penelitian untuk tesis magister perbankan syariah program...

116
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PENYALURAN PEMBIAYAAN, TINGKAT PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2011 2018 Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program Studi Magister Perbankan Syariah Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Ekonomi (M.E.) pada Fakultas Ekonomi Bisnis Diajukan Oleh : Satrio Yudo Pratomo NIM 21170850000019 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

49 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PENYALURAN PEMBIAYAAN,

TINGKAT PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP

PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

PERIODE 2011 – 2018

Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Master Ekonomi (M.E.) pada Fakultas Ekonomi Bisnis

Diajukan Oleh :

Satrio Yudo Pratomo

NIM 21170850000019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2019

Page 2: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program
Page 3: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program
Page 4: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program
Page 5: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

i

Lembar Persetujuan Tesis

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PENYALURAN PEMBIAYAAN,

TINGKAT PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP

PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

PERIODE 2011 – 2018

Diajukan Oleh :

Satrio Yudo Pratomo

NIM 21170850000019

Disetujui oleh :

Pembimbing

Dr. Sofyan Rizal, M.Si NIP : 197604302011011002

Ketua Prodi

Dr. Herni Ali Husin Thalib, SE, M.M. NIDN : 0422125902

Page 6: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

ii

Lembar Pengesahan Ujian Tesis

Hari ini, Jumat, 14 Juni 2019 telah dilakukan uji tesis atas nama mahasiswa :

NAMA : Satrio Yudo Pratomo

NIM : 21170850000019

JURUSAN : Magister Perbankan Syariah

JUDUL TESIS : Pengaruh Kecukupan Modal, Penyaluran Pembiayaan,

Tingkat Pembiayaan Bermasalah Terhadap Profitabilitas

Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2018

Setelah mencermati dana memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan tesis ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Juni 2019

1. Dr. Herni Ali HT., SE., MM. ( .......................................... )

NIDN 04221255902 Ketua

2. Ade Suherlan, SE., MM., MBA ( .......................................... )

NIP 198005252009121001 Sekretaris

3. Dr. Sofyan Rizal, M.Si ( .......................................... )

NIP : 197604302011011002 Pembimbing

4. Prof. Dr. Azzam S. Jasin, MBA. ( .......................................... )

Penguji Ahli

Page 7: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

iii

Lembar Pernyataan

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah benar – benar

merupakan hasil karya pribadi saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan

oleh orang lain pada perguruan tinggi lain dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam tesis ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Jakarta, 14 Juni 2019

Yang menyatakan

Satrio Yudo Pratomo

21170850000019

Page 8: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Satrio Yudo Pratomo

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Juni 1990

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Alamat : Menteng Rawa Panjang GG. Makmur II No. 6 RT

010/008, Menteng Atas, Setia Budi, Jakarta Selatan,

12960

Agama : Islam

Telepon : 081280122260

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1997 – 2003 : SDN 02 Pagi Menteng Atas

2003 – 2005 : SLTP N 3 Jakarta

2005 – 2008 : SMA 17 AGUSTUS 1945

2008 – 2013 : UNIVERSITAS NASIONAL

LATAR BELAKANG KELUARGA

Ayah : Yudo Chandra Sudjono

Ibu : Sri Mukmini

Page 9: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang

telah menganugerahkan sedikit dari waktu dan ilmu-Nya dan memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini. “Pengaruh

Kecukupan Modal, Penyaluran Pembiayaan, Tingkat Pembiayaan Bermasalah

Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2018”.

Penulisan proposal tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Master Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan, bimbingan serta dorongan

berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan tesis ini, sangatlah sulit

bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Pada kesempatan ini saya ingin

menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. Selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memajukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

menjadi semakin baik.

3. Bapak Dr. Herni Ali Husin Thalib, SE., MM selaku Ketua Program Studi

Magister Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menjadikan Prodi Magister

Perbankan Syariah semakin berkualitas.

Page 10: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

vi

4. Bapak Dr. Sofyan Rizal, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah sabar dan

bijak membimbing, memberi dukungan, dan membantu penulis dalam

penyelesaian tesis ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Magister Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

6. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta terkhusus staf Magister Perbankan Syariah, yang telah membantu

memperlancar saya dalam menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua, kakak dan adik yang selalu melimpahkan kasih sayang serta

dukungan dan do’a sehingga menjadi motivasi penulis untuk segera

menyelesaikan tesis ini.

8. Istri tercinta yang selalu memberikan support dan membantu penulis dengan

penuh kesabaran sampai dengan tesis ini.

9. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran tesis ini yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan, dan

doa yang telah diberikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap tesis ini dapat berguna

bagi pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.

Page 11: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

vii

Jakarta, Juni 2019

Penulis

SATRIO YUDO PRATOMO

NIM:21170850000019

Page 12: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF CAPITAL ADEQUACY, FINANCING, NON PERFORMING

FINANCING TO PROFITABILITY OF SHARIA COMMERCIAL BANKS

PERIOD 2011 – 2018

In this era, the interest of the community that grows up in Islamic

economy, the population of Islamic society in Indonesia is quite a lot. Especially

in the banking sector which is quite popular in the public. Profitability is one

aspect which can be an assessment for the community.

Capital becomes an important part in distributing financing to the

community for economy grows and is productive. Indicators on capital in each

financial report can be seen in the Capital Adequacy Ratio, where the ratio of

liquid and how much the level of financing is in the Financing Deposit Ratio and

the failure rate of financing through Non Performing Financing. This indicator is

one of the assessments of the level of profitability of Islamic banking through

Return On Asset.

The results of this study show of the influence of the Capital Adequacy

Ratio, Financing Deposit Ratio, Non Performing Financing. significant effect

simultaneously on Return On Assets. So that the indicators of capital adequacy,

financing distribution and the level of risk of failure from financing also have a

partial effect. Funding and the level of risk of financing failure have a negative

effect on profitability.

Keywords : Financing, Capital, NPF, FDR CAR, ROA

Page 13: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

ix

ABSTRAK

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, PENYALURAN PEMBIAYAAN,

TINGKAT PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS

PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2011 – 2018

Pada di era ini minat masyarakat yang tumbuh untuk menjalankan

perekonomian secara hukum islam dimana populasi masyarakat islam di

Indonesia yang cukup banyak. Terutama pada sektor perbankan yang cukup

banyak diminati oleh masyarakat. Profitabilitas salah satu aspek dimana dapat

menjadi penilaian bagi masyarakat.

Permodalan menjadi bagian penting dalam mendistribusikan pembiayaan

pada masyarakat agar perekonomian tumbuh dan produktif. Indikator pada

permodalan di setiap laporan keuangan dapat dilihat pada Capital Adequacy

Ratio, dimana rasio yang likuid pada permodalan dan berapa besar tingkat

penyaluran pembiayaan pada Financing Deposit Ratio dan bagaimana tingkat

kegagalan dari pembiayaan melalui Non Performing Financing. Pada indikator ini

menjadi salah satu penilaian bagaimana tingkat profitabilitas perbankan syariah

melalui Return On Asset.

Dari hasil penelitian ini didapatkan bagaimana hasil dari pengaruh

Capital Adequacy Ratio, Financing Deposit Ratio, Non Performing Financing.

berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Sehingga pada indikator

kecukupan modal, penyaluran pembiayaan dan tingkat risiko kegagalan dari

pembiayaan pun berpengaruh secara parsial. Penyaluran pembiayaan dan tingkat

risiko kegagalan dari pembiayaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Kata Kunci : Pembiayaan, Permodalan, NPF, FDR CAR, ROA

Page 14: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS .................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Fokus Permasalahan ................................................................... 9

1.2.1. Batasan Masalah ......................................................................... 9

1.2.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 9

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .................................................. 9

1.3.1. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9

1.3.2. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 11

2.1. Landasan Teori ........................................................................... 11

2.1.1. Perbankan Syariah ...................................................................... 11

2.1.2. Landasan Hukum Bank Syariah ................................................. 12

2.1.3. Produk Perbankan Syariah .......................................................... 14

2.1.4. Permodalan Bank Syariah ........................................................... 17

2.1.5. Pembiayaan Bank Syariah .......................................................... 21

2.1.6. Kinerja Keuangan ....................................................................... 27

2.1.7. Capital Adequacy Ratio .............................................................. 39

2.1.8. Non Performing Financing ......................................................... 43

2.1.9. Financing Deposit Ratio ............................................................. 45

2.1.10. Return On Asset .......................................................................... 47

2.1.11. Pengaruh CAR Terhadap ROA ................................................... 49

Page 15: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

xi

2.1.12. Pengaruh NPF Terhadap ROA ................................................... 49

2.1.13. Pengaruh FDR Terhadap ROA ................................................... 50

2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................... 51

2.3. Kerangka Berpikir ....................................................................... 60

2.4. Hipotesis ..................................................................................... 61

BAB III METODELOGI PENELITIAN ..................................................... 62

3.1. Jenis Penelitian ........................................................................... 62

3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian .................................................... 62

3.3. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................. 62

3.4. Variabel Penelitian ...................................................................... 63

3.5. Definisi Operasional ................................................................... 64

3.6. Data Dan Sumber Data ............................................................... 65

3.7. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 65

3.8. Teknik Analisis Data .................................................................. 66

3.8.1. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 66

3.8.2. Regresi Linear Berganda ............................................................ 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 70

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 70

4.2. Data Sampel ................................................................................ 72

4.3. Hasil Penelitian ........................................................................... 73

4.3.1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 73

4.3.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 75

4.3.3. Hasil Uji T-Statistik (Parsial) .............................................. 80

4.3.4. Hasil Uji F-Statistik (Simultan) ........................................... 82

4.3.5 Hasil Uji R2 Koefisian Determinasi ..................................... 83

4.4. Hasil Dan Pembahasan ........................................................ 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 85

5.1. Kesimpulan .......................................................................... 85

5.2. Implikasi .............................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87

LAMPIRAN .................................................................................................... 92

Page 16: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Pertumbuhan Bank Syariah 2012 ........................................ 3

Gambar 1.2. Market Share ........................................................................ 4

Gambar 1.3. Rasio BUS dan UUS ............................................................ 6

Gambar 1.4. Tingkat NPF ......................................................................... 6

Gambar 1.5. Tingkat FDR ........................................................................ 7

Gambar 1.6. Tingkat CAR ........................................................................ 7

Gambar 1.7. Tingkat ROA ....................................................................... 8

Page 17: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kriteria Tingkat Capital Adequacy Ratio ................................. 42

Tabel 2.2. Kriteria Kesehatan Non Performing Financing ........................ 44

Tabel 2.3. Kriteria Financing Deposit Ratio .............................................. 46

Tabel 2.4. Kriteria Return On Asset .......................................................... 48

Tabel 2.5. Penelitian Terdahulu ................................................................. 51

Tabel 4.1. Nama Bank Umum Syariah ...................................................... 72

Tabel 4.2. Deskriptif CAR ......................................................................... 73

Tabel 4.3. Deskriptif FDR ......................................................................... 74

Tabel 4.4. Deskriptif NPF.......................................................................... 74

Tabel 4.5. Deskriptif ROA ........................................................................ 75

Tabel 4.6. Hasil Output Normalitas ........................................................... 76

Tabel 4.7. Hasil Output Multikoloneritas .................................................. 77

Tabel 4.8. Hasil Output Heteroskedasitas ................................................. 79

Tabel 4.9. Hasil Output Autokorelasi ........................................................ 80

Tabel 4.10. Hasil Output Uji T-Statistik...................................................... 81

Tabel 4.11. Hasil Output Uji F-Statistik ...................................................... 82

Tabel 4.12. Hasil Output Uji R2 Koefisien Determinasi ............................. 83

Page 18: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bank syariah merupakan perbankan yang menjalankan konsep perbankan

merujuk pada syariat islam dan tidak memungut bunga seperti yang dijalankan

pada bank konvensional. Konsep yang dijalankan pada bank syariah dalam

menyediakan layanan finansialnya berbasis kepada fee dan profit sharing. Pada

awal mula berdirinya bank syariah pada saat itu antara lain Dubai Islamic Bank

(1975), Faisal Islamic Bank of Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979).

Awal mula perbankan syariah di Indonesia lahir pada tahun 1991 dan

beroperasi secara resmi tahun 1 mei 1992 atau 27 Syawal 1412, yaitu Bank

Muamalat Indonesia yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan

Pemerintah Indonesia serta dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia

(ICMI).

Bagaimana perkembangan Bank Muamalat Indonesia saat itu ? Pada

akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter dimana adanya ketidakstabilan

dalam perekonomian karena imbas dari politik saat itu. Sektor perbankan

tergulung kredit macet di segmen korporasi. Pada tahun 1998 Bank Muamalat

Indonesia terkena imbas dari krisis moneter dimana rasio pembiayaan macet

(NPF) mencapai lebih dari 60%. Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank

Muamalat Indonesia mencari modal yang potensial, Islamic Development Bank

(IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi menanggapi positif. RUPS

tanggal 21 juni 1999 secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank

Page 19: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

2

Muamalat. Bank Muamalat Indonesia berhasil bangkit dari keterpurukan dan

berhasil membalikan kondisi rugi menjadi profit.

Pada tahun 1999 Bank Indonesia mengubah UU No. 13 tahun 1968

menjadi UU No. 23 tahun 1999. Dalam undang – undang tentang Bank Indonesia

yang baru ini dinyatakan bahwa dalam rangka mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia mempunyai tiga pilar tugas pokok yang

salah satu di antaranya adalah mengatur dan mengawasi bank (pasal 8), termasuk

bank umum dan BPR syariah. Dari undang – undang tersebut terlihat jelas bahwa

Bank Indonesia diberi amanah atau kewajiban oleh Pemerntah untuk

mengembangkan Bank Syariah dengan menyusun ketentuan dan menyiapkan

infrastruktur yang sesuai karakteristik Bank Syariah.

Dalam upaya pengembangan Bank Syariah, Bank Indonesia sebagai

otoritas perbankan nasional mulai bergerak maju dengan adanya instrumen

moneter syariah, yaitu Sertifikat Wadiah BI (SWBI) tahun 1999. Di tahun 2002,

Bank Indonesia memperbaiki aturan tentang Unit Usaha Syariah melalui PBI

4/1/PBI tahun 2002 yang mengatur :

1) Konversi bank konvensional menjadi bank syariah.

2) Konversi cabang konvensional menjadi cabang syariah.

3) Konversi kantor kas konvensional menjadi cabang syariah.

4) Pembukaan sub-cabang syariah di cabang konvensional

5) Pembukaan unit syariah di cabang konvensional.

Peran Bank Indonesia ini semakin diperkuat dalam undang – undang

nomor 3 tahun 2004 tentang perubahan undang – undang nomor 23 tahun 1999.

Page 20: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

3

Pada industri jasa keuangan perbankan sektor syariah khususnya

perbankan, pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki landasan hukum yang

memadai di tahun 2008 dengan adanya undang – undang No. 21 tahun 2008

tentang perbankan syariah.

Undang – undang perbankan syariah memiliki beberapa tujuan utama

agar stakeholders di jamin dalam kepastian hukum dan masyarakat untuk

menggunakan produk dan jasa perbankan syariah, antara lain dengan menjalankan

kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip syariah dan tidak boleh bertentangan.

Selain itu adanya penegasan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari fatwa yang

dikeluarkannya dan kewajiban pembentukan Dewan Pengawas Syariah (DPS) di

setiap Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Laporan Bank Indonesia tahun 2011 mencatat pertumbuhan Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dari tahun sebelumnya sebesar 48.10%

dengan market share di tahun 2012 masih berada di angka 3.8%. Penyaluran dana

pun mengalami pertumbuhan sebesar 46.43% dengan total Dana Pihak Ketiga

sebesar 52.79%.

Gambar 1.1 Pertumbuhan Bank Syariah 2012

Sumber : Bank Indonesia

Hingga tahun 2016 Bank Syariah mampu tumbuh, dari sisi market sendiri

sampai saat itu 5.33% dari seluruh kegiatan syariah yang termasuk Bank Umum

Page 21: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

4

Syariah, Unit Usaha Syariah, Badan Perkreditan Rakyat Syariah. Masih terlampau

jauh dengan Bank Konvensional sendiri yang sebesar 94.67%. Sebelum tahun

2016 pun komposisi asset perbankan syariah pun masih di dominasi oleh dua

Bank Umum Syariah terbesar, yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri

Syariah. Kehadiran Bank Aceh Syariah mampu mengurangi dominasi kedua bank

tersebut. Besar porsi antar perbankan konvensional dan perbankan syariah dapat

dilihat pada tabel 1.2.

Gambar 1.2 Market Share

Sumber : www.ojk.go.id

Dari persentase diatas Bank Umum Syariah cukup mendominasi dan Unit

Usaha Syariah dengan besar 69.52% dan 27.98%, di susul oleh Badan Perkreditan

Rakyat Syariah sebesar 2.50%.

Selain dari market share yang ada pada gambar 1.2 dan bagaimana

pertumbuhan asset pada gambar 1.1, ada pula untuk mengetahui seberapa besar

tingkat kesehatan bank dan menjadi tolak ukur untuk mengetahui besar kesehatan

bank dan profitabilitas. Tingkat kesehatan bank dan kinerjanya dapat dilihat pada

laporan keuangan yang disajikan setiap bulan, triwulan, semester, tahunan.

Page 22: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

5

Laporan keuangan yang disajikan diharapkan dapat memberi informasi tentang

kinerja keuangan dan pertanggungjawaban manajemen bank terhadap

stakeholders.

Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui pos

– pos yang ada pada laporan keuangan dari laporan posisi keuangan hingga laba

rugi. Rasio permodalan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perbankan

dalam menyediakan dana untuk mengatasi risiko kerugian. Salah satu rasio dalam

permodalan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR).

Dari tingkat aktiva produktif untuk dapat mengetahui rasio tersebut salah

satunya dengan mengetahui rasio Net Performing Financing (NPF), interpretasi

dari Net Performing Financing (NPF) khususnya menilai pembiayaan bermasalah.

Untuk mengukur risiko kegagalan dari pembiayaan, dengan semakin tingganya

rasio Net Performing Financing (NPF) maka perusahaan didapat disimpulkan

tidak sehat.

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur tingkat likuiditas pada perbankan dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang

diberikan sebagai sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara membagi jumlah

pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap Dana Pihak Ketiga.

Pada tingkat profitabilitas dapat dilihat pada rasio Return On Asset

(ROA) dimana tingkat pengembalian asset dan laba menjadi salah satu indikator

untuk mengetahui rasio tersebut. Dimana semakin tinggi rasio Return On Asset

(ROA) semakin baik tingkat profitabilitas pada perusahaan tersebut.

Page 23: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

6

Untuk tingkat rasio yang ada pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah hasil dari laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 1.3 Rasio BUS dan UUS

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Nilai Net Performing Financing (NPF) dari 2015 – 2018 mengalami nilai

yang cukup baik dimana 4.84% di tahun 2015 dan mencapai 3.26% di tahun 2018.

Gambar 1.4 Tingkat NPF

Sumber : Badan Pusat Statistik

Page 24: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

7

Ditopang dengan penyaluran dana (FDR) yang stabil dan fluktuatif

sebesar 88.03% di tahun 2015 dan menurun di tahun berikutnya sebesar 85.99%

taun 2016. Pada tahun 2017 hingga 2018 meningkat sebesar 79.61% dan 78.53%.

Gambar 1.5 Tingkat FDR

Sumber : Badan Pusat Statistik

Pada tingkat permodalan pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah cukup meningkat dari tahun 2015 hingg 2018 dimana dari masing –

masing tahun dapat dilihat pada tabel 1.3 sebesar 15.02%, 16.63%, 17.91% dan

20.39%. Pada sisi permodalan cukup meningkat selama 4 tahun terakhir pada

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Gambar 1.6 Tingkat CAR

Sumber : Badan Pusat Statistik

Page 25: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

8

Untuk tingkat profitabilitas sendiri pada laporan Otoritas Jasa Keuangan

cenderung mengalami peningkatan selama 4 tahun terakhir. Dimana perbankan

syariah sendiri tanpa menggunakan bunga dalam menjalankan kegiatannya.

Karena berdasarka prinsip syariah dimana hanya mendapatkan dari fee dan profit.

Tingkat rasio ROA pada tahun 2015 sebesar 0.49% yang terus meningkat pada

terakhir di tahun 2018 sebesar 1.28%.

Gambar 1.7 Tingkat ROA

Sumber : Badan Pusat Statistik

Dari data diatas dimana adanya tingkat pertumbuhan pada Bank Umum

Syariah hingga tahun 2018. Dan dapat dilihat dari tingkat rasio profitabilitas dari

4 tahun terakhir. Penyaluran dana pada Bank Umum Syariah dan dari tingkat

pembiayaan bermasalah dikatakan sehat. Dari hal tersebut peneliti tertarik untuk

meneliti empat rasio tersebut dan menetapkan judul “Pengaruh Kecukupan

Page 26: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

9

Modal, Penyaluran Pembiayaan, Tingkat Pembiayaan Bermasalah Terhadap

Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Periode 2011 – 2018”.

1.2. Fokus Permasalahan

1.2.1. Batasan Masalah

Masalah yang dikemukakan pada penelitian ini meliputi rasio

keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Performing Financing (NPF),

Financing to Deposit Ratio (FDR), dan profitabilitas atau Return On Asset

(ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011 – 2018.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan

diatas, maka permasalahan yang penulis rumuskan adalah sebagai berikut :

a. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap

Profitabilitas ?

b. Apakah Net Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap

Profitabilitas ?

c. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh terhadap

Profitabilitas ?

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Capital Adequacy Ratio

(CAR) berpengaruh terhadap Profitabilitas.

Page 27: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

10

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Net Performing Financing

(NPF) berpengaruh terhadap Profitabilitas.

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Financing to Deposit Ratio

(FDR) berpengaruh terhadap Profitabilitas.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan memberikan kegunaan dan manfaat,

antara lain :

1) Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini memberikan wawasan serta mengetahui indikator

pada rasio keuangan yang mempengaruhi profitabilitas.

b. Menambah pada mengembangan teori pada rasio keuangan

perbankan syariah di Indonesia.

c. Sebagai refrensi untuk penelitian – penelitian selanjutnya dalam

menunjang pertumbuhan perbankan syariah.

2) Manfaat Praktisi

a. Bagi penulis

Mengetahui indikator dalam perbankan syariah dan menjadi

bahan pertimbangan analisis dalam laporan keuangan perbankan

syariah.

b. Bank Syariah

Memberikan informasi untuk lembaga keuangan sektor perbankan

syariah apa saja yang dapat mempengaruhi profitabilitas Bank

Syariah.

Page 28: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

11

Page 29: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Perbankan Syariah

Pada umumnya Bank Syariah merupakan kegiatan usaha jasa

perbankan yang beroperasi sesuai dengan prinsip – prinsip syariah tanpa

adanya bunga yang berunsur riba. Menurut UU Republik Indonesia No. 10

Tahun 1998, tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang

perbankan bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Adapun perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional

jelas Bank Syariah tidak menjalankan operasionalnya dengan sistem bunga,

melainkan dengan bagi hasil dari aktivitasnya. Hal ini memiliki implikasi

yang sangat dalam dan sangat berpengaruh pada aspek operasional dan

produk yang dikembangkan oleh Bank Syariah. Dalam menjalankan

operasionalnya Bank Syariah menekankan sistem kerjasama, atas

kebersamaan itu yang paling utama adalah kesiapan semua pihak untuk

berbagi, termasuk dalam keuntungan atau kerugian.

Adanya Bank Syariah diharapkan mampu menumbuhkan

perekonomian islam dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Adapun fungsi dan peran Bank Syariah adalah sebagai berikut :

Page 30: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

13

1. Sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat atau dunia usaha

dalam bentuk tabungan (mudharabah) dan giro (wadiah), serta

menyalurkan pada sektor rill yang membutuhkan.

2. Sebagai tempat investasi bagi dunia usaha (baik dana modal maupun

dana rekening investasi) dengan menggunakan alat – alat investasi yang

sesuai dengan syariah.

3. Menawarkan berbagai jasa keuangan berdasarkan upah dalam sebuah

kontrak perwakilan atau penyewaan.

4. Memberikan jasa sosial seperti pinjaman kebajikan, zakat, dan dana

sosial lainnya yang sesuai dengan ajaran Islam.

Dari fungsi dan peran diatas, adapun yang menjadi tujuan Bank

Syariah adalah pencapaian keuntungan yang setinggi – tingginya (profit

maximization). Berbeda dengan tujuan Bank Konvensional, Bank Syariah

berdiri untuk mengembangkan jasa – jasa serta produk perbankan yang

berdasarkan prinsip – prinsip syariat Islam.

2.1.2. Landasan Hukum Bank Syariah

ب ب ي أكلى الزيي الش ي قهى ل ب إل و بط الزي ي قم ك س هي الشيط بى ي ت خ الو لك ن ر ب ق بلا بأ الب يع إو

ب ب هثل الش ل أ ح م الب يع للا ش ح ب ب الش ي ف و بء عظ ة ج هي ه ب ت ى س ف ب ب ف ل ل ف ه أ هش س إل ى للا

ي ه بد ئك ع بة ف أل البس أ صح بلذى في ب ن خ

Artinya :

Page 31: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

14

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit

gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah

telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah

sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum

datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang

kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;

mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah : 275).

Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW. Bersabda melaknat pemakan

riba, yang memberi makan, kedua orang saksinya dan pencatatnya.

Dasar hukum perundang – undangan dimulai dari Undang – undang

No. 7 Tahun 1992 yang memposisikan Bank Syariah sebagai Bank Umum

dan Bank Perkreditan Rakyat. Ditandai dengan dimulainya operasional Bank

Muamalat Indonesia pada tanggal 1 mei 1992.

Meskipun Undang – undang No. 7 Tahun 1992 tersebut tidak secara

eksplisit menyebutkan Bank Syariah atau Bank yang menjalankan

kegiatannya dengan bagi hasil dalam pasalnya. Pemerintah memberikan

kebebasan melalui regulasi kepada masyarakat untuk merefleksikannya.

Selanjutnya Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

perubahan dari Undang – Undang No. 7 Tahun 1992 hadir untuk memberikan

kesempatan kepada Bank Syariah menampung aspirasi dan kebutuhan

masyarakat. Kebijakan dan regulasi ini bertujuan agar adanya peningkatan

Page 32: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

15

Bank Nasional sesuai fungsinya, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana

masyarakat. Dalam Undang – Undang No. 10 Tahunn 1998 juga memberikan

kesempatan kepada Bank Konvensional untuk mendirikan Bank Syariah yang

menyelenggarakan kegiatannya sesuai dengan prinsip syariah.

Undang – Undang No. 23 Tahun 2003 Bank Indonesia

mempersiapkan perangkat aturan dan fasilitas – fasilitas penunjang lainnya

untuk mendukung kegiatan Bank yang berbasis Syariah dan diperbolehkan

sistem Dual Bank. Pada tahun 2008 adanya kewajiban mencantumkan kata

“Syariah” bagi Bank Syariah di Undang – Undang No. 21 Tahun 2008 untuk

Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah. Adanya

sanksi bagi pemegang saham pengendali yang tidak lulus fit and propertes

dari Bank Indonesia. Pemegang satu – satunya fatwa adalah Majelias Ulama

Indonesia (MUI), fatwa MUI harus diterjemahkan menjadi produk perundang

– undangan (dalam hal ini Bank Indonesia / PBI), dalam rangka menyusun

PBI. BI membentuk komite perbankan syariah yang beranggotakan unsur-

unsur dari BI, Departemen agama, dan unsur masyarakat dengan komposisi

yang berimbang dan memiliki keahlian di bidang syariah (pasal 26).

2.1.3. Produk Perbankan Syariah

Produk pada Perbankan Syariah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Produk Penyaluran Dana.

Dalam menyalurkan dana pada nasabahnya, produk pembiayaan

syariah pada perbankan syariah berdasarkan prinsip terbagi menjadi 4

kategori, yaitu

Page 33: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

16

a. Prinsip jual beli (Bay’)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property).

Prinsip ini adalah sebagai berikut

Pembiayaan murabahah

Akad jual beli dengan kesepakatan pemberian keuntungan bagi

si penjual dengan memperhatikan dan memperhitungkan dari

modal awal si penjual.

Pembiayaan salam

Adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan

belum ada.

Pembiayaan istishna

Menyerupai produk salam, tapi dalam akad istishna

pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali

pembayaran. Pada umumnya diaplikasikan pada pembiayaan

manufaktur atau kontruksi.

b. Prinsip Sewa (Ijarah)

Pada transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan manfaat. Jadi

pada dasarnya prinsip Ijarah sama saja dengan prinsip jual beli.

Namun letak perbedaannya pada objek transaksinya. Bila jual beli

objek transaksinya barang, ijarah adalah jasa.

c. Prinsip Bagi Hasil (Shirkah)

Pembiayaan Musharakah

Page 34: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

17

Bentuk umum dari usaha ini adalah Musharakah (Shirkah atau

Sharikah atau serikat atau kongsi). Dalam artian semua modal

disatukan untuk dijadikan modal proyek Musharakah dan

dikelola bersama.

Pembiayaan Mudharabah

Bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik

modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada

pengelola (mudarib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan.

d. Akad Pelengkap

Hawalah (Alih Utang Piutang)

Dalam hal ini adalah untuk membantu supplier menadapatkan

modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya.

Rahn (Gadai)

Tujuan akad ini untuk memberikan jaminan pembayaran

kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

Qard (Pinjaman Uang)

Pengaplikasian qard dalam perbankan biasanya dalam empat

hal, yaitu sebagai dana talangan haji, pinjaman tunai, pinjaman

kepada pengusaha kecil, pinjaman kepada pengurus bank.

Wakalah (Perwakilan)

Akad wakalah terjadi apabila nasabah memberikan kuasa

kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa

tertentu, seperti inkaso dan transfer uang.

Page 35: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

18

Kafalah (Bank Garansi)

Bank garansi bertujuan untuk menjamin pembayaran suatu

kewajiban pembayaran.

2. Produk Penghimpun Dana.

Operasional yang berdasarkan prinsip syariah dalam

menghimpun dana dari masyarakat dengan prinsip wadiah dan

mudharabah. Dalam hal ini tabungan dan giro dengan menggunakan

wadiah dan adanya bagi hasil menggunakan akad mudharabah.

3. Produk Jasa

a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing)

Jual beli mata uang yang tidak sejenis, penyerahannya harus

dilakukan pada waktu yang sama (spot).

b. Ijarah (Sewa)

Dalam perbankan ijarah adalah akad atasu suatu manfaat dengan

pengganti.

2.1.4. Permodalan Bank Syariah

Modal adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik. Pada akhir

tahun buku, setelah dihitung keuntungannya yang didapat pada tahun

tersebut, pemilik modal akan memperoleh bagian dari hasil usaha yang biasa

dikenal dengan deviden. Dana modal dapat digunakan untuk pembelian

gedung, tanah, perlengkapan dan sebagainya yang secara langsung tidak

menghasilkan. Selain itu juga modal dapat digunakan untuk hal-hal yang

produktif, yaitu disalurkan menjadi pembiayaan yang berasal dari modal,

Page 36: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

19

hasilnya tentu saja bagi pemilik modal, tidak dibagikan kepada pemilik dana

lainnya (Antonio, 2004: 146).

Secara tradisional, modal didefenisikan sebagai sesuatu yang

mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai

buku, modal didefenisikan sebagai kekayaan bersih (net worth) yaitu selisih

antara nilai buku dari aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban

(liabilities) (Arifin, 2006:135).

Modal terbagi kepada 2 macam:

1. Modal inti yang terdiri dari:

Modal setor, yaitu modal yang disetor secara efektif oleh pemilik.

Agio saham, yaitu selisih lebih dari harga saham dengan nilai

nominal saham.

Modal Sumbangan, yaitu modal yang diperoleh kembali dari

sumbangan saham, termasuk selisih nilai yang tercatat dengan harga

(apabila saham tersebut dijual)

Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba

yang ditahan dengan persetujuan RUPS.

Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah pajak yang disisihkan

untuk tujuan tertentu atas persetujuan RUPS.

Laba ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah pajak yang oleh RUPS

diputuskan untuk tidak dibagikan.

Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun lalu setelah pajak, yang

belum ditetapkan penggunaannya oleh RUPS. Jumlah laba tahun lalu

Page 37: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

20

hanya diperhitungkan sebesar 50% sebagai modal inti. Bila tahun

lalu rugi harus dikurangkan terhadap modal inti.

Laba tahun berjalan, yaitu laba sebelum pajak yang diperoleh dalam

tahun berjalan.

2. Modal Pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk bukan

dari laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan

dengan modal. Secara terinci modal pelengkap dapat berupa:

Cadangan revaluasi aktiva tetap

Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan

Modal pinjaman

Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal

memikul kerugian bank

Secara umum manajemen pasiva mencakup aktivitas di dalam

rangka mengumpulkan dana dari masyarakat dan sumber lainnya dan

menetapkan komposisi dana tersebut sesuai dengan yang

diinginkan/dibutuhkan. Dalam arti sempit, manajemen pasiva diartikan

dengan kebutuhan likuiditas, yaitu aktivitas mencari dana pada waktu yang

diperlukan (Rivai, 2007: 412).

Sumber utama dana bank syariah adalah modal inti (core capital)

dan kuasi ekuitas. Modal inti adalah modal yang berasal dari para pemilik

bank, yang terdiri dari modal yang disetor oleh para pemegang saham,

cadangan dan laba ditahan.Sedangkan ekuitas adalah dana-dana yang tercatat

dalam rekening-rekening bagi hasil (mudharabah). Modal inti inilah yang

berfungsi sebagai penyangga dan penyerap kegagalan atau kerugian bank dan

Page 38: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

21

melindungi para kepentingan para pemegang rekening titipan (wadiah) atau

pinjaman (qard), terutama atas aktiva yang didanai oleh modal sendiri dan

dana-dana wadiah atau qard (Muhammad, 2002: 247)

Dana-dana rekening bagi hasil (mudharabah) sebenarnya juga dapat

dikategorikan sebagai modal, inilah yang biasanya disebut dengan kuasi

ekuitas. Namun demikian rekening ini hanya dapat meanggung resiko atas

aktiva yang dibiayai oleh dana dari rekening bagi hasil itu sendiri. Selain itu,

pemilik rekening bagi hasil dapat menolak untuk menanggung risiko atas

aktiva yang dibiayainya, apabila terbukti bahwa resiko tersebut timbul akibat

salah urus (mismanagement), kelalaian atau kecurangan yang dilakukan oleh

manajemen bank selaku mudharib (Muhammad, 2002: 247).

Bank sebagai unit bisnis tidak bisa lepas dari yang namanya modal

sebab beroperasi tidaknya bank atau dipercaya tau tidaknya bank merupakan

salah satu hal yang mempengaruhi terhadap pelaksanaan bank itu sendiri,

menurut Johnson and Johnson sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad

bahwa modal bank itu mempunyai tiga fungsi:

1. Sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian

lainnya. Dalam fungsi ini modal memberikan perlindungan terhadap

kegagalan atau kerugian bank dan perlindungan terhadap kepentingan

para deposan.

2. Sebagai dasar untuk menetapkan batas maksimum pemberian kredit, hal

ini adalah merupakan pertimbangan operasional bagi bank sentral,

sebagai regulator, untuk membatasi jumlah pemberian kredit kepada

setiap individu nasabah bank. Melalui pembatasan ini bank sentral

Page 39: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

22

memaksa untuk melakukan diversifikasi kredit mereka agar dapat

melindungi diri terhadap kegagalan keredit dari suatu individu debitur.

3. Modal juga menjadi dasar perhitungan bagi para partisipan pasar untuk

mengevaluasi tingkat kemampuan bank secara relatif untuk

mengahasilkan keuntungan. Tingkat keuntungan bagi para investor

diperkirakan dengan membandingkan keuntungan bersih dengan ekuitas.

Para patisipan pasar membandingkan return on investment di antara

bank-bank yang ada (Muhammmad, 2004: 92).

2.1.5. Pembiayaan Bank Syariah

Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain.

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan

yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada

nasabah. (Muhammad, 2003:304).

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah No. 06/per/M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk teknis program

pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro pola syariah bahwa

pembiayaan adalah kegiataan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama

permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain dan

atau anggotanya yang mewajibkan penerimaan pembiayaan itu untuk

melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad

Page 40: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

23

dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari pendapatan atau laba dari

kegiatan yang dibayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

Dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan

Syariah yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik

3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna’

4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh

5. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau

diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Unsur-unsur dalam pembiayaan antara lain:

1. Bank syariah

Merupakan badan usaha yang memberikan pembiayaan kepada pihak

lain yang membutuhkan dana.

2. Mitra usaha/partner

Merupakan pihak yang mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, atau

pengguna dana yang disalurkan oleh bank syariah.

Page 41: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

24

3. Kepercayaan

Bank syariah memberikan kepercayaan kepada pihak yang menerima

pembiayaan bahwa mitra akan memenuhi kewajiban untuk

mengembalikan dana bank syariah sesuai dengan jangka waktu tertentu

yang diperjanjikan. Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra

usaha sama artinya dengan bank syariah memberikan kepercayaan

kepada pihak penerima pembiayaan, bahwa pihak penerima pembiayaan

akan dapat memenuhi kewajibannya.

4. Akad

Akad merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang

dilakukan antara bank syariah dan pihak nasabah/mitra.

5. Risiko

Setiap dana yang disalurkan/diinvestasikan oleh bank syariah selalu

mengandung risiko tidak kembalinya dana. Risiko pembiayaan

merupakan risiko kemungkinan kerugian yang akan timbul karena dana

yang disalurkan tidak dapat kembali.

6. Jangka waktu

Merupakan periode waktu yang diperlukan oleh nasabah untuk

membayar kembali pembiayaan yang telah diberikan oleh bank syariah.

Jangka waktu dapat bervariasi antara laian jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu

pembayaran kembali pembiayaan hingga satu tahun. Jangka menengah

merupakan jangka waktu yang diperlukan dalam melakukan pembayaran

Page 42: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

25

kembali antara satu hingga tiga tahun. Jangka panjang adalah jangka

waktu pembayaran kembali pembiayaan yang lebih dari tiga tahun.

7. Balas jasa

Sebagai balas jasa atas dana yang disalurkan oleh bank syariah, maka

nasabah membayar sejumlah tertentu sesuai dengan akad yang telah

disepakati antara bank syariah dan nasabah. (Ismail, 2011:107)

Tujuan memberikan pembiayaan, diantaranya:

1. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan

akses ekonomi. Dengan demikian, dapat meningkatkan taraf ekonominya.

2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh

melakukan aktivitas pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan

kepada pihak minus dana, sehingga dapat tergulirkan.

3. Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiayaan memberikan

peluang bagi masyarakat usaha agar mampu meningkatkan daya

produksinya. Sebab upaya produksi tidak akan dapat jalan tanpa adanya

dana.

4. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya sektorsektor

usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut

akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau membuka

lapangan kerja baru.

5. Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif mampu

melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan

Page 43: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

26

dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan

masyarakat. Jika ini terjadi maka akan terdistribusi pendapatan.

Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi

dua, yaitu:

1. Pembiayaan produktif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi

dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi,

perdagangan, maupun investasi. Sedangkan menurut keperluannya,

pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan: (a) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu

jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan

kualitas atau mutu hasil produksi, dan (b) untuk keperluan

perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

b. Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-

barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat

kaitannya dengan itu.

2. Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

memenuhi kebutuhan.

Prinsip pembiayaan dapat dianalisis dengan 5 C, yaitu sebagai

berikut

1. Character (watak), bertujuan untuk mendapatkan gambaran akan

kemampuan membayar dari pemohon, mencakup perilaku pemohon,

Page 44: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

27

sikap sebelum dan selama permohonan pembiayaan diajukan. Pemohon

pembiayaan yang berperilaku selalu mendesak pencairan pembiayaan

dengan disertai janji-janji pemberian hadiah pada umumnya diragukan

kemauannya dalam mengembalikan/melunasi pembiayaan.

2. Capacity (kemampuan), dilakukan dengan tujuan untuk mengukur

tingkat kemampuan mengembalikan pembiayaan dari usaha yang

dibiayai, mencakup aspek manajemen (kemampuan mengelola usaha),

aspek produksi (kemampuan berproduksi secara berkesinambungan),

aspek pemasaran (kemampuan memasarkan hasil usaha), aspek finansial

(kemampuan menghasikan keuntungan)

3. Capital (modal), bertujuan untuk mengukur kemampuan pemohon dalam

menyediakan modal sendiri, yang mencakup: besar dan komposisi

modal, perkembangan keuntungan usaha selama tiga periode

sebelumnya.

4. Condition (prospek usaha), bertujuan untuk mengetahui prospektif atau

tidaknya suatu usaha yang akan dibiayai, yang meliputi siklus usaha

mulai dari bahan baku (pemasok), pengolahan, dan pemasaran (pembeli).

Dalam pemasaran tersebut harus diperhatikan pula kondisi persaingan

dari usaha yang bersangkutan, barang substitusi yang beredar di pasar,

potensi calon pesaing, dan peraturan pemerintah.

5. Collateral (agunan), bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai agunan

yang dapat dipergunakan sebagai alat pengaman bagi BMT dalam setiap

pemberian pembiayaan

Menurut jangka waktunya, dibagi menjadi:

Page 45: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

28

1. Pembiayaan jangka pendek

Pembiayaan yang diberikan dengan jangka waktu maksimal satu tahun.

Pembiayaan jangka pendek biasanya diberikan oleh bank syariah untuk

membiayai modal kerja yang mempunyai siklus usaha dalam satu tahun

dan pengembaliannya disesuaikan dengan kemampuan nasabah.

2. Pembiayaan jangka menengah

Diberikan dengan jangka waktu antara satu tahun hingga tiga tahun.

Pembiayaan ini dapat diberikan dalam bentuk pembiayaan modal kerja,

investasi, dan konsumsi.

3. Pembiayaan jangka panjang Pembiayaan yang jangka waktunya lebih

dari tiga tahun. Pembiayaan ini pada umumnya diberikan dalam bentuk

pembiayaan investasi, misalnya untuk pembelian gedung, pembangunan

proyek, pengadaan mesin dan peralatan yang nominalnya besar serta

pembiayaan konsumsi yang nilainya besar, misalnya pembiayaan untuk

pembelian rumah.

Menurut segi jaminan, pembiayaan dibagi menjadi:

1. Pembiayaan dengan jaminan

Pembiayaan dengan jaminan merupakan jenis pembiayaan yang

didukung dengan jaminan (agunan) yang cukup.

2. Pembiayaan tanpa jaminan

Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tanpa didukung adanya

jaminan. Pembiayaan ini diberikan oleh bank syariah atas dasar

kepercayaan.

Page 46: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

29

2.1.6. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan – aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Pada sebuah

perusahaan kinerja keuangan adalah gambaran perusahaan itu sendiri, apakah

perusahaan tersebut dalam keadaan sehat atau tidak. Selain itu juga dalam

kinerja keuangan dapat mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.

Menurut Jumingan (2006:239) kinerja keuangan adalah gambaran

kondisi keuangan persuahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut

aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasa diukur

dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, profitabilitas.

Sutrisno (2009:53) menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan

merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu

yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.

Dari yang dipaparkan diatas dapat diketahui kinerja keuangan

merupakan gambaran kondisi pada perusahaan pada periode tertentu. Adapun

indikator yang menjadi pengukuran kinerja keuangan yaitu dilihat dari tingkat

kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas dimana mencerminkan

kesehatan perusahaan.

1. Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah

kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian

bisnis selama periode akuntansi. Penilaian kinerja menurut Srimindarti

Page 47: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

30

(2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi dan

karyawan berdasarkan, standar dan kinerja yang telah ditetapkan

sebelumnya secara periodik. Dengan ini dari dasar laporang keuangan

yang disajikan pada periode tertentu.

Pada perusahaan kinerja keuangan digunakan untuk melakuan

perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan

perusahaan lain. Dalam pengkajian analisis kinerja keuangan di review

pada data, menghitung, mengukur, menginterpretasikan dan memberi

solusi terhadap keuangan perusahaan pada periode tertentu.

Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari

pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah

a. Mengetahui tingkat likuiditas, likuiditas menunjukan kemampuan

suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus

segera diselesaikan pada saat tagih.

b. Mengetahui tingkat solvabilitas, yang menunjukan kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan

tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka

panjang.

c. Mengetahui rentabilitas atau yang sering disebut profitabilitas. Hal

ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

d. Mengetahui tingkat stabilitas, hal ini menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil. Hal ini diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk

Page 48: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

31

membayar hutang – hutangnya serta membayar beban bunga atas

hutang – hutangnya tepat pada waktunya.

2. Analisis Kinerja Keuangan

Menurut Jumingan (2006:242) kinerja keuangan dapat dinilai

dengan alat anallisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat

dibedakan adalah sebagai berikut :

a. Analisis perbandingan laporan keuanga, merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau

lebih dengan menunjukan perubahan, baik dalam jumlah (absolut)

maupun dalam persentase (relatif).

b. Anaisis tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk

mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukan

kenaikan atau penurunan.

c. Analisis persentase per-komponen (common size), merupakan teknik

analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing –

masing aktiva terhadap keseluruhan total aktiva maupun hutang.

d. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, merupakan teknik

analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal

kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkannya.

e. Analisi sumber dan pengunaan kas, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan pada

suatu periode tertentu.

Page 49: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

32

f. Analisi rasio keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk

mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun

laporan laba rugi, baik secara individu maupun secara simultan.

g. Analisis perubahan laba kotor, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui posisi laba dan sebab terjadinya laba.

h. Analisis break even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui

tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak

mengalami kerugian.

3. Penilaian Kesehatan Bank

Perbankan diwajibkan untuk memelihara tingkat kesehatan

sesuai dengan ketenturan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas

manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek lain serta

kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip kehati – hatian. Bank indonesia

sebagai otoritas yang mengatur dan mengawasi bank mengeluarkan

peraturan Bank Indonesia dalam PBI No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem

penilaian tingkat kesehatan Bank Umum yang telah diperbaharui dalam

surat edaran Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 ketentuan umum

penilaian tingkat kesehatan Bank Umum. Metode penilaian tingkat

keseahatan dengan menggunakan pendekatan risiko (risk-based banking

rating) baik secara individual maupun konsolidasi.

Surat edaran No. 13/24/DPNP/2011, landasan menilai tingkat

kesehatan bank adalah sebagai berikut :

a. Berorientasi Risiko

Page 50: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

33

Penilaian tingkat kesehatan didasarkan pada risiko – risiko bank dan

dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank secara keseluruhan. Hal

ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun

eksternal yang dapat meningkatkan risiko atau mempengaruhi

kinerja keuangan bank pada saat ini dan masa yang akan datang.

Dengan demikian diharapkan mampu mendeteksi secara lebih dini

akar permasalahan, serta mengambil langkah – langkah pencegahan

dan perbaikan secara efektif dan efisien.

b. Proporsionalitas

Penggunaan parameter/indikator dalam tiap faktor penilaian tingkat

kesehatan bank dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dan

kompleksitas usaha bank. Parameter/indikator penilaian tingkat

kesehatan bank dalam surat edaran ini merupakan standar minimum

yang wajib digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank. Namun

demikian, Bank dapat menggunakan parameter/indikator tambahan

yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usahanya dalam

menilai Tingkat Kesehatan Bank sehingga dapat mencerminkan

kondisi Bank dengan lebih baik.

c. Materialitas dan Signifikansi

Bank perlu memperhatikan materialitas atau signifikansi faktor

penilaian Tingkat Kesehatan Bank yaitu Profil Risiko, GCG,

Rentabilitas, dan Permodalan serta signifikansi parameter/ indikator

penilaian pada masingmasing faktor dalam menyimpulkan hasil

penilaian dan menetapkan peringkat faktor. Penentuan materialitas

Page 51: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

34

dan signifikansi tersebut didasarkan pada analisis yang didukung

oleh data dan informasi yang memadai mengenai Risiko dan kinerja

keuangan Bank.

d. Komprehensif dan Terstruktur

Proses penilaian dilakukan secara menyeluruh dan sistematis serta

difokuskan pada permasalahan utama Bank. Analisis dilakukan

secara terintegrasi, yaitu dengan mempertimbangkan keterkaitan

antar Risiko dan antar faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank serta

perusahaan anak yang wajib dikonsolidasikan. Analisis harus

didukung oleh fakta-fakta pokok dan rasio-rasio yang relevan untuk

menunjukkan tingkat, trend, dan tingkat permasalahan yang dihadapi

oleh Bank

Pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2016

tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum pada BAB III pasal 6

disebutkan Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank

secara individu dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based

Bank Rating) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), dengan

cakupan penilaian terhadap faktor - faktor:

a. Profil Risiko (risk profile)

Pada surat edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

34/SEOJK.03/2016 Pedoman Penilaian Profil Risiko untuk

menyusun laporan profil Risiko yang merupakan salah satu hasil

sistem informasi Manajemen Risiko, Bank melakukan penilaian

terhadap hal tersebut dan juga mengavaluasi risiko – risiko yang

Page 52: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

35

terjadi dengan apa yang dijlankan aktivitasnya. Risiko pada seluruh

aktivitas bisnis Bank baik berupa aktivitas bisnis utama maupun

aktivitas penunjang yang mencakup 8 (delapan) Risiko yaitu

Risiko Kredit

Menurut Hardanto (2006:106), mengemukakan bahwa risiko

kredit adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan peluang

gagal memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Dengan kata

lain, risiko kredit adalah risiko karena peminjam tidak

membayar utangnya.

Risiko Pasar

merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan

variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang

dapat merugikan bank (adverse movement). Variabel pasar

adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivasi dari kedua

jenis risiko pasar tersebut, yaitu perubahan harga options.

Risiko Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi liabilitas jangka pendeknya, yaitu liabilitas yang

jatuh tempo kurang dari satu tahun. Untuk membayar berbagai

liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo kurang dari satu

tahun, seperti utang kepada pemasok, utang gaji pegawai, dan

utang pajak tertangguh, perusahaan biasanya menggunakan

asset-aset yang likuid. Sehingga, suatu perusahaan dikatakan

likuid jika asset lancer (likuid) yang dimiliki lebih besar

Page 53: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

36

dibandingkan liabilitas lancer (berjangka pendek). Pada kondisi

itulah perusahaan dikatakan cukup likuid.

Risiko Operasional

merupakan kategori risiko yang sangat penting, mengingat

model bisnis dan produk serta layanan perbankan Bank yang

kini terus tumbuh menjadi lebih kompleks dan beragam. Risiko

atas kesalahan manusia, kegagalan teknologi informasi dan

proses dalam operasional sehari-hari maupun penipuan dan

tindakan ilegal harus diminimalisasi untuk menjaga tetap

berlangsungnya kegiatan operasional.

Risiko Hukum

Yaitu risiko yang timbul yang disebabkan oleh adanya

kelemahan aspek yuridis. Hal ini terjadi karena adanya tuntutan

hukum, lemahnya regulasi, ataupun kelemahan dalam

pengikatan.

Risiko Reputasi

Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat

kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif

terhadap Bank. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam

mengkategorikan sumber Risiko Reputasi bersifat tidak

langsung (below the line) dan bersifat langsung (above the line).

Risiko Stratejik

Risiko strategik berdasarkan PBI ialah risiko yang disebabkan

oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak

Page 54: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

37

tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau

kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.

Risiko Kepatuhan

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-

langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan

bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan

usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan

Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, termasuk sesuai dengan Prinsip Syariah (bagi Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah), serta memastikan

kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank

kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang

berwenang.

Penilaian dilakukan untuk Bank secara individu maupun secara

konsolidasi dengan Perusahaan Anak berdasarkan analisis secara

komprehensif dan terstruktur terhadap:

Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank (inherent risk);

kualitas penerapan Manajemen Risiko, yang mencerminkan

penilaian kecukupan sistem pengendalian Risiko,

b. Good Corporate Governance (CGC)

Pengertian GCG sendiri menurut Pasal 1 angka 6 Peraturan Bank

Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bagi Bank Umum. Disebutkan bahwa good corporate

Page 55: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

38

governance adalah tatakelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip

sebagai berikut

keterbukaan (transparancy)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis,

perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan, mudah

diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan

harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya

masalah yang diamanatkan oleh undang-undang dan peraturan,

tetapi juga informasi lain yang dianggap perlu oleh pemegang

saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya untuk

membentuk keputusan.

akuntabilitas (accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya

secara transparan dan wajar. Dengan demikian, perusahaan

harus dikelola secara benar, terukur dan dalam sedemikian rupa

sehingga sejalan dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya. Accountability merupakan prasyarat untuk

mencapai kinerja yang berkelanjutan.

pertanggungjawaban (responsibility)

Perusahaan harus mematuhi undang-undang dan peraturan dan

memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat dan

lingkungan untuk tujuan menjaga keberlanjutan jangka panjang

dari bisnis dan untuk diakui sebagai warga korporasi yang baik.

Page 56: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

39

independensi (independency)

Untuk mempercepat pelaksanaan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance, perusahaan harus dikelola secara

independen dengan keseimbangan yang tepat dari kekuasaan,

sedemikian rupa bahwa organ tidak ada perusahaan tunggal

saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain

harus ada.

kewajaran (fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus selalu

mempertimbangkan kepentingan pemegang saham dan

pemangku kepentingan lainnya berdasarkan prinsip fairness

Secara umum, fungsi bank syariah sama dengan perbankan

konvensional yakni sebagai lembaga intermediasi (intermediary

institution) yang mengerahkan dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang

membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Karena itu,

prinsipprinsip pokok GCG yang dikembangkan secara umum untuk

sistem perbankan berlaku pula pada bank syariah.

c. Rentabilitas (earnings)

Rentabilitas perbankan salah satunya adalah menggambarkan sejauh

mana keberhasilan bank itu menggunakan dana yang

diinvestasikannya. Untuk mempertahankan suatu tingkat rentabilitas

yang layak, bank harus memperoleh penghasilan yang dapat

menutupi biaya, dan bank tersebut harus berusaha terus

Page 57: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

40

mempertahankan tingkat pendapatan tertentu dengan

memperhitungkan faktor risiko yang dihadapi (Hermawan, 2009).

Earning atau Rentabilitas adalah kemampuan bank dalam

menghasilkan laba. Masyarakat seringkali menjadikan rentabilitas

bank sebagai salah satu faktor preferensi mereka dalam memilih

bank, termasuk bank syariah. Apalagi, besar kecilnya bagi hasil yang

diterima di bank syariah, khususnya bagi nasabah penabung,

ditentukan oleh besar-kecilnya profit yang bisa dihasilkan oleh bank

syariah.

d. Permodalan

Salah satu perangkat yang sangat strategis dalam menopang

kepercayaan itu adalah permodalan yang memadai.Modal

merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan dan

kemajuan bank sekaligus berfungsi sebagai penjaga kepercayaan

masyarakat. Dana modal dapat digunakan untuk pembelian gedung,

tanah, perlengkapan dan sebagainya yang secara langsung tidak

menghasilkan. Selain itu

juga modal dapat digunakan untuk hal-hal yang produktif, yaitu

disalurkan menjadi pembiayaan yang berasal dari modal, hasilnya

tentu saja bagi pemilik modal, tidak dibagikan kepada pemilik dana

lainnya (Antonio, 2004: 146). Secara tradisional, modal

didefenisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik

dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal

Page 58: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

41

didefenisikan sebagai kekayaan bersih (net worth) yaitu selisih

antara nilai buku dari aktiva

dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban (liabilities) (Arifin,

2006:135).

2.1.7. Capital Adequacy Ratio

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang

berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.

Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk

menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai

CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

Capital Adequacy Ratio merupakan salah satu indikator kesehatan

permodalan bank, untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank

untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko

misalnya pembiayaan yang diberikan. Penilaian permodalan merupakan

penilaian terhadap terhadap kecukupan modal bank untuk mengcover risiko

saat ini dan mengantisipasi risiko dimasa mendatang. Sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004

tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, semakin tinggi nilai

Capital Adequacy Ratio menunjukkan semakin sehat bank tersebut (Marzuki,

2012: 83).

Selain itu Capital Adequacy Ratio juga menggambarkan kondisi

perbankan di antaranya: (Daris Purba, 2011:28)

Page 59: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

42

1. Indikasi permodalan apakah telah memadai (adequate) untuk menutup

risiko kerugian yang timbul dari penanaman dana dalam aktiva-aktiva

produktiv karena setiap kerugian akan mengurangi modal. Capital

Adequacy Ratio mengukur kemampuan permodalan bank dalam

mengantisipasi penurunan aktiva dan menutup kemungkinan terjadinya

kerugian dalam pembiayaan. Capital Adequacy Ratio yang tidak

mencerminkan semakin baiknya permodalan karena modal dapat

digunakan untuk menjamin pemberian pembiayaan. Capital Adequacy

Ratio yang rendah mencerminkan bahwa permodalan bank kurang baik

karena bank kurang mampu menutup kemungkinan terjadinya kegagalan

dalam pembiayan.

2. Kemampuan membiayai operasional dan membiayai seluruh aktiva tetap

dan investasi bank. Capital Adequacy Ratio yang tinggi menunjukkan

cukupnya modal untuk melaksanakan kegiatan usahanya dan dapat

melakukan pengembangan bisnis serta ekspansi usaha dengan lebih

aman.

3. Kemampuan bank dalam meningkatkan rentabilitas. Capital Adequacy

Ratio yang tinggi menunjukkan bank tersebut memiliki tingkat modal

yang cukup besar dalam meningkatkan cadangan kas yang dapat

digunakan untuk memperluas pembiayaannya, sehingga akan membuka

peluang yang lebih besar bagi bank untuk meningkatkan rentabilitasnya.

4. Ketahanan dan efisiensi perbankan. Bila Capital Adequacy Ratio rendah,

kemampuan bank untuk survive pada saat mengalami kerugian juga

Page 60: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

43

rendah. Modal sendiri cepat habis untuk menutupi kerugian yang dialami

dan akirnya kelangsungan usaha bank menjadi terganggu.

Agar perbankan dapat berkembang secara sehat dan mampu bersaing

dalam perbankan internasional maka permodalan bank harus senantiasa

mengikuti ukuran yang berlaku secara internasional, yang ditentukan oleh

Banking For Internasional Sattlement (BIS) yaitu Capital Adequacy Ratio

(CAR) sebesar 8%. Tingkat kecukupan modal bank ini dapat diukur dengan

cara:

CAR = Modal dan Cadangan

x 100%

Giro + Deposito + Tabungan

Adapun klasifikasi tingkat Capital Adequacy Ratio menurut Bank

Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Capital Adequacy Ratio

Tingkat CAR Keterangan

8% keatas Sehat

6.4% - 7.9% Kurang Sehat

Dibawah 6.4% Tidak Sehat

Sumber : www.bi.go.id

Menurut Binti Nur Asiyah (2014:69) Penilaian terhadap KPMM

(Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) bank:

1. Pemenuhan KPMM sebesar 8% diberi predikat “sehat” dengan nilai

kredit 81, dan untuk setiap kenaikan 0,1% dari pemenuhan KPMM

sebesar 8% maka nilai kresit ditambah 1 hingga maksimum 100.

Page 61: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

44

2. Pemenuhan KPMM kurang dari 8% sampai 7,5% diberi predikat “kurang

sehat” dengan nilai kredit 65% dan untuk setiap penurunan 0,1% dari

pemenuhan KPMM sebesar 7,9% nilai dikurangi 1 dengan maksimum 0.

Dengan penetapan Capital Adequacy Ratio pada tingkat tertentu

dimaksudkan agar bank memiliki kemampuan modal yang cukup untuk

meredam kemungkinan timbulnya risiko sebagai akibat berkembang atau

meningkatnya ekspansi asset terutama aktiva yang dikategorikan dapat

memberikan hasil dan sekaligus mengandung risiko sebagaimana yang

dikutip oleh Argo Asmoro dalam Hesti Werdaningtyas.

Menurut Hasibuan ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara

mengalikan nilai nominal masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan

bobot risiko dari masing-masing pos aktiva neraca tersebut. ATMR aktiva

administratif dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal rekening

administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masingmasing pos

rekening tersebut (risiko aktiva administratif) (Malayu Hasibuan, 2006:58).

Brigham menyatakan struktur modal merupakan salah satu bagian

yang sangat penting dalam prosespengambilan keputusan keuangan, karena

memiliki hubungan timbal balik terhadap keputusan variabel - variabel

keuangan lainnya

2.1.8. Non Performing Financing

Non Performing Financing (NPF) yang analog dengan Non

Performing Loan (NPL) merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi

Page 62: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

45

bank, semakin kecil Non Performing Loan (NPL), maka semakin kecil pula

resiko kredit yang ditanggung pihak bank.

NPF (Non Performing financing) adalah suatu keadaan di mana

nasabah sudah tidak sanggup lagi membayar sebagian atau seluruh

kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan (Mudrajat &

Suharjonoo, 2002). Non Performing Financing atau pembiayaan bermasalah

atau dalam bank konvensional biasa disebut dengan Non Performing Loan

(NPL) adalah suatu pembiayaan yang mengalami masalah dalam

pengembaliannya bisa dikarenakan faktor eksternal pihak nasabah maupun

internal dari bank itu sendiri (Siamat, 2005).

Pembiyaan – pembiyaan yang kategori kolektibilitasnya masuk

dalam kriteria pembiayaan kurang lancar, pembiayaan diragukan dan

pembiayaan macet (Dendawijaya 2005:68).

Faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah menurut

Mahmoeddin (2010) dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

Adapun faktor-faktor internal di antaranya kebijakan pemberian pembiayaan

yang terlalu ekspansif, penyimpangan pemberian pembiayaan, itikad kurang

baik, pemilik atau pengurus dan pegawai bank, lemahnya sistem admistrasi

dan pengawasan pembiayaan, serta lemahnya sistem informasi pembiayaan.

Sedangkan untuk faktor eksternal antara lain adalah kegagalan usaha debitor,

menurunnya kegiatan ekonomi, pemanfaatan iklim persaingan perbankan

yang tidak sehat oleh debitur dan musibah yang terjadi pada usaha debitur /

kegiatan usahanya.

rumus untuk mencari NPF adalah sebagai berikut:

Page 63: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

46

NPF = Jumlah Pembiayaan Bermasalah

x 100%

Total Pembiayaan

Dengan demikian apabila suatu bank mempunyai Non Performing

Loan (NPL) yang tinggi, menunjukkan bahwa bank tersebut tidak profesional

dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat

resiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan

tingginya NPL yang dihadapi bank.

Tabel 2.1 Kriteria Kesehatan Non Performing Financing

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat NPF < 2%

2 Sehat 2% < NPF < 5%

3 Cukup Sehat 5% < NPF < 8%

4 Kurang Sehat 8% < NPF < 12%

5 Tidak Sehat NPF > 12%

Sumber : Bank Indonesia

2.1.9. Financing to Deposit Ratio

Menurut Muhammad (2005:86) Financing to Deposit Ratio (FDR)

adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan

dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank.

Rasio FDR atau yang disebut dengan Loan to Deposit Ratio (LDR)

pada bank konvensional ini menyatakan kemampuan bank dalam membayar

kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit

yang diberikan sebagai sumber likuditasnya, atau dengan kata lain seberapa

jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban bank

untuk segera memenuhi permintaan deposan yang hendak menarik kembali

Page 64: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

47

dananya yang telah disalurkan oleh bank berupa kredit. Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut:

Financing to Deposit Ratio akan menunjukan tingkat kemampuan

bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang

bersangkutan. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sampai sejauh mana

dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga. Maka ketika semakin

tinggi angka rasio pada suatu bank, dapat digambarkan bank tersebut kurang

likuid dibandingkan apabila angka rasionya rendah. (Muhammad, 2005:74)

Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat pula digunakan untuk

menilai strategi suatu bank. Manajemen bank konservatif biasanya cenderung

memiliki nilai yang relatif rendah. Sebaliknya bila Financing to Deposit

Ratio melebihi batas toleransi dapat dikatakan manajemen bank yang

bersangkutan sangat ekspansif atau agresif. Dalam hal ini dapat diisyaratkan

apakah dapat ekspansi dalam pembiayaan atau sebaliknya.

(Slamet Riyadi, 2004:146) Dalam tata cara penilaian tingkat

kesehatan bank syariah, berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No

26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, besarnya Financing to Deposit Ratio

ditetapkan oleh Bank Indonesia telah menetukan ketetapan sebagai berikut :

1. Untuk rasio FDR sebesar 110% atau lebih diberi nilai kredit 0, artinya

likuiditas bank tersebut dinilai tidak sehat.

2. Untuk rasio FDR dibawah 110% diberi nilai kredit 110%, artinya

likuiditas bank tersebut dinilai sehat.

Adapun untuk rumus tingkat Financing Deposit Ratio :

Page 65: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

48

FDR = Total Pembiayaan

x 100%

Total Dana Pihak Ketiga

Jika rasio FDR bank berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia, maka laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat

(dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif).

Dengan meningkatnya laba, maka Return on Asset (ROA) juga akan

meningkat, karena laba merupakan komponen yang membentuk Return on

Asset (ROA).

Tabel 2.3. Kriteria Financing Deposit Ratio

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat FDR < 75%

2 Sehat 75% < FDR < 85%

3 Cukup Sehat 85% < FDR < 100%

4 Kurang Sehat 100% < FDR < 120%

5 Tidak Sehat FDR > 120%

Sumber : Bank Indonesia

2.1.10. Return On Asset

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal

dari aktivitas investasi. Atau dengan kata lain, ROA adalah indikator suatu

unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit

usaha tersebut. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut

dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset

Page 66: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

49

ROA dapat membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik

akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi penggunaan modal

yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi

keadaan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan

terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan

strategi. Laba merupakan tujuan utama yang ingin dicapai dalam sebuah

usaha, termasuk juga bagi usaha perbankan. Alasan dari pencapaian laba

perbankan tersebut dapat berupa kecukupan dalam memenuhi kewajiban

terhadap pemegang saham, penilaian atas kinerja pimpinan, dan

meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya. Laba yang

tinggi membuat bank mendapat kepercayaan dari masyarakat yang

memungkinkan bank untuk menghimpun modal yang lebih banyak sehingga

bank memperoleh kesempatan meminjamkan dengan lebih luas. (Simorangkir

: 2004)

Return On Asset (ROA) juga digunakan untuk menilai sejauh mana

investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian

keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut

sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditetapkan.

Besarnya nilai Return On Assets dapat dihitung dengan rumus

berikut ini

ROA = Laba Setelah Pajak

x 100%

Total asset

Page 67: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

50

Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset

dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini meningkatkan daya tarik

perusahaan kepada investor. Menjadikan perusahaan tersebut semakin

diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau deviden yang besar.

Hal ini juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di

pasar modal.

Perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara perhitungan

berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teroritis, laba yang

perhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam pengukuran oleh

Bank Indonesia laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak. Bank

Indonesia dalam mengukur tingkat ROA berdasarkan kriteria penilaian

berikut.

Tabel 2.4 Kriteria Return On Asset

Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sangat Sehat ROA > 1.5%

2 Sehat 1.25% < ROA < 1.5%

3 Cukup Sehat 0.5% < ROA < 1.25%

4 Kurang Sehat 0% < ROA < 0.5%

5 Tidak Sehat ROA < 0%

Sumber : Bank Indonesia

2.1.11. Pengaruh CAR Terhadap ROA

CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah

seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri bank,

disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank

Dendawijaya (2009:121). Jika nilai CAR tinggi yaitu sesuai dengan ketentuan

Page 68: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

51

BI sebesar 8% berarti bank tersebut dapat leluasa menempatkan dananya

kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan, keadaan yang

menguntungkan tersebut akan memberikan kontribusi bank dalam

peningkatan profitabilitas

Ningsukma Hakiim dan Haqiqi Rafsanjani (2016) mengatakan CAR

tidak berpengaruh terhadap ROA disebabkan karena bank-bank yang

beroperasi tidak mengoptimalkan modal yang ada, hal ini terjadi karena

peraturan Bank Indonesia yang mensyaratkan CAR minimal 8%

mengakibatkan bank-bank selalu berusaha menjaga agar CAR yang

dimilikinya selalu berusaha menjaga agar CAR yang dimilikinya sesuai

ketentuan.

2.1.12. Pengaruh NPF Terhadap ROA

Resiko pembiayaan yang diterima bank merupakan salah satu resiko

usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali pinjaman yang

diberikan atau investasi yang sedang dilakukan oleh pihak bank (Muhammad,

2005:359). Dendawijaya (2009:82) mengemukakan dampak dari keberadaan

Non Performing Financing (NPF) yang tidak wajar salah satunya adalah

hilangnya kesempatan memperoleh income (pendapatan) dari kredit yang

diberikan, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi

profitabilitas. Jadi semakin rendah NPF maka profitabilitas semakin

meningkat karena semakin kecil resiko kredit yang ditanggung oleh bank.

Sebaliknya, semakin tinggi NPF maka profitabilitas akan semakin rendah

karena hilangnya kesempatan bank dalam memperoleh laba.

Page 69: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

52

Sholihah dan Sriyana (2014) menyimpulkan bahwa NPF

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA Bank Syariah yang

mengartikan bahwa apabila NPF turun maka ROA yang akan diperolah bank

syariah akan meningkat.

2.1.13. Pengaruh FDR Terhadap ROA

Financing to deposit ratio (FDR) adalah rasio antara seluruh jumlah

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank

(Dendawijaya, 2009). Rasio ini menggambarkan kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin

besar pembiayaan maka pendapatan yang diperoleh juga akan naik, karena

pendapatan naik secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan. Tetapi

apabila rasio FDR rendah maka berarti pendapatan yang diperoleh bank juga

rendah.

Rafelia dan Ardiyanto (2013) menunjukan bahwa FDR berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ROE. Nilai positif yang ditunjukan FDR

memberi pengertian bahwa semakin besar FDR makan akan menunjukan

semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya, sehingga hal ini

akan meningkatkan ROE bank.

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.5 Peneliti Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Page 70: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

53

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

1 Rida Rahim

(2008)

Analisa

Efisiensi

Operasional

terhadap

Profitabilitas

pada Bank

Umum Syariah

dan Unit

Syariah (Studi

Kasus BSM

dan BNI

Syariah)

Hasil penelitian dengan

menggunakan uji t-

statistik bahwa pada

BSM variabel CAR

berpengaruh positif

terhadap profitabilitas

dan variabel BOPO dan

NPL berpengaruh positif

terhadap profitabilitas.

Sedangkan FDR tidak

berpengaruh pada

profitabilitas. Hasil

penelitian pada BNI yaitu

CAR berpengaruh positif

dan FDR, BOPO, NPL

berpengaruh negatif

terhadap

profitabilitas.Berdasarkan

uji F-statistik pada kedua

bank yaitu semua

variable independen

secara bersama-sama

mempengaruhi variabel

dependen.

Menggunakan

variabel yang

sama yaitu

FDR dan CAR

terhadap

Profitabilitas

Di periode

yang berbeda

dan populasi

sampel yang

digunakan

seluruh Bank

Syariah

2 Dhika Rahma

Dewi (2010)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Profitabilitas

Bank Syariah

di Indonesia

2005-2008

Hasil penelitian adalah

hasil uji hipotesis Capital

Adequacy Ratio (CAR)

tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA

pada Bank Syariah di

Indonesia, Financing to

Deposit Ratio (FDR)

tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA

pada Bank Syariah di

Indonesia, Non

Performing Financing

(NPF) berpengaruh

signifikan negatif

terhadap ROA pada Bank

Syariah di Indonesia,

Rasio Efisiensi

Operasional (REO)

berpengaruh signifikan

negatif terhadap ROA

Menggunakan

variabel yang

sama yaitu

CAR, FDR,

NPF terhadap

Profitabilitas

Peneliti Dhika

Rahma

menambahkan

variabel ROE

terhadap

Profitabilitas

dan pada perioe

yang berbeda

Page 71: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

54

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

pada Bank Syariah di

Indonesia.

3 Muh.Sabir dkk

(2012)

Pengaruh rasio

kesehatan

bank terhadap

kinerja

keuangan bank

umum syariah

dan bank

konvensional

di Indonesia

Hasilnya dapat

disimpulkan bahwa CAR

tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA,

BOPO berpengaruh

negatif dan siginifikan

terhadap ROA, NOM

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA,

NPF tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA,

FDR berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

ROA pada bank umum

syariah di Indonesia.

CAR berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

ROA, BOPO tidak

berpengaruh terhadap

ROA, NIM berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROA, NPL

berpengaruh negative dan

signifikan terhadap ROA,

LDR berpengaruh

Negatif dan signifikan

terhadap ROA pada bank

umum konvensional di

Indonesia.

Menggunakan

variabel yang

sama yaitu

CAR, FDR,

NPF terhadap

profitabilitas

Peneliti Muh

Sabir

mengkomparasi

terhadap Bank

Syariah dan

Bank

Konvensional

dan adanya

variabel BOPO

dan NIM

4 Ishmah Wati

(2012)

Analisis

Pengaruh

Efisiensi

Operasional

Terhadap

Kinerja

Profitabilitas

pada Sektor

Perbankan

Syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

CAR dan BOPO

memiliki negatif dan

berpengaruh signifikan

terhadap ROE. FDR

memiliki pengaruh

negatif terhadap ROE,

tapi ternyata tidak secara

signifikan mempengaruhi

Menggunakan

variabel CAR,

FDR, NPF

terhadap

Profitabilitas

Di periode

yang berbeda

dan

profitabillitas

yang digunakan

adalah ROE

Page 72: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

55

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

ROE. Sementara itu,

NPF memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROE

5 Edhi Satrio

Wibowo

(2013)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

keuntungan

bank islam

(2008-2011)

Hasil penelitian ini

adalah CAR berpengaruh

signifikan terhadap ROA,

BOPO berpengaruh

negative terhadap ROA,

NPF tidak signifikan

terhadap ROA, Inflasi

berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

Menggunakan

variabel yang

sama yaitu

CAR, NPF

terhadap

Profitabilitas

Dalam periode

yang berbeda

6 Thyas Rafelia

dan Moh Didik

Ardiyanto

(2013)

Pengaruh

CAR, FDR,

NPF, dan

BOPO

Terhadap ROE

Bank Syariah

Mandiri

Hasil penelitian ini

menunjukkan CAR,

FDR, NPF, dan BOPO

berpengaruh terhadap

ROE. Ada dua variabel

yang signifikan efek

positif pada ROE, FDR

dan NPF. Variabel

lainnya memiliki

pengaruh negatif yang

signifikan BOPO,

sedangkan CAR negatif

namun tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROE.

Sama

menggunakan

variabel CAR,

FDR, NPF

terhadap

Profitabilitas

Menggunakan

profitabilitas

yang berbeda

yaitu ROA dan

di periode yang

berbeda

7 Prasanjaya, A.

A., &

Ramantha, I.

W. (2013)

Pengaruh rasio

CAR, BOPO,

LDR dan

Ukuran

Perusahaan

terhadap

Profitabilitas

Bank di BEI

Hasil yang didapat dari

penelitian terdahulu yaitu

uji F memperlihatkan

bahwa rasio CAR,

BOPO, LDR dan Ukuran

Perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas. untuk hasil

uji t, menunjukkan LDR

dan BOPO berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas, serta CAR

dan Ukuran Perusahaan

menunjukkan tidak

berpengaruh signifikan

Sama pada

rasio keuangan

terhadap

Profitabilitas

Peneliti

menggunakan

populasi sampe

pada Bank

Syariah dan

periode yang

berbeda

Page 73: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

56

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

terhadap Profitabilitas.

8 Khoirunissa

Firdhausy

Habibie dan

Waseso Segoro

(2014)

Factors

Influencing

The

Profitability

Of PT. Bank

Syariah

Mandiri In

2009 – 2013

The results of this study,

it was determined that,

partially, only CAR,

FDR, NPF, and Inflation

significantly influenced

ROA. BI Rate was not a

significant influence to

ROA. The hypothesis test

also showed that,

simultaneously, the

independent variables

significantly influenced

Menggunakan

variabel yang

sama pengaruh

terhadap

profitabilitas

Bank Syariah

Populasi

Sampel yang

digunakan

peneliti seluruh

Bank Syariah

di Indonesia

dan periode

yang berbeda

9 Didin Ambris

Diknawati

(2014)

Analisis

Pengaruh

CAR, NPF,

FDR, Dan

BOPO

Terhadap

Profitabilitas

Bank Umum

Syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

CAR (X1) signifikan

mempengaruhi

profitabilitas ROA (Y)

Bank Syariah karena

jumlahnya mencapai

3,235 dengan tingkat

signifikan 0,003. NPF

(X2) berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas ROA (Y)

Bank Syariah karena t

hitung 2,636 dengan

tingkat signifikan 0,013.

FDR (X3) berpengaruh

signifikan terhadap

Profitabilitas ROA (Y)

Bank Syariah karena

angka t hitung adalah -

2,578 dengan tingkat

signifikansi 0,016. BOPO

(X4) berpengaruh

signifikan

Variabel yang

sama yaitu

CAR, FDR,

NPF terhadap

Profitabilitas

dan Populasi

Sampel

Seluruh Bank

Umum Syariah

Pada periode

yang berbeda

pada peneliti

terdahulu

10 Nikmatus

Sholihah dan

Jaka Sriyana

(2014)

Profitabilitas

Bank Syariah

pada Kondisi

Biaya

Operasional

Tinggi

Hasil penelitian

menunjukan bahwa CAR

dan FDR tidak

berpengaruh secara

signifikan terhadap ROA

sedangkan Beban

Operasional terhadap

Pendapatan Operasional,

Menggunakan

variabel yang

sama yaitu

CAR, FDR,

NPF terhapa

Profitabilitas

Bank Umum

Syariah

Pada periode

yang berbeda

pada penelitian

ini

Page 74: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

57

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

NPF dan NIM

berpengaruh secara

signifikan terhadap ROA

pada bank syariah

11 Rida Hermina

dan Edy

Suprianto

(2014)

Analisis

Pengaruh

CAR, NPL,

LDR, dan

BOPO

Terhadap

Profitabilitas

(ROE) pada

Bank Umum

Syariah

Hasil penelitian

menunjukan bahwa

variabel independen

yang mempengaruhi

profitabilitas (ROE)

adalah BOPO sedangkan

CAR, LDR, NPL tidak

berpengaruh terhadap

profitabilitas (ROE)

Menggunakan

variabel yang

sama pada

CAR, FDR,

NPF terhadap

Profitabilitas

Profitabilitas

yang digunakan

pada peneli

adalah ROA

dan pada

periode yang

berbeda

12 Riyadi, S., &

Yulianto, A.

(2014)

Pengaruh dari

pembiayaan

bagi hasil,

pembiayaan

jual beli, FDR

dan NPF

terhadap

profitabilitas

pada Bank

Umum Syariah

di Indonesia

Hasil yang didapat dari

penelitian terdahulu yaitu

menunjukkan bahwa

adanya pengaruh negatif

dari pembiayaan bagi

hasil terhadap

profitabilitas,

pembiayaan jual beli dan

NPF tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas

dan adanya pengaruh

positif FDR terhadap

profitabilitas.

Sama

menggunakan

variabel yaitu

FDR dan NPF

terhadap

Profitabilitas

Pada peneliti

terdahulu

hanya

menggunakan

dua variabel

dan pada

periode yang

berbeda

13 Dewi, K. A.

K., Sinarwati,

N. K.,

Darmawan, N.

A. S., & SE, A.

(2014)

Pengaruh dari

capital

adequacy ratio

(CAR), loan to

deposit ratio

(LDR), dan

perbandingan

biaya

operasional

dengan

pendapatan

operasional

(BOPO)

terhadap return

on assets

(ROA) Bank

Umum yang

terdaftar di

BEI

Hasil yang didapat pada

penelitian terdahulu yaitu

CAR, LDR, dan BOPO

tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap

ROA serta CAR, LDR,

dan BOPO secara

bersama-sama memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap ROA.

Menggunakan

variabel yang

sama CAR,

FDR pada

Profitabilitas

Bank

Menggunakan

populasi

sampel yang

berbeda yaitu

Bank Umum

Syariah dan

pada periode

yang berbeda

14 Shinta Amalina The The findings reveal that Dengan Dari periode

Page 75: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

58

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Hazrati Havidz

dan Chandra

Setiawan

(2015)

Determinants

Of Roa

(Return On

Assets) Of Full

Fledged

Islamic Banks

In Indonesia

Financing to Deposit

Ratio (FDR), Debt to

Total Assets Ratio,

Capital Adequacy Ratio

(CAR), Size and

Operational Efficiency

Ratio (OER) have

significant effect

simultaneously towards

ROA. Partially, FDR,

DTAR, and CAR have

positive effect and

significant towards ROA,

while size and OER have

negative effect and

significant towards

ROA.Size is the highest

coefficient among the

determinant variables,

while FDR is the weakest

coefficient that effect

ROA in the fullfledged

Islamic banks in

Indonesia

variabel yang

sama yaitu

CAR, FDR,

terhadap

Profitabilitas

Bank Syariah

yang berbeda

15 Okky Paulin

dan Sudarso

Kaderi

Wiryono

(2015)

Determinants

Of Islamic

Bank’s

Profitability In

Indonesia For

2009 – 2013

The result indicated that

NPF, BOPO, NIM, FDR,

PPAP Compliance, NPA,

EA, and LIQD give

significant effect

simultaneously to ROA

as profitability ratio of

Islamic banks in

Indonesia. Then partially,

NIM and PPAP

Compliance give

significant positive effect

to ROA, whereas BOPO

has negatively significant

influence to ROA. And

other ratios, which are

NPF, FDR, NPA, EA,

and LIQD, have no

significant

effect on profitability of

Islamic banks in

Indonesia. Based on R‐square value, the effect

Dalam variabel

yang dama

yaitu NPF dan

FDR terhadap

Profitabilitas

Pada periode

yang berbeda

dan tanpa

variabel CAR

Page 76: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

59

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Of those independent

variables to ROA is

91.7%, so 8.3% residue

is influenced by other

variables outside this

research. Based on that

result, Islamic banks in

Indonesia should increase

the assets quality (PPAP

Compliance), profit

sharing income (NIM),

and operational

efficiency (BOPO)

16 Widyaningrum,

L., &

Septiarini, D.

F. (2015)

Pengaruh

CAR, NPF,

FDR, dan

OER terhadap

ROA

Hasil yang didapat dari

penelitian tersebut yaitu

Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing

Financing (NPF),

Financing to Deposit

Ratio (FDR) dan

Operational Effeciency

Ratio (OER) berpengaruh

secara simultan terhadap

Return On Asset (ROA)

BPRS di Indonesia serta

CAR, NPF, dan FDR

secara parsial

berpengaruh tidak

signifikan terhadap ROA

BPRS di Indonesia.

Sedangkan OER, secara

parsial berpengaruh

signifikan terhadap

Return On Asset (ROA)

BPRS di Indonesia.

Persamaan

pada CAR,

FDR, NPF

terhadap

Profitabilitas

Peneliti

terdahulu

menggunakan

salah satunya

variabel OER

dan populasi

sampel pada

BPRS di

Indonesia

17 Ningsukma

Hakiim dan

Haqiqi

Rafsanjani

(2016)

Pengaruh

Internal

Capital

Adequency

Ratio (CAR),

Financing To

Deposit Ratio

(FDR), dan

Biaya

Dari hasil pengamatan

Dan analisis data yang

telah dilakukan,

kesimpulan pada

penelitian ini adalah

CAR, FDR, dan BOPO

terhadap ROA yang

merupakan indikator

Pada variabel

yang sama

yaitu CAR,

FDR pada

Profitabilitas

Periode yang

berbeda dan

tidak adanya

variabel NPF

Page 77: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

60

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Operasional

Per

Pendapatan

Operasional

(BOPO) dalam

Peningkatan

Profitabilitas

Industri Bank

Syariah di

Indonesia

kesehatan Bank untuk

mengukur

profitabilitasnya

memiliki hubungan yang

tinggi. CAR secara

parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap

profitabilitas. Variabel

FDR secara parsial

berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap

profitabilitas. Berbeda

lagi dengan BOPO yang

secara parsial

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA

18 Farashita Aulia

dan Prasetiono

(2016)

Pengaruh

CAR, FDR,

NPF, dan

BOPO

Terhadap

Profitabilitas

(Return on

Equity)

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

CAR dan BOPO

memilikin pengaruh

negatif dan signifikan

terhadap ROE. FDR

memiliki pengaruh

negatif terhadap ROE,

tapi ternyata tidak secara

signifikan mempengaruhi

ROE. Sementara itu,

NPF memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap ROE

Pada variabel

yang sama

yaitu CAR,

FDR, NPF

pada

Profitabilitas

Profitabilitas

yang digunakan

merujuk pada

Return On

Equity

19 Sofyan Febby

Henny Saputri

dan Hening

Widi Oetomo

(2016)

Pengaruh

CAR, BOPO,

NPL, dan FDR

Terhadap ROE

Pada Bank

Devisa

Hasil pengujian dari

penelitian menunjukkan

variabel CAR

berpengaruh positif

signifikan terhadap ROE,

BOPO berpengaruh

negatif signifikan

terhadap ROE, NPL

berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROE,

LDR berpengaruh positif

terhadap ROE pada Bank

Menggunakan

rasio keuangan

atau variabel

yang sama

yaitu CAR,

FDR, NPF

Namun pada

perbankan

konvensional

Page 78: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

61

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan

Devisa yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Serta BOPO memiliki

pengaruh yang dominan

terhadap ROE

20 Lemiyana dan

Erdah Litriani

(2016)

Pengaruh NPF,

FDR, BOPO

Terhadap

Return On

Asset (ROA)

Pada Bank

Umum Syariah

Variabel Non Performing

Financing (NPF) dan

Financing to Deposit

Ratio (FDR), tidak ada

pengaruh terhadap

Return On Asset (ROA).

Sedangkan variabel

Biaya Operasional

terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO)

berpengaruh negatif

terhadap Return On

Asset (ROA).

Untuk variabel

yang

digunakan

yaitu FDR dan

NPF pada

Profitabilitas

Tidak ada rasio

keuangan CAR

dan pada

periode yang

berbeda

21 Barjoyai

Bardai (2017)

Profitability of

Islamic Banks:

Case of

Malaysia

(2017)

hasilnya menunjukkan

ada tidak ada hubungan

yang signifikan antara

profitabilitas EPS dengan

semua variabel

independent dan untuk

CAR tidak ada hubungan

yang signifikan antara

profitabilitas CAR

dengan semua variabel

independen pada level

signifikan 5%. Untuk

BIMB

Menggunakan

rasio keuangan

CAR pada

Profitabilitas

Pada populasi

sampel yang

berbeda yaitu

pada Bank

Syariah di

Indonesia

22 Wahyu Intan

Kusumastuti1

and Azhar

Alam (2019)

Pengaruh

CAR, BOPO

dan NPF

terhadap

profitabilitas

bank umum

syariah 2015 -

2017

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

variabel BOPO memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap ROA. Di sisi

lain variabel CAR dan

NPF tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

2.3. Kerangka Berpikir

Page 79: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

62

Pada sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui alur penelitian maka

kerangka berpikit pada sebuah pengaruh kecukupan modal dan penyaluran

pembiayaan terhadap profitabilitas pada Bank Syariah di Indonesia adalah

sebagai berikut :

2.4. Hipotesis

Dari penjelasan kerangka berpikir diatas dan paradigma penelitian

sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang diajukan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bank Umum Syariah

Laporan Keuangan Bank

Umum Syariah Periode 2011 - 2018

Rasio Kinerja Keuangan

CAR FDR NPF

ROA

Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Berganda

Uji Normalitas Uji Hipotesis

Multikoloneritas Uji T-Statistik (Parsial)

Uji Heteroskedesitas Uji F-Statistik (Simultan)

Uji Auto Korelasi Uji R2 Koefisien Determinasi

Hasil dan Interpretasi

Kesimpulan dan Saran

Page 80: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

63

1. H0 : Capital Adequacy Ratio sebagai variabel independen

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

2. H1 : Capital Adequacy Ratio sebagai variabel independen tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

3. H0 : Financing Deposit Ratio sebagai variabel independen

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

4. H1 : Financing Deposit Ratio sebagai variabel independen tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

5. H0 : Non Performing Financing sebagai variabel independen

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

6. H1 : Non Performing Financing sebagai variabel independen tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

Page 81: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

64

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengguakan metode kuantitatif, karena penelitian ini lebih

menitik beratkan pada hipotesis, hipotesis itu selanjutnya di uji melalui

pengumpulan data lapangan. Data yang digunakan harus random, sehingga

kesimpulan hasil penelitian dapat di generalisasikan pada populasi diman sampel

tersebut di ambil. (Sugiyono, 2010:8)

Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui

hubungan sebab akibat. Untuk menganalisis hubungan pengaruh kecukupan

modal dan penyaluran pembiayaan terhadap kinerja Bank Syariah.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019 hingga selesai dan tempat

penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) melalui website resmi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan (OJK).

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah

dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan di amati atau di teliti

populasi di bedakan menjadi dua, yakni populasi finit dan infinit. Populasi

Page 82: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

65

finit adalah suatu populasi yang jumlah anggota populasi secara pasti dapat

diketahui, sedangkan populasoi infinit adalah suatu populasi yang jumlah

anggota populasinya tidak dapat dihitung secara pasti (Supardi, 2005:101)

Populasi dalam penelitian ini meliputi informasi laporan keuangan

Bank Syariah yang terdapat di laporan keuangan yang diterbitkan oleh OJK

dan Bank Indonesia.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populsi benar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populai, misal karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil

dari populasi itu. Apa yang di pelajari dari sampel itu kesimpulanya akan

dapat diberlakukan untuk populasi. sehingga sampel yang di ambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2010:81).

Dari penelitian ini Sampel yang digunakan adalah capital adequacy

ratio, financing deposit ratio, non performing financing dan return on asset

pada Bank Umum Syariah

3.4. Variabel Penelitian

Penelitian yang dilakukan adapun variabel – variabel yang telah

dijabarkan diatas. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Variabel bebas / independent (X) : merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab timbulnya variabel terikat. X1 (Capital Adequacy Ratio),

X2 (Financing Deposit Ratio), X

3 (Non Performing Financing).

Page 83: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

66

2. Variabel terikat / dependen (Y) : merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel bebas / independent. Y (Return On

Asset).

3.5. Definisi Operasional

1. Capital Adequacy Ratio

Rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang

kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva

produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu

membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup

besar bagi profitabilitas.

2. Financing Deposit Ratio

Rasio FDR atau yang disebut dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada bank

konvensional ini menyatakan kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang

diberikan sebagai sumber likuditasnya, atau dengan kata lain seberapa jauh

pemberian kredit kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban bank untuk

segera memenuhi permintaan deposan yang hendak menarik kembali dananya

yang telah disalurkan oleh bank berupa kredit.

3. Non Performing Financing

Non Performing Financing (NPF) yang analog dengan Non Performing Loan

(NPL) merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi bank, semakin

Page 84: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

67

kecil Non Performing Loan (NPL), maka semakin kecil pula resiko kredit

yang ditanggung pihak bank.

4. Kinerja Bank

Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset

dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan

meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik

perusahaan menjadikan perusahaan tersebut semakin diminati oleh investor,

karena tingkat pengembalian atau deviden akan semakin besar. Hal ini juga

akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal

yang akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap

harga saham perusahaan. Angka ROA dapat dikatakan baik apabila > 2%.

3.6. Data dan Sumber Data

data yang digunakan oleh peneliti adalah laporan keuangan tahunan

untuk Bank Umum Syariah periode 2011 – 2018.

Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari buku, jurnal, website

resmi bank Indonesia yang menjadi sumber data dan literatur dalam melakukan

penelitian ini.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data penelitian secara terperinci dan baik, maka

peneliti menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Studi Lapangan

Page 85: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

68

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang di keluarkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan penelitian ini seperti

data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan OJK melalui website

resminya dan laman yang bisa di akses.

2. Dokumenter

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumentasi,

seperti jurnal, buku, dan website resmi Bank Indonesia daan OJK. Data yang

dikumpulkan adalah data-data bulanan dari laporan keuangan Bank Syariah.

3.8. Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Modal regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Metrode yang digunakan untuk menguji normalitas

adalah dengan menggunakan normal probability plots. Pada prinsipnya

normalitas dapat di deteksi dengan melihat penyebaran data, (titik), pada

sumbu diagonal pada grafik. Adapaun dasar pengambilan keputusan atau

kesimpulan yaitu:

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas

Page 86: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

69

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

garis diagonal tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak menunjukan distribusi normal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan output normal probability plots menunjukan

berdistribusi normal, karena garis (titik-titik) mengikuti garis diagonal

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas . Model

regresiyang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel

tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang

nilai korelasi antar sesame variabel bebas sama dengan nol. Multikolinier

adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Untuk

menguji adanya multikolinearitas dalam suatu model regresi salah

satunya adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas

manakah yang dijelaskan oleh variabel lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya

kolinearitas yang tinggi. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila

nilai tolerance > 0,1 atau sama dengan nilai, VIF < 10 berarti tidak ada

multikolinearitas antar variabel dalam model regresi.

Page 87: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

70

3. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedatisitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi

ketidaksamaan varian dari residual dan model regresi. Model regresi

yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

Heterskedastisitas menyebabkan penaksir tidak efisien dan nilai koefisien

determinasi akan menjadi sangat tinggi. Untuk menentukan

heteroskedastisitas di bantu dengan program spss, sedangkan uji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

scatterplot regresi. Dan hasil output dari uji heteroskedastisitas pada

penelitian ini di ketahui bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang

tidak jelas di bawah dan di atas angka nol pada sumbu Y maka pada hasil

penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi diguakan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pada periode t-1 (sebelumnya). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi, yaitu dengan menggunakan metode grafik, metode

Durbin Wastion, metode van herman, dan metode runtest. Untuk

mengetahui ada tidaknya autokorelasi digunakan metode Durbin waston

dengan ketentuan sebagai berikut:

Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi

Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative

Page 88: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

71

3.8.2. Regresi linear berganda

Analisis regresi linier berganda merupakan alat atau cara yang

digunakan untuk menganalisis dan mengetahui tingkat signifikan dan variabel

mana yang sangat berpengaruh terhadap variabel terikat, dalam penelitian ini

yaitu variabel CAR, FDR, NPF. Dengan metode ini dapat diketahui besarnya

hubungan antara X1 dengan Y, X

2 dengan Y, X

3 dengan Y dan untuk mencari

besarnya X1, X

2, X

3, terhadap Y secara bersama-sama. Regresi linier

berganda merupakan alat ukur untuk mengetahui pertautan antara variabel

terikat (Y) dengan beberapa variabel bebas (X) secara serempak dengan

menggunakan perhitungan melalui program Statistik. Adapun model

persamaan regresi berganda dapatdituliskan sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 +b3X3+ E

Dimana:

α= Konstanta Y

b1, b2, b3, = Koefisien regresi Y

Y = Kinerja Bank

X1 = Capital Adequacy Ratio

X2 = Financing Deposit Ratio

X3= Non Performing Financing

E = Std. Error

1. Pengujian hipotesis

a. Uji T-Statistik (Parsial)

Uji T-statistik merupakan suatu uji hipotesis terhadap koefisien

regresi parsial yang digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing

Page 89: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

72

variabel bebas secara individu terhadap variabel terikatnya. Pengujian t-

statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas (uji p-value).

Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkatsignifikansi α sebesar

5% atau 0.05 yang telah ditetapkan (berada pada H0 daerah diterima atau

H1 ditolak), maka koefisien dalam,model signifikan untuk digunakan.

b. Uji F-Statistik (Simultan)

Uji F-statistik ini digunakan untuk menentukan signifikan atau

tidaknya suatu variabel bebas secara simultan dalam mempengaruhi

variabel terikatnya. Pengujian F-statistik dapat dilakukan dengan melihat

nilai probabilitas (uji p-value). Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikansi α sebesar 5% atau 0.05 yang telah ditetapkan (berada

pada daerah H1 diterima atau H0 ditolak), maka variasi dari model

regresi dapat menerangkan variasi dari variabel terikat (signifikan).

Page 90: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

73

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pertumbuhan keuangan syariah belum dapat mengimbangi pertumbuhan

keuangan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari pangsa pasar (market share)

keuangan syariah yang secara keseluruhan masih di bawah 5%. Namun apabila

dilihat dari setiap jenis produk syariah, hingga akhir Desember 2016, terdapat

beberapa produk syariah yang market share-nya di atas 5%, antara lain aset

perbankan syariah sebesar 5,33% dari seluruh aset perbankan, sukuk negara yang

mencapai 14,82% dari total surat berharga negara yang beredar, lembaga

pembiayaan syariah sebesar 7,24% dari total pembiayaan, lembaga jasa keuangan

syariah khusus sebesar 9,93%, dan lembaga keuangan mikro syariah sebesar

22,26%. Sementara itu, produk syariah yang pangsa pasarnya masih di bawah 5%,

antara lain sukuk korporasi yang beredar sebesar 3,99% dari seluruh nilai sukuk

dan obligasi korporasi, nilai aktiva bersih reksa dana syariah sebesar 4,40% dari

total nilai aktiva bersih reksa dana, dan asuransi syariah sebesar 3,44%. Selain

produk keuangan di atas, saham emiten dan perusahaan publik yang memenuhi

kriteria sebagai saham syariah mencapai 55,13% dari kapitalisasi pasar saham

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Angka-angka tersebut di atas menunjukkan bahwa keuangan syariah

Indonesia masih perlu terus dikembangkan sehingga dapat mengimbangi

pertumbuhan keuangan konvensional dalam rangka membesarkan industri

keuangan secara keseluruhan.

Page 91: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

74

4.2. Data Sampel

Pada tahun 2011 dimana dari laporan Bank Indonesia terdapat 11 Bank

umum Syariah dan ada 23 unit usaha Syariah. Berkembangnya bank Syariah pada

tahun itu terjadi 2 bank yang spin off dari unit usaha Syariah menjadi bank umum

Syariah. Untuk melakukan penelitian ini peneliti menggunakan data sampel

dengan bank umum Syariah yang ada dari tahun 2011.

Untuk bank umum Syariah dari tahun 2011 tersebut ada 11 adalah

Tabel 4.1. Nama Bank Umum Syariah

N

o

Nama Bank

1 Bank BCA Syariah

2 Bank BNI Syariah

3 Bank BRI Syariah

4 Bank Mandiri Syariah

5 Bank Bukopin Syariah

6 Bank Maybank Syariah

7 Bank Mega Syariah

8 Bank Muamalat

9 Bank Panin Syariah

1

0

Bank Victoria Syariah

1

1

Bank Jabar Banten Syariah

Page 92: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

75

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat porisitivisme, metode ini sebagai metode ilmiah karena telah

memenuhi kaidah – kaidah ilmiah yang konkrit/empiris, obyektif, terukur,

rasional dan sistematis. Metode ini dinamakan kuantitatif karena data penelitian

berupa angka – angka dan analisis statistik (Sugiyono, 2016:39).

Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder menggunakan

laporan keuangan tahunan (annual report) Bank Umum Syariah. Analisis data

bersifat kuantitatif / statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2016:39).

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan pengujian terhadap pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen, untuk itu peneliti akan meninjau

mengenai deskriptif variabel penelitian. Untuk memberikan gambaran

bagaimana data yang digunakan menunjukan nilai dari rata – rata (mean),

standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range. Dari hasil uji data

tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean

Std.

Deviation Variance

Car 88 151.97 11.10 163.07 2152.49 24.4601 20.56826 423.053

Page 93: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

76

Tabel 4.2. Deskriptif CAR

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Dari hasil olah data diatas yaitu variabel indenpen CAR (Capital

Adequacy Ratio) dimana nilai maksimum sebesar 163.07 dimiliki oleh

Maybank Syariah pada tahun 2018. Dengan ini Maybank Syariah memiliki

kecukupan modal yang tinggi pada tahun 2018 dan baik untuk menunjang

aktiva yang mengandung risiko. Untuk terendah ada pada nilai sebesar 11.10

yang dimiliki oleh Bukopin Syariah pada tahun 2013. Sehingga kecukupan

modal yang dimiliki oleh Bukopin Syariah pada saat itu dapat dikatakan

sehat. CAR atau kecukupan modal dapat dikatakan sehat apabila dimiliki

ratio sebesar 8% keatas. Dan nilai rata – rata CAR pada data tersebut adalah

sebesar 24.46.

Tabel 4.3. Deskriptif FDR

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Dari hasil FDR diatas didapatkan nilai maksimum sebesar 424923.53

dimana nilai tersebut dimiliki oleh Maybank Syariah pada tahun 2018, hal ini

menunjukan tingkat likuiditas yang tidak sehat pada saat itu. Dan nilai

minimum sebesar 46.08 dimiliki oleh Bank Victoria Syariah pada tahun 2011

dan 2012, sehingga dapat dikatakan nilai yang cukup sehat untuk tingkat

likuiditasnya. Nilai rata – rata pada FDR adalah sebesar 4923.05, untuk nilai

rata – rata pada perbankan syariah didapatkan hasil yang kurang sehat.

Valid N (listwise)

88

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Fdr 88 424877.45 46.08 424923.53 433229.18 4923.0589 45286.83342 2050897281.343 Valid N (listwise)

88

Page 94: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

77

Tabel 4.4. Deskriptif NPF Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Npf 88 43.99 .00 43.99 414.39 4.7090 6.36794 40.551 Valid N (listwise) 88

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Untuk ratio NPF nilai tertinggi dimiliki oleh Maybank Syariah

dengan nilai 43.99 sehingga dapat dikatakan pembiayaan bermasalah terjadi

sangat tinggi. Dimana ketentuan Bank Indonesia ratio sehatnya NPF sebesar

5% hingga 2% dan apabila kurang dari 2% dapat dikatakan sangat sehat.

Seperti Maybank Syariah sendiri pada tahun 2011, 2017, 2018 dengan nilai

terendahnya 0.0.

Tabel 4.5. Deskriptif ROA

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Hasil dari profitabilitas yang tertinggi dengan nilai sebesar 6.93

dimiliki oleh Bank Victoria Syariah pada tahun 2011, sehingga dapat

dikatakan menghasilkan laba yang tinggi. Pada ketentuan sesuai Bank

Indonesia dimana dapat dikatakan sangat sehat karena lebih dari 1.5%. Nilai

terendah pada tabel diatas ditunjukan sebesar -20.13 yang dimiliki oleh

Maybank Syariah pada tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa pada saat itu

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

roa 88 27.06 -20.13 6.93 26.23 .2981 3.37824 11.413

Valid N (listwise) 88

Page 95: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

78

tingkat profitabilitas tidak sehat dan mengalami kerugian. Dikarenakan nilai

yang minus sehingga profitabilitas tidak ada pada saat itu.

4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pada sebuah model regresi untuk menguji apakah model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki kontribusi normal atau tidak,

salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi masalah tersebut

adalah dengan Uji Normalitas. Analisis Statistik, yaitu dengan

menggunakan uji Kolmogorov - Smirnov (K-S) menurut Suliyanto

(2005) menyatakan bahwa: dasar pengambilan keputusannya sebagai

berikut:

a. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z Ztabel, atau nilai signifikansi

variabel residual > , maka data residual terdistribusi normal.

b. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z > Ztabel , atau nilai signifikansi

variabel residual < , maka data residual terdistribusi tidak normal

Menurut Ghazali (2006) menyatakan bahwa: uji normalitas

dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan F

diasumsikan bahwa rseidual mengikuti distribusi normal.

Tabel 4.6 Hasil Output Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

Page 96: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

79

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dengan kolmogorov –

smirnov test diperolah hasil test statistic dan asymp sig (2-tailed)

sebesar 0.215 dan 0.92 lebih besar daripada 0.05. Maka dapat

disimpulkan data terdistribusi normal.

2. Uji Multikoloneritas

Salah satu metode untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas yaitu dengan melihat korelasi liniear antara variabel

independen di dalam regresi. Jika koefisien 0,85 maka kita duga ada

multikolinearitas dalam model. Sebailknya jika koefisien korelasi kurang

dari 0,85 (Widarjono, 2010:77) maka kita duga model tidak mengandung

unsur multikolinearitas.

N 88

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 15.37354573

Most Extreme Differences Absolute .215

Positive .209

Negative -.215

Test Statistic .215

Asymp. Sig. (2-tailed) .920c

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

Page 97: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

80

Tabel 4.7. Hasil Output Multikoloneritas

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Kriteria pengambilan keputusan menurut Suliyanto (2005)

menyatakan:

Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas.

Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 maka tidak terjadi

Dari hasil uji multikoloneritas diatas dapat disimpulkan pada

setiap variabel tidak terdapat multikoloneritas. Pada variabel NPF

didapatkan nilai Tolerance sebesar 0.99 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 1.01

< dari 10.00. Pada variabel FDR didapatkan nilai Tolerance sebesar 0.46

> 0.10 dan nilai VIF sebesar 2.14 < 10.00. Untuk variabel CAR

didapatkan nilai Tolerance sebesar 0.47 > 0.10 dan nilai VIF sebesar 2.12

< 10.00. Maka dapat disimpulkan tidak adanya Multikoloneritas pada

variabel yang menjadi penelitian.

3. Uji Heteroskedasitas

Untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dan residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain

menggunakan uji heteroskedasitas. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.622 .377 4.298 .000

npf -.439 .030 -.827 -14.810 .000 .990 1.010

fdr -3.425E-5 .000 -.459 -5.646 .000 .467 2.141

car .037 .013 .227 2.795 .006 .470 2.128

a. Dependent Variable: roa

Page 98: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

81

dan jika berbeda atau disebut heterokedastisitas. model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Kebanyakan data crossection mengandung situasi heterokedastisitas

karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran

(Ghozali, 2016:134).

Ho diterima bila Signifikansi > 0,05 berarti tidak terdapat

heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila Signifikansi < 0,05 yang berarti

terdapat heteroskedastisitas.

Tabel 4.8. Hasil Output Heteroskedasitas Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.114 .221 -.516 .607

car .022 .008 .326 2.797 .056

fdr -8.119E-6 .000 -.266 -2.281 .085

npf .136 .017 .628 7.830 .060

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Pada hasil output diatas didapatkan nilai masing – masing

variabel dimana nilai variabel car 0.056 > 0.05 dan nilai variabel fdr

sebesar 0.85 > 0.05, untuk variabel npf sebesar 0.60 > 0.05. Maka pada

hasil uji heteroskedasitas setiap variabel terdapat ketidaksamaan.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

Page 99: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

82

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Imam Ghozali,

2011: 110).

Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala

autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test)

Tidak autokorelasi positif – Tolak – 0 < d < dl

Tidak autokorelasi positif – No Decision – dl < d < du

Tidak korelasi negatif – Tolak – 4-dl < d < 4

Tidak korelasi negatif – No Decision – 4-du < d < 4-dl

Tidak autokorelasi positif negatif – Tidak Ditolak – du < d < 4-du

Tabel 4.8. Hasil Output Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .861a .741 .731 1.75087 2.118

a. Predictors: (Constant), npf, car, fdr

b. Dependent Variable: roa

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Dari hasil output data diatas didapatkan nilai durbin watson

sebesar 2.118 dimana pada tabel durbin watson nilai k : 3 dan N

sebanyak 88. Nilai dl sebesar 1.5836 dan nilai du sebesar 1.7243. untuk

hasil dari autokorelasi adalah 1.7243 < 2.118 < 2.2752 atau du < d < 4-du

sehingga tidak terjadi autokorelasi pada setiap varibel penelitian.

4.3.3. Hasil Uji T-Statistik (Parsial)

Uji parsial atau disebut juga uji t dalam analisis regresi linear

berganda bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial

Page 100: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

83

(sendiri-sendiri/masing-masing variabel) berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat

Pada pengujian ini akan dilihat seberapa besar pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara satu persatu variabel dimana

ada tida variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing

Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF) terhadap variabel

dependen yaitu Return On Asset (ROA). Untuk hasil perhitungan

menggunakan aplikasi SPSS pada hasil uji t-statistik dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.10. Hasil Output Uji T-Statistik Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.622 .377 4.298 .000

Car .037 .013 .227 2.795 .006

Fdr -3.425E-5 .000 -.459 -5.646 .000

Npf -.439 .030 -.827 -14.810 .000

a. Dependent Variable: roa

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Untuk membandingkan nilai probabilitas pada masing – masing

variabel tingkat signifikan α = 5%. Nilai pada T-hitung digunakan untuk

menguji apakah variabel tersebut signifikan terhadap variabel. Suatu variabel

akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai thitung > ttabel (Suliyanto,

2011:62).

Dari hasil output diatas menjadi fokus dari penelitian ini yang dapat

mengungkapkan atau menjawab dari hasil hipotesis. Untuk itu hasil uji t-

statistik lebih besar dari t-tabel dengan tingkat signifikan α = 5% adalah sebagai

berikut :

Page 101: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

84

1. Pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) hasil uji t-hitung > t-tabel

sebesar 2.795 > 1.66235 dengan tingkat signifikan < 0.05. Maka

hipotesis H0 diterima dimana Capital Adequacy Ratio (CAR)

mempengaruhi profitabilitas yang diwakili oleh Return On Asset (ROA).

2. Pengaruh variabel Financing Deposit Ratio (FDR) hasil uji t-hitung > t-tabel

sebesar -5.646 > 1.66235 dengan tingkat signifikan < 0.05. Maka

hipotesis H0 diterima dimana Financing Deposit Ratio (FDR)

mempengaruhi negatif terhadap profitabilitas yang diwakili oleh Return

On Asset (ROA).

3. Pengaruh variabel Non Performing Financing (NPF) hasil uji t-hitung > t-

tabel sebesar -14.810 > 1.66235 dengan tingkat signifikan < 0.05. Maka

hipotesis H0

diterima dimana Non Performing Financing (NPF)

mempengaruhi negatif terhadap profitabilitas yang diwakili oleh Return

On Asset (ROA).

4.3.4. Hasil Uji F-Statistik (Simultan)

Uji simultan atau disebut juga uji F dalam analisis regresi linear

berganda bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-

sama atau secara serempak (simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat.

Berikut adalah hasil uji F-Statistik dengan variabel bebas Capital Adequacy

Ratio (CAR), Financing Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing

(NPF) terhadap variabel terikat yaitu Profitabilitas yang diwakili oleh Return

On Asset (ROA).

Tabel 4.11. Hasil Output Uji F-Statistik

Page 102: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

85

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 735.382 3 245.127 79.962 .000b

Residual 257.506 84 3.066

Total 992.889 87

a. Dependent Variable: roa b. Predictors: (Constant), npf, car, fdr

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Untuk mengungkapkan hasil dari uji F-Statistik (Simultan) adalah

apabila Fhitung > Ftabel dengan tingkat signifikan < 5%. Dari hasil diatas dapat

diungkapkan dimana hasil uji Fhitung > Ftabel dengan nilai sebesar 79.962 >

2.71 maka hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa secara keseluruhan

kecukupan modal dan penyaluran dana mempengaruhi profitabilitas. Dari

secara keseluruhan mempengaruhi terhadap profitabilitas namun pada

Financing Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Ratio (NPF)

mempengaruhi secara negatif.

4.3.5. Hasil Uji R2 Koefisien Determinasi

Untuk melihat hasil uji R2 pada variabel profitabilitas sebagai berikut

:

Tabel 4.12. Hasil Uji R2 Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .861a .741 .731 1.75087

a. Predictors: (Constant), npf, car, fdr

Sumber : Hasil Output SPSS 2019

Pada hasil data diatas dapat diungkapkan nilai R2

sebesar 0.741 atau

sebesar 74.10% variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit

Page 103: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

86

Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF) memberikan pengaruh

terhadap profitabilitas sebesar 74.10% dan 25.90% dipengaruhi oleh faktor

lain atau diluar variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing Deposit

Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF).

4.4. Hasil Dan Pembahasan

Dari hasil uji statistik dengan beberapa tahap dengan uji T-Statistik

(Parsial) dan uji F-Statistik (Simultan) dengan melihat besar R2 Koefisien

Determinasi hasil pembahasan pada penelitian ini menjawab hipotesis dimana

masing – masing variabel bebas pada uji T-Statistik H0 hipotesis diterima. Pada

hasil uji F-Statistik pun semua variabel mempengaruhi pada profitabilitas Bank

Syariah. Maka bagaimana kecukupan modal dan penyaluran pembiayaan sangat

mempengaruhi pada profitabilitas Bank Syariah pada periode 2011 - 2018.

Page 104: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitan ini pada analisis pembahasan dimana hasil uji

T-Statistik (Parsial) dapat diungkapkan sebagai berikut :

1. Dimana hasil uji variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai variabel

bebas terhadap Profitabilitas yang diwakili oleh Return On Asset (ROA)

sebagai variabel terikat mengungkapkan hasil uji t-hitung > t-tabel dengan nilai

sebesar 2.795 > 1.66235 maka adanya pengaruh secara parsial antara

variabel bebas pada variabel terikat. Dengan tingkat signifikan α sebesar <

5%.

2. Untuk hasil uji variabel Financing Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel

bebas terhadap Profitabilitas yang diwakili oleh Return On Asset (ROA)

sebagai variabel terikat mengungkapkan pada hasil uji t-hitung > t-tabel dengan

nilai sebesar -5.646 > 1.66235 maka adanya pengaruh negatif secara parsial

antara variabel bebas pada variabel terikat. Dengan tingkat signifikan α

sebesar < 5%.

3. Untuk hasil uji variabel Non Performing Financing (FDR) sebagai variabel

bebas terhadap Profitabilitas yang diwakili oleh Return On Asset (ROA)

sebagai variabel terikat mengungkapkan hasil uji t-hitung > t-tabel dengan nilai

sebesar -14.810 > 1.66235 maka adanya pengaruh negatif secara parsial

antara variabel bebas pada variabel terikat. Dengan tingkat signifikan α

sebesar < 5%.

Page 105: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

88

Pada hasil uji F-Statistik (Simultan) dengan Fhitung > Ftabel nilai sebesar

79.962 > 2.71 maka ketiga variabel bebas menunjukan pengaruhnya pada variabel

terikat pada tingkat signifikan < 5%. Untuk besarnya ketiga variabel tersebut

mempengaruhi profitabilitas pada Bank Syariah terlihat pada hasil R2 Koefisien

Determinasi dengan nilai sebesar 74.10% dipengaruhi oleh kecukupan modal dan

penyaluran pembiayaan pada Bank Syariah. Pada 25.90% dipengaruhi oleh faktor

lain.

5.2. Saran

Pada kesimpulan diatas yang telah diungkapkan pada hasil statistik, maka

penulis mencoba mengungkapkan saran yang mungkin bermanfaat bagi banyak

pihak, yaitu :

1. Untuk Bank Maybank Syariah di tahun 2011 – 2014 cukup besar memberikan

pembiayaan dengan kecukupan modal yang tinggi dan tingkat hasil

profitabiltas seharusnya menjadi indikator yang baik untuk seterusnya baik

bagi Bank Maybank Syariah sendiri maupun pada Perbankan Syariah yang

lain.

2. Untuk seluruh Bank Syariah di Indonesia sendiri pada saat ini pada market

share sebesar kurang lebih 5% dapat memberikan kontribusi yang baik pada

perekonomian Indonesia saat ini. Dimana minat masyarakat pada

perkonomian islam pun bertambah setiap tahun.

3. Terlihat dari kecukupan modal yang ada pada Bank Syariah sampai saat ini

memberikan nilai yang untuk memberikan pembiayaan pada masyarakat

untuk menunjang perekonomian Indonesia. Sehingga Bank Syariah akan

Page 106: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

89

semakin tumbuh dan memberikan kontribusi yang baik dan memberikan

market share yang melampaui Bank Konvensional.

4. Untuk para akademisi agar menjadi refrensi untuk mengembangkan

penelitian ini lebih lanjut dengan metode yang lain dan dengan indikator yang

bervariatif. Sehingga menjadi bahan masukan untuk Bank Syariah di

Indonesia untuk terus membentuk jati diri yang kuat di Indonesia dan tidak

dipungkiri menjadi kiblat Bank Syariah bagi negara lain.

Page 107: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

90

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arifin, Imamul. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Jakarta: Setia Purna Inves

Antonio, Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Keuangan dan Pasar Modal. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Perbankan: Konvensional dan Syariah. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh M. 2016. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta.

Hasan, Zubairi. 2009. Undang-Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum

Islam dan Hukum Nasional. Jakarta: Rajawal Press.

Hery. 2015. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.

Horne, James C. Van dan John M Wachowicz, Jr. 2012. “Prinsip-prinsip

Manajeme Keuangan (Edisi 13 )”. Jakarta: Salemba 4.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana.

Karim, Adiwarman A. 2004. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:

Raja Grafindo

Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah. 2008. Perbankan Syariah. Jakarta: PKES

Publishing

Page 108: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

91

Muhammad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers

Sudarsono, Heri. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonisia.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP. 2011. Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum

Susilo Sri Y., Triandoro, Sigit, Totok Budi Santoso A. 2011. Bank dan Lembaga

Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Ekonisia.

Tim Penyusun Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan. 2012.

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta.

Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah dan

Kodefikasi Produk Bank Indonesia. Jakarta: LPFE Usakti.

Zuhri, Moh. 1993. Terjemah Fiqh Empat Madzab. Semarang: Asy-Syifa

JURNAL

Adiputra, Fajar. 2017. Pengaruh Car, Npf, Fdr Dan Bopo Terhadap Profitabilitas

(ROA Dan ROE) Pada Bank Umum Syariah. UIN Jakarta Journal.

Page 109: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

92

Aulia, Farashita & Prasetiono. 2016. Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan BOPO

Terhadap Profitabilitas (Return on Equity). Diponegoro Journal Of

Management Vol. 5 No. 1.

Bardai, Barjoyai. 2017. Profitability of Islamic Banks: Case of Malaysia. Journal

of Islamic Banking and Finance.

Diknawati, Didin Ambris. 2014. Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, Dan BOPO

Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Ilmiah STIE

Perbanas Surabaya.

Hakiim, Ningsukma & Rafsanjani, Haqiqi. 2016. Pengaruh Internal Capital

Adequency Ratio (CAR), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Biaya

Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) dalam Peningkatan

Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Aplikasi

Manajemen (JAM) Vol. 14. No.1.

Hermina, Rida & Suprianto, Edy. 2014. Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, dan

BOPO Terhadap Profitabilitas (ROE) pada Bank Umum Syariah. Jurnal

Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2.

Lemiyana & Litriani, Erdah. 2016. Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap Return

On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah. I-Economic Vol. 2, No. 1.

Rafaela, Thyas & Ardiyanto, Moh. Didik. 2013. Pengaruh CAR, FDR, NPF, dan

BOPO Terhadap ROE Bank Syariah Mandiri. Diponegoro Journal Of

Accounting Vol. 1 No. 1.

Riyadi, Slamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 110: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

93

Saputri, Sofyan Febby Henny & Oetomo, Hening Widi. 2016. Pengaruh CAR,

BOPO, NPL, dan FDR Terhadap ROE Pada Bank Devisa. Jurnal Ilmu

dan Riset Manajemen: Vol 5, No. 5.

Sholihah, Nikmatus & Sriyana, Jaka. 2014. Profitabilitas Bank Syariah pada

Kondisi Biaya Operasional Tinggi. Jurnal Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta.

Simatupang, Apriani & Franzlay, Denis. 2016. Capital Adequacy Ratio(CAR),

Non Performing Financing (NPF), Efisiensi Operasional (BOPO) dan

Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia. Jurnal Administrasi Kantor Vol. 4, No. 2.

Wati, Ishmah. 2012. Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja

Profitabilitas pada Sektor Perbankan Syariah. Skripsi. Universitas

Indonesia.

Page 111: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

94

LAMPIRAN

1. NAMA BANK DAN RASIO KEUANGAN

Tahun Nama Bank

Syariah npf fdr roa car

2011 BCA 0.20 78.80 0.90 45.90

2012 BCA 0.10 79.90 0.80 31.50

2013 BCA 0.10 83.50 1.00 22.40

2014 BCA 0.10 91.20 0.80 29.60

2015 BCA 0.70 91.40 1.00 34.30

2016 BCA 0.50 90.10 1.10 36.60

2017 BCA 0.32 88.50 1.20 29.40

2018 BCA 0.35 89.00 1.20 24.30

2011 BNI 3.62 78.60 1.29 20.75

2012 BNI 2.02 84.99 1.48 14.22

2013 BNI 1.86 97.86 1.37 16.54

2014 BNI 1.86 92.58 1.27 18.76

2015 BNI 2.53 91.94 1.43 15.48

2016 BNI 2.94 84.57 1.44 14.92

2017 BNI 2.89 80.21 1.31 20.14

2018 BNI 2.93 79.62 1.42 19.31

2011 BRI 2.77 90.55 0.20 14.74

2012 BRI 3.00 100.96 1.19 11.35

2013 BRI 4.06 102.70 1.15 14.49

2014 BRI 4.60 93.90 0.08 12.89

2015 BRI 4.86 84.16 0.77 13.94

2016 BRI 4.57 81.47 0.95 20.63

2017 BRI 6.43 71.87 0.51 20.05

2018 BRI 6.73 75.49 0.43 29.72

2011 MANDIRI 2.42 86.03 1.95 14.57

2012 MANDIRI 2.82 94.40 2.25 13.82

2013 MANDIRI 4.32 89.37 1.53 14.10

2014 MANDIRI 6.84 81.92 -0.04 14.12

2015 MANDIRI 6.06 81.99 0.56 12.85

2016 MANDIRI 4.92 79.19 0.59 14.01

2017 MANDIRI 4.53 77.66 0.59 15.89

2018 MANDIRI 3.28 77.25 0.88 16.26

2011 BUKOPIN 1.74 83.54 0.52 15.29

2012 BUKOPIN 4.59 91.98 0.55 12.78

Page 112: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

95

Tahun Nama Bank

Syariah npf fdr roa car

2013 BUKOPIN 4.27 100.29 0.69 11.10

2014 BUKOPIN 4.07 92.89 0.27 14.80

2015 BUKOPIN 2.99 90.56 0.79 16.31

2016 BUKOPIN 7.63 88.18 -1.12 15.15

2017 BUKOPIN 7.85 82.44 0.02 19.20

2018 BUKOPIN 5.71 93.40 0.02 19.31

2011 MAYBANK 0.00 289.20 3.57 73.44

2012 MAYBANK 2.49 197.70 2.88 64.20

2013 MAYBANK 2.69 152.87 2.87 59.61

2014 MAYBANK 5.04 157.77 3.61 52.24

2015 MAYBANK 35.15 110.54 -20.13 38.40

2016 MAYBANK 43.99 134.73 -9.51 55.06

2017 MAYBANK 0.00 85.94 5.50 75.83

2018 MAYBANK 0.00 424923.53 -6.86 163.07

2011 MEGA 3.03 83.08 1.58 12.03

2012 MEGA 2.67 88.88 3.81 13.51

2013 MEGA 2.98 93.37 2.33 12.99

2014 MEGA 3.89 93.61 0.29 19.26

2015 MEGA 4.26 98.49 0.30 18.74

2016 MEGA 3.30 95.24 2.63 23.53

2017 MEGA 2.95 91.05 1.56 22.19

2018 MEGA 2.15 90.88 0.93 20.54

2011 MUAMALAT 2.60 85.18 1.52 12.01

2012 MUAMALAT 2.09 94.15 1.54 11.57

2013 MUAMALAT 4.69 99.99 0.50 14.05

2014 MUAMALAT 6.55 84.14 0.17 13.91

2015 MUAMALAT 7.11 90.30 0.20 12.00

2016 MUAMALAT 3.83 95.13 0.22 12.74

2017 MUAMALAT 4.43 84.41 0.11 13.62

2018 MUAMALAT 3.87 73.18 0.08 12.34

2011 PANIN 0.88 162.97 1.75 61.98

2012 PANIN 0.19 149.82 2.90 34.48

2013 PANIN 1.05 112.46 2.18 19.75

2014 PANIN 0.53 94.04 1.99 25.69

2015 PANIN 2.63 96.43 1.14 20.30

2016 PANIN 2.26 91.99 0.37 18.17

2017 PANIN 12.52 86.95 -10.77 11.51

2018 PANIN 4.81 88.82 0.26 23.15

2011 VICTORIA 2.43 46.08 6.93 45.20

Page 113: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

96

Tahun Nama Bank

Syariah npf fdr roa car

2012 VICTORIA 3.19 46.08 1.43 28.08

2013 VICTORIA 3.71 84.65 0.50 18.40

2014 VICTORIA 7.10 95.19 -1.87 15.27

2015 VICTORIA 9.80 95.29 -2.36 16.14

2016 VICTORIA 5.82 100.67 -2.19 15.98

2017 VICTORIA 4.59 83.59 0.36 19.29

2018 VICTORIA 3.99 82.78 0.32 22.07

2011 BJB 1.36 79.61 1.23 30.29

2012 BJB 4.46 87.99 -0.59 21.09

2013 BJB 1.86 97.40 0.91 17.99

2014 BJB 5.91 93.69 0.69 15.83

2015 BJB 6.93 104.75 0.25 22.53

2016 BJB 17.91 98.73 -8.09 18.25

2017 BJB 22.04 91.03 -5.69 16.25

2018 BJB 4.58 89.85 0.54 16.43

2. HASIL OUTPUT SPSS DESKRIPTIF CAR

3. HASIL OUTPUT SPSS FDR

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean

Std.

Deviation Variance

car 88 151.97 11.10 163.07 2152.49 24.4601 20.56826 423.053 Valid N (listwise)

88

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Fdr 88 424877.45 46.08 424923.53 433229.18 4923.0589 45286.83342 2050897281.343 Valid N (listwise)

88

Page 114: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

97

4. HASIL OUTPUT SPSS NPF

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

Npf 88 43.99 .00 43.99 414.39 4.7090 6.36794 40.551 Valid N (listwise) 88

5. HASIL OUTPUT SPSS ROA

6. HASIL OUTPUT SPSS UJI NORMALITAS

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance

roa 88 27.06 -20.13 6.93 26.23 .2981 3.37824 11.413

Valid N (listwise) 88

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 15.37354573

Most Extreme Differences Absolute .215

Positive .209

Negative -.215

Test Statistic .215

Asymp. Sig. (2-tailed) .920c

Page 115: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

98

7. HASIL OUTPUT SPSS UJI MULTIKOLINERITAS

8. HASIL OUTPUT SPSS HETEROSKEDASITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.114 .221 -.516 .607

car .022 .008 .326 2.797 .056

fdr -8.119E-6 .000 -.266 -2.281 .085

npf .136 .017 .628 7.830 .060

9. HASIL OUTPUT SPSS AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .861a .741 .731 1.75087 2.118

a. Predictors: (Constant), npf, car, fdr

b. Dependent Variable: roa

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.622 .377 4.298 .000

npf -.439 .030 -.827 -14.810 .000 .990 1.010

fdr -3.425E-5 .000 -.459 -5.646 .000 .467 2.141

car .037 .013 .227 2.795 .006 .470 2.128

a. Dependent Variable: roa

Page 116: Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46979/1/... · Penelitian untuk Tesis Magister Perbankan Syariah Program

99

10. HASIL OUTPUT SPSS UJI T-STATISTIK

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.622 .377 4.298 .000

Car .037 .013 .227 2.795 .006

Fdr -3.425E-5 .000 -.459 -5.646 .000

Npf -.439 .030 -.827 -14.810 .000

a. Dependent Variable: roa

11. HASIL OUTPUT SPSS UJI F-STATISTIK

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 735.382 3 245.127 79.962 .000b

Residual 257.506 84 3.066

Total 992.889 87

a. Dependent Variable: roa b. Predictors: (Constant), npf, car, fdr

12. HASIL OUTPUT SPSS UJI R2 KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .861a .741 .731 1.75087

a. Predictors: (Constant), npf, car, fdr