penelitian echinodermata

85
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN PREFERENSI HABITAT ECHINODERMATA PADA ZONA INTERTIDAL DI KAWASAN PESISIR SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2013 DALAM UPAYA PEMBUATAN BROSUR BAGI MASYARAKAT Syamsul Arifin 09 211 451 ABSTRAK Echinodermata merupakan salah satu filum dari kingdom Animalia yang memiliki karakter morfologi yang berbeda dari setiap kelasnya. Karakter morfologi yang berbeda tersebut menandakan karakteristik habitatnya, misalnya berpasir, berlumpur maupun berbatu berkarang. Semua anggota filum ini dapat ditemukan di laut terutama pada zona intertidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan preferensi habitat Echinodermata pada zona intertidal di kawasan pesisir Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek kuadrat yang dipasang tegak lurus dengan garis pantai dan metode jelajah. Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan Januari 2013 di tiga lokasi pantai berbeda. Data yang diperoleh diidentifikasi, kemudian dianalisis beberapa indeks yaitu indeks keanekaragaman, indeks distribusi dan indeks kelimpahan serta pengaruh karakter habitat (faktor lingkungan). Hasil yang diperoleh yaitu nilai keanekaragaman pada substrat pasir 2 dan substrat karang 1,6 sedangkan pada substrat lumpur tidak ditemukan fauna Echinodermata, sehingga nilai indeks keanekaragamannya 0. Dari nilai indeks distribusi dan kemelimpahan dapat diketahui bahwa substrat pasir merupakan preferensi habitat dari kelas Echinoidea yaitu jenis Diadema sp. dan karang merupakan preferensi habitat dari kelas Ophiroidea yaitu jenis Ophiothtrix sp. sedangkan substrat lumpur bukan preferensi habitatnya dari fauna Echinodermata. Diharapkan kedepannya data tersebut dapat digunakan untuk pemanfaatan SDA Echinodermata dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian Echinodermata di alam pesisir Sekotong khususnya. Kata Kunci : Preferensi, Echinodermata, Zona Intertidal, Sekotong, Lombok Barat.

Upload: waldi

Post on 18-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Enchinodermata

TRANSCRIPT

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN PREFERENSI HABITAT ECHINODERMATA PADA ZONA INTERTIDAL DI KAWASAN PESISIR SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2013 DALAM UPAYA PEMBUATAN BROSUR BAGI MASYARAKAT

Syamsul Arifin09 211 451

ABSTRAK

Echinodermata merupakan salah satu filum dari kingdom Animalia yang memiliki karakter morfologi yang berbeda dari setiap kelasnya. Karakter morfologi yang berbeda tersebut menandakan karakteristik habitatnya, misalnya berpasir, berlumpur maupun berbatu berkarang. Semua anggota filum ini dapat ditemukan di laut terutama pada zona intertidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan preferensi habitat Echinodermata pada zona intertidal di kawasan pesisir Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode transek kuadrat yang dipasang tegak lurus dengan garis pantai dan metode jelajah. Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan Januari 2013 di tiga lokasi pantai berbeda. Data yang diperoleh diidentifikasi, kemudian dianalisis beberapa indeks yaitu indeks keanekaragaman, indeks distribusi dan indeks kelimpahan serta pengaruh karakter habitat (faktor lingkungan). Hasil yang diperoleh yaitu nilai keanekaragaman pada substrat pasir 2 dan substrat karang 1,6 sedangkan pada substrat lumpur tidak ditemukan fauna Echinodermata, sehingga nilai indeks keanekaragamannya 0. Dari nilai indeks distribusi dan kemelimpahan dapat diketahui bahwa substrat pasir merupakan preferensi habitat dari kelas Echinoidea yaitu jenis Diadema sp. dan karang merupakan preferensi habitat dari kelas Ophiroidea yaitu jenis Ophiothtrix sp. sedangkan substrat lumpur bukan preferensi habitatnya dari fauna Echinodermata. Diharapkan kedepannya data tersebut dapat digunakan untuk pemanfaatan SDA Echinodermata dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian Echinodermata di alam pesisir Sekotong khususnya.

Kata Kunci : Preferensi, Echinodermata, Zona Intertidal, Sekotong, Lombok Barat.

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDULHALAMAN LOGOiiMOTTO DAN PERSEMBAHANiiiHALAMAN PERSETUJUANivHALAMAN PENGESAHANvKATA PENGANTARviHALAMAN PERNYATAAN KEASLIANviiABSTRACTviiiABSTRAKixDAFTAR ISIxDAFTAR TABELxiiiDAFTAR GAMBARxivDAFTAR LAMPIRANxvBAB I PENDAHULUAN1A. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah3C. Tujuan Penelitian3D. Manfaat Penelitian3E. Ruang Lingkup Penelitian3F. Definisi Operasional4BAB II KAJIAN PUSTAKA6A. Deskripsi Teori61. Echinodermata6a. Klasifikasi Echinodermata7b. Habitat Echinodermata102. Keanekaragaman113. Zona Intertidal114. Metode Transek Kuadrat125. Daerah Sekotong13B. Hasil Penelitian yang Relevan13C. Kerangka Berfikir14BAB III METODE PENELITIAN15A. Rancangan Penelitian15B. Instrument Penelitian151. Penelitian Pendahuluan152. Penelitian Utama15C. Teknik Pengumpulan Data161. Peta Wilayah Kabupaten Lombok Barat162. Peta Wilayah Kecamatan Sekotong163. Sketsa Pengambilan Sampel17D. Teknik Analisa Data18BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN21A. Hasil Penelitian21B. Pembahasan26BAB V PENUTUP31A. Kesimpulan31B. Saran31DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel.Halaman3.1 Nilai Indeks Shannon-Winner dan Kategorinya193.2 Nilai Indeks distribusi dalam menentukan persebaran biota laut201.1 Fauna Echinodermata yang ditemukan di dalam kuadran211.2 Fauna Echinodermata yang ditemukan di luar kuadrat221.3 Tabel 4.3. Indeks Keanekaragaman Shannon (H) Stasiun 1(Berkarang )231.4 Tabel 4.4. Indeks Keanekaragaman Shannon (H) Stasiun 2(Berpasir )231.5 Tabel 4.5. Pola Distribusi (id)241.6 Tabel 4.6. Indeks Kelimpahan dan Kelimpahan Relatif (Berkarang)251.7 Tabel 4.7. Indeks kelimpahan dan Kelimpahan Relatif (berpasir)251.8 Tabel 4.8. Hasil Pengukuran Parameter Lingkungan (Rata-rata)26

DAFTAR GAMBAR

Gambar.Halaman2.1 Gambar Diagram bagian-bagian laut123.1 Peta Wilayah Kabupaten Lombok Barat163.2 Peta Wilayah Kecamatan Sekotong163.3 Sketsa Pengambilan Sampel17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman1. Tabel Analisis Data12. Tabel Hasil Pengukuran Parameter Lingkungan33. Klasifikasi dan deskripsi Echinodermata64. Deskripsi Lokasi Penelitian135. Gambar Sketsa Pengukuran Parameter Lingkungan156. Gambar Alat dan Bahan Penelitian16

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLaut merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hampir setiap filum hewan dapat ditemukan di laut seperti, Coelentrata, Echinodermata, Annelida, serta Molluska. Anggota dari filum ini memiliki peranan yang sangat penting dalam ekologi laut. Kehidupan biota laut, tumbuhan, hewan maupun mikroba. Dimanapun filum itu terdapat selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti gerakan air, suhu, salinitas, dan cahaya (Romimohtarto dan Juwana, 2007). Echinodermata adalah salah satu filum yang hanya terdapat di laut. Habitat hewan ini adalah pantai dan laut sampai kedalaman 366 m. Filum ini bertindak sebagai pengurai dengan memakan sampah-sampah laut dan sisa-sisa organisme yang sudah mati. Filum ini merupakan makanan penting bagi ikan-ikan penghuni karang dalam siklus rantai makanan (Rusyana, 2011). Jadi dengan adanya echinodermata maka keseimbangan dalam ekosistem laut akan senantiasa terjaga. Selain itu echinodermata dapat hidup menempati berbagai macam habitat seperti zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan alga, padang lamun, koloni karang hidup dan koloni karang mati (Yusron, 2009). Echinodermata sangat umum ditemukan di daerah pasir terutama yang banyak ditumbuhi lamun (Aziz dalam Valorischa, 2012). Salah satu wilayah yang memiliki lingkungan seperti ini adalah kawasan pesisir Sekotong Lombok Barat. Lombok Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki perairan yang luas yaitu sekitar 1.352,39 km2, dengan panjang garis pantai mencapai 182,17 km yang tersebar mulai dari Lombok Barat bagian utara hingga bagian selatan. Kondisi tersebut menyebabkan daerah ini memiliki zona intertidal yang luas, termasuk di daerah Sekotong yang merupakan salah satu kecamatan yang memiliki perairan yang luas di Kabupaten Lombok Barat (Anonim a, 2012). Zona intertidal Sekotong memiliki berbagai jenis substrat yang berbeda, baik yang berpasir, berlumpur, berbatu dan berkarang. Zona intertidal di daerah tersebut menempati areal yang sangat luas, dan pada saat air laut mencapai surut terendah, panjang dasar perairan yang kering dapat mencapai ratusan meter. Kondisi ini dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir setempat mencari hewan laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Hasil observasi awal tanggal 04 November 2012 menunjukkan bahwa diantara beberapa jenis Echinodermata yang terdapat di perairan intertidal Sekotong sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai bahan konsumsi. Sebagai contoh bulu babi jenis Tripneustus gratilla dijadikan sebagai makanan tambahan. Keberadaan fauna Echinodermata di daerah intertidal Sekotong sampai saat ini belum teridentifikasi dan diketahui kecendrungan habitatnya dengan baik. Selain itu, masih jarang dilakukan penelitian-penelitian ilmiah di zona intertidal Sekotong khususnya tentang fauna Echinodermata serta kurangnya data mengenai preferensi habitatnya. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan keanekaragaman jenis dan preferensi habitat Echinodermata yang ada di kawasan intertidal Sekotong, Lombok Barat.B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana keanekaragaman jenis dan preferensi habitat Echinodermata pada zona intertidal di kawasan pesisir Sekotong, Lombok Barat ?C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan keanekaragaman jenis dan preferensi habitat Echinodermata pada zona intertidal di kawasan pesisir Sekotong, Lombok Barat.D. Manfaat PenelitianSebagai sumber informasi bagi keperluan studi maupun untuk pengembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang zoologi, khususnya untuk mahasiswa dan masyarakat sekitar pada umumnya. Selain itu, penelitian ini sebagai salah satu acuan bagi penelitian selanjutnya.E. Ruang Lingkup PenelitianUntuk lebih terarahnya pelaksanaan penelitian ini dan menghindari luasnya ruang lingkup penelitian maka perlu ditegaskan batasan-batasan sebagai berikut :Spesies yang ditelitiTempat Penelitian

Indikator yang akan diteliti::

:EchinodermataPada Zona Intertidal di kawasan pesisir Sekotong.Keanekaragaman Jenis dan Preferensi Habitat Echinodermata.

F. Definisi OperasionalAdapun beberapa hal mengenai definisi operasional yang diangkat oleh penulis diantaranya sebagai berikut :1. Keanekaragaman merupakan jumlah dan kelimpahan relatif dari spesies dalam sebuah komunitas biologis (Campbell dan Reece, 2008). Menurut Soegianto dalam Katili (2011) Keanekaragaman jenis adalah sebagai suatu karakteristik tingkatan komunitas bedasarkan organisasi biologisnya. Dalam penelitian ini keanekaragaman yang dimaksud ialah keanekaragaman jenis dari filum echinodermata.2. Preferensi Habitat merupakan kecendrungan tempat atau lingkungan luar dimana tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup (Romimohtarto dan Juwana, 2007). Dalam penelitian ini prefrensi habitat yang dimaksud adalah prefrensi habitat dari filum echinodermata yang ada di kawasan pesisir sekotong.3. Echinodermata merupakan salah satu komponen dalam biota laut pada ekosistem terumbu karang yang memiliki peran cukup penting dalam rantai makanan (Aziz dan Hakim, 2007). Sesuai dengan pendapat di atas Supono dan Arbi (2010) menjelaskan bahwa echinodermata merupakan salah satu biota yang berasosiasi kuat dengan padang lamun dan berperan dalam siklus rantai makanan di ekosistem tersebut. 4. Zona Intertidal merupakan zona dangkal dari samudera yang bersisian dengan daratan dan terletak diantara garis pasang naik dan pasang surut (Campbell dan Reece, 2008). Sesuai dengan pendapat diatas Katili (2011) menyatakan zona intertidal merupakan daerah laut yang dipengaruhi oleh daratan.5. Kawasan Pesisir adalah Kawasan yang mencakup semua wilayah yang merupakan kawasan pertemuan antara daratan dan lautan, ke arah darat meliputi bagian daratan baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses yang berkaitan dengan laut atau sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin (Arif, 2008). Kawasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kawasan pesisir Sekotong Kabupaten Lombok Barat.6. Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit (Anonim b, 2012). Sesuai dengan pernyataan diatas Erlawati (2010) menjelaskan bahwa brosur adalah alat promosi yang terbuat dari kertas yang di dalamnya terdapat sejumlah informasi dan penawaran mengenai jasa atau produk.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori1. EchinodermataEchinodermata berasal dari bahasa yunani yaitu echin yang berarti berduri dan derma yang berarti kulit (Campbell dan Reece, 2008). Echinodermata adalah salah satu filum yang hanya terdapat di laut. Ciri umum dari filum ini yaitu tubuh simetri radial, dinding tubuhnya tersusun dari theka kapur yang dapat membentuk endoskeleton dan duri-duri internal, semua anggotanya hidup di laut (Suhardi, 2007). Selain itu Rusyana (2011) menyatakan ciri dari Echinodermata diantaranya tidak mempunyai kepala, sistem pencernaan makanan biasanya legkap, tidak mempunyai organ ekskresi dan daya regenerasinya tinggi. Menyambung pernyataan di atas Jasin dalam Valorischa (2012) ciri dari Ecinodermata antara lain memiliki sistem sirkulasi yang mengalami reduksi, sistem saraf dengan batang cincin yang bercabang-cabang kearah radial.Filum Echinodermata terdiri atas dua sub filum yaitu sub filum Eleutherozoa dan sub filum Pelmatozoa. Sub filum Eleutherozoa terdiri dari empat kelas yaitu kelas Asteroidea (bintang laut), kelas Ophiuroidea (bintang ular), kelas Echinoidea (landak laut), dan kelas Holothuroidea (teripang laut). Sedangkan sub filum Pelmatozoa terdiri dari satu kelas yaitu kelas Crinoidea atau Lili laut (Rusyana, 2011).a. Klasifikasi EchinodermataFilum Echinodermata terdiri atas dua sub filum yaitu sub filum Eleutherozoa dan sub filum Pelmatozoa (Rusyana, 2011).1) Kingdom: AnimaliaFilum: EchinodermataSub Filum: Eleuterozoaa. Kelas Asteroidea (Bintang laut).Sesuai dengan namanya, maka tubuh berbentuk bintang dengan lima lengan atau lebih. Terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran pada permukaan kulit dan alat catut, memiliki kaki yang berbentuk tabung dan kebanyakan bersifat sebagai predator (Suhardi, 2007).b. Kelas Ophiuroidea (Bintang ular).Menurut Jasin dalam Valorischa (2012) bintang ular mempunyai tubuh seperti bola cakram kecil dengan lima lengan panjang. Di bagian seperti lateral terdapat duri, sedangkan bagian dorsal serta ventral tidak terdapat duri. Dasar kaki tabung dari bintang mengular tidak memiliki cakram seperti ditemukan pada bintang laut, oleh karena itu dia bergerak dengan mencambukkan lengan-lengannya dalam gerakan yang mirip ular. Beberapa spesies merupakan pemakan suspense, sedangkan yang lain merupakan predator (Campbell dan Reece, 2008).c. Kelas Echinoidea (Landak laut).Bentuk tubuh pada hewan ini kurang lebih terdiri atas lima bagian tubuh yang sama, tanpa tangan dan berduri. Kaki ambulakral pendek dan terletak diantara duri-duri yang panjang. Mulut dikelilingi oleh lima buah gigi yang berkumpul di dalam bibir yang corong (Rusyana, 2011).d. Kelas Holothuroidea (Ketimun laut).Teripang atau timun laut (Thynone briereus). Tubuhnya lunak, berbentuk seperti kantung memanjang. Dalam kulitnya terdapat papan-papan kecil dari kapur. Pada satu ujung terdapat mulut yang dikelilingi oleh tentakel-tentakel bercabang. Tentakel ini berongga dan dapat memanjang karena tekanan air, hewan ini tidak memiliki duri (Sugiarto dalam Valorischa, 2012). Menyambung pernyataan di atas Romimohtarto dan Juwana (2007) Mulut pada hewan ini terletak pada ujung yang satu sedangkan anus terletak pada ujung yang lainnya.2) Kingdom: AnimaliaFilum: EchinodermataSub Filum: Pelmatozoaa. Kelas Crinoidea (Lili laut).Kelompok hewan ini dinamakan lili laut atau bintang bulu. Sebagian besar dari mereka hidup di laut yang pada kedalaman sedang dan beberapa jenis berupa hewan laut dalam serta beberapa jenis lagi mendiami laut dangkal. Panjangnya tidak lebih dari 40 cm dan berwarna mencolok. Tubuhnya terdiri dari cakram sentral dengan lima lengan bercabang dua atau lebih. Setiap cabang mempunyai ranting-ranting melintang disebut pinnule, cabang ini membuat hewan berbulu-bulu. Cakram sentral bentuknya seperti mangkuk dengan mulut terletak di dasar (Romimohtarto dan Juwana, 2007).

b. Habitat EchinodermataHabitat merupakan tempat atau lingkungan luar dimana tumbuh tumbuhan dan hewan hidup (Romimohtarto dan Juwana, 2007). Sesuai dengan pendapat diatas Kuspiadi dalam Valorischa (2012) mengatakan habitat merupakan lingkungan tempat makhluk hidup beradaptasi.Sebagian besar anggota filum Echinodermata beradaptasi untuk hidup di atas batuan dan substrat keras lainnya. Jenis Echinodermata yang hidup di daerah terumbu karang berbeda dengan yang hidup di daerah berpasir, karena memiliki perbedaan daya adaptasi pada habitat dan lingkungannya. Echinodermata yang hidup di terumbu karang biasanya dihuni oleh berbagai bintang mengular seperti marga Ophiotrix, Ophiocoma, bintang laut jenis Linkia laevigata dan beberapa jenis bulu babi serta lili laut jenis Stephanometra indica. Sedangkan pada daerah berpasir banyak terdapat jenis teripang, bintang laut jenis Archaster typicus dan Astropectens polychanthus dan dolar pasir (Laganum laganum). Jenis tersebut beradaptasi dengan cara membenamkan diri ke dalam pasir yang merupakan salah satu upaya menghindari kondisi kekeringan dan sengatan matahari (Kuspiadi dalam Valorischa, 2012).

2. KeanekaragamanKeanekaragaman merupakan jumlah dan kelimpahan relatif dari spesies dalam sebuah komunitas biologis (Campbell dan Reece, 2008). Menurut Soegianto dalam Katili (2011) Keanekaragaman jenis adalah sebagai suatu karakteristik tingkatan komunitas bedasarkan organisasi biologisnya. Sedangkan menurut Soegianto dalam Handayani (2006) keanekaragaman jenis adalah sebagian atau karakteristik tingkatan komunitas berdasarkan organisasi biologisnya.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman merupakan kelimpahan jumlah spesies yang menempati suatu daerah tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah keanekaragaman jenis echinodermata yang terdapat pada zona intertidal pantai sekotong Lombok barat.3. Zona IntertidalZona Intertidal merupakan daerah laut yang dipengaruhi oleh daratan. Zona ini memiliki faktor fisik atau faktor kimia yang mendukung semua organisme didalamnya untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (Katili, 2011). Sedangkan menurut Romimohtarto dan Juwana (2007) zona intertidal merupakan bentangan pantai yang terletak antara paras air tertinggi dari pasang surut purnama kearah daratan dan paras air terendah dari pasang surut purnama kearah laut. Campbell dan Reece (2008) juga berpendapat bahwa zona intertidal merupakan zona dangkal dari samudra yang bersisian dengan daratan dan terletak diantara garis pasang naik dan pasang surut (Gambar 2.1)Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa zona intertidal merupakan daerah terkecil dari semua daerah yang terdapat di samudera dunia berupa pinggiran yang sempit.

