penentuan lokasi optimal pembangunan waduk di kab semarang

13
PENENTUAN LOKASI OPTIMAL PEMBANGUNAN WADUK DI KABUPATEN SEMARANG Oleh: Kelompok 11 Noval Pinasthika 21040113130090 Artha Segnita 21040113130094 Sally Indah Nurdyawati 21040113130096 Hanifah Cindy Pratiwi 21040113130100

Upload: sally-indah-n

Post on 18-Jan-2017

144 views

Category:

Engineering


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

PENENTUAN LOKASI OPTIMAL

PEMBANGUNAN WADUK DI KABUPATEN SEMARANG

Oleh:

Kelompok 11

Noval Pinasthika 21040113130090Artha Segnita 21040113130094Sally Indah Nurdyawati 21040113130096

Hanifah Cindy Pratiwi 21040113130100

Page 2: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

PENDAHULUAN• Kabupaten Semarang hanya memiliki satu

waduk sebagai sumber daya airnya yaitu Waduk Rawa Pening

• Kekeringan yang kerap kali terjadi di Kabupaten Semarang

• Untuk mengetahui lokasi-lokasi optimal yang sesuai untuk pembangunan waduk di Kabupaten Semarang dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis.

• Menganalisis kebutuhan waduk di Kabupaten Semarang

Sumber: www.tempatwisataid.com, tanpa tahun..

Page 3: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

Sumber: Bappeda Kab. Semarang, 2011

Kabupaten Semarang, salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah dengan luas 95.020,674 ha. Jumlah penduduk sebesar 982.943 jiwa pada tahun 2013. Kabupaten ini menjadi daerah penyangga bagi Kota Semarang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kabupaten Semarang terbagi menjadi 19 Kecamatan

• Utara : Kota Semarang dan Kabupaten Demak;

• Selatan: Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang;

• Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kendal;

• Timur : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali

LOKASI WILAYAH STUDI:

Page 4: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

FLOW CHART• Dalam analisis penentuan lokasi optimal

pembangunan waduk di Kabupaten Semarang ini disusun diagram alur (flowchart) untuk menggambarkan tahapan input – proses - output yang dilakukan yang dapat dilihat pada gambar

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 11B Sistem Informasi Geografis, 2015.

Page 5: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

PENETAPAN VARIABEL DAN DATA

a) Daya Dukung LahanLokasi pembangunan waduk yang harus terletak pada kawasan budidaya. Variabel ini didapatkan dari hasil perhitungan dan overlay topografi, jenis tanah, dan curah hujan.

b) TopografiWaduk lebih baik dibangun pada kelerengan datar (0-2%), maksimal pada kelerengan landai (2-15%). Karena lokasi waduk tidak mungkin terletak pada kelerengan curam.

c) Letak PermukimanLokasi waduk sebaiknya tidak berada di dekat kawasan permukiman, untuk meminimalisasi terjadinya bencana banjir atau tanah longsor jika air dari waduk tersebut meluap.

d) HidrogeologiLokasi waduk lebih bermanfaat jika berdekatan dengan wilayah yang produksi air tanahnya sangat kecil.

e) Lokasi TPALokasi waduk juga harus berada jauh

dari lokasi TP, untuk meminimalisasi pencemaran yang terjadi.

f) Bahaya GeologiLokasi waduk tidak boleh terletak pada kawasan yang memiliki gerakan tanah. Selain gerakan tanah, banjir, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.

Page 6: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Page 7: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Page 8: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Page 9: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

ANALISIS YANG DIGUNAKAN:WEIGHTED OVERLAY ANALYSIS

Weighted overlay merupakan salah satu alat analisis overlay dalam SIG. Pada umumnya analisis ini digunakan untuk menyelesaikan masalah multi kriteria seperti pemilihan lokasi atau memilih model yang sesuai. Weighted overlay adalah teknik untuk menerapkan skala umum dari suatu nilai untuk dibedakan sehingga menghasilkan suatu analisis yang terintegrasi.

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 11B Sistem Informasi Geografis, 2015.

Page 10: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

Dalam analisis weighted overlay, terdapat pembobotan dari tiap variabel yang dimasukkan. Selain itu, dalam tiap variabel yang memiliki kriteria/kategori di dalamnya juga memiliki nilai yang menjadi bobot. Dalam penentuan lokasi optimal pembangunan waduk di Kabupaten Semarang, pembobotan dari tiap variabel dan kategori di dalamnya dapat dilihat pada tabel disamping.

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 11B Sistem Informasi Geografis, 2015.

Page 11: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

HASIL DAN INTERPRETASI• Berdasarkan peta tersebut dapat diketahui bahwa kawasan

yang cocok atau sesuai untuk dibangun waduk berada di beberapa kecamatan saja. Kawasan tersebut berada di Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan Bergas, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Getasan, Kecamatan Bancak, dan Kecamatan Banyubiru. Dari kecamatan tersebut, ada beberapa kecamatan yang masih harus dipertimbangkan dalam pembangunannya. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan Bergas, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Getasan, dan bagian selatan Kecamatan Banyubiru. Hal tersebut dikarenakan kecamatan-kecamatan yang disebutkan berada pada kawasan lindung. Sehingga, diperoleh hasil bahwa terdapat tiga kawasan yang memungkinkan atau yang menjadi lokasi optimal pembangunan waduk di Kabupaten Semarang. Kawasan tersebut adalah di bagian selatan Kecamatan Ambarawa, bagian utara Kecamatan Banyubiru yang berbatasan dengan Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Tuntang, serta Kecamatan Bancak.

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 11B Sistem Informasi Geografis, 2015.

Page 12: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

KESIMPULAN• Menghadapi permasalahan yang ada di Kabupaten Semarang, yaitu dengan mengatasi kekeringan yang melanda

beberapa kecamatan. Selain itu juga sumber irigasi bagi pertanian di Kabupaten Semarang dibutuhkan sumber air yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan pembangunan waduk multiguna, mengingat satu-satunya waduk di Kabupaten Semarang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga dilakukanlah analisis untuk menentukan lokasi optimal pembangunan waduk di Kabupaten Semarang.

• Dalam menentukan lokasi optimal pembangunan waduk tersebut, dilakukan dengan analisis weighted overlay. Analisis tersebut menggunakan enam kriteria atau variabel yang mengandung makna dalam penentuannya. Kriteria tersebut adalah topografi, kesesuaian lahan, daerah bebas rawan bencana (banjir dan longsor), lokasi permukiman, buffer TPA, dan hidrogeologi. Varia]

• bel-variabel tersebut ditentukan untuk memperoleh lokasi waduk yang akan berfungsi sebagaimana mestinya menggunakan skoring atau pembobotan. Waduk harus dibangun pada daerah dengan topografi datar, dengan fungsi kawasan budidaya, bebas dari bencana, jauh dari permukiman, jauh dari TPA, dan dengan kondisi hidrogeologi yang baik. Kemudian dihasilkanlah peta kesesuaian lokasi optimal pembangunan waduk di Kabupaten Semarang yang terdapat di beberapa kawasan. Namun dengan mempertimbangkan daya dukung lahan yang ada, maka diperoleh kawasan pada Kecamatan Tuntang, Kecamatan Ambarawa, dan Kecamatan Bancak sebagai lokasi optimal pembangunan waduk di Kabupaten Semarang.

Page 13: Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa Tahun. Dua Kecamatan di Kabupaten Semarang Terparah Dilanda Kekeringan dalam www.pelita.or.id. Diakses pada 26 Mei 2015.

Anonim. 2013. Pengertian Waduk dalam www.e-jurnal.com. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.

BPS Kab. Semarang. 2013. Kabupaten Semarang Dalam Angka. Kabupaten Semarang: BPS Kab. Semarang.

Cindy, Adilla. Tanpa Tahun. Sistem Informasi Geografis dalam www.academia.edu. Diakses pada Kamis, 19 Maret 2015.

Dewi, Olvie. Tanpa Tahun. Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam www.academia.edu. Diakses pada Jum’at, 13 Maret 2015.

Mochtar, Tasambar. 2004. Studi Optimalisasi Potensi Di Kawasan Rawapening dalam www.balitbangjateng.go.id. Diakses pada 26 Mei 2015.

Permatasari, R. 2008. BAB II Dasar Teori dalam www.eprints.undip.ac.id. Diakses pada Sabtu, 14 Maret 2015.

Sittadewi, Euthalia Hanggari. 2008. Kondisi Lahan Pasang Surut Kawasan Rawa Pening Dan Potensi Pemanfaatannya. Jakarta: Jurnal Teknik Lingkungan.

Yuli. 2011. Rawa Pening 10 Tahun Lagi Jadi Daratan dalam www.sains.kompas.com. Diakses pada 26 Mei 2015.