penelitian gizi buruk edited

Upload: dokterdoktermufti

Post on 03-Jun-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    1/39

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi

    pemantauan pertumbuhan dan identifikasi faktor risiko melalui kegiatan

    surveilans. Prevalensi balita yang mengalami gizi buruk di Indonesia. Hasil

    Susenas menunjukkan adanya penurunan prevalensi balita gizi buruk yaitu

    dari 1 !1" pada tahun 1##$ menjadi $!1" pada tahun 1### dan menjadi %!&"

    pada tahun ' 1.

    (izi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya

    manusia. (izi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka

    kematian tetapi juga menurunkan produktifitas! menghambat pertumbuhan

    sel)sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan *+ovitasari!

    ' 1',.

    Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah perbaikan gizi

    masyarakat! gizi yang seimbang dapat meningkatkan ketahanan tubuh! dapat

    meningkatkan kecerdasan dan menjadikan pertumbuhan yang normal *-epkes

    I! ' /,. +amun sebaliknya gizi yang tidak seimbang menimbulkan masalah

    yang sangat sulit sekali ditanggulangi oleh Indonesia! masalah gizi yang tidak

    seimbang itu adalah Kurang 0nergi Protein *K0P,! Kurang itamin 2 *K 2,!

    (angguan 2kibat Kekurangan 3odium *(2K3, dan 2nemia (izi 4esi

    *-epkes I! ' / ,.

    Khusus untuk masalah Kurang 0nergi Protein *K0P, atau biasa dikenal

    dengan gizi kurang atau yang sering ditemukan secara mendadak adalah gizi

    buruk terutama pada anak balita! masih merupakan masalah yang sangat sulit

    sekali ditanggulangi oleh pemerintah! 5alaupun penyebab gizi buruk itu

    sendiri pada dasarnya sangat sederhana yaitu kurangnya intake *konsumsi,

    makanan terhadap kebutuhan makan seseorang. Sebelum gizi buruk ini terjadi!

    telah mele5ati beberapa tahapan yang dimulai dari penurunan berat badan dari

    berat badan ideal seorang anak sampai akhirnya terlihat anak tersebut sangat

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    2/39

    '

    buruk *gizi buruk,. 6adi masalah sebenarnya adalah masyarakat atau keluarga

    balita belum mengatahui cara menilai status berat badan anak *status gizi

    anak,.

    B. Identifikasi Masalah

    1. 7ingginya angka kejadian gizi buruk pada -esa Ketegan kecamatan

    7aman! sidoarjo. berdasarkan data tahun ' 1'! dari 11/ bayi yang

    ditimbang terdapat &1 bayi dengan gizi diba5ah garis merah pada K8S.

    '. endahnya angka pemberian 2SI pada desa Ketegan kecamatan sidoarjo.

    C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

    . Pembatasan Masalah

    Hubungan tingginya angka kejadian gizi buruk dengan rendahnya

    pemberian 2SI pada desa Ketegan kecamatan 7aman.

    !. Rumusan Masalah

    4erdasarkan latar belakang tersebut diatas! maka rumusan masalah

    adalah9

    :2pakah ada hubungan antara faktor pemberian 2SI terhadap kejadian

    gizi buruk di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo ;:.

    D. "u#uan Penelitian

    . "u#uan Umum

    8enganalisis hubungan antara faktor pemberian 2SI terhadap

    kejadian gizi buruk di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten

    Sidoarjo.

    !. "u#uan $husus

    a. 8engidentifikasi angka kejadian gizi buruk pada desa Ketegan

    kecamatan 7aman kabupaten Sidoarjo berdasarkan skala K8S.

    b. 8engidentifikasi pengetahuan ibu tentang 2SI di -esa Ketegan

    Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    3/39

    &

    c. 8engidentifikasi angka pemberian 2SI di -esa Ketegan Kecamatan

    7aman Kabupaten Sidoarjo.

    %. Manfaat Penelitian

    . Bagi Puskesmas

    8emberikan sumbangan jalan keluar bagi puskesmas sebagai sarana

    kesehatan masyarakat untuk menurunkan angka kejadian gizi buruk

    sehingga dapat merencanakan program yang lebih baik guna

    menyukseskan program inovatif puskesmas di bidang penanganan

    gizi.

    !. Bagi Peneliti

    Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman peneliti tentang

    faktor)faktor yang mempengaruhi tingginya angka gizi buruk.

    %. Bagi Res&'nden

    Khususnya masyarakat dilokasi penelitian mendapatkan pengetahuan

    pentingnya pemberian 2SI untuk mencegah terjadinya gizi buruk.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    4/39

    /

    BAB II

    "IN(AUAN PU)"A$A

    A. DE*INI)I

    (izi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan

    nutrisi! atau nutrisinya di ba5ah standar rata)rata. Status gizi buruk dibagi

    menjadi tiga bagian! yakni gizi buruk karena kekurangan protein *disebut

    kwashiorkor ,! karena kekurangan karbohidrat atau kalori *disebut

    marasmus ,! dan kekurangan kedua)duanya. (izi buruk ini biasanya terjadi

    pada anak balita *ba5ah lima tahun, dan ditampakkan oleh

    membusungnya perut *busung lapar,. (izi buruk adalah suatu kondisi di

    mana seseorang dinyatakan kekurangan zat gizi! atau dengan ungkapan

    lain status gizinya berada di ba5ah standar rata)rata.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    5/39

    =

    B. PENILAIAN )"A"U) +I,I

    Penilaian status gizi merupakan perbandingan keadaan gizi

    menurut hasil pengukuran terhadap standar yang sesuai dari individu atau

    kelompok masyarakat tertentu. 8etode penilaian status gizi ada ' macam

    yaitu secara langsung dan tidak langsung. 8etode penilaian status gizi

    secara langsung dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan penilaian

    laboratoris. Sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung antara

    lain dengan studi konsumsi pangan *Susilo5ati! ' $,.

    Pada penilaian status gizi dengan studi konsumsi pangan! metode

    yang sering digunakan adalah metode > recall? konsumsi dalam '/ jam

    yang lalu. Konsumsi pangan merupakan indikator pangan yang baik.

    Pemeriksaan laboratoris mempunyai kemampuan untuk memberikan cara

    yang lebih tepat dan obyektif untuk menilai status gizi. +amun

    pemeriksaan laboratoris kurang praktis dilakukan di lapangan! karena

    perlu tenaga ahli khusus. Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan

    proses pemeriksaan keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan

    data penting! baik yang bersifat objektif maupun subjektif! untuk

    kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia. -ata objektif

    dapat diperoleh dari data pemeriksaan laboratorium perorangan! serta

    sumber lain yang dapat diukur oleh anggota tim penilai *Susilo5ati! ' $,.

    Pada prinsipnya! penilaian status gizi anak serupa dengan penilaian

    pada periode kehidupan lain. Komponen penilaian status gizi meliputi

    pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara langsung

    dan tidak langsung *Susilo5ati! ' $,.

    Penilaian gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat

    penilaian yaitu antropometri! klinis! biokimia! dan biofisik.

    . Antr'&'metri

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    6/39

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    7/39

    C

    Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda)tanda klinis

    umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. -i samping itu untuk

    mengetahui tingkat gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik

    yaitu tanda *sign, dan gejala *symptom, atau ri5ayat penyakit *Susilo5ati!

    ' $,.

    %. Bi'kimia

    Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen

    yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam

    jaringan tubuh. 6aringan tubuh yang digunakan antara lain darah! urine!tinja! dan beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Penggunaan

    metode ini digunakan untuk suatu peringatan bah5a kemungkinan akan

    terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. 4anyak gejala klinis yang

    kurang spesifik! maka penetuan kimia faali dapat lebih banyak menolong

    untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik *Susilo5ati! ' $,.

    -. Bi'fisik

    Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan

    status gizi dengan melihat kemampuan fungsi *khususnya jaringan, dan

    melihat perubahan struktur dari jaringan.

    Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat menjadi tiga yaitu

    survei konsumsi makanan! statistik vital dan faktor ekologi *Soetjiningsih!

    1##=,.

    . )ur e/ k'nsumsi makanan

    Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi

    secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan zat gizi yang

    dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan gambaran tentang

    konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat! keluarga dan individu. Survei

    ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan gizi

    a. Statistik vital

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    8/39

    $

    Pengukuran status gizi dangan statistik vital adalah dengan

    menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian

    berdasarkan umur! angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu

    dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaanya

    dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung status gizi

    masyarakat

    b. Daktor 0kologi

    8alnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi

    beberapa factor fisik! biologi! dan lingkungan budaya. 6umlah makanan

    yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim! tanah!

    dan lain)lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk

    mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk

    melakukan program intervensi gizi *Susilo5ati! ' $,.

    C. $LA)I*I$A)I +I,I BURU$

    7erdapat & tipe gizi buruk adalah marasmus! k5ashiorkor! dan

    marasmus)k5ashiorkor. Perbedaan tipe tersebut didasarkan pada ciri)ciri

    atau tanda klinis dari masing)masing tipe yang berbeda)beda! antara lain

    *Eahidin ' C, 9

    . Marasmus

    8arasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat.

    (ejala yang timbul diantaranya muka seperti orangtua *berkerut,! tidak

    terlihat lemak dan otot di ba5ah kulit *kelihatan tulang di ba5ah kulit,!

    rambut mudah patah dan kemerahan! gangguan kulit! gangguan

    pencernaan *sering diare,! pembesaran hati dan sebagainya. 2nak tampak

    sering re5el dan banyak menangis meskipun setelah makan! karena masih

    merasa lapar. 4erikut adalah gejala pada marasmus adalah *Eahidin

    ' C,.

    a. 2nak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan

    otot)ototnya! tinggal tulang terbungkus kulit

    b. Eajah seperti orang tua

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    9/39

    #

    c. Iga gambang dan perut cekung

    d. Ftot paha mengendor (baggy pant ,

    e. Gengeng dan re5el! setelah mendapat makan anak masih terasa lapar

    !. $0ashi'rk'r

    Penampilan tipe k5ashiorkor seperti anak yang gemuk * suger

    baby ,! bilamana dietnya mengandung cukup energi disamping kekurangan

    protein! 5alaupun dibagian tubuh lainnya terutama dipantatnya terlihat

    adanya atrofi. 7ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung

    kaki sampai seluruh tubuh

    a. Perubahan status mental 9 cengeng! re5el! kadang apatis

    b. ambut tipis kemerahan seperti 5arna rambut jagung dan mudah

    dicabut! pada penyakit k5ashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut

    kepala kusam.

    c. Eajah membulat dan sembab

    d. Pandangan mata anak sayu

    e. Pembesaran hati! hati yang membesar dengan mudah dapat diraba

    dan terasa kenyal pada rabaan permukaan yang licin dan pinggir

    yang tajam.

    f. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah

    menjadi coklat kehitaman dan terkelupas *Eahidin ' C,.

    %. Marasmik1$0ashi'rk'r

    (ambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala klinik

    k5ashiorkor dan marasmus. 8akanan sehari)hari tidak cukup

    mengandung protein dan juga energi untuk pertumbuhan yang normal.

    Pada penderita demikian disamping menurunnya berat badan % " dari

    normal memperlihatkan tanda)tanda k5ashiorkor! seperti edema! kelainan

    rambut! kelainan kulit! sedangkan kelainan biokimia5i terlihat pula

    *Eahidin ' C,.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    10/39

    1

    D. PA"2*I)I2L2+I) +I,I BURU$

    Patofisiologi gizi buruk pada balita adalah anak sulit makan atau

    anorexia bisa terjadi karena penyakit akibat defisiensi gizi! psikologik

    seperti suasana makan! pengaturan makanan dan lingkungan. ambut

    mudah rontok dikarenakan kekurangan protein! vitamin 2! vitamin G dan

    vitamin 0. Karena keempat elemen ini merupakan nutrisi yang penting

    bagi rambut. Pasien juga mengalami rabun senja. abun senja terjadi

    karena defisiensi vitamin 2 dan protein. Pada retina ada sel batang dan sel

    kerucut. Sel batang lebih hanya bisa membedakan cahaya terang dan

    gelap. Sel batang atau rodopsin ini terbentuk dari vitamin 2 dan suatu

    protein. 6ika cahaya terang mengenai sel rodopsin! maka sel tersebut akan

    terurai. Sel tersebut akan mengumpul lagi pada cahaya yang gelap. Inilah

    yang disebut adaptasi rodopsin. 2daptasi ini butuh 5aktu. 6adi! rabun

    senja terjadi karena kegagalan atau kemunduran adaptasi rodopsin

    *Eahidin ' C,.

    7urgor atau elastisitas kulit jelek karena sel kekurangan air

    *dehidrasi,. eflek patella negatif terjadi karena kekurangan aktin myosin

    pada tendon patella dan degenerasi saraf motorik akibat dari kekurangn

    protein! Gu dan 8g seperti gangguan neurotransmitter. Sedangkan!

    hepatomegali terjadi karena kekurangan protein. 6ika terjadi kekurangan

    protein! maka terjadi penurunan pembentukan lipoprotein. Hal ini

    membuat penurunan H- dan - . Karena penurunan H- dan - !

    maka lemak yang ada di hepar sulit ditransport ke jaringan)jaringan! pada

    akhirnya penumpukan lemak di hepar.

    7anda khas pada penderita k5ashiorkor adalah pitting edema .

    Pitting edema adalah edema yang jika ditekan! sulit kembali seperti

    semula. Pitting edema disebabkan oleh kurangnya protein! sehingga

    tekanan onkotik intravaskular menurun. 6ika hal ini terjadi! maka terjadi

    ekstravasasi plasma ke intertisial. Plasma masuk ke intertisial! tidak ke

    intrasel! karena pada penderita k5ashiorkor tidak ada kompensansi dari

    ginjal untuk reabsorpsi natrium. Padahal natrium berfungsi menjaga

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    11/39

    11

    keseimbangan cairan tubuh. Pada penderita k5ashiorkor! selain defisiensi

    protein juga defisiensi multinutrien. Ketika ditekan! maka plasma pada

    intertisial lari ke daerah sekitarnya karena tidak terfiksasi oleh membran

    sel dan mengembalikannya membutuhkan 5aktu yang lama karena posisi

    sel yang rapat. 0dema biasanya terjadi pada ekstremitas ba5ah karena

    pengaruh gaya gravitasi! tekanan hidrostatik dan onkotik *+elson! ' C,.

    Sedangkan menurut +elson *' C,! penyebab utama marasmus

    adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena 9 diet yang tidak

    cukup! kebiasaan makan yang tidak tepat seperti hubungan orang tua

    dengan anak terganggu! karena kelainan metabolik atau malformasi

    kongenital. Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara

    kekurangan makanan dan penyakit infeksi. Selain faktor lingkungan ada

    beberapa faktor lain pada diri anak sendiri yang diba5a sejak lahir! diduga

    berpengaruh terhadap terjadinya marasmus. Secara garis besar sebab)

    sebab marasmus adalah sebagai berikut 9

    a. 8asukan makanan yang kurang 9 marasmus terjadi akibat masukan

    kalori yang sedikit! pemberian makanan yang tidak sesuai dengan

    yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak! misalnya

    pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.

    b. Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus! terutama infeksi

    enteral misalnya infantil gastroenteritis ! bronkhopneumonia,

    pielonephiritis dan sifilis kongenital.

    c. Kelainan struktur ba5aan misalnya 9 penyakit jantung ba5aan!

    penyakit Hirschpurng, deformitas palatum, palatoschizis !

    mocrognathia, stenosis pilorus . Hiatus hernia, hidrosefalus ! cystic

    fibrosis pankreas

    d. Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus. Pada keadaan tersebut

    pemberian 2SI kurang akibat reflek mengisap yang kurang kuat

    e. Pemberian 2SI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan

    yang cukup

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    12/39

    1'

    f. (angguan metabolik! misalnya renal asidosis! idiopathic

    hypercalcemia! galactosemia! lactose intolerance

    g. 7umor hypothalamus ! kejadian ini jarang dijumpai dan baru

    ditegakkan bila penyebab maramus yang lain disingkirkan

    h. Penyapihan yang terlalu dini desertai dengan pemberian makanan

    tambahan yang kurang akan menimbulkan marasmus

    i. Arbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk

    timbulnya marasmus! meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula

    perubahan kebiasaan penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan

    pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat dari tidak

    mampu membeli susu! dan bila disertai infeksi berulang terutama

    gastroenteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.

    E. DAMPA$ +I,I BURU$

    (izi 4uruk bukan hanya menjadi stigma yang ditakuti! hal ini tentu

    saja terkait dengan dampak terhadap sosial ekonomi keluarga maupun

    negara! di samping berbagai konsekuensi yang diterima anak itu sendiri.

    Kondisi gizi buruk akan mempengaruhi banyak organ dan sistem! karena

    kondisi gizi buruk ini juga sering disertai dengan defisiensi *kekurangan,

    asupan mikro@makro nutrien lain yang sangat diperlukan bagi tubuh. (izi

    buruk akan memporak porandakan sistem pertahanan tubuh terhadap

    mikroorganisme maupun pertahanan mekanik sehingga mudah sekali

    terkena infeksi *Soetjiningsih! 1##=,.

    Secara garis besar! dalam kondisi akut! gizi buruk bisa mengancam

    ji5a karena berberbagai disfungsi yang di alami! ancaman yang timbul

    antara lain hipotermi *mudah kedinginan, karena jaringan lemaknya tipis!

    hipoglikemia *kadar gula dalam darah yang diba5ah kadar normal, dan

    kekurangan elektrolit dan cairan tubuh. 6ika fase akut tertangani dan

    namun tidak di follow up dengan baik akibatnya anak tidak dapat ? catch

    up? dan mengejar ketinggalannya maka dalam jangka panjang kondisi ini

    berdampak buruk terhadap pertumbuhan maupun perkembangannya.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    13/39

    1&

    2kibat gizi buruk terhadap pertumbuhan sangat merugikan performance

    anak! akibat kondisi ? stunting ? *postur tubuh kecil pendek, yang

    diakibatkannya dan perkembangan anak pun terganggu. 0fek malnutrisi

    terhadap perkembangan mental dan otak tergantung dangan derajat

    beratnya! lamanya dan 5aktu pertumbuhan otak itu sendiri. -ampak

    terhadap pertumbuhan otak ini menjadi patal karena otak adalah salah satu

    aset yang vital bagi anak.

    4eberapa penelitian menjelaskan! dampak jangka pendek gizi

    buruk terhadap perkembangan anak adalah anak menjadi apatis!

    mengalami gangguan bicara dan gangguan perkembangan yang lain.

    Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor tes IJ!

    penurunan perkembangn kognitif! penurunan integrasi sensori! gangguan

    pemusatan perhatian! gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja

    merosotnya prestasi anak *+elson! ' C,.

    *. *A$"2R PEN3EBAB +I,I BURU$

    2da ' faktor penyebab dari gizi buruk adalah sebagai berikut *Eahidin!

    ' C, 9

    1. Penyebab angsung. Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang

    dikonsumsi! menderita penyakit infeksi! cacat ba5aan dan menderita

    penyakit kanker. 2nak yang mendapat makanan cukup baik tetapi

    sering diserang atau demam akhirnya menderita kurang gizi.

    '. Penyebab tidak langsung! ketersediaan Pangan rumah tangga!

    perilaku! pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor)faktor lain selain

    faktor kesehatan! tetapi juga merupakan masalah utama gizi buruk

    adalah kemiskinan! pendidikan rendah! ketersediaan pangan dan

    kesempatan kerja. Fleh karena itu untuk mengatasi gizi buruk

    dibutuhkan kerjasama lintas sektor Ketahanan pangan adalah

    kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan seluruh

    anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik maupun gizinya.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    14/39

    1/

    Secara garis besar gizi buruk disebabkan oleh karena asupan

    makanan yang kurang atau anak sering sakit! atau terkena infeksi. 2supan

    makanan yang kurang disebabkan oleh berbagai faktor! antara lain tidak

    tersedianya makanan secara adekuat! anak tidak cukup salah mendapat

    makanan bergizi seimbang! dan pola makan yang salah. Kaitan infeksi dan

    kurang gizi seperti layaknya lingkaran setan yang sukar diputuskan! karena

    keduanya saling terkait dan saling memperberat. Kondisi infeksi kronik

    akan meyebabkan kurang gizi dan kondisi malnutrisi sendiri akan

    memberikan dampak buruk pada sistem pertahanan sehingga memudahkan

    terjadinya infeksi *Soetjiningsih! 1##=,.

    Kekurangan gizi merupakan suatu keadaan dimana terjadi

    kekurangan zat)zat gizi ensensial! yang bisa disebabkan oleh9 asupan yang

    kurang karena makanan yang jelek atau penyerapan yang buruk dari usus

    *malabsorbsi) ! penggunaan berlebihan dari zat)zat gizi oleh tubuh! dan

    kehilangan zat)zat gizi yang abnormal melalui diare! pendarahan! gagal

    ginjal atau keringat yang berlebihan *Soetjiningsih! 1##=,.

    +. "A"A LA$)ANA U"AMA BALI"A +I,I BURU$ DI RUMAH

    )A$I"

    alam proses pengobatan K0P berat terdapat & fase! adalah fase

    stabilisasi! fase transisi dan fase rehabilitasi. Petugas kesehatan harus

    trampil memilih langkah mana yang cocok untuk setiap fase. 7atalaksana

    ini digunakan baik pada penderita k5ashiorkor! marasmus maupun

    marasmik)k5arshiorkor *Eahidin ' C,.

    "aha& Pen/esuaian

    7ujuannya adalah menyesuaikan kemampuan pasien menerima

    makanan hingga ia mampu menerima diet tinggi energi dan tingi protein

    *707P,. 7ahap penyesuaian ini dapat berlangsung singkat! adalah selama

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    15/39

    1=

    1)' minggu atau lebih lama! bergantung pada kemampuan pasien untuk

    menerima dan mencerna makanan. 6ika berat badan pasien kurang dari C

    kg! makanan yang diberikan berupa makanan bayi. 8akanan utama adalah

    formula yang dimodifikasi. Gontoh9 susu rendah laktosa '!=)=" glukosa

    '" tepung. Secara berangsur ditambahkan makanan lumat dan makanan

    lembek. 4ila ada! berikan 2SI.

