penelitian terdahulu

8
Penelitian Terdahulu 1. Penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya hubungan antara CSR dengan kinerja perusahaan Spicer (1978) menunjukkan adanya asosiasi yang signifikan antara investment value dari saham perusahaan dan kinerja sosial perusahaan meskipun tingkat asosiasi dari tahun ke tahun menurun Teoh et al (1998) membuktikan hubungan positif antara pengungkapan informasi lingkungan hidup dengan financial performance pada perusahaan rawan lingkungan Widiastuti (2002) Widiastuti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Luas Ungkapa n Sukarela dalam Laporan Tahunan terhadap Earnings Response Coefficient (ERC)”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termas uk dalam kelompok industri keuangan yang tercatat perusahaan publik ya ng tercantum dalam Indonesian Capital Market Directory 1996. sampel yang digunakan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini tidak menunjukkan hasil yang konsisten dengan prediksi tentang pengaruh l uas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Prediksi penelitian ini adalah bahwa ada luas pengungkapan sukarela berpengaruh negatif terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Namun demikian, pengujian empiris justru menemukan adanya pengaruh positif yang signifikan dari luas pengungkapan suka rela terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Kemungkinan penjelasan atas penelitian ini karena investor tidak menggunakan informasi tersebut sebagai dasar untuk merevisi belief. Kemungkinan penjelasan kedua adala h bahwa informasi sukarela yang diungkapkan perusahaan tidak cukup memb erikan informasi tentang expected future earnings sehingga investor tetap aka n menggunakan informasi laba sebagai proksi expected future earnings.

Upload: fenny-suryani-azmar

Post on 02-Aug-2015

201 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu

1. Penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya hubungan antara CSR dengan kinerja perusahaan Spicer (1978) menunjukkan adanya asosiasi yang signifikan antara investment value dari saham perusahaan dan

kinerja sosial perusahaan meskipun tingkat asosiasi dari tahun ke tahun menurun Teoh et al (1998) membuktikan hubungan positif antara pengungkapan informasi lingkungan hidup dengan

financial performance pada perusahaan rawan lingkungan

Widiastuti (2002)

Widiastuti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Luas Ungkapan

Sukarela dalam Laporan Tahunan terhadap Earnings Response Coefficient

(ERC)”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk

dalam kelompok industri keuangan yang tercatat perusahaan publik yang

tercantum dalam Indonesian Capital Market Directory 1996. sampel yang

digunakan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini tidak

menunjukkan hasil yang konsisten dengan prediksi tentang pengaruh luas

pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan terhadap Earnings Response

Coefficient (ERC). Prediksi penelitian ini adalah bahwa ada luas

pengungkapan sukarela berpengaruh negatif terhadap Earnings Response

Coefficient (ERC). Namun demikian, pengujian empiris justru menemukan

adanya pengaruh positif yang signifikan dari luas pengungkapan sukarela

terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Kemungkinan penjelasan atas

penelitian ini karena investor tidak menggunakan informasi tersebut sebagai dasar untuk merevisi belief. Kemungkinan penjelasan kedua adalah bahwa

informasi sukarela yang diungkapkan perusahaan tidak cukup memberikan

informasi tentang expected future earnings sehingga investor tetap akan

menggunakan informasi laba sebagai proksi expected future earnings.

   Sayekti (2007)

Page 2: Penelitian Terdahulu

Judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh CSR Disclosure

terhadap Earning Response Coefficient”. Penelitian ini menggunakan 108

sampel perusahaan, yang terdiri dari berbagai industri. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan untuk tahun

yang berakhir 31 Desember 2005 dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta, untuk menghitung indeks Corporate Social Responsibility (CSR)

penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari pengungkapan informasi

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan

terhadap respon pasar terhadap laba perusahaan (Earning Response

Coefficient, ERC). Kesimpulan dari pengujian analisa regresi berganda yang

menggunakan metode regresi ordinary least square (OLS) cross-sctional

dengan memasukkan variabel beta (sebagai proksi risiko) dan price-to-book

value (sebagai proksi dari growth opportunities) menunjukkan hasil yang

mendukung hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini. Bukti empiris

penelitian ini mendukung hipotesa yang menyatakan bahwa tingkat

pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam

laporan tahunan perusahaan berpengaruh negatif terhadap Earning Response

coefficient (ERC). Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor

mengapresiasi informasi Corporate Social Responsibility (CSR) yang

diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan.

Penelitian ini bermaksud untuk mereview penelitian terdahulu, yakni

dengan meneliti Corporate social Responsibility (CSR) dalam laporan

tahunan terhadap respon pasar terhadap laba perusahaan (Earning Response

Coefficient, ERC). Perbedaan penelitian ini adalah meneliti perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 20

perusahaan dan memiliki data laporan tahunan selama dua tahun, yaitu tahun

2006 sampai dengan tahun 2007, variabel yang digunakan yaitu Corporate

Page 3: Penelitian Terdahulu

social Responsibility (CSR) yang diukur dengan Corporate social

Page 4: Penelitian Terdahulu

Responsibility Index (CSRI), dan Earning Response Coefficient (ERC), yang

diukur dengan Cummulative Abnormal Return (CAR)

Mahoney dan Robert (2003) memberikan bukti empiris hubungan yang positif dan signifikan antara kinerja sosial dan lingkungan perusahaan dengan kinerja keuangan

Zuhroh dan Sukmawati (2003) menunjukkan bahwa pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham bagi perusahaan yang masuk kategori high profile

Brammer et al (2005) menginvestigasi hubungan antara corporate social performance dan financial performance yang diukur dengan stock return untuk perusahaan – perusahaan di UK. Environment dan employment berkorelasi negatif dengan return, sedangkan community berkorelasi positif

Suratno et al (2006) menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh secara positif terhadap economic performance. Meskipun penelitian ini tidak secara langsung meneliti mengenai korelasi dari pengungkapan environmental terhadap kinerja ekonomi perusahaan, tetapi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa environmental Suratno et al (2006) menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh secara positif terhadap economic performance. Meskipun penelitian ini tidak secara langsung meneliti mengenai korelasi dari pengungkapan environmental terhadap kinerja ekonomi perusahaan, tetapi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa environmental

Fauzi et al (2007) merupakan peneliti yang mengembangkan model slack resource theory dan good manajement theory dalam meneliti hubungan Corporate Social performance dan Corporate Financial Performance dan menggunakan size perusahaan dan type perusahaan sebagai moderating variabel. Hasil studi tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Analisis lebih jauh dengan menggunakan slack resource theory menunjukkan size perusahaan positif signifikan mempengaruhi hubungan CSP dan CFP

Fiori et al (2007) memproxi kinerja keuangan perusahaan menggunakan harga pasar saham dengan variabel kontrol Debt/Equity Ratio, ROE dan Beta levered. Hasil empirisnya menunjukkan CSR parameter (environment, employment, dan community) tidak signifikan mempengaruhi harga pasar saham

Page 5: Penelitian Terdahulu

2. Penelitian terdahulu yang tidak menunjukkan adanya hubungan antara CSR dengan kinerja perusahaan

Alexander dan Buchhloz (1978) pada penelitiannya tidak menemukan hubungan yang signifikan antara tingkat CSR dan kinerja pasar saham yang diukur dengan rata-rata return

Hackston dan Milne (1996) menyajikan bukti empiris yaitu ukuran perusahaan dan industri berhubungan dengan jumlah pengungkapan sedangkan profitabilitas tidak. Hackston dan Milne membuktikan dalam penelitiannya bahwa perusahaan yang termasuk dalam industri yang high-profile akan memberikan informasi sosial lebih banyak dibandingkan perusahaan yang low-profile. Dalam penelitian ini Hackston dan Milne (1996) juga mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki aktivitas ekonomi yang memodifikasi lingkungan, seperti industri ekstraktif, lebih mungkin mengungkapkan informasi mengenai dampak lingkungan dibandingkan industri yang lain

Lutfi (2001)pada penelitiannya tidak menemukan pengaruh yang signifikan dari praktek pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan terhadap perubahan harga saham

Sarumpaet (2005) memberikan bukti empiris tidak ada hubungan yang signifikan antara kinerja lingkungan dan kinerja keuangan perusahaan, akan tetapi ukuran perusahaan berhubungan secara signifikan terhadap kinerja lingkungan

Sembiring (2006)

Sembiring melakukan penelitian yang berjudul ”Karakteristik Perusahaan dan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial”. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua perusahaan yang tercatat (go public) di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

seperti yang tercantum dalam Indonesian Capital Market Directory 2002.

Sampel yang dipilih sebanyak 78 perusahaan dengan menggunakan metode

startified random sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu Size, Profitabilitas, Profile, Ukuran Dewan Komisaris, dan Leverage.

Penelitian ini menemukan bahwa (1) size perusahaan berpengaruh positif

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, (2) profitabilitas

Page 6: Penelitian Terdahulu

menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan, (3) profile perusahaan berpengaruh positif

terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, (4) ukuran dewan

komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan, (5) leverage perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan.