penentuan gol darah.pptx

15
Hukum Hardy- Weinberg Oleh : Fransiska Fitria D. 12030204010 Hamidah G. Akbar 12030204028 Al Widian Dinar12030204046 Lilis Suryani 12030204206 Mas Afannudin 12030204224 Pendidikan Biologi B 2012

Upload: fransiskafitriadamayanti-de-chiseeca

Post on 14-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PERKAWINAN SILANG Drosophila

Hukum Hardy-WeinbergOleh :Fransiska Fitria D. 12030204010Hamidah G. Akbar12030204028Al Widian Dinar12030204046Lilis Suryani12030204206Mas Afannudin 12030204224Pendidikan Biologi B 2012

Latar Belakang

Tujuan a.Penentuan frekuensi gen menggunakan Hukum Hardy-Weinberg - Menerapkan Hukum Hardy-Weinberg pada berbagai sistem penggolongan darah pada manusia.b. Penentuan frekuensi gen jika yang terlibat adalah lebih dari satu alel.- Menghitung frekuensi alel IA, IB, dan I0 dari populasi kelas.Hipotesis H0 = Tidak terdapat perbedaan antara frekuensi golongan darah hasil praktikum (observed) dengan frekuensi harapan (teori)Ha = Terdapat perbedaan antara frekuensi golongan darah hasil praktikum (observed) dengan frekuensi harapan (teori)

Alat dan Bahan

Cara KerjaPenentuan frekuensi gen menggunakan Hukum Hardy-Weinberg: 1-2-3-4-5-6-8Penentuan frekuensi gen jika yang terlibat adalah lebih dari satu alel: 1-2-3-4-5-7-8

1.8.6.5.4.3.2.7.HasilNo.Nama Golongan Darah RHABAB0+-1. Nurdiana----2. shobirin----3. Mey ----4. Leni ----5. Ika ----6. Siska ----7. Fitria ----8. Ine ----9. Fariha ----10. Mifta ----11. Ayu ----12.Nisak ----13Mega ----Tabel. 1 Hasil Pengamatan Golongan Darah Dan Rhesus No.Nama ABAB0+-14.Ira ----15.Tri ----16.Izah ----17.Mimi ----18.Lely ----19.Yeni ----20.Rizky ----21.Astri ----22.Hafiz ----23.Lilin ----24Nuril. H----25.Dinar----26.Diana. P----No. NamaABAB0+-27.Kartika ---+-28.devega---+-29.Iin---+-30.Lilis ---+-31.Yulia ---+-32.Shafira ---+-33.Karina ---+-34.Afan ---+-35.Sheren ---+-36Fela ---+-37.Nuril. c---+-38.Sandra ---+-39. Ani ---+-40. Nindi ---+-Jumlah 915214400PembahasanSampel yang digunakan diperoleh dari sampel darah dari masing-masing mahasiswa dengan menggunakan lancet. Lancet yang digunakan adalah lancet yang sekali pakai, karena jika lancet digunakan kembali untuk mahasiswa lain maka lancet tidak steril dan akan mempengaruhi hasil uji. Hasil uji rhesus dapat diketahui bahwa semua mahasiswa memiliki rhesus positif (+) dengan frekuensi Rh (+) 100% dan frekuensi alel rh (-) 0%.Persentase jumlah pemilik rhesus negatif berbeda-beda antar kelompok ras. Pada ras bule (seperti warga Eropa, Amerika, dan Australia), jumlah pemilik rhesus negatif sekitar 15 18%. Sedangkan pada ras Asia, persentase pemilik rhesus negatif jauh lebih kecil. Menurut data Biro Pusat Statistik 2010, hanya kurang dari satu persen penduduk Indonesia, atau sekitar 1,2 juta orang yang memiliki rhesus negatif. Perbedaan antara rhesus positif dan negatif adalah terletak pada kandungan antigen (karbohidrat dan protein). Rhesus darah positif memiliki kandungan antigen yang biasa disebut antigen-D, sedangkan rhesus negatif tidak memiliki kandungan antigen-D. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa 9 mahasiswa bergolongan darah A, 15 mahasiswa bergolongan darah B, 2 mahasiswa bergolongan darah AB, serta ada 14 mahasiswa bergolongan darah 0. dengan frekuensi alel IA sebesar 0,167, frekuensi alel IB sebesar 0,242 dan frekuensi alel I0 sebesar 0,591. Dalam sistem golongan darah ABO pada manusia ini membentuk alel ganda dan dalam perhitungan kesetimbangan dapat dikaitkan dengan hukum Hardy Weinberg. Jika diketahui bahwa perbandingan golongan darah di Indonesia sebagai berikut: golongan darah A, B, AB, dan 0 berturut-turut adalah 41%, 9%, 3%, dan 0%. Namun data tersebut berbeda dengan data yang diperoleh dari populasi kelas yaitu mahasiswa yang bergolongan darah A, B, AB, dan 0 berturut-turut adalah 22,5%, 37,5%, 5% dan 35%. Terdapat perbedaan antara frekuensi golongan darah hasil praktikum (observed) dengan frekuensi harapan (teori). Hal ini tidak sesuai dengan harapan teori yaitu pada persilangan populasi secara random dalam keadaan seimbang frekuensi relatif tiap gen alel mempunyai kecenderungan tetap dari satu generasi ke generasi lainnya tidak ada kejadian yang mempengaruhinya.

Frekuensi alel Rh dan rhp = Rhesus (+)q = Rhesus (-)

p2 = 40 40p = 1p = 1p = 100%p + q = 1 q = 1 p q = 1 1 q = 0

Frekuensi alel IAp2 + 2pr + r2 = 9 + 14 40 40 (p + r)2 = 23 40 p + r = 23 40 p + r = 0,575 p + r = 0,758

Frekuensi alel IB(p+q+r)2 = 1 p+q+r = 1 q = 1 p r q = 1 0,167 0,591 q = 0,242Jadi frekuensi alel IB sebesar 0,242Frekuensi alel IAp + r = 0,758 p = 0,758 r p = 0,758 0,591 p = 0,167Jadi frekuensi alel IA sebesar 0,167

Frekuensi alel I0(p2+2pr) + (q2+2qr) + (2pq) + r2 = 1 9 + 15 + 2 + r2 = 140 40 40 26 + r2 = 1 40 r2 = 14 40 r = 14 40 r = 0,35 r = 0,591Jadi frekuensi alel I0 sebesar 0,591

Golongan darah 0r2 = (0,591)2 = 0,350

Golongan darah Ap2+2pr = (0,167)2 + 2 (0,167 x 0,591)= 0,028 + 2 (0,099)= 0,226

Golongan darah Bq2+2qr = (0,242)2 + 2 (0,242 x 0,591)= 0,058 + 2 (0,143)= 0,058 + 0,286= 0,344Golongan darah AB2pq = 2 (0,167 x 0,242) = 2 (0,040) = 0,080Golongan darah 02pq = 2 (0,167 x 0,242) = 2 (0,040) = 0,080

Frekuensi golongan darah A 9 x 100% = 0,225 x 100%40 = 22,5%

Frekuensi golongan darah B15 x 100% = 0,375 x 100%40 = 37,5%Frekuensi golongan darah AB 2 x 100% = 0,05 x 100%40 = 5%Frekuensi golongan darah 014 x 100% = 0,35 x 100%40 = 35%

Perbandingan golongan darah di Indonesia (expected/E)A = 41 x 40 = 16,4AB = 3 x 40 = 1,2 100 100B = 9 x 40 = 3,6O = 47 x 40 = 18,8 100 100Tabel Perhitungan Chi Square

db = 4 1 = 3 X20,05 tabel = 7,81X2 hitung = 41,2X2 hitung > X2 tabel Ha diterima

Golongan DarahOEO-E(O-E)2(O-E)2/EA916,4-7,454,763,34B153,611,4129,9636,1AB21,20,80,640,53O1418,8-4,823,041,2340400208,441,2

KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum uji golongan darah A, B, AB, dan 0, serta rhesus (+) dan (-) pada 40 mahasiswa pendidikan Biologi B 2012, diperoleh 4 macam golongan darah yaitu A, B, AB, dan 0 dengan jumlah berturut-turut 9, 15, 2, dan 14 mahasiswa, serta semua mahasiswa memiliki rhesus (+). Hal tersebut juga menunjukkan terdapat perbedaan antara frekuensi golongan darah hasil praktikum (observed) dengan frekuensi harapan (teori).

Lampiran

Hasil pengujian dari Fransiska gol. B (+)

Hasil pengujian dari Lilis gol. 0 (+) Hasil pengujian dari Alwidian gol. 0 (+)