penentuan jenis komoditas ekspor indonesia

21
PENENTUAN JENIS KOMODITAS EKSPOR INDONESIA KE CHINA: PEMANFAATAN HUBUNGAN PERDAGANGAN INDONESIA-CHINA Koesmawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta ABSTRAK Perubahan Kebijakan politik luar negeri Republik Rakyat China dari sistem politik tirai bambu ke sistem politik yang lebih terbuka telah terbukti mendukung suksesnya negeri yang berpenduduk terbesar di dunia ini dalam memasuki pasar dunia. Perubahan dimaksud juga berdampak terhadap hubungan diplomatiknya dengan Indonesia. Bagaimana perubahan kebijakan politik tersebut mempengaruhi hubungan perdanganan antara China dan Indonesia dan bagaimana pihak Indonesia dapat memanfaatkan hubungan tersebut dalam menentukan komoditas ekspor ke China, dibahas dalam makalah ini. Dari bahasan tersebut diperoleh informasi bahwa komoditas ekspor yang cukup potensial untuk direalisasikan meliputi minyak goreng (cooking oil); kayu dan olahannya (woods and woods products), alat elektronik (electrical appliances), dan rempah (spices). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa komoditas-komoditas tersebut bisa diproduksi oleh negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ini berarti bahwa dalam merealisasikan ekspor komoditas-komoditas di atas, Indonesia harus siap bersaing dengan negara-negara tersebut. Kata kunci: RRC, potensial, kebijakan, politik luar negeri, pasar dunia. PENDAHULUAN China dikenal sebagai sebuah nega- ra dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut data terakhir penduduk- nya adalah 1.360.429.000 jiwa, dengan pertumbuhan penduduk rata-rata minimal 9.53%. Daerah-daerah Hachen, Guitho, Qunghai, Hujiang dan Nugxia termasuk daerah yang cukup padat pertumbuhan penduduknya (di atas 12%). Sementara daerah Jianpu, Hunan, Guangdong, Sidivan termasuk daerah yang relatif banyak penduduknya, yakni di atas 70 juta jiwa (Dinas Kependudukan China). Hal ini terus bergulir hingga merambah Asia tenggara, “tanpa kehadiran jaringan bisnis China yang sangat kuat ini, kawas-an Asia,khususnya Asia Tenggara tidak akan semaju sekarang (Prasentyantoko, 2001). Bagi mereka yang pernah menin-jau negeri China, memang dirasakan se-buah kesan bahwa negeri ini sedang menyiapkan sesuatu yang besar dalam berbagai hal sebab jumlah orang yang harus dilayani juga besar. Perkembangan ekonomi China begitu signifikan,sehing-ga banyak kalangan ketakutan,sampai-sampai untuk masuk WTO (World Trade Organization) yakni organisasi yang mengaturlalu-lintasperdagangan, ternyata China dihambat begitu rupa hingga harus menunggu bertahun-tahun.

Upload: hafizla

Post on 25-Jun-2015

802 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

PENENTUAN JENIS KOMODITAS EKSPOR INDONESIAKE CHINA: PEMANFAATAN HUBUNGAN PERDAGANGAN INDONESIA-CHINAKoesmawanSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta ABSTRAK Perubahan Kebijakan politik luar negeri Republik Rakyat China darisistem politik tirai bambu ke sistem politik yang lebih terbuka telah terbuktimendukung suksesnya negeri yang berpenduduk terbesar di dunia ini dalammemasuki pasar dunia. Perubahan dimaksud juga berdampak terhadaphubungan diplomatiknya dengan Indonesia. Bagaimana perubahan kebijakanpolitik tersebut mempengaruhi hubungan perdanganan antara China danIndonesia dan bagaimana pihak Indonesia dapat memanfaatkan hubungantersebut dalam menentukan komoditas ekspor ke China, dibahas dalammakalah ini. Dari bahasan tersebut diperoleh informasi bahwa komoditasekspor yang cukup potensial untuk direalisasikan meliputi minyak goreng(cooking oil); kayu dan olahannya (woods and woods products), alat elektronik(electrical appliances), dan rempah (spices). Hal yang perlu diperhatikanadalah bahwa komoditas-komoditas tersebut bisa diproduksi oleh negara AsiaTenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Iniberarti bahwa dalam merealisasikan ekspor komoditas-komoditas di atas,Indonesia harus siap bersaing dengan negara-negara tersebut.Kata kunci: RRC, potensial, kebijakan, politik luar negeri, pasar dunia.PENDAHULUAN China dikenal sebagai sebuah nega-ra dengan jumlah penduduk terbanyak didunia. Menurut data terakhir penduduk-nya adalah 1.360.429.000 jiwa, denganpertumbuhan penduduk rata-rata minimal9.53%. Daerah-daerah Hachen, Guitho,Qunghai, Hujiang dan Nugxia termasukdaerah yang cukup padat pertumbuhanpenduduknya (di atas 12%). Sementaradaerah Jianpu, Hunan, Guangdong,Sidivan termasuk daerah yang relatifbanyak penduduknya, yakni di atas 70juta jiwa (Dinas Kependudukan China).Hal ini terus bergulir hingga merambahAsia tenggara, “tanpa kehadiran jaringanbisnis China yang sangat kuat ini,kawas-an Asia,khususnya AsiaTenggara tidak akan semaju sekarang(Prasentyantoko, 2001). Bagi merekayang pernah menin-jau negeri China,memang dirasakan se-buah kesan bahwanegeri ini sedang menyiapkan sesuatuyang besar dalam berbagai hal sebabjumlah orang yang harus dilayani jugabesar. Perkembangan ekonomi Chinabegitu signifikan,sehing-ga banyakkalangan ketakutan,sampai-sampaiuntuk masuk WTO (World TradeOrganization) yakni organisasi yangmengaturlalu-lintasperdagangan,ternyata China dihambat begitu rupahingga harus menunggu bertahun-tahun. Pada tahun 1998 ekspor dan imporChina mencapai 323,93 milyar US$, de-ngan perincian impor 140.17 milyar $ danekspor 183,76 milyar $. Kenaikan perta-hun rata-rata 43,59 milyar $. Jumlah ini

Page 2: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

menjadikan China menempati posisi no11 pada urutan total ekspor-impor negaramaju di dunia. Pada tahun 1998 itu totalvolume ekspor-impor dengan 10 terbesarmitra dagang China (antara lain Jepang57,9 milyar $ dan USA 54,94 $) sebesar287,22 milyar, yang berarti 88,7% darikeseluruhan ekspor-impor China (CCPIT,2000: 38).Perubahan Perilaku Elit Politik Suasana batin, sebutlah demikian,daripara elite politik di China belum dapat“dilepas” dari bayang-bayang ide men-diang Mao Zedong dan Deng Xiaoping.Prinsip-prinsip pokok pedoman ideologiChina adalah kepemimpinan Partai Ko-munis China, ajaran Marxisme-Leninis-me dan pemikiran Mao Zedong masihmendominasi sistem poltik di China mau-pun sikap kepribadian umumnya wargaChina. Pada masa kepemimpinan DengXioping dilakukan interpretasi ulang ter-hadap ketiga prinsip pokok tersebut, se-lain dikaitkan dengan perkembangan du-nia dan upaya modernisasi China (ChongChor Lau, 1999). Pemikiran Deng Xioping ini yang di-kenal dengan Den Xioping Theory kemu-dian dinyatakan sebagai “Sosialisasi de-ngan Karakteristik China”. Konsepsi initerus dipertahankan hingga kini dalamkepemimpinan Jiang Zemin (Kustia,2000). Kalau Mao Zedong mempunyai teori“Socialist Revolution”,Deng Xiopingmempunyai teori “Chinese Socialisme”.Untuk memperkuat kedudukannya seba-gai pimpinan China generasi ketiga,Jiang Zemin mengenalkan teori untukmenghadapi abad XXI yang dikenal de-ngan teori 3 kepeloporan (three repre-sentative) yaitu : “Conception patriotism,the communist parties role and building ofa socialist market economy in China”.Posisi Jiang Zemin kini makin mantapsebagai pemimpin ideologi pengganti22002Deng Xiaoping, yang mampu mengantar-kan China menuju kemajuan abad 21. Kegagalan kedua pendahulunya yai-tu Hu Yaobang (1987) dan Zhao Ziyang(1989) yang dipecat dari kedudukannyasebagai Sekjen PKC karena, “geng-gaman atas peradaban materi terlaluketat, sedangkan peradaban spiritualterlepas”. Kata-katanya di depan AsosiasiPengarang China “Janganlah menyebut-nyebut lagi tentang pemberantasanpolusi spiritual maupun liberalisasiborjuis”.Dalammemperhatikansosialisme seba-gai ideologi, terdapatdua kelompok be-sar yang mempunyaipendekatan yang berbeda (Kustia, 2001) Golongan konservatif senantiasa ber-usaha agar sosialisme tidak memudarsebagai akibat kemajuan yang dicapaioleh kebijakan keterbukaan dan refor-masi. Di lain pihak golongan reformis de-

Page 3: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

ngan gigih berusaha untuk mengembang-kan sosialisme modern agar proses re-formasi dapat berkelanjutan. Golonganreformis menekankan kepada kekuatansistem hukum untuk menjamin ketahananideologi rakyat serta hukum pula yangmengatur pembagian kewenangan diantara lembaga Partai Komunis Chinadan pemerintahan (Yuang Hay, 1998). Pada peringatan Partai KomunisChina (PKC) ke 80 pada Tanggal 1 Juli2001 Presiden Jiang Zemin selaku Sekre-taris Jenderal PKC memberikan sambut-an yang pada pokoknya memuat 3 hal,yakni keberhasilan dan pengalamanPKC, penjelasan teori 3 kepeloporan(three representative) dan himbauan ke-pada para kader partai untuk berjuangmewujudkan tujuan historis pada abadbaru ini yang meliputi (CCPIT, 2000):a. Meneruskan upaya modernisasi;b. Mewujudkan reunifikasi;c. Mempertahankan perdamaian dunia;d. Memajukan pembangunan bersama. Penekanan terbesar pada masalahteori 3 kepeloporan ini adalah untukJURNAL EKONOMI & BISNIS No. 2 Jilid 7, Tahun

Page 4: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

memberi trade mark kepada Jiang Zemindalam sejarah perjalanan partai. Teori tiga kepeloporan mengajakpara kader partai untuk merepresentasi-kan (Wang Menkui, 2000) hal-hal berikut:a. Pembangunan kekuatan produktif yang canggih;b. Orientasi kebudayaan yang canggih;c. Kepentingan mendasar rakyat China.Perkembangan Mutakhir Politik diChina Warna politik China sepeninggalDeng Xioping ditentukan oleh tokoh-tokohkonservatif Li Peng, tokoh reformasi ZhuRongji, Qiao Shi dan Rong Yiren dan to-koh jalan tengah Jiang Zemin. Penokohan Jiang Zemin,loyalisDeng Xioping, menyebabkan kelompokgaris keras Partai Komunis China tidakdapat merombak arus reformasi yangsedang berlangsung pesat di China(Wang Mengkui, 2000). Kekhawatiran terjadinya keretakandalam kepemimpinan China sepeninggalDeng Xioping ternyata tidak terjadi.Keadaan ini menciptakan politik dalamnegeri China sampai saat ini nampakaman dan stabil (Kustia, 2000). Faktor penting lain yang menentukanstabilitas politik China adalah adanya du-kungan militer baik dari kalangan KomisiMiliter Pusat maupun tokoh-tokoh pimpin-an Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Kesepakatan penting untuk menghin-dari terjadinya perpecahan antara kelom-pok moderat dengan kelompok radikal di-kalangan pimpinan PKC, adalah:a. Mempertahankan sistem kepemim- pinan kolektif, meskipun satu orang ditunjuk sebagai “inti” nya; danb. Pimpinan inti dipercayakan kepada Jiang Zemin, untuk memelihara ke- seimbangan antara kekuatan refor- mis dengan kekuatan konservatif. Namun demikian, pada tahun 1999kelompok konservatif sempat mendapatangin, untuk menyerang kebijakan-kebi-jakan keterbukaan dan reformasi, de-ngan memburuknya hubungan China-Amerika menyusul peristiwa pembomanKedutaan Besar China di Beograd olehNATO. Dalam sidang pleno ke 4 KomiteSentral PKC ke 15 pada Tanggal 19-22September 1999, telah menetapkan wa-kil Hu Jintao sebagai wakil komisi MiliterPusat. Dalam tradisi politik China, WakilKomisi Milter nerupakan lembaga yangmemiliki nilai strategis sebagai batu lon-catan ke posisi puncak. Dengan demiki-an, jika tidak ada hal-hal baru, Hu Jintaotampaknya telah mulai dipersiapkan se-bagai pemegang tampuk kekuasaanberikutnya, setelah Jiang Zemin berakhirmasa jabatannya pada tahun 2003. Na-mun para pendukung Jiang Zemin meng-hendaki jabatan Jiang Zemin diperpan-jang dengan alasan bahwa Deng Xiopingjustru mencetuskan ide-ide cemerlang pa-da usia 80-an. Pesaing kuat Hu Jintao

Page 5: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

datang dari Rising Star Zeng Qinghong,ketua Departemen Organisasi dari Sen-tral Komite Partai (Lihat juga Chong ChorLau, 2000, tentang Chronology of 1998). Beberapa pengamat menduga ke-sempatan Zeng Qinghong lebih baik, de-ngan alasan basis pendukung Hu Jintaotidak cukup kuat untuk menandingi ZengQinghong. Suasana penokohan Hu Jintaobegitu derasnya ketika berlangsungnyasidang Partai Komunis China menjelangakhir tahun 2001. Reformasi struktur politik RRC nam-paknya dilakukan dengan sangat hati-hati, meskipun keinginan untuk memper-cepat reformasi struktur politik Chinatelah dinyatakan untuk pertama kalinyaoleh Presiden Jiang Zemin pada kesem-patan peringatan ke 80 PKC. Presiden Jiang Zemin menyatakanbahwa reformasi politik tetap harus memi-liki “Karakteristik China” dan dilakukansecara bertahap. Pandangan ini berda-sarkan kepada beberapa hal, yaitu: Per-tama, para pemimpin China melihat rak-

Page 6: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

yat belum siap untuk menerima danmelakukan reformasi politik dan kedua,pengalaman menunjukkan bahwa keka-cauan selalu terjadi pada tiap tingkat so-sial masyarakat China, setiap kali Chinamelakukan reformasi politik Jiang Zemin nampaknya belajar daripendahulunya yang gagal, yang inginmenerapkan perubahan politik kearah po-litik model Barat. Jiang Zemin nampak-nya cenderung memilih model politik elitisyang mampu mempertahankan stabilitaspolitik, berbeda dengan Indonesia danPhilipina yang harus melalui “periodeinstabilitas”. Dalam kaitannya dengan Hongkong,pelaksanaan prinsip “Satu negara duasistem” pada umumnya berjalan denganbaik. Demikian juga penyerahan Macaotelah berjalan dengan lancar. Di bidang luar negeri, China tetapmelaksanakan politik luar negeri yang in-dependen atas dasar prinsip hidup ber-dampingan, sesuai dengan kebijakan“Peacefull Coexistance”, yaitu:a. Menghormati kedaulatan negara lain;b. Tidak mencampuri urusan dalam ne- geri negara lain;c. Semua negara memiliki derajat yang sama dan saling menghormati dalam hubungan ingernasional;d. Penyelesaian sengketa dalam hu- bungan internasional diselesaikan me-laluikonsultasisecara bersahabate. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain. Keaktifan diplomasi China tidak ter-lepas dari perkembangan dalam negeri-nya yang memerlukan situasi dan kondisilingkungan yang kondusif bagi kelang-sungan reformasi dan pembangunan na-sionalnya. Hubungan luar negeri Chinamenunjukkan peningkatan yang signifikanseperti ditunjukkan oleh tingginya freku-ensi pertukaran kunjungan antar PejabatTinggi dengan berbagai negara, baik ne-gara besar maupun kecil. China nampak42002terus berusaha menyeimbangkan hubu-ngannya dengan negara-negara berbagaikawasan. Ini juga dimaksudkan olehkeinginan China untuk mewujudkan danmempertahankan hubungan internasionalyang bersifat multipolar, dengan demik-ian percaturan hubungan internasional ti-dak didominasi oleh Amerika Serikat.Padahal sementara ini, Amerika Serikatmenyibukan diri dengan apa yang disebutagenda “memberantas terorisme interna-sional tanpa batas waktu”. Keadaan inibisa mempengaruhi perekonomian dunia,China kemungkinan besar akan diuntung-kan oleh keadaan ini.Konstelasi Perekonomian China Hampir dua dekade sejak pucuk pim-pinan China Deng Xioping mengenalkanekonomi pasar, China telah menunjuk-kan kemajuan yang sangat berarti.

Page 7: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

Gambaran ini menurut State Statis-tical Bureau, dilihat dari pertumbuhanekonomi China sebesar 7, 8% pada tahun1998, 7, 1% pada tahun 1999, 8% padatahun 2000 dan 7, 6% untuk periodeJanuari – September 2001. Prediksi untuktahun 2002 sebesar 7% (Xinhua, Vol 5,No 22, 2001). Nilai GDP tahun 1998 sebesar US$960, 8 milyar (7.974,8 milyard Yuan),sedangkan pada tahun 1999 mencapaiUS$ 988, 6 milyar dan pada tahun 2000mencapai US$ 1,078 trilyun. Untuk tahun2001 dari Januari-September mencapaiUS$ 810 milyar. Prediksi untuk tahun2002 mencapai US$ 1,51 trilyun. Penca-paian ini melebihi negara-negara lainnyadi Asia. Kenaikan GDP sebesar 7, 1% pa-da tahun 1999 melebihi perkiraan sebe-lumnya, sebesar 6,6%. Pada tahun 2000,GDP mencapai kenaikan 8%, melebihiperkiraan sebelumnya yaitu 7,5%. Untukmeningkatkanpertumbuhan,Chinamenerapkan strategi garpu bermata tiga(a three pronged strategy), yaitu: Pertama, Kebijakan Moneter. Tingkatbunga telah diturunkan sebanyak 7 kaliJURNAL EKONOMI & BISNIS No. 2 Jilid 7, Tahun

Page 8: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

sejak tahun 1996, dengan tujuan men-dorong permintaan barang konsumsi danmenyelesaikan utang-utang BUMN danperbankan. Tingkat suku bunga belummengalami perubahan sejak bulan Sep-tember 1999. Dewasa ini, PemerintahRRC mendapatkan tekanan yang cukupbesar untuk menurunkan tingkat sukubunga. Tekanan ini didasari oleh kekhawa-tiran pertumbuhan ekonomi dari 7, 9%pada kuartal kedua menjadi 7, 6% padakuartal ketiga tahun 2001. Bahkan hinggapenutup tahun 2001 pertumbuhan ekono-mi RRC diramalkan oleh ADB sebesar 7,3%. Menurut Pejabat State InformationCenter RRC, disarankan penurunan sukubunga sebesar 0, 5% point untuk pinja-man dan deposito. Penurunan ini akanmembantu merevitalisasi permintaan do-mestik dengan mendorong tabungan daninvestasi pribadi. Hal ini diharapkan da-pat mengamankan pertumbuhan ekonomihingga akhir tahun ini dan tahun depan. Tingkat suku bungan RRC relatif ma-sih lebih tinggi dibandingkan tingkat sukubunga di Amerika Serikat atau negara-ne-gara lain, untuk itu penurunan tingkat su-ku bunga amat dimungkinkan. Di sampingitu, penurunan tingkat suku bunga akanberdampak“psikologis”denganmemberikan signal bahwa kebijakanmoneter RRC akan beralih dari “prudent”menjadi “active” (Kustia : 2001, lihatJuga Atase Perindag, 2000). China juga membuat perubahanyang mendasar tentang harga melaluiapa yang disebut “Price Reform”. Tidaktanggung-tanggung ini adalah sebuahwujud pelaksanaan keputusan RapatPartai Komunis Tanggal 20 Oktober 1984yang mengamanatkan adanya perubahandalam cara penetapan harga. Reformasiharga adalah syarat mutlak untuk refor-masi struktur ekonomi dan itu merupakankunci utama. Intinya harga itu ditentukanoleh pasar (Wan Mengkui, 2000). Kedua, Pengeluaran Pemerintah. Pe-ngeluaran pemerintah meningkat tajam,terutama karena peningkatan investasipada infrastruktur serta investasi olehBUMN-BUMN kunci. Untuk membiayaipengeluaran ini, pada tahun 1998 peme-rintah China mengeluarkan 133, 3 milyardollar AS, tahun 1999 sebelum 162, 8milyar dollar AS, tahun 2000 sebesar 19,6 milyar dollar AS dan tahun 2001 hinggabulan September sebesar 141, 7 milyardollar AS. Kebijakan ini telah meningkat-kan pertumbuhan pertahun sebesar 2%. Ketiga, Kemajuan dalam ekspor.Subsidi ekspor langsung sejak tahun1980-an sudah tidak memungkinkan, ka-rena pembatasan ekspor oleh mitra da-gang utama China. Dalam upaya Chinauntuk bergabung dengan WTO, Chinatelah menghapuskan kebijakan-kebijakanyang dapat menggagalkannya. Chinapuntidak melakukan devaluasi sejak tahun1994. Hal ini dilakukan untuk menunjukan

Page 9: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

keinginan China untuk tidak ikut mening-katkan instabilitas nilai tukar dikawasan. :Selain ini devaluasi akan meningkatkanbiaya ekspor,karena barang eksporChina masih mengandung isian yang diimpor (import content). Faktor lain adalan untuk tetap mem-pertahankan dollar Hongkong terhadapdollar Amerika Serikat, juga agar tidakmengganggu investasi asing di China.Volume ekspor China pada tahun 1998mencapai US$ 194, 93 milyar, menunjuk-kan kenaikan dibanding tahun 1998 yangmencapai US$ 182 milyar. Pada tahun2000 mencapai US$ 249,21 milyar, se-dangkan untuk tahun 2001 hingga bulanSeptember, mencapai US$ 195,37 mil-yar, naik sebesar 7, 17% dibandingkantahun sebelumnya, pada tahun yangsama (Chong Chox Lau, 1999). Padatahun 1997, sebagai akibat dari gejolakkeuangan pertumbuhan ekspor Chinamenurun dan pada tahun 1998 menga-lami pertumbuhan ekspor nol bahkanpertumbuhan negatif. Namun China

Page 10: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

mengambil langkah-langkah seperti dije-laskan di atas dengan meningkatkan per-mintaan didalam negeri, khususnya kebi-akan fiskal aktif (active fiscal policy). Loankhusus sebesar 100 milyar yuan daribank komersil digunakan terutama untukinvestasi di konservasi air minum, jalankereta api, jalan raya, telekomunikasi,jaringan pembangkit tenaga listrik sertainfrastruktur lainya. Investasi ini telahmampu mengembangkan pasar. Tingkat pertumbuhan ekonomi mulainampak pada kwartal ketiga dan mening-kat lebih cepat pada kwartal keempat.China diperkirakan dalam 20 tahun men-datang akan mengalami pertumbuhanekonomi tujuh kali lipat apabila dapatmempertahankan pertumbuhan rata-rata6,5%. World Bank memperkirakan bahwapada tahun 2020, akan menjadi negarapengekspor terbesar kedua setelah Ame-rika Serikat. Namun demikian kira-kirasetengah dari 300.000 BUMN mengalamikerugian, sehingga diperkirakan akumu-lasi hutang mencapai seratus milyardollar Amerika Serikat. Untuk mengatasi masalah ini Chinatelah melakukan langkah-langkah melan-jutkan reformasi struktural dilingkunganBUMN dan sektor manufaktur, Chinaberhasil mengatasi dengan baik meski-pun belum tuntas, yang semula dikhawa-tirkan menyulut gejolak sosial yaitu peng-angguran massal akibat pemutusan hu-bungan kerja dan kegoncangan finansial.Arah Reformasi Kepemilikan Perlu pula ditambahkan disini ialahbagaimana China melakukan suatu peru-bahan masalah kepemilikan. Contoh pe-rubahan kebijakan pertanahan di China.Sebenarnya sejak tahun 1953-1954 telahada suatu kerjasama saling membantusuatu kelompok produksi dengan kepemi-likan swasta dan secara bertahap terusberubah hingga setelah tahun 1978.Setelah tahun 1978 muncul kebijakansistem tanggung jawab berproduksi dan62002secara bertahap menghilangkan sistempemilikan komunal (Lihat Wang Mengkui,2000, hal 67-145). Nilai perdagangannegeri China tahun 2000 mencapai 474,30 milyar dollar Amerika Serikat, naiksebesar 13, 12% dibandingkan tahunsebelumnya. Impor China pada tahun2000 mencapai US$ 225,09 milyar naiksebesar 13,57% dibandingkan sebelum-nya yaitu US$ 165,72 milyar. Kent E. Calder (1996, hal 10) me-nunjukkan bahwa China adalah “importirminyak baru yang sangat kuat”. Sehinggatak dapat dipungkiri kalau ekspor minyakdari Indonesia ke China sangat signifikan.Dengan demikian perdagangan tahun2000 tetap memberikan surplus bagiChina dengan nilai US$ 24,12 milyar,meskipun sebetulnya menurun 17,3% di-bandingkan dengan surplus tahun 1999sebesar US$ 29,21 milyar. Kenaikan eks-

Page 11: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

por tersebut diakibatkan oleh dua faktorutama yaitu secara eksternal oleh cepat-nya pemulihan situasi perekonomian diAsia dan secara internal oleh efektifnyakebijaksanaan menaikkan tingkat peng-embalian pajak (export tax rebate). Perekonomian China tahun 2002diperkirakan akan tetap baik meskipuntingkat pertumbuhan relatif menurun yaitu7% dengan tingkat inflasi rendah. YuanWang (1998, hal 16) bahkan menyebut-kan angka 9% pertahun selama dua dasawarsa, berarti ada sedikit penurunan.Pertumbuhan itu dicapai dengan kebija-kan fiskal aktif dan lebih mendayaguna-kan moneter sebagai alat kebijakan,antara lain dengan menarik investasi pa-da sektor-sektor yang diprioritaskan bagipembangunan infrastruktur, proyek-pro-yek lingkungan hidup dan pembangunanindustri teknologi tinggi. Meskipun banyakmengalami kemajuan China masih meng-hadapi berbagai kendala seperti daya belikonsumen yang masih rendah, sehinggapermintaan produk-produk dipasaran ti-dak meningkat. Selain itu struktur ekono-mi pasar yang dibangun masih belum di-JURNAL EKONOMI & BISNIS No. 2 Jilid 7, Tahun

Page 12: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

laksanakan secara rasional karena distor-si yang dialami sebagai akibat dari peng-awasan pemerintah yang cukup ketat. Persoalan lain adalah kesenjanganpendapatan penduduk antar wilayah diChina makin melebar sebagai akibatpembangunan yang cepat, terutama san-gat terasa atara wilayah pantai timur Chi-na yang semakin maju dengan wilayahpedalaman (Barat dan Tengah) yang ma-sih tertinggal. Untuk mengatasi ini, padasidang ke-3 National People Conggres(NPC) bulan Maret tahun 2000, Chinamenetapkan kebijakan untuk melaksana-kan strategi perkembangan wilayah-wila-yah bagian Barat dalam skala besar gu-na mendorong keseimbangan pertumbu-han ekonomi regional yang terkoordinasiantara wilayah-wilayah di pantai Timurdengan wilayah Tengah dan Barat China,meningkatkan daya beli masyarakat pe-desaan dan terus meningkatkan iklim in-vestasi, antara lain melalui usaha untukmenurunkan tarif produk-produk industrihingga 10% pada tahun 2005. Untuk pe-ngembangan wilayah Barat, ditetapkan10 proyek besar dan segera bisa berin-tegrasi dengan wilayah lain yang lebihmakmur dan maju di wilayah Timur.PerubahanIndonesiaKebijakanterhadap Menurut Kustia (2001), hubungandiplomatik Indonesia-China dimulai padatahun 1950. Hubungan awal ini belummemberikan hubungan yang produktif,karena situasi dalam negeri Indonesiadan China yang sedang disibukkan olehproses rekontruksi dalam suasana revo-lusi. Hubungan diplomatik Indonesia-Chi-na dibekukan pada Oktober tahun 1967setelah peristiwa G30S/PKI, disebabkanperan China dalam membantu PKI saatitu. Upaya-upaya China untuk membukakembali hubungan diplomatik dengan In-donesia nampak pada tahun 1985-1988.Indonesia saat itu tidak segera memberi-kan tanggapan, karena peristiwa G30S/PKI meninggalkan keraguan politik bagiIndonesia untuk normalisasi hubunganIndonesia-China. Dipulihkanya kembali hubungan di-plomatik Indonesia-China ditandai olehkunjungan resmi Perdana Menteri Chinake Indonesia pada Tanggal 6-10 Agustus1990 dengan ditandatanganinya naskahmemorandum of understanding mengenaipemulihan hubungan diplomatik, juga de-ngan dilakukannya penandatanganannaskah persetujuan hubungan kerja samadibidang ekonomi dan perdagangan anta-ra kedua negara (Kustia, 2001). Hubungan bilateral Indonesia-Chinadalam bidang ekonomi, perdagangan dankerjasama tehnik selama periode 1999/2000 secara umum semakin meningkat.Dalam rangka Kerjasama Teknik antar-Negara Berkembang (KTNB) selama peri-ode tahun 1999/2000, Indonesia telah

Page 13: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

menawarkan kepada China sebanyak 8buah, yang meliputi bidang telekomuni-kasi, peran media dan televisi, perumah-an, dan irigasi. China telah memanfaat-kan program pelatihan ini dan mengirim 8orang peserta, sebaliknya China jugamenawarkan program pelatihan teknologikepada pihak Indonesia. Jika dikaitkandengan perkembangan alih teknologi,sulit ditemukan suatu bukti empirik apa-kah ada pengaruh China dalam kemajuanteknologi Indonesia. Menjelang akhirkejatuhan Ir Sukarno presiden pertamaIndonesia, hubungan kerjasama menca-pai puncaknya hingga dikenal PorosJakarta-Peking. Nilai perdagangan Indonesia-Chinapada tahun 1999 mengalami pertumbuh-an yang pesat, yaitu naik sebesar 33,1%dibandingkan dengan nilai perdagangantahun 1998. Menurut catatan CBS eksporChina ke Indonesia tahun 2000 sebesar3,06 milyar dollar AS, naik sebesar 60%dibandingkan tahun sebelumnya sebesar906 juta dollar AS. Untuk tahun 2001sampai bulan September sebesar 2, 12milyar dollar AS turun 6, 19%, dibanding-

Page 14: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

kan periode yang sama tahun sebelum-nya sebesar 2, 18 milyar dollar AS. Nera-ca perdagangan Indonesia-China selamaini menunjukan surplus untuk Indonesia,yang pada tahun 2000 mencapai nilaisebesar 1,34 milyar dollar AS. Dalamtahun 2000, Indonesia merupakan nega-ra urutan ke 14 sebagai negara tujuanekspor China, dan urutan ke 13 sebagainegara sumber impor China (AtasePerindag, 2000). Dalam bidang pariwisata diharapkanmeningkat terutama dari China ke Indo-nesia. Setelah dilakukan kemudahan-kemudahan dalam prosedur keimigrasiandan setelah Indonesia oleh China ditetap-kan sebagai approved destination statuspada bulan Oktober 2000. Menteri pariwi-sata dan seni, memperkirakan sebanyak1,3 juta turis China akan masuk ke Indo-nesia. Penandatanganan kerjasama pariwi-sata telah dilakukan di Jakarta padaTanggal 8 Nopember 2001. Investasi China di Indonesia sampaibulan Juli 2000, menurut catatan BKPMmencapai 362,8 juta dollar AS untuk 81proyek, merupakan peringkat ke-28 de-ngan nilai 0,16% dari total investasi.(Kustia, 2001, Lihat juga laporan AtaseIndag KBRI Beijing, 2001).Pemilihan Komoditas Ekspor Kemajuan Perekonomian RRC yangdemikian pesat, sementara keadaan In-donesia yang belum pulih dari krisis multidimensi, berakibat kepada perubahanperkembangan perdagangan antara ke-dua negara tersebut. Dari data-data yangdikemukakan di bawah ini akan kita carikomoditas mana yang dapat dioptimal-kan. Sebab klau kita tidak berdagangsecara maksimal, tahun demi tahun per-saingan perdaganagn ke China akansemakin berat. Inilah butir-butir pene-muan yang relevan dengan optimalisasikomoditas ekspor ke China yang dimak-sud oleh penelitian ini. Dalam per-82002kembangan ekonomi terbuka China kurunwaktu 1978-1998 benar-benar Chinamengalami kenaikan yang sangat drama-tis (Wang Menkui, 2000: 346), sehinggabila Indonesia dapat tepat memaksimal-kan komoditasnya, akan benar-benarmembawa devisa yang cukup signifikan. Berikut ini dikemukakan analisa atasdata dan informasi yang diperoleh dariBiro Statistik RRC dan Atase PerindagKBRI Beijing (2001). Secara umum total perdaganganRRC dengan Indonesia menurun hingga–6% dari 5.416,68 juta $ menjadi 5,081juta $. Jumlah ini hanya 1,37% saja dariperdagangan dengan dunia. SementaraituneracaperdagangandenganIndonesiabagiRRCmengalamiperbaikan yakni menurun dari 1.037,65juta $ menjadi -838,38 juta $. Ini berartibagi Indonesia secara umum terjadi

Page 15: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

kemunduran dan bagi RRC telah ada per-baikan pada neraca perdagangannyadengan Indonesia. Nilai ekspor RRC ke Indonesia terdiriatas Migas dan Non Migas. Untuk migasternyata mengalami kenaikan pesat189,21% yakni dari 95,55 juta $ menjadi276,35 juta $. Hal ini terjadi kemungkinanbesar karena terjadinya kelangkaanbahan bakar di Indonesia pada awalhingga pertengahan tahun 2001. Akantetapi nilai ekspor non-migas turunsebesar -11%,walaupun demikiansecara absolut, nilai ekspor non migasdari RRC ke Indonesia tetap lebih besardari ekspor migasnya. Walaupun de-mikian, secara total, nilai ekspor keIndonesia mengalami penurunan se-besar 3,10% dibandingkan denganekspor RRC ke dunia, ini hanya 1,20%saja. Sementara itu nilai ekspor Indonesiake RRC dari sisi non migas tetap lebihbesardarimigasnamun hanyamengalami kenaikan tipis sebesar 0, 77%dari 2.421,59 Juta $ menjadi 2.440,35juta $. Sedangkan ekspor migasJURNAL EKONOMI & BISNIS No. 2 Jilid 7, Tahun

Page 16: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

mengalami penurunan sebesar 35% dari805,58 juta $ menjadi 519,65 juta $,sesuai dengan penjelasan di atas hal inidisebabkan karena kebutuhan dalamnegeri Indonesia yang bertambah. Secaraumum, seperti juga RRC ke Indonesia,maka ekspor Indonesia ke RRC jugamenurun sebesar 8,28%. Ini perludicermati sebab total impor dunia ke RRCmengalami kenaikan sebesar 11,22%, iniberarti kemampuan ekspor Indonesia keRRC menurun sementara dunia sedangmenaik. Dalam keadaan pertumbuhan yangkurang baik ini,tercatat bahwa darisembilan belas komoditas yang dika-tegorikan berdasar SITC. Ternyata adasembilan komoditas mengalami kenaikanpesat bahkan lima diantaranya lebih dari30% kendatipun pangsa pasarnyadibandingkanduniamasihkecil.Kesembilan komoditas itu adalah : -Karet mentah,sintetis dan pugaran 97,23%. -Alat telekomunikasi 106,57% -Kayu dan Gabus 31,63% -Barang mineral bukan logam 44,45% -Besi dan Baja 135% -Sepatu dan peralatan kaki lainnya 21,27% -Ikan, kerang-kerang, moluska, olahannya 9,15% -Kendaraan bermotor jalan raya 25% -Serat tekstil dan sisanya 18,89%.Untuk semua komoditas yang disebutkandi atas perlu dipikirkan cara peningkatan-nya karena pangsa pasarnya rata-ratamasih di bawah 2% saja. Walaupun demi-kian, keadaan perdagangan yang sudahrelatip lancar harus ditingkatkan, sebabjika perdagangan dengan China inimengalami stagnasi, maka kesempatanemas untuk meningkatkan perdagangandengan China akan tersaingi oleh pesa-ing yang ada terutama,Singapura,Malaysia dan Thailand. Ada enam komoditas ekspor Indo-nesia yang perlu dipertahankan karenapangsa pasarnya di RRC di atas 10%antara lain yaitu :Olahan minyak dan lemak nabati 38,38%Barang-barang kayu dan Gabus 28,05%Minyak dan lemak nabati 25%Kopi teh dan rempah-rempah 21,04%Kayu Gabus dan impornya 18,34%Pulp kertas 16,79% Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, ekspor Indonesia keChina sangat unggul dalam komoditasberikut ini :Barang kayu dan gabusSepatu dan peralatan kaki lainnyaPakaianBenang Tenun.kain tekstil dan hasilnya.

Page 17: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

Ikan dan kerang-keranganBiji logam dan sisa-sisa logamKopi-Teh-Coklat dan rempah-rempahOlahan minyakPulp dan kertasKertas karton dan olahannya. Jika data perbandingan dengannegara ASEAN ini terus dicermati,ternyata bahwa Malaysia menjadi sainganyang cukup berat bagi Indonesia. Hampirsemua komoditas yang dapat dieksporIndonesia dapat pula disediakan olehMalaysia. Negara ASEAN lainnya, hanyapada satu atau dua komoditas saja yangbisa menyaingi Indonesia.PENUTUP Perkembangan situasi perdaganganantara Indonesia dan RRC harus terusdicermati, sebab walaupun secara umumperkembangan bagi RRC mengalami ke-naikan ternyata bagi Indonesia mengala-mi penurunan. Kendatipun demikian, da-pat diperkirakan bahwa pertumbuhan per-ekonomian RRC akan terus berkembang

Page 18: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

pesat. Adapun menurunnya atau mele-mahnya perekonomian Indonesia tidakada keterkaitannya dengan keadaankerangka hubungannya dengan China,sebab hal ini bisa diterangkan dalam ke-rangka yang lain. Masalah bahan bakar di tanahair yang terjadi tahun 2001, relatif sudahterselesaikan, dengan demikian pertum-buhan ekspor migas dengan RRC dapatdikembangkan lagi. Dengancatatan,bahwa volumenya tetap harus berada dibawah ekspor non migas. Komoditas yang mengalami kenaik-an ekspor pesat perlu terus digalakkandan bila mungkin dibantu. Bantuan bisaberupa kredit ekspor dengan bunga yanglayak. Jenis komoditas itu antara lainOlahan minyak dan lemak nabati, Ba-rang-barang kayu dan Gabus, Minyakdan lemak nabati,Kopi, teh, danrempah-rempah, Kayu Gabus dan Pulpkertas. Komoditas yang sudah memilikipangsa pasar tinggi perlu juga menda-pat perhatian dengan menjaga terus agarjangan sampai terkalahkan oleh parapesaing antara lain dengan memperta-hankan kualitas dan kuantitas yang baikserta pelayanan yang juga memuaskankonsumen. Dari antara negara ASEAN,hanya Malaysia perlu dicermati sebabhampir semua komoditas Indonesia bisadisediakan Malaysia. Ada 10 jenis komo-ditas Indonesia yang tetap unggul, yaituBarang kayu dan gabus, Sepatu danperalatan kaki lainnya, Pakaian, BenangTenun, kain tekstil dan hasilnya.Ikan dankerang-kerangan, Biji logam dan sisa-sisa logam, Kopi, teh, coklat dan rempah-rempah, Olahan minyak, Pulp dan ker-tas, Kertas karton dan olahannya. Melihat keadaan perekonomian RRCyang terus berkembang dengan pesat,memberikan secercah harapan bagi pe-ningkatan ekspor Indonesia ke RRC. Hal lain yang menarik untuk dikemu-kakan di sini ialah pendapat James Riady102002dari grup Lippo yang mengatakan bahwaanalisa para pakar ekonomi kita terlalupesimistik melihat pertumbuhan ekonomibangsa (Koesmawan, 2001). Denganmelihat kenyataan pertumbuhan perda-gangan antara Republik Indonesiadengan Republik Rakyat China akhir-akhir ini mungkin pendapat James Riadyitu ada benarnya. Artinya, kita tak perlupesimistik akan masa depan ekonomibangsa kita dan China adalah sebuahalternatif yang menjanjikan, kalau kitamau mencermatinya dan mencari nilai-nilai optimal dari hubungan perdaganganIndonesia dengan China yakni denganmemilih komoditas perdagangan yangtepat. Wallohualam.DAFTAR PUSTAKAAtase Perdagangan Republik Indonesia 2001,Tinjauan Perdagangan

Page 19: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

China-Indonesia2000.KBRI Beijing, 2001.Calder, Kent E. 1996. Asia’s Deadly Triangle. PT Prenhallindo, Jakarta.China Council for The Promotion of International Trade (CCPIT). 2000. China Business Guide 2000, Beijing.Koesmawan 2002. Perkembangan Ideo- logi dan Ekonomi China serta Hu- bungan dengan Indonesia, Maja- lah Warta STIEAD, No 31, tahun 11, 2002.Kustia, A. 2001. Hubungan Indonesia dan Republik Rakyat China. Lapor- an KBRI-Beijing, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.Lau, Chong Chor and Geng Hia. 2000. China Review 1999, Beijing.Prasentyantoko, A. 2001. Ekonomi Glo- bal. Elex Media Computindo, Gra- media, Jakarta.Wang Mengkui. 2000. China’s Econo- mic Transformation Over 20 Years, Beijing.Xinhua News Agency. 2001. China Facts & Figures Vol 5, No 22, November 16-30, 2001. Beijing.JURNAL EKONOMI & BISNIS No. 2 Jilid 7, Tahun

Page 20: Penentuan Jenis Komoditas Ekspor Indonesia

Yuian Wang. 1998. Business Culture in China. BH Asia, Singapore.