penerapan metode pemb elajaran kooperatif tipe …

258
i PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun oleh: SUSI SULASTRI 041334039 Oleh: Susi Sulastri NIM. 041334039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Nov-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

i

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh:

SUSI SULASTRI

041334039

Oleh: Susi Sulastri

NIM. 041334039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

iv

PERSEMBAHAN

K upersembahkanS kripsi ini untuk:S pirit in my live J esus X ’tus

M ama& P apaA a, M ba, N daM as’Q Oniel’s

S emuayang mendukungaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

v

MOTTO

Tuhan tidak akan terlambat!

Juga tidak akan lebih cepat

Semuanya……

Dia jadikan indah tepat waktunya

“The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.”

Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu

tidak selalu kecil.

Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan

dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan

kecil pun harus segera dibetulkan.

Sukses adalah keberhasilan yang kita capai di dalam menggunakan talenta2

yang telah Tuhan berikan kepada kita. (Rick devos)

Manusia yang merencanakan, namun Tuhan yg menentukan (Thomas A. kempis)

“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

vii

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

viii

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournaments (TGT) Pada Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Keaktifan

Siswa”.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis

menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Ignatius Bondan suratno, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

ix

ix

4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

7. Seluruh mahasiswa angkatan 2004 yang juga telah memberi kritik dan saran

masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian

dan kerjasama yang baik selama ini.

8. SMA Santa Maria Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini.

9. Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd. selaku guru mitra dalam penelitian tindakan

kelas ini.

10. Siswi-siswi kelas X-D selaku subjek dalam penelitian ini.

11. Orangtuaku, Bapak Dodo Budiono, BA dan Ibu Yulita Asih Darmasih yang

telah memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral buat

Nci selama ini.

12. Keluarga besar mama dan papah yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

13. Kakakku Reinardus Dedi Barnadi dan kakak iparku Emilia Subinah yang telah

memberikan dukungan, semangat, dan doanya buat Nci selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

x

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xi

xi

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA

YOGYAKARTA

Susi Sulastri Universitas Sanata Dharma

2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan metode kooperatif tipe TGT pada pembelajaran ekonomi untuk peningkatan keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X-D, SMA Santa Maria, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi keterlibatan belajar siswa di kelas, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar kegiatan guru dalam proses pembelajaran, lembar instrument pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan siswa dalam kelompok, dan instrument refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (20%), komponen menjawab pertanyaan (35%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (75%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (75%), dan komponen menanggapi pendapat (35%). Pada siklus II menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (35%), komponen menjawab pertanyaan (20%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (90%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (85%), dan komponen menanggapi pendapat (25%). Dari kedua siklus tersebut menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam 3 hal yaitu dalam komponen mengajukan pertanyaan, komponen mengerjakan lembar kerja/tugas, dan komponen diskusi/interaksi dalam kelompok, sedangkan 2 hal lainnya yaitu komponen menjawab pertanyaan dan komponen menanggapi pendapat belum bisa meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xii

xii

ABSTRACT

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD OF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE IN ECONOMICS SUBJECT

TO INCREASE STUDENT’S ACTIVITY OF THE TENTH CLASS STUDENTS OF SANTA MARIA SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA

Susi Sulastri Sanata Dharma University

2009

This research aims to know the effect of the application of cooperative

learning method of TGT type on the subject of economics course to increase student’s activity. This research is an explorative action class research.

This research was conducted on the tenth grade students who belong to D class of Santa Maria Senior High School Yogyakarta. The implementation of this action class research is divided into two cycles which each step consists of four steps, they are: planning, action, observation, and the reflection. Collecting data was done by using observation of student’s activity in the classroom, teacher’s activity sheet observation, student’s activity sheet observation, class’s activity sheet observation, teacher’s activity sheet in teaching and learning process, class instrument sheet observation, student’s activity sheet observation in group, and reflection instrument. The data were analyzed by using descriptive and comparative analysis.

The result of the research on the first cycle shows that asking question component is 20%; method answering question component is 35%; finishing work/task sheet component is 75%; student’s ability of discussion/interaction in cooperative group component is 75%; and responding opinion component is 35%. On the second cycle shows that asking question component is 35%; answering question component is20%; finishing work/task sheet component is 90%; and responding opinion component is 25%. Those of two cycles state that the application of cooperative learning method of TGT type can increase student’s activity on three components, they are asking question component, finishing work/task sheet component, and discussion/interaction in group component, while two other components are answering question component and responding opinion component cannot increase students activity yet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xiii

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

ABSTRACT ...................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................. 4

C. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

D. Definisi Operasional ........................................................................... 4

E. Tujuan .................................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

A. Kajian Teoritis ..................................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xiv

xiv

1. Proses Belajar Mengajar ............................................................... 7

2. Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 10

3. Tipe Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 13

4. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ............................................... 15

5. Keaktifan ....................................................................................... 19

6. Mata Pelajaran Ekonomi ............................................................... 25

B. Kerangka Berfikir ............................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 31

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 31

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 31

C. Subjek dan Obyek Penelitian .............................................................. 32

D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 32

E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 37

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 46

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................... 50

A. Sejarah SMA Santa Maria ................................................................... 50

B. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................ 53

C. VISI MISI SMA Santa Maria Yogyakarta .......................................... 55

D. Sistem Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta ............................. 56

E. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta ............................................ 57

F. Organisasi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta .............................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xv

xv

G. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta ...................... 58

H. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................. 62

I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Santa Maria ............................. 63

J. Proses Belajar Dan Mengajar SMA Santa Maria ............................... 65

K. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ........................................................ 66

L. Majelis sekolah/ dewan sekolah/ komite sekolah ................................ 68

M. Hubungan Antara SMA Santa Maria Yogyakarta Dengan

Instansi Lain ........................................................................................ 69

N. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ....................................... 70

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN .................................. 72

A. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 72

1. Pra Penelitian ................................................................................ 72

2. Siklus Pertama ............................................................................... 80

a. Perencanaan ............................................................................. 80

b. Tindakan .................................................................................. 84

c. Observasi ................................................................................. 87

d. Refleksi ................................................................................... 94

3. Siklus Kedua ................................................................................. 100

a. Perencanaan ............................................................................. 101

b. Tindakan .................................................................................. 105

c. Observasi ................................................................................. 107

d. Refleksi ................................................................................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xvi

xvi

B. Analisis Komparatif Tingkat Keaktifan .............................................. 123

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ..................... 127

A. Kesimpulan ......................................................................................... 127

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 128

C. Saran .................................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 131

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xvii

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I ........................................................... 88

Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama ........................................ 90

Tabel 2.3 Instrumen Pengamatan Kelas .......................................................... 91

Tabel 2.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ............... 95

Tabel 2.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Siklus I ......................................................... 98

Tabel 2.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses

Pembelajaran pada Siklus I ............................................................. 99

Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II ......................................................... 108

Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua ........................................... 110

Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas ............................................................ 111

Tabel 3.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II .............. 115

Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Siklus II ......................................................... 118

Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam

Proses Pembelajaran pada Siklus II ................................................ 119

Tabel 4 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas X-D

Pokok Bahasan Ekonomi Makro Mikro .......................................... 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xviii

xviii

Tabel 5 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Belajar Siswa

dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II .................. 125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xix

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skenario Pembelajaran ................................................................ 134

Lampiran la Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................. 135

Lampiran Ib Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 139

Lampiran 2a Materi Siklus I: Ekonomi Makro Mikro .................................... 145

Lampiran 2b Materi Siklus II : Permasalahan yang Dihadapi Pemerintah di

Bidang Ekonomi ........................................................................ 147

Lampiran 3a Soal games siklus I: Mix and Match .......................................... 150

Lampiran 3b Soal games siklus II: The Trouble Tree ..................................... 151

Lampiran 4a Soal turnamen siklus I: Pertanyaan Berantai ............................. 152

Lampiran 4b Soal turnamen siklus II: Cerdas Cermat .................................... 154

Lampiran 5a Daftar Nama Siswa Kelas X-D SMA Santa Maria Yogyakarta 155

Lampiran 5b Grouping/Nama Kelompok ...................................................... 156

Lampiran 5c Skor Games dan Tournaments Siklus I ...................................... 158

Lampiran 5d Skor Games dan Tournaments Siklus II .................................... 159

Lampiran 6 Lembar Kegiatan Pra Penelitian .................................................. 160

Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian ..................... 164

Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian .................... 166

Lampiran 6c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Pra Penelitian ..................... 168

Lampiran 7 Lembar Observasi Keaktifan dan

Keterlibatan Belajar Siswa Pra Penelitian ................................... 170

Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siklus I ........................................................... 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

xx

xx

Lampiran 8a Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ................................ 183

Lampiran 8b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I .............................. 185

Lampiran 8c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Siklus I ............................... 187

Lampiran 9a Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 189

Lampiran 9b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok ... 191

Lampiran 9c Instrumen Pengamatan Kelas ..................................................... 192

Lampiran 9d Intrumen Pengamatan Kelas secara ringkas .............................. 194

Lampiran 9e Intsrumen Refleksi Guru ............................................................ 195

Lampiran 9f Instrumen Refleksi Siswa ........................................................... 196

Lampiran 9g Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses

Pembelajaran Siklus I ................................................................. 198

Lampiran 10 Lembar Kegiatan Siklus II ......................................................... 199

Lampiran l0a Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II .............................. 211

Lampiran l0b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ............................ 214

Lampiran l0c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Siklus II ............................. 216

Lampiran 11a Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses

Pembelajaran ............................................................................ 218

Lampiran 11b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok . 220

Lampiran 11c Instrumen Pengamatan Kelas ................................................... 221

Lampiran 11d Intrumen Pengamatan Kelas secara ringkas ............................ 223

Lampiran 11e Intrumen Refleksi Guru ........................................................... 224

Lampiran 11f Intrumen Refleksi Siswa .......................................................... 225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas

dan kuantitas pengajaran yang dilakukannya. Oleh sebab itu, guru harus

memikirkan dan membuat perencanaan dalam meningkatkan kesempatan belajar

bagi siswa. Guru harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa benar-benar

terlibat secara aktif baik secara fisik, mental, intelektual, dan emosional. Aktivitas

siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru diharapkan

pandai dalam membuat inovasi dalam penyampaian materi pelajaran agar menarik

bagi siswa sehingga membuat siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Seorang guru harus kreatif dalam mengemas sebuah proses

pembelajaran menjadi proses yang lebih menyenangkan.

Pada umumnya, guru cenderung mengajar berdasarkan pengalaman dan

kebiasaannya. Banyak guru menjalankan teknik pengajaran yang sama meski

materi pelajaran berbeda. Hal itu dikarenakan kecenderungan para guru mengejar

penyelesaian materi daripada menanamkan konsep yang lebih mendalam. Metode

ceramah dan diskusi merupakan metode yang sering digunakan oleh guru dalam

proses pembelajaran. Pada saat guru menerapkan ceramah, kecenderungan siswa

merasa bosan dalam mengikuti pelajaran, siswa tidak mendengarkan, acuh tak

acuh, bahkan ada yang tidak memperhatikan pelajaran sama sekali. Begitu pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

2

dengan kegiatan diskusi, siswa cenderung banyak yang ngobrol, sibuk sendiri,

tidak mau berpendapat,dll.

Berdasarkan pengalaman yang telah dialami peneliti pada saat masih

duduk di bangku SMA serta pengamatan peneliti di SMA Santa Maria, ketika

guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah, secara umum siswa hanya

diam saja, banyak siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, respon siswa

kurang, terlihat ketika guru mengajukan pertanyaan, tidak ada siswa yang

mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru tersebut. Mereka baru

bisa menjawab ketika siswa tersebut ditunjuk oleh guru. Sama halnya dengan

diskusi, di dalam kelompok terlihat ramai seperti sedang bertukar pendapat, tetapi

sebenarnya dalam diskusi tersebut keramaian siswa bukan karena sedang bertukar

pendapat, melainkan yang dibahas adalah urusan masing-masing, sms-an/main

handphone, ngobrol bahkan pada saat mengerjakan soal diskusi, siswa lain

menyerahkan sepenuhnya kepada siswa yang lebih pintar untuk mengerjakan soal

tersebut. Selain itu juga peneliti telah melakukan wawancara dengan salah satu

guru ekonomi yang bernama Ibu Erna pada tanggal 29 November yang

merupakan guru akuntansi. Beliau mengatakan bahwa sebagian besar keadaan

yang terjadi adalah siswa cenderung main handphone, baca komik, pacaran, dan

ketika kerja kelompok pun tidak ada kerja sama yang baik, apalagi dengan siswa

laki-laki yang menyuruh perempuan saja yang mengerjakan.

Dari berbagai masalah di atas, menunjukkan bahwa dengan penggunaan

metode ceramah dan diskusi dirasa belum efektif. Hal ini menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

3

kurangnya keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, dengan

menggunakan metode pembelajaran tertentu dapat mendorong siswa untuk lebih

antusias lagi dalam mengikuti pelajaran.

Ada berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam

mengatasi kondisi pembelajaran seperti: Cooperative Learning, CTL, Active

Learning, Quantum Learning. Adapun alasan mengapa menggunakan

pembelajaran kooperatif adalah agar dengan pembelajaran tersebut, siswa dapat

meningkatkan belajarnya dimana terciptanya aktivitas dan interaksi siswa dalam

kelompok. Metode pembelajaran ini pada dasarnya merupakan pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam suatu

kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen (tinggi, rendah, sedang).

Keaktifan siswa dalam kelompok tersebut dapat menimbulkan kerja sama dan

saling membantu dengan siswa lainnya dalam tugas tugas terstruktur dimana guru

bertindak sebagai fasilitator.

Ada berbagai macam pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar, salah satunya pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournamens (TGT). Metode pembelajaran ini adalah salah satu metode

pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar di dalam suatu kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh

siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di

dalamanya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan (Slavin,

1995:84). Dengan penerapan metode TGT ini, diharapkan siswa dapat termotivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

4

untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan dalam proses

pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeyakinan bahwa

metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat digunakan untuk

meningkatkan keaktifan siswa di kelas.

B. Batasan Masalah

Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilihat dari berbagai tipe,

tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran kooperatif tipe

TGT untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan:

bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk

meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran?

D. Definisi Operasional

1. Pembelajaran Kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi

kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama dengan teman sebayanya

dalam tugas-tugas yang terstrukstur yang terdiri dari dua orang atau lebih

untuk mencapai tujuan belajar dan masing-masing siswa bertanggung jawab

penuh atas pembelajaran yang mereka jalani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

5

2. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan

status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur

permainan.

3. Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang

perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang

banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui

pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, distribusi.

4. Keaktifan merupakan suatu sikap berani berpendapat, keberanian bertanya,

kemampuan menjawab pertanyaan, serta kemampuan dalam mengerjakan

lembar kerja/tugas baik sendiri maupun dalam kelompok sehingga terjadi

interaksi antar siswa dengan siswa dan guru.

5. Proses belajar adalah tahapan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik

yang terjadi dalam diri siswa.

6. Mengajar adalah suatu upaya yang membantu siswa memudahkan kegiatan

belajar siswa, yang mana dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa

dengan para siswa agar siswa terlibat dalam aktivitas belajar.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti tentang

peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran ekonomi melalui penerapan

metode kooperatif tipe TGT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

6

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :

1.Bagi guru

Dengan adanya penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif ini, dapat memberikan masukan untuk para guru agar guru tersebut

kreatif dalam menerapkan metode-metode pembelajaran sehingga kesannya

tidak monoton dan tidak menimbulkan kebosanan.

2.Bagi Siswa

Peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru

melalui model pembelajaran kooperatif akan berpengaruh positif terhadap

peningkatan kualitas mereka dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap

kepedulian tanggung jawab sosialnya

3.Bagi Peneliti

Sebagai calon guru, peneliti dapat memanfaatkan dan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar yang sesuai dengan

tuntutan pendidikan saat ini yaitu yang berpusat pada siswa.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya

berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran dan aktivitas pengajaran di

lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Proses Belajar Mengajar

Winkel (1996:59) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu

aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang dapat menghasilkan sejumlah perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap dimana perubahan

yang dimaksud bersifat relatif konstan dan tetap melekat. Seperti halnya

dikemukakan Oemar Hamalik (1983:21), belajar yaitu suatu bentuk

pertumbuhan/perubahan di dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara- cara tingkah laku yang baru melalui pengalaman dan latihan.

Secara tradisional, belajar merupakan upaya menambah dan

mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Tetapi sejalan dengan

perkembangan zaman yang semakin modern, belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan

pengalaman (Sumantri, 2001:13). Definisi dari pengertian belajar secara

modern ini memuat dua unsur penting, yaitu pertama belajar adalah

perubahan tingkah laku, dan kedua perubahan yang terjadi adalah terjadi

karena latihan atau pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

8

Suatu proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah

(1995:109) bahwa proses belajar adalah tahapan perilaku kognitif, afektif,

dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat

positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan

sebelumnya

Menurut BF Skinner (Syah, 1995:64) berpendapat bahwa belajar ”....a

process of progresive behavior adaptacion”, yang berarti bahwa belajar

merupakan suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang

berlangsung secara progresif. Menurut Hintzman (Syah 1995:65)

mengatakan bahwa ”Learning is a change in organism due to experience

which can effect the organism behavior”, yang artinya belajar merupakan

suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan

yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

organisme tersebut.

Kemudian menurut Wittig (Syah, 1995:65) mendefinisikan belajar

sebagai ”any relatively permanent change in an organism’s behavioral that

occurs as a result of experience”, bahwa belajar adalah perubahan yang

relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah

laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

Kemudian pengertian mengajar itu sendiri menurut Muhibin (1995:70)

adalah suatu upaya yang membantu siswa memudahkan kegiatan belajar

siswa, yang mana dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

9

para siswa agar siswa terlibat dalam aktivitas belajar. Di dalam kegiatan

mengajar juga sebaiknya terjadi hubungan antara guru dengan siswa yang

bersifat suatu pengajaran, maksudnya adalah siswa disini melakukan suatu

aktivitas belajar melalui interaksi dengan kegiatan tahapan mengajar yang

dilakukan guru. Di dalam kelas juga guru sebaiknya memanfaatkan

komunikasi yang tidak hanya satu arah antara guru dengan murid saja tetapi

juga komunikasi antara siswa dengan siswa agar siswa dapat belajar secara

aktif.

Hal lain juga diungkapkan oleh Burner (Nasution, 1984:9) bahwa

proses belajar dibedakan ke dalam tiga fase, yaitu : a) informasi,

menyangkut materi yang akan diajarkan baik yang memperluas atau

menambah pengetahuan maupun yang bertentangan dengan yang telah kita

ketahui sebelumnya ; b)transformasi, berkenaan dengan proses

memindahkan materi, pengubahan informasi dalam bentuk yang lebih

abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas ;

c) evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana

keberhasilan proses yang telah dilakukan oleh pembelajar dan pengajar.

Evaluasi juga berisi penilaian pengetahuan yang diperoleh dan apakah

trasformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gajala-gajala lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

10

2. Pembelajaran Kooperatif

Ada beberapa pengertian pembelajaran kooperatif menurut beberapa

ahli, yang diantaranya adalah:

Menurut Anita Lie (2002:12), pembelajaran kooperatif merupakan

sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk

bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur . Hal

senada juga dikemukakan oleh Etin Sulihatin & Raharjo (2007:4) bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu sikap atau perilaku bersama dalam

bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang

teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana

keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota.

Sedangkan menurut pendapat Slavin (1995:2), pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam

kelompok kecil siswa untuk saling membantu dalam mempelajari materi

pembelajaran. Nurhadi (2004:112) juga mengatakan pembelajaran

kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan

kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi

belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif juga

merupakan suatu model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas

pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran

tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar para pelajar

dalam suatu kelompok yang bersifat sosial dan masing-masing pelajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

11

bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani (Kagan,

1994:8)

Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (Nur, 2000:193) adalah sebagai berikut: a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang dikerjakan dalam kelompok. b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua

anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung

jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan

membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta untuk mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Selain dari unsur-unsur di atas, metode kooperatif juga memiliki beberapa ciri-ciri (Carin, 1993:69), yang diantaranya adalah sebagai berikut: a. Setiap anggota memiliki peran. b. Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa. c. Setiap kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-

teman sekelompoknya. d. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan

interpersonal kelompok. e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan

komunikasi dengan tujuan agar para siswa saling berbagi kemampuan,

saling belajar berfikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling

memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar,

saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

12

Dengan metode pembelajaran ini, diharapkan siswa semakin aktif

dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori,

pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerja sama dengan siswa lainnya.

Menurut Kagan (1994:815), terdapat lima prinsip yang harus dikembangkan

dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :

a. Saling Ketergantungan Positif Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri. Pencapaian suatu tujuan individual dihubungkan dengan tujuan pelajar yang lain sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antar pelajar.

b. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika

tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Pengajaran yang efektif dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilakukan. Siswa mempunyai komitmen yang kuat untuk mengerjakan tugas karena dia harus mempertanggungjawabkan aktivitasnya sehingga tidak mengganggu kinerja tim.

c. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa siswa lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu siswa saja. Hasil kerjasama ini jauh lebih besar dari jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap anggota mempunyai perbedaan-perbedaan. Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

13

d. Komunikasi Antar Anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Ketrampilan berkomunikasi dalam kelompok ini juga merupakan proses panjang. Pembelajar tidak bisa diharapkan langsung menjadi komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa. Komunikasi antar anggota juga bisa dikatakan sebagai kesediaan para anggota kelompok untuk saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka.

e. Evaluasi Proses Kelompok

3. Tipe Pembelajaran Kooperatif

Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8)

yang diantaranya adalah:

a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok

terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan

mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota

kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua

siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa

yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

14

b. Teams Games Tournaments (TGT)

Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara

heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan

mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam

kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota

kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT

diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan

anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari

turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan

disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-

rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh

akan menentukan penghargaan kelompok.

c. Jigsaw

Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil

secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas

untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka

bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model

jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain

yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik

yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan

mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk

menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

15

bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-

masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-

teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah

pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan

penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama

seperti STAD.

d. Learning Together

Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa

dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu

lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian

secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil

kerja individual.

e. Group Investigation

Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan

kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa

diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa

yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri

bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana

mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.

4. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments ( TGT)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

16

metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan

aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran

siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang pembelajaran

kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks

disamping menumbuhkan tanggung jawab, persaingan sehat keterlibatan,

kerja sama

Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin,

1995:84-88)

a. Presentasi Kelas

Materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar

diperkenalkan kepada siswa melalui presentasi kelas. Kegiatan ini

biasanya dilaksanakan melalui pengajaran secara langsung yang dipandu

oleh guru. Pada saat guru menyampaikan materi, siswa diharapkan

memperhatikan materi tersebut. Hal ini dikarenakan akan memudahkan

siswa dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal pada kegiatan

belajar kelompok.

b. Kelompok (team)

Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok

bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

17

oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok

menguasai materi pembelajaran tersebut.

Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu

menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerjasama

dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung,

seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh

meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan

tugas secara bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok

tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena

mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab

pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan

oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru.

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang

anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau

etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama

teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota

kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

c. Permainan

Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah

mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Game terdiri dari

pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang

didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

18

game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa

memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai

dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan

mendapat skor.

d.Turnamen (Tournament)

Turnamen disini merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota

yang berbeda. Pelaksanaan turnamen biasanya dilakukan setelah guru

menjelaskan materi dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok.

Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu

meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja

turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru

kelas dan hasil dari tes sebelumnya (dalam penelitian ini ada 4 meja

turnamen yaitu meja I, meja II, meja III, dan meja IV yang masing-

masing terdiri dari 5 orang siswa).

Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di

meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan

nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan

menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-

pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada

siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan,

maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

19

turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab

dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat

nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.

e. Penghargaan Kelompok

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-

masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor

memenuhi kriteria yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap

kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat

dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan

setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya.

5. Keaktifan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:17) aktivitas diartikan

sebagai keaktifan, kegiatan, kesibukan. Kata aktivitas berasal dari bahasa

Inggris dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono, 1998:13).

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer disebut

aktivitas berasal dari kata kerja yang berarti giat, rajin, selalu berusaha,

bekerja atau belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat prestasi

yang gemilang.

Menurut Sriyono (1994:85), aktivitas adalah segala kegiatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

20

dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses

belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa

untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi

selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah

kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan

pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan

bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas

yang diberikan. Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan

salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.

Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku

seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi

tugas belajar, dan lain sebagainya.

Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran

adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan

menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun

dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi

segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan

kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa

akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang

akan mengarah pada peningkatan prestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

21

Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar

adalah salah satu kunci keberhasilan pencapaian peranan pendidikan.

Aktivitas merupakan asas penting dalam asas didaktik karena belajar sendiri

merupakan suatu kegiatan dan tanpa adanya kegiatan tidak mungkin

seseorang belajar. Aktivitas sendiri tidak hanya aktivitas fisik saja tetapi

juga aktivitas psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan

anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya

duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis

adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau

banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani, 2004: 6).

Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman

pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan

merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak

didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan

agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif

dalam kegiatan belajar. Menurut Piaget (Pardjono, 2001:2006), ada 4

prinsip belajar aktif, yaitu: a) siswa harus membangun pengetahuannya

sendiri, sehingga bermakna, b) cara belajar yang paling baik adalah jika

mereka aktif dan berinteraksi dengan objek yang konkrit, c) belajar harus

berpusat pada siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses belajar

mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri.

Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

22

mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna, d) Siswa

(peserta didik) harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan obyek

yang nyata.

Jadi belajar harus dialihkan yang semula berpusat pada guru menjadi

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dan karena sekolah merupakan

sebuah miniator dari masyarakat maka dalam proses pembelajaran harus

terjadi saling kerjasama dan interaksi antar berbagai komponen yang

terbaik. Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati,

dimana siswa belajar dengan mengalaminya sendiri pengetahuan yang dia

pelajari. Dengan mengalami sendiri, siswa memperoleh pengetahuan

pemahaman dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan

nilai. .Beberapa aktivitas siswa pendidikan saat ini menghendaki peranan

aktivitas siswa dalam kegiatan interaksi dalam pembelajaran.

Hal ini tidak berarti guru pasif atau tidak aktif dalam pembelajaran

berlangsung, tetapi guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator agar

siswa menjadi lebih aktif dan kreatif belajar. Herman Handoyo (Rias,

1988:121-123) mengklasifikasikan aktivitas belajar atau yang menurutnya

disebut aktivitas intelektual siswa, seperti pada uraian di bawah:

a. Menguji. Pada waktu guru memberikan materi, guru hendaknya melibatkan intelektual siswa yaitu dengan menguji dan eksplorasi situasi. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengabstraksi dan menemukan. Mengabstraksi berarti mengidentifikasi esensi dari bentuk atau struktur dari hal yang diketahui sedangkan menemukan berarti menghasilkan sesuatu yang dianggap baru dengan menggunakan imajinasi, pikiran atau eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

23

b. Mengungkapkan. Aktivitas ini mengharapkan siswa dapat menghasilkan kata, kalimat, bagan atau tabel dengan menggunakan simbol yang sesuai dengan situasi masalahnya. Ini merupakan proses belajar untuk mengkonstruksi model-model dari situasi masalah yang dihadapi.

c. Membuktikan. Apabila siswa sudah berhasil merumuskan sesuatu, mereka perlu membuktikan berdasarkan argumen atau alasan yang terstruktur.

d. Mengaplikasikan masalah. Konsep dan prosedur yang telah diketahui perlu diaplikasikan ke situasi baru. Dalam mengaplikasikan mungkin siswa harus dapat mengabstraksikan.

e. Menyelesaikan masalah. Dari suatu masalah kompleks yang dihadapi namun belum pernah diselesaikan, seorang siswa harus menyelesaikan dengan konsep atau teorema serta prosedur yang telah dikuasai.

f. Mengkomunikasikan. Aktivitas ini berupa pertukaran informasi diantara siswa, masing–masing dengan menggunakan simbol yang sama. Para siswa harus mendapat kesempatan untuk menyatakan gagasan secara verbal dan tertulis, mengkomprehensikan dan menginterpretasikan gagasan–gagasan yang nyatakan siswa lain.

Klasifikasi aktivitas belajar di atas menunjukkan bahwa aktivitas

dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas disini tidak

hanya terbatas pada aktivitas jasmani saja yang dapat secara langsung diamati

tetapi juga meliputi aktivitas rohani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

24

Dampak Aktivitas Siswa

Kecenderungan dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk

yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai

kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang

lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif sendiri. Menurut

Bruner (Gani:2003) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang

terjadi secara bertahap (episode). Episode tersebut terdiri dari informasi,

transformasi, dan evaluasi. Informasi menyangkut materi yang akan

diajarkan, transformasi berkenaan dengan proses memindahkan materi, dan

evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana

keberhasilan proses yang telah dilakukan oleh pembelajar dan pengajar.

Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif

sendiri, tanpa adanya aktivitas, maka proses belajar tidak mungkin terjadi.

Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar, siswa yang sebagai subyek

haruslah aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat

diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktvitas, belajar tidak akan mungkin

berlangsung dengan baik.

Ada beberapa hal untuk mengetahui keaktifan siswa di dalam proses

pembelajaran, meliputi beberapa hal:

1) Mengajukan pertanyaan;

2) Menjawab pertanyaan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

25

3) Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja;

4) Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok;

5) Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat dari guru/temannya.

6. Mata Pelajaran Ekonomi

Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang

mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan

sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi,

distribusi. Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi dimulai dari masalah-

masalah ekonomi yang terjadi dalam kehidupan. Adapun ruang lingkupnya

adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan, mencakup aspek-aspek

ekonomi, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian,

kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Sedangkan menurut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ekonomi merupakan ilmu tentang

perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang

bervariasi dan berkembang dengan sumberdaya yang ada melalui pilihan-

pilihan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Fungsi dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah mengembangkan

kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai

kenyataan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

26

serta terlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang ada pada

masyarakat.

Tujuan dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah : a) membekali

siswa dengan sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk lebih

mendalami ilmu ekonomi, b) membekali siswa dengan nilai-nilai etika

ekonomi, c) membantu siswa untuk memiliki jiwa wirausaha, d) membantu

siswa untuk mengetahui dan mengerti peristiwa serta permasalahan

ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Ruang lingkup ekonomi terdiri atas perilaku ekonomi dan

kesejahteraan, mncakup aspek-aspek ekonomi, ketergantungan, spesialisasi

dan pembagian kerja, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan.

B. Kerangka Berfikir

Karps dan Yoel (1998) melakukan pengamatan di tingkat perguruan

tinggi dan menemukan dalam kelas dengan mahasiswa yang berjumlah

kurang dari 40, hanya empat-lima mahasiswa saja yang menggunakan 75%

dari waktu interaksi yang disediakan. Steven dan Slavin (1995) melakukan

penelitian selama dua tahun dengan menggunakan model kooperatif yang

menerapkan kerja sama sebagai filosofi untuk mengubah organisasi sekolah

dan ruang kelas serta proses instruksionalnya. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa setelah dua tahun, dengan keaktifan siswa memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

27

prestasi akademik yang jauh lebih tinggi pada mata pelajaran serta para siswa

juga memiliki hubungan sosial yang lebih baik.

Ross dan Raphael (1990) menemukan bahwa komunikasi dalam

kelompoklah yang menyebabkan meningkatnya prestasi akademik siswa.

Antil, dkk (1998) melakukan studi untuk meneliti hubungan antara kelaziman,

konseptualisasi, dan praktek penggunaan pembelajaran kooperatif oleh guru-

guru SD. Berdasarkan wawancara dengan 21 guru yang dipilih secara acak

dari 85 guru SD, hasil penelitiannya ini menunjukkan bahwa mereka

menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan beberapa pertimbangan

bahwa pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam hal-hal sebagai

berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan akdemik

Berdasarkan penelitian ini, sekitar 76% atau dari 16 guru meyakini bahwa

pembelajaran kooperatif sangat membantu memajukan pengetahuan

akademik siswa. dalam pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa, mempercepat proses

belajar siswa. Slavin (1995) juga mengatakan bahwa dalam pembelajaran

kooperatif siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang

terdiri dari empat-lima orang . Hal ini dimaksudkan agar interaksi siswa

menjadi maksimal dan efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

28

2. Siswa Terlibat Aktif

Pembelajaran kooperatif membantu siswa berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran. Dari 15 guru (17%) yang diteliti, mereka mengungkapkan

bahwa pembelajaran kooperatif sangat baik, hal ini dikarenakan dalam

pembelajaran kooperatif siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran,

aktif dalam belajar, dan bisa bekerja sama di dalam kelompok untuk

menyelesaikan tuga-tugas yang diberikan.

3. Pengetahuan Sosial

Kepercayaan kelompok terpusat pada keunggulan aspek sosial dari

pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif, pelajar dibantu

untuk belajar bekerja sama dengan teman sebayanya dan berusaha untuk

menemukan nilai kebersamaan di dalam kelompok belajar. Dalam

pembelajaran kooperatif juga siswa dapat belajar tentang keterampilan

sosial seperti belajar mengemukakan pendapat, belajar mendengarkan

orang lain serta belajar saling menghormati terhadap yang lain.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode alternatif yang

dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran di sekolah.

Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe metode

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan. Pada pembelajaran

kooperatif tipe TGT ini sangat ditekankan kerja sama dan kebersamaan dalam

kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tujuan yang sama yaitu

mendapatkan penghargaan yang terbaik. Untuk mendapatkannya, masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

29

masing individu harus menyumbangkan nilai yang terbaik karena pada

prinsipnya dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok ditentukan

oleh keberhasilan individu sebagai anggota kelompok. Tanggung jawab

individu juga sangat diperlukan dalam kelompok. Untuk dapat memahami

materi dan mengerjakan soal-soal dengan baik, mereka harus terlibat secara

aktif dalam kelompok. Adanya penghargaan kelompok menimbulkan masing-

masing anggota kelompok memiliki motivasi belajar yang kuat.

Sesuai dengan tuntutan penbelajaran saat ini yaitu student oriented

(pembelajaran yang berpusat pada siswa), diharapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi

perolehan hasil belajar siswa, baik itu dilihat dari pengaruhnya terhadap

penguasaan materi maupun dari pengembangan dan pelatihan sikap serta

keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan

bermasyarakat.

Dalam belajar sangat diperlukan adanya suatu aktivitas, sebab pada

prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku

menjadi kegiatan. Tidak akan ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah

sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam

interaksi belajar mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam

kelas saja oleh siswa, tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapanpun,

dimanapun agar mendapat prestasi yang baik. Biasa melakukan, seperti halnya

aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, rajin belajar setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

30

waktu tanpa ada harus menunggu disuruh, rajin membaca buku-buku yang

berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh guru, rajin mencoba

mengerjakan soal-soal yang terdapat di dalam buku, dan juga melakukan

aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu

penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan

substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau

usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam

sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:44). Penelitian ini

merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan

tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan

memecahkan masalah. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan

informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keaktifan

siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai

usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.

B. Lokasi dan waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SMA Santa Maria, Jalan Ireda No. 19 A

Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

32

C. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-D SMA Santa Maria

Yogyakarta. Obyek penelitiannya adalah peningkatan keaktifan siswa pada

mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif

tipe TGT .

D. Prosedur Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali

dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran

di kelas sebelum menggunakan metode TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu

mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup

observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain

dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga

mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan

kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah

menggunakan metode TGT.

Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-

masing siklus terdiri dari empat langkah.

1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode

penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk

meningkatkan pemahaman siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

33

2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya

meningkatkan pemahaman siswa.

3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi

terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk menumbuhkan

tingkat pemahaman siswa.

Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam

penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

a. Siklus pertama.

Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan

atau tatap muka di kelas meliputi sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa

penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi sebagai

berikut.

a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk

memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi

siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan

dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

34

pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi presentasi, soal-soal

latihan, lembar jawab siswa dan lembar observasi.

b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :

1) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal);

2) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal);

3) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal);

4) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran;

5) lembar instrumen pengamatan kelas;

6) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok;

7) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas;

8) instrumen refleksi.

2) Tindakan

Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif

tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

a) Mengajar

Mempersentasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan,

tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan

motivasi. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi

dalam presentasi kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran

langsung, baik dengan ceramah atau diskusi yang dipimpin oleh

guru. Pada saat presentasi berlangsung, siswa harus benar-benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

35

memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan oleh

guru. Hal itu dikarenakan akan membantu siswa bekerja lebih baik

pada saat kerja kelompok dan pada saat games/permainan karena

skor permainan akan menentukan skor kelompok.

b) Belajar Kelompok

Siswa dibagi dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan

5 orang secara heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis

kelamin, ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih

mendalami materi bersama teman kelompoknya atau lebih khusus

untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik

dan optimal pada saat permainan.

c) Games/Permainan

Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

menguji pengetahuan yang didapat siswa dalam presentasi kelas

dan belajar kelompok. Pertanyaan-pertanyaan itu berisi

pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor, siswa memilih kartu

bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan

nomor tersebut. Jika siswa tersebut menjawab benar maka akan

mendapatkan skor yang nantinya akan dikumpulkan siswa untuk

babak turnamen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

36

d) Turnamen

Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu setelah guru

melakukan presentasi kelas dan kelompok. Turnamen yang

pertama, guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen.

Lima siswa dikelompokkan pada meja I, lima siswa berikutnya

pada meja II, dan seterusnya.

3) Observasi

Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam

tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari

pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi keterlibatan dan interaksi siswa

dalam diskusi kelompok kooperatif. Keterlibatan siswa nampak dari

keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan

juga direkam dengan menggunakan video camcorder.

4). Refleksi

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan

hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa. Ada dua macam

refleksi yang dilakukan.

a) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk

mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan

pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

37

b) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui

apakah target yang ditetapkan sesuia dengan indikator keberhasilan

tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-

reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa

dalam kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi

dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan pada

pertemuan berikutnya.

b. Siklus kedua

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama

dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya.

Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus

pertama.

E. Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Perencanaan

Dalam tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Dalam RPP ini guru dan peneliti menetapkan langkah-langkah apa saja

yang akan dilakukan dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

38

saja yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan

perbaikan yang direncanakan. Hal-hal yang terkandung di dalam RPP

yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan,

tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan

strategi/prosedur pembelajaran

b. Grouping

Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, siswa

dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 5 orang. Adapun

pembagian kelompok di sini telah ditentukan terlebih dahulu oleh guru

mitra sebagai pihak yang lebih mengerti tentang siswa yang heterogen.

2. Tindakan

Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT

yang telah direncanakan. Instrumen yang dibutuhkan dalam mengukur

tingkat keaktifan siswa dipilah menjadi tiga bagian, yaitu secara

menyeluruh (kelas), kelompok, dan secara individu. Dalam mengukur

keaktifan kelas digunakan lembar observasi keaktifan dan keterlibatan

belajar siswa, sedangkan untuk mengukur keaktifan siswa di dalam

kelompok instrumen yang diperlukan yaitu lembar observasi kegiatan

belajar siswa dalam kelompok.

3. Observasi

Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara

teliti dan sistematis (Arikunto, 1998:139). Pengumpulan data melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

39

observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel

untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di

kelas. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada

Bergerman (1992) dan Tantra (2006:15) yang mengacu pada tiga kelompok

yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen

untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student), dan instrumen

untuk mengobservasi kelas (observing classroom).

a. Observasi pra penelitian

1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)

Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam

proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat

catatan anekdotal (lampiran 6a). Catatan anekdotal berisi tentang

jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang

dilakukan oleh guru selama pembelajaran.

2) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing

student).

Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas siswa dalam

proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat

catatan anekdotal (lampiran 6b). Catatan anekdotal di sini berisi

tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa

selama pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

40

3) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)

Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan kelas dalam

proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat

catatan anekdotal (lampiran 6c). Catatan anekdotal berisi tentang

jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang terjadi

di kelas selama pembelajaran.

b. Observasi saat PTK dilaksanakan

1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)

Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam

proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat

catatan anekdotal (lampiran 8a dan 10a) dan dalam bentuk lembar

observasi kegiatan guru (lampiran 9a dan 11a). Catatan anekdotal

berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai

aktivitas yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran. Lembar

observasi kegiatan guru tampak di bawah ini (Septi: 2008, 193)

No Deskripsi 1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan

kooperatif dengan tipe TGT 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum

menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen

5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

41

6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan

8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah

12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri

14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.

15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan

16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja

17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain

18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku

19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan

20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen

21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen 22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang

memiliki skor terbaik 23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui

ulangan pada akhir pokok bahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

42

2) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing

student).

Dalam penelitian ini, observasi terhadap perilaku siswa dilakukan

peneliti dengan membuat lembar observasi kegiatan siswa

(lampiran 9c,9d,11c dan 11d). Lembar observasi kegiatan siswa ini

nampak dalam tabel seperti berikut ini (Septi: 2008, 199):

a) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok

Keterangan Ya Tidak Catatan

1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

2. Saling bertukar pendapat 3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada

kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan

maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman

satu kelompok

b) Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa

No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)

1 Siswa mengajukan pertanyaan

2 Siswa menjawab pertanyaan

3 Siswa aktif mengerjakan tugas

4 Siswa aktif dalam diskusi

5 Siswa mengemukakan/

menanggapi pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

43

Untuk mengetahui tingkat keaktifan dan keterlibatan siswa selama

proses belajar mengajar serta dengan membuat catatan anekdotal

(lampiran 8b dan 10b)

3) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)

Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas kelas dalam

proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat

catatan anekdotal (lampiran 8c dan 10c) dan dalam bentuk

instrumen pengamatan kelas (lampiran 9bdan 11b). Catatan

anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik

tentang aktivitas siswa selama pembelajaran. Lembar observasi

kelas nampak dalam table berikut (Septi: 2008, 195):

No Deskripsi 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para

siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan. 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan

di kelas (sekolah) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan

dalam penggabungan di dalam kelompok. 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan

beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas). 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam

kerja kelompok. 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja

kelompoknya. 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat

kerja kelompok. 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

44

yang terbaik. 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika

menghadapi kesulitan. 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi

yang digunakan. 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan. 14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama. 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan

jelas. 17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal

satu sama lain dengan baik. 18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang

diberikan mudah. 19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat

atau masukan buat kelompok.

4. Refleksi

Dalam tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan pembuatan

kesimpulan hasil observasi. Instrumen yang diperlukan adalah lembar

refleksi guru (lampiran 9e dan 11e) dan lembar refleksi siswa (lampiran 9g

dan 11g). Lembar refleksi guru dan siswa ini nampak dalam tabel sebagai

berikut (Septi: 2008, 200-201):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

45

a). Lembar refleksi guru No Uraian 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran :

a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan

2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun

3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan

b). Lembar refleksi siswa No Aspek yang diamati

1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen KBM a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan

2 Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

46

yang telah Anda ikuti? 3 Selama kerja kelompok saya :

a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

5 Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam

pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang

dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data dilakukan dengan

cara sebagai berikut.

1.Observasi

Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara

teliti dan sistematis (Arikunto, 1998:28). Pengumpulan data melalui

observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel

untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa

dikelas.

2.Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas

dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125). Teknik ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

47

digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan aktivitas belajar siswa

serta pandangan dari guru dan siswa terhadap metode TGT yang diterapkan

dalam pembelajaran ekonomi.

3.Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui

sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa

kelas X-D, serta rekaman proses tindakan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui

keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai

berikut.

1. Analisis Deskriptif

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala

yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe TGT

sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

48

2. Analisis Komparatif

Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan keaktifan

belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian,

siklus pertama, dan siklus kedua.

Tabel

Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan dalam Proses Pembelajaran

Indikator Keberhasilan

Komponen Situasi Awal (%)

Target (%)

Siklus I (%)

Siklus II (%)

Deskripsi

Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.

5 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan.

Keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan

20 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan

Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas

10 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja/ tugas

Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif

20 Jumlah siswa yang aktif (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan masalah dalam kelompok.

Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat gur/temannya

10 Jumlah siswa yang dapat menanggapi pendapat guru/temannya

Sumber: Data hasil penelitian diolah Catatan: Situasi awal diketahui dari hasil observasi di dalam kelas yang kemudian

didiskusikan dengan guru mitra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

49

Tabel Proses Pengumpulan Data & Analisis Data

No Kegiatan Output

1 Penyusunan perangkat pembelajaran

Rencana pembelajaran (RP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

2 Pemetaan kemampuan siswa

Kelompok-kelompok heterogen beranggotakan 5 orang

3 Penyusunan instrumen pengumpulan data

Instrumen observasi dan lembar kerja

4 Pembelajaran ekonomi dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT

Kegiatan membaca, diskusi kelompok, membuat rangkuman, kuis

5 Observasi kegiatan belajar mengajar

Data partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kelompok

6 Pengumpulan dokumen rangkuman presentasi

Data kemampuan siswa merangkum hasil belajar

7 Analisis data Keaktifan belajar siswa 8 Refleksi Dampak tindakan pada keaktifan

belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

50

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH SMA SANTA MARIA

SMA Santa Maria Yogyakarta merupakan salah satu sekolah di bawah

naungan Yayasan Marsudirini. Sekolah bertaman asri ini berlokasi di tengah

kampung, persisnya di Jalan Ireda 19A. Sebelum menempati gedung ini,

SMA Santa Maria berlokasi di Jalan Brigjen. Katamso 2 sekompleks

dengan TK, SD dan SMP. Sekolah khusus putri ini mempunyai visi

memadukan humaniora, intelektual dan nilai-nilai kepribadian untuk

menumbuhkembangkan potensi putri-putrinya menjadi manusia yang utuh

siap memasuki perguruan tinggi maupun berkarya dalam hidup

bermasyarakat. Sejak berdiri pada 16 Januari 1967 yang saat itu dipimpin

oleh H.J. Sunarjo Hadiwiyoto, SMA Santa Maria dilaksanakan pada sore hari,

mulai 1 Januari 1970 SMA Santa Maria masuk pagi dan dipimpin oleh Dra.

Sr. M. Leonarda OSF dan menyandang status disamakan pada 20 Januari

1990. Sedangkan Nilai Akreditasi yang baru saja diterima dari badan

Akreditasi Sekolah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu :

PERINGKAT AKREDITASI : A

NILAI AKREDITASI : 90,13

NOMOR : 9.1./BAS-DIY/III/2005, 9 Maret 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

51

Sesuai dengan visi dan misi, SMA Santa Maria tidak hanya

membekali para siswinya dengan kemampuan intelektual melalui pemberian

kurikulum seperti SMA negeri, tetapi juga pendampingan kepribadian seperti

week end, rekoleksi, retret, outbound, dsb. Salah satu tujuan pendidikan SMA

Santa Maria adalah menciptakan wanita mandiri dan memiliki budi pekerti

yang luhur. Hal itu diwujudkan dengan kegiatan bakti sosial. Bakti sosial

dilaksanakan hampir setiap tahun. Dengan kegiatan tersebut para siswi

dibimbing untuk menggalang dana secara mandiri seperti mengamen, menjual

surat kabar, jagung bakar atau produk buatan sendiri maupun orang lain. Dana

yang terkumpul sebagian digunakan untuk membantu masyarakat yang

membutuhkan. Seperti tahun lalu, dana yang ada disumbangkan kepada

posyandu se-Kelurahan Prawirodirjan berupa fasilitas yang dibutuhkan.

Sebagian lagi digunakan untuk pasar super murah dengan sasaran pembeli

masyarakat sekitar sekolah.

Fasilitas belajar yang dimiliki SMA Santa Maria cukup lengkap.

Selain laboratorium Komputer, IPA dan Bahasa juga terdapat green house,

ruang tata boga, musik, museum mini dan asrama. Asrama terdiri dari 6 unit

yang ditempati oleh para siswi asal luar Jogjakarta khususnya siswi luar pulau

Jawa. Prestasi yang diperoleh oleh Stama, nama keren SMA Santa Maria

sangat banyak, terbukti dari tropy yang berjajar di almari kaca, khususnya

kegiatan ekstrakurikuler. Dua tahun terakhir berturut-turut menyabet juara I

invitasi bola basket tingkat provinsi, yang diselenggarakan Liga Hexos.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

52

Sedangkan tingkat nasional menduduki peringkat IV. Ekstrakurikuler lain

yang berpotensi lainnya adalah Cheer Leader (CL). CL hampir selalu juara

setiap kali mengikuti kompetisi, sehingga sering diundang pada acara

perkenalan suatu produk. Bahkan sebuah surat kabar pernah menulis judul

“Cheer Leader SMA Santa Maria Langganan Juara” dalam artikelnya.

Ekstrakurikuler suatu kegiatan pendukung dilaksanakan setelah kegiatan intra.

Ekstra wajib terdiri dari komputer dan tataboga, sedangkan ekstra pilihan

meliputi bidang seni, yaitu band, teater, paduan suara, Cheer Leader, seni tari

dan orgen. Bidang olah raga ada basket, volli, dan tae kwon do untuk

ketrampilan wanita ada tata boga dan modelling, dan teknologi terapan terdiri

dari KIR dan Jurnalistik. SMA Santa Maria menjalin kerja sama dengan

perguruan-perguruan tinggi di Jogjakarta guna mengantarkan anak didiknya

ke jenjang sekolah lebih tinggi, antara lain Universitas Atmajaya, Sanata

Dharma, AA YKPN, AMP, ASMI Santa Maria, dll. Kegiatan-kegiatan juga

sering diselenggarakan dalam rangka peringatan hari-hari besar atau hari jadi,

yang terakhir dilaksanakan yaitu acara Dies Natalis XXXVII SMA Santa

Maria mengadakan berbagai kegiatan mulai tanggal 18 sampai 29 Februari

2004, ada invitasi Bola Basket, Lomba Modern Dance, Jumpa artis, Parade

band serta mengundang bintang-bintang tamu dari kelompok Band yang

sudah punya nama.

SMA Santa Maria Yogyakarta merupakan salah satu karya Yayasan

Marsudirini di Yogyakarta. Sesuai namanya, SMA Santa Maria Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

53

bernaung pada Bunda Maria. Oleh karena itu, ketika kita pertama kali masuk

ke dalam kompleks SMA Santa Maria akan terlihat jelas ada patung Bunda

Maria (lantai 1) dan patung Santo Fransiskus Asisi (lantai 2).

Logo SMA Santa Maria terkandung makna sebagai berikut:

1. Bangun datar segi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara

2. Bunga bakung, bunga kesayangan Bunda Maria melambangkan

perlindungan pada Bunda Maria

3. Salib melambangkan nilai-nilai Kristiani yang mendasari seluruh aspek

kehidupan SMA Santa Maria Yogyakarta

4. Latar belakang warna biru melambangkan harapan yaitu kedamaian dan

kesederhanaan

Sesuai dengan perkembangan zaman, SMA Santa Maria Yogyakarta

menegaskan kembali Visi dan Misi yang dijiwai oleh semangat Santo

Fransiskus Asisi dan semangat pendiri Tarekat Suster-Suster OSF.

B. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta

1. Melaksanakan kurikulum nasional, lokal dan pilihan (pendidikan

kemarsudirinian).

2. Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu dan

menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal.

3. Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja) untuk

menghasilkan lulusan yang kompetitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

54

4. Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang

akademik dan non akademik.

5. Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga pendidik

dan tenaga kependidikan.

6. Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni dan olahraga

sehingga terampil dalam berbagai lomba.

7. Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar mengajar

yang optimal.

8. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan

berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup yang sesuai dengan

hati nurani.

9. Terciptanya suatu lingkungan belajar yang harmonis dan kondusif.

10. Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian sehingga

terbentuk pribadi yang utuh.

11. Membekali peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan yang mampu

dikembangkan untuk masa depannya.

12. Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan keterampilan

13. Mendampingi peserta didik yang pada waktunya mampu menjadi wanita

mandiri, berkarier yang cakap, berdedikasi tinggi bagi kemajuan bangsa,

negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai kristiani.

14. Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga kelangsungan

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

55

15. Melaksanakan manajemen mutu dari sistem administrasi sesuai standar

nasional

C. VISI MISI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA

1. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta

Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual, humaniora

dan keterampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap bersaing

dalam era globalisasi. Indikatornya, antara lain:

a. Intelektual

1) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

2) Mengembangkan sikap ilmiah (kritis, analitis, kreatif, dan inovatif)

3) Meningkatkan kecakapan dalam menerapkan ilmu pengetahuan

dan teknologi

b. Humaniora

1) Menanamkan nilai-nilai kristianitas dan nilai-nilai kepribadian.

2) Mengembangkan sikap disiplin, bertanggung jawab, tangguh,

tanggap, dan tenggang rasa.

3) Membudayakan nilai-nilai kepribadian dalam hidup sehari–hari.

c. Keterampilan

1) Menguasai dasar-dasar ketrampilan (tata boga, komputer, bahasa

Inggris, tata rias )

2) Menerapkan ketrampilan yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

56

3) Mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk bekal masa

depan.

2. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta

a. Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai kristiani.

b. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif,

kreatif, bermutu dan, menyenangkan sehingga dapat berkembang

secara optimal.

c. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

d. Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan

lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan

persaudaraan.

e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di

bidang ketrampilan.

D. Sistem Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta

Sistem pendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta dirancang untuk

diselesaikan dalam waktu tiga tahun, yaitu: kelas X, XI, XII. Saat menginjak

kelas XI, para siswa diberikan kesempatan untuk memilih penjurusan bidang

studi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Penjurusan bidang studi

yang ditawarkan di SMA Santa Maria Yogyakarta, yaitu: Ilmu Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

57

Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa (BHS). Jurusn yang

telah dipilih di kelas XI ini kemudian dilanjutkan saat siswa naik ke kelas XII.

E. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta

Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak Tahun

2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan

muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan

silabus.

Penerapan KTSP dalam program regular SMA Santa Maria

Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP

merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung jawab penuh

pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajaran

sesuai visi, misi dan potensinya masing-masing dengan mengacu kepada

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman

pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru dan komite sekolah dapat terlibat

langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi serta hal-hal

lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

58

F. Organisasi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta

Struktur organisasi sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar

berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan setiap bagian wajib menjalankan

tugas masing-masing dan dilaporkan secara bersama-sama agar tidak terjadi

kesalahpahaman. Struktur organisasi SMA Santa Maria dapat dilihat pada

lampiran.

G. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta

1. Personalia dan Pembagian Tugas

a. Kepala Sekolah

Pada tanggal 16 Juli 2007, SMA Santa Maria dikepalai oleh Sr. M.

Cornelia, OSF, S.Ag. Pada umumnya, kepala sekolah berfungsi

sebagai:

1) Edukator, yaitu melaksanakan proses belajar mengajar secara

efektif dan efisien

2) Manajemen, yaitu menyusun perencanaan, mengorganisasikan

kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan,

melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan,

menentukan kebijakan, mengadakan rapat, mengambil keputusan

3) Administrasi, yaitu menyelenggarakan kegiatan administrasi

(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,

pengawasan, dan sebagainya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

59

4) Supervisor, yaitu menyelenggarakan proses KBM, kegiatan BK,

kegiatan Ekstrakurikuler, kegiatan Ketatausahaan, kegiatan

Kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait, sarana

prasarana, kegiatan OSIS, kegiatan 7 K

5) Pemimpin (leader), yaitu dapat dipecaya, memahami kondisi

lingkungan (guru, karyawan, siswa), memiliki visi dan memahami

misi sekolah, mengambil keputusan urusan intern dan ekstern

sekolah, mencari gagasan baru.

6) Inovator, yaitu melakukan pembaruan (KBM, BK, Ekstra

kurikuler), melaksanakan pembinaan guru dan karyawan,

melakukan Pembaharuan dalam menggali sumber daya di Komite

sekolah dan masyarakat.

7) Motivator, yaitu mengatur ruang kantor yang kondusif untuk

bekerja, mengatur ruang kantor yang kondusif untuk BK, mengatur

ruang kelas yang kondusif untuk KBM, mengatur ruang

laboratorium yang kondusif untuk praktik, mengatur ruang

perpustakaan yang kondusif untuk belajar

b. Wakil Kepala Sekolah

Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja

sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Santa

Maria memiliki 5 (lima) wakil kepala sekolah, antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

60

1) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum (Dra. Elin Ermawanti)

Bertugas menyusun kalender pendidikan, jadwal pelajaran,

program pengajaran, mengatur kegiatan intra kurikuler dan ekstra

kurikuler.

2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan (Y. Inggar Irwanto,

S.Pd)

Bertugas mengatur program BK, mengatur program 7 K, mengatur

dan membina program Kegiatan OSIS.

3) Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasana (FX. Witarso, S.Pd)

Bertugas merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk

KBM, merencanakan program pengaduan, mengatur pemanfaatan

sarana prasarana.

4) Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas (Th. Heni Subekti, S.Pd.)

Bertugas mengatur dan mengembangkan hubungan masyarakjat

dan peran komite sekolah, menyelenggarakan bakti social,

menyelenggarakan hasil pendidikan di sekolah.

5) Wakil Kepala Sekolah Bagian Penelitian dan Pengembangan

(Andreas Suprono, S.Pd)

c. Dewan Guru

Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga

merangkap sebagai:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

61

1) Guru bidang studi, yaitu mengatur segala hal yang berhubungan

dengan proses belajar mengajar di dalam kelas

2) Guru wali kelas, yaitu mengatur administrasi kelas

3) Guru piket, yaitu mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam

kosong

4) Guru bimbingan konseling, yaiu memberikan bimbingan baik

bimbingan karir, personal terhadap siswa dan guru

d. Wali Kelas

Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan–kegiatan

sebagai berikut: pengelolaan kelas, penyelenggaraan administrasi

kelas, pengisian daftar kumpulan nilai siswa ( Legger )

e. Karyawan

Karyawan SMA Santa Maria, dapat digolongkan menjadi:

1) Bagian Tata Usaha

Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan

mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut: menyusun program tata usaha

sekolah, mengelola keuangan sekolah, mengurus administrasi

ketenagaan dan siswa, membina dan pegembangan karir pegawai

tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah,

menyusun dan penyajian data/statistik sekolah, mengkoordinasikan

dan melaksanakan 6 K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

62

2) Bagian Perpustakaan

Bagian perpustakaan bertugas: merencanakan pengadaan buku,

mengurus pelayanan perpustakaan, merencanakan pengembangan

perpustakaan, memelihara dan perbaikan buku cetak

3) Bagian Ekstra Kurikuler

Bertugas membuat angket pilihan ekstrakurikuler, membuat jadwal

ekstrakurikuler, mengkoordinasi kegiatan ekstra dengan guru

pengampu ekstra, membuat presensi kehadiran guru pengampu

ekstra dan siswi peserta ekstra.

4) Bagian Kebersihan

5) Jaga Malam

H. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta

Siswa adalah warganegara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat

menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup; takwa, jujur,

bertanggung jawab, kebersamaan dan menghargai. untuk itu perlu peraturan

tata tertib siswa.

Berdasarkan kurikulum yang berlaku di SMA Santa Maria untuk kelas

X, XI, XII menggunakan KTSP. Pembagian penjurusan dilakukan di kelas XI

pada saat penerimaan siswa baru. Adapun program keahlian yang terdapat di

SMA Santa Maria, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

63

1. Program IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

2. Program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

3. Program BHS (Bahasa)

Jumlah siswa SMA Santa Maria Tahun Ajaran 2008/ 2009. Perincian

menurut masing-masing kelas sebagi berikut:

KELAS

X JUMLAH XI JUMLAH XII JUMLAH

A 22 Bhs 14 BHS 8

B 22 IPA 13 IPA 19

C 21 S 1 23 S 1 27

D 20 S 2 23 S 2 27

E 21 S 3 23

106 96 81

I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Santa Maria Yogyakarta

SMA Santa Maria memiliki lingkungan sekolah yang baik dan ideal

untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi SMA Santa Maria berada dekat dari

kota yang berlokasi kurang lebih 50 meter dari jalan raya. SMA Santa Maria

dikelilingi oleh rumah penduduk dan ada jalan kecil yang menghubungkan

dengan jalan raya besar.

SMA Santa Maria dikelilingi tembok pagar tinggi sehingga menjamin

keamanan sekolah. Gedung yang digunakan untuk proses belajar mengajar

berada pada lantai dua dan lantai tiga. Tepat di tengah-tengah gedung terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

64

sebuah taman bunga dan kolam ikan yang memberikan kesejukan di

sekitarnya. Ruang kelas yang digunakan memiliki ukuran kurang lebih 7 x 8

meter yang mampu menampung 20-30 siswi.

SMA Santa Maria memiliki halaman yang sangat luas dan sebagian

digunakan untuk lapangan bola basket dan bola voli. Sekolah ini juga

memiliki dua buah aula yaitu: aula besar dan aula kecil. Pada aula besar

terdapat podium (pangung) yang sering digunakan untuk pentas seni.

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar SMA Santa Maria

memiliki beberapa laboraturium, ruang multimedia dan perpusatakaan.

Mengenai letaknya: laboratorium fisika terletak di lantai dua, laboratorium

kimia, komputer dan biologi berada di lantai tiga, laboratorium bahasa,

multimedia dan perpustakaan terletak di lantai satu. Untuk kantor kepala

sekolah, guru, BP dan tata usaha memiliki ruang tersendiri. Kantor kepala

sekolah, BK dan tata usaha terletak di lantai satu sedangkan kantor guru

berada di lantai dua.

SMA Santa Maria memiliki satu kantin yang berada dekat dengan

ruang perpustakaan. Kantin menyediakan berbagai macam makanan dan

minuman.

SMA Santa Maria memiliki fasilitas kesehatan berupa UKS yang

terletak di depan ruangan salah satu guru BP. Ruang UKS cukup luas dengan

empat tempat tidur yang tertata rapi dan bersih. Obat-obatan yang tersedia

cukup lengkap dan memadai untuk pertolongan pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

65

Kamar kecil di SMA Santa Maria bersifat permanen dengan kondisi

air yang bersih dan mencukupi. Kamar kecil untuk guru berada di lantai satu

(dekat perpustakaan) sedangkan kamar kecil khusus siswa berada di semua

lantai (lantai 1, lantai 2, lantai 3) dan terdiri dari banyak ruangan sehingga

sangat mencukupi untuk siswa.

J. Proses Belajar Dan Mengajar SMA Santa Maria Yogyakarta

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Santa Maria Yogyakarta

diadakan 6 hari seminggu dari Senin hingga Sabtu. Sebelum proses KBM

berlangsung diawali dengan doa bersama. KBM umumnya dimulai pukul

07.00. Pada hari Senin-Jumat, KBM berakhir pada pukul 13.30 sedangkan

hari Sabtu berakhir pukul 11.45. Pada hari Senin-Jumat terdapat dua kali

waktu istirahat, yaitu: Istirahat I (15 menit) di sela-sela jam ke-3 dan ke-4 dan

istirahat II (15 menit) di sela-sela jam ke-6 dan ke-7. Sedangkan waktu KBM

hari Sabtu lebih singkat dari hari lainnya, pada hari tersebut hanya ada satu

kali jam istirahat (15 menit). Tepat pada pukul 12.00, kegiatan belajar

mengajar dihentikan sementara untuk melakukan doa bersama yaitu Doa

Malaikat Tuhan. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit yang dimanfaatkan

semaksimal mungkin dengan asas ketercapaian tujuan. Seandainya ada guru

yang berhalangan untuk mengajar, guru tersebut akan menitipkan tugas pada

guru piket untuk dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan lagi pada guru

piket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

66

Selain mata pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), di SMA Santa Maria Yogyakarta juga terdapat beberapa

program tambahan yang dilaksaakan setelah pulang sekolah. Program

Conversation diberikan kepada siswi Kelas X dan XI. Kelas dibagi menjadi

tiga level, yaitu: Elementary, Pre-Intermediate dan Intermediate. Untuk Kelas

XI juga diberikan tambahan pelajaran yang disebut Martikulasi. Kemudian

untuk Kelas XII, dilaksanakan program tambahan pelajaran untuk

menghadapi Ujian Akhir. Selain itu, ada pula program tourist hunting di

Kawasan Kraton yang dilaksanakan oleh siswi-siswi Kelas X pada hari

Minggu.

K. Fasilitas Pendidikan dan Latihan

Salah satu bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas lulusan,

SMA Santa Maria berusaha meningkatkan berbagai macam fasilitas

pendidikan dan latihan bagi para siswi-siswinya. Fasilitas belajar yang

dimiliki SMA Santa Maria, antara lain:

1. Ruang kelas

Memiliki 14 kelas yang berukuran 7 x 8 meter dengan sirkulasi udara dan

cahaya yang cukup. Tiap ruang kelas terdapat 20 meja dan 40 kursi. Tiap

kelas dilengkapi dengan 2 papan tulis white board dan penghapus yang

selalu tersedia. Tiap kelas memiliki hiasan yang beragam sesuai dengan

kreativitas siswa dari masing-masing kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

67

2. Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sarana yang menyediakan buku penunjang

kegiatan belajar mengajar. Koleksi buku perpustakaan SMA Santa Maria

cukup banyak, yaitu sekitar 2.042 buku fiksi dan 13.194 buku non fiksi.

3. Laboratorium

a. Laboratorium Fisika

b. Laboratorium Kimia

c. Laboratorium Biologi

d. Laboratorium Bahasa

4. Green House (Rumah Kaca)

Rumah kaca ini sangat menunjang pelajaran biologi karena berisi berbagai

macam jenis tanaman untuk diteliti dan dikembang biakan.

5. Ruang Tata Boga

6. Ruang Musik

Ruangan ini dipakai pada saat pelajaran seni musik. Fasilitas yang

tersedia, antara lain : 1 keyboard, 1 amplified, 1 set drum, papan tulis

white board, 2 buah gitar listrik, 1 bass

7. Ruang Komputer

SMA Santa Maria memiliki 45 unit komputer. Ruang komputer ini

digunakan oleh siswa dalam pelajaran TI dan kegiatan ekstra kurikuler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

68

8. Ruang Multimedia

Ruang multimedia ini menyediakan satu unit komputer dan viewer dalam

ruangan yang nyaman dan ber-AC.

9. Museum Mini

Museum ini berisi benda-benda sejarah dari berbagai macam suku di

Indonesia. Benda-benda tersebut digunakan sebagai alat peraga pada saat

pelajaran ilmu sosial, khususnya pelajaran antropologi.

10. Asrama

Asrama terdiri dari 6 unit yang ditempati oleh para siswi asal luar

Jogjakarta khususnya siswi luar pulau Jawa.

L. Majelis sekolah/ dewan sekolah/ komite sekolah

Komite sekolah adalah lembaga independent yang berfungsi sebagai

mitra sekolah dan bertugas memberikan sumbangan pemikiran terhadap

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan

para orang tua/wali murid, guru, tokoh sesepuh dan perwakilan instansi-

instani yang dinilai kompeten daalm menangani urusan-urusan intern maupun

pihak sekolah yang dipilih dalam musyawarah seluruh orang tua/wali siswa

dan kemudiah disahkan pihak sekolah.

Pertemuan komite sekolah dengan pihak lain biasanya membahas hal-

hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sekolah. SMA Santa Maria

adalah sekolah yang berdiri di bawah Yayasan Marsudirini, maka sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

69

sekolah ini adalah sentralisasi dari Yayasan. Dengan demikian, tugas komite

sekolah sangatlah terbatas. Komite sekolah di SMA Santa Maria hanya

sebatas mengetahui mengenai apa yang terjadi dalam penyelenggaraan

sekolah dan memberikan masukan atau ide-ide akan situasi yang terjadi.

M. Hubungan Antara SMA Santa Maria Yogyakarta Dengan Instansi Lain

SMA Santa Maria menjalin kerja sama dengan berbagai macam instansi,

antara lain:

1. Komite sekolah

Kerjasama ini di bidang kepanitian pencarian dana tetapi tidak sebagai

penyandang dana.

2. Universitas

a. Sanata Dharma

Sanata Dharma menawarkan kerjasama di bidang akademik dengan

menawarkan penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi dan jalur

kerjasama. Selain itu, SMA Santa Maria juga menerima mahasiswa

PPL USD untuk praktik mengajar di sekolah.

b. Atmajaya

Atmajaya menawarkan kerjasama di bidang akademik dengan

menawarkan penerimaan mahasiswa baru jalur unggulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

70

c. STIM YKPN

STIM YKPN mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes

potensi akademik.

d. AA YKPN

AA YKPN mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes

potensi akademik.

e. AMP YKPN

AMP YKPN mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes

potensi akademik.

f. ASMI Santa Maria

N. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan

1. Martikulasi

Kegiatan ini bertujuan untuk memutuskan nilai siswi yang belum tunta

menurut standar sekolah terutama untuk Kelas X dan XI. Untuk kelas XII,

lebih difokuskan pada tambahan mata pelajaran untuk mempersiapkan

UAN. Kegiatan ini dilaksanakan sepulang sekolah.

2. Conversation

Kegiatan ini dilakasanakan untuk meningkatkan kemampuan aktif

berbahasa inggris. Jadi, siswi tidak hanya belajar teori tetapi juga

mempraktekkan kemampuan mereka berbahasa inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

71

3. Tourist Hunting

Kegiatan ini bertempat di Keraton Yogyakarta oleh siswi kelas X pada

setiap hari Minggu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan oral siswi dalam berbahasa inggris terutama dihadapan native

speaker.

4. In Group

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi kelas X untuk semakin

mengenal dirinya sendiri dan teman-temannya.

5. Retret

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi Kelas XII untuk semakin

memiliki iman dan mental yang kuat dan mendekatkan diri dengan Tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

72

BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournamens (TGT) pada pokok bahasan ekonomi mikro dan makro serta

masalah ekonomi yang dihadapi pemerintah ini telah dilaksanakan pada siswa

kelas X-D, SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan

observasi terlebih dahulu pada tanggal 13 Januari 2009 pada jam ke-6 yaitu jam

11.00-11.45 WIB. Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui

kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X D SMA Santa Maria.

Setelah observasi, penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I yang

dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2009, Siklus II 27 Januari 2009. Dalam

implementasinya, Siklus I dan Siklus II membutuhkan waktu 2x45 menit. Adapun

penerapan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat diuraikan

sebagai berikut.

1. Observasi pra penelitian

Observasi ini dilakukan pada tanggal 13 Januari 2009 jam ke-6 yaitu jam

11.00-11.45 WIB. Guru yang mengajar ekonomi tersebut adalah Ibu

Catharina Cahyadiyanti, S.Pd. Jumlah siswi kelas X-D sebanyak 20 orang dan

pada observasi ini semua siswi hadir. Kegiatan belajar mengajar pada saat itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

73

adalah membahas materi ekonomi tentang ekonomi makro dan mikro. Ada 3

hal yang diobservasi sebelum penelitian dilakukan.

a. Observasi guru (observing teacher)

Guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam disertai

memeriksa kesiapan siswa. Guru mengabsen siswa satu per satu. Setelah

mengabsen siswa, guru mengulas kembali materi sebelumnya dikaitkan

dengan materi pada minggu lalu. Guru bertanya kepada siswa apakah ada

yang belum dipahami pada materi sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk

merangsang pemikiran siswa dalam memasuki materi yang akan

diberikan. Karena tidak ada yang bertanya, guru langsung memasuki pada

materi pembelajaran. Pada saat penjelasan materi, guru cenderung

menggunakan metode yang sering digunakan guru pada umumnya yaitu

metode ceramah, dimana peran guru disini lebih dominan. Sesekali guru

mengaitkan materi pembelajaran dengan contoh konkrit dalam kehidupan

sehari-hari, hal ini terkadang keluar dari jalur pokok permasalahan tentang

materi yang diajarkan sehingga perhatian siswa terhadap materi menjadi

semakin berkurang. Guru juga menegur siswa yang terkadang sibuk

dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya,ddl. Hal ini

berakibat interaksi antara guru dengan siswa dirasa kurang. Pada saat

siswa mengalami kesulitan dalam materi yang diajarkan, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Setelah

menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

74

yang terdapat pada buku paket. Pada saat mengerjakan latihan soal, guru

hanya duduk di depan saja tanpa memantau kegiatan siswa dalam

mengerjakan latihan soal. Dikarenakan waktu telah habis dan latihan soal

belum diselesaikan oleh siswa, guru tidak menarik kesimpulan atas materi

pembelajaran yang telah diajarkan. Guru meminta siswa untuk

melanjutkan latihan soal tersebut di rumah. Sebelum meninggalkan

ruangan kelas, guru mengucapkan salam penutup. Kegiatan guru dalam

mengajar dapat dilihat pada catatan anekdotal yang berisi observasi

kegiatan guru. (lampiran 6a)

b. Observasi siswa (observing student)

Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu

mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah

mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang

diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang memang mendengarkan

penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang fokus terhadap materi

yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya

sendiri, ngobrol dengan temannya, main handphone,dll. Pada

pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa

merasa jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode

ceramah. Tetapi pada saat guru memberikan contoh konkrit yang

terkadang keluar dari jalur pokok materi yang diajarkan, siswa cenderung

terlihat asyik dan fokus yang mangakibatkan kegaduhan siswa di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

75

kelas. Ketika siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya

tentang materi yang dirasa kurang dimengerti, hanya 1 siswa yang

mengajukan pertanyaan. Pada saat ada pertanyaan dari guru, terdapat 4

siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang

diajarkan dan terdapat pula 2 orang siswa yang berani mengemukakan

pendapatnya. Ketika siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal,

sebagian besar siswa kurang serius dalam mengerjakan latihan soal

tersebut, sehingga pada saat waktu habis siswa belum bisa menyelesaikan

latihan soal tersebut. Akhirnya siswa diminta untuk menyelesaikan latihan

soal di rumah. Kegiatan siswa selama pembelajaran tersebut dapat dilihat

pada catatan anekdotal yang berisi observasi kegiatan siswa. (lampiran 6b)

c. Observasi kelas (observing class)

Secara fisik, ruangan kelas cukup memadai dan nyaman untuk

dilakukannya kegiatan belajar mengajar. Terdapat 2 white board, 1papan

pengumuman kelas, 1 papan kehadiran siswa, 1 meja kursi guru, meja

kursi yang cukup untuk 22 orang siswa, ventilasi yang memadai,

pencahayaan yang cukup. Di awal pembelajaran suasana kelas masih

kurang kondusif. Disaat guru masuk ruangan kelas dan meminta siswa

untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran, masih terdapat keributan-

keributan kecil misalnya masih terdapat siswa yang masih mengobrol

dengan temannya. Suasana kelas mulai kondusif ketika guru menjelaskan

materi. Tetapi suasana kelas kembali gaduh dan kurang terkendali ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

76

guru memberikan contoh konkrit yang keluar dari pokok pembicaraan

materi. Ketika terjadi kegaduhan di dalam kelas, guru dengan sigap

menertibkan siswa yang kurang fokus terhadap pelajaran. Pada saat

pengerjaan latihan soal, suasana kelas lumayan kondusif tetapi kurang

adanya pantauan dari guru terhadap siswa yang sedang mengerjakan

latihan soal. Ketika waktu habis, suasana kelas sedikit gaduh dan siswa

diminta untuk melanjutkan latihan tersebut di rumah. Keadaan kelas

selama pembelajaran tersebut dapat dilihat pada catatan anekdotal yang

berisi observasi kegiatan kelas. (lampiran 6c).

Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana

kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa selama

pembelajaran berlangsung guru cenderung hanya menggunakan metode

ceramah dan diskusi. Metode ceramah merupakan suatu metode dimana

guru hanya memindahkan materi pembelajaran kepada siswa secara lisan.

Pada kesempatan kali ini, peneliti menduga bahwa dengan menggunakan

metode ceramah guru dapat menghemat waktu dan juga dapat dengan

mudah dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Dengan metode

ceramah siswa cenderung akan lebih cepat merasa bosan sehingga akan

mencari kesibukan sendiri seperti ngobrol dengan temannya, sibuk dengan

barang-barang yang dimainkannya, main handphone, dll yang membuat

perhatian mereka perhatian terpecah belah sehingga memicu suasana kelas

menjadi kurang kondusif dan menghambat proses kegiatan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

77

mengajar. Pada saat latihan soal, jika siswa mengalami kesulitan dalam

mengerjakan latihan soal tersebut, guru meminta siswa untuk tidak

sungkan-sungkan bertanya dan jika perlu berdiskusi dengan temannya.

Hal ini bertujuan agar siswa bisa bekerja sama dengan baik dan juga bisa

mempermudah dalam mengerjakan latihan soal tersebut. Secara

keseluruhan, terlihat bahwa peranan guru lebih dominan dibanding dengan

siswa, peran aktif siswa dalam pembelajaran sangat kurang. Idealnya

untuk saat ini dalam suatu kegitan belajar mengajar, siswa lebih berperan

aktif dalam memahami pengetahuan dengan kemampuan yang dimilikinya

baik itu dalam hal bertanya, membaca, diskusi,berpendapat, dll.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan bahwa permasalahan

pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya partisipasi aktif dari siswa

selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung baik dalam hal bertanya, menjawab

pertanyaan, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas, dan interaksi

dalam diskusi dirasa masih dirasa kurang. Peneliti menduga bahwa akar

permasalahan tersebut terlihat dari beberapa aspek yang diantaranya

adalah kecenderungan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan

menggunakan metode ceramah yang makin lama semakin jenuh dan

kurang bervariasi sehingga semangat untuk belajar kurang, guru kurang

menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga siswa tidak berani

untuk bertanya, mengemukakan ide/pendapatnya, berdiskusi dengan baik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

78

kurangnya interaksi yang baik antara guru dengan siswa. Dari berbagai

permasalahan tersebut, alternatif pemecahan masalah tersebut adalah

perlunya menciptakan suatu proses pembelajaran yang bervariasi, dapat

lebih menggali pemahaman siswa, melatih mental siswa untuk lebih

berani mengungkapkan sesuatu, lebih percaya diri, lebih bertanggung

jawab, dan tentunya yang mendorong terciptanya suasana pembelajaran

yang harmonis baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa. Maka

dari itu, guru diharapkan mampu menerapkan suatu metode pembelajaran

yang berbeda dan bervariasi. Terdapat beberapa metode pembelajaran

yang dapat diterapkan oleh guru dimana masing-masing metode

pembelajaran memiliki langkah-langkah yang berbeda-beda.

Dari permasalahan tersebut, selanjutnya guru dan peneliti

berkolaborasi untuk menerapkan suatu metode alternatif selain metode

ceramah, diskusi, dan tanya jawab, juga ditambah dengan menerapkan

metode yang lebih bervariasi yaitu metode kooperatif tipe TGT. Dalam

metode ini tugas guru hanya sebagai fasilitator terutama ketika jalannya

diskusi, games dan turnamen jadi siswa disini lebih berperan aktif dalam

proses pembelajaran sehingga siswa juga tidak merasa jenuh dan bosan

mendengarkan ceramah dari guru karena dengan metode TGT siswa bisa

bekerja sama dengan siswa yang lain di dalam kelompok. Selama jalannya

diskusi dalam permainan (games) juga berbeda dengan diskusi yang

biasanya. Jika dalam diskusi pada umumnya siswa hanya membahas suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

79

masalah di dalam kelompok yang kemudian hasil diskusinya tersebut

dicatat dan jika perlu dilanjutkan dengan presentasi, tetapi disini siswa

diharapkan dapat menggunakan kreatifitas masing-masing untuk dapat

menggali pemahamannya. Sekilas siswa memang terlibat aktif di dalam

diskusi, namun jika dilihat lebih mendalam hanya beberapa siswa yang

aktif dan sungguh-sungguh. Berbeda dengan diskusi dalam metode TGT,

dalam metode ini siswa dibagi dalam kelompok untuk permainan (games)

dan turnamen. Dalam sesi permainan siswa dituntut untuk bisa berdiskusi

dengan menggali kreatifitas masing-masing. Pada sesi turnamen juga

siswa diharapkan bisa bekerja sama dengan baik serta dapat

menumbuhkan persaingan secara sehat antar kelompok selama jalannya

turnamen.

Dengan menerapkan metode ini siswa lebih antusias untuk mengikuti

proses pembelajaran serta dapat lebih berani untuk bertanya,

mengungkapkan pendapatnya, dan mengungkapkan kesulitan yang mereka

hadapi. Dengan demikian secara tidak langsung siswa harus terdorong

untuk dapat memahami materi yang didapatnya. Di sini tugas guru hanya

menjadi fasilitator dimana mendampingi siswa terlebih jika siswa

menemui kesulitan. Dengan menerapkan metode ini tidak menutup

kemungkinan suasana yang tadinya kurang kondusif dan kurang antusias

dari siswa akan menimbulkan suasana yang lebih antusias, hidup,

kondusif serta bervariasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

80

2. Siklus Pertama

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Januari 2009 pada pukul

11.00 WIB sampai dengan pukul 12.45 WIB yaitu pada jam keenam sampai

dengan ketujuh. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok

bahasan ekonomi mikro dan makro. Guru mitra yang mengajar dalam

penelitian ini adalah Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd selaku guru bidang

studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X-D pada tahun ajaran 2008-

2009 saat ini adalah 20 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, siswa yang hadir

pada siklus pertama ini sebanyak 15 siswa. Berikut ini diuraikan penerapan

metode kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT ) pada siklus

pertama.

a. Perencanaan

Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran

kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan

yang diterapkan pada siklus I.

1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa

untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya.

Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa

dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi

atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi,

siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang,

dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

81

bawah. Dari hasil pembagian kelompok tersebut terbentuk empat

kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. Empat

kelompok yang terbentuk selanjutnya diberi nama bintang, matahari,

bulan sabit dan awan.

2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan

digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup : Rencana Pelaksanaan

Pengajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa

(LKS), meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian

masing-masing perangkat pembelajaran.

(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. Dalam RPP tersebut berisi

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, skenario pembelajaran, dan evaluasi yang

seluruhnya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1a).

(b) Materi presentasi

Materi ajar pada siklus pertama adalah pengertian ekonomi makro

mikro dan perbedaan ekonomi makro mikro. Guru mitra

memberikan bahan/ materi dan selanjutnya peneliti membuat hand

out dengan pokok bahasan ekonomi makro mikro. Hand out akan

dibagikan kepada masing-masing kelompok. Isi hand out

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

82

mencakup materi tentang ekonomi makro mikro yang akan

digunakan pada saat pembelajaran (lampiran 2a).

(c) Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal latihan. LKS

dilengkapi dengan lembar kerja yang dimaksudkan untuk

membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan.

(d) Meja turnamen

Jumlah meja turnamen ada empat buah. Jumlah meja turnamen ini

sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Masing-masing

meja disusun berjajar dan dilengkapi dengan papan nama

kelompok

(e) Hadiah

Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok terbaik

pada siklus pertama. Hadiah berwujud alat tulis (bolpoint).

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.

Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:

(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini

digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan

guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 8a);

(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini

digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan

siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 8b);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

83

(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini

digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di

dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 8c);

(d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:

keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan

pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam

pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi

siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa

untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri

(lampiran 9b);

(e) lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan

prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi

siswa (lampiran 9c);

(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok

kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa

dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti

kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal :

mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas,

mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan

materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu

kelompok;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

84

(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi

lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan

keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan

dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (lampiran 9g).

b. Tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran

kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Tindakan penelitian

ini dilakukan 1 kali pertemuan (2x45 menit). Langkah-langkah pada tahap

ini sebagai berikut.

1) Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran

tentang pengertian ekonomi makro dan ekonomi mikro seta perbedaan

antara ekonomi makro dengan ekonomi mikro. Penyajian materi

dilakukan guru dengan melaksanakan presentasi di kelas dalam waktu

+20 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk pengajaran

langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. Pada

saat presentasi, guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas.

2) Membagi siswa dalam kelompok

Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal

perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 4

kelompok siswa dengan anggota 5 orang. Pada tahap ini guru hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

85

menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-

anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa

untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja

yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan

skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan.

3) Permainan (games)

Permainan (games) pada siklus pertama ini diberi nama mix and

match. Pada permainan ini guru dan peneliti menyiapkan potongan-

potongan kertas yang dituliskan pertanyaan dan jawaban tentang

materi. Potongan-potongan kertas tersebut disusun rapi dalam sebuah

amplop. Setiap kelompok akan mendapatkan amplop yang berisi 20

potongan kertas yang terdiri dari 10 potongan pertanyaan dan 10

potongan jawaban. Setiap kelompok bertugas memadukan pertanyaan

dan jawaban tersebut menjadi suatu yang selaras. Kertas-kertas tersebut

ditempel pada kertas berbentuk hati. Setelah semua kelompok

meyelaraskan jawaban dan pertanyaan tersebut dengan benar, masing-

masing kelompok menukarkankan jawabannya untuk dibahas dan

dikoreksi oleh kelompok lain. Kemudian guru dan semua kelompok

membahas soal tersebut secara bersama-sama. Pengerjaan soal-soal

tersebut dilakukan siswa dengan mendiskusikannya dengan teman satu

kelompok berdasarkan pemahaman yang mereka peroleh melalui

permainan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

86

4) Turnamen

Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.

Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama pertanyaan berantai.

Pada sesi turnamen guru dan peneliti telah menyiapkan daftar jawaban

dan pertanyaan dalam bentuk kartu dengan susunan jawaban di atas dan

pertanyaan di bawah. Jawaban dan pertanyaan dalam setiap kartu

disusun berantai dengan kartu yang lain. Jumlah kartu disesuaikan

dengan jumlah siswa yang hadir pada saat itu. Dalam siklus pertama,

jumlah siswa yang hadir di kelas sebanyak 15 siswa. Dengan demikian

dibuat 15 kartu jawaban dan pertanyaan berantai. Setiap siswa

mendapatkan satu buah kartu yang dibagikan secara acak. Sebagai

pembuka turnamen, pertanyaan dimulai dari guru. Guru mengajukan

satu pertanyaan, dan siswa yang memegang kartu yang berisi jawaban

pertanyaan guru harus segera menjawab. Apabila siswa yang

seharusnya menjawab tetapi tidak menjawab, maka siswa tersebut

mendapat point 0. siswa yang menjawab secara tepat akan

mendapatkan point 10. Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru

dengan benar, kemudian membacakan pertanyaan yang ada dalam

kartunya dan siswa yang lain harus siap dengan jawabannya. Siswa

yang memiliki jawaban pertanyaan yang dibacakan harus segera

menjawab, bila dalam waktu yang ditentukan tidak menjawab atau

jawaban salah maka ia mendapatkan point 0. Untuk siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

87

menjawab dengan benar atau memiliki jawaban benar, ia harus segera

membacakan pertanyaan yang ada dalam kartunya dan siswa yang lain

harus bersiap menjawab, demikian seterusnya sampai dengan kartu

yang terakhir. Dalam turnamen ini berlaku aturan: bila jawaban salah 0,

bila jawaban benar 10. Selama turnamen berlangsung, masing-masing

kelompok harus dapat bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan

poin tertinggi.

5) Penghargaan kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan

turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor

jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan

juara terbaik. Pada siklus pertama ini, kelompok terbaik pertama

adalah kelompok bintang dengan poin yang diperoleh sebanyak 100.

Guru selanjutnya memberikan hadiah bagi kelompok tersebut

berbentuk bingkisan yang berisi alat tulis yang berupa bolpoint.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

dipaparkan sebagai berikut.

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan

dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

88

proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut

ini:

Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor SIKLUS I1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah

dan kooperatif dengan tipe TGT Tidak

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

Ya

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas

Ya

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen

Ya

5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok

Ya

6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

Ya

7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan

Ya

8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

Ya

9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

Ya

10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

Ya

11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah

Ya

12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

Tidak

13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri

Ya

14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

89

15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan

Tidak

16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja

Tidak

17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain

Tidak

18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku

Tidak

19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan

Tidak

20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen

Ya

21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen

Ya

22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik

Tidak

23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan

Ya

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu

mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus

pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan

mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru dapat

berperan serta dalam pembentukan kelompok, guru melakukan

presentasi kelas dengan baik, guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa

untuk belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat

berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru mendorong siswa

untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi

proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

90

bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siwa

untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru mengamati setiap

kelompok dalam mengerjakan soal dan membantu siswa ketika siswa

mengalami kesulitan, guru juga mengadakan evaluasi hasil belajar

melalui kuis pada akhir pembelajaran.

2) Pengamatan terhadap siswa

Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama

Keterangan Ya Tidak

7. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

8. Saling bertukar pendapat 9. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 10. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya

dengan pembelajaran 11. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud

dan tujuan pertanyaan 12. Menghargai saran dan pendapat teman satu

kelompok

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.2 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran,

perhatian siswa tertuju pada materi. Ketika berada dalam kelompok,

seluruh siswa saling beragumentasi/bertukar pendapat atas pemikiran

masing-masing. Dalam hal pengerjaan tugas, masing-masing siswa

dalam kelompok mendapatkan tugasnya sesuai dengan pembagian

tugas yang talah dilakukan sebelumnya. Pada saat diskusi kelompok,

terdapat saling bertanya satu sama lain dan pertanyaan yang diajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

91

itu berkaitan dengan materi. Ketika salah satu rekannya dalam

kelompok tersebut menjawab pertanyaan, siswa lain mendengarkan

dan menghargai saran dan pendapat rekannya tersebut.

3) Pengamatan terhadap kelas

Tabel 2.3 Instrumen Pengamatan Kelas

No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)

5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.

10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.

11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

92

sama. 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami

dengan jelas.

17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.

19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan

pendapat atau masukan buat kelompok.

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Dari tabel tersebut dapat dirangkum seperti pada tabel di

bawah ini:

Tabel 2.4 Pengamatan terhadap Kelas

No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan

Siklus I

Nilai Kategori

A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 3 Baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 2 Cukup 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik 7. persaingan 2 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik

B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 4 Sangat baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik

C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik

2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,23

Nilai Kategori Baik Sumber: Data hasil penelitian diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

93

Keterangan: Skor Nilai Mutu

4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek

Tabel 2.4 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif

dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus I dipandang

cukup mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan

tersebut , terlihat bahwa pada siklus I ini banyak sekali penyesuaian-

penyesuaian yang dialami siswa yang berkaitan dengan metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru pertama kali diterapkan

oleh guru. Hal ini terlihat dengan pencapaian skor rata-rata 3,23 yang

masuk dalam kategori baik.

Pengamatan terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu :

hubungan kerja sama antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib kelas.

Dalam aspek hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa hubungan

kerja sama antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi, kekompakan,

persaingan, dan motivasi tinggi berada dalam kategori baik. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya pembauran yang sangat baik melalui

terbentuknya kelompok-kelompok yang heterogen untuk menghindari

adanya pengelompokan-pengelompokan siswa dalam kelas, setiap

siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan saran atau

pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa dalam kelompok bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

94

sama dengan sangat baik dalam pengerjaan tugas (kekompakan),

sebagian besar siswa merasa tertantang untuk ikut terlibat dalam proses

pembelajaran (motivasi tinggi). Sementara dalam hal kepekaan, dan

persaingan berada dalam kategori cukup. Hal ini dikarenakan dalam

pembelajaran ini, setiap siswa dalam kelompok tidak ingin saling

menunjukkan siapa yang paling baik tetapi lebih untuk bekerja sama

dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai. Sedangkan pada

aspek lingkungan kelas tampak bahwa perangkat pembelajaran pada

siklus I telah tersedia dengan lengkap sera aktif dan produktif untuk

mendukung proses pembelajaran. Dalam teknis pelaksanaannya guru

mitra dapat menggunakannya dengan efektif dan efisien. Pada aspek

tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib berada pada

kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada siswa yang

mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian, masalah tersebut

dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus I dapat berjalan

tertib.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan

penyimpulan hasil observasi. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi

segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir

siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

95

1) Refleksi Guru Mitra

Tabel 2.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No Uraian Komentar

1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran : a. Materi Ajar b.LKS c. Soal Kuis/Tes bab d.Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g.Suasana Kelas h.Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan

a. Terlalu sedikit untuk

2 JP. b. Bagus. c. Terlalu mudah. d. Tidak sesuai dengan

format sekolah. e. Lumayan. f. Kurang memuaskan. g. Bagus. h. Bagus. i. Kurang tergali.

2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b.Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d.Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun

a. Ya b. Ya c. Kurang d. Ya e. Tidak f. Tidak

3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Siswa menjadi lebih aktif

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan

Kurangnya waktu untuk mempersiapkan media pembelajaran

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan

Ya, berminat

Sumber: Data hasil penelitian diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

96

Tabel 2.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap

perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan

perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra

menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan cukup

membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat,

baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok

siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun

melamun.

Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara

lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat

membantu dan bisa dipahami oleh siswa, lembar kerja siswa (LKS)

tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang

dirancang masih sedikit berbeda dengan format sekolah, kunci LKS baik

dan telah sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar baik karena

sebagian besar siswa memperoleh nilai tinggi, suasana kelas terkondisi

dengan baik, cara kerja siswa kompak, dan keterampilan kooperatif yang

dilatihkan dapat berlangsung dengan baik.

Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain

siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota

kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman

dalam satu kelompok, tetapi dalam mengorganisasikan ide-idenya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

97

pengerjaan tugas kelompok masih dirasa kurang, siswa

mengorganisasikan kelompoknya dalam hal pembagian tugas bagi

masing-masing anggota kelompok, tidak ada siswa yang mengacaukan

kegiatan maupun melamun selama proses pembelajaran berlangsung.

Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi metode

pembelajaran dan mendorong siswa menjadi lebih aktif. Selain itu,

penghargaan kelompok dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk

mengikuti pembelajaran dan persaingan yang sehat antar siswa.

Menurut guru mitra hambatan yang mungkin akan ditemui bila

guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah persiapan dalam

perangkat pembelajaran yang membutuhkan waktu dan biaya lebih.

Guru menganggap bahwa persiapan dalam perangkat pembelajaran

kooperatif tipe TGT memerlukan waktu yang panjang bila melihat

kesibukan yang harus dihadapi guru serta biaya yang lebih mengingat

banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses

pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila

model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat

untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

98

2) Refleksi Siswa

Tabel 2.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Siklus I Skala Penilaian % No Aspek yang diamati

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang

dilatihkan

8,3 46,67 8,3

58,33 25 25

83,33 66,67 91,67 33,33

75 75

8,3 16,67

0 8,3 0 0

0 0 0 0 0 0

Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk

mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

100

0

Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :

a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas

91,67 100

66,67 91,67 100

8,33

0 33,33 8.22

0

Komentar

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Dapat membantu memahami materi pelajaran

Membuat siswa tidak menjadi mengantuk

Menyenangkan dan tidak membosankan

Lebih aktif dalam proses pembelajaran

Komentar 5 Hambatan yang saya temui, Waktu yang diberikan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

99

selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.

memahami pelajaran terlalu cepat Kurangnya kekompakan dalam

kelompok Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi

cepat lupa Sumber: Data hasil penelitian diolah Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal

yang perlu diperbaiki pada siklus pertama yaitu : (1) alokasi waktu yang

tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2)

guru mitra lupa untuk mengumumkan siap kelompok terbaik.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I,

indikator yang telah dicapai pada saat pembelajaran dengan

menggunakan tipe TGT adalah sebagai berikut.

Tabel 2.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses

Pembelajaran pada Siklus I No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase

(%) Targe

t (%)

1 Siswa mengajukan pertanyaan 4 20 25

2 Siswa menjawab pertanyaan 7 35 30

3 Siswa aktif mengerjakan tugas 15 75 50

4 Siswa aktif dalam diskusi 15 75 50

5 Siswa mengemukakan/

menanggapi pendapat

7 35 25

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.7 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terlibat.

Pada siklus I ini jumlah siswa yang hadir adalah 15 orang. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

100

demikian indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada siklus I

sebesar 75% dan berada pada kualifikasi tinggi. Indikator

keberhasilan siswa pada siklus I dengan capaian skor tertinggi adalah

siswa aktif mengerjakan tugas dan siswa aktif dalam diskusi. Dengan

adanya permainan membuat siswa lebih antusias untuk mengerjakan

tugas dan bekerja sama dengan baik sehingga siswa lebih mudah

dalam menjawab soal-soal.

Pada siklus pertama indikator keberhasilan tingkat keaktifan

siswa dalam bentuk mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan

masih sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan siswa masih malu atau

kurang percaya diri untuk mengajukan sebuah pertanyaan dan

menjawab pertanyaan dari guru. Demikian juga dengan indikator

keberhasilan dalam menanggapi pendapat dari temannya masih

sedikit. Hal tersebut dikarenakan masih kurang yakin dengan apa yang

akan diungkapkan.

3. Siklus Kedua

Siklus kedua dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27

Januari 2009 pada pukul 11.00-12.45 WIB yaitu pada jam keenam sampai

dengan ketujuh. Adapun siklus kedua ini dilakukan karena dirasa masih

kurang puas dengan hasil pada siklus I, hal tersebut terlihat dalam komponen

mengajukan pertanyaan dimana dari seluruh siswi yang berjumlah 15 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

101

yang hadir, hanya terdapat 4 orang saja yang mengajukan pertanyaan dan

menanggapi pendapat teman lain. Hal lain juga terdapat pada komponen

menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat, meskipun komponen

tersebut telah mencapai target, tetapi hasil tersebut dirasa masih kurang

memuaskan. Hal itu terjadi karena masih ada siswa yang ragu-ragu untuk

bertanya, adanya perasaan takut jika pertanyaannya tidak sesuai, ragu-ragu

akan pendapat yang akan diungkapkan, adanya perasaan malu, hingga

tergantung dengan suasana hati juga sering terjadi. Jumlah siswa yang hadir

pada siklus II sebanyak 20 siswa. Adapun materi yang dipelajari pada siklus

kedua adalah pokok bahasan permasalahan yang dihadapi pemerintah di

bidang ekonomi. Berikut ini diuraikan penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada siklus kedua.

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran

kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan

yang diterapkan pada siklus II.

1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan. Namun demikian, sebelum siklus

II dilaksanakan ada beberapa perbaikan dari siklus pertama yang

menjadi tindak lanjut pada siklus kedua yaitu: (1) dalam penyusunan

skenario pembelajaran guru mitra dan peneliti berdiskusi menyamakan

persepsi yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan agar tidak terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

102

kesalahpahaman, (2) alokasi waktu ditetapkan secara tepat sesuai

dengan waktu yang dibutuhkan pada masing-masing tahap. Adapun

perangkat pembelajaran yang dibutuhkan mencakup: Rencana

Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar

Kerja Siswa (LKS), meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini disajikan

uraian masing-masing perangkat pembelajaran.

(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,

skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah dibuat

secara rinci dan sistematis (lampiran 1b). Materi ajar pada siklus

kedua adalah permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang

ekonomi.

(b) Materi Presentasi

Guru mitra memberikan bahan/materi dan kemudian peneliti

membuat hand out dengan pokok bahasan permasalahan yang

dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (lampiran 2b).

(c) LKS

Lembar kerja siswa ini meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal

latihan yang dilengkapi dengan lembar kerja siswa untuk

membantu pengerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

103

(d) Meja Turnamen

Meja turnamen dibuat sebanyak empat buah meja turnamen sesuai

dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Meja turnamen ini

didesain sama pada saat siklus pertama.

(e) Hadiah

Hadiah yang digunakan sebagai penghargaan bagi kelompok

terbaik pada siklus kedua ini adalah alat tulis yang berupa

bolpoint.

2) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data,

meliputi:

(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini

digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan

guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 10a) ;

(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini

digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan

siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 10b);

(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini

digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di

dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 10c);

(d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.

Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:

keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

104

pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam

pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi

siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa

untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri

(lampiran 11a);

(e) Lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan

prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi

siswa (lampiran 11c);

(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok

kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa

dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti

kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal :

mengambil giliran dan berbagi tugas dalam penngerjaan tugas,

mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan

materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu

kelompok. (lampiran 11b);

(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi

lembar observasi partisipasi siswa antara lain: keaktifan dan

keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan

dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 11g).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

105

b. Tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran

kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan siklus II. Tindakan

penelitian siklus II ini berlangsung selam 1 kali pertemuan (2 x 45 menit)

Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut.

1) Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran

tentang permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.

Penyajian materi dilakukan guru dengan melaksanakan presentasi di

kelas dalam waktu +20 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam

bentuk pengajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab.

Pada saat presentasi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas dan memberikan

kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam diskusi kelas.

2) Membagi siswa dalam kelompok

Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal

perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 4

kelompok siswa dengan anggota 5 orang. Pada tahap ini guru hanya

menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-

anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa

untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja

yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

106

menjelaskan skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan

dilakukan pada siklus II.

3) Permainan/games

Permainan atau games pada siklus kedua ini diberi nama arisan the

trouble tree. Untuk menguji apakah siswa sudah paham dengan

penjelasan guru pada saat presentasi, dibuatlah permainan yang

disebut dengan the trouble tree. Dalam permainan terebut masing-

masing kelompok mencari/menemukan akar masalah dan cara

mengatasi permasalahan ekonomi yang terdapat pada potongan-

potongan kertas yang telah tersedia, kemudian menempelkan potongan

kertas permasalahan pada batang pohon dan potongan kertas cara

mengatasi permasalahan ditempelkan pada daun-daun pohon. Masing-

masing kelompok diberikan waktu + 15menit untuk mengerjakan soal.

Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, hasil

pengerjaan dibahas bersama-sama bersama guru. Pada saat

pembahasan diharapkan seluruh siswa dapat menyimak dengan baik

karena pemahaman masing-masing siswa akan diuji dalam tahap

turnamen.

4) Turnamen

Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.

Turnamen pada siklus kedua ini diberi nama cerdas cermat . Pada sesi

turnamen, guru dan peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

107

Pertanyaan terdiri dari 10 soal. Masing-masing siswa dalam kelompok

harus benar-benar siap untuk menjawab pertanyaan karena ini akan

berpengaruh terhadap poin-poin yang akan didapatkan. Untuk soal

yang benar diberi nilai 10, dan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0.

5) Penghargaan Kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan

turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor

jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan

juara I dan juara II. Pada siklus kedua ini, kelompok terbaik pertama

adalah kelompok bulan sabit dengan poin yang diperoleh sebanyak 90

dan kelompok terbaik kedua adalah kelompok matahari dan bintang

karena memiliki poin yang diperoleh sebanyak 80. Guru selanjutnya

memberikan hadiah bagi kedua kelompok tersebut berbentuk

bingkisan yang berisi alat tulis yang berupa bolpoint.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

dipaparkan sebagai berikut.

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan

dilaksanakannya tindakan pada siklus kedua. Aktivitas guru selama

proses pembelajaran pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

108

Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II

No Deskriptor SIKLUS II1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah

dan kooperatif dengan tipe TGT Ya

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

Ya

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas

Ya

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen

Ya

5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok

Ya

6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

Ya

7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan

Ya

8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

Ya

9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

Ya

10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

Ya

11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah

Ya

12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

Tidak

13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri

Ya

14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.

Tidak

15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan

Tidak

16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

109

17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain

Tidak

18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku

Tidak

19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan

Tidak

20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen

Ya

21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen

Ya

22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik

Tidak

23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan

Ya

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu

mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus

kedua ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan

mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru

melakukan presentasi kelas dengan baik, guru dapat turut serta dalam

pembagian kelompok, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa untuk belajar

mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru mendorong siswa

untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi

proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi

bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siswa

untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

110

penghargaan kepada kelompok dengan skor terbaik, dan mengadakan

evaluasi hasil belajar melalui kuis pada akhir pembelajaran.

2) Pengamatan terhadap siswa

Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua

Keterangan Ya Tidak

1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

2. Saling bertukar pendapat 3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya

dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud

dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman satu

kelompok

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Pada tabel keterlibatan siswa pada siklus II ini sama halnya

dengan siklus I bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, seluruh

perhatian siswa tertuju pada materi yang diajarkan. Ketika berada

dalam kelompok, seluruh siswa saling beragumentasi/bertukar

pendapat atas pemikiran masing-masing. Dalam hal pengerjaan tugas,

masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan tugasnya sesuai

dengan pembagian tugas yang talah dilakukan sebelumnya. Pada saat

diskusi kelompok, terdapat saling bertanya satu sama lain dan

pertanyaan yang diajukan itu berkaitan dengan materi. Ketika salah

satu rekannya dalam kelompok tersebut menjawab pertanyaan, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

111

lain mendengarkan dan menghargai saran dan pendapat rekannya

tersebut.

3) Pengamatan terhadap kelas

Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas

No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)

5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.

10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.

11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang

sama.

16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.

17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

112

mengenal satu sama lain dengan baik. 18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang

diberikan mudah.

19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan

pendapat atau masukan buat kelompok.

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif

dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus II dipandang

cukup mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan

tersebut , terlihat bahwa pada siklus II ini banyak sekali penyesuaian-

penyesuaian yang dialami siswa yang berkaitan dengan metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru pertama kali diterapkan

oleh guru. Dari beberapa pengamatan kelas di atas dapat dirangkum

seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.4 Pengamatan terhadap Kelas

No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan

Siklus I

Nilai Kategori

A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 4 Sangat baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 3 Baik 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik 7. persaingan 3 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik

B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 4 Sangat baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

113

C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik

2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,46

Nilai Kategori Baik Sumber: Data hasil penelitian diolah Keterangan:

Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek

Pengamatan terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu :

hubungan kerja sama antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib kelas.

Dalam aspek hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa hubungan

kerja sama antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi, kekompakan,

persaingan, dan motivasi tinggi berada dalam kategori baik. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya pembauran yang sangat baik melalui

terbentuknya kelompok-kelompok yang heterogen untuk menghindari

adanya pengelompokan-pengelompokan siswa dalam kelas, setiap

siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan saran atau

pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa dalam kelompok bekerja

sama dengan baik dalam pengerjaan tugas (kekompakan), sebagian

besar siswa merasa tertantang untuk ikut terlibat dalam proses

pembelajaran (motivasi tinggi). Dalam hal persaingan pun sudah baik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

114

hal ini dikarenakan dengan adanya cerdas cermat setiap kelompok

memang ingin menjadi kelompok yang terbaik. Pada aspek lingkungan

kelas tampak bahwa perangkat pembelajaran pada siklus II telah

tersedia dengan lengkap secara aktif dan produktif untuk mendukung

proses pembelajaran., dalam teknis pelaksanaannya guru mitra juga

sudah bisa memanfaatkannya dengan efektif dan efisien. Pada aspek

tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib berada pada

kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada siswa yang

mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian, masalah tersebut

dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus II dapat berjalan

baik.

e. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan

penyimpulan hasil observasi . Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi

segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir

siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

115

1) Refleksi Guru Mitra

Tabel 3.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No Uraian Komentar

1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran : a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan

Bagus, hanya struktur RPP yang kurang sesuai

2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun

Bagus

3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Siswa menjadi lebih aktif

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan

Persiapan media terlalu memakan waktu dan biaya

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan

Ya, berminat

Sumber: Data hasil penelitian diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

116

Tabel 3.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap

perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan

perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra

menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat

membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat,

baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok

siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun

melamun.

Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara

lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat

membantu dan bisa dipahami oleh siswa, lembar kerja siswa (LKS)

tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang

dirancang telah sesuai dengan format sekolah, kunci LKS baik dan telah

sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar baik karena sebagian besar

siswa memperoleh nilai tinggi, suasana kelas terkondisi dengan baik,

cara kerja siswa kompak, dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan

dapat berlangsung dengan baik.

Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain

siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota

kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman

dalam satu kelompok, siswa mengorganisasikan ide-idenya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

117

pengerjaan tugas kelompok, siswa mengorganisasikan kelompoknya

dalam hal pembagian tugas bagi masing-masing anggota kelompok,

tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan maupun melamun selama

proses pembelajaran berlangsung.

Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi model

pembelajaran dan mendorong siswa untuk aktif dan bisa bekerja sama

dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mitra, guru

mitra menuturkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ini

siswa lebih berminat untuk belajar. Hal itu diperkuat dengan pendapat

dari seluruh siswa yang tercantum dalam tabel 5.6 yang menyatakan

bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT

ini membuat siswa menjadi lebih memahami materi yang diajarkan,

menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan banyak terlibat dalam kegiatan

pembelajaran serta siswa tidak merasa bosan untuk mengikuti pelajaran.

Selain itu, penghargaan kelompok dapat menumbuhkan motivasi siswa

untuk mengikuti pembelajaran dan persaingan yang sehat antar siswa.

Menurut guru mitra hambatan yang dihadapi hampir sama

pada siklus I yaitu persiapan dalam perangkat pembelajaran yang

membutuhkan waktu dan biaya lebih. Guru menganggap bahwa

persiapan dalam perangkat pembelajaran kooperatif tipe TGT

memerlukan waktu yang panjang serta biaya yang lebih mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

118

banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses

pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila

model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat

untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.

2) Refleksi Siswa

Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Siklus II Skala Penilaian % No Aspek yang diamati

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang

dilatihkan

33,33 20 40 40 20

33,33

67,67 60 60 60 80 60

0 20 0

8,3 0

6,67

0 0 0 0 0 0

Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk

mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

86,67

13,33

Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :

a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas

93,33 93,33

40 66,67 100

6,67 6,67 60

33,33 0

Komentar

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan

Lebih cepat memahami materi Tidak Membuat siswa mengantuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

119

menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Menyenangkan dan tidak membosankan Lebih aktif dalam proses pembelajaran

Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.

Waktu yang diberikan untuk memahami pelajaran terlalu cepat Kurangnya kekompakan dalam kelompok Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi cepat lupa

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal

yang perlu diperbaiki pada siklus kedua yaitu: (1) alokasi waktu yang

tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2)

diharapkan bisa meminimalkan/menghemat biaya dalam penyediaan

media pembelajaran.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II,

indikator yang telah dicapai pada saat pembelajaran dengan

menggunakan tipe TGT adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam

Proses Pembelajaran pada Siklus II No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase

(%) Target

(%) 1 Siswa mengajukan pertanyaan 7 35 25

2 Siswa menjawab pertanyaan 4 20 30

3 Siswa aktif mengerjakan tugas 18 90 50

4 Siswa aktif dalam diskusi 17 85 50

5 Siswa mengemukakan pendapat 5 25 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

120

Sumber : Data hasil penelitian diolah

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terlibat .

Dengan demikian indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada

siklus II sebesar 90% dan berada pada kualifikasi sangat tinggi.

Indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada siklus II dengan

capaian skor tertinggi adalah siswa aktif mengerjakan tugas. Pada

siklus kedua indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa dalam

bentuk menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat masih

sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan siswa masih malu, enggan,

atau kurang percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya dan

menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan di atas, maka

secara ringkas pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada

kelas X-D dengan pokok ekonomi makro mikro dan permasalahan

yang dihadapi oleh pemerintah dapat disajikan sebagai berikut.

Tabel 4 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas X-D

Pokok Bahasan Ekonomi Makro Mikro Uraian Siklus I Siklus II

1. Perencanaan a. Pemetaan siswa

b. Perangkat pembelajaran

c. Instrumen penelitian

Berdasarkan kemampuan akademik Tersedia dengan baik Lembar observasi dan lembar penilaian

Berdasarkan kemampuan akademik Tersedia dengan baik Lembar observasi dan lembar penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

121

2. Tindakan

a. Presentasi kelas

b. Pembagian kelompok

c. Permainan/games

d. Turnamen

e. Penghargaan

kelompok

3. Observasi a. Pengamatan terhadap

guru b. Pengamatan terhadap

siswa

c. Pengamatan terhadap kelas

4. Refleksi a. Respon guru

b. Respon siswa

Ceramah dan Tanya jawab Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan Mix and match Pertanyaan Berantai Alat tulis Guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik Tingkat keterlibatan tinggi Cukup kondusif Membantu dan

sebagai variasi

metode mengajar

dalam proses

pembelajaran

Siswa berminat dan termotivasi dalam belajar

Ceramah dan Tanya jawab Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan The trouble tree Cerdas cermat Alat tulis Guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik Tingkat keterlibatan sangat tinggi Cukup kondusif Membantu dan sebagai variasi metode mengajar dalam proses pembelajaran Siswa berminat dan termotivasi dalam belajar

Sumber: Data hasil penelitian diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

122

Tabel 4 menunjukkan proses pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe TGT secara keseluruhan pada masing-masing siklus.

Pelaksanaan pembelajaran tersebut terbagi dalam empat fase yaitu :

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap perencanaan

meliputi pemetaan siswa, penyediaan perangkat pembelajaran, dan

penyedian instrumen penelitian. Dalam tabel di atas, dapat kita lihat

bahwa pada tahap perencanaan yakni pemetaan siswa telah dilakukan

pada masing-masing siklus berdasarkan kemampuan akademik siswa.

Tahap perencanaan yakni perangkat pembelajaran pada setiap siklus

telah tersedia dengan baik. Sedangkan intrumen penelitian yang

dibutuhkan pada siklus pertama dan kedua berupa lembar observasi

dan lembar penilaian.

Sementara tahap tindakan dibagi dalam lima tahap yaitu:

presentasi kelas, pembagian kelompok, games, turnamen, dan

penghargaan kelompok. Presentasi kelas pada masing-masing siklus

dilakukan guru dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pembagian

kelompok dilakukan berdasarkan pemetaan siswa yang telah dilakukan

sebelumnya. Hal ini berlaku sama untuk masing-masing siklus. Pada

tahap permainan atau games, siklus I menggunakan games yang diberi

nama mix and match, siklus II menggunakan games yang diberi nama

the trouble tree. Pada tahap turnamen, siklus pertama dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

123

dengan pertanyaan berantai, dan siklus kedua dengan cerdas cermat.

Penghargaan kelompok pada masing-masing siklus berupa alat tulis.

Pada tahap observasi dilakukan pengamatan terhadap guru,

siswa, dan kelas. Pengamatan terhadap guru pada siklus pertama dan

kedua menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola

pembelajaran dengan baik. Sedangkan pengamatan terhadap siswa

menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan siswa pada setiap siklusnya

semakin meningkat yakni siklus I dengan tingkat keterlibatan tinggi,

siklus II dengan tingkat keterlibatan sangat tinggi. Untuk pengamatan

terhadap kelas, tabel di atas memperlihatkan bahwa kelas pada siklus I

dan siklus II cukup kondusif dalam proses pembelajaran.

Tahap refleksi dalam penelitian ini dilihat dari dua sudut

pandang yang bersumber dari respon guru dan respon siswa. Dalam

penelitian ini, guru berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif tipe

TGT membantu dan dapat digunakan sebagai variasi metode mengajar

dalam proses pembelajaran. Sedangkan respon siswa terhadap

pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagian besar siswa

berminat dan termotivasi dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

124

B. Analisis Komparatif Tingkat Keaktifan Belajar Siswa dengan Menggunakan

Pembelajaran Kooeratif Tipe TGT

Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani/fisik

atau rohani/psikis. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan

salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa

merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.

Aktivitas fisik disini adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan,

membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan

mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikisnya adalah peserta

didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya berfungsi dalam rangka

pengajaran. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah

pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-

tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain,

serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah

keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan

interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri

serta mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif. Dalam proses

belajar mengajar ini, siswa membangun pengetahuannya sendiri. Dalam

pembelajaran tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe TGT ini

sebagaimana adanya dalam bentuk tabel seperti berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

125

Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe

TGT terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan

dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5

Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Belajar Siswa dalam Proses

Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II

Indikator Keberhasilan Komponen Situasi Awal

Target (%) Siklus I

(%) Siklus II

(%)

Deskriptor

Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.

5 25 20 35 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan.

Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan

20 30 35 20 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan

Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas

10 50 75 90 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja/ tugas

Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif

20 50 75 85 Jumlah siswa yang aktif (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan masalah dalam kelompok.

Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat guru/temannya

10 25 35 25 Jumlah siswa yang dapat menanggapi pendapat guru/temannya

Sumber: Data hasil penelitian diolah

Tabel 5 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses pembelajaran

kooperatif terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan

tindakan. Berdasarkan tabel 5, dapat kita lihat bahwa keberanian siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

126

mengajukan pertanyaan pada pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I

sebesar 20%, siklus II sebesar 35%, keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan

pada siklus I sebesar 35% dan pada siklus II sebesar 20%. Dalam kelompok kooperatif,

tingkat keaktifan siswa dalam hal kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar

kerja/ tugas pada siklus I sebesar 75% dan siklus II sebesar 90%, kemampuan

siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif pada siklus I sebesar 75%

dan siklus II sebesar 85%, kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat

gur/temannya pada siklus I sebesar 35% dan pada siklus II sebesar 25%.

Dengan demikian penerapan proses pembelajaran kooperatif terhadap tingkat

keaktifan belajar siswa pada masing-masing siklus dikatakan berhasil karena

memenuhi kriteria/target belajar tuntas. Pada komponen keberanian siswa dalam

menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat dari siklus I sampai siklus II

mengalami penurunan, hal ini dikarenakan kurangnya kesiapan siswa dan

keraguan siswa dalam menjawab pertanyaan serta siswa merasa kurang yakin

dengan pendapat yang akan diungkapkan. Lain halnya pada komponen

keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, mengerjakan lembar kerja/tugas,

diskusi dalam kelompok kooperatif, indikator keberhasilannya mengalami

kenaikan yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan

kelompok, siswa lebih terpacu untuk mengikuti proses pembelajaran. Meskipun

dalam komponen siswa mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan, tetapi

hal tersebut kurang maksimal karena belum mencapai target yang seharusnya

25%. Hal itu juga terjadi pada komponen siswa mengajukan pertanyaan, namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

127

itu terjadi pada siklus I. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

127

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan anlisis data diperoleh kesimpulan bahwa

proses pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan belajar

siswa kelas X-D SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini tampak dari indikator

keaktifan belajar siswa yang menunjukkan hasil sebagai berikut.

1. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada pembelajaran kooperatif

tipe TGT pada siklus I sebesar 20%, siklus II sebesar 35%. Mengalami

peningkatan sebesar 15% dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang

ditentukan.

2. Keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 35% dan

pada siklus II sebesar 20%. Mengalami penurunan sebesar 15% dari kondisi

siklus I dan tidak bisa mencapai target yang ditentukan.

3. Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas pada siklus I

sebesar 75% dan siklus II sebesar 90%. Mengalami peningkatan sebesar 15%

dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang ditentukan.

4. Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif pada

siklus I sebesar 75% dan siklus II sebesar 85%. Mengalami peningkatan sebesar

10% dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

128

5. Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat guru/temannya pada siklus I

sebesar 35% dan pada siklus II sebesar 25%. Mengalami penurunan sebesar 10%

dari kondisi siklus I dan telah mencapai dari target yang ditentukan.

B. Keterbatasan Penelitian

Selain dari kesimpulan dan saran, penelitian ini juga masih terdapat

keterbatasan-keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Kurangnya komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti dalam

diskusi tentang materi pembelajaran dan langkah-langkah proses

pembelajaran yang akan dijalankan yang mengakibatkan adanya perbedaan

persepsi dalam pelaksanaan tindakan sehingga tindakan yang dilakukan tidak

sesuai dengan skenario pembelajaran.

2. Alokasi waktu yang kurang sesuai dengan skenario pembelajaran sehingga

pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh menjadi kurang optimal.

3. Kurangnya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang

digunakan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

4. Biaya dalam pembuatan media pembelajaran yang mahal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

129

C. Saran

Dari penelitian ini, terdapat beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT harus disesuaikan dengan

materi ajar yang akan diberikan. Materi ajar dalam kategori mudah dapat

menggunakan metode pembelajaran dengan mengkombinasikan permainan

(metode kooperatif tipe TGT) dan materi ajar yang dipandang sukar dapat

menggunakan metode mengajar dengan lebih banyak menonjolkan

kegiatan diskusi.

b. Pengelolaan atau manajemen kelas yang baik oleh guru merupakan salah

satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Bagi Peneliti

a. Perlu adanya komunikasi yang intensif antara guru mitra dan peneliti untuk

menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tindakan

dari rencana tindakan yang telah ditetapkan.

b. Pentingnya alokasi waktu yang efektif dan efisien untuk menghindari

adanya penggunaan waktu yang berlebihan maupun pemadatan waktu yang

tidak seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Perlu adanya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran

yang digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan untuk

menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

130

d. Perlu adanya minimalisasi biaya dalam menyiapkan perangkat

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

131

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 1983. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja. Http ://learning-withme.blogspot.com/2006/09.

Http ://Keaktifan hemow.wordpress.com/2007/06/27 Kagan, S. 1994. Cooperatif Learning. Sajuan Capistrano, CA: Kagan Cooperatif

Learning Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo. Nurhadi. 2004.Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: PT Grasindo Ross, J.A., dan Raphael,D. 1990. Communication and Problem Solving Achievement

in Cooperative Larning Group. Journal of Curriculum Studies , 22 (2), hlm. 149-164.

Septi, D.I. 2008. Pengaruh Penerapan Metode Kooperatif Tipe TGT Pada

Pembelajaran Akuntansi Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (2nd ed.).

Boston: Allyn and Bacon. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sumantri, Mulyani. 2001. Strategi Belajar Mengajar. CV Maulana Bandung.

Susento. 2007. Konsep Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Seminar Pendidikan.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

136

Skenario Pembelajaran

1. Membuka dan memulai pelajaran dengan salam 2. Mempresentasikan materi:

→ menyampaikan materi secara ± 20 menit. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil:

→ berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat/ ditentukan 4. Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok

→ siswa diminta mendiskusikan tugas yang telah diberikan 5. Guru mengawasi jalannya diskusi

→ siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru → guru membantu siswa mengatasi masalah yang mereka temukan

6. Guru membahas soal diskusi → guru menjelaskan jawaban soal

7. Guru menjelaskan jalannya turnamen → guru memberikan kartu bernomor pada masing-masing kelompok → guru menyebutkan nomor → guru menginstruksikan kepada siswa yang disebutkan nomornya untuk

bersiap-siap menjawab pertanyaan turnamen. → guru memberikan skor untuk jawaban yang benar +10, yang salah -10

8. Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen → guru membacakan pertanyaan turnamen → guru memilih siswa yang paling cepat mengangkat tangan untuk menjawab

pertanyaan. → guru memberikan skor untuk jawaban yang benar +10, yang salah -10

9. Guru memilih kelompok yang terbaik → guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor tertinggi → jika terdapat skor yang sama, guru memberikan satu pertanyaan rebutan

untuk dijawab oleh kelompok tersebut untuk menentukan kelompok yang terbaik.

10. .Guru menutup pelajaran dengan salam penutup → guru membagikan lembar refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

137

Lampiran 1a

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe TGT

Siklus I

Sekolah : SMA Santa Maria Yogyakarta Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/ Semester : X/ II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

4.Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro.

C. Indikator

1. Mendeskripsikan pengertian ekonomi makro 2. Mendiskusikan perbedaan ekonomi mikro ekonomi makro dikelas

D. Tujuan Pembelajaran.

1. Dapat mendeskripsikan pengertian ekonomi makro 2. Dapat mendiskusikan perbedaan ekonomi mikro ekonomi makro dikelas

E. Materi pokok:

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).

Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

1. Ekonomi Makro Ilmu ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku

ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

138

beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.

• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.

• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2. Ekonomi Mikro Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel

ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus

3 teori utama dalam ekonomi mikro adalah sebagai berikut :

a. Teori harga

Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya, bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll.

b. Teori produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

139

Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba maksimum.

c. Teori distribusi

Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari perusahaan.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro CABANG

EKONOMI Produksi Harga endapatan Tenaga kerja

Ekonomi mikro

Produksi/hasil dari bisnis individu

Harga dari barang dan jasa individu

Distribusi pendapatan dan kekayaan

Tenaga kerja dalam bisnis individu

Ekonomi makro

Hasil/ produksi nasional

Tingkat harga agregat

Pendapatan nasional

Tenaga kerja dan pengangguran dalam perekonomian

F. Metode Pembelajaran : Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Presentasi,

Diskusi, Games, Turnamen, Penghargaan Kelompok)

G. Strategi Pembelajaran

Kegiatan No Waktu Guru Siswa

Metode

1 1’ Membuka dan memulai pelajaran dengan salam

Menanggapi sapaan guru

2 15’ Mempresentasikan materi

Mendengarkan dan memperhatikan

Ceramah

3 2’ Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil

Aktif terlibat

4 2’ Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok

Mendengarkan dan memperhatikan

Ceramah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

140

5 15’ Guru mengawasi jalannya diskusi (Games Kertas hati)

Aktif terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru

Latihan soal

6 10’ Guru membahas soal diskusi

Mempresentasikan jawabannya

7 3’ Guru menjelaskan

jalannya turnamen (Pertanyaan Berantai : pertanyaan dan jawaban yang berurutan)

Mendengarkan dan memperhatikan

Ceramah

8 15' Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen

Aktif terlibat dalam turnamen

Pertanyaan Berantai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

142

Lampiran 1b

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe TGT Siklus II

Sekolah : SMA Santa Maria Yogyakarta Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/ Semester : X/ II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.

B. Kompetensi Dasar

4.2 Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang

ekonomi.

2. Mendeskripsikan cara mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi.

D. Tujuan Pembelajaran.

1. Dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang

ekonomi.

2. Dapat mendeskripsikan cara mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi.

E. Materi pokok:

Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi :

1. Masalah kemiskinan dan keterbelakangan

Pendapatan riil per kapita yang rendah merupakan cermin adanya

kemiskinan, apabila di sebuah Negara terdapat tingkat kemiskinan yang besar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

143

maka perlu diselidiki apa yang menjadi penyebabnya sehingga bisa dicarikan

solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sebab-sebab kemiskinan dan

keterbelakangan :

a) Rendahnya Produktivitas

Produktivitas sektor pertanian rendah disebabkan karena sempitnya luas

lahan pertanian, teknologi produksi yang masih sederhana/ rendahnya

keterampilan petani penggarapnya.

b) Kurangnya Sarana dan Prasarana Ekonomi

Disebabkan karena pasar nasional tidak dapat berkembang secara optimal,

sehingga pendapatan warga juga akan rendah.

c) Sektor Moneter yang Belum maju

Disebabkan karena terhambatnya upaya pembentukan modal dan juga

terhambatnya perkembangan usaha produktif.

d) Rendahnya Tingkat Pendidikan dan Keterampilan

Disebabkan karena kekurangan dana untuk mngembangkan system

pendidikan dan pelatihan.

e) Rendahnya Tabungan

Disebabkan karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi.

Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai

cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha

Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan

Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.

2. Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi

Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan tingkat

pertumbuhan produksi menjadi rendah

3. Masalah Pengangguran dan Kesempatan kerja

Tingkat pengangguran yang tinggi mencerminkan tingkat pemberdayaan

sumber daya ekonomi yang belum optimal, akibatnya produksi potensial tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

144

dapat terwujud sehingga pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan

menjadi rendah.

4. Masalah Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum/ turunnya nilai mata

uang. Pengaruh inflasi masyarakat yang satu dengan yang lainnya berbeda,

hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur perekonomian Negara yang satu

dengan Negara lainnya. Pada Negara yang perekonomiannya tergantung pada

perdagangan internasional, inflasi akan berpengaruh besar tehhadap produksi

maupun ekspor impor

5. Masalah Kegagalan Pasar

Kegagalan pasar disebabkan karena adanya monopoli yang hanya

menguntungkan sedikit orang. Kegagalan pasar juga dapat memberi dampak

buruk pada lingkungan karena produsen tidak dapat memperhitungkan biaya

sosial timbulnya polusi.

6. Ketidakmerataan

Masalah ketidakmerataan menyebabkan menurunnya pendapatan perkapita,

inflasi, rendahnya mobolitas sosial, memburuknya nilai tukar.

Cara-cara untuk mengatasi permasalahan di bidang ekonomi

1. Mengatasi pengangguran, dengan cara :

a. Membuka lapangan kerja baru

b. Menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi

c. Melarang investor dalam negeri melakukan investasi ke luar negeri

d. Untuk Indonesia sendiri, sektor pertanian bisa menjadi sektor

primadona pembangunan ekonomi

e. Membersihkan berbagai inefesiensi ekonomi

f. Mengirim TKW ke luar negeri

g. Menyusun modul usaha mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

145

h. Membantu modal untuk pengembangan usaha kecil mandiri dan

pemasaran

2. Mengatasi kemiskinan, dengan cara :

a. Pembangunan pertanian

b. Pembangunan sumber daya manusia

c. Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)

3. Mengatasi Inflasi

a. Dengan kebijakan moneter

Dengan menyempitkan pemberian kredit baik oleh Bank Sentral

maupun Bank-Bank lainnya. Dengan penyampitan/pengurangan kredit

tersebut, dapat dilakukan dengan 3 cara :

1) Menaikkan Cash Ratio

Cash Ratio perbandingan antara uang tunai bank-bank

ditambah demand deposit pada bank sentral terhadap demand

deposit daripada masyarakat terhadap bank yang bersangkutan.

2) Politik pasar terbuka

Suatu kebijakan bank sentral untuk menjual surat-surat berharga

seperti obligasi Negara kepada masyarakat

3) Menaikkan tingkat bunga

b. Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang

pendapatan dan pengeluaran Negara.

3 aspek dari kebijakan fiskal :

1) Penurunan pengeluaran pemerintah

2) Menaikkan pajak

3) Mengadakan pinjaman pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

146

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi

1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan

ekonomi, sosial politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa

publik, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas

penerangan, dan telepon.

3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi

pendapatan masyarakat.

F. Metode Pembelajaran : Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Presentasi,

Diskusi, Games, Turnamen, Penghargaan Kelompok)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

147

G. Strategi Pembelajaran

Kegiatan No Waktu Guru Siswa

Metode

1 1’ Membuka dan memulai pelajaran dengan salam

Menanggapi sapaan guru

2 15’ Mempresentasikan materi

Mendengarkan dan memperhatikan

Ceramah

3 1’ Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil

Aktif terlibat

4 2’ Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok

Mendengarkan dan memperhatikan

Ceramah

5 15’ Guru mengawasi jalannya diskusi (Games trouble tree)

Aktif terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru

Latihan soal

6 5’ Guru membahas soal diskusi

Mempresentasikan jawabannya

7 1’ Guru menjelaskan jalannya turnamen (cerdas cermat)

Mendengarkan dan memperhatikan

Ceramah

8 15' Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen

Aktif terlibat dalam turnamen

Pertanyaan Berantai

9 3’ Guru memilih kelompok yang terbaik

Mendengarkan dan memperhatikan

10 15’ Guru mengadakan kuis Aktif mengerjakan Soal Kuis 11 2’ Guru menutup pelajaran

dengan salam penutup Menanggapi sapaan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

149

Lampiran 2a

Materi ekonomi makro-mikro

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam

memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber

daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif

penggunaan (opportunity cost).

Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu

ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat

(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,

kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,

pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama

sebagai berikut :

• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan

ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini

disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang

belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under

employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi

kesempatan kerja penuh.

• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di

bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka

panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

150

• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan

tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara

pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan

terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya

cenderung memburuk.

2. Ekonomi Mikro

Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan

sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang

optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau

produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan

menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus

(tetap).

3 teori utama dalam ekonomi mikro adalah sebagai berikut :

a. Teori harga

Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya, bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll.

b. Teori produksi

Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba maksimum.

c. Teori distribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

151

Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari perusahaan.

Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro

CABANG

EKONOMI

Produksi Harga endapatan Tenaga

kerja

Ekonomi

mikro

Produksi/hasil

dari bisnis

individu

Harga dari

barang dan jasa

individu

Distribusi

pendapatan dan

kekayaan

Tenaga kerja

dalam bisnis

individu

Ekonomi

makro

Hasil/ produksi

nasional

Tingkat harga

agregat

Pendapatan

nasional

Tenaga kerja

dan

pengangguran

dalam

perekonomian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

152

Lampiran 2b

Materi permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi

Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi :

1. Masalah kemiskinan dan keterbelakangan

Pendapatan riil per kapita yang rendah merupakan cermin adanya kemiskinan,

apabila di sebuah Negara terdapat tingkat kemiskinan yang besar, maka perlu

diselidiki apa yang menjadi penyebabnya sehingga bisa dicarikan solusi yang

tepat untuk mengatasinya. Sebab-sebab kemiskinan dan keterbelakangan :

a) Rendahnya Produktivitas

Produktivitas sektor pertanian rendah disebabkan karena sempitnya luas lahan

pertanian, teknologi produksi yang masih sederhana/ rendahnya keterampilan

petani penggarapnya.

b) Kurangnya Sarana dan Prasarana Ekonomi

Disebabkan karena pasar nasional tidak dapat berkembang secara optimal,

sehingga pendapatan warga juga akan rendah.

c) Sektor Moneter yang Belum maju

Disebabkan karena terhambatnya upaya pembentukan modal dan juga

terhambatnya perkembangan usaha produktif.

d) Rendahnya Tingkat Pendidikan dan Keterampilan

Disebabkan karena kekurangan dana untuk mngembangkan system

pendidikan dan pelatihan.

e) Rendahnya Tabungan

Disebabkan karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi.

Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai

cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

153

Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan

Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.

2. Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi

Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan tingkat

pertumbuhan produksi menjadi rendah.

3. Masalah Pengangguran dan Kesempatan kerja

Tingkat pengangguran yang tinggi mencerminkan tingkat pemberdayaan sumber

daya ekonomi yang belum optimal, akibatnya produksi potensial tidak dapat

terwujud sehingga pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan menjadi

rendah.

4. Masalah Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum/ turunnya nilai mata uang.

Pengaruh inflasi masyarakat yang satu dengan yang lainnya berbeda, hal ini

disebabkan oleh perbedaan struktur perekonomian Negara yang satu dengan

Negara lainnya. Pada Negara yang perekonomiannya tergantung pada

perdagangan internasional, inflasi akan berpengaruh besar terhadap produksi

maupun ekspor impor

5. Masalah Kegagalan Pasar

Kegagalan pasar disebabkan karena adanya monopoli yang hanya

menguntungkan sedikit orang. Kegagalan pasar juga dapat memberi dampak

buruk pada lingkungan karena produsen tidak dapat memperhitungkan biaya

sosial timbulnya polusi.

6. Ketidakmerataan

Masalah ketidakmerataan menyebabkan menurunnya pendapatan perkapita,

inflasi, rendahnya mobolitas sosial, memburuknya nilai tukar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

154

Cara-cara untuk mengatasi permasalahan di bidang ekonomi

1. Mengatasi pengangguran, dengan cara :

a. Membuka lapangan kerja baru

b. Menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi

c. Melarang investor dalam negeri melakukan investasi ke luar negeri

d. Untuk Indonesia sendiri, sektor pertanian bisa menjadi sektor primadona

pembangunan ekonomi

e. Membersihkan berbagai inefesiensi ekonomi

f. Mengirim TKW ke luar negeri

g. Menyusun modul usaha mandiri

h. Membantu modal untuk pengembangan usaha kecil mandiri dan pemasaran

2. Mengatasi kemiskinan, dengan cara :

a. Pembangunan pertanian

b. Pembangunan sumber daya manusia

c. Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)

3. Mengatasi Inflasi

a. Dengan kebijakan moneter

Dengan menyempitkan pemberian kredit baik oleh Bank Sentral maupun Bank-

Bank lainnya. Dengan penyampitan/pengurangan kredit tersebut, dapat

dilakukan dengan 3 cara :

1) Menaikkan Cash Ratio

Cash Ratio perbandingan antara uang tunai bank-bank ditambah

demand deposit pada bank sentral terhadap demand deposit daripada

masyarakat terhadap bank yang bersangkutan.

2) Politik pasar terbuka

Suatu kebijakan bank sentral untuk menjual surat-surat berharga seperti

obligasi Negara kepada masyarakat

3) Menaikkan tingkat bunga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

155

b. Kebijakan fiskal

3 aspek dari kebijakan fiskal :

1) Penurunan pengeluaran pemerintah

2) Menaikkan pajak

3) Mengadakan pinjaman pemerintah

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi

1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan

ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.

2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa

publik, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas

penerangan, dan telepon.

3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi

pendapatan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

156

Lampiran 3a

Soal games 1 : Mix and Match

Cocokkanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini menjadi suatu pernyataan yang benar!

Ekonomi Makro Ekonomi Mikro : Harga dari barang dan jasa individu

Ekonomi Makro : Tingkat harga agregat Variabel-variabel ekonomi makro

Ekonomi Mikro : Produksi/hasil dari bisnis individu

Ekonomi Makro : Hasil/ produksi nasional Masalah-masalah ekonomi makro

Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari perusahaan.

Ekonomi Mikro

Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba maksimum.

Teori harga Ekonomi Mikro : Distribusi pendapatan dan kekayaan

Ekonomi Makro : Pendapatan nasional Teori produksi

Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya, bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll

Teori distribusi

Ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Perbedaan ekonomi mikro dan makro dilihat dari segi produksi

1. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan. 2. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil

khususnya stabilitas di bidang moneter. 3. Sejauh mana berbagai sumber daya telah

dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Perbedaan ekonomi mikro dan makro dilihat dari segi harga

Pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.

Perbedaan ekonomi mikro dan makro dilihat dari segi pendapatan

Ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara agregat (keseluruhan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

157

Lampiran 3b Soal games 2 : The Trouble Tree

Ketidakmerataan

Masalah Inflasi

Masalah kemiskinan dan keterbelakangan

Masalah Pengangguran

dan Kesempatan

kerja Membuka lapangan kerja baru

Masalah Kegagalan

Pasar

Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi

Membersihkan berbagai inefesiensi ekonomi

Mengirim TKW ke

luar negeri

Menyusun modul usaha mandiri

Membantu modal untuk pengembangan usaha kecil mandiri dan pemasaran

Pembangunan pertanian

Pembangunan sumber daya manusia

Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)

kebijakan moneter

Kebijakan

fiskal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

158

Lampiran 4a Turnamen 1 : Pertanyaan Berantai

Jawaban : Ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi

kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber

daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai

alternatif penggunaan (opportunity cost).

Pertanyaan : Sebutkan 2 bagian dari ilmu ekonomi !

Jawaban : Ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro

Pertanyaan : Jelaskan pengertian dari ekonomi makro!

Jawaban : Ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel ekonomi secara

agregat (keseluruhan).

Pertanyan : Sebutkan variable-variabel dari ilmu ekonomi makro !

Jawaban : Pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah

uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca

pembayaran internasional.

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan full employment ?

Jawaban : Keadaan dimana sumber daya telah dimanfaatkan

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan under employment ?

Jawaban : Keadaan dimana sumber daya belum dimanfaatkan

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan inflasi ?

Jawaban : Keadaan dimana nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang.

Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan deflasi ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

159

Jawaban : Keadaan dimana nilai uang cenderung naik dalam jangka panjang.

Pertanyaan : Jelaskan pengertian dari ekonomi mikro!

Jawaban : Ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil

misalnya perusahaan, rumah tangga.

Pertanyaan : Sebutkan tiga teori utama dalam ekonomi mikro!

Jawaban : Ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil

misalnya perusahaan, rumah tangga.

Pertanyaan : Sebutkan tiga teori utama dalam ekonomi mikro!

Jawaban : Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang

dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya,

bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll.

Pertanyaan : Jelaskan tentang teori produksi!

Jawaban : Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi

optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba

maksimum.

Pertanyaan : Jelaskan tentang teori distribusi!

Jawaban : Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga

yang harus dibayarkan kepada pemilik modl, serta tingkat keuntungan

dari perusahaan.

Pertanyaan : Perbedaan ekonomi mikro dan makro bisa dilihat dari beberapa hal.

Sebutkan 4 hal yang membedakannya !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

160

Jawaban : Produksi, harga, pendapatan, tenaga kerja

Pertanyaan : Bagaimana pengaruh ekonomi mikro dalam hal produksi !

Jawaban : Produksi/hasil berasal dari bisnis individu

Pertanyaan : Bagaimana pengaruh ekonomi mikro dalam hal harga !

Jawaban : Harga berasal dari barang dan jasa individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

161

Lampiran 4b

Turnamen 2 : Cerdas Cermat

1. Ada beberapa masalah-masalah yang dihadapi pemerintah dalam bidang ekonomi,

coba sebutkan masalah apa saja yang dihadapi!

2. Cermin dari adanya kemiskinan adalah…..

3. Sebutkan penyebab dari kemiskinan !

4. Karena pasar nasional tidak dapat berkembang secara optimal, sehingga

pendapatan warga juga rendah merupakan salah satu penyebab kemiskinan dilihat

dari segi…

5. Karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi, maka ini

merupakan salah satu penyebab kemiskinan dilihat dari segi…

6. Sebutkan cara/ upaya dalam menanggulangi kemiskinan !

7. Apa yang akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi semakin tinggi ?

8. Kenaikan harga secara umum yang menyebabkan turunnya nilai mata uang

disebut dengan….

9. Apa penyebab dari kegagalan pasar ?

10. Sebutkan penyebab dari masalah ketidakmerataan !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

162

Lampiran 5a

Daftar Nama Siswa Kelas X-D SMA Santa Maria Yogyakarta

No Induk Nama Siswa 7337 Agnes Anastasia Tangka 7338 Anesa Evalia 7339 Angelina Ayu Anjarsari 7340 Carolina Ferari Asthi 7341 Deasy P Ningrum 7342 Esther Febriana L 7343 FK Valencia 7344 Felisia Flaviana Magan 7345 Heta Okta Silviana 7346 Magdalena Heni 7347 Maria M 7348 Mariana kadam 7349 MT Lembong 7350 Monica Arum Tiyasworo 7351 Minika Gunarto 7353 Patricia Hesti M 7354 Priska MA 7355 Putri Rulinda 7356 Sylvia Lucia W 7357 Zilla Christy Maranatha Margaung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

163

Lampiran 5b

Grouping/ Nama Kelompok

BINTANG: Agnes, Putri, Zilla,Heni,Meita

BULAN SABIT:

Devi, Esther, Hesti,

Marlyn, Heta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

164

Awan : Monika, Anisa, Arum, Slyvia,

Ayu

MATAHARI : Febi, Felisia, Asthi, Priska,

Mariana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

165

Lampiran 5c

SKOR GAMES SIKLUS I: MIX AND MATCH KELOMPOK

BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN

100 80 100 100

SKOR TOURNAMENTS SIKLUS I: PERTANYAAN BERANTAI KELOMPOK

BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN

100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

166

Lampiran 5d

SKOR GAMES SIKLUS II: THE TROUBLE TREE KELOMPOK

BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN

80 80 90 75

SKOR TOURNAMENTS SIKLUS II: CERDAS CERMAT KELOMPOK

BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN

100 100 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

168

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta,……………..2009

Guru Observer

(………………………..) (……………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

169

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta,……………..2009

Guru Observer

(………………………..) (……………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

170

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta,………..2009

Guru Observer

(………………………..) (……………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

171

Lampiran 7

Tabel Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa

Hari/tanggal : Waktu : Kelas :

Yogyakarta,……………..2009

Guru Observer

(………………………..) (……………..)

No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)

1 Siswa mengajukan pertanyaan

2 Siswa menjawab pertanyaan

3 Siswa aktif mengerjakan tugas

4 Siswa aktif dalam diskusi

5 Siswa mengemukakan/ menanggapi

pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

172

Lampiran 6a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 13/01/2009, pukul 11.00-11.45 Lamanya observasi : 1 Jam Pelajaran (45 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi :Mengetahui kondisi awal kegiatan

pembelajaran Guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam disertai memeriksa

kesiapan siswa. Guru mengabsen siswa satu per satu. Setelah mengabsen siswa, guru

mengulas kembali materi sebelumnya dikaitkan dengan materi pada minggu lalu.

Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang belum dipahami pada materi

sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk merangsang pemikiran siswa dalam memasuki

materi yang akan diberikan. Karena tidak ada yang bertanya, guru langsung

memasuki pada materi pembelajaran. Pada saat penjelasan materi, guru cenderung

menggunakan metode yang sering digunakan guru pada umumnya yaitu metode

ceramah, dimana peran guru disini lebih dominan. Sesekali guru mengaitkan materi

pembelajaran dengan contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terkadang

keluar dari jalur pokok permasalahan tentang materi yang diajarkan sehingga

perhatian siswa terhadap materi menjadi semakin berkurang. Guru juga menegur

siswa yang terkadang sibuk dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan

temannya,ddl. Hal ini berakibat interaksi antara guru dengan siswa dirasa kurang.

Pada saat siswa mengalami kesulitan dalam materi yang diajarkan, guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

174

Lampiran 6b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 13/01/2009, pukul 11.00-11.45 Lamanya observasi : 1 Jam Pelajaran (45 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi awal kegiatan

pembelajaran Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri

untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak

penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang

memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang fokus

terhadap metri yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan

kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya, main handphone,dll. Pada

pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa

jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Tetapi

pada saat guru memberikan contoh konkrit yang terkadang keluar dari jalur pok ok

materi yang diajarkan, siswa cenderung terlihat asyik dan fokus yang mangakibatkan

kegaduhan siswa di dalam kelas. Ketika siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk

bertanya tentang materi yang dirasa kurang dimengeri, hanya 1 siswa yang

mengajukan pertanyaan. Pada saat ada pertanyaan dari guru, terdapat 4 siswa yang

bisa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang diajarkan dan terdapat pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

176

Lampiran 6c

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 13/01/2009, pukul 11.00-11.45 Lamanya observasi : 1 Jam Pelajaran (45 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi awal kegiatan

pembelajaran Secara fisik, ruangan kelas cukup memadai dan nyaman untuk dilakukannya

kegiatan belajar mengajar. Terdapat 2 white board, 1papan pengumuman kelas, 1

papan kehadiran siswa, 1 meja kursi guru, meja kursi yang cukup untuk 22 orang

siswa, ventilasi yang memadai, pencahayaan yang cukup. Di awal pembelajaran

suasana kelas masih kurang kondusif. Disaat guru masuk ruangan kelas dan meminta

siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran, masih terdapat kributan-

keributan kecil misalnya masih terdapat siswa yang masih mengobrol dengan

temannya. Suasana kelas mulai kondusif ketika guru menjelaskan materi. Tetapi

suasana kelas kembali gaduh dan kurang terkendali ketika guru memberikan contoh

konkrit yang keluar dari pokok pembicaraan materi. Ketika terjadi kegaduhan di

dalam kelas, guru dengan sigap menertibkan siswa yang kurang fokus terhadap

pelajaran. Pada saat pengerjaan latihan soal, suasana kelas lumayan kondusif tetapi

kurang adanya pantauan dari guru terhadap siswa yang sedang mengerjakan latihan

soal. Ketika waktu habis, suasana kelas sedikit gaduh dan siswa diminta untuk

melanjutkan latihan tersebut di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

180

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

181

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

182

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

183

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

Hari/ tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer :

No Deskripsi Siklus I 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.

3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.

4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.

5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.

6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.

8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. 10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar

dapat bekerja sama dengan baik.

11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.

13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa

14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

184

16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.

17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.

19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.

20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.

21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

185

Instrumen Pengamatan Kelas

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Obyek yang diamati : Kelas : Tujuan observasi : No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang

memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan)

5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.

10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.

11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

186

16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.

17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.

19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling

memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

187

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok

Pokok bahasan :

Hari/tanggal :

Keterangan Ya Tidak Catatan

1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

2. Saling bertukar pendapat

3. Berbagi tugas dalam pengerjaan

tugas

4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran

5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan

maksud dan tujuan pertanyaan

6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

188

Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa

Hari/tanggal : Waktu : Kelas :

No Komponen yang diobservasi

Frekuensi Persentase Hasil pengamatan di kelas

1 Siswa mengajukan pertanyaan

2 Siswa menjawab pertanyaan

3 Siswa aktif mengerjakan tugas

4 Siswa aktif dalam diskusi

5 Siswa menanggapi pendapat dari temannya

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

189

Instrumen Refleksi

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

No Uraian Komentar 1

Kesan guru terhadap komponen

pembelajaran yang digunakan

dalam pembelajaran dengan metode

TGT.

2 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama kerja kelompok.

3 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapkan metode TGT..

4 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan

5 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

190

6 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapakan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

7 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menggunakan metode TGT. seperti yang telah dilakukan

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

191

Lampiran 12

Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.

Nama : _____________________________ Kegiatan Kelompok : _____________________________ Pokok Bahasan : _____________________________ Hari/Tanggal : _____________________________ Kelas : _____________________________

Komentar No Aspek yang diamati

1 Bagaimanakah pendapat Anda terhadap komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini (Topik yang dipelajari, Materi Ajar, Suasana Kelas, Penampilan Guru, dll)

Komentar 2 Kegiatan Anda selama kerja kelompok

(mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dll)

Komentar 3 Apakah Anda berminat untuk

mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

Komentar 4 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan.

Komentar 5 Manfaat yang saya peroleh dalam

pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

192

Lampiran 8a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi :Mengetahui kondisi kegiatan

pembelajaran siklus I Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan

siswa. Guru juga menanggapi sapaan siswa ketika para siswa mengucapkan salam.

Setelah itu, guru mengabsen siswa secara berurutan serta bertanya kepada siswa

tentang siapa saja yang tidak hadir pada hari itu. Sebelum memasuki materi yang

akan diajarkan, terlebih dulu guru membagikan handout tentang materi yang akan

dipelajari, kemudian guru menjelaskan materi yang telah dibagikan kepada siswa.

Guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi agar suasana tidak

monoton hanya mendengarkan ceramah. Pada saat menjelaskan materi ada beberapa

siswa yang bertanya, kemudian guru merespon pertanyaan siswa. Ketika

menjelaskan, guru tidak hanya terpaku pada materi saja, tetapi juga memberi contoh-

contoh kongkrit yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari agar siswa dapat langsung

mengerti akan materi yang diajarkan.

Setelah materi dijelaskan, guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memanggil

siswa satu persatu untuk bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan. Setelah

guru membagi kelompok, guru langsung memberikan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

194

Lampiran 8b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kegiatan

pembelajaran siklus I

Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa menanggapi

sapaan guru dan juga menjawab guru ketika diabsen satu per satu. Terdapat 5 siswa

yang tidak hadir. Setelah diabsen, masing-masing siswa mendapat handout yang

diberikan oleh guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang

diajarkan. Pada saat penjelasan, beberapa siswa mengajukan pertanyaan kepada guru

tentang materi yang belum dimengerti. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa

berkumpul dalam kelompok. Kemudian siswa mendengarkan aturan permainan yang

harus diikuti oleh masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan

bahan untuk dikerjakan. Pada saat diskusi/kerja kelompok, antusias pasa siswa sangat

tinggi untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang

dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan . Di dalam

diskusi kelompok, siswa juga bertanya kepada guru tentang hal yang kurang

dimengerti dan siswa pun mendengarkan penjelasan dari guru. Setelah diskusi selesai,

masing-masing siswa menukarkan jawaban mereka dengan kelompok lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

196

Lampiran 8c

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas siklus I Keadaan kelas masih agak ribut ketika pergantian jam pelajaran . Suasana

menjadi kondusif disaat guru masuk ke kelas ,menyapa siswa. meminta siswa untuk

mempersiapkan diri mengikuti pelajaran, serta mempresensi siswa. Pada hari itu, 15

siswa hadir dan 5 siswa yang absen. Awalnya suasana kelas agak pasif ketika guru

menjelaskan materi. Namun pada saat permainan dan turnamen, keadaan kelas

menjadi lebih ramai dan lebih hidup. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Pada saat

berkumpul dalam kelompok, suasana kelas sedikit gaduh karena siswa berpindah

tempat duduk. Suasana kembali tenang dan kondusif ketika siswa berkumpul dan

mengerjakan tugas dalam kelompok. Suasana ramai kembali ketika guru meminta

siswa untuk menukarkan jawaban soal kelompok dan ketika pembahasan soal. Ramai

disini bukan karena ramai dengan kesibukan masing-masing, namun ramai disini

karena siswa berperan aktif dalam menjawab soal dan mengemukakan pendapat.

Keadaan kelas kembali kondusif ketika guru menyimpulkan materi yang telah

diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

197

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

198

Lampiran 9a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Selasa, 20 Januari 2009 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : X-D Observer : Susi Sulastri

Tabel 2.1

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor SIKLUS I1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan

kooperatif dengan tipe TGT Tidak

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

Ya

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas

Ya

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen

Ya

5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok

Ya

6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

Ya

7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan

Ya

8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

Ya

9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

Ya

10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

Ya

11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah

Ya

12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

201

Lampiran 9c

Tabel 2.3

Instrumen Pengamatan Kelas

Nama Pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-11.45 WIB Obyek yang diamati : Keadaan kelas Kelas : X-D Tujuan Observasi : Mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran kelas

No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa

yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)

5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

205

Lampiran 9f Tabel 2.6

Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I

Skala Penilaian % No Aspek yang diamati Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :

g.Topik/materi yang dipelajari h.LKS i. Materi Ajar j. Suasana Kelas k.Penampilan Guru l. Keterampilan kooperatif yang

dilatihkan

8,3 46,67 8,3

58,33 25 25

83,33 66,67 91,67 33,33

75 75

8,3 16,67

0 8,3 0 0

0 0 0 0 0 0

Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk

mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

100

0

Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :

f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas

91,67 100

66,67 91,67 100

8,33

0 33,33 8.22

0

Komentar

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Dapat membantu memahami materi pelajaran

Membuat siswa tidak menjadi mengantuk

Menyenangkan dan tidak membosankan

Lebih aktif dalam proses pembelajaran

Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran Waktu yang diberikan untuk

memahami pelajaran terlalu cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

206

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

209

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

210

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

211

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

212

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

Hari/ tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer :

No Deskripsi Siklus II 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.

3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.

4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.

5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.

6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.

8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. 10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar

dapat bekerja sama dengan baik.

11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.

13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa

14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.

16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

213

cara mereka sendiri. 17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.

19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.

20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.

21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

214

Instrumen Pengamatan Kelas

Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Obyek yang diamati : Kelas : Tujuan observasi : No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang

memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan)

5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.

10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.

11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

215

16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.

17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.

19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling

memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

216

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok

Pokok bahasan :

Hari/tanggal :

Keterangan Ya Tidak Catatan

1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

2. Saling bertukar pendapat

3. Berbagi tugas dalam pengerjaan

tugas

4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran

5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan

maksud dan tujuan pertanyaan

6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

217

Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa

Hari/tanggal : Waktu : Kelas :

No Komponen yang diobservasi

Frekuensi Persentase Hasil pengamatan di kelas

1 Siswa mengajukan pertanyaan

2 Siswa menjawab pertanyaan

3 Siswa aktif mengerjakan tugas

4 Siswa aktif dalam diskusi

5 Siswa menanggapi pendapat dari temannya

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

218

Instrumen Refleksi

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran

dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

No Uraian Komentar 1

Kesan guru terhadap komponen

pembelajaran yang digunakan

dalam pembelajaran dengan metode

TGT.

2 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama kerja kelompok.

3 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapkan metode TGT.

4 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan

5 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

219

6 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapakan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

7 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menggunakan metode TGT. seperti yang telah dilakukan

Yogyakarta, ……….2009

Guru Observer

(………………………) (……………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

220

Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Nama : _____________________________ Kegiatan Kelompok : _____________________________ Pokok Bahasan : _____________________________ Hari/Tanggal : _____________________________ Kelas : _____________________________

Komentar No Aspek yang diamati

1 Bagaimanakah pendapat Anda terhadap komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini (Topik yang dipelajari, Materi Ajar, Suasana Kelas, Penampilan Guru, dll)

Komentar 2 Kegiatan Anda selama kerja kelompok

(mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dll)

Komentar 3 Apakah Anda berminat untuk

mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

Komentar 4 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan.

Komentar 5 Manfaat yang saya peroleh dalam

pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

221

Lampiran 10a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi :Mengetahui kondisi pembelajaran

siklus II

Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan

siswa. Guru juga menanggapi sapaan siswa ketika para siswa mengucapkan salam.

Setelah itu, guru mengabsen siswa secara berurutan serta bertanya kepada siswa

tentang siapa saja yang tidak hadir pada hari itu. Sebelum memasuki materi yang

akan diajarkan, terlebih dulu guru membagikan handout kembali tentang materi

selanjutnya dan mengingatkan kembali materi sebelumnya, kemudian guru

menjelaskan materi yang telah dibagikan kepada siswa. Guru juga melakukan tanya

jawab dengan siswa tentang materi agar suasana tidak monoton hanya dengan

mendengarkan ceramah. Pada saat menjelaskan materi ada beberapa siswa yang

bertanya, kemudian guru merespon pertanyaan siswa. Guru juga mengaitkan contoh-

contoh kongkrit yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam penjelasannya agar

siswa dapat langsung mengerti akan materi yang diajarkan.

Setelah materi dijelaskan, guru kembali meminta siswa bergabung dalam

kelompok masing-masing yang telah dibagi pada siklus I. Guru memberikan bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

222

untuk dikerjakan oleh masing-masing kelompok kemudian guru menjelaskan aturan

dalam permianan/games tersebut. Pada saat siswa mengerjakan tugas tersebut, guru

berkeliling untuk memonitoring diskusi Pada permainan kali ini, guru meminta

kepada masing-masing kelompok untuk benar-benar mengerti materi tersebut karena

pemahaman siswa akan diuji guru pada saat turnamen cerdas cermat. Ketika ada

beberapa kelompok yang bertanya, guru mendampingi dan memberikan penjelasan

pada kelompok yang mengalami kesulitan serta memberikan masukan-masukan.

Setelah tugas selesai dikerjakan, guru meminta masing-masing kelompok untuk

menukarkan hasil kerjanya dengan kelompok lain. Guru bersama-sama dengan siswa

membahas soal tersebut. Setelah soal dibahas, guru mengumumkan nilai yang

diperoleh masing-masing kelompok.

Sesudah permainan selesai, guru meminta siswa untuk memasukkan materi

serta meminta kelompok untuk siap-siap turnamen. Guru menyiapkan pertanyaan

turnamen dan membacakan soal tersebut satu per satu. Guru menunjuk kelompok

untuk menjawab pertanyaan dengan melihat kelompok mana yang lebih dulu

mengangkat tangan itulah yang harus menjawab. Setelah berakhirnya turnamen, guru

mengumumkan kelompok yang mendapat nilai tertinggi dan bertanya kepada siswa

mengenai materi yang belum dipahami. Dikarenakan tidak ada yang bertanya,

kemudian guru menyimpulkan materi tersebut secara singkat. Setelah guru

menyimpulkan, guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

224

Lampiran 10b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi pembelajaran

siklus II Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa menyapa guru dan

menanggapi sapaan guru. Pada saat guru mengabsen, beberapa siswa memberi tahu

bahwa ada 2 siswa yang tidak hadir. Setelah diabsen, masing-masing siswa mendapat

handout kembali yang dibagikan oleh guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru

tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan, beberapa siswa mengajukan

pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum dimengerti. Setelah

mendengarkan penjelasan guru, siswa berkumpul dalam kelompok. Kemudian siswa

mendengarkan aturan permainan/games yang harus diikuti oleh masing-masing

kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan bahan untuk dikerjakan. Pada saat

diskusi/kerja kelompok, antusias para siswa sangat tinggi untuk mengerjakan tugas

tersebut. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang diberikan

sehingga mereka tidak merasa bosan . Di dalam diskusi kelompok, siswa juga

bertanya kepada guru tentang hal yang kurang dimengerti dan siswa pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

226

Lampiran 10c

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas siklus II Keadaan kelas masih agak ribut ketika pergantian jam pelajaran . Suasana

menjadi kondusif disaat guru masuk ke kelas ,menyapa siswa. dan mempresensi

siswa. Terdapat 18 siswa hadir dan 2 siswa yang absen. Suasana kelas kondusif

ketika guru menjelaskan materi. Namun pada saat permainan dan turnamen, keadaan

kelas menjadi lebih ramai dan lebih hidup. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Pada

saat berkumpul dalam kelompok, suasana kelas sedikit gaduh karena siswa berpindah

tempat duduk. Suasana kembali tenang dan kondusif ketika siswa berkumpul dan

mengerjakan tugas dalam kelompok. Suasana ramai kembali ketika guru meminta

siswa untuk menukarkan jawaban soal kelompok dan ketika pembahasan soal. Ramai

disini dikarenakan siswa berperan aktif dalam menjawab soal dan mengemukakan

pendapat. Keadaan kelas menjadi hening dan tenang ketika siswa belajar beberapa

menit untuk turnamen. Suasana kondusif kembali ketika guru menyimpulkan materi

yang telah diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

227

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

228

Lampiran 11a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Selasa, 27 Januari 2009 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : X-D Observer : Susi Sulastri

Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor SIKLUS II 1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah

dan kooperatif dengan tipe TGT Ya

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT

Ya

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas

Ya

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen

Ya

5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok

Ya

6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.

Ya

7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan

Ya

8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

Ya

9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.

Ya

10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

Ya

11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah

Ya

12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

231

Lampiran 11c Nama Pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-11.45 WIB Obyek yang diamati : Keadaan kelas Kelas : X-D Tujuan Observasi : Mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran kelas

Tabel 3.3 Instrumen Pengamatan Kelas

No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa

yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)

5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.

6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).

7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.

10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.

11 Banyak siswa yang bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

235

Lampian 11f

Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Siklus II Skala Penilaian % No Aspek yang diamati

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : g. Topik/materi yang dipelajari h.LKS i. Materi Ajar j. Suasana Kelas k.Penampilan Guru l. Keterampilan kooperatif yang

dilatihkan

33,33 20 40 40 20

33,33

67,67 60 60 60 80 60

0 20 0

8,3 0

6,67

0 0 0 0 0 0

Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk

mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?

86,67

13,33

Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :

f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas

93,33 93,33

40 66,67 100

6,67 6,67 60

33,33 0

Komentar

4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Lebih cepat memahami materi Tidak Membuat siswa mengantuk Menyenangkan dan tidak

membosankan Lebih aktif dalam proses

pembelajaran Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama

mengikuti kegiatan pembelajaran Waktu yang diberikan untuk

memahami pelajaran terlalu cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENERAPAN METODE PEMB ELAJARAN KOOPERATIF TIPE …

237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI