penerapan karakter ia:las pada pembelajaran drill …

18
PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL BERBASIS KOMPUTER PADA MATA KULIAH TEKHNIK PENGOLAHAN DATA (TPD) BISNIS RM. Riadi Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi-FKIP UR Hp. 085265633211 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pendidikan karakter bisa diterapkan pada model pembelajaran Drill berbasis komputer pada mata kuliah tekhnik pengoiahan data. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang melibatkan 41 orang mahasiswa pada kelas pendidikan akuntansi sub program studi pendidikan ekonomi. Dalam hal ini siklus penelitian adalah sebanyak 2 (dua) sikius dengan terdiri dari masing- masing 2 (dua) kali pertemuan. Dari hasil penelitian dapat disimpuikan bahwa terdapat ketuntasan belajar secara individual dan klasikal pada mata kuliah Tekhnik Pengoiahan Data (TPD) Bisnis sudah berjalan baik. Di samping itu pula terdapat nilai-nilai karakter pendidikan yang muncul seperti kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, kerjasama, saling menghormati, kepercayaan, apresiasi kebhinekaan serta semangat belajar dan bekerja. Nilai- nilai karakter tersebut bisa dibina dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang ada. Kata Kunci : Model Drill, Pendidikan Karakter ABSTRACK This research aimed to know implementation character education could develop with education model "Drill. This research is Classroom Action Research that involve 41 students at Accounting Education. This research consist of 2 (two) research cycle. The result of research can make conclussion that mastery learning individually and mastery learning classically could implemented with well. Besides that, value of character education that lecturer show are honest, responsibility, concern, cooperate, respect each other, trustly, hhineka appreciate and spirit of learn. That character education can he fostered by pay attention to the exist rules. PENDAHULUAN Salah satu misi mewujudkan visi Bangsa Indonesia masa depan telah termuat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan 1

Upload: others

Post on 15-May-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

PENERAPAN K A R A K T E R ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL BERBASIS KOMPUTER PADA M A T A KULIAH TEKHNIK PENGOLAHAN

DATA (TPD) BISNIS

R M . Riadi Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi-FKIP UR

Hp. 085265633211

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pendidikan karakter bisa diterapkan pada model pembelajaran Drill berbasis komputer pada mata kuliah tekhnik pengoiahan data. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang melibatkan 41 orang mahasiswa pada kelas pendidikan akuntansi sub program studi pendidikan ekonomi. Dalam hal ini siklus penelitian adalah sebanyak 2 (dua) sikius dengan terdiri dari masing-masing 2 (dua) kali pertemuan. Dari hasil penelitian dapat disimpuikan bahwa terdapat ketuntasan belajar secara individual dan klasikal pada mata kuliah Tekhnik Pengoiahan Data (TPD) Bisnis sudah berjalan baik. Di samping itu pula terdapat nilai-nilai karakter pendidikan yang muncul seperti kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, kerjasama, saling menghormati, kepercayaan, apresiasi kebhinekaan serta semangat belajar dan bekerja. Nilai-nilai karakter tersebut bisa dibina dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang ada.

Kata Kunci : Model Drill, Pendidikan Karakter

ABSTRACK

This research aimed to know implementation character education could develop with education model "Drill. This research is Classroom Action Research that involve 41 students at Accounting Education. This research consist of 2 (two) research cycle. The result of research can make conclussion that mastery learning individually and mastery learning classically could implemented with well. Besides that, value of character education that lecturer show are honest, responsibility, concern, cooperate, respect each other, trustly, hhineka appreciate and spirit of learn. That character education can he fostered by pay attention to the exist rules.

PENDAHULUAN

Salah satu misi mewujudkan visi Bangsa Indonesia masa depan telah termuat

dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu mewujudkan sistem dan iklim

pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia,

kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan

1

Page 2: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

bertanggungjawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia Terlihat dengan jelas

G B H N mengamanatkan arah kebijakan di bidang pendidikan yaitu: meningkatkan

kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan

tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal

terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat

mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan; memberdayakan

lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan

nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan

masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana memadai.

Sementara itu, Undang-Undang No. 20 2003 tentang Sistim Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Nasional Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Berdasarkan hal tersebut diatas, secara formal upaya menyiapkan kondisi,

sarana/prasarana, kegiatan, pendidikan, dan kurikulum yang mengarah kepada

pembentukan watak dan budi pekerti generasi muda bangsa memiliki landasan

yuridis yang kuat. Namun, sinyal tersebut baru disadari ketika terjadi krisis akhlak

yang menerpa semua lapisan masyarakat. Tidak terkecuali juga pada anak-anak usia

sekolah. Untuk mencegah lebih parahnya krisis akhlak, kini upaya tersebut mulai

2

Page 3: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

dirintis melalui pendidikan karakter bangsa yakni meialui calon pendidiknya. Dalam

pemberian pendidikan karakter bangsa di sekolah, para pakar berbeda pendapat.

Setidaknya ada tiga pendapat yang berkembang. Pertama, bahwa pendidikan karakter

bangsa diberikan berdiri sendiri sebagai suatu mata pelajaran. Pendapat kedua,

pendidikan karakter bangsa diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran PKn,

pendidikan agama, dan mata pelajaran lain yang relevan. Pendapat ketiga,

pendidikan karakter bangsa terintegrasi ke dalam semua mata pelajaran.

Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah saiah satu program studi yang ada

pada Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (FKIP-UR) yang

menciptakan calon tenaga kependidikan dan atau calon tenaga pengajar. Oleh sebab

itu pendidikan berkarakter haruslah dimasukkan ke dalam silabus yang akan

diajarkan kepada mahasiswa yang ada. Hal ini tidak lain guna penciptaan nilai

pendidikan karakter di saat moral bangsa sedang mengalami kemerosotan.

Disamping itu pula Progam Studi Pendidikan Ekonomi rata-rata tenaga pengajamya

yakni sebanyak 50% masih ada yang merupakan iulusan ilmu mumi dalam artian

bukan dari ilmu pendidikan sehingga perlu adanya pengembangan pengajaran.

Mata kuliah TPD Bisnis merupakan mata kuliah yang berkaitan dengan

komputer. Di dalam pengoiahan datanya harus dilaksanakan secara praktik dan tidak

sekedar teori saja. Hal ini tentu saja cukup menyita waktu, sehingga dosen dalam hal

ini harus menyiapkan konsep pembelajaran yang baik dan secara sistematis. Dalam

hal ini pengoiahan data yang diajarkan menggunakan komputer, sehingga

memudahkan kerja baik mahasiswa maupun dosen. Di dalam proses

pembelajarannya, dosen menggunakan metode Drill.

3

Page 4: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Metode drill merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan secara

berulang-ulang mengenai apa yang telah diajarkan guru sehingga siswa memperoleh

pengetahuan dan keterampilan tertentu. Metode ini sering digunakan ketika ingin

mengajarkan keterampilan motorik maupun mental. Keterampilan motorik merupakan

keterampilan dalam menggunakan alat misalnya terampil penggunaan komputer.

Keterampilan mental, antara lain meliputi keterampilan menafsirkan, mencocokkan,

menghitung dan mengevaluasi (Ramayulis, 2006: 11).

Dari sisi mahasiswa, metode drill menguntungkan mahasiswa, karena

mahasiswa diberikan pemahaman secara bertahap, sehingga dapat lebih melekat

dalam pikiran siswa. Di dalam kelas, mahasiswa menjadi lebih aktif, karena ia harus

mengerjakan latihan, di rumah pun demikian. Tetapi perlu diwaspadai jangan

sampai memberikan latihan yang berlebih kepada siswa, khususnya yang bersifat

Pekerjaan Rumah (PR). Karena, bukan hanya TPD bisnis saja yang memberikan PR,

mata pelajaran lainpun memberikan PR.

Hasil penelitian Muradi (2006) menyimpulkan adalah metode drill (latihan

siap) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar

menguasai pelajaran dan terampil. Hal ini didukung oleh Sutarman (2009) yang

menyimpulkan bahwa di dalam penelitiannya, metode Dri l l dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa. Menurut Rusman (2011), model Drill disajikan berdasarkan ;

- Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat

tertentu dari kemampuan dan performance mahasiswa

- Siswa mengerjakan soal-soal latihan

- Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi, kemudian

memberikan umpan balik.

4

Page 5: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Hasil pembelajaran drill berkesesuaian dengan pendapat Roestiyah N . K

(2008:125), salah satu kelebihan metode drill adalah dapat menimbulkan rasa

percaya diri bahwa peserta didik yang berahsil dalam belajar telah memiliki suatu

keterampilan khusus yang berguna kelak di kemudian hari. Di samping itu,

pembelajaran komputer berbasis Drill ini menggunakan pendidikan karakter.

Tujuannya adalah bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang baik tanpa

mengenyampingkan nilai-nilai anak didik yang akan dihasilkan sesuai dengan kaidah

Pancasila. Paterson dan Seligman, mengidentifikasikan 24 jenis karakter yang baik

atau kuat {character strength). Sementara peringkat karakter C E O I D E A L

mengembangkan beberapa karakter yang menjadi pilihan untuk dibudayakan antara

lain adalah : honest, foward looking,competent, inspiring, intelligent, fair-minded,

broad minded, supportive, straightfoward,dependable, cooperative, determined,

imaginative, ambitious, courageous, caring, mature,loyal, self-controlled,

independent (Zuchdi,2009:44).

Namun demikian, sebagaimana dijelaskan oleh Cede Raka dari berbagai jenis

karakter, untuk Indonesia ada lima jenis karakter yang sangat penting dan sangat

mendesak dibangun dan dikuatkan sekarang ini, yaitu: kejujuran, kepercayaan

diri, apresiasi terhadap kebhinnekaan, semangat belajar, dan semangat kerja.

Karakter ini sangat diperlukan sebagai modal dasar untuk memecahkan masalah

besar yang menjadi akar dari kemunduran bangsa Indonesia selama ini, yaitu

korupsi, konflik horizontal yang berkepanjangan, perasaan sebagai bangsa kelas dua,

semangat kerja dan semangat belajar yang rendah (Raka, 2007). Diantara kelima

jenis karakter tersebut kejujuran sebagai salah satu karakter yang sangat penting,

tetapi justru mulai melemah dalam kehidupan individu dan masyarakat kita.

5

Page 6: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Padahal, nilai ini dianggap sangat penting dalam berbagai hal dan segala

segmen dalam kehidupan. Nilai ini juga dijadikan salah satu hal kunci sukses

seseorang, bahkan selevel CEO sekalipun nilai ini dianggap yang paling penting. Jika

kita melihat formulasi Stephen Covey dalam buku Speed of Trust tentang Hasil kerja

, dia merumuskan bahwa Result (Rl ) adalah Initiave (I) dikalikan Execution (E) (Rl

= I X E), jika komponen ini kemudian ditambah nilai kejujuran maka proses eksekusi

atau pelaksanaan semakin cepat dalam hal ini formula menjadi R l = I x E x T

(Trust). Nilai kejujuran merupakan nilai fundamental yang diakui oleh semua orang

sebagai tolak ukur kebaikan seseorang dalam kehidupan sehari - harinya,

bagaimanapun pintarnya , bagaimanapun berwibawa dan bijaksanannya seseorang

jika dia tidak jujur pada akhirnya tidak akan diakui orang sebagai pemimpin yang

baik atau bahkan di cap menjadi manusia yang tidak baik. Untuk itu marilah kita

menjadikan nilai kejujuran menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan (Yasa,

2009).

Menghargai kebhinekaan adalah sikap positif yang harus dibangun dalam diri ,.

semua warga Indonesia. Perbedaan bukan sumber konflik tetapi sebagai bagian

kekayaan modal budaya yang seharusnya dapat dikelola sebagai potensi bagi

pengembangan karakter bangsa yang berbudaya. Sikap saling menghargai dan

menghormati harus dibangun sejak usia dini. Pendidikan berbasis budaya harus

mulai digalakan kembali dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Negara harus

memperhatikan potensi budaya sebagai sumber kekuatan untuk membangun identitas

sosial di tengah percaturan dan kekuatan budaya global. Nilai kearifan lokal harus

digali kembali sebagai kekuatan budaya yang mampu menggerakan dimensi mora!

dalam tatanan masyarakat.

6

Page 7: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan

dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun

terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu

tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alias "sakti".

Rasa percaya diri yang tinggi sebenamya hanya merujuk pada adanya beberapa

aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa memiliki kompetensi,

yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman,

potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Dalam

kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat perlu dibangun sebuah konunitas

manusia pembelajar yang selalu termotivasi untuk menjadikan belajar sebagai bagian

dari dinamika kehidupannya yang tak pernah berhenti. ^'Life long education''' perlu

dibangun dalam pikiran semua orang Indonesia yang sudah tentu harus didukung

oleh negara dengan memberikan kesempatan bagi semua orang untuk benar-benar

dapat belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tertinggi. Semangat belajar tidak

cukup sebagai "slogan", tetapi yang terpenting adalah dibangun "conditioning" bagi

semua orang untuk senang dan bersemangat untuk belajar.

Semangat bekerja menjadi modal penting bagi pembangunan perekonomian

bangsa ini. Melalui etos kerja dapat dibangun sebuah "spirit" untuk mengembangkan

dinamika ekonomi melalui berbagai cara-cara yang kreatif dan inovatif dalam

persaingan industri dunia. Bangsa Indonesia sudah waktunya menanamkan etos kerja

melalui " spirit kewirausahaan" sehingga setiap orang mempunyai peran untuk

berkreasi dan berusaha kreatif dalam memperbaiki perekonomian yang semakin

melemah dalam persaingan global. Sosialisasi ke lima jenis karakter ini hendaknya

menjadi tema pembangunan pada tataran nasional dan tidak hanya pada tataran

7

Page 8: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

individual saja . Oleh karena itu penerapan pendidikan karakter bersifat holistik dan

kontesktual pada masing-masing tataran kehidupan harus disosialisaskan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran

komputer berbasis Drill tanpa mengeyampingkan pendidikan berkarakter bisa

dilaksanakan secara efektif pada mata kuliah TPD Bisnis.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran

komputer berbasis Drill tanpa mengeyampingkan pendidikan berkarakter bisa

dilaksanakan secara efektif pada mata kuliah TPD Bisnis.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

dilaksanakan pada kelas Pendidikan Ekonomi sub program studi Akuntansi semester

IV (Empat) yang diikuti oleh sebanyak 34 orang mahasiswa. Rancangan PTK ini

terdiri dari 2 (dua) siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Masing-masing

siklus terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan dengan syarat terdapatnya ketuntasan

belajar secara individu besar sama dengan 70%. Peserta didik dikatakan belajar

secara individu apabila memperoleh persentase daya scrap individu besar sama

dengan 70%. Adapun rumusan persentase daya serap individu adalah ;

% Daya Serap Individu = ^l^^r yang <iiperoleh peserta ^ ^ SkormaksimaXniiai

Sedangkan peserta didik dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila

memperoleh persentase nilai besar sama dengan 85%. Adapun rumusan ketuntasan

belajar secara klasikal adalah ;

„ , ^ n / • ,M •; J jumXahMahasisviayang tuntas ^nnn/ % Ketuntasan Belajar Klasikal = ——;—f—^ x 100%

•' Jumlah Seluruh Siswa

8

Page 9: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Sedangkan untuk indikator pendidikan berkarakter digunakan lembar

observasi sebagai berikut;

1) Instrumen menilai perilaku

Untuk menilai kondisi awal digunakan instrumen 1 dibawah ini. Dalam hal

ini mahasiswa dimohon untuk secara jujur mengisi kondisi awal yang terkait dengan

nilai-nilai karakter yang sudah dimiliki secara mantap ataupun sedang dalam proses

pembentukan.

Tabel 1. Penilaian Kondisi Pra Tindakan/Pasca Tindakan

Kode Nilai Karakter Kondisi Kode Nilai Karakter Stabil Cukup Sedang

A Kejujuran B Tanggung Jawab C Kepedulian D Kerjasama E Saling Menghormati F Kepercayaan G Apriasi Kebhinekaan H Semangat belajar dan bekerja

Keterangan :

STABIL = nilai tersebut sudah kuat dan melekat dalam diri mahasiswa, sehingga

mahasiswa tidak bisa meninggalkan kegiatan tersebut dalam situasi

dan kondisi apapun. (<80%-100%)

C U K U P = nilai tersebut sudah ada dalam diri mahasiswa, tetapi belum begitu

kuat sekali sehingga dalam situasi dan kondisi tertentu mahasiswa

masih melakukan perilaku yang belum menggambarkan nilai-nilai

tersebut. (>59%-80%)

K U R A N G = nilai tersebut belum ada / masih dalam proses untuk mahasiswa miliki

sampai hari ini sehingga dalam situasi dan kondisi tertentu mahasiswa

9

Page 10: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

masih mengalami kesulitan untuk mengekpresikan perilaku yang

sesuai dengan nilai-nilai tersebut. (<60%)

Tabel 2. Deskripsi Nilai Karakter

Kode Nilai Karakter Deskripsi A Kejujuran Perilaku yang terkait dengan

kebiasaan mengatakan kebenaran fakta sesuai dengan kondisi yang sebenamya.

B Tanggung Jawab Perilaku yang menunjukkan adanya respon dan komitmen terhadap pekerjaan.

C Kepedulian Perilaku yang menunjukan adanya komunikasi yang empatik kepada siapapun dan dalam kondisi apapun.

D Kerjasama Perilaku yang menunjukkan kemampuan untukbbekerja dengan pihak lain dalam mencapai tujuan bersama.

E Saling Menghormati Perilaku yang menunjukkan kemampuan untuk menghargai pihak lain dalam situasi dan kondisi apapun.

F Kepercayaan Perilaku yang menunjukkan kemampuan untuk menunjukkan dan mengembangkan potensi dirinya untuk bermanfaat bagi orang lain.

G Apriasi Kebhinekaan Perilaku yang menunjukkan kemampuan untuk menghargai perbedaan dalam kebersamaan .

H Semangat belajar dan bekerja Perilaku yang menunjukkan optimisme dalam mencapai prestasi untuk tujuan belajar atau tujuan bekerja

2) Instrumen observasi

Dalam penelitian ini digunakan juga penilaian terhadap proses dan produk

yang dihasilkan oleh mahasiswa. Penilaian pada proses dilakukan selama proses

pembelajaran secara terintegrasikan juga melakukan pendidikan karakter. Adapun

lembar observasi dilakukan ada dua yakni lembar observasi yang menilai hasil

10

Page 11: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

kegiatan selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen dan observer pada

setiap siklus.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam hal ini mata kuliah TPD bisnis diikuti oleh 41 orang mahasiswa, 3

orang atau sebesar 7% berjenis kelamin Pria dan 93% atau 38 orang berjenis kelamin

wanita

Ferencanaan

Pada siklus pertama ini adapun perencanaan yang dilaksanakan adalah ; (a)

peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada mahasiswa dengan menggunakan

pembelajaran berbasis komputer model Drills, (b) membuat rencana pembelajaran

berbasis komputer model Drills, (c) membuat contoh soal sesuai dengan materi yang

akan diberikan, (d) membuat instrumen yang akan digunakan dalam PTK dan (e)

membuat alat evaluasi pembelajaran.

Pelaksanaan

Gambar I. Persentase Peserta Didik Mata Kuliah TPD Bisnis

Page 12: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Pada pertemuan pertama siklus pertama dihadiri oleh 39 orang mahasiswa, 2

orang diantara tidak hadir tanpa adanya berita. Pelaksanaan pada pertemuan pertama,

peneliti menganggap belum berhasil. Hal ini disebabkan karena adanya mahasiswa

yang masih tidak siap dalam pemberian materi yang ada. Pada pertemuan pertama,

peneliti mengajarkan materi masalah Korelasi disertai dengan contoh soal. Hanya

saja dalam proses pembelajaran terdapat masalah kekurangan komputer, sehingga

nilai karakter pendidikan yang diharapkan dari mahasiswa belum muncul begitu

banyak.

Pada pertemuan kedua siklus pertama dihadiri oleh 41 orang mahasiswa.

Pada pelaksanaan pertemuan kedua, peneliti menganggap penelitian P B M sudah

cukup berhasil. Penulis dalam hal ini memberikan materi tentang regresi berganda.

Materi ini memang cukup berat bagi mahasiswa, karena diperlukan pemahaman

secara bertahap. Oleh karena itu, penulis membagi materi regresi ini kedalam dua

pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus kedua ini, penulis mengajarkan lebih

dalam mengenai uji asumsi klasik yakni uji normalitas data, uji heterokedasistas

maupun uji autokorelasi. Penyebab materi dipecah karena waktu pengajaran yang

terlalu singkat, sedangkan pertanyaan yang dijawab oleh dosen dari mahasiswa

cukup banyak.

Pada pertemuan pertama, siklus kedua ini dihadiri oleh 41 orang mahasiswa.

Penulis dalam hal ini memberikan materi tentang regresi berganda. Pada materi ini

dosen menerangkan tahap-tahap analisis data menggunakan regresi berganda. Dosen

harus mengulangi beberapa kali karena mahasiswa masih yang kurang mengerti

tahap-tahap pelaksanaan.

12

Page 13: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Pada pertemuan kedua, siklus kedua ini dihadiri oleh 41 orang mahasiswa.

Penulis dalam hal ini memberikan materi tentang regresi berganda. Materi

merupakan lanjutan dari regresi berganda, karena diperlukan pemahaman secara

bertahap. Oleh karena itu, penulis melanjutkan materi regresi berganda ini kedalam

yakni masalah uji F dan uji t. Pada pertemuan kedua siklus kedua ini, penulis

merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama, sehingga apabila mahasiswa tidak

mengikuti pertemuan pertama siklus kedua, maka akan mengakibatkan kesalahan

didalam persepsi penggunaan regresi berganda. Pada pelaksanaan pertemuan kedua,

peneliti menganggap penelitian P B M sudah berhasil, hal ini dapat dilihat dari

perkembangan nilai yang ada.

Perkembangan nilai daya serap individual mahasiswa dapat dilihat pada tabel

3. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan penguasaan materi

sebesar 20,65% dari siklus pertama ke siklus kedua. Hal ini disebabkan karena

materi yang diberikan oleh mahasiswa cukup menarik, materi yang ada berhubungan

dengan penelitian yang selalu dilakukan oleh mahasiswa ketika menulis skripsi.

Pada minat terjadi peningkatan sebesar 3,44% pada sikius kedua jika

dibandingkan pada siklus pertama. Peningkatan minat disebabkan materi yang ada

menarik dan mahasiswa tertarik untuk mempraktekkan misalnya dengan uji

normalitas data akan dapat diketahui data apakah berdistribusi normal atau tidak.

Jika data tidak berdistribusi normal, lalu hal apa sajakah yang harus dilakukan guna

melaksanakan penormalan data penelitian tersebut.

13

Page 14: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Tabel 3. Perkembangan Nilai Daya Serap Individual Mahasiswa

No Pengamatan Siklus I

Rerata Siklus II

Rerata No Pengamatan P I PlI

Rerata FIJI PIV

Rerata

1 Penguasaan Materi 61,54 72,19 66,87 73,17 88,19 80,68

2 Minat 82,32 85,77 84,05 84,15 91,72 87,94

3 Perhatian 79,27 88,13 83,70 80,49 93,51 87,00

4 Partisipasi 68,88 75,11 72,00 81,71 98,19 89,95

Sumber: Data Olahan, 2012

Pada perhatian, terdapat peningkatan sebesar 3,94%. Perhatian berkaitan

dengan minat, jika minat tinggi maka perhatian juga akan tinggi. Perhatian

mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan disebabkan karena adanya

pengetahuan baru yang dimiliki oleh mahasiswa. Pengetahuan baru tersebut tidak

hanya dilaksanakan secara teori saja, tetapi juga secara aplikasinya juga.

Pada komponen partisipasi terjadi peningkatan sebesar 24,93%. Hal ini

disebabkan dosen pada setiap habis mengajar mengadakan evaluasi dengan memberi

contoh lalu memberi soal dan lalu kepada mahasiswa ditanyakan jawaban dari

analisis data yang telah dilaksanakan.

Dari gambaran tersebut dapat disimpuikan bahwa jika dilihat dari daya serap

mahasiswa secara individual pada mata kuliah TPD Bisnis dimana tingkat ketuntasan

individualnya berada diatas rata-rata 70%.

Untuk tabel ketuntasan klasikal mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada siklus pertama baik pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada tidaknya terdapatnya ketuntasan

klasikal. Sedangkan pada siklus kedua pada pertemuan dan kedua mengalami

ketuntasan klasikal, hal ini dapat dilihat dimana persentase ketuntasan klasikal

berada diatas 85%).

14

Page 15: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

Tabel 4. Ketuntasan Klasikal

N Pengamatan Siklus 1

Rerata Ket Siklus 11

Rerata Ket 0 Pengamatan PI P l l

Rerata Ket P i l l PIV

Rerata Ket

1 Jumlah 2523 3000 2761,5 3450 3475 3462,5

2 % Ketuntasan Klasikal 51,22 73,17 62,20 BT 87,8 93,68 90,74 T

3 Jumlah Mahasiswa yang tidak tuntas 20 11 5 3

Ket: T = Tuntas BT = Belum Tuntas

Tabel 5. Nilai Karakter Kelas

Kode Nilai Karakter Siklus I Siklus 11

PI FII PHI PIV

A Kejujuran 60% 70% 85% 95% B Tanggung Jawab 50% 75% 85% 95% C Kepedulian 50% 75% 85% 90% D Kerjasama 70% 75% 80% 95% E Saling Menghormati 75% 80% 85% 90% F Kepercayaan 40% 70% 85% 95% G Apriasi Kebhinekaan 50% 75% 80% 90% H Semangat belajar dan bekerja 60% 75% 80% 90%

Rerata 57% 74% 83% 93%

Sumber: Data Olahan, 2012

Observasi

Pada tahap observasi ini, penulis meneliti tentang pendidikan karakter pada

kategori kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, kerjasama, saling menghormati,

kepercayaan, apresiasi kebhinekaan serta semangat belajar dan bekerja. Pada tahap

kejujuran pada siklus pertama nilainya masih rendah. Penyebabnya ketika tugas

diberikan mahasiswa masih ada yang bekerjasama dalam artian negatif. Mahasiswa

cenderung masih ada yang menggunakan prinsip 'copy-paste'. Akan tetapi hal ini

bisa diketahui melalui pemeriksaan tugas baik secara data maupun analisis data.

Dengan demikian dosen memberikan sanksi baik yang menyontek maupun yang

15

Page 16: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

memberikan contekan berupa tugas. Sehingga dengan demikian akan menjadi contoh

serta memberikan efek jera kepada mahasiswa.

Demikian juga dengan tanggung jawab terhadap tugas, kepedulian terhadap

teman juga mengalami peningkatan. Meskipun pada siklus pertama kepedulian

terhadap teman tinggi dengan memberikan 'file' tugas secara keseluruhan. Demikian

pula dengan kerjasama mengalami peningkatan, dalam hal ini kerjasama telah

mengalami peningkatan karena soal yang diberikan sama, hanya data saja yang

berbeda. Yang berarti tekhnis pekerjaan sama, hanya jawabannya saja yang akan

berbeda.

Pada aspek saling menghormati dan kepercayaan juga bisa dikembangkan

pada pengajaran TPD Bisnis. Aspek saling menghormati timbul dengan dosen

memberikan tugas kepada masing-masing mahasiswa dan mempresentasikan

hasilnya. Sementara teman mempresentasikan, teman-teman yang lainnya

memperhatikan dengan seksama dan memberikan kritikan atau masukan. Dengan

demikian maka rasa kepercayaan diri mahasiswapun akan tumbuh.

Pada apriasi kebhinekaan, nilai yang ditimbulkan adalah menghargainya

adanya perbedaan. Dan teman-teman tidak boleh mencemooh teman lainnya ketika

maju mempresentasikan dan melakukan kesalahan. Dalam hal ini dosen memberikan

pengertian bahwa belajar dari yang salah lebih baik daripada tidak mau mencoba

sama sekali sehingga tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Dengan adanya kepercayaan diri dan kerjasama yang baik, maka dengan

demikian akan menimbulkan semangat belajar dan bekerja. Bahkan ketika dosen

mempraktikan contoh yang salah dan contoh yang benar serta contoh yang salah tapi

bisa dibenarkan maka mahasiswa akan lebih semangat lagi. Sehingga dalam

16

Page 17: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

pembelajaran ini dosen yang kewalahan menghadapi pertanyaan dari mahasiswa,

bahkan waktu pertemuan sebanyak 2 SKS seringkali dilakukan.

Dari hasil paparan tersebut dapat disimpuikan nilai pendidikan karakter bisa

dimunculkan pada setiap aspek mata kuliah terutama pada mata kuliah TPD Bisnis.

Hanya saja yang menjadi catatan penting, tidak semua mata kuliah bisa

menimbulkan nilai pendidikan karakter yang sama.

Refleksi

Dalam hal ini refleksi yang diberikan oleh peneliti dalam hal ini adalah

bagaimana memotivasi mahasiswa agar belajar lebih giat. Selain itu juga terdapat

kendala pelaksanaan perkuliahan karena masih minimnya komputer sehingga dosen

berinisiatif meminjam laboraturium komputer fakultas dan diberikan. Sehingga

dengan demikian proses pembelajaran akan lebih baik. Di samping itu pula, seiring

dengan pelaksanaan PTK berbasis komputer model Dril l , dosen memberikan tugas

kepada mahasiswa secara spontanitas misalnya dengan menyuruh mahasiswa

mencari data minimal 30 lalu menetapkan rumusan masalahnya. Setelah itu dianalisis

apakah data itu normal atau tidak, mempunyai korelasi bahwa mempunyai pengaruh

jika menggunakan model regresi.

SIMPULAN

Dalam penelitian ini, penulis dalam praktek pelaksanaan pembelajaran

berbasis komputer menggunakan model Drills yakni dengan menggunakan contoh-

contoh mendekati pengoiahan data yang bersifat realita atau hal-hal yang biasa

dihadapi oleh mahasiswa sebelumnya. Pada siklus pertama proses P B M dianggap

belum berhasil meskipun nilai-nilai karakter telah mulai muncul. Pada siklus kedua.

17

Page 18: PENERAPAN KARAKTER ia:LAS PADA PEMBELAJARAN DRILL …

nilai karakter sudah muncul bersamaan dengan perubahan metode P B M yakni

dengan pemberian tugas dan penunjukan pelaksanaan

SARAN

Penggunaan kurikulum berbasis karakter tanpa mengeyampingkan kompetensi

Iulusan juga harus diperhatikan, hal ini disebabkan agar nilai-nilai budaya bangsa

tetap bisa lestari. Selain itu perlu adanya peninjauan kembali terhadap kurikulum

yang ada guna memperbaiki kurikulum berbasis kompetensi dan berbasis pendidikan

karakter

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muradi. 2006. Pelaksanaan Metode Drill (Latihan Siap)Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Jumal Fikrah, Vol . 5 No. 1, Januari-Juni 2006, hal 1-13.

Raka, Gede. 2007. Pendidikan Membangun Karakter. Makalah, Orasi Perguruan Taman Siswa, Bandung 10 Februari 2007

Raksa, Teguh Yoga. . Arti Kejujuran,W\sAom from Expert, Rabu, 1 Juli 2009

Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Roestiyah N . K . 2008. Strategi Belajar Mengajar: Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Get. 7. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusmadi. 2011. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta : Rajawali Pers.

Sutarman. 2009. Metode Drill untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 2 Dempet Kabupaten Demak Tahun 2008/2009. Jurnal Pendidikan, ISSN 1979-6153, Vol . 2 No. 8, Nopember 2009.

Zuchdi, Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendidikan , Yogyakarta ; Bumi Aksara

18