Gambar 2.1 Diagram bagian-bagian laut (Davis dalam Romimohtarto dan Juwana, 2007).

4. Metode Transek KuadratMetode transek kuadrat merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mencari keanekaragaman jenis suatu spesies dengan menarik sebuah garis secara tegak lurus dan memberikan plot-plot pengamatan (Yusron, 2009). Keuntungan dari metode transek kuadrat antara lain tidak banyak memakan waktu, tidak banyak menghabiskan biaya, dan mudah dilakukan.

5. Daerah SekotongKecamatan Sekotong merupakan salah satu dari sepuluh kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lombok Barat yang terletak di bagian paling selatan. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lembar, Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Lautan Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok.Sekotong memiliki luas wilayah sekitar 330,45 yang terbagi dalam 6 desa. Sekotong Barat 46,19 , Pelangan 73,28 , Sekotong Tengah 103,86 , Buwun Mas 51,93 , Kedaro 7,06 , Batu Putih 48,13 . Dilihat dari segi geografisnya, wilayah Sekotong memiliki banyak perbukitan dan lembah. Bagian selatan dan barat lansung berbatasan dengan laut lepas termasuk lautan Indonesia. Hal ini mendorong masyarakat setempat bermata pencaharian di sektor perikanan (Anonim, 2009).B. Hasil Penelitian yang RelevanPenelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Katili (2011) dengan penelitian yang berjudul Struktur Komunitas Echinodermata pada Zona Intertidal di Gorontalo. Persamaan tersebut terdapat pada topik pengkajian yang sama yaitu mencari keanekaragaman jenis Echinodermata pada zona intertidal. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa pantai yang karakteristik lokasinya berkarang memiliki kemelimpahan yang tinggi dari masing-masing jenis echinodermata. Hal ini dikarenakan hewan-hewan yang termasuk filum echinodermata lebih menyukai substrat yang berkarang.Penelitian ini juga memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusron (2009) dengan penelitian yang berjudul Keanekaragaman Jenis Echinodermata di Perairan Teluk Kuta Nusa Tenggara Barat dan mendapatkan echinodermata dari sub filum Eleutherozoa.C. Kerangka BerfikirEchinodermata adalah suatu filum yang menempati daerah pasang surut pantai. Adapun kecendrungan hidup dari filum ini yaitu tergantung pada jenisnya, ada yang cendrung hidup pada substrat pantai yang berpasir, berlumpur dan substrat yang berkarang. Semua itu juga tergantung dari keadaan suhu, pH, dan salinitas air disekitarnya.Dari sekian banyak jenis echinodermata sebagian sudah di manfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan tambahan. Dengan demikian dihawatirkan keanekaragaman dari echinodermata di daerah sekotong sudah terancam punah.Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan identifikasi mengenai keanekaragaman dan preferensi habitat echinodermata di daerah Sekotong Lombok Barat.Dengan menggunakan metode transek kuadar diharapkan dapat mengidentifikasi keanekaragaman jenis dan preferensi habitat dari echinodermata di kawasan pesisir sekotong Lombok barat. Dengan demikian dapat menjadi acuan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan mengenai echinodermata serta sumber refrensi bagi peneliti salanjutnya dan sebagai informasi bagi masyarakat pada umumnya.BAB IIIMETODE PENELITIANA. Rancangan PenelitianPenelitian ini bersifat deskriptif eksploratif, yaitu pencarian fakta status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang dengan interpretasi yang tepat, untuk mencari sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu (Sedarmayanti dan Hidayat, 2002).B. Instrumen Penelitian1. Penelitian PendahuluanTahap ini meliputi studi literatur dan pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian, survei awal lapangan dan persiapan alat penelitian. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian maupun ukuran wilayah pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian.2. Penelitian UtamaPenelitian utama terdiri dari tiga tahap yaitu pengambilan data Echinodermata, pengukuran parameter lingkungan, dan identifikasi sampel.3. Pembuatan Brosur15

Brosur merupakan salah satu sarana promosi usaha yang tergolong cukup simpel sehingga paling sering dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis dalam rangka mempromosikan usahanya. Adapun cara pembuatan brosur sebagai berikut : Masuk Ofice Word kemudian pilih (New), lalu klik Brochure, kemudian pilih bentuk brosur sesuai dengan yang kita inginkan dan bisa langsung di edit. Brosur yang dihasilkan dari penelitian ini kemudian bisa di berikan pada dinas-dinas terkait, untuk kemudian disampaikan pada masyarakat. C. Teknik Pengumpulan Data1. Peta Wilayah Kabupaten Lombok Barat

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Lombok Barat (Adinata, 2012)2. Peta Wilayah Kecamatan Sekotong

Gambar 3.2 Peta Wilayah Kecamatan Sekotong (Filosovia, 2012). Stasiun I (Substrat Berkarang) Desa Batu Putih; Stasiun II (Substrat Pasir) Desa Sekotong Barat; Stasiu III (Substrat Lumpur) Desa Sekotong Tengah.

3. Sketsa Pengambilan Sampel

Gambar 3.3 Sketsa Pengambilan Sampel.

Pengambilan sampel Echinodermata ini dilakukan pada saat air laut surut yaitu pada saat surut terendah dengan metode jelajah dan metode transek kuadrat (Gambar 3.3). Metode jelajah dimaksudkan untuk mendata keanekaragaman jenis Echinodermata di sekitar stasiun penelitian terutama yang di luar kuadrat plot.Metode transek kuadrat dimaksudkan untuk mengetahui penyebaran jenis dan kelimpahan Echinodermata sebagai indikator preferensi habitat. Pemasangan kuadrat dilakukan pada garis transek yang telah dibentangkan dari bibir pantai ke tengah zona intertidal sampai jarak 100 m, jarak antar kuadrat dalam satu transek yaitu 10 m, dengan besar kuadrat 1x1 m. Pengambilan fauna Echinodermata dengan mencuplik langsung di lapangan. Sedangkan identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Biologi IKIP Mataram.Parameter lingkungan yang diukur antara lain adalah pH dengan menggunakan pH meter, salinitas dengan refraktometer, suhu dengan termometer batang, dan kuat atau kecepatan arus dengan bola plastik yang di modifikasi. Pengukuran parameter lingkungan langsung dilakukan di lapangan pada saat pengambilan sampel di setiap titik pengambilan sampel yaitu di setiap kuadrat pada garis transek.D. Teknik Analisis DataAnalisis data meliputi perhitungan beberapa indikator preferensi antara lain Indeks Kelimpahan, Indeks Keanekaragaman dan Pola Distribusi.1. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (H) (Krebs dalam Valorischa, 2012).Indeks Keanekaragaman ini digunakan untuk mengetahui keanekaragaman Echinodermata dan pada prinsipnya, nilai indeks makin tinggi, berarti komunitas Echinodermata di perairan itu makin beragam. Secara matematis dirumuskan dengan :

Keterangan :H:Indeks diversitasShannon-WiennerPi : Proporsispesies ke-iln : Logaritmanaturni : Jumlahindividu spesies ke-iN : Jumlahtotal individu

H= -

Tabel 3.1 Nilai Indeks Shannon-Wienner dan kategorinyaNilai IndeksKategori

> 3

1-3

< 1Keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap spesies tinggi dan kestabilan komunitas tinggi.Keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap spesies sedang dan kestabilan komunitas sedang.Keanekaragaman rendah, penyebaran jumlah individu tiap spesies rendah dan kestabilan komunitas rendah

Sumber : (Krebs dalam Valorischa, 2012)2. Kemelimpahan (Di) (Rahma dan Fitriana dalam Katili, 2011 )Keterangan:K :Kemelimpahan spesies ke-i (individu/ m2)KR :Kemelimpahan Relatifni : Jumlah individu dari spesies ke-iN : Jumlah total individuA : Luas plot pengambilancontoh (m2)

Indeks ini digunakan untuk mengetahui kemelimpahan organisme echinodermata yang menempati daerah tertentu. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

K =

3. Pola Distribusi ( Michale dalam Valorischa, 2012 )Analisis data pola distribusi Echinodermata pada tiap lokasi penelitian untuk mengetahui sebarannya ditentukan dengan Indeks Morishita. Indeks Penyebaran jenis dirumuskan sebagai berikut :

Dimana : id = Distribusi relatif n = Jumlah jenis individu N = Jumlah total individu x = Jumlah kuadrat Tabel 3.2 Nilai indeks distribusi dalam menentukan persebaran biota laut.Kisaran Nilai Kategori Persebaran = 1 Merata atau Seragam > 1Berkelompok < 1 AcakSumber : ( Michale dalam Valorischa, 2012

http://www.academia.edu/8378206/Hewan_Animalia_Ciri_dan_Klasifikasi_Echinodermata

PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,berduri dan derma,kulit) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut.Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.1.2 TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:1. Untuk menjelaskan berbagai macam kelas pada filum Echinodermata, serta ordo-ordo yang mewakilinya.2. Untuk menjelaskan karakteristik filum echinodermata secara umum.3. Untuk menjelaskan bagian-bagian tubuh filum ini yang ditinjau dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan respirasinya, serta sistem peredaran darah dan sistem syarafnya.4. Menjelaskan manfaat atau peranan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.II. PEMBAHASAN2.1 Ciri-ciri Umum EchinodermataBerikut ini karakteristik filum echinodermata secara umum:a. Semua echinodermata hidup di air laut;b. Simetri radial atau pentaradial , selalu terbagi 5 bagian;c. Tidak ada kepala;d. Tidak bersegmen;e. Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan;f. Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;g. Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);h. Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi;i. Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis. (Stoner, 1961: 270);j. Semua echinodermata hidup di laut; k. Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat;l. Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka; m. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah; n. Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan;Tabel di bawah ini merangkum sifat-sifat penting kelas echinodermata. Salah satu kelas yaitu bintang laut akan dibahas lebih detil:KelasContohCiri-ciri

CrinoideaLilia laut, bulu lautSessil, menempel menggunakan batang; lengan bercabang; kaki tabung bersilia dipakai untuk makan; beberapa spesies berenang bebas

AsteroideaBintang lautBergerak bebas dengan kaki tabung; tangan bercabang dari cakram pusat

OphiuroideaBintang ular, bintang rapuh, bintang keranjangBergerak bebas; lengan luwes yang tipis memancar dari cakram; kaki tabung dipakai sebagai indera dan untuk makan

EchinoideaDollar pasir; biskuit laut; bulu babiBergerak bebas; badan menyatu dalam lempengan atau cakram lempeng, tanpa sinar bebas, tertutup dengan lempeng kapur; beberapa spesies tertutup dengan duri

HolothuroideaTeripangBergerak bebas; tubuh luwes & panjang dengan mulut di satu ujungnya; kadang memiliki tentakel; unsur kerangka kulit sudah mulai lenyap

2.2 Anatomi dan Struktur TubuhAnatomiBadan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas :- Satu discus sentralis dan- Lima radii.Dataran yang biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah discus, terdapat mulut atau actinostoma, ialah dataran oral. Dataran yang disebelah atas disebut aboral.Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini disebut juga ossicula. Mereka terletak diantara dua lapisan jaringan pengikat daidalam dinding badan. Diantara isscula terdapat serabut-serabut otot. Diantara mereka juga terdapat pori kecil yaitu pori dermal. Pada dataran aboral, pada ossicula berpangkal spinae. Diantara spinae tersebut ada yang dapat digerakkan.Pada dataran oral satu radius ada sulcus ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu ossiculum dari satu baris bersendi dengan satu ossulum dari baris yang lain sehingga besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua ossicula itu dapat berubah.Struktur Tubuh Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap.Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki otak. Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.2.3 Sistem GerakSistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya. 2.4 Sistem ReproduksiEchinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri.

Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.2.5 Sistem PencernaanSistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.2.6 Sistem Pernafasan dan Ekskresi Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.2.7 Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.Sistem Saraf Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya .

2.8 Klasifikasi Kelas-kelas Echinodermata serta Ordo-ordo yang mewakilinya1. AsteroideaCiri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:a. Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonalb. Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lenganc. Pangkal lengan membesaryang makin kecil dan ujung meruncingd. Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam e. Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulaef. Rahang dapat membuka dan menutupg. Fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganismeh. Madreporit dan anus di aborali. Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive cahayaj. Sulkus ambulakralis pada datran oral radiik. Discus madreporidanus pada dataran aboral discusl. Saluran pencernaan sempurna dan pendekm. Respirasi dengan dermal branchia dan kai tabungn. Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuho. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali sarafAsteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.

Gambar di atas berbagai macam contoh dari hewan kelas AsteroideaAnggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :a. Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya airb. Saluran batuc. Saluran cincin disekitar mulutd. Saluran radial ke setiap lengane. Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampulaFungsi sistem ambulakral adalah :a. Untuk melekatkan diri pada sesuatub. Untuk bergerakc. Untuk menangkap mangsaBerikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Asteroidea: Ordo phanerozonia:

Contoh : Archaster sp, Pentaceros spOrdo Spinulosa:

Contoh : Solanaster sp, Aesterina spOrdo Forcipulata:

Contoh : Heliaster sp, Asterias sp2. OphiuroideaCiri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:a. Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulatb. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibelc. Tidak ada lekuk ambulakrald. Tidak ada pedicellariae. Larva pluteus yang berenang bebasf. Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Gerakan lebih cepat dari kelas lain (Darwis, 2002: 121- 122; Kastawi, 2005 : 284)Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Ophiuroidea : Ordo Ophiurae:

Contoh : Ophiothrix sp, Ophiolepis spOrdo Euryale:

Contoh : Astroporpa sp, Asteronyx sp. (Yusuf Kastawi. 2005 : 278- 285)3. EchinoideaCiri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:a. Tubuh bulat atau oval tanpa lenganb. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkanc. Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk pergerakand. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membrane. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membranf. Lekuk/celah ambulakral tidak adag. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japith Seks terpisah, kelenjar kelamin pentamerous. (Kastawi, 2005: 281)

Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.

a. Sea urchinb. Sand Dollarc. Sea BiscuitsBerikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Echinoidea : Ordo Lepidocentroida:

Contoh : Phormosoma sp, Sperosoma spOrdo Cidoroidea:

Contoh : Cidaris sp, Notocidaris spOrdo Aulodonta:

Contoh : Diadema sp, Astropyga spOrdo Camarodonta:

Contoh : Echinus sp, Strongylocentrotus spOrdo Clypeastroida:

Contoh : Clypeaster sp, Laganum spOrdo Spatangoida:

Contoh : Echinocardium sp, Lovenia sp4. HolothuroideaCiri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:a. Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjangb. Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior)c. Dekat mulut ada tentakeld. Tubuh kesat, tidak ada spina (duri) dan pedicellariae. Ada osikula yang mikroskopisf. Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakang. Jenis kelamin terpisahh. Respirasi dengan pohon respirasii. Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- likuj. Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangank. Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot (Darwis, 2002: 280). Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.

Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air melalui anus.Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Holothuroidea: Ordo Aspidochirota:

Contoh : Holothuria sp, Mesothuria spOrdo Elasipoda:

Contoh : Deima sp, Benthodytes spOrdo Dendrochorota:

Contoh : Cucumaria sp, Thyone spOrdo Malpodonia:

Contoh : Malpodia sp, Paracaudina spOrdo Apoda:

Contoh : Synapta sp, Chiridota sp5. CrinoideaCiri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:a. Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkalb. Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur bercabang lima atau kelipatannyac. Mekat pada substrat dengan cirri/cirrusd. Mulut di sebelah anuse. Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellariaf. Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spinag. Seks terpisah, larva disebut doliolaria.(Yusuf Kastawi. 2005 : 278- 279)

Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.Berikut ini ada beberapa ordo yang mewakili dari kelas Crinoidea:Ordo Articulata:

Contoh : Metacrinus sp, Antedon sp2.9 Manfaat atau peran Echinodermata serta dampak kerugiannyaEchinodermata memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut. Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:1. Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang;2. Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;3. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk;4. Telur bulu babi dapat dimakan;5. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;6. Sebagai pembersih pantai;7. Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan biologi sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;dsbAdapun kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:1. Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut;2. Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat;3. Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati; dsb

3. KESIMPULANDari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut).2. Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.3. Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan

Makalah Echinodermata I .PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bintang laut dan sebagian besar echinodermata berasal dari bahasa Yunani yang artinya echin,berduri dan derma,kulitjadi echinodermata adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalahsystem pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas.

Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantandan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut .Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, Hewan-hewan tersebut di kelompokkan ke dalam 9 filum, yaitu:

a. Poriferab. Coelenteratac. Platyhelminthesd. Nemathelminthese. Annelidaf. Molluscag. Arthropodah. Echinodermatai. Chordata (Laila,2007)

Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:1. Untuk menjelaskan berbagai macam kelas pada filum Echinodermata, serta ordo-ordo yang mewakilinya.2. Untuk menjelaskan karakteristik filum echinodermata secara umum.3. Untuk menjelaskan bagian-bagian tubuh filum ini yang ditinjau dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan respirasinya, serta sistem peredaran darah dan sistem syarafnya.4. Menjelaskan manfaat atau peranan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.

II. PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan UmumCiri-ciri Umum EchinodermataBerikut ini karakteristik filum echinodermata secara umum :

Semua echinodermata hidup di air laut; Simetri radial atau pentaradial , selalu terbagi 5 bagian; Tidak ada kepala; Tidak bersegmen; Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan; Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina; Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit); Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi; Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis. (Stoner, 1961: 270); Semua echinodermata hidup di laut; Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka. Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan

Tabel di bawah ini merangkum sifat-sifat penting kelas echinodermata. Salah satu kelas yaitu bintang laut:KelasContohCiri-ciri

CrinoideaLilia laut, bulu lautSessil, menempel menggunakan batang; lengan bercabang; kaki tabung bersilia dipakai untuk makan; beberapa spesies berenang bebas

AsteroideaBintang lautBergerak bebas dengan kaki tabung; tangan bercabang dari cakram pusat

OphiuroideaBintang ular, bintang rapuh, bintang keranjangBergerak bebas; lengan luwes yang tipis memancar dari cakram; kaki tabung dipakai sebagai indera dan untuk makan

EchinoideaDollar pasir; biskuit laut; bulu babiBergerak bebas; badan menyatu dalam lempengan atau cakram lempeng, tanpa sinar bebas, tertutup dengan lempeng kapur; beberapa spesies tertutup dengan duri

HolothuroideaTeripangBergerak bebas; tubuh luwes & panjang dengan mulut di satu ujungnya; kadang memiliki tentakel; unsur kerangka kulit sudah mulai lenyap

Struktur dan Fungsi TubuhPermukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf.Echinodermata tidak memiliki otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.Reproduksi seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis.Filum echinodermata terbagi atas 5 (lima) kelas, yaitu kelas Asteroide Ophiupoidea Echinoidea Crinoidea Holothuroide

2.2 Deskripsi Umum Asteroidea

Bintang Laut (Asteropecten irregularis) tergolong dalam Echinodermata.Mengapa jenis hewan ini disebut Echinodermata? Echinodermata berasal dari kata Yunani,Echinos artinya duri dan Derma artinya kulit.Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri.Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeg-lempeng seperti duri-duri kecil dari bahan calsium carbonat / zat kapur /CacO3.Karena hanya air laut dengan komposisi mineral , pH dan salinitas yang demikian memenuhi itulah maka anggota Echinodermata ini hanya dapat hidup dan ditemukan di laut.Bintang laut biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban cenderung berifat Bentos kecuali Crinoidea Golongan Asteroidea (Bintang Laut) ini tidak ada yang parasit.Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.Bintang laut sebagai kelompok Echinodermata juga bisa merugikan, karena hewan laut ini sebagai pemakan tiram/kerang mutiara.Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati. Bintang laut Asteroidea sesuai dengan namanya itu, jenis hewan ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Perhatikan gambar Echinoidea iniBintang laut

Struktur Tubuh dan Perananya : Madreporit : merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh letaknya di sisi aboral , ini berbeda dengan Ophiuroidea yang berada di sisi oral Saluran batu : saluran penghubung antara madreporit dengan salurang cincin Saluran cincin : saluran yang melingkar yang bisa mengakses ke semua lengan Saluran radial : saluran yang berasal dari saluran cincin meluas ke seluruh lengan , saluran ini dari saluran cincin berpencar ke tentakel masing masing Saluran lateral : saluran yang berasal dari saluran radial yang mengalirkan air ke ampula Ampula : suatu wadah menyerupai balon yang elastis , ketika terisi air akan membentuk tonjolan seperti kaki yang menyerupai tabung disebut kaki tabung Kaki tabung : kaki yang terbentuk karena tekanan air di ampula sehingga kak bisa dipijakkan ke obyek sehingga bisa menggerakkan tubuhnya Sistem ambulakral ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Cara gerak Bintang LautPada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral.Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke ampula.

Saluran ini berkahir di ampula. Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang.Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk.Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya. Stomach : sebagai alat pencernaan. Mulut : tempat menyerap makanan terdapat dibawah , dilengkapi dengan gigi catut ( pedicellaria Anus : mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna, terdapat dibagian atas tubuhnya (sisi aboral) Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin. Peran dalam KehidupanSebagai detrivor yaitu pemakan materi organik ,herbivora, karnivora, kotoran dan bangkai laut. Sehingga laut menjadi bersih dan keseimbangan ekosistem terjaga.

Ciri- ciri Tubuh terdiri atas lima lengan atau lebih yang tersusun radial. Pada ujung-ujung lengan terdapat alat sensor. Ujung tentakel pada bintik matayang mengandung pigmen merah ,peka terhadap cahaya. Permukaan tubuh bagian atas di tutupi duri-duri tumpul berbentuk catut (pediselaria). Pada umumnya berwarna oranye,biru, ungu, hijauatau gabungan warna-warna tersebut. Alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin. Banyak dijumpai di zona litoral laut / daerah pasang surut ( pantai) Sistem syaraf terdiri dari : cincin syaraf , syaraf lengan , syaraf radial pada cakram mempunyai kemampuan regenerasi /Pengembalian diri dari kerusakan tubuh yang cepat mempunyai kemampuan autotomi : memutuskan tubuhnya yang luka Fisiologis1. Sistem pencernaan makanan mulut - kerongkongan lambung - ke cabang lengan - kantung pilorus - anus 2. Sistem syaraf : cincin syaraf di mulut bercabang ke masing masing lengan 3. Sistem Respirasi : menggunakan Branchia dermalis / papilla berupa kantong tipis ada di setiap kulit lengan berupa tonjolan 4. Sistem ekskresi juga dikeluarkan lewat Branchia dermalis / Papulla 5. Sistem Reproduksi Kawin, Dioceus Fertilisasi eksternal ovum keluar sejumlah 2,5 juta setiap 2 jam ketemu sperma di air

Ophiuroidea

Sturuktur Dan Fungsi TubuhBintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat dari tangannya panjang sehingga memudahkannya bergerak.Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki alat isap dan bintang mengular bergerak dengan mencambukkan lengannya.Hidup di perairan dangkal dan dalam, bersembunyi di bawah batuan atau rumput laut, mengubur diri di pasir, aktif di malam hari.

Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya.Bintang ular merupakan echinodermata yang paling aktif dan paling cepat gerakannya.Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal, mengalami tahap larva yang disebut pluteus.Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.Beberapa spesies ophiuroidea merupakan hewan pemakan suspensi, dan yang lain adalah predator atau pemakan bangkai.

Makanan Bintang Mengular

Ophionereis reticulate (Bintang Mengular )makanannya adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).

Alat-alat pencernaan makanan holozoik atau saprozoik.Terdapat bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong.Hewan ini tidak memiliki anus.Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur.Makanan dipegang dengan satu atau lebih lengannya, kemudian dihentakkan dan dengan bantuan tentakel dimasukkan ke mulut.Sesudah dicerna, bahan-bahan yang tidak tercerna dibuang ke keluarmelaluimulutnya.

Siklus Hidup dan Reproduksi.Ophionereis reticulata menggunakan lengan mereka untuk bergerak.Mereka, tidak seperti bintang laut, bergantung pada kaki tabung.Bintang laut bergerak dengan menggerakan lengan mereka yang sangat fleksibel dan membuat mereka bergerak seperti ular.Pergerakan mereka mirip dengan hewan simetri bilateral.Pernapasan dilakukan oleh 5 pasang kantong kecil yang bercelah di sekitar mulut, alat ini berhubungan dengan saluran alat reproduksi (gonad).Sistem reproduksi Ophionereis reticulata yaitu generatif ( berumah dua, fertilisasi eksternal ). Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular. Habitat, Populasi, dan Distribusi

Bintang mengular dapat ditemukan pada perairan besar, dari kutub sampai tropis.Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau dalam.Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di lumpur/pasir; sangat aktif di malam hari.

Berdasarkan fakta bintang ular merajai dasar laut pada kedalaman lebih dari 500 meter, di seluruh dunia. Ada sekitar 2.000 spesies bintang ular yang hidup sekarang, dan mereka kebanyakan ditemukan pada kedalaman lebih dari 500 meter (1.620 kaki). Spesies ini dianggap terancap punah Bintang ular dari jenis Psammechinus miliaris mengalami kerusakan serius pada lapisan kalsitnya pada pH 6,63. Padahal jenis ini telah beradaptasi pada lingkungan kolam karang yang berbatu sangat dangkal.

Echinoidea

Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan.Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata).Hidup pada batuan atau lumpur di tepi pantai atau dasar perairan.Makanannya adalah rumput laut, hewan yang telah mati, biasanya nocturnal.Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang.Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung.Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran.Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.

Organisme yang tergolong kelas echinoidea ada yang bernapas dengan insang namun ada pula yang bernapas dengan melakukan modifikasi podia pada permukaan aboral atau yang biasanya dikenal dengan istilah kaki tabung (tube feet). Organisme yang bernapas dengan insang tergolong dalam echinoidea regular. Pada umumnya memiliki 5 pasang insang. Contohnya adalah golongan bulu babi.

Echinoidea yang bernapas dengan tube feet tergolong dalam echinoidea irregular. Contohnya seperti sand dollars. Pada proses pernapasan seperti ini, podia petaloid yang biasanya berfungsi dalam membantu pergerakkan kemudian berubah fungsi menjadi organ respirasi. Kaki tabung akan berhubungan dengan petalloids dan membentuk suatu sistem pernapasan. Kaki tabung akan mendorong air sehingga terjadi pertukaran gas yang berlawanan arah dengan sistem vaskular air. Kaki tabung pernafasan bentuknya panjang, rendah, flat (datar) yang terletak pada alur konjugasi membentang dari satu pori ke pori yang lain. tabung memanjang jauh dari permukaan tubuh dan dilengkapi dengan bulu atau rambut yang teratur (Cyecilia Pical, 2012)

Reproduksi echinoidea dengan fertilisasi eksternal dan bersifat hermafrodit. Telur echinoidea yang menetas akan berkembang menjadi larva yang disebut larva echinoploteus. Melimpahnya jumlah landak laur menandakan kondisi air yang tidak bagus.

Holothuroidea

Apabila dilihat secara sepintas, timun laut yang merupakan salah satu anggota filum Echinodermata tidak terlihat mirip dengan hewan Echinodermata lainnya.Anggota kelas ini umumnya tidak memiliki duri dan endoskeleton yang keras sangat tereduksi.Tubuh ketimun laut memanjang sepanjang sumbu oral-aboral sehingga memberikan bentuk ketimun seperti namanya. Namun demikian, setelah diteliti lebih lanjut ternyata di tubuhnya terdapat lima baris kaki tabung (kaki ambulakral) yang merupakan sistem pembuluh yang hanya terdapat pada hewan Echinodermata. Kaki tabung (kaki ambulakral) yang terdapat di sekitar mulut kemudian dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.

Ciri-ciri

Bentuk tubuh menyerupai mentimun yang berkulit lunak. Tidak mempunyai lengan dan duri mereduksi menjadi spikula Daya regenerasi tinggi. Berwarna hitam coklat dan hijau. Dilengkapi alat pembelaan diri berupa zat perekat yang di hasilkan dari anullus. Mulut dan anus terletak pada ujung berlawanan. Mulut dikelilingi oleh tentakel

Bagian tubuh teripang dan fungsinya

Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa. Stomach/perut : sebagai alat pencernaan Gonad : kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin. Saluran kelamin : Berfungsi sebagai saluran menuju gonad. Madreporit : Lempeng tali lapisan pada ujung saluran air. Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rngga mulut dan lambung. Dorsal mesentery : berfungsi sebagai pembungkus usus dan menggantungnya ke dinding tubuh pinggang. Anus : mengeluarkan sisa metabolisme pada teripang Cloaca : sebagai alat pencernaan. Intestin : sebagai alat pencernaan yang letaknya di antara pilorus hingga usus. (Naidra 2012)

Siput Laut

Siput laut sering juga disebut nudibranch.Nudibranch berasal dari bahasa Latin nudus yang berarti telanjang, dan bahasa Yunani brankhia yang berarti insang.Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa, nudibranch memiliki kepala bertentakel, yang sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau.Rhinophore berbentuk seperti pentungan berperan untuk mendeteksi bau (hidung).Mereka merupakan hewan hermafrodit, tetapi jarang melakukan fertilisasi sendiri.Nudibranch adalah hewan karnivora.Beberapa memakan spons, yang lain hydroida, atau bryozoa, dan beberapa kanibal, memakan siput air lainnya, dan pada situasi tertentu, bahkan anggota spesies mereka sendiri (hii, barangkali masih sodaraan dengan sumanto ya).Bentuk tubuh bervariasi. Ukuran berkisar antara 40 hingga 600 mm. Hewan kecil ini terdapat di seluruh dunia pada semua kedalaman, tetapi mereka mencapai ukuran terbesar dan bervariasi pada perairan hangat dan dangkal. Seperti yang saya temui di pantai Kondang Merak Malang juga pantai Bama Baluran.

Hewan ini oleh para ahli zoology diklasifikasikan kedalam anggota kelas gastropoda pada filum mollusca. Sebagaimana nama kelasnya, hewan ini berjalan dengan perutnya (gastro = perut, podos = kaki) tubuhnya lunak, dan pergerakannya sangat lambat (namanya juga siput), mungkin sebab itulah makhluk ini dikarunia anugrah berupa warna-warni yang sangat beragam dan indah sebagai bentuk penyamaran/kamuflase sehingga terhindar dari serangan pemangsa.

Morfologi Siput laut

Siput ini biasanya berwarna hijau cerah, karena kandungan kloroplas di dalam sel - sel siput ini.Namun, warna tubuh mereka kadang - kadang berganti menjadi agak kemerah - merahan atau abu - abu. Hal ini disebabkan karena jumlah klorofil di dalam sel - selnya tidak sama. Siput yang masih kecil berwarna coklat dengan bintik kemerahan karena belum dapat makan tumbuhan seperti siput dewasa, sehingga tubuhnya belum mengandung zat kloroplas.Siput ini dapat hidup hingga memiliki panjang 60mm, tapi yang ditemukan sebagian besar berukuran antara 20mm sampai 30mm.

Habitat Siput laut

Siput ini dapat hidup di laut, rawa-rawa, sampai di sungai dengan kedalaman 0-0,5 meter. Karena mereka sangat membutuhkan tumbuhan sebagai sumber energinya, maka siput ini tidak dapat hidup di perairan yang lebih dalam.

Wilayah Penyebaran

Siput ini dapat ditemukan di sepanjang pantai Timur Amerika Serikat, termasuk negara bagian Massachussets, New York, Connecticut, New Jersey, Maryland, dan Florida.Merka juga ditemukan di perairan Kanada.

Makanan

Sumber makanan hewan ini adalah tumbuhan hijau.Karena yang sedang kita bahas adalah jenis siput yang hidup di laut, maka sumber makanan Elysia Chlorotica ini adalah ganggang hijau. Sebelum makan, siput yang masih muda pada umumnya berwarna coklat agak kemerahan, namun setelah mulai makan perlahan tubuhnya berubah menjadi hijau.Hal ini bisa terjadi karena siput tidak mencerna makanannya, tetapi ia menyimpannya di seluruh sel tubuhnya. Proses ini terjadi ketika siput mulai tumbuh menjadi dewasa.

III. PENJELASAN

3.1 Klasifikasi1. Bintang laut Kingdom : AnimaliaPhylum : EchinodermataClass : AsteroideaOrdo : ValvatidaFamily : OphidiasteridaeGenus : LinckiaSpesies : Linckia laevigata2. Bintang Mengular Kingdom : AnimaliaPhylum : EchinodermataClass :OphiuroideaOrdo : ValvatidaFamily :OphiuridaeGenus :OphiolepsisSpesies :Ophiolepsis reticulata3. Bulu BabiKingdom : AnimaliaPhylum : EchinodermataClass : EchinoideaOrdo : CidaroideaFamily : DiadematidaeGenus : DiademaSpesies :Diadema setosum4. Timun Laut( teripang )Kingdom : AnimaliaPhylum :EchinodermataClass :HolothuroideaOrdo :AspidochirotidaeFamily :HolotthuraidaeGenus :HalothuriaSpesies :Halothuria edulis5. Siput LautKingdom : AnimaliaFilum : MolluscaKelas : GastropodaOrdo : ArchogastropodaFamili : TurbinidaeGenus : LitttorinaSpesies : Littorina sp.

3.2 Hubungan Dengan KehidupanEchinodermata dimanfaatkan manusia, antara lain:

Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memiliki peternakan bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia, terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.

Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering atau kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang dunia. Di negeri China, mentimun laut dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.

Echinodermata memakan bangkai-bangkai, sehingga pantai menjadi bersih

Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering mengggunakan gamet dan embrio landak laut.

3.3 Sedangkan peranan merugikan

Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara.

Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang, karena memakan polip Coelenterata.

IV PENUTUP

4.1 KesimpulanDari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), dan Holothuroidea (timun laut).

2. Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.

3. Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan.