penerapan metode cooperative tipe team games...

104
PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM TAMBELANG BEKASI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Siti Mulya NIM 1812018300094 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: leliem

Post on 16-Jun-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES

TOURNAMENT (TGT)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

IPS PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM TAMBELANG

BEKASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

Siti Mulya

NIM 1812018300094

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Page 3: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Page 4: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Page 5: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Page 6: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

i

ABSTRAK

Siti Mulya,1812018300094.” PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE

TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM TAMBELANGBEKASI Tahun Ajaran

2015/2016”. Jurusan PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Kata Kunci: Metode Cooperative Learning tipe TGT,Hasil Belajar, IPS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS

siswa melalui metode Cooperative learning tipe team games tournament (TGT) pada

siswa kelas V MI Nurul Islam Tambelang Bekasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan

kelas (PTK).PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang

muncul di dalam kelas.Metode ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan,dan refleksi.

Hasil belajar IPS ini digunakan untuk melihat perbedaan yang signifikan

dengan bukti secara kualitatif adalah dapat dijelaskan dan banyaknya siswa yang

menyatakan senang terhadap penggunaan metode TGT ini,tumbuhnya motivasi,

konsentrasi siswa pada mata pelajaran,suasana kelas menjadi hidup,dan kemampuan

dan hasil belajar siswa meningkat.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Hasil penelitianya

menunjukan bahwa metode TGT Pada mata pelajaran IPS dengan kondisi belajar

siswa khususnya siswa kelas V MI Nurul Islam. Hal tersebut dapat dilihat secara

kuantitatif adalah perbandingan dari siklus I sebesar 74,15 atau 73,08% dapat

meningkat pada siklus II menjadi 79,46 atau 76,92% jadi hasil observasi lapangan

menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan sebesar 5,31 atau 3,84%

Page 7: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

ii

ABSTRACT

Siti Mulya,1812018300094,”The Application of Methods of Cooperative Team

Games Tournament To Improve Learning Out Comes Of Social Science In Class V MI

Nurul Islam Tmbelang Bekasi Year 2015-2016”. Majoring in primary and Teaching

Faculty Tarbiyah Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta Negri,2013.

Keywords: Method of Learning Cooperative type TGT ,Learning Outcomes, IPS

The purpose of this study was to determine the increase in IPS student

learning outcomes trough cooperative learning methods of the type of team games

tournament (TGT) in Class V MI N urul Islam Tambelang Bekasi.

IPS learning outcomes are used to see a significant difference with the

qualitative evindence is unexplained and the number of students who expressed love

to use this TGT method, the growth of motivation, concentration of students on

subjects, clasroom atmosphere come alive,and the capability and improved student

learning outcomes .It can be concluded that the use of TGT method can improve

student learning outcomes.

The researchers did a study using aquqlitqtive approach to research which

types of classroom action research (CAR).Sequence of research activities include :(1)

Planing (2) implementation (3) observations (4) reflection.In data the writer uses

descriptive qualitative analysis techniques.To test the validity of the data the authors

used three methods, namely the extension of participation persistence

observations.Research sources that fifth grade students,results showed that the method

of TGT in social studies with student learning conditions especially grade V MI Nurul

Islam.This can be seen quantitatively is the comparison of the first cycle of 74,15 or

73,08% ,can be increased in the second cycle to 79,46 or 76,92% , so the results of

field observations indicate an increase in learning outcomes from the first cycle to cycle

II increased by 5.31 or 3,84%.

Page 8: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

iii

KATA PENGANTAR

Segala puja-puji syukur kehadirat Alloh ‘Azza Wa Jalla yang telah memberikan

limpahan taufik, rahmah dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan lancar tanpa aral yang merintang. Shalawat serta salam semoga

tetap tercurahlimpahkan ke haribaan sosok revolusioner dunia, pembela kaum proletar sejati,

baginda Rasulillah SAW yang telah menjadi qudwah dan uswah hasanah dengan membawa

pancaran cahaya kebenaran, sehingga pada detik ini kita masih mampu mengarungi hidup

dan kehidupan yang berlandaskan iman dan islam. Seiring dengan terselesaikannya

penyusunan skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan tanpa

batas kepada semua pihak yang telah membantu memberikan arahan, bimbingan dan

petunjuk serta motivasi dalam proses penyusunannya, antara lain :

1.Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah memberikan motivasi baik berupa moril, do’a

restu, mau’idloh hasanah yang diberikan dengan penuh cinta dan kasih sayang, lebih-lebih

materiil, sehingga ananda dapat menyelesaikan penyusunan sripsi dengan baik.

2.Suamiku tercinta yang telah memberi dukungan dan motivasi dalam penulisan skripsi

ini.

3. Ustd Sonhaji Hasyim, S.Pd, selaku Kepala Sekolah MI Nurul Islam Tambelang Bekasi

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di lembaga

yang dipimpin

4. Bapak M.Arif,Dr.M.Pd selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan di tengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu memberikan bimbingan dan

pengarahan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik dan rapi.

5. Segenap Guru dan Karyawan MI Nurul Islam Tambelang Bekasi yang telah memberikan

bantuannya dalam memberikan data-data selama penelitian ini berlangsung.

6. Seluruh siswa/i kelas V MI Nurul Islam yang turut membantu jalannya program penelitian

ini.

7. Semua teman-teman PGMI angkatan 2012-2016 yang telah memberikan pesan hidup dan

kenangan yang tiada surut dalam angan.

8. Orang-orang terdekat dalam menjalani hidup, yang memberiku pelajaran hidup bagaimana

hidup yang sesungguhnya; yakni teman-teman di kelas B: Ika Kartika,Hasan Basri, Tisry

Eka Pathonah,Nurbaeti,Iva Wahyuningsih,Widia Rosalina.

Page 9: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

iv

9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain dari do’a jazakumullah ahsanul jaza’,

semoga apa yang telah diberikan menjadi amal yang diterima di sisi Allah swt. Akhirnya,

penulis hanya dapat berdo’a semoga amal mereka diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa

sebagai amalan sholehan serta mendapatkan imbalan yang semestinya. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis

khususnya, karena khoir al nas anfa’uhum lil nas. Amien ya robbal ‘alamin!

Bekasi, 10 Januari 2016

Penulis

Page 10: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

v

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI.................................................................i

ABSTRAK................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.....................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah.....................................................................................................4

C. Pembatasan Masalah.....................................................................................................4

D. Perumusan Masalah ...................................................................................................5

E. Tujuan Penelitian........................................................................................................5

F. Manfaat Hasil Penelitian..............................................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI

A.Pengertian Belajar...........................................................................................................7

B.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.................................................................10

C.Tujuan Pembelajaran IPS,............................................................................................11

D .Model-model pembelajaran IPS..................................................................................12

E.Ruang lingkup................................................................................................................14

F.Pembelajaran kooperative..............................................................................................17

G.Model TGT....................................................................................................................18

H.Hasil penelitian yang relevan......................................................................................21

I.Hipotesis tindakan ..........................................................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian....................................................................................23

B. Metode penelitian dan rancangan siklus penelitian.................................................23

C. Subjek penelitian.........................................................................................................26

D. Peran dan posisi dalam penelitian............................................................................26

Page 11: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

vi

E. Tahapan interfensi tindakan.......................................................................................27

F. Hasil interfensi tindakan yang diharapkan...............................................................33

G. Data dan sumber data................................................................................................34

H. Pengembangan-pengembangan instrumen-instrumen pengumpulan data................34

I. Tehnik pengumpulan data..........................................................................................35

J. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis...............................................................36

K. Tehnik Analisis Data................................................................................................. 36

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan........................................................................37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objektif Lokasi Penelitian.......................................................................38

B. Jadwal penelitian.........................................................................................................41

C. Temuan hasil penelitian ............................................................................................42

D. Data hasil tes..............................................................................................................42

E. Interpretasi hasillanalisis kegiatan pembelajaran......................................................44

F. Wawancara...................................................................................................................52

G. Pembahasan hasil temuan...........................................................................................54

H. Keterbatasan penelitian...............................................................................................56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................57

B. Saran-saran ..................................................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar..............................................11

2. Tabel 2.2 Ruang lingkup mata pelajaran IPS kelas V...............................................14

3. Tabel 3.1 Tahapan itervensi tindakan.......................................................................27

4 Tabel 3.2 Tahap penelitian kegiatan pendahuluan...................................................30

5. Tabel 3.3 Tahap penelitian siklus I .........................................................................30

6. Tabel 3.4 Tahap penelitian siklus II.........................................................................31

7. Tabel 4.1 Keadaan guru/pegawai d MI Nurul Islam................................................39

8 Tabel 4.2 Keadaan siswa d MI Nurul islam............................................................40

9. Tabel 4.3 Data sarana dan prasarana di MI Nurul Islam..............................,........41

10. Tabel 4.4 Jadwal kegiatan penelitian........................................................................41

11. Tabel 4.5 Hasil Belajar IPS Menggunakan metode TGT Materi keragaman suku -

bangsa dan budaya diindonesia pada siklus I dan II.............................................42

12.Tabel 4.6 Hasil Tes Pratindakan Siklus I dan Siklus II.........................................43

13.Tabel 4.7 Hasil belajar kelompok pada siklus II.....................................................50

14. Tabel 4.8 Rekapitulasi wawancara dengan siswa.....................................................52

15.Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa.....................................................58

Page 13: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model penelitian tindakan kelas.......................................................24

Page 14: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat memegang peranan penting dalam kehidupan

seseorang maupun suatu bangsa , kemajuan pembangunan disuatu negara,

baik lahir maupun batin dapat dicapai melalui pendidikan dapat

mencip-takan manusia yang cerdas,terampil,berwawasan luas, disiplin

beriman, bertakwa serta bertanggung jawab di dalam kehidupan.

Pendidikan adalah aspek universal yang selalu dan harus ada

dalam kehidupan manusia.Tanpa pendidikan,ia tidak akan pernah

berkembang dan berkebudayaan.Di samping itu,kehidupanya juga akan

menjadi statistanpa ada kemajuan,bahkan bisa jadi akan mengalami

kemunduran dan kepunahan.Oleh karena itu,menjadi fakta yang tak

terbantahkan bahwa pendidikan adalah sesuatu yang niscayaa dalam

kehidupanya.1

Pendidik atau guru harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk

mendukung profesi mereka sebagai pengajar .Namun, kenyataan yang

ada,kurikulum yang selama ini diajarkan disekolah menengah kurang

mampu mempersiapkan siswa untuk masuk keperguruan tinggi.Oleh

karena itu,teori pembelajaran diperlukan untuk mendukung proses

pembelajaran didalam kelas,serta beberapa contoh praktis untuk dapat

menjadi bekal persiapan profesionalitas para guru.2

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

masalah lemahnya proses pembelajaran.Dalam proses pembelajaran,anak

kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.Proses

pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk

1 Dina Indriana.Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Eektif .(Jogjakarta.2011)hal.5

2 Muhammad Thobroni .Arif Mustofa.Belajar Dan Pembelajaran,pengembangan

wacanadan praktik pembelajaran dalam pembangunan nasional.(Jogjakarta:Ar-Ruzz

Media.2011)hal.5

Page 15: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

2

menghafal informasi;otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun

berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang

diingatnya untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.Akibatnya

ketika peserta didik kita lulus dari sekolah mereka pintar secara teoritis

akan tetapi miskin pada aplikasi.Oleh karena itu guru harus memiliki

kemampuan dan pemahamn tentang pengetahuan dan ketrampilan yang

lain,misalnya pemahaman psikologi perkembangan manusia,pemahaman

tentang teori-teori perubahan tingkah laku,kemampuan merancang berbagai

media dan sumber belajar,dan kemampuan mendesain strategi

pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan,agar peserta

didik betul-betul bisa menguasai materi yang diajarkan,agar peserta didik

betul-betul bisa menguasai materi yang diajarkan serta bisa

mengaplikasikanya dalam kehidupanya.3

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) Secara etimologi

mempunyai arti belajar bersama antara dua orang atau lebih,sedangkan

CL dalam artian yang lebih luas memiliki definisi yang antara lain adalah

belajar bersama yang melibatkan antara 4-5 orang, yang bekerja sama

menuju kelompok kerja dimana tiap anggota bertanggung jawab secara

individu sebagai bagian dari hasil yang tak akan bisa dicapai tanpa adanya

kerjasama antar kelompok saling tergantung secara positif.4

Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan merumuskan tujuan-

tujuan apa yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran,cara apa

yang digunakan,materi atau bahan apa yang disampaikan untuk

mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut.Bentuk rencana

pembelajaran dijabarkan dari hal yang paling umum kepada yang paling

khusus dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.Bentuk rencana

pembelajaran ini meliputi bentuk satuan pembelajaran untuk masing-

masing pokok bahasan dalam tiap-tiap caturwulan atau semester yang

3 Junaedi.dkk.Paket 8 Strategi Pembelajaran,Edisi pertama.(Learnung assistance program

for islamic schools Pendidikn Guru Madrasah Ibtidaiayah .2008)hal.8-9

4 Ibid.hal 8-9.

Page 16: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

3

dikembangkan dari silabusatau GBPP tiap bidang studi atau mata

pelajaran .

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang

untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill),sekaligus

ketrampilan sosial(social skill)termasuk interpersonal skill.

Kategori tujuan dalam pembelajaran kooperatif :

1. Individual :keberhasilan seseorang ditentukan oleh orang itu

sendiri tidak dipengaruhi oleh orang lain.

2. Kompetitif :keberhasilan seseorang dicapai karena kegagalan orang

lain (ada ketergantungan negatif)

3. Kooperatif:keberhasilan seseorangkarena keberhasilan orang

lain,orang tidak dapat mencapai keberhasilan dengan sendirian .5

Dalam memilih model pembelajaran guru harus bertindak seselektif.

Seorang siswa akan lebih mudah menerima materi yang diajarkan oleh guru

jika mereka merasakan senang dengan sebuah permainan-permainan tertentu

ketika menjalankan proses pembelajaran di kelas. Ilmu yang mereka dapatkan

juga akan bertahan lama. jika pemerolehan informasi dengan jalan diskusi

dan dibarengi dengan permainan-permainan yang menyenangkan ini

dirangkai dalam suatu model pembelajaran. Model pembelajaran tersebut

adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(TGT).

Seorang guru yang berkompetensi, cerdas dan profesional memiliki

seperangkat kiat khusus dalam kelas.Sehingga dia akan dirindukan

kehadirannya di kelas. Kemudian seorang guru harus dapat melihat dan

menilai kinerjanya sendiri melalui refleksi diri untuk kemudian

mengidentifikasi masalah yang ada dalam rangka meningkatkan mutu

pembelajaran.

Dalam mengajarkan materi IPS tentang keragaman suku bangsa

diIndonesia seorang guru masih menggunakan model pembelajaran

5 Yatim Riyanto..Paradigma Baru Pembelajaran .(Jakarta.2010)hal.267

Page 17: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

4

tradisional yaitu model ceramah, peserta didik hanya disuruh menghafal dan

mengingat materi yang telah disampaikan guru, sehingga peserta didik tidak

mengerti tujuan pembelajaran dari materi tersebut. Selain itu hanya dengan

mencatat,menghafal, dan mendengarkan penjelasan guru peserta didik akan

menjadi bosan, dan kurang memahami materi tentang keragaman suku

bangsa di Indonesia. Jika hal tersebut terjadi maka peserta didik tidak akan

memperhatikan pelajaran dan tidak akan mampu menghargai keragaman suku

bangsa yang ada di Indonesia

.Dalam penelitian ini subyeknya adalah peserta didik kelas V, karena

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada peserta didik kelas V

masih banyak yang belum mencapai ketuntasan minimal terutama pada

pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia, oleh karena

itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengambil judul penelitian

“Penerapan Metode Cooperative Tipe Team Games Tournament

(TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V

MI Nurul Islam Tambelang Bekasi”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat didentifikasikan

beberapa masalah, sebagai berikut:

1. IPS dianggap sebagai sesuatu yang membosankan bagi sebagian siswa

karena selalu disampaikan dengan metode ceramah.

2. Siswa kurang bersemangat sehingga merasa enggan untuk menggeluti

dan mendalami pelajaran IPS.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini lebih

terarah dan untuk mengoptimalkan hasil penelitian, maka penelitian ini

dibatasi ruang lingkupnya, sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan peningkatan hasil pembelajaran yang di

harapkan, maka dilakukan metode dalam penelitian ini adalah

Page 18: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

5

menggunakan metode Cooperative Learning tipe team games

tournament sebagai metode yang digunakan dalam pembelajaran IPS.

2. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa MI Nurul

Islam Tambelang Bekasi pada Semester ganjil,tahun pelajaran

2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang dan judul di atas, masalah yang

akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan tipe TGT dalam meningkatkan hasil belajar pada

mata pelajaran IPS materi keragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia kelas V MI Nurul Islam ?

2. Apakah strategi pembelajaran cooperative learning tipe TGT pada mata

pelajaran ips materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Nurul Islam?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi

cooperative learning tipe tgt pada mata pelajaran ips materi keragaman

suku bangsa dan budaya di Indonesia kelas V MI Nurul Islam?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh setelah penulis melakukan

penelitian:

1. Bagi guru atau peneliti

Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, maka

guru dapat mengidentifikasi sedikit demi sedikit masalah yang ada di

kelas, agar guru dapat berupaya mencari dan menemukan pendekatan,

guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga kegiatan

belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan

pembelajaran

2. Bagi siswa

Page 19: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

6

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan akan membantu

permasalahan siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang terdiri dari :

a. Daya pemahaman siswa terhadap materi keragaman suku bangsa dan

budaya di Indonesia di kelas V MI Nurul IslamTambelang Bekasi

b. mengetahui seberapa besar pembelajaran cooperative learning tipe

TGT dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi keragaman suku

bangsa dan budaya di Indonesia di kelas V MI Nurul Islam

Tambelang Bekasi.

c. Membantu meningkatkan cepat daya cerna siswa terhadap

materiyangdisajikan.

d. .Membantu kekuatan daya ingat siswa.

3. Bagi madrasah

Dengan diadakannya penelitian yang berjudul “Penerapan

Metode Cooperative Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V MI Nurul

Islam Tambelang Bekasi”hasilnya dapat digunakan sebagai bahan

masukan dalam mempersiapkan proses pembelajaran IPS pada siswa kelas

V di MI Nurul Islam yang akan datang. Serta sebagai sumbangan

pemikiran pengembangan keilmuan khususnya dalam masalah Keragaman

suku bangsa

dan budaya di indonesia.

Page 20: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar

“Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

masyarakat.Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar”merupakan

kata yang tidak asing.Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga

pendidikan formal.Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai

dengan keinginan.Entah malam hari,siang hari,sore hari,atau pagi hari”.6

Oleh karena itu,seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan

diakhir dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya

dengan pemilikan pengalaman baru,maka individu itu dikatakan telah

belajar.Tetapi perlu diingatkan,bahwa perubahan yang terjadi akibat

belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan

mempengaruhi tingkah laku.Sedangkan perubahan tingkah laku akibat

mabuk karena meminum-minuman keras,akibat gila,akibat tabrakan,dan

sebaginya,bukanlah kategori belajar dimaksud.7

Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja,tetapi juga

emosional dan jasmaniahnya.Dalam pengajaran modern,selain mengajar

guru juga mendidik untuk membentuk pribadi anak didik.8

Brunner (2011) berpendapat bahwa pembelajaran dapat dianggap

sebagai :

a. hakekat seseorang sebagai pengenal

b. hakekat dari pengetahuan

c. hakekat dari proses mendapatkan pengetahuan manusia sebagai

mahluk yang paling mulia diantara mahluk-mahluk lain memiliki

dua kekuatan yakni akal pikiran kemampuan berbahasa.9

6 Syaiful Bahri Djamarah.Psikologi Belajar.edisi II. (Jakarta.2011)hal.12

7 Ibid,hal.14

8 Ibid,hal.20

Page 21: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

8

Skinner, seperti dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational

Psychology: The Teaching-Learning Proses, berpendapat bahwa “belajar

adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung

secara progresif”. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa

proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia

diberi penguat (reinforcer).10

Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua

macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: …acquisition of any relatively

permanent change in behavior as a result of practice and experience.

“Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap

sebagai akibat praktik dan pengalaman”. Rumusan keduanya Process of

acquiring responses as a result of special practice, belajar adalah proses

memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus.11

Hintzman dalam bukunya Dictionary of Psychology of Learning and

Memory berpendapat:” belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”.Jadi dalam pandangan

Hintzman,perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru

dapat dikatakan belajar apabila memengaruhi organisme.12

Menurut Nu’man Somantri, bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu

sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA.

Penyederhanaan mengandung arti : a) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-

ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang

sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b)

9 Asep Herry Hernawan,Asra,.Laksmi Dewi,Belajar dan pembelajaran SD.(Bandung

2007)hal.54 10

, Muhibbin syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung,

Rosdakarya, 2011), hlm. 88 11

Ibid, hlm. 88 12

Ibid, hlm. 88

Page 22: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

9

mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan

kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.13

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dapat kita bedakan menjadi tiga macam,yakni:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa),yakni keadaan kondisi

jasmani dan rohani siswa;

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa ),yakni kondisi lingkungan

di sekitar siswa;

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning ),yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan

siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi

pelajaran.14

Untuk memperjelas uraian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar tersebut diatas berikut ini penyusun sajikan

sebuah tabel.15

Tabel 2.1

Ragam Faktor dan Elemennya

Internal siswa Eksternal Siswa Pendekatan belajar

Siswa

1.Aspek Fisiologis

Tonus

jasmani

Mata dan

telinga

1.Lingkungan Sosial

Keluarga

Guru dan staf

masyarakat

Teman

1.Pendekatan Tinggi

Speculative

Achieving

2.Pendekatan Sedang

Analitical

13

Iwan Purwanto. 2014. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial Jakarta. hal. 2 14

Muhibbin Syah,Op.cit.,hal.129

15

Ibid.hal.137

Page 23: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

10

2.Aspek psikologis

Inteligensi

Sikap

Minat

Bakat

Motivasi

2.Lingkungan

nonsosial

Rumah

Sekolah

Peralatan

Alam

Deep

3.Pendekatan Rendah

Reproductive

Survace

C. Tujuan Pembelajaran IPS

Mata palajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan

terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan dimasyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam

pada bidang ilmu yang berkaitan.16

Adapun tujuan pelajaran IPS yang harus dicapai meliputi hal-hal berikut :

1) Membekali peserta didik dengan pengetauan sosial yang berguna dalam

kehidupan masyarat.

2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehiidupan di masyarakat.

3) Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta

berbagai keahlian.

4) Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan

keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupan

yang tidak terpisahkan; dan

16

Iwan Purwanto.Op.cit., hal.7

Page 24: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

11

5) Membekai peserta didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan,

perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.17

D. Model model pembelajaran IPS

Model pembelajaran IPS memiliki karakteristik tersendiri yakni

menekankan hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat

sehingga model dengan kategori ini lebih terpokus pada peningkatan

kemampuan pendekatan individu dalam berhubungan dengan orang

lain,terlibat dalam proses demokratis,bekerja sama produktif.Model-model

pembelajaran yang dimasukkan dalam kategori model pembelajaran ips

adalah:18

1) Model pencapaian konsep.

Model ini dikembangkan oleh Jerome S Bruner,Jacqueline Goodrow dan

George Austin (1967) berdasarkan hasil studinya mengenai proses

berpikir manusia.Model ini didasarkan pada penekanan bahwa

lingkungan penuh dengan hal-hal yang berbeda dan mustahil dapat

menyesuaikan diri dengannya jika manusia tidak dilengkapi dengan

kemampuan untuk membedakan dan mengelompokkan segala sesuatu

itu ke dalam kelompok-kelompok.

2) Model berpikir Induktif atau “Inductive Thinking”

Model ini di kembangkan oleh Hilda Taba (1966)dengan tujuan untuk

mendorong para pelajar menemukan dan mengorganisasikan

informasi,menciptakan nama suatu konsep, dan menjajaki berbagai cara

yang dapat menjadikan para peserta didik lebih terampil dalam

menyingkap dan mengorganisasikan informasi,dan dalam melakukan

pengetesan hipotesis yang melukiskan hubungan antar berbagai

17

Ibid.hal.8 18

Agung Eko Purwana.dkk.Pembelajaran IPS MI.Edisi pertama.(Learning Assistance

Program For Islamic Schools PGMI.2009)hal.8-11

Page 25: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

12

data.Model ini telah dimanfaatkan secara meluas dalam berbagai bidang

studi dalam kurikulum berbagai tingkatan pendidikan.

3) Model penelitian atau “Inquiry Training”

Model ini dikembangkan oleh Richard Suchman (1962). Model ini

dirancang untuk melibatkan para pelajar dalam proses penalaran

mengenai hubungan sebab akibat,dan menjadikan mereka lebih fasih

dan cermat dalam mengajukan pertanyaan,membangun konsep,dan

merumuskan dan mengetes hipotesis.Walaupun pada mulanya model ini

digunakan dalam bidang ilmu-ilmu alam.lebih jauh telah diterapkan

dalam bidang pengajaran ilmu sosial dan dalam program latihan yang

berisikan materi yang berdimensi personal dan sosial.

4) Model Investigasi Kelompok atau “Group Investigation”

Model ini dikembangkan oleh Herbert A.Thelen (1960) yang bertolak

dari pandangan John Dewey (1917) bahwa keseluruhan sekolah

merupakan miniatur demokrasi yang di dalamnya peserta didik

berpartisipasi dalam pengembangan sistem social.Melalui partisipasi

itu secara bertahap peserta didik diharapkan belajar bagaimana

menerapkan metode ilmiah untuk kesempurnaan masyarakat

manusia.Herbert dalam Joyce dan Weil(1986) memberikan pernyataan

dengan tegas bahwa “pendidikan dalam masyarakat yang

demokratis,seyogyanya mengajarkan proses demokratis secara

langsung”.Dalam hubungannya dengan sekolah maka kelas menurut

Herbert merupakan bentuk kecil masyarakat,yang memiliki keteraturan

dan budaya dimana para peserta didik memperhatikan dan

memeliharanya dalam mengembangkan .

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS kelas V Madrasah Ibtidaiyah tahun

pelajaran 2015/2016 adalah:

Page 26: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

13

Tabel 2.2

Ruang lingkup mata pelajaran IPS kelas V

Semester Standar kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi

Waktu

I

I. Menghargai berbagai

peninggalan dan tokoh

sejarah yang berskala

nasional pada masa

Hindu-Budhadan Islam,

keragamankenampakan

alam dansuku bangsa,

serta kegiatan ekonomi

diIndonesia.

1,1Mengenal makna

Peninggalanpeninggalan

sejarah yang

berskalanasional

darimasaHindu-Budha dan

Islam di Indonesia.

1.2 Menceritakan

tokohtokoh

sejarah pada masa Hindu-

Budha

dan Islam di Indonesia.

1.3 Mengenal keragaman

kenampakan alam dan

buatan serta pembagian

wilayah

waktu di Indonesia

denganmenggunakanpeta/atl

as /globe danmedia lainnya.

1.4 Menghargaikeragaman

suku

bangsa dan budaya di

Indonesia

.

1.5 Mengenal jenis-

jenisusaha

dankegiatanekonomidiIndon

esia.

12x35

Menit

9x35

Menit

12x35

Menit

9x35

Menit

12x35

menit

II II. Menghargaiperanan

tokoh pejuang

danmasyarakatdalamme

2.1 Mendeskripsikan

perjuangan para tokoh pada

masapenjajahan

12X35

menit.

Page 27: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

14

mpersiapkan

danmempertahankankem

erdekaan Indones ia

Belanda dan Jepang.

2.2 Menghargai jasa dan

peranan tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan

kemerdekaan

Indonesia.

2.3 Menghargai jasa dan

peranan tokoh dalam

memproklamasikan

kemerdekaan.

2.4 Menghargai perjuangan

para tokoh dalam

mempertahankan

Kemerdekaan

12x35

Menit

12x35

menit

12x35

menit

Suku bangsa atau etnis adalah suatu kesatuan masyarakatatas dasar

kesamaan budaya, bahasa, dan tempat tinggal. Misalnya,suku yang disebut

suku bangsa sunda adalah orang-orang yang tinggal di Jawa Barat. Mereka

memiliki bahasa serta adat istiadat Sunda. Suku bangsa Rejang adalah orang-

orang yang tinggal di Bengkulu,berbahasa, dan beradat istiadat Bengkulu.

Etnologi adalah ilmu yangmempelajari tentang bangsa-bangsa di seluruh

dunia.Di Sumatra terdapat suku bangsa Aceh, Gayo, Batak,Minangkabau,

Mentawai, dan sebagainya. Di Jawa ada suku Sunda,Jawa dan Madura. Di

Bali ada suku bangsa Bali. Di Nusa Tenggaraada suku Sasak, Sumbawa,

Bima, Flores, Alor, Roti, dan sebagainya.Di Kalimantan terdapat suku bangsa

Dayak, Banjar, Ngaju, Punan,Kayan, dan Sebagainya. Di Sulawesi ada suku

bangsa Mandar, Toraja,Bugis, Makasar, Minahasa, Sangir, Talaud, dan

sebagainya. DiMaluku terdapat suku bangsa Ambon, Alifuru, dan sebagainya,

DiIrian Jaya (Papua) terdapat suku bangsa asmat, Dani, Melayu, Irian,dan

sebagainya.

Page 28: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

15

Budaya atau kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan akal

budi manusia yang berhubungan erat dengan alamsekitarnya dan

dipergunakan untuk ketenangan hidup. Keadaan alam dan masyarakat sangat

berpengaruh terhadap kebudayaan setempat. Itulah sebabnya lahir

keanekaragaman budaya di negara kita.Keragaman budaya di Indonesia

tercermin dari berbagai bahasa daerah, kesenian (termasuk tarian, lagu

daerah, alat musik),makanan khas, dan lainnya.Kebudayaan yang berasal dari

suku-suku bangsa di Indonesia disebut kebudayaan daerah memiliki ciri

tersendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Beberapa ciri kebudayaan daerah adalah sebagai berikut :

1. sifatnya kedaerahan

2. adanya bahasa, seni, rumah, pakaian, atau senjata yang khas

3. memiliki adat kebiasaan

4. adanya peninggalan sejarah

5. adanya unsur kepercayaan (di luar agama)

Beberapa ciri-ciri kebudayaan nasional adalah sebagai berikut :

1. mencerminkan nilai luhur dan kepribadian bangsa

2. kebudayaan daerah yang diakui secara nasional

3. adanya unsur-unsur pemersatu bangsa

4. menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia

F. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

1. Pengertian pembelajaran kooperative

Pembelajaran merupakan salah satu model pembelajaran kelompok

yang memiliki aturan-aturan tertentu.Prinsip dasar pembelajaran

kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling

mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama.Dalam

pembelajaran kooperatif siswa pandai mengajar siswa yang kurang

pandai tanpa merasa dirugikan.Siswa kurang pandai dapat belajar

dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang

Page 29: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

16

membantu dan memotivasinya.Siswa yang sebelumnya terbiasa

bersikap pasif setelah menggunakan pembelajaran kooperatif akan

terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggota

kelompoknya.(Priyanto,2007)19

2. Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya

terdapat elemen-elemen yang saling terkait.Menurut Nurhadi dan

Senduk (2003) dan Lie (2002) ada berbagai elemen yang merupakan

ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif,yaitu (a)saling

ketergantungan postif(positive interdependence); (b) interaksi tatap

muka (face to face interaction); (c) akuntabilitas individual (individual

accountability); dan (d) keterampilan untuk menjalin hubungan

antarpribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan

(use collarative/social skill).

G. Model TGT (Teams Games Tournaments)

Menurut Saco (2006),dalam TGT siswa memainkan permainan

dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim

mereka masing-masing.Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis

berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi

pelajaran.Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang

berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka).20

Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang

ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka.Tiap siswa,misalnya, akan

mengambil sebuah kartu yang diberi angka tadi dan berusaha untuk

menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.Turnament

harus menungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan

(kepandaian)unyuk menyumbangkan poin bagi kelompoknya.Prinsipnya,

19

Made Wena.Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Cet. Pertama (Jakarta.2009)

hal.189. 20

Rusman.Model-model Pembelajaran.(Mengembangkan Professionalisme Guru)cet.ke

5(Jakarta.2012).hal.224.

Page 30: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

17

soal sulit untuk anak pintar,dan soal yang lebih mudah untuk anak

yang kurang pintar.Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai

kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya.Permainan yang dikemas

dalam bentuk turnamen ini dpat berperan sebagai penilaian alternatif

atau dapat pula sebagai reviuw materi pembelajaran.

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran koperatif yang

menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis

kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda.Guru menyajikan

materi,dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing.Dalam

kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok.Tugas

yang diberikan dikerjakan bersama-sama dengan anggota

kelompoknya.Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mngerti

dengan tugas yang diberikan,maka anggota kelompok yang lain

bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau

menjelaskannya,sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.

Menurut Slavin pembelajaran koopertif tipe TGT terdiri dari lima

langkah tahapan,yaitu tahap penyajian kelas(classpresentatin) ,belajar

dalam kelompok (teams), permainan (games) ,pertandingan (tournament)

dan penghargaan kelompok (team recognition) .Berdasarkan apa yang

diungkapkan oleh Slavin,maka model pembelajaran TGT memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

a) siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil;

b) Games tournament;

c) penghargaan kelompok.

G.Komponen-Komponen dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournament (TGT)

1) Penyajian kelas (Class pressentation)

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalampenyajian

kelas,biasanya dilakukan dengan pengajaran langsungatau dengan ceramah,

Page 31: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

18

diskusi yang dipimpin guru. Pada saatpenyajian kelas ini siswa harus benar-

benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena

akan membantusiswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada

saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2) Kelompok (Teams)

Setelah penyajian materi oleh guru, siswa kemudian berkumpul

berdasarkan kelompok yang sudah dibagi guru. Setiap tim atau kelompok

terdiri dari 3 sampai 5 siswa yang anggotanya heterogen. Dalam

kelompoknya siswa berusaha mendalami materi yang telah diberikan guru

agar dapat bekerja dengan baik dan

optimal saat turnamen.Guru kemudian memberikan LKS untuk

dikerjakan. Siswa

lalu mencocokkan jawabannya dengan jawaban teman sekelompok.Bila

ada siswa yang mengajukan pertanyaan, teman sekelompoknya bertanggung

jawab untuk menjawab dan menjelaskan pertanyaan tersebut. Apabila teman

sekelompoknya tidak ada yang bisa menjawabnya, maka pertanyaan tersebut

bisa diajukan kepada guru. Belajar dalam kelompok sangat bermanfaat,

karena dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial

memupuk keterampilan kerja sama siswa. Keterampilan sosial yang

dimaksud adalah berbagi tugas dengan anggota kelompoknya, saling bekerja

sama, aktif bertanya, menjelaskan dan mengemukakan ide, menanggapi

jawaban/pertanyaan dari teman, dan sebagainya.

3) Kompetisi / Tournament(Turnament)

Turnamen biasanya dilakukan tiap akhir pekan atau akhir subbab.

Turnamen diikuti oleh semua siswa. Tiap-tiap siswa akan ditempatkan di

meja turnamen dengan siswa dari kelompok lain yang kemampuan

akademiknya setara. Jadi, dalam satu meja turnamen akan diisi oleh siswa-

siswa homogen (kemampuan setara) yang berasal dari kelompok yang

berbeda. Meja turnamen diurutkan dari tingkatan kemampuan tinggi ke

rendah. Meja 1 untuk siswa dengan kemampuan tinggi, meja 2 untuk siswa

dengan kemampuan sedang. Meja 3 untuk siswa dengan kemampuan di

Page 32: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

19

bawah siswa-siswa di meja 2, dan seterusnya. Di meja turnamen tersebut

siswa akan bertanding menjawab soal-soal yang disediakan mewakili

kelompoknya.

Soal-soal turnamen harus dirancang sedemikian rupa agar semua siswa

dari semua tingkat kemampuan dapat menyumbangkan poin bagi

kelompoknya. Siswa yang mendapat skor tertinggi akan naik ke meja yang

setingkat lebih tinggi. Siswa yang mendapatkan

peringkat kedua bertahan pada meja yang sama, sedangkan siswa dengan

peringkat-peringkat di bawahnya akan turun ke meja yang yang

tingkatannya lebih rendah.

Tinggi A I Sedang A 2 Sedang A 3 Rendah A 4

Meja I A1 B1 C1 Meja 2 A2 B2 C2 Meja3A3 B3 C3 Meja 4 A4 B4 C4

Tinggi B I Sedang Rendah A 4

B 2 Sedang B 3 Tinggi Sedang Sedang Rendah

C 1 C2 C 3 C 4

4).Pengakuan Kelompok (Teams Recognition) Guru kemudian

mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat

sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang

ditentukan. Pada akhir putaran pemenang mendapat satu kartu

bernomor,penantang yang kalah mengembalikan perolehan kartunya bila

Page 33: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

20

sudah ada namun jika pembaca kalah tidak diberikan hukuman.Penskoran

didasarkan pada perolahan kartu.

Dengan model yang mengutamakan kerja kelompok dan kemampuan

menyatukan intelegensi siswa yang berbeda-beda akan dapat membuat siswa

mempunyai nilai dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik secara merata

satu siswa dengan siswa yang lainnya.

H. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournament (TGT)

1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT diantaranya:

(a) Model TGT tidak hanya membuat siswa cerdas lebih menonjol dalam

pembelajaran, tetapi siswa yang berkemampuan lebih rendah juga ikut

aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.

(b) Dengan model pembelajaran ini akan menambah rasa kebersamaan dan

saling menghargai sesama anggota kelompoknya.

(c) Dalam model pembelajaran ini akan membuat siswa lebih bersemangat

dalam mengikuti pelajaran, karena dalam pembelajaran ini guru

menjanjikan sebuah penghargaan pada siswa atau kelompok terbaik.

(d) Dalam pembelajaran ini akan membuat siswa menjadi lebih senang dalam

mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa turnament

2. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, diantaranya:

(a) Dalam menggunakan model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang

lama

(b) dalam menggunakan model pembelajaran ini, guru harus pandai memilih

materi pelajaran yang cocok untuk diterapkan,

(c) guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan.

Page 34: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

21

I.Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai bahan perbandingan dari penelitian ini dan merupakan penelitian

yang relevan adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Yunika Putri, program S1 PGSD

Jurusan Ilmu Pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program S1 PGSD Universitas Sebelas Maret Surakarta April 2011

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatife Tipe TGT

(team sgames tournament)Untuk Meningkatkan Kemampuan

Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Tlompakan III Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2010 - 2011”. Dari

penelitian tersebut penulis menunjukkan perbedaan yang signifikan antara

skor kemampuan awal peserta didik (pre-test) dengan kemampuan akhir

peserta didik (post-test). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

pembelajaran dengan model cooperative learning tipe TGT dapat

meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pecahan pada

siswa kelas IV SDN Tlompakan III Tahun Ajaran 2010 - 2011.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Khasanah Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2014 dengan judul

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar SKI Menggunakan Strategi

Cooperative Learning Tipe Team Games Tournament TGT Pada Siswa

Kelas III MI Yakti Wonokerto Tegalrejo Magelang Tahun 2013/2014”.

Dari hasil penelitian tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar ski

siswa kelas III MI Yakti Wonokerto Tegalrejo Magelang Tahun

2013/2014.

H. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori diatas maka

hipotesis tindakan adalah : Dengan penerapan pembelajaran cooperative

Page 35: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

22

learning tipe TGT pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi

pokok keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas V MI Nurul Islam Tambelang Bekasi.

Page 36: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Nurul Islam RT.01 RW. 04 Desa Suka

Mantri Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi. memilih madrasah ini

sebagai tempat untuk penelitian dalam meningkatkan hasil belajar yang

sangat rendah, termasuk pada Mata Pelajaran IPS yang berkaitan dengan

keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia yang berdasarkan

observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada waktu praktek

mengajar.Penelitian ini dilaksanakan di kelas V pada semester ganjil tahun

pelajaran 2015-2016 pada bulan September – Nopember 2015, dengan

mengambil materi Keragaman Suku Bangsa dan budaya di Indonesia.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memecahkan

suatu permasalahan serta malakukan perubahan yang berfungsi sebagai

peningkatan, yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif.

Sebagaimana dikatakan oleh Supardi, dkk. (2007: 102), penelitian

tindakan kelas merupakan penelitian reflektif yang dilakukan pendidik sendiri

terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar,

pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Dalam PTK guru secara

kontinyu dapat menganalisis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas.

Dalam hal ini dengan melakukan PTK, pendidik dapat memperbaiki sekaligus

berinovasi terhadap proses pembelajaran sehingga lebih efektif dan efisien.

Hal tersebut nantinya, tidak hanya akan meningkatkan profesionalisme guru

semata, akan tetapi juga berimbas pada peningkatan motivasi belajar para

Page 37: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

24

siswa. Yang terpenting lagi adanya kerjasama dari semua yang ada di

sekolah, rekan guru, kepala sekolah yang secara langsung berpartisipasi

mengambil bagian dalam pelaksanaan PTK dari tahap awal sampai akhir.

Adapun desain (model) yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Alur penelitian tindakan kelas

perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi SIKLUS I

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi SIKLUS II

?

Page 38: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

25

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research)

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan

mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar.

Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK

(guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam

mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam

pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat

memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat

mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.

Diimplementasikan dengan benar, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah PTK.

Upaya PTK diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (learning

culture) dikalangan para guru. PTK menawarkan peluang sebagai strategi

pengembangan kinerja sebab pendekatan penelitian ini menenmpatkan guru

sebagai peneliti, agen perubahan yang polakerjanya bersifat kolaboratif.21

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa siklus, di mana

tiap-tiap siklus terdiri dari emapat tahapan, diantaranya:

1. Perencanaan (planning) tindakan meliputi:

a. semua langkah tindakan secara rinci;

b. segala keperluan pelaksanaan PTK (materi atau bahan ajar, metode

mengajar, serta teknik dan instrumen observasi);

c. pekiraan kendala yang mungkin timbul pada pelaksanaan.

2. Pelaksanaan (acting) tindakan: realisasi dari teori dan teknik mengajar

sertatindakan (treatment) yang sudah direncanakan sebelumnya;

3. Pengamatan tindakan (pengumpulan data dan informasi). Dalam

pengamatan atau observasi harus mengacu pada instrumen yang sudah

dibuat dan dimungkinkan melibatkan pengamat dari luar. Penggunaan

teknik pengumpulan data dalam PTK ditentukan oleh sifat dasar data yang

akan dikumpulkannya. Aspek yang diamati dalam PTK adalah: (a) proses

tindakannya; (b) pengaruh tindakan; (c) keadaan dan kendala tindakan; (d)

21

Kunandar, Langkah Mudah penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,

(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), Cet. IX, h. 41.

Page 39: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

26

bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah

tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya; dan (e) persoalan lain

yang timbul selama kegiatan PTK berlangsung.

4. Refleksi (reflecting terhadap tindakan, yang meliputi: (a) data yang dapat

dianalisis; (b) dalam analisis dapat melibatkan orang luar; dan (c) menarik

kesimpulan.22

Hubungan keempat komponen tersebut merupakan satu siklus, hal ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

ACTING

PLANNING OBSERVING

REFLECTING

Gambar 3.2. Desain Model Kurt Lewin

C. Subjek Penelitian

Adapun kelas yang dijadikan penelitian adalah kelas V dengan jumlah

siswa 27 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 14siswi perempuan.

Pertimbangan dipilihnya kelas tersebut adalah hasil rundingan dengan guru

kelas menunjukkan bahwa siswa di kelas tersebut rata-rata memiliki hasil

belajar ips yang relatif rendah sehingga cocok sebagai tempat penelitian.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana

kegiatan. Peneliti melakukan kegiatan awal berupa refleksi terhadap proses

pembelajaran IPS di kelas dalam rangka mengamati dan mengidentifikasi

masalah-masalah yang ada. Kemudian peneliti merencanakan kegiatan,

22

Ibid., h. 98-99.

Page 40: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

27

melaksanakan kegiatan, malakukan pengamatan, mengunpulkan dan

menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian.

Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengajar. Peneliti

melaksanakan tindakan langsung berdasarkan rencana pembelajaran. Selain

itu peneliti juga berperan membuat laporan dari apa yang dilaksanakan

dengan dibantu seorang guru yang bertindak sebagai pengamat (observer)

yang akan memberikan saran atau pendapat-pendapatnya. Dengan

keterlibatan peneliti secara langsung diharapkan data yang diperoleh lebih

akurat.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahapan penelitian ini diawali dengan dilakukannya penelitian

pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan yang berupa siklus terdiri

dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan evaluasi

serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada

tindakan I peneliti akan melanjutkan dengan tindakan II jika data yang

diperoleh memerlukan penyempurnaan akan dilanjutkan kembali pada siklus

selanjutnya. Tabel kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Tahapan Kegiatan

Pendahuluan Melakukan survay lapangan untuk memperoleh

gambaran kondisi sekolah.Survey dilakukanya

dengan wawancara kepada guru bidang studi IPS

dikelas V untuk mengetahui permasalahan didalam

kelas terhadap survey yang mendasari

permasalahan terhadap hasil belajar siswa dan

pendapat siswa tentang pembelajaran yang

diterapkan oleh guru bidang studi IPS di kelas V.

Siklus 1

Perencanaan Menyiapkan rencana pembelajaran yang

Page 41: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

28

menerapkan Kooperatif learning tipe TGT.

Menyiapkan LKS.

Menyiapkan instrumen ( tes Uraian,lembar

Observasi,catatan lapangan,dan wawancara)

Melakukan uji coba Instrumen.

Menyusun kelompok belajar siswa.

Tindakan Melaksanakan langkah-langkah sesuai

rencana pembelajaran yang telah disusun.

Melakukan tes awal untuk mengetahui

kemampuan awal siswa.

Memberi perlakuan sesuai dengan

Kooperatif tipe TGT.

Mengetahui proses observasi ketika

pembelajaran berlangsung mengenai kinerja

guru dan siswa.

Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil

belajar siswa sesudah diterapkan.

Pengamatan Mengumpulkan data penelitian.

Melakukan diskusi dengan guru IPS dikelas

V untuk mebahas tentang kelemahan atau

kekurangan proses belajar yang telah

dilakukan.

Refleksi Menganalisis data yang diperoleh untuk

memperbaiki dan menyempurnakan tindakan

pada siklus selanjutnya.

Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari

proses pembelajaran yang berlangsungdan

mempertimbangkan langkah selanjutnya.

Siklus II dan seterusnya

Page 42: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

29

Penyusunan laporan penelitian

Adapun prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian ini

adalah sebagi berikut.

1. Persiapan Pratindakan

a. Mendiskusikan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar ips materi keragaman suku bangsa dan

budaya diindonesia.

b. Merancang dan menyusun rencana tindakan pembelajaran yang akan

dilaksanakan menjadi dua siklus tindakan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan tindakan pembelajaran siklus I yaitu dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan

keragaman suku bangsa dan budaya diindonesia , kemudian diikuti

dengan pelaksanaan tes, menganalisis dan merefleksik terhadap

pelaksanaan tindakan siklus I yang telah dilaksanakan. Untuk keperluan

ini dilakukan kegiatan antara lain memeriksa lembar observasi aktivitas

peneliti dan siswa serta catatan di lapangan. Hasil analisis dan refleksi

ini menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan berikutnya.

Berdasarkan hasil analisis serta refleksi terhadap hasil pembelajaran

siswa dan aktivitas pembelajaran siklus I, peneliti merancang rencana

tindakan pembelajaran siklus II untuk pokok bahasan keragaman suku

bangsa dan budaya diindobesia. kemudian diikuti dengan pelaksanaan

tes, menganalisis dan merefleksi terhadap pelaksanaan tindakan siklus

II yang telah dilaksanakan.

b. Guru melaksanakan tindakan pembelajaran siklus II yaitu dengan

penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, kemudian diikuti dengan

pelaksanaan games tournament. Menganalisis dan merefleksi terhadap

pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II yang telah dilaksanakan,

Page 43: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

30

kemudian hasilnya menjadi bahan rancangan tindakan pembelajaran

pada siklus selanjutnya dan seterusnya.

c. Melakukan wawancara kepada guru kolaborator di akhir siklus untuk

mengetahui tanggapannya terhadap penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS kelas

v materi keragaman suku bangsa dan budaya di indonesia.

3. Evaluasi Seluruh Tindakan

Menganalisis dan merefleksi keseluruhan hasil tindakan dan

memberikan interpretasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Prosedur penelitian di atas bila digambarkan seperti terlihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.2

Tahap Penelitian Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan

1. Observasi di MI Nurul Islam.

2. Mengurus surat izin penelitian.

3. Membuat instrumen penilaian.

4. Menghubungi kepala sekolah.

5. Menentukan kelas subjek penelitian.

6. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian.

7. Mensosialisasikan pembelajaran ips dengan pembelajaran

kooperatif tipeTGT.

Tabel 3.3

Tahap Penelitian Siklus I

Tahap Perencanaan

1. Membuat RPP

2. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.

3. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), soal kuis, catatan lapangan,

dan keperluan observasi lainnya.

4. Menyiapkan soal tes untuk akhir siklus I.

Page 44: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

31

5. Menyiapkan alat dokumentasi.

Tahap Pelaksanaan

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru menginformasikan bahwa pembelajaran yang akan diterapkan

adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT yang memuat kegiatan guru

membentuk kelompok belajar yang anggotanya 8 orang secara

heterogen, memberikan wacana, siswa bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas dari guru pada lembar LKS, mempresentasikan

hasil kelompok, dan membuat kesimpulan bersama dengan guru.

3. Guru berkeliling dan memperhatikan proses pengerjaan siswa terhadap

LKS yang diberikan.

4. Guru memperagakan cara mempresentasikan hasil kelompok di depan

kelas.

5. Guru meminta semua kelompok bergantian untuk mempresentasikan

hasil perolehan kelompoknya di depan kelas.

6. Guru memberi penilaian terhadap penampilan siswa serta mengoreksi

kesalahan penyampaian informasi oleh siswa.

7. Siswa mengerjakan tes untuk mengetahui kemampuan menyimak

penjelasan denah .

8. Dokumentasi

Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari

observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal yang terjadi selama

proses pembelajaran

Tahap Refleksi

Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus I yang

akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus II.

Tabel 3.4

Tahap Penelitian Siklus II

Page 45: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

32

Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi siklus I maka dilakukan perbaikan dengan

perencanaan:

1. Membuat rencana pengajaran.

2. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator

3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.

4. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), soal kuis, catatan lapangan,

lembar wawancara guru, dan keperluan observasi lainnya.

5. Menyiapkan soal tes untuk akhir siklus II.

6. Menyiapkan alat dokumentasi.

Tahap Pelaksanaan

1.Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT mengikuti

urutan sebagai berikut: pengaturan klasikal; belajar kelompok; turnament

akademik; pen ghargaan tim dan pemindahan atau bumping.

2.Pelajaran diawali dengan memberikan pelajaran, selanjutnya diumumkan

kepada semua murid bahwa akan melaksanankan pembelajaran kooperatif

tipe TGT dan murid diminta memindahkan bangku untuk membentuk meja

tim. Kepada murid diasampaikan bahwa mereka akan bekerja sama dengan

kelompok belajar selama beberapa pertemuan, mengikuti turnamen

akademik untuk memperoleh poin bagi nilai tim mereka serta

diberitahukan tim yang mendapat nilai tertinggi akan mendapat

penghargaan.

3.Kegiatan dalam turnamen adalah persaingan pada meja turnamen dari 3-

4 murid dari tim yang berbeda dengan kemampuan setara. Pada permulaan

ternamen diumumkan penetapan meja bagi murid. Murid diminta mengatur

meja turnamen yang ditetapkan. Nomor meja turnamen bisa diacak.

Setelah kelengkapan dibagikan dapat dimulai kegiatan turnamen

4.Pada akhir putaran pemenang mendapat satu kartu bernomor, penantang

yang kalah mengembalikan perolehan kartunya bila sudah ada namun jika

pembaca kalah tidak diberikan hukuman. Penskoran didasarkan pada

Page 46: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

33

jumlah perolehan kartu, misalkan pada meja turnamen terdiri dari 3 murid

yang tidak seri, peraih nilai tertinggi mendapat skor 60, kedua 40 dan

ketiga 20.

5.Dengan model mengutamakan kerja kelompok dan kemampuan

menyatukan intelegensi murid yang berbeda-beda akan dapat membuat

murid mempunyai nilai dari segi kognitif, efektif dan psikomotor secara

merata satu murid dengan murid lain.

Kegiatan murid dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT)

1. Pada awal pertemuan, membentuk kelompok dengan anggota 7-8

orang.

2. Mempelajari materi yang diberikan sesuai dengan kemampuan

masing-masing.

3. Bekerjasama memadukan kemampuan untuk saling mengisi, saling

membantu guna mengerjakan tugas belajar yang dibagikan guru.

4. Menjelaskan dan menyatuhkan serta melengkapi pendapatnya

dengan dasar-dasar pemikiran yang rasional.

Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari

observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal yang terjadi selama

proses pembelajaran, kemudian menganalisis data yang telah terkumpul

pada setiap pertemuan.

Tahap Refleksi

Setelah proses analisis dan evaluasi selesai, peneliti merencanakan untuk

membuat kesimpulan hasil penelitian.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Penelitian ini mengungkap masalah rendahnya hasil belajar ips kelas

V dari hasil lobservasi prapenelitian. Kemudian dengan memanfaatkan teori-

teori yang ada sebagai bahan pendukung dilakukan penelitian tindakan yaitu

Page 47: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

34

dengan mengubah pembelajaran yang bersifat menjenuhkan dengan

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

a. hasil belajar ips kelas V materi keragaman suku bangsa dan budaya

diindonesia diperoleh pada akhir siklus menunjukkan nilai rata-rata kelas

> 6,8.

b. Dari hasil pengamatan aktivitas kelompok siswa melalui lembar onservasi

aktivitas kelompok siswa pada akhir siklus menunjukkan bahwa rata-rata

keseluruhan mencapai lebih besar dari 60 %.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif.

1. Data kualitatif: hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan,

wawancara terhadap guru, dan hasil dokumentasi.

2. Data kuantitatif: hasil nilai akhir setelah games tournamen dilaksanakan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.

H. Pengembangan Instrumen-Instrumen Pengumpul Data

1. Lembar Soal Tes

Lembar soal tes diberikan untuk dikerjakan oleh siswa digunakan

untuk mengukur kemampuan setelah diberikan penjelasan oleh guru..

2. Pedoman Observasi Proses Pembelajaran

Pedoman observasi proses pembelajaran ada dua, yaitu pedoman

observasi peneliti dan siswa. Pedoman observasi peneliti digunakan untuk

menilai proses mengajar peneliti, sedangkan pedoman observasi siswa

digunakan untuk memantau aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru pada awal dan akhir penelitian.

Wawancara di awal penelitian dilakukan untuk mengetahui kesulitan

belajar ips siswa dan metode belajar yang digunakan guru. Sedangkan

Page 48: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

35

wawancara di akhir penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan

guru terhadap penelitian yang telah dilaksanakan.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk merekam kejadian-kejadian selama

proses pembelajaran berlangsung yang tidak dapat teramati oleh lembar

observasi

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi, atau kejadian

yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan. Hal ini

dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Nilai tes

2. Hasil observas proses pembelajaran, data hasil observasi terhadap tindakan

penelitian ini ada dua. Pertama, data hasil observasi terhadap tindakan

pembelajaran peneliti yang diisi oleh observer. Kedua, data hasil observasi

proses pembelajaran siswa yang diisi oleh peneliti dan observer.

3. Hasil wawancara, peneliti melakukan wawancara kepada guru bidang studi

di awal dan akhir penelitian . Wawancara di awal penelitian dilakukan

untuk mengetahui kesulitan belajar ips dan metode yang digunakan guru.

Sedangkan wawancara di akhir penelitian dilakukan untuk mengetahui

tanggapan guru terhadap penelitian yang telah dilaksanakan.

4. Hasil catatan lapangan, catatan lapangan ini dilakukan ketika proses

pembelajaran berlangsung untuk merekam kejadian-kejadian selama

proses pembelajaran yang tidak teramati dengan lembar observasi.

5. Hasil dokumentasi, dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto

yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung.

J. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Page 49: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

36

Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu

pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan analisis data yang sudah

terkumpul. Data yang sudah terkumpul berupa hasil Lembar Kerja Siswa,

hasil observasi aktivitas siswa, catatan lapangan, dan lain-lain.

Tahap menganalisa data dimulai dengan membaca keseluruhan data

yang ada dari berbagai sumber kemudian mengadakan reduksi data

menyusunnya dalam satuan-satuan dan mengkategorikannya kemudian

diperiksa keabsahannya. Selanjutnya data dianalisis sehingga data berupa

kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas siswa menjadi data yang memiliki

nilai ilmiah yang tinggi.

K.Tehnik Analisis Data

1.N-Gain

Analisis dilakukan setelah semua data yang diperlukan

terkumpul.Proses analisis ini diawali dengan mendata seluruh data

yang ada dari berbagai sumber baik berupa kuantitatif maupun

kualitataif.

Gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes, gain menunjukan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep swetelah pembelajaran

dilakukan oleh guru.Uji normal gain digunakan untuk menghindari bias

pada peneliti yang menggunakan rumus menurut Meltzer.

N-Gain=Skor post test-Skor pretest

Skor maksimal-Skorpretest

L.Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapakan

belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu adanya peningkatan hasil belajar

ips maka akan dilakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan

pembelajaran. Penelitian ini berakhir apabila peneliti menyadari bahwa

penelitian ini telah berhasil menguji penerapan model pembelajaran

Page 50: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

37

kooperatif tipe TGT terhadap peningkatan hasil belajar ips sesuai dengan

indikator keberhasilan yang telah ditentukan .

a. Mempelajari kurikulum pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi dan

buku ajar untuk mempersiapkan bahan ajar dan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1) Peneliti menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Kooperatif tipe

Tgt yang dilaksanaan pada pertemuan pertama dimulainya penelitian

tindakan kelas.

2) Selama proses belajar mengajar berlangsung akan diterapkan variasi,

khususnya pada saat pelaksanaan pembelajaran.

3) Menyusun ringkasan materi yang akan diajarkan untuk setiap pokok

bahasan.

4) Mempersiapkan soal-soal cadangan, sebagai antisipasi kemungkinan

jika siswa tidak mempersiapkan soal.

Page 51: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objektif Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Islam,tepatnya berada di kp Pamahan desa sukamantri rt 01 rw 04

kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi.Sekolah ini merupakan salah

satu sekolah tingkat dasar yang ada diwilayah kabupaten Bekasi yang

sampai saat ini sudah mempunyai format ideal yang sesuai dengan cita-

cita dan tujuan pendidikan nasional.

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah :MI Nurul Islam

b. N S S : 111 232 160 176

c. Propinsi :Jawa Barat

d. Kabupaten :Bekasi

e. Kecamatan :Tambelang

f. Desa :Suka Mantri

g. Alamat :Kp Pamahan rt01 rw 04 Desa

Suka Mantri Kecamatan

Tambelang Kabupaten Bekasi.

h. Kode Pos :

i. Telepon :085885414047

j. Status Sekolah :Swasta Terakreditasi B

k. Kelompok Sekolah :8 kelompok

l. Akreditasi :B

m. Surat Keputusan :B.04/MI.NI/V/2015

n. Organisasi Penyelenggara :Yayasan /swasta

Page 52: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

39

2. Kondisi objektif Sekolah

Secara kuantitatif,keadaan jumlah siswa pada tahun 2015-2016

berjumlah 136 orang.Sedangkan keadaan tenaga edukatif dimadrasah

ini berjumlah 12 orang.Sebagai satu lembaga pendidikan Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Islam dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

cukup memadai untuk menunjang proses belajar mengajar,disamping

memiliki bangunan sendiri yang cukup permanen,juga ditunjang oleh

lapangan olah raga yang cukup memadai.Untuk mengetahui lebih

lengkap dan jelasnya mengenai keadaan jumlah siswa dan guru di

Madrasah Ibtidaiya Nurul Islam,secara terperinci dapat diurutkan

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Keadaan Guru /Pegawai di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam

No Nama Guru /Pegawai Jabatan

1 Ustd. Sonhaji Hasyim S.Pd Kepala sekolah

2 Nanang Rohili S.Pd Guru kelas VI

3 Ade Ma,ruf S.Pd Guru kelas IV

4 Siti Mulya Guru kelas V

5 Iis Syamrotul Ain S.Pd Guru kelas I

6 Umi Kulsum Guru Kelas III

7 Eva Syarifah Guru kelas II

8 Yaya Tuhfatul Uyun Guru Bidang Studi

9 Winah Widiastuti Guru Bidang Studi

10 Salim Guru Bidang Studi

11 Mulyanih Guru Bidang Studi

12 Tamin Atmaja Guru Bidang Studi

Page 53: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

40

Tabel 4.2

Keadaan Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 I 12 8 20

2 II 10 15 25

3 III 8 10 18

4 IV 11 11 22

5 V 14 13 27

6 VI 12 12 24

Jumlah 67 69 136

3. Visi dan Misi Madrasah

Visi Madrasah :

Menumbuh kembangkan kriteria anak didik yang berahlakul

karimah.

Misi Madrasah

a) Membina dan meningkatkan iman dan takwa terhadap Allah

SWT.

b) Demi terwujudnya umat yang berwawasan luas serta berilmu

untuk mencapai ridho Allah SWT.

c) Membentuk manusia yang berahlakulkarimah.

4. Tujuan Madrasah

Untuk meningkatkan mutu dan menghasilkan lulusan peserta

didik yang berkwalitas yang akan menapaki kehidupan dimasyarakat,

sehingga mampu bersaing dimasyarakat, bangsa dan negara serta

aspek global, sebagai manusia cerdas dan berahlak mulia,sesuai

dengan visi dan misi yang MI Nurul Islam Bekasi ajukan.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi ini dibuat untuk lebih menspesifikasi tugas-

tugas yang akan dikerjakan agar kegiatan di Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Islam Bekasi dapat berjalan dengan baik dan lancar,susunan

Page 54: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

41

organisasi MI Nurul Islam Bekasi terdiri dari badan penyelenggara /

pengurus, yang juga melibatkan komite sekolah.Dewan pengurus

terdiri dari sekurang-kurangnya seorang ketua, sekretaris dan

bendahara.Masing-masing mempunyai program kerja dan rencana

guna mencapai tujuan.

6. Sarana dan prasarana

Tabel 4.3

Data Sarana dan Prasarana MI Nurul Islam Bekasi

No Nama Jumlah

1 Bangunan Sekolah 1 ruang

2 Kelas 8 ruang

3 Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

4 Ruang Guru 1 ruang

5 Ruang Tamu 1 ruang

6 Ruang Perpustkaan 1 ruang

7 Kamar Mandi 3 ruang

B. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Nopember

2015.Adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian September Oktober Nopember

Pengajuan Proposal

Persiapan dan Perencanaan

Observasi

Kegiatan penelitian

Analisis Data

Laporan penelitian

Page 55: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

42

C. Temuan Hasil Penelitian

Hasil observasi awal menunjukan bahwa dalam proses

pembelajaran guru masih menggunakan pendekatan tradisional, metode

yang digunakan masih ceramah dan tanya jawab, tidak menggunakan

metode dan tidak memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

relatif rendah, dalam proses pembelajaran guru tidak melakukan refleksi.

Apalagi para siswa kelas V khususnya yang laki-laki, motivasi belajar

sangat rendah.

D. Data Hasil Tes

Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian mengenai

peningkatan hasil belajar pelajaran IPS pada materi keragaman suku

bangsa dan budaya dengan menggunakan metode tgt siswa kelas V MI

Nurul Islam Bekasi.

Pada siklus I dan II maka diperoleh hasil belajar sesuai tabel

dibawah ini:

Tabel.4.5

Hasil Belajar IPS Menggunakan metode TGT Materi keragaman suku

bangsa dan budaya diindonesia pada siklus I dan II

NO

Siklus I Siklus II

Pre

test

Post

test

N-

Gain

Ket Pre

test

Post

test

N-Gain Ket

1 45 65 0,36 Rendah 50 80 0,60 Sedang

2 60 70 0,25 Rendah 40 70 0,50 Sedang

3 65 70 0,14 Rendah 35 70 0,46 Sedang

4 60 80 0,50 Sedang 60 100 1.00 Tinggi

5 70 85 0,50 Sedang 60 80 0,50 Sedang

6 60 70 0,25 Rendah 40 80 0,66 Sedang

7 60 70 0,25 Rendah 50 90 0,80 Tinggi

8 60 75 0,37 Rendah 60 100 1.00 Tinggi

Page 56: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

43

9 65 80 0,37 Rendah 65 95 0,85 Tinggi

10 70 90 0,67 Sedang 25 95 0,66 Sedang

11 75 90 0,80 Tinggi 20 95 0,62 Sedang

12 60 80 0,50 Sedang 30 90 0,85 Tinggi

13 65 75 0,29 Rendah 45 95 0,90 Tinggi

14 30 60 0,43 Rendah 40 80 0,66 Sedang

15 50 90 0.80 Tinggi 70 95 0,66 Sedang

16 60 70 0,25 Rendah 70 100 1.00 Tinggi

17 20 70 0,63 Sedang 60 100 1.00 Tinggi

18 70 90 0,66 Sedang 70 100 1.00 Tinggi

19 30 60 0,42 Rendah 50 100 1.00 Tinggi

20 20 50 0,37

Rendah

60 100 1.00 Tinggi

21 40 70 0,50 Sedang 60 100 1.00 Tinggi

22 60 80 0,50 Sedang 50 90 0,80 Tinggi

23 50 70 0,40 Rendah 60 80 0,50 Sedang

24 40 80 0,66 Sedang 50 90 0,80 Tinggi

25 55 75 0,44 Rendah 60 100 1.00 Tinggi

26 40 80 0,66 Sedang 50 90 0,80 Tinggi

27 65 85 0,57 Sedang 70 100 1.00 Tinggi

1810 2600 16.62 1900 31.35 26.69

5171 74.42 0.5 54.28 88.71 0.8

Berdasarkan Tabel diatas,dapat terlihat peningkatan tes hasil

belajar (post test) dari siklus I maupun siklus II,yakni dengan skor

rata-rata postest 74.42 dengan nilai N-Gain 0.5pada siklus I menjadi

rata-rata post test 88.71dengan nilai rata-rata N-Gain 0.8 pada siklus II.

Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kemampuan hasil belajar

Page 57: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

44

siswa terhadap pelajaran IPS setelah diberikan metode TGT. Hal ini

juga menunjukan bahwa siswa lebih menyenangi dan bisa menguasai

materi.Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran melalui TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Tabel 4.6

Hasil Tes Pratindakan Siklus I dan Siklus II

NO

Siklus I Siklus II

Ket Post test Post test

N-

Gain

1 65 80 0,43 Sedang

2 70 70 0,08 Rendah

3 70 75 0.14 Rendah

4 80 100 1,40 Tinggi

5 85 80 0,14 Rendah

6 70 80 0,28 Rendah

7 70 90 0,57 Sedang

8 75 100 0,25 Rendah

9 80 95 0,15 Rendah

10 90 95 0,14 Rendah

11 90 95 0,14 Rendah

12 80 90 0,28 Rendah

13 75 95 0.57 Sedang

14 60 80 0,57 Sedang

15 90 95 0,14 Rendah

16 70 100 0,85 Tinggi

17 70 100 0,85 Tinggi

Page 58: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

45

18 90 100 0,28 Rendah

19 60 100 1.14 Tinggi

20 50 100 1,42 Tinggi

21 70 100 0,85 Tinggi

22 80 90 0,28 Rendah

23 70 80 0,28 Rendah

24 80 90 0,28 Rendah

25 75 100 0,71 Tinggi

26 80 90 0,28 Rendah

27 85 100 0,42 Sedang

2025 2485 12,92

Maka dari proses pratindakan,siklus I dan II,maka dapat

dihasilkan kenaikan nilai dari proses pembelajaran yang dilakukan

melalui penggunaan metode pendekatan TGT yang dilakukan pada

proses pembelajaran IPS pada siswa kelas V MI Nurul Islam,maka

penelitian tersebut dihentikan,kiarena sudah terjadi peningkatan yang

diharapkan,yang disesuaikan dengan nilai KKM yang ada diwilayah

Suka Karya Kab Bekasi.

E. Interpretasi Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran

Sebelum masuk pada siklus,peneliti mengadakan penelitian

pendahuluan sebagai berikut:

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilaksanakan satu kali pertemuan yaitu

pada hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015, yang bertujuan untuk

Page 59: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

46

mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.penelitian

ini dilakukan 1 kali tatap muka,penelitian pendahuluan ini tidak

melibatkan observer.berikut hasil penelitian pendahuluan:

a) Pada saat bel berbunyi, masih banyak siswa belum siap mengikuti

pelajaran.Hal ini terlihat oleh beberapa siswa yang masih duduk-

duduk diluar kelas.

b) Pada saat pelajaran dimulai masih banyak siswa yang belum siap

mengikuti pelajaran,contohnya masih banyak siswa yang belum

mengeluarkan buku pelajaran,masih ada sebagian siswa yang

masih bercanda,bahkan ngobrol dengan teman sebangkunya.

c) Ketika guru memulai pelajaran dan memberikan

penjelasan,terdapat beberapa siswa yang kurang serius menyimak

atau memperhatikan.

d) Hasil belajar siswa yang rendah karena minat belajarnya yang

masih kurang dan metode mengajar guru yang kurang bervariasi

berakibat siswa tidak bergairah dan bersemangat mengikuti

pembelajaran pelajaran IPS.

Maka berdasarkan penelitian tersebut,peneliti memberikan metode

team games tournament (TGT) guna meningkatkan hasil belajar

siswa.penggunaan metode ini akan dilakukan pada penelitian

siklus I pada tanggal 08 Oktober 2015.Diharapkan dengan

menggunakan metode TGT ini dapat meningkatkan hasil belajar

pelajaran IPS siswa dan diharapkan dapat melebihi nilai KKM

yang sudah ditetapkan di sekolah.

2. Siklus Penelitian

Mengacu pada model penelitian tindakan menurut Elliot, maka

tahap-tahap siklus sebagai berikut:

a. Siklus ke I

1) Tahap Perencanaan

Pada Siklus I dilakasanakan dua kali pertemuan.Pada

pertemuan I peneliti mengadakan pre test sebagai tindakan

Page 60: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

47

memeriksa lapangan dengan menggunakan strategi pembelajaran

konvensional dengan metode ceramah dan tanya jawab.Pertemuan

selanjutnya peneliti menggunakan metode kooperatif dalam tipe

TGT untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa dalam

pembelajaran.

Pre test dirancang sebagai tindakan observasi lapangan

untuk mengetahui situasi pembelajaran sebelumnya yaitu

pembelajaran konvensional.Adapun beberapa persiapan dalam

melaksanakan pre test antara lain:

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.Rencana

pelaksanaan pembelajaran konvensional dibagi menjadi tiga

tahap yaitu kegiatan awal,kegiatan inti,dan penutup. (1)

Kegiatan awal dimulai dengan salam pembuka terlebih dahulu

peneliti mengungkapkan maksud dan tujuan peneliti.(2) Pada

kegiatan inti, peneliti menulis dipapan tulis materi yang akan

disampaikan,serta menerangkan materi pelajaran didepan kelas

dan dilanjutkan dengan tanya jawab.(3)Penutup dilakukan

dengan memberikan pre test kepada siswa.

b) Mempersiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi

yang digunakan dalam mengukur motivasi belajar siswa.

2) Tahap Pelaksanaan

Dilaksanakan pada hari Selasa 13 0ktober 2015, dengan

membagikan soal pre test tentang kreagaman suku bangsa dan

budaya di indonesia kepada setiap siswa dengan waktu selama 60

menit.Indikator pencapaian pada pertemuan I adalah menjelaskan

macam-macam keragaman budaya yang ada di indonesia.

Guru menjelaskan tentang macam-macam keragaman suku

bangsa dan budaya yang ada di indonesia.Pada saat pembelajaran

berlangsung, siswa mendengarkan sedangkan guru menerangkan

dan berceramah didepan kelas sesekali mendikte hal-hal yang

berkaitan dengan macam-macam ragam budaya yang ada di

Page 61: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

48

indonesia.Dalam kondisi demikian,siswa terlihat jenuh,bosan dan

kurang bergairah sehingga ada beberapa siswa yang mengalihkan

perhatianya dengan main sendiri,menulis,berbicara pada temannya

saat guru menerangkan.Kemudian untuk mengkondisikan kelas,

guru membuat permainan.

Setelah guru selesai menerangkan kemudian memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang belum

dimengerti dengan cara mngacungkan tangan.Pada sesi tersebut

hanya satu atau dua orang saja yang bertanya itupun dengan

bobot pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab.Untuk

memberikan umpan balik,guru mencoba melempar pertanyaan

kepada siswa yang lain sebelum dijawab oleh guru,namun siswa

diam tidak memperhatikan, hanya ada satu atau dua orang saja

yang berusaha menjawab.Bahkan di tempat duduk yang lain ada

siswa bermain sendiri dengan temannya, kepalanya ditaruh diatas

meja sehingga kelas terkesan tidak hidup karena tidak ada

interaksi edukatif antara guru dan siswa.

Pada akhir pembelajaran dilaksanakan evaluasi dan

refleksi.Selanjutnya guru membagikan soal post test tentang

Keragaman suku bangsa dan budaya yang ada diindonesia kepada

setiap siswa dengan waktu selama 60 menit untuk mengetahui

efektivitas dari pembelajaran konvensional.Dalam mengerjakan soal

post test, siswa tampak kurang bersemangat dan kurang

bergairah.Kemudian pelajaran ditutup dengan salam.

3) Tahap observasi

Dari data observasi yang dilakukan oleh guru kelas ditemui

kendala-kendala pada siklus I yang menggunakan metode

pembelajaran konvesional yaitu:

a. Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional kurang

efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS pada materi

keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di indonesia.

Page 62: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

49

b. Siswa kurang cekatan dalam menulis apa yang menjadi

kebutuhanya.Mereka cenderung menunggu instruksi dari

guru,dan saat mengerjakan soal pree test siswa kurang

bersemangat.Hal itu dapat diamati pada lembar jawaban yang

dikumpulkan siswa, ada beberapa soal yang tidak dijawab.

c. Kemampuan siswa dalam menganalisa soal

rendah,ketergantungan yang tinggi terhadap teman serta masih

rendahnya rasa tanggung jawab dan disiplin dalam

melaksanakan tugas-tugas.

4) Tahap Refleksi

Strategi konvensional dengan metode ceramah dan tanya

jawab tidak tepat diterapkan pada pembelajaran IPS.Karena

strtegi ini masih bersifat statis,pasif, doktriner dan tidak menarik

bagi siswa.Pembelajaran yang demikian kurang mendorong siswa

untuk aktif dan menghambat kreativitas siswa.

Adapun tahap perbaikan yang akan dilakukan pada siklud II

adalah:

1. Penggunaan metode TGT. Yang diharapkan dengan model ini

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Komunikasi antar siswa didalam kelompok dapat tersampaikan

dengan antusias.

3. Adanya kerja sama kelompok dengan baik.

4. Membuat peta konsef pembelajaran dengan tujuan

mempermudah siswa dalam belajar secara mandiri.

5. Mengadakan refleksi pada setiap pertemuan untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah

dilaksanakan dan memberikan refleksi dengan tujuan

merefleksikan nilai-nilai yang terkait dengan materi pelajaran

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Siklus II

Page 63: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

50

1) Tahap Perencanaan

Kegiatan pada siklus II Dilaksanakan pada hari Selasa 27

0ktober 2015 sama halnya dengan perlakuan siklus I. Pada siklus

II ini membahas materi tentang macam-macam keragaman suku

bangsa dan budaya yang diindonesia.Perencanaan yang akan

dilakukan pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I.

2) Tahap Pelaksanaan

a. Guru membagi peserta didik menjadi tiga kelompok dan

stiap kelompok terdiri dari delapan siswa masing-masing

kelompok diberi nama buah yaitu Apel, Mangga, dan

Rambutan.(data terlampir)

b. Guru melakukan pengundian soal yang terdiri dari lima

buah amplop yang didalamnya terdapat sepuluh butir soal.

c. Dari tiga kelompok tersebut tersisa tiga siswa dan ketiga

siswa tersebut bertugas sebagai pembaca soal dan penulis

skor nilai dipapan tulis.

d. Setiap kelompok mengirim satu anggotanya untuk menjawab

pertanyaan orang kesatu untuk pertanyaan nomor satu dan

seterusnya pada meja yang telah disediakan.

e. Pencatat skor nilai mencatat hasil yang didapat oleh setiap

orang berdasarkan kelompok meja. Dan jika ada soal yang

tidak dapat dijawab oleh kelompok akan dilimpahkan

kepada kelompok lain dan jika benar nilai akan diberikan

kepada kelompok tersebut.Demikian seterusnya sampai

semua kelompok dapat menjawab pertanyaan dalam amplop.

f. Pada akhirnya akan terlihat kelompok yang menjawab benar

(akan menjadi juara), anggota kelompok mdenjawab

benar,dan anggota kelompok yang menjawab salah.

3) Tahap observasi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II maka diperoleh bahwa:

Page 64: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

51

a. Aktifitas belajar siswa sudah berjalan dengan baik karna

hampir seluruh siswa sudah mengikuti pelajaran dengan

antusias.

b. Sebagian besar siswa menyenangi cara belajar dengan metode

TGT.

c. Setiap kelompok sudah mulai berinteraksi dengan baik,serta

tidak ada yang mengandalkan satu sama lain.

d. Kegiatan belajar sudah mulai efektif,dikarenakan siswa di

setiap kelompok diskusi saling berperan aktif dalam

menyumbangkan ide-ide mereka kedalam konsep kata yang

ditugaskan.

e. Hasil postest siswa terdiri dari 10 butir soal essay diperoleh

dengan rata-rata 88.71 berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan

hampir seluruh siswa sudah mencapai ketuntasan dalam

pelajaran ips.selain itu melihat nilai N-Gain 0,80(kategori

tinggi).Hal ini menunjukan terjadinya peningkatan hasil

belajar siswa pada materi keragaman suku bangsa dan budaya

di indonesia.

4) Tahap Refleksi

Berikut hasil refleksi dari siklus II sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa tentang materi keragaman suku bangsa dan

budaya diindonesia pada siklus II terjadi perubahan dengan

baik dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.Suasana

belajar jadi lebih menyenangkan dan membuat siswa aktif.

b. Sebagian siswa sudah tidak malu untuk mempresentasikan

hasil diskusinya.

c. Hasil belajar siswa tentang keragaman suku bangsa dan

budaya diindonesia pada siklus I dan II sudah mengalami

peningkatan dan terlihat perbedaanya pada nilai siswa.

Page 65: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

52

d. Pembelajaran kooperatif tipe team game tournament ternyata

cocok diterapkan pada materi keragaman suku bangsa dan

budaya diindonesia.

Tabel 4.7

Hasil Belajar Kelompok Pada Siklus II

Kelompok Apel

NO Nama Anggota Benar Salah Skore

1 Hafiz - 100

2 Audy - 100

3 Maya - 100

4 Abastian - 100

5 Adit - -

6 Fani - 100

7 Zanuba - 100

8 Fai - 100

9 Erwin - 100

10 Eno - 100

Kelompok Mangga

NO Nama Anggota Benar Salah Skore

1 Nabilah - 100

2 Sendy - 100

3 Paisal - 100

4 Ripai - 100

5 Seno -

Page 66: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

53

6 Fikri -

7 Ali 100

8 Fahmi 100

Kelompok Rambutan

NO Nama Anggota Benar Salah Skore

1 Dandi - 100

2 Irfan - 100

3 Dede - 100

4 Faiz - 100

5 Putri 100

6 Yanti 100

7 Ulqia 100

8 Dimas 100

9 Abim -

Dari data tersebut dapat diketahui:

1. Terdapat dua kelompok yaitu yaitu kelompok Apel dan rambutan

berhasil menjawab soal terbanyak .

2. Terdapat beberapa siswa yang tidak dapat menjawab atau

jawaban mereka salah.

3. Terdapat beberapa siswa yang menjawab lebih dari satu soal

dengan benar.

F. Wawancara

Page 67: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

54

Selain data yang diperoleh dari catatan lapangan,penelitian ini

juga diperkuat oleh hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada guru

dan dua orang siswa.Wawancara dilakukan setelah tindakan kepada guru

IPS mendapatkan hasil sebagai berikut:

a. Kegiatan belajar siswa di kelas selama proses pembelajaran cukup

baik,meskipun masih terlihat beberapa siswa yang memperhatikan

guru (peneliti) yang sedang menyampaikan materi.

b. Kurangnya sumber bacaan yang dimiliki siswa.

c. Penerapan pembelajaran kooperatif metode TGT sangat berpengaruh

pada hasil belajar siswa,khususnya pada pelajaran IPS dan model

pembelajaran ini dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai

KKM yang ditetapkan.Oleh selain itu model pembelajaran ini

membuat siswa lebih aktif, kreatif, bersemangat,dalam menerima

materi ajar serta adanya interaksi siswa terjalin lebih efektif.

Setelah peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas V,

yang dilakukan secara tertulis tentang tanggapan siswa terhadap

pembelajaran dengan metode team games tournament, diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Rekapitulasi Wawancara Dengan Siswa

NO NAMA SISWA MENYEN

ANGKAN

TIDAK

MENYENANGKAN

BIASA

BIASA

SAJA

1 A.H

2 A.BS

3 A.FR

4 A.PP

5 IR.F

Page 68: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

55

6 MYA

7 P.RM

8 N.AZZ

9 A.RP

10 D.A

11 S.R S

12 Y.D A

13 U.HM

14 D.SP

15 F.RK

16 DMS

17 I.C

18 N.KN

19 F.N

20 E.W

21 E.N

22 F.M

23 A.L

24 Z.NB

25 A.D

Page 69: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

56

26 F. A

27 F.R

jUMLAH 22 2 3

Dari data tabel tersebut diatas, dapat penulis analisis hasil pelaksanaan

pembelajaran sebagai berikut:

a. Kegiatan belajar siswa dikelas selama proses pembelajaran cukup

baik,meskipun masih terlihat beberapa siswa yang kurang

memperhatikan guru (peneliti) yang sedang menyampaikan materi.

b. Masih ada rasa malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

terkait dengan materi keragaman suku bangsa dan budaya

diindonesia,sehingga kegiatan diskusi kurang kondusif.

c. Hampir seluruh siswa menyukai belajar dengan model pembelajaran

visual ini,karena lebih seru,tidak jenuh,menyenangkan dan materi

yang diajarkan jadi lebih mudah dimengerti.

G. Pembahasan Hasil Temuan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan ditemukan hal

yang terjadi di dalam kegiatan belajar mengajar.Pada siklus I kegiatan

belajar siswa masih belum baik dirasakan,dalam melakukan pengamatan

dan diskusi kelompok masih belum terkondisikan dengan baik,masih

banyak siswa yang mengobrol,tidak semangat dan bingung.Sehingga

sebagian siswa tidak fokus dengan kegiatan belajar yang sedang

berlangsung.

Melihat gejala itu,berarti menunjukan bahwa siswa belum

mengetahui pentingnya proses pembelajaran dan makna dari kegiatan

belajar kelompok.Selain itu,dalam belajar maupun diskusi kelompok,

siswa harus mampu bekerja sama dengan teman sekelompoknya dalam

memecahkan suatu masalah, belajar mendengarkan dan menerima

pendapat ide-ide dari teman sekelompoknya,mampu menciptakan interaksi

Page 70: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

57

yang baik antar individu dan mampu mengembangkan tanggung

jawab.Tidak hanya itu, referensi buku yang dimiliki siswa sangat

terbatas, buku-buku yang terkait dengan materi ajar sangat diperlukan

untuk menambah wawasan siswa dalam proses pembelajaran.Namun

siswa hanya menggunakan satu buku paket.

Di samping itu,kegiatan siswa dalam memberikan dan menjawab

pertanyaan masih cukup rendah.Kurangnya rasa ingin tahu siswa dalam

sustu materi ajar,hal ini dikarenakan siswa yang kurang berani untuk

mengajukan pertanyaan ataupun mengungkapakan ide-ide mereka.Siswa

lebih terbiasa menjadi pendengar, mencatat penjelasan guru, akan tetapi

mereka juga lebih senang menjawab pertanyaan secara bersama-

sama.Jika ada yang memberikan pertanyaan ataupun menjawab

pertanyaan secara individu, sebagian siswa mentertawakan, mengejek,

dan sebagainya.Sehingga keberanian siswa tersebut menjadi menurun.

Hal ini juga menjadi faktor,dari mereka yang tidak berani mengajukan

dan menjawab\ pertanyaan.

Dari hasil pretest diketahui bahwa hasil belajar sebagian siswa

masih rendah, hal ini dikarenakan siswa hanya memiliki pemahaman

sedikit mengenai materi yang dipelajari.kurangnya wawasan siswa terkait

dengan materi tersebut dapat terlihat dari tabel berikut:

Tabel 4.9

Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa

Tingkat Nilai Hasil

Belajar IPS Siswa

Nilai Tes Hasil Belajar

Nilai Awal Siklus I Siklus II

Nilai Tertinggi 78 90 100

Nilai Terendah 40 56 60

Rata-rata Nilai 64,08 74,15 79,46

Page 71: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

58

% Pencapaian KKM 46,15 73,08 76,92

Pemberian tugas dan masalah-masalah baru yang diberikan oleh

guru diharapkan dapat membangun dan mengembangkan pengetahuan

siswa kearah yang lebih baik.Hal ini dapat dibuktikan dengan

pemberian tugas pada siklus I,siswa diminta untuk menuangkan ide-ide

mereka tentang macam-macam kebudayaan yang ada diindonesia.Akn

tetapi,hal ini membuat mereka sulit untuk mengungkapkan ide-

ide/gagasan mereka.penerapan tindakan perbaikan pada siklus II

menampakan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa bila

dibandingkan dengan siklus sebelumnya, kekompakan terjalin baik dan

setiap siswa dalam kelompoknya sudah memilikirasa tanggungjawab

kepada kelompoknya,serta memunculkan semangat belajar.

Penggunaan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT pada

siklus I dan II dapat memberikan hasil yang positif dalam kegiatan

belajar, yakni dapat dilihat hasil belajar siswa mengalami

peningkatan.Peningkatan ini terjadi dikarenakan guru tidak saja

menerapkan pada metode ceramah dan tanya jawab, melainkan guru

juga menerapkan model belajar dengan menggunakan pembelajaran yang

bervariasi.

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh dari post test pada siklus

I dan siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar yang sejalan

dengan meningkatnya pemahaman siswa akan materi keragaman suku

bangsa dan budaya diindonesia yang dipelajari.Meningkatnya hasil

belajar siswa didukung dengan kemampuan guru yang mampu mengolah

dan mengatur waktu dalam kegiatan belajar berlangsung dan aktivitas

siswa yang cukup mendukung dalam proses pembelajaran.

Berkaitanya dengan penerapan model mengajar,bukan dilihat dari

penting atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan untuk

mengajar, sejauh mana guru dapat memilih model pembelajaran yang

Page 72: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

59

dapat berfungsi secara maksimal untuk mendorong aktivitas belajar

siswa.Dengan kata lain,guru diharapkan guru mampu memaksimalkan

kemampuannya mengajar untuk membangkitkan semangat siswa

belajar.Dengan demikian proses dalam belajar mengajar guru harus

mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.Jika dalam proses

belajar mengajar yang diciptakan iklim yang nyaman maka guru akan

mengajar lebih baik dan siswa akan mengikuti proses belajar didalam

kelas dengan baik.

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif model TGT ini guru

sebagai fasilitator yang membimbing berjalannya kegiatan belajar

berkelompok.selain itu,dalam model penerapan ini peran guru lebih

sebagai pengawas,pengatur pembelajaran guna memfasilitaskan siswa

dalam belajar,serta menciptakan kondisi belajar yang

kondusif,mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar kelompok serta

mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki agar lebih luas.

Penelitian ini dilakukan dalam 4 (empat) kali pertemuan.Penelitian

dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kooperatif dengan teknik

TGT pada siswa kelas V, penelitian ini melibatkan guru bidang studi

IPS yang berperan sebagai observer dan peneliti menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

H. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak

kekurangan dan kelemahan.Adapun kekurangan dan kelemahan dari

penelitian ini diantaranya terbatasnya alokasi waktu dalam penerapan

model pembelajaran menggunakan metode TGT ini,sehingga masih

harus ada peningkatan lagi dalam penelitian ini.

Page 73: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab

sebelumnya,pada skripsi yang berjudul penerapan metode cooperative

tipe teams games tournament (TGT) untuk meningkatkan hasil belajar

IPS pada siswa kelas V MI Nurul Islam Tambelang Bekasi tahun ajaran

2015/2016.Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Cara penerapan strategi cooperative learning tipe teams games

tournament (TGT) pada mata pelajaran IPS kelas V semester ganjil

terdiri atas empat tahapan yaitu :Pengajaran, belajar tim, turnament,

dan rekognisi tim.Strategi cooperative learning tipe teams games

tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa

tidak merasakan jenuh dengan materi proses pembelajaran tersebut.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penggunaan strategi

pembelajaran cooperative learning tipe teams games tournament,hasil

belajar siswa tiap siklusnya mengalami peningkatan.Dari yang kurang

baik menjadi baik berturut-turut deri siklus I dan II.Hasil belajar ips

pada siswa kelas v MI Nurul Islam Suka Mantri Tambelang

Bekasi.Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015-2016 adalah Sebagai

berikut: Rata-rata mencapai 74,15 dan ketuntasan klasikal 73,08%

pada siklus I.Sedangkan pada Siklus II Rata-rata kelas Sebesar 79,46

dan ketuntasan klasikal mencapai 76.92 %.

B. Saran-saran

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan dalam kajian

perbaikan pembelajaran ini seelanjutnya dapat diajukan beberapa saran

sebagai berikut:

1) Untuk kepala sekolah

Page 74: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

61

a.Hendaknya memfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran

yang aktif,kreatif, inovatif dan menyenangkan termasuk dalam

menggunakan strategi pembelajaran cooperatve learning tipe teams

games tournament (TGT) agara hasil belajar siswa menjadi lebih

baik.

b.Hendaknya menganjurkan para guru agar selalu menggunakan

pembelajaran yang bernuansa PAIKEM salah satunya pembelajaran

cooperative learning tipe teams games tournament (TGT)

2) Untuk guru

a.Hendaknya guru selalu inovatif terhadap pembelajaran agar

paradigma lama bahwa guru mengajar hanya duduk,diam, dengar

,catat, hafaldapat terkikis.Untuk itu pembelajaran cooperative learning

tipe teams games tournament menjadi salah satu alternatif dalam

pembelajaran.

b.Hendaknya guru menjadi fasilitator dan sumber belajar bagi siswa.

c.Hendaknya mampu memberi motivasi belajar yang lebih tinggi

terhadap peserta didik, sehingga hasil belajarnya menjadi optimal

d.Melakukan bimbingan secara intensif kepada siswa yang lambat

dalam memahamimateri pelajaran, sehingga ada kesejajaran dengan

siswa lain yang lebih pandai.

e.Melakukan analisis terhadap berbagai permasalahan yang terjadi

sehingga dapat segera dicari solusi.

3) Untuk peserta didik

a.Hendaknya lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran dengan

pembelajara cooperative learning tipe teams games tournament

sehingga hasil belajar yang diharapkan menjadi lebih baik.

b.Siswa tak hanya bergantung pada materi yang diberikan oleh guru

tetapi juga harus aktif dalam mencari informasi materi dari sumber

lain yang relevan dan mendukung.

c.Siswa termotivasi untuk belajar.

Page 75: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

62

4) Untuk pengembangan strategi cooperative learning tipe team games

tournament.Perlunya pembiasaan penerapan strategi pembelajaran

cooperative learning tipe team games tournament dengan berbagai

inovasi misalnyadengan mengadakan “penantang”bagi jawaban siswa

sehingga tahapan tournament bisa lebih kompetif dan menyenangkan.

C. Kata penutup

Tiada kata yang layak kami ucapkan selain rasa syukur yang

tiada terbatas kepada Allah SWT atas berkah rahmat dan ilmu yang

telah dianugrahkan kepada hambanya, sehingga dapat menyelesaikan

tugas akhir jenjang SI yang berupa penulisan skripsi ini.

Dengan penuh kesadaran, penyusun mengaku banyaknya

kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini oleh

karenanya, masukan dan kritik dn upaya perbaikan selalu diharapkan

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata hanya kepada Allah dapat kembali dan semoga

ridhonya memayungi langkah hidup kita amin.

Page 76: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

63

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar.edisi II. Jakarta, 2011

Hernawan, Asep Herry..Belajar dan pembelajaran SD.Bandung2007

Indriana,Dina. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Eektif .Jogjakarta. 2011

Junaedi.dkk.Paket 8 Strategi Pembelajaran,Edisi pertama.(Learnung assistance

program for islamic schools Pendidikn Guru Madrasah Ibtidaiayah .2008)

Kunandar. Langkah Mudah penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013

Purwanto,Iwan. Pembelajaran Ilmu Penggetahuan Sosial.Jakarta. 2014

Purwana, Agung Eko.Pembelajaran IPS MI.Edisi pertama.(Learning Assistance

Program For Islamic Schools PGMI.) 2009

Riyanto,Yatim.Paradigma Baru Pembelajaran Jakarta, 2010

Rusman,.Model-model Pembelajaran.(Mengembangkan Professionalisme

Guru)Jakarta,2012

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Rosdakarya, 2011

Thobroni, Muhammad .Belajar Dan Pembelajaran,pengembangan wacana dan

praktik pembelajaran dalam pembangunan nasional, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media,2011.

Riyanto,Yatim.Paradigma Baru Pembelajaran Jakarta, 2010

Wena,Made.Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.cetpertama.Jakarta,

2009

Page 77: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

64

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI NURUL ISLAM

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/I

Siklus : Pra Siklus

I. Standar Kompetensi :

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada

masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta

kegiatan ekonomi di Indnesia.

II. Kompetensi Dasar :

Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

III. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian suku bangsa

2. Menyebutkan suku bangsa yang ada di pulau Jawa

3. Menyebutkan suku bangsa yang ada di pulau Kalimantan

IV. Materi Pokok :

Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

Metode Pembelajaran : Ceramah

V. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan awal

a.Membuka pelajaran

b.Menyampaikan tujuan pembelajaran

c.Memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi

Kegiatan Inti

Page 78: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

65

a.Menjelaskan materi pembelajaran

b.Membentuk kelompok belajar

c.Siswa berdiskusi tentang materi pembelajaran

d.Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru

Penutup

a.Melakukan evaluasi dan refleksi

b.Menutup kegiatan pembelajaran

VI. Alat dan Sumber belajar

Papan Tulis ,Spidol,penghapus

Buku paket IPS,LKS

VII. Penilaian

Tehnik Tes

Bentuk Instrumen Uraian Singkat

Contoh Instrumen

Soal Evaluasi

1. Sebutkan 3 suku bangsa yang berasal dari pulau Jawa !

2. Sebutkan 2 suku bangsa yang berasal dari pulau Kalimantan !

3. Jelaskan pengertian dari suku bangsa !

4. Ilmu yang mempeajari tentang bangsa-bangsa di seluruh dunia disebut....

5. Suku Madura adalah suku bangsa yang berasal dari...

- Lembar Jawaban

1. Sunda dan Jawa

2. Melayu, Dayak, Kutai, Banjar dan Kayan

3. Suku bangsa adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar

kesamaan budaya, bahasa dan tampat tinggal

4. Etnologi

5. Jawa

Suka Karya,10 Oktober2015

Mengetahui

Kepala MI Nurul Islam Mahasiswa

Ustd.Sonhaji Siti Mulya

NIM 1812018300094

Page 79: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

66

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI NURUL ISLAM

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/I

Siklus : I

Alokasi Waktu : 4 x 35 mnit (2 x Pertemuan)

I. Standar Kompetensi :

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada

masa Hindu- Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa,

serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

II. Kompetensi Dasar :

Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

III. Indikator :

1. Menjelaskan pengertian suku bangsa

2. Menjelaskan pengertian kebudayaan

3. Menyebutkan 5 suku bangsa yang ada di Indonesia

IV. Materi Pokok :

Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

V. Metode Pembelajaran :

Kooperatif tipe TGT

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan

Langkah-langkah Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa

Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal

-Memulai dengan salam

Klasikal 15 mnt

Page 80: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

67

-Menyapa Siswa

-Berdoa

Apersepsi

-Menyampaikan Materi pembelajaran yang akan

dipelajari

-Mengenalkan metode TGT

-Menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi

yang ingin dicapai

Motivasi

-Membangkitkan minat dan menumbuhkan

kesadaran siswa untuk menguasai materi

keragaman suku bangsa dan budaya di indonesia

Inti Kegiatan Inti

-Mengajukan pertanyaan tentang keragaman suku

bangsa dan budaya di indonesia(Fase Eksplorasi)

-Guru menjelaskan tentang keragaman suku

bangsa dan budaya di indonesia(Fase Elaborasi)

-Siswa diberikan tanya jawab tentang keragaman

suku bangsa dan budaya di indonesia

-Siswa dibagi menjadi tiga kelompok

-Guru menyiapkan 5 meja turnamen yang diisi

oleh 3 orang siswa yang merupakan wakil dari

masing-masing kelompok .

-Siswa melaksanakan simulasi TGT agar

pelaksanaan TGT pada pertemuan selanjutnya

dapat berjalan dengan lancar.

(Fase Elaborasi,Fase Konfirmasi)

-Guru melakukan observasi terhadap pelaksanaan

simulasi turnamen

40mnt

Penutup Kegiatan Akhir

_Guru merefleksipelaksanaan turnamen dan

menjelaskan kekurangan-kekuranganya

15mnt

Page 81: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

68

-Doa dan Penutup

Pertemuan II

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal

-Memulai dengan salam

-Menyapa Siswa

-Berdoa

Apersepsi

-Melakukan tanya jawab untuk menguji

penguasaan siswa terhadap materi

-Menjelaskan kembali tentang mekanisme

pelaksanaan metode TGT.

-Menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi

yang ingin dicapai

Motivasi

-Membangkitkan minat dan menumbuhkan

kesadaran siswa untuk menguasai materi

keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

Klasikal

15mnt

Inti Kegiatan Inti

-Siswa dibagi menjadi tiga kelompok

-Guru menyiapkan 5 meja turnamen yang diisi

oleh 3 orang siswa yang merupakan wakil dari

masing-masing kelompok .

-Siswa melaksanakan simulasi

-Siswa diberikan tanya jawab tentang keragaman

suku bangsa dan budaya diindonesia.

-Siswa dibagi menjadi empat kelompok

-Guru menyiapkan 5 meja turnamen untuk tiap

meja ditempati 3 siswa berkemampuan setara.

30mnt

Page 82: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

69

-Meja pertama diisi oleh siswa dengan level

tertinggi dari tiap kelompok dan seterusnya

sampai meja kelima ditempati oleh yang levelnya

paling rendah.Penentuan tiap siswa yang duduk

pada meja tertentu adalah hasil evaluasi dan

observasi peneliti terhadapproses dan hasil belajar

sebelumnya.

a.Selanjutnya adalah pelaksanaan turnamen setiap

siswa mengambil kartu soal yang telah disediakan

pada tiap meja dan mengerjakannya untuk jangka

waktu 15menit.Hasilnya diperiksa dan dinilai

sehingga diperoleh skor turnamen untuk tiap

individu dan sekaligus skor kelompok asal.Siswa

pada tiap meja turnamen sesuai dengan skor yang

diperolehnya diberikan sebutan (gelar)Superior,Very

Good,Good.

b.Setelah selesai menghitung skor untuk tiap

kelompok asal dan skor individual dilanjutkan

dengan memberikan penghargaan kelompok dan

individual.

Penutup Kegiatan Akhir

_Guru merefleksipelaksanaan turnamen dan

menjelaskan kekurangan-kekuranganya

-Doa dan Penutup

15mnt

VII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

-Buku Paket

-Kartu Soal

VIII. Penilaian

Pengamatan

Pengamatan pelaksanaan turnamen

Page 83: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

70

NO Kelompok Nama peserta dsidik

SKOR TIAP

BUTIR

JUMLAH

SKOR

1 2 3 4 5

1

1

Hafiz

2 Audi

3 Maya

4 Abastian

5 Adit

6 Fani

7 Zanuba

8 Fai

Jumlah skor kelompok I :

NO Kelompok Nama peserta dsidik SKOR TIAP

BUTIR

JUMLAH

SKOR

1 2 3 4 5

1

II

Nabilah

2 Sendy

3 Paisal

4 Ripai

5 Seno

6 Fikri

7 Ali

8 Fahmi

Jumlah skor kelompok II :

NO Kelompok Nama peserta dsidik

SKOR TIAP

BUTIR

JUMLAH

SKOR

Page 84: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

71

1 2 3 4 5

1

III

Dandi

2 Irfan

3 Dede

4 Faiz

5 Putri

6 Yanti

7 Ulqia

8 Dimas

Jumlah skor kelompok III :

Keterangan jumlah nilai skor:

1 =20

2=40

3=60

4=80

5=100

Tes Hasil Belajar

Jenis test : Tertulis

- Soal Evaluasi

1. Sebutkan 3 suku bangsa yang berasal dari pulau Jawa !

2. Sebutkan 2 suku bangsa yang berasal dari pulau Kalimantan !

3. Jelaskan pengertian dari suku bangsa !

4. Ilmu yang mempelajari tentang bangsa-bangsa di seluruh dunia disebut....

5. Suku Madura adalah suku bangsa yang berasal dari...

6. Jelaskan pengertian kebudayaan.....

7. Apakah yang dimaksud kebudayaan asing........

8. Apa yang harus kita lakukan terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia.....

9. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan daerah.....

10. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan nasional.......

- Lembar Jawaban

Page 85: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

72

1. Sunda dan Jawa

2. Melayu, Dayak, Kutai, Banjar dan Kayan

3. Suku bangsa adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan budaya,

bahasa dan tampat tinggal

4. Etnologi

5. Jawa

6. Kebudayaan merupakan hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia yang

berhubungan erat dengan alam sekitarnya dann dipergunakan untuk ketenangan

hidup

7. Kebudayaan asing adalah kebudayaan yang berasal dari negara lain

8. Kita harus dapat mengambil hal-hal yang baik dari budaya asing itu, dan

disesuaikan dengan kepribadian bangsa serta nilai-nilai luhur Pancasila

9. Ciri-ciri kebudayaan daerah antara lain ;

- Sifatnya kedaerahan

- Adanya bahasa, seni, rumah, pakaian, atau senjata yang khas

- Memiliki adat kebiasaan

- Adanya peninggalan sejarah

- Adanya unsur kepercayaan (di luar agama)

10. Ciri-ciri kebudayaan nasional

- Mencerminkan nilai luhur dan kepribadian bangsa

- Kebudayaan daerah yang diakui secara nasional

- Adanya unsur-unsur pemersatu bangsa

- Menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia

Suka Karya,10 Oktober2015

Mengetahui

Kepala MI Nurul Islam Mahasiswa

Ustd.Sonhaji Siti Mulya

NIM 1812018300094

Page 86: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

73

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Nurul Islam

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/I

Siklus : II

Alokasi Waktu : 4 x 35 mnit ( 2 x Pertemuan )

I. Standar Kompetensi : Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah

yang berskala nasional pada masa Hindu Budha dan Islam, keragaman

kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia

II. Kompetensi Dasar : Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia.

III. Indikator : 1. Menyebutkan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia

3. Memberikan beberapa contoh kesenian daerah yang ada

diIndonesia

4. Menunjukkan sikap menghormati keanekaragaman budaya

yang ada di Indonesia.

IV. Materi Pokok : Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

V. Metode Pembelajaran : Kooperatif tipe TGT

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan

Langkah-langkah Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal

-Memulai dengan salam

-Menyapa Siswa

-Berdoa

Apersepsi

Klasikal 15 mnt

Page 87: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

74

-Menyampaikan Materi pembelajaran yang akan

dipelajari

-Mengulang kembali metode TGT,yang pernah

diterapkan pada siklus satu.

-Menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi

yang ingin dicapai

Motivasi

-Membangkitkan minat dan menumbuhkan

kesadaran siswa untuk menguasai materi

keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia

Inti Kegiatan Inti

-Mengajukan pertanyaan tentang keragaman suku

bangsa dan budaya di indonesia(Fase Eksplorasi)

-Guru menjelaskan tentang keragaman suku

bangsa dan budaya di indonesia(Fase Elaborasi)

-Siswa diberikan tanya jawab tentang keragaman

suku bangsa dan budaya di indonesia

-Siswa dibagi menjadi tiga kelompok

-Guru menyiapkan 5 meja turnamen yang diisi

oleh 3 orang siswa yang merupakan wakil dari

masing-masing kelompok .

-Siswa melaksanakan simulasi TGT agar

pelaksanaan TGT pada pertemuan selanjutnya

dapat berjalan dengan lancar.

(Fase Elaborasi,Fase Konfirmasi)

-Guru melakukan observasi terhadap pelaksanaan

simulasi turnamen

40mnt

Penutup Kegiatan Akhir

_Guru merefleksipelaksanaan turnamen dan

menjelaskan kekurangan-kekuranganya

-Doa dan Penutup

15mnt

Page 88: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

75

Pertemuan II

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa

Waktu

Pendahuluan Kegiatan awal

-Memulai dengan salam

-Menyapa Siswa

-Berdoa

Apersepsi

-Melakukan tanya jawab untuk menguji penguasaan siswa

terhadap materi

-Menjelaskan kembali tentang mekanisme pelaksanaan

metode TGT.

-Menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi yang

ingin dicapai

Motivasi

-Membangkitkan minat dan menumbuhkan kesadaran siswa

untuk menguasai materi keragaman suku bangsa dan

budaya di Indonesia

Klasikal

15mnt

Inti Kegiatan Inti

-Siswa dibagi menjadi tiga kelompok

-Guru menyiapkan 5 meja turnamen yang diisi oleh 3

orang siswa yang merupakan wakil dari masing-masing

kelompok .

-Siswa melaksanakan simulasi

-Siswa diberikan tanya jawab tentang keragaman suku

bangsa dan budaya diindonesia.

-Meja pertama diisi oleh siswa dengan level tertinggi dari

tiap kelompok dan seterusnya sampai meja kelima

ditempati oleh yang levelnya paling rendah.Penentuan tiap

siswa yang duduk pada meja tertentu adalah hasil

evaluasi dan observasi peneliti terhadapproses dan hasil

30mnt

Page 89: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

76

belajar sebelumnya.

a.Selanjutnya adalah pelaksanaan turnamen setiap siswa

mengambil kartu soal yang telah disediakan pada tiap

meja dan mengerjakannya untuk jangka waktu

15menit.Hasilnya diperiksa dan dinilai sehingga diperoleh

skor turnamen untuk tiap individu dan sekaligus skor

kelompok asal.Siswa pada tiap meja turnamen sesuai

dengan skor yang diperolehnya diberikan sebutan

(gelar)Superior,Very Good,Good..

b.Setelah selesai menghitung skor untuk tiap kelompok

asal dan skor individual dilanjutkan dengan memberikan

penghargaan kelompok dan individual.

Penutup Kegiatan Akhir

_Guru merefleksipelaksanaan turnamen dan menjelaskan

kekurangan-kekuranganya

-Doa dan Penutup

15mnt

VII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

-Buku Paket

-Kartu Soal

VIII. Penilaian

Pengamatan

Pengamatan pelaksanaan turnamen

NO Kelompok Nama peserta dsidik

SKOR TIAP

BUTIR

JUMLAH

SKOR

1 2 3 4 5

1

Hafiz

2 Audi

3 Maya

4 Abastian

5 Adit

Page 90: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

77

6 1 Fani

7 Zanuba

8 Fai

Jumlah skor kelompok I :

NO Kelompok Nama peserta dsidik SKOR TIAP

BUTIR

JUMLAH

SKOR

1 2 3 4 5

1

II

Nabilah

2 Sendy

3 Paisal

4 Ripai

5 Seno

6 Fikri

7 Ali

8 Fahmi

Jumlah skor kelompok II :

NO

Kelompok Nama peserta dsidik

SKOR TIAP

BUTIR

JUMLAH

SKOR

1 2 3 4 5

1

III

Dandi

2 Irfan

3 Dede

4 Faiz

5 Putri

6 Yanti

7 Ulqia

8 Dimas

Page 91: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

78

Jumlah skor kelompok III :

Keterangan jumlah nilai skor:

1 =20

2=40

3=60

4=80

5=100

- Jenis test : Tertulis

- Soal Evaluasi

1. Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan daerah !

2. Sebutkan beberapa keanekaragaman yang ada di Indonesia !

3. Rumah adat gadang berasal dari daerah.....

4. Gado-gado adalah makanan khas dari daerah...

5. Apakah yang dimaksud dengan kesenian daerah...

6. Sebutkan 3 lagu yang berasal dari daerah Jawa Tengah !

7. Sebutkan 3 tarian yang berasal dari daerah Jawa Barat !

8. Bagaimanakah wujud sikap kita terhadap budaya suku bangsa lain?

9. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan daerah.....

10. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan nasional.......

- Lembar Jawaban

1. Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang berasal dari suku-suku

bangsa di Indonesia

2. Keanekaragaman budaya Indonesia meliputi ; bahasa daerah, rumah adat,

pakaian adat, senjata tradisional, kesenian daerah, makanan daerah

3. Sumatra Barat

4. DKI Jakarta

5. Kesenian daerah adalah segala jenis karya seni yang khas dari daerah

6. Gundul pacul, gambang suling, suwe ora jamu

7. Jaipong, pati laras, topeng kuncaran

Page 92: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

79

8. Kita harus memiliki sikap tenggang rasa (toleransi) yang besar terhadap

seluruh anggota masyarakat, caranya dengan mengembangkan sikap

menghargai hak azasi orang lain. Tujuannya agar kita mampu menciptakan

kerukunan dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat, di mana saja kita

berada

9. Ciri-ciri kebudayaan daerah antara lain ;

- Sifatnya kedaerahan

- Adanya bahasa, seni, rumah, pakaian, atau senjata yang khas

- Memiliki adat kebiasaan

- Adanya peninggalan sejarah

- Adanya unsur kepercayaan (di luar agama)

10. Ciri-ciri kebudayaan nasional

- Mencerminkan nilai luhur dan kepribadian bangsa

- Kebudayaan daerah yang diakui secara nasional

- Adanya unsur-unsur pemersatu bangsa

- Menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia

Suka Karya,10 Oktober2015

Mengetahui

Kepala MI Nurul Islam Mahasiswa

Ustd.Sonhaji Siti Mulya

NIM 1812018300094

Page 93: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

80

Instrumen Lembar Pengamatan Peserta Didik

Nama Madrasah : MI Nurul Islam

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Kelas/Semester : V/I

Pokok Bahasan : Kemampuan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia

Siklus I dan II

NO NAMA

SISWA

MINAT PERHATIAN PARTISIPASI

PRESENTASI

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Ahmad

Hfiz

Audy

Abastian

A.Rifai

2 Dede

Dandi

Irfan

Faisal

3 Nabilah

Maya

Putri

Yantih

4 Ulqia

Sendy

Fais

Page 94: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

81

KETERANGAN

SB = SANGAT BAIK (4)

B = BAIK (3)

C = CUKUP (2)

K = KURANG (1)

Page 95: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

82

Instrumen Lembar Pengamatan Proses Belajar Mengajar Respondens

Guru

Nama Madrasah : MI Nurul Islam

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Kelas/Semester : V/I

Pokok Bahasan : Kemampuan Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia

Siklus I, II,

NO KEGIATAN 4 3 2 1

1 Apersepsi

2 Penjelasan materi

3 Penjelasan metode TGT

4 Teknik pembagian kelompok

5 Pengelolaan diskusi

6 Pemberian pertanyaan atau kuis

7 Kemampuan melakukan evaluasi

8 Memberikan penghargaan kelompok

9 Menentukan nilai individu atau

kelompok

10 Menyimpulkan materi pelajaran

11 Menutup pembelajaran

12

KETERANGAN

SB = SANGAT BAIK (4)

B = BAIK (3)

C = CUKUP (2)

K = KURANG Bekasi 12 oktober 2015

Observer

Umi Kulsum S.Pdi

Page 96: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

83

PANDUAN WAWANCARA RESPONDEN SISWA

Nama Siswa :Nabila

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Kelas/Semester :V (Lima)

Pokok Bahasan : Kemampuan Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di

Indonesia

Siklus I, II,

1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang baru kalian

ikuti!

Ya saya senang dengan pelajaran yang ibu ajarkan.

2. Apakah kalian senang dengan pembelajaran yang baru kalian

ikuti?Mengapa?

Ya saya senang,karena lebih menyenangkan

3. Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan atau

menjelaskan materi pelajaran?Jelaskan!

Saya suka dengan cara ibu menjelaskan,karena lebih dimengerti.

4. Bagaimana tes atau evaluasi yang dilakukan guru?Jelaskan!

Tes nya cukup mudah, saya suka pembelajaran yang seperti ini.

5. Apakah kalian dapat memahami materi pelajaran yang baru kalian

ikuti?Jelaskan!

Ya saya dapat memahami,karena kami berdiskusi bersama.

Page 97: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

84

PANDUAN WAWANCARA RESPONDEN TEMAN SEJAWAT

Nama Guru: Yaya tuhpatul Uyun S.Pdi

1. Bagaimana pendapat Anda tentang PBM yang dilakukan oleh guru?

Jawab:Menurut saya sudah cukup baik,siswa jadi tidak mengantuk

2. Bagian mana yang sudah baik?

Jawab:Saat siswa sedang diskusi kelompok.

3. Bagian mana yang masih perlu diperbaiki?

Jawab: Saat meja turnament dilaksanakan, sebaiknya siswa di berikan

pertanyaan yang lebih menantang lagi.

4. Apakah anda yakin bahwa pembelajaran metode TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?Berikan alasannya!

Jawab:Saya yakin tgt dapat meningkatakan hasil belajar siswa,karena

siswa jadi lebih aktif, yang lebih pintar mau membantu yang

kemampuanya yang biasa saja.

5. Apa saran untuk perbaikan PBM selanjutnya!

Jawab:Siswa lebih aktif lagi dalam diskusi kelompoknya.

Bekasi 12 oktober 2015

Yaya tuhpatul Uyun S.Pdi

Page 98: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

85

Lembar Observasi untukSiswa

Siswa yang Tidak Terlibat Aktif dalam PBM

No

Siswa

Kegiatan

Prosentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Annisa

2 Adinda

3 Nyla

4 Nazwa

5 Nurul

6 Jalaludin

7 Bayu

8 Samudra

9 Wahyu

10 Yusuf

11 Zaenudin

12 Afgan

13 Ayu

14 Safira

Page 99: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

86

Keterangan;

1. Mengantuk

2. Mengerjakan tugas lain

3. Beriksik

4. Keluar masuk kelas

5. Mengganggu siswa lain

6. Melamun

7. Usil

8. Coret-coret di kelas

9. “nyeletuk”

10. Pindah-pindah tempat duduk

Soal Pretest Siklus I

1. Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari buku.....

Page 100: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

87

2. Bhinneka Tunggal Ika artinya.....

3. Rencong adalah nama senjata tradisional dari.......

4. Suku Sunda berasal dari daerah......

5. Suku BetawBi berasal dari daerah....

6. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa....antar suku bangsa

7. Cerita Sangkuriang berasal dari .........

8. Berikan contoh sikap menghormati budaya bangsa sendiri.....

Soal Pre Test Siklus II

1. Suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan budaya, bahasa dan

tempat tinggal disebut..........

2. Keanekaragaman suku bangsa di Indonesia akan memperkaya

kebudayaan..........

3. Jenis alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu disebut....

4. Pertunjukan karapan sapi berasal dari.......

5. Jenis makanan yang berasal dari Palembang adalah......

6. Senjata tradisional Rencong berasal dari.............

7. Suku bangsa yang berasal dari pedalaman Kalimantan adalah..........

8. Menghargai perbedaan kebudayaan daerah sesuai dengan semboyan

negara, yaitu........

9. Kita harus memiliki sikap.....terhadap bangsa lain.

10. Sebutkan beberapa suku bangsa yang berasal dari pulau Jawa.....

Soal Post Test Siklus I

1. Sebutkan 3 suku bangsa yang berasal dari pulau Jawa !

2. Sebutkan 2 suku bangsa yang berasal dari pulau Kalimantan !

3. Jelaskan pengertian dari suku bangsa !

4. Ilmu yang mempelajari tentang bangsa-bangsa di seluruh dunia

disebut....

Page 101: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

88

5. Suku Madura adalah suku bangsa yang berasal dari...

6. Jelaskan pengertian kebudayaan.....

7. Apakah yang dimaksud kebudayaan asing........

8. Apa yang harus kita lakukan terhadap masuknya budaya asing ke

Indonesia.....

9. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan daerah.....

10. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan nasional.......

Soal Post Test Siklus II

1. Apakah yang dimaksud dengan kebudayaan daerah !

2. Sebutkan beberapa keanekaragaman yang ada di Indonesia !

3. Rumah adat gadang berasal dari daerah.....

4. Gado-gado adalah makanan khas dari daerah...

5. Apakah yang dimaksud dengan kesenian daerah...

6. Sebutkan 3 lagu yang berasal dari daerah Jawa Tengah !

7. Sebutkan 3 tarian yang berasal dari daerah Jawa Barat !

8. Bagaimanakah wujud sikap kita terhadap budaya suku bangsa lain?

9. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan daerah.....

10. Sebutkan ciri-ciri kebudayaan nasional.......

Page 102: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

89

HASIL DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TGT

DI KELAS V

Guru memberikan penjelasan

pelaksanaan diskusi kepada

peserta didik

Peserta didik melakukan diskusi

materi keragaman suku bangsa

dan budaya di Indonesia

Page 103: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

90

Peserta didik melakukan diskusi

materi keragaman suku bangsa

dan budaya di Indonesia

Guru memperhatikan siswa yang sedang berdiskusi

Page 104: PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44649/1/SITI MULYA-FITK.pdf · PENERAPAN METODE COOPERATIVE TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

91

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama :Siti Mulya

2. Tempat Tanggal Lahir : Bekasi 18-04-1980

3. Alamat :Kp Bulak Bondan RT/RW 001/004 Desa Suka

Murni Kec Suka Karya Kab Bekasi

4. Kode Pos :17630

5. Nomor HP :081517607290

6. Jenis Kelamin :Perempuan

7. Agama :Islam

8. Status :Menikah

9. Pendidikan Formal :1.SD Pamahan 1987-1993

2.Mts AL Husna Waziyadah 1993-1996

3.MA A lhusna Waziyadah 1996-1999

10. Riwayat Keluarga :

Ayah : Dasim

Ibu : Bonya

Suami : Rian

Anak : Sepdiyan

Yantih Dewi Astuti