penelitian menurut metodenya

Upload: christina-wab-part-ii

Post on 15-Jul-2015

300 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

y

y

y

Penelitian menurut metodenya, dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian survey, ex post facto,eksperimen, naturalistic, policy research (penelitian policy), action research (penelitian tindakan), evaluasidan sejarah. a. Penelitian Survey Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok control seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dialkukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang representative (David Kline : 1980). Contoh misalnya: Penelitian untuk mengungkapkan kecendrungan masyarakat dalam mengkonsumsi jenis minuman. b. Penelitian Ex Post facto Penelitian Ex post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika x maka y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variable independent. Contoh misalnya: Penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu. Penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas penjualan. c. Penelitian Eksperimen Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen yaitu experimental, true eksperimental factorial, dan quasi

y y

y y

y

y

experimental.(Tuckman 1982:128-156). Penelitian eksperimen ini pada umumnya dilakukan pada laboratorium. Contoh misalnya: Pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan Pengaruh jenis bahan tertentu terhadap keawetan warna kain, dsb. d. Penelitian Naturalistic Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (seabagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna darip-ada generalisasi. Contoh : Penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual atau adanya sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Hubungan antara pelaku bisnis yang punya pesugihan dengan jumlah penjualan, dsb. e. Policy Research (Penelitian policy) Policy Research (penggunaan metode penelitian kebijakan) dimulai karena adanya masalah, dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para administrator/manajer atau para pengambil keputusan pada suatu organisasi. Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan. Contoh : Penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem penggajian karyawan. Penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis barang apa yang perlu diproduksi besar-besaran, dsb. f. Action Research (penelitian tindakan) Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Penelitian melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang

y

y

kelemahan dan kebaikan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja yang digunakan selama ini dan selanjutnya mendapatkan metode kerja baru yang dipandang paling efisien. Metode kerja baru tersebut selanjutnya dicobakan, dievaluasi secara terus menerus dalam pelaksanaannya, sehingga sampai ditemukan metode yang paling efisien untuk dilaksanakan. Contoh : Penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi masal. Jadi dapat dinyatakan disini bahwa, penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian, setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, melaksanakan prosedur ini. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah (1) situasi, (2) perilaku, (3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata. g. Penelitian Evaluasi Dalam hal yang khusus, penelitian evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard dan program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi formatif yang menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk (Kidder 1981 : 84). Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam proses, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan program atau produk. Evaluasi sumatif menekankan pada efektifitas pencapaian program yang berupa produk tertentu. Contoh: Penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak. h. Penelitian Sejarah Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadiankejadian yang berlangsung dimasa lalu. Jadi penelitian tidak mungkin lagi

y

mengamati kejadian yang akan diteliti. Walaupun demikian sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah menurut Isaac (1981) adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melelui pengumpulan, evaluasi verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan. Namun demikian kesimpulan yang diperoleh sifatnya masih hipotesis. Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang : kapan kejadian itu berlangsung, siapa pelaku-pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contoh: Penelitian untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara tahun 1600 s/d 1945.