    6ika berat badan pasien C kg atau lebih! makanan diberikan seperti

    makanan untuk anak di atas 1 tahun. Pemberian makanan dimulai dengan

    makanan cair! kemudian makanan lunak dan makanan biasa! dengan

    ketentuan sebagai berikut9

    a. Pemberian energi dimulai dengan = kkal@kg berat badan sehari.

    b. 6umlah cairan ' ml@kg berat badan sehari.

    c. Sumber protein utama adalah susu yang diberikan secara bertahap

    dengan keenceran 1@&! '@&! dan &@&! masing)masing tahap selama ')& hari.

    Antuk meningkatkan energi ditambahkan =" glukosa! dan

    d. 8akanan diberikan dalam porsi kecil dan sering! adalah $)1 kali sehari

    tiap ')& jam.

    4ila konsumsi per)oral tidak mencukupi! perlu diberi tambahan makanan

    le5at pipa *per)sonde, * SG8! ' &,.

    "aha& Pen/embuhan

    4ila nafsu makan dan toleransi terhadap makanan bertambah baik! secara

    berangsur! tiap 1)' hari! pemberian makanan ditingkatkan hingga

    konsumsi mencapai 1= )' kkal@kg berat badan sehari dan ')= gram

    protein@kg berat badan sehari.

    "aha& Lan#utan

    Sebelum pasien dipulangkan! hendaknya ia sudah dibiasakan memperoleh

    makanan biasa yang bukan merupakan diet 707P. Kepada orang tua

    hendaknya diberikan penyuluhan kesehatan dan gizi! khususnya tentang

    mengatur makanan! memilih bahan makanan! dan mengolahnya sesuai

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    16/39

    1%

    dengan kemampuan daya belinya. Suplementasi zat gizi yang mungkin

    diperlukan adalah 9

    a. (lukosa biasanya secara intravena diberikan bila terdapat tanda)tanda

    hipoglikemia.

    b. KGl! sesuai dengan kebutuhan! diberikan bila ada hipokalemia.

    c. 8g! berupa 8gSF/ = "! diberikan secara intra muskuler bila terdapat

    hipomagnesimia.

    d. itamin 2 diberikan sebagai pencegahan sebanyak ' . SI peroral

    atau 1 . SI secara intra muskuler. 4ila terdapat Leroftalmia! vitamin

    2 diberikan dengan dosis total = . SI@kg berat badan dan dosis

    maksimal / . SI.

    e. itamin 4 dan vitamin G dapat diberikan secara suntikan per)oral.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    17/39

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    18/39

    1$

    Kondisi ingkungan memegang peranan penting dalam

    menentukan status kese)hatan balita. ingkungan yang baik akan

    memberikan dampak yang baik bagi ke)sehatan guna menciptakan

    manusia yang berkualitas. Sebaliknya lingkungan yang kumuh akan

    berdampak buruk pada status kesehatan.

    Daktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan lingkungan

    diantaranya adalah kondisi keluarga. Kondisi keluarga yang baik akan

    memberikan pengaruh kepada lingkungan fisik rumah! ketahanan pangan

    dan asupan gizi anggota ke)luarga. -engan baiknya kondisi keluarga akan

    memungkinkan keluarga memper)baiki lingkungan fisik rumah dan akan

    memberikan dampak yang baik bagi kese)hatan. 4aiknya lingkungan fisik

    rumah akan memberikan kontribusi terhindarnya balita dari kontak

    langsung dengan kontaminan. Sehingga antara lingkungan fisik rumah

    dengan kondisi keluarga erat hubungannya.

    Kondisi keluarga juga mempunyai hubungan dengan ketahanan

    pangan! karena dengan baiknya kondisi keluarga membuat orang tua akan

    memenuhi ke)butuhan akan asupan pangan yang cukup. -engan

    terpenuhinya pangan keluarga akan memperbaiki kondisi status gizi

    balitanya! karena salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah

    ketahanan pangan keluarga. -engan baiknya sta)tus gizi balita akan

    berhubungan dengan status kesehatan.

    4erdasarkan dari aporan -inas Kesehatan Kota Padang tahun

    ' / ten)tang kajian kesehatan lingkungan menyatakan bah5a cakupan

    jamban keluarga baru mencapai C% "! air bersih $/!# "! sistem

    pembuangan air limbah *SP2 , CC "! sistem pembuangan sampah yang

    belum memadai. Kondisi lingkungan se)perti ini akan menjadi

    permasalahan serius yang perlu diperhatikan.

    Kondisi itu banyak ditemukan pada rumah tangga pinggiran yang

    masih sangat minim dalam penanganan masalah lingkungan. -itandai

    dengan belum adanya 5c sendiri! tempat pembuangan sampah rumah

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    19/39

    1#

    tangga! belum tersedianya sarana air bersih! masih menggunakan media

    kayu sebagai bahan bakar dan masih banyaknya rumah dengan kondisi

    tidak sehat. Kondisi ini akan menyebabkan ter)jadinya kontak langsung

    antara kontaminan dengan balita dan ibu yang mempe)ngaruhi keadaan

    kesehatan balita itu sendiri.

    Status kesehatan dan status gizi balita saling memberi dampak!

    karena ke)dua faktor ini saling mempengaruhi. 4aiknya asupan gizi akan

    memberikan pe)ngaruh yang baik bagi status kesehatan balita. Karena

    status gizi pada balita ada)lah salah satu indikator dalam pembangunan

    nasional. Pada masa balita mereka mengalami masa pertumbuhan dan

    perkembangan yang cepat dan sangat penting untuk keberlangsungan

    hidupnya. Fleh karena itu status gizi merupakan salah sa)tu ukuran

    penting dari kualitas sumber daya manusia.

    )anitasi

    Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan yang bertujuan untuk

    mencegah fak)tor)faktor hidup yang dapat menimbulkan berbagai macam

    penyakit secara epi-demologi ! meliputi semua media pemukiman hidup

    organisme serta segala kondisi yang secara langsung maupun tidak yang

    diduga dapat mempengaruhi tingkat ke)hidupan dan kesehatan organisme

    itu sendiri. 7empat pembuangan limbah rumah tangga di rumah pasien

    terlihat tidak teratur. Kondisi rumah juga bersebelahan dengan kandang

    kambing diman dapat menularkan penyakit akibat sanitasi yang buruk.

    7empat pembuangan kotoran rumah tangga *jamban, juga tidak ada di

    rumah tersebut sehingga jika buang air besar di kali.

    Air Minum

    2ir terlindungi yaitu air yang terhindar dari kontaminan luar

    seperti air ledeng! pam! atau sejenisnya atau air yang langsung dari mata

    air tanpa harus kena sinar matahari terlebih dahulu me)lalui pipa yang

    menyalurkan ke rumah)rumah. Sedangkan air tidak terlindungi a)dalah air

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    20/39

    '

    sungai! air sumur terbuka dan air hujan. -i tempat rumah pasien sumber

    air minum berasal dari air sumur! dimana lokasi rumah pasien berdekatan

    dengan lokasi lumpur! sehingga ada kemungkinan sumber air yang

    digunakan sudah tercemar.

    Bahan Bakar

    4ahan bakar dengan memperhatikan aspek bahan bakar yang digunakan

    untuk memasak. 4ahan bakar dikategorikan pada bahan bakar kayu!

    kompor dan kompor gas. Kondisi di rumah pasien masih menggunakan

    tungku sebagai alat masak dimana kebersihannya masih belum terjamin!

    Lantai Rumah

    antai rumah adalah keadaan fisik konstruksi lantai rumah dimana masih

    berupa lantai dari tanah.

    Kebiasaan dan perilaku penghuni

    1. Harus rajin membersihkan rumah

    '. 8emindahkan kandang he5an jauh dari rumah

    &. 8embuat tempat pembuangan limbah yang baik

    /. 8embuat jamban

    =. 8embersihkan alat makanan dan minuman termasuk alat memasak

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    21/39

    '1

    BAB III

    $ERAN+$A $2N)EP"UAL DAN HIP2"E)I) PENELI"IAN

    %. $erangka $'nse&tual Penelitian

    9 diteliti

    9 tidak diteliti

    Penjelasan9

    Daktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban keluarga yang

    dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat yang terdiri dari pendidikan!

    pekerjaan! seL! umur dan agama serta dipengaruhi oleh perilaku yang

    terdiri dari pengetahuan! sikap! dan tindakan. Selain itu juga

    dipengaruhi oleh faktor)faktor antara lain faktor ekonomi! faktor

    kepemilikan lahan dan faktor alam. Kepemilikan jamban keluarga dan

    pemanfaatan jamban keluarga berpengaruh pada kejadian diare yang

    dipengaruhi oleh sanitasi makanan! penyediaan sumber air minum!

    penanganan sampah! pengendalian lalat dan personal hygiene. Selain itu

    juga dipengaruhi oleh keadaan gizi dan imunitas.

    %.! Hi&'tesis Penelitian

    2danya hubungan antara pemberian 2SI terhadap tingginya angka kejadian

    gizi buruk di desa Ketegan kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    22/39

    ''

    BAB I4

    ME"2DE PENELI"IAN

    -. (enis dan Ran5ang Bangun Penelitian

    6enis penelitian yang dilaksanakan termasuk jenis penelitian

    observasional karena tidak ada intervensi pada subyek penelitian. -ari segi

    sifat dan cara pembahasan masalahnya penelitian ini termasuk penelitian

    analitik yaitu data)data diolah dan dianalisis dengan uji statistik untuk

    menjelaskan hubungan antara variable melalui pengujian hipotesis. -ari

    segi 5aktu merupakan penelitian ross !ectional dan menurut tempat

    adalah penelitian lapangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan

    gambaran tentang hubungan antara tingginya angka gizi buruk dengan

    pemberian 2SI di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo.

    -.! P'&ulasi Penelitian

    Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan balita bertempat

    tinggal serta tercatat sebagai penduduk pada saat penelitian dilaksanakan

    yaitu di -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo.

    -.% Besar )am&el6 Cara Penentuan Besar )am&el6 Penentuan Besar )am&el

    dan Cara Pengambilan )am&el

    /.&.1 4esar Sampel

    4esar sampel dalam penelitian ini adalah

    /.&.' Gara Penentuan 4esar Sampel

    Gara yang digunakan untuk menentukan besar sample adalah sebagai

    berikut *+otoatmodjo! ' =,

    4esarnya sample

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    23/39

    '&

    n M +@ * 1 * + L d' ,

    Sumber 9 Profil -esa Kedensari Kecamatan 7anggulangin Kabupaten

    Sidoarjo

    n M 4esar sampel

    + M 6umlah populasi

    d M Kekatan@ketepatan relatif

    /.&.& Gara Pengambilan Sampel

    Penetapan sample ibu dengan balita yang diteliti ditentukan secara

    simple random sampling.

    -.- L'kasi dan 0aktu &enilitian

    /./.1 okasi penilitian

    okasi dilaksanakan di desa ketegan. Eilayah kerja -esa Ketegan

    Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo. okasi ini dipilih dengan

    pertimbangan sebagai berikut 9

    1. 7ingginya angka gizi di -esa Ketegan Kecamatan 7aman

    Kabupaten Sidoarjo! berdasarkan data tahun ' 1' yang memiliki

    jumlah populasi balita gizi buruk 11/ dari /1' balita *'C!CC",.

    '. -i 5ilayah kerja Puskesmas 7aman -esa Ketegan menduduki yang

    paling tinggi

    /./.' Eaktu Penelitian

    Pengambilan data dilaksanakan pada bulan agustus tahun ' 1&

    -.7 4ariabel6 Cara Pengukuran dan Definisi 2&erasi'nal

    /.=.1 ariabel Penelitian

    1. ariabel bebas adalah variable yang mempengaruhi variable

    terikat.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    24/39

    '/

    ariabel bebas dalam penelitian ini adalah yang terdiri dari

    pemberian 2SI.

    '. ariabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variebel

    bebas.

    -alam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kejadian

    gizi buruk.

    &. ariabel moderator adalah variabel yang memperkuat atau

    memperlemah antara variabel bebas dan variabel terikat.

    -alam penelitian ini yang menjadi variabel moderator adalah

    pengetahuan 2SI! pendidikan! umur! agama! status ekonomi dan

    tingkat pengetahuan.

    /.=.' Gara Pengukuran

    -alam penelitian ini cara yang digunakan untuk mengukur variabel

    pola pemberian 2SI! pekerjaan! pendapatan! pendidikan! agama!

    kejadian gizi buruk adalah dengan lembar kuisioner! 5a5ancara! dan

    lembar K8S.

    +o ariable -efinisi 2lat Akur Kriteria Skala1 Pola

    pemberian

    2SI

    Kualitas dan

    kuantitas

    pemberian 2SI

    embar

    kuisioner

    Ea5ancara

    Fbservasi

    Gukup

    7idak cukup

    +ominal

    ' Pekerjaan 6enis pekerjaanresponden yang

    menentukan

    tingkat social

    ekonominya

    syarat.

    embarkuisioner

    Ea5ancara

    Fbservasi

    7idak tamatS-

    S8P

    S82

    Perguruan

    tinggi

    +ominal

    & Pendapatan 6umlah

    pendapatan

    embar

    kuisioner

    -iba5ah

    A8

    +ominal

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    25/39

    '=

    keluarga baik

    perhari! bulan

    atau minggu

    Ea5ancara -iata A8

    / Kejadian gizi

    buruk

    2ngka yang

    menunjukkan

    jumlah kasus

    gizi buruk yang

    dialami oleh

    responden yang

    dinyatakan saat

    penelitian pada

    bayi atau balita

    berdasarkan

    K8S.

    embar

    kuisioner

    -iatas garis

    merah

    -iba5ah garis

    merah

    +ominal

    % Pengetahuan

    tentang 2SI

    Pemahaman

    tentang cara 2SI

    secara umum

    embar

    kuisioner

    4aik

    Gukup

    Kurang

    Frdinal

    C 2gama embar

    kuisioner

    Islam

    Kristen @

    Katolik

    Hindu

    4udha

    Frdinal

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    26/39

    '%

    -.8 "eknik dan Instrumen Pengum&ulan Data

    /.%.1 7eknik Pengumpulan -ata

    1. 6enis -ata

    Pada penelitian ini menggunakan ' jenis data yaitu data primer dan

    data sekunder yaitu 9

    a. -ata Primer

    8erupakan data yang diperoleh melalui tinjauan langsung di

    lapangan yaitu dengan melakukan observasi ! 5a5ancara dan

    pengisisan kuisioner dari ibu dengan balita yang menjadi

    sample.

    b. -ata Sekunder

    8erupakan data yang diperoleh dari instansi yaitu Kantor

    Puskesmas 7aman! kantor desa ketegan yang meliputi

    geografis dan demografis desa ketegan! jumlah ibu yang

    memiliki balita di desa ketegan dan angka kejadian gizi buruk

    di desa ketegan.

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    27/39

    'C

    '. 8etode Pengumpulan -ata

    a. Ea5ancara

    Ea5ancara dilakukan dengan tanya ja5ab secara langsung

    kepada responden dengan menggunakan lembar kuisioner

    untuk memperoleh data yang diperlukan

    b. Fbservasi

    Fbservasi yang dilakukan dengan pengamatan langsung

    terhadap tinggi dan berat badan anak.

    c. -okumentasi

    8etode ini digunakan untuk memperoleh data lengkap melalui

    menyalin data sekunder baik geografis dan demografis desa

    ketegan! jumlah populasi ibu yang memiliki balita! angka

    kejadian gizi buruk! serta pencatatan hasil K8S terakhir balita.

    /.%.' Instrumen Pengumpulan -ata

    -alam pelaksanaannya di lapangan untuk pengambilan data

    diperlukan beberapa instrument antara lain 9

    1. embar Kuisioner

    '. embar Fbservasi

    &. 2lat 7ulis

    -.9 "eknik Analisis Data

    /.C.1 Pengolahan -ata

    1. "diting

    8elihat data yang diperoleh untuk mengetahui apakah data tersebut

    sudah baik dan dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.

    '. oding

    8engklasifikasikan data atau ja5aban dari responden sesuai

    dengan macamnya dengan kode pada masing)masing ja5aban.

    &. 7abulasi

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    28/39

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    29/39

    '#

    BAB 4

    HA)IL PENELI"IAN

    7. +ambaran Umum L'kasi Penelitian

    =.1.1 Keadaan (eografis

    1. etak Eilayah

    -esa Ketegan berjarak dari

    a. Pusat Pemerintah Kecamatan 9 ' Km

    b. Ibukota Kabupaten 9 % Km

    c. Ibukota +egara 9 1 Km

    '. uas Eilayah

    uas 5ilayah -esa Ketegan 1=%. Ha. Serta tiap 5ilayah terbagi

    menjadi C E dan '= 7.

    4atas Eilayah

    4atas administratif -esa Ketegan dengan daerah sekitarnya adalah

    sebagai berikut 9

    a. Sebelah Atara 9 4ebekan

    b. Sebelah Selatan 9 Kedung turi

    c. Sebelah 4arat 9 7aman

    d. Sebelah 7imur 9 Kec 5aru

    &. Kondisi 7opografi

    a. Ketinggian 7anah dari Permukaan aut 9 / 8

    b. 4anyaknya curah hujan 9 ' B & mm@7h

    c. Suhu ata)rata 9 &=OG

    =.1.' Keadaan -emografi

    4erdasarkan sumber Profil -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten

    Sidoarjo 7ahun ' 11

    1. 6umlah Penduduk

    6umlah penduduk seluruhnya #''# 6i5a terbagi dalam

    a. aki)laki 9 /%1#

    b. Perempuan 9 /=/C

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    30/39

    &

    c. 6umlah KK 9 1%#1

    '. 8ata Pencaharian Penduduk

    Sebagian besar penduduk Pega5ai S5asta

    &. -ata Penduduk 8enurut 7ingkat Pendidikan

    1, Sekolah -asar ) S8P@S 7P 9 1/&' orang

    ', S82@S 72 9 = C orang

    &, 2kademi *-)1! -)'! -)&! S1, 9 $% rang

    =.1.& -ata Kesehatan ingkungan -esa Kedensari

    -ari rekapitulasi laporan dan sistem ke5aspadaan dari kesehatan

    lingkungan Puskesmas 7anggulangin tahun ' 11 di peroleh data

    Kesehatan ingkungan -esa Kedensari sebagai berikut 9

    1. Sarana dan Gakupan Penyediaan 2ir 4ersih

    Sarana Penyediaan 2ir 4ersih penduduk yang menggunakan P-28

    sebesar 1 C$

    '. Sarana dan Gakupan 6amban Keluarga

    Sarana 6amban Keluarga yang ada sebanyak ='$ rumah dari ##='

    rumah

    &. Sarana dan Gakupan Saluran Pembuangan 2ir imbah

    Sarana Saluran Pembuangan 2ir imbah semua penduduk

    mengalirka langsung ke parit

    /. Penyehatan umah

    6umlah rumah ##=' rumah sedangkan yang memenuhi syarat

    sebanyak ='$ rumah.

    =. 7empat)tempat Amum

    7empat)tempat umum yang terdiri dari masjid & buah! pondok

    pesantren & buah! madrasah & buah! dan 4alai atihan Kerja 1 buah.

    -ata Penyakit 7erbesar di Puskesmas 7aman

    7abel =.& 1 Penyakit terbesar tahun ' 11

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    31/39

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    32/39

    &'

    N'. Peker#aan : ;1. 2tas (aris 8erah =% %/!&C'. 4a5ah (aris 8erah &1 &=!%&

    (umlah

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    33/39

    &&

    =' . ' 1 .1 & .'11 1.&$% /.% = =.##1 #.'1 1&.$1=

    dst

    7araf nyata *Q, dan nilai ? !

    Q M =" M ! = db M *b)1,*k)1, M *')1,*')1, M 1

    6adi ? ! @ %6

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    34/39

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    35/39

    &=

    GM .&$C

    -imana kesimpulannya nilai G M !&$C memberikan arti bah5a rendah atau lemah

    tapi pasti. -imana berarti bah5a antara pemberian 2SI berhubungan dengan

    status gizi balita terdapat hubungan yang rendah tapi pasti. -imana makin

    tinggi@rendah pemberian 2SI maka tingkat status gizi akan baik@buruk.

    7abel =.1% Hubungan Pemberian 2SI terhadap Status (izi 4alita di

    -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo

    7ahun ' 1&.

    N'. )tatus +i>i

    Pada $M)

    Pemberian A)I (umlah3a 7idak

    " " "1. 2tas (aris

    8erah

    =& % !#' & &!/= =% %/!&C

    '. 4a5ah (aris

    8erah

    / /.% 'C &1! & &1 &=!%&

    "'tal 79 8767! %= %-6-<

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    36/39

    &%

    424 I

    P0842H2S2+

    Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diharapkan pada 424 I pada bagian

    ini akan diuraikan tentang pembahasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

    mengenai Hubungan antara Daktor pemberian 2SI dan status gizi balita pada

    skala K8S.

    2. (ambaran Pemberian 2SI pada desa Ketegan Kecamatan 7aman

    Kabupaten Sidoarjo

    4erdasarkan tabel menunjukkan bah5a angka pemberian 2SI pada

    -esa Ketegan Kecamatan 7aman Kabupaten Sidoarjo yaitu sebanyak

    %=!='". 3ang dimaksud pemberian 2SI adalah pemberian 2ir Susu Ibu

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    37/39

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    38/39

    &$

    424 II

    SI8PA 2+ U S2 2+

    4erdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada 424 maka pada bab ini

    akan dikemukakan mengenai kesimpulan dan saran saran yang diharapkan dapat

    dilaksanakan setelah penelitian

    2. Simpulan

    1, Sebagian ibu pada -esa Ketegan tidak memberikan 2SI minimal

    % bulan*&/!/$",

    ', Sebagian balita pada -esa Ketegan masih menderita gizi buruk

    *&=!%&",

  • 8/12/2019 Penelitian Gizi Buruk Edited

    39/39

    &, 2danya hubungan yang pasti tapi lemah antara 4alita yang tidak

    diberi 2SI dengan kejadian gizi buruk *R ' Hitung M &!$#/!

    GM .&$C,

    4. Saran

    1, Antuk Institusi Pelayanan Kesehatan

    ', Antuk Institusi Pendidikan