penerapan konsep desain arsitektur bioklimatik

21
PENERAPAN KONSEP DESAIN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Disusun oleh : Agnes Glorya Pretty Rosang / 110212048 Dibimbing oleh : Ferry Lahamendu, ST., MT ABSTRAK Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut. Tema Bioklimatik merupakan salah satu langkah menuju ke arah yang lebih baik dan sehat, dengan menerapkan perancangan yang baik yang memiliki Keindahan / Estetika (venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas). Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari tahun 1990-an. Arsitektur bioklimatik merupakan arsitektur modern yang di pengaruhi oleh iklim. Dalam merancang sebuah desain bangunan juga harus memikirkan penerapan desain bangunan yang beradaptasi dengan lingkungan atau iklim setempat. Penghematan energi dengan melihat kondisi yang ada di sekitar maupun berdampak baik pada kesehatan. Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak menkonsumsi energi. Kebutuhan energi perkapita dan nasional dapat di tekan jika secara nasional bangunan di rancang dengan konsep hemat energi. Selain itu yang dapat kita temui pada bangunan bioklimatik yaitu mempunyai ventilasi alami agar udara yang dihasilkan alami, Tumbuhan dan lanskap membuat bangunan lebih sejuk serta memberikan efek dingin pada bangunan dan membantu proses penyerapan O2, dan pelepasan CO2, demikian juga dengan adanya Solar window atau solar collector heat di tempatkan didepan fisik gedung untuk menyerap panas matahari. 1

Upload: sharonkaligis

Post on 16-Jan-2016

754 views

Category:

Documents


172 download

DESCRIPTION

Arsitektur

TRANSCRIPT

PENERAPAN KONSEP DESAIN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

Disusun oleh :Agnes Glorya Pretty Rosang / 110212048

Dibimbing oleh : Ferry Lahamendu, ST., MT

ABSTRAK

Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk

mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk

arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut.

Tema Bioklimatik merupakan salah satu langkah menuju ke arah yang lebih baik

dan sehat, dengan menerapkan perancangan yang baik yang memiliki Keindahan /

Estetika (venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas).

Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari tahun 1990-an. Arsitektur bioklimatik

merupakan arsitektur modern yang di pengaruhi oleh iklim. Dalam merancang sebuah

desain bangunan juga harus memikirkan penerapan desain bangunan yang beradaptasi

dengan lingkungan atau iklim setempat. Penghematan energi dengan melihat kondisi

yang ada di sekitar maupun berdampak baik pada kesehatan. Dengan strategi

perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman

menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak menkonsumsi energi. Kebutuhan

energi perkapita dan nasional dapat di tekan jika secara nasional bangunan di rancang

dengan konsep hemat energi. Selain itu yang dapat kita temui pada bangunan

bioklimatik yaitu mempunyai ventilasi alami agar udara yang dihasilkan alami,

Tumbuhan dan lanskap membuat bangunan lebih sejuk serta memberikan efek dingin

pada bangunan dan membantu proses penyerapan O2, dan pelepasan CO2, demikian

juga dengan adanya Solar window atau solar collector heat di tempatkan didepan fisik

gedung untuk menyerap panas matahari.

Kata kunci: Arsitektur Bioklimatik, Ramah Lingkungan, Desain Arsitekur Alami,

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dunia Arsitektur dewasa ini juga dihadapkan pada suatu isu bau. Krisi energy karena sumber daya alam yang dieksploitasi sejak industrialisasi dunia kini terasa gejalanya. Perubahan iklim, pemanasan global, dan bencana lainnya menjadi dampak dari krisis energi dan perusakan lingkungan. Jelas sekali dunia konstruksi menjadi salah satu penyebabnya.

Pemanasan global merupakan isu utama yang saat ini sedang di pecahkan cara mengatasinya. Arsitektur juga dapat berefek negatif terhadap kondisi lingkungan, oleh sebab itu perlu adanya konsep arsitektur baru yang ramah lingkungan. Green Architecture merupakan salah satu solusinya. Bagian dari arsitektur hijau adalah arsitektur Bioklmatik yang merupakan perancangan gedung yang menyesuaikan dengan iklim tempat bangunan berada. Namun saat ini sedikit yang mengetahui bahawa arsitektur bioklimatik juga memilki aspek keindahan tersendiri yang juga memiliki fungsi yang menguntungkan bangunan tersebut. Penting bagi arsitek-arsitek muda untuk mengetahui aspek estetika dari arsitektur bioklimatik ini sehingga pada masa depan Indonesia dapat memiliki bangunan yang ramah lingkungan serta sesuai dengan iklimnya.

Isu lainnya yang menjadi berkembang adalah kurangnya ketersediaan lahan. Kurang berhasilnya penerapan otonomi daerah pemerintahan reformasi kita ini tetap menjadikan kota sebagai pusat perekonomian nasional. Akibatnya lahan di perkotaan semakin menipis. Membuat karya arsitektur selain ramah lingkungan kini dihadapkan pada suatu kenyataan penyempitan ruang binaan. Bangunan yang efisien dengan keadaan dan “compact” dengan segala bentuk keadaan mulai ditinjau dalam penerapan arsitektur kontemporer.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pengertian Arsitektur menurut kamus besar Bahasa Indonesia:- Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan.

- Metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.

Dalam Esiklopedia Nasional Indonesia, “Arsitektur adalah ilmu dan seni merancang bangunan, kumpulan bangunan dan struktur lain yang fungsional,terstruktur dengan baik serta memiliki nilai-nilai estetika ” (Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1990).

Pengertian Bioklimatik : diambil dari bahasa asing Bioclimatology

Menurut Yeang Kenneth, “ Bioclimatology is the study of the relationship between climate and life, particulary the effect of climate on the health and activity of

2

living things ”. Artinya, ”Bioklimatik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara iklim dan kehidupan terutama efek dari iklim pada kesehatan dan aktifitak sehari-hari”.

Pengertian Arsitektur Bioklimatik adalah Seni merancang bangunan dengan metoda hemat energi yang memperhatikan iklim setempat dan memecahkan masalah iklim dengan menerapkannya pada elemen bangunan

Perkembangan Arsitektur Bioklimatik

Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari tahun 1960-an. Arsitektur Bioklimatik merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur Bioklimatik merupakan pencerminan kembali arsitektur Frank Loyd Wright yang terkenal dengan arsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan prinsip utamanya bahwa didalam seni membangun tidak hanya efisiensinya saja yang dipentingkan tetapi juga ketenangan, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan bangunannya, Oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap keadaaan alam dan lingkungan,penguasaan secara fungsional, dan kematangan dalam pengolahan serta pemilihan bentuk,bahan,dan struktur.Akhirnya dari Frank Lioyd Wright dan Oscar Niemeyer lahirlah arsitek lain seperti Victor Olgay pada tahun 1963 mulai memperkenalkan arsitektur bioklimatik.Setelah tahun 1990-an Kenneth Yeang mulai menerapkan arsitektur bioklimatik pada bangunan tinggi bioklimatik yang memenangkan penghargaan Aga Khan Award tahun 1996 dan Arcasia Award pada tahun 1996.

Tujuan dari Arsitektur Bioklimatik

Rancangan Bioklimatik merupakan rancangan didasarkan pada respon terhadap siklus dan iklim setempat. Merancang yang didasarkan iklim mempunyai dasar: Menghemat penggunaan energi sehingga mempunyai konsumsi biaya yang rendah dalam operasionalnya. Masalah Ekologi desain dengan iklim menggunakan perangkat non mekanik sehingga ramah lingkungan.(Bio) Regionalisme dari rancangan terhadap iklim merupakan cara pandang sebuah komunitas masyarakat terhadap lingkungan binaan.

Perancangan dengan menggunakan konteks bioklimatik mempunyai ketergantungan terhadap kondisi unik dari alam sekitarnya. Dengan memahami karakteristik alam lingkungannya, hasil rancangan merupakan sistem yang dipersiapkan untuk beradaptasi secara maksimal terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam alam lingkungannya. Kondisi-kondisi spesifik dari iklim lingkungannya akan menggambarkan faktor-faktor kritis yang harus ditangani dalam rancangan bangunan tersebut. Tempat hunian mempunyai tingkat kebutuhan terhadap kenyamanan yang cukup tinggi. Terutama dalam kenyamanan fisik.

Bangunan bioklimatik adalah bangunan yang bentuk bangunannya disusun oleh desain penggunaan teknik hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempatdan data meteorologi, hasilnya adalah bangunan yang berinteraksi dengan lingkungan,dalam penjelmaan dan operasinya serta penampilan berkualitas tinggi.

3

(YeangKenneth tahun 1996).Maka berdasarkan dari penjelasan di atas bisa kita simpulkan Arsitektur Bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkanpenyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitan iklim daerah tersebut. Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari 1960-an. Arsitektur Bioklimatikmerupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur bioklimatikmerupakan pencermian kembali arsitektur Frank Loyd Wright yang terkenal denganarsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan prinsip utamanyabahwa didalam seni membangun tidak hanya efisiensinya saja yang dipentingkantetapi juga ketenangannya, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan bangunannya, “Oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan, penguasaansecara fungsional, dan kematangan dalam pengolahan secara pemilihan bentuk,bahan dan arsitektur”.

Bioklimatik adalah suatu jalan dalam mendesain berbagai bangunan dan mempengaruhi lingkungan dalam bangunan dengan lebih memilih bekerja menggunakan kekuatan alam di sekitar bangunan. Arsitektur bioklimatik lebih berfokus pada iklim (atau pengamatan terhadapan iklim) sebagai konteks pembangkit tenaga (generator) utama, dengan tidak membahayakan lingkungan sekitar menggunakan energi yang minimal sebagai targetnya sendiri

Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik

Penampilan bentuk arsitektur sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan setempat

- Meminimlakan ketergantungan pada sumber energy yang tidak dapat diperbaharui

- Penghematan energy dari segi bentuk bangunan, penempatan bangunan dan pemilihan material.

- Mengikuti pengaruh budaya setempat

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dengan tema bioklimatik strategii pengendalian iklim.

- Memperhatikan keuntungan matahari

- Meminimalkan perlakuan aliran panas

- Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap matahari

- Memperhatikan ventilasi

- Memperhatikan penguapan pendinginan, sistem atap.

4

Prinsip-prinsip desain arsitektur bioklimatik secara ekologi menurut Yeang Kenneth

Ekologi menjadi dasar pertimbangan teori bioklimatik yang dikemukan oleh Yeang. Menurut Yeang merancang bangunan dengan pendekatan iklim akan mengurangi konsumsi energy pada bangunan dengan menggunakan struktur pasif (non-mekanik). Adapun prinsip-prinsip bioklimatik sebagai berikut

- Penempatan Core

Posisi servis core sangat penting dalam merancang bangunan tingkat tinggi. Servis core bukan hanua sebagai bagian struktur, tapi juga mempengaruhi kenyamanan ternal. Posisi core diklasifisikan dalam 3 tipe yaitu : Central core (core pada pusat bangunan), Double core (core dibagi dua dan diletakkan masing-masing di dua sisi bangunan) dan Single sided core (hanya satu core pada sisi bangunan)

Perletakan servis core pada biclimatic skyscraper yang dikembangkan oleh Yeang adalah bagaimana caranya agar sevis core tidak hanya berfungsi sebagai struktur pendukung bangunan tetapi juga sebagau ruang penetralisir panas

- Orientasi bangunan

Sebaiknya orientasi bangunan tegak lurus terhadap geometri matahari, yaitu arah utara-selatan jika geometri tapak juga tegak lurus, hal ini dapat mengurangi radiasi matahari dan akibatnya. Atau bisa juga meletakan luas permukaan bangunan terkecil menghadap timur-barat memberikan dinding eksternal pada luar ruangan atau pada emperan terbuka.

5

Pada gambar diatas digunakan dinding eksternal tambahan sebagai jalan masuknya udara kedalam ruangan, tembok dapat memaksimalkan aliran udara yang masuk dan dapat meminimalkan sinar silau yang masuk.

- Penempatan Bukaan Jendela

Bukaan jendela harus sebaiknya menghadap utara dan selatan sangat penting untuk mendapatkanorientasi pandangan. Jika memperhatikan alas an easthetic, curtain wall bisa digunakan pada fasad bangunanyang tidak menghadap matahari.Penggunaan kaca jendela yang sejajar dengan dinding luar dengan menggunakan kaca dengan sistem Metrical Bioclimatic Window (MBW). Sistem MBW disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sistem ini bermaksud mengatur kondisi ternal ruangan dengan menggunakan maksud bioklimatik teknik, yaitu : Penurunan perolehan panas oleh radiasi surya dan Control perolehan panas oleh konveksi dan penggunaan ventilasi silang ataupun dengan pemilihan cerobong asap. Dengan penggunaan teknik tersebut, maka pencahayaan lebih maksimal dan udara pada malam hari dapat lebih sejuk.

Gambar Bukaan Jendela Gambar Penggunaan Balkon

- Penggunaan Balkon

Ruang istirahat yang dalam dapat memberikan keteduhan pada sisi panas bangunan. Sebuah jendela dapat dikurangi untuk membentuk suatu balkon atau sebuah skycourt kecil yang dapat melayani beberapa fungsi di samping sebagai peneduh. Penempatan balkon pada sisi panas dapat membolehkan penempatan jendela yang lebar dan jalan masuk ke balkon dapat berfungsi sebagai ruang pengungsian, teras untuk menanam dan untuk taman, dan sebagai daerah yang fleksibel untuk penambahan fasilitas pada masa depan.

- Ruang Transisional

Ruang transisional dapat diletakkan ditengah dan sekeliling sisi bangunan sebagai ruang udara dan atrium. Ruang ini dapat menjadi ruang perantaran antara ruang dalam dan ruang luar bangunan. Penempatan teras pada bagian dengan tingkat panas yang tinggi dapat mengurangi penggunaan panel – panel anti panas. Atrium sebaiknya tertutup, tetapi diletakkan diantara ruangan. Puncak bangunan sebaiknya dilindungi oleh sirip – sirip atap yang mendorong angin masuk kedalam bangunan. Hal ini juga bisa di desain sebagai fungsi Wind

6

scoopsuntuk mengendalikan pengudaraan alami yang masuk kedalam bagian gedung.

Gambar Ruang Transisional Gambar Dinding

- Dinding

Penggunaan mebran yang menghubungkan bangunan dengan lingkungan dapat dijadikan sebagai kulit pelindung. Pada iklim sejuk dinding luar harus dapat menahan dinginnya musim dingin dan panasnya musim panas. Pada kasus ini, dinding luar harus seperti pelindung insulasi yang bagus tetapi harus dapat dibuka pada musim kemarau. Pada daerah tropis dinding luar harus bisa digerakkan yang mengendalikan dan cross ventilation untuk kenyamanan dalam bangunan. Desain dinding pada bangunan bioklimatik.

- Hubungan Terhadap Landscape

Menurut Yeang, lantai dasar bangunan tropisseharusnya lebih terbuka keluar dan menggunakanventilasi yang alami karena hubungan lantai dasar dengan jalan juga penting. Fungsi atrium dalam ruanganpada lantai dasar dapat mengurangi tinggkat kepadatan jalan. Tumbuhan dan lanskap digunakan tidak hanyauntuk kepentingan ekologis dan eastetik semata, tetapi juga membuat bangunan menjadi lebih sejuk. Hubunganterhadap landscape dapat dilihat pada gambar berikut ini. Mengintegrasikan antara elemen boitik tanaman dengan elemen boitik, yaitu : bangunan. Hal ini dapat memberikan efek dingin pada bangunan dan membantu proses penyerapan O2 dan pelepasan CO2.

7

- Menggunakan Alat Pembayang Pasif

Pembayang sinar matahari adalah esensi pembiasan sinar matahari pada dinding yang menghadap matahari secara langsung (pada daerah tropis berada disisi timur dan barat) sedangkan croos ventilationseharusnya digunakan (bahkan diruang ber-AC) meningkatkan udara segar dan mengalirkan udara panas keluar.

Pemberian ventilasi yang cukup pada ruangan dengan peraturan volumetric aliran udara. Dengan adanya ventilasi, maka udara panas diatas gedung dapat dialirkan kelingkungan luar sehingga dapat menyegarkan ruangan kembali.

Tampak pada gambar diatas terdapat ventilasi pada bagian atas ruangan yang menjadi tempat pertukaran udara di dalam ruangan. Selain itu juga terdapat bukaan yang sejajar dengan tnggi manusia. Sedangkan wind scoops diletakan pada pertemuan fasade yang berfungsi sebagai daerah tangkap angin.

- Penyekat Panas Pada Lantai

Insulator panas yang baik pada kulit bangunan dapat mengurangi petukaran panas yang terik dengan udara dingin yang berasal dari dalam bangunan. Karakteristik thermal insulation adalah secarara utama ditentukan oleh komposisinya. Dengan alasan tersebut maka thermal isulation dibagi menjadi lima bagian utama, walaupun banyak insulator yang utama merupakan turunan produk jenis-jenis ini.

8

Lima jenis utama adalah :

1. Flake insulation

2. Fibrous insulation

3. Granular insulation

4. Cellular insulation

5. Reflective insulation

Struktur massa bangunan bekerja melepas panas pada malam hari dan melepas udara dingin pada siang hari. Pada iklim sejuk struktur bangunan dapat menyerap panas matahari sepanjang siang hari dan melepaskannya padasiang hari. Solar window atau solar-collector heat ditempatkan didepan fisik gedung untuk menyererap panas matahari.

Ciri-ciri bangunan berdasarkan iklimBangunan di tropis kering :

- Berdinding tebal dan padat- Sedikit bukaan- Tipe jendela yang digunakan berukuran kecil- Bentuk atap datar- Warna dinding luar dan dalam cenderung berwarna cerah.

9

Bangunan di tropis lembab :

- Banyaknya bukaan- Jendela yang digunakan cenderung besar untuk mendapatkan pencahayaan

alami- Penggunaan warna muda pada dinding- Atap besar

c

Bangunan di iklim sedang :

- Dinding tebal- Bukaan kecil

Bangunan di iklim dingin:

- Bangsa Eskimo yang hidup di lingkar atas kutub utara memiliki sebuah rumah unik yang bernama Igloo, bentuknya setengah bundar ( Dome ) dan berpintu masuk berupa silinder. Bangunan Igloo ini memiliki konstruksi yang kuat karena di buat dengan Es yang tak mudah meleleh Suhu di dalam rumah Iglo cukup hangat dan nyaman ditinggali dan tak terpengaruh suhu diluar yang bisa sampai -45 derajat celcius dan semua kegiatan dilakukan di dalam rumah tersebut.

10

Metodologi Pembahasan

Metode yang digunakan dalam studi ini adalah dengan melakukan studi-studi literature dan pencarian data disumber lainnya (internet), dari kedua data dan informasi yang ada kemudian dilakukan proses analisa-analisa untuk dijadikan landasan bagi konsep perencanaan dan perancangan selanjutnya.

Sistematika Penulisan

- Pendahuluan / Latar Belakang

- Tujuan Pembahasan

- Tinjauan Pustaka

- Metodologi Pembahasan

- Pembahasan

- Penutup

- Daftar Pustaka

11

MULAI

PENENTUAN TEMA LATAR BELAKANG

STUDI LITERATUR

SELESAI

PENGUMPULAN DATA

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

PEMBAHASAN

Untuk menerapkan Arsitektur Bioklimatik pada bangunan yaitu dengan pemanfaatan lingkungan sekitar dan pemanfaatan teknologi pada bangunan sehingga bangunan dapat menekankan penghematan energy. Dengan konsep desain terdapat beberapa pendekatan arsitektur bioklimatik yang akan dilakukan diantaranya seperti pemanfaatan cahaya matahari pada bangunan dan pemanfaatan energy matahari. Setiap permukaan bumi mempunyai kondisi cuaca dan iklim yang berbeda-beda, sehingga respon dari sebuah bangunan dimasing-masing tempat tersebut juga berbeda. Perhatikan respon dari bangunan yang berada di daerah kutub dan daerah tropis. Masyarakat di daerah tropispun berbeda dalam membuat hunian dari masyarakat daerah sub tropis. Perbedaan tersebut jika diperhatikan identik dengan posisi lokasi dari sumber energi terbesar bumi yaitu sinar matahari.

Strategi implementesi

Strategi implementasi pada bangunan harus mengikuti ketentuan yang seperti lantai dasar bangunan tropis. Contohnya pada gambar di bawah ini:

Tumbuhan dan lanskap digunakan tidak hanya untuk kepentingan ekologis dan eastetik semata, tetapi juga membuat bangunan lebih sejuk. Mengintregasikan antara elemen boitik tanaman dengan elemen boitik bangunan.

12

Gambar 1 : Atrium yang ada di dalam ruangan yang dapat mengurangi tingkat kepadatan jalan

Gambar 2 : Atrium yang terbuka agar udara alami dapat masuk kedalam bangunan

Gambar 3 : Bangunan yang didesain dengan di tambahi tumbuhan.

Gambar 4 : Bangunan yang di desain memiliki tumbuhan di sekitar agar membuat bangunan terlihat sejuk

Gambar 5 : Pohon yang ada di dalam ruangan membuat ruangan terlihat alami sehingga menimbulkan udara yang sejuk agar supaya tidak lagi memerlukan energi pendingin (AC).

Pembayang sinar matahari adalah esensi pembiasan sinar matahari pada dinding yang menghadap sinar matahari secara langsung (pada daerah tropis berada di sisi timur dan barat). Dapat dilihat pada contoh gambar dibawah ini:

Gambar 6 : Bangunan yang menghadap sinar matahari sehingga menghasilkan pencahayaan alami.

Pemberian ventilasi yang cukup pada ruangan dengan peraturan volumetric aliran udara. Dengan adanya ventilasi, maka udara panas panas di atas gedung dapat dialirkan kelingkungan luar sehingga dapat menyegarkan ruangan kembali.

Gambar 7 : Croos ventilation (ventilasi silang)

13

Pada iklim sejuk struktur bangunan dapat menyerap panas pada sepanjang siang hari dan melepaskannya pada malam hari. Solar window atau solar collector heat di tempatkan didepan fisik gedung untuk menyerap panas matahari . dapat di lihat pada contoh dibawah ini:

Gambar 8 : Solar window

Gambar 9 : Solar collector

Apa yang kita hadapi saat ini adalah krisis energi, pemanasan global dan krisis sumber daya alam lainya. Mengacu pada krisis energi listrik misalnya, belakangan ini sudah banyak di bicarakan tentang panel photovo ltaic yang dapat diterapkan di bangunan perumahan. Panel tersebut merupakan alat pembangkit tenaga listrik melalui tenaga sinar matahari. Tenaga matahari tidak akan habis dan gratis, ini berarti penggunaan photovoltaic dapat menghemat biaya oprasional dan dapat menjadi pilihan dalam upaya menghemat energi. Suatu jawaban terhadap tantangan krisis pada saat ini dapat dikatakan sebagai suatu kemajuan teknologi.

Jadi untuk menujukan bahwa bangsa kita sudah maju dalam bidang teknologi ialah dengan mengembangkan suatu teknologi yang mampu menjawab tantangan masa kini. Dengan pengetahuan-pengetahuan yang ada pada saat ini kita dapat mengembangkan suatu teknologi yang hemat energi khususnya dalam bidang arsitektur dengan menerapkan teknologi tatasurya. Tentunya pengembangan teknologi

14

tidak terbatas pada tatasurya saja, sumber daya alam lainya seperti angin, thermal, air dan sebagainya dapat di olah menjadi sumber energi yang mampu menghemat biaya operasional sebuah bangunan. Dengan merebaknya Global Warming maka sepatutnyalah komunitas arsitektur sebagai salah satu penentu lingkungan binaan memberikan kontribusi yang lebih tegas.

2.5 Studi komparasi

- The Roof-roof House

Bangunan ini di desain oleh Kean Yeang dengan tema bioklimatik. Bangunan ini adalah tempat tinggal yang di tempati oleh dirinya sendiri dan berada di lingkungan perkebunan karet. Bagian yang menarik yaitu atap dengan louverd paying atap . Atap melengkung di puncak bangunan berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk kedalam rumah dan mengatur pencahayaan yang masuk. Pada sore hari yang panas panas matahari di pantulkan ke samping sehingga dapat meminimalkan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Apabila cahaya masuk berlebihan hal ini dapat diatasi dangan penggunaan jalusi dan sekat-sekat yang dapat di atur sesuai keinginan, penggunaan ini juga bermanfaat dalam pengaturan aliran udara dalam ruang

15

- Editt Tower

Saat ini konstruksi tertunda diSingapura, Menara EDITT akan menjadi teladan "Ecological Design In The Tropics". Dirancang oleh TR Hamzah & Yeang dan disponsori oleh National University of Singapore.

Sekitar setengah dari luas permukaan Menara EDITT akan dibungkus dalam vegetasi lokal organik, dan arsitektur pasif akan memungkinkan untuk ventilasi alami.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam perancangan tidak hanya memanfaatkan teknologi yang semakin canggih tetapi lebih banyak memanfaatkan sumberdaya alam yang ada sesuai dengan iklim dimana bangunan itu berada dan menjadi pelopor dalam perkembangan arsitektur yang ramah lingkungan sehingga menghindari pengrusakan lingkungan dan untuk menunjukan bahwa bangsa kita sudah maju dalam bidang teknologi yaitu dengan mengembangkan suatu teknologi yang mampu menjawab tantangan masa kini dengan pengetahuan-pengetahuan yang ada pada saat ini kita dapat mengembangkan suatu teknologi yang hemat energy khususnya dalam bidang arsitektur dengan menerapkan teknologi tata surya. Tentunya pengembangan teknologi tidak hanya terbatas pada tata surya saja melainkan sumber daya alam lainya seperti angin, thermal air dan dan sebagainya dapat di olah menjadi sumber energi yang mampu menghemat biaya operasional sebuah bangunan. Dengan adanya bangunan bioklimatik yang semakin banyak di Negara kita maka lebih banyak juga penghematan energi yang akan kita lakukan. Dengan demikian biaya akan lebih berkurang

16

DAFTAR PUSTAKA

- Tumimomor, A.G Inggrid dan Poli, Hanny, Mei 2011, “Arsitektur Bioklimatik”. Media Matrasain Vol 8, No. 1, http://download.portalgaruda.org/article.php?article=15960&val=1033, September 2014.

- Arianto, S. Dwi dan Subagya, Karya, Juni 2013, “Penerapan Arsitektur Bioklimatik Pada Hotel Resort Di Kepulauan Seribu Jakarta”, Arsitron Vol. 4, No.1 http://riset.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/040105-008014-DSArianto-KSubagya.pdf, Oktober 2014

- Hendra, H. Failasuf, “Model Arsitektur Bioklimatik Rumah Sederhana Sehat DI Lingkungan Perumahan Padat”, Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 3 No.2, November 2014

- Sihombing, Rizal, (2009). Shopping Mall Interchange Terminal Amplas (Arsitektur Bioklimatik). Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara.

- Nurkamdani, R. Andri, (2010) Green Urban Vertical Container House Dengan Pendekatan Green Metabolist (Rumah Container Bertingkat Dengan Pendekatan Green Metabolist). Fakultas Tenik Universitas Sebelas Maret.

- http://archiholic99danoes.blogspot.com/2011/05/arsitektur-bioklimatik.html

- file:///D:/architecture/s7/BAB%20I%20PENDAHULUAN%201.1%20LATAR %20BELAKANG%20-%20pdf.io.html

- http://syahbilal10.blogspot.com/2014/01/pengertian-arsitektur-serta- definisi.html

17