penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan ... · pdf fileluas bangunan untuk kpp/kpp...

22
Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan Pemberian Kredit Atau Pembiayaan Pemilikan Properti, Kredit atau Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti, dan Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (SE BI No. 15/40/DKMP tanggal 24 September 2013) BANK INDONESIA SEPTEMBER 2013 1

Upload: lamkhue

Post on 06-Feb-2018

250 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan

Pemberian Kredit Atau Pembiayaan Pemilikan Properti, Kredit atau Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti,

dan Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (SE BI No. 15/40/DKMP tanggal 24 September 2013)

BANK INDONESIA SEPTEMBER 2013

1

Page 2: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

2 OUTLINE

1. INFORMASI UMUM

2. LATAR BELAKANG

3. BENCHMARKING

4. KETENTUAN LTV/FTV

a. TUJUAN

b. CAKUPAN

c. PARAMETER

5. ASPEK PENGATURAN

a. MANAJEMEN RISIKO

b. CONSUMER PROTECTION

c. PRO MBR (MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH)

Page 3: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

3 1. INFORMASI UMUM

Mencabut ketentuan sebelumnya yaitu SE BI No. 14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012

dan SE BI No.14/33/DPbS tanggal 27 November 2012 dan berlaku untuk Bank Umum

Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Perluasan cakupan pengaturan yang meliputi:

- Kredit pemilikan properti yang terdiri dari kredit pemilikan rumah tapak, kredit

pemilikan rumah susun, kredit pemilikan rumah kantor serta kredit pemilikan rumah

toko; dan

- Kredit konsumsi beragun properti.

LTV/FTV ditetapkan menurun berdasarkan urutan pemberian fasilitas kredit/pembiayaan

dan luas bangunan.

Pengaturan persyaratan pemberian kredit yang berlaku baik kepada bank, debitur/calon

debitur dan pengembang yang bekerjasama dengan bank.

Pengaturan persyaratan terhadap beberapa praktik pemberian kredit (mis. pembelian

secara bulk, tambahan kredit dalam bentuk top up dan inden).

Insentif berupa pengecualian terhadap ketentuan LTV dalam rangka program perumahan

Pemerintah Pusat/Daerah.

Page 4: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

INFORMASI UMUM: PRAKTIK PEMBERIAN KREDIT/PEMBIAYAAN PROPERTI

1. Komitmen pembelian Properti

2.

Pe

ngaju

an K

PP

/KP

P iB

3.

Pe

rset

uju

an K

PP

/KP

P iB

PEMBELI PENGEMBANG

PEMBAYARAN UANG MUKA

4.P

en

cair

an K

PP

/KP

P iB

sec

ara

b

erta

hap

per

kem

ban

gan

p

emb

angu

nan

Pro

per

ti

5.

Cicilan

KP

P/K

PP

iB

LAPORAN PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROPERTI

4

Page 5: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

5 2. LATAR BELAKANG

Kebijakan LTV ditujukan untuk lebih meningkatkan aspek prudential bank dalam penyaluran kredit properti .

Ketentuan Loan to Value (LTV) maksimal bagi KPR telah berlaku sejak 15 Juni 2012, namun pertumbuhan KPR tipe > 70 m2 dan kredit untuk flat/apartemen > 70 m2 masih tinggi masing-masing mencapai 25,5% dan 63,3% pada Juli 2013.

Tingginya pertumbuhan KPR disertai dengan tingginya kenaikan indeks harga properti residensial di pasar primer (sebesar 12,1% , y.o.y, pada Tw2-2013) dengan kenaikan tertinggi pada harga rumah kecil (luas < 36 m2) sebesar 16,7% (y.o.y) pada Tw2-2013.

Kenaikan harga yang tinggi antara lain didorong oleh tingginya permintaan terhadap perumahan baik untuk rumah tinggal maupun untuk investasi.

Kenaikan harga yang cukup tinggi dikhawatirkan dapat menjadi pemicu instabilitas keuangan apabila terjadi “gagal bayar” oleh masyarakat yang memanfaatkan jasa lembaga keuangan sebagai sumber pembiayaan dalam pembelian properti.

Growth (yoy) Jan-11 Jan-12 Mar-13 Jun-13 Jul-13

KPR Tipe 22 s.d. 70 24,6% 18,6% 13,0% 27,7% 28,5%

KPR Tipe > 70 35,0% 47,2% 39,8% 24,1% 25,5%

Flat/Apt s.d. Tipe 21 7,1% 295,3% 128,9% 95,8% 85,6%

Flat/Aprt Tipe 22 s.d. 70 317,3% 80,4% 79,6% 55,7% 57,2%

Flat/Aprt Tipe > 70 161,2% 68,1% 70,4% 62,3% 63,3%

Ruko/Rukan 125,2% 31,4% 34,6% 30,1% 30,7%

Multiguna 90,3% 32,8% 24,6% 7,4% 7,5%

Page 6: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

Umumnya kebijakan yang ditempuh otoritas untuk menahan pertumbuhan yang berlebihan di sektor properti dilakukan dalam bentuk: Loan to Value Restriksi Supply Lahan Stamp Duty (Perpajakan)

6 3. BENCHMARKING

Sumber: Wong et.al (2011); CESifo Dice, Indian Express, Crowe et.al. (2011)

Debt-to-Income ratio Penyesuaian ATMR, dan Pengurangan periode angsuran

NEGARA KEBIJAKAN

HONG KONG • LTV • Debt-to-income

HUNGARIA • Laporan dan edukasi publik • LTV

INDIA • ATMR u/ kredit konsumsi & perumahan • Cash reserve requirement

SINGAPURA • Stamp duty • LTV (progresif) • Holding period

THAILAND LTV

CINA • LTV • Debt-to-income

YUNANI • Provisioning ratio u/ doubtful • Debt servicing ratio

LATVIA • Reserve requirement • LTV

INDONESIA LTV

Page 7: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

7 4. a. KETENTUAN LTV/FTV: TUJUAN

Antisipasi sumber-sumber kerawanan yang mungkin timbul antara lain dari

pertumbuhan kredit yang berlebihan

Peningkatan aspek manajemen risiko.

Standardisasi penerapan manajemen risiko.

Meningkatkan kehati-hatian dalam penyaluran kredit/pembiayaan ke sektor properti

mengingat sektor properti mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi khususnya

kredit/pembiayaan pemilikan properti dan kredit/pembiayaan konsumsi beragun

properti.

Menjaga agar eksposur risiko kredit berada pada level yang manageable khususnya

bagi bank-bank yang memiliki eksposur kredit/pembiayaan properti cukup dominan.

Page 8: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

8 4. b. KETENTUAN LTV/FTV: CAKUPAN PENGATURAN

1. Objek Pengaturan:

a. Properti:

Rumah tapak

Rumah Susun (Apartemen, flat, kondominium, griya tawang)

Rumah kantor dan rumah toko

b. Kendaraan: Roda 2, roda 3, roda 4 dan seterusnya.

2. Area Pengaturan:

a. Properti:

Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Pemilikan Rumah Susun, Kredit Pemilikan Rumah

Kantor dan Kredit Pemilikan Rumah Toko

Kredit konsumsi beragun properti

b. Kendaraan:

Kredit Kendaraan Bermotor untuk tujuan konsumsi; dan

Kredit Kendaraan Bermotor untuk tujuan produksi.

Page 9: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

9 4. c. POKOK-POKOK PENYEMPURNAAN KETENTUAN LTV/FTV

A. Pengenaan rasio LTV/FTV berdasarkan urutan pemberian fasilitas kredit dan

luas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, KPRuko/KPRuko iB,

KPRukan/KPRukan iB) dan KKBP/KKBP iB.

B. Definisi properti yang mencakup rumah tapak, rumah susun, rumah toko dan

rumah kantor.

C. Pengaturan persyaratan kredit, meliputi:

Kewajiban debitur untuk melaporkan seluruh fasilitas kredit konsumsi yang

terkait dengan pemilikan properti dan/atau beragun properti;

Perlakuan terhadap debitur suami dan istri;

Pengaturan terhadap fasilitas tambahan yang diberikan bank (top up);

Larangan pemberian kredit untuk uang muka pembelian

properti/kendaraan; dan

Pengaturan pemberian kredit yang tidak disertai ketersediaan agunan secara

utuh.

D. Pengecualian terhadap ketentuan LTV dalam rangka program perumahan

Pemerintah Pusat/Daerah.

Page 10: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

10

RASIO LTV

a. Bersifat progresif:

Fasilitas Kredit 1 > Fasilitas Kredit 2 > Fasilitas Kredit 3

b. Berdasarkan luas bangunan

Rumah Tapak: Tipe 22 – 70m2 dan tipe > 70m2

Rumah Susun: Tipe s.d. 21m2, KPR Tipe 22 – 70m2, Tipe > 70m2

KREDIT/PEMBIAYAAN*) & TIPE AGUNAN

FASILITAS KREDIT I

FASILITAS KREDIT II

FASILITAS KREDIT >

II

KPR Tipe > 70 70% 60% 50%

KPRS Tipe > 70 70% 60% 50%

KPR Tipe 22 – 70 - 70% 60%

KPRS Tipe 22 – 70 80% 70% 60%

KPRS Tipe s.d. 21 - 70% 60%

KPRuko / KPRukan - 70% 60%

PEMBIAYAAN & TIPE AGUNAN

(MMQ & IMBT)

FASILITAS KREDIT I

FASILITAS KREDIT II

FASILITAS KREDIT > II

KPR Tipe > 70 80% 70% 60%

KPRS Tipe > 70 80% 70% 60%

KPR Tipe 22 – 70 - 80% 70%

KPRS Tipe 22 – 70 90% 80% 70%

KPRS Tipe s.d. 21 - 80% 70%

KPRuko / KPRukan - 80% 70%

4. d. KETENTUAN LTV/FTV: PARAMETER

Keterangan : *) khusus pembiayaan dengan akad murabahah dan istishna’

Page 11: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

11

1. Debitur:

Kewajiban menyampaikan surat pernyataan yang memuat seluruh fasilitas kredit/pembiayaan untuk pemilikan rumah tapak, rumah susun, rumah kantor, rumah toko dan/atau kredit beragun properti yang masih berjalan baik dari bank yang sama maupun bank lainnya.

Pengenaan rasio LTV/FTV memperhitungkan seluruh fasilitas kredit/pembiayaan yang diterima berdasarkan urutan waktu penerimaan.

Terhadap debitur suami dan istri diperlakukan sebagai 1 debitur kecuali terdapat perjanjian pemisahan harta yang disahkan oleh notaris.

2. Bank:

Klausul tambahan dalam PK untuk memastikan pemenuhan ketentuan LTV/FTV.

Larangan pemberian fasilitas kredit untuk pemenuhan uang muka pemilikan properti dan/atau kendaraan bermotor.

Pengaturan perhitungan LTV/FTV untuk tambahan terhadap fasilitas yang masih berjalan (Top up) atau pembiayaan baru berdasarkan Properti yang masih menjadi agunan dari fasilitas KPP iB sebelumnya.

Pengaturan pemberian fasilitas KPP/KPP iB dengan agunan yang belum tersedia secara utuh yang hanya dapat diberikan untuk fasilitas KPP/KPP iB pertama.

4. e. PENGATURAN PERSYARATAN KREDIT

Page 12: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

5. ASPEK PENGATURAN 12

LTV/FTV

PRO MASYARAKAT BERPENGHASILAN

RENDAH (MBR)

MANAJEMEN RISIKO BANK

CONSUMER PROTECTION

Page 13: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

13

Prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit

Pengaturan pembelian properti dalam jumlah banyak sekaligus

Perlakuan debitur suami-istri

Pengaturan praktik top-up

Larangan kredit/pembiayaan untuk uang muka

Pengaturan kredit/pembiayaan dengan agunan yang belum tersedia secara utuh

Perjanjian kerjasama

Corporate Guarantee (wan prestasi pengembang)

sanksi/denda/ penurunan kolektibilitas jika wan prestasi

Pencairan kredit/pembiayaan secara bertahap sesuai progres pembangunan properti

PENGEMBANG

DEBITUR

5. ASPEK PENGATURAN

Dikecualikan terhadap Program Perumahan Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah sepanjang

didukung dengan dokumen yang menyatakan bahwa fasilitas

kredit/pembiayaan tersebut untuk Program Perumahan Pemerintah

Pusat/Pemerintah Daerah.

CONSUMER

PROTECTION

PRO

MBR

Page 14: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

14

A. Prinsip Umum Penerapan Manajemen Risiko

Bank Umum - PBI No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah oleh PBI No.

11/25/PBI/2009.

Bank Syariah - PBI No. 13/23/PBI/2011.

B. Penyusunan Kebijakan Dan Prosedur Secara Tertulis

Produk Syariah dan Unit Usaha Syariah - PBI No. 10/17/PBI/2008.

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah - PBI No. 11/33/PBI/2009.

Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Perkreditan Bank Bagi Bank

Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR.

Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah - SE BI No. 10/31/DPbS.

Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedure Administrasi Kredit Pemilikan

Rumah dalam rangka Sekuritisasi.

Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan

Menggunakan Pendekatan Standar

5. a. 1. MANAJEMEN RISIKO: BANK

Page 15: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

15

Huruf C angka 4:

“Penentuan urutan fasilitas kredit atau pembiayaan harus memperhitungkan seluruh fasilitas KPP atau KPP iB dan KKBP atau KKBP iB yang telah diterima debitur atau nasabah di Bank yang sama maupun Bank lainnya.”

Huruf D:

“Dalam hal perjanjian KPP atau KPP iB antara Bank dan debitur atau nasabah mengikat lebih dari 1 (satu) unit Properti pada saat bersamaan dan/atau beberapa perjanjian KPP atau KPP iB terhadap beberapa Properti yang dilakukan pada tanggal yang sama, maka perhitungan LTV atau FTV berlaku ketentuan sebagai berikut.

1. Bank wajib menetapkan urutan fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan urutan nilai agunan dimulai dari nilai agunan yang paling rendah.

2. ...

3. ...

4. Bank memberitahukan penentuan urutan fasilitas kredit atau pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 kepada calon debitur atau nasabah atau debitur atau nasabah secara tertulis.”

5. a. 2. MANAJEMEN RISIKO: BANK DENGAN DEBITUR

Page 16: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

16

Huruf E:

“Dalam rangka memenuhi ketentuan LTV atau FTV dalam Surat Edaran ini, berlaku ketentuan sebagai berikut :

1. Bank meminta kepada calon debitur atau nasabah tambahan dokumen berupa surat pernyataan yang paling kurang memuat keterangan mengenai fasilitas KPP atau KPP iB dan/atau KKBP atau KKBP iB yang sudah diterima maupun yang sedang dalam proses pengajuan permohonan baik di Bank yang sama maupun di Bank lain.

2. Apabila calon debitur atau nasabah tidak bersedia menyerahkan surat pernyataan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 maka Bank wajib menolak permohonan fasilitas kredit atau pembiayaan yang diajukan.

3. Bank mencantumkan klausula dalam perjanjian kredit atau pembiayaan sebagai berikut :

“Dalam hal debitur atau nasabah menyampaikan pernyataan yang tidak benar maka debitur atau nasabah bersedia melaksanakan langkah-langkah yang ditetapkan oleh Bank dalam rangka pemenuhan ketentuan Bank Indonesia mengenai LTV atau FTV”

4. Bank memperlakukan debitur atau nasabah suami dan istri sebagai 1 (satu) debitur atau nasabah kecuali terdapat perjanjian pemisahan harta yang disahkan oleh notaris.”

5. a. 2. MANAJEMEN RISIKO: BANK DENGAN DEBITUR

Page 17: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

17

Huruf E (Lanjutan):

“...

5. Dalam hal Bank memberikan:

a. fasilitas kredit tambahan dari fasilitas kredit yang masih berjalan (top up); atau

b. fasilitas pembiayaan baru berdasarkan Properti yang masih menjadi agunan dari fasilitas KPP iB sebelumnya;

berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan tersebut diperlakukan sebagai pemberian kredit atau pembiayaan baru;

b. perhitungan LTV atau FTV diperlakukan sebagai urutan fasilitas kredit atau pembiayaan berikutnya; dan

c. jumlah fasilitas kredit tambahan atau pembiayaan baru yang diberikan oleh Bank paling banyak sebesar selisih antara hasil perhitungan LTV atau FTV berdasarkan nilai properti yang menjadi agunan dengan baki debet dari fasilitas kredit atau pembiayaan sebelumnya yang menggunakan agunan yang sama.”

5. a. 2. MANAJEMEN RISIKO: BANK DENGAN DEBITUR

Page 18: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

18

Huruf F:

“Dalam rangka menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian KPP atau KPP iB dan KKBP atau KKBP iB, Bank melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Bank dilarang memberikan fasilitas kredit atau pembiayaan untuk pemenuhan uang muka pembelian Properti yang dibiayai dengan KPP atau KPP iB dan/atau KKBP atau KKBP iB.

2. Bank hanya dapat memberikan fasilitas KPP atau KPP iB jika Properti yang dijadikan agunan telah tersedia secara utuh, yaitu telah terlihat wujud fisiknya sesuai yang diperjanjikan dan siap diserahterimakan.

3. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dikecualikan untuk pemberian fasilitas KPP atau KPP iB yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. fasilitas KPP atau KPP iB merupakan fasilitas KPP atau KPP iB pertama bagi debitur atau nasabah dari seluruh fasilitas yang diterima baik di Bank yang sama maupun Bank lainnya;”

5. a. 2. MANAJEMEN RISIKO: BANK DENGAN DEBITUR

Page 19: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

19

Huruf F (Lanjutan):

“...

b. adanya perjanjian kerjasama antara Bank dengan pengembang yang paling kurang memuat kesanggupan pengembang untuk menyelesaikan Properti sesuai dengan yang diperjanjikan dengan debitur atau nasabah;

c. adanya jaminan (corporate guarantee) dari pengembang kepada Bank bahwa pengembang akan menyelesaikan kewajiban kepada debitur atau nasabah penerima fasilitas KPP atau KPP iB apabila Properti tidak dapat diselesaikan dan/atau tidak diserahterimakan sesuai perjanjian;

d. pencairan fasilitas KPP atau KPP iB hanya dapat dilakukan secara bertahap sesuai perkembangan pembangunan Properti yang menjadi agunan. Laporan perkembangan pembangunan Properti tersebut berdasarkan laporan dari:

1) pengembang, apabila nilai kredit atau pembiayaan untuk 1 (satu) atau beberapa debitur atau nasabah secara keseluruhan pada proyek yang sama sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah); atau

2) penilai independen, apabila nilai kredit atau pembiayaan untuk 1 (satu) atau beberapa debitur atau nasabah secara keseluruhan pada proyek yang sama di atas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah),

yang telah diverifikasi kebenarannya oleh Bank; dan”

5. a. 3. MANAJEMEN RISIKO: BANK DENGAN PENGEMBANG

Page 20: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

20

Huruf F (Lanjutan):

“...

e. apabila pengembang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan dari Bank, dan pengembang tidak dapat menyelesaikan pembangunan Properti dalam waktu yang telah diperjanjikan maka Bank menurunkan kualitas kredit atau pembiayaan kepada pengembang tersebut.”

5. a. 3. MANAJEMEN RISIKO: BANK DENGAN PENGEMBANG

Page 21: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

21

Huruf F:

“...

b. adanya perjanjian kerjasama antara Bank dengan pengembang yang paling kurang memuat kesanggupan pengembang untuk menyelesaikan Properti sesuai dengan yang diperjanjikan dengan debitur atau nasabah;

c. adanya jaminan (corporate guarantee) dari pengembang kepada Bank bahwa pengembang akan menyelesaikan kewajiban kepada debitur atau nasabah penerima fasilitas KPP atau KPP iB apabila Properti tidak dapat diselesaikan dan/atau tidak diserahterimakan sesuai perjanjian;

d. pencairan fasilitas KPP atau KPP iB hanya dapat dilakukan secara bertahap sesuai perkembangan pembangunan Properti yang menjadi agunan. Laporan perkembangan pembangunan Properti tersebut berdasarkan laporan dari:

1) pengembang, apabila nilai kredit atau pembiayaan untuk 1 (satu) atau beberapa debitur atau nasabah secara keseluruhan pada proyek yang sama sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah); atau

2) penilai independen, apabila nilai kredit atau pembiayaan untuk 1 (satu) atau beberapa debitur atau nasabah secara keseluruhan pada proyek yang sama di atas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah),

yang telah diverifikasi kebenarannya oleh Bank; dan”

5. b. ASPEK PENGATURAN: CONSUMER PROTECTION

Page 22: Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank Yang Melakukan ... · PDF fileluas bangunan untuk KPP/KPP iB (KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB, ... Umum - SK Direksi BI No. 27/162/KEP/DIR. Produk Bank

22

Huruf G:

“Pengaturan mengenai LTV atau FTV sebagaimana dimaksud dalam huruf C, huruf D, huruf E, dan huruf F dikecualikan terhadap KPP atau KPP iB dalam rangka pelaksanaan Program Perumahan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, sepanjang didukung dengan dokumen yang menyatakan bahwa fasilitas kredit atau pembiayaan tersebut merupakan Program Perumahan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah.”

5. c. ASPEK PENGATURAN: PRO MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR)