jenis
ibadah kepada anak?
Kami mengenalkan kepada anak jenis-jenis ibadah
seperti ibadah wajib yang terdiri dari solat lima
waktu (subuh, duhur, asar, magrib dan Isya), puasa
ramdhan, zakat sedangkan ibadah sunnah seperti
solat duha yang dilaksanakan setiap hari, solat
tahajjud dan puasa senin kamis
4. Bagaimana cara
mengajarkan ada-adab
dalam beribadah?
Kami melakukan pembiasaan mengajarkan kepada
anak adab-adab dalam beribadah sebelum anak
melaksakan ibadah tersebut seperti sebelum solat
duha anak diminta menyebutkan adab-adab dalam
beribadah seperti tidak berbicara ketika solat, tidak
mengganggu teman dll, setelah itu kita membuat
perjanjian kepada anak bahwasannya adab-adab
ibadah sudah disebutkan jadi selama solat tidak ada
yang boleh melanggar, ketika ada anak yang
melanggar kita berikan sanksi membacakan surah-
surah pendek di depan tema
5. Bagaiamana cara
mengajarkan keadilan
kepada anak agar
memberikan sesuatu
kepada temannya secara
merata?
Kami selalu mengajarkan kepada anak agar
bersikap adil kepada sesama teman. Melalui
kegiatan pemberian makanan tambahan kami
memperlihatkan kepada anak bagaimana bersikap
adil kepada sesamanya. Dan ketika ada anak yang
membawa makanan banyak kami ajarkan agar mau
berbagi dengan temannya.
6. Bagaimana cara
memberikan pemahaman
kepada anak agar mau
bergantian menggunakan
Sebelum anak-anak bermain kami terlebih dahulu
menjelasakan peraturan bermain, nah disitulah
kami juga menjelaskan kepada anak bahwa mainan
yang dibagikan digunakan secara bergantian atau
mainan dengan temannya? dimanini secara bersama-sama dengan temannya.
7. Bagaimana cara
menerapkan nilai kejujuran
kepada anak agar tidak
mengambil barang yang
bukan miliknya?
Kami mengajarkan kepada anak agar tidak
mengambil barang yang bukan miliknya,
membiasakan anak bersikap jujur. Dan kami
memberitahu kepada anak bahwasan mengambil
barang orang lain itu perbuatan yang tidak baik dan
kelak diakhirat tangannya akan dipotong. Dengan
memberikan pengertian seperti itu anak akan
merasa selalu diawasi oleh Allah dan takut
melakukan kesalahan tersebut.
8. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengakui
kesalahannya?
Agar anak dapat mengakui kesaalahannya kami
menggunakan cara mendekati anak tersbut
berbicara sebagaimana kami adalah temannya, agar
anak lebih mudah bercerita kepada kami. Setelah
itu kami memberikan nasehat kepada si anak bahwa
kita tidak boleh berbuat kesalahan kalau pun tidak
disengaja kita harus mengakuinya dan segera
meminta maaf
9. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai dan
menghormati orang lain?
Kami mengajarkan kepada anak menghargai dan
menghormati orang lain. Seperti kita memberikan
contoh kepada anak, ketika mengumpulkan tugas
yang sudah dikerjakan kami sebagai guru
menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh anak,
selain itu ketika kita sudah meminta tolong kepada
anak jangan lupa mengucapkan terima kasih.
Dengan begitu anak akan mudah meniru
pembiasaan yang dilakukan oleh ibu guru
kepadanya.
10. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak aga mau bekerja
kelompok bersama
temannya?
Kami memberikan pemahaman kepada anak
bahwasannya sesuatu yang rumit akan terasa ringan
ketika dilakukan secara bersama-sama, selain itu
kami membiasakan anak duduk secara
berkelompok
11. Bagaimana cara
menerapkan karakter
tolong menolong kepada
anak agar mau
meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya
yang lupa membawa?
Ketika ada anak yang tidak membawa
perlengkapan kami sebagai guru mengajarkan
kepada anak yang mempunyai peralatan tulis yang
lebih untuk meminjamkan kepada temannya atau
menggunakan peralatannya secara bergantian
12 Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar membantu temannya
yang terkena musibah?
Jika ada anak yang terkena musibah kami sebagai
guru mengajak anak mengumpulkan rezeki
seikhlasnya kemudian pergi melihat anak yang
terkena musibah dengan begitu rasa kepedulian
anak terhadap sesama akan tertanam dengan baik
13. Bagaimana cara Kami membiasakan kepada anak berbagi kepada
mengajarkan kepada anak
agar mau berbagi makanan
kepada temannya yang
lupa membawa bekal?
teman-temannya yang tidak membawa makanan
dimana sebelum waktu makan kita melihat siapa
yang tidak membawa bekal, kemudian kami
bertanya kepada anak siapa yang mau berbagi
kepada temannya dengan begitu anak akan
memberikan makanan kepada temannya.
14. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
keikhlasan kepada anak
agar membantu orang tua
tanpa syarat apapun?
