penelitian gizi buruk edited
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
1/39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi
pemantauan pertumbuhan dan identifikasi faktor risiko melalui kegiatan
surveilans. Prevalensi balita yang mengalami gizi buruk di Indonesia. Hasil
Susenas menunjukkan adanya penurunan prevalensi balita gizi buruk yaitu
dari 1 !1" pada tahun 1##$ menjadi $!1" pada tahun 1### dan menjadi %!&"
pada tahun ' 1.
(izi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya
manusia. (izi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka
kematian tetapi juga menurunkan produktifitas! menghambat pertumbuhan
sel)sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan *+ovitasari!
' 1',.
Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi
masyarakat! gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh! dapat
meningkatkan kecerdasan dan menjadikan pertumbuhan yang normal *-epkes
I! ' /,. +amun sebaliknya gizi yang tidak seimbang menimbulkan masalah
yang sangat sulit sekali ditanggulangi oleh Indonesia! masalah gizi yang tidak
seimbang itu adalah Kurang 0nergi Protein *K0P,! Kurang itamin 2 *K 2,!
(angguan 2kibat Kekurangan 3odium *(2K3, dan 2nemia (izi 4esi
*-epkes I! ' / ,.
Khusus untuk masalah Kurang 0nergi Protein *K0P, atau biasa dikenal
dengan gizi kurang atau yang sering ditemukan secara mendadak adalah gizi
buruk terutama pada anak balita! masih merupakan masalah yang sangat sulit
sekali ditanggulangi oleh pemerintah! 5alaupun penyebab gizi buruk itu
sendiri pada dasarnya sangat sederhana yaitu kurangnya intake *konsumsi,
makanan terhadap kebutuhan makan seseorang. Sebelum gizi buruk ini terjadi!
telah mele5ati beberapa tahapan yang dimulai dari penurunan berat badan dari
berat badan ideal seorang anak sampai akhirnya terlihat anak tersebut sangat
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
2/39
'
buruk *gizi buruk,. 6adi masalah sebenarnya adalah masyarakat atau keluarga
balita belum mengatahui cara menilai status berat badan anak *status gizi
anak,.
B. Identifikasi Masalah
1. 7ingginya angka kejadian gizi buruk pada -esa Ketegan kecamatan
7aman! sidoarjo. berdasarkan data tahun ' 1'! dari 11/ bayi yang
ditimbang terdapat &1 bayi dengan gizi diba5ah garis merah pada K8S.
'. endahnya angka pemberian 2SI pada desa Ketegan kecamatan sidoarjo.
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
. Pembatasan Masalah
Hubungan tingginya angka kejadian gizi buruk dengan rendahnya
pemberian 2SI pada desa Ketegan kecamatan 7aman.
!. Rumusan Masalah
4erdasarkan latar belakang tersebut diatas! maka rumusan masalah
adalah9
:2pakah ada hubungan antara faktor pemberian 2SI terhadap kejadian
gizi buruk di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo ;:.
D. "u#uan Penelitian
. "u#uan Umum
8enganalisis hubungan antara faktor pemberian 2SI terhadap
kejadian gizi buruk di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten
Sidoarjo.
!. "u#uan $husus
a. 8engidentifikasi angka kejadian gizi buruk pada desa Ketegan
kecamatan 7aman kabupaten Sidoarjo berdasarkan skala K8S.
b. 8engidentifikasi pengetahuan ibu tentang 2SI di -esa Ketegan
Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
3/39
&
c. 8engidentifikasi angka pemberian 2SI di -esa Ketegan Kecamatan
7aman Kabupaten Sidoarjo.
%. Manfaat Penelitian
. Bagi Puskesmas
8emberikan sumbangan jalan keluar bagi puskesmas sebagai sarana
kesehatan masyarakat untuk menurunkan angka kejadian gizi buruk
sehingga dapat merencanakan program yang lebih baik guna
menyukseskan program inovatif puskesmas di bidang penanganan
gizi.
!. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman peneliti tentang
faktor)faktor yang mempengaruhi tingginya angka gizi buruk.
%. Bagi Res&'nden
Khususnya masyarakat dilokasi penelitian mendapatkan pengetahuan
pentingnya pemberian 2SI untuk mencegah terjadinya gizi buruk.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
4/39
/
BAB II
"IN(AUAN PU)"A$A
A. DE*INI)I
(izi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan
nutrisi! atau nutrisinya di ba5ah standar rata)rata. Status gizi buruk dibagi
menjadi tiga bagian! yakni gizi buruk karena kekurangan protein *disebut
kwashiorkor ,! karena kekurangan karbohidrat atau kalori *disebut
marasmus ,! dan kekurangan kedua)duanya. (izi buruk ini biasanya terjadi
pada anak balita *ba5ah lima tahun, dan ditampakkan oleh
membusungnya perut *busung lapar,. (izi buruk adalah suatu kondisi di
mana seseorang dinyatakan kekurangan zat gizi! atau dengan ungkapan
lain status gizinya berada di ba5ah standar rata)rata.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
5/39
=
B. PENILAIAN )"A"U) +I,I
Penilaian status gizi merupakan perbandingan keadaan gizi
menurut hasil pengukuran terhadap standar yang sesuai dari individu atau
kelompok masyarakat tertentu. 8etode penilaian status gizi ada ' macam
yaitu secara langsung dan tidak langsung. 8etode penilaian status gizi
secara langsung dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan penilaian
laboratoris. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung antara
lain dengan studi konsumsi pangan *Susilo5ati! ' $,.
Pada penilaian status gizi dengan studi konsumsi pangan! metode
yang sering digunakan adalah metode > recall? konsumsi dalam '/ jam
yang lalu. Konsumsi pangan merupakan indikator pangan yang baik.
Pemeriksaan laboratoris mempunyai kemampuan untuk memberikan cara
yang lebih tepat dan obyektif untuk menilai status gizi. +amun
pemeriksaan laboratoris kurang praktis dilakukan di lapangan! karena
perlu tenaga ahli khusus. Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan
proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan
data penting! baik yang bersifat objektif maupun subjektif! untuk
kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia. -ata objektif
dapat diperoleh dari data pemeriksaan laboratorium perorangan! serta
sumber lain yang dapat diukur oleh anggota tim penilai *Susilo5ati! ' $,.
Pada prinsipnya! penilaian status gizi anak serupa dengan penilaian
pada periode kehidupan lain. Komponen penilaian status gizi meliputi
pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara langsung
dan tidak langsung *Susilo5ati! ' $,.
Penilaian gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat
penilaian yaitu antropometri! klinis! biokimia! dan biofisik.
. Antr'&'metri
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
6/39
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
7/39
C
Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda)tanda klinis
umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. -i samping itu untuk
mengetahui tingkat gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik
yaitu tanda *sign, dan gejala *symptom, atau ri5ayat penyakit *Susilo5ati!
' $,.
%. Bi'kimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen
yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. 6aringan tubuh yang digunakan antara lain darah! urine!tinja! dan beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Penggunaan
metode ini digunakan untuk suatu peringatan bah5a kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. 4anyak gejala klinis yang
kurang spesifik! maka penetuan kimia faali dapat lebih banyak menolong
untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik *Susilo5ati! ' $,.
-. Bi'fisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan melihat kemampuan fungsi *khususnya jaringan, dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat menjadi tiga yaitu
survei konsumsi makanan! statistik vital dan faktor ekologi *Soetjiningsih!
1##=,.
. )ur e/ k'nsumsi makanan
Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan zat gizi yang
dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan gambaran tentang
konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat! keluarga dan individu. Survei
ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan gizi
a. Statistik vital
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
8/39
$
Pengukuran status gizi dangan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur! angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu
dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaanya
dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung status gizi
masyarakat
b. Daktor 0kologi
8alnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi
beberapa factor fisik! biologi! dan lingkungan budaya. 6umlah makanan
yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim! tanah!
dan lain)lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk
mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk
melakukan program intervensi gizi *Susilo5ati! ' $,.
C. $LA)I*I$A)I +I,I BURU$
7erdapat & tipe gizi buruk adalah marasmus! k5ashiorkor! dan
marasmus)k5ashiorkor. Perbedaan tipe tersebut didasarkan pada ciri)ciri
atau tanda klinis dari masing)masing tipe yang berbeda)beda! antara lain
*Eahidin ' C, 9
. Marasmus
8arasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat.
(ejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua *berkerut,! tidak
terlihat lemak dan otot di ba5ah kulit *kelihatan tulang di ba5ah kulit,!
rambut mudah patah dan kemerahan! gangguan kulit! gangguan
pencernaan *sering diare,! pembesaran hati dan sebagainya. 2nak tampak
sering re5el dan banyak menangis meskipun setelah makan! karena masih
merasa lapar. 4erikut adalah gejala pada marasmus adalah *Eahidin
' C,.
a. 2nak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan
otot)ototnya! tinggal tulang terbungkus kulit
b. Eajah seperti orang tua
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
9/39
#
c. Iga gambang dan perut cekung
d. Ftot paha mengendor (baggy pant ,
e. Gengeng dan re5el! setelah mendapat makan anak masih terasa lapar
!. $0ashi'rk'r
Penampilan tipe k5ashiorkor seperti anak yang gemuk * suger
baby ,! bilamana dietnya mengandung cukup energi disamping kekurangan
protein! 5alaupun dibagian tubuh lainnya terutama dipantatnya terlihat
adanya atrofi. 7ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung
kaki sampai seluruh tubuh
a. Perubahan status mental 9 cengeng! re5el! kadang apatis
b. ambut tipis kemerahan seperti 5arna rambut jagung dan mudah
dicabut! pada penyakit k5ashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut
kepala kusam.
c. Eajah membulat dan sembab
d. Pandangan mata anak sayu
e. Pembesaran hati! hati yang membesar dengan mudah dapat diraba
dan terasa kenyal pada rabaan permukaan yang licin dan pinggir
yang tajam.
f. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah
menjadi coklat kehitaman dan terkelupas *Eahidin ' C,.
%. Marasmik1$0ashi'rk'r
(ambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala klinik
k5ashiorkor dan marasmus. 8akanan sehari)hari tidak cukup
mengandung protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal.
Pada penderita demikian disamping menurunnya berat badan % " dari
normal memperlihatkan tanda)tanda k5ashiorkor! seperti edema! kelainan
rambut! kelainan kulit! sedangkan kelainan biokimia5i terlihat pula
*Eahidin ' C,.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
10/39
1
D. PA"2*I)I2L2+I) +I,I BURU$
Patofisiologi gizi buruk pada balita adalah anak sulit makan atau
anorexia bisa terjadi karena penyakit akibat defisiensi gizi! psikologik
seperti suasana makan! pengaturan makanan dan lingkungan. ambut
mudah rontok dikarenakan kekurangan protein! vitamin 2! vitamin G dan
vitamin 0. Karena keempat elemen ini merupakan nutrisi yang penting
bagi rambut. Pasien juga mengalami rabun senja. abun senja terjadi
karena defisiensi vitamin 2 dan protein. Pada retina ada sel batang dan sel
kerucut. Sel batang lebih hanya bisa membedakan cahaya terang dan
gelap. Sel batang atau rodopsin ini terbentuk dari vitamin 2 dan suatu
protein. 6ika cahaya terang mengenai sel rodopsin! maka sel tersebut akan
terurai. Sel tersebut akan mengumpul lagi pada cahaya yang gelap. Inilah
yang disebut adaptasi rodopsin. 2daptasi ini butuh 5aktu. 6adi! rabun
senja terjadi karena kegagalan atau kemunduran adaptasi rodopsin
*Eahidin ' C,.
7urgor atau elastisitas kulit jelek karena sel kekurangan air
*dehidrasi,. eflek patella negatif terjadi karena kekurangan aktin myosin
pada tendon patella dan degenerasi saraf motorik akibat dari kekurangn
protein! Gu dan 8g seperti gangguan neurotransmitter. Sedangkan!
hepatomegali terjadi karena kekurangan protein. 6ika terjadi kekurangan
protein! maka terjadi penurunan pembentukan lipoprotein. Hal ini
membuat penurunan H- dan - . Karena penurunan H- dan - !
maka lemak yang ada di hepar sulit ditransport ke jaringan)jaringan! pada
akhirnya penumpukan lemak di hepar.
7anda khas pada penderita k5ashiorkor adalah pitting edema .
Pitting edema adalah edema yang jika ditekan! sulit kembali seperti
semula. Pitting edema disebabkan oleh kurangnya protein! sehingga
tekanan onkotik intravaskular menurun. 6ika hal ini terjadi! maka terjadi
ekstravasasi plasma ke intertisial. Plasma masuk ke intertisial! tidak ke
intrasel! karena pada penderita k5ashiorkor tidak ada kompensansi dari
ginjal untuk reabsorpsi natrium. Padahal natrium berfungsi menjaga
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
11/39
11
keseimbangan cairan tubuh. Pada penderita k5ashiorkor! selain defisiensi
protein juga defisiensi multinutrien. Ketika ditekan! maka plasma pada
intertisial lari ke daerah sekitarnya karena tidak terfiksasi oleh membran
sel dan mengembalikannya membutuhkan 5aktu yang lama karena posisi
sel yang rapat. 0dema biasanya terjadi pada ekstremitas ba5ah karena
pengaruh gaya gravitasi! tekanan hidrostatik dan onkotik *+elson! ' C,.
Sedangkan menurut +elson *' C,! penyebab utama marasmus
adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena 9 diet yang tidak
cukup! kebiasaan makan yang tidak tepat seperti hubungan orang tua
dengan anak terganggu! karena kelainan metabolik atau malformasi
kongenital. Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara
kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan ada
beberapa faktor lain pada diri anak sendiri yang diba5a sejak lahir! diduga
berpengaruh terhadap terjadinya marasmus. Secara garis besar sebab)
sebab marasmus adalah sebagai berikut 9
a. 8asukan makanan yang kurang 9 marasmus terjadi akibat masukan
kalori yang sedikit! pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak! misalnya
pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.
b. Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus! terutama infeksi
enteral misalnya infantil gastroenteritis ! bronkhopneumonia,
pielonephiritis dan sifilis kongenital.
c. Kelainan struktur ba5aan misalnya 9 penyakit jantung ba5aan!
penyakit Hirschpurng, deformitas palatum, palatoschizis !
mocrognathia, stenosis pilorus . Hiatus hernia, hidrosefalus ! cystic
fibrosis pankreas
d. Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus. Pada keadaan tersebut
pemberian 2SI kurang akibat reflek mengisap yang kurang kuat
e. Pemberian 2SI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan
yang cukup
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
12/39
1'
f. (angguan metabolik! misalnya renal asidosis! idiopathic
hypercalcemia! galactosemia! lactose intolerance
g. 7umor hypothalamus ! kejadian ini jarang dijumpai dan baru
ditegakkan bila penyebab maramus yang lain disingkirkan
h. Penyapihan yang terlalu dini desertai dengan pemberian makanan
tambahan yang kurang akan menimbulkan marasmus
i. Arbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk
timbulnya marasmus! meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula
perubahan kebiasaan penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan
pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat dari tidak
mampu membeli susu! dan bila disertai infeksi berulang terutama
gastroenteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.
E. DAMPA$ +I,I BURU$
(izi 4uruk bukan hanya menjadi stigma yang ditakuti! hal ini tentu
saja terkait dengan dampak terhadap sosial ekonomi keluarga maupun
negara! di samping berbagai konsekuensi yang diterima anak itu sendiri.
Kondisi gizi buruk akan mempengaruhi banyak organ dan sistem! karena
kondisi gizi buruk ini juga sering disertai dengan defisiensi *kekurangan,
asupan mikro@makro nutrien lain yang sangat diperlukan bagi tubuh. (izi
buruk akan memporak porandakan sistem pertahanan tubuh terhadap
mikroorganisme maupun pertahanan mekanik sehingga mudah sekali
terkena infeksi *Soetjiningsih! 1##=,.
Secara garis besar! dalam kondisi akut! gizi buruk bisa mengancam
ji5a karena berberbagai disfungsi yang di alami! ancaman yang timbul
antara lain hipotermi *mudah kedinginan, karena jaringan lemaknya tipis!
hipoglikemia *kadar gula dalam darah yang diba5ah kadar normal, dan
kekurangan elektrolit dan cairan tubuh. 6ika fase akut tertangani dan
namun tidak di follow up dengan baik akibatnya anak tidak dapat ? catch
up? dan mengejar ketinggalannya maka dalam jangka panjang kondisi ini
berdampak buruk terhadap pertumbuhan maupun perkembangannya.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
13/39
1&
2kibat gizi buruk terhadap pertumbuhan sangat merugikan performance
anak! akibat kondisi ? stunting ? *postur tubuh kecil pendek, yang
diakibatkannya dan perkembangan anak pun terganggu. 0fek malnutrisi
terhadap perkembangan mental dan otak tergantung dangan derajat
beratnya! lamanya dan 5aktu pertumbuhan otak itu sendiri. -ampak
terhadap pertumbuhan otak ini menjadi patal karena otak adalah salah satu
aset yang vital bagi anak.
4eberapa penelitian menjelaskan! dampak jangka pendek gizi
buruk terhadap perkembangan anak adalah anak menjadi apatis!
mengalami gangguan bicara dan gangguan perkembangan yang lain.
Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor tes IJ!
penurunan perkembangn kognitif! penurunan integrasi sensori! gangguan
pemusatan perhatian! gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja
merosotnya prestasi anak *+elson! ' C,.
*. *A$"2R PEN3EBAB +I,I BURU$
2da ' faktor penyebab dari gizi buruk adalah sebagai berikut *Eahidin!
' C, 9
1. Penyebab angsung. Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang
dikonsumsi! menderita penyakit infeksi! cacat ba5aan dan menderita
penyakit kanker. 2nak yang mendapat makanan cukup baik tetapi
sering diserang atau demam akhirnya menderita kurang gizi.
'. Penyebab tidak langsung! ketersediaan Pangan rumah tangga!
perilaku! pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor)faktor lain selain
faktor kesehatan! tetapi juga merupakan masalah utama gizi buruk
adalah kemiskinan! pendidikan rendah! ketersediaan pangan dan
kesempatan kerja. Fleh karena itu untuk mengatasi gizi buruk
dibutuhkan kerjasama lintas sektor Ketahanan pangan adalah
kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan seluruh
anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik maupun gizinya.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
14/39
1/
Secara garis besar gizi buruk disebabkan oleh karena asupan
makanan yang kurang atau anak sering sakit! atau terkena infeksi. 2supan
makanan yang kurang disebabkan oleh berbagai faktor! antara lain tidak
tersedianya makanan secara adekuat! anak tidak cukup salah mendapat
makanan bergizi seimbang! dan pola makan yang salah. Kaitan infeksi dan
kurang gizi seperti layaknya lingkaran setan yang sukar diputuskan! karena
keduanya saling terkait dan saling memperberat. Kondisi infeksi kronik
akan meyebabkan kurang gizi dan kondisi malnutrisi sendiri akan
memberikan dampak buruk pada sistem pertahanan sehingga memudahkan
terjadinya infeksi *Soetjiningsih! 1##=,.
Kekurangan gizi merupakan suatu keadaan dimana terjadi
kekurangan zat)zat gizi ensensial! yang bisa disebabkan oleh9 asupan yang
kurang karena makanan yang jelek atau penyerapan yang buruk dari usus
*malabsorbsi) ! penggunaan berlebihan dari zat)zat gizi oleh tubuh! dan
kehilangan zat)zat gizi yang abnormal melalui diare! pendarahan! gagal
ginjal atau keringat yang berlebihan *Soetjiningsih! 1##=,.
+. "A"A LA$)ANA U"AMA BALI"A +I,I BURU$ DI RUMAH
)A$I"
alam proses pengobatan K0P berat terdapat & fase! adalah fase
stabilisasi! fase transisi dan fase rehabilitasi. Petugas kesehatan harus
trampil memilih langkah mana yang cocok untuk setiap fase. 7atalaksana
ini digunakan baik pada penderita k5ashiorkor! marasmus maupun
marasmik)k5arshiorkor *Eahidin ' C,.
"aha& Pen/esuaian
7ujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien menerima
makanan hingga ia mampu menerima diet tinggi energi dan tingi protein
*707P,. 7ahap penyesuaian ini dapat berlangsung singkat! adalah selama
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
15/39
1=
1)' minggu atau lebih lama! bergantung pada kemampuan pasien untuk
menerima dan mencerna makanan. 6ika berat badan pasien kurang dari C
kg! makanan yang diberikan berupa makanan bayi. 8akanan utama adalah
formula yang dimodifikasi. Gontoh9 susu rendah laktosa '!=)=" glukosa
'" tepung. Secara berangsur ditambahkan makanan lumat dan makanan
lembek. 4ila ada! berikan 2SI.
6ika berat badan pasien C kg atau lebih! makanan diberikan seperti
makanan untuk anak di atas 1 tahun. Pemberian makanan dimulai dengan
makanan cair! kemudian makanan lunak dan makanan biasa! dengan
ketentuan sebagai berikut9
a. Pemberian energi dimulai dengan = kkal@kg berat badan sehari.
b. 6umlah cairan ' ml@kg berat badan sehari.
c. Sumber protein utama adalah susu yang diberikan secara bertahap
dengan keenceran 1@&! '@&! dan &@&! masing)masing tahap selama ')& hari.
Antuk meningkatkan energi ditambahkan =" glukosa! dan
d. 8akanan diberikan dalam porsi kecil dan sering! adalah $)1 kali sehari
tiap ')& jam.
4ila konsumsi per)oral tidak mencukupi! perlu diberi tambahan makanan
le5at pipa *per)sonde, * SG8! ' &,.
"aha& Pen/embuhan
4ila nafsu makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik! secara
berangsur! tiap 1)' hari! pemberian makanan ditingkatkan hingga
konsumsi mencapai 1= )' kkal@kg berat badan sehari dan ')= gram
protein@kg berat badan sehari.
"aha& Lan#utan
Sebelum pasien dipulangkan! hendaknya ia sudah dibiasakan memperoleh
makanan biasa yang bukan merupakan diet 707P. Kepada orang tua
hendaknya diberikan penyuluhan kesehatan dan gizi! khususnya tentang
mengatur makanan! memilih bahan makanan! dan mengolahnya sesuai
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
16/39
1%
dengan kemampuan daya belinya. Suplementasi zat gizi yang mungkin
diperlukan adalah 9
a. (lukosa biasanya secara intravena diberikan bila terdapat tanda)tanda
hipoglikemia.
b. KGl! sesuai dengan kebutuhan! diberikan bila ada hipokalemia.
c. 8g! berupa 8gSF/ = "! diberikan secara intra muskuler bila terdapat
hipomagnesimia.
d. itamin 2 diberikan sebagai pencegahan sebanyak ' . SI peroral
atau 1 . SI secara intra muskuler. 4ila terdapat Leroftalmia! vitamin
2 diberikan dengan dosis total = . SI@kg berat badan dan dosis
maksimal / . SI.
e. itamin 4 dan vitamin G dapat diberikan secara suntikan per)oral.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
17/39
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
18/39
1$
Kondisi ingkungan memegang peranan penting dalam
menentukan status kese)hatan balita. ingkungan yang baik akan
memberikan dampak yang baik bagi ke)sehatan guna menciptakan
manusia yang berkualitas. Sebaliknya lingkungan yang kumuh akan
berdampak buruk pada status kesehatan.
Daktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan
diantaranya adalah kondisi keluarga. Kondisi keluarga yang baik akan
memberikan pengaruh kepada lingkungan fisik rumah! ketahanan pangan
dan asupan gizi anggota ke)luarga. -engan baiknya kondisi keluarga akan
memungkinkan keluarga memper)baiki lingkungan fisik rumah dan akan
memberikan dampak yang baik bagi kese)hatan. 4aiknya lingkungan fisik
rumah akan memberikan kontribusi terhindarnya balita dari kontak
langsung dengan kontaminan. Sehingga antara lingkungan fisik rumah
dengan kondisi keluarga erat hubungannya.
Kondisi keluarga juga mempunyai hubungan dengan ketahanan
pangan! karena dengan baiknya kondisi keluarga membuat orang tua akan
memenuhi ke)butuhan akan asupan pangan yang cukup. -engan
terpenuhinya pangan keluarga akan memperbaiki kondisi status gizi
balitanya! karena salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah
ketahanan pangan keluarga. -engan baiknya sta)tus gizi balita akan
berhubungan dengan status kesehatan.
4erdasarkan dari aporan -inas Kesehatan Kota Padang tahun
' / ten)tang kajian kesehatan lingkungan menyatakan bah5a cakupan
jamban keluarga baru mencapai C% "! air bersih $/!# "! sistem
pembuangan air limbah *SP2 , CC "! sistem pembuangan sampah yang
belum memadai. Kondisi lingkungan se)perti ini akan menjadi
permasalahan serius yang perlu diperhatikan.
Kondisi itu banyak ditemukan pada rumah tangga pinggiran yang
masih sangat minim dalam penanganan masalah lingkungan. -itandai
dengan belum adanya 5c sendiri! tempat pembuangan sampah rumah
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
19/39
1#
tangga! belum tersedianya sarana air bersih! masih menggunakan media
kayu sebagai bahan bakar dan masih banyaknya rumah dengan kondisi
tidak sehat. Kondisi ini akan menyebabkan ter)jadinya kontak langsung
antara kontaminan dengan balita dan ibu yang mempe)ngaruhi keadaan
kesehatan balita itu sendiri.
Status kesehatan dan status gizi balita saling memberi dampak!
karena ke)dua faktor ini saling mempengaruhi. 4aiknya asupan gizi akan
memberikan pe)ngaruh yang baik bagi status kesehatan balita. Karena
status gizi pada balita ada)lah salah satu indikator dalam pembangunan
nasional. Pada masa balita mereka mengalami masa pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat dan sangat penting untuk keberlangsungan
hidupnya. Fleh karena itu status gizi merupakan salah sa)tu ukuran
penting dari kualitas sumber daya manusia.
)anitasi
Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan yang bertujuan untuk
mencegah fak)tor)faktor hidup yang dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit secara epi-demologi ! meliputi semua media pemukiman hidup
organisme serta segala kondisi yang secara langsung maupun tidak yang
diduga dapat mempengaruhi tingkat ke)hidupan dan kesehatan organisme
itu sendiri. 7empat pembuangan limbah rumah tangga di rumah pasien
terlihat tidak teratur. Kondisi rumah juga bersebelahan dengan kandang
kambing diman dapat menularkan penyakit akibat sanitasi yang buruk.
7empat pembuangan kotoran rumah tangga *jamban, juga tidak ada di
rumah tersebut sehingga jika buang air besar di kali.
Air Minum
2ir terlindungi yaitu air yang terhindar dari kontaminan luar
seperti air ledeng! pam! atau sejenisnya atau air yang langsung dari mata
air tanpa harus kena sinar matahari terlebih dahulu me)lalui pipa yang
menyalurkan ke rumah)rumah. Sedangkan air tidak terlindungi a)dalah air
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
20/39
'
sungai! air sumur terbuka dan air hujan. -i tempat rumah pasien sumber
air minum berasal dari air sumur! dimana lokasi rumah pasien berdekatan
dengan lokasi lumpur! sehingga ada kemungkinan sumber air yang
digunakan sudah tercemar.
Bahan Bakar
4ahan bakar dengan memperhatikan aspek bahan bakar yang digunakan
untuk memasak. 4ahan bakar dikategorikan pada bahan bakar kayu!
kompor dan kompor gas. Kondisi di rumah pasien masih menggunakan
tungku sebagai alat masak dimana kebersihannya masih belum terjamin!
Lantai Rumah
antai rumah adalah keadaan fisik konstruksi lantai rumah dimana masih
berupa lantai dari tanah.
Kebiasaan dan perilaku penghuni
1. Harus rajin membersihkan rumah
'. 8emindahkan kandang he5an jauh dari rumah
&. 8embuat tempat pembuangan limbah yang baik
/. 8embuat jamban
=. 8embersihkan alat makanan dan minuman termasuk alat memasak
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
21/39
'1
BAB III
$ERAN+$A $2N)EP"UAL DAN HIP2"E)I) PENELI"IAN
%. $erangka $'nse&tual Penelitian
9 diteliti
9 tidak diteliti
Penjelasan9
Daktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban keluarga yang
dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat yang terdiri dari pendidikan!
pekerjaan! seL! umur dan agama serta dipengaruhi oleh perilaku yang
terdiri dari pengetahuan! sikap! dan tindakan. Selain itu juga
dipengaruhi oleh faktor)faktor antara lain faktor ekonomi! faktor
kepemilikan lahan dan faktor alam. Kepemilikan jamban keluarga dan
pemanfaatan jamban keluarga berpengaruh pada kejadian diare yang
dipengaruhi oleh sanitasi makanan! penyediaan sumber air minum!
penanganan sampah! pengendalian lalat dan personal hygiene. Selain itu
juga dipengaruhi oleh keadaan gizi dan imunitas.
%.! Hi&'tesis Penelitian
2danya hubungan antara pemberian 2SI terhadap tingginya angka kejadian
gizi buruk di desa Ketegan kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
22/39
''
BAB I4
ME"2DE PENELI"IAN
-. (enis dan Ran5ang Bangun Penelitian
6enis penelitian yang dilaksanakan termasuk jenis penelitian
observasional karena tidak ada intervensi pada subyek penelitian. -ari segi
sifat dan cara pembahasan masalahnya penelitian ini termasuk penelitian
analitik yaitu data)data diolah dan dianalisis dengan uji statistik untuk
menjelaskan hubungan antara variable melalui pengujian hipotesis. -ari
segi 5aktu merupakan penelitian ross !ectional dan menurut tempat
adalah penelitian lapangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran tentang hubungan antara tingginya angka gizi buruk dengan
pemberian 2SI di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo.
-.! P'&ulasi Penelitian
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan balita bertempat
tinggal serta tercatat sebagai penduduk pada saat penelitian dilaksanakan
yaitu di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo.
-.% Besar )am&el6 Cara Penentuan Besar )am&el6 Penentuan Besar )am&el
dan Cara Pengambilan )am&el
/.&.1 4esar Sampel
4esar sampel dalam penelitian ini adalah
/.&.' Gara Penentuan 4esar Sampel
Gara yang digunakan untuk menentukan besar sample adalah sebagai
berikut *+otoatmodjo! ' =,
4esarnya sample
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
23/39
'&
n M +@ * 1 * + L d' ,
Sumber 9 Profil -esa Kedensari Kecamatan 7anggulangin Kabupaten
Sidoarjo
n M 4esar sampel
+ M 6umlah populasi
d M Kekatan@ketepatan relatif
/.&.& Gara Pengambilan Sampel
Penetapan sample ibu dengan balita yang diteliti ditentukan secara
simple random sampling.
-.- L'kasi dan 0aktu &enilitian
/./.1 okasi penilitian
okasi dilaksanakan di desa ketegan. Eilayah kerja -esa Ketegan
Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo. okasi ini dipilih dengan
pertimbangan sebagai berikut 9
1. 7ingginya angka gizi di -esa Ketegan Kecamatan 7aman
Kabupaten Sidoarjo! berdasarkan data tahun ' 1' yang memiliki
jumlah populasi balita gizi buruk 11/ dari /1' balita *'C!CC",.
'. -i 5ilayah kerja Puskesmas 7aman -esa Ketegan menduduki yang
paling tinggi
/./.' Eaktu Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan agustus tahun ' 1&
-.7 4ariabel6 Cara Pengukuran dan Definisi 2&erasi'nal
/.=.1 ariabel Penelitian
1. ariabel bebas adalah variable yang mempengaruhi variable
terikat.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
24/39
'/
ariabel bebas dalam penelitian ini adalah yang terdiri dari
pemberian 2SI.
'. ariabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variebel
bebas.
-alam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kejadian
gizi buruk.
&. ariabel moderator adalah variabel yang memperkuat atau
memperlemah antara variabel bebas dan variabel terikat.
-alam penelitian ini yang menjadi variabel moderator adalah
pengetahuan 2SI! pendidikan! umur! agama! status ekonomi dan
tingkat pengetahuan.
/.=.' Gara Pengukuran
-alam penelitian ini cara yang digunakan untuk mengukur variabel
pola pemberian 2SI! pekerjaan! pendapatan! pendidikan! agama!
kejadian gizi buruk adalah dengan lembar kuisioner! 5a5ancara! dan
lembar K8S.
+o ariable -efinisi 2lat Akur Kriteria Skala1 Pola
pemberian
2SI
Kualitas dan
kuantitas
pemberian 2SI
embar
kuisioner
Ea5ancara
Fbservasi
Gukup
7idak cukup
+ominal
' Pekerjaan 6enis pekerjaanresponden yang
menentukan
tingkat social
ekonominya
syarat.
embarkuisioner
Ea5ancara
Fbservasi
7idak tamatS-
S8P
S82
Perguruan
tinggi
+ominal
& Pendapatan 6umlah
pendapatan
embar
kuisioner
-iba5ah
A8
+ominal
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
25/39
'=
keluarga baik
perhari! bulan
atau minggu
Ea5ancara -iata A8
/ Kejadian gizi
buruk
2ngka yang
menunjukkan
jumlah kasus
gizi buruk yang
dialami oleh
responden yang
dinyatakan saat
penelitian pada
bayi atau balita
berdasarkan
K8S.
embar
kuisioner
-iatas garis
merah
-iba5ah garis
merah
+ominal
% Pengetahuan
tentang 2SI
Pemahaman
tentang cara 2SI
secara umum
embar
kuisioner
4aik
Gukup
Kurang
Frdinal
C 2gama embar
kuisioner
Islam
Kristen @
Katolik
Hindu
4udha
Frdinal
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
26/39
'%
-.8 "eknik dan Instrumen Pengum&ulan Data
/.%.1 7eknik Pengumpulan -ata
1. 6enis -ata
Pada penelitian ini menggunakan ' jenis data yaitu data primer dan
data sekunder yaitu 9
a. -ata Primer
8erupakan data yang diperoleh melalui tinjauan langsung di
lapangan yaitu dengan melakukan observasi ! 5a5ancara dan
pengisisan kuisioner dari ibu dengan balita yang menjadi
sample.
b. -ata Sekunder
8erupakan data yang diperoleh dari instansi yaitu Kantor
Puskesmas 7aman! kantor desa ketegan yang meliputi
geografis dan demografis desa ketegan! jumlah ibu yang
memiliki balita di desa ketegan dan angka kejadian gizi buruk
di desa ketegan.
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
27/39
'C
'. 8etode Pengumpulan -ata
a. Ea5ancara
Ea5ancara dilakukan dengan tanya ja5ab secara langsung
kepada responden dengan menggunakan lembar kuisioner
untuk memperoleh data yang diperlukan
b. Fbservasi
Fbservasi yang dilakukan dengan pengamatan langsung
terhadap tinggi dan berat badan anak.
c. -okumentasi
8etode ini digunakan untuk memperoleh data lengkap melalui
menyalin data sekunder baik geografis dan demografis desa
ketegan! jumlah populasi ibu yang memiliki balita! angka
kejadian gizi buruk! serta pencatatan hasil K8S terakhir balita.
/.%.' Instrumen Pengumpulan -ata
-alam pelaksanaannya di lapangan untuk pengambilan data
diperlukan beberapa instrument antara lain 9
1. embar Kuisioner
'. embar Fbservasi
&. 2lat 7ulis
-.9 "eknik Analisis Data
/.C.1 Pengolahan -ata
1. "diting
8elihat data yang diperoleh untuk mengetahui apakah data tersebut
sudah baik dan dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.
'. oding
8engklasifikasikan data atau ja5aban dari responden sesuai
dengan macamnya dengan kode pada masing)masing ja5aban.
&. 7abulasi
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
28/39
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
29/39
'#
BAB 4
HA)IL PENELI"IAN
7. +ambaran Umum L'kasi Penelitian
=.1.1 Keadaan (eografis
1. etak Eilayah
-esa Ketegan berjarak dari
a. Pusat Pemerintah Kecamatan 9 ' Km
b. Ibukota Kabupaten 9 % Km
c. Ibukota +egara 9 1 Km
'. uas Eilayah
uas 5ilayah -esa Ketegan 1=%. Ha. Serta tiap 5ilayah terbagi
menjadi C E dan '= 7.
4atas Eilayah
4atas administratif -esa Ketegan dengan daerah sekitarnya adalah
sebagai berikut 9
a. Sebelah Atara 9 4ebekan
b. Sebelah Selatan 9 Kedung turi
c. Sebelah 4arat 9 7aman
d. Sebelah 7imur 9 Kec 5aru
&. Kondisi 7opografi
a. Ketinggian 7anah dari Permukaan aut 9 / 8
b. 4anyaknya curah hujan 9 ' B & mm@7h
c. Suhu ata)rata 9 &=OG
=.1.' Keadaan -emografi
4erdasarkan sumber Profil -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten
Sidoarjo 7ahun ' 11
1. 6umlah Penduduk
6umlah penduduk seluruhnya #''# 6i5a terbagi dalam
a. aki)laki 9 /%1#
b. Perempuan 9 /=/C
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
30/39
&
c. 6umlah KK 9 1%#1
'. 8ata Pencaharian Penduduk
Sebagian besar penduduk Pega5ai S5asta
&. -ata Penduduk 8enurut 7ingkat Pendidikan
1, Sekolah -asar ) S8P@S 7P 9 1/&' orang
', S82@S 72 9 = C orang
&, 2kademi *-)1! -)'! -)&! S1, 9 $% rang
=.1.& -ata Kesehatan ingkungan -esa Kedensari
-ari rekapitulasi laporan dan sistem ke5aspadaan dari kesehatan
lingkungan Puskesmas 7anggulangin tahun ' 11 di peroleh data
Kesehatan ingkungan -esa Kedensari sebagai berikut 9
1. Sarana dan Gakupan Penyediaan 2ir 4ersih
Sarana Penyediaan 2ir 4ersih penduduk yang menggunakan P-28
sebesar 1 C$
'. Sarana dan Gakupan 6amban Keluarga
Sarana 6amban Keluarga yang ada sebanyak ='$ rumah dari ##='
rumah
&. Sarana dan Gakupan Saluran Pembuangan 2ir imbah
Sarana Saluran Pembuangan 2ir imbah semua penduduk
mengalirka langsung ke parit
/. Penyehatan umah
6umlah rumah ##=' rumah sedangkan yang memenuhi syarat
sebanyak ='$ rumah.
=. 7empat)tempat Amum
7empat)tempat umum yang terdiri dari masjid & buah! pondok
pesantren & buah! madrasah & buah! dan 4alai atihan Kerja 1 buah.
-ata Penyakit 7erbesar di Puskesmas 7aman
7abel =.& 1 Penyakit terbesar tahun ' 11
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
31/39
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
32/39
&'
N'. Peker#aan : ;1. 2tas (aris 8erah =% %/!&C'. 4a5ah (aris 8erah &1 &=!%&
(umlah
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
33/39
&&
=' . ' 1 .1 & .'11 1.&$% /.% = =.##1 #.'1 1&.$1=
dst
7araf nyata *Q, dan nilai ? !
Q M =" M ! = db M *b)1,*k)1, M *')1,*')1, M 1
6adi ? ! @ %6
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
34/39
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
35/39
&=
GM .&$C
-imana kesimpulannya nilai G M !&$C memberikan arti bah5a rendah atau lemah
tapi pasti. -imana berarti bah5a antara pemberian 2SI berhubungan dengan
status gizi balita terdapat hubungan yang rendah tapi pasti. -imana makin
tinggi@rendah pemberian 2SI maka tingkat status gizi akan baik@buruk.
7abel =.1% Hubungan Pemberian 2SI terhadap Status (izi 4alita di
-esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo
7ahun ' 1&.
N'. )tatus +i>i
Pada $M)
Pemberian A)I (umlah3a 7idak
" " "1. 2tas (aris
8erah
=& % !#' & &!/= =% %/!&C
'. 4a5ah (aris
8erah
/ /.% 'C &1! & &1 &=!%&
"'tal 79 8767! %= %-6-<
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
36/39
&%
424 I
P0842H2S2+
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diharapkan pada 424 I pada bagian
ini akan diuraikan tentang pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
mengenai Hubungan antara Daktor pemberian 2SI dan status gizi balita pada
skala K8S.
2. (ambaran Pemberian 2SI pada desa Ketegan Kecamatan 7aman
Kabupaten Sidoarjo
4erdasarkan tabel menunjukkan bah5a angka pemberian 2SI pada
-esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo yaitu sebanyak
%=!='". 3ang dimaksud pemberian 2SI adalah pemberian 2ir Susu Ibu
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
37/39
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
38/39
&$
424 II
SI8PA 2+ U S2 2+
4erdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada 424 maka pada bab ini
akan dikemukakan mengenai kesimpulan dan saran saran yang diharapkan dapat
dilaksanakan setelah penelitian
2. Simpulan
1, Sebagian ibu pada -esa Ketegan tidak memberikan 2SI minimal
% bulan*&/!/$",
', Sebagian balita pada -esa Ketegan masih menderita gizi buruk
*&=!%&",
-
8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited
39/39
&, 2danya hubungan yang pasti tapi lemah antara 4alita yang tidak
diberi 2SI dengan kejadian gizi buruk *R ' Hitung M &!$#/!
GM .&$C,
4. Saran
1, Antuk Institusi Pelayanan Kesehatan
', Antuk Institusi Pendidikan