penerapan iptek dan dampaknya pada program desa vokasi

9
 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo Jurusan Teknik Mesin FT Unnes, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Email: [email protected] Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang persepsi, respons, pelaksanaan program desa vokasi, khususnya pada aspek penerapan Iptek, serta dampaknya terhadap pengurangan  pengangguran, kemiskinan, dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan populasi masyarakat yang terpilih sebagai desa vokasi di Jawa Tengah sejak tahun 2009. Sampel dipilih secara purposive sampling, dengan memilih dua desa di Kabupaten Pemalang (mewakili wilayah pedesaan) dan dua kelurahan di Kota Semarang (mewakili wilayah perkotaan).  Data dikumpulkan dengan metode angket, didukung metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.  Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Persepsi masyarakat terhadap program desa vokasi tergolong sangat baik (91,11%), 2) Respons masyarakat terhadap pelaksanaan program desa vokasi cukup bagus (92,21%), 3) Sebagaian besar UKM telah mendapatkan bantuan teknologi (mesin dan peralatan) guna meningkatkan kualitas dan kapasitas  produksinya, dan 4) Dampak program desa vokasi menurut penilaian masyarakat cukup bagus (74,44%) dan sebanyak 7,77% me nyatakan dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Kata kunci: Iptek, desa vokasi, dampak  A. PENDAHULUAN Desa vokasi merupakan program pemerintah provinsi Jawa Tengah yang dirintis sejak tahun 2009 di 105 desa di seluruh kabupaten/kota. Tujuan program ini adalah untuk mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan menyejahterakan masyarakat. Program desa vokasi ini di bawah koordinasi Dinas Pendidikan c.q. Bidang Pendidikan Non Formal bekerjasama dengan perguruan tinggi dan pihak lain, diantaranya Kadin Jateng. Pihak perguruan tinggi yang digandeng antara lain Universitas Negeri Semarang. Ditargetkan pada tahun 2013 dapat dibentuk 245 desa vokasi di Jawa Tengah. Hingga saat ini sudah terbentuk 140 desa vokasi, dan pada tahun 2011 ini akan ditambah lagi 35 desa vokasi. Bagi desa yang terpilih dalam program desa vokasi akan mendapatkan pembinaan dan bantuan dalam bentuk pendidikan dan keterampilan kecakapan hidup (life skill). Walaupun program desa vokasi sudah digulirkan dua tahun yang lalu, namun belum semua pihak terkait (stakeholder) dan masyarakat memahami visi, misi dan tujuan Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo  27

Upload: dianmas

Post on 18-Jul-2015

272 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASISunyoto, Boenasir, Rahmat Doni WidodoJurusan Teknik Mesin FT Unnes, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229, Email: [email protected] Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang persepsi, respons, pelaksanaan program desa vokasi, khususnya pada aspek penerapan Iptek, serta dampaknya terhadap pengurangan pengangguran, kemiskinan, dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan populasi

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 1/9

 

PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA

PADA PROGRAM DESA VOKASI

Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo

Jurusan Teknik Mesin FT Unnes, Kampus Sekaran Gunungpati

Semarang 50229, Email: [email protected] 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang persepsi, respons, pelaksanaan program desa

vokasi, khususnya pada aspek penerapan Iptek, serta dampaknya terhadap pengurangan

 pengangguran, kemiskinan, dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini termasuk penelitian

deskriptif, dengan populasi masyarakat yang terpilih sebagai desa vokasi di Jawa Tengah sejak tahun2009. Sampel dipilih secara purposive sampling, dengan memilih dua desa di Kabupaten Pemalang

(mewakili wilayah pedesaan) dan dua kelurahan di Kota Semarang (mewakili wilayah perkotaan).

 Data dikumpulkan dengan metode angket, didukung metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

 Analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Persepsi

masyarakat terhadap program desa vokasi tergolong sangat baik (91,11%), 2) Respons masyarakat 

terhadap pelaksanaan program desa vokasi cukup bagus (92,21%), 3) Sebagaian besar UKM telah

mendapatkan bantuan teknologi (mesin dan peralatan) guna meningkatkan kualitas dan kapasitas

 produksinya, dan 4) Dampak program desa vokasi menurut penilaian masyarakat cukup bagus

(74,44%) dan sebanyak 7,77% menyatakan dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan.

Kata kunci: Iptek, desa vokasi, dampak  

A. PENDAHULUAN

Desa vokasi merupakan program pemerintah provinsi Jawa Tengah yang dirintis

sejak tahun 2009 di 105 desa di seluruh kabupaten/kota. Tujuan program ini adalah untuk 

mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan menyejahterakan masyarakat.

Program desa vokasi ini di bawah koordinasi Dinas Pendidikan c.q. Bidang Pendidikan

Non Formal bekerjasama dengan perguruan tinggi dan pihak lain, diantaranya Kadin

Jateng. Pihak perguruan tinggi yang digandeng antara lain Universitas Negeri Semarang.

Ditargetkan pada tahun 2013 dapat dibentuk 245 desa vokasi di Jawa Tengah.Hingga saat ini sudah terbentuk 140 desa vokasi, dan pada tahun 2011 ini akan

ditambah lagi 35 desa vokasi. Bagi desa yang terpilih dalam program desa vokasi akan

mendapatkan pembinaan dan bantuan dalam bentuk pendidikan dan keterampilan

kecakapan hidup (life skill).

Walaupun program desa vokasi sudah digulirkan dua tahun yang lalu, namun belum

semua pihak terkait (stakeholder) dan masyarakat memahami visi, misi dan tujuan

Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo  27

Page 2: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 2/9

 

diadakannya desa vokasi. Bagaimana konsep desa vokasi dan implementasinya di lapangan

harus dipahami semua pihak terkait. Jangan sampai terjadi miskonsepsi dan mispresepsi

tentang desa vokasi. Hal ini penting untuk disadari semua pihak sehingga jangan sampai

konsep yang bagus tidak dapat terlaksana dengan baik karena terjadi miskonsepsi dan

mispersepsi di antara pihak-pihak terkait, termasuk dengan pelaku di lapangan dan

masyarakat sebagai sasaran program.

Selain masalah pemahaman konsep desa vokasi, penting untuk dilakukan evaluasi

bagaimanakah program tersebut berjalan dan bagaimanakah dampaknya bagi masyarakat

yang terpilih sebagai desa vokasi. Mengingat program ini sudah digulirkan sejak dua tahun

yang lalu, maka evaluasi kegiatan sudah dapat dilakukan, terutama terhadap desa yang

sudah terpilih sejak pertama kali program ini digulirkan.

Kegiatan desa vokasi meliputi beberapa bidang, antara lain kelompok belajar usaha,

taman bacaan masyarakat, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keaksaraan, dan

pendidikan kesetaraan. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada kajian dari sisi

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Sebagaimana tujuan utama program ini,

yaitu untuk mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan, dan menyejahterakan

masyarakat, maka tidak akan lepas dari Iptek.

Untuk mejadikan masyarakat terdidik dan terampil dalam usaha tertentu diperlukan

Iptek, misalnya bagaimana cara atau langkah-langkah membuat produk tertentu (teknologi

proses). Untuk menunjang usaha atau produksi juga tidak lepas dari penggunaan mesin dan

alat (termasuk teknologi tepat guna –TTG), sehingga usahanya berjalan efektif dan efisien.

Terdapat benang merah atau rangkaian yang tidak bisa dilepaskan antara

pengangguran, kemiskinan, kesejahteraan, dan Iptek. Masyarakat dikatakan sejahtera

apabila sudah terlepas dari belenggu kemiskinan. Kemiskinan dapat dihindari minimalapabila masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak atau tidak menganggur. Untuk 

dapat bekerja dengan layak, masyarakat harus mempunyai bekal pendidikan dan

keterampilan yang cukup (life skill). Dalam setiap aktivitas pekerjaan, yang menghasilkan

 jasa atau produk, agar mempunyai nilai tambah yang tinggi mutlak diperlukan Iptek.

Peranan usaha atau industri kecil-menengah (UKM/IKM) dalam pembangunan

ekonomi nasional sudah tidak diragukan lagi. Pengakuan ini semakin kuat semenjak krisis

28 Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo 

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 

Page 3: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 3/9

 

ekonomi melanda Indonesi tahun 1997, dimana banyak industri besar dengan cirinya yang

padat modal, dengan teknologi modern/impor banyak yang bangkrut dan mem-PHK

karyawan, justru UKM/IKM mampu bertahan dan tumbuh dengan banyak menyerap tenaga

kerja. UKM/IKM ini umumnya bersifat padat karya dan menggunakan teknologi yang lebih

sederhana atau Teknologi Tepat Guna (TTG)

Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa pembangunan ekonomi

nasional suatu bangsa, industri tidak hanya bertumpu pada perusahaan besar, multinasional,

tetapi juga bertumpu pada industri kecil dengan menggunakan Teknologi Tepat Guna

(TTG) yang cocok dengan kondisi lokal (LIPI, 1998: 1).

Dalam konteks penerapan Iptek atau TTG, kiranya perlu disamakan dulu persepsi

atau pengertian tentang teknologi tepat guna. Sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor 18 Tahun 1992 tentang Pemasyarakatan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat

Guna di Pedesaan, yang dimaksud Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, bersifat dinamis, sesuai dengan kemampuan, tidak merusak 

lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam meningkatkan nilai tambah

(pasal 1).

Sejalan dengan pengertian di atas, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan oleh

para perencana dan pelaksana program, antara lain: 1) pilihan bentuk teknologi harus

diputuskan oleh warga desa atau pengguna sendiri, 2) adat, kebiasaan, agama, dan sosial

budaya setempat, 3) pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin yang biasanya sukar

diubah, 4) terjaminnya perlengkapan atau jasa perawatan yang diperlukan, serta 5) TTG

yang berhasil perlu diperkenalkan ke daerah lain (Depdagri, 1982: 14-15).

Penerapan Iptek dan konteks program desa vokasi, penting untuk diketahui

bagaimanakah persepsi dan respons masyarakat terhadap program desa vokasi. Selain ituakan diungkap pula sejauhmana penerapan Iptek dalam program desa vokasi dan

bagaimana dampaknya terhadap pengurangan pengangguran, kemiskinan, dan

kesejahteraan masyarakat.

Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo  29

Penerapan Iptek dan Dampaknya pada Program Desa Vokasi

Page 4: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 4/9

 

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan

dengan tujuan utama menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa

adanya. Sebagai populasi penelitian adalah masyarakat yang terpilih sebagai desa vokasi di

Jawa Tengah sejak tahun 2009 hingga tahun 20110, atau yang telah melaksanakan program

desa vokasi selama minimal satu tahun. Jumlah desa vokasi pada awal program sebanyak 

105 desa dan pada tahun 2010 sebanyak 35 desa, atau total sebanyak 140 desa. Sampel

dipilih secara  purposive sampling, dengan memilih dua desa di Kabupaten Pemalang

(mewakili wilayah pedesaan) dan dua kelurahan di Kota Semarang (mewakili wilayahperkotaan).

Data dikumpulkan dengan metode angket, dengan didukung melalui metode

wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang dihasilkan dari angket dianalisis

menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Sedangkan data yang bersifat kualitatif 

yang diperoleh dari hasil wawancara dan studi dokumen dianalisis dengan teknik analisis

data kualitatif model interaktif.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini sebagai sampel terdapat dua wilayah desa vokasi, yaitu di Kota

Semarang mewakili wilayah perkotaan dan Kabupaten Pemalang mewakili wilayah

pedesaan. Di kota Semarang dipilih dua kelurahan, yaitu kelurahan Kedungmundu dan

Wonolopo. Sedangkan di Kabupaten Pemalang dipilih Desa Belik dan Wonokromo. Semua

wilayah sampel desa vokasi telah melaksanakan desa vokasi sejak tahun 2009. Dengan

demikian pelaksanaan penelitian yang bersifat evaluasi ini cukup relevan.

Di bawah ini disajikan beberapa tabel yang mengungkap hal-hal yang terkait dengan

program desa vokasi di wilayah yang dijadikan objek penelitian.

30 Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 

Page 5: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 5/9

 

Tabel 1. UKM Program Desa Vokasi

Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan UKM Ketua Kelompok

Pembuatan Sandal RusnaediKedungmundu

Budidaya Ikan Gurami Yeni Hutanto

Budidaya Ikan Lele Sudarsono

Pembuatan Pupuk Organik Isak Sagito

Menjahit Haniyah

Pembuatan Alat Peraga

Edukatif (APE)

M. Sugeng, ST

Semarang

Wonolopo

Pembuatan Kaligrafi dan

Lukisan

Sugiyono

Belik Pembuatan Pupuk Organik Drs. Masruchin AhmadiPemalang

Wonokromo Rias Pengantin Kaeni

Tabel 2. Kondisi Iptek pada UKM

Desa/ 

KelurahanUKM Mesin/Alat Keterangan Harapan

Pembuatan Sandal Mesin potong,

gunting, dll.

Kondisi bagus,

bantuan pemerintah

Ada bantuan

permodalan

Kedungmundu

Budidaya Ikan

Gurami

Mesin pompa air Kondisi baik, milik 

kelompok 

Ada inovasi pakan

ikan yg murah,

pelatihan Iptek 

Budidaya Ikan Lele Mesin pompa air Mesin milik pribadi,

3 kondisi baik, 1

rusak 

Perlu

pendampingan

usaha

Pembuatan Pupuk 

Organik 

Mesin

giling/peng-

hancur, Cangkul,

sekop, cetok,

ayakan

Kapasitas prod ± 5

ton/bln. Mesin

sementara tidak 

produksi karena

rusak 

Ada bantuan

mesin dan tempat

usaha

Menjahit Mesin jahit biasa

& cepat (juki),

over deck 

Kondisi baik,

Bantuan pemerintah

dan milik sendiri

Ada bantuan

pemasaran produk 

Pembuatan Alat

Peraga Edukatif 

(APE)

15 mesin Milik kelompok,

kualitas sedang

Ada bantuan

pemasaran produk 

Wonolopo

Pembuatan

Kaligrafi dan

Lukisan

Mesin bubut,

pahat, ketam

Bantuan pemerintah

dan milik sendiri

Peningkatan

kualitas

Belik Pembuatan Pupuk 

Organik 

Mesin pencacah

rumput, pengolah

pupuk organik,

genset

Kondisi bagus, milik 

kelompok 

Perlu tambahan

peralatan

Wonokromo Rias Pengantin 1 set peralatan

rias

Kondisi baik, milik 

pribadi dan bantuan

Ada bantuan

permodalan

Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo  31

Penerapan Iptek dan Dampaknya pada Program Desa Vokasi

Page 6: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 6/9

 

Tabel 3. Pemahaman tentang Program Desa VokasiPemahaman/PengetahuanDesa/ 

Kelurahan UKM Paham Kurang Tidak tahu

Pembuatan Sandal 80% 10% 10%Kedungmundu

Budidaya Ikan Gurami 60% 20% 20%

Budidaya Ikan Lele 100% 0% 0%

Pembuatan Pupuk Organik 100% 0% 0%

Menjahit 100% 0% 0%

Pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE)

80% 20% 0%

Wonolopo

Pembuatan Kaligrafi dan Lukisan 100% 0% 0%

Belik Pembuatan Pupuk Organik 100% 0% 0%

Wonokromo Rias Pengantin 100% 0% 0%

Rata-rata 91,11% 5,55% 3,33%

Tabel 4. Respons tentang Program Desa Vokasi

Respons/TanggapanDesa/ 

Kelurahan UKM Sangat

setuju

Setuju Kurang

setuju

Tidak

setuju

Pembuatan Sandal 40% 50% 10% 0%Kedungmundu

Budidaya Ikan Gurami 20% 70% 10% 0%

Budidaya Ikan Lele 0% 90% 10% 0%

Pembuatan Pupuk Organik 60% 40% 0% 0%

Menjahit 80% 20% 0% 0%

Pembuatan Alat Peraga

Edukatif (APE)

50% 40% 0% 10%

Wonolopo

Pembuatan Kaligrafi dan

Lukisan

10% 60% 20% 10%

Belik Pembuatan Pupuk Organik 80% 20% 0% 0%

Wonokromo Rias Pengantin 80% 20% 0% 0%

Rata-rata 46,66% 45,55% 5,55% 2,22%

Tabel 5. Dampak Program Desa VokasiRespons/TanggapanDesa/ 

Kelurahan UKM Sangat

meningkat

Cukup

Meningkat

Sama

saja

Menurun

Pembuatan Sandal 0% 30% 50% 20%Kedungmundu

Budidaya Ikan Gurami 0% 60% 20% 20%

Budidaya Ikan Lele 0% 40% 50% 10%

Pembuatan Pupuk Organik 0% 100% 0% 0%

Menjahit 0% 100% 0% 0%

Pembuatan Alat Peraga

Edukatif (APE)

0% 80% 0% 20%

Wonolopo

Pembuatan Kaligrafi dan

Lukisan

0% 60% 40% 0%

Belik Pembuatan Pupuk Organik 0% 100% 0% 0%

Wonokromo Rias Pengantin 0% 100% 0% 0%

Rata-rata 0% 74,44% 17,77% 7,77%

32 Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo 

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 

Page 7: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 7/9

 

Berdasarkan hasil yang telah disampaikan pada Tabel 1, dapat diketahui bahwa

program desa vokasi cukup membantu aktivitas usaha ekonomi masyarakat berdasarkan

potensi masing-masing desa maupun keterampilan yang dimiliki warga. Hal ini terlihat

dari jenis usaha yang cukup bervariasi. Jenis usaha di desa maupun di kota tidak terdapat

perbedaan yang mencolok. Sebagai contoh, usaha pembuatan pupuk organik terdapat di

wilayah desa (Desa Belik, Kab. Pemalang) maupun kota (Kelurahan Wonolopo, Kota

Semarang).

Teknologi yang dipakai pada UKM rata-rata sudah agak modern. Seperti disajikan

pada Tabel 2, sebagaian besar UKM sudah menggunakan mesin-mesin dalam proses

produksinya, misalnya mesin giling/pencacah, mesin potong, mesin jahit cepat, mesin

bubut, dll. Dilihat dari asal-usul mesin, kebanyakan berasal dari bantuan pemerintah, atau

merupakan milik kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa program desa vokasi memang

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Sebagaimana terlihat pada Tabel 3, sebagaian besar masyarakat (91,11%) paham

tentang maksud dan tujuan program desa vokasi. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi

program sudah cukup baik. Walaupun demikian sosialisasi masih perlu ditingkatkan karena

ada juga yang kurang tahu (5,55%) bahkan ada yang belum tahu (3,33%).

Respons atau tanggapam masyarakat terhadap program desa vokasi sebagaimana

disajikan pada Tabel 4 dapat diketahui cukup bagus, yaitu yang menyatakan sangat setuju

46,66% dan setuju 45,55% dan kalau dijumlah sebesar 92,21%. Warga yang menyatakan

kurang setuju atau tidak setuju jumlahnya sangat sedikit, yaitu 5,55% dan 2,22%. Jika

dilacak lebih jauh, ternyata kurang setuju atau tidak setujunya adalah dalam hal

pembiayaan program desa vokasi. Warga ada yang menyatakan kurang setuju atau tidak 

setuju jika sumber dananya juga dari masyarakat (harapannya dari pemerintah). Demikian juga dalam hal besarnya bantuan dana yang diberikan, harapannya bantuan ditingkatkan

lagi.

Walaupun persentasenya sangat kecil, respons masyarakat dalam hal pembiayaan

perlu ditangani lebih jauh. Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagaian masyarakat yang

masih terlalu mengharapkan bantuan pihak luar dan kurang adanya kemandirian atau

partisipasi warga sendiri.

Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo

 

33

Penerapan Iptek dan Dampaknya pada Program Desa Vokasi

Page 8: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 8/9

 

Dampak program desa vokasi menurut penilaian masyarakat dapat dikatakan cukup

bagus, yaitu sebanyak 74,44% menyatakan cukup meningkat dalam beberapa aspek,

misalnya dalam hal kondisi pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, infrastruktur,

semangat membangun, gotong royong, serta kesejahteraan secara umum. Namun yang

menyatakan sama saja juga perlu mendapatkan perhatian, dimana sebanyak 17,77%

menyatakan tidak ada bedanya ada atau tidak ada program desa vokasi. Jika dilacak lebih

 jauh, yang menyatakan dampaknya menurun (7,77%) adalah menurun dalam hal jumlah

pengangguran dan jumlah warga miskin. Jadi menurun di sini dalam arti positif karena

memang harapannya seperti itu, yaitu jumlah pengangguran dan kemiskinan di wilayah

sasaran program desa vokasi supaya menurun.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1.  Persepsi masyarakat terhadap program desa vokasi tergolong sangat baik, dimana

sebanyak 91,11% menyatakan paham maksud, tujuan, serta hal-hal yang terkait

dengan desa vokasi.

2.  Respons masyarakat terhadap pelaksanaan program desa vokasi cukup bagus, dimana

yang menyatakan sangat setuju 46,66% dan setuju 45,55% dan kalau dijumlah sebesar

92,21%.

3.  Melalui program desa vokasi, sebagaian besar UKM telah mendapatkan bantuan

teknologi (mesin dan peralatan) guna meningkatkan kualitas dan kapasitas

produksinya.

4.  Dampak program desa vokasi menurut penilaian masyarakat dapat dikatakan cukup

bagus, yaitu sebanyak 74,44% dan sebanyak 7,77% menyatakan dapat mengurangi

pengangguran dan kemiskinan.

34 Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo 

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012 

Page 9: PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI

5/16/2018 PENERAPAN IPTEK DAN DAMPAKNYA PADA PROGRAM DESA VOKASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-iptek-dan-dampaknya-pada-program-desa-vokasi 9/9

 

Saran

Saran yang dapat diberikan tim peneliti terkait hasil penelitian ini adalah:

1.  Program desa vokasi supaya dilanjutkan dan diperluas di desa-desa lain yang belum

mendapatkan program dari pemerintah.

2.  Bagi desa yang sudah tidak mendapatkan bantuan, program ini supaya dilanjutkan

dengan dana swadaya masyarakat.

3.  Perlu dukungan pemerintah daerah atau dinas-dinas terkait, misalnya dinas

perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM guna mendukung keberlangsungan

program desa vokasi.

4.  Dalam memberikan bantuan teknologi supaya tepat sasaran dan mesin/peralatan yang

diberikan betul-betul sesuai dengan kebutuhan UMKM.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Dalam Negeri. 1982. Teknologi Tepat Guna. Jakarta: Depdagri.

Keputusan Mendagri No. 18 tahun 1992 tentang Pemasyarakatan dan Pemanfaatan

Teknologi Tepata Guna di Pedesaan. 1992. Jakarta: Dirjend. Bangdes.

Keputusan Menteri Keuangan RI No. 316/KMK. 016/1994 tentang Pedoman PembinaanUsaha Kecil dan Koperasi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 1998. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

dan Teknologi Tepat Guna. Subang: Balai Pengembangan TTG.

Sudarman. 1981. Mesin dan Alat Teknik . Semarang: Jurusan Teknik Mesin IKIP Semarang.

Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

 Nasional

Sunyoto, Boenasir, Rahmat Doni Widodo

 

35

Penerapan Iptek dan Dampaknya pada Program Desa Vokasi