Kami selalu memberikan nasihat kepada anak
bahwa jika kita membantu orang tua kita tidak
boleh mengharapkan imbalan, kita harus membantu
dengan ikhlas niat hanya untuk mendapat pahala
dari Allah. Siapa yang mau masuk surga? Harus
rajin-rajin membantu orang tua maupun orang lain
dengan ikhlas
15. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan
tepat waktu?
Kami mengajarkan anak agar disiplin waktu
mengerjakan tugas yang diberikan selain kami
mengawasi anak dan membimbing anak jika ada
anak yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugasnya kami tidak lupa
mengarahkannya dan mengingatkan sisa waktu
yang tersisa untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan
16. Bagaiamana cara
mengajarkan kepada anak
Sebelum bermain menggunakan mainan kami
mengingatkan kepada anak agar merapikan kembali
agar mengembalikan
peralatan yang sudah
digunakan ke tempatnya
semula?
barang-barang yang sudah digunakan baik itu
mainan, sajadah, tempat bekal dan pralatan tulis
agar di simpan ditempatnya semula
17. Bagaimana cara mengajak
anak agar mau mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?
Yaitu dengan mencari tau kemampuan anak dan
memberikan motivasi kepada anak agar anak bisa
mengembangkan kemampuannya dengan
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
18. Bagaimana cara
menanamkan sifat kerja
keras kepada anak agar
tidak mudah putus asa
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh ibu?
Ketika anak mengalami kesulitan kami sebagai
guru tidak langsung memberi tahukan solusinya,
kami sebagai guru membimbing atau mengerahkan
anak agar anak bisa menemukan solusi terhadap
masalah yang dia temukan dalam mengerjakan
tugasnya kemudian kami memberikan motivasi
untuk tetap semangat mengerjakan tugas tersebut.
19. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
menunggu giliran kepada
anak?
Membiasakan kepada anak sabar menunggu giliran
berwudhu dan cuci tangan dimana anak tidak
diperbolehkan menerobos teman didepannya. Kami
memberikan sanksi kepada anak yang berani
menerobos temannya dengan memindahkan di
bagian paling belakang.
20. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
Kami mengajarkan kepada anak agar tidak rebutan
berbicara ketika ibu guru sedang menjelaskan. Kita
kepada anak agar tidak
rebutan berbicara baik
dengan ibu maupun
dengan temannya?
memberikan pemahaman kepada anak bawa ketika
ibu guru berbicara dan anak-anak juga berbicara
jadinya rebut. Jadi anak-anak harus sabar
menunggu giliran bercerita karena semua akan
dapat giliran
21. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan allah?
Yaitu dengan cara selalu memberikan nasihat
kepada anak jika kita mengalami sebuah musibah
kita harus sabar dengan cara bertawakkal kepada
Allah sebab musibah tanda Allah sayang kepada
hambahNya.
22. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan
menjadi miliknya?
Dengan selalu memberikan nasihat bahwa tidak
semua hal yang ingin kita miliki itu bisa kita miliki.
Bisa saja yang anak ingini itu tidak baik dan tidak
bermanfaat jadi Allah tidak kabulkan atau ibu tidak
berikan
23. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati agar anak dapat
sabar ketika terkena
musibah?
Yaitu dengan memberikan motivasi kepada anak
jika terkena musibah harus bersabar dan
menjelaskan bahwa sifat tabah itu merupakan salah
satu sifat yang di sukai oleh Allah
24. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
Dengan memberikan nasihat bahwa jika ada barang
yang hilang akan digantikan oleh Allah yang jauh
tabah hati kepada anak
agar dapat sabar ketika
barangnya hilang?
lebih baik
25. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar menghormati dan
tidak durhaka kepada orang
tua?
Dengan memberikan nasehat-nasehat kepada anak
melalui cerita maling kundang si anak durhaka,
selain itu kami juga mengajarkan hadis larangan
durhaka kepada kedua orng tua ketika hendak ke
sekolah harus berpamitan dan cium tangan orang
tuanya. Dengan begitu anak akan menghormati dan
tidak durhaka kepada orang tuanya
26. Bagaimana cara
menerapkan kepada anak
agar melaksanakan
perintah allah dan
menjauhi laranganNya?
Kami menjelaskan kepada anak bahwasannya kita
diciptakan di dunia ini tidak lain untuk beribadah
kepada allah menjalankan segala perintahnya
seperti solat, berpuasa, bersedekah dll serta
menjauhi segala laranganNya seperti berbohong,
mencuri, durhaka kepada kedua orang tua dll
27. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar meneladani
sunnah-sunnah rasulullah?
Kami mengajarkan kepada anak sunnah-sunnah
rasulullah melalui pembiasaan sehari-hari seperti
melalui hadist seperti hadist adab maka, hadist
larangan marah, hadist menuntut ilmu, hadist
tentang solat,hadis tersenyum dan solat duha
28. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
Dengan menceritakan kepada anak kisah-kisah
rasulullah kemudian kita memberitahu akhlak
agar meneladani akhlak
rasulullah?
terpuji rasulullah agar diteladani oleh anak-anak
seperti berjiwa sosial tinggi, peduli sesama berjiwa
kepemimpinan dll
29. Penerapan yang seperti apa
yang dilakukan agar anak
mampu belajar tekun
sesuai dengan bidang yang
ditekuni?
Kami menanyakan kepada anak cita-citanya
kemudia kami memberikan motivasi-motivasi
kepada anak agar belajar tekun agar kelak ketika
dewasa bisa menjadi apa yang dicita-citakan
30. Penerapan yang seperti apa
yang diajarkan kepada
anak agar bisa mengatur
waktu dengan baik demi
bayangan kehidupannya
dihari kemudian?
Kami mengajarkan anak membuat schedul atau
jadwal kegiatan sehari-harinya, dengan itu anak
akan lebih mudah dan terbiasa dalam mengatur
waktu di kehidupannya di kemudian hari
31. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
berdiskusi dengan
temannya mencari jalan
keluar permasalahan yang
dihadapi?
Dengan mempersilahkan kepada anak berdiskusi
kepada temannya untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi, dan juga memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengeluarkan pendapatnya
32. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
Yaitu jika da temannya yang mengeluarkan
pendapat, kami mengajarkan anak yang lain untuk
anak agar mampu
menghargai setiap
pendapat temannya ketika
berdiskusi?
memperhatikan temannya yang sedang berbicara
dan juga memberikan kesempatan kepada anak
tersebut untuk mengeluarkan pendapatnya secara
bergantian
INSTRUMEN WAWANCARA
Narasumber : Ibu In (guru kelas B4)
Waktu : 11.00-11.30
Hari tanggal wawancara : kamis-jumat tanggal 3-4 Desember 2020
Lokasi wawancara : Jl. Andi Djemma Kanal Selatan 2 No. 82
NO PERTAYAAN HASIL WAWANCARA
1. Bangaimana cara
mengenalkan sifat-sifat
Allah kepada anak?
Kami menerapkan pembiasaan kepada anak pada
mengenalkan sifat-sifat Allah melalui ciptaannya,
mengaitkan segala yang ada dibumi dan isinya
adalah kuasanya Allah. Manusia, binatang, hewan
adalah ciptaanNya, pergantian siang dan malam,
pasang surut air laut, dan bencana alam semua
diatur oleh Allah
2. Bagaimana cara
mengajarkan dua kalimat
syahadat dan artinya
kepada anak?
Kami sebagai guru mengajarkan kepada anak
mengucapkan dua kalimat syahadat melalui
nyanyian rukun islam.
3. Bagaimana cara
mengajarkan jenis-jenis
ibadah kepada anak?
Kami mengajarkan jenis-jenis ibadah kepada anak
diantaranya ibadah wajib dan ibadah sunnah.
Dimana mengenalkan kepada anak bahwa ibadah
wajib adalah ibadah yang harus dikerjakan karena
apabila ditinggalakan atau tidak dikerjakan kita
akan mendapat dosa seperti solat wajib 5 waktu,
puasa di bulan ramadhan dan mengeluarkan zakat
sedangkan yang dimaksud dengan ibadah sunnah
adalah ibadah bila mana dikerjakan kita akan
mendapat pahala dan ketika tidak dikerjakan atau
ditinggalkan tidak mendapat dosa seperti solat duha
yang dilakukan setiap hari di sekolah, puasa senin
kamis, solat tahajjud dll
4. Bagaimana cara
mengajarkan ada-adab
dalam beribadah?
Sebelum solat duha dilaksanakan kami sebagai
guru membimbing anak menyebutkan adab-adab
dalam beribadah. Dengan pembiasan tersebut anak
bias mengerti bagaiaman adab-adab yang dilakukan
ketika beribadah supaya anak bisa melaksanakan
solat dengan baik sesuai dengan tuntunan agama
5. Bagaiamana cara
mengajarkan keadilan
kepada anak agar
memberikan sesuatu
kepada temannya secara
merata?
Kami selalu mengajarkan kepada anak agar
bersikap adil memberikan makanan kepada
temannya. Seperti ketika ada anak yang merayakan
ultahnya di sekolah anak sendiri yang kami ajarkan
membagi-bagikan makanan kepada temannya.
6. Bagaimana cara
memberikan pemahaman
Sebelum anak bermain kami sebagai guru
mengingatkan bahwa mainan yang ada di sekolah
kepada anak agar mau
bergantian menggunakan
mainan dengan temannya?
itu milik bersama jadi kalian harus bergantian
menggunakan mainan atau bermain bersama teman
7. Bagaimana cara
menerapkan nilai kejujuran
kepada anak agar tidak
mengambil barang yang
bukan miliknya?
kami menyampaikan nasehat kepada anak
bahwasannya kita tidak boleh mengambil barang
yang bukan hak kita baik itu ketika menemukan
barang di manapun baiknya melapor agar kita
sama-sama mencari siapa pemilik barang tersebut
karena siapa tau salah satu dari teman kita
barangnya tercecer. Dengan pembiasaan seperti itu
nilai kejujuran pada anak akan tertanam dengan
sendirinya
8. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengakui
kesalahannya?
Kami memberikan nasehat kepada si anak bahwa
ketika kita tidak sengaja berbuat kesalahan agar
mengakui kesalahan tersebut dan segera meminta
maaf. Karena ketika berbuat kesalahan lalu tidak
meminta maaf dan temannya tersakiti kita akan
mendapat dosa.
9. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai dan
menghormati orang lain?
Kami mengajarkan kepada anak menghargai dan
menghormati orang lain. Seperti kita memberikan
contoh kepada anak, ketika mengumpulkan tugas
yang sudah dikerjakan kami sebagai guru
menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh anak,
selain itu ketika kita sudah meminta tolong kepada
anak jangan lupa mengucapkan terima kasih.
Dengan begitu anak akan mudah meniru
pembiasaan yang dilakukan oleh ibu guru
kepadanya
10. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak aga mau bekerja
kelompok bersama
temannya?
Kami sebagai guru memberikan pemahaman
kepada anak bahwa bekerja kelompok bersama
teman itu akan meringankan pekerjaan kita.
Kemudian model kelas yang diterapkan untu model
kelompok dengan begitu anak akan terbiasa bekerja
kelompok bersama temannya
11. Bagaimana cara
menerapkan karakter
tolong menolong kepada
anak agar mau
meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya
yang lupa membawa?
Kami sebagai guru selalu menasehati anak apabila
kita memiliki peralatan yang lebih dan tidak
digunakan sedangkan ada teman yang
membutuhkan kita harus meminjamkannya.
12 Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar membantu temannya
yang terkena musibah?
Kami sebagai guru memberitahukan terlebih dahulu
kepada anak bahwa ada teman kita yang terkena
musibah, siapa yang mau meringankan beban
temannya? Setelah itu kami mengajakan kepada
anak untuk bersedekah seikhlasnya untuk diberikan
bantuan kepada teman kita yang terkena musibah
13. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar mau berbagi makanan
kepada temannya yang
lupa membawa bekal?
Kami membiasakan kepada anak berbagi kepada
teman-temannya yang tidak membawa bekal.
Kemudian kami memberitahu kepada anak bahwa
berbagi kepada sesama adalah perbuatan baik dan
di sukai oleh Allah, siapa yang suka berbagi akan
dihadiakan surga oleh Allah
14. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
keikhlasan kepada anak
agar membantu orang tua
di rumah tanpa syarat
apapun?
Kami selalu mengajarkan kepada anak agar
menanamkan sifat ikhlas didalam dirinya dimana
ketika kita berbagi kita tidak boleh berharap dibalas
oleh orang tersebut melainkan hanya untuk
mengharap pahala dari Allah. Jadi banyak-banyak
membantu orang tua di rumah agar menjadi anak
yang soleh dan soleha.
15. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan
tepat waktu?
Kami mengajarkan anak agar disiplin waktu seperti
ketika mengerjakan tugas kalau mau tugasnya
selesai tepat waktu anak-anak harus fokus, duduk
dengan tenang tidak berkeliaran dan tidak
menggangu atau bercerita dengan teman. Ketika
kelas mulai ribut kami biasa mengembalikan fokus
anak melalui tepukkan seperti tepuk diam dan
tepuk semangat
16. Bagaiamana cara Kami sebagai guru selalu mengingatkan kepada
mengajarkan kepada anak
agar mengembalikan
peralatan yang telah
digunakan ke tempatnya
semula?
anak agar membereskan maianan atau peralatan
yang sudah digunakan di tempatnya semula, selain
itu kami membiasakan kepada anak hidup bersih
dan rapi karena kebersihan itu sebagian dari iman
17. Bagaimana cara mengajak
anak agar mau mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?
Kami memperkenalkan kepada anak jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah kemudian kami
memberi saran kepada anak agar mengasah
kemampuan yang dimiliki melalui kegiatan
ekstrakurikuler tersebut
18. Bagaimana cara
menanamkan sifat kerja
keras kepada anak agar
tidak mudah putus asa
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh ibu?
Dengan pemberian tugas setiap hari sifat kerja
keras anak akan tertanam, namun pasti 1 atau dua
orang anak yang akan mengeluh, nah disutu lagi
tugas kita sebagai guru membangkitkan lagi
semangat anak dengan memberikan motivasi-
motivasi bahwa masa temanta bias nak kita tidak,
ayo semangat anak pintar tidak boleh mudah
menyerah
19. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
menunggu giliran kepada
anak?
Melalui kegiatan berwudhu dan cuci tangan anak
dibiasakan antri menunggu giliran dengan carakami
bagi anak menjadi dua bari dimana 1 baris laki-laki
dan satu baris perempuan kemudian kami
memberikan pemahaman kepada anak bahwa harus
antri dan tidak menerobos teman didepannya
karena ketika ada yang berani melanggar ibu guru
akan berikan sangsi
20. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
kepada anak agar tidak
rebutan berbicara baik
dengan ibu maupun
dengan temannya?
Kami selalu memberikan contoh kepada anak.
Ketka anak sedang berbicara atau menjelaskan kita
harus fokus mendengarkan dan tidak memotong
pembicaraannya. Selain itu kami memberikan
pemahamanan kepada anak bahwasannya kita tidak
boleh berbicara ketika orang lain berbicara karena
itu termasuk sikap tidak sopan. Dengan pembiasaan
yang sepeti itu anak akan terbiasa menghargai
orang lain ketika berbicara
21. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan allah?
Kami memberikan nasehat kepada anak bahwa kita
harus sabar dan ikhlas menerima segala ketetapan
Allah karena cobaan itu ada bukti sayang Allah
kepada HambahNya
22. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan
menjadi miliknya?
Ketika anak selesai mengikuti lomba kita harus
meyakinkan kepada anak bahwa apapun hasil
perlombaan menang atau kalah kita harus rela hati
menerimanya. Kalau pun kalah itu adalah awal dari
sebuah kemenangan
23. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati agar anak dapat
sabar ketika terkena
musibah?
Kami sebagai guru selalu memberikan nasehat
kepada anak anak agar sabar ketika terkena
musibah. Bahwasannya kita diuji oleh Allah
tandanya sayang kepada hambahNya
24. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati kepada anak
agar dapat sabar ketika
barangnya hilang?
Ketika ada anak yang kehilangan barangnya disitu
tugas kita menguatkan anak dan meyakinkannya
bahwa sesuatu yang hilang akan digantikan dengan
sesuatu yang lebih baik
25. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar menghormati dan
tidak durhaka kepada orang
tua?
Kami memberikan nasehat kepada anak melalui
cerita anak durhaka kepada orang tuanya, selain itu
kami juga mengajarkan kepada anak agar hormat
dan patuh kepada orang tuanya, membantu
meringankan pekerjaannya dirumah dan jangn
pernah membantah
26. Bagaimana cara
menerapkan kepada anak
agar melaksanakan
perintah allah dan
menjauhi laranganNya?
Kami menjelaskan kepada anak tujuan kita di
ciptakan di dunia ini yaitu hanya untuk beribadah
kepada Allah sebagai mana di jelaskan di dalam Al
Qur‟an, kemudian kami bertanya kepada anak siapa
yang mau surga? Nah syarat kita masuk surga
yaitu harus melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi laranganNya
27. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengerjakan
sunnah-sunnah rasulullah?
Kami mengajarkan sunnah-sunnah rasulullah
kepada anak melalui hadist-hadist seperti hadist
tersenyum, hadist adab makan, larangan marah,
hadist ridho Allah, hadist bersuci dan pembiasaan
seperti solat duha, berzikir, berpakaian rapi,
menjaga kebersihan dll
28. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
mau meneladani akhlak
rasulullah?
Kami menceritakan kepada anak kisah-kisah
rasulullah dan sikap-sikap terpuji yang harus
dicontoh dari beliau seperti selalu berkata jujur,
membantu sesama, berjiwa kepemimpinan dll
29. Penerapan yang seperti apa
yang dilakukan agar anak
mampu belajar tekun
sesuai dengan bidang yang
ditekuni?
Kami mencari tahu cita-cita anak melalui Tanya
jawab. Kemudian kami memotivasi anak agar lebih
belajar tekun agar cita-cita yang kelak diinginkan
anak dapat tercapai
30. Penerapan yang seperti apa
yang diajarkan kepada
anak agar bisa mengatur
waktu dengan baik demi
bayangan kehidupannya
dihari kemudian?
Kami menasehati anak agar tidur tepat waktu,
belajar yang rajin, banyak makan makanan bergizi,
tidak terlalu lama menggunakan hp karena dapat
merusak mata dll
31. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
Kami memberikan ruang kepada anak untuk
berdiskusi mencari jalan keluar permasalahan yang
anak agar mampu
berdiskusi dengan
temannya mencari jalan
keluar permasalahan yang
dihadapi?
di hadapi. Misalnya kita memberikan suatu cerita
kepada anak dan anak yang mencari jalan keluar
permasalahan tersebut
32. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai setiap
pendapat temannya ketika
berdiskusi?
Kami mengajarkan kepada anak agar menghargai
setiap pendapat yang diutarakan temannya dalam
berdiskusi.
INSTRUMEN WAWANCARA
Narasumber : Ibu Id (kelas B5)
Waktu : 11.15-12.17
Hari tanggal wawancara : Kamis-jumat tanggal 10-11 Desember 2020
Lokasi wawancara : Mamajang dalam
NO PERTAYAAN HASIL WAWANCARA
1. Bangaimana cara
mengenalkan sifat-sifat
Allah kepada anak?
Kami menerapkan pembiasaan kepada anak pada
mengenalkan sifat-sifat Allah melalui ciptaannya,
mengaitkan segala yang ada dibumi dan isinya
adalah kuasanya Allah. Manusia, binatang, hewan
adalah ciptaanNya, pergantian siang dan malam,
pasang surut air laut, dan bencana alam semua
diatur oleh Allah
2. Bagaimana cara
mengajarkan dua kalimat
syahadat dan artinya
kepada anak?
Kami sebagai guru mengajarkan kepada anak
mengucapkan dua kalimat syahadat melalui
nyanyian rukun islam
3. Bagaimana cara
mengajarkan jenis-jenis
ibadah kepada anak?
Memperkenalkan jenis-jenis ibadah kepada anak
dapat diterapkan melalui kegiatan pembiasan di
sekolah diantaranya solat duhur, melaksanakan
sholat dhuha, doa sehari-hari, membaca iqro,
menghafalkan surah-surah pendek, puasa dibulan
ramadhan, bersedekah dan tahfidz. Melalui
kegiatan-kegiatan tersebut kami mengajakan
kepada anak mana yang termaksud dengan ibadah
wajib dan ibadah sunnah
4. Bagaimana cara
mengajarkan ada-adab
dalam beribadah?
Mengajarkan adab-adab dalam beribadah dapat
diterapkan sebelum kegiatan solat duha dan
sebelum berdoa kita meminta kepada anak untuk
menyebutkan adab-adab beribadah diantaranya
dimulai dengan basmalah, tidak bercerita dan saling
menganggu dll. Hal ini bertujuan agar anak bisa
menjalankan ibadahnya dengan baik
5. Bagaiamana cara
mengajarkan keadilan
kepada anak agar
memberikan sesuatu
kepada temannya secara
merata?
Kami mengajarkan kepada anak selalu berbagi,
baik itu dari segi makanan ataupun mainan. Kami
menjelaskan kepada anak bahwa semua mainan
yang ada di sekolah itu milik bersama jadi semua
berhak menggunakannya sama-sama tidak boleh
ada yang egois, kalau mainannya Cuma satu
dipakainya harus secara bergantian
6. Bagaimana cara
memberikan pemahaman
kepada anak agar mau
bergantian menggunakan
Sebelum anak-anak bermain kami terlebih dahulu
menjelasakan peraturan bermain, nah disitulah
kami juga menjelaskan kepada anak bahwa mainan
yang dibagikan digunakan secara bergantian
mainan dengan temannya?
7. Bagaimana cara
menerapkan nilai kejujuran
kepada anak agar tidak
mengambil barang yang
bukan miliknya?
Ketika ada anak yang kehilangan barang, kami
menyampaikan bahwa siapa yang meminjam pensil
temannya? yang meminjam pun mengatakan saya
ibu, kami mengapresiasi anak ini dengan
memberiakan tepuk tangan karena telah jujur
bahwa dia yang meminjamnya hanya saja pemiliki
pensil yang tadi lupa bahwa dia meminjamkannya
pensil kepada temannya kemudian kami
memebritahu kepada anak bahwa kita harus jujur
karena Allah menyukai orang yang jujur lagi
amanah
8. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengakui
kesalahannya?
Kami mengajarkan kepada anak ketika tidak
sengaja melakukan kesalahan apapun itu yang tidak
baik atau merugikan orang lain beranilah untuk
mengakui, meminta maaf dan bertanggung jawab
9. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai dan
menghormati orang lain?
Memberikan contoh yang baik kepada anak dengan
membiasakan mengucapkan kata tolong dan terima
kasih kepada anak, berbicara dengan menggunakan
kata-kata sopan. Dengan penanaman pembiasaan
seperti itu anak akan dengan mudah meniru apa
yang kami lakukan. Kalaupun ada anak yang tidak
sopan dan tidak menghargai orang lain tugas kita
menegur si anak bahwa itu perbuatan yang tidak
baik nak, tidak disukai oleh orang lain apalagi oleh
Allah
10. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak aga mau bekerja
kelompok bersama
temannya?
Dengan model kelas berkelompok akan
membiasakan anak untuk bekerja bersama
temannya dan kami memberikan pemahaman
bahwa semua akan menjadi mudah apabila
dilakukan secara bersama-sama
11. Bagaimana cara
menerapkan karakter
tolong menolong kepada
anak agar mau
meminjamkan peralatan
tulis kepada temannya
yang lupa membawa?
Misalnya ada salah satu anak yang tidak membawa
pensil, nah disini kami memberitahukan kepada
anak yang lain bahwa hari ini ada temannya yang
lupa bawa pensil, siapa yang mau tolong temannya
untuk meminjamkan pensil nya. Kemudian kami
memberitahu kepada anak-anak kalau kita
menolong teman kita akan mendapat pahala dari
Allah swt
12 Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar membantu temannya
yang terkena musibah?
Hal pertama yang kita lakukan itu memberitahukan
kepada anak bahwa hari ini ada salah satu
temannya yang rumahnya kebakaran, kita berikan
anak pemahaman untuk membangun kepekaan
sosialnya untuk membantu temanya. Disini juga
kita memberitahukan bahwa kalau anak-anak
membantu temannya yang lagi kesusahan maka
kita akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari
Allah. Jadi kalau anak-anak membantu teman itu
tidak akan sia-sia suatu saat akan diganti sama
Allah jadi apapun yang kita berikan kepada orang
kita harus niatkan dengan ikhlas supaya menjadi
berkah
13. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar mau berbagi makanan
kepada temannya yang
lupa membawa bekal tanpa
mengharapkan imbalan?
Misalnya ada anak yang tidak membawa makanan,
kemudian kita bertanya kepada temannya siapa
yang ingin berbagi makanan sama temannya nak,
otomatis anak-anak akan menjawab saya bu guru
dan ada juga anak yang tidak mau berbagi. Nah
disini kita kasi penjelasan pada anak bahwa kalau
didalam agama islam diwajibkan untuk berbagi
apabila kita melihat saudara kita yang
membutuhkan. Maka dari itu anak-anak akan
mengerti, bahwa apa yang mereka lakukan itu hal
yang disukai oleh Allah SWT
14. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
keikhlasan kepada anak
agar membantu orang tua
di rumah tanpa syarat
apapun?
Kami mengajarkan kepada anak agar membantu
orang tuanya di rumah tanpa syarat apapun. Dengan
menanamkan keyakinan kepada anak bahwasannya
kegiatan membantu orang tua adalah kewajiban
bagi seorang anak untuk berbakti kepada kedua
orang tuanya dan membantu orang tua itu tidak
pake syarat apa-apa seperti membantu orang tua
karena ingin uang jajannya ditambah, itu tidak
boleh yah nak, kita melakukan kebaikan semata-
mata berharap pahala tulus ikhas karena Allah
15. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan ibu guru dengan
tepat waktu?
Kami mengajarkan anak agar disiplin waktu seperti
ketika mengerjakan tugas kalau mau tugasnya
selesai tepat waktu anak-anak harus fokus, duduk
dengan tenang tidak berkeliaran dan tidak
menggangu atau bercerita dengan teman. Ketika
kelas mulai ribut kami biasa mengembalikan fokus
anak melalui tepukkan seperti tepuk diam dan
tepuk semangat
16. Bagaiamana cara
mengajarkan kepada anak
agar mengembalikan
peralatan yang sudah
digunakan ke tempatnya
semula?
Apabila anak-anak selesai bermain dan kita lihat
dia tidak merapikan mainan nya seperti semula,
maka saya bertanya kepada anak-anak.. sebelum
tadi kita bermain apakah mainan nya itu rapih atau
tidak? maka anak menjawab rapih bu guru. Nah
kalau rapih kenapa saat selesai bermain anak-anak
tidak rapikan kembali ke tempat semula.. bagus
tidak kalau mainan nya berserakan, tidakkan, maka
dari itu baik disekolah ataupun dirumah apabila
sudah selesai bermain kita harus bereskan nak..
itulah bakti nya kita sama ibu guru atau orang tua
nya anak-anak.. masa anak-anak yang sudah
bermain terus ibu gurunya disuruh bereskan. Itu
perbuatan dosa atau tidak. Seperti itu dek kita
berikan sedikit pemahaman kepada anak bahwa
setelah apa yang mereka lakukan itu harus
bertanggung jawab. Maka dari itu Insha Allah anak
akan paham dan ingat apa yang kita katakana
17. Bagaimana cara mengajak
anak agar mau mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler?
Kami memperkenalkan kepada anak jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah kemudian kami
memberi saran kepada anak agar mengasah
kemampuan yang dimiliki melalui kegiatan
ekstrakurikuler tersebut
18. Bagaimana cara
menanamkan sifat kerja
keras kepada anak agar
tidak mudah putus asa
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan oleh ibu?
Dengan pemberian tugas setiap hari sifat kerja
keras anak akan tertanam, namun pasti 1 atau 2
orang anak yang akan mengeluh, nah disutu lagi
tugas kita sebagai guru membangkitkan lagi
semangat anak dengan memberikan motivasi-
motivasi bahwa masa temanta bisa nak kita tidak,
ayo semangat anak pintar tidak boleh mudah
menyerah
19. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
menunggu giliran kepada
kami mengajarkan sabar menggu giliran kepada
anak baik itu sabar menunggu giliran membaca
iqra, giliran berwudhu dan giliran cuci tangan
anak? dengan cara memberikan nasehat kepada anak
bahwa sikap sabar menunggu giliran adalah sikap
yang disukai oleh allah jadi anak-anak harus
terbiasa sabar menunggu giliran. Kemudian guru
memanggil 2 nama anak secara begantian. Anak
yang biasa sabar menunggu giliran akan diberikan
reward dan anak yang melanggar akan diberikan
punishment
20. Bagaimana cara
menerapkan sikap sabar
kepada anak agar tidak
rebutan berbicara baik
dengan ibu maupun
dengan temannya?
Kami selalu memberikan contoh kepada anak.
Ketka anak sedang berbicara atau menjelaskan kita
harus fokus mendengarkan dan tidak memotong
pembicaraan. Selain itu kami memberikan
pemahamanan kepada anak bahwa kita tidak boleh
berbicara ketika orang lain berbicara karena itu
termasuk sikap tidak sopan. Dengan pembiasaan
yang sepeti itu anak akan terbiasa menghargai
orang lain ketika berbicara.
21. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
memiliki sifat ikhlas atas
segala ketetapan allah?
Ketika anak selesai mengikuti lomba kita harus
meyakinkan kepada anak bahwa apapun hasil
perlombaan menang atau kalah kita harus rela hati
menerimanya. Kalau pun kalah itu adalah awal dari
sebuah kemenangan.
22. Bagaimana cara Ketika anak selesai mengikuti lomba kita harus
menerapkan nilai karakter
tawakkal kepada anak agar
rela hati menerima segala
sesuatu yang bukan
menjadi miliknya?
meyakinkan kepada anak bahwa apapun hasil
perlombaan menang atau kalah kita harus rela hati
menerimanya. Kalau pun kalah itu adalah awal dari
sebuah kemenangan
23. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati agar anak dapat
sabar ketika terkena
musibah?
Kami sebagai guru selalu memberikan nasehat
kepada anak anak agar sabar ketika terkena
musibah. Bahwasannya kita diuji oleh Allah
tandanya sayang kepada hambahNya
24. Bagaimana cara
menerapkan nilai karakter
tabah hati kepada anak
agar dapat sabar ketika
barangnya hilang?
Kami memberikan nasehat kepa anak agar sabar
ketika barangnya hilang bahwa semua yang ada di
dunia ini hanyalah titipan
25. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
agar menghormati dan
tidak durhaka kepada orang
tua?
Kami memberikan nasehat kepada anak melalui
cerita anak durhaka kepada orang tuanya, selain itu
kami juga mengajarkan kepada anak agar hormat
dan patuh kepada orang tuanya, membantu
meringankan pekerjaannya dirumah dan jangn
pernah membantah
26. Bagaimana cara
menerapkan kepada anak
Kami menjelaskan kepada anak tujuan kita di
ciptakan di dunia ini yaitu hanya untuk beribadah
agar melaksanakan
perintah allah dan
menjauhi laranganNya?
kepada Allah sebagai mana di jelaskan di dalam Al
Qur‟an, kemudian kami bertanya kepada anak siapa
yang mau surga? Nah syarat kita masuk surga
yaitu harus melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi laranganNya
27. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mengerjakan
sunnah-sunnah rasulullah?
Kami mengajarkan kepada anak sunnah-sunnah
yang dikerjakan oleh rasulullah nabi Muhammad
saw seperti solat duha, puasa senin kamis, solat
tahajjud, membaca al qur‟an, makan dan minum
dengan tangan kanan, makan dan minum duduk dll
28. Bagaimana cara
mengajarkan kepada anak
meneladani akhlak
rasulullah?
Kami menceritakan kepada anak kisah-kisah
rasulullah dan sikap-sikap terpuji yang harus
dicontoh dari beliau seperti selalu berkata jujur,
membantu sesama, berjiwa kepemimpinan dll
29. Penerapan yang seperti apa
yang dilakukan agar anak
mampu belajar tekun
sesuai dengan bidang yang
ditekuni?
Kami mencari tahu cita-cita anak melalui Tanya
jawab. Kemudian kami memotivasi anak agar lebih
belajar tekun agar cita-cita yang kelak diinginkan
anak dapat tercapai
30. Penerapan yang seperti apa
yang diajarkan kepada
anak agar bisa mengatur
waktu dengan baik demi
Kami menasehati anak agar tidur tepat waktu,
belajar yang rajin, banyak makan makanan bergizi,
tidak terlalu lama menggunakan hp karena dapat
merusak mata dll
bayangan kehidupannya
dihari kemudian?
31. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
berdiskusi dengan
temannya mencari jalan
keluar permasalahan yang
dihadapi?
Kami memberikan ruang kepada anak untuk
berdiskusi mencari jalan keluar permasalahan yang
di hadapi. Misalnya kita memberikan suatu cerita
kepada anak dan anak yang mencari jalan keluar
permasalahan tersebut
32. Penerapan yang seperti apa
yang diberikan kepada
anak agar mampu
menghargai setiap
pendapat temannya ketika
berdiskusi?
Kami mengajarkan kepada anak bahwa didalam
kelas pasti ada yang berbeda pendapat dalam suatu
diskusi. Nah tugas kita harus menghargai pendapat
itu adapun hasil akhir nanti ibu guru yang
mengambil keputusan
Ket. Wawancara dengan guru kelas B1
Ket. Wawancara dengan guru kelas B2
Ket. Wawancara dengan guru kelas B3
Ket. Wawancara dengan guru kelas B4
Ket. Wawancara dengan guru kelas B5
Ket. Mengurus persuratan dengan KepSek
Ket. Menyelesaikan tugas yang dengan tepat waku
Ket. Solat duha
Ket. Zikir, membaca doa kedua orang tua
Ket. Sabar mendengarkan ibu guru menjelaskan
Ket. Bekerja kelompok bersama teman
Ket. Tidak mudah putus asa mengerjakan tugas yang diberikan
Ket. Sabar menunggu giliran
RIWAYAT HIDUP
Suriani, lahir di Sinjai pada tanggal 17 November 1998,
anak pertama dari tiga bersaudara, buah kasih pasangan
dari ayahanda Fikri dan ibunda Nilmawati. Penulis
pertama kali menempuh pendidikan tepat pada umur enam
tahun di Sekolah Dasar pada SDN 162 Dumme tahun 2004
dan selesai tahun 2010, kemudian pada tahun yang sama pula penulis memulai
pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Sinjai Timur dan tamat pada
tahun 2013, selanjutnya pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMK
Negeri 1 Sinjai. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah kejuruan pada
tahun 2016 dan ditahun yang sama memulai pendidikan di bangku perguruan
tinggi tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha dan disertai doa dari
kedua orang tua dalam menjalani aktivitas akadmik di perguruan Tinggi
Universitas Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir dengan skripsi yang berjudul “Penerapan Nilai-Nilai
Karakter Al Islam Kemuhammadiyahan Di TK Aisyiyah Mamajang Kota
Makassar”.