penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the …

160
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH AN NIZHAM KOTA JAMBI SKRIPSI M. SATRIA BUDI NIM : TPG 161915 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH

AN NIZHAM KOTA JAMBI

SKRIPSI

M. SATRIA BUDI

NIM : TPG 161915

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN

THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THE POWER OF TWO PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH

AN NIZHAM KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

M. SATRIA BUDI

NIM : TPG 161915

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN

THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

vi

MOTTO

“Barang siapa yang menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya”

(QS. Al-Muddatsir :55)

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

vii

“PERSEMBAHAN”

Segala puji dan syukurku hanya kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha

Esa. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi berfikir, berilmu, beriman dan

bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk masa depanku yang

terbaik dalam meraih cita-cita yang diridhoi Allah SWT.

Ku persembahkan skripsi ini untuk :

Kedua orang tuaku Bapak Sujak, S.P dan Mak Sri Rusmeini atas curahan

do‟a dan kasih sayang yang tak terhingga, kepada ketiga abang kandungku Agus

Syahputra, S.Pd, Ns. Teguh Kurniawan, S.Kep, dan Hidayaturrahman, S.Pd

yang selalu memberi dukungan dan motivasi kepadaku dan seluruh keluarga

besarku. Serta kepada sahabat karibku yang senantiasa menemani dari awal

perkuliahan sampai lulus bersama serta kepada teman-teman PGMI angkatan 2016

Khususnya PGMI B, terimakasih atas pertemuannya selama ini dan saran serta

nasehat selama ini yang sangat berguna dan bermanfaat untuk saya.

Saudara dan saudariku seiman, maha suci Allah SWT. Yang telah

mempertemukan kita di kampus UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang menjadi

kebahagiaan kita, nama-nama kalian akan selalu tertulis dalam hatiku dan akan

selalu kuingat dalam benakku karena dari kalian aku temukan apa arti keikhlasan

dan kesabaran perjuangan bersama kalian.

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum.wr.wb

Dengan menyebut nama Allah Swt. Yang maha pengasih lagi maha

penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah

Swt. Yang telah melimpahkan segala nikmat, karunia serta rahmat dan hidayah-

Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada

Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi”.

Sholawat berserta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW.

Yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang.

Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk meraih

sarjana program Strata I Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dalam penyusunan

skripsi ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkah

dari Allah Swt. Serta usaha-usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan.

Selama pembuatan skripsi ini banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi.

Tetapi berkat kerja keras, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga

semuanya masih bisa di atasi.

Ucapan trimakasih yang setulusnya kepada ayahanda tercinta Sujak, S.P

dan ibunda yang kusayangi Sri Rusmeini yang telah mencurahkan segenap cinta

dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil, semoga Allah selalu

memberikan rahmat, kesehatan, karunia dan keberkahan didunia dan di akhirat atas

budi baik yang telah diberikan kepada penulis.

Dan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I sebagai

pembimbing I dan Ibu Ikhtiati, M.Pd.I sebagai pembimbing II saya yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam penulisan skripsi ini dengan

penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

ix

Serta ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H.Su‟aidi Asy‟ari,MA, Ph.D Sebagai Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Dr. Rofiqoh Ferawati SE,ME, Sebagai Wakil Rektor I UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Dr. As‟ad Isma, M.Pd, Sebagai Wakil Rektor II UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

4. Dr.Bahrul Ulum, MA, Sebagai Wakil Rektor III UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

5. Dr. Hj. Fadhillah, M.Pd, Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Dr. Risnita, M.Pd, Sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I, Sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Tarbiyah

Dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

8. Dr. Yusria, S.Ag, M.Ag, Sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Ibu Ikhtiati.M.Pd, Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah dan ibu Nasyariah siregar, M.Pd.I selaku sekertaris jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiayah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Bapak/ibu dosen fakultas tarbiyah dan keguruan khususnya pendidikan guru

madrasah ibtidaiyah yang banyak membantu kami dalam melaksanakan studi.

11. Pimpinan perpustakaan Universitas dan Fakultas Ilmu Tarbiyah serta karyawan

yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan

skripsi ini.

12. Bapak Tajiya Arusa, S.Pd.I selaku Guru Wali Kelas VI dan Bapak Muhsin,

S.Pd.I selaku kepala Madrasah Ibtidaiayah An Nizham Kota Jambi yang telah

membantu dan bekerja sama dengan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

13. Siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiayah An Nizham Kota Jambi atas kerja sama

yang diberikan selama peneliti melaksanakan penelitian.

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

x

14. Sahabat, teman seangkatan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat dan

motivasi dari kalian telah membantu penulis menyelesaikan karya ilmiah ini.

Akhirul kalam mudah-mudahan karya ilmiah skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semuanya. Amin ya rabbal‟alamin.

Jambi, 23 Maret 2020

Penulis

M. SATRIA BUDI

TPG.161891

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

xi

ABSTRAK

Nama : M. Satria Budi

NIM : TPG. 161915

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada

Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas

VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan model The Power Of Two

pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas (PTK) yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan

pendekatan kualitatif yang diperkuat dengan pendekatan kuantitatif, dengan

mengambil latar Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota jambi, sedangkan objek

penelitian adalah meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran tematik dengan

menggunakan model The Power Of Two. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus

dan melalui empat tahapan yang mencakup: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3)

Observasi dan (4) Refleksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, tes

mengerjakan soal dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan

hasil tes belajar siklus I dan Siklus II, pendekatan pada siklus I menunjukkan bahwa

seluruh kegiatan pembelajaran belum cukup baik dilaksanakan oleh siswa

meskipun mengalami peningkatan pada siklus I dibandingkan pra siklus dan masih

pada predikat kurang, karena rata-rata persentase masih dibawah 75%. Siklus II

telah menunjukkan hasil yang memuaskan baik dari aktivitas belajar siswa telah

berada pada predikat cukup, baik dan sangat baik, sedangkan hasil belajar siswa

telah mencapai rata-rata sebesar 86% dengan persentase secara klasikal sebesar

90% artinya tindakan perbaikan untuk proses pembelajaran telah mencukupi dan

mencapai kriteria.

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

xii

ABSTRACT

Nama : M. Satria Budi

NIM : TPG. 161915

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada

Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas

VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.

This study aims to determine the use of The Power Of Two model in thematic

learning can improve student learning outcomes in class VI Madrasah Ibtidaiyah

An Nizham Jambi City. This research is a Classroom Action Research (CAR) that

is descriptive qualitative using a qualitative approach that is strengthened by a

quantitative approach, taking the background of Madrasah Ibtidaiyah An Nizham

Jambi City, while the object of research is to improve learning outcomes in

thematic learning by using the The Power of Two model . This research was

conducted in two cycles and through four stages which included: (1) Planning, (2)

Implementation, (3) Observation and (4) Reflection. Data obtained through

observation, interviews, tests working on questions and documentation. Data

analysis was performed using the results of the first cycle and second Cycle

learning tests, the approach in cycle I showed that all learning activities were not

quite well carried out by students despite an increase in cycle I compared to pre-

cycle and still in the predicate less, because the average average percentage is still

below 75%. Cycle II has shown satisfactory results both from student learning

activities have been in the predicate enough, good and very good, while student

learning outcomes have reached an average of 86% with a classical percentage of

90% means that corrective action for the learning process is sufficient and reach the

criteria.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

xiii

DAFTAR ISI

NOTA DINAS ..................................................................................................... i

PERSETUJUAN SKRIPSI TUGAS AKHIR .................................................. iii

PERNYATAAN ORISINILITAS ..................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

ABSTRACT ........................................................................................................ xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5

1. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

2. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model Tindakan .................................................................................... 7

1. Pengertian Model Pembelajaran ........................................................ 7

2. Model Pembelajaran Kooperatif ........................................................ 9

3. Pengertian The Power Of Two ........................................................... 10

4. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two .............. 12

5. Kelemahan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two ............... 12

B. Pembelajaran Tematik ............................................................................ 12

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ..................................................... 12

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik .............................................. 14

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

xiv

3. Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar ........ 14

C. Hasil Belajar ........................................................................................... 15

1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................... 15

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................ 17

3. Indikator Hasil Belajar ....................................................................... 17

D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 20

E. Studi Relevan ......................................................................................... 21

F. Kerangka Berfikir ................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 25

1. Tempat Penelitian .............................................................................. 25

2. Waktu Penelitian ................................................................................ 25

B. Rancangan Tindakan .............................................................................. 25

C. Desain Dan Prosedur Tindakan ............................................................. 26

1. Desain Tindakan ................................................................................ 26

2. Prosedur Tindakan ............................................................................. 29

D. Kriteria keberhasilan Tindakan .............................................................. 31

E. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................... 31

F. Instrument Pengumpulan Data ............................................................... 33

G. Tekhnik Analisis Data ........................................................................... 33

BAB IV TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 39

1. Historis dan Geografis ....................................................................... 39

2. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 42

3. Visi dan Misi MI An Nizham Kota Jambi ........................................ 43

4. Struktur Organisasi MI An Nizham Kota Jambi ............................... 43

5. Keadaan Guru dan Siswa .................................................................. 44

B. Kondisi Awal Hasil Belajar Pra Siklus .................................................. 46

C. Pelaksanaan Penelitian Tindakan ........................................................... 49

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I .......................................................... 49

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ........................................................ 64

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

xv

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 77

E. Jadwal Penelitian ................................................................................... 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 85

B. Saran ...................................................................................................... 86

C. Penutup .................................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Evaluasi Prestasi .................................................. 18

Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Individu ................................................................ 37

Tabel 4.1 Profil Madrasah Ibtidaiyah An Nizham ............................................... 40

Tabel 4.2 Sarana ................................................................................................... 41

Tabel 4.3 Prasarana .............................................................................................. 42

Tabel 4.4 Keadaan Guru MI An Nizham Kota Jambi .......................................... 44

Tabel 4.5 Data Siswa MI An Nizham Kota Jambi ............................................... 45

Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................................... 46

Tabel 4.7 Persentase Kalsikal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus.............................. 47

Tabel 4.8 Jadwal Penelitian Siklus I .................................................................... 50

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I .............................................. 52

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I .................................. 56

Tabel 4.11 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ............................................. 60

Tabel 4.12 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I .............................. 61

Tabel 4.13 Jadwa Penelitian Siklus II .................................................................. 64

Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ........................................... 67

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ................................. 70

Tabel 4.16 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ............................................ 74

Tabel 4.17 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................. 76

Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II ........................ 78

Tabel 4.19 Kegiatan Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II .............. 81

Tabel 4.20 Jadwal penelitian ................................................................................ 83

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Peneliti ............................................................... 24

Gambar 3.1 Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan

Refleksi ................................................................................................................ 26

Gambar 3.2 Desain Model Jhon Elliot ................................................................. 28

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah An Nizham

Kota Jambi ........................................................................................................... 43

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Pra Siklus ........................................................ 48

Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siswa siklus I .................................................. 62

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................ 77

Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Setiap siklus .................................................... 80

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendididikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan

berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan

upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem dalam pengajaran nasional

yang diatur dengan undang-undang.

Sebagai perwujudan cita-cita tersebut, telah diterbitkan Undang-Undang

Nasional Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang memuat tujuan

pendidikan “ Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (Abdul

Majid, 2014:1)

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut sangat

dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang ada disekolah atau satuan

pendidikan, oleh karena itu guru harus bisa memilih metode maupun strategi

yang efektif dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran bisa tercapai

dengan baik.

Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan

mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada

pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya

sebagai gambaran hasil belajar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan

kegiatan terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa

belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu

kegiatan pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama,

bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan

belajar. Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu

pengetahuan melalui kegiatan mengajar. Dengan demikian

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

2

makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang

dilakukan oleh guru dalam mengkondisikan seseorang untuk belajar (Abdul,

2016:5)

Anak dipandang sebagai salah satu sumber untuk menentukan apa yang

akan dijadikan bahan pelajaran agar kemampuan dasar anak dapat

dikembangkan seoptimal mungkin. Untuk itu perlu dipelajari bagaimana anak

tumbuh, berkembang dan belajar, apa kebutuhannya dan minatnya. Menurut

aliran progresif anak merupakan satu kesatuan yang utuh, perkembangan emosi

dan sosial sama pentingnya dengan perkembangan intelektual.

Pada 1998 Communision on Education for the Twenty-first Century

menyampaikan usulan kepada UNESCO bahwa pendidikan sepanjang hayat

sebagai suatu bangunan yang ditopang oleh empat pilar, pada 1998, UNESCO

mencanangkan empat pilar pendidikan tersebut, yaitu:

a) Learning to know, yang juga berarti learning to lear, yaitu belajar untuk

memperoleh pengetahuan dan untuk melakukan pembelajaran selanjutnya.

b) Learning to do, yaitu belajar untuk memiliki kompetensi dasar dalam

berhubungan dengan situasi dan tim kerja yang berbeda-beda.

c) Learning to be, yaitu belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu

dengan kepribadian yang memiliki timbangan dan tanggung jawab pribadi.

d) Learning to life toghether, yaitu belajar untuk mampu mengapresiasi dan

mengamalkan kondisi saling ketergantungan, keanekaragaman, memahami

dan perdamaian intern dan antar bangsa.

Dengan demikian, keluaran proses pendidikan merupakan suatu pribadi

utuh dengan keunggulan secara berimbang dalam aspek spiritual, sosial,

intelektual, emosional, dan fisikal juga pendidikan yang mempersiapkan

peserta didik untuk memperoleh kebahagiaan hidup secara seimbang antara

kehidupan dunia dan akhirat, antara kehidupan pribadi dengan kehidupan

bersama.

Untuk dapat menyelaraskan perkembangan kemampuan dasar anak

secara optimal, diperlukan kreativitas guru untuk memilih alternatif model

pembelajaran yang menekankan pada aktivitas dan kreativitas serta

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

3

karakteristik anak sehingga proses belajar mengajar lebih efektif (Abdul Majid,

2014:2-3)

Dilihat dari prilaku belajar siswa, juga akan ditemukan berbagai

permasalahan. Misalnya ada siswa yang lambat memahami isi pembelajaran,

ada siswa yang tidak bisa bekerja secara kelompok, ada siswa yang tidak

mampu membuat suatu kesimpulan terhadap permasalahan, dan berbagai

permasalahan lainnya. Begitu beragamnya permasalahan siswa dalam belajar,

sehingga para ahli pembelajaran mengembangkan berbagai strategi

pembelajaran.

Adanya berbagai permasalahan belajar dan tersedianya berbagai strategi

pembelajaran, menuntut adanya kemampuan seorang guru untuk memadukan

antara strategi pembelajaran yang digunakan dengan karakteristik model

belajar siswa (Made, 2014:170).

Oleh karena itu peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran tematik yang berdampak pada tingkat prestasi

belajar yang dicapai siswa. Salah satu alternatif yang efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran tipe The Power Of Two.

Pembelajaran The Power Of Two adalah pembelajaran berkelompok

yang digunakan untuk memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang

dimana berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri (Zaini,

2008:52)

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada pembelajaran

Tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi menunjukkan

bahwa proses pembelajaran belum berjalan secara optimal. Hal ini diperoleh

dari data pra siklus yang dilakukan oleh peneliti pada observasi awal,

menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus belum mencapai batas

kriteria ketuntasan minimum. Dimana pada hasil belajar pra siklus dari jumlah

keseluruhan siswa yang berjumlah 20 orang, hanya 35% atau sebanyak 7 orang

siswa yang mencapai ketuntasan minimum. Sehingga siswa yang belum tuntas

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

4

dalam proses pembelajaran tematik ini berjumlah 13 orang atau 65%. Dengan

demikian bahwa data tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra

siklus belum mencapai batas ketuntasan minimum. Hal tersebut disebabkan

oleh beberapa faktor.

Dari faktor guru: (1) guru kurang melibatkan siswa dalam

pembelajaran, (2) guru kurang inovatif dalam penggunaan model pembelajaran

(3) guru belum menggunakan media pembelajaran dengan optimal. Dari faktor

siswa: (1) siswa kurang antusias dalam pembelajaran, (2) siswa kurang aktif

dalam pembelajaran, (3) siswa mudah bosan saat pembelajaran. Sehingga hal

ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, peneliti menetapkan

alternatif tindakan untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan

model pembelajaran The Power Of Two.

Dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe The Power Of Two Pada Pembelajaran Tematik Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An

Nizham Kota Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti memfokuskan

penelitian pada penerapan model pembelajaran The Power Of Two untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik Tema 7

Kepemimpinan Subtema 1 Kepemimpinan Di Sekitarku di kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model

pembelajaran The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada pembelajaran tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota

Jambi ?“.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan pada perumusan

masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik

sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran The Power Of

Two.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik

menggunakan model pembelajaran The Power Of Two.

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

1. Menjadi bahan kajian lebih lanjut mengenai model pembelajaran The

Power Of Two.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembuktian bahwa

penerapan model pembelajaran The Power Of Two dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Manfaat praktis

1. Bagi guru: penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi,

gambaran, menambah wawasan dan pengalaman dalam

melaksanakan berbagai model-model pembelajaran yang lebih efektif

dalam pembelajaran. Sehingga dengan model yang diterapkan

tersebut siswa dapat menggunakan keaktifannya dalam proses

pembelajaran.

2. Bagi siswa: siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang

bermakna dan meningkatkan hasil belajar siswa. Menciptakan

suasana belajar yang lebih menyenangkan dengan menggunakan

model pembelajaran The Power Of Two dan dapat meningkatkan

pengetahuan.

3. Bagi sekolah: penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan dan melaksanakan

model-model pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif untuk

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

6

meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran The

Power Of Two di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.

4. Bagi penulis: sebagai panduan dan bahan pertimbangan dalam

melakukan penelitian tindakan kelas sehingga memperoleh hasil

belajar yang lebih baik dan sebagai salah satu syarat untuk meraih

gelar strata 1 (S1) pada program studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Tindakan

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola

prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan

dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan

belajar. Model pembelajaran terkait dengan pemilihan strategi dan

pembuatan struktur metode, keterampilan, dan aktivitas peserta didik.Ciri

utama sebuah model pembelajaran adalah adanya tahapan atau sintaks

pembelajaran. Namun, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi agar

skema tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah model pembelajaran

(Ridwan, 2016:89).

Joyce &weil dalam (Rusman, 2012:133) berpendapat bahwa model

pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan

untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran

dikelas atau yang lain. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau

suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto, 2010:51).

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar.

Penggunaaan model pembelajaran tematik di Sekolah Dasar mengarah

pada peningkatan mutu pendidikan dan memberikan prospek yang sangat

mendukung terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 yang berbasis

kompetensi. Model pembelajaran tematik dapat mengembangkan wawasan

dan aktivitas berfikir siswa melaui jaringan tema yang berisi pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang diperoleh siswa dalam

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

8

pembelajaran yang utuh, terpadu dan simultan. Penggunaan model ini

berimplikasi pada proses penciptaan situasi belajar dan pembelajaran

dimana siswa mempelajari beberapa mata pelajaran secara terpadu dalam

satu tema pemersatu. Keterpaduan tersebut akan membuat konsep atau

keterampilan yang ada dalam mata pelajaran menjadi lebih bermakna bagi

siswa. Model pembelajaran tematik di Sekolah Dasar juga memberi peluang

untuk membangun pengetahuan secara utuh, tidak terpecah-pecah dalam

mata pelajaran.

Menurut Johni Damyati (2016:4) istilah pembelajaran terpadu berasal

dari kata integrated teaching and learning atau integrated curriculum

approach. Istilah ini sebenarnya telah lama dikemukakan oleh Jhon Dewey

yakni sebuah usaha untuk mengintegrasikan perkembangan dan

pertumbuhan siswa serta kemampuan pengetahuannya. Piaget dalam (H.

Udin syaifuddin saud, dkk, 2016: 4) mengemukakan bahwa pembelajaran

terpadu merupakan proses pembelajaran yang membantu anak untuk belajar

menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dan apa yang baru mereka

pelajari. Adapun pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk

mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan

berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam

kehidupannya. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran terpadu adalah pendekatan dalam proses pembelajaran yang

didalamnya guru mengaitkan dan memadukan materi ajar dari beberapa

mata pelajaran pada suatu tema atau topik tertentu.

Setiap pihak yang paling bertanggung jawab terhadap berhasilnya

penerapan model pembelajaran tematik di SD/MI, guru dituntut untuk

kreatif dan memiliki jiwa inovatif. Hal pertama yang harus dilakukan guru

adalah memahami model pembelajaran tematik, baik secara konseptual

maupun secara praktikal. Kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam menerima

suatu bentuk inovasi dalam pembelajaran, guru cenderung ingin langsung

atau dipaksa melaksanakan tanpa dibarengi dengan pemahaman yang tuntas

dari inovasi yang dikembangkan tersebut. Hal-hal yang perlu dipersiapkan

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

9

guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar yaitu

bahwa pembelajaran tematik ini dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan

belajar-mengajar menjadi lebih bermakna dan utuh. Dalam pelaksanaannya

perlu mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema,

memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada dilingkungan

sekitar siswa. Pilihlah tema-tema yang terdekat dan familiar dengan anak,

namun demikian selalu mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai

dari pada tema-tema tersebut (Rusman, 2015:281-282).

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran terdapat berbagai masalah yang sering dialami

oleh guru. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu adanya model-model

pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar

mengajar. Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya,

walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model

pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelompok maupun tutorial (Suprijono,

2013:46).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran merupakan suatu kerangka yang digunakan dalam

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran

digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di

kelompok. Dengan model pembelajaran yang dirancang oleh guru dapat

membantu peserta didik dalam mengekspresikan dirinya, dan dalam

mengikuti pembelajaran peserta didik dapat berperan lebih aktif.

Pembelajaran kooperatif muncul karena adanya perkembangan dalam

sistem pembelajaran yang ada. Sanjaya dalam (Rusman, 2014:203)

menyatakan model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan

belajar yang diakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok

tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

Sedangkan Abdulhak dalam (Rusman, 2014:203) mengemukakan

pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

10

belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta

belajar itu sendiri.

3. Pengertian The Power of Two

The Power Of Two (kekuatan dua kepala) termasuk bagian dari

pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe the power of

two merupakan salah satu model pembelajaran dalam kelompok kecil

dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan

pembelajaran dengan anggota dua orang. Model pembelajaran kooperatif

tipe the power of two ini dirancang untuk memaksimalkan belajar

kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara peserta didik

yang satu dengan peserta didik yang lain. Pembelajaran the power of two

adalah pembelajaran berkelompok yang digunakan untuk memperkuat arti

penting serta manfaat sinergi dua orang dimana berpikir berdua jauh lebih

baik dari pada berpikir sendiri ( Zaini, 2008:52 ).

Menurut Tampubolon (2014:114) Lebih lanjut mengemukakan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe The Power Of Two (kekuatan berdua)

termasuk bagian dari pembelajaran koopertif, yaitu belajar dalam kelompok

kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan

pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang untuk mencapai

kompotensi dasar.

Pembelajaran the power of two dapat dilaksanakan melalui beberapa

langkah dalam pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe the power of two (Zaini, 2008:52-53), maka

langkah-langkah model pembelajaran koperatif tipe the power of two dapat

dikembangkan sebagai berikut:

1) Langkah 1

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

pada pembelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar.

2) Langkah 2

Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan jalan

demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

11

3) Langkah 3

Guru membuat problem, dalam proses belajar guru memberikan satu atau

lebih pertanyaan kepada peserta didik yang membutuhkan refleksi.

Kemudian peserta didik diminta merenungkan dan menjawab

pertanyaan sendiri-sendiri.

4) Langkah 4

Setelah semua peserta didik melengkapi jawabannya, guru membagi

peserta didik berkelompok secara berpasangan kemudian meminta

peserta didik untuk sharing dengan pasangannya dan membuat jawaban

baru.

5) Langkah 5

Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru meminta

peserta didik membandingkan jawaban dari masing- masing pasangan ke

pasangan yang lain.

6) Langkah 6

Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan

jawaban setiap pasangan di dalam kelas. Kemudian setelah

dibandingkan, guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi

pembelajaran.

7) Langkah 7

Guru memberikan penghargaan baik upaya maupun hasil belajar individu

dan kelompok.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

The Power Of Two adalah model pembelajaran berkelompok yang

berjumlah dua orang dalam setiap kelompoknya, dimana setiap siswa

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan secara individu dan

mengambil sebuah kesimpulan jawaban secara berpasangan dan

membandingkan jawabannya dengan kelompok lain untuk mendapat sebuah

kesimpulan dalam memecahkan masalah.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

12

4. Keunggulan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two

Keunggulan model pembelajaran the power of two menurut Al

Ihwanah (2016:106) adalah sebagai berikut :

1. Peserta didik dapat meningkatkan kepercayaan kemampuan berfikir

sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari

peserta didik lain.

2. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan

kata-kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau

gagasan-gagasan orang lain.

3. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan

menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.

4. Membantu peserta didik untuk belajar bertanggung jawab dalam

melaksanakan tuganya.

5. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.

6. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.

5. Kelemahan Model Pembelajaran Tipe The Power Of Two

Kelemahan model pembelajaran the power of two menurut Al

Ihwanah (2016:107) adalah sebagai berikut :

1. Membutuhkan waktu yang panjang untuk memfasilitasi peserta didik

menyampaikan perbedaan pendapat.

2. Dapat membuat pembelajaran kurang kondusif karena pembagian

kelompok secara berpasang- pasangan dan sharing antar pasangan.

B. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan pola pembelajaran yang

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, kreativitas, nilai dan sikap

pembelajaran dengan menggunakan tema. Pembelajaran tematik dengan

demikian adalah “pembelajaran terpadu atau terintegrasi” yang melibatkan

beberapa mata pelajaran bahkan lintas rumpun mata pelajaran yang diikat

dalam tema-tema tertentu. Pembelajaran ini melibatkan beberapa

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

13

kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator dari suatu mata pelajaran atau

bahkan beberapa mata pelajaran. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat

dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar

mengajar. Diterapkannya pendekatan tematik dalam pembelajaran membuka

ruang yang luas bagi peserta didik untuk mengalami sebuah pengalaman

belajar yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan. (Departemen

agama direktorat jenderal kelembanggaan agama islam, 2006:3)

Menurut Poerwanto dalam (Rusman, 2013:254) dalam pelaksanaanya,

pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih

dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memerhatikan

keterkaitannya dengan isi mata pelajaran.Tema adalah pokok pikiran atau

gagasan pokok yang menjadi pembicaraan. Tujuan dari adanya tema ini

bukan hanya untuk menguasai konsep-konsep dalam suatu mata pelajaran,

akan tetapi juga keterkaitannya dengan konsep-konsep dari mata pelajaran

lainnya.

Dengan adanya tema ini akan memberikan banyak keuntungan, di

antaranya: 1) siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,

2) siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai

kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, 3)

pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalamdan berkesan, 4)

kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata

pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, 5) siswa lebih dapat

merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam

konteks tema yang jelas, 6) siswa dapat lebih bergairah belajar karena dapat

berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu

kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran

lain, 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan

secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau

tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial,

pemantapan, atau pengayaan. (Rusman, 2013:254-255).

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

14

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik

Menurut Latif, dkk (2013) dalam Damyati (2016:10) memberi

penjelasan prinsip-prinsip pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:

a. Tema harus berhubungan langsung dengan pengalaman hidup yang

sesungguhnya, dan dibangun dari apa yang mereka sudah tahu.

b. Setiap tema harus mempresentasikan konsep-konsep untuk anak,

sehingga anak menemukan lebih lanjut pada tingkat yang lebih tinggi.

c. Tema harus didukung oleh sumber-sumber yang akurat.

d. Pada setiap tema harus dapat membangun semua kemampuan mental

anak secara terintegrasi yakni attending (perhatian), listening

(mendengarkan), Observing (mengamati), remembering (mengingat),

dan recalling (menceritakan kembali).

e. Kegiatan pembelajaran di area melalui pengalaman langsung dengan

objek nyata sehingga anak dapat melakukan percobaan, manipulasi serta

kerja sama.

f. Kegiatan yang diberikan harus melibatkan semua aspek perkembangan

dan pertumbuhan anak didik.

g. Setiap tema bisa direvisi dan disesuaikan dengan karakteristik anak.

3. Pentingnya Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar

Apabila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional,

pembelajaran tematik memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: 1)

pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, 2) kegiatan-kegiatan

yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat

dan kebutuhan siswa, 3) kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan

bagi siswa, sehingga hasil belajar dapat bertahan lebihlama, 4) membantu

mengembangkan keterampilan berpikir siswa, 5) menyajikan kegiatan

belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering

ditemui siswa dalam lingkungannya, dan 6) mengembangkan keterampilan

sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap

gagasan orang lain.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

15

Selain adanya keunggulan-keunggulan tersebut di atas, pembelajaran

sangat penting diterapkan di Sekolah Dasar sebab memiliki banyak nilai dan

manfaat, diantaranya: 1) dengan menggabungkan beberapa kompetensi

dasar dan indikator serta ini mata pelajaran akan terjadi penghematan,

karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, 2) siswa

dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi

pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3)

pembelajaran tidak terpecah-pecah karena siswa dilengkapi dengan

pengalaman belajar yang lebih terpadu juga, 4) memberikan penerapan-

penerapan dari dunia nyata, sehingga dapat mempertinggi kesempatan

transfer belajar (transfer learning), 5) dengan adanya pemaduan antar mata

pelajaran, maka penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan

meningkat.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah proses yang harus dilakukan oleh peserta didik dan

ditandai oleh adanya perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Jadi, indikasi seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar, pada diri

seorang pelajar akan terjadi adanya perubahan pada ketiga ranah tersebut.

Tingkat ketercapaian pada ketiga ranah tersebut sangat ditentukan oleh

kualitas hubungan antara pendidik dan peserta didik. Dalam hal hubungan

proses pembelajaran ini, peran pendidik sangat penting yakni, sebagai:

1) Manager/pengelola. Peran sebagai manager/pengelola, pendidik harus

bisa mencipatakan strategi pembelajaran yang memungkinkan terjadi

hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik.

2) Fasilitator. Sebagai fasilitator, pendidik harus memfasilitasi peserta didik

dalam bentuk alat, media, dan sumber belajar yang diperlukan untuk

belajar.

3) Moderator. Sebagai moderator, pendidik harus bisa mengatur jalannya

proses pembelajaran secara baik, sehingga diharapkan hasil belajar

peserta didik akan maksimal.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

16

4) Motivator. Sebagai motivator, pendidik harus bisa memberikan

motivasi/rangsangan kepada peserta didik, baik melalui pendekatan

pembelajaran yang menarik, penggunaan media dan sumber belajar yang

sesuai, serta penampilan yang professional.

5) Evaluator. Sebagai evaluator, pendidik harus mampu melakukan kegiatan

penilaian terhadap hasil belajar peserta didik secara objektif, valid, dan

reliable (Johni, 2016:2-3)

Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses

dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan

perilaku yang menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan

intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil

dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran

atau tujuan intruksional.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai

dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Evaluasi

merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan

seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu,

dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback

atau tindak lanjut, atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan

ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.Dengan demikian,

penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah,

baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan

dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (Ahmad Susanto,

2013:5).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh objek belajar didalam satu

interaksi dengan lingkungan. Dalam kegiatan belajar mengajar, setelah

mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibandingkan

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

17

sebelumnya.Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan

prilaku pada individu yang belajar.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun

faktor eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan

eksternal, sebagi berikut:

1) Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor

internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,

ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

2) Faktor eksternal; faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya,

pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anak,

serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua

dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta

didik (Ahmad Susanto, 2013:12).

3. Indikator Hasil Belajar

Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap

ranah pesikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar siswa. kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar

siswa adalah mengetahui garis besar indicator dikaitkan dengan jenis

prestasi yang hendak dicapai, dinilai, atau diukur. Indicator hasil belajar

menurut Benjamin S Bloom dengan taxsonomy of education objectives

membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif yakni

semua yang berhubungan dengan otak serta intelektual, ranah afektif yakni

semua yang berhubungan dengan sikap, dan ranah pesikomotor adalah

suatu yang berkaitan dengan gerak atau ucapan baik verbal maupun non

verbal.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

18

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Evaluasi Prestasi

Ranah/ Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi

A. Ranah cipta

( kognitif )

1. Pengamatan

2. Ingatan

3. Pemahaman

4. Aplikasi/

penerapan

5. Analisis

(pemeriksaan

dan

pemeliharaan

secara teliti )

1. Dapat menunjukkan

2. Dapat

membandingkan

3. Dapat

menghubungkan.

1. Dapat menyebutkan.

2. Dapat menunjukkan

kembali.

1. Dapat menjelaskan

2. Dapat

mengidentifikasi

dengan lisan sendiri.

1. Dapat memberikan

contoh.

2. Dapat menggunakan

secara tepat.

1. Dapat menguraikan.

2. Dapat

mengklasifikasikan/

memilah-milah

1. Tes lisan

2. Tes tertulis

3. Observasi

1. Tes lisan

2. Tes tertulis

3. Observasi

1. Tes lisan

2. Tes tertulis

1. Tes tertulis

2. Pemberian tugas

3. Observasi

1. Tes tertulis

2. Pemberian tugas

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

19

6. Sintesis

(membuat

panduan baru

dan utuh).

1. Dapat

mengubungkan

materi-materi,

sehingga menjadi

kesatuan baru.

2. Dapat menyimpulkan

3. Dapat

menggeneralisasikan

(membuat prinsip

umum)

1. Tes tertulis

2. Pemberian tugas

B. Ranah Rasa

(Afektif)

1. Penerimaan

2. Sambutan

3. Apresiasi

(sikap

menghargai)

1. Menunjukkan sikap

menerima.

2. Menunjukan sikap

menolak.

1. Kesediaan

berpartisipasi terlibat.

2. Kesediaan

memanfaatkan.

1. Menganggap penting

dan bermanfaat.

2. Menganggap indah

dan harmonis.

3. Mengagumi.

1. Tes tertulis.

2. Tes skala sikap.

3. Observasi.

1. Tes skala sikap

2. Pemberian tugas

3. Observasi

1. Tes skala penilaian sikap

2. Pemberian tugas

3. Observasi

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

20

4. Internalisasi

(pendalaman)

5. Karakterisasi

(penghayatan)

1. Mengakui dan

menyakini

2. Mengingkari

1. Melembagakan atau

meniadakan.

2. Menjelmakan dalam

pribadi dan prilaku

sehari-hari

1. Tes skala sikap

2. Pemberian tugas

ekspresif

1. Pemberian tugas

ekspresif dan proyektif

2. Observasi

C. Ranah karsa

(psikomotor)

1. Keterampilan

bergerak dan

bertindak.

2. Kecakapan

eskpresi

verbal dan

non-verbal

1. mengkoordinasikan

gerak mata, tangan,

kaki, dan anggota

tubuh lainya

1. Kefasihan

melafalkan/mengucap

kan

2. Kecakapan membuat

mimic dan gerakan

jasmani

1. Observasi

2. Tes tindakan

1. Tes lisan

2. Observasi

3. Tes tindakan

(Muhibbin syah, 2019:217-218).

D. Hipotesis Tindakan

Pada pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran

The Power Of Two. Hipotesis dalam suatu penelitian adalah sebagian dari

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian,

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

21

sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis diartikan sebagai

anggapan sementara yang menjadi landasan kegiatan yang telah dilakukan.

Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis tindakannya adalah hasil

belajar siswa meningkat bersiklus dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe The Power Of Two di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham

Kota Jambi.

E. Studi Releven

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mengupas mengenai model

The Power Of Two yang telah mampu meningkatkan hasil belajar dan prestasi

siswanya . Penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sri Murtini, pada penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two untuk Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas III SDN Kalibanteng

Kidul 02”. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: tes, observasi

dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil rata-rata aktivitas siswa pada

pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe the

power of two yakni pada siklus I 2,7 dengan kriteria baik, siklus II 2,8

dengan kriteria baik dan siklus III 2,9 dengan kriteria baik. Rata-rata skor

aktivitas guru pada siklus I 2,7 dengan kriteria baik, siklus II 2,9 dengan

kriteria baik dan siklus III 3,2 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata hasil

belajar yang diperoleh siklus I 63, Siklus II 65 dan siklus III 70.Sedangkan

persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh pada setiap siklus adalah

siklus I 68%, siklus II 74% dan siklus III 82%.

2. Zamzim Athiyata Rahmawati, dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Metode The Power Of Two Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Fiqh Siswa Kelas V Min Pucung Ngantru Tulungagung Tahun Ajaran

2013/2014” metode pengumpulan data yang digunakan adalah pre test dan

post test.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan mulai pre test, post test siklus 1,

sampai post test siklus 2. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata nilai siswa

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

22

58,6 (pre test), meningkat menjadi 66,6 (post test siklus 1), dan meningkat

lagi menjadi 79,2 (post test siklus 2). Selain dapat dilihat dari nilai rata-rata

siswa.Peningkatan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari ketuntasan

belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah

75. Terbukti pada hasil pre test, dari 38 siswa yang mengikuti tes, hanya ada

8 siswa yang tuntas belajar dan 30 siswa tidak tuntas belajar. Dengan

persentase ketuntasan belajar 21%. Meningkat pada hasil post test siklus 1,

dari 38 siswa yang mengikuti tes, ada 21 siswa yang tuntas belajar dan 17

siswa yang tidak tuntas belajar. Dengan persentase ketuntasan belajar

66,6%. Meningkat lagi pada hasil post test siklus 2, dari 38 siswa yang

mengikuti tes, ada 33 siswa yang tuntas belajar dan 5 siswa yang tidak

tuntas belajar. Dengan persentase ketuntasan belajar 86,8%.

3. Muhamad Anwari, dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode

The Power Of Two (Kekuatan Berdua) untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Kolaborasi dan Minat Siswa pada Materi Sistem Pencernaan

Makanan di Kelas XI IPA MAN Tempel Sleman Tahun Ajaran 2009/2010.”

Dengan tujuan penelitian yaitu 1. Untuk meningkatkan kemampuan ber-

kolaborasi antar siswa dalam proses pembelajaran pada pokok materi sistem

pencernaan makanan di kelas XI IPA MAN Tempel. Untuk meningkatkan

minat belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas pada pokok materi

sistem pencernaan makanan di kelas XI IPA MAN Tempel. Dalam

penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah: observasi, angket,

dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penggunaan Metode the Power Of

Two pada materi sistem pencernaan makanan dapat meningkatkan

kemampuan balajar kolaborasi dan minat belajar siswa di MAN Tempel

Sleman. Peningkatan kemampuan belajar kolaborasi siswa dapat dilihat dari

meningkatnya jumlah siswa yang aktif pada siklus II, dan semakin baik nilai

dari masing-masing aspek yang meliputi: berpendapat secara rasional,

menerima pendapat dengan alasan yang benar, peduli terhadap kelompok,

mengerjakan tugas dan membantu teman.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

23

Peningkatan minat belajar siswa ditunjukkan dengan adanya pengurangan

dari jumlah siswa dengan minat kurang menjadi cukup dan pengurangan

dari jumlah siswa dengan minat cukup menjadi minat tinggi

F. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran baik

guru maupun siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, begitu pula

dalam pembelajaran tematik. Proses pembelajaran yang baik mampu

menunjang prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa ditentukan oleh berbagai faktor, satu diantaranya

ditentukan oleh pemilihan model pembelajaran. Model pembelajaran yang

tepat dan sesuai dengan materi pelajaran mampu mendorong siswa untuk

berperan aktif dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar

siswa. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran the power of two.

Penerapan model pembelajaran the power of two pada pembelajaran tematik

mendorong siswa untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggabungakan

kekuatan berupa pikiran dari dua orang sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan dalam bagan kerangka

berpikir sebagai berikut :

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

24

Input Proses Output

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Peneliti

Hasil belajar siswa

meningkat mencapai

nilai ≥ 75 pada

pembelajaran Tematik

yang mencakup aspek

kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Hasil belajar

siswa masih

rendah.

Penerapan model the power of two

pada pembelajaran Tematik.

Langkah- langkah model the power

of two sebagai berikut.

a. Siswa diberikan

beberapa pertanyaan.

b. Siswa menjawab

pertanyaan secara

perseorangan.

c. Siswa di minta untuk

berpasangan dan bertukar

jawaban serta

membahasnya.

d. Setiap pasangan membuat

jawaban baru dan memperbaiki

tiap jawaban perseorangan.

e. Setiap pasangan

membandingkan jawaban

kelompoknya dengan

kelompok lain satu kelas.

f. Guru bersama siswa

menyimpulkan materi

pembelajaran dari jawaban

pertanyaan tersebut.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham

Kota Jambi, alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan

beberapa pertimbangan, yaitu : a) keterjangkauan lokasi penelitian oleh

peneliti baik dari segi tenaga maupun efisien waktu. b) Pada saat melakukan

observasi awal peneliti menemukan sebuah permasalahan dalam proses

pembelajaran di lokasi tersebut sehingga peneliti melakukan sebuah

penelitian.

2. Waktu penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020

di semester 2. Dan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus

yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di Kelas.

B. Rancangan tindakan

Rancangan tindakan adalah semua rencana yang akan dilaksanakan oleh

seorang peneliti dalam penelitian untuk menyelesaikan suatu masalah yang

sedang diteliti. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research.

Ruang lingkupnya adalah pembelajaran didalam kelas yang dilaksanakan oleh

guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

hasil belajar peserta didik. Dalam konsep PTK terdiri dari empat tahap, yaitu:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hubungan keempatnya

dipandang sebagai siklus seperti pada gambar 3.1.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

26

Gambar 3.1 Hubungan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi

Penelitian tindakan kelas ini bercirikan adanya perubahan yang secara

terus menerus. Siklus disesuaikan dengan kebutuhan dalam peningkatan hasil

pembelajaran. Jika ada peningkatan sesuai dengan indikator yang diharapkan,

siklus dapat dihentikan meskipun masih dalam siklus kedua. Siklus juga dapat

dihentikan apabila dirasa tidak ada peningkatan hasil belajar dalam setiap

tahapan yang telah dilalui sehingga mencapai tingkat kejenuhan.

C. Desain Dan Prosedur Tindakan

1. Desain tindakan

Desain penelitian mempunyai dua macam pengertian, yaitu secara

luas dan sempit. Secara luas, desain penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain

penelitian secara sempit adalah sebagai penggambaran secara jelas tentang

hubungan antara bahan, pengumpulan data dan analisis data. Sehingga

dengan adanya desain yang baik, peneliti maupun orang lain yang

berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara

bahan yang ada dengan konteks penelitian dan apa yang hendak dilakukan

oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Desain penelitian

yang dibuat secara cermat akan memberikan gambaran yang lebih jelas

dalam kaitannya dengan penyusunan hipotesis dan tindakan yang akan

diambil dalam proses penelitian selanjutnya (Sukardi, 2013:103-104).

Perencanaan

Refleksi Tindakan

Pengamatan

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

27

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action

Research) yang dilakukan dengan Tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar

mengajar yang terjadi dikelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan

lain-lain) ataupun output (hasil belajar). Penelitian tindakan kelas

(classroom action research) adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah

kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada sebuah

subyek penelitian dikelas tersebut. Dengan demikian penelitian tindakan

kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan

belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam

sebuah kelas, yang bertujuan untuk memecahkan masalah atau

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

(PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri

dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja

sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Jika dilihat dari namanya Classroom Action Research (CAR), maka

diketahui ada gabungan tiga buah kata, yaitu penelitian-tindakan-kelas, yang

menunjukkan isi yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan

penelitian yang dilakukan dikelas.

a) Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b) Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk siswa.

c) Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Kelas adalah sekelompok siswa

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

28

yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru

yang sama pula (Paizaluddin, 2016:8-9)

Dengan memahami dan mencoba melaksanakan penelitian tindakan

kelas, diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin

meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas

pendidikan serta profesi pendidik/tenaga kependidikan yang sekarang

dirasakan menjadi hambatan utama.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat

tahapan yang lazim dilalui yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap

adalah sebagai berikut:

Siklus rancangan penelitian tindakan kelas

Gambar 3.2 Desain model Jhon Elliot

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2012:16)

pelaksanaan

SIKLUS I Pengamatan Perencanaan

Refleksi

Pelaksanaan

SIKLUS II Pengamatan Perencanaan

? Refleksi

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

29

2. Prosedur tindakan

Langkah-langkah praktis pelaksanaan PTK dapat dijabarkan secara

jelas dan mudah dipahami. Ada empat bagian pokok PTK yaitu:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Kegiatan tersebut

disebut dengan siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila satu siklus

belum menunjukkan tanda-tanda perubahan kearah perbaikan (peningkatan

mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya sampai

dengan peneliti mendapatkan peningkatan hasil pembelajaran siswa di kelas

VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.

a) Gambaran pelaksanaan siklus I

1) Perencanaan, yaitu sebagai berikut:

(a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam

pembelajaran.

(b) Membuat rencana pembelajaran dengan mengaju pada tindakan

yang diterapkan dalam PTK.

(c) Membuat lembar kerja siswa.

(d) Membuat instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK.

(e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan

tindakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu

mengenakan tindakan kelas berikut yang dilakukan oleh peneliti:

(a) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

(b) Menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan model

The Power Of Two.

(c) Siswa diberikan kesempatan untuk mengamati materi dan

menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

(d) Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dengan materi

ajar yang telah dipelajari.

(e) Memberikan penguatan dan kesimpulan.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

30

(f) Memberikan evaluasi berupa tes soal pilihan ganda.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti adalah:

(a) Mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar

observasi.

(b) Mengamati aktivitas guru dalam melaksanakan RPP.

4) Refleksi

Dalam tahap refleksi peneliti melakukan analisis data dengan

melakukan ketegorisasi dan penyimpulan data yang telah

dikumpulkan berupa hasil tes, hasil observasi aktivitas siswa dan hasil

observasi aktivitas guru. Dalam tahap refleksi, peneliti juga

melakukan tahap evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari

implementasi tindakan sebagai bahan dan pertimbangan untuk

perbaikan siklus berikutnya.

b) Gambaran pelaksanaan siklus II

1) Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

refleksi pada siklus I. Perencanaan pembelajaran siklus II masih sama

dengan siklus I hanya saja guru lebih dimaksimalkan dalam

memotivasi dan membimbing siswa.

2) Pelaksanaan tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

model The power Of Two dan tentunya berdasarkan rencana

pembelajaran hasil siklus I. Disetiap awal pembelajaran disampaikan

indikator pembelajaran agar siswa mengetahui sasaran yang akan

dicapai dalam proses pembelajaran.

3) Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran

menggunakan model The Power Of Two.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

31

4) Refleksi

Dalam tahap refleksi peneliti melakukan analisis data dengan

melakukan kategorisasi dan menyimpulkan data yang telah terkumpul

berupa hasil tes. Hasil observasi aktivitas siswa dan hasil observasi

aktivitas guru. Dalam tahapan refleksi Peneliti melakukan refleksi

terhadap pelaksanaan siklus II.

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dikatakan berhasil apabila siswa aktif

dan berhasil mencapai batas minimum ketuntasan hasil belajar siswa.

Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang

diperoleh siswa. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang digunakan di MI

An Nizham Kota Jambi adalah 75. Siswa dikatakan berhasil atau tuntas

apabila setiap siswa mendapat skor 75 %- 100 % atau nilai 75 sesuai dengan

KKM yang berlaku di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham kota Jambi tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.Data

yang valid dan lengkap sangat menentukan kualitas penelitian. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi, tes dan dokumentasi,

berikut penjelasan tentang ketiga teknik tersebut:

1) Teknik observasi

Pengertian observasi pada konteks pengumpulan data adalah

tindakan atau proses pengambilan informasi, atau data melalui media

pengamatan. Dalam melakukan observasi ini, peneliti menggunakan sarana

utama indera penglihatan. Melalui pengamatan mata sendiri, seorang guru

diharuskan melakukan pengamatan terhadap tindakan dan perilaku

responden di kelas atau di sekolah.

Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara

sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

32

Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak disiapkan secara

sistematis tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono, 2016:203-205)

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi selama proses

pembelajaran dilakukan pengamatan tentang aktifitas siswa dan guru selama

mengikuti pembelajaran.

2) Tekhnik Wawancara

Wawancara adalah suatu tekhnik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab.

3) Teknik tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa

(kunandar, 2010:126). Dalam penelitian ini, Tes digunakan untuk melihat

sejauh mana pengamatan siswa pada materi tentang kewajiban, hak dan

tanggung jawab sebagai warga negara melalui model pembelajaran

kekuatan bedua (The Power Of Two). siswa diberikan tes awal sebelum

berlangsungnya pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal yang dimiliki siswa. Setelah melakukan pembelajaran,

siswa diberikan tes persiklus untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa.

4) Dokumentasi

Menurut sugiyono (2013:329) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan,gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang. Metode dukumentasi yaitu mencari

data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto,

2013:274). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dokumentasi

yang didapatkan dari Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus,

dan dokumen hasil belajar siswa.

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

33

F. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1) Lembar observasi

Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan tingkat

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan guru dan siswa

selama pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran The Power

Of Two.

2) Lembar Wawancara

Lembar wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikontribusikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang

digunakan dalam penelutian ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman wawancara yang disusun

secara sistematis dan lengkap untuk mengungkap data yang berkaitan

dengan sikap, pendapat, atau wawasan serta untuk menggali beberapa hal

yang berkaitan dengan pembelajaran (Sugiono, 2014:245)

3) Lembar soal tes

Tes digunakan dalam pengukuran hasil belajar siswa sebagai tindak

lanjut dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan pada

akhir siklus untuk mengetahui efektivitas pembelajaran.

4) Chek list dokumentasi

Chek list dokumen merupakan daftar dokumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini antara lain RPP, silabus, dokumen hasil belajar siswa

pada pembelajaran tematik, profil sekolah dan Foto.

G. Teknik analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori menjabarkan kedalam

unit-unit,bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

34

dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisi data akan dilakukan sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan.

Menurut Nasution dalam sugiyono, analisis telah dimulai sejak merumuskan

dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus

penulisan hasil peneliti, namun dalam penelitian ini, analisis data lebih

difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data

(sugiyono, 2012:336 ).

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah

jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis

yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif maka

tekhnik analisis data menggunakan metode statistic yang sudah tersedia.

Analisis data dalam penelitian, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam priode tertentu.pada

saat wawancara, peneliti sudah melakukan analis terhadap jawaban yang telah

diwawancarai. Bila jawaban yang telah diwawancarai setelah dianalisis belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap

tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Hubermen (1984),

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh.

Tahap setelah itu yaitu mengumpulkan. Pengumpulan data dalam

penelitian ini analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan

peneliti pada tahap ini peneliti menggunakan analisis interaktif yang terdiri

dari:

1) Data reduction ( reduksi data )

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencari bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu

dengan

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

35

peralatan elektronik seperti computer mini, dengan memberikan kode pada

aspek-aspek tertentu.

2) Data display ( penyajian data )

Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Kalau dalam penelitian kuantitatif pennyajian ini dapat dilakukan dalam

bentuk table, grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya. Tersusun dalam

pola hubungan, sehingga akan mudah difahami. Dalam penelitian, penyajian

data berbebtuk narasi, matrik grafik, network dan cahrt data,dalam

pennyajian huruf besar dan huruf kecil , dan angka disusun kedalam urutan

sehingga strukturnya dapat dipahami.

3) Conclusion drawing ( kesimpulan )

Langkah ke tiga dalam analisis data menurut miles dan huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap data

berikutnya. Peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara

bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus I

dan terevisi pada siklus II dan kesimpulan akhir pada siklus III

( sugiyono, 2016:246-253).

Dalam analisis data ini penulis akan mengambil data tentang hasil observasi

aktivitas siswa pada hasil observasi data dihitung melalui:

Persentase respon siswa =

Dimana : A = proporsi siswa yang memilih ( aktif )

B = Jumlah siswa ( keseluruhan )

Dengan penilaian :

90-100 = Sangat baik

80-89 = Baik

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

36

75-79 = cukup

60-69 = Kurang

50-59 = Butuh bimbingan

Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut

( Trianto, 2010:63 ) :

1= kurang baik

2= cukup baik

3= baik

4= baik sekali

5= amat baik

Persentase (%) =

X 100%

Data hasil tes yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis

menggunakan teknik analisis deskripsi kuantitatif. Hasil ujian tes yang

digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal di kelas VI pada pembelajaran tematik tema 7

suntema 1, pada setiap siklus hasil tes tersebut dicari nilai ketuntasan belajar

dan persentase ketuntasan belajar siswa untuk setiap siklusnya.

1) Ketuntasan individu

Menurut Nana Sudjana (2006:109) untuk mencari nilai rata-rata dari

keseluruhan siswa dalam satu kelas menggunakan rumus sebagai berikut:

X= ∑

Keterangan :

X = nilai rata-rata

∑X = jumlah semua nilai siswa

n = jumlah seluruh siswa

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

37

Dari data hasil tes siswa pada tiap siklus akan diketahui hasil

persentase ketuntasan belajar siswa, selanjutnya dari data tersebut diperoleh

pada tiap siklus analisis secara deskriptif kuantitatif dengan menghitung

persentase.

Analisis data kuantitatif terdiri atas proses analisis untuk mengetahui tes

hasil belajar. Seseorang dikatakan tuntas belajar secara individu jika telah

mencapai nilai 75 (KKM). Rumus yang digunakan untuk mengetahui

ketuntasan belajar secara individual adalah sebagai berikut:

S =

X100

Keterangan :

S = Nilai ketuntasan belajar secara individual

R = Jumlah jawaban benar setiap siswa

N = Jumlah item soal

Setelah mencari persentase ketuntaasan siswa, selanjutnya menemukan

kriteria ketuntasan dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1 kriteria ketumtasan individu

No Nilai keberhasilan Taraf keberhasilan

1. 95%-100% Sangat baik

2. 85%-94,99% Baik

3. 75%-84,99% Cukup

4. 65%-74,99% Kurang

5. < 65% Sangat kurang

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

38

2) Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa

Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan

P = ∑( siswa yang tuntas belajar ) X 100%

∑ siswa

(Daryanto, 2018:192)

Ketuntasan hasil belajar apabila siswa memperoleh skor minimal 75% atau

nilai 75 yang akan dilihat pada hasil evaluasi tiap-tiap siklus.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

39

BAB IV

TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Historis dan Geografis

Sekolah ini bernama Madrasah Ibtidaiyah Swasta An Nizham dan

terletak di Jln. Rd Inu Kertapati Komplek DPRD TK I Rt. 10 Kelurahan

Pematang Sulur Kecamatan Telanaipura, Kabupaten/Kota Jambi,

Merupakan daerah yang strategis, karena lokasi ini berada di pusat kota

jambi, dekat dengan lingkungan rumah dan tidak jauh dari sarana

pendidikan lainnya. Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham juga bersebelahan

dengan masjid An Nizham sehingga memudahkan untuk melakukan

kegiatan shalat dan mengaji.

Pembangunan yayasan Madrasah Ibtidaiyah An-Nizham Kecamatan

Telanaipura Kota Jambi ini didirikan atas dasar ide masyarakat dengan

Anggota DPR setempat. Sekolah ini bercirikan agama islam, namun

pelajarannya sama dengan Sekolah Dasar dan juga mempunyai pelajaran

tambahan seperti Aqidah Akhlak, Quran Hadist, Fiqh, SKI, TBQ dan

Bahasa Arab. Madrasah Ibtidaiyah An Nizham di pimpin oleh seorang

kepala sekolah yaitu bapak Muhsin, S.Pd.I yang telah menjabat sebagai

kepala sekolah semenjak Tahun 2019.

Madrasah Ibtidaiyah An Nizham, telah berdiri sejak tahun 1984 yang

awal bentuk pembangunan gedung dari kayu dan papan. Kemudian seiring

berjalannya waktu timbul lah ide serta masukan dari masyarakat dan dengan

adanya dana pembangunan yang mendukung sehingga gedung madrasah

sudah berubah dalam bentuk bangunan yang permanen.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

40

Tabel 4.1 Profil Madrasah Ibtidaiyah An Nizham

NO

IDENTITAS SEKOLAH TAHUN 2019/2020

1. Nama Madrasah MI AN-NIZHAM

2. Status Madrasah Swasta

3. Jenjang Akreditasi B

4. Tahun Berdiri 1984

5. Nama Kepala

Madrasah Muhsin, S.Pd.I

6. NSM 111.2.15.71.0013

7. NPSN 60704793

8. NPWP 03.175.821.2.331.000

9. Alamat Jl. Rd Inu Kertapati Komplek

DPRD TK I

10. RT 10

11. Kelurahan PEMATANG SULUR

12. Kecamatan TELANAI PURA

13. Kab/Kota KOTA JAMBI

14. Provinsi JAMBI

15. Kode Pos 36123

16. Telepon/ HP -

17. Status Sekolah Terdaftar Diakui

18. KBM Pagi

19. Tahun Berdiri Sekolah 1984

20. Luas Bangunan 252 m²

21. Luas Tanah 252²

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

41

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah alat maupun penunjang keberhasilan suatu

peroses untuk mencapai suatu tujuan, karena apabila kedua hal ini tidak

tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai

hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Adapun keberadaan sarana

prasarana di MI An Nizham dapat dilihat pada table berikut :

a. Sarana

Tabel 4.2 Sarana

No Jenis Sarana Jumlah Keadaan

Baik Rusak

1. Papan Tulis 6

2. Jam Dinding 8

3. Meja Guru 14

4. Gorden 7

5. Meja Siswa 63

6. Penghapus 6

7. Gambar Presiden 8

8. Spidol kelas 6

9. Kursi Siswa 126

10. Kursi Guru 14

11. Gambar wakil presiden 8

12. Gambar pancasila 8

13. Denah kelas 6

14. Daftar pelajaran 6

15. Daftar piket 6

16. Kaligrafi 6

17. Kipas angin 10

18. Lampu listrik 12

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

42

19. Tempat sampah 9

20. Agenda kelas 6

21. Absen kelas 6

22. Keranjang buku 22

23. Taplak meja 23

24. Bunga meja 23

25. Lemari 9

b. Prasarana

Tabel 4.3 Prasarana

Prasarana Jumlah

Ruang Kelas I 1

Ruang Kelas II 1

Ruang Kelas III 1

Ruang Kelas IV 1

Ruang Kelas V 1

Ruang Kelas VI 1

Ruang Kepsek 1

Ruang Perpustakaan 1

Masjid/Mushola 1

Ruang Majelis guru 1

Ruang Operator/Tu 1

Ruang UKS 1

Lapangan Tenis

Meja 1

Lapangan

Badminton 1

Total 14

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

43

3. Visi dan Misi MI An Nizham Kota Jambi

Tujuan dari Madrasah Ibtidaiyah An Nizham ingin menggabungkan

antara IPTEK dan IMTAK dengan visi misi yang menunjang pendidikan

sebagai berikut:

1. Visi MI An Nizham

“Beriman dan Bertaqwa, Cerdas dan Terampil”

2. Misi MI An Nizham

a) Membentuk insan yang berakhlak mulia, budi luhur, disiplin dan

bertanggung jawab.

b) Membentuk generasi yang kreatif, inovatif, berilmu pengetahuan yang

tinggi dan mandiri.

c) Mengantar generasi untuk berprestasi yang berbekal penguasaan

IPTEK dan IMTAK.

4. Struktur Organisasi MI An Nizham Kota Jambi

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi

KETUA YAYASAN NIZHAMUDDIN

H. FACHRUDDIN RAZI, SH.MH

KEPALA SEKOLAH

MUHSIN, S.Pd.I

KETUA KOMITE

Drs. H. SU‟ID, HA

BIDANG PERPUSTAKAAN

ABU BAKAR, S.Ag

BIDANG UKS

HJ. MARYAM, S.Pd.I

BIDANG KESISWAAN

Dra. YULYA MILYANI

BIDANG KURIKULUM

ARIE WIJAYANTI, S.Pd.I

MAJELIS GURU

SISWA

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

44

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi

cukup baik. Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan

sangat menentukan dalam proses pendidikan, terutama dalam proses

pembelajaran. Pada hakikatnya seorang guru menyampaikan

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman terhadap seseorang atau

beberapa orang dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun

keadaan guru dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.4 Keadaan Guru MI An Nizham Kota Jambi

No Nama Pendidikan Jabatan Bidang

studi

1. MUHSIN,S.Pd.I S1 IAIN STS

JAMBI

Kepala

Sekekolah

2. Hj. MARYAM,S.Pd.I S1 IAIN STS

JAMBI

Guru Guru

Kelas

3. ARIE WIJAYANTI,S.Pd.I S1 IAIN STS

JAMBI

Waka

Kurikulum

Guru

Kelas

4. Dra. YULYA MILIYANI S1 IAIN STS

JAMBI

Waka

Kesiswaan

Guru

Kelas

5. H.AMANATURROHMA

N,S.Ag S1 IAIN STS

JAMBI

Guru Guru

kelas

6. ABU BAKAR,S.Ag S1 IAIN STS

JAMBI

Guru Fiqih

7. Dra. INDRAYATI S1 IAIN STS

JAMBI

Guru SKI,

Akidah

Akhlak

8. TAJIYA ARUSA, S.Pd.I S1 STS

Ma‟arif

Guru Guru

Kelas

9. MARETA YOLANDA

I,S.Pd S1 UNBARI

Bendahara

Bos

Guru

kelas

10. SITI HAMIDAH,S.Ag S1 UIN

SUKA

Bendahara

Komite

TBQ

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

45

11. M. NUR SALIM, S.Pd.I S1 IAIN STS

JAMBI

Guru

Bahasa

Arab,

Quran

Hadist

12. HERI MIFTAHUL,

S.Hum

S1 IAIN STS

JAMBI

Staf T.U Bahasa

inggris

13. JONI ISKANDAR,

S.Kom S1 STIKOM

Operator Admin

14. SYAKRINATUN

PURWANTO, S.Pd

UNBARI Guru PJOK

Jumlah Guru Negeri : 3

Jumlah Guru Honor : 11

Total : 14

b. Keadaan siswa

Keadaan siswa di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi

yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari dokumen yang penulis

dapatkan jumlah siswa di madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi

adalah 126 siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Data siswa MI An Nizham Kota Jambi

Sumber : Dokumentasi MI An Nizham Kota jambi tahun 2020

No. Kelas Jenis kelamin Jumlah

Lk Pr

1. I 20 6 26

2. II 11 7 18

3. III 5 10 15

4. IV 12 13 25

5. V 16 6 22

6. VI 8 12 20

Jumlah 72 54 126

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

46

B. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Kondisi awal hasil belajar siswa didapatkan dari hasil tes pra siklus siswa

kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi.

Hasil belajar siswa sebelum PTK dapat dilihat daya serap dan ketuntasan

belajar siwa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikan

(Fadhli Naida, 2018:852).

Adapun data yang diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Nilai hasil belajar siswa pra siklus

No Nama KKM Nilai

Tuntas / Tidak

tuntas

1 Alif Amar Khudori 75 70 Tidak tuntas

2 Aulia Rahma 75 90 Tuntas

3 Cahaya Fauziah 75 80 Tuntas

4 Daffa Pratama Mulya 75 90 Tuntas

5 Dania In Amila 75 50 Tidak tuntas

6 Debilla Meilani Chandra 75 90 Tuntas

7 Farliando Rindu Lingga 75 50 Tidak tuntas

8 Fitri Oktavia 75 70 Tidak Tuntas

9 Fakhri Muttaqin F 75 100 Tuntas

10 Indah Yulia 75 80 Tuntas

11 Indy Yulia 75 70 Tidak tuntas

12 M. Abdul Nasher 75 60 Tidak tuntas

13 M. Farid Al Dzikry 75 60 Tidak tuntas

14 M. Ibnu Sabil 75 60 Tidak tuntas

15 M. Agus Aliski Saputra 75 60 Tidak tuntas

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

47

16 Naisilla Azzahra 75 100 Tuntas

17 Putri Ani 75 50 Tidak tuntas

18 Salsa Febia Fenturi 75 50 Tidak tuntas

19 Selvia Ramadani 75 70 Tidak tuntas

20 Tria Ningsih 75 60 Tidak tuntas

Jumlah tuntas 7

Jumlah tidak tuntas 13

Total siswa 20

Persentase siswa tuntas 35 %

Persentase siswa tidak tuntas 65 %

Tabel 4.7 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan

1 100 2 200 Tuntas

2 90 3 270 Tuntas

3 80 2 160 Tuntas

4 70 4 280 Tidak tuntas

5 60 5 300 Tidak tuntas

6 50 4 200 Tidak tuntas

Jumlah 20 1410

Nilai rata-rata 71

Ketuntasan klasikal 35%

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

48

Keterangan :

KKM ( Kritria ketuntasan minimum ) : 75

Rata-rata : 71

Persentase ketuntasan : 35 %

Persentase ketidak tuntasan : 65 %

Persentase ketuntasan =

X 100%

=

= 35%

Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat dari grafik berikut ini :

Gambar 4.2

Grafik Hasil Belajar Pra Siklus

Tabel dan grafik hasil belajar pra siklus diatas menunjukan bahwa hasil

belajar siswa pada pra siklus belum mencapai batas kriteria ketuntasan

minimum. Dimana pada hasil belajar pra siklus hanya mencapai ketuntasan

35%, dengan jumlah siswa yang tuntas ataupun berhasil mengikuti

pembelajaran sebanyak 7 orang. Sehingga siswa yang belum tuntas dalam

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

rata-rata siswa tuntas siswa tidak tuntas

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

49

proses pembelajaran tematik ini berjumlah 13 orang ( 65%). Dengan demikian

bahwa data tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus

belum mencapai batas ketuntasan minimum.

C. Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus, dan

dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas setiap siklus digunakan untuk

dua kali pertemuan.

Tahap perencanaan siklus I, dan II peneliti membuat perencanaan

pembelajaran yang akan dilaksnakan mulai dari menyiapkan RPP, sumber

belajar, media belajar, metode dan teknik dalam menyampaikan pembelajaran.

Tahap pelaksanan tindakan peneliti melaksanakan apa saja yang sudah

direncanakan dalam perencanaan tindakan yaitu melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan RPP, pada tahap observasi peneliti melakukan pengamatan pada

kegiatan pembelajaran dan melakukan pencatatan pada poin-poin yang

dianggap penting, sehingga dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan dengan baik.

Penelitian pada siklus I, dan II ini dilaksanakan dengan dua kali

pertemuan, yang mana pertemuan pertama membahas materi belajar dan

pertemuan kedua mengulas materi dan evaluasi hasil belajar siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran The Power

Of Two, dalam pelaksanaan siklus I dan II terbagi menjadi beberapa tahap,

yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi , evaluasi, dan

refleksi. Diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Perencanaan siklus I

Perencanaan tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

1) Menentukan jadwal pelaksanaan siklus

Jadwal pelaksanaan untuk siklus I yang telah ditentukan oleh

peneliti dan guru yaitu dua kali pertemuan dimana pertemuan pertama

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

50

untuk membahas materi pada pembelajaran tematik tema 7 subtema

1. Dan kemudian pertemuan kedua digunakan untuk mengulas sedikit

materi yang telah dipelajari kemudia dilanjutkan dengan memberikan

tes, jadwal pelaksanaan siklus I sebagai berikut :

Tabel 4.8 Jadwal penelitian siklus I

No. Hari/ tanggal Pertemuan Materi Alokasi

waktu

1.

Kamis, 23

Januari 2020

Pertama

Tema 7

subtema 1

pembelajaran

ke 2

5 X 35

menit

2.

Jum‟at, 24

Januari 2020

Kedua

Tema 7

subtema 1

pembelajaran

ke 2 dan

evaluasi hasil

belajar

5 X 35

menit

2) Menyusun rencana pelaksanan pembelajaran ( RPP ) dalam rangka

dengan mengacu pada tindakan yang yang diterapkan dengan PTK.

Pembelajaran pada siklus I dirancang dengan satu kali pertemuan

adalah 5 X 35 menit dalam rencana pembelajaran ini mencangkup

ketentuan kompetensi dasar, kompetensi inti, sekenario pembelajaran,

media sumber belajar, dan system penilaian.

3) Mempersiapkan fasilitas dan saran pendukung. Fasilitas yang perlu

dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran yaitu guru

memanfaatkan lingkungan sekolah dan fasilitas yang ada disekolah

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

51

untuk menambah informasi mengenai materi yang akan dipelajari

siswa.

4) Membuat lembar kerja siswa berupa soal-soal yang akan dijawab

siswa, soal tersebut berbentuk pilihan ganda dimana lembar kerja ini

bertujuan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi lembar observasi digunakan pada siklus

I merupakan catatan segala aktivitas selama pembelajaran siklus I

berlangsung pembelajaran yang yang berisi daftar isian yang

mencakup kegiatan siswa dan juga kegiatan guru.

6) Lembar pengamatan yang digunakan untuk guru meliputi bagaimana

guru menyampaikan informasi secara tepat menggunakan berbagai

sumber termasuk media yang digunakan membimbing siswa,

memotivasi siswa, melakukan penilaian proses dan tanya jawab,

melakukan evaluasi pembelajaran dan memberi arahan tindak lanjut

setelah melakukan evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanan tindakan yang merupakan implementasi atau penerapan

isi rancangan yaitu menggunakan tindakan kelas yang dilakukan guru

berikut ini :

1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam, doa, absensi, dan

apersepsi.

2. Guru kemudian memberitahukan tujuan atau arahan kepada siswa

mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran. Dan pada kesempatan tersebut, guru memberikan

kesempatan kepada para siswa untuk bertanya proses pembelajaran

hari ini yang belum dipahami siswa.

3. Guru memberikan penguatan kepada siswa.

4. Guru menyampaikan langkah-langka model pembelajaran The Power

Of Two kepada siswa dan diterapkan pada materi pembelajaran yang

sedang dipelajarai.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

52

5. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang dijawab

secara individu.

6. Setelah semua siswa menjawab pertanyaan, kemudian guru membagi

siswa menjadi beberapa klompok yang masing-masing kelompoknya

berjumlah dua orang/berpasangan.

7. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk berdiskusi dengan

teman kelompoknya masing-masing untuk menarik menjadi satu

kesimpulan jawaban dari jawaban sebelumnya yang di jawab secara

individu.

8. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan perintah yang telah

diberikan, guru meminta siswa untuk membandingkan jawaban

masing-masing kelompok dengan kelompok lainnya dan bersama-

sama menyimpulkan materi pembelajaran .

9. Guru memberikan penguatan materi dan memberikan pujian atau

hadiah atas hasil persentasi yang bagus serta memberikan semangat

kepada yang belum mendapatkan hadiah dan menjelaskan kembali

hasil diskusi siswa tersebut kemudian memberikan kesempatan

seorang siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.

10. Sebelum mengakhiri pertemuan, siswa diberikan tugas rumah untuk

menjawab materi yang telah dipelajari hari ini.

c. Obserasi

1) Observasi aktivitas guru

Adapun hasil observasi kegiatan guru selama proses

pembelajaran yang berlangsung pada siklus I pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Hasil yang diamati Tingakat

pengamatan

1 2 3 4 5

1

Pendahuluan

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

53

Guru memasuki kelas tepat waktu.

dengan salam, berdoa, dan absensi

2 Guru mengkondisikan siswa sebelum

memulai pelajaran.

3 Guru membuka pelajaran dengan

salam berdoa dan absensi.

4 Guru melakukan apersepsi dengan

menanya kabar siswa dan tepuk

semngat.

5 Guru memberikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai oleh siswa dalam

pembelajaran hari ini.

6 Menyampaikan cakupan materi dan

uraian kegiatan.

7 Kegiatan inti

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran tersebut dan memotivasi

peserta didik belajar.

8 Guru menyampaikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan demonstrasi

atau lewat bahan bacaan.

9 Guru membuat problem, dalam proses

belajar guru memberikan satu atau

lebih pertanyaan kepada peserta didik

yang membutuhkan refleksi. Kemudian

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

54

peserta didik diminta merenungkan

dan menjawab pertanyaan

sendiri-sendiri.

10 Setelah semua peserta didik

melengkapi jawabannya, guru

membagi peserta didik berkelompok

secara berpasangan kemudian meminta

peserta didik untuk sharing dengan

pasangannya dan membuat jawaban

baru.

11 Ketika semua pasangan telah menulis

jawaban-jawaban baru, bandingkan

jawaban setiap pasangan dengan

pasangan kelompok lainnya.

12 Kemudian setelah dibandingkan,

guru bersama-sama peserta didik

menyimpulkan materi pembelajaran.

13 Guru memberikan penguatan materi

dan memberikan pujian atau hadiah

atas hasil persentasi yang bagus serta

memberikan semangat kepada yang

belum mendapatkan hadiah dan

menjelaskan kembali hasil diskusi

siswa tersebut kemudian memberikan

kesempatan seorang siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran hari ini.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

55

14

Penutup

Melakukan penilaian terhadap hasil

kerja siswa dan membagian soal tes

hasil belajar tematik pada

pembelajaran satu.

15 Memberikan pekerjaan rumah bagi

siswa dan memberikan materi

selanjutnya yang akan dipelajari

berikutnya

16 Do‟a, motivasi atau nasehat, salam

Jumlah skor total 52

Nilai rata-rata = jumlah skor total X100 %

100

52%

Keterangan :

1 = kurang baik

2 = cukup baik

3 = baik

4 = baik sekali

5 = amat baik

2) Observasi aktivitas siswa

Pada saat peneliti melakukan pengamatan, semua siswa telah

siap, baik kesiapan siswa dalam buku catatan, alat tulis, dan media

yang akan digunakan sudah cukup variatif pada saat guru memberikan

pelajaran.

Kegiatan observasi pada siswa ini dilakukan untuk mengetahui

aktivitas siswa dari memperhatikan pelajaran guru, menjawab

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

56

pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan meberikan pendapat,

siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatan dan

menyampaikan hasil pengamatanya dengan menggunakan bahsanya

sendiri, siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif,

inovatif dalam belajar dan memecahkan masalah dalam kelompok.

Aktivitas saat mendengarkan penjelasan guru, semua siswa

cukup melakukan dengan antusias sehingga waktu cukup efektif.

Siswa juga aktif bertanya, memberikan komentar dan siswa telah

berani mengeluarkan pendapat didepan teman-temanya.

Untuk lebih jelas mengenai aktivitas siswa dalam

pembelajaran pada siklus I ini berikut akan disajikan tabel tentang

hasil observasi keaktifan siswa :

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I

No Kode siswa Aspek pengamatan

A B C D E

1 Alif Amar Khudori

2 Aulia Rahma

3 Cahaya Fauziah

4 Daffa Pratama Mulya

5 Dania In Amila

6 Debilla Meilani Chandra

7 Farliando Rindu Lingga

8 Fitri Oktavia

9 Fakhri Muttaqin F

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

57

10 Indah Yulia

11 Indy Yulia

12 M. Abdul Nasher

13 M. Farid Al Dzikry

14 M. Ibnu Sabil

15 M. Agus Aliski Saputra

16 Naisilla Azzahra

17 Putri Ani

18 Salsa Febia Fenturi

19 Selvia Ramadani

20 Tria Ningsih

Jumlah 9 8 14 12 14

Persentase 45% 40% 70% 60% 70%

Keterangan symbol :

A : Memperhatikan penjelasan guru

B : Menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan

memberikan pendapat

C : Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatannya

dengan menggunakan bahasanya sendiri

D : Siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta

inovatif dalam belajar

E : Memecahkan masalah dalam kelompok

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

58

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I belum

mengalami penigkatan, karena pada siklus I aktifitas belajar siswa

masih berada pada persentase rata-rata dibawah 75% secara

keseluruhan, data menunjukkan bahwa kemampuan belajar siswa

masih rendah dan perlu ditingkatkan. Karena siswa dalam

memperhatikan penjelasan guru pada siklus I menjadi 45% dengan

siswa yang benar-benar memperhatikan guru sebanyak 9 orang.

Dalam pembelajaran, siswa juga dihimbau oleh guru untuk aktif

dalam menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dalam

memberikan pendapat. Pada siklus I kegiatan menjawab pertanyaan

guru, mengajukan pertanyaan dan memberikan pendapat belum cukup

baik dilaksanakan oleh siswa karena ada 8 siswa yang terlihat telah

terbiasa menjawab pertanyan guru, mengajukan pertanyaan dan

memberikan pendapat ketika melakukan proses diskusi kelompok,

sehingga kegiatan ini baru berada pada persentase 40%.

Kegiatan siswa melakukan pengamatan, membuat hasil

pengamatan dan menyampaikan hasil pengamtannya individu maupun

dalam diskusi kelompoknya. Data menunjukkan pada kegiatan siswa

melakukan pengamatan membuat hasil pengamatan dan

menyampaikan hasil pengamatannya dengan menggunakan bahasanya

sendiri berada pada persentase 70% dengan jumlah siswa yang benar-

benar melakukan pengamatan dan menyampaikan hasil pengamatanya

dengan menggunakan bahasanya sendiri sebanyak 14 orang sehingga

kegiatan ini masih dalam predikat kurang.

Predikat Interval nilai

Sangat baik 90 – 100

Baik 80 – 89

Cukup 75 – 79

Kurang 60 – 74

Butuh bimbingan 50 – 59

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

59

Dalam pelaksanan pembelajaran siswa dibimbing guru untuk

berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam

belajar, dengan saling berinteraksi mereka akan lebih mudah bertukar

pendapat, saling memberi saran dan kritik dalam pembelajaran.

Kegiatan ini dilakukan siswa sebanyak 12 siswa, sehingga berada

pada persentase 60%. Data menunjukkan bahwa secara bertahap siswa

pada kegiatan siswa berinteraksi dengan sesama agar lebih aktif,

kreatif serta inovatif dalam belajar. Dengan belajar memecahkan

masalah dalam kelompok, agar siswa terbiasa bekerjasama untuk

mencari dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru kegiatan ini

dilakukan siswa sebanyak 14 orang, karena mereka terlihat benar-

benar bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan masalah.

Sehingga bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan

masalah, sehingga kegiatan ini berada pada persentase 70% berada

pada predikat kurang.

Bedasarkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

siswa pada siklus I menunjukkan bahwa seluruh kegiatan

pembelajaran belum cukup baik dilaksanakan oleh siswa, tetapi

meskipun belum mengalami peningkatan pada siklus I dan masih pada

predikat kurang, karena rata-rata persentase kegiatan masih dibawah

75% sehingga masih berada pada predikat kurang.

d. Observasi hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh setelah siswa melakukan

tes pembelajaran setelah mengikuti proses pembelajaran dengan

mengunakan model The Power Of Two pada pembelajaran tematik

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

60

untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An

Nizham Kota Jambi, adapun keadaan hasil belajar siswa setelah belajar

pada siklus I dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.11 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nama siswa KKM Nilai Tuntas/tidak

tuntas

1 Alif Amar Khudori 75 90 Tuntas

2 Aulia Rahma 75 100 Tuntas

3 Cahaya Fauziah 75 70 Tidak Tuntas

4 Daffa Pratama Mulya 75 90 Tuntas

5 Dania In Amila 75 60 Tidak tuntas

6 Debilla Meilani Chandra 75 50 Tidak Tuntas

7 Farliando Rindu Lingga 75 50 Tidak Tuntas

8 Fitri Oktavia 75 60 Tidak Tuntas

9 Fakhri Muttaqin F 75 80 Tuntas

10 Indah Yulia 75 80 Tuntas

11 Indy Yulia 75 90 Tuntas

12 M. Abdul Nasher 75 60 Tidak Tuntas

13 M. Farid Al Dzikry 75 80 Tuntas

14 M. Ibnu Sabil 75 90 Tuntas

15 M. Agus Aliski Saputra 75 70 Tidak Tuntas

16 Naisilla Azzahra 75 100 Tuntas

17 Putri Ani 75 60 Tidak tuntas

18 Salsa Febia Fenturi 75 70 Tidak Tuntas

19 Selvia Ramadani 75 60 Tidak Tuntas

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

61

20 Tria Ningsih 75 80 Tuntas

Jumlah tuntas 10

Jumlah tidak tuntas 10

Jumlah siswa 20

Persentase siswa tuntas 50%

Persentase siswa tidak tuntas 50%

Tabel 4.12 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan

1 100 2 200 Tuntas

2 90 4 360 Tuntas

3 80 4 320 Tuntas

4 70 3 210 Tidak Tuntas

5 60 5 300 Tidak tuntas

6 50 2 100 Tidak tuntas

Jumlah 20 1490

Nilai rata-rata 75

Ketuntasan klasikal 50%

Keterangan :

KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimum ) : 75

Rata-rata : 75

Persentase ketuntasan ( T ) : 50%

Persentase ketidak tuntasan ( TT ) : 50%

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

62

Persentase ketuntasan =

X 100%

=

X 100 %

= 50%

Tes yang diberikan pada siklus I berupa pilihan ganda sebanyak 10

soal. Hasil evaluasi siklus I menunjukan bahwa ada 10 siswa (50%) yang

nilainya belum tuntas dan ada 10 siswa ( 50% ) yang tuntas, dengan

demikian kegiatan pembelajaran pada siklus I belum berhasil sehingga

akan lanjut pada siklus II.

Hasil belajar pada siklus I dapat digambarkan pada bentuk grafik

berikut ini :

Gambar 4.3

Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I

Setelah melakukan observasi pada seluruh kegiatan siswa dalam

pembelajaran. Peneliti juga melakukan analisis terhadap hasil belajar

siswa setelah diberikan tes. Karena hasil belajar siswa bisa dilihat dari

perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar juga dapat menyentuh

perubahan aspek afektif, termasuk pada perubahan perilaku siswa baik

akhlak terpuji yang baik, perubahan sifat emosional, pengetahuan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

rata-rata siswa tuntas siswa tidaktuntas

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

63

dibedakan menjadi empat macam, yaitu pengetahuan tentang fakta-fakta,

pengetahuan tentang prosedur, pengetahuan konsep dan keterampilan

dalam berinteraksi.

Tabel diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I

belum mengalami peningkatan yang cukup efektif meskipun

peningkatanya secara bertahap. Hasil belajar pada siklus I telah mencapai

ketuntasan 50%, dengan jumlah siswa yang tuntas ataupun berhasil

mengikuti pembelajaran sebanyak 10 orang. Sehingga siswa yang belum

tuntas dalam proses pembelajaran tematik ini berjumlah 10 orang ( 50%).

Data menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I cukup

meningkat jika dibandingkan pada proses pembelajaran sebelum siklus.

Meningkatnya hasil belajar siswa ini dikarenakan kegiatan belajar siswa

telah cukup efektif dilaksanakan sehingga sangat mempengaruhi hasil

belajar siswa dan ketuntasan siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

e. Refleksi

Pada pembelajaran siklus I guru menekankan kepada siswa agar

lebih mempersiapkan diri dan memperhatikan guru, diskusi dan

pengamatanya seperti yang dianjurkan oleh guru dan mengerjakanya

dengan sungguh-sungguh. Tetapi pada siklus I siswa masih banyak sekali

ditemukan permasalahan dalam pembelajaran yang dihadapi oleh siswa

diantaranya siswa kurang memaksimalkan dalam melakukan diskusi

dalam menyelesaikan masalah dalam kelompok, masih adanya siswa

yang kurang aktif menyampaikan hasil diskusi dengan bahasanya sendiri.

Siswa masih perlu bimbingan dan diarahkan karena dalam

pembelajaran tematik siswa dituntut aktif, kreatif, dan inovatif dalam

belajar.

f. Tindakan revisi

Proses refleksi atau mengkaji apa yang telah dihasilkan pada siklus

I sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan berikutnya

harus dilaksanakan pada setiap tindakan, karena pada tindakan siklus I

ternyata masih ada beberapa kekurangan yang didapat pada proses

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

64

pembelajaran sehingga perlu direvisi dan dicari jalan keluarnya. Dari

permasalahan yang telah ada, maka peneliti mempersiapkan solusi untuk

merevisi permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya melalui guru

lebih aktif lagi dalam memperhatikan siswa yang kurang aktif, kreatif

dalam belajar, walaupun rata-rata siswa sudah cukup aktif dan kreatif

dalam pembelajaran, akan tetapi siswa yang lambat dalam menerima

materi yang dijelaskan maka ada bimbingan khusus dengan penekatan

yang konstruktivistik dan dilatih untuk mandiri.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Perencanaan siklus II

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan

Waktu pelaksanaan tindakan siklus II yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.13 Jadwal Penelitian siklus II

No Hari/ tanggal Pertemuan Materi Alokasi

waktu

1 Kamis, 06

Februari 2020

Pertama Tema 7

subtema 1

pembelajaran

ke 3

5 X 35

menit

2 Jumat, 07

Febuari 2020

Kedua Tema 7

subtema 1

pembelajaran

ke 3 dan soal

evaluasi

pembelajaran

5 X 35

menit

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

65

2) Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) dalam rangka tindakan

perbaikan, pembelajaran siklus II dirancang dengan dua kali

pertemuan adalah 5 X 35 menit dalam perencanaan ini sama seperti

siklus I mencakup ketentuan kompetensi dasar, kompetensi inti, media

sumber belajar, dan sistem penilaian.

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung. Fasilitas yang perlu

disiapkan untuk pelaksanan pembelajaran yaitu guru memanfaatkan

lingkungan sekolah dan fasilitas yang ada disekolah untuk

menambahkan informasi mengenai materi yang akan dipelajari siswa.

4) Membuat lembar kerja siswa berupa soal-soal yang akan dijawab

siswa soal tersebut berbentuk pilihan ganda dimana lembar kerja ini

bertujuan untuk mengetahui nilai atau hasil belajar siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi, lembar observasi digunakan pada

siklus II merupakan catatan selama aktivitas pembelajaran sisklus II

berlangsung pembelajaran yang berisi daftar isian yang mencakup

kegiatan siswa dan juga kegiatan guru.

6) Lembar pengamatan yang digunakan untuk guru meliputi bagaimana

guru menyampaikan informasi secara tepat menggunakan berbagai

sumber termasuk media yang digunakan untuk membimbing siswa,

motivasi siswa, melakukan penilaian proses dan Tanya jawab,

melakukan evaluasi pembelajaran dan memberi arahan tindak lanjut

sebelum melakukan evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang merupakan implementasi atau

penerapan isi prencanaan yaitu menggunakan tindakan kelas yang

dilakukan guru berikut ini :

1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam, doa, absensi, dan

apersepsi.

2. Guru kemudian memberitahukan tujuan atau arahan kepada siswa

mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran. Dan pada kesempatan tersebut, guru memberikan

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

66

kesempatan kepada para siswa untuk bertanya proses pembelajaran

hari ini yang belum dipahami siswa.

3. Guru memberikan penguatan kepada siswa.

4. Guru menyampaikan langkah-langka model pembelajaran The Power

Of Two kepada siswa dan diterapkan pada materi pembelajaran yang

sedang dipelajarai.

5. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang dijawab

secara individu.

6. Setelah semua siswa menjawab pertanyaan, kemudian guru membagi

siswa menjadi beberapa klompok yang masing-masing kelompoknya

berjumlah dua orang/berpasangan.

7. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk berdiskusi dengan

teman kelompoknya masing-masing untuk menarik menjadi satu

kesimpulan jawaban dari jawaban sebelumnya yang di jawab secara

individu.

8. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan perintah yang telah

diberikan, guru meminta siswa untuk membandingkan jawaban

masing-masing kelompok dengan kelompok lainnya dan bersama-

sama menyimulkan materi pembelajaran. .

9. Guru memberikan penguatan materi dan memberikan pujian atau

hadiah atas hasil presentasi yang bagus serta memberikan semangat

kepada yang belum mendapatkan hadiah dan menjelaskan kembali

hasil diskusi siswa tersebut kemudian memberikan kesempatan

seorang siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.

10. Sebelum mengakhiri pertemuan, siswa diberikan tugas rumah untuk

menjawab materi yang telah dipelajari hari ini.

c. Observasi

Kegiatan observasi selalu dilakukan dalam penelitian sehingga

dapat diketahui perkembangan aktivitasnya belajar siswa. Hal ini terlihat

pada saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa sebagian besar

siswa sudah dapat memikirkan betapa terbatasnya alokasi waktu yang

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

67

ada sehingga waktu dimanfaatkan siswa sebaik mungkin melakukan

kegiatan diskusi sesama temannya dalam pembuatan peta konsep dan

bertukar pemikiran dengan sungguh-sungguh.

1) Observasi aktivitas guru

Adapun hasil observasi kegiatan guru selam proses

pembelajaran yang berlangsung pada siklus II pada tabel berikut ini:

Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Hasil diamati

Tingkat

pengamatan

1 2 3 4 5

1 Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu. dengan

salam, berdoa, dan absensi

2 Guru mengkondisikan siswa sebelum

memulai pelajaran.

3 Guru membuka pelajaran dengan salam

berdoa dan absensi.

4 Guru melakukan apersepsi dengan menanya

kabar siswa dan tepuk semngat.

5 Guru memberikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai oleh siswa dalam

pembelajaran hari ini.

6 Menyampaikan cakupan materi dan uraian

kegiatan.

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

68

7 Kegiatan inti

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran tersebut dan memotivasi

peserta didik belajar.

8 Guru menyampaikan informasi kepada

peserta didik dengan jalan demonstrasi atau

lewat bahan bacaan.

9 Guru membuat problem, dalam proses

belajar guru memberikan satu atau lebih

pertanyaan kepada peserta didik yang

membutuhkan refleksi. Kemudian peserta

didik diminta merenungkan dan menjawab

pertanyaan sendiri-sendiri.

10 Setelah semua peserta didik melengkapi

jawabannya, guru membagi peserta didik

berkelompok secara berpasangan kemudian

meminta peserta didik untuk sharing dengan

pasangannya dan membuat jawaban baru.

11 Ketika semua pasangan telah menulis

jawaban-jawaban baru, bandingkan

jawaban setiap pasangan dengan pasangan

kelompok lainnya.

12 Kemudian setelah dibandingkan, guru

bersama-sama peserta didik

menyimpulkan materi pembelajaran.

13 Guru memberikan penguatan materi dan

memberikan pujian atau hadiah atas hasil

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

69

persentasi yang bagus serta memberikan

semangat kepada yang belum mendapatkan

hadiah dan menjelaskan kembali hasil

diskusi siswa tersebut kemudian

memberikan kesempatan seorang siswa

untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini.

14 Penutup

Melakukan penilaian terhadap hasil kerja

siswa dan membagian soal tes hasil belajar

tematik pada pembelajaran ke dua.

15 Memberikan pekerjaan rumah bagi siswa

dan memberikan materi selanjutnya yang

akan dipelajari berikutnya

16 Do‟a, motivasi atau nasehat, salam

Jumlah skor total 78

Nilai rata-rata = Jumlah skor total X 100 %

100

78 %

Keterangan :

1 = kurang baik

2 = cukup baik

3 = baik

4 = baik sekali

5 = amat baik

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

70

2) Observasi aktivitas siswa

Pada saat melakukan pengamatan, semua siswa telah siap, baik

kesiapan siswa terhadap buku catatan, alat tulis, dan media yang

digunakan sudah cukup variatif pada saat guru memberikan pelajaran.

Kegiatan observasi pada siswa ini dilakukan untuk mengetahui

aktivitas siswa dari memperhatikan pelajaran guru, menjawab

pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan meberikan pendapat.

Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatan dan

menyampaikan hasil pengamatanya dengan menggunakan bahasanya

sendiri, siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif,

inovatif dalam belajar dan memecahkan masalah dalam kelompok.

Pada saat mendengarkan penjelasan guru, semua siswa cukup

melakukan dengan antusias, sehingga waktu cukup efektif. Siswa juga

mulai aktif bertanya dengan baik dan memberikan komentar dan siswa

telah berani mengeluarkan pendapat dihadapan teman-temannya

mereka. Untuk lebih jelas mengenai keatifan siswa dalam

pembelajaran pada siklus II ini berikut akan disajikan tabel tentang

hasil observasi keaktifan siswa :

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Kode siswa Aspek pengamatan

A B C D E

1 Alif Amar Khudori

2 Aulia Rahma

3 Cahaya Fauziah

4 Daffa Pratama Mulya

5 Dania In Amila

6 Debilla Meilani Chandra

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

71

7 Farliando Rindu Lingga

8 Fitri Oktavia

9 Fakhri Muttaqin F

10 Indah Yulia

11 Indy Yulia

12 M. Abdul Nasher

13 M. Farid Al Dzikry

14 M. Ibnu Sabil

15 M. Agus Aliski Saputra

16 Naisilla Azzahra

17 Putri Ani

18 Salsa Febia Fenturi

19 Selvia Ramadani

20 Tria Ningsih

Jumlah 18 17 19 19 16

Persentase 90% 85% 95% 95% 80%

Keterangan symbol :

A : Memperhatikan penjelasan guru

B : Menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan

memberikan pendapat

C : Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatannya

dengan menggunakan bahasanya sendiri

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

72

D : Siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta

inovatif dalam belajar

E : memecahkan masalah dalam kelompok

Predikat Interval nilai

Sangat baik 90 – 100

Baik 80 – 89

Cukup 75 – 79

Kurang 60 – 69

Butuh bimbingan 50 – 59

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I belum ada

peningkatan, karena pada siklus I aktivitas belajar siswa masih berada

persentase rata-rata dibawah 75% secara keseluruhan, data

menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran masih

rendah dan perlu ditingkatkan. Karena siswa dalam memperhatikan

penjelasan guru pada siklus I menjadi 45% dengan jumlah siswa

benar-benar memperhatikan 9 orang data menunjukan bahwa

kegiatan siswa belum mengalami perubahan yang cukup baik dalam

memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus II aktifitas ini meningkat

sangat baik dan mencapai persentase 90% dengan jumlah siswa

yang memperhatikan sebanyak 18 orang dengan predikat sangat baik.

Dalam pembelajaran, siswa juga dihimbau oleh guru untuk aktif

dalam menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyan dan

memberikan pendapat. Pada siklus I kegiatan menjawab pertanyaan

guru, mengajukan pertanyan dan memberikan pendapat belum cukup

baik dilaksanakan oleh siswa, karena ada 8 orang yang telah terbiasa

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, mengajukan pertanyan

dan memberikan pendapat ketika proses melakukan diskusi

kelompok, sehingga kegiatan ini baru berada pada persentase 40%.

Peningkatan terjadi pada siklus II karena ada 17 siswa aktif dalam

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

73

bertanya dan menjawab pertanyaan guru sehingga mencapai

persentase 85% dengan predikat baik.

Kegiatan siswa melakukan pengamatan, membuat hasil

pengamatannya dan menyampaikan hasil pengamatanya dengan

menggunakan bahasa sendiri juga dilakukan dengan siswa dengan

sangat baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa melakukan diskusi

kelompok. Setelah itu, siswa juga bisa membuat hasil pengamatan dan

menyampaikan hasil pengamatanya dengan menggunakan bahasa

sendiri. Siswa juga belum terbiasa saling berinteraksi dalam belajar.

Data menunjukkan bahwa pada kegiatan siswa melakukan

pengamatan, membuat hasil pengamatan dan menyampaikan hasil

pengamatanya dengan menggunakan bahasanya sendiri dengan

persentase 70% dengan jumlah siswa yang benar-benar melakukan

pengamatan dan menyampaikan hasil pengamatanya dengan

menggunakan bahasanya sendiri sebanyak 14 orang sehingga kegiatan

ini masih berada pada predikat kurang. Tetapi pada siklus II kegiatan

ini meningkat menjadi 95% dengan kriteria sangat baik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa dibimbing guru untuk

berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta inovatif dalam

belajar, dengan saling berinteraksi mereka akan lebih mudah bertukar

pendapat, saling memberikan saran dan kritik dalam pembelajaran.

Kegiatan ini dilakukan siswa sebanyak 12 orang sehingga pada

persentase 60% dengan predikat kurang. Akan tetapi pada siklus II

kegiatan ini meningkat menjadi 95% data menunjukkan ada

peningkatan yang sangat baik yang terjadi secara bertahap pada

kegiatan siswa berinteraksi dengan sesama agar lebih aktif, kreatif,

inovatif dalam belajar.

Untuk menguji kemampuan siswa dalam belajar memecahkan

masalah secara individu dan kelompok. Guru menugaskan kepada

siswa untuk memecahkan masalah secara individu dan selanjutnya

dalam kelompok. Dengan belajar memecahkan masalah individu dan

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

74

dalam kelompok, siswa terbiasa secara mandiri maupun bekerja sama

dengan kelompok untuk mencari dan menyelesaikan masalah tugas

yang diberikan guru. Kegiatan ini dilakukan siswa sebnyak 14 orang,

kegiatan ini berada pada persentase 70% dan berada pada predikat

kurang. Sedangkan pada siklus II aktifitas siswa menjadi meningkat

sebesar 80% dengan jumlah siswa 16 orang dalam baik.

Bedasarkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan kepada

siswa pada siklus I menunjukkan bahwa seluruh kegiatan

pembelajaran belum belum cukup baik dilaksanakan oleh siswa, tetapi

meskipun belum mengalami peningkatan pada siklus I dan masih pada

predikat kurang, karena rata-rata persentase kegiatan masih dibawah

75% sehingga masih berada pada predikat kurang. Sehingga pada

siklus II aktifitas belajar siswa semakin meningkat signifikan karena

telah berada pada predikat cukup baik, baik dan sangat baik.

d. Observasi hasil belajar siswa

Hasil belajar siswa pada siklus II diperoleh setelah siswa diberikan

perlakuan pemberian tes setelah mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran The Power Of Two untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas VI

Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi. Adapun keadaan hasil

belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.16 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No Nama siswa KKM Nilai Tuntas/tidak

tuntas

1 Alif Amar Khudori 75 90 Tuntas

2 Aulia Rahma 75 100 Tuntas

3 Cahaya Fauziah 75 90 Tuntas

4 Daffa Pratama Mulya 75 80 Tuntas

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

75

5 Dania In Amila 75 80 Tuntas

6 Debilla Meilani Chandra 75 90 Tuntas

7 Farliando Rindu Lingga 75 70 Tidak Tuntas

8 Fitri Oktavia 75 80 Tuntas

9 Fakhri Muttaqin F 75 100 Tuntas

10 Indah Yulia 75 80 Tuntas

11 Indy Yulia 75 90 Tuntas

12 M. Abdul Nasher 75 80 Tuntas

13 M. Farid Al Dzikry 75 90 Tuntas

14 M. Ibnu Sabil 75 80 Tuntas

15 M. Agus Aliski Saputra 75 100 Tuntas

16 Naisilla Azzahra 75 90 Tuntas

17 Putri Ani 75 60 Tidak Tuntas

18 Salsa Febia Fenturi 75 90 Tuntas

19 Selvia Ramadani 75 80 Tuntas

20 Tria Ningsih 75 90 Tuntas

Jumlah tuntas 18

Jumlah tidak tuntas 2

Jumlah siswa 20

Persentase siswa tuntas 90%

Persentase siswa tidak tuntas 10%

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

76

Tabel 4.17 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan

1 100 3 300 Tuntas

2 90 8 720 Tuntas

3 80 7 560 Tuntas

4 70 1 70 Tidak Tuntas

5 60 1 60 Tidak tuntas

Jumlah 20 1710

Nilai rata-rata 86

Ketuntasan klasikal 90%

Keterangan :

KKM (kreteria Ketuntasan minimum ) : 75

Rata-rata : 86

Persentase ketuntasan : 90%

Persentase ketidak tuntasan : 10%

Persentase ketuntasan =

X 100%

=

X 100%

= 90

Tes yang diberikan pada akhir siklus II berupa pilihan ganda

sebanyak 10 soal. Hasil evaluasi siklus II menunjukkan bahwa ada 2

orang siswa ( 10% ) yang nilainya belum tuntas, dan 18 siswa ( 90% )

sudah tuntas dengan demikian hasil evaluasi pada siklus II sudah

mencapai indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dengan

kategori sangat baik sudah memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh

guru.

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

77

Hasil belajar pada siklus II dapat digambarkan pada grafik berikut ini :

Gambar 4.4

Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II

e. Refleksi

Kegiatan tindakan kelas pada siklus II telah menunjukan hasil yang

memuaskan baik dari aktifitas belajar maupun hasil belajar siswa.

Aktifitas belajar siswa telah berada pada predikat cukup, baik dan sangat

baik sedangkan hasil belajar siswa telah mencapai rata-rata kelas sebesar

86 dengan persentase secara klasikal 90% artinya tindakan perbaikan

untuk proses pembelajaran dicukupkan karena telah mencapai kriteria

ketuntasan minimal yang diharapkan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Bedasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan tes

hasil belajar dapat diketahui bahwa model “The Power Of Two” dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 7 subtema 1.

Penelitian ini dilakukan dalam II siklus, siklus I dilakukan dengan dua kali

pertemuan dengan alokasi waktu pembelajaran 5 X 35 menit dimana waktu ini

dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh peneliti yang akan terlaksananya siklus

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

rata-rata siswa tuntas siswa tidaktuntas

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

78

dengan baik, siklus II juga dilakukan dengan dua kali pertemuan dengan waktu

5 X 35 menit dimana setiap akhir pertemuan atau akhir siklus ada soal evaluasi

berupa soal yang dilakukan secara individu. Berikut rincian mengenai kondisi-

kondisi akhir hasil belajar siswa yang diperoleh dalam pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran The Power Of Two.

Tabel 4.18 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Nama siswa KKM Pra

siklus

Siklus I Siklus II

1 Alif Amar Khudori 75 70 90 90

2 Aulia Rahma 75 90 100 100

3 Cahaya Fauziah 75 80 70 90

4 Daffa Pratama Mulya 75 90 90 80

5 Dania In Amila 75 50 60 80

6 Debilla Meilani Chandra 75 90 50 90

7 Farliando Rindu Lingga 75 50 50 70

8 Fitri Oktavia 75 70 60 80

9 Fakhri Muttaqin F 75 100 80 100

10 Indah Yulia 75 80 80 80

11 Indy Yulia 75 70 90 90

12 M. Abdul Nasher 75 60 60 80

13 M. Farid Al Dzikry 75 60 80 90

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

79

14 M. Ibnu Sabil 75 60 90 80

15 M. Agus Aliski Saputra 75 60 70 100

16 Naisilla Azzahra 75 100 100 90

17 Putri Ani 75 50 60 60

18 Salsa Febia Fenturi 75 50 70 90

19 Selvia Ramadani 75 70 60 80

20 Tria Ningsih 75 60 80 90

Jumlah 1410 1490 1710

Jumlah siswa 20 20 20

Nilai rata-rata 71 75 86

Jumlah siswa tuntas 7 10 18

Jumlah siswa tidak tuntas 16 10 2

Persentase siswa tuntas 35% 50% 90%

Persentase siswa tidak tuntas 65% 50% 10%

Dengan demikian ada peningkatan hasil belajar siswa mulai dari

penelitian pra siklus, siklus I dan Siklus II pada pembelajaran tematik dengan

menggunakan model The Power Of Two di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An

Nizham Kota Jambi. Hasil belajar ditunjukan dalam skor nilai diperoleh pada

setiap siklus. Adapun hasil belajar siswa pada akhir siklus I dan siklus II

sebagai berikut :

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

80

1. Hasil evaluasi akhir belajar siswa pada siklus I menunjukam bahwa masih

ada 10 orang ( 50% ) yang nilainya belum mencapai KKM dan siswa sudah

mencapai KKM ada 10 orang ( 50% ).

2. Hasil evaluasi akhir belajar siklus II menunjukan 2 siswa ( 10% ) yang

nilainya belum mencapai KKM dan 18 siswa ( 90% ) sudah mencapai

KKM.

Hasil dari evaluasi belajar akhir siklus I dan siklus II jika dilihat dari diagram

sebagai berikut :

Gambar 4.5

Grafik Hasil Belajar Setiap Siklus

Bedasarkan gambar dapat diketahui perbedaan yang sangat signifikan

dari hasil jumlah persentase keberhasilan siswa dari pra siklus, siklus I dan

siklus II terjadi peningkatan tahap demi tahap setiap siklusnya. Dengan

demikian kriteria ketuntasan minimum ( KKM ) pada pembelajaran tematik

kelas VI di Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota jambi pada tema 7 subtema

1 sudah bisa dikatakan berhasil.

Hal ini juga didukung dari hasil penelitian oleh Nurbaini (2020:6)

Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two pada

71%

35%

65%

75%

50% 50%

86% 90%

10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

rata-rata persentase siswatuntas

persentase siswatidak tuntas

pra siklus siklus I SIKLUS II

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

81

siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan jumlah rata-rata

sebesar 73.2. Sedangkan pada siklus II kembali mengalami peningkatan

dengan rata-rata penilaian sebesar 87.3. Terjadinya peningkatan pada hasil

belajar siswa dari skor dasar ke ulangan siklus I, dan ulangan siklus II

menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe the power of two

dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

Artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan

sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two

(Nur Khairanisa, dkk 2019:45)

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tindakan kelas

dengan dua siklus pada penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe the

power of two menunjukkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik

kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi dapat mengalami

peningkatan hingga mencapai kriteria ketuntasan pada akhir siklus II.

Sedangkan rekapitulasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada

setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.19 Kegiatan Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

No Kegiatan Siklus I Siklus II

1 Memperhatikan penjelasan guru 45% 90%

2 Menjawab pertanyaan guru,

mengajukan pertanyaan dan

memberikan pendapat

40% 85%

3 Siswa melakukan pengamatan,

membuat hasil pengamatanya

denagan menggunakan bahasanya

sendiri.

70% 95%

4 Siswa berinteraksi dengan sesame

dan lebih aktif, kreatif serta

60% 95%

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

82

inovatif dalam belajar .

5 Memcahkan masalah dalam

kelompok.

70% 80%

Dari analisis aktivitas siswa dengan menggunakan model The Power Of

Two terlihat bahwa aktivitas belajar siswa meningkat setiap siklusnya, hal ini

menunjukan bahwa penyampaian model pembelajaran The Power Of Two

lebih mudah dipahami serta dapat mempermudah daya serap terhadap materi

pembelajaran.

Dapat dilihat bahwa selama dua siklus aktivitas siswa mengalami

peningkatan disetiap pertemuannya. Peningkatan aktivitas siswa pada setiap

pertemuan siklus I dan siklus II terjadi karena siswa telah memahami langkah-

langkah model pembelajaran kooperatif tipe the power of two. Selain itu siswa

juga mengikuti setiap arahan dan bimbingan dari guru pada saat proses

pembelajaran berlangsung, sehingga tercipta situasi belajar yang kondusif.

Dengan meningkatnya aktivitas siswa pada setiap pertemuan, maka akan

berdampak juga pada meningkatnya hasil belajar siswa (Nurbaini, 2020:6).

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

(PTK) dengan menerapkan model pembelajaran tipe The Power Of Two pada

pembelajaran tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota

Jambi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya, yang

tentunnya akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar

siswa.

E. Jadwal penelitian

Rencana waktu penelitian ini akan dilakukan selama enam bulan yaitu

mulai bulan Januari 2020 sampai Maret 2020. Rencana waktu ini masih

bersifat sementara, artinya dapat berubah sesuai situasi dan kondisi secara

teknis maupun kondisi dilapangan. Berikut ini akan diberikan uraian tahapan

yang dilakukan selama penelitian dilaksanakan.

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

83

Tabel 4.20 Jadwal penelitian

No

Kegiatan Bulan

Agust Sept Nov Des Jan Feb

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

judul

x

2 Penulisan

proposal

x

3 Permohonan

dosen

pembimbing

x

4 Bimbingan

dan

perbaikan

proposal

x

5 Seminar

proposal

x

6 Perbaikan

hasil sempro

x

7 Pengurusan

izin riset

x

8 Pengumpulan

data di

lapangan

x

9 Analisis dan

penyusunan

laporan

10 Seminar

hasil/ujian

skripsi

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

84

11 Perbaikan

hasil ujian

skripsi

12 Pengesahan

hasil ujian

oleh

timpenguji

13 Penyerahan

laporan

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An

Nizham Kota Jambi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

The Power Of Two dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat pada

siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan penerapan model pembelajaran The Power Of Two dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik kelas VI

Madrasah Ibtidaiayah An Nizham kota Jambi dan sangat dianjurkan sekali

kepada wali kelas yang mengajar untuk menggunakan model pembelajaran

The Power Of Two ini karena secara nyata dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan memberikan variasi dalam cara mengajar yang membuat siswa

antusias secara aktif saat mengikuti pembelajaran.

2. Terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh pada setiap

siklusnya, pada saat prasiklus atau sebelum dilakukanya tindakan nilai rata-

rata siswa 71 dengan jumlah siswa yang berhasil 7 orang siswa ( 35% ) dari

jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti proses pembelajaran sebanyak 20

siswa. Kemudian setelah dilakukannya tindakan siklus I ( pertama ) nilai

rata-rata siswa yaitu 75 dengan jumlah siswa yang berhasil 10 orang ( 50%)

dari 20 siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Dan meningkat lagi

pada siklus II ( kedua ) dengan nilai rata-rata 86 dan jumlah siswa yang

berhasil 18 orang siswa (90%) dari 20 siswa yang mengikuti proses

pembelajaran, sehingga pada siklus II ini hasil belajar siswa telah mencapai

kriteria ketuntasan.

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

86

B. Saran

Bedasarkan hasil penelitian ini peneliti merekomendasikan saran kepada

guru sebagai berikut :

1. Model pembelajaran The Power Of Two pada siswa kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran tematik

tema 7 subtema 1. Jadi fokus pembelajaran dapat tertuju kepada siswa untuk

memperoleh pengetahuannya secara langsung melalui pengalaman belajar

siswa dan konteks nyata dalam proses pembelajaran.

2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih dulu menyiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran, metode yang akan

digunakan dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran

tersebut, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan dapat terwujud dengan

baik.

3. Penulis menyarankan kepada guru dan siswa hendaknya bahwa setiap siswa

mempunyai kreativitas yang berbeda yang diharapkan kreativitas itu untuk

dapat diasah terus agar dapat ditingkatkan. Sehingga proses pembelajaran

dapat ditingkatkan dengan baik.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah

SWT, bahwa penulis telah menyelesaikan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini,

namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat kekurangan

yang sangat banyak, baik dari sismatika penulisan maupun bentuk kata-kata.

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

87

Maka dari itu kritik dan saran masih sangat diperlukan penulis demi

perbaikan penulisan penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini. Kemudian penulis

ingin mengucapkan trimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga

karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk tenaga pendidik dalam meningkatkan

kualitas pendidikan.

Jambi, 23 Maret 2020

Penulis

M. Satria Budi

TPG. 161891

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

88

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdullah, Ridwan Sani. (2016). “Inovasi Pembelajaran”.Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2013). “Prosedur Penelitian”. Jakarta Rineka Cipta

Arikunto, Suharsismi. Dkk. (2009). “Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, S. Dkk. (2012). “Penelitian Tindakan Kelas”. Jakarta : Pt Bumi Aksara.

Cahyono MJ, (2016). “Modul Pelatihan SD Kelas Awal”. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Guru Pendidikan Dasar.Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan.

Damyati, Johni. (2016). “Pembelajaran Terpadu : Untu Kanak/Raudhatul

Athfal Dan Sekolah Dasar”. Jakarta : Kencana.

Daryanto. (2018).“Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah

Beserta contoh-contohnya”. Yogyakarta: Gava media

Depertemen Agama RI (2006) “Undang-Undang Dan Peraturan Pemerintah RI

Tentang Pendidikan”

Majid, Abdul. (2014). „Pembelajaran Tematik Terpadu”. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Majid, Abdul (2016) “Strategi Pembelajaran”. Bandung :Remaja Rosdakarya.

Paizaluddin & Ermalinda. (2016). „Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) Panduan Teoritis Dan Praktis”. Bandung : Alfabeta

Rusman. (2013). “Model-Model Pembelajaran :Mengembangan Profesionalisme

Guru”. Jakarta : Rajawali Pers.

Sugiyono. (2016). “Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D”.

Bandung : Alfabeta

Syah, Muhibbin (2019).”Psikologi Belajar”. Depok: Rajawali Pers

Susanto, Ahmad. (2013). “Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar”.

Jakarta: Kencana

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

89

Tampubolon, S. (2014). “Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Pendidik Dan Keilmuan”. Jakarta: Erlangga.

Trianto.(2010). “Model Pembelajaran Terpadu”.Jakarta : Bumi Aksara.

Wena, Made. (2014). “Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu

Tujuan Konseptual Operasional”. Jakarta : Bumi Aksara.

Zaini, Hisyam. et all (2008) “Strategi Pembelajaran Aktif.‟ Yogyakarta: Insan

Madani.

Jurnal :

Ihwanah, Al. (2016). “Strategi The Power Of Two dan Implikasinya Terhadap

Efektivitas Pembelajaran Madrasah Ibtidaiyah”. Jurnal Tarbiyatuna.

7(1):103-118.

Nurbaini. (2020). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of

Two Untuk meningkatkan hasi belajar Siswa”. Jurnal PAJAR (Pendidikan

dan Pengajaran). 4(1):1-9.

Khairanisa, Nur, dkk. (2019). “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe The

Power Of Two Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 125

Pekanbaru”. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran).3(1):41-45.

Naida, Fadhli. (2018). “Penerapan Strategi Pembelajaran The Power Of Two

(Kekuatan Dua Orang) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa

Indonesia Pada Siswa Kelas Vii-B Smp Negeri 3 Tapung”. Jurnal PAJAR

(Pendidikan dan Pengajaran). 2(6):850-855.

Skripsi :

Muhamad Anwari.”Penerapan Metode The Power Of Two (Kekuatan Berdua)

untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kolaborasi dan Minat Siswa

pada Materi Sistem Pencernaan Makanan di Kelas XI IPA MAN Tempel

Sleman Tahun Ajaran 2009/2010”, (Sleman: UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2010).

Sri Murtini.”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two

untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika pada Siswa

Kelas III SDN Kalibanteng Kidul 02”, (Semarang: UNNES, 2011).

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

90

Zamzim Athiyata Rahmawati.”Penerapan Metode The Power Of Two Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Fiqh Siswa Kelas V Min Pucung Ngantru

Tulungagung Tahun Ajaran 2013/2014”, (Tulungagung: IAIN

Tulungagung, 2014).

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN

( TEKNIK PENGUMPULAN DATA )

A. Observasi

a. Lembar observasi aktivitas belajar siswa

Mata pelajaran : Tematik

Kelas : VI

Hari dan tanggal :

Jam pelajaran : Tematik

Tujuan observasi :

1) Untuk mengetahui tingkat berfikir kritis siswa dalam proses

pembelajaran sebelum menggunakan model pembelajaran The Power

Of Two.

2) Untuk mengetahui bagaimana setelah penggunaan model

pembelajaran The Power Of Two.

Petunjuk :

1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu

pembelajaran tetapi dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan

siswa.

2) Ceklis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian lembar

observasi siswa dalam proses pembelajaran.

No Kode siswa Aspek pengamatan

A B C D E

1 Alif Amar Khudori

2 Aulia Rahma

3 Cahaya Fauziah

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

4 Daffa Pratama Mulya

5 Dania In Amila

6 Debilla Meilani Chandra

7 Farliando Rindu Lingga

8 Fitri Oktavia

9 Fakhri Muttaqin F

10 Indah Yulia

11 Indy Yulia

12 M. Abdul Nasher

13 M. Farid Al Dzikry

14 M. Ibnu Sabil

15 M. Agus Aliski Saputra

16 Naisilla Azzahra

17 Putri Ani

18 Salsa Febia Fenturi

19 Selvia Ramadani

20 Tria Ningsih

Jumlah

Persentase

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Keterangan symbol :

A : Memperhatikan penjelasan guru

B : Menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan dan

memberikan pendapat

C: Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil pengamatannya

dengan menggunakan bahasanya sendiri

D: Siswa berinteraksi dengan sesama dan lebih aktif, kreatif serta

inovatif dalam belajar

E : Memecahkan masalah dalam kelompok

b. Lembar observasi aktivitas guru

Kelas : VI

Nama/ guru :

Hari/ tanggal : Januari 2020

Sekolah : MI An Nizham Kota Jambi

Pertemuan :

Berilah tanda ceklis untuk memberikan skor pada aspek-aspek penilaian

aktivitas guru dalam pembelajaran. Adapun kriteria skor adalah :

1 = kurang baik

2 = cukup baik

3 = baik

4 = baik sekali

5 = amat baik

No Hasil diamati Tingkat pengamtan

1 2 3 4 5

1 Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat

waktu dan mengucap salam.

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

2 Guru mengkondisikan siswa

sebelum memulai pelajaran

3 Guru membuka pelajaran

dengan salam, berdoa dan

absensi

4 Guru melakukan apersepsi

dengan menanya kabar dan

tepuk semangat

5 Guru memberikan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai

siswa dalam pembelajaran hari

ini

6 Menyampaikan cakupan materi

dan penjelasan uraian kegiatan

7 Kegiatan inti

Guru menyampaikan semua

tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai pada pembelajaran

tersebut dan memotivasi peserta

didik belajar.

8 Guru menyampaikan informasi

kepada peserta didik dengan

jalan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan.

9 Guru membuat problem, dalam

proses belajar guru memberikan

satu atau lebih pertanyaan

kepada peserta didik yang

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

membutuhkan refleksi.

Kemudian peserta didik diminta

merenungkan dan menjawab

pertanyaan sendiri-sendiri.

1 0 Setelah semua peserta didik

melengkapi jawabannya, guru

membagi peserta didik

berkelompok secara

berpasangan kemudian meminta

peserta didik untuk sharing

dengan pasangannya dan

membuat jawaban baru.

11 Ketika semua pasangan selesai

menulis jawaban baru, guru

meminta peserta didik

membandingkan jawaban dari

masing- masing pasangan ke

pasangan yang lain.

12 Ketika semua pasangan telah

menulis jawaban-jawaban baru

bandingkan jawaban setiap

pasangan di dalam kelas.

Kemudian setelah

dibandingkan, guru bersama-

sama peserta didik

menyimpulkan materi

pembelajaran.

13 Guru memberikan penguatan

materi dan memberikan pujian

atau hadiah atas hasil persentasi

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

yang bagus serta memberikan

semangat kepada yang belum

mendapatkan hadiah dan

menjelaskan kembali hasil

diskusi siswa tersebut kemudian

memberikan kesempatan

seorang siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran

hari ini.

14 Penutup

Memancing siswa untuk

membuat rangkuman atau

ringkasan pembelajaran

melakukan penilaian terhadap

hasil kerja siswa dan

membagikan soal tes evaluasi

pembelajaran tematik pada

siklus

15 Memberikan pekerjaan rumah

bagi siswa dan memberikan

materi selanjutnya yang akan

dipelajari berikutnya

16 Do‟a, motivasi atau nasehat dan

salam

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

B. Wawancara

a. Lembar wawancara guru

1. Instrument wawancara dengan guru/wali kelas sebelum pembelajaran

Nama guru : TAJIYA ARUSA, S.Pd.I

Bidang studi : Tematik

Hari dan tanggal : Senin, 20 Januari 2020

Tujuan wawancara : untuk hasil belajar siswa di kelasVI

No Pertanyaan Jawaban

1 Berapa lama ibu mengajar di Madrasah

Ibtidaiyah An Nizham kota jambi ?

Sudah 2 tahun ibu mengajar

disini.

2 Berapa lama ibu menjadi wali kelas di

kelas VI ?

Baru 1 tahun ini ibu jadi

wali kelas VI.

3 Ada berapa jumlah murid atau peserta

didik yang belajar di kelas VI saat ini ?

Jumlahnya ada 20 orang

4 Bagaimana kemampuan belajar siswa di

kelas pada pembelajaran tematik ?

Sampai saat sekarang ini

khususnya di kelas VI

siswanya cukup tanggap

dan aktif dan beberapa ada

juga yang butuh

bimbingan khusus. Tidak

semuanya bisa menerima

secara langsung akan

tetapi betahap dan

kesulitan insyaallah bisa

diatasi

5 Bagaimana cara ibu menyampaikan

materi kepada siswa ?

Saya menyampaikan

materi bedasarkan bahan

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

ajar dan tentang materi

pembelajaranya

6 Bagaimana respons siswa terhadap

pembelajaran ini ?

Respon siswa sangat aktif

dan siswa senang dalam

pembelajaran ini dan

anak-anak jg senang jika

belajarnya dengan

bermain

7 Model pembelajaran apakah yang ibu

ketahui ?

Model pembelajaran

snow balling dan lain-lain

8 Model pembelajaran apa yang sering ibu

gunakan pada saat proses pembelajaran ?

Saya sering menggunakan

model-model

pembelajaran picture and

picture dan membuat

siswa sering berdiskusi

9 Bagaimana respon siswa terhadap model

pembelajaran yang ibu terapkan pada

pembelajaran tematik ?

Siswa cukup senang saat

belajar apa bila saya

terapkan model

pembelajaran itu

10 Apakah dalam proses pembelajaran ibu

pernah menggunakan model

pembelajaran the power of two ?

Belum pernah.

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

2. Instrument wawancara dengan guru/wali kelas sesudah pembelajaran

Nama Guru : TAJIYA ARUSA, S.Pd.I

Bidang study : Tematik

Hari dan tanggal : Kamis, 12 Februari 2020

Tujuan wawancara : Untuk mengetahui setelah diterapkan

model pembelajaran the power of two

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan menggunakan model the

power of two pada mata pelajaran tematik

mudah dipahami oleh siswa ?

Iya, siswa lebih mudah

memehami dan befikir

keritis setelah

menggunakan model

ini.

2 Apakah dengan menggunakan model the

power of two dapat meningkatkan kreativitas

siswa ?

Iya, siswa menjadi

lebih aktif dan juga

lebih kreatif dalam

menyelesaikan

masalah dalam

pembelajaran.

3 Apakah dengan menggunakan model

pembelajaran the power of two siswa lebih

berani mengemukakan jawabanya dalam

pembelajaran tematik ?

Iya, siswa menjadi

lebih berani ketika

mengemukakan

pendapat dan lebih

percaya diri.

4 Apakah dengan menggunakan model the

power of two siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran tematik ini ?

Iya, anak-anak bisa

lebih aktif dalam

belajar karena pada

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

kurikulum 2013 atau

pembelajaran tematik

siswa dituntut untuk

lebih aktif dari pada

gurunya

5 Bagaimana kemampuan berfikir dan sikap

kerja sama siswa setelah diterapkan model

pembelajaran the power of two ?

Ya, anak-anak bisa

lebih aktif, kreatif, dan

tidak malu dlam

mengemukakan

pendapat siswa juga

bisa lebih mudah dan

paham dalam belajar.

6 Bagaimana dengan kemampuan siswa dalam

menyimpulkan pembelajaran setelah

penerapan model the power of two ini buk

dalam pembelajaran tematik ?

Alhamdulillah

meskipun masih ada

siswa yang belum bisa

tapi setelah

diterapkanya siswa

sudah mulai bisa

dalam menyimpulkan

pelajaran di

pembelajaran tematik

ini dan siswa bisa lebih

mandiri lagi dalam

belajar

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

b. Lembar wawancara siswa

Nama siswa : Aulia Rahma

Kelas : VI

Hari dan tanggal : Jumat, 12 Februari 2020

Tujuan wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar siswa

No absen : 02

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah ananda suka dengan model

pembelajaran yang digunakan saat ini ?

Iya pak, kami suka

dengan model

pembelajaran yang

bapak ajarkan di

pembelajaran tematik

2 Bagaimana pendapat ananda tentang

model pembelajaran the power of two ini

dalam pembelajaran tematik ?

Saya merasa lebih

mandiri dan kreatif

dalam belajar, dan bisa

kerja klompok dengan

teman-teman.

3 Bagaima pendapat ananda tentang cara

bapak mengajar yang digunakan dalam

pembelajaran tematik ini ?

Cara bapak mengajar

membuat kami lebih

mudah mengerti

4 Pernahkan ananda mendengar atau

mengetahui model the power of two ?

Tidak pernah pak

5 Apakah ananda ingin mengetahui lebih

banyak lagi tentang model the power of

two ?

Tentu pak, saya ingin

lebih banyak tahu lagi

tentang model ini

dalam belajar

6 Apakah ananda senang dengan model Iya kami senang pak.

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

pembelajaran the power of two ini ?

7 Apakah anda senang dengan proses

pembelajaran tematik ini ?

Kami merasa senang

pak.

8 Apakah ananda berusahan sendiri dalam

menjawab-menjawab pertanyaan dari

bapak ?

Iya pak pada saat

menjawab pertanyaan

individu saya berusaha

sendiri pak dalam

menjawab

pertanyaannya.

9 Apakah yang ananda dapat setelah

mempelajari pembelajaran tematik

dengan menggunakan model

pembelajaran the power of two ?

Saya banyak

mendapatkan

pengalaman belajar

memecahkan masaalah

secra mandiri dan

secara kelompok

berpasangan.

10 Apakah dengan diterpkan model ini dapat

membawa perubahan keaktifanmu dikelas

?

Iya pak, saya merasa

lebih aktif dari

pembelajaran biasanya.

11

Apakah ananda bertanya kepada guru

apabila ananda belum mengerti ?

Iya saya tidak segang

untuk bertanya kepada

guru ketika belum

mengerti pak.

12 Apakah ananda membantu teman yang

belum mengerti ?

Iya saya membantu

sebisanya saya pak

13 Apakah yang ananda rasakan terkait

dengan pembelajaran tematik sekarang ?

Saya merasakan cukup

senang dengan

pembelajaran ini pak.

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

c. Lembar wawancara kepala sekolah

Nama kepala sekolah : Muhsin, S.Pd.I

Hari dan Tanggal wawancara : 20 Januari 2020

Tujuan wawancara : Untuk mengetahui profil dan data

Madarasah Ibtidaiayah An Nizham

Kota Jambi

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama madrasah ini

didirikan pak ?

Sudah 36 tahun

terhitung sejak awal

berdiri pada tahun 1984

2 Apakah di madrasah ini sudah

menggunakan kurikulum 2013 ya pak ?

Iya, semua kelas di

madrasah ini sudah

menggunakan

kurikulum 2013.

3 Berapa KKM yang sudah ditetapkan

disekolah ini pak ?

KKM di madrasah ini

semua kelas sama yaitu

75.

4 Ada berapa jumlah guru di sekolah ini

pak ?

Kalau guru disini

semuanya ada 14 guru

dimana saya sendiri

sebagai kepala sekolah

dan ada wali kelas,

guru mata pelajaran,

dan guru bagian tata

usaha.

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

5 Apakah guru/ wali kelas sudah pernah

menerapkan model-model pembelajaran

pada pembelajaran tematik ?

Kalau guru pada mata

pelajaran tematik sudah

pernah menggunakan

beberapa model

pembelajaran

sebelumnya.

C. Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa

Tema : Kepemimpinan

Subtema : Kepemimpinan di sekitarku

Kelas : VI

1) Kriteria Ketuntasan Individu

2) Lembar Observasi Hasil Belajar Siswa

No Nama siswa KKM Nilai

siswa

Tuntas Tidak

tuntas

1 Alif Amar Khudori 75

2 Aulia Rahma 75

3 Cahaya Fauziah 75

No Nilai keberhasilan Taraf kebrhasilan

6. 95%-100% Sangat baik

7. 85%-94,99% Baik

8. 75%-84,99% Cukup

9. 65%-74,99% Kurang

10. < 65% Sangat kurang

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

4 Daffa Pratama Mulya 75

5 Dania In Amila 75

6 Debilla Meilani Chandra 75

7 Farliando Rindu Lingga 75

8 Fitri Oktavia 75

9 Fakhri Muttaqin F 75

10 Indah Yulia 75

11 Indy Yulia 75

12 M. Abdul Nasher 75

13 M. Farid Al Dzikry 75

14 M. Ibnu Sabil 75

15 M. Agus Aliski Saputra 75

16 Naisilla Azzahra 75

17 Putri Ani 75

18 Salsa Febia Fenturi 75

19 Selvia Ramadani 75

20 Tria Ningsih 75

Jumlah Tuntas

Jumlah Tidak Tuntas

Total Siswa

Persentase Siwa Tuntas

Persentase Siswa Tidak Tuntas

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

3) Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa

No Nilai Frekuensi Jumlah Ketuntasan

1

2

3

4

5

Jumlah

Nilai rata-rata

Ketuntasan klasikal

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Lampiran

LEMBAR VALIDASI DOSEN SOAL PILIHAN GANDA

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The

Power Of Two Pada Pembelajaran Tematik Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siwa Di Kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi

Peneliti : M. Satria Budi

NIM : TPG.161915

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Nama Validator : Dr. Mahluddin, M.Pd.I

1. Tidak baik

2. Kurang baik

3. Cukup baik

4. Baik

5. Sangat baik

Aspek yang diamati Nilai pengamatan Keterangan

1 2 3 4 5

A. Materi

1. Kesesuaian soal dengan

indikator.

2. Isi materi yang ditanyakan

sesuai dengan jenjang atau

tingkat kelas.

3. Kesesuaian soal dengan

kompetensi dasar.

B. Konstruksi

1. Terdapat pedoman

penskoran

2. Penulisan soal sesuai

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

dengan EYD.

3. Ada petunjuk yang jelas

tentang cara pengerjaan

soal.

C. Bahasa

1. Butir soal menggunakan

Bahasa Indonesia yang

baku.

2. Tidak menggunakan

kata/ungkapan yang

menimbulkan penafsiran

ganda atau salah

pengertian.

Kesimpulan Validator:

A. Soal pilihan ganda ini:

1. Dapat digunakan tanpa revisi ( √ )

2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi ( )

3. Dapat digunakan dengan banyak diskusi ( )

4. Belum dapat digunakan ( )

Saran:

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Jambi, 22 Januari 2020

Validator

Dr. Mahluddin, M.Pd.I

NIP: 19680101 200003 1 006

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Lampiran

LEMBAR VALIDASI GURU SOAL PILIHAN GANDA

Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The

Power Of Two Pada Pembelajaran Tematik Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siwa Di Kelas VI Madrasah

Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi

Peneliti : M. Satria Budi

NIM : TPG.161915

Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Nama Validator : Tajiya Arusa, S.Pd.I

1. Tidak baik

2. Kurang baik

3. Cukup baik

4. Baik

5. Sangat baik

Aspek yang diamati Nilai pengamatan Keterangan

1 2 3 4 5

A. Materi

1. Kesesuaian soal dengan

indikator.

2. Isi materi yang ditanyakan

sesuai dengan jenjang atau

tingkat kelas.

3. Kesesuaian soal dengan

kompetensi dasar.

B. Konstruksi

1. Terdapat pedoman

penskoran

2. Penulisan soal sesuai

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

dengan EYD

3. Ada petunjuk yang jelas

tentang cara pengerjaan

soal.

C. Bahasa

1. Butir soal menggunakan

Bahasa Indonesia yang

baku.

2. Tidak menggunakan

kata/ungkapan yang

menimbulkan penafsiran

ganda atau salah pengertian.

Kesimpulan Validator:

A. Soal pilihan ganda ini:

1. Dapat digunakan tanpa revisi ( √ )

2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi ( )

3. Dapat digunakan dengan banyak diskusi ( )

4. Belum dapat digunakan ( )

Saran:

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Jambi, 24 Januari 2020

Validator

Tajiya Arusa, S.Pd.I

NUPTK. 1440764665210083

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI AN NIZHAM

Kelas / Semester : VI (Enam) / II

Mata Pelajaran : Tematik

Tema 7 : Kepemimpinan

Sub Tema 1 : Kepemimpinan di sekitarku

Pembelajaran : 2

Pertemuaan : Siklus I

Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak

beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar

SBDP

3.2 Memahami interval nada.

4.2 Memainkan interval nada melalui lagu dan alat musik.

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Bahasa Indonesia

3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.

4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata

baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.

IPA

3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan dengan

kesehatan reproduksi.

4.2 Menyajikan karya tentang cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

Peserta didik dapat :

SBDP

3.2.1. Menyanyikan lagu sesuai interval lagu dengan percaya diri

3.2.2. Menjelaskan interval nada dari sebuah lagu dengan percaya diri.

4.2.1. Menuliskan interval nada dari sebuah lagu dengan benar.

Bahasa Indonesia

3.3.1. Menyebutkan pembicara dan pendengar pidato dengan benar.

4.3.1. Menjelaskan tempat dan suasana Pidato dengan Benar.

IPA

3.2.1. Menjelaskan ciri-ciri masa puber pada anak laki-laki dan anak

perempuan.

3.2.2. Mengidentifikasi ciri- ciri masa pubertas pada laki-laki dan perempuan.

4.2.1. Menceritakan pengaruh perubahan fisik pada anak laki-laki dan anak

perempuan saat pubertas.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Agar peserta didik bisa menyanyikan lagu sesuai dengan interval lagu.

2. Peserta didik memahami interval nada.

3. Supaya peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur pidato.

4. Peserta didik mengetahui ciri-ciri pubertas laki-laki dan perempuan.

E. Materi Pokok

SBDP

- Interval nada

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Bahasa Indonesia

- Unsur-unsur teks pidato

IPA

- Ciri-ciri Pubertas

F. Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Kooperatif (The Power Of two)

Metode : Eksplorasi, tanya jawab dan diskusi

G. Sumber Belajar

1. Buku siswa tematik kelas 6 Kurikulum 2013

2. Buku guru tematik kelas 6 kurikulum 2013

H. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan - Guru memberi salam.

- Siswa berdoa dipimpin oleh guru atau salah

satu siswa/ketua kelas.

- Guru mengabsen siswa.

- Guru kemudian menjelaskan tujuan

pembelajaran tentang Subtema 1

Kepemimpinan di sekitarku Pembelajaran 2.

- Guru memotivasi siswa dengan mengajukan

pertanyaan seputar tema dan subtema yang

akan dipelajari,

- Guru melakukan appersepsi

- Guru membangkitkan semangat dan minat

siswa dengan mengajak siswa bernyanyi.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menginformasikan tema yang akan

10 menit

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu Tema 7

Kepemimpinan.

Kegiatan Inti Mengamati

- Siswa diminta untuk mengamati guru yang

sedang menyanyikan sebuah lagu.

- Setelah guru selesai menyanyikan lagu, siswa

diminta untuk mengamati interval nada lagu

di dalam buku siswa yang mereka miliki.

- Guru memberikan penjelasan tentang interval

nada lagu tersebut.

Menanya

- Guru menanya kepada siswa apakah sudah

mengerti.

- Guru memberikan penguatan kepada peserta

didik.

- Guru menanyakan kepada siswa, siapa yang

sudah pernah melihat atau mendengarkan

orang yang sedang pidato.

- Setelah guru mendengar apa yang siswa

ketahui tentang pidato.

- Selanjutnya siswa diminta bertanya kepada

guru tentang apa saja seputar pidato.

Mengeksplorasi

- Guru memberi jawaban dan penjelasan dari

pertanyaan siswa tersebut.

- Guru meminta siswa untuk menyebutkan

apa saja ciri-ciri pubertas sesuai jenis

kelamin masing-masing siswa .

- Setelah semua siswa memberikan

pernyataannya masing-masing selanjutnya

35 menit

X 5 JP

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

guru memberi penjelasan tentang ciri-ciri

pubertas pada laki-laki dan perempuan.

- Selanjutnya guru menyiapkan beberapa

pertanyaan seputar pelajaran yang baru

dibahas.

- Guru memberikan pertanyaan tersebut dan

siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

secara sendiri-sendiri.

Mengasosiasi

- Setelah peserta didik melengkapi jawabannya

masing-masing, selanjutnya siswa dibagi

beberapa

kelompok yang setiap kelompoknya terdiri

dari dua orang/berpasangan.

- Setelah siswa dibagi kelompok secara

berpasangan selanjutnya siswa diminta untuk

sharing dengan pasangan kelompoknya untuk

membuat satu kesimpulan jawaban baru.

Mengkomunikasikan

- Setelah siswa sharing dengan pasangan

kolompoknya dan menyimpulkan jawaban

baru selanjutnya masing-masing kelompok

membandingkan jawabannya dengan

kelompok lain satu kelas dengan dibimbing

oleh guru.

- Setelah semua kelompok membandingkan

jawabannya dengan kelompok lain

selanjutnya guru bersama siswa

menyimpulkan materi pembelajaran dari

jawaban pertanyaan tersebut.

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Penutup - Guru bersama–sama dengan siswa

menyimpulkan pelajaran hari ini.

- Guru memberi motivasi agar siswa tetap

semangat mengulangi pelajaran di rumah dan

untuk mengikuti pelajaran pada pertemuan

berikutnya.

- Guru melakukan evaluasi.

- Guru mengajak siswa untuk membaca doa

sebelum pulang.

- Guru mengucapkan salam.

10 menit

Jambi, 22 Januari 2020

Guru Wali Kelas VI Peneliti

Tajiya Arusa, S.Pd.I M. Satria Budi

NUPTK. 1440764665210083 TPG. 161915

Mengetahui

Kepala Sekolah MI An Nizham

Muhsin, S.Pd.I

NUPTK. 5452761663120003

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI AN NIZHAM

Kelas / Semester : VI (Enam) / II

Mata Pelajaran : Tematik

Tema 7 : Kepemimpinan

Sub Tema 1 : Kepemimpinan di sekitarku

Pembelajaran : 3

Pertemuaan : Siklus II

Alokasi Waktu : 5 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,

melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin

tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan

benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak

beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar

PPKn

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nilai-nilai pancasila secara

utuh sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai pancasila dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan nilai-nilai pancasila dalam

kehidupan sehari-hari.

IPS

3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerja sama dibidang

ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan pendidikan dalam lingkup

ASEAN.

4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi dan peran Indonesia dalam kerja

sama dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan pendidikan

dalam lingkup ASEAN.

Bahasa Indonesia

3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar dan dibaca.

4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi dengan menggunakan kosakata

baku dan kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan diri.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar

Peserta didik dapat :

PPKn

1.1.1. Menyebutkan nilai-nilai ketuhanan dalam sila pertama.

2.1.1. Menuliskan nilai-nilai pancasila.

3.1.1. Mengidentifikasi nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat,

baik secara sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

IPS

3.3.1 Mengidentifikasi peran Indonesia di ASEAN dalam bidang ekonomi

dengan benar.

4.3.1 Membuat laporan hasil pengamatan kerja sama di bidang ekonomi,

politik, sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan dalam lingkungan

ASEAN dengan benar

Bahasa Indonesia

3.3.1. Mengidentifikasi unsur-unsur pidato dengan benar.

4.3.1. Menuliskan unsur-unsur pidato dengan benar.

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

D. Tujuan Pembelajaran

1. Agar peserta didik bisa memahami nilai-nilai pancasila.

2. Peserta didik bisa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan

masyarakat.

3. Supaya peserta didik dapat menulis pidato dengan benar.

4. Peserta didik dapat mengetahui peran Indonesia dalam kerja sama dibidang

ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi dan pendidikan dalam lingkup

ASEAN.

E. Materi Pokok

PPKn

- Nilai-nilai pancasila.

IPS

- Peran Indonesia di ASEAN

Bahasa Indonesia

- Menulis teks pidato

F. Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Cooperatif (The Power Of two)

Metode : Eksplorasi, tanya jawab dan diskusi

G. Sumber Belajar

1. Buku siswa tematik kelas 6 Kurikulum 2013

2. Buku guru tematik kelas 6 kurikulum 2013

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

H. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

waktu

Pendahuluan - Guru memberi salam.

- Siswa berdoa dipimpin oleh guru atau salah

satu siswa/ketua kelas.

- Guru mengabsen siswa.

- Guru kemudian menjelaskan tujuan

pembelajaran tentang Subtema 1

Kepemimpinan di sekitarku Pembelajaran 3.

- Guru memotivasi siswa dengan mengajukan

pertanyaan seputar tema dan subtema yang

akan dipelajari,

- Guru melakukan appersepsi

- Guru membangkitkan semangat dan minat

siswa dengan mengajak siswa bernyanyi.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

dan menginformasikan tema yang akan

dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu

Tema 7 Kepemimpinan.

10 menit

Kegiatan Inti Mengamati

- Siswa diminta untuk mengamati gambar

lambang pancasila.

- Guru meminta siswa untuk menunjuk

lambang sila pertama dan membaca isi sila

pertama.

- Guru memberikan penjelasan tentang nilai

yang terkandung dalam sila pertama

pancasila.

35 menit

5 X JP

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Menanya

- Guru menanya kepada siswa apakah nilai-

nilai pacasila sila pertama yang sudah

dijelaskan tadi sudah pernah di lakukan

dalam kehidupan sehari-hari.

- Guru memberitahukan contoh-contoh

penerapan nilai yang terkandung dalam sila

pertam pancasila.

- Guru bertanya kepada siswa apakah sudah

paham dengan penjelasan penerapan nilai

yang terkandung dalam sila pertama pancasila

- Selanjutnya guru bertanya kepada siswa

apakah sudah pernah mendengan apa itu

ASEAN.

Mengeksplorasi

- Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk mencari tahu tentang ASEAN di buku

tematiknya masing-masing.

- Guru bersama siswa mencari tahu peran

indonesia di ASEAN.

- Selanjutnya guru mengajak semua siswa

bersama-sama menjelaskan tentang apa itu

ASEAN dan peran Indonesia dalam kerja

sama dibidang ekonomi, politik, sosial,

budaya, teknologi dan pendidikan dalam

lingkup di ASEAN.

- Guru memberikan penguatan terhadap meteri

pembelajaran.

- Guru meminta siswa menuliskan teks pidato

yang bertema ekonomi, politik, budaya,

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

teknologi dan pendidikan sesuai dengan

unsur-unsur teks pidato.

- Selanjutnya guru menyiapkan beberapa

pertanyaan seputar pelajaran yang baru

dibahas.

- Guru memberikan pertanyaan tersebut dan

siswa diminta untuk menjawab pertanyaan

secara sendiri-sendiri.

Mengasosiasi

- Setelah peserta didik melengkapi jawabannya

masing-masing, selanjutnya siswa dibagi

beberapa

kelompok yang setiap kelompoknya terdiri

dari dua orang/berpasangan.

- Setelah siswa dibagi kelompok secara

berpasangan, selanjutnya siswa diminta

untuk sharing dengan pasangan kelompoknya

untuk membuat satu kesimpulan jawaban

baru.

Mengkomunikasikan

- Setelah siswa sharing dengan pasangan

kolompoknya dan menyimpulkan jawaban

baru selanjutnya masing-masing kelompok

membandingkan jawabannya dengan

kelompok lain satu kelas dengan dibimbing

oleh guru.

- Setelah semua kelompok membandingkan

jawabannya dengan kelompok lain

selanjutnya guru bersama siswa

menyimpulkan materi pembelajaran dari

jawaban pertanyaan tersebut.

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Penutup - Guru bersama–sama dengan siswa

menyimpulkan pelajaran hari ini.

- Guru memberi motivasi agar siswa tetap

semangat mengulangi pelajaran di rumah dan

untuk mengikuti pelajaran pada pertemuan

berikutnya.

- Guru melakukan evaluasi.

- Guru mengajak siswa untuk membaca doa

sebelum pulang.

- Guru mengucapkan salam.

10 menit

Jambi, 05 Februari 2020

Guru Wali Kelas VI Peneliti

Tajiya Arusa, S.Pd.I M. Satria Budi

NUPTK. 1440764665210083 TPG. 161915

Mengetahui

Kepala Sekolah MI An Nizham

Muhsin, S.Pd.I

NUPTK. 5452761663120003

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

LAMPIRAN SOAL

SIKLUS I

Selesaikan soal-soal dibawah ini !

1. Tangga nada yang memberikan kesan perasaan gembira, semangat, dan ceria

adalah tangga nada ?

a. Mayor c. Minor

b. Slendro d. Pelog

2. Bunyi yang teratur dan indah disebut ?

a. Irama c. Ritme

b. Nada d. Birama

3. Berikut ini ciri-ciri yang dapat dilihat dari tangga nada diatonik mayor,

kecuali ?

a. Bersifat riang gembira

b. Bersemangat

c. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada do

d. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada la

4. Berikut ini sistematik teks pidato yang benar adalah ?

a. Inti, pembukaan dan penutup

b. Pembukaan, pendahuluan, inti dan penutup

c. Inti, orasi dan pembukaan

d. Inti, pendahuluan dan penutup

5. Membuat naskah pidato harus memenuhi syarat sebagai berikut....

a. Panjang dan bahasa yang tinggi

b. Mudah ditebak kelanjutannya

c. Dengan bahasa yang mudah dipahami

d. Bertele-tele supaya pendengarnya paham

6. Dalam susunan pidato biasanya terdapat berapa bagian ?

a. 3 c. 5

b. 4 d. 6

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

7. Anak laki-laki mengalami perubahan pada mas pubertas. Contohnya adalah ?

a. Suara membesar

b. Suara mengecil

c. Pinggul bertambah besar

d. Bertambah gemuk

8. Yang merupakan ciri-ciri perubahan fisik anak perempuan pada masa pubertas

adalah ?

a. Pinggul membesar

b. Tumbuh jakun

c. Tumbuh kumis

d. Bentuk bahu menjadi bidang

9. Pemebebasan sel telur dari ovarium perempuan pada tiap bulannya disebut ?

a. Menstruasi

b. Ovulasi

c. Bulanan

d. Sakit perut

10. Masa pubertas perempuan ditandai sebagai berikut, kecuali ?

a. Menstruasi

b. Payudara membesar

c. Tumbuh jakun

d. Pinggul membesar

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

LAMPIRAN SOAL

SIKLUS II

Selesaikan soal-soal dibawah ini !

1. Lagu “yamko rambe yamko” berasal dari ?

a. Maluku c. Manado

b. Papua d. Halmahera

2. Tangga nada yang memberikan kesan sedih adalah tangga nada ?

a. Mayor c. Minor

b. Slendro d. Pelog

3. Tangga nada diatonis minor adalah tangga nada yang berjarak ?

a. 1-1-1/2-1-1-1-1/2

b. 1-1/2/-1-1-1/2-1-1

c. 1-1/2-1-1-1-1/2-1

d. 1-1-1/2-1-1/2-1-1

4. Nama lain dari ASEAN adalah ?

a. Perbara

b. PBB

c. PBAT

d. Liga Bangsa

5. Kerja sama dua negara disebut kerja sama ?

a. Multilateral c. Politik

b. Ekonomi d. Bilateral

6. Salah satu bentuk kerja sama ASEAN adalah ?

a. Pertukaran pelajar

b. Mencampuri urusan dalam negeri negara lain

c. Saling mengawasi kekurangan negara lain

d. Mengambil kekayaan negara lain

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

7. Negara terkecil di Asia Tenggara adalah ?

a. Myanmar c. Papua New Gini

b. Kamboja d. Singapura

8. Dalam pidato bagian penutup berisi ?

a. Rangkuman c. Salam penutup

b. Hiburan d. Do‟a

9. Seorang pemimpin biasanya memberikan sambutan dalam bentuk ?

a. Pidato c. Nyanyian

b. Membaca prosa d. Membaca puisi

10. Berikut ini unsur-unsur yang terdapat dalam pidato, kecuali ?

a. Salam Pembuka c. Ringkasan

b. Pendahuluan d. Inti

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

KUNCI JAWABAN SIKLUS I

1. b

2. a

3. d

4. b

5. c

6. c

7. a

8. a

9. a

10. c

KUNCI JAWABAN SIKLUS II

1.b

2. c

3. b

4. a

5. a

6. a

7. d

8. c

9. a

10. c

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

SILABUS TEMATIK KELAS VI SEMESTER II

MADRASAH IBTIDAIYAH AN NIZHAM

Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah An Nizham

Mata Pelajaran : Tematik

Kelas : VI (Enam)

Semester : II (Genap)

Tema 7 : KEPEMIMPINAN

Subtema 1 : KEPEMIMPINAN DI SEKITARKU

KOMPETENSI INTI

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangga.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Mata

Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar

Pendidikan

Pancasila dan

Kewarganegaraa

n

1.1 Bersyukur kepada

Tuhan Yang Maha

Esa sebagai penerapan

nilai-nilai Pancasila

1.1.1 Mengidentifikasi nilai-

nilai ketuhanan dalam

kehidupan dengan

benar

Nilai-nilai

ketuhanan

dalam

kehidupa

Berdiskusi untuk

mengidentifikasi nilai-

nilai ketuhanan dalam

kehidupan

Sikap:

• Jujur

• Disiplin

• Tanggung

24 JP Buku Guru

Buku Siswa

Lingkungan

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

secara utuh sebagai

satu kesatuan dalam

kehidupan sehari-hari

2.1 Bersikap penuh

tanggung awab sesuai

nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan

sehari-hari.

3.1 Menganalisis

penerapan nilai-nilai

Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari

4.1 Menyajikan hasil

analisis pelaksanaan

nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan

sehari-hari

2.1.1. Mengamalkan nilai-

nilai ketuhanan dalam

kehidupan dengan

benar

3.1.1. Mengidentifikasi

nilai-nilaI ketuhanan

dalam kehidupan

bermasyarakat,

baik secara sikap,

pengetahuan,

dan keterampilan

4.1.1. Menerapkan nilai-

nilai ketuhanan dalam

kehidupan

bermasyarakat

Nilai-nilai

kepemimpin

an

Penerapan

nilai- nilai

kemanusiaan

dalam

masyarakat

Nilai-nilai

persatuan

dan

kerakyatan

dalam

kehidupan

Contoh-

contoh

penerapan

nilai-nilai

kerakyatan

Berdiskusi untuk

mengidentifikasi nilai-

nilai

Mengamati bacaan

tentang nilai-nilai yang

terkandung dalam sila

kedua Pancasila

kepemimpinan.

Memberikan contoh

penerapan nilai-nilai

kemanusiaan dalam

kehidupan sehari-hari

Mengidentifikasi

penerapan nilai-

nilaiketuhanan dan

kemanusiaan dalam

masyarakat.

Jawab

• Santun

• Peduli

• Percaya diri

• Kerja Sama

Jurnal:

• Catatan

pendidik

tentang sikap

peserta didik

saat di

sekolah

maupun

informasi

dari orang

lain

Penilaian Diri:

• Peserta didik

mengisi

daftar cek

tentang sikap

peserta didik

saat di

rumah, dan

di sekolah

Penugasan dan

Kinerja

•Mengidentifik

Bahasa

Indonesia 3.3 Menggali isi teks

pidato yang didengar

dan dibaca.

4.3 Menyampaikan pidato

hasil karya pribadi

dengan menggunakan

kosakata baku dan

kalimat efektif sebagai

bentuk ungkapan diri

3.3.1 Menyebutkan

pembicara dan

pendengar pidato

dengan benar.

3.3.2 Mengidentifikasi unsur-

unsur pidato dengan

benar

4.3.1. Menjelaskan tempat

dan suasana Pidato

dengan Benar

4.3.2. Menuliskan unsur-

Unsur-unsur

pidato

konsep

urutan isi

pidato

isi teks

pidato

hal-hal

pokok dalam

teks pidato

Berdiskusi untuk

menentukan pembicara

pidato, pendengar

pidato tempat, dan

suasana pidato.

Menyusun konsep

urutan isi pidato

Mengidentifikasi isi

teks pidato

Berdiskusi untuk

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

unsur pidato dengan

benar Rancangan

pidato

mengidentifikasi

unsurunsur

pokok dalam pidato.

Mengidentifikasi hal-

hal pokok dalam teks

pidato.

asi teks pidato

• Berdiskusi

tentang

perbedaan ciri

fisik laki-laki

sebelum dan

setelah

mengalami

pubertas

• Menyanyikan

lagu dalam

berbagai

tangga nada

• Membuat

karya tentang

cara menyikapi

masa pubertas

melalui ciri-

ciri yang

timbul

Mampu

menjelaskan

kewajiban

sebagai

siswa di

lingkungan

sekolah.

Mampu

menjelaskan

pelaksanaan

Ilmu

Pengetahuan

Alam

3.2 Menghubungkan ciri

pubertas pada laki-laki

dan perempuan

dengan kesehatan

reproduksi.

4.2 Menyajikan karya

tentang cara

menyikapi ciri-ciri

pubertas yang dialami

3.2.1 Menjelaskan ciri-ciri

masa

puber pada anak laki-

laki dan anak

perempuan

3.2.2 Mengidentifikasi ciri-

ciri masa

pubertas pada laki-laki

dan

perempuan.

4.2.1 Menceritakan

pengaruh perubahan

fisik pada anak laki-laki

dan anak perempuan

saat pubertas.

Ciri-ciri masa

puber anak

laki-laki dan

perempuan

pengaruh

perubahan

fisik pada

anak laki-laki

dan anak

perempuan

saat pubertas

cara

menyikapi

ciri-ciri

pubertas

Menjelaskan ciri-ciri

masa puber anak laki-

laki

dan anak perempuan

Mengidentifikasi ciri-

ciri pubertas pada anak

perempuan dan anak

laki-laki

Menjelaskan ciri-ciri

pubertas pada anak laki-

laki

Ilmu

Pengetahuan

Sosial

3.3 Menganalisis posisi

dan peran Indonesia

dalam kerja sama di

bidang ekonomi,

politik, sosial, budaya,

teknologi, dan

pendidikan dalam

lingkup ASEAN.

4.4 Menyajikan hasil

3.3.1 Mengidentifikasi

peran Indonesia di

ASEAN dalam bidang

ekonomi

dengan benar

4.3.1 Membuat laporan hasil

pengamatan

kerja sama di bidang

ekonomi, politik,

Peran

Indonesia di

ASEAN

dalam bidang

ekonomi

Peran

Indonesia di

ASEAN

dalam bidang

Melakukan pengamatan

untuk

Mengidentifikasi peran

Indonesia di ASEAN

dalam bidang ekonomi

Mengidentifikasi

peran Indonesia dalam

bidang politik di

ASEAN

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

analisis tentang posisi

dan peran Indonesia

dalam kerja samadi

bidang ekonomi,

politik, sosial, budaya,

teknologi, dan

pendidikan dalam

lingkup ASEAN.

sosial, budaya,

teknologi,

dan pendidikan dalam

lingkungan

ASEAN dengan benar

Politik

Peran

Indonesia

dalam bidang

sosial budaya

di ASEAN

hak dan

kewajiban

sebagai

warga negara

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Mampu

menuliskan

pelaksanaan

hak dan

kewajiban

sebagai

warga negara

dalam

kehidupan

sehari-hari

Seni Budaya

dan Prakarya

3.2 Memahami interval

nada

4.2 Memainkan interval

nada melalui lagu dan

alat musik

.

3.2.1. Menyanyikan lagu

sesuai interval

lagu dengan percaya

diri

3.2.2. Menjelaskan interval

nada dari

sebuah lagu dengan

percaya

diri.

4.2.1 Menuliskan interval

nada dari

sebuah lagu dengan

benar.

4.2.2 Memiliki rasa percaya

diri saat

menyanyikan lagu.

Interval Nada

pada lagu

Daerah asal

Alat musik

Tangga nada

Pengertian

tangga nada

diatonis

mayor dengan

benar

Menyanyikan lagu “Ibu

Kita Kartini”

untuknmengidentifikasi

berbagai interval nada.

Menyanyikan lagu

“Butet”.

Melakukan pengamatan

untuk menjelaskan

pengertian tangga nada

diatonis mayor.

Menyanyikan lagu

“Gundul-Gundul

Pacul”.

Melakukan kegiatan

pengamatan untuk

menjelaskan pengertian

tangga nada diatonis

minor.

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

Jambi, 22 Januari 2020

Guru Wali Kelas VI Peneliti

Tajiya Arusa, S.Pd.I M. Satria Budi

NUPTK. 1440764665210083 TPG. 161915

Mengetahui

Kepala Sekolah MI An Nizham

Muhsin, S.Pd.I

NUPTK. 5452761663120003

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

LAMPIRAN : Dokumentasi Penelitian Di Kelas VI

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …
Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : M. Satria Budi

Tempat /Tgl. Lahir : Teluk Pandak, 01 Maret 1998

NIM : TPG. 161915

Alamat Asal : Desa Teluk Pandak

Kec. Tanah Sepenggal

Kab. Bungo Provinsi Jambi.

Alamat Sekarang : Perumahan Edelweis

Kel. Kenali Besar

Kec. Alam Barajo Kota Jambi.

Pekerjaan : -

E-Mail : [email protected]

No. Telepon : 085384338499

Pengalaman Pendidikan Formal :

1. SD Negeri 190/II Teluk Pandak : Tamat Tahun 2010

2. MTs Negeri Teluk Pandak : Tamat Tahun 2013

3. MA Negeri 1 Bungo : Tamat Tahun 2016

Pengalaman Organisasi :

1. HM-P PGMI

2. Lembaga Dakwah kampus (LDK)

3. PMII

Motto Hidup

Artinya : Barang siapa yang menghendaki, tentu dia mengambil pelajaran darinya.

(qs. al-muddatsir :55)